Daftar Isi
Table of Contents
2
Sekilas Bank Jasa Jakarta Bank Jasa Jakarta at a Glance
54
Teknologi Sistem Informasi Information Systems Technology
4
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
55
Sumber Daya Manusia Human Resources
5
Laporan Presiden Komisaris Report of the President Commissioner
57
Rencana Strategis Strategic Plan
7
Laporan Presiden Direktur Report of the President Director
58
Peristiwa Penting Significant Events
9
Visi dan Misi Vision and Mission
59
Tanggung Jawab Laporan Tahunan Responsibility of the Annual Report
Tinjauan Keuangan dan Analisa Manajemen Financial Review and Management Analysis
60
Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners
61
Profil Direksi Profile of Board of Directors
64
Struktur Organisasi Organization Structure
65
Tim Manajemen Management Team
66
Jaringan Unit Kerja Network Unit
10 16
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
28
Produk & Layanan Product & Services
29
Tanggung Jawab Sosial Social Responsibilities
31
Manajemen Risiko Risk Management
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Sekilas Bank Jasa Jakarta Bank Jasa Jakarta at a Glance
Didirikan pada tahun 1971, Bank Jasa Jakarta yang semula berstatus sebagai Bank Pasar dengan nama PT Bank Pasar Warga Grogol, selanjutnya berubah nama menjadi PT Bank Pasar Warga Gembira tahun 1975 dan menjadi PT Bank Pasar Jasa Jakarta di tahun 1976. Sejalan dengan PAKTO 88, tahun 1989 PT Bank Pasar Jasa Jakarta berubah status menjadi Bank Umum dengan nama PT Bank Jasa Jakarta. Sejak awal pendiriannya, Bank Jasa Jakarta mempunyai komitmen untuk senantiasa berupaya memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan dan mengelola pertumbuhan bisnis dengan berpedoman pada prinsip kehati-hatian.
Founded in 1971, Bank Jasa Jakarta that originally existed as rural bank under the name of Bank Pasar Warga Grogol, subsequently changed its name to PT Bank Pasar Warga Gembira in 1975 and became PT Bank Pasar Jakarta in 1976. In line with PAKTO 88, in year 1989 PT Bank Pasr Jakarta changed its status to a commercial bank under the name of PT Bank Jasa Jakarta. Since the beginning of its establishment, Bank Jasa Jakarta is committed to constantly strive to provide added value for all stakeholders and managing business growth based on the prudential principle.
Bank Jasa Jakarta secara perlahan tapi pasti telah berhasil membangun reputasi sebagai bank yang berkembang dengan baik, solid dan sehat. Dengan mempertahankan struktur permodalan yang kuat dan ditunjang dengan kepemimpinan, strategi dan sumber daya manusia yang baik, menempatkan Bank Jasa Jakarta sebagai salah satu dari sedikit bank di Indonesia yang tetap sehat, survive dan tidak memerlukan program rekapitalisasi dari Pemerintah setelah krisis moneter tahun 1998.
Bank Jasa Jakarta is slowly but surely has successfully built a reputation as a well-developed bank, solid and healthy. By maintaining a strong capital structure and supported by excellence leadership, strategy and human resources has delivered Bank Jasa Jakarta as one of the few banks in Indonesia are still sound, survive and not require recapitalization program of the Government after monetary crisis in 1998.
Kemampuan Bank Jasa Jakarta menjaga kelanjutan kinerja yang baik di tengah lingkungan yang penuh tantangan, telah terbukti dan teruji kehandalannya. Penerapan filosofi bisnis dan tatanan nilai yang ditanamkan oleh Pemegang Saham serta penerapan manajemen risiko secara konsisten, telah memberikan inspirasi dalam keberhasilan kinerja Bank Jasa Jakarta selama ini dan menjamin tingkat pertumbuhan yang berkelanjutan dimasa mendatang.
Bank Jasa Jakarta ability to maintain sustain good performance in the middle of a challenging environment, has been proven and tested reliability. Implementation of business philosophy and value system set by the Shareholders and the implementation of consistent risk management, has inspired the success of Bank Jasa Jakarta up to now and ensure the sustainable growth rate in the future.
Atas pencapaian kinerja terbaiknya, Bank Jasa Jakarta mendapatkan beberapa penghargaan dari lembaga independen diantaranya adalah Best Performance Bank untuk kategori Bank Menengah-Kecil dari ABFI Perbanas bekerjasama dengan Majalah Tempo dan Titanium Trophy Award dari Majalah InfoBank sebagai tanda penghargaan atas kinerja Bank Jasa Jakarta yang Sangat Bagus selama 15 tahun
As the result of its best performance, Bank Jasa Jakarta get some awards from independent agencies i.e the "Best Performance Bank" for the category of Medium-Small Bank from ABFI Perbanas in collaboration with Tempo magazine, and "Titanium Trophy Award" from InfoBank Magazine as a token of appreciation for the performance of Bank Jasa Jakarta which is "Excellent" for 15 consecutive years.
TITANIUM TROPHY INFOBANK AWARDS 2012 Bank Berkinerja Sangat Bagus Selama 15 Tahun Berturut-turut
2
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
ABFI BANKING AWARD 2012 BEST PERFORMANCE BANK PERINGKAT I - Bank Dengan Kategori Bertotal Aset s/d Rp. 5 Triliun
Golden Trophy Award 2005
Golden Trophy Award 2006
Platinum Trophy Award 2007
Platinum Trophy Award 2008
Platinum Trophy Award 2010
Platinum Trophy Award 2011
ABFI Banking Award 2010
ABFI Banking Award 2011
Platinum Trophy Award 2009
Anugerah Perbankan Indonesia 2012
berturut-turut. Berbagai prestasi dan penghargaan yang diterima selama ini, semakin memperkuat keyakinan dari Manajemen untuk selalu memberikan yang terbaik kepada stakeholders.
Various achievements and awards received over the years, strengthening the belief of management to always give the best to its stakeholders.
Dengan jaringan kantor yang terdiri dari 1 Kantor Pusat, 11 Kantor Cabang Pembantu dan 3 Kantor Kas serta penyediaan jaringan ATM yang tergabung dalam jaringan Prima dan tersebar di seluruh kota besar Indonesia, Bank Jasa Jakarta yakin akan dapat meningkatkan komitmen untuk menyediakan layanan yang dapat menjawab kebutuhan finansial nasabah.
Through its office network which is include 1 Head Office, 11 subbranch offices and 3 cash offices and also providing ATM Networks which is a member of PRIMA network and spread across the major cities in Indonesia, Bank Jasa Jakarta is sure will be able to increase the commitment to provide a service that can meet the needs of financial customers.
Dalam menghadapi tingkat persaingan dan tantangan kedepan, Bank Jasa Jakarta akan senantiasa meningkatkan pelayanan kepada nasabah, baik kualitas maupun kuantitas. Dengan visi yang baru yaitu Menjadi Bank Ritel yang Andal dan Terpercaya, serta dukungan pemegang saham dan kerja sama diantara seluruh karyawan dan Manajemen yang lebih solid, Bank Jasa Jakarta yakin akan semakin sukses kedepan.
Facing the level of competition and challenges ahead, Bank Jasa Jakarta will keep continuing to improve services to customers, both in quality and quantity. With a new vision that is To become a Reliable and Trustworthy Retail Bank, and also shareholder support and cooperation among all employees and management are more solid, Bank Jasa Jakarta surely will be more successful in the future.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
3
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
jutaan Rupiah/ million Rupiah
KETERANGAN
2012
2011
2010
2009
2008
Total Aset
4.384.849
4.148.096
3.808.585 3.259.597
2.846.450
Total Assets
Kredit - Gross
3.199.916
2.830.952
2.623.735 2.260.771
1.978.573
Loan - Gross
Kredit - Netto
3.194.822
2.801.511
2.602.855 2.205.585
1.940.734
Loan - Net
NERACA
DESCRIPTION BALANCE SHEET
CKPN
29.441 3.394.405
Giro
385.029
377.251
310.909
283.327
223.253
Demand Deposits
Tabungan
304.524
250.045
254.402
205.798
186.863
Saving Deposits
2.875.600
2.767.109
2.535.837 2.170.689
1.952.046
790.966
689.935
Deposito Berjangka Ekuitas
30.880
Allowance for Impairment Losses
5.094 3.565.153
Simpanan
55.186
37.839
3.101.148 2.659.814
2.362.162
652.461
547.937
444.782
Deposits :
Time Deposits Equity INCOME STATEMENT
PERHITUNGAN LABA RUGI Pendapatan Bunga
366.813
369.554
366.595
345.150
311.605
Interest Income
Beban Bunga
195.351
200.287
193.702
180.299
184.427
Interest Expenses
Laba Sebelum Pajak
110.092
107.414
103.751
89.830
72.023
Income Before Tax
82.476
80.768
77.566
63.452
49.556
Net Income
Laba Bersih
FINANCIAL RATIOS HIGHLIGHTS
RASIO KEUANGAN UTAMA CAR dengan memperhitungkan risiko kredit
25,83 %
25,99 %
25,28 %
24,61 %
25,63 %
CAR with credit risk charge
CAR dengan memperhitungkan risiko kredit,
20,58 %
20,98 %
21,80 %
22,70 %
23,60 %
CAR with credit, operational and
NPL - Gross
0,36 %
0,37 %
0,25 %
0,75 %
1,24 %
NPL - Gross
NPL - Netto
0,26 %
0,31 %
0,06 %
0,18 %
0,87 %
NPL - Netto
Return on Assets (ROA)
2,57 %
2,80 %
2,92 %
3,10 %
2,58 %
Return on Assets (ROA)
Return on Equity (ROE)
13,14 %
13,34 %
14,57 %
13,51 %
12,42 %
Return on Equity (ROE)
3,97 %
4,36 %
4,76 %
5,30 %
4,27 %
Biaya Operasional/ Pendapatan Operasional
72,96 %
72,75 %
72,96 %
75,20 %
78,07 %
Operating Expanses/ Operating Revenues
Loan to Deposit Ratio (LDR)
89,76 %
83,40 %
84,61 %
85,00 %
83,55 %
Loan to Deposit Ratio (LDR)
8,05 %
8,05 %
8,05 %
5,04 %
5,06 %
market risk charge
operasional dan risiko pasar
Net Interest Margin
Giro Wajib Minimum
Net Interest Margin
Reserve Requirements
PEMEGANG SAHAM/ SHAREHOLDERS Keterangan/ Description
Jumlah Saham/ Total Shares
PT Widya Raharja Dharma PT Adikarta Graha
354.560 145.440
70,91% 29,09%
JUMLAH/ TOTAL
500.000
100,00%
Pemegang saham pengendali adalah Bapak Iskandar Widyadi melalui PT Widya Raharja Dharma dan PT Adikarta Graha. Ultimate shareholders is Mr. Iskandar Widyadi through PT Widya Raharja Dharma and PT Adikarta Graha.
4
%
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Laporan Presiden Komisaris
Report of the President Commissioner Sepanjang tahun 2012, Bank Jasa Jakarta kembali berhasil membukukan kinerja keuangan yang baik, sebagaimana tercermin dari pertumbuhan yang positif dari Total Asset, Dana Pihak Ketiga, Kredit maupun Laba. During the year 2012, Bank Jasa Jakarta has again managed to record a good financial performance, as reflected in the positive growth of Total Assets, Deposits, Loans and Income. Iskandar Widyadi Presiden Komisaris/ President Commissioner
Pemegang Saham yang terhormat, Kinerja perekonomian Indonesia pada tahun 2012 cukup menggembirakan di tengah perekonomian dunia yang melemah dan diliputi ketidakpastian. Pertumbuhan ekonomi dapat dipertahankan pada tingkat yang cukup tinggi, yaitu 6,2 %, dengan inflasi yang terkendali pada tingkat yang rendah (4,3 %). Sementara itu, sektor perbankan yang berada ditengah gejolak perekonomian global yang masih berlanjut serta upaya pemulihan yang berjalan lambat berdampak terhadap kinerja perekonomian domestik, masih mampu mempertahankan kinerja positif yang tercermin pada ketahanan dalam menghadapi krisis global, peningkatan fungsi intermediasi, dan perbaikan efisiensi.
Dear Shareholders, Indonesia's economic performance in year 2012 was encouraging in the midst of a weakening world economy and covered by uncertainty. Economic growth can be maintained at a adequate high level that is 6.2 %, with under control inflation at a low level (4.3 %). Meanwhile, the banking sector at the center of global economic turmoil is still continuing and the recovery efforts that is running slow give impact on the performance of the domestic economy, is still able to maintain positive performance reflected the resilience in the face of the global crisis, increasing intermediation function, and improved efficiency.
Kondisi perbankan nasional yang cukup kondusif sebagaimana tersebut diatas memberikan landasan yang cukup baik bagi kinerja Bank Jasa Jakarta. Sepanjang tahun 2012, Bank Jasa Jakarta kembali berhasil membukukan kinerja keuangan yang baik, sebagaimana tercermin dari pertumbuhan yang positif dari Total Asset, Dana Pihak Ketiga, Kredit maupun Laba. Selain itu, ditengah persaingan industri perbankan dan keuangan serta kondisi makro ekonomi, pencapaian kinerja Bank Jasa Jakarta jika dibandingkan dengan rencana bisnis yang ditetapkan untuk tahun 2012, telah tercapai dengan baik.
National banking conducive condition in year 2012, gives a pretty good foundation for the performance of Bank Jasa Jakarta. During the year 2012, Bank Jasa Jakarta has again managed to record a good financial performance, as reflected in the positive growth of Total Assets, Deposits, Loans and Income. Moreover, amid the competition in the banking and finance industry as well as macro-economic conditions, the achievement of the performance of Bank Jasa Jakarta when compared to the business plan set for the year 2012, has achieved well.
Selain pencapaian kinerja tersebut diatas, Bank Jasa Jakarta terus melanjutkan upaya untuk menerapkan Good Corporate Governance (GCG) antara lain melalui penerapan prinsip GCG dalam setiap kegiatan operasional perbankan. Penerapan GCG ini secara konsisten dimonitor melalui berbagai perangkat yang ada. Selain itu proses self assessment atas pelaksanaan GCG secara keseluruhan dengan menggunakan kerangka acuan dari Bank Indonesia telah dilakukan secara berkala dan berdasarkan hasil self assessment tersebut menunjukkan hasil yang baik. Selain itu, dalam upaya penerapan dan pengelolaan risiko, Bank Jasa Jakarta telah berupaya untuk menerapkan suatu kerangka manajemen risiko yang terintegrasi untuk memastikan semua risiko dapat diidentifikasi, diukur, dikendalikan dan dilaporkan dengan benar.
Beside achievement mentioned above, Bank Jasa Jakarta has kept continuing efforts to implement the Good Corporate Governance (GCG), such as, by implementing the principles of good corporate governance in all banking operations. The GCG implementation is consistently monitored through a variety of existing devices. Additionally, overall self assessment process on implementation of GCG by using the framework of the Bank Indonesia has been conducted regularly and showed good results based on results of the self assessment. Meanwhile, as an effort in deploying and managing risk, Bank Jasa Jakarta implemented an integrated risk management framework to ensure all risks are identified, measured, reported and controlled properly.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
5
Dewan Komisaris/ Board of Commissioner Kiri ke kanan/ Left to right : Mintolo Hardiyanto - Iskandar Widyadi - Randy Hartanto Lie
Menghadapi tahun 2013 yang diprediksikan masih akan tetap memberikan harapan dan optimisme yang baik bagi industri perbankan, dan dengan pencapaian kinerja yang baik di tahun 2012, Bank Jasa Jakarta yakin untuk dapat tumbuh secara sehat dan berkelanjutan (sustainable growth).
Year 2013 is predicted to stay giving hope and optimism that is good for the banking industry, and with good performance in 2012, Bank Jasa Jakarta is sure to be able grow in a healthy and sustainable (sustainable growth).
Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Direksi dan segenap karyawan atas upaya, integritas dan komitmennya, yang telah memungkinkan Bank Jasa Jakarta mempertahankan kinerja yang baik selama tahun 2012. Terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh nasabah Bank Jasa Jakarta yang telah memberikan dukungan dan kepercayaannya, dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada regulator perbankan dan otoritas moneter atas dukungannya selama ini. Atas rahmat dan karunia dari Tuhan YME, kami percaya Bank Jasa Jakarta dapat tumbuh semakin sehat dan solid di tahuntahun mendatang. Amin.
Finally, on behalf of the Board of Commissioners, we express our highest appreciation to the Board of Commissioners and all employees for their efforts, integrity and commitment, which has enabled the Bank Jasa Jakarta maintain good performance during the year 2012. Thank you to all of customers of Bank Jasa Jakarta who have given their support and trust, and we also thank the regulators and monetary authorities for their support over the years. Mercy and grace of God Almighty, we believe that Bank Jasa Jakarta can grow healthier and more solid in the coming years. Amen.
Iskandar Widyadi Presiden Komisaris/ President Commissioner
6
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Laporan Presiden Direktur Report of the President Director
Sejalan dengan revitalisasi visi dan misi Bank Jasa Jakarta, Manajemen tetap berkomitmen untuk senantiasa menjalankan kegiatan usaha untuk dapat memberikan shareholder value yang tumbuh berkesinambungan dengan berlandaskan penerapan prinsip-prinsip good corporate governance. In line with revitalization of Bank Jasa Jakarta vision and mission, we remain committed to continue to run the business to be able to provide growing sustainable shareholder value based on implementation of the principles of good corporate governance. Handrie Wirawan Presiden Direktur/ President Director
Pemegang Saham yang terhormat, Tahun 2012 merupakan tahun yang baik bagi Bank Jasa Jakarta. Ditengah kondisi ketidakpastian ekonomi gobal dan tingkat persaingan perbankan yang semakin meningkat, Bank Jasa Jakarta kembali menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Beberapa indikator menunjukkan bahwa total asset mencapai Rp 4,38 triliun atau tumbuh 5,71 % YoY, total kredit tumbuh 13,03 % YoY menjadi Rp 3,20 triliun, DPK tumbuh 5,03 % YoY menjadi Rp 3,57 triliun dan laba sebelum pajak mencapai Rp 110,09 miliar pada tahun 2012 atau tumbuh 2,49% dari tahun 2011.
Dear Shareholders, The year 2012 was a good year for Bank Jasa Jakarta. In the middle of gobal economic uncertainty and increasing on level of banking competition, Bank Jasa Jakarta has again showed encouraging results. Some indicators show that total assets reached Rp 4,38 trillion, or increased by 5,71 % YoY, total loans increased by 13,03 % YoY to Rp 3,20 trillion, deposits increased by 5,03 % YoY to Rp 3,57 trillion and profit before tax reached Rp 110,09 billion in 2012 or increased by 2,49 % from 2011.
Selain kinerja keuangan tersebut diatas, Bank Jasa Jakarta juga mencatat rasio-rasio utama yang relatif baik seperti rasio KPMM (CAR) setelah memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional mencapai 20,58 %, imbal hasil rata-rata ekuitas yang mencapai 13,14 %, rasio imbal hasil rata-rata aktiva yang telah mencapai 2,57 % dan rasio efisiensi biaya terkendali di kisaran 72,96%. Sejalan dengan peningkatan penyaluran kredit, Bank Jasa Jakarta tetap menjaga kualitas assetnya selama tahun 2012 sebagaimana tercermin dari tingkat NPL gross dan net yang membaik dibandingkan dengan tahun sebelumnya masing-masing menjadi 0,36% dan 0,26%.
Bank Jasa Jakarta also recorded some key ratios which relatively good such as KPMM ratio(CAR) after taking into account credit risk, market risk and operational risk reached 20,58 %, return on average equity ratio which reached 13,14 %, return on average assets ratio who has reached 2,57 % and ratio of efficiencies in the range of 72,96%. In line with an increase in loan disbursement, Bank Jasa Jakarta keep maintaining quality of the earning asset during the years 2012 as reflected from level of NPL gross and net that has improved compared to the previous year, which are 0,36 % and 0,26 % respectively.
Sejalan dengan revitalisasi visi dan misi Bank Jasa Jakarta, Manajemen tetap berkomitmen untuk senantiasa menjalankan kegiatan usaha untuk dapat memberikan shareholder value yang tumbuh berkesinambungan dengan berlandaskan penerapan prinsip-prinsip good corporate governance. Manajemen Bank Jasa Jakarta menyadari sepenuhnya bahwa penerapan prinsip-prinsip good corporate governance merupakan syarat penting dalam mencapai tujuan perusahaan dan sekaligus menjadi landasan untuk menjawab perubahan lingkungan bisnis dan persaingan yang semakin dinamis dan kompetitif. Dalam pelaksanaannya, Bank Jasa Jakarta senantiasa berpedoman pada standar industri perbankan secara umum, dengan mengacu pada berbagai ketentuan dan peraturan perundang-undangan serta praktik-praktik terbaik yang berlaku.
In line with revitalization of Bank Jasa Jakarta vision and mission, we remain committed to continue to run the business to be able to provide growing sustainable shareholder value based on implementation of the principles of good corporate governance. Bank Jasa Jakarta Management is fully aware that implementation on the principles of good corporate governance is an essential requirement in achieving corporate goals and become a foundation to respond to changing business and competitive environments which getting more dynamic and competitive. In its implementation, Bank Jasa Jakarta always refer to general standards of the banking industry, with reference to the various rules, regulations and applied best practices as well.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
7
Selain itu, dalam upaya untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, proses transformasi yang sudah berjalan akan terus dilakukan antara lain melalui pengembangan Sumber Daya Manusia, peningkatan kualitas pelayanan, penerapan good corporate governance, pengembangan risk management, dan peningkatan produktifitas serta efisiensi. Berkaitan dengan pengelolaan risiko, Bank Jasa Jakarta tidak pernah berhenti untuk terus menyempurnakan dan memperkuat berbagai perangkat dan metodologi manajemen risiko.
In order to support sustainable growth, transformation process that already on-going will be continued to be done through the development of Human Resources, improvement of service quality, implementation of good corporate governance, risk management development, and increasing of productivity and efficiency. Related to the risk management, Bank Jasa Jakarta never stop to continue to refine and strengthen the various risk management tools and methodologies.
Dalam menjalankan tanggung jawab sosial, sesuai dengan Undangundang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas terkait Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan sejalan dengan pencapaian kinerja yang positif selama ini, Bank Jasa Jakarta senantiasa tetap berkomitmen untuk mendukung program tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility). Kegiatan yang dilakukan selama ini lebih berfokus pada sosial kemasyarakatan melalui berbagai kegiatan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama di lingkungan sekitar bank, antara lain pembagian beras, kunjungan ke panti asuhan/ jompo, dll. Sementara itu di bidang kesehatan, telah dilakukan kegiatan donor darah rutin setiap 3 bulan sekali di Kantor Pusat yang diikuti karyawan maupun nasabah dan pengobatan gratis bagi masyarakat di lingkungan sekitar Bank.
In accordance with Law no. 40 of 2007 on Limited Company related to Corporate Social Responsibility and in line with the current positive achievement, Bank Jasa Jakarta always remain committed to supporting the social responsibility program (Corporate Social Responsibility). The activities carried out is more focused on social through various social activities that aim to improve the welfare of the people especially in the bank neighborhood, i.e rice distribution, visiting to an orphanage/ nursing home, etc.. Meanwhile, in the medical sector, Bank has conducted regular blood donation once in every 3 (three) months at the Head Office who participated by employees and customers, and also conducted free medication to people in the bank neighborhood.
