Daftar Isi
Table of Contents
Sekilas Bank Jasa Jakarta Penghargaan Ikhtisar Keuangan Laporan Presiden Komisaris Laporan Presiden Direktur Visi dan Misi Tata Kelola Perusahaan Produk & Layanan Tanggung Jawab Sosial Manajemen Risiko Teknologi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rencana Strategis Tinjauan Keuangan Peristiwa Penting Tanggung Jawab Laporan Tahunan Profil Dewan Komisaris Profil Direksi Struktur Organisasi Tim Manajemen Jaringan Unit Kerja
2 3 4 5 6 8 9 20 21 23 26 27 29 30 36 37 38 39 41 42 43
Overview Bank Jasa Jakarta Awards Financial Highlights Report of the President Commissioner Report of the President Director Vision and Mission Good Corporate Governance Product & Services Social Responsibilities Risk Management Information Systems Technology Human Resources Strategic Plan Financial Review Significant Events Responsibility of the Annual Report Profile of Board of Commissioners Profile of Board of Directors Organization Structure Management Team Network Unit
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
Sekilas Bank Jasa Jakarta Overview Bank Jasa Jakarta Melalui berbagai perubahan dan pencapaian penting selama lebih dari 27 tahun, Bank Jasa Jakarta terus tumbuh dan berkembang menjadi Bank yang sehat dan solid serta memberikan layanan yang optimal bagi seluruh nasabah.
Through various transformation and significant achievement during more than 27 years, Bank Jasa Jakarta continues to grow and develop into a sound bank and solid and also provide the optimal banking services to the customers.
Proses transformasi yang dilakukan dalam berbagai aspek telah mampu mendukung Bank Jasa Jakarta untuk senantiasa mencapai kinerja terbaiknya dan menjaga momentum pertumbuhan di masamasa mendatang.
Transformation process is conducted in various aspects have been able to support Bank Jasa Jakarta continues to achieve best performance and to maintain the momentum of growth in the future.
Berbagai prestasi dan penghargaan dari lembaga independen yang diterima selama ini, semakin memperkuat keyakinan dari Manajemen untuk selalu memberikan yang terbaik kepada stakeholders. Penghargaan itu diantaranya adalah Best Performance Bank untuk kategori Bank Menengah-Kecil dari ABFI Perbanas bekerjasama dengan Majalah Tempo dan Platinum Trophy Award dari Majalah InfoBank sebagai tanda penghargaan atas kinerja Bank Jasa Jakarta yang Sangat Bagus selama lebih dari 14 tahun terakhir.
Many achievements and awards from independent institutions received over the years, further strengthening the confidence of Management continues to give the best to the stakeholders. The awards among others is Best Performance Bank for the Small & Medium Bank category from ABFI Perbanas in cooperation with Majalah Tempo and Platinum Trophy Award title from Majalah InfoBank as an appreciation to Bank Jasa Jakarta on the performance of Excellent for 14 years in respectively.
Dengan jaringan kantor yang terdiri dari 1 Kantor Pusat, 10 Kantor Cabang Pembantu dan 2 Kantor Kas serta penyediaan jaringan ATM yang tergabung dalam jaringan Prima dan tersebar di seluruh kota besar Indonesia, Bank Jasa Jakarta yakin akan dapat meningkatkan komitmen untuk menyediakan layanan yang dapat menjawab kebutuhan finansial nasabah.
Through its office network which include 1 Head Office, 10 Sub Branch Offices and 2 Cash Offices and provides ATMs network that join in Prima network and spread throughout the major cities of Indonesia, Bank Jasa Jakarta believes will be able to enhance the commitment to provide services that respond the financial customer need.
2
INFOBANK AWARD 2000 Bank No. 1 dari 65 Bank Non Devisa Bank No. 2 dari 162 Bank di Indonesia
ABFI BANKING AWARD 2010 & 2011 BEST PERFORMANCE BANK Peringkat I Bank Dengan Kategori Bertotal Aset s/d Rp. 5 Triliun
PLATINUM TROPHY INFOBANK AWARDS 2010 Bank Berkinerja "Sangat Bagus" Selama 14 Tahun Terakhir
INFOBANK AWARDS 2010 Peringkat III Bank Dengan Kategori Modal Rp. 100 Miliar s/d Rp. 1 Triliun
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
Penghargaan
Awards
Golden Trophy Award 2005
Golden Trophy Award 2006
Platinum Trophy Award 2007
Platinum Trophy Award 2008
Platinum Trophy Award 2009
InfoBank Awards 2010 ABFI Banking Award 2010 - Best Performance Bank
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
3
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Dalam jutaan Rupiah in million Rupiah
KETERANGAN NERACA Total Aset Kredit - Gross Kredit - Bersih PPA Simpanan Giro Tabungan Deposito Berjangka Ekuitas PERHITUNGAN LABA RUGI Pendapatan Bunga Beban Bunga Laba Sebelum Pajak Laba Bersih RASIO KEUANGAN UTAMA CAR dengan memperhitungkan risiko kredit CAR dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional dan risiko pasar )* NPL - Gross NPL - Netto Return on Assets (ROA) Return on Equity (ROE) Net Interest Margin Biaya Operasional/ Pendapatan Operasional Loan to Deposit Ratio (LDR) Giro Wajib Minimum
2011
2010
2009
2008
2007
4,148,096 2,830,952 2,801,511 29,441 3,394,405 377,251 250,045 2,767,109 689,935
3,808,585 2,623,735 2,602,855 30,880 3,101,148 310,909 254,402 2,535,837 652,461
3,259,597 2,260,771 2,205,585 55,186 2,659,814 283,327 205,798 2,170,689 547,937
2,846,450 1,978,573 1,940,734 37,839 2,362,162 223,253 186,863 1,952,046 444,782
2,734,028 1,931,413 1,893,869 37,544 2,266,087 219,329 166,343 1,880,415 418,604
369,554 200,287 107,414 80,768
366,595 193,702 103,751 77,566
345,150 180,299 89,830 63,452
311,605 184,427 72,023 49,556
298,391 167,307 79,031 54,700
25.99% 20.98%
25.28% 21.80%
24.61% 22.70%
25.63% 23.60%
23.44% 21.90%
0.37% 0.31% 2.80% 13.34% 4.36% 72.75% 83.40% 8.05%
0.25% 0.06% 2.92% 14.57% 4.76% 72.96% 84.61% 8.05%
0.75% 0.18% 3.10% 13.51% 5.30% 75.20% 85.00% 5.04%
1.24% 0.87% 2.58% 12.42% 4.27% 78.07% 83.55% 5.06%
1.27% 0.78% 3.04% 15.69% 4.54% 74.63% 85.23% 7.03%
DESCRIPTION BALANCE SHEET Total Assets Loan - Gross Loan - Net Allowance for Possible Losses of Loans Deposits : Demand Deposits Saving Deposits Time Deposits Equity INCOME STATEMENT Interest Income Interest Expenses Income Before Tax Net Income FINANCIAL RATIOS HIGHLIGHTS CAR with credit risk charge CAR with credit, operational and market risk charge )* NPL - Gross NPL - Netto Return on Assets (ROA) Return on Equity (ROE) Net Interest Margin Operating Expanses/ Operating Revenues Loan to Deposit Ratio (LDR) Reserve Requirements
)* : Per tahun 2007 - 2009 untuk risiko kredit dan risiko pasar/ For year 2007 - 2009 with credit risk and market risk.
PEMEGANG SAHAM/ SHAREHOLDERS Keterangan/ Description
Jumlah Saham/ Total Shares
PT Widya Raharja Dharma PT Adikarta Graha
354.560 145.440
70,91% 29,09%
JUMLAH/ TOTAL
500.000
100,00%
Pemegang saham pengendali adalah Bapak Iskandar Widyadi melalui PT Widya Raharja Dharma dan PT Adikarta Graha. Ultimate shareholders is Mr. Iskandar Widyadi through PT Widya Raharja Dharma and PT Adikarta Graha.
4
%
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
Laporan Presiden Komisaris
Report of the President Commissioner During 2011, Indonesias economy showed encouraging performance with low inflation rate, increased economic growth, stable exchange rate and stability of the financial system. All of the achievement is closely corresponding to BI and government policies.
Selama 2011, perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja menggembirakan dengan tingkat inflasi rendah, pertumbuhan ekonomi meningkat, nilai tukar Rupiah stabil, dan stabilitas sistem keuangan yang terjaga. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari berbagai kebijakan BI dan Pemerintah. Di tengah kondisi yang penuh dinamika dan tantangan tersebut, kami merasa bangga melihat pencapaian yang diraih oleh Manajemen Bank Jasa Jakarta yang mampu menunjukkan kinerja yang solid. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari penerapan strategi bisnis, ekspansi kredit, pengelolaan risiko dan pelayanan yang optimal kepada nasabah yang dilakukan oleh Manajemen selama ini.
Iskandar Widyadi Presiden Komisaris/ President Commissioner
Amid of the dynamics and challenges, we are proud of the accomplishment achieved by the Bank Jasa Jakarta management which was able to show a solid performance. Achievement is closely linked to the implementation of business strategy, loan expansion, risk management and optimal service to customers.
Di tengah kondisi yang penuh dinamika dan tantangan tersebut, kami merasa bangga melihat pencapaian yang diraih oleh Manajemen Bank Jasa Jakarta yang mampu menunjukkan kinerja yang solid.
Sebagai bentuk tanggung jawab atas pelaksanaan fungsi Bank sebagai lembaga intermediasi, kami senantiasa menekankan dan mengarahkan agar dalam meningkatkan shareholder value selalu mengacu dan menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance. Agar pelaksanaan good corporate governance berjalan dengan baik, Dewan Komisaris telah dibantu oleh Komite Pemantau Risiko, Audit, Remunerasi dan Nominasi. Dengan adanya komite tersebut dan komunikasi yang teratur dan terjalin baik dengan Direksi, kami menjalankan fungsi pengawasan untuk memastikan bahwa perusahaan dikelola sesuai dengan peraturan yang berlaku.
As a form of responsibility for the implementation of the function of the bank as an intermediary institution , we always emphasized and directed that to enhance shareholder values always refer to and apply the principles of Good Corporate Governance. In order to implement a Good Corporate Governance, board of commissioners has been assisted by Risk Monitoring Committee, Audit Committee, and Remuneration & Nomination Committee. Through regular committee meeting and communication with board of directors, our oversight function to ensure that the bank is managed in accordance with regulation.
Selain itu, kami juga terus berupaya untuk memastikan bahwa di Bank Jasa Jakarta selalu menerapkan manajemen risiko dengan efektif dan efisien dengan mengkaji berbagai risiko yang ada. Pemantauan efektifitas yang dilakukan oleh auidit intern juga menjadi fokus kami untuk menekan dan meminimalkan penyimpangan/ kesalahan yang terjadi di perusahaan.
We also continuously strive to ensure that Bank Jasa Jakarta always implement risk management effectively by examining the various existing risks. The effectiveness of monitoring conducted by Internal Audit also be our focus to emphasize and minimize the errors that might occur.
Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris kami ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Direksi dan segenap karyawan atas upaya dan komitmen yang telah diberikan sepanjang tahun 2011. Kami juga ingin menyampaikan penghargaaan serta ucapan terima kasih kepada seluruh mitra usaha, nasabah, rekanan dan masyarakat luas atas kepercayaan dan dukungannya. Dengan komitmen dari stakeholders dan atas rahmat dan karunia dari Tuhan YME, kami percaya Bank Jasa Jakarta dapat tumbuh semakin sehat dan solid di tahun-tahun mendatang.
Finally, on behalf of the Board of Commissioners, we would like to express the highest appreciation to the Board of Directors and employees for their effort and commitment that had supported the company growth during 2011. We would also like to express appreciation and thank to all of business partners, customers, and public for their trust and support. With the commitment of stakeholders and the Mercy and Grace of Almighty God, we believe Bank Jasa Jakarta can grow healthy and solid in the future..
Iskandar Widyadi Presiden Komisaris/ President Commissioner ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
5
Laporan Presiden Direktur Report of the President Director Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, ditengah kondisi perekonomian nasional yang kondusif di tahun 2011, Bank Jasa Jakarta kembali mencatat kinerja yang membanggakan. Meskipun tingkat persaingan sepanjang tahun 2011 sangat ketat, dari sisi profitabilitas Bank Jasa Jakarta berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 107 miliar meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp 103 miliar, Posisi Dana Pihak Ketiga mencapai Rp 3,39 triliun meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,10 triliun. Sementara dari sisi pertumbuhan asset, per Desember 2011 Bank Jasa Jakarta mencapai Rp 4,15 triliun meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,81 triliun. Rasio keuangan utama pada akhir tahun 2011 relatif stabil, dimana CAR mencapai 20,98%, LDR 83,40%, NPL Gross 0,37%, ROA 2,80% dan ROE 13,34%. Bank Jasa Jakarta juga telah berhasil menjaga kestabilan marjin pendapatan bunga bersih (NIM) diatas 4% yaitu 4,36% di tahun 2011.
Handrie Wirawan Presiden Direktur/ President Director Dari sisi pertumbuhan asset, per Desember 2011 Bank Jasa Jakarta mencapai Rp 4,15 triliun meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,81 triliun. Rasio keuangan utama pada akhir tahun 2011 relatif stabil, dimana CAR mencapai 20,98%, LDR 83,40%, NPL Gross 0,37%, ROA 2,80% dan ROE 13,34%. Bank Jasa Jakarta juga telah berhasil menjaga kestabilan marjin pendapatan bunga bersih (NIM) diatas 4% yaitu 4,36% di tahun 2011.
Amid of national conducive economic conditions in the year 2011, Bank Jasa Jakarta has recorded a good performance. Although the level of competition was very tight during the year 2011, Bank Jasa Jakarta had posted a Profit Before Taxes of Rp 107 billions increase from the previous year of Rp 103 billions, Third party funds increased to Rp 3.39 Trilliun from the previous year of Rp 3.10 Trilliun, in the mean time, Bank Jasa Jakarta had posted Rp 4.15 Trilliun in Total Assets as per December 2011 increase from the previous year of Rp 3.81 Trilliun, Financial ratios was relatively stable, CAR 20.98%, LDR 83.40 %, Gross NPL 0.37%, ROA 2.80% and ROE 13.34%. Bank Jasa Jakarta had also successful maintained a Net Interest Margin (NIM) of 4.36 % by the end of 2011.
Selain pencapaian kinerja tersebut diatas, penerapan Good Corporate Governance yang merupakan faktor penting dan sangat fundamental, selama ini telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian tujuan usaha Bank Jasa Jakarta, pertumbuhan usaha, profitabilitas, serta pemberian nilai tambah bagi stakeholders. Lingkup penerapan Good Corporate Governance tersebut dilakukan meliputi perencanaan dan pemantauan terhadap strategis usaha, proses manajemen resiko, pengendalian intern yang terpadu dan terciptanya proses operasional yang efektif dan efisien. Proses pengkajian atas pelaksanaan Good Corporate Governance terus dilakukan untuk memastikan bahwa Bank Jasa Jakarta telah ditata kelola dengan baik dan akan selalu disempurnakan untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
In Addition to the achievement of such performance, the application of Good Corporate Governance is an important factor and very fundamental, so far has been implemented to support Bank Jasa Jakarta Business Objective, Business Growth, Profitability and increase the stakeholders value added. Scope of application Good Corporate Governance performed include planning and monitoring of business strategy, risk management process, integrated internal control and created the operational process effectively. Review process for the implementation of Good Corporate Governance to be conducted to ensure that Bank Jasa Jakarta has been laid out with good governance and will always be refined to obtain better results.
Tonggak yang sangat penting yang tercatat di tahun 2011 adalah komitmen pemegang saham akan aspek permodalan, dimana dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada bulan Oktober 2011, telah dilakukan perubahan modal dasar dari semula Rp 500 miliar menjadi Rp 1 triliun. Hal tersebut merupakan wujud komitmen yang kuat dari Pemegang Saham untuk mendukung pertumbuhan
A very important milestone that was registered in 2011, shareholders commitment related to the capital, which in the General Meeting of Shareholders in the Extraordinary in October 2011, shareholders have commited to support the sustainable growth of Bank Jasa Jakarta. With the condition of strong capital, providing opportunities for Bank Jasa Jakarta for further expansion and perform the intermediation function optimally.
