Daftar isi
Overcoming Obstacles
TABLE OF CONTENTS
2
Melewati Berbagai Rintangan
3
Overcoming Obstacles
Visi, Misi, Nilai Perusahaan
4
Vision, Mission, Corporate Values
Sekilas Perseroan
5
Company in Brief
Jejak Langkah
6
Milestones
Area Kerja Operasional
8
Operational Area
Ikhtisar Keuangan dan Saham
10
Financial & Shares Highlights
Laporan Dewan Komisaris
12
Board of Commissioners’ Report
Laporan Direksi
16
Board of Directors’ Report
Pembahasan & Analisis Manajemen
22
Management Discussion & Analysis
Tata Kelola Perusahaan
26
Corporate Governance
Profil Dewan Komisaris
36
Board of Commissioners’ Profile
Profil Direksi
38
Board of Directors’ Profile
Profil Lainnya
40
Other Profiles
Struktur Organisasi & Komposisi Karyawan
41
Organizational Structure & Employee Composition
Informasi Perusahaan
42
Company Information
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan
43
Responsibility for Annual Reporting
Laporan Keuangan Konsolidasian
44
Consolidated Financial Statement
Tahun 2015 merupakan tahun dimana industri energi, termasuk batubara menghadapi tantangan yang berat sebagai dampak dari kondisi perekonomian global yang sampai saat ini belum juga pulih sepenuhnya. Sebagai salah satu pelaku dalam industri ini, PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) juga tidak luput dari kondisi tersebut.
The year 2015 was the year when the energy industry, including coal, faced serious challenges as a result of global economic conditions which have not yet fully recovered until now. As one of the participants in this industry, PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) was not immune from these conditions.
Dalam upaya melewati berbagai rintangan, Perseroan tidak pernah berhenti berinovasi guna memenuhi kebutuhan seluruh pemangku kepentingan.
To overcome the various obstacles, the Company has never stopped innovating in order to meet the needs of all stakeholders.
CNKO akan terus maju mewujudkan visinya menjadi salah satu penyedia layanan energi terintegrasi terkemuka di Indonesia, antara lain dengan meraih prestasi yang lebih tinggi, mencapai efisiensi di segala lini usaha, serta senantiasa mencari peluang baru.
CNKO will keep moving forward to realize its vision to become one of the leading integrated energy service providers in Indonesia, by among others, achieving higher performance, reaching efficiency in all business lines, and constantly seek new opportunities.
3
Visi, Misi & Nilai Perusahaan VISION, MISSION & CORPORATE VALUES
Sekilas Perseroan Company in Brief
Visi
Vision
Menjadi salah satu penyedia layanan energi terintegrasi yang terkemuka di Indonesia dengan menargetkan membangun dan mengoperasikan total 5.000 Megawatt (MW) fasilitas pembangkit listrik yang tersebar di seluruh negeri pada tahun 2025.
To become one of the leading integrated energy providers in Indonesia by targeting to build and operate an aggregate of 5,000 Megawatt (MW) of power generation facilities across the country by 2025.
Misi
Mission
u Mengembangkan keunggulan operasional dan memenuhi kebutuhan energi para pelanggan dengan sikap yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan hemat biaya.
uTo develop excellent operations and to provide the energy needs to all customers in an environmentally responsible and cost-effective ways.
u Berinvestasi dalam bisnis energi berbasis batubara yang akan meningkatkan daya saing Perseroan serta memberikan manfaat yang maksimal bagi para pemegang saham.
u To invest in coal-related energy business that will enhance our competitiveness and maximize our shareholders benefit.
uMengelola bisnis melalui tim yang beragam, inovatif dan berorientasi pada hasil, yang termotivasi untuk memberikan hasil terbaik.
u To manage business through diverse, innovative, and result oriented team motivated to deliver excellence.
u Tunduk dan patuh terhadap seluruh peraturan dan undang-undang yang berlaku.
u To fully comply with the laws and regulations.
Nilai Perusahaan
Corporate Values
Perseroan didirikan pada tanggal 13 September 1999
The Company was founded on 13 September 1999 with
dengan nama PT Central Korporindo Internasional dan
the name PT Central Korporindo Internasional and started
memulai kegiatan komersial pada tahun 2001. Pada tanggal
the commercial activities in 2001. On 21 November 2001
21 November 2001, Perseroan menjadi perusahaan publik
the Company became a public company by listing its share
yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek
on the Jakarta Stock Exchange (now Indonesian Stock
Indonesia) dengan kode saham “CNKO”.
Exchange) with the ticker code “CNKO”.
Perseroan memulai usahanya dengan bergerak di bidang
The Company started its business with engaging in coal
usaha pertambangan dan perdagangan batubara. Pada
mining and trading business. In 2006 the Company signed
tahun 2006, Perseroan menandatangani kontrak jangka
a long-term and mid-term contract with PT Perusahaan
panjang dan menengah sebagai salah satu pemasok
Listrik Negara (PLN) to become one of its coal suppliers.
kebutuhan batubara PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
The Company also became one of coal suppliers for PT
Perseroan juga menjadi salah satu pemasok batubara PT
Indonesia Power (IP).
Indonesia Power (IP). Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Based on the decision of the Annual General Meeting of
tanggal 21 Juni 2010, Perseroan berubah nama menjadi PT
Shareholders on 21 June 2010, the Company changed its
Exploitasi Energi Indonesia Tbk.
name to PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk.
Menyusul dilakukannya Penawaran Umum Terbatas II pada
Following the Limited Public Offering II in 2012, the
tahun 2012, Perseroan bertransformasi menjadi perusahaan
Company transformed into a coal-based energy company
energi berbasis batubara yang terintegrasi dengan lini bisnis
that is integrated with business lines that include coal mining,
yang mencakup pertambangan batubara, armada tongkang,
barge fleet, steam power plant (power plant), and port.
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), dan pelabuhan. Perseroan secara terus-menerus memperkuat sinergi antar
The Company continues to improve the synergies among
seluruh lini bisnisnya agar sesuai dengan visinya untuk
all of its business lines in order to achieve the Company’s
menjadi salah satu penyedia layanan energi terintegrasi
vision to become one of the leading integrated energy
terkemuka di Indonesia.
providers in Indonesia.
Loyalty - Kesetiaan Innovation- Inovasi Growth - Pertumbuhan Harmony - Keselarasan Trust - Kepercayaan 4
5
Jejak Langkah MILESTONES
Berdiri pada tanggal 13 September dengan nama PT Central Korporindo Internasional.
1999
Memulai aktifitas komersial di bidang pertambangan dan penjualan batubara.
Menyelesaikan proses Right Issue 1 dengan nilai Rp. 322 miliar.
Tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 21 November dengan kode saham “CNKO”.
Mengubah kegiatan usaha dari perdagangan dan pengolahan batubara menjadi bidang usaha PLTU.
2001
Founded on 13 September Started commercial activities under the name PT Central in coal mining and trading Korporindo Internasional. business. Listed on the Jakarta Stock Exchange (now Indonesian Stock Exchange) on 21 November with the ticker code “CNKO”.
6
2003
Completed the process of rights offering (Rights Issue 1) with total value of IDR 322 billion. Changed the business activities from coal trading and processing into steam power plant business field.
Menandatangani kontrak jangka panjang dan menengah dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menjadi salah satu pemasok batubara PLN.
Mengganti nama menjadi PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk. melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 21 Juni.
PLTU milik Perseroan di Pangkalan Bun dengan kapasitas produksi 2x7 MW mulai beroperasi.
Menyelesaikan proses Right Issue II senilai Rp. 2,3 triliun pada bulan Januari.
Mendapatkan ijin usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUPOP) di Kalimantan Selatan.
2006
Signed a long-term and mid-term contract with PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) to be one of coal suppliers to PLN.
2010
Changed its name to PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk. through the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on 21 June.
Memulai produksi batubara dari salah satu konsesi milik Perseroan.
2011
Company-owned power plants in Pangkalan Bun with production capacity of 2x7 MW started operating.
2013
Started its own coal production from one of its subsidiaries coal mine. Completed IDR 2.3 trillion rights offering (Rights Issue II) process in January.
Mencapai volume pengiriman batubara ke PLN dan PT Indonesia Power (IP) tertinggi dalam sejarah Perseroan, dengan jumlah di atas 1,6 juta ton.
2015
Reached the highest volume of coal shipment to PLN and PT Indonesia Power (IP) throughout the Company’s history, amounting more than 1.6 million tons.
Obtained a license for Production Operation Mining (IUPOP) in South Kalimantan.
7
Area Kerja Operasional OPERATIONAL AREA PLTu TEMBILAHAN
2x7 MW Tembilahan, Indragiri Hilir, Riau
*
KALIMANTAN TENGAH SRI Mentaya Hulu, Kotawaringin Timur ABE Gunung Timang, Barito Utara
PLTu PANGKALAN BuN 2x7 MW Arut Selatan, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah
KALIMANTAN SELATAN Kintap, Tanah Laut EEI KGB Hampang & Kelumpang Hulu, Kotabaru uKB
Karang Intan, Banjar
DGL
Batu Ampar, Tanah Laut
EEI
Asam-asam, Tanah Laut, Kalimantan Selatan
TLS .
Gambut, Banjar Kalimantan Selatan
TDGP
Kintap, Tanah Laut, Kalimantan Selatan
KGB
Kelumpang Hilir, Kotabaru, Kalimantan Selatan
LEGEND Tug & Barge
DGL KGB ABE UKB TLS SRI TDGP
Port
Coal Concession
Power Plant
: PT Dwi Guna Laksana : PT Korporindo Guna Bara : PT Abe Jaya Perkasa : PT Usaha Kawan Bersama : PT Trans Lintas Segara : PT Sekti Rahayu Indah : PT Truba Dewata Guna Prasada
*Tahap Pembangunan / Under Construction
8
9
Ikhtisar Keuangan & Saham
Ikhtisar Keuangan & Saham
FINANCIAL & SHARES HIGHLIGHTS LAPORAN POSISI KEUANGAN
FINANCIAL & SHARES HIGHLIGHTS
2015
2014*
2013*
2012
ASET
2011
(dalam ribuan Rupiah)
ASSETS
2.858.672.801 2.592.159.538 3.799.802.697 3.470.836.828 1.036.359.875
Aset Tidak Lancar/ Non-current Assets 2.813.329.681
2.895.288.169
1.637.579.988
1.157.377.202
674.329.500
Jumlah Aset/ Total Assets
5.672.002.482
5.487.447.707
5.437.382.685
4.628.216.030
1.710.689.375
Liabilitas Jangka Pendek/ Current Liabilities
2.470.072.241
2.015.479.106
1.801.265.622
1.163.028.851
782.234.245
Liabilitas Jangka Panjang Non-current Liabilities
639.995.548
372.416.866
379.307.376
366.275.316
1.112,6
2014
993,4
5.437,4 2013
2015
2014
2013
Current Liabilities 91.388.309
Non-current Liabilities
Ekuitas/ Equity 2.561.934.693 3.099.551.735 3.256.809.687 3.098.911.863 837.066.821 Jumlah Liabilitas dan Ekuitas/ Total Liabilities and Equity
1.643,6 5.487,4
2015
DALAM RIBUAN RUPIAH IN THOUSAND RUPIAH
OPERATING REVENUES
5.672,0
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (in thousand Rupiah) Aset Lancar/ Current Assets
PENDAPATAN USAHA
DALAM RIBUAN RUPIAH IN THOUSAND RUPIAH
5.672.002.482
5.487.447.707
5.437.382.685
4.628.216.030
* LABA (RUGI) BERSIH KOMPREHENSIF
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN
NET COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)
BASIC EARNING (LOSS) PER SHARE AND DILLUTED
DALAM RIBUAN RUPIAH/ IN THOUSAND RUPIAH
1.710.689.375
83,0 2015
LAPORAN LABA & RUGI
(dalam ribuan Rupiah, kecuali laba (rugi) per saham
2014
(503,7)
PROFIT & LOSS STATEMENT (in thousand Rupiah, except basic earnings (loss) per share
IN FULL RUPIAH/ IN THOUSAND RUPIAH
(129,1)
2013
2015
2014
(56,5)
(14,2)
9,3
2013
Pendapatan Usaha/ 1.112.555.923 993.413.183 1.643.633.905 1.833.206.548 1.036.506.393 Operating Revenues Laba (Rugi) Bruto/ Gross Profit (Loss)
(41.996.677)
141.696.275
343.254.177
338.494.133
176.353.739
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Profit (Loss) Before Tax
(610.286.860)
(180.023.939)
126.043.005
95.579.358
111.901.319
Laba (Rugi) Bersih Komprehensif** Comprehensive Net Profit (Loss)
(503.712.520)
(129.108.179)
8.956.361.206
8.956.361.206
Jumlah Saham yang Beredar Outstanding Shares Laba (Rugi) per Saham Dasar dan Dilusian Basic Earning (Loss) per Share and Dilluted
* yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ attributable to owners of the company KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDING STRUCTURE
83.040.415 8.956.361.206
68.231.814 8.956.361.206
91.466.108
PT Saibatama Internasional Mandiri 14,3%
4.246.550
Oversea Chinese Banking Corp Ltd. (56,49)
(14,18)
9,27
7,62
21,54
PT AJ Adisarana Wanaartha
RASIO-RASIO
Interventures Capital Pte. Ltd.
RATIOS
Marjin Laba Kotor/ Gross Profit Margin
-3,8
Marjin Laba Bersih/ Net Profit Margin
(45,3)
Tingkat Pengembalian Aset/ Return on Assets Tingkat Pengembalian Ekuitas/ Return on Equity Rasio Lancar Current Ratio
20,9
(13,0)
5,1
3,7
8,9
(8,9)
(2,4)
1,5
1,5
5,3
17
(19,7)
(4,2)
2,5
2,2
1,3
2,1
3
Reksa Dana Premier Ekuitas Masyarakat / Public
1,2
Liabilitas Terhadap Aset Debts to Assets
54,8
43,5
40,1
33
Liabilitas Terhadap Ekuitas Debt to Equity
121,4
77,0
67,0
49,3
*disajikan kembali restated
10
14,3
18,5
9,4%
10,9
104,4
8,5% 5,0%
55.0%
Informasi Saham SHARES INFORMATION
1,3 51,1
7,8%
2015
Kuartal Tertinggi Terendah Penutup Quarter High Low Close Low Close
Volume
I II III IV
152 104 76 52
93 66 50 50
99 70 50 50
212.837.533 38.907.700 76.465.767 20.819.700
8.956.361.206 8.956.361.206 8.956.361.206 8.956.361.206
I II III IV
290 269 234 199
259 207 192 114
259 227 216 184
220.462.447 726.563.891 1.099.671.190 747.726.660
8.956.361.206 8.956.361.206 8.956.361.206 8.956.361.206
2014 ** yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk attributable to owners of the company
Volume
Volume
Saham Beredar
Outstanding Shares
Outstanding Shares
11
Laporan Dewan Komisaris BOARD OF COMMISSIONERS’ REPORT
BOARD OF COMMISSIONERS’ REPORT
Pemegang Saham yang Terhormat,
Kinerja Tahun 2015
Performance in 2015
Walaupun kondisi perekonomian global dan domestik tidak menunjang, CNKO tidak terkena dampak sebesar yang dialami pelaku industri lainnya. Perseroan memiliki pasar yang telah dibangun dan dipelihara sejak satu dasawarsa lalu. Sesuai dengan salah satu misi Perseroan yaitu berinvestasi dalam bisnis energi berbasis batubara, pada tahun 2006 Perseroan telah menandatangani kontrak penjualan batubara jangka panjang dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Indonesia Power (IP). Komitmen tersebut dicanangkan pada saat industri batubara sedang berkembang pesat dimana mayoritas pemain batubara lebih fokus pada pasar ekspor.
Despite the unfavourable global and domestic economic conditions, CNKO was not affected as bad as the other companies in the industry. The Company has built and maintained its market since a decade ago. In line with one of the Company’s mission, that is to invest in coalbased energy business, in 2006 the Company has signed a long-term coal sales contracts with PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) and PT Indonesia Power (IP). The commitment was proclaimed when the coal industry was developing rapidly where the majority of leading coal producers were focusing in the export market.
Selain strategi yang tepat untuk memelihara komitmen dengan klien utama dan mengedepankan efisiensi dalam operasionalnya, ada beberapa faktor eksternal yang menunjang CNKO sehingga dapat bertahan dan tidak mengalami kejadian seperti pelaku industri lain yang tidak dapat bertahan selama tahun 2015. Salah satu faktornya adalah adanya permintaan akan energi dalam negeri yang masih cukup tinggi walaupun kondisi perekonomian mengalami perlambatan. Hal ini juga didukung oleh kebijakan Pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak dan menjadikan batubara menjadi alternatifnya.
Besides implementing the right strategy in maintaining the commitment with our major clients and promoting efficiency in our operations, there were supporting external factors which enabled the CNKO to survive and not experience the same problems like others in the industy which did not survive in 2015. One of these factors is the high demand for domestic energy despite the economic slowdown. This was also supported by the Government’s policy to reduce dependence on fuel oil consumption and make coal as an alternative.
Secara keseluruhan, Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja Direksi sudah sesuai harapan. Dewan Komisaris menilai bahwa strategi yang disusun sudah cukup baik karena telah mempertimbangkan kondisi perekonomian, industri dan internal perusahaan, termasuk rencana Perseroan untuk tetap menunjang program pembangunan infrastuktur yang dicanangkan Pemerintah. Strategi untuk fokus meningkatkan volume penjualan pada PLN dan IP sebagai klien utama dinilai merupakan langkah yang tepat. Di samping itu, Dewan Komisaris juga mengapresiasi langkah-langkah efisiensi yang dilakukan Direksi selama tahun 2015 dan yang akan dilanjutkan pada tahun 2016.
In overall, the Board of Commissioners views that the Board of Directors’performance have met expectations. The Board of Commissioners assess that the strategy which has been set was sufficient as it has put into consideration the economic situation, the industry and internal condition, and includes the Company’s plan to continue to support the infrastructure development program launched by the Government. The strategy to focus on increasing the volume of sales to PLN and IP as major clients is the right step. In addition, the Board also appreciates the efficiency measures that has been made by the Board of Directors during 2015 which will be continued in 2016.
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa, perkenankanlah kami menyampaikan penghargaan kepada seluruh jajaran PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) atas kerja keras serta pencapaian yang diraih selama tahun 2015. Dewan Komisaris memandang bahwa Direksi tidak hanya berhasil menjaga keberlangsungan usaha Perseroan, namun juga memelihara kerjasama yang baik dengan para mitra usaha dan secara internal dengan seluruh lini bisnis. Implementasi yang baik atas strategi yang tepat telah berhasil menjadikan organisasi tetap beroperasi dalam kondisi yang penuh tantangan. Kondisi perekonomian yang cenderung melambat pada tahun 2015 menjadikan iklim bisnis keseluruhan kurang kondusif. Industri energi dan industri terkait lainnya tidak terlepas dari kondisi ini, termasuk industri batubara yang menghadapi berkurangnya permintaan yang cukup besar akibat melemahnya perekonomian dunia. Penurunan permintaan ini pada akhirnya juga menyebabkan melemahnya harga batubara dunia secara signifikan. Dampak dari penurunan permintaan dan harga tersebut sangat dirasakan oleh industri batubara di Indonesia.
Dear Shareholders, With Gratitude to God Almighty, allow us to express our appreciation to every person in PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) for the hard work and accomplishments achieved during 2015. The Board of Commissioners acknowledge that the Board of Directors not only managed the continuity of the Company’s businesses but also maintained good cooperation with business partners, and internally with all business lines. Good implementation of a right strategy has succeeded in making the organization continue to operate in the challenging conditions. The economic conditions that tend to slow down in the year 2015 have made the overall business climate less conducive. The energy industry and other related industries cannot be separated from this condition. This includes the coal industry with its decreasing demand due to the weakened global economy. The decline in demand has caused the coal prices to drop significantly. The impact of the falling demand and prices has caused a profound effect on the coal industry in Indonesia.
12
Laporan Dewan Komisaris
13
Laporan Dewan Komisaris BOARD OF COMMISSIONERS’ REPORT Sejalan dengan peningkatan volume penjualan batubara, pendapatan usaha CNKO pada tahun 2015 juga mengalami peningkatan. Walaupun Manajemen Perseroan telah melakukan berbagai upaya efisiensi, secara keseluruhan biaya pada tahun berjalan tetap meningkat, melebihi peningkatan pendapatan usaha. Sebagai akibatnya, tahun 2015 ditutup dengan membukukan rugi bersih komprehensif sebesar Rp 503,7 miliar.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Dalam melakukan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris senantiasa melakukan upaya agar penerapan tata kelola perusahaan ditingkatkan. Sebagai contoh, Dewan Komisaris terus meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan Direksi dan organ Perseroan terkait lainnya, termasuk Komite Audit.
14
BOARD OF COMMISSIONERS’ REPORT Inline with the increase in coal sales volume, CNKO’s revenues in 2015 also increased. Despite Management’s various attempts in efficiency, the overall cost of the current year continued to increase, exceeding the increase in operating revenues. As a result, 2015 closed with a comprehensive net loss of Rp 503.7 billion.
Implementation of Corporate Governance In performing the supervisory function, the Board of Commissioners continues to make efforts to improve the implementation of corporate governance. For example, the Board of Commissioners consistently makes efforts to improve the coordination and communication with the Board of Directors and other relevant organs in the organization, including the Audit Committee.
Selain itu, dalam melakukan tugas pengawasannya, Dewan Komisaris mengingatkan Direksi untuk tetap mempertahankan fundamental perusahaan agar tetap baik serta melakukan penyempurnaan dalam kegiatan operasional, dengan berpedoman pada nilai-nilai perusahaan yang tercermin dalam LIGHT - Loyalty (kesetiaan), Innovation (inovasi), Growth (pertumbuhan), Harmony (keselarasan), Trust (kepercayaan). Bentuk implementasi LIGHT adalah seperti kesetiaan Perseroan pada klien; melakukan inovasi agar lebih efisien; melakukan strategi pertumbuhan yang tepat; adanya keselarasan dengan klien serta para mitra usaha lainnya melalui komunikasi dan kontrak kerjasama yang baik; dan menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan, antara lain menjaga komitmen dengan klien, dan juga menjaga kepercayaan antar Direksi dan pihak internal lainnya.
Moreover, in performing its supervisory duties, the Board of Commissioners makes aware that the Board of Directors maintain the fundamentals of the Company remain in good standing and make improvements in its operational activities. This should be guided by the values of the Company that are reflected in LIGHT – Loyalty, Innovation, Growth, Harmony, Trust.. This includes being loyal to the clients; innovation to be more efficient; implementing the right growth strategy; harmony with clients and other business partners through communication and good cooperation contract; and maintaining the trust of stakeholders, among others, maintain a commitment with clients, and also to maintaining the trust between the Board of Directors and other internal parties.
Komposisi Dewan Komisaris
Board of Commissioners Composition
Selama tahun 2015 tidak terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris.
Laporan Dewan Komisaris dan karyawan yang telah bekerja dengan baik dan keras mencapai kinerja tahun 2015. Penghargaan juga kami sampaikan kepada para Pemegang Saham, pemangku kepentingan dan mitra usaha atas kepercayaan dan kerjasama yang diberikan sepanjang tahun 2015. Dengan dukungan seluruh pihak tersebut, Dewan Komisaris dapat melakukan fungsi pengawasan dan penasihatan sehingga pada tahun 2015 Perseroan dapat dijalankan dengan tata kelola yang baik. Dengan berpegang teguh pada visi, misi dan nilai-nilai perusahaan, kerjasama yang baik ini dapat dilanjutkan di tahun-tahun mendatang agar CNKO akan tetap bertahan dan semakin maju.
and employees who have worked well and hard to achieve the performance of 2015. Our appreciation is also extended to the shareholders, stakeholders and business partners for their trust and cooperation given throughout the year 2015. With the support of all parties, the Board of Commissioners was able to conduct its supervisory and advisory role, allowing the Company in 2015 be run with good governance. By continuing to hold on to the Company’s vision, mission and values, the good cooperation can be continued in the coming years so that the CNKO will survive and continue to grow.
Untuk dan atas nama Dewan Komisaris Jakarta, April 2016
For and on behalf of the Board of Commissioners Jakarta, April 2016
ANDRI CAHYADI Presiden Komisaris
ANDRI CAHYADI President Commissioner
There were no changes in the composition of the Board of Commissioners in 2015.
Apresiasi
Appreciation
Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan yang tinggi dan rasa terima kasih kepada Direksi
The Board of Commissioners expressed high appreciation and gratitude to the Board of Directors
15
Laporan Direksi
Laporan Direksi
BOARD OF DIRECTORS’ REPORT
BOARD OF DIRECTORS’ REPORT
Pemegang Saham yang Terhormat,
Pemegang Saham yang Terhormat, Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO), namun pada saat yang bersamaan merupakan tahun yang membuktikan bahwa salah satu strategi jangka panjang Perseroan yaitu terus memenuhi kebutuhan pasar domestik, merupakan langkah yang tepat untuk menghadapi dinamika industri yang digeluti Perseroan.
Gambaran Industri Secara umum tahun 2015 kembali merupakan tahun yang penuh tantangan, baik secara global maupun domestik, terlebih lagi bagi industri yang terkait dengan komoditi batubara. Perlambatan ekonomi dunia menyebabkan turunnya permintaan terhadap produk di berbagai sektor sehingga memicu penurunan penggunaan energi. yang pada akhirnya, menekan harga jual bahan bakar, termasuk batubara. Bahkan untuk beberapa pemain batubara domestik, harga jual ekspor sudah lebih rendah daripada biaya produksi. Di tengah kondisi yang tidak kondusif tersebut, CNKO masih diuntungkan karena lebih banyak bergerak dalam pasar domestik yang prospeknya masih cukup bagus. Hal ini disebabkan karena permintaan
Dear Shareholders,
Dear Shareholders, The year 2015 was a challenging year for PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO), but at the same time was a year which has proven that one of the Company’s long-term strategy, to continue to meet the needs of the domestic market, was the right step in facing the dynamics of the industry.
Industry overview In general, 2015 was a year full of challenges globally and domestically, especially for coal-related industries. The global economic slowdown caused a lower product demand in various sectors, which triggered a decline in energy consumption that in the end pushed fuel selling price down, including coal. Hence, for some domestic coal players, export selling prices were already lower than its costs of production. Facing these unfavourable conditions, CNKO can still benefit as the domestic energy industry still has good prospects. This is possible as the
16
energi listrik dalam negeri masih relatif tinggi terutama sejalan dengan dicanangkannya rencana pembangunan proyek listrik 35.000 MW di Indonesia. Namun dalam saat yang bersamaan, sebagai salah satu produsen batubara terbesar di dunia (nomor 3 berdasarkan BP Statistical Review of World Energy 2015), persaingan usaha domestik industri batubara Indonesia juga semakin meningkat.
country’s electricity demand remains high, especially inline with the development plan of 35,000 MW electricity project in Indonesia. However, at the same time, as one of the largest coal producers in the world (rank third according to the BP Statistical Review of World Energy 2015), Indonesia’s domestic business competition in the coal industry is also increasing.
Target dan Kebijakan Strategis Tahun 2015
2015 Target and Strategic Policy
Menghadapi kondisi perekonomian dan industri yang menurun pada tahun 2015, Manajemen memberi fokus utama pada keberlangsungan usaha Perseroan. Secara lebih spesifik, Perseroan menetapkan target agar dapat terus memenuhi komitmen pengiriman batubara kepada klien utamanya yaitu PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Indonesia Power (IP).
To cope with the declining economic conditions and industry in 2015, the Management put major focus on the sustainability of the business. In more specific, the Company set a target to continue to fulfill the commitment in coal delivery to its main clients, namely PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) and PT Indonesia Power (IP).
Target lain yang telah ditetapkan CNKO adalah terus mendukung program Pemerintah dalam penyediaan listrik di tanah air. Perseroan secara langsung turut mendukung program pembangunan listrik 35.000 MW sebagai salah satu pemasok batubara dan pada saat yang sama meneruskan proyek pembangunan pembangkit listrik milik CNKO sendiri.
Another target that has been set by the CNKO is to continue supporting the Government’s program in supplying the electricity throughout the country. The Company supports the development of 35,000 MW electricity program as one of the coal suppliers, while at the same time continue the development of CNKO’s own power plant project.
Manajemen juga menerapkan beberapa strategi efisiensi. Untuk kegiatan operasional pada lini usaha batubara, strategi yang diterapkan adalah menjalin kerjasama strategis dengan pemasok batubara yang memiliki cadangan yang cukup dengan kualitas baik, sehingga Perseroan dapat memastikan produksi dilakukan secara tepat waktu. Lini usaha sewa kapal menjalin kerjasama dengan perusahaan keagenan pelayaran dengan skema dimana biaya perbaikan dan pemeliharaan dipotong langsung dari pendapatan sewa. Untuk lini usaha pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), strategi yang dilakukan adalah memastikan sistem perawatan secara berkala guna mencegah kerusakan mesin. Sedangkan untuk lini usaha pelabuhan diberikan potongan harga untuk klien dengan volume pengiriman yang tinggi.
The Management has also implemented several efficiency strategies. In the operational side of the coal business, the strategy was to establish strategic alliance with coal suppliers that have good quality coal as well as sufficient reserves, so that the Company can ensure production is carried out in a timely manner. In the vessel charter hire business, the strategy was to work in conjuction with a vessel agency where the repair and maintenance costs were directly deducted from the rental fee. In steam power plant business line, the strategy was to ensure that the maintenance system is performed regularly to avoid machinery breakdown. The operational strategy in port services was to give discount for the clients with high shipment volume.
17
Laporan Direksi
Laporan Direksi
BOARD OF DIRECTORS’ REPORT
BOARD OF DIRECTORS’ REPORT
Selain itu, agar lebih efisien dalam pengelolaan keuangan, CNKO juga melakukan restrukturisasi hutang. Perseroan juga melakukan efisiensi dalam sumber daya manusia terutama pada lini usaha yang mengalami penurunan permintaan.
To increase efficiency in financial management, CNKO also underwent debt restructuring. The Company also performed efficiency measures in human resources, especially in business lines that experienced decrease in demand.
Pencapaian Kinerja Tahun 2015
Performance Achievements in 2015
Pada tahun 2015, lini usaha batubara berhasil mencatat peningkatan volume pengiriman batubara ke PLN dan IP, sebesar 171,3% dibandingkan tahun 2014. Didorong kenaikan penjualan batubara, Perseroan berhasil membukukan peningkatan pendapatan usaha sebesar 12,1% pada periode yang sama menjadi Rp 1.112,6 miliar dari Rp 993 miliar. Peningkatan kontribusi dari lini usaha penjualan batubara ini dapat menutupi dampak berkurangnya pendapatan lini sewa kapal dan PLTU. Sementara pencapaian pendapatan pada lini usaha pelabuhan relatif sama dengan tahun sebelumnya.
In 2015, the coal business line has recorded a 171.3% increase in the shipment of coal to PLN and IP, compared to 2014. Driven by the increase in coal sales, the Company recorded an increase in revenue 12.1% compared to the last period, to Rp 1,112.6 billion from Rp 993.4 billion. The increase contribution of the coal sales business line had offset the revenues reduction in vessel charter hire and power plants business line, while revenue in port services remained relatively flat.
Namun dengan adanya peningkatan beban pokok pendapatan, beban usaha serta beban lain-lain yang lebih tinggi daripada kenaikan pendapatan usaha, Perseroan harus membukukan rugi bersih komprehensif sebesar Rp 503,7 miliar.
However, with the increase in cost of revenues, operating expenses and other expenses that were higher than that of the revenues, the Company must booked a comprehensive net loss of Rp 503.7 billion
Implementation of Corporate Penerapan Tata Kelola Perusahaan Governance
18
Manajemen selalu mengupayakan agar Perseroan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Dalam rangka peningkatan kualitas keterbukaan, Perseroan melakukan penyempurnaan sistem penyampaian pelaporan agar tepat waktu serta peningkatan kualitas website melalui penambahan fitur pada tahun 2015. Perseroan melakukan perbaikan koordinasi di seluruh level melalui penyempurnaan struktur organisasi Perseroan.
The Management always strives for the Company to implement good corporate governance. In order to improve the quality of disclosure, the Company made some improvements in report delivery system so reports are submitted in a timely manner and also improved the quality of the website by adding new features in 2015. The Company also improved coordination at all levels by improving the organizational structure of the Company.
CNKO juga meningkatkan peran manajemen risiko dalam pengelolaan Perseroan. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang energi, risiko utama yang dihadapi Perseroan terutama terkait dengan fluktuasi harga komoditi batubara dan bahan bakar minyak. Terkait dengan risiko tersebut, Perseroan menjalankan kegiatannya dengan hati-hati sambil mengelola risikorisiko yang ada agar tidak menimbulkan potensi kerugian.
CNKO also improved the role of risk management in managing the Company. As a company engaged in the energy sector, the main risks faced by the Company are primarily associated with fluctuations in commodity prices of coal and fuel oil. In regards to these risks, the Company conducted the operational activities prudently while managing all risks in order to avoid potential losses.
K3L dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
HSE and Corporate Social Responsibility
Mengingat Perseroan bergerak di sektor yang sarat dengan pekerjaan di lapangan, masalah kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (K3L) merupakan prioritas utama. Perseroan selalu menjaga kondisi lingkungan di wilayah operasi kerja Perseroan. Selama tahun 2015 tidak terjadi insiden yang signifikan terkait dengan keselamatan kerja.
As the Company is engaged in sectors that involves a lot of field work, health, safety and environment (HSE) is a top priority. The Company always maintains the environmental conditions in the areas of the Company’s operations. During 2015 there were no significant incident related to work safety.
Tanggung jawab sosial merupakan hal yang mendapat perhatian penting Manajemen Perseroan. Sesuai kebijakan untuk melibatkan masyarakat lokal dan lingkungannya, kegiatan tanggung jawab sosial difokuskan di wilayah operasi. Berbagai kegiatan sebagai wujud tanggung jawab sosial Perseroan dilakukan selama tahun 2015, termasuk kegiatan donor darah di Banjarmasin serta partisipasi dalam pemberian kurban yang dilakukan bersama PLN di beberapa pembangkit listrik yang batubaranya dipasok oleh Perseroan.
Corporate Social Responsibility is an important aspect for Management. As it is the Company’s policy to include local and surroundings communities, social responsibility activities were focused within the Company’s areas of operation. Various activities as implementation of social responsibility were carried out in 2015, including blood donation in Banjarmasin and participation in giving qurban in collaboration with PLN at several power plants, where the coal was supplied by the Company.
Perubahan Komposisi Direksi
Changes in the Board of Directors Composition
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 19 November 2015, terjadi perubahan susunan direksi dengan masuknya Erry Indriyana ke dalam jajaran direksi Perseroan dan pengunduran diri Novriaty Hilda Sibuea. Perseroan menyambut hangat kehadiran Erry Indriyana dan percaya bahwa beliau akan memberikan banyak kontribusi bagi perkembangan Perseroan. CNKO juga menyampaikan penghargaan yang tinggi dan terima kasih atas sumbangsih Ibu Novriaty Hilda Sibuea selama beliau berkarya di Perseroan.
Based on the results of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on 19 November 2015, there has been a change in the composition of Directors with the inclusion of Erry Indriyana into the Company’s Board of Directors and the resignation of Novriaty Hilda Sibuea. The Company warmly welcomes Erry Indriyana and believe that he will give many contributions to the development of the Company. CNKO also expresses high appreciation and gratitude to Novriaty Hilda Sibuea’s contribution for the Company.
Penutup
Closing Statement
Pencapaian yang berhasil diraih Perseroan pada tahun 2015 sudah tentunya tidak dapat terwujud tanpa komitmen dan dukungan semua pihak. Melalui kesempatan ini Direksi menyampaikan apresiasi kepada seluruh karyawan CNKO atas kerja keras dan dedikasinya untuk memajukan Perseroan. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan
The achievements that reached by the Company in 2015 certainly could not be realized without the commitment and support of all parties. Hence, the Directors would like to express our appreciation to all CNKO staff for their hard work and dedication to advance the Company. We would also like to thank the Board of Commissioners for their support
19
Laporan Direksi BOARD OF DIRECTORS’ REPORT arahan Dewan Komisaris serta kerjasama yang sangat baik dengan para klien dan pemasok. Terakhir, kami sampaikan penghargaan yang tinggi atas dukungan para Pemegang Saham dan pemangku kepentingan lainnya. Kami berharap kerjasama dan dukungan ini dapat terus berlanjut dan CNKO akan semakin memberi nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan dan industri energi di Indonesia.
and guidance and for cooperation with all clients and suppliers. Lastly, we would like to express our high appreciation for the support of shareholders and other stakeholders. We hope this support and cooperation can be continued and CNKO will increasingly provide added value to all stakeholders and the energy industry in Indonesia.
Untuk dan atas nama Direksi Jakarta, April 2016
For and on behalf of the Board of Directors Jakarta, April 2016
BENNY WIRAWANSA Presiden Direktur
BENNY WIRAWANSA President Director
20
21
Analisis & Pembahasan Manajemen
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & Analysis
Management Discussion & Analysis
Laporan Laba & Rugi
Profit & Loss Statement
Pendapatan Usaha
Operating Revenues
Pendapatan usaha CNKO tahun 2015 berjumlah Rp 1.112,6 miliar, naik sebesar 12,0% dibandingkan tahun 2014 sejumlah Rp 993,4 miliar.
CNKO’s operating revenues in 2015 were Rp 1,112.6 billion, increased by 12.0% compared to Rp 993.4 billion in 2014.
Kontribusi terbesar diperoleh dari penjualan batubara, yang mencapai Rp 978,0 miliar atau lebih tinggi 17,8% dibandingkan pendapatan usaha tahun sebelumnya sebesar Rp 830,2 miliar, menyusul naiknya volume penjualan batubara ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Indonesia Power (IP) sebesar 171,3% menjadi 1,7 juta ton selama periode yang sama.
The largest revenue contributor was coal sales, amounting Rp 978.0 billion or 17.8% higher compared to the previous year of Rp 830.2 billion, following the rise in coal sales to PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) and PT Indonesia Power (IP) of 171.3% to 1.7 million tons during the same period.
Pendapatan sewa kapal mengalami penurunan 69,5% dari Rp 36,4 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 11,1 miliar pada tahun 2015, di tengah kondisi industri yang belum membaik. Pendapatan usaha PLTU dalam periode yang sama juga mengalami penurunan sebesar 5,8% menjadi Rp 54,0 miliar pada tahun 2015 dari Rp 57,3 miliar. Sedangkan pelabuhan membukukan pendapatan usaha yang relatif stabil sekitar Rp 69,5 miliar.
Revenues from vessel charter hire declined 69.5% from Rp 36.4 billion in 2014 to Rp 11.1 billion in 2015, in the midst of the continued slowdown of the industry. Revenues from power plants during the same period also decreased by 5.8% to Rp 53.9 billion in 2015 from Rp 57.3 billion. While port services booked a relatively stable revenue at Rp 69.5 billion.
Dengan demikian penjualan batubara tetap merupakan kontributor pendapatan terbesar pada tahun 2015 dengan 87,9%, diikuti pelabuhan dengan 6,2%, PLTU 4,9% dan sewa kapal 1,0%.
Hence, coal sales remains to be the largest revenue contributor in 2015 with 87.9%, followed by port services with 6.2%, power plants 4.9% and vessel charter hire 1.0%.
Rugi Bruto
Gross Loss
Walaupun terjadi peningkatan pendapatan usaha, pada tahun 2015 CNKO mencatatkan rugi bruto sebesar Rp 42,0 miliar. Rugi ini disebabkan karena adanya kenaikan beban pokok penjualan sebesar 35,6% menjadi Rp 1.154,6 miliar dari Rp 851,7 miliar di tahun 2014 yang terutama berasal dari biaya pengangkutan, sejalan dengan bertambahnya volume penjualan batubara ditambah dengan adanya cadangan persediaan usang dan kerugian penurunan nilai.
Despite the revenue increase in 2015, CNKO recorded a gross loss of Rp 42.0 billion. The loss was due to the increase in cost of revenues of 35.6% to Rp 1,154.6 billion from Rp 851.7 billion in 2014, which mainly come from freight in costs, inline with the higher coal sales volume coupled with an allowance for inventory obsolescence and impairment losses.
Rugi Sebelum Pajak Penghasilan
Loss Before Income Tax
CNKO membukukan rugi sebelum pajak penghasilan sebesar Rp 610,3 miliar dibanding periode sebelumnya yang sebesar Rp 180,0 miliar. Kerugian ini terutama disebabkan karena peningkatan beban cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha, beban bunga dan keuangan serta beban lain-lain.
CNKO booked loss before income tax of Rp 610.3 billion compared to the previous period of Rp 180.0 billion. The loss was mainly attributed to the increase in allowance for impairment losses account receivables, interest expenses and financial charges as well as other expenses.
Rugi Bersih Komprehensif yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Comprehensive Loss Attributable to Owners of the Parent
Pada akhir tahun 2015, Perseroan membukukan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas sebesar Rp 503,7 miliar, lebih besar daripada tahun 2014 yang berjumlah Rp 129,1 miliar.
LAPORAN POSISI KEUANGAN
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
Aset
Assets
Jumlah aset CNKO pada akhir tahun 2015 naik 3,4% menjadi Rp 5.672,0 miliar dibanding Rp 5.487,4 miliar pada tahun sebelumnya. Pada periode yang sama, aset lancar bertambah 10,3% dari Rp 2.592,2 miliar menjadi Rp 2.858,7 miliar menyusul peningkatan di hampir seluruh pos aset lancar. Aset tidak lancar pada akhir tahun 2015 adalah Rp 2.813,3 miliar, menurun 2,8% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2.895,3 miliar.
CNKO’s total assets by the end of 2015 increased 3.4% to Rp 5,672.0 billion compared to Rp 5,487.4 billion the previous year. During the same period, current assets increased 10.3%, from Rp 2,592.2 billion to Rp 2,858.7 billion following increase in almost all of the current assets accounts. Noncurrent assets at the end of 2015 was Rp 2,813.3 billion, 2.8% lower than the previous year amounting to Rp 2,895.3 billion.
Liabilitas
Liabilities
Jumlah liabilitas pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 3.110,1 miliar, naik 30,2% dari Rp 2.387,9 miliar tahun sebelumnya. Liabilitas jangka pendek bertambah dari Rp 2.015,5 miliar menjadi Rp 2.470,1 miliar atau naik 22,6%. Hal ini terutama disebabkan karena bertambahnya utang usaha kepada pihak ketiga dari Rp 301,1 miliar menjadi Rp 636,0 miliar serta kenaikan jumlah liabilitas keuangan lainnya dari Rp 50,0 miliar menjadi Rp 541,0. Liabilitas jangka panjang meningkat cukup signifikan sebesar 71,9%
Total liabilities in 2015 were Rp 3,110.1 billion, increased 30.2% from Rp 2,387.9 billion the year before. Short term liabilities increased from Rp 2,015.5 billion to Rp 2,470.1 billion or representing 22.6% increase This was mainly caused by additional trade account payables to third parties from 301.1 billion to Rp 636.0 billion as well as increase in other financial liabilities from Rp 50.0 billion to Rp 541.0 billion at the end of 2015. Long term liabilities increased significantly by71.9% from Rp 372.4 billion in 2014 to Rp 640.0 billion in
PENJABARAN PENDAPATAN REVENUES BREAKDOWN
4.9 %
6.2 %
7.0 % 5.8 % 3.7 %
1.0 %
2015
2014
87.9 % Batubara Coal Sales
22
PLTU Power Plants
83.5 % Sewa Kapal Vessel Charter Hire
Jasa Pelabuhan Port Services
At the end of 2015, the Company booked a loss attributable to the owners of the parent of Rp 503.7 billion, higher than 2014 amounting Rp 129.1 billion.
23
Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis 2015, with the highest increase in other payables to third parties amounting Rp 446.2 billion from Rp 104.0 billion.
Ekuitas
Equity
Jumlah ekuitas pada akhir tahun 2015 adalah sebesar Rp 2.561,9 miliar, turun 17,3% dari posisi 2014 sebesar Rp 3.099,6 miliar menyusul adanya kerugian di 2015.
Total equity by the end of 2015 was Rp 2,561.9 billion, 17.3% lower compared to 2014 position of Rp 3,099.6 billion, following the loss in 2015.
LAPORAN ARUS KAS
STATEMENT OF CASH FLOWS
Arus Kas dari Aktifitas Operasional
Cash Flows from Operating Activities
Pada akhir 2015, CNKO membukukan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi sebesar Rp 115,6 miliar, sementara pada tahun 2014, Perseroan membukukan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp 74,7 miliar. Perubahan terbesar terdapat pada akun pembayaran kepada pemasok dari Rp 459,9 miliar menjadi Rp 851,6. Di sisi lain, penerimaan kas dari pelanggan naik 9,0% dari Rp 838,8 miliar menjadi Rp 914,0 miliar sejalan dengan peningkatan penjualan.
By the end of 2015 CNKO, booked net cash used in operating activities of Rp 115.6 billion, where in 2014, the Company booked net cash provided by operating activities of Rp 74.7 billion. The most significant change came from higher cash paid to suppliers from Rp 459.9 billion to Rp 851.6 billion. On the other hand, cash received from customers rose 9.0% from 838.8 billion to Rp 914.0 billion, inline with the increase sales.
Arus Kas dari Aktifitas Investasi
Cash Flows from Investment Activities
Arus Kas dari Aktifitas Pendanaan Pada tahun 2015, kas yang diperoleh dari aktifitas pendanaan meningkat signifikan sebesar 60,4% menjadi Rp 177,2 miliar pada tahun 2015, dibanding Rp 110,5 miliar pada tahun sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan karena adanya kenaikan di akun perolehan liabilitas keuangan lainnya serta penerimaan dari pihak ketiga.
PENYESUAIAN DAN REKLASIFIKASI AKUN Beberapa penyajian akun dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 direklasifikasikan agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian komparatif pada tanggal 31 Desember 2014. Rincian tentang penyesuaian dan reklasifikasi akun ini dapat dilihat pada Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun 2015 nomor 40.
Ikatan yang Material untuk 24
Management Discussion & Analysis
dari Rp 372,4 miliar pada 2014 menjadi Rp 640,0 miliar pada 2015, dengan kenaikan tertinggi pada pos utang lain-lain kepada pihak ketiga sebesar Rp 446,2 miliar dari Rp 104,0 miliar.
Perseroan mencatatkan kas bersih yang diperoleh dari aktifitas investasi sebesar Rp 1,4 miliar pada akhir tahun 2015, Sementara pada tahun sebelumnya Perseroan membukukan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp 175,7 miliar yang sebagian besar merupakan pembayaran uang muka proyek.
Analisis & Pembahasan Manajemen Investasi Barang Modal Tidak ada ikatan yang material untuk investasi barang modal yang dilaporkan pada Laporan Keuangan Tahun 2015.
Kebijakan Dividen Tidak ada perubahan kebijakan dividen.
Perjanjian dan Komitmen Penting Saat ini CNKO memiliki sejumlah perjanjian dan komitmen penting dengan pihak ketiga. Hal ini dapat dilihat pada Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun 2015 nomor 37.
Material Bind to Capital Goods Investment No material bind to capital goods investment were reported in the 2015 Financial Statements.
Dividend Policy There were no changes in the dividend policy.
Important Agreements and Commitments CNKO currently has a number of important agreements and commitments with third parties. This is mentioned in the Notes no 37 of the Consolidated Financial Statements.
The Company recorded Rp 1.4 billion net cash from investing activities at the end of 2015, while during the previous year the Company booked net cash used in investment activities amounting Rp 175.7 billion that mostly were payments of project advance.
Cash Flows from Financing Activities In 2015, cash flows from financing activities rose significantly by 60.4% to Rp 177.2 billion in 2015, compared to Rp 110.5 billion the year before. This was mainly caused by acquisitions of the financial liabilities and cash received from other third parties.
ADJUSTMENTS AND RECLASSIFICATIONS OF ACCOUNTS A number of accounts presented in the consolidated financial statements of 31 December 2014 were reclassified to conform to the comparative consolidated financial statements presented on 31 December 2014. Details of the adjustments and reclassification of these accounts is available in the Notes 40 of the 2015 Consolidated Financial Statements.
25
Tata Kelola Perusahaan CORPORATE GOVERNANCE
26
Tata Kelola Perusahaan CORPORATE GOVERNANCE
TINJAUAN UMUM PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
OVERVIEW OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik memungkinkan Perseroan dapat melalui tahun 2015 yang penuh tantangan. Agar dapat terus bertahan dan berkembang, diperlukan sistem, kepemimpinan dan sumber daya yang baik, didukung infrastruktur yang memadai. Tata kelola perusahaan merupakan koridor agar semua unsur tersebut bergerak bersama menuju pencapaian tujuan Perseroan.