Sehubungan dengan langkah strategis kedepan memasuki tahun 2013 yang penuh dengan tantangan antara lain konstelasi persaingan bisnis yang semakin meningkat dan kebutuhan serta harapan nasabah yang semakin meningkat terhadap Bank Jasa Jakarta, akan menjadi daya dorong bagi Bank Jasa Jakarta untuk terus berupaya meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah.
Entering the year 2013 that is full of challenges, among others, increasing of the constellation of the business competition and increasing of need/demand of customers of Bank Jasa Jakarta, will be thrust for us to continue to improve performance and provide the best service for customers.
Sebagai penutup, atas nama segenap jajaran Direksi, kami menyampaikan terima kasih kepada pemegang saham atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami, dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh karyawan Bank Jasa Jakarta atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam mewujudkan kinerja yang baik selama tahun 2012. Terima kasih juga kepada regulator, para nasabah setia dan stakeholders lainnya yang terus memberikan kepercayaan dan mendukung Bank Jasa Jakarta selama ini. Semoga semua yang telah kita capai di tahun ini dapat menjadi inspirasi penting untuk memberikan yang lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang.
On behalf of the Board of Directors, we would like to thank our Shareholders for the confidence given to us, and our highest appreciation to all employees of Bank Jasa Jakarta for their dedication and hard work in achieving good performance during the year 2012. Thanks also to regulators, loyal customers and other stakeholders who continue to provide confidence and support for the Bank Jasa Jakarta. May all that we have achieved in this year can be an important inspiration to give better in the next years.
Handrie Wirawan Presiden Direktur/ President Director
8
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Visi dan Misi
Vision and Mission
Visi Vision Menjadi Bank Ritel yang Andal dan Terpercaya To become a reliable and trustworthy retail Bank
Misi Mission w Menjalankan usaha perbankan yang sehat dengan berpedoman pada prinsip kehati-hatian w Menyediakan layanan perbankan yang berkualitas dan menjangkau kepentingan pengusaha/ masyarakat w Meningkatkan stakeholder value w Performing a sound banking business based on prudential principle w Providing quality banking services and reach out to the interests of employers/ community w Increasing stakeholder value
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
9
Tinjauan Keuangan dan Analisa Manajemen Financial Review and Management Analysis Hasil Usaha Pada tahun 2012, laba bersih Bank Jasa Jakarta mencapai Rp 82,48 miliar, sedikit meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp 80,77 miliar. Pertumbuhan laba bersih ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan bunga, pendapatan operasional lainnya dan didorong adanya pertumbuhan kredit sebesar 13,03 % dengan kualitas kredit yang semakin membaik. Stabilnya pertumbuhan laba bersih tersebut membuat struktur permodalan Bank Jasa Jakarta pada tahun 2012 relatif stabil dengan CAR tercatat 20,58%.
Operating Income In year 2012, net profit of Bank Jasa Jakarta reached Rp 82,48 billion, a slight increase compared to the year 2011 which was recorded at Rp 80,77 billion. Net profit growth was supported by growth in interest income, other operating income and driven by the 13,03 % credit growth with improved credit quality. Stable growth in net profit was made the capital structure of Bank Jasa Jakarta in 2012 was relatively stable with a CAR of 20,58 %.
Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan bunga bersih sedikit meningkat dari Rp 169,27 miliar di tahun 2011 menjadi Rp 171,46 miliar di tahun 2012. Peningkatan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan kredit yang diiringi dengan menurunnya beban bunga.
Net Interest Income Net interest income increased slightly from Rp 169,27 billion in 2011 to Rp 171,46 billion in 2012. The increase was primarily driven by loan growth along with with reduced interest expense.
Pendapatan bunga selama tahun 2012 mencapai Rp 366,81 miliar, sedikit mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011 yang mencapai Rp 369,55 miliar sejalan dengan kebijakan penurunan tingkat suku kredit sebagaimana tercermin dari rata-rata suku bunga pada tahun 2011 sebesar 11,15 % menurun menjadi 10,89 % di tahun 2012.
Interest income for the year 2012 reached Rp 366,81 billion, slightly lower than in year 2011 which reached Rp 369,55 billion. This is in line with the rate reduction policy on loans as reflected in the average interest rate in 2011 was 11,15 % decreased to 10,89 % in 2012.
Grafik Pendapatan dan Beban Bunga Interest Income and Expenses Graphic (jutaan Rupiah/ million Rupiah)
366.813
369.554
200.287
195.351 171.462
169.267
Pendapatan bunga Interest Income Beban Bunga Interest Expenses Pendapatan Bunga - Bersih Interest Income - Net
2011
10
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
2012
Sementara itu, beban bunga selama tahun 2012 mencapai Rp 195,35 miliar, juga mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011 yang mencapai Rp 200,29 miliar, sejalan dengan kebijakan penurunan tingkat suku bunga dana khususnya Deposito Berjangka sebagaimana tercermin dari rata-rata suku bunga deposito pada tahun 2011 sebesar 7,11 % dan menurun menjadi 6,25 % di tahun 2012.
Meanwhile, interest expense for the year 2012 reached Rp 195,35 billion, also decreased compared to the year 2011 which reached Rp 200,29 billion, in line with the policy of lowering interest rates especially in Time Deposit funds as reflected in the average time deposits rate in 2011 at 7,11 % and declining to 6,25 % in 2012.
Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan Operasional selama tahun 2012 mencapai Rp 38,23 miliar atau meningkat dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 20,26 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan adanya pemulihan atas Cadangan Kerugian Penurunan Nilai sebesar Rp 24,25 miliar di tahun 2012 sesuai ketentuan Bank Indonesia.
Other Operating Income Operating income for the year 2012 reached Rp 38,23 billion, an increase compared to the year 2011 amounted to Rp 20,26 billion. This increase was primarily due to the recovery of the allowance for impairment losses amounted to Rp 24,25 billion in the year 2012 in accordance with Bank Indonesia.
Beban Operasional Lainnya Beban operasional selama tahun 2012 mencapai Rp 100,16 miliar atau meningkat dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp 83,29 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan adanya kenaikan beban tenaga kerja terkait dengan pembentukan cadangan imbalan pasca kerja.
Other Operating Expenses Operating expenses for the year 2012 reached Rp 110,16 billion, an increase compared to the year 2011 amounting to Rp 83,29 billion. This increase was primarily due to increased labor expenses associated with the formation of employee benefit reserves.
Pencapaian pendapatan (beban) operasional yang relatif stabil tersebut berdampak pada rasio Beban Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional yang juga relatif stabil di kisaran 72,96 %.
Achievement operating income (expense) is relatively stable has impact on the ratio of operating expenses compared with operating income improved to 72,96 %.
Grafik Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya Other Operating Income and Other Operating Expenses Graphic (jutaan Rupiah/ million Rupiah)
100.160 83.289
Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Income 63.034 61.929
38.231
20.255
Beban Operasional Lainnya Other Operating Expenses Beban Operasional Lainnya - Bersih Other Operating Expenses - Net
2011 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Sejalan dengan penerapan PSAK 50 & 55, jika tahun sebelumnya masih mengikuti metode perhitungan masa transasi, maka di tahun 2012 ini Bank Jasa Jakarta sudah menggunakan data historis untuk
2012 Allowance for Impairment Losses In line with the implementation of PSAK 50 & 55, if previous years are still following the calculation method transasi period, then in 2012 the Bank Jasa Jakarta already using historical data for the calculation
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
11
perhitungan CKPN khususnya untuk impairment kolektif. Data historis selama 3 tahun terakhir dilakukan analisa menggunakan metode migration analysis berdasarkan segmen jenis penggunaan kredit yaitu modal kerja, investasi dan konsumsi. Total CKPN yang dibentuk per akhir 2012 mencapai Rp 5,1 miliar atau menurun dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai Rp 29,4 miliar.
of collective impairment allowance for impairment in particular for. Historical data over the last 3 years was analyzed using method migration analysis by segment of loan usage i.e. the working capital loans, investment and consumption. Total allowance for impairment is established by the end of 2012 reached Rp 5,1 billion, decreased compared with the previous period which reached Rp 29,4 billion.
Laba Sebelum Pajak Laba sebelum pajak mencapai Rp 110,1 miliar atau meningkat dari sebelumnya sebesar Rp 107,4 miliar. Pencapaian ini selain karena meningkatnya aktivitas bisnis di bidang kredit juga adanya pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai.
Profit Before Tax Profit before tax reached Rp 110,1 billion, an increase from Rp 107,4 billion. This achievement is caused not only by increasing in loan business, but also the recovery of the allowance for impairment losses.
POSISI KEUANGAN Total Aktiva Pada 31 Desember 2012, total aktiva Bank Jasa Jakarta mencapai Rp 4,38 triliun atau meningkat dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp 4,15 triliun. Peningkatan tersebut didukung oleh peningkatan kredit dan secondary reserve serta obligasi pemerintah.
Financial Position Total Assets At December 31, 2012, total assets of Bank Jasa Jakarta reached Rp 4,38 trillion, an increase from the previous year of Rp 4,15 trillion. This increasing is supported by an increasing in credit and secondary reserves and government bonds as well.
Kredit Di akhir tahun 2012, portofolio kredit Bank Jasa Jakarta mencapai Rp 3,19 triliun atau meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,8 triliun. Pencapaian portofolio kredit ini memberikan kontribusi sebesar 72,96 % dari total aktiva. Peningkatan kredit tersebut selain didukung oleh membaiknya kondisi perekonomian nasional di tahun 2012, juga tidak terlepas dari usaha Bank Jasa Jakarta dalam melakukan ekspansi kredit dengan tetap berpedoman pada prinsip kehati-hatian.
Loans At the end of 2012, Bank Jasa Jakarta loan portfolio reached Rp 3,19 trillion or higher than the same period of the previous year of Rp 2,8 trillion. Achievement of this loan portfolio accounted for 72,96 % of total assets. Loan increasing is supported not only by national economic conditions in 2012, but also driven by Bank Jasa Jakarta efforts in expanding credit by keep considering the prudential principles.
Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit selama tahun 2012 ditujukan kepada Kredit Investasi yang memberikan kontribusi terbesar yaitu 41,85 %, diikuti oleh Kredit Konsumsi dan Kredit Modal Kerja masing-masing sebesar 35,71% dan 22,43 % dari total kredit yang disalurkan di tahun 2012.
Based on the type of usage, loan disbursement during 2012 addressed to the Loan Investment which was the greatest contribution is 41,85%, followed by Consumer Loan and Working Capital Loan respectively 35,71 % and 22,43 % of the total loans in year 2012 .
Jenis Kredit Type of Loan
41,85 %
35,71 %
22,43 %
Investasi Investment Konsumsi Consumer Modal Kerja Working Capital
12
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit selama tahun 2012 tumbuh pada hampir semua sektor, portofolio kredit kepada sektor rumah tangga memberikan kontribusi sebesar 35,53 % dari total kredit. Pada umumnya, sektor rumah tangga ini meliputi kredit untuk tujuan penggunaan konsumsi, antara lain KPR, KPM, dll. Sementara itu, untuk sektor perdagangan besar dan eceran memberikan kontribusi sebesar 23,36 % terhadap total kredit dan sektor real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan memberikan kontribusi 9,76 % dari total kredit.
Based on the economic sector, loan disbursement during 2012 has grown for almost all sectors, the portfolio of loans to the household sector accounted for 35,53 % of total loans. In general, the household sector includes the usage of credit for consumption purposes, such as mortgage, car loan, etc. Meanwhile, for the wholesale and retail trade sector accounted for 23,36 % of total loans and sector real estate, leasing and corporate services contributed 9,76 % of total loans.
Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi/ Loan by Economic Sector (jutaan Rupiah/ million Rupiah) Sektor Ekonomi Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Konstruksi
Nominal
%
Economic Sector
21.598
0,67 %
Agriculture, hunting and forestry
5.743
0,18 %
Fishing
30.800
0,96 %
Mining and excavation
263.036
8,22 %
Manufacturing
3.066
0,10 %
Electricity, gas and water Construction
90.770
2,84 %
747.368
23,36 %
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
142.411
4,45 %
Accomodation and food and baverages
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
257.641
8,05 %
Transportation, warehousing and communications
Perdagangan Besar dan Eceran
Perantara Keuangan
Wholesale and Retail
11.005
0,34 %
Financial Intermediary
312.243
9,76 %
Real estate, leasing services and servicing companies
Jasa Pendidikan
21.741
0,68 %
Educational services
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
86.327
2,70 %
Health and social services
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan
62.713
1,96 %
Services in social, art culture, recreation and
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan
Perorangan Lainnya Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga Rumah Tangga Lain-lain Total
other individual services 620
0,02 %
1.136.936
35,53 %
5.897
0,18 %
3.199.916
100,00 %
Individual services to households Households Others Total
Berkat konsistensi penyaluran kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, di akhir tahun 2011, Bank Jasa Jakarta berhasil mempertahankan kualitas kredit, dengan rasio kredit bermasalah (NPL Gross) sebesar 0,36 % dan NPL Net 0,26 %. Pencapaian NPL ini selain lebih rendah dibandingkan dengan NPL industri perbankan secara umum, tetapi juga masih jauh dari batas maksimal indikasi NPL yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 5 %.
Because of consistency on loan disbursement based on the prudential principles, at the end of 2012, Bank Jasa Jakarta succeeded to maintain credit quality, with the ratio of non-performing loans (NPL Gross) of 0,36 % and 0,26 % Net NPL. The NPL achievement than lower than the NPL banking industry in general, but it is still far from the maximum NPL indications established by Bank Indonesia at 5 %.
Surat Berharga Nilai surat berharga yang dimiliki Bank Jasa Jakarta untuk tujuan investasi mencapai Rp 648,24 miliar dan surat berharga yang dibeli untuk dijual kembali mencapai Rp 24,10 miliar. Jumlah surat berharga untuk tujuan investasi yang jatuh temponya lebih dari 5 tahun mencapai Rp 332,99 miliar. Dari total surat berharga untuk tujuan investasi tersebut, yang dikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp 10 miliar dan sisanya dikategorikan tersedia untuk dijual. Penempatan dana dalam surat berharga ini sesuai dengan dengan
Securities Value of securities held by Bank Jasa Jakarta for the purpose of investment reached Rp 648,24 billion, and securities purchased for re-sale reached Rp 24,10 billion. Number of securities for investment purposes with maturities of more than 5 years to reach Rp 332,99 billion. Of the total of securities for investment purposes, which is classified as held to maturity amounted to Rp 10 billion and the remainder classified available for sale. Placement of funds in securities in accordance with the policies established by Management, Third
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
13
Kualitas Kredit/ Loan Quality (dalam jutaan Rupiah/ in million Rupiah) Keterangan
2012
%
2011
3.091.454
96,61%
2.756.880
97,38 %
96.814
3,03%
63.674
2,25 %
Special Mention
Kurang Lancar
7.528
0,24%
6.669
0,24 %
Substandard
Diragukan
2.414
0,08%
1.625
0,06 %
Doubtful Loss
Lancar Dalam Perhatian Khusus
Macet Total Kredit yang Diberikan
%
1.706
0,05%
2.104
0,07 %
3.199.916
100,00%
2.830.952
100,00 %
Description Current
Total Loans
Total NPL
11.648
10.398
Total NPL
NPL (%)
0,36%
0,37%
NPL (%)
kebijakan yang telah ditetapkan oleh Manajemen, Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun namun belum sepenuhnya disalurkan ke kredit, untuk sementara ditempatkan dalam instrumen keuangan yang aman dan menghasilkan return yang baik antara lain penempatan pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI), surat-surat berharga (SUN), penempatan antar bank, dan lain-lain.
Party Funds that have been collected but not yet fully disbursed to credit, temporarily placed in secure financial instruments and generating good returns i.e placement in Bank Indonesia Certificates (SBI), securities (SUN), interbank placements, and others.
Penghimpunan Dana Dana PIhak Ketiga berupa giro, tabungan dan deposito merupakan dana yang dihimpun dari simpanan masyarakat. Jumlah Dana Pihak Ketiga mencapai Rp 3,56 triliun di akhir tahun 2012, naik dari Rp 3,39 triliun di akhir tahun 2011. Kenaikan Dana Pihak Ketiga tersebut didorong oleh Giro yang meningkat 2,06 %, Tabungan yang meningkat 21,79 % dan Deposito yang meningkat 3,92 %.
Funding Third party funds in the form of demand deposits, savings deposits and time deposits are funds collected from the public. Number of third party funds reached Rp 3,56 trillion at the end of 2012, increased from Rp 3,39 trillion at the end of 2011. The increase in third party funds was driven by demand deposits which increased 2,06 %, savings deposits which increased 21,79 % and time deposits which increased 3,92 %.
Berdasarkan komposisinya, Deposito berjangka memberikan kontribusi 80,66 % terhadap total Dana Pihak Ketiga, disusul Giro dan Tabungan masing-masing 10,80 % dan 8,54 %. Sementara berdasarkan jangka waktunya, belum terjadi pergeseran komposisi mayoritas pendanaan.
followed by Demand and Saving deposits 10,80 % and 8,54 % respectively. While based on the time period, has not been a shift in the composition of the majority of the funding.
Penghimpunan Dana/ Funding (jutaan Rupiah/ million Rupiah) 10,80 % 8,54 % 80,66 %
Loan to Deposit Ratio ( LDR) mengalami peningkatan menjadi 89,76% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 83,40%, sejalan dengan peningkatan penyaluran kredit yang dilakukan selama tahun 2012. 14
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Deposito/ Time Deposits Giro/ Demand Deposits Tabungan/ Saving Deposits
Loan to Deposit Ratio (LDR) increased to 89.76% compared with the previous year amounted to 83.40%, in line with the increase in loan disbursements made during the year 2012.
Ekuitas Total ekuitas per akhir 2012 mencapai Rp 750,96 miliar atau meningkat dari periode sebelumnya sebesar Rp 689,93 miliar. Peningkatan ekuitas disebabkan oleh peningkatan saldo laba akibat pengakuan laba bersih tahun 2012.
Equity Total equity at the end of 2012 reached Rp 750.96 billion, an increase from the previous period amounting to Rp 689.93 billion. The increase in equity caused by the increasing in retained earnings due to the recognition of net profit in 2012.
KPMM Rasio kecukupan modal/ kewajiban penyediaan modal minimum (Capital Adequacy Ratio - CAR) setelah memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional mencapai 20,58 % tidak berbeda secara signifikan dengan periode sebelumnya yang mencapai 20,98%. Pencapaian CAR ini masih jauh diatas level yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 8 %.
Capital Adequacy Ratio (CAR) The Capital Adequacy Ratio - CAR after accounting for credit risk, market risk and operational risk reached 20.58% was not differ significantly from the previous period reached 20.98%. CAR achievement is still above the level required by Bank Indonesia which is at 8%.
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) BMPK Pihak yang terkait dengan Bank, oustandingnya mencapai Rp31 miliar atau hanya 4,68 % dari Modal Bank. Pencapaian prosentase tersebut masih di bawah batas maksimal yang ditentukan oleh Bank Indonesia sebesar 10 % dari modal dan seluruh kredit yang diberikan kepada pihak terkait tersebut tergolong dalam kategori LANCAR.
Legal Lending Limit (LLL) The outstanding of Legal Lending Limits from Bank related parties reached Rp 31 billion or only 4,68 % of Bank Equity. This percentage is still below the maximum limit set by Bank Indonesia amounting to 10 % of the capital and all loans granted to related parties are classified in the category CURRENT.
Acara kebersamaan seluruh karyawan BJJ dalam perayaan akhir tahun 2012 Gathering of all BJJ employees in the celebration of the end of 2012
Acara kebersamaan seluruh karyawan BJJ dalam perayaan akhir tahun 2012 Gathering of all BJJ employees in the celebration of the end of 2012
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
15
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
16
Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang meliputi transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran, serta kesetaraan, merupakan persyaratan mutlak bagi keberhasilan perusahaan. Bank Jasa Jakarta meyakini bahwa dengan penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan akan memberikan sustainable value dan meningkatkan kinerja bank. Oleh karena itu, penerapan GCG ini bukan hanya untuk memenuhi ketentuan dari regulator, namun yang paling penting adalah untuk dapat mendukung Perusahaan melanjutkan pertumbuhannya dan berhasil mencapai target yang ditetapkan. Dalam pelaksanaannya, penerapan GCG di Bank Jasa Jakarta dilakukan melalui: Governance Structure melalui pemenuhan syarat, komposisi dan keanggotaan Dewan Komisaris, Direksi, Satuan Kerja dan Komitekomite dan penyempurnaan struktur organisasi untuk menjamin check and balances serta akuntabilitas yang jelas dan tegas dari masing-masing organ perusahaan. Governance Proses melalui penyempurnaan kebijakan, sistem dan prosedur yang dapat menjamin terimplementasinya prinsipprinsip GCG. Governance Outcome melalui pencapaian kinerja dan hasil penilaian self assessment dengan predikat Baik.
Implementation of the principles of Good Corporate Governance (GCG) which includes transparency, accountability, responsibility, independence, fairness, and equality, is an absolute requirement for the success of the company. Bank Jasa Jakarta believes that with the implementation of a consistent and sustainable GCG will provide sustainable value and improve the performance of the bank. Therefore, GCG is not only to meet the requirements of regulators, but the most important is to be able to support the company to continue its growth and get successfully to achieve the set targets. In practice, the implementation of GCG in Bank Jasa Jakarta has been doing through:
Pelaksanaan GCG selama ini telah dilakukan secara konsisten dan untuk pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan telah dilakukan hal hal sebagai berikut:
GCG implementation had been done consistently, and for responsibility in managing the company, things has been done are as follows:
A. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pada tanggal 25 Juni 2012 telah diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dengan beberapa keputusan sebagai berikut: 1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Direksi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. 2. Menyetujui dan mengesahkan Perhitungan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Drs. J. Tanzil & Rekan yang secara keseluruhan tercantum dalam Laporan Tahunan 2011 serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada anggota Direksi dan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. 3. Menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2011 sebesar Rp 6.000.000.000,- (enam miliar Rupiah) disimpan sebagai Cadangan dan sebesar Rp 25.000.000.000,- (dua puluh lima milyar Rupiah) di keluarkan sebagai dividen tunai untuk dibagikan kepada para Pemegang Saham serta sisanya sebesar
A. General Meeting of Shareholders On June 25, 2012 has held Annual General Meeting of Shareholders (AGM) with some decisions as follows:
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Governance Structure through eligibility, composition and membership committees and improvement of the organizational structure to ensure checks and balances and accountability are clear and unequivocal from each organ company. Governance Process through improvement policy, systems and procedures to ensure implementaion of corporate governance principles. Governance Outcome through performance outcomes and self assessment results with "Good" category.
1. To approve the Annual Report of the Board of Directors for the fiscal year ended 31 December 2011. 2. To approve and ratify the Audited Consolidated Financial Statements for the year ended 31 December 2011 audited by Public Accountant Office of Drs. J. Tanzil & Partners that fully stated in 2011 Annual Report as well as providing liability release and discharge (acquit et de charge) to members of the Board of Directors and Commissioners for management and supervision actions that respectly conducted in the fiscal year ended 31 December 2011.
3. Appropriation of net income for the fiscal year 2011 amounted to Rp 6.000.000.000, - (six billion Rupiah) and stored as reserves for Rp 25.000.000.000, - (twenty five billion Rupiah) issued as cash dividends to be distributed to the Shareholders and the remaining Rp 49.767.540.298, - (forty-nine billion seven hundred
Rp49.767.540.298,- (empat puluh sembilan milyar tujuh ratus enam puluh tujuh juta lima ratus empat puluh ribu dua ratus sembilan puluh delapan Rupiah) disimpan dalam Laba Ditahan untuk memperkuat permodalan Perseroan. 4. Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk mengatur tatacara dan jadwal waktu untuk pembagian dividen tunai tersebut kepada Pemegang Saham. 5. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan menetapkan jumlah honorarium serta persyaratan lain. Selain itu, pada tanggal yang sama pula diselenggarakan RUPS Luar Biasa dengan keputusan menyetujui pengunduran diri dari Bapak Olwin Chandra sebagai Direktur Perseroan terhitung sejak 1 Juli 2012.
and sixty-seven million five hundred and forty thousand two hundred and ninety-eight Rupiah) kept in retained earnings to strengthen the Company's capital. 4. To authorize the Board of Directors to set the procedures and timelines for the cash dividend to shareholders. 5. To give authority to the Board of Commissioners to appoint Public Accountant to audit the financial statements of the Company for the financial year ended December 31, 2012 and determine the honorarium and other requirements. In addition, on the same date also held Extraordinary General Meeting to approve the decision of the resignation of Mr. Olwin Chandra as Director of the Company effective from 1 July 2012.
B. Dewan Komisaris Dewan Komisaris adalah organ organisasi secara kolektif yang bertugas melakukan pengawasan sesuai dengan anggaran dasar, Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan peraturan-peraturan terkait lainnya dan memberi nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
B. The Board of Commissioners The Board of Commissioners is an organ of organization collectively assigned to conduct supervision in accordance with the articles of association, Bank Indonesia Regulation (PBI) and other relevant regulations and to advise the Board of Directors and ensure that companies implement good corporate governance at all levels of the organization.
Anggota Dewan Komisaris Bank Jasa Jakarta per Desember 2012 berjumlah 3 orang dan 2 diantaranya merupakan Komisaris Independen. Hal ini telah sesuai dengan ketentuan PBI No.8/4/PBI/2006 sebagaimana diubah dengan PBI No.8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum yang mengatur bahwa paling kurang 50 % dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.
Member of the Board of Commissioners of Bank Jasa Jakarta by December 2012 amounted to 3 people and 2 of them are Independent Commissioner. This is in accordance with the regulation of PBI No.8/4/PBI/2006 and amended by PBI No.8/14/PBI/2006 about Regulation on the Implementation of Good Corporate Governance for Banks by which stipulates that at least 50 % of the total number of Commissioners Independent Commissioner.
Susunan Dewan Komisaris Bank Jasa Jakarta terdiri dari: Presiden Komisaris : Iskandar Widyadi Komisaris Independen : Mintolo Hardiyanto, SE Komisaris Independen : Randy Hartanto Lie, MBA
The composition of the Board of Commissioners of Bank Jasa Jakarta consists of: President Commissioner : Iskandar Widyadi Independent Commissioner : Mintolo Hardiyanto, SE Independent Commissioner : Randy Hartanto Lie, MBA
Secara umum Dewan Komisaris bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan Bank Jasa Jakarta oleh Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan serta Anggaran Dasar dan keputusan RUPS, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris tersebut antara lain: 1. Melakukan pengawasan terhadap pengurusan Bank yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi termasuk mengenai rencana kerja, pengembangan Bank, pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS serta peraturan perundangundangan yang berlaku. 2. Melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.
In general, the Board of Commissioners to oversee the policy and the maintenance of the course by the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta including the supervision of the implementation of Corporate Plan, Annual Business Plan, the Articles of Association and resolutions of theAnnual General Meeting of Shareholders, as well as laws regulations are applicable. Execution of the duties of the Board of Commissioners, among others: 1. To supervise the management of the Bank was advising the Board of Directors and the Board of Directors, including the work plan, development Bank, the implementation of the provisions of the Articles of Association and the resolution of the GMS and the legislation in force. 2. Carry out the duties, powers and responsibilities in accordance with the rules of the Articles of Association and the resolution of the Annual General Meeting of Share-holders. 3. With regard to the implementation of good CorporateGovernance:
3. Berkenaan dengan penerapan Good Corporate Governance:
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
17
memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank Jasa Jakarta pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi serta memantau, mengevaluasi dan menyempurnakan efektivitas penerapan praktik Good Corporate Governance (GCG). 4. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Bank, auditor eksternal dan hasil pengawasan Bank Indonesia. 5. Memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya pelanggaran peraturan perundangundangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.
ensure the implementation of corporate governance principles in any business activities of Bank Jasa Jakarta at all levels of the organization as well ingkatan or monitor, evaluate and improve the effectiveness of the practice of Good Corporate Governance (GCG). 4. Ensure that the Board has been following up on audit findings and recommendations of the Internal Audit Task Force (IATF) Bank, the external auditors and the findings of Bank Indonesia's supervision. 5. Inform Bank Indonesia no later than 7 (seven) days after discovery of violation of legislation in the field of banking or circumstances or estimates could jeopardize the sustainability of the Bank's business.
Dewan Komisaris dan Direksi/ Board of Commissioners and Directors Kiri ke kanan/ Left to Right Krisna Chandra - Lisawati - Randy Hartanto Lie - Iskandar Widyadi - Mintolo Hardiyanto - Emanuela Tanubrata - Handrie Wirawan
18
Untuk menjaga obyektivitas dan independensi dalam melakukan fungsi dan tugas pengawasan, Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali dalam hal-hal lain yang ditetapkan dalam peraturan perundangan yang berlaku dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan, penyediaan dana kepada pihak terkait dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank dan peraturan perundang-undangan.
In order to maintain objectivity and independency in performing supervisory functions and duties, the Board of Commissioners is not involved in the decision-making operations of the Bank, except in matters specified in other applicable laws and regulations in order to carry out the monitoring function, the provision of funds to related parties and the otherwise specified in the Articles of Association of the Bank and legislation.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat secara berkala minimal 2 bulan sekali.
In performing its duties and functions, the Board of Commissioners held a regular meeting at least once in every 2 months.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
C. Direksi Direksi adalah organ organisasi yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan anggaran dasar. Anggota Direksi Bank Jasa Jakarta per 31 Desember 2012 berjumlah 4 (empat) orang, dengan susunan anggota sebagai berikut: Presiden Direktur : Handrie Wirawan Wakil Presiden Direktur I : Emanuela Tanubrata, SH Wakil Presiden Direktur II : Lisawati, SE, MBA, MM Direktur Kepatuhan : Krisna Chandra, SE, MM
C. Board of Directors Board of Directors is an authorized organ of organization and take full responsibility for managing the company, in accordance with the purposes and objectives of the Company and represent the company, both inside and outside the court in accordance with the Articles of Association. Member of the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta per 31 December 2012 amounted to 4 (four) people, with the members as follows: President Director : Handrie Wirawan Vice President Director I : Emanuela Tanubrata, SH Vice President Director II : Lisawati, SE, MBA, MM Compliance Director : Krisna Chandra, SE, MM
Seluruh anggota Direksi merupakan perseorangan yang memiliki integritas serta kemampuan dan pengalaman yang memadai dalam bidang perbankan dan telah lulus fit and proper test Bank Indonesia. Usulan penggantian dan/ atau pengangkatan anggota Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris kepada RUPS, setelah memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi.
All member of Board of Directors consist of individuals who have the integrity and the ability and adequate experience in banking and have passed the fit and proper test of Bank Indonesia. Replacement proposal and/or removal of members of the Board of Directors conducted by the Board of Commissioners before the General Meeting of Shareholders, after considering the recommendation of the Remuneration and Nomination Committee.
Independensi Direksi merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga dan untuk itu telah ditetapkan ketentuan antara lain bahwa anggota Direksi dilarang saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/ atau dengan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dilarang memiliki saham melebihi 25% (dua puluh persen) dari modal disetor pada suatu Perusahaan lain.
Board of Directors independence is one of the important factors that must be maintained, and therefore, it has established rules for, among others, that the members of the Board of Directors are prohibited from having family ties to the second degree with a fellow member of the Board of Directors and / or the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors either individually or together are prohibited have more than 25% (twenty percent) of the paid up capital of another company.
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris dan Direksi/ Frequency of Board of Commissioners and Directors Meeting Komisaris/ Direksi Commissioners/ Directors
Rapat Direksi Board of Directors Meeting
Rapat Komisaris Board of Commissioners Meeting
Rapat Gabungan Joint Meeting of BOC & BOD
Jadwal Schedule
Hadir Presence
Jadwal Schedule
Hadir Presence
Jadwal Schedule
Hadir Presence
Iskandar Widyadi
-
-
6
6
23
23
Mintolo Hardiyanto
-
-
6
6
23
22
Randy Hartanto Lie
-
-
6
6
23
23
Handrie Wirawan
12
10
-
-
23
19
Emanuela Tanubrata
12
11
-
-
23
22
Lisawati
12
11
-
-
23
20
Krisna Chandra
12
12
-
-
23
21
Komisaris/ Commissioners
Direksi/ Directors
Secara umum, Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank serta mengelolanya sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Bank Jasa Jakarta serta peraturan perundangundangan yang berlaku. Pelaksanaan tugas Direksi tersebut antara lain:
In general, the Board of Directors are fully responsible for the implementation of the Bank's management as well as manage the bank in accordance with the authority and responsibility given to them as stated in the Articles of Association of Bank Jasa Jakarta as well as in applied laws and regulations. Performance of duties of Directors are as follows:
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
19
20
1. Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Perusahaan. 2. Direksi wajib mengelola Perusahaan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar untuk kepentingan dan tujuan perusahaan, antara lain: Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan tujuan Perusahaan; Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan; Menciptakan struktur pengendalian intern, menjamin terselenggaranya fungsi audit intern Perusahaan dalam setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan audit intern Perusahaan sesuai dengan kebijakan atau pengarahan yang diberikan Dewan Komisaris, dalam rangka pengendalian umum sebagaimana ditetapkan dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank sesuai peraturan yang ditetapkan instansi yang berwenang; 3. Direksi wajib melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Perusahaan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 4. Direksi wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Perusahaan, auditor ekstern, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/ atau pengawas otoritas lain. 5. Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
1. Directors are fully responsible for the implementation of the Company's management. 2. Board of Directors shall manage the Company in accordance with the authority and responsibilities as provided in the Articles of Association to the interests and objectives of the company, among other things: Lead and manage the Company in accordance with the Company's objectives; Possess, maintain and manage assets of the Company for the benefit of the Company; Creating an internal control structure, ensure the implementation of the Company's internal audit function at all levels of management and follow up on the findings of the internal audit in accordance with the Company's policies or directives assigned by the Commissioners, in order to control public as specified in the Standard for Bank Internal Audit Function according to the rules established agencies authorized; 3. Board of Directors shall carry out the principles of good corporate governance in all our business activities at all levels of the organization. 4. Directors shall follow up on audit findings and recommendations of the Company's internal audit unit, external auditors, the findings of Bank Indonesia's supervision and/ or other regulatory authority. 5. Directors shall be accountable for performance of their duties to shareholders through the General Meeting of Shareholders.
Rapat Direksi diadakan secara berkala dan segala keputusan yang diambil dalam Rapat Direksi dilakukan secara musyawarah mufakat dan dibuatkan risalah rapat serta diadministrasikan dengan baik.
Directors meetings are held regularly and all decisions taken in the meeting of Directors are made by consensus agreement, and the minutes of meetings are made and documented properly.
D. Pola Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi adalah hubungan check and balances untuk kemajuan dan kesehatan Bank. Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan fungsinya masing-masing bertanggung jawab atas kelangsungan usaha Bank dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi secara rutin mengadakan pertemuan/rapat untuk membahas kemajuan Bank secara umum. Pengambilan keputusan dalam rapat-rapat tersebut dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Hasil-hasil rapat bersifat mengikat bagi seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan dituangkan dalam risalah rapat serta didokumentasikan secara baik.
D. Integrated Structures od Board oc Commissioner and Directors Relationship between Board of Commissioners and Board of Directors is relationship on checks and balances for the progress and bank soundess. Board of Commissioners and Board of Directors in accordance with their respective functions responsible for the survival of the Bank in the longterm period. Therefore, the Board held a regular meeting to discuss the bank progress in general. Decision-making in the meetings conducted by consensus agreement. The results of the meeting are binding to all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors and written in the minutes of the meeting and documented properly.
E. Komite-Komite Komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris Komite Audit Komite Audit adalah komite yang dibentuk untuk mendukung Dewan Komisaris dalam melakukan tugas dan tanggung jawab pengawasan secara efektif dan independen atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, system pengendalian intern, efektivitas pemeriksaan auditor eksternal dan internal, efektivitas pelaksanaan manajemen risiko serta kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku.
E. Committees The Committees responsible to the Board of Commissioners Audit Committee The Audit Committee is a committee which is established to support the Board of Commissioners in performing its duties and responsibilities in an effective and independent oversight on matters relating to financial information, internal control system, the effectiveness of the external auditors and internal examination, the effectiveness of risk management and regulatory compliance and regulations in force.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Susunan keanggotaan Komite Audit terdiri dari: Ketua : Mintolo Hardiyanto, SE Anggota : Julianti Tatan, SE, Akt, MSc Prof. Dr. Ir. Sugiarto, MSc Randy Hartanto Lie, MBA
Composition of Audit Committee consists of: Chairman : Mintolo Hardiyanto, SE Members : Julianti Tatan, SE, Akt, MSc Prof. Dr. Ir. Sugiarto, MSc Randy Hartanto Lie, MBA
Keanggotaan dan komposisi, maupun independensi anggota Komite Audit tersebut di atas telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia. Sesuai ketentuan, keanggotaan komite tersebut minimal terdiri dari seorang Komisaris Independen sebagai Ketua Komite dan anggota komite yang merupakan Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan di bidang hukum atau perbankan.
Membership and composition, as well as the independence of members of the Audit Committee has complied to Bank Indonesia regulations. According to the regulation, the membership of the committee consists of a minimum of one Independent Commissioner as a Chairman, and committee members who are independent parties that has expertise in the fields of accounting and finance or in law or banking.
Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan pendapat profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara lain: Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Bank seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit dari auditor ekstern termasuk menelaah independensi dan obyektivitas auditor serta menelaah kecukupan pemeriksaan yang dilakukannya untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit intern serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris.
The Audit Committee has a duty and responsibility to provide a professional and independent opinion to the Board of Commissioners about the report or matters submitted by the Board of Directors, to identify issues that require attention of the Board of Commissioners, and perform other tasks related to the duties of the Board of Commissioners, among others: Reviewing the financial information that will be issued by Bank such as financial statements, projections and other financial information. Evaluate the effectiveness of the audit of the external auditor, including the independence and objectivity of the external auditor and reviewing the adequacy checks done to ensure all significant risks have been considered. Monitor and evaluate the planning and execution of audits and monitoring of the follow-up audit in order to assess the adequacy of internal controls, including the adequacy of the financial reporting process. Provide recommendations regarding the appointment of the Public Accountants and Public Accounting Firm to the Board of Commissioners. Reviewing the compliance of the Bank Indonesia Regulation and legislation and other provisions relating to the business activities of the Bank.
Melakukan penelaahan atas kepatuhan Bank terhadap Peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan serta ketentuan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan usaha Bank.
Dalam rangka melaksanakan tugasnya, Komite Audit berwenang untuk mengakses catatan atau informasi karyawan, dana, asset serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Komite Audit mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu bulan) dan keputusan rapat komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Selama tahun 2012 Komite Audit telah mengadakan 13 kali rapat dengan melibatkan anggota Direksi dan Kepala SKAI/ Pejabat Terkait.
In order to carry out their duties, the Audit Committee is authorized to access records or employees information, funds, assets and other resources relating to the performance of their duties. Audit Committee meetings held at least once in every 1 (one) month, and the decision of the committee meetings conducted by consensus agreement. During 2012 the Audit Committee has held 13 meetings involving the Board of Directors and Head of Internal Audit/ related officials.
Komite Pemantau Resiko Komite Pemantau Risiko adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris yang berhubungan dengan penerapan Manajemen Risiko di Bank Jasa Jakarta.
Risk Monitoring Committee Risk Oversight Committee is a committee established by and responsible to the Board of Commissioners in order to support the implementation of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners relating to the implementation of Risk Management in Bank Jasa Jakarta.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
21
Susunan Komite Pemantau Risiko terdiri dari: Ketua : Randy Hartanto Lie, MBA Anggota : Prof. Dr. Ir. Sugiarto, MSc Julianti Tatan, SE, Akt, MSc Mintolo Hardiyanto, SE Keanggotaan, komposisi, maupun independensi anggota Komite Pemantau Risiko tersebut di atas telah memenuhi Peraturan Bank Indonesia. Sesuai ketentuan, anggota Komite Pemantau Risiko sekurang-kurangnya terdiri dari seorang Komisaris Independen yang bertindak sebagai ketua, seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan, dan seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko.
Composition of Risk Management Oversight Committee consists of: Chairman : Randy Hartanto Lie, MBA Members : Prof. Dr. Ir. Sugiarto, MSc Julianti Tatan, SE, Akt, MSc Mintolo Hardiyanto, SE Membership, composition, and independence of members of the Risk Oversight Committee has complied to Bank Indonesia Regulation. According to the regulations, members of the Risk Oversight Committee consists of at least one independent commissioner who acts as a Chairman, one independent party with expertise in finance, and one independent party who has expertise in the field of risk management.
Komite Pemantau Risiko menjalankan tugas dan tanggung jawab secara profesional dan independen tanpa campur tangan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Secara umum, tugas dan tanggung jawab utama dari Komite Pemantau Risiko adalah: 1. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan manajemen risiko dan implementasinya untuk memastikan bahwa Bank Jasa Jakarta telah mengelola risikorisiko secara memadai. 2. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris guna peningkatan efektivitas pelaksanaan manajemen risiko. 3. Melakukan evaluasi atas kebijakan dan strategi manajemen risiko yang disusun oleh manajemen.
Risk Oversight Committee duties and responsibilities professionally and independently without interference from any party that is not in accordance with the legislation. In general, the main duties and responsibilities of the Risk Oversight Committee are:
Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu bulan) dan keputusan rapat komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Selama tahun 2012 Komite Pemantau Risiko telah mengadakan 12 kali rapat.
Risk Oversight Committee held a meeting at least once within 1 (one) month and the decision of the committee meetings conducted by consensus agreement. During 2012 the Risk Monitoring Committee has held 12 meetings.
Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Nominasi dan Remunerasi adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris melaksanakan tanggung jawab pengawasan implementasi kebijaksanaan Nominasi dan Remunerasi Direksi dan kepegawaian Perusahaan sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan Peraturan Bank Indonesia.
Nomination & Remuneration Committee Komite Nominasi dan Remunerasi adalah komite yang dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris melaksanakan tanggung jawab pengawasan implementasi kebijaksanaan Nominasi dan Remunerasi Direksi/Dewan Komisaris dan karyawan sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan Peraturan Bank Indonesia dan peraturan ketenagakerjaan. The composition of the Remuneration and Nomination Committee consists of: Chairman : Mintolo Hardiyanto, SE Members : Iskandar Widyadi Ahmad Ampera
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari: Ketua : Mintolo Hardiyanto, SE Anggota : Iskandar Widyadi Ahmad Ampera Keanggotaan dan komposisi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi tersebut di atas telah memenuhi Peraturan Bank Indonesia. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang Good Corporate Governance, jumlah Komite Nominasi dan Remunerasi terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang Komisaris dan seorang Pejabat Eksekutif yang membawahi Sumber Daya Manusia (SDM) 22
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
1. Conduct an evaluation of the suitability of the risk management policy with the implementation of the policy and provide recommendations to the Board regarding the risk management policy and its implementation to ensure Bank Jasa Jakarta has managed the risks adequately. 2. Monitoring and evaluating the implementation of the Risk Management Committee and the Risk Management Unit and provide recommendations to the Board in order to improve the effectiveness of risk management. 3. To evaluate the risk management policies and strategies prepared by management.
Membership and composition of the Nomination and Remuneration Committee has complied to Bank Indonesia Regulation. In accordance with Bank Indonesia Regulation on Good Corporate Governance, Nomination Committee and Remuneration number consists of one independent commissioner, one commissioner and one Executive Officer that in charge of the Human Resources (HR) or representatives
atau wakil dari karyawan dan jumlah anggota paling kurang tiga orang.
of employees, and has at least three persons as its members.
Komite Nominasi dan Remunerasi secara umum bertugas melakukan evaluasi serta menyusun dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai sistem/ kebijakan remunerasi dan nominasi bagi Dewan Komisaris, Direksi, pejabat eksekutif dan pegawai secara menyeluruh, antara lain: 1. Melakukan evaluasi terhadap sistem/kebijakan remunerasi dan nominasi bagi Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif serta Pegawai secara keseluruhan. 2. Menyusun dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai sistem kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS dan bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi untuk disampaikan kepada RUPS. 4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan anggota Komite Pemantau Risiko.
Nomination and Remuneration Committee is generally responsible to evaluate and formulate and recommend to the Board of Commissioners on system/policy of the remuneration and nominations for the Board of Commissioners, Board of Directors, executive officers and employees entirely, among others: 1. To evaluate the system / policy for the remuneration and nomination of Commissioners, the Board of Directors and Executive Officers and Employees entirely. 2. Develop and provide recommendations to the Board regarding the remuneration policy system for the Board of Commissioners and Board of Directors to be submitted to the General Meeting and the Executive Officers and employees to be submitted to the Board of Directors 3. Provide recommendations to the Board regarding candidates for the Board of Commissioners and/ or Directors to be submitted to the AGM. 4. Provide recommendations to the Board regarding the independent party who will be members of the Audit Committee and Risk Management Committee.
Rapat Komite dilaksanakan sesuai kebutuhan sekurang-kurangnya 4 kali dalam setahun.
Committee meetings held as needed at a minimum 4 times a year.
Komite Eksekutif Komite Eksekutif adalah komite di tingkat Direksi yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. Sejalan dengan skala dan kompleksitas usaha, Bank Jasa Jakarta memiliki 6 Komite Eksekutif yang terdiri dari:
The Executive Committees The Executive Committee is a committee at the level of the Board of Directors that is created to support the implementation of the duties and responsibilities of the Board of Directors. In line with the scale and complexity of the business, Bank Jasa Jakarta has 6 Executive Committees consisting of:
Komite Manajemen Dana (Asset Liability Committee/ ALCO) ALCO secara umum memiliki tanggung jawab untuk menetapkan arahan, kebijakan, strategi, struktur neraca, likuiditas, suku bunga, profitabilitas dan pertumbuhan sesuai prinsip kehati-hatian. Selain itu, ALCO juga bertujuan untuk mengelola neraca dan likuiditas berikut risiko terkait, melalui proses identifikasi, pengukuran eksposur risiko, pemantauan, termasuk strategi manajemen risiko likuiditas, dan suku bunga. Komite tersebut mengadakan rapat minimum sekali dalam 1 (satu) bulan.
Asset Liability Committee/ ALCO ALCO generally has responsibility for setting the direction, policy, strategy, balance sheet structure, liquidity, interest rates, the profitability and growth in accordance with the principle of prudence. Additionally, ALCO also aims to manage the balance sheet and liquidity risks associated with the following, through the process of identifying, measuring risk exposures, monitoring, including liquidity risk management strategy, and interest rates. Committee meetings are held minimum of 1 (one) time in every month.
Komite Kebijakan Perkreditan Bank Secara umum, Komite Kebijakan Perkreditan memiliki tanggung jawab untuk memberikan masukan kepada Direksi dalam rangka penyusunan Kebijakan Perkreditan Bank (KPB), terutama yang berkaitan dengan perumusan prinsip kehati-hatian dalam perkreditan. Selain itu, komite tersebut juga berfungsi mengawasi agar KPB dapat diterapkan dan dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten serta merumuskan pemecahan apabila terdapat hambatan/ kendala dalam penerapan KPB, dan melakukan kajian berkala terhadap KPB dan memberikan saran kepada Direksi apabila diperlukan perubahan/ perbaikan KPB. Komite tersebut membuat laporan atas risalah rapat yang diselenggarakan sesuai kebutuhan.
Bank Credit Policy Committee In general, Credit Policy Committee has a responsibility to provide informations to the Board of Directors in order to prepare Credit Policy Bank (KPB), especially with regard to the formulation of the principle of prudence in lending. In addition, the Committee is also monitor the order KPB can be applied and consequently and consistently implemented and formulate solutions when there are barriers/ obstacles in the KPB implementation, and periodic review of the KPB and provide advice to the Board as necessary changes/ improvements KPB. The committee made a report on the minutes of meetings held as needed.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
23
24
Komite Kredit Dalam rangka menjamin pemberian kredit yang berhati-hati dan sesuai prinsip-prinsip manajemen risiko, proses pemberian kredit disentralisasi di Kantor Pusat dan harus dilakukan melalui pembahasan di forum Rapat Komite Kredit sebagai sarana penerapan four eyes principle serta proses check and balance. Komite Kredit beranggotakan Direksi dan pejabat yang terkait dan melakukan rapat sesuai dengan kebutuhan proses persetujuan kredit. Dalam komite tersebut, setiap anggota dapat memberikan pendapatnya guna memperkuat aspek independensi, menghindari conflict of interest dan memastikan pengambilan keputusan yang objektif dan bebas tekanan.
Credit Committee In order to ensure that credit carefully and according to the principles of risk management, loan processing centralised at the Head Office and must be done through the discussion forums at Credit Committee Meeting as a media of implementation as well as the four eyes principle of checks and balances. Directors and Credit Committee consists of individual officials and conduct meetings in accordance with the needs of the credit approval process. In the committee, any member may give his opinion to strengthen aspects of independence, to avoid conflict of interest and ensure objective decision-making and stress free.
Komite Pengarah Teknologi Informasi Secara umum, Komite Pengarah Teknologi Informasi memiliki kewenangan dalam memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai perumusan, penetapan kebijakan dan strategi pengembangan teknologi informasi Bank Jasa Jakarta. Beberapa fungsi pokok dari Komite Pengarah Teknologi Informasi ini, antara lain: Memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai kebijakan dan prosedur Teknologi Informasi, khususnya terkait aspek pengembangan dan pengadaan sistem, aktivitas operasional dan jaringan komunikasi, pengamanan informasi, end user computing, penggunaan pihak penyedia jasa Teknologi Informasi, serta kebijakan dan prosedur terkait penerapan manajemen risiko penggunaan Teknologi Informasi. Melakukan kajian dan memberikan rekomendasi atas rencana strategis Teknologi Informasi agar sejalan dengan rencana jangka panjang Bank (corporate plan) dengan mempertimbangkan faktor efisiensi, efektivitas serta rencana pelaksanaan, sumber daya yang dibutuhkan, serta cost and benefit analysis .
Information & Technology Steering Committee In general, Information Technology Steering Committee has the authority to make recommendations to the Board regarding the formulation, establishment of policies and strategies for development of information technology Bank Jasa Jakarta. Some of the principal functions of the Information Technology Steering Committee, among others: Provide recommendations to the Board regarding The information technology policies and procedures, particularly related aspects of systems development and procurement, operational activities and communication networks, information security, end user computing, the use of information technology service providers, as well as the policies and procedures related to the use of technology risk management information. Review and provide recommendations on the Information Technology strategic plan in line with the Bank's business plan taking into account the efficiency, effectiveness and execution of plans, resources required, as well as cost and benefit analysis.
Komite ini melakukan rapat secara berkala dan hasil rapat tersebut dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik, serta dijadikan sebagai bahan pelaporan.
The Committee holds meetings on a regular basis and the results of the meeting are stated in the minutes of meetings and well documented, and used as an ingredient reporting as well.
Komite Manajemen Risiko Secara umum, Komite Manajemen Risiko memiliki tanggung jawab untuk membahas dan merekomendasikan perubahan Kebijakan Manajemen Risiko dan melakukan penyempurnaan penerapan manajemen risiko secara berkala maupun insidentil sebagai tindak lanjut dari suatu perubahan kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko Bank Jasa Jakarta. Komite yang beranggotakan anggota Direksi dan pejabat terkait ini melakukan rapat secara berkala, termasuk namun tidak terbatas pada pembahasan profil risiko Bank.
Risk Management Committee In general, the Risk Management Committee has the responsibility to discuss and recommend changes to the Risk Management Policy and do improvement of risk management on a regular basis and incidental as a follow-up of a change in the internal and external conditions that affect capital adequacy and risk profile of Bank Jasa Jakarta. Committee comprising members of the Board of Directors and the relevant officials conduct regular meetings, including but not limited to the discussion of the Bank's risk profile.
Komite Personalia Secara umum, Komite Personalia ini memiliki tanggung jawab untuk memutuskan penyempurnaan kebijakan dan sistem manajemen SDM yang meliputi perencanaan, rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan pengembangan pegawai, penilaian prestasi dan potensi pegawai dan pengelolaan sistem penggajian dan imbalan. Selain itu, Komite ini juga memberikan persetujuan atas usulan perencanaan SDM, baik
Personnel Committee In general, the Personnel Committee has the responsibility to decide on policy improvements and human resource management system that includes planning, recruitment and selection, employee training and development, performance appraisal and potential employees and management of payroll and benefits system. In addition, the Committee also approved the proposal of HR planning, whether the
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
usulan program rekrutmen dan seleksi, maupun program pelatihan dan pengembangan pegawai, serta mengevaluasi dan memutus persetujuan pelaksanaan program mutasi/ rotasi/ promosi. Komite yang beranggotakan anggota Direksi dan pejabat terkait ini melakukan rapat sesuai kebutuhan.
proposed program of recruitment and selection, and employee training and development programs, as well as evaluate and decide upon the approval of the implementation of the program transfer/ rotation/ promotion. Committee comprising members of the Board of Directors and the relevant officials conduct meetings as needed.
F. Fungsi Kepatuhan Budaya Kepatuhan merupakan elemen yang penting dalam organisasi yang diwujudkan dalam Kebijakan Kepatuhan yang memastikan penerapan prinsip kepatuhan dan tumbuh kembangnya budaya kepatuhan di perusahaan. Berkaitan dengan hal tersebut telah ditekankan bahwa setiap pimpinan di semua unit kerja bertanggung jawab langsung terhadap pelaksanaan kepatuhan di unitnya masingmasing, termasuk untuk memastikan langkah-langkah koreksi atas ketidakpatuhan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tindakan koreksi tersebut.
F. Functions of Compliance Compliance culture is an important element in the organization that are realized in the Compliance Policy which ensures the application of the principles of growth and development of compliance and compliance in the corporate culture. In this regard, it was emphasized that every leader in every work unit directly responsible for the implementation of compliance in each unit, including measures to ensure correction of noncompliance and supervise the implementation of the corrective action.
Bank Jasa Jakarta telah memiliki Satuan Kerja Kepatuhan yang bertugas mengelola risiko kepatuhan, yaitu risiko yang muncul apabila Bank melanggar atau tidak melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan lain yang berlaku. Pengelolaan Risiko Kepatuhan juga bertujuan untuk membangun budaya kepatuhan di seluruh unit organisasi sehingga pengelolaan kepatuhan menjadi disiplin yang dilaksanakan dalam setiap kegiatan di Bank Jasa Jakarta. Selain itu, Satuan Kerja Kepatuhan juga mengelola kegiatan pelaksanaan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT), pengelolaan system anti-fraud serta memantau implementasi Good Corporate Governance.
Bank Jasa Jakarta has a Compliance Task Force that in charge of managing compliance risk, i.e the risk that arise when the Bank violated or not enforce laws and regulations and other applied regulations. Compliance Risk Management also aims to build a culture of compliance throughout the organization so that the management of the compliance unit to be disciplined in any activity which is carried out in Bank Jasa Jakarta. Aadditionally, the Compliance Unit also manages the implementation of the activities of the Anti-Money Laundering and Counter Terrorism Financing (AML and CTF), antifraud management system and monitor the implementation of Good Corporate Governance.
Sepanjang tahun 2012, aktivitas fungsi kepatuhan yang telah dijalankan, antara lain : Mendorong terwujudnya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank melalui kegiatan risk awareness kepada seluruh karyawan. Mengelola Risiko Kepatuhan dengan melakukan pemantauan terhadap tingkat kepatuhan atas ketentuan yang berlaku terkait prinsip prudential banking (KPMM, GWM, BMPK, NPL) dan selama tahun 2012 secara keseluruhan tidak ada pelanggaran terhadap ketentuan Bank Indonesia terkait prinsip prudential banking. Memastikan seluruh kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Memantau dan menjaga Kepatuhan Bank terhadap komitmen ke Bank Indonesia.
During the year 2012, compliance function activities which have been done, such as : Promote the establishment of Compliance Culture to all levels of organization and business activities Bank through activities of risk awareness to all employees. Managing compliance risks with doing monitoring of compliance level upon applied regulation associated to principle of prudential banking (CAR, Reserve Requirement, LLL, NPL) and during the year 2012 in overall, there was no violation against Bank Indonesia regulation in related to principle of prudential banking. Ensuring the entire policy, provisions, systems and procedures as well as business activities who conducted Bank has been accordance with Bank Indonesia regulation and other applied statutory regulations. Monitor and keep the bank compliance refer to commitments given to Bank Indonesian.
G. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Fungsi Audit Internal di Bank Jasa Jakarta dilaksanakan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) sebagai unit yang langsung berada dibawah Presiden Direktur yang dipimpin oleh seorang Kepala SKAI. Kelembagaan SKAI bersifat independen dan tidak terlibat langsung terhadap satuan kerja operasional. Pelaksanaan fungsi audit internal dilakukan mengacu pada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB).
Interal Audit Task Force (IATF) Internal audit function in Bank Jasa Jakarta is carried out by the Internal Audit Task Force (IATF) as a unit directly controlled by President Director, and headed by a Head of Internal Audit Task Force. Institutional Internal Audit is independent and not involved directly to the operating unit. Implementation of the internal audit function carried out referring to the Standard Bank Internal Audit Function (SPFAIB),
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
25
26
Pelaksanaan audit dilakukan melalui pendekatan Risk Based Audit dengan ruang lingkup kegiatan usaha yang difokuskan pada aspek dan unsur kegiatan yang memiliki tingkat risiko yang tinggi. Secara keseluruhan, SKAI telah melakukan fungsi pengawasan secara independen dengan cakupan audit yang memadai sesuai dengan program audit, pelaksanaan maupun pemantauan tindak lanjut hasil audit. Pelaksanaan penilaian atas kecukupan dan efektivitas pengendalian Intern Bank telah tertuang dalam tujuan audit dalam setiap penugasan dan ruang lingkup audit yang ditetapkan.
The audit activity is conducted through a "Risk Based Audit" approach with the scope of business activities focused on the aspects and elements of the activities that have a high degree of risk. Overall, the Internal Audit Unit has conducted oversight duties independently with adequate coverage in accordance with audit program, implementation and monitoring of the audit results. Implementation of the assessment of the adequacy and effectiveness of Internal controls Bank has stated in the audit objectives and scope of each audit assignment set.
Pemantauan dan analisa perkembangan tindak lanjut perbaikan yang dilakukan oleh auditee telah dilakukan secara off site dan on site. Selain itu, pengkinian pedoman serta sistem dan prosedur kerja telah dilakukan berdasarkan prinsip risk based audit. Kaji ulang secara berkala atas efektivitas pelaksanaan kerja SKAI dan kepatuhannya terhadap SPFAIB oleh pihak eksternal telah dilakukan setiap 3 (tiga) tahun. Review terakhir dilakukan pada tahun 2010 oleh pihak eksternal, yaitu Kantor Akuntan Publik Drs. J. Tanzil & Rekan dengan hasilnya secara umum dinyatakan bahwa fungsi SKAI Bank Jasa Jakarta telah memenuhi ketentuan SPFAIB.
Monitoring and analysis of the development of the improvements made by the auditee has done off site and on site. Besides, the updating of guidelines and systems and procedures of work has been done based on the principle of "risk based audit". Periodic review of the effectiveness of the implementation of and compliance with the Internal Audit work SPFAIB by external parties has been carried out every 3 (three) years. Last review conducted in 2010 by an external party, namely Public Accounting Firm Drs. J. Tanzil & Partners with the results generally stated that the Bank Jasa Jakarta Internal Audit function meets the requirements SPFAIB.
Evaluasi Pengendalian Intern Sebagai upaya dari Direksi dan Dewan Komisaris untuk memastikan bahwa Good Corporate Governance telah dijalankan dengan baik adalah dengan memastikan sistem pengendalian intern telah dilaksanakan dengan memadai. Penerapan manajemen risiko dan system pengendalian risiko tersebut, mencakup: Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko. Sistem pengendalian internal.
Internal Control Evaluation As an effort of the Board of Directors and Board of Commissioners to ensure that good corporate governance has been well executed is to ensure the internal control system has been implemented adequately. Implementation of risk management and internal control system, including: Active supervision by the Board of Commissioners and Directors. The adequacy of policies, procedures and limits. Adequacy of the process of identification, measurement, monitoring and control of risk and risk management information systems. Internal control System.
Direksi bertanggung jawab untuk menerapkan system pengendalian intern yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan dengan melakukan pemantauan secara terus menerus terhadap efektivitas keseluruhan pelaksanaan pengendalian intern. Pemantauan terhadap risiko penting telah diprioritaskan dan menjadi bagian kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh Unit Internal Control, termasuk evaluasi secara berkala. SKAI maupun Internal Control senantiasa menyampaikan hasil temuan pemeriksaan kepada Komite Audit dan Direksi agar kelemahan atau kekurangan yang ada dapat segera diperbaiki. Sementara itu, Dewan Komisaris dengan dibantu oleh Komite Audit secara berkala melakukan pengkajian atas pelaksanaan pengendalian intern dan melakukan penilaian secara independen dalam rangka memastikan pengendalian intern tersebut terselenggara dengan baik.
Directors are responsible for implementing good internal control system to achieve its goals by continuously monitoring the overall effectiveness of the implementation of internal control. Monitoring of important risks have been prioritized and become part of the daily activities undertaken by the Internal Control Unit, including periodic evaluation. Internal Audit and Internal Control always convey inspection findings to the Audit Committee and Board of Directors to weaknesses or deficiencies can be corrected immediately. Meanwhile, the Board of Commissioners with the assistance of the Audit Committee periodically review the implementation of the internal control and independent assessment of internal control in order to ensure the well established.
Selain itu, Bank Jasa Jakarta akan senantiasa berupaya agar sistem pengendalian intern dijalankan secara efektif dan efisien. Selama tahun 2012, secara keseluruhan kualitas sistem pengendalian intern telah berjalan dengan baik.
In addition, Bank Jasa Jakarta will always strive for the system of internal control are implemented effectively and efficiently. During the year 2012, the overall quality of the internal control system has been running well.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Tuntutan Hukum Selama tahun 2012, tidak ada tuntutan hukum dari pihak ketiga.
Legal claims During the year 2012, there was no legal claims against the bank from third parties.
Penunjukan Auditor Independen Komisaris berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh RUPS Tahunan telah menunjuk Kantor Akuntan Drs. J. Tanzil & Rekan dan menunjuk Akuntan Publiknya untuk mengaudit laporan keuangan Bank Jasa Jakarta untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2012. KAP telah menyampaikan hasil audit dan management letter kepada Bank Jasa Jakarta secara tepat waktu, dan telah bekerja secara independen, memenuhi standard profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan.
Appointment of Independent Auditor Based on the authority granted by the Annual General Meeting, Comissioners has appointed accounting firm Drs. J. Tanzil & Partners and appoint its Public Accountant to audit the financial statements of Bank Jasa Jakarta for the year ended 31 December 2012. The Public Accountant has submitted the results of the audit and the management letter to the Bank Jasa Jakarta in a timely manner, and has been working independently, meet the public accounting professional standards, work agreements and audit scope defined.
Pihak Berelasi Dalam usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi. Definisi pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No.7 (Revisi 2010). Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang berelasi, baik yang dilaksanakan dengan atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama untuk pihakpihak yang bukan pihak berelasi, diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan yang diaudit (catatan 28).
Related Parties In business, the Bank entered into transactions with related parties. Definition of related parties are consistent with those used in PSAK No. 7 (Revision 2010). Types of transactions and balances with related parties, whether implemented or not the terms or conditions of the same normal for parties that are not party, disclosed in the notes to the audited financial statements (note 28).
Kejadian Setelah Tanggal Neraca Tidak terdapat kejadian setelah tanggal neraca 31 Desember 2012 sampai dengan diterbitkannya laporan tahunan ini yang berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha Bank.
Subsequent Event No events occured after the balance sheet date 31 December 2012 up to the publication of this annual report that significantly influence on bank business continuity.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
27
Produk & Layanan Products & Services
28
Tingkat persaingan yang meningkat seiring dengan semakin agresifnya para pemain asing dan regional dalam industri perbankan Indonesia, mendorong Bank Jasa Jakarta untuk senantiasa mengevaluasi dan menyempurnakan produk dan layanan dengan mendasarkan pada pemahaman kebutuhan nasabah. Upaya-upaya untuk meningkatkan produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan nasabah, antara lain dengan penambahan fitur dan modifikasi produk dan jasa layanan. Produk dan Jasa yang disediakan oleh Bank Jasa Jakarta meliputi:
The level of competition increases along with the aggressive foreign and regional players in the Indonesian banking industry, Bank Jasa Jakarta encouraged to evaluate and improve continually the products and services based on understanding customers' needs. Efforts to improve the products and services according to customer needs, such as additional features and modifications on products and services. Products and services provided by the Bank Jasa Jakarta include:
Produk Simpanan Giro Tabungan Jasa Tabungan Sejahtera Deposito Sertifikat Deposito
Funding Products Demand Deposit Jasa Saving Sejahtera Saving Time Deposits Certificate of Deposits
Kredit Kredit Rekening Koran Kredit Aksep Kredit Persekot Kredit Pemilikan Mobil Kredit Pemilikan Rumah Bank Garansi
Credits Demand Loans Promissory Note Loans Persekot Loans Car Loans Housing Loans Bank Guarantee
Transaksi Valuta Asing Jual Beli Mata Uang Asing
Foreign Exchange Transactions Foreign Exchange
Jasa Layanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Transfer/ Kliring/ Inkaso Pembayaran tagihan listrik dan telepon Pembayaran pajak
Services Automatic Teller Machine (ATM) Transfers/ Clearings/ Collections Payment points of Electricity and Telephone Bills Payment points of Taxes
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Tanggung Jawab Sosial
Social Responsibilities
Dalam upaya untuk memupuk kepedulian dan komitmen seluruh Manajemen dan karyawan Bank Jasa Jakarta terhadap tanggung jawab sosial dan kemasyarakatan (Corporate Social Responsibility) dan sesuai dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas terkait Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Bank Jasa Jakarta senantiasa melakukan kegiatan sosial di lingkungan sekitar Bank. Kegiatan yang dilakukan selama ini lebih berfokus pada sosial kemasyarakatan melalui berbagai kegiatan sosial pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
In an effort to foster awareness and commitment of all management and employees of Bank Jasa Jakarta against social and public responsibility (Corporate Social Responsibility) and in accordance with Law no. 40 of 2007 on Limited Company related to Corporate Social Responsibility, Bank Jasa Jakarta always doing social activities in the banks neighborhood. Activities undertaken is more focuses on social services through a variety of social activities for the public health.
Kegiatan CSR melalui kunjungan ke panti asuhan CSR activities through visiting to orphanage
Kegiatan CSR dengan pelayanan pengobatan gratis untuk masyarakat CSR activities through providing free medial care to the community
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
29
Selama tahun 2012, Bank Jasa Jakarta telah melaksanakan kegiatan sosial, antara lain: Bantuan dana baik untuk kegiatan sosial maupun pembangunan sarana/ prasarana sosial, peribadatan, antara lain pemberian bantuan renovasi Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kelurahan Kalianyar Jakarta, pembangunan masjid Al-Mutaqien, sumbangan untuk gereja OIKOS Indonesia, dll. Bekerjasama dengan YKPMI (Yayasan Kasih Peduli Masyarakat Indonesia) mengadakan Pelayanan Pengobatan Gratis bagi masyarakat kawasan di Cimone - Tangerang. Pelayanan pengobatan yang dilakukan meliputi pelayanan dokter umum, dokter gigi dan pemberian obat secara gratis. Bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan kegiatan donor darah rutin setiap 3 bulan sekali bertempat di Kantor Pusat Bank Jasa Jakarta yang melibatkan manajemen, karyawan dan nasabah. Pembagian beras kepada para warga di sekitar wilayah Kantor Pusat Bank Jasa Jakarta di Jl. Tiang Bendera III No. 26-32, Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan 2 minggu menjelang Hari Raya Idul Fitri dan merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2000 dengan maksud untuk membantu meringankan beban warga menghadapi kenaikan harga kebutuhan bahan pokok. Kunjungan ke Panti Asuhan/ Panti Jompo, antara lain: RPUK Muara Kasih di Billabong Lake View Blok E2 No. 5-6, Parung Bogor, Yayasan Sinar Pelangi di Jl. Kemangsari II No. 39 RT 001/ 011, Kel. Jatibening Baru, Kec. Pondok Gede, Bekasi.
During 2012, the Bank Jasa Jakarta has carried out social activities, among others: Financial assistance for social activities and the development of facilities/ infrastructure, social, religious, i.e relief renovation Early Childhood Education Schools (PSUD) Kalianyar Village - Jakarta, the construction of the mosque Al-Mutaqien, donations to the church OIKOS Indonesia, etc.. Working with YKPMI (Yayasan Kasih Peduli Masyarakat Indonesia), Bank conducted Free Medical Care for people in the region Cimone - Tangerang. Services include general medical services, dentists medical and drug delivery for free.
In cooperation with the Indonesian Red Cross (PMI), Bank conducted regular blood donation once in every 3 months at the Head Office of Bank Jasa Jakarta, which involve management, employees and customers. Distribution of rice to the residents in the area around Bank Headquarters Services Jakarta at Jl. Tiang Bendera III No. 2632, Jakarta. The event was held two weeks before Idul Fitri and is an annual event held Bank Jasa Jakarta since 2000 in order to help ease the burden on residents face rising prices of basic commodities needs. Visits to the Orphanage/ Nursing Homes, i.e.: RPUK Muara Kasih at Billabong Lake View Block E2 No. 5-6, Parung Bogor, Sinar Pelangi Foundation at Jl. Kemangsari II No. 39 RT001/ 011, Kel. Jatibening Baru, Kec. Pondok Gede, Bekasi.
Kegiatan CSR melalui pembagian beras untuk warga sekitar menjelang Hari Raya Idul Fitri CSR activity through rice distribution to the community prior to Eid al-Fitr festival
Kegiatan CSR melalui donor darah rutin bekerja sama dengan PMI CSR activity through blood donation in cooperation with Indonesia Red Cross 30
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Manajemen Risiko Risk Management
Secara keseluruhan, strategi, kebijakan, dan prosedur operasional Bank Jasa Jakarta telah diupayakan untuk dirancang dan dilaksanakan dalam kerangka manajemen risiko yang menyeluruh dan mendapatkan pengawasan yang konsisten agar sesuai dengan peraturan yang berlaku. Bank Jasa Jakarta akan terus melanjutkan penerapan kebijakan manajemen risiko ini melalui beberapa program penyempurnaan baik terkait dengan organisasi, penguatan pengendalian intern, pencegahan fraud, maupun budaya kerja (SDM).
In overall, strategies, policies, and operating procedures Bank Jasa Jakarta has strived to be designed and implemented in a comprehensive risk management framework and obtain consistent supervision to conform with applicable regulations. Bank Jasa Jakarta will continue with the implementation of the risk management policy through some good improvement programs associated with the organization, strengthening internal controls, fraud prevention, and company culture.
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, penilaian profil risiko di Bank Jasa Jakarta mencakup penilaian terhadap risiko inheren dan penilaian terhadap kualitas penerapan manajemen risiko yang mencerminkan sistem pengendalian risiko (risk control system). Penilaian risiko inheren didasarkan pada faktor penilaian dan indikator baik kuantitatif maupun kualitatif sehingga dapat menggambarkan tingkat risiko inheren bank. Sementara, kualitas penerapan manajemen risiko merupakan suatu kesimpulan atas penerapan manajemen risiko bank yang terdiri dari tata kelola risiko, kerangka manajemen risiko, proses manajemen risiko, SDM, MIS dan pengendalian risiko. Secara keseluruhan, tingkat risiko berdasarkan self assessment per Desember 2012 adalah LOW TO MODERATE.
In accordance with Bank Indonesia regulations, risk profile assessment in Bank Jasa Jakarta covering an assessment of the inherent risks and the assessment of the quality of risk management control system that reflects the risk (risk control system). Inheren risk assessment is based on both quantitative and qualitative indicator and assessment factors that can reflect the inherent risk banks. Meanwhile, the quality of risk management is a conclusion for the implementation of the bank's risk management that including risk governance, risk management framework, risk management processes, HR, MIS and risk control. In overall, the level of risk based on self-assessment as per December 2012 is "LOW TO MODERATE".
PERMODALAN Struktur Permodalan Kebijakan permodalan Bank Jasa Jakarta adalah mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan berdasarkan self assessment, Capital Adequacy Ratio (CAR) Per Desember 2012 mencapai 20,58 %. Pencapaian CAR ini menunjukkan bahwa Bank Jasa Jakarta merupakan bank yang sehat dan dengan posisi rasio yang jauh melebihi ketentuan tersebut Bank Jasa Jakarta masih memiliki kemampuan untuk melakukan ekspansi usaha. Komponen modal didominasi oleh komponen modal yang bersifat permanen dimana modal inti merupakan unsur terbesar dari modal bank.
CAPITAL Structure of Capital Bank Jasa Jakarta capital policy is to maintain a strong capital position to support business growth and is based on self-assessment, Capital Adequacy Ratio (CAR) as of December 2012 reached 20,58%. This achievement shows that Bank Jasa Jakarta is a sound bank and with the position ratio far exceeds the regulations, Bank Jasa Jakarta still has the ability to expand the business. Capital component is dominated by permanent capital component where core capital is the largest element of the bank's capital.
Kecukupan Permodalan Manajemen Bank Jasa Jakarta senantiasa berupaya untuk mengelola bank ini berdasarkan asas kehati-hatian (prudential banking) sehingga posisi CAR selalu berada pada tingkat yang wajar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bank Jasa Jakarta mempunyai komitmen untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia termasuk dalam bidang permodalan. Apabila terdapat perubahan ketentuan dalam perbankan Indonesia, manajemen akan segera menyusun perencanaan untuk memenuhi ketentuan tersebut dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.
Capital Adequacy Bank Jasa Jakarta Management strives to manage the bank based on the principle of prudence (prudential banking) therefore CAR position is always at a reasonable rate and comply with applied regulations. Bank Jasa Jakarta is committed to comply with Bank Indonesia, including in the capital sector. In case of any changes in the Indonesian banking regulations, the management will immediately draw up plans to comply with applicable regulations.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
31
Rencana pertumbuhan modal kedepan adalah pertumbuhan organik dan diyakini bahwa penambahan melalui pertumbuhan organik tersebut mampu mendukung ekspansi usaha yang dilakukan oleh Bank Jasa Jakarta kedepan. Beberapa upaya untuk menunjang pertumbuhan organik tersebut, antara lain: menjaga kualitas aktiva produktif secara konsisten. penempatan dana pada aktiva produktif secara selektif sesuai dengan prinsip kehati-hatian. peningkatan kinerja melalui aktivitas penyaluran kredit, layanan perbankan, manajemen operasional yang efektif dan efisien, dll.
Plan for the next capital growth is organic growth, and it is believed that the addition through the organic growth wil be able to support the business expansion made by the Bank Jasa Jakarta for the future. Several attempts to support the organic growth, as follows :
maintain asset quality consistently. placements on assets selectively in accordance with the precautionary principle. improved performance through lending activities, banking services, effective and efficient operations management, etc..
Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum Disclosure of Quantitative Bank Capital Structure Keterangan/ Description I
KOMPONEN MODAL/ CAPITAL COMPONENT A. Modal Inti/ Core Capital 1. Modal disetor/ Issued capital/ Paid in capital 2. Cadangan Tambahan Modal/ Additional Reserve Capital 3. Modal Inovatif/ Innovative Capital Instrument 4. Faktor Pengurang Modal Inti/ Tier 1 Capital Deduction Factor 5. Kepentingan Non Pengendali/ Non Controling Interest B. Modal Pelengkap/ Supplementary Capital 1. Level Atas (Upper Tier 2) 2. Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti/ Maximum 50% of Tier 1 Capital 3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap/ Tier 2 Capital Deduction Factor
II
627.317 500.000 127.317 27.902 27.902 -
D. Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) Additional Supplementary Capital (Tier 3)
-
E. MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR ADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITAL FOR MARKET RISK ANTICIPATION
-
TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C) TOTAL OF CORE CAPITAL AND SUPPLEMENTARY (A + B + C)
IV ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT RISK WEIGHTED ASSETS FOR CREDIT RISK
32
31 Desember 2012
C. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap/ Tier 1 & 2 Capital Deduction Factor Eksposur Sekuritisasi/ Securitization Exposure
III TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E) TOTAL OF CORE CAPITAL, SUPPLEMENTARY CAPITAL AND ADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITAL FOR MARKET RISK ANTICIPATION (A + B - C + E)
V
jutaan Rupiah/ million Rupiah
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL RISK WEIGHTED ASSETS FOR OPERATIONAL RISK
655.219
655.219
2.537.134 340.649
VI ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR RISK WEIGHTED ASSET FOR MARKET RISK A. Metode Standar/ Standardized Method B. Model Internal/ Internal Method
306.079 306.079 -
VII RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)] MINIMUM CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK, OPERATIONAL RISK AND MARKET RISK [III : (IV + V + VI)]
20,58 %
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Penerapan Manajemen Risiko Bank Jasa Jakarta dilakukan melalui 4 (empat) kegiatan utama, yaitu: 1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi Sesuai pedoman yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, Dewan Komisaris mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pedoman dan kebijakan manajemen risiko Bank. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Pemantau Risiko yang bertugas mengawasi pelaksanaan kerangka manajemen risiko Bank. Direksi bertugas untuk mempersiapkan, mengevaluasi, melaksanakan, dan mengembangkan sistem manajemen risiko secara keseluruhan. Direktur Kepatuhan secara khusus ditunjuk untuk berperan dalam memastikan pengelolaan risiko dan kepatuhan setiap unit bisnis Bank terhadap kebijakan dan pengendalian risiko yang ada, serta mengkaji dan memperbaharuinya secara berkala sesuai dengan lingkungan bisnis yang terus berkembang.
Disclosure on Risk Exposure and Risk Management Implementation Implementation on Risk Management in Bank Jasa Jakartais conducted through 4 (four) main activities, as follows: 1. Active supervision of the Board of Commissioners and Directors As per the guidelines set by Bank Indonesia, the Board of Commissioners oversee and evaluate the implementation of the guidelines and the bank risk management policies. In carrying out this task, the Board is assisted by the Risk Oversight Committee which oversees the implementation of the Bank's risk management framework. Directors have duty to prepare, evaluate, implement, and develop a risk management system entirely. Compliance Director is specifically assigned to play a role in ensuring risk management and compliance of each business unit to Bank policy and control the risks involved, as well as review and update on a regular basis in accordance with the evolving business environment.
2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit Dalam upaya untuk penerapan manajemen risiko yang efektif, kebijakan, system dan prosedur telah disesuaikan dengan skala dan kompleksitas usaha Bank. Kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan tidak hanya terkait dengan penerapan manajemen risiko tetapi terkait dengan kebijakan dan prosedur bidang lainnya. Demikian halnya dengan batasan (limit) wewenang telah ditetapkan sesuai dengan jenjang/struktur yang ada baik yang terkait dengan kegiatan operasional maupun perkreditan. Strategi, kebijakan, system dan prosedur tersebut dirancang dan dilaksanakan dalam kerangka manajemen risiko yang menyeluruh dan mendapatkan pengawasan yang konsisten agar sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Adequacy of policies, Proceduresp and determination Limit In oder to implement an effective risk management, policies, systems and procedures have been adjusted to the scale and complexity of the Bank's business. Policies and procedures have been established not only related to the implementation of risk management but related to the policies and procedures in other fields. Likewise with limit of authority has been decided in accordance with the levels / structures that exist both associated with operations and credit. Strategies, policies, systems and procedures are designed and implemented in a comprehensive risk management framework and obtain consistent supervision to conform with applicable regulations.
3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Bank Jasa Jakarta telah membentuk beberapa unit kerja dan komite yang bertanggung jawab untuk mengendalikan dan memitigasi risiko yang secara potensial yang dihadapi oleh Bank. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang dibentuk bertugas membantu Direksi dalam memastikan bahwa kerangka manajemen risiko yang ada telah memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan berbagai risiko usaha yang dihadapi oleh Bank Jasa Jakarta. SKMR bekerja secara independen terhadap unit-unit operasional dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan. Bank Jasa Jakarta juga memiliki Komite Manajemen Risiko.
3. Adequacy of Process Identification, Measurement, Monitoring, and Control Risk, and also Risk Management Information System
Sistem Informasi Manajemen Risiko yang ada digunakan untuk mendukung pelaksanaan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan,dan pengendalian Risiko. Bank Jasa Jakarta senantiasa mengembangkan beberapa metodologi dan aplikasi untuk mengukur risiko yang dihadapi dan diharapkan kedepan Bank Jasa Jakarta dapat memanfaatkan pendekatan pengukuran risiko Basel II yang lebih maju.
Risk Management Information System that is used to support the implementation of the process of identification, measurement, monitoring, and controlling risk. Bank Jasa Jakarta continues to develop a methodology and applications to measure the risks and expected future Bank Jasa Jakarta can take advantage of Basel II risk measurement approach that is more advanced.
Bank Jasa Jakarta has created several working units and committees that are responsible for controlling and mitigating the potential risks faced by the Bank. Risk Management Unit (SKMR) is created to assist the Board of Directors in ensuring that the existing risk management framework has been adequate to identify, measure, monitor and control business risks faced by Bank Jasa Jakarta. SKMR works independently of the operating units and reports directly to the Director of Compliance. Bank Jasa Jakarta also has a Risk Management Committee.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
33
34
4. Sistem Pengendalian Intern Penerapan pengendalian intern secara efektif disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha Bank Jasa Jakarta. Penerapan tersebut berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia dan best practice. Dalam pelaksanaannya, SKAI maupun Bagian Internal Control diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasional Bank Jasa Jakarta melalui kegiatan audit yang independen dan objektif serta melakukan penilaian atas kecukupan dan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian internal dan tata kelola.
4. Internal Control System Implementation of internal control effectively adapted to the purpose, the business policy, size and complexity of the business activities of Bank Jasa Jakarta. The implementation based on the requirements and procedures as stipulated in Bank Indonesia Regulation and best practice. In practice, Internal Audit and Internal Control is expected to provide added value and improve the Bank Jasa Jakarta operations through independent and objective audits and assesses the adequacy and effectiveness of risk management, internal control and governance.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO 1. Risiko Kredit Risiko kredit merupakan risiko yang timbul karena kegagalan debitur atau counterparties dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank. Selama tahun 2012, Bank Jasa Jakarta berhasil mengelola dan membatasi risiko kreditnya dengan baik, dimana portofolio kredit tumbuh sebesar 13,03 % dengan rasio kredit bermasalah gross (Gross Non Performing Loan) membaik menjadi 0,36 % dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang dibentuk Rp 5,09 miliar.
IMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT 1. Credit Risk Credit risk is the risk arising from the failure of borrowers or counterparties to meet their obligations to the Bank. During 2012, the Bank Jasa Jakarta successfully manage and limit its credit risk well, where the loan portfolio grew by 13,03 % with the ratio of nonperforming loans (Gross) improved to 0,36 % and the Allowance for Impairment Losses (CKPN) reached Rp 5,09 billion.
Tata Kelola dan Organisasi Dalam mengelola risiko kredit, Bank Jasa Jakarta menerapkan centralized policy yang mensentralisasi semua proses keputusan kredit di Kantor Pusat. Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kredit, proses kredit telah memisahkan fungsi antara unit bisnis dengan unit risiko/fungsi analisa kredit. Selanjutnya, proses persetujuan kredit dilakukan dalam Komite Kredit yaitu forum bersama pejabat pemutus kredit yang berwenang memutus kredit sesuai dengan limit yang ditetapkan. Bank juga telah mengembangkan penilaian risiko kredit menggunakan Internal Customer Risk Rating untuk pinjaman dalam jumlah besar sebagaimana ditetapkan oleh Direksi. Dalam rangka mendukung target bisnis dengan tetap menjaga kualitas portofolio, Bank Jasa Jakarta telah memiliki Kebijakan Perkreditan Bank (KPB)sebagai panduan kebijakan terkait aktivitas perkreditan.
Governance and Organization In managing credit risk, BJJ implements centralized policy-making processes that centralize all the credit in the Head Office. To maintain and improve the credit quality, the loan process has separated functions between business unit and unit risk/ credit analysis function. Furthermore, the loan approval process is done in Credit Committee with official forum breaker credit loan approval authority in accordance with the specified limit. Bank has also developed a credit risk assessment using the Internal Customer Risk Rating for borrowing large amounts as determined by the Board of Directors. In order to support business goals while maintaining the quality of the portfolio, Bank Jasa Jakarta has a Credit Policy Bank (KPB) as a guide to policy-related lending activities.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Definisi tagihan yang telah jatuh tempo adalah seluruh tagihan yang telah jatuh tempo lebih dari 90 (sembilan puluh) hari, baik atas pembayaran pokok dan/ atau pembayaran bunga.
Allowance for Impairment Losses Definition of past due bills are all bills that are overdue for more than 90 (ninety) days, either for payment of principal and/ or interest payments.
Bank Jasa Jakarta melakukan evaluasi atas asset keuangan atau kelompok aset keuangan yang mengalami penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Tagihan yang mengalami penurunan nilai/ impairment ditentukan berdasarkan aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan). Bukti obyektif tersebut, antara lain: 1. Debitur mengalami kesulitan keuangan yang signifikan; 2. Terjadi Tunggakan Pembayaran Pokok/ Bunga berturut-turut dalam 3 bulan terakhir; 3. Penurunan omset penjualan secara signifikan akibat kesulitan keuangan;
Bank Jasa Jakarta to evaluate the financial asset or group of financial assets is impaired at each balance sheet date. Claims that are impaired/ impairment is determined based on a financial asset or group of financial assets, if and if only, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (an adverse event). Objective evidence that, among other things:
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
1. Debtor is experiencing significant financial difficulties; 2. Occurred Principal Payment Arrears/ Interest in 3 consecutive months; 3. Significant decrease in turnover due to financial difficulties;
4. Memburuknya status pembayaran debitur misalnya meningkatnya tunggakan pembayaran; 5. Lain-lain
4. The deteriorating status of the debtor eg increased payment arrears; 5. Others
Pendekatan yang digunakan Bank Jasa Jakarta untuk pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dilakukan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, yaitu dengan mencadangkan kerugian sebesar ketentuan minimum tertentu terhadap seluruh aset produktif dan nonproduktif.
The approach used for the establishment of Bank Jasa Jakarta Allowance for impairment losses (CKPN) carried out in accordance with Bank Indonesia, which with accrued losses of certain minimum requirement of all productive and nonproductive assets.
Bank Jasa Jakarta menghitung PPA terhadap Aset Produktif dan Aset Non-Produktif berupa cadangan umum dan cadangan khusus. Perhitungan cadangan umum untuk Aset Produktif dan cadangan khusus untuk Aset Produktif dan Aset Non-Produktif mengacu ketentuan Bank Indonesia dan perhitungan cadangan sudah memasukkan faktor agunan yang diakui sebagai pengurang.
Bank Jasa Jakarta calculates the PPA for Earning Assets and NonEarning Assets in the form of general reserve and special reserve. Calculation of reserves for general and special reserves Earning Assets to Assets and Non-Earning Assets refers to the provisions of Bank Indonesia and reserve calculations has already included factors that are recognized as a reduction of collateral.
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Disclosure of Net Receivable Based on Region jutaan Rupiah/ million Rupiah Kategori Portofolio Portfolio Category
No
1
Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
2 3
31 Desember 2012 DKI Jakarta
Banten
Jawa Barat
Lainnya Others
Total
1.083.142
-
-
-
1.083.142
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
8.736
-
-
-
8.736
4
Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
392.671
19.474
22.216
5.012
439.374
6
Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate
303.439
51.907
5.101
6.075
366.522
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Claims on Pension Loans
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
595.613
121.714
56.105
18.218
791.650
9
Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
1.220.941
208.806
97.117
78.137
1.605.002
7.695
143
431
-
8.269
82.924
-
-
-
82.924
-
-
-
-
-
3.695.161
402.044
180.971
107.442
4.385.618
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 10 Claims on Past Due Exposures Aset Lainnya 11 Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 12 Sharia Exposures (if any) Total
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
35
Selain menghitung PPA untuk perhitungan rasio KPMM, Bank Jasa Jakarta membentuk CKPN sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Perhitungan CKPN dibedakan menjadi dua pendekatan yaitu individual assessment dan collective assessment. CKPN untuk individual assessment dihitung berdasarkan discounted cash flow dan fair value of collateral. Sedangkan untuk collective assessment, pencadangan dihitung berdasarkan Probability of Default (PD) dan Loss Given Default (LGD). Dalam hal ini Bank menggunakan metode migration analysis dalam menentukan PD. Sedangkan untuk LGD, bank menggunakan collateral shortfall dan secara berkala dilakukan back testing dengan pendekatan expected cash recovery.
Besides calculating PPA for calculation of CAR, Bank Jasa Jakarta generates allowance for impairment based on applicable accounting standards. Allowance for impairment calculations are divided into two approaches, individual assessment and collective assessment. Impairment provision for individual assessment is determined based on discounted cash flow and fair value of collateral. Meanwhile, for the collective assessment, allowance is determined based on the Probability of Default (PD) and Loss Given Default (LGD). Bank Jasa Jakarta is using migration analysis method in determining PD. Meanwhile for the LGD, Bank is using collateral shortfall and regularly doing back testing with expected cash recovery approach.