6
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
dan perkembangan Bank Jasa Jakarta yang berkelanjutan (sustainable). Dengan kondisi permodalan yang kuat, memberikan peluang bagi Bank Jasa Jakarta untuk melakukan ekspansi usaha dan menjalankan fungsi intermediasi secara optimal. Dalam upaya untuk mewujudkan tanggung jawab sosial dan kemasyarakatan (Corporate Social Responsibility), selama tahun 2011 Bank Jasa Jakarta telah melakukan serangkaian kegiatan sosial yang meliputi pengobatan gratis terhadap warga masyarakat di sekitar kantor Bank Jasa Jakarta, kunjungan ke panti-panti asuhan/panti jompo, donor darah secara rutin setiap 3 bulan, pembagian beras kepada warga masyarakat sekitar kantor setiap menjelang hari raya idul fitri dan bantuan dana untuk kegiatan dan/atau pembangunan badan sosial lainnya. Langkah nyata yang diambil oleh Bank Jasa Jakarta tersebut dimaksudkan untuk memupuk kepedulian dan komitmen seluruh Manajemen dan karyawan Bank Jasa Jakarta khususnya terhadap masyarakat/penduduk/ rakyat yang kurang mampu di lingkungan sekitar.
In an effort to realize the social and public responsibilities (Corporate Social Responsibility), during 2011 Bank Jasa Jakarta had conducted a series of social activities that include Medical Care for the residents around the headquarter of Bank Jasa Jakarta, visit to orphanages/nursing homes, blood donations carried out quarterly, rice contribution to residents ahead of Idul Fitri and donation for social activities and/or social infrastructure development. These actions taken by Bank Jasa Jakarta are intended to foster awareness and commitment of the entire management and employees particularly towards the economically less fortune residents in the surrounding region.
Sebagai penutup, kami beserta segenap Direksi menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh karyawan yang telah memberikan insipirasi dan dedikasi yang tinggi kepada Perusahaan. Kami juga berterima kasih kepada Dewan Komisaris, para pemegang saham, mitra usaha, serta para nasabah atas kepercayaan yang telah diberikan selama ini. Dukungan tersebut sangat besar artinya bagi keberhasilan Bank Jasa Jakarta dalam melanjutkan pertumbuhan dan ekspansi bisnis yang berkesinambungan di masa depan. Semoga Tuhan selalu memberkati setiap langkah Bank Jasa Jakarta di masa mendatang.
Last but not least, we and the entire of Board of Directors would like to express our gratitude and appreciation to all employees who have provided inspiration and dedication to the company. We are also grateful to the Board, shareholders, business partners and customers who are loyal and give trust to Bank Jasa Jakarta. Such support means a lot to the success of Bank Jasa Jakarta to continue sustainable business growth and expansion in the future. May God always bless every step of the Bank Jasa Jakarta from this time on-wards.
Handrie Wirawan Presiden Direktur/ President Director
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
7
Visi dan Misi
Vision and Mission
VISI Vision
Misi Mission
8
Menjadi Bank andalan dengan mengedepankan perwujudan bank yang Good Corporate Governance To become a reliable bank by bringing forward the realization of a bank that has a Good Corporate Governance
Berpartisipasi aktif dalam memperlancar kegiatan ekonomi melalui usaha perbankan yang sehat dikelola secara Good Corporate Governance To actively participate in the acceleration of economic growth by being a prudential banking business managed with a Good Corporate Governance
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance Penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik merupakan syarat penting dalam mencapai tujuan Perusahaan dan sekaligus menjadi landasan untuk menjawab perubahan lingkungan bisnis dan persaingan yang semakin dinamis dan kompetitif. Dalam upaya untuk mewujudkan dan menjaga manfaat yang berkelanjutan bagi para stakeholders, Bank Jasa Jakarta senantiasa mematuhi penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, meliputi; transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran, serta kesetaraan.
Good Corporate Governance principles implementation is an important requirement in reaching the Company objectives and as a foundation to respond changes in business environment and dynamic competition is increasingly and competitive. In an effort to reach and maintain sustainable benefits for stakeholders, Bank Jasa Jakarta comply to good corporate governance principles implementation, involves: transparency, accountability, responsibility, independency, fairness and equality
Pelaksanaan GCG di Bank Jasa Jakarta selama ini berpedoman pada standar industri perbankan secara umum, dengan mengacu pada berbagai ketentuan dan peraturan perundang-undangan serta praktikpraktik terbaik yang berlaku:
Good Corporate Governance implementation in Bank Jasa Jakarta guided by the banking industry standards in general, with refer to various rules and regulations and best practices that apply:
A. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ organisasi tertinggi dan mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam UndangUndang Perseroan Terbatas maupun Anggaran Dasar Perseroan. Selama tahun 2011 telah diselenggarakan satu kali RUPS Tahunan pada tanggal 10 Mei 2011 dengan beberapa keputusan sebagai berikut:
A. General Meeting of Shareholder General Meeting of Shareholders is the highest organ of the organization and its authorities have not given to the Board of Directors or Board of Commissioners as set forth in the Limited Liability Company Act as well as Articles of Association. One Annual General Meeting of Shareholders was convened 2011, that was on 10 May 2011 in which the following resolution has been adopted:
1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Direksi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
1. To approve and accept the Annual Report of the Board of Directors for the financial year ending 31 December 2010.
2. Menyetujui dan mengesahkan Perhitungan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Drs. J. Tanzil & Rekan yang secara keseluruhan tercantum dalam Laporan Tahunan 2010 serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggungjawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada anggota Direksi dan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
2. To approve and ratify the Annual Account of the Company for the financial year ending on 31 December 2010 audited by Drs. J. Tanzil & Partners which is stated in the 2010 Annual Report and to give the full acquittal and release of responsibilities (acquit et de charge) to members of the Board of Directors and the Board of Commissioners for the management and the supervision conducted in the financial year ending on 31 December 2010.
3. Menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2010 sebesar Rp 6.000.000.000,- (enam miliar Rupiah) disimpan sebagai Cadangan dan sebesar Rp 50.000.000.000,- (limapuluh miliar Rupiah) dikeluarkan sebagai dividen tunai untuk dibagikan kepada para pemegang saham sisanya sebesar Rp 21.566.102.234,(dua puluh satu miliar lima ratus enam puluh enam juta seratus dua ribu dua ratus tiga puluh empat Rupiah) disimpan dalam Laba Ditahan untuk memperkuat permodalan Perseroan.
3. To stipulated the use of the Companys net profit of financial year 2010 namely Rp 6.000.000.000,- (six billion Rupiah) to be kept as being the reserve fund and issued dividend of Rp 50.000.000.000,- (fifty billion Rupiah) distributed to the shareholders, the remaining Rp 21.566.102.234,- (twenty one billion five hundred and sixty six million one hundred and two thousand two hundred and thirty four Rupiah) is to be kept as being the retained earnings for strengthening the Company equity.
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
9
4. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan menetapkan jumlah honorarium serta persyaratan lain.
4. Authorizes the Board of Commissioners to appoint a Public Accountant to audit the Company's Financial Statements for the year ended 31 December 2011 and set the amount of honorarium and other requirements.
Selain itu, sepanjang tahun 2011 juga diselenggarakan 1 (satu) kali RUPS Luar Biasa pada tanggal 21 Oktober 2011 terkait dengan perubahan anggaran dasar dan modal dasar dari sebelumnya Rp 500.000.000.000,- (lima ratus miliar Rupiah) menjadi Rp 1.000.000.000.000,- (satu triliun Rupiah).
In addition, during the year 2011 was also held 1 (one) Extraordinary General Meeting of Shareholders on 21 October 2011 related to the amendment of Articles of Association and the previous authorized capital of Rp 500.000.000.000,- (five hundred billion Rupiah) increased to Rp 1.000.000.000.000,- (one trillion Rupiah).
B. Dewan Komisaris Dewan Komisaris sebagai organ organisasi secara kolektif mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan Perusahaan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan keputusankeputusan yang diambil dalam RUPS dan tugas-tugas yang ditentukan di dalam Anggaran Dasar Perusahaan, Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan peraturan-peraturan terkait lainnya.
B. Board of Commissioners Board of Commissioners as an integral part of the Company is in charge of monitoring of Directors policies in executing the Company and giving advice to Directors and performing other duties in accordance with the decisions taken in the General Meeting of Shareholders and the duties specified in the Articles of Association, Bank Indonesia Regulation and other related regulations.
Dewan Komisaris Bank Jasa Jakarta per Desember 2011 terdiri dari 3 orang yaitu 1 Presiden Komisaris dan 2 Komisaris Independen. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan melalui keputusan RUPS dan seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia. Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank Jasa Jakarta telah memenuhi seluruh ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia, baik menyangkut kelulusan masing-masing anggota Dewan Komisaris dalam Fit and Proper Test oleh Bank Indonesia, larangan perangkapan jabatan, maupun keberadaan Komisaris Independen.
On December 2011, the Board of Commissioners of Bank Jasa Jakarta consist of three members, one President Commissioner and two Independent Commissioners. Board of Commissioners are appointed and dismissed by decision of the General Meeting of Shareholders and domiciled in Indonesia. All members of the Board of Commissioners of Bank Jasa Jakarta has met the requirement pursuant to Bank Indonesia regulation, both related to completion of each member of the Board of Commissioners in Fit and Proper Test by Bank Indonesia, no double position, or existence of an independent commissioner.
Susunan Dewan Komisaris Bank Jasa Jakarta terdiri dari: Presiden Komisaris : Iskandar Widyadi Komisaris Independen : Mintolo Hardiyanto Komisaris Independen : Randy Hartanto Lie
The composition of the Board of Commissioners consists of : President Commissioner : Iskandar Widyadi Independent Commissioner : Mintolo Hardiyanto Independent Commissioner : Randy Hartanto Lie
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris telah dituangkan dalam pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris, antara lain: 1. Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Perusahaan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
Duties, powers and responsibilities of the Board of Commissioners has set forth in the guidelines, rules and regulations that has been established, those are: 1. Board of Commissioners must ensure the implementation of Good Corporate Governance implementation in each business activities of the company at all levels of the organization.
2. Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perusahaan.
2. Board of Commissioners shall direct, monitor, and evaluate the implementation of strategic policies of the Company.
3. Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Perusahaan, kecuali : penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum; dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan atau peraturan perundangan yang berlaku.
3. Board of Commissioners are prohibited from engaging in the decision-making operations of the Company, except: provision of funds to related parties as stipulated in Bank Indonesia regulation concerning Legal Lending Limit for Commercial Banks, and other matters set forth in the Articles of Incorporation or law and regulation.
10
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
4. Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris merupakan bagian dari tugas pengawasan oleh Dewan Komisaris sehingga tidak meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan Perusahaan.
4. Decision making by the Board of Commissioners is a part of the supervisory duties by the Board of Commissioners therefore do not negate the responsibility of the Board of Directors on the implementation of the management of the company.
5. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Perusahaan, auditor ekstern, hasil pengawasan Bank Indonesia maupun hasil pengawasan otoritas lain.
5. Board of Commissioners must ensure that the Board of Directors has followed up on audit findings and recommendations on internal audit unit, external auditor, the result of supervision of Bank Indonesia as well as other supervisory authorities.
6. Dewan Komisaris wajib membentuk paling kurang; Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi dan memastikan Komite telah melaksanakan tugasnya secara efektif.
6. Board of Commissioners must establish at least: the Audit Committee, the Risk Monitoring Committee, the Nomination and Remuneration Committee and ensure the committee has effectively to carry out their duties.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat secara berkala minimal 2 bulan sekali.
In carrying out its duties and functions, the Board of Commissioners convenes periodic meetings with a minimum of once in two months.
C. Direksi Direksi merupakan organ organisasi yang memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan strategi bisnis, anggaran, dan rencana kerja perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan. Direksi juga berkewajiban mengelola Perusahaan dengan mengacu pada ketentuan dalam Anggaran Dasar Perusahaan, Undang-Undang Perseroan Terbatas, Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan berbagai peraturan terkait lainnya. Direksi bertanggung jawab terhadap struktur pengendalian internal, pengawasan audit internal, penerapan manajemen risiko, praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik, serta praktik akuntansi di Bank Jasa Jakarta.
C. Board of Directors Board of Directors is the organ of organization have a responsibility in developing business strategy, budgets and business plans in accordance with the company's objectives. Directors shall manage the Company refer to the Articles of Association, Limited Liability Company Act, Bank Indonesia regulation and related regulations. Board of Directors is responsible for the internal control structure, internal control monitoring, risk management implementation, best practices of good corporate governance, and accounting practices in Bank Jasa Jakarta.
Jumlah anggota Direksi per Desember 2011 adalah 5 orang yang terdiri dari 1 Presiden Direktur, 2 Wakil Presiden Direktur, dan 2 Direktur, dimana salah satu Direktur membawahkan fungsi kepatuhan. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Presiden Direktur berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali. Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia dan memiliki pengalaman lebih dari 5 tahun di bidang perbankan.
The number of the Board of Directors member in December 2011 is five person consisting of one President Director, two Vice Presidents and two Directors, where one of which of the Director is in charge of compliance function. In accordance with the Bank Indonesia Regulation, President Director is independent party and does not have any relationship with the ultimate shareholder. Members of Directors domiciled in Indonesia and has over five years experience in banking industry.
Seluruh anggota Direksi telah lulus Fit and Proper Test sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia dan tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan dan/atau lembaga lain. Anggota Direksi juga tidak pernah memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi.
Members of the Board of Directors passed fit and proper test pursuant to Bank Indonesia Regulation and no double position as a member of the Board of Commissioners, Board of Directors or Executive Officers in other banks, companies and/or other institutions. No power of attorney that issued by Directors related to transfer of duties and functions of the Board of Directors.
Susunan Direksi Bank Jasa Jakarta terdiri dari: Presiden Direktur : Handrie Wirawan Wakil Presiden Direktur I : Emanuela Tanubrata Wakil Presiden Direktur II : Lisawati Direktur Operasional : Olwin Chandra Direktur Kepatuhan : Krisna Chandra
The composition of the Board of Directors consists of: President Director : Handrie Wirawan Vice President I : Emanuela Tanubrata Vice President II : Lisawati Operations Director : Olwin Chandra Compliance Director : Krishna Chandra
Antar anggota Direksi dan dengan anggota Dewan Komisaris serta
Inter-members Board of Directors with members of the Board of
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
11
Pemegang Saham Pengendali tidak ada hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan saham, dan keluarga sebagaimana diatur oleh ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.
Commissioners and ultimate shareholders do not have a financial, management, ownership and family relationship as stipulated by Bank Indonesia regulations in force.
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Direksi telah dituangkan dalam pedoman dan tata tertib kerja Direksi, antara lain:
Duties, authorities and responsibilities of Board of Directors has set forth in the guidelines, rules and regulation that has been established, those are: 1. Directors are fully responsible for the implementation of the management of the company for the interests and objectives of the Company. The main duties are as follows: Lead and manage the Company in accordance with the objectives of the Company; Control, maintain and manage the properties for the benefit of the Company; Create an internal control structure, guarantee the implementation of the internal audit function in every level of management and follow up the findings of internal audit unit in accordance with the policies or directives provided the Board of Commissioners within the framework of general control as defined in the Standards of Internal Audit comply with the rules determined by authorized agency;
1. Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan. Tugas pokok tersebut, antara lain: Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan tujuan Perusahaan; Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan; Menciptakan struktur pengendalian intern, menjamin terselenggaranya fungsi audit intern Perusahaan dalam setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan audit intern Perusahaan sesuai dengan kebijakan atau pengarahan yang diberikan Dewan Komisaris dalam rangka pengendalian umum sebagaimana ditetapkan dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank sesuai peraturan yang ditetapkan instansi yang berwenang; 2. Direksi wajib melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Perusahaan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
2. Board of Directors must implement the principles of Good Corporate Governance in each business activity at all levels of the organization.
3. Direksi wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Perusahaan, auditor ekstern, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau pengawas otoritas lain.
3. Board of Directors should follow up on audit findings and recommendations of internal audit unit of the Company, external auditors, the result of fact finding by Bank Indonesia and/or other regulatory authorities.
4. Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
4. Board of Directors shall be accountable for performance of its duties to shareholders through the Annual General Meeting of Shareholders.
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris dan Direksi/ Frequency of Board of Commissioners and Directors Meeting Komisaris/ Direksi Commissioners/ Directors
Rapat Komisaris Board of Commissioners Meeting
Rapat Direksi Board of Directors Meeting
Rapat Gabungan Joint Meeting of BOC & BOD
Hadir Presence
Jadwal Schedule
Hadir Presence
Jadwal Schedule
Hadir Presence
Jadwal Schedule
Iskandar Widyadi
7
7
-
-
13
15
Mintolo Hardiyanto
7
7
-
-
14
15
Randy Hartanto Lie
7
7
-
-
14
15
Handrie Wirawan
-
-
12
12
13
15
Emanuela Tanubrata
-
-
11
12
13
15
Lisawati
-
-
12
12
12
15
Olwin Chandra
-
-
12
12
15
15
Krisna Chandra
-
-
11
12
14
15
Komisaris/ Commissioners
Direksi/ Directors
12
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
Rapat Direksi diadakan secara berkala minimal satu kali sebulan dan segala keputusan yang diambil dalam Rapat Direksi dilakukan secara musyawarah mufakat dan dibuatkan risalah rapat serta diadministrasikan dengan baik.
The Meetings of Board of Directors are convened periodically at a minimum of once a month and all decisions made in meetings of Board of Directors are adopted by deliberations for a consensus and minutes of meetings made and filled in a good order.
D. Pola Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi Dalam rangka melaksanakan tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha Bank Jasa Jakarta dalam jangka panjang, maka sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta dalam rangka pelaksanaan GCG, Dewan Komisaris dan Direksi secara rutin mengadakan pertemuan/rapat untuk membahas kemajuan Bank secara umum. Pengambilan keputusan dalam rapat-rapat tersebut dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Hasil-hasil rapat bersifat mengikat bagi seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan dituangkan dalam risalah rapat serta didokumentasikan secara baik.
D. Integrated Structures of Board of Commissioner and Directors In order to carry out the responsibility for maintaining business sustainable of Bank Jasa Jakarta, then pursuant to articles of association, guidelines, rules and regulations as well as in implementation of Good Corporate Governance, the Board of Commissioners and the Board of Directors convene periodically meetings for discussing the progress of bank in general. All decisions made in meetings of Board of Directors are adopted by deliberations for a consensus. The results of the meeting shall be binding for all members of the Board of Commissioners and Board of Directors and stated in the minutes of the meeting and documented.
E. Komite-Komite Komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris Komite Audit Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris terdiri dari satu orang Ketua dan tiga orang Anggota dan sesuai Peraturan Bank Indonesia. Ketua Komite Audit dan salah seorang anggota komite adalah juga sebagai Komisaris Independen, sedangkan 2 (dua) anggota komite lainnya adalah pihak-pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan, akuntansi dan perbankan dengan pengalaman kerja lebih dari 5 tahun di bidang tersebut. Seluruh anggota Komite Audit adalah independen sehingga tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank Jasa Jakarta yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
E. Committees The Committees responsible to the Board of Commissioners The Audit Committee The Audit Committee is a committee established by the Board of Commissioners consists of one Chairman and three members and pursuant to Bank Indonesia Regulation. Audit Committee Chairman and one of committee members also serves as an Independent Commissioner, while 2 (two) other committee members are independent parties who have expertise in finance, accounting and banking experience with more than five years. All members of the Audit Committee are independent so it does not have the financial, management, ownership and/or family relationship with the member of Board of Commissioners, Directors and/or controlling shareholders or the relationship with the Bank Jasa Jakarta that could affect its ability to act independently.
Susunan keanggotaan Komite Audit terdiri dari: Ketua : Mintolo Hardiyanto Anggota : Julianti Tatan Sugiarto Randy Hartanto Lie
The composition of the Audit Committee consists of : Chairman : Mintolo Hardiyanto Members : Julianti Tatan Sugiarto Randy Hartanto Lie
Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan pendapat profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara lain: Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris.
The Audit Committee has the duty and responsibility to provide professional and independent opinion to the Board of Commissioners on the report or matters submitted by the Board of Directors, identify issues requiring attention of the Board of Commissioners, and perform other duties related to the duties of the Board of Commissioners, among others: To monitor and evaluate planning and audit implementation also monitoring of the follow-up on audit findings in order to assess the sufficiency of internal controls. To provide recommendations on the appointment of Public Accountants and Public Accountants office to the Board of Commissioners. To review of the Banks compliance to the Bank Indonesia
Melakukan penelaahan atas kepatuhan Bank terhadap Peraturan
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
13
Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan serta ketentuan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan usaha Bank.
regulations and other provisions relating to the Bank's business activities.
Komite Audit mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhan Perusahaan sebagaimana diatur di dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit. Selama tahun 2011, Komite Audit tercatat mengadakan sebanyak 12 kali rapat dengan melibatkan Komisaris, Direksi dan Kepala SKAI/Pejabat Terkait.
Audit Committee meeting convened in accordance with the companys needs as set forth in the guidelines, rules and regulation. During 2011, the Audit Committee convened a total of 12 meetings involving the Board of Commissioners, Board of Directors and Head Internal Audit/related official.
Komite Pemantau Resiko Komite Pemantau Risiko adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka membantu Dewan Komisaris melaksanakan tugas pemantauan atas pelaksanaan manajemen risiko Bank. Susunan Komite Pemantau Risiko terdiri dari: Ketua : Randy Hartanto Lie Anggota : Sugiarto Julianti Tatan Mintolo Hardiyanto
Risk Monitoring Committee The Risk Monitoring Committee is a committee established by the Board of Commissioners to assist the Board of Commissioners carrying out the duty of monitoring risk management implementation. The composition of Risk Monitoring Committee consists of: Chairman : Randy Hartanto Lie Members : Sugiarto Julianti tatan Mintolo Hardiyanto
Komite Pemantau Risiko terdiri dari Ketua yang juga Komisaris Independen demikian juga seorang anggota komite, sedangkan dua orang anggota adalah pihak independen yang memiliki kapasitas, kompetensi, dan keahlian yang saling melengkapi di bidang Ekonomi, Perbankan dan Keuangan, serta Manajemen Risiko dengan pengalaman kerja di bidang tersebut lebih dari 5 tahun.
The Risk Monitoring Committee shall consist of at least one Independent Commissioner who act as Chairman also as a committee member, while two Independent parties who have capacity, competence and expertise skills in economics, banking and finance and risk management with working experienced in that field over five years.
Komite Pemantau Risiko mempunyai tugas dan tanggung jawab, antara lain: 1. Membantu Komisaris memastikan kebijakan manajemen risiko dilaksanakan dengan baik melalui pemantauan dan evaluasi kebijakan yang dihasilkan oleh Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. 2. Atas pemantauan dan evaluasi yang dilakukan, Komite Pemantau Risiko memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas pelaksanaan dan pengembangan manajemen risiko secara menyeluruh.
Risk Monitoring Committee has the duty and responsibility, among others: 1. To assist the Board of Commissioners ensuring the risk management policy implemented through monitoring and evaluation of policies generated by the Risk Management Committee and Risk Management Unit. 2. On monitoring and evaluation, Risk Monitoring Committee recommend to the Board of Commissioner on the implementation and development of risk management overall.
Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhan sebagaimana diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko. Selama tahun 2011 rapat Komite Pemantau Risiko telah dilaksanakan sebanyak 12 kali.
Risk Monitoring Committee meeting convened in accordance with the companys needs as set forth in the guidelines, rules and regulation of Risk Monitoring Committee. During 2011 risk monitoring committee convened a total of 12 meetings.
Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam perumusan kebijakan remunerasi Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif dan karyawan, serta proses pencalonan (nominasi) bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta anggota Komite dari pihak independen.
The Remuneration and Nomination Committee The Remuneration and Nomination Committee is a committee established by the Board of Commissioners to provide recommendations to the Board of Commissioners on drafting the remuneration policy of the Board of Commissioners, Directors, Executive Officers and employees, as well as the candidates process (nomination) for members of the Board Commissioner and Board of Directors and also independent committee members.
Komite Remunerasi dan Nominasi beranggotakan 3 orang yang terdiri dari Ketua yang merangkap juga selaku Komisaris Independen, seorang Presiden Komisaris, dan seorang Pejabat Eksekutif yang
Remuneration and Nomination Committee shall consists of three members which is a Chairman also act as an Independent Commissioner, a President Commissioner and an Executive Officer
14
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
membawahi Sumber Daya Manusia. Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi telah memenuhi persyaratan kompetensi, keahlian dan independensi yang ditentukan oleh Peraturan Bank Indonesia antara lain memiliki pengetahuan mengenai sistem remunerasi Bank, dan sistem nominasi serta rencana suksesi dalam perbankan.
in charge of Human Resources. All members of the Remuneration and Nomination Committee have met the requirements of competence, skills and independent specified by the Bank Indonesia regulation, among others have knowledge of the Bank's remuneration system, and the nomination system and succession planning within the banking system.
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari: Ketua : Mintolo Hardiyanto Anggota : Iskandar Widyadi Ahmad Ampera
The composition of the Remuneration and Nomination Committee consists of : Chairman : Mintolo Hardiyanto Members : Iskandar Widyadi Ahmad Ampera
Komite Remunerasi dan Nominasi mempunyai tugas dan tanggung jawab, antara lain: 1. Mengevaluasi kebijakan remunerasi dan nominasi Perusahaan dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi, Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan. 2. Menyusun dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris mengenai sistem dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta pencalonan anggota komite dan pihak independen. 3. Memastikan kebijakan remunerasi Perseroan telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia dan ketentuan lain yang berlaku.
Remuneration and Nomination Committee has the duties and responsibilities, those are: 1. Committee has to evaluate the Company's remuneration policy and nominations and give recommendations to the Board of Commissioners and Board of Directors, Executive Officers and entire employees. 2. Make a recommendation with regards to system and procedure for selection and/or replacement of the members of Board of Commissioner and Board of Directors as well as nominating committe members and independent party. 3. Ensuring remuneration policy in accordance with Bank Indonesia regulations and other applicable provisions.
Rapat Komite dilaksanakan sesuai kebutuhan Perusahaan sebagaimana diatur di dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi. Sepanjang tahun 2011, rapat K o m i t e Remunerasi dan Nominasi telah dilaksanakan sebanyak enam kali.
Recommendation and nomination Committee meeting convened in accordance with the companys needs as set forth in the guidelines, rules and regulation. During 2011 Recommendation and nomination Committee convened a total of six meetings..
Komite yang bertanggung jawab kepada Direksi Direksi dibantu oleh 6 Komite Eksekutif yang seluruhnya bertugas memberikan opini objektif kepada Direksi dan membantu meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas Direksi. Anggota Komite Eksekutif ditunjuk oleh Direksi dan bersama-sama memberikan kontribusi sesuai dengan bidang keahliannya.
The Committees responsible to the Board of Directors Board of Directors is assisted by six Executive Committees to provide objective opinion to the Board of Directors and improve the performance effectiveness of Board of Directors duties. Executive Committee members appointed by the Board of Directors and jointly to contribute according to their expertise.
Komite Manajemen Dana (Asset Liability Committee/ALCO) ALCO berfungsi untuk menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan likuiditas untuk mencukupi kebutuhan likuiditas Perusahaan dan pengelolaan idle funds. Selain itu ALCO juga menetapkan kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan risiko pasar, strategi harga dan pengelolaan portofolio investasi serta strategi pengelolaan struktur neraca melalui antisipasi perubahan suku bunga sehingga dapat dicapai tingkat marjin bunga bersih (Net Interest MarginNIM) yang optimal. Komite tersebut mengadakan rapat secara berkala setiap bulan.
Asset Liability Committee (ALCO) ALCO function is for determining the policies and strategies of liquidity and idle funds management. In addition ALCO also determining the policies and strategies relating to market risk, pricing strategy and investment portfolio management and balance sheet structure management strategies through the anticipation of interest rate changes thus to achieve net interest margin on optimal level (Net Interest Margin - NIM). The committee convened periodic meeting in every month.
Komite Kebijakan Perkreditan Komite ini dibentuk untuk mengarahkan pemberian kredit melalui perumusan kebijakan perkreditan dalam rangka pencapaian target perkreditan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Komite tersebut berfungsi memberikan rekomendasi kepada Direksi dalam rangka
Credit Policy Committee This committee was formed to direct for lending through credit policy in lending targets achievement in accordance with the prudential principles. The Committee's function is to recommend to the Board of Directors in order to monitor and evaluate the credit policies
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
15
untuk memantau serta mengevaluasi penerapan kebijakan perkreditan agar dapat dilaksanakan secara konsisten dan melakukan kajian berkala terhadap Kebijakan Dasar Perkreditan Bank Jasa Jakarta.
implementation consistently and review credit policy of Bank Jasa Jakarta periodically.
Komite Kredit Komite ini dibentuk untuk membantu Direksi dalam mengevaluasi dan/atau memberikan keputusan kredit sesuai batas wewenang yang ditetapkan Direksi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan dengan berpedoman pada prinsip kehati-hatian.
Credit Committee This committee was formed to assist the Board of Directors in evaluating and/or provide a credit approval within the limits of authority set forth the Board of Directors as stipulated in the Articles of Association based on the prudential principles.
Fungsi pokok komite ini adalah: Memberikan pengarahan dan analisa kredit yang lebih mendalam dan komprehensif. Memberikan keputusan atau rekomendasi atas rancangan keputusan kredit yang diajukan oleh pemberi rekomendasi/pengusul yang terkait dengan permohonan kredit dari debitur.
The main duties of this Credit Committee among others: To direct and provide in-depth credit analysis and comprehensive.
Komite Kredit beranggotakan Direksi dan pejabat yang terkait dan melakukan rapat sesuai dengan kebutuhan proses persetujuan kredit.
Credit Committee having the Board of Directors and related official as members convene meetings in accordance with requirement of credit approval process.
Komite Pengarah Teknologi Informasi Komite ini dibentuk untuk memastikan penerapan sistem teknologi informasi (TI) sejalan dengan strategi Perusahaan. Berikut adalah fungsi pokok dari Komite Pengarah TI: Melakukan kajian dan memberikan rekomendasi atas rencana strategis TI agar sejalan dengan rencana bisnis Perusahaan. Melakukan evaluasi secara berkala atas dukungan TI pada kegiatan usaha Perusahaan. Memastikan investasi TI memberikan nilai tambah kepada Perusahaan.
Information Technology Steering Committee This committee was formed to ensure the information technology (IT) in line with company strategy. There are the main functions of the information technology Steering Committee: To asses and recommend on the information technology planning strategic in line with the Company's business plan. To evaluate of the information technology support business activities periodically. Ensuring information technology investments have add value to the Company.
Komite beranggotakan anggota Direksi yang membawahi TI dan Manajemen Resiko serta pejabat yang terkait dengan penyelenggara
The Committee with the members being the Directors for information technology and risk management as well as the officials related to
16
To decide or recommend on draft credit approval submitted by the referrals/proponent related to the credit proposal of the debtor's.
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
TI dan pengguna TI serta melakukan rapat secara berkala.
organizing and using information technology convenes periodic meetings.
Komite Manajemen Risiko Komite ini dibentuk untuk menyusun kebijakan, strategi dan pedoman penerapan manajemen risiko, serta menyempurnakan pelaksanaan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan proses dan system manajemen risiko yang efektif serta menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis. Pertanggungjawaban Komite dilaporkan melalui laporan tertulis secara berkala kepada Direksi. Komite yang beranggotakan anggota Direksi dan pejabat terkait ini melakukan rapat secara berkala, termasuk namun tidak terbatas pada pembahasan profil risiko Bank.
Risk Management Committee This committee was formed to develop policies, strategies and guidelines for risk management implementation, and improve the risk management implementation based on the evaluation of the process implementation and effectiveness of risk management system and determine other things that need to be discussed. The Committee responsibilities reported through written reports periodically to the Board of Directors. This Committee consist of the members of the Board of Directors and related officials, convenes periodic meeting including but not limited to the discussions on the risk profiles of the Bank.
