Daftar Isi Table of Contents
2
Sekilas Bank Jasa Jakarta Bank Jasa Jakarta at a Glance
56 Teknologi Sistem Informasi
3
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
57 Sumber Daya Manusia
4
Laporan Presiden Komisaris Report of the President Commissioner
59 Rencana Strategis
6
Laporan Presiden Direktur Report of the President Director
60 Peristiwa Penting
8
Visi dan Misi Vision and Mission
61 Tanggung Jawab Laporan Tahunan
9
Tinjauan Keuangan Financial Review
62 Profil Dewan Komisaris
Information Systems Technology
Human Resources
Strategic Plan
Significant Events
Responsibility of the Annual Report
Profile of Board of Commissioners
Kelola Perusahaan 15 Tata Good Corporate Governance
63 Profil Direksi
& Layanan 30 Produk Product & Services
65 Kepala Divisi
Jawab Sosial 31 Tanggung Social Responsibilities
66 Struktur Organisasi
Risiko 33 Manajemen Risk Management
67 Tim Manajemen
Profile of Board of Directors
Division Heads
Organization Structure
Management Team
68 Jaringan Unit Kerja Network Unit
Sekilas Bank Jasa Jakarta Bank Jasa Jakarta at a Glance
Bank Jasa Jakarta secara perlahan tapi pasti telah berhasil membangun reputasi sebagai bank yang berkembang dengan baik, solid dan sehat. Kemampuan Bank Jasa Jakarta menjaga kelanjutan kinerja yang baik di tengah lingkungan yang penuh tantangan, telah terbukti dan teruji kehandalannya. Penerapan filosofi bisnis dan tatanan nilai yang ditanamkan oleh Pemegang Saham serta penerapan manajemen risiko secara konsisten, telah memberikan inspirasi dalam keberhasilan kinerja Bank Jasa Jakarta selama ini dan menjamin tingkat pertumbuhan yang berkelanjutan dimasa mendatang.
Bank Jasa Jakarta is slowly but surely has managed to build a reputation as a well developed bank, solid and soundness . Bank Jasa Jakarta's ability to sustain the good performance amid challenging environment, has been proven and tested. Implementation of business philosophy and value system instilled by the Shareholders and the implementation of risk management consistently has inspired in the successful performance of Bank Jasa Jakarta during this time and ensure high levels of sustainable growth in the future.
Di akhir tahun 2015 ini, Bank Jasa Jakarta mencatatkan MODAL INTI lebih dari Rp 1 Triliun dan menempatkan Bank Jasa Jakarta sebagai Bank Kategori BUKU 2. Pemenuhan Modal Inti diatas Rp 1 triliun tersebut, merupakan wujud komitmen dari Pemegang Saham untuk pengembangan Bank Jasa Jakarta kedepan. Dengan permodalan yang kuat, maka Bank Jasa Jakarta memiliki kemampuan dalam mengelola risiko, mengembangkan teknologi informasi, serta memberikan peluang bagi Bank Jasa Jakarta untuk melakukan ekspansi bisnis dan terus tumbuh secara berkelanjutan (sustainable growth).
At the end of 2015, Bank Jasa Jakarta's CORE CAPITAL recorded more than Rp. 1 Trillion and put Bank Jasa Jakarta as a BUKU 2 Bank Category. Compliance core capital above Rp 1Trillion, is a manifestation of the commitment of the Shareholders for the future development of Bank Jasa Jakarta. With strong capital, the Bank Jasa Jakarta has the ability to manage risks, development of information technology, as well as providing opportunities for Bank Jasa Jakarta for business expansion and continue to grow in a sustainable manner.
Kinerja Bank Jasa Jakarta yang baik selama ini membuktikan kemampuan dan komitmen Bank Jasa Jakarta untuk melakukan transformasi dalam peta perbankan di Indonesia. Kondisi tersebut menjadi modal dasar bagi Bank Jasa Jakarta untuk melangkah ke depan dalam memanfaatkan potensi dan peluang bisnis perbankan yang ada untuk mencapai kinerja terbaik.
Good performance of Bank Jasa Jakarta proves the capability and commitment of Bank Jasa Jakarta to perform the transformation in the banking forum in Indonesia. This condition is a basic capital for the Bank Jasa Jakarta to step forward in exploiting the potential of the banking and business opportunities that exist to achieve the best performance.
Atas penilaian kinerja yang telah dicapai selama ini, Bank Jasa Jakarta di Tahun 2015 ini mendapatkan beberapa penghargaan (award) dari lembaga independen, antara lain: 1. Titanium Trophy Infobank Awards 2015 dari Majalah InfoBank sebagai Bank Berkinerja “Best of The Best” selama 18 tahun berturut-turut. 2. Indonesia Banking Award 2015 dari Majalah Tempo dan Indonesia Banking School sebagai “The Most Reliable Bank” dan “The Most Efficient Bank”.
On assessment performance has been achieved so far, Bank Jasa Jakarta in 2015 received several awards from independent institutions, such as: 1. Titanium Trophy Infobank Awards 2015 from Infobank magazine as a bank with the performance "Best of the Best" for 18 consecutive years. 2. Indonesia Banking Award 2015 from Tempo magazine and the Indonesian Banking School as "The Most Reliable Bank" and "The Most Efficient Bank".
Didukung jaringan kantor yang terdiri dari 1 Kantor Pusat, 11 Kantor Cabang Pembantu dan 3 Kantor Kas serta penyediaan jaringan ATM yang tergabung dalam jaringan Prima yang tersebar di seluruh kota besar Indonesia, Bank Jasa Jakarta berkomitmen untuk menyediakan layanan yang dapat menjawab kebutuhan finansial nasabah.
Supported by networking office that consists of one Head Office, 11 Branch Offices and 3 Cash Offices and the provision of network ATMs belonging to the Prima network spread across major cities of Indonesia, Bank Jasa Jakarta is committed to providing services that can answer customers' financial needs.
Dalam menghadapi tingkat persaingan dan tantangan kedepan, sesuai dengan visi Menjadi Bank Ritel yang Andal dan Terpercaya, Bank Jasa Jakarta memiliki keyakinan positif untuk melangkah ke depan dengan memanfaatkan potensi dan peluang bisnis perbankan yang ada untuk mencapai kinerja terbaik.
Facing the competition and challenges ahead, suitable with the vision of Retail Bank Become a Reliable and Trustworthy, Bank Jasa Jakarta has a positive belief to move forward by utilizing the potential and opportunities existing banking business to achieve the best performance.
INDONESIA BANKING AWARD 2015 (TEMPO MEDIA GROUP & IBS) w The Most Reliable Bank w The Most Efficient Bank
2
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
jutaan Rupiah/ million Rupiah
KETERANGAN
2015
2014
2013
2012
2011
Total Aset
5,346,502
5,098,278
4.710.624
4.384.849
4.148.096
Total Assets
Kredit - Gross
3,776,890
3,689,916
3.484.462
3.199.916
2.830.952
Loan - Gross
Kredit - Netto
3,767,294
3,688,125
3.480.146
3.194.822
2.801.511
Loan - Net
NERACA
DESCRIPTION BALANCE SHEET
CKPN
Allowance for Impairment Losses
9,596
1,791
4.316
5.094
29.441
4,224,328
4,127,299
3.884.661
3.565.153
3.394.405
Giro
430,255
494,260
427.192
385.029
377.251
Demand Deposits
Tabungan
339,692
327,130
309.090
304.524
250.045
Saving Deposits
3,454,381
3,305,909
3.148.379
2.875.600
2.767.109
1,062,197
836,730
757.077
750.966
689.935
Simpanan
Deposito Berjangka Ekuitas PERHITUNGAN LABA RUGI
Deposits :
Time Deposits Equity INCOME STATEMENT
Pendapatan Bunga
502,924
457,337
385.053
366.813
369.554
Interest Income
Beban Bunga
296,226
285,416
221.407
195.351
200.287
Interest Expenses
Laba Sebelum Pajak
120,780
97,804
111.773
110.092
107.414
Income Before Tax
90,100
73,086
83.276
82.476
80.768
Laba Bersih RASIO KEUANGAN UTAMA
Net Income FINANCIAL RATIOS HIGHLIGHTS
CAR dengan memperhitungkan risiko kredit
31.73%
26.74%
26,68 %
25,83 %
25,99 %
CAR with credit risk charge
CAR dengan memperhitungkan risiko kredit,
28.15%
23.37%
22,84 %
20,58 %
20,98 %
CAR with credit, operational and
NPL - Gross
0.30%
0.13%
0,10 %
0,36 %
0,37 %
NPL - Gross
NPL - Netto
0.06%
0.09%
0,02 %
0,26 %
0,31 %
NPL - Netto
Return on Assets (ROA)
2.36%
2.04%
2,46 %
2,57 %
2,80 %
Return on Assets (ROA)
Return on Equity (ROE)
10.63%
9.82%
12,26 %
13,14 %
13,34 %
Return on Equity (ROE)
4.02%
3.59%
3,59 %
3,97 %
4,36 %
Biaya Operasional/ Pendapatan Operasional
77.11%
79.41%
73,41 %
72,96 %
72,75 %
Operating Expanses/ Operating Revenues
Loan to Deposit Ratio (LDR)
89.41%
89.40%
89,70 %
89,76 %
83,40 %
Loan to Deposit Ratio (LDR)
7.55%
8.05%
8,05 %
8,05 %
8,05 %
operasional dan risiko pasar
market risk charge
Net Interest Margin
Giro Wajib Minimum
Net Interest Margin
Reserve Requirements
Catatan/ Note : Posisi 31 Desember 2014 disajikan kembali setelah penyesuaian transisi PSAK no.24 (Revisi 2013). Period of 31 December 2014 was restated after the transition adjustment of PSAK no.24 (Revised 2013).
PEMEGANG SAHAM/ SHAREHOLDERS Keterangan/ Description
Jumlah Saham/ Total Shares
%
PT Widya Raharja Dharma PT Adikarta Graha
496.384 203.616
70,91 % 29,09 %
JUMLAH/ TOTAL
700.000
100,00 %
Pemegang saham pengendali adalah keluarga Iskandar Widyadi melalui PT Widya Raharja Dharma dan PT Adikarta Graha. Ultimate shareholders is the family of Iskandar Widyadi through PT Widya Raharja Dharma and PT Adikarta Graha.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
3
Laporan Presiden Komisaris Report of the President Commissioner
“Bank Jasa Jakarta mencatatkan Modal Inti lebih dari Rp 1 Triliun dan menempatkan Bank Jasa Jakarta sebagai Bank Kategori BUKU 2. Penambahan Modal Inti tersebut berasal dari Setoran Modal dari Pemegang Saham dan hasil dari penilaian kembali aktiva tetap.” “Bank Jasa Jakarta recorded a core capital of more than Rp. 1 trillion and put the Bank Jasa Jakarta as a BUKU 2 Bank Category. Addition of Core Capital is derived from Capital Deposit of Shareholders and the results of the revaluation of fixed assets.“ Iskandar Widyadi Presiden Komisaris/ President Commissioner
4
Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholder,
Selama tahun 2015, perekonomian Indonesia masih dipengaruhi oleh dampak negatif atas melemahnya ekonomi global dan berbagai tantangan makroekonomi di dalam negeri. Melambatnya perekonomian Indonesia tercermin pada kinerja industri perbankan Indonesia yang mengalami penurunan kualitas kredit maupun perlambatan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga.
During 2015, the Indonesian economy is still affected by the negative impacts of the weakening global economy and macro-economic challenges in the country. Indonesian economic slowdown is reflected in the performance of the Indonesian banking industry experienced a decrease in credit quality and slowing credit growth and third party funds.
Ditengah kondisi tersebut, Bank Jasa Jakarta tetap mampu berhasil mempertahankan posisinya yang solid dan sehat pada tahun 2015. Bank Jasa Jakarta secara konsisten telah menerapkan kebijakan yang berhati-hati yang diarahkan untuk mempertahankan kualitas kredit, menjaga permodalan yang kuat dan mengelola posisi likuiditas yang sehat. Dengan memanfaatkan solidnya posisi likuiditas, Bank Jasa Jakarta mampu menyalurkan kredit yang berkualitas dengan prioritas kepada nasabah yang mempunyai rekam jejak yang baik.
In the middle of these conditions, Bank Jasa Jakarta still be able to maintain its position as a solid and healthy bank in 2015. Bank Jasa Jakarta has consistently implemented policies aimed careful to maintain credit quality, maintaining strong capital and liquidity position to manage healthy. By utilizing solid liquidity position, Bank Jasa Jakarta able to distribute quality loan with priority to customers who have a good track record.
Hasil positif yang telah dicapai selama tahun 2015 tersebut antara lain tercermin dari pertumbuhan laba sebelum pajak sebesar 23,49% menjad Rp 120 miliar, rasio Kecukupan Penyediaan Modal Minimum/KPMM sebesar 28,15% dan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan to Deposit RatioLDR) tercatat sebesar 89,41%, berada dalam kisaran target yang sehat. Sementara itu, tingkat pengembalian atas aset (Return on Assets – ROA) tercatat sebesar 2,36% dan tingkat pengembalian atas ekuitas (Return on Equity – ROE) sebesar 10,63% disertai dengan rasio NPL gross yang terkendali sebesar 0,30%.
The positive results achieved during the year 2015 as reflected in the growth of profit before tax of 23,49% to Rp.120 billion, Minimum Capital Adequacy ratio/ CAR at 28,15% and the ratio of loans to deposits (Loan to Deposit ratioLDR) stood at 89,41%, is within a healthy target range. Meanwhile, the rate of return on assets (Return on Assets - ROA) stood at 2,36% and return on equity (Return on Equity - ROE) of 10,63% with the gross NPL ratio of 0,30% is controlled.
Dari aspek permodalan, di akhir tahun 2015 ini, Bank Jasa Jakarta mencatatkan Modal Inti lebih dari Rp 1 Triliun dan menempatkan Bank Jasa Jakarta sebagai Bank Kategori BUKU 2. Penambahan Modal Inti tersebut berasal dari Setoran Modal dari Pemegang Saham (Fresh Money) dan hasil dari penilaian kembali aktiva tetap (revaluasi aktiva tetap). Pemenuhan Modal Inti diatas Rp 1 triliun tersebut, merupakan wujud dari komitmen dari Pemegang Saham untuk pengembangan Bank Jasa Jakarta kedepan. Dengan permodalan yang kuat,
From the capital, at the end of 2015, the Bank Jasa Jakarta recorded a core capital of more than Rp. 1 trillion and put the Bank Jasa Jakarta as a BUKU 2 Bank Category. Addition of Core Capital is derived from Capital Deposit of Shareholders (Fresh Money) and the results of the revaluation (revaluation of fixed assets). Fulfillment of core capital above Rp.1 trillion, is a manifestation of the commitment of the shareholders to the future development of Bank Jasa Jakarta. With strong capital, the Bank Jasa Jakarta has the ability to
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
maka Bank Jasa Jakarta memiliki kemampuan dalam mengelola risiko, mengembangkan teknologi informasi, serta memberikan peluang bagi Bank Jasa Jakarta untuk melakukan ekspansi bisnis dan terus tumbuh secara berkelanjutan.
manage risks, development of information technology, as well as providing opportunities for Bank Jasa Jakarta for business expansion and continue to grow in a sustainable manner.
Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris secara aktif telah menjalankan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan Bank yang dilakukan oleh Direksi. Berdasarkan hasil pengawasan yang telah dilakukan, Dewan Komisaris berpendapat bahwa Direksi telah menjalankan peran dan fungsinya dengan baik dan kami menilai bahwa langkah-langkah yang dilakukan oleh Direksi selaras dengan pandangan Dewan Komisaris. Sepanjang tahun, Direksi dan Dewan Komisaris melakukan komunikasi secara aktif dalam mengambil berbagai tindakan untuk menghadapi berbagai tantangan, serta untuk memanfaatkan berbagai peluang bisnis yang ada.
Throughout 2015, the Board of Commissioners has actively exercises oversight of the management of the Bank conducted by the Board of Directors. Based on the results of monitoring that has been done, the Board believes that the Directors have their functions and roles well and we assessed that the steps undertaken by the Board of Directors in line with the views of the Board of Commissioners. Throughout the year, the Board of Directors and the Board of Commissioners to communicate actively in taking measures to face the challenges and to take advantage of business opportunities that exist.
Dewan Komisaris dan Direksi beserta seluruh karyawan memiliki komitmen yang tinggi untuk mewujudkan tata kelola yang baik sebagaimana tercermin dari penerapan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dalam setiap kebijakan, antara lain transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran. Upaya-upaya Bank Jasa Jakarta dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik ini telah menciptakan landasan yang kokoh bagi pertumbuhan usaha dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, berdasarkan hasil self-assessment terhadap pelaksanaan GCG di Bank Jasa Jakarta selama tahun 2015 menghasilkan peringkat komposit dengan predikat “Baik.”
Board of Commissioners and Board of Directors and all employees have a strong commitment to achieve good governance as reflected in the application of the principles of good governance in any policies, such as transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. Bank Jasa Jakarta's efforts in implementing good corporate governance has created a solid foundation for business growth from year to year. Therefore, based on the results from self-assessment of the implementation of GCG in Bank Jasa Jakarta during 2015 obtain composite with "Good"rating.
Secara keseluruhan, Dewan Komisaris menilai bahwa rencana kerja yang disusun oleh Direksi Bank Jasa Jakarta ke depan, telah mempertimbangkan berbagai peluang bisnis sekaligus risiko-risiko yang dihadapi oleh Bank Jasa Jakarta. Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa dengan prospek usaha dan rencana kerja strategis Bank Jasa Jakarta tersebut, akan mendorong Bank Jasa Jakarta menjadi lebih sehat dan lebih solid di masa-masa mendatang.
Overall, the Board of Commissioners considers that the work plan prepared by the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta forward, has to consider various business opportunities at the same time the risks faced by the Bank Jasa Jakarta. Board of Commissioners believes that the business prospects and strategic work plan of the Bank Jasa Jakarta, will encourage the Bank Jasa Jakarta become healthier and more solid in the future.
Atas nama Dewan Komisaris, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pemegang saham, nasabah, mitra bisnis, karyawan dan seluruh pemangku kepentingan. Keberhasilan yang telah dicapai oleh Bank Jasa Jakarta selama tahun 2015 tidak mungkin terwujud tanpa dukungan yang berkesinambungan dari berbagai pihak tersebut. Dewan Komisaris menghargai kerja keras dan pengelolaan Bank Jasa Jakarta yang efektif dan efisien oleh Direksi, sehingga dapat mempertahankan stabilitas dan kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun 2015. Terima kasih juga kami sampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia, atas bimbingan dan dukungan yang telah diberikan kepada Bank Jasa Jakarta. Kami yakin bahwa dengan komitmen dan dukungan semua pihak, kami akan terus tumbuh dan berkembang untuk meraih pencapaian yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.
On behalf of the Board of Commissioners, we would like to express our gratitude to all our shareholders, customers, business partners, employees and stakeholders. The success that has been achieved by the Bank Jasa Jakarta during 2015 is not possible without the ongoing support of various parties. The Board of Commissioners appreciates the hard work and the management of Bank Jasa Jakarta effective and efficient by the Board of Directors, in order to maintain stability and solid financial performance throughout 2015. Thanks also go to the Financial Services Authority and Bank Indonesia, for the guidance and support that has been given the Bank Jasa Jakarta. We are confident that with the commitment and support of all parties, we will continue to grow and develop to achieve better outcomes in the years to come.
Iskandar Widyadi Presiden Komisaris/ President Commissioner
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
5
Laporan Presiden Direktur Report of the President Director
“Ditengah tantangan perlambatan perekonomian global dan Indonesia, Bank Jasa Jakarta berhasil mempertahankan pertumbuhan yang positif di tahun 2015. Hal ini tidak terlepas dari upaya dan pendekatan bisnis yang berhati-hati di tengah ketidakpastian lingkungan usaha dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengelola dan meminimalisasi eksposur risiko.” “Amid the challenges of the global economic slowdown and Indonesia, Bank Jasa Jakarta managed to maintain positive growth in 2015. This can not be separated from the efforts and approach to business are cautious in the middle the uncertainty of the business environment and take preventive measures to manage and minimize risk exposure” Handrie Wirawan Presiden Direktur/ President Director
6
Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholder,
Perekonomian Indonesia dan industri perbankan Indonesia menghadapi tantangan yang tidak mudah di tahun 2015. Ditengah tantangan perlambatan perekonomian global dan Indonesia, Bank Jasa Jakarta berhasil mempertahankan pertumbuhan yang positif di tahun 2015. Hal ini tidak terlepas dari upaya dan pendekatan bisnis yang berhati-hati di tengah ketidakpastian lingkungan usaha dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengelola dan meminimalisasi eksposur risiko. Di akhir tahun 2015, Bank Jasa Jakarta mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif dengan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loans – NPL) yang rendah serta tetap mampu menjaga posisi likuiditas dan permodalan yang kokoh.
Indonesia's economy and banking industry faces a challenge that is not easy in 2015. Amid the challenges of the global economic slowdown and Indonesia, Bank Jasa Jakarta managed to maintain positive growth in 2015. This can not be separated from the efforts and approach to business are cautious in the middle the uncertainty of the business environment and take preventive measures to manage and minimize risk exposure. At the end of 2015, Bank Jasa Jakarta positive credit growth recorded by the NPL (Non-Performing Loans) are low and remain able to maintain the liquidity and capital position is solid.
Menutup tahun 2015, Bank Jasa Jakarta membukukan Kredit dan Dana Pihak Ketiga masing-masing sebesar Rp 3,78 triliun dan Rp 4,22 triliun, atau meningkat masing-masing 2,36% dan 2,35% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kualitas kredit Bank dapat terjaga dengan baik, dimana rasio NPL Gross tercatat sebesar 0,30%, di bawah rata-rata industri perbankan sebesar 2,5%. Meskipun disadari bahwa kredit bermasalah ini merupakan lagging indicator, dan masih memiliki kemungkinan akan meningkat sehingga berpotensi memberikan tekanan terhadap kinerja Bank, namun peningkatan tersebut diperkirakan masih dalam tingkat yang terkendali sesuai risk appetite Bank. Sementara itu, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio – CAR) mencapai 28,15%, lebih tinggi dari persyaratan minimum yang ditetapkan oleh Otoritas. Pencapaian rasio kecukupan modal tersebut tidak terlepas dari setoran modal (fresh money) dari Pemegang Saham dan hasil revaluasi aktiva tetap yang menempatkan Bank Jasa Jakarta menjadi Bank Kategori BUKU 2.
Closing the year 2015, Bank Jasa Jakarta posted Credit and third party funds amounting to Rp. 3,78 trillion and Rp. 4,22 trillion, or an increase of respectively 2,36% and 2,35% compared with the same period the previous year. Bank loan quality can be maintained, where the Gross NPL ratio stood at 0,30%, below the industry average of 2,5%. Although we recognize that these problem loans is a lagging indicator, and still have the possibility to be increased so that the potential to put pressure on the Bank's performance, but the increase is expected to remain within manageable level appropriate risk appetite of the Bank. Meanwhile, the Capital Adequacy Ratio - CAR reached 28,15%, higher than the minimum requirements set by the Authority. Achievement of the capital adequacy ratio can not be separated from the capital injection (fresh money) of the Shareholders and the revaluation of fixed assets which put Bank Jasa Jakarta into BUKU 2 Bank Category.
Bank Jasa Jakarta menyadari akan pentingnya Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam mendukung kinerja bisnis serta memberi nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. Direksi dan Dewan Komisaris beserta seluruh karyawan Bank memiliki komitmen yang tinggi untuk mewujudkan sebuah organisasi yang transparan, akuntabel, bertanggung jawab, wajar dan independen. Selama tahun 2015, koordinasi dan interaksi antara Dewan Komisaris dan Direksi terpelihara dengan baik berdasarkan prinsip tata kelola yang baik secara terbuka dan dinamis dalam diskusi serta membuat keputusan
Bank Jasa Jakarta realizes the importance of Good Corporate Governance in support of business performance and provide added value for all stakeholders. The Board of Directors and the Board of Commissioners and all the Bank's employees have a strong commitment to achieve an organization that is transparent, accountable, responsible, fair and independent. During 2015, coordination and interaction between the Board of Commissioners and Board of Directors are well maintained by the principles of good governance in an open and dynamic discussions and make decisions that are useful for the
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
yang berguna bagi keseluruhan bank termasuk stakeholder secara umum. Berkenaan dengan pelaksanaan seluruh aspek GCG, Direksi menyampaikan penghargaan atas peran yang dijalankan oleh Komite-Komite dalam membantu implementasi tugas-tugas Direksi. Semua komite telah melakukan tugasnya dengan baik untuk memastikan semua strategi bisnis telah dijalankan sesuai dengan yang ditetapkan.
entire bank, including stakeholders in general. With regard to the implementation of all aspects of corporate governance, the Board of Directors expressed appreciation for the role undertaken by the Committees in assisting the implementation of tasks of the Board of Directors. All the committee has done a good job to make sure all business strategies have been implemented in accordance with established.
Dalam hal tingkat kesehatan Bank, Bank Jasa Jakarta telah melakukan penilaian sendiri tingkat kesehatan bank dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk Base Bank Rating/ RBBR) selama tahun 2015 dengan hasil masuk dalam peringkat komposit 2 dan secara umum mencerminkan kondisi Bank yang sehat.
In the case of the Bank, Bank Jasa Jakarta has conducted its own assessment of the bank by using a risk approach (Risk Base Bank Rating/ RBBR) for 2015 with the results included in the composite rate 2 and broadly reflects the healthy condition of the bank.
Dalam hal manajemen risiko, Bank Jasa Jakarta terus menerapkan kerangka manajemen risiko yang kuat, antara lain melalui perbaikan metodologi penentuan risk appetite dan risk tolerance serta memperkuat budaya risiko di seluruh jenjang organisasi melalui berbagai pelatihan yang konsisten. Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self-asessment), pada tahun 2015 peringkat profil risiko Bank Jasa Jakarta adalah “low to moderate”. Peringkat profil risiko tersebut merupakan hasil penilaian dari peringkat risiko inheren “low to moderate” dan peringkat kualitas penerapan manajemen risiko “satisfactory”.
In terms of risk management, Bank Jasa Jakarta continues to implement strong risk management framework, including through improvement of methodology of determining risk appetite and risk tolerance and strengthen the risk culture at all levels of the organization through consistent training. Based on the results of the self-assessment, in 2015 rank Bank Jasa Jakarta's risk profile is "low to moderate". Traveler risk profile is the result of an assessment of the inherent risk rating of "low to moderate" and "satisfactory"rate from quality of risk management.
Manajemen memahami sepenuhnya bahwa keberadaan dan keberhasilan Bank Jasa Jakarta dalam mengembangkan bisnis tidak dapat dipisahkan dari dukungan dan hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitarnya. Kepedulian Bank Jasa Jakarta untuk berkontribusi bagi masyarakat sekitar diwujudkan dalam program-program tanggung jawab sosial. Bank Jasa Jakarta secara aktif memberi kontribusi kepada masyarakat sekitarnya melalui aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility). CSR Bank Jasa Jakarta yang dilakukan antara lain dalam bentuk kegiatan sosial untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan/atau meringankan beban masyarakat seperti memberikan bantuan beras, bantuan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, donor darah secara rutin dan lainnyal.
Management fully understands that the existence and success of the Bank Jasa Jakarta in developing the business can not be separated from the support and a harmonious relationship with the surrounding community. Concern Bank Jasa Jakarta to contribute to the surrounding community embodied in the programs of social responsibility. Bank Jasa Jakarta actively contribute to the surrounding community through the activities of corporate social responsibility (Corporate Social Responsibility). CSR Bank Jasa Jakarta are among others in the form of social activities to help improve the welfare of local communities and / or alleviate the burden on society as provide rice aid, medical assistance and free medical examinations, regular blood donor and others.
Menghadapi tahun 2016, Direksi dan jajaran Manajemen Bank Jasa Jakarta tetap optimis atas prospek ekonomi Indonesia dan industri perbankan di masa mendatang. Meskipun, kondisi perekonomian global dan Indonesia belum sepenuhnya pulih, namun Direksi dan Manajemen Bank Jasa Jakarta mempunyai keyakinan bahwa Bank Jasa Jakarta saat ini telah berada di jalur yang benar (on the right track) dan akan terus melakukan ekspansi bisnis dan tumbuh secara berkelanjutan. Dengan didukung struktur permodalan yang kuat, kepemimpinan dan penerapan strategi yang baik, Bank Jasa Jakarta akan senantiasa mencapai kinerja yang baik guna menjaga momentum pertumbuhan di masa-masa mendatang.
Facing 2016, the Board of Directors and the Board of Management of Bank Jasa Jakarta remains optimistic over the outlook for the Indonesian economy and the banking industry in the future. Although global economic conditions and Indonesia has not fully recovered, but the Board of Directors and Management of Bank Jasa Jakarta have confidence that the Bank Jasa Jakarta today has been on the right track (on the right track) and will continue to expand the business and grow sustainably. With the support of strong capital structure, leadership and implementing a good strategy, the Bank Jasa Jakarta would continue to achieve good performance in order to maintain the growth momentum in the future.
Akhir kata, atas nama Direksi, kami mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kepercayaan serta dukungan segenap Nasabah, Pemegang Saham, Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia. Terima kasih juga kami sampaikan kepada segenap karyawan atas kerja kerasnya selama ini dan para pemangku kepentingan lainnya atas segala dukungan dan kepercayaan yang senantiasa diberikan sehingga memungkinkan Bank Jasa Jakarta terus tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi stakeholders dari waktu ke waktu.
Finally, on behalf of the Board of Directors, we thank him profusely and high appreciation for the trust and support of all Customers, Shareholders, the Financial Services Authority and Bank Indonesia. Thanks also go to all employees for their hard work during this time and other stakeholders for their support and trust are always given so as to enable the Bank Jasa Jakarta continues to grow and develop in a sustainable and provide added value for stakeholders from time to time.
Handrie Wirawan Presiden Direktur/ President Director
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
7
Visi dan Misi Vision and Mission
Visi Vision
Misi Mission
Menjadi Bank Ritel yang Andal dan Terpercaya To become a reliable and trustworthy retail Bank
w Menjalankan usaha perbankan yang sehat dengan berpedoman pada prinsip kehati-hatian w Menyediakan layanan perbankan yang berkualitas dan menjangkau kepentingan pengusaha/ masyarakat w Meningkatkan stakeholder value w Performing a sound banking business based on prudential principle w Providing quality banking services and reach out to the interests of employers/ community w Increasing stakeholder value
8
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
Tinjauan Keuangan Financial Review
Tinjauan kinerja keuangan ini berdasarkan Laporan Keuangan Bank Jasa Jakarta yang telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Semua informasi dalam laporan keuangan tersebut telah dimuat secara lengkap dan benar dan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material. Laporan keuangan Bank Jasa Jakarta telah diaudit oleh auditor independen KAP Hendrawinata Eddhy Siddharta & Tanzil a member of Kreston International dan memperoleh opini wajar tanpa pengecualian dalam semua hal yang material.
Overview of financial performance is based on the financial statements of Bank Jasa Jakarta which have been prepared and presented in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia. All information contained in the financial statements is complete and correct and do not contain information or material facts that are not true, and do not omit material information or facts. Bank Jasa Jakarta's financial statements were audited by independent auditor Hendrawinata Eddhy Siddharta & Tanzil a member of Kreston International and obtain an unqualified opinion in all material respects.
HASIL USAHA Ditengah kondisi ekonomi yang mengalami perlambatan, pada tahun 2015 Bank Jasa Jakarta kembali mencatat kinerja keuangan yang solid, ditopang oleh pertumbuhan berkualitas di bidang penyaluran kredit maupun penghimpunan dana serta terjaganya permodalan dan likuiditas pada posisi yang sehat.
OPERATING RESULTS Amid slowing economic conditions, in 2015 the Bank Jasa Jakarta again recorded solid financial performance, driven by growth in quality in the field of lending and fund raising as well as the preservation of capital and liquidity in a healthy position.
Bank Jasa Jakarta berhasil mempertahankan posisi likuiditas yang solid dengan ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 3,35% menjadi Rp 4,22 triliun pada tahun 2015 dibandingkan posisi tahun 2014 sebesar Rp 4,13 triliun. Sementara itu, pertumbuhan kredit tercatat sebesar 3,36% menjadi Rp 3,77 triliun pada tahun 2015 dibandingkan dengan posisi tahun 2014 sebesar Rp 3,69 triliun. Peningkatan kredit ini mampu mendukung peningkatan total aset sehingga bertumbuh sebesar 4,87% menjadi Rp 5,35 triliun pada tahun 2015 dibandingkan dengan posisi tahun 2014 sebesar Rp 5,09 triliun. Penerapan prinsip penyaluran kredit secara hati-hati telah memungkinkan Bank Jasa Jakarta untuk mempertahankan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loans - NPL) di bawah 1% dari keseluruhan portofolio kredit. Dengan terjaganya keseimbangan antara pertumbuhan portofolio kredit dan dana pihak ketiga, Bank Jasa Jakarta berhasil menjaga rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio – LDR) pada level yang aman sebesar 89,41%, di tengah kondisi likuiditas yang ketat.
Bank Jasa Jakarta managed to maintain a solid liquidity position, sustained by the growth of third party funds by 3,35% to Rp. 4,22 trillion in 2015 compared to the position in 2014 to Rp. 4,13 trillion. Meanwhile, credit growth was recorded at 3,36% to Rp. 3,77 trillion in 2015 compared to the position in 2014 to Rp. 3,69 trillion. Credit enhancement is able to support an increase in total assets thus grew by 4,87% to Rp. 5,35 trillion in 2015 compared to the year 2014 amounting to Rp. 5,09 trillion. The application of the principle of lending cautiously Bank Jasa Jakarta has made it possible to maintain the NPL (Non Performing Loans - NPL) below 1% of the overall loan portfolio. With the preservation of the balance between the growth of the loan portfolio and third party fund, Bank Jasa Jakarta managed to maintain the ratio of loans to deposits (Loan to Deposit Ratio LDR) at a safe level of 89.41%, amid tight liquidity conditions.
Pendapatan Bunga Bersih Penghasilan bunga bersih meningkat sebesar 20,80% menjadi Rp198,34 miliar pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp 164,19 miliar. Kenaikan penghasilan bunga bersih ini tidak berpengaruh terhadap marjin bunga bersih (NIM) yang mencapai sebesar 4,02%. Rata-rata tingkat suku bunga kredit tahun 2015 mencapai 11,76% atau meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai 11,28%. Sementara rata-rata tingkat suku bunga deposito tahun 2015 mencapai 8,19% atau menurun dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai 8,46.%.
Net interest income Net interest income increased by 20,80% to Rp. 198,34 billion in 2015 compared to 2014 amounting to Rp. 164,19 billion. The increase in net interest income have no effect on the net interest margin (NIM), which reached 4,02%. The average loan interest rate in 2015 reached 11,76%, an increase compared to 2014, which reached 11,28%. Meanwhile, the average interest rate on deposits in 2015 reached 8,19%, down compared to 2014 which reached 8,46.%.
Pendapatan bunga selama tahun 2015 mencapai Rp 502,92 miliar, meningkat dibandingkan tahun 2014 yang mencapai Rp 457,34 miliar.
Interest income for 2015 reached Rp. 502,92 billion, an increase compared to 2014 which reached Rp. 457,34 billion. Meanwhile,
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
9
Sementara itu, beban bunga selama tahun 2015 mencapai Rp 304,59 miliar, juga meningkat dibandingkan tahun 2014 yang mencapai Rp 293,15 miliar. Dengan pencapaian profitabilitas ini, tingkat pengembalian atas aset (Return on Assets – ROA) tercatat sebesar 2,36% dan tingkat pengembalian atas ekuitas (Return on Equity – ROE) tercatat sebesar 10,63%.
interest expense for the year 2015 reached Rp. 304,59 billion, also increased compared to 2014 which reached Rp. 293,15 billion. With the achievement of this profitability, Return On Assets (ROA) stood at 2,36% and Return on Equity (ROE) stood at 10,63%.
Grafik Pendapatan dan Beban Bunga Interest Income and Expenses Graphic (jutaan Rupiah/ million Rupiah)
502.924 457.337
304.587
293.151
198.337 164.186
Pendapatan bunga Interest Income Beban Bunga Interest Expenses Pendapatan Bunga - Bersih Interest Income - Net
2014
10
2015
Pendapatan Operasional Pendapatan Operasional selama tahun 2015 mencapai Rp 9,42 miliar atau menurun dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 11,48 miliar.
Operating income Operating income for 2015 reached Rp. 9,42 billion, dropped compared to 2014 amounting to Rp. 11,48 billion.
Beban Operasional Beban operasional selama tahun 2015 mencapai Rp 81,84 miliar atau meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp 79,73 miliar, sejalan dengan peningkatan biaya tenaga kerja khususnya terkait dengan kewajiban imbalan pasca kerja serta biaya-biaya lain antara lain iuran tahunan dari Otoritas Jasa Keuangan. Pencapaian pendapatan (beban) operasional ini berdampak pada rasio Beban Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional yang mencapai 77,11%.
Operating Expenses Operating expenses for the year 2015 reached Rp. 81,84 billion, an increase compared to 2014 amounting to Rp. 79,73 billion, in line with the increase in labor costs, especially related to post-employment benefit obligations and other costs include annual contributions from the Financial Services Authority , Achievement income (expense) impact on the operating ratio of Operating Expenses compared with operating income reaching 77,11%.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) mengacu kepada penerapan regulasi PSAK 50 dan 55 yang berlaku sejak 1 Januari 2010, dinilai secara individual maupun kolektif di dalam portofolio kredit. CKPN yang dibentuk Bank Jasa Jakarta per 31 Desember 2015 mencapai Rp 9,59 miliar atau meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai sebesar Rp 1,79 miliar, sejalan dengan peningkatan kredit bermasalah sebagaimana tercermin dari pencapain rasio NPL pada tahun 2015 sebesar 0,30% gross atau 0,06% net.
Allowance for Impairment Losses (CKPN) Allowance for impairment losses (CKPN) refers to the application of IAS 50 and 55 regulations in force since 1 January 2010, assessed individually or collectively in the loan portfolio. CKPN formed Bank Jasa Jakarta per 31 December 2015 reached Rp. 9,59 billion, an increase compared with 2014 which reached Rp. 1,79 billion, in line with the increase in nonperforming loans as reflected in the achievement of the 2015 NPL ratio of 0,30% 0,06% gross or net.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
Grafik Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya Other Operating Income and Other Operating Expenses Graphic (jutaan Rupiah/ million Rupiah) 101.758 90.424
88.583 74.865
Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Income 15.559
Beban Operasional Lainnya Other Operating Expenses
13.176
Beban Operasional Lainnya - Bersih Other Operating Expenses - Net 2014
2015
Laba Sebelum Pajak Laba sebelum pajak mencapai Rp. 120,78 miliar atau meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 97,80 miliar. Peningkatan laba ini sejalan dengan semakin meningkatnya margin suku bunga sebagaimana tercermin dari peningkatan NIM sebagai akibat dari penerapan manajemen suku bunga yang efektif.
Profit before tax Profit before tax reached Rp.120,78 billion, increased from the previous year amounting to Rp. 97,80 billion. The profit increase is in line with the increase of the interest rate margin as reflected in the increase in NIM as a result of the application of the effective interest rate management.
POSISI KEUANGAN Total Aktiva Pada 31 Desember 2015, total aktiva Bank Jasa Jakarta mencapai Rp. 5,35 triliun atau meningkat dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp. 5,09 triliun. Pertumbuhan total aset tersebut dari sisi pasiva didukung oleh kenaikan dana pihak ketiga serta pertumbuhan ekuitas yang berasal dari penambahan modal disetor dan hasil revaluasi aktiva tetap.
FINANCIAL POSITION Total assets On 31 December 2015, total assets of Bank Jasa Jakarta reached Rp. 5,35 trillion, an increase from the previous year amounting to Rp. 5,09 trillion. The growth of the total assets of the liabilities side is supported by the increase in third party funds and equity growth coming from additional paid-in capital and revaluation of fixed assets.
Kredit Pertumbuhan kredit Bank Jasa Jakarta yang mencapai 3,36% berkat kontribusi dari semua jenis penggunaan kredit, baik kredit modal kerja, kredit investasi maupun kredit konsumsi. Penyaluran kredit modal kerja selama tahun 2015 mencapai Rp. 977,98 miliar atau meningkat 18,20% apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp.87,39 miliar dan untuk kredit investasi mencapai Rp.1.548,27 miliar atau meningkat 3,53% apabila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp.1.495,49 miliar. Sedangkan untuk kredit konsumsi menurun 8,52% menjadi Rp. 1.250,63 miliar dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai Rp. 1.367,04 miliar.
Loans Bank Jasa Jakarta credit growth, which reached 3,36% thanks to the contribution of all types of credit use, good working capital credit, investment credit and consumption credit. Working capital loan disbursements during the year 2015 reached Rp. 977.98 billion, an increase 18,20.% when compared to the previous year of Rp. 87,39 billion and investment loans reached Rp.1.548,27 billion, an increase 3,53% when compared to 2014 amounting to 1.495,49 billion. As for consumer credit decreased 8,52% to Rp. 1.250,63 billion, compared with 2014 which reached Rp. 1.367,04 billion.
Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit selama tahun 2015 ditujukan kepada Kredit Investasi yang memberikan kontribusi terbesar yaitu 40,99%, diikuti oleh Kredit Konsumsi dan Kredit Modal Kerja masing-masing sebesar 33,11% dan 25,89% dari total kredit.
Based on the type of use, lending during 2015 addressed to the Investment Credit that gives the largest contribution at 40.99%, followed by consumer credit and working capital credit respectively 33.11% and 25,89% of total loans.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
11
Jenis Kredit Type of Loan
33,11 % Investasi Investment
25,89 %
Konsumsi Consumer
40,99 %
Modal Kerja Working Capital
Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit selama tahun 2015 tumbuh pada hampir semua sektor, portofolio kredit kepada sektor rumah tangga memberikan kontribusi sebesar 33,10% dari total kredit. Pada umumnya, sektor rumah tangga ini meliputi kredit untuk tujuan penggunaan konsumsi, antara lain KPR, KPM, dll. Sementara itu, untuk sektor perdagangan besar dan eceran memberikan kontribusi sebesar 24,57% terhadap total kredit dan sektor real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan memberikan kontribusi 8,40% dari total kredit.
Based on the economic sector, the loan portfolio during 2015 grew in almost all sectors, the portfolio of credit to the household sector accounted for 33,10% of total loans. In general, the household sector include the use of credit for consumption purposes, including mortgage, car loan, etc. Meanwhile, for the wholesale and retail trade sector accounted for 24,57% of total loans and real estate, leasing and services company contributes 8,40% of total loans.
Penyaluran kredit ke sektor UMKM selama tahun 2015 mencapai 31,32%, masing-masing untuk kredit usaha mikro sebesar 0,87%, kredit usaha kecil sebesar 2,31% dan kredit usaha menengah 96,82%.
Lending to the SME sector for 2015 reached 31,32%, respectively for micro loans of 0,87%, small business loans of 2,31% and 96,82% medium enterprise credit.
Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi/ Loan by Economic Sector (jutaan Rupiah/ million Rupiah) Sektor Ekonomi Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air
Nominal
%
26.207
0,69 %
Agriculture, hunting and forestry
6.534
0,17 %
Fishing
14.446
0,38 %
Mining and excavation
396.195
10,49 %
1.956
0,05 %
Electricity, gas and water Construction
Manufacturing
Konstruksi
200.863
5,32 %
Perdagangan Besar dan Eceran
928.151
24,57 %
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
251.937
6,67 %
Accomodation and food and baverages
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
234.636
6,21 %
Transportation, warehousing and communications
Perantara Keuangan
Wholesale and Retail
11.007
0,29 %
Financial Intermediary
317.153
8,40 %
Real estate, leasing services and servicing companies
Jasa Pendidikan
32.104
0,85 %
Educational services
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
71.281
1,89 %
Health and social services
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan
33.504
0,89 %
Services in social, art culture, recreation and
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan
Perorangan Lainnya Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga Rumah Tangga Lain-lain Total
12
Economic Sector
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
other individual services 285
0,01 %
1.250.261
33,10 %
370
0,01 %
3.776.890
100,00 %
Individual services to households Households Others Total
Berkat konsistensi terhadap kebijakan penyaluran kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, di akhir tahun 2015, Bank Jasa Jakarta berhasil mempertahankan kualitas kredit, dengan rasio kredit bermasalah (NPL Gross) sebesar 0,30% dan NPL Net 0,06%. Pencapaian NPL ini selain lebih rendah dibandingkan dengan NPL industri perbankan secara umum, tetapi juga masih jauh dari batas maksimal indikasi NPL yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 5%.
Thanks to the consistency of the lending policies based on the principle of prudence, at the end of 2015, Bank Jasa Jakarta managed to maintain credit quality, with the ratio of non-performing loans (NPL Gross) 0,30% and 0,06% Net NPLs. Achievement of this in addition to lower NPL compared to the NPL of the banking industry in general, but still far from the maximum limit set by the NPL indication of Bank Indonesia at 5%.
Kualitas Kredit/ Loan Quality (dalam jutaan Rupiah/ in million Rupiah) Keterangan Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Total Kredit yang Diberikan
2014
%
2015
%
Description
3.604.955
97,70 %
3.679.846
97,43 %
80.198
2,17 %
85.686
2,27 %
Special Mention
2.731
0,08 %
255
0,01 %
Substandard
296
0,01 %
131
0,00 %
Doubtful Loss
1.736
0,05 %
10.972
0,29 %
3.689.916
100,00 %
3.776.890
100,00 %
Current
Total Loans
Total NPL
4.763
11.358
Total NPL
NPL (%)
0,13%
0,30%
NPL (%)
Surat Berharga Nilai surat berharga yang dimiliki Bank Jasa Jakarta untuk tujuan investasi berupa Sertifikat Deposito Bank Indonesia, Surat Utang Negara, Obligasi Ritel Indonesia dan Surat Berharga Syariah Negara mencapai Rp 232,42 miliar dan surat berharga yang dibeli untuk dijual kembali mencapai Rp 86,15 miliar. Dari total surat berharga untuk tujuan investasi tersebut, yang dikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp 68,67 miliar dan sisanya dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual. Penempatan dana dalam surat berharga ini sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Manajemen, Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun namun belum sepenuhnya disalurkan ke kredit, untuk sementara ditempatkan dalam instrumen keuangan yang aman dan menghasilkan return yang baik.
Securities The value of securities held by the Bank Jasa Jakarta for investment purposes in the form of Bank Indonesia Certificates of Deposit, Government Securities, Indonesia Retail Bond and Shariah Securities reached Rp. 232,42 billion and securities purchased for resale to Rp.86,15 billion. Of the total securities for investment purposes, which is classified as held to maturity amounted to Rp.49,81 billion and the rest are categorized as available for sale. Investing in these securities in accordance with the policy defined by Management, Third Party Funds that have been collected but not yet fully disbursed to credit, temporarily placed in secure financial instruments and generate a good return.
Penghimpunan Dana Di masa perlambatan ekonomi, posisi pendanaan Bank Jasa Jakarta yang solid berhasil dipertahankan dengan dana pihak ketiga pada akhir tahun 2015 tercatat sebesar Rp 4,22 triliun, meningkat 3,35% dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya. Kenaikan Dana Pihak Ketiga tersebut didorong oleh Tabungan yang meningkat 3,84% dan Deposito yang meningkat 4,49%.
Fund raising In times of economic slowdown, the financing position of Bank Jasa Jakarta solid successfully maintained with third party funds at the end of 2015 stood at Rp. 4,22 trillion, an increase of 3,35% compared to the previous year. The increase in third party funds was driven by increased 3,84 % Savings and deposits increased 4,49%.
Berdasarkan komposisinya, Deposito berjangka memberikan kontribusi 81,77% terhadap total Dana Pihak Ketiga, disusul Giro dan Tabungan masing-masing 10,19% dan 8,04%. Sementara berdasarkan jangka waktunya, belum terjadi pergeseran komposisi mayoritas pendanaan.
Based on its composition, deposits contributed 81,77% to total third party funds, followed by demand and saving deposits respectively 10,19% and 8,04%. While based on the time period, not a shift in the composition of the majority of the funding.
Ekuitas Total ekuitas per akhir 2015 mencapai Rp.1.062,19 miliar atau meningkat dari periode sebelumnya sebesar Rp. 836,73 miliar.
Equity Total equity at the end of 2015 to reach Rp. 1.062,19 billion, an increase from the previous period amounting to Rp. 836,73 billion.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
13
Komposisi/ Composition
10,19 % Deposito Berjangka/ Time Deposits 81,77 %
8,04 % Giro/ Demand Deposits
Tabungan/ Saving Deposits
Peningkatan ekuitas terutama disebabkan oleh penambahan moda disetor sebesar Rp.20 miliar dan hasil revaluasi aktiva tetap sebesar Rp.125 miliar . KPMM Kebijakan pengelolaan modal bertujuan untuk memastikan bahwa Bank Jasa Jakarta memiliki modal yang kuat dalam mendukung strategi pengembangan usaha Bank saat ini dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan di masa mendatang. Kebijakan ini juga disusun dengan memperhatikan persyaratan permodalan yang ditentukan oleh regulator. Rasio kecukupan modal/ kewajiban penyediaan modal minimum (Capital Adequacy Ratio - CAR) setelah memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional mencapai 28,15% meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai 23,37%. Pencapaian CAR ini masih jauh diatas level minimum yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 9% - <10%.
14
The increase in equity was primarily due to the addition of the paidup mode of Rp. 20 billion and revaluation of fixed assets amounting to Rp. 125 billion. KPMM Capital management policy aims to ensure that the Bank Jasa Jakarta has a strong capital to support the Bank's business development strategy now and ensure sustainable growth in the future. This policy is also established by considering the capital requirements set by regulators. The capital adequacy ratio/ minimum capital requirement (Capital Adequacy Ratio - CAR) after taking into account credit risk, market risk and operational risk reached 28,15% increase compared with the previous period, which reached 23,37%. Achievement of this CAR is still far above the minimum level required by Bank Indonesia at 9% - <10%.
Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) Bank Indonesia mewajibkan seluruh Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional di Indonesia untuk melaporkan dan mempublikasikan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) dalam Rupiah. Penerapan transparansi informasi mengenai SBDK merupakan salah satu upaya untuk memberikan kejelasan kepada nasabah dan memudahkan nasabah dalam menilai manfaat dan biaya atas kredit yang ditawarkan oleh bank. Selain itu, SBDK juga berupaya untuk meningkatkan good governance dan mendorong persaingan yang sehat dalam industry perbankan antara lain melalui terciptanya disiplin pasar (market discipline) yang lebih baik. SBDK per Desember 2015 untuk kredit korporasi dan ritel sebesar 11,65% dan untuk kredit KPR maupun non KPR sebesar 11,40%. Informasi SBDK Bank Jasa Jakarta dapat dilihat pada publikasi di setiap kantor dan/atau website Bank Jasa Jakarta.
Lending Rate (Prime Lending Rate) Bank Indonesia requires all commercial bank conducting conventional business in Indonesia to report and publish Lending Rate (prime lending rate) in Rupiah. The application of transparency of information on the prime lending rate is one attempt to provide clarity to customers and allows customers to assess the benefits and costs of loans offered by the bank. In addition, the prime lending rate is also working to improve good governance and encourage healthy competition in the banking industry, among others through the creation of market discipline (market discipline) better. The prime lending rate per December 2015 for corporate and retail loans amounted to 11,65% and for mortgage loans and non-mortgage amounted to 11,40%. Information SBDK Bank Jasa Jakarta can be seen in publications in each office and/ or the website of Bank Jasa Jakarta.
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) BMPK Pihak yang terkait dengan Bank, oustanding-nya mencapai Rp 38,17 miliar atau hanya 0,03 % dari Modal Bank atau 0,01% dari total kredit yang diberikan. Pencapaian prosentase tersebut masih di bawah batas maksimal yang ditentukan oleh Bank Indonesia sebesar 10% dari modal dan seluruh kredit yang diberikan kepada pihak terkait tersebut tergolong dalam kategori LANCAR.
Lending Limit (LLL) LLL parties related to the Bank, its oustanding reached Rp. 38,17 billion, or just 0,03.% of Capital Bank, or 0,01% of total loans. Achievement percentage is still below the maximum limit set by Bank Indonesia at 10% of the entire capital and loans granted to related parties are classified in the category of CURRENT.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Bank Jasa Jakarta menyadari bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) merupakan suatu keharusan demi menjaga kelangsungan usaha perusahaan dalam jangka panjang dan memaksimalkan nilai perusahaan. Penerapan tata kelola perusahaan adalah faktor penting dalam memelihara kepercayaan para pemegang saham dan para pemangku kepentingan terhadap Bank Jasa Jakarta. Hal ini dirasakan semakin penting seiring dengan meningkatnya risiko bisnis dan tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan.
Bank Jasa Jakarta realize that the implementation of good corporate governance (GCG) is a must in order to maintain the company's sustainability in the long term and maximize the value of the company. Implementation of corporate governance is an important factor in maintaining the trust of the shareholders and stakeholders of the Bank Jasa Jakarta. It was felt more and more important with the increasing business risks and challenges faced by the banking industry.
Melalui penerapan pinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) diharapkan Bank Jasa Jakarta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya yang sehat dan kompetitif. Dengan berlandaskan pada pandangan tersebut di atas, Bank Jasa Jakarta berkomitmen untuk terus meningkatkan implementasi prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Through the application of the principles of good corporate governance (GCG) Bank Jasa Jakarta is expected to be a going concern is a healthy and competitive. On the basis of the foregoing view, Bank Jasa Jakarta is committed to continue to improve the implementation of the principles of good corporate governance in accordance with the provisions of the legislation in force.
Bank Jasa Jakarta telah melakukan penilaian sendiri atas penerapan tata kelola yang baik setiap semester sesuai dengan ketentuan SEBI No.15/15/DPNP Tahun 2013 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) bagi Bank Umum. Penilaian 3 aspek governance yaitu governance structure, governance process dan governance outcome pada 11 Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG, yaitu: 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris; 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi; 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite; 4. Penanganan benturan kepentingan; 5. Penerapan fungsi kepatuhan; 6. Penerapan fungsi audit intern; 7. Penerapan fungsi audit ekstern; 8. Penerapan manajemen risiko termasuk pengendalian intern; 9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar; 10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan GCG, dan 11. Rencana strategis bank.
Bank Jasa Jakarta has conducted its own assessment on the implementation of good governance of each semester in accordance with the provisions of SEBI No. 15/15/DPNP Year 2013 concerning Implementation of Good Corporate Governance (GCG) for Commercial Banks. Rating 3 aspects of governance, namely governance structure, governance process and governance outcomes at 11 Factors Assessment GCG implementation, namely: 1. The implementation of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners; 2. Implementation of duties and responsibilities of the Board of Directors; 3. Completion and implementation of the Committee; 4. Handling conflicts of interest; 5. Implementation of compliance; 6. Application of the internal audit function; 7. Implementation of external audit function; 8. Implementation of risk management including internal control; 9. Provision of funds to related parties and large exposures; 10. Transparency of financial and non financial condition, GCG implementation report, and 11. The strategic plan of the bank.
Berdasarkan hasil self assessment atas pelaksanaan GCG selama semester I dan II tahun 2015, menghasilkan peringkat 2 atau “Baik” yang mencerminkan manajemen Bank Jasa Jakarta telah melakukan penerapan GCG yang secara umum baik dan pemenuhan atas prinsipprinsip GCG sudah memadai. Adanya kelemahan dalam penerapan prinsip GCG secara umum tidak signifikan mempengaruhi kegiatan operasional Bank Jasa Jakarta dan dapat diselesaikan dengan baik oleh Manajemen. Bank Jasa Jakarta terus berkomitmen untuk
Based on the results of the implementation of GCG self assessment during the semester I and II in 2015, a ranking of 2, or "Good" that reflect management of Bank Jasa Jakarta has done GCG implementation is generally good and the fulfillment of the principles of good corporate governance are adequate. A weakness in the application of corporate governance principles generally does not significantly affect the operations of the Bank Jasa Jakarta and can be solved properly by Management. Bank Jasa Jakarta continues to
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
15
16
melakukan langkah-langkah perbaikan untuk mendukung keberlanjutan usaha Bank Jasa Jakarta.
be committed to undertake remedial measures to support the sustainability of the Bank Jasa Jakarta.
Governance Structure Struktur dan infrastruktur tata kelola di Bank Jasa Jakarta sudah memenuhi ketentuan yang berlaku. Selain mematuhi ketentuan minimum mengenai pembentukan Komite, Bank Jasa Jakarta juga membentuk Komite yang mendukung penerapan tugas dan tanggung jawab Direksi dalam pengelolaan kegiatan operasional Bank. Ketentuan internal Bank disusun berdasarkan kerangka kerja yang berbasis risiko dan disesuaikan dengan skala dan kompleksitas usaha serta tingkatan organisasi dalam Bank.
Governance Structure Structure and governance infrastructure in Bank Jasa Jakarta already meet the applicable provisions. In addition to adhere to minimum provisions regarding the establishment of the Committee, the Bank Jasa Jakarta also formed a committee that supports the implementation of tasks and responsibilities in the management of the Bank's operations. Bank internal regulations prepared based on a risk-based framework and adapted to the scale and complexity of their operations and the level of organization within the Bank.
Governance Process Struktur dan infrastruktur tata kelola Bank Jasa Jakarta berjalan sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya untuk menjalankan proses tata kelola yang efektif berdasarkan prinsip GCG, prinsip kehati-hatian dan pilar-pilar penerapan manajemen risiko.
Governance Process Structure and governance infrastructure of Bank Jasa Jakarta run in accordance with the role, duties and responsibilities to carry out the process of effective governance based on the principles of good corporate governance, the principles of prudence and pillars of risk management.
Governance Outcome Perusahaan mematuhi rasio kehati-hatian utama sesuai ketentuan yang berlaku dan mengungkapkan kondisi keuangan dan non-keuangan sesuai ketentuan kepada otoritas berwenang dan publik secara berkala
Governance Outcome Companies adhere to the main prudential ratios according to applicable regulations and disclose financial and non-financial pursuant to the relevant authorities and the public on a regular basis
Secara umum, pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antar organ/ unit kerja di Bank Jasa Jakarta telah mencerminkan adanya penerapan prinsip check and balance serta sistem pengendalian internal yang baik. Struktur Tata Kelola Perusahaan Bank Jasa Jakarta terdiri dari: 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); 2. Dewan Komisaris; 3. Direksi; 4. Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris: yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi & Nominasi, dan Komite Tata Kelola Terintegrasi; 5. Komite-Komite Eksekutif Direksi, yaitu Asset & Liability Committee (ALCO), Komite Manajemen Risiko, Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Kredit, Komite Pengarah Teknologi Informasi, Komite Personalia; Struktur tata kelola perusahaan tersebut di atas telah menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan lingkup tugas, tanggung jawab, serta fungsinya masing-masing sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
In general, the division of tasks and responsibilities clearly between organ / work units in Bank Jasa Jakarta has reflected the application of the principle of checks and balances as well as a good system of internal control. Corporate Governance Structure of Bank Jasa Jakarta consist of: 1. The General Meeting of Shareholders (AGM); 2. The Board of Commissioners; 3. Board of Directors; 4. Committees under the Board of Commissioners: namely the Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration Committee and Nomination and Corporate Governance Committee Integrated; 5. Committees Executive Directors, the Asset & Liability Committee (ALCO), Risk Management Committee, Credit Policy Committee, Credit Committee, Information Technology Steering Committee, the Personnel Committee; The governance structure of the above companies have been performing their duties and responsibilities in accordance with the scope of the duties, responsibilities, as well as their respective functions in accordance with applicable regulations.
A. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tertinggi dalam struktur GCG di Bank Jasa Jakarta dan RUPS merupakan wadah pemegang saham untuk menggunakan hak dan wewenangnya. RUPS juga memegang wewenang yang tidak didelegasikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi sesuai batasan yang diatur dalam anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
A. General Meeting of Shareholders (AGM) General Meeting of Shareholders (AGM) is the highest organ in the structure of GCG in Bank Jasa Jakarta and the AGM is a forum of shareholders to exercise their rights and responsibilities. Shareholders also holds the powers not delegated to the Board of Commissioners or Board of Directors in accordance limits set out in the Basic budget and legislation in force.
Selama tahun 2015, telah diselenggarakan 3 kali RUPS yang terdiri dari 1 kali RUPS Tahunan dan 2 kali RUPS Luar Biasa terkait dengan pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan penambahan modal
During 2015, it has been held three times GMS consists of 1 times the Annual General Meeting and Extraordinary General Meeting 2 times associated with the members of the Board of Commissioners
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
disetor. Beberapa keputusan penting terkait dengan RUPS Tahunan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Direksi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. 2. Menyetujui dan mengesahkan Perhitungan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Eddy Siddharta & Tanzil yang secara keseluruhan tercantum dalam Laporan Tahunan 2014 serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada anggota Direksi dan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. 3. Menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2014 sebesar Rp. 6.000.000.000,- (enam miliar Rupiah) disimpan sebagai Cadangan dan sisanya sebesar Rp 66.848.154.900,(enam puluh enam milyar delapan ratus empat puluh delapan juta seratus lima puluh empat ribu sembilan ratus Rupiah) disimpan dalam Laba Ditahan untuk memperkuat permodalan Perseroan. 4. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan besarnya jumlah jasa produksi (bonus), honorarium, gaji dan tunjangan lainnya kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Perseroan untuk Tahun Buku 2014. 5. Menunjuk Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Eddy Siddharta & Tanzil untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sesuai dengan rekomendasi dari Komite Audit Perseroan.
and additional paid-in capital. Some important decisions relating to the Annual General Meeting are as follows: 1. Approved the Annual Report of the Board of Directors for the fiscal year ended 31 December 2014. 2. To approve and ratify the Company's Annual calculation for the year ended 31 December 2014 audited by Public Accounting Firm Hendrawinata, Eddy Siddharta & Tanzil which overall are listed in the Annual Report 2014 as well as provide release and discharge full responsibility (acquit et de charge) to the members of the Board of Directors and Commissioners for management and supervision have been implemented in the fiscal year ended on 31 December 2014. 3. Define the use of the net profit for the financial year 2014 at Rp. 6.000.000.000, - (six billion Rupiah) is stored as reserves and the remaining Rp. 66.848.154.900, - (sixty six billion eight hundred and forty eight million one hundred and fifty four thousand nine hundred Rupiah) stored in retained earnings to strengthen the Company's capital. 4. Provide power and authority to the Board of Commissioners to nenetapkan the large number of production services (bonus), honorarium, salary and other benefits to the Board of Commissioners, Directors and Employees of the Company for the Financial Year 2014. 5. Appoint Public Accountant Office Hendrawinata, Eddy Siddharta & Tanzil to audit the financial statements of the Company for the financial year ended on December 31, 2015 in accordance with the recommendations of the Audit Committee.
B. Dewan Komisaris Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang berfungsi untuk melakukan pengawasan secara umum dan/ atau khusus sesuai Anggaran Dasar serta memberikan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan Perusahaan dan menerapkan good corporate governance (GCG). Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif kolegial dibantu oleh 3 (tiga) komite yaitu Komite Audit, Komite Remunerasi & Nominasi dan Komite Pemantau Risiko.
B. Board of Commissioners Board of Commissioners is the organ of the Company which serves to conduct surveillance in general and / or specified by the Articles of Association and provide advice to the Board in running the Company and implementing good corporate governance (GCG). The Board of Commissioners and is collectively responsible collegial assisted by three (3) committees, namely the Audit Committee, Remuneration & Nomination Committee and the Risk Monitoring Committee.
Pedoman dan tata tertib Dewan Komisaris Bank Jasa Jakarta merupakan pedoman kerja Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam pengawasan secara efisien, efektif, transparan, kompeten, independen dan dapat dipertanggungjawabkan, sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku dalam rangka mencapai visi dan misi Bank. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris terakhir dikinikan pada 15 November 2013.
Guidelines and procedures on the Board of Commissioners of Bank Jasa Jakarta is working guidelines of the Board of Commissioners in performing its duties and responsibilities under the supervision of an efficient, effective, transparent, competent, independent and accountable, in accordance with the statutory provisions in force in order to achieve the vision and mission Bank. Guidelines and Rules of Conduct Working Board of Commissioners last updated on 15 November 2013.
Susunan Dewan Komisaris Bank Jasa Jakarta sampai dengan 31 Desember 2015, terdiri dari: Presiden Komisaris : Iskandar Widyadi Komisaris Independen : Mintolo Hardiyanto Komisaris Independen : Julianti Tatan
Composition of the Board of Commissioners of Bank Jasa Jakarta until December 31, 2015, consisting of: President Commissioner : Iskandar Widyadi Independent Commissioner : Mintolo Hardiyanto Independent Commissioner : Julianti Tatan
Jumlah anggota Dewan Komisaris tersebut diatas tidak melebihi jumlah anggota Direksi Bank Jasa Jakarta dan jumlah Komisaris Independen mencapai 2/3 dari jumlah anggota Dewan Komisaris Bank
Number of members of the Board of Commissioners of the above does not exceed the number of members of the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta and the number of Independent Commissioners
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
17
18
Jasa Jakarta. Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Fit and Proper Test dan telah memperoleh surat persetujuan dari Bank Indonesia/ Otoritas Jasa Keuangan serta seluruhnya berdomisili di Indonesia. Komposisi Dewan Komisaris tersebut diatas telah mencerminkan keberagaman anggotanya, baik dalam hal pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, jenis kelamin maupun keahlian. Masing-masing anggota Dewan Komisaris memiliki kompetensi tinggi yang mendukung peningkatan kinerja perusahaan.
reach 2/3 of the number of members of the Board of Commissioners of Bank Jasa Jakarta. All members of the Board of Commissioners has passed the Fit and Proper Test and has obtained the approval from Bank Indonesia / Financial Services Authority as well as wholly domiciled in Indonesia. Composition of the Board of Commissioners of the above has reflected the diversity of its members, both in terms of education (field of study), work experience, age, gender or skill. Each member of the Board of Commissioners has high competence in favor of increasing the company's performance.
Seluruh Komisaris Independen Bank Jasa Jakarta tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/ atau Pemegang Saham Pengendali, atau hubungan dengan Bank Jasa Jakarta, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Selain itu, anggota Dewan Komisaris juga tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada lembaga/ perusahaan bukan lembaga keuangan lainnya sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku.
Entire Independent Commissioner of Bank Jasa Jakarta has no financial, relationship management, relationship stock ownership, and / or family relationship to the second degree with a member of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors, and / or controlling shareholders, or the relationship with the Bank Jasa Jakarta, which may affect the ability to act independently. In addition, members of the Board of Commissioners are also not served on the Board of Commissioners, Board of Directors or Executive Officers of the institution/ company is not a financial institution as stipulated in applicable regulations.
Dewan Komisaris diangkat oleh Pemegang Saham untuk melakukan pengawasan dan memberikan saran kepada Direksi, terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dalam mengelola Bank. Tugas dan tanggung jawab utama Dewan Komisaris adalah untuk memastikan kelangsungan usaha Bank dan memastikan bahwa Direksi menjalankan tugas dengan itikad baik untuk kepentingan Bank, serta pemangku kepentingan lainnya (stakeholders). Dalam pelaksanaannya, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris antara lain meliputi: 1. Melakukan pengawasan terhadap Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Direksi, dengan mengarahkan, memantau dan mengevaluasi implementasi kebijakan stratejik. 2. Memastikan dilaksanakannya ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar Bank dan memastikan terselenggaranya GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada setiap tingkatan atau jenjang organisasi. 3. Memastikan Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi Satuan Kerja Audit Internal, audit eksternal, hasil pengawasan Otoritas Perbankan dan otoritas lainnya. 4. Memberitahukan kepada Otoritas Perbankan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang perbankan dan keuangan, termasuk juga kondisi lainnya atau perkiraan kondisi yang mungkin dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank. 5. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
Board of Commissioners are appointed by the shareholders to conduct surveillance and provide advice to the Board of Directors, related to the implementation of the tasks and responsibilities of the Board of Directors in managing the Bank. Duties and responsibilities of the Board of Commissioners is to ensure the business continuity of the Bank and ensure that Directors perform their duties in good faith for the benefit of the Bank, as well as other stakeholders. In practice, duties and responsibilities of the Board of Commissioners include: 1. Supervising the Board of Directors in carrying out the duties and responsibilities of the Board of Directors, to direct, monitor and evaluate the implementation of strategic policies. 2. Enforce the provisions of Articles of Association of the Bank and ensure the implementation of GCG in each of the Bank's business activity at every level of organization. 3. Ensure the Board of Directors to follow up on audit findings and recommendations Internal Audit Unit, an external audit, the results of supervision Banking Authority and other authorities. 4. Inform Banking Authority no later than 7 (seven) working days after the discovery of violations of legislation in the field of banking and finance, as well as other conditions or forecast conditions that might jeopardize the continuity of the Bank's business. 5. In order to support the effective discharge of its duties and responsibilities, the Board of Commissioners shall be established an Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee
Rapat Dewan Komisaris diadakan secara berkala dan selama tahun 2015, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan 6 kali rapat. Segala keputusan yang diambil dalam Rapat Dewan Komisaris dilakukan secara musyawarah mufakat dan segala keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris bersifat mengikat serta dibuatkan risalah rapat serta diadministrasikan dengan baik.
Board of Commissioners meetings are held regularly and during 2015, the Board of Commissioners has held 6 meetings. All decisions taken in the meeting of the Board of Commissioners conducted by consensus and all decisions taken in the meeting of the Board of Commissioners shall be binding and made the minutes of meetings and administered properly.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
C. Direksi Direksi merupakan bagian dari Organ Utama GCG yang bertanggung jawab atas jalannya pengelolaan perusahaan, bertindak untuk dan atas nama mewakili kepentingan Bank dalam perkara di dalam maupun di luar pengadilan. Direksi Bank Jasa Jakarta bertugas sesuai masing masing bidang kerja, demi mencapai efektifitas pengelolaan dan pencapaian hasil yang maksimal. Dalam pelaksanaan tugasnya, Direksi Bank Jasa Jakarta senantiasa menjunjung tinggi sikap profesional, obyektif, berpikiran strategis dan mengedepankan kepentingan Bank, untuk meningkatkan nilai tambah bagi Pemangku Kepentingan dan memastikan keberlanjutan usaha.
C. The Board of Directors Directors are part of the GCG Main Organ is responsible for the operations of the management company, acting for and on behalf of the Bank in the case of representing the interests both inside and outside the court. The Board of Directors of Bank Jasa Jakarta duty corresponding each field of work, in order to achieve management effectiveness and achieving maximum results. In performing its duties, the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta always uphold the professional attitude, objective, strategic thinking and promotes the interests of the Bank, to increase added value for stakeholders and ensuring business continuity.
Pedoman kerja Direksi dalam menjalankan peran dan fungsi pengelolaan Bank serta mengelola hubungan dengan Dewan Komisaris, disusun berdasarkan ketentuan anggaran dasar, ketentuan perundang-undangan dan prinsip-prinsip GCG yang meliputi transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi terakhir dikinikan pada 2 Mei 2014.
Directors working guidelines in performing the role and function of management of the Bank and to manage relationships with BOC, prepared under the provisions of statutes, statutory provisions and principles of good corporate governance which include transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. Employment Guidelines and Rules of Conduct The Board of Directors last updated on 2 May 2014.
Anggota Direksi Bank Jasa Jakarta per 31 Desember 2015 berjumlah 5 orang, dengan susunan anggota sebagai berikut: Presiden Direktur : Handrie Wirawan Wakil Presiden Direktur I : Emanuela Tanubrata Wakil Presiden Direktur II : Lisawati Direktur : Krisna Chandra Direktur Kepatuhan : Suroso
Member of the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta per 31 December 2015 amounted to 5 people, with the members as follows: President : Handrie Wirawan Vice President Director I : Emanuela Tanubrata Vice President Director II : Lisawati Director : Krisna Chandra Director of Compliance : Suroso
Sesuai dengan ketentuan GCG, Presiden Direktur berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali. Seluruh anggota Direksi Bank Jasa Jakarta telah lulus Fit and Proper Test dan telah memperoleh surat persetujuan dari Bank Indonesia/ Otoritas Jasa Keuangan serta seluruhnya berdomisili di Indonesia. Seluruh anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan saham, dan/ atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lainnya dan/ atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank Jasa Jakarta, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Komposisi anggota Direksi Bank Jasa Jakarta telah mencerminkan keberagaman anggotanya, baik dalam hal pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, gender, maupun keahlian. Masing-masing anggota Direksi memiliki kompetensi tinggi yang mendukung peningkatan kinerja perusahaan. Selain itu, seluruh anggota Direksi tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank lain, perusahaan, dan/atau lembaga lain sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku.
In accordance with the provisions of GCG, President comes from a party independent from the controlling shareholder. All members of the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta has passed the Fit and Proper Test and has obtained the approval from Bank Indonesia / Financial Services Authority as well as wholly domiciled in Indonesia. All members of the Board of Directors does not have a financial relationship, relationship management, relationship stock ownership, and / or family relationship to the second degree with a member of the Board of Commissioners, Directors and / or the controlling shareholders or the relationship with the Bank Jasa Jakarta, which could affect its ability to act independently. Composition of the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta has reflected the diversity of its members, both in terms of education (field of study), work experience, age, gender, or expertise. Each member of the Board of Directors has a high competence in favor of increasing the company's performance. In addition, the Board of Directors do not hold positions as members of the Board of Commissioners, Board of Directors or Executive Officer at other banks, companies, and / or other institutions as stipulated by the applicable regulations.
Seluruh anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersamasama tidak memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor pada suatu perusahaan lain dan kepemilikan saham melebihi 5% saham dari modal disetor pada Bank Jasa Jakarta, Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri, telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
All members of the Board of Directors either individually or jointly have more than 25% of the paid up capital of another company and share ownership exceeds 5% of the shares of the paid up capital of the Bank Jasa Jakarta, other Banks, Non Bank Financial Institutions and Companies other domiciled inside or outside the country, in accordance with applicable regulations.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
19
20
Secara umum, Direksi bertanggung jawab dalam mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi tersebut antara lain: 1. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Bank dalam mencapai maksud dan tujuannya. 2. Menciptakan struktur pengendalian internal, menjamin terselenggaranya fungsi audit internal dalam setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan audit internal sesuai dengan kebijakan atau arahan yang diberikan Dewan Komisaris. 3. Melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi Bank dan untuk itu Direksi wajib membentuk • Satuan Kerja Audit Internal. • Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko. • Satuan Kerja Kepatuhan. 4. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Auditor Eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan/ atau hasil pengawasan otoritas lain. 5. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
In general, the Board of Directors is responsible for managing the Bank in accordance with the authority and responsibilities as stipulated in the Articles of Association, Rules of Conduct Guidelines and Employment Directors and the applicable laws and regulations. Implementation of duties and responsibilities include: 1. Take full responsibility in performing their duties for the benefit of the Bank in achieving its goals and objectives. 2. Creating the internal control structure, ensure the implementation of the internal audit function within each level of management and follow up on the findings of an internal audit in accordance with the policies or directives by the Commissioners. 3. Implementing the principles of corporate governance (GCG) in all business activities of the Bank at all levels of the organization and to the Board of Directors of the Bank is required to establish • Internal Audit Unit. • Risk Management Unit and Risk Management Committee. • Compliance Unit. 4. Follow up on audit findings and recommendations from the external auditor, the supervision of the Financial Services Authority, Bank Indonesia and/ or other authorities. 5. Accounting for performance of duties and responsibilities to the shareholders through the General Meeting of Shareholders.
Dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya, Direksi wajib melaksanakannya dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar Bank, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
In carrying out the duties, responsibilities, and authority, the Board of Directors shall implement it in good faith, full of responsibility, and prudence, with due regard to the provisions of Articles of Association of the Bank, Guidelines and Rules of Conduct Working Directors and legislations in force.
Rapat Direksi diadakan secara berkala dan selama tahun 2015, Direksi telah menyelenggarakan 12 kali rapat. Segala keputusan yang diambil dalam Rapat Direksi dilakukan secara musyawarah mufakat dan dibuatkan risalah rapat serta diadministrasikan dengan baik.
Board of Directors Meeting held regularly and during 2015, the Board of Directors has held 12 meetings. All decisions taken in the meeting of the Board of Directors conducted consensus and made the minutes of meetings and administered properly.
D. Pola Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi Bank adalah hubungan checks and balances dengan prinsip bahwa kedua organ tersebut mempunyai kedudukan setara, namun keduanya mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang yang berbeda sesuai dengan Anggaran Dasar Bank. Tugas utama Dewan Komisaris pada intinya adalah melakukan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat, sementara itu tugas utama Direksi adalah melakukan pengurusan perusahaan, memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan dengan memperhatikan keputusan RUPS dan arahan Dewan Komisaris. Namun keduanya, senantiasa berkoordinasi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan dan kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang.
D. Relationship Between Board of Commissioners and Board of Directors The working relationship Commissioners and Directors of the Bank is the relationship of checks and balances with the principle that the two organs have a similar position, but both have the duties, responsibilities and authority which differ according to the Articles of Association of the Bank. The main task of the Board of Commissioners at its core is exercising oversight and advisory, while the main task of the Board of Directors is to the company's management, maintain and take care of the company's assets with regard GMS decision and directed by the Board of Commissioners. But both of them, always in coordination and cooperation to achieve the goals and the company's sustainability in the long term.
Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan fungsinya masing-masing bertanggung jawab atas kelangsungan usaha Bank dalam jangka panjang, sebagaimana tercermin: • Terpeliharanya kesehatan bank sesuai dengan prinsip kehatihatian sebagaimana ditentukan oleh otoritas.
Board of Commissioners and Board of Directors in accordance with their respective functions responsible for the continuity of the Bank in the long term, as indicated: • Maintaining the health of banks in accordance with the precautionary principle as defined by the authorities.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
• • • •
Terlaksananya manajemen risiko dan sistem pengendalian intern dengan baik. Terpenuhinya penerapan GCG. Terlindunginya kepentingan stakeholders secara wajar. Tercapainya imbal hasil yang wajar bagi pemegang saham.
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi diadakan secara berkala dan selama tahun 2015, telah diselenggarakan 12 kali rapat. Segala keputusan yang diambil dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan secara musyawarah mufakat dan dibuatkan risalah rapat serta diadministrasikan dengan baik.
• • • •
Implementation of risk management and internal control system properly. Fulfillment of GCG implementation. The protection of the interests of stakeholders appropriately. The achievement of a reasonable return for shareholders.
Joint Meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors are held regularly and during 2015, has held 12 meetings. All decisions taken in the meeting of the Joint Board of Commissioners and Board of Directors conducted consensus and made the minutes of meetings and administered properly.
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris dan Direksi/ Frequency of Board of Commissioners and Directors Meeting
Komisaris/ Direksi Commissioners/ Directors
Rapat Direksi Board of Directors Meeting
Rapat Komisaris Board of Commissioners Meeting
Rapat Gabungan Joint Meeting of BOC & BOD
Hadir Presence
Jadwal Schedule
Hadir Presence
Jadwal Schedule
Hadir Presence
Jadwal Schedule
Iskandar Widyadi
-
-
6
6
11
12
Mintolo Hardiyanto
-
-
6
6
12
12
Julianti Tatan
-
-
4
6
7
12
Direksi/ Directors Handrie Wirawan
11
12
-
-
12
12
Emanuela Tanubrata
10
12
-
-
10
12
Lisawati
12
12
-
-
12
12
Krisna Chandra
11
12
-
-
12
12
Suroso
12
12
-
-
12
12
Komisaris/ Commissioners
Dewan Direksi dan Komisaris/ Board of Directors and Commissioners Kiri ke kanan/ Left to Right : Krisna Chandra - Lisawati - Suroso - Iskandar Widyadi - Mintolo Hardiyanto - Emanuela Tanubrata - Handrie Wirawan - Julianti Tatan
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
21
22
E. Komite-Komite Komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris Dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Pengangkatan anggota Komite tersebut di atas dilakukan oleh Direksi berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris. Setiap Komite diketuai oleh Komisaris Independen dan memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang dituangkan dalam suatu Piagam (Charter) yang diperbaharui secara berkala.
E. Committees The Committee is responsible to the Board of Commissioners In order to support the effective implementation of the tasks and responsibilities, the Board established an Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee. Appointment of Committee members is conducted by the Board of Directors based on the decision of the Board of Commissioners. Each committee is chaired by an Independent Commissioner and has the Working Guidelines and Rules of Conduct set forth in Charter, which is updated regularly.
Komite Audit Komite Audit adalah komite yang dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan laporan keuangan, sistem pengendalian internal, pelaksanaan fungsi audit internal dan eksternal, implementasi GCG serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Audit Committee The Audit Committee is a committee formed to assist the Board in order to support the effective implementation of duties and oversight on matters related to financial reporting, internal control systems, the implementation of the internal audit function and external, GCG implementation and compliance with the laws and regulations that apply.
Susunan keanggotaan Komite Audit terdiri dari: Ketua : Julianti Tatan Anggota : Prof. Dr. Ir. Sugiarto. M.Sc. Djoko Untung Sutomo Mintolo Hardiyanto
The composition of the Audit Committee consists of: Chairman : Julianti Tatan Members : Prof. Dr. Ir. Sugiarto. M.Sc. Djoko Untung Sutomo Mintolo Hardiyanto
Komposisi, persyaratan keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite Audit telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia/ Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Keanggotaan Komite Audit terdiri dari seorang Komisaris Independen sebagai Ketua dan 3 (tiga) orang anggota Independen yaitu seorang Komisaris Independen dan 2 (dua) orang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan/akuntansi dan perbankan. Seluruh anggota Komite memiliki komitmen dan integritas yang tinggi, kemampuan dan keahlian sesuai bidang pekerjaannya untuk mendukung terselenggaranya Tata Kelola yang sehat.
Composition, membership requirements, expertise and independence of audit committee members have complied with Bank Indonesia / Financial Services Authority (FSA). Membership The Audit Committee consists of an independent commissioner as chairman and three (3) members of the Independent that an independent commissioner and two (2) people Independent Party who have expertise in finance/ accounting and banking. Committee members have a high commitment and integrity, ability and expertise for the field work to support the implementation of good governance.
Seluruh anggota Komite Audit adalah pihak independen, yaitu tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan usaha dengan Bank Jasa Jakarta yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
All members of the Audit Committee is an independent party, has no financial, management, share ownership and / or family relationship with members of the Board of Commissioners, Board of Directors and/ or Controlling Shareholders or business relationships with the Bank Jasa Jakarta that could affect its ability to act independently.
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain: 1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Dalam rangka melaksanakan tugas ini, Komite Audit melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap: a. Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan Standar Audit yang berlaku. c. Kesesuaian Laporan Keuangan dengan Standar Akuntansi yang berlaku. d. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan
In carrying out its functions, the Audit Committee has duties and responsibilities include: 1. Monitoring and evaluation of the planning and implementation as well as monitoring of audit follow-up results of the audit in order to assess the adequacy of internal controls, including the adequacy of the financial reporting process. In order to carry out this task, the Audit Committee for monitoring and evaluation of: a. Execution of duties Internal Audit Unit (SKAI). b. Conformity audit by Public Accountant with Auditing Standards applicable. c. Conformity Financial Statements with the applicable accounting standards. d. Provide independent opinion in the event of disagreements between management and public accounting firm for services rendered.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
2.
3.
4.
5. 6.
pendapat antara manajemen dan Kantor Akuntan Publik atas jasa yang diberikannya. e. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan lainnya yang akan dikeluarkan Bank Jasa Jakarta kepada publik dan/atau pihak otoritas seperti proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Bank Jasa Jakarta. Melakukan penelaahan atas kepatuhan Bank Jasa Jakarta terhadap peraturan perundang-undangan di bidang perbankan dan ketentuan lain yang berlaku. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Kantor Akuntan Publik, yang didasarkan pada independensi dan ruang lingkup penugasan untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas implementasi GCG yang efektif dan berkelanjutan. Menjalankan tugas-tugas lain yang relevan dengan fungsi Komite Audit atas permintaan Dewan Komisaris.
e. Implementation of follow-up by the Board of Directors on the findings of Internal Audit, Public Accountant and Financial Services Authority supervision results. 2. Reviewing any other financial information that will be issued by Bank Jasa Jakarta to the public and/ or authorities such as projections, and other statements relating to financial information of Bank Jasa Jakarta. 3. Reviewing the compliance of Bank Jasa Jakarta against the legislation in the field of banking and other applicable provisions. 4. Provide recommendations to the Board regarding the appointment of Public Accounting, which is based on the independence and scope of the assignment to be submitted to the General Meeting of Shareholders. 5. Assessing and monitoring the effectiveness and sustainable implementation of GCG . 6. Perform the other tasks that are relevant to the functions of the Audit Committee at the request of the Board of Commissioners.
Komite Audit berwenang mengakses dokumen, data dan informasi tentang karyawan, dana, aset dan sumber daya Bank serta berwenang mengundang setiap Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif serta Akuntan Publik untuk hadir dalam rapat Komite terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit. Komite Audit mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) bulan dan keputusan rapat komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Dalam setiap rapat Komite Audit selalu dibuat risalah rapat yang mencantumkan tanggal rapat, kehadiran anggota Komite Audit, agenda rapat, dan materi rapat.
The Audit Committee is authorized to access documents, data and information about employees, funds, assets and resources as well as the Bank is authorized to invite each of Commissioners, Directors and Executive Officers as well as External Auditor to attend the committee meetings related to the duties and responsibilities of the Audit Committee. The Audit Committee holds meetings at least once within 1 (one) month and committee meetings decisions made by consensus. In each meeting of the Audit Committee meeting minutes are always made specifying the date of the meeting, the presence of members of the Audit Committee, meeting agendas and meeting materials.
Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko adalah komite yang dibentuk guna mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris yang berhubungan dengan penerapan Manajemen Risiko di Bank Jasa Jakarta. Komite Pemantau Risiko ini dibentuk untuk memastikan bahwa kerangka kerja manajemen risiko telah memberikan perlindungan yang memadai terhadap seluruh risiko Bank Jasa Jakarta. Susunan Komite Pemantau Risiko terdiri dari: Ketua : Mintolo Hardiyanto Anggota : Prof. Dr. Ir. Sugiarto, M.Sc. Djoko Untung Sutomo Julianti Tatan
Risk Monitoring Committee Risk Oversight Committee is a committee established to support the implementation of the tasks and responsibilities of the BOC associated with the implementation of Risk Management in Bank Jasa Jakarta. Risk Monitoring Committee was created to ensure that the risk management framework has provided adequate protection against all risks Bank Jasa Jakarta.
Keanggotaan, komposisi, maupun independensi anggota Komite Pemantau Risiko tersebut di atas telah memenuhi Peraturan Bank Indonesia. Keanggotaan Komite Pemantau Risiko terdiri dari seorang Komisaris Independen sebagai Ketua dan 3 (tiga) orang anggota Independen yaitu seorang Komisaris Independen dan 2 (dua) orang Pihak Independen yang masing-masing memiliki keahlian di bidang keuangan dan bidang manajemen risiko.
Membership, composition, as well as the independence of the members of the Risk Monitoring Committee has met the aforementioned Bank Indonesia Regulation. Membership Risk Monitoring Committee is composed of an Independent Commissioner as Chairman and three (3) members of the Independent is an Independent Commissioner and 2 (two) independent parties who each have expertise in finance and risk management.
Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko adalah pihak independen, yaitu tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris,
All members of the Risk Monitoring Committee is an independent party, has no financial, management, share ownership and / or family relationship with members of the Board of Commissioners, Board of
The composition of the Risk Oversight Committee consists of: Chairman : Mintolo Hardiyanto Members : Prof. Dr. Ir. Sugiarto, M.Sc. Djoko Untung Sutomo Julianti Tatan
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
23
24
anggota Direksi dan/ atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan usaha dengan Bank Jasa Jakarta yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
Directors and / or Controlling Shareholders or business relationships with the Bank Jasa Jakarta that could affect its ability to act independent.
Komite Pemantau Risiko menjalankan tugas dan tanggung jawab secara profesional dan independen tanpa campur tangan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Tugas dan tanggung jawab utama dari Komite Pemantau Risiko adalah memantau pelaksanaan prinsip-prinsip dan praktik-praktik pengelolaan risiko di bawah kerangka manajemen risiko yang telah ditetapkan, antara lain: 1. Membantu dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas pengawasan dan tanggung jawab di bidang manajemen risiko dan memastikan bahwa kebijakan manajemen risiko dilaksanakan dengan baik. 2. Dalam kaitannya dengan proses untuk dapat memberikan rekomendasi, Komite Pemantau Risiko harus melakukan : • Evaluasi atas konsistensi antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut. • Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Risk Monitoring Committee carry out the duties and responsibilities professionally and independently without any interference from any party that does not comply with the legislation. The main duties and responsibilities of the Risk Oversight Committee is to monitor the implementation of the principles and practices of risk management under risk management framework has been established, among other things: 1. Assist and provide recommendations to the Board in order to improve the effectiveness of supervisory duties and responsibilities in the field of risk management and ensuring that risk management policies implemented. 2. In relation to the process to be able to provide recommendations Risk Monitoring Committee should do: • Evaluation of the consistency between risk management policies and the implementation of the policy. • Monitoring and evaluating the implementation of the Risk Management Committee and Risk Management Unit.
Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) bulan dan keputusan rapat komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Dalam setiap rapat Komite Pemantau Risiko selalu dibuat risalah rapat yang mencantumkan tanggal rapat, kehadiran anggota Komite Pemantau Risiko, agenda rapat, dan materi rapat.
Risk Monitoring Committee held a meeting at least once within 1 (one) month and committee meetings decisions made by consensus. In each meeting of the Risk Oversight Committee meeting minutes are always made specifying the date of the meeting, the presence of members of the Risk Monitoring Committee, meeting agendas and meeting materials.
Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi adalah komite yang dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris melaksanakan tanggung jawab pengawasan implementasi kebijakan Remunerasi dan Nominasi Direksi/ Dewan Komisaris dan karyawan sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan Peraturan Bank Indonesia dan peraturan ketenagakerjaan.
Remuneration and Nomination Committee Remuneration and Nomination Committee is a committee established to assist the Board of Commissioners carry out their supervisory responsibilities of policy implementation Remuneration and Nomination of Directors / Board of Commissioners and employees in accordance with the Articles of Association of the Company and Bank Indonesia regulations and labor laws.
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari: Ketua : Mintolo Hardiyanto Anggota : Iskandar Widyadi Ahmad Ampera
The composition of the Remuneration and Nomination Committee consists of: Chairman : Mintolo Hardiyanto Members : Iskandar Widyadi Ahmad Ampera
Keanggotaan, komposisi, maupun independensi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi tersebut di atas telah memenuhi Peraturan Bank Indonesia, dimana jumlah Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang Komisaris dan seorang Pejabat Eksekutif yang membawahi Sumber Daya Manusia (SDM) atau wakil dari karyawan. Pejabat Eksekutif anggota Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki pengetahuan mengenai sistem remunerasi dan/ atau nominasi serta succession plan. Komite Remunerasi dan Nominasi menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dan independen, tanpa campur tangan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Membership, composition, as well as the independence of the members of the Remuneration Committee and the Nomination mentioned above is in compliance with Regulation of Bank Indonesia, where the number of Remuneration and Nomination Committee consists of an independent commissioner, a commissioner and an Executive Officer in charge of Human Resources (HR) or representative of employees , Executive Officers Remuneration and Nomination Committee members have knowledge regarding the remuneration system and / or nomination and succession plan. Remuneration and Nomination Committee carry out their duties and responsibilities professionally and independently, without interference from any party that does not comply with the legislation.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
Komite Remunerasi dan Nominasi bertanggung jawab membuat formulasi kriteria pemilihan dan prosedur nominasi untuk anggota Dewan Komisaris, Direktur dan Pihak Independen Komite di bawah Dewan Komisaris. Secara umum, tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi, antara lain:
Remuneration and Nomination Committee is responsible for the formulation of selection criteria and nomination procedures for members of the Board of Commissioners, Directors and Independent Party Committees under the Board of Commissioners. In general, the duties and responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee, among others:
Bidang Remunerasi 1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai : a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan karyawan secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. c. Kebijakan remunerasi bagi anggota Komite Dewan Komisaris. 2. Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: a. Sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). b. Calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). c. Calon Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite. 3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris yang berkaitan dengan remunerasi dan nominasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Rapat Komite dilaksanakan sesuai kebutuhan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali dalam setahun.
Remuneration sector 1. To evaluate the remuneration policy and provide recommendations to the Board regarding: a. The remuneration policy for the Board of Commissioners, the Board of Directors to be submitted to the General Meeting of Shareholders. b. The remuneration policy for Executive Officers and employees are to be submitted to the Board of Directors. c. The remuneration policy for the members of the Committee of the Board of Commissioners. 2. Evaluate and provide recommendations to the Board regarding: a. Systems and procedures and/ or replacement of members of the Board of Commissioners and Board of Directors to be submitted to the General Meeting of Shareholders (AGM). b. Prospective members of the Board of Commissioners and Board of Directors to be submitted to the General Meeting of Shareholders (AGM). c. Independent Party candidate who will become a member of the Committee. 3. Carry out other duties assigned by the Board of Commissioners relating to remuneration and nominations in accordance with applicable regulations. Committee meetings held as needed at least three (3) times a year.
Komite Eksekutif Komite Eksekutif adalah komite di tingkat Direksi yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. Direksi dibantu oleh 6 Komite Eksekutif yang semuanya bertugas memberikan opini objektif kepada Direksi dan membantu meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas Direksi secara sistematis. Anggota Komite Eksekutif ditunjuk oleh Direksi dan memberikan kontribusi sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya.
Executive Committee The Executive Committee is a committee at the level of the Board of Directors that was formed to support the implementation of the tasks and responsibilities of the Board of Directors. The Board of Directors Executive Committee is assisted by six of which were assigned to provide an objective opinion to the Board and help improve the effectiveness of the Board of Directors the task systematically. Executive Committee members are appointed by the Board of Directors and to contribute in accordance with their duties and responsibilities.
Komite Manajemen Dana (Asset Liability Committee/ALCO) ALCO adalah Komite tetap dibawah Direksi dengan misi mencapai tingkat profitabilitas Bank Jasa Jakarta yang optimum serta risiko likuiditas dan risiko pasar yang terkendali, melalui penetapan kebijakan dan strategi aset dan liabilitas Bank Jasa Jakarta. ALCO berfungsi antara lain untuk menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan likuiditas untuk mencukupi kebutuhan likuiditas Bank Jasa Jakarta dan meminimalisasi idle funds. Selain itu ALCO menetapkan kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan risiko pasar, strategi harga serta strategi dalam penataan portofolio investasi dan strategi penataan struktur neraca melalui antisipasi perubahan suku bunga sehingga dapat dicapai tingkat marjin bunga bersih (Net Interest Margin - NIM) yang optimal.
Fund Management Committee (Asset Liability Committee/ ALCO) ALCO is a permanent committee under the Board of Directors with the mission of reaching the level of profitability of Bank Jasa Jakarta optimum as well as liquidity risk and market risk is controlled through the formulation of policies and strategies for the assets and liabilities of Bank Jasa Jakarta. ALCO serves among other things to establish policy and liquidity management strategy to meet the liquidity needs of the Bank Jasa Jakarta and minimize idle funds. Additionally ALCO establishes policies and strategies related to market risk, pricing strategy and strategy in structuring an investment portfolio and balance sheet structuring strategy by anticipating changes in interest rates in order to achieve the level of net interest margin (NIM) is optimal.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
25
26
Komite Kebijakan Perkreditan Bank Komite Kebijakan Perkreditan dibentuk untuk mengarahkan pemberian kredit melalui perumusan kebijakan perkreditan dalam rangka pencapaian target perkreditan sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Secara umum, fungsi Komite Kebijakan Perkreditan ini, antara lain: • Membantu Direksi dalam merumuskan kebijakan perkreditan, terutama yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian dalam perkreditan. • Memantau dan mengevaluasi penerapan kebijakan perkreditan agar dapat dilaksanakan secara konsisten. • Melakukan pengkajian secara berkala atas Kebijakan Perkreditan Bank. • Memantau perkembangan dan kondisi portofolio perkreditan.
Bank Credit Policy Committee Credit Policy Committee was formed to direct lending through the formulation of credit policies in order to achieve the target of credit in accordance with the precautionary principle. In general, the function of the Credit Policy Committee, among others: • Assist the Board of Directors in formulating credit policy, especially with regard to the principle of prudence in lending. • Monitor and evaluate the implementation of credit policies to be implemented consistently. • Conduct regular assessments on the Bank's Credit Policy. • Monitor the development and conditions of credit portfolio.
Komite Kredit Komite Kredit dibentuk untuk membantu Direksi dalam mengevaluasi dan/ atau memberikan keputusan kredit sesuai batas wewenang yang ditetapkan Direksi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Bank Jasa Jakarta dengan memperhatikan pengembangan bisnis dan senantiasa berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Secara umum, fungsi Komite Kredit antara lain: • Memberikan pengarahan dan jika perlu dilakukan analisis kredit yang lebih komprehensif terkait dengan kecukupan informasi yang disajikan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. • Memberikan pertimbangan atas rancangan keputusan kredit yang diajukan. • Memberikan keputusan pemberian kredit secara profesional secara jujur, obyektif, cermat dan seksama.
Credit Committee Credit committee formed to assist the Board of Directors in evaluating and / or provide credit decisions within the limits of authority stipulated Directors as stipulated in the Articles of Association of Bank Jasa Jakarta to consider the development of business and always be guided by the precautionary principle. In general, the function of the Credit Committee, among others: • Provide guidance and if necessary a more comprehensive credit analysis related to the adequacy of the information presented to be used in decision making. • Giving consideration to the draft decision proposed credit. • Provide professionally lending decisions in an honest, objective, accurate and thorough.
Komite Pengarah Teknologi Informasi Komite Pengarah Teknologi Informasi dibentuk untuk memastikan penerapan sistem teknologi informasi (TI) sejalan dengan strategi Bank Jasa Jakarta. Komite Pengarah Teknologi Informasi memiliki misi untuk meningkatkan keunggulan bersaing Bank Jasa Jakarta melalui pemanfaatan teknologi informasi (TI) yang tepat guna. Secara umum, fungsi Komite Pengarah Teknologi Informasi ini, antara lain: • Mereview dan merekomendasikan rencana strategis TI agar sejalan dengan rencana bisnis Bank Jasa Jakarta. • Melakukan evaluasi secara berkala atas dukungan TI pada kegiatan usaha Bank Jasa Jakarta. • Memastikan investasi TI memberikan nilai tambah kepada Bank Jasa Jakarta.
Information Technology Steering Committee Information Technology Steering Committee was established to ensure the application of the system of information technology (IT) in line with the strategy of Bank Jasa Jakarta. Information Technology Steering Committee has the mission to increase the competitive advantage of Bank Jasa Jakarta through the use of information technology (IT) is appropriate. In general, the function of Information Technology Steering Committee, among others: • Reviewing and recommending strategic IT plan to be in line with the business plan of the Bank Jasa Jakarta. • Conduct regular evaluation on the IT support the business activities of Bank Jasa Jakarta. • Ensure that IT investments provide added value to the Bank Jasa Jakarta.
Komite Manajemen Risiko Komite Manajemen Risiko (KMR) dibentuk untuk memastikan bahwa kerangka kerja manajemen risiko telah memberikan perlindungan yang memadai terhadap seluruh risiko Bank Jasa Jakarta. Secara umum, fungsi Komite Manajemen Risiko ini, antara lain: • Menyusun kebijakan, strategi dan pedoman penerapan manajemen risiko. • Menyempurnakan pelaksanaan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko yang efektif.
Risk Management Committee The Risk Management Committee (RMC) was established to ensure that the risk management framework has provided adequate protection against all risks Bank Jasa Jakarta. In general, the function of the Risk Management Committee, among others: • Formulate policies, strategies and guidelines for risk management. • Enhancing the implementation of risk management based on the evaluation of the process and system of effective risk management.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
Komite Personalia Komite Personalia komite yang dibentuk oleh direksi dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM). Secara umum, fungsi Komite Personalia ini, antara lain: • Memastikan keselarasan kebijakan dan strategi SDM dengan strategi dan tujuan perusahaan, termasuk dengan nilai-nilai perusahaan, kode etik, serta kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan oleh regulator. • Memutuskan penyempurnaan manajemen SDM, yang meliputi perencanaan SDM, rekrutmen, pengembangan, performance management, pengelolaan talent, serta sistem remunerasi yang kompetitif.
Personnel Committee Personnel Committee is a committee established by the board of directors in the management of Human Resources (HR). In general, the functions of the Personnel Committee, among others: • Ensure alignment of HR policies and strategies with the strategy and objectives of the company, including the company's values, code of ethics, as well as policies and regulations issued by the regulator. • Decided improvement of human resource management, which includes HR planning, recruitment, development, performance management, talent management, as well as a competitive remuneration system.
F. Fungsi Kepatuhan Mempertimbangkan bahwa industri perbankan merupakan salah satu industri yang sarat dengan ketentuan (highly regulated industry) dan meningkatnya kompleksitas perkembangan kegiatan usaha Bank, maka akan berdampak pada peningkatan eksposur risiko yang dihadapi Bank, salah satunya adalah risiko kepatuhan. Untuk mengelola dan memitigasi risiko kepatuhan tersebut, Bank Jasa Jakarta telah menunjuk salah satu anggota Direksi sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan. Untuk membantu pelaksanaan tugas Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan tersebut, Bank telah memiliki Satuan Kerja Kepatuhan yang memiliki fungsi ex-ante dengan melakukan tindakan, antara lain: • Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank Jasa Jakarta. • Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank Jasa Jakarta; • Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank Jasa Jakarta telah sesuai dengan ketentuan regulator dan peraturan perundangundangan yang berlaku. • Memastikan kepatuhan Bank Jasa Jakarta terhadap komitmen yang dibuat oleh Perusahaan kepada regulator.
F. Compliance Function Considering that the banking industry is one industry that is laden with provisions (highly regulated industry) and the increasing complexity of the development of the Bank's business activities, it will have an impact on increased risk exposure faced by the Bank, one of which is a compliance risk. To manage and mitigate compliance risk, the Bank Jasa Jakarta has appointed one member of the Board of Directors as Director in charge of the compliance function. To assist the implementation of the tasks that the Director in charge of the compliance function, the Bank has a Compliance Unit which has the function of ex-ante by taking action, among others: • The cause of advancing a culture of compliance at all levels of the organization and the business activities of Bank Jasa Jakarta. • Managing Compliance Risks faced by the Bank Jasa Jakarta; • Ensuring that policies, regulations, systems and procedures and business activities conducted by the Bank Jasa Jakarta in accordance with regulatory provisions and legislation in force. • Ensure compliance with Bank Jasa Jakarta against the commitments made by the Company to the regulator.
Selain itu, Satuan Kerja Kepatuhan juga mengelola kegiatan pelaksanaan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT), serta memantau implementasi GCG.
In addition, the Compliance Unit also manages the activities of the implementation of the Anti-Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism (AML and CFT), and monitoring the implementation of Good Corporate Governance.
Selama 2015, aktivitas fungsi kepatuhan yang dilakukan, antara lain: • Melakukan langkah-langkah untuk mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan. • Melakukan analisa dampak atas ketentuan baru terhadap operasional Bank Jasa Jakarta dan penyesuaian atas manual, kebijakan dan prosedur internal yang diperlukan. • Melakukan penilaian risiko kepatuhan dan menyusun laporan profil risiko kepatuhan setiap triwulan, dalam rangka mengelola risiko kepatuhan. • Melakukan review dan memberikan pendapat atas rencana produk dan aktivitas baru, untuk memastikan bahwa produk yang akan dibuat dan aktivitas baru yang akan dilakukan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. • Memberikan kajian atas penerbitan ketentuan internal yang akan diterbitkan. • Menindaklanjuti komitmen Bank Jasa Jakarta kepada OJK, BI dan regulator lainnya.
During 2015, the activities of the compliance function is performed, among others: • Perform steps to encourage the creation of Culture of Compliance. • Analyze the impact on the new provisions for the operation of Bank Jasa Jakarta adjustments for manual, internal policies and procedures as needed. • Conduct a risk assessment of compliance and prepared a report on the compliance risk profile on a quarterly basis, in order to manage compliance risk. • To review and give an opinion on plans new products and activities, to ensure that the products to be made and new activities that will be conducted in accordance with applicable regulations. • Provide a review of the issuance of internal regulations to be published. • Following up on the commitment of Bank Jasa Jakarta to the FSA, the central bank and other regulators.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
27
•
Melakukan koordinasi dalam rangka penilaian terhadap Tingkat Kesehatan Bank berbasis Risiko.
Selama tahun 2015, indikator kepatuhan Bank Jasa Jakarta tercermin pada kondisi sebagai berikut: • Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) mencakup risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional per Desember 2015 adalah 28,15% berada di atas ketentuan Bank Indonesia yaitu 9% sampai dengan kurang dari 10% (KPMM berdasarkan profil risiko Bank Jasa Jakarta yaitu peringkat 2). • Rasio NPL (net) per Desember 2015 adalah 0,06% jauh dibawah batas yang diperkenankan ketentuan Bank Indonesia maksimal sebesar 5%. • Tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan terhadap Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), baik kepada pihak terkait, maupun kepada kelompok usaha. • Giro Wajib Minimum Rupiah Primer per Desember 2015 sebesar 7,55% dan Sekunder sebesar 4,38% sudah sesuai dengan ketentuan BI mengenai GWM Rupiah. • Komitmen kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan regulator lainnya telah dipenuhi dengan baik. • Temuan Satuan Kerja Audit Intern, Audit Eksternal dan Otoritas bersifat administratif dan tidak signifikan yang dapat menganggu kelangsungan kegiatan usaha bank.
28
•
To coordinate in order to vote against the Bank based Risk.
During 2015, the Bank Jasa Jakarta compliance indicators reflected the following conditions: • Capital Adequacy Ratio (CAR) cover credit risk, market risk and operational risk per December 2015 is 28,15% is above the Bank Indonesia regulation which is 9% to less than 10% (CAR based on the risk profile of Bank Jasa Jakarta which is on rank 2). • The NPL ratio (net) per December 2015 was 0,06%, far below the allowed limit, the provisions of Bank Indonesia maximum of 5%. • There were no violations or exceedances of the Lending Limit (LLL), either to related parties, as well as to the business group. • Primary IDR Reserve Requirements per December 2015 amounted to 7,55% and Secondary at 4,38% are in accordance with the provisions of the Bank Indonesia Rupiah Statutory Reserves. • Commitment to the Financial Services Authority, Bank Indonesia and other regulators are met as well. • The findings of Internal Audit, External Audit and the Authority are administrative and not significant to disrupt the continuity of banking operations.
G. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Fungsi Audit Internal di Bank Jasa Jakarta dilaksanakan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) sebagai unit yang dibentuk untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasional Bank Jasa Jakarta melalui kegiatan audit dan konsultasi yang independen dan objektif. Dalam melaksanakan fungsinya, SKAI melakukan penilaian atas kecukupan dan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian internal, tata kelola, serta memberikan konsultasi bagi pihak intern Bank Jasa Jakarta yang membutuhkan.
G. Internal Audit Unit (SKAI) Internal Audit Function in Bank Jasa Jakarta carried out by the Internal Audit Unit (SKAI) as a unit established to provide added value and improve the operations of the Bank Jasa Jakarta through auditing and consulting an independent and objective. In carrying out its functions, Internal Audit assessing the adequacy and effectiveness of risk management, internal control, governance, and provide consultation for the internal Bank Jasa Jakarta in need.
SKAI telah bertindak independen terhadap unit kerja operasional dan Kepala SKAI bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris dan Komite Audit. Pertemuan SKAI dengan Presiden Direktur, Komite Audit dan Komisaris dapat dilakukan sewaktu-waktu diperlukan, diluar pertemuan yang dilakukan secara berkala.
SKAI has acted independently of operational units and the Head of Internal Audit Unit directly responsible to the President Director and can communicate directly with the Board of Commissioners and the Audit Committee. SKAI meeting with the CEO, the Audit Committee and the Commissioner can be done at any time required, outside the meeting which is done regularly.
Dalam pelaksanaan audit, SKAI senantiasa berpedoman pada Manual Kerja dan Piagam Audit Internal sebagaimana yang telah ditetapkan dan telah disusun berdasarkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank dari Bank Indonesia dan ketentuan lain yang berlaku. Secara umum tugas pokok SKAI, antara lain sebagai berikut: • Menyusun dan melaksanakan rencana audit tahunan berbasis risiko dan melaporkan realisasinya. • Menguji dan mengevaluasi proses manajemen risiko, pengendalian internal dan proses tata kelola untuk menilai kecukupan dan efektivitasnya. • Melaksanakan pengkajian kualitas kredit. • Memberikan rekomendasi perbaikan dan informasi objektif tentang kegiatan yang diperiksa. • Melaksanakan investigasi/pemeriksaan khusus berdasarkan permintaan Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi, unit kerja atau adanya indikasi tertentu.
In the audit, SKAI always be guided by the Working Manual and the Internal Audit Charter as issued and has been prepared by Internal Audit Standard Bank from Bank Indonesia and other applicable provisions.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
In general, the main duties of SKAI, among others, as follows: • Develop and implement a risk-based annual audit plan and report on its realization. • Test and evaluate risk management processes, internal controls and governance processes to assess the adequacy and effectiveness. • Carry out assessment of credit quality. • Provide recommendations for improvements and information on the activities examined. • Carry out investigations/ special inspection upon request of the Board of Commissioners, the Audit Committee, the Board of Directors, their work unit or certain indications.
•
Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut yang telah dilakukan auditee atas rekomendasi hasil audit.
•
Monitor, analyze and report the implementation of which has been done auditee on audit recommendations.
Efektivitas pelaksanaan fungsi Audit Internal dan kepatuhannya terhadap Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dikaji ulang oleh pihak eksternal yang independen sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) tahun. Kaji ulang terakhir oleh pihak eksternal terlaksana tahun 2014.
The effectiveness of the implementation of the Internal Audit function and its compliance with the Internal Audit Standards Bank (SPFAIB) reviewed by independent external party at least once in 3 (three) years. The review carried out last by external parties in 2014.
Evaluasi Pengendalian Intern Sistem pengendalian intern di Bank Jasa Jakarta merupakan sistem pengendalian yang dirancang agar kegiatan operasional Bank Jasa Jakarta dapat berjalan secara sehat, aman dan terkendali. Sistem pengendalian intern yang sudah dilakukan dimaksudkan untuk memastikan kepatuhan Bank terhadap peraturan yang berlaku, tersedianya informasi keuangan dan manajemen, kegiatan usaha Bank dilakukan secara efisien dan efektif serta mengidentifikasi kelemahan yang terjadi secara dini.
Evaluation of Internal Control Internal control systems in Bank Jasa Jakarta is a control system designed to make the operations of Bank Jasa Jakarta can be run in a healthy, safe and controlled. Internal control system that has been done for the purpose of ensuring the Bank's compliance with applicable regulations, the availability of financial information and management, banking activities are performed efficiently and effectively, and identify weaknesses that occur early.
Seluruh manajemen dan karyawan Bank Jasa Jakarta memiliki peran dan tanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan pelaksanaan sistem pengendalian internal Bank Jasa Jakarta. Sistem pengendalian internal selama ini telah diterapkan secara efektif yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha Bank Jasa Jakarta dengan berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana ditetapkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta mengacu pada langkah dan tindakan sebagai berikut: • Pemisahan fungsi yang jelas antara satuan kerja operasional dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian. Fungsi pengendalian dilakukan oleh SKMR, Unit Kerja Internal Control, KK dan SKAI. • SKAI dan Unit Kerja Internal Control telah melakukan review secara independen dan obyektif terhadap prosedur dan kegiatan operasional Bank Jasa Jakarta secara berkala dan hasil review tersebut telah disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
All management and employees of Bank Jasa Jakarta has a role and responsibility in improving the quality and implementation of the internal control system of the Bank Jasa Jakarta. Internal control system has been implemented effectively tailored to objectives, business policy, size and complexity of the business activities of Bank Jasa Jakarta with reference to the requirements and procedures as specified statutory provisions in force and refers to measures and actions as follows: • A clear separation of functions between operational unit with a working unit performing control functions. The control function performed by the SKMR, Internal Control, Compliance Unit and SKAI. • Internal Audit and Internal Control Work Unit has conducted independently and objectively review the procedures and operations of the Bank Jasa Jakarta regularly and the results of the review have been presented to the Board of Directors and Board of Commissioners.
Tuntutan Hukum Selama tahun 2015, tidak ada tuntutan hukum yang signifikan dari pihak ketiga yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Bank Jasa Jakarta.
Lawsuits During 2015, there was no significant lawsuits from third parties that may affect the business activities of Bank Jasa Jakarta.
Penunjukan Auditor Independen Komisaris berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh RUPS Tahunan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil untuk mengaudit laporan keuangan Bank Jasa Jakarta untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015. KAP yang telah ditunjuk telah menyampaikan hasil audit dan management letter kepada Bank Jasa Jakarta secara tepat waktu, dan telah bekerja secara independen, memenuhi standard profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan.
Appointment of Independent Auditor Commissioner based on the authority granted by the Annual General Meeting of Shareholders has appointed Public Accountant Office Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil to audit the financial statements of Bank Jasa Jakarta for the year ended December 31, 2015. KAP appointed has submitted the results of the audit and management letter to Bank Jasa Jakarta timely manner, and has been working independently, meet the professional standards of public accounting and labor agreements as well as the scope of the audit are set.
Pihak Berelasi Definisi pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No.7 (Revisi 2010). Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang berelasi, baik yang dilaksanakan dengan atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama untuk pihak-pihak yang bukan pihak berelasi, diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan yang diaudit (catatan 29).
Related parties The definition of related parties used is in accordance with that stipulated in IAS 7 (Revised 2010). Types of transactions and balances with related parties, whether or not carried out with any terms or conditions with the same normal to parties who are not related parties are disclosed in the notes to the audited financial statements (note 29). ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
29
Produk & Layanan Products & Services
Bank Jasa Jakarta secara konsisten berupaya menyediakan layanan berkualitas guna meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah di tengah industri perbankan yang semakin kompetitif. Strategi Bank Jasa Jakarta dalam pelayanan nasabah bertumpu pada core competence yang dimiliki berupa jaringan unit kerja, produk dan layanan, sumber daya manusia dan customer base. Menyadari bahwa aspek pengembangan produk dan layanan merupakan kunci pertumbuhan bagi usaha perbankan yang berkesinambungan, Bank Jasa Jakarta akan tetap mengandalkan produk dan layanan yang senantiasa dievaluasi dan disempurnakan. Proses inovasi produk Bank didasarkan pada pemahaman tentang kebutuhan nasabah. Upaya-upaya untuk meningkatkan produk dan layanannya sesuai dengan kebutuhan nasabahnya, antara lain dengan penambahan fitur dan modifikasi produk dan jasa layanan.
Bank Jasa Jakarta consistently strives to provide quality services to improve customer satisfaction and loyalty in an increasingly competitive banking industry. Bank Jasa Jakarta strategies in customer service rests on the core competence in the form of a network owned work units, products and services, human resources and customer base. Recognizing that the development products and services is key to the growth of sustainable banking business, Bank Jasa Jakarta will continue to rely on the products and services are constantly evaluated and improved. Bank product innovation process is based on an understanding of customers' needs. Efforts to improve products and services consistent with the needs of its customers, among others, with the addition of features and modifications of products and services.
Produk dan Jasa yang disediakan oleh Bank Jasa Jakarta meliputi:
The products and services provided by the Bank Jasa Jakarta include:
Produk Simpanan • Giro • Tabungan Jasa • Tabungan Sejahtera • Deposito • Sertifikat Deposito
Funding Products • Current Account • Jasa Saving • Sejahtera Saving • Time Deposits • Certificate of Deposits
Kredit • Kredit Rekening Koran • Kredit Aksep • Kredit Persekot • Kredit Pemilikan Mobil • Kredit Pemilikan Rumah • Bank Garansi
Credits • Current Account • Credit Acceptance • Advance Credit • Car Loans • Housing Loans • Bank Guarantee
Transaksi Valuta Asing • Jual Beli Mata Uang Asing
Foreign Exchange Transactions • Foreign Exchange
Jasa Layanan • Anjungan Tunai Mandiri (ATM) • Transfer/ Kliring/ Inkaso • Pembayaran tagihan listrik dan telepon • Pembayaran pajak
Services • Automatic Teller Machine (ATM) • Transfers/ Clearings/ Collections • Payment points of Electricity and Telephone Bills • Tax payment
Tanggung Jawab Sosial Social Responsibilities
Manajemen memahami sepenuhnya bahwa keberadaan dan keberhasilan Bank Jasa Jakarta dalam mengembangkan bisnis tidak dapat dipisahkan dari dukungan dan hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitarnya. Kepedulian Bank Jasa Jakarta untuk berkontribusi bagi masyarakat sekitar diwujudkan dalam programprogram tanggung jawab sosial. Bank Jasa Jakarta secara aktif memberi kontribusi kepada masyarakat sekitarnya melalui aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility).
Management fully understands that the existence and success of the Bank Jasa Jakarta in developing the business can not be separated from the support and a harmonious relationship with the surrounding community. Concern Bank Jasa Jakarta to contribute to the surrounding community embodied in the programs of social responsibility. Bank Jasa Jakarta actively contribute to the surrounding community through the activities of corporate social responsibility (CSR)
Aktivitas CSR Bank Jasa Jakarta selama ini lebih fokus di bidang sosial kemasyarakatan, dimana Bank Jasa Jakarta aktif dalam berbagai kegiatan sosial untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan/ atau meringankan beban masyarakat. Selama tahun 2015, berbagai program sosial yang dilaksanakan antara lain: • Pelayanan pengobatan gratis bagi warga dan masyarakat sekitar bekerjasama dengan YKPMI (Yayasan Kasih Peduli Masyarakat Indonesia). Pelayanan pengobatan yang meliputi pelayanan dokter umum, dokter gigi dan pemberian obat-obatan tersebut telah melayani sekitar 500 warga masyarakat. • Bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan kegiatan donor darah rutin setiap 3 bulan sekali bertempat di Kantor Pusat Bank Jasa Jakarta yang melibatkan manajemen, karyawan dan nasabah. • Pemberian bantuan dana untuk kegiatan keagamaan, sosial dan kemasyarakatan. • Pembagian Beras kepada para warga di sekitar wilayah Kantor Pusat Bank Jasa Jakarta di Jl. Tiang Bendera III No.26-32, Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan 2 minggu menjelang Hari Raya Idul Fitri dan merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2000 dengan maksud untuk membantu meringankan beban warga menghadapi kenaikan harga kebutuhan bahan pokok.
CSR Activities Bank Jasa Jakarta has been more focused in the areas of social, Bank Jasa Jakarta which is active in various social activities to help improve the welfare of local communities and / or alleviate the burden on society. During 2015, various social programs that have been implemented include, among others: • Free medical services for the residents and the surrounding communities in cooperation with YKPMI (Yayasan Kasih Peduli Masyarakat Indonesia). Treatment services which include general practice services, dentists and administration of these drugs has been serving around 500 residents. • In cooperation with the Indonesian Red Cross (PMI) conduct regular blood donors every three months at the Head Office of Bank Jasa Jakarta that involve management, employees and customers. • Providing funding for religious activities, social and civic. • Distribution of rice to the residents in the area around the Central Office of Bank Jasa Jakarta at Jl. Tiang Bendera III No.26-32, Jakarta. This activity was conducted two weeks before Idul Fitri and is an annual event held Bank Jasa Jakarta since 2000 with the intent to help ease the burden on residents cope with rising prices of basic needs.
Kegiatan pengobatan gratis Free medical services ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
31
Kegiatan donor darah rutin Regular blood donation activities
Kegiatan CSR melalui pembagian beras untuk warga sekitar CSR activity through rice distribution for the surrounding community
Kegiatan CSR melalui pembagian beras untuk warga sekitar CSR activity through rice distribution for the surrounding community
32
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
Manajemen Risiko Risk Management
Bank Jasa Jakarta menerapkan manajemen risiko sejalan dengan kerangka kerja manajemen risiko yang efektif, efisien dan profesional terhadap 8 (delapan) jenis risiko utama yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan serta terhadap risiko lainnya dalam upaya untuk mendukung pertumbuhan Bank secara berhati-hati, konsisten dan berkelanjutan serta meningkatkan nilai tambah Bank kepada pemangku kepentingan.
Bank Jasa Jakarta applied risk management in line with the risk management framework that is effective, efficient and professional to eight (8) types of major risks such as credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk as well as the other risks in order to support the growth of the Bank prudently, consistent and sustainable and add value to the Bank's stakeholders.
Berdasarkan kerangka kerja manajemen risiko tersebut, proses pengelolaan manajemen risiko menjadi tanggung jawab bersama seluruh karyawan dan kesadaran akan risiko (risk awareness) sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Bank. Dengan menggunakan pendekatan Three Lines of Defense, fungsi pengelolaan risiko dilakukan secara komprehensif oleh semua lini organisasi, yang dimulai dengan oversight yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Seluruh unit bisnis dan seluruh unit pendukung berfungsi sebagai First Line of Defense yang melaksanakan pertumbuhan usaha dengan tetap mempertimbangkan aspek risiko dalam setiap pengambilan keputusan. Unit kerja manajemen risiko dan unit kerja kepatuhan berfungsi sebagai Second Line of Defense yang mengelola risiko secara independen bersama-sama dengan SKAI sebagai Third Line of Defense yang bertugas melaksanakan risk assurance dan melakukan pengawasan serta evaluasi secara berkala.
Based on the risk management framework, risk management process is a shared responsibility of all employees and awareness of risk (risk awareness) has become an integral part of the culture of the Bank. Using a Three Lines of Defense, risk management function carried out comprehensively by all levels of the organization, which started with the oversight conducted by the Board of Commissioners and Board of Directors. All business units and all ancillary unit serves as First Line of Defense conducting business growth while considering the aspects of risk in every decision. Risk management units and unit compliance work serves as Second Line of Defense who manage risk independently together with SKAI as the Third Line of Defense in charge of implementing risk assurance and monitoring and periodic evaluation.
Peringkat Risiko Inheren Inherent Risk Rating
Peringkat Kualitas Manajemen Risiko Risk Management Quality Rank
Peringkat Tingkat Risiko Risk Level Rank
Risiko Kredit/ Credit Risk
Low to Moderate
Satisfactory
2
Risiko Pasar/ Market Risk
Low to Moderate
Satisfactory
2
Risiko Likuiditas/ Liquidity Risk
Low to Moderate
Satisfactory
2
Risiko Operasional/ Operation Risk
Low to Moderate
Satisfactory
2
Risiko Hukum/ Legal Risk
Low to Moderate
Satisfactory
2
Risiko Strategik/ Strategic Risk
Low to Moderate
Satisfactory
2
Risiko Kepatuhan/ Compliance Risk
Low to Moderate
Satisfactory
2
Low
Satisfactory
1
Low to Moderate
Satisfactory
2
Profil Risiko Risk Profile
Risiko Reputasi/ Reputation Risk Peringkat Komposit/ Composit Rank
Selain itu, Bank Jasa Jakarta mengambil langkah dan upaya mitigasi risiko untuk meminimalisasi tingkat kerugian sesuai dengan risk appetite dan risk tolerance yang ditetapkan. Tingkat risiko yang ada terus dipantau secara periodik dan secara keseluruhan proses manajemen risiko dijalankan berdasarkan pada penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG). Berkat penerapan proses
In addition, the Bank Jasa Jakarta take measures and risk mitigation measures to minimize the extent of losses in accordance with the risk appetite and risk tolerance set. The level of risk that is continuously monitored periodically and overall risk management process is executed based on the application of the principles of Good Corporate Governance (GCG). Thanks to the implementation of effective risk
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
33
manajemen risiko yang efektif pada seluruh aktivitas usaha, berdasarkan hasil self-assesment, pada tahun 2015 tingkat risiko komposit Bank Jasa Jakarta adalah “low to moderate”. Tingkat risiko komposit tersebut merupakan hasil penilaian dari risiko inheren “low to moderate” dan penilaian kualitas penerapan manajemen risiko “satisfactory.”
management processes in all business activities, based on the results of self-assessment, in 2015 the level of Bank Jasa Jakarta composite risk is "low to moderate". The composite risk level is the result of an assessment of inherent risk "low to moderate" and the quality of risk management assessment "satisfactory."
PERMODALAN Struktur Permodalan Dalam upaya untuk memperkuat permodalan, pada bulan Desember 2015 telah dilakukan peningkatan modal inti yang cukup signifikan yang terdiri dari: • Setoran modal (fresh money) dari pemegang saham sebesar Rp 20 miliar. • Hasil revaluasi aktiva tetap sebesar Rp 121 miliar. Dengan tambahan modal disetor dan revaluasi aktiva tetap serta pertumbuhan organik dari laba, Modal Inti BJJ per Desember 2015 mencapai Rp 1,05 triliun dan menjadikan BJJ masuk kategori Bank Buku 2 dengan modal inti diatas Rp 1 triliun.
CAPITAL Capital structure In an effort to strengthen the capital, in December 2015 have improved significantly the core capital which consists of: • Amount of capital (fresh money) from shareholders amounting to Rp. 20 billion. • The results of the revaluation of fixed assets amounting to Rp.121 billion. With the additional paid-in capital and revaluation of fixed assets as well as organic growth of profits, core capital BJJ per December 2015 reached Rp. 1,05 trliun and put BJJ as a Bank BUKU 2 category with capital above Rp. 1 trillion.
Sesuai dengan PBI No.15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, Rasio Modal Inti dibandingkan ATMR per Desember 2015 mencapai 27,08%, jauh diatas ketentuan yang
In accordance with PBI No.15/12/PBI/2013 concerning the Minimum Capital Requirement for Commercial Banks, core capital ratio compared to risk-weighted assets per December 2015 reached 27,08%, far
MODAL INTI/ CORE CAPITAL MODAL INTI UTAMA/ MAIN CORE CAPITAL - Modal Disetor/ Paid in capital - Dana Setoran Modal/ Fund Paid up capital - Cadangan Tambahan Modal/ Additional Reserve Capital - Faktor Penambah/ Addition Factor - Cadangan Umum/ General Reserve - Laba Tahun Lalu/ Last Year Profit - Laba Tahun Berjalan/ Profit for the Year - Revaluasi Aktiva Tetap/ Fixed Asset Revaluation - Faktor Pengurang/ Deduction Factor - Selisih kurang PPA dan CKPN/ Negative differences between regulatory provision and allowance for impairmant losses - Laba/ Rugi Komprehensif/ Comprehensive Profit/ Loss Regulatory provision on non productive assets TOTAL MODAL INTI UTAMA/ TOTAL OF MAIN CORE CAPITAL MODAL INTI TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY CORE CAPITAL TOTAL MODAL INTI/ TOTAL OF CORE CAPITAL MODAL PELENGKAP/ SUPPLEMENTARY CAPITAL - Cadangan Umum(1,25% ATMR) General Allowance (1,25% of RWA) TOTAL MODAL INTI DAN PELENGKAP TOTAL OF CORE CAPITAL AND SUPPLEMENTARY ATMR (Kredit, Pasar & Operasional) Risk Weighted Assets (Credit, Market & Operation)
34
700.000 20.000 344.878 42.000 87.555 90.100 125.223 48.718 40.177
8.541
-
1.016.160 1.016.160
40.052
1.056.212
3.752.361
KPMM Minimum Capital Adequacy
28,15 %
MODAL INTI UTAMA/ ATMR MAIN CORE CAPITAL/ RWA
27,08 %
MODAL INTI/ ATMR CORE CAPITAL/ RWA
27,08 %
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
ditetapkan Otoritas sebesar 6%. Sementara itu, Rasio Modal Inti Utama dibandingkan dengan ATMR juga mencapai 27,08%, juga jauh diatas ketentuan yang ditetapkan Otoritas sebesar 4,5%.
higher than the stipulated Authority of 6%. Meanwhile, the Main Core Capital Ratio compared with RWA also reached 27,08%, also far higher than the stipulated Authority by 4,5%.
Dengan komposisi modal (modal inti + pelengkap) sebagaimana tersebut diatas, maka Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank yang merupakan perbandingan antara Modal dengan ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko), per Desember 2015 mencapai 28,15%.
With the composition of capital (core capital + complementary), as mentioned above, the Capital Adequacy Ratio (CAR) of the Bank which is the ratio between the Capital to RWA (Risk Weighted Assets), as of December 2015 reached 28,15%.
Pertumbuhan modal inti ini dari tahun ke tahun senantiasa meningkat sejalan dengan upaya peningkatan modal secara organik melalui penambahan laba. Modal inti per Desember 2015 memberikan kontribusi yang sangat dominan sebesar 96,19% terhadap total modal BJJ dan komponen modal ini bersifat permanen sehingga memberikan peluang bagi BJJ untuk melakukan ekspansi bisnis dan terus tumbuh secara berkelanjutan (sustainable growth) sesuai sasaran jangka panjang yang telah ditetapkan.
Core capital growth from year to year continues to rise in line with efforts to increase the capital organically through the addition of profit. Core capital per December 2015 contributed very dominant amounted to 96,19% of the total capital and capital components BJJ is permanent so as to provide an opportunity for BJJ to expand the business and continue to grow in a sustainable manner (sustainable growth) suitable long-term goal that has been set.
Kecukupan Permodalan Kebijakan permodalan BJJ adalah mempertahankan posisi modal yang kuat untuk meningkatkan kemampuan bank dalam mengelola usaha dan risiko, mengembangkan teknologi informasi dan meningkatkan skala usaha (ekspansi bisnis). Berkaitan dengan hal tersebut, permodalan yang ada saat ini akan terus dijaga dan ditingkatkan sesuai dengan skala dan kompleksitas usaha Bank.
Capital Adequacy BJJ capital policy is to maintain a strong capital position to enhance the bank's ability to manage the business and risks, developing information technology and increasing the scale of business (business expansion). In this regard, the existing capital this time will be maintained and enhanced in accordance with the scale and complexity of the
Upaya-upaya untuk mewujudkan itu, antara lain dengan: w Menjaga Tingkat KPMM (CAR) Berdasarkan self assessment, KPMM/ CAR Per Desember 2015 mencapai 28,15% (setelah memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional). Pencapaian KPMM/ CAR ini mencerminkan bahwa BJJ merupakan bank yang sehat dan dengan posisi rasio yang jauh melebihi ketentuan tersebut BJJ masih memiliki kemampuan untuk melakukan ekspansi usaha yang lebih besar.
Bank. Efforts to realize that, among other things: w Maintain Level of KPMM/ CAR Based on self-assessment, KPMM/ CAR As of December 2015 reached 28,15% (after taking into account credit risk, market risk and operational risk). Achievement KPMM/ CAR reflects that BJJ is a healthy bank and the position ratio that far exceeds that provision BJJ still have the ability to do greater business expansion.
Kedepan, BJJ akan senantiasa berupaya untuk mengelola Bank ini berdasarkan asas kehati-hatian (prudential banking) sehingga posisi KPMM/CAR selalu berada pada tingkat yang wajar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Apabila terdapat perubahan ketentuan permodalan dalam perbankan Indonesia, Manajemen akan segera menyusun perencanaan untuk memenuhi ketentuan tersebut dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.
In the future, BJJ will constantly strive to manage the Bank is based on the principle of prudence (prudential banking) so that the position of KPMM/ CAR always be at a reasonable level and in accordance with applicable regulations. If there are changes in the capital requirements in the banking Indonesia, Management will soon be planning to comply with applicable regulations.
w Pertumbuhan Modal secara Organik Beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan organik melalu peningkatan laba, antara lain: - Menjalankan fungsi intermediary secara optimal baik penyaluran kredit maupun penghimpunan dana sesuai dengan kapasitas sumber daya. - Upaya perbaikan dan menjaga kualitas aktiva produktif secara konsisten. - Penempatan dana pada aktiva produktif secara selektif sesuai dengan prinsip kehati-hatian. - Peningkatan produktivitas dan efisiensi kerja melalui berbagai penyempurnaan proses bisnis, system prosedur, evaluasi efisiensi dan produktivitas setiap unit kerja, penyediaan infrastruktur dan lainnya.
w Organic Capital Growth Several attempts were made to increase organic growth through increased profits, among others: - Running intermediary function optimally both lending and fund raising in accordance with the capacity of resources. - Efforts to repair and maintain asset quality consistently. - Placement of funds in productive assets selectively in accordance with the precautionary principle. - Increased productivity and work efficiency through improvement of business processes, system procedures, evaluation of the efficiency and the productivity per unit of labor, infrastructure, and others.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
35
Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum Disclosure of Quantitative Bank Capital Structure jutaan Rupiah/ million Rupiah Keterangan/ Description I
31 Desember 2015
KOMPONEN MODAL/ CAPITAL COMPONENT A. Modal Inti/ Core Capital 1. Modal disetor/ Issued capital/ Paid in capital 2. Cadangan Tambahan Modal/ Additional Reserve Capital 3. Modal Inovatif/ Innovative Capital Instrument 4. Faktor Pengurang Modal Inti/ Tier 1 Capital Deduction Factor 5. Kepentingan Non Pengendali/ Non Controling Interest
1.016.160 700.000 316.160 -
B. Modal Pelengkap/ Supplementary Capital 1. Level Atas (Upper Tier 2) 2. Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti/ Maximum 50% of Tier 1 Capital 3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap/ Tier 2 Capital Deduction Factor
40.052 40.052 -
C. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap/ Tier 1 & 2 Capital Deduction Factor Eksposur Sekuritisasi/ Securitization Exposure
-
D. Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) Additional Supplementary Capital (Tier 3)
-
E. MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR ADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITAL FOR MARKET RISK ANTICIPATION II
TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C) TOTAL OF CORE CAPITAL AND SUPPLEMENTARY (A + B + C)
1.056.212
III TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E) TOTAL OF CORE CAPITAL, SUPPLEMENTARY CAPITAL AND ADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITAL FOR MARKET RISK ANTICIPATION (A + B - C + E) IV ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT RISK WEIGHTED ASSETS FOR CREDIT RISK V
36
-
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL RISK WEIGHTED ASSETS FOR OPERATIONAL RISK
1.056.212
3.328.575
369.293
VI ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR RISK WEIGHTED ASSET FOR MARKET RISK A. Metode Standar/ Standardized Method B. Model Internal/ Internal Method
54.493
VII RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)] MINIMUM CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK, OPERATIONAL RISK AND MARKET RISK [III : (IV + V + VI)]
28,15%
Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Penerapan prinsip-prinsip manajemen risiko dan eksposur risiko termasuk permodalan mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia, No. 14/35/DPNP tanggal 10 Desember 2012 perihal Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia. Secara umum, pedoman penerapan manajemen risiko Bank Jasa Jakarta berpedoman pada PBI No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, dimana Penerapan Manajemen Risiko dilakukan melalui 4 (empat) kegiatan utama, yaitu:
The application of the principles of risk management and risk exposure, including funding refers to Bank Indonesia Circular Letter, No. 14/35/DPNP on 10 December 2012 regarding Reports Annual Commercial Banks and Certain Annual Report to Bank Indonesia. In general, guidelines for implementation of risk management services based on the Jakarta PBI 5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 concerning Application of Risk Management for Commercial Banks as amended by Regulation No. 11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009, where the implementation of risk management is done through four (4) main activities, namely:
1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi Bank Jasa Jakarta telah memahami risiko-risiko yang dihadapi Bank Jasa Jakarta dan memberikan arahan yang jelas, melakukan pengawasan dan mitigasi secara aktif serta
1. Active Supervision Board of Commissioners and Board of Directors Board of Commissioners and Board of Directors of Bank Jasa Jakarta have understood the risks faced by the Bank Jasa Jakarta and provides
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
Disclosure of Risk Exposure and Risk Management
mengembangkan budaya Manajemen Risiko. Dewan Komisaris bertanggung jawab dalam melakukan persetujuan dan peninjauan berkala mengenai strategi dan kebijakan risiko yang mencakup tingkat toleransi Bank terhadap risiko.
clear guidelines, monitoring and mitigation actively and develop a culture of risk management. The Board of Commissioners is responsible for the approval and periodic review of strategies and policies that cover risk tolerance level of the Bank against the risks.
Direksi Bank Jasa Jakarta telah menetapkan struktur organisasi yang mencerminkan secara jelas mengenai batas wewenang, tanggung jawab dan fungsi, serta independensi antar unit bisnis dengan unit kerja manajemen risiko. Selain itu, Direksi juga bertanggung jawab untuk mengimplementasikan strategi dan kebijakan risiko tersebut dengan cara menjabarkan dan mengkomunikasikan kebijakan dan strategi risiko, memantau dan mengendalikan risiko dan mengevaluasi penerapan kebijakan dan strategi dimaksud. Secara berkala, Direktur (yang membawahkan fungsi kepatuhan) melakukan evaluasi terhadap akurasi metodologi penilaian risiko, kecukupan implementasi sistem informasi manajemen risiko, dan kebijakan prosedur serta limit risiko.
The Board of Directors of Bank Jasa Jakarta have established an organizational structure which clearly reflects on the limits of authority, responsibility and functions, as well as the independence of business units with risk management units. In addition, the Board of Directors is also responsible for implementing strategies and policies that risk by way of presenting and communicating risk policy and strategy, monitor and control risks and evaluate the implementation of policies and strategies meant. Periodically, the Director (which is in charge of the compliance function) evaluating the accuracy of risk assessment methodology, the adequacy of risk management information system implementation, and policies, procedures and risk limits.
2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit Bank Jasa Jakarta telah memiliki struktur organisasi yang memadai untuk mendukung penerapan manajemen risiko dan pengendalian internal yang baik antara lain Satuan Kerja Audit Intern, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Kepatuhan dan Komite Manajemen Risiko. Selain itu, Bank Jasa Jakarta juga telah memiliki kebijakan pengelolaan risiko yang tertuang dalam Rencana Bisnis Bank yang disusun sesuai dengan visi, misi, strategi bisnis, kecukupan permodalan, kemampuan SDM dan risk appetite. Kebijakan tersebut dikaji ulang secara berkala dan disesuaikan dengan perkembangan/ perubahan yang terjadi, baik internal maupun eksternal. Selama ini, kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko telah didokumentasikan secara tertulis dan lengkap serta direview secara berkala. Dalam melakukan aktivitas bisnisnya, Bank Jasa Jakarta telah menyusun Rencana Bisnis Bank yang membahas strategi Bank Jasa Jakarta secara keseluruhan yang mencakup arah pengembangan bisnis dan penetapan strategi tersebut telah memperhitungkan dampaknya terhadap permodalan Bank, antara lain proyeksi permodalan dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).
2. Policies, Procedures, and Limit Bank Jasa Jakarta already have adequate organizational structure to support the implementation of risk management and internal control both include Internal Audit, Risk Management Unit, Compliance Unit and Risk Management Committee. In addition, the Bank Jasa Jakarta also has a risk management policy that is contained in the Business Plan were prepared in accordance with the vision, mission, business strategy, capital adequacy, human resource capacity and risk appetite. The policy is reviewed regularly and adjusted to developments / changes, both internal and external. During this time, policies, procedures and risk limits have been documented in writing and complete and reviewed periodically. In conducting business activities, Bank Jasa Jakarta has developed a Business Plan that discusses the strategy of Bank Jasa Jakarta as a whole which includes the direction of business development and the establishment of such a strategy has taken into account the impact on capital of the Bank, among others, projections of capital and Capital Adequacy Ratio (CAR).
3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Bank Jasa Jakarta melakukan proses identifikasi dan pengukuran risiko terhadap setiap kegiatan yang mengandung risiko. Identifikasi Risiko yang dilakukan mencakup seluruh aktivitas bisnis Bank dan dilakukan dalam rangka menganalisa sumber dan kemungkinan timbulnya Risiko serta dampaknya. Selain itu, Bank Jasa Jakarta juga telah memiliki sistem pemantauan eksposur risiko yang memadai, meliputi adanya fungsi yang independen yang melakukan pemantauan terhadap eksposur risiko, adanya sistem informasi yang disesuaikan dengan karakteristik, kegiatan dan kompleksitas kegiatan usaha Bank dan tindak lanjut perbaikan/ penyempurnaan. Dalam pelaksanaannya, Satuan Kerja Manajemen Risiko membangun proses yang komprehensif dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko serta menyampaikan laporan atas tingkat risiko serta membangun sistem pengendalian internal yang handal.
3. Adequacy of Identification Process, Measurement, Monitoring, and Control of Risks and Risk Management Information System Bank Jasa Jakarta the process of identifying and measuring the risk against any risky behaviors. Risk identification is carried out covering all the Bank's business activities and conducted in order to analyze the source and possible risks and impacts. In addition, the Bank Jasa Jakarta also has a monitoring system adequate risk exposures, including their functions independently monitoring the risk exposure, information system tailored to the characteristics, activities and complexity of the business activities of the Bank and of the improvements/ enhancements. In practice, the Risk Management Unit establish a comprehensive process to identify, measure, monitor and control risks and to submit a report on the level of risk and build a reliable internal control system.
4. Sistem Pengendalian Intern Bank Jasa Jakarta telah melaksanakan sistem pengendalian intern dalam penerapan Manajemen Risiko Bank dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan, antara lain melalui
4. Internal Control System Bank Jasa Jakarta has implemented internal control system in the application of the Bank's Risk Management with reference to the policies and procedures that have been established, among other ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
37
38
penetapan wewenang dan tanggung jawab pemantauan kepatuhan kebijakan, prosedur dan limit. Selain itu, Bank Jasa Jakarta juga telah menetapkan jalur pelaporan dan pemisahan fungsi yang jelas dari satuan kerja operasional kepada satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian dan secara berkala mengevaluasi kebijakan, kerangka dan prosedur operasional Bank disesuaikan dengan perkembangan eksposur Risiko Bank, perubahan pasar, metode pengukuran, dan pengelolaan Risiko. SKAI dan Unit Kerja Internal Control Bank Jasa Jakarta melakukan audit secara berkala dengan cakupan yang memadai, mendokumentasikan temuan audit dan tanggapan manajemen atas hasil audit, serta melakukan review terhadap tindak lanjut temuan audit.
things through the establishment of the authority and responsibility of monitoring compliance with policies, procedures and limits. In addition, the Bank Jasa Jakarta have also established reporting lines and the separation of the functions of a clear operational unit to the unit performing the function of controlling and periodically evaluate the policies, frameworks and operating procedures Bank adjusted to the development Risk exposure Bank, the market changes, the method of measurement and risk management. Internal Audit and Internal Control Unit Job Bank Jasa Jakarta conduct periodic audits with adequate coverage, documenting audit findings and management responses to the audit results, as well as the review of the follow-up of audit findings.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO 1. Risiko Kredit Risiko kredit merupakan risiko yang timbul karena kegagalan debitur atau counterparties dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank. Selama tahun 2015, Bank Jasa Jakarta berhasil mengelola dan membatasi risiko kreditnya dengan baik, dimana portofolio kredit tumbuh sebesar 3,35% dengan rasio kredit bermasalah gross (Gross Non Performing Loan) mencapai 0,30% dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang dibentuk mencapai Rp 9,59 miliar.
IMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT 1. Credit Risk Credit risk is the risk arising due to the failure of borrowers or counterparties to fulfill their obligations to the Bank. During 2015, the Bank Jasa Jakarta successfully manage and limit their credit risk to the well, where the loan portfolio grew by 3,35% with gross nonperforming loan ratio (Gross non-performing loans) reached 0,30% and the Allowance for Impairment Losses (CKPN) which formed at Rp 9,59 billion.
Tata Kelola dan Organisasi Bank Jasa Jakarta telah mengembangkan proses manajemen risiko kredit yang efektif guna mendukung prinsip perkreditan yang kokoh dengan kontrol internal yang kuat. Dalam mengelola risiko kredit, Bank Jasa Jakarta menerapkan centralized policy yang mensentralisasi semua proses keputusan kredit di Kantor Pusat. Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kredit, proses kredit telah memisahkan fungsi antara unit bisnis marketing dengan unit analisa kredit. Selanjutnya, proses persetujuan kredit dilakukan dalam Komite Kredit yaitu forum bersama pejabat yang berwenang memutus kredit sesuai dengan limit yang ditetapkan. Bank juga telah mengembangkan penilaian risiko kredit menggunakan Internal Customer Risk Rating untuk pinjaman dalam jumlah besar sebagaimana ditetapkan oleh Direksi. Dalam rangka mendukung target bisnis dengan tetap menjaga kualitas portofolio, Bank Jasa Jakarta telah memiliki Kebijakan Perkreditan Bank (KPB) sebagai panduan kebijakan terkait aktivitas perkreditan.
Governance and Organization Bank Jasa Jakarta has developed a credit risk management process that is effective to support the principle of a solid credit with strong internal controls. In managing credit risk, the Bank Jasa Jakarta implement centralized policies that centralize all the credit decision process in the Central Office. To maintain and improve the quality of credit, the credit process has separate marketing function among business units with units of credit analysis. Furthermore, the credit approval process performed in the Credit Committee is a forum with the competent authorities in accordance with the credit limit set. Bank has also developed a credit risk assessment using the Internal Customer Risk Rating for loans in larger amounts as determined by the Board of Directors. In order to support business objectives while maintaining the quality of the portfolio, the Bank Jasa Jakarta has established Credit Policy Bank (KPB) as a guide to policy related to lending activities.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bank Jasa Jakarta telah memiliki pedoman dalam menentukan apakah pembentukan CKPN dilakukan secara individual atau kolektif. Pembentukan CKPN secara individual dilakukan untuk aset keuangan yang signifikan secara individual dan mengalami penurunan nilai. Pembentukan CKPN secara kolektif dilakukan untuk aset keuangan yang secara individual tidak signifikan tetapi mengalami penurunan nilai. Hal yang sama juga dilakukan untuk aset keuangan yang dinilai secara individual tetapi tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai.
Allowance for Impairment Losses Bank Jasa Jakarta has established guidelines to determine whether the establishment CKPN done individually or collectively. Formation CKPN performed individually for financial assets that are individually significant and impaired. Formation CKPN done collectively for financial assets that are individually significant but not impaired. The same was done for financial assets that are individually assessed but no objective evidence of impairment.
Metode perhitungan CKPN untuk penurunan nilai secara individu dilakukan dengan membandingkan nilai tercatat aset keuangan dengan nilai terkini yang diperoleh dari Discounted Cash Flows, yaitu estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan dengan tingkat suku bunga efektif awal aset keuangan.
CKPN calculation method for Individual impairment by comparing the carrying amount of financial assets with a current value derived from the Discounted Cash Flows, the estimated future cash flows discounted at the original effective interest rate of financial assets.
Pendekatan perhitungan CKPN secara individual merupakan selisih antara nilai tunai atas estimasi cashflow yang didiskonto berdasarkan
CKPN calculation approaches individually represents the difference between the cash value in the estimated cash flows discounted at the
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Disclosure of Details of Movements of Impairment Provision on Financial Assets jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2015 No
Kategori Portofolio Portfolio Category
CKPN Individual Allowance for impairment losses - individual
CKPN Kolektif Allowance for impairment losses - collective
1 Saldo awal CKPN Allowance for impairment losses beginning balance
-
1.791
2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) Allowance/ reversal for impairment losses during the year (Net)
-
7.805
- Pembentukan CKPN pada periode berjalan - Additional allowance for impairment losses during the year
-
11.559
- Pemulihan CKPN pada periode berjalan - Reversal for impairment losses during the year
-
(3.754)
3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan Allowance for impairment losses used to claims written off during the year
-
-
4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan Other allowance/ reversal during the year
-
-
-
9.596
Saldo Akhir CKPN Allowance for impairment losses ending balance
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Disclosure of Net Receivable Based on Region Kategori Portofolio Portfolio Category
No
1
Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
2 3
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2015 DKI Jakarta
Jawa Barat Western Java
Banten
Lainnya Others
Total
768.707
-
-
-
768.707
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
569.043
-
-
-
569.043
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
341.378
123.943
21.089
-
486.410
6
Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate
472.193
176.453
51.852
8.758
709.256
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Claims on Pension Loans
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
542.251
112.373
58.769
6.003
719.396
9
Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
1.450.278
257.861
71.184
88.978
1.868.301
1.663
479
96
-
2.238
221.262
-
-
-
221.262
-
-
-
-
-
4.366.775
671.109
202.990
103.739
5.344.613
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 10 Claims on Past Due Exposures Aset Lainnya 11 Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 12 Sharia Exposures (if any) Total
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
39
suku bunga efektif (Effective Interest Rate – EIR) dengan amortized cost pada saat terjadi penurunan nilai. Sedangkan pendekatan perhitungan CKPN secara kolektif secara statistik menggunakan parameter: • Probability of Default (PD), yaitu tingkat kemungkinan kegagalan debitur memenuhi kewajiban, yang diukur berdasarkan pendekatan Migration Analysis. • Loss Given Default (LGD), yaitu tingkat kerugian yang diakibatkan dari kegagalan debitur memenuhi kewajibannya. Untuk mendapatkan persentase LGD yang wajar, maka diperlukan analisa data historis. Selain membentuk CKPN, Bank Jasa Jakarta juga menghitung PPA terhadap Aset Produktif dan Aset Non-Produktif berupa cadangan umum dan cadangan khusus. Perhitungan cadangan umum untuk Aset Produktif dan cadangan khusus untuk Aset Produktif dan Aset Non-Produktif mengacu ketentuan Bank Indonesia dan perhitungan cadangan sudah memasukkan faktor agunan yang diakui sebagai pengurang.
effective interest rate (EIR) at amortized cost in the event of impairment. While the calculation approach CKPN collectively statistically using parameters: • Probability of Default (PD), which is the probability of failure debtor's obligations, as measured by the approach Migration Analysis. • Loss Given Default (LGD), which is the level of losses resulting from the failure of the debtor to meet its obligations. To get a reasonable percentage of LGD, it would require an analysis of historical data. In addition to forming CKPN, Bank Jasa Jakarta also calculate their provision Earning Assets and Non-Earning Assets in the form of general reserves and special reserves. The calculation of general reserves for Productive Assets and special reserves for Earning Assets and Non-Earning Assets refers to the provisions of Bank Indonesia and the calculation of reserve has been included for the collateral that is recognized as a deduction.
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Disclosure of Net Receiveable By Remaining Period Contract
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
Tagihan Kepada Pemerintah 1 Claims on Government/ Sovereign
31 Desember 2015 < 1 tahun < 1 year
> 1 - 3 tahun > 3 - 5 tahun > 1 - 3 years > 3 - 5 years
> 5 tahun > 5 years
Non Kontraktual Non Contractual
Total
768.707
-
-
-
-
768.707
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 2 Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan 3 Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
569.043
-
-
-
-
569.043
-
22.841
85.044
378.525
-
486.410
330
35.232
155.279
518.415
-
709.256
-
-
-
-
-
-
77.610
521.350
105.119
15.317
-
719.396
890.013
459.763
133.741
384.784
-
1.868.301
1.671
135
-
432
-
2.238
221.262
-
-
-
-
221.262
-
-
-
-
-
-
2.528.636
1.039.221
479.183
1.297.473
-
5.344.613
Tagihan Kepada Bank 4 Claims on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal 5 Claims Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial 6 Claims Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan 7 Claims on Pension Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 8 Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi 9 Claims on Corporates Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 10 Claims on Past Due Exposures Aset Lainnya 11 Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 12 Sharia Exposures (if any) Total
40
jutaan Rupiah/ million Rupiah
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi Disclosure of Net Receiveable by Economic Sector jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2015 Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Claims on Government/ Sovereign
Claims on Public Sector Entities
Kategori Portofolio Portfolio Category
No
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai/ Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
Claims on Multilateral Development Banks and International Entitirs
Claims on Banks
Claims Secured by Residential Property
Claims Secured by Commercial Real Estate
Claims on Pension Loans
Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
Claims on Corporate
Claims on Past Due Exposures
Other Assets
1
Pertanian, perburuan dan kehutanan Agriculture, hunting and forestry
-
-
-
-
-
13.501
-
3.022
9.830
-
-
2
Perikanan Fishing
-
-
-
-
-
806
-
485
5.273
-
-
3
Pertambangan dan penggalian Mining and excavation
-
-
-
-
-
4.860
-
1.594
8.086
-
-
4
Industri pengolahan Processing Industry
-
-
-
-
-
80.433
-
47.833
264.937
-
-
5
Listrik, gas dan air Electricity, gas and water
-
-
-
-
-
-
-
223
1.750
-
-
6
Konstruksi Construction
-
-
-
-
-
34.656
-
21.537
145.507
12
-
7
Perdagangan besar dan eceran Wholesale and retail trade
-
-
-
-
-
187.464
-
106.097
628.588
1.823
-
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Provision of accomodation and food and water supply
-
-
-
-
-
15.064
-
4.297
233.177
-
-
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, warehousing and communications
-
-
-
-
-
34.866
-
39.223
161.479
99
-
10
Perantara keuangan Transitional finance
-
-
-
-
-
169
-
1.373
6.352
-
-
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real estate, rental busines and services company
-
-
-
-
-
94.284
-
32.155
191.981
42
-
12
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Government administration, the defense and compulsory social security
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13
Jasa pendidikan Educational services
-
-
-
-
-
19.889
-
376
11.992
-
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Health and social services
-
-
-
-
-
8.415
-
2.466
60.570
16
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Community, sociocultural, entertainment and other individual services
-
-
-
-
-
12.215
-
6.777
14.693
-
-
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual services which serve households
-
-
-
-
-
-
-
287
-
-
-
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International agency and other extra international agency
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya Business activities which are not clearly defined
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
19
Bukan Lapangan Usaha Credit recipients not industrial origin
-
-
-
-
486.410
200.754
-
450.150
118.945
246
-
20
Lainnya Others
768.707
-
-
569.043
-
1.880
-
1.501
5.141
-
221.262
768.707
-
-
569.043
486.410
709.256
-
719.396
1.868.301
2.238
221.262
Total
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
41
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah Disclosure of Receiveables and Allowances by Region Kategori Portofolio Portfolio Category
No
42
1
Tagihan Receivables
2
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2015 DKI Jakarta
Banten
Jawa Barat
Lainnya Others
Total
2.814.588
673,358
203.340
103.739
3.795.025
Tagihan yang mengalami penurunan nilai Impaired receivables
-
-
-
-
-
a. Belum jatuh tempo a. Non past due
-
-
-
-
-
b. Telah jatuh tempo b. Past due
-
-
-
-
-
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual Allowances for impairment losses - Individual
-
-
-
-
-
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif Allowances for impairment losses - Collective
6.926
2.286
381
3
9.596
5
Tagihan yang dihapus buku Claims written off
-
-
-
-
-
Pengungkapan Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar Dalam melakukan perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) risiko kredit, Bank mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar. ATMR untuk risiko kredit dengan menggunakan Pendekatan Standar Basel II, secara umum perhitungannya didasarkan pada hasil peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/31/DPNP tanggal 22 Desember 2011 perihal Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang diakui Bank Indonesia. Penggunaan peringkat dalam perhitungan ATMR risiko kredit hanya digunakan untuk jenis tagihan kepada Pemerintah Negara lain, Entitas Sektor Publik, Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional tertentu, Bank dan Korporasi.
Credit Risk Disclosure by Standard Approach In calculating the Risk Weighted Assets (RWA) credit risk, the Bank refers to Bank Indonesia Circular Letter No. 13/6 /DPNP dated 18 February 2011 regarding Guidelines for Calculation of Credit Risk Weighted Assets by Using Standard Approach. RWA for credit risk using the Basel II Standard Approach, in general, the calculation is based on the ratings issued by rating agencies recognized by Bank Indonesia as stipulated in Bank Indonesia Circular Letter No. 13/31/DPNP dated 22 December 2011 concerning the Rating Agencies and acknowledged by Bank Indonesia. The use of ratings in the calculation of credit risk RWA is only used for a type of bill to other State Government, Public Sector Entities, Multilateral Development Banks and the International Institute particular, the Bank and the Corporation.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia, eksposur kredit yang termasuk dalam perhitungan ATMR kredit standar meliputi: • Eksposur aset dalam neraca dan kewajiban serta kontinjensi dalam transaksi rekening administratif, namun tidak termasuk posisi trading book yang telah dihitung dalam ATMR risiko pasar dan penyertaan yang telah diperhitungkan sebagai factor pengurang modal. • Eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan pihak lawan. • Eksposur transaksi penjualan dan pembelian instrumen keuangan yang dapat menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan setelmen.
Based on Bank Indonesia Regulation, credit exposures are included in the calculation of the credit RWA standards include: • Exposure in balance sheet assets and liabilities and contingencies in administrative account transactions, but excluding the trading book positions that have been calculated in market risk RWA and inclusion that have been taken into account as a factor deduction from capital. • Exposures pose a credit risk due to failure of the counterparty. • Exposure sales and purchases of financial instruments that could pose a credit risk as a result of settlement failure
Kategori Portofolio yang Menggunakan Peringkat Berdasarkan pendekatan standar, perhitungan ATMR untuk beberapa kategori portofolio didasarkan pada external rating dan sebagian berdasarkan bobot risikonya. Namun oleh karena seluruh debitur Bank Jasa Jakarta tidak memiliki rating sehingga memperoleh bobot risiko 100%.
Using Portfolio Category Rating Based on the standard approach, the calculation of RWA for some categories of the portfolio based on external ratings and partly based on the weight of risks. However, since the entire debtors Bank Jasa Jakarta does not have a rating so as to obtain a 100% risk weight.
Lembaga Peringkat yang Digunakan Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/30/DPNP, tanggal 30 Oktober 2009, lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia antara lain Pefindo, Fitch Indonesia, Moody’s Indonesia,
Institutions Rating Based on Bank Indonesia Circular Letter No. 11/30/DPNP, dated 30 October 2009, the rating agency recognized by Bank Indonesia among others PEFINDO, Indonesia Fitch, Moody's Indonesia, Fitch, Moody's
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi Disclosure of Receiveables and Allowances by Economic Sectors jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2015
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
Tagihan Receivables
Tagihan Yang Mengalami Penurunan Nilai Impaired Receivables
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Individual
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Kolektif
Tagihan Yang Dihapusbuku
Allowance for Impairment Losses - Collective
Claims Written off
Belum Jatuh Tempo Non Past Due
Telah Jatuh Tempo Past Due
Allowance for Impairment Losses - Individual
26.356
-
-
-
7
-
6.565
-
-
-
-
-
14.540
-
-
-
1
-
398.310
-
-
-
127
-
1.981
-
-
-
7
-
1
Pertanian, perburuan dan kehutanan Agriculture, hunting and forestry
2
Perikanan Fishing
3
Pertambangan dan penggalian Mining and excavation
4
Industri pengolahan Processing Industry
5
Listrik, gas dan air Electricity, gas and water
6
Konstruksi Construction
201.778
-
-
-
77
-
7
Perdagangan besar dan eceran Wholesale and retail trade
932.263
-
-
-
8.331
-
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Provision of accomodation and food and water supply
252.540
-
-
-
25
-
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, warehousing and communications
236.106
-
-
-
461
-
10
Perantara keuangan Transitional finance
11.051
-
-
-
1
-
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real estate, rental busines and services company
318.686
-
-
-
249
-
12
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Government administration, the defense and compulsory social security
-
-
-
-
-
-
13
Jasa pendidikan Educational services
32.261
-
-
-
7
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Health and social services
71.546
-
-
-
84
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Community, sociocultural, entertainment and other individual services
33.687
-
-
-
6
-
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual services which serve households
285
-
-
-
-
-
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International agency and other extra international agency
-
-
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya Business activities which are not clearly defined
-
-
-
-
-
-
19
Bukan Lapangan Usaha Credit recipients not industrial origin
1.256.698
-
-
-
213
-
20
Lainnya Others
372
-
-
-
-
-
3.795.025
-
-
-
9.596
-
Total
Fitch, Moody’s dan S&P. Oleh karena seluruh debitur Bank tidak memenuhi eksternal rating, maka Bank tidak menggunakan rating dari lembaga pemeringkat tersebut.
and S&P. Therefore, debtors do not meet the Bank's external rating, the Bank does not use ratings from the rating agencies.
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) Counterparty credit risk merupakan risiko kredit yang timbul akibat transaksi dengan pihak lawan (counterparty) dari transaksi treasuri maupun transaksi non-treasuri dan dalam hal ini Bank tidak memiliki eksposur risiko kredit.
Counterparty Credit Risk Counterparty credit risk is the credit risk arising from transactions with the counterparties from treasury transactions and non-treasury transactions and in this case the Bank does not have exposure to credit risk.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
43
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat Bank Secara Individu Disclosure of Net Receivables Based on Portfolio and Individual Rating Scale jutaan Rupiah/ million Rupiah Lembaga Pemeringkat Rating Agencies
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
31 Desember 2015 Peringkat Jangka Panjang/ Long Term Rating AAA
AA+ - s.d AAAA+ - to AA-
A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d BA+ to A- BBB+ to BBB- BB+ to BB- B+ to B-
< B-
A-1
A-2
A-3
< A-3
Fitch Rating
AAA
AA+ s.d AAAA+ to AA-
A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d BA+ to A- BBB+ to BBB- BB+ to BB- B+ to B-
< B-
F1+ s.d F1 F1+ to F1
F2
F3
< F3
Moody's
Aaa
Aa1 s.d Aa3 Aa1 to Aa3
A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 A1 to A3 Baa1 to Baa3 Ba1 to Ba3 B1 to B3
< B3
P-1
P-2
P-3
< P-3
AAA (idn)
AA+(idn) s.d AA-(idn)
A+(idn) s.d A-(idn)
BBB+(idn) s.d BB-(idn)
BB+(idn) s.d BB-(idn)
B+(idn) s.d B-(idn)
F3(idn)
< F3(idn)
AA+(idn) to AA-(idn)
A+(idn) to A-(idn)
BBB+(idn) to BBB-(idn)
BB+(idn) to BB-(idn)
B+(idn) to B-(idn)
F1+(idn) to F1(idn)
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
[Idr]A+ s.d [Idr]A-
[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-
[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-
[Idr]B+ s.d [Idr]B-
[Idr]A1+ [Idr]A2+ s.d s.d [Idr]A1 [Idr]A2
[Idr]A3+ s.d [Idr] A3
[Idr]AA+ to [Idr]AA-
[Idr]A+ to [Idr]A-
[Idr]BBB+ to [Idr]BBB-
[Idr]BB+ to [Idr]BB-
[Idr]B+ to [Idr]B-
[Idr]A1+ [Idr]A2+ to to [Idr]A1 [Idr]A2
[Idr]A3+ to [Idr] A3
idAA+ s.d idAA-
idA+ s.d id A-
id BBB+ s.d id BBB-
id BB+ s.d id BB-
id B+ s.d id B-
idAA+ to idAA-
idA+ to id A-
id BBB+ to id BBB-
id BB+ to id BB-
id B+ to id B-
PT. Fitch Ratings Indonesia [Idr]AAA
PT ICRA Indonesia idAAA
PT Pemeringkat Efek Indonesia
1
Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
< B-(idn)
< [Idr]B-
F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn)
< idB-
idA1
idA2
Tanpa Peringkat Unrated
Total
< [Idr]A3
idA3 s.d id A4 < idA4 idA3 to id A4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
768.707
768.707
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
569.043
569.043
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
486.410
486.410
Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
709.256
709.256
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
719.396
719.396
9
Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.868.301
1.868.301
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.238
2.238
11
Aset Lainnya Other Assets
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
221.262
221.262
Total
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5.344.613
5.344.613
6
44
Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Rating
Standard and Poor's
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual Disclosure of Counterparty Credit Risk : Reverse Repo Transaction - Bank Individually jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2015 No
Kategori Portofolio Portfolio Category
Nilai Mitigasi Risiko Kredit (MRK)
Tagihan Bersih setelah MRK
Credit Risk Mitigation (CRM)
Net Receivable After CRM
86.148
-
86.148
-
Tagihan Bersih Net Receivable
ATMR setelah MRK RWA After CRM
1
Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entities
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
-
-
-
-
86.148
-
86.148
-
Total
Penerapan Teknik Mitigasi Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP, tanggal 18 Februari 2011, perihal Pedoman Perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar, Bank Jasa Jakarta mengakui keberadaan agunan, garansi, penjaminan, atau asuransi kredit sebagai teknik mitigasi risiko kredit, selanjutnya disebut teknik MRK.
Application of Credit Risk Mitigation Techniques with Standard Approach In accordance with the Bank Indonesia Circular Letter No. 13/6/ DPNP, dated 18 February 2011, regarding Guidelines for Calculation of RWA for Credit Risk by Using the Standard Approach, Bank Jasa Jakarta recognizes the existence of collateral, warranties, guarantees, or credit insurance as credit risk mitigation techniques, hereinafter referred MRK techniques.
Bank Jasa Jakarta mengatur kebijakan, prosedur dan proses untuk menilai dan mengelola agunan antara lain collateral coverage yang harus dipenuhi, pihak yang melaksanakan penilaian dan pemeriksaan agunan, aturan dan prosedur penilaian baik internal maupun eksternal, serta frekuensi penilaian berdasarkan jenis agunan.
Bank Jasa Jakarta set of policies, procedures and processes to assess and manage the collateral, among others, collateral coverage that must be met, those who carry out the assessment and inspection of collateral, rules and procedures for both internal and external assessment, as well as the frequency of assessment based on the type of collateral.
Eksposur Sekuritisasi Bank Jasa Jakarta per 31 Desember 2015 tidak memiliki eksposur sekuritisasi asset.
Securitization Exposure Bank Jasa Jakarta per 31 December 2015 have no exposure to asset securitization.
Kegiatan pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia Activities in developing and training of human resources
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
45
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Disclosure of Net Receivable Risk Weighted After CRM Effect - Bank Individually jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2015
No
Kategori Portofolio Portfolio Category 0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
Lainnya 150% Others
ATMR RWA
Beban Modal Capital Charge
A 1
Eksposur Neraca/ Balance Sheet Exposures Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
569.043
-
-
-
-
-
-
-
-
113.809
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
-
-
483.402
3.008
-
-
-
-
-
-
170.394
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
-
-
705.195
-
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
6.661
-
-
-
-
-
712.735
-
-
-
534.551
-
334.746
-
-
-
-
-
-
1.533.555
-
1.533.555
-
4.061 -
705.195
9
Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures
-
-
-
-
-
-
-
-
2.238
-
3.357
-
11
Aset Lainnya Other Assets
-
-
-
-
-
-
-
187.124
-
-
-
-
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3.008
-
-
2.238
-
3.247.985
-
Total Eksposur Neraca Total Balance Sheet Exposures B
1
Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Commitment and Contigencies Liabilities Exposures on Administrative Account Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
345.468 569.043 483.402
712.735 2.425.874
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
-
-
34
-
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
654
-
-
-
-
14.602
-
-
-
10.952
-
6.205
-
-
-
-
-
-
-
69.378
-
34
9
Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures
-
-
-
-
-
-
-
150
-
225
-
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
14.602
150
-
80.589
-
Total Eksposur TRA Total Exposures on Administrative Account
46
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivable After Credit Risk Mitigation
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
6.859
69.378
69.412
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Disclosure of Net Receivable Risk Weighted After CRM Effect - Bank Individually jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2015
Kategori Portofolio Portfolio Category
No
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivable After Credit Risk Mitigation
ATMR RWA
Beban Modal Capital Charge
0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
150%
Lainnya Others
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Eksposur Counterparty Credit Risk
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
C 1
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit Disclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2015 No
Kategori Portofolio Portfolio Category
Bagian Yang Dijamin Dengan/ Portion Secured by
Tagihan Bersih
Asuransi Kredit Credit Insurance
Bagian Yang Tidak Dijamin
Agunan Collateral
Garansi Guarantee
768.707
-
-
-
-
768.707
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
569.043
-
-
-
-
569.043
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
486.410
-
-
-
-
486.410
6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate
709.256
-
-
-
4.061
705.195
-
-
-
-
-
-
719.396
-
-
-
6.661
712.735
1.868.301
-
-
-
334.746
1.533.555
2.238
-
-
-
-
2.238
221.262
-
-
-
-
221.262
-
-
-
-
-
-
5.344.613
-
-
-
345.468
4.999.145
Net Receivable A Eksposur Neraca/ Balance Sheet Exposures 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
7 Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio 9 Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any) Total Eksposur Neraca/ Total Balance Sheet Exposures
Lainnya Others
Unsecured Portion
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
47
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit Disclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2015 No
Bagian Yang Dijamin Dengan/ Portion Secured by
Tagihan Bersih
Kategori Portofolio Portfolio Category
Net Receivable
Agunan Collateral
Garansi Guarantee
Bagian Yang Tidak Dijamin
Lainnya Others
Unsecured Portion
B Eksposur Rekening Administratif/ Exposures on Administrative Account 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
-
-
-
-
-
-
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
-
-
-
-
-
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
34
-
-
-
-
34
-
-
-
-
-
-
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
15.256
-
-
-
654
14.602
9 Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
75.583
-
-
-
6.205
69.378
150
-
-
-
-
150
-
-
-
-
-
-
91.023
-
-
-
6.859
84.164
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
-
-
-
-
-
-
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
-
-
-
-
-
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 5 Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
6 Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
-
-
-
-
-
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any)
-
-
-
-
-
-
5.435.636
-
-
-
352.327
5.083.309
6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures 11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any) Total Eksposur Rekening Administratif Total Exposures on Administrative Account
Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total (A + B + C)
Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Total Measurement of Credit Risk No
48
Asuransi Kredit Credit Insurance
Keterangan/ Description
1
Total ATMR Risiko Kredit/ Risk Weighted Assets Credit Risk
2
Total Faktor Pengurang Modal/ Capital Charge Factor
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2015 3.328.575 -
Kegiatan pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia Activities in developing and training of human resources
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara Individual Calculation of RWA fpr Credit Risk Standardized Approach - Bank Individually Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca Asset Disclosure in Balance Sheet
jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2015
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
Tagihan Bersih Net Receivable
ATMR Sebelum MRK RWA Before CRM
ATMR Setelah MRK RWA After CRM
768.707
-
-
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
-
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
569.043
113.809
113.809
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
486.410
170.394
170.394
6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate
709.256
709.256
705.195
-
-
-
719.396
539.547
534.551
1.868.301
1.868.301
1.533.555
2.238
3.357
3.357
221.262
-
187.124
5.344.613
3.404.664
3.247.985
7 Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio 9 Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures 11 Aset Lainnya Other Assets Total
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
49
Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Exposure of Liability Commitment/ Contigency on Administrative Account jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2015 No
Kategori Portofolio Portfolio Category
ATMR Sebelum MRK RWA Before CRM
ATMR Setelah MRK RWA After CRM
Tagihan Kepada Pemerintah 1 Claims on Government/ Sovereign
-
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 2 Claim on Public Sector Entities
-
-
-
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 3 Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
Tagihan Kepada Bank 4 Claims on Banks
-
-
-
Kredit Beragun Rumah Tinggal 5 Claims Secured by Residential Property
-
-
-
34
34
34
Kredit Pegawai/ Pensiunan 7 Claims on Pension Loans
15.256
11.442
10.951
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 8 Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
75.583
75.583
69.378
-
-
-
150
225
225
91.023
87.284
80.588
Kredit Beragun Properti Komersial 6 Claims Secured by Commercial Real Estate
Tagihan kepada Korporasi 9 Claims on Corporates Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 10 Claims on Past Due Exposures Total
50
Tagihan Bersih Net Receivable
2. Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko yang disebabkan oleh pergerakan variabel-variabel di pasar, seperti suku bunga, kurs mata uang, dan harga pasar yang terkait secara langsung dengan portofolio Bank. Beberapa faktor penyebab terjadi risiko pasar antara lain pergerakan suku bunga baik dana maupun kredit terkait dengan kebijakan repricing dan termasuk fluktuasi market price pada portfolio surat berharga yang dipelihara.
2. Market Risk Market risk is the risk caused by movements in market variables, such as interest rates, foreign exchange rates and market prices are directly related to the Bank's portfolio. Some factors contributing to market risk occurs among other movements in interest rates both funds and credits associated with the repricing policy and including fluctuations in the market price on the securities portfolio were maintained.
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penerapan manajemen risiko terhadap nilai tukar dan suku bunga telah sesuai dengan tujuan strategis, skala, karakteristik bisnis dan profil risiko nilai tukar dan suku bunga Bank, termasuk memastikan integrasi penerapan manajemen risiko nilai tukar dan suku bunga dengan risiko-risiko lainnya yang dapat berdampak pada posisi risiko Bank.
The Board of Commissioners and Board of Directors is responsible for ensuring that the risk management of the exchange rate and interest rates are in accordance with the strategic objectives, scale, business characteristics and risk profile of the exchange rate and interest rate Bank, including ensuring the integration of risk management of exchange rate and interest rates with other risks that may impact on the Bank's risk position.
Portofolio surat berharga secara keseluruhan dikelola oleh unit kerja Treasuri. Sistem dan prosedur terkait risiko pasar ini selain tercermin di Pedoman dan Kebijakan Manajemen Risiko tetapi juga pada Pedoman Operasi dan Prosedur Treasuri. Pengukuran risiko pasar dari fluktuasi suku bunga dan kurs mata uang dilakukan dengan menggunakan metode standar yang dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR). Selain itu, Bank Jasa Jakarta juga menerapkan repricing gap untuk mengelola risiko suku bunga melalui evaluasi stress testing secara berkala.
Overall securities portfolio managed by the Treasury unit. Systems and associated procedures in addition to market risk is reflected in the Risk Management Policy and Guidelines, but also in the Operations Manual and Procedures Treasury. Measurement of market risk from fluctuations in interest rates and currency exchange rate performed using standard methods performed by the Risk Management Unit (SKMR). In addition, the Bank Jasa Jakarta also apply repricing gap to manage interest rate risk through periodic evaluation of stress testing.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar Market Risk Disclosure Using Standardized Approach jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2015 No
Jenis Risiko Risk Type
Beban Modal Capital Charge
1 Risiko Suku Bunga/ Interest Rate Risk a. Risiko Spesifik/ Specific Risk b. Risiko Umum/ General Risk
ATMR RWA
4.359 4.359
54.493 54.493
2 Risiko Nilai Tukar/ Foreign Exchange Risk
-
-
3 Risiko Ekuitas/ Equity Risk
-
-
4 Risiko Komoditas/ Commodity Risk
-
-
5 Risiko Option/ Option Risk
-
-
4.359
54.493
Total
3. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya faktor eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
3. Operational Risk Operational risk is the risk of loss resulting from inadequate and/ or failed internal processes, human error, system failure or the presence of external factors affecting the operations of the Bank.
Dewan Komisaris dan Direksi, memastikan penerapan manajemen risiko telah memadai sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan profil risiko Bank Jasa Jakarta, serta memahami dengan baik jenis dan tingkat risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Bank. Pengelolaan risiko operasional dilakukan melalui beberapa tahapan, antara lain: • Identifikasi Risiko, proses ini dilakukan oleh masing-masing unit kerja terkait dengan potensi risiko pada setiap aktivitas yang dilakukan. • Pengukuran dan Pemantauan, proses ini dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko dengan menggunakan Basic Indicator Approach dan proses self assessment profil risiko. • Pengendalian, proses ini dilakukan melalui penyempurnaan system dan prosedur terkait dengan kegiatan operasional.
Board of Commissioners and Board of Directors, ensuring adequate risk management in accordance with the characteristics, complexity and risk profile of Bank Jasa Jakarta, as well as a good understanding of the type and level of risk inherent in the Bank's business activities. Operational risk management is done through several steps, among others: • Risk Identification, the process is performed by each unit of work related to the potential risks involved in any activity undertaken. • Measurement and Monitoring, the process is conducted by the Risk Management Unit using the Basic Indicator Approach and the process of self assessment risk profile. • Control, this process is done through improvement of systems and procedures related to operational activities.
Pengelolaan Risiko Operasional yang dilakukan bertujuan untuk menekan kerugian akibat risiko operasional, memahami eksposur risiko operasional dalam pencapaian target pada unit kerja, perbaikan proses internal secara berkelanjutan dan untuk meningkatkan risk awareness. Selain itu, dalam upaya mitigasi risiko operasional, selain telah disusun system dan prosedur Business Continuity Plan (BCP) tetapi juga dilakukan uji coba secara berkala pelaksanaan BCP.
Operational Risk management is carried out aiming to reduce losses from operational risk, understand the operational risk exposures in the achievement of the work unit, internal process improvements on an ongoing basis and to enhance risk awareness. Additionally, in an effort to mitigate operational risk, in addition to systems and procedures have been prepared Business Continuity Plan (BCP) but also be tested periodically the implementation of the BCP.
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional Disclosure of Operational Risk Quantitative
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2015 No
Pendekatan Yang Digunakan Approach Used
1 Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach Total
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) Gross Income (Average last 3 years)
Beban Modal Capital Charge
ATMR RWA
196.956
29.543
369.293
196.965
29.543
369.293
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
51
4. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah potensi kerugian yang timbul akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi liabilitas yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/ atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pendanaan, likuiditas aset, liabilitas kepada counterparty dan komitmen kredit kepada debitur.
4. Liquidity Risk Liquidity risk is the potential loss arising from the Bank's inability to meet liabilities maturing of funding sources of cash flow and / or of high-quality liquid assets that can be pledged, without disrupting the activities and financial condition of the Bank. The Bank's liquidity is affected by the funding structure, liquidity of assets, liabilities to the counterparty and credit commitments to borrowers.
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penerapan manajemen risiko likuiditas telah sesuai dengan tujuan strategis, skala, karakteristik bisnis dan profil risiko likuiditas Bank, termasuk memastikan integrasi penerapan manajemen risiko likuiditas dengan risiko-risiko lainnya yang dapat berdampak pada posisi likuiditas Bank.
The Board of Commissioners and Board of Directors is responsible for ensuring that liquidity risk management in accordance with strategic objectives, scale, characteristics of the business and the Bank's liquidity risk profile, including ensuring liquidity risk management application integration with other risks that may impact on the liquidity position of the Bank.
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan oleh unit kerja treasuri dan Satuan Kerja Manajemen Risiko melakukan pemantauan terhadap pengelolaan risiko likuiditas ini. Sistem dan prosedur terkait dengan risiko likuiditas antara lain tercermin kebijakan dan pedoman manajemen risiko, PODP Treasuri.
Liquidity risk management carried out by the unit Treasury and Risk Management Unit monitors the liquidity risk management is. Systems and procedures related to liquidity risk as reflected in the policies and guidelines for risk management, PODP Treasuries.
Risiko likuiditas diukur melalui berbagai indikator antara lain, primary reserve, secondary reserve dan loan to deposit ratio dan secara kualitatif dilakukan melalui penilaian terhadap kualitas penerapan manajemen risiko likuiditas. Pengendalian risiko likuiditas dilakukan dengan menetapkan limit-limit yang mengacu pada regulator dan ketentuan internal.
Liquidity risk is measured through various indicators, among others, primary reserve, secondary reserve and the loan to deposit ratio and qualitatively done through an assessment of the quality of risk management of liquidity. Liquidity risk control is done by setting limits referring to the regulator and internal regulations.
Kegiatan edukasi perbankan di SMP Kemurnian Green Ville Activities in banking education at Kemurnian Green Ville Junior High School
52
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah Disclosure of Rupiah Maturity Profile jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2015 No
Kategori Portofolio Portfolio Category
NERACA BALANCE SHEET Aset A Assets Kas 1 Cash
Jatuh Tempo/ Maturity
Saldo Balance
< 1 bulan < 1 month
> 1 - 3 bulan > 1 - 3 months
> 3 - 6 bulan > 3 - 6 months
> 6 - 12 bulan > 6 - 12 months
> 12 bulan > 12 months
I
34.138
34.138
-
-
-
-
2
Penempatan pada Bank Indonesia Placement to Bank Indonesia
486.866
448.136
-
38.730
-
-
3
Penempatan pada bank lain Interbank placement
569.043
491.117
29.649
48.277
-
-
4
Surat Berharga Securities
195.693
-
29.948
10.097
32.604
123.044
5
Kredit yang diberikan Loan to customer
3.776.890
88.326
143.861
205.210
757.182
2.582.311
6
Tagihan lainnya Other assets
86.148
86.148
-
-
-
-
7
Lain-lain Other
41.153
39.139
-
-
-
2.018
5.189.931
1.187.000
203.458
302.314
789.786
2.707.373
Total Aset Total Assets Kewajiban B Liabilities 1
Dana Pihak Ketiga Deposits of non bank customers
4.224.328
3.263.866
826.814
133.538
89
21
2
Kewajiban pada Bank Indonesia Deposits of Bank Indonesia
-
-
-
-
-
-
3
Kewajiban pada bank lain Deposits of banks
1.011
1.011
-
-
-
-
4
Surat Berharga yang Diterbitkan Debt securities issued
-
-
-
-
-
-
5
Pinjaman yang Diterima Borrowings
-
-
-
-
-
-
6
Kewajiban lainnya Other liabilities
-
-
-
-
-
-
7
Lain-lain Other
38.578
11.485
-
6.445
-
20.648
4.263.917
3.276.362
826.814
139.983
89
20.669
926.014
(2.084.362)
(623.356)
162.331
789.697
2.686.704
Total Kewajiban Total Liabilities Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca Difference of Asset and Liabilities
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
53
Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah Disclosure of Rupiah Maturity Profile
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2015 No
Kategori Portofolio Portfolio Category
1
REKENING ADMINISTRATIF ADMINISTRATIVE ACCOUNT Tagihan Rekening Administratif Administrative account receivable Komitmen Commitment
2
Kontijensi Contigency
II A
Total Tagihan Rekening Administratif Total Administrative Account Receivable
< 1 bulan < 1 month
> 1 - 3 bulan > 1 - 3 months
> 3 - 6 bulan > 3 - 6 months
> 6 - 12 bulan > 6 - 12 months
> 12 bulan > 12 months
440.641
24.843
85.919
80.504
249.375
-
-
-
-
-
-
-
440.641
24.843
85.919
80.504
249.375
-
-
-
-
-
-
-
B
Kewajiban Rekening Administratif Administrative Account Payable
1
Komitmen Commitment
2
Kontijensi Contigency
5.789
1.804
350
2.159
1.476
-
Total Kewajiban Rekening Administratif Total Administrative Account Payable
5.789
1.804
350
2.159
1.476
-
434.852
23.039
85.569
78.345
247.899
-
1.360.866
(2.066.323)
(537.787)
240.676
1.037.596
2.686.704
-
(2.066.323)
(2.604.110)
(2.363.434)
(1.325.838)
1.360.866
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Difference of Administrative Account Receivable and Payable Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Selisih Kumulatif Cummulative Difference
54
Jatuh Tempo/ Maturity
Saldo Balance
5. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang muncul akibat adanya kelemahan aspek yuridis, adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangundangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
5. Legal Risk Legal risk is the risk arising from the weakness of the judicial aspect, the lawsuits, the absence of legislation that support, or weakness such as noncompliance with the terms of the engagement contract validity and binding of collateral that is not perfect.
Dalam rangka mengendalikan risiko hukum yang mungkin terjadi, Bank Jasa Jakarta telah membentuk unit kerja Hukum (Legal) di kantor pusat untuk mendukung Bank Jasa Jakarta dalam menjalankan kegiatan perbankan dan melakukan mitigasi risiko hukum. Unit kerja Hukum (Legal) mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengamankan kepentingan hukum Bank Jasa Jakarta dalam melaksanakan kegiatan perbankan dengan tetap memperhatikan ketentuan hukum yang berlaku.
In order to control the legal risks that may occur, Bank Jasa Jakarta has formed a working unit of Law (Legal) in the central office to support the Bank Jasa Jakarta in carrying out banking activities and mitigate legal risks. Unit labor Law (Legal) have a duty and responsibility to safeguard the legal interests of Bank Jasa Jakarta in carrying out banking activities with regard to the provisions of applicable law.
Dalam pengelolaan risiko hukum, Bank senantiasa melakukan kajian terhadap dokumen-dokumen hukum dan mengidentifikasi kelemahankelemahan yang dapat menimbulkan masalah hukum bagi Bank. Selain itu, Bank senantiasa mematuhi setiap peraturan dan undangundang yang berlaku dalam melaksanakan setiap kegiatan bisnisnya. Proses manajemen risiko hukum dilakukan melalui penilaian/ assessment berupa kajian yuridis atas produk dan aktivitas baru atau
In the management of legal risk, the Bank constantly reviewing legal documents and identify weaknesses that could pose legal problems for the Bank. In addition, the Bank continue to comply with all regulations and laws that apply in carrying out any business activities. The process of legal risk management is done through appraisal/ assessment in the form of juridical studies on new products and activities or additions/ changes in product features and new activities. In addition, the legal
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
penambahan/ perubahan fitur produk dan aktivitas baru. Selain itu, unit kerja hukum melakukan review secara berkala terhadap kontrak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain.
units conduct periodic review of contracts and agreements between the Bank and other parties.
6. Risiko Strategik Risiko strategik adalah potensi kerugian yang disebabkan oleh perubahan di lingkungan eksternal yang tidak dapat diakomodasi ataupun diantisipasi oleh Bank dengan strategi dan kebijakan yang ada.
6. Strategic Risk Strategic risk is the potential loss caused by changes in the external environment that can not be accommodated or anticipated by the Bank with the strategy and policy.
Sebagai upaya untuk mengendalikan potensi risiko stratejik yang mungkin terjadi, Direksi telah menyusun rencana stratejik sebagaimana tercermin dalam Rencana Bisnis Bank yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
In an effort to control potential strategic risk that may occur, the Board of Directors has developed a strategic plan as reflected in the Bank's Business Plan which has been approved by the Board of Commissioners.
Dalam pengelolaan risiko strategik dibawah pengawasan aktif Presiden Direktur, Bank Jasa Jakarta telah berupaya untuk merumuskan strategi dan anggaran jangka pendek dan panjang, dengan mempertimbangkan berbagai skenario keuangan yang mungkin dapat terjadi di kemudian hari sebagaimana tertuang dalam corporate plan dan business plan.
In a strategic risk management under the active supervision of the President Director, Bank Jasa Jakarta has sought to formulate a strategy and short and long-term budget, taking into account the various financial scenarios that may occur at a later date, as set out in the corporate plan and business plan.
Mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang ditetapkan dilakukan dengan membandingkan target dengan realisasi bisnis secara bulanan, triwulanan dan semesteran.
The mechanism to measure progress of the business plan set by comparing the target with the realization of business on a monthly, quarterly and semi-annually.
7. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah potensi kerugian yang diakibatkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan intern.
7. Compliance Risk Compliance risk is the potential loss caused banks do not comply with or implement legislation and internal regulations.
Dalam pengelolaan risiko kepatuhan, Direktur Kepatuhan Bank dengan dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan, secara teratur meninjau kembali aspek kepatuhan Bank, termasuk transaksi-transaksi yang mencurigakan atau yang tidak wajar.
In compliance risk management, Director of Compliance Bank, assisted by the Compliance Unit, regularly review aspects of compliance of the Bank, including suspicious transactions or unusual.
Dalam rangka efektivitas pelaksanaan fungsi kepatuhan, Satuan Kerja Kepatuhan melakukan proses manajemen risiko kepatuhan berupa aktivitas-aktivitas antara lain pemberian pendapat/analisis kepatuhan terkait dengan penyusunan kebijakan dan prosedur untuk memastikan kesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku, review preventif melalui penilaian kepatuhan terhadap permohonan kredit dalam jumlah tertentu, review kegiatan usaha bank dan lainnya.
In the framework of the effectiveness of the implementation of compliance, Compliance Unit perform the process of compliance risk management in the form of activities include the provision of opinions/ analysis of compliance associated with the development of policies and procedures to ensure compliance with applicable regulations, review prevention through assessment of compliance with the loan application in the amount particular, review the business activities of banks and others.
8. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang disebabkan karena kebijakan, prosedur, dan tindakan Bank yang dapat merusak kepercayaan dan keyakinan dari stakeholders.
8. Reputation Risk Reputation risk is the risk that due to policies, procedures, and actions that may damage the Bank's trust and confidence of stakeholders.
Dalam pengelolaan risiko reputasi ini, Bank selain menjaga komunikasi yang baik dalam lingkup internal dan eksternal, tetapi juga menangani setiap keluhan dengan segera oleh bagian yang berwenang dan menyediakan solusi yang tepat untuk meningkatkan kualitas layanan.
In the management of reputation risk, the Bank in addition to maintaining good communication within the scope of internal and external, but also deal with any complaints promptly by authorized parts and provide appropriate solutions to improve the quality of service.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
55
Teknologi Sistem Informasi Information Systems Technology
56
Penerapan sistem Teknologi Informasi (TI) yang andal merupakan salah satu kunci bagi Bank Jasa Jakarta dalam menyediakan layanan penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan sesuai dengan kebutuhan nasabah yang beragam. Bank Jasa Jakarta senantiasa memperkuat infrastruktur teknologi informasi untuk memastikan bahwa Bank memiliki kapasitas dan kapabilitas yang memadai dalam memenuhi pertumbuhan permintaan layanan transaksi perbankan, baik melalui jaringan cabang maupun jaringan elektronik.
Implementation of the system of Information Technology (IT) that are reliable is one of the keys to the Bank Jasa Jakarta in providing payment settlement services and financial solutions according to the needs of diverse clients. Bank Jasa Jakarta constantly strengthen its information technology infrastructure to ensure that banks have sufficient capacity and capability to meet the growing demand for banking services, both through the branch network and electronic networks.
Dalam era digital, layanan perbankan yang mudah, cepat, nyaman dan aman telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari industri perbankan. Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan kepada nasabah, Bank Jasa Jakarta telah membangun business continuity plan secara komprehensif untuk memastikan bahwa Bank tetap dapat beroperasi apabila terjadi suatu kejadian luar biasa (force majeure) dengan menerapkan sistem komunikasi redundant berkapasitas cukup untuk menjaga ketersediaan dan keandalan jaringan perbankan. Redundansi jaringan merupakan aspek penting dari sistem teknologi informasi Bank Jasa Jakarta untuk mengoperasikan jaringan infrastruktur yang andal dan berkinerja secara real-time. Redundansi jaringan diharapkan dapat memitigasi kegagalan sistem dan memungkinkan pemulihan jaringan secara otomatis atas suatu kerusakan peralatan tanpa menyebabkan gangguan sistem atau kehilangan data. Sebagai bagian dari kebijakan redundansi, Bank Jasa Jakarta juga mengelola data center di Bandung dan Disaster Recovery Center (DRC) di Jakarta. DRC tersebut dirancang untuk berintegrasi secara penuh dengan dua data center yang beroperasi secara mirroring.
In the digital era, banking services easy, fast, convenient and secure has become a part that can not be separated from the banking industry. To ensure continuity of service to customers, Bank Jasa Jakarta has built a comprehensive business continuity plan to ensure that the Bank can still operate in the event of an extraordinary event (force majeure) by implementing redundant communication systems with a capacity sufficient to maintain the availability and reliability of the banking network. Network redundancy is an important aspect of information technology systems Bank Jasa Jakarta to operate the network infrastructure that is reliable and performs in real-time. Network redundancy expected to mitigate system failures and enables automatic network recovery on an equipment failure without causing a system interruption or data loss. As part of the redundancy policy, Bank Jasa Jakarta also manages the data center in Singapore and a Disaster Recovery Center (DRC) in Jakarta. The DRC is designed to integrate fully with the two data centers that operate mirroring.
Infrastruktur teknologi informasi yang solid merupakan prasyarat utama layanan perbankan berkualitas di era digital. Bank Jasa Jakarta akan terus melakukan sejumlah inisiatif untuk memperkuat infrastruktur antara lain dengan melengkapi infrastruktur teknologi informasi dalam hal sistem, jaringan, data center, dan berbagai aspek lainnya. Langkah tersebut penting sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kelangsungan, keamanan, keandalan dan skalabilitas sistem teknologi informasi Bank. Memelihara serta menyempurnakan sistem transaksi perbankan secara keseluruhan akan tetap menjadi fokus Bank. Tahap berikutnya, evaluasi dan perbaikan lebih lanjut terhadap arsitektur teknologi informasi akan mendukung strategi bisnis Bank sebagai bank yang mengutamakan hubungan nasabah dan peningkatan kualitas layanan, baik dalam kegiatan usaha perbankan transaksi maupun penyaluran kredit.
Solid information technology infrastructure is the main prerequisite of quality banking services in the digital age. Bank Jasa Jakarta will continue to carry out a number of initiatives to strengthen the infrastructure, among others, by completing the information technology infrastructure in terms of system, network, data center, and various other aspects. Such a move is important as part of efforts to increase business continuity, security, reliability and scalability of the information technology systems of the Bank. Maintain and enhance the overall banking system will remain the focus of the Bank. The next phase, the evaluation and further improvement of the information technology architecture will support the business strategy of the Bank as a bank that prioritizes customer relationships and improved quality of service, both in banking activities and lending transactions.
Menjaga kepercayaan nasabah sekaligus memberi keamanan dalam bertransaksi merupakan hal yang penting dalam bisnis perbankan. Untuk itu, sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi, sasaran strategis Teknologi Informasi dimasa yang akan datang diharapkan dapat menghubungkan teknologi informasi secara dinamis sesuai dengan kebutuhan bisnis berdasarkan standar kualitas yang memadai.
Maintain customer confidence and to provide security in the transaction are important in the banking business. To that end, in line with the rapid development of technology, information technology strategic objectives in the future is expected to connect the information technology dynamically according to business needs based on quality standards were adequate.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
Sumber Daya Manusia Human Resources
Sumber daya manusia merupakan sumber daya utama Bank yang diperlukan dalam mempertahankan posisi di tengah meningkatnya persaingan. Bank Jasa Jakarta percaya bahwa pengembangan karir dan pelatihan merupakan elemen penting untuk mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu, Bank Jasa Jakarta terus membina para karyawan, membangun kompetensi dan kapabilitas yang diperlukan untuk menghadapi persaingan industri perbankan yang semakin ketat. Bank kedepan secara sistematis akan mencanangkan program-program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Unit Kerja SDM bertanggung jawab terhadap perencanaan, rekrutmen, pembinaan, pengembangan SDM, termasuk namun tidak terbatas pada pengelolaan penggajian (payroll), evaluasi dan penetapan career path, performance appraisal, dll. Dengan demikian, program pengembangan SDM diharapkan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan yang bertujuan agar tercipta SDM yang berkualitas dan handal dalam segala aspek sehingga akan memberikan nilai tambah sebagai tolok ukur keberhasilan bisnis.
Human resources are the main resources necessary to keep the Bank's position amid increasing competition. Bank Jasa Jakarta believe that the career development and training is an important element to develop and sustain a quality human resources. To that end, the Bank Jasa Jakarta continue to foster employees, build competencies and capabilities needed to deal with the banking industry competition is getting tighter. Bank ahead will systematically launched programs to improve the Human Resources (HR), both in terms of quantity and quality. HR Work Unit is responsible for the planning, recruitment, training, human resource development, including but not limited to management of payroll (payroll), evaluation and determination of career path, performance appraisal, etc. Thus, the human resources development program is expected to be conducted continuously aiming to create quality human resources and reliable in all aspects so that it will provide added value as a measure of business success.
Upaya pengembangan SDM kedepan yang senantiasa dilakukan adalah transformasi budaya di berbagai aspek, berupa: a. Aspek Kepemimpinan Melalui pengembangan kemampuan kepemimpinan dan peran/ fungsi supervisor. b. Aspek Manajemen Melalui pengembangan kemampuan dan ketrampilan, menjaga tingkat kinerja yang tinggi dan meningkatkan produktivitas dan inovasi. c. Aspek Komunikasi Melalui peningkatan sosialisasi kebijakan, strategi, system dan prosedur yang telah ditetapkan ke seluruh karyawan agar mempunyai kesamaan persepsi dan tindakan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. d. Aspek Inovasi Melalui pengembangan kemampuan untuk berinovasi dan merespon secara cepat terhadap kebutuhan nasabah.
Human resource development efforts forward always done is a cultural transformation in various aspects, such as: a. Leadership aspects Through the development of leadership skills and roles / functions supervisor. b. Management aspects Through the development of abilities and skills, maintain high levels of performance and increase productivity and innovation. c. Communications aspect Through increased socialization of policies, strategies, systems and procedures have been established for all employees in order to have a common perception and action in order to achieve the company's goals. d. Innovation aspects Through the development of the ability to innovate and respond quickly to customers' needs.
Bank Jasa Jakarta menyelenggarakan berbagai program pelatihan dan pengembangan yang dirancang untuk membekali karyawan dengan keahlian yang dibutuhkan agar dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada nasabah serta membangun budaya kerja sesuai dengan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di Bank Jasa Jakarta. Melalui kombinasi program in-house dan eksternal, pengembangan SDM difokuskan pada program-program pelatihan operasional perbankan, layanan nasabah, kredit dan pemasaran, pengendalian internal dan manajemen risiko. Program-program tersebut disusun sejalan dengan arahan strategis Bank. Melalui program-program pelatihan yang komprehensif, Bank Jasa Jakarta bertekad untuk terus mengembangkan Sumber Daya Manusia yang dimilikinya dalam mewujudkan visinya sebagai Bank yang andal dan terpercaya.
