Daftar Isi
PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk.
Table of Contents
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
04
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
06
Laporan Dewan Direksi Report from the Board of Directors
08
Profil Perusahaan Corporate Profile
11
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Analysis and Discussion
20
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
30
Laporan Keuangan Financial Report
37
ANNUAL REPORT 2007 LAPORAN THUNAN
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Keterangan
2003
2004
2005
2006
2007
Neraca Jumlah Aktiva
Balance Sheet 1,368,672
1,387,855
1,448,366
1,682,386
1,907,357
Total Assets
Hutang Bank
158,370
102,261
73,431
94,090
65,067
Bank Loans
Jumlah Kewajiban
581,763
556,901
409,464
578,071
717,504
Total Liabilities
52,662
53,108
53,579
54,122
54,283
Minority Interest in Subsidiaries
734,247
777,846
985,323
1,050,192
1,135,570
Total Equity
Hak Minoritas Anak Perusahaan Jumlah Ekuitas Laba Rugi PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk.
Description
Profit and Loss
Penjualan / Pendapatan
194,544
241,018
346,512
Laba Kotor
101,820
104,419
Laba Usaha
64,252
63,368
Laba Bersih
34,101 72.56 470,000
Laba Bersih per Saham * Jumlah Saham beredar
408,218
527,359
Sales / Revenue
162,961
184,212
234,928
Gross Profit
107,336
123,564
150,382
Operating Profit
41,622
67,226
84,120
110,128
Operating Income
88.56
122.23
30.59
40.05
Net Income per Share *
470,000
550,000
2,750,000
2,750,000
Share Outstanding
Rasio Usaha
Laba Kotor Terhadap Penjualan
Operating Ratios
52.34%
43.32%
47.03%
45.13%
44.55%
Gross Profit to Net Sales
33.03%
26.29%
30.98%
30.27%
28.52%
Operating Income to Net Sales
Bersih Laba Usaha Terhadap Penjualan Bersih Laba Usaha Terhadap Ekuitas
8.75%
8.15%
10.89%
11.77%
13.24%
Operating Income to Equity
Laba Usaha Terhadap Total Aktiva
4.69%
4.57%
7.41%
7.34%
7.88%
Operating Income to Total Assets
Laba Bersih Terhadap Penjualan
17.53%
17.27%
19.40%
20.61%
20.88%
Net Income to Net Sales
Bersih Laba Bersih Terhadap Ekuitas
4.64%
5.35%
6.82%
8.01%
9.70%
Net Income to Equity
Laba Bersih Terhadap Total Aktiva
2.49%
3.00%
4.64%
5.00%
5.77%
Net Income to Total Assets
Rasio Keuangan
Total Kewajiban Terhadap Ekuitas Total Kewajiban Terhadap Total Aktiva
Operating Ratios
79.23%
71.60%
41.56%
55.04%
63.18%
Total Liabilities to Equity
42.51%
40.13%
28.27%
34.36%
37.62%
Total Liabilities to Total Assets
* Setelah penyesuaian secara retroaktif atas pemecahan saham dari nilai nominal per saham Rp. 1.000,- menjadi Rp. 500,- pada bulan Mei 1996 dan Rp. 500,- menjadi Rp. 100,pada Agustus 2006 * After retroactive adjustment for the stock split in May 1996 reducing par value per share from Rp. 1.000,- to Rp. 500,- and Rp. 500,- to Rp. 100,- in August 2006
Jumlah Aktiva / Total Assets
Jumlah Kewajiban / Total Liabilities
800 700 600 500 400 300
500
717,504
578,071
Laba Usaha / Operating Income
160
140 400
120 100
300
80 200
60
Laba Bersih / Net Income
120
150,382
123,564
107,336
0
63,368
527,359
408,218
346,512
241,018
194,544
0
20
64,252
40
100
Pergerakan Harga Saham Penutupan per akhir tahun Share Price Movement per Year end 1600 1400
100
1200 80
1000 800
60
600
40
1.530
1.030
378
0
300
200 465
110,128
84,120
67,226
41,622
0
34,101
400 20
ANNUAL REPORT 2007 LAPORAN THUNAN
Penjualan / Sales
409,464
0
556,901
100
581,763
1,907,357
1,682,386
1,448,366
1,387,855
1,368,672
200
Laporan Dewan Komisaris
PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk.
Report from the Board of Commissioners
Tahun ini merupakan masa yang cukup baik. Perusahaan mampu mempertahankan peningkatan laba di tengah kenaikan harga minyak dan pertumbuhan ekonomi makro yang tidak menentu pada paruh kedua tahun ini dimana dunia mulai merasakan dampak krisis kredit kepemilikan rumah di Amerika Serikat. Perusahaan juga berusaha untuk menjaga kelangsungan pertumbuhan baik dari segi finansial dan juga dari keseimbangan lingkungan.
This has been another year of strong performance for the Company. We managed to maintain profitable growth against a backdrop of rising energy prices and an uncertain macroeconomic environment in the second half of the year, when the world began to feel the impact of the sub-prime mortgage crisis in the US. What’s more, we try to make progress towards ensuring that this growth is sustainable, not just in financial terms but from an environmental perspective as well.
Perusahaan bangkit dari kondisi sulit pada tahun sebelumnya dengan menjual lebih banyak rumah. Angka penjualan naik sebesar 24% di Bintaro Jaya dan Graha Raya, dan 30% di Puri Jaya. Turunnya tingkat suku bunga pada tahun lalu, yang menarik kembali minat masyarakat pada pasar perumahan juga memberi dampak pada naiknya angka penjualan. Keragaman produk yang ditawarkan baik untuk perumahan ataupun komersial yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dari berbagai tingkatan juga merupakan salah satu kunci keberhasilan Perusahaan. Selama tahun ini kami berusaha meningkatkan keunggulan ini dengan meningkatkan berbagai fasilitas dan infrastruktur serta mencoba meningkatkan unit persewaan di kawasan Senen, Jakarta Pusat untuk memberikan nilai tambah.
The Company recovered well from the previous year’s difficult market conditions and sold significantly more houses. Our marketing sales grew by 24% in Bintaro Jaya and Graha Raya, our developments in South Jakarta, and by 30% in our West Jakarta site, Puri Jaya. These growth rates, were of course assisted by last years’ lower interest rates, which drew consumers back into the housing market. Also key to this achievement, however, is our diverse product mix, which allows us to attract a wide range of customer segments in both our residential and commercial properties. During the year we sought to strengthen this advantage by continuing to focus on improving facilities and infrastructure, and by trying to improve our rental properties in Senen, Central Jakarta, to create more value.
Keberhasilan kami mempertahankan pertumbuhan usaha adalah dengan menjaga kekuatan utama bisnis Perusahaan yaitu; Pertama, kami merupakan perusahaan properti pertama dan terkemuka dalam bidang pembangunan perumahan. Dengan pengalaman selama hampir tiga dekade, kami dapat memahami keinginan pelanggan dengan menawarkan produk-produk berkualitas yang memenuhi kebutuhan dan aspirasi mereka. Kedua, kami adalah Perusahaan yang memegang teguh Nilai-Nilai Dasar dan menjunjung tinggi komitmen terhadap Kode Tata Laku serta didukung oleh manajemen keuangan yang sehat. Terakhir, kami memiliki aset berkualitas dimana yang paling utama adalah cadangan lahan strategis yang siap untuk dibangun. Kami terus berusaha untuk meningkatkan nilai aset-aset tersebut dengan bekerjasama dengan pemerintah, mitra usaha dan masyarakat untuk meningkatkan akses dan pengembangan lingkungan.
We have been able to maintain this solid growth by building on our core strengths. The Company is, first and foremost, a specialist in the housing market. With almost three decades in the property sector, we can draw on a vast pool of expertise in order to discern changing customer preferences and offer quality products that match their aspirations and needs. Secondly, we are a company with strong values and a firm commitment to ethical behavior and sound financial management. Finally, we have high quality assets, the most significant of which is a strategic land bank that is ready for development. We are constantly working to further increase the value of this asset by collaborating with working with local partners to improve access and enhance the environment.
Di tahun mendatang, para pengembang properti akan dituntut untuk dapat menunjukan peran dan kepedulian mereka terhadap lingkungan. Bagi kami hal ini telah menjadi perhatian utama. Sejak awal kami
In the coming years, property developers will increasingly be called upon to address the question of their impact on the environment and on their surroundings. For the Company, this has always
been a central concern. From the outset, we have placed a premium on maintaining the integrity of our environment through flood management and greenery programs. Now as the problems of waste management, flooding and preservation of water resources are becoming more acute in the capital, we are ensuring that such concerns are fully integrated into the design of our new houses and clusters to make sure that development will sustainable over the long term.
Bekerjasama dengan Direksi, kami menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dan Kode Tata Laku yang menguraikan standar perilaku kerja di semua aspek operasional Perusahaan. Sejak diperkenalkan di awal tahun, bersama-sama Direksi kami telah mensosialisasikan Kode Tata Laku kepada karyawan dan menerapkannya dalam pelaksanaan kerja sehari-hari. Dibantu Komite Audit, kami menjalankan fungsi pengawasan terhadap laporan keuangan, resiko manajemen dan jalannya Perusahaan serta memastikan bahwa seluruh pemegang saham baik minoritas ataupun pengendali akan mendapatkan informasi atas jalannya perusahaan secara konsisten dan sama.
During the year the Commissioners worked actively with the Board of Directors on the consolidating the application of good governance principles throughout the Company. The Company’s new Code of Conduct, defines the expected standards of behavior across all aspects of the Company’s operations. Since it was launched early in the year we have overseen and guided the Directors’ efforts to familiarize all our employees with the Code and support them as they incorporate it into their day-to-day practices. Assisted by the Audit Committee, we exercised our oversight function over the Company’s financial disclosures, risk management and compliance. We pay particular attention to ensuring that information is disseminated on a consistent and equitable basis––our minority shareholders enjoy the same comprehensive access to corporate information as our controlling shareholders.
Kami percaya Direksi telah mengkaji dan mempelajari iklim usaha serta tantangan yang akan dihadapi di masa datang dan yakin bahwa strategi yang dirumuskan untuk menghadapi tantangan tahun 2008 sudah tepat dan sesuai. Meskipun pergerakan ekonomi dunia bergerak lambat, di Indonesia masih diperkirakan cukup baik dimana GDP tidak turun secara drastis. Dengan tingkat suku bunga saat ini, kami berharap adanya revitalisasi pangsa pasar perumahan. Untuk itu, kami akan terus meningkatkan kualitas produk dan pelayanan serta mengontrol biaya untuk mempertahankan pertumbuhan.
Looking ahead to the coming year, we believe that the Board of Directors has made a fair and realistic assessment of the business climate and the challenges we can expect to face, and we are confident that the strategies they have formulated for 2008 are appropriate. In spite of the global slowdown, domestic prospects are reasonably good without a significant slowdown in GDP. With interest rates remaining at current levels we expect to see a somewhat revitalized housing market. To capitalize on this opportunity, we will continue to enhance quality and service while keeping costs under control to secure steady but sustainable growth.
Kinerja Perusahaan seperti ini tidak dapat diraih tanpa kerja keras Direksi, manajemen dan seluruh karyawan, serta kepercayaan dan dukungan para pemegang saham, masyarakat dan mitra usaha. Dengan dukungan yang diberikan, kami yakin dapat terus mengembangkan usaha untuk mempertahankan pertumbuhan laba dan meningkatkan nilai pemegang saham dalam 12 bulan yang akan datang.
The Company’s strong showing this year would not have been possible without the efforts of the Board of Directors, management and all our employees, and of course the trust and support of our shareholders, customers and business partners. With your continued support we are optimistic that we can build on this platform to sustain our profitable growth and add shareholder value over the next 12 months and beyond.
ANNUAL REPORT 2007 LAPORAN THUNAN
selalu menekankan untuk dapat mempertahankan keselarasan lingkungan melalui program pengelolaan banjir dan penghijauan. Saat ini dimana masalah penanganan limbah, banjir dan pelestarian sumber air menjadi masalah utama, kami memastikan bahwa hal tersebut telah diselaraskan dan diintegrasikan dalam rancangan produk hunian dan cluster baru dan menjamin bahwa pengembangan ini akan terus berjalan.
Laporan Direksi
PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk.
Report from the Board of Directors
10
Perusahaan berhasil mempertahankan tingkat pertumbuhan pada tahun 2007 ditengah ketidakpastian perekonomian dunia di paruh kedua tahun ini sebagai dampak krisis kredit kepemlikian rumah di Amerika Serikat dan melonjaknya harga minyak dunia. Namun demikian, kondisi ekonomi nasional tetap baik. Terjaganya stabilitas sosial politik, menurunnya suku bunga dan kepastian tingkat pertumbuhan, memberi dampak yang menguntungkan bagi pelaku usaha. Dengan strategi jangka panjang dan prinsip kehati-hatian, kami mampu menjaga tingkat pertumbuhan.
The Company maintained its trend of growth in 2007 despite a dent in confidence in the economy as we entered the second half of the year, which was due largely to the influence of the sub prime crisis in the US on the credit market, coupled with persistent high oil prices. Overall though, the picture was one of greater social and political stability, lower interest rates and steady growth, and the Company, thanks to the prudent, long-term strategies followed in previous years, was in a good position to take advantage.
Dengan hasil pencapaian penjualan tahun 2006, kami menargetkan untuk meningkatkan angka penjualan rumah pada tahun 2007, dengan pergeseran komposisi penjualan ke pengembangan pasar segmen menengah atas. Dengan target pertumbuhan penjualan sebesar 17%, kami berhasil meraih peningkatan lebih dari 20%, dengan harga penjualan rata-rata naik lebih dari 15%, melebihi target kami sebesar 10%.
After a relatively low volume of sales in 2006, we targeted increased residential sales in 2007, continuing our strategy of expansion in the mid to upper segments. Having targeted marketing sales growth of 17%, we managed to achieve an increase of over 20%, while our average selling prices increased by more than 15% over the year, ahead of our targeted 10% growth.
Strategi kami adalah pengembangan kombinasi produk untuk meningkatkan penjualan terutama pada segmen menengah-atas yang dapat menaikkan marjin penjualan. Kami berusaha meningkatkan nilai tambah dengan membangun cluster-cluster yang lebih menarik yang dilengkapi dengan infrastruktur dan standar kontruksi serta rancangan yang lebih baik. Dengan jaringan transportasi yang lebih luas ke semua kawasan di Jakarta serta inovasi produk seperti e-living dan berbagai “penghijauan” yang diterapkan dalam rancangan produk menjadikan pengembangan ini semakin menarik minat pelanggan. Hal ini terlihat dari peningkatan angka penjualan pada segmen menengah dari 19% ke 31% selama tahun 2007.
Our strategy was again to improve the product mix to secure more sales in the upper/middle segment in particular in order to yield better margins. We focused on creating value by developing more attractive clusters with excellent infrastructure and a very high standard of design and construction. With increasingly comprehensive transport links to all parts of Jakarta, as well as innovative facilities such as ‘e-living’ and various ‘green’ features incorporated into the design, these higher-end developments are an attractive proposition for buyers. This was reflected in the year-on-year marketing sales growth of 19% and 31% in the upper middle and middle upper segments, respectively, over 2007.
Satu hal penting dari strategi perusahaan untuk menjaga tingkat pertumbuhan adalah meningkatkan penjualan kavling komersial. Sebagaimana telah diantisipasi, tahun ini pencapaian penjualan segmen ini sedikit dibawah hasil penjualan tahun lalu dimana kami berhasil menjual beberapa kavling komersial ke beberapa institusi besar. Namun demikian, kami tetap berhasil melampaui target tahun 2007 dan akan terus meningkatkan penjualan di masa mendatang dimana hal ini tidak hanya meningkatkan penjualan kawasan niaga tapi juga menarik pelanggan potensial unit perumahan.
An important component of our strategy for consistent growth is improving sales of commercial lots in Bintaro Jaya. Sales were, as anticipated, well below the figures achieved in the previous year, when we were able to sell several lots to large institutional customers. Nevertheless, we exceeded our target for 2007, and will intensify efforts in this area in the coming year, as this will not only enhance the business district but will also draw in a pool of potential new customers for our residential units.
In 2007 we added to our land bank by purchasing a number of lots in Bintaro Jaya, Graha Raya and Puri Jaya that will improve our options for further development. Our strategy going forward will be to continue to acquire land selectively in locations where we can add real value in support of future growth.
Stabilitas ekonomi dalam negeri memberi dampak positif pada bisnis retail dimana tingkat hunian unit kami meningkat walaupun pendapatan dari unit retail; Plaza Bintaro, Plaza Slipi, Senen dan Bintaro Trade Center hanya memberi kontribusi 13% dari pendapatan Perusahaan, sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya. Tidak seperti unit perumahan, pendapatan unit retail hanya dikontribusi oleh 4 properti. Namun demikian, unit ini menjadi faktor stabilitas ketika bisnis perumahan mengalami masa ketidakpastian. Untuk itu kami berusaha agar unit ini tetap menunjukkan pertumbuhannya untuk jangka panjang.
Greater economic stability on the domestic front had a positive impact on the retail business, and our retail occupancy increased. In spite of this, the Company’s income properties at Plaza Bintaro Jaya, Slipi Plaza, Senen and Bintaro Trade Centre contribute just 13% of our overall revenue, continuing a slight but steady decline over recent years. This is largely because, unlike the housing business, our scope for growth in the commercial sector is limited to these four sites. Income from rental properties, however, serves as an important hedge when the residential business is going through a more volatile period. While we do not foresee such volatility in the immediate future, we would like to see our property income increased over the long term as a prudent measure.
Kami berharap pertumbuhan unit persewaan dapat dikontribusi dengan meningkatnya pendapatan Senen Jaya, Jakarta Pusat yang saat ini sedang dibangun kembali. Unit baru di blok IV akan dipasarkan pada akhir 2007 dan lebih dari 50% penyewa telah menerima perjanjian baru dan akan pindah ke tempat tersebut jika bangunan selesai pada tahun 2009. Kami juga merencanakan untuk meningkatkan nilai kawasan Senen dengan merenovasi Blok V di sebelahnya.
We expect that some of this increase will be generated by leveraging yields from our rental property in Senen Jaya, Central Jakarta, which is currently undergoing a redevelopment. The new units in Block IV were launched at the end of 2007, and more than 50% of the existing tenants have already accepted the new terms and will move into the newly refurbished space when it is completed in 2009. We will plan to add further value to this strategic site by renovating the adjacent Block V.
Kepuasan pelanggan tetap menjadi prioritas utama. Kami akan terus berusaha meningkatkan penjualan dan layanan purna jual untuk mempertahankan standar mutu. Kebijakan Mutu adalah slogan perusahaan dan kami akan terus meningkatkan kualitas manajemen dan akuntabilitas serta kualitas kontrol kerja di semua unit operasional.
Customer satisfaction remains a key priority, and we have sought to improve upon our sales and aftersales processes in order to maintain our standards of excellence. Quality is a universal theme throughout the Company, and we continue to improve our quality management processes and cultivate a more accountable, quality-driven approach in all our operations.
Kebijakan Mutu dan akuntabilitas merupakan kunci pendekatan Perusahaan atas pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Sepanjang tahun ini, pengukuran telah dilakukan untuk mengkaji dan meningkatkan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik dalam setiap aspek operasional Perusahaan. Kode Tata Laku yang diperkenalkan pada tahun 2006, telah disampaikan kepada seluruh karyawan dan
Quality and accountability are also key words in the Company’s approach to good corporate governance. Throughout the year, measures have been taken to review and improve the application of good corporate governance principles in every aspect of our operations. The Code of Conduct, launched in 2006, has been disseminated and carefully introduced to all employees to ensure that each member of
ANNUAL REPORT 2007 LAPORAN THUNAN
Pada tahun 2007 kami juga menambah cadangan lahan dengan membebaskan beberapa kawasan di Bintaro Jaya, Graha Raya dan Puri Jaya, yang memberikan keleluasaan lebih untuk pengembangan. Strategi kami adalah mendapatkan lahan di lokasilokasi dimana kami dapat meningkatkan nilai tambah untuk pengembangan masa datang.
11
PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk.
12
kami memastikan bahwa setiap karyawan memiliki pemahaman yang sama atas standar tata laku dan bagaimana menerapkannya dalam aktifitas sehari-hari.
the organization has a shared understanding of the standards of ethics and behavior acceptable to the Company, and of how to uphold those standards in all our day-to-day activities.
Seluruh kegiatan usaha diarahkan untuk memperkuat landasan Perusahaan demi kelangsungan pertumbuhan usaha yang menambah nilai aset bagi para pelanggan dan pemegang saham. Di tahun mendatang, kami akan terus mempertahankan momentum yang telah dibangun selama 12 bulan lalu dimana kami memprediksi kondisi pasar akan kondusif. Meski global ekonomi bergerak lambat, pengaruh pada pertumbuhan ekonomi negara Asia, termasuk Indonesia, diharapkan relatif kecil. Bagi para pelanggan dalam negeri, hasrat untuk memiliki rumah masih merupakan prioritas utama. Dengan penurunan tingkat suku bunga di Amerika yang berdampak pada kemampuan Bank Indonesia untuk menurunkan tingkat suku bunga, akan membuat pasar properti dalam negeri lebih kondusif. Strategi kami adalah meningkatkan pelayanan terhadap para pembeli dan penyewa dan mengembangkan keragaman produk, khususnya di Puri Jaya, serta meningkatkan kerjasama dengan pemerintah setempat untuk aksesibilitas. Untuk target jangka menengah, kami mencoba kemungkinan perluasan usaha ke lokasi baru.
All our actions over the year have been directed at strengthening a platform for sustainable growth that will create value for shareholders and customers. In the coming year, we will seek to maintain the momentum built up over the last 12 months in what we predict will be reasonably conducive market conditions. Although the global economy looks set to slow down over the coming year, the impact on Asia’s emerging economies, including Indonesia, is expected to be relatively moderate. Moreover, home ownership remains a strong priority for Indonesian consumers. With the reduction in US interest rates affording Bank Indonesia greater scope to reduce domestic interest rates, we believe that conditions will be conducive for the domestic property market. Our strategy will continue to focus on optimizing the service we provide to our buyers and tenants. We will also further enhance our product mix, particularly in Puri Jaya, and continue to work with local authorities to improve accessibility. For the medium to long term, we are exploring the possibility of expanding into new locations.
Pada sektor retail, kami memprediksi tingkat persaingan yang semakin ketat akibat meningkatnya ketersediaan ruang sewa di dan sekitar ibukota. Namun demikian, kami terus berusaha untuk meningkatkan pendapatan dengan pembangunan kembali Senen Jaya serta meminimalisasi biaya operasional khususnya efisiensi biaya listrik. Untuk itu beberapa alternatif telah kami kaji dan evaluasi apabila kondisi ini terus berlangsung dalam jangka menengah.
In the retail sector, we expect tight competition due to the rapidly expanding supply of retail space in and around the capital. However, we will continue to pursue improved yields with the redevelopment of Senen Jaya and through more selective targeting of tenants. Costs will continue to come under pressure, particularly from escalating corporate electricity tariffs. We are already studying possible alternatives in case this situation persists over the medium term.
Kualitas lingkungan akan menjadi isu yang kritikal bagi Jakarta dan daerah disekitarnya. Untuk itu sebagai pengembang, kami terus berusaha meningkatkan kelestarian lingkungan melalui perbaikan sistem resapan air, pengendalian banjir, penghijauan dan pembangunan fitur-fitur ramah lingkungan dalam rancangan rumah serta memastikan kelangsungan pengembangannya untuk jangka panjang.
Environmental quality will become an increasingly critical issue for Jakarta and the surrounding areas. We will therefore intensify our efforts to do our part as a responsible developer and a good corporate citizen through various water conservation, flood control and regreening initiatives, and by building more environmentally efficient features in to our homes to ensure that our developments are sustainable over the long run.
Dengan dukungan dari para pemegang saham, pelanggan dan mitrausaha, kami berharap dapat memberikan kinerja yang baik di tahun 2008.
With the continued support of all our shareholders, customers and business partners, we look forward to delivering another year of strong performance in 2008.
Profil Perusahaan
Nama
Name
PT Jaya Real Property Tbk
PT Jaya Real Property Tbk
Berdiri
Established
25 Mei 1979
May 25, 1979
Komisaris Utama
President Commissioner
Ir. Ciputra
Ir. Ciputra
Komisaris
Commissioners
Ir. Hiskak Secakusuma, MM
Ir. Hiskak Secakusuma, MM
Ir. Soekrisman
Ir. Soekrisman
Komisaris Independen
Independent Commissioners
Drs. H. Slamet Budisukrisno
Drs. H. Slamet Budisukrisno
Ir. V. Aryanto Cahyadi
Ir. V. Aryanto Cahyadi
Direktur Utama
President Director
Trisna Muliadi
Trisna Muliadi
Direktur
Directors
Ir. Diaz Moreno
Ir. Diaz Moreno
Ir. Yohannes Henky Wijaya, MM
Ir. Yohannes Henky Wijaya, MM
H. Tribudi Rahardjo
H. Tribudi Rahardjo
Ir. Gatot Setyo Waluyo
Ir. Gatot Setyo Waluyo
Kantor Operasional
Operational Address
Kantor Pusat
Head Office
Bintaro Trade Center Blok K
Bintaro Trade Center Block K
Jl. Jend. Sudirman
Jl. Jend. Sudirman
Bintaro Jaya, Sektor VII
Bintaro Jaya, Sector VII
Tangerang 15224, Indonesia
Tangerang 15224, Indonesia
Telp : +62-21-745 8888
Telp : +62-21-745 8888
Fax : +62-21-745 3333, 745 6666
Fax : +62-21-745 3333, 745 6666
Email :
[email protected]
Email :
[email protected]
Kantor Pemasaran
Marketing Office
Gedung Bank Permata Bintaro Lantai Dasar
Bank Permata Bintaro Building Ground Floor
Jl. MH. Thamrin Blok B1 No. 1
Jl. MH. Thamrin Block B1 No. 1
CBD Bintaro Jaya, Sektor VII
CBD Bintaro Jaya, Sector VII
Tangerang 15224, Indonesia
Tangerang 15224, Indonesia
Telp : +62-21-745 4545
Telp : +62-21-745 4545
Fax : +62-21-745 0544
Fax : +62-21-745 0544
Email :
[email protected]
Email :
[email protected]
Anak Perusahaan
Subsidiary
PT Jaya Garden Polis
PT Jaya Garden Polis
Kantor Pemasaran
Marketing Office
Jl. Raya Pasar Kemis
Jl. Raya Pasar Kemis
Taman Merpati
Taman Merpati
Pasar Kemis, Tangerang 15560 Indonesia
Pasar Kemis, Tangerang 15560 Indonesia
Telp : +62-21-590 8888
Telp : +62-21-590 8888
Fax : +62-21-590 2660
Fax : +62-21-590 2660
ANNUAL REPORT 2007 LAPORAN THUNAN
Corporate Profile
13
Sekilas Jaya Real Property
PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk.
Jaya Real Property in Brief
14
PT Jaya Real Property, Tbk. merupakan salah satu
PT Jaya Real Property Tbk is one of Indonesia’s leading
perusahaan pengembang real estat terkemuka di
developers of residential and commercial properties,
Indonesia dengan portofolio di Jakarta Selatan, Barat
with a portfolio that includes sites in South, West and
dan Pusat.
Central Jakarta.
Didirikan tahun 1979, Perusahaan memfokuskan
Established in 1979, the Company focuses on building
usahanya pada pembangunan dan pengembangan
integrated, sustainable communities designed to
kawasan pemukiman terpadu untuk memenuhi
accommodate a wide range of incomes and needs.
kebutuhan masyarakat dari berbagai tingkatan.
Bintaro Jaya, the Company’s flagship development
Bintaro Jaya, proyek unggulan di Jakarta Selatan,
in South Jakarta, is a self-contained community
adalah kota satelit yang dibangun di atas lahan
that offers a widely diversified range of houses in a
seluas 2.000 hektar dengan beragam pilihan rumah
plan 2,000 hectare site that is served by first class
yang dilengkapi dengan sejumlah fasilitas terbaik
educational, health care, retail and recreational
diantaranya; sekolah unggulan, pelayanan kesehatan,
amenities as well as excellent transport links. In
pusat perbelanjaan, tempat usaha, rekreasi serta
Bintaro and in the Company’s two other residential
jaringan transportasi yang terintegrasi. Baik di Bintaro
developments, Graha Raya, adjacent to Bintaro, and
maupun di dua kawasan pengembangan lainnya,
Puri Jaya, a plan 1,765 hectare project in Pasar Kemis,
Graha Raya yang berdampingan dengan Bintaro Jaya
Tangerang, the Company is strongly committed to
dan Puri Jaya - proyek pengembangan seluas 1.765
enhancing the quality of the environment for the
hektar di Pasar Kemis, Tangerang, kami berusaha
people living in and around these communities.
untuk senantiasa menjaga kualitas lingkungan bagi masyarakat yang tinggal maupun masyarakat sekitarnya. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (dulu adalah Bursa
Listed on the Indonesian Stock Exchange (previously
Efek Jakarta) sejak tahun 1994, PT Jaya Real Property
the Jakarta Stock Exchange) since 1994, PT Jaya
Tbk berkomitmen untuk selalu menjaga pertumbuhan
Real Property Tbk remains committed to achieving
usaha dan meningkatkan kepercayaan para pemegang
sustainable growth and building value through being
saham, pelanggan, lingkungan dan masyarakat
a responsible partner for shareholders, customers,
dengan menjadi mitra usaha yang bertanggung
communities and the environment. The Company’s
jawab. Pengalaman dan reputasi Perusahaan didukung
strong track record is underpinned by its ability to
oleh kemampuan Perusahaan untuk menciptakan dan
design homes and living environments that match
mengembangkan hunian serta lingkungan yang sesuai
customer demand, coupled with sound financial
dengan kebutuhan pelanggan yang diikuti dengan
management and a long-term vision of growth.
kondisi keuangan yang sehat serta Visi-Misi sebagai fundamental Perusahaan.
15
Pohon Bintaro I Bintaro tree ANNUAL REPORT 2007 LAPORAN THUNAN
Struktur Organisasi Organization Structure
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komite Audit Audit Committee
PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk.
Direktur Utama President Director
Manajemen ISO 9001/2000 ISO 9001/2000 Management
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Director
Staf Pengembangan Usaha Business Development Staff
16
Koordinator Ritel Retail Coordinator
Koordinator Properti, PR & Legal Senen Jaya Senen Jaya Property, PR & Legal Coordinator
Koordinator Ritel 1 Retail I Coordinator
Koordinator Ritel 2 Retail II Coordinator
Manajer Pengelola Plaza Bintaro Bintaro Plaza Manager
Koordinator Perumahan Bintaro dan Graha Raya Housing Bintaro & Graha Raya Coordinator
Koordinator Keuangan, SDM & Umum, MSI Finance, Personnel, GA, MIS Coordinator
Koordinator Pertanahan, Perencanaan & Pengembangan, Hukum Land Acquisition, Legal, Design & Development Coordinator
Koordinator Perumahan Puri Jaya Housing Puri Jaya Coordinator
Koordinator Keuangan, Marketing & Perencanaan Senen Jaya Senen Jaya Finance, Marketing & Planning Coordinator
Manajer Pengelola Proyek Senen IV & V Senen IV & V Manager
Manajer Pertanahan Bintaro Jaya dan Graha Raya Land Acquisition Manager
Manajer Pemasaran Bintaro Marketing Manager
Manajer Keuangan Finance Manager
Manajer Pengelola Plaza Slipi Slipi Plaza Manager
Manajer Proyek Bintaro Project Manager
Manajer SDM & Umum HR & GA Manager
Manajer Perencanaan & Pengembangan Design & Development Manager
Manajer Pengelola Bintaro Trade Centre Bintaro Trade Centre Manager
Manajer Pengelola Kawasan Bintaro Estate Management Manager
Manajer Sistem Informasi Information System Manager
Manajer Hukum Legal Manager
Manajer Perumahan Graha Raya Housing Manager
Manajer Perumahan Puri Jaya Housing Manager
Riwayat Singkat Dewan Komisaris
Ir. Ciputra Komisaris Utama
Ir. Ciputra President Commissioner
Pendiri Jaya Group, Metropolitan Group, Ciputra Group, REI serta Asia Pacific Real Estate Federation, Ir. Ciputra, mulai menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Jaya Real Property, Tbk. sejak 1994, Komisaris PT Pembangunan Jaya tahun sejak 1996 dan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk sejak tahun 2007. Meraih gelar Sarjana Arsitektur tahun 1960 dari Institut Teknologi Bandung.
The Founder of the Jaya Group, the Metropolitan Group, the Ciputra Group and also of the Indonesian Real Estate Association and the Asia Pacific Real Estate Federation, Mr. Ciputra became President Commissioner of Jaya Real Property in 1994, Commissioner of PT Pembangunan Jaya in 1996 and PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk in 2007. Mr. Ciputra graduated from Bandung Institute of Technology in 1960 with a degree in Architecture
Ir. Soekrisman Komisaris
Ir. Soekrisman Commissioner
Mulai menjabat sebagai Komisaris Perusahaan sejak 1993 dan Komisaris PT Pembangunan Jaya sejak 1996, Ir. Soekrisman juga menjabat sebagai Komisaris PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk sejak 2007. Meraih gelar Sarjana Arsitektur tahun 1962 dari Melbourne University.
Mr. Soekrisman was appointed as Commissioner in 1993 and has also been Commissioner of PT Pembangunan Jaya since 1996 as well as Commissioner of PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk. in 2007. He received a degree in Architecture from Melbourne University in 1962.
Ir. Hiskak Secakusuma, MM Komisaris
Ir. Hiskak Secakusuma, MM Commissioner
Pendiri Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI), Asean Construction Federation dan Ikatan Alumni MM-Universitas Indonesia, Ir. Secakusuma mulai menjabat sebagai Komisaris Perusahaan sejak 1994 dan Komisaris PT Pembangunan Jaya sejak 1996. Ia juga menjabat sebagai Komisaris PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk. sejak 2007. Meraih Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1990 dan sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung tahun 1962.
The Founder of the Indonesian Constructors Association, the Asean Constructors Federation and the University of Indonesia Management Masters Alumni Association, Mr. Secakusuma being appointed as Commissioner of the Company in 1994 and also served as Commissioner of PT Pembangunan Jaya since 1996 as well as Commissioner of PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk. in 2007. Received his Magister Management from Faculty of Economy of University of Indonesia in 1990 and Civil Engineering from Bandung Institute of Technology in 1962
Ir. V. Aryanto Cahyadi Komisaris Independen
Ir. V. Aryanto Cahyadi Independent Commissioner
Memulai karirnya di PT Pembangunan Jaya sejak 1966, Ir. Cahyadi menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2001. Meraih gelar Sarjana Arsitektur dari Institut Teknologi Bandung tahun 1963.
Mr. Cahyadi joined PT Pembangunan Jaya in 1966 and became Independent Commissioner in 2001. He earned his Architecture degree from Bandung Institute of Technology in 1963.
Drs. H. Slamet Budisukrisno Komisaris Independen
Drs. H. Slamet Budisukrisno Independent Commissioner
Drs. H. Slamet Budisukrisno mulai menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit sejak tahun 2001. Meraih sarjana Ekonomi dari Universitas Gajah Mada tahun 1963.
Mr. Budisukrisno has served as Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee since 2001. He studied at Gajah Mada University, earning a degree in Economics in 1963.
ANNUAL REPORT 2007 LAPORAN THUNAN
Board of Commissioners Profile
17
Riwayat Singkat Dewan Direksi
PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk.
Board of Directors Profile
Trisna Muliadi Direktur Utama
Trisna Muliadi President Director
Memulai karir di Perusahaan sebagai Wakil Presiden Direktur tahun 1998 sebelum menjadi Presiden Direktur pada tahun 1999, Trisna Muliadi juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Pembangunan Jaya sejak Juli 2004, Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk sejak November 2004 dan Presiden Direktur PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk. sejak 2007. Meraih gelar Master of Business Administration dari University of Oregon tahun 1983 di bidang Finance.
Starting served as Vice President Director of the Company in 1998 before becoming President Director in 1999, Mr. Muliadi has also been President Director of PT Pembangunan Jaya since July 2004, Commissioner of PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. since November 2004 and President Director of PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk. since 2007. Awarded his Master of Business Administration degree from the University of Oregon in 1983, specializing in Finance.
Ir. Diaz Moreno Direktur
Ir. Diaz Moreno Director
Bergabung di Perusahaan sebagai Wakil Direktur tahun 1993, Diaz Moreno menjabat sebagai Direktur tahun 1994. Meraih gelar sarjana Teknik Sipil dari Universitas Parahyangan tahun 1977.
Joined the company as Vice Director in 1993, Mr. Moreno became Director in 1994. Received his degree in Civil Engineering from Parahyangan University in 1977.
Ir. Yohannes Henky Wijaya, MM Direktur
Ir. Yohannes Henky Wijaya, MM Director
Bergabung di Perusahaan sebagai Wakil Direktur tahun 1997, Yohannes Henky Wijaya menjabat sebagai Direktur pada tahun 1999. Meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung tahun 1981 dan Cum Laude Magíster Manajemen bidang Real Estat dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM tahun 1997.
After joining the Company as Vice Director in 1997, Mr. Wijaya was appointed as Director in 1999. He received his Civil Engineering degree from Bandung Institute of Technology in 1981 and earned a Masters (Magister Management Cum Laude) in Real Estate from the PPM School of Management in 1997.
H. Tribudi Rahardjo Direktur
H. Tribudi Rahardjo Director
Memulai karir di Perusahaan sebagai Direktur tahun 2002, Tribudi Rahardjo juga menjabat sebagai Direktur PT Pembangunan Jaya sejak Juli 2004. Lulus dari Institut Teknologi Bandung jurusan Elektro tahun 1981.
Started serving as Director of the Company since March 2002, Mr. Tribudi has also been Director of PT Pembangunan Jaya since July 2004. Received his degree in Electrical Engineering from Bandung Institute of Technology in 1981.
Ir. Gatot Setyo Waluyo Direktur
Ir. Gatot Setyo Waluyo Director
Bergabung di Perusahaan tahun 1988, Gatot Setyo Waluyo menjabat sebagai Wakil Direktur tahun 1996 sebelum menjadi Direktur tahun 2004. Lulus dari Universitas Gajah Mada tahun 1987 bidang Arsitektur.
Joined the company in 1988, after serving as Vice Director since 1996, Mr. Waluyo became Director in 2004. He graduated from Gajah Mada University in 1987, majoring in Architecture.
18
Komposisi Pemegang Saham Shareholder’s Composition
Komposisi kepemilikan saham Perusahaan tanggal 31 Desember 2007 The Company shareholders composition as per 31 December 2007 Pemegang Saham
Jumlah Saham
Shareholders
Persentase Kepemilikan %
Shares Amount
Ownership Percentage %
Manajemen Management Ir. Diaz Moreno (Direktur Director)
20.000
0.001
1.748.815.000
63.59
340.000.000
12.36
PT Pembangunan Jaya Citiview Properties Limited-Hongkong
ANNUAL REPORT 2007 LAPORAN THUNAN
Non Manajemen Non Management
Masyarakat (dengan kepemilikan <5%) Public (Ownership <5%) - Indonesia (Indonesian)
102.747.540
3.74
- Asing (Foreign)
558.417.460
20.331
2.750.000.000
100.00
Jumlah Total
Pencatatan Perdana Jumlah Saham Perdana Harga Saham Perdana
Listed Number of Shares at IPO IPO Price
Pemecahan Saham
Stock Split
Jumlah Saham saat ini Nilai Nominal saat ini Bursa Saham
Current Number of Shares Current Par Value Stock Exchange
: 29 Juni 1994 : 235.000.000 : Rp. 5.200 : Rp. 1.000 per lembar : - 8 Mei 1996 (Dari Nilai Nominal Rp. 1.000 menjadi Rp. 500 per lembar) - 8 May 1996 (From Nominal Value Rp. 1,000 to Rp. 500 per Share) - 16 Agustus 2006 (Dari Nilai Nominal Rp. 500 menjadi Rp. 100 per lembar) - 16 August 2006 (From Nominal Value Rp. 500 to Rp. 100 per Share) : 2.750.000.000 : Rp. 100 : Bursa Efek Indonesia (Indonesian Stock Exchange)
Periode
Harga Terendah (Rp.)
Harga Tertinggi (Rp.)
Harga Saham Penutup (Rp.)
Period
The Lowest Price
The Highest Price
Closing Price
01/01/2007 - 31/12/2007
19
900
1.800
1,530
(Before Stock Split, equal to 4.500)
(Before Stock Split, equal to 9.000)
(Before Stock Split, equal to 7.650)
Pergerakan Harga Saham 2007 (Berdasarkan Harga Penutupan) Share Price Movement 2007 (Based on Closing Price) 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Agu
Sep
Okt
Nov
Des
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk.
Capital market Supporting Institutions and Professions
20
Akuntan Publik AAJ Associates Plaza ABDA, Lantai 10 & 11 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190 Indonesia Telp : 62-21-5140 1340 Fax : 62-21-5140 1350
Public Accountant AAJ Associates Plaza ABDA, Floor 10 & 11 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190 Indonesia Telp : 62-21-5140 1340 Fax : 62-21-5140 1350
Biro Administrasi Efek PT Adimitra Transferindo Gedung Nusalanggeng Lantai 2 Jl. Perintis Kemerdekaan Komplek Pertokoan Pulo Mas Blok VII No. 1 Jakarta Timur 13210 Indonesia Telp : 62-21-4788 1515 Fax : 62-21-470 9697
Shares Administration Bureu PT Adimitra Transferindo Nusalanggeng Bulding, 2nd Floor Jl. Perintis Kemerdekaan Komplek Pertokoan Pulo Mas Blok VII No. 1 Jakarta Timur 13210 Indonesia Telp : 62-21-4788 1515 Fax : 62-21-470 9697
Notaris Notaris Sutjipto, SH Menara Sudirman Lantai 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190 Indonesia Telp : 62-21 520 4778 Fax : 62-21 520 4779 / 520 4780
Notary Notaris Sutjipto, SH Menara Sudirman, 18th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190 Indonesia Telp : 62-21 520 4778 Fax : 62-21 520 4779 / 520 4780
Struktur Perusahaan Anak & Asosiasi The Structure of Subsidiary and Associates
Perusahaan Asosiasi Associates
Perusahaan Anak Subsidiary
ANNUAL REPORT 2007 LAPORAN THUNAN
PT Jaya Real Property, Tbk
21
Penyewaan & Pengelolaan Rental & Estate Management
Pengembangan Properti Property Development
Konstruksi Jalan Tol Toll Construction
Pengelolaan Gedung Building Management
Real Estat Real Estate
PT Sarana Pembangunan Jaya 25%
PT Jaya City Development 30%
PT Bintaro Serpong Damai 0.83%
PT Sumber Jaya Kelola Indonesia 1%
PT Jaya Garden Polis 83.86%
Analisis & Pembahasan Manajemen
PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk.
Management Analysis & Discussion
22
Tinjauan keuangan
Financial Review
Perusahaan berhasil membukukan peningkatan pendapatan sebesar 29% dari tahun sebelumnya, yaitu naik dari Rp. 408,2 miliar pada tahun 2006 menjadi Rp. 527,4 miliar pada tahun 2007. Hal ini dikontribusi oleh peningkatan penjualan tanah dan bangunan sebesar 37%, persewaan 13% dan pengakuan pendapatan atas irregular sales (kavling-kavling CBD) sebesar Rp. 31,6 miliar dari Rp. 23,6 miliar pada tahun 2006.
The Company achieved a 29% year on year revenue growth, increasing from Rp. 408.2 billion in 2006 to Rp. 527.4 billion in 2007. This was due to the increase in unit sales of 33.7%, rentals up 13% and recognition of income from irregular sales (CBD lots) of Rp. 31.6 billion from Rp. 23.6 billion in 2006.
Laba kotor meningkat dari Rp 184,2 miliar pada tahun 2006 menjadi Rp 234,9 miliar pada tahun 2007 atau mengalami pertumbuhan sebesar 27,5%. Namun demikian dari segi marjinal, laba kotor mengalami sedikit penurunan dari 45,1% menjadi 44,6% karena adanya kenaikan harga pokok unit pengelolaan sebesar 7% dan juga perubahan komposisi penjualan tanah/rumah.
Gross profit increased from Rp 184.2 billion in 2006 to Rp 234.9 billion in 2007, a growth of 27.5%. However, the gross profit margin underwent a slight decline from 45.1% to 44.6% as a result of a 7% increase in the unit cost of management and sales composition between land lots and houses.
Laba Operasi naik sebesar 21,7% dari Rp. 123,6 miliar di 2006 menjadi Rp. 150,4 miliar tahun 2007 akibat naiknya biaya administrasi sebesar 39%.
Operating profit rose 21.7% to Rp. 150.4 billion from Rp. 123.6 billion in 2006. This was attributable to a 39% increase in administrative costs.
Pendapatan setelah pajak meningkat 30% dari Rp. 84,1 miliar pada tahun 2006 menjadi Rp. 110,1 miliar pada tahun 2007 akibat membaiknya laba usaha dan turunnya bunga pinjaman yang disebabkan oleh berkurangnya pokok pinjaman dan turunnya tingkat suku bunga.
Earnings after tax increased by 30% or Rp. 110.1 billion in 2007 from Rp. 84.1 billion in 2006. This is chiefly attributable to improvement in operating profit and the Company’s lower interest bill in 2007, due to reduced loan exposure and the fall in interest rates over the year.
Total aktiva naik 13,4% atau naik sebesar Rp. 225 miliar menjadi Rp. 1.907,4 miliar. Sebagian besar karena kenaikan di persediaan sebesar Rp. 96 miliar dan tanah untuk pengembangan sebesar Rp. 105 miliar.
Total assets increased by 13.4% or Rp. 225 billion to Rp. 1,907.4 billion. This consisted largely of an increase in stock of Rp. 96 billion and land for development valued at Rp. 105 billion.
Pinjaman juga turun dari Rp. 94 miliar di 2006 menjadi Rp. 65 miliar di 2007.
Loans were also reduced, from Rp. 94 billion in 2006 to Rp. 65 billion in 2007.
Menteng Residence (Aquila)
Tinjauan Operasional
Operational Review
Perumahan
Residential Properties
Pertumbuhan penjualan sektor perumahan secara marketing pada tahun 2007 cukup berarti. Angka Penjualan Bintaro Jaya dan Graha Raya meningkat 24%, dari Rp. 360,5 miliar di 2006 menjadi Rp. 447,4 miliar di 2007, dan Puri Jaya naik 30%, dari Rp. 50,2 miliar di 2006 menjadi Rp. 65,1 miliar di 2007. Semua itu diatas angka yang ditargetkan di akhir tahun sebelumnya.
The residential business delivered robust growth in 2007. Combined marketing sales from Bintaro Jaya and Graha Raya increased by 24%, from Rp 360.5 billion in 2006 to Rp 447.4 billion in 2007, while in Puri Jaya sales strengthened by 30% from Rp 50.2 billion to Rp 65.1 billion in 2007. These figures were well ahead of the targets set at the end of the previous year.
Dibandingkan tahun 2006, dalam unit, angka penjualan juga menunjukkan pertumbuhan yang cukup berarti; kami berhasil menjual 1.008 unit rumah di Bintaro Jaya dan Graha Raya dibandingkan 867 unit di 2006 dan 1.094 unit rumah di Puri Jaya dibandingkan 992 unit di 2007. Peningkatan angka penjualan sangat dipengaruhi oleh turunnya tingkat suku bunga pinjaman, yaitu sekitar 9% di 2007 dibanding pada tahun sebelumnya dimana suku bunga pinjaman mencapai 12%. Dapat dilihat dari meningkatnya angka penjualan kelas menengah-bawah sebesar 135%, dimana sektor ini amat bergantung dari kredit kepemilkan rumah. Namun demikian, secara keseluruhan, komposisi pembeli dengan fasilitas kredit tidak terlalu banyak berubah dibanding tahun sebelumnya yaitu 53% di 2007 dibanding dengan 50% di 2006. Pada penjualan segmen kelas atas yang didominasi oleh penjualan tunai, strategi pemasaran memberi kontribusi penting atas peningkatan penjualan.
In contrast to last year, unit sales also showed a significant upswing across all segments: we sold 1,008 units in Bintaro Jaya and Graha Raya, up from 867 in 2006. In Puri Jaya, units sales rose from 992 in 2006 to 1,094 in 2007. Sales clearly benefited from the lower interest rates, which remained at around 9% in 2007, compared to 12% in the prior year. This was reflected in the 135% growth in sales in the middle-low sector, where access to affordable mortgages is critical. However, there was little real difference overall in the portion of buyers using credit facilities: mortgages accounted for 53% of sales in 2007, compared to 50% in 2006. In the upper income bracket, where cash sales predominate, strategic marketing efforts made a significant contribution to improved sales.
Sebagaimana diprediksi, pencapaian penjualan kavling komersial di 2007 tidak sebesar jika dibanding tahun lalu dimana perusahaan berhasil menjual sejumlah kavling CBD ke sekolah-sekolah internasional dan lainnya dengan angka penjualan yang cukup tinggi. Pada tahun ini, kami mencapai target dengan menjual empat unit kavling komersial dengan total nilai Rp. 34,2 miliar dan menargetkan nilai penjualan yang kurang lebih sama untuk tahun mendatang serta tetap berusaha menjaga pertumbuhan di segmen ini. Dengan harga tanah yang kompetitif, akses ke jalan utama, fasilitas berkualitas yang mudah dijangkau dan rumah siap huni bagi konsumen dari berbagai tingkatan, Bintaro Jaya menawarkan beberapa kelebihan yang dapat dipertimbangkan bagi perusahaanperusahaan yang ingin memindahkan kantor pusatnya.
As expected after the prior year’s extraordinary sales to international schools and major CBD occupants, in 2007 commercial land sales fell back to normal levels. We met our target by selling four lots at a total value of Rp 34,2 billion, and have set a similar target for the coming year. We expect to see slow but steady growth over this area. With competitive land prices, easy access to major arteries, excellent facilities close at hand and a ready supply of housing to meet the needs of a wide range of income brackets, Bintaro Jaya offers considerable advantages for companies seeking to relocate their head offices from other parts of the city.
ANNUAL REPORT 2007 LAPORAN THUNAN
Kebayoran Height (Genia)
23
PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk.
Senen Blok IV-V sebelum renovasi
Senen Blok IV dalam tahap pembangunan
Penyewaan Properti
Rental Properties
Iklim ekonomi yang kondusif serta stabilitas kondisi sosial dan politik meningkatkan keyakinan bagi bisnis persewaan untuk berkembang. Terbukti dengan tingkat hunian kedua unit persewaan yaitu Plaza Bintaro Jaya sebesar 99.75% dan Plaza Slipi Jaya sebesar 96.61%. Kami yakin bahwa kondisi ini dapat bertahan sehingga menargetkan keduanya tingkat hunian sebesar 100% di tahun 2008.
The more positive economic climate, along with greater political and social stability, led to improved confidence in the retail business, and the Company’s retail occupancy duly increased. Both the Company’s key retail properties are now almost fully occupied, with Plaza Bintaro Jaya at 99.75% and Plaza Slipi Jaya at 96.61%. We optimistic that this improvement will persist and are therefore targeting 100% occupancy for both properties in 2008.
Renovasi pusat grosir di Senen Jaya sedang berjalan. Blok IV akan dipugar pada Februari 2008 dan pembangunan kembali akan segera dimulai sesudahnya dan para penyewa diharapkan dapat menempati tempat baru di paruh kedua 2009. Penyewa saat ini untuk sementara ditampung di Blok V.
The renovation of our wholesaling center in the Senen Jaya complex is well underway. Block IV will be demolished in February 2008, rebuilding will begin immediately thereafter, and tenants are expected to move in during the second half of 2009. Existing tenants are being temporarily housed in the adjacent Block V.
Proyek pemugaran ini akan menjadikan Blok IV sebagai tempat usaha yang lebih aman, efisien dan nyaman baik bagi pelanggan maupun pengusaha. Setelah pembagunan kembali Blok IV selesai, renovasi akan dilanjutkan ke Blok V, yang diikuti dengan renovasi keempat blok lainnya, melalui kerjasama antara PT Pembangunan Jaya dan PD Pasar Jaya – (Perusahaan yang seluruhnya dimiliki Pemerintah DKI Jakarta). Perkembangan wilayah Jakarta Pusat semakin menjanjikan sejak adanya perluasan jaringan transportasi, termasuk diantaranya jalur busway yang melewati kawasan ini. Pemerintah Daerah juga mengembangkan kawasan ini dengan merelokasi pedagang kaki lima.
The renewal project will make Block IV a safer, more efficient and more comfortable place to do business for vendors and customers alike. Once the renovation of Block IV is complete, work will begin on Block V. followed by the refurbishment of the other four blocks, which will be undertaken as a joint venture with the holding company, PT Pembangunan Jaya, and PD Pasar Jaya, which is wholly owned by the Jakarta municipal government. This Central Jakarta site has become increasingly attractive since the expansion of transport networks, including one of the city’s new express busway lines, that serve the complex. The area has been further improved by local government efforts to relocate street vendors from the front of Senen.
Di Bintaro Trade Centre, 95% unit toko / kantor yang tersedia telah tersewa. Tingkat hunian kios naik dari 52% di 2006 menjadi 61% di 2007.
In Bintaro Trade Centre, 95% of the available shop/ office units are rented, while occupancy of the kiosks rose to 61% in 2007 from 52% in 2006.
24
Bintaro Plaza
Cadangan Lahan
Land Bank
Strategi penambahan lahan difokuskan pada konsolidasi aset dan jika mungkin perluasan kawasan di sepanjang jalur yang berpotensi untuk pengembangan. Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, kami juga melakukan studi kelayakan bagi perluasan usaha ke lokasi baru yang dapat memberikan pertumbuhan lebih besar bagi nilai Perusahaan
Our land buying strategy is focused on consolidating our assets without paying unrealistic prices, and expanding, where possible, along potential corridors of growth. As part of our longer term strategy we are exploring the feasibility of expanding into new locations that will deliver even stronger growth in the Company’s value.
ANNUAL REPORT 2007 LAPORAN THUNAN
Kebayoran Height
25 Inovasi Produk dan Pemasaran
Marketing & Product Innovation
Kami berusaha menjadikan perumahan kami sebagai kawasan yang paling diminati di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Untuk itu, kami menawarkan berbagai rancangan produk yang dapat memenuhi selera para pelanggan dan calon pelanggan dari berbagai tingkatan. Merespon aspirasi, gaya hidup, prioritas dan kebutuhan jangka panjang para pelanggan adalah kunci dalam menciptakan kawasan pemukiman yang menawarkan keseimbangan antara kemampuan dan karakteristik mereka.
We are strongly focused on making our residential developments the preferred locations in the south and west of Jakarta. In order to achieve this, we aim to offer a wide range of products designed meet the requirements of a diverse customer base. Taking into account their aspirations, lifestyle, priorities and longterm needs is key to designing living environments that deliver the right balance of features and affordability for our customers.
Pengalaman kami, didukung oleh masukan dari staf penjualan dan purna jual, membuat kami lebih mengenal para pelanggan. Kami tahu, bagi sebagian pembeli, faktor keamanan menjadi prioritas utama dimana kenyamanan, akses dan lingkungan menjadi pilihan bagi pembeli lainnya. Pada tahun ini Perusahaan mempertajam fokus penjualan pada segmen atas dan menengah-atas dengan menawarkan produk townhouse, yang ditata sesuai dengan perkembangan gaya hidup dan sistem keamanan yang terpadu. Setiap unit didasarkan pada konsep “e-living”, dengan koneksi broadband dan sistem keamanan terpadu sebagai fitur standar. Selain itu kami juga memberikan fasilitas tambahan guna mendukung kelestarian lingkungan seperti tampungan air hujan, bak kontrol minyak dan septic tank disamping juga mempromosikan manajemen limbah dan konservasi air.
Our long experience in the industry, coupled with a constant stream of feedback from our sales and service staff, gives us an advantage in terms of knowing our customers. We know that for some buyers, the top priorities are security, convenience, access to recreation and a pleasant environment; for others, proximity to good facilities like health and education are important concerns. Over the year we have continued to sharpen our focus on the upper middle and upper segments by offering a range of townhouses and family homes in secure, landscaped clusters designed to appeal to the more affluent, lifestyle-oriented buyers. Each of these homes is based on our ‘e-living’ concept, with broadband connectivity and comprehensive security as standard features. In addition, ‘green’ features such as water percolation pits, grease traps and advanced septic tanks add value to the houses while promoting responsible waste management and water conservation.
PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk.
Taman Menteng Residence
26
Bintaro Jaya and Graha Raya
Bintaro Jaya and Graha Raya
Pada tahun 2007, kami menyelesaikan 1.464 rumah baru untuk semua segmen. Diantara produk baru yang diperkenalkan di Bintaro Jaya adalah Kebayoran Heights, Regia Boulevard dan Emerald Terrace dan di Graha Raya adalah cluster Valencia, Catalina dan Ruko Valencia.
In 2007 we completed a total of 1,464 new homes in all segments. Among the new products launched in Bintaro Jaya were Kebayoran Heights, Regia Boulevard shophouses and Emerald Terrace, while in Graha Raya we introduced the Valencia and Catalina clusters as well the Valencia shophouses.
Seluruh produk yang dipasarkan di tahun 2008 (Emerald Terrace, Emerald Garden, Kebayoran Terrace, Kebayoran View dan Discovery Garden) akan berkonsep EcoLiving, yaitu Health Care, Energy Care dan Earth Care. • Health Care: yakni peduli terhadap pemakaian bahan bangunan dan pembangunan infrastruktur yang dapat mendukung kesehatan • Energy Care: yakni peduli terhadap penggunaan fitur/sistem yang dapat mengurangi pemakaian energi • Earth Care: yakni peduli terhadap penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan untuk mendukung pelestarian sumber daya alam Selain itu, kami juga akan membangun fasilitas Central Park di Kebayoran Residences pada tahun 2008.
All products marketed in 2008 (Emerald Terrace, Emerald Garden, Kebayoran Terrace, Kebayoran View and Discovery Garden) will incorporate the Company’s EcoLiving concept, which rests on three core concerns of Health, Energy and Earth: • Health Concern focuses attention on the use of materials, building designs and infrastructure that are conducive to health; • Energy Concern focuses on the use of features and systems that contribute to reduced energy consumption; • Earth Concern prioritizes the use of environmentally friendly materials and features to support the conservation of natural resources. Another new feature planned for 2008 is Central Park, which will augment the Kebayoran Residences development.
Promosi melalui media cetak, pameran properti serta “stand-stand” penjualan di pusat-pusat perbelanjaan besar juga terus dilakukan.
Promotion efforts in 2008 will continue to be targeted through the print media, property exhibitions and sales stands in large shopping centers.
Puri Jaya
Puri Jaya
Sebanyak 1.016 bangunan baru diselesaikan pada tahun 2007 dengan prioritas diberikan kepada konsumen yang akad kreditnya telah disetujui.
A total of 1,016 new units were completed in Puri Jaya in 2007, with priority placed on finishing the houses for which credit agreements had been signed so that they could be handed over to the customers as quickly as possible.
With marketing efforts concentrated on the seven existing clusters, the low-middle segment and subsidized simple housing still contribute the bulk of our sales in Puri Jaya, at 76.2%. However, we have continued to explore the market potential in the middle-low sector as consumer purchasing power grows. This is reflected in the slight shift in market composition from low-middle to middle-low, as middle-low sales grew by 11.4% from 9.7% in 2006 to 21.1% in 2007. Influenced principally by the growing accessibility of the location and intensive marketing to businesses and industrial estates in the vicinity of the airport, this shift is also being driven by attractive product innovations that emphasize the ‘Low Cost but not Low Class’ concept—affordable housing that offers the sort of facilities usually associated with more expensive, mid-level residences, such as the cluster system, playgrounds, attractive designs and a choice of construction materials.
Akses
Access
Selain itu, Perusahaan terus bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk meningkatkan akses pada seluruh kawasan. Bintaro Jaya dan Graha Raya saat ini sangat dekat dengan fasilitas jalan raya, kereta api dan jaringan bis yang terpadu kedalam rencana infrastruktur transportasi Jakarta. Rencana pembukaan stasiun kereta api Jurang Mangu akan menyediakan akses langsung pada jaringan kereta api cepat ke pusat kota dari distrik pusat bisnis dan pada area-area perumahan baru. Pengembangan Jakarta Outer Ring Road-1 (JORR-1) ke Pondok Aren dan Serpong memiliki pengaruh kuat atas waktu tempuh dan menjadikan Bintaro Jaya sebagai lokasi yang lebih strategis. Akses jalan akan terus diperkuat dengan jaringan jalan arteri Bintaro baru ke JORR-2 yang dijadwalkan akan selesai tahun 2012.
We have continued to work with the local government and transportation authorities to improve access to all our sites. Bintaro Jaya and Graha Raya are now very well served by road, rail and bus networks that are integrated into the greater Jakarta transport infrastructure plan. The planned re-opening of the Jurang Mangu train station will provide direct access to the express commuter rail line into the city centre from the CBD and the newer residential areas. The extension of the Jakarta Outer Ring Road-1 (JORR-1) to Pondok Aren and Serpong has had an enormous impact on journey times and has made Bintaro Jaya a much more strategic location. Road access will be further strengthened with the planned linkage of the new Bintaro arterial road to JORR-2, which is scheduled for completion in 2012.
ANNUAL REPORT 2007 LAPORAN THUNAN
Dengan tetap memasarkan 7 cluster yang ada, dominasi penjualan Puri Jaya masih dikontribusi oleh segmen Low Middle Class atau Rumah Sederhana Bersubsidi sebesar 76,2%. Namun demikian, potensi pasar Middle Low Class (RE) tetap terus digarap sesuai dengan daya beli konsumen. Hal ini terlihat dengan adanya sedikit pergeseran komposisi penjualan dari Low Middle (RS) ke Middle Low (RE) dimana penjualan Middle Low Class naik sebesar 11,4% dari 9,7% pada tahun 2006 menjadi 21,1% pada tahun 2007. Semakin baiknya akses ke lokasi, intensitas marketing force ke perusahaan-perusahaan yang berpotensi di sekitar bandara / kawasan industri serta inovasi produk hunian yang menarik dengan menitikberatkan konsep Low Cost but not Low Class dengan harga terjangkau dan fasilitas kelas menengah seperti sistem cluster, taman bermain, desain menarik serta pilihan material bangunan adalah hal-hal yang mempengaruhi pergeseran komposisi penjualan.
27
PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk.
28
Pelayanan Konsumen
Customer Service
Pertumbuhan perusahaan bergantung pada kepuasan pelanggan. Untuk itu, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan pelayanan pelanggan. Seluruh karyawan diminta untuk secara aktif berkomunikasi dengan para stakeholder, termasuk para pelanggan, pengunjung / pembeli dan penyewa. Survei tentang tingkat kepuasan pelanggan oleh pihak ketiga juga dilakukan setiap tahunnya untuk mengetahui tingkat kepuasan melalui hasil responden. Masukan ini serta respon balik dari staf penjualan digunakan untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.
The Company’s future growth depends on customer satisfaction. We are therefore committed to improving quality and customer service right across the Company. All our staff are expected to maintain ongoing communication with the Company’s stakeholders, including our customers, visitors/buyers and retail business lessees. We seek regular, objective feedback on our performance in this regard through the customer satisfaction survey, which is conducted annually by a third party. This input, together with feedback from our sales staff, is used to make adjustments where necessary.
Kualitas manajemen kami diperkuat dengan diperolehnya ISO 9001/2000 pada akhir 2006. Berdasarkan standar pengakuan internasional ini, kami telah merancang ulang dan memperbaharui indikator kinerja bagi seluruh pelayanan dan produk-produk kami dan memastikan bahwa pelaksanaan standar ISO telah dilakukan dengan konsisten.
Our quality management is now underpinned by the ISO 9001/2000 system, for which the Company was certified at the end of 2006. Based on this internationally recognized standard, we have defined and updated comprehensive performance indicators for all our services and products and are working to ensure that the ISO standards are implemented consistently throughout the Company.
Sumber Daya Manusia
Menciptakan tim yang tangguh untuk mencapai tujuan Perusahaan sesuai dengan Visi-Misi Perusahaan merupakan hal yang penting. Salah satu cara adalah pengembangan sumber daya manusia. Tahun ini, kami membuat suatu sistem penilaian kerja yang didasari pada hasil kerja daripada senioritas. Untuk itu, kami telah mengembangkan Key Performance Indicator (KPI) yang lebih komprehensif dimana sasaran kinerja dikaitkan langsung dengan pemberian insentif, promosi dan kenaikan gaji. Indikator ini menjadi acuan yang jelas bagi karyawan dalam berkarir serta kesempatan untuk mendapat penghargaan atas profesionalisme dan hasil kinerja mereka. Keuntungan bagi perusahaan adalah peningkatan pendapatan dan nilai Perusahaan.
Creating and retaining motivated, highly capable teams that can deliver on the Company’s objectives and move the Company towards realizing its vision and mission is essential. One of our principal concerns is therefore to have in place a fair, objective and forward-looking approach to human resource development. In recent years we have developed and refined a system that is based on merit, with rewards and incentives that recognize performance rather than seniority. For this we have developed a comprehensive set of Key Performance Indicators, or KPIs, that are objective measures of performance and are linked to remuneration, incentives and promotion. Our people therefore have a clear path towards advancement in the Company, and financial and professional reward. The benefits for the company, meanwhile, are improved earnings and an increase in the total value of the Company.
Komitmen utama bagi Perusahaan adalah memastikan bahwa kami secara berkesinambungan terus memperkuat dan mengembangkan tim untuk menghadapi tantangan di masa datang. Untuk itu, kami memberi kesempatan tidak hanya bagi staf untuk meningkatkan kemampuan teknis tetapi juga pengembangan diri seperti pelatihan kepemimpinan, manajemen dan kerjasama tim. Jumlah karyawan yang mendapat kesempatan untuk meraih gelar S1 dan S2 juga meningkat. Kombinasi penilaian kinerja dan survey kepuasan karyawan membantu kami untuk memastikan bahwa setiap individu berada pada tempat yang tepat, termotivasi, serta memahami potensinya. Kami berharap Perusahaan ini akan menjadi perusahaan terpilih, dimana sejauh ini remunerasi dan insentif yang diberikan secara berkala dievaluasi dan dibandingkan dengan perusahaan sejenis untuk menjaga agar hal ini tetap kompetitif.
A key concern for the Company is to continuously strengthen the team to ensure that it is equipped to meet future challenges. We provide numerous opportunities not only for staff to upgrade their technical competencies but also to develop their personal and professional skills and qualities in areas such as leadership, management and team work. In addition, an increasing number of employees are taking advantage of opportunities to study part-time for undergraduate and postgraduate degrees in relevant fields. A combination of regular performance reviews and employee satisfaction surveys help us to make sure each person is motivated, in the right job and realizing his or her potential. We would like the Company to be a preferred employer in our business sector, and to this end our remuneration and incentives packages are regularly benchmarked against similar employers to ensure that they remain competitive.
Jumlah karyawan sedikit turun menjadi 522 karyawan di akhir 2007 dibanding 535 karyawan pada akhir tahun sebelumnya.
In numbers, the Company’s workforce slightly decrease to a total of 522 permanent employees at the end of December 2007, compared to 535 at the end of the prior year.
ANNUAL REPORT 2007 LAPORAN THUNAN
Human Resources
29
PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk.
Matrix Karyawan Per Desember 2007 Matrix for Number of Employee as of December 2007
30
No
Jabatan
Position
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Direktur Utama Direktur Manajer Senior Manajer Manajer Yunior Asisten Manajer Supervisior Senior Staf Yunior Sekretaris Supervisior Sekretaris Yunior Officer / Administrator Teknisi Drafter / Juru Ukur Supervisior Yunior Dansie Officer Yunior Teknisi Yunior Drafter Yunior Operator Petugas Danru
President Director Director Senior Manager Manager Junior Manager Manager Assistant Senior Supervisior Junior Staff Secretary Supervisior Junior Secretary Officer / Administrator Technician Drafter Junior Supervisior Senior Security Junior Officer Junior Technician Junior Drafter Operator Security, Office Boy, Messenger & Driver Junior Security
1 4 14 7 20 13 24 21 2 23 13 119 10 2 66 3 40 35 2 0 85 18
Total
522
Matriks Karyawan Berdasarkan jenjang Pendidikan Employment Chart based on Educational Background
6% 26% 56%
S2 (Master) S1 (Degree)
13%
D3 (Diploma) SLTA dan sederajat (High School)
Matriks Karyawan Berdasarkan Usia Employment Chart based on Age
6% 25% 21%
Usia 21-30 th (Age 21-30yrs) Usia 31-40 th (Age 31-40yrs)
49%
Usia 41-50 th (Age 41-50yrs) >50 th (>50yrs)
Devidend
Kebijakan Deviden
Dividend Policy
Laba bersih setelah pajak
Dividen kas
Net Income After Tax
Cash Dividend
< Rp. 100 milyar
25% - 30%
< 100 billion
25% - 30%
> Rp. 100 milyar
31% - 35%
> 100 billion
31% - 35%
Sejarah Pembayaran Deviden
Dividend Payment History
1995
Rp. 150 per lembar saham *
1995
Rp. 150 per share*
1996
Rp. 85 per lembar saham **
1996
Rp. 85 per share**
1997
Rp. 0 per lembar saham
1997
Rp. 0 per share
1998
Rp. 0 per lembar saham
1998
Rp. 0 per share
1999
Rp. 1 per lembar saham
1999
Rp. 1 per share
2000
Rp. 0 per lembar saham
2000
Rp. 0 per share
2001
Rp. 0 per lembar saham
2001
Rp. 0 per share
2002
Rp. 0 per lembar saham
2002
Rp. 0 per share
2003
Rp. 0 per lembar saham
2003
Rp. 0 per share
2004
Rp. 0 per lembar saham
2004
Rp. 0 per share
2005
Rp. 25 per lembar saham
2005
Rp. 25 per share
2006
Rp. 35 per lembar saham ***
2006
Rp. 35 per share***
2007
Rp. 9 per lembar saham ****
2007
Rp. 9 per share ****
31
* Berdasarkan jumlah saham 235.000.000 lembar
* Based on 235,000,000 shares
** Berdasarkan jumlah saham 470.000.000 lembar
** Based on 470,000,000 shares
*** Berdasarkan jumlah saham 550.000.000 lembar
*** Based on 550,000,000 shares
**** Berdasarkan jumlah saham 2.750.000.000 lembar
**** Based on 2,750,000,000 shares
Pembayaran Deviden untuk 2 Tahun Terakhir Devidend Payment for the last 2 years Keterangan
2006
2007
Jumlah Deviden (Rp)
19,250,000,000
24,750,000,000
Total Devidens (Rp)
Deviden Tunai (Rp)
19,250,000,000
24,750,000,000
Cash Devidens (Rp)
Jumlah Saham (lembar)
550,000,000
2,750,000,000
Total Shares (unit)
Deviden per Saham (Rp)
35
9
Deviden per Share (Rp)
11 Mei 2006
4 Mei 2007
Share Holders General Meeting
Rapat Umum Pemegang Saham
ANNUAL REPORT 2007 LAPORAN THUNAN
Deviden
Description
Tata Kelola Perusahaan
PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk.
Good Corporate Governance
32
Perusahaan menyadari pentingnya komitmen dalam pelaksanaan transparansi dan tata laku dalam pemberian informasi dan berkomunikasi dengan para pemegang saham, pelanggan, mitra bisnis, karyawan dan stakeholder lainnya. Standar-standar ini dikemas dalam Nilai-Nilai Dasar Perusahaan dan Kode Tata Laku yang dirumuskan pada tahun 2006.
The Company is committed to the highest standards of corporate responsibility, transparency and ethical behavior in all dealings with shareholders, customers, business partners, employees and other stakeholders of the Company. These standards are encapsulated in the Company’s corporate values and Code of Conduct, which was formulated in 2006.
Kode Tata Laku telah disampaikan ke seluruh karyawan untuk dilaksanakan dan dijadikan acuan dalam melakukan tindakan untuk dan atas nama Perusahaan.
The Code of Conduct is communicated to all employees, who are encouraged to internalize it, refer to it and apply its principles—which are linked to corporate values and policies, prevailing standards and legislation and acceptable business practices—in all actions they take for and on behalf of the Company.
Nilai-Nilai Dasar Perusahaan adalah bagian yang tak terpisahkan dari peraturan Perusahaan yang sesuai dan sejalan dengan peraturan serta perundang-undangan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) serta standar akuntasi yang berlaku.
The Company’s strong internal values are an integral part of our compliance with Indonesian corporate law, the rules and regulations of the Indonesian Stock Exchange and the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK), and all relevant accounting standards.
Sesuai dengan perundang-undangan tentang perusahaan terbatas, kekuasaan tertinggi terletak pada Rapat Umum Pemegang Saham dimana pada rapat ini Dewan Komisaris dan Direksi ditunjuk. Dewan Komisaris dan Direksi memberikan laporan pertanggungjawaban atas jalannya Perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham yang pelaksanaannya diadakan pada 4 Mei 2007.
In compliance with Indonesia’s Company Law, the highest organ of the Company is the General Meeting of Shareholders. The GMS appoints the members of both the Board of Commissioners and the Board of Directors, and they report to the GMS. In 2007, the GMS was held on 4 May.
Dewan Komisaris
The Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertugas mengawasi jalannya Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan arahan dan masukan-masukan kepada Direksi jika diperlukan. Dewan Komisaris juga bertanggung jawab atas pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Untuk itu, dalam menjalankan fungsi pengawasan Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit.
The Board of Commissioners supervises the Board of Directors in its management of the Company’s business, and provides advice to the Board of Directors on the implementation of its responsibilities, where needed. The Board of Commissioners also provides oversight for the application of Good Corporate Governance practices within the Company. The Board of Commissioners are assisted in its oversight role by an Audit Committee.
Anggota Dewan Komisaris ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu tertentu. Sejalan dengan kondisi perusahaan, saat ini Dewan Komisaris terdiri dari lima anggota termasuk Presiden Komisaris. Dua anggota adalah Komisaris Independen.
Members of the Board of Commissioners are appointed by the General Meeting of Shareholders for a fixed term. In accordance with the Company’s statues, the Board of Commissioners currently comprises five members, including the President Commissioner. Two of the members are Independent Commissioners.
Remunerasi Dewan Komisaris disesuaikan dengan remunerasi Dewan Komisaris perusahaan sejenis dan disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
Remuneration for the Board of Commissioners is benchmarked against comparable companies and approved by the GMS.
The Board of Directors
Tugas utama Direksi adalah memastikan jalannya Perusahaan telah sesuai dengan kepentingan dan tujuan Perusahaan serta para pemegang saham dan stakeholders. Untuk itu, Direksi menentukan strategi dan perencanaan agar Perusahaan dapat mencapai target serta memonitor kinerja perusahaan untuk pencapaian tersebut. Direksi juga bertanggung jawab atas jalannya Tata Kelola Perusahaan yang baik di semua unit usaha, meliputi pengawasan internal yang tepat untuk mengamankan asset perusahaan dan secara berkala mengkaji efektifitasnya.
The principal duty of the Board of Directors is to manage the Company and its assets in such a way as to achieve the objectives of the Company in line with the interests of both the Company and its shareholders, while taking into account the interests of other stakeholders. In so doing the Board of Directors determines the strategies and plans through which the Company will meet its objectives, and monitors the Company’s performance in relation to the same. The Board of Directors is also responsible for ensuring that good corporate governance is practiced throughout the Company, which includes establishing adequate internal controls to safeguard the Company’s assets and interests and regularly reviewing their effectiveness.
Anggota Direksi ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang saham dimana saat ini Direksi terdiri dari lima anggota termasuk Presiden Direktur.
The members of the Board of Directors are appointed by the General Meeting of Shareholders. The Board has five members, including the President Director.
Direksi mengadakan rapat dua kali setahun untuk membahas rencana Perusahaan dan melakukan koordinasi bulanan dangan seluruh unit dan divisi. Walaupun pertemuan formal Direksi dan Dewan Komisaris berlangsung dua kali setahun, para Direktur bebas berkonsultasi dengan Dewan Komisaris kapan saja.
The Board of Directors meets twice a year to discuss the business plan and holds monthly coordination meetings with all the units and divisions. While the Board of Directors and the Board of Commissioners meet formally twice a year, the Directors are free to consult the Board of Commissioners at any time.
Direksi diharapkan selalu mengikuti informasi terkini didalam mengelola perusahaan sebagai bagian dari tanggung jawab mereka. Untuk itu, divisi sumber daya manusia secara berkala menganalisa kebutuhan pelatihan dari manajemen dan memastikan bahwa mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuan diri, keahlian manajerial dan teknikal yang relevan dengan kompetensinya.
To ensure that the Board of Directors is properly equipped to manage the Company in line with its stated objectives and interests, the Human Resources division makes regular assessments of the training and development needs of the Board members and ensures that they have sufficient opportunities to develop relevant technical, personal and managerial skills and competencies.
Remunerasi Direksi dikaji dan disesuaikan dengan remunerasi Direksi perusahaan sejenis dan disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
Remuneration for the Board of Directors is benchmarked against comparable companies and approved by the GMS.
Komite audit
Audit Committee
Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan. Sejalan dengan Peraturan Bapepam No. IX I.5, tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut; memonitor tingkat akurasi dan integritas laporan, kinerja dan proyeksi keuangan dan memberikan opini kepada Dewan Komisaris atas laporan Perusahaan dan hal-hal yang
The Audit Committee assists the Board of Commissioners in exercising its oversight function. In line with Bapepam Rule No. IX.I.5, its responsibilities include monitoring the accuracy and integrity of statements, projections and announcements released by the Company that relate to its financial position and performance; providing its opinions to the
ANNUAL REPORT 2007 LAPORAN THUNAN
Direksi
33
PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk.
34
dilaporkan Direksi; mengidentifikasi masalah-masalah yang membutuhkan perhatian Dewan Komisaris sehubungan dengan resiko yang dihadapi Perusahaan; mengkaji kegiatan usaha agar senantiasa sejalan dengan regulasi dan aturan lain yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan; serta menjaga kerahasiaan data perusahaan. Selain itu Komite Audit juga memberi rekomendasi pada Direksi atas penunjukan akuntan publik dan bekerjasama dengan akuntan selama proses audit.
Board of Commissioners on the Company’s reports and any items reported by the Board of Directors; identifying and bringing to the attention of the Board of Commissioners matters related to the risks facing the group; reviewing the Company’s compliance with rules and regulations that relate to the business; and safeguarding the Company’s confidential data, documents and information. In addition, the Audit Committee makes recommendations to the Board of Commissioners on the appointment and compensation of the external auditor, and works with the external auditor during the audit process
Komite Audit bertemu sedikitnya empat kali dalam setahun untuk membahas laporan keuangan internal dan bertemu Dewan Komisaris, Direksi serta unit dan divisi lainnya. Saat ini, Ketua Komite audit dijabat oleh Drs. H. Slamet Budisukrisno dan dua anggota oleh Drs Jonathan Isnanto dan Roy Kusumaatmaja. Dewan Komisaris yakin bahwa setiap anggota Komite ini memiliki kualifikasi dan pengalaman kerja sesuai dengan bidangnya.
The Audit Committee meets at least four times a year to discuss interim financial reports and whenever necessary with the Board of Commissioners, the Board of Directors and other units and divisions of the Company. The Audit Committee is chaired by Drs. H. Slamet Budisukrisno and has two other members, Drs Jonathan Isnanto and Roy Kusumaatmaja. The Board of Commissioners is satisfied that each member has the relevant experience and qualifications for this position.
Komite Tata laku
Ethics Committee
Kode tata laku memberikan acuan dalam berbagai hal yang berhubungan dengan tata laku. Potensi pelanggaran terhadap kode tata laku yang tidak tertuang dalam parameter kode tata laku ini atau tidak terlalu jelas batasannya atau tidak secara langsung berhubungan dengan pelaporan keuangan, akuntansi, pengawasan internal maupun eksternal dapat diajukan kepada Komite Tata Laku untuk dikaji dan diselesaikan.
The Code of Conduct sets out guidelines on a wide range of issues related to ethical behavior. However, cases of potential or suspected breaches of the Code of Conduct that do not fall within these parameters, or are not clear-cut, or do not relate primarily to financial reporting, accounting, auditing or internal controls, can be referred to the Group’s Ethics Committee for review and resolution.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Fungsi Sekretaris Perusahaan dipegang oleh dua orang yakni C. M. Indrajanti, SE dan Taurina Anggraini. Mereka bertanggung jawab atas keterbukaan informasi dan tranparansi serta seluruh kegiatan usaha kepada Bapepam, Bursa Efek Indonesia, Akuntan, Firma Hukum, Lembaga Penilai dan investor. Sebagai bagian dari fungsi ini mereka bertanggung jawab juga atas pengiriman laporan berkala kepada Bapepam dan Bursa Efek Indonesia serta menjaga hubungan baik dengan para analis, investor dan masyarakat umum dengan memberikan informasi yang dibutuhkan dari Perusahaan.
The Corporate Secretary function is currently implemented by two people, C. M. Indrajanti, SE and Taurina Anggraini, who serve as a liaison between the Company and all external parties. They are responsible for maintaining an open, transparent channel of communication with Bapepam, the Indonesia Stock Exchange, the external accountants, the Company’s law firm, appraisers and investors, and keeping them informed of all corporate actions and material information. As part of this function they send regular reports to Bapepam and the Jakarta Stock Exchange and maintain good relations with analysts, the investment community and the general public by furnishing them with any information they need about the Company.
Tugas Sekretaris Perusahaan juga memastikan bahwa Perusahaan telah memenuhi dan mengikuti semua peraturan-peraturan dan undang-undang yang berlaku dan menginformasikannya pada Dewan Komisaris dan
The Corporate Secretary’s duties also include ensuring that the Company is in compliance with all relevant legislation and regulations, monitoring developments in the regulatory environment and keeping the Board
of Commissionres and Board of Directors informed of the same. They also monitor share price developments. In addition, they facilitate the organization of the Annual General Meeting of Shareholders, Extraordinary Shareholders Meetings, public exposes and press conferences, Board of Commissioners meetings, Audit Committee meetings and various other corporate meetings. They maintain all the Company’s important documents, including the Shareholders’ Register, minutes of the Shareholders’ meetings, minutes of BOC and BOD meetings and other data, and organize the preparation and distribution of annual reports.
Manajemen Resiko
Risk Management
Seperti perusahaan lainnya, PT Jaya Real Property Tbk juga mempunyai berbagai resiko dan ketidakpastian dalam melakukan usaha. Namun demikian, dengan identifikasi dan penanganan masalah yang timbul atas resiko yang dihadapi, kami berusaha menerapkan strategi yang tepat untuk meminimalisasi resiko dan memastikan terjaganya kelangsungan kegiatan usaha dan kondisi keuangan.
Like any other company, PT Jaya Real Property Tbk faces various general risks and uncertainties in the course of doing business. However, by identifying and carefully monitoring these risks, the Company can develop appropriate strategies to manage our exposure to them and mitigate their impact, thereby ensuring that the Company’s fundamentals and financial condition are safeguarded.
Kami telah mengidentifikasi resiko-resiko mendasar yang dihadapi Perusahaan sebagaimana berikut: • Resiko ekonomi: Industri properti beresiko terhadap fluktuasi kondisi makro ekonomi. Pergerakan inflasi, tingkat suku bunga dan nilai tukar mata uang dapat secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi kegiatan perusahaan. Untuk itu, Perusahaan senantiasa memperhatikan prakiraan kondisi global ekonomi dan ekonomi nasional. • Resiko politik: Perubahan kondisi politik dapat mempengaruhi kegiatan Perusahaan. Resikoresiko ini berkaitan dengan pengenalan peraturan baru yang berpengaruh pada industri properti. Ketidakstabilan kondisi politik yang mengakibatkankan menurunnya kepercayaan konsumen dapat memberikan pengaruh negatif pada segmen penjualan.
We have identified the following as the principal risks that face the Company: • Economic Risks: The property industry is exposed to risks related to fluctuating macroeconomic conditions. Any changes in inflation, interest rates and exchange rates could directly and/or indirectly influence the Company’s business. Global and domestic economic conditions and forecasts are therefore monitored constantly.
•
•
Resiko Teknis, semua Perusahaan yang bergerak dalam industri properti beresiko terhadap naik turunnya harga bahan bangunan. Pada interval antara dimulainya dan berakhirnya suatu proyek pembangunan, biaya pembangunan dapat menggelembung, yang dapat menyebabkan penurunan marjin laba Perusahaan. Kenaikan harga tanah juga dapat berdampak pada kegiatan usaha Perusahaan. Risiko likuiditas, Perusahaan secara konsisten senantiasa menjaga ketersediaan dana untuk pengembangan dan operasional Perusahaan.
•
•
•
Political Risks: Any changes in political conditions in the country can have an adverse effect on the Company’s business. These risks may be associated with the introduction of new legislation that impacts the property industry. The industry could also potentially be affected by a deterioration in political conditions that leads to a reduction in consumer confidence, which in turn could negatively influence the Company’s sales. Technical Risks: All companies in the property industry are exposed to risks associated with fluctuations in the cost of construction materials. In the interval between the initiation and completion of a project, construction costs could rise, causing a reduction in the Company’s profit margin. Increases in the price of land could similarly affect the Company’s operations. Liquidity Risks: The Company consistently maintains sufficient available funds for its operations.
ANNUAL REPORT 2007 LAPORAN THUNAN
Direksi. Mereka juga memonitor pergerakan harga saham serta mengatur pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, public expose, konferensi pers, Rapat Dewan Komisaris, Rapat Komite Audit dan berbagai rapat perusahaan lainnya. Fungsi Sekretaris Perusahaan juga menjaga dokumen-dokumen penting seperti Daftar Pemegang Saham, notulen-notulen rapat baik rapat Dewan Komisaris dan Direksi serta penyiapan dan pendistribusian laporan tahunan.
35
PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk.
36
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Sebagai perusahaan properti, kami menyadari dampak sosial, lingkungan dan ekonomi terhadap masyarakat sekitar. Perusahaan mengemban tanggung jawab untuk mengatasi masalah ini dengan melakukan upaya komprehensif dengan bekerja sama dengan stakeholder, sehingga kami dapat memberikan kontribusi yang positif.
As a property development company, we recognize the scope of the potential social, environmental and economic impacts we have on our surroundings. The Company takes its responsibility for managing such impacts very seriously, and makes comprehensive efforts, in collaboration with all our stakeholders, that our net contribution is positive.
Sampai saat ini Perusahaan senantiasa membantu pembangunan masyarakat dan lingkungan sekitar. Kami memiliki program yang sedang berjalan yang memberi dukungan kepada sejumlah sekolah negeri, memberi kontribusi atas perbaikan gedung sekolah dengan memberikan fasilitas dan peralatan proses belajar mengajar. Program jangka panjang lainnya adalah pelaksanaan program kesehatan masyarakat dengan menyediakan bantuan penanganan medis serta pemberian bantuan pada anak yatim, tempat ibadah dan pusat kegiatan masyarakat. Pada tahun 2007 Perusahaan memberikan sumbangan atas program ini lebih dari Rp 650 juta.
The Company has a long history of investing in the development of our neighboring communities. We have an ongoing program of support to several local schools, contributing to the rehabilitation and improvement of school buildings and by donating facilities and equipment for teaching and learning activities. Other long-term initiatives include a community health program, with assistance for medical treatment, and support to orphanages, mosques, churches and community centers. In 2007 the Company’s expenditure on the CSR program amounted to more than Rp 650 million.
Kami percaya bahwa merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar merupakan hal penting. Salah satu bukti dukungan kami adalah dengan menawarkan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk berdagang jajanan malam atau kue subuh di pusat jajanan Bintaro Trade Center.
While such donations are a very tangible expression of our social responsibility, we believe that it is also important to stimulate economic growth for people in the surrounding communities. One of our initiatives supports income-generating activities by offering local people with opportunities to trade at a latenight snack market, an early morning cake market and garden/nursery kiosks at BTC.
Tanggung jawab lingkungan
Environmental Responsibility
Menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup merupakan salah satu tanggung jawab Perusahaan. Dalam masa pembangunan, secara aktif kami berusaha mengurangi dampak pembangunan terhadap lingkungan hidup dengan pembuatan bak kontrol dan septic tank bio teknologi sebagai fitur standar pada cluster. Setiap rumah yang dibangun juga dilengkapi oleh lubang penampung yang berfungsi untuk menampung air hujan untuk kemudian mengalirkannya ke tanah. Walaupun penanganan pembuangan sampah dikelola oleh pihak ketiga, kami senantiasa mengevaluasi bila diperlukan beberapa perbaikan. Dengan bekerjasama dengan pemerintah setempat, kami mempelajari beberapa cara pengelolaan limbah yang lebih “ramah lingkungan”.
Maintaining and, where possible, improving the quality of our environment is a central concern for the Company. Within our developments, we are actively trying to reduce the environmental impact of our new homes by incorporating grease traps and biotech septic tanks as standard features in certain clusters, and every new house we build has a percolation pit in the yard to harvest rainwater and recharge it into the ground. While garbage disposal is currently outsourced, we recognize that there is scope for improvement in this area, and, in cooperation with the local authorities, we are studying a number of possible ‘greener’ waste management options.
Sebagaimana wilayah yang dilalui sungai, sebagian Graha Raya dan Bintaro Jaya juga berpotensi terkena banjir. Dengan program penanganan yang tepat yang meliputi pengerukan dan pembersihan sungai dan
As Graha Raya and Bintaro Jaya are traversed by several rivers, they are potentially vulnerable to flooding. With a comprehensive flood management program in place—which has involved diverting some streams,
regular dredging of rivers and polders, and reinforcing banks—both Bintaro and Graha Raya have remained largely free of major flooding in recent years. We have taken several measures to ensure that the floods that affected River Park in early 2007 will not happen again, by working intensively with the local government and adjoining communities on improving upstream and downstream water management.
Tanggung jawab lainnya adalah cadangan air. Hampir 18-19.000 rumah tangga di Bintaro Jaya dan Graha Raya, saat ini bergantung kepada air sumur tanah. Meskipun data atas cadangan dan kualitas air tanah menunjukkan kecukupan dan berkualitas, kami berusaha menjamin bahwa kelangsungan pemakaian sumber air ini aman. Kami bekerjasama dengan pemerintah daerah Tangerang dalam merencanakan pembangunan cadangan air kota yang akan mengurangi penggunaan air tanah.
Another key concern is water supply. Most of the 18-19,000 households in Bintaro Jaya and Graha Raya currently source their water from deep wells. Although routine monitoring of the ground water in Bintaro indicate that both supply and quality are still well within safe limits, we are keen to ensure that our use of this resource is sustainable. We are therefore working with the Tangerang district government to phase in municipal water supplies, which will reduce pressure on the water table.
Program Penghijauan telah menjadi elemen utama dari program pemeliharaan lingkungan dan menjadi semakin penting bagi Perusahaan untuk terus meningkatkannya sejalan dengan meningkatnya issue pemanasan global. Sesudah penanaman lebih dari 8.000 pohon di Bintaro Jaya dan Graha Raya pada 1 Desember 2007 didalam mendukung program Pemerintah “Penanaman 10 Juta Pohon”, kami akan terus melakukan program ini dengan penanaman 11.000 pohon di tahun 2008. Salah satu program penanaman pohon ini akan dilakukan melalui pelaksanaan program “Bintaroku Hijau” termasuk didalamnya Lomba Kebersihan dan Kerapihan antar cluster, Sepeda Gembira dan lain sebagainya dengan melibatkan partisipasi seluruh warga Bintaro Jaya yang akan berlangsung dari Februari sampai dengan Juni 2008.
Regreening has historically been a core element of the Company’s environmental program, and it is a concern that is increasingly shared by the authorities and the public alike as the implications of global warming become more apparent. After planting more than 8,000 trees in Bintaro Jaya and Graha Raya in 2007, the Company pledged its support, on 1 December 2007, for the Government’s ‘Plant 10 Million Trees’ program, and announced the planned planting of a further 11,000 trees in 2008. Some of these trees will be planted as part of the ‘My Green Bintaro’ initiative, which will include a ‘Cleanest and Tidiest Cluster’ Contest and a Fun Bike Competition, among other activities. This program, which will involve the participation of all Bintaro Jaya residents, will run from February to June 2008.
Tahun 2008, kami akan memulai perluasan konsep penghijauan terhadap komersial properti. Di atap Senen Jaya yang saat ini sedang direnovasi, kelak akan ditanami berbagai pohon dan tanaman. Kami berharap, hal ini akan memberi tambahan udara segar dan menjaga kelestarian lingkungan di tengah kota Jakarta.
In 2008 we will begin to extend our greenery concept to our city-center commercial properties. The roof of the Senen Jaya building, which is currently under renovation, will within the next few months be planted with a variety of trees and plants. We expect this to enhance the immediate environment and contribute to the development of much-needed ‘green lungs’ in the heart of the city.
ANNUAL REPORT 2007 LAPORAN THUNAN
bendungan air secara berkala untuk mengatur aliran air serta memperkuat tebing sungai, sebagian besar kawasan ini terbebas dari banjir tahun ini. Kami juga melakukan kajian untuk menjaga bahwa banjir yang melanda River park pada awal tahun 2007 tidak akan terulang lagi. Bersama dengan pemerintah setempat dan masyarakat, kami bekerjasama untuk memperbaiki sistem penanganan arus air.
37
PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk.
38
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been intentionally left blank
Laporan Keuangan Financial Report
R/076-S/5/03/08 PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
NERACA KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS As of December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Catatan/ Notes
2007 Rp
2006 Rp ASSETS
AKTIVA Kas dan Bank Investasi Saham Uang Muka Investasi Piutang Usaha (Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 3.115.596 dan Rp 2.548.403 per 31 Desember 2007 dan 2006) Pihak Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Piutang Lain-lain Persediaan Pajak dan Biaya Dibayar di Muka Tanah untuk Pengembangan Aktiva Pajak Tangguhan Piutang Hubungan Istimewa Aktiva Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 64.701.904 dan Rp 59.690.183 per 31 Desember 2007 dan 2006) Aktiva Lain-lain JUMLAH AKTIVA
2.l, 3, 28 2.c, 2.e, 4, 27 5 2.d, 2.e, 6, 27
2.d 2.f, 2.k, 7 2.g, 2.m 2.f, 2.k, 8 2.m, 26.b 2.e, 27 2.h, 2.i, 9
10
48,688,013 6,474,342 1,200,000
35,754,478 5,447,853 --
19,275 15,953,090 876,606 707,165,866 4,726,606 966,359,073 4,088,283 5,139,758
18,927 18,672,490 628,862 611,661,363 2,291,438 861,579,970 3,470,536 3,772,493
117,066,232 29,600,184
113,988,086 25,099,676
Cash and Banks Investment in Shares Advance for Investment Accounts Receivable (Net of allowance for doubtful accounts of Rp 3,115,596 and Rp 2,548,403 as of December 31, 2007 and 2006, respectively) Related Parties Third Parties Other Receivables Inventories Prepaid Tax and Expenses Land for Development Deferred Tax Assets Due from Related Parties Property and Equipment (Net of accumulated depreciation of Rp 64,701,904 and Rp 59,690,183 as of December 31, 2007 and 2006, respectively) Other Assets
1,907,357,328
1,682,386,172
TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Consolidated Financial Statements
FINAL DRAFT 1
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:10AM) To be Finalized Agreed by : Date :
R/076-S/5/03/08 PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
NERACA KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
KEWAJIBAN, HAK MINORITAS DAN EKUITAS
KEWAJIBAN Pinjaman Hutang Usaha Hutang Lain-lain Hutang Pajak Beban yang Masih Harus Dibayar Uang Muka Penjualan Penghasilan Sewa Ditangguhkan dan Hutang Lainnya Hutang Hubungan Istimewa Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Jumlah Kewajiban HAK MINORITAS
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Continued) As of December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Catatan/ Notes
2006 Rp
LIABILITIES, MINORITY INTEREST AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
11 12 13 2.m, 26.c 14 2.j, 15
65,066,910 11,162,778 32,705,387 20,250,783 75,835,261 460,729,736
94,090,787 17,873,240 39,191,618 16,416,198 38,097,620 327,211,762
2.j, 16 2.e, 27
38,289,634 119,405
33,114,463 119,405
2.p, 17.b
13,343,865 717,503,759
11,956,350 578,071,443
LIABILITIES Loans Accounts Payable Other Payables Taxes Payable Accrued Expenses Advances from Customers Unearned Rent Income and Other Liabilities Due to Related Parties Estimated Liabilities on Employee Benefits Total Liabilities
18
54,283,282
54,122,077
MINORITY INTEREST
EKUITAS Modal Saham - nilai nominal Rp 100 (angka penuh) Modal Dasar - 5.000.000.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.750.000.000 saham 19 Tambahan Modal Disetor 20 Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Saldo Laba Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN, HAK MINORITAS DAN EKUITAS
2007 Rp
1.c, 2.o 2.h
275,000,000 259,000,000
275,000,000 259,000,000
(7,253,011)
(7,253,011)
162,375 608,660,923 1,135,570,287
162,375 523,283,288 1,050,192,652
1,907,357,328
1,682,386,172
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
STOCKHOLDERS’ EQUITY Capital Stock - par value Rp 100 (full amount) Authorized Capital - 5,000,000,000 shares Issued and Fully Paid 2,750,000,000 shares Additional Paid in Capital Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities Under Common Control Revaluation Increment in Property and Equipment Retained Earnings Total Stockholders' Equity TOTAL LIABILITIES, MINORITY INTEREST AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Consolidated Financial Statements
FINAL DRAFT 2
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:10AM) To be Finalized Agreed by : Date :
R/076-S/5/03/08 PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
Catatan/ Notes
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
2007 Rp
2006 Rp
PENDAPATAN USAHA
2.j, 22
527,358,558
408,218,497
REVENUES
BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG
2.j, 23
292,430,407
224,006,541
COST OF REVENUES AND DIRECT EXPENSES
234,928,151
184,211,956
GROSS PROFIT
20,763,166 63,783,425 84,546,591
16,951,988 43,696,278 60,648,266
OPERATING EXPENSES Selling General and Administrative Total Operating Expenses
150,381,560
123,563,690
INCOME FROM OPERATION
2,740,155 (11,083,599) 30,142 270,543 6,879,796 (1,162,963)
897,229 (15,462,860) (8,255) -5,854,290 (8,719,596)
OTHER INCOME (CHARGES) Interest Income Financial Charges Gain (Loss) on Foreign Exchange - Net Gain on Disposal of Equipment Others - Net Total Other Charges - Net
1,026,489
321,986
EQUITY IN NET EARNING OF ASSOCIATES
150,245,086
115,166,080
PROFIT BEFORE INCOME TAX
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan Administrasi Jumlah Beban Usaha
2.j, 24
LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan Bunga Beban Keuangan Laba (Rugi) Selisih Kurs - Bersih Laba Penjualan Aktiva Tetap Lain-lain - Bersih Jumlah Beban Lain-lain - Bersih BAGIAN LABA BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI
25
2.h, 9
2.c, 4
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2.m, 26.a Pajak Kini Pajak Tangguhan Taksiran Beban Pajak Penghasilan - Bersih
(40,573,993) 617,747 (39,956,246)
(30,023,951) (479,360) (30,503,311)
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Tax Deferred Tax Estimated Income Tax Expense - Net
LABA SEBELUM HAK MINORITAS
110,288,840
84,662,769
PROFIT BEFORE MINORITY INTEREST
(161,205)
(542,816)
MINORITY INTEREST
110,127,635
84,119,953
NET INCOME
40.05
30.59
EARNINGS PER SHARE Net Income per Basic Share (full amount)
HAK MINORITAS
18
LABA BERSIH LABA PER SAHAM Laba per Saham Dasar (angka penuh)
2.h, 29
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Consolidated Financial Statements
FINAL DRAFT 3
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:10AM) To be Finalized Agreed by : Date :
R/076-S/5/03/08 PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS= EQUITY
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah) Catatan/ Notes
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Capital Stocks Issued and Fully Paid
Rp
SALDO PER 31 DESEMBER 2005
Dividen Tunai
21
Laba Bersih SALDO PER 31 DESEMBER 2006 Dividen Tunai
21
Laba Bersih SALDO PER 31 DESEMBER 2007
For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Tambahan
Selisih Transaksi
Selisih Penilaian
Saldo Laba/
Jumlah
Modal Disetor/ Additional
Restrukturisasi
Kembali Aktiva Tetap/
Retained
Ekuitas/ Total
Paid in Capital
Rp
Entitas Sepengendali/ Difference Arising
Earnings
Revaluation Increment in
from Restructuring Transactions of
Property and
Entities Under
Equipment
Common Control Rp
Rp
Stockholders' Equity
Rp
Rp
275,000,000
259,000,000
(7,253,011)
162,375
458,413,335
985,322,699
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2005
--
--
--
--
(19,250,000)
(19,250,000)
Cash Dividend
--
--
--
--
84,119,953
84,119,953
Net Income
275,000,000
259,000,000
(7,253,011)
162,375
523,283,288
1,050,192,652
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2006
--
--
--
--
(24,750,000)
(24,750,000)
Cash Dividend
--
--
--
--
110,127,635
110,127,635
Net Income
275,000,000
259,000,000
(7,253,011)
162,375
608,660,923
1,135,570,287
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2007
`
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Consolidated Financial Statements
FINAL DRAFT
4
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:10AM) To be Finalized Agreed by : Date :
R/076-S/5/03/08 PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
2007 Rp
2006 Rp CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran Kas untuk Pemborong, Pemasok dan Karyawan Pembayaran Pajak Penghasilan Pembayaran Beban Keuangan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan Aktiva Tetap Penjualan Aktiva Tetap
672,270,467
527,097,586
(533,550,052)
(469,006,934)
(37,458,550) (16,726,487) 84,535,378
(29,579,470) (19,633,527) 8,877,655
Payment of Income Tax Payment of Borrowing Costs Net Cash Provided by Operating Activities
(8,530,910)
(5,901,103)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of Property and Equipment
Cash Received from Customers Cash Paid to Contractors, Supplier and Employees
270,543
--
Disposal of Property and Equipment
(1,200,000) (9,460,367)
-(5,901,103)
Advance Payment for Investment Net Cash Used in Investing Activities
Pembayaran Pinjaman
(60,523,877)
(31,840,677)
Repayments of Loans
Pembayaran Dividen Pembayaran kepada Pihak Hubungan Istimewa
(24,750,000) (7,689,426)
(19,250,000) (19,328,107)
Payments of Dividend Payments to Related Parties
6,321,813 24,500,000
17,922,931 69,700,000
(62,141,490)
17,204,147
Receipt from Related Parties Proceeds from Loans Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
12,933,521
20,180,698
NET INCREASE IN CASH AND BANKS
14
(16)
EFFECTS OF EXCHANGE RATE FLUCTUATION UPON CASH AND BANKS
KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN
35,754,478
15,573,796
CASH AND BANKS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN
48,688,013
35,754,478
CASH AND BANKS AT END OF YEAR
7,916,367
3,517,916
Cash and Banks at End of Year Consists of: Cash on Hand
Bank
40,771,646
32,236,562
Cash in Banks
Jumlah
48,688,013
35,754,478
Total
Uang Muka Investasi Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari Pihak Hubungan Istimewa Perolehan Pinjaman Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK PENGARUH SELISIH KURS ATAS KAS DAN BANK
Kas dan Bank pada Akhir Tahun Terdiri dari: Kas
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Consolidated Financial Statements
FINAL DRAFT
5
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:10AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
1. Umum
1.
General
1.a. Pendirian Perusahaan PT Jaya Real Property Tbk (Perusahaan) didirikan di Indonesia berdasarkan Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri pada tanggal 25 Mei 1979 dengan akta No. 36 dari Hobropoerwanto, S.H., notaris di Jakarta, yang diubah dengan akta No. 14 dari notaris yang sama pada tanggal 6 Desember 1979. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A. 5/498/24 tanggal 22 Desember 1979 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 23 tanggal 18 Maret 1980, Tambahan No. 148. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 78 tanggal 28 Juni 2000 dari Vita Buena, S.H., notaris pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan. Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-21095 HT.01.04 -TH.2000 tanggal 21 September 2000 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 2 tanggal 7 Januari 2005, Tambahan No. 141.
1.a. Establishment of the Company PT Jaya Real Property Tbk (the Company) was established under Domestic Investment Law on May 25, 1979, based on the notarial deed No. 36 of Hobropoerwanto, S.H., a notary in Jakarta, as amended with notarial deed No. 14 of the same notary, on December 6, 1979. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its decision letter No. Y.A. 5/498/24 dated December 22, 1979. The deed of establishment was published in State Gazette No. 23 dated March 18, 1980, Supplement No. 148. The Company's Articles of Association has been amended several times, most recently was covered under notarial deed No. 78 dated June 28, 2000 of Vita Buena, S.H., being the substitute notary of Sutjipto, S.H., a notary in Jakarta, concerning the increase in the Company's authorized capital. The latest amendment was approved by the Minister of Law and Legislation in its Decision Letter No. C-21095 HT.01.04TH.2000 dated September 21, 2000 and published in State Gazette No. 2 dated January 7, 2005, Supplement No. 141.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah pengembangan kota (urban development) yang meliputi pengembangan kawasan perumahan dan industri, pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum, penyediaan jasa-jasa pendukung, serta melakukan investasi, baik langsung dan tidak langsung melalui perusahaan anak maupun patungan dengan pihak-pihak lain. Pada saat ini kegiatan Perusahaan terutama adalah pembangunan perumahan di daerah Selatan Jakarta, pengelolaan usaha properti dan penyediaan jasa-jasa penunjang lainnya.
The Company's scope of activities relates to urban development include development residential and industry area, build infrastructure and public facility, provide supporting services, direct or indirect investments through subsidiaries or joint with other parties. The Company is currently engaged in developing residential areas in Southern Jakarta, managing commercial properties and providing supporting services.
Kantor Perusahaan terletak di Bintaro Trade Centre, Blok K, Jl. Jend. Sudirman, Bintaro Jaya Sektor VII, Tangerang 15224, Banten, Indonesia. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1980.
The office of the Company is located at Bintaro Trade Centre, Block K, Jl. Jend. Sudirman, Bintaro Jaya Sector VII, Tangerang - 15224, Banten, Indonesia. The Company started its commercial operation in 1980.
1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 2 Juni 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan Surat Keputusan No. S-1008/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum perdana 35.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (angka penuh) per saham kepada masyarakat melalui pasar modal dengan harga Rp 5.200 (angka penuh) per saham. Pencatatan saham dilakukan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 29 Juni 1994. Bersamaan dengan pencatatan sahamsaham tersebut, seluruh saham milik pemegang saham lama sejumlah 200.000.000 saham juga turut dicatatkan (Company Listing), sehingga pada tanggal tersebut seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 235.000.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta.
1.b. Public Offering of the Company's Shares On June 2, 1994, the Company was notified by the Chairman of Capital Market Supervisory Board (Bapepam) in its Decree No. S-1008/PM/1994 to implement the initial public offering of its 35,000,000 ordinary shares with par value of Rp 1,000 (full amount), the shares were offered to public through capital market at price of Rp 5,200 (full amount) per share. The shares were listed at the Jakarta Stock Exchange on June 29, 1994. Concurrently, with the listing of those shares, the remaining 200,000,000 shares held by the existing shareholders were also listed (Company Listing), therefore since the date of listing, the entire shares of the Company or equivalent to 235,000,000 shares had been effectively listed at the Jakarta Stock Exchange. FINAL DRAFT
6
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dituangkan dalam akta No. 42 tanggal 8 Mei 1996, dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 1.000 (angka penuh) per saham menjadi Rp 500 (angka penuh) per saham. Pemecahan nilai nominal saham ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-2-7844. HT.01.04.TH.96 tanggal 20 Juni 1996 dan diumumkan dalam Berita Negara No 32 tanggal 22 April 1997, Tambahan No. 1559. Dengan demikian, jumlah saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta meningkat dari 235.000.000 saham menjadi 470.000.000 saham.
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders as stated on the notarial deed No. 42 dated May 8, 1996 of Sutjipto, S.H., a notary in Jakarta, the shareholders had agreed to initiate stock split on the par value of share, previously from of Rp 1,000 (full amount) per share to become Rp 500 (full amount) per share. The stock split action on the par value of shares was approved by the Minister of Justice in his decree No. C-2-7844.HT.01.04.TH.96 dated June 20, 1996 and was published in State Gazette No. 32 dated April 22, 1997, Supplement No. 1559. Consequently, the numbers of outstanding shares of the Company being listed at the Jakarta Stock Exchange was increased from 235,000,000 shares to 470,000,000 shares.
Pada tanggal 30 September 2005, Perusahaan memperoleh Surat Persetujuan dari Direksi PT Bursa Efek Jakarta melalui Surat No. S-1219/BEJ-PSJ/09-2005, untuk melakukan pencatatan saham konversi obligasi Perusahaaan Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 80.000.000 saham, dengan nilai nominal Rp 500 (angka penuh) per saham, dan harga konversi Rp 1.900 (angka penuh) per saham. Pada tanggal 6 Oktober 2005, semua saham dari konversi obligasi Perusahaan tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta, dengan demikian efektif sejak tanggal tersebut, seluruh saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta menjadi 550.000.000 saham.
On September 30, 2005, the Company had granted approval from the Directors of Jakarta Stock Exchange through Letter No. S-1219/BEJ-PSJ/09-2005, to execute share listing from the conversion of the Company’s bonds without preemptive rights amounted to 80,000,000 shares, at par value of Rp 500 (full amount) per share, and at conversion price of Rp 1,900 (full amount) per share. On October 6, 2005, all shares resulting from bonds conversion were listed at the Jakarta Stock Exchange, effectively since the respective date, all of the Company’s shares being listed at the Jakarta Stock Exchange had become 550,000,000 shares.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dituangkan dalam akta No. 74 tanggal 11 Mei 2006 dari Sutjipto,S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham telah menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 500 (angka penuh) per saham menjadi Rp 100 (angka penuh) per saham. Pemecahan nilai nominal saham ini telah dilaporkan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-19894.HT.01.04.TH.2006 tanggal 7 Juli 2006. Pemecahan saham tersebut dilaksanakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan PT Adimitra Transferindo, dengan tanggal pencatatan 16 Agustus 2006 dan tanggal distribusi 22 Agustus 2006. Efektif sejak tanggal pencatatan tersebut, seluruh saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) meningkat dari 550.000.000 saham menjadi 2.750.000.000 saham.
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders as stated on the notarial deed No. 74 dated May 11, 2006 of Sutjipto, S.H., a notary in Jakarta, the shareholders had agreed to initiate stock split on the par value of share, previously from Rp 500 (full amount) per share to become Rp 100 (full amount) per share. The stock split action on the par value of shares had been reported to and acknowledged by the Minister of Justice and Human Rights in his decree No. C-19894.HT.01.04.TH. 2006 dated July 7, 2006. The stock split was executed by PT Kustodian Sentral Efek Indonesia and PT Adimitra Transferindo, with date of recording was held on August 16, 2006 and date of distribution on August 22, 2006. Effectively, as of the date of recording, all of the Company’s ordinary shares being listed at Indonesia Stock Exhange (formerly the Jakarta Stock Exchange) had been increased from 550,000,000 shares to 2,750,000,000 shares.
FINAL DRAFT
7
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
1.c. The Structure of Subsidiaries The Company owns directly and indirectly more than 50% of subsidiaries shares and/or owns controlling interest upon the consolidated subsidiaries follows:
1.c. Struktur Perusahaan Anak Perusahaan memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham perusahaan-perusahaan anak dan/atau mempunyai kendali atas manajemen perusahaan-perusahaan anak sebagai berikut: Perusahaan Anak/ Subsidiaries
Kegiatan Usaha Utama/ Primary Activities
Lokasi Domisili/ Domicile
Tahun Persentase Pendirian/ Kepemilikan Year of (Langsung dan Establishment Tidak Langsung)/ Percentage of Ownership (Direct and Indirect) %
PT Jaya Gardenpolis dan perusahaan anak/and subsidiaries: PT Rifi Permata
PT Intigraha Citrasejahtera
PT Sinarmulia Binapersada
PT Shinta Tangerang Abadi
PT Alamanda Permata PT Loji Elok PT Sanggar Idaman PT Sanggar Rejeki
PT Sanggar Kejora PT Anugerah Tangerang Indah
PT Anugerah Melosia Indah
PT Delta Cendana Citrapersada
PT Anugerah Tangerang Abadi
Real Estat/ Real Estate Perdagangan Umum dan Jasa Konstruksi/ General Trading and Construction Services Perdagangan Umum dan Real Estat/ General Trading and Real Estate Perdagangan Umum dan Jasa Konstruksi/ General Trading and Construction Services Perdagangan Umum dan Real Estat/ General Trading and Real Estate Real Estat/ Real Estate Real Estat/ Real Estate Real Estat/ Real Estate Jasa Konstruksi dan Usaha Gedung/Construction and Building Management Real Estat/ Real Estate Perdagangan Umum dan Real Estat/ General Trading and Real Estate Perdagangan Umum dan Real Estat/ General Trading and Real Estate Perdagangan Umum dan Real Estat/ General Trading and Real Estate Perdagangan Umum dan Real Estat/ General Trading and Real Estate
Jumlah Aktiva/ Total Assets
2007
2006
Rp
Rp
Tangerang
1994
83.86 424,113,104 394,107,966
Tangerang
1986
100.00
300,000
300,000
Tangerang
1994
100.00
250,000
250,000
Jakarta
1990
100.00
140,000
140,000
Jakarta
1992
100.00
40,000
40,000
Tangerang
1986
100.00
25,000
25,000
Tangerang
1986
100.00
25,000
25,000
Tangerang
1986
100.00
25,000
25,000
Tangerang
1986
100.00
25,000
25,000
Tangerang
1988
100.00
25,000
25,000
Jakarta
1992
100.00
25,000
25,000
Jakarta
1992
100.00
25,000
25,000
Jakarta
1993
100.00
20,000
20,000
Jakarta
1992
100.00
20,000
20,000
FINAL DRAFT
8
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah) Perusahaan Anak/ Subsidiaries
Kegiatan Usaha Utama/ Primary Activities
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah) Lokasi Domisili/ Domicile
Tahun Persentase Pendirian/ Kepemilikan Year of (Langsung dan Establishment Tidak Langsung)/ Percentage of Ownership (Direct and Indirect) %
PT Shinta Pratiwi Dinamika
PT Tomang Karya Pratama
Perdagangan Umum dan Jasa Transportasi/ General Trading and Transportation Perdagangan Umum dan Jasa Kontruksi/ General Trading and Construction
Jumlah Aktiva/ Total Assets
2007
2006
Rp
Rp
Jakarta
1986
100.00
20,000
20,000
Jakarta
1987
100.00
10,000
10,000
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007, seluruh perusahaan anak di atas belum memulai operasi komersialnya, kecuali PT Jaya Gardenpolis (JGP), perusahaan anak, yang memulai kegiatan usahanya pada tahun 1996.
As of December 31, 2007, all of the above subsidiaries have not commenced their commercial operations, except for PT Jaya Gardenpolis (JGP), a subsidiary, which started its commercial operation in 1996.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 17 Nopember 2000, para pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan penyertaan sahamnya pada JGP dari 70% menjadi 83,86% melalui konversi uang muka untuk pemesanan saham sebesar Rp 190.000.000 yang telah disetor seluruhnya oleh Perusahaan pada tahun 1999. Selisih antara biaya perolehan/hasil penjualan aktiva bersih JGP dan perusahaan anak yang diperoleh/dialihkan dengan nilai buku bersih dibukukan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasian, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 38, mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
Based on Extraordinary General Meeting of Shareholders held on November 17, 2000, the Shareholders had agreed to increase the Company's ownership in JGP from 70% to 83.86% through the conversion of the Company's deposits for stock subscription amounting to Rp 190,000,000 which had been fully paid by the Company in 1999. The differences between the costs/proceeds of net assets of JGP and its subsidiaries which is obtained/transferred with net book values recorded as "Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control" under the Shareholders' Equity section of the consolidated balance sheets, in accordance with Statement of Financial Accounting Standard (SFAS) No. 38, A Accounting for Restructuring of Companies under Common Control".
FINAL DRAFT
9
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
1.d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dituangkan dalam akta No. 30 tanggal 4 Mei 2007 dari notaris Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta dan akta No. 73 tanggal 11 Mei 2006 dari notaris yang sama adalah sebagai berikut:
1.d. Board of Commissioners, Board of Directors and Employees The composition of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors as of December 31, 2007 and 2006, according to the Annual General Meeting of the Shareholders as stated on deed No. 30 dated May 4, 2007 of Sutjipto, S.H., a notary in Jakarta and deed No. 73 dated May 11, 2006 from the same notary, are described as follows:
2007 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur
2006
Ir. Ciputra Ir. Hiskak Secakusuma, MM Ir. Soekrisman Drs. Haji Slamet Budisukrisno (Komisaris Independen/ Independent Commissioner) Ir. Aryanto Tjahjadi (Komisaris Independen/ Independent Commissioner)
Ir. Ciputra Ir. Hiskak Secakusuma, MM Ir. Soekrisman Drs. Haji Slamet Budisukrisno (Komisaris Independen/ Independent Commissioner) Ir. Aryanto Tjahjadi (Komisaris Independen/ Independent Commissioner)
Trisna Muliadi Ir. Yauw Diaz Moreno Ir. Yohannes Henky Wijaya, MM Ir. Gatot Setyo Waluyo Ir. H. Tribudi Rahardjo
Trisna Muliadi Ir. Yauw Diaz Moreno Ir. Yohannes Henky Wijaya, MM Ir. Gatot Setyo Waluyo Ir. H. Tribudi Rahardjo
Board of Commissioners President Commissioner Commissioners
Board of Directors President Director Directors
Jumlah gaji dan tunjangan komisaris dan direksi Perusahaan masing-masing adalah sebesar Rp 5.993.784 dan Rp 5.480.367 untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006 (tidak diaudit).
Total renumeration paid to commissioners and directors were Rp 5,993,784 and Rp 5,480,367 for the years ended December 31, 2007 and 2006, respectively (not audited).
Perusahaan dan perusahaan anak memiliki sejumlah 522 dan 535 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (tidak diaudit).
The Company and subsidiary had 522 and 535 employees as of December 31, 2007 and 2006, respectively (not audited).
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
2.
2.a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian ini telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik untuk Industri Real Estat.
Summary of Significant Accounting Policies
2.a. The Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements These consolidated financial statements are prepared in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia, which consist of, among others, Statements of Financial Accounting Standard (SFAS) established by the Indonesian Institute of Accountants, Capital Market Supervisory Board (Bapepam) regulations and guidelines for Presentation and Disclosure of Financial Statements for Public Listed Company engaged in Real Estate Industry.
FINAL DRAFT
10
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu didasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
The basis of measurement in the preparation of these consolidated financial statements is historical cost method, except for certain account which is based on other measurement as disclosed in the policy of those respective accounts. The financial statements are prepared using accrual method, except for statements of cash flows.
Neraca konsolidasian disajikan dengan menggunakan metode tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar (unclassified basis) sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 44, mengenai “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat".
The consolidated balance sheets are presented on an unclassified basis in accordance with Statement of Financial Accounting Standard (SFAS) No. 44 regarding “Accounting for Real Estate Activities”.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using direct method by classifying cash flows into operating, investing, and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah (Rp).
The reporting currency used in the preparation of these financial statements is Indonesian Rupiah (Rp).
2.b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan anak sebagaimana yang disajikan dalam Catatan 1.c.
2.b. Principles of Consolidation The consolidated financial statements include the accounts of the Company and subsidiaries as presented in Note 1.c.
Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Seluruh akun dan transaksi yang signifikan yang saling berhubungan diantara perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan usaha sebagai satu kesatuan.
The consolidated financial statements have been prepared on the basis of entity concept. All significant intercompany accounts and transactions have been eliminated to reflect the financial position and result of operations as a whole.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan perusahaan anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan.
Adjustment can be applied in subsidiaries = financial statements in order to comply the accounting policies used with the Company’s accounting policies.
2.c. Investasi Saham Investasi saham di mana Perusahaan dan/atau perusahaan anak mempunyai kepemilikan saham sebesar 20% sampai dengan 50% dicatat berdasarkan metode ekuitas. Dengan metode ini, investasi dicatat pada biaya perolehan, disesuaikan dengan bagian Perusahaan atau Perusahaan anak atas laba atau rugi bersih dari perusahaan penerima investasi sejak tanggal perolehan, dikurangi dividen yang diterima.
2.c. Investments in Shares Investments in shares of stock wherein the Company and/or subsidiaries ha d ownership interest of 20% to 50% are accounted for using the equity method. Under this method, investments are stated at acquisition cost, adjusted for the Company or Subsidiaries’ shares in net earnings or losses of the investee since acquisition date and deducted by dividends received.
Investasi yang nilai wajarnya tidak tersedia dimana Perusahaan dan/atau perusahaan anak mempunyai kepemilikan saham kurang dari 20% disajikan sebesar biaya perolehan.
Investments of which fair values are not readily determinable, wherein the Company and/or subsidiaries have an ownership interest of less than 20% are carried at cost.
FINAL DRAFT
11
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Dengan menggunakan metode ekuitas, jika bagian investor atas kerugian perusahaan asosiasi sama atau melebihi nilai tercatat dari investasi, investasi dilaporkan nihil. Kerugian selanjutnya akan diakui dengan mengkreditkan kewajiban hanya apabila investor telah menjamin untuk membayar kewajiban perusahaan asosiasi. Jika perusahaan asosiasi selanjutnya melaporkan laba, investor akan mengakui penghasilan hanya setelah bagiannya atas laba melebihi bagiannya atas kerugian bersih yang belum diakui.
Under the equity method, if an investor’s share of losses in an associated company equals to or exceeds the carrying amount of the investment, the investment will be reported at zero value. Additional losses will be recognized by crediting liabilities account only if the investor has guaranteed to pay the associate’s liabilities. If the associate subsequently reports profits, the investor will only recognize income after its portion or profits exceeds the share of unrecognized net losses.
2.d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan yang mendalam terhadap keadaan akun piutang masing-masing debitur pada akhir tahun. Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan piutang ragu-ragu yang bersangkutan atau langsung dihapuskan dari akun tersebut pada saat manajemen berkeyakinan penuh bahwa piutang tersebut tidak dapat ditagih.
2.d. Allowance for Doubtful Accounts An allowance for doubtful accounts is provided on the basis of an intense review upon the condition of each debtor at the end of the year. The outstanding receivables are written-off against the respective allowance for doubtful accounts or directly from the account at the time management believes that these receivables are determined to be definitely uncollectible.
2.e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan perusahaan anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No.7 mengenai APengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa@.
2.e. Transaction with Related Parties
2.f. Persediaan dan Tanah untuk Pengembangan Persediaan terutama terdiri dari tanah dalam pematangan, unit bangunan (rumah hunian, rumah kantor/toko) dan unit bangunan dalam penyelesaian dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode ratarata (average method). Biaya perolehan atas tanah dalam pematangan termasuk biaya pengembangan dan pematangan tanah, serta kapitalisasi beban keuangan atas pinjaman bank dan fasilitas pinjaman lainnya yang diperoleh untuk membiayai pembangunan proyek dan pembelian, pengembangan serta pematangan tanah hingga tahap penyelesaian. Biaya perolehan atas unit bangunan terdiri dari biaya aktual konstruksi.
2.f. Inventories and Land for Development Inventories of land, residential houses and shop houses under construction and completed residential houses and office house/shop houses are carried at the lower of cost or net realizable value. The cost is determined using the average method. Expenditures relating to land development and improvement including interests and foreign exchange losses on loans obtained from banks, and other financing facilities to finance the acquisition, development and improvement of the land incurred prior to the completion stage are capitalized as part of the land cost. Acquisition costs for building units are derived from actual construction costs.
Tanah yang dimiliki oleh Perusahaan dan perusahaanperusahaan anak untuk pengembangan di masa yang akan datang, disajikan sebagai ATanah untuk Pengembangan@ di bagian aktiva di neraca konsolidasian. Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah tersebut akan diklasifikasikan sebagai persediaan atau aktiva tetap, mana yang lebih sesuai.
Land for future development which is owned by the Company and subsidiaries is classified as ALand for Development @ in assets section of the consolidated balance sheet. Upon the commencement of development and construction of infrastructure the carrying costs of land will be transferred to the respective inventory accounts or property and equipment, whichever is appropriate.
Selisih lebih nilai tercatat persediaan atas estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali (recoverable value) diakui sebagai APenyisihan atas Penurunan Nilai Persediaan@ dalam laporan laba rugi konsolidasian.
The excess of carrying value of inventories over their estimated recoverable value is recognized as A Provision for Decline in Value of Inventories@ in the consolidated statements of income.
The Company and its subsidiaries conduct transactions with related parties as defined in SFAS No. 7 A Disclosure on the Related Parties@ .
FINAL DRAFT
12
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
2.g. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaat masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
2.g. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized proportionally according to each benefit period by using straight-line method.
2.h. Aktiva Tetap Aktiva tetap (kecuali tanah) yang digunakan dalam usaha dan diperoleh sampai dengan tanggal 12 September 1986 dinilai kembali pada tanggal 1 Januari 1987. Aktiva tertentu tersebut dinilai kembali berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.45 tahun 1986. Perolehan setelah tanggal tersebut dibukukan berdasarkan harga Perolehan. Peningkatan nilai aktiva karena penilaian kembali dikreditkan pada ASelisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap@ sebagai bagian dari ekuitas.
2.h. Property and Equipment Property and equipment (except for land) which used in operation and obtained until dated September 12, 1986 had been revaluated at January 1, 1987. Certain assets revalued by independent appraisers in accordance with Government Regulation No. 45 year 1986. Acquisition occurs subsequent to that date is stated at cost. The increase in assets value due to revaluation is credited to A Revaluation Increment in Property and Equipment@ as part of equity account.
Aktiva tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Property and equipment, except for land, are stated at cost, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Kantor, Pusat Perbelanjaan dan Kegiatan Olah Raga Peralatan Bangunan Kantor dan Pusat Perbelanjaan Perlengkapan, Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan
20 8 - 20 3-5 3-5
Office, Shopping Mall and Sports Center Buildings Office and Shopping Mall Building Equipments Furnitures and Fixtures Vehicles
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi.
Land are stated at cost and not amortized.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam Iaporan laba rugi pada saat terjadinya, pemugaran dan penambahan daIam jumlah material dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari aktiva tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan Iaba rugi tahun yang bersangkutan.
The cost of repairs and maintenance is charged to the consolidated statements of operations as incurred, significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statements of income for the year.
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap, akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke masingmasing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
Asset under constructionare statedat acquisition cost and presented as a part of property and equipment, the accumulated cost will be reclassified to the respective asset when completed and ready for its intended use.
FINAL DRAFT
13
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
2.i. Penurunan Nilai Aktiva Jumlah aktiva yang dapat diperoleh kembali seharusnya diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahanperubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aktiva diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi, sesuai dengan ketentuan PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva”.
2.i. Impairment of Assets Value Recoverable of assets value shall be estimated whenever events and changes of circumstances indicate the carrying value may not be recoverable. Impairment in asset value is recognized as loss in the statements of income, in accordance to SFAS No. 48, “Accounting for Impairment of Assets”.
2.j. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan real estat diakui sesuai metode yang dinyatakan dalam PSAK No. 44 AAkuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat@ sebagai berikut :
2.j. Revenues and Expenses Recognition The revenue from the sale of real estate are recognized in accordance with Statement of Financial Accounting Standards No. 44 AAccounting for Real Estate Activities@ as follows: 1. Revenue from sale of residential house and shophouses and similar building with land thereon is recognized using the full accrual method if all of the following criteria are met:
1.
Pendapatan dari penjualan bangunan rumah, rukan dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method)bila memenuhi semua kriteria berikut: a. b. c. d.
2.
Proses penjualan telah selesai; Harga jual akan tertagih; Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak Iagi berkewajiban secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
Pendapatan dari penjualan kavling tanah tanpa bangunan yang tidak memerlukan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) bila memenuhi semua kriteria berikut : a. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; b. Harga jual akan tertagih; c. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; d. Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual, pembangunan fasilitas yang dijanjikan ataupun yang menjadi kewajiban dan beban penjual sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli yang bersangkutan; dan e. Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kavling tanah tersebut.
a. b. c. d.
2.
A sale is consummated; The selling price is collectible; The seller= s receivable is not subject to future subordination to a first mortgage on the property; and The seller has transferred to the buyer the usual risks and rewards of ownership in a transaction that is in substance a sale and does not have a substantial continuing involvement with the property.
Revenue from sale of land exclude building which do not need any customer involvement to construct is recognized using the full accrual method if all of the following criteria are met: a. b. c. d.
e.
The payments received from the buyer have reached 20% of the agreed selling price and this amount is non-refundable; The selling price is collectible; The seller= s receivable is not subject to future subordination to a first mortgage on the property; The land development process is completed, thus, the seller has no further obligations associated to the land lot sold, to construct facilities as agreed or other facilities applicable to the lots sold as provided in the agreement between the seller and the buyer; and The sale only involves land lot, without any involvement of the seller in the construction of the buildings on the lots sold.
FINAL DRAFT
14
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria pengakuan pendapatan dengan metode akrual penuh, pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode uang muka (deposit method) sampai seluruh kriteria penggunaan metode akrual penuh terpenuhi.
If a certain real estate sale fails to meet all of the above conditions, revenue recognition is deferred and the sale is recognized using the deposit method until all of the conditions of full accrual method are fulfilled.
Beban pokok penjualan lahan siap bangun ditentukan berdasarkan realisasi biaya perolehan tanah ditambah taksiran beban lain untuk pengembangan dan pembangunan prasarana penunjang. Beban pokok penjualan unit bangunan ditentukan berdasarkan seluruh biaya aktual pengerjaan yang terjadi dan biaya untuk menyelesaikan pengerjaan. Taksiran biaya disajikan sebagai “Taksiran Biaya untuk Pembangunan” dalam akun “Beban yang Masih Harus Dibayar”. Selisih antara jumlah taksiran biaya dengan biaya aktual pembangunan atau pengembangan dibebankan pada “Beban Pokok Penjualan” tahun berjalan.
The cost of the land sold is determined on the basis of the realization cost of the land added by other estimated expenditures for development and construction of supporting infrastructure. The cost of building units sold represents all of actual construction cost incurred and the cost to complete the work. The estimated costs are presented as “Estimated Cost for Development” as part of ”Accrued Expenses” account. The difference between the estimated cost and the actual development cost incurred is charged to the current “Cost of Sales”.
Penghasilan sewa diakui sesuai dengan masanya. Sewa yang diterima dimuka disajikan sebagaiAPenghasilan Sewa Ditangguhkan@ dan diakui sebagai penghasilan secara proporsional sesuai dengan masanya.
Rental income is recognized as revenue based on their respective rental periods. Rents received in advance are classified as AUnearned Rent Income@ and realized as income proportionally with the terms of the rental agreement.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
2.k. Biaya Pinjaman Bunga dan beban keuangan lainnya yang timbul dari pinjaman yang diperoleh untuk mendanai perolehan dan pengembangan tanah dan serta pembangunan bangunan dikapitalisasi ke persediaan dan tanah untuk pengembangan, yang mana lebih sesuai. Biaya pinjaman yang dikapitalisasi terdiri dari beban bunga, beban bank, selisih kurs yang terjadi sehubungan dengan perolehan pinjaman tersebut.
2.k. Borrowing Costs Interest and other financing charges incurred on loans and debt obtained to finance the acquisition and the development of land are capitalized to inventories and land for development, where appropriate. Borrowing costs which are capitalized consist of interest expense, bank charges, fluctuation in exchange rate associated with the loan obtained.
Besarnya biaya pinjaman yang dikapitalisasi dalam suatu periode ditentukan berdasarkan tingkat kapitalisasi dikalikan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk perolehan, pematangan dan pembangunan tahun berjalan.
The amount of borrowing costs capitalized for a certain period is determined on the basis of percentage of capitalization rate multiplied by the amount used to finance the current year acquisition, development and construction.
Kapitalisasi dihentikan pada saat seluruh aktivitas yang berhubungan dengan perolehan dan pengembangan tanah selesai dan aktiva siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya.
Capitalization of borrowing costs ceases when all activities related to land acquisition and development are substantially completed and the qualifying property is ready for its intended use.
2.l. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs tengah wesel ekspor dari Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut.
2.l. Foreign Currency Transactions and Balances Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheets date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the prevailing rates of exchange published by Bank Indonesia at such date. FINAL DRAFT
15
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, kurs tengah wesel ekspor Bank Indonesia yang digunakan masingmasing sebesar Rp 9.419 (angka penuh) dan Rp 9.020 (angka penuh) untuk USD 1. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan, kecuali laba rugi kurs yang dikapitalisasi (lihat Catatan 2.k).
As of December 31, 2007 and 2006, middle rates of Bank Indonesia export draft used were Rp 9,419 (full amount) and Rp 9,020 (full amount) to USD 1, respectively. The resulting gains or losses on foreign currencies are credited or charged to current year consolidated statements of income, except for capitalization of gains or losses on foreign currencies (see Note 2.k).
2.m. Pajak Penghasilan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajaknya diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Perbedaan nilai tercatat aktiva atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aktiva atau kewajiban pajak tangguhan.
2.m. Income Tax Income which is readily charged with final income tax, its expense is recognized proportionally with accounting revenue in current year. The difference in carrying amount of assets and liabilities base relates to final income tax with its tax base is not recognized as deferred tax asset or liability.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan.
Current tax is recognized based on taxable income for the year.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui berdasarkan perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, juga diakui sepanjang besar kemungkinan bahwa manfaat pajak tersebut dapat terealisasi.
Deferred tax assets and liabilities are recognized based on temporary difference between assets and liabilities for commercial and tax purposes to each reporting date. Future tax benefit, for example carryforward in tax loss, is recognized as long as its benefit can be possibly realized.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca yang digunakan pada periode ketika aktiva dipulihkan atau kewajiban diselesaikan.
Deferred tax assets and liabilities measured by using tax rates applied or substantially effective applied at balance sheets date for the period when assets recovered or liabilities settled.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat Surat Keputusan Pajak (SKP) diterima atau, jika Perusahaan dan perusahaan anak mengajukan banding, pada saat hasil banding tersebut telah ditentukan.
Changes in tax liabilities are recorded when Tax Assessment Notice (SKP) is received, or in case the Company and subsidiaries submit objections, it is when the result of the objections is determined.
2.n. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual (laba setelah pajak dikurangi dividen saham utama) yang tersedia bagi pemegang saham biasa dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa adalah sebesar 2.750.000.000 saham masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006 (lihat Catatan 29).
2.n. Earnings per Share Basic earnings per share are calculated by dividing net income (after tax profit deducted by dividend for preference stock) attributable to ordinary shareholders by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the respective year. The weightedaverage number of ordinary shares is 2,750,000,000 for the years ended December 31, 2007 and 2006, respectively (see Note 29).
FINAL DRAFT
16
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
2.o. Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control
2.o. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aktiva, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam satu kelompok yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut.
The restructuring transactions with entities under common control, such as transfers of assets, liabilities, shares or other ownership instruments by re-organizing entities within the same group, does not represent changes of ownership in terms of economic substance, should not result in gain or loss for the group companies as a whole or for the individual entity in the group.
Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aktiva, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aktiva ataupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest).
Since restructuring transactions with entities under common control do not result in changes in term of economic substance of ownership in transferred assets, liabilities or other ownership instruments, the transferred assets or liabilities (in legal form) should be recorded at book value in a manner similar to business combination transactions using the pooling of interest method.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan goodwill. Selisih tersebut dicatat sebagai akun ASelisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali@ dan disajikan sebagai unsur ekuitas.
The difference between transfer price and book value does not represent goodwill. Such difference is recorded under the account of A Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities Under Common Control@ and presented as a component of stockholders= equity.
2.p. Imbalan Kerja Perusahaan menyelenggarakan program dana pensiun imbalan pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Pegawai Pembangunan Jaya Grup. Perusahaan mengakui kewajiban atas kekurangan antara imbalan pasca kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan dengan imbalan pasti yang tersedia dalam program dana pensiun imbalan pasti sebagai imbalan kerja tanpa pendanaan.
2.p. Employee Benefits The Company organizes defined benefits pension plan which is administered by Dana Pensiun Pegawai Pembangunan Jaya Grup (a pension fund entity). The Company recognizes liability upon the lesser amount of post employment benefits based on the Labor Law against the defined benefits plan provided by the pension plan as unfunded employee benefits.
Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika karyawan telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
Short-term employee benefit is recognized at undiscounted amount when employee has rendered his/her service to the Company during an accounting period.
Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika karyawan telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Kewajiban dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit.
Post employment benefit is recognized at discounted amount when the employee has rendered his/her service to the Company during an accounting period. Liabilities and expenses are measured using actuarial techniques which include constructive obligation that arises from the Company’s informal practices. In calculating the liabilities, the benefit must be discounted by using projected unit credit method.
FINAL DRAFT
17
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan berkomitmen untuk: (a) memberhentikan seorang atau sekelompok karyawan sebelum tanggal pensiun normal; atau (b) menyediakan pesangon bagi karyawan yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.
Termination benefit is recognized when, and only when, the Company is committed to either: (a) terminate the employment of an employee or group of employees before the normal retirement date; (b) provide termination benefits as a result of an offer made for voluntary resignation.
2.q. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
2.q. Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles require management to make estimations and assumptions that affect the amounts of assets and liabilities and disclosures for contingent assets and liabilities as at the reporting date of the consolidated financial statements as well as the amounts of revenue and expenses during the reporting period.
Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang kemungkinan berbeda dari estimasi tersebut.
Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates.
2.r. Informasi Segmen Sesuai dengan struktur organisasi dan manajemen Perusahaan dan perusahaan anak serta sistem pelaporan intern, bentuk primer informasi keuangan atas pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha dimana risiko dan imbalan terutama dipengaruhi oleh jenis kegiatan usaha yang berbeda (distinguishable components).
2.r. Segment Information According to the structure of the Company= s organization and management and internal reporting system, the primary financial information of segment report is presented based on its business segment wherein risk and benefits is mainly affected by distinguishable components.
Segmen usaha Perusahaan terdiri dari penjualan tanah dan bangunan serta sewa dan jasa pelayanan lainnya. Segmen penjualan tanah dan bangunan meliputi usaha-usaha bidang real estat, pengembangan perkotaan (urban development), pembebasan/pembelian, pengolahan, pematangan, dan pembangunan sarana dan prasarananya. Segmen sewa dan jasa pelayanan lainnya meliputi usahausaha penyewaan pusat perbelanjaan dan bidang pengelolaan kota dan air.
The Company’s business segment consists of sales of land lot and building, and leased buildings and other maintenance services. Sales of land lot and houses segment comprises, among other, activities in real estate, urban development, land acquisition and clearing, land development and excavation, infrastructure development. Leased buildings and other maintenance services segment comprises, among others, activities of shopping mall building leases and water and community services.
Pelaporan segmen sekunder yang ditentukan berdasarkan lokasi geografis kegiatan usaha tidak disajikan karena seluruh kegiatan usaha Perusahaan dan perusahaan anak berada di wilayah Jakarta dan Tangerang.
Secondary segment reporting based on geographical location of business is not presented since the activities of the Company and subsidiaries are located in Jakarta and Tangerang.
FINAL DRAFT
18
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
3. Kas dan Bank
3. 2007 Rp
Kas Rupiah Dollar Amerika Serikat
2006 Rp
7,819,445 96,922 7,916,367
Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bumiputera Tbk PT Bank NISP PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Umum Koperasi Indonesia Tbk PT Bank Lippo Tbk PT Bank Mega Tbk Lain-lain (di bawah Rp 200.000)
Dollar Amerika Serikat PT Bank Permata Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Sub Jumlah Jumlah
Cash on Hand Rupiah US Dollar
3,425,100 92,816 3,517,916
Cash in Banks Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bumiputera Tbk PT Bank NISP PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Umum Koperasi Indonesia Tbk PT Bank Lippo Tbk PT Bank Mega Tbk Others (each below Rp 200,000)
12,414,762 10,129,167 5,476,313 4,009,455 1,891,058 1,457,628 1,364,078 1,084,675 940,925 737,214 660,580 250,357 137,841
4,939,744 7,962,392 4,758,973 5,160,067 1,904,619 2,266,389 1,939,931 366,576 346,524 695,075 1,056,678 151,774 105,124
217,593 --
351,858 230,838
US Dollar PT Bank Permata Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk
40,771,646
32,236,562
Sub total
48,688,013
35,754,478
Total
4. Investasi Saham
4.
Jenis Usaha/ Nature of Business
Perusahaan Asosiasi Metode Ekuitas PT Sarana Pembangunan Jaya (dahulu PT Sarana Pendidikan Jaya) PT Jaya City Development Metode Biaya PT Bintaro Serpong Damai PT Sumber Jaya Kelola Indonesia
Penyewaan dan Pengelolaan/ Rental and Estate Management Pengembangan Kawasan/ Area Development
Konstruksi dan Jalan Tol/ Construction and Highways Pengelolaan Gedung/ Building Management
Cash and Banks
2007 Jumlah Persentase Biaya Akumulasi Saham Kepemilikan/ Perolehan/ Bagian Laba yang Percentage Cost of (Rugi) Dimiliki/ of Ownership Acquisition Bersih/ Number Accumulated of Equity in Shares Net Earning Owned (Loss) (%) Rp Rp
Investment in Shares
Akumulasi Penerimaan Dividen/ Dividend Received
Nilai Tercatat/ Carrying Value
Rp
Rp Associated Companies Equity Method PT Sarana Pembangunan Jaya 2,848,475 (formerly PT Sarana Pendidikan Jaya)
600
25.00
600,000
2,248,475
--
900
30.00
900,000
(900,000)
--
--
1,500,000
1,348,475
--
2,848,475
PT Jaya City Development
3,750
0.83
3,625,617
--
--
3,625,617
Cost Method PT Bintaro Serpong Damai
250
1.00
250
--
--
250
PT Sumber Jaya Kelola Indonesia
3,625,867 5,125,867
-1,348,475
---
3,625,867 6,474,342
Sub - Total Total
Sub - Jumlah Jumlah
FINAL DRAFT
19
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
Jenis Usaha/ Nature of Business
Perusahaan Asosiasi Metode Ekuitas PT Sarana Pembangunan Jaya (dahulu PT Sarana Pendidikan Jaya)
PT Jaya City Development Metode Biaya PT Bintaro Serpong Damai PT Sumber Jaya Kelola Indonesia
Penyewaan dan Pengelolaan/ Rental and Estate Management Pengembangan Kawasan/ Area Development
Konstruksi, Jalan Tol/ Construction and Highways Pengelolaan Gedung/ Building Management
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
2006 Jumlah Persentase Biaya Akumulasi Saham Kepemilikan/ Perolehan/ Bagian Laba yang Percentage Cost of (Rugi) Dimiliki/ of Ownership Acquisition Bersih/ Number Accumulated of Equity in Shares Net Earning Owned (Loss) (%) Rp Rp
Akumulasi Penerimaan Dividen/ Dividend Received
Nilai Tercatat/ Carrying Value
Rp
Rp
600
25.00
600,000
1,032,228
--
1,632,228
Associated Companies Equity Method PT Sarana Pembangunan Jaya (formerly PT Sarana Pendidikan Jaya)
900
30.00
900,000
(710,242)
--
189,758
PT Jaya City Development
1,500,000
321,986
--
1,821,986
3,625,617
--
--
3,625,617
Cost Method PT Bintaro Serpong Damai
250
--
--
250
PT Sumber Jaya Kelola Indonesia
3,625,867 5,125,867
-321,986
---
3,625,867 5,447,853
Sub - Total
3,750
0.83
250
1.00
Sub - Jumlah Jumlah
Total
PT Sarana Pembangunan Jaya (dahulu PT Sarana Pendidikan Jaya) (SPJ) SPJ didirikan berdasarkan akta No. 2 tanggal 3 September 2005 yang dibuat dihadapan Wahyu Nurani, S.H., notaris di Jakarta. Perusahaan memiliki 600 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (angka penuh) per saham yang merupakan 92,31% kepemilikan Perusahaan di SPJ.
PT Sarana Pembangunan Jaya (formerly PT Sarana Pendidikan Jaya) (SPJ) SPJ was established under the notarial deed No. 2 dated September 3, 2005, which was made in presence of Wahyu Nurani, S.H., a notary in Jakarta. The Company owns 600 shares with par value Rp 1,000,000 (full amount) per share which represents ownership of 92.31% in SPJ.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dituangkan dalam akta No. 27 tanggal 14 Nopember 2005 dari Aulia Taufani, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui penerbitan saham baru sejumlah 1.750 saham yang diambil bagian masing-masing sebesar 960 saham oleh PT Pembangunan Jaya (PJ) dan 790 saham oleh Yayasan Pendidikan Jaya (YPJ). Sehingga dengan masuknya PJ dan YPJ sebagai pemegang saham baru pemilikan saham Perusahaan di SPJ terdilusi menjadi 25%.
Based on the decision made during the Extraordinary General Meeting of Shareholders as stated on the notarial deed No. 27 dated November 14, 2005 of Aulia Taufani, S.H., a notary in Jakarta, the shareholders had agreed to issue new additional shares amounted to 1,750 shares, in which 960 shares were distributed to PT Pembangunan Jaya (PJ) and 790 shares to Yayasan Pendidikan Jaya (YPJ). Consequently, with the introduction of PJ and YPJ as new shareholders, the Company’s shares ownership in SPJ was diluted into 25%.
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham yang dituangkan dalam akta No. 27 tanggal 11 Januari 2006 dari Wahyu Nurani, S.H., notaris di Kabupaten Tangerang, para pemegang saham menyetujui perubahan nama SPJ dari PT Sarana Pendidikan Jaya menjadi PT Sarana Pembangunan Jaya serta perubahan kegiatan usaha SPJ yang sebelumnya bergerak di bidang pendidikan menjadi berusaha dalam bidang perdagangan, real estat, penyewaan dan penyediaan jasa pengelolaan. Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-03976-HT.01.04.TH.2006 tanggal 14 Pebruari 2006.
Based on the Decision Statement of the Shareholders as stated on the notarial deed No. 27 dated January 11, 2006 of Wahyu Nurani, S.H., a notary in Tangerang Regency, the shareholders had agreed to alter the name of SPJ which was formerly known as PT Sarana Pendidikan Jaya into PT Sarana Pembangunan Jaya, as well as the amendment of the main business activities which was previously engaged in educational service and consultation, then amended to engage in commerce, real estate, rentals and to provide maintenance services. This amendment on the articles of association had been approved by the Minister of Justice and Human Rights in his decree No. C-03976-HT.01.04.TH.2006 dated February 14, 2006.
FINAL DRAFT
20
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
PT Jaya City Development (JCD) JCD merupakan perusahaan patungan antara Perusahaan, PD Pasar Jaya dan PT Pembangunan Jaya, pihak hubungan istimewa, yang berusaha dalam bidang pengembangan kawasan. Perusahaan memiliki penyertaan sejumlah 900.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (angka penuh) per saham yang merupakan 30% kepemilikan Perusahaan di JCD. PT Jaya City Development didirikan berdasarkan akta notaris Sutjipto,S.H. nomor 57 tanggal 12 Agustus 2005. Akta ini telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir oleh notaris Sutjipto,S.H., No.226 tanggal 25 Mei 2007 mengenai perubahan anggaran dasar. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 21 Juni 2007 No.W7-06907 HT.01.01 – TH.2007.
PT Jaya City Development (JCD) JCD is a joint venture engaged in area developmentwhich was formed by the Company, PD Pasar Jaya and PT Pembangunan Jaya, related parties. The Company has investment in shares of 900,000 shares with par value of Rp 1,000 (full amount) which represents 30% ownership in JCD. PT Jaya City Development was established based on the notarial deed No. 57 dated August 12, 2005. This deed had been amended several times, most recently by deed No. 226 dated May 25, 2007 of notary Sutjipto, S.H., concerning the amendment on article of association. The deed of amendment had been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia under letter No. W7-06907 HT.01.01 – TH.2007 dated June 21, 2007.
PT Bintaro Serpong Damai (BSD) BSD bergerak dalam bidang usaha konstruksi dan pengelolaan jalan tol yang berkedudukan di Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten. Pada tanggal neraca, Perusahaan belum menerima pembagian dividen dari BSD.
PT Bintaro Serpong Damai (BSD) BSD is engaged in construction and maintenance of highways, its domicile is in Serpong, Tangerang Regency, Banten. As of the balance sheets date, the Company had not received any distribution of dividend from BSD.
PT Sumber Jaya Kelola Indonesia (SJKI) SJKI didirikan untuk mengelola gedung perkantoran dan apartemen. Gedung Permata, Kemang Jaya Apartemen Taman dan Wisma Bisnis Indonesia termasuk properti yang dikelola oleh SJKI.
PT Sumber Jaya Kelola Indonesia (SJKI) SJKI was established to provide building management services for office buildings and apartments. Permata Building, Kemang Jaya Taman Apartment and Bisnis Indonesia Building are properties managed by SJKI.
5. Uang Muka Investasi
5.
Berdasarkan risalah rapat yang dihadiri oleh para pendiri PT Jaya City Development (JCD) pada tanggal 12 Juni 2007, para pendiri telah menyetujui untuk melakukan penambahan modal kerja pada JCD sebesar Rp 4.000.000 yang disetorkan secara proporsional oleh para pendiri. Perusahaan telah menyetor sebesar Rp 1.200.000 pada tanggal 3 Desember 2007. Atas penambahan modal disetor menjadi Rp 4.000.000 melampaui modal dasar sebelumnya. Dengan demikian modal dasar JCD harus ditingkatkan dan perlu persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Sampai dengan 31 Desember 2007, perubahan modal dasar ini masih dalam proses, sehingga setoran modal dari Perusahaan dicatat sebagai uang muka investasi.
Advance for Investment
Based on minutes of meeting made before the founders of PT Jaya City Development (JCD) dated June 12, 2007, the founders had agreed to increase in JCD’s working capital for Rp 4,000,000 which will be proportionally paid by the founders. On December 3, 2007, the Company paid Rp 1,200,000. In respect to the increase in authorized capital for Rp 4,000,000 which had exceeded the initial authorized capital. Consequently, the existing authorized capital of JCD must be increased and approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia. As of December 31, 2007, the amendment of this authorized capital remains in process, therefore the paid in capital from the Company was classified as advance for investment.
FINAL DRAFT
21
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
6.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Piutang Usaha
6.
Rincian piutang usaha berdasarkan jenis usaha dalam mata uang rupiah adalah sebagai berikut: 2007 Rp
Accounts Receivable
Accounts receivable presented on the basis of their respective business course and stated in Rupiah currency are as follows: 2006 Rp
22,887 (3,612) 19,275
22,539 (3,612) 18,927
Related Party (see Note 27): Building Rentals and Maintenance Less: Allowance for Doubtful Accounts Net
Pihak Ketiga: Penjualan Unit Bangunan dan Kavling Sewa dan Pemeliharaan Gedung Jumlah Dikurangi: Penyisihan Piutang Ragu-ragu Bersih
4,401,697 14,663,377 19,065,074 (3,111,984) 15,953,090
5,500,959 15,716,322 21,217,281 (2,544,791) 18,672,490
Third Parties: Sale of Houses and Land Lots Building Rentals and Maintenance Total Less: Allowance for Doubtful Accounts Net
Jumlah
15,972,365
18,691,417
Total
Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 27): Sewa dan Pemeliharaan Gedung Dikurangi: Penyisihan Piutang Ragu-ragu Bersih
Rincian umur piutang usaha (sebelum penyisihan piutang raguragu) berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2007 Rp
Details of aging schedule for accounts receivable (before allowance for doubtful accounts) presented on the basis of invoice date are as follows: 2006 Rp
Belum Jatuh Tempo Jatuh Tempo: Sampai dengan 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 60 hari
--
--
2,001,768 850,240 16,235,953
4,328,312 2,705,321 14,206,187
Current Overdue: Up to 30 days 31 - 60 days More than 60 days
Jumlah
19,087,961
21,239,820
Total
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
Movements in allowance for doubtful accounts are as follows:
2007 Rp Saldo Awal Tahun Pihak Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Jumlah Perubahan Selama Tahun Berjalan Pihak Ketiga Penambahan Penyisihan Penghapusan Jumlah Saldo Akhir Tahun Pihak Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Jumlah
2006 Rp
3,612 2,544,791 2,548,403
3,612 4,526,031 4,529,643
653,425 (86,232) 653,425
351,060 (2,332,300) (1,981,240)
3,612 3,111,984 3,115,596
3,612 2,544,791 2,548,403
Beginning Balance Related Party Third Parties Total Movements During the Year Third Parties Addition in Allowance Write-off Total Ending Balances Related Party Third Parties Total
FINAL DRAFT
22
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu di atas adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari. 7.
Management believes that the above allowances for doubtful accounts are adequate to cover any possible losses that may arise from the non-collection of debt in future.
Persediaan
7.
Persediaan terdiri dari:
Inventories consist of : 2007 Rp
2006 Rp
Persediaan Tersedia Untuk Dijual: Kavling Tanah Unit Bangunan (Rumah Hunian Dan Rukan) Jumlah Persediaan Tersedia Untuk Dijual
Available for Sale Inventories: 398,205,716
396,406,082
119,174,720 517,380,436
112,008,076 508,414,158
50,445,299
59,979,419
139,340,131
43,267,786
189,785,430
103,247,205
707,165,866
611,661,363
Persediaan dalam Pengembangan/Penyelesaian Unit Bangunan (Rumah Hunian) Tanah yang Sedang Dikembangkan Jumlah Persediaan Dalam Pengembangan/ Penyelesaian Jumlah
Inventories
Land Lots Building Units (Residential and Shophouses) Total Available for Sale Inventories Inventories under Development/Completion Building Units (Residential) Land Under Development Total Inventories Under Development/ Completion Total
Manajemen Perusahaan dan Perusahaan anak berkeyakinan bahwa persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas persediaan tersebut.
Management believes that inventories had reflected its net realization value, accordingly no allowance of inventories is provided.
Persediaan tanah yang sedang dikembangkan termasuk tanah yang akan digunakan untuk mendirikan bangunan di masa datang. Dalam tanah yang sedang dikembangkan termasuk kapitalisasi biaya pinjaman atas pinjaman yang digunakan untuk mendanai perolehan dan pengembangan tanah. Tidak ada biaya pinjaman (berupa bunga dan beban keuangan lain) yang dikapitalisasi pada persediaan tanah yang sedang dikembangkan pada tahun 2007 dan 2006 (lihat Catatan 25).
Inventories of land under development include land which was used to construct building for future period. In land under development includes capitalized borrowing costs on loans which are used to finance the land acquisition and development. No borrowing cost (interest and other financing cost) were capitalized to land under development inventory during 2007 and 2006, respectively (see Note 25).
Pada tanggal 31 Desember 2007, persediaan unit bangunan (rukan) telah diasuransikan kepada perusahaan asuransi kerugian PT Asuransi Himalaya Pelindung, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sebesar Rp 90.319.790. Seluruh pertanggungan asuransi tersebut akan berakhir pada tanggal 19 Mei 2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
On December 31, 2007, building inventories (shophouses) had been insured to insurance company PT Asuransi Himalaya Pelindung, against risk of fire and other risks with total sum insured of Rp 90,319,790. All of the insurances coverage will be expired on 19 May 2008. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover any possible losses on the inventories covered.
FINAL DRAFT
23
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Tanah untuk Pengembangan
8.
Akun ini merupakan nilai tercatat tanah untuk pengembangan atas proyek-proyek seluas 13.559.283 m2 dan 13.011.673 m2 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
This account represents the carrying value of land for development upon projects with wide area of 13,559,283 sqm and 13,011,673 sqm, as of December 31, 2007 and 2006, respectively. The details of this account are as follows:
2007 Luas/ Area m2 Perusahaan Desa Parigi Lama Desa Parigi Baru Lain-lain (dibawah 1 juta m2 ) Sub Jumlah Perusahaan Anak PT Jaya Gardenpolis Desa Sukamanah Desa Sukaharja Desa Sindangsari Lain-lain (dibawah 900.000 m 2) Sub Jumlah Jumlah
1,549,936 1,446,920 2,891,233 5,888,089
Land for Development
2006 Jumlah/ Amount in Rp
Luas/ Area m2
132,479,678 130,780,405 415,919,848 679,179,931
1,507,045 1,425,924 2,815,699 5,748,668
Jumlah/ Amount in Rp 112,098,852 109,513,463 367,723,576 589,335,891
The Company Parigi Lama Village Parigi Baru Village Others (each below 1 million sqm) Sub Total
1,249,793 1,068,911 829,643 4,522,847 7,671,194
43,475,017 39,104,769 35,312,228 169,287,128 287,179,142
1,220,497 1,068,911 1,002,266 3,971,331 7,263,005
43,533,390 38,756,202 42,189,258 147,765,229 272,244,079
Subsidiary PT Jaya Gardenpolis Sukamanah Village Sukaharja Village Sindangsari Village Others (each below 900,000 sqm) Sub Total
13,559,283
966,359,073
13,011,673
861,579,970
Total
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 tidak ada bagian tanah untuk pengembangan yang diserahkan untuk fasilitas pemakaman umum sesuai ketentuan Pemerintah Daerah (lihat Catatan 14 dan 30.c).
As of December 31, 2007 and 2006, no portions of land for development were provided for public cemetery facility as required by the Local Government regulation (see Notes 14 and 30 .c).
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, sebagian tanah untuk pengembangan seluas 1.538.242 m2 dan 1.097.329 m2 (atau 11,34% dan 8,43% dari luas tanah untuk pengembangan) yang dimiliki Perusahaan dan perusahaan anak dipergunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank (lihat Catatan 11.b, 11.c dan 11.e).
As of December 31, 2007 and 2006, portions of land for development with area of 1,538,242 sqm and 1,097,329 sqm (or 11.34% and 8.43% from the total area of land for development) owned by the Company and subsidiaries were secured for bank loans (see Notes 11.b, 11.c and 11.e).
FINAL DRAFT
24
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
9.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Aktiva Tetap
9. Saldo Awal/ Beginning Balance Rp
Harga Perolehan Tanah Bangunan Kantor, Pusat Perbelanjaan dan Kegiatan Olah Raga Peralatan Bangunan Kantor dan Pusat Perbelanjaan Perlengkapan, Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Aktiva dalam Penyelesaian Bangunan Akumulasi Penyusutan Bangunan Kantor, Pusat Perbelanjaan dan Kegiatan Olah Raga Peralatan Bangunan Kantor dan Pusat Perbelanjaan Perlengkapan, Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Jumlah
Akumulasi Penyusutan Bangunan Kantor, Pusat Perbelanjaan dan Kegiatan Olah Raga Peralatan Bangunan Kantor dan Pusat Perbelanjaan Perlengkapan, Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Jumlah
Rp
Rp
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
70,815,567
123,283
--
70,938,850
71,373,810
2,863,223
--
74,237,033
25,814,006
2,056,973
148,348
27,722,631
4,204,227 1,470,659 173,678,269
1,008,594 1,365,840 7,417,913
20,008 272,687 441,043
5,192,813 2,563,812 180,655,139
-173,678,269
1,112,997 8,530,910
-441,043
1,112,997 181,768,136
36,309,918
3,606,296
--
39,916,214
19,532,427
1,183,459
148,348
20,567,538
2,687,220 1,160,618 59,690,183
483,174 179,835 5,452,764
20,008 272,687 441,043
3,150,386 1,067,766 64,701,904
113,988,086 Saldo Awal/ Beginning Balance Rp
Harga Perolehan Tanah Bangunan Kantor, Pusat Perbelanjaan dan Kegiatan Olah Raga Peralatan Bangunan Kantor dan Pusat Perbelanjaan Perlengkapan, Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan
2007 Pengurangan/ Disposal
Penambahan/ Additional
Property and Equipment
Acquisition Cost Land Office, Shopping Mall and Sports Center Buildings Office and Shopping Mall Buildings Equipments Furnitures and Fixtures Vehicles Construction in Progress Building Accumulated Depreciation Office, Shopping Mall and Sports Center Buildings Office and Shopping Mall Buildings Equipments Furnitures and Fixtures Vehicles Total
117,066,232 2006 Pengurangan/ Disposal
Penambahan/ Additional Rp
Rp
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
70,815,567
--
--
70,815,567
70,347,943
1,025,867
--
71,373,810
21,785,631
4,028,375
--
25,814,006
3,454,658 1,373,367 167,777,166
749,569 97,292 5,901,103
----
4,204,227 1,470,659 173,678,269
32,657,166
3,652,752
--
36,309,918
18,268,745
1,263,682
--
19,532,427
2,553,906
133,314
--
2,687,220
1,071,429 54,551,246
89,189 5,138,937
---
1,160,618 59,690,183
113,225,920
Acquisition Cost Land Office, Shopping Mall and Sports Center Buildings Office and Shopping Mall Buildings Equipments Furnitures and Fixtures Vehicles Accumulated Depreciation Office, Shopping Mall and Sports Center Buildings Office and Shopping Mall Buildings Equipments Furnitures and Fixtures Vehicles Total
113,988,086
FINAL DRAFT
25
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut :
Depreciation expenses are allocated as follows: 2007 Rp
2006 Rp
Beban Pokok Penjualan dan Beban Langsung Beban Umum dan Administrasi
3,894,545 1,558,219
4,022,266 1,116,671
Cost of Revenues and Direct Expenses General and Administrative Expenses
Jumlah
5,452,764
5,138,937
Total
Tanah dan bangunan tertentu milik Perusahaan dijadikan jaminan atas pinjaman PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank Permata Tbk (lihat Catatan 11.a dan 11.d).
Certain land and buildings are secured for loans obtained from PT Bank DBS Indonesia and PT Bank Permata Tbk loans (see Notes 11.a and 11.d).
Pada bulan Nopember 1996, terjadi kebakaran atas bangunan Proyek Senen Blok IV dan V. Perusahaan mengajukan klaim asuransi dan pada tahun 1998, tagihan klaim asuransi tersebut telah diselesaikan dengan jumlah yang disetujui oleh perusahaan asuransi sebesar Rp 36.705.087 dan USD1,428,032. Penggantian klaim asuransi tersebut digunakan untuk melakukan renovasi kembali dan dikompensasikan dengan biayanya. Pada tahun 2003, Proyek Senen Blok V telah selesai direnovasi, sedangkan Blok IV direnovasi dalam bentuk kios semi permanen. Selisih lebih antara nilai penggantian klaim asuransi dengan biaya perbaikan dan pembangunan untuk Proyek Senen Blok IV (kios semi permanen) tersebut sebesar Rp 19.466.876 disajikan sebagai akun "Hutang Lain-lain" (lihat Catatan 13), sedangkan nilai buku aktiva tetap yang rusak (dalam tahap renovasi) sebesar Rp 12.324.828 disajikan sebagai "Aktiva Lain-lain" (lihat Catatan 10) pada neraca konsolidasian per 31 Desember 2007.
In November 1996, Senen Blocks IV and V suffered destruction from fire. In 1998, the insurance claim was settled with agreed amount by insurance company at Rp 36,705,087 and USD 1,428,032. The insurance claims received were used to compensate expenses incurred and used for the cost of renovation. In 2003, Senen Block V was fully renovated while Block IV was renovated in form of semi permanent kiosk. The difference between the insurance proceeds and reconstruction cost for Senen Block IV (semi permanent kiosk) amounting to Rp 19,466,876 was classified under “Other Payables” (see Note 13), while the net book value of damaged property amounting to Rp 12,324,828 is presented under “Other Assets” (see Note 10) in the consolidated balance sheet as of December 31, 2007.
Berdasarkan rencana jangka panjang manajemen dan Surat Keputusan Direksi tanggal 10 Maret 2003, Perusahaan berencana mengembangkan dan membangun kembali kawasan Senen tersebut. Selanjutnya pada tanggal 25 Agustus 2005, Perusahaan bersama dengan PD Pasar Jaya dan PT Pembangunan Jaya, pihak hubungan istimewa menandatangani Memorandum of Understanding (Nota Kesepahaman MOU) untuk membangun dan mengelola kawasan Senen dengan membentuk perusahaan baru sebagaimana telah didokumentasikan dalam akta No. 57 tanggal 12 Agustus 2005 dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, mengenai pendirian PT Jaya City Development (JCD). Pada tanggal 14 Nopember 2005, berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dituangkan dalam akta notaris Aulia Taufani, S.H., No 27 pada tanggal yang sama, seluruh pemegang saham menyetujui pendirian JCD dan penerbitan saham baru di PT Sarana Pembangunan Jaya (dahulu PT Sarana Pendidikan Jaya) (lihat catatan 4). JCD bergerak dalam bidang pengembangankawasan dengan konsep pengembangan Transit Oriented Development(TOD) yang meliputi pembangunan Mixed Retail, penambahan fungsi hunian di kawasan Senen dan menjual, menyewakan serta mengelola bangunan pasar yang baru.
Based on long term management plan and Directors Decision Plan dated March 10, 2003, the Company plans to develop and re-build Project Senen City Area. Afterward, on August 25, 2005, the Company jointly with PD Pasar Jaya and PT Pembangunan Jaya, related parties, signed a Memorandum of Understanding (MoU) to build and maintain Project Senen City Area through establishment of a new company, PT Jaya City Development (JCD), as documented in deed No. 57 dated August 12, 2005 from Sutjipto S.H., a notary in Jakarta. According to Extraordinary General Meeting of Shareholders dated November 14, 2005, as stated on the deed No. 27 of Aulia Taufani, S.H., at the same date, all of shareholders had agreed to establish JCD and to issue new additional shares in PT Sarana Pembangunan Jaya (formerly PT Sarana Pendidikan Jaya) (see Note 4). JCD is engaged in area development with Transit Oriented Development (TOD) concept include among others are Mixed Retail development, improvement in the residential function in Senen area and to sell, to rent and to provide maintenance at the newly established market building.
FINAL DRAFT
26
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Perusahaan dan perusahaan anak memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Tangerang, Senen, dan Palmerah dengan Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2012 dan 2027. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Company and subsidiaries have several parcels of land located in Tangerang, Senen and Palmerah with Building Rights Title (HGB) which valid for 20 (twenty) years until 30 (thirty) years and will be expired between the period of 2012 through 2027. Management believes that the title on the landrights can be extended upon their expiration as they are acquired with adequate ownership title.
Pengurangan aktiva tetap merupakan penjualan aktiva tetap dengan rincian sebagai berikut:
Disposal of property and equipment represents sale of assets with details as follows:
2007 Rp Harga Jual Dikurangi: Nilai Buku
270,543
--
----
-----
Peralatan Bangunan Kantor dan Pusat Perbelanjaan Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Laba Penjualan Aktiva Tetap
2006 Rp
270,543
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, aktiva tetap Perusahaan dan perusahaan anak telah diasuransikan kepada berbagai perusahaan asuransi kerugian pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut: Jenis Pertanggungan Asuransi/ Insurance Category
Kerugian asset dan lainnya (lihat Catatan 11.a dan 11.d) / Property all risk and others (see Notes 11.a and 11.d)
Gain on Sale of Equipment
On December 31, 2007 and 2006, property and equipment of the Company and subsidiaries have been insured to various third party insurance companies, with details set forth as follows:
Aktiva yang Diasuransikan/ Assets Insured
Jumlah Uang Pertanggungan/ Sum Insured USD
Kebakaran/ Fire
Selling Price Less: Book Value Office and Shopping Mall Buildings Equipments Furnitures and Fixtures Vehicles
2007
Rp
USD
2006
Rp
Bangunan Proyek Senen Blok IV dan V / Senen Project Building Block IV and V
8,700,000
--
8,700,000
--
Driving Range, Bangunan Bintaro Jaya Plaza, Bangunan Senen IV - V dan Kios di Bintaro Trade Center, Sentra Menteng dan Kendaraan / Driving Range, Bintaro Plaza Building, Senen IV - V Buildings and Kiosks at Bintaro Trade Center ,Sentra Menteng and Vehicles
16,052,632
4,845,580
16,052,632
3,250,000
FINAL DRAFT
27
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah) Jenis Pertanggungan Asuransi/ Insurance Category
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Aktiva yang Diasuransikan/ Assets Insured
Jumlah Uang Pertanggungan/ Sum Insured 2007 USD
Kerugian publik / Public liability
Gangguan usaha (Lihat Catatan 11.a dan 11.d)/ Bussines interuption (see Notes 11.a and 11.d)
Kerugian penyewa/umum akibat kerusakan prasarana di area Gedung Slipi Jaya Plaza / Tenant/public liability from Infrastructure destruction at Slipi Jaya Plaza Building Penghasilan sewa dan jasa pengelolaan Bintaro Jaya Plaza dan Slipi Jaya Plaza/ Rental and maintenance income of Bintaro Plaza and Slipi Jaya Plaza
2006 Rp
USD
Rp
--
1,500,000
--
1,500,000
-24,752,632
50,800,000 57,145,580
-24,752,632
50,800,000 55,550,000
Seluruh pertanggungan asuransi tersebut di atas akan berakhir pada berbagai tanggal sampai dengan bulan Desember 2008.
All of abovementioned insurance coverage will be expired on several dates until December 2008.
Manajemen berpendapat nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover any possible losses on property and equipment covered.
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aktiva Perusahaan dan perusahaan anak di atas dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya penurunan nilai atas aktiva tersebut.
Management believes that the carrying amount of the entire assets owned by the Company and subsidiaries are recoverable, therefore, no provision for decline in value of property and equipment is considered as necessary.
10. Aktiva Lain-lain
10. Other Assets 2007 Rp
Aktiva Tetap dalam Tahap Renovasi (lihat Catatan 9) Uang Jaminan Pemberian KPR Rekening yang Dibatasi Penggunaannya Lain-lain Jumlah
2006 Rp
12,324,828 11,615,017 5,660,339 -29,600,184
Uang jaminan pemberian KPR merupakan jaminan yang dibayarkan Perusahaan kepada bank-bank pemberi kredit pemilikan rumah sehubungan dengan penyelesaian sertifikat hak kepemilikan pembeli saat periode kredit pemilikan rumah berakhir (lihat Catatan 30.d). Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 saldo uang jaminan pemberian KPR adalah sebagai berikut:
12,324,828 9,271,379 3,489,417 14,052
Property and Equipment under Renovation (see Note 9) Deposit Account for Housing Loans Restricted Accounts Others
25,099,676
Total
Deposit for housing loan represents deposit paid by the Company to the banks that provide housing loan facilities, in connection with the process of completing customer’s ownership certificate at the time housing loan period is finished (see Note 30.d). As of December 31, 2007 and 2006, the balances of deposit for housing loan are as follows:
FINAL DRAFT
28
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
PT Bank Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Permata Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 400.000) Jumlah
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah) 2007
2006
Rp
Rp
3,861,529 3,624,895 2,852,290
3,054,306 1,465,690 2,788,182
PT Bank Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero)
487,512 788,791
1,587,462 375,739
PT Bank Permata Tbk Other (each below Rp 400,000)
11,615,017
9,271,379
Total
Saldo rekening yang dibatasi penggunaannya pada tanggal neraca adalah sebagai berikut: 2007 Rp Rupiah PT Bank DBS Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya PT Bank Bumiputera Tbk Jumlah
Restricted accounts balances as of the balance sheet date are as follows: 2006 Rp
5,138,461
2,926,993
467,125 54,753
507,671 54,753
5,660,339
3,489,417
Rupiah PT Bank DBS Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya PT Bank Bumiputera Tbk Total
Rekening yang dibatasi penggunaannya merupakan rekening giro yang ditempatkan pada bank-bank tertentu yang ditahan atau dijaminkan sehubungan dengan kewajiban atau pinjaman yang diperoleh Perusahaan. Sisa dana pada rekening tersebut akan dialihkan kepada Perusahaan setelah Perusahaan menyelesaikan seluruh kewajibannya.
Restricted accounts represent current accounts placed in certain banks which are restricted or secured in connection with the loans obtained by the Company. The remaining balances in these accounts will be refunded to the Company when all of the obligations had been fulfilled.
Rekening giro tersebut di atas dibatasi penggunaannya sehubungan dengan:
The abovementioned current accounts are restricted in connection with:
(1) Pinjaman kepada PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya (lihat Catatan 11.a dan 11.c). (2) Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dari PT Bank Bumiputera Tbk.
(1) Loans to PT Bank DBS Indonesia and PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Jakarta Raya (see Notes 11.a and 11.c). (2) Housing Loan Facility (KPR) from PT Bank Bumiputera Tbk.
FINAL DRAFT
29
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
11. Pinjaman
11. Loans 2007 Rp
PT Bank DBS Indonesia PT Bank Niaga Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya PT Bank Permata Tbk PT Bank Tabungan Negara Tbk Jumlah
a.
2006 Rp
32,142,497 25,000,000
31,542,497 25,000,000
3,499,223 2,243,590 2,181,600 65,066,910
20,299,223 13,166,667 4,082,400 94,090,787
PT Bank DBS Indonesia Pada tanggal 27 Oktober 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit No. 008/PKPH-DBSI/X/2004 dihadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank DBS Indonesia (BDBSI) sebagai berikut: (i)
PT Bank DBS Indonesia PT Bank Niaga Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya PT Bank Permata Tbk PT Bank Tabungan Negara Tbk Total
a. PT Bank DBS Indonesia On October 27, 2004, the Company signed loan agreement No. 008/PKPH-DBSI/X/2004 made in presence of Notary Aulia Taufani, S.H., a notary in Jakarta. The Company obtained credit facility from PT Bank DBS Indonesia (BDBSI) set forth as follows:
Fasilitas Kredit Tranche 1 Merupakan pinjaman jangka panjang dalam mata uang Rupiah dengan jumlah pokok pinjaman maksimal Rp 32.000.000 yang akan jatuh tempo 60 (enam puluh) bulan sejak tanggal penarikan. Tujuan penggunaan fasilitas pinjaman ini adalah untuk membiayai pelunasan hutang Perusahaan kepada kreditur terdahulu. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar rata-rata suku bunga SBI 1 (satu) hingga 3 (tiga) bulan ditambah 4% per tahun.
(i)
Tranche 1 Credit Facility Tranche 1 Credit Facility is a long term loan with maximum credit of Rp 32,000,000 which will be mature in 60 (sixty) months since the date of withdrawal. The purpose of loan facility is for refinancing the company’s payable to previous creditors. The loan bears interest rate at the average of 1 (one) until 3 (three) months Bank Indonesia Certificate (SBI) rate added by 4% per annum.
Pada tanggal 2 Mei 2005, Perusahaan mencairkan fasilitas pinjaman tersebut sebesar Rp 31.142.497.
On May 2, 2005, the Company withdrew this loan amounted to Rp 31,142,497.
Rincian pinjaman berdasarkan jadwal pembayaran adalah sebagai berikut:
The details of loans based on the installment schedule are as follows:
2005 2006 2007 2008 2009 2010 (termasuk angsuran terakhir sebesar Rp 742.497) Jumlah
Angsuran per
Jumlah
3 Bulanan/ Quarterly Installment
Angsuran per Tahun/ Total Annual Installment
Rp
Rp
1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000
3,200,000 6,400,000 6,400,000 6,400,000 6,400,000
1,600,000
2,342,497 31,142,497
2005 2006 2007 2008 2009 2010 (Including final installment of Rp 742,497) Total
FINAL DRAFT
30
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Pada tahun 2007 dan 2006, Perusahaan telah melakukan pembayaran atas pokok pinjaman masingmasing sebesar Rp 6.400.000 dan Rp 6.400.000, sehingga saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 15.142.497 dan Rp 21.542.497.
During 2007 and 2006, the Company made several payments upon the loan principal amounted to Rp 6,400,000 and Rp 6,400,000, respectively. Consequently, the outstanding balance of loans as of December 31, 2007 and 2006 is Rp 15,142,497 and Rp 21,542,497, respectively.
(ii) Fasilitas Kredit Tranche 2 Merupakan pinjaman jangka pendek dalam mata uang Rupiah dengan jumlah pokok pinjaman maksimal Rp 32.000.000 yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk membiayai modal kerja. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar ratarata suku bunga SBI 3 (tiga) bulan ditambah 4% per tahun, pada akhir tahun 2007 tingkat bunga yang berlaku adalah 12,25% per tahun. Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali, termasuk pada akhir tahun 2007 melalui surat No. 185/CB/OUL/2007 tanggal 2 Nopember 2007 yang memperpanjang fasilitas tersebut sampai dengan tanggal 26 Desember 2007. Seluruh syarat dan ketentuan yang berlaku sesuai perjanjian awal tidak mengalami perubahan, kecuali jangka waktu pinjaman. Selanjutnya jangka waktu fasilitasini kembali diperpanjang melalui surat No.006/AD-PKPHDBSI/I/2008 tanggal 9 Januari 2008 (lihat Catatan 32.a).
(ii) Tranche 2 Credit Facility Tranche 2 Credit Facility is a short term loan with maximum credit of Rp 32,000,000 which will be mature in 12 (twelve) months since the date of agreement. This loan facility is used to finance the working capital. The loan bears interest rate at average of 3 (three) months Bank Indonesia Certificate (SBI) added by 4% per annum, at the end of year 2007, applicable interest rate was 12.25% per annum. The facility had been extended several times, including at the end of year 2007 under letter No. 185/CB/OUL/2007 dated November 2, 2007 which extends the facility up to December 26, 2007. All of the terms and conditions as stated on the initial agreement remain applicable. Furthermore, the term period of this facility was reextended through letter No. 006/AD-PKPHDBSI/I/2008 dated January 9, 2008 (see Note 32.a).
Pada tanggal 18 Oktober 2006, Perusahaan mencairkan fasilitas pinjaman tersebut sebesar Rp 10.000.000 dan belum melakukan angsuran atas pokok pinjaman sampai dengan tanggal 31 Desember 2006. Selanjutnya pada tanggal 18 Juli 2007, Perusahaan kembali mencairkan fasilitas pinjaman tersebut sebesar Rp 7.000.000, sehingga saldo pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebesar Rp 17.000.000.
On October 18, 2006, the Company made a withdrawal upon the loan facility at amount of Rp 10,000,000 and there had been no installment paid on the principal as of December 31, 2006. Furthermore, on July 18, 2007, the Company made a withdrawal upon the loan facility at amount of Rp 7,000,000, therefore bringing the balance to Rp 17,000,000 as of December 31, 2007.
Kedua fasilitas pinjaman yang diperoleh dari BDBSI dijamin dengan aktiva Perusahaan sebagai berikut: Tanah dan bangunan (Plaza Bintaro) dengan luas seluruhnya 62.831 m2 yang berlokasi di Pondok Karya,Tangerang, Banten (lihat Catatan 9); Dana milik Perusahaan dalam rekening di BDBSI (lihat Catatan 10); Seluruh arus kas atau pendapatan yang diterima dan dimiliki Perusahaan yang bersumber dari pengelolaan Bintaro Plaza;
Both facilities which were obtained from BDBSI are secured by the Company’s assets as described below: Land and Building (Bintaro Plaza) with total area 62,831 sqm located in Pondok Karya, Tangerang, Banten (see Note 9); Fund owned by the Company in BDBSI account (see Note 10); All of cash flows or revenue that received and owned by Company from service charge at Bintaro Plaza; Particular amount of sum insured covering Bintaro Plaza from risk of fire being provided to the Company under Insurance Policy No.0603002067-000 (R) since December 31, 2007 to December 31, 2008 (see Note 9); and Cessie/transfer of rental income from CV Cahaya Sakti.
Sejumlah tertentu uang pertanggungan dari klaim asuransi kebakaran Bintaro Plaza yang menjadi hak Perusahaan berdasarkan Polis Asuransi No. 0603002067-000 (R) tanggal 31 Desember 2007 sampai dengan 31 Desember 2008 (lihat Catatan 9); dan Cessie/pengalihan atas pembayaran uang sewa dari CV Cahaya Sakti.
FINAL DRAFT
31
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Berdasarkan perjanjian tersebut di atas, secara umum Perusahaan harus memperoleh persetujuan tertulis dari bank terlebih dahulu, untuk memperoleh pinjaman/kredit dari pihak lainnya, mengagunkan harta, mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin, meminjamkan uang kepada pihak lain termasuk afiliasi kecuali dalam rangka menjalankan usaha dengan jumlah maksimum pinjaman Rp 15.000.000 untuk tahun 2005, Rp 17.000.000 untuk tahun 2006, Rp 20.000.000 untuk tahun 2007, Rp 22.000.000 untuk tahun 2008, dan Rp 24.000.000 untuk tahun 2009, menjual atau melepaskan harta tidak bergerak kecuali dalam rangka menjalankan kegiatan usaha dengan nilai tidak melebihi Rp 10.000.000, melakukan penggabungan, peleburan pengambilalihan atau pembubaran usaha, mengubah status kelembagaan, anggaran dasar dan pemegang saham (kecuali pemegang saham publik), dan membagikan dividen, kecuali dalam rangka memenuhi peraturan pasar modal.
Based on the aforesaid loan agreements, generally, the Company shall obtain prior written consent from banks with respect to, among others, obtain loan/credit facility from other parties, pledge the asset, act as guarantor, provide loan to other parties including affiliated entities unless for the purpose of business with maximum credit limit of Rp 15,000,000 for 2005, Rp 17,000,000 for 2006, Rp 20,000,000 for 2007, Rp 22,000,000 for 2008, and Rp 24,000,000 for 2009, to sell or transfer its irremovable asset unless for the purpose of business with amount not exceeding Rp 10,000,000, perform merger, takeover or liquidation, change its legal status, article association and shareholders (except for public shareholders) and distribute dividends under the condition to comply with the capital market regulation.
b.
b.
PT Bank Niaga Tbk (i)
PT Bank Niaga Tbk
Fasilitas Pinjaman Tetap Berdasarkan perjanjian kredit No. 216/CBG/JKT/05 tanggal 14 September 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Pinjaman Tetap (Revolving) sebesar maksimum Rp 25.000.000, yang digunakan untuk pengembangan proyek perumahan di Bintaro Jaya. Tingkat bunga pinjaman adalah sebesar tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 1 (satu) bulanan ditambah 4% per tahun yang dapat berubah sesuai perkembangan pasar. Pada akhir tahun 2007, tingkat bunga yang berlaku adalah 11% per tahun. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo pada tanggal 14 September 2006. Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir dengan Perjanjian Perpanjangan No. 476/AMD/CBG/JKT/07 tanggal 14 September 2007 yang memperpanjang jangka waktu pinjaman dari 14 September 2007 sampai dengan 14 September 2008.
(i) Fixed Loan Facility Based on Loan Agreement No. 216/CBG/JKT/05 dated September 14, 2005, the Company obtained Fixed Loan credit facility (Revolving) with maximum amount of Rp 25,000,000 which is used to facilitate the development of residential projects in Bintaro Jaya. The loan bears interest rate at average of 1 (one) month Bank Indonesia Certificate (SBI) rate added by 4% per annum which is subject to change according to the market condition. At the end of year 2007, applicable interest rate was 11% per annum. The facility was due on September 14, 2006. The facility had been extended several times, most recently with the extension agreement No.476/AMD/CBG/JKT/07 dated September 14, 2007 which extends the term period of loan from September 14, 2007 to September 14, 2008.
Pada tanggal 20 Desember 2005, Perusahaan melakukan penarikan fasilitas pinjaman ini sebesar Rp 5.000.000. Kemudian pada tahun 2006, Perusahaan telah melakukan penarikan kembali sebesar Rp 20.000.000, sehingga saldo pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah Rp 25.000.000.
On December 20, 2005, the Company made a withdrawal upon the loan facility at amount of Rp 5,000,000. Furthermore, during 2006, the Company made another withdrawal upon the loan facility at amount of Rp 20,000,000, the balance as of December 31, 2007 and 2006 were Rp 25,000,000.
FINAL DRAFT
32
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
(ii) Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus Berdasarkan perjanjian kredit No. 249/CBG/JKT/07 tanggal 17 Desember 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Pinjaman Transaksi Khusus yang terbagi dalam kelompok Tranche A sebesar Rp 60.000.000 dan Tranche B sebesar Rp 20.000.000 sehingga total fasilitas pinjaman berjumlah Rp 80.000.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan pembangunan perumahan di Bintaro Jaya. Tingkat bunga pinjaman adalah 11,5% per tahun yang dapat berubah sesuai dengan perkembangan pasar dan memiliki jangka waktu sejak tanggal 17 Desember 2007 sampai dengan 17 Desember 2011.
(ii) Special Transaction Loan Facility Based on loan agreement No. 249/CBG/JKT/07 dated December 17, 2007, the Company obtained the Special Transaction Loan facility which is divided into Tranche A at amount of Rp 60,000,000 and Tranche B at amount of Rp 20,000,000, both loan facilities had total of Rp 80,000,000. This loan is used facilitate the development of residential projects in Bintaro Jaya. The loan bears interest rate at 11.5 % per annum which is subject to change according to the market condition and has term period of loan starting from December 17, 2007 to December 17, 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2007, Perusahaan belum mengggunakan fasilitas tersebut.
As of December 31, 2007, this loan facility had not been used by the Company.
Fasilitas-fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Niaga Tbk mengatur hal-hal sebagai berikut: Biaya-biaya provisi ditetapkan sebesar 0,5% per tahun yang dibayar pada saat perjanjian ditandatangani dan selanjutnya sebesar nilai outstanding pada tiap ulang tahun perjanjian; Perusahaan dikenakan denda keterlambatan pembayaran pokok dan bunga pinjaman masing-masing sebesar 2% dan 4% di atas tingkat bunga yang berlaku dikalikan dengan jumlah tunggakan jika Perusahaan gagal membayar fasilitas kredit (pokok dan bunga pinjaman) sampai batas waktu yang ditetapkan; dan Perusahaan juga harus mendapatkan persetujuan tertulis lebih dahulu antara lain untuk menjaminkan kekayaan perusahaan kepada pihak lain, memberikan/menerima pinjaman dari pihak lain, mengumumkan dan membagikan dividen, melakukan pembubaran, merger atau akuisisi dan melakukan investasi atau capital expenditure yang baru.
The loan facilities from PT Bank Niaga Tbk regulates the following matters: The provision fee is stated at 0.5% per annum payable at the time the agreement is signed and subsequently, will be charged annually over the outstanding balance; The Company will be penalized for overdue payment of loan principal and interest at rate of 2% and 4% above the prevailing interest rate multiplied by unpaid outstanding amount if the Company failed to repay the credit facility (principal and interest) until certain period; and The Company shall obtain prior written consent, among others, to pledge the Company’s assets to other parties, to give/receive loan from other parties, to declare and distribute dividend, dissolve, perform merger or acquisition, and investment or new capital expenditure.
Fasilitas-fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Niaga Tbk dijaminkan dengan aktiva Perusahaan sebagai berikut: Beberapa bidang tanah untuk pengembangan yang dimiliki Perusahaan dengan luas seluruhnya 620.521 m2 yang berlokasi di desa Parigi dan desa Parigi Baru Kecamatan Pondok Aren dan desa Jombang Kecamatan Ciputat yang seluruhnya termasuk dalam KabupatenTangerang, Banten (lihat Catatan 8); Fidusia rekening koran Perusahaan pada bank bersangkutan dan surat kuasa pencairan dengan nilai penjaminan sebesar Rp 5.000.000.
The loan facilities from PT Bank Niaga Tbk are secured by the Company’s assets as follows: Several parcels of land for development owned by the Company with total area of 620,521 sqm located in Parigi village and Parigi Baru village - Pondok Aren district and Jombang village - Ciputat district which are all located in Tangerang Regency, Banten (see Note 8); Fiduciary current account of the Company in the respective bank and letter of authority with collateral value of Rp 5,000,000.
FINAL DRAFT
33
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
c.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya (Bank DKI) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 65 yang dibuat dihadapan notaris Sutjipto, S.H., tanggal 27 Mei 1998, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dengan maksimum fasilitas sebesar Rp 50.000.000. Pada tahun 1999, Perusahaan menunggak pembayaran pokok dan bunga pinjaman yang jatuh tempo. Sesuai dengan perjanjian pinjaman, bila Perusahaan gagal dalam memenuhi kewajibannya kepada kreditur, maka seluruh pinjaman akan dinyatakan jatuh tempo seketika dan kreditur dapat menagih pinjaman tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan mengajukan restrukturisasi pinjaman kepada Bank DKI dan pada tanggal 13 September 2000, restrukturisasi pinjaman tersebut disetujui dengan jumlah pinjaman sebesar Rp 73.299.234 (terdiri dari pokok pinjaman dan tunggakan bunga masing-masing sebesar Rp 48.500.000 dan Rp 24.799.234).
c. PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya (DKI Bank) Based on Credit Agreement Deed No. 65 which was made in presence of notary Sutjipto, S.H., dated May 27, 1998, the Company obtained working capital loan facility with maximum limit of Rp 50,000,000. In 1999, the Company had extended the principal and interest expenses due. According to the loan agreement, if the Company fails to meet its obligation to the creditors, then all of the remaining outstanding balance will immediately becomes due. However, on September 13, 2000, the Company granted approval to restructure its loan to DKI Bank at amount of Rp 73,299,234 (consist of unpaid principal and interest outstanding of Rp 48,500,000 and Rp 24,799,234, respectively).
Berdasarkan perjanjian pinjaman yang direstrukturisasi, pokok pinjaman akan dibayar berdasarkan angsuran mulai tanggal 1 Juli 2000 sampai dengan 30 Juni 2007, sedangkan tunggakan bunga akan dibayar berdasarkan angsuran mulai dari Juli 2000 sampai dengan Juni 2008.
Based on the restructured loan agreement, the principal of the loan will be payable on installment basis starting from July 1, 2000 until June 30, 2007, while the unpaid interest will be payable on installment basis starting from July 2000 until June 2008.
Perjanjian restrukturisasi pinjaman tersebut juga mengatur hal-hal sebagai berikut: Beban bunga ditetapkan berdasarkan baki debet dengan ketentuan sebesar 12% per tahun untuk bulan Juli 2000 hingga Juni 2003, sebesar 15% untuk bulan Juli 2003 hingga Juni 2005 dan sebesar ketentuan yang berlaku di Bank DKI untuk bulan Juli 2005 hingga bulan Juni 2007, berdasarkan Surat No. 677/GKM/X/07 tanggal 3 Oktober 2007, tingkat bunga yang berlaku adalah 13,25% per tahun terhitung sejak Oktober 2007; Perusahaan dikenakan denda sebesar 50% di atas tingkat bunga yang berlaku dikalikan dengan jumlah tunggakan jika Perusahaan gagal membayar fasilitas kredit sampai batas waktu yang ditetapkan;
The restructuring agreement also regulates the following matters: Interest expense is determined on the basis of outstanding loan at 12% per annum for July 2000 until June 2003, at 15% for July 2003 until June 2005 and at amount determined by DKI Bank for July 2005 until June 2007 , based on Letter No. 677/GKM/X/07 dated October 3, 2007, the interest rate applicable since October 2007 was 13.25% per annum; The Company will be penalized at 50% above the prevailing interest rate multiplied by unpaid outstanding amount if the Company fails to settle the credit facility until the determined schedule as contained on the agreement; The Company shall obtain prior written consent, from DKI Bank if the Company conduct merger with other companies, take over or lease Company’s assets to other parties, liquidate the Company or declare bankruptcy and change the Company management composition; The Company shall also inform DKI Bank if the Company paid its payable to shareholders, provide loan, share investment, distribute dividends, unless to comply with the Capital Market Regulations, received loan except in relation with business transaction, receive interest from leasing company, open new office or branch beside the existing ones, change status or the Company structure, change its
Perusahaan harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank DKI apabila Perusahaan melakukan merger dengan perusahaan lain, memindahtangankan atau menyewakan aset Perusahaan kepada pihak lain, membubarkan Perusahaan atau menyatakan pailit, dan mengubah susunan pengurus Perusahaan; Perusahaan juga harus memberitahukan Bank DKI apabila Perusahaan melakukan pembayaran hutang kepada pemegang saham, memberikan pinjaman, melakukan investasi atau penyertaan, membagikan laba atau membayarkan dividen, kecuali dalam rangka memenuhi Peraturan Pasar Modal, menerima pinjaman kecuali berkaitan dengan usaha, menerima bunga dari perusahaan sewa guna usaha, membuka kantor baru
FINAL DRAFT
34
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
atau cabang baru selain dari yang telah ada, mengubah status atau bentuk Perusahaan, mengubah anggaran dasar, mengubah komposisi kepemilikan saham, mengikatkan diri sebagai penjamin atau menjaminkan harta dalam bentuk apapun.
articles of association, change its shareholders composition, act as a guarantor or guarantee its asset in any form.
Fasilitas tersebut dijamin dengan aktiva Perusahaan sebagai berikut: Pinjaman ini dijamin dengan 53 (lima puluh tiga) SHGB di areal tanah untuk pengembangan milik Perusahaan dengan luas keseluruhan 258.481 m2 yang dikenal sebagai Proyek Perumahan Graha Raya Bintaro yang berlokasi di Desa Parigi Baru, Desa Parigi Lama, Parigi, Jurangmangu Barat, Desa Pondok Aren dan Pondok Kacang Timur yang seluruhnya termasuk dalam Kecamatan Pondok Aren, Tangerang, Banten (lihat Catatan 8); Perusahaan diwajibkan membuka rekening giro pada Bank DKI yang dibatasi penggunaannya untuk pembayaran pokok, bunga dan denda pinjaman (lihat Catatan 10).
The facility is secured by the Company’s assets as described below: This loan is secured with 53 (fifty three) Building Rights Title (SHGB) covering land for development owned by the Company with area of 258,481 sqm which is known as Graha Raya Residential Project located in Parigi Baru village, Parigi Lama village, Parigi, West Jurangmangu, Pondok Aren and East Pondok Kacang villages which are entirely situated in Pondok Aren district, Tangerang, Banten (see Note 8); The Company is required to open current account in DKI Bank restricted to pay principal, interest and penalty installments (see Note 10).
Pada tanggal 14 Oktober 2003, Perusahaan mengajukan penjadwalan ulang atas fasilitas kredit ini dan pada tanggal 5 Januari 2004, Perusahaan mendapat persetujuan dari Bank DKI untuk melakukan penjadwalan ulang angsuran pembayaran pokok dengan maksimum kredit sebesar Rp 46.100.000 dan tunggakan bunga pinjaman sebesar Rp 18.199.233. Selain hal-hal tersebut di atas, syarat dan kondisi lainnya dalam perjanjian pinjaman lama masih tetap berlaku.
On October 14, 2003, the Company submitted the proposal to DKI Bank to reschedule the installment for credit facility. On January 5, 2004, the Company obtained approval from DKI Bank to reschedule the installment payment for principal and interest with maximum credit of Rp 46,100,000 and outstanding interest payable of Rp 18,199,233. Apart from the aforesaid matters, the terms and conditions in the previous loan agreement remain applicable.
Rincian jadwal pembayaran pinjaman tersebut pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:
The repayment schedule as at the balance sheet date is as follows:
2007 Pokok/ Principal Rp
2006
Bunga/ Interest Rp
Jumlah/ Total Rp
Pokok/ Principal Rp
Bunga/ Interest Rp
Jumlah/ Total Rp
2007 2008
-900,000
-2,599,223
-3,499,223
12,000,000 900,000
4,800,000 2,599,223
16,800,000 3,499,223
Jumlah/Total
900,000
2,599,223
3,499,223
12,900,000
7,399,223
20,299,223
Pada tahun 2007 dan 2006, Perusahaan telah melakukan pembayaran atas pokok pinjaman masing-masing sebesar Rp 12.000.000 dan Rp 9.900.000, sehingga saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 900.000 dan Rp 12.900.000.
During 2007 and 2006, the Company paid the loan principal of Rp 12,000,000 and Rp 9,900,000, results in the outstanding loan to become Rp 900,000 and Rp 12,900,000 as of December 31, 2007 and 2006, respectively.
FINAL DRAFT
35
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
d.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Pada tahun 2007 dan 2006, Perusahaan telah melakukan pembayaran atas bunga terhutang masing-masing sebesar Rp 4.800.000 dan Rp 4.200.000, sehingga saldo bunga terhutang pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masingmasing sebesar Rp 2.599.223 dan Rp 7.399.223.
During 2007 and 2006, the Company paid the interest payable of Rp 4,800,000 and Rp 4,200,000, results in the outstanding interest payable to become Rp 2,599,223 and Rp 7,399,223 as of December 31, 2007 and 2006, respectively.
PT Bank Permata Tbk Pada tanggal 23 Desember 2003, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit No. 102, 103 dan 104 dihadapan Mellyani Noor Shandra, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit dari PT Bank Permata Tbk (BP) sebagai berikut:
d. PT Bank Permata Tbk On December 23, 2003, the Company signed loan agreements No. 102, 103 and 104 which were made in presence of Mellyani Noor Shandra, S.H., a notary in Jakarta, the Company obtained several loan facilities from PT Bank Permata Tbk (BP) as described below:
(i)
Fasilitas Kredit Rekening Koran (Over Draft) Berdasarkan akta perjanjian kredit No.102, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit dalam bentuk Rekening Koran (Over Draft) dalam mata uang Rupiah dengan jumlah maksimal sebesar Rp 3.000.000, untuk jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan yang akan jatuh tempo pada tanggal 3 Pebruari 2005. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11,25% per tahun yang dapat berubah sesuai dengan ketetapan BP. Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir melalui akta No. 143 tanggal 17 Desember 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, dengan jangka waktu fasilitas dari 3 Pebruari 2007 sampai dengan 3 Oktober 2008.
(i)
Over Draft Loan Facility Based on loan agreement No. 102, the Company had obtained Over Draft Facility with maximum facility of Rp 3,000,000, for period of 12 (twelve) months which will be due on February 3, 2005. This facility is used to finance working capital of the Company. This facility bears interest rate at 11.25% per annum which can be changed according to BP’s policy. The facility had been extended several times, most recently by deed No. 143 dated December 17, 2007 made before Sutjipto, S.H., a notary in Jakarta, with the change on the term period of facility starting from February 3, 2007 to October 3, 2008.
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, tidak terdapat saldo pinjaman yang berasal dari fasilitas kredit ini.
As of December 31, 2007 and 2006, there were no outstanding balances originated from this loan facility.
(ii) Fasilitas Kredit Revolving Loan 1 (RL-1) Berdasarkan akta perjanjian kredit No.103, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit dalam bentuk Revolving Loan 1 (RL-1) dalam mata uang Rupiah dengan jumlah maksimal sebesar Rp 12.000.000, untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan yang akan jatuh tempo pada tanggal 3 Pebruari 2005. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11,25% per tahun yang dapat berubah sesuai dengan ketetapan BP. Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir melalui akta No. 143 tanggal 17 Desember 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto,S.H., notaris di Jakarta, dengan jangka waktu fasilitas dari 3 Pebruari 2007 sampai dengan 3 Oktober 2008.
(ii) Revolving Loan 1 Facility (RL-1) Based on loan agreement No. 103, the Company obtained credit facility in form of Revolving Loan 1 (RL-1) in Rupiah currency with maximum facility of Rp 12,000,000 for period 12 (twelve) monts which was due on February 3, 2005. This facility is used to finance working capital of the Company. This facility bears interest rate 11.25% per annum which can be changed according to BP’s policy. This facility had been extended several times and most recently by deed No. 143 dated December 17, 2007 made before Sutjipto, S.H., a notary in Jakarta, with the change on the term period of loan starting from February 3, 2007 to October 3, 2008.
Pada tanggal 31 Desember 2007, Perusahaan telah melunasi seluruh pokok pinjaman yang berasal dari fasilitas ini, sedangkan saldo pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 9.000.000.
As of December 31, 2007, the Company had settled the entire principal amount of this facility, while balance as of December 31, 2006 was Rp 9,000,000.
FINAL DRAFT
36
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
(iii) Fasilitas Kredit Revolving Loan 2 (RL-2) Berdasarkan akta perjanjian pemberian fasilitas perbankan No. 143 tanggal 17 Desember 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto,S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit dalam bentuk Revolving Loan 2 (RL-2) dalam mata uang Rupiah dengan jumlah maksimal sebesar Rp 80.000.000, yang akan jatuh tempo pada tanggal 3 Oktober 2008. Fasilitas pinjaman ini ditujukan untuk pembiayaan proyek perusahaan. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11,25% per tahun yang dapat berubah sesuai dengan ketetapan BP.
(iii) Revolving Loan 2 Facility (RL-2) Based on the deed agreement of banking facility No. 143 dated December 17, 2007 made in presence of notary Sutjipto, S.H., a notary in Jakarta, the Company obtained Credit Facility in form of Revolving Loan 2 (RL-2) in Rupiah currency with maximum facility of Rp 80,000,000 which will be due on October 3, 2008. This loan facilitiy is used to finance the Company’s projects. This facility bears interest rate at 11.25% per annum which can be changed according to BP’s policy.
Pada tanggal 31 Desember 2007, Perusahaan belum mengggunakan fasilitas tersebut.
As of December 31, 2007, this loan facility had not been used.
(iv) Fasilitas Kredit Term Loan Fasilitas Kredit Term Loan diperoleh berdasarkan akta perjanjian kredit No. 104, dengan fasilitas kredit maksimal sebesar Rp 25.000.000 dalam mata uang Rupiah, dengan jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun dan jumlah angsuran setiap bulannya sebesar Rp 416.667 yang akan dibayar pada tanggal yang sama dengan tanggal penarikan pertama pinjaman. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk investasi Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11,25% per tahun yang dapat berubah sesuai dengan ketetapan BP.
(iv) Term Loan Facility Term loan facility was obtained based on deed of credit agreement No. 104, with maximum credit facility of Rp 25,000,000 in Rupiah currency, for period of 5 (five) years and monthly installment amounted to Rp 416,667 which is payable on the same date, that is, the date of first withdrawal. This facility is used for the Company’s investments. This facility bears interest rate at 11.25% per annum which can be changed according to BP’s policy.
Pada tanggal 3 Pebruari 2004, Perusahaan mencairkan pinjaman tersebut. Rincian pinjaman berdasarkan jadwal pembayaran adalah sebagai berikut:
On February 3, 2004, the Company made withdrawal from the facility. The details of the loan based on payment schedule are as follows:
2004
Angsuran per Bulan/
Jadwal Pembayaran/
Monthly Installment Rp
Installment Schedule Rp 4,166,667
2004
-160,256
4,583,333 10,000,000 160,256
January - November 2005 November 2005 December 2005
2006 2007 2008
160,256 160,256 160,256
1,923,077 1,923,077 1,923,077
2006 2007 2008
2009
160,256
Januari - Nopember 2005 Nopember 2005 Desember 2005
416,667 416,667
Jumlah
320,513
2009
25,000,000
Total
FINAL DRAFT
37
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Pada bulan Nopember 2005, Perusahaan melakukan pembayaran dipercepat atas cicilan pokok pinjaman dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp 10.000.000. Atas pelunasan dipercepat tersebut Perusahaan tidak dikenakan denda. Dengan adanya pelunasan dipercepat maka jumlah angsuran pokok yang semula sebesar Rp 416.667 per bulan berkurang menjadi Rp 160.256 per bulan sejak Nopember 2005 sampai dengan 3 Pebruari 2009. Saldo pinjaman yang berasal dari fasilitas Term Loan ini pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing adalah sebesar Rp 2.243.590 dan Rp 4.166.667.
During November 2005, the Company made immediate settlement for principal installment with total amount of Rp 10,000,000. Upon the said immediate settlement, no penalty was charged to the Company. Due to this immediate settlement, then the monthly principal installments which was previously stated at Rp 416,667 per month was subsequently reduced to Rp 160,256 per month starting from November 2005 to February 3, 2009. The balances from this Term Loan facility as of December 31, 2007 and 2006 were Rp 2,243,590 and Rp 4,166,667, respectively.
Pada tahun 2007 dan 2006, Perusahaan telah membayar angsuran pokok dan bunga pinjaman atas fasilitas Term Loan dengan rincian sebagai berikut:
During 2007 and 2006, the Company had paid the principal and interest installments for Term Loan facility with details as described below:
Angsuran Pokok Bunga
2007 Rp 1,923,077
2006 Rp 1,923,077
Principal Installment
595,328
875,053
Interest
Fasilitas ini dijaminkan dengan aktiva Perusahaan sebagai berikut: Seluruh penarikan dan pembayaran pokok dan bunga pinjaman dilakukan melalui rekening giro Perusahaan yang ditempatkan pada BP; Sebidang tanah seluas 6.465 m2 yang berlokasi di Jalan Letjen S. Parman Kaveling 8 dan 9 Palmerah Kemanggisan, Jakarta Barat dengan SHGB No. 2295 yang dimiliki Perusahaan (lihat Catatan 9). Sejumlah tertentu uang pertanggungan dari klaim asuransi kebakaran Plaza Slipi Jaya yang menjadi hak Perusahaan berdasarkan Polis Asuransi No. 0603002945-000 tanggal 14 September 2007 sampai dengan 14 September 2008 (lihat Catatan 9);
The facilities are secured by the Company’s assets as described below: All of withdrawals and payment of principal and interest are to be made through the Company’s current account at BP; Land lots with area of 6,465 sqm located in Jalan Letjen S. Parman Lot 8 and 9, Palmerah Kemanggisan, West Jakarta under Building Rights Title (SHGB) No. 2295 which is owned by the Company (see Note 9). Particular amount of sum insured covering Slipi Jaya Plaza from risk of fire being provided to the Company under Insurance Policy No. 0603002945-000 for period September 14, 2007 until September 14, 2008 (see Note 9).
FINAL DRAFT
38
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
e.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 180 yang dibuat dihadapan Notaris Bambang Suwondo, S.H., Notaris di Tangerang, tanggal 16 Oktober 2006, PT Jaya Gardenpolis, perusahaan anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Modal Kerja Konstruksi (Kredit Yasa Griya/KYG) yang bersifat Revolving dari PT Bank Tabungan Negara dengan batas maksimal kredit Rp 7.500.000. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga 16,5% per tahun yang dapat disesuaikan dengan kondisi pasar. Jangka waktu pinjaman berlaku 24 (dua puluh empat) bulan sampai dengan tanggal 16 Oktober 2008. Tujuan dari pinjaman ini adalah pembiayaan pembangunan perumahan “Puri Jaya” yang berlokasi di Desa Sindangsari, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
e. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Based on the Deed of Loan Agreement No. 180 dated October 16, 2006, made in presence of notary Bambang Suwondo, S.H., a Notary in Tangerang, PT Jaya Gardenpolis, subsidiary, obtained Construction Working Capital loan facility (Kredit Yasa Griya/KYG) which is Revolving in nature from PT Bank Tabungan Negara (BTN) with maximum credit limit of Rp 7,500,000. This loan bears interest rate at 16.5% per annum which is subject to change according to market condition. The term period is valid for 24 (twenty four) months until October 16, 2008. The purpose of this loan is to finance the residential development of “Puri Jaya” which is located in Sindangsari village, Pasar Kemis District, Tangerang Regency.
Pinjaman ini dijamin dengan 13 (tiga belas) sertifikat HGB atas tanah untuk pengembangan yang dimiliki PT Delta Cendana Cita Persada, perusahaan anak, dengan luas seluruhnya 659.240 m2 yang terletak di Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang (lihat Catatan 8).
The loan is secured by 13 (thirteen) Building Rights Title (HGB)upon the land for development owned by PT Delta Cendana Cita Persada, a subsidiary, with total area of 659,240 sqm located at Pasar Kemis District, Tangerang Regency (see Note 8).
Perjanjian pinjaman ini mengatur hal-hal sebagai berikut: Biaya provisi dikenakan 1% per tahun dari plafon kredit dan pada saat ulang tahun kredit dikenakan 0,5% dari saldo baki debet dan kelonggaran tarik;
The loan agreement regulates the following matters: Provision fee is charged at 1% per annum for the maximum amount of credit and will be charged annually at 0.5% over the outstanding balance and the unused portion of loan; Overdue penalty at 2% above the applicable KYG’s interest rate, which is calculated on the unpaid loan interest; If deviation occurs upon the usage of fund apart from the intended project development, then the Company will be penalized at 10% of the amount being deviated; All of the financial transactions involved for the project financing and financial transactions derived from the sale of houses must be carried out through the Company’s current account at BTN Tangerang Branch Office; The Company shall also obtain prior written consent, among others, to obtain loan from other parties for the purpose of the aforesaid project, act as a loan guarantor, alter its articles of association and management of the Company, file for bankruptcy, perform merger or acquisition, settle liabilities to shareholders, and distribute dividend.
Denda keterlambatan sejumlah 2% diatas suku bunga KYG yang berlaku, yang dihitung dari tunggakan bunga kredit; Apabila terjadi penyimpangan penggunaan dana selain untuk pembangunan proyek yang telah disepakati maka Perusahaan dikenakan denda sebesar 10% dari besarnya penyimpangan; Seluruh transaksi keuangan atas pembiayaan proyek dan transaksi keuangan yang berasal dari penjualan rumah harus melalui rekening giro Perusahaan di BTN Kantor Cabang Tangerang; Perusahaan juga harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu antara lain untuk memperoleh pinjaman dari pihak lain sehubungan dengan proyek tersebut, mengikatkan diri sebagai penjamin hutang, merubah anggaran dasar dan pengurus Perusahaan, mengajukan permohonan pailit, melakukan merger atau akuisisi, melunasi hutang kepada pemegang saham, dan membagi dividen perusahaan. Pada tahun 2007, Perusahaan mencairkan pinjaman beberapa kali dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 11.500.000.
During year 2007, the Company made several withdrawals from the loan facility with a total amount of Rp 11,500,000.
FINAL DRAFT
39
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Pada tahun 2007 dan 2006, Perusahaan telah membayar angsuran pokok dan bunga pinjaman ini dengan rincian sebagai berikut:
During years 2007 and 2006, The Company had paid for principal and interest with details as follows:
2007 Rp Angsuran Pokok Bunga
2006 Rp
13,400,800 515,918
3,417,600 150,115
12. Hutang Usaha
Principal Interest
12. 2007 Rp
Accounts Payable
2006 Rp
Pihak Ketiga PT Gabe Indah Perkasa PT Berkat Sukses Mandiri PT Kharismawira Surya Inti PT Alfinco Dharma Utama PT Beltra Inti Gemilang PT Aditrans Putra PT Kharismna Chandra Kirana PT Pelita Maju Multiswakarsa PT Jannata Puri PT Inti Bangun Buana Lestari PT Griya Pinuju Rahayu PT Alam Bangun Cipta Semesta PT Trikurnia Tirta Citra Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 300.000)
1,749,123 828,799 482,953 465,556 389,508 336,745 327,446 321,848 313,387 154,233 68,707 --5,724,473
--978,363 461,098 591,704 ---93,657 1,019,645 548,806 3,000,000 2,000,000 9,179,967
Third Parties PT Gabe Indah Perkasa PT Berkat Sukses Mandiri PT Kharismawira Surya Inti PT Alfinco Dharma Utama PT Beltra Inti Gemilang PT Aditrans Putra PT Kharismna Chandra Kirana PT Pelita Maju Multiswakarsa PT Jannata Puri PT Inti Bangun Buana Lestari PT Griya Pinuju Rahayu PT Alam Bangun Cipta Semesta PT Trikurnia Tirta Citra Others (each below Rp 300,000)
Jumlah
11,162,778
17,873,240
Total
Rincian umur hutang usaha adalah sebagai berikut:
Accounts payable aging schedule is described as follows: 2007 Rp
2006 Rp
Sampai dengan 90 hari 91 - 180 hari 181 - 360 hari Lebih dari 360 hari
1,282,560 4,200,699 2,988,395 2,691,124
13,265,215 2,986,009 790,490 831,526
Up to 90 days 91 - 180 days 181 - 360 days More than 360 days
Jumlah
11,162,778
17,873,240
Total
FINAL DRAFT
40
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
13. Hutang Lain-lain
Klaim Asuransi Excel Decade Group Ltd., British Virgin Island Program Penjualan Opsi Lain-lain Jumlah
13. Other Payables 2007 Rp
2006 Rp
19,466,876 10,200,000 275,000 2,763,511
19,466,876 17,200,000 555,350 1,969,392
Insurance Claim Excel Decade Group Ltd., British Virgin Island Optional Sales Program Others
39,191,618
Total
32,705,387
Klaim asuransi merupakan pembayaran pertanggungan asuransi kebakaran dari PT Asuransi Rama Satria Wibawa untuk Proyek Senen (lihat Catatan 9).
Insurance claim is a coverage payment of fire insurance from PT Asuransi Rama Satria Wibawa for Senen Project (see Note 9).
Hutang kepada Excel Decade Group Ltd., British Virgin Island (Excel), merupakan pinjaman yang diperoleh Perusahaan berdasarkan perjanjian pinjaman yang dibuat pada tanggal 16 Pebruari 2006, 23 Pebruari 2006 dan 14 Agustus 2006 dengan nilai pokok pinjaman sebesar Rp 13.000.000. Fasilitas pinjaman yang diperoleh ini ditujukan untuk mendanai kebutuhan operasional Perusahaan. Pinjaman akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1 (satu) tahun, tidak dijamin oleh aktiva Perusahaan, serta berdasarkan adendum terhadap perjanjian awal pinjaman yang dibuat tanggal 2 Nopember 2006, tingkat bunga yang berlaku adalah 12% per tahun untuk seluruh fasilitas pinjaman tersebut.
Payable to Excel Decade Group Ltd., British Virgin Island (Excel), represents loan obtained by the Company based on loan agreements made on February 16, 2006, February 23, 2006 and August 14, 2006 with total loan principal of Rp 13,000,000. The loan facility is intended to finance the operational activities of the Company. The loan will be due in less than 1 (one) year, not secured by the Company’s assets, furthermore, based on the amendment which was made on November 2, 2006, upon the initial loan agreement, interest rate applicable is 12% per annum for the entire loan facilities.
Pada tanggal 23 Januari 2007, 16 Pebruari 2007 dan 23 Pebruari 2007, Perusahaan menerima surat mengenai perpanjangan fasilitas pinjaman menjadi jatuh tempo pada awal tahun 2008. Selanjutnya pada tanggal 6 Juni 2007 dan 20 Juni 2007, kewajiban ini dilunasi seluruhnya oleh Perusahaan.
On January 23, 2007, February 16, 2007 and February 23, 2007, the Company received letter of loan facility extension which states that the loan will be due in the beginning of year 2008. However, on June 6 and 20, 2007, the entire of this loan facility had been fully paid by the Company.
PT Jaya Gardenpolis (JGP), perusahaan anak, juga memperoleh pinjaman dari pihak yang sama berdasarkan perjanjian tanggal 26 Januari 2006 dengan nilai pokok pinjaman Rp 4.200.000. Fasilitas pinjaman yang diperoleh ini ditujukan untuk mendanai kebutuhan operasional perusahaan anak. Pinjaman tidak dijamin oleh aktiva Perusahaan, serta berdasarkan adendum terhadap perjanjian awal pinjaman yang dibuat tanggal 2 Nopember 2006, tingkat bunga yang berlaku adalah 12% per tahun. Jatuh tempo pinjaman telah diperpanjang beberapa kali, terakhir dengan surat tanggal 26 Januari 2008, sehingga akan jatuh tempo pada awal tahun 2009 (lihat Catatan 32.b).
PT Jaya Gardenpolis (JGP), a subsidiary, also abtained the loan from the same party based on loan agreement dated January 26, 2006 with loan principal of Rp 4,200,000. The loan facility is intended to finance the operational activities of the subsidiary. This loan is not secured by the Company’s assets, based on addendum to the initial loan agreement which was made on November 2, 2006, the applicable interest rate was 12% per annum. The due date of loan had been extended several times, most recently was covered under letter dated January 26, 2008, which states that the loan will be due in the beginning of year 2009 (see Note 32.b).
FINAL DRAFT
41
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Kemudian pada tanggal 30 Agustus 2007 dan 6 Oktober 2007, JGP memperoleh tambahan pinjaman berdasarkan perjanjian dengan Excel dengan nilai pokok pinjaman sebesar Rp 6.000.000 dengan jangka waktu 1 (satu) tahun. Tingkat bunga yang berlaku adalah 12,5% per tahun.
Then, on August 30, 2007 and October 6, 2007, JGP obtained additional loan under agreement with Excel with loan principal amount of Rp 6,000,000 for period of 1 (one) year. The applicable interest rate is 12.5% per annum.
Program Penjualan Opsi merupakan hutang kepada pelanggan atas pembelian tunai tanah dan bangunan dengan harga diskon dimana pelanggan akan memperoleh pengembalian uang sesuai harga beli pada periode mendatang selama tujuh sampai delapan tahun.
Optional Sales Program represents payable to customers for the purchase of land and buildings at discounted price, in which the customers will be entitled to receive cash refund at its selling price after seven to eight years since the date of purchases.
Lain-lainnya termasuk uang muka penjualan tanah yang harus dikembalikan kepada pihak pembeli karena pembatalan penjualan.
Included in others payable are funds received from cancellation of sales transaction that must be refunded to the customers.
14. Beban yang Masih Harus Dibayar
Taksiran Biaya untuk Pembangunan Gaji, Bonus dan Kesejahteraan Pegawai Kewajiban Penyediaan Fasilitas Lahan Pemakaman Umum Beban Keuangan Lain-lain Jumlah
14.
Accrued Expenses
2007 Rp
2006 Rp
24,729,770 21,195,515
3,783,743 10,166,817
18,499,986 1,042,332
18,499,986 1,885,219
10,367,658
3,761,855
Financial Charges Others
75,835,261
38,097,620
Total
Kewajiban penyediaan fasilitas lahan pemakaman umum merupakan kewajiban Perusahaan untuk menyediakan lahan yang sudah siap digunakan untuk fasilitas pemakaman umum (lihat Catatan 30.c).
Estimated Cost for Development Salary, Bonus and Welfares Liability for Public Cemetery Facility
Liabilities for public cemetery facility represent liability of the Company to provide land area readily available for public cemetery facility (see Note 30.c)
15. Uang Muka Penjualan
15. Advances from Customers 2007
2006
Rp
Rp
Unit Bangunan dan Kavling Lain-lain
408,086,344
292,722,115
52,643,392
34,489,647
Building Units and Land Lots Others
Jumlah
460,729,736
327,211,762
Total
Akun ini merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan sehubungan dengan transaksi-transaksi yang timbul dari pemesanan atau penjualan unit bangunan dan kavling yang dikembangkan Perusahaan (lihat Catatan 2.j).
This account represents advances from customers in connection with the subscription and sales of land lots and building units developed by the Company (see Note 2.j).
FINAL DRAFT
42
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
16. Penghasilan Sewa Ditangguhkan dan Hutang Lainnya
16.
Akun ini merupakan penghasilan sewa ditangguhkan dan setoran jaminan atas unit retail Perusahaan di Plaza Bintaro, Plaza Slipi Jaya, Senen Blok IV - V dan Bintaro Trade Center.
Penghasilan Sewa Ditangguhkan Setoran Jaminan Jumlah
Unearned Rent Income and Other Liabilities
This account represents unearned rent income and customer’s deposits from the retail units of the Company at Bintaro Plaza, Slipi Jaya Plaza, Senen Block IV - V and Bintaro Trade Center.
2007 Rp
2006 Rp
28,993,939 9,295,695
25,407,926 7,706,537
Unearned Rent Income Customer's Deposits
33,114,463
Total
38,289,634
17. Imbalan Kerja
17.
Employee Benefits
a. Program Pensiun Perusahaan dan perusahaan anak menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Program ini memberikan imbalan pasca kerja dengan memperhitungkan persentase tertentu terhadap penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Program ini dikelola oleh Dana Pensiun Pegawai Pembangunan Jaya Grup yang telah disetujui oleh Menteri Keuangan dalam Surat Keputusan No. KEP309/KM.17/2000 tanggal 17 Juli 2000. Pendanaan pensiun berasal dari kontribusi karyawan sebesar 5% dan Perusahaan sebesar 10%-11%.
a. Pension Plan The Company and subsidiary provide defined benefit plan covering all of its permanent employees. The plan is administered by Dana Pensiun Pegawai Pembangunan Jaya Group. The pension plan was approved by the Minister of Finance in his Decision Letter No. KEP-309/KM.17/2000 dated July 17, 2000. The pension is funded by employee’s contribution of 5% and the Company of 10%-11%.
b. Program Manfaat Karyawan Perusahaan dan perusahaan anak telah menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Jumlah Tenaga Kerja yang berhak atas imbalan kerja adalah 495 dan 454 orang masing-masing pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006.
b. Employee Benefits Program The Company and subsidiary have calculated their estimated liabilities on employee benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The numbers of participants who are entitled to the employee benefits were 495 and 454 personnels as of December 31, 2007 and 2006, respectively.
Kewajiban Diestimasi atas imbalan kerja tahun 2007 dan 2006 dihitung oleh PT Bestama Aktuaria dengan laporannya tanggal 29 Pebruari 2008 untukposisi keuangan 31 Desember 2007 dan 22 Januari 2007 untuk posisi keuangan 31 Desember 2006.
Estimated liabilities on employee benefits for years 2007 and 2006 were calculated by PT Bestama Aktuaria under actuarial report dated February 29, 2008 for year ended December 31, 2007 and report dated January 22, 2007 for year ended December 31, 2006.
FINAL DRAFT
43
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Kewajiban imbalan pasca kerja diakui di neraca konsolidasian adalah sebagai berikut:
The details of estimated liabilities on employee benefits are as follows:
2007 Rp
2006 Rp
Saldo Awal Tahun Ditambah: Beban Imbalan Kerja Tahun Berjalan Ditambah: Penambahan Cadangan Karena Ditambah: Mutasi Masuk Dikurangi: Pengurangan Cadangan Karena Dikurangi: Mutasi Masuk Dikurangi: Pembayaran Iuran Tahun Berjalan
11,956,350 1,910,003
10,939,701 1,119,769
Beginning Balance Addition : Current Year Employee Benefit
--
251,763
Addition: Provision Due to Incoming Mutation
-(522,488)
(101,146) (253,737)
Deduction: Provision Due to Outgoing Mutation Deduction: Current Year Contribution Paid
Saldo Akhir Tahun
13,343,865
11,956,350
Ending Balance
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut: 2007 Rp Biaya Jasa Kini
The detail of employee benefits expenses recognized in the consolidated income statements are as follows: 2006 Rp
802,644
827,884
Current Service Cost
Biaya Jasa Bunga Kerugian/(Keuntungan) Aktuaria yang Diakui Biaya Jasa Lalu yang Diakui - Non Vested Biaya Pemutusan Kerja
1,024,231 88,376 (144,541) 139,293
592,640 (156,214) (144,541) --
Interest Cost Actuarial Loss / (Gain) Recognized Past Service Cost Recognized - Non Vested Termination Cost
Jumlah
1,910,003
1,119,769
Total
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut: Usia Pensiun Normal Tingkat Bunga Aktuaria Tingkat Kenaikan Upah Tabel Mortalita Tingkat Cacat Tingkat Pengunduran Diri
Metode Perhitungan Usia Metode Perhitungan Aktuaria
Actuarial assumption being used to determine the expenses and employee benefits liabilities as of December 31, 2007 and 2006 are as follows:
55 Tahun/ 55 Years old 10% 8% Tabel Mortalita Indonesia II Tahun 2000 (Pria)/ Indonesian Mortality Table II Year 2000 (Male) 10% dari kemungkinan orang meninggal pada masingmasing usia / 10% from the possibility of death toll for each respective age 1% pada usia 20 tahun dan menurun secara linear sampai dengan usia 54 tahun. / 1% for participants whose age 20 years old and reduced on linear basis to age 54 years old. Usia Ulang Tahun Terdekat / Nearest Birthday Projected Unit Credit
Normal Retirement Age Actuarial Interest Rate Estimated Future Salary Increase Mortality Table Disability Rate Resignation Rate
Method for Age Calculation Method for Actuarial Calculation
FINAL DRAFT
44
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
18. Hak Minoritas
18.
Hak minoritas pada perusahaan anak merupakan hak PT Pembangunan Jaya sesuai dengan kepemilikannya pada ekuitas dan laba atau rugi perusahaan anak.
Minority interest in subsidiary represents interest of PT Pembangunan Jaya according to its shares of ownership in the equity and profit or loss of subsidiary.
19. Modal Saham
19.
Susunan pemegang saham berdasarkan laporan kepemilikan saham untuk posisi tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 yang dibuat oleh PT Adimitra Transferindo - Biro Administrasi Efek, dengan laporannya tanggal 7 Januari 2008 dan 16 Februari 2007 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Manajemen Ir. Yauw Diaz Moreno (Direksi) Non-manajemen PT Pembangunan Jaya Citiview Properties Limited - Hongkong Masyarakat (dengan kepemilikan kurang dari 5%) Indonesia Asing Jumlah
Pemegang Saham
Manajemen Ir. Yauw Diaz Moreno (Direksi) Non-manajemen PT Pembangunan Jaya Citiview Properties Limited - Hongkong Masyarakat (dengan kepemilikan kurang dari 5%) Indonesia Asing Jumlah
Minority Interest
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully paid Capital
The composition of shareholders based on share ownership report as of December 31, 2007 and 2006 issued by PT Adimitra Transferindo - a Share Registrar under its report dated January 7, 2008 and February 16, 2007, respectively, are described below:
2007 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah Modal Saham/ Total Paid in Capital
%
Rp
20,000
0.001
2,000
1,748,815,000 340,000,000
63.59 12.36
174,881,500 34,000,000
102,747,540 558,417,460 2,750,000,000
3.74 20.31 100.00
10,274,754 55,841,746 275,000,000
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully paid Capital
Capital Stock
2006 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah Modal Saham/ Total Paid in Capital
%
Rp
20,000
0.001
2,000
1,748,815,000 340,000,000
63.59 12.36
174,881,500 34,000,000
102,025,540 559,139,460 2,750,000,000
3.71 20.33 100.00
10,202,554 55,913,946 275,000,000
Shareholders
Management Ir. Yauw Diaz Moreno (Director) Non-management PT Pembangunan Jaya Citiview Properties Limited - Hongkong Public (ownership less than 5%) Indonesian Foreigners Total
Shareholders
Management Ir. Yauw Diaz Moreno (Director) Non-management PT Pembangunan Jaya Citiview Properties Limited - Hongkong Public (ownership less than 5%) Indonesian Foreigners Total
FINAL DRAFT
45
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang didokumentasikan dalam akta No. 72 tanggal 11 Mei 2006 dari Aulia Taufani, S.H., pengganti notaris Sutjipto, S.H., di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham dari nilai nominal Rp 500 (lima ratus rupiah) per saham menjadi masing-masing Rp 100 (seratus rupiah). Pemecahan nilai nominal saham tersebut telah dilaporkan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-19894.HT.01.04.TH.2006 tanggal 7 Juli 2006.
Based on Extraordinary General Meeting of Shareholders as stated on the notarial deed No. 72 dated May 11, 2006 of Sutjipto, S.H., a notary in Jakarta, the shareholders had agreed to initiate stock split on the par value of share, previously from Rp 500 (full amount) per share into Rp 100 (full amount) per share. The stock split action on the par value of shares had been reported to and acknowledged by the Minister of Justice and Human Rights in his decree No. C-19894.HT.01.04. TH 2006 dated July 7, 2006.
20. Tambahan Modal Disetor
20. Additional Paid in Capital
Akun ini merupakan kelebihan harga jual saham atas nilai This account represents excess of par value shares at the time nominal saham dari penawaran perdana Perusahaan dan hasil of initial public offering and the conversion result of Convertible konversi atas Obligasi Konversi. Saldo pada tanggal neraca Bonds. The details at balance sheet date are as follows: adalah sebagai berikut: Rp Penawaran Umum tahun 1994 Pencatatan Saham dari Konversi Obligasi bulan Oktober 2005 Jumlah
147,000,000 112,000,000 259,000,000
21. Penggunaan Saldo Laba
Initial Public Offering in year 1994 Conversion of Shares from Convertible Bonds in October 2005 Total
21. Use of Retained Earnings
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam akta No. 30 tanggal 4 Mei 2007 dan akta No. 71 tanggal 11 Mei 2006 dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2006 dan 2005 sebagai berikut:
Based on the Annual General Meeting of Shareholders as documented on deed No. 30 dated May 4, 2007 and deed No. 71 dated May 11, 2006 made before Sutjipto,S.H, a notary in Jakarta, the Company’s shareholders had agreed to use the net income of 2006 and 2005 as described below:
a.
a.
Utilize the 2006 net income to facilitate the working capital needs and to settle loans to creditors of Rp 59,369,951 (70.58%) and to distribute cash dividend of Rp 9 per share or equivalent to Rp 24,750,000 (29.42%) which were paid in July 2007.
b.
Utilize the 2005 net income to facilitate the working capital needs and to settle loans to creditors of Rp 47,976,436 (71.36%) and to distribute cash dividend of Rp 35 per share or equivalent to Rp 19,250,000 (28.64%) which were paid in July and September 2006.
b.
Penggunaan laba bersih tahun 2006 untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan membayar pinjaman kepada kreditur sebesar Rp 59.369.951 (70,58%) dan membagikan dividen tunai sebesar Rp 9 per saham atau sebesar Rp 24.750.000 (29,42%) yang dibayarkan pada bulan Juli 2007. Penggunaan laba bersih tahun 2005 untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan membayar pinjaman kepada kreditur sebesar Rp 47.976.436 (71,36%) dan membagikan dividen tunai sebesar Rp 35 per saham atau sebesar Rp 19.250.000 (28,64%) yang dibayarkan pada bulan Juli dan September 2006.
Pembagian dividen tersebut telah sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman dengan kreditur (lihat Catatan 11).
Dividends distributions had been conformed to the terms and conditions as stipulated in the loan agreements with creditors (see Note 11).
FINAL DRAFT
46
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
22. Pendapatan Usaha
22.
Pendapatan usaha terdiri dari:
Penjualan Kavling Tanah dan Unit Bangunan Kavling Tanah Unit Bangunan Sewa Pengelolaan Lingkungan Jasa Pemeliharaan, Parkir dan Lain-lain Jumlah
Revenues consists of: 2007
2006
Rp
Rp
209,813,937 109,652,223 319,466,160
44,941,116 31,879,868 23,472,654
39,577,349 27,955,018 21,219,970
Rent Estate Management Service Charge, Parking and Others
527,358,558
408,218,497
Total
During the years 2007 and 2006, equivalent to Rp 107,278 and Rp 662,796 or 0.02% and 0.16% from the consolidated revenue were derived from related parties (see Note 27).
23. Beban Pokok Penjualan dan Beban Langsung Rincian beban pokok penjualan dan beban langsung adalah sebagai berikut:
23.
Pengelolaan Lingkungan Jumlah Beban Langsung Jumlah Beban Pokok Penjualan dan Beban Langsung
Cost of Revenues and Direct Expenses
The details of cost of revenues and direct expenses are as follows:
2007 Rp
Beban Langsung Pusat Perbelanjaan Pengelolaan Gedung Penyusutan Asuransi Pajak Bumi Bangunan Jumlah
Sales of Land Lots and Building Units Land Lots Building Units
257,602,500 169,462,420 427,064,920
Dalam tahun 2007 dan 2006, sebesar Rp 107.278 dan Rp 662.796 atau 0,02% dan 0,16% dari pendapatan usaha konsolidasian merupakan pendapatan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 27).
Beban Pokok Penjualan Penjualan Kavling Tanah dan Unit Bangunan Kavling Tanah Unit Bangunan Jumlah
Revenues
100,036,178 142,305,490 242,341,668
2006 Rp Cost of Sales Sales of Land Lots and Building Units 86,774,805 Land Lots 92,479,133 Building Units 179,253,938 Total
25,030,166
Direct Expenses Shopping Centers Building Management Depreciation Insurance Property Tax Total
19,722,436
Estate Management
50,088,739
44,752,603
292,430,407
224,006,541
Total Direct Expenses Total Cost of Revenues and Direct Expenses
19,201,509 3,894,545 1,213,262 1,038,944 25,348,260 24,740,479
18,751,584 4,022,266 1,389,762 866,554
FINAL DRAFT
47
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
24. Beban Usaha
24. 2007 Rp
Beban Penjualan Iklan Pameran dan Promosi Insentif dan Komisi Penjualan Lain-lain Beban Umum dan Administrasi Gaji, Bonus dan Tunjangan Karyawan Telekomunikasi dan Perlengkapan Kantor Jasa Profesional Pemeliharaan Penyusutan Penyisihan Piutang Ragu-ragu Representasi, Jamuan dan Sumbangan Lain-lain Jumlah Beban Usaha
2006 Rp
8,391,204 7,415,455 4,444,465 512,042
6,183,509 3,340,168 3,669,591 3,758,720
20,763,166
16,951,988
48,553,035 7,501,970 2,737,554 2,265,119 1,558,219 653,425 100,073 414,030
Selling Expenses Advertising Exhibition and Promotion Incentives and Sales Commission Others General and Administrative Expenses Salaries, Bonus, and Employee Benefits Telecommunication and Office Supplies Professional Fees Maintenance Depreciation Bad Debts Representation, Entertainment, and Donations Others
33,214,097 6,292,314 1,028,280 1,459,033 1,116,671 351,060 177,646 57,177
63,783,425
43,696,278
84,546,591
60,648,266
Total Operating Expenses
25. Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih
25. Other Income (Charges) - Net
2007 Rp
2006 Rp Other Income
Penghasilan Lain-lain a).
b). c). d).
Penghasilan Bunga : Jasa giro Deposito Berjangka Laba (Rugi) Selisih Kurs - Bersih Laba Penjualan Aktiva Tetap
1,091,238 1,648,917 30,142 270,543
504,253 392,976 (8,255) --
a). Interest Income : Current Accounts Time Deposits b). Gain (Loss) on Foreign Exchange - Net c). Gain on Disposal of Assets
Lain-lain Sub Jumlah Penghasilan
6,898,061 9,938,901
5,904,532 6,793,506
d). Others Sub Total Income
Beban Lain-lain a). Beban Keuangan Beban Bunga dan Denda Pinjaman Beban Keuangan yang Dikapitalisasi
b).
Operating Expenses
(lihat Catatan 7) Jumlah Beban Keuangan yang Dibebankan pada Tahun Berjalan Lain-lain Sub Jumlah Beban
Jumlah Beban Lain-lain - Bersih
Others Charges a). Financial Charges Interest Expense and Penalties Capitalized Financial Charges
(11,083,599)
(15,462,860)
--
--
(11,083,599) (18,265) (11,101,864)
(15,462,860) (50,242) (15,513,102)
(see Note 7) Total Financial Charges for Current Year b). Others Sub Total Charges
(1,162,963)
(8,719,596)
Total Others Charges - Net
FINAL DRAFT
48
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
26. Perpajakan
26. Taxation a.
a. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan 2007 Rp Pajak Kini Perusahaan Final Progresif Jumlah Perusahaan Anak Jumlah Beban Pajak Kini Pajak Tangguhan Beban Pajak Penghasilan - Bersih
2006 Rp
(7,053,738) (32,807,090) (39,860,828)
(5,781,865) (22,762,431) (28,544,296)
(713,165) (40,573,993)
(1,479,655) (30,023,951)
617,747 (39,956,246)
(479,360) (30,503,311)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan taksiran laba kena pajak untuk tahuntahun yang berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut: 2007 Rp Laba Konsolidasi Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi Konsolidasian Laba Rugi Perusahaan Anak Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Laba Perusahaan Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Beda Waktu Penghapusan Piutang Ragu-ragu Penyusutan Aktiva Tetap Imbalan Kerja
Beda Tetap Sumbangan, Jamuan dan Representasi Denda Pajak Penghasilan Bunga Penghasilan yang telah Dikenakan Pajak Final - Bersih Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi Lain-lain Taksiran Laba Kena Pajak Perusahaan
Income Tax Benefit (Expense)
Current Tax The Company Final Progressive Total Subsidiary Total Current Tax Expenses Deferred Tax Income Tax Expenses - Net
A reconciliation between earning before tax as presented in the income statements with estimated taxable income for the years ended December 31, 2007 and 2006 is as follows:
2006 Rp
150,245,086
115,166,080
(1,459,107)
(4,786,666)
148,785,979
110,379,414
-11,283 1,205,039 1,216,322
(1,981,241) 31,398 164,779 (1,785,064)
100,073 28,007 (2,695,598)
177,646 37,477 (839,801)
(38,267,271) (1,026,489) 1,274,276 (40,587,002) 109,415,299
(32,572,693) (321,986) 858,112 (32,661,245) 75,933,105
Consolidated Income Before Estimated Income Tax According to the Consolidated Income Statements Income Loss from Subsidiary Before Estimated Income Tax The Company's Income Before Estimated Taxable Income Timing Differences Bad Debts Property and Equipment Depreciation Employee Benefits
Permanent Differences Donation, Entertainment and Representations Tax Penalties Interest Income Income Already Subjected to Final Income Tax - Net Equity in Net Earning of Associates Others The Company's Estimated Taxable Income
FINAL DRAFT
49
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Beban pajak penghasilan berdasarkan tarif progresif dan hutang pajak penghasilan pasal 29 adalah sebagai berikut: 2007 Rp Taksiran Perhitungan Beban Pajak Penghasilan Perusahaan 10% x Rp 50.000 15% x Rp 50.000 30% x Rp 109.315.299 (2006: Rp 75.833.105) Pajak Penghasilan Dibayar di Muka: Pasal 23 Pasal 25 Fiskal Luar Negeri Taksiran Hutang Pajak Penghasilan Perusahaan
Taksiran Perhitungan Beban Pajak Penghasilan Perusahaan Anak Laba Kena Pajak Beban Pajak Penghasilan - Tarif Progresif Pajak Penghasilan Dibayar Di Muka Pasal 25 Taksiran Hutang (Lebih Bayar) Pajak Penghasilan Perusahaan Anak Taksiran Hutang Pajak Penghasilan Konsolidasi
2006 Rp
5,000 7,500 32,794,590 32,807,090
5,000 7,500 22,749,931 22,762,431
4,868 21,233,412 -21,238,280
-12,506,341 5,000 12,511,341
11,568,810
10,251,090
2007 Rp
2006 Rp
2,435,549 713,165 (1,445,221)
4,990,517 1,479,655 (952,495)
(732,056)
527,160
11,568,810
10,778,250
Rekonsiliasi antara beban pajak dengan hasil perkalian laba (rugi) konsolidasi sebelum pajak penghasilan dengan tarif yang berlaku sebagai berikut: 2007 Rp Laba Konsolidasi Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi Konsolidasian Laba Perusahaan Anak Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Laba Perusahaan Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Dihitung dengan Tarif Progresif Sumbangan, Jamuan dan Representasi Denda Pajak Penghasilan Bunga Penghasilan yang telah Dikenakan Pajak Final - Bersih Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi Lain-lain Pajak Kini Perusahaan Final Beban Pajak Perusahaan
Income tax expense computed by progressive rate and income tax payable for article 29 are as follows:
The Company's Estimated Income Tax Expense 10% x Rp 50,000 15% x Rp 50,000 30% x Rp 109,315,299 (2006: Rp 75,833,105) Prepaid Income Taxes Article 23 Article 25 Exit Tax The Company's Estimated Income Tax Payable
The Subsidiary's Estimated Income Tax Expense Taxable Income Income Tax Expense - Progressive Prepaid Income Tax Article 25 The Subsidiary's Estimated Income Tax Payable (Overpaid) Estimated Consolidated Income Tax Payable
A reconciliation between tax expenses and the multiplication of the consolidated income (loss) with the prevailing tax rate is as follows: 2006 Rp
150,245,086
115,166,080
(1,459,107)
(4,786,666)
148,785,979
110,379,414
(44,618,295) (30,022) (8,402) 808,680
(33,096,324) (53,294) (11,243) 251,940
11,480,181 307,947 (382,281) (32,442,192) (7,053,738) (39,495,930)
9,771,808 96,596 (257,433) (23,297,950) (5,781,865) (29,079,815)
Consolidated Income Before Estimated Income Tax According to the Consolidated Income Statements Income from Subsidiary before Estimated Income Tax The Company's Income before Estimated Income Tax Income Tax Computed with Progressive Rate Donation, Entertainment and Representations Tax Penalties Interest Income Income Already Subjected to Final Income Tax - Net Equity in Net Earning of Associates Others Current Final Income Tax The Company's Income Tax Expense
FINAL DRAFT
50
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah) 2007 Rp
Pajak Perusahan Anak Kini Tangguhan Jumlah Beban Pajak Penghasilan Konsolidasi
2006 Rp
(713,165) 252,849 (460,316) (39,956,246)
b. Aktiva (Kewajiban) Pajak Tangguhan Rincian aktiva dan kewajiban pajak tangguhan, seperti yang disajikan dalam neraca konsolidasian tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2005 / December 31, 2005
Rp Perusahaan Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyusutan Aktiva Tetap Imbalan Kerja
Perusahaan Anak Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyusutan Aktiva Tetap Imbalan Kerja Aktiva Pajak Tangguhan Bersih
Dikreditkan pada Laporan Laba (Rugi)/ Credited / (Charged) to Income Statements Rp
b. Deferred Tax Assets (Liabilities) Details of deferred tax assets and liabilities, as presented in the consolidated balance sheets as of December 31, 2007 and 2006 are as follows:
31 Desember 2006 / December 31, 2006
Rp
Dikreditkan pada Laporan Laba (Rugi)/ Credited / (Charged) to Income Statements Rp
31 Desember 2007 / December 31, 2007
Rp
576,170 56,563 2,937,303 3,570,036
(594,372) 9,419 49,434 (535,519)
(18,202) 65,982 2,986,737 3,034,517
-3,385 361,512 364,897
The Company (18,202) Allowance for Doubtful Accounts 69,367 Property and Equipment Depreciation 3,348,249 Employee Benefits 3,399,414
321,805 (24,880) 82,935 379,860
-(8,331) 64,490 56,159
321,805 (33,211) 147,425 436,019
196,028 2,079 54,743 252,850
Subsidiary 517,833 Allowance for Doubtful Accounts (31,132) Property and Equipment Depreciation 202,168 Employee Benefits 688,869
3,949,896
(479,360)
3,470,536
617,747
c.
c. Hutang Pajak
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 4 (2) Final Pasal 21 Pasal 23 Pasal Pasal2525 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Jumlah
The Subsidiary's Income Tax Expense Current Deferred Total Consolidated Income Tax Expenses
(1,479,655) 56,159 (1,423,496) (30,503,311)
4,088,283
Deferred Tax Assets - Net
Taxes Payable
2007 Rp
2006 Rp
197,096 940,466 261,791 2,020,174 11,568,810 5,262,446 20,250,783
476,660 706,523 189,203 1,132,360 10,778,250 3,133,202 16,416,198
Income Taxes Article 4 (2) Final Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 Value Added Tax (VAT) Total
FINAL DRAFT
51
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
PT Jaya Garden Polis (JGP), perusahaan anak, memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Serpong, sebagai berikut : Pajak / Taxes
PPh 4 (2) Final / Final Income Tax Article 4 (2) PPh 21 / Income Tax Article 21 PPh 23 / Income Tax Article 23 PPh Badan / Corporate Income Tax PPN / VAT
PT Jaya Garden Polis (JGP), a subsidiary, had received Tax Assessment Notice for Underpayment (SKPKB) from Taxation Office (KPP) Serpong, as follows :
Masa / Tahun Pajak Period / Year of Tax
Tanggal / Date
Nomor Surat / Notice Number
Januari-Desember 2005 / January-December 2005 Januari-Desember 2005 / January-December 2005 Januari-Desember 2005 / January-December 2005 2005
14 Agustus 2007/ August 14, 2007 14 Agustus 2007/ August 14, 2007 14 Agustus 2007/ August 14, 2007 14 Agustus 2007/ August 14, 2007 14 Agustus 2007/ August 14, 2007
00063/240/05/411/07
458
183
00168/201/05/411/07
5,910
2,364
00178/203/05/411/07
465
186
00029/206/05/411/07
14,416
5,766
00085/207/05/411/07
19,483
19,483
Januari-Desember 2005 / January-December 2005
Jumlah Kurang Bayar / Underpaid Amount Pokok / Administrasi / Principal Administration Rp Rp
Jumlah kurang bayar tersebut telah dibayarkan pada tanggal 30 Agustus 2007.
Total amount August 30, 2007.
Selain itu, JGP juga memperoleh Surat Ketetapan Pajak Nihil atas PPh pasal 26 untuk tahun pajak 2005 berdasarkan surat dari KPP Serpong No. 00056/504/05/411/07 tanggal 14 Agustus 2007.
Moreover, JGP also received Nil Tax Assesment Notice for article 26 for fiscal year 2005 based on letter from Serpong Tax Office (KPP) No. 00056/504/05/411/07 dated August 14, 2007.
Pada tanggal 24 Pebruari 2006, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP299/WPJ.07/BD.05/2006 yang berisi tentang pembetulan kesalahan tertulis jumlah dasar pengenaan pajak yang tercantum dalam SKPKB PPN No. 00074/207/03/054/04 tanggal 31 Desember 2004. Dengan demikian, jumlah pokok pajak yang kurang dibayar semula berjumlah Rp 129.269 disesuaikan menjadi Rp 9.228 serta pengurangan jumlah sanksi administrasi yang semula berjumlah Rp 34.987 disesuaikan menjadi Rp 3.389, atas penyesuaian ini, jumlah manfaat pajak lebih bayar tersebut dikompensasikan pada PPN tahun berjalan.
On February 24, 2006, the Company received a Decision Letter from the Director General of Taxation No. KEP299/WPJ.07/BD.05/2006 which contains the correction on the mistaken writing for tax assessable amount as stated on the Tax Assessment Notice for Underpayment (SKPKB) in VAT No. 00074/207/03/054/04 dated December 31, 2004. Consequently, the amount of underpaid tax which was previously stated at Rp 129,269 was adjusted into Rp 9,228, as well as the reduction in the administrative penalty which was previously stated at Rp 34,987 was then adjusted into Rp 3,389, therefore, the overpaid amount benefited from this correction was being compensated to the current year VAT.
of
underpaid
was
settled
FINAL DRAFT
52
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
on
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
27. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa
27.
Jumlah/ Total
2007 Rp Piutang Usaha PT Jaya Konstruksi Dikurangi : Penyisihan Piutang Ragu-ragu Jumlah - Bersih Investasi Saham (lihat Catatan 4) PT Bintaro Serpong Damai PT Sarana Pembangunan Jaya (dahulu PT Sarana Pendidikan Jaya) PT Sumber Jaya Kelola Indonesia PT Jaya City Development Jumlah Uang Muka Investasi (lihat Catatan 5) PT Jaya City Development Jumlah Piutang Hubungan Istimewa PT Jaya Land PT Sumber Jaya Kelola Indonesia PT Sarana Pembangunan Jaya (dahulu PT Sarana Pendidikan Jaya) PT Pembangunan Jaya PT Bintaro Serpong Damai PT Jaya City Development Jumlah Hutang Hubungan Istimewa PT Jaya Land Pendapatan Usaha PT Jaya Konstruksi PT Sarana Pembangunan Jaya (dahulu PT Sarana Pendidikan Jaya) Jumlah
Transaction with Related Parties
Persentase Terhadap Jumlah Aktiva/Kewajiban/Penghasilan dan Beban yang Bersangkutan/ Percentage to Total Assets/Liabilities/Respective Revenue and Expenses 2007 2006 % %
2006 Rp
Accounts Receivable PT Jaya Konstruksi Less: Provision for Doubtful Account Total - Net
22,887 (3,612) 19,275
22,539 (3,612) 18,927
0.00 (0.00) (0.00)
0.00 (0.00) 0.00
3,625,617
3,625,617
0.19
0.21
2,848,475 250 -6,474,342
1,632,228 250 189,758 5,447,853
0.15 0.00 -0.34
0.10 0.00 0.01 0.32
Investments in Shares (see Note 4) PT Bintaro Serpong Damai PT Sarana Pembangunan Jaya (formerly PT Sarana Pendidikan Jaya) PT Sumber Jaya Kelola Indonesia PT Jaya City Development Total Advance for Investment (see Note 5) PT Jaya City Development Total
1,200,000 1,200,000
---
0.06 0.06
---
2,171,550 1,624,304
532,066 1,624,305
0.11 0.09
0.03 0.10
800,000 337,654 206,250 -5,139,758
800,000 337,654 206,250 272,218 3,772,493
0.04 0.02 0.01 0.27
0.05 0.02 0.01 0.02 0.22 --
119,405
119,405
0.01
0.02
107,278
--
0.02
--
-107,278
662,796 662,796
-0.02
0.16 0.16
Pihak-pihak hubungan istimewa tersebut di atas disebabkan mempunyai manajemen kunci yang sama dan/atau mempunyai pengendalian/pemilik yang sama dengan Perusahaan.
Due from Related Parties PT Jaya Land PT Sumber Jaya Kelola Indonesia PT Sarana Pembangunan Jaya (formerly PT Sarana Pendidikan Jaya) PT Pembangunan Jaya PT Bintaro Serpong Damai PT Jaya City Development Total Due to Related Parties PT Jaya Land Revenues PT Jaya Konstruksi PT Sarana Pembangunan Jaya (formerly PT Sarana Pendidikan Jaya) Total
The above mentioned related parties represent entities under common key management and/or under the common control/owners with the Company.
FINAL DRAFT
53
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Rincian transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. Piutang hubungan istimewa dari PT Sumber Jaya Kelola Indonesia, PT Jaya Land dan PT Jaya City Development merupakan pembayaran terlebih dahulu atas beban-beban operasional pihak-pihak hubungan istimewa tersebut. Piutang tersebut tidak dikenakan bunga, tidak ada jaminan dan jangka waktu pengembalian. b. Piutang hubungan istimewa dari PT Sarana Pembangunan Jaya merupakan uang muka setoran modal yang dibayarkan sehubungan dengan rencana Perusahaan menambah nilai investasinya pada pihak hubungan istimewa tersebut. c. Perusahaan mempunyai transaksi keuangan dengan PT Pembangunan Jaya, saldo tagihan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebesar Rp 337.654. Transaksi keuangan tersebut tidak dikenakan bunga, tidak ada jaminan dan jangka waktu pembayaran.
Details transactions with related parties are as follows:
d.
Perusahaan memberikan bantuan pinjaman sebesar Rp 206.250 sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman BSD.
d. The Company provided financial assistance of Rp 206,250 in connection with loan restructuring in BSD.
Hubungan dan jenis akun atau transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The relation and type of accounts or transaction of related parties are as follows:
No/ No
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/Related Parties
1
PT Pembangunan Jaya
2
PT Jaya Land
3
PT Bintaro Serpong Damai
4
PT Sumber Jaya Kelola Indonesia
5
PT Jaya Konstruksi
6
PT Jaya City Development
7
PT Sarana Pembangunan Jaya (dahulu/formerly PT Sarana Pendidikan Jaya)
a. Due from related parties from PT Sumber Jaya Kelola Indonesia, PT Jaya Land and PT Jaya City Development represent operating expenses paid in advance by the Company which occur to the respective related parties. These receivables are non-interest bearing, not secured and have no date of maturities. b. Due from related party from PT Sarana Pembangunan Jaya represents cash paid in advance in connection with the Company’s plan to increase its investment in the respective related party. c. The Company had financial transactions with PT Pembangunan Jaya, the balance as of December 31, 2007 and 2006 is amounting to Rp 337,654. The financial transactions are non-interest bearing, not secured and have no definite date of maturities.
Hubungan/ Relationship
Jenis Akun atau Transaksi/ Account Category or Transaction
Pemegang Piutang Hubungan Istimewa / Intercompany Account Saham/ Shareholders Afiliasi/Affiliated Hutang Piutang Hubungan Istimewa dan Pinjaman Sementara / Intercompany Account and Temporary Loan Afiliasi/Affiliated Piutang Hubungan Istimewa dan Investasi Saham / Due from Related Parties and Investment in Shares Afiliasi/Affiliated Investasi Saham dan Piutang Hubungan Istimewa / Investment in Shares and Due from Related Parties Afiliasi/Affiliated Piutang Usaha dan Pendapatan Usaha / Account Receivable and Revenues Afiliasi/Affiliated Investasi Saham, Uang Muka Investasi, Piutang Hubungan Istimewa / Investment in Shares, Advance Payment for Investment and Due from Related Parties Afiliasi/Affiliated Investasi Saham, Piutang Hubungan Istimewa, Pendapatan Usaha / Investment in Shares, Due from Related Parties, Revenues
FINAL DRAFT
54
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
28. Aktiva dan Kewajiban dalam Mata Uang Asing
27. Assets and Liabilities Denominated in Foreign Currency
Perusahaan dan perusahaan anak pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 hanya memiliki aktiva dalam mata uang asing yang dikonversi ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (lihat Catatan 2.l) pada tanggal neraca sebagai berikut: Dollar Amerika Serikat/ US Dollar 2007 2006 Aktiva Kas dan Bank
33,391
As of December 31, 2007 and 2006, the Company and subsidiary only have assets denominated in foreign currency which were converted into rupiah currency based on the middle rate of Bank Indonesia (see Note 2.l) at the balance sheet date are as follows: Setara dalam Rupiah/ Equivalent to Rupiah 2007 2006
74,890
314,515
675,512
29. Laba per Saham
29. 2007
Assets Cash and Banks
Earnings per Share
2006
Lembar Saham Biasa: Saldo Awal Tahun Pemecahan Saham, 7 Juli 2006
2,750,000,000 --
550,000,000 2,750,000,000
The Number of Ordinary Shares: Beginning Balance Stock Split, July 7, 2006
Rata-rata Tertimbang Jumlah Saham Biasa yang Beredar Laba Bersih (Ribuan Rupiah) Laba per Saham Dasar (Rupiah Penuh)
2,750,000,000 110,127,635 40.05
2,750,000,000 84,119,953 30.59
Weighted Average of Outstanding Ordinary Shares Net Income (In Thousand Rupiah) Basic Earnings per Share (Full Rupiah)
30. Kontinjensi, Komitmen dan Perjanjian Penting a.
30.
Berdasarkan akta Notaris No. 62 tanggal 19 September 1994 dari Achmad Abid, S.H., notaris pengganti Sutjipto, S.H., PT Jaya Gardenpolis (JGP), perusahaan anak, mengadakan perjanjian kerjasama dengan sepuluh perusahaan anaknya (PT Alamanda Permata, PT Loji Elok, PT Sanggar Idaman, PT Sanggar Rejeki, PT Sinarmulia Binapersada, PT Tomang Karyapratama, PT Delta Cendana Citrapersada, PT Intigraha Citrasejahtera, PT Rifi Permata dan PT Sanggar Kejora), beserta PT Megatopmas Sejahtera dan PT Jaya Land (JL), pihak-pihak hubungan istimewa. Perjanjian tersebut antara lain mengatur sebagai berikut: (i)
Sepuluh perusahaan anak tersebut telah memperoleh izin lokasi untuk mengembangkan tanah seluas 1.090 ha di Pasar Kemis, Tangerang dan memberikan wewenang kepada JL untuk membeli tanah di daerah tersebut.
Contingencies, Commitments and Agreements
a. Based on Notarial deed No.62 dated September 19, 1994 from Achmad Abid, S.H., substitute notary of Sutjipto S.H., PT Jaya Gardenpolis (JGP), a subsidiary, has joint cooperation agreement with ten of its subsidiaries (PT Alamanda Permata, PT Loji Elok, PT Sanggar Idaman, PT Sanggar Rejeki, PT Sinarmulia Binapersada, PT Tomang Karyapratama, PT Delta Cendana Citrapersada, PT Intigraha Citrasejahtera, PT Rifi Permata and PT Sanggar Kejora), together with PT Megatopmas Sejahtera and PT Jaya Land (JL), related parties. The agreement consists of the followings: (i) Ten subsidiaries which already had location permit to develop 1,090 hectares of land in Pasar Kemis, Tangerang and give an authority to JL to acquire land in the above area.
FINAL DRAFT
55
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
(ii) Sepuluh perusahaan anak tersebut dengan dukungan finansial dari JL, harus meneruskan pembelian tanah sampai mencapai 1.090 ha. (iii) Sepuluh perusahaan anak tersebut dan JL menunjuk perusahaan anak sebagai perusahaan pengembang (developer) dengan hak dan kewajiban untuk membangun dan menjual tanah dan bangunan. (iv) Perusahaan anak setuju untuk membayar Rp 35.000 (angka penuh) per m2 kepada JL untuk tanah yang telah diserahkan dan telah dilengkapi dokumendokumennya. b.
Berdasarkan Perjanjian Suplemen II pada perjanjian tersebut di atas, yang dituangkan dalam akta No. 158 tanggal 28 April 1995 dari notaris Sutjipto, S.H., antara lain disepakati:
(ii) Ten subsidiaries with the financial support from JL, have commitment to continue acquire the adjacent land up to 1,090 hectares. (iii) Ten subsidiaries and JL had appointed the subsidiary as the developer with right and obligation to develop and sell land and buildings to be constructed thereon. (iv) The subsidiary agreed to pay Rp 35,000 (full amount) per sqm to JL for the land acquired supported with their legal documentation. b.
(i)
PT Megatopmas Sejahtera seperti yang disebutkan di atas, dikeluarkan dalam perjanjian diatas. (ii) PT Anugerah Tangerang Indah, PT Anugerah Tangerang Abadi, PT Shinta Tangerang Abadi, PT Shinta Pratiwi Dinamika dan PT Anugerah Melosia Indah dimasukkan dalam perjanjian untuk membebaskan tanah di Desa Mekarsari dan Rajeg, Tangerang seluas 140 ha. (iii) Komitmen dari kelima perusahaan anak yang disebutkan pada No. a.1 di atas, dengan dukungan finansial dari JL, harus membebaskan tanah di daerah Mekarsari dan Rajeg hingga mencapai 140 ha. c.
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat No. 39 Tahun 1996 tentang Penyediaan Lahan Untuk Tempat Pemakaman Umum oleh Perusahaan Pembangunan Perumahan tanggal 18 Nopember 1996, Perusahaan mempunyai kewajiban untuk menyediakan lahan yang sudah siap digunakan untuk fasilitas pemakaman umum. Luas areal tanah yang harus disediakan adalah sebesar 2% dari keseluruhan persediaan tanah yang dimiliki oleh Perusahaan.
(i)
The exclusion of PT Megatopmas Sejahtera from the agreement above. (ii) The inclusion of another five subsidiaries namely, PT Anugerah Tangerang Indah, PT Anugerah Tangerang Abadi, PT Shinta Tangerang Abadi, PT Shinta Pratiwi Dinamika and PT Anugerah Melosia Indah to acquire land in Mekarsari and Rajeg, Tangerang with area of 140 hectares. (iii) The commitment of the five subsidiaries as mentioned in No. a. 1, with the financial support of JL, to acquire adjacent land in Mekarsari and Rajeg areas until the total land acquired reaches around 140 hectares. c.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka Direksi mengeluarkan Memo Internal No. 055/JRP/KEU/VI/2002 tanggal 17 Juni 2002, mengenai penunjukkan lokasi untuk pemakaman umum yang akan disediakan oleh Perusahaan dan perincian biaya diperlukan untuk menyediakan lahan pemakaman umum yang sudah siap digunakan. d.
Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan beberapa bank dalam rangka pemberian kredit Pemilikan Rumah (KPR) kepada pembeli tanah dan bangunan rumah. Perjanjian tersebut antara lain mengatur sebagai berikut:
Based on Supplement ll to the agreement above, which was notarized by Sutjipto, S.H., in his deed No. 158 dated April 28, 1995, the followings were agreed:
Based on the Decision Letter of the Head Governor of Area I West Java No. 39 year 1996 concerning Public Cemetery from Real Estate Companies, dated November 18, 1996, the Company has an obligation to provide land, which was area should be ready for use as a public cemetery. The land area to be provided should represent 2% of the total amount of land inventory held by the Company. In relation to such matter, an Internal Memo No. 055/JRP/KEU/VI/2002 dated June 17, 2002, was issued by the Company's Directors, with regard to the identification of the location of the public cemetery to be provided by the Company and the details of cost needed to have the cemetery ready for public utilization.
d.
The Company had signed Cooperative Agreements with several banks in term of providing housing loan facility (KPR) to customers of land and houses. The agreements contain the followings:
FINAL DRAFT
56
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
(i)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Bank berkewajiban mencairkan dana kredit sekitar 70%-95% ke Perusahaan sejak penandatanganan Akta Pengakuan Hutang, Akta Jual Beli dan Akta Pemberian Jaminan, serta pembeli telah melunasi uang muka pembelian tanah dan bangunan minimal 20% dari harga jual tanah dan bangunan.
(ii) Selama Perusahaan belum melaksanakan serah terima tanah dan bangunan kepada pembeli atau belum menyerahkan kepada bank dokumen berupa sertifikat tanah atas nama pembeli, sertifikat hak tanggungan dan surat ijin mendirikan bangunan, maka sisa kredit KPR sebesar 5%-30% akan ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka pada bank pemberi KPR atas nama Perusahaan atau uang jaminan (lihat Catatan 10). (iii) Jika terjadi pembeli tidak membayar angsuran hutangnya kepada bank pemberi KPR selama sertifikat dan akta jual beli sebagai jaminan belum diserahkan ke bank, Perusahaan berkewajiban membeli kembali tanah berikut bangunan di atasnya dengan harga senilai jumlah pinjaman pembeli yang terhutang (Buy back guarantee). (iv) Perusahaan berkewajiban membayar tunggakan angsuran pembeli yang menunggak KPR selama 2 (dua) bulan berturut-turut dan jika sampai 4 (empat) bulan pembeli masih menunggak hutangnya maka Perusahaan harus melunasi seluruh hutang pembeli kepada pemberi KPR, baik karena hutang pokok bunga dan biaya-biaya lainnya. Kewajiban ini berlangsung selama sertifikat belum diserahkan ke bank (subgrasi). (v) Perjanjian kerjasama pemberian fasilitas KPR dibuat untuk jangka waktu yang tidak dapat ditentukan lamanya. Seluruh jangka waktu fasilitas KPR maksimum sampai dengan 15 (lima belas) tahun, terhitung sejak tanggal realisasi masing-masing KPR.
(i)
Bank is compulsorily required to give the credit fund approximately 70%-95% to the Company since the signing date of Debt Acknowledgment Deed, Deed of Sale and Purchase and Collateral Transfer Deed, also the buyers have settled the advance deposit for land and building at least 20% from the selling price of the land and building. (ii) During the time the Company have not delivered the land and building to buyers or before the submission to the banks documents such as landrights certificate under buyer’s name, bearing right certificate and license to construct, the KPR fund at amount of 5%-30% will be placed in term deposits to the respective banks on the Company’s name or deposit fund (see Note 10). (iii) If the buyers do not pay installment to the banks that provide KPR, and since the certificate and sale purchase deed had not been submitted to the bank, the Company is compulsorily required to buy back the land and buildings therein at the value outstanding from buyers (Buy back guarantee). (iv) The Company is required to settle the unpaid outstanding from buyer who extend their KPR payment for 2 (two) consecutive months and if it reaches 4 (four) months and the buyer remains extend their debt then the Company must settle the remaining unpaid portion to KPR facilitator, for principal, interest and other costs incurred. The liability will be assumed as long as the certificate has not been submitted to the bank. (v) The cooperation agreement for providing KPR is made for an indefinite period. KPR has applicable term up to 15 (fifteen) years since the realization date of each respective KPR.
FINAL DRAFT
57
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
30. Informasi Segmen
30. Segment Information Primary Segment:
Segmen Primer: 2007 Penjualan Tanah dan Bangunan/ Sales of Land and Building Rp
Sewa dan Jasa Pelayanan/ Rental and Building Maintenance Services Rp
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Rp
Rp
Pendapatan Usaha
427,064,920
100,293,638
--
527,358,558
Revenues
Hasil Segmen
110,583,783
39,797,777
--
150,381,560
Segment Results
----
----
----
2,740,155 (11,083,599) 30,142
--
--
--
(161,205)
5,850,837 --(32,902,508)
180,713 -1,026,489 (7,053,738)
-----
6,031,550 1,118,789 1,026,489 (39,956,246) 110,127,635
Interest Income Financial Charges Gain on Foreign Exchange - Net Minority Interest in Net Income of Subsidiaries Other Expenses - Net Allocated Unallocated Equity in Net Earning of Associated Companies Income Tax Expense (Benefit) Net Income
1,800,972,686 288,527,087
481,777,320 --
(385,955,303) (282,052,744)
1,896,794,703 6,474,343 4,088,282 1,907,357,328
Assets and Liabilities Segment Assets Investment in Associated Companies Unallocated Assets Total Assets
Kewajiban Segmen 772,087,779 Kewajiban Segmen yang Tidak Dapat Dialokasi Jumlah Kewajiban
99,338,929
(218,989,852)
652,436,856 65,066,903 717,503,759
Segment Liabilities Unallocated Segment Liabilities Total Liabilities
5,452,764 653,425
Other Information Depreciation Expense Bad Debt Expense
Penghasilan Bunga Beban Keuangan Laba Selisih Kurs - Bersih Hak Minoritas atas (Laba) Rugi Bersih Perusahaan Anak Beban Lain-lain - Bersih Yang dapat Dialokasi Yang tidak dapat Dialokasi Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Bersih Laba Bersih Aktiva dan Kewajiban Aktiva Segmen Investasi pada Perusahaan Asosiasi Aktiva yang Tidak Dapat Dialokasi Jumlah Aktiva
Informasi Lainnya Beban Penyusutan Beban Penyisihan Piutang Ragu-ragu
1,558,219 653,425
3,894,545 --
FINAL DRAFT
58
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah) 2006
Penjualan Tanah dan Bangunan/ Sales of Land and Building Rp
Pendapatan Usaha
Sewa dan Jasa Pelayanan/ Rental and Building Maintenance Services Rp
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Rp
Rp
319,466,160
88,752,337
--
408,218,497
Revenues
87,511,526
36,052,164
--
123,563,690
Segment Results
----
----
----
897,229 (15,462,860) (8,255)
--
--
--
(542,816)
4,747,395 --(24,721,446)
21,738 -321,986 (5,781,865)
-----
4,769,133 1,085,157 321,986 (30,503,311) 84,119,953
Interest Income Financial Charges Gain on Foreign Exchange - Net Minority Interest in Net Income of Subsidiaries Other Expenses - Net Allocated Unallocated Equity in Net Earning of Associated Companies Income Tax Expense (Benefit) Net Income
1,633,253,532 286,663,010
414,045,460 --
(374,310,570) (281,215,158)
1,672,988,423 5,447,852 3,949,897 1,682,386,172
Assets and Liabilities Segment Assets Investment in Associated Companies Unallocated Assets Total Assets
Kewajiban Segmen 627,630,219 Kewajiban Segmen yang Tidak Dapat Dialokasi Jumlah Kewajiban
96,084,689
(239,734,252)
483,980,656 94,090,787 578,071,443
Segment Liabilities Unallocated Segment Liabilities Total Liabilities
5,138,937 351,060
Other Information Depreciation Expense Bad Debt Expense
Hasil Segmen Penghasilan Bunga Beban Keuangan Laba Selisih Kurs - Bersih Hak Minoritas atas (Laba) Rugi Bersih Perusahaan Anak Beban Lain-lain - Bersih Yang dapat Dialokasi Yang tidak dapat Dialokasi Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Bersih Laba Bersih Aktiva dan Kewajiban Aktiva Segmen Investasi pada Perusahaan Asosiasi Aktiva yang Tidak Dapat Dialokasi Jumlah Aktiva
Informasi Lainnya Beban Penyusutan Beban Penyisihan Piutang Ragu-ragu
1,116,671 --
4,022,266 351,060
Segmen Sekunder Perusahaan dan perusahaan anak tidak mempunyai bentuk segmen sekunder.
Secondary Segment The Company and subsidiaries do not have secondary segment form.
32. Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca a.
32.
Pada tanggal 9 Maret 2008, Perusahaan menerima surat pemberitahuan dari PT Bank DBS Indonesia mengenai perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit Tranche 2 yang yang memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan 24 Oktober 2008 (lihat Catatan 11.a). Seluruh syarat dan ketentuan yang berlaku sesuai perjanjian awal tidak mengalami perubahan.
a.
Subsequent Events
On March 9, 2008, the Company received letter of notification from PT Bank DBS Indonesia concerning the extension of Tranche 2 loan facility period which extends the facility period until October 24, 2008 (see Note 11.a). All of the terms and conditions as stated on the initial agreement remain applicable.
FINAL DRAFT
59
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (Dalam Ribuan Rupiah)
b.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Thousand Rupiah)
Berdasarkan surat tanggal 26 Januari 2008 pinjaman dari Excel Decade Group Ltd. British Virgin Island sebesar Rp 4.200.000 diperpanjang selama 1 (satu) tahun. Dengan demikian, pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada awal tahun 2009 (lihat Catatan 13).
33. Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasian
b.
Based on letter dated January 26, 2008, loan to Excel Decade Group Ltd. British Virgin Island of Rp 4,200,000 was extended for 1 (one) year. Thus, the loan will be due in the beginning of year 2009 (see Note 13).
33. The Managements’ Responsibility on the Consolidated Financial Statements
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 10 Maret 2008.
The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements which were completed on March 10, 2008.
FINAL DRAFT
60
For Discussion Purpose Only April 19, 2008 (10:14AM) To be Finalized Agreed by : Date :
Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2007 PT Jaya Real Property, Tbk The Statement Letter of Board Commissioners and Directors to the Responsibility on The 2007 Annual Report of PT Jaya Real Property, Tbk
Kami yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan tahunan 2007 PT Jaya Real Property, Tbk.
We the undersigned state that we are responsible for the preparation and the presentation of the 2007 Annual Report of PT Jaya Real Property, Tbk.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement letter is made truthfully.
Jakarta, Maret 2008 / March’ 2008
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Ir. Ciputra Komisaris Utama President Commissioner
Ir. Hiskak Secakusuma, MM Komisaris Commissioner
Ir. Soekrisman Komisaris Commissioner
Drs. H. M. Slamet Budisukrisno Komisaris Independen Independent Commissioner
Ir. Aryanto Tjahyadi Komisaris Independen Independent Commissioner
Dewan Direksi Board of Directors
Trisna Muliadi Direktur Utama President Director
Ir. Diaz Moreno Direktur Director
Ir. Yohannes Henky Wijaya, MM Direktur Director
H. Tribudi Rahardjo Direktur Director
Ir. Gatot Setyo Waluyo Direktur Director