Komite Personalia Komite ini dibentuk untuk menetapkan sasaran dan strategi pengembangan sumber daya manusia Bank sesuai dengan sasaran dan strategi Bank. Selain itu, komite ini juga merumuskan, memantau dan menilai pelaksanaan program pengembangan sumber daya manusia Bank secara menyeluruh agar konsisten dengan prinsip, filosofi, kebijakan dan prosedur Bank. Tugas dan tanggung jawab lainnya meliputi persetujuan atas perencanaan sumber daya manusia Bank dan menetapkan rotasi/ mutasi/promosi untuk jabatan-jabatan yang dianggap penting oleh Bank. Komite yang beranggotakan anggota Direksi dan pejabat terkait ini melakukan rapat sesuai kebutuhan.
Personnel Committee This committee was formed to determine targets and strategies for banks human resource development in accordance with the objectives and strategy of the Bank. This committee also to set, monitor and evaluate the implementation of Banks human resource development program to be consistent with the principles, philosophies, policies and procedures of the Bank. Other duties and responsibilities include approval of Bank's human resource plan and determine the rotation/transfer/promotion to positions that are considered important by the Bank. This Committee which consist of the members of the Board of Directors and related officials, convenes meetings with the requirements.
F. Fungsi Kepatuhan Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, Bank Jasa Jakarta telah melakukan penyesuaian tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan, sehingga menjadi suatu unit kerja yang independen. Selain itu, salah satu hal penting dalam PBI tersebut adalah adanya kewajiban Bank untuk menumbuhkan dan mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan. Untuk itu, Bank Jasa Jakarta mempunyai komitmen untuk mendorong budaya kepatuhan antara lain dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan dan sosialisasi ketentuan secara terus menerus, mengevaluasi dan memperbaiki kebijakan dan prosedur serta penerapan budaya kerja perusahaan.
F. Function of Compliance In accordance with Bank Indonesia Regulation No.13/2/PBI/2011 dated 12 January 2011 on the Implementation of Commercial Banks Compliance Function, Bank Jasa Jakarta has adjusted to duties and responsibilities of the Compliance Unit, to become an independent unit. In addition, one important thing in this regulation is the obligation of the Bank to foster and create a culture of compliance implementation. Bank Jasa Jakarta commits to encouraging a culture of compliance among others, by improving the quality of human resources by providing training and socialization the regulation continually, evaluating and improving policies and procedures and implementation of corporate culture.
Sesuai ketentuan yang berlaku, Bank Jasa Jakarta telah menugaskan salah seorang anggota Direksi sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan tersebut dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan yang merupakan unit kerja independen yang mengkoordinasikan pengelolaan risiko kepatuhan di Bank Jasa Jakarta, termasuk koordinasi penerapan ketentuan Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT).
Accordance with applicable provisions, Bank Jasa Jakarta has appointed a member of the Board of Directors as a compliance director. In performing its duties and responsibilities, the compliance Director is assisted by compliance unit as independent unit that coordinates the compliance risk management, including the coordination of the implementation of the provisions of Anti-Money Laundering and Terrorism Financing Prevention implementation (APU-PPT ).
Sepanjang tahun 2011, aktivitas fungsi kepatuhan yang telah dijalankan, antara lain:
Throughout 2011, the activities of the compliance function has been executed, among others:
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
17
Penyesuaian organisasi fungsi kepatuhan dengan Peraturan Bank Indonesia mengenai Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.
Melakukan kajian kepatuhan terhadap rancangan kebijakan dan prosedur internal Bank Jasa Jakarta untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku. Mengkoordinasikan pelatihan/sosialisasi kepada unit kerja dan karyawan terkait baik yang berkaitan dengan kegiatan operasioal, kredit, marketing maupun pengembangan kesadaran akan budaya patuh. Penyesuaian kebijakan dan prosedur terkait penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT).
Adjustment function organization compliance with Bank Indonesia Regulation on the Implementation of the Commercial Banks Compliance Function. To provide compliance review related to draft of policies and internal procedures for ensuring the Bank Jasa Jakarta complies with rules and regulations. To coordinate training/socialization to the work unit and the employee's related to operation, credit, marketing and develop of awareness of cultural of compliance. Adjustment policies and procedures related to the implementation of Anti Money Laundering and Terrorism Financing Prevention (APU-PPT).
G. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Dalam pelaksanaan audit, SKAI berpedoman pada Manual Kerja dan Piagam Audit Internal yang disusun berdasarkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dari Bank Indonesia. SKAI merupakan unit kerja yang independen dari unit kerja operasional. Kepala SKAI bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris dan Komite Audit. Pertemuan secara berkala telah dilakukan antara SKAI dengan Presiden Direktur, Komite Audit dan Dewan Komisaris.
G. Internal Audit Task Force In audit implementation guided by internal audit manual and internal audit charter which is based on Implementation of Internal Audit Function Standard Bank (SPFAIB) as stipulated by Bank Indonesia Regulation. Internal Audit as an independent task force from operations unit. Head of Internal Audit reports directly to the President Director and able to communicate directly with the Board of Commissioners and the Audit Committee. Internal Audit Committee convenes periodically meetings by the President Director, Audit Committee and Board of Commissioners.
Beberapa tugas dan tanggung jawab dari SKAI, antara lain: 1. Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal tahunan berbasis risiko dan melaporkan realisasinya.
Some of the duties and responsibilities of Internal Auditor, among others: 1. To prepare and implement an annual internal audit plan of risk based and report the realization.
2. Menguji dan mengevaluasi proses manajemen risiko, pengendalian intern dan proses tata kelola untuk menilai kecukupan dan efektivitasnya.
2. To examine and evaluate the risk management process, internal control and governance processes to assess the sufficiency and effectiveness.
3. Melaksanakan investigasi/pemeriksaan khusus berdasarkan permintaan Dewan Komisaris/Direksi/Komite Audit, unit kerja atau adanya indikasi tertentu.
3. Carrying out investigations/special inspection on request the Board of Commissioners/ Directors/Audit Committee, the work unit or there are specific indication.
4. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut yang telah dilakukan auditee atas rekomendasi hasil audit.
4. To Monitor, analyze and report on the implementation of followedup of audit recommendation by auditee.
Efektivitas pelaksanaan fungsi SKAI dan kepatuhannya terhadap Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank, dikaji ulang oleh pihak eksternal yang independen sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) tahun. Kaji ulang terakhir oleh pihak eksternal terlaksana akhir tahun 2010.
Effectiveness of internal audit function and compliance with the Implementation of Internal Audit Function Standard Bank, reviewed by external independent party at least once in every three years. The review carried out by external parties at the end 2010.
Evaluasi Sistem Pengendalian Risiko Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab atas penerapan sistem pengendalian risiko di Bank Jasa Jakarta, mencakup: Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko. Sistem pengendalian internal.
Evaluation of Risk Control System Directors and Board of Commissioner is responsible for the risk control system in Bank Jasa Jakarta, includes: Active supervision of the Board of Commissioner and Directors To sufficiency of policies, procedures and establishment of limits. To adequacy of identifying process, measuring, monitoring and risk control and risk management information system. Internal control system.
18
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
Bank Jasa Jakarta menerapkan system pengendalian risiko secara efektif yang disesuaikan dengan tujuan, ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha Bank Jasa Jakarta. Penerapan tersebut berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia.
Bank Jasa Jakarta applied the risk control systems effectively appropriate to the purpose, measurement and complexity of the business activities of Bank Jasa Jakarta. Those implementation guided by the requirements and procedures as specified in as stipulated in Bank Indonesia Regulation.
Tuntutan Hukum Selama tahun 2011, tidak ada tuntutan hukum yang signifikan dari pihak ketiga yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Bank Jasa Jakarta.
Legal Claims During 2011, there was no significant legal claims against the Bank from third party which may influence the business activities of the Bank.
Penunjukan Auditor Independen Komisaris berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh RUPS Tahunan telah menunjuk Kantor Akuntan Drs. J. Tanzil & Rekan dan menunjuk Akuntan Publik-nya untuk mengaudit laporan keuangan Bank Jasa Jakarta untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2011.
Appointment of Independent Auditors Pursuant to the authority conferred by the Annual General Meeting of Shareholders, the board of Commissioners appointed the Drs. J. Tanzil & Partners and accounting firm for auditing the financial report of Bank Jasa Jakarta for the financial year ending on 31 December 2011.
Pihak Berelasi Dalam usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi. Definisi pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No.7 (Revisi2010). Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang berelasi, baik yang dilaksanakan dengan atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama untuk pihakpihak yang bukan pihak berelasi, diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan yang diaudit (catatan 29).
Related Parties In business, Bank has transactions with related parties. Definition of relate party used is provided in accordance with PSAK No. 7 (Revision 2010). Types of transactions and balances with related parties which relate to, whether or not executed with the terms or conditions of the same normal conditions to the parties that are not the relate parties, disclosed in the notes to the audited financial statements (note 29).
Kejadian Setelah Tanggal Neraca Tidak terdapat kejadian setelah tanggal neraca 31 Desember 2011 sampai dengan diterbitkannya laporan tahunan ini yang berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha Bank.
Subsequent Events No events occurred after the balance sheet date 31 December 2011 until the issue of this annual reports which have a significant influence on the continuation Banks business.
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
19
Produk & Layanan Products & Services
Menyadari bahwa aspek pengembangan produk dan layanan merupakan kunci pertumbuhan bagi usaha perbankan yang berkesinambungan, Bank Jasa Jakarta mengandalkan produk dan layanan yang ada dan senantiasa dievaluasi dan disempurnakan yang didasarkan pada pemahaman tentang kebutuhan nasabah. Upayaupaya untuk meningkatkan produk dan layanannya sesuai dengan kebutuhan nasabahnya, antara lain dengan penambahan fitur dan modifikasi produk dan jasa layanan.
Aware of product development and services the aspects is key to the sustainable growth in banking business, Bank Jasa Jakarta relies on existing products and services and constantly evaluated and refined based on an understanding of customer needs. Efforts to improve our products and services in accordance with the needs of our customers include addition in features and modification of products and services.
Produk dan Jasa yang disediakan oleh Bank Jasa Jakarta meliputi:
Products and Services provided by Bank Jasa Jakarta Include :
Produk Simpanan Giro Tabungan Jasa Tabungan Poin Jasa Tabungan Sejahtera Tabungan Berjangka Deposito Sertifikat Deposito
Funding Products Demand Deposit Jasa Saving Poin Jasa Saving Sejahtera Saving Berjangka Saving Time Deposits Certificate of Deposits
Kredit Kredit Rekening Koran Kredit Aksep Kredit Persekot Kredit Pemilikan Mobil Kredit Pemilikan Rumah Bank Garansi
Credits Demand Loans Promissory Note Loans Persekot Loans Car Loans Housing Loans Bank Guarantee
Transaksi Valuta Asing Jual Beli Mata Uang Asing
Foreign Exchange Transactions Foreign Exchange
Jasa Layanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Transfer/Kliring/Inkaso Pembayaran tagihan listrik dan telepon Pembayaran pajak
Services Automatic Teller Machine (ATM) Transfers/Clearings/Collections Payment points of Electricity and Telephone Bills Payment points of Taxes
20
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
Tanggung Jawab Sosial
Social Responsibilities
Bank Jasa Jakarta memiliki tanggung jawab sosial dan senantiasa memberi makna dalam setiap langkah bisnis yang diambil. Bagi Bank Jasa Jakarta, tanggung jawab sosial Perusahaan, bukan sekedar kewajiban tetapi mengambil bagian dalam membangun kesejahteraan bersama. Program ini merupakan komitmen seluruh Manajemen dan karyawan Bank Jasa Jakarta terhadap tanggung jawab sosial dan kemasyarakatan, khususnya terhadap masyarakat/penduduk/rakyat yang kurang mampu di wilayah sekitar.
Bank Jasa Jakarta has a social responsibility and always to be meaningful in every step of the business. For Bank Jasa Jakarta, Corporate Social Responsibility is not just fulfillment of our obligation but also to contribute for betterment of the common welfare. This program is a commitment of all management and employees of Bank Jasa Jakarta in social and public responsibilities, particularly towards to economically less fortune society/residents/people in the surrounding area.
Pada tahun 2011, Bank telah melaksanakan berbagai kegiatan sosial, antara lain: Bantuan dana baik untuk kegiatan sosial maupun pembangunan sarana dan prasarana sosial, antara lain Yayasan Budha Tzu Chi, Yayasan Kasih Peduli Masyarakat Indonesia, dll. Bekerjasama dengan YKPMI (Yayasan Kasih Peduli Masyarakat Indonesia) telah mengadakan Bakti Sosial berupa Pelayanan Pengobatan Gratis bagi masyarakat di sekitar Kantor Bank Jasa Jakarta, yang meliputi pelayanan dokter umum, dokter gigi dan pemberian obat secara gratis.
In 2011, Bank has carried out various CSR activities include:
Funding for social activities and social infrastructure development, such as Budha Tzu Chi Foundation, Yayasan Kasih Peduli Masyarakat Indonesia, etc. In corporation with YKPMI (Yayasan Kasih Peduli Masyarakat Indonesia) in organizing social activities in the form of free medical care for the resident around the office of Bank Jasa Jakarta, consisted of general practitioners services, dentistry and free medicines.
Pembagian Beras kepada warga sekitar Rice distribution to the surrounding residents
Kunjungan ke Panti Asuhan Bayi dan Anak Samuel Visit to Samuel Orphanage
Donor darah Blood donation
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
21
Kunjungan ke Rumah Perawatan Usia Lanjut Kristen Muara Kasih Visit to nursing home Muara Kasih
Kunjungan ke Panti Werdha St. Anna Visit to nursing home St. Anna
Pengobatan gratis Free medical care
22
Bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan kegiatan donor darah rutin setiap 3 bulan sekali bertempat di Kantor Pusat Bank Jasa Jakarta yang melibatkan manajemen, karyawan dan nasabah. Pembagian Beras kepada para warga dan petugas pamong praja di sekitar wilayah Kantor Pusat Bank Jasa Jakarta di Jl. Tiang Bendera III No.26-32, Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan 2 minggu menjelang Hari Raya Idul Fitri dan merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2000 dengan maksud untuk membantu meringankan beban warga menghadapi kenaikan harga kebutuhan bahan pokok. Kunjungan ke Panti Asuhan/ Panti Jompo, antara lain: - Rumah Perawatan Usia Lanjut Kristen Muara Kasih, dikelola oleh yayasan Pernias, beralamat di Billabong Lake View Blok E2 No. 5-6, Parung - Bogor. - Panti Asuhan Bayi Dan Anak Samuel, dikelola oleh Yayasan Kasih Sayang Ayah Bunda, beralamat di Kelapa Gading Barat AG 15 No.17, Gading Serpong - Tangerang. - Panti Werdha "St. Anna, dikelola oleh Yayasan Santa Maria Berbelaskasih, beralamat di Jl. M 40 Gg. Masda 3, Teluk Gong - Jakarta Utara - Panti Asuhan Pondok Kasih Agape, terletak di Perumahan Gading Griya Lestari Jl. Beringin I Blok D 1 No 7-8, Pegangsaan II - Jakarta Utara.
In cooperation with the Indonesian Red Cross (PMI), blood donation were carried out quarterly at the head office of Bank Jasa Jakarta involving management, employees and customers.
Rice distribution to the residents and civil servants in the region surrounding the head office of Bank Jasa Jakarta at Jl. Tiang Bendera III No.26-32, Jakarta. These activities was carried out two weeks before the Idul Fitri Holidays and from annual routine conducted by Bank Jasa Jakarta since 2000 with the aims of enlightening the residents burden in facing the prices increase of the basic food necessities . Visit to the orphanage/ Nursing Homes, as follows : - Rumah Perawatan Usia Lanjut Kristen Muara Kasih, managed by Pernias Foundation, located at Billabong Lake View Blok E2 No. 5-6, Parung - Bogor. - Panti Asuhan Bayi Dan Anak Samuel, managed by Kasih Sayang Ayah Bunda Foundation, located at Kelapa Gading Barat AG 15 No.17, Gading Serpong Tangerang. - Panti Werdha "St. Anna, managed by Santa Maria Berbelaskasih Foundation, located at Jl. M 40 Gg. Masda 3, Teluk Gong North Jakarta. - Panti Asuhan Pondok Kasih Agape, located at Perumahan Gading Griya Lestari Jl. Beringin I Blok D 1 No 7-8, Pegangsaan II - North Jakarta.
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
Manajemen Risiko
Risk Management
Bank Jasa Jakarta telah berupaya untuk menerapkan suatu kerangka manajemen risiko yang terintegrasi untuk memastikan semua risiko dapat diidentifikasi, diukur dan dipantau serta dikendalikan dengan benar. Sistem Manajemen Risiko Bank Jasa Jakarta berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum sebagaimana diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009, PBI No. 13/1/PBI/2011 tanggal 5 Januari 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, Surat Edaran (SE) Bank Indonesia No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, SE BI No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Perubahan atas Surat Edaran No. 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
Bank Jasa Jakarta continually strives to implement an integrated risk management framework to ensure that all risks can be identified, measured and reported and properly monitored. Bank Jasa Jakartas Risk Management System is based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 5/8/PBI/2003 on the Implementation of Risk Management for Commercial Banks, as amended by PBI No. 11/25/PBI/2009, PBI No.13/1/PBI/2011 dated January 5, 2011 on Assessment of Commercial Banks Soundness, Circular Letters of Bank Indonesia (SE) No.13/24/DPNP dated October 25, 2011 regarding the soundness valuation of commercial banks, Circular Letters of Bank Indonesia No.13/23/DPNP dated October 25, 2011 concerning Amendment to Circular Letter No.5/21/DPNP concerning Application of Risk Management for Commercial Banks.
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, risiko-risiko yang dihadapi Bank Jasa Jakarta adalah: risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi dan risiko stratejik, risiko kepatuhan. Penjelasan risiko-risiko tersebut dapat disampaikan, sebagai berikut:
In accordance with the regulation of Bank Indonesia, Bank Jasa Jakarta is exposed to several risks include credit risk, liquidity risk, market risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk, compliance risk. Explanation of these risks can be described as follows:
1. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Beberapa faktor risiko kredit, antara lain nasabah tidak dapat melunasi kewajibannya sesuai perjanjian kepada Bank.
1. Credit Risk Credit risk is the risk arises as a result from failure of the debtor and/ or other parties to fulfil their obligations to the Bank. Some credit risk factors, such as customers can not repay their obligations in accordance with the agreement to the Bank.
Pengelolaan risiko kredit yang telah dilakukan Bank selama ini diarahkan untuk meningkatkan keseimbangan antara ekspansi kredit yang sehat dengan pengelolaan kredit secara prudent agar terhindar dari penurunan kualitas, antara lain melalui diversifikasi portofolio kredit, pengalokasian provisi yang memadai untuk menutup potensi kerugian dan penetapan kebijakan dan prosedur kredit, dll.
Management of credit risk that has been done by Bank is aimed to improve the balance between healthy credit expansion and prudent credit management in order to avoid the quality deterioration including through diversification of credit portfolio, the allocation of adequate provisions to cover potential losses and establishing policies and credit procedures, etc.
2. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah potensi kerugian yang timbul akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi liabilitas yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pendanaan, likuiditas aset, liabilitas kepada counterparty dan komitmen kredit kepada debitur.
2. Liquidity Risk Liquidity risk is the potential loss arising from the Bank's inability to meet maturing liabilities from cash flow funding and / or high quality liquid assets that can be pledged as collateral, without interfering with the activities and financial condition of the Bank. Bank liquidity is influenced by the structure of funding, liquidity of assets, liabilities to the counterparty and commitments to the debtor.
Risiko likuiditas diukur melalui berbagai indikator antara lain, primary reserve, secondary reserve dan loan to deposit ratio. Pengendalian risiko likuiditas dilakukan dengan menetapkan limit-limit yang mengacu pada regulator dan ketentuan internal.
Liquidity risk is measured through various indicators, such as the primary reserve, secondary reserve and loan to deposit ratio. Liquidity risk control is done by setting limits that comply to the regulator and internal regulations.
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
23
3. Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko yang disebabkan oleh pergerakan variabel-variabel di pasar, seperti suku bunga, kurs mata uang, dan harga pasar yang terkait secara langsung dengan portofolio Bank. Beberapa faktor penyebab terjadi risiko pasar antara lain pergerakan suku bunga baik dana maupun kredit terkait dengan kebijakan repricing dan termasuk fluktuasi market price pada portfolio surat berharga yang dipelihara.
3. Market Risk Market risk is the risk caused by movements in market variables, such as interest rates, foreign exchange rates and market prices directly related to the Bank's portfolio. Some of the factors that cause market risk including interest rate movements both funds and credit related to repricing policies and market price fluctuations on portfolio securities held by the Bank.
Bank mengelola risiko pasar dari fluktuasi suku bunga dan kurs mata uang dengan menggunakan metode standar dan menerapkan repricing gap untuk mengelola risiko suku bunga melalui evaluasi stress testing secara berkala.
Bank manages market risk from fluctuations in interest rates and foreign exchange rates using standardized methods and apply repricing gap to manage interest rate risk through periodic evaluation of stress testing.
4. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya faktor eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
4. Operational Risk Operational risk is the risk caused by inadequate and / or failed internal processes, human error, system failure or external factors that affect the operations of the Bank.
Pengelolaan Risiko Operasional yang dilakukan bertujuan untuk menekan kerugian akibat risiko operasional, memahami eksposur risiko operasional dalam pencapaian target pada unit kerja, perbaikan proses internal secara berkelanjutan dan untuk meningkatkan risk awareness.
Operational Risk management is carried out aiming to reduce losses derives from operational risk, understanding of operational risk exposure in order to achieve working unit targets, the internal process of continuous improvement of internal process and to enhance risk awareness.
5. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang muncul akibat adanya kelemahan aspek yuridis, adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangundangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
5. Legal Risk Legal risk is the risk arising from uncertainty of the juridical aspect, legal claims, non-existence of supported regulation or weakness in agreements such as unfulfilled terms and conditions in a legitimate contracts and binding collateral which is not complete.
Dalam pengelolaan risiko hukum, Bank senantiasa melakukan kajian terhadap dokumen-dokumen hukum dan mengidentifikasi kelemahankelemahan yang dapat menimbulkan masalah hukum bagi Bank. Selain itu, Bank senantiasa mematuhi setiap peraturan dan undangundang yang berlaku dalam melaksanakan setiap kegiatan bisnisnya.
In the management of legal risks, the Bank constantly review the legal documents and identify weaknesses that could cause legal problems for the Bank. In addition, the Bank always comply with all regulations and laws applicable in carrying out any business activity.
6. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang disebabkan karena kebijakan, prosedur, dan tindakan Bank yang dapat merusak kepercayaan dan keyakinan dari stakeholders.
6. Reputational Risk Reputational risk is the risk caused by the policies, procedures, and actions taken by the Bank that may damage trust and confidence of stakeholders to the Bank.
Dalam pengelolaan risiko reputasi ini, Bank selain menjaga komunikasi yang baik dalam lingkup internal dan eksternal, tetapi juga menangani setiap keluhan dengan segera oleh bagian yang berwenang dan menyediakan solusi yang tepat untuk meningkatkan kualitas layanan.
In managing reputational risk, Bank not only maintained good communications within the scope of internal and external, but also deal with any complaints promptly by the authorized unit and provide appropriate solutions to improve the quality of service.
7. Risiko Strategik Risiko strategik adalah potensi kerugian yang disebabkan oleh perubahan di lingkungan eksternal yang tidak dapat diakomodasi ataupun diantisipasi oleh Bank dengan strategi dan kebijakan yang ada.
7. Strategic Risk Strategic Risk is the potential loss caused by changes in the external environment that can not be accommodated or anticipated by the Bank with existing strategy and policy.
24
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
Dalam pengelolaan risiko strategik, Bank telah berupaya untuk merumuskan strategi dan anggaran jangka pendek, menengah, dan panjang, dengan mempertimbangkan berbagai skenario keuangan yang mungkin dapat terjadi di kemudian hari.
In managing strategic risks, Bank has strive to formulate a strategy and budget in short term, medium term, and long term, taking into account various financial scenarios that may occur in the future.
8. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah potensi kerugian yang diakibatkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan intern.
8. Compliance Risk Compliance risk is the potential loss arises due to the Bank doesnt comply or implement the prevailing regulations and internal policies.
Dalam pengelolaan risiko kepatuhan, Direktur Kepatuhan Bank dengan dibantu oleh Unit Kepatuhan, secara teratur memastikan dengan meninjau kembali aspek kepatuhan Bank, pada setiap jenjang organisasi.
In managing compliance risk, the Director of Compliance with the assistance of the Compliance Unit,assuredly by regularly reviewing compliance aspects of the Bank, on each organisational level.
Profil Risiko Penilaian Profil Risiko yang mencakup penilaian terhadap Risiko Inheren dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) dalam operasional Bank. Penilaian tersebut dilakukan terhadap 8 Risiko, yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Strategis, Risiko Kepatuhan, dan Risiko Reputasi. Sedangkan penilaian KPMR merupakan penilaian terhadap 4 aspek yang saling terkait yaitu Tata kelola Risiko; Kerangka Manajemen Risiko; Proses Manajemen Risiko, Kecukupan SDM, dan Kecukupan SIM; serta Kecukupan Sistem Pengendalian Risiko.
Risk Profile Assessment of risk profile that includes an assessment of Inherent Risk and Quality of Risk Management Implementation (KPMR) in Bank operations. The assessment is carried out on eight risks, namely Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk, Operational Risk, Legal Risk, Strategic Risk, Compliance Risk, Risk and Reputation Risk. While the assessment of KPMR is a rating of 4 KPMR interrelated aspects, namely the Risk Governance; Risk Management Framework; Risk Management Process, Human Resource Adequacy and Sufficiency of Information System; as well as Adequacy of Risk Control System.
Selama tahun 2011, penilaian atas risiko inheren menghasilkan predikat low to moderate dan untuk penilaian sistem pengendalian risiko menghasilkan predikat fair. Mengacu pada matriks penilaian risiko keseluruhan dari Bank Indonesia, maka nilai risiko komposit Bank di sepanjang tahun 2011 berhasil dijaga pada tingkat low to moderate.
During the year 2011, an assessment of inherent risks generates "low to moderate" rating and for the assessment of risk control system generates "fair" rating. Referring to the matrix of the overall risk assessment of Bank Indonesia, the Banks value of composite risk in the year 2011 maintained at the level of "low to moderate".
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
25
Teknologi Sistem Informasi Information Systems Technology Bank Jasa Jakarta mempunyai komitmen untuk secara berkesinambungan mengembangkan teknologi sistem informasi untuk meningkatkan efisiensi kegiatan operasionalnya. Untuk mendukung hal tersebut, Bank secara konsisten akan menyempurnakan tata kelola teknologi informasi untuk memastikan manajemen dan teknologi sistem informasi berjalan baik serta menjaga kualitas piranti lunak. Penyempurnaan tata kelola teknologi informasi dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan usaha bank serta kompleksitas kebutuhan pelayanan nasabah.
Bank Jasa Jakarta is committed to continually develop information system technology to improve the efficiency of its operations. To support this, the Bank will consistently improve information technology governance to ensure management and information system technology run well and maintain the quality of software. Improvement on Information Technology Governance conducted to anticipate bank growth and complexity of customer care needs.
Untuk menjamin kelangsungan usaha dan kestabilan serta pemulihan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Bank Jasa Jakarta saat ini memiliki data center dan disaster recovery center yang saling melengkapi dan sekaligus dapat digunakan secara independen. Selain itu, untuk memastikan layanan perbankan tetap berjalan sekalipun dalam situasi terburuk, Bank telah mengembangkan business continuity plan secara terinci yang mencakup seluruh bidang usaha Bank dan telah dilakukan uji coba secara berkala.
To ensure business continuity and stability also recovery in case of unexpected event occur, Bank Jasa Jakarta currently has a data center and disaster recovery center which complement each other and can be used independently. In addition, to ensure banking services continues to operate in the worst situation, Bank has developed a detailed business continuity plan that covers all business areas of the Bank and has conducted test on a regular basis.
Selama tahun 2011, Bank telah menerapkan sistem komunikasi redundant dengan kapasitas yang cukup untuk menjaga ketersediaan dan keandalan jaringan perbankan antar cabang. Redundansi jaringan (network redundancy) merupakan aspek penting teknologi sistem informasi Bank dalam menjalankan suatu jaringan infrastruktur yang dapat diandalkan dengan kinerja real-time. Kebijakan redundansi jaringan ini diharapkan dapat memitigasi kegagalan pada suatu titik dan memungkinkan jaringan pulih secara mandiri (self heal) dari kerusakan peralatan, tanpa mengalami gangguan sistem ataupun kehilangan data.
During 2011, Bank has implemented a redundant communications system with sufficient capacity to maintain the availability and reliability of inter-branch banking network. Network redundancy is an important aspect in the Bank's information system technology to apply a reliable network infrastructure with real-time performance. Network redundancy policy is expected to mitigate the failure at any point and allows the network to recover independently (self heal) from damage to equipment, without a system crash or data loss.
Bank Jasa Jakarta kedepan akan terus mengembangkan bidang Teknologi Informasi untuk mendukung tujuan bisnis dan mempertahankan bisnis inti Bank. Untuk itu, fokus penguatan teknologi informasi kedepan dilakukan untuk meningkatkan kapasitas infrastruktur, penyempurnaan proses bisnis, konsolidasi organisasi dan efisiensi operasional serta senantiasa menjaga service excellence. Selain itu, pengendalian terhadap akurasi operasional teknologi informasi juga akan mendapat perhatian yang sangat serius, karena sangat terkait dengan pengelolaan hubungan dan citra Bank Jasa Jakarta dengan nasabah dan masyarakat luas.
In the Future, Bank Jasa Jakarta will continue to develop Information Technology to support business objectives and maintain the Bank's core business. Therefore, the focus of strengthening information technology in the future in order to increase the capacity of infrastructure, improvement of business processes, organizational consolidation and operational efficiency as well as continuing to maintain service excellence. In addition, control of operational accuracy on information technology will also be our serious concern, because it is associated with relations management and Bank Jasa Jakartas image with customers and community.
26
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
Sumber Daya Manusia Human Resources
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor utama dan penting dalam suatu organisasi yang mengelola jasa keuangan dan perbankan. Mempertimbangkan peran strategis SDM dalam organisasi tersebut, maka Bank Jasa Jakarta secara sistematis telah mencanangkan program-program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Pengembangan SDM yang dilaksanakan secara berkesinambungan bertujuan agar tercipta SDM yang berkualitas dan handal dalam segala aspek sehingga akan memberikan nilai tambah (added value) sebagai tolok ukur keberhasilan bisnis. Kemampuan SDM ini nantinya diharapkan akan menjadi keunggulan daya saing bagi Bank Jasa Jakarta.
Human Resources (HR) is a major and important factor in a financial and banking services organization. Considering strategic role of HR in the organization, Bank Jasa Jakarta systematically has launched Human Resources (HR) improvement programs, both in terms of quantity and quality. Sustainable Human resource development aimed at creating a quality and reliable human resources in all aspects so that it will provide added value as a measure of business success. HR capability is expected to be a competitive advantage for the Bank Jasa Jakarta.
Perkembangan bisnis dan pelayanan nasabah yang terus meningkat membuktikan bahwa para karyawan yang terlatih, berpengalaman dan berdedikasi merupakan aset yang penting bagi Bank Jasa Jakarta. Pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting dan menyadari hal tersebut, manajemen Bank Jasa Jakarta berkomitmen secara berkesinambungan mengaplikasikan pengelolaan SDM yang trampil, berbudaya jujur, senang melayani dan prudent, dengan berbasiskan pada pengelolaan talenta yang terintegrasi dengan sistem pengelolaan yang terstruktur. Pengembangan pengetahuan dan ketrampilan karyawan disesuaikan dengan rencana dan strategi usaha Bank Jasa Jakarta, sehingga pelatihan-pelatihan difokuskan kepada peningkatan kualitas pelayanan dalam bidang kredit, pemasaran dan operasi.
Business development and growing customer care needs has proved that a trained, experienced and dedicated employee is an important asset for Bank Jasa Jakarta. Development and training of human resources is a great importance aspect and therefore, Management of Bank Jasa Jakarta is committed to apply sustainable management of skilled human resources, honest, pleased to serve and prudent, based on integrated talent management with a structured management. Development of employees knowledge and skills adjusted to the plans and strategies of Bank Jasa Jakarta, so it can be focused on improving the quality of service in the areas of credit, marketing and operations.
Komposisi Sumber Daya Manusia/ Human Resources Composition Keterangan Jenjang Jabatan Direksi Manajer Supervisor Staff Jumlah Jenjang Pendidikan Pasca Sarjana Sarjana Akademi SLTA SLTP dan Lain-lain Jumlah Kelompok Usia s/d 30 tahun 31 s/d 40 tahun 41 s/d 50 tahun 50 tahun ke atas Jumlah
2010
2011
Jumlah/ Amount
%
Jumlah/ Amount
5 25 26 268 324
1,54% 7,72% 8,02% 82,72% 100,00%
5 30 25 267 327
1,53% 9,17% 7,65% 81,65% 100,00%
13 117 44 127 23 324
4,01% 36,11% 13,58% 39,20% 7,10% 100,00%
13 108 46 137 23 327
3,98% 33,03% 14,07% 41,90% 7,03% 100,00%
132 107 65 20 324
40,74% 33,02% 20,06% 6,17% 100,00%
130 107 70 20 327
39,76% 32,72% 21,41% 6,12% 100,00%
%
Description Rank Title Director Manager Supervisor Staff Total Education Level Post Graduate Graduate Diploma High School Elementary and others Total Age Group up to 30 years 31 - 40 years old 41 - 50 years old over 50 years Total
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
27
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Pengurus Bank dan pejabat yang terkait mempunyai kewajiban untuk mendapatkan sertifikasi manajemen risiko. Per 31 Desember 2011, pengurus bank dan pejabat yang terkait yang telah mengikuti program sertifikasi manajemen risiko adalah sebagai berikut:
In accordance with the applicable regulations, Bank Management and related officials have an obligation to obtain a risk management certification. As of December 31, 2011, bank officials and related officials who have attended risk management certification program are as follows:
Komposisi Sumber Daya Manusia/ Human Resources Composition Sertifikasi Manajemen Resiko
Level 1
Level 2
Level 3
Executive
Komisaris
-
-
1
2
3
Direksi
-
-
-
5
5
Directors
Divisi
-
-
4
1
5
Divisions
Supervisor
8
21
10
-
39
Supervisors
Staff
35
8
-
-
43
Staffs
Total
43
29
15
8
95
Total
Total
Risk Management Certification Commissioners
Workshop Audit Internal Berbasis Resiko Risk Based Internal Audit Workshop
Workshop Peningkatan Peran & Fungsi Supervisor Enhancement of Supervisory Role & Function Workshop
28
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
Rencana Strategis
Strategic Plan
Kinerja sektor keuangan Indonesia pada tahun 2012 diprakirakan akan tetap meningkat dengan stabilitas sistem keuangan yang tetap terjaga. Dari sisi institusi keuangan, perekonomian Indonesia yang tetap tumbuh kuat akan memberikan stimulus bagi peningkatan kinerja perbankan. Peningkatan kinerja perbankan tercermin pada pertumbuhan kredit dan profitabilitas yang tetap tinggi dengan risiko kredit yang relatif rendah. Selain itu, penguatan daya tahan dan peningkatan efisiensi perbankan akan terus berlanjut, didukung oleh kondisi likuiditas pada level yang memadai dan permodalan pada tingkat yang cukup tinggi untuk dapat menyerap risiko yang mungkin timbul.
Indonesia's financial performance in 2012 is predicted to keep increasing with stability on the financial system maintained. In financial institutions perspective, Indonesias economy is still growing strong providing a stimulus to increase banking performance. An increase on banking performance reflected on credit and profitability growth remains high and a relatively low credit risk. In addition, strengthening endurance and increase efficiency on banking will continue, supported by adequate liquidity levels and high enough capital level in order to absorb the risks that may arise.
Dengan memperhatikan prospek perekonomian kedepan dan mempertimbangkan semakin tingginya tingkat persaingan, maka proses transformasi Bank Jasa Jakarta akan terus berlanjut untuk membangun pondasi pertumbuhan yang kokoh dalam berbagai aspek baik perkreditan, operasional, teknologi system informasi, sumber daya manusia, manajemen risiko dan infrastruktur. Perumusan rencana strategis Bank Jasa Jakarta kedepan senantiasa berpedoman pada prinsip-prinsip dasar sebagai berikut: - Fokus pada core competence yang dimiliki. - Menyesuaikan terhadap perubahan bisnis dengan memberikan layanan sesuai kebutuhan nasabah. - Memberikan layanan yang optimal (excellence) kepada nasabah. - Memperhatikan kepentingan dari para stakeholders (pemegang saham, karyawan, nasabah, otoritas/pemerintah, dll).
By considering the future prospects of economy and regarding high levels of competition, the transformation process of Bank Jasa Jakarta will continue to build a solid foundation of growth in many aspects, such as credit, operational, information technology systems, human resources, risk management and infrastructure. Formulation of future strategic plans Of Bank Jasa Jakarta always be guided by basic principles as follows: -
Focus on core competence possessed. Adjust to business change by providing service suitable to customer needs. Provide optimal services (excellence) to customers. Taking into account the interests of its stakeholders (shareholders, employees, customers, authorities/ governments, etc.).
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
29
Tinjauan Keuangan Financial Review
Iklim perekonomian Indonesia yang kondusif selama tahun 2011 telah memberikan pengaruh yang positif bagi Bank Jasa Jakarta dalam membukukan kinerja keuangan yang cukup baik. Bank Jasa Jakarta mencatat pertumbuhan positif di semua aspek baik asset, kredit, dana pihak ketiga, laba maupun modal dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
The conducive climate on Indonesia's economy in the year 2011 had a positive impact for Bank Jasa Jakarta to achieve fairly good financial performance. Bank Jasa Jakarta recorded positive growth in all aspects of both assets, loans, deposits, profits and capital compared to the previous year
Hasil Usaha Pada tahun 2011, portofolio kredit meningkat menjadi Rp 2,83 triliun dan penyaluran kredit yang senantiasa berpedoman pada prinsip kehati-hatian memungkinkan Bank Jasa Jakarta untuk mempertahankan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan NPL) di bawah 1 % dari jumlah portofolio kredit. Di akhir tahun 2011, NPL Gross Bank Jasa Jakarta mencapai 0,3 7%. Jumlah dana pihak ketiga meningkat menjadi Rp 3,39 triliun yang terkontribusi dari peningkatan dana giro dan deposito. Peningkatan tersebut juga diikuti dengan peningkatan laba sebelum pajak menjadi Rp 107,41 miliar. Hal ini berpengaruh terhadap pencapaian rasio imbal hasil ekuitas (Return on Equity - ROE) menjadi 13,34 % , rasio imbal hasil usaha (Return on Asset ROA) menjadi 2,80 % dan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BO/PO) sebesar 72,75 %.
Operating Income In 2011, the loan portfolio increased to Rp 2.83 trillion and loan disbursals consistency guided by prudent banking practice, which allowed Bank Jasa Jakarta to maintain the ratio of nonperforming loans (Non Performing Loan - NPL) less than 1% of total loan portfolio. At the end of 2011, Gross NPL Bank Jasa Jakarta reached 0,37 %. The Third Party Funds increased to Rp 3,39 trillion which has contributed by the increased of demand deposits and time deposits funding. The increase was also followed by an increase in pretax profit to Rp 107,41 billion. This contributes to the achievement of return on equity ratio (Return on Equity - ROE) to 13,34 %, the yield return on assets (Return on Assets - ROA) to 2,80 % and the operating cost to operating income ratio (BO / PO) to 72,75 %.
Pendapatan Bunga Pendapatan bunga Bank Jasa Jakarta mengalami peningkatan menjadi Rp 369,55 miliar di tahun 2011. Pendapatan Bunga yang berasal dari pemberian kredit memberikan kontribusi terbesar, yaitu 81,44 % dari jumlah Pendapatan Bunga di tahun 2011. Meskipun pendapatan bunga yang berasal dari pemberian kredit mengalami peningkatan, namun peningkatan tersebut tidak signifikan jika dibandingkan dengan total peningkatan portofolio kredit, hal ini sejalan dengan langkah penurunan suku bunga kredit selama tahun 2011. Jika pada tahun 2010 rata-rata tertimbang suku bunga kredit mencapai 11,67 %, namun di tahun 2011 rata-rata tertimbang suku bunga kredit turun menjadi 11,15 %.
Interest Revenues Bank Jasa Jakartas Interest Revenues increased to Rp 369,55 billion in the year 2011. The Interest Revenues derived from loan disbursal was the largest contribution to the Banks Interest Revenues, which is 81,44 % of total interest Revenues in the year 2011. Despite of the increased on interest Revenues from loan disbursal, but it was not significant when compared to the total increase in the loan portfolio, in line with the implementation to decline lending rates during the year 2011. In 2010 the average lending rate reached 11,67 %, yet in 2011 the average lending rate fell to 11,15 %.
Sehubungan dengan kebijakan Bank Indonesia yang meniadakan lelang Sertifikat Bank Indonesia (SBI) untuk jangka waktu 1 bulan hingga 6 bulan, selama tahun 2011 sebagian besar dana likuid Bank telah dipindahkan dari instrumen SBI ke instrumen Term Deposit Bank Indonesia dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) yang dibukukan pada Penempatan pada Bank Indonesia. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku, pendapatan yang berasal dari Term Deposit Bank Indonesia dan FASBI dicatat pada Pendapatan Bunga dari Penempatan pada Bank Indonesia, sehingga hal ini berpengaruh pada peningkatan pendapatan bunga dari penempatan pada Bank Indonesia yang cukup signifikan dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.
In line with Bank Indonesia Policy that eliminates the auction of Bank Indonesia Certificates (SBI), with term of 1 month to 6 months, during the year 2011 most of the Banks funds of Bank was transferred from SBI to Bank Indonesias Term Deposit and Deposits Facilities of Bank Indonesia (FASBI), recorded as Placements with Bank Indonesia. In accordance with Statement of Financial Accounting Standards (SFAS), revenues originated from Bank Indonesias Term Deposit and Deposits Facilities of Bank Indonesia (FASBI) recorded at Interest Revenues from Placements with Bank Indonesia, this contributes to increased interest revenues from Placements with Bank Indonesia, which is quite significant, compared to the Placements period the previous year.
30
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
Beban Bunga Sejalan dengan peningkatan Dana Pihak Ketiga selama tahun 2011, beban bunga mengalami peningkatan menjadi Rp 200,28 miliar, jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya sebesar Rp 193,70 miliar. Beban bunga dari Deposito memberikan kontribusi sebesar 88,53 % dari total beban bunga. Meskipun sepanjang tahun 2011, Bank Jasa Jakarta menurunkan suku bunga secara bertahap, khususnya suku bunga deposito, sejalan dengan penurunan BI rate, namun dampak penurunan tersebut dalam jangka pendek tidak terlalu siginifikan terhadap total beban bunga. Jika pada tahun 2010 suku bunga rata-rata tertimbang deposito sebesar 7,42 %, namun pada tahun 2011 rata-rata tertimbang suku bunga deposito menjadi 7,11%.
Interest Expense In line with the increase of Third Party Funds during the year 2011, interest expense increased to Rp 200.28 billion, compared to the prior year period to Rp 193,70 billion. Interest expense from deposits accounts contribute for 88,53 % of total interest expense. Even though Bank Jasa Jakarta gradually lowering interest rates in 2011, especially deposit rates, in line with the decline in BI rate, but the impact of the decline in the short term is not very significant to the total interest expense. In 2010 the average interest rate deposits by 7,42 %, but in 2011 the average deposit rate to 7,11 %.
Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan bunga Bank Jasa Jakarta di tahun 2011 mencapai Rp 169,27 miliar, sedikit mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya yang mencapai Rp 172,89 miliar. Hal ini selain disebabkan peningkatan portofolio Dana Pihak Ketiga lebih cepat dari portofolio kredit, tetapi juga disebabkan dampak penurunan tingkat suku bunga kredit yang lebih besar jika dibandingkan dengan penurunan tingkat suku bunga Dana Pihak Ketiga.
Net Interest Revenues Bank Jasa Jakarta interest revenues in 2011 amounted to Rp 169,27 billion, decreased slightly compared to the prior year period which amounted to Rp 172,89 billion. This is attributed to an increase in Third Party Funds portfolio is greater than the loan portfolio, but also due to the impact of the credit interest rate greater than the decline in interest rates the Third Party Funds.
Grafik Pendapatan dan Beban Bunga/ Interest Income and Expenses Graphic (dalam jutaan Rupiah/ in million Rupiah)
366.595
369.544
193.702
200.287
172.893
2010 Pendapatan bunga Interest Income
169.267
2011 Beban Bunga Interest Expenses
Pendapatan Bunga - Bersih Interest Income - Net
Pendapatan Operasional Pendapatan Operasional Lainnya mengalami peningkatan menjadi Rp 20,25 miliar di 2011 dari Rp 16,26 miliar di 2010. Hal ini lebih disebabkan adanya pemulihan atas Cadangan Kerugian Penurunan Nilai sebesar Rp 6,44 miliar di tahun 2011 sesuai ketentuan Bank Indonesia.
Operating Revenues Other operating revenues increased to Rp 20,25 billion in 2011 from Rp 16,26 billion in 2010. This is more due to the recovery of Allowance for Impairment Losses amounted to Rp 6,44 billion in the year 2011 in accordance with Bank Indonesia Policies.
Beban Operasional Beban operasional Bank Jasa Jakarta mengalami sedikit penurunan menjadi Rp 83,29 miliar pada tahun 2011, dari Rp 85,58 miliar di tahun 2010. Hal ini disebabkan pada tahun 2010 terdapat beban
Operating Expenses Bank Jasa Jakartas operating expenses decreased slightly to Rp 83,29 billion in 2011 from Rp 85,58 billion in 2010. This is due in the year 2010 there were establishment of Allowance for Credit
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
31
pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai kredit sebesar Rp 6,24 miliar yang pada tahun 2011 dilakukan pemulihan sesuai ketentuan Bank Indonesia.
Impairment Losses amounting to Rp 6,24 billion in 2011 in accordance with Bank Indonesia Policies.
Pencapaian pendapatan (beban) operasional tersebut berdampak pada rasio Beban Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional yang membaik menjadi 72,75 % dari tahun sebelumnya sebesar 72,96 %.
Achievement of operating income (expenses) affect to the ratio of operating expenses as compared to operating income improved to 72,75 % from 72,96 % the previous year.
Grafik Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya / Other Operating Income and Other Operating Expenses Graphic (dalam jutaan Rupiah/ in million Rupiah)
83.289
85.580 69.317
63.034
20.255
16.263
2010 Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Income
2011 Beban Operasional Lainnya Other Operating Expenses
Beban Operasional Lainnya - Bersih Other Operating Expensen - Net
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Selama tahun 2011, Bank Jasa Jakarta dalam melakukan pembentukan CKPN masih mempergunakan metode perhitungan masa transisi berdasarkan klasifikasi kolektibilitas aktiva keuangan yang ditentukan oleh Bank Indonesia. Total CKPN yang dibentuk per akhir 2011 mencapai Rp 29,4 miliar atau menurun dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai Rp 30,8 miliar.
Allowance for Impairment Losses During the year 2011, Bank Jasa Jakarta is still conducting CKPN by using the transition period for collective impairment calculation method for financial assets as determined by Bank Indonesia. As end of 2011, total CKPN reached Rp 29,4 billion or decreased compared to the previous period which reached Rp 30,8 billion.
Laba Sebelum Pajak Laba sebelum pajak mencapai Rp 107,4 miliar atau meningkat dari sebelumnya sebesar Rp 103,7 miliar. Pencapaian ini selain karena meningkatnya aktivitas bisnis di bidang kredit tetapi juga adanya pemulihan penyisihan kerugian aset non produktif dan transaksi rekening administratif. Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No.13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011 bahwa bankbank tidak perlu lagi untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas aset non produktif dan estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif, termasuk cadangan untuk fasilitas kredit yang belum digunakan. Oleh karena itu, Bank telah melakukan pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai atas aktiva non produktif dan transaksi rekening administratif yang telah dibentuk pada tahun 2010 dan tahun-tahun sebelumnya.
Income before Tax Income before tax reached Rp 107,4 billion, an increase from to the previous Rp 103,7 billion. This was due to the increased of business activity in credit activities and also the reversal on allowance for impairment losses on non earning assets and in off balance sheet accounts. In accordance with Bank Indonesia regulation No.13/658/DPNP/IDPnP letter dated December 23, 2011 that banks not required to establish allowance for impairment losses on non earning assets and the estimated losses on off balance sheet accounts, including allowance for credit facilities that have not disbursed. Therefore, Bank reversed allowance for impairment losses on non earning assets and in off balance sheet accounts that had established in the year 2010 and previous years.
32
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
POSISI KEUANGAN Total Aset Pada 31 Desember 2011, total aset Bank Jasa Jakarta mencapai Rp 4,15 triliun atau meningkat dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp 3,81 triliun. Peningkatan tersebut didukung oleh peningkatan kredit dan secondary reserve serta obligasi pemerintah.
FINANCIAL POSITION Total Assets Total Assets of Bank Jasa Jakarta as of December 31, 2011, amounted to Rp 4,15 trillion, increased from the prior year period amounting to Rp 3,81 trillion. This improvement supported by credit enhancements and the secondary reserve and government bonds.
Kredit Di akhir tahun 2011, portofolio kredit Bank Jasa Jakarta mencapai Rp 2,83 triliun atau meningkat dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,62 triliun. Pencapaian portofolio kredit ini memberikan kontribusi sebesar 68,24 % dari total aktiva.
Loans At the end of 2011, Bank Jasa Jakarta's loan portfolio amounted to Rp 2,83 trillion, an increase compared to the previous year amounted to Rp 2,62 trillion. Achievement of these credits portfolio accounts for 68,24 % of total assets.
Peningkatan kredit tersebut selain didukung oleh membaiknya kondisi perekonomian nasional di tahun 2011, juga tidak terlepas dari usaha Bank Jasa Jakarta dalam melakukan ekspansi kredit dengan dengan tetap berpedoman pada prinsip kehati-hatian.
This increased not only supported by an improvement on national economic in 2011, but also by the Bank Jasa Jakarta's credit expansion based on the prudent banking practice.
Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Investasi masih memberikan kontribusi terbesar yaitu 43,99 %, diikuti oleh Kredit Konsumsi dan Kredit Modal Kerja masing-masing sebesar 34,44 % dan 21,57 % dari total kredit yang disalurkan di tahun 2011.
By type of loans, Investment Credit is still the largest contributor to total loans disbursal to 43,99 %, followed by the Consumer Credit and Working Capital Loan accounts for 34,44 % and 21,57 % of total loans disbursement in 2011.
Jenis Kredit/ By Type of Loan
43,99 %
34,44 %
Modal Kerja Working Capital Investasi Investment
21,57 %
Konsumsi Consumer
Berdasarkan sektor ekonomi, portofolio kredit kepada sektor rumah tangga memberikan kontribusi sebesar 34,44 % dari total kredit. Pada umumnya, sektor rumah tangga ini meliputi kredit untuk tujuan penggunaan konsumsi, antara lain KPR, KPM, dll. Sementara itu, untuk sektor konstruksi memberikan kontribusi sebesar 23,20 % terhadap total kredit dan sektor real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan memberikan kontribusi 14,50 % dari total kredit.
By economic sector, the loan portfolio to the household sector accounts for 34,44 % of total loans. In general, the household sector includes consumer loans, such as mortgage loans, car loan, etc. Meanwhile, for the construction sector accounts for 23,20 % of total loans and property sector, rental and business services contributed 14,5 %.
Di akhir tahun 2011, Bank Jasa Jakarta berhasil mempertahankan kualitas kredit, dengan rasio kredit bermasalah (NPL Gross) sebesar 0,37 % dan NPL Net 0,31 %. Pencapaian NPL ini selain lebih rendah dibandingkan dengan NPL industri perbankan secara umum, tetapi juga masih jauh dari batas maksimal indikasi NPL yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 5 %.
At the end of 2011, Bank Jasa Jakarta managed to maintain credit quality, the ratio of non performing loans (NPLs Gross) at 0,37 % and Net NPL at 0,31 %. The achievement, not only lower than average NPL in banking industry, but also is far below from the maximum limit on NPL according to Bank Indonesia regulation by 5 %.
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
33
Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi/ Loan by Economic Sector (dalam jutaan Rupiah/ in million Rupiah) Sektor Ekonomi
Nominal
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air
%
Economic Sector
18.520
0,65 %
Agriculture, hunting and forestry
3.964
0,14 %
Fishing
49.691
1,76 %
Mining and excavation
232.974
8,23 %
Manufacturing Electricity, gas and water
3.451
0,12 %
656.738
23,20 %
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
41.697
1,47 %
Accomodation and food and baverages
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
267.234
9,44 %
Transportation, warehousing and communications Financial Intermediary
Konstruksi
Perantara Keuangan
Construction
15.642
0,55 %
410.377
14,50 %
Jasa Pendidikan
17.656
0,62 %
Educational services
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
73.774
2,61 %
Health and social services
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya,
63.675
2,25 %
Services in social, art culture, recreation and
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan
Real estate, leasing services and servicing companies
other individual services
Hiburan dan Perorangan Lainnya Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga Rumah Tangga Total
542
0,02 %
975.015
34,44 %
2.830.952
100,00 %
Individual services to households Households Total
Kualitas Aktiva Produktif/ Earning Assets Quality (dalam jutaan Rupiah/ in million Rupiah) Keterangan Lancar
2011
%
2010
%
2.756.880
97,38 %
2.571.384
97,98 %
Current
63.674
2,25 %
46.282
1,76 %
Special Mention
Kurang Lancar
6.669
0,24 %
137
0,01 %
Substandard
Diragukan
1.625
0,06 %
2.226
0,08 %
Doubtful
Macet
2.104
0,07 %
4.306
0,16 %
Loss
Total Aktiva Produktif
2.830.952
100,00 %
2.624.335
100,00 %
Total Kredit yang Diberikan
2.830.952
Dalam Perhatian Khusus
2.624.335
Total Earning Assets Total Loans
Total NPL
10.398
6.669
Total NPL
NPL (%)
0,37%
0,25%
NPL (%)
Surat Berharga Di akhir tahun 2011, nilai surat berharga yang dimiliki Bank Jasa Jakarta untuk tujuan investasi mencapai Rp 600,08 miliar dan surat berharga yang dibeli untuk dijual kembali mencapai Rp 70,6 miliar. Jumlah surat berharga untuk tujuan investasi yang jatuh temponya lebih dari 5 tahun mencapai Rp 258,10 miliar. Dari total surat berharga untuk tujuan investasi tersebut, yang dikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp 10 miliar dan sisanya dikategorikan tersedia untuk dijual. Penempatan dana dalam surat berharga ini sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Manajemen, Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun namun belum sepenuhnya disalurkan ke kredit, untuk sementara ditempatkan dalam instrumen keuangan yang aman dan menghasilkan return yang baik antara lain penempatan pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI), surat-surat berharga (SUN), penempatan antar bank, dan lain-lain.
34
Description
Securities At the end of 2011, the value of securities held by Bank Jasa Jakarta for investment purposes at Rp 600,08 billion and securities purchased for resale at Rp 70,6 billion. Total amount of securities for investment purposes with maturity more than 5 years was Rp 258,10 billion. Rp 10 billion are classified as held to maturity form the total amount of securities for investment purposes and the remaining classified as available for sale. Placement of funds in securities in accordance with the policies established by Management, Third Party Funds that have been collected but not yet fully disbursed to loans, temporarily placed in secure financial instruments which generate a good return that included placement at Bank Indonesia Certificate (SBI), Bonds (SUN), inter-bank placements, and others.
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
Penghimpunan Dana Jumlah Dana Pihak Ketiga mencapai Rp 3,39 triliun di akhir tahun 2011, naik dari Rp 3,10 triliun di akhir tahun 2010. Kenaikan Dana Pihak Ketiga didorong oleh kenaikan substansial Dana Giro yang mencapai Rp 377,25 miliar dan Deposito yang mencapai Rp 2.767,11 miliar.
Third Party Fund At the end of 2011, Third Party Fund increased to Rp 3,39 trillion, compared to Rp 3,10 trillion at the end of 2010. The increase is driven by substantial increase on demand deposits to Rp 377,25 billion and time deposits to Rp. 2.767,11 billion.
Penghimpunan Dana/ Funds Raising (dalam jutaan Rupiah/ in million Rupiah) 11,11 %
7,37 %
Giro/ Demand Deposits Tabungan/ Saving Deposits
81,52 %
Deposito/ Time Deposits
Berdasarkan komposisinya, Deposito berjangka memberikan kontribusi 81,52 % terhadap total Dana Pihak Ketiga, disusul Giro dan Tabungan masing-masing 11,11 % dan 7,37 %. Sementara berdasarkan jangka waktunya, belum terjadi pergeseran komposisi mayoritas pendanaan.
Based on its composition, Time Deposits contributed 81,52 % of Total Third Party Funds, followed by the Demand Deposits and Saving Deposits respectively 11,11 % and 7,37 %. While based on time frame, there has not been a shifting in the composition of the majority of Total Third Party Funds.
Loan to Deposit Ratio ( LDR) mengalami sedikit penurunan menjadi 83,40 % dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 84,61 %. Penurunan ini disebabkan kenaikan kredit yang lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan dana pihak ketiga di tahun 2011 ini. Namun demikian, LDR yang dicapai oleh Bank Jasa Jakarta tersebut masih lebih tinggi dibanding LDR rata-rata industri perbankan.
Loan to Deposit Ratio (LDR) experienced a slight decrease to 83,40% compared to 84,61 % in the previous year. The decrease in LDR was due to lower increased of credit compared to the increased of thirdparty funds in the year 2011. However, Banks LDR achievement is still higher than the average LDR of the banking industry.
Ekuitas Total ekuitas per akhir 2011 mencapai 689,9 miliar atau meningkat dari posisi sebelumnya sebesar Rp 652,46 miliar. Peningkatan ekuitas disebabkan oleh peningkatan saldo laba akibat pengakuan laba bersih tahun 2011.
Equity At the end of 2011, total Equity reached to Rp 689,9 billion, an increase from the previous period to Rp 652,46 billion. Increase in equity due to the increase in retained earnings as a result of recognition of net profit in 2011.
KPMM Rasio kecukupan modal / kewajiban penyediaan modal minimum (Capital Adequacy Ratio - CAR) setelah memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional mencapai 20,98 % sedikit menurun jika dibandingkan dengan posisi sebelumnya yang mencapai 21,60%. Pencapaian CAR ini masih jauh diatas level minimum yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 8 %.
Capital Adequacy Ratio (CAR) Capital Adequacy Ratios/ capital adequacy (CAR) considering to credit risk, market risk and operational risk amounted to 20,98 %, slightly decreased compared with the previous period amounted to 21,60 %. Banks CAR achievement is well above the minimum level required by Bank Indonesia by 8 %.
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) BMPK Pihak yang terkait dengan Bank, oustanding-nya mencapai Rp 43,48 miliar atau hanya 6,9 % dari Modal Bank atau 1,53 % dari total kredit yang diberikan. Pencapaian prosentase tersebut masih di bawah batas maksimal yang ditentukan oleh Bank Indonesia sebesar 10% dari modal dan seluruh kredit yang diberikan kepada pihak terkait tersebut tergolong dalam kategori LANCAR.
Legal Lending Limit (LL) The oustanding of Legal Lending Limit from Banks related parties reached to Rp 43,48 billion or 6,9 % of Capital Bank or 1,53 % of total loans. This Level of Legal Lending Limit is still below the maximum limit prescribed by Bank Indonesia at 10 % of the capital and all credits granted to related parties are classified in the category of CURRENT.
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
35
Peristiwa Penting Significant Events
22 Juli 2011 Penghargaan Platinum Trophy dari Majalah InfoBank atas kinerja Bank yang Sangat Bagus selama 14 tahun terakhir. Platinum Trophy Award from InfoBank Magazine based on Excellent performance for the last 14 years.
28 Juli 2011 Penghargaan dari ABFI Institute Perbanas sebagai Bank Dengan Kinerja Terbaik di Indonesia atau Best Performance Bank tahun 2011 untuk kategori Bank dengan Total Aset sampai dengan Rp. 5 Triliun. Reward from ABFI Institute Perbanas as Best Performance Bank of 2011 for the category of Bank with Total Aset up to Rp. 5 Trillion.
3 Agustus 2011 Apresiasi kepada nasabah yang telah loyal menjalin hubungan baik dan kerjasama dengan Bank Jasa Jakarta. Appreciation to loyal customers who has build relation and cooperation with Bank Jasa Jakarta.
36
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
3 Agustus 2011
Tanggung Jawab Laporan Tahunan
Responsibility of the Annual Report
Laporan tahunan ini beserta laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank Jasa Jakarta dan telah disetujui oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing dibawah ini:
This annual report, the financial report and the other related reports become the responsibilities of the management of PT Bank Jasa Jakarta and have been approved by the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors by affixing their respective signatures below :
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners
Iskandar Widyadi Presiden Komisaris President Commissioner
Randy Hartanto Lie Komisaris Independen Independent Commissioner
Mintolo Hardiyanto Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi/ Board of Directors
Handrie Wirawan Presiden Direktur President Director
Emanuela Tanubrata Wakil Presiden Direktur I Vice President Director I
Lisawati Wakil Presiden Direktur II Vice President Director II
Olwin Chandra Direktur Director
Krisna Chandra Direktur Kepatuhan Compliance Director
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
37
Profil Dewan Komisaris
Profile of Board of Commisioners ISKANDAR WIDYADI Presiden Komisaris/ President Commissioner Warga Negara Indonesia, menjabat Presiden Komisaris PT Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1984. Mengawali karir dibidang usaha pada tahun 1952 sebagai pengusaha toko Tin Tin. Pada tahun 1955, mendirikan perusahaan CV Intisari yang bergerak dibidang perdagangan. Tahun 1972 menjabat sebagai Komisaris PT Grandtex yang bergerak dibidang tekstil. Berpengalaman di bidang perbankan sejak tahun 1974 dengan menduduki jabatan sebagai Wakil Presiden Direktur PT Bank Internasional Indonesia sampai dengan tahun 1982. Dilanjutkan pada tahun 1984, mengambil-alih kepemilikan saham sebuah Bank Perkreditan Rakyat yang selanjutnya dirubah namanya menjadi PT Bank Pasar Jasa Jakarta dan selanjutnya ditingkatkan menjadi Bank Umum dengan nama PT Bank Jasa Jakarta. An Indonesian national, the President Commissioner of PT Bank Jasa Jakarta since 1984. Started his career in business in 1952 as a businessman and owner of a shop with the name Tin Tin. Incorporated a firm named CV Intisari in 1955 with its activities in trading. In 1972, he was a Commissioner of PT Grandtex with its activities in textile. Experienced in banking since 1974 as the Vice President Director of PT Bank Internasional Indonesia until 1982. Continuing in 1984, he took over the share ownership of Bank Perkreditan Rakyat which later on, changed its name into PT Bank Pasar Jasa Jakarta and thereafter upgraded into a general bank with the name PT Bank Jasa Jakarta. MINTOLO HARDIYANTO, SE Komisaris Independen/ Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, 67 tahun, mantan Pejabat Bank Indonesia. Menjabat Komisaris Independen Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2003. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Mahasaraswati Denpasar. Belajar Akuntansi dan Audit TSI di Akademi Administrasi Niaga dan pendidikan khusus yang diselenggarakan oleh intern Bank Indonesia serta berbagai pendidikan dan kursus di dalam dan diluar negeri. Mengawali karirnya di Bank Indonesia pada tahun 1965 sampai dengan pensiun awal tahun 2001 dengan jabatan terakhir sebagai Pengawas Bank Senior di Urusan Pengawasan Bank. Bergabung dengan Kantor Akuntan Publik Drs. Heroe, Pramono & Rekan dan sejak Oktober 2001 bergabung di Bank Jasa Jakarta. An Indonesian national, 67 years old, a former official of Bank Indonesia. An Independent Commissioner of PT Bank Jasa Jakarta since 2003. Obtained Bachelor of Economy at the Mahasaraswati University in Denpasar. Studied Accountancy and TSI Audit at the Akademi Administrasi Niaga (Business Administration Academy) and the internal special trainings given by Bank Indonesia and various domestic and overseas trainings and courses. Started his career at Bank Indonesia in 1965 until retired in early 2001 with the last capacity as a Senior Bank Supervisor at the Bank Supervision Affairs. Joined the Public Accountant Office Drs. Heroe, Pramono & Partners and joined Bank Jasa Jakarta in October 2001. RANDY HARTANTO LIE, MBA Komisaris Independen/ Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, 52 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2007. Menyelesaikan pendidikan strata 1 di Wichita State University Wichita KS, USA dan strata 2 di Mercer University Atlanta GA, USA. Berpengalaman di industri keuangan/perbankan sejak tahun 1989 dengan menduduki berbagai jabatan pada beberapa bank, diantaranya tahun 1989 sebagai Account Officer di Bank Industri, tahun 1991 sebagai Senior Assc di Panin Finance, tahun 1994 sebagai Department Head Corporate Banking di Aspac Bank, tahun 1995 sebagai Group Head Controller & Finance Director di Putra Group dan tahun 1997 menjadi konsultan dan sejak tahun 2007 bergabung di Bank Jasa Jakarta. An Indonesian national, 52 years old, an Independent Commissioner of Bank Jasa Jakarta since 2007. Finalized the stratum 1 studies at Wichita State University, Wichita, KS, USA, and the stratum 2 studies at Mercer University, Atlanta, GA, USA. Experienced in the finance/banking industry since 1989 by having various functions at several banks, among others as an Account Officer at Bank Industri in 1989, as a Senior Associate at Panin Finance in 1991, as a Department Head Corporate Banking at Aspac Bank in 1994, as Group Head Controller & Finance Director at Putra Group in 1995 and as a consultant in 1997 and joined with Bank Jasa Jakarta in 2007.
38
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
Profil Direksi
Profile of Board of Directors HANDRIE WIRAWAN Presiden Direktur/ President Director Warga Negara Indonesia, 60 tahun, menjabat sebagai Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1984. Mengawali karir usahanya sebagai Pengusaha Wiraswasta sejak tahun 1972. Bergabung dengan Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1984. An Indonesian national, 60 years old, the President Director of Bank Jasa Jakarta since 1984. Started his in business as a private entrepreneur in 1972. Joined Bank Jasa Jakarta in 1984.
EMANUELA TANUBRATA, S.H. Wakil Presiden Direktur I/ Vice President Director I Warga Negara Indonesia, 47 tahun, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2004. Mendapatkan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Tarumanegara Jakarta. Memulai karirnya di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1989 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan di bidang perkreditan, mulai dari Staf Kredit, Asisten Manajer Kredit, Manajer Kredit, General Manager dan Direktur Kredit. An Indonesian national, 47 years old, the Vice President Director of Bank Jasa Jakarta since 2004. Obtained the Law degree at the Tarumanagara University, Jakarta. Started her career at Bank Jasa Jakarta in 1989 by having various positions and posts of office in the business of credits, starting from Credit Staff, Credit Assistant Manager, Credit Manager, General Manager and Credit Director.
LISAWATI, S.E., M.B.A, M.M. Wakil Presiden Direktur II/ Vice President Director II Warga Negara Indonesia, 58 tahun, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejak awal tahun 2009. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Master of Business Administration dan Magister Manajemen bidang Keuangan serta mengikuti program Executive Education Judge Business School - University of Cambridge. Mengawali karir dibidang perbankan sejak tahun 1973 sebagai staf Bagian Kredit pada PT Bank Sumber Ekonomi Asia. Tahun 1975-1981 menjabat sebagai kuasa Direksi PT Kranggan Surabaya. Tahun 1981-1983 menjabat sebagai Kuasa Direksi dari PT Adhi Impex Surabaya. Bergabung dengan Bank Swadesi sejak tahun 1983 sampai dengan 2008 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Utama. Dalam kegiatan organisasi, menduduki berbagai jabatan dalam kepengurusan Perbanas Pusat meliputi Wakil Bendahara II, Wakil Sekretaris Jenderal II, Wakil Bendahara I, Wakil Sekretaris Jenderal dan saat ini sebagai Bendahara Umum. Bergabung di Bank Jasa Jakarta sejak awal tahun 2009. An Indonesian national, 58 years old, the Vice President Director of Bank Jasa Jakarta since early 2009. Obtained Bachelor of Economy, Master of Business Administration and Magister Manajemen in Finance and attended an Executive Program Education Judge Business School - University of Cambridge. Started her career in banking in 1973 as a staff of the Credit Department of PT Bank Sumber Ekonomi Asia. In 1975 to 1981, she worked as a proxy of the Board of Directors of PT Kranggan in Surabaya. In 1981 to 1983, she held post as a proxy of the Board of Directors of PT Adhi Impex in Surabaya. Joined Bank Swadesi in 1983 until 2008 with her last post as the President Directress. In organization activities, she has held various posts in the management of the Central Board of Perbanas (Association of National Banks) varying from Vice Treasurer II, Vice Secretary General II, Vice Treasurer I, to Vice Secretary General and currently as a General Treasurer. Joined Bank Jasa Jakarta in early 2009.
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
39
OLWIN CHANDRA, S.E., M.M. Direktur/ Director Warga Negara Indonesia, 44 tahun, menjabat sebagai Direktur Operasional Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2005. Memperoleh gelar S1 dari Universitas Kristen Indonesia Jakarta dan S2 dari Universitas Atma Jaya. Mengawali karir sebagai staf marketing pada Inti Alam Trading Coy dari tahun 1987 s/d 1990. Dari tahun 1991-1992 sebagai staf pembukuan PT Indodewata Alam Lestari, tahun 1992 sebagai asisten Marketing Manajer PT Multisari Langgeng Jaya dan tahun 1993 sebagai Kepala Pembukuan PT Harumdana Sekuritas. Pengalaman dalam bidang perbankan dimulai dari tahun 1993 sebagai staf pembukuan di Bank Jasa Jakarta dan selanjutnya menduduki berbagai posisi dan jabatan di bidang Administrasi Kredit.
An Indonesian national, 44 years old, the Operational Director of Bank Jasa Jakarta from 2005. Obtained Bachelor degree at the Indonesian Christian University in Jakarta and Master Degree at the Atma Jaya University. Started his career as a marketing staff of Inti Alam Trading Coy in 1987 until 1990. In 1991 to 1992, he worked as a bookkeeping staff of PT Indodewata Alam Lestari, in 1992 as an Assistant Marketing Manager of PT Multisari Langgeng Jaya and in 1993 as Head of the Accounting of PT Harumdana Sekuritas. His experience in banking started in 1993 as a bookkeeping staff at Bank Jasa Jakarta and then held various positions and posts at the Credit Administration Division.
KRISNA CHANDRA, S.E., M.M. Direktur Kepatuhan/ Compliance Director Warga Negara Indonesia, 49 tahun, menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2006. Memperoleh gelar S1 dari Universitas Kristen Indonesia Jakarta dan S2 dari Universitas Tarumanegara Jakarta. Mengawali karir di Perbankan sebagai staf operasional Bank Perdania tahun 1988. Tahun 1989 bergabung di PT Jaya Fuji Leasing Pratama sebagai Credit & Marketing Officer dan terakhir menjabat sebagai Senior Manager. Tahun 1997 melanjutkan karir di PT Danamon Finance sebagai Deputy General Manager dan terakhir menjabat sebagai Direktur. Dari tahun 2003-2006 menjadi Direktur Kepatuhan di Bank Harmoni Internasional dan mulai tahun 2006 bergabung di Bank Jasa Jakarta.
An Indonesian national, 49 years old, holds the post as the Compliance Director of Bank Jasa Jakarta since 2006. Obtained the Bachelor degree at the Indonesian Christian University in Jakarta and Master degree at the Tarumanagara University in Jakarta. Started his career in banking as an operational staff at Bank Perdania in 1988. Joined PT Jaya Fuji Leasing Pratama in 1989 as a Credit & Marketing Officer and his last post was a Senior Manager. Continued his career in 1997 at PT Danamon Finance as a Deputy General Manager and his last post was Director. Became a Compliance Director of Bank Harmoni International between the years 2003 to 2006 before joining Bank Jasa Jakarta in 2006.
40
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
SATUAN KERJA MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT TASK FORCE
BAGIAN TSI SYSTEM INFORMATION TECHNOLOGY DEPARTMENT
BAGIAN APU & PPT APU & PPT TASK FORCE
BAGIAN MIS & IMPAIRMENT CREDIT ADM & MIS DEPARTMENT BAGIAN ADMINISTRASI ADMINISTRATION DEPARTMENT
KANTOR - KANTOR KAS PAYMENT POINTS
KANTOR-KANTOR CAPEM SUB BRANCH OFFICES
BAGIAN REMEDIAL REMEDIAL DEPARTMENT
BAGIAN ANALISA KREDIT CREDIT REVIEW DEPARTMENT
BAGIAN LITBANG & SISDUR RESEARCH AND DEVELOPMENT & SYSTEM AND PROCEDURE DEPT.
BAGIAN PENILAIAN JAMINAN APPRAISAL DEPARTMENT
BAGIAN DOKUMEN KREDIT CREDIT DOCUMENT DEPARTMENT
BAGIAN HUKUM LEGAL DEPARTMENT
DIVISI KREDIT CREDIT DIVISION
BAGIAN UMUM & PERSONALIA GENERAL AFFAIRS & HUMAN RESOURCES DEPARTMENT
BAGIAN TREASURI TREASURY DEPARTMENT
BAGIAN PENYELESAIAN TRANSAKSI TRANSACTION SETTLEMENT DEPARTMENT
DIVISI MARKETING & TREASURI MARKETING & TREASURY DIVISION
BAGIAN MARKETING MARKETING DEPARTMENT
BIRO DIREKSI CORPORATE SECRETARY
WAKIL PRESIDEN DIREKTUR I VICE PRESIDENT DIRECTOR I
KOMITE - KOMITE EKSEKUTIF BOARD OF EXECUTIVE COMMITTEES
BAGIAN OPERASIONAL OPERATION DEPARTMENT
DIVISI OPERASIONAL & UMUM OPERATION & GENERAL AFFAIRS DIVISION
DIREKTUR OPERASIONAL OPERATION DIRECTOR
PRESIDEN DIREKTUR PRESIDENT DIRECTOR
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
BAGIAN INTERNAL CONTROL INTERNAL CONTROL DEPARTMENT
BAGIAN PEMBUKUAN ACCOUNTING DEPARTMENT
DIVISI PENUNJANG OPERASIONAL OPERATION SUPPORT DIVISION
WAKIL PRESIDEN DIREKTUR II VICE PRESIDENT DIRECTOR II
SATUAN KERJA KEPATUHAN COMPLIANCE DEPARTMENT
Garis Komunikasi/ penyampaian laporan Communication/ Reporting Line Garis pertanggungjawaban Responsibility Line
Catatan/ Notes :
SKAI AUDIT INTERN TASK FORCE
DIREKTUR KEPATUHAN COMPLIANCE DIRECTOR
DIREKSI BOARD OF DIRECTORS
KOMITE PEMANTAU RESIKO RISK MONITORING COMMITTEE
KOMITE REMUNERASI & NOMINASI REMUNERATION & NOMINATION COMMITTEE
KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE
Struktur Organisasi Organization Structure
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
41
Tim Manajemen Management Team
Kepala Divisi Kredit Kepala Divisi Marketing & Treasuri Kepala Divisi Operasional & Umum Kepala Divisi Penunjang Operasional Biro Direksi
Head of Credit Division Head of Marketing & Treasury Division Head of Operation & General Affairs Division Head of Operation Support Division Corporate Secretary
Irwani Anjarmulya Budi Widyadi Ahmad Ampera Suroso Lie Nyuk Lan
Kepala Bagian Marketing Kepala Bagian Treasuri Kepala Bagian Hukum Kepala Bagian Administrasi Kepala Bagian Operasional Kepala Bagian Penyelesaian Transaksi Kepala Bagian Umum dan Personalia Kepala Bagian TSI Kepala SKAI
Head of Marketing Department Head of Treasury Department Head of Legal Department Head of Administration Department Head of Operation Department Head of Transaction Settlement Department Head of General Affairs & HR Department Head of IT Department Head of Audit Intern Task Force
Flaviana Suryani Mimi Suwandi Lim Ai Siang Dorina Anna Djuwita Tanzil Honny Lilik Suryati Tan Rr. Dewi Wahyuningtyas Paulus Sudirman
Mangga Dua Tanah Abang Kelapa Gading Fatmawati Gajah Mada
42
: : : : :
Kepala Cabang Pembantu/ Sub Branch Managers Senni Anwari Glodok Plaza Franky Yusman Kebon Jeruk Sadeli Setiawan Matraman Teuku Surya Djajasyah Muara Karang Beatrice Sutanto Bumi Serpong Damai
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
: : : : :
Efendi Djon Dudi Tak Sin Ng Herwanto Linggawaty Widjaja
Jaringan Unit Kerja
Network Unit
Kantor Pusat/ Head Office Jl. Tiang Bendera III No. 26-32, Jakarta 11230 Phone : (021) 6902611 Fax : (021) 6902619 & 6902031 Email :
[email protected] Web : www.bjj.co.id
Kantor Cabang Pembantu & Kantor Kas/ Sub Branches & Payment Points KCP Mangga Dua Komplek Pertokoan Mangga Dua Blok C4 No. 2 Jakarta 14430 Phone : 021 - 6011401 Fax : 021 - 6120335
KCP Tanah Abang Pertokoan Tanah Abang Bukit Blok D/17, Jl. KH. Fachrudin No. 36 Jakarta 10250 Phone : 021 - 3156608 Fax : 021 - 3156925
KCP Kelapa Gading Jl. Raya Boulevard Barat Blok LC7 No. 46 Kelapa Gading Barat Jakarta 14240 Phone : 021 - 4529050 Fax : 021 - 4529459
KCP Fatmawati Pertokoan Duta Mas Blok A1 No. 6 Jl. RS. Fatmawati No. 39 Jakarta 12150 Phone : 021 - 7210560 Fax : 021 - 7210562
KCP Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 27E-F Jakarta 11140 Phone : 021 - 6332668 Fax : 021 - 6332659
KCP Glodok Plaza Pertokoan Glodok Plaza Blok H No. 37-38 Jakarta 11180 Phone : 021 - 6280202 Fax : 021 - 6280203
KCP Kebon Jeruk Komplek Sastra Graha No. 6 Jl. Raya Perjuangan Kav. 21 Jakarta 11530 Phone : 021 - 5329511 Fax : 021 - 5329512
KCP Matraman Komp. Mitra Matraman Blok A1 No. 11-12 Jl. Matraman Raya No. 148 Jakarta 13140 Phone : 021 - 85918033 Fax : 021 - 85918032
KCP Muara Karang Muara Karang Raya No. 8 Blok CC 5 S Jakarta 14450 Phone : 021 - 6626677 Fax : 021 - 6626611
KCP BSD Ruko Golden Boulevard Blok B No. 1 & 2 Jl. Pahlawan Seribu Tangerang 15322 Phone : 021 - 5376999 Fax : 021 - 53151899
KCP Cimone* (Dibuka pertengahan tahun 2012) Jl. Raya Merdeka No. 53 & 55 Cimone, Tangerang Phone : 021 - 55770145 Fax : 021 - 55770143
Kantor Kas RS. Gading Pluit Jl. Boulevard Timur Raya Kelapa Gading Jakarta 14250 Phone : 021 - 45866450 Fax : 021 - 45866448
Kantor Kas Sentul Lobby Gedung SICC Jl. Jend. Sudirman Sentul City, Bogor Phone : 021 - 87950628 Fax : 021 - 87950726
Kantor Kas Bandara Benda Permai Komp. Pergudangan Bandara Benda Permai Jl. Raya Perancis No. 68 Benda, Tangerang Phone : 021 - 55911178 Fax : 021 - 55911176
Seluruh gedung Kantor Pusat dan Kantor Cabang Pembantu adalah milik Bank Jasa Jakarta All Head Office and Sub Branch Office buildings belong to Bank Jasa Jakarta
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN 2011 - BANK JASA JAKARTA
43