By implementing good corporate governance practices, the Company passed the challenging year of 2015. In order to continue to survive and grow, a good system of leadership and resources are required, supported by adequate infrastructure. Corporate governance is the corridor so that all these elements are moving together towards achieving the Company’s goals.
Tata kelola perusahaan yang baik akan memungkinkan Perseroan menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan. Dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik tersebut, Perseroan akan berpegang teguh pada prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kesetaraan.
Good corporate governance allows the Company to create value for stakeholders. In implementing good corporate governance, the Company will always adheres strictly to the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness.
Berdasarkan keyakinan tersebut, Perseroan berkomitmen untuk menjalankan tata kelola perusahaan dengan sebaik-baiknya serta selalu memastikan bahwa hal tersebut diterapkan oleh semua unsur di dalam Perseroan. Pengembangan terus-menerus juga dilakukan oleh Perseroan dalam implementasi prinsip tata kelola perusahaan.
Based on this, the Company is committed to carry out good corporate governance and always ensure that it is implemented in all elements of the Company. Continuous developments are also carried out by the Company in implementing principles of corporate governance.
STRUKTUR TATA KELOLA CNKO
CNKO CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE
Struktur tata kelola Perseroan dibangun untuk menjamin pelaksanaan tata kelola CNKO dapat dijalakankan secara sistematis, dimana setiap organ dalam struktur tata kelola memiliki peran dan tanggung jawab yang jelas sehingga dapat mendukung terlaksananya prinsip-prinsip tata kelola sebagaimana mestinya.
The governance structure of the Company is established to ensure systematic implementation of CNKO governance, where every organ in the governance structure has clear roles and responsibilities so it can support the implementation of the good governance principles.
Tata kelola CNKO disusun berdasarkan pada prinsipprinsip: 1. Transparansi: Perseroan memiliki komitmen untuk memberikan pengungkapan informasi yang lengkap, jelas, akurat dan tepat waktu, dapat diperbandingkan dan mudah diakses oleh pemegang saham dan pemangku kepentingan. Keterbukaan informasi tersebut sangat diperlukan, antara lain oleh para stakeholders untuk menilai kinerja CNKO, mendeteksi lebih dini resiko yang mungkin terjadi serta mencegah terjadinya transaksi benturan kepentingan. 2. Akuntabilitas: Perseroan memiliki kejelasan atas fungsi, hak, tugas dan wewenang serta tanggung jawab dalam organisasi yang telah diatur sesuai dengan
CNKO’s corporate governance is drawn based on the following principles: 1.Transparency: The Company is commited to provide full disclosure of information that is complete, clear, accurate and timely, comparable and easily accessible by the shareholders and stakeholders. Disclosure of such information is required by the stakeholders, among others, to assess the performance of CNKO, early detection of potential risks, and to avoid conflict of interest. 2. Accountability: The Company has clarity on the functions, rights, duties and authority as well as responsibilities within the organization, which has been
pedoman masing-masing fungsi, termasuk hubungan antara pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi. Dengan demikian Perseroan sebagai lembaga dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara akuntabel. 3. Tanggung jawab: Perseroan bertanggung jawab untuk mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku serta kebijakan internal yang telah ditetapkan. Dengan demikian setiap individu yang terlibat langsung dalam pengelolaan Perseroan menyadari bahwa setiap tindakan, kebijakan dan keputusan yang diambil harus memberikan manfaat baik kepada pihak internal maupun eksternal. Sejalan dengan itu Perseroan juga bertanggung jawab kepada masyarakat dan lingkungan sebagai warga korporasi yang baik (good corporate citizen). 4. Independensi: Perseroan dikelola secara profesional dimana organ-organ perusahaan menjalankan kegiatannya secara mandiri dan objektif, tanpa ada benturan kepentingan, dominasi maupun intervensi dari pihak manapun serta menghindari dominasi pengaruh dari pihak manapun. 5. Kesetaraan: Perseroan memastikan agar hak serta kepentingan seluruh pemegang saham, baik mayoritas maupun minoritas, serta para pemangku kepentingan lainnya dapat terpenuhi secara adil, wajar dan setara, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
set in accordance to the guidelines of each function. This includes relationships between shareholders, the Board of Commissioners and the Board of Directors. Hence, the Company as an institution can be held accountable for its performance. 3. Responsibility: The Company is responsible in complying with the prevailing laws and regulations and internal policies that have been set. Therefore, any individual who is directly involved in the management realizes that each action, policy and decision taken must provide benefits to both internal and external parties. In line with this, the Company is also accountable to the public and the environment as a good corporate citizen.
4. Independency: The Company is managed professionally in which the organs of the Company carry out their activities independently and objectively, with no conflict of interest, domination and intervention from any party, and avoids the influence domination of any party. 5. Fairness: The Company ensures that the rights and interest of all shareholders, both majority and minority, as well as other stakeholders can be fulfilled in a fair, reasonable and equitable manner, in accordance with the prevailing laws.
LAPORAN PELAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
REPORT OF THE CORPORATE GOVERNANCE REPORTING
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ Perseroan tertinggi yang memegang segala kewenangan yang tidak didelegasikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS mempunyai kewenangan antara lain untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi; mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui laporan tahunan dan laporan keuangan. RUPS juga berwenang untuk menentukan bentuk dan jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, dan dapat mendelegasikan kewenangan terkait remunerasi Direksi kepada Dewan Komisaris. RUPS memungkinkan para pemegang saham mengambil keputusan strategis, seperti rencana bisnis, peruntukan laba dan alokasi modal. RUPS Tahunan (RUPST) dilaksanakan satu kali dalam satu tahun dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) diselenggarakan jika diperlukan, atas permintaan Dewan Komisaris atau pemegang saham.
The General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest organ of the Company which holds all powers that are not delegated to the Board of Commissioners and Board of Directors. The GMS has the authority, among others, to appoint and dismiss members of the Board of Commissioners and Board of Directors; evaluate the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors, approve the amendment, approve the annual report and financial statements. The GMS is also authorized to determine the form and amount of remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors, and may delegate the authority related to the remuneration to the Board of Directors’ to the Board of Commissioners. The GMS allows the shareholders to take strategic decisions, such as business plans, allocation of profits and capital. The Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) is held once a year and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) is held if necessary, at the request of the Board of Commissioners or the shareholders.
27
Tata Kelola Perusahaan CORPORATE GOVERNANCE Sepanjang tahun 2015 telah dilaksanakan RUPS Tahunan pada tanggal 30 Juni 2015 dan dua kali RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 15 Januari 2015 dan tanggal 19 November 2015. Dalam RUPS Tahunan tanggal 30 Juni 2015 diambil keputusan-keputusan sebagai berikut: 1. Menyetujui laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Perseroan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. 2. Menyetujui Laporan Tahunan Direksi dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan tindakan pengawasan yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil sesuai dengan Laporan nomor 232/01/FD/I/EEI-1/15 tanggal 28 April 2015, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan keuangan Perseroan. 3. Menyetujui pemberian pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan besarnya gaji dan/atau tunjangan lainnya bagi masingmasing Direktur Perseroan; dan memberikan gaji/ honorarium dan/atau tunjangan lain bagi masing-masing anggota Dewan Komisaris Perseroan. 4. Menyetujui pemberian kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, serta menetapkan honorarium dan persyaratan lain pengangkatannya. 5. a. Menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). b. Menyetujui untuk menyusun kembali Anggaran Dasar secara keseluruhan sehubungan dengan Peraturan OJK sebagaimana disebutkan pada butir 5.a. c. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi, untuk menyatakan kembali keputusan RUPS Tahunan ini dalam akta Notaris bilamana perlu dan untuk itu melakukan semua tindakan dan perbuatan yang dipandang baik dan perlu oleh Direksi termasuk menghadap di hadapan Notaris dan selanjutnya memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui
28
Tata Kelola Perusahaan CORPORATE GOVERNANCE
In 2015, the Annual General Meeting of Shareholders was held on 30 June 2015 and the Extraordinary General Meetings of Shareholders were held twice, on 15 January 2015 and 19 November 2015. The AGMS dated 30 June 2015 resolved the decisions as follows : 1. To approve supervisory report of Board of Commissioners of the Company during the fiscal year ended on 31 December 2014. 2. To approve the Annual Report of the Board of Directors and Approval of the Annual Financial Statement of the Company for the fiscal year ended on 31 December 2014 and to release the full responsibility (volledig acquit et de charge) of the Board of Directors and Board of Commissioners for all acts of management and supervisions they conducted in the fiscal year ended 31 December 2014 which have been audited by Public Accountant Hendrawinata Eddy Siddharta & Tansil in accordance with the report number 232/01/FD/I/EEI 1/15 dated 28 April 2015, to the extent that those actions are reflected in the financial statements of the Company. 3. To approve granting the delegation of authority to the Board of Commissioners to determine the amount of salary and / or other benefits for each Director of the Company; and provide salaries/honorarium and/or benefits for each member of the Board of Commissioners. 4. To approve the granting of authority to the Board of Directors to appoint Public Accountant to audit the financial statements for the fiscal year ended 31 December 2015 , as well as to determine the fees and other terms of appointment . 5. a. To approve the Amendments to the Articles of Association to comply with the Regulation of the Financial Services Authority (OJK ). b. To agree to reconstitute the Articles of Association as a whole in connection with OJK regulations as mentioned in items 5.a. c. To give power and authority to the Board of Directors with the right of substitution, to restate the resolutions of the Annual General Meeting of Shareholders in the notarial deed when necessary and for such purposes to do all acts and deeds are considered good and necessary by the Board of Directors including appearing before the Notary and subsequently notifying the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through
Sistim Administrasi Badan Hukum dan mendaftarkan pada Daftar Perusahaan serta untuk maksud tersebut melakukan segala tindakan yang disyaratkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
the Legal Entity Administration System and registering with the Company Registry and for that purpose to take whatever action that is required by the prevailing laws and regulations.
Dalam RUPS Luar Biasa tanggal 15 Januari 2015 dibahas dan diambil keputusan-keputusan sebagai berikut: 1. Menyetujui untuk menerima baik pengunduran diri Henri Setiadi selaku Presiden Direktur Perseroan dan Parno Isworo selaku Komisaris Perseroan serta Maxi Tjandra Tjoajadi selaku Komisaris Independen Perseroan dengan mengucapkan terima kasih untuk semua dedikasinya selama menjabat selaku Presiden Direktur, Komisaris dan Komisaris Independen Perseroan serta memberikan pembebasan dari seluruh tanggung jawab (volledig acquit et de charge) untuk tindakan-tindakan pengurusannya dan pengawasannya selama masa jabatannya, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam laporan keuangan Perseroan. 2. Mengangkat Benny Wirawansa selaku Presiden Direktur Perseroan. 3. Melakukan perubahan terhadap susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sehubungan dengan keputusan pada butir 1 dan 2 di atas, sehingga susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:
The EGMS dated 15 January 2015 discussed and resolved the decisions as follows:
Presiden Komisaris President Commissioners Andri Cahyadi Presiden Direktur President Directors Benny Wirawansa
1. To agree to accept the resignation of Henri Setiadi as President Director of the Company and Parno Isworo as Commissioner as well as Maxi Tjandra Tjoajadi as Independent Commissioner of the Company and to thank them for all their dedication during their term of office as President Director, Commissioner and Independent Commissioner and to release them from all liability (volledig acquit et de charge) for the actions of management and supervision during their term of office, to the extent that actions are reflected in the Company’s financial statements.
2. To appoint Benny Wirawansa as the President Director of the Company. 3. To change the composition of the Board of Commissioners and Board of Directors with respect to decisions set out in items 1 and 2 above , so that the composition of the Board of Commissioners and Board of Directors becomes as follows:
Komisaris Independen Independent Commissioners Edwin Pamimpin Situmorang
Wakil Presiden Direktur Vice President Director Pudjianto Gondosasmito
Direktur Director Novriaty Hilda Sibuea
Komisaris Commissioners Djoko Sumaryono Direktur Director Zulfian Mirza
Direktur Independen Independent Director Sudarwanta
Seluruhnya untuk jangka waktu yang merupakan sisa masa jabatan Dewan Komisaris dan Direksi yang masih menjabat sehingga dengan demikian masa jabatan dari Dewan Komisaris dan Direksi adalah terhitung sejak ditutupnya Rapat tersebut sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2018.
All for a period which is the remainder of the term of office of the Board of Commissioners and Board of Directors who are still in office so that the term of office of the Board of Commissioners and Directors is as of the close of the Meeting until the close of the Annual General Meeting of Shareholders of the Company for the year ended 31 December 2018.
Sedangkan dalam RUPS Luar Biasa tanggal 19 November 2015 dibahas dan diambil keputusan: 1. Menyetujui untuk menerima baik pengunduran diri Novriaty Hilda Sibuea selaku Presiden Direktur Perseroan dengan mengucapkan terima kasih untuk semua dedikasinya selama menjabat selaku Direktur serta memberikan pembebasan dari seluruh tanggung jawab (volledig acquit et de charge) untuk tindakantindakan pengurusannya selama masa jabatannya, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam laporan keuangan Perseroan.
While the EGMS dated 19 November 2015 discussed and decided : 1. To agree to accept the resignation of Novriaty Hilda Sibuea as President Director of the Company and to thank her for all her dedication during her term of office as Director and to release her from all liability (volledig acquit et de charge) for the actions of management during her term of office, to the extent that those actions are reflected in the financial statements of the Company.
29
Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE GOVERNANCE
2. Mengangkat Erry Indriyana selaku Direktur Perseroan. 3. Melakukan perubahan terhadap susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sehubungan dengan keputusan pada butir 1 dan 2 di atas, sehingga susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut: Presiden Komisaris President Commissioners Andri Cahyadi Presiden Direktur President Directors Benny Wirawansa
30
2. To appoint Erry Indriyana as a Director of the Company. 3. To change the composition of the Board of Commissioners and Board of Directors with respect to decisions in items 1 and 2 above, so that the composition of the Board of Commissioners and Board of Directors becomes as follows:
Presiden Komisaris
Susunan DewanPresident Komisaris Commissioners Andri Cahyadi
Komisaris Independen Independent Commissioners Edwin Pamimpin Situmorang
Wakil Presiden Direktur Vice President Director Pudjianto Gondosasmito
hubungan afiliasi dengan Perseroan, Komisaris, Direksi atau pemegang saham utama, dan tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.
Direktur Director Erry Indiyana
Komisaris Commissioners Djoko Sumaryono Direktur Director Zulfian Mirza
Direktur Independen Independent Director Sudarwanta
Seluruhnya untuk jangka waktu yang merupakan sisa masa jabatan Dewan Komisaris dan Direksi yang masih menjabat sehingga dengan demikian masa jabatan dari Dewan Komisaris dan Direksi adalah terhitung sejak ditutupnya Rapat tersebut sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2018. 4. Sehubungan dengan usul tersebut di atas, diusulkan juga kepada Rapat, untuk memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan keputusan acara rapat ini dalam akta Notarial dan apabila diperlukan memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan termasuk kepada pihak yang berwenang lainnya.
All for the period which is the remainder of the term of office of the Board of Commissioners and Board of Directors are still in office, so that the term of office of the Board of Commissioners and Directors is as of the close of the Meeting until the close of the Annual General Meeting of the Shareholders of the Company for the year ended 31 December 2018. 4. In connection with the proposal mentioned above, it was also proposed to the Meeting, to give authorization with the substitution rights to the Board of Directors to declare the decisions of this meeting in the notarial deed, and if necessary to notify the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia and including to other authorities.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertanggung jawab langsung kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berperan dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi, serta memastikan bahwa Perseroan melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Selain itu Dewan Komisaris memberikan persetujuan serta pengesahan terhadap rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan. Dewan Komisaris memiliki kewenangan menentukan calon Direksi untuk diajukan dalam RUPS, menentukan jumlah remunerasi serta menunjuk anggota Komite Audit. Dewan Komisaris juga mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan seluruh kebijakan strategis Perseroan, termasuk di dalamnya efektivitas dalam penerapan manajemen risiko dan pengendalian internal.
Board of Commissioners is the organ of the Company which is directly responsible to the General Meeting of Shareholders (GMS), which has a role and is collectively responsible for supervising and advising the Board of Directors as well as ensuring that the Company implements good corporate governance. In addition, the Board of Commissioners gives approval and endorsement of the business plan and annual budget of the Company. Board of Commissioners has the authority to nominate the Board of Directors to be proposed at the AGMS, determine the amount of remuneration and appoint members of the Audit Committee. The Board of Commissioners also monitors and evaluates the implementation of all the Company’s strategic policies, including the effectiveness of the implementation of risk management and internal control.
Dalam Dewan Komisaris terdapat Komisaris independen, yaitu anggota Dewan Komisaris yang berasal dari luar Perseroan, tidak mempunyai saham Perseroan baik langsung maupun tidak langsung, tidak mempunyai
Within the Board of Commissioners there are independent Commissioners, namely the members of the Board of Commissioners from outside the Company, that do not own shares of the Company, either directly or indirectly, are not
affiliated with the Company, commissioners, directors or main shareholders, and do not have a business relationship, directly or indirectly related to the Company’s business activities.
Komisaris Independen Komisaris Composition of the Board of Commissioners Independent Commissioners Commissioners Edwin Pamimpin Situmorang Djoko Sumaryono
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi peran dan tanggung jawab pengawasannya terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, penerapan pelaksanaan sistem pengendalian internal Perseroan, efektifitas pelaksanaan audit oleh auditor eksternal maupun internal, pelaksanaan manajemen resiko di dalam tubuh perusahaan, serta penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Dalam menjalankan tugasnya Komite Audit berpedoman pada Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Komite Audit juga membantu Dewan Komisaris untuk memastikan agar operasional CNKO mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
The Audit Committee assists the Board of Commissioners in fulfilling the roles and responsibilities of supervising the fairness of presentation of financial statements in accordance with generally accepted accounting principles, the implementation of the internal control system of the Company, the effectiveness of the audit by the external and internal auditors, implementation of risk management in the body of the company and the implementation of good corporate governance. In carrying out its duty, the Audit Committee is guided by the Bapepam-LK Regulation No. IX.I.5 on the Establishment and Implementation Guidance of the Audit Committee. The Audit Committee also assists the Board of Commissioners to ensure that the operational of CNKO complies with the prevailing rules and regulations.
Komite ini terdiri dari 3 (tiga) orang yang terdiri dari seorang Komisaris Independen yang bertindak selaku ketua, didukung oleh pihak independen, dimana salah seorang diantaranya memiliki keahlian dalam bidang keuangan dan akuntansi, dengan personil sebagai berikut:
The Committee consists of 3 (three) members consisting of an Independent Commissioner who acts as chairman, supported by independent parties, in which one of them has expertise in finance and accounting, as follows:
Susunan Komite Audit
The Audit Committee
KETUA KOMITE AUDIT Chairman Edwin Pamimpin Situmorang
ANGGOTA KOMITE AUDIT Member Arydhian B. Djamin
Sepanjang tahun 2015, Komite Audit menyelenggarakan empat kali pertemuan dengan tingkat kehadiran 100% dari Ketua dan masing-masing Anggota Komite Audit.
ANGGOTA KOMITE AUDIT Member Agustin Ekadjaya
In 2015, the Audit Committee held four meetings with the attendance rate of 100 % of the Chairman and each Member of the Audit Committee.
Direksi
Board of Directors
Direksi adalah organ Perseroan yang berperan dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Perseroan. Tugas pokok Direksi adalah memimpin pelaksanaan operasional perusahaan, memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan serta memiliki kewenangan penuh dalam mengambil berbagai kebijakan bagi perusahaan. Direksi memiliki peran pokok dalam merumuskan, merekonfirmasi atau meredefinisi visi dan misi Perseroan serta menerjemahkan visi dan misi
The Board of Directors is organ of the Company that plays a role and responsibility collegially in managing the Company. The main duty of the Board of Directors is leading the implementation of the Company’s operations, maintenance and management of the company’s assets and has full authority to implement various policies for the Company. The Board of Directors have an essential role in formulating, reconfirming or redefining vision and mission of the Company as well as translating vision and mission of the
31
Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
CORPORATE GOVERNANCE Perseroan dalam rencana laba jangka panjang Perseroan.
Company in the Company’s long-term profit.
Selain itu, Direksi menyusun rencana kerja tahunan yang memuat anggaran tahunan dan menyampaikannya kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan, sebelum tahun buku dimulai. Secara berkala dan berkesinambungan Direksi juga mengevaluasi kegiatan dan kinerja Perseroan serta menyusun pelaporannya. Secara umum Direksi bertanggung jawab untuk menjalankan kepengurusan Perseroan sesuai dengan visi dan misi, melalui pengelolaan risiko dan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, pelaksanaan strategi bisnis dan penerapan sistem pengendalian internal.
In addition, the Board of Directors develops the annual business plan containing the annual budget and submit it to the Board of Commissioners for approval before the fiscal year begins. The Board of Directors continuously evaluates the activities and performance of the Company and provides a report on a regular basis. The Board of Directors is responsible for running the management in accordance with the Company’s vision and mission, through the implementation of risk management and good corporate governance, business strategies and internal control system.
Direksi menjalankan peran dan tanggung jawabnya secara independen dan obyektif terlepas dari pengaruh pemangku kepentingan lainnya serta mempertanggungjawabkan peran dan tanggung jawabnya dalam RUPS. Direksi dipilih karena pengalaman dan kompetensinya, serta wajib mengikuti ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas dan peraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan.
The Board of Directors performs its roles and responsibilities independently and objectively regardless of the influence of other stakeholders and is accountable for their role and responsibility in the GMS. The Board of Directors are elected based on their experience and competence, and are obliged to follow the provisions of the Law on the Limited Liability Companies and other laws related to the business activities of the Company.
Awal tahun 2015 hingga 19 November 2015, Direksi Perseroan terdiri dari: Susunan Direksi (Januari-November 2015)
Presiden Direktur President Directors Benny Wirawansa
Wakil Presiden Direktur Vice President Director Pudjianto Gondosasmito
Sedangkan sejak 19 November 2015 sampai saat laporan tahunan ini diselesaikan, komposisi Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Susunan Direksi (November 2015-saat ini) Presiden Direktur President Directors Benny Wirawansa
32
CORPORATE GOVERNANCE
Wakil Presiden Direktur Vice President Director Pudjianto Gondosasmito
Sekretaris Perusahaan bertugas untuk memastikan kepatuhan terhadap Undang-Undang Perusahaan Terbatas, Anggaran Dasar Perusahaan, serta ketentuan dan Peraturan Pasar Modal. Bertugas juga menjalin komunikasi yang efektif dengan pemangku kepentingan, terutama regulator Pasar Modal. Selain itu bertanggung jawab mengkoordinasikan dan menyelenggarakan aktivitas rapat-rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan Rapat Gabungan. Bertugas juga memelihara daftar kepemilikan saham. Tugas lainnya adalah melakukan fungsi investor relations dan corporate communications dalam melakukan keterbukaan kepada para investor dan publik, serta mempublikasikan informasi dan kinerja Perseroan secara tepat waktu melalui berbagai media.
The Corporate Secretary is in charge of ensuring compliance with the Limited Liability Companies Law, the Articles of Association, as well as the rules and regulations of the Capital Markets. The Corporate Secretary is also in charge of maintaining effective communication with stakeholders, especially with the capital markets regulator. The Corporate Secretary is also responsible of coordinating and organizing meetings of the Board of Commissioners, Directors, and Joint Meetings and maintaining the list of shareholdings. Another task is performing the functions of investor relations and corporate communications in disclosure matters to investors and the public, and publish information regarding the Company and its performance in a timely manner through various media.
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan telah menunjuk Wim Andrian sebagai Sekretaris Perusahaan CNKO sejak April 2015
In accordance with the Regulation of the Financial Services Authority (OJK) and the Regulation of the Indonesia Stock Exchange (BEI), the Company has appointed Wim Andrian as Corporate Secretary of CNKO since April 2015.
Auditor Internal
Internal Auditor
Since the beginning of 2015 up to 19 November 2015, the Board of Directors consists of:
Auditor Internal melapor langsung kepada Presiden Direktur serta memberikan informasi kepada Komite Audit. Auditor Internal bertugas memberikan pendapat independen tentang pelaksanaan sistim pengendalian internal Perseroan, terutama seputar sistim keuangan dan pengendalian resiko.
The Internal Auditor reports directly to the President Director, and provides information to the Audit Committee. The Internal Auditor provides independent opinion on implementation of the Company’s internal control systems, especially the financial and risk control systems.
The Board of Directors Composistion (January-November 2015)
Perseroan telah menunjuk Ivan Kanel sebagai Auditor sejak tahun 2012.
The Company has appointed Ivan Kanel as Internal Auditor since 2012.
Direktur Director Novriaty Hilda Sibuea
Akuntan Publik
Public Accountant
Dalam RUPS Tahunan pada tanggal 30 Juni 2015 telah diputuskan bahwa Perseroan menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil sebagai Auditor Independen Perseroan untuk tahun buku yang berakhir yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. KAP ini telah menjadi auditor independen bagi Perseroan selama dua tahun sejak tahun 2014.
In the Annual General Meeting of Shareholders on 30 June 2015 it was decided that the Company has appointed Public Accounting Firm Hendrawinata, Eddy Siddharta & Tanzil as the Company’s Independent Auditor for the year ended 31 December 2015. This accounting firm has been the independent auditor for the Company for two years since 2014.
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Sebagai bagian dari tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan menjalankan fungsi manajemen risiko secara terintegrasi. Dalam menjalankan fungsi manajemen risiko, Perseroan telah mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan maupun operasional Perseroan.
As part of good corporate governance, the Company runs an integrated risk management function. In carrying out the functions of risk management, the Company has identified the risks that may affect the financial condition as well as the operations of the Company.
Direktur Director Zulfian Mirza
Direktur Independen Independent Director Sudarwanta
Whereas since 19 November 2015 until the completion of this annual report, the composition of the Board of Directors of the Company is as follows:
Direktur Director Erry Indriyana
Direktur Director Zulfian Mirza
Direktur Independen Independent Director Sudarwanta
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan diangkat dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur. Tanggung jawab utama Sekretaris Perusahaan adalah membantu Direksi dalam memenuhi seluruh ketentuan sebagai perusahaan yang tercatat di bursa.
Corporate Secretary is appointed by and is directly responsible to the President Director. The main responsibility of the Corporate Secretary is to assist of the Board of Directors to meet all the requirements of companies listed on the exchanges.
33
Tata Kelola Perusahaan CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Komite Audit AUDIT COMMITTEE REPORT
Risiko utama yang dihadapi Perseroan yang timbul dari instrumen keuangan Perseroan adalah risiko pasar yang terutama terkait dengan fluktuasi dari harga-harga komoditas (terutama batubara dan bahan bakar minyak) serta fluktuasi dari nilai tukar mata uang dan suku bunga. Selain itu, Perseroan juga menghadapi risiko faktor cuaca dan musim. Sedangkan risiko usaha yang dihadapi Perseroan di antaranya adalah risiko persaingan, risiko perubahan kebijakan tarif, risiko kondisi pasar global, risiko ketergantungan pada klien tertentu serta risiko biaya komponen kunci.
The main risk faced by the Company that comes from the Company’s financial instruments is market risk that is mainly related to the fluctuation of commodity prices (mainly coal and fuel) as well as the fluctuation of currency exchange rates and interest rates. In addition, the Company also faces risks of the weather and the season. Business risks faced by the Company include competition risks, changes in the tariff policy risks, global market conditions risks, dependence on a specific client risks and cost of key components risks.
Kepada Yth. / To Dewan Komisaris / Board of Commissioner PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk
Perseroan telah menerapkan metode-metode dalam manajemen risiko untuk mengatasi dan mengontrol risiko-risiko tersebut. Manajemen risiko yang telah dilakukan Perseroan terkait dengan risiko usaha adalah Perseroan menjalankan kegiatan operasional secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perseroan.
The Company has implemented risk management methods to address and control the above risks. To mitigage the Company’s business risks, the Company has managed the risk by carrying out its operating activities carefully in order to prevent potential losses for the Company.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
SOCIAL RESPONSIBILITY
Sebagai good corporate citizen, CNKO menaruh perhatian yang penting terhadap tanggung jawab sosial Perseroan. Kegiatan tanggung jawab sosial Perseroan difokuskan di wilayah operasi sehingga dapat melibatkan masyarakat lokal dan lingkungan sekitar. Kegiatan-kegiatan tersebut dirancang agar dapat memberi dampak jangka panjang. Selain itu Perseroan juga melibatkan diri dalam kegiatan tanggung jawab sosial lainnya seperti kegiatan donor darah atau berpartisipasi dalam mendukung aktivitas sosial yang diselenggarakan oleh PLN sebagai klien utama Perseroan.
As a good corporate citizen, CNKO pays serious attention to the social responsibility of the Company. The Company’s social responsibility activities are focused on the area of operation to involve local and surrounding communities. Such activities are designed in order to provide long-term impacts. The Company is also involved in social responsibility activities such as blood donation as well as supporting social activities organized by PLN as the Company’s main client.
Jakarta, 11 April 2016
Dengan hormat,
Dear Sir/Madam,
Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam No.KEP-29/PM/2004 dengan lampiran peraturan No.IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, kami selaku Komite Audit PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (“Perseroan”) dengan ini menyampaikan Laporan Komite Audit atas kegiatan yang diselenggarakan selama tahun 2015.
In accordance to meet the requirements as stipulated in Chairman of Bapepam Decree No. KEP-29 / PM / 2004 with attachment regulation No.IX.I.5 on the Establishment and Implementation Guidance of the Audit Committee, the Audit Committee of PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (“the Company “ ) hereby submit the Report of the Audit Committee on the activities carried out during 2015.
Sepanjang tahun 2015, Komite Audit menyelenggarakan empat kali pertemuan dengan tingkat kehadiran 100% dari Ketua dan masing-masing Anggota Komite Audit. Rapat juga dihadiri oleh perwakilan dari Manajemen Perseroan yang terkait dengan agenda yang dibahas. Hal-hal utama yang dibahas dalam rapatrapat tersebut adalah sebagai berikut:
In 2015, the Audit Committee held four meetings with the attendance rate of 100 % of the Chairman and each Member of the Audit Committee. The meetings were also attended by representatives of the Management of the Company related to the discussed agenda. The main topics discussed in the meetings were as follows :
1. Melakukan kajian atas kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, terutama ketaatan atas peraturan di pasar modal dan peraturan dalam industri pertambangan batubara. 2. Melakukan kajian atas laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya yang dipublikasikan oleh Perseroan, termasuk laporan keuangan triwulan, laporan keuangan semester, laporan keuangan tahunan, dan Laporan Tahunan (Annual Report). 3. Mengkaji independensi dan obyektivitas Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk Perseroan untuk melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan tahun 2015, yaitu Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil. 4. Melakukan pembahasan bersama Manajemen dan Kantor Akuntan Publik mengenai pelaksanaan dan hasil audit laporan keuangan. Komite Audit juga telah mengkaji serta memberikan pandangan tentang laporan keuangan konsolidasi Perseroan tahun 2015 beserta laporan dari auditor eksternal.
1. Review of the Company’s compliance with laws and regulations in force, particularly the compliance with the rules and regulations of the capital market in the coal mining industry. 2. Review of the financial statements and other financial information published by the Company, including the quarterly financial statements, semi-annual financial statements, annual financial statements and annual Financial Report. 3. Review the independence and objectivity of Public Accounting Firm appointed by the Company to audit the Company’s financial statements in 2015, i.e. the Public Accounting Firm Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil. 4. Discussions with the Management and Public Accounting Firm on the implementation and results of financial audit. The Audit Committee also examined and provided insights on the Company’s consolidated financial statements 2015 together with the report of the external auditor.
Demikian Laporan Komite Audit ini disampaikan.
Thus the Audit Committee report is submitted.
Hormat Kami / Regards, Komite Audit / Audit Committee PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk
Edwin P. Situmorang Ketua / Chairman
34
35
Profil Dewan Komisaris
Profil Dewan Komisaris
BOARD OF COMMISSIONERS’ PROFILE
Andri CahyadiPresiden Presiden Komisaris President Commissioner
Djoko Sumaryono Komisaris Commissioner
36
BOARD OF COMMISSIONERS’ PROFILE
Warga Negara Indonesia, berusia 41 tahun. Bergabung dengan Perseroan pada tahun 2000 sebagai Direktur dan pada tahun 2013 diangkat sebagai Presiden Komisaris Perseroan.
Indonesian Citizen, 41 years old. Joined the Company in 2000 as a Director and in 2013 was appointed as a President Commissioner of the Company.
Sebelum bergabung dengan CNKO, pernah berkarir sebagai supervisor di Holden Engine Company, Australia pada tahun 1997-1998 dan Asisten Direktur Operasional di PT Dwi Guna Laksana (DGL) pada tahun1999-2000.
Prior to joining CNKO, he had a career as a Supervisor at Holden Engine Company, Australia in 19971998 and as Assistant Director of Operational at PT Dwi Guna Laksana (DGL) in 1999-2000.
Memperoleh gelar BIE (Bachelor of Engineering) dari Monash University, Melbourne pada tahun 1998.
Graduated with BIE (Bachelor of Engineering) degree from Monash University, Melbourne in 1998.
Warga Negara Indonesia, berusia 64 tahun. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan tahun 2010.
Indonesian Citizen, 64 years old. Appointed as a Commissioner of the Company in 2010.
Memiliki latar belakang militer dengan pangkat terakhir Laksamana Madya TNI (Purn). Menjabat sebagai Panglima Komando Armada Kawasan Barat (Koarmabar) tahun 2002, Sekretaris Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (SesmenkoPolkam) tahun 2004, dan Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut (KalakharBakorkamla) tahun 2006.
Having a military background with the latest rank of Lieutenant Admiral of Indonesian National Armed Forces (Ret.). Served as Commander of West Fleet Command (Koarmabar) in 2002, Secretary for Coordinating Minister of Politic and Security (SesmenkoPolkam) in 2004, and Chief Executive of Maritime Security Coordinating Board (KalakharBakorkamla) in 2006.
Edwin Pamimpin SitumorangPresiden Komisaris Independen Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, berusia 63 tahun. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada bulan Desember 2012.
Indonesian Citizen, 63 years old. Appointed as Company’s Commissioner in December 2012.
Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau mengabdi sebagai Jaksa selama 35 tahun sampai masa purna tugas tanggal 1 Nopember 2012. Karir beliau termasuk Asisten Umum Jaksa Agung (2000), Kepala Kejaksaan Tinggi Kalbar (2001-2003), Direktur Ekonomi dan Keuangan Intelijen (2003-2005), Kepala Kejaksaan Tinggi Sumsel (2005-2007), Sekretaris Jaksa Agung Muda Perdata dan TUN (2007), Deputy Menko Polhukam Bidang Koordinasi Hukum dan HAM (2008), Jaksa Agung Muda Perdata dan TUN (2008-2010), Jaksa Agung Muda Intelijen (20102012).
Before joining the Company, he served as a Prosecutor for 35 years until his post duty period on 1 November 2012. His career included: General Assistant of Attorney General (2000), High Attorney Head of West Kalimantan (2001-2003), Intelligent Economic and Finance Director (2003-2005), High Attorney Head of South Sumatera (2005-2007), Attorney General Deputy Secretary for Civil Law and State Administration (2007), Deputy Coordinator Minister of Politics, Law and Security for Law and Human Rights (2008), Deputy Attorney General for Civil Law and State Administration (2008-2010), Deputy Attorney General for Intelligence (2010-2012).
Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (1997)dan gelar pascasarjana di bidang yang sama dari UniversitasTanjungpura (2004).
Obtained his Law Degree from University of Padjadjaran (1997) and Master of Law degree from Tanjungpura State University (2004).
37
Profil Direksi
Profil Direksi
BOARD OF DIRECTORS’ PROFILE
Benny Wirawansa Presiden Direktur President Director
Pudjianto Gondosasmito Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Zulfian Mirza Direktur Director
38
BOARD OF DIRECTORS’ PROFILE
Warga Negara Indonesia, berusia 65 tahun. Diangkat sebagai Presiden Direktur Perseroan pada tanggal 15 Januari 2015.
Indonesian Citizen, 65 years old. Appointed as the President Director of the Company on 15 January 2015.
Menjabat sebagai Asisten Presiden Direktur di PT Bank Internasional Indonesia Tbk (1984-2005). Menduduki berbagai posisi penting di beberapa perusahaan termasuk Presiden Komisaris Gardenia HotelBali (1994-2003), Komisaris di Emeralda Golf (1995-2003), Komisaris PT Delta Dunia Makmur Tbk (20082010), Direktur PT Cipta Prima Energi Indonesia (2008-2015).
He served as Assistant President Director of PT Bank Internasional Indonesia Tbk (1984-2005), Held several important position in some companies including as President Commissioner of Gardenia Hotel-Bali (1994-2003), Commissioner of Emeralda Golf (19952003), Commissioner of PT Delta Dunia MakmurTbk (2008-2010), Director of PT Cipta Prima Energi Indonesia (20082015).
Menyelesaikan pendidikan Sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Hasanudin, Makasar tahun 1970.
Completed University education in economy from Hasanuddin University, Makasar in 1970.
Warga Negara Indonesia, 45 tahun. Bergabung dengan Perseroan sebagai Direktur tahun 2008, kemudian menjadi Komisaris Perseroan tahun 2012 dan sejak 2014 diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur.
Indonesian Citizen, 45 years old. Joined the Company as a Director in 2008, appointed as Commissioner of the Company in 2012, and since 2014 has been appointed as Vice President Director of the Company.
Sebelum bergabung di Perseroan, menjadi Manager Marketing Hotel Istana Rama di Bali tahun 1992, sebagai Direktur di PT Prima Ksatrya Jaya tahun 1996, dan Direktur PT Akar Ksatria Wiratama.
Before joining the Company, he served as Marketing Manager of Istana Rama Hotel in Bali in 1992, as Director of PT Prima Ksatrya Jaya in 1996, and as Director of PT Akar Ksatrya Wiratama.
Pendidikan terakhir Sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya tahun 1992.
His latest education was undergraduate program in Economics at Surabaya University in 1992.
Bergabung dengan Perseroan sejak 2012 sebagai Direktur Pemasaran dan Operasional.
Indonesian Citizen, 42 years old. Joined the Company since 2012 as Marketing and Operational Director.
Sebelumnya menduduki posisi operasional, pemasaran dan manajerial di beberapa perusahaan pertambangan dan pembangkit listrik, termasuk sebagai Direktur PT Dwi Guna Laksana (2011-2012)dan Direktur Utama PT Dwi Guna Laksana (2013-2015).
Before joining the Company, he served inoperational and marketing positions in several mining and power generation companies, including as a Director of PTDwi Guna Laksana (2011-2012) and as a President Director PT Dwi Guna Laksana (2013-2015).
Pendidikan terakhir sebagai Sarjana Teknik Pertambangan ITB (tahun 1997), aktif di organisasi ahli tambang PERHAPI.
He holds a Bachelor’s degree in Mining Engineering from Bandung Institute of Technology (InstitutTeknologi Bandung), active in mining expert organization PERHAPI .
Erry Indriyana Direktur Director
Sudarwanta Direktur Independen Independent Director
Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Bergabung di Perseroan tahun 1999 dan diangkat sebagai Direktur tahun 2000, menjabat sebagai Direktur Utama tahun 2003-2012. Bergabung kembali sebagai Direktur tahun 2015. Mengawali karir di perusahaan konsultan PT Multipros & Associates sebagai Supervisor (19921994). Menjadi Kepala Keuangan dan Administrasi pada perusahaan Konsultan Tehnik Matra Group (1994-1995) dan Tax and Accounting Supervisor di PT Kayo Masterindo Pratama (1995-1999).
Indonesian Citizen, 49 years old. Joined the Company in 1999 and was appointed as Director in 2000. Became the President Director in 2003-2012. Rejoined the Company in as Director in 2015.Began his career at PT Multipros & Associates as a Supervisor (19921994). He was Head of Financial and Administration at Konsultan Tehnik Matra Group (1994-1995), and Tax and Accounting Supervisor at PT Kayo Masterindo Pratama (1995-1999).
Menyelesaikan pendidikan di Universitas Islam Nusantara Bandung dengan meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Keuangan (1993) dan meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Padjadjaran Bandung (2008). Warga Negara Indonesia, 42 tahun.
Graduated with a bachelor degree in Economics majoring in Financial Management from Islam Nusantara University, Bandung (1993) and obtained a Master of Management degree from Padjadjaran University, Bandung (2008).
Warga Negara Indonesia, berusia 50 tahun. Diangkat sebagai Direktur Independen tahun 2014. Bergabung dengan Perseroan tahun 2004 sebagai Manager Pembangunan PLTU Pangkalan Bun. Menjabat sebagai sebagai DirekturTehnik (2008-2012).
Indonesian Citizen, 50 years old. Appointed as Independent Director of the Company in 2014. Joined the Company in 2004 as Construction Manager Steam Power Generation Plant at Pangkalan Bun. Served as Director of Technical of the Company (2008-2012).
Mengawali karir di PT Boma Bisma Indra (Persero), Surabaya sebagai Project Control Engineer. Menjadi Deputy Site Manager Pembangunan PLTU Paiton, JawaTimur (1990-1994), Site Manager Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) P. Sicanang, Medan (1995-1997), Site Manager Pembangunan PLTU Asam-Asam, Banjarmasin (1997-2000), dan Project Manager Pembangunan pabrik Minyak Kelapa Sawit (2001-2003).
He started his career at PT Boma Bisma Indra (Persero) Surabaya as a Project Control Engineer. He was a Construction Deputy Site Manager of Steam Power Generation Plant in Paiton, East Java (1990-1994), Construction Site Manager at Steam Power Generation Plant Sicanang Island (1995-1997), Construction Site Manager of Steam Power Generation Plant in Asam-Asam, Banjarmasin (1997-2000), and as Construction Project Manager of a palm oil factory (2001-2003).
Menyelesaikan pendidikan Sarjana tahun 1989 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
He graduated in 1989 from Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
39
Struktur Organisasi & Komposisi Karyawan
Profil Lainnya
ORGANIZATIONAL STRUCTURE & EMPLOYEE COMPOSITION
OTHER PROFILES Edwin Pamimpin Situmorang - Ketua Komite Audit
Edwin Pamimpin Situmorang - Chairman of Audit Committee
Lihat Profil Dewan Komisaris
See Board of Commissioners’ profile
Arydhian B. Djamin - Anggota Komite Audit
Arydhian B. Djamin - Member of Audit Committee
Warga Negara Indonesia, 41 tahun. Diangkat menjadi Anggota Komite Audit Perseroan sejak 2014.
Indonesian Citizen, 41 years old. Appointed as member of the Company’s Audit Committee since 2014.
Menjadi Anggota Komite Audit PT Intermedia Kapital Tbk. sejak 2014, dan sebagai General Manager of Finance and Accounting Special Project di PT Bakrie Telecom Tbk. Sejak 2007-sekarang. Sebelumnya memegang posisi GM Accounting PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk. pada 2012.
He concurrently serves as a member of the Audit Committee of PT Intermedia Kapital Tbk. since 2014 as well as the General Manager of Finance and Accounting Special Project at PT Bakrie Telecom Tbk. (2007-present). Prior to joining the Audit Committee, he was a General Manager of Accounting of PT Exploitassi Energi Indonesia Tbk. in 2012.
Memperoleh gelar Bachelor of Economics jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia (1997), Magister Akuntansi, Program Magister Akuntansi dan Sistem Informasi dari Universitas Indonesia (1999).
He obtained a Bachelor of Economics degree majoring in Accounting from University of Indonesia (1997), and a Master of Accounting degree from the Master of Accounting and Information System Program, University of Indonesia (1999).
Agustin Ekadjaya - Anggota Komite Audit
Agustin Ekadjaya - Member of Audit Committee
Warga Negara Indonesia, 41 tahun. Menjadi Anggota Komite Audit PT Exploitasi Indonesia Tbk sejak 2013.
Indonesian Citizen, 41 years old. Appointed as a member of the Company’s Audit Committee since 2013.
Menjabat sebagai Dosen Pendidikan Profesi Akuntansi PT BCA Tbk. sejak 2008, Dosen Akuntansi di Universitas Tarumanegara sejak 1997, Sebelumnya menjabat sebagai DosenTerbatas Akuntansi di beberapa perguruan tinggi (1999-2007).
She has been a Accounting Profession Lecturer at PT BCA Tbk. since 2008, a Lecture of Accounting at Tarumanegara University since 1997, Prior to which, she was a Limited Lecturer in Accounting at several universities (1997-2007).
Agustin Ekawidjaya memperoleh gelar Magister Akuntansi dengan konsentrasi Akuntansi Manajemen dari Universitas Indonesia (1997-1999), Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Universitas Indonesia 1997. Wim Andrian - Sekretaris Perusahaan
Agustin Ekawidjaya obtained a Bachelor of Economics degree majoring in Accounting from University of Indonesia (1997-1999), Master of Economics degree majoring in Accounting from University of Indonesia in 1997.
shareholders‘ meeting Dewan Komisaris
Komite Audit
board of commissioners
audit committee
Direktur Utama president director Wakil Direktur Utama vice president director Sekretaris Perusahaan corporate secretary
Auditor Internal internal auditor Direktur Keuangan
Direktur Operasional & Pengembangan Bisnis operation & business development director
finance director
Direktur Independen independent director
Wim Andrian - Corporate Secretary
Warga Negara Indonesia, 45 tahun. Ditunjuk sebagai Sekretaris Indonesian Citizen, 45 years old. Appointed as the Corporate Perusahaan sejak April 2015. Secretary in April 2015.
40
Rapat Pemegang Saham
Sebelum bergabung dengan Perseroan Wim Andrian menjabat sebagai Corporate Secretary di PT Samudera Indonesia Tbk (2012-2014), sebagai Investor Relations di PT Bakrie Telecom Tbk (2008-2012), PT Bakrie & Brothers Tbk (2005-2008) dan PT Apexindo Pratama Duta Tbk (2002-2005). Memulai karirnya sebagai Equity Research Analyst.
Prior to joining the Company, he was a Corporate Secretary at PT Samudera Indonesia Tbk (2012-2014), Investor Relations at PT Bakrie Telecom Tbk (2008-2012), PT Bakrie & Brothers Tbk (20052008) and PT ApexindoPratama Duta Tbk (2002-2005). He began his career as an Equity Research Analyst.
Wim Andrian meraihgelar Bachelor of Science jurusan International Business dari Ithaca College, USA (1995) dan Magister Manajemen Keuangan dari Universitas Indonesia (2003).
Wim Andrian obtained a Bachelor of Science degree majoring in International Business from Ithaca College, USA (1995) and Master of Management in Finance from University of Indonesia (2003).
Ivan Kanel -Auditor Internal
Ivan Kanel - Internal Auditor
Ditunjuk sebagai Internal Audit PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk. sejak tahun 2012.
Has been appointed to provide the Internal Audit service to PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk. since 2012.
Dari 2001-sekarang mengajar di Trisakti School of Management danTarumanagara University. Sebelumnya sebagai dosen di Universitas 17 Agustus tahun 2012-2014. Dari 2011-sekarang sebagai Partner di KAP Herman Dody Tanumihardja & Partner.
From 2001-now as lecturer at Trisakti School of Management and at Tarumanagara University. Before that as a Lecturer at 17 Agustus University from 2012-2014. From 2011-now as a Partner at Herman Dody Tanumihardja & Partner Public Accounting Firm.
Ivan Kanel meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Tarumanagara tahun 2002 dan mendapatkan gelar Master di bidang Manajemen Keuangan di tahun 2006 dan di bidang Akuntansi tahun 2015 dari universitas yang sama. Sejak 2010 hingga sekarang sedang menyelesaikan program Doktor di bidang Akuntansi di UniversitasTrisakti.
Ivan Kanel obtained his Bachelor degree majoring in Accounting from Tarumanagara University in 2002. Obtained his Master degree in Finance Management in 2006 and Master degree in Accounting in 2015 from the same university. From 2010 finishing his Doctorate program in Accounting at Trisakti University.
Berdasarkan Pendidikan
Berdasarkan Usia
Based on Education
Based on Age
4.0 % 30.6 %
58.9 %
6.5 % sd - sMa
9.0 %
32.4 %
23.3 %
35.3 % s2
s1
d I - d III
17 - 30
31 - 40
41 - 50
51 - 65
41
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan
Informasi Perusahaan CORPORATE INFORMATION
42
Responsibility for ANNUAL REPORTING
Bursa Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1, Lantai 6 Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Telp : +62 21 515 0515 Fax : +62 21 515 0330 www.idx.co.id Kode Saham: CNKO
Indonesia Stock Exchange Indonesia Stock Exchange Building, Tower 1, 6th Floor Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Telp : +62 21 515 0515 Fax : +62 21 515 0330 www.idx.co.id Ticker Code: CNKO
Kantor Akuntan Publik Kreston Indonesia Hendra Winata, Eddy Siddharta & Tanzil 18 Office Park Tower A, Lantai 20 Jl. Jendral Sudirman Kav.32 Jakarta 10220, Indonesia Telp : +62 21 571 2000 Fax : +62 21 571 1818 / +62 21 570 6118
Public Accounting Firm Kreston Indonesia Hendra Winata, Eddy Siddharta & Tanzil 18 Office Park Tower A, 20th Floor Jl. Jendral Sudirman Kav.32 Jakarta 10220, Indonesia Telp : +62 21 571 2000 Fax : +62 21 571 1818 / +62 21 570 6118
Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana Registar Mayapada Tower, Lantai 10, Suite 02 B Jl. Jendral Sudirman Kav 28 Jakarta 12920, Indonesia Telp : +62 21 521 2316 / +62 21 521 2317 Fax : +62 21 521 2320
Share Registrar PT Ficomindo Buana Registar Mayapada Tower, 10th Floor, Suite 02 B Jl. Jendral Sudirman Kav 28 Jakarta 12920, Indonesia Telp : +62 21 521 2316 / +62 21 521 2317 Fax : +62 21 521 2320
Notaris Ilmiawan Dekrit S, S.H., M.H. Jl. Meruya Ilir Raya No.4 Srengseng, Kembangan Jakarta 11630, Indonesia Telp : +62 21 585 8002 / +62 9819 4880 Fax : +62 21 584 7472
Notary Ilmiawan Dekrit S, S.H., M.H. Jl. Meruya Ilir Raya No.4 Srengseng, Kembangan Jakarta 11630, Indonesia Telp : +62 21 585 8002 / +62 9819 4880 Fax : +62 21 584 7472
Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H. Gedung Prince Center Lantai 11, Ruang 1103 Jl. Jendral Sudirman Kav. 3-4 Jakarta 11220, Indonesia Telp : +62 21 573 4129 / +62 21 573 4239 Fax : +62 21 573 5205
Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H. Prince Center, 11th Floor, Suite 1103 Jl. Jendral Sudirman Kav. 3-4 Jakarta 11220, Indonesia Telp : +62 21 573 4129 / +62 21 573 4239 Fax : +62 21 573 5205
Kantor Pusat PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk Kantor Pusat Wisma Metropolitan 1, Lantai 16 Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31 Jakarta 12920, Indonesia Ph. +62 21 522 4403 Fax. +62 21 251 0605 www.energigroupindonesia.com
Head Office PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk Head Office Wisma Metropolitan 1, 16th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31 Jakarta 12920, Indonesia Ph. +62 21 522 4403 Fax. +62 21 251 0605 www.energigroupindonesia.com
Kantor Cabang Jl. Jend. A. Yani KM 11.800 No. 8 Kec. Gambut, Kab. Banjar Kalimantan Selatan 70652 Ph. + 62 511 422 1026 Fax. + 62 511 422 1024
Branch Office Jl. Jend. A. Yani KM 11.800 No. 8 Kec. Gambut, Kab. Banjar Kalimantan Selatan 70652 Ph. + 62 511 422 1026 Fax. + 62 511 422 1024
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN BOARD OF COMMISSIONERS’ AND BOARD OF DIRECTORS’ STATEMENT ONTHE RESPONSIBILITY FOR DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2015 PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA TBK THE 2015 ANNUAL REPORT OF PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA TBK SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa We, the undersigned, testify that all information contained in the TENTANG TANGGUNG JAWAB ATASEnergi LAPORAN TAHUNAN semua informasi dalam laporan tahunan PT Exploitasi Energi 2015 Annual Report of PT Exploitasi Indonesia Tbk has 2015 PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA TBK Indonesia Tbk Tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan been presented in its entirety, and assume full responsibility for
bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan the accuracy of the contents of the Company’s Annual Report. perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. This statement is hereby made in all bahwa truthfulness. Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan semua informasi dalam laporan
PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk Tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab pe isi laporan tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, 28 April 2016
DEWAN KOMISARIS Board of Commissionners
DEWAN KOMISARIS
ANDRI CAHYADI Presiden Komisaris President Commisionner
ANDRI CAHYADI
DJOKO SUMARYONO Komisaris Commisionner
EDWIN PAMIMPIN SITUMORANG Komisaris Independen Independent Commisionner
DIREKSI Board of Directors
BENNY WIRAWANSA Presiden Direktur President Director
ZULFIAN MIRZA Direktur Director
PUDJIANTO GONDOSASMITO Wakil Presiden Direktur Vice President Director
SUDARWANTA Direktur Independen Independent Director
ERRY INDRIYANA Direktur Director
43
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
SuRAT PERNYATAAN DIREKSl TENTANG TANGGUNG」 AVVAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOuDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 3112015
PT EXPLO:TASI ENERG::N00NES:A lЪ k dan
PT EXPLO:TASI ENERG::NDONESIA Tbk ttd
DIRECTORS'STATEMENT ON THE RESPONSIBILITY FOR
Entltas Anak
its Subsidiarles
Kami yang bertanda tangan di bawah inl
VVe,he undersIOned:
l Namarlvame
BENNY WRAWANSA
Alamat Kantor/0脆 e address Alamat Domisil″ sesuai KTP atau Ka山 idenutas i● ″ResdenralAddcsyh aα Юrdance wrわ Persona′ ldmで け Nomo「 TelepOn′ Teleρ わo″ e nυ tte′ 」abatan′ rrle
ard
2 Namarlvame
(62-21)2510603 Pr∝lden Direnur′ Pre」 d“ :Djrector
ERRY INDRIYANA
Alamat KantorrOtte address
VVorld Trade Center 5, 16m Fl●
Alamat Domis1/sesuai KTP atau Katt idenltas lan/Resdenrra′ Addres● 4n ac● ●rdance wrh
」 「 」end Sudirman Kav 29‐ 31, Jakana 12920 」l Mandala Barat Vr19 Rt 006r004 Tomang GrogoI Petamburan― 」akarta Barat
persο na′ ldear″
」abatan7rrle
(62つ 1)2510603 Diremr′ Drecro″
"ber
Bertanggung jawab atas peny― nan dan penyajian laporan kellangan konsolidasian Perusahaan dan
l
We are responsible for the preparaton and presentaton of the Company's and its
Enttas Anak untuk tahun yang berakhir pada
Subsidanes'cOnsondated inancial statements forthe year ended December 31,2015
tangga1 31 Desember 2015 2
3
LapOran keuangan konso‖ das an Perllsahaan dan Enttas Anak tersebu tdah disusun dan disalikan
2
The
Company s
ad
its
Subsldianes
sesual dengan Standar Akuntang Keuangan di
consolidated inanda: statements have been prepared and presented in accordance wtth
lndonesia
indonttan Financ,al Accountlng Stadards
a
Semua informasi dalam laporan keuangan konsolidaslan Perusahaan dan Enttas Anak
3
a
b
劇 l informaton has been fully and corecuy
disclosed
tersebuttelah arnuat secara lengkap dan benar,
4
or
Ca薦
Nomor Tdepon′ Telephone nυ
l
World Trade Center 5,16th FI∞ r 」l Jend Sudirman KaV 29‐ 31, Jakarta 1 2920 」L Mayang Perma 6 No 6,Penlanngan 」akarta
in
Subsidianes.
dan Laporan keuangan kons● ‖dttan Perusahaan dan Enbtas Anak tersebut tidak mengandung
the
Company's
cOnso idated
and
its
inancial
statements,and
b
The
Company's
conso‖
and
lts
Subs dianes
dated ttnandal statements do nOt
informasi atau fakta matenal yang tidak benar,
contaln matenally misleadng informabOn or
dan tldak menghilangkan info「 maS atau fakta
facts,and do not conceal anv inforrnabon or
matena
facts
Bertanggung iawab atas sistem pengendalian intem dalam Perusahaan dan Entitas Anak
Demikan pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya
4
We are responslble for he cOmpany's and its Subs danes'internal control system
This statement has been made tutHulし
15 Mad 20167Maκ わ′ a20,6
BENNYVuRAWANSA
PT EXPI.OITASI I;Nlう RGI INDONESIA Ibk ―
energigroupindonesia com
Wodd Trade CenO「 516● Floor JL」 end Sud man Kav 20-31 Jakarla 12920 Ph +62-212510003.522 4400 Fax +62‐ 212510605,5224404.5715930
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND ITS SUBSIDIARIES DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS
Hal. / Pages
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN /
i – ii
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT LAPORAN KEUANGAN PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 / FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN /
1–3
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN / CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN /
4–5
6
CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN /
7–8
CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN / NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
9 – 94
″
JIENDRAWINATA f DDY SIDDHARTA g TANZIL
燿 RESTON ¬J「 81ona l A gobalnework Of ndependent accounlng 6rms
A member of Krcslon nter●
Registered public Accountants License No, 7 7 S/ KM.I/ 2Ot4
Laporan No. 087/01/FD/IIlEEl-2/ l 6
Report
Laporrn Auditor lndependen
|r'o
087/01
Independent
A
El-2i16
uditors' Repor I
Kepads Yth,
To:
Para Pemcgang Saham, Komisaris dan Dir€ksi
The Shareholden, Commissionets and Dircctors
PT Exploitasi En€rgilndoncsia Tbk
of
PT Exploitasi Energi ladonesia Tbk
Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Exploitasr Energi Indonesia Tbk dan entitas anak terlampir, yaDg terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal Desember 2015, serta laporan laba-rugi dan penghasilan konlprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan lapolan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signilikan dan infonnasi penjelasan lainnya.
3l
We haye audited he accompanying consolidoted lnoncal slalene/tls of PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk ond its subsidnrtes, \rhich cohlpri)-e the consoli.lated stotenrcnts of Jinancial position os of December 31, 2A15, and the consolidated stalenents of pnlit ot loss and orhcr conprehensive tncome, state rcnt of changes in eqtritt;, untl consolidated slotement of corh lows Jbr the yeor lhen ended.
and a sunnory oJ signilcant acco nting palicies und alhcr e xpla
Tanggung jawrb manaj€men atas laporan
keuangan
no t ory i nfo
rn a I ro n
Managemenl's rcsponsibili4t
lor
the consolidaled rtnanci
konsolidasian
slalemenls
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian
konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan
M.tndgenenl is responsible Jbr the preptrotion and Jitir presentation of lhese consolidoted financial statenrcnts in accordance )i th Indonesian Financial Accountikg Standarcls. and for such internal control as D\rna€:etnent deterDinet is necessor! la enable the preparatiotl of consolidated .linxnciul slalemenls lhal are free FoDl ntoteriol uisshtenrcnt, vhether due to Ji,aud or error
l
A u dilo
wajar laporan keuangan konsolidasian ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia, dan atas pengendalian inlemal yang dianggap perlu oleh manajemen
untuk memungkinkan penyusunan lapomn
keuangan
anggung jarvab auditor
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian ini berdasa-rkan audit kanri. Kaml melaksanakan audit kami berdasalkan Standar Audit yang diter.apkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mcngharuskan kami untuk mematuhi ketcntuan etika sc(a nterencanilkan dan melaksanakan audit unluk lDemperoleh keyakrnan memadai tenlang apakah laporan keuangan konsolidasian bebas dari kesalahan penyajian mateflal,
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur olenperoleh
bukti audit
untuk
tentaDg angka-angka
dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk
penilaian atas risiko kesalahan pebyajian material dalam laporan keuangan konsolidasian, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tcrsebut, auditor mempertimbangkan pengendahan internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar
laporan keuangan konsolidasian entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukaD untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian intemal entitas. Suatu 0udit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digulakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan
I s' rcs poh sib il i t!
conducted our audit in acconiance vith Skudards on Audiling eslablished by the Indonesian Institute of Ce iJqcd Public Accounlants Those standards requira that :rc conplt) nih ethical rcquirenenls ond plan and pelbrm the drklt to obtain reasonable asturance obout whether such consolilated nakri l ni.\|uIcnenI
InonciaI stulenents oreJVeej'ont
An oudil inyohes perloming procedures to obtoil ottlit
ewdence about the onounls ancl disclos res in the consolidated f nancial statenents. TIte procedures selected
depend on the auditors ' judgenen |, ihcluditlg the assessme of the risks ofmate al nisstatement of the consolidated Jinancicrl
statemenh, whether due to lrautl or error. ln naking !hose risk ostetsnenls, lhe auclilors consider intemal conlrol rclcvtnt to the enti4) preporalton ahd presentatrcn o1 lhe consolidated rAnoncidl statenents in onler to design auclit procedures lhat are appropriale in ltu circu sktnces, hul nol Jor lhe puryose oferyressing un optnion an lhe ellccti,nct:t of lhe enllly's intenal control. ln audrl also inclulles eyolutting
s
lhe approprileness of accounting policies ured and tlrc
of
f
We believe thdt thc audit eviclence sulJicient and appropriata to ptorde
kamr
18s Office Park Tower
A
20o foor
'
fair
reasonableness of accounting cst[motes nade by nanagencnt, os v)ell os eralualing the overoll presentation the consohdated nancia I s ta te n en ts.
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Karni yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk mcnycdiakan sualu basis bagi opini audit
is to etpress an opinion on these linancial statenents based on our audit Ile
Our responsibility consolidated
Jl.TB. SimatupangNo.1
www.kreston-indonesia.co.id
we hdr,e obtoincLl
a
basis
far
o
is
audil
‖ENDRAWINATA ・ EDDY SiDDHARTA
g TANZIL
A
member of Kredo. lnternatio.dl A global network ot Independenl accountingfirms
Opini
Opinion
Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajm, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Exploitasi Energi Tndonesia Tbk dan entitas anaknya tanggal 3l Desember 2015, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasian unluk tahun yang berakhir pada tanggal lersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
In out opinion, the occo pan),ing consolicluted Jinancial statements presenl Jdirly, in all aterial respects. the consolidoted ln.tncial position of PT Expk;iLusi Energi lndonesia Tbk dnd its subsididries as of Decentber 31, 2015, dnd their consoldaled Jinancial perfornnnce dnd consolidated cash flows for the year lhen ended, in accorddnce rilh I ndo nes idn Fr nd ncia I Accoun I ing Sto ndoftls
Penekanan Suatu Hal
Emphasis oJmoller
Sebagaimana diungkapkan dalam catatan 3c at.Ls laporan keuangan konsolidasian terlampir. PT Exploitasi Energi Indonesia dan cntitas anaknya telah menerapkan Standar Akuntansi Keuangan ("SAK") yalrg rnencakup Pcmyataan dan Inrerpretasi Standar Akuntansi KeuaDgan ('l'SAK dan ISAK") yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan lkatan Akunlan Indonesia termasuk beberapa standar baru atau Iang direvisi yang dianggap relevan dengan kegiatan operasi Pcrusahaan dan mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian )
ing berlaku efellil tangerl I Januan 20l5.
Sebagairnana diungkapkan dalam catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian terlarnpir, PT Exploitasi Energi Indoncsra l'bk dan entitas anaknya telah menerapkan PSAK No 24 (Revrsi 2013). "lmbalan kerja", yang berlaku efektif tanggal I Januari 2015 dan yang dilerapkan secara retrospektif, yang rnenyebabkan penyajian laporan keuangan konsolidasran pada tanggal Desernber 2014 lelah disajikan kembali untuk disesuaikan dcngan PSAK dimaksud
3l
As clisclosed in the note Jc on the accomponyint cotlsolidaled
fnancwl statenents, PT Erploilasi Eneryi Indonesla Tbk ontl ils subsidiaries hos inpletnenled lhe Finoncial Accotutting Slandard l"S/1K') tlhich con4trise the StateDlcnt onll lnterpretdtion af Finonciol ;lccounting Standottl ("Sl"lS ond IFAS") issued by the Board oJ Financial Accounting Stondonls oflhe lndonesta lnst rle ofAccounting include applicable nett or rcvised considered releyan Ntth actitittes lle operotion oJ Conpany and aJfect of the consolidoted fnonciol stotenents that elfectire Jonuarr l, 2015
As disclosed
in
note
2 on lhe accontponying Jinanciol
statenenls, PT Erploilasi Energi Jndonesia Tbk and ils
No 21 (Rewsed 2013.1, "Employee beneJits", which becotne elJictive on .JLrhuar! I, 2015 and opplied retrospectirel!, which led to the presentation of the consolidotecl fnancial state enls as of Decetnber Jl, 20ll have been restated to cdllbnl v)ith Sf/15 rclirred to
subsididries has tmplemented SFAS
HENDRAヽ VINATA EDDY SIDDHARTA`セ TANZIL
Πo
Nomorlzin Akuntan Publik No AP 0126 ι′ ε2″ ∫ で9′ Plめ ′ た″ ο ″′ α″′`s APO126 `ε “ Jakara, 15ヽ4arct 2016/1イ ■/cん ′ 5. 20′ 6
litorin kcums?n konsolidAim hk d mak{ }in lntuk mcnriikm lonsi lcun$n, hrsll ushi dru an,r kas v\!ai (letrtro tnn\i! d tnktck ikfnmNl tnng bcriktr nnn''n J, ncs?m Jrn \ni)ah huknn selitr! L oft$ ShnJrr, troscdnr dxn prik(ck d'AuDikm udtuL ntnr?udrt liponn k.ui{xr kornnlJrnan rc^ebur nungkn, bcrLrdx dn. yrng bcrlnku unun d1 ncgxri din \nn)nh Lukun \elinl lnn.ncsx (lhh kircii tr! li|onn k.uxngrn konsohfx$in bcsrtu lntbnn ?u.li.r h(lik d,m?KuJkxd untuk dLsuMkiD ol.h,ncrcl,r rns klik d,Lcnrrhu r.nmn,j {in!n. akunm$l keunlnn dr rr(lofe!: dio st tlxr rd'r rg (lar |.dcnp^nn\a
htt"dti h ,m tt /kdnirl Tlr M,,tdt1ti,! hhtulinxkd lkdrdd/ /yin,, rthl^ oItfthtitu tht tr\L l/,u\ h dtutlunt Lil) nu,ht! r.it,trtt t,tt lnnrtu | Adtulrr mvl n tmrn' rhl )tn.'tLt n' drt t ltt, l hhn. n t h ,h,l n1', tndltut dnl tt,ttikr ,tiln h drtrt ld tt,.nltdt/t lthhitl 'k1tuu,t., ut. dtli, ltun ttkr yrtttl) tut l n nu,h' ul r,^/Lru,' ,tr ll,u thhu*'. ltnu t.rlt Ih .,tLt',tr)t! ,tt uhhti l,) kitt,I Ml&lrl lit.,tutl,t.t tt, bntllt.,ttti\ nta"l /tna, Lhrm t,,t,rtM,llt,ut ttr lihn,Lln,,tu,rt.t r,ht o tn'h,, r .httrt! |",i.1,i rht th, tfurth in l,artl
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise specified) Disajikan kembali – Catatan 2/ As restated – Note 2
Catatan/ Notes ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha – pihak ketiga – setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai pada 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp96.421.354, Rp10.445.921 dan Rp4.187.589 Piutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak berelasi Persediaan – setelah dikurangi cadangan persediaan usang dan penurunan nilai pada 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp86.775.175, Rp27.711.872 dan Rp8.178.746 Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka dan uang muka ASET TIDAK LANCAR Uang muka proyek Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan pada 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp367.014.189, Rp311.997.576 dan Rp255.063.140 Aset eksplorasi dan evaluasi – setelah dikurangi akumulasi amortisasi pada 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp1.644.551 Aset pajak tangguhan Aset lain-lain
JUMLAH ASET
2015
2014
1 Jan 2014/ 31 Des 2013/ Jan 1,2014/ Dec 31, 2013
5,26,38 6,26 7,26
83,297,046 205,000,000 938,921,951
20,319,391 205,000,000 870,159,144
10,793,974 1,265,000,000 663,225,302
8,26,40 8,24,26,40 9
75,688,880 103,286,240 781,038,218
71,985,521 74,783,948 669,751,863
94,695,684 12,214,847 831,187,596
22a 10
18,450,783 652,989,683
2,395,249 677,764,422
14,352,418 908,332,876
2,858,672,801
2,592,159,538
3,799,802,697
11 12
1,567,118,082 956,981,083
1,639,636,226 1,032,176,305
288,397,517 1,047,551,358
13
101,370,371
96,052,901
58,907,005
119,197,023 68,663,122 2,813,329,681
49,638,860 77,783,877 2,895,288,169
7,732,417 234,991,691 1,637,579,988
5,672,002,482
5,487,447,707
5,437,382,685
22c 14,26
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments Trade accounts receivables – third parties – net of allowance for impairment loss as of December 31, 2015, 2014 and 2013 amounting to Rp96,421,354 Rp10,445,921 and Rp4,187,589., respectively Other receivables - Third parties - Related parties Inventories – net of allowance for obsolescence and impairment loss as of December 31, 2015, 2014 and 2013 amounting to Rp86,775,175, Rp27,711,872 and Rp8,178,746., respectively Prepaid taxes Prepaid expenses and advanced payments NON CURRENT ASSETS Project advances Property and equipment - net of accumulated depreciation as of December 31, 2015, 2014 and 2013 amounting to Rp367,014,189, Rp311,997,576, and Rp255,063,140., respectively Exploration and evaluation assets - net of accumulated amortization as of December 31, 2015, 2014 and 2013 amounting to Rp1,644,551., respectively Deferred tax assets Other assets
TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part
terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
-1-
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise specified) Disajikan kembali – Catatan 2/ As restated – Note 2
Catatan/ Notes
2015
1 Jan 2014/ 31 Des 2013/ Jan 1,2014, Dec 31, 2013
2014
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek 15a,26,38 Utang usaha 16,26,38,40 - Pihak ketiga - Pihak berelasi Utang lain-lain 20,26,38 - Pihak ketiga - Pihak berelasi Utang dividen 29 Biaya yang masih harus dibayar 19,26,38 Utang pajak 22b Uang muka pelanggan - Pihak ketiga 17,40 - Pihak berelasi 25,40 Utang bank - jangka panjang yang 15b,26,38 jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang sewa pembiayaan - bagian 26 yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas keuangan lainnya 21,26,38
808,692,913
1,155,848,061
970,275,629
635,989,321 51,832,479
301,133,747 50,707,479
312,378,824 184,163,576
127,532,018 26,520,196 16,314,837 34,972,416 72,342,054
126,214,669 16,314,837 32,769,400 57,570,316
139,314,705 5,535,080 74,379,115
57,100,142 97,663,353
74,349,471 26,520,197 123,957,823
49,715,716 64,768,284
93,106
93,106
734,693
Financial lease payable - current portion of long term liabilities
541,019,406
50,000,000
-
Others financial liabilities
2,470,072,241
2,015,479,106
1,801,265,622
84,525,136
110,259,560
164,387,399
423,349
-
198,713
Financial lease payable – net of current maturity portion
446,200,822 61,864,141
103,958,998 112,802,947
39,938,167 142,436,443
23
18,366,346
20,546,724
13,396,125
22c 24
3,281,169 25,334,585 639,995,548
3,662,134 21,186,503 372,416,866
3,294,802 15,655,727 379,307,376
Other payables - third parties Non-trade payables – related parties Post-employment benefits liabilities Deferred tax liabilities Reserve of reclamation cost
3,110,067,789
2,387,895,972
2,180,572,998
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjang – 15b,26 setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang sewa pembiayaan - setelah 26 dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang lain-lain - pihak ketiga 20,26,40 Utang non-usaha – pihak berelasi 18,25,26,40 Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas pajak tangguhan Cadangan biaya reklamasi
JUMLAH LIABILITAS
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade account payables - Third parties - Related parties Other payables - Third parties - Related parties Dividend payables Accrued expenses Taxes payables Advances from customers - Third parties - Related parties Bank loans - current portion of long term liabilities
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term bank loans – net of current maturity portion
TOTAL LIABILITIES
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part
terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
-2-
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp2.000 per saham Seri A (nilai penuh) dan Rp100 per saham Seri B (nilai penuh). Modal dasar – 300.000.000 saham Seri A dan 38.286.202.300 saham Seri B. Modal ditempatkan dan disetor penuh pada 31 Desember 2015, 2014 dan 2013: 115.000.000 saham Seri A 8.841.361.206 saham Seri B Tambahan modal disetor Saldo laba (rugi) Komponen ekuitas lainnya
2015
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise specified) Disajikan kembali – Catatan 2/ As restated – Note 2 1 Jan 2014/ 31 Des 2013/ Jan 1,2014, 2014 Dec 31, 2013 EQUITY Equity attributable to owners of the Company Capital stock - par value Rp2,000 per Series A share (full amount) and Rp100 per Series B share (full amount). Authorized capital – 300,000,000 Series A share and 38,286,202,300 Series B share Issued and fully paid as of
230,000,000 884,136,121 1,640,898,807 (295,904,063) (71,239) 2,459,059,626 102,875,067
230,000,000 884,136,121 1,640,898,807 210,057,884 (2,320,666) 2,962,772,146 136,779,589
230,000,000 884,136,121 1,258,015,379 353,358,035 (197,800) 2,725,311,735 531,497,952
JUMLAH EKUITAS
2,561,934,693
3,099,551,735
3,256,809,687
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS
5,672,002,482
5,487,447,707
5,437,382,685
TOTAL LIABILITIES
Kepentingan non-pengendali
27 27 28
December 31, 2015, 2014 and 2013: 115,000,000 Series A share and 8,841,361,206 Series B shares Additional paid-in capital Retained earnings (loss) Other equity components
23 30
DAN EKUITAS
Non-controlling interest
AND EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part
terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
-3-
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise specified) Disajikan kembali – Catatan 2/ As restated – Note 2
Catatan/ Notes
2015
2014
PENDAPATAN USAHA
32,36
1,112,555,923
993,413,183
OPERATING REVENUES
BEBAN POKOK PENDAPATAN
33,36
1,154,552,600
851,716,908
COST OF REVENUES
(41,996,677)
141,696,275
GROSS PROFIT (LOSS)
35,36 34,36 34,36 35,36 35,36 35,36
2,692,255 (23,862,634) (222,999,711) (8,556,994) (235,661,660) (3,864,816)
7,385,495 (41,977,451) (128,696,801) 1,125,888 (173,127,844) 13,210,765
35,36 35,36
3,574 (76,040,197) (568,290,183)
(984,380) 1,344,114 (321,720,214)
Interest income Selling expenses General and administrative expenses Vessel demurages income (expense) Interest and other financial charges Amortization of discount on amount non-trade related parties payable Profit (loss) on foreign exchange-net Other income (expenses) -net
(610,286,860)
(180,023,939)
LOSS BEFORE INCOME TAX
70,465,823
41,003,115
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSES) Current Deferred
70,465,823
41,003,115
(539,821,037)
(139,020,824)
LABA (RUGI) BRUTO Pendapatan bunga Beban penjualan Beban umum dan administrasi Pendapatan (beban) demurages kapal Beban bunga dan keuangan lainnya Amortisasi dampak pendiskontoan utang non-usaha pihak berelasi Laba (rugi) selisih kurs – bersih Pendapatan (beban) lainnya – bersih
RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
22 22c,36
RUGI TAHUN BERJALAN
LOSS FOR THE CURRENT YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part
terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
-4-
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME (continued) FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise specified) Disajikan kembali – Catatan 2/ As restated – Note 2
Catatan/ Notes PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Keuntungan (kerugian) aktuaria Pajak penghasilan terkait dengan komponen penghasilan komprehensif lainnya
23 23
JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF RUGI YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
RUGI PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN (rupiah penuh)
2015
2014
2,730,690 (526,695)
(2,458,287) 535,997
2,203,995
(1,922,290)
(537,617,042)
(140,943,114)
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Items that would never be reclassified to profit or loss Actuaria gain (loss) Income tax relating to components of other comprehensive income
TOTAL COMPREHENSIVE LOSS NET LOSS ATTRIBUTABLE TO:
31 30
(505,961,947) (33,859,090) (539,821,037)
(126,985,314) (12,035,510) (139,020,824)
Owners of the Parent Non-controlling interest
TOTAL COMPREHENSIF LOSS ATTRIBUTABLE TO:
30
(503,712,520) (33,904,522)
(129,108,179) (11,834,935)
(537,617,042)
(140,943,114)
(56.49)
(14.18)
31
Owners of the Parent Non-controlling interest
BASIC LOSS PER SHARE AND DILUTED (full amount)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part
terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
-5-
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Tambahan modal disetor / Additional paid-in capital Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/
Modal saham/ Capital stock
Difference in
Saldo laba (rugi)/
value arising of
Retained earnings (loss)
restructuring
Telah
Belum
Komponen
Kepentingan
among
Ditentukan
Ditentukan
ekuitas lainnya/
non-pengendali/
Catatan/
Seri A/
Seri B/
Agio sahan /
under common
Notes
Series A
Series B
Premium stock
control
230,000,000
884,136,121
1,883,923,226
(625,907,847)
142,054,887
211,303,148
(197,800)
2,725,311,735
531,497,952
3,256,809,687
Balance as of January 1, 2014
(382,883,428)
-
Difference in value arising of restructuring among under common control
(16,314,837)
Dividend
Saldo per 1 Januari 2014
penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriate
Unappropriate
Other equity
Jumlah/
Non-controlling
Jumlah/
components
Total
interest
Total
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
30
-
-
-
382,883,428
-
-
-
382,883,428
Dividen
29
-
-
-
-
(16,314,837)
-
-
(16,314,837)
Keuntungan (kerugian) aktuaria setelah pajak
23
-
-
-
-
-
-
(2,122,866)
(2,122,866)
200,575
(1,922,291)
Actuarial gain (loss) net off taxes
-
-
-
-
-
(126,985,314)
-
(126,985,314)
(12,035,510)
(139,020,824)
Net loss for current year
Rugi bersih tahun berjalan
-
Saldo per 31 Desember 2014
27
230,000,000
884,136,121
1,883,923,226
(243,024,419)
125,740,050
84,317,834
(2,320,666)
2,962,772,146
136,779,589
3,099,551,735 Balance as of December 31, 2014
Keuntungan (kerugian) aktuaria setelah pajak
23
-
-
-
-
-
-
2,249,427
2,249,427
(45,432)
2,203,995 Actuarial gain (loss) net off taxes
-
-
-
-
-
(505,961,947)
-
(505,961,947)
(33,859,090)
(539,821,037)
Net loss for current year
230,000,000
884,136,121
1,883,923,226
(243,024,419)
125,740,050
(421,644,113)
(71,239)
2,459,059,626
102,875,067
2,561,934,693
Balance as of December 31, 2015
Rugi bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2015
27
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
-6-
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran beban operasional lainnya – bersih Pembayaran beban bunga dan keuangan Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Perolehan aset tetap Perolehan aset dalam konstruksi Pembayaran uang muka proyek Penarikan investasi jangka pendek Penarikan deposito berjangka Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise specified)
2015
2014
914,048,161 (851,615,925) (70,492,656) (16,924,768) (89,143,434)
838,759,180 (459,855,165) (57,736,658) (19,481,605) (221,644,489)
(1,425,919)
(5,302,477)
(115,554,541)
74,738,786
6
2,692,255 (1,327,364) -
7,059,560 (3,623,222) (37,936,161) (1,351,238,709) 1,060,000,000 150,000,000
1,364,891
(175,738,532)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers Cash paid to employees Payments of income tax Payments of other operating expenses – net Payment of interest and financial charges Net cash provided by (used in) operating activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Interest received Acquisition of property and equipment Acquisition of asset under construction Payment of project advanced Withdrawal short-term investment Withdrawal time deposits Net cash provided by (used in) investing activities
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
-7-
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan utang bank jangka pendek Penambahan utang bank jangka panjang Pembayaran utang bank jangka pendek Pembayaran utang bank jangka panjang Pembayaran bunga utang bank Perolehan liabilitas keuangan lainnya Pembayaran utang pembiayaan Penerimaan dari pihak berelasi Pembayaran kepada pihak berelasi Penerimaan dari pihak ketiga Pembayaran liabilitas keuangan lainnya Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
21 18
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise specified)
2015
2014
(345,649,175) (32,028,895) (228,027,638) 504,396,646 (50,811,564) 342,241,822 (12,953,891)
230,798,500 23,600,000 (43,263,532) (20,500,836) (143,268,669) 50,000,000 (840,300) 14,000,000 -
177,167,305
110,525,163
62,977,655
9,525,417
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Additional of short-term bank loans Additional of long-term bank loans Payment of short-term bank loans Payment of long-term bank loans Payment of interest of bank loans Acquisition of other financial liabilities Payment lease payables Received from related parties Payment to related parties Received from third parties Payment of other financial liabilities Net cash provided by financing activities
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN
5
20,319,391
10,793,974 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
5
83,297,046
20,319,391
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
-8-
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM a.
b.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise specified) 1.
Pendirian dan informasi umum
GENERAL a.
Establishment and general information
PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta No. 18 tanggal 13 September 1999 dari Mulyoto, S.H., notaris di Boyolali. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-1920HT.01.01.TH.2000 tanggal 10 Februari 2000 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 8 tanggal 26 Januari 2001, Tambahan No. 631.
PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk. (the “Company”) was established based on Notarial Deed No. 18 dated September 13, 1999 of Mulyoto, S.H., a public notary in Boyolali. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia its Decision Letter No. C-1920HT.01.01.TH.2000 dated February 10, 2000 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 8 dated January 26, 2001, Supplement No. 631.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, berdasarkan Akta No. 16 tanggal 14 Januari 2013 dari Isyana Wisnuwardhani Sudjarwo, S.H., M.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar sebagai penyesuaian terhadap Keputusan Ketua BAPEPAM-LK dengan surat No. Kep 179/BL/2008, Peraturan No. IX.J.1 tentang pokok - pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik dan penerapan Good Corporate Governance. Perubahan akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0005302.AH.01.09. Tahun 2013 tanggal 29 Januari 2013.
The Company's Articles of Association had been amended several times, based on by Notarial Deed No. 16 dated January 14, 2013 of Isyana Wisnuwardhani Sudjarwo, S.H., M.H., a public notary in Jakarta, regarding the change in the Company’s Articles of Association in relation to the decision of the Chairman of Capital Market Supervisory Agency – Financial Institution (BAPEPAM – LK) in his letter No. Kep 179/BL/2008, with Regulation No. IX.J.1 regarding Rights Issue and Public Company and Good Corporate Governance. The Deed of amendment in the Articles of Association has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-0005302.AH.01.09. Tahun 2013 dated January 29, 2013.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pertambangan dan perdagangan batubara, pembangunan pembangkit tenaga listrik dan mengelola dan mengusahakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Pada tanggal 14 Oktober 2012, Perusahaan telah menandatangani Berita Acara Commercial Operation Date PLTU - Pangkalan Bun berkapasitas 2 x 7 MW untuk menjalankan kegiatan operasional pembangkit listrik.
Based on Article 3 of the Company's Articles of Association, the scope of its activities to engage in coal mining and trading, electricity power development and building and operating steam power plants. On October 14, 2012, the Company has signed the Minutes of the Commercial Operations Date of Steam Power Plant - Pangkalan Bun with capacity of 2 x 7 MW to commence its commercial power plant operations.
PLTU Perusahaan berlokasi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rengat dan Tembilahan, Riau.
The Company’s Steam Power Plants are located in Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rengat and Tembilahan, Riau.
Perusahaan memulai kegiatan komersial pada tahun 2001. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan kantor pusat Perusahaan terletak di World Trade Centre 5, Lantai 16, Jl. Jend. Sudirman Kav. 29 – 31, Jakarta.
The Company started its commercial operations in 2001. The Company is domiciled in Jakarta and its head office is located in World Trade Centre 5, 16th floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 29 – 31, Jakarta.
Penawaran umum efek Perusahaan
b.
Pada tanggal 31 Oktober 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), sekarang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Surat No. S2710/PM/2001 untuk melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat atas 800.000.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp105 (Rupiah penuh) per saham, disertai insentif berupa Waran Seri I secara cuma-cuma.
The Company’s public offerings On October 31, 2001, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM), currently the Indonesia Financial Authority (OJK) in its Letter No. S-2710/PM/2001 for its Initial Public Offering (IPO) of 800,000,000 shares with nominal value of Rp100 (full amount) per share at an offering price of Rp105 (full amount) per share with Series I Warrants attached free of charge.
-9-
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) b.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
Penawaran umum efek Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) b.
The Company’s public offerings (lanjutan)
Setiap lima (5) saham, melekat empat (4) Waran Seri I dimana pemegang satu (1) waran berhak membeli satu (1) saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp125 (Rupiah penuh) per saham. Masa pelaksanaan waran dari tanggal 21 Mei 2002 sampai dengan tanggal 22 November 2004.
For every five (5) shares, there are four (4) Series I Warrants attached which entitles the holder the right to purchase additional one (1) share for each warrant at an exercise price of Rp125 (full amount) per share. The right can be exercised from May 21, 2002 until November 22, 2004.
Pada tanggal 21 November 2001, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On November 21, 2001, these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Untuk meningkatkan permodalan Perusahaan, yang berdampak terhadap peningkatan jumlah efek, Perusahaan telah melakukan beberapa aksi korporasi berupa penawaran umum terbatas sebagaimana dijelaskan di bawah ini:
To increase the capital of the Company , which resulted in increased number of shares, the Company has conducted several corporate actions such as limited public offering rights issue, as described below:
i. Pada tanggal 5 Desember 2003, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM, sekarang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Surat No. S-2997/PM/2003 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih dahulu maksimum 3.220.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar Rp100 (Rupiah penuh) per saham.
i. On December 5, 2003, the Company obtained the Notice of Effectivity No. S-2997/PM/2003 from the Chairman of BAPEPAM, currently the Indonesia Financial Authority (OJK) of Bapepam for its Rights Issue I with maximum amount of 3,220,000,000 Series B shares with par value and offering price of Rp100 (full amount) per share.
Setiap pemegang satu (1) saham Seri A (hasil reverse stock) berhak membeli 28 saham Seri B dengan harga pelaksanaan sebesar Rp100 (Rupiah penuh) per saham.
Every holder of one (1) Series A share (resulting from reverse stock split) has the right to purchase 28 Series B shares at an exercise price of Rp100 (full amount) per share.
Setiap pemegang dua puluh delapan (28) saham Seri B melekat delapan (8) Waran Seri II dan setiap pemegang satu (1) waran berhak membeli satu (1) saham Seri B dengan harga pelaksanaan sebesar Rp100 (Rupiah penuh) per saham. Masa pelaksanaan mulai dari tanggal 21 Juni 2004 sampai dengan 8 Januari 2007.
For every holder of twenty eight (28) Series B shares, there are eight (8) Series II Warrants attached and every holder of one (1) warrant has the right to purchase one (1) Series B share at an exercise price of Rp100 (full amount) per share. The right can be exercised from June 21, 2004 until January 8, 2007.
ii. Pada tanggal 5 Desember 2012, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK dengan Surat No. S13877/BL/2012 untuk melakukan PUT II dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 4.709.810.634 saham Seri B dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran sebesar Rp500 (Rupiah penuh) per saham.
ii. On December 5, 2012, the Company obtained the Notice of Effectivity No. S-13877/BL/2012 from the Chairman of Bapepam - LK for its Limited Public Offering II with Preemptive Rights of 4,709,810,634 Series B shares with par value of Rp100 (full amount) per share and offering price of Rp500 (full amount) per share.
Setiap pemegang seratus sepuluh (110) saham berhak atas seratus dua puluh dua (122) saham baru HMETD, dimana setiap satu (1) HMETD berhak membeli sebanyak satu (1) saham baru yang ditawarkan. Masa pendaftaran pelaksanaan mulai dari tanggal 20 Desember 2012 sampai dengan 7 Januari 2013, dengan penjatahan pemesanan tambahan pada tanggal 10 Januari 2013.
Every holder of one hundred and ten (110) shares has the right to one hundred and twenty-two (122) Preemptive Rights, and every holder of one (1) Preemptive Right has the right to purchase one (1) new share offered. The Registration period starts on December 20, 2012 to January 7, 2013, and allotment of additional reservations on January 10, 2013.
- 10 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) c.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
Susunan pengurus Perusahaan
GENERAL (continued) c.
Composition of the Company’s management
Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners and Directors
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan mengenai perubahan sususan Komisaris dan Direksi Perusahaan dengan Akta No. 26 Tanggal 19 November 2015 dari Notaris Vestina Ria Kartika SH.MH di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan No. AHU3582611.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 20 November 2015, menyatakan bahwa susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 sebagai berikut:
Based on the Minutes of the General Meeting of the Shareholders Extraordinary regarding changes of the Company's Board of Commissioners and Director with The Deed No. 26 Dated November 19, 2015 of Notary Vestina Ria Kartika SH.MH in Jakarta, which was approved by the Ministry of Justice and Human Rights with the decision letter No.AHU3582611.AH.01.11.Tahun 2015 dated November 20, 2015, so the composition of the Company’s Commissioners and Directors as of December 31, 2015 to be as follows: 2015
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Independen Direktur Direktur
Andri Cahyadi Edwin Pamimpin Situmorang Djoko Sumaryono
Benny Wirawansa Pudjianto Gondosasmito Sudarwanta Erry Indriyana Zulfian Mirza
Berdasarkan Risalah RUPSLB yang diaktakan dengan akta No. 28 tanggal 8 Oktober 2014 dari Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H., notaris di Jakarta yang telah dilaporkan kepada Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan surat No. AHU-38344.40.22.2014 tanggal 30 Oktober 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Commissioner Board of Directors President Director Vice President Director Independent Director Director Director
Based on EGM of Shareholders with covered by deed No. 28 dated October 8, 2014 of Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H., a public notary in Jakarta that has reported to the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHU-38344.40.22.2014 dated October 30, 2014, the Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2014, consists of the following: 2014
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Independen Direktur Direktur
Andri Cahyadi Maxi Tjandra Tjoajadi Edwin Pamimpin Situmorang Djoko Sumaryono Parno Isworo
Henri Setiadi Pudjianto Gondosasmito Sudarwanta Novriaty Hilda Sibuea Zulfian Mirza
- 11 -
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Commissioner Commissioner Board of Directors President Director Vice President Director Independent Director Director Director
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) c.
1.
Susunan pengurus Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
of
the
Company’s
management
Audit Committee
Berdasarkan Akta No. 25 tanggal 24 Juni 2012 dari Vestina Ria Kartika, S.H., M.H., notaris di Jakarta, susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Based on Notarial No. 25 Deed June 24, 2012 of Vestina Ria, S.H., M.H., a public notary in Jakarta, the Company’s Audit Committee as of December 31, 2013 consists of the following:
2015 dan/and 2014 Edwin Pamimpin Situmorang Arydhian B. Djamin Agustin Ekadjaja
Chairman Member Member
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Corporate Secretary dari Perusahaan adalah Win Andrian dan Jaffar Chan.
As of December 31, 2015 and 2014, Corporate Secretary of the Company is Win Andrian and Jaffar Chan.
Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah masing-masing pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sejumlah 264 dan 441 karyawan.
The Company had an average total number of employees (unaudited) in December 31, 2015 and 2014 amounting to 264 and 441 employees, respectively.
Persetujuan Laporan Keuangan Konsolidasian
d.
Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbitkan oleh Direksi Perusahaan yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian tersebut pada tanggal 15 Maret 2016. e.
Composition (continued)
Komite Audit
Ketua Anggota Anggota
d.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Approval of Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements of the Company for the year ended December 31, 2015 and 2014 has been completed and authorized for issue by the Board of Directors of the Company are responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements on March 15, 2016.
Struktur Grup
e.
The Group structures
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan dan entitas anak secara keseluruhan dirujuk sebagai “Grup”.
In these consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as the “Group”.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 struktur Grup adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2015, dan 2014 the Group structure are as follows:
Kegiatan usaha/ Business activities
Kedudukan/ Domicile
Entitas anak dengan kepemilikan langsung/ Directly owned subsidiaries 1. PT Energi Perdagangan/ Jakarta Batubara Trading Indonesia (EBI)
Tahun operasi/ Operating years
2011
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2015
2014
99.97%
99.97%
- 12 -
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 2015
4,050,242,025
2014
3,712,820,220
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) e.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
Struktur Grup Kegiatan Tahun usaha/ operasi/ Business Kedudukan Operating activities / Domicile year Entitas anak dengan kepemilikan tidak langsung melalui EBI / Indirectly owned subsidiaries through EBI 1. PT Trans Jasa pelayaran/ Kalimantan 2008 Lintas Shipping Selatan Segara services (TLS) 2. PT Pertambangan Kalimantan 2008 Korporindo dan Selatan Guna Bara perdagangan (KGB) batubara/ Coal mining and trading 3. PT Sekti Pertambangan Kalimantan 2012 Rahayu dan Tengah Indah perdagangan (SRI) batubara/ Coal mining and trading 4. PT Abe Pertambangan/ Jakarta Tahap Jaya Mining pengemba Perkasa -ngan/ (AJP) Preoperating 5. PT Dwi Pertambangan Kalimantan 2008 Guna dan Selatan Laksana perdagangan (DGL) batubara/ Coal mining and trading Entitas anak dengan kepemilikan tidak langsung melalui DGL / Indirectly owned subsidiaries through DGL 1. PT Truba Pertambangan Kalimantan 2009 Dewata dan Selatan Guna perdagangan Prasada batubara/ (TDGP) Coal mining and trading 2. PT Usaha Pertambangan Kalimantan Tahap Kawan dan Selatan pengemBersama perdagangan bangan/ (UKB) batubara/ PreCoal mining operating and trading
GENERAL (continued) e.
The Group structures
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination
2015
2014
99.99%
99.99%
625,961,584
592,227,992
94.59%
94.59%
348,388,362
434,949,124
51.40%
51.40%
591,515,917
591,227,562
51.30%
51.30%
462,342,371
462,382,654
81.00%
81.00%
1,860,816,790
1,842,538,910
99.91%
99.91%
601,087,753
636,146,017
99.22%
99.22%
58,241,994
57,882,408
Entitas induk Perusahaan adalah PT Saibatama Internasional Mandiri, sedangkan entitas induk utamanya adalah PT Energi Sinar Banua.
2015
2014
PT Saibatama Internasional Mandiri is the parent entity of the Company, while PT Energi Sinar Banua is its ultimate parent entity.
- 13 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) f.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
Ijin Usaha Pertambangan dan Angkutan Laut
GENERAL (continued) f.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Ijin Usaha Pertambangan dan Angkutan Laut Perusahaan adalah sebagai berikut:
No. 1.
2.
Surat keputusan/ Decree letter Nomor surat/ Tanggal/ Dikeluarkan oleh/ Issued by Number letter Date No. 07 Agustus/ Gubernur 188.48/894/B August 07, Kalimantan PTSP/VIII/20 2015 Selatan/ 15 Governor of South Kalimantan No. 545/3625 Oktober/ Bupati Tanah IUP.OP/ October 25, Laut/ Regent DPE/2011 2011 of Tanah Laut
3.
No. 188.48/159/ BPTSP/I/2016
4.
No. KP 129 Tahun 2014
5.
No. 188.45/ 227/2012
6.
No. B.XXXIV529/AT.54
7.
No. 188.45/227/H UKDISTAMBEN /2014
8.
No. KP 725 Tahun 2013
9
No. 436 Tahun 2015
22 Januari/ January 22, 2016
Mining and Sea Freight Business Licences As of December 31, 2015 and 2014, Mining and Sea Freight Business License of of Company are as follows:
Perijinan/ Licenses Jenis/ Pemegang/ Type Holder Izin Usaha EEI Pertambangan Operasi Produksi / Production Operating Mining License Izin Usaha DGL Pertambangan Operasi Produksi/ Production Operating Mining License Izin Usaha KGB Pertambangan Eksporasi/ Exploration Mining License
Gubernur Kalimantan Selatan/ Governor of South Kalimantan 11 Kepala Dinas Izin Operasional Februari/ Perhubungan/ Pelabuhan Khusus February Head of Pertambangan/ 11, 2014 Department of Operational Special Transportation Port Mining License 24 Mei/ Bupati Barito Izin Usaha May 24, Utara / Regent Pertambangan 2012 of Barito Operasi Produksi/ Utara Production Operating Mining License 10 Oktober/ Direktorat Izin Usaha October 10, Jenderal Perusahaan 2008 Perhubungan Angkutan Laut/ Laut/ Directorate See Freight General of Sea Business Licenses Transportation 23 Juni/ Bupati Izin Usaha June Kotawaringin/ Pertambangan 23,2014 Regent of Operasi Produksi/ Kotawaringin Production Operating Mining License 19 Juli/ Direktorat Izin Operasional July 19, Jenderal Pelabuhan 2013 Perhubungan Khusus Laut/ Directorate Pertambangan/ General of Sea Operational Transportation Special Port Mining License 21 April/ Bupati Banjar/ Izin Usaha April 21, Regent of Banjar Pertambangan 2015 Operasi Produksi/ Production Operating Mining License
- 14 -
Periode/ Luas/ Periods Area 19 498.7 Desember/ ha December 19, 2016 25 Oktober/ 412.8 October 25, ha 2021
Lokasi/ Location Daerah Riam Adungan Kec. Kintap Kab. Tanah Laut, Kalimantan Selatan Desa Jilatan Kec. Batu Ampar Kab. Tanah Laut Kalimatan Selatan
25 Mei/ May 25, 2017
285.8 ha
Kec. Hampang dan Kelumpang Hulu Kab. Kotabaru Kalimantan Selatan
EEI
11 Februari/ February 11, 2019
-
Desa Pandan Sari Kec. Kintap, Kab. Tanah Laut Kalimantan Selatan
AJP
24 Mei/ May 24, 2032
3,467 ha
TLS
Tidak terbatas/ Unlimited
-
Desa Kandui dan Majangkan Kec. Gunung Timang Kab. Barito Utara Kalimatan Tengah Seluruh wilayah Negara Republik Indonesia
SRI
28 Desember/ December 28, 2023
2,659 ha
DGL
19 Juli/ July 19, 2018
-
UKB
21 April/ April 21, 2019
196.7 Ha
Dese Santilik & Satiung Kec. Mentaya Hulu Kab. Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Dusun Muara Sei Rakin, Desa Pandansari, Kec. Kintap, Kab. Tanah Laut Kalimantan Selatan Karan Intan Banjar Kec. Karan Intan Kab. Banjar Kalimantan Selatan
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
2.
RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS
Setelah penerbitan laporan keuangan tahun yang berakhir 31 Desember 2014, Perusahaan telah menyajikan kembali laporan keuangan sehubungan dengan adanya pengaruh penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2013) dan PSAK No. 24 (Revisi 2013) secara retrospektif penyesuaian dan reklasifikasi akun-akun yang ada dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. (catatan 40).
After the publication of financial statements year ended December 31, 2014, the Company has restated its financial statements in connection with the adoption of SFAS No. 1 (Revised 2013) and SFAS No. 24 (Revised 2013) retrospectively adjustment and reclassification accounts in the consolidated statement of financial position. (note 40).
Dampak dari penerapan tersebut mencerminkan jumlah yang wajar atas aset, liabilitas dan ekuitas telah disajikan kembali.
The impact of these changes reflects reasonable amounts of assets, liabilities and equity have been restated.
Jumlah aset lancar Jumlah aset tidak lancar Jumlah aset
3.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2014 2014 (Setelah (Sebelum penyesuaian dan penyesuaian dan reklasifikasi/After reklasifikasi/ Before adjustment and adjustment and reclassification) reclassification) 2,592,159,538 2,592,159,537 2,895,288,169 2,920,293,400 5,487,447,707 5,512,452,937
Total current assets Total non current assets Total assets
Jumlah liabilitas jangka pendek Jumlah liabilitas jangka panjang Jumlah ekuitas Jumlah liabilitas dan ekuitas
2,015,479,106 372,416,866 3,099,551,735 5,487,447,707
2,015,479,105 366,469,520 3,130,504,312 5,512,452,937
Total current liabilities Total non current liabilities Total equity Total liabilities and equity
Rugi bersih komprehensif
(140,943,114)
(110,032,474)
Net comprehensive loss
IKHTISAR PENTING a.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
3.
Pernyataan kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
SUMMARY POLICIES a.
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dana Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, termasuk beberapa standar baru atau yang direvisi, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, serta peraturan-peraturan mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
b.
Dasar pengukuran dan keuangan konsolidasian
penyusunan
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Statement of compliance with Financial Accounting Standards (FAS) The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia, which comprise the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretations of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesia Institute of Accountants, including applicable new or revised standards effective January 1, 2015 and the Regulations regarding the Presentation Guidelines and Disclosure of Financial Statements issued by the Indonesia Financial Services Authority (OJK).
laporan
b.
Basis measurement and preparation of consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep nilai historis, kecuali dinyatakan secara khusus. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan metode akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian dan beberapa akun yang diukur berdasarkan penjelasan kebijakan akuntansi dari akun yang bersangkutan.
The consolidated financial statements have been prepared using the historical cost basis, unless otherwise stated. The preparation of these consolidated financial statements was based on accrual method, except for consolidated cash flows and certain accounts which are measured on the basis explained in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using modified direct method, with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. - 15 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) b.
AKUNTANSI
YANG
Dasar pengukuran dan penyusunan keuangan konsolidasian (lanjutan)
laporan
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Grup. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan lain, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam ribuan Rupiah yang terdekat. c.
Penerapan Pernyataan Keuangan (PSAK)
Standar
ACCOUNTING
Basis measurement and preparation of consolidated financial statements (continued) The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which also represent the Group functional currency. All figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in thousands of Rupiah, unless otherwise stated.
Akuntansi
c.
Adoption of Statement of Financial Accounting Standards (SFAS)
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia telah mengeluarkan beberapa standar akutansi keuangan dan interpretasi baru atau revisi di bawah ini, yang relevan dengan laporan keuangan yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015 sebagai berikut:
The Indonesian Financial Accounting Standards Board has issued several new standards and interpretations or revisions below, which are relevant to the financial statements beginning on January 1, 2015 as follows:
-
PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, mengubah penyajian kelompok pospos dalam penghasilan komprehensif lain yakni pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi dan pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
-
SFAS No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”, changes the grouping of items presented in other comprehensive income, i.e. items that will be reclassified to profit or loss and items that will not be reclassified.
-
PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan KeuanganTersendiri”. PSAK No. 4 revisi telah diubah namanya menjadi “Laporan Keuangan Tersendiri”; PSAK ini berlanjut menjadi standar yang mengatur hanya untuk laporan keuangan tersendiri.
-
SFAS No. 4 (Revised 2013), “Separate Financial Statements”. SFAS No. 4 has been renamed “Separate Financial Statements”; it continues to be a standard dealing solely with separate financial statements.
-
PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui melalui penghasilan komprehensif lain.
-
SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”, requires all actuarial gains and losses to be recognized immediately through other comprehensive income.
-
PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”, memberi tambahan pengaturan untuk aset dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar.
-
SFAS No. 46 (Revised 2014), “Income Tax”, provides additional provision for deferred tax assets and liabilities arises from non-depreciable assets measured using revaluation model and investment property measured using fair value model.
-
PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”, berkaitan dengan perubahan definisi dan pengaturan nilai wajar dalam PSAK No. 68.
-
SFAS No. 48 (Revised 2014), “Impairment in Asset Value”, is mainly to incorporate the changes in definition and requirements of fair value in SFAS No. 68.
-
PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, memberikan pengaturan yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus aset dan liabilitas keuangan.
-
SFAS No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, provides more specific criteria for netting of financial assets and liabilities.
-
PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kedaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal.
-
SFAS No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments Recognition and Measurements”, provides additional provision for the criteria of not expiration or termination of hedging instrument, and provision to account financial instruments at the measurement date and after initial recognition.
- 16 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) c.
d.
AKUNTANSI
Penerapan Pernyataan Standar Keuangan (PSAK) (lanjutan)
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Akuntansi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Adoption of Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) (continued)
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia telah mengeluarkan beberapa standar akutansi keuangan dan interpretasi baru atau revisi di bawah ini, yang relevan dengan laporan keuangan yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015 sebagai berikut (lanjutan):
The Indonesian Financial Accounting Standards Board has issued several new standards and interpretations or revisions below, which are relevant to the financial statements beginning on January 1, 2015 as follows (continued):
-
PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan.
-
SFAS No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”, provides additional provision on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on transfers of financial instruments.
-
PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, memberikan panduan tentang pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
-
SFAS No. 68, “Fair Value Measurements”, provides guidance of fair value measurement when fair value is required or permitted.
Prinsip Konsolidasian dan Kombinasi Bisnis
d.
Principles of Combination
Consolidation
and
Business
Prinsip Konsolidasian
Principles of Consolidation
Efektif 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) Rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (“KNP”); (ii) Kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) Perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian;
Effective January 1, 2015, Group adopted SFAS No. 65, “Consolidated Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively:
(iv) (v)
Hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan Konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.
(i)
Losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interests (“NCI”);
(ii) (iii)
Loss of control over a subsidiary; Change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; Potential voting rights in determining the existence of control; and Consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.
(iv) (v)
PSAK No. 65 (2014) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
SFAS No. 65 (2014) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group entities under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas anaknya seperti yang disebutkan pada Catatan 1e, yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50% dan dikendalikan oleh Perusahaan.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries mentioned in Note 1e, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50% and its controlled by the Company.
Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All material intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gain or losses) have been eliminated.
Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Grup memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Group obtaince control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. - 17 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) d.
Prinsip Konsolidasian (lanjutan)
AKUNTANSI dan
Kombinasi
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Bisnis
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
d.
and
Principles of Consolidation Combination (continued)
Business
Prinsip Konsolidasian (lanjutan)
Principles of Consolidation (continued)
Kerugian entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if that result in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup:
In case of loss of control over a subsidiary, the Group:
Menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; Menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima
Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan Mereklasifikasikan bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai penghasilan komprehensif lainnya ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba, sebagaimana mestinya.
Derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; Derecognizes the carrying amount of any NCI; Derecognizes the cumulative translation differences,record in equity, if any; Recognizes the fair value of the consideration received; Recognizes the fair value of any investment retained Recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and Reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or return earnings, as appropriate.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represent the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries not attributable, directly or indirectly, to the Company, which are presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada suatu entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepemilikan Grup dan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah KNP disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik Entitas Induk.
Changes in the Group’s ownwrship interest in a Subsidiary that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The carrying amount of the Group’s and non-controlling interest are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the Subsidiary. Any differences between the amount by which the NCI are adjusted and the fair value of consideration paid or received is recognized direcly in equity and attributed to the owners of the Parent Company.
Kombinasi Bisnis
Business Combinations
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur berdasarkan nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biayabiaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan dimasukkan ke dalam beban-beban administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measurers the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifable net assets. Acquisition costs incurred are directly expended and included in administrative expenses. - 18 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) d.
e.
Prinsip Konsolidasian (lanjutan)
AKUNTANSI
dan
Kombinasi
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Bisnis
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
d.
and
Principles of Consolidation Combination (continued)
Business
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
Business Combinations (continued)
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup menentukan dan mengklasifikasikan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses and classifies the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumtances and pertinent conditions as at the acquisitions date.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi berdasarkan nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan di dalam laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur berdasarkan harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui di dalam laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initally measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profir or loss.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan kepada UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s cash-generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the Combination, irrespective of wether other assets or liabilities of the acquire are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dilepas, maka goodwill yang terkait dengan operasi yang dilepas tersebut dimasukkan ke dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepas tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
e.
Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali yang merupakan selisih jumlah imbalan yang dialihkan atau diterima dengan nilai tercatat dari setiap transaksi kombinasi atau pelepasan bisnis antar entitas sepengendali dicatat sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor”.
Business Combination Common Control
Among
Entities
Under
The difference in value arising from transaction among entities under common control which represents the difference between the consideration transferred or received and carrying amount of each business combination transaction or disposing business of entities under common control is recorded as part of “Additional Paid-in-Capital” account.
- 19 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.
f.
AKUNTANSI
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
e.
Entities
Business Combination Among Common Control (continued)
Under
Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu Grup yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi Grup secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam Grup tersebut.
Business combination transaction of entities under common control in the form of business reorganization for the entities under the same Group does not charge the ownership in the meaning of economic substance therefore such transaction does not result in a gain or loss to the Group as a whole or to the individual entity within such Group.
Entitas yang menerima bisnis, dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis sepengendali di ekuitas dan menyajikannya dalam pos tambahan modal disetor.
The receiving entitiy in a business combination of entities under common control recognizes ant difference between the consideration transferred and carrying amount of each business combination transaction of entities under common control in equity and presents it in additional paid-in capital.
Entitas yang melepas bisnis, dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, menggunakan metode disposal dan mengakui selisih antara imbalan yang diterima dan jumlah tercatat bisnis yang dilepas di ekuitas dan menyajikannya dalam pos tambahan modal disetor.
The disposing entity in business combination of entities under common control uses disposal method and recognizes any difference between the consideration received and the carrying amount of the disposed business in equity and presents it in additional paid-in capital.
Penjabaran mata uang asing
f.
Foreign currency translation
PSAK No. 10 (Revisi 2010) mewajibkan Grup untuk menentukan mata uang fungsionalnya dan mengukur hasil operasi dan posisi keuangannya dalam mata uang tersebut. Selanjutnya, standar ini juga mengatur cara untuk menyertakan transaksi mata uang asing dan operasi luar negeri dalam laporan keuangan konsolidasian dan mentranslasikan laporan keuangan konsolidasian ke dalam mata uang penyajian.
SFAS No. 10 (Revised 2010) requires an entity to determine its functional currency and measure its results of operations and financial position in that currency. Furthermore, it prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the consolidated financial statements of an entity and translate consolidated financial statements into a presentation currency.
1.
1.
Mata uang fungsional dan penyajian Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas anak di dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas tersebut beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional dan penyajian Grup.
2.
Functional and presentation currency Items included in the financial statements of each of the entities within the Group are measured using the currency of the primary economic environment in which the relevant entity operates (the functional currency). The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is also the Group’s functional and presentation currency.
Transaksi dan saldo
2.
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan menjadi mata uang fungsional menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang berasal dari pembayaran atas transaksi-transaksi tersebut dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun diakui dalam laba rugi.
Transactions and balances Foreign currency transactions are translated into the functional currency using the exchange rate prevailing at the date of the transaction. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year-end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in profit or loss.
- 20 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) f.
YANG
3.
Penjabaran mata uang asing (lanjutan) 3.
g.
AKUNTANSI
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
Entitas dalam Grup
ACCOUNTING
Foreign currency translation (continued) 3.
Group Entities
Hasil usaha operasi dan posisi keuangan dari entitas anak Grup (tidak ada yang mata uang fungsionalnya mata uang dari suatu ekonomi hiperinflasi) yang memiliki mata uang fungsional yang berbeda dengan mata uang penyajian Perusahaan, ditranslasikan dalam mata uang penyajian Perusahaan sebagai berikut:
The result of the operations and financial position of all the Group’s subsidiaries (none of which has the currency of a hyperinflationary economy) that have a functional currency which is different form the Company’s presentation currency are translated into the Company’s presentation currency as follows:
-
Aset dan liabilitas yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian, dijabarkan pada kurs penutup tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian tersebut.
-
The assets and liabilities presented in the consolidated statement of financial position are translated at the closing rate at the date of the consolidated statement of financial position.
-
Penghasilan dan beban untuk setiap laba rugi dijabarkan menggunakan kurs rata-rata (kecuali jika rata-rata tersebut bukan perkiraan wajar efek kumulatif dari kurs yang berlaku pada tanggal transaksi, maka penghasilan dan beban dijabarkan menggunakan kurs tanggal transaksi).
-
The income and expenses for each profit or loss are translated at average exchange rates (unless this average is not a reasonable approximation of the cumulative effect of the rates prevalling on the transaction dates, in which case the income and expenses are translated at the rate on the dates of the transactions).
-
Seluruh selisih kurs yang timbul diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya.
-
All of the resulting exchange differences are recognized in other comprehensive income.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
g.
Transactions with related parties
Berdasarkan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, definisi pihak berelasi adalah:
According to SFAS No. 7 (Revised 2010) "Related Parties Disclosure”, related parties is defined as:
1.
1.
Orang atau anggota keluarga terdekatnya dikatakan memiliki relasi dengan Grup jika orang tersebut: i.
Memiliki pengendalian ataupun pengendalian bersama terhadap Grup;
i.
Has control or joint control over the Group;
ii.
Memiliki pengaruh signifikan terhadap Grup; atau
ii.
Has significant influence over Group; or
iii. Merupakan personil manajemen kunci dari Grup ataupun entitas induk dari Grup. 2.
A person or a close member of that person’s family is related to Group if that person:
iii. Is a member of the key management personnel of the Group or of a parent of the Group.
Suatu entitas dikatakan memiliki relasi dengan Grup jika memenuhi salah satu dari hal berikut ini:
2.
An entity is related to Group if any of the following conditions applies:
i.
Entitas tersebut dan Grup adalah anggota dari kelompok usaha yang sama;
i.
The entity and Group are members of the same group;
ii.
Merupakan entitas asosiasi atau ventura bersama dari Grup (atau entitas asosiasi atau ventura bersama tersebut merupakan anggota suatu kelompok usaha di mana Grup adalah anggota dari kelompok usaha tersebut);
ii.
An associate or joint venture of the Group (or an associate or joint venture of a member of a Group of which the Group is a member);
- 21 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) g.
YANG
3.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan) 2.
h.
AKUNTANSI
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Suatu entitas dikatakan memiliki relasi dengan Grup jika memenuhi salah satu dari hal berikut ini (lanjutan):
ACCOUNTING
Transactions with related parties (continued) 2.
An entity is related to Group if any of the following conditions applies (continued):
iii. Entitas tersebut dan Grup adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
iii. The entity and Group are joint ventures of the same third party;
iv. Entitas yang merupakan ventura bersama dari asosiasi Grup atau asosiasi dari ventura bersama dari Grup;
iv. The entity is a joint venture of an associate of the Group or is an associate of a joint venture of the Group;
v.
v.
Entitas yang merupakan suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. Grup adalah penyelenggara program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Grup;
The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Group or an entity related to Group. If Group are itself such a plan, the sponsoring employers are also related to Group;
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam angka (1) di atas;
vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (1);
vii. Entitas yang dipengaruhi secara signifikan oleh orang yang diidentifikasi dalam angka (1) (i) atau orang yang bersangkutan merupakan personil manajemen kunci dari entitas tersebut (atau entitas induk dari entitas).
vii. Entity has significantly influenced by a person identified in (1) (i) or that person is a member of the key management personnel from the entity (or of a parent of the entity).
Personil manajemen kunci adalah orang-orang yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Grup, secara langsung atau tidak langsung (catatan 1c).
Key management personnel are those people whom have the authority and responsibility to plan, lead and control activities of the Group, directly or indirectly (note 1c).
Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to consolidated fnancial statements.
Instrumen keuangan
h.
Financial instruments
Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian” dan PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
The Group applied SFAS No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, SFAS No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognizing and Measurement”, and SFAS No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”.
1.
1.
Aset keuangan
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif yang pada awalnya diukur dengan nilai wajar.
Financial assets are recognized initially at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through statements of comprehensive income which are initially measured at fair value.
- 22 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) h.
AKUNTANSI
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Instrumen keuangan (lanjutan) 1.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) 1.
Financial assets (continued)
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Klasifikasi aset keuangan antara lain sebagai aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), pinjaman yang diberikan dan piutang dan aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS). Grup menetapkan klasifikasi aset keuangannya pada saat pengakuan awal dan, sepanjang diperbolehkan dan diperlukan, ditelaah kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap tanggal laporan posisi keuangan.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL), heldto-maturity investments (HTM), loans and receivables, and available-for-sale financial assets (AFS). The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the designation of such assets at each statement of financial position date.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Dalam PSAK No. 60 (Revisi 2014), mengungkapkan tiga tingkat hirarki pengungkapan nilai wajar dan mengharuskan entitas untuk menyediakan pengungkapan tambahan mengenai keandalan pengukuran nilai wajar. Sebagai tambahan, standar ini menjelaskan keharusan atas pengungkapan risiko likuiditas.
In SFAS No. 60 (Revised 2014), introduces three level hierarchies for fair value measurement disclosures and require entities to provide additional disclosures about the realiability of fair value measurements. In addition, the standards clarify the requirement for the disclosure of liquidity risk.
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
-
-
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
Financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL jika aset keuangan diperoleh untuk diperdagangkan atau ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali aset derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial assets are classified as at FVTPL where the financial assets are either held for trading or they are designated as FVTPL atinitial recognition. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Aset keuangan yang ditetapkan sebagai FVTPL disajikan dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif termasuk dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan.
Financial assets at FVTPL are carried on the statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in the statements of comprehensive income. The gains or losses recognized in the statements of comprehensive income include any dividend or interest earned from the financial assets.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Grup tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
As of December 31, 2015 and 2014 the Group has no financial assets in this category.
- 23 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) h.
AKUNTANSI
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Instrumen keuangan (lanjutan) 1.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) 1.
Financial assets (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Subsequent measurement
-
-
-
-
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM)
ACCOUNTING
Held-to-maturity (HTM) investments
Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company has the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method less any impairment. Gains and losses are recognized in the statements of comprehensive income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
As of December 31, 2015 and 2014, the Group has no financial assets in this category. -
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted on an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest method, less any impairment.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset lainlain Grup termasuk dalam kategori ini.
As of December 31, 2015 and 2014, cash and cash equivalents, short-term investment, account receivables, others receivable and other assets of the Group included in this category. -
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya.
Available-for-sale (AFS) financial assets AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories.
- 24 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) h.
AKUNTANSI
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Instrumen keuangan (lanjutan) 1.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) 1.
Financial assets (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Subsequent measurement
-
-
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) (lanjutan)
ACCOUNTING
Available-for-sale (AFS) financial assets (continued)
Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau sampai diturunkan nilainya dan pada saat yang sama keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar kecuali aset keuangan tersebut ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu dua belas bulan dari tanggal laporan posisi keuangan.
After initial recognition, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains and losses being recognized as a component of equity until the financial assets are derecognized or until the financial assets are determined to be impaired, at which time the cumulative gains or losses previously reported in equity are included in the statements of comprehensive income. These financial assets are classified as non-current assets unless the intention is to dispose of them within twelve months from the statement of financial position date.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
As of December 31, 2015 and 2014, the Group has no financial assets in this category.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah aset keuangannya mengalami penurunan nilai.
The Company evaluates at each reporting date whether any of its financial asset is impaired.
-
-
-
Aset keuangan yang diukur pada biaya amortisasi
Financial assets measured at amortised cost
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka jumlah kerugian tersebut, yang diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif yang dihitung saat pengakuan awal aset tersebut, diakui pada laba rugi.
If there is objective evidence of impairment, the amount of loss, which is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not been incurred) discounted at the effective interest rate computed at initial recognition of the asset, shall be recognised in profit or loss.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
As of December 31, 2015 and 2014, the Group has no financial assets in this category. -
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Available-for-sale (AFS) financial assets
Jika terdapat bukti obyektif bahwa aset AFS mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laba rugi.
If there is objective evidence that AFS assets are impaired, the cumulative loss previously recognized directly in equity in transferred from equity to profit or loss.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
As of December 31, 2015 and 2014, the Group has no financial assets in this category. - 25 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) h.
AKUNTANSI
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Instrumen keuangan (lanjutan) 1.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) 1.
Financial assets (continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika: hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Grup mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dan dari aset keuangan; atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan yang memenuhi persyaratan tertentu. Ketika Grup mentransfer aset keuangan, maka Grup mengevaluasi sejauh mana Perusahaan tetap memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut.
The Group shall derecognize financial assets when, and only when: the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire; the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset are transferred to another entity or the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset are retained but a contractual obligation is assumed to pay the cash flows to one or more recipients in an arrangement that meets certain conditions. When the Group transfers a financial. asset, it shall evaluate the extent to which it retains the risks and rewards of ownership of the financial asset.
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas
2.
Financial liabilities and equity instruments
Pengakuan awal
Initial recognition
Grup menetapkan klasifikasi liabilitas keuangannya pada saat pengakuan awal. Instrumen liabilitas dan ekuitas dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan atau sebagai ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual.
The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. Debt and equity instruments are classified as either financial liabilities or as equity in accordance with the substance of the contractual arrangement.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, pinjaman dan hutang, atau sebagai derivatif yang ditentukan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through statements of comprehensive income, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dicatat sebesar hasil yang diperoleh, dikurangi biaya penerbitan instrumen ekuitas.
An equity instrument is any contracts that provide a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Group are recorded at the proceeds received, net of direct issuance costs.
Instrumen keuangan majemuk, seperti obligasi atau instrumen sejenis yang dapat dikonversi oleh pemegangnya menjadi saham biasa dengan jumlah yang telah ditetapkan, dipisahkan antara liabilitas keuangan dan ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual. Pada tanggal penerbitan instrumen keuangan majemuk, nilai wajar dari komponen liabilitas diestimasi dengan menggunakan suku bunga yang berlaku di pasar untuk instrumen non-convertible yang serupa.
Compound financial instruments, a bond or similar instrument convertible by the holder into a fixed number of ordinary shares, are classified separately as financial liabilities and equity in accordance with the substance of the contractual arrangement. At the date of issuance of compound financial instruments, the fair value of the component liability is estimated using the prevailing market interest rate for a similar nonconvertible instrument. - 26 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) h.
AKUNTANSI
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Instrumen keuangan (lanjutan) 2.
Liabilitas (lanjutin)
keuangan
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
instrumen
ekuitas
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) 2.
Financial liabilities (continued)
and
equity
instruments
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Jumlah ini dicatat sebagai liabilitas dengan dasar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif sampai dengan liabilitas tersebut berakhir melalui konversi atau pada tanggal instrumen jatuh tempo. Komponen ekuitas ditentukan dengan cara mengurangkan jumlah komponen liabilitas dari keseluruhan nilai wajar instrumen keuangan majemuk. Jumlah tersebut diakui dan dicatat dalam ekuitas, dikurangi dengan pajak penghasilan, dan tidak ada pengukuran setelah pengakuan awal.
This amount is recorded as a liability on an amortized cost basis using the effective interest method until terminated upon conversion or at the instrument’s maturity date. The equity componentis determined by deducting the amount of the liability component from the fair value of the compound financial instruments as a whole. This amount is recognized and included in equity, after net of income tax, and is not subsequently remeasured.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial liabilities depends upon the classification as follows:
-
-
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL).
Financial liabilities at fair value through profit or loss (FVTPL).
Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada FVTPL.
Financial liabilities at FVTPL include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at FVTPL.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika liabilitas keuangan tersebut diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term.
Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali liabilitas derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dinyatakan sebesar nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif termasuk bunga yang dibayar atas liabilitas keuangan.
Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value with gains or losses recognized in the statements of comprehensive income. The gains or losses recognized in the statements of comprehensive income incorporate any interest paid on the financial liabilities.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup tidak memiliki liabilitas keuangan dalam kategori ini.
As of December 31, 2015 and 2014, the Group has no financial liabilities assets in this category.
- 27 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) h.
AKUNTANSI
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Instrumen keuangan (lanjutan) 2.
3.
Liabilitas keuangan (lanjutan)
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
instrumen
ekuitas
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) 2.
Financial liabilities (continued)
and
equity
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Subsequent measurement (continued)
-
-
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
instruments
Financial liabilities carried at amortized cost
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Instrumen keuangan tersebut diklasifikasi sebagai liabilitas jangka pendek, kecuali untuk liabilitas keuangan yang akan jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Liabilitas keuangan ini diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka panjang.
Subsequently, the financial liabilities are carried at amortized cost using the effective interest method. The financial instruments are included in current liabilities, except for those with maturities longer than 12 months after the end of the reporting period. These are classified as non-current liabilities.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai termasuk melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in profit or loss when financial liabilities are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, utang bank, utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, utang sewa pembiayaan, liabilitas keuangan lainnya dan utang non-usaha pihak berelasi Grup termasuk dalam kategori ini.
As of December 31, 2015 and 2014, bank loans, trade payables, other payables, accrued expenses, finance leases other financial liabilities and non-trade payables related parties of the Group included in this category.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan jika, dan hanya jika, liabilitas Grup dihentikan, dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Group derecognizes financial liabilities if, and only if, the Group obligations are discharged, cancelled or expire.
Instrumen derivatif
3.
Derivative instruments
Instrumen derivatif dicatat pada pengakuan awal sebesar nilai wajar pada tanggal perjanjian derivatif ditandatangani dan diukur kembali setiap akhir periode laporan. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat nilai wajar positif dan liabilitas keuangan saat nilai wajar negatif.
Derivative instruments are initially recognised at fair value as at the date a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured to their fair value at each end of reporting period. Derivatives are carried as financial assets when the fair value is positive and as financial liabilities when the fair value is negative.
Derivatif melekat disajikan dengan kontrak utamanya pada laporan posisi keuangan yang mencerminkan penyajian yang memadai atas seluruh arus kas pada masa datang dari instrumen tersebut secara keseluruhan.
Embedded derivative is presented with the host contract on the statement of financial position which represents an appropriate presentation of overall future cash flows for the instrument taken as a whole.
Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan atau kontrak awal diperlakukan sebagai derivatif yang berbeda saat risiko dan karakteristiknya tidak saling berhubungan dengan kontrak utamanya dan kontrak utama tersebut tidak diukur dengan nilai wajar serta perubahan pada nilai wajar diakui pada laporan laba rugi.
Derivatives embedded in other financial instruments or other host contracts are treated as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not measured at fair value, with changes in fair value recognized in profit or loss. - 28 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) h.
AKUNTANSI
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Instrumen keuangan (lanjutan) 3.
4.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Instrumen derivatif
Financial instruments (continued) 3.
A derivative is presented as a non-current asset or a non-current liability if the remaining maturity of the instrument is more than twelve (12) months and it is not expected to be realized or settled within twelve (12) months.
PSAK No. 55 (Revisi 2014) juga mensyaratkan keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar instrumen derivatif diakui sebagai pendapatan tahun berjalan, kecuali seluruh persyaratan khusus (contoh, dokumen formal, penetapan dan pengukuran keefektifan transaksi) untuk diakui sebagai “Pendapatan Komprehensif Lainnya” sesuai dengan tipe akuntansi lindung nilai, seperti yang dimaksud dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014), terpenuhi.
SFAS No. 55 (Revised 2014) also requires that gains or losses arising from changes in the fair value of the derivative instrument be recognized in current earnings, unless all the specific requirements (i.e., formal documentation, designation and assessment of the effectiveness of the transaction) is met to allow deferral as “Other Comprehensive Income” under certain types of hedge accounting, as provided for in SFAS No. 55 (Revised 2014).
Seperti yang diterangkan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2014) untuk kriteria khusus bagi akuntansi lindung nilai, seluruh instrumen derivatif Perusahaan yang disebutkan di atas tidak memenuhi syarat dan, oleh karenanya, tidak ditentukan sebagai transaksi lindung nilai untuk kepentingan akuntansi.
In reference to such specific criteria for hedge accounting provided under SFAS No. 55 (Revised 2014), none of the derivative instruments of the Company qualified and, therefore, are not designated as hedges for accounting purposes.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup tidak memiliki instrumen derivatif dalam kategori ini.
As of December 31, 2015 and 2014, the Group has no derivative instrument in this category.
Saling hapus instrumen keuangan
4.
Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position, if and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
5.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. i.
Derivative instruments
Derivatif disajikan sebagai aset atau liabilitas tidak lancar jika sisa periode jatuh tempo dari instrumen tersebut lebih dari dua belas (12) bulan dan tidak diharapkan untuk direalisasi atau diselesaikan dalam jangka waktu dua belas (12) bulan.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikannya secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. 5.
ACCOUNTING
Financial instruments measured at amortized cost Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Kas dan setara kas
i.
Kas dan setara kas mencakup kas, bank, dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents are cash on hand, cash on banks and time deposits with maturity periods of 3 (three) months or less at the time of placement and which are not used as collateral or are not restricted.
- 29 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) j.
k.
l.
AKUNTANSI
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Persediaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Inventories
Persediaan batubara dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Harga perolehan ditentukan dengan metode Pertama Masuk Pertama Keluar (First In First Out/FIFO). Biaya persediaan batubara mencakup biaya penambangan, biaya langsung lainnya, dan alokasi bagian biaya tidak langsung variable dan tetap. Biaya tersebut tidak termasuk biaya pinjaman. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Coal inventories are stated at the lower of cost of net realizable value. Cost is determined based on the First In First Out/ FIFO method. The cost of coal inventories includes mining costs, other direct costs and an appropriate portion of fixed and variable overheads. It excludes borrowing costs. The net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Cadangan persediaan usang dan cadangan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Allowance for inventory obsolescence and decline in values of inventories are provided to reduce the carrying values of inventories to their net realizable values. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Biaya dibayar dimuka dan uang muka
k.
Prepaid expenses and advance
Biaya dibayar dimuka dibebankan pada usaha sesuai masa manfaat biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited using the straight-line method.
Uang muka merupakan pembayaran atas pengadaan barang dan/atau jasa yang akan diperhitungkan demikian dengan harga barang dan atau jasa yang diterima.
Advances are payments for the procurement of goods and / or services to be taken into account as the price of goods or services received.
Aset tetap
l.
Property and equipment
Pemilikan langsung
Direct acquisitions
Pengakuan awal aset tetap diukur pada biaya perolehan. Biaya perolehan aset tetap meliputi harga perolehan dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung agar aset tersebut siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Property and equipment are initially recorded at cost. Cost includes original purchase price and all costs necessary to bring the asset to working condition for its intended use.
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Property and equipment, except land, are carried at cost, excluding day-to-day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value. Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value, if any.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan termasuk bea impor dan pajak pembelian dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.
- 30 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) l.
AKUNTANSI
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Property and equipment (continued)
Pemilikan langsung (lanjutan)
Direct acquisitions (continued)
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa mendatang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
Expenditures incurred after the property and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property and equipment.
Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed on a straight-line basis over the property and equipment’s useful lives as follows:
Prasarana jalan masuk Kapal dan tongkang Bangunan PLTU - Pangkalan Bun Dermaga Peralatan produksi Kendaraan Inventaris Peralatan kantor
Tarif penyusutan/ Depreciation rate 3.33% 6.25% 5% – 10% 5% 5% 6.25% 12.5% 12.4% – 25% 25%
Tahun/ Years 30 16 10 – 20 20 20 16 8 4–8 4
Infrastructure of entrance road Vessel and barge Buildings Steam Power Plant - Pangkalan Bun Dock Factory equipments Vehicles Furnitures and fixtures Office equipments
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
The carrying values of property and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal.
Ketika aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gain or loss arising from derecognition of property and equipment calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item is included in the statement of comprehensive income in the year the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The assets’ residual values, useful lives and depreciation and amortization method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.
- 31 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) l.
m.
AKUNTANSI
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Property and equipment (continued)
Pemilikan langsung (lanjutan)
Direct acquisitions (continued)
Nilai residu dari aset tetap adalah estimasi jumlah yang dapat diperoleh Grup dari pelepasan aset setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan, jika aset telah mencapai umur dan kondisi pada akhir umur manfaatnya.
The residual value of an asset is the estimated amount that the Group would currently obtain from disposal of the asset, after deducting the estimated costs of such sale if the assets were already of the age and other conditions expected at the end of its useful life.
Aset dalam pembangunan
Construction in progress
Aset dalam pembangunan merupakan aset tetap dalam tahap konstruksi, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya.
Construction in progress represents property, plant and equipment under construction which is stated at cost and is not depreciated. The accumulated costs will be reclassified to the respective property and equipment account and will be depreciated when the construction is substantially complete and the asset is ready for its intended use.
Aset eksplorasi dan evaluasi
m.
Exploration and evaluation assets
Aktivitas eksplorasi dan evaluasi meliputi pencarian sumber daya mineral setelah Grup memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu, penentuan kelayakan teknis, dan penilaian komersial atas sumber daya mineral spesifik. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi meliputi biaya yang berhubungan langsung dengan:
Exploration and evaluation activity involves the search for mineral resources after the Group has obtained legal rights to explore in a specific area, determination of the technical feasibility and assessment of the commercial viability of an identified resource. Exploration and evaluation expenditure comprises costs that are directly attributable to:
-
-
-
Perolehan hak untuk eksplorasi; Kajian topografi, geologi, geokimia, dan geofisika; Pengeboran eksplorasi; Pemaritan dan pengambilan contoh; dan Aktivitas yang terkait dengan evaluasi kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral.
-
Acquisition of rights to explore; Topographical, geological, geochemical and geophysical studies; Exploratory drilling; Trenching and sampling; and Activities involved in evaluating the technical feasibility and commercial viability of extracting mineral resources.
Biaya eksplorasi dan evaluasi yang berhubungan dengan suatu area of interest dibebankan pada saat terjadinya kecuali biaya tersebut dikapitalisasi dan ditangguhkan, berdasarkan area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
Exploration and evaluation expenditure related to an area of interest is written off as incurred, unless it is capitalized and carried forward, on an area of interest basis, provided one of the following conditions is met:
i.
Terdapat hak untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi suatu area dan biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi di area of interest tersebut atau melalui penjualan atas area of interest tersebut; atau
i.
ii.
Kegiatan eksplorasi dalam area of interest tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan alam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut.
ii. Exploration activities in the area of interest have not yet reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves and active and significant operations in or in relation to the area of interest are continuing.
- 32 -
The rights of tenure of an area are current and it is considered probable that the costs will be recouped through successful development and exploitation of the area of interest or, alternatively, by its sale; or
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) m.
n.
AKUNTANSI
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Aset eksplorasi dan evaluasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m.
ACCOUNTING
Exploration and evaluation assets (continued)
Biaya yang dikapitalisasi mencakup biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan aktivitas eksplorasi dan evaluasi pada area of interest yang relevan, tidak termasuk aset terwujud yang dicatat sebagai aset tetap. Biaya umum dan administrasi dialokasikan sebagai aset eksplorasi atau evaluasi hanya jika biaya tersebut berkaitan langsung dengan aktivitas operasional pada area of interest yang relevan. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi dihapusbukukan ketika kondisi tersebut di atas tidak lagi terpenuhi.
Capitalized costs include costs directly related to exploration and evaluation activities in the relevant area of interest, and exclude physical assets, which are recorded in fixed assets. General and administrative costs are allocated to an exploration or evaluation asset only to the extent that those costs can be related directly to operational activities in the relevant area of interest. Capitalized exploration and evaluation expenditure is written off where the above conditions are no longer satisfied.
Aset eksplorasi dan evaluasi teridentifikasi yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis pada awalnya diakui sebagai aset pada nilai wajar pada saat akusisi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dikurangi beban penurunan nilai. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang terjadi setelah perolehan aset eksplorasi dalam suatu kombinasi bisnis dicatat dengan mengacu pada kebijakan akuntansi di atas. Oleh karena aset eksplorasi dan evaluasi tidak tersedia untuk digunakan, maka aset tersebut tidak disusutkan.
Identifiable exploration and evaluation assets acquired in a business combination are recognised initially as assets at fair value on acquisition and subsequently at cost less impairment charges. Exploration and evaluation expenditure incurred subsequent to the acquisition of an exploration asset in a business combination is accounted for in accordance with the policy outlined above. As the exploration and evaluation assets are not available for use, they are not depreciated.
Aset eksplorasi dan evaluasi diuji penurunan nilainya ketika fakta dan kondisi mengindikasikan adanya penurunan nilai. Aset eksplorasi dan evaluasi juga diuji penurunan nilainya ketika terjadi penemuan cadangan komersial, sebelum aset tersebut ditransfer ke “properti pertambangan - pertambangan yang sedang dikembangkan”.
Exploration and evaluation assets are assessed for impairment if facts and circumstances indicate that impairment may exist. Exploration and evaluation assets are also tested for impairment once commercial reserves are found, before the assets are transferred to “mining properties – mines under development”.
Properti pertambangan
n.
Mining properties
Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh atau atas nama Grup diakumulasikan secara terpisah untuk setiap area of interest pada saat cadangan terpulihkan yang secara ekonomis dapat diidentifikasi. Biaya tersebut termasuk biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada konstruksi tambang dan infrastruktur terkait, tidak termasuk biaya aset berwujud dan hak atas tanah (seperti hak guna bangunan, hak guna usaha, hak pakai) yang dicatat sebagai aset tetap.
Development expenditure incurred by or on behalf of the Group is accumulated separately for each area of interest in which economically recoverable resources have been identified. Such expenditure comprises costs directly attributable to the construction of a mine and the related infrastructure and excludes physical assets and land rights (i.e. right to build, right to cultivate and right to use), which are recorded as fixed assets.
Ketika keputusan pengembangan telah diambil, jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi pada area of interest tertentu dipindahkan sebagai “pertambangan yang sedang dikembangkan” pada akun properti pertambangan dan digabung dengan pengeluaran biaya pengembangan selanjutnya. “Pertambangan yang sedang dikembangkan” direklasifikasi ke “pertambangan yang berproduksi” pada akun properti pertambangan pada akhir tahap komisioning, ketika tambang tersebut dapat beroperasi sesuai dengan maksud manajemen. “Pertambangan yang sedang dikembangkan” tidak diamortisasi sampai direklasifikasi menjadi “pertambangan yang berproduksi”.
Once a development decision has been taken, the carrying amount of the exploration and evaluation assets in respect of the area of interest is transferred to “mines under development” within mining properties and aggregated with the subsequent development expenditure. “Mines under development” are reclassified as “mines in production” within mining properties at the end of the commissioning phase, when the mine is capable of operating in the manner intended by management. No amortisation is recognised for “mines under development” until they are reclassified as “mines in production’’.
- 33 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) n.
o.
AKUNTANSI
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Properti pertambangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Mining properties (continued)
Ketika timbul biaya pengembangan lebih lanjut atas properti pertambangan setelah dimulainya produksi, maka biaya tersebut akan dicatat sebagai bagian dari “pertambangan yang berproduksi” apabila terdapat kemungkinan besar tambahan manfaat ekonomi masa depan sehubungan dengan biaya tersebut akan mengalir ke Grup. Apabila tidak, biaya tersebut dibebankan sebagai biaya produksi.
When further development expenditure is incurred on a mining property after the commencement of production, the expenditure is carried forward as part of the “mines in production” when it is probable that additional future economic benefits associated with the expenditure will flow to the Group. Otherwise such expenditure is classified as a cost of production.
“Pertambangan yang berproduksi” (termasuk biaya eksplorasi, evaluasi dan pengembangan, serta pembayaran untuk memperoleh hak penambangan dan sewa) diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi, dengan perhitungan terpisah yang dibuat untuk setiap area of interest. “Pertambangan yang berproduksi” diamortisasi mengunakan metode unit produksi berdasarkan cadangan terbukti dan cadangan terduga.
“Mines in production” (including reclassified exploration, evaluation and any development expenditure, and payments to acquire mineral rights and leases) are amortised using the units-of-production method, with separate calculations being made for each area of interest. “Mines in production” will be amortised using a unit-of-production method on the basis of proved and probable reserves.
Properti pertambangan yang diperoleh melalui suatu kombinasi bisnis diakui sebagai aset sebesar nilai wajarnya. Pengeluaran pengembangan yang terjadi setelah akuisisi properti pertambangan dicatat berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan di atas.
Identifiable mining properties acquired in a business combination are recognised as assets at their fair value. Development expenses incurred subsequent to the acquisition of the mining properties are accounted for in accordance with the policy outlined above.
“Pertambangan yang sedang dikembangkan” dan “pertambangan yang berproduksi” diuji penurunan nilainya dengan mengacu pada kebijakan akuntansi pada catatan 3q.
“Mines under development” and “mines in production” are tested for impairment in accordance with the policy described in note 3q.
Biaya pengupasan tanah
o.
Stripping cost
Biaya pengupasan lapisan tanah merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membuang tanah penutup suatu tambang. Biaya pengupasan lapisan tanah yang terjadi pada tahap pengembangan tambang sebelum dimulainya produksi diakui sebagai biaya pengembangan tambang dan akan dideplesi menggunakan metode unit produksi berdasarkan cadangan terbukti dan cadangan terduga.
Stripping costs are the costs of removing overburden from a mine. Stripping costs incurred in the development of a mine before production commences are capitalized as part of the cost of developing the mine, and are subsequently depleted using a unit-ofproduction method on the basis of proved and probable reserves.
Aktivitas pengupasan lapisan tanah yang terjadi selama tahap produksi mungkin memiliki dua manfaat untuk kepentingan Grup:
Stripping activity conducted during the production phase may provide two benefits accruing to the Group:
-
-
-
Batubara yang dapat diproses untuk menjadi persediaan dalam periode berjalan dan Peningkatan akses ke badan batubara di periode berikutnya.
-
Sepanjang manfaat dari aktivitas pengupasan lapisan tanah dapat direalisasikan dalam bentuk persediaan yang diproduksi dalam periode tersebut, Grup mencatat biaya atas aktivitas pengupasan lapisan tanah sesuai dengan prinsip PSAK No. 14, “Persediaan”. Sepanjang biaya pengupasan lapisan tanah memberikan manfaat peningkatan akses menuju badan batubara di periode yang akan datang, Grup mencatat biaya tersebut sebagai aset aktivitas pengupasan lapisan tanah, jika dan hanya jika, memenuhi kriteria berikut:
Coal that is processed into inventory in the current period and Improved access to the coal body in future periods.
To the extent that benefit from the stripping activity is realised in the form of inventory produced, the Group accounts for the costs of that stripping activity in accordance with the principles of SFAS No. 14, “Inventories”. To the extent the benefit is improved access to the coal body, the Group recognises these costs as a stripping activity asset, if, and only if, all of the following criteria are met:
- 34 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) o.
AKUNTANSI
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Biaya pengupasan tanah (lanjutan) 1.
Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan (peningkatan akses menuju badan batubara) yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan mengalir kepada Grup;
2.
Grup dapat mengidentifikasi komponen badan batubara yang aksesnya telah ditingkatkan; dan
3.
Biaya aktivitas pengupasan lapisan tanah yang terkait dengan komponen tersebut dapat diukur secara andal.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
Stripping cost (continued) 1.
It is probable that the future economic benefit (improved access to the coal body) associated with the stripping activity will flow to the Group;
2.
The Group can identify the component of the coal body for which access has been improved; and
3.
The costs relating to the stripping activity associated with that component can be measured reliably.
Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah pada awalnya diukur pada biaya perolehan, biaya ini merupakan akumulasi dari biaya-biaya yang secara langsung terjadi untuk melakukan aktivitas pengupasan lapisan tanah yang meningkatkan akses terhadap komponen badan batubara yang teridentifikasi, ditambah alokasi biaya overhead yang dapat diatribusikan secara langsung. Jika aktivitas insidentil terjadi pada saat yang bersamaan dengan pengupasan lapisan tanah tahap produksi, namun aktivitas insidentil tersebut tidak harus ada untuk melanjutkan aktivitas pengupasan lapisan tanah sebagaimana direncanakan, biaya yang terkait dengan aktivitas insidentil tersebut tidak dapat dimasukkan sebagai biaya perolehan aset aktivitas pengupasan lapisan tanah.
The stripping activity asset is initially measured at cost, which is the accumulation of costs directly incurred to perform the stripping activity that improves access to the identified component of coal body, plus an allocation of directly attributable overhead costs. If incidental operations are occurring at the same time as the production stripping activity, but are not necessary for the production stripping activity to continue as planned, the costs associated with these incidental operations are not included in the cost of the stripping activity asset.
Ketika biaya perolehan aset aktivitas pengupasan lapisan tanah dan persediaan yang diproduksi tidak dapat diidentifikasi secara terpisah, Grup mengalokasikan biaya pengupasan lapisan tanah dalam tahap produksi antara persediaan yang diproduksi dan aset aktivitas pengupasan lapisan tanah menggunakan dasar alokasi berdasarkan ukuran produksi yang relevan. Ukuran produksi tersebut dihitung untuk komponen badan batubara teridentifikasi, dan digunakan sebagai patokan untuk mengidentifikasi sejauh mana aktivitas tambahan yang menciptakan manfaat di masa depan telah terjadi. Grup menggunakan ekpektasi volume material sisa tambang yang diekstrak dibandingkan dengan volume aktual untuk setiap volume produksi batubara.
When the costs of the stripping activity asset and the inventory produced are not separately identifiable, the Group allocates the production stripping costs between the inventory produced and the stripping activity asset by using an allocation basis that is based on a relevant production measure. This production measure is calculated for the identified component of the coal body, and is used as a benchmark to identify the extent to which the additional activity of creating a future benefit has taken place. The Group uses the expected volume of waste extracted compared with the actual volume, for a given volume of coal production.
Setelah pengakuan awal, aset aktivitas pengupasan lapisan tanah dicatat menggunakan biaya perolehan dikurangi dengan amortisasi dan rugi penurunan nilai, jika ada. Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah diamortisasi menggunakan metode unit produksi selama ekspektasi masa manfaat dari komponen badan batubara yang teridentifikasi yang menjadi lebih mudah diakses sebagai akibat dari aktivitas lapisan pengupasan tanah, kecuali terdapat metode lain yang lebih tepat.
Subsequently, the stripping activity asset is carried at cost less amortization and impairment losses, if any. The stripping activity asset is amortised using the units of production method over the expected useful life of the identified component of the coal body that becomes more accessible as a result of the stripping activity unless another method is more appropriate.
Perubahan pada ekspektasi masa manfaat dari komponen badan batubara yang teridentifikasi dinyatakan sebagai perubahan atas estimasi dan dicatat menggunakan basis prospektif.
Changes to the expected useful life of the identified component of the coal body are considered changes in estimates and are accounted for on a prospective basis.
- 35 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) o.
p.
AKUNTANSI
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Biaya pengupasan tanah (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
Stripping cost (continued)
Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah dicatat sebagai penambahan atau peningkatan dari aset yang ada, sehingga disajikan sebagai “properti pertambangan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The stripping activity asset is accounted for as an addition to, or an enhancement of, an existing asset, therefore it has been presented as part of "mining properties" in the consolidated statement of financial position.
Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah dimasukan ke dalam basis biaya perolehan aset saat penentuan unit penghasil kas dalam tujuan pengujian penurunan nilai.
Stripping activity asset is included in the cost base of assets when determining a cash generating unit for impairment assessment purposes.
Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, Grup tidak memiliki biaya pengupasan lapisan tanah selama tahap produksi yang memenuhi kriteria untuk ditangguhkan seperti yang ditetapkan dalam kebijakan akuntansi Grup.
As of the date of these consolidated financial statements, the Group does not have stripping costs during the production phase which are qualified for deferral in accordance with the Group’s accounting policies.
Provisi
p.
Provision
Umum
General
Provisi diakui jika Grup mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Grup harus menyelesaikan kewajiban tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut. Ketika provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatat provisi adalah nilai kini arus kas tersebut.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the obligation at the reporting date, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti akan diterima dan jumlah penggantian dapat diukur dengan andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, the receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
Pengeluaran biaya lingkungan untuk reklamasi
Environmental and reclamation expenditures
Operasional Grup saat ini dan di masa depan terpengaruh dari waktu ke waktu oleh perubahan regulasi tentang lingkungan. Kebijakan Grup adalah untuk memenuhi dan bila memungkinkan melebihi persyaratan yang ditentukan oleh regulasi yang dikeluarkan Pemerintah dengan menggunakan aplikasi yang terbukti secara teknis dan ekonomis dapat dilakukan.
The operations of the Group had been, and may in the future be, affected from time to time to varying degrees by changes in environmental regulations. The Group’s policy is to meet or, if possible, surpass the requirements of all applicable regulations issued by the Government by application of technically proven and economically feasible measures.
Biaya-biaya yang terkait dengan program reklamasi dan lingkungan yang berjalan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif saat terjadi atau dikapitalisasi dan disusutkan berdasarkan manfaat ekonomis di masa depan.
Expenditures that relate to ongoing environmental and reclamation programs are charged to the statement of comprehensive income as incurred, or capitalized and depreciated depending on their future economic benefits. - 36 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) p.
YANG
3.
Provisi (lanjutan) Pengeluaran (lanjutan)
q.
AKUNTANSI
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
biaya
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
lingkungan
untuk
reklamasi
ACCOUNTING
Provision (continued) Environmental (continued)
and
reclamation
expenditures
Restorasi, rehabilitasi dan biaya lingkungan yang terjadi saat tahap operasi produksi dibebankan sebagai bagian dari biaya produksi. Cadangan jaminan reklamasi telah disusun sesuai dengan persyaratan Pemerintah Indonesia.
Restoration, rehabilitation and environmental expenditures to be incurred during the production phase of operations are charged as part of the cost of production. A reclamation guarantee reserve has also been set up in accordance with applicable Government requirements in Indonesia.
Untuk masalah lingkungan yang mungkin tidak memerlukan penghentian suatu aset, dimana Grup merupakan pihak yang bertanggung jawab dan ditentukan bahwa ada liabilitas dan jumlahnya dapat ditentukan, maka Grup mencatat akrual untuk liabilitas estimasi. Dalam menentukan apakah terdapat liabilitas sehubungan dengan masalah lingkungan, maka Grup menerapkan kriteria pengakuan liabilitas berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.
For environmental issues that may not involve the retirement of an asset, where the Group is a responsible party and it is determined that a liability exists andamounts can be quantified, the Group accrues for the estimated liability. In determining whether a liability exists in respect of such environmental issues, the Group applies the criteria for liability recognition under applicable accounting standards.
Beban murabahah diakui selama periode akad berdasarkan konsep akrual. Beban murabahah tangguhan diamortisasi secara proporsional dengan porsi utang murabahah. Beban murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang utang murabahah.
Murabahah expense is recognized over the period of the agreement based on accrual basis. Deferred murabahah charges are amortized proportionately with the portion of murabahah loan. Deferred murabahah chargesare presented as deduction from murabahah loan.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, provisi tidak diakui.
Provisions are reviewed at each statement of financial position date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Transaksi sewa
q.
Lease transactions
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”.
The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset in accordance with SFAS No. 30 (Revised 2011), “Leases”.
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:
A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:
a.
a.
There is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the agreement;
b.
A renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;
c.
There is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or There is a substantial change to the asset.
b.
c.
d.
Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada; Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa; Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.
d.
- 37 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) q.
r.
AKUNTANSI
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Transaksi sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Lease transactions (continued)
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.
Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios a, c or d and the date of renewal or extension period for scenario b.
Dalam perlakuan akuntansi sewa oleh lessee, sewa pembiayaan, dimana terdapat pengalihan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Bank, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi komprehensif periode berjalan.
Under the lessee accounting, finance leases, which transfer to the Bank substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly against statement of comprehensive income.
Aset sewaan disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Bank akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
Capitalized leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Bank will obtain ownership by the end of the lease term.
Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Operating lease payments are recognized as an expense in the statements of comprehensive income on a straight-line basis over the lease term.
Penurunan nilai aset non-keuangan
r.
Impairment of non-financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or cash generating unit’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount.
Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.
Impairment losses of continuing operations are recognized in the statement of comprehensive income as “Impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.
- 38 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) r.
s.
AKUNTANSI
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Impairment of non-financial assets (continued)
Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nila wajar lain yang tersedia.
If no such transactions can be identified, The Group use an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the statement of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may not longer exist or may have decreased.
Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized.
Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya.
If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years.
Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
Reversal of an impairment loss is recognized in the statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Imbalan pasca-kerja
s.
Post-employment benefits
Efektif 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, dimana semua keuntungan (kerugian) aktuaria dari liabilitas imbalan kerja Perusahaan harus diakui secara langsung di dalam penghasilan komprehensif lain, secara retrospektif. Kebijakan akuntansi Perusahaan sebelumnya yang masih menanggguhkan keuntungan (kerugian) aktuaria dengan metode koridor tidak lagi diperbolehkan.
Effective January 1, 2015 , the Group adopted SFAS No. 24 (Revised 2013), "Employee Benefit", which all actuarial gains (losses) of the Company’s employee benefit liability will have to to be recognised immediately in other comprehensive income, which applied retrospectively . The Company's prior accounting policy of deffering the recognition of unrecognised actuarial gains (losses) using the corridor method will no longer be permitted.
Dengan demikian, laporan posisi keuangan konsolidasian Perusahaan tanggal 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perusahaan dan laporan perubahan ekuitas Perusahaan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah disajikan kembali.
Thus, the Company’s consolidated statements of financial position as of December 31, 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012, also the Company’s statements of profit or loss and other comprehensive income and the Company's statement of changes in equity for the three month period ended December 31, 2014 have been restated. - 39 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) s.
t.
AKUNTANSI
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Imbalan pasca-kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
ACCOUNTING
Post-employment benefits (continued)
Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini imbalan kerja, beban jasa kini yang terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit Method. Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat tersebut. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar asset dana pensiun, pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama ekspektasi rata-rata sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat.
The actuarial valuation method used to determine the present value of employee benefits, related current service costs, and past service costs is the Projected Unit Credit Method. Provisions made pertaining to past service costs are deferred and amortized over the expected average remaining service years of the qualified employees. On the other hand, provisions for current service costs are directly charged to operations of the current year. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligations or 10% of the fair value of plan assets, at that date. The actuarial gains or losses in excess of the said 10% threshold are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees.
Grup mengakui laba atau rugi dari kurtailmen pada saat kurtailmen terjadi. Keuntungan atau kerugian kurtailmen terdiri dari, perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban pensiun manfaat pasti dan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.
The Group recognizes gains or losses on the curtailment when the curtailment occurs. The gain or loss on curtailment comprises any change in the present value of defined benefit obligation and any related actuarial gains and losses and past service cost that had not previously been recognized.
Pengakuan pendapatan dan beban
t.
Revenues and expenses recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara andal.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured.
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima dari penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup. Pendapatan disajikan bersih setelah dikurangkan dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), penyesuaian harga dan denda keterlambatan.
Revenue is measured as the fair value of the consideration received or receivable for the sale of goods and services in the ordinary course of the Group’s activities. Revenue is shown net of Value Added Tax (VAT), adjustment of price and late charge.
Penjualan batubara dan pendapatan PLTU diakui pada saat risiko dan manfaat kepemilikan diserahkan kepada pelanggan.
Coal sales and revenue from steam power plant are recognized as revenue when risks and rewards of ownership are transferred to the customer.
Pendapatan yang berasal dari jasa pelabuhan dan jasa pemecah, muat dan angkut diakui ketika jasa diberikan.
Revenue from port, crushing, loading and barging services are recognized when services are rendered.
Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and interest expense for all financial instruments are recognized in the consolidated statements comprehensive income on accrual basis using the effective interest rate method.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan dalam kategori pinjaman diberikan dan piutang mengalami penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah pengakuan penurunan nilai tersebut diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan pada saat perhitungan penurunan nilai.
If a financial asset or group of similar financial assets in the category classified as loans and receivables are impaired, the interest income earned after the impairment loss is recognized based on the interest rate used for discounting future cash flows in calculating impairment losses.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when these are incurred (accrual basis). - 40 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) t.
AKUNTANSI
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Pengakuan pendapatan dan beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrument keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan. u.
ACCOUNTING
Revenues and expenses recognition Transaction costs incurred that are directly attributable to acquisition or issuance of financial instruments not measured at FVPL are amortized over the life of the financial instruments using the effective interest rate method and recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expense for transaction costs related to financial liabilities.
Perpajakan
u.
Taxation
Efektif 1 January 2015, Grup menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014) Pajak Penghasilan.
Effective January 1, 2015, Group adopted SFAS No. 46 (Revised 2014) “Income tax”
Pajak kini
Current tax
Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan.
Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deferred tax.
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan dan lalu diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat restitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current income tax assets and liabilities for the current and prior year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the tax authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted or substantively enacted as the reporting dates.
Penghasilan kena pajak berbeda dengan laba yang dilaporkan dalam laba atau rugi karena penghasilan kena pajak tidak termasuk bagian dari pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan ditahuntahun yang berbeda, dan juga tidak termasuk bagianbagian yang tidak dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.
Taxable profit differs from profit as reported in the profit or loss because it excludes items of income or expense that are taxable or deductible in other years and it further excludes items that are never taxable or deductible.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila dilakukan banding ketitka hasil banding diputuskan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or if appealed against, when the results of the appeal are determined.
Pajak tangguhan
Deferred tax
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.
Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum terpakai, sepanjang besar kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang boleh dikurangakan dan rugi fiskal yang belum terpakai tersebut dapat dimanfaatkan.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and unused tax losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and unused tax losses can be utilized.
- 41 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) u.
v.
AKUNTANSI
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Perpajakan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
ACCOUNTING
Taxation (continued)
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi pajak yang belum dikompensasikan, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat dikurangkan dan rugi pajak belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which the deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses can be utilized.
Liabilitas pajak tangguhan dan aset pajak tangguhan (jika memenuhi kriteria) diakui atas perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak dan asosiasi, kecuali yang waktu pembalikannya dapat dikendalikan dan kemungkinan besar perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik dimasa depan yang dapat diperkirakan.
Deferred tax liabilities and assets (provided fulfilling recognition criteria) are recognized in respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries and associates, expect where the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not reverse in the foresseeable future.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui sebelumnya ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan diakui sepanjang laba kena pajak yang akan datang kemungkinan besar akan tersedia untuk dipulihkan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of the deferred tax assets to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan dipakai pada saat aset direalisasikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled based on the tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, expect to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Pajak tangguhan sehubungan dengan bagian yang diakui diluar laba atau rugi diakui diluar laba atau rugi. Pajak tangguhan tersebut diakui berkaitan dengan transaksi baik yang ada di penghasilan komprehensif lain atau langsung dibebankan ke ekutas
Deferred tax relating to items recognized outside of profit or loss is recognized outside profit or loss. Deferred tax items are recognized in correlation to the underlying transaction either in other comprehensive income or directly in equity.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas aset pajak tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas aset pajak kini atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau kelompok usaha yang bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto.
Deferred tax asset and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the group intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.
Laba per saham (LPS)
v.
Sesuai dengan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba Per Saham”, laba per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama periode yang bersangkutan (dikurangi perolehan kembali saham beredar).
Earnings per share (EPS) In accordance with SFAS No. 56 (Revised 2011) “Earnings per Share”, earnings per share is computed based on the weighted-average number of issued and fully paid shares during the period (less treasury stock).
- 42 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) v.
AKUNTANSI
YANG
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Laba per saham (LPS) (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Grup tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. w.
x.
Earnings per share (EPS) (continued) As of December 31, 2015, 2014 and 2013, The Group has no outstanding dilutive potential ordinary share and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statements of comprehensive income.
Segmen operasi
w.
Operating segments
Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan konsolidasian untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana Grup terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
The Group applied SFAS No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The revised SFAS requires disclosures that will enable users of consolidated financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the Group engages and the economic environments in which it operates.
Pendapatan, beban, laba rugi bersih, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo transaksi antar kelompok usaha dieliminasi.
Segment revenue, expenses, net income, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. Segments are determined before intra-group balances and intragroup transactions are eliminated.
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Direksi merupakan pengambil keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.
Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker, who is responsible for allocating resources and assessing performance of the operatingsegments and making strategic decisions, has been identified as the Board of Directors.
Peristiwa setelah periode pelaporan
x.
Events after the reporting period
Peristiwa setelah periode pelaporan adalah peristiwa yang terjadi antara akhir periode pelaporan dan tanggal laporan keuangan konsolidasian diotorisasi untuk terbit baik peristiwa yang menguntungkan maupun yang tidak.
Events after the reporting period are the events that occurred between the end of the reporting period and the date of publication of consolidated financial statements authorized for whether theevents are favorable or not.
Peristiwa-peristiwa tersebut dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu:
Such events can be divided into 2 (two) types:
a.
a.
b.
4.
ACCOUNTING
Peristiwa yang memberikan adanya bukti atas adanya kondisi pada akhir periode pelaporan (peristiwa penyesuaian setelah periode pelaporan); Peristiwa yang mengindikasikan timbulnya kondisi setelah periode pelaporan (peristiwa non penyesuaian setelah periode pelaporan).
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN
b.
4.
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam catatan 3 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
Events that provide evidence of the existence of conditions at the end of the reporting period (adjusting events after the reporting period); Events that indicate the on set of the condition after the reporting period (non-adjusting events after the reporting period).
USING OF JUDGMENTS, ESTIMATES, SIGNIFICANT ACCOUNTING ASSUMPTIONS
AND
In the application of the Group’s accounting policies, which are described in note 3 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.
- 43 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 4.
USING OF JUDGMENTS, ESTIMATES, AND SIGNIFICANT ACCOUNTING ASSUMPTIONS (continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgments and assumptions made that affected certain reported amounts of and disclosures in the consolidated financial statements.
a.
a.
Pertimbangan
Judgements
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian antara lain:
The following judgments are made by management in the process of applying the Groups accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements include:
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and liabilities
Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014). Aset dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam catatan 3h.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in note 3h.
Mata uang fungsional Grup adalah mata uang lingkungan ekonomi utama Grup beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa dan merupakan mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan.
The functional currency of the Group is the currency of the primary economic environment in which the Group operates. It is the currency, among others, that mainly influences sales prices for goods and services and of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services and the currency in which funds from financing activities are generated.
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Allowance for impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
The Group assesses specifically at each statement of financial position date whether there is objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
If there is an objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Allowance for doubtful accounts is provided on accounts specifically identified as impaired. Written off loans and receivables are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or cannot be realized in whatsoever actions have been taken. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance for doubtful accounts recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used. - 44 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
b.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 4.
Pertimbangan (lanjutan)
USING OF JUDGMENTS, ESTIMATES, AND SIGNIFICANT ACCOUNTING ASSUMPTIONS (continued) a.
Judgements (continued)
Mata uang fungsional
Functional currency
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional.
In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made judgment on the determination of functional currency.
Komitmen sewa
Lease commitmets
Grup telah menandatangani perjanjian sewa ruangan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi, karena Grup tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
The Group has entered into lease agreements for commercial spaces. The Group has determined that these are operating leases since the Group does not bear substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.
Pajak penghasilan
Income tax
Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Terdapat banyak transaksi dan perhitungan yang mengakibatkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi.
Significant judgment is required in determining the provision for income taxes. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will have an impact on the current and deferred income tax assets and liabilities in the period in which such determination is made.
Estimasi dan asumsi
b.
Estimates and assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below.
Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan
Fair value of financial assets and liabilities
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, nilai wajar aset dan liabilitas keuangan diungkapkan pada catatan 26.
As of December 31, 2015, 2014 and 2013, the fair value of financial assets and liabilities are disclosured in note 26. - 45 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
b.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 4.
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
USING OF JUDGMENTS, ESTIMATES, AND SIGNIFICANT ACCOUNTING ASSUMPTIONS (continued) b.
Estimates and assumptions (continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan dan cadangan persediaan usang
Allowance for obsolescence and decline in value of inventories
Grup membentuk cadangan kerugian penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi bahwa tidak terdapat penggunaan masa depan dari persediaan tersebut, atau terdapat kemungkinan persediaan tersebut menjadi usang.
The group formed allowance for impairment losses of inventory based on estimates that there are no future use of the inventory, or there is a possibility that became obsolete inventory.
Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan dalam estimasi cadangan kerugian penurunan nilai persediaan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah tepat dan wajar, namun demikian, perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan terhadap nilai tercatat persediaan dan jumlah beban cadangan penurunan nilai persediaan, yang akhirnya akan berdampak pada hasil operasi Grup.
Management believes that the assumptions used in the estimation of allowance for impairment losses of inventory in the consolidated financial statements are appropriate and reasonable, however, significant changes in these assumptions could have a significant impact on the carrying value of inventories and the amount of load allowance for impairment of inventories, which will ultimately have an impact on the Group's operating results.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai tercatat bersih persediaan diungkapkan pada catatan 9.
As of December 31, 2015 and 2014, the net carrying value of inventories are disclosured in note 9.
Masa manfaat aset tetap
Useful lives of property and equipment
Masa manfaat aset tetap tertentu Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset.
The useful life of certain property and equipment’s Group estimated based on the expected lifetime of the asset is available for use. Such estimates are based on the collective judgement based on the same line of business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful lives of each asset are reviewed periodically and updated if the estimates differ from previous estimates due to the use, technical or commercial obsolescence and limited rights or other restrictions on the use of the asset.
Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat berpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset-aset tersebut.
Thus, future operating results may be influenced significantly by changes in the amount and timing of the costs due to changes caused by the factors mentioned above. The decline in the estimated useful lives of each property and equipment will cause an increase in depreciation expense and a decrease in the carrying value of these assets.
Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama periode berjalan. Estimasi masa manfaat aset tetap diungkapkan pada catatan 3l.
There is no change in the estimated useful lives of property and equipment during the period. The estimated useful lives of property and equipment as disclosed in Note 3l.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai buku bersih aset tetap diungkapkan pada catatan 12.
As of December 31, 2015 and 2014, the net book value of property and equipment are disclosured in note 12.
- 46 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
b.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 4.
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
USING OF JUDGMENTS, ESTIMATES, AND SIGNIFICANT ACCOUNTING ASSUMPTIONS (continued) b.
Estimates and assumptions (continued)
Aset eksplorasi dan evaluasi
Exploration and evaluation assets
Penerapan kebijakan Grup atas aset eksplorasi membutuhkan pertimbangan dalam menentukan apakah akan ada manfaat ekonomis di masa depan yang dihasilkan dari eksploitasi atau penjualan di masa depan atau saat dimana aktivitas-aktivitas belum mencapai tahap yang membutuhkan penilaian yang andal akan keberadaan dari cadangan. Penentuan cadangan dan sumber daya merupakan suatu proses estimasi yang membutuhkan berbagai tingkatan ketidakpastian sesuai dengan subklasifikasi dan estimasi ini secara langsung mempengaruhi penangguhan dari aset eksplorasi.
The application of the Group’s accounting policy for exploration assets requires judgment in determining whether it is likely that future economic benefits can be recovered eitherfrom future exploitation or sale or where activities have not reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence of reserves. The determination of ore reserves and resource is itself an estimation process that requires varying degrees of uncertainty depending on subclassification and these estimates directly impact the point of deferral of exploration assets.
Kebijakan penangguhan mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu tentang peristiwa atau kejadian di masa depan, terutama mengenai kemungkinan terciptanya kegiatan operasional yang ekonomis. Estimasi dan asumsi yang telah dibuat dapat berubah apabila terdapat informasi baru yang tersedia. Jika, setelah biaya dikapitalisasi, informasi baru yang tersedia menunjukkan bahwa pemulihan dari biaya tidak mungkin terjadi, maka jumlah yang sudah dikapitalisasi dihapus dan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode dimana informasi baru tersebut tersedia.
The deferral policy requires management to make certain estimates and assumptions about future events or circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established. Estimates and assumptions made may change if new information becomes available. If, after expenditure is capitalized, information becomes available suggesting that the recovery of expenditure is unlikely, the amount capitalized is written off in the statement of comprehensive income in the period when the new information becomes available.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset eksplorasi dan evaluasi diungkapkan pada catatan 13.
As of December 31, 2015 and 2014, the exploration and evaluation assets are disclosured in note 13.
Imbalan pasca kerja
Post employment benefits
Penentuan liabilitas dan manfaat pasca kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsiasumsi tersebut dijelaskan dalam catatan 23 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang.
The determination of the liabilities and post employment benefits is influenced on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in note 23 and include, among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods.
Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang.
Management believes that the assumptions used are appropriate and reasonable, however, significant differences in actual results or significant changes in these assumptions could have a significant impact on the amount of long-term employee benefits liabilities.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, liabilitas jangka panjang imbalan pasca kerja diungkapkan pada catatan 23.
As of December 31, 2015 and 2014, the long-term liabilities of post employment benefits are disclosured in note 23.
- 47 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
5.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 4.
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
USING OF JUDGMENTS, ESTIMATES, AND SIGNIFICANT ACCOUNTING ASSUMPTIONS (continued) b.
Estimates and assumptions (continued)
Aset pajak tangguhan
Deferred tax assets
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui.
Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the carrying value of assets and liabilities in the consolidated financial statements and the tax base when it is probable that taxable profit will be available for the use of temporary differences are recognized.
Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
Estimates significant management required to determine the amount of deferred tax assets are recognized based on the possibility of the realization of the time and the amount of taxable income in the future as well as future tax planning strategies.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset pajak tangguhan diungkapkan pada catatan 22c.
As of December 31, 2015 and 2014, the deferred tax assets are disclosured in note 22c.
Cadangan biaya reklamasi
Reserve of reclamation cost
Grup mengevaluasi jumlah beban cadangan reklamasi setiap tahun. Kebijakan manajemen adalah untuk memenuhi dan bila memungkinkan melebihi persyaratan yang ditentukan oleh regulasi yang dikeluarkan Pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 7 Tahun 2014.
The Group evaluates the amount of reserves of reclamation cost each year. Management policy is to meet and where possible exceed the requirements prescribed by regulations issued by the Government, accourding to Regulation of Ministry of Energy and Mineral Resources of Republic of Indonesian No. 7 Year 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, beban cadangan reklamasi diungkapkan pada catatan 24 dan 34.
As of December 31, 2015 and 2014, the reserves of reclamation cost are disclosured in notes 24 and 34.
KAS DAN SETARA KAS
5.
Akun ini terdiri dari:
Kas Bank – pihak ketiga Rupiah PT Bank BRI (Persero) Tbk PT Bank BNI (Persero) Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank BII Tbk Lain-lain (dibawah Rp1.000.000) Dolar Amerika Serikat Lain-lain (dibawah Rp1.000.000)
This account consist of: 2015 63,417
2014 585,622
41,572,837 20,664,809 18,266,210 1,962,978 23,045 342,211 82,832,090
2,107,804 4,670,332 11,681,344 900,821 19,360,301
401,539
373,468
83,297,046
20,319,391
Suku bunga per tahun adalah sebagai berikut:
Cash on hand Bank – third parties Rupiah PT Bank BRI (Persero) Tbk PT Bank BNI (Persero) Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank BII Tbk Others (less Rp1,000,000) US Dollar Others (less Rp1,000,000)
Interest rate per annum are as follows: 2015
Bank Rupiah Dolar Amerika Serikat
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2014
2.00% 0.20%
- 48 -
2.00% 0.20%
Bank Rupiah US Dollar
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
7.
INVESTASI JANGKA PENDEK
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 6.
SHORT-TERM INVESTMENTS
Pada tahun 2014, Grup melakukan penempatan pada produk Mudharabah Muqayyadah di PT Bank Sinarmas Tbk – Unit Usaha Syariah sebesar Rp205.000.000 yang telah berakhir pada tanggal 12 Desember 2015. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini diterbitkan, perjanjian ini masih dalam proses perpanjangan.
On 2014 the Group funds placed in PT Bank Sinarmas Tbk – Unit Usaha Syariah on Mudharabah Muqayyadah amounting to Rp205,000,000 and has ended as of December 31, 2015. Up to date of consolidated financial statements is issued, the agreement still on process renewal.
Pada tahun 2014, Grup telah mencairkan dana investasi jangka pendek sebesar Rp1.060.000.000 sebagai uang muka proyek dan perolehan aset dalam penyelesaian Grup (catatan 11 dan 12).
On 2014, Group has withdrawals short-term investment amounting to Rp1,060,000,000 as project advances and to increasing construction in progress of Group (note 11 and 12).
Atas pencairan dana investasi jangka pendek tersebut, maka Grup mendapatkan ekspektasi pengembalian investasi (expected customer return) dengan pembagian 60% untuk Grup dan 40% untuk penerima dana, yang dihitung berdasarkan realisasi laba sebelum pajak kotor (profit revenue sharing) penerima dana (jika ada), sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Grup belum menerima expected customer return dari investasi jangka pendek tersebut. Jangka waktu penempatan dana tersebut adalah 12 (dua belas) bulan.
For withdrawal on the short-term investment, the Group will receive expected customer return with sharing of 60% for the Group and 40% for recipients of funds, with calculated according to realisation from profit revenue sharing recipients of funds (if any), until December 31, 2015, the Group not yet receive expected customer return from its short-term investment. The fund placement period is 12 (twelve) months.
PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA
7.
TRADE RECEIVABLES – THIRD PARTIES
Rincian dari piutang usaha adalah sebagai berikut:
The details of trade receivables are as follows:
a.
a.
Berdasarkan pelanggan
PT Borneo Inter Aero PT Bukit Intan Sedjati International PT Permata Bintang Borneo PT Borneo Guna Laksana PT PLN (Persero) PT Rian Pratama Mandiri PT Indonesia Power PT Cipta Prima Energi Indonesia PT Kalimantan Prima Persada PT Trans Jaya Perkasa PT Multi Guna Laksana PT Oktasan Baruna PT PLN (Persero) Wilayah KalSelTeng PT Milta Lintas Samudera PT Mitra Hasrat Bersama PT Baskara Sinar Sakti PT Mitra Cipta Multi Sukses PT Indomarta Multi Mining PT Cahaya Marhan Naya PT Rukuy Jaya Abadi PT Mitra Bumi Sejahtera PT Pelayaran Sayusan Bahari Lain-lain (dibawah Rp1.000.000) Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
By customers
2015 248,859,921 234,028,390 174,465,866 93,754,312 88,020,955 39,837,785 36,349,809 26,453,206 22,107,137 19,035,319 8,670,864 5,735,539 5,216,585 3,340,473 3,070,830 2,630,048 2,383,066 2,111,039 1,968,052 1,387,500 1,322,112 1,000,000 13,594,496 1,035,343,304
2014 248,859,921 229,694,043 174,465,866 93,754,312 13,708,937 9,664,080 19,849,956 24,086,834 19,035,319 8,670,864 6,704,864 3,340,473 3,070,830 2,630,048 2,383,066 5,320,750 1,097,056 1,322,112 12,945,734 880,605,065
(96,421,353) 938,921,951
(10,445,921) 870,159,144
- 49 -
PT Borneo Inter Aero PT Bukit Intan Sedjati International PT Permata Bintang Borneo PT Borneo Guna Laksana PT PLN (Persero) PT Rian Pratama Mandiri PT Indonesia Power PT Cipta Prima Energi Indonesia PT Kalimantan Prima Persada PT Trans Jaya Perkasa PT Multi Guna Laksana PT Oktasan Baruna PT PLN (Persero) Wilayah KalSelTeng PT Milta Lintas Samudera PT Mitra Hasrat Bersama PT Baskara Sinar Sakti PT Mitra Cipta Multi Sukses PT Indomarta Multi Mining PT Cahaya Marhan Naya PT Rukuy Jaya Abadi PT Mitra Bumi Sejahtera PT Pelayaran Sayusan Bahari Others (less Rp1,000,000) Less: Allowance for impairment losses
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA (lanjutan) b.
7.
Berdasarkan umur piutang
b.
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
Jatuh tempo 1 – 30 hari Jatuh tempo 31 – 60 hari Jatuh tempo 61 – 90 hari Jatuh tempo > 91 Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
8.
By aging The aging analysis of trade receivables are as follows:
2015 72,597,850 13,641,966 77,175,890 871,927,599 1,035,343,305
2014 17,563,664 3,022,054 5,335,885 854,683,462 880,605,065
(96,421,354) 938,921,951
(10,445,921) 870,159,144
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: Saldo awal Penambahan (catatan 34) Saldo akhir
TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES (continued)
Overdue 1 – 30 days Overdue 31 –60 days Overdue 61 – 90 days Overdue > 91 Deduct: Allowance for impairment losses
Movements of allowance for impairment losses of trade receivables during the year are as follows:
2015 10,445,921 85,975,433 96,421,354
2014 4,187,589 6,258,332 10,445,921
Beginning balance Additional (note 34) Ending balance
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang usaha pihak ketiga, manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha telah memadai untuk mengantisipasi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha.
Based on management's evaluation of the collectibility of accounts receivable third parties balances of each other, management believes that the allowance for impairment losses on trade receivables is adequate to cover possible losses from uncollectible accounts is. Management also believes that there is no significant concentration risk on trade receivables.
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dari PT Bank BII Tbk dan PT Bank BRI (Persero) Tbk (catatan 15).
Trade receivables are used as collateral for loans obtained by the Company from PT Bank BII Tbk and PT Bank BRI (Persero) Tbk (note 15).
PIUTANG LAIN-LAIN
8.
Akun ini terdiri dari:
Pihak ketiga PT Banua Konstruksi Nusantara PT Kalimantan Prima Persada PT Multi Guna Laksana PT Trans Jaya Perkasa CV Sami Jaya PT Cipta Prima Power Lain-lain (dibawah Rp1.000.000) Pihak berelasi PT Saibatama Internasional Mandiri PT Prima Samoda PT Daya Guna Laksana Lain-lain (dibawah Rp1.000.000)
OTHERS RECEIVABLE This account consist of:
2015
2014
29,315,000 15,309,919 11,678,523 7,414,331 6,543,523 3,075,019 2,352,565 75,688,880
29,215,000 15,309,919 11,657,523 7,414,331 6,543,523 1,845,225 71,985,521
67,870,773 31,502,000 2,687,620 1,225,847 103,286,240 178,975,120
39,368,480 31,502,000 2,687,620 1,225,848 74,783,948 146,769,469
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang lain-lain tersebut, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kerugian penurunan nilai sehingga tidak melakukan perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang lain-lain tersebut.
Third parties PT Banua Konstruksi Nusantara PT Kalimantan Prima Persada PT Multi Guna Laksana PT Trans Jaya Perkasa CV Sami Jaya PT Cipta Prima Power Others (less Rp1,000,000) Related parties PT Saibatama Internasional Mandiri PT Prima Samoda PT Daya Guna Laksana Others (less Rp1,000,000)
Based on management's evaluation of the collectibility of other accounts receivable balances of each other, the management believes that there is no risk of impairment losses that do not do the calculations for impairment losses on the other receivables.
- 50 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN
9.
Akun ini terdiri dari:
This account consist of:
Persediaan batubara Lain-lain
2015 867,751,755 61,638 867,813,393
2014 692,796,811 4,666,924 697,463,735
Coal inventories Others
Dikurangi: Cadangan persediaan usang dan kerugian penurunan nilai persediaan
(86,775,175)
(27,711,872)
Less: Allowance for obsolescence and impairment losses of inventories
781,038,218
669,751,863
Mutasi cadangan persediaan usang dan kerugian penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:
The movement in the balance of allowance for obsolescence and impairment losses of inventories are as follows:
2015 27,711,872 59,063,303 86,775,175
Saldo awal Penambahan (catatan 33) Saldo akhir
10.
INVENTORIES
2014 8,178,746 19,533,126 27,711,872
Beginning balance Additional (note 33) Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan persediaan pada akhir periode, manajemen Grup berpendapat bahwa cadangan atas persediaan usang dan kerugian penurunan nilai tersebut adalah cukup untuk mengantisipasi kemungkinan kerugian atas persediaan.
Based on the review of the state of the inventory at the end of the period, Group’s management believes that the allowance for inventory obsolescence and impairment losses is adequate to cover possible losses on inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2015, persediaan Grup belum diasuransikan kepada pihak ketiga terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya. Manajemen sedang dalam proses menentukan Perusahaan asuransi yang sesuai.
As of December 31, 2015, the Group’s inventories has not covered to third parties insurance against losses from fire and other risks. Management is in the process of determining the appropriate insurance company.
Persediaan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh Grup dari PT Bank BRI (Persero) Tbk (catatan 15).
Inventories are used as collateral for loans obtained by the Group from PT Bank BRI (Persero) Tbk (note 15).
BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA
10.
Akun ini terdiri dari:
Biaya dibayar di muka Transportasi Asuransi Lain-lain
Uang muka – pihak ketiga Pembelian batu bara Uang muka aset Transportasi dan pengangkutan Lain-lain
PREPAID EXPENSES AND ADVANCE PAYMENTS This account consist of:
2015
2014
2,792,029 1,034,055 5,535,341 9,361,425
2,568,006 1,196,199 6,247,868 10,012,073
126,566,533 14,331,516 299,868 502,430,341 643,628,258
408,598,997 29,632,203 19,948,757 209,572,392 667,752,349
652,989,683
677,764,422
- 51 -
Prepaid expenses Transportation Assurance Others
Advance payments – third parties Purchases of coal Advance payment assets Transportation and freight Others
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
UANG MUKA PROYEK
11.
This account represents advances paid to contractors in the development infrastructure with the following details:
Akun ini merupakan uang muka yang dibayarkan kepada kontraktor dalam rangka pembangunan infrastruktur dengan rincian sebagai berikut: 2015 575,000,000 450,000,000 336,275,584 205,842,498 1,567,118,082
Infrastruktur Infrastruktur dan Jasa pertambangan Operasional Pembangkit Listrik
12.
PROJECT ADVANCES
ASET TETAP
2014 655,000,000 450,000,000 328,793,728 205,842,498 1,639,636,226 12.
Rincian aset tetap sebagai berikut:
Infrastructure Infrastructure and Mining services Operations Steam power plant
PROPERTY AND EQUIPMENT The detail of fixed assets as follows:
2015 Saldo awal/ Beginning balance Harga perolehan Kepemilikan langsung Tanah Prasarana jalan masuk Bangunan PLTU – Pangkalan Bun Dermaga Peralatan produksi Kapal dan tongkang Peralatan kantor Kendaraan Inventaris Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Aset dalam penyelesaian Akumulasi penyusutan Prasarana jalan masuk Bangunan PLTU – Pangkalan Bun Jdermaga Peralatan produksi Kapal dan tongkang Inventaris Kendaraan Peralatan kantor Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Nilai buku bersih
Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions
Saldo akhir/ Ending balance
175,252,253 113,155,980 6,920,639 274,195,540 136,719,137 89,505,565 318,319,035 5,864,483 26,220,307 6,106,295
- (15,794,185) 55,556 1,271,808 (320,000) -
159,458,068 113,155,980 6,920,639 274,195,540 136,719,137 89,505,565 318,319,035 5,920,039 27,172,115 6,106,295
637,449 1,152,896,683 191,277,198 1,344,173,881
1,327,364 (16,114,185) - (5,391,788) 1,327,364 (21,505,973)
637,449 1,138,109,862 185,885,410 1,323,995,272
15,914,183 3,200,236 44,556,775 59,932,403 76,952,171 85,953,646 1,135,757 21,104,418 2,610,538
3,792,648 350,504 13,709,777 6,835,955 6,209,908 20,417,860 610,630 2,341,301 1,002,874
(254,844)
637,449 311,997,576 1,032,176,305
55,271,457
(254,844)
- 52 -
Acquisition cost Direct ownership Land Infrastructure of entrance road Buildings Steam power plant – Pangkalan Bun Dock and jetty Factory equipment Vessels and barge Office equipment Vehicles Furnitures and fixtures Leased assets Machineries and equipment Construction in progress
Accumulated depreciation 19,706,831 Infrastructure of entrance road 3,550,740 Buildings 58,266,552 Steam power plant – Pangkalan Bun 66,768,358 Dock and jetty 83,162,079 Factory equipment 106,371,506 Vessels and barge 1,746,387 Furnitures and fixtures 23,445,719 Vehicles 3,358,568 Office equipment Leased assets 637,449 Machineries and equipment 367,014,189 956,981,083 Net book value
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
12.
PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
2014 Saldo awal/ Beginning balance Harga perolehan Kepemilikan langsung Tanah Prasarana jalan masuk Bangunan PLTU – Pangkalan Bun Dermaga Peralatan produksi Kapal dan tongkang Peralatan kantor Kendaraan Inventaris Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Aset dalam penyelesaian Akumulasi penyusutan Prasarana jalan masuk Bangunan PLTU – Pangkalan Bun Dermaga Peralatan produksi Kapal dan tongkang Inventaris Kendaraan Peralatan kantor Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Nilai buku bersih
Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions
Saldo akhir/ Ending balance
175,252,253 113,155,980 6,920,639 274,195,540 136,719,137 89,505,565 317,948,161 3,991,136 26,022,241 4,925,360
370,874 1,873,347 198,066 1,180,935
-
175,252,253 113,155,980 6,920,639 274,195,540 136,719,137 89,505,565 318,319,035 5,864,483 26,220,307 6,106,295
637,449 1,149,273,461 153,341,037 1,302,614,498
3,623,222 37,936,161 41,559,383
-
637,449 1,152,896,683 191,277,198 1,344,173,881
12,121,534 2,840,233 30,846,998 53,096,446 68,948,889 65,618,738 544,849 18,605,682 1,866,066
3,792,649 360,003 13,709,777 6,835,957 8,003,282 20,334,908 590,908 2,498,736 744,472
573,705 255,063,140 1,047,551,358
63,744 56,934,436
-
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Beban pokok pendapatan (catatan 33) Beban usaha (catatan 34)
Acquisition cost Direct ownership Land Infrastructure of entrance road Buildings Steam power plant – Pangkalan Bun Dock and jetty Factory equipment Vessels and barge Office equipment Vehicles Furnitures and fixtures Leased assets Machineries and equipment Construction in progress
Accumulated depreciation 15,914,183 Infrastructure of entrance road 3,200,236 Buildings 44,556,775 Steam power plant – Pangkalan Bun 59,932,403 Dock and jetty 76,952,171 Factory equipment 85,953,646 Vessels and barge 1,135,757 Furnitures and fixtures 21,104,418 Vehicles 2,610,538 Office equipment Leased assets 637,449 Machineries and equipment 311,997,576 1,032,176,305 Net book value
Depreciation expense is allocated as follows: 2015
2014
43,773,349 11,498,108 55,271,457
42,047,966 14,886,470 56,934,436
Cost of revenue (note 33) Operating expenses (note 34)
Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sejumlah Rp185.885.410 dan Rp191.277.198 merupakan proyek prasarana PLTU Rengat dan PLTU Tembilahan yang belum selesai dengan persentase penyelesaian masing-masing berkisar 4,09% dan 40,40% dan estimasi penyelesaian pada tahun 2016.
Construction in progress as of December 31, 2015 dan 2014 amounting to Rp185,885,410 and Rp191,277,198 represents land improvement projects for Steam Power Plants Rengat and Tembilahan with percentage of completion of 4.09% and 40.40%, respectively and estimated to be completed on 2016.
Tertundanya penyelesaian terutama disebabkan oleh negosiasi-negosiasi yang dilakukan antara Perusahaan dengan pihak Pemerintah dan PT PLN (Persero) dan terdapatnya kendala-kendala diluar perkiraan Perusahaan seperti adanya perubahan data/spesifikasi engineering, keterlambatan pembebasan lahan dan kondisi alam.
The delay in the completion of the project was mainly due to negotiation between the Company with Goverment and PT PLN (Persero) and some unpredictable problems like change of data/enginering specification, delay in land acquisition and enviroment related condition.
Grup memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di lokasi Bentok dan Pandansari, Banjarmasin, Kalimantan Selatan dalam bentuk sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2030.
The Group owns several parcels of land located in Bentok and Pandansari, Banjarmasin, and South Kalimantan which is in the form of Certificate of Rigths Build (HGB) for a period of 30 (thirty) years expiring in 2030.
- 53 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12.
ASET TETAP (lanjutan)
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 12.
PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
Tanah di Desa Pandan Sari, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan seluas 776.275 m2 yang terdiri dari 3 SHGB dan 44 SHM yang digunakan sebagai jaminan utang bank DGL (entitas anak), yang diperoleh dari PT Bank BRI (Persero) Tbk., (catatan 15).
Land located in Desa Pandan Sari, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan with a total area of 776,275 m2 which consists of 3 SHGB dan 44 SHM is used a collateral for bank loan obtained by DGL (subsidiary) from PT Bank BRI (Persero) Tbk., (note 15).
Grup juga memiliki beberapa bidang tanah seluas 60.000 m2 yang terletak di Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah dan 53.761 m2 yang terletak di Desa Pulau Gelang, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau serta 39.284 m2 yang terletak di Desa Pulau Palas, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Tanah digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dari PT Bank BNI (Persero) Tbk., (catatan 15).
The Group also owns several parcels of land with an area of 60,000 m2 located in Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah and 53,761 m2 located in Desa Pulau Gelang, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau and 39,284 m2 located in Desa Pulau Palas, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Land used as collateral for loans obtained by the Company from PT Bank BNI (Persero) Tbk., (note 15).
Tanah yang terletak di beberapa tempat tersebut berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun dan akan jatuh tempo pada berbagai tanggal antara tahun 2030 sampai dengan 2034. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.
Land located in several places in the form of Certificate of Rigths Build (HGB) with a maturity of 30 (thirty) years and will mature on various dates between 2030 until 2034. The Company's management believes that these rights can be renewed upon their expiry.
Pada tanggal 15 Desember 2014, Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan menyetujui untuk menjual atau melepas hak atas tanah milik perseroan di Desa Nusa Indah, Kelurahan Nusa Indah, Kecamatan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut, Propinsi Kalimantan Selatan dengan nilai aset sebesar Rp1.756.925.
On December 15, 2014, Directors and the Board of Commissioners agreed to sell or release the land owned by the company located in the village of Nusa Indah, Kelurahan Nusa Indah, Kecamatan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut, South Kalimantan amounting to Rp1,756,925.
Pada tanggal 15 April 2015, DGL (entitas anak) menjual atau melepas hak atas tanah dan bangunan dalam penyelesaian yang berlokasi di Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat dengan nilai aset sebesar Rp19.429.048 sebagai pelunasan utang Bank kepada PT Bank Panin Indonesia Tbk (catatan 15).
On April 15, 2015, DGL (a subsidiary) sell or release the land and construction in progress owned by the company located in Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat amounting to Rp19,429,048 as settlement of debt to PT Bank Panin Indonesia Tbk (note 15).
Aset tetap yang menyebar dilokasi tambang dan Stock Pile DGL (entitas anak) Kalimantan Selatan diasuransikan kepada PT Bringin Sejahtera Makmur, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp11.927.010 atas heavy equipment all risk. Asuransi ini akan jatuh tempo pada tanggal 18 April 2016.
Property and equipment located in spread across the mine site and Stock Pile of DGL (a Subsidiary) South Kalimantan are insuranced with PT Bringin Sejahtera Makmur, a third party, for Rp11,927,010 as heavy equipment all risk. This insurance will mature on April 18, 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset tetap di Jl. Rugun No. 28 Desa Sungai Kapitan, Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Tania Tbk, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp399.335.975 atas property all risk dan machinery breakdown. Asuransi ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Februari 2016. Aset tetap di Rengat, Riau diasuransikan kepada PT Asuransi Parolamas, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp235.042.953 atas construction all risk. Aset tetap di Tembilahan, Riau diasuransikan kepada PT Asuransi Ramayana Tbk, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp205.000.000 atas construction all risk. Kendaraan milik Perusahaan diasuransikan kepada PT MAA General Assurance, pihak ketiga dengan nilai pertanggungan sebesar Rp130.000 telah jatuh tempo pada tanggal 19 Agustus 2013 dan belum diperpanjang.
As of December 31, 2015 and 2014, property and equipment located at Jl.Rugun No. 28 Desa Sungai Kapitan, Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, are insured with PT Asuransi Jasa Tania Tbk, a third party, for Rp399,335,975 against property all risk and machinery breakdown. It expired on February 23, 2016. Property and equipment located in Rengat, Riau are insured with PT Asuransi Parolamas, a third party, for Rp235,042,953 against construction all risk. Property and equipment located in Tembilahan, Riau are insured with PT Asuransi Ramayana Tbk, a third party, for Rp205,000,000 against construction all risk. The Company’s vehicle, is insured with PT MAA General Assurance, a third party, for Rp130,000, it expired on August 19, 2013 and had not renewed.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan pada tanggal 31 Desember 2015 tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage as of December 31, 2015, is adequate to cover possible losses on the assets insured. - 54 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12.
13.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
12.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp637.449
As of December 31, 2015 and 2014, the gross amount of fixed assets which have been fully depreciated and are still used amounted to Rp637,449
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Management believes that there is no impairment value of property and equipment as of December 31, 2015 and 2014.
ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI
13.
Akun ini terdiri dari: Operasional tambang batubara Kajian kelayakan tambang batubara Perijinan dan dokumen tambang Akumulasi amortisasi
Saldo awal Penambahan Penurunan nilai aset
2015 56,051,105 40,731,209 6,232,608 103,014,922 (1,644,551) 101,370,371
2014 59,217,929 38,479,523 97,697,452 (1,644,551) 96,052,901
Coal mining operations Coal mine feasibility study Licensing and mining documents Accumulated amortization
Mutation of exploration and evaluation assets are as follows:
2015 97,697,452 5,317,470 (1,644,551) 101,370,371
2014 58,907,005 38,790,447 (1,644,551) 96,052,901
Manajemen Grup berpendapat bahwa pada tahun 2015, tidak terdapat fakta dan kondisi selama tahun berjalan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai atas aset eksplorasi dan evaluasi. Karena itu, tidak terdapat penambahan penurunan nilai atas nilai tercatat aset eksplorasi dan evaluasi.
Beginning balance Addition Impairment of asset value
Management believes that in 2015, there are facts and circumstances during the year that indicate impairment of exploration and evaluation assets. Therefore, no additional impairment in the carrying value of exploration and evaluation assets.
ASET LAIN-LAIN
14.
Akun ini terdiri dari: Setoran jaminan Deposito berjangka Bank Garansi Sewa Beban ditangguhkan
EXPLORATION AND EVALUATION ASSETS This account consist of:
Mutasi aset eksplorasi dan evaluasi adalah sebagai berikut:
14.
PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
OTHER ASSETS This account consist of:
2015
2014
23,621,985 560,190 577,423 43,903,524 68,663,122
23,621,985 4,946,528 1,137,611 48,077,753 77,783,877
Security deposits Time deposits Bank guarantee Rental Deferred charges
Deposito berjangka yang ditempatkan digunakan sebagai jaminan atas utang bank. (catatan 15).
The time deposit which placed is wed as collateral for bank loan. (note 15).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 suku bunga deposito berjangka per tahun sebesar 7,75% dan 7,75%.
As of December 31, 2015 and 2014 time deposit interest rate per annum is 7.75% and 7.75%.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo bank garansi ditempatkan pada PT Bank BII Tbk sebagai jaminan terkait dengan fasilitas kredit yang diterima Perusahaan dari Bank tersebut. (catatan 15).
As of December 31, 2015 and 2014, the balance of the bank guarantee is placed in PT Bank BII Tbk as collateral related to the credit facility received by the Company of the Bank. (note 15).
Pada tanggal 30 Desember 2015, saldo bank garansi yang ditempatkan pada PT Bank Maybank Tbk dahulu PT Bank BII Tbk sebesar Rp4.946.528 telah digunakan sebagai pengurang utang PT Bank Maybank Tbk dahulu PT Bank BII Tbk pada saat pengalihan utang kepada PT AB Sinar Mas Multifinance. (catatan 15 dan 21)
As of December 31, 2015, the balance of the bank guarantee that placed in PT Bank Maybank Tbk formerly PT Bank BII Tbk amounting to Rp4,946,528 have been used as deduction to PT AB Sinar Mas Multifinance. (notes 15 and 21)
- 55 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15.
UTANG BANK – PIHAK KETIGA
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 15.
BANK LOANS – THIRD PARTIES
Akun ini terdiri dari:
This account consist of:
a.
a.
Utang bank jangka pendek PT Bank BRI (Persero) Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Maybank Tbk d/h PT Bank BII Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk
b.
2015 549,055,562 240,637,351 19,000,000 -
2014 570,968,000 220,764,000 19,000,000 320,116,061
808,692,913
25,000,000 1,155,848,061
Utang bank jangka panjang PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank BRI (Persero) Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Dikurangi: bagian yang jatuh tempo dalam waktu 1 (satu) tahun Bagian jangka panjang
Short-term bank loans
b.
PT Bank BRI (Persero) Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Maybank Tbk formerly PT Bank BII Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk
Long-term bank loans
2015 98,263,564 83,924,925 182,188,489 (97,663,353)
2014 106,631,485 99,503,439 20,000,000 8,082,459 234,217,383 (123,957,823)
84,525,136
110,259,560
PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank BRI (Persero) Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Less: current maturities Long-term portion
Pada tanggal 31 Desember 2015, dari jumlah utang bank tersebut terdapat sebesar Rp84.259.888 kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk yang telah jatuh tempo pada tahun 2015 dan belum dibayarkan oleh Grup.
On December 31, 2015, of amount bank loans - there for Rp84,259,888 to PT Bank CIMB Niaga Tbk have due dated in 2015 and has not been paid by the Group.
c.
c.
Perjanjian-perjanjian utang bank jangka pendek
Short-term bank loans agreements
PT Bank BRI (Persero) Tbk
PT Bank BRI (Persero) Tbk
Berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja Credit Overcomst Tetap III (KMK CO Tetap III) yang didokumentasikan dalam Akta No. 13 tanggal 2 Oktober 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank BRI (Persero) Tbk., dalam bentuk fasilitas modal kerja dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp1.000.000. Berdasarkan addendum I Perjanjian Kredit Modal Kerja Credit Overcomst Tetap III No. 06 tanggal 7 April 2014 pinjaman ini telah jatuh tempo pada tanggal 2 Oktober 2014. Berdasarkan addendum II Perjanjian Kredit Modal Kerja Credit Overcomst Tetap III No. 09 tanggal 9 Juni 2015 pinjaman ini telah jatuh tempo pada tanggal 2 Oktober 2015.
Based on Agreement of Working Capital Credit Overcomst Fixed III (KMK CO Fixed III) as documented on Notarial Deed No. 13 dated October 2, 2012, the Company obtained loan facility from PT Bank BRI (Persero) Tbk., in the form of working capital facility with maximum amount of Rp1,000,000. Based on addemdum I Agreement of Working Capital Credit Overcomst Fixed III No. 06 dated April 7, 2014, this loan was due on October 2, 2014. Based on addemdum II Agreement of Working Capital Credit Overcomst Fixed III No. 09 dated June 9, 2015, this loan was due on October 2, 2015.
Berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja Withdrawal Approval III (KMK W/A III) yang didokumentasikan dalam Akta No. 16 tanggal 2 Oktober 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank BRI (Persero) Tbk., dalam bentuk fasilitas kredit modal kerja untuk pembiayaan kebutuhan batubara PLTU Pangkalan Bun setelah Commercial Operating Date (COD). Berdasarkan addendum I Perjanjian Modal Kerja Withdrawal Approval III No. 05 tanggal 7 April 2014 pinjaman ini telah jatuh tempo pada tanggal 2 Oktober 2014. Berdasarkan addendum II Perjanjian Modal Kerja Withdrawal Approval III No. 08 tanggal 9 Juni 2015 pinjaman ini telah jatuh tempo pada tanggal 2 Oktober 2015.
Based on Agreement of Working Capital Credit Withdrawal Approval III (KMK W/A III) as documented on Notarial Deed No. 16 dated October 2, 2012, the Company obtained loan facility from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., in the form of working capital to finance the needs of the coal PLTU Pangkalan Bun after Commercial Operating Date (COD). Based on addendum I Agreement of Working Capital Withdrawal Approval III credit No. 05 dated April 7, 2014 this loan was due on October 2, 2014. Based on addendum II Agreement of Working Capital Withdrawal Approval III credit No. 08 dated Juni 9, 2015 this loan was due on October 2, 2015.
- 56 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15.
UTANG BANK – PIHAK KETIGA (lanjutan) c.
Perjanjian-perjanjian (lanjutan)
utang
bank
jangka
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 15.
pendek
BANK LOANS – THIRD PARTIES (continued) c.
Short-term bank loans agreements (continued)
PT Bank BRI (Persero) Tbk (lanjutan)
PT Bank BRI (Persero) Tbk (continued)
Berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja Withdrawal Approval I dan II yang didokumentasikan dalam Akta No. 14 dan 15 tanggal 2 Oktober 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank BRI (Persero) Tbk., dalam bentuk fasilitas kredit modal kerja sesuai dengan faktur/pemesanan dan pembayaran termin, yang akan jatuh tempo dalam waktu satu (1) tahun. Fasilitas yang diberikan digunakan untuk membiayai kebutuhan batubara untuk operasional PLTU Rengat dan Tembilahan.
Based on Agreement of Working Capital Credit Withdrawal Approval I and II as documented on Notarial Deed No. 14 and 15 dated October 2, 2012, the Company obtained loan facility from PT Bank BRI (Persero) Tbk., in the form of working capital in accordance with the invoice/ordering and payment terms, will be due in one (1) year. Proceeds from these facilities will be used for additional working capital to finance the purchase of coal to fuel Steam Power Plant Rengat and Tembilahan.
Berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja Credit Overcomst Tetap I dan II yang didokumentasikan dalam Akta No. 11 dan 12 tanggal 2 Oktober 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank BRI (Persero) Tbk., dalam bentuk fasilitas modal kerja dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp1.000.000 yang akan jatuh tempo dalam waktu satu (1) tahun. Fasilitas yang diberikan digunakan untuk tambahan modal kerja untuk biaya operasional PLTU Rengat dan Tembilahan.
Based on Agreement of Working Capital Credit Overcomst Fixed I and II as documented on Notarial Deed No. 11 and 12 dated October 2, 2012, the Company obtained loan facility from PT Bank BRI (Persero) Tbk., in the form of working capital facility with maximum facility of Rp1,000,000 and will be due in one (1) year. Facilities provided used for additional working capital for operating costs Steam Power Plant Rengat and Tembilahan.
Seluruh jaminan tersebut juga menjadi jaminan terhadap fasilitas kredit dan/atau pembiayaan lainnya yang diberikan oleh Bank kepada Perusahaan.
All guarantee are also a guarantee of credit facilities and/or other financing provided by the Bank to the Company.
Pada tahun 2015, Perusahaan telah melakukan pembayaran atas pinjaman tersebut.
On 2015, the Company has made partial payment on that loan.
Pada tanggal 10 Mei 2010, DGL (Entitas anak), memperoleh tambahan fasilitas kredit modal kerja dan memperpanjang fasilitas yang lama dari PT Bank BRI (Persero) Tbk., sehingga jumlah fasilitas kredit modal kerja maksimum sebesar Rp543.000.000, dengan jangka waktu sampai dengan bulan 9 Mei 2011. Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja Withdrawal Approval, Kredit Modal Kerja Rekening Koran dan Fasilitas Bank Garansi No. 15 tanggal 8 Juni 2012 pinjaman ini telah jatuh tempo pada tanggal 9 Mei 2013. Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja Withdrawal Approval, Kredit Modal Kerja Rekening Koran dan Fasilitas Bank Garansi No. 03 tanggal 9 Juni 2015 pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 9 Mei 2016.
On May 10, 2010, DGL (a Subsidiary), obtained additional working capital credit facility and renewed the old credit facility from PT Bank BRI (Persero) Tbk., with total maximum facility amounting to Rp543,000,000. This facility has a term until May 9, 2011. Based on Amendment Agreement of Working Capital Credit Withdrawal Approval, Working Capital Loan Account and Bank Guarantee Facility No. 15 dated June 8, 2012 This loan was due on May 9, 2013. Based on Amendment Agreement of Working Capital Credit Withdrawal Approval, Working Capital Loan Account and Bank Guarantee Facility No. 03 dated June 9, 2015 this loan was due on May 9, 2016.
Pinjaman ini dijamin aset dengan rincian sebagai berikut: (catatan 8, 9 dan 12)
This facility is secured with certain assets consisting of the following: (notes 8, 9 and 12)
Agunan pokok: - Piutang usaha - Persediaan; Agunan tambahan: - Tanah dan jalan di Pelabuhan, Desa Pandansari Kintap Kalimantan Selatan; - Tanah dan bangunan di Jl. Raya Telukan Grogol Sukoharjo; - Tanah lokasi stockpile dan dermaga di Desa Pandansari; - Sarana berupa dermaga, jembatan timbang 50 ton dan genset 150 Kva; - Deposito berjangka Rp20.000.000 (catatan 14).
Main collaterals: - Trade receivables; - Inventories; Additional collaterals: - Land and road in Pelabuhan Desa Pandansari Kintap Kalimantan Selatan; - Land and building in Jl. Raya Telukan Grogol Sukoharjo; - Land location of stockpile and dock in Desa Pandansari; - Infrastructure such as dock, weighbridge 50 tons and generator 150 Kva; - Time deposit amounting to Rp20,000,000 (note 14). - 57 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15.
UTANG BANK – PIHAK KETIGA (lanjutan) c.
Perjanjian-perjanjian (lanjutan)
utang
bank
jangka
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 15.
pendek
BANK LOANS – THIRD PARTIES (continued) c.
Short-term bank loans agreements (continued)
PT Bank Maybank Tbk d/h PT Bank BII Tbk
PT Bank Maybank Tbk formerly PT Bank BII Tbk
Berdasarkan Perjanjian Kredit dengan Addendum tanggal 14 Februari 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Promes Berulang (PPB) meningkat menjadi Rp280.000.000 dan sublimit PPB Freight Financing meningkat menjadi Rp60.000.000, sedangkan struktur fasilitas kredit lainnya masih berlaku. Jangka waktu pinjaman sampai dengan 20 Desember 2012 dengan suku bunga 11,5% per tahun STR untuk Rupiah.
Based on the Credit Agreement with Addendum dated February 14, 2012, the Company obtained a credit facility in the form of a Demand Loan (PPB) is increased to Rp280,000,000 and sublimit PPB Freight Financing is increased to Rp60,000,000 while other credit facility structure remains the same. The loan will be due on December 20, 2012 and bears interest at 11.5% per annum STR for Rupiah currency.
Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit No. 12 tanggal 15 Januari 2013, fasilitas kredit PPB yang jatuh tempo pada tanggal 20 Desember 2012 ini ditingkatkan menjadi Rp460.000.000 dengan jangka waktu 12 bulan sejak penandatanganan perjanjian. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini diterbitkan, perjanjian ini masih dalam proses perpanjangan.
Based on Amendment of Credit Agreement No. 12, dated Januari 15, 2013, PPB credit facility which was due on December 20, 2012 was increased to Rp460,000,000 and will be due in twelve (12) months after signing or the agreement. Up to date of consolidated financial statetement is issued, the agreement still on process renewal.
Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah:
The purposes of the credit facilities are:
-
-
Warehouse receipt financing: - To finance the purchase and increase in crushed coal warehouse stock. - Collateral Manager Agreement (CMA) wherein goods financed by the credit facility will be stored in a warehouse, under the full control and supervision of the Collateral Manager (CM). - To finance the purchase of goods (such as crushed steam coal) from the dealer based on the T/T system.
Sub-limit - Untuk membiayai biaya preshipment/ freight cost sehubungan dengan transaksi yang dibiayai oleh Bank. - Untuk menegosiasi tagihan ekspor dalam bentuk Sight/Usance L/C yang diterbitkan oleh Bank.
-
Sub-limit - To finance costs in related with the transaction cost preshipment freight financed by the Bank.
Bank garansi yaitu untuk menerbitkan atau menyediakan bank garansi dalam bentuk Bid Bond dan/atau Performance Bond dalam hubungannya dengan kegiatan perdagangan batubara yang dibiayai oleh Bank.
-
PPB resi gudang: - Untuk membiayai pembelian dan/menambah stok batubara crushed di gudang. - Collateral Manager Agreement (CMA) dimana barang-barang yang dibiayai akan disimpan didalam gudang, dibawah kendali penuh dan pengawasan dari Collateral Manager (CM). - Untuk membiayai pembelian barang-barang (seperti crushed steam coal) dari penyalur berdasarkan T/T (Telegraphic Transfer) system.
-
-
- To negotiate export bills in the form of Sight/ Usance L/C issued by the Bank.
Jaminan (agunan) fasilitas kredit tersebut diatas adalah sebagai berikut: Persediaan dan piutang Perusahaan yang dibiayai oleh bank dengan nilai penjaminan masingmasing sebesar Rp200.000.000 dengan perjanjian fidusia. Pemberian penangguhan/jaminan pribadi (Personal guarantee) dari Tn. Andri Cahyadi, sampai jumlah setinggi-tingginya Rp320.000.000.
Bank guarantee, to issue or provide a bank guarantee in the form of Bid Bond and/or Performance Bond in connection with coal trading activities financed by the Bank.
Collateral of the above credit facilities are as follows:
- 58 -
-
Fiduciary claim on the Company’s inventories amounting to Rp200,000,000.
-
Personal guarantee from Mr. Andri Cahyadi, up to a maximum amount of Rp320,000,000.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15.
UTANG BANK – PIHAK KETIGA (lanjutan) c.
Perjanjian-perjanjian (lanjutan)
utang
bank
jangka
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 15.
pendek
BANK LOANS – THIRD PARTIES (continued) c.
Short-term bank loans agreements (continued)
PT Bank Maybank Tbk d/h PT Bank BII Tbk (lanjutan)
PT Bank Maybank formerly PT Bank BII Tbk (continued)
Selain jaminan tersebut, Perusahaan juga disyaratkan untuk mendapat persetujuan dari kreditur dalam hal terjadi perubahan manajemen, Perusahaan memberikan pinjaman kepada pihak lain (termasuk pemegang saham) dan memperoleh fasilitas kredit dari bank dan lembaga keuangan lain dan jika saham PT Saibatama Internasional Mandiri (SIM), berkurang jumlahnya atau SIM tidak lagi menjadi pemegang saham Perusahaan.
Aside from the above-mentioned collaterals, the Company is also required to seek approval from the creditor in the event that, among others, there is a change in the composition of management, the Company provides loans to other parties (including shareholders) and obtains credit facilities from other banks and financial institutions, and if the number of shares owned by PT Saibatama Internasional Mandiri (SIM) is reduced or if SIM is no longer a shareholder of the Company.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo setoran jaminan masing-masing sebesar Rp4.008.444 yang ditempatkan pada Bank terkait dengan fasilitas kredit bank garansi yang diterima Perusahaan dari Bank.
As of December 31, 2015, 2014 and 2013, security deposits amounting to Rp4,008,444., respectively which represent placement with Bank in relation to bank guarantee credit facility received by the Company from Bank.
Pada tanggal 28 Desember 2015, Perusahaan telah melakukan pembayaran atas pokok Pinjaman Promes Berulang masing-masing sebesar Rp320.116.061.
As of December 28, 2015, the Company has made partial payment on principal amounting to Rp320,116,061.
Beban bunga yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp155,703,518 dan Rp28.942.519.
Interest expeneses charged to consolidated statement of comprehensive income in 2015 and 2014 amounting to Rp155,703,518 and Rp28,942,519., respectively.
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
Berdasarkan akta No. 5 tanggal 7 April 2015 dari Miki Tanumiharja, S.H., notaris di Jakarta, TDGP (Entitas anak) memperoleh fasilitas-fasilitas kredit dari PT Bank Mayapada Internasional Tbk yang dipergunakan untuk tujuan modal kerja yaitu:
Based on Credit Agreement stated in Deed No. 5 dated April 7, 2015 of Miki Tanumiharja, S.H., a public notary in Jakarta, TDGP (a Subsidiary), obtained credit facilities from PT Bank Mayapada Internasional Tbk for working capital purposes, namely:
-
Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah maksimum Rp20.000.000.000 dengan suku bunga 16.5% yang digunakan untuk tujuan modal kerja.
-
-
Pinjaman Tetap on Demand (PTX-OD I) dengan jumlah maksimum Rp140.000.000.000 dengan suku bunga 16.5% yang digunakan untuk tujuan modal kerja.
-
-
Pinjaman Tetap on Demand (PTX-OD II) dengan jumlah maksimum Rp35.856.000.000 dengan suku bunga 16% yang digunakan untuk tujuan modal kerja.
-
Fixed Loan on Demand (PTX-OD II) with maximum amount of Rp35,856,000,000 which bears an interest of 16% per annum dan was used to working capital.
-
Pinjaman Tetap on Demand (PTX-OD III) dengan jumlah Rp50.000.000.000 dengan suku bunga 16% yang digunakan untuk tujuan modal kerja.
-
Fixed Loan on Demand (PTX-OD III) with amount Rp50,000,000,000 which bears an interest of 16% per annum dan was used to working capital.
Overdraft (PRK) with maximum amount of Rp20,000,000,000 which bears an interest of 16,5% per annum dan was used to working capital. Fixed Loan on Demand (PTX-OD I) with maximum amount of Rp140,000,000,000 which bears an interest of 16,5% per annum dan was used to working capital.
Pinjaman ini dijamin dengan mesin dan peralatan jetty berupa conveyor darat dan conveyor laut.
The loan is secured by machinery and jetty equipment in the form of an overland conveyor and conveyor sea.
Jangka waktu pinjaman 1 tahun sejak 17 Maret 2015 sampai dengan 17 Maret 2016.
Those loans has term of 1 years since March 17, 2015 until March 17, 2016. - 59 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15.
UTANG BANK – PIHAK KETIGA (lanjutan) c.
Perjanjian-perjanjian (lanjutan)
utang
bank
jangka
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 15.
pendek
BANK LOANS – THIRD PARTIES (continued) c.
Short-term bank loans agreements (continued)
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Berdasarkan Perjanjian Kredit melalui akta No. 118 tanggal 18 April 2011 oleh Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., notaris di Jakarta, memperoleh fasilitas kredit pinjaman berjangka sebesar Rp12.000.000.000 dari PT Bank Pan Indonesia Tbk yang dipergunakan untuk membeli tanah seluas 1.279 m2 yang terletak di Jl. Panjang Kedoya D/H Tembus Route D 2 Kedoya Kebun Jeruk, Jakarta Barat.
Based on Credit Agreement stated in Deed No. 118 dated April 18, 2011 of Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., a public notary in Jakarta, obtained a term loan credit facility of Rp12,000,000,000 from PT Bank Pan Indonesia Tbk. to purchase land with an area of 1,279 m2 at Jl. Panjang Kedoya D/H Tembus Route D 2 Kedoya Kebun Jeruk West Jakarta.
Jangka waktu pinjaman 8 (delapan) tahun sejak 18 Mei 2011 sampai dengan 18 April 2019, dengan cicilan tetap termasuk bunga sebesar Rp188.501.108 per bulan. Pinjaman ini dikenakan suku bunga 11% per tahun yang dapat berubah setiap saat.
This loan has term of 8 (eight) years since May 18, 2011 until April 18, 2019, and monthly fixed payment, including interest amounting to Rp188,501,108 per month. This loan bears an annual interest rate of 11% and subject to change.
Pinjaman ini dijamin dengan: Sebidang tanah SHM No. 155/Kedoya Utara seluas 445 m2 atas nama Tn. Andri Cahyadi.
The loan collateraled by: A parcel of land with Ownership Certificate (SHM) No. 155/Kedoya Utara for an area of 445 m2 under the name of Mr. Andri Cahyadi. A parcel of land with Ownership Certificate (SHM) No. 834/Kedoya Utara for an area of 834 m2 under the name of Mr. Andri Cahyadi.
-
Sebidang tanah SHM No. 6348/Kedoya Utara seluas 834 m2 atas nama Tn. Andri Cahyadi.
Pada tanggal 15 April 2015 Utang bank tersebut telah dibayarkan oleh grup.
On April 15, 2015 The bank loans has been paid by the group.
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Berdasarkan Akta No. 35 tanggal 9 November 2010 dari Sulistyaningsih, S.H., notaris di Jakarta, yang telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan surat perubahan ke-8 dan pernyataan kembali akta tersebut tanggal 30 Desember 2013, TLS (Entitas anak) memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan fasilitas yang diberikan adalah:
Based on Deed of Credit Agreement No. 35 dated November 9, 2010 of Sulistyaningsih, S.H., a public notary in Jakarta, which has been amended several times, most recently by letter of eighth amendment and restatement dated December 30, 2013, TLS (a Subsidiary) obtained loan facilities from PT Bank CIMB Niaga Tbk., with details as follows:
-
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 1 (PTK-1) dengan jumlah Rp5.000.000 dengan suku bunga 10,75% per tahun yang digunakan untuk pembiayaan kebutuhan modal kerja operasional seperti biaya bahan bakar, biaya oli, biaya keagenan, biaya pemeliharaan kapal dan lain-lain.
-
Loan Facility for Special Transactions 1 (PTK-1) amounting to Rp5,000,000 which bears an interest of 10.75% per annum and was used to finance the working capital needs of the operations such as fuel, oil, agency, vessels maintenance and other costs.
-
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 2 (PTK-2) dengan jumlah Rp7.500.000 dengan suku bunga 10,75% per tahun yang digunakan untuk pembiayaan kebutuhan modal kerja operasional seperti biaya bahan bakar, biaya oli, biaya keagenan, biaya pemeliharaan kapal dan lain-lain.
-
Loan Facility for Special Transactions 2 (PTK-2) amounting to Rp7,500,000 which bears an interest of 10.75% per annum was used to finance the working capital needs of operations such as fuel, oil, agency, vessels maintenance and other costs.
-
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 3 (PTK-3) dengan jumlah Rp7.500.000 dengan suku bunga 10,75% per tahun yang digunakan untuk pembiayaan kebutuhan modal kerja operasional seperti biaya bahan bakar, biaya oli, biaya keagenan, biaya pemeliharaan kapal dan lain-lain.
-
Loan Facility for Special Transactions 3 (PTK-3) amounting to Rp7,500,000 which bears an interest of 10.75% per annum was used to finance the working capital needs of operations such as fuel, oil, agency, vessels maintenance and other costs.
Jaminan kredit atas ketiga fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus tersebut digabung dalam jaminan kredit jangka panjang (catatan 15d).
Guarantees of the third loan Facilities Special Transaction are included in the long-term credit guarantees (note 15d). - 60 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15.
UTANG BANK – PIHAK KETIGA (lanjutan) c.
d.
Perjanjian-perjanjian (lanjutan)
utang
bank
jangka
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 15.
pendek
BANK LOANS – THIRD PARTIES (continued) c.
Short-term bank loans agreements (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (continued)
Jangka waktu pinjaman sembilan (9) bulan yang telah jatuh tempo pada tanggal 9 November 2013 dan diperpanjang sampai dengan tanggal 9 Februari 2014 dengan suku bunga 10,75% per tahun. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini diterbitkan, utang ini dalam proses restrukturisasi.
The loan period of nine (9) months have expired on November 9, 2013 and was extended until the date of February 9, 2014 with an interest rate of 10.75% per year. Up to date of consolidated financial statetement is issued, this loan on restructuring process.
Perjanjian-perjanjian utang bank jangka panjang
d.
Long-term bank loans agreements
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Berdasarkan Akta No. 35 tanggal 9 November 2010 dari Sulistyaningsih, S.H., notaris di Jakarta, yang telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan surat perubahan ke-7 dan pernyataan kembali akta tersebut tanggal 7 Februari 2013, TLS (Entitas anak) memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan fasilitas yang diberikan adalah:
Based on Deed of Credit Agreement No. 35 dated November 9, 2010 of Sulistyaningsih, S.H., a public notary in Jakarta, which has been amended several times, most recently by letter of seventh amendment and restatement dated February 8, 2013, TLS (a Subsidiary) obtained loan facilities from PT Bank CIMB Niaga Tbk., with details as follows:
-
Fasilitas Pinjaman Investasi 1 (PI-1) dengan jumlah Rp42.378.909 dengan suku bunga 10,75% per tahun yang digunakan untuk biaya pembelian 3 set Tug Boat dan Barge.
-
Loan Facility Investment 1 (PI-1) amounting to Rp42,378,909 which bears an interest of 10.75% per annum and was used to purchase 3 set Tug Boat and Barge cost.
-
Fasilitas Pinjaman Investasi 2 (PI-2) dengan jumlah Rp54.163.790 dengan suku bunga 10,75% per tahun yang digunakan untuk biaya pembelian 4 set Tug Boat dan Barge.
-
Loan Facility Investment 2 (PI-2) amounting to Rp54,163,790 which bears an interest of 10.75% per annum was used to purchase 4 set Tug Boat and Barge cost.
-
Fasilitas Pinjaman Investasi 3 (PI-3) dengan jumlah Rp60.000.000 dengan suku bunga 10,75% per tahun yang digunakan untuk biaya pembelian 3 set Tug Boat dan Barge.
-
Loan Facility Investment 3 (PI-3) amounting to Rp60,000,000 which bears an interest of 10.75% per annum was used to purchase 3 set Tug Boat and Barge cost.
-
Fasilitas Pinjaman Investasi Murabahah 1 dan 2 yang digunakan untuk pembelian kapal Barge Terang 3003 dan Barge Starloyd 270 masingmasing sebesar Rp9.224.000 dan Rp7.861.000.
-
Loan Facility Investment Murabahah 1 and 2 used to purchase boats Boats Barge Terang 3003 and Barge Starloyd 270 amounting to Rp9,224,000 and Rp7,861,000., respectively.
Fasilitas ini dijamin dengan:
The facility is collateralized with:
Jaminan untuk fasilitas pinjaman investasi 1 (PI-1) dan PTK-1 adalah sebagai berikut:
Collaterals for investment loan facility 1 (PI1) and PTK-1 are as follows:
-
-
Hipotek atas kapal dan tongkang yang dibiayai oleh bank dengan nilai hipotek pertama sebesar Rp65.035.000;
Mortgage from vessels and barge are financed by bank amounting to Rp65,035,000;
Jaminan untuk fasilitas pinjaman investasi 2 (PI-2) dan PTK-2 adalah sebagai berikut:
Collaterals for Investment loan facility 2 (PI2) and PTK-2 are as follows:
-
-
Hipotek atas kapal dan tongkang yang dibiayai oleh bank dengan nilai hipotek pertama sebesar Rp68.817.500;
- 61 -
Mortgage from vessels and barge are financed by bank amounting to Rp68,817,500;
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15.
UTANG BANK – PIHAK KETIGA (lanjutan) d.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 15.
Perjanjian-perjanjian utang bank jangka panjang (lanjutan)
BANK LOANS – THIRD PARTIES (continued) d.
Long-term bank loans agreements (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (continued)
Jaminan untuk fasilitas pinjaman investasi 3 (PI-3) dan PTK-3 adalah sebagai berikut:
Collaterals for Investment loan facility 2 (PI2) and PTK-2 are as follows:
-
-
Hipotek atas kapal dan tongkang yang dibiayai oleh bank dengan nilai hipotek pertama sebesar Rp75.000.000;
Mortgage from vessels and barge are financed by bank amounting to Rp75,000,000;
Jaminan untuk fasilitas pinjaman investasi murabahah 1 dan 2 adalah sebagai berikut:
Collaterals for Investment Murabahah loan facility 1 and 2 are as follows:
-
-
Hipotek atas kapal dan tongkang yang dibiayai oleh bank dengan nilai hipotek pertama sebesar Rp28.525.000;
Mortgage from vessels and barge are financed by bank amounting to Rp28,525,000;
Selain dari pada jaminan tersebut diatas, Perusahaan juga memiliki jaminan sebagai berikut:
In addition to the guarantee of the above, the Company also has guarantees as follows:
-
Piutang milik debitur atas penyewaan kapal sebesar Rp265.500.000 atau 125% dari total plafond;
-
Receivable of the debtor on the boat rental for Rp265,500,000 or 125% of the total plafond;
-
Jaminan perorangan dari Tn. Andri Cahyadi sebesar Rp210.000.000 atau 100% dari total plafond; dan
-
Personal guarantee from Mr. Andri Cahyadi amounting to Rp210,000,000 or 100% of the total plafond; and
-
Jaminan Perusahaan dari PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk sebesar Rp145.000.000.
-
Corporate guarantee from PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk amounting to Rp145,000,000.
Perusahaan menandatangani Akta perubahan perjanjian kredit dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk. No. 35 tanggal 8 Februari 2013 mengenai perpanjangan fasilitas kredit dan penambahan fasilitas kredit baru. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini diterbitkan, perjanjian ini masih dalam proses perpanjangan.
The Company has entered into a changes of credit agreement Deed No. 35 dated February 8, 2013 with PT Bank CIMB Niaga Tbk. about addition of new credit facility. Up to date of consolidated financial statetement is issued, the agreement still on process renewal.
PT Bank BRI (Persero) Tbk
PT Bank BRI (Persero) Tbk
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 6 tanggal 2 Oktober 2012 antara Perusahaan dengan PT Bank BRI (Persero) Tbk., Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit Investasi II dengan fasilitas menurun sebesar Rp111.000.000 yang digunakan untuk membiayai pembangunan PLTU Tembilahan. Jangka waktu fasilitas masing-masing 84 (delapan puluh empat) bulan sejak tanggal 2 Oktober 2012 (termasuk grace period selama 24 bulan). Berdasarkan addendum II Perjanjian Kredit Investasi II No. 06 tanggal 9 Juni 2015. Jangka waktu fasilitas masing-masing 84 (delapan puluh empat) bulan (termasuk grace period selama 24 bulan) sejak tanggal penandatanganan perjanjian restrukturisasi kredit.
Deeds of Credit Investment No. 6 Based on dated October 2, 2012 between the Company and PT Bank BRI (Persero) Tbk., the Company obtained Credit Investing Facilities II (non-revolving loan) amounting to Rp 111,000,000 used to finance the Construction of Steam Power Plant Tembilahan. The term of both facilities is 84 (eighty-four) months starting from October 2, 2012 (including grace periods 24 months). Based on addendum II Agreement of Credit Investing Facilities II No. 06 dated June 9, 2015. The term of both facilities is 84 (eighty-four) months (including grace periods 24 months) starting from date of signing of credit restruction agreement.
- 62 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15.
UTANG BANK – PIHAK KETIGA (lanjutan) d.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 15.
Perjanjian-perjanjian utang bank jangka panjang (lanjutan)
BANK LOANS – THIRD PARTIES (continued) d.
Long-term bank loans agreements (continued)
PT Bank BRI (Persero) Tbk (lanjutan)
PT Bank BRI (Persero) Tbk (continued)
Fasilitas tersebut terdiri dari sub-limit sebagai berikut:
The credit facilities are subject to sub-limit as follows:
-
-
-
Kredit - Investasi/Penangguhan Jaminan Import dengan jumlah Rp73.500.000. Interchangeable Kredit Investasi sebesar Rp100.000.000. Interest During Construction sebesar Rp11.000.000.
-
Credit Investment/Suspension of - Import Guarantee amounting to Rp73,500,000. Interchangeable Credit Investment amounting to Rp100,000,000. Interest During Construction amounting to Rp11,000,000.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 7 tanggal 2 Oktober 2012 antara Perusahaan dengan PT Bank BRI (Persero) Tbk., Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit Investasi III yang digunakan untuk pendanaan atas investasi pembangunan PLTU Pangkalan Bun. Fasilitas ini digunakan untuk melunasi utang bank Perusahaan pada Bank CIMB Niaga Tbk Unit Syariah. Berdasarkan addendum I Perjanjian Kredit Investasi III No. 07 tanggal 9 Juni 2015. Jangka waktu fasilitas masing-masing 69 (enam puluh sembilan) bulan sampai dengan bulan Maret tahun 2018.
Deeds of Credit Investment No. 7 Based on dated October 2, 2012 between the Company and PT Bank BRI (Persero) Tbk., the Company obtained Credit Investing Facilities III used to finance the Construction of Steam Power Plant Pangkalan Bun. The proceeds from this facility were used to settle the loan of the Company from PT CIMB Niaga Tbk - Syariah Unit. Based on addemdum I Agreement of Credit Investing Facilities III No. 07 dated June 9, 2015. The term of both facilities is 69 (sixty-nine) months until on March 2018.
Berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja Menurun COIII yang didokumentasikan dalam Akta No. 10 tanggal 2 Oktober 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank BRI (Persero) Tbk., dalam bentuk fasilitas modal kerja dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp2.500.000. Fasilitas ini merupakan pengambilalihan utang bank Perusahaan pada PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Based on Agreement of Working Capital Credit Overcomst non-revolving III as documented on Notarial Deed No. 10 dated October 2, 2012, the Company obtained loan facility from PT Bank BRI (Persero) Tbk., in the form of working capital facility with maximum facility of Rp2,500,000. The provides from this facility were used to settle the loan of the Company from PT CIMB Niaga Tbk.
Jangka waktu fasilitas masing-masing 69 (enam puluh sembilan) bulan sejak penandatanganan akad kredit.
The term of both facilities is 69 (sixty-nine) months starting from date of signing of agreement.
Fasilitas ini dijamin dengan:
The facility is collateralized with:
-
-
-
-
Tanah dan bangunan yang dibuktikan dengan sertifikat Hak Guna Bangunan No. 01/Desa Pulau Palas seluas 39.284 m2 terletak di Desa Pulau Palas Kec. Tembilahan Hulu Kab. Indragiri, Riau, atas nama PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk dengan hak pertanggungan tingkat pertama dengan nilai pembebanan sebesar Rp35.117.000; Tanah dan bangunan yang dibuktikan dengan sertifikat Hak Guna Bangunan No. 523/Desa Pulau Gelang seluas 53.761 m2 terletak di Desa Pulau Gelang Kec. Rengat, Kab. Indragiri Hulu, Riau, atas nama PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk dengan hak pertanggungan tingkat pertama dengan nilai pembebanan sebesar Rp35.105.000; Tanah dan bangunan yang dibuktikan dengan sertifikat Hak Guna Bangunan No. 11/Desa Sungai Kapitan seluas 60.000 m2 terletak di Desa Sungai Kapitan Kec. Kumai, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, atas nama PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk.
-
-
- 63 -
A parcel of land and building as evidenced of certificate building rights No. 01/Desa Pulau Palas area of 39,284 m2 located in Desa Pulau Palas Kec. Tembilahan Hulu Kab. Indragiri, Riau under the name of PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk with first degree mortgage amounting to Rp35,117,000; A parcel of land and building as evidenced of certificate building rights No. 523/Desa Pulau Gelang area 53,761 m2 located in Desa Pulau Gelang Kec. Rengat, Kab. Indragiri Hulu, Riau, under the name of PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk with first degree mortgage amounting to Rp35,105,000 A parcel of land and building as evidenced of certificate building rights No. 11/Desa Sunga Kapitan area 60,000 m2 located in Desa Sungai Kapitan Kec. Kumai, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah under the name of PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15.
UTANG BANK – PIHAK KETIGA (lanjutan) d.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 15.
Perjanjian-perjanjian utang bank jangka panjang (lanjutan)
BANK LOANS – THIRD PARTIES (continued) d.
Long-term bank loans agreements (continued)
PT Bank BRI (Persero) Tbk (lanjutan)
PT Bank BRI (Persero) Tbk (continued)
Fasilitas ini dijamin dengan (lanjutan):
The facility is collateralized with (continued):
-
Fidusia atas tagihan atas kontrak jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA), untuk 3 (tiga) PLTU yaitu PLTU Rengat, PLTU Tembilahan, dan PLTU Pangkalan Bun dengan nilai penjaminan masing-masing proyek sebesar Rp122.642.000, Rp122.642.000 dan Rp116.849.000 dan persediaan dengan nilai pengikatan masing-masing proyek senilai Rp19.070.000, Rp19.070.000 dan Rp12.000.000; Fidusia atas seluruh mesin, peralatan instalasi pembangkit listrik untuk PLTU Rengat, Tembilahan dan Pangkalan Bun dengan nilai penjaminan untuk masing-masing proyek sebesar Rp134.972.000.
-
Tanah yang dibuktikan dengan sertifikat Hak Milik nomor 850, 851 dan 852 yang masingmasing seluas 2.665 m2, 4.730 m2 dan 3.412 m2 seluruhnya terletak di Desa Sungai Kapitan Kec. Kumai Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, dengan hak pertanggungan tingkat pertama dengan nilai pembebanan sebesar Rp45.993.000, atas nama H. Nurdin Ramli, yang didapat dan dimiliki oleh Perusahaan berdasarkan:
-
-
-
-
-
Fiduciary claims on the Power Purchase Agreement (PPA) for 3 (three) Steam Power Plant are Steam Power Plant in Rengat, Tembilahan and Pangkalan bun with guarantee value for project amounting to Rp122,642,000, Rp122,642,000 and Rp116,849,000, respectively and inventory with guarantee value for each project amounting to Rp19,070,000, Rp19,070,000 and Rp12,000,000, respectively; Fiduciary claims on machinery, for installation of power plant equipment of Steam Power Plant in Rengat, Tembilahan, and Pangkalan Bun with guarantee value for project amounting to Rp134,972,000., respectively. A parcel of land evidenced certificate rights of ownership No. 850, 851, 852 area 2,665 m2, 4,730 m2, and 3,412 m2., respectively located in Desa Sungai Kapitan Kec. Kumai Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, under the name of H. Nurdin Ramli, with first degree mortgage amounting to Rp45,993,000, which the Company acquired and owned based on the following:
i.
Akta Pelepasan Hak Tanah tertanggal 21 Juli 2004 No. 42 yang dibuat oleh Eko Soemarmo, S.H., notaris di Pangkalan Bun.
i.
Deed of release of land right No. 42 dated July 21, 2004 of Eko Soemarmo, S.H., a notary in Pangkalan Bun.
ii.
Akta Pengikatan Jual Beli pada tanggal 18 April 2008 No. 88 oleh H. Nurhadi S.H., notaris di Kotawaringin Barat. Terhitung sejak tanggal 14 Desember 2012 sertifikat Hak milik No. 850, 851 dan 852 atas nama Haji Nurdin Ramli tersebut diatas telah berubah menjadi sertifikat Hak Guna Bangunan No. 16, 17 dan 18 atas nama PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk.
ii.
Deed of sales agreement No. 88 dated April 18, 2008 of H. Nurhadi S.H., a notary public in West Kotawaringin. Currently. Since the date on December 14, 2012 Property rights certificate No. 850, 851 and 852 in the name of Nurdin Ramli Haji mentioned above have been transformed into certificates rights building No. 16, 17 and 18 on behalf of PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk.
Jaminan Perusahaan dari PT Saibatama Internasional Mandiri (Pemegang saham); Jaminan perorangan dari Tn. Andri Cahyadi.
-
Corporate guarantee from PT Saibatama Internasional Mandiri (Shareholder; Personal guarantee from Mr. Andri Cahyadi.
Seluruh jaminan tersebut juga menjadi jaminan terhadap fasilitas kredit dan/atau pembiayaan lainnya yang diberikan oleh Bank kepada Perusahaan.
All guarantee are also a guarantee of credit facilities and/or other financing provided by the Bank to the Company.
Selain dari pada jaminan tersebut diatas, Perusahaan diwajibkan:
Other than the aforemention collaterals, the Company is obliged to:
-
-
Coverage ratio yang harus dipenuhi yaitu jumlah sisa (outstanding) KMK W/A harus dipenuhi oleh modal kerja bersih minimal 154%.
- 64 -
Coverage ratio that must be met, namely the residual amount (outstanding) KMK W/A should be covered by net working capital a minimum of 154%.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15.
UTANG BANK – PIHAK KETIGA (lanjutan) d.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 15.
Perjanjian-perjanjian utang bank jangka panjang (lanjutan)
BANK LOANS – THIRD PARTIES (continued) d.
Long-term bank loans agreements (continued)
PT Bank BRI (Persero) Tbk (lanjutan)
PT Bank BRI (Persero) Tbk (continued)
Selain dari pada jaminan tersebut diatas, Perusahaan diwajibkan (lanjutan):
Other than the aforemention collaterals, the Company is obliged to (continued):
-
Perusahaan harus memenuhi peraturan-peraturan Pemerintah termasuk izin-izin yang harus dimiliki dalam rangka pelaksanaan proyek. Memberitahukan pihak bank tentang adanya permohonan kepailitan yang diajukan kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit. Penyampaian laporan/dokumen mengenai laporan keuangan Perusahaan, laporan rincian nilai dan umur piutang, laporan rincian dan umur persediaan, laporan perkembangan kapasitas, realisasi produksi listrik, realisasi penjualan listrik dan harga jual listrik ke PLN khusus PLTU serta laporan/informasi lainnya yang diperlukan oleh bank.
-
Perusahaan harus segera memberi tahu bank dan upaya penyelesaiannya mengenai perkara hukum.
-
-
-
-
-
-
The Company shall comply with government regulations, including permits that must be obtained within the implementation of the project. Notify the bank about the bankruptcy petition submitted to the Commercial Court to declare bankruptcy. Submission of reports/documents regarding the Company's financial statements, the report details of the value and age of accounts receivable, the report details of the value and age inventory, progress reports capacity, actual production of electricity, the actual electricity sales and the price of electricity to PLN specialized Steam Power Plant and others reports/information are required by bank. The Company shall promptly notify the bank and settlement efforts regarding the matter of law.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 5 tanggal 2 Oktober 2012 antara Perusahaan dengan PT Bank BRI (Persero) Tbk, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit Investasi I yang digunakan untuk pendanaan atas investasi pembangunan PLTU Rengat. Berdasarkan addendum II Kredit Investasi I No. 05 tanggal 9 Juni 2015. Jangka waktu fasilitas masingmasing 84 (delapan puluh empat) bulan (termasuk grace period selama 24 bulan) sejak tanggal penandatanganan perjanjian restrukturisasi kredit.
Based on Deeds of Credit Investment No. 5 dated October 2, 2012 between the Company and PT Bank BRI (Persero) Tbk, the Company obtained Credit Investing Facilities I used to finance the Construction of Steam Power Plant in Rengat. Based on addendum II Agreement of Credit Investing Facilities I No. 05 dated June 9, 2015. The term of both facilities is 84 (eighty-four) months (including grace periods 24 months) starting from date of signing of credit restruction agreement.
Berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja Credit Overcomst Menurun I dan II yang didokumentasikan dalam Akta No. 8 dan 9 tanggal 2 Oktober 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank BRI (Persero) Tbk dalam bentuk fasilitas modal kerja dengan jumlah fasilitas maksimum masingmasing sebesar Rp5.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai kebutuhan batubara sebelum COD PLTU Rengat dan Tembilahan.
Agreement of Working Capital Based on Credit Overcomst (non revolving) I and II as documented on Notarial vDeed No. 8 and 9 dated October 2, 2012, the Company obtained loan facility from PT Bank BRI (Persero) Tbk. in the form of working capital facility with maximum amount of Rp5,000,000. The facilities used for financing coals before COD Steam Power Plant Rengat and Tembilahan.
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
Berdasarkan akta No. 39 tanggal 17 Maret 2014 dari Miki Tanumiharja, S.H., notaris di Jakarta, TDGP (Entitas anak) memperoleh fasilitas-fasilitas kredit dari PT Bank Mayapada Internasional Tbk yang dipergunakan untuk tujuan modal kerja yaitu:
Based on Credit Agreement stated in Deed No. 39 dated March 17, 2014 of Miki Tanumiharja, S.H., a public notary in Jakarta, TDGP (a Subsidiary), obtained credit facilities from PT Bank Mayapada Internasional Tbk for working capital purposes, namely:
- Fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran II (PTA II) dengan jumlah maksimum Rp20.000.000 dengan suku bunga 16% per tahun yang digunakan untuk tujuan modal kerja.
- Loan Facility for Fixed Loan Installment II (PTA II) with maximum amount of Rp20,000,000 which bears an interest of 16% per annum and was used to working capital.
PTA II, jangka waktu pinjaman 2 tahun sejak 17 Maret 2014 sampai dengan 17 Maret 2016 dengan masa tenggang 12 bulan.
PTA II, the loan term of 2 years since March 17, 2014 until March 17, 2016 with a grace period of 12 months. - 65 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
UTANG BANK – PIHAK KETIGA (lanjutan) d.
15.
Perjanjian-perjanjian utang bank jangka panjang (lanjutan)
d.
Long-term bank loans agreements (continued)
PT Bank Mayapada Internasional Tbk (lanjutan)
PT Bank Mayapada Internasional Tbk (continued)
Jaminan untuk fasilitas pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang adalah sebagai berikut:
Collaterals for short term investment loan facility and long terms investment loan facility are follows:
- Bidang-bidang tanah terletak di Desa Pandansari Kab Tanah Laut, Kintap – Kalimantan Selatan seluas 161.600 m2 yang dimiliki oleh TDGP (Entitas anak).
- Parcels of land located in Desa Pandansari Kabupaten Tanah Laut, Kintap – Kalimantan Selatan for an area of 161,600 m2 owned by TDGP (a Subsidiary). - The fiduciary collateral on machinery and equipment. - Corporate guarantee under name of TDGP (a Subsidiary).
- Jaminan fidusia berupa mesin-mesin dan peralatan. - Jaminan Perusahaan atas nama TDGP (Entitas anak). Berdasarkan akta No. 5 tanggal 7 April 2015 dari Miki Tanumiharja, S.H., notaris di Jakarta, Utang bank jangka panjang PT Bank Mayapada Internasional Tbk dipindahkan menjadi utang bank jangka pendek. 16.
BANK LOANS – THIRD PARTIES (continued)
Based on Deed No. 5 dated April 7, 2015 from Miki Tanumiharja, S.H., notary in Jakarta, Long-term bank loan PT Bank Mayapada Internasional Tbk transferred being short-term bank loan.
UTANG USAHA
16.
Rincian utang usaha adalah sebagai berikut:
The following are the details of trade payables: 2015
Pihak ketiga PT Borneo Indobara PT Trans Jaya Perkasa PT Trans Kalimantan Perkasa CV Samijaya PT Oktasan Baruna Persada PT Perusahaan Pelayaran Rusianto Bersaudara PT Pelayaran Kartika samudra Adijaya PT Cipta Prima Energi Indonesia CV Bhara Rasa Energi Coal CV Hidayah PT Trans Power Marin PT Kalimantan Prima Persada PT Pulau Seroja Jaya PT Pancaran Samudra PT Sumber Rejeki Samudra Jaya PT Intim Perkasa PT Indonesia Bulk Carrir PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari PT Panca Merak Samudera PT Multi Guna Laksana PT Pelayaran Marindo PT Pandi Proteksi PT AKR Corporindo Tbk PT Pelayaran Mitra Kaltim Samudera PT Transportasi Marina Jaya PT Permata Bahari Shipping CV Multi Bara Persada PT Roundhill Capital Indonesia PT Catur Mukti Lain-lain (dibawah Rp1.000.000)
TRADE PAYABLES
2014
284,910,417 125,591,263 38,079,661 27,091,703 26,080,959 21,697,856
125,591,263 38,079,661 27,091,703 6,695,000 2,453,909
18,684,322 17,558,061 11,914,920 9,517,365 8,070,651 7,491,803 5,687,382 3,596,406 2,192,042 2,106,699 1,873,870 1,655,503 1,601,900 1,590,924 1,490,379 1,348,154 1,328,096 1,243,659 1,140,815 1,117,192 11,327,319 635,989,321
34,408,918 10,606,500 9,517,365 9,471,501 5,065,913 2,006,699 1,994,347 1,601,900 1,140,964 1,348,154 1,448,096 1,243,659 1,308,420 11,723,157 2,143,605 6,193,013 301,133,747
- 66 -
Third parties PT Borneo Indobara PT Trans Jaya Perkasa PT Trans Kalimantan Perkasa CV Samijaya PT Oktasan Baruna Persada PT Perusahaan Pelayaran Rusianto Bersaudara PT Pelayaran Kartika samudra Adijaya PT Cipta Prima Energi Indonesia CV Bhara Rasa Energi Coal CV Hidayah PT Trans Power Marin PT Kalimantan Prima Persada PT Pulau Seroja Jaya PT Pancaran Samudra PT Sumber Rejeki Samudra Jaya PT Intim Perkasa PT Indonesia Bulk Carrir PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari PT Panca Merak Samudera PT Multi Guna Laksana PT Pelayaran Marindo PT Pandi Proteksi PT AKR Corporindo Tbk PT Pelayaran Mitra Kaltim Samudera PT Transportasi Marina Jaya PT Permata Bahari Shipping CV Multi Bara Persada PT Roundhill Capital Indonesia PT Catur Mukti Others (less Rp1,000,000)
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
UTANG USAHA (lanjutan)
16.
Rincian utang usaha adalah sebagai berikut: Pihak berelasi PT Daya Guna Laksana PT Cintapuri Pratama Resources
The following are the details of trade payables: 2015
2014
46,024,051 5,808,428 51,832,479
46,024,051 4,683,428 50,707,479
Analisa umur utang usaha dihitung dari tanggal faktur adalah sebagai berikut: Jatuh tempo 1 – 30 hari Jatuh tempo 31 – 60 hari Jatuh tempo 61 – 90 hari Jatuh tempo > 91
17.
2015 112,760,690 86,745,112 62,377,196 425,938,802 687,821,800
2014 6,472,371 3,739,256 3,257,863 338,371,736 351,841,226 17.
Akun ini merupakan uang muka penjualan batubara, pelayaran dan pelabuhan batubara dengan perincian nama pelanggan sebagai berikut:
18.
These represent account is down payments for coal sales, shipping and coal port with details are as follows: 2014
26,881,577 21,174,291 1,575,745 1,485,449 1,069,189 4,913,891 57,100,142
26,881,577 36,433,652 1,575,745 1,485,449 1,069,189 6,903,859 74,349,471
-
26,520,197 26,520,197
UTANG NON-USAHA – PIHAK BERELASI
18.
Grup menyajikan utang non-usaha - pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dengan nilai wajar, yang rinciannya sebagai berikut:
Third parties PT Rian Pratama Mandiri PT Cipta Prima Energi Indonesia PT Naga Borneo Persada CV Dwi Karya Jaya PT Rizqi Awlad Others (less Rp1,000,000) Related parties PT Daya Guna Laksana
NON-TRADE PAYABLES – RELATED PARTIES Group presents non-trade payables – related parties as of December 31, 2015 and 2014 with fair value, with details are as follows:
2015 Nilai perolehan Saldo awal Penambahan (catatan 40) Pengurangan Saldo akhir Provisi atas perolehan liabilitas keuangan diamortisasi Nilai wajar
Overdue 1 – 30 days Overdue 31 –60 days Overdue 61 – 90 days Overdue > 91
ADVANCES FROM CUSTOMERS
2015
Pihak berelasi PT Daya Guna Laksana
Related parties PT Daya Guna Laksana PT Cintapuri Pratama Resources
The aging analysis of trade payables from the date of invoice are as follows:
UANG MUKA PELANGGAN
Pihak ketiga PT Rian Pratama Mandiri PT Cipta Prima Energi Indonesia PT Naga Borneo Persada CV Dwi Karya Jaya PT Rizqi Awlad Lain-lain (dibawah Rp1.000.000)
TRADE PAYABLES (continued)
2014
126,013,713 (50,811,564) 75,202,149 (13,338,008)
142,436,443 19,200,000 (35,622,730) 126,013,713 (13,210,766)
61,864,141
112,802,947
Acquisition value Beginning balance Increase (decrease) (note 40) Deduction Ending balance Provision for acquisition of financial liabilities amortized Fair value
Berdasarkan Surat Pengakuan Utang tanggal 6 Januari 2010 dan Adendum Surat Pengakuan Utang tanggal 4 Oktober 2012, Perusahaan memperoleh pinjaman tanpa bunga dari Tn. Andri Cahyadi yang akan jatuh tempo dalam waktu 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal 1 Januari 2010.
Based on Letter of Acknowlegment of Debt dated January 6, 2010, and Addendum Letter of Acknowledgment of Debt dated October 4, 2012, the Company obtained a non-interest bearing loan from Mr. Andri Cahyadi which will be due in 10 (ten) years since January 1, 2010.
Berdasarkan Adendum II Surat Pengakuan Utang tanggal 29 November 2012, Perusahaan menerima tambahan utang sebesar Rp300.000 dengan periode dan kondisi yang sama.
Based on Addendum II Letter of Acknowledgment of Debt dated November 29, 2012, the Company has received additional loan amounting to Rp300,000, with the same term and condition. - 67 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18.
19.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
UTANG NON-USAHA – PIHAK BERELASI (lanjutan)
18.
PAYABLES
–
RELATED
PARTIES
Berdasarkan Surat Pengakuan Utang tanggal 19 November 2014, Perusahaan memperoleh pinjaman tanpa bunga dari Tn. Andri Cahyadi yang akan jatuh tempo dalam waktu 4 (empat) tahun sejak tanggal 19 November 2014.
Based on Letter of Acknowlegment of Debt dated November 19, 2014, the Company obtained a non-interest bearing loan from Mr. Andri Cahyadi which will be due in 4 (four) years since November 19, 2014.
Dengan diterbitkanya Surat Pengakuan Utang tanggal 19 November 2014, maka Surat Pengakuan Utang tanggal 6 Januari 2010 dan addendum Surat Pengakuan Utang tanggal 4 Oktober 2012 dan addendum II SPH tanggal 29 November 2012 sepakat untuk dinyatakan berakhir.
With the issuance of Letter of Acknowlegment of Debt November 19, 2014, the Letter of Acknowledgement of Debt dated January 6, 2010 and addendum Letter of Acknowledgement of Debt dated October 4, 2012 and addendum II SPH dated November 29, 2012 agreed to otherwise expire.
Berdasarkan Surat Pengakuan Utang tanggal 31 Desember 2014, PT Truba Dewata Guna Prasada memperoleh tambahan pinjaman tanpa bunga dari Tn. Andri Cahyadi sebesar Rp14.000.000 yang akan jatuh tempo dalam waktu 4 (empat) tahun sejak tanggal 31 Desember 2014.
Based on Letter of Acknowlegment of Debt December 31, 2014, PT Truba Dewata Prasada obtained additional noninterest loan from Mr. Andri Cahyadi amounting to Rp14,000,000 which will be due in 4 (four) years from the dated December 31, 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai wajar (present value) utang non-usaha – pihak berelasi masingmasing sebesar Rp61.864.141 dan Rp112,802,947.
On December 31, 2015 and 2014, the fair value (present value) of non-trade related parties payable amounting to Rp61,864,141 and Rp112,802,947., respectively.
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
19.
Akun ini terdiri dari:
Bunga Bank Gaji Jasa loading Jamsostek Asuransi Keagenan Lain-lain
20.
NON-TRADE (continued)
This account consist of: 2015 31,419,673 451,634 127,982 83,691 31,268 20,773 2,837,395 34,972,416
UTANG LAIN-LAIN – PIHAK KETIGA
2014 25,215,143 5,953,503 127,982 543,375 57,602 20,773 851,022 32,769,400 20.
Akun ini merupakan utang kepada pihak ketiga terkait dengan pengembangan proyek dan operasional lainnya adalah sebagai berikut:
Dikurangi: bagian yang jatuh tempo dalam 1 (satu) tahun Saldo utang lain-lain bagian jangka panjang Pihak berelasi Infrastruktur
Interest Salary Loading Service Jamsostek Asurance Agents Others
OTHERS PAYABLE – THIRD PARTIES These represent payables to third parties in relation to project development operational and others are as follows:
2015 Pihak ketiga Pengembangan proyek Infrastruktur Operasional Lain-lain
ACCRUED EXPENSES
2014 Third parties Project development Infrastructure Operations Others
122,593,894 112,576,468 338,562,478 573,732,840 127,532,018
126,589,258 93,880,465 9,703,944 230,173,667 126,214,669
Less: current maturity
446,200,822
103,958,998
Balance of others payables long-term
26,520,196 26,520,196
-
- 68 -
Related parties Infrastructure
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
UTANG LAIN-LAIN – PIHAK KETIGA (lanjutan)
20.
Berdasarkan Perjanjian Kredit pada tanggal 12 Februari 2015, Perusahaan memperoleh pinjaman dari Benny Tjokrosaputro dalam bentuk fasilitas pinjaman sebesar Rp400.000.000 dengan jangka waktu pinjaman 2 (satu) tahun sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian ini dengan bunga dihitung dari saldo hutang (Dibebankan sejak tanggal penarikan fasilitas kredit pertama). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 Perusahaan telah melakukan penarikan sebesar Rp336.000.000. 21.
Based on Credit Agreement on February 12, 2015, the Company received a loan from Benny Tjokrosaputro, in the form of loan facility amounting to Rp400,000,000 with a term loan 2 (two) year from the signing date of the agreement with interest calculated from liability balance (Charged from the date of drawdown first credit facility). Up to date December 31, 2015 the Company has been withdrawal amounting to Rp336,000,000.
LIABILITAS KEUANGAN LAINNNYA
21.
Akun ini terdiri dari:
PT AB Sinar Mas Multifinance PT Danareksa Sekuritas
OTHERS PAYABLE – THIRD PARTIES (continued)
OTHERS FINANCIAL LIABILITIES This account consist of:
2015 520,524,476 20,494,930 541,019,406
2014 50,000,000 50,000,000
PT AB Sinar Mas Multifinance PT Danareksa Sekuritas
Berdasarkan Perjanjian Anjak Piutang (Recourse) No.250/PAP/ABSMF/XI/2014, Perusahaan memperoleh pinjaman dari Lembaga Pembiayaan, yaitu PT AB Sinar Mas Multifinance (AB Finance) dalam bentuk fasilitas modal kerja sebesar Rp50.000.000 dengan jangka waktu pinjaman 1 (satu) tahun sejak 24 Nopember 2014 sampai dengan 24 Nopember 2015 dengan tingkat suku bunga 18% efektif per tahun (Dibebankan pada saat pelunasan). Sesuai perjanjian tersebut, Perusahaan menyerahkan seluruh haknya kepada AB Finance sebagai pemilik piutang yang sah, termasuk hak untuk menagih piutang dengan segala cara, hak Perusahaan atas bunga/keuntungan lain atau hak yang timbul dari jaminan asuransi dalam kaitannya dengan utang dimaksud, serta hak-hak Perusahaan yang timbul sebagai akibat adanya transaksi antara Perusahaan dengan Pelanggan tanpa kecuali. Perusahaan juga menyetujui untuk mengalihkan seluruh keuntungan berkenaan dengan piutangpiutang dimaksud beserta dengan seluruh hak Perusahaan untuk menjaminkan sehubungan dengan Perjanjian Jual-Beli antara Perusahaan dengan Pelanggan. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini diterbitkan, perjanjian ini masih dalam proses perpanjangan.
Based on Factoring Agreement (Recourse) No.250 / PAP / ABSMF / XI / 2014, the Company received a loan from Financial Institutions, that is PT AB Sinar Mas Multifinance (AB Finance) in the form of working capital facility amounting to Rp50,000,000 with a term loan 1 (one) year from November 24, 2014 to November 24, 2015 with effective interest rate 18% per annual (Charged at the time of Settlement). Based on the agreement, the Company over all rights to AB Finance as the owner of the receivables, including the right to collect receivables by all means, the Company's right to interest/other benefits or rights arising from insurance coverage in relation to the debt, as well as rights Companies that arise as a result of transactions between the Company and customers without exception. The company also agreed to transfer all profit from receivables with the rights of the Company to ensure a related with the Sale and Purchase Agreement between the Company and the Customer. Up to date of consolidated financial statetement is issued, the agreement still on process renewal.
Berdasarkan perjanjian pembiayaan dengan jaminan saham antara PT Danareksa Sekuritas dengan PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk No. PJ-39/163/LG-DS, PT Danareksa Sekuritas memberikan pinjaman sebesar Rp28.502.292 dengan jangka waktu pinjaman 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2015 sampai dengan 1 Oktober 2016 dengan bunga pembiayaan sebesar 13,5% per tahun. Apabila Perusahaan telat membayar semua kewajiban termasuk pokok dari bunga dan lain-lain yang wajib dibayar Perusahaan, maka Perusahaan dikenakan denda sebesar tingkat bunga yang berlaku atas pinjaman ini ditambah 2% per bulan atas jumlah hutang yang tidak dibayar. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, saldo liabilitas kepada PT Danareksa Sekuritas sebesar Rp20.494.930.
Based on financing agreement with stock guarantee between PT Danareksa Sekuritas and PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk No. PJ-39/163/LG-DS, PT Danareksa Sekuritas provides loan amounting to Rp28,502,292 with the term 1 (one) year since October 1, 2015 until October 1, 2016 with finance rate amounting to 13,5% per annum. If the Company late to pay all of the liability include the principle from interest and the others that shall be paid by the Company, so the Company will be charged amounted effective rate of this loan exclude 2% per month of total non performance loan. Until December 31, 2015, amount of liabilities to PT Danareksa Sekuritas amounting to Rp20,494,930.
Berdasarkan surat No. 87/ABSMF-MKT/I/2016, Perusahaan telah melakukan pengalihan utang bank dari PT Maybank Indonesia Tbk kepada PT AB Sinar Mas Multifinance pada tanggal 28 Desember 2015. Dengan demikian kewajiban Perusahaan kepada AB Finance adalah sebesar Rp470.524.476.
Based on letter No. 87/ABSMF-MKT/I/2016, the Company has made to transfer of bank loans from PT Maybank Indonesia Tbk to PT AB Sinar Mas Multifinance December 28, 2015. Therefore the Company loans to AB Finance amounted Rp470,524,476.
- 69 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
PERPAJAKAN
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 22.
TAXATION
Akun ini terdiri dari
This account consist of:
a.
a.
Pajak dibayar dimuka
PPN Masukan PPh 21 PPh 22 PPh 23 PPh 25
b.
Utang pajak PPh badan Tahun 2015 Tahun 2013 Tahun 2012 Tahun 2011 Tahun 2010 PPh 4 (2) PPh 15 PPh 21 PPh 23 PPN keluaran
c.
2015 10,331,879 4,524,099 1,380,866 2,213,939 18,450,783
Prepaid tax 2014 89,777 714,570 393,734 1,197,168 2,395,249
b.
VAT In Income tax art, 21 Income tax art, 22 Income tax art, 23 Income tax art, 25
Taxes payable
2015
2014
5,044,416 573,592 5,222,684 3,277,052 1,912,483 56,311,827 72,342,054
14,042,107 97,044 103,892 494,837 3,361,687 13,389,146 1,369,047 24,712,556 57,570,316
Corporate income taxes Year 2015 Year 2013 Year 2012 Year 2011 Year 2010 Income tax art, 4 (2) Income tax art, 15 Income tax art, 21 Income tax art, 23 VAT-out
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment) (catatan 22c).
The amount of tax payable is determined based on the tax calculation performed by the taxpayer (selfassessment) (note 22c).
Berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun setelah terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.
Under Law No. 28 of 2007 regarding the third amendment of the General Taxation Provisions and Procedures, Tax Office may conduct a tax audit on a period of 5 years after tax payable, with a few exceptions, whereas for the previous tax year 2007 and a maximum time limit will expire at the end of the tax year 2013.
Pajak penghasilan badan
c.
Beban pajak penghasilan Grup adalah sebagai berikut:
The income tax expenses of the Group are as follows:
2015 Pajak kini Entitas induk Entitas anak Pajak tangguhan Entitas induk Entitas anak
Corporate income tax
2014 -
-
50,865,792 19,600,031 70,465,823 70,465,823
5,410,715 35,592,400 41,003,115 41,003,115
- 70 -
Current tax Parent Subsidiaries Deferred tax Parent Subsidiaries
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 22.
Pajak penghasilan badan (lanjutan)
TAXATION (continued) c.
Corporate income tax (continued)
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per statements of comprehensive income and taxable income is as follows:
2015 (610,286,860)
2014 (180,023,939)
(53,459,121)
(49,426,099)
Rugi Perusahaan sebelum beban pajak yang dapat diatribusikan Beda temporer Beban imbalan kerja jangka panjang Cadangan kerugian penurunan nilai piutang Cadangan persediaan usang dan kerugian penurunan nilai Amortisasi dampak pendiskontoan utang non-usaha – pihak berelasi Cadangan biaya reklamasi Jumlah beda temporer Beda tetap Bagian rugi bersih Perusahaan anak Beban pajak PPh 21 Beban bunga pinjaman Jamuan dan sumbangan Kesejahteraan karyawan Pendapatan (beban) lain-lain Pendapatan yang dikenakan pajak final Bunga Jasa pelabuhan Jumlah beda tetap
(556,827,739)
(130,597,840)
1,411,849 43,005,330 30,161,652
3,522,861 3,920,409 6,107,744
743,903
(3,347,158)
4,148,082 79,470,816
5,530,776 15,734,632
238,623,457 119,661 269,322 102,855,341 95,003 1,648,149 (4,075,442)
110,844,908 110,441 4,713,374 162,895 18,500,899 2,711,580
(820,541) (36,216,168) 302,498,782
(305,918) (33,193,913) 103,544,266
Net loss before tax expense per consolidated statements of profit or loss and other comprehensive Net loss of subsidiaries before tax expense and elimination journal entries Loss before tax expense attributable to the company Timing difference Long-term employee benefits expense Allowance for doubtful trade receivable Provision for obsolescence and decline in value of inventories Amortization of discount on amount non- trade related parties payable Reserve of reclamation cost Total timing difference Permanent difference Loss of subsidiaries Tax expense Income tax article 21 Interest loan expense Entertainment and donation Employees benefit expense Other income (expenses) Income already subjected to final tax Interest Port service Total permanent difference
Taksiran rugi fiskal
(174,858,141)
(11,318,942)
Estimated taxable loss
Ditambah akumulasi rugi tahun sebelumnya Akumulasi rugi pada akhir tahun
(11,318,942) (186,177,083)
(11,318,942)
Adding accumulation fiscal loss year Accumulation current fiscal loss year
Rugi bersih sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Rugi bersih entitas anak sebelum beban pajak dan jurnal eliminasi
Hasil rekonsiliasi untuk taksiran laba (rugi) fiskal tersebut menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh badan.
The reconciliation to the estimated income (loss) is the basis for filling the annual corporate income tax.
- 71 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 22.
Pajak penghasilan badan (lanjutan)
c.
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2014 Aset pajak tangguhan Cadangan kerugian nilai piutang Cadangan persediaan usang dan kerugian penurunan nilai Liabilitas imbalan pasca-kerja Cadangan biaya reklamasi Rugi fiskal Aset pajak tangguhan entitas anak Aset pajak tangguhan Liabilitas pajak Tangguhan Dampak pendiskontoan utang non-usaha pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan entitas anak
Aset pajak tangguhan entitas anak Aset pajak tangguhan
Corporate income tax (continued) The details of the Group’s deferred tax assets (liabilities) are as follows:
Dikreditkan (dibebankan)/ Credited (changed) to Penghasilan komprehensif lain/ Other Laba rugi/ comprehensive Profit or loss income
31 Desember/ December 31, 2015
1,621,600
8,601,066
-
10,222,666
2,857,298
6,032,330
-
8,889,628
3,294,681
282,370
(614,804)
2,962,247
3,318,465 2,263,789 13,355,833
829,616 34,971,629 50,717,011
(614,804)
4,148,081 37,235,418 63,458,040
36,283,027 49,638,860
19,367,847 70,084,858
88,109 (526,695)
55,738,983 119,197,023
Deferred tax asset Allowance for doubtful trade receivable Allowance for inventory obsolescence and impairment losses Post-employment benefits Reserve of reclamation cost Fiscal loss Deferred tax assets of Subsidiaries Deferred tax assets Deferred tax liabilities
(2,664,120)
148,781
-
(2,515,339)
(998,014)
232,184
-
(765,830)
(3,662,134)
380,965
-
(3,281,169)
31 Desember/ December 31, 2013 Aset pajak tangguhan Cadangan kerugian nilai piutang Cadangan persediaan usang dan kerugian penurunan nilai Imbalan pasca-kerja Cadangan biaya reklamasi Rugi fiskal
TAXATION (continued)
Dikreditkan (dibebankan) / Credited (changed) to (Disajikan kembali/Restated) Penghasilan komprehensif lain/ Other Laba rugi/ comprehensive Profit or loss income
31 Desember/ December 31, 2014
837,518
784,082
-
1,621,600
1,635,749
1,221,549
-
2,857,298
1,713,166 2,212,310 6,398,743
704,572 1,106,155 2,263,789 6,080,147
876,943 876,943
3,294,681 3,318,465 2,263,789 13,355,833
1,333,674 7,732,417
35,290,300 41,370,447 - 72 -
(340,947) 535,997
Discount on due to related parties operation Deferred tax liabilities of subsidiaries
36,283,027 49,638,860
Deferred tax asset Allowance for doubtful trade receivable Allowance for inventory obsolescence and impairment losses Post-employment benefits Reserve of reclamation cost Fiscal loss Deferred tax assets of Subsidiaries Deferred tax assets
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 22.
Pajak penghasilan badan (lanjutan)
TAXATION (continued) c.
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut (lanjutan):
31 Desember/ December 31, 2013 Liabilitas pajak Tangguhan Dampak pendiskontoan utang non-usaha pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan entitas anak Jumlah
d.
Corporate income tax (continued) The details of the Group’s deferred tax assets (liabilities) are as follows (continued):
Dikreditkan (dibebankan) / Credited (changed) to (Disajikan kembali/Restated) Penghasilan komprehensif lain/ Other Laba rugi/ comprehensive Profit or loss income
31 Desember/ December 31, 2014 Deferred tax liabilities
(1,994,688)
(669,432)
-
(2,664,120)
(1,300,114)
302,100
-
(998,014)
(3,294,802)
(367,332)
-
(3,662,134)
Discount on due to related parties operation Deferred tax liabilities of subsidiaries Total
Berdasarkan Surat No. S-13/D.04/2013 tanggal 30 Januari 2013 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Perusahaan termasuk dalam daftar emiten yang memenuhi ketentuan untuk memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% untuk tahun 2012. Oleh karena itu Perusahaan telah mengaplikasikan penurunan tarif pajak tersebut dalam penghitungan pajak penghasilan tangguhan.
Based on letter No. S-13/D.04/2013 dated January 30, 2013 from the Financial Services Authority (OJK) to Directorate General of Taxation the Ministry of Financial Republic of Indonesia, the Company is entitled to reduction in income tax rate of 5% in 2012. Therefore, the Company has applied the reduced tax rate in determining its deferred tax.
Manajemen berpendapat bahwa Grup dapat menghasilkan laba kena pajak yang memadai sehingga aset pajak tangguhan dapat terpulihkan seluruhnya.
Management believes that the Group will be able to generate future taxable income against which these deferred tax assets can be utilized.
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba (rugi) akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: Rugi sebelum pajak penghasilan Tarif yang berlaku Beban (manfaat) pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak: Perbedaan tetap Beban (manfaat) pajak penghasilan
d.
A reconciliation between the total tax expense (benefit) and the amounts computed by applying the effective tax rates to income (loss) before tax is as follow:
2015 556,827,739 20% (111,365,548)
2014 (130,597,840) 20% (26,119,568)
60,499,756 (50,865,792)
20,708,853 (5,410,715)
Loss before income tax Effective tax rates Income tax expenses (benefit) based on prevailing tax rates Tax effects of: Permanent differences Income tax expense (benefit)s
Rugi kena pajak hasil rekonsiliasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Badan.
Corporate loss tax for the year ended December 31, 2015 and 2014 are in accordance with Income Tax (SPT).
Berdasarkan surat instruksi Dirjen Pajak Nomor INS04/PJ/2015 tanggal 3 November 2015, PT Trans Lintas Segara telah membayarkan kekurangan pembayaran pajak sebesar Rp9.037.346.613 (nilai penuh).
Based on the instruction letter from Directorate General of Taxation Number INS-04/PJ/2015 dated on November 3, 2015, PT Trans Lintas Segara has been payment the insufficient payment of tax amounted to Rp9,037,346,613 (full amount).
Pada tanggal 8 Desember 2015, TLS (Entitas anak) telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) beserta sanksi administrasi dari Direktorat Jenderal Pajak KPP Pratama Jakarta Setiabudi Satu, dengan rincian sebagai berikut:
On the date of December 8, 2015, TLS (a Subsidiary) has received Tax Underpayment Assessment Letter (TUAL) with administrative sanction from Directorate General of Taxation KPP Pratama Jakarta Setiabudi Satu with the details:
- 73 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
22.
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba (rugi) akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut (lanjutan): Nomor Surat/ Letter No SKP-KB 000018/540/12/011/15 00001/241/12/011/15 00021/501/12/011/15 00011/203/12/011/15 00025/506/12/011/15 00013/207/12/011/15 00014/207/12/011/15 00015/207/12/011/15 00016/207/12/011/15 00017/207/12/011/15 00018/207/12/011/15 00019/207/12/011/15 00020/207/12/011/15 00021/207/12/011/15 00022/207/12/011/15 00023/207/12/011/15 00024/207/12/011/15 STP 00027/140/12/011/15 00002/141/12/011/15 00079/101/12/011/15 00034/203/12/011/15 00025/506/12/011/15 00157/107/12/011/15 00158/107/12/011/15 00159/107/12/011/15 00160/107/12/011/15 00161/107/12/011/15 00162/107/12/011/15 00163/107/12/011/15 00164/107/12/011/15 00165/107/12/011/15 00166/107/12/011/15 00167/107/12/011/15 00168/107/12/011/15
TAXATION (continued) d.
Tanggal/ Date
A reconciliation between the total tax expense (benefit) and the amounts computed by applying the effective tax rates to income (loss) before tax is as follow (continued): Jenis Pajak/ Type of tax
Jumlah/ Amount
8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015
PPh Pasal 4 (2) PPh Pasal 15 PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 PPh Pasal 25/29 PPN PPN PPN PPN PPN PPN PPN PPN PPN PPN PPN PPN
Nihil 2,777,874 Nihil 202,835 Nihil 2,746,632 1,835,728 3,067,616 1,948,486 2,746,266 5,358,919 2,748,723 3,753,977 2,727,318 4,092,426 2,511,052 3,010,706
8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015 8 Des 2015/Dec 8, 2015
PPh Pasal 4 (2) PPh Pasal 15 PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 PPh Pasal 25/29 PPN PPN PPN PPN PPN PPN PPN PPN PPN PPN PPN PPN
466,470 32,500 15,184 531 1,000 221,908 184,073 307,042 149,180 275,127 482,546 275,372 341,263 271,175 409,743 245,960 284,016
Pada tanggal 14 Desember 2015, TLS (Entitas anak) telah menerima Surat Tagihan Pajak (STP) PPh Pasal 21 tahun 2013 dari Direktorat Jenderal Pajak KPP Pratama Jakarta Setiabudi Satu, dengan rincian sebagai berikut:
On the date of December 14, 2015, TLS (a subsidiary) has received Tax Collection Letter (TCL) Income tax art.21 year 2013 with administrative sanction from Directorate General of Taxation KPP Pratama Jakarta Setiabudi Satu with the details:
Nomor Surat/ Letter No 00276/101/13/011/15 00280/101/13/011/15 00277/101/13/011/15
Jenis Pajak/ Type of tax PPh Pasal 21 PPh Pasal 21 PPh Pasal 21
Tanggal/ Date 14 Des 2015/Dec 14, 2015 14 Des 2015/Dec 14, 2015 14 Des 2015/Dec 14, 2015
Pada tanggal 10 Desember 2015, TLS (Entitas anak) telah menerima Surat Tagihan Pajak (STP) PPh Pasal 21 tahun 2014 dari Direktorat Jenderal Pajak KPP Pratama Jakarta Setiabudi Satu, dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah/ Amount 7,690 7,794 1,493
On the date of December 10, 2015, TLS (a subsidiary) has received Tax Collection Letter (TCL) Income tax art.21 year 2014 with administrative sanction from Directorate General of Taxation KPP Pratama Jakarta Setiabudi Satu with the details:
- 74 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
22.
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba (rugi) akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut (lanjutan): Nomor Surat/ Letter No 00715/101/14/011/15 00727/101/14/011/15 00708/101/14/011/15 00740/101/14/011/15 00713/101/14/011/15 00722/101/14/011/15 00725/101/14/011/15 00718/101/14/011/15 00712/101/14/011/15 00730/101/14/011/15 00738/101/14/011/15 00710/101/14/011/15
23.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) TAXATION (continued) d.
Tanggal/ Date 10 Des 2015/Dec 10, 2015 10 Des 2015/Dec 10, 2015 10 Des 2015/Dec 10, 2015 10 Des 2015/Dec 10, 2015 10 Des 2015/Dec 10, 2015 10 Des 2015/Dec 10, 2015 10 Des 2015/Dec 10, 2015 10 Des 2015/Dec 10, 2015 10 Des 2015/Dec 10, 2015 10 Des 2015/Dec 10, 2015 10 Des 2015/Dec 10, 2015 10 Des 2015/Dec 10, 2015
IMBALAN PASCA KERJA
A reconciliation between the total tax expense (benefit) and the amounts computed by applying the effective tax rates to income (loss) before tax is as follow (continued): Jenis Pajak/ Type of tax PPh Pasal 21 PPh Pasal 21 PPh Pasal 21 PPh Pasal 21 PPh Pasal 21 PPh Pasal 21 PPh Pasal 21 PPh Pasal 21 PPh Pasal 21 PPh Pasal 21 PPh Pasal 21 PPh Pasal 21
23.
Jumlah/ Amount 12,469 11,551 10,652 9,626 8,663 7,582 15,846 5,306 4,418 3,528 2,671 1,812
POST EMPLOYMENT BENEFITS
Besarnya imbalan pasca kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan yang dibentuk atas liabilitas imbalan pasca kerja jangka panjang tersebut.
The amount of post-employment benefits is determined based on Law No. 13 Year 2003, dated March 25, 2003. No funding has been formed on the long-term post employement benefits liabilities.
Perhitungan liabilitas imbalan pasca kerja jangka panjang dilakukan oleh Aktuaris Independen pada 31 Desember 2015 dan 2014, masing-masing dilakukan oleh PT Quattro Asia Consulting, dengan laporan tanggal 3 Maret 2016 dan 27 Maret 2015.
The calculation of long-term post-employment benefit liabilities conducted by the Independent Actuary on December 31, 2015 and 2014, respectively performed by PT Quattro Asia Consulting, the report dated March 3, 2016 and March 27, 2015.
Jumlah karyawan yang berhak atas liabilitas imbalan pasca kerja jangka panjang tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebanyak 264 dan 441 orang.
The number of employees entitled to the long-term postemployement benefit liabilities as of December 31, 2015 and 2014 amounting to 264 and 441 employees, respectively.
Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used in the valuation of the longterm employee benefits are as follows:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tabel mortalita Usia pensiun normal
2015 9.15% 8.00% TMI III 2011 55 tahun/year
2014 8.21% 8.00% TMI III 2011 55 tahun/year
Rincian liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: Nilai kini liabilitas imbalan pasti
The detail of defined post-employment benefit liabilities in consolidated statement of financial position are as follows:
2015 18,366,346
Berikut adalah rincian beban imbalan kerja jangka panjang dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian yaitu:
Laba rugi Beban jasa kini Beban bunga Dampak curtailment
Annual discount rate Annual salary increase rate Mortality table Normal retirement age
2014 20,546,724
Present value of defined benefit obligation
The detail of long-term employee benefits expense in consolidated statement of comprehensive income are as follows:
2015
2014
4,151,814 1,680,999 (1,257,389) 4,575,424
4,688,917 1,160,216 (1,156,821) 4,692,312
- 75 -
Profit loss Current service cost Interest cost Impact curtailment
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)
23. 2015
Penghasilan komprehensif lainnya (Keuntungan) kerugian aktuaria Pajak keuntungan kerugian aktuaria
Nilai kini liabilitas awal tahun Beban jasa kini (Keuntungan) kerugian aktuaria Pembayaran manfaat
2014
(2,730,690) 526,695 (2,203,995)
2,458,287 (535,997) 1,922,290
2015 20,546,724
2014 13,396,125
4,575,424 (2,730,690) (4,025,112) 18,366,346
4,692,312 2,458,287 20,546,724
Rekonsiliasi nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Saldo awal Keuntungan (kerugian) aktuaria tahun berjalan setelah pajak
2015 18,366,346
2015 (2,320,666) 2,249,427
2014 (197,800) (2,122,866)
(71,239)
(2,320,666)
24.
Actual present value of liability at beginning of year Current service cost (Gain) loss actuarial Payment
Beginning balance Actuarial gain (loss) current periods net of tax
Present value of defined benefit liability for the year ended December 31, 2015 and for the 4 previous years are as follows:
2014 20,546,724
2013 13,396,125
Analisis sensitivitas kuantitatif untuk asumsi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2015 sebagai berikut:
Tingkat sensitivitas Dampak kewajiban manfaat pasti
Other comprehensive income (Gain) loss actuarial Tax of gain (loss) actuarial
Reconciliation of present value of defined benefit liabilities as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Jumlah nilai kini imbalan pasti untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 4 tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: Nilai kini liabilitas
POST EMPLOYMENT BENEFITS (continued)
2012 8,918,939
Present value of liabilities
Quantitative sensitivity analysis for significant assumptions on the date of December 31, 2015 are as follows:
Tingkat diskonto / Discount rate 1% Kenaikan / 1% Penurunan / Increase Decrease 10.15% 8.15% 13,919,006 15,814,221
CADANGAN BIAYA REKLAMASI
24.
Sensitivity rate The impact of defined benefit obligations
RESERVE OF RECLAMATION COST
Sesuai dengan peraturan menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 18/2008 yang menetapkan bahwa Perusahaan disyaratkan untuk menyediakan jaminan untuk reklamasi tambang dan penutupan tambang yang dapat berupa deposito berjangka, jaminan bank, asuransi, atau accounting reserve yang jangka waktunya sesuai dengan jadwal reklamasi.
In accordance with the regulations of the Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) No. 18/2008 which stipulates that the Company is required to provide assurance for mine reclamation and mine closure can be a time deposit, bank guarantee, insurance, or the accounting reserve which duration according to the reclamation schedule.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup telah menghitung jaminan reklamasi berupa accounting reserve dengan rincian sebagai berikut:
On December 31, 2015 and 2014, the Group has calculated reserve reclamation guarantees in the form of accounting are as follows:
Saldo awal Penambahan Beban tahun berjalan (catatan 34) Saldo akhir
2015 21,186,503
2014 15,655,727
4,148,082 25,334,585
5,530,776 21,186,503
- 76 -
Beginning balance Increasing Expenses for current year (note 34) Ending balance
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25.
SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
25.
NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan normal usahanya, Grup memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi, yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama yang berlaku kepada pihak ketiga.
In the normal course of business, the Group has transactions with related parties, which are made under terms and conditions similar to those granted to third parties.
Sifat hubungan pihak-pihak berelasi
Nature of related parties relationship
Sifat hubungan dengan pihak-pihak transaksinya adalah sebagai berikut:
berelasi
Pihak-pihak berelasi/ Related parties Tn. Andri Cahyadi
dan
The nature of relationship with related parties and transactions are as follows:
PT Prima Samoda PT Daya Guna Laksana
Sifat hubungan/ Nature of relationship Komisaris utama/ President commissioner Pemegang saham/ Shareholder Afiliasi/Afiliate Afiliasi/Afiliate
PT Cinta Puri Pratama
Afiliasi/Afiliate
PT Saibatama Internasional Mandiri
26.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
26.
Transaksi/ Transactions Utang non-usaha – pihak beleasi (catatan 18)/Non trade related parties payable (note 18) Piutang lain-lain (catatan 8)/Other receivables (note 8) Piutang lain-lain (catatan 8)/Other receivables (note 8) Piutang lain-lain (catatan 8)/Other receivables (note 8), Uang muka proyek (catatan 11)/Project advances (note 11), Uang muka pelanggan (catatan 17)/Advances from customer (note 17) Piutang lain-lain (catatan 8)/Other receivables (note 8)
FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENT
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan.
Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledge able, willing parties in an arm’s length transaction other than in a forced sale or liquidation.
Tabel dibawah ini adalah nilai tercatat dan nilai wajar atas instrumen keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yaitu:
The table below sets out the carrying values and fair values of instrument financial in consolidated statements of financial position as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2015 Estimasi nilai wajar/ Nilai tercatat/ Estimated fair Carrying value value Aset keuangan lancar Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha – bersih Piutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak berelasi Aset keuangan tidak lancar Aset lain-lain
2014 Estimasi nilai wajar/ Nilai tercatat/ Estimated fair Carrying value value
83,297,046 205,000,000 938,921,951
83,297,046 205,000,000 938,921,951
20,319,391 205,000,000 870,159,144
20,319,391 205,000,000 870,159,144
75,688,880 103,286,240 1,406,194,117
75,688,880 103,286,240 1,406,194,117
71,985,521 74,783,948 1,242,248,004
71,985,521 74,783,948 1,242,248,004
68,663,122 68,663,122 1,474,857,239
68,663,122 68,663,122 1,474,857,239
77,783,879 77,783,879 1,320,031,883
77,783,879 77,783,879 1,320,031,882
- 77 -
Current financial assets Cash and cash equivalents Short-term investment Trade account receivables Other receivables - Third parties - Related parties Non-current financial assets Other assets
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
26.
2015 Estimasi nilai wajar/ Nilai tercatat/ Estimated fair Carrying value value Liabilitas keuangan jangka pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha - Pihak ketiga - Pihak berelasi Utang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak berelasi Biaya yang masih harus dibayar Utang bank - bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang sewa pembiayaan Liabilitas keuangan lainnya Liabilitas keuangan jangka panjang Utang non - usaha pihak berelasi Utang sewa pembiayaan Utang lain-lain – pihak ketiga Utang bank jangka panjang
27.
FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENT
2014 Estimasi nilai wajar/ Nilai tercatat/ Estimated fair Carrying value value
808,692,913
808,692,913
1,155,848,061
1,155,848,061
635,989,321 51,832,479
635,989,321 51,832,479
301,133,747 50,707,479
301,133,747 50,707,479
127,532,018 26,520,196 34,972,416
127,532,018 26,520,196 34,972,416
126,214,669 32,769,400
126,214,669 32,769,400
97,663,353
97,663,353
123,957,823
123,957,823
93,106 541,019,406 2,324,315,208
93,106 541,019,406 2,324,315,208
93,106 50,000,000 1,840,724,285
93,106 50,000,000 1,840,724,285
75,202,149
61,864,141
126,013,712
112,802,947
423,349 446,200,822
423,349 446,200,822
103,958,998
103,958,998
84,525,136
84,525,136
110,259,560
110,259,560
606,351,456 2,930,666,664
593,013,448 2,917,328,656
340,232,270 2,180,956,555
2,167,745,790 4,008,470,077
MODAL SAHAM
27.
Susunan kepemilikan saham Perusahaan berdasarkan data dari Biro Administrasi Efek, PT Ficomindo Buana Registrar dan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Nama pemegang saham/ Name of shareholders PT Saibatama Internasional Mandiri PT Saibatama Internasional Mandiri Overseas Chinese Banking Corp Ltd PT AJ Adisarana Wanaartha Interventures Capital Pte. Ltd. Reksa Dana Premier Ekuitas Masyarakat (dibawah 5%) Masyarakat (dibawah 5%)
Current financial liabilities Short-term bank loans Trade account payables - Third parties - Related parties Other payables - Third parties - Related parties Accrued expenses Bank loans – current portion of long term liabilities Financial lease payable Other financial liabilities Non-current financial liabilities Non-trade payables related parties Financial lease payable Other payables – third parties Long-terim bank loans
CAPITAL STOCK The Company’s stockholders based on the record of shares’ registrars, PT Ficomindo Buana Registrar as of December 31, 2015 and 2014 are as follow:
Seri/ Series A B B B B B A B
- 78 -
31 Desember/December 31, 2015 Persentase Jumlah lembar kepemilikan/ saham/ Percentage of Number of shares ownership 49,824,999 0.56% 1,231,616,085 13.75% 841,155,800 9.39% 699,909,400 7.81% 758,460,500 8.47% 450,000,000 5.02% 65,175,001 0.74% 4,860,219,421 54.26% 8,956,361,206 100.00%
Jumlah/ Amount 99,649,998 123,161,609 84,115,580 69,990,940 75,846,050 45,000,000 130,350,002 486,021,942 1,114,136,121
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27.
MODAL SAHAM (lanjutan)
27.
Nama pemegang saham/ Name of shareholders PT Saibatama Internasional Mandiri PT Saibatama Internasional Mandiri Overseas Chinese Banking Corp Ltd PT ASABRI (Persero) Masyarakat (dibawah 5%) Masyarakat (dibawah 5%)
Seri/ Series A B B B A B
CAPITAL STOCK (continued) 31 Desember/December 31, 2014 Persentase Jumlah lembar kepemilikan/ saham/ Percentage of Number of shares ownership 49,824,999 0.56% 5,265,126,265 58.79% 841,155,800 9.39% 586,886,800 6.55% 65,175,001 0.74% 2,148,192,341 23.78% 8,956,361,206 100.00%
Jumlah/ Amount 99,649,998 526,512,627 84,115,580 58,688,680 130,350,002 214,819,234 1,114,136,121
Manajemen Permodalan
Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.
The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Company is not required to meet any capital requirements.
Perusahaan mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan usahanya dalam rangka memaksimumkan kekayaan para pemegang saham dan manfaat kepada pihak lain yang berkepentingan terhadap Perusahaan dan untuk menjaga struktur optimal permodalan, yaitu dengan mengacu pada industri yang sama, untuk mengurangi biaya permodalan.
The Company manages its capital to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern in order to maximize the return to shareholders and benefits for other stakeholders, and to maintain optimal capital structure, with reference to the same industry, to reduce the cost of capital.
Struktur permodalan Perusahaan terdiri dari ekuitas (terdiri dari modal saham, tambahan modal disetor dan saldo laba) dan utang bank jangka panjang.
The capital structure of the Company consists of equity (consists of capital stock, additional paid-in capital and retained earnings) and long-term bank loans.
Rasio utang bersih terhadap modal pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Ratio of net debt to equity, as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Jumlah liabilitas Dikurangi: Kas dan setara kas Liabilitas bersih Jumlah ekuitas Rasio utang bersih terhadap modal 28.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2015 3,110,067,789 (83,297,046) 3,026,770,743 2,561,934,693 118.14%
TAMBAHAN MODAL DISETOR
2014 2,387,895,972 (20,319,391) 2,367,576,581 3,099,551,735 76.38% 28.
Akun ini terdiri dari: Agio saham Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Total liabilities Less: Cash and cash equivalents Net liabilities Total equity Ratio of net debt to equity
ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL This account consist of:
2015 1,883,923,226 (243,024,419)
2014 1,883,923,226 (243,024,419)
1,640,898,807
1,640,898,807
Premium stock Difference in value arising of restructuring among under common control
Agio saham merupakan selisih antara harga saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana, Penawaran Umum Terbatas yang dikurangi dengan biaya emisi.
Premium stock represents the difference between the price of the shares offered in the IPO, the Limited Public Offering reduced by share issuance costs.
Selisih nilai transaksi restrukturisasi merupakan merupakan selisih harga saham yang ditawarkan dari hasil Penawaran Umum Terbatas II Perusahaan.
Difference in value arising of restructuring among under common control the difference between the price of the offered shares of the Limited Public Offering II of the Company.
- 79 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29.
30.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
DIVIDEN
29.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 28 Juni 2013 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Februari 2014 mengenai persetujuan perhitungan ulang pembagian dividen tahun buku 2012, Perusahaan mengumumkan pembagian dividen yang berhubungan dengan laba bersih tahun buku 2012 sejumlah Rp1,82 (nilai penuh) per lembar saham atau dengan total nilai sebesar Rp16.314.837.200 (nilai penuh).
Based on the Minutes of the Annual General Meeting of Shareholders dated June 28, 2013 and the General Meeting Extraordinary Shareholders dated February 28, 2014 about approval of recalculate dividend for 2012, the Company declared dividend related to net income for 2012 amounting to Rp1.82 (full amount) per share or a total value amounting to Rp16,314,837,200 (full amount).
Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, pelunasan utang dividen tersebut belum terealisasi.
As of the date of this report was published, the repayment of dividends payables have not been realized.
KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
30.
Mutasi dan saldo Kepentingan Non-pengendali adalah sebagai berikut:
Saldo awal Keuntungan (kerugian) aktuaria Laba (rugi) bersih tahun berjalan Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo akhir 31.
2015 136,779,589 (45,432) (33,859,090) -
2014 531,497,952 200,575 (12,035,510) (382,883,428)
102,875,067
136,779,589
LABA PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN
Rugi bersih untuk perhitungan laba per saham dasar dan dilusian Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar dan dilusian Laba per saham Dasar (nilai penuh) Dilusian (nilai penuh)
31.
Beginning balance Actuarial gain (loss) Net income (loss) current year Difference in value arising of restructuring among under common control Ending balance
BASIC AND DILUTED EARNING PER SHARE The calculation of basic and diluted earning per share are as follows:
2015 (505,961,947)
2014 (126,985,314)
8,956,361
8,956,361
(56.49) (56.49)
(14.18) (14.18)
PENDAPATAN USAHA
32.
Rincian pendapatan produk utama Grup adalah sebagai berikut:
Penjualan batubara Sewa kapal Pendapatan PLTU – Pangkalan Bun Jasa pelabuhan dan lainnya
NON-CONTROLLING INTERESTS Mutation and balance of Non-Controling Interests are as follows:
Perhitungan laba per saham dasar dan dilusian adalah sebagai berikut:
32.
DIVIDEND
Loss for computation of basic and diluted earning per share Weighted average number of ordinary shares for computation of basic and diluted earning per share Earning per share Basic (full amount) Diluted (full amount)
REVENUES The details of the Group’s revenues by nature of transactions are follows:
2015 978,024,574 11,051,144 53,949,261 69,530,944 1,112,555,923
- 80 -
2014 830,230,976 36,363,210 57,347,774 69,471,223 993,413,183
Coal sales Vessel charter hire Revenue from PLTU – Pangkalan Bun Port services and others
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PENDAPATAN USAHA (lanjutan)
32.
Pelanggan dengan jumlah penjualan kumulatif melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha adalah sebagai berikut:
Jumlah/ Total Pihak ketiga PT Indonesia Power PT PLN (Persero) PT Bukit Intan Sejati PT Borneo Inter Aero PT Permata Bintang Borneo
33.
REVENUES (continued) The Customers with cumulative sales which exceeded 10% of total revenues are as follows:
2015 Persentase dari jumlah pendapatan usaha/ Percentage of total revenues
Jumlah/ Total
2014 Persentase dari jumlah pendapatan usaha/ Percentage of total revenues
337,816,648 649,467,148 -
30.78% 59.18% -
339,225,770 54,506,543 231,794,608 111,147,893 65,221,877
34.15% 5.49% 23.33% 11.19% 6.57%
987,283,796
86.86%
801,896,691
80.73%
BEBAN POKOK PENDAPATAN
33.
Akun ini terdiri dari
Beban tidak langsung Biaya pengangkutan Cadangan persediaan usang dan kerugian penurunan nilai Pemakaian batubara Penyusutan (catatan 12) Pengelolaan pelabuhan Bongkar, muat dan angkut lainnya Perawatan Bahan bakar dan pelayaran Denda keterlambatan Upah buruh Eksplorasi batubara dan bahan kimia Keagenan Lain-lain
COST OF REVENUES This account consist of:
2015 Persediaan batubara Saldo awal tahun Pembelian Pemakaian sendiri Penghapusan Tersedia untuk dijual Saldo akhir periode
Third parties PT Indonesia Power PT PLN (Persero) PT Bukit Intan Sejati PT Borneo Inter Aero PT Permata Bintang Borneo
2014
692,796,811 1,052,218,672 (48,301,544) 1,696,713,939 (867,751,755) 828,962,184
836,140,097 547,471,678 (41,701,622) (949,507) 1,340,960,646 (692,796,811) 648,163,835
116,841,016 59,063,303
22,036,340 19,533,126
48,301,544 43,773,349 24,131,430 10,641,357 5,857,435 5,329,061 4,373,298 3,304,762 77,850 3,896,011 325,590,416 1,154,552,600
41,701,622 42,047,966 23,255,243 12,963,495 4,627,517 16,939,036 3,991,377 8,096,513 3,482,446 445,151 4,433,241 203,553,073 851,716,908
- 81 -
Coal inventories Beginning balance of year Purchase Internal use Write off Available for sale Ending balance of year Indirect costs Freight in Allowance for inventory obsolescence and impairment losses Coal consumption Depreciation (note 12) Terminal services Loading, unloading and other freight Maintenance Fuel and shipping Late charges Wages Coal exploration and chemicals Agency Others
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
BEBAN POKOK PENDAPATAN (lanjutan)
33.
Pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian adalah sebagai berikut:
Jumlah/ Total Pihak ketiga PT Oktasan Baruna Persada PT Borneo Indo Bara PT Cipta Prima Energi Indonesia PT Cenko Korporindo International
34.
Purchases which are more than 10% of the total purchases for the year are as follows:
2015 Persentase dari jumlah pembelian/ Percentage of total revenues
Jumlah/ Total
2014 Persentase dari jumlah pembelian/ Percentage of total revenues
327,790,595
31.15%
334,958,479
59.50%
649,358,469 -
61.71% -
77,183,503
13.71%
-
-
72,187,500
12.82%
977,149,064
89.63%
490,932,307
87.20%
BEBAN USAHA
34.
Akun ini terdiri dari
Beban penjualan dan distribusi Jasa supervisi dan jasa lainnya Sampel dan analisa Lain-lain
85,975,433
6,258,332
48,548,707 40,800,612 11,498,108 11,836,142 8,083,612 4,575,424 4,148,082 3,144,657 2,563,634 365,976 1,459,324 222,999,711
57,231,050 5,031,664 14,886,470 15,113,172 6,434,847 4,692,312 5,530,776 4,219,500 4,696,843 398,601 4,203,234 128,696,801
23,277,211 585,423 23,862,634 246,862,345
14,786,264 207,132 26,984,055 41,977,451 170,674,253 35.
Akun ini terdiri dari
Pendapatan (beban) lain-lain bersih
OPERATING EXPENSES
2014
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Pendapatan (beban) lain-lain Pendapatan bunga Pendapatan (beban) demurages kapal Amortisasi dampak pendiskontoan utang non-usaha – pihak berelasi (catatan 18) Beban bunga dan keuangan Laba (rugi) selisih kurs Pendapatan (beban) lain-lain
Third parties PT Oktasan Baruna Persada PT Borneo Indo Bara PT Cipta Prima Energi Indonesia PT Cenko Korporindo International
This account consist of: 2015
Beban umum dan administrasi Cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha (catatan 7) Gaji dan tunjangan Pajak dan perijinan Penyusutan (catatan 12) Tenaga ahli Sewa Imbalan kerja (catatan 23) Cadangan biaya reklamasi (catatan 24) Administrasi Akomodasi dan perjalanan Pemeliharaan Lain-lain
35.
COST OF REVENUES (continued)
General and administrative expenses Allowance for impairment losses account receivables (note 7) Salaries and allowances Taxes and license Depreciation (note 12) Professional fees Rental Employee benefit (note 23) Reserve of reclamation cost (note 24) Administration Accommodation and travel Maintenance Others Selling and distribution expenses Supervision and other services Sampling and analysis Others
OTHER INCOME (EXPENSES) This account consist of:
2015
2014
2,692,255 (8,556,994) (3,864,816)
7,385,495 1,125,888 13,210,766
(235,661,660) 3,574 (76,040,197)
(173,127,844) (984,380) 1,344,113
Others income (expense) Interest income Vessel demurages income (expense) Amortization of discount on amount non trade related parties payable (note 18) Interest expense and financial charges Gain (loss)on foreign exchange – net Others
(321,427,838)
(151,045,962)
Net other income (expenses)
- 82 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
SEGMEN OPERASI Manajemen telah menentukan segmen operasi didasarkan pada laporan yang ditelaah oleh Direksi, yang telah diidentifikasikan sebagai pengambil keputusan operasional utama Grup, yang digunakan dalam mengambil keputusan strategis. Direksi mempertimbangkan operasi bisnis dari perspektif jenis bisnis yang terdiri dari penjualan batubara, jasa penambangan, PLTU, jasa pelabuhan dan lainnya. Informasi segmen yang diberikan kepada Direksi untuk pelaporan segmen tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
36.
OPERATING SEGMENTS Management has determined the operating segments based on reports reviewed by the Board of Directors, which has been identified as the Group’s chief operating decision maker, which makes strategic decisions. The Board of Directors considers the business operation by business type perspective which comprises sales of coal, mining services, steam power plant, port service and others. The segment information provided to the Board of Directors for the reportable segments for the years ended 31 December 2015 and 2014, are as follows:
2015 Pertambangan dan perdagangan Jasa sewa Jasa Pelabuhan batubara/ kapal / Vessel dan lainnya / Coal mining charter PLTU / Steam Port services and trading services power plant and others Pendapatan Diluar segmen Antar segmen Jumlah Biaya pokok pendapatan Beban usaha Umum dan administrasi Penjualan dan pemasaran Pendapatan (beban) lainnya Manfaat pajak penghasilan Rugi tahun berjalan – bersih Depresiasi dan amortisasi Aset segmen Liabilitas segmen
Eliminasi/ Eliminations
Konsolidasian Consolidated
978,024,574 978,024,574 955,551,657
11,051,144 62,256,388a 73,307,532 216,675,557
53,949,261 53,949,261 13,709,777
69,530,944 69,530,944 30,871,997
202,685,260
13,346,459
3,567,839
3,400,153
-
222,999,711
23,862,634
-
-
-
-
23,862,634
(420,686,885)
(21,957,782)
70,465,823
-
-
-
(554,296,039) (178,672,266)
36,671,645
(82,147,834)
- (117,406,628)
14,307,863
20,417,860
13,709,777
8,491,123,140 3,946,369,467
627,457,364 492,000,394
215,928,988 -
- 1,112,555,923 (62,256,388) (62,256,388) 1,112,555,923 62,256,388 1,154,552,600
238,623,457 (321,427,838) -
70,465,823
238,623,457 (539,821,037)
6,835,957
-
55,271,457
211,947,530 (3,874,454,540) 5,672,002,482 289,118,416 (1,617,420,488) 3,110,067,789
Revenues External segment Inter segment Total Cost of revenues Operating expenses General and administrative Selling and marketing Finance charges Income tax benefit Net loss for current years Depreciation and amortization Segment assets Segment liabilities
2014 Pertambangan dan perdagangan Jasa sewa Jasa Pelabuhan batubara/ kapal / Vessel PLTU / dan lainnya / Coal mining charter Steam power Port services and trading services plant and others Pendapatan Diluar segmen Antar segmen Jumlah Biaya pokok pendapatan Beban usaha Umum dan Administrasi Penjualan dan Pemasaran Pendapatan (beban) Lainnya Manfaat pajak Penghasilan Rugi tahun berjalan – Bersih Depresiasi dan Amortisasi Aset segmen Liabilitas segmen
Eliminasi/ Eliminations
Konsolidasian Consolidated
830,230,976 90,937,500 921,168,476 814,688,790
36,363,210 3,421,947 39,785,157 70,083,211
57,347,774 57,347,774 41,701,622
69,471,223 69,471,223 22,401,643
(94,359,447) (94,359,447) 97,158,358
993,413,183 993,413,183 851,716,908
121,695,741
7,001,060
-
-
-
128,696,801
41,977,451
-
-
-
-
41,977,451
(137,962,164)
(13,083,798)
-
-
- (151,045,962)
41,003,115
-
-
-
-
(154,152,555)
(50,382,912)
15,646,152
47,069,580
11,795,931
20,334,908
13,709,777
11,093,820
9,853,797,257 2,740,309,980
592,227,992 392,942,319
-
- 83 -
41,003,115
2,798,911 (139,020,824) -
56,934,436
- (4,958,577,542) 5,487,447,707 - (745,356,327) 2,387,895,972
Revenues External segment Inter segment Total Cost of revenues Operating expenses General and administrative Selling and marketing Finance charges Income tax benefit Net loss for current years Depreciation and amortization Segment assets Segment liabilities
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37.
PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING a.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 37.
PT PLN (Persero)
SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS a.
PT PLN (Persero)
Berdasarkan amandemen Power Purchase Agreement (PPA) tanggal 10 Januari 2012, Perusahaan dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) menyetujui penyesuaian harga pembelian Tenaga Listrik PLTU Pangkalan Bun 2x5,5 MW.
Based on amended of Power Purchase Agreement dated January 10, 2012, the Company and PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), agreed to a purchase price adjustment for steam power plant Pangkalan Bun 2x5.5 MW.
Berita Acara Hasil Renegosiasi Usulan Perubahan Harga dan Kondisi Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik PLTU masing-masing sebagai berikut:
Minutes of the Renegotiation regarding the Proposed Changes in Purchase Price and Power Purchase Agreement Conditions for PLTU are as follows:
(i)
(i) No. 03/BA/PBUN/TIM1/2010 for steam power plant Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (2x5.5) MW on June 08, 2010; (ii) No. 02/BA/121/TIM3/2010 for steam power plant Rengat, Riau (2x5.5) MW on June 10, 2010; (iii) No. 03/BA/121/TIM3/2010 for steam power plant Tembilahan, Riau (2x5.5) MW on June 10, 2010. (iv) Steam Power Plant Pangkalan Bun, Kaliamantan Tengah
No. 03/BA/PBUN/TIM1/2010 untuk PLTU Pangkalan Bun, Kalimatan Tengah (2x5,5) MW tanggal 08 Juni 2010; (ii) No. 02/BA/121/TIM3/2010 untuk PLTU Rengat, Riau (2x5,5) MW tangga 10 Juni 2010; (iii) No. 03/BA/121/TIM3/2010 untuk PLTU Tembilahan, Riau (2x5,5) MW tanggal 10 Juni 2010. (iv) PLTU Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah
Harga dasar/ Base price (Angka penuh/ full amount) Sebelum renegosiasi/ Hasil renegosiasi/ Before renegotiation Result of renegotiation 310 438 243 219 194 175.20 189 175.20 182 175.20 40 40 216 Pass- through 10 10 519,91 357,11
Komponen/ Tahun/ Component Years A 1–5 A 6 – 10 A 11 – 15 A 16 – 20 A 21 – 25 B 1 – 25 C 1 – 25 D 1 – 25 Tarif levelized ABD/ Levelized ABD tariff (v)
PLTU Rengat, Riau
(v) Steam Power Plant Rengat, Riau Harga dasar/ Base price (Angka penuh/ full amount) Sebelum renegosiasi/ Hasil renegosiasi/ Before renegotiation Result of renegotiation 310 532 243 152 194 121,00 189 117,00 182 113,00 40 40 216 Pass-through 10 10 519,91 303,91 349,79
Komponen/ Tahun/ Component Years A 1–5 A 6 – 10 A 11 – 15 A 16 – 20 A 21 – 25 B 1 – 25 C 1 – 25 D 1 – 25 Tarif levelized ABCD/ Levelized ABCD tariff Tarif levelized ABD/ Levelized ABD tariff
- 84 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37.
PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (lanjutan)
a.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 37.
PT PLN (Persero) (lanjutan)
SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued) a.
(vi) PLTU Tembilahan, Riau
PT PLN (Persero) (continued) (vi) Steam Power Plant Tembilahan, Riau Harga dasar/ Base price (Angka penuh/ full amount) Sebelum renegosiasi/ Hasil renegosiasi/ Before renegotiation Result of renegotiation 310 532 152 243 121,00 194 117,00 189 113,00 182 40 40 216 Pass-through 10 10 519,91 303,91 349,79
Komponen/ Tahun/ Component Years A 1–5 A 6 – 10 A 11 – 15 A 16 – 20 A 21 – 25 B 1 – 25 C 1 – 25 D 1 – 25 Tarif levelized ABCD/ Levelized ABCD tariff Tarif levelized ABD/ Levelized ABD tariff Berdasarkan Master Agreement (MA) of Power Purchase Agreement tanggal 21 Maret 2007 antara Perusahaan dengan PLN, Perusahaan akan membangun pembangkit listrik berbahan bakar batu bara (coal fired power plant) dengan kapasitas 2x5,5 MW yang berlokasi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rengat, dan Tembilahan, Riau. PLN akan membangun jaringan transmisi 20 kV yang mengalirkan energi listrik dari pembangkit listrik ke sistem jaringan PLN terdekat.
Based on the Master Agreement (MA) of the Power Purchase Agreement dated March 21, 2007, between the Company and PLN, the Compary will build a coal fired power plant with a capacity 2x5.5 MW in Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rengat and Tembilahan, Riau. PLN will build transmission network with capacity of 20 kV which will carry the flowof electricity from power plant to the nearest PLN system.
Perjanjian ini berlaku selama 25 tahun dengan harga jual dengan tarif dasar Rp519,91 (Rupiah penuh) per kwh dengan potongan harga 10% per tahun. Harga ini akan berubah, tergantung perubahan komponen dari harga jual.
This agreement is valid for 25 years from the agreement date, ata rate of Rp519.91 (full amount) per kwh with discount of 10% per annum. Therateis subject to changes, depending on the price changes of the components of the sales price.
Dalam perjanjian tersebut, PLN bersedia untuk membeli tenaga listrik dengan harga Rp448 (Rupiah penuh) per Kwh tidak termasuk PPN, terhitung sejak operasi komersial dan kelayakan operasi yang dinyatakan oleh pihak yang berwenang dengan dibuat berita acara yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Surat perjanjian ini telah diganti dengan MA.
Based on agreement, PLN agreed to purchase the electricity at a price of Rp448 (full amount) per Kwh excludingValue Added Tax starting from commercial operation and based on the acceptance certificate signed by both parties. This agreement letter has been replaced with MA.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Akta No. 22 tanggal 24 Mei 2004 dari Endrawila Pratama, S.H., pengganti dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui untuk mengalihkan proyek dan penggunaan dana untuk pembangunan PLTU yang berlokasi di Sampit, Kabupaten Kota Waringin Timur, Kalimantan Tengah dan Batu Licin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan ke proyek pembangunan PLTU yang berlokasi di Tembilahan dan Rengat, Riau.
Based on the Extraordinary General Meeting of Stockholdersas stated in Deed No. 22 of Endrawila Pratama, S.H., dated May 24, 2004, a subtitute of Benny Kristianto,S.H., a public notary in Jakarta, the stockholders agreed to transfer the funds from the steam power plant project which is located in Sampit, Kabupaten Kota Waringin Timur, Kalimantan Tengah dan Batu Licin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan to steam power plant construction located at Tembilahan and Rengat, Riau.
- 85 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37.
PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (lanjutan)
b.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 37.
PT Asian Tec Indonesia
SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued) b.
Berdasarkan Surat Perjanjian empat (4) pihak Perusahaan dengan PT Asian Tec Indonesia dan Shandong Huatai Engineering Co., Ltd dan PT Anugrah Lestari Konstruksi Nusantara tanggal 27 November 2012, Perusahaan mengadakan kontrak perjanjian dengan PT Asian Tec Indonesia tentang pekerjaan pembangunan PLTU di daerah Tembilahan dan Rengat, keduanya terletak di Propinsi Riau dengan nilai kontrak masing-masing sebesar Rp29.788.464. Jangka waktu pekerjaan dimulai sejak 27 November 2012 sampai dengan Penandatanganan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan. c.
Based on Agreement of four (4) with the Company PT Asian Tec Indonesia and Shandong Huatai Engineering Co., Ltd. and PT Anugrah Lestari Konstruksi Nusantara November 27, 2012, the Company entered into a contract agreement with PT Asian Tec Indonesia on power plant construction work in the area Tembilahan and Rengat, both located in the province of Riau with a contract value of each of Rp29,788,464. Period of work started since November 27, 2012 until the signing of the Minutes of Settlement Works.
Shandong Huatai Engineering Co., Ltd.
c.
Berdasarkan Surat Perjanjian empat (4) pihak Perusahaan dengan PT Asian Tec Indonesia dan Shandong Huatai Engineering Co., Ltd dan PT Anugrah Lestari Konstruksi Nusantara tanggal 27 November 2012, Perusahaan mengadakan kontrak perjanjian dengan Shandong Huatai Engineering Co., Ltd tentang pekerjaan pembangunan PLTU di daerah Tembilahan dan Rengat, keduanya terletak di Propinsi Riau dengan nilai kontrak masing-masing sebesar USD12.455.000 (angka penuh). Jangka waktu pekerjaan dimulai sejak 27 November 2012 sampai dengan Penandatanganan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan. d.
Shandong Huatai Engineering Co., Ltd Based on Agreement of four (4) with the Company PT Asian Tec Indonesia and Shandong Huatai Engineering Co., Ltd. and PT Anugrah Lestari Konstruksi Nusantara on November 27, 2012, the Company entered into a contract agreement with Shandong Huatai Engineering Co., Ltd. on power plant construction work in the area Tembilahan and Rengat, both located in the province of Riau with a contract value of each of USD12,455,000 (full amount). Period of work started since November 27, 2012 until the signing of the Minutes of Settlement Works.
PT Anugrah Lestari Konstruksi Nusantara
d.
Berdasarkan Surat Perjanjian empat (4) pihak Perusahaan dengan PT Asian Tec Indonesia dan Shandong Huatai Engineering Co., Ltd dan PT Anugrah Lestari Konstruksi Nusantara tanggal 27 November 2012, Perusahaan mengadakan kontrak perjanjian dengan PT Anugrah Lestari Konstruksi Nusantara tentang pekerjaan pembangunan PLTU di daerah Tembilahan dan Rengat, keduanya terletak di Propinsi Riau dengan nilai kontrak untuk Tembilahan sebesar Rp56.634.559 dan untuk Rengat sebesar Rp53.440.494. Jangka waktu pekerjaan dimulai sejak 27 November 2012 sampai dengan Penandatanganan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan. e.
PT Asian Tec Indonesia
PT Anugrah Lestari Konstruksi Nusantara Based on Agreement of four (4) with the Company PT Asian Tec Indonesia and Shandong Huatai Engineering Co., Ltd. and PT Anugrah Lestari Konstruksi Nusantara on November 27, 2012, the Company entered into a contract agreement with PT Anugrah Lestari Konstruksi Nusantara of power plant construction work in the area Tembilahan and Rengat, both located in the province of Riau with contract Tembilahan amounting to Rp56,634,559 and Rengat amounting to Rp53,440,494. Period of work started since November 27, 2012 until the signing of the Minutes of Settlement Works.
PT Indonesia Power
e.
Berdasarkan Surat Perjanjian No. 04.PJ/061/IP/2006 tanggal 11 Januari 2006, Perusahaan mengadakan kontrak perjanjian dengan PT Indonesia Power (IP) untuk menyediakan batubara untuk PLTU Suralaya sebesar 1.000.000 MT dan akan berubah menjadi 4.000.000 MT setelah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham IP. Perjanjian ini berlaku selama 4 (empat) tahun sampai dengan tanggal 31 Desember 2009.
PT Indonesia Power Based on Agreement No. 04.PJ/061/IP/2006 dated January 11, 2006, the Company entered into a contract agreement with PT Indonesia Power (IP) for the supply of coal to the Suralaya of 1,000,000 MT and 4,000,000 MT will turn into after approval by the General meeting Shareholder IP. This agreement is valid for four (4) years up to December 31, 2009.
- 86 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37.
PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (lanjutan) e.
f.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 37.
PT Indonesia Power (lanjutan)
SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued) e.
Berdasarkan Amandemen dan Pernyataan Kembali Surat Perjanjian No. 04.PJ/061/IP/2006 tanggal 11 Januari 2006 yang dibuat dan ditandatangani pada tanggal 06 Oktober 2011, Perusahaan dan IP sepakat untuk menyatakan kembali seluruh isi Perjanjian No. 04.PJ/061/IP/2006 tanggal 11 Januari 2006 beserta seluruh Addendum mulai dari Addendum I tanggal 06 Juli 2006 sampai dengan Addendum XX tanggal 11 Maret 2011.
Based on the Amendment and Restatement Agreement No. 04.PJ/06/IP/2006 dated January 11, 2006 were prepared and signed on October 6, 2011, the Company and IP agreed to restate the entire Agreement No. 04.PJ/061/IP/2006 dated January 11, 2006, with the whole start of Addendum I dated July 6, 2006 until the Addendum XX dated March 11, 2011.
Tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 Amandemen dan Pernyataan Kembali Surat Perjanjian No. 04.PJ/061/IP/2006 tanggal 06 Oktober 2011 mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir mengenai jumlah pengiriman dan harga batubara tercantum dalam Addendum ke-5 atas Lampiran Amandemen dan Pernyataan Kembali Surat Perjanjian No. 04.PJ/061/IP/2006 tanggal 06 Oktober 2011, berdasarkan Addendum ke-5 tersebut jumlah pengiriman batubara untuk periode 01 September 2014 sampai dengan 31 Agustus 2015 adalah sebanyak 480.000 MT dan harga batubara sebesar Rp679.000/MT.
In 2013 until 2014 Amendment and Restatement Agreement No. 04.PJ/061/IP/2006 dated October 6, 2011 amended several times, the latest amendment of the number of shipments and coal prices listed in the Addendum 5th inclosure Amendment and Restatement Agreement No. 04.PJ/061/IP/2006 dated October 6, 2011, based on the 5th Addendum to the amount of coal shipments for the period September 1, 2014 to August 31, 2015 is as much as 480,000 MT and a coal price of Rp679,000 / MT.
Proyek PLTU Tembilahan, Riau
f.
Pada bulan Desember 2003, Perusahaan memiliki beberapa perjanjian dengan PT Armata Bumi Asri, PT Buana Pratama, PT Energi Abadi, FT Fajar Timur Abadi, PT Kreasi Mandiri Sejahtera, PT Melamolita, PT Nuansa Bayu Abadi dan PT Satria Mandiri (pelaksana), sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan PLTU dan sarananya di daerah Tembilahan, Riau dengan nilai kontrak seluruhnya sebesar Rp121.287.765 g.
Project of Steam Power Plant Tembilahan, Riau In March 2003, the Company entered into an agreement with PT Armata Bumi Asri, PT Buana Pratama, PT Energi Abadi, PT Fajar Timur Abadi, PT Kreasi Mandiri Sejahtera, PT Melamolita, PT Nuansa Bayu Abadi and PT Satria Mandiri (implementer), in relation to the implementation of steam power plant construction in area Tembilahan, Riau with a total contract value of Rp121,287,765., respectively.
Proyek PLTU Rengat, Riau
g.
Pada bulan Desember 2003, Perusahaan memiliki beberapa perjanjian dengan PT Catur Asri Persada, PT Citra Jaya Abadi, PT Jaya Abadi, PT Narajaya Primerindo, PT Pana Utama, PT Ramada Aria dan PT Restin (pelaksana) sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan PLTU dan prasarananya didaerah Batu Licin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan nilai kontrak seluruhnya sebesar Rp63.661.218. h.
PT Indonesia Power (continued)
Project of Steam Power Plant Rengat, Riau In March 2003, the Company entered into an agreement with PT Catur Asri Persada, PT Citrajaya Abadi, PT Jaya Abadi, PT Narajaya Primerindo, PT Pana Utama, PT Ramada Aria and PT Restin (implementer) in relation to the implementation of steam power plant construction and infrastructure in Batu Licin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan with a total contract value of Rp63,661,218., respectively.
PLTU Labuan, Banten
h.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah PLTU Labuan Banten No. PLN 007.PJ/041/DIR/2011 dan No. Pemasok 001/PJBBLRC/CNKO-PLN/X/2011 tanggal 20 Januari 2011, dimana perubahan terakhir berdasarkan amandemen VII No. PLN 0324.Amd/041/DIR/2014 dan No. Pemasok 017/AMDVII-PJBB/EEI-PLN/IX/2014 tanggal 06 Oktober 2014, antara PLN dengan Konsorsium Perusahaan dan CV Multi Bara Persada (pihak ketiga), Perusahaan akan menjual batubara peringkat rendah (Low Rank Coal/ LRC) kepada PLN untuk kebutuhan PLTU Labuan, Banten 2 x 300 MW sebanyak 235.584 ton/tahun.
Steam Power Plant Labuan, Banten Based on Coal Purchase Agreement Low Rank PLTU Banten Labuan No. PLN 007.PJ/041/DIR/2011 and No. Suppliers 001/PJBB-LRC/CNKO-PLN/X/2011 dated January 20, 2011, where the last change based on amendments VII No. PLN 0324.Amd/041/DIR/2014 and No. Suppliers 017/AMDVII-PJBB/EEIPLN/IX/2014 dated October 6, 2014, between the PLN and the Company Consortium and CV Bara Multi Persada (third party), the Company will sell the low rank coal (Low Rank Coal / LRC) to PLN for Steam Power Plant Labuan needs, Banten 2 x 300 MW as much as 235,584 tons/year.
- 87 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37.
PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (lanjutan)
i.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 37.
PLTU Teluk Naga/Lontar, Tangerang
SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued) i.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Batubara No. PLN 129.PJ/041/DIR/2012 dan No. Pemasok 001/PJBBLRC/CNKO-PLN/II/2012 tanggal 14 Maret 2012 dimana perubahan terakhir berdasarkan amandemen VII No. PLN 0323.Amd/041/DIR/2014 dan No. Pemasok 018/AMDVII-PJBB/EEI-PLN/IX/2014 tanggal 06 Oktober 2014, antara PLN dengan Konsorsium Perusahaan dan CV Multi Bara Persada (pihak ketiga), Perusahaan akan menjual Batubara peringkat rendah (Low Rank Coal/ LRC) kepada PLN untuk kebutuhan PLTU Teluk Naga/Lontar, Tangerang 3 x 315 MW sebanyak 248.000 ton/tahun. j.
Based on Coal Purchase Agreement No. PLN 129.PJ/041/DIR/2012 and No. Suppliers 001/PJBBLRC/CNKO-PLN/II/2012 dated March 14, 2012 where the last change based on amendments VII No. PLN 0323.Amd/041/DIR/2014 and No. Suppliers 018/AMDVII-PJBB/EEI-PLN/IX/2014 dated October 6, 2014, between the PLN with Company Consortium and CV Bara Multi Persada (third party), the Company will sell the low rank coal (Low Rank Coal/LRC) to PLN for Steam Power Plant Teluk Naga needs/Lontar, Tangerang 3 x 315 MW as much as 248,000 tons/year.
PLTU Suralaya, Banten
j.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Batubara No. PLN 161.PJ/041/DIR/2012 dan No. Pemasok 003/PJBBLRC/CNKO-PLN/III/2012 tanggal 4 Mei 2012 dimana perubahan terakhir berdasarkan amandemen VI No. PLN 0326.Pj/041/DIR/2014 dan No. Pemasok 015/AMDVI-PJBB/EEI-PLN/IX/2014 tanggal 06 Oktober 2014, antara PLN dengan Konsorsium Perusahaan dan CV Multi Bara Persada (pihak ketiga), Perusahaan akan menjual Batubara peringkat rendah (Low Rank Coal/ LRC) kepada PLN untuk kebutuhan PLTU Suralaya, Banten 1 x 625 MW sebanyak 300.800 ton/tahun. k.
Steam Power Plant Suralaya, Banten Based on Coal Purchase Agreement No. PLN 161.PJ/041/DIR/2012 and No. Suppliers 003/PJBBLRC/CNKO-PLN/III/2012 dated May 4, 2012 where the last change based on amendments VI No. PLN 0326.Pj/041/DIR/2014 and No. Suppliers 015/AMDVIPJBB/EEI-PLN/IX/2014 dated October 6, 2014, between the PLN with Company Consortium and CV Bara Multi Persada (third party), the Company will sell the low rank coal (Low Rank Coal/LRC) to PLN for needs Suralaya, Banten 1 x 625 MW as much as 300.800 tons/year.
PLTU Indramayu, Jawa Barat
k.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Batubara No. PLN 006.PJ/041/DIR/2012 dan No. Pemasok 003/PJBBLRC/CNKO-PLN/X/2012 tanggal 20 Januari 2012 dimana perubahan terakhir berdasarkan amandemen VII No. PLN 0322.Amd/041/DIR/2014 dan No. Pemasok 016/AMDVII-PJBB/EEI-PLN/IX/2014 tanggal 06 Oktober 2014, antara PLN dengan Konsorsium Perusahaan dan CV Multi Bara Persada (pihak ketiga), Perusahaan akan menjual Batubara peringkat rendah (Low Rank Coal/ LRC) kepada PLN untuk kebutuhan PLTU Indramayu, Jawa Barat 3 x 330 MW sebanyak 196.320 ton/tahun. l.
Steam Power Plant Teluk Naga/Lontar, Tangerang
Steam Power Plant Indramayu, Jawa Barat Based on Coal Purchase Agreement No. PLN 006.PJ/041/DIR/2012 and No. Suppliers 003/PJBBLRC/CNKO-PLN/X/2012 dated January 20, 2012 where the last change based on amendments VII No. PLN 0322.Amd/041/DIR/2014 and No. Suppliers 016/AMDVII-PJBB/EEI-PLN/IX/2014 dated October 6, 2014, between the PLN with Company Consortium and CV Bara Multi Persada (third party), the Company will sell the low rank coal (Low Rank Coal/LRC) to PLN for needs Indramayu, West Java 3 x 330 MW as much as 196,320 tons/year.
PLTU Rembang, Jawa Tengah
l.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Batubara No. PLN 130.PJ/041/DIR/2012 dan No. Pemasok 002/PJBBLRC/CNKO-PLN/X/2012 tanggal 16 Maret 2012 dimana perubahan terakhir berdasarkan amandemen VI No. PLN 0325.Pj/041/DIR/2014 dan No. Pemasok 014/AMDVI-PJBB/EEI-PLN/IX/2014 tanggal 06 Oktober 2014, antara PLN dengan Konsorsium Perusahaan dan CV Multi Bara Persada (pihak ketiga), Perusahaan akan menjual Batubara peringkat rendah (Low Rank Coal/ LRC) kepada PLN untuk kebutuhan PLTU Indramayu, Jawa Barat 2 x 350 MW sebanyak 198.400 ton/tahun.
Steam Power Plant Rembang, Jawa Tengah Based on Coal Purchase Agreement No. PLN 130.PJ/041/DIR/2012 and No. Suppliers 002/PJBBLRC/CNKO-PLN/X/2012 dated March 16, 2012 where the last change based on amendments VI No. PLN 0325.Pj/041/DIR/2014 and No. Suppliers 014/AMDVIPJBB/EEI-PLN/IX/2014 dated October 6, 2014, between the PLN with Company Consortium and CV Bara Multi Persada (third party), the Company will sell the low rank coal (Low Rank Coal/LRC) to PLN for needs Indramayu, West Java 2 x 350 MW as much as 198,400 tons/year.
- 88 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 38.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko suku bunga, risiko mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Program manajemen risiko Grup secara keseluruhan difokuskan pada pasar keuangan yang tidak dapat diprediksi dan Grup berusaha untuk meminimalkan efek yang berpotensi merugikan kinerja Grup.
The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, foreign exchange risk, credit risk and liquidity risk. The Group’s overall risk management program focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimize potential adverse effects on the Group’s financial performance.
Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi yang bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko mata uang asing, risiko suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas.
Risk management is the responsibility of the Directors that has the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk and liquidity risk.
a.
a.
Risiko suku bunga
Interest rate risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur utama Grup yang terkait dengan risiko suku bunga adalah utang bank.
Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Group’s exposure relates to the interest rate risk relates primarily to bank loans.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang baru.
To minimize interest rate risk, the Group manages interest expense through a combination of debt with fixed interest rates and variable interest rates, with a tendency to evaluate the market interest rate. Management also conducted a review of various interest rates offered by lenders to obtain favorable interest rates before making a decision to carry out the engagement of new debt.
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas liabilitas keuangan Grup yang terkait risiko suku bunga yaitu:
The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Group’s financial liabilities that are exposed to interest rate risk are as follows:
Utang bank
Bank loans
Jatuh tempo Dalam satu tahun Pada tahun ke-2 Pada tahun ke-3 Pada tahun ke-4 Pada tahun ke-5
Jangka pendek/ Shortterm 808,692,913 808,692,913
2015 Jangka panjang/ Long-term 97,663,353 20,425,240 23,570,771 31,403,819 9,125,306 182,188,489
Jumlah/ Amount 906,356,266 20,425,240 23,570,771 31,403,819 9,125,306 990,881,402
Due date Within one year In the 2nd year In the 3rd year In the 4th year In the 5th year
Jatuh tempo Dalam satu tahun Pada tahun ke-2 Pada tahun ke-3 Pada tahun ke-4 Pada tahun ke-5
Jangka pendek/ Shortterm 1,155,848,061 1,155,848,061
2014 Jangka panjang/ Long-term 123,957,823 56,304,293 31,210,678 14,205,157 8,539,433 234,217,384
Jumlah/ Amount 1,279,805,884 56,304,293 31,210,678 14,205,157 8,539,433 1,390,065,445
Due date Within one year In the 2nd year In the 3rd year In the 4th year In the 5th year
- 89 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
c.
d.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 38.
Risiko kredit
FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) b.
Credit risk
Risiko kredit timbul dari kemungkinan ketidakmampuan pelanggan untuk memenuhi liabilitasnya sesuai dengan syarat normal transaksi pada saat jatuh tempo pembayaran.
Credit risk arises from the possibility of the customer's inability to meet its liabilities in accordance with the normal terms of transactions on the due date of payment.
Risiko kredit timbul dari kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset lain-lain. Manajemen menempatkan kas hanya pada bank yang bereputasi baik dan terpercaya. Untuk meminimalisasi risiko kredit atas piutang usaha yang berasal dari penjualan batubara, pendapatan PLTU, jasa pelabuhan dan lainnya, manajemen melakukan hubungan usaha dengan pelanggan yang memiliki kredibilitas, menerapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit.
Credit risk arises from cash, trade receivables and other assets. Management placed cash, only to reputable banks and minimizes credit risk on receivable from sale of coal, revenue from steam power plant, port service and others, management are having business relationship with customers who has the credibility, establish verification policy and credit authorization.
Berdasarkan evaluasi, manajemen akan menentukan perkiraan jumlah yang tidak dapat ditagih atas piutang tersebut serta menentukan pembentukan akun cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha tersebut.
Based on evaluation, management determines the estimated uncollectible amount as well as determines the amount of impairment losses on trade receivables.
Tidak ada limit kredit yang dilampaui selama periode pelaporan dan manajemen tidak mengharapkan kerugian dari kegagalan pihak-pihak dalam melunasi utangnya.
No credit limits were exceeded during the reporting period, and management does not expect any losses from non-performance by these counterparties.
Informasi jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) dihitung sejak tanggal faktur yang belum jatuh tempo (catatan 7).
The information regarding the aging analysis of trade receivables from the date of invoice issuance (note 7).
Kualitas kredit dari aset keuangan Grup berupa kas, piutang usaha dan aset lain-lain adalah lancar, yang ditelaah dengan mengacu pada kredibilitas dan reputasi pihak rekanan serta informasi historis mengenai penerimaan pembayaran.
The credit quality of the Group’s financial assets of cash, trade receivables and others assets are current, which are examined with reference to the credibility and reputation of the partners as well as historical information about the receipt of payment.
Risiko mata uang asing
c.
Foreign exchange risk
Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flow of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates.
Grup dalam melakukan kegiatan usahanya sebagian besar mempergunakan mata uang Rupiah dalam hal transaksi penjualan, pembelian bahan baku dan beban usaha. Transaksi usaha dalam mata uang asing hanya dilakukan untuk hal-hal khusus dan jika hal tersebut terjadi, manajemen akan melakukan reviu berkala atas eksposur mata uang asing tersebut.
The Group conducts its business activities mostly using Rupiah currency in terms of the sale transaction, the purchase of raw materials and operating expenses. Business transactions in foreign currencies only for specific things, and if it happens, management will conduct periodic reviews on the foreign currency exposure.
Risiko likuiditas
d.
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.
Liquidity risk Liquidity risk is a risk arising when the cash flows position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.
- 90 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 38.
Risiko likuiditas (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) d.
Liquidity risk (continued)
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual dan terusmenerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluates the projected and actual cash flows and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.
Tabel di bawah ini menganalisa liabilitas keuangan Grup yang diselesaikan secara neto yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel merupakan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan.
The table below analyzes the Group’s financial liabilities into relevant maturity groupings based on the remaining period to the contractual maturity date. The amounts disclosed in the table are the contractual undiscounted cash flows.
2015
Liabilitas Utang bank – jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Utang bank – jangka panjang Liabilitas keuangan lainnya
≤ 1 tahun/ year 808,692,913
1–2 tahun/ years
687,821,800 154,052,214 34,972,416
3–5 tahun/ years
>5 tahun/ years
-
-
-
Jumlah/ Amount 808,692,913
-
-
-
687,821,800 154,052,214 34,972,416
687,821,800 154,052,214 34,972,416
182,188,489
182,188,489
541,019,406
541,019,406
97,663,353 20,425,240 64,099,896 541,019,406
Nilai tercatat/ Carrying value 808,692,913
-
-
-
2,324,222,102 20,425,240 64,099,896
-
2,408,747,238 2,408,747,238
Nilai tercatat/ Jumlah/ Carrying Amount value 1,155,848,061 1,155,848,061
Liabilities Short-term bank Loans Trade payables Others payable Accrued expenses Long-term bank Loans Other financial Liabilities
2014
Liabilitas Utang bank – jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Utang bank – jangka panjang Liabilitas keuangan lainnya
≤ 1 tahun/ year 1,155,848,061 351,841,226 126,214,669 32,769,402
1–2 tahun/ years
3–5 tahun/ years
>5 tahun/ years
-
-
-
-
-
-
351,841,226 126,214,669 32,769,402
351,841,226 126,214,669 32,769,402
-
234,217,384
234,217,384
-
50,000,000
50,000,000
123,957,823 56,304,293 53,955,268 50,000,000
-
-
1,840,631,181 56,304,293 53,955,268
- 91 -
-
1,950,890,742 1,950,890,742
Liabilities Short-term bank loans Trade payables Others payable Accrued expenses Long-term bank loans Other financial liabilities
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38.
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.
38.
Risiko likuiditas (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) d.
Tabel berikut ini mengungkapkan jumlah aset moneter dalam mata uang asing yaitu:
The following table shows monetary denominated in foreign currency is as follows:
2015 Mata uang asing/ Foreign currency (USD) Ekuivalen/ Nilai penuh/ full Equivalen in amount (Rupiah) Aset Bank 39.
8,411
a.
b.
assets
2014 Mata uang asing/ Foreign currency (USD) Ekuivalen/ Nilai penuh/ full Equivalen in amount (Rupiah)
401,539
INFORMASI PENTING LAINNYA
Liquidity risk (continued)
39.
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009
30,021
373,468
Assets Bank
OTHER SIGNIFICANT INFORMATIONS a.
Mining Law No. 4/2009
Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mengeluarkan Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru (UU Pertambangan), yang telah disetujui oleh Presiden pada tanggal 12 Januari 2009, menjadi UU No. 4/2009.
On December 16, 2008, the House of Representatives of Indonesia issued Law on Mineral and Coal new (Mining Law), which was approved by the President on January 12, 2009, to Law No. 4/2009.
Pada bulan Februari 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan 2 (dua) Peraturan Pemerintah untuk UU No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 22/2010 dan 23/2010 (PP No. 22 dan 23), sehubungan dengan penerapan UU Pertambangan.
In February 2010, the Government of Indonesia issued two (2) Government Regulation to Law No. 4/2009, the Government Regulation No. 22/2010 and 23/2010 (PP No. 22 and 23), in connection with the implementation of the Mining Law.
PP No. 22 mengatur tentang pembentukan area pertambangan melalui sistem IUP yang baru sedangkan PP No. 23 mewajibkan agar KP diubah menjadi IUP dalam jangka waktu tiga bulan sejak diterbitkannya PP No. 23.
PP No. 22 provides for the establishment of mining areas through new IUP system while PP No. 23 requires that KP is converted to IUP within three months from the issuance of PP No. 23.
Pada tanggal 5 Juli 2010, PP No. 55/2010 dikeluarkan. PP ini mengatur mengenai pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan usaha pertambangan mineral dan batubara di Indonesia.
On July 5, 2010, PP No. 55/2010 issued. This regulation governs the guidance and supervision of the implementation of the mineral and coal mining business in Indonesia.
Peraturan Pemerintah No. 78/2010
b.
Government Regulation No. 78/2010
Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas UU Mineral No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 (PP No. 78) yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbaharui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 29 Mei 2008.
On December 20, 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation for Mineral Law No. 4/2009, i.e. Government Regulation No. 78/2010 (PP No. 78) that deals with reclamations and postmining activities for both IUP-Exploration and IUPProduction Operation holders. This regulation superseded regulation No. 18/2008 issued by the Minister of Energy and Mineral Resources on May 29, 2008.
Pemegang IUP-Eksplorasi, ketentuannya antara lain, harus memuat rencana eksplorasi didalam rencana kerja dan anggaran biaya eksplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah.
An IUP-Exploration holder, among others requirements, must include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a stateowned bank.
Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Grup telah mencadangkan biaya reklamasi sebesar Rp25.334.585. (catatan 24).
As of the date of completion of these consolidated financial statements, the Group has accrued a reclamation cost reserve amounting to Rp25,334,585. (note 24). - 92 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40.
PENYESUAIAN DAN REKLASIFIKASI AKUN
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 40.
Beberapa penyajian akun dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 direklasifikasikan agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian komparatif pada tanggal 31 Desember 2014 (catatan 2) antara lain:
ADJUSTMENT AND RECLASSIFICATION ACCOUNTS Some of the presentation of accounts in the consolidated financial statements on December 31, 2014 reclassified to conform with the presentation of the comparative consolidated financial statements on December 31, 2014 include (note 2):
2014 Sebelum penyesuaian dan reklasifikasi/ Before adjustment and reclassification Laporan posisi keuangan konsolidasian Piutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak berelasi
74,673,141 72,096,327
(2,687,620) (2,687,620)
71,985,521 74,783,947
Consolidated Statement of financial position Other receivables - Third parties - Related parties
Utang usaha - Pihak ketiga - Pihak berelasi
351,841,226 -
(50,707,479) 50,707,479
301,133,747 50,707,479
Trade payables - Third parties - Related parties
Uang muka pelanggan - Pihak ketiga - Pihak berelasi
100,869,668 -
(26,520,197) 26,520,197
74,349,471 26,520,197
Unearned revenues - Third parties - Related parties
37,305,568
75,497,379
112,802,947
Non-trade payables - related parties
179,456,377
(75,497,3792)
103,958,998
Other payables - third parties long-term
Utang non-usaha - pihak berelasi Utang lain-lain - pihak ketiga jangka panjang 41.
Penyesuaian dan reklasifikasi/ Adjustment and reclassification
Setelah penyesuaian dan reklasifikasi/ After adjustment and reclassification
PERISTIWA SETELAH PERODE PELAPORAN a.
41.
Pemberitahuan pemutusan IPP PLTU Rengat
EVENTS AFTER REPORTING PERIOD a.
Berdasarkan surat No. 0001/KON.01.09/DITREGSUM/2016 pada tanggal 4 Januari 2016 dari PT PLN (Persero) tentang pemberitahuan pengakhiran perjanjian (Termination Notice) kepada PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk sebagai seller karena tidak dapat mencapai tanggal operasi komersial PLTU Rengat pada waktu 180 hari setelah tanggal required COD yang jatuh pada tanggal 30 Oktober 2015. Pengakhiran perjanjian tersebut akan jatuh tempo pada waktu 30 hari setelah tanggal surat ini. b.
Termination notice IPP PLTU Rengat Based on letter from No. 0001/KON.01.09/DITREGSUM/2016 on January 4, 2016 from PT PLN (Persero) is giving termination notice to PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk as seller failed to achiece commercial operation date of PLTU Rengat within 180 days following the required Commercial Operating Date, which is due on October 30, 2015. Termination agreement will due on the 30 days after the date of this letter.
Perjanjian pembiayaan modal kerja dengan cara anjak piutang
b.
Financing working capital agreement by factoring receivables
Perjanjian No. 005/PMF/PAP/II/2016 tanggal 5 Februari 2016 tentang Perjanjian Pembiayaan Modal Kerja Dengan Cara Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (With Recourse) antara PT Paramitra Multifinance dengan PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk , dengan ketentuan sebagai berikut:
Agreement No. 005 / PMF / PAP / II / 2016 dated February 5, 2016 on Financing Working Capital Agreement With Factoring receivables With Assurance Provision of Sales Receivables (With Recourse) between PT Paramitra Multifinance and PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk, with the following conditions:
-
Jangka waktu fasilitas: 12 (dua belas) bulan;
-
Period: 12 (twelve) month;
-
Plafon fasilitas: Rp100.000.000.000 (seratus miliar rupiah) (nilai penuh);
-
Facility: Rp100,000,000,000 (one hundred billion rupiah) (full amount);
-
Prosentase nilai pengalihan piutang: 80% dari nilai invoice yang dijaminkan;
-
Percentage value transfer of receivables: 80% of the invoice value pledge;
- 93 -
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41.
PERISTIWA (lanjutan) b.
c.
SETELAH
PERODE
PELAPORAN
PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 41.
Perjanjian pembiayaan modal kerja dengan cara anjak piutang (lanjutan)
EVENTS AFTER REPORTING PERIOD (continued) b.
Financing working capital agreement by factoring receivables (continued)
-
Diskonto factoring: 15% per tahun dibayarkan di muka;
-
Discount factoring: 15% per annual paid in advance;
-
Denda keterlambatan: 3% keterlambatan pelunasan.
-
Late charge: 3% per month of lateness payment
per
bulan
atas
Perjanjian pemindahan dan penyerahan hak (cessie) atas piutang/tagihan, tanggal 5 Februari 2016 antara PT Paramitra Multifinance dengan PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk, tentang:
Displacement and submission warrant agreement (cessie) on receivable/billing, dated February 5, 2016 between PT Paramitra Multifinance with PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk, concerning:
-
Pemberian fasilitas pembiayaan modal kerja dengan cara anjak piutang seperti telah ditentukan dalam perjanjian anjak piutang factoring No. 005/PMF/PAP/II/2016.
-
Provision of financing working capital with factoring receivables as specified in the agreement factoring No. 005/PMF/PAP/II/2016
-
Perusahaan wajib melaksanakan penyerahan berupa pemindahan dan penyerahan hak (cessie) kepada PT Paramitra Multifinance atas piutangpiutang/tagihan-tagihan perusahaan berjumlah tidak kurang dari 80% atau sebesar maksimal Rp100.000.000.000 (nilai penuh) yaitu piutang/tagihan kepada Pelanggan/Customer perusahaan.
-
The Company shall carry out the delivery of the displacement and transfer of warrant (cessie) to PT Paramitra Multifinance on receivables/bills companies amounted to no less than 80% or a maximum Rp100,000,000,000 (full amount) is receivable/billing to Customer companies.
Surat Tagihan Pajak (STP)
c.
Pada tanggal 12 Januari 2016, Perusahaan telah menerima Surat Tagihan Pajak (STP) dari Direktorat Jenderal Pajak KPP Pratama Jakarta Setiabudi Satu, dengan rincian sebagai berikut: Nomor Surat/ Letter No 00005/107/11/011/16 00015/107/11/011/16 00003/107/11/011/16 00014/107/11/011/16 00012/107/11/011/16 00004/107/11/011/16 00007/107/11/011/16 00011/107/11/011/16 00009/107/11/011/16 00013/107/11/011/16 00006/107/11/011/16
Tax Collection Letter (TCL) On the date of January 12, 2016, the Company has received Tax Collection Letter (TCL) from Directorate General of Taxation KPP Pratama Jakarta Setiabudi Satu with the details:
Tanggal/ Date 11 Feb, 2016/Feb 11, 2016 11 Feb, 2016/Feb 11, 2016 11 Feb, 2016/Feb 11, 2016 11 Feb, 2016/Feb 11, 2016 11 Feb, 2016/Feb 11, 2016 11 Feb, 2016/Feb 11, 2016 11 Feb, 2016/Feb 11, 2016 11 Feb, 2016/Feb 11, 2016 11 Feb, 2016/Feb 11, 2016 11 Feb, 2016/Feb 11, 2016 11 Feb, 2016/Feb 11, 2016
- 94 -
Jenis Pajak/ Type of tax PPN PPN PPN PPN PPN PPN PPN PPN PPN PPN PPN
Jumlah/ Amount 50,845 144,694 60,332 185,223 180,747 597,425 899,357 1,003,469 1,483,247 347,867 2,058,556