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Disclosure of Net Receiveable By Remaining Period Contract jutaan Rupiah/ million Rupiah No
Kategori Portofolio Portfolio Category
Tagihan Kepada Pemerintah 1 Claims on Government/ Sovereign
< 1 tahun < 1 year
> 1 - 3 tahun > 3 - 5 tahun > 1 - 3 years > 3 - 5 years
> 5 tahun > 5 years
Non Kontraktual Non Contractual
Total
546.457
143.285
60.414
332.986
-
1.083.142
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 2 Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan 3 Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
8.736
-
-
-
-
8.736
Kredit Beragun Rumah Tinggal 5 Claims Secured by Residential Property
-
25.275
414.099
-
-
439.374
Kredit Beragun Properti Komersial 6 Claims Secured by Commercial Real Estate
-
33.414
68.930
264.178
-
366.522
Kredit Pegawai/Pensiunan 7 Claims on Pension Loans
-
-
-
-
-
-
40.587
624.434
97.786
28.843
-
791.650
5.626
1.202.103
176.609
220.664
-
1.605.002
10
5.148
3.111
-
-
8.269
Aset Lainnya 11 Other Assets
-
-
-
-
82.924
82.924
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 12 Sharia Exposures (if any)
-
-
-
-
-
-
601.416
2.033.659
820.949
846.671
82.924
4.385.618
Tagihan Kepada Bank 4 Claims on Banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 8 Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi 9 Claims on Corporates Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 10 Claims on Past Due Exposures
Total
36
31 Desember 2012
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi Disclosure of Net Receiveable by Economic Sector jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2012
Kategori Portofolio Portfolio Category
No
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Claims on Government/ Sovereign
Claims on Public Sector Entities
Claims on Multilateral Development Banks and International Entitirs
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai/ Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
Claims on Banks
Claims Secured by Residential Property
Claims Secured by Commercial Real Estate
Claims on Pension Loans
Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
Claims on Corporate
Claims on Past Due Exposures
Other Assets
1
Pertanian, perburuan dan kehutanan Agriculture, hunting and forestry
-
-
-
-
-
-
-
5.591
16.110
-
-
2
Perikanan Fishing
-
-
-
-
-
-
-
433
5.331
-
-
3
Pertambangan dan penggalian Mining and excavation
-
-
-
-
-
-
-
3.743
27.223
-
-
4
Industri pengolahan Processing Industry
-
-
-
-
-
34.767
-
52.058
177.455
-
-
5
Listrik, gas dan air Electricity, gas and water
-
-
-
-
-
-
-
842
2.244
-
-
6
Konstruksi Construction
-
-
-
-
-
2.731
-
15.030
73.410
-
-
7
Perdagangan besar dan eceran Wholesale and retail trade
-
-
-
-
-
132.098
-
160.798
453.923
3.108
-
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Provision of accomodation and food and water supply
-
-
-
-
-
1.030
-
2.220
139.635
-
-
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, warehousing and communications
-
-
-
-
-
13.516
-
34.293
205.850
4.134
-
10
Perantara keuangan Transitional finance
-
-
-
-
-
2.665
-
3.994
4.395
-
-
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real estate, rental busines and services company
-
-
-
-
-
46.041
-
32.913
233.162
557
-
12
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Government administration, the defense and compulsory social security
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13
Jasa pendidikan Educational services
-
-
-
-
-
15.708
-
1.176
4.981
-
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Health and social services
-
-
-
-
-
9.491
-
6.949
70.004
29
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Community, sociocultural, entertainment and other individual services
-
-
-
-
-
14.204
-
7.374
41.406
-
-
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual services which serve households
-
-
-
-
-
-
-
382
240
-
-
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International agency and other extra international agency
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya Business activities which are not clearly defined
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
19
Bukan Lapangan Usaha Credit recipients not industrial origin
-
-
-
-
438.579
89.123
-
463.853
149.632
441
-
20
Lainnya Others
-
-
-
-
795
5.147
-
-
-
-
-
-
-
-
-
439.374
366.522
-
791.650
1.605.002
8.269
-
Total
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
37
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah Disclosure of Receiveables and Allowances by Region
31 Desember 2012
Kategori Portofolio Portfolio Category
No
1
Tagihan Receivables
2
jutaan Rupiah/ million Rupiah
DKI Jakarta
Banten
Jawa Barat
Lainnya Others
Total
2.511.902
401.201
180.410
106.402
3.199.916
Tagihan yang mengalami penurunan nilai Impaired receivables
-
-
-
-
-
a. Belum jatuh tempo a. Non past due
-
-
-
-
-
b. Telah jatuh tempo b. Past due
-
-
-
-
-
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual Allowances for impairment losses - Individual
-
-
-
-
-
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif Allowances for impairment losses - Collective
4.003
607
409
75
5.094
5
Tagihan yang dihapus buku Claims written off
98
-
-
-
-
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi Disclosure of Receiveables and Allowances by Economic Sectors
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2012 Tagihan Yang Mengalami Penurunan Nilai
No
Sektor Ekonomi Economic Sector
1 Pertanian, perburuan dan kehutanan Agriculture, hunting and forestry
Impaired Receivables
Receivables
Belum Telah Jatuh Tempo Jatuh Tempo Non Past Due Past Due
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Individual
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Kolektif
Tagihan Yang Dihapusbuku
Allowance for Impairment Losses - Individual
Allowance for Impairment Losses - Collective
Claims Written off
21.598
-
-
-
41
-
5.743
-
-
-
1
-
30.800
-
-
-
12
-
263.036
-
-
-
181
-
3.066
-
-
-
4
-
90.770
-
-
-
32
-
7 Perdagangan besar dan eceran Wholesale and retail trade
747.368
-
-
-
1.091
-
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Provision of accomodation and food and water supply
142.411
-
-
-
44
-
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, warehousing and communications
257.641
-
-
-
1.470
-
2 Perikanan Fishing 3 Pertambangan dan penggalian Mining and excavation 4 Industri pengolahan Processing Industry 5 Listrik, gas dan air Electricity, gas and water 6 Konstruksi Construction
38
Tagihan
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi Disclosure of Receiveables and Allowances by Economic Sectors
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2012
No
Sektor Ekonomi Economic Sector
Tagihan Yang Mengalami Penurunan Nilai Tagihan
Impaired Receivables
Receivables
keuangan 10 Perantara Transitional finance
Belum Telah Jatuh Tempo Jatuh Tempo Non Past Due Past Due
Cadangan Kerugian Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Penurunan Nilai (CKPN) - Individual (CKPN) - Kolektif Allowance for Impairment Losses - Individual
Allowance for Impairment Losses - Collective
Tagihan Yang Dihapusbuku Claims Written off
11.005
-
-
-
4
-
312.243
-
-
-
1.145
-
-
-
-
-
-
-
pendidikan 13 Jasa Educational services
21.741
-
-
-
8
-
kesehatan dan kegiatan sosial 14 Jasa Health and social services
86.327
-
-
-
127
-
kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 15 Jasa Community, sociocultural, entertainment and other individual services
62.713
-
-
-
102
-
620
-
-
-
-
-
internasional dan badan ekstra internasional lainnya 17 Badan International agency and other extra international agency
-
-
-
-
-
-
yang belum jelas batasannya 18 Kegiatan Business activities which are not clearly defined
-
-
-
-
-
-
1.136.936
-
-
-
831
-
5.899
-
-
-
1
-
3.199.916
-
-
-
5.094
-
estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 11 Real Real estate, rental busines and services company Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 12 Administrasi Government administration, the defense and compulsory social security
perorangan yang melayani rumah tangga 16 Jasa Individual services which serve households
Lapangan Usaha 19 Bukan Credit recipients not industrial origin 20 Lainnya Others Total
Kepala Divisi/ Division Heads Kiri ke kanan/ Left to Right Budi Widyadi - Irwani Anjarmulya - Lie Njoek Lan - Ahmad Ampera - Suroso
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
39
Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Disclosure of Details of Movements of Impairment Provision on Financial Assets jutaan Rupiah/ million Rupiah No
31 Desember 2012 Kategori Portofolio Portfolio Category
CKPN Individual Allowance for impairment losses individual
1 Saldo awal CKPN Allowance for impairment losses beginning balance
-
29.441
2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) Allowance/ reversal for impairment losses during the year (Net)
-
-
- Pembentukan CKPN pada periode berjalan - Additional allowance for impairment losses during the year
-
5.001
- Pemulihan CKPN pada periode berjalan - Reversal for impairment losses during the year
-
(29.250)
3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan Allowance for impairment losses used to claims written off during the year
-
(98)
4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan Other allowance/ reversal during the year
-
-
-
5.094
Saldo Akhir CKPN Allowance for impairment losses ending balance
40
CKPN Kolektif Allowance for impairment losses Collective
Pengungkapan Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar Bank Jasa Jakarta dalam menghitung KPMM berpedoman pada Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP, tanggal 18 Februari 2011, perihal Pedoman Perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar yang berlaku mulai Januari 2012.
Disclosure of Credit Risk by Standard Approach Bank Jasa Jakarta in calculating the CAR is based on the Circular Letter of Bank Indonesia. 13/6/DPNP, dated 18 February 2011, regarding the Guidelines Calculation of Risk Weighted Assets (RWA) for Credit Risk by Using the Standard Approach with effect from January 2012.
Berkaitan dengan Kebijakan Penggunaan Peringkat dalam Perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit, pada prinsipnya metodologi pengukuran KPMM menggunakan pendekatan standar, perhitungan ATMR secara umum dilakukan berdasarkan pada hasil peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat.
Relating to the rating policy in the calculation of RWA for Credit Risk, in principle CAR measurement methodology using the standard approach, the calculation of RWA in general is based on the results of the ratings issued by rating agencies.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia, eksposur kredit yang termasuk dalam perhitungan ATMR kredit standar meliputi: Eksposur aset dalam neraca dan kewajiban serta kontinjensi dalam transaksi rekening administratif, namun tidak termasuk posisi trading book yang telah dihitung dalam ATMR risiko pasar dan penyertaan yang telah diperhitungkan sebagai factor pengurang modal. Eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan pihak lawan. Eksposur transaksi penjualan dan pembelian instrumen keuangan yang dapat menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan setelmen
Based on Bank Indonesia Regulation, credit exposures are included in the calculation of credit risk-weighted assets standard including : Exposure in balance sheet assets and liabilities and contingencies in administrative accounts, but does not include trading book positions that have been calculated in the RWA and the market risk of the investment has been accounted for as a deduction from capital factor. Exposures that pose credit risk due to counterparty failure.
ATMR kredit pendekatan standar dihitung dengan mengalikan tagihan bersih dengan bobot risiko atas eksposur Perusahaan, dimana bobot risiko ditetapkan berdasarkan peringkat terkini dari debitur/ pihak lawan transaksi atau surat berharga, sesuai dengan kategori portofolio.
Standard approach to credit risk-weighted assets is calculated by multiplying the net bill with the risk weight on exposure of the Company, where the risk weight assigned based on the latest rankings of the debtor/ counterparty transactions or securities, in accordance with the portfolio category.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Exposure sales and purchases of financial instruments which may give rise to credit risk due to settlement failure
Kategori Portofolio yang Menggunakan Peringkat Berdasarkan pendekatan standar, perhitungan ATMR untuk beberapa kategori portofolio didasarkan pada external rating dan sebagian berdasarkan bobot risikonya. Namun oleh karena seluruh debitur Bank Jasa Jakarta tidak memiliki rating sehingga memperoleh bobot risiko 100%.
Portfolio Category which using Rating Under the standard approach, the calculation of risk-weighted assets for some categories of portfolios based on the external rating and partly based on its risk weights. But because of all the debtors Bank Jasa Jakarta has no rating so as to obtain 100% risk weight.
Lembaga Peringkat yang Digunakan Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/30/DPNP, tanggal 30 Oktober 2009, lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia antara lain Pefindo, Fitch Ratings Indonesia, Moodys, Fitch Ratings dan Standard and Poors. Bank tidak menggunakan rating dari lembaga pemeringkat tersebut.
Rating Agencies Based on Bank Indonesia Circular Letter No. 11/30/DPNP, dated 30 October 2009, the rating agencies recognized by Bank Indonesia, among others Pefindo, Fitch Ratings Indonesia, Moodys, Fitch Ratings dan Standard and Poors. Bank does not use ratings issued by the rating agencies listed above.
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan Counterparty credit risk merupakan risiko kredit yang timbul akibat transaksi dengan pihak lawan (counterparty) dari transaksi treasuri maupun transaksi non-treasuri dan dalam hal ini Bank tidak memiliki eksposur risiko kredit pihak lawan.
Disclosure of Counterparty Credit Risk Counterparty credit risk is the credit risk arising from transactions with the counterparty (counterparties) of treasury transactions and nontreasury transactions and in this regard the Bank has no counterparty credit risk exposure.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
41
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat Bank Secara Individu Disclosure of Net Receivables based on Portfolio and Individual Rating Scale jutaan Rupiah/ million Rupiah Lembaga Pemeringkat Rating Agencies
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
31 Desember 2012 Peringkat Jangka Panjang/ Long Term Rating AAA
AA+ - s.d AAAA+ - to AA-
A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d BA+ to A- BBB+ to BBB- BB+ to BB- B+ to B-
< B-
A-1
A-2
A-3
< A-3
Fitch Rating
AAA
AA+ s.d AAAA+ to AA-
A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d BA+ to A- BBB+ to BBB- BB+ to BB- B+ to B-
< B-
F1+ s.d F1 F1+ to F1
F2
F3
< F3
Moody's
Aaa
Aa1 s.d Aa3 Aa1 to Aa3
A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 A1 to A3 Baa1 to Baa3 Ba1 to Ba3 B1 to B3
< B3
P-1
P-2
P-3
< P-3
AAA (idn)
AA+(idn) s.d AA-(idn)
A+(idn) s.d A-(idn)
BBB+(idn) s.d BB-(idn)
BB+(idn) s.d BB-(idn)
B+(idn) s.d B-(idn)
F3(idn)
< F3(idn)
AA+(idn) to AA-(idn)
A+(idn) to A-(idn)
BBB+(idn) to BBB-(idn)
BB+(idn) to BB-(idn)
B+(idn) to B-(idn)
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
[Idr]A+ s.d [Idr]A-
[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-
[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-
[Idr]B+ s.d [Idr]B-
[Idr]AA+ to [Idr]AA-
[Idr]A+ to [Idr]A-
[Idr]BBB+ to [Idr]BBB-
[Idr]BB+ to [Idr]BB-
[Idr]B+ to [Idr]B-
idAA+ s.d idAA-
idA+ s.d id A-
id BBB+ s.d id BBB-
id BB+ s.d id BB-
id B+ s.d id B-
idAA+ to idAA-
idA+ to id A-
id BBB+ to id BBB-
id BB+ to id BB-
id B+ to id B-
PT. Fitch Ratings Indonesia [Idr]AAA
PT ICRA Indonesia idAAA
PT Pemeringkat Efek Indonesia
< B-(idn)
< [Idr]B-
F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F1+(idn) to F1(idn) [Idr]A1+ [Idr]A2+ s.d s.d [Idr]A1 [Idr]A2
[Idr]A3+ s.d [Idr] A3
[Idr]A1+ [Idr]A2+ to to [Idr]A1 [Idr]A2
[Idr]A3+ to [Idr] A3
< idB-
idA1
idA2
Tanpa Peringkat Unrated
Total
< [Idr]A3
idA3 s.d id A4 < idA4 idA3 to id A4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.083.142
1.083.142
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8.736
8.736
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
439.374
439.374
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
366.522
366.522
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
791.650
791.650
9
Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.605.002
1.605.002
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8.269
8.269
11
Aset Lainnya Other Assets
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
82.924
82.924
Total
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4.385.618
4.385.618
1
2
3
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
4
Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
6
7
8
42
Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Rating
Standard and Poor's
Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual Disclosure of Counterparty Credit Risk : Reverse Repo Transaction - Bank Individually jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2012 No
Kategori Portofolio Portfolio Category
1
Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
2
Tagihan Bersih Net Receivable
Nilai Mitigasi Risiko Kredit (MRK)
Tagihan Bersih setelah MRK
Credit Risk Mitigation (CRM)
Net Receivable After CRM
ATMR setelah MRK RWA After CRM
24.098
-
24.098
24.098
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entities
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
-
-
-
-
24.098
-
24.098
24.098
Total
Penerapan Teknik Mitigasi Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar
Implementation of Credit Risk Mitigation Techniques by using Standard Approach
Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP, tanggal 18 Februari 2011, perihal Pedoman Perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar, Bank Jasa Jakarta mengakui keberadaan agunan, garansi, penjaminan, atau asuransi kredit sebagai teknik mitigasi risiko kredit, selanjutnya disebut teknik MRK.
In accordance with Bank Indonesia Circular Letter No. 13/6/DPNP, dated 18 February 2011, regarding the Guidelines Calculation of RWA for Credit Risk by Using the Standard Approach, Bank Jasa Jakarta, acknowledged the existence of collateral, warranty, guarantee, or credit insurance as credit risk mitigation techniques, hereinafter referred as MRK technique.
Bank Jasa Jakarta mengatur kebijakan, prosedur dan proses untuk menilai dan mengelola agunan antara lain collateral coverage yang harus dipenuhi, pihak yang melaksanakan penilaian dan pemeriksaan agunan, aturan dan prosedur penilaian baik internal maupun eksternal, serta frekuensi penilaian berdasarkan jenis agunan.
Bank Jasa Jakarta set policies, procedures and processes to assess and manage the collateral, among others, collateral coverage that must be met, those who carry out assessment and examination of collateral, valuation rules and procedures both internally and externally, as well as the frequency of assessment based on the type of collateral.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
43
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Disclosure of Net Receivable Risk Weighted After CRM Effect - Bank Individually jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2012
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivable After Credit Risk Mitigation 0%
A 1
Eksposur Neraca/ Balance Sheet Exposures Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
2 3
35%
40%
45% 50%
75%
Lainnya 150% Others
100%
Beban Modal Capital Charge
1.083.142
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
8.736
-
-
-
-
-
-
-
-
1.747
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
-
-
393.808
45.566
-
-
-
-
-
-
156.059
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
-
363.861
-
-
363.861
-
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
783.958
-
-
-
587.969
-
9
Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
-
-
-
-
-
-
-
1.281.361
-
-
1.281.361
-
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures
-
-
-
-
-
-
-
16 8.253
-
12.396
-
11
Aset Lainnya Other Assets
26.480
-
-
-
-
-
-
54.775 1.669
-
57.278
-
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.109.622
8.736
393.808
45.566
-
-
783.958
1.700.013 9.922
-
2.460.681
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Eksposur Neraca Total Balance Sheet Exposures B
1
44
20%
ATMR RWA
Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Commitment and Contigencies Liabilities Exposures on Administrative Account Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate
-
1.000
-
-
-
-
-
-
-
-
200
-
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
15.581
-
-
-
11.686
-
9
Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
-
-
-
-
-
-
-
64.567
-
-
64.567
-
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Eksposur TRA Total Exposures on Administrative Account
-
1.000
-
-
-
-
15.581
64.567
-
-
76.453
-
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Disclosure of Net Receivable Risk Weighted After CRM Effect - Bank Individually
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2012
Kategori Portofolio Portfolio Category
No
C
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivable After Credit Risk Mitigation 0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
150%
Lainnya Others
ATMR RWA
Beban Modal Capital Charge
1
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Eksposur Counterparty Credit Risk
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit Disclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2012 No
Kategori Portofolio Portfolio Category
Bagian Yang Dijamin Dengan/ Portion Secured by
Tagihan Bersih Net Receivable
A Eksposur Neraca/ Balance Sheet Exposures 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
Agunan Collateral
Garansi Guarantee
Asuransi Kredit Credit Insurance
Lainnya Others
Bagian Yang Tidak Dijamin Unsecured Portion
1.083.142
-
-
-
-
1.083.142
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
8.736
-
-
-
-
8.736
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
439.374
-
-
-
-
439.374
6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate
366.522
2.661
-
-
-
363.861
-
-
-
-
-
-
791.650
7.692
-
-
-
783.958
1.605.002
323.641
-
-
-
1.281.361
8.269
-
-
-
-
8.320
82.924
-
-
-
-
82.924
-
-
-
-
-
-
4.385.619
333.994
-
-
-
4.051.625
4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
7 Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio 9 Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any) Total Eksposur Neraca/ Total Balance Sheet Exposures
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
45
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit Disclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2012 No
Bagian Yang Dijamin Dengan/ Portion Secured by
Tagihan Bersih
Kategori Portofolio Portfolio Category
Net Receivable
Garansi Guarantee
Lainnya Others
Bagian Yang Tidak Dijamin Unsecured Portion
B Eksposur Rekening Administratif/ Exposures on Administrative Account 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
-
-
-
-
-
-
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
-
-
-
-
-
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
200
200
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
16.205
624
-
-
-
15.581
9 Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
73.523
8.956
-
-
-
64.567
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures
-
-
-
-
-
-
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any)
-
-
-
-
-
-
89.928
9.780
-
-
-
80.148
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
-
-
-
-
-
-
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
-
-
-
-
-
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 5 Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
6 Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
-
-
-
-
-
-
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any)
-
-
-
-
-
-
4.475.617
343.774
-
-
-
4.131.773
6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans
Total Eksposur Rekening Administratif Total Exposures on Administrative Account
Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total (A + B + C)
Eksposur Sekuritisasi Bank Jasa Jakarta per 31 Desember 2012 tidak memiliki eksposur setelmen dan sekuritisasi asset.
46
Agunan Collateral
Asuransi Kredit Credit Insurance
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Exposures of securitization As per 31 December 2012, Bank Jasa Jakarta has no exposure of settlement and asset securitization.
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara Individual Calculation of RWA fpr Credit Risk Standardized Approach - Bank Individually Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca Asset Disclosure in Balance Sheet No
jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2012
Kategori Portofolio Portfolio Category
Tagihan Bersih Net Receivable
1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
ATMR Sebelum MRK RWA Before CRM
ATMR Setelah MRK RWA After CRM
1.083.142
-
-
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
-
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
8.736
1.747
1.747
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
439.374
156.059
156.059
6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate
366.541
363.810
363.810
-
-
-
791.650
587.969
587.969
1.605.002
1.281.361
1.281.361
8.320
12.471
12.471
82.924
57.278
57.278
4.385.689
2.460.695
2.460.695
4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
7 Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio 9 Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures 11 Aset Lainnya Other Assets Total
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
47
Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Exposure of Liability Commitment/ Contigency on Administrative Account jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2012
Kategori Portofolio Portfolio Category
No
Tagihan Bersih Net Receivable
ATMR Sebelum MRK RWA Before CRM
ATMR Setelah MRK RWA After CRM
Tagihan Kepada Pemerintah 1 Claims on Government/ Sovereign
-
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 2 Claim on Public Sector Entities
-
-
-
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 3 Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
Tagihan Kepada Bank 4 Claims on Banks
-
-
-
Kredit Beragun Rumah Tinggal 5 Claims Secured by Residential Property
-
-
-
200
200
200
-
-
-
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 8 Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
16.205
12.154
11.686
Tagihan kepada Korporasi 9 Claims on Corporates
73.523
73.523
64.567
-
1
1
89.928
85.877
76.453
Kredit Beragun Properti Komersial 6 Claims Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/ Pensiunan 7 Claims on Pension Loans
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 10 Claims on Past Due Exposures Total
Bank Jasa Jakarta tidak memiliki eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan setelmen dan sekuritisasi.
Bank Jasa Jakarta has no exposure that produce credit risk caused by settlement failure and securitization.
Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Total Measurement of Credit Risk jutaan Rupiah/ million Rupiah No
48
Keterangan/ Description
1
Total ATMR Risiko Kredit/ Risk Weighted Assets Credit Risk
2
Total faktor pengurang modal/ Capital charge factor
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
31 Desember 2012 2.537.134 -
2. Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko yang disebabkan oleh pergerakan variabel-variabel di pasar, seperti suku bunga, kurs mata uang, dan harga pasar yang terkait secara langsung dengan portofolio Bank. Beberapa faktor penyebab terjadi risiko pasar antara lain pergerakan suku bunga baik dana maupun kredit terkait dengan kebijakan repricing dan termasuk fluktuasi market price pada portfolio surat berharga yang dipelihara.
2. Market Risk Market risk is the risk caused by movements in market variables, such as interest rates, foreign exchange rates, and market prices are directly related to the Bank's portfolio. Several factors, that raise market risk among others, occurs movements of both funds and interest rates associated with credit and repricing policies including market price fluctuations in the securities portfolio maintained.
Portofolio surat berharga secara keseluruhan dikelola oleh unit kerja Treasuri. Sistem dan prosedur terkait risiko pasar ini selain tercermin di Pedoman dan Kebijakan Manajemen Risiko tetapi juga pada Pedoman Operasi dan Prosedur Treasuri. Pengukuran risiko pasar dari fluktuasi suku bunga dan kurs mata uang dilakukan dengan menggunakan metode standar yang dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR). Selain itu, Bank Jasa Jakarta juga menerapkan repricing gap untuk mengelola risiko suku bunga melalui evaluasi stress testing secara berkala.
Overall portfolio securities is managed by the Treasury unit. Systems and procedures related to the market risk than is reflected in the Guidelines and Risk Management Policy but also in the Treasuries Operations and Procedures Manual. Measurement of market risk from fluctuations in interest rates and currency rates is conducted by the Risk Management Unit (SKMR) using standard methods. In addition, the Bank Jasa Jakarta also apply repricing gap to manage interest rate risk through evaluation of stress testing periodically.
Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar Market Risk Disclosure Using Standardized Approach jutaan Rupiah/ million Rupiah No
Jenis Risiko Risk Type
1 Risiko Suku Bunga/ Interest Rate Risk a. Risiko Spesifik/ Specific Risk b. Risiko Umum/ General Risk
31 Desember 2012 Beban Modal Capital Charge
ATMR RWA
-
-
24.486
306.079
3 Risiko Ekuitas/ Equity Risk
-
-
4 Risiko Komoditas/ Commodity Risk
-
-
5 Risiko Option/ Option Risk
-
-
24.486
306.079
2 Risiko Nilai Tukar/ Foreign Exchange Risk
Total
3. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan dan/ atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya faktor eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Pengelolaan risiko operasional dilakukan melalui beberapa tahapan, antara lain: Identifikasi Risiko, proses ini dilakukan oleh masing-masing unit kerja terkait dengan potensi risiko pada setiap aktivitas yang dilakukan. Pengukuran dan Pemantauan, proses ini dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko dengan menggunakan Basic Indicator Approach dan proses self assessment profil risiko. Pengendalian, proses ini dilakukan melalui penyempurnaan system dan prosedur terkait dengan kegiatan operasional.
3. Operational Risk Operational risk is the risk caused by inadequate and/ or failed of internal processes, people mistakes and systems failure or other external events affecting the operations of the Bank. Operational risk management is done through several stages, among others: Risk identification, the process is carried out by each unit of work associated with the potential risk in every activity undertaken. Measurement and Monitoring, the process is carried out by the Risk Management Unit using the Basic Indicator Approach and the process of self assessment risk profile. Control, this process is done by improving systems and procedures related to operational activities.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
49
Pengelolaan Risiko Operasional yang dilakukan bertujuan untuk menekan kerugian akibat risiko operasional, memahami eksposur risiko operasional dalam pencapaian target pada unit kerja, perbaikan proses internal secara berkelanjutan dan untuk meningkatkan risk awareness. Selain itu, dalam upaya mitigasi risiko operasional, selain telah disusun system dan prosedur Business Continuity Plan (BCP) tetapi juga dilakukan uji coba secara berkala pelaksanaan BCP.
Operational risk management is carried out aiming to reduce losses due to operational risk, understanding of operational risk exposure to achieve business unit target, continuous improvement of internal processes and to enhance risk awareness. Additionally, as an effort to mitigate the operational risks, Business Continuity Plan (BCP) systems and procedures have been compiled and also be tested periodically.
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional Disclosure of Operational Risk Quantitative jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2012 No
Pendekatan Yang Digunakan Approach Used
1 Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach
50
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) Gross Income (Average last 3 years)
Beban Modal Capital Charge
181.680
27.252
ATMR RWA
340.649
4. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah potensi kerugian yang timbul akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi liabilitas yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/ atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pendanaan, likuiditas aset, liabilitas kepada counterparty dan komitmen kredit kepada debitur.
4. Liquidity Risk Liquidity risk is the potential loss arising from the inability of the Bank to meet maturing obligations from cash flow funding sources and/ or of high quality liquid assets that can be pledged, without disturbing the activities and financial condition of the Bank. Bank liquidity is influenced by the structure of funding, liquidity of assets, liabilities and commitments to counterparties of credit to borrowers.
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan oleh unit kerja treasuri dan Satuan Kerja Manajemen Risiko melakukan pemantauan terhadap pengelolaan risiko likuiditas ini. Sistem dan prosedur terkait dengan risiko likuiditas antara lain tercermin kebijakan dan pedoman manajemen risiko, PODP Treasuri.
Liquidity risk management is done by Treasury business unit and Risk Management Unit which are monitoring the liquidity risk management. Systems and procedures that relates to liquidity risk also reflected in policy and risk management policy of Treasury Guidelines (SOP).
Risiko likuiditas diukur melalui berbagai indikator antara lain, primary reserve, secondary reserve dan loan to deposit ratio dan secara kualitatif dilakukan melalui penilaian terhadap kualitas penerapan manajemen risiko likuiditas. Pengendalian risiko likuiditas dilakukan dengan menetapkan limit-limit yang mengacu pada regulator dan ketentuan internal.
Liquidity risk is measured through various indicators, among others, primary reserve, secondary reserve and loan-to-deposit ratio. Bank manage liquidity risk by setting limits referring to regulators and internal regulations.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah Disclosure of Rupiah Maturity Profile jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2012
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
NERACA BALANCE SHEET Aset A Assets Kas 1 Cash
Jatuh Tempo/ Maturity
Saldo Balance
< 1 bulan < 1 month
> 1 - 3 bulan > 1 - 3 months
> 3 - 6 bulan > 3 - 6 months
> 6 - 12 bulan > 6 - 12 months
> 12 bulan > 12 months
I
26.480
26.480
-
-
-
-
420.682
410.802
-
9.880
-
-
8.736
8.736
-
-
-
-
638.362
10.066
71.252
-
20.358
536.686
3.199.916
93.591
203.764
244.514
465.270
2.192.776
2
Penempatan pada Bank Indonesia Placement to Bank Indonesia
3
Penempatan pada bank lain Interbank placement
4
Surat Berharga Securities
5
Kredit yang diberikan Loan to customer
6
Tagihan lainnya Other assets
24.098
24.098
-
-
-
-
7
Lain-lain Other
34.563
30.883
-
-
-
3.680
4.352.836
604.656
275.016
254.394
485.628
2.733.142
Total Aset Total Assets Kewajiban B Liabilities 1
Dana Pihak Ketiga Deposits of non bank customers
3.565.153
3.149.276
398.982
15.345
-
1.550
2
Kewajiban pada Bank Indonesia Deposits of Bank Indonesia
-
-
-
-
-
-
3
Kewajiban pada bank lain Deposits of banks
3.170
3.170
-
-
-
-
4
Surat Berharga yang Diterbitkan Debt securities issued
-
-
-
-
-
-
5
Pinjaman yang Diterima Borrowings
-
-
-
-
-
-
6
Kewajiban lainnya Other liabilities
-
-
-
-
-
-
7
Lain-lain Other
17.429
17.429
-
-
-
-
3.585.752
3.169.875
398.982
15.345
-
1.550
767.084
(2.565.219)
(123.966)
239.049
485.628
2.731.592
Total Kewajiban Total Liabilities Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca Difference of Asset and Liabilities
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
51
Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah Disclosure of Rupiah Maturity Profile jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2012
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
1
REKENING ADMINISTRATIF ADMINISTRATIVE ACCOUNT Tagihan Rekening Administratif Administrative account receivable Komitmen Commitment
2
Kontijensi Contigency
II A
Total Tagihan Rekening Administratif Total Administrative Account Receivable
< 1 bulan < 1 month
> 1 - 3 bulan > 1 - 3 months
> 3 - 6 bulan > 3 - 6 months
> 6 - 12 bulan > 6 - 12 months
> 12 bulan > 12 months
429.044
46.787
66.807
93.422
222.028
-
2.260
-
-
-
-
2.260
431.304
46.787
66.807
93.422
222.028
2.260
-
-
-
-
-
-
B
Kewajiban Rekening Administratif Administrative Account Payable
1
Komitmen Commitment
2
Kontijensi Contigency
8.239
36
2.317
194
5.692
-
Total Kewajiban Rekening Administratif Total Administrative Account Payable
8.239
36
2.317
194
5.692
-
423.065
46.751
64.490
93.228
216.336
2.260
1.190.149
(2.518.468)
(59.476)
332.277
701.964
2.733.852
-
(2.518.468)
(2.577.944)
(2.245.667)
(1.543.703)
1.190.149
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Difference of Administrative Account Receivable and Payable Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Selisih Kumulatif Cummulative Difference
52
Jatuh Tempo/ Maturity
Saldo Balance
5. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang muncul akibat adanya kelemahan aspek yuridis, adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangundangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
5. Legal Risk Legal risk is the risk arising from the weakness of judicial aspect, the lawsuits, the absence of laws and regulations that support, or engagements weakness such as non-compliance with contract requirements and imperfect binding collateral.
Dalam pengelolaan risiko hukum, Bank senantiasa melakukan kajian terhadap dokumen-dokumen hukum dan mengidentifikasi kelemahankelemahan yang dapat menimbulkan masalah hukum bagi Bank. Selain itu, Bank senantiasa mematuhi setiap peraturan dan undangundang yang berlaku dalam melaksanakan setiap kegiatan bisnisnya. Proses manajemen risiko hukum dilakukan melalui penilaian/ assessment berupa kajian yuridis atas produk dan aktivitas baru atau penambahan/ perubahan fitur produk dan aktivitas baru. Selain itu, unit kerja hukum melakukan review secara berkala terhadap kontrak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain.
In legal risks management, Bank always review the legal documents and identify weaknesses that could cause legal problems. Additionally, Bank continues to comply with any regulations and applied laws in carrying out any business activity. Legal risk management process is done through appraisal/assessment form of judicial review of the product and a new activity or additions/ changes to product features and new activities. The legal units also review of contracts and agreements between the Bank and other parties periodically.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
6. Risiko Strategik Risiko strategik adalah potensi kerugian yang disebabkan oleh perubahan di lingkungan eksternal yang tidak dapat diakomodasi ataupun diantisipasi oleh Bank dengan strategi dan kebijakan yang ada.
6. Strategic Riks Strategic risk is a potential loss due to changes in the external environment that can not be accommodated or anticipated by the Bank with the existing strategies and policies.
Pengelolaan risiko strategik dibawah pengawasan aktif Presiden Direktur, dan Bank Jasa Jakarta telah berupaya untuk merumuskan strategi dan anggaran jangka pendek dan panjang, dengan mempertimbangkan berbagai skenario keuangan yang mungkin dapat terjadi di kemudian hari sebagaimana tertuang dalam corporate plan dan business plan.
Strategic risk management is under active supervision of the President Director, and Bank Jasa Jakarta has strived to formulate strategies and short-and long-term budget, taking into account various financial scenarios that may occur at a later date as stated in the corporate plan and business plan.
Mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang ditetapkan dilakukan dengan membandingkan target dengan realisasi bisnis secara bulanan, triwulanan dan semesteran.
Mechanisms to measure progress of the business plan is done by comparing the target set by the realization of the business on a monthly, quarterly and semi-annually basis.
7. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah potensi kerugian yang diakibatkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan intern.
7. Compliance Risk Compliance risk is the potential losses caused by banks that not comply with or implement legislation and internal regulations.
Dalam pengelolaan risiko kepatuhan, Direktur Kepatuhan Bank dengan dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan, secara teratur meninjau kembali aspek kepatuhan Bank, termasuk transaksi-transaksi yang mencurigakan atau yang tidak wajar.
In compliance risk management, Bank Compliance Director, assisted by the Compliance Task Force, regularly review the compliance aspects of the Bank, including suspicious transactions or unusual.
Dalam rangka efektivitas pelaksanaan fungsi kepatuhan, Satuan Kerja Kepatuhan melakukan proses manajemen risiko kepatuhan berupa aktivitas-aktivitas antara lain pemberian pendapat/ analisis kepatuhan terkait dengan penyusunan kebijakan dan prosedur untuk memastikan kesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku, review preventif melalui penilaian kepatuhan terhadap permohonan kredit dalam jumlah tertentu, review kegiatan usaha bank, dll.
In the framework of the effectiveness of the compliance function, Compliance Task Force conducts management process of compliance risk activities such as giving opinions/ analysis related to compliance with policy and procedures to ensure compliance with applied regulations, review preventive through assessment of compliance with the loan application within a certain amount, review the business activities of the bank, etc.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
53
Teknologi Sistem Informasi Information Systems Technology
54
Menyadari pentingnya peran Teknologi Informasi bagi bisnis perbankan, Bank Jasa Jakarta senantiasa meningkatkan infrastruktur Teknologi Informasi guna mengimbangi kebutuhan nasabah yang terus berkembang. Bank Jasa Jakarta kedepan berencana untuk mengembangkan kapasitas teknologi informasi untuk memfasilitasi berlangsungnya transaksi yang lebih mudah dan efisien, seiring dengan meningkatnya nilai dan frekuensi transaksi perbankan. Bank akan terus melengkapi infrastruktur teknologi informasi dalam hal sistem, jaringan, data center, dan berbagai aspek lainnya. Langkah tersebut penting sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan keamanan, ketersediaan, keandalan dan skalabilitas sistem teknologi informasi Bank Jasa Jakarta. Memelihara serta menyempurnakan sistem transaksi bisnis secara keseluruhan akan tetap menjadi fokus Bank Jasa Jakarta. Tahap berikutnya, evaluasi dan perbaikan lebih lanjut terhadap arsitektur teknologi informasi akan mendukung strategi bisnis Bank Jasa Jakarta sebagai bank yang mengutamakan hubungan nasabah dan peningkatan kualitas layanan, baik dalam kegiatan usaha perbankan transaksi maupun penyaluran kredit.
Recognizing the importance of the role of information technology for the banking business, Bank Jasa Jakarta continue to improve infrastructure and resources to cope with the growing needs of customers. Bank Jasa Jakarta future plans to develop the capacity of information technology to facilitate the ongoing transactions easier and more efficient, along with increasing the value and frequency of banking transactions. The Bank will continue to complement the information technology infrastructure in terms of systems, networks, data centers, and various other aspects. The move is important as part of an effort to improve security, availability, reliability and scalability of IT systems Bank Jasa Jakarta. Maintain and enhance the overall banking system will remain the focus of Bank Jasa Jakarta. The next phase, evaluation and further improvement of the information technology architecture will support the Bank Jasa Jakarta's business strategy as a priority bank customer relationships and improved quality of service, both in banking operations and lending transactions.
Sasaran strategis Teknologi Informasi dimasa yang akan datang diharapkan dapat menghubungkan teknologi informasi secara dinamis sesuai dengan kebutuhan bisnis berdasarkan standar kualitas yang memadai. Beberapa langkah strategi tersebut antara lain: Peningkatan kapasitas dan kapabilitas sistem TI dan infrastruktur TI untuk mendukung layanan yang optimal kepada nasabah, antara lain melalui pengembangan program/ aplikasi untuk kelancaran operasional Bank. Peningkatan produktivitas dan kapabilitas operasional, antara lain melalui peningkatan kompetensi dan ketrampilan SDM TSI, peningkatan koordinasi dengan vendor TSI terkait dengan problem solving dan ketentuan baru, dll. Penyempurnaan tata kelola, kebijakan dan prosedur, untuk kelancaran operasi. Otomasi dan efisiensi penyusunan pelaporan, antara lain melalui pengembangan data warehouse untuk dimanfaatkan MIS secara optimal. Evaluasi dan pengembangan Arsitektur Teknologi Informasi sesuai dengan skala dan kompleksitas usaha Bank, termasuk evaluasi core banking system. Peningkatan pengendalian intern dalam rangka penggunaan Teknologi Informasi tersebut.
Information Technology's strategic objectives in the future of information technology is expected to connect dynamically according to business needs based on an adequate quality standards. Some steps the strategy include: Increased capacity and capability of IT systems and the IT infrastructure to support optimum service to its customers, including through the development of programs/ applications for the smooth operations of banking. Increased productivity and operational capabilities, including through enhancing the competence and skills of IT staff, improvement coordination with vendors related to problem solving and new regulations, etc.. Improving governance, policies and procedures, for smooth operation. Automation and efficiency of the preparation of reporting, including through the development of MIS data warehouse to be utilized optimally. Evaluation and Information Technology Architecture development appropriate to the scale and complexity of the Bank, including the evaluation of core banking system. Improvement of internal control in order to use the Information Technology.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Sumber Daya Manusia Human Resources
Bank Jasa Jakarta memiliki keyakinan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan asset utama perusahaan. Pengetahuan dan ketrampilan, kompetensi dan potensi SDM adalah faktor penentu keberhasilan perusahaan. Untuk itu, Bank Jasa Jakarta senantiasa meningkatkan kualitas dan kemampuan sumber daya manusia untuk mendukung strategi dalam meningkatkan pelayanan yang optimal kepada nasabah. Perkembangan bisnis dan permintaan nasabah yang terus bertumbuh membuktikan bahwa para karyawan yang terlatih, berpengalaman dan berdedikasi merupakan aset yang penting bagi Bank Jasa Jakarta.
Bank Jasa Jakarta have confidence that the Human Resources (HR) is the main asset of the company. Knowledge and skills, competencies and human resource potential are critical success factors of the company. Therefore, Bank Jasa Jakarta continually improves the quality and capability of human resources to support the strategy in improving the optimum service to customers. Business development and customer demand continues to grow proving that employees are trained, experienced and dedicated an important asset for the Bank Jasa Jakarta.
Pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia merupakan hal yang vital dalam menarik dan mempertahankan karyawan berkualitas di lingkungan kerja Bank Jasa Jakarta. Dengan karyawan yang terlatih dan berdedikasi memungkinkan Bank untuk menawarkan solusi-solusi yang efektif dan tepat waktu bagi para nasabah, sekaligus meningkatkan pelayanan yang optimal kepada nasabah.
Development and training of human resources is vital in attracting and retaining quality employees in the workplace Bank Jasa Jakarta. With a well-trained and dedicated employees enable the Bank to offer effective solutions and timely for our customers, while increasing optimum service to customers.
Kebijakan dalam merekrut dan memberikan pelatihan yang diterapkan oleh Bank Jasa Jakarta terhadap para karyawan baru akan tetap menjadi prioritas di tahun-tahun mendatang. Sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten merupakan hal yang wajib dalam rangka membangun hubungan dan untuk memberikan pelayanan
Policy in recruiting and training applied in Bank Jasa Jakarta to the new employees will remain a priority in the coming years. Qualified and competent human resources is a must in order to build relationships and to provide services with high quality. Bank will intensify as the socialization a healthy and solid bank, as part of efforts to recruit
Komposisi Sumber Daya Manusia/ Human Resources Composition Keterangan
2011
2012
Description
Jumlah/ Amount
%
Jumlah/ Amount
%
Jenjang Jabatan Direksi Manajer Supervisor Staff Jumlah
5 30 25 267 327
1,53 % 9,17 % 7,65 % 81,65 % 100,00 %
4 39 12 262 317
1,26 % 12,30 % 3,79 % 82,65 % 100,00 %
Rank Title Director Manager Supervisor Staff Total
Jenjang Pendidikan Pasca Sarjana Sarjana Akademi SLTA SLTP dan Lain-lain Jumlah
13 108 46 137 23 327
3,98 % 33,03 % 14,07 % 41,90 % 7,03 % 100,00 %
12 100 43 150 12 317
3,79 % 31,55 % 13,56 % 47,32 % 3,79 % 100,00 %
Education Level Post Graduate Graduate Diploma High School Elementary and others Total
Kelompok Usia s/d 30 tahun 31 s/d 40 tahun 41 s/d 50 tahun 50 tahun ke atas Jumlah
130 107 70 20 327
39,76 % 32,72 % 21,41 % 6,12 % 100,00 %
106 112 77 22 317
33,44 % 35,33 % 24,29 % 6,94 % 100,00 %
Age Group up to 30 years 31 - 40 years old 41 - 50 years old over 50 years Total
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
55
dengan kualitas prima. Bank akan secara intensif melakukan sosialisasi sebagai bank yang sehat dan solid, sebagai salah satu upaya untuk menjaring calon pegawai yang berpotensi agar tertarik dengan berbagai kesempatan yang ditawarkan oleh Bank.
potential job candidates that are interested in the opportunities offered by the Bank.
Dalam jangka pendek, beberapa stretagi usaha yang akan dilakukan meliputi: Peningkatan kompetensi, skill dan knowledge SDM melalui pendidikan intern & ekstern. Peningkatan produktivitas karyawan melalui evaluasi job description, volume kerja dan penyempurnaan business process. Membangun budaya produktif dan sadar risiko (risk culture). Rotasi dan mutasi antar unit kerja untuk peningkatan produktivitas dan proses alih pengetahuan (transfer knowledge). Peningkatan peran dan fungsi para supervisor.
In the short term, some strategy efforts will include:
Increased competence, skill and knowledge of human resources through internal and external education. Increased employee productivity through evaluation of the job description, the volume of work and business process improvement. Build a culture of productive and risk awarness (risk culture). Rotation and inter-unit transfer of work to increase productivity and the transfer of knowledge Increasing the role and function of the supervisor.
Kegiatan pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia Activities in developing and training of human resources
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Pengurus Bank dan pejabat yang terkait mempunyai kewajiban untuk mendapatkan sertifikasi manajemen risiko. Per 31 Desember 2012, pengurus bank dan pejabat yang terkait yang telah mengikuti program sertifikasi manajemen risiko adalah sebagai berikut:
Refer to the applied regulations, Bank Management and related officials have an obligation to obtain certification of risk management. As of 31 December 2012, bank management and related officers who have attended risk management certification program are as follows:
Komposisi Sumber Daya Manusia/ Human Resources Composition
56
Sertifikasi Manajemen Resiko
Level 1
Level 2
Level 3
Executive
Komisaris
-
-
1
2
3
Direksi
-
-
-
4
4
Directors
Divisi
-
-
4
1
5
Divisions
Supervisor
4
20
16
-
40
Supervisors
Staff
22
17
5
-
44
Staffs
Total
26
37
26
7
96
Total
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Total
Risk Management Certification Commissioners
Rencana Strategis Strategic Plan
Di tengah prospek perekonomian global yang masih penuh ketidakpastian, tantangan besar pemerintah saat ini adalah bagaimana menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi ke depan. Sesungguhnya perekonomian Indonesia memiliki modal dasar untuk terus tumbuh berkesinambungan, karena perekonomian Indonesia semakin teruji stabil, ditopang basis kelas menengah yang tengah tumbuh, serta ketersediaan policy space yang cukup memadai untuk meredam risiko global. Bahkan, apabila Indonesia mampu menjawab beberapa kendala struktural-mikro, terutama ketersediaan infrastruktur dasar, diyakini Indonesia akan mampu tumbuh pada lintasan yang lebih tinggi lagi.
In the midst of the global economic outlook is still uncertain, the current major challenge is how to maintain the sustainability of future economic growth. Indeed the economy of Indonesia has an ongoing basis to continue to grow, as the Indonesian economy is tested more stable, sustained base growing middle class, as well as the availability of 'policy space' that is sufficient to reduce the global risk. In fact, if Indonesia was able to answer some of the micro-structural constraints, especially the availability of basic infrastructure, Indonesia is believed to be able to grow at a higher track.
Dari sisi perbankan, permasalahan masih terjadi pada segmentasi dalam industri perbankan sebagaimana tercermin dari segi kapasitasnya dimana masih banyak bank yang kegiatan operasionalnya tidak sesuai dengan kapasitas yang dimiliki, bahkan beroperasi di bawah skala ekonomis, sehingga tidak efisien. Berdasarkan kajian Bank Indonesia, untuk bisa mulai beroperasi dalam skala ekonomis, suatu bank setidaknya harus memiliki modal inti Rp1 triliun. Kebutuhan modal inti ini akan meningkat menjadi minimum Rp 5 triliun agar bank berada dalam kondisi skala ekonomis yang optimal.
On the banking side, the problem still occurs on segmentation in the banking industry, as reflected in terms of the capacity in which there are many banks that its operations are not in accordance with the capacity, even operating under economies of scale, so it is not efficient. Based on the review of Bank Indonesia, to begin operating in economies of scale, a bank must have a core capital of at least Rp 1 trillion. The core capital requirement will increase to a minimum Rp 5 trillion that banks are in a state of optimal economies of scale.
Bank Indonesia memperkirakan laju pertumbuhan investasi diperkirakan masih akan meningkat ke 11,6-12 % pada 2013. Dengan investasi yang meningkat pada gilirannya akan mampu menjaga kekuatan daya beli masyarakat sehingga pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada 2013 dapat dipertahankan pada tingkat 5-5,4 %. Selain itu, Bank Indonesia juga memprakirakan, meski pertumbuhan ekonomi diproyeksikan tetap tinggi, tekanan inflasi pada 2013 tetap akan terkendali dalam kisaran sasaran yang ditetapkan yaitu 4,5 % ± 1 %.
Bank Indonesia expects investment growth rate is predicted to increase by 11,6-12 % in 2013. With increasing investment that in turn will be able to maintain purchasing power of the people so that household consumption growth in 2013 can be maintained at a level of 5-5,4 %. In addition, Bank Indonesia also predicted, although economic growth is projected to remain high, inflation will remain under control in 2013 in the targeted range is 4,5 % ± 1 %.
Memasuki tahun 2013, Bank Jasa Jakarta memiliki keyakinan positif untuk melangkah maju dengan memanfaatkan potensi dan peluang bisnis perbankan yang ada untuk mencapai kinerja terbaik. Beberapa langkah strategis yang akan dilakukan oleh Bank Jasa Jakarta, secara umum antara lain: Peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja di segala bidang tanpa mengganggu kegiatan operasional Bank. Peningkatan penyaluran kredit dengan tetap berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Peningkatan daya saing pada segmen perbankan ritel melalui manajemen suku bunga yang kompetitif dan pelayanan yang optimal. Peningkatan budaya sadar risiko (risk awareness) dan pengelolaan risiko secara konsisten.
Entering the year 2013, the Bank Jasa Jakarta has a positive confidence to move forward by utilizing the potential of the banking and business opportunities that exist to achieve the best performance. Several strategic steps to be taken by the Bank Services Jakarta, in general, among others: Increased efficiency and effectiveness in all areas without disrupting the banking operations. An increase in lending to remain guided by the precautionary principle. Increased competitiveness of the retail banking segment through a competitive interest rate management and optimal service. Increased risk awareness culture ("risk awareness") and consistent risk management.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
57
Peristiwa Penting Significant Events
Dalam upaya untuk meningkatkan pelayanan yang optimal kepada nasabah, Bank Jasa Jakarta pada tanggal 5 Februari 2012 menyelenggarakan Customer Gathering. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjalin komunikasi yang baik dengan nasabah dan sekaligus ucapan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada Bank Jasa Jakarta selama ini. In an effort to improve the optimum service to its customers, Bank Jasa Jakarta on 5 February 2012 held a Customer Gathering. This activity is intended to establish a good communication and also appreciation and thank you to customers for their support and trust that has been given to the Bank Jasa Jakarta all this time.
5 Februari 2012 Customer Gathering Penghargaan Platinum Trophy dari Majalah InfoBank atas kinerja Bank yang Sangat Bagus selama 15 tahun terakhir. Platinum Trophy Award from InfoBank Magazine based on Excellent performance for the last 15 years.
13 Juli 2012 Penganugerahan Platinum Trophy Platinum Trophy Award Penghargaan dari ABFI Institute Perbanas sebagai Bank Dengan Kinerja Terbaik di Indonesia atau Best Performance Bank tahun 2012 untuk kategori Bank dengan Total Aset sampai dengan Rp. 5 Triliun Reward from ABFI Institute Perbanas as Best Performance Bank of 2012 for the category of Bank with Total Aset up to Rp. 5 Trillion.
18 Juli 2012 Penganugerahan Indonesia Banking Award Indonesia Banking Award Sebagai perwujudan dari komitmen BJJ untuk memberikan service atau pelayanan yang terbaik kepada nasabahnya, pada tanggal 23 Juli 2012, Bank Jasa Jakarta kembali menambah jaringan unit kerja baru berupa Kantor Cabang Pembantu (KCP) di Jl. Raya Merdeka No.53-55, Cimone Tangerang. As a manifestation of Bank Jasa Jakarta's commitment to provide the best service to its customers, on 23 July 23 2012 Bank Jasa Jakarta has added a new network unit that is Sub-Branch Office (KCP) in Jl. Raya Merdeka No. 53-55, Cimone Tangerang.
23 Juli 2012 Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Cimone Opening of Cimone Branch Office
58
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Tanggung Jawab Laporan Tahunan Responsibility of the Annual Report
Laporan tahunan ini beserta laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank Jasa Jakarta dan telah disetujui oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing dibawah ini:
This annual report together with the financial statements and related information, is the responsibility of the management of PT Bank Jasa Jakarta and has been approved by the Board of Commissioners and Board of Directors to affix their respective signatures below:
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners
Iskandar Widyadi Presiden Komisaris President Commissioner
Randy Hartanto Lie Komisaris Independen Independent Commissioner
Mintolo Hardiyanto Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi/ Board of Directors
Handrie Wirawan Presiden Direktur President Director
Emanuela Tanubrata Wakil Presiden Direktur I Vice President Director I
Lisawati Wakil Presiden Direktur II Vice President Director II
Krisna Chandra Direktur Kepatuhan Compliance Director
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
59
Profil Dewan Komisaris
Profile of Board of Commisioners ISKANDAR WIDYADI Presiden Komisaris/ President Commissioner Warga Negara Indonesia, menjabat Presiden Komisaris PT Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1984. Mengawali karir dibidang usaha pada tahun 1952 sebagai pengusaha toko Tin Tin. Pada tahun 1955, mendirikan perusahaan CV Intisari yang bergerak dibidang perdagangan. Tahun 1972 menjabat sebagai Komisaris PT Grandtex yang bergerak dibidang tekstil. Berpengalaman di bidang perbankan sejak tahun 1974 dengan menduduki jabatan sebagai Wakil Presiden Direktur PT Bank Internasional Indonesia sampai dengan tahun 1982. Dilanjutkan pada tahun 1984, mengambil-alih kepemilikan saham sebuah Bank Perkreditan Rakyat yang selanjutnya diubah namanya menjadi PT Bank Pasar Jasa Jakarta dan selanjutnya ditingkatkan menjadi Bank Umum dengan nama PT Bank Jasa Jakarta. An Indonesian national, the President Commissioner of PT Bank Jasa Jakarta since 1984. Started his career in business in 1952 as a businessman and owner of a shop with the name Tin Tin. Incorporated a firm named CV Intisari in 1955 with its activities in trading. In 1972, he was a Commissioner of PT Grandtex with its activities in textile. Experienced in banking since 1974 as the Vice President Director of PT Bank Internasional Indonesia until 1982. Continuing in 1984, he took over the share ownership of Bank Perkreditan Rakyat which later on, changed its name into PT Bank Pasar Jasa Jakarta and thereafter upgraded into a general bank with the name PT Bank Jasa Jakarta. MINTOLO HARDIYANTO, SE Komisaris Independen/ Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, 68 tahun, mantan Pejabat Bank Indonesia. Menjabat Komisaris Independen Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2003. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Mahasaraswati Denpasar. Belajar Akuntansi dan Audit TSI di Akademi Administrasi Niaga dan pendidikan khusus yang diselenggarakan oleh intern Bank Indonesia serta berbagai pendidikan dan kursus di dalam dan diluar negeri. Mengawali karirnya di Bank Indonesia pada tahun 1965 sampai dengan pensiun awal tahun 2001 dengan jabatan terakhir sebagai Pengawas Bank Senior di Urusan Pengawasan Bank. Bergabung dengan Kantor Akuntan Publik Drs. Heroe, Pramono & Rekan dan sejak Oktober 2001 bergabung di Bank Jasa Jakarta. An Indonesian national, 67 years old, a former official of Bank Indonesia. An Independent Commissioner of PT Bank Jasa Jakarta since 2003. Obtained Bachelor of Economy at the Mahasaraswati University in Denpasar. Studied Accountancy and TSI Audit at the Akademi Administrasi Niaga (Business Administration Academy) and the internal special trainings given by Bank Indonesia and various domestic and overseas trainings and courses. Started his career at Bank Indonesia in 1965 until retired in early 2001 with the last capacity as a Senior Bank Supervisor at the Bank Supervision Affairs. Joined the Public Accountant Office Drs. Heroe, Pramono & Partners and joined Bank Jasa Jakarta in October 2001. RANDY HARTANTO LIE, MBA Komisaris Independen/ Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, 53 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2007. Menyelesaikan pendidikan strata 1 di Wichita State University Wichita KS, USA dan strata 2 di Mercer University Atlanta GA, USA. Berpengalaman di industri keuangan/ perbankan sejak tahun 1989 dengan menduduki berbagai jabatan pada beberapa bank, diantaranya tahun 1989 sebagai Account Officer di Bank Industri, tahun 1991 sebagai Senior Assc di Panin Finance, tahun 1994 sebagai Department Head Corporate Banking di Aspac Bank, tahun 1995 sebagai Group Head Controller & Finance Director di Putra Group dan tahun 1997 menjadi konsultan dan sejak tahun 2007 bergabung di Bank Jasa Jakarta. An Indonesian national, 52 years old, an Independent Commissioner of Bank Jasa Jakarta since 2007. Finalized the stratum 1 studies at Wichita State University, Wichita, KS, USA, and the stratum 2 studies at Mercer University, Atlanta, GA, USA. Experienced in the finance/banking industry since 1989 by having various functions at several banks, among others as an Account Officer at Bank Industri in 1989, as a Senior Associate at Panin Finance in 1991, as a Department Head Corporate Banking at Aspac Bank in 1994, as Group Head Controller & Finance Director at Putra Group in 1995 and as a consultant in 1997 and joined with Bank Jasa Jakarta in 2007.
60
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Profil Direksi
Profile of Board of Directors
HANDRIE WIRAWAN Presiden Direktur/ President Director Warga Negara Indonesia, 61 tahun, menjabat sebagai Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1984. Mengawali karir usahanya sebagai Pengusaha Wiraswasta sejak tahun 1972. Bergabung dengan Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1984. An Indonesian national, 61 years old, the President Director of Bank Jasa Jakarta since 1984. Started his in business as a private entrepreneur in 1972. Joined Bank Jasa Jakarta in 1984.
EMANUELA TANUBRATA, SH Wakil Presiden Direktur I/ Vice President Director I Warga Negara Indonesia, 48 tahun, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2004. Mendapatkan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Tarumanegara Jakarta. Memulai karirnya di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1989 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan di bidang perkreditan, mulai dari Staf Kredit, Asisten Manajer Kredit, Manajer Kredit, General Manager dan Direktur Kredit. An Indonesian national, 48 years old, the Vice President Director of Bank Jasa Jakarta since 2004. Obtained the Law degree at the Tarumanagara University, Jakarta. Started her career at Bank Jasa Jakarta in 1989 by having various positions and posts of office in the business of credits, starting from Credit Staff, Credit Assistant Manager, Credit Manager, General Manager and Credit Director.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
61
LISAWATI, SE, MBA, MM Wakil Presiden Direktur II/ Vice President Director II Warga Negara Indonesia, 59 tahun, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejak awal tahun 2009. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Master of Business Administration dan Magister Manajemen bidang Keuangan serta mengikuti program Executive Education Judge Business School - University of Cambridge. Mengawali karir dibidang perbankan sejak tahun 1973 sebagai staf Bagian Kredit pada PT Bank Sumber Ekonomi Asia. Tahun 1975-1981 menjabat sebagai kuasa Direksi PT Kranggan Surabaya. Tahun 1981-1983 menjabat sebagai Kuasa Direksi dari PT Adhi Impex Surabaya. Bergabung dengan Bank Swadesi sejak tahun 1983 sampai dengan 2008 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Utama. Dalam kegiatan organisasi, menduduki berbagai jabatan dalam kepengurusan Perbanas Pusat meliputi Wakil Bendahara II, Wakil Sekretaris Jenderal II, Wakil Bendahara I, Wakil Sekretaris Jenderal dan saat ini sebagai Bendahara Umum. Bergabung di Bank Jasa Jakarta sejak awal tahun 2009. An Indonesian national, 59 years old, the Vice President Director of Bank Jasa Jakarta since early 2009. Obtained Bachelor of Economy, Master of Business Administration and Magister Manajemen in Finance and attended an Executive Program Education Judge Business School - University of Cambridge. Started her career in banking in 1973 as a staff of the Credit Department of PT Bank Sumber Ekonomi Asia. In 1975 to 1981, she worked as a proxy of the Board of Directors of PT Kranggan in Surabaya. In 1981 to 1983, she held post as a proxy of the Board of Directors of PT Adhi Impex in Surabaya. Joined Bank Swadesi in 1983 until 2008 with her last post as the President Directress. In organization activities, she has held various posts in the management of the Central Board of Perbanas (Association of National Banks) varying from Vice Treasurer II, Vice Secretary General II, Vice Treasurer I, to Vice Secretary General and currently as a General Treasurer. Joined Bank Jasa Jakarta in early 2009.
KRISNA CHANDRA, SE, MM Direktur Kepatuhan/ Compliance Director Warga Negara Indonesia, 50 tahun, menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2006. Memperoleh gelar S1 dari Universitas Kristen Indonesia Jakarta dan S2 dari Universitas Tarumanegara Jakarta. Mengawali karir di Perbankan sebagai staf operasional Bank Perdania tahun 1983. Tahun 1989 bergabung di PT Jaya Fuji Leasing Pratama sebagai Credit & Marketing Officer hingga menjabat sebagai Senior Manager. Tahun 1997 melanjutkan karir di PT Danamon Finance sebagai Deputy General Manager hingga menjabat sebagai Direktur. Dari tahun 2003-2006 menjadi Direktur Kepatuhan di Bank Harmoni Internasional dan mulai tahun 2006 bergabung di Bank Jasa Jakarta.
An Indonesian national, 50 years old, holds the post as the Compliance Director of Bank Jasa Jakarta since 2006. Obtained the Bachelor degree at the Indonesian Christian University in Jakarta and Master degree at the Tarumanagara University in Jakarta. Started his career in banking as an operational staff at Bank Perdania in 1988. Joined PT Jaya Fuji Leasing Pratama in 1989 as a Credit & Marketing Officer and his last post was a Senior Manager. Continued his career in 1997 at PT Danamon Finance as a Deputy General Manager and his last post was Director. Became a Compliance Director of Bank Harmoni International between the years 2003 to 2006 before joining Bank Jasa Jakarta in 2006.
62
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Kepala Divisi Division Heads
BUDI WIDYADI Warga Negara Indonesia, 36 tahun. Menjabat sebagai Kepala Divisi Marketing dan Treasuri sejak tahun 2009. Memulai karirnya di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1996 sebagai Account Officer dan tahun 2004 sebagai Kepala Bidang Perkreditan. Indonesian citizen, 36 years. Served as Head of Marketing and Treasury since 2009. He started his career in Bank Jasa Jakarta since 1996 as an Account Officer and in 2004 as Head of Credit.
SUROSO Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Menjabat sebagai Kepala Divisi Penunjang Operasional sejak tahun 2009. Memulai karirnya di Bank Swadesi sejak tahun 1993 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dari Staf Operasional, Auditor, Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang), Kepala Biro Direksi, Corporate Secretary hingga Direktur Kepatuhan.
AHMAD AMPERA Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional sejak tahun 2009. Mengawali karirnya di KAP Drs. Hakim Murni sebagai Auditor dan dilanjutkan di KAP Hanadi Sudjendro & Rekan. Bergabung di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1989 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dari Internal Auditor, Kepala SKAI hingga Kepala Divisi Operasional.
Indonesian citizen, 44 years. Served as Head of Operation Support Division since 2009. He began his career at Bank Swadesi since 1993 and held various positions with positions ranging from Operations Staff, Auditor, Head of Research and Development (R & D), Head of the Directors Bureau, Corporate Secretary then Compliance Director.
Indonesian citizen, 51 years. Served as Head of Operations Division since 2009. He began his career in public accountant (KAP) Drs. Hakim Murni as an Auditor, and then continued his career in public accountant (KAP) Hanadi Sudjendro & Partners and joined Bank Jasa Jakarta since 1989 held various positions ranging from Internal Auditor, Head of Internal Audit and Head of Non-Operation Division.
IRWANI ANJARMULYA Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Menjabat sebagai Kepala Divisi Kredit sejak tahun 2009. Memulai karirnya di Bank Pacific sejak tahun 1992 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dari Account Officer, Koordinator Marketing hingga Treasury Relationship Officer. Tahun 1997 melanjutkan karir di Bank Swadesi sebagai Kepala Sub Divisi Kredit, Kepala Divisi Kredit, Pimpinan KPO hingga Asisten Direksi Kredit & Marketing. Dari tahun 2007 2009 sebagai Direktur Alpen Resources.
LIE NJOEK LAN Warga Negara Indonesia, 45 tahun. Menjabat sebagai Kepala Biro Direksi sejak tahun 2009. Mengawali karirnya di PT. Central SPS sebagai Sekretaris Marketing Manager, dilanjutkan di PT. Tritama Upaya Sakti sebagai Sekretaris Perusahaan. Bergabung di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1988 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dari Sekretaris Junior, Sekretaris Direksi hingga Corporate Secretary.
Indonesian citizen, 49 years. Served as Head of Credit Division since 2009. Started his career at Bank Pacific since 1992 and held various positions ranging from Account Officer, Marketing Coordinator to Treasury Relationship Officer. He continued his career in 1997 in Bank Swadesi as Head of Credit Sub Division, Head of Credit Division, Chief of Operation Head Office then Assistant Directors of Credit & Marketing. He was in charge as Director of Alpen Resources from 2007 to 2009.
Indonesian citizen, 45 years. Served as Head of Directors Bureau since 2009. She starterd her career at PT. Central SPS as Secretary of Marketing Manager, then responsible as Corporate Secretary in PT. Tritama Upaya Sakti. She joined Bank Jasa Jakarta since 1988 and held various positions with positions ranging from Junior Secretary, Secretary to the BOD, then Corporate Secretary.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
63
64
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
Catatan :
SATUAN KERJA MANAJEMEN RISIKO
BAGIAN REMEDIAL BAGIAN MIS & IMPAIRMENT
BAGIAN UMUM & PERSONALIA BAGIAN ANALISA KREDIT BAGIAN ADMINISTRASI
BAGIAN INTERNAL CONTROL BAGIAN SISDUR & LITBANG
Garis pertanggungjawaban
KANTOR KAS
KANTOR CABANG PEMBANTU
BAGIAN PENILAIAN JAMINAN
BAGIAN TREASURI
BAGIAN PENYELESAIAN TRANSAKSI
BAGIAN PEMBUKUAN
BAGIAN DOKUMEN KREDIT
BAGIAN HUKUM BAGIAN MARKETING
DIVISI KREDIT
BAGIAN OPERASIONAL
DIVISI MARKETING & TREASURI
BAGIAN TSI
BIRO DIREKSI
BAGIAN APU & PPT
DIVISI OPERASIONAL & UMUM
WAKIL PRESIDEN DIREKTUR I
KOMITE EKSEKUTIF
DIVISI PENUNJANG OPERASIONAL
WAKIL PRESIDEN DIREKTUR II
PRESIDEN DIREKTUR
DEWAN KOMISARIS
SATUAN KERJA KEPATUHAN
DIREKTUR KEPATUHAN
Garis Komunikasi/ penyampaian laporan
SATUAN KERJA AUDIT INTERN
KOMITE PEMANTAU RESIKO
KOMITE REMUNERASI & NOMINASI
KOMITE AUDIT
Struktur Organisasi
Organization Structure
Tim Manajemen Management Team
Kepala Divisi Kredit Kepala Divisi Marketing & Treasuri Kepala Divisi Operasional & Umum Kepala Divisi Penunjang Operasional Kepala Biro Direksi
Head of Credit Division Head of Marketing & Treasury Division Head of Operation & General Affairs Division Head of Operation Support Division Corporate Secretary
Irwani Anjarmulya Budi Widyadi Ahmad Ampera Suroso Lie Njoek Lan
Koordinator Wilayah
Regional Managers
Flaviana Suryani Iwan Kurnia Linggawaty Widjaja
Kepala Bagian Treasuri Kepala Bagian Hukum Kepala Bagian Administrasi Kepala Bagian Operasional Kepala Bagian Penyelesaian Transaksi Kepala Bagian Umum dan Personalia Kepala Bagian TSI Kepala Satuan Kerja Audit Intern Kepala Satuan Kerja Kepatuhan
Head of Treasury Department Head of Legal Department Head of Administration Department Head of Operation Department Head of Transaction Settlement Department Head of General Affairs & HR Department Head of IT Department Head of Audit Intern Task Force Head of ComplianceTask Force
Mimi Suwandi Lim Ai Siang Dorina Anna Djuwita Tanzil Honny Lilik Suryati Tan Rr. Dewi Wahyuningtyas Paulus Sudirman Primasura Pandu Dwipanata
Mangga Dua Tanah Abang Kelapa Gading Fatmawati Gajah Mada Glodok Plaza
: : : : : :
Kepala Cabang Pembantu/ Sub Branch Managers Bobby Indra Gunawan Kebon Jeruk Rintan Sumarsono Matraman Beatrice Sutanto Muara Karang Teuku Surya Djajasyah Bumi Serpong Damai Franky Yusman Cimone Efendi Djon
: : : : :
Dudi Arief Setia Budi Jan Singgih Putra Linggawaty Widjaja Sadeli Setiawan
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
65
Jaringan Unit Kerja Network Unit Kantor Pusat/ Head Office Jl. Tiang Bendera III No. 26-32 Jakarta 11230 Phone : (021) 6902611 Fax : (021) 6902619 & 6902031 Email :
[email protected] Web : www.bjj.co.id
Kantor Cabang Pembantu & Kantor Kas/ Sub Branches & Payment Points KCP Mangga Dua Komplek Pertokoan Mangga Dua Blok C4 No. 2 Jakarta 14430 Phone : 021 - 6011401 Fax : 021 - 6120335
KCP Fatmawati Pertokoan Duta Mas Blok A1 No. 6 Jl. RS. Fatmawati No. 39 Jakarta 12150 Phone : 021 - 7210560 Fax : 021 - 7210562
KCP Tanah Abang Pertokoan Tanah Abang Bukit Blok D/17, Jl. KH. Fachrudin No. 36 Jakarta 10250 Phone : 021 - 3156608 Fax : 021 - 3156925
KCP Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 27E-F Jakarta 11140 Phone : 021 - 6332668 Fax : 021 - 6332659
KCP Kelapa Gading Jl. Raya Boulevard Barat Blok LC7 No. 46 Kelapa Gading Barat Jakarta 14240 Phone : 021 - 4529050 Fax : 021 - 4529459
KCP Glodok Plaza Pertokoan Glodok Plaza Blok H No. 37-38 Jakarta 11180 Phone : 021 - 6280202 Fax : 021 - 6280203
Seluruh gedung Kantor Pusat dan Kantor Cabang Pembantu adalah milik Bank Jasa Jakarta All Head Office and Sub Branch Office buildings belong to Bank Jasa Jakarta
66
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
KCP Kebon Jeruk Komplek Sastra Graha No. 6 Jl. Raya Perjuangan Kav. 21 Jakarta 11530 Phone : 021 - 5329511 Fax : 021 - 5329512
KCP BSD Ruko Golden Boulevard Blok B No. 1 & 2 Jl. Pahlawan Seribu Tangerang 15322 Phone : 021 - 5376999 Fax : 021 - 53151899
KCP Matraman Komp. Mitra Matraman Blok A1 No. 11-12 Jl. Matraman Raya No. 148 Jakarta 13140 Phone : 021 - 85918033 Fax : 021 - 85918032
KCP Cimone Jl. Raya Merdeka No. 53 & 55 Cimone, Tangerang Phone : 021 - 55770145 Fax : 021 - 55770143
KCP Muara Karang Muara Karang Raya No. 8 Blok CC 5 S Jakarta 14450 Phone : 021 - 6626677 Fax : 021 - 6626611
Kantor Kas RS. Gading Pluit Jl. Boulevard Timur Raya Kelapa Gading Jakarta 14250 Phone : 021 - 45866450 Fax : 021 - 45866448
Kantor Kas Sentul Lobby Gedung SICC Jl. Jend. Sudirman Sentul City, Bogor Phone : 021 - 87950628 Fax : 021 - 87950726
Kantor Kas Bandara Benda Permai Komp. Pergudangan Bandara Benda Permai Jl. Raya Perancis No. 68 Benda, Tangerang Phone : 021 - 55911178 Fax : 021 - 55911176
Seluruh gedung Kantor Pusat dan Kantor Cabang Pembantu adalah milik Bank Jasa Jakarta All Head Office and Sub Branch Office buildings belong to Bank Jasa Jakarta
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT - BANK JASA JAKARTA
67
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank