DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS I.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
1-4 1-4
II.
Laporan Dewan Komisaris Report From The Board Of Commissioners
5-7 5-7
III.
Laporan Dewan Direksi Report From The Board Of Directors
IV.
Profil Perusahaan Company Profile
13- 25 13 - 25
V.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Analysis and Discussion Management
26 - 39 26 - 39
VI.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
40 – 73 40 – 73
VII.
Tangung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
VIII.
Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 2013 Responsibility For The 2013 Annual Report
.
Susunan Pengurus Management
.
IX.
8 - 11 8 - 11
73 73
77
IKHTISAR KEUANGAN
HARGA SAHAM PER TRIWULAN 2013/2012
(1) (2)
Saham Perseroan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia Saham Perseroan mulai diperdagangkan tanggal 28 Maret 1994
1
KEBIJAKAN DIVIDEN LABA BERSIH Hingga Rp 20 miliar Diatas Rp 20 miliar
PERSENTASE JUMLAH DIVIDEN TERHADAP LABA BERSIH 15% - 25% 25% - 40%
Kebijakan dividen di atas mulai berlaku mulai tahun buku 1994.
SEJARAH PEMBAYARAN DIVIDEN TUNAI Tanggal Pembayaran 21 Juli 1995 21 Agustus 1996 21 Agustus 1997 1 September 1998
Dividen per Saham Rp 100,-Rp 100,-Rp 25,-Rp 5,--
Jumlah Dividen (Setahun) Rp 13.050.000.000,-Rp 13.050.000.000,-Rp 16.312.500.000,-Rp 11.092.500.000,--
2
Berasal dari TahunBuku 1994 1995 1996 1997
Rasio Pembayaran 49,1% 92,5% 35,7% 17,6%
FINANCIAL HIGHLIGHTS
SHARE PRICE PER QUARTER 2013/2012
(1) (2)
The Company’s shares are traded on the Indonesia Stock Exchange The Company’s shares have been traded since March 28th, 1994
3
DIVIDEND POLICY NET INCOME Up to IDR 20 billion Above IDR 20 billion
PERCENTAGE OF DIVIDEND TO NET INCOME 15% - 25% 25% - 40%
The above dividend policy became effective commencing with the 1994 book year,
HISTORY OF CASH DIVIDEND PAYMENTS Payment Date st 21 July 1995 21st August 1996 21st August 1997 1st September 1998
Dividend per Share IDR 100,-IDR 100,-IDR 25,-IDR 5,--
Total Dividend (Annual) IDR 13,050,000,000,-IDR 13,050,000,000,-IDR 16,312,500,000,-IDR 11,092,500,000,--
4
Appropriated from book year 1994 1995 1996 1997
Payout Ratio 49.1% 92.5% 35.7% 17.6%
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
REPORT FROM COMMISSIONERS
Ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,7 persen di penghujung tahun 2013, pertumbuhan yang lebih rendah dari pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 6,3 persen. Tingkat inflasi meningkat tajam dari 5,2 persen menjadi 7,2 persen dan defisit transaksi berjalan berada pada posisi 3,4 persen dari Penghasilan Domestik Bruto (PDB). Tingkat pengangguran sebesar 6,3 persen, yang sedikit lebih tinggi dari tahun 2012 sebesar 6,1 persen. Mata uang rupiah melemah paling banyak dibandingkan negara – negara tetangga, melemah 26,9 persen dari dolar Amerika pada akhir tahun 2012. Selain faktor Bank Sentral America mengumumkan wacana kemungkinan pengurangan stimulus keuangan (tapering) di negaranya, pelemahan mata uang Rupiah lebih banyak di sebabkan oleh faktorfaktor internal. Sentimen negatif soal pemangkasan outlook Indonesia oleh agen Pemeringkat S&P (Standard & Poor) terkait pengelolaan fiskal yang dianggap belum cukup hati-hati. Pertumbuhan ekonomi yang melambat sampai kekhawatiran akan prospek ekonomi 2014 menjadi penyebab – penyebab mata uang Rupiah mengalami tekanan walaupun tingkat suku bunga Bank Indonesia telah ditingkatkan menjadi 7,5 persen.
Indonesian’s economy grew by 5.7 percent in 2013, slower than the growth of the previous year which was 6.3 percent. Inflation increased from 5.2 percent to 7.2 percent and the current account deficit stood at 3.4 percent of gross domestic product (GDP). The unemployment rate was 6.3 percent compared to 6.1 percent in 2012. The Indonesian Rupiah, already the region’s worst performer, dropped by 26.9 percent against the US dollar at the end of 2012. Besides the issue of American Central Bank in reducing its financial stimulus (tapering), the weakness of Indonesian Rupiah is mostly caused by the internal factors. The negative sentiment was started when the Rating agency S&P (Standard & Poor) downgraded the outlook of Indonesia due to the doubtful perception of the country in managing its fiscal policy. The global economic slowdown combined with the prospect of Indonesia economy in 2014 have worried markets, sending Rupiah into some fears despite of Indonesia’s central bank, (Bank Indonesia), has raised its policy to 7.5 percent.
Memasuki tahun 2014, Indonesia akan menghadapi tantangan lain selain tantangan eksternal berupa pengurangan likuiditas global secara bertahap dan internal seperti defisit transaki-transaksi berjalan yang diperkirakan masih akan terus terjadi. Tantangan lain yang menyusul di tahun 2014 adalah stabilitas politik dimana Indonesia akan melakukan pemilihan umum (Pemilu) legislatif dan presiden. Berbeda dengan situasi politik pada Pemilu sebelumnya, politik 2014 berupa partai berkuasa dan tokoh presiden sangat sulit di prediksi. Ketidakpastian dari hasil Pemilu dan di kombinasi dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat dapat menjadi kendala investasi di tengah perbaikan ekonomi global di tahun 2014.
Entering into year of 2014, Indonesia will continue to face challenges not only from external factor such as tapering of the US stimulus program, but also internal factors such as a blow-out in the current account deficit. The other challenges for 2014 include political stability as the country set to hold legislative and presidential elections. The political tension in 2014 will be far different than the previous elections whereas the strongest party and the presidential candidates are unpredictable. The Indonesia’s political upheaval combined with the global economic slowdown may sacrifice much needed investment for growth.
5
THE
BOARD
OF
Di tahun 2013, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami fluktuasi indeks yang cukup besar. Indeks 2013 dibuka pada posisi 4.317 dan di tutup pada tingkat 4.274, menurun sebesar 0,98 persen. Indeks mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia pada tanggal 20 Mei 2013 di tingkat 5.214. Pelemahan indeks mulai terjadi menjelang pengumuman kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada tanggal 22 Juni 2013. Indeks di tutup melemah menjadi 4.515 pada tanggal 21 Juni 2013. Indeks bahkan menyentuh titik terendah indeks diposisi 3.967 pada tanggal 27 Agustus 2013. Memasuki tahun 2014, faktor perbaikan ekonomi global dan baiknya proses pemilu menjadi factor katalis penting bagi pergerakan positif indeks BEI.
In 2013, The Indonesia Stock Market (JCI) experienced a high volatility of its index’s movement. The index in 2013 opened at 4,317 and closed at 4,274, dropped by 0.98 percent. Index has reached the highest mark in the history of Indonesia stock market at 5,214 on May 20th, 2013. The index started to weaken berfore the announcement of fuel subsidy cut on June 22nd, 2013. The index is finally closed at 4,515 on June 21nd, 2013. The lowest level of index hit at 3,967 on August27th, 2013. Entering into year of 2014, the improvement of global economic slowdown and the smoothness of election’s process will be the major catalyst of the positive movement of JCI.
Padatahun 2013, perusahaan terus berupaya mengembangkan kegiatan usaha di bidang pengelolaan dana dengan penerbitan produk investasi baru. Pengelolaan produk yang sudah ada tetap dijalankan secara disiplin sesuai dengan yang telah di putuskan dalam Rapat Komite Investasi. Untuk produk baru, perusahaan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 16 Desember 2013. Untuk produk Reksa Dana yang sudah ada, Lippo Dana Prima, melaporkan imbal hasil yang lebih baik dari perkiraan di tahun 2013. Manajemen perusahaan telah menjalankan tugasnya dengan sangat baik dan Dewan Komisaris puas dengan hasil Lippo Securities di tahun 2013.
In 2013, the company has been continuing to grow its fund management activities by launching a new product. The existing Reksa Dana has been managed in the highest standards of decipline according to the guideline which was set in the Investment Committee’s meetings. For new Reksa Dana product, the company has recieved an effective letter from the Financial Service Outhority (OJK) to manage a Protectedtype of Reksa Dana on December 16th, 2013. The performance of the existing Reksa Dana product, Lippo Dana Prima, was better than expectation in 2013. The company’s management has been executing their duties very well and the Board of Commissioners are pleased with Lippo Securities’ accomplishment in 2013.
AKTIFITAS DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE KOMITE DI BAWAHNYA
ACTIVITIES OF THE BOARD COMMISSIONERS AND COMMITEES
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Komite Remunerasi diangkat kembali sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan. Komite Audit tetap mendukung Dewan Komisaris. Anggota Komite Audit di tahun 2013 adalah Bapak Susanto Kusnadi dan Bapak Willi Toisuta.
All the members of the Board of Commissioners and remuneration committee were reappointed pursuant to the Company’s Article of Association. The Audit Committee continued to support the Board of Commissioners. The members of Audit Committee in 2013 are filled by Mr. Susanto Kusnadi and Mr. WilliToisuta.
6
OF
Komite-komite ini mendukung perusahaan untuk selalu menggerakkan dan menjalankan penerapan praktik-praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik.
These Committees dedicated their services to the Company in upholding and implementing Good Corporate Governance practices.
Eddy Harsono Handoko Presiden Komisaris President Commissioner
Dr. Isnandar Rachmat Ali KomisarisIndependen Independent Commissioner
Drs. Herbudianto, Ak KomisarisIndependen Independent Commissioner
7
LAPORAN DEWAN DIREKSI
REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS
Ditunjang dengan strategi yang terencana dan disiplin tinggi untuk fokus pada proses eksekusi, Lippo Securities kembali membuktikan kemampuannya memberikan hasil-hasil yang terbaik bagi pemegang saham di tahun 2013.
Through solid strategies and strong discipline focused on execution, Lippo Securities proved again that it has the ability to deliver positive result to its stakeholders in 2013.
Pada Tahun 2013 disamping mengupayakan pertumbuhan yang baik dari perusahaanperusahaan asosiasinya, PT Ciptadana Capital (Ciptadana) dan PT Star Pacific Tbk (Star Pacific), dan portofolio efeknya, Perusahaan akan terus memfokuskan diripada aktifitas manajer investasi. Tambahan produk-produk reksadana dan peningkatan nilai dari produk reksadana yang dikelola perusahaan merupakan target utama untuk meningkatkan pendapatan berkesinambungan perusahaan.
In 2013 besides maximizing the value of its investments on PT Ciptadana Capital (Ciptadana) and PT Star Pacific Tbk (Star Pacific) and its marketable securities’s portfolio, we will continue to focus on asset management activities. Launching more asset management’s products as well as increasing the size of managed products are the main target to generate recurring income for the company.
Di tahun 2013, kinerja Reksadana yang kami kelola Lippo Dana Prima Lebih Baik dari dua indeks yaitu BEI dan LQ-45. Lippo Dana Prima memberikan imbal hasil sebesar 9,87 persen. Strategi investasi di fokuskan pada sahamsaham yang masuk dalam indeks LQ-45. Alokasi investasi di Lippo Dana Prima di tahun 2013 adalah 19 persen di investasikan pada saham, 44 persen di obligasi dan 37 persen pada instrument pasar uang.
In 2013, the performance of our managed fund, Reksadana Lippo Dana Prima Performance outperformed two benchmarks, JCI and LQ-45. Lippo Dana Prima yielded 9.87 percent. The investment’s strategy was focus on Equity Stocks which are included in LQ-45. The investment’s split in 2013 are 19 percent in Equity, 44 percent in fixed income and 37 percent in market instrument.
Untuk produk baru, kami telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk produk Reksa Dana Terproteksi pada tanggal 16 Desember 2013. Produk baru kami dengan nama Lippo Terproteksi I bertujuan untuk memberikan proteksi 100% atas pokok investasi atas unit penyertaan yang akan dicapai secara keseluruhan pada tanggal pelunasan akhir dengan memberikan pemegang unit penyertaan imbal hasil pada tiap tanggal pembagian hasil investasi. Investasi Lippo Terproteksi I akan difokuskan pada portofolio obligasi dimana pajak penghasilan terhadap imbal hasil hanya 5%. Insentif pajak penghasilan untuk Reksa Dana dengan portofolio obligasi berlaku sampai dengan tahun 2020.
For a new product, we have received an effective letter from Financial Service Authority (OJK) for our new protected Reksa Dana product on December 16th, 2013. Our protected Reksa Dana, Lippo Terproteksi I, aims to provide 100% protection of the invested principal on the maturity date. In addition to the yield, Lippo Terproteksi I will focus on fixed income portfolio which currently has an income tax incentive of 5% only on its yield. Such incentive for an income tax has just been extended to year 2020.
8
Setelah perusahaan berhasil menyelesaikan penawaran umum terbatas tahun 2011, Modal Kerja Bersih yang Disesuaikan (MKBD) Perusahaan berada di posisi yang jauh lebih baik. Per akhir tahun 2013, posisi MKBD berada di tingkat Rp 40,9 miliar. Sebagai tambahan, kontribusi pada akun Bagian Laba dari Entitas Asosiasi meningkat pesat di tahun 2013. Ciptadana dan Star Pacific memberikan kontribusi positif bagi Perusahaan. Pada tahun 2013, kami menerima kontribusi deviden dari Ciptadana sebesar 18,6 miliar.
After successful Right Issue in 2011, our Adjusted Net Working Capital (MKBD) is improved significantly. As at the end of 2013, our MKBD stood at IDR 40.9 billion. In addition, the contribution of Equity in Net Income of Associate increased significantly in 2013. Both Ciptadana and Star Pacific delivered positive equity contribution to the Company. In 2013, we received a dividend contribution of IDR 18.6 billion from Ciptadana.
Tata kelola dan Etika
Governance and Ethics
Di Lippo Securities, kami bekerja keras untuk menjaga dan mempertahankan etika di segala aspek. Kami berusaha untuk selalu mempertahankan standard integritas yang tinggi dan melakukan segala sesuatu dengan benar untuk para nasabah, kolega dan pemegang saham kami. Seluruh anggota Direksi diangkat kembali sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan.
At Lippo Securities, we work hard to cultivate and affirm ethical behavior every day in all aspects of our business. We strive to maintain the highest standards of integrity and do the right thing for our customers, colleagues, and shareholders. All the members of Board of Directors were reappointed pursuant to the company’s Article of Association.
Lingkungan dan Hak Asasi Manusia
Environment and Human Rights
Kami menyadari pentingnya lingkungan hidup yang sehat dan hak asasi manusia dan telah mencanangkan kepercayaan tersebut dalam membuat standar manajemen resiko dan operasional perusahaan. Kami bertekad untuk menekankan pentingnya hak asasi manusia dalam setiap tindakan-tindakan baik dalam perusahaan maupun luar perusahaan dalam berinteraksi dengan para nasabah.
We respect the importance of the healthy environment and human dignity, and have codified that belief in or approach to risk management and operations. We have a Human Rights Statement that lays out our position at a firm in support of the protection of human rights and how we address them across our operation and with client.
Melihat Kedepan
Looking Ahead
Disamping kami terus melanjutkan usaha kami untuk melakukan segala perbaikan-perbaikan yang di perlukan, kami akan menghadapi tantangan dalam menjalankan bisnis manajer investasi kami. Dalam beberapa tahun terakhir ini, kami bekerja keras untuk dapat terus
As we continue to negative the cross current of change, we are faced with the challenge in running the asset management business. These recent years have tested the company like few others time in our history, but over this period, we have worked hard every day to demonstrate
9
bertahan dengan baik, menyelesaikan segala masalah dan menjaga komitmen kami pada perusahaan. Yang lebih penting, kami berterimakasih kepada para nasabah dan para pemegang saham yang telah mempercayai kami untukmencapai target utama dan kritikal.
Lippo Securities’ resiliency, resolve and commitment to our principles. Most importantly, we are thankful to our client and shareholders for entrusting us to work with them to achieve their most critical goals and objectives.
Sangat tidak mudah untuk memprediksi hasil investasi di masa mendatang. Namun demikian, keberhasilan aktifitas Perusahaan di tahun 2014 akan sangat bergantung kepada stabilitas makro ekonomi, tim manajemen dandewan-dewan yang adadalam Perusahaan.
It is difficult to predict any accuracy which investment will our perform in the future. However, looking ahead, the corporate activity in 2014 will depend largely on the return of macroeconomic stability, management teams and boards.
Kedepannya, kami akan terus mengambil keputusan-keputusan yang kami anggap perlu untuk mempertahankan sumber daya manusia yang terbaik, yang memenuhi syarat untuk berinteraksi dengan para nasabah, yang dapat mengontrol biaya-biaya, mampu melakukan evaluasi risiko-risiko yang berkaitan dengan bisnis dan yang dapat memberikan imbal hasil jangka panjang untuk para pemegang saham
As we move forward, we will continue to make the decision we believe are necessary to attract and retain the best people meet the needs of our client, control cost, manage our risk and produce return to create long term value for our shareholders.
Peter IndraLembong Direktur/ Director
MuliawanSutanto Direktur/ Director
10
Peter Indra Lembong Direktur/Director
Muliawan Sutanto Direktur/Director 11 11
Halaman ini sengaja dikosongkan
12
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
Nama Perusahaan
Company Name
PT Lippo Securities Tbk
PT Lippo Securities Tbk
Pendirian
Establish
20 Juni 1989
June 20th, 1989
Penawaran Umum Perdana
Initial Public Offering
28 Maret 1994
March 28th ,1994
Kode Saham
Ticker Symbol
LPPS
LPPS
Situs Web
Website
www.lipposecurities.com
www.lipposecurities.com
Bidang Usaha
Lines Of Bussines
Manajer Investasi
Asset Management
Jumlah Karyawan
Number Of Employees
11 Karyawan
11 Employees
Alamat
Address
Ruko Pinangsia, Karawaci Office Park Blok M No.38/39, Lippo Karawaci, Tangerang 15139. Tel : (021) 551 6588 Fax : (021) 551 5970
Ruko Pinangsia, Karawaci Office Park Blok M No.38/39, Lippo Karawaci, Tangerang 15139. Tel : (021) 551 6588 Fax : (021) 551 5970
13
RIWAYAT PERUSAHAAN
COMPANY HISTORY
Perusahaan didirikan dengan nama PT.Lippin Securities pada tanggal 20 Juni 1989. Pada tanggal 6 Desember 1990, nama PT.Lippin Securities diubah menjadi PT.Lippo Securities. Perusahaan menjadi perusahaan publik pada tanggal 28 Maret tahun 1994 dan telah melakukan Penawaran Umum Terbatas I, II dan III pada tahun 1996, 1997 dan 2011. Pada tahun 1997, nama PT.Lippo Securities diubah menjadi PT.Lippo Securities Tbk.
The Company was initially established under the name of PT.Lippin Securities on June 20th, 1989. On December 6th, 1990, the name of PT.Lippin Securities was changed to PT.Lippo Securities. The Company became a public company in March 28th,1994 and has completed three Rights Issue processes in 1996, 1997 and 2011, respectively. In 1997, the name of PT.Lippo Securities was changed to PT.Lippo Securities Tbk.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan usaha Perusahaan adalah sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, manajer investasi dan penasehat investasi. Saat ini, Perusahaan hanya memiliki ijin usaha sebagai manajer investasi dari OJK.
According to the Company’s Article of Association, the scope of activities of the Company comprises of underwriting and brokerage, investment management and investment advisory. Currently, the Company has a business license as investment management from OJK.
STRUKTUR PERUSAHAAN / CORPORATE STRUCTURE
DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS
KOMITE REMUNERASI / REMUNERATION COMM MMIT TTEE
KOMITE AUDIT / AUDIT COMM MMITTEE DEWAN DIREKSI / BOARD OF DIRECTORS
SEKRETARIS PERUSAHAAN / CORPORATE SECRETARY
INTERNAL AUDIT / AUDIT INTERNAL
MANAJER R INVESTASI / ASSET MANAGEMENT
14
Unit Bisnis Lippo Securities: Manajerr Investasi Lippo Securities Business Unit: Asset Management DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS
DIREKSI / DIRECTOR
DIREKSI / DIRECTOR
PETER INDRA LEMBONG
MULIAWAN SUTANTO
Fungsi Investasi / Investment Function Freddy Hendradjaja
Fungsi Kepatuhan & Management Resiko serta KYC & AML/ Compliance & Management Risk Function Shirley Elizabeth Fungsi Penjualan & Fungsi Penanganan Keluhan Investor/ Marketing & Investor’s Complain Handling Function
Honny Kandany
Peter Indra Lembong
Fungsi Perdagangan/ Dealing Function Garry Prabu Siregar
Aditya Budi Kurniawan
Fungsi Riset & IT/ Research & IT Function Tommy Fristanto
Fungsi Penyelesaian Transaksi Efek/ Settlement Function Emir Hario Utomo
Fungsi Akuntansi & Keuangan/ Finance & Accounting Function Agustinus Benawar *
Fungsi Sumber Daya Manusia/ Human Resource Function Megawati Widjaja
∗ Merangkap Sebagai Sekretaris Perusahaan/ Also act as the Corporate Secretary
15
VISI DAN MISI
VISION AND MISSION
Visi dan Misi Perusahaan pada saat ini adalah
The Company’s current vision and mission is to
menjadi perusahaan jasa manajer investasi yang
become a professional fund management
profesional dengan keahlian lokal. Perusahaan
company with local expertise. The Company
senantiasa memonitor dan menelaah investasi
continues to both monitor and review its
pada Entitas Asosiasinya untuk memperoleh
investment in subsidiary companies to recognize
bagian laba bersih yang memadai.
sufficient equity income.
Komunikasi
Communication
Perusahaan memandang pemegang saham dan
As a critical and inevitable part of The
investor sebagai bagian penting dan tak
Company’s
terelakkan dari pengembangan usaha. Oleh
Securities has the highest regard for its
karena itu, semua pembaharuan yang berkaitan
shareholders and investors.
dengan kinerja bisnis Perusahaan, laporan yang
particular reason that all updates pertaining to
disampaikan
rangka
the Company’s business performances are
kepatuhan dan keterbukaan informasi juga
readily available on the Company’s website.
disediakan
Please visit
Perusahaan melalui
dalam situs
Perusahaan
business
development,
Lippo
It is for this
www.lipposecurities.com.
www.lipposecurities.com or direct your inquiry to:
PT. Lippo Securities Tbk
PT. Lippo SecuritiesTbk
Phone: +62 21 5516588
Phone: +62 21 551 6588
Fax: +62 21 5515970
Fax: +62 21 5515970
16
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Eddy Harsono Handoko, Presiden Komisaris
Eddy Harsono Handoko, President Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Malang pada tahun 1956. Diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur pada tahun 2005. Beliau lulus dari University of Southern California dengan gelar Business Administration. Beliau memulai karirnya di Citibank pada tahun 1980 dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Presiden. Dari tahun 1987 hingga 1989 beliau adalah Direktur Pengembangan Bisnis di Unibank. Beliau kemudian bergabung dengan Bank Lippo pada tahun 1989 sebagai Direktur hingga tahun 1998. Beliau kemudian menjabat sebagai Presiden Direktur PT.Lippo Securities Tbk dari tahun 1998 hingga tahun 1999. Pada bulan Juni 2000, beliau bergabung kembali dengan Bank Lippo sebagai Deputi Presiden Direktur hingga tahun 2003. Sejak tahun 2007, beliau memegang beberapa jabatan manajemen di perusahaan ritel dan properti. Beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris pada Perusahaan pada tahun 2007.
Indonesian, born in Malang in 1956. Appointed as Vice President Director in 2005, Mr. Eddy Handoko graduated from the University of Southern California with a degree in Business Administration. He started his career at Citibank in 1980 with the last position as Vice President. From 1987 to 1989 he was a Business Development Director at Unibank. He then joined Bank Lippo in 1998 as Director until 1998. He served as President Director of PT.Lippo Securities Tbk from 1998 until 1999. In June 2000, he joined again Bank Lippo as Deputy President Director until 2003. Since 2007, he had several management responsibilities in retail and property companies. He has been appointed as the President Commissioner of the Company’s since 2007.
17
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Drs. Herbudianto, Ak., Komisaris Independen
Drs. Herbudianto, Ak., Independent Commissioner
Drs. Herbudianto Ak., lahir di Jakarta Tahun 1956. Beliau lulus sebagai Sarjana Ekonomi fakultas Akuntansi di Universitas Gajah Mada. Berpengalaman sebagai Kepala Bagian Standar Akuntasi dan Pemeriksaan Bidang Usaha Jasa (tahun 1991 -1997), Kepala Bagian Bina Akuntan (tahun 1997 - 2000) Kepala Bagian Pengembangan dan Penyusunan Standar Akuntansi (tahun 2000 - 2002) Kepala Bagian Usaha Jasa Perdagangan, Perhubungan dan Pariwisata (tahun 2002 - 2006) Kepala Bagian Penilaian Perusahaan Jasa Non Keuangan (tahun 2006 – 30 September 2012,)
Drs. Herbudianto Ak., was born in Jakarta, in 1956. Earned his Bachelor of economics majoring in accounting at Gajah Mada University Experienced as Head of Accounting standards and Inspection service Business sector (1991 1997), Head of development Accountant (years 1997 - 2000), Head of development and Preparation of Accounting standards (years 2000 - 2002), Head of Trade services Business, Transportation and Tourism (years 2002 -2006) and Head of Non-Financial Services Company Assessment (Year 2006- September 30th,2012).
18
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Dr. Isnandar Rachmat Ali, Komisaris Independen /Ketua Komite Audit
Dr. Isnandar Rachmat Ali, Independent Commissioner /Head of Audit Committee
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1942. Memperolah gelar Sarjana Ekonomi jurusan Management dari Universitas Krisnadwipayana, gelar Master of Business Administration (MBA) dari Indonesian Overseas Study & Training Institute, gelar Magister Manajemen dari Universitas Krisnadwipayana, dan gelar Doktor (PhD) bidang Education Management diperolehnya dari Universitas Negeri Jakarta (dahulu IKIP Jakarta). Memulai kariernya dengan memegang berbagai jabatan penting di beberapa perusahaan industrial, lalu pada tahun 1980-1989 menempati posisi Vice President Director di Bank Bhumy Bahari. Pada tahun 1989-2001, beliau menempati jabatan Vice President Director pada Tokai Lippo Bank. Sementara itu, sejak tahun 1998 sampai dengan saat ini, beliau masih aktif sebagai dosen pada almamaternya, Universitas Krisnadwipayana. Dan sejak tahun 2004 beliau menjabat sebagai komisaris (Independen) pada perusahaan.
Indonesian, born in Jakarta in 1942. Graduated from Economics Faculty, Krisnadwipayana University, obtained his MBA from Indonesian Overseas Study & Training Institute, held Master in Management Study from Krisnadwipayana University, and also a Doctoral Degree (PhD) from Jakarta State University (previously IKIP Jakarta). Began his carrier at various industrial companies. In 1980-1989 was the Vice President Director at Bank Bhumy Bahari, in 1989-2001 was the Vice President Director at Tokai Lippo Bank. Meanwhile, since 1990 until now, active as a lecturer at Krisnadwipayana University. Since 2004, he has been appointed as the Commissioner (Independent) of the Company.
19
DEWAN DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Muliawan Sutanto, Sutanto Direktur
Peter Direktur P t Indra I d Lembong, L b Di kt
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1966. Menjabat Direktur Perusahaan sejak tahun 1999. Memiliki lebih dari 14 tahun pengalaman di bidang Corporate Finance. Memulai karir dengan bergabung di Perusahaan sebagai Account Officer Divisi Corporate Finance pada tahun 1993, kemudian diangkat sebagai Associate Vice President of Corporate Finance Division pada tahun 1996 dan sebagai Vice President of Corporate Finance pada tahun 1997. Memiliki gelar Bachelor of Science dalam bidang Management Science dari Simon Fraser University, Burnaby, Kanada an gelar MBA dari Oregon State University, Corvallis, Oregon, Amerika Serikat.
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1969. Lulus dari Cornell University, Ithaca, New York, USA dengan gelar Master of Engineering in Operation Research & Industrial Engineering. Memulai karirnya di Bank of Tokyo sebagai Loan Review & Credit Analysis Officer pada tahun 1992 hingga 1994. Sejak tahun 1994 hingga 1997 bekerja sebagai Manager Corporate Finance di PT Jardine Fleming Nusantara. Bergabung dengan Perusahaan sebagai Vice President Corporate Finance pada tahun 1997. Diangkat sebagai Direktur pada tahun 1999 dan menjabat Presiden Direktur Perusahaan sejak tahun 2001 hingga tahun 2003. Sebelum bergabung kembali dengan Perusahaan pada tahun 2004, menjabat sebagai Presiden Direktur PT Aryaduta Hotels Tbk pada tahun 2003.
Muliawan Sutanto, Director
Peter Indra Lembong, Director
Indonesian, born 1966. Mr Sutanto has been a Director of the Company since 1999. He has more than 14 years of experience in the Corporate Finance. He began his career by joining the Company as an Account Officer of Corporate Finance in 1993, then promoted as an Associate Vice President of Corporate Finance Division in 1996, then as Vice President of Corporate Finance in 1997. Mr Sutanto holds a Bachelor of Science in Management Science from Simon Fraser University, Burnaby, Canada and an MBA from Oregon State University, Corvallis, Oregon, USA.
Indonesian, born in 1969. Mr Lembong graduated from Cornell University, Ithaca, New York, USA with Master degree of Engineering in Operation Research & Industrial Engineering. He began his career at Bank of Tokyo as Loan Review & Credit Analysis Officer in 1992 until 1994. From 1994 to 1997, he worked as Corporate Finance Manager at PT Jardine Fleming Nusantara. Joined the Company as Vice President Corporate Finance in 1997, appointed as Director in 1999 and in 2001 – 2003 was appointed as President Director. Before rejoining the Company In 2004, he was appointed as President Director of PT Aryaduta Hotels Tbk in 2003 20
Dasar Penunjukan Dewan Komisaris dan Direksi Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 24 April 2013, anggota Dewan Komisaris (BOC) dan Direksi (BOD) Perusahaan adalah sebagai berikut :
Appointment of Board of Commissioners and Directors Pursuant to the Stockholder’s Annual General Meeting on April 24th, 2013 the appointed member of the Company’s Board of Commissioners (BOC) and Directors (BOD) are as follows :
Presiden Komisaris Komisaris (Independen) Komisaris (Independen) Direktur Direktur
President Commissioner : Eddy Harsono Handoko Commissioner (Independent) : Dr. Isnandar Rachmat Ali Commissioner (Independent) : Drs. Herbudianto, Ak Director : Peter Indra Lembong Director : Muliawan Sutanto
: Eddy Harsono Handoko : Dr. Isnandar Rachmat Ali : Drs. Herbudianto, Ak : Peter Indra Lembong : Muliawan Sutanto
Fungsi dan Tanggung Jawab Dewan Direksi • Peter Indra Lembong. Mempunyai fungsi dan tanggung jawab dalam bidang investasi, perdagangan, riset, teknologi informasi, akuntansi dan keuangan. • Muliawan Sutanto. Mempunyai fungsi dan tanggung jawab dalam penyelesaian transaksi efek, sumber daya manusia, penjualan, penanganan keluhan investor, kepatuhan dan manajemen resiko
Function and Responsibilities of Board of Directors • Peter Indra Lembong. Have functions and responsibilities in investment, trading, research, information technology, accounting and finance. • Muliawan Sutanto. Have functions and responsibilities in the settlement of securities transactions, human resources, marketing, investor relation, compliance and risk management.
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Lippo Securities sangat menghargai peranan sumber daya manusia dan memahami bahwa kontribusi karyawan merupakan kunci sukses dan kesinambungan pertumbuhan Perusahaan.
Lippo Securities has the highest regard for its human resources and has a solid understanding of employee contribution as the key to the Company’s success and sustainable growth.
Tujuan fundamental Divisi Sumber Daya Manusia Perusahaan (HR) adalah membentuk organisasi yang kuat yang mampu mengembangkan serta menyediakan tenaga kerja yang trampil, berpengalaman dan terlatih. SDM dengan semangat kerja dan motivasi yang tinggi akan mendukung pencapaian tujuan Perusahaan. HR selalu mempromosikan ‘sense of belonging’ di antara karyawan dan menjaga loyalitas karyawan agar tetap berkontribusi.
The Company’s Human Resources Division (HR) maintains a fundamental objective to build a strong organization based on its ability to develop and provide a well trained, experienced, energized and motivated work force that will support the business goals of the Company while promoting a sense of belonging and harnessing loyalty and retention of employees.
21
HR merupakan mitra strategis bagi unit usaha Perusahaan dan karenanya kebijakan dan inisiatif yang dibuat sepenuhnya mendukung usaha Perusahaan dalam mencapai tujuan Perusahaan.
HR is a strategic partner to Lippo Securities’ business unit hence it has created policies and initiatives that are fully aligned to support the business in achieving its overall business objectives.
HR senantiasa meningkatkan perannya sebagai mitra usaha. Salah satu upaya untuk mendekatkan diri dengan mitra usaha dengan menugaskan HR partner di unit usaha. Dengan adanya partnership antara HR dan unit usaha, peran strategis dapat dilakukan termasuk dalam memahami tantangan bisnis. Melalui peran HR Partner dalam memberikan arahan, maka tindakan pro-aktif sehubungan dengan masalahmasalah ketenagakerjaan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
The HR division continues to improve its role as a Business Partner. One of its major initiatives in working closer with the business unit is the assignment of dedicated HR Leaders to play a strategic role in understanding the business challenges of business unit, providing proactive and consultative advice and action regarding manpower related matters.
Program-program strategis HR yang tergabung dalam kerangka kegiatan usaha Perusahaan antara lain:
HR has taken some key strategic initiatives that have been incorporated into the framework of the Company’s business activities:
-
-
Mempertahankan budaya kerja beretika dalam Perusahaan dan menjaga agar tanggung jawab dan hasil terbaik diperoleh dari setiap karyawan. Melaksanakan pendekatan yang berorientasi pada pengukuran kinerja untuk mengetahui, mengerti dan mendorong kemampuan karyawan. Juga implementasi sistim penggajian yang menunjukkan penghargaan pada karyawan sesuai dengan kinerjanya.
Upaya lain untuk mencapai tujuan dasar HR adalah penerapan Meritokrasi, yaitu filosofi penggajian berdasarkan kinerja. Perusahaan mengatur kompensasi berdasarkan kinerja dan kontribusi dari karyawan tersebut. Semakin tinggi kinerja, semakin tinggi juga kompensasi yang diperoleh dibandingkan dengan mereka yang berkinerja secara marjinal.
To maintain an ethical working culture within the organization to ensure accountability and best performance from employees. To implement a performance oriented approach in evaluating employees to identify, assess and encourage potential, as well as the implementation of a salary system that exhibits appreciation and rewards employees in accordance to performance.
An initiative in achieving HR’s fundamental objectives is via the salary system of the Company, which follows the Pay for Performance (Meritocracy) philosophy. The Company manages the pay position of its employees based on their performance and contribution. The higher the individual employee performance is, the more rewarding the pay as compared to the marginal performer.
22
Rekrutmen dan Pembangunan Kapasitas
Recruitment and Capacity Building
Visi Perusahaan juga mendukung perkembangan Indonesia dalam meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia. Melalui program training dan pembangunan kapasitas yang didukung oleh HR, karyawan dapat meningkatkan pengetahuan, keahlian mereka. Lippo securities mendukung perkembangan ekonomi di daerah dimana Perusahaan memiliki usaha melalui penyediaan lapangan kerja, pelatihan dan pengembangan tenaga kerja lokal.
The Company’s vision to support the country’s development goals extends to its HR objectives. With excellent training and capacity building programs supported by HR, employees benefit from increased knowledge, skills and capabilities when they join the Company. Lippo Securities aims to support economic development in the regions of operation through recruiting, training and developing local talent.
Profil Karyawan Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki 11 karyawan.
Staff Profile As of December 31st, 2013 the Company and subsidiary have 11 employees.
Untuk meningkatkan sumber daya manusia, Perusahaan mengirimkan karyawankaryawannya untuk mengikuti program pendidikan berupa training/pelatihan, seminar dan lokakarya didalam negeri. Dana yang di keluarkan untuk training dan seminar tersebut adalah sebesar Rp 22.200.000,-
To improve the quality of our human resources, the Company continues to oblige the employees to attend local training or seminar. The cost of such training or seminar was IDR 22,200,000,-
Jenis Pelatihan dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi NO
NAMA
JABATAN / FUNGSI
TRAINING / SEMINAR
TANGGAL
1
Peter Indra Lembong
Direksi
Corporate Governance
04 November 2013
2
Muliawan Sutanto
Direksi
Depository Receipts and Post Trade Space
05 – 08 Desember 2013
3
Freddy Hendradjaja
Investasi
FX Market in Indonesia
23 Oktober 2013
4
Garry Prabu Siregar
Perdagangan
ETF
11 September 2013
5
Shirley Elizabeth
Compliance
KYC
24 - 25 September 2013
6
Emir Hario Utomo
Settlement
CFA Training
24 Agustus 2013 11 November 2013
7
Megawati Widjaja
HRD
HR for non HR
18 - 19 November 2013
8
Agustinus Benawar
Akuntansi
Strategi penyusunan SPT
21 - 22 November 2013
9
Tommy Fristanto
IT
IT Project Management
25 - 26 November 2013
10
Aditya Budi Kurniawan
Marketing
Marketing for non Marketer
18 Desember 2013
23
PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN DAN PRESENTASE KEPEMILIKANNYA PER TANGGAL 31 DESEMBER 2013 ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
THE COMPANY’S STOCKHOLDER AND THEIR RESPECTIVE HOLDINGS AS OF DECEMBER 31STT,2013 ARE AS FOLLOWS S:
Tidak ada Direktur dan Komisaris yang memiliki saham Perusahaan.
None of the members of Board of Directors and Commissioners is holding the Company’s shares.
DIAGRAM HUBUNGAN KEPEMILIKAN ANTARA PERUSAHAAN DENGAN PEMEGANG SAHAM DAN ENTITAS ANAK SERTA ENTITAS ASOSIASI
DIAGRAM OWNERSHIP RELATIONS BETWEEN COMPANY WITH SHAREHOLDERS AND THE CORPORATION AND COMPANY ASSOCIATION.
Pacific Asia Investment Limited 100%
Masyarakat/ Public
Pacific Asia Holdings, Limited 63.49%
36.51%
Perusahaan/ Company 49.19% PT Ciptadana Capital
100%
20.05%
Morgan & Associates Ltd.
24
PT Star Pacific Tbk
KETERANGAN MENGENAI ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
GENERAL INFORMATION OF THE COMPANY’S SUBSIDIARY AND ASSOCIATES COMPANIES :
PT CIPTADANA CAPITAL Plaza ASIA, Office Park Unit 2 Jln.Jend.Sudirman Kav.59 Jakarta Selatan 12190
PT.CIPTADANA CAPITAL Plaza ASIA, Office Park Unit 2 Jln.Jend. Sudirman Kav.59 Jakarta Selatan 12190
Kepemilikan Saham Perusahaan : 49,19% Bidang Usaha : Perantara Perdagangan, Industri, Pembangunan, Pertambangan, Agro Bisnis, Angkutan, Jasa dan Percetakan. Status Operasi : Beroperasi
Company’s Percentage of ownership : 49.19% Line Of Business : Brokerage, Industry, Developer, Mining, Agro Business, Transportation, Services and Printing. Operation Status : Operating
PT.Star Pacific Tbk (Star Pacific) Lippo Cyber Park Jln.Bulevar Gajah Mada #2062 Lippo Karawaci, Tangerang 15811
PT.Star Pacific Tbk (Star Pacific) Lippo Cyber Park Jln.Bulevar Gajah Madas #2062 Lippo Karawaci, Tangerang 15811
Kepemilikan Saham Perusahaan : 20,05% Bidang Usaha : Periklanan & Investasi. Status Operasi : Beroperasi
Company’s Percentage of ownership : 20.05% Line Of Business : Advertising & Investment. Operation Status : Operating
MORGAN AND ASSOCIATED LIMITED Cassia Place, Kumul Highway, Port Villa, Vanuatu
MORGAN AND ASSOCIATED LIMITED Cassia Place, Kumul Highway, Port Villa, Vanuatu
Kepemilikan Saham Perusahaan : 100% Bidang Usaha : Manajemen Investasi. Status Operasi : Tidak Beroperasi
Company’s Percentage of ownership : 100% Line Of Business : Investment Management. Operation Status : Non Operating
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM DAN PERUBAHAN JUMLAH SAHAM DARI AWAL PENCATATAN DI BURSA EFEK JAKARTA DAN BURSA EFEK SURABAYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
THE COMPANY’S IMPORTANT EVENTS OR CORPORATE ACTIONS SINCE ITS LISTING AT JAKARTA STOCK EXCHANGE AND SURABAYA STOCK EXCHANGE ARE AS FOLLOWS :
Maret 1994 Penawaran Umum Perdana Maret 1995 Pembagian Saham Bonus (2 untuk 1) Juli 1996 HMETD I (3 untuk 2) pada Rp 1,000 per lembar saham Maret 1997 Pemecahan Nilai Nominal Saham Agustus 1997 HMETD II (12 untuk 5) pada Rp 500 per lembar saham Penggabungan Nilai Nominal Saham HMETD III (4 untuk 3) Desember 2011
March 1994 Initial Public Offering March 1995 Bonus Shares (2 for 1) July 1996 Right Issue I (3 for 2) at Rp 1000 / share March 1997 Stock Split August 1997 Right Issue II (12 for 5) at Rp 500 / share Reverse Stock Right Issue III (4 for 3) December 2011
43.500.000 87.000.000 195.750.000 326.250.000 1.566.000.000 (1.109.250.000) 1.479.000.000 2.588.250.000
25
43,500,000 87,000,000 195,750,000 326,250,000 1,566,000,000 (1.109.250.000) 1.479.000.000 2.588.250.000
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 1. Tinjauan Operasi Per Segmen Operasi Sesuai dengan Jenis Industri Perusahaan. Kegiatan utama Perusahaan saat ini adalah dibidang jasa manajer investasi. Perusahaan hanya beroperasi di wilayah Tangerang, sedangkan Entitas Anak yang berada di Republik Vanuatu, Kepulauan Samudera Pasifik dianggap tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Kegiatan Perusahaan telah mencerminkan seluruh informasi segmen usaha, sehingga dengan demikian Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen pada catatan tersendiri.
1. Operational Review Based on The Company’s Industri Segment
2. Analisis Kinerja Keuangan.
2. Financial Review
a.Aset Lancar, Aset Tidak Lancar dan Total Aset . Total Aset lancar di tahun 2013 sebesar Rp 92,2 miliar dan di tahun 2012 sebesar Rp. 75,6 miliar, meningkat sebesar Rp 16,6 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh penerimaan dividen tunai ditahun 2013 dari Entitas Asosiasi PT Ciptadana Capital sebesar Rp 18,6 miliar.
a. Current Assets, Non-Current and Total Assets. The Company’s current assets stood at IDR 92.2 billion in 2013 and IDR 75.6 billion in 2012, it grew by IDR 16.6 billion. The growth was primarily contributed by the dividend payment in 2013 from its associated company, PT Ciptadana Capital, amounting of IDR 18.6 billion.
Aset tidak lancar di tahun 2013 sebesar Rp 851,4 miliar dan di tahun 2012 sebesar Rp 688,8 miliar, meningkat sebesar Rp 162,6 miliar. Peningkatan ini disebabkan terutama oleh peningkatan nilai investasi Perusahaan di Entitas Asosiasi, PT Ciptadana Capital dan PT Star Pacific Tbk.
The Company’s non current assets stood at IDR 851.4 billion in 2013 and IDR 688.8 billion in 2012, It grew by IDR 162.6 billion. The growth was primarily contributed by the increment in value in its associated companies, PT Ciptadana Capital and PT Star Pacific Tbk.
Secara keseluruhan total Aset Perusahaan di tahun 2013 sebesar Rp 943,6 miliar dan di tahun 2012 sebesar Rp 764,5 miliar, meningkat sebesar Rp 179,1 miliar. Peningkatan ini, seperti dijelaskan di atas terutama karena peningkatan nilai investasi Perusahaan di Entitas Asosiasi dan penerimaan dividen tunai.
Overall, The Company’s total Assets stood at IDR 943.6 billion in 2013 and IDR 764.5 billion in 2012, it grew by IDR 179.1 billion. The increment of the Company’s total assets was primarily contributed by the increment invalue in its associated companies and dividend payment from its associated company.
The company’s main activity includes asset management business. The company has only a single operation office at Tangerang whereas the wholly – owned subsidiary company which is domiciled at Republic of Vanuatu is classified as a non-material to wards the company’s consolidated financial statement. Therefore, the company does not exhibit a separate industry segment review.
26
b.Liabilities Total Liabilitas Perusahaan di tahun 2013 sebesar Rp 4,4 miliar dan di tahun 2012, sebesar Rp 3,4 miliar, meningkat sebesar Rp 1 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan Liabilitas Imbalan Kerja.
b. Liabilities. The Company’s total liabilities stood at IDR 4.4 billion in 2013 and IDR 3.4 billion in 2012. It grew by IDR 1 billion. The increment was primarily contributed by the increase the Company’s employment benefit liabilities.
c. Ekuitas Total Ekuitas di tahun 2013 sebesar Rp 939,3 miliar dan di tahun 2012 sebesar Rp 761,1 miliar, meningkat sebesar Rp 178,2 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan bagian laba dari Entitas Asosiasi.
c. Equity The Company’s equities stood at IDR 939.3 billion in 2013 and IDR 761.1 billion in 2012. It grew by IDR 178.2 billion. The increment was primarily contributed by the increase in share of profit of Associates.
d.Pendapatan, Beban, Laba (Rugi), Pendapatan Komprehensif Lain, dan Total Laba (Rugi) Komprehensif Pada tahun 2013, Perusahaan membukukan Pendapatan usaha sebesar Rp 0,73 miliar, dan di tahun 2012 sebesar Rp 0,47. Peningkatan pendapatan usaha ini disebabkan oleh meningkatnya aktifitas pengelolaan dana.
d. Revenues, Expenses, Income (Loss), Other Comprehensive Income and Total Income (Loss) Comprehensive The company recorded revenues of IDR 0.73 billion and IDR 0.47 billion in 2013 and in 2012, respectively. The increment was primarily contributed by the growth of fund size under asset management business.
Beban Usaha di tahun 2013 sebesar Rp 9,7 miliar dan di tahun 2012 sebesar Rp 6,7 miliar, meningkat sebesar Rp 3 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya biaya operasional, termasuk beban kepegawaian.
The Company incurred expenses of IDR 9.7 billion and IDR 6.7 billion in 2013 and in 2012, respectively. The increment of IDR 3 billion was primarily contributed by the increment of operational expenses, including employee expenses.
Nilai investasi Perusahaan di PT Ciptadana Capital dan PT Star Pacific Tbk memberikan kontribusi pada akun Bagian Laba dari Entitas Asosiasi sebesar Rp 171,9 miliar di tahun 2013, dibandingkan dengan Rp 120,7 miliar di tahun 2012. Peningkatan ini disebabkan oleh semakin membaiknya kinerja Entitas Asosiasi.
The value of the Company’s investments in associated (PT Ciptadana Capital and PT Star Pacific) Companies contributed share of profit of IDR 171.9 billion and IDR 120.7 billion in 2013 and in 2012, respectively. The increment was primarily contributed by better financials of Associates.
27
e. Arus Kas Penurunan Arus kas bersih di tahun 2013 sebesar Rp 7,6 miliar lebih kecil dibanding dengan penurunan arus kas bersih di tahun 2012. Penurunan ini disebabkan adanya penerimaan dividen tunai dari PT Ciptadana Capital yang lebih besar di tahun 2013 sebesar Rp 18,6 miliar dibanding dengan penerimaan dividen tunai di tahun 2012 sebesar Rp 14,3 miliar.
e. Cash Flow Net decrease in the company’s cash in flows amounted to IDR 7.6 billion in 2013 was less compared to in 2012. The decrement was caused by higher dividend payment from PT Ciptadana Capital of IDR 18.6 billion in 2013 compared to IDR 14.3 billion in 2012.
3.Kemampuan Perusahaan Membayar Utang. Solvabilitas adalah kemampuan untuk memenuhi seluruh kewajiban dengan menggunakan seluruh aset atau ekuitas. Rasio solvabilitas berdasarkan total liabilitas dan total aset perusahaan pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing adalah 0,5 % dan 0,4% dan Rasio solvabilitas berdasarkan total liabilitas dan total ekuitas perusahaan pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing adalah 0,5 % dan 0,4%.
3. Solvability
4.Tingkat Kolektibilitas Piutang. Rasio perputaran piutang perusahaan adalah kemampuan perusahaan memperoleh piutangnya dalam jumlah hari. Rasio perputaran piutang perusahaan di tahun 2013 dan 2012 masing-masing adalah 50 hari dan 32 hari.
4. Receivables Turnover The ratio of receivable turnover shows the ability of the company to collect its receivables in days. The ratio of receivable turnover in 2013 and 2012 were 50 days and 32 days respectively.
5. Struktur Permodalan
5. Capital Structure
The solvability ratio shows the ability of the company in fulfilling its liabilities which can be measured by comparing to total asset and equity. The company’s solvability ratio based on the comparison of total liabilities and total assets in 2013 and in 2012 were 0.5% and 0.4%, respectively whilst the solvability ratio of the company based on the comparison of total liabilities and equity were 0.5% and 0.4% in 2013 and in 2012.
The management policy toward the company’s capital structure is to conterminally reduce the company’s deficit.
Kebijakan manajemen atas struktur permodalan adalah berusaha dalam mengurangi defisit Perusahaan. Di tahun 2013 defisit Perusahaan sebesar Rp 377,7 miliar, menurun dibanding dengan defisit di tahun 2012 sebesar Rp 546,4 miliar.
In 2013, the company’s deficit stood at IDR 377.7 billion whilst the company’s deficit was IDR 546.4 billion in 2012. 28
The company will continue monitor its Associate financials to maximize the share of profit contribution the company’s capital structure
Perusahaan selalu mengevaluasi kinerja dari Entitas Asosiasi yang memberikan kontribusi terbesar dalam memperbaiki struktur permodalan Perusahaan. 6.Ikatan Yang Material Untuk Investasi Barang Modal. Perusahaan tidak memiliki ikatan yang material untuk investasi barang modal.
6. Material Commitmens for Investment.
7.Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan. Perusahaan tidak memiliki informasi dan fakta material setelah tanggal laporan akuntan.
7. Information and Material Fact after the Date of Accountant Report. The company does not have information and facts of material after the date of the report of the accountant.
8. Prospek Usaha dari Perusahaan Pada tahun 2013 Perusahaan terus berjuang mengembangkan kegiatan usaha Perusahaan dengan mengupayakan penerbitan produk-produk investasi baru dan pengelolaan produk yang sudah berjalan dengan disiplin, sesuai dengan apa yang telah digariskan dalam Rapat Komite Investasi dan tanggap terhadap perubahan kondisi ekonomi dan pasar yang cenderung memburuk.
8. Business Prospects. In 2013 the Company strives to develop business by pursuing the issuance of new investment products and managing the existing products with discipline, in accordance with what has been outlined in the Investment Committee Meeting and in response to changes in economic and market conditions were likely to deteriorate.
Untuk produk baru, Perusahaan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) untuk produk Reksa Dana Terproteksi Lippo Terproteksi I dengan Surat No.S431/D.04/2013 tertanggal 16 Desember 2013. Lippo Terproteksi I bertujuan untuk memberikan proteksi 100% (seratus persen) atas Pokok Investasi atas Unit Penyertaan yang akan dicapai secara keseluruhan pada Tanggal Pelunasan Akhir serta memberikan Pemegang Unit Penyertaan imbal hasil pada tiap Tanggal Pembagian Hasil Investasi.
For new products, the Company has obtained an effective statement from Otoritas Jasa Keuangan (the Financial Services Authority) for the capital-protected fund Lippo Terproteksi I with Letter No. S431/D.04/2013 dated December 16th, 2013. Lippo Protected Fund I will provide 100% (one hundred percent) protection of Principal Investments Unit that will be achieved overall in Final Redemption Date and to provide Unit Holders returns on each date of investment distribution.
The company did not have material commitments for investments in 2013.
29
Perusahaan juga terus berupaya menciptakan produk-produk investasi baru pada tahun 2013 dengan terus berusaha menggalang kerjasama dengan berbagai pihak, baik calon investor, perusahaan yang memiliki rencana pendanaan melalui Reksa Dana Penyertaan Terbatas ataupun Efek Beragun Aset, dan pihak lain yang turut mendukung dalam upaya pengembangan pasar modal Indonesia, khususnya melalui industri Reksa Dana.
The Company also continues to make efforts in creating new investment products in 2013 by trying to forge partnerships with various parties, including potential investors, companies that have a funding plan through Mutual Funds or Asset Backed Securities, and others who contributed significant effort to the development of Indonesian capital market, particularly through the Mutual Fund industry.
Sementara Reksa Dana yang Perusahaan kelola, Reksa Dana Lippo Dana Prima, telah terbukti memberikan hasil yang jauh lebih baik dibanding Reksa Dana sejenis dalam kategori Reksa Dana Campuran (Balanced Fund) dan memberikan kinerja yang lebih baik dari pada IHSG.
Meanwhile, the existing Mutual Fund, Lippo Dana Prima, has performed far better than mutual funds in the same Balanced Fund category and provided better performance than the Jakarta Composite Index (JCI).
Pengelolaan yang aktif dan disiplin memberikan hasil yang menggembirakan, di mana saat IHSG pada akhir tahun 2013 memberikan imbal hasil negatif sebesar 1,66% year-to-date, Lippo Dana Prima justru memberikan imbal hasil positif 9,87% year-to-date.
Active management and discipline gave encouraging results, in which when the JCI in the end of 2013 gave negative returns of -1.66% year-to-dates; Lippo Dana Prima yielded 9.87%.
Sumber: Laporan NAB Bank Kustodian, Bloomberg
30
Sumber: Laporan NAB Bank Kustodian, Bloomberg Pengelolaan aktif Reksa Dana Perusahaan dapat dilihat dengan berubahnya susunan kelas aset Lippo Dana Prima dari waktu ke waktu, sesuai dengan keputusan Rapat Komite Investasi setelah mempertimbangkan kondisi ekonomi dan pasar indonesia dan global yang dapat mempengaruhi kondisi portofolio Lippo Dana Prima. Jika pada awal tahun 2013 lebih dari 50% komposisi portofolio Lippo Dana Prima ada pada kelas aset saham, maka pada bulan Mei, kelas aset saham telah turun hingga di bawah 25% untuk mengantisipasi kondisi pasar yang tidak menentu saat itu. Saat ini kelas aset terbesar adalah kelas asset pendapatan tetap sebesar di atas 40% dari total Nilai Aktiva Bersih.
Our active portfolio management can be seen with changes in the composition of Lippo Dana Prima’s asset classes from time to time, in accordance with the decision of the Investment Committee Meeting after considering the Indonesia and global economic and market conditions that can affect portfolio of Lippo Dana Prima. If at the beginning of 2013 more than 50% of Lippo Dana Prima’s portfolios were in equity, then in May the equity asset class has dropped to below 25 % in anticipation of uncertain market conditions at that time. Currently fixed income asset class is the largest asset class for over 40% of the total Net Asset Value.
Sumber: Laporan NAB Bank Kustodian 31
Pada tahun 2014 ini Perusahaan terus berupaya mengembangkan usaha pengelolaan investasi, baik dengan peningkatan kepemilikan unit penyertaan pada Reksa Dana yang sudah berjalan, maupun dengan penerbitan Reksa Dana baru atau produk investasi lainnya yang berada dalam naungan Otoritas Jasa Keuangan dalam rangka meningkatkan dana kelolaan (asset under management) Perusahaan.
In 2014 we continue to develop the investment management business, both with effort to increase the ownership of units of the Fund that is already running, as well as the issuance of new Mutual Funds or other investment products under the auspices of the Financial Services Authority in order to increase assets under management of the Company.
Peningkatan unit penyertaan oleh investor dilakukan dengan berbagai cara. Pertama, Perusahaan akan tetap berusaha melakukan pengelolaan investasi dengan disiplin dan terukur. Dengan terus membuktikan kinerja yang di atas rata-rata Reksa Dana sejenis, maka investor akan tertarik untuk berinvestasi ke dalam Reksa Dana Lippo Dana Prima.
Efforts in increasing investment units by investors will be conducted by various means. First, the Company will continue to strive to manage with disciplined investment and measurable. By continuing to prove the performance above the average Mutual Funds of similar type, investors will be attracted to invest in Lippo Dana Prima.
Kedua, Perusahaan akan terus memberikan pelayanan terbaik kepada investor dengan memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi dengan Perusahaan. Tersedianya fasilitas pengunduhan formulir aplikasi pembelian dan penjualan kembali pada situs Perusahaan, selain prospektus dan laporan kinerja bulanan, adalah salah satu cara untuk memudahkan investor untuk bertransaksi dengan Perusahaan. Perusahaan juga menyediakan rekening pembelian unit penyertaan Reksa Dana Lippo Dana Prima pada tiga bank, yaitu pada PT. Bank Bukopin, Tbk, PT. Bank Nobu, Tbk dan PT. Bank Central Asia, Tbk.
Second, the company will continue to provide the best services to investors by providing ease of conducting transactions with the Company. Availability of downloading facilities on the subscription and redemption form of the Company's website, apart from the prospectus and monthly performance reports, is one way to facilitate investors to transact with the Company. The Company also provides an accounts for subscriptions of Mutual Fund Lippo Dana Prima at three banks, which are PT. Bank Bukopin, Tbk, PT. Bank Nobu, Tbk and PT. Bank Central Asia Tbk .
Ketiga, Perusahaan terus mengupayakan kerjasama dengan berbagai pihak dalam memasarkan produk Reksa Dana milik Perusahaan. Kerjasama dengan pihak agen penjual terus dirintis agar penjualan ritel kepada perseorangan dapat dihasilkan, sementara pendekatan kepada investor institusi terus dilakukan dalam upaya sosialiasi produk dan keyakinan berinvestasi pada produk investasi Perusahaan, baik produk Reksa Dana Lippo Dana Prima ataupun produk investasi lainnya yang akan diterbitkan oleh Perusahaan yang tentunya berada dalam kewenangan Otoritas Jasa Keuangan.
Third, the Company continues to seek cooperation with various parties in marketing mutual fund products of the Company. Cooperation with the selling agents will be continuously initiated in order to generate retail sales to individuals, while approach to institutional investors will continue to be made in an effort to introduce products and to increase investors’ confidence to invest in the Company's investment products, either Mutual Fund products Lippo Prima Fund or other investment products which will be issued by the Company which of course is within the remit of the Financial Services Authority. 32
Sementara itu Perusahaan akan terus berupaya untuk menambah jenis produk Reksa Dana atau produk investasi lainnya yang diharapkan mampu meningkatkan dana kelolaan Perusahaan yang hingga tanggal 30 Desember 2013 sebesar Rp. 53,3 miliar.
Meanwhile, the Company will continue its efforts to launch new mutual funds or other investment products, which is expected to increase the Company's assets under management, which is IDR 53.3 billion as of December 30th, 2013.
Sesuai informasi mengenai Perusahaan Manajer Investasi pada situs Otoritas Jasa Keuangan per 30 Desember 2013, Perusahaan berada pada urutan 52 dari total 74 Manajer Investasi yang tercatat di OJK. Jumlah dana kelolaan industri Reksa Dana sebesar Rp. 185,5 triliun, yang berarti porsi dana kelolaan Perusahaan masih sangat kecil dibandingkan total dana kelolaan pada industri Reksa Dana ini.
According to Information regarding investment firms on Financial Services Authority’s website by December 30th, 2013, the Company was ranked 52 out of a total of 74 investment managers listed in FSA. Total assets under management of Mutual Fund industry is IDR 185.5 trillion, which means the portion of the Company's assets under management is still very small compared to the total AUM in the Mutual Fund industry.
Produk Reksa Dana Konvensional (Reksa Dana Terbuka dengan pengelolaan portofolio efek secara aktif) dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas tetap menjadi fokus Perusahaan, selain Produk Reksa Dana Terproteksi yang dirasa perlu ditawarkan Perusahaan dalam rangka menangkap permintaan pasar dengan diperpanjangnya Keringanan Pajak atas bunga obligasi kepada Reksa Dana , sehubungan telah terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 100 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Berupa Bunga Obligasi.
Conventional Mutual Funds (open-ended Mutual Fund with active portfolio management ) and Private Equity Funds / Limited Participation Funds remain the focus of the Company, besides Capital Protected Funds which the Company also offers to investors in order to capture the market demand with the prolongation Tax relief on interest on bonds to mutual Fund, in respect of the publication of the Government of Indonesia’s Regulation No. 100,Year 2013 on Amendment to Government Regulation No. 16 Year 2009 on Income Tax on Income in the Form of Interest on the Bonds.
Dengan berbagai upaya dan kinerja yang telah disebutkan di atas, diharapkan Perusahaan dapat terus mempertahankan dan mengembangkan kegiatan usaha Perusahaan di tahun yang akan datang.
With the efforts and performance of which have been mentioned above, the Company is expected to continue to maintain and develop the Company's business activities in the years to come.
33
Risalah Rapat Komite Investasi (RKI) di tahun 2013 1. Hari / Tanggal : Senin, 21 Januari 2013 Peserta : Dewan Direksi dan Tim Investasi Lippo Securities & Operasional Agenda - Strategi Investasi Q1-2013 Strategi pemilihan saham - Lebih hati-hati karena arah market masih belum menentu. - Inflasi meningkat karena pelemahan mata uang Website LPPS - Website Lippo Securities sudah dapat diakses Bonus untuk marketing - Proposal bonus untuk marketing sebesar 0.5% 2. Hari / Tanggal Peserta Agenda
: Jumat, 5 April 2013 : Dewan Direksi dan Tim Investasi Lippo Securities & Operasional - Strategi Investasi Q2-2013 - Penentuan parameter untuk Anti Money Laundering pada fungsi compliance yang diwajibkan oleh OJK. - Perkembangan Produk Investasi Lippo - Hal-hal lain Strategi Investasi Q2-2013 - Pencantuman sumber pada data/chart di Materi RKI. - Ide untuk membeli obligasi USD baik pemerintah RI maupun swasta. Penentuan parameter untuk - Lippo Securities akan mengikuti PPATK dalam Anti Money Laundering membuat parameter untuk Anti Money Laundering pada fungsi compliance yang diwajibkan oleh OJK. Perkembangan Produk - Ada ide untuk membuat KPD yang berisi aset surat Investasi Lippo berharga milik Lippo Securities. - Ide pembuatan KPD muncul karena pengelolaan aset tidak dalam satu atap. - Ide mengenai KPD ini akan ditanyakan kepada konsultan hukum dan OJK apakah bisa atau tidak untuk dilaksanakan. Hal-hal lain - Penambahan nasabah yang membeli Lippo Dana Prima.
3. Hari / Tanggal Peserta Agenda
: Selasa, 2 Juli 2013 : Dewan Direksi dan Tim Investasi Lippo Securities & Operasional - Strategi Investasi Q3-2013 - Pembuatan Reksa Dana Terproteksi PT San Diego Hills Memorial Park. - RDPT Pertambangan: hasil rapat dengan Bp Ismail dan CIMB Trustee - Progres Pembuatan Rekening Bank untuk subscription - Proses aplikasi anggota APRDI Strategi Investasi Q3-2013 - Bobot kelas aset Equity dan Fixed Income ditingkatkan sedikit sekitar 5-10% memanfaatkan jatuhnya harga-
34
Pembuatan Reksa Dana Terproteksi PT San Diego Hills Memorial Park
-
RDPT Pertambangan: hasil rapat dengan Bp Ismail dan CIMB Trustee Progres Pembuatan Rekening Bank untuk Subcription RD Proses aplikasi anggota APRDI
-
-
-
harga saham dan obligasi. Fokus sektor tetap di domestic play. Lebih khusus, lihat RALS pada consumer goods sector Lihat juga pharmaceutical sector: KLBF, TSPC Seleksi pembelian corporate bond yang memberikan yield yang menarik. Tim Investasi & Operasional mengusulkan pembentukan Reksa Dana Terproteksi untuk PT San Diego Hills dalam rangka tax saving bagi SDH dan penambahan AUM bagi Lippo Asset Management. Direksi meminta Tim Investasi untuk membuat perbandingan antara memiliki RD Terproteksi dengan memiliki obligasi langsung. Calon investor meminta legal opinion tentang kedudukan RDPT dan kepemilikan RDPT di tangan investor asing. Progres Pembuatan Rekening Bank untuk subcription di Mandiri (masih dalam proses), BCA & Nobu (sudah siap). Lippo telah membayar iuran keanggotaan tahunan APRDI.
4. Hari / Tanggal : Rabu, 14 Agustus 2013 Peserta : Dewan Direksi dan Tim Investasi Lippo Securities & Operasional Agenda - Strategi Rapat Investasi Ad hoc bulan Agustus 2013 Rencana LPPS untuk top up - Rencana perusahaan untuk menambah investasi di Reksa Dana Lippo Dana Prima awal September sebesar 20 M. Strategi Investasi - Trend bunga yang mulai naik. - Cenderung untuk melakukan pembelian bonds untuk situasi sekarang ini. - Trend bunga yang mulai naik. - Porsi deposito meningkat karena adanya penjualan equity. Menerima penawaran Bank Kustodian dan Konsultan Hukum
-
-
Menerima penawaran Bank Kustodian untuk Reksa Dana Terprokteksi Lippo Terproteksi I yaitu Bank Permata fee 0.12% Dan Konsultan Hukum untuk Reksa Dana Terproteksi Lippo Terproteksi I adalah Roosdiono dan Partner fee 30 juta rupiah.
35
5. Hari / Tanggal Peserta Agenda
: Senin, 16 September 2013 : Dewan Direksi dan Tim Investasi Lippo Securities & Operasional - Strategi Investasi Q3-2013 adhoc September - Proses Pembuatan RD Terproteksi Lippo Terproteksi I - Langganan IBPA (Indonesian Bond Pricing Agency) - Pembelian Obligasi dahulu oleh LPPS sebelum dibeli oleh RD Terproteksi Strategi Investasi Q3-2013 - Mencermati emiten yang sensitif terhadap US dollar. adhoc September - Mencermati emiten dengan dividend yield yang tinggi Proses Pembuatan RD - Rapat mendiskusikan proses pembuatan Reksa Dana Terproteksi Lippo Terproteksi, di mana nasabah (SDH) akan Terproteksi I memindahkan obligasi-obligasi yang dimiliki SDH ke dalam RD Terproteksi. - LPPS telah menunjuk lembaga-lembaga penunjang transaksi untuk pembentukan RD Terproteksi Lippo Terproteksi I. Langganan IBPA - Langganan IBPA baru akan dilakukan jika pengelolaan (Indonesian Bond Pricing obligasi semakin banyak. Jika ada tambahan Agency) pengelolaan RD Terproteksi, maka dipertimbangkan untuk berlangganan IBPA. Pembelian Obligasi dahulu - Rapat menyetujui jika perlu dilakukan pembelian oleh LPPS sebelum dibeli obligasi dahulu oleh LPPS sebelum dibeli oleh RD oleh RD Terproteksi Terproteksi.
6. Hari / Tanggal : Senin, 28 Oktober 2013 Peserta : Dewan Direksi dan Tim Investasi Lippo Securities & Operasional Agenda - Strategi Rapat Investasi Ad hoc bulan Oktober 2013 Strategi Investasi - IPO Siloam dengan PE 50x-60x karena Siloam tidak termasuk dalam indeks LQ 45 maka sebagai alternatif untuk pemilihan investasi Reksa Dana Lippo Dana Prima yang sejenis adalah KLBF dengan PE 30X Sektor Property - Dengan adanya peraturan baru dari pemerintah yang mengharuskan DP pembelian rumah pertama sebesar 30%, pembelian rumah kedua 40%, dan yang ketiga 50% serta bunga yang kian meningkat sektor property mengalami penurunan (slowdown). CSR - Sedang dipertimbangkan CSR yang tepat untuk LPPS untuk tahun 2013
36
7. Hari / Tanggal Peserta Agenda
: Jumat, 22 November 2013 : Dewan Direksi dan Tim Investasi Lippo Securities & Operasional - Strategi Investasi November 2013 - Pertimbangan merekrut Investment Analyst untuk membantu Tim Investasi - Langganan IBPA Strategi Investasi November - Terlampir. 2013 - Memperhatikan sektor Plantation dengan melemahnya Rupiah, trend membaiknya harga CPO dan usulan penggunaan biofuel hingga 10% pada BBM Pertimbangan merekrut - Rapat menyetujui untuk mencari Analyst untuk Investment Analyst untuk membantu kegiatan pengelolaan Investasi. membantu Tim Investasi - Preferensi analyst yang masih muda. Langganan IBPA - Rapat setuju untuk berlangganan IBPA untuk membantu pengelolaan efek obligasi.
8. Hari / Tanggal Peserta Agenda
: Rabu, 18 Desember 2013 : Dewan Direksi dan Tim Investasi Lippo Securities & Operasional - Strategi Investasi Desember 2013 - Tambahan tulisan tentang Company Analysis pada Strategi Investasi - Laporan Meeting OJK di Bogor - Langganan IBPA Strategi Investasi Desember - Rapat memutuskan untuk tidak melakukan aktifitas 2013 signifikan terkait pengelolaan investasi mengingat 2013 tinggal beberapa hari kerja lagi. - Mencermati plantation industry untuk kelas aset equity. Tambahan tulisan tentang - Untuk rapat selanjutnya ditambahkan company analysis Company Analysis pada agar semua peserta rapat dapat mengetahui dasar Strategi Investasi pemikiran pembelian/penjualan efek. Langganan IBPA - Akan mengurus berlangganan IBPA setelah mendapat surat efektif RD Proteksi.
37
9. Perbandingan Antara Target/ Proyeksi Perusahaan Dengan Hasil yang Di capai. Perbandingan antara target perusahaan pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan atau lainnya yang ditentukan di awal tahun 2013 sudah tercapai.
9. Comparison Between the Company’s Target / Projection and Its Achievement. In 2013, the company’s achievement in revenues, net profit, capital structure and others have meet the expectation.
10. Target atau Proyeksi Perusahaan. Target/proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama satu tahun mendatang, mengenai pendapatan, laba (rugi), struktur modal, kebijakan dividen atau lainnya, masih sama seperti yang ingin dicapai di tahun 2013 yaitu menerbitkan reksadana baru dan memperbesar dana kelolaan yang ada.
10. Target or Projection. Target or projection for the next one year in revenues, net profit, capital structure, dividend policy and other remain unchanged from last year in 2013. The main targets are new mutual fund product. Issuance and enlarge the fund’s size under management.
11. Aspek Pemasaran atas Produk dan Jasa Perusahaan. Aspek Pemasaran atas Produk dan Jasa Perusahaan telah dibahas di dalam Prospek Usaha dari Perusahaan.
11. Marketing. The marketing aspect to promote the company’s product has been discussed in Business Prospect section.
12. Kebijakan Dividen. Perusahaan belum dapat membayar dividen karena Perusahaan masih mengalami defisit.
12. Dividend Policy. The Company can not declare dividend due to company deficit position.
13. Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Perusahaan tidak melakukan penawaran umum terbatas di tahun 2013.
13. Use of Proceeds of Fund Raising.
14. Informasi Material. Tidak ada informasi material yang terjadi di tahun buku 2013 sehubungan dengan investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/ peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi afiliasi dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
14. Material Information. In 2013, The Company did not have any material information in relation to investment, expansion, divestment, acquisition, restructuring, debt / capital raising, affiliated or conflict of interest transaction.
The Company did not do any fund raising in 2013.
38
15.Perubahan Peraturan Perundangundangan. Tidak ada perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan dampaknya terhadap laporan keuangan.
15. Regulations Changes.
16.Perubahan Kebijakan Akuntansi. SAK baru atau penyesuaian atas SAK yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Perusahaan adalah Penyesuaian atas PSAK No. 60 (Revisi 2010)“ Instrumen Keuangan : Pengungkapan” dan PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. Penyesuaian PSAK No.60 tidak berdampak terhadap Perusahaan. Penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi dimana akun ini tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba. Akun ini disajikan dalam pos tambahan modal disetor sebagai unsur ekuitas.
16. Changes in Accounting Policy. New accounting standard or improvement on accounting standard which is relevant to the company and mandatory for the first time for the financial year beginning at January 1st, 2013 is the improvement on PSAK No. 60 (Revised 2010)“Financial Instrument : Disclosure” and PSAK No. 38, “Business Combination for Entities Under Common Control’. Improvement on PSAK no. 60 has no impact to the company. Application of PSAK No. 38, “Business Combinations on Entities Under Common Control’ resulted changes in accounting policies. This account can not be recognized as a realized gain or loss nor reclassified to retained earnings.
There is no changes in regulation that the company is aware of which may significantly impact the company’s financial condition.
39
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Dalam setiap kesempatan Lippo Securities selalu mempertegas komitmennya untuk menyelenggarakan tata kelola Perusahaan yang baik (GCG) sebagai suatu landasan bagi bisnis yang berkelanjutan, dan elemen penting dalam menciptakan nilai bagi pemegang saham dengan mementingkan keseimbangan manfaat demi seluruh pemangku kepentingan Perusahaan.
Lippo Securities is firmly committed to good corporate governance as the foundation of a sustainable business, and believe it is a critical element in creating shareholder value, while always placing importance on balance in the interests of all its stakeholders.
Pelaksanaan GCG dalam Perusahaan mengakar pada pengendalian internal yang solid dan standar etika yang tinggi yang bersama-sama kebijakan yang secara konsisten diciptakan Perusahaan, memungkinkan Perusahaan untuk memacu praktik tata kelolanya sejalan dengan praktik terbaik GCG untuk mencapai tujuan sebagai berikut:
Implementation of GCG in Lippo Securities GCG is derived from solid internal controls and high ethical standards, and coupled with a consistent policy that the Company created, allows Lippo Securities to enhance its corporate governance in line with the country’s best practices to achieve the following objectives:
− memaksimalkan nilai Perusahaan melalui peningkatan implementasi prinsip-prinsip GCG melalui seluruh aktivitasnya. − menyelenggarakan manajemen yang lebih profesional dan mandiri untuk memelihara citra Perusahaan. − memupuk proses pengambilan keputusan yang berakar pada standar etika yang tinggi dan taat pada peraturan yang berlaku − memberikan manfaat tambahan bagi masyarakat sekitarnya melalui program tanggung jawab sosial (CSR)
Perusahaan berpegang pada prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian dan kewajaran/kesetaraan (TARIF) dalam menjalankan tata kelola yang baik.
The quality systems of Lippo Securities are based upon principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness (TARIF).
40
To maximize the Company’s value through improved implementation of GCG principles across all of its activities; To assist in generating a more professional and independent management that will maintain the Company’s image; To cultivate a decision-making process that stems from high ethical standardsin compliance with prevailing laws and regulations. To provide better opportunities to surrounding communities through the Corporate Social Responsibility (CSR) program
Transparansi Manajemen terus berupaya untuk mempertahankan dan meningkatkan keterbukaan yang selayaknya atas laporan keuangan, tindakan korporasi dan kebijakan maupun kegiatan penting lain yang dilakukan. Manajemen yakin bahwa melalui upaya ini, kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan dapat dipertahankan dan ditingkatkan demi kepentingan jangka panjang Perusahaan.
Transparency Lippo Securities’ management continues to maintain and improve proper transparency practices in its financial reports, corporate actions and policies, as well as in other materials released regarding its activities. Management believes that this will sustain and enhance stakeholders’ trust in the Company and is in its long term best interests.
Informasi yang relevan, baik mengenai financial maupun non-finansial, dapat diakses dengan mudah dan disajikan secara komprehensif agar para pemangku kepentingan mendapat gambaraan tentang status Perusahaan.
Relevant information, both financial and nonfinancial, is made easily accessible and is comprehensive enough for stakeholders to draw a complete picture of the Company’s standing.
Perusahaan mengumumkan informasi penting mengenai Perusahaan dalam rangka transparansi, mengikuti ketentuan peraturan yang berlaku maupun untuk diketahui publik melalui fasilitas IDX Net yang disediakan Bursa Efek Indonesia, iklan pengumuman di surat kabar, dan paparan publik yang diselenggarakan setiap tahun.
Lippo Securities is fully committed to the transparency principle by distributing key information as required by prevailing regulations, distributing public information through the IDX Net facility provided by the Indonesian Stock Exchange, also through newspaper announcements, and public exposés held annually.
Semua informasi mengenai kegiatan dan perkembangan Perusahaan juga tersedia pada situs www.lipposecurities.com, yang secara berkala diperbaharui dengan status terakhir untuk diketahui investor, pemegang saham maupun publik. Situs Perusahaan juga menyediakan fasilitas untuk mengunduh (download) laporan tahunan, laporan keuangan Perusahaan, maupun presentasi produk reksadana kepada investor.
All information regarding the Company’s activities and developments are available through the website: www.lipposecurities.com, which is updated regularly for access by the public, investors and shareholders alike. The website also facilitates downloading of the Company’s Annual Reports, Consolidated Financial Statements, and information on our asset management products (Reksadana).
41
Akuntabilitas Perusahaan menerapkan prinsip akuntabilitas dengan memisahkan fungsi, kewenangan dan tanggung jawab masingmasing organ Perusahaan, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi. Kewenangan masing-masing organ, dimuat dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
Accountability The Company implements the principle of accountability by separating function, authority and responsibility of each organ in the Company, which consist of the General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners (BOC), and Board of Directors (BOD). Their respective authorities are enumerated in the Articles of Association of the Company.
Dewan Komisaris beserta komite-komite yang membantu Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit dan Komite Remunerasi berperan untuk menjaga keseimbangan kepentingan antara manajemen, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lain.
The BOC and the committees set up to assist the BOC, namely the Audit Committee and the Remuneration Committee, are designed to maintain the balance between management and the shareholder’s interest.
Tanggung Jawab Perusahaan mentaati peraturan yang berlaku dan menunjukkan tanggung jawabnya terhadap publik dan lingkungannya untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dalam jangka panjang dan dikenal sebagai warga korporasi yang baik (good corporate citizen). Selain tanggung jawab utama kepada pemegang saham dan investor, Perusahaan juga mengemban tanggung jawab kepada masyarakat, karyawan, pelanggan dan lingkungan.
Responsibility The Company abides by prevailing regulations and establishes its responsibility towards the public and the environment in order to achieve long term business sustainability and to be recognized as a good corporate citizen. Apart from its main responsibility to the shareholders and investors, the Company extends its responsibility to society, employees, customers and to the environment.
Perusahaan menunjukan tanggung jawab kepada masyarakat dan lingkungan, terutama yang berada di sekitar kegiatan operasi Perusahaan melalui pembinaan masyarakat sebagai bagian dari tanggung jawab sosial Perusahaan yang dibahas tersendiri dalam laporan Laporan Tahunan ini.
Lippo Securities expresses its appreciation to society, particularly the surrounding communities within the Company’s direct environment, by demonstrating its corporate social responsibility (CSR) through its community development, which is presented in the CSR section of this Annual Report.
Keberlanjutan perusahaan tidak lepas dari peran seluruh karyawan. Melalui divisi Human Resources, perusahaan terus mengembangkan program – program pemberdayaan dan pengembangan karyawan untuk menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian unggul, dan calon
The Company’s sustainability is linked to all of its employees. Through the HR Division, the Company maintains training programs to empower and develop its employees, and to cultivate employees with outstanding skill and leaders with competence and integrity.
42
pemimpin yang kompeten dan berintegritas. Untuk memacu prestasi unggul, Perusahaan menganut sistem meritokrasi, yang menghargai kontribusi dan kinerja karyawan.
To boost excellence in performance, the company Company adopts the meritocracy system that rewards employees’ contributionand good
Kemandirian Perusahaan memastikan bahwa masingmasing unit bisnis Perusahaan dikelola secara independen oleh para profesional yang kompeten untuk memenuhi tuntutan dan harapan dari pasar global, regional dan domestik dengan tetap sejalan dengan prinsip GCG yang berlaku. Pedoman Tingkah Laku memberi pedoman bekerja dan berperilaku bagi seluruh anggota Perusahaan dan membahas independensi dan konflik kepentingan, serta mengatur bahwa konflik kepentingan dapat dihindari setiap saat agar pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif
Independence The application of CGC principles entails the independent and professional management of a company, Lippo Securities has ensured that the fund management division is managed independently by professionals to meet demands and expectations of domestic markets while keeping in line with prevailing GCG principles. On top of this, the Company’s code of Conduct serves as a guideline to work and act for all of the Company’s members and carries a section that specifically discusses independence and conflict of interest, ensuring that conflict of interest can be avoided at all times and decisions can be made objectively.
Dewan Komisaris Dewan Komisaris Perusahaan secara bersama-sama bertanggung jawab menjalankan tugas pengawasan atas penyelenggaraan Perusahaan yang dilaksanakan Direksi, mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perusahaan dan memastikan bahwa praktek GCG dan manajemen risiko diimplementasikan dengan efektif dalam seluruh jenjang organisasi.
Board of Commissioners (BOC) Lippo Securities’ BOC collectively carry supervisory duties over the BOD’s management of the Company, providing advice, monitoring and evaluating the implementation of the Company’s strategic policy and ensuring that GCG practices and risk management are effectively implemented throughout the Company.
Anggaran dasar Perusahaan menetapkan bahwa Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya 2 orang anggota Dewan Komisaris. RUPST pada tanggal 24 April 2013 telah mengangkat Dewan Komisaris dengan komposisi sebagai berikut: Nama Jabatan Eddy Harsono Handoko : Presiden Komisaris Drs.Herbudianto, Ak : Komisaris Independen Dr.Isnandar Rachmat Ali : Komisaris Independen
The Articles of Association of the Company stated that the Board Of Commissioners shall consist of at least 2 members. The AGMS held on April 24th, 2013 appointed the BOC which comprise the following : Name Eddy Harsono Handoko Drs.Herbudianto, Ak Dr. Isnandar Rachmat Ali
43
Position : President Commissioner : Independent Commissioner : Independent Commission
Dari ke 3 anggota Dewan Komisaris Perusahaan, 2 anggota merangkap Komisaris Independen.
Of the 3 members in the BOC, 2 members are Independent Commissioners.
Seluruh anggota Dewan Komisaris Perusahaan telah memenuhi kriteria yang disyaratkan Undang-undang, Peraturan Bapepam dan Anggaran Dasar Perusahaan, yaitu: a. mempunyai akhlak dan moral yang baik; b. mampu melaksanakan perbuatan hukum c. tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perusahaan dinyatakan pailit; dan d. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugian keuangan Negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan.
All of the BOC met the criteria set by the law, Bapepam and LK’s regulations and the Articles of Association of the Company:
Sedangkan kriteria komisaris independen mengacu pada Peraturan Bapepam No. IX.I.5, yaitu:
While the criteria for an independent commissioner referred to the Regulation of Bapepam and LK No. IX.I.5 are:
a. berasal dari luar Emiten atau Perusahaan Publik; b. tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Emiten atau Perusahaan Publik; c. tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Emiten atau Perusahaan Publik, Komisaris, Direksi atau Pemegang Saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik; dan d. tidak memiliki usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik.
a. must be an external party to the Listed or Public Company b. does not directly or indirectly own the shares of the Listed or Public Company.
Anggota Dewan Komisaris Perusahaan tidak memiliki hubungan keluarga antar sesama anggota Dewan Komisaris, dengan pemegang saham mayoritas maupun dengan Direksi sebagaimana dapat dilihat pada table di bawah ini.
The members of the Company’s BOC do not have a family relationship up to 2nd level among the BOC, or with themajority shareholder or with BOD.
a. Possess good morals; b. capable of performing legal actions; c. Never been declared bankrupt or been a member of a BOD or BOC who is adjudicated to have caused the bankruptcy of a Company; and d. Never been sentenced for a criminal offense which caused financial loss to the state in the past 5 (five) years prior to his appointment
c. is not affiliated to the Listed or Public Company, member of BOC or BOD or majority shareholder of the Listed or Public Company; and d. does not own a business directly or indirectly linked with the main activity of the Listed or Public Company.
44
Eddy Harsono Handoko Drs. Herbudianto, Ak Dr. Isnandar Rachmat Ali
Nama
45
Direksi
Pemegang Saham Mayoritas Dewan Komisaris Direksi
Pemegang Saham Mayoritas
Hubungan Usaha
Dewan Komisaris Direksi
Pemegang Saham Mayoritas
Hubungan Kepemilikan Saham
Dewan Komisaris
Direksi
Pemegang Saham Mayoritas
Hubungan Kepemilikan Afiliasi
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
45
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Dewan Komisaris
Hubungan Keluarga
Dewan Komisaris Perusahaan memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan dan kewenangan yang dilimpahkan melalui keputusan RUPS, yaitu:
The BOC has the following tasks, responsibilities and authority granted to them through GMS Duties and Authorities In general, duties of the BOC as governed by the Company’s Articles of Association are:
a. melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perusahaan oleh direksi dan memberi nasehat kepada pada Direksi
a. To supervise the BOD’s undertaking of overall management of the Company, both the Company as well as its businesses, and to provide advice to the BOD.
b. menentukan Akuntan Publik Perusahaan berdasarkan wewenang yang dilimpahkan dalam RUPS.
b. To perform specific duties as mandated by the Company’s Articles of Association, prevailing regulations and/or pertaining to the decisions drawn up in the GMS, such as appointment of the Public Accountant for the Company.
c. melakukan pengarahan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perusahaan
c. To provide guidance, to monitor and to evaluate the implementation of the Company’s strategic policies.
d. menerapkan dan memastikan pelaksanaan manajemen resiko dan prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Perusahaan agar Perusahaan dapat mencapai pertumbuhan berkelanjutan.
d. To apply and ensure implementation of risk management and GCG principles in every activity of the Company to achieve a sustainable growth.
e. melakukan evaluasi rencana kerja yang diajukan Direksi untuk memastikan bahwa rencana kerja tersebut sejalan dengan visi, misi serta peta rencana jangka panjang Perusahaan
e. To evaluate the annual work plan proposed by the BOD to ensure that the work plan is in line with the Company’s vision, mission, and roadmap of long-term growth.
f. membantu dan mendorong usaha pembinaan dan pengembangan Perusahaan.
f.
g. melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen, dalam arti tidak mempunyai benturan kepentingan yang dapat mempengaruhi kualitas keputusannya, yang merupakan bagian dari GCG
g. To execute its tasks and responsibilities independently without any conflict of interest which may affect the quality of its decision, as part of the GCG practice.
46
To support and encourage the Company’s business development.
Rapat Dewan Komisaris
BOC Meetings
a. Prosedur Pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan berdasarkan keperluan, sedikitnya satu kali dalam setahun. Pada tahun 2013, Dewan Komisaris mengadakan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 4 (empat) kali. Jadwal, tempat rapat dan data kehadiran dalam Rapat Dewan Komisaris tersaji dalam matrix Rapat Dewan Komisaris Tahun 2013.
a. Implementation Procedures It is mandated that BOC Meetings should be based on necessity, and convene at least once a year. In 2013, the BOC convened four (4) BOC meetings. The schedule, venue and list of attendees of the BOC members in the meetings are presented in the table Meetings of the BOC in 2013.
No
Date / Tanggal
Agenda
Hadir
1.
Eddy Harsono Handoko
14 Maret 2013
Diskusi sehubungan dengan hasil pemeriksaan tim OJK atas kepatuhan operasional kegiatan sehari hari untuk pengelolaan dana. Secara prisnsip tidak ada kesalahan dan hanya di butuhkan perbikan-perbaikan sehubungan SOP. Yang paling utama adalah tim OJK sangat mengharapkan komitmen grup Lippo untuk dapat membantu perusahaan agar dapat mengelola dana-dana sehingga AUM dapat menjadi jauh lebih besar dari sekarang. Diskusi lebih panjang dibutuhkan bersama para komisaris dalam rapat komisaris berikutnya sehubungan dengan input dari OJK tersebut. Diskusi sehubungan dengan finalisasi laporan keuangan tahun buku 2012 :
1. Pendapatan usaha sekitar Rp 470.000.000,-. 2. Kontribusi akun Laba Entitas Asosiasi sekitar Rp 121.600.000.000,-. 3. Deviden dari Ciptadana Capital sebesar Rp 14.300.000.000,-. 4. Laba Bersih sebesar Rp 120.300.000.000,-.
47
X
Tidak
Drs. Herbudianto, Ak Hadir Tidak
X
Dr. Isnandar Rachmat Ali Hadir
X
Tidak
Date / No Tanggal
1.
14 Maret 2013
Agenda
Hadir 5. Posisi hutang sebesar 3.400.000.000,-. 6. Posisi Ekuitas sekitar 761.000.000.000,-.
2.
08 April 2013
29 Juli 2013
Tidak
Drs. Herbudianto, Ak Hadir Tidak
Dr. Isnandar Rachmat Ali Hadir
Rp Rp
Diskusi sehubungan dengan persiapan RUPST & Public Expose yang akan diadakan pada tanggal 24 April 2013. Diskusi sehubungan dengan persiapan RUPST dan Public Ekspose Perusahaan yang akan diadakan pada tanggal 24 April 2013. Diskusi dan persetujuan atas kinerja Perusahaan untuk periode 3 bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2013 : 1. Pendapatan usaha sekitar Rp 148.000.000,2. Kontribusi akun Laba Entitas Asosiasi sekitar Rp 133.000.000.000,3. Laba Bersih sekitar Rp 136.000.000.000,4. Posisi hutang sekitar Rp 3.500.000.000,5. Posisi Ekuitas Sekitar Rp 931.000.000.000,-
3.
Eddy Harsono Handoko
Diskusi sehubungan dengan hasil rapat umum pemegang saham PT Ciptadana Capital yang dilangsungkan pada tanggal 23 Juli 2013. Deviden yang akan dibagikan adalah sebesar Rp 103,-/saham. Bagian perusahaan sekitar Rp 18.600.000.000,Diskusi sehubungan dengan performance Reksadana Lippo Dana Prima per 28 Juni 2013 yang sangat baik :
48
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Tidak
Date / No Tanggal
Agenda
Hadir 1. 2. 3. 4.
3.
4.
Tidak
Drs. Herbudianto, Ak Hadir Tidak
Dr. Isnandar Rachmat Ali Hadir
NAV = RP 33.600.000.000,NAB/Unit = Rp 1.247,18 YTD Performance = Rp 13.13% 1 Tahun Performance = 26,7%
Diskusi sehubungan kinerja Perusahaan untuk periode 6 bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2013 : 1. Pendapatan usaha sekitar Rp 311.500.000,2. Kontribusi akun Laba Entitas Asosiasi sekitar Rp 257.300.000.000,3. Laba Bersih sekitar Rp 259.300.000.000,4. Posisi hutang sekitar Rp 3.600.000.000,5. Posisi Ekuitas sekitar Rp 1.000.000.000.000,-
29 Juli 2013
29 Oktober 2013
Eddy Harsono Handoko
X
X
X
Diskusi sehubungan kinerja Perusahaan untuk periode 9 bulan yang berakhir tanggal 30 September 2013 : 1. Pendapatan usaha Rp 499.320.351,2. Kontribusi akun Laba Entitas Asosiasi Rp 240.873.097.140,3. Laba Bersih Rp 239.597.291.884,4. Posisi hutang Rp 3.866.923.720 5. Posisi Ekuitas Rp 1.018.207.945.672,-
Diskusi sehubungan dengan kinerja Perusahaan dari tahun 2010 sampai dengan September 2013. Diskusi sehubungan dengan performace Reksadana Lippo Dana Prima per 30 September 2013 yang sangat baik : 1. NAV = Rp 52.380.590.183,65 2. NAB/Unit = Rp 1.189,989 3. YTD Performance = Rp 1.107,5511 (7.4433%)
1 Tahun Performance = Rp 1.052,8172 (13.0291%)
49
X
X
X
Tidak
b. Pimpinan Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh presiden Komisaris. Dalam hal Presiden Komisaris berhalangan, Rapat dipimpin oleh seorang Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir
b. Chariman Of the BOC The BOC Meeting is chaired by the President Commissioner. In the absence of the President Commissioner, the BOC meeting shall be split chaired by a person who is nominated by and from the members of the BOC in attendance.
c.
Kehadiran dan Keabsahan Seorang anggota Dewan Komisaris hanya dapat diwakili dalam Rapat oleh seorang anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalam rapat.
c. Attendance and Legitimacy A member of the BOC may be represented in a BOC Meeting only by another member of the BOC by means of a power of attorney. A BOC Meeting is valid and shall be entitled to adopt binding resolutions if more than 1/2 (half) of the BOC members are in attendance or represented in the meeting.
d.
Pengambilan Keputusan Keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal mufakat tidak tercapai, keputusan diambil dengan cara pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua) jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat. Apabila jumlah suara setuju sama banyak dengan jumlah suara tidak setuju maka keputusan akhir akan di tentukan oleh Ketua Rapat Dewan Komisaris
d. Decision-making Resolutions of the BOC Meetings shall be drawn up based on mutual consensus. In the event that mutual consensus fails to be reached, the resolution shall be drawn by casting votes based on the approval of more than ½ (half) from the valid total votes cast in the meeting. Should there be an equal number of votes between those who are ‘for’ and ‘against’, the final decision shall be determined by the Chairman of the BOC Meeting.
Untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris mengangkat Komite Audit dan Komite Remunerasi untuk membantu dan mendukung mereka.
Currently the BOC has not formed a specific committee to handle risk management, so it is included in the scope of responsibility of the Audit Committee and the function of Nomination Committee is run by the Remuneration Committee.
50
Direksi
Board Of Director (BOD)
Direksi adalah komponen penting Perusahaan yang memiliki peran dan tanggung jawab untuk mengelola dan memimpin Perusahaan, memastikan bahwa seluruh sumber daya berfungsi secara maksimal untuk mempercepat peningkatan profitabilitas operasional dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan nilai Perusahaan.
The BOD is a vital component of the Company that hasroles and responsibilities to manage and lead the Company ensuring that all resources function at a maximum to accelerate the increase in operational profitability and deliver sustainable growth and an elevated value of the Company.
1. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Sebagaimana diatur dalam anggaran dasar Perusahaan, Direksi bertanggung jawab penuh untuk melaksanakan kepengurusan dan pengelolaan Perusahaan, mengelola kekayaan Perusahaan, menerapkan manajemen Resiko dan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan Perusahaan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi, penetapan susunan organisasi dan pembagian kerja yang adil dan setara untuk mendukung kebutuhan perkembangan Perusahaan.
1. Duties, Responsibilities and Authorities As governed by the Company’s Articles of Association, the BOD is fully responsible for: managing the Company and its assets; implementing the Company’s risk management and GCG principles in every activity throughout all levels of the organization; formation of an effective organizational structure; and fair and equal division of tasks in supporting the requirements for the Company’s expansion.
Namun, kewenangan Direksi dibatasi dan Direksi wajib:
However, the BOD’s authorities are limited and it is required to:
1. Mendapatkan persetujuan atau suratsurat terkait turut ditandatangani oleh Dewan Komisaris Perusahaan untuk halhal terkait: a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perusahaan (tidak termasuk menarik uang dari kreditkredit yang telah dibuka dan dalam hal Perusahaan menjalankan kegiatan usaha dan perusahaan); b. Membeli/menjualAatau memperoleh/melepaskan hak atas barang tak bergerak milik Perusahaan kecuali dalam hal menjalankan kegiatan usahanya;
1. Obtain written approval of the BOC relating to the following matters: a. To borrow funds from or extend the borrowing of money on behalf of the Company (excluding withdrawal of funds from approved credit facilities and in the normal course of undertaking the Company’s operational activities); b. To sell/buy or obtain/release the rights of fixed assets owned by the Company, except in the normal course of undertaking the Company’s operational activities;
51
c. Mengagunkan/menjaminkan dalam bentuk apapun juga barang-barang tak bergerak milik Perusahaan; d. Melakukan penyertaan modal atau melepaskan penyertaan modal dalam perusahaan lain; e. Mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang dengan nilai sampai dengan lebih dari 50% jumlah kekayaan bersih Perusahaan dalam satu tahun buku.
c. To pledge or put as a guarantee in any form of the Company’s fixed assets; d. To take part in an equity participation in other companies;
2. Mendapatkan persetujuan RUPS untuk hal-hal terkait antara lain: a. Melakukan transaksi material atau transaksi benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam peraturan di bidang Pasar Modal. b. Mengalihkan atau menjadikan jaminan utang seluruh atau lebih dari 50% dari seluruh jumlah kekayaan bersih Perusahaan. c. Melakukan perubahan anggaran dasar Perusahaan. d. Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pembubaran atau likuidasi Perusahaan.
2. Obtain GMS’ approval for matters pertaining to the following: b. To undertake a Material Transaction or Conflict of Interest Transaction as defined by regulations in the capital markets. c. To transfer or to provide loan guarantee of all or in an amount exceeding 50% of the Company’s entire net worth. d. To changes the Company’s Articles of Association. e. To undertake a merger, amalgamation, acquisition, dissolution or liquidation the Company.
Anggota Direksi melaksanakan tugasnya mewakili Perusahaan dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya, namun pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota Direksi tetap merupakan tanggung jawab bersama.
Members of the BOD perform their duties on behalf of the Company and make decisions in accordance with the division of tasks and authorities. Nonetheless, the implementation of tasks by each member of the BOD is acknowledged as a collective responsibility.
2. Susunan Direksi, Kriteria Keanggotaan dan Masa Jabatan Sesuai kebutuhan akan pengurusan Peseroan dengan mempertimbangkan kompleksitas usaha Perusahaan, RUPST yang diselenggarakan tanggal 24 April 2013, mengangkat kembali seluruh Direksi Perusahaan, sehingga susunan anggota Direksi terdiri dari:
2. BOD Structure, Membership Criteria and Terms of Office Taking into consideration the requirements for managing the Company and taking into account the complexity of the Company’s businesses, the AGMS held on April 24th 2013 appointed the BOD, consisting of 2 directors. Below are details of the composition of the BOD :
1. Peter Indra Lembong 2. Muliawan Sutanto
a. Peter Indra Lembong b. Muliawan Sutanto
: Direktur : Direktur
e. To transfer and/or release its rights or provide loan guarantees in the amount of or exceeding 50% of the Company’s net worth of the Company in one fiscal year.
52
: Director : Director
Seluruh Anggota Direksi Perusahaan harus memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar Perusahaan, yaitu:
Members of the BOD must meet the requirements as specified in the Company’s Articles of Association, namely:
a. Mempunyai akhlak dan moral yang baik; b. Mampu melaksanakan perbuatan hukum; c. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perusahaan dinyatakan pailit; dan d. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan.
a. Possess good morals; b. Capable of performing legal actions; c. Never been declared bankrupt or be a member of a BOD or BOC who is adjudicated to have caused the bankruptcy of a Company; and d. Never been sentenced for a criminal offense which caused financial loss to the state in the past 5 (five) years prior to his appointment.
3. Benturan Kepentingan Dalam hal Perusahaan mempunyai benturan kepentingan dengan kepentingan pribadi seorang anggota Direksi, Perusahaan diwakili oleh anggota Direksi lainnya. Jika seluruh anggota Direksi yang mempunyai benturan kepentingan dengan kepentingan Perusahaan, maka salah satu anggota Dewan Komisaris akan mewakili Perusahaan.
3. Conflict of Interest Should a member of the BOD and the Company have a conflict of interest, another member of the BOD shall then represent the Company. Should all members of the BOD have a conflict of interest with that of the Company, a member of the BOC shall then represent the Company.
Direksi dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Perusahaan dan wajib mengungkapkan benturan kepentingan apa pun yang terjadi di dalam setiap pengambilan keputusan.
Any actions taken by members of the BOD which will compromise the Company’s profits are strictly forbidden. All members of the BOD are obliged to disclose any conflicting interest(s) in every decision made. 4. BOD Meeting a) Implementation Procedures A BOD Meeting is convened when deemed necessary by its members and among others, whenever a strategic policy and decision as well as financial report and performance of the Company require decisions to be made.
4. Rapat Direksi a) Prosedur Pelaksanaan Rapat Direksi diselenggarakan berdasarkan kebutuhan dan untuk memutuskan antara lain setiap kebijakan dan keputusan strategis, laporan keuangan maupun kinerja Perusahaan.
53
b) Pimpinan Rapat Direksi Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur atau anggota Direksi yang ditunjuk oleh anggota Direksi yang hadir. c) Pengambilan Keputusan Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal mufakat tidak tercapai, keputusan diambil dengan cara pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat. Dalam hal jumlah suara setuju dan tidak setuju berimbang, Ketua Rapat Direksi yang akan menentukan. d) Daftar Rapat Direksi 2013 Direksi telah menyelenggarakan 12 rapat selama 2013, dengan daftar kehadiran sebagai berikut:
No
1.
2.
Date / Tanggal
28 Januari 2013
22 Februari 2013
b) Chairmanship of the BOD The BOD is chaired by the Director or another member of the BOD who is appointed by members of the BOD in attendance of the Meetings. c) Decision-making All decisions made by the BOD Meetings are reached based on the principle of consensus. Unless it cannot be reached, decisions are made by casting a vote to obtain more than ½ (half) of the entire amount of legitimate votes in the Meeting. Where the number of votes in favor for and against the decision is equal, the decision shall then be at the discretion of the Chairman of the BOD. d) List of BOD Meetings in 2013 The BOD met in twelve (12) meetings throughout 2013, with details of the meetings as follows:
Peter Indra Lembong Hadir Tidak
Agenda • Diskusi sehubungan dengan proses audit laporan keuangan untuk tahun buku 2012. Performance Ciptadana Capital dan Star Pacific jauh lebih baik di bandingkan tahun 2011 • Tim audit akuntan publik sudah masuk minggu ini • Diskusi sehubungan dengan rekruitmen kandidat – kandidat untuk memperkuat tim manager Investasi perusahaan • Diskusi Sehubungan dengan proses Audit laporan keuangan Perusahaan Per akhir tahun 2012. • Diskusi sehubungan dengan surat dari OJK untuk melaksanakan pemeriksaan kepatuhan terhadap perusahaan atas pelaksanaan kewenangan pembinaan, pengaturan dan pengawasan seharihari. Pemeriksaan akan dilakukan pada tanggal 5-8 Maret 2013.
54
Muliawan Sutanto Hadir
X
X
X
X
Tidak
No
Date / Tanggal
3.
8 Maret 2013
4.
07 April 2013
Peter Indra Lembong Hadir Tidak
Agenda • Diskusi sehubungan dengan hasil pemeriksaan tim OJK atas kepatuhan operasional kegiatan sehari hari untuk pengelolaan dana. Secara prinsip tidak ada kesalahan dan hanya di butuhkan perbaikan-perbaikan sehubungan SOP. Yang paling utama adalah tim OJK sangat mengharapkan komitmen grup Lippo untuk dapat membantu perusahaan agar dapat mengelola danadana sehingga AUM dapat menjadi jauh lebih besar dari sekarang. Diskusi lebih panjang dibutuhkan bersama para komisaris dalam rapat komisaris berikutnya sehubungan input dari OJK tersebut. • Diskusi sehubungan finalisasi audit laporan keuangan perusahaan. Tinggal menunggu angka-angka final dari Entitas Anak Ciptadana Capital dan Star Pacific Tbk. Indikasi kinerja perusahaan per akhir tahun 2012 adalah : a. Pendapatan usaha sekitar Rp 470.000.000,-. b. Kontribusi akun Laba Entitas Asosiasi sekitar Rp 121.600.000.000,-. c. Deviden dari Ciptadana Capital sebesar Rp 14.300.000.000,-. d. Laba Bersih sekitar Rp 120.300.000.000,-. e. Posisi hutang sekitar Rp 4.000.000.000,-. f. Posisi Ekuitas sekitar Rp 761.400.000.000,-. • Diskusi sehubungan dengan persiapan RUPST dan Public Ekspose Perusahaan yang akan diadakan pada tanggal 24 April 2013. • Diskusi sehubungan kinerja Perusahaan untuk periode 3 bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2013 : 1. Pendapatan usaha sekitar Rp 148.000.000,2. Kontribusi akun Laba Entitas Asosiasi sekitar Rp 133.000.000.000,-
55
Muliawan Sutanto Hadir
X
X
X
X
Tidak
No
Date / Tanggal
4.
07 April 2013
5.
17 Mei 2013
6.
14 Juni 2013
7.
25 Juli 2013
Peter Indra Lembong
Agenda
Hadir 3. Laba Bersih sekitar Rp 136.000.000.000,4. Posisi hutang sekitar Rp 3.500.000.000,5. Posisi Ekuitas Sekitar Rp 931.000.000.000,Diskusi sehubungan dengan tindak lanjut hasil pemeriksaan kepatuhan terhadap perusahaan. Perusahaan menerima surat dari OJK tertanggal 14 Mei 2013 pada 17 Mei 2013. Perusahaan diwajibkan menyampaikan laporan perkembangan secara tertulis dalam waktu selambatlambatnya 30 hari sejak diterimanya surat tindak lanjut hasil pemeriksaan kepatuhan Diskusi sehubungan dengan laporan audit perkembangan tindak lanjut pemeriksaan kepatuhan sesuai surat OJK tertanggal 14 Mei 2013 yang diterima perusahaan pada tanggal 17 Mei 2013. Surat tanggapan akan dikirim ke OJK pada tanggal 17 Juni 2013. • Diskusi sehubungan dengan hasil rapat umum pemegang saham PT Ciptadana Capital yang dilangsungkan pada tanggal 23 Juli 2013. Deviden yang akan dibagikan adalah sebesar Rp 103,/saham. Bagian perusahaan sekitar Rp 18.600.000.000,• Diskusi sehubungan dengan per formance Reksadana Lippo Dana Prima per 28 Juni 2013 yang sangat baik : 1. NAV= RP 33.600.000.000,2. NAB/Unit= Rp 1.247,18 3. YTD Performance= Rp 13.13% 4. 1 Tahun Performance = 26,7% • Diskusi sehubungan kinerja Perusahaan untuk periode 6 bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2013 : 1. Pendapatan usaha sekitar Rp 311.500.000,-
56
Tidak
Muliawan Sutanto Hadir
X
X
X
X
X
X
Tidak
No
Date / Tanggal
7.
25 Juli 2013
8.
30 Agustus 2013
9.
16 September 2013
10.
16 Oktober 2013
Peter Indra Lembong
Agenda
Hadir 2. Kontribusi akun Laba Entitas Asosiasi sekitar Rp 257.300.000.000,3. Laba Bersih sekitar Rp 259.300.000.000,4. Posisi hutang sekitar Rp 3.600.000.000,5. Posisi Ekuitas sekitar Rp 1.000.000.000.000,• Diskusi sehubungan dengan keadaan makro Indonesia yang kurang baik dan fluktuasi mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat. Market sangat volatile dan sudah turun sangat banyak. • Performance Lippo Dana Prima yang terkoreksi cukup banyak, NAB / unit sudah di bawah Rp 1.200,• Diputuskan agar perusahaan menambah porsi Rp 20.000.000.000,- untuk berpatisipasi dalam reksadana Lippo Dana Prima. Dana akan dimasukkan diminggu pertama September 2013 • Diskusi sehubungan rencana pembuatan reksadana Terproteksi sebagai produk reksadana baru dari perusahaan. Target pendaftaran ke OJK awal Oktober 2013. • Diskusi sehubungan dengan CSR perusahaan. • Diskusi sehubungan surat OJK tertanggal 30 September 2013 perihal penelahaan atas Penyajian Laporan Tahunan tahun 2012. • Diskusi sehubungan persiapan rapat Komisaris yang akan diadakan pada tanggal 29 Oktober 2013. • Diskusi sehubungan persiapan kinerja perusahaan untuk periode 9 bulan yang berakhir tanggal 30 september 2013 1. Pendapatan usaha sekitar Rp 500.000.000,2. Kontribusi akun Laba Entitas Asosiasi sekitar Rp 240.000.000.000,-
57
Tidak
Muliawan Sutanto Hadir
X
X
X
X
X
X
X
X
Tidak
No
10.
Date / Tanggal
Agenda
Hadir
16 Oktober 2013
•
11.
18 November 2013
•
•
12.
18 Desember 2013
Peter Indra Lembong
3. Posisi hutang Rp 3.800.000.000,4. Posisi ekuitas Rp 1.018.000.000.000,Deviden dari Ciptadana Capital sekitar Rp 16.800.000.000,- akan dibayarkan pada akhir Oktober 2013 Diskusi sehubungan surat OJK tertanggal 12 November 2013 perihal : perubahan dan / atau tambahan informasi atas Pernyataan Pendapatan dalam Rangka Penawaran Umum Reksadana Berbentuk Investasi Kolektif Reksadana Terproteksi Lippo Terproteksi I.
Tidak
Muliawan Sutanto Hadir
X
X
X
X
X
X
Diskusi sehubungan kemungkinan perusahaan untuk melakukan investasi di bidang perbankan di Indonesia bagian Timur. Rencana ini sejalan dengan kelompok usaha Lippo untuk dapat berpartisipasi aktif dalam pengembangan dan pembangunan ekonomi di Indonesia bagian Timur Diskusi sehubungan dengan kinerja perusahaan di tahun 2013. Berdasarkan performance September 2013, performance tutup tahun 2013 akan jauh lebih baik dibandingkan tahun 2012.
•
Diskusi sehubungan kinerja Lippo Dana. Di indikasikan bahwa kinerja reksadana akan berada diatas 8%.
•
Secara verbal diinformasikan bahwa Reksadana Terproteksi perusahaan sudah melewati final screening dari OJK dan akan memperoleh pernyataan efektif dalam waktu dekat.
58
Tidak
Komite Audit Fungsi utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris untuk: 1. meningkatkan kualitas laporan keuangan yang disipakan manajemen, terutama terkait kualitas keterbukaan dan penyajian yang sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku 2. menciptakan iklim disiplin dan menelaah sistem pengendalian internal agar dapat mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan Perusahaan dengan cara memberdayakan efektivitas fungsi internal dan external audit. 3. mengkaji ruang lingkup, ketepatan, kemandirian dan obyektivitas akuntan publik. 4. mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris melalui pengkajian dan penelaahan atas laporan internal audit serta memonitor tindak lanjut yang dilakukan manajemen atas hasil audit. 5. mengevaluasi dan mendorong pemberdayaan fungsi manajemen resiko 6. memastikan bahwa Laporan Keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang umum dan beralku dan sistem internal audit serta prosedur penyajian laporan keuangan telah diterapkan dengan benar.
Audit Committee The core function of the Audit Committee is essentially to assist the BOC in: 1. Improving the quality of financial reports, particularly with regards to its compliance with the standards of transparency and reporting.
Untuk mendukung pelaksanaan tugasnya, Komite audit diberi wewenang untuk: a. mendapatkan informasi relevan seperti laporan audit internal melalui komunikasi, diskusi dan rapat dengan audit internal perusahaan b. melakukan koordinasi dan pertemuan dengan external audit untuk membahas temuan audit yang penting, kemungkinan adanya hambatan dalam penugasan audit. c. Meminta penjelasan kepada direksi perusahaan.
To support the functions of the Audit Committee, the members are given the authority to :
2. Creating and monitoring a disciplined environment that helps reduce the risk of distortion in managing the Company, by improving the effectiveness of both internal and external audits. 3. Reviewing the scope, accuracy, independenceand objectivity of the public accountant. 4. Identifying matters that require the attention of the BOC.
5. Evaluating and encouraging empowerment functions of risk management 6. Furthermore, the Audit Committee ensures that Financial Statements of the Company are prepared in compliance with generally accepted accounting principles and that an internal audit system and financial reporting procedure is properly incorporated.
a. obtain relevant information, such as internal audit reports, at any time. To make this possible. b. the Audit Committee directly communicates with external and internal auditors and solicits their insights. c. The Audit Committee also liaises with the BOD and relevant members as approved by the BOD to identify any challenges encountered by the BOD in its decisionmaking process.
59
Anggota Komite Audit Perusahaan per 31 Desember 2013 sebagaimana diangkat oleh Dewan Komisaris pada tanggal 5 April 2012 (Masa jabatan 2 tahun) terdiri dari:
As appointed by the BOC on April 5th, 2012, members of the Audit Committee as of December 31st, 2013 (valid for two years) consist of:
Ketua : Dr. Isnandar Rachmat Ali Anggota : Susanto Kusnadi Anggota : Willi Toisuta
Chairman Member Member
Dr. Isnandar Rachmat Ali Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1942. Memperolah gelar Sarjana Ekonomi jurusan Management dari Universitas Krisnadwipayana, gelar Master of Business Administration (MBA) dari Indonesian Overseas Study & Training Institute, gelar Magister Manajemen dari Universitas Krisnadwipayana, dan gelar Doktor (PhD) bidang Education Management diperolehnya dari Universitas Negeri Jakarta (dahulu IKIP Jakarta). Memulai kariernya dengan memegang berbagai jabatan penting di beberapa perusahaan industrial, lalu pada tahun 1980-1989 menempati posisi Vice President Director di Bank Bhumy Bahari. Pada tahun 1989-2001, beliau menempati jabatan Vice President Director pada Tokai Lippo Bank. Sejak tahun 1990 sampai sekarang beliau aktif sebagai dosen di Universitas Krisnadwipayana. Dan sejak tahun 2004, beliau menjabat sebagi Komisaris Independen pada perusahaan.
Dr. Isnandar Rachmat Ali Indonesian, born in Jakarta in 1942. Graduated from Economics Faculty, Krisnadwipayana University, obtained his MBA from Indonesian Overseas Study & Taining Institute, held Master in Management Study from Krisnadwipayana University, and also a Doctoral Degree (PhD) from Jakarta State University (previously IKIP Jakarta). Began his carrier at various industrial companies. In 1980-1989 was the Vice President Director at Bank Bhumy Bahari, in 1989-2001 was the Vice President Director at Tokai Lippo Bank. Meanwhile, since 1990 until now, active as a lecturer at Krisnadwipayana University. Since 2004, he has been appointed as the Commissioner (Independent) of the Company.
Susanto Kusnadi Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1966. Menyelesaikan pendidikan di universitas Simon Fraser, Canada jurusan keuangan. Memulai karirnya sebagai Senior Analis Investasi di Perusahaan pada tahun 1990 hingga 1994. Menempati posisi sebagai Direktur PT. Aliasindo Media Digital pada tahun 1995 hingga 1997. Mulai tahun 1997 bergabung kembali di Perusahaansebagai Vice President Corporate Finance. Dari tahun 2000 hingga 2003 ditunjuk sebagai Senior Vice President Corporate Finance PT Ciptadana Sekuritas. Menduduki berbagai jabatan di PT. Indoexchange Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur tahun 2006.
Susanto Kusnadi Indonesian, Born In Jakarta in 1966. Graduated From Simon Fraser University, Canada Majoring in Finance. Began His carrier in the Company as Senior Investment Analyst from 1990 until 1994. He was a Director at PT.Aliasindo Media Digital from 1995 until 1997. In 1997, he rejoined the Company as a Vice President Corporate Finance. From 2000 until 2003, he was appointed as a Senior Vice President Corporate Finance PT.Ciptadana Sekuritas. He had held several position at PT.Indoexchange Tbk before he was appointed as the President Director in 2006.
60
: Dr. Isnandar Rachmat Ali : Susanto Kusnadi : Willi Toisuta
Mulai Tahun 2006 hingga 2009 menjabat sebagai Direktur Utama di PT. Radian Asset Management. Dan pada tahun 2009 sampai sekarang menjabat sebagai Direktur Di PT Pacific Eastern Coconut Utama. Dan diangkat menjadi komite audit sejak 5 April 2012
He was appointed as a Managing Directur from 2006 until 2009 at PT Radian Asset Management. In 2009 until now he had held as Director At PT. Pacific Eastern Coconut Utama. And was appointed as The Audit Committee Member of The company on April 5th, 2012.
Willi Toisuta Warga Negara Indonesia, lahir di kupang tahun 1938, meraih gelar Ph.D dalam bidang Educational Planning dari Maquarie University, Sidney, Australia pada tahun 1974. Beliau merupakan figure penting dalam dunia pendidikan domestic maupun international. Karirnya dimulai sebagai guru di Sekolah Pendidikan Guru di Soe, Kupang, Timor Barat. Tahun 1983 sampai 1993, beliau menjabat sebagai Rektor Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah. Tahun 1994 sampai 2004, beliau menjabat sebagai penasehat Rektor Universitas Pelita Harapan (UPH) Lippo Karawaci. Tahun 1997 sampai 2003, beliau menjabat sebagai Sekretaris Badan Akreditas Nasional Perguruan Tinggi Depdiknas, Indonesia. Beliau dianugrahi gelar Doctor Honoris Causa (Dr.H.C) dalam bidang hukum pada tahun 1997oleh Kwansei Gakuin University, Nishinomya, Kobe Japan. Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Lippo Karawaci Tbk pada tahun 2000 hingga 2004. Beliau mulai begabung dengan Perusahaan sebagai Komite audit sejak tahun 2012 berdasarkan keputusan rapat komisaris tanggal 5 April 2012.
Willi Toisuta Indonesian, born in kupang in 1983, he received his Ph.D in Educational Planning from Macquarie University, Sidney, Australia in 1974. He is a prominent figure in domestic and intenational educational sector. His career began ad a teacher at Sekolah Pendidikan Guru in Soe, Kupang, West Timor. From 1983 to 1993, he worked as a Rector of the Satya Wacana Christian University, Salatiga, Central Java.
Sepanjang tahun 2013, Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak 4 (empat) kali pertemuan dengan rincian agenda, dan kehadiran sebagai berikut:
Throughout 2013, the Audit Committee convened 4 (four) meetings, with their respective agendas and attendance is detailed as follows:
From 1994 to 2004, he worked as Adviser to Rector of the Pelita Harapan University (UPH) in Lippo Karawaci. From 1997 to 2003, he worked as Secretary of the University National Accredition Board of the National Education Ministry of Indonesia. He was awarded a Doctor Honoris Causa (DR.H.C) degree in law in 1997 by the Kwansei Gakuin Univesity, Nishinomya, Kobe Japan. He also serve as Commissioner for PT Lippo Karawaci Tbk from 2000 to 2004. He Joined With Corporate as an Audit Committee since April 5th , 2012.
61
No
1.
2.
Date / Tanggal
14 Maret 2013
8 April 2013
Dr. Isnandar Rachmat Ali Hadir Tidak
Agenda a.Menerima baik penjelasan atas kinerja Perusahaan oleh External Auditor Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf , Mawar & Saptoto untuk laporan keuangan Perusahaan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dengan opini wajar tanpa pengecualian. b.Menerima penjelasan External Auditor yang telah memastikan penyajian, angka dan disclosure laporan keuangan sudah sesuai dengan PSAK dan Peraturan terkait lainnya yang berlaku. c. Berdasarkan point 1 dan 2 Komite Audit mengusulkan agar laporan yang akan difinalisasi External Auditor dapat disetujui oleh Dewan Komisaris untuk tujuan publikasi dan penyampaian kepada institusi terkait. d.Menerima dan menggarisbawahi temuan-temuan External Auditor, untuk menjadi perhatian manajemen khususnya dan perlunya compliance/kepatuhan a.Menerima baik penjelasan atas kinerja Perusahaan dari Manajemen yaitu Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan untuk periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013. b.Komite Audit mengusulkan agar Laporan Keuangan Konsolidasian untuk 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 yang akan difinalisasi dapat disetujui oleh Dewan Komisaris, Laporan Keuangan selanjutnya akan disampaikan kepada instansi terkait. c. Tidak ada temuan-temuan yang berpotensi menimbulkan dampak signifikan untuk periode Kwartal I 2013.
62
Susanto Kusnadi Hadir Tidak
Willi Toisuta Hadir Tidak
X
X
X
X
X
X
No
3.
4.
Date / Tanggal
Dr. Isnandar Rachmat Ali Hadir Tidak
Agenda
a. Menerima baik penjelasan atas kinerja Perusahaan dari Manajemen yaitu Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013. b. Komite Audit mengusulkan agar Laporan Keuangan Konsolidasian untuk 29 Juli 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 2013 Juni 2013 yang akan difinalisasi dapat disetujui oleh Dewan Komisaris, Laporan Keuangan selanjutnya akan disampaikan kepada instansi terkait. c. Tidak ada temuan-temuan yang berpotensi menimbulkan dampak signifikan untuk periode Kwartal II 2013. a. Menerima baik penjelasan atas kinerja Perusahaan dari Manajemen yaitu Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan untuk periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2013. b. Komite Audit mengusulkan agar 28 Laporan Keuangan Konsolidasian untuk Oktober 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 2013 September 2013 yang akan difinalisasi dapat disetujui oleh Dewan Komisaris, Laporan Keuangan selanjutnya akan disampaikan kepada instansi terkait. c. Tidak ada temuan-temuan yang berpotensi menimbulkan dampak signifikan untuk periode Kwartal III 2013.
63
Susanto Kusnadi Hadir Tidak
Willi Toisuta Hadir Tidak
X
X
X
X
X
X
Kutipan Laporan Komite Audit
Excerpt from Audit Committee Report
Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Keputusan Bapepam No Kep29/PM/2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta No Kep-305/BEJ/07/2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas selain saham yang di terbitkan oleh Perusahaan Tercatat, Komite Audit Perusahaan telah:
Pursuant to requisites of Chairman Decree of the Chairman, of the Capital Market Supervisory Board No Kep-29/PM/2004 regarding the Establishment and Operational Guidance of the Audit Committee and the Decision of the Board of Directors of PT Bursa Efek Jakarta No Kep-305/BEJ/07/2004 regarding the Listing of Stocks and Equities other than Stocks issued by Listed Companies, the Company’s Audit Committee has duly exercised the following duties:
1. Melakukan penelaahan atas Laporan Keuangan dan informasi keuangan lainnya untuk periode satu tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013;
1. Analyzed the Financial Report and other relevant financial information for the fiscal year ending December 31st 2013;
2. Menelaah independensi dan obyektifitas Akuntan Publik;
2. Analyzed the independency and objectivity of the Public Accountant;
3. Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik untuk memastikan bahwa seluruh resiko Perusahaan yang penting telah dipertimbangkan secara matang;
3. Analyzed the Public Accountant’s due diligence to ensure that all of the Company’s significant risks have been taken into careful consideration;
4. Melakukan penelaahan atas efektifitas pengendalian internal Perusahaan;
4. Analyzed the effectiveness of the Company’s internal control;
5. Menelaah tingkat kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundangundangan di bidang pasar modal dan perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan;
5. Analyzed the Company’s level of compliance towards stock market regulations and other regulations pertaining to the Company’s businesses;
6. Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan Rapat Direksi atau penyimpangan dalam pelaksanaan hasil keputusan Rapat Direksi;
6. Investigated claims of flawed decision resulting from Board of Directors’ meeting or violations in the implementation of Board of Directors’ meeting resolution;
7. Menelaah kompensasi Direktur dan Komisaris Perusahaan sesuai dengan kebijakan dan keputusan pemegang saham Perusahaan.
7. Analyzed the compensation of the Directors and Commissioners of the Company in accordance with Company policy and decisions of the shareholders. 64
Dalam melakukan penelaahan di atas, disamping mencermati laporan keuangan dan risalah rapat direksi, Komite Audit melakukan pengamatan atas prosedur dan kebijakan akuntansi, pengujian efektifitas pengawasan terpadu dalam kegiatan operasional dan mencermati serta melakukan diskusi secara intensif dengan Manajemen dan Akuntan Publik.
In carrying out the above analyses, aside from reviewing in detail the financial reports the Board of Directors’ Minutes of Meeting, we also observed the procedures and accounting policies, tested the effectiveness of integratedmonitoring in operational activities, monitored anddiscussed intensively with the Company’s Management and Public Accountant.
Memenuhi kewajiban pengungkapan atas hasil penelaahan Komite Audit dalam Laporan Tahunan Perusahaan, berikut disampaikan:
To fulfill the requirement to disclosing the results of Audit Committee’s analyses into the Company’s Annual Report, herewith we advise the following:
1. Kegiatan usaha Perusahaan dijalankan dengan pengendalian internal yang cukup efektif yang secara terus menerus ditingkatkan kwalitasnya, sesuai dengan kebijakan yang digariskan oleh Direksi yang diawasi oleh Dewan Komisaris.
1. The Company’s business have been conducted under an effective internal control function, whose quality is continuously upgraded in line with the direction outlined by the Directors and monitored by the Board of Commissioners.
2. Laporan Keuangan telah disusun dan disajikan dengan baik memenuhi prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. The Financial Report has been well compiled and presented in accordance with generally accepted accounting practices in Indonesia.
3. Perusahaan selalu mematuhi peraturan perundang-undangan pasar modal dan perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
3. The Company always complies with stock market and other laws and regulations relating to the Company’s business operation.
4. Pemilihan Akuntan Publik untuk tahun 2013 direkomendasikan oleh Direksi dengan mempertimbangkan aspek independensi dan kompetensi serta disetujui oleh Komisaris yang telah menerima kewenangan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 5 April 2013.
4. The nomination of public accountant for year 2013 was based on the recommendation made by the Directors with consideration on the aspects of independency and competence as well as approval from the Board of Commissioners, which had been authorized by shareholders in the Annual General Meeting held on April 5th, 2013.
65
Komite Remunerasi
Remuneration Committee
Komite Remunerasi Perusahaan dibentuk dalam rangka membantu tugas Dewan Komisaris untuk meningkatkan kualitas manajemen Perusahaan melalui pengembangan mekanisme nominasi dan remunerasi yang tepat berdasarkan prestasi yang dicapai serta kontribusi terhadap pertumbuhan Perusahaan.
The Remuneration Committee is established to assist the BOC in improving the quality and standards of the management of the Company, by developing accurate mechanisms in the nomination and remuneration due to allmembers of the Company, as based on the principle of meritocracy and contributions toward the Company’s growth, as well as to ensure improvement in the Company’s GCG practices.
Komite Remunerasi Perusahaan per 31 Desember 2013 terdiri dari: Ketua : Eddy Harsono Handoko Anggota : Drs. Herbudianto, Ak Anggota : Dr. Isnandar Rachmat Ali
The Remuneration Committee as of December 31st, 2013 consisted of: Chairman : Eddy Harsono Handoko Member : Drs. Herbudianto, Ak Member : Dr. Isnandar Rachmat Ali
Dalam penerapan Remunerasi Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi, Komite Remunerasi melakukan prosedur sebagai berikut: 1. Komite Remunerasi melakukan kajian dan penelaahan remunerasi bagi Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi.
In determining remuneration for the members of the BOC and BOD, the Remuneration Committee exercised the following procedures: 1. The Remuneration committee reviews the remuneration of the members of the BOC and the BOD bearing in mind the scope of work and span of responsibility of each member.
2. Komite Remunerasi membuat rekomendasi paket remunerasi.
The objective of the remuneration is to
3. Dewan Komisaris membahas rekomendasi Komite Remunerasi dan menetapkan besaran remunerasi bagi Anggota Dewan Komisaris dan anggota dilimpahkan oleh RUPS.
3. The Remuneration Committee also applies the meritocracy system used by the Company to boost better performance.
4. Dewan Komisaris melaporkan dalam RUPST jumlah remunerasi yang diberikan kepada Dewan Direksi
4. The Remuneration Committee, sets the amount of remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors at a meeting of the Remuneration Committee or by written consent of all members of the Remuneration Committee.
reflect an appreciation of the position and expectation to maintain an outstanding performance.
66
5. Laporan Komite Remunerasi melaporkan mengenai jumlah remunerasi yang disediakan oleh Dewan Komisaris kepada Dewan Direksi yang nantinya akan di laporkan dalam RUPS.
5.
The Remuneration Committee reports the decision of the amount ofremuneration provided to Board of Commissioners and Board of Directors to the Board of Commissioners to be further reported to the GMS.
Pada tahun 2013, Komite Remunerasi mengadakan 1 kali rapat untuk membahas mengenai remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi.
Throughout 2013, the Remuneration Committee convened 1 (one) meeting to discuss the remuneration of the BOC and the BOD
Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan memegang peranan yang penting dalam membantu memastikan transparansi, serta bertindak di garis depan untuk mewakili Perusahaan. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab dalam membina hubungan baik dan kemitraan strategis dengan para pemegang saham, otoritas pasar modal, media masa dan masyarakat.
Corporate Secretary The Corporate Secretary holds a critical role in ensuring the Company’s transparency and is positioned in the frontline. The Corporate Secretary is tasked to maintain good relations and strategic partnerships with the shareholders, the capital market authorities, mass media and the public.
Selain itu, Sekretaris Perusahaan juga bertugas mengawasi ketaatan Perusahaan terhadap Undang-Undang, peraturan di bidang pasar modal, dan Anggaran Dasar Perusahaan. Sekretaris Perusahaan juga memberikan bantuan kepada Dewan Komisaris dan Direksi di dalam memastikan praktik GCG dalam seluruh kegiatan Perusahaan. Posisi Sekretaris Perusahaan dijabat oleh bapak Agustinus Benawar.
Additionally, the Corporate Secretary monitors the Company’s compliance towards the capital market rules and regulations and the Company’s Articles of Association. The Corporate Secretary also provides assistance to the BOC and the BOD in ensuring GCG practices throughout the Company’s activities. The position of Corporate Secretary has been held by Mr.Agustinus Benawar.
Agustinus Benawar Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1963. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Katolik Atmajaya jurusan Akuntansi. Memulai kariernya sebagai Junior Auditor di Drs.Siddharta & Siddharta pada tahun 1989 hingga 1990 kemudian sebagai Senior Auditor di Drs.Prasetio, Utomo & Co tahun 1990 hingga 1992. Sebagai Manajer Keuangan dan Akuntansi di Perusahaan sejak tahun 1992. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak 2006.
Agustinus Benawar Indonesian, born in Jakarta in 1963. Graduated from University Catholic Atmajaya, Jakarta, majoring in Accounting. Began his career as a Junior Auditor at Drs.Siddharta & Siddharta in 1989 until 1990. Was a Senior Auditor in Drs.Prasetio, Utomo & Co from 1990 until 1992. He is the Company’s Finance and Accounting Manager since 1992. He was appointed as the Company’s Corporate Secretary in 2006.
67
Internal Audit
Internal Auditor
Ruang lingkup Internal Audit Perusahaan meliputi pengendalian internal dan pengendalian resiko sebagai implementasi praktek GCG.
The scope of the Internal Audit Division includes internal control and risk management as the implementation of good corporate governance practices.
Internal Audit juga berperan aktif membantu Komite Audit Perusahaan dalam memantau, melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi untuk pengendalian internal dan mengidentifikasi masalah serta mencegah atau mengurangi exposure Resiko yang dihadapi Perusahaan.
The Internal Audit Division also actively assissts the Audit Committee in monitoring, evaluating and providing recommendations for internal control and identify problems and prevent or reduce the Company’s exposure to risks.
Peran utama divisi ini adalah menilai apakah sistem pengendalian internal dan manajemen resiko telah berfungsi dengan baik. Hal ini termasuk, namun tidak terbatas pada, audit kepatuhan atas seluruh Divisi dalam Perusahaan terhadap semua peraturan, kebijakan, rencana dan anggaran yang telah ditetapkan Direksi, audit dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional Perusahaan, audit investigasi atas kemungkinan yang mengindikasikan penyimpangan, penyalahgunaan jabatan atau manipulasi, audit dalam rangka identifikasi dan pemetaan resiko dan efektivitas penyelenggaraanunit usaha dalam mengelola resiko serta audit laporan keuangan untuk memastikan ketepatan waktu penyampaian laporan dan praktek akuntansi yang berjalan telah mematuhi kebijakan dan pedoman akuntansi yang berlaku.
The Internal Audit Division’s main role lies in the assessment of whether or not the Company’s internal control systems are functioning as they should. To gauge this, the Internal Audit Division analysis a variety of parameters which include but are not limited to the assessment of the efficiency and effectiveness of the operational performance investigation of any possibility discrepancy, fraud or misused authority, identification, risk mapping and effectiveness of the business unit in managing and mitigating risk and review the financial reporting procedure to ensure a timely reporting and compliance with the prevailing regulations and guidelines.
Internal Audit juga melakukan pemeriksaan khusus jika dianggap perlu oleh Direktur.
Internal Audit also carries out special examinations if deemed necessary by the Director.
68
Dalam melaksanakan tugasnya Internal Audit mengacu pada Piagam Internal Audityang telah disetujui oleh Komite AuditPerusahaan dengan mempertimbangkan Kode Etik Internal Audit dan Standar Praktik Profesional Internal Audit maupun peraturan-peraturan yang berlaku.
In performing its duties, Internal Audit adheres to the Internal Audit Charter that has been approved by the AuditCommittee by taking into account the Internal Audit Code of Ethics and Professional Practices Standard of Internal Audit as well as other existing regulations.
Internal Audit menyampaikan laporan kegiatannya kepada Direktur dan Komite Audit yang secara berkala mengadakan pertemuan untuk membahas dan meninjau laporan Internal Audit. Komite Audit melaporkan pertemuan dan pembahasan laporan ini kepada Dewan Komisaris sebagai masukan bagi Dewan Komisaris dalam rangka menjalankan tugas pengawasannya. Pada 31 Desember 2013, ketua audit internal dijabat oleh Irene Tanudjaja.
Internal Audit submits a report on its activities to the Director and the Audit Committee, who meet periodically to discuss and review the Internal Audit report. The Audit Committee covers meetings and discussions on the Internal Audit report to the BOC while providing feedback for the latter in its supervisory role. The Internal Audit head as of December 31st, 2013 is Irene Tanudjaja
Irene Tanudjaja Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta 3 November 1979. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Taruma negara Jurusan Ekonomi. Memulai karir sebagai auditor di Kantor Akuntant Publik Hans Tuanakotta & Mustofa (Anggota Deloitte Touche Tohmatsu International).
Irene Tanudjaja Indonesians. Born in Jakarta November 3rd, 1979. Graduated from University of Tarumanegara Bachelor degree of Economic. Began her carreer as the auditor at Public Accountant Firm Hans Tuanakotta & Mustofa (A member of Deloitte Touche Tohmatsu International).
Auditor Independen RUPST Perusahaan pada tanggal 24 April 2013 telah memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Akuntan Publik Independen yang akan mengaudit buku-buku Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dengan ketentuan Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk merupakan Kantor Akuntan Publik Independen yang terdaftar di OJK dan memiliki reputasi yang baik
Independent Auditor The AGMS held on April 24th, 2013 gave authority to the BOC to commission an independent public accountant to audit the Company’s financial statements ending December 31st, 2013. Only an Independent Public Accountant Office listed under OJK and good standing can be appointed.
Untuk memenuhi mandat yang diberikan RUPST tersebut, Dewan Komisaris Perusahaan menunjuk Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto untuk melakukan audit terhadap buku-buku Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
To implement the mandate given by the aforementioned AGMS, the BOC commissioned Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto Public Accountant Office to audit the Company’s financial statements ending 31 December 2013. 69
Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal meliputi cakupan pengendalian, sistem teknologi informasi, sistem akuntansi, dan kepatuhan terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP).
Internal Control System The internal control system covers scope of control, information technology system, accounting system, and compliance to Standard Operating Procedures (SOPs).
Ruang lingkup pengendalian terdiri dari kebijakan, tindakan, dan prosedur yang terkait dengan pengendalian, termasuk desain struktur organisasi, pembentukan Komite Audit, dan Audit Internal; serta menyusun metode pemantauan dan evaluasi kinerja setiap lini bisnis.
The scope of control entails the policies, actions, and procedures related to control. These include design of organization structure, establishment of the Audit Committee, and Internal Audit, as well as devising of methods for performance monitoring and evaluation for each business line.
Sistem TI memfasilitasi proses bisnis untuk mencapai proses yang efisien, meminimalkan kesalahan transaksi dan melindungi Perusahaan dari penipuan. Sistem TI mencakup berbagai perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan, yang secara berkala ditingkatkan dan diperbaiki sejalan dengan pertumbuhan transaksi dan kebutuhan operasi.
The IT system facilitates business processes to achieve efficient processing, minimize transaction error and protect the Company from fraud. It encompasses a range of sophisticated hardware, software, and network, all of which are periodically upgraded and improved in line with the growth of transactions and changes in operation requirements.
Sebagai bagian inti di semua transaksi, sistem akuntansi mengidentifikasi, mengklasifikasi, mencatat dan melaporkan semua transaksi yang diselesaikan. Sistem akuntansi memastikan keabsahan setiap transaksi, memastikan bahwa transaksi telah disetujui oleh pihak yang berwenang, menilai, mengklasifikasi, mencatat, dan meringkas semua data secara akurat dan tepat waktu.
As the key in all transactions, the accounting system identifies, classifies, records and reports all completed transactions. It verifies the validity of each transaction, ensuring that it has been approved by the authorized parties, assessing, classifying, recording, and summarizing all data in an accurate and timely manner.
70
Sistem Manajemen Resiko Sebagai Perusahaan yang mempunyai investasi di Entitas Asosiasi dan sebagai Perusahaan yang menawarkan jasa manajer investasi, Perusahaan menyadari adanya resiko-resiko di berbagai aspek seperti ketidakpastian akan besarnya dividen dariperusahaan-perusahaan asosiasi, fluktuasi suku bunga, kondisi ekonomi dan situasi pasar modal.
Risk Management As a Company that has investments in associate companies and engages in investment manager activity, the Company acknowledges several risks associated with a variety of issues, including dividend uncertainty from the associate companies, interest fluctuation, economic conditions and capital market situation.
Untuk mengelola resiko-resiko tersebut, Perusahaan senantiasa memantau situasi internal dan eksternal secara seksama sehingga resiko-resiko tersebut dapat dikurangi. Di masa yang akan datang, Perusahaan juga akan berusaha memperoleh pendapatan-pendapatan yang lebih stabil.
To manage this risks, the Company will continuously monitor developments in the external and internal environment that leads to the presence of risk factors. In addition, the Company will look for additional recurring income in the future.
Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan. Tahun 2013, tidak ada gugatan atau tuntutan hukum yang menimbulkan dampak terhadap kelangsungan usaha Perusahaan.
Litigation In 2013, there were not any lawsuits nor were therelegal charges that affected the Company’s businesses.
Sanksi Administratif Pada tahun 2013 tidak ada sanksi administratif yg dikenakan kepada perusahaan
Administrative Sanction In 2013, there were no administrative sanction charged to company
Kode Etik dan Budaya Perusahaan Perusahaan telah merumuskan kode etik dalam bekerja maupun dalam melaksanakan jabatannya dalam berhubungan dengan mitra Perusahaan dalam suatu pedoman tingkah laku atau pedoman perilaku yang telah disetujui oleh Direksi.
Code of Conduct and work ethics The Company formulated a set of work ethics in carrying out duties relating to the Company’s partners. The BOD approved this code of conduct.
Pedoman perilaku wajib ditaati oleh seluruh karyawan tanpa kecuali dan bertujuan untuk melembagakan nilai-nilai perusahaan dengan mengacu pada standar internasional, untuk senantiasa meningkatkan akuntabilitas dan transparasi serta untuk senantiasa patuh terhadap semua peraturan dan ketentuan hal yang berlaku.
All members of the Company, without exception, mustandhere to the code of conduct to ensure that corporate values and principles are institutionalized and synchronized with international standards. These were enacted to improve accountability, transparency and abide by existing regulations.
71
Pedoman perilaku ini telah disosialisasikan kepada seluruh karyawan dan selalu diingatkan kembali dalam acara-acara yang diadakan Perusahaan untuk karyawan dan dalam orientasi untuk karyawan baru.
The code of conduct has been circularized to all members and constantly emphasized in various Company membership events, as well as during orientation of new members.
Dalam Pedoman Perilaku dijelaskan tentang hal-hal berikut ini: 1. Integritas Setiap karyawan Perusahaan harus menjunjung tinggi integritas di dalam setiap pelaksanaan tugas mereka. Integritas menuntut kejujuran yang tidak tergantikan dengan apapun. 2. Hadiah dan bantuan lainnya Untuk menjaga profesionalisme karyawan dilarang menerima hadiah dari pihak manapun untuk kepentingan pribadi, keluarga atau pihak lain di luar Perusahaan 3. Benturan kepentingan Karyawan wajib menghindari situasi yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan antara kepentingan Perusahaan dengan kepentingan pribadi. 4. Sumber Daya Manusia Perusahaan menganut kebijakan untuk memberi kesempatan kepada seluruh karyawan secara adil dan setara tanpa membedakan jenis kelamin, suku bangsa atau kepercayaan dan berusaha menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang kondusif. 5. Informasi Rahasia Semua karyawan dilarang mengungkapkan informasi rahasia atau informasi yang berkaitan dengan usaha Perusahaan. Untuk mendukung peraturan ini, Perusahaan mengharuskan semua anggotanya melengkapi dan menandatangani formulir Pernyataan Pengungkapan Informasi, yang dilakukan setiap tahunatau jika dianggap perlu oleh Direksi Perusahaan.
The code of conduct highlights these key points: 1. Integrity Staff members of the Company must uphold integrity in the performance of their duties. Integrity requires honesty which is an irreplaceable character trait. 2. Gifts and Assistance To maintain professionalism, staff members and their families are prohibited from accepting gifts from any party or other parties outside the Company for personal gain. 3. Conflict of Interest Staff members must avoid situations that may cause conflict between the Company’s and personal interest. 4. Human Resources The Company is committed to provide equal opportunities to all staff members regardless of gender, ethnicity or religious belief. The Company strives to create a conducive working environment at all times. 5. Confidential Information All staff members are prohibited from disclosing confidential information or any information pertinent to the Company’s businesses. To support this regulation, the Company requires that all staff members complete and sign an Information Disclosure Statement form, regularly done every year or if deemed required by the Company BOD.
72
Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan. Hingga tahun 2013 perusahaan tidak memiliki Program kepemilikan saham oleh karyawan dan atau manajemen.
Employee Stock Option
Sistem Pelaporan Pelanggaran Pada tahun 2013, tidak ada yang melaporkan pelanggaran terhadap perusahaan
Whistle Blowing System In 2013, there were no report abour any violation in the company
Tanggung Jawab Sosial Budaya kualitas Lippo Securities dilaksanakan melampaui batas-batas operasionalnya. Perusahaan mengelola proses bisnis yang memberikan akibat positif bagi masyarakat maupun lingkungan.
Social Responsibility Lippo Securities‘corporate culture of quality transcends beyond the confines of its operations, the Company manages business processes that produce a positive impact on both the society and the environment.
Komitmen yang kuat untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan adalah tujuan utama Perusahaan sebagai Perusahaan pemberi jasa manajer investasi. Dengan memenuhi misi untuk memberikan jasa manajemen investasi kepada para klien untuk berinvestasi, Lippo Securities berdedikasi untuk dapat menjadi instrumen pembangun bangsa. Perusahaan membangun lingkungan hidup berkelas dunia dengan berorientasi pada kelestarian alam and mengangkat kualitas hidup masyarakat.
The strong commitment to bring positive value to society lies at the core of the Company’s position as a professional asset management Company. In fulfilling its mission to manage client’s needs to invest, Lippo Securities has dedicated itself to be an instrument for nation building. The Company creates environments that protect nature, uplift peoples’ quality of lives and strongly nourish spiritually and socially bonded communities.
Perusahaan akan berpartisipasi di setiap kesempatan untuk memberikan kontribusi sosial kepada masyarakat dan komunitas lingkungan. Biaya yang dikeluarkan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 20.000.000,-
The Company will participate every possible opportunity to contribute to the lives of the people in the communities which the Company operates. Expense Incurred in 2013 was IDR 20.000.000,-
Konflik Kepentingan Pada tahun 2013, tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan sebagaimana diatur OJK.
Conflict of Interest In 2013, there were no transactions that could result to conflict of interest as regulated by OJK.
Keterbukaan Masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi tidak memiliki saham dalam Perusahaan.
Disclosure The BOC and BOD do not have members who own shares in the Company.
Until 2013, the company does not have stock option program for its employees and its management
73
Halaman ini sengaja dikosongkan
74
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI BOARD OF COMMISIONERS AND BOARD OF DIRECTORS STATEMENT LETTER TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2013 REGARDING TO THE RESPONSIBILITY FOR ANNUAL REPORT OF 2013 PT LIPPO SECURITIES TBK Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Lippo Securities Tbk Tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.
We, the undersigned hereby stated that all information in the 2013 Annual Report of PT Lippo Securities Tbk has been disclosed in complete and fully responsible i for the accuracy of the content of the Company’s Annual Report.
Tangerang, April 2014
Tangerang, April 2014
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners
Eddy Harsono Handoko Presiden Komisaris President Commissioner
Dr. Isnandar Rachmat Ali Komisaris Independen Independent Commissioner
Drs. Herbudianto, Ak Komisaris Independen Independent Commissioner
Dewan Direksi/ Board of Directors
P t IIndra Peter d L Lembong b Direktur / Director
Muliawan li Sutanto S Direktur / Director
75
SUSUNAN PENGURUS
MANAGEMENT
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
EDDY HARSONO HANDOKO Presiden Komisaris
EDDY HARSONO HANDOKO President Commissioner
Dr. ISNANDAR RACHMAT ALI Komisaris Independen/ Ketua Komite Audit
Dr. ISNANDAR RACHMAT ALI Independent Commissioner/ Head of Audit Committee
Drs. Herbudianto, Ak Komisaris Independen
Drs. Herbudianto, Ak Independent Commissioner
DEWAN DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
PETER INDRA LEMBONG Direktur
PETER INDRA LEMBONG Director
MULIAWAN SUTANTO Direktur
MULIAWAN SUTANTO Director
76
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2013 dan 2012
Draft Final /26-Mar-14
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi dan Komisaris Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2013 dan 2012 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
Draft Final /26-Mar-14, For Discussion Only
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
ASET
Catatan
Kas dan Setara Kas Pihak Berelasi Pihak Ketiga Portofolio Efek untuk Diperdagangkan Pihak Berelasi Pihak Ketiga Piutang Kegiatan Manajer Investasi Pihak Berelasi Pihak Ketiga Piutang Lain-lain Bersih - Pihak Ketiga Pajak Dibayar Di Muka Investasi pada Entitas Asosiasi Investasi Jangka Panjang Lainnya Aset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp1.143.312.129 dan Rp950.215.630 pada 31 Desember 2013 dan 2012) Uang Jaminan
2.e, 2.f, 3, 20 2.d, 6 2.k, 19 2.e, 2.q, 4, 20 2.d, 6 2.e, 5, 20 2.d, 6 2.e, 20 7 2.d, 2.g, 6, 8 2.e, 9, 20 2.h, 2.i, 10
2.e, 20
JUMLAH ASET
2013 Rp
2012 Rp
9.102.569.557 28.195.394.725
4.043.793.451 39.874.808.392
51.981.495.129 2.257.506.892
27.866.191.786 3.260.445.435
74.999.470 50.509.990 14.657.588 554.725.891 850.558.068.319 475.000.000 301.484.681
34.490.181 44.389.190 9.553.684 499.177.096 687.951.893.437 475.000.000 354.761.855
36.129.998
44.512.050
943.602.542.240
764.459.016.557
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Draft Final 3/28/2014
1
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan
LIABILITAS Utang Pajak Liabilitas Imbalan Kerja Utang Lain-lain - Pihak Ketiga
2.l, 7.b 2.m, 2.q, 11 2.e, 20
2013 Rp
2012 Rp
333.862.998 3.973.422.000 46.433.596
220.355.494 3.126.304.000 30.353.035
4.353.718.594
3.377.012.529
1.257.150.000.000 (203.204.045.816) 262.964.817.240 (377.661.947.778)
1.257.150.000.000 56.904.546.602 (6.523.878.958) (546.448.663.616)
Jumlah Ekuitas yang dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
939.248.823.646 --
761.082.004.028 --
Jumlah Ekuitas
939.248.823.646
761.082.004.028
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
943.602.542.240
764.459.016.557
Jumlah Liabilitas EKUITAS Ekuitas yang dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham Modal Dasar 1.109.250.000 Saham Seri A (nilai nominal Rp 1.000 per saham) dan 33.277.500.000 Saham Seri B (nilai nominal Rp 100 per saham) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.109.250.000 Saham Seri A dan 1.479.000.000 Saham Seri B Tambahan Modal Disetor - Neto Komponen Ekuitas Lainnya Defisit
12 2.p, 13 14
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Draft Final 3/28/2014
2
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Catatan
2013 Rp
2012 Rp
2.j, 15
732.879.815
472.250.869
2.j, 16 2.j 2.j 2.j 2.j 2.j 2.j 2.j
8.117.695.716 493.500.000 402.226.750 193.096.499 158.956.422 110.000.000 92.578.400 152.008.440 9.720.062.227
5.198.154.523 254.500.000 37.497.500 318.341.223 157.173.206 112.900.000 387.248.400 237.422.797 6.703.237.649
(8.987.182.412)
(6.230.986.780)
171.869.225.602 3.112.364.800 1.757.506.921 986.974.041 47.826.886 177.773.898.250
120.681.177.197 4.102.461.323 1.494.569.383 260.531.271 25.405.878 126.564.145.052
168.786.715.838
120.333.158.272
--
--
168.786.715.838
120.333.158.272
9.380.103.780
27.793.505.321
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
178.166.819.618
148.126.663.593
Jumlah Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali JUMLAH
168.786.715.838 -168.786.715.838
120.333.158.272 -120.333.158.272
Jumlah Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali JUMLAH
178.166.819.618 -178.166.819.618
148.126.663.593 -148.126.663.593
65,21
46,49
PENDAPATAN USAHA Kegiatan Manajer Investasi BEBAN USAHA Beban Kepegawaian Jasa Profesional Telekomunikasi Penyusutan Beban Administrasi Efek Keanggotaan pada Bursa Efek Sewa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100 juta) Jumlah Beban Usaha RUGI USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Bagian Laba dari Entitas Asosiasi Keuntungan Portofolio Efek untuk Diperdagangkan - Neto Penghasilan Bunga Keuntungan Selisih Kurs - Neto Penghasilan Lain-lain - Neto Jumlah Penghasilan Lain-lain - Neto
2.g, 8 2.q, 4 2.j 2.k 2.j
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK
2.l
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA: Bagian Pendapatan Komprehensif Lainnya dari Entitas Asosiasi
14
LABA PER SAHAM DASAR
2.o, 18
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Draft Final 3/28/2014
3
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK
2.b, 13.b
Catatan
148.126.663.593
612.955.340.435
Jumlah Ekuitas
--
--
Kepentingan Nonpengendali
612.955.340.435
Jumlah Jumlah
Rp
148.126.663.593
Defisit Bagian Pendapatan Komprehensif Lain Entitas Asosiasi
Rp
120.333.158.272
(666.781.821.888)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Komponen Ekuitas Lainnya
Rp
27.793.505.321
(34.317.384.279)
Tambahan Modal Neto
846.701.097
224.944.507.042
260.108.592.418
(260.108.592.418)
9.380.103.780
--
28.640.206.418
9.380.103.780
260.108.592.418
(6.523.878.958)
(377.661.947.778)
168.786.715.838
--
(546.448.663.616)
939.248.823.646
178.166.819.618
--
761.082.004.028
--
--
--
939.248.823.646
178.166.819.618
--
Jumlah
27.793.505.321
Modal Saham
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Rp
--
(260.108.592.418)
56.904.546.602
--
--
262.964.817.240
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Asosiasi Rp
--
224.944.507.042
--
(260.108.592.418)
--
38.020.310.198
Rp
--
56.904.546.602
56.904.546.602
(260.108.592.418)
--
--
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Rp
--
--
1.257.150.000.000 --
--
224.944.507.042
Rp
--
56.904.546.602
---
(203.204.045.816)
761.082.004.028
--
(260.108.592.418)
Paraf:
56.904.546.602
4
1.257.150.000.000
Rp
--
1.257.150.000.000
Agio Saham
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Jumlah Rugi Komprehensif Tahun Berjalan
SALDO PER 31 DESEMBER 2011
SALDO PER 31 DESEMBER 2012 Reklasifikasi akibat Penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PER 31 DESEMBER 2013
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Draft Final 3/28/2014
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 2013 Rp
2012 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL Penerimaan Kas dari: Penghasilan Bunga Jasa Manajer Investasi Pengeluaran Kas untuk: Gaji dan Tunjangan Karyawan Beban Usaha dan Pihak Lainnya Pembelian Portofolio Efek untuk Diperdagangkan
1.737.609.756 686.249.726
1.494.569.383 472.250.869
(7.318.875.844) (1.270.305.173) (20.000.000.000)
(5.869.018.523) (1.132.744.683) (23.500.000.000)
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi
(26.165.321.535)
(28.534.942.954)
18.696.819.087 (139.819.325)
14.329.553.094 (61.634.181)
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi
18.556.999.762
14.267.918.913
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(7.608.321.773)
(14.267.024.041)
Dampak Kurs atas Kas dan Setara Kas
987.684.212
260.531.271
KAS DAN SETARA KAS - AWAL TAHUN
43.918.601.843
57.925.094.613
KAS DAN SETARA KAS - AKHIR TAHUN
37.297.964.282
43.918.601.843
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Dividen Perolehan Aset Tetap
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Draft Final 3/28/2014
5
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 1.
Umum 1.a. Pendirian Perusahaan dan Kegiatan Usaha PT Lippo Securities Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta No. 514 yang dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta, pada tanggal 20 Juni 1989. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C2-6029.HT.01.01.TH.89 tanggal 6 Juli 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 80 Tambahan No. 3904 tanggal 5 Oktober 1990. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 18 tanggal 10 Juni 2011 yang dibuat di hadapan S.P Henny Singgih S.H., Notaris di Jakarta antara lain mengenai penggabungan saham (Reverse Stock) dengan rasio 2:1 dan penambahan Saham Biasa Atas Nama Seri B dengan nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham. Akta perubahan Anggaran Dasar ini telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.10-18988 tanggal 20 Juni 2011. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan usaha Perusahaan adalah sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, manajer investasi dan penasihat investasi. Saat ini, Perusahaan hanya memiliki izin usaha sebagai manajer investasi dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), sesuai surat keputusan No. KEP-31/PM-MI/1992 tanggal 27 Nopember 1992. Izin usaha Perusahaan sebagai penjamin efek dan perantara pedagang efek telah dicabut masing-masing berdasarkan surat keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-01/PM/2004 tanggal 13 Januari 2004 dan No. 01/PM/2000 tanggal 5 Januari 2000. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. Saat ini, kegiatan utama Perusahaan adalah sebagai penyedia jasa manajer investasi. Perusahaan berdomisili di Tangerang dan berkantor pusat di Karawaci Office Park Blok M, No. 38/39, Lippo Karawaci, Tangerang 15139. Perusahaan adalah salah satu perusahaan yang tergabung dalam kelompok usaha Lippo Grup. 1.b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Bapepam dalam suratnya No. S-387/PM/1994 tanggal 2 Maret 1994 menyatakan pencatatan dan penawaran 13.500.000 saham Perusahaan kepada masyarakat efektif pada tanggal tersebut. Pada tanggal 28 Maret 1994, Perusahaan telah mencatatkan sebanyak 28.000.000 saham pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, terdiri dari 13.500.000 saham baru yang berasal dari penawaran umum tersebut dan 14.500.000 saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Selanjutnya, saham yang tercatat telah beberapa kali mengalami peningkatan, melalui penerbitan saham bonus, Penawaran Umum Terbatas (PUT) I, pemecahan nilai nominal dan PUT II masing-masing sebanyak 87.000.000 saham, 197.500.000 saham, 326.250.000 saham dan 1.566.000.000 saham. Seluruh saham yang dikeluarkan Perusahaan telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia. Pada bulan Juni 2011, Perusahaan melakukan PUT III dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 1.479.000.000 (satu miliar empat ratus tujuh puluh sembilan juta) Saham Biasa Atas Nama Seri B (“Saham Baru”) dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah). Penawaran tersebut telah mendapat surat pemberitahuan efektifnya pernyataan pendaftaran melalui Surat Ketua Bapepam-LK No. S-7060/BL/2011 tanggal 24 Juni 2011. Sebagai salah satu kesatuan pelaksanaan PUT III, Perusahaan juga telah melakukan penggabungan saham (Reverse Stock) dengan rasio 2:1. Penggabungan saham dan penerbitan saham Seri B telah disetujui oleh pemegang saham melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 10 Juni 2011. Saham-saham baru tersebut seluruhnya telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Juli 2011.
Draft Final 28-Mar-14
6
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Berikut adalah riwayat penawaran umum saham yang dilakukan Perusahaan: Tahun
Keterangan
Jumlah Saham Beredar Setelah Transaksi
Sebelum Penawaran Umum Perdana 1994 Penawaran Umum Perdana: 13.500.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 dan partial listing sebanyak 14.500.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 1995 Penerbitan saham bonus: 1 saham lama memperoleh 2 saham baru dengan nilai nominal Rp 1.000 1996 Penawaran Umum Terbatas I sebanyak 195.750.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 1997 • Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham • Penawaran Umum Terbatas II sebanyak 1.566.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 2011 • Penggabungan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 1.000 per saham • Penawaran Umum Terbatas III sebanyak 1.479.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100
30.000.000 43.500.000 130.500.000 326.250.000 652.500.000 2.218.500.000 1.109.250.000 2.588.250.000
1.c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari Morgan & Associates Ltd., entitas anak, yang dimiliki sepenuhnya (100%) oleh Perusahaan yang berkedudukan di Vanuatu. Entitas anak bergerak dalam bidang manajemen investasi, namun saat ini entitas anak tidak melakukan aktivitas. Jumlah aset entitas anak sebesar Rp22.298.319 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. 1.d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Susunan anggota dewan komisaris, direksi dan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, masing-masing, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham No. 7 tanggal 24 April 2013 yang dibuat di hadapan Syaeful Huda S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang dan Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham No. 1 tanggal 5 April 2012, yang dibuat di hadapan Saifuddin Arief, S.H., M.H., Notaris di Tangerang adalah sebagai berikut: 2013 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Direksi Direktur Komite Audit Ketua Anggota
2012
: Eddy Harsono Handoko : Dr. Isnandar Rachmat Ali Drs. Herbudianto, Ak.
Eddy Harsono Handoko Dr. Isnandar Rachmat Ali Timoer Soetanto
: Peter Indra Lembong Muliawan Sutanto
Peter Indra Lembong Muliawan Sutanto
: Dr. Isnandar Rachmat Ali : Willi Toisuta Susanto Kusnadi
Dr. Isnandar Rachmat Ali Willi Toisuta Susanto Kusnadi
Pengangkatan Drs. Herbudianto, Ak., sebagai komisaris independen telah efektif dan mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia berdasarkan surat No. S-226/PM.2/2013, tanggal 13 Juni 2013. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, fungsi dan tanggung jawab dewan direksi adalah sebagai berikut: Peter Indra Lembong, mempunyai fungsi dan tanggung jawab dalam bidang investasi, perdagangan, riset, tekonologi informasi, akuntansi dan keuangan; Muliawan Sutanto, mempunyai fungsi dan tanggung jawab dalam penyelesaian transaksi efek, sumber daya manusia, penjualan, penanganan keluhan investor, kepatuhan dan manajemen risiko.
Draft Final 28-Mar-14
7
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Audit internal dan Corporate Secretary Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing dijabat oleh Irene Tanudjaja dan Agustinus Benawar. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan memiliki masing-masing 11 karyawan (tidak diaudit). 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan 2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.17 tentang “Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek” sesuai Keputusan No. KEP-689/BL/2011 tentang Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal. 2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian ini disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. Entitas menyajikan aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan berdasarkan urutan likuiditas. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi dilaporkan menggunakan metode langsung Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah. Transaksi dicatat menggunakan mata uang fungsional. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah. SAK baru atau penyesuaian atas SAK yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Perusahaan adalah penyesuaian atas PSAK No. 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan" dan PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. Penyesuaian PSAK No. 60 tidak berdampak terhadap Perusahaan. Penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi sebagaimana yang dijelaskan pada Catatan 2.p. Sementara itu, pencabutan atas PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun sebelumnya. 2.c. Prinsip-Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara seperti disebutkan pada Catatan 1.c. Kepentingan nonpengendali terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi kepentingan nonpengendali dialokasikan kepada bagian entitas induk.
Draft Final 28-Mar-14
8
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan, dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. 2.d. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi Dalam transaksi bisnis normal, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sesuai definisi yang diatur dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (sebagai entitas pelapor), yang meliputi: (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. (b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau (vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). 2.e. Instrumen Keuangan Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (i)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) FVTPL memiliki 2 (dua) sub kategori, yaitu: 1. Pada saat pengakuan awal, telah ditetapkan oleh Perusahaan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; dan 2. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan. Aset keuangan dapat ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sebagai FVTPL pada pengakuan awal, hanya bila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini: • mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau • aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen
Draft Final 28-Mar-14
9
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau • merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK No. 55 (Revisi 2011) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika: • diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau • merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau • merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut diukur dan dicatat pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laba rugi. Portofolio Efek dengan tujuan diperdagangkan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan. (ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas, piutang kegiatan manajer investasi, piutang lain-lain, dan aset lainnya dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Pendapatan bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangka pendek, ketika pengakuan pendapatan bunga tidak material. (iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau dapat ditentukan, jatuh temponya dapat ditentukan dan Perusahaan memiliki intensi dan kemampuan yang positif untuk memilikinya hingga jatuh tempo. Pada pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang berkaitan langsung. Selanjutnya, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai, dengan pendapatan diakui pada tingkat pengembalian yang efektif dan disajikan dalam laporan keuangan sebesar biaya perolehan diamortisasi. (iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo; diperdagangkan; diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang berkaitan langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar. Kerugian penurunan nilai dan perbedaan nilai tukar sebagai hasil dari perhitungan ulang biaya amortisasi pada mata uang moneter aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi bersama dengan bunga yang dihitung menggunakan suku bunga efektif. Perubahan lainnya pada nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual, dilaporkan pada pendapatan komprehensif lainnya, sampai pada saat aset keuangan tersebut dijual, sementara keuntungan dan kerugian kumulatif diakui pada laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada pendapatan komprehensif lainnya kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di pendapatan komprehensif lainnya, direklasifikasi ke laporan laba rugi. Draft Final 28-Mar-14
10
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal pengukuran aset keuangan dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas tersedia untuk dijual yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: • kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau • pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan pembayaran piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam periode yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain.
Draft Final 28-Mar-14
11
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi Sebagai Liabilitas atau Ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan Modal Disetor - Bersih”. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. (i)
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Liabilitas dalam kelompok FVTPL dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai diperdagangkan atau yang ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan jika: • diterbitkan terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau • merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama-sama dan atas bagian tersebut terdapat bukti adanya pola ambil untung jangka pendek terkini; atau • merupakan derivatif liabilitas yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Liabilitas keuangan selain dari liabilitas keuangan kelompok diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika: • penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau • liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau • merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK No. 55 (Revisi 2011) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL. Liabilitas keuangan sebagai FVTPL diakui pada nilai wajar dengan biaya transaksi diakui pada laba rugi. Setelah itu, diukur pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui pada laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul pada liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laba rugi.
Draft Final 28-Mar-14
12
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) (ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Utang lain-lain pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laporan laba rugi. Estimasi nilai wajar Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: (i) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1) (ii) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2), dan (iii) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3). Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perusahaan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 1. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 2. Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam Tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak diperdagangkan di bursa. Draft Final 28-Mar-14
13
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup: penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis dan; teknik lain seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya. 2.f. Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari saldo kas dan simpanan di bank yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya. Setara kas merupakan deposito yang jangka waktunya sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya. 2.g. Investasi pada Entitas Asosiasi Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana investor mempunyai pengaruh yang signifikan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Pengaruh signifkan dianggap ada jika investor memiliki 20% atau lebih hak suara investee, baik langsung maupun tidak langsung. Investasi pada entitas asosiasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Nilai tercatat tersebut ditambah atau dikurangi untuk mengakui bagian laba atau rugi setelah tanggal perolehan sesuai dengan persentase pemilikan, dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas). Nilai tercatat tersebut juga disesuaikan jika terdapat perubahan dalam proporsi bagian investor atas entitas asosiasi yang timbul dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi. Penyesuaian tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain investor. 2.h. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan berdasarkan model biaya yang dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun 2 2-4 2
Prasarana Kantor Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Bermotor
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutan dan amortisasinya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dikredit atau dibebankan pada laba atau rugi tahun berjalan. 2.i. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkan atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset. Draft Final 28-Mar-14
14
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Jumlah terpulihkan aset non-keuangan diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahanperubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset non-keuangan diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 2.j. Pengakuan Pendapatan dan Beban Jasa manajer investasi diakui sebagai pendapatan saat jasa tersebut telah diberikan sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian. Seluruh pendapatan lainnya dan beban diakui pada saat diperoleh/terjadinya. 2.k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang fungsional. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs spot yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan penutupan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yaitu masing-masing sebesar Rp12.187 dan Rp9.679, per 1 USD. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran pos moneter dalam mata uang asing ke mata uang Rupiah, dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Sedangkan pos non moneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi dan pos moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditetapkan. 2.l. Pajak Penghasilan Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak, yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan pajak yang berlaku. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan 2) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas neraca. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku atau yang secara subtansial telah berlaku. Atas pendapatan yang terkena pajak final, tidak terdapat perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan fiskal. Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final untuk laporan komersial berbeda dengan nilai untuk pelaporan fiskal, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset dan liabilitas pajak tangguhan. Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan 2) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak yang sama atas entitas kena pajak yang sama.
Draft Final 28-Mar-14
15
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 2.m. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek yang mencakup upah dan gaji diakui pada saat terutang kepada karyawan. Imbalan Pascakerja Perusahaan membukukan penyisihan untuk imbalan pascakerja program imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan untuk program ini. Imbalan pascakerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan Perusahaan. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. 2.n. Informasi Segmen Kegiatan utama Perusahaan pada saat ini adalah di bidang jasa manajer investasi. Perusahaan hanya beroperasi di wilayah Tangerang, sedangkan entitas anak yang berada di Republik Vanuatu, Kepulauan Samudera Pasifik (lihat juga Catatan 1.c), dianggap tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Kegiatan Perusahaan telah mencerminkan seluruh informasi segmen usaha, sehingga dengan demikian Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen pada catatan tersendiri. 2.o. Laba per Saham Laba per saham (LPS) dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan jummlah rata-rata tertimbang saham biasa dalam 1 (satu) periode pelaporan. LPS Dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang periode pelaporan. 2.p. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam satu kelompok yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut. Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset ataupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan Goodwill. Selisih tersebut dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Sejak penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” mulai 1 Januari 2013, akun ini tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba. Akun ini disajikan dalam pos tambahan modal disetor sebagai unsur ekuitas.
Draft Final 28-Mar-14
16
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 2.q. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. i. Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting Imbalan Pascakerja Nilai kini liabilitas imbalan pascakerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pascakerja. Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait. Asumsi kunci lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini, selama tahun dimana liabilitas imbalan pascakerja terselesaikan. Perubahan asumsi imbalan kerja ini akan berdampak pada pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial pada akhir tahun pelaporan. Informasi mengenai asumsi dan jumlah liabilitas dan beban imbalan pascakerja diungkapkan pada Catatan 11. Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar. Nilai wajar atas instrumen keuangan disajikan dalam Catatan 20. ii. Pertimbangan penting dalam penentuan kebijakan akuntansi Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2.e.
Draft Final 28-Mar-14
17
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 3.
Kas dan Setara Kas
Kas Bank Rupiah Pihak Berelasi (lihat Catatan 6) PT Bank Nationalnobu Tbk Pihak Ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk USD Pihak Ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk
2013 Rp
2012 Rp
22.325.918
22.325.918
9.314.755
19.935.917
255.653.870
612.279.006
55.991.147
4.858.700.106
Deposito Berjangka Pihak Berelasi (lihat Catatan 6) PT Bank Nationalnobu Tbk Rupiah Pihak Ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk
9.093.254.802
4.023.857.534
27.861.423.790
34.381.503.362
Jumlah
37.297.964.282
43.918.601.843
Tingkat bunga dan jangka waktu yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Tingkat Bunga Kontraktual Jangka Waktu
4.
2013 Rp
2012 Rp
6,25% - 8% 1 Bulan
5,50% - 7,25% 1 Bulan
2013 Rp
2012 Rp
Portofolio Efek untuk Diperdagangkan
Pihak Berelasi (lihat Catatan 6) Saham dengan Kuotasi Unit Penyertaan Reksa Dana Lippo Dana Prima Pihak Ketiga Saham dengan Kuotasi Jumlah
2.942.739.334 49.038.755.795
1.865.480.000 26.000.711.786
2.257.506.892
3.260.445.435
54.239.002.021
31.126.637.221
Unit Penyertaan Reksa Dana Lippo Dana Prima merupakan kepemilikan unit reksa dana yang dikelola oleh Perusahaan selaku Manajer Investasi. Nilai wajar unit reksa dana ditentukan berdasarkan Nilai Aset Bersih (NAB) pada tanggal laporan posisi keuangan. Keuntungan yang belum direalisasi atas kenaikan nilai unit reksa dana yang dimiliki Perusahaan sebesar Rp3.038.044.009 dan Rp2.500.711.803 masing-masing pada 31 Desember 2013 dan 2012. Jumlah keuntungan tersebut dicatat sebagai penghasilan lain-lain tahun berjalan (lihat Catatan 17). Saham dengan kuotasi merupakan saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Nilai wajar saham dengan kuotasi ditentukan berdasarkan nilai efek yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal laporan posisi keuangan. Draft Final 28-Mar-14
18
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Keuntungan neto yang belum direalisasi atas kenaikan nilai saham dengan kuotasi yang dimiliki Perusahaan sebesar Rp74.320.791 dan Rp1.601.749.520 masing-masing pada 31 Desember 2013 dan 2012. Jumlah neto keuntungan tersebut dicatat sebagai penghasilan (beban) lain-lain tahun berjalan (lihat Catatan 17). 5.
Piutang Kegiatan Manajer Investasi 2013 Rp Piutang Management Fee Pihak Berelasi (lihat Catatan 6) Pihak Ketiga Jumlah
2012 Rp
74.999.470 50.509.990 125.509.460
34.490.181 44.389.190 78.879.371
Akun ini merupakan piutang atas imbalan jasa yang diperoleh Perusahaan sebagai manajer investasi dari dana yang dikelola Perusahaan. Perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa piutang kegiatan manajer investasi ini dapat tertagih. 6.
Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi Perusahaan dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dengan rincian sebagai berikut: Jumlah 2013 Rp Kas dan Setara Kas PT Bank Nationalnobu Tbk Bank Deposito Berjangka Jumlah Kas dan Setara Kas
Jumlah Portofolio Efek untuk Diperdagangkan Investasi pada Entitas Asosiasi PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Jumlah Investasi pada Entitas Asosiasi
Draft Final 28-Mar-14
Persentase dari Jumlah Aset 2013 2012 % %
9.314.755 9.093.254.802
19.935.917 4.023.857.534
0,00 0,96
0,00 0,53
9.102.569.557
4.043.793.451
0,96
0,53
74.999.470
34.490.181
0,01
0,00
49.038.755.795 2.711.800.000 230.939.334
26.000.711.786 1.763.157.117 102.322.883
5,20 0,29 0,02
3,40 0,23 0,01
51.981.495.129
27.866.191.786
5,51
3,64
491.838.732.553 358.719.335.766
386.132.974.806 301.818.918.631
52,12 38,02
50,51 39,48
850.558.068.319
687.951.893.437
90,14
89,99
Piutang Kegiatan Manajer Investasi Piutang Management Fee Lippo Dana Prima Portofolio Efek untuk Diperdagangkan Lippo Dana Prima PT Lippo Karawaci Tbk Lain-lain
2012 Rp
19
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Jumlah 2013 Rp
Beban Sewa PT Villa Permata Cibodas Bagian Laba dari Entitas Asosiasi PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Jumlah Bagian atas Laba Bersih Entitas - Asosiasi Bagian Pendapatan Komprehensif Lain dari Entitas Asosiasi PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Jumlah Bagian Pendapatan Komprehensif Lain dari Entitas Asosiasi Keuntungan Portofolio Efek untuk Diperdagangkan - Neto Lippo Dana Prima Imbalan Kerja Kepada Dewan Komisaris dan Direksi Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan Pascakerja Jumlah Imbalan Kerja Kepada Dewan Komisaris dan Direksi
Persentase dari Jumlah Beban yang Bersangkutan 2013 2012 % %
2012 Rp
--
300.000.000
--
0,04
115.827.768.525 56.041.457.077
62.134.225.593 58.546.951.604
67,39 32,61
51,00 49,00
171.869.225.602
120.681.177.197
100,00
100,00
8.521.143.723 858.960.057
-27.793.505.321
4,78 0,00
-18,76
9.380.103.780
27.793.505.321
4,78
18,76
3.038.044.009
2.500.711.803
0,02
1,69
3.438.320.673 847.118.000
2.600.881.822 425.115.000
22,62 5,57
0,39 0,06
4.285.438.673
3.025.996.822
28,19
0,45
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak Berelasi PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Lippo Dana Prima PT Lippo Karawaci Tbk PT Villa Permata Cibodas PT Bank Nationalnobu Tbk Dewan Komisaris dan Direksi
Hubungan Asosiasi Asosiasi Perusahaan sebagai Manajer Investasi Di bawah Pengendalian Bersama Di bawah Pengendalian Bersama Di bawah Pengendalian Bersama Manajemen Kunci
Sifat Saldo Akun/Transaksi Investasi pada Entitas Asosiasi Investasi pada Entitas Asosiasi Pengelolaan Reksa Dana, Piutang Management Fee Portofolio Efek untuk Diperdagangkan Sewa Bangunan Penempatan Kas dan Setara Kas Imbalan Kerja
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat transaksi benturan kepentingan atas transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana dimaksud dalam peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1. 7.
Perpajakan a.
Pajak Dibayar di Muka
Pajak Pertambahan Nilai
Draft Final 28-Mar-14
20
2013 Rp
2012 Rp
554.725.891
499.177.096
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) b.
c.
Utang Pajak 2013 Rp
2012 Rp
Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23
332.838.946 1.024.052
220.177.264 178.230
Jumlah
333.862.998
220.355.494
Beban Pajak Penghasilan Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak, seperti disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran rugi fiskal Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Rp Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Sesuai Dengan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Beda Temporer: Beban Imbalan Kerja Beda Tetap: Bagian Laba dari Entitas Asosiasi Penghasilan Bunga yang Telah Dikenakan Pajak Final Beban Sewa yang Tidak Dapat Dikurangkan Keuntungan yang Belum Direalisasi atas Kenaikan Nilai Efek-Bersih Taksiran Rugi Fiskal Tahun Berjalan Rugi Fiskal Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Taksiran Akumulasi Rugi Fiskal Perusahaan
2012 Rp
168.786.715.838
120.333.158.272
(853.168.000)
(670.864.000)
(171.869.225.602) (1.757.506.921) 38.833.000 (3.112.364.800)
(120.681.177.197) (1.494.569.383) 38.280.000 (4.102.461.323)
(8.766.716.485)
(6.577.633.631)
(16.308.100.067) (8.607.918.740) (12.093.271.013) (6.693.761.553) (6.577.633.631)
(16.308.100.067) (8.607.918.740) (12.093.271.013) (6.693.761.553) --
(59.047.401.489)
(50.280.685.004)
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2013 ke Kantor Pelayanan Pajak. Laba kena pajak, taksiran pajak kini dan pajak terutang Perusahaan pada tahun 2012 sesuai dengan yang dilaporkan dalam SPT tahun 2012. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan beban pajak sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Rp
2012 Rp
Laba Sebelum Pajak Sesuai Dengan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
168.786.715.838
120.333.158.272
Taksiran Beban Pajak Dihitung dengan Tarif Pajak yang Berlaku
(42.196.678.960)
(30.083.289.568)
42.967.306.401 439.376.730 (9.708.250) 778.091.200 213.292.000 (2.191.679.121)
30.170.294.299 373.642.346 (9.570.000) 1.025.615.331 167.716.000 (1.644.408.408)
--
--
Koreksi Fiskal Bagian Laba dari Entitas Asosiasi Penghasilan Bunga yang Telah Dikenakan Pajak Final Beban Sewa yang Tidak Dapat Dikurangkan Keuntungan yang Belum Direalisasi atas Kenaikan Nilai Efek-Bersih Beda Temporer yang Tidak Diakui Sebagai Pajak Tangguhan Rugi Fiskal yang Tidak Diakui Sebagai Pajak Tangguhan Beban Pajak
Draft Final 28-Mar-14
21
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Perusahaan tidak menghitung aset pajak tangguhan karena manajemen berpendapat aset pajak tangguhan tersebut tidak akan memiliki manfaat di masa mendatang. 8.
Investasi pada Entitas Asosiasi Akun ini terdiri dari investasi saham yang dicatat dengan metode ekuitas pada perusahaan-perusahaan sebagai berikut: Entitas Asosiasi
PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Jumlah
Entitas Asosiasi
PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Jumlah
Persentase Biaya Perolehan Kepemilikan
%
Rp
49,19 20,05
45.000.000.000 1.025.067.867.214 1.070.067.867.214
Persentase Biaya Perolehan Kepemilikan
%
Rp
49,19 20,05
45.000.000.000 1.025.067.867.214 1.070.067.867.214
2013 Selisih Nilai Selisih Transaksi Akumulasi Transaksi Perubahan Ekuitas Bagian Pendapatan Restrukturisasi Entitas Asosiasi Komprehensif Lain Entitas Sepengendali Rp Rp Rp
-(260.108.592.418) (260.108.592.418)
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Rp
-(260.108.592.418) (260.108.592.418)
26.794.618.771 198.149.888.271 224.944.507.042
8.521.143.722 29.499.166.476 38.020.310.198
2012 Selisih Transaksi Akumulasi Perubahan Ekuitas Bagian Pendapatan Entitas Asosiasi Komprehensif Lain Rp
26.794.618.771 198.149.888.271 224.944.507.042
Rp
-28.640.206.418 28.640.206.418
Akumulasi Bagian Laba (Rugi)
Akumulasi Dividen Bersih
Nilai Tercatat
Rp
Rp
Rp
517.340.820.344 (633.888.993.777) (116.548.173.433)
(105.817.850.284) 491.838.732.553 -- 358.719.335.766 (105.817.850.284) 850.558.068.319
Akumulasi Bagian Laba (Rugi)
Akumulasi Dividen Bersih
Nilai Tercatat
Rp
Rp
Rp
401.513.051.819 (689.930.450.854) (288.417.399.035)
(87.174.695.784) 386.132.974.806 -- 301.818.918.631 (87.174.695.784) 687.951.893.437
Mutasi investasi pada entitas asosiasi dengan metode ekuitas pada tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Rp PT Ciptadana Capital Saldo Awal Bagian Laba dari Entitas Asosiasi Bagian Pendapatan Komprehensif Lain dari Entitas Asosiasi Dividen yang diterima Jumlah Saldo Akhir PT Star Pacific Tbk Saldo Awal Bagian Laba dari Entitas Asosiasi Bagian Pendapatan Komprehensif Lain dari Entitas Asosiasi Jumlah Saldo Akhir Jumlah Saldo Akhir
2012 Rp
386.132.974.806 115.827.768.525 8.521.143.722 (18.643.154.500) 491.838.732.553
338.297.867.712 62.134.225.593 -(14.299.118.499) 386.132.974.806
301.818.918.631 56.041.457.077 858.960.058 358.719.335.766
215.478.461.706 58.546.951.604 27.793.505.321 301.818.918.631
850.558.068.319
687.951.893.437
Ringkasan informasi keuangan entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
Jumlah Agregat Aset Jumlah Agregat Liabilitas Jumlah Agregat Penjualan dan Pendapatan Bersih Jumlah Agregat Laba Tahun Berjalan
Draft Final 28-Mar-14
22
2013 Rp
2012 Rp
5.214.569.853.535 2.425.570.796.477 438.064.423.434 514.978.667.634
6.896.409.141.049 4.606.095.324.540 402.048.976.218 418.318.388.944
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Nilai pasar investasi penyertaan saham pada PT Star Pacific Tbk berdasarkan harga publikasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp115.451.818.164 dan Rp64.530.995.925. Manajemen berpendapat bahwa tidak terjadi penurunan permanen atas nilai investasi saham pada entitas asosiasi pada tanggal 31 Desember 2013. 9.
Investasi Jangka Panjang Lainnya 2013 Rp
2012 Rp
Pihak Ketiga PT Kustodian Sentral Efek Indonesia PT Bhakti Sarana Ventura PT Pondok Indah Padang Golf
300.000.000 100.000.000 75.000.000
300.000.000 100.000.000 75.000.000
Jumlah
475.000.000
475.000.000
Investasi Jangka Panjang Lainnya merupakan investasi pada instrumen ekuitas di perusahaan-perusahaan di atas yang tidak memiliki kuotasian harga pasar dan dicatat sebesar biaya perolehan. 10. Aset Tetap 2013 Saldo Awal Rp Pemilikan Langsung Biaya Perolehan Prasarana Kantor Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Bermotor Jumlah Pemilikan Langsung Akumulasi Penyusutan Prasarana Kantor Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Bermotor Jumlah Nilai Tercatat
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Saldo Akhir Rp
427.574.750 842.622.735 34.780.000 1.304.977.485
-139.819.325 -139.819.325
-----
427.574.750 982.442.060 34.780.000 1.444.796.810
337.733.179 588.683.704 23.798.747 950.215.630 354.761.855
44.920.785 142.685.090 5.490.624 193.096.499
-----
382.653.964 731.368.794 29.289.371 1.143.312.129 301.484.681
2012 Saldo Awal Rp Pemilikan Langsung Biaya Perolehan Prasarana Kantor Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Bermotor Jumlah Pemilikan Langsung Akumulasi Penyusutan Prasarana Kantor Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Bermotor Jumlah Nilai Tercatat
Draft Final 28-Mar-14
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Saldo Akhir Rp
410.324.750 798.238.554 34.780.000 1.243.343.304
17.250.000 44.384.181 -61.634.181
-----
427.574.750 842.622.735 34.780.000 1.304.977.485
251.846.607 367.210.301 12.817.499 631.874.407
85.886.572 221.473.403 10.981.248 318.341.223
-----
337.733.179 588.683.704 23.798.747 950.215.630
611.468.897
23
354.761.855
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Penyusutan tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp193.096.499 dan Rp318.341.223 dibebankan ke beban umum dan administrasi tahun-tahun bersangkutan. Biaya perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp446.692.809 dan Rp127.531.110. Kendaraan bermotor diasuransikan terhadap segala risiko kepada PT Lippo Insurance Tbk, pihak berelasi, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp24.000.000 dan Rp29.500.000 masing-masing pada 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa tidak ada indikasi keadaan-keadaan yang membuat nilai aset tetap mengalami penurunan nilai pada 31 Desember 2013. 11. Liabilitas Imbalan Kerja Perusahaan membukukan imbalan pascakerja program imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan imbalan kerja jangka panjang lain sehubungan dengan tunjangan cuti besar. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan program imbalan pasti ini. Beban imbalan kerja yang diakui seluruhnya sebagai bagian beban umum dan administrasi pada 31 Desember 2013 dan 2012 sebesar: Imbalan Pascakerja Rp
2013 Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain Rp
Jumlah
Rp
Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Kerugian Aktuarial Amortisasi Biaya Jasa Lalu
355.849.000 305.408.000 140.550.000 6.453.000
40.245.000 4.514.000 149.000 --
396.094.000 309.922.000 140.699.000 6.453.000
Jumlah
808.260.000
44.908.000
853.168.000
Imbalan Pascakerja Rp
2012 Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain Rp
Jumlah
Rp
Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Kerugian Aktuarial Amortisasi Biaya Jasa Lalu
261.787.000 281.327.000 82.590.000 6.453.000
28.202.000 4.096.000 (8.653.000) --
289.989.000 285.423.000 73.937.000 6.453.000
Jumlah
632.157.000
23.645.000
655.802.000
Draft Final 28-Mar-14
24
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Liabilitas imbalan pascakerja dan imbalan kerja jangka panjang lain di laporan posisi keuangan konsolidasian pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Imbalan Pascakerja Rp Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Kerugian Aktuarial Belum Diakui Biaya Jasa Lalu Belum Diakui Jumlah
Rp
117.117.000 ---
5.659.600.000 (1.612.851.000) (73.327.000)
3.856.305.000
117.117.000
3.973.422.000
Rp
Jumlah
Jumlah
5.542.483.000 (1.612.851.000) (73.327.000)
Imbalan Pascakerja
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Kerugian Aktuarial Belum Diakui Biaya Jasa Lalu Belum Diakui
2013 Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain Rp
2012 Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain Rp
Jumlah
Rp
5.090.125.000 (1.962.300.000) (79.780.000)
78.259.000 ---
5.168.384.000 (1.962.300.000) (79.780.000)
3.048.045.000
78.259.000
3.126.304.000
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Rp Saldo pada Tanggal 1 Januari Beban Tahun Berjalan Pembayaran Manfaat Jangka Panjang Lainnya Penyesuaian Saldo pada Tanggal 31 Desember
3.126.304.000 853.168.000 (6.050.000) -3.973.422.000
2012 Rp 3.797.168.000 655.802.000 -(1.326.666.000) 3.126.304.000
Jumlah penyesuaian tersebut diatas dicatat sebagai beban kepegawaian (lihat Catatan 16). Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasti pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Imbalan Pascakerja Rp Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal Biaya Bunga Biaya Jasa Kini Pembayaran Periode Berjalan Pengaruh dari Perubahan Asumsi Aktuaria Kerugian Aktuarial Jumlah Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Akhir
2013 Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain Rp
Jumlah
Rp
5.090.125.000 305.408.000 355.849.000 -(1.262.565.000) 1.053.666.000
78.259.000 4.514.000 40.245.000 (6.050.000) (6.868.000) 7.017.000
5.168.384.000 309.922.000 396.094.000 (6.050.000) (1.269.433.000) 1.060.683.000
5.542.483.000
117.117.000
5.659.600.000
3
Draft Final 28-Mar-14
25
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 2012 Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain Rp
Imbalan Pascakerja Rp
Jumlah
Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal Biaya Bunga Biaya Jasa Kini Pengaruh dari Perubahan Asumsi Aktuaria Kerugian Aktuarial
3.751.026.000 281.327.000 261.787.000 416.470.000 379.515.000
54.614.000 4.096.000 28.202.000 1.146.000 (9.799.000)
3.805.640.000 285.423.000 289.989.000 417.616.000 369.716.000
Jumlah Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Akhir
5.090.125.000
78.259.000
5.168.384.000
Jumlah periode tahunan saat ini dan periode empat tahun sebelumnya dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset program dan defisit pada program dan penyesuaian yang timbul pada liabilitas program dan aset program dinyatakan sebagai persentase dari liabilitas program pada akhir periode pelaporan adalah sebagai berikut: 2013 Rp Imbalan Pascakerja Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Aset Program Defisit
2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
5.542.483.000 -5.542.483.000
5.090.125.000 -5.090.125.000
3.751.026.000 -3.751.026.000
2.721.380.000 -2.721.380.000
1.992.331.000 -1.992.331.000
-19%
-7%
-1%
3%
-13%
--
--
--
--
--
Penyesuaian yang timbul pada liabilitas Penyesuaian yang timbul pada nilai wajar aset program
Perhitungan imbalan kerja pada 31 Desember 2013 dan 2012, dihitung oleh aktuaris independen PT Milliman Indonesia dan PT Eldridge Gunaprama Solution yang masing-masing bertanggal 14 Maret 2014 dan 22 Maret 2013, menggunakan metode projected unit credit. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri Umur pensiun normal
: : : : :
9% (2012: 6%) 8% (2012: 7,5%) TMI II – 1999 10% dari tingkat kematian 10% pada umur 25 tahun dan menurun secara linear sampai 1% pada umur 45 tahun : 55 tahun
12. Modal Saham Pemegang saham dan komposisi pemilikan saham Perusahaan pada 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan data Biro Administrasi Efek - PT Sharestar Indonesia, pihak berelasi, adalah sebagai berikut: Pemegang Saham
Jumlah Saham (Lembar) Seri A
Pacific Asia Holdings Ltd Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
Seri B
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah Rp
567.444.015 541.805.985
1.075.785.587 403.214.413
63,49 36,51
675.022.573.700 582.127.426.300
1.109.250.000
1.479.000.000
100,00
1.257.150.000.000
Tidak terdapat saham yang dimiliki oleh entitas anak, entitas asosiasi, anggota dewan komisaris atau direksi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Tidak terdapat mutasi jumlah saham beredar selama tahun 2013 dan 2012. Draft Final 28-Mar-14
26
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 13. Tambahan Modal Disetor - Neto Berikut adalah rincian tambahan modal – neto pada 31 Desember 2013 dan 2012: 2013
2012
Rp a. Agio Saham Neto b. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Jumlah
56.904.546.602 (260.108.592.418) (203.204.045.816)
56.904.546.602 -56.904.546.602
a. Agio Saham - Neto Rp Penawaran Umum Terbatas III Agio Saham Biaya Emisi Saham
59.160.000.000 (2.255.453.398)
Jumlah Agio Saham Neto
56.904.546.602
Agio saham merupakan kelebihan harga penawaran saham seri B yang diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas III dengan HMETD diatas nilai nominal saham seri B, dimana harga penawaran saham ini sebesar Rp140 per lembar saham (lihat Catatan 1.b). b. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali merupakan selisih nilai antara biaya perolehan dengan nilai tercatat dari transaksi pembelian dan pelepasan saham PT Star Pacific Tbk, entitas asosiasi, dengan pihak-pihak berelasi yang dilakukan pada berbagai tanggal dari tahun 1996 sampai dengan tahun 1999. Biaya perolehan dan nilai tercatat pada saat transaksi-transaksi tersebut masing-masing sebesar Rp1.008.474.497.763 dan Rp748.365.905.345. Sejak penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) pada 1 Januari 2013, saldo Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali direklasifikasi sebagai bagian tambahan modal disetor neto (lihat Catatan 2.b). 14. Komponen Ekuitas Lainnya 2013 Rp Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Asosiasi Tambahan Modal Disetor Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Asosiasi Kerugian yang Belum Direalisasi atas Penurunan Nilai Pasar Surat Berharga Dividen yang Tidak Diklaim oleh Pemegang Saham Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Saldo Laba Jumlah Bagian Pendapatan Komprehensif Lain Entitas Asosiasi (lihat Catatan 8) Jumlah Komponen Ekuitas Lainnya
Draft Final 28-Mar-14
27
2012 Rp --
(260.108.592.418)
62.208.497.343 33.310.354.856 (20.524.139.292) 557.225.637 55.317.963.882 94.074.604.616 224.944.507.042
62.208.497.343 33.310.354.856 (20.524.139.292) 557.225.637 55.317.963.882 94.074.604.616 224.944.507.042
38.020.310.198
28.640.206.418
262.964.817.240
(6.523.878.958)
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 15. Pendapatan Kegiatan Manajer Investasi 2013 Rp
2012 Rp
Pihak Berelasi Management Fee
584.072.183
321.822.543
Pihak Ketiga Management Fee
148.807.632
150.428.326
Jumlah
732.879.815
472.250.869
Akun ini merupakan management fee yang diperoleh Perusahaan sebagai manajer investasi dari dana yang dikelola Perusahaan. 16. Beban Kepegawaian 2013 Rp
2012 Rp
Gaji Tunjangan Beban Imbalan Kerja (lihat Catatan 11) Bonus Penyesuaian Beban Imbalan Kerja (lihat Catatan 11)
4.949.643.209 1.908.884.507 853.168.000 406.000.000 --
4.062.631.931 1.419.386.592 655.802.000 387.000.000 (1.326.666.000)
Jumlah
8.117.695.716
5.198.154.523
17. Keuntungan Portofolio Efek untuk Diperdagangkan - Neto 2013 Rp
2012 Rp
Saham dengan Kuotasi Keuntungan Neto yang belum Direalisasi
74.320.791
1.601.749.520
Unit Reksadana Lippo Dana Prima Keuntungan Neto yang belum Direalisasi
3.038.044.009
2.500.711.803
Jumlah
3.112.364.800
4.102.461.323
18. Laba per Saham Perhitungan laba (rugi) per saham dasar Perusahaan adalah sebagai berikut: 2013 Rp Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Jumlah rata-rata saham beredar (Lembar) Laba per Saham Dasar
2012 Rp
168.786.715.838
120.333.158.272
2.588.250.000
2.588.250.000
65,21
46,49
Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena tidak memiliki transaksi berpotensi dilusi terhadap saham biasa.
Draft Final 28-Mar-14
28
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 19. Aset dan Liabilitas Moneter dalam Mata Uang Asing Saldo aset dan liabilitas moneter Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan dalam mata uang asing serta nilai ekuivalennya di dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Mata Uang Asing Ekuivalen Rupiah USD Rp Aset Kas dan Setara Kas
4,593.58
2012 Mata Uang Asing Ekuivalen Rupiah USD Rp
55.991.147
502,450.89
4.858.700.106
20. Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko likuiditas dan risiko harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia. Tabel berikut menyajikan nilai tercatat pada masing-masing kategori aset dan liabilitas keuangan pada 31 Desember 2013 dan 2012: 2013 Nilai Tercatat Rp Aset Keuangan (i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi: Portofolio Efek untuk Diperdagangkan (ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan Setara Kas Piutang Kegiatan Manajer Investasi Piutang Lain-lain - Bersih Uang Jaminan (iii) Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual: Investasi Jangka Panjang Lainnya Jumlah Aset Keuangan
2012 Nilai Wajar Rp
Nilai Tercatat Rp
Nilai Wajar Rp
54.239.002.021
54.239.002.021
31.126.637.221
31.126.637.221
37.297.964.282 125.509.460 14.657.588 36.129.998
37.297.964.282 125.509.460 14.657.588 36.129.998
43.918.601.843 78.879.371 9.553.684 44.512.050
43.918.601.843 78.879.371 9.553.684 44.512.050
475.000.000
475.000.000
475.000.000
475.000.000
92.188.263.349
92.188.263.349
75.653.184.169
75.653.184.169
46.433.596 46.433.596
46.433.596 46.433.596
30.353.035 30.353.035
30.353.035 30.353.035
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi: Utang Lain-lain Jumlah Liabilitas Keuangan
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Jumlah tercatat untuk kelompok aset dan liabilitas keuangan jangka pendek dan yang tidak ditentukan jatuh temponya telah mencerminkan nilai wajarnya. Jumlah nilai wajar efek untuk diperdagangkan di Bursa adalah harga penutupan (closing price) pada tanggal perdagangan (Tingkat 1). Nilai wajar portofolio Lippo Dana Prima menggunakan teknik penilaian dengan input porsi yang dapat diobservasi (Tingkat 2). Berikut hirarki nilai wajar untuk aset keuangan yang pada akhir tahun dicatat menggunakan nilai wajar, yaitu: 2013 Rp Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi: Portofolio Efek untuk Diperdagangkan Aset Tersedia untuk Dijual Investasi Jangka Panjang Lainnya
Draft Final 28-Mar-14
Tingkat 1 Rp
Tingkat 2 Rp
Tingkat 3 Rp
54.239.002.021
5.200.246.226
49.038.755.795
--
475.000.000
--
--
475.000.000
29
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 2013 Rp Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi: Portofolio Efek untuk Diperdagangkan Aset Tersedia untuk Dijual Investasi Jangka Panjang Lainnya
Tingkat 1 Rp
Tingkat 2 Rp
Tingkat 3 Rp
31.126.637.221
5.125.925.435
26.000.711.786
--
475.000.000
--
--
475.000.000
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan: (i) Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak rekanan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perusahaan dan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas dan piutang. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih. (ii)
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang adalah kas dan setara kas. Analisa Sensitivitas Dengan hipotesis penurunan nilai tukar terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat sebesar 10%, akan meningkatkan laba sebelum pajak sebesar Rp5.599.574 (2012: Rp485.870.011).
(iii) Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Tabel berikut menyajikan jumlah aset dan liabilitas keuangan pada 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan jatuh tempo kontraktualnya: Jatuh Tempo Tidak Ditentukan Rp
Aset Keuangan Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi: Portofolio Efek untuk Diperdagangkan Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan Setara Kas Piutang Kegiatan Manajer Investasi Piutang Lain-lain - Bersih Uang Jaminan Aset Tersedia untuk Dijual: Investasi Jangka Panjang Lainnya Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Utang Lain-lain Jumlah Liabilitas Keuangan
Draft Final 28-Mar-14
2013 Akan Jatuh Tempo Kurang 1 Tahun Lebih 1 Tahun Rp Rp
Jumlah Rp
54.239.002.021
--
--
54.239.002.021
343.285.690 -14.657.588 --
36.954.678.592 125.509.460 ---
---36.129.998
37.297.964.282 125.509.460 14.657.588 36.129.998
475.000.000
--
--
475.000.000
55.071.945.299
37.080.188.052
36.129.998
92.188.263.349
46.433.596 46.433.596
---
---
46.433.596 46.433.596
30
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Jatuh Tempo Tidak Ditentukan Rp Aset Keuangan Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi: Portofolio Efek untuk Diperdagangkan
2012 Akan Jatuh Tempo Kurang 1 Tahun Lebih 1 Tahun Rp Rp
Jumlah Rp
31.126.637.221
--
--
31.126.637.221
Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan Setara Kas Piutang Kegiatan Manajer Investasi Piutang Lain-lain - Bersih Uang Jaminan
5.513.240.947 -9.553.684 --
38.405.360.896 78.879.371 ---
---44.512.050
43.918.601.843 78.879.371 9.553.684 44.512.050
Aset Tersedia untuk Dijual: Investasi Jangka Panjang Lainnya Jumlah Aset Keuangan
475.000.000 37.124.431.852
-38.484.240.267
-44.512.050
475.000.000 75.653.184.169 --
30.353.035 30.353.035
---
---
30.353.035 30.353.035
Liabilitas Keuangan Utang Lain-lain Jumlah Liabilitas Keuangan
(iv) Risiko Harga
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Perusahaan memiliki risiko harga terutama karena investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan. Perusahaan mengelola risiko harga dengan secara rutin melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan dan harga pasar atas investasinya, serta selalu memantau perkembangan pasar lokal dan global. Analisa Sensitivitas • Dengan hipotesis penurunan nilai di pasar sebesar 5% untuk saham dengan kuotasi akan menurunkan laba yang belum direalisasi atas portofolio efek untuk diperdagangkan sebesar Rp260.018.219 (2012: Rp256.302.180). • Dengan hipotesis penurunan nilai aset bersih sebesar 5% untuk unit penyertaan reksa dana akan menurunkan laba yang belum direalisasi atas portofolio efek untuk diperdagangkan sebesar Rp2.451.937.725 (2012: Rp1.300.040.797). 21. Kelangsungan Hidup Perusahaan dan Rencana Manajemen Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dengan anggapan Perusahaan dan entitas anak akan melanjutkan usahanya secara berkelanjutan. Pada 31 Desember 2013, Perusahaan membukukan hasil usaha sebagai berikut: a. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi sebesar Rp732.879.815. b. Perusahaan mencatat beban usaha sebesar Rp9.720.062.227 sehingga Perusahaan mencatat rugi usaha sebesar Rp8.987.182.412. c. Perusahaan mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp168.786.715.838. Perusahaan juga mencatat bagian laba dari entitas asosiasi sebesar Rp171.869.225.602. d. Perusahaan mencatat arus kas negatif dari aktivitas operasi sebesar Rp26.165.321.535. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan masih membukukan saldo defisit pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp377.661.947.778. Manajemen Perusahaan menyusun rencana untuk tetap melanjutkan kegiatan usahanya sebagai Manajer Investasi dan terus berupaya meningkatkan kinerjanya, dengan melakukan beberapa langkah-langkah sebagai berikut: Draft Final 28-Mar-14
31
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) a. b. c. d.
Menambah tenaga kerja yang baru dalam menjalankan usaha Manajer Investasi sesuai dengan berkembangnya pengelolaan dana Manajer Investasi; Membesarkan dana kelolaan dari produk-produk Reksa Dana Lippo Dana Prima yang telah diluncurkan dan terus berupaya untuk menerbitkan produk-produk reksa dana, pengelolaan portofolio efek dan produk investasi lainnya; Melakukan monitoring dan menelaah portofolio efek dan investasi lainnya; dan Melakukan pengawasan biaya untuk setiap aspek.
Pada tanggal 16 Desember 2013, Perusahaan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menerbitkan produk reksadana baru yaitu Reksadana Terproteksi Lippo Terproteksi I, melalui suratnya No. S-431/D.04/2013. Reksadana Terproteksi Lippo Terproteksi I bertujuan untuk memberikan proteksi 100% atas pokok investasi atas unit penyertaan yang akan dicapai secara keseluruhan pada tanggal pelunasan akhir dengan memberikan pemegang unit penyertaan imbal hasil pada setiap tanggal pembagian hasil investasi. Investasi Lippo terproteksi I akan difokuskan pada portofolio obligasi dimana pajak penghasilan terhadap imbal hasil hanya 5%. Insentif pajak penghasilan untuk reksa dana dengan portofolio obligasi berlaku sampai dengan tahun 2020. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa rencana yang disusun dan langkah-langkah yang dilaksanakan tersebut di atas dapat berjalan secara efektif. Kemampuan Perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya masih tergantung pada dukungan keuangan yang terus menerus dari pemegang saham Perusahaan, dan pencapaian kegiatan usaha yang memuaskan. 22. Manajemen Permodalan Tujuan Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perusahaan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemegang kepentingan lainnya, dan memelihara optimalisasi struktur permodalan. Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, imbal hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk mengurangi pinjaman. Dalam kaitan dengan permodalan dan untuk memperkuat kondisi keuangan dan kemampuan operasional Perusahaan Efek, maka Pemerintah dan Badan Pengatur lain mengeluarkan 2 keputusan yang terkait dengan jumlah minimal modal disetor dan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) Perusahaan Efek, yaitu melalui Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003 tentang Kepemilikan Saham dan Permodalan Perusahaan Efek dan Peraturan Bapepam-LK No. V.D.5 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan, dimana perusahaan efek yang melakukan kegiatan sebagai manajer investasi diharuskan memiliki modal disetor paling sedikit sebesar Rp5.000.000.000 dan MKBD paling sedikit sebesar Rp200.000.000 ditambah 0,1% dari total dana yang dikelola berdasarkan Kep-566/BL/2011. Jumlah MKBD Perusahaan pada 30 Desember 2013 dan 28 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Rp Total Aset Lancar Kurang: Total Liabilitas Total Ranking Liabilities Modal Kerja Bersih Tambah: Hutang Sub-Ordinasi Modal Kerja Bersih Disesuaikan Kurang: Penyesuaian Risiko Pasar Total Modal Kerja Bersih Disesuaikan
Draft Final 28-Mar-14
32
2012 Rp
91.413.766.610
75.923.247.231
(3.506.600.592) (35.709.757.801) 52.197.408.217 -52.197.408.217
(4.047.876.528) (18.966.207.254) 52.909.163.449 -52.909.163.449
(11.263.140.916) 40.934.267.301
(6.276.354.707) 46.632.808.742
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Jumlah MKBD pada tanggal 30 Desember 2013 dan pada tanggal 28 Desember 2012 telah memenuhi ketentuan minimum yang ditetapkan oleh Bapepam-LK bagi perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai Manajer Investasi. Penurunan jumlah MKBD pada tahun 2013 disebabkan karena pengaruh atas total ranking liabilities yang berasal dari efek reksa dana Lippo Dana Prima dan kenaikan penyesuaian risiko pasar. 23. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun 2013 Beberapa interpretasi standar akuntansi keuangan (ISAK) baru berikut ini berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan: ISAK No. 27 “Pengalihan Aset dari pelanggan” ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas” Disamping itu, pada bulan Desember 2013, DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas PSAK tersebut tidak diperkenankan. PSAK tersebut adalah sebagai berikut: - PSAK No. 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” - PSAK No. 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK No. 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK No. 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” - PSAK No. 65 “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK No. 66 “Pengaturan bersama” - PSAK No. 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” - PSAK No. 68 “Pengukuran nilai wajar” Hingga tanggal otorisasi laporan keuangan konsolidasian ini, manajemen masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari ISAK serta PSAK baru dan revisian tersebut. 24. Tanggung Jawab dan Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi dan Komisaris pada tanggal 26 Maret 2014.
ttd
ttd
Presiden Direktur
Accounting Manager
jutuk
Draft Final 28-Mar-14
33
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
d1/April 2, 2014
paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY
Table of Contents
Pages
Directors’ and Commissioners’ Statement Letter Independent Auditors’ Report Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 Consolidated Statements of Financial Position
1
Consolidated Statements of Comprehensive Income
3
Consolidated Statements of Changes in Equity
4
Consolidated Statements of Cash Flows
5
Notes to the Consolidated Financial Statements
6
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah)
ASSETS
Notes
Cash and Cash Equivalents Related Party Third Parties Investment in Trading Portfolio Related Parties Third Parties Receivables from Investment Manager Services Related Parties Third Parties Net Other Receivables - Third Parties Prepaid Taxes Investment in Associates Other Long-term Investments Equipments (Net of accumulated depreciation amounting to Rp1,143,312,129 and Rp950,215,630 as of December 31, 2013 and 2012) Refundable Deposits
2.e, 2.f, 3, 20 2.d, 6 2.k, 19 2.e, 2.q, 4, 20 2.d, 6 2.e, 5, 20 2.d, 6 2.e, 20 7 2.d, 2.g, 6, 8 2.e, 9, 20 2.h, 2.i, 10
2.e, 20
TOTAL ASSETS
2013 Rp
2012 Rp
9,102,569,557 28,195,394,725
4,043,793,451 39,874,808,392
51,981,495,129 2,257,506,892
27,866,191,786 3,260,445,435
74,999,470 50,509,990 14,657,588 554,725,891 850,558,068,319 475,000,000 301,484,681
34,490,181 44,389,190 9,553,684 499,177,096 687,951,893,437 475,000,000 354,761,855
36,129,998
44,512,050
943,602,542,240
764,459,016,557
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Final Draft 4/3/2013
D1 – Eng - 4/2/2014
Sign:
1
paraf:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) As of December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah)
Notes
2013 Rp
2012 Rp
LIABILITIES AND EQUITY LIABILITIES Taxes Payable Employee Benefits Liability Other Payables - Third Parties
2.l, 7.b 2.m, 2.q, 11 2.e, 20
333,862,998 3,973,422,000 46,433,596
220,355,494 3,126,304,000 30,353,035
4,353,718,594
3,377,012,529
1,257,150,000,000 (203,204,045,816) 262,964,817,240 (377,661,947,778)
1,257,150,000,000 56,904,546,602 (6,523,878,958) (546,448,663,616)
Total Equity Attributable to Owner of the Parent Entity Non-Controlling interest
939,248,823,646 --
761,082,004,028 --
Total Equity
939,248,823,646
761,082,004,028
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
943,602,542,240
764,459,016,557
Total Liabilities EQUITY Equity Attributable to Owner of the Parent Entity Capital Stock Authorized Capital 1,109,250,000 Series A Shares (with Par Value Rp1,000 per Share) and 33,277,500,000 Series B Shares (with Par Value Rp100 per Share) Issued and Fully Paid 1,109,250,000 Series A Shares and 1,479,000,000 Series B Shares 12 Additional Paid In Capital - Net 2.p, 13 Other Equity Component 14 Deficits
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Final Draft 4/3/2013
D1 – Eng - 4/2/2014
Sign:
2
paraf:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME As of December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah)
Notes
2013 Rp
2012 Rp
2.j, 15
732,879,815
472,250,869
2.j, 16 2.j 2.j 2.j 2.j 2.j 2.j 2.j
8,117,695,716 493,500,000 402,226,750 193,096,499 158,956,422 110,000,000 92,578,400 152,008,440 9,720,062,227
5,198,154,523 254,500,000 37,497,500 318,341,223 157,173,206 112,900,000 387,248,400 237,422,797 6,703,237,649
(8,987,182,412)
(6,230,986,780)
171,869,225,602 3,112,364,800 1,757,506,921 986,974,041 47,826,886 177,773,898,250
120,681,177,197 4,102,461,323 1,494,569,383 260,531,271 25,405,878 126,564,145,052
168,786,715,838
120,333,158,272
--
--
168,786,715,838
120,333,158,272
9,380,103,780
27,793,505,321
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
178,166,819,618
148,126,663,593
Profit for the Year Attributable To: Owner of the Parent Entity Non-Controlling Interest TOTAL
168,786,715,838 -168,786,715,838
120,333,158,272 -120,333,158,272
Total Comprehensive Income Attributable To: Owner of the Parent Entity Non-Controlling Interest TOTAL
178,166,819,618 -178,166,819,618
148,126,663,593 -148,126,663,593
65.21
46.49
REVENUE Fee from Investment Manager Services OPERATING EXPENSES Personnel Expenses Professional Fees Telecommunication Depreciation Securities Administration Expenses Membership in Stock Exchange Rental Other (each below Rp100 million) Total Operating Expenses LOSS FROM OPERATIONS OTHER INCOME (EXPENSES) Share in the Profit of Associates Gain from Investment in Trading Portfolio - Net Interest Income Gain on Foreign Exchange - Net Others Income - Net Total Other Income - Net
2.g, 8 2.p, 4 2.j 2.k 2.j
INCOME BEFORE TAX TAX EXPENSES
2.l
PROFIT FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME Share in Other Comprehensive Income of Associates
14
EARNING PER SHARE
2.o, 18
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Final Draft 4/3/2013
D1 – Eng - 4/2/2014
Sign:
3
paraf:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY
2.b, 13.b
Notes
Capital Stock
Additional Paid in Capital - Net
Total Equity Attributable to Owner Parent Company Other Equity Component Total
Change in Equity Transactions of Associates
Total
Deficits
Total
Non-Controlling Interest
Total Equity
612,955,340,435
Rp
148,126,663,593
Rp
--
Rp
--
Rp
612,955,340,435
Rp
148,126,663,593
Differences in Value Share in Other from Restructuring Comperhensive Income Transactions between of Associates Entities Under Common Control Rp Rp
120,333,158,272
(666,781,821,888)
Rp
27,793,505,321
(34,317,384,279)
Rp
846,701,097
Differences in Value from Restructuring Transactions between Entities Under Common Control Rp
27,793,505,321
Rp
--
--
(260,108,592,418)
178,166,819,618
--
761,082,004,028
--
224,944,507,042
(546,448,663,616)
--
--
(6,523,878,958)
--
56,904,546,602
28,640,206,418
178,166,819,618
--
(260,108,592,418)
--
--
224,944,507,042
168,786,715,838
--
56,904,546,602
9,380,103,780
260,108,592,418
56,904,546,602
--
--
-56,904,546,602
9,380,103,780
761,082,004,028
1,257,150,000,000
--
260,108,592,418
939,248,823,646
--
--
--
939,248,823,646
paraf:
(377,661,947,778)
Sign:
262,964,817,240
--
38,020,310,198
(260,108,592,418)
--
--
4
224,944,507,042
(260,108,592,418)
(203,204,045,816)
--
(260,108,592,418)
--
56,904,546,602
-1,257,150,000,000
--
1,257,150,000,000
Rp
Additional Paid-in-Capital Excess of par
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY As of December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah)
Total Comprehensive Income for the Year
BALANCES AS OF DECEMBER 31, 2011
BALANCES AS OF DECEMBER 31, 2012 Reclassification as the Impact of Implementation of PSAK No. 38 (Revised 2012) Total Comprehensive Income for the Year BALANCES AS OF DECEMBER 31, 2013
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Final Draft 4/3/2013
D1 – Eng - 4/2/2014
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOW As of December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah)
2013 Rp CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Received from: Interest Income Investment Manager Services Cash Paid for: Salaries and Allowances General and Administrative Expenses and Others Purchase of Investment in Trading Portfolio
2012 Rp
1,737,609,756 686,249,726
1,494,569,383 472,250,869
(7,318,875,844) (1,270,305,173) (20,000,000,000)
(5,869,018,523) (1,132,744,683) (23,500,000,000)
(26,165,321,535)
(28,534,942,954)
18,696,819,087 (139,819,325)
14,329,553,094 (61,634,181)
18,556,999,762
14,267,918,913
(7,608,321,773)
(14,267,024,041)
Effect of Foreign Exchange on Cash and Cash Equivalents
987,684,212
260,531,271
BEGINNING BALANCE OF CASH AND CASH EQUIVALENTS
43,918,601,843
57,925,094,613
ENDING BALANCE OF CASH AND CASH EQUIVALENTS
37,297,964,282
43,918,601,843
Net Cash Used in Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from Dividends Acquisition of Property and Equipments Net Cash Provided by Investing Activities NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
D1 – Eng - 4/2/2014
5
paraf:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) 1.
General 1.a. The Company’s Establishment and Business Activities PT Lippo Securities Tbk (“the Company”) was established on June 20, 1989 based on notarial Deed No. 514 made in the presence of Misahardi Wilamarta, S.H., a notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice in his decree No.C2-6029. HT.01.01.TH.89 dated on July 6, 1989, and was published in the State Gazette No. 80 Supplement No. 3904 dated on October 5, 1990. The Company’s Articles of Association has been amended several times, most recently by deed No. 18 dated on June 10, 2011, made in the presence of S.P. Henny Singgih, S.H., a notary in Jakarta, concerning among other reverse stock split of 2 for 1 and issuance of series B shares with par value of Rp100 (one hundred Rupiah). This deed of amendment has been reported to the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia by letter No. AHU-AH.01.10-18 988 dated on June 20, 2011. According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises of underwriting and brokerage, investment management and investment advisory. Currently, the Company has only a business license as the investment manager from Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) by its decree No. KEP- 31/PM-MI/1992 dated November 27, 1992. The Company business license as underwriter and securities broker has been revoked based on Chairman of Bapepam-LK Letter No. Kep-01/PM/2004 dated on January 13, 2004 and No. 01/PM/2000 dated on January 5, 2000, respectively. The Company started its commercial operations in 1989. The Company’s current main business activity is investment manager. The Company is domiciled at Tangerang and with its head office at Karawaci Office Park Blok M, No. 38/39, Lippo Karawaci, Tangerang 15139. The Company is a member of the Lippo Group. 1.b. The Company’s Public Offerings The Chairman of Bapepam-LK, in his letter No. S-387/PM/1994 dated on March 2, 1994, declared effective the listing and offering of the Company’s 13,500,000 shares to the public. On March 28, 1994, the Company listed in the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange a total of 28,000,000 shares, consisting of 13,500,000 new shares from the public offering and 14,500,000 shares already subscribed and fully paid. Subsequently, the listed shares have been increased several times, through issuance of bonus share, Limited Public Offering I, stock split and Limited Public Offering II amounting to 87,000,000 shares, 197,500,000 shares, 326,250,000 shares and 1,566,000,000 shares, respectively. All of the issued shares were listed in the Indonesia Stock Exchange. On June 2011, the Company offered through Limited Public Offering III its 1,479,000,000 series B shares (“New Shares”) at par value of Rp100 (one hundred Rupiah). This offering received an effective notice of registration statement through the letter of the Chairman of Bapepam-LK No. S-7060/BL/2011, dated on June 24, 2011. As part of Limited Public Offering III, the Company exercised reverse stock split of 2 for 1. The reverse stock split and issuance of series B shares were approved by the shareholder through Extraordinary General Meeting of Shareholders dated on June 10, 2011. All of the new shares were listed in Indonesia Stock Exchange on July 6, 2011.
Draft 4/2/2014
6
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) Below is the history of the Company’s issuance of shares: Year
1994 1995 1996 1997 2011
Description
Oustanding Shares after Transaction
Before Initial Public Offering Initial Public Offering: 13,500,000 shares with par value of Rp1,000 and partial listing of 14,500,000 shares with par value of Rp1,000 Issuance of bonus shares: 1 existing share would receive 2 new shares with par value of Rp1,000 Limited Public Offering I of 195,750,000 shares with par value of Rp1,000 • Stock split, change in par value from Rp1,000 to Rp500 • Limited Public Offering II of 1,566,000,000 shares with par value of Rp500 • Reverse stock split from Rp500 to Rp1,000 per share • Limited Public Offering III of 1,479,000,000 shares with par value of Rp100
30.000.000 43.500.000 130.500.000 326.250.000 652.500.000 2.218.500.000 1.109.250.000 2.588.250.000
1.c. The Company and Subsidiary’s Structure The consolidated financial statements include the accounts of Morgan & Associates Ltd. (“the Subsidiary”), a wholly owned the Subsidiary domiciled in Vanuatu. The Subsidiary is engaged in investment management activities and is currently in a dormant status. The Subsidiary’s total assets amounted to Rp22,298,319 as of December 31, 2013 and 2012. 1.d. Board of Commissioners, Directors, Audit Committees and Employees The composition of the board of commissioners, directors and audit committees as of December 31, 2013 and 2012, based on the Deed of General Meeting of Shareholders No.7 on April 24, 2013, It was made in the presence of Syaeful Huda S.H., M.Kn., a notary in Tangerang and based on the Deed of General Meeting of Shareholders No. 1 on April 5, 2012, It was made in the presence of Saifuddin Arief, S.H., M.H., a notary in Tangerang, respectively, are as follows: 2013 Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Directors Board of Director
Audit Committees Chairman Member
2012
: Eddy Harsono Handoko : Dr. Isnandar Rachmat Ali Drs. Herbudianto Ak.
Eddy Harsono Handoko Dr. Isnandar Rachmat Ali Timoer Soetanto
: Peter Indra Lembong Muliawan Sutanto
Peter Indra Lembong Muliawan Sutanto
: Dr. Isnandar Rachmat Ali : Willi Toisuta Susanto Kusnadi
Dr. Isnandar Rachmat Ali Willi Toisuta Susanto Kusnadi
Assingation Drs. Herbudianto Ak., as of independent commissioners has been effective from base on Indonesian Financial Service Authority decree No. S-226/PM.2/2013, dated June 13, 2013. On December 31, 2013 and 2012, the functions and responsibilities of Directors are as follows: Peter Indra Lembong, has functions and responsibilities in investment, trading, research, information technology, accounting and finance; Muliawan Sutanto, has functions and responsibilities in the settlement of securities transactions, human resources, marketing, investor relationship, compliance and risk management.
Draft 4/2/2014
7
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) The Company’s Internal Audit Head and Corporate Secretary for the years ended December 31, 2013 and 2012 are Irene Tanudjaja and Agustinus Benawar, respectively. As of December 31, 2013 and 2012, the Company have 11 employees, respectively (unaudited).
2.
Summary of Significant Accounting Policies 2.a. Compliance with Financial Accounting Standards (SAK) The Company’s consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statements and the Interpretations as issued by the Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) and Regulation of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution No. VIII.G.17 regarding the “Guidance of Accounting of Securities Company” as set forth in Decree No. KEP-689/BL/2011 regarding the Guidance of Accounting of Securities Company and other accounting policies prevailing in the Capital Market. 2.b. Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been prepared based on the going concern assumption and accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows which used the cash basis. The basis of measurement in preparation of these consolidated financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective accounting policies. Entity presents assets and liabilities in the statement of financial position in order of liquidity. The consolidated statements of cash flows are presented by classifying the activities into operating, investing and financing. The cash flows from operating activities were prepared using the direct method. The functional currency of the Company is Rupiah. Transactions are recorded using the functional currency. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Rupiah. New SAK or improvement on SAK which is relevant to the Company and mandatory implemented for the financial year beginning at January 1, 2013 is the improvement on PSAK No. 60 (Revised 2010) “Financial Instrument: Disclosures” and PSAK No. 38 (Revised 2012), “Business Combination for Entities Under Common Control”. Improvement on PSAK No. 60 has no impact to the Company. Application of PSAK No. 38 (Revised 2012), “Business Combinations on Entities under Common Control” resulted changes in accounting policies as described in Note 2.p. Meanwhile, revocation of PSAK No. 51, “Quasi Reorganizations” with an effective date of January 1, 2013 did not result in changes to the Company’s accounting policies and had no effect on the amounts reported for the current or prior year. 2.c. Principles of Consolidation The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and its subsidiary which are controlled by the Company. Control is achieved if the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee to obtain benefits from its activities. Control is presumed exist when the Company has the ability to directly exercise control with ownership percentage of more than 50%, as described in Note 1.c.
Draft 4/2/2014
8
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) Non-controlling interests consist of the amount of interest at the date of acquisition and the noncontrolling's share of changes in equity since the date of the business combination. Loss applicable to the noncontrolling exceed the non-controlling interest portion are allocated against the parent entity. The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year from the effective date of acquisition or until the effective date of the sale are included in the consolidated statements of income. Adjustments are made to the financial statements of subsidiary that the accounting policies used in accordance with the accounting policies used by the Company. The entire inter-company transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation. 2.d. Balances and transactions with related parties In a normal business transaction, the Company has transactions with related parties according to definitions set forth in PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. Related party is the person or entity is related to the Company (referred to as the “reporting entity”), which includes: (a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: (i) Has control or joint control over the reporting entity; (ii) Has significant influence over the reporting entity; or (iii) Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. (b) An entity is related to the reporting entity if any of following conditions applies: (i) The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others); (ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member); (iii) Both entities are joint ventures of the same third party; (iv) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. (v) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity; (vi) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or (vii) A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity). 2.e. Financial Instruments Financial Assets The financial assets calssified into 4 categories (i) financial assets at fair value through profit or loss; (ii) loans and receivables; (iii) held-to-maturity investments; and (iv) available-for-sale financial assets. This classification depends on the purpose of financial assets’ acquisition. The management recognizes financial assets’ classification upon initial acquisition. (i) Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) FVTPL has 2 (two) sub-categories as follows: 1. At the initial recognition, has been established by the Company to be measured at fair value through profit or loss (designated Upon Initial Recognition as at FVTPL); and 2. Financial assets are classified as held for trading. Financial assets can be set to be measured at fair value through profit or loss on initial recognition as FVTPL, only if it fulfills any of the following conditions: • Eliminate or reduce significantly the inconsistency on the measurement and recognition that may arise; or Draft 4/2/2014
9
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) •
•
Financial assets becoming the part of a group of financial assets or liabilities or both, which is managed and its performance is based on fair value, according to the documentation of risk management or investment strategy of the Company, and such information about the group is provided internally to key management; or Is part of a contract containing one or more embedded derivatives, and PSAK No. 55 (Revised 2011) allows a combined such contract (asset or liability) to be designated as FVTPL.
Financial assets classified as held for trading if: • Acquired or incurred principally for the purpose of reselling in the near term; or • Part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking; or • A derivative that is not designated and is not effective as a hedging instrument. After initial recognition, financial assets are measured and recorded at fair value. Gains and losses arising from changes in fair value recognized in profit or loss. Securities portfolio for trading purposes are classified as trading. (ii) Loans and Receivables Cash and cash equivalents, receivables from investment manager, other receivables, and other assets with fixed or determinable payment and are not quoted an active market are classified as "loans and receivables", are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment. Interest income is recognized using the effective interest method, except for short-term receivables when the recognition of interest income is immaterial. (iii) Held-to-Maturity Investments (HTM) Financial assets are classified as held to maturity investment only if the investment has a fixed payment maturity or determinable payment, and the Company has the positive intention and ability to hold to maturity. On initial recognition, HTM are recognized at fair value plus direct transaction costs. Subsequently, HTM are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment, while revenue is recognized at an effective rate of return and are presented in the financial statements at amortized cost. (iv) Financial Assets Available for Sale (AFS) Financial assets that are not classified as HTM; trading; measured at fair value through profit or loss; or loans and receivables are classified as available for sale. On initial recognition, AFS are recognized at fair value plus direct transaction costs. Subsequently, the AFS are measured and recorded at fair value. Impairment losses and exchange rate differences as a result of the recalculation of amortization expenses in the monetary AFS are recognized in profit or loss together with interest calculated using the effective interest rate. Other changes in fair value of AFS are reported in other comprehensive income, until the time of financial assets are sold. Cumulative gains and losses of AFS are also recognized in equity. Gains or losses arising from changes in fair value are recognized directly in equity. Impairment losses, interest calculated using effective interest method and foreign exchange difference of monetary assets are recognized in profit or loss. If the financial asset is removed or impaired, the accumulated gain or loss previously recognized in equity, shall be reclasified to profit or loss. Dividends on AFS equity instruments, if any, is recognized in profit or loss when the Company's right to the dividend has been determined. Draft 4/2/2014
10
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) Impairment of Financial Assets Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each financial position’s reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted. For listed and unlisted equity investments classified, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment. For all other financial assets, objective evidence of impairment could include: • Significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or • Default or delinquency in interest or principal payments or it becoming probable that the borrower will enter into bankruptcy or financial reorganisation. For certain categories of financial asset, such as receivables, the impairment value of assets are assessed individually. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period and observable changes in the national or local economic conditions that correlate with default on receivables. For financial assets carried at amortised cost, the amount of impairment is the difference between the assets’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial assets’s original effective interest rate. The carrying amount of the financial asset is directly reduced by the amount of impairment loss for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written-off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in the statement of income. When an AFS financial asset, is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in equity are reclassified to the statement of income in the current period. With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment on the date of the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized. In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognized as loss are not reversed through profit for the period. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly to other comprehensive income. Derecognition of Financial Assets and Liabilities The Company derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when the Company transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralized borrowing for the proceeds received.
Draft 4/2/2014
11
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) Financial Liabilities and Equity Instruments Classification as Debt or Equity Financial liabilities and equity instruments issued by the Company is classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument. Equity Instruments An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Group after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs. The shares issuance cost is presented as part of equity under the “Additional Paid-in Capital - Net“ account. Financial Liabilities Financial liabilities are classified into (i) financial liabilities at fair value through profit or loss (FVTPL) and (ii) financial liabilities at amortized cost. (i) Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Liabilities FVTPL group can be further classified as trading or are designated as FVTPL upon initial recognition. Financial liabilities are classified in the trading category, when: • Primarily issued for the purpose of repurchased within a short period; or • Represent part of certain finance instrument portfolio that managed jointly and has evidence a pattern of profit taking in current short-term; or • Represent derivative liability which is not stated and not effective as hedging instruments. Financial liabilities other the classified the trading category can be defined as FVTPL at initial recognition when: • The determination to eliminate or reduce significantly the inconsistencies of measurement and recognition that can be arise; or • Financial liabilities are part of a category of financial assets or liabilities or both, which is managed and its performance based on fair value, according to the documentation of risk management or investment strategy of the Company, and information about the category is provided internally to key management; or • Represent part of a contract containing one or more embedded derivatives, and PSAK No. 55 (Revised 2011) allow a combined contract (asset or liability) are stated as FVTPL. Financial liabilities as FVTPL recognized at fair value with transaction costs are recognized in profit or loss, subsequently, measured at fair value. Gains and losses arising are recognized in the statement of comprehensive income. Gains and losses arising on financial liabilities which measured at fair value through profit or loss is recognized in profit or loss. (ii) Financial Liabilities at Amortised Cost Other debts are initially measured at fair value, net of transaction costs, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, with interest expense recognized on an effective rate of return. The difference between the proceeds (net of transaction costs) and the settlement or redemption of borrowings is recognized over the term of the loan. Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at fair value through profit or loss is classified and measured at amortized cost using the effective interest method.
Draft 4/2/2014
12
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) Derecognition Financial Liabilities Company derecognise financial liabilities, if and only if, the Company's liability has been removed, canceled or expired. Effective Interest Rate Method The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees on points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition. Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at fair value through profit or loss. Fair Value Estimation The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes. PSAK No. 60, ”Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy: (i) Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1); (ii) Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (Level 2); and (iii) Inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3). The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date. The quoted market price used for financial assets held by the Company is the current bid price, while financial liabilities use ask price. These instruments are included in Level 1. The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using valuation techniques. These valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as minimum as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in Level 2. If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in Level 3. This is the case for unlisted equity securities. Specific valuation techniques used to value financial instruments include: • the use of quoted market prices or dealer quotes for similar instruments and; • other techniques, such as discounted cash flow analysis, are used to determine fair value for the remaining financial instruments. 2.f. Cash and Cash Equivalents Cash consist of cash on hand and in bank, are not used as collateral and not restricted. Cash equivalents is time deposits with maturity date of not more than 3 (three) months since their placement and not restricted. 2.g. Investment in Associates Associate is an entity in which the investor has a significant influence in decision making in the financial and operational policies of the investee but does not control or joint control over those policies. Significant influence Draft 4/2/2014
13
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) is presumed to exist if the investor holds 20% or more of the voting rights of the investee, either directly or indirectly. Investment in associates are initially recognized at cost. The carrying amount is increased or decreased to recognize the Investor’s share in profit or loss of the investee after the date of acquisition proportionate with its ownership and reduced with the dividend received (equity method). The carrying amount may also be necessary changes in the Investor’s proportionate interest in the investee arising from changes in investee’s other comprehensive income. The changes are recognized in the other comprehensive income of the Investor. 2.h. Equipment Initial recognition of equipment is measured at cost. Equipment after initial recognition is accounted using cost mode is carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows: Office Equipment Furniture and Fixtures Vehicles
Years 2 2-4 2
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end and the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis. The cost of maintenance and repairs is charged to consolidated statement of comprehensive income as incurred while significant renewals and improvements are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their costs and the related accumulated depreciation and amortization are removed from the accounts and any resulting gain or loss is credited or charged to current year profit or loss. 2.i. Impairment of Non-financial Assets At the reporting date, the Company reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the assets is estimated in order to determine the extent of impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company estimates the recoverable amount of the cash-generating unit of the asset. Recoverable of assets value shall be estimated whenever events and changes of circumstances indicate that the carrying value may not be recoverable. Impairment of non-financial asset is recognized as loss for the year. 2.j. Revenue and Expense Recognition Fee from Investment management service is recognized as income when earned, in accordance with the underlying agreements. All other income and expenses are recognized when earned/incurred. 2.k. Foreign Currencies Transactions and Balances Foreign currency is currency other than functional currency. Transactions denominated in foreign currency for the current period recorded with spot rate at the transaction date.
Draft 4/2/2014
14
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) At the reporting date, monetary items translated to the following closing exchange rates of Bank Indonesia middle rate as of December 31, 2013 and 2012 is Rp12,189 and Rp9,670, per 1 USD, respectively. Exchange gains and losses arising on foriegn currency transactions and on the translation of foreign currency monetary items into Rupiah are recognized in the current year consolidated statement of income. Whereas the non-monetary items that are measured in terms of historical cost in foreign currencies were translated using the exchange rate on transaction date and monetary items that are measured at fair value in foreign currencies were translated using the exchange rate at the date of when the fair value was determined. 2.l. Income Tax Current income tax is determined based on taxable income, which is computed using the prevailing tax rates. Adjustments to tax obligations are recognized when the tax decision letter is received or, if an appeal is filed, when the decision of such appeal has been determined. Current tax assets dan current tax liabilites are offset if, and only if, the entity: 1) has a legally enforceable right to set off the recognised amount; and 2) intents to settle in net basis, or realises and settles the asset and liability simultaneously. All temporary differences between the tax bases of assets and liabilities and their carrying value for financial reporting purposes are recognized as deferred tax using balance sheet liability method. Currently or substantially enacted tax rates are used to determine deferred income tax. For revenues subject to final income tax, there is no temporary difference between commercial and tax reporting purposes. If the carrying value of assets and liabilities related to the final income tax between commercial and tax reporting is different, it is not recognized as deferred tax assets or liabilities. Deferred tax assets dan deferred tax liabilites are offset if, and only if, the entity: 1) has a legally enforceable right to set off current tax asset against current tax liability; and 2) the deferred tax asset and the deferred tax liability relate to income taxes levied by the same tax authority on the same taxable entity. 2.m.Employee Benefits Short-Term Employment Benefits Short term employment benefits is including wages and salaries are recognized to employee. Post-Employment Benefits The Group recognizes provisions for the defined benefit plan of post-employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No.13/2003 and PSAK No. 24 (Revised 2010) “Employee Benefits”. No funding has been made for this plan. Post-employment benefits are recognized at discounted amount when the employees have rendered their service to the Group during the accounting period. Liabilities and expenses are measured using actuarial techniques which include constructive obligation that arises from the Group’s common practices. In calculating liabilities, the benefit must be discounted using the projected unit credit method. Past service cost recognized in profit or loss when the benefit become vested and recognized as expense with straight-line method for the average period of vested benefit. Accumulated unrecognized actuarial gain (loss) that are more than 10% of the present value of defined benefit liabilities are amortized using the straight line method over the remaining projected average service period of employees in the programme. 2.n. Segment Information The Company is only engaged in investment management and advisory services. The Company is only operating in Tangerang, while the subsidiary’s operations in Vanuatu (see Note 1.c) are not considered Draft 4/2/2014
15
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) material to the consolidated financial statements. The Company’s operation reflects all the operating segment information. Accordingly, the Company did not present the segment information in a separate note. 2.o. Earnings per Share Earnings per share is computed by dividing the profit for the year attributable to owner of the Company with weighted average number of shares outstanding reported during the period. Diluted earnings per share is calculated by adjusting the weighted average common shares outstanding for the effect of dilutive warrants. 2.p. Difference in Value from Restructuring Transactions between Entities Under Common Control The restructuring transactions between entities under common control, such as transfers of assets, liabilities, shares or other ownership instruments by re-organizing entities within the same group, do not represent changes of ownership in terms of economic substance, and thus, should not result in a gain or loss for the group of companies as a whole or for the individual entity in the groups. Since restructuring transactions with entities under common control do not result in changes in term of economic substance of ownership in transferred assets, liabilities or other ownership instruments, the transferred assets or liabilities (in legal form) should be recorded at book value in a manner similar to business combination transactions using the pooling of interest method. The difference between transfer price and book value does not represent goodwill. Such difference is recorded in the account “Difference in Value from Restructuring Transactions between Entities under Common Control” and is presented as a component of equity. Since the adoption of PSAK No. 38, (Revised 2012) “Business Combination for Entities Under Common Control”, started from January 1, 2013, this account can not be recognized as a realized gain or loss nor reclassified to retained earnings. This account restated in part of additional paid in capital as of equity element. 2.q. Source of Estimation Uncertainty and Critical Accounting Considerations The preparation of the Company’s financial statements requires management to make judgements, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenue, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the reporting date. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that could require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future periods. The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period/year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur. i. Critical Accounting Estimates and Assumptions Post-employment Benefits The present value of post-employment benefits liability depends on several factors that are determined by actuarial basis based on several assumptions. Assumptions used to determine the cost (income) include the discount rate. Changes in these assumptions will affect the carrying amount of post-employment benefits.
Draft 4/2/2014
16
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) The Company determines the appropriate discount rate at end of reporting year by the interest rate used to determine the present value of future cash outflows expected to settle this obligation. In determining the appropriate level of interest rates, the Company considers the interest rate of government bonds denominated in Rupiah that has a similar period to the corresponding period of obligation. Other key assumption is partly determined by current market conditions, during the year in which the postemployment benefits liability is resolved. Changes in the employee benefits assumption will impact on recognition of actuarial gains or losses at the end of the year period. Information about assumsion and total liabilities and cost of post-employement benefit disclosed in Note 11. Fair Value of Financial Instruments If the fair value of financial assets and liabilities recorded in the statement of financial position is not available in active market, it is determined using valuation techniques including the use of mathematical model. Input for this model derived from observable market data throughout the available data. When observable market data is not available, management judgment is required to determine the fair value. The considerations include liquidity and input models such as volatility for long-term derivative transactions and discount rates, prepayments, and default rate assumptions. ii. Critical judgments in applying the accounting policies Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Clasifisification Financial Asset and Liabilities The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.e. 3.
Cash and Cash Equivalents 2013 Rp Cash on Hand Cash in Banks Rupiah Related Party (see Note 6) PT Bank Nationalnobu Tbk Third Party PT Bank CIMB Niaga Tbk USD PT Bank CIMB Niaga Tbk
2012 Rp
22,325,918
22,325,918
9,314,755
19,935,917
255,653,870
612,279,006
55,991,147
4,858,700,106
Time Deposits Rupiah Related Party (see Note 6) PT Bank Nationalnobu Tbk Rupiah Third Party PT Bank CIMB Niaga Tbk
9,093,254,802
4,023,857,534
27,861,423,790
34,381,503,362
Total
37,297,964,282
43,918,601,843
Draft 4/2/2014
17
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) Interest rates and maturity period for time deposits are as follows:
Contractual Interest Rate Maturity Period
4.
2013 Rp
2012 Rp
6.25% - 8% 1 Month
5.50% - 7.25% 1 Month
2013 Rp
2012 Rp
Investment in Trading Portfolio
Related Parties (see Note 6) Shares with Quotations Mutual Fund Units Lippo Dana Prima Third Parties Shares with Quotations Total
2,942,739,334 49,038,755,795
1,865,480,000 26,000,711,786
2,257,506,892
3,260,445,435
54,239,002,021
31,126,637,221
Mutual fund units Lippo Dana Prima is holding units of mutual funds managed by the Company as Investment Manager. The fair value of mutual fund units is determined based on Net Asset Value (NAB) on the statement of financial position. Unrealized gains on the increase in value of mutual fund units owned by the Company amounted to Rp3,038,044,009 and Rp 2,500,711,803 in December 31, 2013 and 2012. Total gain is recorded as other income for the year (see Note 17). Shares with quotations is shares which traded at the Indonesia Stock Exchange. Fair value of shares with quotation is determined based on quoted value of the securities which listed in the Indonesia Stock Exchange on the date of the consolidated statement of financial position. Unrealized net gain from appreciation in value of securities amounted to Rp74,320,791 and Rp1,601,749,520 in December 31, 2013 and 2012. The net gain or loss are recorded as gain for the year (see Note 17).
5.
Receivables from Investment Manager Services 2013 Rp Receivable of Management Fee Related Party (see Note 6) Third Parties Total
74,999,470 50,509,990 125,509,460
2012 Rp 34,490,181 44,389,190 78,879,371
This account is the fee receivables acquired by the Company as investment manager of the funds managed by the Company. The Company did not establish impairment losses as management believes that the receivable from investment manager are collectible.
Draft 4/2/2014
18
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) 6.
Transactions and Balances with Related Parties The Company, in the normal business course, conducted transactions with related parties as follows: Total 2013 Rp Cash and Cash Equivalents PT Bank Nationalnobu Tbk Bank Time Deposits Total Cash and Cash Equivalents
9,314,755 9,093,254,802
19,935,917 4,023,857,534
0.00 0.96
0.00 0.53
9,102,569,557
4,043,793,451
0.96
0.53
74,999,470
34,490,181
0.01
0.00
49,038,755,795 2,711,800,000 230,939,334
26,000,711,786 1,763,157,117 102,322,883
5.20 0.29 0.02
3.40 0.23 0.01
51,981,495,129
27,866,191,786
5.51
3.64
491,838,732,553 358,719,335,766
386,132,974,806 301,818,918,631
52.12 38.02
50.51 39.48
850,558,068,319
687,951,893,437
90.14
89.99
Receivable from Investment Manager Service Receivable of Manager Service Lippo Dana Prima Investment in Trading Portopolio Lippo Dana Prima PT Lippo Karawaci Tbk Lain-lain Total Investment in Trading Portopolio Investment in Associates PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Total Investment in Associates
2012 Rp
Total 2013 Rp Rental Expense PT Villa Permata Cibodas Share in Profit of Associates PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Total Share in Profit of Associates
Percentage to Respective Total Assets 2013 2012 % %
2012 Rp
Percentage to Respective Related Expenses 2013 2012 % %
--
300,000,000
--
0.04
115,827,768,525 56,041,457,077
62,134,225,593 58,546,951,604
67.39 32.61
51.00 49.00
171,869,225,602
120,681,177,197
100.00
100.00
Share in Other Comprehensive Income of Associates PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Total Share in Other Comprehensive Income of Associates
8,521,143,723 858,960,057
-27,793,505,321
4.78 0.00
-18.76
9,380,103,780
27,793,505,321
4.78
18.76
Unrealized Gain In Investment Trading Portofolio Lippo Dana Prima
3,038,044,009
2,500,711,803
0.02
1.69
3,438,320,673 847,118,000
2,600,881,822 425,115,000
22.62 5.57
0.39 0.06
4,285,438,673
3,025,996,822
28.19
0.45
Employee Benefit to Boards of Commissioners and Directors Short-term Employee Benefits Post-employment Benefits Total Employee Benefit to Boards of Commissioners and Directors
Draft 4/2/2014
19
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) The relationship and nature of transactions with related parties are as follows: Related Parties PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Lippo Dana Prima PT Lippo Karawaci Tbk PT Villa Permata Cibodas PT Bank Nobunalnobu Tbk Board of Commissioners and Directors
Relationship
Nature of Balance/Transaction
Associate Investment in associate Investment in associate Associate Company as Investment Manager Mutual fund units manager, management fee receivable Under Common Control Investment in trading portfolio Under Common Control Rental Bulding Under Common Control Placement of cash and cash equivalents Key Management Employee benefit
All transactions with related parties were conducted in an arm’s length basis. The management of the Company is in the opinion that there were no conflict of interest in transaction with related parties as stipulated in Bapepam-LK regulation No. IX.E.1. 7. Taxation a.
Prepaid Taxes 2013 Rp
2012 Rp
554,725,891
499,177,096
2013 Rp
2012 Rp
Income Tax Article 21 Article 23
332,838,946 1,024,052
220,177,264 178,230
Total
333,862,998
220,355,494
Value Added Tax
b.
c.
Taxes Payable
Income Tax Expense The reconciliation between profit before tax as presented in the consolidated statements of comprehensive income and the Company’s estimated taxable income for the years ended December 31, 2013 and 2012 is as follows: 2013 Rp Profit Before Tax as Presented in the Consolidated Statements of Comprehensive Income Temporary Difference: Employee Benefits Expenses
Draft 4/2/2014
20
2012 Rp
168,786,715,838
120,333,158,272
(853,168,000)
(670,864,000)
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) 2013 Rp
Permanent Differences: Share in the Profit of Associates Interest Income Already Subjected to Final Income Tax Undeductible Rental Expenses Unrealized Loss on Investment in Trading Portfolio - Net Estimated Tax Losses for the Year Tax Losses: 2008 2009 2010 2011 2012 Estimated Accumulated Tax Losses
2012 Rp
(171,869,225,602) (1,757,506,921) 38,833,000 (3,112,364,800) (8,766,716,485)
(120,681,177,197) (1,494,569,383) 38,280,000 (4,102,461,323) (6,577,633,631)
(16,308,100,067) (8,607,918,740) (12,093,271,013) (6,693,761,553) (6,577,633,631)
(16,308,100,067) (8,607,918,740) (12,093,271,013) (6,693,761,553) --
(59,047,401,489)
(50,280,685,004)
As of issuance date of these financial statements, the Company has not reported the Annual Tax Return (SPT) of 2013 to the Tax Office. Taxable income for the year 2012 is in accordance with the SPT submitted by the Company to the tax office for the fiscal year 2012. The reconciliation between profit before tax as presented in the consolidated statements of comprehensive income and tax expenses presented in the consolidated statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2013 and 2012 are as follows: 2013 Rp
2012 Rp
Profit Before Tax as Presented in Consolidated Statements of Comprehensive Income
168,786,715,838
120,333,158,272
Estimated Loss Tax Expense Calculated using Enacted Tax Rate
(42,196,678,960)
(30,083,289,568)
42,967,306,401 439,376,730 (9,708,250) 778,091,200 213,292,000 (2,191,679,121)
30,170,294,299 373,642,346 (9,570,000) 1,025,615,331 167,716,000 (1,644,408,408)
--
--
Reconciling Items: Share in the Profit of Associates Interest Income Already Subjected to Final Income Tax Undeductible Rental Expenses Unrealized Gain on Investment in Trading Portofolio Unrecognized Deferred Tax from Temporary Difference Unrecognized Deferred Tax from Tax Loss
Income Tax Expenses
The Company did not compute deferred tax asset since management of the Company believes that the deferred tax would not have any future benefit. 8.
Investment in Associates This account consists of investment in shares recorded using equity method on the following companies: Associate
PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Total
Draft 4/2/2014
Percentage of Ownership
Acquisition Cost
%
Rp
49.19 20.05
45,000,000,000 1,025,067,867,214 1,070,067,867,214
Difference in Value From Restructuring Transaction between Entities Under Common Control Rp -(260,108,592,418) (260,108,592,418)
Changes in Equity Transaction of Associates
Rp 26,794,618,771 198,149,888,271 224,944,507,042
21
2013 Shares in Other Comprehensive Income
Rp 8,521,143,722 29,499,166,476 38,020,310,198
Accumulated Share in Profit (Loss)
Accumulated Dividend - Net
Carrying Value
Rp
Rp
Rp
517,340,820,344 (633,888,993,777) (116,548,173,433)
(105,817,850,284) -(105,817,850,284)
Sign:
491,838,732,553 358,719,335,766 850,558,068,319
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah)
Associate
PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Total
Percentage of Ownership
Acquisition Cost
%
Rp
49.19 20.05
Difference in Value From Restructuring Transaction between Entities Under Common Control Rp
45,000,000,000 1,025,067,867,214 1,070,067,867,214
-(260,108,592,418) (260,108,592,418)
Changes in Equity Transaction of Associates
Rp 26,794,618,771 198,149,888,271 224,944,507,042
2012 Shares in Other Comprehensive Income
Rp -28,640,206,418 28,640,206,418
Accumulated Share in Profit (Loss)
Accumulated Dividend - Net
Carrying Value
Rp
Rp
Rp
401,513,051,819 (689,930,450,854) (288,417,399,035)
(87,174,695,784) -(87,174,695,784)
386,132,974,806 301,818,918,631 687,951,893,437
Movements in the carrying value of each which used equity method in 2013 and 2012 are as follows: 2013 Rp
2012 Rp
PT Ciptadana Capital Beginning Balance Shares in the Profit of Associate Shares in Other Comprehensive Income of Associate Dividend Received Ending Balance
386,132,974,806 115,827,768,525 8,521,143,722 (18,643,154,500) 491,838,732,553
338,297,867,712 62,134,225,593 -(14,299,118,499) 386,132,974,806
PT Star Pacific Tbk Saldo Awal Shares in the Profit of Associate Shares in Other Comprehensive Income of Associate Ending Balance
301,818,918,631 56,041,457,077 858,960,058 358,719,335,766
215,478,461,706 58,546,951,604 27,793,505,321 301,818,918,631
Total Ending Balance
850,558,068,319
687,951,893,437
The summary of financial information of the associates are as follows: 2013 Rp Total Agregate of Assets Total Agregate of Liabilities Total Agregate of Net Sales and Revenues Total Agregate of Income for the Year
5,214,569,853,535 2,425,570,796,477 438,064,423,434 514,978,667,634
2012 Rp 6,896,409,141,049 4,606,095,324,540 402,048,976,218 418,318,388,944
The market value of investment in PT Star Pacific Tbk is based on the published price quotation on December 31, 2013 and 2012 amounting to Rp115,451,818,164 and Rp64,530,995,925. The management of the Company believes that there are no permanent impairment in investment value of associates as of December 31, 2013. 9.
Other Long-term Investments 2013 Rp
2012 Rp
Third Parties PT Kustodian Sentral Efek Indonesia PT Bhakti Sarana Ventura PT Pondok Indah Padang Golf
300,000,000 100,000,000 75,000,000
300,000,000 100,000,000 75,000,000
Total
475,000,000
475,000,000
Draft 4/2/2014
22
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) Other long-term investments is investments in equity instruments in the companies which did not have any market quotation and recorded at initial cost.
10. Equipment 2013
Beginning Balance Rp Direct Ownership Aquisition Cost Office Equipment Furniture and Fixtures Vehicles Total
Addition
Deduction
Rp
Rp
Ending Balance Rp
427,574,750 842,622,735 34,780,000 1,304,977,485
-139,819,325 -139,819,325
-----
427,574,750 982,442,060 34,780,000 1,444,796,810
Direct Ownership Accumulated Depreciation Office Equipment Furniture and Fixtures Vehicles Total
337,733,179 588,683,704 23,798,747 950,215,630
44,920,785 142,685,090 5,490,624 193,096,499
-----
382,653,964 731,368,794 29,289,371 1,143,312,129
Carring Value
354,761,855
301,484,681 2012
Beginning Balance Rp Direct Ownership Accumulated Depreciation Office Equipment Furniture and Fixtures Vehicles Total
Addition
Deduction
Rp
Rp
Ending Balance Rp
410,324,750 798,238,554 34,780,000 1,243,343,304
17,250,000 44,384,181 -61,634,181
-----
427,574,750 842,622,735 34,780,000 1,304,977,485
Direct Ownership Aquisition Cost Office Equipment Furniture and Fixtures Vehicles Total
251,846,607 367,210,301 12,817,499 631,874,407
85,886,572 221,473,403 10,981,248 318,341,223
-----
337,733,179 588,683,704 23,798,747 950,215,630
Carring Value
611,468,897
354,761,855
Depreciation that was charged to general and administrative expense in 2013 and 2012 amounted to Rp193,096,499 and Rp318,341,223, respectively. Aquisition cost of equipment that was fully depreciated as of December 31, 2013 and 2012 amounted Rp446,692,809 and Rp127,531,110, repectively. The Company’s vehicles have been insured against all risk in certain insurance policy to PT Lippo Insurance Tbk, a related party, with insured amounting to Rp24,000,000 and Rp29,500,000 as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
Draft 4/2/2014
23
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) Management of the Company believes that there are no indication of events/circumstances which could result in the impairment of the Company’s equipment as of December 31, 2013.
11. Employee Benefits The Company recorded the post-employment benefit expenses according to Labor Law No. 13/2003 and long-term employee benefits applicable to the allowance of long leave. The Company did not fund the defined employee benefit plan. The details of employee benefits expense recognized as general and administrative expense December 31, 2013 and 2012 are as follows: Post-employment Benefits Rp Current Service Cost Interest Expenses Actuarial Loss Amotization Past Service Costs Total
355,849,000 305,408,000 140,550,000 6,453,000 808,260,000
Post-employment Benefits Rp Current Service Cost Interest Expenses Actuarial Loss (Gain) Amotization Past Service Costs Total
261,787,000 281,327,000 82,590,000 6,453,000 632,157,000
2013 Other Long-term Employee Benefits Rp 40,245,000 4,514,000 149,000 -44,908,000 2012 Other Long-term Employee Benefits Rp 28,202,000 4,096,000 (8,653,000) -23,645,000
Total
Rp 396,094,000 309,922,000 140,699,000 6,453,000 853,168,000
Total
Rp 289,989,000 285,423,000 73,937,000 6,453,000 655,802,000
Post employment benefit liability recognized in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2013 and 2012 are as follows: Post-employment Benefits Rp Present Value of Defined Benefit Obigation Unrecognized Actuarial losses Unrecognized Past Service Cost Total
Draft 4/2/2014
5,542,483,000 (1,612,851,000) (73,327,000) 3,856,305,000
24
2013 Other Long-term Employee Benefits Rp 117,117,000 --117,117,000
Total
Rp 5,659,600,000 (1,612,851,000) (73,327,000) 3,973,422,000
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah)
Post-employment Benefits Rp Present Value of Defined Benefits Obigation Unrecognized Actuarial losses Unrecognized Past Service Cost Total
2012 Other Long-term Employee Benefits Rp
5,090,125,000 (1,962,300,000) (79,780,000) 3,048,045,000
78,259,000 --78,259,000
Total
Rp 5,168,384,000 (1,962,300,000) (79,780,000) 3,126,304,000
Net liabilities movements in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2013 and 2012 are as follows: 2013 Rp
2012 Rp
Balance as of January 1, Expense During the Year Payment of Other Long-term Employee Benefits for the Current Year Adjustment
3,126,304,000 853,168,000 (6,050,000) --
3,797,168,000 655,802,000 -(1,326,666,000)
Balance as of December 31,
3,973,422,000
3,126,304,000
The balance of the adjustment is recorded as personnel expenses (see Note 16). Movements of present value of defined benefit obligation as of December 31, 2013 and 2012 are as follows : Post-employment Benefits Rp Present Value of Defined Benefits Obigation - Beginning Interest Expenses Current Service Cost Payment Current Period Effect of change in Actuarial Assumption Actuarial Loss Present Value of Defined Benefit Obligation - Ending
5,090,125,000 305,408,000 355,849,000 -(1,262,565,000) 1,053,666,000 5,542,483,000
Post-employment Benefits Rp Present Value of Defined Benefits Obigation - Beginning Interest Expenses Current Service Cost Effect of change in Actuarial Assumption Actuarial Loss Present Value of Defined Benefit Obligation - Ending
Draft 4/2/2014
3,751,026,000 281,327,000 261,787,000 416,470,000 379,515,000 5,090,125,000
25
2013 Other Long-term Employee Benefits Rp 78,259,000 4,514,000 40,245,000 (6,050,000) (6,868,000) 7,017,000 117,117,000 2012 Other Long-term Employee Benefits Rp 54,614,000 4,096,000 28,202,000 1,146,000 (9,799,000) 78,259,000
Total
Rp 5,168,384,000 309,922,000 396,094,000 (6,050,000) (1,269,433,000) 1,060,683,000 5,659,600,000
Total
Rp 3,805,640,000 285,423,000 289,989,000 417,616,000 369,716,000 5,168,384,000
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) Total current and four previous annual period funded status from present value of benefit obligation, fair value of plan asset and deficit in scheme, and experience adjustment in terms of percentage at end of reporting period on obligation and on fair value of plan asset is as follows: 2013 Rp Post Employment Benefits Present Value of Defined Benefits Obligation Plan Assets Defisit Adjustment on Obligation Adjustment on Fair value of Plan Assets
2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
5,542,483,000 -5,542,483,000
5,090,125,000 -5,090,125,000
3,751,026,000 -3,751,026,000
2,721,380,000 -2,721,380,000
1,992,331,000 -1,992,331,000
-19% --
-7% --
-1% --
3% --
-13% --
The calculation of the benefit as of December 31, 2013 and 2012, is calculated by independent actuaries PT Milliman Indonesia and PT Eldridge Gunaprama Solution dated March 14, 2014 and March 22, 2013, respectively, using the projected unit credit. The key assumptions used in determining the actuarial valuation is as follows Discount Rate Salary Increment Rate Mortality Rate Disability Rate Resignation Rate
: : : : :
Normal Pension Age
:
9% (2012 : 6%) 8% (2012 : 7,5%) TMI II – 1999 10% of Mortality Rate 10% at the age of 25 year and Reducing linearly to 1% at the age 45 year 55 year
12. Capital Stock The Company’s stockholders and its composition as of December 31, 2013 and 2012 according to records provided by Securities Administration Bureau - PT Sharestar Indonesia, a related party, are as follows: Stockholders
Pacific Asia Holdings Ltd Public (each below 5%) Total
Number of Shares (Shares) Seri A Seri B 567,444,015 541,805,985 1,109,250,000
1,075,785,587 403,214,413 1,479,000,000
Percentage of Ownership (%) 63.49 36.51 100.00
Total Rp 675,022,573,700 582,127,426,300 1,257,150,000,000
There is no share owned by subsidiary, associates, board of commissioners and directors as of December 31, 2013 and 2012. There is no movement of outstanding shares in 2013 and 2012. 13. Additional Paid-In-Capital - Net The detail of additional paid-in-capital as of December 31, 2013 and 2012 are as follows: 2013
Rp 56,904,546,602
2012
Rp 56,904,546,602
a. Additional Paid-In Capital Excess of Par - Net b. Differences Value From Restructuring Transactions between Entities Under Common Control
(260,108,592,418)
--
Total
(203,204,045,816)
56,904,546,602
Draft 4/2/2014
26
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) a. Additional Paid-In Capital Excess of Par - Net Rp Limited Public Offering III Additional Paid-In-Capital Excess of Par - Net Stock Issuance Cost
59,160,000,000 (2,255,453,398)
Total Additional Paid-In-Capital Excess of Par - Net
56,904,546,602
Additional paid-in-capital excess of par represent the excess of offering price shares of series B which are issued through Limited Public offering III with Pre-emptive rights over the par value of shares of series B, the offering price of this shares at Rp140 per share (see Note 1.b). b. Differences in Value From Restructuring Transaction Between Entities Under Common Control Diffrences value from resctructuring transaction between entities under common control represent differences between cost of aquisition shared purchased and released value shared PT Star Pacific Tbk, an associate, with related party in 1996 until 1999. Cost of aquisition and carring value amounted Rp1,008,474,497,763 and Rp748,365,905,345, respectively. Since the implementation of PSAK No. 38 (Revised 2012) as of January 1, 2013, the balances of differences in value from restructuring transaction between entities under common control is reclassified as part of additional paid-in capital (see Note 2.b) 14. Other Equity Component 2013 Rp Difference in Value from Restructuring Transaction between Entities Under Common Control Changes in Equity Transaction of Associates Additional Paid-in-Capital Excess in Par Changes in Equity Transaction of Associates Unrealized Loss on Decrease of Fair Value of Marketable Securities Unclaimed Dividends Difference in Value from Restructuring Transaction between Entities Under Common Control Retained Earnings Total Other Comprehensive Income from Associates (see Note 8) Total
2012 Rp --
(260,108,592,418)
62,208,497,343 33,310,354,856 (20,524,139,292) 557,225,637
62,208,497,343 33,310,354,856 (20,524,139,292) 557,225,637
55,317,963,882 94,074,604,616 224,944,507,042
55,317,963,882 94,074,604,616 224,944,507,042
38,020,310,198 262,964,817,240
28,640,206,418 (6,523,878,958)
15. Fee from Investment Manager Services
Related Parties Management Fee Third Parties Management Fee Total
2013 Rp
2012 Rp
584,072,183
321,822,543
148,807,632 732,879,815
150,428,326 472,250,869
This account is a management fee obtained by the Company as investment manager of the fund managed by the Company.
Draft 4/2/2014
27
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) 16. Personnel Expenses 2013 Rp
2012 Rp
Salary Allowance Employee Benefits (see Note 13) Bonus Adjustment on Employee Benefits (see Note 13)
4,949,643,209 1,908,884,507 853,168,000 406,000,000 --
4,062,631,931 1,419,386,592 655,802,000 387,000,000 (1,326,666,000)
Total
8,117,695,716
5,198,154,523
17. Gains on Investment in Trading Portfolio - Net 2013 Rp Shares with Quotation Unrealized Gain Mutual Unit Fund Lippo Dana Prima Unrealized Gain Total
2012 Rp
74,320,791
1,601,749,520
3,038,044,009 3,112,364,800
2,500,711,803 4,102,461,323
18. Earning Per Shares The calculation of Company’s basic earnings per share is as follows: 2013 Rp Profit for the Year Attributable to Owner of the Parent Entity
2012 Rp
168,786,715,838
120,333,158,272
2,588,250,000
2,588,250,000
65.21
46.49
Weighted Average Number of Shares Outstanding Basic Earnings per Share
The Company did not compute diluted earnings per share since no potential diluted transaction in the common stock.
19. Monetary Asset and Liabilities Denominated in Foreign Currency The Company monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are adjusted to Rupiah to reflect the exchange rates prevailing at such date a published by the Bank of Indonesia as of December 31, 2013 and 2012 as follows: 2013 Foreign Currency USD Asset Cash and Cash Equivalents
Draft 4/2/2014
4,593.58
28
Equivalent Rp 55,991,147
2012 Foreign Currency USD 502,450.89
Equivalent Rp 4,858,700,106
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) 20. Financial Instruments and Financial Risk Management The main financial risks faced by the Company are credit risk, foreign exchange rate risk, liquidity risk and price risk. Attention of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in Indonesian markets. The schedule below presents the carrying amount of the respective categories of financial assets and liabilities as of December 31, 2013 and 2012: 2013 Carrying Value Rp Financial Assets (i) Financial Asset at fair value through profit or loss: Investment in Trading Portfolio (ii) Loan and Receivables: Cash and Cash Equivalents Receivables from Investment Manager Other Receivables - Net Refundable Deposits (iii) Financial Assets as available-for-sale: Other Long-term Investments
Total Financial Assets
2012 Fair Value Rp
Carrying Value Rp
Fair Value Rp
54,239,002,021
54,239,002,021
31,126,637,221
31,126,637,221
37,297,964,282 125,509,460 14,657,588 36,129,998
37,297,964,282 125,509,460 14,657,588 36,129,998
43,918,601,843 78,879,371 9,553,684 44,512,050
43,918,601,843 78,879,371 9,553,684 44,512,050
475,000,000
475,000,000
475,000,000
475,000,000
92,188,263,349
92,188,263,349
75,653,184,169
75,653,184,169
46,433,596 46,433,596
46,433,596 46,433,596
30,353,035 30,353,035
30,353,035 30,353,035
Financial Liabilities measured at amortized cost: Other Payables Total Financial Liabilities
Fair Value of Financial Instruments The carrying amount of assets and liabilities for the short-term financial and unspecified maturities that reflect the fair value. While the amount of the fair value of securities for trading on the Exchange is the closing price (closing price) on the trade date (Level 1). The fair value portofolio Lippo Dana Prima are estimated using valuation techniques with observable input portion (Level 2). The following are fair value hierarchy for financial assets at year end were recorded using their fair value:
Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss Portofolio available-for-sale Financial Assets Available-for-Sales Other Long-Term Investment
Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss Portofolio available-for-sale Financial Assets Available-for-Sales Other Long-Term Investment
2013 Rp
Level 1 Rp
Level 2 Rp
Level 3 Rp
54,239,002,021
5,200,246,226
49,038,755,795
--
475,000,000
--
--
475,000,000
2012 Rp
Level 1 Rp
Level 2 Rp
Level 3 Rp
31,126,637,221
5,125,925,435
26,000,711,786
--
475,000,000
--
--
475,000,000
Financial risks faced by the Company: (i) Credit Risk Credit risk is the risk that the Company will incur a loss arising from customers, clients or counterparties who fail to discharge their contractual obligations. The Company’s financial instrument that potentially contain credit risk are cash and cash equivalents and receivable. The maximum total credit risk exposure equal to the carrying amount of the respective accounts. Draft 4/2/2014
29
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) The Company manages and controls this credit risk by setting limits on the amount of risk that it is willing to accept for respective customers and by being more selective in choosing the banks to deal with (i.e., choosing only the reputable and creditworthy banks and financial institutions). (ii)
Foreign Exchange Rate Risk Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value of future cash flow of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company’s financial instrument that potentially contain foreign exchange rate risk are cash and cash equivalents. Sensitivity analysis With the decline in the exchange rate hypothesis against the United States Dollar by 10%, would increase profit before tax of Rp5,599,574 (2012: Rp485,870,011).
(iii) Liquidity Risk Liquidity risk is a risk when the cash flow position of the Company indicates that the short-tem revenue is not enough to cover the short-term expenditure. The Company manages this liquidity risk by maintaining an adequate level of cash and cash equivalents to cover the Company’s commitment in normal operation and also regularly evaluates the projected and actual cash flows, as well as the maturity date schedule of the financial assets and liabilities. The following table presents the financial assets and liabilities as of December 31, 2013 and 2012 based on maturity period: Maturity Not Determined Rp Financial Assets Financial Asset at Fair Value Through Profit or Loss Portofolio Available-for-Sales Loan and Receivable Cash and Cash Equivalents Receivables from Investment Manager Services Other Receivables - Net Refundable Deposits Financial Assets Available-for-Sales Other Long-Term Investments Total Financial Assets Financial Liabilities Other Payables Total Financial Liabilities
Draft 4/2/2014
2013 Will due on Less than 1 year More than 1 year Rp Rp
Total Rp
54,239,002,021
--
--
54,239,002,021
343,285,690
36,954,678,592
--
37,297,964,282
-14,657,588 --
125,509,460 ---
--36,129,998
125,509,460 14,657,588 36,129,998
475,000,000
--
--
475,000,000
55,071,945,299
37,080,188,052
36,129,998
92,188,263,349
46,433,596 46,433,596
---
---
46,433,596 46,433,596
30
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah)
Maturity Not Determined Rp Financial Assets Financial Asset at Fair Value Through Profit or Loss Portofolio Available-for-Sales Loan and Receivable Cash and Cash Equivalents Receivables from Investment Manager Services Other Receivables - Net Refundable Deposit Financial Assets Available-for-Sales Other Long-Term Investments Total Financial Assets Financial Liabilities Other Payables Total Financial Liabilities
2012 Will due on Less than 1 year More than 1 year Rp Rp
Total Rp
31,126,637,221
--
--
31,126,637,221
5,513,240,947
38,405,360,896
--
43,918,601,843
-9,553,684 --
78,879,371 ---
--44,512,050
78,879,371 9,553,684 44,512,050
475,000,000
--
--
475,000,000
37,124,431,852
38,484,240,267
44,512,050
75,653,184,169
30,353,035 30,353,035
---
---
30,353,035 30,353,035
(iv) Price Risk Price risk is a risk that fluctuate value of financial instrument as a result of changes in market price. The Company is exposed to price risk mainly due to investments that are held for trading. The Company manages this price risk by regularly evaluating financial performance and market price of its investment and continuously monitoring the global market developments. Sensitivity analysis • The hypothesis decline in the market value of 5% for stocks with quotation would cut the unrealized profits on trading securities portfolio amounted to Rp260,018,219 (2012: Rp256,302,180). • The hypothesis decline in the market value of 5% for units of mutual funds would cut the unrealized gain on trading securities portfolio amounted to Rp2,451,937,725 (2012: Rp1,300,040,797). 21. Going Concern of the Company and Management Plan The consolidated financial statements have been prepared assuming that the Company will continue its operation as going concern. On December 31, 2013, the Company had the following results of operations: a. Revenue earned from business activities as an investment manager amounting to Rp732,879,815. b. The Company recorded operating expenses amounted to Rp9,720,062,227. So that, the Company suffered operating loss amounted to Rp8,987,182,412. c. The Company recorded income before tax amounted to Rp168,786,715,838. The Company also recorded share in the profit of associates amounted to Rp171,869,225,602. d. The Company recorded negative cash flow from operating activities amounted to Rp26,165,321,535. As a result of these, the Company recorded deficits amounting to Rp377,661,947,778, as of December 31, 2013 To respond to the abovementioned conditions, the management of the Company has prepared several action plans to continue its business activity as Investment Manager and to improve performance by doing the following actions: a. Recruiting of new professionals in conducting Investment Manager activities in accordance with the development of the fund management of investment manager;
Draft 4/2/2014
31
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) b.
c. d.
Adding funds under management of mutual fund units Lippo Dana Prima, which has been launched and will continue to launch products such as other mutual fund units, portfolio management and other investment product; Monitor and review portfolio instruments and other investments; Monitor expenditures in every aspect.
In December 16, 2013, the Company obtained an effective statement from Indonesian Financial Service Authority to issue new mutual fund product that is Protected Mutual Fund Lippo Terproteksi I, with its letter No. S-431/D.04/2013. Protected Mutual Fund Lippo Terproteksi I has a purpose to provide 100% protection principal investment fund unit that would be achieved at end of settlement date to give the unit holder return of investments in every date of yeilds distribution. Lippo Terproteksi I Investment will be focus of portfolio of bond, with related income tax only 5%. Income tax incentive of portfolio of mutual fund in bond valid until 2020. Management of the Company believes that the abovementioned plan and actions will be implemented effectively. The ability of the Company to continue as going concern still depend on continuing the financial support from the Company’s stockholder as well as the satisfactory level of operation.
22. Capital Management The Company’s objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern in order to provide returns to stockholders and benefits for other stockholders, and to maintain an optimal capital structure. In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to stockholder, return capital to stockholder or issue new shares to reduce debt. In relation to capital and to strengthen the financial condition and operational ability of the Securities Companies, the Government issued two (2) decrees relating to the minimum paid-in capital and Net Adjusted Working Capital through the Decree of the Minister of Finance No. 179/KMK.010/2003 regarding the stock ownership and capital of securities companies and the Bapapem-LK regulation No. V.D.5 regarding the Maintenance and Reporting of Net Adjusted Working Capital. Based on these regulations, the securities companies engaged as investment manager shall maintain a paid-in capital at a minimum of Rp5,000,000,000 and Net Adjusted Working Capital at minimum of Rp200,000,000 plus 0.1% of total of fund managed by the company based on Kep-566/BL/2011. The Company’s Net Adjusted Working Capital as of December 30, 2013 and December 28, 2012 are as follows: 2013 Rp Total Current Assets Less: Total Liabilities Total Ranking Liablilities Net Working Capital Add: Sub-Ordinate Payable Net Adjusted Working Capital Less: Adjustment of Market Risk Total Net Adjusted Working Capital
Draft 4/2/2014
32
2012 Rp
91,413,766,610
75,923,247,231
(3,506,600,592) (35,709,757,801) 52,197,408,217 -52,197,408,217
(4,047,876,528) (18,966,207,254) 52,909,163,449 -52,909,163,449
(11,263,140,916) 40,934,267,301
(6,276,354,707) 46,632,808,742
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed In Full Rupiah) The balance of Net Adjusted Working Capital as of December 31, 2013 as compared to the balance Net Adjusted Working Capital as of December 28, 2012 has met the Bapepam-LK’s minimum requirement for securities companies engaged as investment manager. Decrease the number of Net Adjusted Working Capital in 2012 due to impact of the total ranking liabilities derived from the securities of the mutual fund units Lippo Dana Prima and increases market risk adjustment.
23. New Accounting Standard not Yet Effective for 2013 The following new Interpretations of financial accounting standard (ISAK) are effective on 1 January 2014 to the Group's consolidated financial statements: - ISAK No. 27 “Transfer of Assets from Customers” - ISAK No. 28 “Extingushing Financial Liabilities with Equity Instruments” In addition, in December 2013, the DSAK-IAI issued a number of new and revised statements of financial accounting standards (PSAK) that will become effective for the annual period beginning of January 2015. Early adoption of these standards is not permitted. The new standards are: - PSAK No. 1 (revised 2013) “Presentation of financial statements” - PSAK No. 4 (revised 2013) “Separate financial statements” - PSAK No. 15 (revised 2013) “Investment in associates and joint ventures” - PSAK No. 24 (revised 2013) “Employee benefits” - PSAK No. 65 “Consolidated financial statements” - PSAK No. 66 “Joint arrangements” - PSAK No. 67 “Disclosure of interests in other entities” - PSAK No. 68 “Fair value measurement” As at the authorisation date of this consolidated of financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of ISAK and new and revised PSAK.
24. Responsibility and Issuance the Consolidated Financial Statements The Company's management is responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements. The consolidated financial statements have been authorized for issuance by the Directors and Board of Commissioners on March 26, 2014.
Sign in
……..
Draft 4/2/2014
Sign in
Director ………………….. (Director)
Accounting Manager (Accounting Manager)
33
Sign: