Environmental Care
Daftar Isi
Table of Contents
02 Perjalanan UIC UIC Milestones
04
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
06
Saham, Dividen dan Kronologis Pencatatan Saham Shares, Dividends and Chronology of Company Listing
08
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
10
Laporan Direksi Board of Directors Report
14
Profil Perusahaan Corporate Profile
24
Visi, Misi dan Filosofi Vision, Mission and Philosophy
30
Struktur Organisasi Organization Structure
31
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
32
03
34
Profil Direksi Board of Directors Profile
36
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Institution and Profession Supporting Capital Market
37
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications
39
Struktur Perusahaan Corporate Structure
40
Data Entitas Anak Data of Subsidiaries
48
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
70
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
85
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
93
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
Perjalanan UIC
UIC Milestones
04 1983
1985
Pendirian PT Unggul Indah Corporation
Dimulainya produksi komersial
Establishment of PT Unggul Indah Corporation
1989
Commencement of Commercial Production
1992
September 1989:
November 1989:
Penawaran Umum Perdana
Pencatatan Saham di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya
Initial Public Offering
Company Listing in Jakarta and Surabaya Stock Exchanges
1993
1996
August 1992:
April 1993:
End 1996:
Akuisisi PT Petrocentral, Gresik, Jawa Timur
Pendirian UIC Vietnam Co., Ltd.
Penyelesaian unit PACOL (Paraffin Convert to Olefin)
Penandatanganan perjanjian Joint Venture dengan PT Wiranusa Grahatama
Acquisition of PT Petrocentral, Gresik, East Java
Establishment of UIC Vietnam Co., Ltd.
Completion of PACOL (Paraffin Convert to Olefin)
Signing Joint Venture Agreement with PT Wiranusa Grahatama
1997
1999
Early 1997:
Mid 1997:
End 1999:
Perolehan ISO 9002
Akuisisi Universal Interchemicals Corp., Pte., Ltd. (UICPL), Singapura (dulu dikenal sebagai Salim Oleochemicals Pte., Ltd.)
Penggantian nama Perusahaan menjadi PT Unggul Indah Cahaya Tbk.
Achievement of ISO 9002
Acquisition of Universal Interchemicals Corp. Pte., Ltd (UICPL), Singapore (formerly known as Salim Oleochemicals Pte., Ltd.)
Change of Company Name to PT Unggul Indah Cahaya Tbk.
2001 Mid 2001: Penjadwalan kembali pinjaman sindikasi Rescheduling of Syndication Loan
2003
Early 2003:
October 2003:
UICPL meningkatkan kepemilikan sahamnya di Albright and Wilson (Australia) Limited dari 50% menjadi 100%
Penerbitan Obligasi Unggul Indah Cahaya I Tahun 2003 sebesar Rp. 600.000.000.000
UICPL increased its shares ownership from 50% to 100% in Albright & Wilson (Australia) Limited Perolehan ISO 9001:2000 Achievement of ISO 9001:2000
Bond Issuance (Obligasi Unggul Indah Cahaya I Tahun 2003) with nominal value of IDR 600,000,000,000 Pelunasan seluruhnya atas pinjaman sindikasi Fully Repayment of Syndication Loan
Perjalanan UIC UIC Milestones
2004
05
2005
Early 2004:
June 2005:
December 2005:
Perolehan ISO 14001:2004 Achievement of ISO 14001:2004
Akuisisi 55% saham kepemilikan PT Wiranusa Grahatama melalui konversi Obligasi Konversi
Completion of Debottlenecking Project, increase annual installed production capacity by 60,000 MT from 210,000 MT to 270,000 MT per annum
Acquisition of 55% share ownership of PT Wiranusa Grahatama through Convertible Bond conversion
Penyelesaian proyek debottlenecking yang meningkatkan kapasitas produksi terpasang sebesar 60.000 MT pertahun dari 210.000 MT menjadi 270.000 MT
2006
2008
Mid 2006:
February 2006: Pendirian United Austindo Chemicals Pte., Ltd. (UACPL) Singapura Establishment of United Austindo Chemicals Pte., Ltd. (UACPL) Singapore
UACPL mengakuisisi 40% saham kepemilikan di Fang-Cheng Tian-Mu Chemicals Co., Ltd., perusahaan berdomisili di China. UACPL acquired 40% share ownership in Fang Cheng Tian-Mu Chemical Co., Ltd., a company incorporated in China
2009 October 2009: Pelunasan dipercepat pinjaman Club Deal sebesar USD 8 juta
September 2008: Penandatanganan Perjanjian Fasilitas Club Deal sebesar USD 55.000.000 Signing of USD 55,000,000 Club Deal Facility Agreement
2011 Januari 2011:
Voluntarily repayment Club Deal Facility Loan USD 8 million
Pelunasan dipercepat pinjaman Club Deal sebesar USD 8,9 juta Voluntarily repayment Club Deal Loan USD 8,9 million
2010 September 2010:
End 2010:
Penandatanganan perjanjian Sales and Purchase of Product dengan Qatar Shell GTL Limited
UACPL melepaskan seluruh kepemilikan sahamnya di Fang-Cheng Tian-Mu Chemicals Co., Ltd., China
Entered into sales and purchases of product agreement with Qatar Shell GTL Limited
UACPL disposed its share ownership in Fang Cheng Tian-Mu Chemical Co.,Ltd.
December 2011: Likuidasi United Austindo Chemicals Pte., Ltd. Liquidation of United Austindo Chemicals Pte., Ltd. Singapore
October 2008: Pelunasan seluruhnya atas Obligasi UIC (Obligasi Unggul Indah Cahaya I Tahun 2003) Fully repayment of UIC’s Bonds (Obligasi Unggul Indah Cahaya I Tahun 2003)
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
06
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Year Ended December 31 (Disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat kecuali laba per saham dasar) (Expressed in thousand of US Dollar except for Basic Earnings per Share)
Penjualan Neto
Net Sales
Laba Bruto
Gross Profit Income from Operations
Laba Usaha
2011
2010
2009
2008
2007
461.603 359.351 281.757
343.543
318.717
39.227 12.863
29.531 8.852
24.036 7.787
45.182 13.682
34.786 13.016
4.825 2.180
5.007 1.389 3.618
Beban Pajak Penghasilan, Bersih Neto
Income before Income Tax Benefit (Expense) Income Tax Expense, Net
8.714 2.850
4.485 1.191
4.677 2.631
Laba Tahun Berjalan
Income for The Year
5.864
3.294
2.046
2.645
Pendapatan Komprehensif lain
Other Comprehensive Income
345
2.687
5.683
(7.663)
1.879
Total Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan
Total Comprehensive Income for The Year
6.208
5.981
7.729
(5.018)
5.497
Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada:
Income (Losses) for The Year Attributable to: Equity Holders of The Parent Company
3.525
Laba sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
Pemilik Entitas Induk
Non-controlling Interest
Kepentingan Non Pengendali
Total Total Pendapatan Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk
Total Total Comprehensive Income for The Year Attributable to: Equity Holders of The Parent Company Non-controlling Interest
Kepentingan Non Pengendali
Total
Total
Laba Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Per Saham
Basic Earnings Attributable To The Equity Holders Of The Parent Per Share
7.265
3.762
4.165
3.690
(1.401)
(468)
(2.119)
(1.045)
93
5.864
3.294
2.046
2.645
3.618
7.586
6.344
9.614
(2.991)
5.533
(1.378)
(363)
(1.885)
(2.027)
(36)
6.208
5.981
7.729
(5.018)
5.497
0,019
0,010
0,011
0,010
0,009
* Jumlah saham beredar pada masing-masing tahun adalah 383.331.363 saham * Number of shares outstanding each year is 383,331,363 shares
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATMENT OF FINANCIAL POSITION Per 31 Desember December 31
ASET
ASSETS (Dalam ribuan Dolar Amerika Serikat / In thousand of US Dollar)
2011
2010
2009
2008
2007
174.870 138.834 119.679
163.153
132.396
Aset Lancar
Current Assets
Aset Real Estat
Real Estate Assets
35.997
36.703
35.761
33.549
40.997
Aset Tetap - Setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan & Penurunan Nilai
Fixed Assets, Net of Accumulated Depreciation & Impairment
63.819
72.394
78.803
82.820
98.349
Aset Tidak Lancar Lainnya, Neto
Other Non-Current Assets, Net
5.961
5.681
5.086
4.248
6.791
Total Aset
Total Assets
280.647 253.612 239.329 283.770
278.532
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
Liabilitas Jangka Pendek
Current Liablities
Liabilitas Jangka Panjang-Setelah Dikurangi Bagian Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun
Long Term Debts, Net of Current Maturities
Liabilitas Pajak Tangguhan, Neto
Deffered Tax Liabilities, Net
Liabilitas Jangka Panjang Lainnya
Total Liabilitas
Other Non-Current Liabilities Total Liabilities
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Equity Attributable to the Equity Holders of the Parent Company
Kepentingan Non Pengendali
Non-Controlling Interests
109.537
74.284
57.615
96.165
122.146
15.294
28.623
36.291
51.530
8.031
4.171
4.705
5.456
3.197
7.513
8.708 7.740 5.683 6.484 137.710 115.352 105.045 157.376
7.189 144.878
141.020 134.953 130.614 1.917
3.307
3.670
122.456
127.869
3.938
5.785
Total Ekuitas
Total Equity
142.937 138.260 134.284 126.394
133.654
Total Liabilitas dan Ekuitas
Total Liabilities & Equity
280.647 253.612 239.329 283.770
278.532
Modal Kerja, Neto
Working Capital, Net
65.332
64.550
62.064
66.988
10.250
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
ANALISA RASIO
RATIO ANALYSIS
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember For the years ended December 31 (Dalam Persen) (In Percentage)
2011
2010
2009
2008
2007 1,30
Rasio Laba Tahun Berjalan terhadap Aset
Ratio of Income For The Year to Assets
2,09
1,30
0,85
0,93
Rasio Laba Tahun Berjalan terhadap Ekuitas
Ratio of Income For The Year to Equity
4,10
2,38
1,52
2,09
2,71
Rasio Lancar
Current Ratio
159,64
186,90
207,72
169,66
108,39
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas
Debt to Equity Ratio
96,34
83,43
78,23
124,51
108,40
49,07 1,27
45,48 0,92
43.89 0,73
55,46 0,77
52,01 1,14
Debt to Asset Ratio Rasio Laba Tahun Berjalan Terhadap Penjualan Neto Ratio of Income For The to Net Sales Rasio Liabilitas terhadap Aset
280.647
253.612
283.770 239.329
278.532
JUMLAH ASET TOTAL ASSETS
2011
2010
2009
2008
2007
461.603 359.351
343.543 281.757
318.717
PENJUALAN NETO NET SALES
2011
142.937
2010
138.260
2009
134.284
2008
126.394
2007
133.654
JUMLAH EKUITAS
TOTAL SHAREHOLDERS’ EQUITY
2011
5.864
2010
3.294
2009
2.046
2008
2.645
2007
3.618
LABA TAHUN BERJALAN INCOME FOR THE YEAR
2011
2010
7.265 3.762 LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO EQUITY HOLDERS OF THE PARENT COMPANY
2011
2010
2009
4.166
2009
2008
3.690
2008
2007
3.525
2007
07
Saham, Dividen dan Kronologis Pencatatan Saham Shares, Dividends and Chronology of Company Listing
08
HARGA DAN VOLUME TRANSAKSI SAHAM
PRICE AND TRANSACTION VOLUME Bursa Efek Indonesia / Indonesia Stock Exchange
Kuartal
Harga Tertinggi
Harga Terendah
Harga Penutupan
Volume Transaksi
Quarter
Highest Price (Rp)
Lowest Price (Rp)
Closing Price (Rp)
Transaction Volume
2011 - I
1.830
1.350
1.760
7.000
2011 - II
1.990
1.710
1.980
16.500
2011 - III
1.700
1.700
1.900
45.000
2011 - IV
2.000
1.800
2.000
3.000
2010 - I
2.425
2.075
2.250
13.000
2010 - II
3.100
2.250
2.325
18.000
2010 - III
2.500
2.300
2.400
6.000
2010 - IV
2.400
1.710
1.830
99.000
2011
2010
Untuk periode Januari - Desember 2011 For the period January - December 2011
GRAFIK SAHAM
STOCK CHART
2500 2400 2300 2200 2100 2000 1900 1800 1700 1600 1500 Jan 2011
Feb 2011
Mar 2011
Apr 2011
May 2011
Jun 2011
Jul 2011
Aug 2011
Sep 2011
Oct 2011
Nov 2011
Dec 2011
Ikhtisar Saham Stock Highlights
DIVIDEN
DIVIDENDS
Tahun Pembayaran Dividen
Dividen Kas (Rp)
Dividen Saham
Dividends Payment Year
Cash Dividends (IDR)
Stock Dividends
2011
12.650.000.000
-
2010
18.400.000.000
-
2009
14.950.000.000
-
2008
13.800.000.000
-
2007
-
-
2006
9.199.952.712
-
2005
49.833.077.190
-
2004
20.887.725.970
-
2003
11.005.443.432
-
2002
10.993.943.490
-
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM
CHRONOLOGY OF COMPANY LISTING
Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun 2011. Chronology of company listing and the changes of listed shares from Initial Public Offering to end of 2011.
Tanggal Pencatatan Efektif Effective Listing Date
6 November 1989 November 6, 1989
Tindakan Korporasi
Corporate Action
Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering (IPO)
6 April 1990
Pencatatan Saham
April 6, 1990
Company Listing
3 Oktober 1990
Saham Bonus
October 3, 1990
Bonus Shares
3 Desember 1991
Pencatatan Saham
December 3, 1991
Company Listing
13 September 1994
Saham Bonus
September 13, 1994
Bonus Shares
13 Juni 1995
Dividen Saham
June 13, 1995
Shares Dividends
6 Oktober 1997
Pemecahan Saham
October 6, 1997
Stock Split
16 Juli 1999
Dividen Saham
July 16, 1999
Shares Dividends
14 November 2000
Dividen Saham
November 14, 2000
Shares Dividends
Penambahan Saham
Additional Shares
Akumulasi Jumlah Saham Tercatat di Bursa Accumulation of Listed Shares
9.000.000
9.000.000
51.000.000
60.000.000
5.400.000
65.400.000
600.000
66.000.000
66.000.000
132.000.000
13.200.028
145.200.028
145.200.028
290.400.056
58.081.418
348.481.474
34.849.889
383.331.363
09
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
10
Sukarman Presiden Komisaris President Commissioner
Pada tahun 2011 ini, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami peningkatan 93,11% dari USD 3,76 juta pada tahun lalu menjadi USD 7,26 juta. In 2011, income for the year attributable to equity holders of the parent company increased by 93.11% from USD 3.76 million in 2010 to USD 7.26 million.
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Puji syukur kepada Tuhan YME, Perusahaan telah melalui tahun 2011 dengan baik. Pada tahun 2011 ini, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami peningkatan 93,11% dari USD 3,76 juta pada tahun lalu menjadi USD 7,26 juta. Setelah melakukan evaluasi yang seksama pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011, Dewan Komisaris telah menyetujui dan menerima laporan keuangan konsolidasian tersebut.
Praise to the Lord, the Company has passed through the year 2011 well. In 2011, income for the year attributable to equity holders of the parent company increased by 93.11% from USD 3.76 million in 2010 to USD 7.26 million. After prudent evaluation on the Company’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2011, the Board of Commissioners has approved and accepted these consolidated financial statements.
Tantangan utama Perusahaan dalam tahun-tahun belakangan ini adalah keterbatasan pasokan bahan baku sehingga manajemen perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk mempertahankan kepercayaan para pelanggan terhadap perusahaan dalam menjamin kelancaran pasokan dalam memenuhi permintaan para pelanggan demi menjaga pangsa pasar dalam negeri. Langkah strategis ini bertujuan agar Perusahaan dapat tumbuh dengan baik dan kuat dalam menghadapi kompetisi di tahun mendatang. Kami menyetujui bahwa langkah yang dilakukan manajemen merupakan langkah yang tepat sebagai bagian dari strategi jangka panjang. Keterbatasan bahan baku diharapkan akan teratasi dengan dimulainya pasokan dari supplier baru di tahun 2012 ini. Tantangan lainya adalah terbatasnya pasokan bahan bakar gas yang tidak dapat mengimbangi peningkatan volume produksi sehingga Perusahaan harus menggunakan bahan bakar alternatif yang lebih tinggi biayanya. Kondisi ini tidak menguntungkan sementara kompetitor dari Timur Tengah sangat kompetitif dalam hal bahan bakar. Di tahun 2012 ini, kompetisi dalam industri Alkylbenzene akan semakin meningkat dengan munculnya pemain baru maupun penambahan kapasitas produksi pemain lama. Kebijakan perdagangan bebas dan kenaikan pertumbuhan perekonomian Indonesia yang relatif tinggi akan membuat kompetisi domestik memanas.
The main challenge the Company has been facing since past few years is the limited raw material supply which demand management to take strategic actions in order to keep customers trust on the Company in fulfilling their demands in order to maintain our domestic market shares. The strategic actions aim for the Company’s well growth and endurance in facing future competition. We agree that the actions taken by the management are the right steps as part of the Company’s long-term strategy. Raw material shortages are expected to be resolved by the commencement of supply from new suppliers in 2012. Other challenge is current supply of natural gas from our suppliers is insufficient in catching up the increase in our production volume, so the Company must use alternative fuels with higher costs. This condition is disadvantage to us while competitors from the Middle East is very competitive in fuel cost. In the year 2012, the competition in the Alkylbenzene industry will increase with the emergence of new players and additional production capacity of existing players. Free Trade policy and relatively high increase in economic growth of Indonesia heats up domestic competition. All the above conditions must be responded well by management. We put a high confidence that professional, reliable and solid management, plus closed relationships with suppliers, bankers and loyal customers can overcome these obstacles, and encourage the Company to reach the target and capture opportunities in the future to enhance shareholders value.
11
12
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
Semua kondisi di atas harus direspons dengan baik oleh manajemen. Kami menaruh kepercayaan yang tinggi bahwa dengan profesionalisme manajemen yang handal dan solid, hubungan yang erat dengan para pemasok, bankir serta para pelanggan setia akan mampu mengatasi kendala-kendala, dan mendorong Perusahaan mencapai target dan dapat mengolah peluang-peluang di masa mendatang demi meningkatkan nilai bagi pemegang saham. Kami telah menelaah kondisi pasar, tantangan dan prospek usaha untuk tahun 2012 dan kami mendukung sepenuhnya strategi yang akan diterapkan manajemen di tahun mendatang yang tercermin dalam rencana kerjanya untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan pangsa pasar serta menjadikan UIC sebagai mitra terpercaya yang handal.
We have reviewed the market conditions, challenges and business prospects for 2012 and we fully support the management strategy to be implemented in coming year as reflected in its work plan to maintain and even increase market share as well as to keep UIC’s reputation as a reliable and trusted partner.
Sebagai penerapan dari Tata Kelola Perusahaan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dalam menelaah laporan keuangan Perusahaan, independensi Akuntan Publik, kecukupan pengendalian internal, paket remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) dan ketaatan Perusahaan terhadap perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.
Due to the expiry of previous Board of Commissioners stewardship, in the Annual General Shareholder Meeting held on 15 June 2011, the shareholders have appointed a new Board of Commissioners for 5-years service period of 2011-2016. The structure of Board of Commissioners for period of 2011-2016, is as follows:
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 15 Juni 2011, Pemegang Saham telah membentuk susunan Dewan Komisaris baru untuk masa jabatan 5 tahun (2011-2016) sehubungan dengan berakhirnya masa jabatan Dewan Komisaris yang sebelumnya. Susunan Dewan Komisaris untuk periode 2011-2016 adalah sebagai berikut: • Sukarman Presiden Komisaris • Hanny Sutanto Wakil Presiden Komisaris • Teddy J. Katuari Komisaris • Indrawan Masrin Komisaris • Farid Harianto Komisaris Independen merangkap Ketua Komite Audit • Erwin S. Komisaris Independen
In the implementation of Good Corporate Governance, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee in reviewing the Company’s financial reports, the independence of the Public Accountants, the adequacy of internal controls, total remuneration packages for the Boards of Commissioners and Directors accordance to the Annual General Shareholders Meeting (GSM) decision and the Company’s compliance to prevailing rules and regulations.
• Sukarman President Commissioner • Hanny Sutanto Vice President Commissioner • Teddy J. Katuari Commissioner • Indrawan Masrin Commissioner • Farid Harianto Independent Commissioner, and also Chairman of Audit Committee
• Erwin S. Independent Commissioner
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rasidi, Komisaris Independen dan Anggota Komite Audit terdahulu atas kontribusi beliau di dalam tugas-tugas pengawasannya. Dewan Komisaris akan tetap menjaga komitmen dalam menyajikan informasi yang transparan dengan menyediakan seluruh informasi yang diperlukan kepada para pemegang saham dengan tepat waktu dan terus menerus menelaah pengendalian internal Perusahaan agar tercipta lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Akhir kata kami menyampaikan penghargaan yang tulus dan mengucapkan terima kasih kepada Direksi dan segenap karyawan Perusahaan atas dedikasi dan kerja keras sepanjang tahun 2011. Kami pun mengucapkan terima kasih atas kepercayaan, dukungan dan kerjasama yang diberikan oleh segenap pemangku kepentingan. Semoga kebersamaan ini akan tetap terjalin dan terus ditingkatkan agar tercapai prestasi yang lebih gemilang di masa mendatang.
We express our gratitude to Mr. Rasidi, our previous Independent Commissioner and member of Audit Committee for his contribution during the time. The Board of Commissioners will continue to maintain the Company’s commitment in conveying transparent information by providing all necessary information to our shareholders in a timely manner and constant review of internal control in order to create a healthy and productive work environment. Finally, we would like to express our sincere appreciation and gratitude to the Directors and all employees for their dedication and hard work throughout 2011. We also would like to express our gratitude for the astounding support, trust and cooperation showed by all stakeholders. Hopefully, this bond will grow stronger and keep on improving to reach a more brilliant achievement in the future.
13
Laporan Direksi Board of Directors Report
14
Yani Alifen Presiden Direktur President Director
Perkembangan yang menggembirakan dengan meningkatnya penjualan neto konsolidasian sebesar 28,45% menjadi USD 461,60 juta Encouraging growth with consolidated net sales increased by 28.45% to USD 461.60 million
Laporan Direksi Board of Directors Report
Salam sejahtera bagi kita semua
Wish you all well and prosperous
Tahun 2011 adalah tahun di mana UIC menunjukkan perkembangan yang menggembirakan dengan meningkatnya penjualan neto konsolidasian sebesar 28,45% menjadi USD 461,60 juta, sementara laba usaha tercatat sebesar USD 12.86 juta atau meningkat sebesar 45,31% dari laba usaha tahun lalu.
Year 2011 is the year that UIC showed encouraging growth with consolidated net sales increased by 28.45% to USD 461.60 million, while operating profit stood at USD 12.86 million or increased by 45,31% of operating profit last year.
Usaha yang dilakukan manajemen untuk mendapatkan lebih banyak pasokan bahan baku membuahkan hasil, di mana dengan bertambahnya pasokan bahan baku di tahun ini, produksi Alkylbenzene tahun 2011 meningkat dari 111,431 MT di tahun 2010 menjadi 138,310 MT di tahun ini. Untuk tahun mendatang diharapkan produksi dapat lebih meningkat lagi mengingat pasokan jangka panjang bahan baku dari produsen baru akan dimulai pada semester awal 2012.
The management’s effort to get more raw material supply has resulted well. The increase in raw material supply enable us to increase our Alkylbenzene production volume from 111.431 MT in 2010 to 138.310 MT this year. For the upcoming year, production volume is expected to increase even more given the long-term supply of raw material from a new producer will commence in the first half of 2012.
Kendati pasokan bahan baku mulai membaik dan produksi Alkylbenzene tahun ini telah meningkat dari tahun sebelumnya, namun peningkatan tersebut masih belum memadai untuk menutupi kebutuhan permintaan pasar domestik sehingga untuk menjaga kestabilan pasar dan kebutuhan pelanggan, kami tetap melanjutkan langkah-langkah strategis yang telah dilakukan sejak tahun lalu dengan tujuan jangka panjang agar UIC dapat tumbuh dengan baik. Namun keterbatasan pasokan bahan baku ini tidak akan berlangsung lama, karena sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, salah satu produsen terkemuka dunia akan memulai pengiriman pasokannya ke UIC di tahun 2012. Peningkatan volume tidak hanya terjadi pada produksi, volume penjualan Alkylbenzene juga mengalami peningkatan dari sebelumnya tercatat 156,367 MT di tahun 2010 menjadi 169,015 MT atau meningkat sebesar 8.09% di tahun 2011.
Despite the increase of raw material supply and production of Alkylbenzene this year compared to the previous year, the said improvement is still not sufficient to cover the needs of domestic market demand. Hence, to maintain a stable market and customer needs, we continue the strategic steps that have been applied since last year which aiming for UIC long-term goal to grow well. However, the limited supply of this raw materials will not last long, because as previously described, one of the world's leading manufacturers will begin shipping the supplies to UIC in 2012. The increased volume not only happened in the production, Alkylbenzene sales volume also increased from the previously recorded 156,367 MT in 2010 to 169,015 MT or increased by 8.09% in 2011.
15
16
Laporan Direksi Board of Directors Report
Selain fokus pada peningkatan volume produksi dan penjualan, kami pun tetap menaruh perhatian pada mutu produk. Usaha tersebut tercermin dengan telah diperolehnya ISO 9001:2008 sejak 2003. Demikian juga dengan usaha UIC yang berkesinambungan dalam melestarikan lingkungan yang telah mendapat pengakuan dunia internasional dengan diperolehnya sertifikat ISO 14001:2004 sejak tahun 2004. Di tahun 2012, kami berupaya untuk mendapatkan pengakuan internasional atas usaha kami dalam mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja, OHSAS 18001. Sepanjang tahun 2011, semua kewajiban pembayaran keuangan dan persyaratan yang diminta oleh bank selalu terpenuhi oleh Perusahaan. Perusahaan bahkan melakukan pelunasan dipercepat atas sebagian pinjaman jangka panjang sebesar USD 8,9 juta pada Januari 2011. Di tahun ini, UIC Vietnam Co. Ltd., anak perusahaan yang memproduksi LABSA dan SLES di Vietnam, juga mencatat pertumbuhan yang gemilang. Volume penjualannya meningkat 11,6% dengan peningkatan laba operasi sebesar 100% dibanding tahun lalu. Salah satu kendala yang dihadapi di Vietnam pada tahun 2011 adalah depresiasi mata uang Vietnam Dong terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat sebesar 9,2% pada bulan Februari 2011 sehingga terdapat kerugian atas selisih kurs yang dipikul oleh UIC Vietnam sebesar USD 500 ribu di tahun tersebut. Namun demikian, di tahun 2011 UIC Vietnam memberikan hasil positif terhadap kinerja UIC konsolidasian dengan mengkontribusikan laba bersih senilai USD 1,14 juta Lain halnya dengan anak perusahaan lainnya, keterbatasan pasokan bahan baku yang kompetitif dan terutama derasnya barang impor dari China memasuki pasar domestik merupakan tantangan besar terhadap PT Petrocentral dan Albright & Wilson (Australia) Limited, entitas anak yang bergerak di industri Phosphate. Impor produk Sodium Tripolyphosphate (STPP) ke Indonesia dikenakan bea masuk sebesar 10%, namun sejak pemberlakukan China-Asean Free Trade Agreement (CAFTA), bea masuk STPP khususnya dari China menjadi 0% sehingga entitas anak ini menghadapi kompetisi yang berat terhadap produk China, dan bahkan pada tahun 2011, mengalami kerugian. Dengan adanya kerugian di perusahaan ini, manajemen PT Petrocentral telah berkali-kali berupaya untuk menjelaskan dan berkonsultasi dengan Pemerintah Indonesia untuk mendapatkan proteksi untuk melindungi industri dalam negeri, di mana PT Petrocentral adalah satu-satunya produsen STPP di Indonesia.
Not only focusing on increasing production and sales volume, we were still paying attention to product quality. The effort has been reflected by obtaining and maintaining ISO 9001:2008 since 2003. Similarly, the continuous effort of UIC in preserving the environment has gained international recognition by obtaining ISO 14001:2004 certification since 2004. In 2012, we aim to obtain international recognition for our efforts in promoting health and safety, OHSAS 18001. During the year of 2011, all financial liabilities are always paid on time, and all requirements requested by the banks is always fulfilled by UIC. Even, the Company voluntarily prepaid a portion of it’s long-term loan amounted to USD 8.9 million in January 2011. In this year, UIC Vietnam Co. Ltd., a subsidiary that produces LABSA and SLES in Vietnam, also recorded a resounding growth. Sales volume rose 11.6% with operating profit increasing by 100% compared to last year. One of the constraints faced in Vietnam in 2011 was depreciation of the Vietnam Dong currency against the United States Dollar by 9.2% in February 2011 so UIC Vietnam suffered a loss on foreign exchange amounted to US$ 500 thousand in the said year. Nevertheless, in 2011, UIC Vietnam gave positive results on the performance by contributing of USD 1.14 million to UIC consolidated income for the year. Limitations of the competitive supply of raw materials, and imported goods mainly from China pouring into the domestic market are a huge challenge to PT Petrocentral and Albright & Wilson (Australia) Limited, subsidiaries engaged in the Phosphate industry. Imports of Sodium Tripolyphosphate (STPP) products to Indonesia were subject to import duty of 10%, then since the China-Asean Free Trade Agreement (CAFTA), the import duty for STPP ex. China becomes 0%. This situation headed our subsidiary to a very tough competition with China products and even suffered net losses in 2011. With this unfavorable condition, PT Petrocentral’s management has repeatedly tried to explain and consult with the Government of Indonesia to get a shield in order to protect domestic industry, in which PT Petrocentral is the only producer of STPP in Indonesia. I n 2 0 1 0 , A lb r i gh t & W i ls o n ( A u s t r a li a ) L i m i t e d . a n d PT Petrocentral, through their subsidiary, United Austindo Chemical Pte., Ltd. (UACPL) sold their entire stake in Fang Cheng Tian Mu Chemical Co. Ltd., China. with the disposals of the said shares, no operations activity in UACPL, and therefore in the December 2011 UACPL was dissolved.
Laporan Direksi Board of Directors Report
Pada tahun 2010, Albright & Wilson (Australia) Limited dan PT Petrocentral, melalui entitas anak mereka di Singapura, United Austindo Chemical Pte., Ltd. (UACPL) telah menjual seluruh kepemilikannya di Fang Cheng Tian Mu Chemical Co. Ltd., China. Dengan dilepaskannya saham tersebut, tidak ada kegiatan operasional di UACPL, dan oleh karenanya pada bulan December 2011 UACPL dibubarkan. Di tengah resesi global yang melanda sebagian negara di dunia, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai sebesar 6,5% di tahun 2011 dan merupakan yang tertinggi di ASEAN. Hal ini dikarenakan kontribusi ekspor negara kita terhadap PDB tidaklah besar. Kontribusi terbesar adalah dari konsumsi rumah tangga. Pertumbuhan ini kontradiksi dengan negara tetangga yang mengalami penghambatan yang disebabkan melemahnya permintaan ekspor dan/atau bencana alam. Meskipun Indonesia tidak resisten terhadap krisis, pertumbuhan perekonomian ini membuktikan kuatnya permintaan pasar domestik dan menjadikan negara kita sebagai salah satu negara tujuan investasi bagi investor luar negeri. Untuk tahun 2012, pertumbuhan PDB Indonesia diperkirakan masih di kisaran 6,3-6,5%. Tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia dan pertambahan penduduk akan memberikan prospek yang cerah bagi industri deterjen. Potensi pertumbuhan konsumsi deterjen di Indonesia masih memiliki peluang yang besar karena konsumsi deterjen perkapita di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan negara-negara maju. Kami siap untuk meningkatkan volume produksi demi memenuhi permintaan pasar domestik dan bahkan meningkatkan pasar ekspor. Di sisi lain, tingginya pertumbuhan ekonomi kita di tengah resesi global juga menarik minat kompetitor untuk memasuki pasar Indonesia. Diberlakukannya CAFTA juga turut membuka lebar kesempatan masuknya kompetitor China ke pasar domestik, baik dalam bentuk deterjen, Alkylbenzene maupun turunannya. Selain itu, dampak tidak langsung dari resesi global akan terjadi saat seluruh dunia mengalami pengetatan likuiditas yang akan menyebabkan berkurangnya sumber dana dari pinjaman antar bank dalam valuta asing untuk bank-bank di Indonesia. Kendala lainnya adalah keterbatasan pasokan gas alam sebagai salah satu bahan bakar utama. Kurangnya pasokan gas alam mengharuskan Perusahaan untuk menggunakan bahan bakar alternatif dengan biaya yang relatif tinggi sehingga menyebabkan naiknya biaya produksi.
In the midst of global recession that hit most countries in the world, Indonesia's Gross Domestic Product (GDP) growth reached 6.5% in 2011 and was the highest in ASEAN. This is due to our country's small portion export contribution to GDP. The biggest contribution comes from household consumption. This growth is a contradiction with the neighboring countries that experienced weaker demand due to the inhibition of export and/or natural disasters. Although Indonesia is not resistant to the crisis, its economic growth is proving to strong domestic demand and make our country as one of investment destination for foreign investors. For 2012, Indonesia's GDP growth expected to remain in the range 6.3-6.5%. Indonesia's high growth in economic as well as population will provide a bright prospect for the detergent industry. Detergent consumption growth potential in Indonesia still has a great opportunity since the detergent consumption per capita in Indonesia is still relatively low compared to developed countries. We are ready to increase our production volume to meet growing domestic demand and even enhancing the export market. On the other hand, the high growth of our economy amidst the global recession also attract competitors to enter Indonesia market. Enactment of CAFTA also opens wide China competitors possibility to penetrate into our domestic market, either in the form of detergent, Alkylbenzene or its derivative. Besides that, the indirect impact of the global recession will happen when the world experienced a tightening of liquidity which would cause a limited supply of funding from the interbank lending market especially for foreign exchange currencies to banks in Indonesia. Another obstacle is the limited supply of natural gas as a primary fuel. Lack of supply of natural gas requires the Company to use other alternative fuels with a relatively high cost, that cause a rise in the production cost. In mid 2011, the Government of Indonesia issued Law No.7 Year 2011 about the Currency, which stipulates that Rupiah Currency shall be used in any payment transaction transacted the country. Legislation Act will be set by mid-2012. Currently, all sales receipts for the Company's chemical products in Indonesia is carried out in foreign currencies. Management is still waiting for a more comprehensive guidelines from government and will ensure that the Company will not violate the rules set.
17
18
Laporan Direksi Board of Directors Report
Pada pertengahan tahun 2011, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-undang No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, dimana mata uang Rupiah wajib digunakan dalam setiap transaksi pembayaran yang dilakukan di dalam negeri. Peraturan perundang-undangan sebagai peraturan pelaksanaan Undang-undang ini akan ditetapkan selambatnya pertengahan 2012. Saat ini, seluruh penerimaan penjualan Perusahaan untuk produk kimia di Indonesia dilakukan dalam mata uang asing. Manajemen masih menunggu petunjuk pelaksanaan yang lebih komprehensif dan akan menjaga agar perusahaan tidak melanggar peraturan yang telah ditetapkan. Sehubungan dengan prospek dan kendala-kendala di atas, manajemen memperkirakan di tahun mendatang akan gencar kompetisi dari barang impor sehingga untuk menjaga pangsa pasar perlu mengambil strategi antara lain menjaga komitmen kepada pelanggan atas kualitas, pasokan dan harga yang kompetitif dengan tetap memperhatikan profitabilitas Perusahaan, berkembang bersama pelanggan, meningkatkan sinergi usaha dengan anak perusahaan, melakukan integrasi ke industri hulu untuk melancarkan ketersediaan bahan baku dengan biaya yang lebih kompetitif, meningkatkan efisiensi konsumsi bahan baku melalui modifikasi proses produksi dan mencari tambahan pasokan gas alam. Manajemen juga akan terus menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh para kreditur dan menjalin hubungan yang harmonis. Sebagai perwujudan tanggung jawab sosial perusahaan, tahun ini Perusahaan telah membantu memperbaiki gedung dan fasilitas sekolah-sekolah yang rusak yang berlokasi di sekitar kawasan pabrik Perusahaan di Merak, Banten dan membantu program penghijauan sambil meningkatkan perekonomian warga setempat dengan membantu penanaman pohon mangga dan sengon. Selain itu, juga memperbaiki dan menambah fasilitas kesehatan (polyandes) di desa-desa yang sama. Pada praktek Tata kelola Perusahaan yang Baik, tahun ini adalah tahun keempat kami mengikuti Annual Report Award (ARA), suatu ajang evaluasi yang didukung oleh Bapepam LK untuk mendorong ketaatan perusahaan-perusahaan terdaftar pada prinsip-prinsip dasar tata kelola perusahaan yang baik yakni transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan keadilan. Untuk tahun 2010, UIC berada pada peringkat 91 dari 191 peserta untuk kategori Umum dan peringkat ke 28 dari 66 peserta untuk kategori Private Non Keuangan.
In connection with the above mentioned prospects and obstacles, the management foresees that there will be an intense competition from imported goods in the coming years, hence, in order to maintain our market share we need to apply the strategy i.e. maintain our commitment to customers for the quality and supply at competitive prices while maintaining the profitability of the Company, grow together with customers, improve business synergy with subsidiaries, integrate our business into the upstream industry to streamline the availability of raw materials at more competitive costs, improve efficiency through modifications of production process and look for additional supplies of natural gas. Management will also continue to maintain the trust given by the creditors and establish a harmonious relationship. As a manifestation of corporate social responsibility, this year the Company repair damaged school buildings and facilities located surrounding Company's plant in Merak, Banten and help reforestation program while improving the local economy by assisting planting mango and sengon trees. The Company also repaired and enhance health facility (polyandes) in the same villages. In the practice of Good Corporate Governance, this is our fourth year in participating in Annual Report Award (ARA), a competition endorsed by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency to encourage compliance of listed companies to basic principles of Good Corporate Governance i.e. transparency, accountability, responsibility, independency and fairness. Our 2010 Annual Report was ranked 91st out of 191 participants in General category and ranked 28th out of 66 participants in Private Non-Financial category. We thanked ARA committee for the improvement input and will readdress the deficiencies to enhance our next annual report and good corporate governance implementation in the coming years. UIC also got ‘Wajib Pajak Patuh’ predicate from Directorate General of Taxation for 2011.
Laporan Direksi Board of Directors Report
Kami berterima kasih untuk masukan yang diberikan oleh panitia ARA dan kami akan terus melakukan perbaikan untuk membuat laporan tahunan dan penerapan tata kelola perusahaan yang lebih baik di tahun-tahun mendatang. Di tahun ini, UIC kembali mendapat predikat Wajib Pajak Patuh dari Direktorat Jenderal Pajak. Masa jabatan Direksi sebelumnya berakhir pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada 15 Juni 2011. Pada Rapat tersebut para pemegang saham telah menunjuk susunan Direksi baru dengan anggota sebagai berikut: • Yani Alifen Presiden Direktur • Harris Thany Wakil Presiden Direktur (menggantikan Andreas Maliwa) • E. Pudjiastuti Direktur • Takashi Nakamura Direktur • Jimmy Masrin Direktur • Djazoeli Sadhani Direktur tidak Terafiliasi (menggantikan Koesbandi) Kami atas nama seluruh jajaran Direksi UIC mengucapkan terimakasih kepada Bpk. Andreas Maliwa dan Bpk. Koesbandi atas dedikasi dan kontribusi sepanjang berkarir di UIC dan semoga sukses di karir selanjutnya. Kami menyampaikan pula rasa terima kasih dan penghargaan kepada seluruh personil UIC dan entitas anak atas kesabaran, komitmen dan kerja keras selama ini. Pencapaian Perusahaan mencerminkan juga kerjasama dan komitmen dari banyak pihak. Karena itu, dalam kesempatan ini Direksi menyampaikan terima kasih kepada kepada para pemegang saham, pelanggan, kreditur, mitra usaha, pemasok dan pihak lain atas kepercayaan, dukungan dan kerja sama sepanjang tahun.
The terms of service of previous Board of Directors was expired at the close of the Annual General Shareholders Meeting held on June 15, 2011. At the said meeting, the shareholders of UIC has appointed a new Board of Directors with the following members: • Yani Alifen President Director • Harris Thany Vice President Director (replacing Andreas Maliwa) • E. Pudjiastuti Director • Takashi Nakamura Director • Jimmy Masrin Director • Djazoeli Sadhani Non Affiliated Director (replacing Koesbandi) On behalf of UIC Board of Directors, we expressed our gratitude to Mr. Andreas Maliwa and Mr. Koesbandi for the dedication and contributions throughout their service period at UIC, and wish them success in the next career. We also extend our gratitude and appreciation to all UIC Group personnel for their patience, commitment and hard work over the years. The Company’s achievement shows cooperation and commitment of many parties. Therefore, in this opportunity, the Board of Directors would like to convey our appreciation to all shareholders, customers, creditors, business partners, suppliers and other parties for the trust, support and cooperation during the year.
19
Pelihara Lingkungan
Untuk Kebahagiaan Generasi Berikutnya
LOKASI LOCATION
Kantor Pusat: Head Office: Wisma UIC, 2nd Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 6-7, Jakarta 12930
Pabrik: Factory: Jl. Raya Merak km 117,5 Desa Gerem, Pulo Merak, Serang, Banten JUMLAH KARYAWAN NUMBER OF EMPLOYEES 310 karyawan/employees
Profil Perusahaan Corporate Profile
24 PENDIRIAN
ESTABLISHMENT
PT Unggul Indah Cahaya Tbk. (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1, Tahun 1967, yang terakhir diubah dengan Undang-undang No. 25 Tahun 2007, berdasarkan Akta Notaris Budiarti Karnadi, SH, No. 12 tanggal 7 Februari 1983, yang diubah dengan akta notaris yang sama No. 33 tanggal 13 Mei 1983. Akta pendirian beserta perubahannya tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-4129-HT.01.01.Th’83 tanggal 30 Mei 1983 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 43, Tambahan No. 801 tanggal 28 Mei 1985.
PT Unggul Indah Cahaya Tbk. (the Company) was established in the Republic of Indonesia within the framework of the Foreign Capital Investment Law No. 1, Year 1967, as recently amended by Law No. 25, Year 2007, based on Notarial Deed No. 12 dated February 7, 1983 of Budiarti Karnadi, SH, as amended by Notarial Deed No. 33 dated May 13, 1983 of the same notary. The deed of establishment and its amendment were approved by the Ministry of Justice in its Decision Letter No. C2-4129-HT.01.01.Th’83 dated May 30, 1983, and was published in State Gazette No. 43, Supplement No. 801 dated May 28, 1985.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Benny Kristianto, SH, No. 28 tanggal 16 Juli 2008 mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Pasar Modal IX.J.I (KEP-179/BL/2008). Perubahan terakhir ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-76216.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 21 Oktober 2008 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 29, Tambahan No. 10009 tanggal 9 April 2009.
The Company’s Articles of Association has been amended from time to time, the latest amendment was covered by Notarial Deed No. 28 dated July 16, 2008 of Benny Kristianto, SH, concerning the changes to align the Articles of Association with Law No. 40 Year 2007, “Limited Liability Company” and Capital Market Regulation IX.J.I (KEP-179/BL/2008). The latest amendment was approved by the Minister of Justice and Human Rights in Decision Letter No. AHU-76216.AH.01.02. Tahun 2008 dated October 21, 2008 and was published in State Gazette No. 29, Supplement No. 10009 dated April 9, 2009.
Profil Perusahaan Corporate Profile
RIWAYAT SINGKAT UIC
OVERVIEW
PT Unggul Indah Cahaya Tbk. (UIC) berdiri pada tahun 1983 dan mulai beroperasi secara komersial sejak November 1985, didukung oleh teknologi berlisensi dari UOP LLC, Amerika Serikat.
PT Unggul Indah Cahaya Tbk. (UIC) was established in 1983 and began commercial operation since November 1985, supported by licensed technology of UOP LLC, USA.
Produk utama UIC adalah Alkylbenzene (AB) yaitu salah satu bahan baku utama deterjen. UIC adalah produsen tunggal AB di Indonesia dan memproduksi dua jenis AB, yaitu Linear Alkylbenzene (LAB) dan Branched Alkylbenzene (BAB), dengan produk sampingan Heavy Alkylate (HA) dan Light Alkylate (LA).
UIC’s main products is Alkylbenzene (AB), one of main raw substances for detergent. UIC is the sole manufacturer of AB in Indonesia and produces two types of AB which are Linear Alkylbenzene (LAB) and Branched Alkylbenzene (BAB). The Company also produces Heavy Alkylate (HA) and Light Alkylate(LA) as its by products.
UIC merupakan perusahaan dengan kapasitas produksi terpasang terbesar dalam satu lokasi di kawasan Asia Pasifik dan telah berhasil memperkuat posisinya di kawasan tersebut dengan melakukan investasi pada beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang industri sejenis di Indonesia, Vietnam, Singapura, Australia, dan Selandia Baru. Sejak 2003, UIC telah meraih sertifikasi standar mutu internasional ISO 9001:2008 yang merupakan bukti pengakuan dunia atas keberhasilan UIC menciptakan produk berkualitas tinggi dengan pelayanan terbaik bagi pelanggan. Selain itu, pada tahun 2004 berkat usaha Perusahaan yang berkesinambungan dalam melestarikan lingkungan, UIC mendapatkan pengakuan dunia internasional dengan diperolehnya sertifikasi ISO 14001:2004. Kedua sertifikasi tersebut diperoleh dari lembaga akreditasi internasional, SGS Systems & Services Certification, yang berada di Amerika Serikat, Inggris dan Australia/Selandia Baru. Pada tahun 2005, UIC menambah portofolio bisnis dengan mengakuisisi PT Wiranusa Grahatama, sebuah perusahaan pengembang kompleks gedung perkantoran dan apartemen di kawasan pusat bisnis Jakarta.
UIC is considered as a company with the biggest one-location installed production capacity in the region of Asia Pacific and has managed to strengthen its position in that region through some investments in several companies with similar industry in Indonesia, Vietnam, Singapore, Australia, and New Zealand Since 2003, UIC has received International Quality Standard certification ISO 9001:2008 which is a worldwide recognition of Company’s ability in providing high quality products and giving the best services to its customers. Moreover, in 2004 due to the Company’s continuous effort in preserving the environment, UIC was also obtained international recognition ISO 14001:2004 certification. The two certificates have been obtained from an international accreditation institution, SGS Systems & Services Certification, located in USA, UK and Australia/New Zealand. In 2005, UIC extended its business portfolio through the acquisition of PT Wiranusa Grahatama, a company engaged in developing office buildings and apartments located in the central business district of Jakarta.
KAPASITAS PRODUKSI TERPASANG
INSTALLED PRODUCTION CAPACITY
UIC memiliki tiga unit pabrik Alkylbenzene yang semuanya berada dalam satu lokasi dengan total kapasitas produksi 270.000 MT per tahun (kombinasi LAB dan BAB).
The Company has three units of Alkylbenzene plants built in one location with a total production capacity of 270,000 MT per annum (combination of LAB and BAB).
25
26
Profil Perusahaan Corporate Profile
PEMASARAN DAN DISTRIBUSI
MARKETING AND DISTRIBUTION
Sebagai produsen tunggal AB, UIC menguasai hampir seluruh pangsa pasar dalam negeri. Sebagian besar pelanggan Perusahaan adalah produsen deterjen terkemuka seperti Wings Group, PT Kao Indonesia, PT Sinar Antjol dan PT Indo Sukses Sentra Usaha dan lain-lain, serta beberapa perusahaan sulfonasi, seperti PT Rhodia Manyar, PT Findeco Jaya dan PT Timuraya Tunggal. Selain itu, UIC juga mengekspor produknya ke manca negara seperti Australia, Jerman, Italia, Jepang, Vietnam, Perancis, Turki, China, Taiwan dan Amerika Serikat. Distribusi dalam negeri dipercayakan kepada PT Aspirasi Luhur sebagai distributor tunggal
As an AB sole manufacturer, UIC dominates almost all domestic market shares, with mostly prominent detergent producers as its clients, including Wings Group, PT Kao Indonesia, PT Sinar Antjol and PT Indo Sukses Sentra Usaha and others, as well as several sulphonation companies such as PT Rhodia Manyar, PT Findeco Jaya and PT Timuraya Tunggal. The Company also exports its products to several countries such as Australia, German, Italy, Japan, Vietnam, France, Turkey, China, Taiwan and United States of America. Local distribution is handled by PT Aspirasi Luhur as the Company’s sole distributor.
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
UIC menyadari peranan penting Sumber Daya Manusia sebagai mitra utama Perusahaan dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan usaha Perusahaan yang berkesinambungan. UIC juga berkeyakinan bahwa setiap karyawan mempunyai beragam potensi dan bakat dalam memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan usaha Perusahaan.
UIC realizes that Human Resources play an important role as its major partner in accomplishing the sustainable vision, mission and objectives of the Company. UIC also believes that each employee was bestowed unique potential and talent to contribute for the Company’s growth.
Untuk itu, UIC mempunyai komitmen untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya dengan memberikan kesempatan yang luas bagi para karyawannya untuk mengembangkan kompetensinya baik secara teknis maupun non teknis melalui program pelatihan baik eksternal maupun internal guna mendapatkan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas. Perusahaan juga berusaha untuk memadukan kemampuan setiap karyawannya menjadi kerjasama yang kuat dan sinergis.
Therefore, UIC have a commitment to improving its human resource capabilities with provide wide opportunity for employees to develop their competency both technical and non technical through training program external and internal in order to get a competent and qualified human resources. The Company also tried to integrate the capabilities of each employee into a powerful and synergistic collaboration.
Profil Perusahaan Corporate Profile
Pada tahun 2011, program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia difokuskan pada sosialisasi peraturan dan perundangan baru, serta peningkatan ketrampilan teknis. Perusahaan juga selalu berupaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, aman dan kondusif berlandaskan kepercayaan dan komunikasi yang terbuka pada setiap jenjang organisasi. Atas upaya ini, pada tahun 2011 UIC memperoleh penghargaan kecelakaan nihil (zero accident) dari Pemerintah kota Cilegon dan penghargaan pengelolaan lingkungan hidup - Peringkat Biru dari Kementrian Negara Lingkungan Hidup. Sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan dan untuk menciptakan hubungan kerja yang harmonis dan serasi antara perusahaan dan karyawan, UIC telah membentuk Serikat Pekerja – Kimia, Enerji dan Pertambangan (SP-KEP) yang pendiriannya tercatat di kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja Cilegon dengan No. Kep. 13/DPC FSP/SRGCLG/VI/2001 pada tanggal 17 Juni 2001. SP-KEP ini merupakan lembaga yang menjembatani komunikasi antara karyawan dan Perusahaan, dalam menyalurkan aspirasinya sehingga dapat tercipta iklim kerja dan usaha yang baik. Sebagai bentuk apresiasi, UIC berupaya untuk memberikan kesejahteraan bagi karyawannya dalam bentuk berbagai manfaat sosial, finansial maupun psikologis yang meliputi: • Program dana pensiun yang dikelola oleh Dana Pensiun Unggul Indah Cahaya • Pemeriksaan kesehatan berkala bagi seluruh karyawan dan tunjangan kesehatan bagi karyawan dan keluarganya • Penyediaan fasilitas olahraga di lingkungan kerja • Bonus dan promosi • Program pinjaman lunak • Penghargaan kepada karyawan yang telah mengabdi selama 5, 10, dan 20 tahun berupa penghargaan khusus yang disesuaikan dengan masa kerja masing-masing • Penyelenggaraan acara Kebersamaan Karyawan dan Keluarga, guna mempererat hubungan antara manajemen, karyawan dan keluarga karyawan Dan untuk menjaga agar kompensasi yang diberikan Perusahaan senantiasa kompetitif dan sejalan dengan perkembangan dunia usaha, setiap tahunnya Perusahaan selalu melakukan evaluasi sistem kompensasi gaji, tunjangan dan fasilitas lainnya. Sampai dengan 31 Desember 2011, karyawan Perseroan dan entitas anak berjumlah 736 karyawan, terdiri dari 340 karyawan Perusahaan Induk dan 396 karyawan entitas anak.
In 2011, training programs and human resource development are focused to the socialization of new rules and regulations, and improvement in technical skills. The Company also strives to creates comfortable, safe and conductive working environment based on trust and open communication at every level of organization. For these effort in 2011, UIC was awarded Zero Accident Award from Cilegon Goverment City and Environment Management Award – Blue Rank from Ministry of Environment. In accordance with Labor Law and to create a harmonious working relationship between the Company and employees, UIC has established a Labor Union - Chemical, Energy and Mines (SP-KEP) that conviction was recorded in Dinas Sosial Tenaga Kerja No. Kep. 13/DPC FSP/SRGCLG/VI/2001 on June 17, 2001. SP-KEP is an institution that facilitate communication between employees and the Company, in delivering their aspirations so as to enhance a good work and business climate. As appreciation to its employees, the Company attempts to provide employees welfare in the form of various social, financial and psychological benefits that include: • A pension fund which is managed by Unggul Indah Cahaya Pension Fund • Medical check up for all employees periodically and medical benefits for employees and their families • Providing sports facilities for employees in the workplace • Bonus and promotions • Soft loan program • Awards to employees who have served for 5, 10, and 20 years in the form of a special award suited to their working period, respectively • The company also organizes yearly Employee and Family Gathering events, in order to strengthen the relationship between management, employees as well as their families To ensure competitive compensation to employees, the Company periodically evaluate the compensation system of salaries, allowances and other facilities. As of 31 December 2011, the Company and its subsidiaries have a total of 736 employees, consisting of 340 employees of the Company and 396 employees of its subsidiaries.
27
28
Profil Perusahaan Corporate Profile
INTERNAL (IN HOUSE) TRAINING Tanggal Pelaksanaan
Materi
Date of Execution
Material
1 Juli 2011
MSDS & handling B-3
29 Juli 2011
Spesifikasi Produk
15 - 18 Agustus 2011
Training Perpajakan:Transfer Pricing
19 September 2011
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja
5 Oktober 2011 2-3 Nopember 2011
Training Aplikasi PSAK Baru ISO 14001:2004 & ISO 9001:2008
18 November 2011
Pelatihan Back Up Data Komputer
12 Desember 2011
Penanganan Limbah B-3
16 - 19 Desember 2011
Training Aplikasi Perdagangan International (L/C)
EKSTERNAL TRAINING & SEMINAR / PELATIHAN DAN SEMINAR EKSTERNAL Tanggal Pelaksanaan
Materi
Date of Execution
Material
23-24 Maret 2011 19-20 Mei 2011 26 Mei 2011 31 Mei 11
Pembebanan Tarif No.241/PMK,011/2010 dan SPPT SNI Wajib GA Officer Development Program Keselamatan & Kesehatan Kerja Merancang Tindakan Korporasi dalam Rangka Mendorong Likuiditas Transaksi Efek di Bursa Fasilitas Perpajakan Terkini Tahun 2011 Bagi Emiten
10-12 Juni 2011
CISCO, 8th World Surfactant Congress
13-15 Juni 2011
OHSAS 18001: 2007 Interpretation HIRADC & Internal Audit
14-15 Juni 2011
Fungsi Internal Audit dan Peran Direktur dan Komisaris dalam Manajemen Risiko
7 Juli 2011
Optimalisasi Pengelolaan Dana dengan Pendekatan Aset Liability Portofolio Manajemen
13 Juli 2011
Successful General Affair Officer
19-22 Juli 2011
Aplikasi PSAK Terbaru dalam Pelaporan Keuangan Perusahaan Publik
20 Juli 2011
Keamanan berinvestasi di Pasar Modal & Strategi Investasi
27 Juli 2011
Meningkatkan Profesionalisme dan Eksistensi Satuan Pengamanan
11 Agustus 2011 16 September 2011
Warehouse Manajemen System PTFE/PFA Lines Valves & Pump Systems Chemicals Application in Wide Range of Industries
11 Oktober 2011
Tanggung Jawab Komite Audit terhadap Terjadinya Fraud
8 November 2011
Managing Risk in Sales Contract & Introduction to Incoterms 2010
14-16 November 2011 17 November 2011
Bimbingan Teknis Operator Pesawat Angkat & Angkut Tanggap Darurat Pengelolaan B3 dan Limbah B3
7 Desember 2011
The Rise of the Indonesia Middle Class
8 Desember 2011
Impor-Ekspor Certification
12 Desember 2011
Sosialisasi Pelaporan Rincian Transaksi Ekspor (RTE)
16 Desember 2011
Microsoft Manufacturing Day
Profil Perusahaan Corporate Profile
KOMPOSISI KARYAWAN
Berdasarkan Perusahaan
2011
By Company
Berdasarkan Jenjang Pendidikan By Education Level
Perusahaan induk / Parent company
Total Karyawan Total Employees
695
Total Karyawan Total Employees
EMPLOYEES COMPOSITION
Berdasarkan Jenjang Jabatan By Position
Perusahaan induk / Parent company
310
Total Karyawan
2
General Manager
Total Employees
UIC
310
Pasca Sarjana (S2/S3)
PT Petrocentral
227
Sarjana (S1)
75
Manager
70
Senior Staff
163
Junior Staff
UIC Vietnam
69
Sarjana Muda (D1/D2/D3)
AWAL
81
≤ SLTA
Others
8
310 3 15 124 168
2010 Total Karyawan Total Employees
700
Total Karyawan Total Employees
308
Total Karyawan
2
General Manager
Total Employees
308
UIC
308
Pasca Sarjana (S2/S3)
PT Petrocentral
235
Sarjana (S1)
75
Manager
70
Senior Staff
123
161
Junior Staff
167
UIC Vietnam
67
Sarjana Muda (D1/D2/D3)
AWAL
82
≤ SLTA
Others
8
KOMPOSISI SAHAM
3 15
SHARE COMPOSITION
PT Aspirasi Luhur
47,31%
PT Salim Chemicals Corpora
7,01%
PT Alas Pusaka
11,39%
HSBC PV BK (Suisse) SA Sg-TR
10,11%
Hanny Sutanto Wakil Presiden Komisaris/ Vice President Commissioner
0,04%
Masyarakat dan lain lain Public & Others
24,14%
29
Filosofi
Menciptakan hubungan kerja jangka panjang yang harmonis antara industri
Philosophy
dengan para pelaku bisnis, kreditur dan seluruh karyawan guna mencapai tujuan Perusahaan.
To create a long term harmonious industrial relationship with business associates, lenders and staff to achieve Company’s goals.
Visi, Misi dan Filosofi
30
Vision, Mission and Philosophy
Visi Vision Memasuki dan melayani pasar regional melalui produk yang berkualitas dan menciptakan kerjasama jangka panjang dengan para pelanggan, sehingga dapat meningkatkan nilai investasi bagi para pemegang saham. To penetrate and cater to the emerging regional market by providing quality products and building long term relationship with our customers, so as to enhance the shareholders’ investment value.
Misi Mission
Turut
serta
mensukseskan
program
pembangunan sosial dan ekonomi melalui penyediaan Alkylbenzene bagi pasar dalam negeri, menambah keseimbangan positif dalam perdagangan, mendukung aktivitas pembangunan industri hilir dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
To participate in social and economic development program by providing domestic supply of Alkylbenzene, enhancing positive balance of trade, inducing the development of downstream activities and creating employment for local society.
31
Struktur Organisasi Organizational Structure
Board of Commissioners
Audit Committee
Board of Directors
Internal Audit
Finance & Admin. General Manager
HRD Manager
Corporate Secretary
Commercial General Manager
Plant General Manager
Project & Development General Manager
Finance & Accounting Manager
Local Sales Manager
Deputy Plant Manager I
Plant Development Manager
General Affair Manager
Procurement & Service Manager
Deputy Plant Manager II
Project Manager
MIS Manager
Export Sales & Feed Stock Procurement Manager
Plant General Affair & Admin. Manager
Building Management Manager
Industrial Relation Manager
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
32
Sukarman
Hanny Sutanto
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris
Bapak Sukarman memperoleh gelar Insinyur Kimia dari Univeritas Gadjah Mada pada tahun 1973. Beliau memulai karirnya sebagai Dosen di Akademi Militer Indonesia pada tahun 1966 dan di Universitas Gadjah Mada pada tahun 1970. Beliau pernah berkarir di Indonesia Tire & Rubber Company pada tahun 1973 dan Sandoz Biochemie Farma Indonesia pada tahun 1986. Bergabung dengan PT Unggul Indah Cahaya Tbk. sebagai Direktur untuk periode 1995-2000, dan ditunjuk menjadi Presiden Komisaris pada tahun 2010. Saat ini Bapak Sukarman menjabat juga sebagai Wakil Presiden Direktur PT Multistrada Arah Sarana Tbk.
Menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Unggul Indah Cahaya Tbk. sejak tahun 1995. Selain itu, menjabat juga sebagai Direktur PT Lionindo Jaya dan PT Alas Pusaka. Beliau lulusan dari Ngee Ann Technical College, Singapura.
President Commissioner
M r. S u ka rm a n a ch ieved h is Chemical Engineering degree from Gajah Mada University in 1973. He started his career as lecturer at the Akademi Militer Indonesia in 1966 and at Gadjah Mada University in 1970. He had a career in Indonesia Tire & Rubber Company in 1973 and at Sandoz Biochemie Farma Indonesia in 1986. He was appointed as Director of PT Unggul Indah Cahaya Tbk. for period of 1995–2000, and as President Commissioner since 2010. Currently, he also serves as Vice President Director of PT Multistrada Arah Sarana Tbk.
Vice President Commissioner
Since 1995, he has been serving as Vice President Commissioner of PT Unggul Indah Cahaya Tbk. He also serves as Director of PT Lionindo Jaya and PT Alas Pusaka. He graduated from Ngee Ann Technical College, Singapore.
Teddy Jeffrey Katuari Komisaris Commissioner
Menjabat sebagai Komisaris PT Unggul Indah Cahaya Tbk. untuk periode 1995-2001, kemudian diangkat sebagai Direktur Perusahaan pada tahun 2001. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 19 Juli 2006, beliau kembali ditunjuk sebagai Komisaris PT Unggul Indah Cahaya Tbk hingga saat ini. Pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. sampai dengan Mei 2009. Formerly serving as Commissioner of PT Unggul Indah Cahaya Tbk. for period 1995-2001, then he was appointed as the Company’s Director in 2001. In Annual General Shareholder’s Meeting on July 19, 2006 he was re-appointed as the Company’s Commissioner up to now. Formerly, he was a President Commissioner of PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. until May 2009.
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
Indrawan Masrin
Farid Harianto
Komisaris
Komisaris Independen
Commissioner
Menja ba t se b a ga i Ko m isa ris PT Unggul Indah Cahaya Tbk. sejak tahun 1991. Beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Lautan Luas Tbk. sejak tahun 1996. Pada saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada beberapa perusahaan kelompok usaha Lautan Luas. Memperoleh gelar Master of Science dari Bradley University, Amerika Serikat pada tahun 1973. Joined the Company’s Board of Commissioners since 1991. Also serves as the President Director of PT Lautan Luas Tbk. since 1996. Currently serves as member of the Board of Commissioners and Directors at several companies within Lautan Luas Group. He obtained Master of Science from Bradley University, USA in 1973.
Independent Commissioner
Memperoleh gelar Master in Applied Economic dari The Wharton School, University of Pennsylvania, Amerika Serikat pada tahun 1987 dan gelar PhD pada tahun 1989 dari universitas yang sama. Beliau adalah Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Unggul Indah Cahaya Tbk. sejak tahun 2005. Saat ini beliau menjabat juga sebagai Managing Director PT Catunilai Finans Adhinarya, anggota dewan Kliring Penjamin Efek Indonesia dan juga sebagai konsultan untuk beberapa perusahaan besar di Indonesia dan organisasi internasional. A Master Degree holder in Applied Economic from The Wharton School, University of Pennsylvania, USA in 1987. Mr. Farid Harianto finished his PhD in 1989 from the same university. He is an Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee of PT Unggul Indah Cahaya Tbk. since 2005. Currently, he is also a Managing Director of PT Catunilai Finans Adhinarya, a board member of The Indonesian Clearing and Guarantee Corporation and a consultant to several big companies in Indonesia as well as international organizations.
Erwin S. Komisaris Independen Independent Commissioner
Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Sekolah Tinggi Hukum Militer. Pada tahun 1975 beliau melanjutkan pendidikannya di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI)-Korps Infantri dan memperoleh beberapa pendidikan militer lainnya baik di dalam maupun di luar negeri. Beliau diangkat menjadi Komisaris Independen PT Unggul Indah Cahaya Tbk. sejak tahun 2010. Acquired Master of Law degree from Sekolah Tinggi Hukum Militer. Continuing his education at Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) – Infantry Corps in 1975 and attended some other military education both domestic and overseas. He was appointed as Independent Commissioner of PT Unggul Indah Cahaya Tbk. in 2010.
33
Profil Direksi
Board of Directors Profile
34
Yani Alifen Presiden Direktur President Director
Sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Surabaya. Dari tahun 1995 sampai Juli 2006, Bapak Yani Alifen menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Unggul Indah Cahaya Tbk. dan ditunjuk sebagai Presiden Direktur pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada 19 Juli 2006. Saat ini, beliau menjabat juga sebagai Presiden Direktur di beberapa entitas anak UIC dan Direktur PT Fosfindo. A Mechanical Engineering holder from Surabaya Institute of Technology. From 1995 to July 2006, Mr. Yani Alifen was a Vice President Director of the Company and appointed as President Director in the Annual General Shareholders Meeting in July 19, 2006. Currently, he is also President Director of several UIC’s subsidiaries and Director of PT Fosfindo.
Harris Thany Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Parahyangan, Bandung pada tahun 1986 dan Graduate Diploma in Business Administration dari Simon Fraser University, Canada pada tahun 2000. Beliau bekerja pada Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) pada tahun 1988-1994 dengan posisi terakhir sebagai Regional Manager wilayah Jawa Tengah, kemudian pada periode 1995–1999 beliau bekerja di BDNI Securities sebagai Direktur Business Development. Sejak tahun 2004 sampai dengan Maret 2011, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Redeco Petrolin Utama, dan kemudian bergabung dengan PT Unggul Indah Cahaya Tbk sejak 15 Juni 2011 sebagai Wakil Presiden Direktur Achieved his Civil Engineering degree from Parahyangan University, Bandung in 1986 and his Graduate Diploma in Business Administration from Simon Fraser University, Canada in 2000. He worked at Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) in 1988-1994 with his last position as Regional Manager for Central Java region, then in period 1995-1999 he served as Business Development Director at BDNI Securities. Since 2004 to March 2011, he was the President Director of PT. Redeco Petrolin Utama, and then joined PT Unggul Indah Cahaya Tbk since 15 Juni 2011 as Vice President Director.
E. Pudjiastuti Direktur Director
Ibu Pudjiastuti memperoleh gelar Diploma di bidang Ekonomi Perusahaan dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga tahun 1975 dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Jayabaya, Jakarta pada tahun 1985. Beliau mendapatkan gelar Magister Manajemen dari Universitas Tarumanagara, Jakarta pada tahun 2002. Karir beliau dimulai tahun 1976 di Panin Bank, kemudian dari tahun 1981-2008 beliau bekerja di PT Bank Central Asia Tbk. dengan jabatan terakhir sebagai Senior General Manager. Sebelum bergabung dengan PT Unggul Indah Cahaya Tbk., beliau menjabat sebagai Finance Director di PT Trans Pacific Jaya dari tahun 2008 sampai dengan Mei 2009. Mrs. Pudjiastuti obtained her Diploma Degree in Managerial Economics from Satya Wacana Christian University, Salatiga in 1975, her Bachelor Degree from Jayabaya University, Jakarta in 1985 and her Master Degree in Management from Tarumanagara University in 2002. Mrs. Pudjiastuti began her career at Panin Bank in 1976, and worked for PT Bank Central Asia Tbk. from 1981-2008 with last position as Senior General Manager. She was the Finance Director of PT Trans Pacific Jaya prior to joining PT Unggul Indah Cahaya Tbk.
Profil Direksi Board of Directors
Jimmy Masrin Direktur Director
Menjabat sebagai Direksi PT Unggul Indah Cahaya Tbk. sejak tahun 1995, Bapak Jimmy Masrin menjabat juga sebagai Wakil Presiden Direktur PT Lautan Luas Tbk. dan beberapa perusahaan asosiasinya. Beliau memperoleh gelar Master of Business Administration dari American Graduates School di bidang International Management, beliau pernah bekerja sebagai Marketing Manager di Dauphin Technology, Lombard, Illinois, Amerika Serikat. A Director of the Company since 1995, Mr. Jimmy Masrin is also the Vice President Director of PT Lautan Luas Tbk. and its several associated companies. A Master of Business Administration degree holder in International Management from the American Graduates School, he used to work as the Marketing Manager at Dauphin Technology, Lombard, Illinois, USA.
Takashi Nakamura Direktur Director
Bapak Takashi Nakamura adalah lulusan dari Kohnan University, Kobe, Jepang. Beliau bekerja pada Mitsui & Co., Ltd. sejak 1980, dan jabatan terakhirnya adalah sebagai Direktur Organic Chemicals Division di PT Mitsui Indonesia sejak tahun 2005. Beliau bergabung dengan PT Unggul Indah Cahaya Tbk. sebagai Direktur pada pertengahan tahun 2007. Mr. Takashi Nakamura graduated from Kohnan University, Kobe, Japan. He started his career with Mitsui & Co., Ltd. in 1980, and served as Director of Organic Chemicals Division in PT Mitsui Indonesia since 2005. Joined PT Unggul Indah Cahaya Tbk. as a Director since mid 2007.
Djazoeli Sadhani
Direktur Tidak Terafiliasi
Non-Affiliated Director
Beliau menamatkan pendidikannya di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1973 sebagai Akuntan, dan memperoleh gelar Master of Science dari Institute of Public Finance di Belanda tahun 1995. Pada tahun 1999, Beliau memperoleh gelar Doktor dari Universitas Negeri Jakarta dengan predikat Cum Laude, dan juga gelar Sarjana Hukum dari Universitas Krisnadwipayana, jurusan Hukum Tata Usaha Negara. Beliau memulai karirnya di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sejak tahun 1973, dan menjabat sebagai Direktur Pemeriksaan Pajak Kantor Pusat DJP Jakarta untuk periode 1995-2000. Tahun 2006-2010, beliau menjabat sebagai hakim pada Pengadilan Pajak dan juga sebagai Pelaksana Tugas Ketua Pengadilan Pajak untuk periode 2008-2010. Bergabung dengan PT Unggul Indah Cahaya Tbk sejak 15 Juni 2011, saat ini beliau juga aktif sebagai pembicara di berbagai seminar akuntansi maupun perpajakan. Graduated from Gajah Mada University, Yogyakarta in 1973 as an Accountant, and achieved his Master of Science degree from Institute of Public Finance, Netherland in 1995. In 1999, he achieved doctoral degree with Cum Laude predicate and Master of Law degree, majoring in State Administrative Law from Jakarta University and Krisnadwipayana University, respectively. Started his career in Directorate of General Tax (DJP) since 1973, and served as Director of Tax Audit in DJP head office for the period 1995-2000. In 2006-2010, he was served as Tax Court Judge and also as Acting Chairman of Tax Court for period 2008-2010. Joined PT Unggul Indah Cahaya Tbk since June 15, 2011, and currently he also active as speaker in various accounting and taxation seminars.
35
36
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Institution and Profession Supporting Capital Market
AKUNTAN PUBLIK PUBLIC ACCOUNTANT Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) Indonesia Stock Exchange Building, Tower II, Lt. 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 NOTARIS NOTARY Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKN Jl. Belawan No. 8 Tanah Abang Jakarta 10150 KONSULTAN HUKUM LEGAL CONSULTANT Hadiputranto, Hadinoto & Partners Indonesia Stock Exchange Building, Tower II, Lt. 2 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Makes & Partners Law Firm Menara Batavia 7th Floor Jl. K.H. Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220
PENILAI APPRAISER PT Ujatek Baru Jl. Yusuf Adiwinata, SH No. 41, Menteng Jakarta 10350 BIRO ADMINISTRASI EFEK STOCK ADMINISTRATION BUREAU PT Raya Saham Registra Plaza Sentral Lt. 2 Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48 Jakarta
37
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications SERTIFIKASI
CERTIFICATIONS
PT. Unggul Indah Cahaya Tbk. • System certification ISO 9001:2008 • System certification ISO 14001:2004
Komite Akreditasi Nasional
PT. Petrocentral • Quality Management System ISO 9001:2008 • Sertifikasi Halal STPP Food Grade dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jawa Timur Halal Certification for STPP Food Grade Awarded by Majelis Ulama Indonesia (MUI), East Java
UIC Vietnam Co., Ltd. • Quality Management System ISO 9001:2008
Albright & Wilson (Australia) Limited • Quality Management System ISO 9001:2008 • Halal Certification for Phosphoric Acid & Food Phosphate Awarded by Islamic Co-ordinating Council of Victoria P/L.- Trustee for The Halal Board of Australia Trust. • Kosher Certificate for Phosphoric Acid & Food Phosphate Awarded by Addas Israel Kosher Certification Authority
PENGHARGAAN
AWARDS
• Zero Accident Award – Pemerintah Kota Cilegon • Penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup – Peringkat Biru (periode 2010 - 2011) • Penghargaan Wajib Pajak Patuh dari Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua (from period January 1, 2011 to December 31, 2012)
Struktur Perusahaan Corporate Structure
18
39
Struktur Perusahaan Corporate Structure
PT Unggul Indah Cahaya Tbk.
61,72% PT Petrocentral
100%
100%
UIC Vietnam Co., Ltd
Universal Interchemicals Pte., Ltd.
99,99% PT Unggul Indah Investama
100%
55%
Albright & Wilson (Australia) Limited
PT Wiranusa Grahatama
100% Albright & Wilson New Zealand Limited
Properti Property Industri Kimia Chemical Industry
Data Entitas Anak
Data of Subsidiaries
40
PT Petrocentral Pendirian Petrocentral didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal No. 29/I/PMA/1983, kemudian diperbaharui dengan izin Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) No. 17/V/1986 dan berdasarkan akta Notaris Soeleman Ardjasasmita SH No. 4, tanggal 3 Maret 1986 yang diperbaiki oleh notaris yang sama, dengan akta No. 31, tanggal 20 November 1986.
Establishment Petrocentral was established pursuant to Capital Investment Law No. 29/I/PMA/1983, which was renewed with the license from Capital Investment Coordination Board (BKPM) No. 17/V/1986 and based on notarial deed No. 4 of Soeleman Ardjasasmita, SH, Notary Public dated March 3, 1986 which was amended by notarial deed No. 31, dated November 20, 1986 by the same notary.
Kantor Pusat dan Pabrik Jl. Raya Roomo Gresik PO.BOX 53, Jawa Timur
Main Office and Factory Jl. Raya Roomo Gresik PO.BOX 53, East Java
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
: : : : : : :
Soegeng Sarjadi Eddy William Katuari Hanny Sutanto Jimmy Masrin Harris Thany Koeshartono Muktar Widjaja
Board of Commissioners President Commissioner : Commissioner : Commissioner : Commissioner : Commissioner : Commissioner : Commissioner :
Soegeng Sarjadi Eddy William Katuari Hanny Sutanto Jimmy Masrin Harris Thany Koeshartono Muktar Widjaja
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : : :
Yani Alifen E. Pudjiastuti Handoyo Sutanto Yoo, Anthony Budiprayogo Misadi Sumargo
Board of Directors President Director Director Director Director Director
Yani Alifen E. Pudjiastuti Handoyo Sutanto Yoo, Anthony Budiprayogo Misadi Sumargo
: : : : :
Data Entitas Anak Data of Subsidiaries
Pemegang Saham 61,72% 12,73% 9,79% 6,37% 6,37% 3,02% -
PT Unggul Indah Cahaya Tbk. PT Fosfindo PT Petrokimia Gresik (Persero) PT Salim Chemicals Corpora PT Sinarindo Gerbangmas PT Kodel
Shareholders 61.72% 12.73% 9.79% 6.37% 6.37% 3.02% -
PT Unggul Indah Cahaya Tbk. PT Fosfindo PT Petrokimia Gresik (Persero) PT Salim Chemicals Corpora PT Sinarindo Gerbangmas PT Kodel
Jumlah Karyawan 227 karyawan
Number of Employees 227 employees
Produk Sodium Tripolyphospate (STPP)
Product Sodium Tripolyphospate (STPP)
Kapasitas Produksi Terpasang 50.000 MT per tahun
Installed Production Capacity 50,000 MT per annum
Pemasaran dan Distribusi Pemasaran STPP pada saat ini mencakup kebutuhan pasar dalam negeri dan juga ekspor ke Australia.
Marketing and Distribution Petrocentral supplies domestic demand of STPP and also export to Australia.
Lisensi dan Royalti Babcock Process dari Deutsche Babcock Anlangen AG., Jerman
License and Royalty Babcock Process from Deutsche Babcock Anlangen AG., German.
Lokasi dan Jenis Aktiva Tetap Lokasi tanah dan bangunan pabrik, mesin dan peralatan pabrik terletak di Jl. Raya Roomo, Gresik, Jawa Timur.
Location and Type of Fixed Assets The location of plant, land and building, machineries and equipment are located at Jl. Raya Roomo, Gresik, East Java.
PT Unggul Indah Investama (UII) Pendirian Perusahaan didirikan dalam rangka Undang-undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas dan berdasarkan akta notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH No. 19, tanggal 22 Juli 1996, dengan perubahan pada tanggal 30 Agustus 1996 oleh notaris yang sama.
Establishment UII was established pursuant to Law No. 1 year 1995 regarding Limited Liability Companies and based on notarial deed No. 19 of Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH dated July 22, 1996, which was amended by the same notary on August 30, 1996.
Kantor Pusat Wisma UIC Lantai 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 6-7, Jakarta 12930
Main Office Wisma UIC 2nd floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 6-7, Jakarta 12930
Dewan Komisaris Komisaris Utama : Wakil Komisaris Utama : Komisaris : Komisaris : Komisaris :
E. Pudjiastuti Hanny Sutanto Indrawan Masrin Eddy William Katuari Kho Cing Siong
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner
: : : : :
E. Pudjiastuti Hanny Sutanto Indrawan Masrin Eddy William Katuari Kho Cing Siong
Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
Yani Alifen Harris Thany Jimmy Masrin Handoyo Sutanto Lioe Seng Tjin
Board of Directors President Director Vice President Director Director Director Director
: : : : :
Yani Alifen Harris Thany Jimmy Masrin Handoyo Sutanto Lioe Seng Tjin
: : : : :
Jenis Usaha Investasi
Line of Business Investment
Pemegang Saham PT Unggul Indah Cahaya Tbk. 99,99% PT Aspirasi Luhur 0,01% -
Shareholders 99.99% 0.01% -
PT Unggul Indah Cahaya Tbk. PT Aspirasi Luhur
41
42
Data Entitas Anak
Data of Subsidiaries
UIC Vietnam Co., Ltd. (UICV) Pendirian UIC Vietnam didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing berdasarkan Investment License No. 577/GP tanggal 6 April 1993 yang dikeluarkan oleh State Committee for Cooperation and Investment (SCCI), sekarang bernama Ministry of Planning and Investment (MPI) di Republik Sosialis Vietnam dan Amendment of Investment Certificate No. 472043000678 tanggal 9 Maret 2010 dikeluarkan oleh Dong Nai Industrial Zones Authority.
Establishment UIC Vietnam was established based on Investment License No. 577/GP dated April 6,1993 issued by State Committee for Cooperation and Investment (SCCI) currently called Ministry of Planning and Investment (MPI) in Socialist Republic of Vietnam and Amendment of Investment Certificate No. 472043000678 dated March 9, 2010 issued by Dong Nai Industrial Zones Authority.
Kantor Perwakilan 156 Dien Bien Phu Street, District 3, Ho Chi Minh City, Vietnam
Representative Office 156 Dien Bien Phu Street, District 3, Ho Chi Minh City, Vietnam
Pabrik Go Dau Industrial Zone, Phuoc Thai Village, Long Thanh District, Dong Nai Province, Vietnam
Factory Go Dau Industrial Zone, Phuoc Thai Village, Long Thanh District, Dong Nai Province, Vietnam
Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Penasihat Keuangan Direktur
Board of Directors Chairman Vice Chairman Financial Advisor General Director
: : : :
Yani Alifen Harris Thany Jimmy Masrin Tan Kee Chek
: : : :
Yani Alifen Harris Thany Jimmy Masrin Tan Kee Chek
Data Entitas Anak
Data of Subsidiaries
Produk • Linear Alkylbenzene Sulfonic Acid (LABSA) • Sodium Lauryl Sulfate (SLS) • Sodium Lauryl Ether Sulfate (SLES)
Products • Linear Alkylbenzene Sulfonic Acid (LABSA) • Sodium Lauryl Sulfate (SLS) • Sodium Lauryl Ether Sulfate (SLES)
Kapasitas Produksi 30.000 MT per tahun
Installed Production Capacity 30,000 MT per annum
Marketing dan Distribusi Pemasaran LABSA dan SLS/SLES mencakup kebutuhan pasar dalam negeri dan sebagian diekspor ke luar negeri.
Marketing and Distribution UICV supplies LABSA and SLS/SLES for local and regional market.
Jumlah Karyawan 69 karyawan
Number of Employees 69 employees
Lokasi dan Jenis Aktiva Tetap Lokasi tanah dan bangunan pabrik, mesin dan peralatan pabrik terletak di Phuoc Thai Village, Long Thanh District, Dong Nai Province, Vietnam
Location and Type of Fixed Assets Land, plant building, machineries and plant equipment are located at Phuoc Thai Village, Long Thanh District, Dong Nai Province, Vietnam
Pemegang Saham 100% PT Unggul Indah Cahaya Tbk.
Shareholders 100% -
PT Unggul Indah Cahaya Tbk.
Universal Interchemicals Corp. Pte., Ltd. (UICPL) Pendirian UICPL didirikan dengan nama Salim Oleochemicals Pte., Ltd. berdasarkan Undang-undang Perseroan Singapura pada tahun 1991 dan terdaftar dengan nomor usaha 199100093N. Pada tahun 1998, nama perusahaan diubah menjadi Universal Interchemicals Corp. Pte., Ltd.
Establishment UICPL was established in 1991 under the name of Salim Oleochemicals Pte., Ltd. Registered based on Singapore Corporate Law with business registration number 199100093N. The company’s name was changed to Universal Interchemicals Corp. Pte., Ltd. in 1998.
Kantor Pusat 75 Bukit Timah Road # 05-01/02, Boon Siew Building, Singapore 229833
Main Office 75 Bukit Timah Road # 05-01/02, Boon Siew Building, Singapore 229833
Direksi Direktur Direktur Direktur
Board of Directors Director : Yani Alifen Director : Jimmy Masrin Director : Andi Solaiman
: : :
Yani Alifen Jimmy Masrin Andi Solaiman
Jenis Usaha Perdagangan dan Investasi
Line of Business Trading and Investment
Jumlah Karyawan 1 karyawan
Number of Employees 1 employee
Pemegang Saham 100% PT Unggul Indah Cahaya Tbk.
Shareholders 100% -
PT Unggul Indah Cahaya Tbk.
43
44
Data Entitas Anak Data of Subsidiaries
Albright & Wilson (Australia) Limited (AWAL) Pendirian AWAL didirikan pada tahun 1939 menurut Victorian Company Law, saat ini terdaftar sebagai perusahaan publik menurut Australian Company Law dengan nomor perusahaan Australian Company Number (ACN) 004 234 137.
Establishment Established in 1939 pursuant to Victorian Company Law and currently registered as public company pursuant to Australian Company Law, under Australian Company Number (ACN) 004 234 137.
Kantor Pusat 295 Whitehall St. Yarraville 3013, Victoria, Australia
Main Office 295 Whitehall St. Yarraville 3013, Victoria, Australia
Direksi Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Board of Directors Director : Director : Director : Director : Director : Director :
: : : : : :
Anthony Girgis Yani Alifen Jimmy Masrin E. Pudjiastuti Felix Wong Eddy William Katuari
Anthony Girgis Yani Alifen Jimmy Masrin E. Pudjiastuti Felix Wong Eddy William Katuari
Produk • Linear Alkylbenzene Sulfonic Acid (LABSA) • Sodium Tripolyphosphate (STPP) • Phosphoric Acid • Food Phosphates and Blends • Sodium Hexametaphosphate • Sodium Lauryl Ether Sulphate (SLES) • Napthalene Sulfonate Formaldehide (NSF)
Products • Linear Alkylbenzene Sulfonic Acid (LABSA) • Sodium Tripolyphosphate (STPP) • Phosphoric Acid • Food Phosphates and Blends • Sodium Hexametaphosphate • Sodium Lauryl Ether Sulphate (SLES) • Napthalene Sulfonate Formaldehide (NSF)
Kapasitas Produksi Phosphate : 15.000 MT per tahun NSF : 18.000 MT per tahun Surfactant : 30.000 MT per tahun
Installed Production Capacity Phosphate : 15,000 MT per annum NSF : 18,000 MT per annum Surfactant : 30,000 MT per annum
Data Entitas Anak Data of Subsidiaries
Fasilitas Produksi Pabrik di Melbourne khusus memproduksi produk-produk Phosphoric Acid, Phosphate, baik untuk jenis food grade maupun untuk jenis technical grade serta Polyphosphates, sedangkan pabrik di Sydney memproduksi produk-produk Surfactant, bahan baku deterjen dan NSF.
Production Facilities The Melbourne Plant produces Phosphoric Acid, Phosphate for both food grade and technical grade and Polyphosphate, whilst the Sydney plant produces Surfactant, detergent raw materials and NSF.
Marketing dan Distribusi Produk-produk perusahaan menduduki posisi yang dominan di pasar Australia dan Selandia Baru.
Marketing and Distribution AWAL’s products have a dominant position in Australia and New Zealand market.
Jumlah Karyawan 81 karyawan
Number of Employees 81 employees
Lokasi dan Jenis Aktiva Tetap Lokasi tanah dan bangunan pabrik, mesin dan peralatan terletak di Yarraville, Melbourne dan Wetherill Park, Sydney, Australia.
Location and Type of Fixed Assets Land and plant, machineries, and equipment are located at Yarraville site, Melbourne and Wetherill Park, Sydney Australia.
Pemegang Saham 100% UICPL
Shareholders 100% -
UICPL
45
46
Data Entitas Anak Data of Subsidiaries
Data Entitas Anak Data of Subsidiaries
PT Wiranusa Grahatama (WG) Pendirian PT Wiranusa Grahatama didirikan berdasarkan akta No. 149 tanggal 12 Agustus 1988 yang dibuat di hadapan Notaris Benny Kristianto, SH yang dimuat dalam Berita Negara tanggal 5 Januari 1990 Nomor 2 beserta perubahan-perubahannya dan yang terakhir adalah akta No. 52 tanggal 27 Agustus 2005 yang dibuat oleh Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH.
Establishment WG was established based on the notarial deed No. 149 of Benny Kristianto, SH dated August 12, 1988 which was mentioned in State Gazette dated January 5, 1990 No. 2 with all the changes. The last changes were based on the notarial deed No. 52 Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH dated August 27, 2005.
Kantor Pusat Wisma UIC lantai 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 6-7, Jakarta Selatan 12930
Main Office Wisma UIC 2nd floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 6-7, South Jakarta 12930
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wk. Pres. Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
: : : : :
Kho Cing Siong Eddy William Katuari Jimmy Masrin Sukarman Hanny Sutanto
Board of Commissioners President Commissioner VP Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner
: : : : :
Kho Cing Siong Eddy William Katuari Jimmy Masrin Sukarman Hanny Sutanto
Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : : :
Yani Alifen Andi Solaiman Shannon Masrin Finney Henry Katuari Lioe Seng Tjin
Board of Directors President Director Director Director Director Director
: : : : :
Yani Alifen Andi Solaiman Shannon Masrin Finney Henry Katuari Lioe Seng Tjin
Jumlah Karyawan 7 karyawan
Number of Employees 7 employees
Bidang Usaha Properti
Line of Business Property
Produk dan Jasa Komplek apartemen dan perkantoran “Pearl Garden”
Products and Services Pearl Garden apartment and office building complex
Lokasi dan Jenis Aset Tetap Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 6-7, Jakarta Selatan 12930
Location and Type of Fixed Assets Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 6-7, South Jakarta 12930
Pemegang Saham 55% PT Unggul Indah Investama 27% PT Salim Chemicals Corpora 18% PT Ekaprana Graha Andika
Shareholders 55% 27% 18% -
PT Unggul Indah Investama PT Salim Chemicals Corpora PT Ekaprana Graha Andika
47
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
48 LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2011. Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) ini memberikan pengaruh yang signifikan bagi pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian, diantaranya:
The consolidated financial statements are prepared in accordance with Statement of Financial Accounting Standards ("SFAS") No. 1 (Revised 2009), "Presentation of Financial Statements" which was adopted since January 1, 2011. The adoption of SFAS No. 1 (Revised 2009) has a significant impact on the related presentation and disclosures in the consolidated financial statements, including:
• Pada penyajian Laporan Tahunan 2010 dan sebelumnya, Laba Usaha dihitung berdasarkan Laba Bruto dikurangi Biaya Penjualan dan Biaya Umum dan Administrasi, sedangkan pada penyajian Laporan Tahunan 2011 ini, Laba Usaha dihitung berdasarkan Laba Bruto dikurangi Biaya Penjualan dan Biaya Umum dan Administrasi, Bagian atas Rugi Neto Entitias Asosiasi, Pendapatan dan Beban Operasi lainnya. • Pada penyajian Laporan Tahunan 2010 dan sebelumnya, Laba Bersih dihitung setelah memperhitungkan terlebih dahulu Hak Minoritas atas Rugi/Laba bersih Anak Perusahaan, sedangkan pada penyajian Laporan Tahunan 2011 ini, Laba Tahun Berjalan belum memperhitungkan porsi Kepentingan Non Pengendali (dahulu dikenal sebagai “Hak Minoritas atas Rugi/Laba bersih Anak perusahaan”). Laba Tahun Berjalan setelah memperhitungkan porsi Kepentingan Non-Pengendali dijabarkan dalam Laporan Tahunan ini sebagai Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (dahulu dikenal sebagai “Laba Bersih”). • Pada penyajian Laporan Tahunan 2010 dan sebelumnya, Kepentingan Non Pengendali (sebelumnya dikenal sebagai “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan”) diungkapkan tersendiri di laporan posisi keuangan konsolidasian (dahulu “Neraca Konsolidasi”) di antara Kewajiban dan Ekuitas, sedangkan pada Laporan Tahunan 2011 ini Kepentingan Non pengendali disajikan sebagai bagian dari “Ekuitas”. Analisa dan pembahasan manajemen ini disesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang baru.
• In the 2010 and earlier Annual Report, Operating Profit is calculated based on Gross profit minus Selling and Distribution expenses and General and Administrative expenses, while at the presentation of this 2011 Annual Report , Operating Profit is calculated based on Gross Profit minus Selling and Distribution expenses and General and Administrative expenses, other operating income and expenses. • In the 2010 and earlier Annual Report, Net Income is calculated after taking into account the Minority Interests in Net Income/Loss of Subsidiaries, while the presentation of this 2011 Annual Report , Income For The Year has not taking into account the portion of Non Controlling Interest (formerly known as “Minority Interests in Net Income/Loss of Subsidiaries”). Income For The Year after net of the Non-Controlling Interests portion is described in this Annual Report as Income For The Year Attributable to Equity Holders of The Parent Company. (formerly known as "Net Income"). • In the 2010 and earlier Annual Report, Non Controlling Interest (formerly known as the "Minority Interests in Net Assets of Subsidiaries") was disclosed separately in the consolidated statement of financial position (formerly known as "Consolidated Balance Sheets") between Liabilities and Equity, while in the 2011 Annual Report, it is now presented as part of "Equity".
This management discussion and analysis is tailored to the new presentation of consolidated financial statements.
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Pada tahun 2011, Perusahaan dan entitas anak (Kelompok Usaha) mencatat pertumbuhan dan pencapaian hasil usaha yang baik di tengah kompetisi dengan barang impor di pasar domestik dan naiknya harga minyak mentah dunia yang secara tak langsung memberikan pengaruh atas kenaikan yang tinggi atas harga bahan baku kelompok usaha. Naiknya harga bahan baku secara langsung mendorong tingginya harga pokok produksi yang akhirnya terpaksa membuat Kelompok Usaha melakukan penyesuaian atas kondisi tersebut dengan menaikkan harga jual. Dengan kondisi eksternal yang tidak menggembirakan tersebut, Kelompok Usaha masih mampu membukukan penjualan neto konsolidasian sebesar USD 461,6 juta, naik sebesar 28,45% atau USD 102,25 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar USD 359,35 juta. Meskipun terdapat kenaikan volume penjualan, namun kontributor utama kenaikan nilai penjualan adalah naiknya harga jual produk. Tidak hanya penjualan neto konsolidasian yang mengalami kenaikan tetapi nilai laba bruto konsolidasian juga mengalami kenaikan yang cukup besar yakni 32,83% atau USD 9,7 juta dari sebelumnya tercatat USD 29,53 juta di tahun 2010 menjadi USD 39,23 juta di tahun 2011. Kelompok Usaha juga mencatat kenaikan marjin laba bruto konsolidasian dari 8,22% di tahun 2010 menjadi 8,50% di tahun 2011. Kenaikan nilai laba bruto maupun marjin laba bruto terutama berasal dari kenaikan harga jual rata-rata dan volume produksi. Untuk menjaga kelancaran pengiriman produk kepada para pelanggan dan seiring dengan bertambahnya volume penjualan, beban penjualan dan distribusi mengalami peningkatan sebesar 21,05%. Pada beban umum dan administrasi peningkatan terbesar adalah pada biaya gaji. bonus dan kesejahteraan karyawan. Kenaikan terutama disebabkan kenaikan atas gaji pokok karyawan, penguatan rata-rata nilai tukar mata uang dolar Australia dan rata-rata nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat sepanjang tahun 2011 dibandingkan tahun 2010.
19
In 2011, The Company and subsidiaries (the Group) recorded good operations results amid the competition with imported goods in the domestic market and the rising of crude oil prices which indirectly impact on Group’s raw materials cost. Rising in raw material prices directly boost the high production which eventually resulted in adjustments to the selling price. Amid these unfavorable external conditions , the Group is still able to record consolidated net sales of USD 461.6 million, up by 28.45% or USD 102.25 million compared with the previous year which amounted to USD 359.35 million. Although there is an increase in sales volume, but the main contributors to the increase in value of sales is the rising price of the product. Not only that consolidated net sales increased, the value of the consolidated gross profit also increased by 32.83% or USD 9.7 million from previously recorded USD 29.53 million in 2010 to USD 39.23 million in 2011 . The Group also recorded an increase in consolidated gross profit margin of 8.22% in 2010 to 8.50% in 2011. The increase in gross profit amount and the gross profit margin are derived mainly from the increase in average selling prices and production volume. To maintain the smooth delivery of products to its customers and in line with increasing sales volume, sales and distribution expenses increased by 21.05%. In general and administrative expenses, the biggest increase was in salaries, bonuses and employees benefits. The increase is mainly due to increases in the basic salaries of employees, the strengthening of Australian dollar and Indonesian Rupiah currencies against U.S. dollar during 2011 compared to during 2010.
49
50
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Other operating income decreased from USD 4.29 million in 2010 to USD 0.81million in 2011. On the other hand, other operating expenses also decreased from USD 1.99 million in 2010 to USD 1.23 million in 2011.
Pendapatan operasi lain mengalami penurunan dari USD 4,29 juta di tahun 2010 menjadi USD 0,81 juta di tahun 2011. Di sisi lain, beban operasi lain juga mengalami penurunan dari USD 1,99 juta di tahun 2010 menjadi USD 1,23 juta di tahun 2011.
Besides due to gain or loss on foreign exchanges, decrease in and other operating expenses were also caused by reversal of accrued expenses and gain on sale of investments in an associate for other operating income, while decrease in other operating expenses were also due to termination payment in 2010.
Penurunan pendapatan operasi lain dan biaya operasi lain selain disebabkan oleh laba atau rugi kurs, juga disebabkan oleh pembalikan biaya masih harus dibayar dan laba penjualan investasi entitas asosiasi pada pendapatan operasi lain serta pembayaran terminasi pada beban operasi lain yang tercatat di tahun 2010.
In 2010, consolidated net operating foreign exchange gain recorded in other operating income amounted to USD 1.95 million whereas consolidated net operating foreign exchange losses recorded in other operating expenses amounted to USD 0.82 million in 2011. The said net operating gains and/or losses on foreign exchanges are primarily due to the movements of below currencies against the U.S. Dollar:
Pada tahun 2010, laba kurs operasi neto konsolidasian yang tercatat pada pendapatan operasi lain adalah sebesar USD 1,95 juta dan sebaliknya rugi kurs operasi neto konsolidasian yang tercatat pada beban operasi lain adalah sebesar USD 0,82 juta di tahun 2011. Laba atau rugi kurs operasi neto tersebut terutama disebabkan oleh terjadi pergerakan mata uang tersebut dibawah ini terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat: • Vietnam Dong: melemah baik di tahun 2011 maupun di tahun 2010. Pada awal tahun 2011, ketersediaan Dolar Amerika Serikat sangat terbatas di Vietnam, sehingga UIC Vietnam, entitas anak yang berdomisili di Vietnam, tidak dapat menukar dana dalam mata uang Vietnam Dong ke mata uang Dolar Amerika Serikat. Pada bulan Februari 2011, Pemerintah Vietnam mengumumkan bahwa mata uang Vietnam Dong mengalami depresiasi terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat sebesar 9,2%. Hal ini merupakan penyebab utama UIC Vietnam menderita rugi kurs operasi neto sebesar USD 585,42 ribu di tahun 2011. • Dolar Australia: menguat di tahun 2010, sedikit melemah di tahun 2011. Penguatan mata uang Dolar Australia ini memberikan kontribusi laba kurs di Albright and Wilson (Australia) Limited sebesar USD 1,6 juta di tahun 2010, sedangkan pada tahun 2011 tercatat rugi kurs sebesar USD 0,1 juta. • Rupiah: penutupan mata uang Rupiah melemah di tahun 2011, menguat di tahun 2010.
• Vietnam Dong: weakening both in 2011 and 2010. In early 2011, the availability of U.S Dollar is very limited in Vietnam, so UIC Vietnam, a subsidiary domiciled in Vietnam, can not convert its Vietnam Dong denominated cash to U.S. Dollars cash. In February 2011, the Government of Vietnam announced depreciation of Vietnam Dong currency against the U.S. Dollar by 9.2%. This is the major reason UIC Vietnam suffered losses on foreign exchanges amounting to USD 585.42 thousand in 2011.
Untuk lebih jelasnya, nilai tukar yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
For more details, the exchange rate used at December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:
Mata Uang
• Australian Dollar: rose in the year 2010, slightly weaker in the year 2011. Strengthening Australian dollar is contributing foreign exchange gains to Albright and Wilson (Australia) Limited by USD 1.6 million in 2010, while in 2011 it recorded foreign exchange losses of USD 0, 1 million. • Indonesian Rupiah: closing Rupiah currency weakened in the year 2011, rose in the year 2010.
2011
Currencies
2010
2009
Rupiah/USD1
IDR
9.068
8.991
9.400
Dong Vietnam/USD1
VND
20.828
18.932
17.941
Dolar Australia/USD1
AUD
0,9848
0,9834
1,1153
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Laba Usaha mengalami peningkatan sebesar USD 4,01 juta atau 45,3% dari sebelumnya di tahun 2010 tercatat USD 8,85 juta menjadi USD 12,86 juta di tahun 2011. Adapun laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan mengalami peningkatan sebesar USD 4,23 juta atau 94,3% dari sebelumnya di tahun 2010 tercatat USD 4,49 juta menjadi USD 8,71 juta di tahun 2011. Laba tahun berjalan konsolidasian tahun 2011 tercatat sebesar USD 5,86 juta, mengalami peningkatan sebesar 78,03% dibandingkan laba tahun berjalan konsolidasian tahun 2010 yaitu sebesar USD 3,29 juta. Pada tahun 2011, rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali mengalami kenaikan sebesar 199,15% dari yang sebelumnya pada tahun 2010 tercatat sebesar USD 0,47 juta menjadi USD 1,4 juta pada tahun 2011. Dengan demikian, Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2011 (atau dikenal dengan istilah Laba Bersih pada Laporan Tahunan terdahulu) tercatat sebesar USD 7,26 juta, meningkat sebesar 93,11% dibandingkan dengan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2010 yaitu sebesar USD 3,76 juta. EBITDA (Earnings before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization) konsolidasian untuk tahun 2011 adalah USD 22,44 juta, sedangkan EBITDA konsolidasian untuk tahun 2010 adalah USD 18,34 juta. Pada tanggal 31 Desember 2011, rasio perbandingan EBITDA terhadap beban bunga neto adalah 7,45:1, sedangkan rasio perbandingan liabilitas berbunga setelah dikurangi kas dan setara kas terhadap jumlah ekuitas adalah 0,33:1. Rasio-rasio tersebut memenuhi rasio yang dipersyaratkan bank kreditur
Operating Profit increased by USD 4.01 million or 45.3% from the year 2010 that recorded USD 8.85 million to USD 12.86 million in 2011. The Income before income tax benefit (expense) increased by USD 4.23 million or 94.3% from the year 2010 recorded USD 4.49 million to USD 8.71 million in 2011. Consolidated income for the year in 2011 stood at USD 5.86 million, an increase of 78.03% compared to 2010 consolidated income for the year amounting to USD 3.29million. In 2011, losses for the year attributable to non controlling interests increase by 199.15% from the previous year which stood at USD 0.47 million in 2010 to USD 1.4 million in 2011. Thus, the income for the year attributable to equity holders of the parent company (or formerly known as Net Income in earlier Annual Report) in 2011 stood at USD 7.26 million, an increase of 93.11% compared to income for the year attributable to equity holders of the parent company in 2010 which amounted to USD 3.76 million. Consolidated EBITDA (Earnings before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization) for 2011 was USD 22.44 million, while consolidated EBITDA for 2010 was USD 18.34 million. On December 31, 2011, the ratio of EBITDA to net interest expense is 7.45:1, while the ratio of interest bearing liabilities net of cash and cash equivalents to total equity was 0.33:1. These ratios comply to the ratio required by bank creditors.
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED POSITION
Aset
Asset
Aset lancar konsolidasian per 31 Desember 2011 adalah sebesar USD 174,87 juta, meningkat USD 36,04 juta atau 25,96% dibanding dengan aset lancar konsolidasian per 31 Desember 2010 yang tercatat sebesar USD 138,83 juta.
The consolidated current assets per December 31, 2011 amounted to USD 174.87 million, an increase of USD 36.04 million or 25.96% compared with the consolidated current assets per December 31, 2010 that stood at USD 138.83million.
Peningkatan aset lancar ini terutama karena adanya peningkatan nilai persediaan dan piutang usaha sehubungan dengan peningkatan harga bahan baku dan harga jual produk yang merupakan dampak dari harga minyak mentah dunia yang terus meningkat.
STATEMENTS
OF
FINANCIAL
The increase in current assets was mainly due to increase in inventories and accounts receivable concerning the escalation of raw material and products selling prices impacted by global crude oil prices hike.
51
52
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Sedangkan aset tidak lancar konsolidasian tahun 2011 tercatat sebesar USD 105,78 juta, turun 7,84% dibanding tahun lalu yaitu sebesar USD 114,78 juta karena adanya penyusutan aset tetap tahun berjalan. Dengan demikian, total aset konsolidasian per 31 Desember 2011 adalah USD 280,65 juta, meningkat USD 27,03 juta dari total aset konsolidasian per 31 Desember 2010 yaitu sebesar USD 253,61 juta.
The consolidated non-current assets in 2011 stood at USD 105.78 million, down by 7.84% compared to last year figure that amounting to USD 114.78 million due to the depreciation of fixed assets for the year. Thus, the total consolidated assets per December 31, 2011 was USD 280.65 million, an increase of USD 27.03 million from USD 253.61 million recorded per December 31, 2010.
Liabilitas
Liabilities
Total liabilitas konsolidasian tahun 2011 tercatat sebesar USD 137,71 juta, mengalami peningkatan sebesar USD 22,36 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 115,35 juta. Utang bank jangka pendek dan utang usaha merupakan utang yang ditujukan untuk mendanai modal kerja Kelompok Usaha. Saldo utang bank jangka pendek dan utang usaha meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan modal kerja Kelompok Usaha yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku.
The consolidated total liabilities in 2011 stood at USD 137.71 million, an increase of USD 22.36 million compared to the previous year which stood at USD 115.35million. Short-term bank loans and Trade payables are the payables intended to fund the Group’s working capital . The balance of short-term bank loans and trade payable increased in line with the increase in the Group's working capital requirements due to high raw material prices.
Sedangkan utang bank jangka panjang pada tahun 2011 mengalami penurunan sehubungan dengan pembayaran yang dilakukan oleh Perusahaan baik yang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam perjanjian pinjaman maupun pelunasan dipercepat dengan total pembayaran sebesar USD 14,57 juta.
Whereas the long-term bank loans in 2011 has decreased with respect to payments made by the Company in accordance with the schedule stipulated in the loan agreement and voluntarily accelerated repayment with a total payment of USD 14.57 million.
Ekuitas
Equity
Saldo Laba tahun 2011, setelah memperhitungkan dividen kas sebesar USD 1,49 juta dan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (laba bersih) sebesar USD 7,26 juta, meningkat sebesar USD 5,78 juta dari USD 57,69 juta pada tahun 2010 menjadi USD 63,47 juta pada tahun 2011.
The 2011 Retained Earnings, after cash dividend of USD 1.49 million and income for the year attributable to the equity holders of the parent company (net income) of USD 7.26 million, increased by USD 5.78 million from USD 57.69 million in 2010 to USD 63.47 million in 2011.
Kepentingan non pengendali tahun 2011 tercatat sebesar USD 1,92 juta, mengalami penurunan sebesar USD 1,39 juta atau 42,02% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 3,31 juta. Dengan demikian, total ekuitas mengalami kenaikan sebesar USD 4,68 juta dari USD 138,26 juta di tahun 2010 menjadi USD 142,94 juta di tahun 2011.
Non-controlling interests in 2011 stood at USD 1.92 million, a decrease of USD 1.39 million or 42.02% compared to the previous year which stood at USD 3.31 million. Thus, total equity increased by USD 4.68 million from USD 138.26 million in 2010 to USD 142.94 million in 2011.
Dividen dan Kapitalisasi Pasar
Dividends and Market Capitalization
Sesuai dengan keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 15 Juni 2011, para pemegang saham memberi persetujuan untuk membagikan dividen kas sebesar USD 1,49 juta atau setara dengan Rp.12,65 miliar yang dibagikan kepada 383.331.363 saham atau setara dengan Rp.33 per saham, yang dibayarkan pada tanggal 27 Juli 2011.
In accordance with the decision of the Annual General Meeting of Shareholders held on June 15, 2011, the shareholders approved to distribute cash dividend of USD 1.49 million, equivalent to IDR 12.65 billion, which was distributed to 383,331,363 shares, or equivalent to IDR 33 per share, payable on July 27, 2011.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Kebijakan Dividen Perusahaan adalah: Memberikan tingkat pengembalian yang menarik di mana besarnya dividen kas disesuaikan dengan keuntungan Perusahaan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perusahaan dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
The Company’s Dividend Policy: To provide an attractive rate of return where the cash dividends will be adjusted according to the profit in the fiscal year concerned, without neglecting the financial soundness of the Company and without prejudice to the rights of the Shareholders General Meeting to determine other in accordance with the provisions of the Articles of Association.
Pada tahun 2011 Perusahaan membagikan dividen kas sebesar 39,5% dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2010.
In 2011 the Company distributed cash dividends by 39.5% of income for the year attributable to the equity holders of the parent company in 2010.
Pada akhir tahun 2011 dan 2010, saham Perusahaan ditutup pada harga Rp. 2.000 dan Rp. 2.400, sehingga kapitalisasi pasar Perusahaan adalah senilai Rp. 766,67 miliar dan Rp. 920 miliar masing masing untuk akhir tahun 2011 dan 2010.
At the end of 2011 and 2010, the Company's shares were closed at a price of IDR 2,000 and IDR 2,400, and therefore the Company's market capitalization were valued at IDR 766.67 billion and IDR 920 billion respectively for the end of 2011 and 2010.
Kemampuan Kolektibilitas
Loan Payment Ability and Receivable Collectibility
Membayar
Utang
dan
Tingkat
Piutang Kelompok Usaha selalu menjaga komitmennya terhadap pemenuhan pembayaran utang dengan tepat waktu sesuai dengan perjanjian kredit. Pada bulan September 2008, Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman jangka panjang (Club deal) senilai USD 55 juta dari PT Bank Rabobank International Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk., Standard Chartered Bank dan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. Pemberian fasilitas jangka panjang ini menunjukkan hubungan baik dan kepercayaan bank yang tinggi kepada kemampuan Perusahaan dalam memenuhi liabilitasnya. Dana yang diperoleh dari pinjaman jangka panjang ini digunakan untuk melunasi seluruh utang obligasi UIC pada tanggal jatuh tempo, 28 Oktober 2008. Total saldo utang bank jangka panjang tersebut di atas pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar USD 19,78 juta. Selain melakukan pembayaran sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman, Perusahaan juga telah melakukan pelunasan dipercepat sebesar USD 8,88 juta pada Januari 2011. Piutang usaha yang belum jatuh tempo dan yang telah jatuh tempo lebih dari 30 hari pada akhir tahun 2011 masing-masing adalah sebesar 88,69% dan 2,88% dari total piutang usaha. Sampai dengan tanggal 15 Maret 2012 Perusahaan telah menerima pelunasan piutang usaha dari pihak berelasi sebesar USD 52,29 juta dan Rp. 47,28 miliar atau sekitar 98,34% dari saldo piutang usaha pihak berelasi per tanggal 31 Desember 2011. Berdasarkan hasil penelaahan pada akhir tahun, Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai sebesar USD 32.816 pada akhir tahun 2011 cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha dan piutang lain-lain.
The Group always maintain its commitment to repay its loan as scheduled in loan agreements. In September 2008, the Company obtained a long-term loan facility (club deal) of USD 55 million from PT Bank Rabobank International Indonesia, PT Bank CentralAsia Tbk., Standard Chartered Bank and PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. This facility demonstrated good relations and high trust from the bank toward the Company's ability in fulfilling its obligations. The proceeds from this loan is used to pay off the entire UIC bond on its maturity date, October 28, 2008. The outstanding balance of long-term bank loan on December 31, 2011 amounted to USD 19.78 million. In addition to the scheduled payment set forth in the loan agreement, the Company has also undertaken a voluntarily accelerated repayment of USD 8.88 million in January 2011. The balances of trade receivable fall under ‘current’ and ‘due over 30 days’ category at end of 2011 amounted to 88.69% and 2.88% respectively of total trade receivable. Up to March 15, 2012, the Company has received payment of trade receivables from related parties to the amount of USD 52.29 million and IDR 47.28 billion, or approximately 98.34% of the outstanding trade receivables to the related parties as of December 31, 2011. Based on a review at the end of the year, the Group believes that the allowance for impairment in receivables amounting to USD 32,816 at the end of 2011 is sufficient to cover any possible losses that may arise from the non-collection of trade and other receivables.
53
54
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
INDUSTRI KIMIA
CHEMICAL INDUSTRY
PT Unggul Indah Cahaya Tbk. (UIC) – Perusahaan induk Saja
PT Unggul Indah Cahaya Tbk. (UIC) – Parent Company Only
UIC memiliki tiga unit produksi Alkylbenzene dengan kapasitas produksi sebesar 270.000 MT per tahun yang terdiri dari 180.000 MT LAB (Linear Alkylbenzene) dan 90.000 MT BAB (Branched Alkylbenzene). Pada tahun 2011, produksi Alkylbenzene UIC adalah sebesar 138.310 MT, meningkat sebesar 26.879 MT atau 24,12% dibandingkan dengan produksi pada tahun 2010 yakni sebesar 111.431 MT.
UIC has three production units of Alkylbenzene with a total production capacity of 270,000 MT per year consisting of 180,000 MT of LAB (Linear Alkylbenzene) and 90,000 MT of BAB (Branched Alkylbenzene). In 2011, total Alkylbenzene production was 138,310 MT, increased by 26,879 MT or 24.12% compared to 2010 total production which was 111.431 MT.
Volume produksi LAB tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 28,37% dari 104.032 MT pada tahun 2010 menjadi 133.544 MT di tahun 2011. Produksi LAB untuk tahun 2011 mencerminkan 74,19% dari kapasitas produksi LAB. Sedangkan untuk BAB, produksi tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 35,59% atau 2.633 MT dari 7.399 MT pada tahun 2010 menjadi 4.766 MT pada tahun 2011. Peningkatan volume produksi selama tahun 2011 disebabkan membaiknya pasokan bahan baku utama LAB yaitu Normal Paraffin (NP) dibandingkan dengan pasokan pada tahun sebelumnya. Volume penjualan Alkylbenzene tahun 2011 meningkat sebesar 8,09% dari yang sebelumnya pada tahun 2010 tercatat sebesar 156.367 MT menjadi 169.015 MT. Dari total volume penjualan tahun 2011, sebesar 96,72% atau 163.474 MT adalah penjualan LAB, sedangkan sisanya sebesar 3,28% atau 5.541 MT adalah penjualan BAB. Nilai penjualan neto Alkylbenzene dan produk sampingannya pada tahun 2011 tercatat sebesar USD 338,26 juta, mengalami peningkatan sebesar 34,26% dibandingkan angka tahun sebelumnya yaitu sebesar USD 251,95 juta. Peningkatan nilai penjualan ini terutama disebabkan meningkatnya volume penjualan dan harga jual produk pada tahun 2011. Naiknya harga jual merupakan implikasi atas meningkatnya harga pokok produksi yang secara tidak langsung merupakan imbasan dari naiknya harga minyak mentah dunia. Perbandingan nilai penjualan Alkylbenzene dan produk sampingannya untuk lokal dan ekspor adalah 95,06% dan 4,94% untuk tahun 2011, sedangkan untuk tahun 2010 perbandingannya adalah 93,79% lokal dan 6,21% ekspor. Marjin laba bruto UIC tahun 2011 adalah sebesar 8%, meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 6,5%. Peningkatan marjin laba bruto ini, terutama disebabkan oleh naiknya volume produksi LAB sebesar 28,37% dari 104.032 MT pada tahun 2010 menjadi 133.544 MT di tahun 2011.
LAB production volume for 2011 increased by 28.37% from 104.032 MT in 2010 to 133,544 MT in 2011. LAB production for the year 2011 represented 74.19% of LAB production capacity. As for BAB, production in 2011 decreased by 35.59% or 2,633 MT from 7,399 MT in 2010 to 4,766 MT in 2011. An increase in production volume during 2011 was due to the improvement in supply of main raw materials of LAB, Normal Paraffin (NP) compared to the supply in the previous year. Alkylbenzene sales volume in 2011 increased by 8.09% than previously recorded in 2010 of 156.367 MT to 169.015 MT. Out of the total sales volume in 2011, 96.72% or 163.474 MT represented sales of LAB, while the remaining 3.28% or 5.541 MT was contributed by sales of BAB. Sales value of Alkylbenzene and its by-products in 2011 was recorded at USD 338.26 million, increasing 34.26% compared to the previous year figure of USD 251.95 million. The increase of sales value was primarily due to increase in sales volume and product selling prices in 2011. The increase in selling prices were indirectly affected by the hike of global crude oil price. The ratio of local and export sales value for Alkylbenzene and its by-products in 2011 for were 95.06% and 4.94%, while for 2010 the ratio was 93.79% for local and 6.21% for exports. UIC gross profit margin in 2011 was 8%, increased from previous year which was recorded at 6.5%. The increasing in gross profit margin 2011 is mainly due to the increase in production volume of LAB by 28.37% from 104,032 MT in 2010 to 133,544 MT in 2011.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Kendati pasokan bahan baku mulai membaik dan produksi Alkylbenzene tahun ini telah meningkat dari tahun sebelumnya, namun peningkatan tersebut masih belum memadai untuk menutupi kebutuhan permintaan pasar domestik sehingga untuk menjaga kestabilan pasar dan kebutuhan pelanggan, kami tetap melanjutkan langkah-langkah strategis yang telah dilakukan sejak tahun lalu dengan tujuan jangka panjang agar UIC dapat tumbuh dengan baik. Diharapkan keterbatasan pasokan bahan baku ini tidak akan berlangsung lama, karena Perusahaan telah melakukan kontrak dengan salah satu produsen terkemuka dunia yang akan memulai pengiriman pasokannya di tahun 2012. Selain kendala dalam pasokan bahan baku, ketersediaan pasokan bahan bakar gas yang disediakan oleh pemasok kami juga belum dapat memenuhi total kebutuhan Perusahaan, sehingga untuk itu kami harus menggunakan bahan bakar alternatif yang harganya lebih tinggi dari bahan bakar gas.
Despite the improved raw materials supplies and production volume compared to previous year, the improvement is still not sufficient to cover the domestic market demand . Hence, to maintain the market stability and the customer demand, we still continue the strategic steps that have been carried out since previous year with the long-term goal for UIC to grow well. The limited of raw materials supply will not last long, as the Company had made a contract with one of the world’s leading manufacturer which will start shipping the supplies in 2012.
Besides the constraints in the raw materials, supply of fuel gas is also inadequate to meet our requirement, therefore we must use alternative fuels that costs us higher than fuel gas. In 2011, UIC successfully recorded income for the year amounted to USD 7.26 million, increased by 93.11% compared to the 2011 which was recorded USD 3.76 million.
Di tahun 2011, Perusahaan berhasil mencatat laba tahun berjalan sebesar USD 7,26 juta, meningkat 93,11% dibandingkan dengan tahun 2010 yang sebesar USD 3,76 juta.
ENTITAS ANAK
SUBSIDIARIES
PT Petrocentral (Petrocentral)
PT Petrocentral (Petrocentral)
Perusahaan memiliki 61.72% kepemilikan saham di Petrocentral. Petrocentral adalah entitas anak yang beroperasi di Gresik, Jawa Timur dan merupakan produsen tunggal Sodium Tripolyphosphate (STPP) di Indonesia dengan kapasitas produksi terpasang sebesar 50.000 MT per tahun. STPP digunakan sebagai salah satu bahan baku utama dalam deterjen yang berfungsi sebagai “water softener”, sehingga dapat meningkatkan daya bersih deterjen.
The Company has a 61.72% shareholding in Petrocentral. Petrocentral is a subsidiary operating in Gresik, East Java. Petrocentral is the sole producer of Sodium Tripolyphosphate (STPP) in Indonesia with an installed production capacity of 50,000 MT per year. STPP is one of the main raw materials of detergent, which functioned as water softener, thereby increasing the cleaning power of detergent.
Atas konsistensi Petrocentral dalam menjaga kualitas produknya, Petrocentral telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 untuk sistem manajemen kualitas (Quality Management System) oleh Standard Assurance and Innovation (SAI) Global Limited dan The International Certification Network (IQNet) sejak tahun 2004. Pada tahun 2011, total volume produksi STPP Petrocentral adalah sebesar 30.638 MT atau 61,28% dari total kapasitas produksi terpasang, menurun sebesar 28,80% dibandingkan volume produksi tahun 2010 yaitu sebesar 43.031 MT atau 86,06% dari total kapasitas produksi terpasang. Penurunan volume produksi terutama disebabkan keterbatasan pasokan bahan baku dengan harga yang kompetitif.
For its consistency in maintaining its product quality, Petrocentral has succeeded in achieving ISO 9001:2008 for Quality Management System issued by Standard Assurance and Innovation (SAI) Global Limited and the International Certification Network (IQNet) since 2004. In 2011, total production volume of STPP was 30,638 MT or 61.28% of total installed production capacity, decreased by 28.80% compared to the production volume in 2010 which was 43,031 MT or 86.06% of total installed production capacity. The decrease was due to the limited raw material supplies with competitive price.
55
56
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Volume penjualan Petrocentral tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 31,90% dari 43.299 MT pada tahun 2010 menjadi 29.486 MT pada tahun 2011. Hal ini mengakibatkan turunnya nilai penjualan tahun 2011 sebesar 15,89% menjadi USD 30,43 juta dari yang sebelumnya tercatat sebesar USD 36,19 juta pada tahun 2010. Penurunan ini selain dikarenakan menurunnya volume produksi juga merupakan imbas dari derasnya produk impor dari China memasuki pasar domestik. Sebelumnya, Impor STPP ke Indonesia dikenakan bea masuk sebesar 10%, namun sejak pemberlakuan China-Asean Free Trade Agreement (CAFTA) pada 1 Januari 2010, bea masuk STPP khususnya dari China menjadi 0% sehingga Petrocentral menghadapi kompetisi yang berat terhadap produk China dan mengalami kerugian. Pada tanggal 13 Desember 2011, Menteri Perdagangan mengeluarkan Peraturan no. 41/M-DAG/PER/12/2011 mengenai Ketentuan Impor STPP di mana STPP hanya dapat diimpor oleh perusahaan yang telah mendapat pengakuan sebagai Importir Produsen STPP dari Direktur Jenderal Perdagangan. Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 15 Februari 2012. Diharapkan penerapan peraturan menteri ini berdampak positif terhadap Petrocentral. Pada tahun 2010, Petrocentral melakukan pembiayaan kembali pinjaman modal kerja dari PT Bank Rabobank International Indonesia senilai USD 5 juta dengan pinjaman dari PT Bank DBS Indonesia. Seluruh fasilitas ini digunakan untuk membiayai pembelian bahan baku.
Petrocentral’s sales volume in 2011 decreased by 31.90% from 43,299 MT in 2010 to 29.486 MT in 2011. This resulted in a decline of sales value in 2011 by 15.89% from previously recorded USD 36.19 million in 2010 to USD 30.43 million in 2011. The said decrease is a consequence of the decrease in production volume as well as the penetration of China import product into domestic market. Previously, imports STPP into Indonesia was subject to 10% import duties, but since the enforcement of China-Asean Free Trade Agreement (CAFTA) on January 1, 2010, import duties for STPP, especially from China drop to 0%. Hence, Petrocentral faced tough competition against China products and experienced losses. On December 13, 2011, Minister of Commerce issued Regulation no. 41/M-DAG/PER/12/2011 regarding the Regulation on Import of STPP. The said regulation stipulates that only companies registered as Producer Importer in Director General of Trade can import STPP. This regulation applies effectively on February 15, 2012. The enforcement of this ministerial regulation is expected to give positive impact on Petrocentral. In 2010, Petrocentral refinanced its working capital loan from PT Bank Rabobank International Indonesia amounting to USD 5 million with loan from PT Bank DBS Indonesia. All these facilities were used to finance the procurement of raw materials.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Pada tahun 2008, Petrocentral mencadangkan penyisihan penurunan nilai mesin dan peralatan pada Phosphoric Acid purification plant senilai USD 322.395. Pada akhir tahun 2011 dan 2010, tidak ada penambahan penyisihan penurunan nilai mesin dan peralatan tersebut.
In 2008, Petrocentral provided allowance for impairment in value of machinery and equipment in Phosphoric Acid purification plant amounting to USD 322,395. At the end of 2011 and 2010, there was no additional allowance for impairment in value of machines and equipment.
Dengan turunnya nilai penjualan pada tahun 2011, Petrocentral mencatat rugi tahun berjalan sebesar USD 0,72 juta, menurun sebesar USD 2,24 juta dibandingkan dengan laba tahun 2010 yang tercatat sebesar USD 1,52 juta.
With the decreasing of sales value in 2011, Petrocentral recorded loss for the year 2011 at USD 0.72 million, a decrease of USD 2.24 million compared to loss for the year 2010 which amounted to USD 1.52 million.
UIC Vietnam Co., Ltd. (UICV)
UIC Vietnam Co., Ltd. (UICV)
Perusahaan memiliki 100% kepemilikan saham di UICV yang berkantor pusat di Ho Chi Minh City dan pabrik yang berlokasi di Dong Nai, Vietnam. UICV bergerak dalam produksi dan distribusi Linear Aklylbenzene Sulphonic Acid (LABSA) dan Sodium Lauryl Ether Sulphate (SLES) dengan total kapasitas produksi terpasang sebesar 30.000 MT per tahun. LABSA adalah komponen aktif utama dalam hampir seluruh deterjen bubuk dan cair. Selain itu, LABSA juga merupakan komponen pembersih utama dalam shampo dan sabun cair, dan sebagai pelarut dalam industri obat-obatan.
The Company has a 100% shareholding in UICV, which has head office in Ho Chi Minh City and a factory located in Dong Nai, Vietnam. UICV engaged in production and distribution of Linear Aklylbenzene Sulphonic Acid (LABSA) and Sodium Lauryl Ether Sulphate (SLES) with installed production capacity of 30,000 MT per year. LABSA is an active component in almost all powder and liquid detergent. LABSA is also a main component of shampoo and liquid soap, as well as a diluting material in pharmacy industry.
Pada tahun 2011, total volume produksi UICVN adalah sebesar 19.202 MT, meningkat sebesar 2.044 MT atau 11,91% dibandingkan dengan tahun 2010 yang tercatat sebesar 17.158 MT. Jumlah volume produksi LABSA tahun 2011 adalah sebesar 12.673 MT meningkat sebesar 26,58% dibanding volume produksi tahun 2010 yaitu sebesar 10.012 MT, sedangkan jumlah volume produksi SLES mengalami penurunan sebesar 8,64% dari 7.146 MT pada tahun 2010 menjadi 6.529 MT pada tahun 2011. Volume penjualan UICV tahun 2011 adalah sebesar 18.864 MT dengan komposisi 12.254 MT LABSA dan 6.610 MT SLES yang keseluruhannya mencatat nilai penjualan sebesar USD 31,08 juta. Adapun jumlah kuantitas penjualan untuk tahun 2010 adalah 16.907 MT dengan komposisi 9.986 MT LABSA dan 6.921 MT SLES dengan nilai penjualan sebesar USD 21,11 juta. Laba usaha tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 100,78% dari yang sebelumnya pada tahun 2010 tercatat sebesar USD 0,9 juta menjadi USD 1,8 juta pada tahun 2011. Akan tetapi, depresiasi mata uang Vietnam Dong terhadap mata uang Dolar Amerika di tahun 2011 menyebabkan UICV mengalami rugi kurs operasi neto sebesar USD 0,6 juta di tahun tersebut. Sehingga, pada tahun 2011 UICV mencatat laba tahun berjalan sebesar USD 1,14 juta atau hanya meningkat sebesar 31,6% dibandingkan laba tahun 2010 yang tercatat sebesar USD 0,9 juta.
In 2011, total production volume of UICV was 19,202 MT, increase of 2,044 MT or 11.91% compared with the 2010 that recorded 17,158 MT. LABSA production volume in 2011 was 12,673 MT, increased by 26.58% compared to production volume in 2010 which stood at 10,012 MT, meanwhile SLES production volume in 2011 decreased by 8.64% from 7,146 MT in 2010 to 6,529 MT in 2011. Sales Volume of UICV in 2011 was 18,864 MT consists of 12,254 MT LABSA and 6,610 MT SLES which recorded a total revenue of USD 31.08 million. Whilst the sales volume for the year 2010 was 16,907 MT, consists of 9,986 MT LABSA and 6,921 MT SLES which recorded total revenue of USD 21.11 million. Operating Income for 2011 increased by 100.78% from previously in 2010 recorded of USD 0.9 million to USD 1.8 million in 2011. Nevertheless, due to the depreciation of the Vietnam Dong currency against the US Dollar currency in 2011, UICV experienced a loss in operating foreign exchange amounting to USD 0.6 million in the year. Hence, in 2011 UICV only recorded income for the year amounted to USD 1.14 million or increased by 31.6% compared to income for the year 2010 that recorded at USD 0.9 million.
57
58
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Komitmen UICV untuk tetap memuaskan pelanggan dengan kualitas produk yang tinggi tercermin melalui diperolehnya perpanjangan sertifikasi ISO 9001:2008.
UICV’s commitment in customer satisfaction by providing high quality products is reflected in the renewal of the ISO certification 9001:2008.
Universal Interchemical Corp. Pte., Ltd. (UICPL)
Universal Interchemical Corp. Pte., Ltd. (UICPL)
Perusahaan memiliki 100% kepemilikan saham di UICPL. UICPL merupakan entitas anak yang berlokasi di Singapura dan terdaftar dengan nomor usaha 199100093N. Bidang usaha UICPL adalah agen perdagangan bahan-bahan kimia dan suku cadang untuk UIC beserta entitas anaknya.
The Company has a 100% shareholding in UICPL. UICPL is the Company’s subsidiary located in Singapore with registered Company Number 199100093N. UICPL is the trading agent for chemical material for UIC and its subsidiaries.
Untuk tahun 2011 dan 2010 marjin laba bruto UICPL stabil di kisaran 1-2%, sedangkan laba neto tahun 2011 dan 2010 tercatat masing-masing sebesar USD 37,82 ribu dan USD 109,19 ribu, mengalami penurunan sebesar 65,37%. Penurunan laba neto tahun 2011 ini, dikarenakan ada peningkatan beban operasi neto di tahun 2011 dari beban bunga atas modal kerja yang digunakan untuk pembelian bahan kimia dan adanya laba penjualan aset tetap di tahun 2010 yang mana transaksi tersebut tidak terdapat di tahun 2011.
UICPL gross profit margin for 2011 and 2010 was stable at 1-2%, while net income of 2011 and 2010 were recorded at USD 37.82 thousand and USD 109.19 thousand, respectively, showed a decrease by 65.37%. The decrease in its net income was due to increase in interest expense to finance the purchase of chemical materials. Moreover, UICPL sold its fixed assets and recorded gain from the said disposal. No fixed assets disposal occurred in 2011. UICPL owns 100% shareholdings in Albright & Wilson (Australia) Limited.
UICPL memiliki 100% kepemilikan saham di Albright & Wilson (Australia) Limited.
Albright & Wilson (Australia) Limited (AWAL)
Albright & Wilson (Australia) Limited (AWAL)
UICPL memiliki 100% kepemilikan saham di Albright & Wilson (Australia) Limited.
UICPL owns 100% shareholdings in Albright & Wilson (Australia) Limited.
AWAL merupakan produsen technical dan food grade Phosphate serta Polyphosphate, serangkaian produk Surfactant, bahan baku deterjen dan bahan pembantu untuk beton dan eternit. Produk yang dihasilkan AWAL biasanya digunakan dalam industri kosmetik, kertas, shampo, pertambangan dan pengolahan mineral, obat-obatan, pupuk serta pengelolaan gedung dan air.
AWAL is a manufacturer of technical and food grade Phosphate and Polyphosphate, Surfactant product line, raw material for detergent and indirect raw material for concrete and plasterboard additives. These products are applied in such industries as personal care, paper, shampoo, mining and mineral processing, medicines, fertilizer, building and water treatment.
AWAL memiliki dua pabrik di lokasi yang berbeda. Pabrik di Yarraville, Victoria untuk memproduksi produk-produk Phosphate, sedangkan pabrik di Wetherill Park, New South Wales untuk memproduksi produk-produk Surfactant. Kedua pabrik tersebut telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008. Untuk fasilitas penjualan, pemasaran dan gudang berlokasi di Brisbane, Melbourne, Perth dan Sydney.
AWAL has two plants. The plant in Yarraville, Victoria is to produce Phosphate products, while the plant in Wetherill Park, New South Wales is to produce Surfactant products. Both plants have achieved ISO 9001:2008 certification. Sales, marketing and warehouse facilities are located in Brisbane, Melbourne, Perth and Sydney.
AWAL merupakan pemilik 100% saham Albright & Wilson New Zealand (AWNZ), sebuah perusahaan dagang yang menyediakan fasilitas pemasaran dan gudang untuk produk-produk AWAL di Selandia Baru. Nilai penjualan AWAL tahun 2011 tercatat sebesar USD 74,12 juta, meningkat 19,27% dibandingkan penjualan tahun 2010 yang tercatat sebesar USD 62,14 juta.
AWAL owns 100% shares in Albright & Wilson New Zealand (AWNZ), a trading company which provides marketing and storage facilities for AWAL products in New Zealand. AWAL sales value in 2011 was recorded at USD 74.12 million, increased by 19.27% compared to 2010 sales value that was recorded at USD 62.14 million.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Pada tahun 2011, AWAL mencatat laba bruto sebesar USD 8,72 juta, meningkat sebesar 14,7% dibandingkan laba bruto tahun 2010 yang tercatat sebesar USD 7,61 juta. Marjin laba bruto tahun 2011 adalah sebesar 11,77% sedangkan marjin laba bruto tahun 2010 sebesar 12,24%. Menurunnya marjin laba bruto tahun 2011 terutama disebabkan oleh kenaikan harga jual rata-rata produk belum dapat mengimbangi kenaikan harga pokok produk yang terutama berasal dari peningkatan harga bahan baku. AWAL mencatat rugi tahun berjalan untuk 2011 dan 2010, masing-masing sebesar USD 1,55 juta dan USD 0,54 juta.
In 2010, AWAL recorded gross profit amounted USD 8.72 million, increased by 14.7% compared to 2010 gross profit which was recorded at USD 7.61 million. Gross profit margin in 2011 was 11.77%, while gross profit margin in 2010 was 12.24%. The decrease of 2011 gross profit margin, mainly due to the increasing in average selling price that has not compensate the overall cost of good sold, which is mainly come from the increasing of raw material prices. AWAL recorded losses for the year 2011 and 2011, amounted USD 1.55 million and USD 0.54 million, respectively.
INDUSTRI PROPERTI
PROPERTY INDUSTRY
Selain bergerak di bidang industri kimia, Perusahaan juga mengembangkan usahanya di industri properti, di mana terdapat 2 (dua) entitas anak yang menanganinya:
Besides engaging in chemical industry, the Company also expands its business into property industry, which is managed by 2 (two) subsidiaries company:
PT Unggul Indah Investama (UII)
PT Unggul Indah Investama (UII)
Perusahaan memiliki 99,99% kepemilikan saham di UII. UII didirikan pada tahun 1996 berkaitan dengan rencana partisipasi Perusahaan dalam PT Wiranusa Grahatama (WG), sebuah perusahaan patungan untuk membangun gedung perkantoran dan apartemen. Sejak tahun 2005, UII menjadi pemegang saham utama di WG dengan kepemilikan saham sebesar 55%.
The Company owns 99.99% shareholdings in UII. UII was established in 1996 to accommodate the Company’s plan to participate in PT Wiranusa Grahatama (WG), a joint venture company in developing an office and apartment building complex. Since 2005, UII became the major shareholder in WG with 55% of share ownership.
PT Wiranusa Grahatama (WG)
PT Wiranusa Grahatama (WG)
UII memiliki 55% kepemilikan saham di WG, yang merupakan entitas anak yang mengembangkan proyek pembangunan kompleks apartemen dan perkantoran dengan lokasi seluas 3,2 hektar di pusat bisnis Jakarta, Jl. Jend. Gatot Subroto.
UII owns 55% shareholdings in WG, which is a subsidiary which develops office and apartment building complex on its 3.2 hectare of land located in the main business district of Jakarta in Jl. Jend. Gatot Subroto.
Kompleks Apartemen Pearl Garden yang dibangun sejak akhir 2004 ini memiliki 235 unit apartemen dan dibangun di atas tanah seluas 1.7 hektar dengan konsep low-rise apartment bernuansa resort. WG masih memiliki sisa tanah 1.4 hektar yang rencananya akan dibangun kompleks perkantoran dengan konsep high rise building. Pada tahun 2011 WG mencatat kerugian sebesar Rp. 22,18 miliar, sedangkan pada tahun 2010 sebesar Rp. 21,36 miliar. Beban terbesar adalah beban bunga atas pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan kompleks apartemen dan peningkatan nilai utang obligasi konversi.
Pearl Garden Apartment Complex which was built since the end of 2004 has 235 units of apartment on 1.7 hectares land with low-rise apartment concept. WG still has 1.4 hectares land which is intended for future office complex development with high-rise building concept. In 2011, WG recorded a net loss amounted to IDR 22.18 billion, while in 2010 amounted and IDR 21.36 billion. The main cost was interest expense on loan used to finance the development of apartment complex and the accretion of its convertible bonds
59
60
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Penerapan PSAK No. 55R, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang berlaku sejak 1 Januari 2010, mengharuskan WG untuk mencatat beban peningkatan nilai utang obligasi konversi sebesar Rp. 6,5 miliar pada tahun 2010 dan Rp. 7,18 miliar pada tahun 2011. Sedangkan beban bunga pinjaman untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp. 11,19 miliar dan Rp. 9,62 miliar.
The implementation of SFAS No. 55R “Financial Instrument: Recognition and Measurement” since January 1, 2010 required WG to record accretion of convertible bonds payable amounted to IDR 6.5 billion in 2010 and IDR 7.18 billion in 2011. The interest expenses for the year 2011 and 2010 amounted IDR 11.19 billion and IDR 9.62 billion, respectively.
PROSPEK DAN STRATEGI USAHA
BUSINESS PROSPECT AND STRATEGY
Indonesia merupakan pasar yang sangat berpotensi bagi perkembangan bisnis deterjen, karena dengan jumlah penduduk yang mencapai sekitar 237 juta jiwa dan dengan tingkat konsumsi deterjen per kapita yang masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain, pasar domestik ini merupakan potensi yang besar bagi Perusahaan dan entitas anak di masa depan.
Indonesia is a very potential market for the development of detergent industry, with total population of about 237 million people, and the level of detergent usage per capita which is relatively lower than other countries, thus the local market is still a very potential market for the growth of UIC and its subsidiaries in the future.
Besarnya potensi pasar domestik ini mengundang kompetisi internasional di pasar Alkylbenzene dengan masuknya impor atas produk turunan Alkylbenzene di mana bea masuk atas impor Alkylbenzene maupun turunannya berkisar antara 0–5%. Tantangan lainnya adalah keterbatasan pasokan Normal Paraffin dan bahan bakar gas. Menghadapi tantangan-tantangan ini, Perusahaan menerapkan strategi antara lain sebagai berikut: • Berkembang bersama dengan pelanggan dengan menjadikan Perusahaan sebagai mitra usaha yang dapat diandalkan • Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memberikan komitmen pada kualitas, kuantitas dan harga yang kompetitif dengan tetap memperhatikan profitabilitas Perusahaan • Meningkatkan sinergi usaha dengan entitas anak • Melakukan integrasi ke industri hulu, Normal Paraffin untuk menjaga ketersediaan bahan baku dengan biaya yang lebih kompetitif. • Menjaga kestabilan utilisasi pabrik yang memungkinkan Perusahaan untuk mengurangi biaya produksi secara keseluruhan, dan meningkatkan efisiensi konsumsi bahan baku, bahan bakar dan listrik. Hal ini akan dikembangkan melalui optimalisasi operasi pabrik dan penerapan modifikasi proses produksi seiring dengan keahlian teknis pemilik lisensi dan tenaga ahli internal Perusahaan. Meskipun fokus pada potensi pasar domestik, Perusahaan juga terus berusaha untuk mencapai posisi yang kuat di pasar internasional, dengan terus memperluas dan menjajaki setiap kesempatan ekspor yang ada. Langkah-langkah yang diambil Perusahaan untuk menunjang hal tersebut, antara lain melalui investasi modal dalam berbagai perusahaan yang bergerak dalam industri sejenis, serta memaksimalkan sinergi di antara entitas anak.
The huge potential of domestic market has drawn attention of international players to enter domestic Alkylbenzene market. The import of Alkylbenzene and its derivatives products are subject to 0-5% import duty. Another challenge is the limited supply of Normal Paraffin and gas fuel. Facing these challenges, the Company adopts strategies as follows:
• Growing together with customers by being a reliable business partner • Improving customer satisfaction by providing a commitment to quality, quantity and competitive prices while maintaining the Company’s profitability • Improving the business synergies with subsidiaries. • Conducting integration into upstream industry, Normal Paraffin to maintain the availability of raw materials at a competitive cost. • Maintaining the stability of plant utilization that allows the Company to reduce overall production costs, to increase the efficiency of raw materials, fuel and electricity consumption. This will be developed through the optimization of plant operation and implementation of production process modifications along with technical know-how of license owners and the Company’s in-house engineers. Despite focusing on domestic market potential, the Company endeavors to achieve a strong position in the international market, by continuing to expand and explore every export opportunity. Steps taken by the Company to support this, among others are through capital investment in various companies engaged in similar industry and maximize synergies among subsidiaries.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Kapasitas produksi Perusahaan sebesar 270.000 MT masih cukup untuk mengantisipasi peningkatan permintaan Alkylbenzene sampai dengan tiga hingga lima tahun mendatang. Sedangkan untuk menjaga kelancaran pasokan bahan baku dan mengurangi biaya produksinya, Perusahaan juga merencanakan untuk melakukan perluasan usaha ke industri hulu. Gudang penyimpanan barang yang terletak di Merak, Banten dan Tanjung Perak, Surabaya siap melayani seluruh pelanggan di Indonesia. Penyediaan armada-armada pengangkutan berkapasitas 16 MT sampai dengan 27 MT yang siap mengantar pengiriman barang tepat waktu juga merupakan salah satu daya saing Perusahaan untuk membantu kelancaran produksi dan menekan biaya penyimpananan dan pengelolaan persediaan pelanggan. Di bidang properti, lokasi Pearl Garden low-rise resort apartment dan gedung perkantoran yang strategis, di pusat bisnis Jakarta merupakan tempat yang tepat bagi mereka yang ingin berinvestasi atau menikmati suasana resor di kawasan segitiga emas Jakarta dan fasilitas pusat kebugaran yang dilengkapi dengan tiga kolam renang. Bermodalkan prospek usaha yang masih terbuka lebar, strategi usaha, keunggulan kompetitif dan pengalaman di bidangnya, kami merasa yakin untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan dan memberikan hasil yang memuaskan bagi para pemangku kepentingan.
The company production capacity of 270,000 MT still adequate to anticipate increasing Alkylbenzene demand up to upcoming three to five years. Meanwhile, to secure its raw material supply and to reduce production costs, the Company also plans to widen its business to upstream. Storage warehouses which are located in Merak, Banten and Tanjung Perak, Surabaya, are ready to serve clients all over Indonesia. The availability of 16 MT up to 27 MT fleet ready to deliver goods on time is one of the Company’s competitive advantage to expedite the customers production process and to reduce their storage costs. In the property sector, the existence of Pearl Garden low-rise resort apartment and office building, strategically located in Jakarta central business district, is the right choice for those who expect to enjoy a resort ambiance in Jakarta golden triangle area which is also equipped with three swimming pools. With the bright business prospects, business strategies, competitive advantages and long experiences, we are confident in facing challenges in the future and providing satisfying result to all stakeholders.
Keunggulan Kompetitif
Competitive Advantage
UIC adalah produsen tunggal Alkylbenzene di Indonesia yang didukung dengan pengalaman lebih dari seperempat abad dalam industri dan teknologi modern yang telah digunakan. Perusahaan terus bersaing dengan para produsen luar negeri dalam memberikan harga jual yang kompetitif. Saat ini, produk impor dikenakan bea masuk yang bervariasi sebesar 0-5%.
UIC is a sole producer of Alkylbenzene in Indonesia, supported by its experience of more than twenty five years in the industry and modern technology used in its operations. The Company competes with overseas producers in setting competitive selling price. Currently, imported products are subject to 0-5% import duty.
Kredibilitas Perusahaan untuk menjaga kualitas produk-produknya telah diakui melalui sertifikasi standar mutu internasional ISO 9001:2008 yang diperoleh sejak tahun 2003. Selain itu Perusahaan juga telah memperoleh sertifikasi ISO 14001:2004 pada tahun 2004, atas komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan. Sistem pengiriman just-in-time yang diterapkan oleh Perusahaan memungkinkan Perusahaan untuk memberi pasokan kepada para pelanggannya secara tepat waktu. Kemampuan menerapkan jasa pengantaran tersebut memudahkan pelanggan untuk menekan biaya penyimpanan dan mengelola penggunaan persediaan mereka secara lebih efisien.
Company’s credibility to maintain its products quality has been recognized through the certification of international quality standard ISO 9001:2008 that were obtained since 2003. Moreover, the Company also obtained certifications of ISO 14001:2004 in 2004 for its commitments in preserving its environments. The just-in-time delivery system implemented by the Company has allowed the Company to supply the customers punctually. The ability to implement this delivery service enables our customers to reduce their storage cost and manage their stock efficiently.
61
62
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya Perusahaan memberikan kesempatan bagi para karyawanya untuk mendapatkan pengembangan diri, pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan.
To improve the quality of its human resources, the Company provides opportunities for its employees to obtain education and training carried out continuously.
Manajemen Risiko
Risk Management
Risiko suku bunga
Interest rate risk
Risiko suku bunga Perusahaan dan entitas anak (Kelompok Usaha) terutama timbul dari pinjaman untuk modal kerja dan pinjaman bank jangka panjang. Pinjaman pada berbagai suku bunga menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar. Kelompok Usaha juga memiliki risiko suku bunga yang berasal dari pinjaman menggunakan suku bunga mengambang. Kelompok Usaha melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Kelompok Usaha.
The Company’s and subsidiaries (The Group) interest rate risk mainly arises from loans for working capital purposes and long term bank loans. Loans at variable rates expose the Group to fair value interest rate risk. The Group has interest risk arising from floating rates of their loan. The Group monitors the interest rate fluctuation to minimize any negative impacts to the Group.
Risiko mata uang
Foreign currency risk
Risiko nilai tukar mata uang asing yang dihadapi Kelompok Usaha terutama timbul dari aset dan liabilitas moneter yang diakui dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsional entitas yang bersangkutan. Kelompok Usaha menyadari adanya risiko pasar yang disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Untuk mengurangi dampak perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap aset dan liabilitas tersebut, bilamana memungkinkan, Kelompok Usaha selalu mengupayakan aset dan liabilitas signifikan dalam mata uang asing yang dimiliki entitas yang bersangkutan bernilai seimbang dimana untuk mencapai tujuan tersebut tidak tertutup kemungkinan untuk dilakukannya transaksi lindung nilai.
Group has foreign exchange risk primarily arising from recognized monetary assets and liabilities that are denominated in a currency other than the entity’s functional currency. The Group is aware about market risk due to foreign exchange fluctuation. To mitigate the impact of fluctuations in foreign exchange rates on the Group’s assets and liabilities, whenever possible, the Group always manages a proper proportion of significant assets and liabilities denominated in foreign currency based on the respective entity’s functional currency. If the assets are insufficient to cover its liabilities, the Group may enter into derivative transactions to mitigate such risks.
Risiko harga komoditas
Commodity price risk
Risiko harga komoditas yang dihadapi Kelompok Usaha berasal dari fluktuasi harga serta tingkat permintaan dan penawaran minyak mentah dunia. Fluktuasi harga minyak mentah tersebut berdampak terhadap harga bahan baku Kelompok Usaha. Kebijakan Kelompok Usaha untuk menekan risiko yang timbul dari fluktuasi harga bahan baku tersebut adalah dengan mencermati informasi perkembangan pasar internasional dan meningkatkan efisiensi pembelian bahan baku dan produksi sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
The Group faces commodity price risk arising from the volatility of crude oil price, level of demand and supply in the market and the global economic environment. The volatility of crude oil price affects the Group’s raw materials price. The Group’s policy to minimize the risks arising from the fluctuations of raw material price is to foster more efficient raw material procurement and production to suit customers demands.
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengatasi hal tersebut Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk memastikan penjualan produk dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan mempunyai sejarah kredit yang baik. Kelompok Usaha menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan kehati-hatian dan melakukan monitoring portofolio kredit secara berkesinambungan.
The Group faces credit risk arising from the credits granted to the customers, but it has policies to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers, which mostly are related parties, with proven track records or good credit history. The Group applies prudent credit acceptance policies and performs ongoing credit portfolio monitoring.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Merupakan kebijakan Kelompok Usaha bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Kelompok Usaha memiliki kebijakan yang membatasi jumlah kredit untuk tiap-tiap pelanggan. Penggunaan batasan kredit tersebut dimonitor secara teratur oleh manajemen. Pelanggan yang gagal memenuhi jangka waktu kredit diharuskan untuk melakukan pembayaran dimuka atau dengan menggunakan Letter of Credit. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih.
It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures. The Group has policies that limit the amount of credit exposure to each particular customer. Utilization of credit limits by customers is regularly monitored by the management. Customers who fail to meet their credit terms are required to pay in advance or provide Letter of Credit. In addition, the receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Group’s exposure to bad debts.
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Kelompok Usaha mengelola profil likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup, dan menyiapkan ketersediaan pendanaan melalui fasilitas kredit yang diterima. Kelompok Usaha secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual dan memonitor tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
The Group manages its liquidity profile in order to finance its capital expenditures and settle its maturing debts as they become due by maintaining sufficient cash and cash equivalents, and the availability of funding through an adequate amount of available credit facilities. The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously monitor the maturity of its financial assets and liabilities.
PERUBAHAN PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN SIGNIFIKAN
THE SIGNIFICANT LAWS AND REGULATIONS CHANGES
Selama tahun 2011 dan 2010, terdapat beberapa perubahan dalam perundang-undangan dan peraturan yang mempunyai pengaruh cukup signifikan terhadap operasional Perusahaan dan entitas anak, yaitu sebagai berikut: • Perubahan Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. • Pada tanggal 20 Januari 2009, Menteri Keuangan Singapura mengumumkan pengurangan atas pajak penghasilan badan dari 18% menjadi 17% yang berdampak pada tahun pajak 2010. • Pada tanggal 28 Juni 2011, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-undang No. 7 Tahun 2011 tentang “Mata Uang”, di mana mata uang Rupiah wajib digunakan dalam setiap transaksi pembayaran yang dilakukan di dalam negeri. Peraturan perundang-undangan sebagai peraturan pelaksanaan Undang-undang ini akan ditetapkan selambatnya pertengahan 2012. Saat ini, seluruh penerimaan penjualan Perusahaan untuk produk kimia di Indonesia dilakukan dalam mata uang asing. Manajemen masih menunggu petunjuk pelaksanaan yang lebih komprehensif dan akan menjaga agar perusahaan tidak melanggar peraturan yang telah ditetapkan.
In 2011 and 2010, there were some changes in the laws and regulations which have significant effect to the Group operationals, as following:
• Law No. 7 year 1983 “ Income Tax” was revised with Law No. 36 year 2008. The revised law stipulates changes in corporate tax rate from progressive tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards.
• On January 20, 2009, the Singapore Minister of Finance announced a reduction in corporate tax rate from 18% to 17% with effect from tax year 2010. • On June 28, 2011, Government of Indonesia issued Law No. 7 Year 2011 about “the Currency”, which stipulates that Rupiah Currency shall be used in any payment transaction made in the country. Legislation Act will be set by mid-2012. Currently, all sales receipts for the Company's chemical products in Indonesia is carried out in foreign currencies. Management is still waiting for a more comprehensive guidelines from government and will ensure that the company will not violate the rules set.
63
64
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
• Pada tanggal 13 Desember 2011, Menteri Perdagangan mengeluarkan Peraturan No. 41/M-DAG/PER/12/2011 mengenai Ketentuan Impor Sodium Tripolyphosphate di mana STPP hanya dapat diimpor oleh perusahaan yang telah mendapat pengakuan sebagai Importir Produsen STPP dari Direktur Jenderal Perdagangan. Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 15 Februari 2012.
• On December 13, 2011, Minister of Commerce issued Regulation No. 41/M-DAG/PER/12/2011 regarding the Regulation on Import of Sodium Tripolyphosphate. The said regulation stipulates that only companies registered as Producer Importer in Director General of Trade can import STPP. This regulation applies effectively on February 15, 2012.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
THE SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES CHANGES
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
The Company and its subsidiaries prepare the financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia, Statements of Financial Accounting Standards (SFAS).
Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang efektif pada tanggal 01 Januari 2011 dan yang akan efektif pada tahun 2012 yang dipandang relevan bagi Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: • PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidak pastian dan pertimbangan pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.
Accounting Standards issued by The Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) which effective since January 1, 2011 and will be effective in 2012 which are relevant to the Company and its Subsidiaries, are summarized below: Effective on or after January 1, 2011: • SFAS No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
• PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode. • PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas-entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. • PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi di mana entitas beroperasi. • PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. • PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Laporan”. • PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan. • PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini diterapkan secara retrospektif dan mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri. • PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya. • PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”, mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
• SFAS No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities. • SFAS No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information. • SFAS No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. • SFAS No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed. • SFAS No. 8 (Revised 2010), “Events after the Reporting Period”. • SFAS No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency. • SFAS No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”, ), “Investments in Associates”. The revised SFAS is applied retrospectively and prescribes the accounting for investments in associates as to determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in value of investments and separate financial statements. • SFAS No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applies to a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects. • SFAS No. 23 (Revised 2010), “Revenue”, identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
65
66
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
• PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. • PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. • PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
• SFAS No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates, and corrections of errors. • SFAS No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised SFAS requires the entity to recognize an impairment loss. This revised SFAS also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures. • SFAS No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
Effective on or after January 1, 2012:
• PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan. • PSAK No. 13 (Revisi 2011), “Properti Investasi”, menetapkan properti dalam penyelesaian atau pengembangan untuk penggunaan di masa depan sebagai properti investasi, dan juga mengatur pengukuran nilai wajar properti investasi dalam penyelesaian. Jika properti investasi memenuhi kriteria sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”, maka diukur sesuai dengan PSAK No. 58 (Revisi 2009) tersebut. • PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”, mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.
• SFAS No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency. • SFAS 13 (Revised 2011), “Investment Property”, establishes property that is being constructed or developed for future use as investment property, and also prescribes the determination of fair value of the investment property in progress. For the investment property that meet the criteria to be classified as held for sale in accordance with SFAS No. 58 (Revised 2009), “Non- current Assets Held for Sale and Discontinued Operations”, it shall be measured in accordance with the said revised SFAS No. 58. • SFAS 16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment”, prescribe the accounting treatment for property, plant and equipment so that users of the financial statements can discern information about an entity's investment in its property, plant and equipment and the changes in such investment. The principal issues in accounting for property, plant and equipment are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts and the depreciation charges and impairment losses to be recognized in relation to them.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
• PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomik yang dihasilkan dari jasa tersebut. • PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”, menyatakan bahwa tidak perlu diterapkan terhadap biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau produksi dari aset kualifikasian yang diukur pada nilai wajar. Selain itu, juga ditetapkan bahwa biaya pinjaman juga termasuk beban bunga yang dihitung menggunakan metode SBE sebagaimana dijelaskan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Ketika entitas menerapkan PSAK No. 63, “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi”, maka entitas mengakui bagian dari biaya pinjaman yang menggantikan inflasi pada periode yang sama sebagai beban. • PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”, mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut. • PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan. • PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. • PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”, mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham. • PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK No. 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK No. 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan. • PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas sama.
• SFAS 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establish the accounting and disclosures for employee benefits and requires the recognation of liability and expense when an employee has provided service and the entity consumes economic benefit arising from the service. • SFAS 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs”, stated that it is not applicable for borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset measured at fair value. The amendment also stated that borrowing costs also include interest expense calculated using the EIR method as described in SFAS No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. When an entity applies SFAS No. 63, “Financial Reporting in Hyperinflationary Economies”, it recognizes as an expense the part of borrowing costs that compensates for inflation during the same period. • SFAS 30 (Revised 2011), “Leases”, prescribes, for lessees and lessors, the appropriate accounting policies and disclosure to apply in relation to leases which applies to agreements that transfer the right to use assets even though substantial services by the lessor may be called for in connection with the operation or maintenance of such assets. • SFAS No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements. • SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establishes the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities. • SFAS No. 53 (Revised 2010), “Share-based Payment”, specifies the financial reporting by an entity when it undertakes a share-based payment transaction. • SFAS No.55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. Requirements for presenting information about financial instruments are in SFAS No. 50 (Revised 2010): Financial Instruments: Presentation. Requirements for disclosing information about financial instruments are in SFAS No. 60: Financial Instruments: Disclosures. • SFAS No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”, SFAS prescribed principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity.
67
68
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
• PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut • ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”, diterapkan terhadap entitas yang melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing yang timbul dari investasi netonya di dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai PSAK No. 55R. Mengacu pada entitas induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negeri dimasukkan sebagai laporan keuangan konsolidasian. • ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”. • ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
• SFAS No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks. • IFAS No. 13, “Hedges of Net Investment in a Foreign Operation”, applies to an entity that hedges the foreign currency risk arising from its net investments in foreign operations and wishes to qualify for hedge accounting in accordance with SFAS No. 55R. Refers to the parent entity and to the financial statements in which the net assets of foreign operations are included as consolidated financial statements. • IFAS No. 15, “SFAS No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under SFAS No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”. • IFAS No. 20, “Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
• ISAK No. 21, “Perjanjian Konstruksi Real Estat”. • ISAK No. 25, ”Hak atas Tanah”, membahas apakah biaya perolehan hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai diakui sebagai aset tetap dan disusutkan sesuai dengan sisa umur haknya, dan juga bagaimana perlakuan atas biaya yang dikeluarkan dalam pengurusan legal hak atas tanah awal dan perpanjangan atau pembaruannya. • ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”.
• IFAS. 21, “Agreements for the Construction of Real Estate”. • IFAS 25, “Land Rights”, prescribes whether the cost of land rights in the form of Business Usage Rights, Building Usage Rights and Usage Rights are recognized fixed assets and depreciated over the remaining useful life of the rights, and also how the treatment of costs incurred in the legal arrangements of initial land rights and its extension or renewal. • IFAS. 26, “Reassessment of Embedded Derivatives”.
Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasiannya.
The Group are presently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards and Interpretations on its consolidated financial statements.
Dan juga, Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (“PPSAK”) berikut telah diterbitkan namun belum berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011 dan tidak memberikan pengaruh pada laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha:
In addition, the following Revocation of Statements of Financial Accounting Standards (“RSFAS”) have been published, but not yet effective as of January 1, 2011 and do not impose any effects to the Group’s consolidated financial statements:
• PPSAK No. 7, “Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”. • PPSAK No. 9, “Pencabutan ISAK No. 5: Interpretasi atas Paragraf 14 PSAK No. 50 (Revisi 1998): Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek Dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual". • PPSAK No. 10, “Pencabutan PSAK No. 51 (Revisi 2003): Akuntansi Kuasi - Reorganisasi”.
• RSFAS No. 7, “Revocation of SFAS No. 44: Accounting for Real Estate Development Activities”. • RSFAS No. 9, “Revocation of IFAS No. 5: Interpretation of Paragraph 14 SFAS No. 50 (Revised 1998): Reporting Changes in Fair Value for Available-for-Sale Securities”. • RSFAS No. 10, “Revocation of SFAS No. 51 (Revised 2003): Accounting for Quasi Reorganization”.
PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN
SIGNIFICANT AGREEMENTS
Tidak ada perjanjian-perjanjian signifikan selain yang telah diungkapkan dalam catatan 36 atas laporan keuangan konsolidasian, “Perjanjian-perjanjian Signifikan”.
There is no significant agreements other than those disclosed in note 36 to the consolidated financial statements, “Significant Agreements”.
PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
SUBSEQUENT EVENTS
Tidak ada peristiwa penting yang terjadi antara akhir periode pelaporan dan tanggal laporan keuangan disetujui untuk diterbitkan.
There is no significant subsequent event occurred from end of reporting period until the date of financial statement was authorized for issue.
INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI, RESTRUKTURISASI UTANG/MODAL DAN TRANSAKSI BENTURAN KEPENTINGAN
INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, ACQUISITION, LOAN/CAPITAL RESTRUCTURING AND RELATED PARTY TRANSACTIONS
Tidak ada investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi, restrukturisasi utang/modal yang signifikan selain yang telah diungkapkan dalam catatan 8, 10, 16, 31 dan 32 atas laporan keuangan konsolidasian.
There is no significant investment, expansion, divestment, acquisition, loan/capital restructuring and related party transactions other than those disclosed in notes 8, 10, 16, 31 and 32 to the consolidated financial statements.
PERKARA PENTING PERUSAHAAN
SIGNIFICANT CLAIMS
Tidak ada perkara penting yang sedang dihadapi Perusahaan selama tahun 2011 yang belum diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
There is no unasserted claims or assessments in 2011 other than those disclosed in the consolidated financial statements.
69
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance
70
Perusahaan berkeyakinan bahwa dengan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang berpedoman pada lima prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan yang Baik yaitu: Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Keadilan, Independensi dan Transparansi dalam menjalankan seluruh aktifitas usahanya akan meningkatkan kinerja Perusahaan, memperkokoh kepercayaan serta meningkatkan nilai bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, juga menjamin pertumbuhan Perusahaan yang berkesinambungan dalam jangka panjang.
The company believes that implementing Corporate Governance based on five basic principles of Good Corporate Governance which are: Accountability, Responsibility, Fairness, Independence and Transparency in conducting all its business activities will improve the performance of the Company, strengthen trust and enhance value for shareholders and other stakeholders, as well as ensuring a sustainable growth company in the long term.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
GENERAL SHAREHOLDERS MEETING (GSM)
RUPS merupakan otoritas dan badan tata kelola tertinggi pada Perusahaan di mana para pemegang saham dapat menggunakan hak dan otoritasnya pada manajemen Perusahaan. RUPS memiliki kekuasaan mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris serta Direksi Perusahaan, menentukan jumlah gaji dan tunjangan lainnya Dewan Komisaris dan Direksi, menilai kinerja Perusahaan dan memutuskan penggunaan laba bersih. RUPS Tahunan diselenggarakan satu tahun sekali dan wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat 6 bulan setelah tahun buku berakhir, sedangkan RUPS Luar Biasa dapat dilakukan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perusahaan.
GSM is the highest authority and management in the Company where by the shareholders may use their rights and authorities in the Company management. The GSM has the authority to appoint and to terminate the Company’s Board of Commissioners as well as Directors, to determine the amount of compensation of the Board of Commissioners and Directors, to evaluate the Company’s performance and to determine profit utilization. The annual GSM is held once a year, whilst the extraordinary GSM can be held anytime depends on requirement.
Untuk melindungi kepentingan pemegang saham, Perusahaan memastikan bahwa RUPS diselenggarakan pada waktunya dan dipersiapkan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) dan peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI).
To protect the interest of shareholders, the Company ensures that the GSM is held on a timely basis and prepared in accordance with the Company’s Articles of Association and the regulations of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam LK) and regulation of Indonesia Stock Exchange.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
RUPS Tahunan untuk tahun buku 2010 diselenggarakan pada tanggal 15 Juni 2011 dengan keputusan:
The Annual GSM for fiscal year 2010 was convened on June 15, 2011 with the following resolutions:
1. Menyetujui dan menerima dengan baik Laporan Tahunan Direksi mengenai kegiatan usaha Perusahaan serta pengesahan Laporan Keuangan tahun 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik “Purwantono, Suherman dan Surja” dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan atas tindakan pengurusan dan pengawasan Perusahaan yang telah dijalankan selama tahun buku 2010.
1. Approved and accepted well The Directors Annual Report as for Company's business activities as well as the ratification of the 2010 audited financial statements by Public Accountant firm "Purwantono, Suherman and Surja" with the unqualified opinion, and granted acquittal and discharge responsibility (acquit et de charge) to the Directors and Board of Commissioners for their managing and supervising activity during the fiscal year 2010.
2. Menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2010 sebesar USD 3.761.935 sebagai berikut: • Sejumlah USD 100.000 untuk dana cadangan sesuai dengan ketentuan pasal 25 ayat 1 Anggaran Dasar Perusahaan dan pasal 70 ayat 1 Undang-Undang Perseroan Terbatas. • Menetapkan dan membagikan dividen kas sejumlah USD 1.485.000 yang akan dibagikan kepada 383.331.363 saham berdasarkan nilai kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 10 Juni 2011 yaitu IDR 8.518,- atau setara dengan IDR 33,- per saham. • Sisa laba bersih sejumlah USD 2.176.935 akan digunakan untuk membiayai operasi Perusahaan dan dicatat sebagai laba ditahan Perusahaan.
2. Approved the use of Company’s 2010 net profit USD 3,761,935 as follows: • USD 100,000 for general reserve in accordance with the Company’s article of Association article 25 paragraph 1 and prevailing Law Concerning Limited Liability Company article 70 paragraph 1. • Declared and distributed cash dividend USD 1,485,000 for 383,331,363 shares based on the exchange rate of Bank Indonesia on June 10, 2011 is IDR 8,518 or equivalent with IDR 33 per share. • The balance of net profit amounted to USD 2,176,935 will be used to finance the Company’s operation and recorded as retained earnings
3. Menyetujui pelimpahan wewenang kepada Direksi untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Terdaftar yang terdaftar di Bapepam LK untuk melakukan audit tahun buku 2011 dan menetapkan jumlah honorarium Kantor Akuntan Publik tersebut.
3. Approved delegation of authority to the Directors to appoint a Public Accounting Firm registered in the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam LK) for fiscal year 2011 audit and determined the honorarium of the Public Accounting Firm.
4. Menyetujui perubahan susunan pengurus Perseroan untuk periode 2011-2016, sebagai berikut:
4. Approved the Company’s management structure for period 2011-2016, as follows:
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
: : : : : :
Sukarman Hanny Sutanto Indrawan Masrin Teddy J. katuari Farid Harianto Erwin S
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
: : : : : :
Sukarman Hanny Sutanto Indrawan Masrin Teddy J. katuari Farid Harianto Erwin S
Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
: : : : : :
Yani Alifen Harris Thany Jimmy Masrin Takashi Nakamura E. Pudjiastuti Djazoeli Sadhani
Board of Directors President Director Vice President Director Director Director Director Non Affiliated Director
: : : : : :
Yani Alifen Harris Thany Jimmy Masrin Takashi Nakamura E. Pudjiastuti Djazoeli Sadhani
71
72
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
5. Memberi kuasa dan wewenang penuh kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menetapkan gaji dan tunjangan lainnya bagi Direksi Perusahaan dan menetapkan honorarium untuk para anggota Dewan Komisaris Perusahaan untuk tahun buku 2011 adalah maksimum sebesar IDR 5,5 miliar per tahun net setelah dipotong pajak dan pembagiannya dilimpahkan kepada Dewan Komisaris Perseroan.
5. Give full power and authority to the Company’s Board Of Commisioners to determine salaries and other allowances for the Board of Directors and determine the honorarium for the members of Board of Commisisoners for fiscal year 2011 at maximum IDR 5.5 million per year net of taxes and its distribution will be delegated to the Company’s Board of Commissioners.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab utama melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan Perusahaan serta memberikan nasihat kepada Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundangan yang berlaku serta memantau efektifitas penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik.
The Board of Commissioners (BoC) has the main duties and responsibilities of extending supervisory and advice to Directors in accordance with the Articles of Association and other applicable laws and regulations as well as monitoring the effectiveness in the implementation of Good Corporate Governance.
Dewan Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya tiga orang anggota, dengan susunan seorang Presiden Komisaris, seorang Wakil Presiden Komisaris dan satu orang Anggota Dewan Komisaris atau lebih. Para anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk waktu lima tahun terhitung sejak tanggal RUPS yang mengangkatnnya sampai ditutupnya RUPS yang kelima setelah tanggal pengangkatan tersebut. Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali. Gaji dan tunjangan lain Dewan Komisaris ditentukan oleh RUPS dengan prosedur sebagai berikut: Dewan Komisaris mengusulkan besarnya jumlah gaji dan tunjangan berdasarkan kondisi keuangan Perusahaan, yang kemudian usul tersebut diajukan ke RUPS untuk mendapatkan persetujuan dari Pemegang Saham. Selama tahun 2011, Dewan Komisaris Perusahaan telah melaksanakan 3 (tiga) kali rapat Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris yang berhalangan hadir dalam Rapat Dewan Komisaris selalu memberitahukan sebelumnya kepada Ketua Rapat. Materi pembahasan dalam Rapat Dewan Komisaris dibagikan kepada seluruh anggota termasuk yang berhalangan hadir agar seluruh anggota mendapatkan informasi yang sama. Keputusan Rapat Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari para anggota Dewan Komisaris yang hadir dan/atau diwakili secara sah dalam rapat.
Commissioners consist of at least three members, with formation a President Commissioner, a Vice President Commisioner and one or more members of BoC. The members of BoC is appointed by GSM for a five years tenure from the date of GSM which appointed them until the closing of the fifth GSM after the date of appoinment. Member of BoC whose term of service has expired can be reappointed. Salary and other allowances for BoC is determined by the GSM based on the following procedure: The BoC proposed amount of the salaries and allowance based on the Company’s financial condition, which then the proposal submitted to the GSM to get approval from shareholders. During 2011, The Company’s BoC has run 3 (three) BoC meetings . The members always inform the Chairman of the meeting in advance for their absence. Discussion Materials are distributed to all members, whether they attend or not, in order to allow all members have equal information. All decision made in BoC meeting must resolved amicably. Should amicable resolution can not be achieved, then the decisions are resolved by majority vote of the members present and/or lawfully represented in the meeting.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
KEHADIRAN DALAM RAPAT DEWAN KOMISARIS
ATTENDANCE IN BOARD OF COMMISSIONERS MEETINGS
Nama Komisaris
Jabatan
Jumlah Rapat
% Kehadiran
Name of Commissioners
Position
No. of Meeting
% Attendance
Sukarman
Presiden Komisaris President Commissioner
Hanny Sutanto
Wk. Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Teddy J. Katuari
Komisaris Commissioner
Indrawan Masrin
Komisaris Commissioner
Farid Harianto
Komisaris Independen Independent Commissioner
Erwin S
Komisaris Independen Independent Commissioner
Rasidi *
Komisaris Independen Independent Commissioner
* Berakhir masa jabatannya sejak penutupan RUPS tanggal 15 Juni 2011
2 2 3 3 2 1 1
67% 67% 100% 100% 67% 33% 100%
Resigned since the closing of GSM June 15, 2011
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Perusahaan dikelola dan dipimpin oleh Direksi di bawah pengawasan Dewan Komisaris. Direksi berwenang menjalankan pengurusan sesuai dengan kebijakan yang dipandang tepat.
The Company is managed and led by Board of Directors (BoD) under the supervision of the Board of Commissioners. BOD is authorized to manage the Company in accordance with the policies deemed appropriate.
Direksi terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang anggota Direksi dengan susunan seorang Presiden Direktur, seorang Wakil Presiden Direktur dan satu orang Direktur atau lebih. Presiden Direktur, Wakil Presiden Direktur dan seorang Direktur bersama-sama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan Para Anggota Direksi diangkat untuk waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal RUPS yang mengangkatnnya sampai ditutupnya RUPS yang kelima setelah tanggal pengangkatan tersebut. Anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali. Para anggota Direksi dapat diberi gaji dan tunjangan lainnya yang jumlah maksimumnya ditentukan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
BoD consists of at least 3 (three) members of BoD with the composition one President Director, one Vice President Director, and one or more Directors. President, Vice President and a Director jointly entitled and authorized to act for and on behalf of Directors represent the Company. The BoD members are appointed for 5 (five) years from the date of the GSM which appointed them until the closing of the fifth GSM after appointed date. The Directors member whose term of service has expired can be reappointed. The BoD members were given a salary and other allowances which the maximum amount is determined by the GSM and the GSM may delegate this authority to the BoC.
TUGAS & TANGGUNG JAWAB DIREKSI
MAIN TASK AND RESPONSIBILITY OF THE DIRECTORS
Presiden Direktur Tugas dan Tanggung Jawab Utama: Memimpin Perusahaan ke jajaran depan industri, mengembangkan perencanaan strategis untuk mencapai misi sesuai dengan filosofi Perusahaan, menetapkan kebijakan, mengawasi jalannya operasi, melakukan koordinasi antar Direksi dan memberikan pertanggungjawaban atas jalannya Perusahaan kepada RUPS.
President Director Main Task and Responsibility: To lead the Company ahead in the industry, to improve strategic planning to achieve corporate mission in line with the corporate philosophy, to establish corporate policies, to control corporate operations, to coordinate with other directors and to account for the corporate operations to the GSM.
73
74
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
Wakil Presiden Direktur Tugas dan Tanggung Jawab Utama: Bersama-sama Presiden Direktur memimpin Perusahaan ke jajaran depan industri, mengembangkan perencanaan strategis untuk mencapai misi sesuai dengan filosofi Perusahaan, menetapkan kebijakan, mengawasi jalannya operasi, melakukan koordinasi antar Direksi dan apabila diperlukan atau Presiden Direktur berhalangan, mengambil keputusan penting untuk seluruh departemen demi kelancaran operasional.
Vice President Director Main Task and Responsibility: Together with President Director to lead the Company ahead in the industry, to improve strategic planning to achieve corporate mission in line with the corporate philosophy, to establish corporate policies, to control corporate operations, to coordinate with other directors and whenever needed or when President Director is absent, to make decision for the benefit of all departments in business operations.
Direktur Keuangan Tugas dan Tanggung Jawab Utama: Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap seluruh aspek manajemen keuangan Perusahaan, memimpin dan mengkoordinasi kegiatan administratif, menentukan kebijakan keuangan, rencana bisnis dan anggaran Perusahaan serta mengembangkan sistem pengendalian intern.
Finance Director Main Task and Responsibility: To control over and account for the whole aspects of corporate financial management, to lead and coordinate the administrative work, to determine the financial policies, business plan and corporate budget, as well as to improve internal control system.
Direktur Umum Tugas dan Tanggung Jawab Utama: Mengkoordinasi dan mengevaluasi masalah operasional umum, membina hubungan baik dengan pihak internal maupun eksternal yang terkait, membuat perencanaan jangka pendek dan jangka panjang mengenai semua aspek bidang umum, membuat perencanaan untuk meningkatkan efektifitas dan produktifitas karyawan, menyetujui dan mengkoordinasikan perubahan dan perbaikan pada sistem dan prosedur semua bagian umum yang terkait, membentuk dan meningkatkan kepribadian yang baik, loyalitas karyawan terhadap Perusahaan serta menciptakan suasana kerja yang kondusif, melakukan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan masalah umum lainnya.
General Affairs Director Main Task and Responsibility: To coordinate and evaluate the operational problems in general affairs, to build good relationship with internal and external parties concerned, to make short-term and long-term plans in all aspects of general affairs, to make plan for enhancing employee effectiveness and productivity, to approve and coordinate changes and remedies of the systems and procedures to all concerned units, to build and improve good personality, employee loyalty to the Company and to generate a conducive working atmosphere, to do other tasks relevant to general affairs.
Direktur Komersial Tugas dan Tanggung Jawab Utama: Mengkoordinasi dan mengevaluasi program di Departemen Komersial, membuat perencanaan jangka pendek dan jangka panjang atas penjualan dan pengadaan barang, bertanggung jawab atas jalannya operasional bagian komersial. Direktur Tidak Terafiliasi Tugas dan Tanggung Jawab Utama: Mendorong dan menciptakan iklim yang lebih independen, objektif dan menempatkan kesetaraan sebagai prinsip utama dalam memperhatikan kepentingan pemegang saham minoritas dan pemangku kepentingan lainnya, mendorong diterapkannya prinsip dan praktek Tata Kelola Perusahaan yang baik, memastikan Perusahaan memiliki sistem pengendalian intern dan sistem audit yang bekerja dengan baik, memastikan Perusahaan mematuhi hukum, perundang-undangan dan peraturan yang berlaku serta nilai-nilai yang ditetapkan Perusahaan dalam menjalankan operasinya,
Commerce Director Main Task and Responsibility: To coordinate and evaluate programs at the Commerce Department, to make short-term and long-term plans for sale and procurement, to account for the business operations at Commerce Department.
Non Affiliated Director Main Task and Responsibility: Encourage and create independent climate in the Company, objective and assignee fairness as a main principle on behalf of minority shareholders and stakeholders consideration, encourage implementation of principle and practice of Good Corporate Governance, ascertain that Company has a good internal control and audit system, ascertain Company’s adherence of the law, rules and prevailing regulation and also Company’s values, in running its business activities,
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
memastikan Perusahaan memiliki manajemen yang profesional serta memastikan Perusahaan memiliki strategi bisnis yang efektif. Selama tahun 2011, Direksi Perusahaan telah melaksanakan 15 (lima belas) kali rapat Direksi. Materi dan risalah Rapat didistribusikan kepada seluruh anggota Direksi termasuk yang berhalangan hadir agar seluruh anggota Direksi mengetahui pembahasan dalam setiap Rapat Direksi. Rapat Direksi membahas masalah strategis dan operasional perusahaan, kebijakan dan hal-hal penting lainnya dalam upaya mencapai maksud dan tujuan perusahaan. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan persetujuan dari sedikitnya lebih dari limapuluh persen dari jumlah anggota Direksi yang hadir dan/atau diwakili secara sah dalam rapat.
ascertain Company has a professional management and an effective business strategic. In 2011, BoD has run 15 (fifteen) BoD meetings. Material and minutes of meeting are distributed to all members of the BoD, whether they attend or not, in order to allow all members understand the discussion in every BoD meeting. BoD meeting discusses strategic matters and corporate operations, policies and other important matters in achieving the corporate vision and mission. All decision made in BoD meeting must resolved amicably. Should amicable resolution can not be achieved, then the decisions are resolved by at least more than fifty percent vote of the members present and/or lawfully represented in the meeting. To improve their knowledge and competency, the Directors attend either internal or external training programs, seminars or workshops depending on the needs.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi, Direksi Perusahaan mengikuti program pelatihan, seminar atau workshop baik internal maupun eksternal sesuai dengan kepentingannya.
KEHADIRAN DALAM RAPAT DIREKSI Nama Direksi Name of Directors
ATTENDANCE IN BOARD OF DIRECTORS MEETINGS
Jabatan
Jumlah Rapat
% Kehadiran
Position
No. of Meeting
% Attendance
Yani Alifen
Presiden Direktur
Harris Thany *
Wk. Presiden Direktur Vice President Director
Jimmy Masrin
Direktur Director
Takashi Nakamura
Direktur Director
E. Pudjiastuti
Direktur Director
Djazoeli Sadhani *
Direktur tidak Terafiliasi Non Affiliated Director
Andreas Maliwa **
Wk. Presiden Direktur Vice President Director
Koesbandi **
Direktur tidak Terafiliasi Non Affiliated Director
President Director
15 9 11 14 14 9 5 6
* Menjabat sejak penutupan RUPS tanggal 15 Juni 2011 Appointed since the closing of GSM on June 15, 2011 ** Berakhir masa jabatannya sejak penutupan RUPS tanggal 15 Juni 2011 Resigned since the closing of GSM June 15, 2011
100% 100% 73% 93% 93% 100% 83% 100%
75
76
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Perusahaan telah membentuk Komite Audit sejak bulan Desember 2001 guna memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pasar Modal No. IX.I.5 mengenai Pembentukan dan Standar Prosedur Kerja Komite Audit. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit berpedoman pada Piagam Komite Audit yang menetapkan misi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, wewenang serta kebijakan Komite Audit.
In accordance with the Capital Market Regulation No. IX.I.5 regarding The Formation and Guidance for Audit Committee, the Company has formed an Audit Committee since December 2001. In carrying out its duties, the Audit Committee is guided by the Audit Committee Charter which sets the mission, organizational structure, duties and responsibilities, authority and policies of the Audit Committee.
Peran Komite Audit adalah untuk menunjang kinerja Dewan Komisaris Perusahaan dalam melaksanakan fungsi pengawasan atas pengelolaan Perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut: • Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. • Menelaah independensi dan objektifitas Akuntan Publik • Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan. • Melakukan penelaahan atas efektifitas pengendalian internal Perusahaan. • Menelaaah tingkat kepatuhan Perusahaan tercatat terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan. • Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan rapat Direksi atau penyimpangan dalam pelaksanaan hasil keputusan rapat Direksi. Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan oleh Komite Audit atau pihak independen yang ditunjuk oleh Komite Audit. Susunan keanggotaan Komite Audit Perusahaan sampai akhir tahun 2011 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
: Farid Harianto : Koesbandi Fifi Afriyanthi
The role of the Audit Committee is to support the performance of the Board of Commissioners of the Company in performing its supervisory function over management of the Company. Duties and responsibilities of the Audit Committee are as follows: • Review the financial information issued by the Company such as financial report, forecast and other financial information. • Review the independency and objectivity of the Public Accountant • Review the adequacy of audit executed by the Public Accountant in order to ensure all the important risk has been considered. • Review the effectiveness of the Company’s internal control. • Review the listed Company’s adherence to the Rules and Regulations of the Capital Market and other Regulations related to the Company’s activities. • Investigate the possibility of any mistake in the decision of the Board of Directors’ Meeting or deviation in the implementation of the result of the decision of Directors’ Meeting. The investigation could be done by Audit Committee or independent party appointed by Audit Committee.
Membership of the Audit Committee of the Company until the end of 2011 are as follows: Chairman Members
: Farid Harianto : Koesbandi Fifi Afriyanthi
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
Farid Harianto Ketua Komite Audit
Chairman of Audit Committee
Memperoleh gelar Master in Applied Economic tahun 1987 dan gelar PhD tahun 1989 dari The Wharton School, University of Pennsylvania, Amerika Serikat. Pada tahun 2005 bergabung dengan PT Unggul Indah Cahaya Tbk. sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit, selain itu menjabat juga sebagai Managing Director PT Catunilai Finans Adhinarya, anggota dewan Kliring dan Penjamin Efek Indonesia (KPEI) dan juga sebagai konsultan untuk beberapa perusahaan besar di Indonesia dan organisasi internasional.
He achieved his Master Degree in Applied Economic in 1987 and his PhD in 1989 from The Wharton School, University of Pennsylvania, USA. In 2005, he joined PT Unggul Indah Cahaya Tbk. as Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee, currently also serves as Managing Director of PT Catunilai Finans Adhinarya, The Indonesian Clearing and Guaranty Corporation board member and also as a consultant at several big companies in Indonesia an International organizations.
Koesbandi Anggota Komite Audit Member of Audit Committee
Sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Republik Indonesia di Sumatera Selatan. Bapak Koesbandi bergabung dalam jajaran Direksi PT Unggul Indah Cahaya Tbk. pada tahun 1997. Beliau ditunjuk menjadi Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit pada periode 2001-2005 dan kemudian ditunjuk menjadi Direktur Tidak Terafiliasi pada tahun 2005.
Formerly the Head of Tax Office of the Republic’s Directorate General of Taxation in South Sumatera, Mr. Koesbandi joined Board of Directors of PT Unggul Indah Cahaya Tbk. in 1997. He was appointed as Independent Commissioner and the Chairman of Audit Committee for the period of 2001-2005, and subsequently as a Non-Affiliated Director in 2005.
Fifi Afriyanthi
Anggota Komite Audit
Member of Audit Committee
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atma Jaya pada tahun 1996. Bekerja pada Perusahaan sejak tahun 1996, sebelum ditunjuk menjadi anggota Komite Audit Perusahaan pada tahun 2007, beliau bertanggung jawab atas Divisi Audit Internal.
Achieved her Bachelor of Economic degree from Atma Jaya University. Joined PT Unggul Indah Cahaya Tbk. since 1996. Before appointed as a member of Company’s Audit Committee in 2007, she was in charge for Internal Audit Division.
Selama tahun 2011 Komite Audit telah mengadakan 12 kali pertemuan dengan Audit Internal, mengadakan pertemuan triwulanan dengan Dewan Komisaris serta Direksi dan juga mengadakan pertemuan dengan Akuntan Publik.
The Audit Committee has held 12 meetings with Internal Audit in 2011, The Audit Committee also holds a quarterly meeting with Boards of Commissioners and Directors, as well as with Public Accountant.
77
78
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit
The Audit Committee’s Brief Report
• Komite Audit telah menelaah laporan keuangan triwulanan dan tengah tahunan tahun 2011 yang dipublikasikan di surat kabar dan juga telah menelaah laporan keuangan konsolidasian Perusahaan 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 , dan berdasarkan peninjauan Komite Audit laporan keuangan tersebut telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia dan peraturan Bapepam LK. • Komite Audit telah menelaah tingkat kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan. Dan sepanjang pengetahuan kami pada periode tahun 2011 Perusahaan telah mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan tersebut. • Sehubungan dengan pengendalian internal Perusahaan, kami telah melakukan pertemuan bulanan dengan Audit Internal untuk menelaah, mendiskusikan dan memberikan rekomendasi atas hasil pemeriksaan Audit Internal terhadap aktifitas operasional Perusahaan dan laporan keuangan Perusahaan tahun 2011. • Menelaah independensi dan objektifitas Kantor Akuntan Publik yang akan melaksanakan audit atas laporan keuangan per tanggal 31 Desember 2011 yaitu Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja yang telah ditunjuk oleh Direksi, sesuai dengan wewenang yang diberikan pemegang saham kepada Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 15 Juni 2011. • Melakukan evaluasi atas keseluruhan paket kompensasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun 2011, dan berdasarkan evaluasi kami, hal tersebut telah sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 15 Juni 2011.
• Audit Committee has reviewed the 2011 quarterly and semi annually financial statements published on newspaper and also the consolidated financial statements December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/ December 31, 2009 and based on our review, the financial statements have been compiled and presented in conformity with the Generally Accepted Accounting Principles in Indonesia and regulation of Bapepam LK. • Audit Committee has reviewed the Company’s adherence to the Capital Market Regulations and other prevailing regulations that govern its business activities. And to the best of our knowledge, in 2011 the Company has adhered to all regulations. • In relation with the internal control of the Company, we have conducted monthly meeting with Internal Auditor in order to review, discuss and give recommendation for the issues from Internal Audit’s review toward the Company’s operational activities and 2011 Financial Statements. • Reviewing the independency and objectivity of Public Accountant Firm Purwantono, Suherman & Surja, the Public Accountant appointed by the Directors in accordance with the authority given by the Shareholders to Directors in the Annual Shareholders General Meeting on June 15, 2011, to execute audit on the Company’s Consolidated Financial Statements for the year ended December 31, 2011. • Evaluating on the whole compensation package for the Board of Commissioners and Directors during the year 2011, and based on our evaluation, it is in accordance with the decision on the Annual General Shareholders Meeting held on June 15, 2011.
KOMITE NOMINASI Perusahaan belum membentuk Komite Nominasi
NOMINATION COMMITTEE The Company has not formalized Nomination Committee
KOMITE REMUNERASI Perusahaan belum membentuk Komite Remunerasi
REMUNERATION COMMITTEE The Company has not formalized Remuneration Committee
AUDIT INTERNAL
INTERNAL AUDIT
Pada tahun 2009, Direksi dan Dewan Komisaris telah mengesahkan Piagam Audit Internal sesuai dengan ketentuan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7.
In 2009, the Company’s Board of Directors and Commissioners have endorsed the Internal Audit Charter in accordance with the regulation of Bapepam-LK No. IX.I.7.
Piagam Audit Internal antara lain memberikan penjabaran terkait pedoman pelaksanaan kerja bagi Audit Internal dalam rangka menyelenggarakan program kerja secara profesional sesuai dengan penugasan yang telah ditetapkan.
Internal Audit Charter provides a guidelines of implementation work for Internal Audit in order to carry out the work program in a professional manner based on the established assignments.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
Audit Internal bertanggung jawab untuk mengevaluasi efektifitas sistem pengendalian internal Perusahaan, memastikan seluruh sistem dan prosedur yang ditetapkan Perusahaan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu. Selain itu Audit Internal juga memastikan keandalan informasi operasional dan keuangan bagi manajemen serta memastikan kepatuhan atas ketentuan dan kebijakan yang telah ditetapkan Perusahaan.
Internal Audit is responsible for evaluating the effectiveness of internal control system, ensuring all systems and procedures established by the Company have been conducted in accordance with the requirement and timely. In addition Internal Audit also ensures the reliability of operational and financial information for management and ensuring compliance with the rules and policies that have been determined by the Company.
Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden Direktur, serta bertindak sebagai mitra kerja dari Komite Audit dalam menjalankan fungsi pengawasan, pemantauan dan tindak lanjut temuan audit serta perkembangan proses audit.
Internal Audit is directly responsible to the President Director, and serves as partners of the Audit Committee in fulfilling its supervisory function, monitoring and follow-up audit findings and progress of the audit process.
Temuan-temuan dari audit Internal disampaikan kepada Manajemen dan Komite Audit sebagai masukan dalam melakukan peningkatan efektifitas pengendalian internal serta melakukan tindak lanjut atas penerapannya.
The findings of the Internal audit submitted to the Management and Audit Committee as an input for enhancing the effectiveness of internal controls and to follow through on implementation.
Audit Internal mengadakan pertemuan rutin dengan Komite Audit untuk melaporkan dan membahas hasil audit disertai upaya perbaikannya. Pada tahun 2011, posisi kepala Audit Internal dijabat oleh Bapak Rudy Tjandrawidjaja, berikut riwayat singkat beliau:
Internal Audit held regular meeting with the Audit Committee to report and discuss the results of the audit together with its improvement.
In 2011, the position of head of Internal Audit is held by Mr. Rudy Tjandrawidjaja, following his brief profile :
Rudy Tjandrawidjaja Kepala Audit Internal
Head of Internal Audit
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atma Jaya. Bapak Rudy Tjandrawidjaja diangkat sebagai Kepala Audit Internal PT Unggul Indah Cahaya Tbk. pada tahun 2007. Sebelum bergabung dengan UIC pada divisi Internal Audit tahun 2002, beliau bekerja sebagai internal auditor pada PT Ultramos Jaya dan PT Super World Wide Foodstuff.
Obtained his degree in Economics from the University of Atma Jaya. Mr. Rudy Tjandrawidjaja appointed as Head of Internal Audit of PT Unggul Indah Cahaya Tbk. in 2007. Before joined UIC in the Internal Audit division in 2002, he worked as an internal auditor at PT Ultramos Jaya and PT Super World Wide Foodstuff.
Selama tahun 2011, kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh Audit Internal dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan Piagam Audit Internal antara lain mencakup:
During the year 2011, the activities have been carried out by Internal Audit in discharging its duties and responsibilities based on the Internal Audit Charter include:
• Membantu Direksi dan Komite Audit dalam penerapan sistem dan prosedur, peraturan serta kebijakan yang telah ditetapkan Perusahaan dengan melakukan kajian dan evaluasi terhadap setiap unit kerja.
• Assisting the Directors and Audit Committee in the implementation of systems and procedures, rules and policies determined by the Company by reviewing and evaluating all working unit.
79
80
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
• Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan. • Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif pada setiap kegiatan yang telah dievaluasi. • Menyusun hasil audit dan menyampaikannya kepada Direksi dan Komite Audit. • Memantau, menganalisa dan melaporkan pelaksanaan tindakan perbaikan yang telah disarankan.
• Testing and evaluating the implementation of internal control and risk management system in accordance with Company policies. • Provides recommendations for improvements and objective information on every activity that has been evaluated. • Preparing and reporting audit results to the Directors and Audit Committee. • Monitoring, analyzing and reporting the implementation of corrective actions that have been recommended
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Sekretaris Perusahaan merupakan penghubung yang menjembatani Perusahaan dengan institusi pasar modal, pemegang saham dan masyarakat, terutama dalam menjaga persepsi publik atas citra Perusahaan dan pemenuhan tanggung jawab oleh Perusahaan.
Corporate Secretary is the liaison to bridge the company with the capital market institutions, shareholders and the public, particularly in maintaining the public’s perception of the Company’s image and the fulfilling the Company’s obligation.
Fungsi Sekretaris Perusahaan mencakup tugas-tugas sebagai berikut:
Corporate Secretary function includes the following tasks:
• Bertanggung jawab untuk menjalin relasi yang baik antara Perusahaan dan institusi pasar modal untuk memfasilitasi efektifitas pemenuhan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku di bursa efek dan pasar modal, termasuk Undang-undang Perseroan Terbatas. • Berkewajiban mengawasi perkembangan dan perubahan regulasi yang terjadi di bidang pasar modal, dan memberikan rekomendasi dan masukan kepada Direksi terkait dampak perubahan tersebut pada Perusahaan. • Bertanggung jawab dalam pemenuhan kepatuhan terhadap Anggaran Dasar Perusahaan serta peraturan perundangan yang berlaku di pasar modal dan bursa efek. • Bertanggung jawab atas penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa serta melakukan pelaporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan termasuk Bapepam LK dan Bursa Efek Indonesia. • Bertanggung jawab atas penyelenggaraan paparan publik dan menjalin hubungan baik dengan pihak media massa. • Menangani hubungan investor dalam rangka menjalin dan meningkatkan komunikasi antara Perusahaan dengan para investor.
• Responsible for establishing good relationships between the company and capital market institutions to facilitate the effectiveness of compliance with applicable laws and regulations on the capital markets and stock exchange, including adherence to the Limited Liability Company Law. • Obliged to monitoring development and regulation changes that occur in capital markets, and provide recommendations and advise the Directors, pertaining to potential impact of these changes on the Company. • Responsible for the fulfillment of compliance with the Articles of Association and applicable laws and regulations on the stock exchange and capital markets. • Responsible to organize the Annual and Extraordinary General Shareholders Meeting and also to reporting to interested parties including the Bapepam LK and the Indonesia Stock Exchange.
Pada tahun 2011, posisi Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Ibu Lily Setiadi, berikut riwayat singkat beliau:
In 2011, the position of Corporate Secretary has held by Mrs. Lily Setiadi, following her brief profile:
• Responsible to organize public expose and maintaining a good relationships with the media. • Handle investor relations in order to maintain and enhance communication between the Company and investors.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
Lily Setiadi Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Tarumanagara pada tahun 1992, bekerja pada Kantor Akuntan Publik Prasetio, Utomo & Co. (Arthur Andersen) sejak tahun 1992 sampai 2002. Bergabung dengan Perusahaan pada tahun 2002, dan ditunjuk menjadi Corporate Secretary pada tahun 2007. Saat ini beliau menjabat juga sebagai Finance & Administration General Manager.
She obtained her Bachelor of Economics degree from Tarumanagara University in 1992, and worked for Public Accountant Firm Prasetio, Utomo & Co. (Arthur Andersen) from 1992 until 2002. Then joined the Company in 2002 and was appointed as the Company’s Corporate Secretary in 2007. Now also serves as the General Manager of Finance & Administration.
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENT
Perusahaan mengumumkan laporan keuangan triwulanan, tengah tahunan dan tahunan kepada masyarakat secara tepat waktu. Laporan keuangan tahunan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Bapepam LK. Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang diterapkan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Bapepam LK. Prinsip akuntansi pokok diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan. Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman dan Surja dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian sesuai dengan laporannya No. RPC-1859/PSS/2012 tertanggal 15 Maret 2012 dan ditandatangani oleh Hermawan Setiadi, Partner.
The Company reports its quarterly, half yearly and yearly consolidated financial statements to public on a timely basis. The yearly consolidated financial statement has been audited by registered Public Accountant Firn in Bapepam LK. The Accounting and reporting policies conform to generally accepted accounting principles in Indonesia, which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and Bapepam LK regulations. The significant accounting principles were applied consistently in the preparation of the financial statement. Consolidated financial statement December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/ December 31, 2009 have been audited by registered Public Accountant Firn Purwantono, Suherman & Surja with an unqualified opinion in their report No. RPC-1859/PSS/2012 dated 15 March 2012 signed by Hermawan Setiadi, Partner.
RISIKO USAHA
BUSINESS RISKS
Sebagaimana halnya dengan bidang usaha yang lain, Perusahaan dan entitas anak (Kelompok Usaha) juga tidak terlepas dari risiko-risiko usaha baik dari faktor internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja Perusahaan antara lain:
Similar to other businesses, the Company and its Subsidiaries (Group) also have the potential to be exposed to business risks attributed to internal and external factors which may bring impact on the corporate performance as follows:
81
82
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga Kelompok Usaha terutama timbul dari pinjaman untuk modal kerja dan pinjaman bank jangka panjang. Pinjaman pada berbagai suku bunga menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Kelompok Usaha. Kelompok Usaha juga memiliki risiko suku bunga yang berasal dari pinjaman menggunakan suku bunga mengambang. Kelompok Usaha melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Kelompok Usaha.
The Group’s interest rate risk mainly arises from loans for working capital purposes and long term bank loans. Loans at variable rates expose the Group to fair value interest rate risk. The Group has interest risk arising from floating rates of their borrowing. The Group monitors the interest rate fluctuation to minimize any negative impacts to the Group.
Risiko mata uang
Foreign currency risk
Kelompok Usaha menggunakan Dolar Amerika Serikat sebagai mata uang fungsional dan mata uang pelaporan. Dalam menjalankan usahanya, Kelompok Usaha melakukan transaksi dalam berbagai mata uang. Oleh karenanya Kelompok Usaha memiliki risiko nilai tukar mata uang asing yang disebabkan fluktuasi nilai tukar mata uang tersebut.
The Group uses the US Dollar as its reporting currency. In the normal course of business, the Company enters into transactions denominated in various foreign currencies. As a result, the Group is subject to foreign currency exposures resulting from currency exchange rates fluctuations.
Risiko nilai tukar mata uang asing yang dihadapi Kelompok Usaha terutama timbul dari aset dan kewajiban moneter yang diakui dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsional entitas yang bersangkutan. Kelompok Usaha menyadari adanya risiko pasar yang disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Untuk mengurangi dampak perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap aset dan kewajiban tersebut, bilamana memungkinkan, Kelompok Usaha selalu mengupayakan aset dan kewajiban signifikan dalam mata uang asing yang dimiliki entitas yang bersangkutan bernilai seimbang dimana untuk mencapai tujuan tersebut tidak tertutup kemungkinan untuk dilakukannya transaksi lindung nilai
The Group has foreign exchange risk primarily arising from recognized monetary assets and liabilities that are denominated in a currency other than the entity’s functional currency. The Group is aware about market risk due to foreign exchange fluctuation. To mitigate the impact of fluctuations in foreign exchange rates on the Group’s assets and liabilities, if possible, the Group always manages a proper proportion of significant assets and liabilities denominated in foreign currency based on the respective entity’s functional currency. If the assets are insufficient to cover its liabilities, the Group may enter into derivative transactions to mitigate such risks.
Risiko Harga Komoditas
Commodity Price Risk
Kondisi penawaran dan permintaan sangat mempengaruhi pasokan serta harga bahan baku Kelompok Usaha. Kondisi yang dapat menyebabkan terganggunya pasokan bahan baku diantaranya apabila terjadi ketidakstabilan politik atau perang, terganggunya kegiatan produksi dari pemasok utama dan kondisi perekonomian global pada umumnya. Jumlah pemakaian bahan baku yang signifikan memberikan Kelompok Usaha posisi bargaining power yang besar. Kelompok Usaha telah bekerja sama dan menjalin hubungan dengan beberapa pemasok untuk menghindari ketergantungan pada satu pihak dan merencanakan untuk melakukan ekspansi usaha ke industri hulu.
The supply and demand has significant impact on raw material supply and price fluctuation. The condition that may result in shortage of raw material supply, among others, are the unstable politics or war, disturbance in production activity of the main supplier and global economic condition. The significant use of raw material provides the Group a strong bargaining power position. We also built a long-term relationships with some suppliers in order to avoid dependence on single supplier and plan to expand to upstream industry.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
Risiko harga komoditas yang dihadapi Kelompok Usaha berasal dari fluktuasi harga serta tingkat permintaan dan penawaran minyak mentah dunia. Fluktuasi harga minyak mentah tersebut berdampak terhadap harga bahan baku Kelompok Usaha. Kebijakan Kelompok Usaha untuk menekan risiko yang timbul dari fluktuasi harga bahan baku tersebut adalah dengan mencermati informasi perkembangan pasar internasional dan meningkatkan efisiensi pembelian bahan baku dan produksi sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
The Group faces commodity price risk arising from the volatility of crude oil price, level of demand and supply in the market. The volatility of crude oil price affects the Group’s raw materials price. The Group’s policy to minimize the risks arising from the fluctuations of raw material price is to foster more efficient raw material procurement and production to suit customers demands.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengatasi hal tersebut Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk memastikan penjualan produk dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan mempunyai sejarah kredit yang baik. Kelompok Usaha menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan kehati-hatian dan melakukan monitoring portofolio kredit secara berkesinambungan.
The Group faces credit risk arising from the credits granted to the customers, but it has policies to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers, with proven track records or good credit history. The Group applies prudent credit acceptance policies and performs ongoing credit portfolio monitoring.
Merupakan kebijakan Kelompok Usaha bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Kelompok Usaha memiliki kebijakan yang membatasi jumlah kredit untuk tiap-tiap pelanggan. Penggunaan batasan kredit tersebut dimonitor secara teratur oleh manajemen. Pelanggan yang belum memenuhi verifikasi kredit diharuskan untuk melakukan pembayaran di muka atau dengan menggunakan Letter of Credit. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih.
It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures. The Group has policies that limit the amount of credit exposure to any particular customer. Utilization of credit limits by customers is regularly monitored by the management. Customers who do not qualify for credit facilities are required to pay in advance or use Letter of Credit. In addition, the receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Group’s exposure to bad debts. Credit risk for cash and cash equivalent is considered negligible since the counterparties are reputable banks.
Risiko kredit untuk kas dan setara kas dapat diabaikan mengingat penempatan dilakukan pada bank-bank yang mempunyai reputasi baik.
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Dalam mengelola profil likuiditasnya, Kelompok Usaha membiayai belanja modal dan melunasi hutang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup, dan menyiapkan ketersediaan pendanaan melalui fasilitas kredit yang diterima dari beberapa Bank. Kelompok Usaha secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual dan memonitor tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
The Group manages its liquidity profile in order to finance its capital expenditures and settle its maturing debts as they become due by maintaining sufficient cash and cash equivalents, and the availability of funding through an adequate amount of available credit facilities. The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously monitor the maturity of its financial assets and liabilities.
83
84
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
Kebijakan Pemerintah dalam Hal Lingkungan Hidup Perubahan secara drastis pada kebijakan Pemerintah dalam hal standar proses industri dan pengolahan limbah, dapat mempengaruhi proses produksi dan kinerja Perusahaan. Usaha Perusahaan untuk mengelola aspek lingkungan hidup telah mendapatkan pengakuan internasional melalui sertifikasi ISO 14001:2004 dari SGS Systems & Services Certification sejak tahun 2004. Pelestarian lingkungan dan penghijauan di areal pabrik Perusahaan juga mendapat penghargaan dari Walikota Cilegon. Sistem proses produksi yang tertutup memungkinkan Perusahaan untuk menghasilkan produk tanpa menimbulkan limbah cair. Dalam mengelola limbah padat industri yang tidak dapat didaur ulang, Perusahaan bekerja sama dengan PT Wastec International untuk meminimalkan risiko lingkungan hidup dan kesehatan.
Government Policies in Living Environment Drastic change in government policies in standard process of industry and waste management may affect the Company’s production and performance. The Company’s effort to manage the environment has received international acknowledgement by the issuance of ISO 14001:2004 certificate by SGS Systems & Services Certification since 2004. Environment conservation and planting trees in the surrounding of the Company’s plant has been awarded by Mayor of Cilegon. The closed production process system enables the Company to manufacture product without generating liquid waste. In managing the solid non-recycleable waste, the Company appointed PT Wastec International to minimize the environmental and health risk.
LAYANAN INFORMASI
INFORMATION SERVICE
Informasi mengenai Perusahaan dapat diperoleh pada Sekretaris Perusahaan dengan alamat:
Information about the Company can be obtained by contacting the Corporate Secretary at:
PT Unggul Indah Cahaya Tbk. Wisma UIC, Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 6-7 Jakarta 12930 Indonesia Tel. : (62-21) 57905100 Fax. : (62-21)57905111 Email :
[email protected]
PT Unggul Indah Cahaya Tbk. Wisma UIC, 2nd Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 6-7 Jakarta 12930 Indonesia Tel. : (62-21) 57905100 Fax. : (62-21) 57905111 Email :
[email protected]
www.uic.co.id
www.uic.co.id
85
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pendidikan Education
Salah satu misi utama Perusahaan adalah berusaha terus menerus untuk menciptakan sinergi yang harmonis antara kegiatan usaha dengan lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Perusahaan berkeyakinan bahwa keberhasilan berkesinambungan suatu entitas usaha tidak semata diukur dari kinerja keuangan dan operasional saja, namun perlu diimbangi juga dengan manfaat yang dapat dirasakan oleh lingkungan sekitarnya. Perusahaan berusaha menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pencapaian keseimbangan hidup, perusahaan harus dapat memberikan manfaat dan membantu kesejahteraan anggota masyarakat sekitar Perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perusahaan telah melaksanakan beberapa program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, dimana dalam perumusan dan implementasinya Perusahaan selalu melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat di sekitar lingkungan Perusahaan. Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan tahun 2011, diprioritaskan pada bidang pendidikan, hal ini karena Perusahaan menyadari bahwa masa depan bangsa Indonesia berada di tangan anak-anak dari generasi sekarang, untuk itulah kita wajib untuk membina dan membantu mereka agar dapat berkembang menjadi sumber daya manusia yang potensial dan produktif di masa depan.
One of the Company’s primary mission is to constantly strive to create a harmonious synergy between business activities and the surrounding environment, because the Company believes that the sustainable success of a business entity is not only measured by financial and operational performance, but also the tangible benefits to the surrounding environment. The Company is aware that as an integral part of achieving corporate sustainability, it must provide benefit and improve the welfare of the community members which it interact. To achieve these objectives, the Company has implemented several Corporate Social Responsibility program, which in the formulation and its implementation the Company always coordinate with local government and communities around the Company’s environment. Corporate Social Responsibility program in 2011, prioritized on education, this is because the company realized that the future of Indonesian is in the hands of children from this generation, to which indeed we are obligated to nurture and help them to develop into potential and productive human resources in the future.
86
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Penghijauan Reforestation
Progam bantuan dalam bidang sarana Pendidikan yang telah dilaksanakan yaitu program bantuan perbaikan bangunan dan fasilitas sekolah di MDTA Al-Khairiyah Cikuasa Gerem III, MDTA Al-Khairiyah Sumur Wuluh Gerem III, MDTA Al-Khairiyah Diniyah Batu Gepeng Gerem IV dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Al-Khairiyah Cikuasa Gerem III.
Program in education field that have been implemented was the renovation and improvement of school building and facilities in MDTA Al-Khairiyah Cikuasa Gerem III, MDTA Al-Khairiyah Sumur Wuluh Gerem III, MDTA Al-Khairiyah Diniyah Batu Gepeng Gerem IV and Al-Qur’an Education Park Al-Khairiyah Cikuasa Gerem-III.
Selain bidang pendidikan, Perusahaan juga peduli akan kesehatan masyarakat di sekitar lingkungan Perusahaan, untuk itu Perusahaan turut membantu perbaikan bangunan polyndes dan fasilitas kesehatan masyarakat di Desa Gerem, Merak. Bahkan, secara rutin perusahaan juga mengadakan program donor darah yang diikuti oleh karyawan dan masyarakat di sekitar kantor pusat Perusahaan.
Besides in the education field, the Company also concerned with the communities health around the Company’s environment, that for the Company take part to help to repair public health buildings and facilities in the Gerem village, Merak. In addition, the Company also held a regular blood donation program followed by Company’s employees and communities around UIC head office.
Di tahun 2011, Perusahaan telah melaksanakan program penghijauan lingkungan di sekitar wilayah pabrik dengan memberikan bantuan berupa bibit tanaman produktif yaitu Sengon dan Mangga, yang diserahkan kepada masyarakat sekitar desa Gerem untuk ditanam di daerah sekitar lingkungan desa mereka, agar wilayah tersebut menjadi hijau dan asri, dan diharapkan tanaman itu dapat menghasilkan penghasilan tambahan sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar.
In the 2011, the Company has implemented environmental green program in the area around the plant, by providing productive seeds, Sengon and Mango, which delivered to the community of the Gerem village to be planted in the their surrounding area, so that their neighbourhood become green and beautiful, and expected the plant can be productive and help the economy of the community.
Perusahaan berupaya untuk selalu konsisten dalam melaksanakan pelestarian lingkungan hidup dalam lingkungan kerja, antara lain dengan cara mengadakan program penghijauan di lingkungan pabrik, melakukan daur ulang limbah industri dan pencegahan polusi. Upaya Perusahaan tersebut telah dibuktikan dengan diperolehnya sertifikasi ISO 14001:2004 dari SGS Systems & Services Certification sejak tahun 2004 dan berbagai penghargaan dari Pemerintah Daerah Kota Cilegon.
The Company strive to always be consistent in carrying out environmental preservation within the workplace, with conducted nature conservation program within the plant environment and in manufacturing by recycling industrial waste and pollution prevention. The Company’s effort has been proven by obtaining the ISO 14001:2004 certification from SGS Systems & Services Certification since 2004 and various awards from the Cilegon City Government.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Lingkungan Environment
Selain itu, Perusahaan juga mempunyai komitmen untuk mengembangkan program pemberdayaan dan bantuan masyrakat, dengan menyediakan lapangan pekerjaan bagi para pemuda Karang Taruna di sekitar lingkungan pabrik, memberikan kesempatan kepada pelajar untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL), tidak lupa turut berpartisipasi dalam kegiatan sosial maupun keagaamaan seperti bantuan hewan qurban pada masyarakat sekitar, bantuan dalam kegiatan perayaan dan olahraga masyarakat dan juga memberikan sumbangan kepada yayasan-yayasan keagamaan, dan pendidikan yang membutuhkan maupun kepada korban bencana alam. Total biaya yang telah dialokasikan Perusahaan untuk membiayai kegiatan Tanggung Jawab Sosial selama tahun 2011 adalah sebesar Rp. 263 juta. Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di tahun mendatang akan tetap dititikberatkan pada program peningkatan fasilitas pendidikan serta kesehatan masyarakat di sekitar lingkungan Perusahaan dan juga akan melanjutkan program penghijauan lingkungan baik di dalam maupun di sekitar lingkungan pabrik dengan berupaya menjaga agar lingkungan pabrik tetap aman, sehat dan asri serta berencana membuat pembibitan tanaman produktif yang nantinya akan diserahkan kepada masyarakat sekitar untuk ditanam di lingkungan sekitar mereka. Perusahaan juga akan tetap memperhatikan kondisi sosio-ekonomi yang berlangsung dan turut aktif berpartisipasi di dalamnya. Pada saat ini, Perusahaan sedang berupaya untuk mendapatkan pengakuan internasional dalam standar keselamatan kerja yang merupakan suatu bukti upaya Perusahaan dalam mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja dalam lingkungan kerja, pengakuan ini berupa sertifikasi OHSAS 18001 dari lembaga akreditasi internasional, SGS Systems & Services Certification.
More over, the Company also have commitment to develop community empowerment and assistance program, with providing employment for young people Karang Taruna around the factory area, provides the opportunity for students to do the Job Training, participate in social and religious activities such as providing qurban animals for surrounding community, donations for community celebration and sport activity and also give donations for religion and education foundation as well as natural disasters charities. Total cost that has been allocated to fund Corporate Social Responsibility activities over the 2011 was IDR 263 million. Corporate Social Responsibility program in the coming year will still remain emphasized to the program of educational facilities improvement and public health in the Company’s surrounding environment and also will continue nature conservation program for environment in and around the factory area by trying to maintain factory environment remains safe, healthy and beautiful as well as planned to make a nursery for productive plants seed that will be delivered to the surrounding community to be planted in their neighbourhood. The Company will also remain to consider the progress of socio-economy condition and will participate actively in it. At this time, the Company is attempting to get the international recognition in safety standard which is the Company effort in promoting healthy and safety in the workplace, this recognation be the certification of OHSAS 18001 from an international accreditation institution, SGS Systems & Services Certification.
87
Tanamkan Kebaikan
Demi Kelangsungan Kehidupan Kita
92 Dewan Komisaris dan Direksi menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan ini telah dimuat secara lengkap dan benar serta bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan Perusahaan ini. Board of Commissioners and Directors certified that all information in this annual report has been completely and properly disclosed and are fully responsible towards the righteousness of the Company’s annual report content.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Sukarman
Presiden Komisaris President Commissioner
Teddy Jeffrey Katuari Komisaris Commissioner
Direksi
Hanny Sutanto
Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Farid Harianto
Komisaris Independen Independent Commissioner
Indrawan Masrin Komisaris Commissioner
Erwin S.
Komisaris Independen Independent Commissioner
Board of Directors
Yani Alifen
Presiden Direktur President Director
E. Pudjiastuti Direktur Director
Harris Thany
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Takashi Nakamura Direktur Director
Jimmy Masrin Direktur Director
Djazoeli Sadhani
Direktur Tidak Terafiliasi Non-Affiliated Director
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
93
PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.
Wisma UIC, 2nd Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 6-7 Jakarta 12930, Indonesia Tel : (62-21) 57905100 Fax.: (62-21) 57905111 Factory: Jl. Raya Merak Km 117,5 Desa Gerem, Kecamatan Pulomerak Kabupaten Serang, Banten Indonesia Tel. : (62-254) 571085, 572580 Fax.: (62-254) 572377 www.uic.co.id