Bank Jasa Jakarta organizes various training and development programs that are designed to provide employees with the expertise needed to provide optimal service to customers as well as build a culture in accordance with the values that grows and develops in Bank Jasa Jakarta. Through a combination of in-house programs and external, human resource development program focused on training programs in banking operations, customer service, credit and marketing, internal control and risk management. Such programs are prepared in line with the strategic direction of the Bank. Through training programs are comprehensive, Bank Jasa Jakarta are determined to continue to develop human resources in establishing the Bank's vision as a reliable and trustworthy.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
57
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Pengurus Bank dan pejabat yang mempunyai kewajiban untuk mendapatkan sertifikasi manajemen risiko. Per 31 Desember 2015, pengurus bank dan pajabat yang telah mengikuti program sertifikasi manajemen risiko adalah sebagai berikut:
In accordance with applicable regulations, the Bank Management and officials who have the obligation to obtain certification of risk management. As of 31 December 2015, bank management and pajabat who has followed the risk management certification program is as follows:
Komposisi Sumber Daya Manusia/ Human Resources Composition 2014 Keterangan
2015 Description
Jumlah/ Amount
%
Jumlah/ Amount
%
4 37 13 263 317
1,26 % 11,67 % 4,10 % 82,97 % 100,00 %
5 33 14 236 288
1,74 % 11,46 % 4,86 % 81,94 % 100,00 %
11 101 43 150 12 317
3,47 % 31,86 % 13,56 % 47,32 % 3,79 % 100,00 %
9 95 36 137 11 288
3,13 % 32,99 % 12,50 % 47,57 % 3,82 % 100,00 %
90 124 77 26 317
28,39 % 39,12 % 24,29 % 8,20 % 100,00 %
68 122 66 32 288
23,61 % 42,36 % 22,92 % 11,11 % 100,00 %
Jenjang Jabatan Direksi Manajer Supervisor Staff Jumlah Jenjang Pendidikan Pasca Sarjana Sarjana Akademi SLTA SLTP dan Lain-lain Jumlah Kelompok Usia s/d 30 tahun 31 s/d 40 tahun 41 s/d 50 tahun 50 tahun ke atas Jumlah
Rank Title Director Manager Supervisor Staff Total Education Level Post Graduate Graduate Diploma High School Elementary and others Total Age Group up to 30 years 31 - 40 years old 41 - 50 years old over 50 years Total
Komposisi Sumber Daya Manusia/ Human Resources Composition Sertifikasi Manajemen Resiko
Level 1
Level 2
Level 3
Executive
Komisaris
-
1
-
2
3
Commissioners
Direksi
-
-
-
5
5
Directors
Total
Divisi
-
-
4
-
4
Divisions
Supervisor
6
20
17
-
43
Supervisors
Staff
32
18
4
-
54
Staffs
Total
38
39
25
7
109
Total
Kegiatan pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia Activities in developing and training of human resources
58
Risk Management Certification
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
Rencana Strategis Strategic Plan
Prospek ekonomi Indonesia diyakini akan kembali membaik dengan ditopang struktur ekonomi yang lebih sehat, seimbang, dan berdaya tahan. Optimisme terhadap ketahanan ekonomi ini tidak terlepas dari komitmen untuk terus mempercepat dan melaksanakan reformasi struktural secara berkelanjutan, konsisten, dan bersinergi antar sektor. Di tahun 2016 diproyeksikan perbaikan perekonomian domestik akan berlanjut dan membawa pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2-5,6%. Perbaikan ini ditopang permintaan domestik terutama dari sisi investasi, mengingat kondisi eksternal belum pulih secara signifikan.
Indonesia's economic prospects is believed to be returned to improve with sustained healthy economic structure, balanced, and resilient. Optimism on the economic resilience can not be separated from the commitment to continue to accelerate structural reforms and implement sustainable, consistent, and synergy between sectors. In 2016 the projected improvement in the domestic economy will continue and lead to economic growth reached 5,2 to 5,6%. This improvement mainly supported by domestic demand from the investment side, given the external conditions have not recovered significantly.
Proyeksi perekonomian di tahun 2016 tersebut mengisyaratkan terjadinya perbaikan ekonomi akan menjadi landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang semakin solid pada tahun 2017-2019. Sinergi kebijakan dalam mempercepat transformasi ekonomi, akan dapat membawa perekonomian tumbuh lebih sehat, berimbang, dan inklusif, serta menegaskan prospek keberlanjutannya. Meskipun kondisi perekonomian yang dihadapi saat ini masih dipenuhi oleh ketidakpastian, namun Bank Jasa Jakarta optimis bahwa hal ini dapat dilewati dengan baik sepanjang selalu waspada dan mampu mengelolanya dengan hati-hati. Bank Jasa Jakarta memiliki keyakinan positif untuk melangkah ke depan dengan harapan yang lebih baik, melalui penetapan target dan memanfaatkan potensi dan peluang bisnis perbankan yang ada untuk mencapai kinerja terbaik, dengan mendasarkan pada 4 perspektif utama, yaitu: w Perspektif Keuangan - Meningkatkan nilai perusahaan (company value) dengan pencapaian kinerja yang berkelanjutan (sustainable growth). - Mempertahankan tingkat profitabilitas Bank. - Menjaga Kualitas Aktiva Produktif (NPL) yang rendah. - Meningkatkan fee based income. w Perspektif Nasabah - Meningkatkan penyaluran kredit di sektor ritel melalui produk KMK, KPM, KPR, Kredit Investasi dan lainnya. - Meningkatkan penghimpunan dana untuk mendukung penyaluran kredit dengan pemeliharaan tingkat likuiditas yang baik dan stabil. - Meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah. w Perspektif Proses Bisnis Internal - Meningkatkan penerapan Good Corporate Governance (GCG) - Menyempurnakan kebijakan, system dan prosedur sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan penerapan manajemen risiko serta sekaligus untuk peningkatan efisiensi, efektifitas dan produktivitas. w Perspektif Pengembangan - Meningkatkan inovasi dan produktivitas karyawan melalui proses pelatihan, pendidikan, workshop, lokakarya dan pola pengembangan SDM lainnya.
The projection of the economy in 2016 suggests economic improvement will be the foundation for a more solid economic growth in the years 2017-2019. Synergies policies to accelerate economic transformation, will be able to bring the economy to grow more healthy, balanced, and inclusive and confirms outlook for sustainability. Although the economic conditions facing today is still filled with uncertainty, but the Bank Jasa Jakarta optimistic that this can be bypassed by either along the always alert and able to manage it carefully. Bank Jasa Jakarta has a positive belief to move forward with a better hope, through the setting of targets and exploiting the potential of existing banking business opportunities to achieve the best performance, with bases on four main perspectives, namely: w Financial Perspective - Increase the value of the company (company value) to the achievement of sustainable performance (sustainable growth). - Maintaining the level of profitability of the Bank. - Maintain Assets Quality (NPL) is low. - Increase the fee-based income. w Customer Perspective - Increasing lending in the retail sector through KMK products, car loan, mortgage, investment credit, etc. - Improve the collection of funds to support lending to the maintenance of good liquidity and stable. - Improving the quality of service to customers. w Internal Business Process Perspective - Enhance the application of Good Corporate Governance (GCG) - Improving policies, systems and procedures in accordance with the principles of prudence and risk management as well as well as to increase the efficiency, effectiveness and productivity. w Development Perspective - Improving innovation and productivity of employees through the process of training, education, workshops, workshops and other HR development patterns.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
59
Peristiwa Penting Significant Events
Bank Jasa Jakarta menerima penghargaan dari Majalah Infobank berupa Titanium Trophy Infobank Awards 2015 atas pencapaian kinerja yang “Sangat Bagus” selama 18 tahun berturut-turut. Bank Jasa Jakarta received Titanium Trophy Infobank Awards 2015 from Infobank Magazine on the achievement of "Very Good" performance for 18 consecutive years.
Bank Jasa Jakarta menerima penghargaan Indonesia Banking Award 2015 dari Tempo Media Group dan Indonesia Banking School sebagai “The Most Reliable Bank”·dan “The Most Efficient Bank” Bank Jasa Jakarta received the Indonesia Banking Award 2015 from Tempo Media Group and Indonesian Banking School as "The Most Reliable Bank" and "The Most Efficient Bank"
60
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
Tanggung Jawab Laporan Tahunan Responsibility of the Annual Report
Laporan tahunan ini beserta laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank Jasa Jakarta dan telah disetujui oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing dibawah ini:
This annual report together with the financial statements and related information, is the responsibility of the management of PT Bank Jasa Jakarta and has been approved by the Board of Commissioners and Board of Directors to affix their respective signatures below:
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners
Iskandar Widyadi Presiden Komisaris President Commissioner
Mintolo Hardiyanto Komisaris Independen Independent Commissioner
Julianti Tatan Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi/ Board of Directors
Handrie Wirawan Presiden Direktur President Director
Emanuela Tanubrata Wakil Presiden Direktur I Vice President Director I
Lisawati Wakil Presiden Direktur II Vice President Director II
Krisna Chandra Direktur Operasional Operational Director
Suroso Direktur Kepatuhan Compliance Director
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
61
Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners
ISKANDAR WIDYADI Presiden Komisaris/ President Commissioner Warga Negara Indonesia, menjabat Presiden Komisaris PT Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1984. Mengawali karir dibidang usaha pada tahun 1952 sebagai pengusaha toko Tin Tin. Pada tahun 1955, mendirikan perusahaan CV Intisari yang bergerak dibidang perdagangan. Tahun 1972 menjabat sebagai Komisaris PT Grandtex yang bergerak dibidang pertekstilan. Berpengalaman di bidang perbankan sejak tahun 1974 dengan menduduki jabatan sebagai Wakil Presiden Direktur PT Bank International Indonesia sampai dengan tahun 1982. Dilanjutkan pada tahun 1984, mengambil-alih kepemilikan saham sebuah Bank Perkreditan Rakyat yang selanjutnya diubah namanya menjadi PT Bank Pasar Jasa Jakarta dan selanjutnya ditingkatkan menjadi Bank Umum dengan nama PT Bank Jasa Jakarta. An Indonesian national, the President Commissioner of PT Bank Jasa Jakarta since 1984. Started his career in business in 1952 as a businessman and owner of a shop with the name Tin Tin. Incorporated a firm named CV Intisari in 1955 with its activities in trading. In 1972, he was a Commissioner of PT Grandtex with its activities in textile. Experienced in banking since 1974 as the Vice President Director of PT Bank Internasional Indonesia until 1982. Continuing in 1984, he took over the share ownership of Bank Perkreditan Rakyat which later on, changed its name into PT Bank Pasar Jasa Jakarta and thereafter upgraded into a general bank with the name PT Bank Jasa Jakarta. MINTOLO HARDIYANTO, SE Komisaris Independen/ Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, 71 tahun, mantan Pejabat Bank Indonesia. Menjabat Komisaris Independen Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2003. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Mahasaraswati Denpasar. Belajar Akuntansi dan Audit TSI di Akademi Administrasi Niaga dan pendidikan khusus yang diselenggarakan oleh intern Bank Indonesia serta berbagai pendidikan dan kursus di dalam dan diluar negeri. Mengawali karirnya di Bank Indonesia pada tahun 1965 sampai dengan pensiun awal tahun 2001 dengan jabatan terakhir sebagai Pengawas Bank Senior di Urusan Pengawasan Bank. Bergabung dengan Kantor Akuntan Publik Drs. Heroe, Pramono & Rekan dan sejak Oktober 2001 bergabung di Bank Jasa Jakarta. An Indonesian national, 71 years old, a former official of Bank Indonesia. An Independent Commissioner of PT Bank Jasa Jakarta since 2003. Obtained Bachelor of Economy at the Mahasaraswati University in Denpasar. Studied Accountancy and TSI Audit at the Akademi Administrasi Niaga (Business Administration Academy) and the internal special trainings given by Bank Indonesia and various domestic and overseas trainings and courses. Started his career at Bank Indonesia in 1965 until retired in early 2001 with the last capacity as a Senior Bank Supervisor at the Bank Supervision Affairs. Joined the Public Accountant Office Drs. Heroe, Pramono & Partners and joined Bank Jasa Jakarta in October 2001. JULIANTI TATAN, SE, Ak, M.Sc Komisaris Independen/ Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, 68 tahun, menjabat Komisaris Independen Bank Jasa Jakarta sejak Maret 2015. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Indonesia dan menyelesaikan S2 di Southern Illinois University At Carbondae, Illinois – Amerika Serikat. Mengawali karir di Bank Indonesia pada tahun 1978 sampai dengan tahun 2002 dengan jabatan terakhir sebagai Ketua Tim Pengaturan (Peneliti Bank Eksekutif). Dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2008, bergabung dengan Kantor Akuntan Publik Drs. Heroe Pramono & Rekan dan sekaligus sebagai Tim Perencana dan Tim Pengajar Akuntansi & Audit Khusus Perbankan di Ikatan Akuntan Indonesia. Bergabung di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2009 sebagai anggota Komite Audit dan anggota Komite Pemantau Risiko. An Indonesian national, 68 years old, An Independent Commissioner of PT Bank Jasa Jakarta since March 2015. Obtained Bachelor of Accounting Economic at Indonesia University and completed her Master degree at Southern Illinois University At Carbondae, Illinois – United States. Started her carreer at Bank Indonesia in 1978 until 2002 with her last post as Head of Regulation Team (Executive Bank Analyst) From 2002 until 2008, joined Public Accountant Office Drs. Heroe, Pramono & Partners also as Planning Team and Accounting & Specific Banking Audit Instructor Team at Indonesia Institute of Accountants. Joined Bank Jasa Jakarta in 2009 as a member of both Audit Committee and Risk Monitoring Committee.
62
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
Profil Direksi Profile of Board of Directors
HANDRIE WIRAWAN Presiden Direktur/ President Director Warga Negara Indonesia, 64 tahun, menjabat sebagai Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1984. Mengawali karir usahanya sebagai Pengusaha Wiraswasta sejak tahun 1972. Bergabung dengan Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1984. An Indonesian national, 64 years old, the President Director of Bank Jasa Jakarta since 1984. Started his career in business as a private entrepreneur in 1972. Joined Bank Jasa Jakarta in 1984.
EMANUELA TANUBRATA, SH Wakil Presiden Direktur I/ Vice President Director I Warga Negara Indonesia, 51 tahun, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2004. Mendapatkan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Tarumanegara Jakarta. Memulai karirnya di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1989 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan di bidang perkreditan, mulai dari Staf Kredit, Asisten Manajer Kredit, Manajer Kredit, General Manager dan Direktur Kredit. An Indonesian national, 51 years old, the Vice President Director of Bank Jasa Jakarta since 2004. Obtained the Law degree at the Tarumanagara University, Jakarta. Started her career at Bank Jasa Jakarta in 1989 by having various positions and posts of office in the business of credits, starting from Credit Staff, Credit Assistant Manager, Credit Manager, General Manager and Credit Director.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
63
LISAWATI, SE, MBA, MM Wakil Presiden Direktur II/ Vice President Director II Warga Negara Indonesia, 62 tahun, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejak awal tahun 2009. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Master of Business Administration dan Magister Manajemen bidang Keuangan serta mengikuti Executive Program-Cambridge University. Mengawali karir dibidang perbankan sejak tahun 1973 pada bank umum swasta di Surabaya. Bergabung dengan Bank Swadesi sejak tahun 1983 sampai dengan 2008 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Utama. Dalam kegiatan organisasi, menduduki berbagai jabatan dalam kepengurusan Perbanas Pusat meliputi Wakil Bendahara II, Wakil Sekretaris Jenderal II, Wakil Bendahara I, Wakil Sekretaris Jenderal dan saat ini sebagai Bendahara Umum. Bergabung di Bank Jasa Jakarta sejak awal tahun 2009. An Indonesian national, 62 years old, the Vice President Director of Bank Jasa Jakarta since early 2009. Obtained Bachelor of Economy, Master of Business Administration and Magister Manajemen in Finance and attended an Executive Program Education Judge Business School - University of Cambridge. Started her career since 1973 in commercial banks in Surabaya. Joined Bank Swadesi in 1983 until 2008 with her last post as the President Directress. In organization activities, she has held various posts in the management of the Central Board of Perbanas (Association of National Banks) varying from Vice Treasurer II, Vice Secretary General II, Vice Treasurer I, to Vice Secretary General and currently as a General Treasurer. Joined Bank Jasa Jakarta in early 2009. KRISNA CHANDRA, SE, MM Direktur/ Director Warga Negara Indonesia, 53 tahun, menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2006 dan mulai bulan April 2014 menjabat sebagai Direktur Operasional Bank Jasa Jakarta. Memperoleh gelar S1 dari Universitas Kristen Indonesia Jakarta dan S2 dari Universitas Tarumanegara Jakarta. Mengawali karir di Perbankan sebagai staf operasional Bank Perdania tahun 1983. Tahun 1989 bergabung di PT Jaya Fuji Leasing Pratama sebagai Credit & Marketing Officer dan terakhir menjabat sebagai Senior Manager. Tahun 1997 melanjutkan karir di PT Danamon Finance sebagai Deputy General Manager dan terakhir menjabat sebagai Direktur. Dari tahun 2003-2006 menjadi Direktur Kepatuhan di Bank Harmoni Internasional dan mulai tahun 2006 bergabung di Bank Jasa Jakarta. An Indonesian national, 53 years old, holds the post as the Compliance Director of Bank Jasa Jakarta since 2006 and starts on April 2014 holds the post as Operational Direcror. Obtained the Bachelor degree at the Indonesian Christian University in Jakarta and Master degree at the Tarumanagara University in Jakarta. Started his career in banking as an operational staff at Bank Perdania in 1988. Joined PT Jaya Fuji Leasing Pratama in 1989 as a Credit & Marketing Officer and his last post was a Senior Manager. Continued his career in 1997 at PT Danamon Finance as a Deputy General Manager and his last post was Director. Became a Compliance Director of Bank Harmoni International between the years 2003 to 2006 before joining Bank Jasa Jakarta in 2006.
SUROSO, SE, SH, MAk Direktur Kepatuhan/ Compliance irector Warga Negara Indonesia, 47 tahun, menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Jasa Jakarta sejak April 2014, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Penunjang Operasional Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2009. Memperoleh gelar S.1. dari STIE Perbanas Surabaya dan Universitas Airlangga Surabaya dan S.2 dari Universitas Indonesia Jakarta. Memulai karirnya di Bank of India Indonesia (d/h Bank Swadesi) sejak tahun 1993 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dari Staf Operasional, Auditor, Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang), Kepala Biro Direksi, Corporate Secretary hingga Direktur Kepatuhan dan mulai tahun 2009 bergabung di Bank Jasa Jakarta. An Indonesian national, 47 years old, holds the post as the Compliance Director of Bank Jasa Jakarta since April 2014. Previously served as Head of Operation Support Division since 2009. He began his career at Bank Swadesi since 1993 and held various positions with positions ranging from Operations Staff, Auditor, Head of Research and Development (R & D), Head of the Directors Bureau, Corporate Secretary then Compliance Director and started on 2009 joined Bank Jasa Jakarta.
64
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
Kepala Divisi Division Heads
BUDI WIDYADI Warga Negara Indonesia, 39 tahun, menjabat sebagai Kepala Divisi Marketing dan Treasuri sejak tahun 2009. Memulai karirnya di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1996 sebagai Account Officer dan tahun 2004 sebagai Kepala Bidang Perkreditan. An Indonesian national, 39 years old, served as Head of Marketing and Treasury since 2009. He started his career in Bank Jasa Jakarta since 1996 as an Account Officer and in 2004 as Head of Credit.
AHMAD AMPERA Warga Negara Indonesia, 54 tahun, menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional sejak tahun 2009. Mengawali karirnya di KAP Drs. Hakim Murni sebagai Auditor dan dilanjutkan di KAP Hanadi Sudjendro & Rekan. Berga-bung di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1989 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dari Internal Auditor, Kepala SKAI hingga Kepala Divisi Operasional. An Indonesian national, 54 years old, served as Head of Operations Division since 2009. He began his career in public accountant (KAP) Drs. Hakim Murni as an Auditor, and then continued his career in public accountant (KAP) Hanadi Sudjendro & Partners and joined Bank Jasa Jakarta since 1989 held various positions ranging from Internal Auditor, Head of Internal Audit and Head of Non-Operation Division.
IRWANI ANJARMULYA Warga Negara Indonesia, 52 tahun, menjabat sebagai Kepala Divisi Kredit sejak tahun 2010. Memulai karirnya di Bank Pacific sejak tahun 1992 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dari Account Officer, Koordinator Marketing hingga Treasury Relationship Officer. Tahun 1997 melanjutkan karir di Bank Swadesi sebagai Kepala Sub Divisi Kredit, Kepala Divisi Kredit, Pimpinan KPO hingga Asisten Direksi Kredit& Marketing. Dari tahun 2007 – 2009 sebagai Direktur Alpen Resources. An Indonesian national, 52 years old, served as Head of Credit Division since 2010. Started his career at Bank Pacific since 1992 and held various positions ranging from Account Officer, Marketing Coordinator to Treasury Relationship Officer. He continued his career in 1997 in Bank Swadesi as Head of Credit Sub Division, Head of Credit Division, Chief of Operation Head Office then Assistant Directors of Credit & Marketing. He was in charge as Director of Alpen Resources from 2007 to 2009.
LIE NJOEK LAN Warga Negara Indonesia, 48 tahun, menjabat sebagai Kepala Biro Direksi sejak tahun 2009. Mengawali karirnya di PT. Central SPS sebagai Sekretaris Marketing Manager, dilanjutkan di PT. Tritama Upaya Sakti sebagai Sekretaris Perusahaan. Bergabung di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1988 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dari Sekretaris Junior, Sekretaris Direksi hingga Corporate Secretary. An Indonesian national, 48 years old, served as Head of Directors Bureau since 2009. She starterd her career at PT. Central SPS as Secretary of Marketing Manager, then responsible as Corporate Secretary in PT. Tritama Upaya Sakti. She joined Bank Jasa Jakarta since 1988 and held various positions with positions ranging from Junior Secretary, Secretary to the BOD, then Corporate Secretary.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
65
Struktur Organisasi Organization Structure
KOMITE PEMANTAU RESIKO
SATUAN KERJA MANAJEMEN RISIKO
KOMITE AUDIT
KOMITE NOMINASI & REMUNERASI
SKAI
Catatan :
DIREKTUR
DEWAN KOMISARIS
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
PRESIDEN DIREKTUR
WAKIL PRESIDEN DIREKTUR I
KOMITE EKSEKUTIF
BAGIAN HUKUM
WAKIL PRESIDEN DIREKTUR II
DIREKTUR
BAGIAN MARKETING
BAGIAN DOKUMEN KREDIT
DIVISI KREDIT
BAGIAN PERSONALIA
BAGIAN TREASURI
DIVISI MARKETING & TREASURI
BAGIAN OPERASIONAL
KESEKRETARIATAN
DIVISI PERSONALIA
BAGIAN INTERNAL CONTROL
BAGIAN PENYELESAIAN TRANSAKSI
BAGIAN APRAISAL
DIVISI OPERASIONAL
BAGIAN APU PPT
BAGIAN ACCOUNTING NON OPERASIONAL
BAGIAN ANALISA KREDIT
SATUAN KERJA KEPATUHAN
BAGIAN SISDUR & LITBANG
BAGIAN TSI
BAGIAN MIS & IMPAIRMENT
KANTOR CABANG PEMBANTU/ KAS
BAGIAN UMUM
BAGIAN REMEDIAL
BAGIAN ADMINISTRASI
Garis Komunikasi/ penyampaian laporan Garis pertanggungjawaban
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
66
Tim Manajemen Management Team
Kepala Divisi/ Division Heads Kiri ke kanan/ Left to Right : Budi Widyadi - Lie Njoek Lan - Ahmad Ampera - Irwani Anjarmulya
Kepala Divisi Marketing & Treasuri Kepala Divisi Kredit Kepala Divisi Operasional & Umum Kepala Biro Direksi
Head of Marketing & Treasury Division Head of Credit Division Head of Operation & General Affairs Division Corporate Secretary
Budi Widyadi Irwani Anjarmulya Ahmad Ampera Lie Njoek Lan
Koordinator Wilayah
Regional Managers
Flaviana Suryani Iwan Kurnia Linggawaty Widjaja
Kepala Bagian Treasuri Kepala Bagian Hukum Kepala Bagian Administrasi Kepala Bagian Operasional Kepala Bagian Penyelesaian Transaksi Kepala Bagian Umum dan Personalia Kepala Bagian TSI Kepala Satuan Kerja Audit Intern Kepala Satuan Kerja Kepatuhan Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko
Head of Treasury Department Head of Legal Department Head of Administration Department Head of Operation Department Head of Transaction Settlement Department Head of General Affairs & HR Department Head of IT Department Head of Audit Intern Task Force Head of ComplianceTask Force Head of Risk Management Task Force
Dady Rahardjo Lim Ai Siang Dorina Anna Djuwita Tanzil Honny Lilik Suryati Tan William Saputra Paulus Sudirman Andriana Susanto Suryadi Karnadi
Kepala Cabang Pembantu/ Sub Branch Managers Mangga Dua Tanah Abang Kelapa Gading Fatmawati
: : : :
Bobby Indra Gunawan Helda Farida Hendryanto Tanuwidjaja Teuku Surya Djajasyah
Gajah Mada Glodok Plaza Kebon Jeruk Matraman
: : : :
Franky Yusman Glen Tan Emily Patricia Arief Setia Budi
Muara Karang : Iwan Kurnia Bumi Serpong Damai : Linggawaty Widjaja Cimone : Oey Steven Wijaya
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
67
Jaringan Unit Kerja Network Unit
Kantor Pusat/ Head Office Jl. Tiang Bendera III No. 26-32 Jakarta 11230 Phone : (021) 6902611 Fax : (021) 6902619 & 6902031 Email :
[email protected] Web : www.bjj.co.id
Kantor Cabang Pembantu & Kantor Kas/ Sub Branches & Payment Points
68
KCP Mangga Dua Komplek Pertokoan Mangga Dua Blok C4 No. 2 Jakarta 14430 Phone : 021 - 6011401 Fax : 021 - 6120335
KCP Fatmawati Pertokoan Duta Mas Blok A1 No. 6 Jl. RS. Fatmawati No. 39 Jakarta 12150 Phone : 021 - 7210560 Fax : 021 - 7210562
KCP Tanah Abang Pertokoan Tanah Abang Bukit Blok D/17, Jl. KH. Fachrudin No. 36 Jakarta 10250 Phone : 021 - 3156608 Fax : 021 - 3156925
KCP Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 27E-F Jakarta 11140 Phone : 021 - 6332668 Fax : 021 - 6332659
KCP Kelapa Gading Jl. Raya Boulevard Barat Blok LC7 No. 46 Kelapa Gading Barat Jakarta 14240 Phone : 021 - 4529050 Fax : 021 - 4529459
KCP Glodok Plaza Pertokoan Glodok Plaza Blok H No. 37-38 Jakarta 11180 Phone : 021 - 6280202 Fax : 021 - 6280203
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
KCP Kebon Jeruk Komplek Sastra Graha No. 6 Jl. Raya Perjuangan Kav. 21 Jakarta 11530 Phone : 021 - 5329511 Fax : 021 - 5329512
KCP BSD Ruko Golden Boulevard Blok B No. 1 & 2 Jl. Pahlawan Seribu Tangerang 15322 Phone : 021 - 5376999 Fax : 021 - 53151899
KCP Matraman Komp. Mitra Matraman Blok A1 No. 11-12 Jl. Matraman Raya No. 148 Jakarta 13140 Phone : 021 - 85918033 Fax : 021 - 85918032
KCP Cimone Jl. Raya Merdeka No. 53 & 55 Cimone, Tangerang Phone : 021 - 55770145 Fax : 021 - 55770143
KCP Muara Karang Muara Karang Raya No. 8 Blok CC 5 S Jakarta 14450 Phone : 021 - 6626677 Fax : 021 - 6626611
Seluruh kantor beroperasi di gedung milik sendiri All office operates in its own building
Kantor Kas RS. Gading Pluit Jl. Boulevard Timur Raya Kelapa Gading Jakarta 14250 Phone : 021 - 45866450 Fax : 021 - 45866448
Kantor Kas Sentul Lobby Gedung SICC Jl. Jend. Sudirman Sentul City, Bogor Phone : 021 - 87950628 Fax : 021 - 87950726
Kantor Kas Bandara Benda Permai Komp. Pergudangan Bandara Benda Permai Jl. Raya Perancis No. 68 Benda, Tangerang Phone : 021 - 55911178 Fax : 021 - 55911176
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015
69
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT