DAFTAR ISI Contents
2. Sekilas Bank Kesawan Bank Kesawan in Brief 3. Visi Vision Misi Mission 4. Peristiwa Penting 2009 Significant Events in 2009 6. Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 8. Ikhtisar Saham Stock Highlights 10. Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report 14. Laporan Direktur Utama Report from the President Director 18. Profil Dewan Komisaris Board of Commissioner's Profile 20. Profil Direksi Board of Director's Profile 22. Tinjauan Bisnis Business Review 28. Sumber Daya Manusia Human Resource 40. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 67. Laporan Komite Audit Audit Committee Report 68. Hasil RUPS Tahunan & Luar Biasa Result of Extraordinary & Annual Sharehodler's General Meeting 69. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 70. Pengelolaan Risiko Risk Management 76. Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis 82. Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Responsibility for Financial Reporting 83. Laporan Keuangan Financial Review 167. Data Perseroan Corporate Data
1LAPORAN TAHUNAN 2009
S
etelah meletakkan dasardasar bangunan untuk Program Quantum Leap to Kesawan Excellence K-100, kita memastikan pencapaian sasaran dalam rangka membawa Bank Kesawan ke jenjang pertumbuhan yang lebih tinggi, berangkat dari kinerja Perseroan yang solid di tahun 2009. After putting in place the key building blocks for the Quantum Leap to Kesawan Excellence K-100 Program, we are set on our targets to take Bank Kesawan to a higher level of growth, on the basis of our solid performance in 2009.
2009 ANNUAL REPORT
1
Sekilas Bank Kesawan ▶ Hampir 100 tahun yang lalu, pada tahun 1913, Khoe Tjin Tek dan Owh Chooi Eng mendirikan NV Chunghwa Shangyeh (The Chinese Trading Company Limited) di Medan. Sebagai pendiri, beliau bertindak masingmasing sebagai Direktur Utama dan Komisaris Utama. Nearly a century ago, in 1913, Khoe Tjin Tek and Owh Chooi Eng founded NV Chunghwa Shangyeh (The Chinese Trading Company Limited) in Medan. As the founders, they both respectively acted as President Director and President Commissioner.
▶ ‘58
NV Chunghwa Shangyeh resmi melakukan kegiatan sebagai Bank Umum. NV Chunghwa Shangyeh officially operated as a Bank.
▶ ‘62
Bentuk usaha berganti menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Bank Chunghwa Shangyeh. NV Chunghwa Shangyeh changed its legal corporate form to a ‘Limited Company’ and became PT Bank Chunghwa Shangyeh.
▶ ‘65
PT Bank Chunghwa Shangyeh berganti nama menjadi PT Bank Kesawan. PT Bank Chunghwa Sangyeh changed its name to PT Bank Kesawan.
▶ ‘90
Kantor Pusat Bank Kesawan direlokasi atau dipindahkan ke Jakarta. Bank Kesawan’s Head Office was relocated or moved to Jakarta.
▶ ‘95
Bank Kesawan memperoleh persetujuan menjadi Pedagang Valuta Asing. Bank Kesawan acquired the permit as a foreign exchange trader.
▶ ‘96
Mendapatkan izin menjadi Bank Umum Devisa maupun Bank Persepsi, yaitu Bank yang dapat menerima setoran pajak. Bank Kesawan became a foreign exchange bank as well as a ‘Bank Persepsi’ which is a bank that is permitted to receive tax and duties.
▶ ‘98
LAPORAN TAHUNAN 2009
PT Darmex Corporation berubah nama menjadi PT Adhi Tirta Mustika. PT Darmex Corporation’s became PT Adhi Tirta Mustika.
▶ ‘02
Sistem operasional manual diganti menjadi sistem ‘on-line’ di seluruh cabang Bank Kesawan.
Bank Kesawan berhasil masuk dalam kategori “A” berdasarkan penilaian Bank Indonesia.
Menjadi Bank Publik dengan Penawaran Saham Umum Perdana sejumlah 78,8 juta lembar melalui Bursa Efek Indonesia.
Bank Kesawan was one amongst the few banks which were placed in the ‘A’ category based on Bank Indonesia’s evaluation.
Manual operations in the bank was changed by an ‘on-line’ banking system at all of Bank Kesawan’s branches.
▶ ‘00
Pergantian pemegang saham pada PT Darmex Corporation yang merupakan pemegang saham mayoritas Bank Kesawan. Bank Kesawan memperoleh penghargaan “Bank Berkinerja Terbaik” dalam beberapa kategori dari majalah independen perbankan “InfoBank”. Changed of shareholder in PT Darmex Corporation which was Bank Kesawan’s majority shareholder, then Bank Kesawan’s Board of Directors was replaced by professionals. Bank Kesawan received an award as the ‘Bank with the Best Performance’ in several categories from “InfoBank”, an independent banking magazine.
2
▶ ‘01
Bank Kesawan became a public company in 2002 with an Initial Public Offering of 78.8 million shares through the Indonesia Stock Exchange.
▶ ‘06
Penggantian Direktur Utama dan program ‘Quantum Leap to Kesawan Excellence K-100’ dimulai untuk menjadikan Bank Kesawan Bank Terdepan di kelasnya dengan sentuhan Manajemen Profesional yang akan memberikan kontribusi optimal terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan manfaat maksimal kepada seluruh pemangku kepentingan. Changed of President Director and ‘Quantum Leap to Kesawan Excellence K-100’ is started to bring Bank Kesawan to be a leading Bank in its class with Professional Management that will provide an optimal contribution for the development of national economy as well as for all of the stakeholders.
SMILE A smile lifts the corners of our mouth upwards, conveying a wide range of emotions that is usually derived from pleasure, approval, amusement and friendliness.
☺
Visi Vision
“Menjadi Bank Terdepan di kelasnya dengan sentuhan Manajemen Profesional yang akan memberikan kontribusi optimal terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan manfaat maksimal kepada seluruh stakeholder” “To be a leading Bank in its class with Professional Management that will provide optimum contribution towards the development of the national economy and maximum benefits for all stakeholders”
Misi Mission
• • • •
• •
Menjaga tingkat kesehatan Bank. Peningkatan Modal yang optimal melalui pertumbuhan organik & non-organik. Peningkatan & ekspansi usaha berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Pengembangan infrastruktur meliputi teknologi, organisasi, kualitas SDM, kebijakan dan prosedur kerja. Peningkatan citra perusahaan. Peduli terhadap kepentingan sosial.
• • • •
• •
Safeguard the sound condition of the Bank. Increase capital to optimum level through organic and inorganic growth. Development and expansion of business based on the prudential principles. Development of infrastructure encompassing technology, organization, human capital, operating policies and procedures. Enhancement of company image. Corporate social responsibility.
Nilai-nilai Perusahaan Core Values • •
• • •
•
Synergy Kerjasama yang terpadu untuk mencapai hasil maksimal/ Collective colaboration to achieve maximum results Professionalism Bertindak sesuai dengan kaidah profesi secara kompeten/ Act within the norms of profession in a competent manner Enable to Change Kemauan untuk berubah/ The will to change Commitment Bertanggungjawab dalam mencapai tujuan/ Responsible towards one's goal and objective Integrity Bertindak konsisten sesuai dengan kebijakan perusahaan dan kode etika profesional/ Act consistently in line with company policies and the professional code of ethics Focus in Customer Fokus kepada pelanggan/ Customer oriented 2009 ANNUAL REPORT
3
Peristiwa Penting 2009 Significant Events 2009 Management Training Batch 2
Seiring dengan keberhasilan Management Trainee Quantum Strikes Batch I, Bank Kesawan melanjutkan program tersebut pada tahun 2009 melalui MT-Quantum Strikes Batch II. Diikuti oleh 24 kandidat terpilih. Lulusan program Management Trainee-Quantum Strikes Batch II diharapkan dapat menjadi Agent of Change untuk membantu berkembangnya Bank Kesawan sehingga menjadi bank terdepan dikelasnya. Management Training Batch 2 With the success of Management Trainee Quantum Strikes Batch I, Bank Kesawan continued the program in the MT-Quantum Strikes Batch II in 2009, in which 24 select candidates participated. The graduates of MT-Quantum Strikes Batch II were expected to function as agents of change so to promote the growth of Bank Kesawan to become the leading bank at its class.
Undian Berhadiah Wilayah Sumatera Sebagai ungkapan apresiasi kepada nasabah penabung di wilayah Sumatera, telah dilakukan Penarikan Undian Berhadiah Tahap 4 di Batam pada Juni 2009. Penarikan undian di Batam merupakan puncak kegiatan program ini setelah sebelumnya dilakukan di Medan dan Pekanbaru. 4
LAPORAN TAHUNAN 2009
Sumatera Region's Lottery As a token of appreciation for savings account customers in Sumatera area, in 2009, the fourth phase of the Gift Lottery program was drawn in Batam. This drawing was the promotion program’s finale, following previous drawings in Medan and Pekanbaru.
Program Kesawan Smile 2009 Peluncuran kembali Tabungan Kesawan Smile dengan inovasi baru melalui program “Bring a Smile to Your World” berhasil memposisikan Kesawan Smile sebagai “Tabungan yang mengerti Anda” karena membawa senyum ke dalam kehidupan Anda. Tabungan Kesawan Smile akan selalu memberikan banyak kepastian bagi nasabahnya, dengan beragam kelebihan, antara lain: Gratis biaya rawat inap, bebas biaya kartu ATM, bebas biaya tarik tunai di semua jaringan ATM Bersama, dan bebas pilih hadiahnya. Relocation of Batam Office Sebagai bentuk penghargaan Batam is a region with the highest economic growth in outside Java Island. terhadap Account Officer, Assistant Account Officer, Branch Manager, Bank Kesawan sees the importance of continual improvement in terms of both dan Sub Branch Manager, yang telah mencapai target penjualan Tabungan quality and performance of its branch Kesawan Smile, maka pada Juni network. In June 2009, Batam Branch 2009, diadakan program Sales Smile Office was relocated to a strategic Reward. Dengan adanya program ini, location at Batam’s business epicenter. diharapakan motivasi mereka meningkat The relocation is expected to generate dan berdampak terhadap peningkatan bigger business from current and Number of Account dan Volume yang prospective customer alike. signifikan berdasarkan penambahan dari Tabungan Kesawan Smile. Relokasi Batam Kota Batam merupakan kawasan dengan pertumbuhan ekonomi nasional tercepat di luar Jawa. Bank Kesawan memandang penting untuk terus melakukan peningkatan baik segi kualitas maupun kinerja jaringan kantor. Pada Juni 2009, dilakukan relokasi pada Kantor Cabang Batam. Letak kantor cabang baru ini cukup strategis, yakni di pusat bisnis kota Batam, sehingga diharapkan dapat terus meningkatkan jumlah nasabah.
Kesawan Smile Program 2009 The reintroduction of Kesawan smile Savings Account with innovations headlining “Bring a Smile to the world”. In its new position, Kesawan Smile offers a lot of certainties to the customers, with a host of added benefits, such as inpatient insurance facility, free ATM card, no-free cash drawing at all ATM within ATM Bersama network, and instant gifts for the customers to pick. WARMTH Having or showing an expression of enthusiasm, affectin and kindness.
☺
To appreciate the Account Officers, Assistant Account Officers, Branch Managers and Sub-Branch Managers who had achieved the sales target for Kesawan Smile Savings Account, the Sales Smile Reward was started in June 2009. This program would give these personnels would be more motivated in growing the number of accounts and its transactional volumes with more customers opening their accounts with Kesawan Smile.
Launching Produk Kesawan KITA Melihat potensi pasar di segmen mass market, pada awal 2009, manajemen Bank Kesawan telah membentuk Divisi Mass Market. Untuk mengelola dan mengembangkan usaha pada segmen ini diawali dengan peluncuran produk unggulan yakni Kesawan KITA, Kredit Instan Tanpa Agunan untuk nasabah perorangan dengan angsuran tetap setiap bulan. Divisi ini diharapkan dapat meningkatkan ekspansi bisnis yang agresif dan berkualitas. The Launch of Kesawan KITA Product The large potentials in the massmarket segment, prompted Bank Kesawan to establish the Mass Market Division in the beginning of 2009. To manage and grow the mass-market business, the first initiative was the launching of Kesawan KITA or Kredit Instan Tanpa Agunan (collateral-free instant consumers loan) for individual customers featuring fixed monthly installment facility. The Mass Market Division is expected to spur aggressive and solid business expansion in its target segment.
Program Servis Unggulan Sebagai perwujudan semangat transformasi Quantum Leap yang mencakup Service Excellence, diluncurkan program reward dengan tema “Singapore Trip Smile”. Program ini diharapkan akan memacu seluruh karyawan, khususnya para frontliner, untuk memiliki standar dalam penampilan diri dan sikap dalam melayani nasabah, serta standarisasi banking hall dan gedung kantor cabang maupun fasilitas dan premises di semua kantor cabang Bank Kesawan. Service Excellence As a manifestation of the Quantum Leap transformation spirit, which encompasses all the aspects of service excellence, Bank Kesawan introduced a reward program titled “Singapore Trip Smile”. This program would motivate the employees of Bank Kesawan, especially the front liners, to establish a keen standard of self-presentation and attitude in serving the customers, alongside the standardization of Bank Kesawan’s banking hall, branch office buildings, facilities and premises at the entire Bank’s branch offices. Family Gathering 2009 Dalam rangka perayaan ulang tahun Bank Kesawan yang ke-96, pada Mei 2009 diadakan acara family gathering yang diikuti oleh seluruh karyawan dan keluarga, yang dilaksanakan secara serempak di seluruh kantor cabang dengan tema ‘Growing Together for a Brighter Future’. Family Gathering 2009 To commemorate its 96th anniversary in May 2009, Bank Kesawan organized a family gathering for all the employees and their families. The gathering, which highlighted ‘Growing Together for a Brighter Future’ was held simultaneously at all Bank Kesawan’s branch offices.
RUPS 2009 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa diselenggarakan pada 15 dan 26 Juni 2009. RUPS Tahunan antara lain memutuskan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Sedangkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa memutuskan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetorkan pada Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas I dengn menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Shareholders AGM 2009 In 2009, the shareholders of Bank Kesawan convened for the Annual General Meeting and Extraordinary General Meeting in June 15 and 26. The 2009 AGM addressed a number of issues, one of which was the restructuring of the Board of Commissioners and Directors of Bank Kesawan. As for the Extraordinary General Meeting, in 2009 the forum gave their approval for the increase in paid-in capital through the rights issue I.
Public Expose Pada 5 November 2009, diadakan di Hotel Aston Marina, Jakarta. Materi acara adalah kinerja Perseroan per 30 September 2009. Public Expose In 5 November 2009, Bank Kesawan shares its financial performance and growth as of 30 September 2009 to the public in Aston Marina Hotel, Jakarta.
2009 ANNUAL REPORT
5
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight Angka-angka pada seluruh tabel & grafik menggunakan notasi BAHASA INDONESIA
Numerical notation in all tables & graphics are in BAHASA INDONESIA
Dalam jutaan Rupiah, kecuali rasio keuangan NERACA
In millions of Rupiah, except key financial ratios 2009
2008
2007
2006
2005
BALANCE SHEET
213.863
170.893
209.106
192.162
160.394
Cash, BI Account & Others
1.433.047
1.487.312
1.309.789
1,278,422
831.154
Loans
520.383
208.262
517.824
300.132
392.220
Securities
Jumlah Aktiva
2.347.783
2.162.316
2.184.493
2.052.127
1.541.558
Total Assets
Dana Pihak Ketiga
2.139.959
1.992.060
1.913.192
1.839.358
1.396.724
Third Party Deposits
Pinjaman Diterima
-
-
-
-
-
Borrowing
Jumlah Kewajiban
Kas, Giro BI & Giro Bank lain Kredit yang diberikan Efek-efek
2.169.291
2.026.789
2.052.167
1.926.059
1.419.582
Total Liabilities
Ekuitas
178.492
135.438
132.326
126.067
121.977
Equity
Total Biaya Dana
132.286
133.383
145.572
158.766
117.602
Total Cost of Fund
Modal Sendiri
153.032
113.399
112.796
107.519
103.571
Core Capital
2.246.407
2.040.020
2.024.739
1.849.380
1.389.949
Net Working Capital
Modal Kerja Bersih
laporan laba rugi Pendapatan Bunga Bersih
statements of income 84.934
74.954
82.219
53.754
46.795
Net Interest Income
Laba Operasi
8.330
(5.827)
11.962
5.417
3.228
Operating Income
Laba Bersih
3.988
3.113
6.259
4.091
2.946
Net Income
6,37
6,21
12,49
8,16
6,92
Earning per Share
Laba Bersih per saham Pendapatan Bunga, Provisi & Komisi
217.220
208.337
227.791
212.520
164.399
Interest Income, Provision & Comission
Beban Bunga
132.286
133.383
145.572
155.320
117.586
Operating Expenses, Provision & Comission
Laba Sebelum Pajak
6.388
4.779
7.217
6.142
4.724
Income Before Tax
Laba Kotor
6.388
4.779
7.217
6.142
4.724
Gross Income
rasio keuangan utama
key financial ratios
Rasio Kecukupan Modal (CAR)
12,56%
10,43%
10,36%
9,43%
14,34%
Rasio Aktiva Tetap Terhadap Modal
47,15%
53,97%
52,74%
53,79%
54,78%
Capital Adequacy Ratio [CAR] Fixed Asset to Equity Ratio
Rasio NPL
5,70%
4,08%
6,81%
6,20%
12,76%
Non Performing Loan Ratio
Rasio PPAP terhadap Aktiva Produktif
1,57%
0,97%
0,96%
0,94%
1,98%
Allowance for Losses to Earning
Return on Asset Ratio
Assets Ratio Rasio Laba Bersih terhadap Aktiva (ROA)
0,30%
0,23%
0,35%
0,36%
0,30%
Rasio Laba Bersih terhadap Modal (ROE)
3,27%
2,85%
5,49%
3,81%
3,82%
Return of Equity Ratio Net Interest Margin Ratio
Rasio Marjin Bunga Bersih (NIM) Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR) Rasio Aktiva Produktif Bermasalah Rasio PPAP yang telah dibentuk dengan PPAP yang harus dibentuk Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
4,78%
4,24%
4,68%
3,82%
3,56%
66,97%
74,66%
68,46%
69,50%
55,40%
Loan to Deposit Ratio Classified Earning Asset Ratio
4,56%
3,43%
4,56%
4,22%
7,75%
71,63%
100,80%
101,75%
100,00%
119,76%
Allowance for Losses to Coverage Ratio Operating Expenses to Operating Income Ratio
96,46%
102,64%
95,16%
97,65%
98,28%
Rasio Kredit bermasalah terhadap Total Kredit Neto
5,33%
3,74%
6,33%
5,89%
11,07%
Earning Asset Loss
Rasio GWM
5,09%
5,05%
8,19%
8,48%
9,48%
Minimum Reserve Requirement Ratio
Rasio Posisi Devisa Neto (PDN)
2,27%
8,54%
2,43%
2,81%
7,77%
Net Open Position Ratio
Total Investment
Lain-Lain Jumlah Investasi Jumlah Saham Beredar
520.383
384.681
517.824
300.132
392.220
626.523.750
501.219.000
501.219.000
501.219.000
426.069.667
Number of Shares
Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas
12,15%
14,97 %
15,51%
15,28%
11,64%
Liabilities to Equity Ratio
Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Aktiva
92,40%
93,66%
93,94%
93,86%
92,09%
Liabilities to Asset Ratio
632
579
550
555
582
Total Employee
Jumlah Kantor Operasional
32
32
32
32
32
Total Branch-Sub Branch Offices
Jumlah ATM
20
20
20
20
20
Total Automatic Teller Machine
Jumlah Karyawan
6
Others
LAPORAN TAHUNAN 2009
GRIN A grin is a smile that suggests spontaneous cheerfulness, warmth, pleasure, or amusement.
☺
Total Aktiva & Total Ekuitas
Imbal Hasil Aset & Imbal Hasil Ekuitas
Total Assets & Total Equities
ROA & ROE
2.347.783
2.052.127 2.000.000 1.500.000
1.541.558 121.977
126.067
2.184.493
2.162.316
132.326
135.438
200.000
178.493
5,49%
150.000 4,00%
3,81%
0
0 2005
2006
2007
Total Aktiva Total Assets
2008
2,85%
2,00%
50.000
500.000
3,27%
3,82%
100.000
1.000.000
6,00%
2009
0,36%
0,30%
0
2005
Total Ekuitas Total Equities
2006
0,35%
0,24%
2007
ROE ROE
Total Dana Pihak Ketiga & LDR
Total Loans & NPL
Third Party Fund & LDR
12,76%
2.000.000 6,20%
6,81%
1.500.000 1.000.000
831.154
1.278.422
1,309,789
1.487.312 4,08%
1.433.047 5,70%
2.000.000
10%
1.500.000
5%
1.000.000
1%
500.000
2006
Total Kredit Total Loans
2007
2008
1.913.192
1.396.724
1.992.060
2.139.959 100%
80%
74,66%
69,50% 68,46%
66,97%
2009
50%
0%
0
0 2005
1.839.358
55,40%
0
15%
2009
ROA ROA
Total Kredit & NPL
2.500.000
0,30%
2008
2005
NPL NPL
2006
2007
Total Dana Pihak Ketiga Third Party Deposit
2009
2008 LDR LDR
Pendapatan Bunga Bersih & Marjin Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Income & NIM 90.000 80.000 70.000 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 0
82.219 3,56% 46.795
3,82%
4,68%
84.934 4,24%
4,78%
74.954
53.754
5,00% 4,00% 3,00% 2,00% 1,00%
2005
2006
2007
2008
Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Income
2009
0
NIM NIM
2,347.8 billion Net Interest Income Rp84.9 billion Return on Assets 0.30% Third Party Deposits as of 31 December 2009 Rp 2,140.0 billion Total Loans Rp1,433.0 billion ROE 3.27% Total Assets as of 31 December 2009 Rp
2009 ANNUAL REPORT
7
Ikhtisar Saham Stock Highlight
▶ Struktur Kepemilikan Saham Shareholders' Structure
51,23%
PT Adhi Tirta Mustika
6,49%
PT Kapita Sekurindo
Keterangan Description 2009 18,37%
PT Mallomo PT Adhi Tirta Mustika*) PT Kapita Sekurindo 23,92%
Masyarakat / Public
2008
%
Rp
%
Rp
51,23
80.235.818.000
64,03
80.235.818.000
6,49
10.159.500.000
8,21
10.289.625.000
PT Mallomo
18,37
28.767.173.750
-
-
Masyarakat/Public
23,92
37.468.445.750
27,76
34.779.307.000
100
156.630.937.500
100
125.304.750.000
Total
▶ Harga & Volume Saham Share Price & Volume 2009
2008
Harga Tertinggi (Rp)
770
690
Highest Price (Rp)
Harga Terendah (Rp)
570
480
Lowest price (Rp)
Harga Penutupan (Rp)
740
670
Closing Price (Rp)
Volume Saham (juta Lembar)
4.893
0,953
Share Volume (Million Share)
Nilai Transaksi Saham (Rp Miliar)
3.400
0,518
Share Transaction Volume (Rp Billion)
Frekuensi Transaksi (kali)
1.351
63
Transactio n Frequency (times)
▶ Harga Saham per Triwulan Quarterly Stock Prices 2009
8
2008
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Triwulan Pertama
700
570
600
480
First Quarter
Triwulan Kedua
730
620
600
600
Second Quarter
Triwulan Ketiga
770
650
690
500
Third Quarter
Triwulan Keempat
750
740
670
650
Fourth Quarter
LAPORAN TAHUNAN 2009
GRIN A grin is a smile that suggests spontaneous cheerfulness, warmth, pleasure, or amusement.
☺
▶ Kronologis Pencatatan Saham Bank Kesawan Chronologies of Bank Kesawan Share Activities Aksi Korporasi Corporate Action
Keterangan
Modal Disetor (lembar saham) Paid in Capital
Sebelum IPO
Description
321.200.000 = Rp80.300.000.000
Before IPO
Setelah IPO (November 2002)
Melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 78.800.000 lembar saham Conducted a public share offering amounted to 78,800,000 shares.
400.000.000 = Rp100.000.000.000
After IPO (November 2002)
Waran Seri I (November 2005)
Pelaksanaan waran seri I menjadi saham sebanyak 101.219.000 lembar Released its warrant I series into shares amounted to 101,219,000 shares.
501.219.000 = Rp125.304.750.000
Warrant I Series (November 2005)
Right Issue (Juni 2009)
Melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada pemegang saham dalam rangka penerbitan HMETD.
626.523.750 = Rp156.630.937.500
Right Issue (June 2009)
2.000.000
400.000 495.255.000
527.500
408.000
69.080.000
200.000
63.837.000
150.000
34.070.000
0
85.000
55.000
5.000
125.000
24.375.000 32.500
4.485.000
125.500
25.000
0 0
100.000 50.000 0
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Agt
Sep
Oct
Nov
Volume Saham (Unit)/Share Volume (Unit)
250.000 225.000
88.395.000
633.000
50.000
300.000
2.153.000
282.020.000
75.000
325.000
373.220.000
6.500
150.000
350.000
392.725.000
400.000 300.000
2.200.000
1.572.790.000
107.000
500.000
760.000
Nilai Saham/Share Value
▶ Kinerja Saham 2009 Share Performance 2009
Dec
Volume Saham / Share Volume Nilai Saham / Share Value
2009 ANNUAL REPORT
9
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report
Even as economies and market conditions improved markedly around the globe in the second half of 2009, and the Indonesian economy had proved to be largely resilient against the global crisis, Bank Kesawan chose to maintain a prudent course throughout the year. In the process, the Bank posted a modest growth in profitability but was able to lay down a more solid foundation for future growth.
Para pemegang saham yang terhormat,
Our valued stakeholders,
Tahun 2009 dimulai dengan krisis keuangan global yang terjadi di kuartal ke empat tahun 2008, sebagai akibat dari jatuhnya pasar sub-prime mortgage di Amerika Serikat pada bulan Juli 2008 dan mengakibatkan terjadinya krisis perbankan dan keuangan di akhir tahun.
The year 2009 started on the back of a global financial turmoil in the fourth quarter of 2008 as the crisis that had begun with the collapse of the subprime mortgage market in the USA in July 2008 escalated into a full blown global financial and banking crisis at the end of year.
Bagi sektor perbankan Indonesia pada umumnya, krisis disebabkan oleh terbatasnya likuiditas, baik dalam mata uang rupiah maupun mata uang asing, langkanya fasilitas kredit sebagai akibat dari kebijaksanaan konsolidasi yang dilakukan oleh perbankan atas portofolio kredit mereka, kenaikan tingkat bunga, dan kenaikan biaya kredit seiring dengan naiknya risiko kredit.
For the Indonesian banking sector in general, the crisis caused a liquidity crunch in both the Indonesian Rupiah and foreign currencies, a sudden curtailment of the credit market as banks consolidated on their credit portfolios, a rise in interest rates, and an increase in credit cost as well as in credit risk.
Dihadapi oleh berbagai ketidakpastian di awal 2009, Dewan Komisaris menyarankan kepada Manajemen Bank Kesawan untuk bersikap hati-hati dan waspada untuk mengamankan bisnis Perusahaan dari kemungkinan memburuknya perekonomian dan situasi pasar. Kami meminta Dewan Direksi untuk mereview dan mencermati portofolio kredit bank dengan baik, memperhatikan pergerakan NPL, membelanjakan pengeluaran modal dengan bijaksana dan berdasarkan kebutuhan, dan berhati-hati dalam menyetujui bentuk-bentuk kerjasama untuk sementara waktu.
Faced with the growing uncertainties in early 2009, the Board of Commissioners advised the Management of Bank Kesawan to adopt a prudent stance and take defensive measures to safeguard the business of the Bank from potentially deteriorating credit and market conditions. We advised the Board of Directors to review and scrutinize our credit portfolio thoroughly, watch our NPL movement closely, spend capital expenditure wisely and on a need-only basis, and refrain from making major commitments for the time being.
B
ahkan ketika situasi ekonomi dan kondisi pasar dunia mulai membaik di paruh tahun kedua 2009, dan terbukti bahwa perekonomian Indonesia mampu bertahan menghadapi krisis global, Bank Kesawan memilih untuk tetap berhati-hati dalam melangkah di sepanjang tahun. Dalam perkembangannya, pertumbuhan keuntungan yang diraih tidak terlalu signifikan, namun memberikan landasan yang solid bagi Bank untuk terus bertumbuh di masa depan.
10
LAPORAN TAHUNAN 2009
SMUG A smug on our face shos excessive pride in oneself or one's achievements, self-congratulatory, superiority, self-righteousness.
☺
Itulah kebijaksanaan yang pada umumnya diambil oleh Bank Kesawan di tahun 2009, dan khususnya pada semester pertama tahun yang bersangkutan, dimana masih terdapat ketidakpastian akan sejauh mana dampak krisis keuangan dan resesi ekonomi ini bagi Indonesia. Dalam situasi yang demikian, Bank Kesawan memilih untuk lebih berhati-hati.
That was the general course that Bank Kesawan had taken throughout most of 2009, and especially during the entire first half of the year when there was still a fair amount uncertainties as to how the global financial crisis, and the ensuing economic recession, would play out in Indonesia. Under the circumstances, we felt that it was better for Bank Kesawan to be safe today.
Selanjutnya, dibawah pengawasan ketat Dewan Komisaris, dibantu oleh Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko, Bank Kesawan menjalankan bisnisnya dengan sangat berhati-hati sepanjang tahun 2009, dan tiba di penghujung krisis dalam kondisi keuangan yang lebih baik dan sehat dibanding sebelum krisis.
Thus, under the watchful eyes of the Board of Commissioners, especially with the help of the Audit Committee and the Risk Monitoring Committee, Bank Kesawan navigated its course carefully throughout the year 2009, and emerged at the end of the crisis in sound financial condition and better shape than before the crisis.
Bahkan ketika situasi ekonomi dan kondisi pasar dunia mulai membaik di paruh tahun kedua 2009, dan terbukti bahwa perekonomian Indonesia mampu bertahan menghadapi krisis global, Bank Kesawan memilih untuk tetap berhatihati dalam melangkah di sepanjang tahun. Dalam perkembangannya, pertumbuhan keuntungan yang diraih tidak terlalu signifikan, namun memberikan landasan yang solid bagi Bank untuk terus bertumbuh di masa depan.
Even as economies and market conditions improved markedly around the globe in the second half of 2009, and the Indonesian economy had proved to be largely resilient against the global crisis, Bank Kesawan chose to maintain a prudent course throughout the year. In the process, the Bank posted a modest growth in profitability but was able to lay down a more solid foundation for future growth.
Dengan bantuan dari Audit Komite, Dewan Komisaris telah mereview laporan keuangan audited Bank untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009, dan menyetujui laporan Dewan Direksi atas hasil operasi dan kondisi keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Menurut opini kami, hasil yang telah dicapai sesuai dengan target yang telah ditentukan oleh Manajemen, dan mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, untuk tahun 2009.
With the help of the Audit Committee, the Board of Commissioners has reviewed the audited financial statements of the Bank for the year ending 31 December 2009, and accepted the Board of Directors’ report on the Bank’s results of operations and financial condition for the year ending and on 31 December 2009. In our opinion, these results are in line with the business target that had been set by Management, and approved by the Board of Commissioners, for financial year 2009.
Dewan Komisaris melaporkan laba bersih yang telah dibukukan oleh Bank Kesawan sebesar Rp3,9 miliar pada tahun 2009, naik dari Rp3,1 miliar pada tahun 2008. Total kredit yang diberikan pada akhir tahun 2009 sebesar Rp1,433 triliun, sedangkan total dana pihak ketiga sebesar Rp2,140 triliun, ratio kredit terhadap Dana Pihak Ketiga 66,97%, dibandingkan 74,66% pada tahun 2008. Menggambarkan sikap kehati-hatian Bank Kesawan sepanjang tahun 2009, NPL gross adalah 5,7% di akhir tahun 2009, dibandingkan 4,08% pada tahun sebelumnya.
The Board of Commissioners reported that Bank Kesawan posted a net profit of Rp3.9 billion in 2009, up from Rp3.1 billion in 2008. Total outstanding loans as at year-end 2009 stood at Rp1.433 trillion, while total funding amounted to Rp2.140 trillion, for a loan-todeposit ratio of 66.97%, compared to 74.66% in 2008. With our cautious and prudent approach during the year, gross NPL was 5.7% at year-end 2009, compared to 4.08% a year before.
Pengawasan yang Diperkuat Bank Kesawan terus melakukan progress di dalam kebijakan Tata Kelola Perusahaannya. Komite-komite di bawah Dewan Komisaris bekerja sama dengan para Komisaris yang bertanggung jawab pada bidangnya
Strengthened Governance Bank Kesawan continued to make progress in its Corporate Governance. Committees under the Board of Commissioners worked closely with the Commissioners in their respective areas of responsibilities. In addition to
2009 ANNUAL REPORT
11
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
12
masing-masing. Selain Komite Audit dan Komite Pengendalian Risiko seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Komite Nominasi dan Remunerasi menjalankan tugasnya mereview kebijakan nominasi dan remunerasi untuk Komisaris, Direktur dan staf manajeman senior Bank.
the Audit Committee and the Risk Monitoring Committee as referred to earlier, the Nomination and Remuneration Committee carried out its duties of reviewing the policy of nomination and remuneration for Commissioners, Directors and senior management staff of the Bank.
Reorganisasi, restrukturisasi dan revitalisasi yang telah dilakukan dalam beberapa tahun ini, telah memberikan Bank Kesawan landasan yang lebih baik dalam menjalankan operasionalnya. Kami yakin bahwa pengawasan secara keseluruhan – checks and balances – telah memadai untuk memberikan keyakinan pada kemampuan Bank dalam mencatat seluruh transaksi, menampilkan laporan keuangannya dengan jelas dan tepat waktu, begitu juga dalam menjaga dan memelihara seluruh aset Bank. Hal tersebut juga menjadikan Bank Kesawan lebih transparan, accountable, bertanggung jawab, independen dan sehat, mendukung kemampuan Bank untuk menjalankan usahanya secara meyakinkan dan pasti.
Our reorganization, restructuring and revitalization of the past several years have given Bank Kesawan a much better platform to operate. We believe that the Bank’s oversight framework - the checks and balances - is now even more adequate to provide reasonable assurances of the Bank’s ability to better record all of its business transactions, present its financial reports fairly and timely, as well as properly safeguard and account for all of the Bank’s assets. They have also made Kesawan more transparent, accountable, responsible, independent and fair, enabling the Bank to undertake its businesses more confidently and assuredly
Kesawan Excellence Seperti telah disebutkan pada laporan tahunan sebelumnya, Bank Kesawan telah siap meluncurkan eksekusi final dari Quantum Leap, sebuah upaya revitalisasi organisasi dan proses bisnis yang telah disiapkan sejak 2006. Tahun 2009 adalah masa di mana Quantum Leap akan dijalankan secara penuh, dalam upaya mengubahnya menjadi Kesawan Excellence K-100 untuk menandai ulang tahun Bank yang ke-seratus di tahun 2013. Namun, ketika dirasa bahwa 2009 bukanlah tahun yang baik untuk bertindak agresif, Bank memutuskan untuk menunda Quantum Leap menjadi Kesawan Excellence K-100 hingga ke periode waktu yang lebih memungkinkan. Langkah pembuka menuju kepada Kesawan Excellence K-100 adalah memperkokoh sumber daya manusia, yang telah dimulai di 2009 melalui proses rekruitmen beberapa eksekutif senior untuk mengisi posisi-posisi kunci. Menurut Dewan Komisaris hal ini sangat konsisten dengan program Quantum Leap dan berharap Manajemen menjalankannya dengan penuh rasa keadilan.
Kesawan Excellence As we reported in our last annual report, Bank Kesawan had been ready to launch the final execution of the Quantum Leap, a comprehensive revitalization of the Bank’s organization and business process that had been prepared in stages since 2006. The year 2009 was the period in which Quantum Leap would be unleashed in full, in order to transform the Bank into the Kesawan Excellence K-100 to mark the centennial anniversary of the Bank in 2013. However, as it was felt that 2009 was not a particularly good year to act aggressively, the Bank has decided to postpone the Quantum Leap to Kesawan Excellence K-100 until such time that is more opportune.
Perubahan pada Dewan Di tahun 2009, dua anggota Direksi melepaskan jabatannya untuk alasan dan aspirasi pribadi. Sehubungan dengan hal itu, Dewan Komisaris dan Dewan Direksi berharap kegiatan dan usaha Bank selama tahun berjalan dapat dikelola dengan baik oleh tiga Direksi.
Changes to the Board In 2009, two members of our Directors relinquished their positions with the Bank, citing personal reasons and aspirations. Under the circumstances, both the Board of Commissioners and the Board of Directors hope the Bank’s affairs and businesses during the year could be managed by the three remaining Directors on the Board.
LAPORAN TAHUNAN 2009
A preamble to the Kesawan Excellence -100 is the strengthening of our human capital, which has begun in earnest in 2009 with the recruitment of several senior executives to fill key positions. The Board of Commissioners sees this development as being fully consistent with the Quantum Leap initiatives and implores Management to proceed with the matter judiciously.
SMUG A smug on our face shos excessive pride in oneself or one's achievements, self-congratulatory, superiority, self-righteousness.
☺
Kata Penutup Ijinkan saya, bertindak sebagai Dewan Komisaris, menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada lembaga keuangan dan pasar modal, pemegang saham, customer, para pegawai, rekan usaha dan masyarakat di mana Bank Kesawan berada. Meskipun dalam jumlah yang terbatas, dilakukan pembukaan beberapa kantor cabang baru, menandai ekspansi dan juga aspirasi untuk melayani para nasabah dan pemangku kepentingan lebih baik di masa depan.
Closing Words of Appreciation Allow me, on behalf of the Board of Commissioners, to convey our heartfelt gratitude to the financial and capital market authorities, our shareholders, customers, employees, business partners and the communities in which Bank Kesawan operates. Although still limited in number, the year 2009 also saw the opening of new Kesawan branch offices, signifying our measured expansion as well as aspiration to serve our customers and other stakeholders better in the future.
Melalui berbagai improvisasi dan perkembangan yang terus menerus dilakukan oleh Bank Kesawan saat ini, kami yakin akan kemampuan kami dalam melayani nasabah kami dengan sebaik-baiknya, dan menjadi bank yang patut diperhitungkan pada industri perbankan di Indonesia
With the on-going improvements and enhancements undertaken by Bank Kesawan today, we are confident that we will continue to serve our customers to the utmost of our abilities, and become a growing force in the Indonesia’s banking industry.
Atas nama Dewan Komisaris,
On behalf of the Board of Commissioners,
Yorrys Raweyai Komisaris Independen Independent Commissioner
Nasrul Husin
Komisaris Independen Independent Commissioner
2009 ANNUAL REPORT
13
Laporan Direktur Utama Report from The President Director Throughout 2009, Bank Kesawan was in a holding pattern more than anything else. We solidified our position by continuing the initiatives that we had begun in 2008 and ensuring that our activities do not transgress or exceed the define limits. We continued to grow our funding as part of the strategy to shore up our liquidity position in the wake of the liquidity crunch. At the same time, we limit our lending activities in the face of rising bank credit risk.
DINNO INDIANO Direktur Utama President Director
S
elama tahun 2009, Bank Kesawan mengambil posisi bertahan, dengan memperkuat posisi untuk melanjutkan program-program yang telah dimulai pada tahun 2008 dan memastikan aktifitas tersebut tidak melewati batas-batas yang telah ditentukan. Kami meningkatkan pendanaan sebagai bagian dari strategi untuk mengamankan posisi likuiditas di saat terbatasnya ketersediaan likuiditas. Pada saat yang bersamaan, kami membatasi aktifitas pemberian kredit untuk mengantisipasi meningkatnya risiko kredit.
14
LAPORAN TAHUNAN 2009
SMUG A smug on our face shos excessive pride in oneself or one's achievements, self-congratulatory, superiority, self-righteousness.
☺
Tahun 2009 seharusnya menjadi periode di mana Bank Kesawan membangun dan mengembangkan bisnisnya secara besar-besaran di atas landasan yang telah kita mantapkan selama tiga tahun ini dengan program Quantum Leap Kesawan Excellence K-100.
The year 2009 was supposed to be the period in which Bank Kesawan would build and expand its business expeditiously on the foundation and key building blocks that we had put in place in the past three years with our Quantum Leap Kesawan Excellence K-100 program.
Sangat disayangkan, kondisi pada tahun 2009 tidaklah terlalu kondusif untuk pengembangan bisnis. Krisis keuangan global pada kwartal terakhir tahun 2008 mempengaruhi kondisi pada semester pertama tahun 2009, likuiditas perbankan yang ketat, melambungnya biaya kredit, meningkatnya tingkat bunga, memburuknya kualitas kredit dan meningkatnya risiko kredit.
Unfortunately, conditions in 2009 were not too conducive for expansion of any kind. The global financial crisis in the last quarter of 2008 left its mark in the first half of 2009 with tightening banking liquidity, increasing credit cost, rising interest rates, worsening credit quality and rising credit risk.
Nampak jelas, kondisi-kondisi tersebut di atas sama sekali tidak mendukung bank untuk melakukan ekspansi. Oleh sebab itu, kami memutuskan menunda rencana ekspansi untuk sementara waktu, dan lebih berkonsentrasi memperkuat landasan Bank Kesawan dalam menghadapi krisis ekonomi dan keuangan global.
Obviously, these are not encouraging signs for any bank to be thinking about expanding. Because of this, we decided to shelve our expansion plan for the time being, and concentrate instead on strengthening the foundations of Bank Kesawan even more in the face of the global financial and economic crisis.
Posisi Bertahan Selama tahun 2009, Bank Kesawan mengambil posisi bertahan, dengan memperkuat posisi untuk melanjutkan program-program yang telah dimulai pada tahun 2008 dan memastikan aktifitas tersebut tidak melewati batas-batas yang telah ditentukan. Kami meningkatkan pendanaan sebagai bagian dari strategi untuk mengamankan posisi likuiditas di saat terbatasnya ketersediaan likuiditas. Pada saat yang bersamaan, kami membatasi aktifitas pemberian kredit untuk mengantisipasi meningkatnya risiko kredit.
Holding Pattern Throughout 2009, Bank Kesawan was in a holding pattern more than anything else. We solidified our position by continuing the initiatives that we had begun in 2008 and ensuring that our activities do not transgress or exceed the define limits. We continued to grow our funding as part of the strategy to shore up our liquidity position in the wake of the liquidity crunch. At the same time, we limit our lending activities in the face of rising bank credit risk.
Sehubungan dengan hal tersebut, Bank Kesawan mencatatkan 7,42% pertumbuhan simpanan pihak ketiga menjadi Rp2.140,0 miliar di tahun 2009. Disamping itu, total kredit outstanding menurun hingga 3,65% menjadi Rp1.433,0 miliar. Hal ini membawa posisi LDR turun menjadi 66,97% dari 74,66% di tahun 2008.
As a result, Bank Kesawan posted a 7.42% growth in third party deposits to Rp2,140.0 billion in 2009. On the other hand, total outstanding credit decreased by 3.65% to Rp1,433.0 billion. This brought our LDR down to 66.97% from 74.66% in 2008.
Penurunan LDR mencerminkan prinsip kehati-hatian yang kami lakukan selama 2009 dalam menghadapi ketidakpastian yang terjadi selama semester pertama. Bagaimanapun, langkah konsolidasi ini menghasilkan tingkat efisiensi yang lebih tinggi dan kinerja yang lebih baik.
The decline in LDR reflects our cautious and prudent stance that we took throughout 2009 amid uncertainties that had prevailed during the first half. However, this consolidated approach resulted in higher operating efficiencies and better performance.
Pendapatan Bunga Bersih meningkat secara signifikan dari Rp74,9 miliar di tahun 2008 menjadi Rp84,9 miliar di tahun 2009 dan rasio Net Interest Margin (NIM) meningkat dari 4,24% di tahun 2008 menjadi 4,78% di tahun 2009. Dari peningkatan tersebut, Bank Kesawan berhasil membukukan laba operasi Rp8,3 miliar, sebuah prestasi luar biasa jika dibandingkan dengan rugi operasi Rp5,8 miliar di tahun 2008.
Net Interest Income rose significantly from Rp74.9 billion in 2008 to Rp84.9 billion in 2009 and Net Interest Margin ratio improved from 4.24% in 2008 to 4.78% in 2009. From these improvements, Bank Kesawan was able to post an operating profit of Rp8.3 billion, a complete turnaround from an operating loss of Rp5.8 billion in 2008.
2009 ANNUAL REPORT
15
Laporan Direktur Utama Report from The President Director
16
Sebagai hasilnya, Bank Kesawan membukukan laba sebelum pajak Rp6,4 miliar di tahun 2009, naik dari Rp4,8 miliar di tahun 2008. Sedangkan laba bersih tetap stabil di kisaran Rp4,0 miliar dibanding Rp3,1 miliar pada tahun 2008.
As a result, Bank Kesawan posted an income before tax of Rp6.4 billion in 2009 up from Rp4.8 billion in 2008. While net profit was largely stable at approximately Rp4.0 billion in 2009 versus Rp3.1 billion in 2008.
Memperkokoh Landasan Pada bulan Juni 2009, Bank Kesawan menyelenggarakan Rights Issue I untuk menawarkan total 125.304.750 lembar saham kepada pemegang saham lama dengan hak istimewa untuk membeli lembar saham tersebut pada harga Rp320 per lembar saham.
Strengthening Foundation In June 2009, Bank Kesawan undertook a Rights Issue I pertaining to the offering of a total of 125,304,750 shares to existing shareholders with preemptive rights to purchase these shares at the offering price of Rp320 per share.
Langkah ini menaikkan jumlah modal disetor hingga sekitar Rp40 miliar menjadi Rp156,6 miliar pada akhir tahun 2009. Meningkatkan CAR kami dari 10,34% menjadi 12,47% pada akhir tahun 2009 setelah memperhitungkan risiko kredit dan pasar.
This exercise raised total stockholders’ equity by approximately Rp40 billion to Rp156.6 billion as at yearend 2009. Proceed from this Rights Issue raised our capital adequacy ratio (CAR) from 10.34% to 12.47% as at yearend 2009 and after measured for credit and market risk.
Bank Kesawan melanjutkan penguatan landasan bisnisnya pada landasan-landasan non keuangan. Sebagai contoh, identitas perusahaan dan program brand development dilanjutkan dengan merenovasi kantor cabang secara bertahap dan jaringan ATM. Identitas Bank Kesawan yang baru diharapkan dapat menggambarkan brand recognition yang kuat dan merefleksikan strategi masa depan kita secara keseluruhan.
Bank Kesawan continues to strengthen the foundations of its business other than financial foundation. For instance, our corporate identity and brand development programs continued to make progress as we renovated our branch offices and ATM networks continuously. Bank Kesawan’s new corporate identity is expected to project strong brand recognition and reflect our strategic outlook for the future.
Memperkokoh Sumber Daya Manusia Aspek kunci dari proses transformasi yang terus berjalan terletak pada kemampuan untuk menarik atau mengembangkan karyawan yang memiliki bakat dan kompetensi. Pada tahun 2009, kami telah merekrut beberapa tenaga eksekutif yang memiliki keahlian untuk mengisi posisi strategis pada level manajemen di dalam Bank. Pada tahun yang sama, Bank Kesawan juga menguatkan sumber daya manusia dengan mengintensifkan program-program training untuk staf manajemen – menengah. Total Rp2,4 miliar telah diinvestasikan pada program pengembangan sumber daya manusia selama tahun 2009, naik dari Rp1,9 miliar di tahun 2008.
Strengthening Human Capital A key aspect of our on-going transformation lies in our ability to either attract or develop talented and competent people. In 2009, we have recruited several experienced executives to fill strategic managerial positions in the Bank. During the same year, Bank Kesawan also strengthened human capital by intensifying training programs for middlemanagement staff. A total of Rp2.4 billion was invested in human-capital enhancement programs during 2009, up from Rp1.9 billion in 2008.
Kami percaya pengembangan manusia merupakan elemen penting dari program Kesawan Excellence K-100, mendukung nilai-nilai inti Bank yaitu “SPECIFIC” yang merupakan singkatan dari Synergy, Professionalism, Enable to Change, Commitment, Integrity dan Focus In Customer. Pada tahun 2009, nilai-nilai tersebut semakin meresap dalam kegiatan-kegiatan Bank. .
We believe that people development constitutes an important element of our Kesawan Excellence K-100, espousing the Bank’s core values of “SPECIFIC” that stands for Synergy, Professionalism, Enable to Change, Commitment, Integrity and Focus In Customer. In 2009, these values were further ingrained within the Bank.
LAPORAN TAHUNAN 2009
SMUG A smug on our face shos excessive pride in oneself or one's achievements, self-congratulatory, superiority, self-righteousness.
☺
Tata Kelola Kami tetap berkomitmen untuk berpegang teguh pada standar tertinggi dari tata kelola perusahaan dalam meraih visi, melindungi kepentingan pemegang saham, khususnya pemegang saham minoritas, dan memastikan bahwa kami telah mentaati peraturan sesuai norma dan nilai yang diterapkan pada industri perbankan. Dengan membentuk komite eksekutif yang terdiri dari Komite Pengendalian Risiko dan Komite ALCO, Manajemen Bank Kesawan telah diperkokoh dengan memadai pada area-area manajemen risiko dan likuiditas.
Governance We remain committed to uphold the highest standards of corporate governance in order to attain our vision, protect the interest of stakeholders primarily minority shareholders, and ensure that we comply fully with regulation as well as the ethical norms and values that apply to our banking industry. Having formed the executive committees that comprise of the Risk Management Committee and the ALCO Committee, the Management of Bank Kesawan has been strengthened considerably in the areas of risk and liquidity management.
Pembentukan komite-komite eksekutif akan dilakukan pada saat diperlukan, dan di saat Bank memiliki keyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya yang cukup untuk membentuk komite-komite tersebut. Baik Dewan Komisaris dan Direksi mempercayakan opini para ahli dari komite-komite tersebut untuk menginformasikan dan mengambil keputusan atas nama Bank. Manajemen merasakan peningkatan peran serta dari komite-komite tersebut di tahun 2009 ini, mendukung implementasi tata kelola perusahaan yang semakin baik pada Bank Kesawan saat ini dan di masa depan, memberi keyakinan bahwa Bank beroperasi secara transparan, bertanggung jawab, accountable, independent dan wajar.
The establishment of other executive committees will be undertaken as and when the need arises, and when the bank believes that it has the resources needed to establish these committees. Both the Board of Commissioners and Board of Directors rely on the expert opinion of their committees to make informed and considered decisions on behalf of the Bank. Management believes that the roles of these committees have increased in 2009, paving the way for better implementation of good corporate governance within Bank Kesawan today and in the future, ensuring that the Bank operates in a transparent, responsible, accountable, independent and fair manner.
Ucapan Terima Kasih Mewakili Dewan Direksi, kami mengucapkan terima kasih kepada para karyawan yang terus melanjutkan proses transformasi. Kepada pejabat Bank Indonesia dan Pasar Modal, kami menyampaikan penghargaan atas dukungan dan arahannya.
Appreciation On behalf of the Board of Directors, we convey our gratitude to our employees who continue to forge ahead with our transformation. To Bank Indonesia and the Capital Market authorities, we express our appreciation for their support and guidance.
Sebagai penutup, kami juga sangat menghargai kepercayaan yang telah diberikan oleh para nasabah dan masyarakat. Kami akan terus melanjutkan perjalanan kami, dan berbekal dengan kepercayaan ini meraih tujuan Kesawan Excellence di masa depan.
Needless to say, we value the trust placed upon us by our customers and the public. Let us continue with our journey and foster this trust in that we may achieve the Kesawan Excellence goal in the near future.
Dinno Indiano Presiden Direktur President Director
2009 ANNUAL REPORT
17
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
YoRRYS RAWeYai Komisaris (Independen) (Independent) Commissioner
Warga Negara Indonesia, 59 tahun, ditunjuk menjadi Komisaris (Independen) Perseroan sejak 2005. Memulai karir di kegiatan organisasi di Papua hingga menjadi Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua Perwakilan Jakarta sampai sekarang. Ketua Bidang Kepemudaan DPP Golkar (2004-sekarang), Ketua Umum PP AMG (2004-sekarang), Ketua Umum Inkado (2005-sekarang), Ketua DPD Serikat Pekerja Pariwisata Jakarta (2004-sekarang), Presiden Komisaris PT Tiga Mitra Prima (1997-2005), Wakil Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila (2001-2006), Ketua DPD Serikat Pekerja (20042006), Anggota DPR-RI (2004-2009), dan Anggota MPR-RI (1997-2002) Meraih gelar Doctor of Phylosophy di bidang Ilmu Politik dari Pacific Western University, Los Angeles, USA, 1977. Lulusan dari Manajemen Perminyakan, London, Inggris.
Indonesian citizen, 59 years of age, appointed as (Independent) Commissioner of the Company since 2005. A career on organization activities in Papua and as Chairman of Papua Community in Jakarta until now. Chairman of Bidang Kepemudaan DPP Golkar (2004-now), Chairman PP AMG (2004-now), Chairman Inkado (2005-now), Chief of DPD Serikat Pekerja Pariwisata Jakarta (2004-now), President Commissioner PT Tiga Mitra Prima (1997-2005), Vice Chief General of MPN Pemuda Pancasila (2001-2006), Chairman of DPD Serikat Pekerja (2004-2006), Member of DPR-RI (20042009), and Member of MPR-RI (1997-2002). He graduated with a Doctor of Phylosophy in Politics Science from Pacific Western University, Los Angeles, USA, 1977. A degree in Oil Management, London, England.
18
LAPORAN TAHUNAN 2009
FLIRT Behaviour exhibiting an attraction to, or an attempt to attract someone and is generally for amusement rather than serious intent.
☺
Nasrul Husin Komisaris (Independen) (Independent) Commissioner
Warga Negara Indonesia, 63 tahun, ditunjuk menjadi Komisaris (Independen) Perseroan sejak 2009. Sebelumnya menjabat sebagai Komite Audit di Perseroan (2007-sekarang) Memiliki profesional karir di bidang perbankan dan memulai karir di Bank Niaga sejak tahun 1975 hingga pensiun tahun 2001 dan menjabat berbagai posisi dengan posisi terakhir sebagai Assistant Vice President Area Credit Support Division Head. Di Bank Danamon dengan jabatan sebagai Vice President Deputy Chief - Credit Officer (2001-2003). Pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT. Kemang Pratama (1990-1994). Wakil Ketua Tim Likuidasi di Bank Citrahasta Dhana Manunggal (1997-2000), Ketua Tim Due Diligence di Bank Dipo Internasional (2008). Pendidikan terakhir di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta, 1975.
Indonesian citizen, 63 years of age, appointed as (Independent) Commissioner of the Company since 2009.Previously served as Audit Committee for the Company (2007-now). A professional career in banking sector and starting from Bank Niaga since 1975 until 2001 (pentioned) get the several positions with last position as Assistant Vice President Area Credit Support Division Head. At Bank Danamon as of Vice President Deputy Chief - Credit Officer (2001-2003). He was a Finance Director of PT. Kemang Pratama (1990-1994). As of Deputy to the Head of Liquidation Team of Bank Citrahasta Dhana Manunggal (1997-2000), Chief of Due Diligence Team at Bank Dipo Internasional (2008). His last education was at Faculty of Economics from Trisakti University, Jakarta, 1975.
2009 ANNUAL REPORT
19
Profil Direksi Board of Directors’ Profile
Dinno Indiano Direktur Utama President Director
Warga Negara Indonesia, 49 tahun, ditunjuk menjadi Presiden Direktur Perseroan sejak 2006. Memiliki karir profesional di bidang perbankan dan memulai karirnya di Bank Niaga (19872000) dengan posisi terakhir sebagai Commercial Center Banking dan National Commercial Credit Ligitation Head (2000), serta Komisaris di Niaga Management Company (1999-2000). Bergabung dengan Bank Danamon sebagai Commercial Center Banking Head (2000-2002), Regional Manager Sulawesi, Papua, Maluku dan Kepala Wilayah Timur Indonesia (2002-2003), serta Early Warning Head-National (2003-2005). Presiden Komisaris di Bank Swaguna (2005). Meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Padjajaran, Indonesia, Bandung, 1985. Lulus Sertifikasi Komisaris Utama, 2005 dan Manajemen Risiko bagi Direksi, 2006.
Indonesian citizen, 49 years of age, appointed as President Director of the Company since 2006. A professional career in banking and started his career at Bank Niaga (1987-2000) with last position as Commercial Center Banking and National Credit Litigation Head (2000), and also as Commissioner at Niaga Management Company (1999-2000). Joined Bank Danamon as Commercial Center Banking Head (20002002), Regional Manager Sulawesi, Papua, Maluku and Head of East Indonesia (2002-2003), and also Early Warning Head-National (2003-2005). President Commissioner at Bank Swaguna (2005). He graduated with a degree in Economics from Padjajaran University, Bandung, Indonesia, 1985. Earned two certificates of Commissioner, 2005 and Risk Management for Board of Directors, 2006.
20
LAPORAN TAHUNAN 2009
FLIRT Behaviour exhibiting an attraction to, or an attempt to attract someone and is generally for amusement rather than serious intent.
☺
Rusli Direktur DIrector
Warga Negara Indonesia, 39 tahun, ditunjuk menjadi Direktur Bisnis & Operation (Oktober 2009-sekarang). Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Treasury, IT, Policy & Special Asset Management Perseroan (2002- 2009), Kepala Urusan Treasury (2000-2002). Chief Dealer (1997-2000).
Indonesian citizen, 39 years of age, appointed as Director of Business & Operation (Oct. 2009-now). Previously served as a Director of Treasury, IT, Policy & Special Asset Management at the Company (2002-2009), Head of Treasury (2000-2002), Chief Dealer (19972000). A professional career in banking and started his career at Bank Prima Ekspres (1992-1997) with last position as Foreign Exchange Dealer. Joined Bank BNP Lippo as Senior Foreign Exchange Dealer (1997). He graduated with a degree in Engineer from Trisakti University, Jakarta, Indonesia (1983). Earned Risk Management for Board of Directors’ Certificate (2006).
Memiliki karir profesional di bidang perbankan dan memulai karirnya di Bank Prima Ekspres (1992-1997) dengan posisi terakhir sebagai Foreign Exchange Dealer. Bergabung dengan Bank BNP Lippo sebagai Senior Foreign Exchange Dealer (1997). Meraih gelar Sarjana Teknik dari Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia, 1993. Lulus Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Direksi (2006).
Indonesian citizen, 40 years of age, appointed as Director of Compliance at the Company since 2002. Previously served as Chief Dealer (1997-2000) and Head of Treasury (2000-2002). A professional career in banking and started his career at BCA(1993-1994), Coordinator of Legal District of East Priangan and Problem Solving at Bank Danamon (19941998), and Director PT Adhi Tirta Mustika (2000-2002). He graduated with a degree in Law from Parahyangan Catholic University, Bandung, Indonesia (1983). Earned Risk Management for Board of Directors’ Certificate (2006)
YOSEP SOLIHIN YO Direktur Director
Warga Negara Indonesia, 40 tahun, ditunjuk menjadi Direktur Kepatuhan Perseroan sejak 2002, sebelumnya menjadi Penasihat Perseroan untuk penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan. Memiliki karir profesional di bidang perbankan dan memulai karirnya di BCA (1993-1994), Koordinator Legal Wilayah Priangan Timur dan Problem Solving di Bank Danamon (1994-1998), dan Direktur PT Adhi Tirta Mustika (2000-2002). Meraih gelar Sarjana Hukum di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, 1993. Lulus Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Direksi (2006).
2009 ANNUAL REPORT
21
Tinjauan Bisnis Business Review
P
eranan Bank Kesawan yang stabil dan kokoh di segmen pasar perbankan ritel komersial maupun konsumer akan tetap menjadi jangkar pertumbuhan Bank Kesawan di masa mendatang. Hal tersebut merupakan wujud komitmen Bank Kesawan untuk tetap mendukung perkembangan usaha nasabah yang selama ini memberikan kepercayaannya pada Bank Kesawan. The role of a stable and strong Bank Kesawan in the commercial and consumer retail banking market segments will remain the anchor for Bank Kesawan’s future growth. This comprises of Bank Kesawan’s commitment to remain supportive of our customers’ business developments, who have continued to place their trust in us.
Memperkokoh Unit Usaha Mikro dan SME
22
Strengthening Core Micro and SME Business
Hampir seabad lamanya, Bank Kesawan fokus dalam melayani kebutuhan unit usaha mikro, kecil dan menengah yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia di tahun 2009 dan mewakili segmen perbankan yang memiliki pertumbuhan tercepat di tanah air selama beberapa tahun ini.
For almost a century, Bank Kesawan has focused on serving the needs of the micro, small and medium-sized businesses that constitute the backbone of Indonesia’s economy in 2009 and represent the fastest growing banking segment in the country for the past decade.
Akumulasi pengetahuan dan pengalaman selama hampir seabad dalam segmen SME telah membentuk Bank Kesawan sebagai pemain yang patut diperhitungkan, dengan nasabah yang setia dan turut berkembang bersama Bank Kesawan selama bertahun-tahun.
The accumulation of nearly a century’s worth of knowledge and experience in the SME segment has made Bank Kesawan a recognized player in the field, with long-standing customers who have stayed and grown their businesses with Bank Kesawan for decades.
LAPORAN TAHUNAN 2009
HAPPY Having a sense of confidence in, or satisfaction with a person, an arrangement, or situation.
☺
Seiring dengan berjalannya waktu, terdapat pergeseran ekspektasi dari nasabah generasi muda yang menginginkan pelayanan bank melebihi dari apa yang didapatkan oleh generasi sebelumnya. Ini merupakan kesempatan bagi Bank Kesawan untuk memberikan produk dan layanan perbankan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan di dalam industri.
As we move ahead, however, there is a growing realization that customers from the younger generation expect more of their banks than their forefathers did. This poses a challenge for Bank Kesawan to bring its banking products and services at par with the prevailing standards in the industry.
Sejalan dengan inisiatif kami menerapkan Kesawan Service Excellence, melalui renovasi kantor cabang secara bertahap hingga pengembangan produk, dan waktu persetujuan kredit yang singkat, Bank Kesawan konsisten dalam melanjutkan upaya peningkatan pelayanan perbankan secara bertahap.
Hence our initiatives at implementing the Kesawan Service Excellence, from the renovation of our branch banking outlets continuously to product development and turn-around time for credit approval, Bank Kesawan consistently continues and gradual improvements to its banking services. .
Total outstanding pinjaman untuk segmen usaha mikro, kecil dan menengah pada tahun 2009 sebesar Rp730,6 miliar, turun sedikit dari Rp801,1 miliar pada 2008. Penurunan tersebut merupakan dampak krisis global yang terjadi pada akhir tahun 2008 dan mempengaruhi kondisi perekonomian pada tahun 2009.
Total outstanding loans for the micro, small and medium enterprise segment in 2009 amounted to Rp730.6 billion, slightly down from Rp801.1 billion in 2008. The decline is a global crisis that occurred in late 2008 and affect economic conditions in the year 2009.
Untuk kedepan, Bank Kesawan tetap menjaga kestabilan dengan fokus pada segmen perbankan mikro dan SME, sesuai pengalaman selama ini di bidang usaha mikro dan SME agar dapat meningkatkan hasil yang telah dicapai, serta didukung oleh sistem dan teknologi yang jauh lebih baik dan andal sesuai arah pertumbuhan Bank.
Going forward, Bank Kesawan will remain to be the stable but growing force in the micro and SME banking segment, parlaying its first-hand knowledge of micro and SME businesses to enhance the achieved result, also supporting more on better and more robust systems and technology to take the Bank into its next level of growth.
Menciptakan Produk Konsumer Banking yang Lebih Baik
Delivering Better Consumer Banking Product Offerings
Faktor utama dari kesuksesan tersebut adalah upaya pemasaran dan kegiatan penjualan yang diutamakan pada penghimpunan Dana Pihak Ketiga selama tahun 2009. Dimulai dengan merekrut manager senior yang berpengalaman dalam Konsumer Banking, Bank juga menganalisa portofolio produk funding dan memperkenalkan produk-produk tabungan yang lebih menarik. Sebagai tambahan, Account Officer diberi tanggung jawab yang jelas atas pencapaian target dengan pemberian penghargaan dan sanksi. Hal tersebut sangat efektif dalam menstimulasi tim penjualan dengan hasil yang luar biasa.
A primary factor to this success was the more aggressive marketing and sales efforts that Kesawan had placed on its funding activities throughout the year. Starting with the recruitment of highly experienced senior managers in Consumer Banking, Bank also reviewed its funding product portfolio and introduced more attractive savings product offerings. In addition, account officers were assigned targets with commensurate rewards and punishments. This succeeded in galvanizing the sales team so effectively that the results were substantial.
Tahun 2009 adalah tonggak bagi bisnis konsumer banking. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan dana pihak ketiga yang signifikan dibandingkan dengan pertumbuhan pinjaman yang saat itu pembiayaan pinjaman konsumer juga meningkat. Total Dana Pihak Ketiga meningkat 7% dibanding tahun lalu menjadi Rp2.139 miliar pada akhir tahun 2009.
The year 2009 was a watershed year for Kesawan’s consumer banking business. It can be seen from the growth of a significant third party deposits as compared to loan growth was also increased consumer loan financing Total third-party deposits grew by 7% year-onyear to post of Rp2,139 billion as at year-end 2009.
2009 ANNUAL REPORT
23
Tinjauan Bisnis Business Review
Salah satu produk unggulan Kesawan pada tahun 2009 adalah tabungan Kesawan Smile yang memberikan market interest dan berhasil menggalang dana tabungan baru sebesar Rp120,36 miliar dalam tahun berjalan. Yang menarik dari produk Kesawan Smile adalah pemberian bancassurance benefits, hadiah-hadiah menarik sesuai motto produk yang senantiasa menghantar nasabah kepada bisnis yang lebih baik di masa mendatang.
One of Kesawan’s winning products in 2009 was the Kesawan Smile savings account that continued to generate market interest and succeeded in drawing Rp120.36 billion during the year. The attractiveness of the Kesawan Smile lies in the offerings of the product that includes bancassurance benefits, attractive gifts relate to the motto product and it brings to customer’s face banking businesses in the coming years.
Selanjutnya, melalui program Kesawan Excellence, Consumer Banking diharapkan dapat memberikan nilai lebih dengan proses persetujuan kredit yang lebih cepat, namun tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dengan didukung oleh staf yang terlatih, tampilan kantor cabang yang lebih menarik dan nyaman, dan produk-produk serta layanan perbankan unggulan di masa depan.
Furthermore, through the Kesawan Excellence program, Consumer Banking is expected to benefit from a much valuable by a faster credit approval process, but still considering the principle of prudence with better trained officers, much more appealing and comfortable branch banking outlets, and many more winning products and services in the future.
Treasury
Treasury
Divisi Treasury merupakan instrumen penting untuk menggalang fee-based income dari aktifitas treasury pada tahun 2009. Sejak implementasi Kesawan Excellence, fungsi dari Divisi Treasury Kesawan ditingkatkan dari likuiditas keuangan dan manajemen
24
The Treasury Division was instrumental for raising feebased income from treasury activities in 2009. Since the implementation of the Kesawan Excellence, the function of the Treasury Division of Kesawan has been elevated from financial liquidity and placement management to
▶ Kesawan Smile (Berhadiah Voucher) Untuk setiap penambahan saldo Tabungan Anda, kami berikan hadiah voucher sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku.
▶ K-Deposito Simpanan berjangka yang menguntungkan bagi Anda dengan bunga kompetitif, tersedia dalam mata uang Rupiah dan US Dollar.
▶ Giro Smile Menunjang kelancaran bisnis dan transaksi keuangan Anda, karena Bank Kesawan senantiasa menjaga reputasi nasabahnya.
By adding up the balance of your savings account, we provide a voucher in the terms and conditions applied.
A profitable time savings with competitive interest, available in Rupiah and US Dollars for your advantage.
Supports your business activities and your financial transactions, as Bank Kesawan continues to maintain the reputation of its customers.
LAPORAN TAHUNAN 2009
HAPPY Having a sense of confidence in, or satisfaction with a person, an arrangement, or situation.
☺
penempatan menjadi mengoptimalkan profitabilitas Bank melalui aktifitas fee-generating treasury.
that of optimizing the Bank’s profitability through feegenerating treasury activities.
Pada tahun 2009, aktifitas tersebut diwujudkan dalam produk K-Switching fund, yang menawarkan deposito dengan fasilitas konversi multi-currency yang tersedia dalam Dolar US, Dolar Singapore, Dolar Australia, Yen Jepang dan Euro. Sejak peluncuran produk tersebut di tahun 2008, K-Switching menarik lebih banyak nasabah karena fitur uniknya yang memberikan kesempatan berinvestasi dalam mata uang asing. Treasury menyediakan fasilitas untuk aplikasi konversi cross-currency.
In 2009, these activities manifested themselves among other things in the K-Switching fund product that offers deposits with multi-currency conversion facilities that are available in the US Dollar, Singapore Dollar, Australian Dollar, Japanese Yen and Euro. Since the launch of this product in 2008, K-Switching has continued to draw more and more customers due to its attractive investment feature in foreign currencies. Treasury provided critical support for the cross-currency conversion application.
Pengembangan Bisnis
Business Development
Bank Kesawan bertekad untuk menguatkan core business-nya melalui kapitalisasi program Kesawan Excellence yang bertujuan meningkatkan seluruh aspek operasional dari brand identity system hingga multichannel delivery, teknologi perbankan, sumber daya manusia dan pelayanan berorientasi customer.
Bank Kesawan intends to strengthen its core business further by capitalizing fully on the Kesawan Excellence program that seeks to improve all operational aspects from brand identity system to multi-channel delivery, banking technology, human capital and customeroriented services.
▶ Kesawan BIG Smile BIG Smile adalah program undian berhadiah bagi para nasabah tabungan yang diundi setiap 6 bulan sekali, syarat dan ketentuan berlaku.
▶ Tabungan Kesawan Smile Tabungan yang memberikan fasilitas gratis biaya rawat inap di rumah sakit manapun, syarat dan ketentuan berlaku.
▶ Kesawan KITA Kredit Instan Tanpa Agunan adalah kredit yang diperuntukkan bagi nasabah yang memerlukan dana instan tanpa jaminan.
BIG Smile is the lottery program to the saving account customers, the prizes will be lottery every each 6 months, in terms and conditions applied.
Savings that give facility as a free hospital fee to the customer in any kind of hospital, in terms and conditions applied.
Instant Loan Non Collateral is a landing that give to the customers who need instant fund without collateral.
2009 ANNUAL REPORT
25
Tinjauan Bisnis Business Review
26
▶ Kredit Komersial Membantu usaha Anda dalam memenuhi kebutuhan modal kerja, investasi dan garansi bank.
▶ KPR Kesawan Kredit Pengadaan Rumah yang membantu Anda dalam mewujudkan Rumah Impian.
▶ KPM Kesawan Kredit Pengadaan Mobil yang membantu Anda dalam memiliki mobil idaman Anda.
Helps your business to set up a required capital, investment and bank guarantee.
A housing credit facility that enables you establish your home dream.
A vehicle Credit Facility that enables you possess your ideal vehicle.
Pada saat yang bersamaan, Bank Kesawan membangun jaringan kantor cabang, platform ATM dan electronic delivery channels sesuai dengan Quantum Leap to Kesawan Excellence 2013.
At the same time, Bank Kesawan will build its branch banking network, ATM platform and other electronic delivery channels in line with the Quantum Leap to Kesawan Excellence 2013.
Bank Kesawan juga menguatkan hubungannya dengan pihak-pihak pemangku kepentingan seperti developer properti, dealer otomotif, perusahaan pembiayaan dan sebagainya. Hal ini untuk melanjutkan upaya pengembangan bisnisnya melalui aliansi strategis dengan partner bisnis yang mampu melebarkan jangkauan dan wawasan Bank Kesawan.
Bank Kesawan will also strengthen its relationships with the stakeholders such as property developers, automotive dealers, multi-finance companies and others. This is to continue to pursue its business development through strategic alliances with business partners that are capable of expanding Bank Kesawan’s reach and scope.
LAPORAN TAHUNAN 2009
HAPPY Having a sense of confidence in, or satisfaction with a person, an arrangement, or situation.
☺
▶ K-Switching Currency K-Switching Currency adalah deposito berjangka dengan fasilitas perpindahan dari satu mata uang ke mata uang lainnya yang tersedia dalam beragam pilihan valuta asing (USD, SGD, AUD, JPY dan EURO).
▶ ATM Kesawan Simpatik ATM Kesawan yang dapat diakses di seluruh ATM yang berlogokan ATM Bersama di seluruh Indonesia. Bebas biaya untuk cek saldo, tarik tunai dan transfer antar rekening Bank Kesawan.
▶ Tabungan Pendidikan Bank Kesawan Memiliki fleksibilitas jangkawaktu mulai 1 hingga 20 tahun setoran rutin bulanan yang dapat disesuaikan dengan rencana pendidikan anak Anda.
K-Switching Currency is a time deposit with transfering facility the currency from one currency to another, available in many differentforeign currencies (USD, SGD, AUD, JPY and EURO).
ATM Kesawan is accessible from all ATMs having ‘ATM Bersama’ logo throughout Indonesia. Free of charge for balance checking, cash withdrawals, transfers betwen Bank Kesawan accounts.
Possess flexibility for a period of 1 to 20 years of routine deposits, according to your education pans for your children.
2009 ANNUAL REPORT
27
Sumber Daya Manusia Human Resources
P
erubahan peran Human Capital yang sebelumnya bersifat administrative menjadi strategic partner dalam mengelola kultur, etos kerja, pengembangan sumber daya manusia dan kenyamanan bagi karyawan telah dilakukan di 2009 dan terus berkesinambungan.
In Bank’s effort to shift the role of human capital from administrative to strategic partners in the maintenance of corporate culture and work ethics, development of human resource development and creation of comfortable working environment, the following measures was taken in 2009 and keep continously. 28
LAPORAN TAHUNAN 2009
LAUGH A laugh depicts our inner joy and usually reflects a moment of happiness amusement and contentment i our lives.
☺
Sumber Daya Manusia (SDM) yang qualified dan memiliki kompetensi di bidang bisnis dan operasional perbankan makin dibutuhkan dalam rangka pencapaian target usaha yang telah ditetapkan oleh Manajemen. Selama tahun 2009 Bank Kesawan terus melakukan upaya pengembangan kompetensi karyawan melalui berbagai pendidikan dan pelatihan sesuai tabel terlampir.
In achieving business targets set by the management, qualified human resources with competencies in banking business and operational are increasingly in demand. Throughout 2009, Bank Kesawan continued its efforts in building employees’ competency through the education and training programs in the table below.
Perubahan peran Human Capital yang sebelumnya bersifat administrative menjadi strategic partner dalam mengelola kultur, etos kerja, pengembangan sumber daya manusia dan kenyamanan bagi karyawan telah dilakukan di 2009 dan terus berkesinambungan, dengan: • Pengadaan prasarana dan teknologi yang mendukung terintergrasinya pekerjaan administrative sehingga Bank memiliki data base karyawan untuk memudahkan Manajemen dalam melakukan analisa pengembangan sumber daya manusia. • Percepatan proses recruitment dan replacement dalam meningkatkan komposisi karyawan di unit bisnis untuk mendukung tercapainya target bisnis yang ditetapkan. • Pemberian remunerasi yang kompetitif dengan pemberian remunerasi sesuai dengan kontribusi dan kompetensi serta career path yang jelas.
In Bank’s effort to shift the role of human capital from administrative to strategic partners in the maintenance of corporate culture and work ethics, development of human resource development and creation of comfortable working environment, the following measures was taken in 2009: • Procuring computer technology and facility for administrative work integration to provide the Bank with a comprehensive employee database, thus enabling easy analysis for human resource development. • Accelerating the recruitment and replacement processes to increase employee composition in business units so that set business targets could be achieved. • Providing competitive merit-based remuneration according to contributions given and competencies and designing clear career path.
Komposisi Karyawan Menurut Jabatan 2009 Composition of Employees Based on Grade,2009 Keterangan
2009
2008
Description
Direksi
3
5
Directors
SAVP – SVP
11
12
SAVP – SVP
Mgr – AVP
41
32
Mgr – AVP
SM – SAM
205
175
SM – SAM
Pelaksana
321
301
Clerical
Non Pelaksana (Supir, Ekspedisi, OB, Satpam)
205
54
Non Clerical (Driver, Expedition, Office Boy, Security)
3
51
11
321
Jumlah
632
579
Total
41
51
332
112
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan 2009 Composition of Employees Based on Education, 2009 Keterangan
2009
2008
Description
S1 / S2
332
287
Bachelor / Master
Sarjana Muda / D3
112
97
Diploma
Lain - lain
188
195
Others
Jumlah
632
579
Total
188
2009 ANNUAL REPORT
29
Sumber Daya Manusia Human Resources
Komposisi Karyawan Menurut Posisi Kerja 2009 Composition of Employees Based on Position, 2009
▶
Keterangan
2009
2008
Description
Front Liner : - Direksi
3
5
Directors
- RM/BM/Div.Head/Dept.Head
62
58
RM/BM/Div.Head/Dept.Head -
- Account Officer
82
82
Account Officer -
- Teller
80
75
Teller -
- Customer Service
46
44
Customer Service -
80
- Kepala Bidang/Unit Operasional
33
30
Branch/Sub Branch Operation Section/ Unit Head -
46
Sub Total
303
289
Sub Total
33
Back Office
275
231
Back Office
275
Non Clerk
51
54
Non Clerk
51
Jumlah
632
579
Total
3 62 82
•
•
30
Front Liner :
Peningkatan produktifitas organisasi dengan penetapan goal setting bagi masing-masing karyawan yang dapat dijadikan indikator dalam mengukur kinerja. Penyuburan Learning culture dan training yang dilakukan dengan mengimplementasikan analisa kebutuhan training dari karyawan dengan indikator Skill, Knowledge dan Attitude (SKA) al. program Management Trainee (MT), Basic Marketing & Credit Training (BMCT) yang dapat melahirkan profesional muda yang handal dan trampil.
LAPORAN TAHUNAN 2009
• •
Promoting higher organization productivity through goal setting for each employee, the achievement of which became work performance indicator. Fostering learning culture and determining training modules according to employee’s need as indicated in the Skill, Knowledge and Attitude (SKA). The examples were the like of Management Trainee (MT), Basic Marketing & Credit Training (BMCT) programs to build reliable and capable young professionals.
LAUGH A laugh depicts our inner joy and usually reflects a moment of happiness amusement and contentment i our lives.
☺
Selain upaya yang dilakukan tersebut di atas, kami juga memberikan perhatian yang lebih terhadap peningkatan Standar Pelayanan Bank Kesawan atau lebih dikenal dengan Kesawan Service Excellence yang merupakan tonggak kami untuk lebih percaya diri untuk menjadi Service Leader Bank dikelasnya. Upaya yang kami lakukan dan masih terus berkesinambungan adalah dengan • Penyelenggarakan training service untuk semua front liners dan karyawan secara berkala baik oleh pihak internal maupun eksternal dan training leading service untuk pimpinan unit kerja (PUK) untuk tujuan monitoring. • Melakukan program “service clinic” di setiap cabang Bank Kesawan yaitu melibatkan nasabah untuk menilai secara langsung pelayanan yang diberikan oleh front liner yaitu nasabah berhak mengambil suvenir yang disediakan apabila merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan. • Penyelenggarakan rapat mingguan di cabang dengan tujuan evaluasi standarisasi service. • Pemberlakukan reward & punishment untuk front liners.
Apart from the above-mentioned measures, we also devoted our special attention to the improvement of Bank Kesawan Service Standard, or more known as Kesawan Service Excellence, our cornerstone in growing strength and confidence to become the Service Leader. The efforts that we do continuously are: • Providing both internal and external trainings on customer service for all the front liners and employees and service leadership trainings for work unit heads (PUK) for monitoring purposes. • Conducting “service clinic” programs at Bank Kesawan’s branch offices, in which customers were encouraged to appraise the service delivered and presenting them souvenirs should they find the service unsatisfactory. • Organizing weekly meetings at branch offices to evaluate service standardization. • Establishing reward and punishment program for front liners.
2009 ANNUAL REPORT
31
Sumber Daya Manusia Human Resources
Management Trainee Batch 2
32
LAPORAN TAHUNAN 2009
LAUGH A laugh depicts our inner joy and usually reflects a moment of happiness amusement and contentment i our lives.
☺
TRAINING INTERNAL Tahun 2009 Internally Training - 2009 NO
Tanggal Date
Penyelenggara Organizer
Materi Material
Peserta Training Trainee
Jumlah Amount
Lokasi Location
Human Capital Division
Persiapan Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko
Sunanto Kabul (Credit Review & Policy Dept. Head), Eki Ubayakti ( IC Dept. Head), Lina Marwati (SBM Mangga Dua), Sudjarman Sriwati (SBM Muara Karang), Maria Suci Rahayu (Complance Dept. Head), Hendy Mansyah (HC & GA Div. Head), Sarso (SBM Pekanbaru Sudirman), Vendry W. (BOSH Dept. Head), Nugroho T. (Business Dev. Div. Head), Leksin Awal (Credit Sales Div. Head), Satmono Hadi (), Tatang Hidayat (Operation Div. Head)
15
Diadakan di Training Center Lt 3 Batu Jajar
Tommy Hamdani (IT Medan - Cab. Pemuda Branch)
1
Diadakan di Training Center Lt 3 Batu Jajar
1
09, 10, 18 Februari 2009
2
16 s.d 19 Februari 2009
PDCA Department
Training Persiapan Monitoring Pencapaian Target Budget Th 2009 di Team PDCA
3
19 Februari s.d 12 Maret 2009
Operation & Support Division
Orientasi Kerja Credit Review di Kantor Pusat
Wasis Purwanto (BCA&SSH) Cab. Surabaya Darmo
1
Diadakan di Training Center Lt 3 Batu Jajar
Internal Program " Ticklerized System"
Irlian Trias Putra (Pjs.Credit Adm. & Support Dept. Head), Puji Sugiharto (Credit Adm & Support Staff), Dina Mahyarani (Credit Adm & Support Staff), Austasia Batubara (Legal Staff), Tri Handayani (Legal Staff), Nirmala Yoghi (Legal Staff), Luluk Herlinawati (Legal Staff), Novin Herdiyan (egal Staff), Renato Dimas (Legal Staff), Mawar Sari (Credit Review & Policy Dept.), Marta Wijaya (Credit Review & Policy Dept.), MG. Tri Corry (Risk Mgt Dept.), Reni Nureni (KYC Staff), Komari (Policy & Procedure Dept.), Wasis Purwanto (BCA&SSH)
15
Diadakan di Training Center Lt 3 Batu Jajar
Appraisal & Investigation Training
Toto Sugiharto (Credit Review & Policy Dept.), Mawar Sari (Credit Review & Policy Dept.), Irlian Trias Putra (Pjs. Credit Adm. & Support ), Puji Sugiharto (Credit Adm. & Support Staff), Jampang Siswono (Credit Appraisal & Investigation Staff), Ainul Mutaqien (Credit Appraisal & Investigation Dept.), Kusrubiantoro (Credit Appraisal & investigation Staff), Arifin Siregar (Credit Appraisal & Investigation Staff), Ilham Haris (Credit Appraisal & Investigation Staff), Martha Wijaya (Credit Review & Policy Dept.), Nirmala Yoghi (Legal Staff), Rony Andyanto (Credit Adm. & Support Staff).
12
Diadakan di Training Center Lt 3 Batu Jajar
Training Koordinasi untuk Internal Control Se - Sumatra dsk
Evi Kesuma Negara (IC Medan), Ferdinand Sihotang(IC Medan), Fitri Martin (IC Medan), Harun (IC Medan), Hong Pae (C T. Balai), IC Pematang Siantar
6
Banking Hall Unit Pekanbaru
4
5
6
21 Februari 2009
08 s.d 07 Maret 2009
Maret 2009
Operation & Support Division
Credit & Administration Division
SKAI Division
2009 ANNUAL REPORT
33
Sumber Daya Manusia Human Resources
TRAINING INTERNAL Tahun 2009 Internally Training - 2009 NO
7
8
34
Tanggal Date
21 Maret 2009
19 s.d 21 Maret 2009
Penyelenggara Organizer
KYC Department
Human Capital Division
LAPORAN TAHUNAN 2009
Materi Material
Peserta Training Trainee
Jumlah Amount
Lokasi Location
Training PPATK & Anti Money Laundering
Yansen Susanto (BM Cab. Sudirman, Noni (BM Cab. Nangka), Netty (BM cab. Riau), Syahlevi Andra (BM Cab. Mall), Ahmad Ikhsan BOSH Cab. Sudirman), Desdamona (SBOH Capem Nangka), Imbert Hutasoit (BOUSH Capem Riau), Dewi Mini (SBOUH Capem Mall), Jhoni Sahat Tua (AO Cab. Sudirman), Ferryzal (AO Cab. Sudirman), Titin Suwarni (AAO Cab. Sudrman), Rizki Andrian Putra (AAO Cab. Sudirman), Napek (AAO Capem Nangka), Gunawan Ramli (AO Capem Nangka), Toni Hadi Wijaya (AAO Capem Riau), Elsa Oktavia (CS Cab. Sudirman), Ira Yanita (CS Cab. Sudirman), Henny Delviona (CS Capem Nangka), Shanty Mariana (AAO Capem Riau), Dunuk Widowati (CS Capem Mall), Widita Amanda (Teller Cab, Sudirman) Betty Hastuti (Teller Cab. Sudirman), Rita Uli (Teller Cab. Sudirman) Heftriyana Syartika (Teller Capem nangka), Dora Firma Sari (Teller Capem Mall), Hasyidah (Teller Capem Riau), Sri Dewi Jayanti (Teller Capem Riau), Eva Viana Irawati (Teller Capem Mall), Dewi Puspita Sari (Teller Capem Mall), Evinaldi (CBO Cab. Sudirman), Riki Rahman (CBO Cab. Sudirman), Zulhasmi (CBO Cab. Sudimrnan), Hardi (IC Capem Nangka), Abdi Kasih S. (BOSH Cab. Batam), Devi Marni (IC Cab. Batam), Noviyani (Teller Cab. Batam), R. Esti Hidayati (CS Cab. Batam)
38
Banking Hall Unit Pekanbaru
Training Enhancement Program
(Ciputat) Linda Yanti, (Kapuk) Djuinina Tjandra, (Mangga Dua) Lina Marwati Tjondro, (Pondok Indah) Masri, (Tanah Abang) Ferry Tumewu, (Denpasar) I Ketut Sirta, (Pematang Siantar) Sarso, (Tanjung Balai) Boisiyah, (Pekanbaru Nangka) Noni, (Pekanbaru Mal) Syahlevi Andra, (Pekanbaru Sudirman), Jansen Sutanto, (Medan Asia) Rusli, (AO – Medan Pemuda) Suriyono, (HRM Dept. Head) Fajar Rachman, (Marcomm Dept. Head) Tri Hastanto, (Bills & Trade Finance Dept. Head) Agus Salim, (Pjs. Credit Adm. & Support Dept. Head) Irlian Trias Putra, (MO – Mangga Dua) Eddy Siswandi, (MO – Kapuk) Hendri, (AO – Hayam Wuruk) Andrew Anggrianto, (KPO Hayam Wuruk) Ernie Ong, (AO – Kebayoran) Budi Lestari, (AO – Ciputat) Djumairi, (AO – Kebayoran) Ari Bayu Aji, (AO – Kebayoran) Ipon Ponirah, (AO – Pondok Indah) Andi Lutfi
24
Diadakan di Training Center Lt 3 Batu Jajar
LAUGH A laugh depicts our inner joy and usually reflects a moment of happiness amusement and contentment i our lives.
☺
TRAINING INTERNAL Tahun 2009 Internally Training - 2009 NO
Tanggal Date
Penyelenggara Organizer
Materi Material
Sosialisasi Laporan Bank Umum (LBU)
9
24 s.d 26 Maret 2009
Operation Division
10
16 s.d 27 Maret 2009
Operation Division
11
18 s.d 19 April 2009
Human Capital Division
Training Persiapan Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko
12
01 s.d 03 Mei 2009
Operation Division
Training Laporan Bank Umum (LBU)
13
02 Mei 2009
Human Capital Division
20 Juni 2009
Liabilities & Produt Division
Peserta Training Trainee
Jumlah Amount
Lokasi Location
Fasal Amri Harahap (Credam P. Siantar), Novi (Fincon Cab. P. Siantar), Hong Pae (IC Cab. T. Balai), Novikayanti (Credam Cab. T. Balai), Palma Tobing, Milawati, Masrini, Eva Christina (Loan Adm. & Fincon Cab. Medan)
8
Banking Hall Unit Medan - Sumatra Utara
Lanny Surya (Operation Div. Head), Jemitra (Sisdur Dept.. Ead (Komari (User Rep. Dept. Head),
9
Diadakan di Training Center Lt 3 Batu Jajar
Timmy Budiarjo (), Ria Kemala Fajarsari (), Eka Budiharto (), Yuli Kusmiati (), Irlian Trias Putra ()
5
Diadakan di Training Center Lt 3 Batu Jajar Banking Hall Unit Sudirman Pekanbaru
Training Bank Notes
Yulianti Kusmiati (Treasury), Lohendra (Treasury), Yulie Koeslim (OS & Bills Dept Staff), Siwi (OS & Bills Dept Staff), Bertha Lina (OS & Bills Dept Staff), Hendri (Ciputat), Dewi Indrawati (Alam Sutera), Syarifuddin (Kisamaun), Henri (Tanah Abang), Indrawaty (Sunter), Armand F.P.L. Tobing (Hayam Wuruk), Eddy Siswandi (Mangga Dua), Wiyono (Kapuk), Lie Fen (Muara Karang), Asih Rosiana (Kebayoran), Erna Susilawati (Pluit), Hernawan (Pondok Indah), Ratna Sawitri (Bekasi), Intan Wuri Hapsari (TL Ciputat), Restrie Kusuma W (TL Alam Sutera), Winda Novita (TL Kisamaun), Retno Dwiwahyuni (TL Tanah Abang), Arni Afriani (TL Sunter), Indah Triyuni (HT Hayam Wuruk), Devi Rosinta (TL Hayam Wuruk), Entin Supartin (TL Hayam Wuruk), Mutiara Puspita (TL Mangga Dua), Asri Putri (TL Kapuk), Sondang (TL Muara Karang), Dewi (TL Pluit Sakti), Erlinawati (HT Kebayoran), Nurul Ilmiyati (TL Kebayoran), Wiwi Hariati (TL Kebayoran), Eka Budiarti (TL Pondok Indah), Ireng Aulia (TL Bekasi), Sugiharto Muliadi (Direksi), Vendri Wiradinata (OS & Bills Dept Head).
40
Diadakan di Training Center Lt 3 Batu Jajar
Training Service Excellence
All Security JATABEK
16
Diadakan di Training Center Lt 3 Batu Jajar
2009 ANNUAL REPORT
35
Sumber Daya Manusia Human Resources
TRAINING INTERNAL Tahun 2009 Internally Training - 2009
NO
14
15
16
36
Tanggal Date
Penyelenggara Organizer
Materi Material
Peserta Training Trainee
Jumlah Amount
Lokasi Location
16
Diadakan di Training Center Lt 3 Batu Jajar
04 Juli 2009
Liabilities & Produt Division
Training Service Excellence
"SURABAYA Go Mey Ching (AO), Gracia Imelda Ahliauwan (CS), Ninuk Ratih Herawati (AO), Rina Komalasari (AO), Windy Walesa (Teller), Yeni Novita (AO), Albert Soleman (AAO), Alex Nursucahaya (AO), Eka Wahyu Haryanti (Teller), Juli Trisnawati (CS), Moehayati (CS), Nicodemus Motingo R. (AO), Selvy Pujo Hutomo (AAO), Sofia Dwi Handayani (Teller), Yuli Kristinawati (AO), BALI Liestyani Mantiri (AO Funding), Maria Veronica Sri W. (AO Senior), Ni Putu Intania Puspita (CS), Nyoman Sutriani (Teller), Zuzi Trisnayanthi (Teller)
05 Juli 2009
Liabilities & Produt Division
Training Service Excellence
Security Cab. Surabaya & Denpasar
9
Banking Hall Unit Darmo - Surabaya
Training Service Excellence
"Dewi Indrawati (Teller), Rini Pratiwindi S (Teller), Yosti Oktari (CS), Evi Herlinawati Tanu (CS), Restrie Kusuma W. (Teller), Winda Novita (Teller), Amelia (Teller), Meutia Farida (Teller), Suherman (Teller) Budiyani (Teller), Lika Muflikah (CS), Retno Dwi Wahyuni (Teller), Riani Noberti
26
Diadakan di Training Center Lt 3 Batu Jajar
Training Service Excellence
"Cabang Sudirman - Ahmad Ikhsan (BOSH), Betti Hastuti (Teller), Dewi Puspita Sari (Teller), Elsa Oktavia (CS), Henny Delviona (CS), Rita Uli (Teller), Widita Amanda (Teller Unit Head), Ferryzal (AO Funding), Jhoni Sahat Tua (AO Funding), Rizki Ardian Putra (Assistant Account Officer), Titin Suwarni (AAO), Zulhasmi (CBO Staff), Cabang Riau Hazni Yulvia Dewi (Teller), Sri Dewi Jayanti (Teller), Shanty Marniana (AAO – Funding), Sri Wahyuni (Customer Service) Toni Hadi Wijaya (AAO), Cabang Nangka Desdamona (SBOUH), Dora Firma Sari (Teller), Hartati Wirdaningsih (CS), Heftriyana Syartika (Teller), Ira Yanita (CS), Gunawan Ramli (AO Funding), Napek (AO Funding), Cabang Mall Dunuk Widowati(CS), Eva Viana Irawati (Teller), Hasyidah (Teller)
26
Diadakan di Training Center Lt 3 Batu Jajar
14 & 15 juli 2009
22 & 23 Juli 2009
Liabilities & Produt Division
Liabilities & Produt Division
LAPORAN TAHUNAN 2009
LAUGH A laugh depicts our inner joy and usually reflects a moment of happiness amusement and contentment i our lives.
☺
TRAINING INTERNAL Tahun 2009 Internally Training - 2009
NO
Tanggal Date
Penyelenggara Organizer
Materi Material
Peserta Training Trainee
Jumlah Amount
"Cabang Sudirman - Ahmad Ikhsan (BOSH), Betti Hastuti (Teller), Dewi Puspita Sari (Teller), Elsa Oktavia (CS), Henny Delviona (CS), Rita Uli (Teller), Widita Amanda (Teller Unit Head), Ferryzal (AO Funding), Jhoni Sahat Tua (AO Funding), Rizki Ardian Putra (Assistant Account Officer), Titin Suwarni (AAO), Zulhasmi (CBO Staff), Cabang Riau Hazni Yulvia Dewi (Teller), Sri Dewi Jayanti (Teller), Shanty Marniana (AAO – Funding), Sri Wahyuni (Customer Service) Toni Hadi Wijaya (AAO), Cabang Nangka Desdamona (SBOUH), Dora Firma Sari (Teller), Hartati Wirdaningsih (CS), Heftriyana Syartika (Teller), Ira Yanita (CS), Gunawan Ramli (AO Funding), Napek (AO Funding), Cabang Mall Dunuk Widowati(CS), Eva Viana Irawati (Teller), Hasyidah (Teller)
14
Banking Hall Unit Sudirman Pekanbaru
30
Diadakan di Training Center Lt 3 Batu Jajar
17
25 Juli 2009
Liabilities & Produt Division
Training Service Excellence
18
11 s.d 13 Agustus 2009
Mass Market Division
Training for New Employment
Jumlah Peserta
Lokasi Location
297
2009 ANNUAL REPORT
37
Sumber Daya Manusia Human Resources
TRAINING EKSTERNAL Tahun 2009 Externally Training - 2009
No.
Tanggal Date
Penyelenggara Organizer
1
19 Januari 2009
P. Hadisaputro (Advocates, Legal Consultants & Mediators)
2
28-29 Januari 2009
Vibiz Learning Center (VBLC)
Materi Material Optimalisasi Penagihan Piutang Dagang & Kredit Bermasalah secara Terpola Terpadu
Peserta Training Trainee
Jumlah Amount
1. M. Setyo P.
Remedial Staff
2. Ida Mariana
Legal, Credit Adm & Support Staff
Workshop "Managing Debt Collection" Atasi Masalah Collection di Masa Kritis
M. Yusuf
Remedial Staff
1
Soeryanto
Preseident Commisioner
1
2
3
25 Februari 2009
Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan dan Bank Indonesia
Seminar Penerapan PSAK No.50 (Revisi 2006) dan PSAK No.55 (Revisi 2006) Serta Implikasi Terhadap Laporan Bulanan Bank Umum
4
11-12 Maret 2009
Prasetya Mulya Business School
Project Financing
R. Bagus Raditya
AO Commercial Credit
1
5
Monday, April 06, 2009
PT. Brandmatics Cipta Informatika
Training Cisco
Tona Mahfirrohman
IT Staff (Technical Support)
1
6
22-23 April 2009
Creating Powerful HR Scorecard & HR Dashboard
MG Tri Corry
Risk Management Staff
1
1. Yansen Sutanto
SBM Pekanbaru Sudirman
2. Syahlevi Andra
SBM Pekanbaru Mall
3. Netty
SBM Pekanbaru Riau
Saturday, April 25, 2009
7
Seminar Motivasi Luar Biasa Bp. Andrie Wongso
4
SBM Pekanbaru Nangka 8
12 Mei 2009
Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Terpadu Nurul Fikri
9
22-23 Juni 2009
10
Regular Linux Completed Training
Dani Suryansyah
Data Center
1
Aaron Tan Dani
Business Requirement Architecture (BRA)
Komari
Policy & Procedure Staff
1
23-24 Juni 2009
Tempo Grup
Strategic Procurement
Arif Kusuma
GA Staff
1
11
24-26 Juni 2009
Currency Management Group
Basic Treasury Management
Yustinus Gunawan
Treasury Staff
1
12
11 Juli 2009
Founder GLR Business & Life Coach
Meledakkan Profit dengan Kreatifitas dan Otak Kanan
BM, SBM, dan BM, SBM, dan sebagian AO/AAO sebagian AO/AAO (Cab.Medan) (Cab.Medan)
13
38
15-16 Juli 2009
LAPORAN TAHUNAN 2009
Formasi Tax Training
PPh Pasal 21 Tahun 2009
1. MG Tri Corry
Risk Management Staff
2. Adisti Maulani P.K.
HR Relation & Support
2
LAUGH A laugh depicts our inner joy and usually reflects a moment of happiness amusement and contentment i our lives.
☺
TRAINING EKSTERNAL Tahun 2009 Externally Training - 2009
No.
Tanggal Date
Penyelenggara Organizer
Materi Material
14
18-20 Juli 2009
Direktorat Akunting Bersama Peserta Kliring Nasional BI
Tukar Menukar Informasi Peserta Kliring Nasional BI
16
12-14 Oktober 2009
Indolatih Management
Training Needs Analysis and Curriculum Workshop
17
21 Oktober 2009
Dayacipta Pramamuda
Jumlah Amount
Peserta Training Trainee 1. Andri Wicaksono
CBO Staff Cab. Bali
2. Ichwan Rifai Lutfiansyah
Loan Admin Staff Cab. Bali
Vitriawaty
HR Training & Development
1. Destia Mariana
1. Destia Mariana
2. Sitti Hairun Nisa
2. Sitti Hairun Nisa
3. Siti Aisyah
3. Siti Aisyah
Currency Option
Penny Halim
Treasury Department Head
1
Pelatihan Perpajakan PPh Pasal 21 Tahun 2009
Insan Agung
Asset Disposal Staff
1
Sosialisasi Bye Laws
Lanny Surya
IT, Policy & Procedure Division Head
1
Time Management & Filling System
2
1
3
18
5-8 November 2009
Insight Institute
19
11-12 November 2009
Team Formasi Tax
20
12-13 November 2009
Bank Indonesia
21
12 November 2009
Infobank
Seminar Nasional Infobank Outlook 2010
Dinno Indiano
President Director
1
22
23-24 November 2009
Pinnacle
Bank Asset Liability Management in the post sub prime world
Rusli
Treasury, IT, Policy & SAM Director
1
23
30 November 2009
Transforma/BPXcellent
Improving Negotiation Skill
Arif Kusuma
GA Staff
1
24
2-3 Desember 2009
Sharing Vision
State of the Art Micropayment 2009 Benchmarking
Lanny Surya
IT, Policy & Procedure Division Head
1
25
3-4 Desember 2009
PI ETA Consulting Company
Treasury Markets and Products
Fifi Dermawan
Treasury & International Division Head
1
Peran Bank dalam mencegah serta memberantas kejahatan perbankan dan tindak pidana perbankan
Reni Nuraeni
KYC Staff
1
IT Project Management
Hanggoro Husodo
Policy & Procedure Staff
1
1. Cecep Kurnia
Commercial Credit Sales Dept. Head
2. Timmy Budiardjo
Channeling Dept. Head
26
8-10 Desember 2009
FKDKP & BI
27
9-11 Desember 2009
Intersystem Consulting
28
10-11 Desember 2009
Asprinet
JUMLAH
Leadership & Managerial Skills
2
36
2009 ANNUAL REPORT
39
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
As a commitment to reach vision, mission and Company’s values to enhance Company’s highlights, to protect stakeholders’ interest, and to improve regulatory compliance, regulations and ethics in banking industry, it is necessary to implement the GCG for the Bank.
Yosep Solihin Yo Direktur Kepatuhan Compliance Director
S
ebagai komitmen untuk mencapai visi, misi dan nilai-nilai perusahaan guna meningkatkan kinerja perusahaan, melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan, perundang-undangan serta nilai-nilai etika yang berlaku pada industri perbankan, maka diperlukan pelaksanaan GCG.
40
LAPORAN TAHUNAN 2009
SIMPER A simper is often an expression of smugness, or self-confidence, from having knowledge or a precognition of something in advance.
☺
Pelaksanaan Tata Kelolaan Perusahaan pada industri perbankan harus senantiasa berlandaskan pada lima prinsip dasar yaitu Transparansi, Akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran. Kelima prinsip dasar tersebut telah menjadi budaya Bank Kesawan dan senantiasa dipelihara, dijaga dan terus ditingkatkan kualitasnya dalam rangka mencapai visi, misi dan nilai-nilai perusahaan.
The implementation of the Company’s Corporate Governance in a bank industry, the Bank must have five basic principles Transparency, Accountability, Responsibility, Independent and Fairness. Those values become the culture of Bank Kesawan and always sustain, preserve and escalate the quality to reach the Bank’s vision, mission and values.
Sebagai bukti komitmen tersebut, Dewan Komisaris dan Direksi telah berperan aktif dalam pelaksanaan prinsipprinsip GCG yang tercermin pada 11 faktor yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
As a proof of our commitment, the Board of Commissioners and Directors are actively roled on the performance of the Good Corporate Governance’s principles that implemented to 11 factors and regulated by Bank Indonesia. The principles are:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung Direksi. 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite. 4. Penanganan benturan kepentingan. 5. Penerapan fungsi kepatuhan Bank. 6. Penerapan fungsi audit intern. 7. Penerapan fungsi audit ekstern. 8. Fungsi manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern. 9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur besar. 10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal. 11. Rencana strategis Bank.
1. Implementing role and responsibility of Board of Commissioners. 2. Implementing role and responsibility of Board of. Directors 3. Completing and implementing role of Committee. 4. Handling conflict of interest. 5. Practicing the function of Bank’s constancy. 6. Practicing the function of internal audit. 7. Practicing the function of external audit. 8. Risk management functions including internal control systems. 9. Provision of funds to related parties and major customers. 10. Transparency on financial condition and nonfinancial condition, GCG report and internal report. 11. Planning of Bank’s strategic.
RUPS
Annual General Meeting of Shareholders
Pada tahun 2009, Bank Kesawan telah menyelenggarakan 2 (dua) kali Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan 2 (dua) kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, masing-masing pada tanggal 15 Juni 2009 dan 26 Juni 2009.
In 2009, Bank Kesawan conducted two Annual General Meeting of Shareholders and two Extraordinary General Meeting of Shareholders, respectively in 15 June 2009 and 26 June 2009.
RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 15 Juni 2009 tidak memenuhi kuorum yang dipersyaratkan dalam Anggaran Dasar Bank, sehingga rapat tidak dapat dilaksanakan dan tidak dapat mengambil keputusan.
Annual RUPS and Extraordinary RUPS held on 15 June 2009 was not fulfill the required quorum in Article Association of the Bank, therefore the meeting cancelled and had no decision.
Selanjutnya RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa yang Kedua diselenggarakan pada tanggal 26 Juni 2009, yang pada pokoknya memutuskan antara lain :
Furthermore, the second Annual RUPS and Extraordinary RUPS held on 26 June 2009, ow which, key decisions included: :
2009 ANNUAL REPORT
41
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance I. RUPS Tahunan
I. Annual RUPS
2. Menyetujui penetapan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2008 sebesar Rp3.113.077.357,- untuk dipergunakan : a. Sebesar Rp. 933.923.500 dari laba bersih tahun buku 2008, disisihkan sebagai cadangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 70 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. b. Sisanya dari laba bersih tersebut akan dimasukkan sebagai laba yang ditahan.
2. Approval on implementing the utilization of net income of the Company during 2008 financial year with the amount of Rp3,113,077,357, to be used for : a. The amount of Rp933,923,500 from net income in 2008 financial year, allowance as a backup based on articles 70 Regulation No. 40 year 2007 regarding Limited Company. b. The remainder of net income will be included as retained earnings.
3. Menyetujui memberi wewenang kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk menunjuk Akuntan Publik yang terdaftar di BI dan/atau BAPEPAM & LK sebagai Akuntan Publik Perseroan, untuk mengaudit buku Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik tersebut dan persyaratan lain penunjukkannya.
3. Approval on the Grant Power to the Board of Directors of the Company with the approval from the Board of Commissioners to appoint registered Public Accountant from BI and/or BAPEPAM & LK as the Public Accountant of the Company, to audit the report from the report of the Company for yearbook ending on 31 December 2009 and provide authorization to the Directors of the Company to implement the salary to the Public Accountant and others statements.
1. a. Menerima baik dan menyetujui laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan menyetujui laporan Dewan Komisaris mengenai pengawasan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. b. Menerima baik dan menyetujui serta mengesahkan perhitungan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hananta Budianto & Rekan sebagaimana tercantum dalam laporannya Nomor: 009-JKC/BKSW-I-RI/FA-1/III/09 tanggal 24 April 2009. Dengan demikian membebaskan anggota Direksi dan Komisaris dari tanggung jawab dan segala tanggungan (acquit et de charge) atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah mereka jalankan selama tahun 2008, sepanjang tindakan-tindakan mereka tercantum dalam neraca dan perhitungan laba rugi Perseroan untuk tahun buku 2008.
42
LAPORAN TAHUNAN 2009
1. a. Approval and agreement on the annual report of the company of book-year ending on 31 December 2008 and agree on the report of the Board of Commissioners regarding to the supervision for the book-year ending on 31 December 2008. b. Approval and agreement, also authorization of the annual calculation of the Company to yearbook ending on 31 December 2008 that has been audited by Public Accountant Hananta Budianto & Partner as stated on the report Number: 009JKC/BKSW-I-RI/FA-1/III/09 dated 24 April 2009. Therefore, the Company dismissed the members of the Board of Directors and Commissioners from their responsibilities and any charges (acquit et de charge) on the act of affairs and supervisions in 2008, along with their actions posted on balance sheet and statement of income of the Company in 2008 financial year.
SIMPER A simper is often an expression of smugness, or self-confidence, from having knowledge or a precognition of something in advance.
☺
4. Menyetujui atas pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang baru, dengan susunan Direksi dan Dewan Komisaris, sebagai berikut: - Komisaris Utama Independen : Tjahjana Tjakrawinata * - Komisaris Independen : Yorrys Raweyai - Komisaris Indepeden : Nasrul Husin * - Direktur Utama : Dinno Indiano - Direktur : Rusli - Direktur : Yosep Solihin Yo * Berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia.
5. - Menyetujui untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada PT Adhi Tirta Mustika selaku pemegang saham terbesar dalam Perseroan untuk menentukan dan mendistribusikan besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan untuk tahun buku 2009 kepada masing-masing anggota Komisaris Perseroan. - Menyetujui memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan besarnya gaji, uang jasa dan tunjangan untuk tahun buku 2009 kepada masing-masing anggota Direksi Perseroan dan memberikan kuasa kepada PT Adhi Tirta Mustika selaku pemegang saham terbesar dalam Perseroan untuk menetapkan pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi Perseroan.
II. RUPS Luar Biasa
Menyetujui meningkatkan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas I dengan Menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dengan syarat – syarat dan ketentuan sebagai berikut: a. Saham baru Perseroan yang akan dikeluarkan adalah 125.304.750 (seratus dua puluh lima juta tiga ratus empat ribu tujuh ratus lima puluh) saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 250,- (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 320,00 (tiga ratus dua puluh Rupiah) setiap saham, dengan demikian meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari 501.219.000 (lima ratus satu juta dua ratus sembilan belas ribu) saham atau seluruhnya sebesar Rp 125.304.750.000,00 (seratus dua puluh lima miliar tiga ratus empat juta tujuh ratus lima puluh ribu Rupiah) menjadi 626.523.750 (enam ratus dua puluh enam
4. Approval on the appointment of the new members of the Directors and the Board of Commissioners of the Company, as follows: - Independent President Commissioner: Tjahjana Tjakrawinata * - Independent Commissioner : Yorrys Raweyai - Independent Commissioner : Nasrul Husin * - President Director : Dinno Indiano - Director : Rusli - Director : Yosep Solihin Yo *effective after approval from Bank Indonesia
5. - Approval to grant power and competence to PT Adhi Tirta Mustika as the highest shareholders in the Company to assign and distribute the amount of the salaries and remunerations in 2009 financial year to the members of Company’s Commissioners. - Approval to grant power and competence to the Board of Commissioners of the Company to set the amount of the salaries, service and remuneration in 2009 financial year to the members of the Directors of the Company and grant power to PT Adhi Tirta Mustika as the biggest shareholders in the Company to implement the roles and competency of the members of the Directors of the Company.
II. Extraordinary RUPS
Approval on increasing Issued Capital Company thru Limited Public Offering I by Publishes Preemptive Rights, with requirements and the terms and conditions as follows: a. The Company’s new issued shares would be125,304,705 (one hundred twenty five million three hundred four and seven hundred five) bearer common shares with nominal of Rp250,- (two hundred and fifty Rupiah) per share, being offered at offering price of Rp320,000,- (three hundred and twenty thousand Rupiah) per share which in return will increase the Company’s authorized shares and fully paid capital to be Rp 125,304,750,000,- (one hundred twenty five billion three hundred four million and seven hundred fifty thousand Rupiah) or from 501,209,000 (five hundred and one million two hundred and nine thousand) shares to 626,523,750 (six hundred and twenty
2009 ANNUAL REPORT
43
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
b.
c.
d.
e.
f.
44
juta lima ratus dua puluh tiga ribu tujuh ratus lima puluh) saham atau seluruhnya berjumlah Rp156.630.937.500,00 (seratus lima puluh enam miliar enam ratus tiga puluh juta sembilan ratus tigapuluh tujuh ribu lima ratus Rupiah). Pengeluaran saham baru tersebut akan dilakukan dengan cara Penawaran Umum Terbatas dengan penerbitan HMETD kepada para pemegang saham Perseroan yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 9 Juli 2009 pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat dengan memperhatikan semua ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan bursa efek di Indonesia dimana saham Perseroan dicatatkan. Setiap Pemegang 100 saham yang mempunyai pemilik 25 (dua puluh lima) HMETD berhak untuk membeli 25 (dua puluh lima) saham baru yang berasal dari portepel Perseroan yang akan ditawarkan dengan harga penawaran, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan formulir pemesanan pembelian saham. Sertifikat Bukti HMETD dapat diperdagangkan mulai tanggal 3 Juli 2009 sampai dengan tanggal 9 Juli 2009 melalui Bursa dan di luar Bursa, dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan tersebut harus dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan. PT MALLOMO berkedudukan di Kota Makassar bertindak sebagai Pembeli Siaga yang wajib mengambil bagian atas atau membeli sisa saham baru dalam rangka PUT I tersebut sesuai dengan Perubahan I Perjanjian Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Bank Kesawan Tbk tanggal 5 Juni 2009 Nomor 14 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta. Dana hasil Penawaran Umum Terbatas I ini setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I akan digunakan untuk : - sekitar 75 % untuk meningkatkan aktiva produktif Perseroan dalam bentuk penyaluran kredit.
LAPORAN TAHUNAN 2009
six million five hundred and twenty three thousand and seven hundred fifty) shares or in total to be Rp156,630,937,500,- (one hundred and fifty six billion six hundred and thirty six million nine hundred thirty seven thousand five hundred). b. The new issued shares was offered through secondary public offering by issuing the right to the existing shareholders based on the Shareholders List on 9 July 2009 at 16:00 West of Indonesia Time put it in consideration all the regulations in the Capital Market and Indonesia’s Stock Exchange (IDX) where the Company’s shares is registered.
c. Each one hundred (100) shares holder who owns twenty five (25) right to has the right to buy twenty five (25) new shares from the Company’s portfolio which would be offered with the offering price and to be paid fully when the right to order form was submitted. d. The issuance right certificate traded from 3 July 2009 to 9 July 2009 through and outside the Stock Exchange, in which case shareholders have the HMETD as a fraction, the fractional rights shall be sold by the Company and the proceeds put into the account of the Company. e. PT MALLOMO located in Makassar act as a standby buyer that must take the top or buy the remaining new shares in order LPO I are in accordance with First Amendment Share Purchase Agreement Time Issue I Kesawan Bank Tbk on June 5, 2009 Number 14 which was made in Fathiah Helmi, Bachelor of Law, Notary in Jakarta. f.
The fund raised from this Rights Issue after deducting the costs associated with the Rights Issue will be used for - Approximately 75% to increase the productive assets of the Company in the form of loans.
SIMPER A simper is often an expression of smugness, or self-confidence, from having knowledge or a precognition of something in advance.
☺
- Approximately 5% to improve the quality of human resources through the procurement: o Training internal (Management Trainee Program and Basic Marketing Credit Trainee) in third quarter of 2009, and o Training external (conducted by independent institutions) started on fourth quarter in 2009.
- sekitar 5 % untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pengadaan : o training internal (Management Trainee Program dan Basic Marketing Credit Trainee) pada kuartal 3 tahun 2009, dan o training eksternal (yang dilakukan oleh lembaga independen) yang dimulai pada kuartal 4 tahun 2009. - sisanya sekitar 20 % untuk ekspansi usaha melalui pembukaan kantor cabang di : o Makassar (Sulawesi Selatan), Kebon Jeruk (DKI Jakarta) pada kuartal 3 tahun 2009 o Samarinda (Kalimantan Timur), Depok (Jawa Barat) serta Kalimalang (DKI Jakarta) pada kuartal 4 tahun 2009 g. Persyaratan-persyaratan lainnya sehubungan dengan PUT I kepada para pemegang saham termasuk jadwal pelaksanaan PUT I dapat dilihat pada prospektus yang diterbitkan Perseroan dalam rangka PUT I ini. h. Terhadap PUT I berlaku ketentuan Pasar Modal, peraturan perundang-undangan Republik Indonesia, anggaran dasar Perseroan dan Peraturan Bursa Efek Indonesia.
- The remaining approximately 20% for business expansion by opening branches in: o Makassar (South Sulawesi), Kebon Jeruk (DKI Jakarta) in third quarter of 2009 o Samarinda (East Kalimantan), Depok (West Java) and Kalimalang (DKI Jakarta) in fourth quarter of 2009 g. Other requirements related to PUT I to the shareholders include implementation schedule can be seen in the prospectus issued by the Company within the framework of rights issue. h. Against LPO I apply the provisions of the Capital Market, laws and regulations of Republic of Indonesia, the articles of association of the Company and the Regulation of the Indonesian Stock Exchange
Dewan Komisaris
The Board of Commissioners
A. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris senantiasa berpedoman pada Anggaran Dasar dan peraturan yang berlaku. Adapun tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris, sebagai berikut : - Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam mengelola Bank. - Melakukan pengawasan terhadap operasional Bank berkaitan dengan rencana kerja dan anggaran tahunan. - Memberikan arahan berkaitan dengan tugas dan kewajiban Direksi, termasuk melakukan evaluasi atas hasil temuan audit intern dan merekomendasikan langkah tindak lanjut kepada Direksi. - Memberikan masukan sehubungan dengan perumusan strategi usaha oleh Direksi, memastikan adanya target pertumbuhan yang akan dicapai, serta mengevaluasi hasil yang dicapai terhadap target. - Memberikan laporan perkembangan usaha Bank Kesawan kepada otoritas yang berwenang dan RUPS Tahunan.
A.
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners The Board of Commissioner serve their duties and responsibilities, based on the Articles of Association and applicable Regulation, consist of: - Oversee the Director’s policy regarding to the management of the Bank. - Oversee the Bank’s operations in relation to the work plans and annual budget and to report the results to the General Meeting of Shareholders. - Provide input in relation to the roles and responsibilities of the Directors, included to evaluate the result of the internal audit and recommend the next step to the Directors. - Provide input in relation to the formulation of business strategies by the Directors, in order to ensure the achievements growth targets and evaluate the results to achieve targets. - Submit the progress report of the Bank Kesawan to the relevant authorities and Annual General Meeting of Shareholders.
2009 ANNUAL REPORT
45
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance - -
46
Memberikan nasihat kepada Direksi. Melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara independen.
- -
Provide advises to the Directors. Implement the roles and responsibilities independently.
B. Susunan Dewan Komisaris Sebagaimana ditetapkan, pengangkatan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dilaksanakan melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
B. Members of the Board of Commissioners As stated, appointment and/or replacement of members of the Board of Commissioners is accomplished through the General Meeting of Shareholders.
Pada tanggal 26 Juni 2009, Bank Kesawan telah menyelenggarakan RUPS Tahunan Kedua yang antara lain memutuskan menyetujui pengunduran diri Soeryanto selaku Komisaris Utama dan pengangkatan Tjahjana Tjakrawinata selaku Komisaris Utama dan Nasrul Husin sebagai Komisaris Independen, sehingga susunan anggota Dewan Komisaris, menjadi sebagai berikut :
On 26 June 2009, Bank Kesawan held its 2nd Annual General Meeting of Shareholders which included, amongst others, the approval for the resignation of Mr. Soeryanto as a President Commissioner and the appointment of Mr. Tjahjana Tjakrawinata as President Commissioner and Nasrul Husin as Independent Commissioner, resulting in the following format:
- Komisaris Utama Independen : Tjahjana Tjakrawinata * - Komisaris Independen : Yorrys Raweyai - Komisaris Independen : Nasrul Husin*
- Independent President Commissioner: Tjahjana Tjakrawinata * - Independent Commissioner : Yorrys Raweyai - Independent Commissioner : Nasrul Husin*
* Tjahjana Tjakrawinata selaku Komisaris Utama dan Nasrul Husin selaku Komisaris Independen berlaku efektif setelah mendapat persetujuan Fit and Proper Test dari Bank Indonesia
* Tjahjana Tjakrawinata as the Independent President Commissioner and Nasrul Husin as the Independent Commissioner effective upon Fit and Proper Test approval from Bank Indonesia.
Pada akhir tahun 2009, Tjahjana Tjakrawinata masih dalam proses penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) Bank Indonesia, sedangkan Nasrul Husin telah berlaku efektif menjadi Komisaris Independen.
At year-end 2009, Tjahjana Tjakrawinata is still in the process of the and proper test from Bank Indonesia, meanwhile, Nasrul Husin has effectively become an Independent Commissioner.
C. Kriteria Dewan Komisaris Sesuai ketentuan Bank Indonesia, pengangkatan anggota Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) yang telah ditetapkan. Dengan demikian Dewan Komisaris berlaku efektif setelah lulus fit and proper test dan memperoleh surat persetujuan dari Bank Indonesia.
C. Criteria of the Board of Commissioners Due the regulation of Bank Indonesia, the appointments of members of the Board of Commissioners must fulfill the requirements of implemented fit and proper test. Therefore, the Board of Commissioners put into effort effectively after passed the fit and proper test and acquired the agreement letter from Bank Indonesia.
Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank telah memenuhi kriteria sebagai berikut : • Tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada lembaga keuangan lain, kecuali sebagaimana diperkenankan dalam peraturan Bank Indonesia. • Tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali. • Berdomisili di Indonesia
All members of Board of Commissioners has fulfilled the criteria, as follows: • Do not hold double positions as Commissioner, Director or Executives in other financial institutions, except those permitted by the regulation from Bank Indonesia. • Do not maintain financial, management, share ownership and family relationship up to the second level with the other members of the Board of Commissioners, Directors and/or the controlling shareholders. • Domicile in Indonesia
LAPORAN TAHUNAN 2009
SIMPER A simper is often an expression of smugness, or self-confidence, from having knowledge or a precognition of something in advance.
☺
• • •
Memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai. Baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak memiliki saham melebihi 5% (lima perseratus) pada Bank maupun perusahaan lain. Komisaris Independen telah memenuhi kriteria independensi.
•
Have adequate integrity, competency, and reputation in financial. Do not own shares individually or collectively in excess of 5% (five percent) in other banks or other companies. Independent Commissioner has fulfill the independent criteria..
• •
D. Rapat Pada tahun 2009, Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat sebanyak 3 (tiga) kali dan rapat Dewan Komisaris & Direksi sebanyak 1 (satu) kali.
D. Meeting In year 2009, the Board of Commissioners held three meetings and one meeting for the Board of Commissioners and Directors.
Kehadiran Rapat
Meeting Attendance Rapat Dewan Komisaris Meeting of The Board of Commissioners (Total : 3)
Rapat Dewan Komisaris & Direksi Meeting of The Board of Commissioners & Directors (Total : 1)
Soeryanto 1)
2
1
M. Afdal Rezki P P 2)
2
1
NAMA Name Dewan Komisaris Board of Commissioner
Tjahjana Tjakrawinata 3)
-
-
Yorrys Raweyai
3
1
Nasrul Husin 4)
2
1
Direksi Director Dinno Indiano
1
Rusli
1
Yosep Solihin Yo
1
Entjik S. Djafar 5)
-
Sugiharto Muliadi 6)
1
Keterangan : 1) Mengundurkan diri dan disetujui oleh RUPS tanggal 26 Juni 2009. 2) Belum efektif & mengundurkan diri pada tanggal 3 Maret 2009. 3) Diangkat melalui RUPS tanggal 26 Juni 2009, namun belum efektif. 4) Diangkat melalui RUPS tanggal 26 Juni 2009 dan telah berlaku efektif tanggal 9 Oktober 2009. 5) Masa jabatan berakhir sesuai keputusan RUPS tanggal 26 Juni 2009. 6) Masa jabatan berakhir sesuai keputusan RUPS tanggal 26 Juni 2009.
Description : 1) Resigned and approved by RUPS on 26 June 2009. 2) Not effective & resigned on pada 3 March 2009. 3) Appointed through RUPS on 26 June 2009, but not effective yet. 4) Appointed through RUPS on 26 June 2009 and effective date on 9 October 2009. 5) Position ending based on the decision of RUPS on 26 June 2009. 6) Position ending based on the decision of RUPS on 26 June 2009.
2009 ANNUAL REPORT
47
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
48
Direksi
Directors
A. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Dalam menjalankan tugasnya, Direksi senantiasa berpedoman pada Anggaran Dasar dan peraturan yang berlaku.
A. Duties and Responsibilities In order to implement their duties, Directors always guided by the Articles of Association and regulations.
Adapun tugas dan tanggungjawab Direksi, sebagai berikut : - Mengelola operasional sehari-hari Bank sesuai dengan visi, misi dan nilai-nilai utama Bank. - Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik sesuai standar etis, profesionalisme dan kepekaan sosial yang tinggi demi kepentingan seluruh stakeholders. - Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari audit intern, audit ekstern dan hasil pengawasan otoritas. - Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya secara berkala kepada Pemegang Saham melalui RUPS. - Memastikan tersedianya sumber daya dan mekanisme pengendalian internal yang memadai untuk menghindari kerugian akibat risiko usaha dan operasional. - Mengupayakan pencapaian rencana kerja dan tujuan usaha jangka pendek dan menengah. - Membentuk Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan.
Duties and responsibilities of the Directors, as follows: - Manage the operations of the Bank in accordance with its main vision, mission and values. - Implement good corporate governance practices in accordance with high ethical standards, professionalism and social sensitivity for the interest of all stakeholders. - Follow-up audit findings and recommendations from internal audit, external audit and oversight authority. - Responsible to implement the duties periodically to the shareholders through RUPS. - Ensure the availability of human capital and internal control mechanism in order to avoid loss incurred by business and operational risks. - Attempt to achieve work targets and short-term and long-term goals. - Form Internal Audit Unit, Risk Management Unit and Fit & Proper Unit.
B. Susunan Direksi Sebagaimana ditetapkan, pengangkatan dan/atau penggantian anggota Direksi dilaksanakan melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
B. Members of the Board of Directors As stated, appointment and/or replacement of members of Directors is accomplished through General Meeting of Shareholders.
Pada tanggal 26 Juni 2009, Bank Kesawan telah menyelenggarakan RUPS Tahunan Kedua yang antara lain memutuskan menyetujui perubahan susunan anggota Direksi, menjadi sebagai berikut : - Direktur Utama : Dinno Indiano - Direktur : Rusli - Direktur : Yosep Solihin Yo
On 26 June 2009, Bank Kesawan held the 2nd Annual RUPS, and decided to agree on the changes of the members of Directors, as follow: - President Director : Dinno Indiano - Director : Rusli - Director : Yosep Solihin Yo
C. Kriteria Direksi Sesuai ketentuan Bank Indonesia, pengangkatan anggota Direksi harus memenuhi persyaratan penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) yang telah ditetapkan. Dengan demikian, seluruh anggota Direksi bank telah lulus fit and proper test dan memperoleh surat persetujuan dari Bank Indonesia.
C. Criteria of the Directors In order to the Bank Indonesia regulation, the appointment of members of Directors must fulfill the requirement of fit and proper test. Therefore, all the members of Directors passed the fit and proper test and earned the agreement letter form Bank Indonesia.
LAPORAN TAHUNAN 2009
SIMPER A simper is often an expression of smugness, or self-confidence, from having knowledge or a precognition of something in advance.
☺
Seluruh anggota Direksi Bank telah memenuhi kriteria sebagai berikut : - Tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan atau pun lembaga lain - Tidak memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali. - Memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai. - Baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak memiliki saham melebihi 25% (dua puluh lima perseratus) pada Bank maupun perusahaan lain, kecuali Yosep Solihin Yo memiliki saham sebesar 15% dari modal disetor PT Adhi Tirta Mustika - Direktur Utama merupakan pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali.
All Directors’ members of the Bank have fulfilled the criteria, as follows: - Do not hold double positions as Commissioner, Director or Executive in other financial institutions, except those permitted by the regulation from Bank Indonesia. - Do not maintain financial, management, share ownership and family relationship up to the second level with the other members of the Board of Commissioners, Directors and/or the controlling shareholders - Have adequate integrity, competency, and reputation in financial. - Do not own shares individually or collectively in excess of 25% (twenty-five percent) in other banks or other companies, except Yosep Solihin Yo owns 15% from paid-up capital of PT Adhi Tirta Mustika. - President Director is an independent party towards the controlling shareholders.
D. Rapat Pada tahun 2009, Direksi menyelenggarakan rapat Direksi sebanyak 2 (dua) kali dan rapat koordinasi, terdiri dari rapat ALCO (Asset Liabilities Committee) sebanyak 11 (sebelas) kali, TLM (Top Level Management) sebanyak 4 (empat) kali.
D. Meeting In year 2009, Director held two meetings and coordination meeting, consist of ALCO (Asset Liabilities Committee) for 11 times, TLM (Top Level Managemen) for four times.
Kehadiran Rapat
Meeting Attendance Rapat Direksi Meeting of Directors (Total: 2)
Rapat ALCO ALCO Meeting (Total: 11)
Rapat TLM TLM Meeting (Total: 4)
Dinno Indiano
2
10
4
Yosep Solihin Yo
2
11
4
Rusli
2
9
4
Entjik S. Djafar 1)
-
5
2
Sugiharto Muliadi 2)
-
3
1
NAMA Name Direksi Director
Keterangan : 1) Tidak menjabat berdasarkan keputusan RUPS pada tanggal 26 Juni 2009. 2) Tidak menjabat berdasarkan keputusan RUPS pada tanggal 26 Juni 2009.
Description : 1) No position based on the result of RUPS on 26 June 2009. 2) No position based on the result of RUPS on 26 June 2009.
2009 ANNUAL REPORT
49
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance E. Pelatihan Direksi senantiasa meningkatkan pengetahuan agar dapat memberikan kontribusi yang optimal melalui keikutsertaan dalam berbagai program pelatihan.
NAMA Name Dinno Indiano Yosep Solihin Yo
Tanggal Date
Penyelenggara Organizer
Tempat Place
12 Nov 2009
Infobank
Jakarta
-
-
-
-
Bank Asset Liability Management in the post sub prime world
23-24 Nov 2009
Pinnode
Singapore
Entjik S. Djafar 1)
-
-
-
-
Sugiharto Muliadi 2)
-
-
-
-
Rusli
50
Jenis Training Type of Training Seminar Nasional Infobank Outlook 2010
E. Training Directors always increase their skills and knowledge in discharging their duties in order to give optimum contribution to the Bank, amongs others, by attending training program.
Keterangan : 1) Tidak menjabat berdasarkan keputusan RUPS pada tanggal 26 Juni 2009. 2) Tidak menjabat berdasarkan keputusan RUPS pada tanggal 26 Juni 2009.
Description : 1) No position based on the RUPS regulation on 26 June 2009. 2) No position based on the RUPS regulation on 26 June 2009.
Komite-komite
Committees
Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya, Dewan Komisaris telah membentuk beberapa komite sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku.
In addition to support the effectiveness of the duties and responsibilities, the Board of Commissioners has functioned several committees in accordance with the needs and regulation.
Komite-komite yang berada dibawah koordinasi Dewan Komisaris tersebut, adalah sebagai berikut : • Komite Audit. • Komite Pemantau Risiko. • Komite Remunerasi dan Nominasi.
Committees under the coordination of the Board of Commissioners are as follow: • Audit Committee. • Risk Monitoring Committee. • Remuneration and Nomination Committees.
Laporan dari masing-masing Komite dapat dilihat dalam penjabaran dibawah ini:
Reports from each committee are elaborated below:
A.
A.
Komite Audit a. Susunan Komite Audit Pada tahun 2009 susunan keanggotaan Komite Audit mengalami perubahan, sehubungan Soeryanto yang merupakan Ketua Komite Audit mengundurkan diri sebagai Komisaris Utama dan disetujui melalui RUPS yang diselenggarakan tanggal 26 Juni 2009. Selain itu pengangkatan Nasrul Husin sebagai Komisaris Independen.
LAPORAN TAHUNAN 2009
Audit Committee a. Members of Audit Committee In 2009, members of Committee Audit has been changed, related to Mr. Soeryanto as Chairman of Committee Audit resigned and has been agreed thru RUPS on 26 June 2009. Besides, the appointment of Mr. Nasrul Husin as Independent Commissioner.
SIMPER A simper is often an expression of smugness, or self-confidence, from having knowledge or a precognition of something in advance.
☺
Susunan anggota Komite Audit per tanggal 31 Desember 2009, terdiri dari 3 (tiga) anggota yaitu : Ketua Komite : Nasrul Husin Anggota : Ade Purwadi Anggota : Abdul Kholiq
Members of Committee Audit as per 31 December 2009, consist of three members: Chairman : Nasrul Husin Member : Ade Purwadi Member : Abdul Kholiq
Susunan, komposisi, keahlian dan kriteria independensi anggota Komite Audit telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, BapepamLK dan Bursa Efek Indonesia. b. Tugas dan tanggungjawab Komite Audit Komite Audit menjalankan tugas, tanggung jawab dan kewenangannya senantiasa memperhatikan Peraturan Bank Indonesia, Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia yang berlaku.
Function, composition, skill and criteria of independency members of Committee Audit based on the regulation of Bank Indonesia, Bapepam-LK and Bank Indonesia. b. Duties and responsibilities of Committee Audit Audit Committee discharges its duties, responsibilities and authorities based on prevailing regulations of Bapepam and Bank Indonesia.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit sebagai berikut : 1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.
Duties and Responsibilities of Committee Audit, as follow : 1. Monitoring and evaluating on the plan and implementation of the audit, and monitoring on audit result in relation with the internal control, including the financial report process.
2. Memberikan Rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris .
2. Providing recommendation on the appointed Public Accountant and Public Accountant Office to the Board of Commissioners.
3. Memberikan pendapat secara profesional kepada Dewan Komisaris terhadap : a. Laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh direksi kepada dewan Komisaris. b. Mengindentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris.
3. Providing ideas professionally to the Board of Commissioners, consist of: a. To report the issues by the Directors to the Board of Commissioners. b. To identify issues regarding to the attention from the Board of Commissioners.
4. Melaksanakan tugas-tugas lain berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris yang meliputi : a. Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan termasuk dibidang Pasar Modal b. Melaporkan kepada Komisaris berbagai risiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi.
4. Discharge other duties related to the Board of Commissioners’ duties, consist of: a. Do research on fit and proper test of the Company toward the regulations related to the Company’s activities includes capital market. b. Report to the Board of Commissioners any risks that covers the Company and implement the risk management by the Directors.
2009 ANNUAL REPORT
51
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
B.
c. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan. d. Membuat pedoman kerja komite audit. e. Membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan yang diberikan dan laporan tahunan pelaksanaan kegiatan komite audit.
c. Maintain confidentially the documents, data and information of the Company. d. Create guidelines of work for audit committee. e. Discharge report to the Board of Commissioners at any duties on the report to the Board of Commissioners on every duties given and implement the annual report for laporan tahunan pelaksanaan kegiatan komite audit.
Dalam menjalankan tugasnya Komite Audit menjalin hubungan kerja dengan Direksi, Satuan Kerja Audit Internal dan divisi terkait.
In performing its duties, Audit Committee has established a working relationship with the Directors, Internal Audit Unit and related divisions.
Selama tahun 2009, Komite Audit mengadakan 2 (dua) kali rapat.
In 2009, Audit Committee held two meetings.
Komite Pemantau Risiko a. Susunan Komite Pemantau Risiko M. Afdal Rezki PP yang merupakan Ketua Komite Pemantau Risiko mengundurkan diri sebagai Komisaris. Selain itu pengangkatan Nasrul Husin menjadi anggota Komisaris Independen. Susunan anggota Komite Pemantau Risiko per tanggal 31 Desember 2009, terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu : Ketua Komite : Nasrul Husin Anggota : Ade Purwadi Anggota : Abdul Kholiq
52
c. Committee Audit’s Profile 1. Chairman : Nasrul Husin Profile refers to the page 19 of the Board of Commissioner’s Profile. 2. Member : Ade Purwadi He is the member of Committee Audit since 2009. Previously he has career at Bank Dagang Negara and Bank Niaga. Earned a degree in Economics in Padjajaran University in 1973. 3. Member : Abdul Kholiq He is the member of Committee Audit since 2009. Previously he has career at Bank Kesawan, and his last position as Special Assets Management Division Head and Bank Bumi Daya. Earned a degree in Economics in Gajah Mada University in 1981.
c. Profil singkat Komite Audit 1. Ketua : Nasrul Husin Profil dapat dilihat pada halaman 19 di Profil Dewan Komisaris. 2. Anggota : Ade Purwadi Menjadi anggota Komite Audit sejak 2009. Sebelumnya berkarir di Bank Dagang Negara dan Bank Niaga. Meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Padjadjaran pada tahun 1973. 3. Anggota : Abdul Kholiq Menjadi anggota Komite Audit sejak tahun 2009. Sebelumnya berkarir di bank Kesawan dengan jabatan terakhir sebagai Special Assets Management Division Head dan Bank Bumi Daya. Meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Gajah Mada pada tahun 1981.
LAPORAN TAHUNAN 2009
B.
Risk Monitoring Committee a. Members of Risk Monitoring Committee Mr. M. Afdal Rezki PP resigned from Chairman of Risk Monitoring Committee. The appointment of Mr. Nasrul Husin as member of Independent Commissioner. The members of the Risk Monitoring Committee as of 31 December 2009, consisted of 3 (three) persons, namely: Chairman : Nasrul Husin Member : Ade Purwadi Member : Abdul Kholiq
SIMPER A simper is often an expression of smugness, or self-confidence, from having knowledge or a precognition of something in advance.
☺
Susunan, komposisi, keahlian dan kriteria independensi anggota Komite Pemantau Risiko telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. b. Tugas dan tanggungjawab Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko menjalankan tugas, tanggung jawab dan kewenangannya senantiasa memperhatikan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
The structure, composition, expertise and independence criteria for members of the Risk Monitoring Committee in accordance with Bank Indonesia, as follows: b. Duties and responsibilities of Risk Monitoring Committee: Risk Monitoring Committee carry out its duties, responsibilities and authorities always consider the prevailing Bank Indonesia Regulation. In order to support the effective execution of duties and responsibilities of the Board, the Risk Oversight Committee is charged with providing recommendations to the Board of Commissioners on: a. Evaluate the consistency of risk policies with the implementation of these policies. b. Monitoring and evaluating the performance of duties of the Risk Management Committee and Risk Management Unit.
Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Komite Pemantau Risiko bertugas memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas : a. Evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut. b. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
C.
c. Profile of Risk Monitoring Committee 1. Chairman : Nasrul Husin Profile refers to the page 19 of the Board of Commissioner’s Profile. 2. Member : Ade Purwadi As a member of Risk Monitoring Committee since 2009. Previously he has career at Bank Dagang Negara and Bank Niaga. Earned a degree in Economics from Padjadjaran University in 1973. 3. Member : Abdul Kholiq As a member of Risk Monitoring Committee since 2008. Previously he had career at Bank Kesawan as Special Assets Management Division Head and Bank Bumi Daya. Earned a degree in Economics from Gajah Mada University in 1981.
c. Profil singkat Komite Pemantau Risiko 1. Ketua : Nasrul Husin Profil dapat dilihat pada halaman 19 di Profil Dewan Komisaris. 2. Anggota : Ade Purwadi Menjadi anggota Komite Pemantau Risiko sejak tahun 2009. Sebelumnya berkarir di Bank Dagang Negara dan Bank Niaga. Meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Padjadjaran pada tahun 1973. 3. Anggota : Abdul Kholiq Menjadi anggota Komite Pemantau Risiko sejak tahun 2008. Sebelumnya berkarir di bank Kesawan dengan jabatan terakhir sebagai Special Assets Management Division Head dan Bank Bumi Daya. Meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Gajah Mada pada tahun 1981. Komite Remunerasi dan Nominasi a. Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi Pada akhir tahun 2009 susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi, mengalami perubahan menjadi sebagai berikut : Ketua Komite : Yorrys Raweyai Anggota : Nasrul Husin Anggota : Steven Hartanto
C.
Remuneration and Nomination Committee a. Member of Remuneration and Nomination Committee At year-end 2009, member of Remuneration and Nomination Committee, be amended as follows: Chairman : Yorrys Raweyai Member : Nasrul Husin Member : Steven Hartanto
2009 ANNUAL REPORT
53
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Susunan, komposisi, keahlian anggota Komite Pemantau Risiko telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. b. Tugas dan tanggungjawab Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi menjalankan tugas, tanggung jawab dan kewenangannya berdasarkan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Dalam menjalankan tugasnya membantu Dewan Komisaris, Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas: a. Terkait dengan kebijakan remunerasi : 1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi; dan 2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan. b. Terkait dengan kebijakan nominasi : 1. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/ atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris. 2. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris. 3. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota komite kepada Dewan Komisaris.
54
c. Profil singkat Komite Remunerasi dan Nominasi : 1. Ketua : Yorrys Raweyai Profil dapat dilihat di halaman 18 di Profil Komisaris. 2. Anggota : Nasrul Husin Profil dapat dilihat pada halaman 19 di Profil Komisaris 3. Anggota : Steven Hartanto Profil dapat dilihat pada halaman 169 di Profil Para Senior Officer.
LAPORAN TAHUNAN 2009
The structure, composition, expertise has been a member of the Risk Monitoring Committee in accordance with Bank Indonesia b. Duties and responsibilities of Remuneration and Nomination Committee Remuneration and Nomination Committee duties, responsibilities and authorities, based on the prevailing Bank Indonesia's regulation. In carrying out its duties to assist the Board of Commissioners, in charge of the Remuneration Committee and Nomination: a. Related to the Remuneration’s policy: 1. Evaluation of the remuneration policy, and 2. Provide recommendations to the Board of Commissioners on remuneration policies for entire the Board of Commissioners, Directors, Executive Officers and employees. b.
Related to the Nomination’s policy: 1. Prepare and provide recommendations regarding systems and procedures for selecting and / or replacement of members of the Board of Commissioners and Directors to the Board of Commissioners. 2. Provide recommendations on prospective members of the Board of Commissioners and/or Directors to the Board of Commissioners. 3. Provide recommendations on the Independent Party that will become members of the committee to the Board of Commissioners.
c. Profile of Remuneration and Nomination : 1. Chairman : Yorrys Raweyai See Profile on page 18 from the Board of Commissioner’s Profile. 2. Member : Nasrul Husin See Profile on page 19 from the Board of Commissioner’s Profile. 3. Member : Steven Hartanto See Profile on page 169 from Senior Officer’s Profile.
SIMPER A simper is often an expression of smugness, or self-confidence, from having knowledge or a precognition of something in advance.
☺
Komite Eksekutif a.
Susunan Komite Eksekutif Komite eksekutif dibentuk untuk membantu pelaksanaan aspek-aspek tertentu dari tugas, tanggungjawab dan fungsi Direksi.
Executive Committee a.
Komite Eksekutif beranggotakan seluruh Direksi dan beberapa pejabat eksekutif atau Kepala Divisi terkait.
The Executive Committee consists of all Directors and certain executive officers or the Division Head concerned.
Sampai saat ini Komite Eksekutif terdiri dari Komite Manajemen Risiko dan Komite ALCO. Tugas dan tanggungjawab Komite Eksekutif Komite Manajemen Risiko bertugas : -- mengevaluasi pelaksanaan pengelolaan risiko secara keseluruhan dengan merumuskan kebijakan, strategi dan sasaran dalam bidang pengelolaan risiko, kebijakan perkreditan, kebijakan pengelolaan investasi dan persetujuan kredit. -- menelaah kebijakan dan pendelegasian pengambilan keputusan pengelolaan risiko, mengkaji profil risiko portofolio serta tugas dan fungsi lain sesuai arahan Direksi. Komite ALCO bertugas : - Memastikan bahwa setiap saat bank memiliki kecukupan likuiditas, modal dan dana. - Menetapkan suku bunga aktiva produktif. - Menetapkan standar dan kebijakan internal transfer pricing. - Memonitor suku bunga, pendanaan dan risiko yang melekat
Composition of Executive Committee: The executive committee was formed to assist the implementation of certain aspects of the duties, responsibilities and functions of the Board of Directors.
Until now, the Executive Committee consists of the Risk Management Committee and ALCO Committee.
b.
Sekretaris Perusahaan a. Susunan Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan dibentuk berdasarkan ketentuan yang berlaku. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direksi. b. Tugas dan tanggungjawab Sekretaris Perusahaan - bertanggungjawab atas kegiatan komunikasi baik internal maupun eksternal perusahaan. - mengikuti perkembangan pasar modal yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan yang berlaku.
b.
Duties and responsibilities of Executive Committee Duties of Rism Management Committee: -- Evaluate the overall risk management following the formulation of policies, strategies and objectives in the field of risk management, credit policy, investment management policies and credit approval. -- Reviewing policies and delegation of decision making risk management, portfolio risk profile and assess duties and other functions according to the direction of Directors. Duties of ALCO Committee: -- Ensuring that every time the bank has sufficient liquidity, capital and funds. -- Define the interests earning rate. -- Establish internal policies and standards of transfer pricing -- Monitor the interest rate, financing and risk inherent.
Corporate Secretary a. Composition of Corporate Secretary Corporate Secretary was formed based on existing regulations. The Company Secretary is directly responsible to the Board of Directors. b. Duties and Responsibilities of Corporate Secretary: - Responsible for internal and external communication of the Company; - Follow the development of capital marketsrelated and regulations applicable;
2009 ANNUAL REPORT
55
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance -
sebagai contact person dengan Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia dan masyarakat.
Sekretaris Perusahaan menjalin hubungan dan melakukan koresponden kepada Bank Indonesia, Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia dan pihak eksternal lainnya serta melakukan koordinasi penyelenggaraan RUPS dan Paparan Publik. Selain itu pula memberikan layanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan oleh pemegang saham, media dan pihak ketiga lainnya berupa informasi hasil Rapat Umum Pemegang Saham maupun seputar kondisi perusahaan. c. Profil Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan PT Bank Kesawan Tbk adalah Maria Suci Rahayu. Bergabung sejak tahun 2001. Sebelumnya berkarir di Bank Tiara Asia dan Bank Artha Graha. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 1991.
56
-
As a contact person with Bapepam-LK, Indonesian Stock Exchange and public.
Company Secretary and correspondent relationships to Bank Indonesia, Bapepam-LK, the Indonesian Stock Exchange and other external parties as well as coordinate the implementation of the GMS and the Public Exposure. Besides it also provides services to the public for any information needed by shareholders, the media and other third parties such as the information of the General Meeting of Shareholders or the conditions surrounding the Company. c. Profile of Corporate Secretary Corporate Secretary of PT Bank Kesawan Tbk is Maria Suci Rahayu. Joined since 2001. Previously she has career at Bank Tiara Asia and Bank Artha Graha. Earned a degree in Laws from University of Indonesia in1991.
Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern & Audit Ekstern
Compliance Function, Internal Audit & External Audit
A. Fungsi Kepatuhan Bank Satuan Kerja Kepatuhan dibentuk adalah untuk memenuhi persyaratan peraturan BI yang tidak lain adalah merupakan bagian dari strategi tata kelola Bank Kesawan. Fungsi pokok dari Satuan Kerja Kepatuhan adalah berupaya untuk memastikan bahwa seluruh peraturan, perundang-undangan, komitmen dengan otoritas, penerapan APU dan PPT serta kewajaran dalam menjalankan aktivitas Bank telah dipatuhi dan telah searah dan sejalan dengan penerapan tata kelola yang baik.
A. Function of Bank’s Compliance Compliance Unit was established to meet the regulatory requirements that BI is nothing but a part of The Bank governance strategy. Principal functions of the Compliance Unit is to strive to ensure that all regulations, legislation, commitment to the authority, the application of APU and the PPT, and fairness in carrying out activities of the Bank has complied with and has the same direction and in line with the implementation of good governance.
Dalam melaksanakan fungsi tersebut, Satuan Kerja Kepatuhan bertanggung jawab untuk mereview seluruh rancangan kebijakan dan prosedur, melakukan pengujian kepatuhan terhadap proses pemberian dana kepada pihak terkait dan debitur besar.
In performing these functions, the unit responsible for reviewing all draft policies and procedures, conduct compliance testing to the process of giving funds to related parties and major customers.
Satuan Kerja Kepatuhan berkoordinasi dengan Risk Management & KYC Department bertanggung jawab atas penyusunan pedoman Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Teroris serta penyusunan pengelompokkan nasabah berdasarkan Risk Based Approach untuk diterapkan ditahun 2010 keseluruh Cabang Bank Kesawan.
Compliance Unit in coordination with the Department of Risk Management & KYC guidelines is responsible for the preparation of the Anti-Money Laundering and Terrorist Financing Prevention and the preparation of grouping customers based on Risk-Based Approach to be implemented in 2010 throughout The Bank Branch.
LAPORAN TAHUNAN 2009
SIMPER A simper is often an expression of smugness, or self-confidence, from having knowledge or a precognition of something in advance.
☺
Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai APU & PPT, Satuan Kerja Kepatuhan senantiasa mendukung kegiatan sosialisasi dan training yang diselenggarakan oleh Risk Management & KYC Department.
To improve knowledge about the APU & PPT, the unit continues to support the dissemination and training activities organized by the Department of Risk Management & KYC.
Sejalan dengan Peraturan BI No. 1/6/PBI/1999 mengenai penugasan Direktur Kepatuhan, Bank Kesawan telah memiliki seorang Direktur Kepatuhan yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh peraturan dan perundangan yang berlaku telah diterapkan dengan baik di Bank
In line with BI Regulation No. 1/6/PBI/1999 about the assignment of, the Bank has had a Compliance Director is responsible for ensuring that all applicable rules and regulations have been implemented well in Banks
Berkaitan dengan penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer), Direktur Kepatuhan dibantu oleh Risk Management & KYC Department untuk mengkoordinir penerapan prinsip mengenal nasabah termasuk melakukan pelaporan transaksi yang mencurigakan kepada Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Associated with implementing KYC (Know Your Customer), assisted by the Director of Compliance & Risk Management Department to coordinate the implementation of KYC Know Your Customer principles including reporting suspicious transactions to the Financial Transaction Analysis Report Center (INTRAC).
B. Fungsi Audit Intern Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) merupakan fungsi independen yang terbentuk langsung dibawah Direktur Utama dan matrix ke Dewan Komisaris. Organisasi, kewenangan, tanggungjawab dan cakupan tugas SKAI mengacu pada Standar Fungsi Audit Internal (SPFAIB) yang ditetapkan oleh Peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
B. Function of Internal Audit Internal Audit Unit (IAG), an independent function that is formed directly under the Director and the matrix to the Board of Commissioners. Organization, authority, responsibilities and scope of internal audit tasks refer to the Standards for Internal Audit Function (SPFAIB) stipulated by Bank Indonesia Regulation shall prevail.
Ruang lingkup SKAI : Melakukan pengawasan transaksi dan laporan yang dihasilkan computer, control chart, program dan tehnik pemeriksaan. Tugas dan tanggung jawab SKAI adalah : 1. Menyusun serta melaksanakan rencana Internal Audit. 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern sesuai dengan kebijakan perusahaan. 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas dibidang keuangan, akuntansi, operasional, teknologi informasi dan kegiatan lainnya. 4. Melakukan pemeriksaan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait. 5. Mengindentifikasi alternatif perbaikan dan peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya dan dana.
The scope of Internal Audit Unit: Supervise transactions and computer generated reports, control charts, programs and technical inspections. Duties and regulations of Internal Audit Unit are: 1. Formulating and implementing a plan of Internal Audit. 2. Testing and evaluating the implementation of internal control in accordance with company’s policy. 3. Conducting compliance checks and judgement of efficiency and effectivity in finance, accounting, operational, information technology and others. 4. Conducting compliance checks of legislation related. 5. Identifying alternative to amend and improve the efficiency and effectiveness of the use of resources and funds.
2009 ANNUAL REPORT
57
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
58
6. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. 7. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah direkomendasikan. 8. Mendukung pelaksanaan tugas Komite Audit. 9. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukan.
6. Provide suggestions for improvement and objective information about the activities under review at all managerial levels. 7. Monitoring, analyzing and reporting on the implementation of corrective measures have been recommended. 8. Supporting the implementation of Internal Audit's works. 9. Structuring a program to evaluate the quality of internal audit activities are performed.
Pelaksanaan kegiatan SKAI bersifat : 1. Fungsi Kontrol Melaksanakan fungsi pemeriksaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Internal Control Unit yang berada diseluruh cabang secara by cyclus. Pemeriksaan ini meliputi transactional, financial dan compliance test. 2. Fungsi Audit Melaksanakan fungsi pemeriksaan dan pengawasan yang dilakukan oleh team Audit yang pelaksanaannya dilakukan secara sampling dan by product.
Implementation of Internal Audit Unit activities are: 1. Control Function Carry out inspections and monitoring functions performed by the Internal Control Unit located throughout the branch by cycles. This examination includes transactional, financial and compliance testing. 2. Audit Function Carry out inspection and supervision functions that are performed by the execution of Audit team and performed thru sampling and by product.
SKAI telah menyusun dan menerapkan Piagam Internal Audit. Isi Piagam Internal Audit meliputi : a. Ruang Lingkup Tugas Internal Audit, mencakup : 1. Melakukan kaji ulang kinerja operasional. 2. Melakukan pemeriksanaan terhadap kehandalan, kelengkapan dan keakuratan informasi keuangan dan lainnya. 3. Pengendalian terhadap aset fisik. 4. Melakukan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan. 5. Melakukan tugas-tugas lain yang dibebankan. b. Program Internal Control 1. Perencanaan Program Kerja Tahunan. 2. Pelaksanaan Program Kerja Tahunan. 3. Pelaporan Pemeriksaaan dan Pengawasan. c. Pengembangan Organisasi 1. Melakukan perencanaan organisasi. 2. Pengembangan ketrampilan para karyawan melalui pelatihan dan pengembangan diri. 3. Pengembangan melalui jalur tehnologi dengan menerapkan sarana tehnologi dalam proses pemeriksaan.
IAU has developed and implemented the Internal Audit Charter. Contents include the Internal Audit Charter. a. Scope of duties of Internal Audit, including: 1. Conducted a review of operational performance. 2. Review against reliability, completeness and accuracy of financial and other information. 3. Control over physical assets. 4. Monitor and corrective action discrepancy. 5. Perform other in-charged duties.
LAPORAN TAHUNAN 2009
b. Internal Control Program 1. Annual Planning Work Program. 2. Implementation of the Annual Work Program. 3. Reporting and Monitoring Checks. c. Organization Development 1. Organizational planning 2. Development of employees’ skills thru training and self development 3. Development through technology by means of applying technologies in the examination process.
SIMPER A simper is often an expression of smugness, or self-confidence, from having knowledge or a precognition of something in advance.
☺
Kepala SKAI adalah Johanes Rudolf R. Profil dapat dilihat pada halaman 169, Profil Para Senior Officer. C. Fungsi Audit Ekstern Penunjukan Kantor Akuntan Publik telah memperoleh persetujuan dari pemegang saham pada RUPS Tahunan yang diadakan pada tanggal 26 Juni 2009.
Chairman of SKAI is Johanes Rudolf R. See Profile on page 169 from Senior Officer’s Profile. C. Function of Audit Extern Appointment of Public Accountant Office has received approval from shareholders at the AGM held on June 26, 2009.
Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah KAP Aryanto, Amir, Jusuf, Mawar dan Saptoto dengan biaya sebesar Rp. 265 juta plus PPN 10 %.
Designated Public Accountants for the fiscal year ended December 31, 2009 is the KAP Aryanto, Amir, Joseph, Rose and Saptoto a cost of Rp265 million plus 10% VAT.
Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk tersebut merupakan kantor akuntan yang telah terdaftar di Bapepam dan Bank Indonesia. Kantor Akuntan Publik ini sebelumnya pernah mengaudit Bank Kesawan sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2005 dengan Jusuf sebagai partner, tahun 2006 sampai dengan tahun 2007 dengan partner Mawar.
Designated Public Accountant is an accountant’s office that has been registered with Bapepam and Bank Indonesia. This Public Accountant The Bank had previously been audited since 2000 until the year 2005 with Joseph as a partner, the year 2006 until the year 2007 with partner Rose.
Struktur Kelompok Usaha
Group Structure
Susunan Pemegang Saham PT Bank Kesawan Tbk per Desember 2009, terdiri dari :
Composition of Shareholders of PT Bank Kesawan Tbk as per December 2009, as follow:
- - - -
PT Adhi Tirta Mustika PT Kapita Sekurindo PT Mallomo Masyarakat
: 51,23 % : 6,49 % : 18,37 % : 23,92 %
- - - -
PT Adhi Tirta Mustika PT Kapita Sekurindo PT Mallomo Masyarakat
: 51.23 % : 6.49 % : 18.37 % : 23.92 %
Pemegang saham PT Adhi Tirta Mustika terdiri dari Siauw Surya Putra Subandi, Ruddy Tjanaka, Rudi Widjaja, Leonardus Sutarman dan Yosep Solihin Yo.
Shareholders of PT Adhi Tirta Mustika consist of Siauw Surya Putra Subandi, Ruddy Tjanaka, Rudi Widjaja, Leonardus Sutarman dan Yosep Solihin Yo.
Hubungan dengan Masyarakat
Public Relations
Bank Kesawan sebagai bagian dari masyarakat menyediakan jalur khusus untuk menampung keluhan atau pertanyaan nasabah dan masyarakat melalui Corporate Secretary, Jl. Hayam Wuruk 33, nomor telepon 021-3508888 dan faksimili 021-2316061.
The Bank as part of the community to provide a special channel to accommodate the complaints or questions from customers and society through the Corporate Secretary, Jl. Hayam Wuruk 33, telephone number 0213508888 and fax 021-2316061.
Penerapan Manajemen Risiko
Practice of Risk Management
Untuk dapat mengantisipasi dan meminimalkan risiko yang dihadapi oleh Bank diperlukan penerapan pengendalian dan pengelolaan risiko melalui penerapan manajemen risiko secara efektif.
To be able to anticipate and minimize the risks faced by the Bank required the application of risk control and management through the implementation of effective risk management.
2009 ANNUAL REPORT
59
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Didalam penerapan manajemen risiko yang efektif dan terintegrasi, Bank Kesawan selalu melibatkan seluruh jenjang organisasi guna memastikan bahwa risiko – risiko yang timbul dalam kegiatan usaha Bank dapat diidentifikasi, dinilai, diukur, dikelola dan dilaporkan kepada manajemen maupun pengawas.
In the implementation of effective risk management and integrated, the Bank always involve all levels of the organization to ensure that the risks - the risk arising from bank operations can be identified, assessed, measured, managed and reported to management or supervisors.
Didalam pengelolaan dan penerapan manajemen risiko yang efektif, selain diperlukan pengawasan yang aktif manajemen, kecukupan penerapan kebijakan dan prosedur, penetapan limit risiko & kehandalan dalam sistem pengendalian internal, Bank Kesawan juga memiliki Risk Assessment Framework yang dapat mendukung dan sekaligus memberikan panduan kepada manajemen untuk memantau penerapan proses manajemen risiko sehingga demikian potensial risiko yang dapat menimbulkan kerugian keuangan bagi Bank dapat dimitigasi atau diminimalisir.
In the management and implementation of effective risk management, in addition to the necessary active supervision of management, the adequacy of the implementation of policies and procedures, risk limits and reliability in the internal control system, the Bank also has a Risk Assessment Framework which will support and provide guidance to management to monitor application of risk management process that thus the potential risks that could cause financial losses for banks can be mitigated or minimized.
Bank Kesawan telah memiliki kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko yang selalui dirivew sesuai dengan perkembangan kebutuhan kegiatan usaha Bank dan regulator bank antara lain risiko kredit (tentang penentuan batas wewenang memutus kredit, risiko operasional (tentang peraturan dan kebijakan limit transaksi core banking), risiko pasar (tentang penempatan dana dan surat berharga serta limit treasury dealer).
In the management and implementation of effective risk management, in addition to the necessary active supervision of management, the adequacy of the implementation of policies and procedures, risk limits and reliability in the internal control system, the Bank also has a Risk Assessment Framework which will support and provide guidance to management to monitor application of risk management process that thus the potential risks that could cause financial losses for banks can be mitigated or minimized.
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait
Exposures to related parties
Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur inti individu/ grup adalah sebagai berikut :
Provision of funds to related parties and debtors core individuals / groups are as follows:
No
Penyediaan Dana Exposures of Fund
1.
Kepada Pihak Terkait
2
Kepada Debitur Inti
Nominal (jutaan million Rp)
15
129.798
a. Individu
19
295.768
b. Grup
5
161.663
Penerapan penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur/grup inti telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia terkait dengan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), sehingga tidak terdapat pelanggaran BMPK, namun pernah terjadi pelampauan BMPK dan telah diselesaikan.
60
Jumlah Total Debitur
LAPORAN TAHUNAN 2009
Application of provision of funds to related parties and the debtor / core group has been carried out in accordance with related regulations of Bank Indonesia Lending Limit (LLL), so there is no violation of the LLL, but it never happened and has completed in excess of legal lending limit.
SIMPER A simper is often an expression of smugness, or self-confidence, from having knowledge or a precognition of something in advance.
☺
Rencana Strategis Bank
Plan of Stratagic Bank
a. Rencana Jangka Pendek Strategi Bank berjangka pendek untuk 1 tahun, yang meliputi : a. Penyaluran kredit, yang dilakukan secara selektif. Kredit komersial diutamakan untuk membiayai industri perdangangan sejalan dengan rencana pengembangan trade finance, sementara kredit consumer disalurkan melalui kredit high yield product/mass market. b. Penghimpunan dana pihak ketiga. Fokus pada penjualan dana murah khususnya tabungan dan giro untuk mempertahankan komposisi dana pihak ketiga dengan perbandingan 65% : 35% (65% untuk tabungan dan giro, 35% untuk deposito). c. Perbaikan Kualitas Usaha dilakukan melalui percepatan penanganan kredit bermasalah melalui monitoring yang ketat. d. Perbaikan rasio aktiva non produktif melalui penurunan posisi Agunan yang dikuasai serta penjualan aktiva tetap yang dinilai tidak produktif. e. Perbaikan dan pemenuhan proses operasional dalam memenuhi ketentuan yang berlaku, khususnya pelaksanaan implementasi laporan LBU Basel II dan PSAK 50 & 55. f. Perubahan peran Human Capital yang sebelumnya bersifat administratif menjadi strategic partner dalam mengelola kultur, etos kerja, pengembangan sumber daya manusia dan kenyamanan bagi karyawan. g. Penetapan standar service untuk semua karyawan khususnya front liners.
a. Short-term Plan Bank short-term strategy for a year, which includes: a. Loan disbursements, which is done selectively. Commercial loans to finance prioritized trading industry development plan in line with trade finance, while consumer loans are channeled through high-yield credit products/mass market. b. Third party funding. Focus on selling low-cost funds, particularly savings and current accounts to maintain the composition of third party funds with a ratio of 65%:35% (65% for savings and current accounts, 35% for deposits). c. Quality improvement efforts conducted by accelerating the handling of problem loans through close monitoring. d. Improvement ratio of non-productive assets through the reduction of collateral held positions as well as sales of fixed assets that are considered unproductive. e. Operational process improvements and compliance in meeting regulatory requirements, particularly the implementation of Basel II implementation LBU reports and SFAS 50 & 55. f. Changing role of human capital before becoming a strategic partner of the administrative nature of managing culture, work ethics, human resource development and comfort for employees. g. Determination of service standards for all employees, especially front-liners.
b. Rencana Jangka Panjang a. Penyaluran kredit akan tetap dilakukan secara selektif dan menghindari pemberian kredit pada sector yang memiliki risiko kredit tinggi. b. Penghimpunan dana pihak ketiga tetap fokus pada dana murah. c. Posisi kredit bermasalah akan terus ditekan dengan pemberian kredit pada sektor yang memiliki risiko kredit rendah. d. Perbaikan rasio aktiva non produktif akan terus dilakukan dengan penjualan agunan yang dikuasai. e. Perbaikan proses operasional akan dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah khususnya dalam pelayanan delivery channel.
b. Long-term Plan a. Loan disbursement will still be done selectively and avoid lending to sectors that have high credit risk. b. Agglomeration of third party funds were focused on the inexpensive variety. c. The position of nonperforming loans will continue to be pressured by the credit sector, which has a low credit risk. d. Improvement ratio of non-productive assets will continue to be dominated by sales collateral. e. Operational process improvements will be undertaken to improve services to customers especially in the service delivery channels
2009 ANNUAL REPORT
61
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance f.
Peran Human Capital akan terus ditingkatkan agar tercipta high performance accountability, service culture, relationship/sales oriented dan ability & adaptability. g. Menjadikan Bank Kesawan sebagai Service Leader di bank sekelas.
62
f.
The Role of Human Capital will continue to be improved in order to create high performance, accountability, service culture, relationship / sales oriented and ability & adaptability. g. The Bank makes as a Service Leader in the bank in its rating.
Dewan Direksi bersama-sama dengan divisi terkait secara berkala mengkaji ulang kebijakan dan strategis usaha Bank serta evaluasi realisasi pencapaian rencana kerja dan melakukan penyesuaian apabila diperlukan.
Board of Directors, together with related division regularly reviews strategic policies and operations of the Bank as well as the evaluation work plan and the realization of the achievement of making adjustments when necessary.
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan
Transparancies of Financial and Non-Financial Condition
Penyusunan dan penyajian laporan keuangan dan non keuangan dilakukan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia yang berlaku.
The preparation and presentation of financial and non financial reports performed in accordance with Bank Indonesia, Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange regulations.
Semua transparansi kondisi keuangan maupuan non keuangan dituangkan dalam : 1. Laporan Tahunan 2. Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan 3. Rapat Umum Pemegang Saham 4. Paparan Publik 5. Laporan Non Keuangan lainnya antara lain memberikan informasi mengenai produk Bank secara jelas yang dapat diperoleh secara mudah oleh nasabah seperti leaflet, brosur disetiap kantor cabang Bank pada lokasi yang mudah diakses oleh nasabah.
All transparancies fo the financial and non-financial conditions are stated below: 1. Annual Report 2. Financial Statement in Public for three quarter 3. General Meeting of Shareholders 4. Public Relations 5. Other Non-Financial Report, among others, provide information about the Bank are clearly products which can be obtained easily by customers such as leaflets, brochures every branch on the location that is easily accessible by customers.
Bank juga telah menyajikan informasi mengenai laporan keuangan pada website PT Bank Kesawan Tbk (www. bankkesawan.co.id) yang dapat diakses oleh seluruh stakeholder.
The Bank also provides information on the financial statements on the website The Bank Tbk PT (www. bankkesawan.co.id) which can be accessed by all stakeholders.
Opsi Saham
Stock Option
Bank tidak memiliki program opsi saham selama dan dalam periode tahun 2009.
Bank does not has stock options during and in the period of year 2009.
LAPORAN TAHUNAN 2009
SIMPER A simper is often an expression of smugness, or self-confidence, from having knowledge or a precognition of something in advance.
☺
Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Dewan Komisaris & Direksi
Remuneration Policy and Other Facilities The Board of Commissioners & Directors Jumlah diterima dalam 1 tahun/Total accepted in 1 year
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain/ Type of Remuneration and Other Facilities
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Directors
Orang/ Person
Jutaan/million Rupiah
Orang/ Person
Jutaan/million Rupiah
2
498
3
2.342
-
-
-
-
2
498
3
2.342
1. Remunerasi bruto (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura)/ Gross remuneration (salary, bonus, regular allowances, bonuses and other perks in the form of non natura) 2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang/ Other fasilities (housing, transportation, health insurance, others are: a. dapat memiliki/ owned b. tidak dapat dimiliki/ non-owned Total
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun (secara tunai)
Jumlah Direksi
Jumlah Komisaris
Diatas Rp2 milyar
-
-
Diatas Rp1 milyar s/d Rp2 milyar
-
-
Diatas Rp500 juta s/d Rp1 milyar
2
-
Rp500 juta ke bawah
1
2
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
Ratios of Highest and Lowest Salaries
Gaji yang diperbandingkan dalam rasio gaji adalah imbalan yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai per bulan.
Salaries are comparable with the ratio of salary is the compensation received by members of the Board of Commissioners, Directors and employees per month.
Jenis Rasio/ Type of Ratio Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah Ratio of salary for employees of the highest and lowest
Besarnya rasio/ Number of Ratio 19,47:1
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah Ratio of salary for Directors of the highest and lowest
1,5:1
Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah Ratio of salary for Board of Commissioners of the highest and lowest
1,6:1
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan pegawai tertinggi Ratio of salary for Directors and Senior Officers of the highest
2,43:1
2009 ANNUAL REPORT
63
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Penyimpangan Internal
Internal Fraud Jumlah kasus yang dilakukan oleh/ Total fraud done by
Internal Fraud dalam 1 tahun/ Internal Fraud in 1 year
Pengurus
Pegawai tetap
Tahun sebelumnya
Tahun berjalan
Tahun sebelumnya
Tahun berjalan
Tahun sebelumnya
Tahun berjalan
Total Fraud
-
-
-
-
-
-
Telah diselesaikan
-
-
-
-
-
-
Dalam proses penyelesaian di internal bank
-
-
-
-
-
-
Belum diupayakan penyelesaiannya
-
-
-
-
-
-
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum
-
-
-
-
-
-
Permasalahan Hukum
Legal Issues
Permasalahan hukum baik secara perdata maupun pidana yang dihadapi Bank selama tahun 2009 dan telah diajukan melalui proses hukum, adalah sebagai berikut:
Legal issues both in civil and criminal penalties faced by the bank during the year 2009 and has been proposed through the legal process, is as follows:
Permasalahan Hukum/ Legal Issues
Jumlah/ Total Perdata/ Civil
Pidana/ Criminal
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)
2
0
Dalam proses penyelesaian
20
0
Total
22
0
Transaksi yang mengandung Benturan Kepentingan Benturan kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi direksi, komisaris, pemegang saham pengendali bank atau pihak terafiliasi dari direktur, komisaris atau pemegang saham pengendali dan pejabat eksekutif Bank. Selama tahun 2009, Bank tidak memiliki permasalahan yang mengandung benturan kepentingan.
64
Pegawai Tidak tetap
LAPORAN TAHUNAN 2009
Transactions with Conflict of Interest The conflict of interest is the conflict of Company’s economical interest against the private economical interest of its director, commissioner, controlling shareholder or the affiliated parties of the director, commissioner, controlling shareholder, or the executives of the Bank. In 2009, the bank did not have any problems which can be categorized as conflict of interests.
SIMPER A simper is often an expression of smugness, or self-confidence, from having knowledge or a precognition of something in advance.
☺
Buy Back Shares dan/ atau Buy Back Obligasi Bank
The Bank’s Shares Buy Back and/or Obligation Buy Back Obligation
Bank belum melaksanakan adanya program buy back shares dan/ atau buy back obligasi Bank selama dan dalam periode tahun 2009.
The bank has not done its shares buy back and/or obligation buy back, in and within the period of year 2009.
Kejadian setelah Tanggal Neraca
Events after balance sheet date
Tidak ada kejadian material setelah tanggal neraca.
There was no material events after balance sheet date.
Kegiatan Sosial & Politik
Social & Politic Activity
Pemberian dana untuk kegiatan sosial merupakan implementasi dari kebijakan tanggung jawab sosial Bank. Kegiatan sosial yang dilakukan selama tahun 2009 adalah sebagai berikut : - Melaksanakan aksi donor darah. - Pemberian donasi kepada panti asuhan, panti jompo, fakir miskin, janda dan yatim piatu. - Buka puasa bersama anak panti asuhan. - Perayaan natal bersama anak-anak panti asuhan.
The fund raising for social activities has been a sort of implementation of the social responsibility policy of the Bank. The social activities being done in 2009 were: - Implementation of a blood donor. - Donations to orphanages, nursing homes, destitute, widows and orphans. - Open fasting with orphanage. - Celebration on Christmas with the orphanage.
Dana yang dipergunakan berkaitan dengan kegiatas sosial tersebut diatas adalah sebesar Rp69.410.000.
Funds are used relating to the above social activities is Rp69,410,000.
Tidak terdapat pemberian dana untuk kegiatan politik selama tahun 2009.
There is no provision of funds for political activities during the year 2009.
Hasil Self Assessment Penerapan GCG
Results of Self Assessment GCG
Sesuai dengan ketentuan PBI tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, Bank telah melakukan self assessment tentang praktik GCG dilingkungan Bank per Desember 2009, yang meliputi 11 aspek penilaian.
In accordance with the provisions of Regulation on Implementation of Good Corporate Governance for Banks, the Bank has conducted self-assessment of governance practices within the Bank as of December 2009, covering 11 aspects of the assessment.
Peringkat komposit hasil Self Assessment Bank adalah C atau predikat “Cukup Baik”.
Composite ratings of Bank the results of Self Assessment is a C or a predicate “Fairness Good”.
2009 ANNUAL REPORT
65
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Berikut ringkasan perhitungan nilai komposit Self Assessment GCG : No
Aspek Yang Dinilai/ Aspect Assessed
Bobot (A)/ Weight (A)
Peringkat (B)/ Rank (B)
Nilai (A)X(B)/ Value (A)x(B)
Catatan/ Notes
1
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
10,00 %
2
0,200
Anggota Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara independen dengan berpedoman pada prinsip Good Corporate Governance.
2
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
20,00 %
2
0,400
Seluruh anggota Direksi memiliki integritas dan kompetensi yang memadai. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dengan memperhatikan prinsip GCG.
3
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
10,00 %
3
0,300
Kecukupan struktur dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite cukup memenuhi ketentuan yang berlaku.
4
Penanganan Benturan Kepentingan
10,00%
3
0,300
Administrasi dan dokumentasi kebijakan, sistem dan prosedur akan lebih ditingkatkan lagi.
5
Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
5,00%
3
0,150
Pedoman, sistem dan prosedur Bank semakin lengkap dan secara berkesinambungan dilakukan pengkinian sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kompleksitas Bank.
6
Penerapan Fungsi Audit Intern
5.00%
2
0,100
Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, SKAI bertindak independen dan berjalan dengan efektif.
7
Penerapan Fungsi Audit Ekstern
5,00%
2
0,100
Akuntan Publik telah menjalankan tugas dan tanggungjawabnya secara independen dan kualitas serta cakupan hasil audit dinilai baik.
8
Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern
7,50%
3
0,225
Penerapan manajemen risiko telah berjalan cukup efektif untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau risiko kredit, operasional dan pasar.
9
Penyediaan Dana kepada Pihak terkait dan Debitur Besar
7,50%
2
0,150
Selama tahun 2009 tidak terdapat pelanggaran BMPK, namun pernah ada pelampauan BMPK tetapi sudah diselesaikan
10
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Internal
15,00%
3
0,450
Bank telah cukup transparan dan tepat waktu dalam menyampaikan informasi keuangan dan non keuangan kepada publik.
11
Rencana Strategis Bank
5,00%
2
0,100
Rencana bisnis Bank dibuat sesuai dengan visi dan misi Bank serta disusun cukup realistis, namun tetap memperhatikan prinsip kehatihatian dan azas perbankan yang sehat.
2,475
Cukup Baik/ Good Enough
Nilai Komposit Composite Value
66
Summary of the calculation of composite value GCG Self Assessment:
LAPORAN TAHUNAN 2009
100,00%
SIMPER A simper is often an expression of smugness, or self-confidence, from having knowledge or a precognition of something in advance.
☺
Laporan Komite Audit Report of the Audit Committee
Komite Audit PT Bank Kesawan Tbk dibentuk sebagai salah satu kelengkapan perangkat Dewan Komisaris dalam melaksanakan Good Corporate Governance. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
The Audit Committee of PT Bank Kesawan Tbk was formed to assist the Board of Commissioners in carrying out Good Corporate Governance. In implementing its duties, the Audit Committee must always base itself on prevailing regulations.
Susunan Komite Audit PT Bank Kesawan Tbk adalah sebagai berikut:
Composition of the members of the Audit Committee PT Bank Kesawan Tbk are as follows :
NAMA Sdr. Nasrul Husin Sdr. Ade Purwadi Sdr. Abdul Kholiq
NAME Mr. Nasrul Husin Mr. Ade Purwadi Mr. Abdul Kholiq
JABATAN Ketua Anggota Anggota
POSITION Heas Member Member
Sepanjang tahun 2009, Komite Audit telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Throughout 2009 the Audit Committee has carried out the following activities :
•• Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang dikeluarkan perusahaan sesuai standar keuangan yang berlaku.
•
To research on the financial information issued by the company pursuant to the prevailing financial standard.
•• Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern dan Kantor Akuntan Publik.
•
To research and evaluate towards plan and implementation of Internal Audit Unit and Public Accountant Office.
•• Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut atas hasil audit temuan Satuan Kerja Audit Intern, akuntan publik, dan hasil pengawasan Bank Indonesia.
•
To carry out evaluations and continuously activities based on the reporting of the result findings due to by Internal Audit Unit, also Bank Indonesia and Public Accountant.
•• Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan Perundang-undangan yang berlaku dalam melaksanakan kegiatannya.
•
To review on the company's prudential toward the prevailing Law and Regulation in implementing its activities.
Komite Audit PT Bank Kesawan Tbk PT Bank Kesawan Tbk Audit Committee
Nasrul Husin Ketua Chairperson
2009 ANNUAL REPORT
67
Hasil RUPS Tahunan & Luar Biasa Result of Extraordinary & Annual Shareholder's General Meeting 30 Juni 2009
68
LAPORAN TAHUNAN 2009
30th June 2009
LAUGH OUT LOUD Spontaneous laughter that is usually an instinctive expression of lively amusement.
☺
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
T
anggung jawab sosial perusahaan adalah sebuah komitmen berkelanjutan yang dibangun oleh Bank Kesawan untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup komunitas sosial dan masyarakat sekitar secara keseluruhan. At Bank Kesawan, corporate social responsibility is a perpetual commitment in contributing to the empowerment of the surrounding communities and promoting social welfare in general. Kepedulian sosial tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatankegiatan berikut ini: Sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama, Bank Kesawan melakukan pemberian sumbangan kepada panti asuhan dan panti jompo yang ditunjuk;
l
Bank Kesawan juga peduli terhadap kegiatan keagamaan, melalui pembagian kartu Natal & Tahun Baru 2009. Bank Kesawan menyisihkan Rp500,- dari setiap kartu natal yang diberikan kepada nasabah untuk diserahkan kepada yang membutuhkan & merayakan Natal bersama anak-anak yatim piatu;
Bank Kesawan exercises its social caring and commitment through the following programs: As a form of its social solidarity Bank Kesawan organizes charity and donation for selected orphanage and nursing homes;
l
Bank Kesawan also participated in religious celebrations by sending out Christmas and New Year 2009 cards. For every Christmas card sent to customers, Bank Kesawan donated Rp 500 to those in need and celebrating of Christmas with orphans.
l
l
Sebagai bentuk partisipasi kepada masyarakat yang kurang mampu dalam hal pengobatan, Bank Kesawan bersama PMI (Palang Merah Indonesia)melakukan kegiatan donor darah yang diikuti oleh karyawan di seluruh cabang di Indonesia;
l To help the underprivileged community in terms of health care, Bank Kesawan together with PMI (Indonesian Red Cross) organize blood donor programs, in which all employees participate;
l Bank Kesawan juga melakukan Buka Puasa bersama dengan anak yatim dan pemberian ta’jil kepada masyarakat yang menjalankan ibadah puasa di sekitar kantor cabang di seluruh Indonesia.
l Every Ramadhan, Bank Kesawan organizes iftar dinner with orphans and giving away taíjil (snacks and drinks to break the fast) for the fasting Moslems around branch offices throughout Indonesia.
l
2009 ANNUAL REPORT
69
Pengelolaan Risiko Risk Management
K
egiatan bisnis perbankan merupakan kegiatan bisnis yang tidak dapat lepas dari berbagai risiko usaha yang dapat berdampak negatif terhadap kelangsungan kegiatan bisnis perbankan. Banking is a business that is highly susceptible to risks, in which risk is inherent in almost every process that a bank undertakes in the course of providing its products and services and other banking activities.
70
Dalam mengimplementasikan manajemen risiko secara efektif dan terintegrasi, Bank Kesawan selalu mengedepankan seluruh jenjang organisasi untuk terlibat dalam pengelolaan risiko agar setiap risiko yang melekat dalam kegiatan usahanya dapat diantisipasi dan diminimalkan.
In implementing effective and integrated risk management, Bank Kesawan always put all levels of the organization to the front and be involved in risk management in order that each and every risk inherent in their business activities can be anticipated and minimized.
Penerapan manajemen risiko yang efektif selain melalui kebijakan dan prosedur limit-limit yang telah ditentukan, Komite-Komite yang dibentuk, Bank juga telah memiliki Risk Assesment Framework yang dapat memberikan panduan untuk mengidentifikasi, menilai, mengukur dan memantau/mitigasi risiko sehingga manajemen dapat secara cepat mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengantisipasi potensial risiko yang bersifat merugikan secara finansial.
In its implementation of effective Risk Management, in addition to adherence to established policies and limitation procedures, and through established committee, the Bank also has a Risk Assessment Framework which provides the guidelines for identifying, assessing, measuring and monitoring/mitigating risks so that the management can quickly take the necessary action to anticipate the risks that potentially may be financially harmful.
Melalui Risk Assessment Framework, Bank dapat menggunakan secara optimal untuk menyusun profil risiko yang lebih akurat, dapat juga digunakan untuk menunjang penerapan manajemen risiko pada PSAK 50/55.
By optimally using the Risk Assessment Framework, the Bank can compile a more accurate risk profile, and also support the application of risk management under PSAK 50/55.
Bank Kesawan senantiasa meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko dan mengevaluasi kebijakan risiko sesuai dengan peraturan baru yang berlaku maupun perubahan lingkungan bisnis yang terjadi, yang antara lain adalah penerapan manajemen risiko dibidang teknologi informasi.
Bank Kesawan continuously improves its risk management ability and evaluates its risk policies in accordance with prevailing new regulations and also with changes occurring in the business environment, which among others is the application of risk management in the area of information technology.
Bank Kesawan telah melakukan pengelolaan risiko atas 8 jenis risiko yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan
Bank Kesawan has conducted risk management on 8 types of risks with the objective of strengthening the
LAPORAN TAHUNAN 2009
WINK A wink is the rapid closing and opening of an eye, typically indicating that something is a secret, a signal of affection, or an affirmation of success.
☺
serta stabilitas aktivitas perbankan dan sekaligus mitigasi risiko yang berpotensi merugikan bank.
resilience and stability of banking activities and at the same time mitigating risks which potentially may harm the bank.
Risiko Kredit
Loan Risk.
Pengelolaan risiko kredit adalah memastikan bahwa kredit diberikan berdasarkan prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat.
Loan risk management is ensuring that loans given are in accordance with healthy loan disbursement principles.
Beberapa prinsip utama dalam manajemen risiko kredit yang dilakukan Bank Kesawan selama tahun 2009 antara lain:
Several main principles of loan risk management applied by Bank Kesawan during 2009, among others, are as follows:
•
•
•
• •
• •
• •
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas efektivitas penerapan manajemen risiko untuk risiko kredit Melakukan pemberdayaan unit-unit kerja independen untuk melakukan pengendalian intern atas unit-unit kerja yang berhubungan dengan proses pemberian kredit. Pendelegasian wewenang dan limit untuk memutus kredit kepada komite kredit Kantor Pusat. Melakukan perbaikan kualitas aktiva produktif, penyebaran risiko portofolio kredit (memastikan portofolio kredit terdiversifikasi di sektor-sektor industri maupun segmen pasar) Melakukan penyelesaian Agunan Yang Diambil Alih (AYDA). Melakukan daily monitoring terhadap tunggakan kredit baik diatas maupun dibawah 30 hari untuk mengantisipasi kredit bermasalah, memonitor dan memberikan early warning potensi kerugian yang disebabkan pergeseran kolektibilitas kredit. Melakukan identifikasi risiko yang terdapat dalam produk dan aktivitas baru seperti analisa Mass Market dan Kredit Instan Tanpa Agunan. Serta penerapan scoring system dan Credit Rating untuk pengajuan kredit baru, penambahan fasilitas kredit dan atau perpanjangan kredit.
• • •
• •
• •
The Board of Commissioners and the Board of Directors are responsible for the effective implementation of risk management in loan risks Empowering independent work units to conduct internal control on work units dealing with the process of loan disbursement. Delegation of authority and limit to the Head Office loan committee to decide on loan disbursement. Improving the quality of productive assets, spreading the risks in loan portfolios (ascertaining that loan portfolios are diversified in industry sectors as well market segments) Settle Seized Collateral (AYDA) Daily monitoring of loans in arrears over and under 30 days to anticipate non-performing loans, monitor and issue early warnings on potential losses due to the shift in the loan collectible. Identifying the risks inherent in new activities and products such as Mass Market analysis and Instant Non-collateral Loans Applying a scoring system and Credit Rating on new loan applications, additional loan facilities or loan extensions.
Risiko Pasar
Market Risk.
Risiko pasar adalah risiko yang timbul karena pergerakan variabel pasar yang dapat merugikan portofolio yang dimiliki Bank Kesawan. Variabel pasar yang dimaksud adalah suku bunga dan nilai tukar, termasuk turunan dari kedua instrumen tersebut (risiko instrumen derivatif).
Market risks are risks arising out of the movements of market variables which can harm the portfolio of Bank Kesawan. The market variables in reference are interest rates and exchange rates, including derivatives of both the instruments (derivative risks).
Untuk mengantisipasi risiko pasar Bank Kesawan tetap mempertahankan kebijakan pengelolaan assets dan liabilities yang efektif, melakukan pemantauan terhadap
In anticipation of market risks Bank Kesawan continues to maintain effective assets and liabilities management policies, monitor changes in or effects of daily, weekly and
2009 ANNUAL REPORT
71
Pengelolaan Risiko Risk Management
72
perubahan atau dampak perkembangan tingkat suku bunga secara harian, mingguan ataupun bulanan yang dapat mengakibatkan kenaikan atau penurunan harga surat berharga dan pendapatan bunga bersih portofolio aktiva produktif bank dan memperbaiki komposisi pendanaan sehingga mampu menghasilkan base lending rate dan cost of fund yang kompetitif dipasar.
monthly changes in interests rates that could result in the increase or fall in the price of securities, the net interest income of the bank’s portfolio of productive asset, and improve the composition of its financing so that it is able to yield competitive base lending rate and cost of fund.
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk.
Ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
The inability of the Bank to fulfil obligations falling due from its sources of funding, namely cash flow and or highquality liquid assets which can be collateralized, without disrupting the Bank’s activities and financial condition.
Untuk mengantisipasi hal tersebut Bank Kesawan melakukan beberapa strategi antara lain memantau dana secondary reserve melalui laporan traffic area, mengintensifkan penagihan kepada debitur bermasalah serta menempatkan kelebihan dana ke aktiva produktif yang memiliki risiko rendah. Pemantauan risiko likuiditas juga dilakukan dengan berbagai teknik seperti maturity gap, daily cashflow, LDR dan Stress-test ataupun simulasi terhadap perkembangan likuiditas bank. Selain itu untuk mengelola risiko likuiditas selama tahun 2009 Bank Kesawan juga menambah money market line yang ada dan membuka line baru dengan beberapa bank dengan prinsip saling menguntungkan.
To anticipate the above mentioned Bank Kesawan has adopted a number of strategies, including among others, monitoring the secondary reserve fund through area traffic reports, intensifying collections from problematic debtors and also placing excess funds in productive assets with low risk. The monitoring of Liquidity Risk is also done with various techniques like maturity gap, daily cash flow, LDR and Stress-Test or simulation on the growth of the bank’s liquidity. Moreover in managing liquidity risks during 2009 Bank Kesawan also added to the existing money market line and opened new lines with a number of banks in a win-win situation.
Risiko Hukum
Legal Risk
Risiko hukum dapat ditimbulkan oleh kelemahan dalam sistem legal atau adanya gugatan hukum atau kelemahan dalam kontrak. Untuk meminimalkan risiko hukum, Bank Kesawan selalu memastikan bahwa semua kegiatan dan hubungan usaha antara Bank Kesawan dengan Pihak Ketiga didasarkan pada peraturan dan kondisi yang mampu melindungi kepentingan bank dari segi hukum.
Legal risks may arise due to a weakness in the legal system or the existence of law suits or loopholes in contracts. To minimize legal risks, Bank of Kesawan always ensure that all activities and business relations between Bank Kesawan and Third Parties are based on regulations and conditions that are capable of protecting the bank’s interest from a legal perspective.
Risiko Operasional
Operational Risk
Dinamisnya pertumbuhan kegiatan usaha bisnis Bank harus diimbangi dengan pengelolaan risiko operasional juga, untuk itu Bank melakukan pelatihan kepada segenap jenjang karyawan baik front maupun back office secara berkala untuk memahami sistem dan prosedur secara baik agar dapat mencegah kerugian yang sifatnya financial loss. Efektifitas pengawasan melekat oleh supervisor terhadap bawahan merupakan hal yang menjadi perhatian Direksi dan Komisaris Bank Kesawan. Selain itu melalui penerapan sistem pengendalian intern yang terintegrasi pada setiap jenjang organisasi dan berfungsinya unit kerja independen seperti SKAI, Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), unit kerja KYC, Kepatuhan dan didukung dengan teknologi informasi online serta keterampilan karyawan di semua bidang, diharapkan dapat mengidentifikasi dan mitigasi risiko operasional.
The dynamic growth of the Bank’s business activities must also be balanced with operational risk management, for that reason the Bank conducts routine trainings for all levels of employees at both front and back offices so that they understand the systems and procedures well enough to prevent losses that are financial in nature. The effectiveness of close supervision by supervisors on their subordinate is a matter that has come to the attention of Bank Kesawan’s Boards of Directors and Commissioners. Moreover the implementation of an integrated system of internal control in each organizational level and the functioning of independent work units like SKAI, the Risk Management Work Unit (SKMR), the KYC work unit, Compliance, and supported by online information technology as well as employees competent in all areas, is expected to be able to identify and mitigate operational risks.
LAPORAN TAHUNAN 2009
WINK A wink is the rapid closing and opening of an eye, typically indicating that something is a secret, a signal of affection, or an affirmation of success.
☺
Risiko Reputasi
Reputation Risk
Risiko reputasi antara lain dapat timbul dari pemberitaan negatif menyangkut operasional bank atau persepsi negatif tentang bank. Salah satu usaha yang dilakukan Bank Kesawan untuk meningkatkan pengelolaan risiko reputasi dengan mengoptimalisasikan fungsi Unit Pengaduan Nasabah. Unit ini berfungsi untuk menerima dan menyelesaikan keluhan dari nasabah Bank Kesawan terkait dengan produk dan pelayanan Bank Kesawan. Selain itu salah satu kegiatan yang telah dilakukan adalah meningkatkan standar layanan nasabah dengan melakukan training dan implementasi service excellence.
Reputation risks, among others, may develop from negative news on the bank’s operations, or negative perceptions on the bank. One of the efforts made by Bank of Kesawan to improve reputation risk management is by optimizing the function of the Customer Complaint Unit. The Unit’s function is to receive and resolve complaints from customers with regard to Bank Kesawan’s products and services. Another related activity was the improvement of customer service standards by conducting trainings and implementing service excellence.
Risiko Strategik
Strategic Risk
Bank Kesawan selalu berupaya melakukan review strategi bisnis secara ketat dengan melakukan monitoring terhadap Key Performance Indicator (KPI) Bisnis & Unit Support lainnya agar dapat tercapai target business plan sehingga dapat menghimpun kekuatan permodalan berdasarkan pertumbuhan organik.
Bank Kesawan continuously strives to rigorously review its business strategy by monitoring the Key Performance Indicators (KPI) of the Business and Other Supporting Units in order to achieve the objectives of its business plan so that it can amass capital strength through organic growth.
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Dalam rangka meningkatkan pengelolaan terhadap risiko kepatuhan, Bank Kesawan senantiasa memperkuat struktur organisasi dan jajaran SDM, melakukan penyempurnaan terhadap peraturan dan ketentuanketentuan yang ada serta melakukan sosialisasi kepada seluruh jajaran karyawan baik melalui pelatihan-pelatihan internal maupun eksternal dan sebagainya.
In order to improve the management of compliance risks, Bank Kesawan is continuously strengthening its organizational structure and the rank and file of its Human Resources, refining existing rules and regulations, as well as conducting socialization on all employees through internal and also external trainings, etc.
Dalam rangka memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang kewajiban Sertifikasi Bagi Pengurus Dan Pejabat Bank Umum, secara kontinue telah dilakukan program sertifikasi manajemen risiko kepada karyawan dan pengurus Bank Kesawan.
In compliance with Bank Indonesia’s stipulation on the obligatory Certification of Public Bank Executives and Officers, risk management certification programs are continuously held for employees and executives of Bank Kesawan.
Penerapan Basel II
Implementation of Basel II
Bank Kesawan sudah melakukan persiapan penerapan risiko operasional atas risiko teknologi informasi melalui penyampaian laporan penggunaan teknologi informasi kepada Bank Indonesia sesuai dengan ketentuan PBI No. 9/30/DPNP. Adapun metode yang digunakan untuk mengidentifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko teknologi informasi, telah dipilih metode pendekatan aset yang disesuaikan dengan kompleksitas usaha Bank.
Bank Kesawan has made preparations to implement operational risk on information technology risk by submitting a report on the use information technology to Bank Indonesia pursuant to the provision of PBI No. 9/30/ DPNP. As for method used to identify, measure, monitor and control information technology risks, the assets approach method has been chose in keeping with the complexity of the Bank’s business.
Disamping itu persiapan penerapan risiko operasional lainnya adalah persiapan perhitungan capital charges operation risk berdasarkan metode basic indicator approach.
Additionally another preparation for implementing operational risks is the preparation for the calculation of capital charges operation risks following the method of basic indicator approach.
Adapun stress testing yang digunakan untuk mengukur kemampuan permodalan bank setelah diperhitungkan capital charges operation risk adalah metode Quantitave Impact Study % (QIS 5).
As for the stress testing used to measure the capital ability of the bank after factoring in capital charges operation risks is the method of Quantitative Impact Study 5 (QIS 5).
2009 ANNUAL REPORT
73
Pengelolaan Risiko Risk Management Know Your Customer (KYC)
Know Your Customer (KYC)
Kegiatan bisnis perbankan merupakan kegiatan bisnis yang sangat rentan terhadap kemungkinan digunakan sebagai media pencucian uang dan/atau pendanaan terorisme, karena pada perbankan tersedia banyak pilihan transaksi bagi pelaku pencucian uang dan/atau pendanaan terorisme dalam upaya melancarkan tindak kejahatannya.
Banking activities are business activities that are very susceptible to being used as a medium for moneylaundering and/or financing terrorism, because there is a wide variety of transactions available in banking that money launderers and/or terrorism financers can take advantage of to perpetrate their criminal acts.
Melalui berbagai pilihan transaksi seperti transaksi pengiriman uang, perbankan menjadi pintu masuk harta kekayaan yang merupakan hasil tindak pidana atau merupakan pendanaan kegiatan terorisme ke dalam sistem keuangan yang selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pelaku kejahatan.
By way of various transactions such as remittance transactions, banking becomes the gateway for ill-gotten wealth or funds for terroristic acts to enter the financial system and subsequently be utilized by criminals.
Sebagai bentuk implementasi dalam upaya mendukung pencegahan tindak pidanan pencucian uang dan pendanaan terorisme, Bank Kesawan pada tahun 2009 telah melakukan :
As a form of implementation in its effort to support the prevention of criminal acts of money-laundering terrorism financing, Bank Kesawan has carried out the following in 2009:
1. Perubahan penyusunan Pedoman Prinsip Mengenal Nasabah menjadi Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) yang disesuaikan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/28/PBI/2009 tanggal 01 Juli 2009. Pelaksanaan Program APU dan PPT mencakup beberapa hal sebagai berikut :
1. Modified the formulation of the Principal Guidelines for Know Your Customer to become Anti Money Laundering (APU) Program Implementation and Prevention of Terrorism Financing (PPT) that are adapted to Bank Indonesia Regulation Number 11/28/PBI/2009 dated 01 July 2009. The implementation of the APU and PPT programs covered the following: 2. - The formulation of the Guidelines for Anti Money Laundering and Terrorism Financing Prevention consisted of Acceptance, Identification and Verification procedures - Request for Information and Document - Beneficial Owner - Simpler CDD - Ending of Relation and Transaction Refusal - Rules on High Risk Areas and PEP - CDD Implementation by Third Party Procedures - Fund Transfer Procedures - Cross Border Correspondent Banking - Document Administration and Reporting - Report on Planned and Actual Data Updating - Implementation of Client Grouping following the Risk Based Approach (RBA)
-
- - - - - - - - - - -
74
Penyusunan Pedoman Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme yang terdiri dari Prosedur Penerimaan, Identifikasi dan Verifikasi Permintaan Informasi dan Dokumen Beneficial Owner CDD yang lebih sederhana Penutupan hubungan dan Penolakan Transaksi Ketentuan mengenai Area Berisiko Tinggi dan PEP Prosedur Pelaksanaan CDD oleh Pihak Ketiga Prosedur Transfer Dana Cross Border Correspondent Banking Penatausahaan Dokumen dan Pelaporan Laporan Rencana dan Realisasi Rencana Pengkinian Data Melakukan Penyusunan Pengelompokkan Nasabah berdasarkan Risk Based Approach (RBA),
LAPORAN TAHUNAN 2009
WINK A wink is the rapid closing and opening of an eye, typically indicating that something is a secret, a signal of affection, or an affirmation of success.
☺
-
- -
Melakukan pengembangan sistem informasi yang memadai untuk dapat mengidentifikasi, memanatau dan menyediakan laporan mengenai transaksi keuangan mencurigakan yang dilakukan nasabah kepada pihak otoritas. Penyiapan Sumber Daya Manusia yang memadai Melakukan penyesuaian Teknologi Informasi untuk Pelaksanaan Program Pengkinian Data Nasabah.
-
- -
Development of an adequate information system capable of identifying, monitoring and providing reports on dubious financial transactions made by client for the authorities. Preparation of adequate Human Resources Adaptation of existing Information Technology with the Client Data Updating Program Implementation.
2. Pelaporan Transaksi Keuangan Tunai (CTR) kepada Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
2. Cash Transaction Reporting (CTR) to the Financial Transaction Reporting and Analysis Centre (PPATK).
3. Pelaporan Trasaksi Keuangan Mencurigakan kepada Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
3.
Dubious Cash Transaction Reporting to the Financial Transaction Reporting and Analysis Centre (PPATK).
4. Melakukan Program Pelatihan yang berkesinambungan dengan topik pelatihan mencakup: - Implementasi peraturan perundang-undangan yang terkait dengan program APU dan PPT - Teknik, metode dan tipologi pencucian uang atau pendanaan terorisme dan - Kebijakan dan prosedur penerapan program Apu fan PPT serta peran dan tanggung jawab pegawai dalam memberantas pencucian uang atau pendanaan terorisme
4.
Conducting continuous Training Programs on topics that cover the following: - Implementation of laws and regulation pertaining to APU and PPT programs - Techniques, methods and typology of money laundering or terrorism financing and - Policies and procedures for implementing APU and PPT programs and also the role and responsibilities of employees in the fight against money laundering or terrorism financing.
5. Melakukan pemeriksaan terhadap penerapan APU dan PPT di Branch/Sub Branch, mencakup : - Pelaksanaan proses pengkinian profil data nasabah - Pemeriksaan informasi single CIF - Pelaksanaan monitoring Laporan Red Flag/ Laporan Tidak Wajar
5. Conduct inspections on the application of APU and PPT at Branches/Sub Branches, including: - Execution of the client profile data updating - Inspection of single CIF Information - Execution of Red Flag Report/Impropriety Report monitoring.
6. Melakukan pengkinian dan pendistribusian Database Daftar Teroris kepada Branch/Sub Branch setiap 6 bulan sekali sesuai dengan ketentuan PBI APU dan PPT.
6. Updating and distribution of the List of Terrorists Database to Branches/Sub-Branches once every 6 months in accordance with the provisions of PBI APU and PPT.
2009 ANNUAL REPORT
75
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
S
epanjang tahun 2009, Bank Kesawan berhasil meningkatkan laba operasional sebesar 242,9% dari rugi sebesar Rp5,8 miliar pada tahun 2008, menjadi laba sebesar Rp8,3 miliar pada tahun 2009. Bank Kesawan juga mampu meningkatkan Laba Bersih sebanyak 28,1 % dari Rp3,1 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp3,9 miliar satu tahun berikutnya.Di lain sisi, Bank Kesawan mengalami peningkatan beban non operasional-bersih yang cukup signifikan. Dalam pembahasan ini akan diulas secara singkat hasil dan perkembangan operasional Bank Kesawan serta kondisi keuangan selama tahun yang berakhir 31 Desember 2009. Throughout 2009, Bank Kesawan was able to increase its operating income by 242.9% from a loss of Rp5.8 billion in 2008 to Rp8.3 billion in profit. Bank Kesawan also increased its net profit by 28.1%, from Rp3.1 billion in 2008 to Rp3.9 billion the following year. Meanwhile, Bank Kesawan experienced quite a significant increase in its net non-operating expense. This section provides brief reviews of Bank Kesawan’s operational progress and financial position throughout the year-ending 31 December 2009.
Perkembangan Operasional
76
Operational Growth
Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan bunga bersih tercatat meningkat sebesar 13,3% dari Rp74,9 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp89,4 miliar di tahun 2009. Peningkatan tersebut terutama berasal dari peningkatan pendapatan bunga sebesar Rp8,9 miliar, dan penurunan beban bunga sebesar Rp1,1 miliar pada tahun pelaporan.
Net Interest Income The net interest income was recorded at a 13.3% increase from Rp74.9 billion in 2008 to Rp89.4 billion in 2009. This increase was largely attributable to a Rp8.9 billion growth of the interest income and Rp1.1 billion decrease in interest expense in the year under review.
Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya terdiri dari provisi dan komisi non-kredit, pendapatan transaksi valuta asing, keuntungan atas penjualan efek, keuntungan penilaian efek yang diperdagangkan yang belum direalisasi dan lain-lain. Total pendapatan operasional lainnya pada tahun 2008 tercatat sebesar Rp12,1 miliar, sedangkan pada tahun 2009 tercatat sebesar Rp13,6 miliar atau naik 12,8%. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan
Other Operating Income Other operating income derived from fees and non-credit commission, gains on foreign exchange deals, gains on sale of marketable securities, unrealized gains from changes in fair value of marketable securities and others. In total, other operating income for 2008 had been reported at Rp12.1 billion, while in 2009, it was recorded at Rp13.6 billion or increase by 12.8%, mainly attributed to the increase in unrealized gains from changes in fair value of
LAPORAN TAHUNAN 2009
GLAD Gladness is an expression of approval and contentment, often typified by a broad grin that reflects an obvious sense of happiness on a person's entire face.
☺
keuntungan penilaian efek yang diperdagangkan yang belum direalisasikan sebesar Rp1,7 miliar terkait dengan membaiknya perekonomian dunia pada umumnya dan perekonomian Indonesia pada khususnya. Beban Operasional Lainnya Beban operasional lain terdiri dari beban penyisihan kerugian atas aktiva produktif dan non produktif, beban umum dan administrasi, beban tenaga kerja, beban administrasi dan proses warkat, beban iuran dan sumbangan serta beban lainnya. Sebagai hasil penurunan penyisihan kerugian atas aktiva produktif dan non produktif Bank Kesawan sepanjang tahun 2009, beban operasional lainnya dapat ditekan hingga sebesar Rp2,6 miliar atau turun 2,9% dari Rp92,9 miliar pada tahun 2008, menjadi hanya Rp90,2 miliar pada tahun 2009. Penyisihan kerugian atas aktiva produktif dan non-produktif sendiri mengalami penurunan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 42,7% atau sejumlah Rp5,3 miliar dari Rp12,4 miliar, karena adanya perbaikan kualitas aktiva produktif yang cukup signifikan. Laba Operasional Pada tahun 2009, Bank Kesawan berhasil mencatatkan laba operasional sebesar Rp8,3 miliar pada tahun 2009, peningkatan sebesar 242,9% yang sangat meyakinkan mengingat pada tahun 2008 Bank Kesawan mengalami kerugian operasional sebesar Rp5,8 miliar. Beban Non Operasional Bersih Pada tahun 2009, Bank Kesawan mencatat beban non operasional bersih sebesar Rp1,9 miliar yang sebagian besar atas kerugian penjualan AYDA yang dilakukan oleh bank sebesar Rp1,6 miliar, dan atas pengakuan pos biaya imbalan kerja sebesar Rp1,6 miliar. Dengan memperhitungkan beban non operasional bersih selama tahun pelaporan, Bank Kesawan mencatatkan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp6,4 miliar, tetap lebih baik dari tahun 2008 yang tercatat sebesar Rp4,8 miliar.
marketable securities of Rp1.7 billion. This increase was related to the rebounding of the world’s economy in general and Indonesia in particular.
Order Operating Expense Other operating expense comprised of allowance for losses productive and non-productive assets, general and administrative expenses, salaries and employee benefits, administrative expenses and letter processing, fees and donation, as well as other expenses. As the result of the decreased allowance for losses productive and non-productive assets of Bank Kesawan throughout 2009, other operating expense was reduced by Rp2.6 billion or a 2.9% decrease from Rp92.9 billion in 2008 to only Rp90.2 billion in 2009. The allowance for losses productive and non-productive assets in itself experienced a rather significant decrease, which was 42.7% or amounted to Rp5.3 billion from Rp12.4 billion, due to the quality improvement on productive asset significantly. Operating Income In 2009, Bank Kesawan successfully recorded Rp8.3 billion in operating income, or an increase of 242.9%, which was indeed really convincing considering Bank Kesawan came in from 2008 with an operating loss of Rp5.8 billion.
Net Non Operating Expense In 2009, Bank Kesawan posted non-operational expenses of Rp1.9 billion in which partially due to the loss of AYDA sales by the Bank of Rp1.6 billion, and taking into account the net non-operating expense throughout the reported year, Bank Kesawan booked a profit before tax of Rp6.4 billion, which was still better that Rp4.8 billion in 2008.
Laba Bersih Dengan beban pajak penghasilan masing-masing sebesar Rp2,4 miliar dan Rp1,7 miliar pada tahun 2009 dan 2008, Bank Kesawan mencatat laba bersih sebesar Rp3,9 miliar pada tahun 2009, peningkatan sebesar Rp875 juta atau 28,1% dari Rp3,1 miliar pada tahun 2008.
Net Profit With tax expenses of Rp2.4 billion and Rp1.7 billion for the years of 2008 and 2009 respectively, Bank Kesawan wrote a net profit of Rp3.9 billion for 2009, which increased by Rp875 million or 28.1% from Rp3.1 billion in 2008.
Posisi Keuangan Pada akhir tahun 2009, total aktiva Bank Kesawan tercatat sebesar Rp2,3 triliun, sementara jumlah kewajibannya mencapai Rp2,2 triliun. Jumlah-jumlah tersebut meningkat masing-masing sebesar 8,6% dan 7,1% dari tahun sebelumnya yang tercatat masingmasing sebesar Rp2,2 triliun dan Rp2 triliun. Peningkatan aktiva
Financial Results At the end of 2009, the total assets of Bank Kesawan stood at Rp2.3 trillion, while the total liabilities reached Rp2.2 trillion. These figures were 8.6% and 7.1% increases respectively from Rp2.2 trillion and Rp2 trillion of previous years. The increased assets
2009 ANNUAL REPORT
77
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
78
terutama disebabkan oleh adanya peningkatan efek-efek yang dimiliki bank Kesawan sebesar 150,1% menjadi Rp520 miliar pada tahun 2009 dari Rp207,9 miliar pada tahun sebelumnya. Sementara peningkatan kewajiban terutama disebabkan kenaikan simpanan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dari Rp628,8 juta menjadi Rp115,6 miliar atau naik sebesar 18.278,74%.
mainly resulted from a 150.1% increase in the valuation of marketable securities under Bank Kesawan’s possession to Rp520 billion in 2009, from Rp207.9 billion in the previous year. Meanwhile, the 18,278.74% increase in related parties’ deposits, from Rp628.8 million to Rp115.6 billion contributed greatly to the liability increase.
Giro pada Bank Lain Di akhir tahun 2009, Giro pada Bank Lain tercatat sebesar Rp79,6 miliar atau naik 152,7% dari Rp31,5 miliar yang tercatat pada akhir tahun 2008. Di tahun 2009, Bank Kesawan menambah Current Account pada Bank Wachovia sebesar USD2.090.122,9. menjadi USD2.981.307,6.
Current Accounts With Other Banks At 2009 year end, current accounts with other banks was recorded at Rp79.6 billion or up by 152.7% from Rp31.5 billion which had been recorded in 2008. In 2009, Bank Kesawan increased its current account with Wachovia Bank, NA by USD2,090,122.9 to reach USD2,981,307.6.
Efek-Efek Efek-efek yang dimiliki Bank Kesawan meningkat sebesar 150,1% dari Rp207,9 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp520 miliar pada tahun 2009. Sertifikat Bank Indonesia merupakan efek mayoritas yang dimiliki Bank Kesawan. Pada akhir tahun 2009 SBI yang dimiliki Bank Kesawan setelah dikurangi diskonto tercatat sebesar Rp352,2 miliar. Selain itu, pada tahun 2009, Bank Kesawan membeli obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah sebesar Rp132,6 miliar.
Securities The marketable securities of Bank Kesawan increased by 150.1% from Rp207.9 billion in 2008 to Rp520 billion in 2009. The majority of Bank Kesawan’s marketable securities were Bank Indonesia Certificates. At the end of 2009, the value of Bank Indonesia Certificate held by Bank Kesawan is Rp352.2 billion net of unamortized interest discounts. Apart from that, Bank Kesawan purchased the bonds issued by government worth Rp132.6 billion in 2009.
Kredit yang Diberikan Bank kesawan mengalami penurunan tipis kredit yang diberikan sebesar 3,6% dari Rp1,5 triliun yang diberikan pada tahun 2008 menjadi Rp1,4 triliun pada tahun 2009. Meskipun pada tahun 2009 Bank Kesawan memberi kredit sebesar Rp122,6 miliar pada Bosowa Group sebagai pihak yang mempunyai hubungan istimewa, tetapi kredit pada pihak ketiga mengalami penurunan sebesar Rp176,4 miliar. Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh krisis financial global yang terjadi tahun 2008 tetapi dampaknya masih terasa sampai pertengahan tahun 2009, yang memaksa Bank Kesawan memfokuskan strateginya pada likuiditas. Tetapi, seiring membaiknya perekonomian makro di paruh kedua tahun 2009, Bank Kesawan kembali menjalankan fungsi intermediasinya secara lebih agresif.
Loans The loans of Bank Kesawan was slightly decrease, amounted to 3.6% of Rp1.5 trillion granted in 2008 to Rp1.4 trillion in 2009. Although in 2009 Bank Kesawan provided loans amounted to Rp122, 6 billion in Bosowa Group as a related party, but the loans to third parties had decreased by Rp176.4 billion. It is slightly more influenced by the global financial crisis that occurred in 2008 but its impact is still felt till mid-year 2009, which forced by Bank Kesawan focused on its strategy of liquidity. Nevertheless, in line with the improving macro economic condition in the second half of 2009, Bank Kesawan resumed its intermediary functions with more vigor.
LAPORAN TAHUNAN 2009
GLAD Gladness is an expression of approval and contentment, often typified by a broad grin that reflects an obvious sense of happiness on a person's entire face.
☺
Rasio kredit bermasalah (kurang lancar, diragukan dan macet) Bersih meningkat 37,23% menjadi Rp76,38 miliar pada tahun 2009 dari Rp55,7 miliar di tahun sebelumnya. Penurunan jumlah kredit disertai dengan kenaikan kredit bermasalah menjadi perhatian khusus Bank Kesawan dan akan segera diambil langkah strategis untuk mengurangi angka kredit bermasalah sekaligus meningkatkan fungsi intermediasi bank dengan tetap memperhatikan asasasas kehati-hatian, salah satunya dengan meningkatkan system monitoring dan reminder.
Credit Ratio The net ratio of non-performing loans increased by 37.23% to Rp76.38 billion in 2009 compared to the previous year’s Rp55.7 billion. The decreasing total loans, which was followed by increasing non-performing loans drew Bank Kesawan’s special attention and the Bank would take strategic measures to reduce non-performing loans and to increase intermediary functioning while observing prudence, among which by intensifying monitoring and reminder system.
Distribusi Kredit per Sektor Ekonomi Credit Distribution per Economy Sector
2009 2008 2,09% Pertanian, Perburuan, & Sarana Pertanian 0,72% Pertambangan
1,73% Agriculture, Ranch & Agriculture's Facilities 0,93% Mining
13,49% Industri Pengolahan
12,10% Manufacturing Industry
0,00% Listrik, Gas & Air
1,02% Electricity, Gas & Water
2,87% Konstruksi
1,62% Construction
27,16% Perdagangan Resto & Hotel
26,36% Hotel & Restaurant Trading
1,08% Pengangkutan, Pergudangan & Komunikasi
1,51% Transportation, Logistic & Communication
22,45% Jasa-jasa Dunia Usaha 1,19% Jasa-jasa Sosial/ Masyarakat 28,94% Lain-lain
Jenis Kredit Type of Credit
18,68% Trading Fee & Commission 1,03% Social/Public Service Fee & Commission 35,03% Others
Distribusi Kredit per Sektor Ekonomi Credit Distribution per Economy Sector 2009 2008 58,61% Modal Kerja 11,19% Investasi
55,21% Working Capital 8,69% Investment
28,80% Konsumsi
34,87% Consumption
0,14% Karyawan
0,08% Employee
1,25% Sindikasi
0,15% Syndication
2009 ANNUAL REPORT
79
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
80
Pendanaan Simpanan nasabah mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2009. Simpanan nasabah secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar 7,4% dari Rp1,9 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp2,1 triliun pada tahun 2009. Simpanan pihak ketiga naik dari Rp1,9 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp2.1 triliun satu tahun kemudian, atau mengalami kenaikan 1,7%.
Funding Third-part deposits saw growth in 2009. In total, third-party deposits grew by 7.4% from Rp1.9 trillion in 2008 to Rp2.1 trillion in 2009. Third-party deposits was up from Rp1.9 trillion in 2008 to Rp2.1 trillion in the following year, which was a 1.7% increase.
Pada tahun 2009, Bank Kesawan berhasil merubah komposisi dana pihak ketiga antara CASA dan deposito dimana pada akhir tahun 2008 komposisinya adalah 70:30 menjadi 65:35 pada akhir tahun 2009.
In 2009, Bank Kesawan altered the composition of its third-party deposits between CASA and time deposit, from 70:30 in 2008 to 65:35 at the end of 2009.
Simpanan dari bank lain justru mengalami penurunan sebesar 27,6% dari Rp5,4 miliar pada tahun 2008 turun menjadi Rp3,9 miliar pada tahun 2009. Penurunan deposito berjangka menjadi penyebab utama penurunan simpanan dari bank lain. Deposito berjangka yang ditempatkan dari bank lain turun sebesar 26,4% dari Rp3,1 miliar pada tahun 2008 menjadi hanya Rp2,3 miliar satu tahun berikutnya.
Savings from other banks, however, experienced a decrease of 27.6% from Rp5.4 billion in 2008 to Rp3.9 billion in 2009, which was mainly due to the decrease in time deposits. Time deposits with other banks were down by 26.4% from Rp3.1 billion in 2008 to Rp2.3 billion in the following year.
Ekuitas Total ekuitas pada akhir tahun 2009 mencapai Rp178,5 miliar, meningkat sebesar 31,8% dibandingkan Rp135,4 miliar yang tercatat di akhir 2008. Selain diakibatkan dari perolehan laba bersih, peningkatan ekuitas juga disebabkan oleh adanya agio saham dari hasil penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang ditawarkan secara terbatas atas persetujuan RUPSLB kedua pada tanggal 26 Juni 2009. Penerbitan tersebut menghasilkan agio saham sebesar Rp8,8 miliar. Setelah dikurangi beban emisi saham sebesar Rp1,0 miliar, agio saham-bersih adalah Rp6,1 miliar.
Equity The total amount of equities at year-end of 2009 was Rp178.5 billion, increased by 31.8%, compared to Rp135.4 billion recorded at year-end of 2008. Apart from the increase in net profit, the increase was also attributed to the paid-in surplus from the limited rights issue, which was agreed upon at the second EGM on 26 June 2009. The rights issue was a paid-in surplus of Rp8.8 billion. The amount of the paid-in surplus was Rp6.1 billion net of issuance expenses amounted to Rp1.0 billion.
Rasio-Rasio Keuangan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Rasio kewajiban modal minimum Bank Kesawan setelah memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar tercatat sebesar 12,47% pada tahun 2009, lebih baik dari tahun 2008 yang sebesar 10,34%. Angka rasio tersebut masih di atas angka minimum yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 8%.
Financial Ratio Capital Adequacy Ratio The capital adequacy ratio of Bank Kesawan weighted against credit risk and market risk was recorded at 12.47% in 2009, better than that of 2008, which was 10.43%. This ratio was still above the minimum requirement of 8%, set by Bank Indonesia.
Rasio Laba Terhadap Aktiva Rasio Laba Terhadap Aktiva (ROA) meningkat/naik dikarenakan naiknya laba sebelum pajak sebesar Rp6,4 miliar, meningkat sebesar 33,7% dari Rp4,8 miliar pada tahun 2008. Pada tahun 2009, ROA tercatat sebesar 0,30%, naik dari 0,23% di tahun 2008.
Return On Asset ROA increases due to the increasing of net income before tax of Rp6.4 billion, in the amount of 33.7% from Rp4.8 billion on 2008. In 2009, ROA posted an incline of 0.30% from 0.23% in 2008.
Rasio Laba terhadap Equitas Peningkatan Laba Bersih berdampak terhadap Rasio laba terhadap Ekuitas, yang membaik dari 2,85% di tahun 2008 menjadi 3,27% di tahun 2009.
Return On Equity The increase of net profit influenced return on equity, which increased from 2,85% in 2008 to 3,27% in 2009.
LAPORAN TAHUNAN 2009
GLAD Gladness is an expression of approval and contentment, often typified by a broad grin that reflects an obvious sense of happiness on a person's entire face.
☺
Marjin Bunga Bersih Keberhasilan bank Kesawan merubah komposisi dana pihak ketiga antara CASA dan deposito menjadi 65:35 pada akhir tahun 2009 dari 70:30 pada akhir tahun 2008 berdampak pada profitabilitas Bank Kesawan yang terlihat dari naiknya marjin bunga bersih menjadi sebesar 4,78% pada akhir tahun 2009 dari sebesar 4,24% pada akhir tahun 2008.
Net Interest Margin Bank Kesawan’s success in altering the composition of its thirdparty funds, between CASA and deposits, to 65:35 at the end of 2009 from 70:30 at 2008 year end, had its impact on the profitability of Bank Kesawan, as shown in the increase of net interest margin from 4,78% in 2008 to 4,24% in 2009.
Rasio Pinjaman Terhadap Simpanan Rasio Pinjaman Terhadap Simpanan (LDR) pada tahun 2009 sebesar 66,97%, mengalami penurunan dari 74,66% di tahun 2008. Hal ini dikarenakan pinjaman yang diberikan pada pihak ketiga mengalami penurunan sebesar Rp176,41 miliar.
Loan To Deposit Ratio In 2009, loan to deposit ratio (LDR) was at 66,97%, which was a decrease from 74,66% in 2008. The factors that influenced this decrease was the loans that gave to the third party was decreased amounted Rp176.41 billion.
Perkembangan Aktiva Produktif Bermasalah Growth of Classified Earning Assets
2009 2008 94.691 Aktiva Produktif Bermasalah 81.468 Macet 3.228 Diragukan 9.995 Kurang Lancar
60.624 Earning Assets 49.539 Bad Debt 3.556 Doubtful 7.529 Substandard
2009 ANNUAL REPORT
81
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Responsibility for Financial Reporting
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen Bank Kesawan dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing di bawah ini.
This Annual Report, and the accompanying financial statements and related financial information, are the responsibility of the Management of Bank Kesawan and have been approved by members of the Board of Commissioners and Directors whose signatures appear below.
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Yorrys Raweyai
Nasrul Husin
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi / Directors
Dinno Indiano Presiden Direktur President Director
Rusli Direktur Director
82
LAPORAN TAHUNAN 2009
Yosep Solihin Yo Direktur Director
BLESSED An expression or feeling of gratitude, for a condition fulfilled.
☺
Laporan Keuangan Financial Review
2009 ANNUAL REPORT
83
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
84
LAPORAN TAHUNAN 2009
2009 ANNUAL REPORT
85
86
LAPORAN TAHUNAN 2009
2009 ANNUAL REPORT
87
R/103.AGA/11.2/03/10 PT BANK KESAWAN Tbk NERACA
PT BANK KESAWAN Tbk BALANCE SHEETS
As of December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Per 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
ASET
Catatan/ Notes
Kas 2.u, 3 Giro pada Bank Indonesia 2.c, 2.u, 4 Giro pada Bank Lain (Setelah dikurangi penyisihan kerugian masing-masing sebesar Rp 1.066.748.402 dan Rp 349.818.494 per 31 Desember 2009 dan 2008) 2.c, 2.h, 2.u, 5 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain (Setelah dikurangi penyisihan kerugian dan diskonto masing-masing sebesar Rp 4.230.005.768 dan Rp 182.897.836 per 31 Desember 2009 dan 2008) 2.d, 2.h, 2.u, 6 Efek-efek (Setelah dikurangi penyisihan kerugian masing-masing sebesar Rp 355.899.257 dan Rp 373.625.057 per 31 Desember 2009 dan 2008) 2.e, 2.h, 7 2.f, 2.h, 2.u, 8 Kredit yang Diberikan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 2.b, 34 Pihak Ketiga (Setelah dikurangi penyisihan kerugian masing-masing sebesar Rp 15.376.804.492 dan Rp 16.512.067.592 per 31 Desember 2009 dan 2008) Aset Pajak Tangguhan 2.v, 18.c Aset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 40.671.916.924 dan Rp 37.334.524.324 2.i, 2.j, 2.p per 31 Desember 2009 dan 2008) 9 Agunan yang Diambil Alih (Setelah dikurangi penyisihan kerugian masing-masing sebesar Rp 11.906.663.344 dan 8.199.338.000 per 31 Desember 2009 dan 2008) 2.h, 2.k, 10 Pendapatan yang Masih Harus Diterima 2.u, 11 Biaya Dibayar Dimuka 2.l, 2.u, 12 Aset Tidak Berwujud (Setelah dikurangi akumulasi amortisasi masing-masing sebesar Rp 389.331.345 dan Rp 170.955.634 per 31 Desember 2009 dan 2008) 2.m, 13 Aktiva Lain-lain 2.n, 2.u, 14 JUMLAH AKTIVA
2009 Rp 34,367,655,079 98,789,349,233
53,107,343,856 85,959,259,530
79,638,706,699
31,476,812,197
95,914,669,675
190,698,213,269
520,027,581,163
207,888,739,193
128,499,790,492 1,289,169,598,661
7,653,617,268 1,463,146,830,053
4,895,769,616
5,088,566,263
39,069,271,733
41,069,412,439
25,384,561,347 12,289,910,420 7,965,327,638
48,639,107,937 13,625,386,058 6,740,379,126
898,712,786 10,872,512,206 2,347,783,416,748
457,295,654 6,677,137,959 2,162,228,100,802
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
88
d2/March 31, 2010 LAPORAN TAHUNAN 2009
ASSETS
2008 Rp
Cash Current Accounts with Bank Indonesia Current Accounts with Other Banks (Net of allowance for possible losses of Rp 1,066,748,402 and Rp 349,818,494 as of December 31, 2009 and 2008, respectively) Placements with Bank Indonesia and Other Banks (Net of allowance for possible losses and and discount of Rp 4,230,005,768 and and Rp 182,897,836 as of December 31, 2009 and 2008, respectively) Securities (Net of allowance for possible losses of Rp 355,899,257 and Rp 373,625,057 as of December 31, 2009 and 2008, respectively) Loans Related Parties Third Parties (Net of allowance for possible losses of Rp 15,376,804,492 and Rp 16,512,067,592 as of December 31, 2009 and 2008, respectively) Deferred Tax Assets Fixed Assets (Net of accumulated depreciation of Rp 40.671.916.924 dan Rp 37.334.524.324 as of December 31, 2009 and 2008, respectively) Foreclosed Assets (Net of allowance for possible losses of Rp 11,906,663,344 and Rp 8,199,338,000 as of December 31, 2009 and 2008, respectively) Unearned Revenues Prepaid Expenses Intangible Assets (Net of accumulated amortization of Rp 389.331.345 dan Rp 170.955.634 as of December 31, 2009 and 2008, respectively) Other Assets TOTAL ASSETS
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements 1
paraf:
R/103.AGA/11.2/03/10 PT BANK KESAWAN Tbk NERACA (Lanjutan)
PT BANK KESAWAN Tbk BALANCE SHEETS (Continued)
Per 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kewajiban Kewajiban Segera Simpanan Nasabah Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Simpanan dari Bank Lain Hutang Pajak Estimasi Kerugian Komitmen & Kontinjensi Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Beban yang Masih Harus Dibayar dan Kewajiban Lain-lain Jumlah Kewajiban Ekuitas Modal Saham - nilai nominal Rp 250 per saham Modal Dasar - 1.000.000.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 626.523.750 saham Agio Saham - Bersih Cadangan Umum Saldo Laba Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
As of December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Catatan/ Notes
15 2.o, 2,u, 16, 34 2.b, 34 2.p, 2.u, 17 2.v, 18.a 2.h, 2.u, 36 2.w, 19 2.q, 2.u, 20
2009 Rp
3,765,558,368
2,410,889,640
115,557,073,771 2,024,402,122,799 3,896,675,211 4,155,633,356 216,576,970 4,354,554,609
628,754,201 1,991,431,450,082 5,382,109,257 4,484,281,421 289,712,098 4,289,489,301
12,942,611,352 2,169,290,806,436
17,872,266,065 2,026,788,952,065
1.b, 21 2.r, 22
156,630,937,500 6,104,598,757
23
980,173,771 14,776,900,284 178,492,610,312
135,439,148,737
2,347,783,416,748
2,162,228,100,802
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
d2/March 31, 2010
LIABILITIES AND STOCKHOLDERS' EQUITY
2008 Rp
125,304,750,000 (1,634,335,943) 46,250,271 11,722,484,409
Liabilities Current Liabilities Deposits from Customers Related Parties Third Parties Deposits from Other Banks Taxes Payable Estimated Losses on Commitments & Contingencies Estimated Liability on Employee Benefits Accruals and Other Liabilities Total Liabilities Stockholders' Equity Capital Stock -par value of Rp 250 per share Authorized - 1,000,000,000 shares Issued and Fully Paid 626,523,750 shares Additional Paid-In Capital - Net General Reserve Accumulated Profits Total Stockholders' Equity TOTAL LIABILITIES AND STOCKHOLDERS' EQUITY
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements 2
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
89
R/103.AGA/11.2/03/10 PT BANK KESAWAN Tbk LAPORAN LABA RUGI Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BANK KESAWAN Tbk STATEMENTS OF INCOME For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Catatan/ Notes PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga Provisi dan Komisi Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Bunga Provisi dan Komisi Jumlah Beban Bunga
Beban Penyisihan Kerugian atas Aktiva Produktif dan Non Produktif
2.s, 2.u, 24, 34 2.t
210,979,042,400 6,240,892,116 217,219,934,516
202,046,450,339 6,291,519,865 208,337,970,204
2.s, 2.u, 25, 34 25
132,271,052,642 15,329,308 132,286,381,950
133,346,647,445 36,671,495 133,383,318,940
Interest Expenses Interest Fees and Commissions Total Interest Expenses
84,933,552,566
74,954,651,264
2.u 2.e
2.k, 2.e 27
1,687,585,158 -291,668,992
2,348,545,902 -14,214,000
1,060,686,064 10,578,858,421 13,618,798,635
(612,920,000) 10,322,462,348 12,072,302,250
2.h, 28
7,096,815,867
12,378,735,337
29 30 31
40,812,288,467 39,615,140,987 734,053,724 569,149,645 1,394,546,598 90,221,995,288
38,851,235,095 39,479,117,432 751,393,216 514,643,609 878,899,064 92,854,023,753
OTHER OPERATING EXPENSES General and Administrative Personnel Administration and Forms Process Contributions and Donations Others Total Other Operating Expenses
8,330,355,913
(5,827,070,239)
OPERATING INCOME
(1,942,628,931)
10,605,909,714
NON OPERATING (EXPENSES) INCOME - NET
6,387,726,982
4,778,839,475
INCOME BEFORE INCOME TAX
(2,206,590,960) (192,796,647) (2,399,387,607)
(1,829,972,900) 164,210,782 (1,665,762,118)
3,988,339,375
3,113,077,357
LABA OPERASIONAL (BEBAN) PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH
32
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (BEBAN) / MANFAAT PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
2.v 18.b 18.c
LABA BERSIH
6.37
2.x, 33
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
90
d2/March 31, 2010
LAPORAN TAHUNAN 2009
Interest Income - Net OTHER OPERATING INCOME Fees and Commisions from Unrelated Loans Transactions Foreign Exchange Income - Net Gain on Sale of Securities Unrealized Gain on Valuation to Market of Trading Securities - Net Others Total Other Operating Income Provision for Possible Losses on Productive Assets and Non Productive Assets
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Umum dan Administrasi Tenaga Kerja Administrasi dan Proses Warkat Iuran dan Sumbangan Lain-lain Jumlah Beban Operasional Lainnya
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2008 Rp OPERATING INCOME AND EXPENSES Interest Income Interest Fees and Commissions Total Interest Income
Pendapatan Bunga - Bersih PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan Komisi Selain dari Pemberian Kredit Pendapatan Transaksi Valuta Asing - Bersih Keuntungan Penjualan Efek Keuntungan Penilaian Efek yang Diperdagangkan yang Belum Direalisasi - Bersih Lain-lain Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
2009 Rp
INCOME TAX (EXPENSE) / BENEFIT Current Deferred NET INCOME NET INCOME PER SHARE
6.21
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements 3
paraf:
2009 ANNUAL REPORT
91
21
22
22
Modal Disetor
Agio Saham
Beban Emisi Saham
156,630,937,500
d2/March 31, 2010
--
--
--
31,326,187,500
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
SALDO PER 31 DESEMBER 2009
Laba Bersih
23
Penyisihan Cadangan
--
6,104,598,757
--
(1,032,397,800)
8,771,332,500
--
--
(1,634,335,943)
125,304,750,000
SALDO PER 31 DESEMBER 2008
--
--
Laba Bersih
--
980,173,771
--
--
--
--
933,923,500
46,250,271
--
--
46,250,271
Rp
Rp
(1,634,335,943)
Cadangan Umum/ General Reserve
Agio Saham/ Additional Paid-In Capital
--
125,304,750,000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Rp
Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap
SALDO PER 31 DESEMBER 2007
Catatan/ Notes
PT BANK KESAWAN Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
4
--
--
--
--
--
--
--
--
(15,476,733,881)
15,476,733,881
Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap/ Revaluation Increment on Fixed Assets Rp
R/103.AGA/11.2/03/10
14,776,900,284
3,988,339,375
--
--
--
(933,923,500)
11,722,484,409
3,113,077,357
15,476,733,881
(6,867,326,829)
Rp
(Defisit) Saldo Laba/ (Deficit) Retained Earning
178,492,610,312
3,988,339,375
(1,032,397,800)
8,771,332,500
31,326,187,500
--
135,439,148,737
3,113,077,357
--
132,326,071,380
Rp
Jumlah Ekuitas/ Total Stockholders' Equity
paraf:
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2009
Net Income
Stock Issuance Cost
Additional Paid In Capital
Paid In Capital
Reserve Allowance
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2008
Net Income
Revaluation Increment on Fixed Assets
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2007
PT BANK KESAWAN Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS= EQUITY For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
R/103.AGA/11.2/03/10 PT BANK KESAWAN Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Bunga, Provisi dan Komisi Pembayaran Bunga Penerimaan Provisi dan Komisi Selain Kredit Pembayaran Kepada Karyawan Penerimaan (Pengeluaran) Lainnya Pembayaran Pajak Arus Kas Sebelum Perubahan dalam Aset dan Kewajiban Operasi Penurunan (Kenaikan) dalam Aset Operasi Efek Diperdagangkan dan Penempatan Pada Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Penempatan pada Bank Indonesia Kredit yang Diberikan Aset Lain-lain Kewajiban Segera Giro Tabungan Deposito Berjangka Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Kewajiban Lain-lain Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi
PT BANK KESAWAN Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2009 Rp
2008 Rp
218,555,410,154 (132,221,729,139) 1,687,585,158 (38,915,140,987) (14,709,268,558) (3,023,888,100)
209,739,117,053 (140,264,151,379) 2,348,545,902 (38,881,572,994) 27,555,298,216 (6,174,238,965)
31,372,968,528
54,322,997,833
(394,584,680,508) 98,069,686,386 54,266,321,268 (4,195,374,247) 1,281,232,315 30,428,297,189 120,361,929,705 (2,891,234,608) 65,065,307 (1,315,157,863)
177,962,087,957 (184,681,627,557) (195,028,957,007) 4,497,952,762 (7,722,194,901) 10,154,075,769 (22,602,211,020) (999,620,635) 597,544,438 1,486,363,170
(67,140,946,527)
(162,013,589,191)
75,000,000,000 -1,831,400,585 (5,011,768,356)
128,842,116,366 -3,933,149,095 (8,407,936,992)
71,819,632,229
124,367,328,469
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan Surat Berharga Bunga yang Diterima Penjualan Aset Tetap Perolehan Aset Tetap Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi
Decrease (Increase) in Operation Assets Trading Securities and Placement With Other Banks and Financial Institutions Placement with Bank Indonesia Loans Other Assets Current Liabilities Current Accounts Saving Deposits Time Deposits Estimated Liabilities on Employee Benefits Other Liabilities Net Cash Flows Used for Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from Securities Proceeds from Interest Proceeds from Sale of Fixed Assets Acquisition of Fixed Assets Net Cash Flows Provided by Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Sewa Guna Usaha Penambahan Modal Disetor Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
(774,582,567) 39,065,122,200
(567,016,183) --
38,290,539,633
(567,016,183)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Leasing Increase in Paid in Capital Net Cash Flows Provided by Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
42,969,225,336
(38,213,276,905)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
170,893,234,077
209,106,510,982
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
213,862,459,413
170,893,234,077
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah
34,367,655,079 98,789,349,233 80,705,455,101 213,862,459,413
53,107,343,856 85,959,259,530 31,826,630,691 170,893,234,077
Cash and Cash Equivalents consist of : Cash Current Accounts with Bank Indonesia Current Accounts with Other Banks Total
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
d2/March 31, 2010 92
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Proceeds from Interest, Fees and Commissions Interest Payment Proceeds from Fees and Commissions Payment to Employees Other Revenue (Expenses) Payment of Income Tax Cash Flow Before Changes in Operating Assets and Liabilities
LAPORAN TAHUNAN 2009
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements
5
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
1. Umum
1. General
1.a. Pendirian Bank PT Bank Kesawan Tbk (“Bank”) didirikan pada tanggal 1 April 1913 dengan nama N.V Chungwha Shangyeh Maatschappij (The Chinese Trading Company Limited) berdasarkan Akta No. 53 yang dibuat dihadapan Notaris Leonard Hendrik-Willem Van Sandick tanggal 28 April 1913 dan diumumkan dalam Extra Bijvougsel der Javasche Courant No. 78 tanggal 30 September 1913.
1.a. Establishment of Bank PT Bank Kesawan Tbk (“the Bank”) was established on April 1, 1913 initially under a name of N.V Chungwha Shangyeh Maatschappij (The Chinese Trading Company Limited) based on the Notarial Deed No. 53 of Leonard Hendrik-Willem Van Sandick dated April 28, 1913 and was published in the Extra Bijvougsel der Javasche Courant No. 78 dated September 30, 1913.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 191547/U.M.II tanggal 28 Oktober 1958, Bank memulai kegiatan operasionalnya sebagai Bank Umum.
Based on the Decree of the Minister of Finance No. 191547/U.M.II dated October 28, 1958, Bank started its operation as a commercial bank.
Nama Bank diubah menjadi PT Bank Kesawan berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 60 yang dibuat dihadapan Notaris Ong Kiem Lian tanggal 10 Maret 1965 dan memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/68/15 tanggal 3 Juli 1965 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 95 tanggal 26 Nopember 1965, Tambahan No. 395.
The Bank’s name was changed into PT Bank Kesawan based on the Deed of Articles of Association Amendment No. 60 in presence of Ong Kiem Lian dated March 10, 1965 and has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decree No. J.A.5/68/15 dated July 3, 1965 and has been published in the State Gazette No. 95 dated November 26, 1965, Supplement No. 395.
Perubahan status Bank dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 22 tanggal 25 Juli 2001 di hadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 27 Desember 2001, dengan Surat Keputusan No. C-20973.HT.01.04.TH.2001, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 17 September 2002, tambahan No. 11113.
The change of Bank’s status from a private company to a public company is based on a Minute of Meeting No. 22 dated July 25, 2001 in presence of Fathiah Helmi, SH, a Notary, and had been approved by the Minister of Justice of Republic of Indonesia dated December 27, 2001 in his Decree No. C-20973.HT.01.04.TH.2001, also has been published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 75 dated September 17, 2002, Supplement No. 11113.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 102, tanggal 26 Juni 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, tentang Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Kesawan Tbk. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 33 tanggal 24 April 2009, tambahan No. 11314. Sedangkan untuk perubahan kepengurusan, terakhir pada Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Kedua Perseroan Terbatas PT Bank Kesawan Tbk No. 86, tanggal 26 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta.
The Bank’s Articles of Association has been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 102 dated June 26, 2008 in presence of Fathiah Helmi, SH, a Notary, regarding to the Statement of Extraordinary General Meeting of Stockholders of PT Bank Kesawan Tbk. The amendment of Articles of Association had been published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 33 dated April 24, 2009, Supplement No. 11314. Whereas the last change of the management is covered in the Minute of Meeting Second General Meeting of Stockholders of PT Bank Kesawan Tbk No. 86 dated June 26, 2009 of Fathiah Helmi, SH, a Notary in Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan.
According to article 3 of the Bank’s Articles of Association, the scope of activities of the Bank is to engage in general banking business.
d1/March 31, 2010
6
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
93
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
Bank memperoleh persetujuan menjadi Pedagang Valuta Asing berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/366/UD/DIR tanggal 4 Desember 1995.
Based on the Decree of the Director of Bank Indonesia No. 28/366/UD/DIR dated December 4, 1995, the Bank was granted a license to act as a Foreign Exchange Bank.
Bank memperoleh persetujuan menjadi Bank Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/150/KEP/DIR tanggal 22 Pebruari 1996.
Based on the Decree of the Director of Bank Indonesia No. 28/150/KEP/DIR dated February 22, 1996, the Bank was granted a license to conduct foreign exchange activities.
Bank memperoleh persetujuan menjadi Bank Persepsi Kas Negara berdasarkan Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-452/MK.03/1996 tanggal 16 Agustus 1996.
Based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. S-452/MK.03/1996 dated August 16, 1996, the Bank was granted a license as a National Perception Cash Bank.
Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan Hayam Wuruk No. 33, Jakarta Pusat. Bank mempunyai kantor pusat non operasional, kantor cabang, kantor cabang pembantu dan ATM di seluruh Indonesia dengan rincian sebagai berikut:
The Bank’s head office is located at Jalan Hayam Wuruk No. 33, Central Jakarta. The Bank operates non operational head office, branch offices, sub branches offices and ATMs in across Indonesia, as follow:
Kantor Pusat Non Operasional Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu ATM
2009
2008
1 11 21 20
1 11 21 20
Non Operational Head Office Branch Offices Sub Branch Offices ATMs
1.b. Penawaran Umum Saham Bank Pada tanggal 31 Oktober 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) berdasarkan Surat Keputusannya No. S-2369/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum atas 78.800.000 lembar saham dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar Rp 250 per saham. Saham Bank tersebut telah diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 21 Nopember 2002.
1.b. Public Offering of the Bank's Shares On October 31, 2002 the Bank obtained an effective notification from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) in his Decree No. S-2369/PM/2002 for the public offering of its 78,800,000 shares with par value of Rp 250 per share at the offering price of Rp 250 per share. The Bank’s shares have been traded in Jakarta Stock Exchange (JSE) since November 21, 2002.
Dalam penawaran umum saham ini dikeluarkan pula Waran Seri I (waran) yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham baru. Setiap pemegang 2 (dua) saham baru Bank memperoleh 3 (tiga) waran, sehingga jumlah waran yang diterbitkan adalah sebanyak 118.200.000 lembar. Setiap 1 (satu) waran berhak membeli 1 (satu) saham baru Bank pada harga pelaksanaannya. Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan, yaitu terhitung sejak tanggal 21 Mei 2003 sampai dengan tanggal 18 Nopember 2005. Sampai dengan jangka waktu pelaksanaan terakhir tanggal 18 Nopember 2005, waran yang telah dilaksanakan adalah sebanyak 101.219.000 waran pada harga pelaksanaan Rp 250 atau seluruhnya sebesar Rp 25.304.750.000.
These new shares are furnished by Warrants Series I (warrant), and granted to the new stockholders as a compliment. The 3 (three) warrants will be given to every 2 (two) Bank’s new shares, accordingly, the total number of warrants issued was 118,200,000. Each warrant had a right to buy 1 (one) Bank’s new share at the exercise price. The execution period was from May 21, 2003 to November 18, 2005. Up to the last exercise date on November 18, 2005, the number of exercised warrants was amounting to 101,219,000 warrants at price of Rp 250 or totaling Rp 25,304,750,000.
d1/March 31, 2010 94
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
LAPORAN TAHUNAN 2009
7
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
1.c. Penawaran Umum Terbatas Saham Bank Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Kedua pada tanggal 26 Juni 2009, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH, No. 85 tanggal 26 Juni 2009, Bank mengadakan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 125.304.750 saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 320 per saham.
1.c. Limited Public Offering of the Bank's Shares Based on the Second Extraordinary Stockholders’ General Meeting on June 26, 2009, as covered by notarial deed of Fathiah Helmi, SH, No. 85 dated June 26, 2009, the Bank released the First Public Limited Offering (PUT I) by issuing the Rights Issue (HMETD) amounting to 125,304,750 shares with par value of Rp 250 per share with at an offering price of Rp 320 per share.
Setelah PUT I, modal ditempatkan dan disetor Bank meningkat menjadi 626.523.750 lembar saham atau senilai Rp 156.630.937.500.
After the PUT I, the Bank’s issued and fully paid capital increased to 626,523,750 shares or Rp 156,630,937,500. 1.d. Board of Commissioners, Directors and Employees Based on Stockholders’ General Meeting on June 26, 2009, as covered by notarial deed of Fathiah Helmi, SH, No. 86 dated June 26, 2009, the structure of Bank’s board of commissioners and directors for the year ended December 31, 2009 are as follows:
1.d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 26 Juni 2009, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH, No. 86 tanggal 26 Juni 2009, susunan dewan komisaris dan direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: 2009 Dewan Komisaris Komisaris Utama Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Direktur
Commisioners Independent President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Tjahjana Tjakrawinata *) Yorrys Raweyai Nasrul Husin
Directors President Director Director Director
Dinno Indiano, SE Rusli, ST Yosep Solihin Yo, SH
*) dalam proses fit and proper test Bank Indonesia
*) still on fit and proper test process by Bank Indonesia
Nasrul Husin efektif sebagai Komisaris Independen setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan Surat No. 11/137/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 9 Oktober 2009.
Through letter No. 11/137/GBI/DPIP/Rahasia dated October 9, 2009, Bank Indonesia has approved Nasrul Husin as Independent Commissioner of the Bank.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 26 Juni 2008, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH, No. 100 tanggal 26 Juni 2008, susunan dewan komisaris dan direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
Based on Stockholders’ General Meeting on June 26, 2008, as covered by notarial deed of Fathiah Helmi, SH, No. 100 dated June 26, 2008, the structure of Bank’s board of commissioners and directors for the year ended December 31, 2008 are as follows:
2008 Dewan Komisaris Komisaris Utama Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
d1/March 31, 2010
Soeryanto, SH R. Mohammad Afdal Rezki Perdanaputra Pamilih Yorrys Raweyai
8
Commisioners Independent President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
95
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2008 Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
Directors President Director Director Director Director Director
Dinno Indiano, SE Entjik Sjachrudin Djafar, SE Rusli, ST Yosep Solihin Yo, SH Sugiharto Muliadi
Soeryanto, SH, efektif sebagai Komisaris Utama Independen setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan Surat No. 10/166/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 5 November 2008.
Through letter No. 10/166/GBI/DPIP/Rahasia dated November 5, 2008, Bank Indonesia has approved Soeryanto, SH, as President Commissioner (independent) of the Bank.
R. Mohammad Afdal Rezki Perdanaputra Pamilih telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan Surat No. 10/166/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 5 November 2008, namun baru berlaku efektif setelah menyampaikan dokumen persetujuan pengunduran diri yang bersangkutan sebagai Komisaris Utama PT Brent Asset Management.
R. Mohammad Afdal Rezki Perdanaputra Pamilih has obtained acceptance from Indonesia Bank based Surat No. 10/166/GBI/DPIP/Rahasia dated November 5, 2008, this is effectively applied after submitting document of acceptance of the retirement as President Commisioners of PT Brent Asset Management.
Jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang telah diterima oleh dewan komisaris dan direksi masing-masing adalah sebesar Rp 2.841.250.000 dan Rp 3.359.110.000 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
The salaries and other remunerations have been received by the board of commissioners and directors are amounting to Rp 2,841,250,000 and Rp 3,359,110,000, for the years ended December 31, 2009 and 2008, respectively.
Bank memiliki 554 dan 548 karyawan tetap per 31 Desember 2009 dan 2008 (tidak diaudit).
As of December 31, 2009 and 2008, the Bank has 554 and 548 permanent employees (unaudited).
1.e. Komite – Komite Bank Sesuai PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, Bank telah membentuk beberapa Komite.
1.e. .Bank’s Committees To comply with PBI No. 8/4/PBI/2006 dated January 30, 2006 regarding the implementation of the Good Corporate Governance for commercial bank, Bank has established several committees.
Susunan Komite Bank tahun 2009 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 052/SK-DIR/XII/2009 tanggal 30 Desember 2009 adalah sebagai berikut :
The structure of Bank’s Committee for the year 2009 based on the Decree of Director No. 052/SK-DIR/XII/2009 dated December 30, 2009 were as follows: Audit Committee
Komite Audit Ketua Anggota Anggota Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Anggota
d1/March 31, 2010 96
LAPORAN TAHUNAN 2009
Nasrul Husin Ade Purwadi Abdul Kholiq
Chairman Member Member
Nasrul Husin Ade Purwadi Abdul Kholiq
Risk Monitoring Committee Chairman Member Member
Yorrys Raweyai Nasrul Husin Steven Hartanto
9
Nomination and Remuneration Committee Chairman Member Member
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Susunan Komite Bank tahun 2008 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 060/SK-DIR/XII/2008 tanggal 5 Desember 2008 adalah sebagai berikut : Direktur
The structure of Bank’s Committee for the year 2008 based on the Decree of Director No. 060/SK-DIR/XII/2008 dated December 5, 2008 were as follows:
Sugiharto Muliadi
Director Audit Committee
Komite Audit Ketua Anggota Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua
Soeryanto, SH Nasrul Husin
Chairman Member Risk Monitoring Committee Chairman Member
R. Mohammad Afdal Rezki Perdanaputra Pamilih Abdul Kholiq
Yorrys Raweyai
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting
Nomination and Remuneration Committee Chairman
2. Summary of Significant Accounting Policies
2.a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), peraturan serta pedoman Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. VIII G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 termasuk Surat Edaran No. SE-02-BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan dan sesuai dengan praktik-praktik perbankan pedoman Akuntansi serta pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
2.a. Basis of Financial Statements Preparation The financial statements are prepared in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia such as Statement of Financial Accounting Standard (SFAS), the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) rules and guidelines No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000, regarding the “Guidelines for the Presentation of Financial Statements” including Circular Letter No. SE-02-BL/2008 dated January 31, 2008 regarding Guidelines for Public Listed Bank’s Financial Statement Presentation and Disclosures and prevailing banking industry practices and accounting and reporting guidelines prescribed by Bank Indonesia.
disusun berdasarkan prinsip Laporan keuangan berkesinambungan (going concern) serta berdasarkan konsep biaya historis (historical cost), kecuali untuk efek-efek tertentu yang dinyatakan sebesar nilai wajar, aset tetap tertentu yang dinilai kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah, dan agunan yang diambil alih yang dicatat sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi.
The financial statements have been prepared with going concern principles and historical cost basis, except for certain securities that carried at fair value, certain fixed assets which are revalued in accordance with Government Regulations, and foreclosed assets that stated as net realizable value.
Laporan keuangan juga disusun berdasarkan konsep dasar akrual, kecuali untuk tagihan bunga atas aset produktif yang digolongkan sebagai “non performing” yang dicatat pada saat kas diterima (cash basis). Kebijakan akuntansi ini telah diterapkan secara konsisten kecuali apabila dinyatakan adanya perubahan dalam kebijakan akuntansi yang dianut.
The financial statements are also prepared on accrual concept basis, except for the interest receivables on earning assets which are classified as “non performing” are recorded on cash basis. This policy has been consistently applied and otherwise will be noted if any changes in accounting policies applied.
d1/March 31, 2010
10
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
97
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Laporan arus kas disusun dengan menggolongkan transaksi ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Bank menggunakan metode langsung untuk pelaporan arus kas. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.
Statements of cash flows are prepared by classifying the transactions into operating, investing and financing activities. The Bank uses direct method for the cash flows statement. For the statements of cash flows presentation, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia and current accounts with other banks which not collateralized or not limited in use.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah. 2.b. Transactions with Related Parties
2.b. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Bank melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa". Semua transaksi yang signifikan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan.
Bank has conducted transactions with certain parties which are regarded as related parties with the Bank under Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 7 regarding “Related Party Disclosures”. All significant transactions with related parties are disclosed in the financial statements.
Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan syarat dan kondisi normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan pada laporan keuangan.
All transactions with related parties whether or not conducted at terms and conditions similar to those with third parties are disclosed in the financial statements.
2.c. Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks Current accounts with Bank Indonesia are stated at their outstanding balances.
2.c. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro. Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 10/25/PBI/2008 tentang perubahan atas PBI No. 10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Peraturan ini berlaku efektif 24 Oktober 2008. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM Rupiah ditetapkan sebesar 7,5% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder, dan GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam valuta asing. GWM Utama dalam Rupiah ditetapkan sebesar 5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2009.
On October 23, 2008, Bank Indonesia issued a regulation No. 10/25/PBI/2008 concerning amendment of PBI No. 10/19/PBI/2008 regarding Statutory Reserves at Bank Indonesia for Commercial Banks in Rupiah and foreign currencies. This regulation was effective as of October 24, 2008. In accordance with the regulation, the minimum ratio of Statutory Reserves which Bank shall maintain is 7.5% from Third Party Fund (TPF) in Rupiah which consist of Primary Statutory Reserves and Secondary Statutory Reserves and 1% from TPF in foreign currency. Primary Statutory Reserves is 5% of third party funds in Rupiah was effective as of October 24, 2008 and Secondary Statutory Reserves is 2.5% of TPF in Rupiah was effective as of October 24, 2009.
Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian.
Current accounts with other banks are stated at their outstanding balances and net of allowance for possible losses.
d1/March 31, 2010 98
LAPORAN TAHUNAN 2009
11
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2.d. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain merupakan penempatan dalam bentuk call money dan deposito.
2.d. Placements with Bank Indonesia and Other Banks Placements with Bank Indonesia and Other Banks represent placements in the form of call money and deposit.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain dinyatakan sebesar saldo masing-masing penempatan dan dikurangi dengan penyisihan kerugian.
Placements with Bank Indonesia and Other Banks are stated at outstanding balances of each placement and net of allowance for possible losses.
Penempatan pada Bank Indonesia merupakan penempatan dalam bentuk BI Intervensi dan dinyatakan sebesar saldo pendapatan bunga yang penempatan dikurangi ditangguhkan.
Placements with Bank Indonesia represents placements in the form of BI Intervention and are stated at the outstanding balance less unearned interest income.
2.e. Efek-efek Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi korporasi, obligasi Pemerintah Republik Indonesia, wesel jangka menengah (Medium Term Notes) dan obligasi yang tercatat pada Bursa Efek.
2.e. Securities Securities consist of Certificates of Bank Indonesia (SBI), corporate bonds, Government Bonds, Medium Term Notes and bonds which are listed in the Stock Exchange.
1.
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Efek yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, dimana Bank bermaksud dan mempunyai kemampuan untuk memiliki hingga jatuh tempo, dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah ditambah/dikurangi dengan premium atau diskonto yang belum diamortisasi.
1.
Held to Maturity Securities classified as held to maturity for which the Bank has the positive intent and ability to hold to maturity are carried in the balance sheets at cost and adjusted with unamortized premiums or discounts.
2.
Diperdagangkan yang diklasifikasikan dalam kelompok Efek diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
2.
Trading Securities classified as trading are carried at fair value. Unrealized gains (losses) resulted from increase (decrease) of fair value is credited or charged to current year statement of income.
3.
Tersedia Untuk Dijual Efek yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar tidak diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan, melainkan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi tersebut dilaporkan dalam laporan laba rugi pada saat realisasi penjualan atau penghapusan.
3.
Available for Sale Securities classified as available for sale are carried at fair value. Unrealized gains (losses) resulted from increasing (decreasing) of fair value are not recognized in the current year’s profit and loss, but as a component of equity. The unrealized gains (losses) are recognized in the statement of income at sales realization or write off.
Efek yang dipindahkan klasifikasinya dicatat sebesar nilai wajar pada tanggal pemindahan. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar efek pada tanggal pemindahan dicatat sebagai berikut:
The transfer of bonds to another classification is accounted for at fair value at the date of transfer. The unrealized gains or losses from the appreciation or decline in the fair value of bonds at the date of transfer are accounted for as follows:
1.
1.
Untuk obligasi yang dipindahkan dari klasifikasi diperdagangkan, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada saat pemindahan namun yang sebelumnya telah dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan tidak dihapus.
d1/March 31, 2010
12
For bonds transferred from the trading classification, the previously recognized unrealized gains or losses that were credited or charged to the current period statements of income at the time of transfer are not reversed. paraf: 2009 ANNUAL REPORT
99
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
2.
Untuk obligasi yang dipindahkan ke klasifikasi diperdagangkan, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada saat pemindahan dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan pada saat tersebut.
2.
For bonds transferred to trading classification, the unrealized gains or losses at the time of transfer are credited or charged to the current period statements of income immediately.
3.
Untuk obligasi yang dipindahkan dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke klasifikasi tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan disajikan sebagai komponen terpisah dari ekuitas.
3.
For held to maturity bonds transferred into available for sale classification, the unrealized gains or losses at the date of transfer are presented as a separate component of stockholders’ equity.
4.
Untuk obligasi yang dipindahkan dari klasifikasi tersedia untuk dijual ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan tetap dilaporkan dalam komponen terpisah dari ekuitas namun diamortisasi dengan cara yang konsisten seperti amortisasi premi atau diskonto selama sisa umur obligasi sebagai penyesuaian atas pendapatan bunga.
4.
For available for sale bonds transferred into held to maturity classification, the unrealized gains or losses at the date of transfer continue to be reported as a separate component of stockholders’ equity but are amortized over the remaining lives of the securities as an adjustment of yield in a manner consistent with the amortization of any premium or discount.
Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku. Manajemen akan menentukan nilai wajar efek-efek dan Obligasi Pemerintah berdasarkan penilaian dan estimasi terbaik manajemen jika harga pasar yang dapat diandalkan tidak tersedia.
Fair values are determined on the basis of quoted market prices. Management will determine the fair value of securities and Government Bonds based on best management’s valuation and estimation, where a reliable market value is not available.
Penurunan nilai wajar setiap efek yang dimiliki hingga jatuh tempo di bawah biaya perolehannya, selain yang bersifat sementara, diakui sebagai kerugian pada laporan laba rugi periode berjalan.
Decline in the fair value of individual held to maturity securities, other than temporary, below its cost is recognized as loss in the current period statements of income.
Keuntungan dan kerugian yang direalisasi dari penjualan efek-efek diakui atau dibebankan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan berdasarkan selisih antara nilai jual dan nilai tercatat.
Realized gains or losses from selling of marketable securities are recognized or charged to the statements of income for the period based on the difference between selling price and carrying value.
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) disajikan sebesar nilai nominal setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi. Medium Term Notes (MTN) disajikan sebesar nilai nominal. Penyisihan kerugian disajikan sebagai pengurang atas obligasi korporasi.
Certificates of Bank Indonesia (SBI) are stated at face value less unamortized interest. Medium Term Notes (MTN) are stated at face value. For corporate bonds, the cost is net of allowance for possible losses.
2.f. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan disajikan sebesar pokok kredit dikurangi dengan penyisihan kerugian.
2.f. Loans Loans are stated at their principal amount less an allowance for possible losses.
Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah direstrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi.
Restructured loans are presented at the lower of carrying value of the loan at the time of restructuring or net present value of the total future cash receipts after restructuring. Losses arising from any excess of the carrying value of the loan at time of restructuring over the net present value of the total future cash receipts after restructuring are recognized in the statements of income.
d1/March 31, 2010 100
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
LAPORAN TAHUNAN 2009
13
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai porsi risiko yang ditanggung Bank.
Loans under joint financing (syndicated loans) are stated at the principal amount according to the risk portion assumed by the Bank.
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai “non performing” pada saat pokok dan/atau bunga kredit tersebut tidak dapat ditagih sesuai dengan perjanjian kredit atau 90 hari sejak jatuh tempo dan/atau pada saat manajemen berpendapat bahwa penerimaan atas pokok dan/atau bunga kredit tersebut diragukan.
Loans are classified as “non performing” when their principal and/or interest are not collectible as required in the loan agreement or have been over due more than 90 days, and/or when, in the opinion of management, the collection of principal and/or interest is doubtful.
Pada saat kredit tersebut diklasifikasikan sebagai kredit non performing, bunga kredit yang sudah diakui sebagai pendapatan tetapi belum dibayar debitur akan dibatalkan. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi (pendapatan bunga kredit dalam penyelesaian).
When such loans are classified as non performing loans, any interest income previously recognized but not collected is reversed against interest income. The reversed interest income is recognized as a contingent receivables.
Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.
All cash receipts from loans which are classified as doubtful or loss are applied to the loan principal first. The excess of cash receipts over loan principal is recognized as interest income.
Kredit yang diberikan dihapusbukukan pada saat manajemen berpendapat bahwa kredit tersebut tidak dapat tertagih lagi. Penerimaan kembali kredit yang telah dihapuskan diakui sebagai penambahan terhadap penyisihan kerugian kredit sebesar nilai pokok, jika penerimaan kembali melebihi nilai pokoknya maka kelebihannya diakui sebagai pendapatan bunga.
Loans are written off if the management believes that the loans are uncollectible. Collection of such loans is recognized as adjustment to allowance for possible losses amounting to the principal, if the collection exceeds the principal, the excess is recognized as interest income.
Kredit yang dibeli dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Perlakuan akuntansi untuk kredit yang dibeli dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) mengacu pada PBI No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002.
Loans Purchased from Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA) The accounting treatment for loans purchased from Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA) follows PBI No. 4/7/PBI/2002 dated September 27, 2002.
Selisih antara nilai pokok kredit dan harga beli dibukukan sebagai penyisihan kerugian apabila Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur dan dibukukan sebagai pendapatan ditangguhkan apabila Bank membuat perjanjian baru dengan debitur.
The difference between the outstanding loan principal and purchase price is booked as allowance for possible losses if the Bank does not enter into a new loan agreement with the borrower and as deferred income if the Bank enters into a new loan agreement with the borrower.
Penerimaan pembayaran dari debitur diakui sebagai pengurang pokok kredit dan/atau pendapatan bunga sesuai dengan perjanjian kredit baru. Koreksi atas penyisihan kerugian atau pendapatan ditangguhkan hanya dapat dilakukan apabila Bank telah menerima pembayaran sebesar harga beli.
Any receipt from borrower are deducted from the outstanding loan principal and/or recognized as interest income according to new loan agreement. The provision for losses or deferred incomes can only be adjusted if the Bank has received the payment amounting to the original purchase price.
d1/March 31, 2010
14
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
101
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
Kredit yang dibeli dari BPPN pada mulanya digolongkan dalam kualitas lancar dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak saat pembelian. Setelah itu, penilaian dilakukan berdasarkan pada analisa arus kas dan kemampuan membayar debitur. Namun, jika debitur tidak mau bekerjasama sehingga restrukturisasi kelihatan tidak akan terwujud, maka kredit akan diklasifikasikan sebagai pinjaman bermasalah walaupun jangka waktu kurang dari 1 (satu) tahun.
Loans purchased from IBRA are initially classified as current for a period of 1 (one) year from the date of purchase. Subsequently, the assessment is based on the analysis of borrowers’ cash flows and repayment ability. However, if the borrower is not cooperative and the restructuring seems not likely to occur, loans will be classified as non performing, even though the period is less than 1 (one) year.
Kredit yang dibeli dari BPPN harus dihapusbukukan apabila dalam masa 5 (lima) tahun sejak pembelian, kredit belum dilunasi.
The loan purchased from IBRA must be written off if they cannot be recovered during 5 (five) years from the date of purchase.
2.g. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credit (L/C) atau nilai yang dapat direalisasi dari L/C yang diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi penyisihan kerugian.
2.g. Acceptance Receivables and Payables Acceptance receivables and payables are carried at the value of Letter of Credit (L/C) or realizable value of L/C accepted by counter party banks. The acceptance receivables are presented net of allowance for possible losses.
Sight L/C yang diambil alih oleh Bank dari eksportir (beneficiary) dicatat sebagai tagihan kepada Issuing Bank pada akun “Tagihan Lainnya - Wesel Ekspor”.
Sight L/C that are took over by the Bank from beneficiary is recorded as due from the Issuing Bank under “Other Receivables - Export Bills” account.
2.h. Penyisihan Kerugian atas Aset Produktif dan Aset Non Produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Aset produktif Bank terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, efek-efek, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi serta komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit.
2.h. Allowance for Possible Losses on Earning Assets and Non Earning Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies Earning assets of the Bank consist of current accounts with other banks, placements with other banks and Bank Indonesia, securities, loans, acceptance receivables and commitments and contingencies which carry credit risk.
Aset non produktif adalah aset Bank yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai (abandoned property), rekening antar kantor dan suspense account.
Non earning assets are assets of the Bank with a potential for loss, includes but not limited to foreclosed assets, abandoned property, interoffice accounts, and suspense accounts.
Komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif antara lain terdiri dari penerbitan jaminan, letter of credit, standby letter of credit dan fasilitas kredit yang belum ditarik.
Commitments and contingencies of off balance sheet transactions, includes but is not limited to issued guarantees, letters of credit, standby letters of credit and undisbursed loans.
Penyisihan kerugian atas aset produktif ditentukan berdasarkan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 26 Maret 2007 dan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 masing-masing tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum dan perubahannya, yang mengklasifikasikan aset produktif menjadi 5 (lima) kategori dengan persentase minimum penyisihan kerugian sebagai berikut:
The allowances for possible losses on earning assets have been determined by PBI No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005, PBI No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 dated March 26, 2007 and PBI No 11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009 regarding the Assessment of Assets Quality of General Bank and its amendment, respectively, which classifies earning assets into 5 (five) categories, with the following minimum rates of allowance for possible losses:
d1/March 31, 2010 102
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
LAPORAN TAHUNAN 2009
15
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
Klasifikasi/ Classification Lancar/ Current Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Kurang Lancar/ Substandard Diragukan/ Doubtful Macet/ Loss
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Persentase Minimum Penyisihan/ Minimum Percentage of Allowance for Possible Losses
Dasar Perhitungan/ Basis of Calculation
1%
Tanpa faktor pengurang/ Without decreasing factor Setelah dikurangi nilai agunan/ Net of collaterals value Setelah dikurangi nilai agunan/ Net of collaterals value Setelah dikurangi nilai agunan/ Net of collaterals value Setelah dikurangi nilai agunan/ Net of collaterals value
5% 15 % 50 % 100 %
Persentase penyisihan di atas berlaku untuk aset produktif dan komitmen dan kontinjensi.
The above applicable percentage rates of allowance for possible losses also applied to the outstanding balance of earning assets and commitments and contingencies.
Aset produktif dengan kolektibilitas Lancar dan Dalam Perhatian Khusus, sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, digolongkan sebagai aset produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aset produktif dengan kolektibilitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet digolongkan sebagai aset non performing.
Earning assets classified as Current and Special Mention are considered as performing earning assets, in accordance with Bank Indonesia’s Regulation. Non performing earning assets consist of assets with classification of Substandard, Doubtful and Loss.
Penyisihan kerugian aset produktif terdiri dari penyisihan khusus dan umum.
The allowance for possible losses of earning assets consists of specific and general allowance.
Penyisihan khusus terhadap aset produktif dengan kolektibilitas Dalam Perhatian Khusus dan non performing dihitung berdasarkan kemampuan debitur dalam membayar hutang dan kecukupan jaminan. Penyisihan khusus dibuat jika kemampuan membayar diidentifikasikan kurang baik dan, menurut pertimbangan Manajemen, estimasi kemampuan membayar debitur berada di bawah jumlah pokok dan bunga pinjaman yang belum terbayar.
Specific provisions for earning assets with classification Special Mention and non performing are calculated based on the borrower’s debt servicing ability and the adequacy of collateral value. Specific allowance are made if the borrower’s ability to service the loan is questionable and the Management considers that the estimated recovery from the borrower is likely to fall short from the amount of principal and interest outstanding.
Penyisihan umum dimaksudkan untuk menyisihkan kerugian yang belum diidentifikasi namun diperkirakan mungkin terjadi berdasarkan pengalaman masa lalu, dari keseluruhan portofolio pinjaman. Dalam menentukan tingkat penyisihan umum, Manajemen mengacu pada peraturan Bank Indonesia dan kebijakan internal Bank.
General allowance are maintained for losses that are not yet identified but can reasonably be expected to arise, based on historical experience, from the existing overall loan portfolio. In determining the level of general provisions, the Management follows Bank Indonesia’s regulations and Bank’s internal policy.
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi disajikan sebagai kewajiban di neraca.
Estimated losses on commitments and contingencies are presented in the liability section of the balance sheets.
Penerimaan kembali aset produktif Bank yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan selama periode berjalan. Jika terdapat kelebihan dari penerimaan pokok kredit, kelebihannya diakui sebagai pendapatan bunga.
Recoveries of Bank’s earning assets previously written-off are recorded as an addition to the allowance for possible losses during the period. If the recovery exceeds the principal amount, the excess will be recognized as into interest income.
d1/March 31, 2010
16
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
103
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Penyisihan kerugian atas aset non produktif ditentukan berdasarkan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum yang mengklasifikasikan aset non produktif menjadi 4 (empat) kategori sebagai berikut:
The allowance for possible losses on non earning assets have been determined by PBI No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 regarding the Assessment of Assets Quality of General Bank which classifies non earning assets into 4 (four) classifications as follows:
Klasifikasi/ Classification
Batas Waktu/ Period
Persentase Minimum Penyisihan/ Minimum Percentage of Allowance for Possible Losses
Lancar/ Current
Sampai dengan 1 tahun/ Up to 1 year Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun/ More than 1 year up to 3 years Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun/ More than 3 years up to 5 years Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
1%
Kurang Lancar/ Substandard Diragukan/ Doubtful Macet/ Loss
15 % 50 % 100 %
2.i. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali hak atas tanah yang tidak disusutkan dan aset tetap tertentu yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah. Sesuai dengan PSAK 16 (revisi 2007) “Aset Tetap”, seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap periode sebelumnya direklasifikasi ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2008.
2.i. Fixed Assets Fixed assets are carried at cost less accumulated depreciation, except for landrights and certain properties which had been revalued in accordance with government regulations. In accordance with PSAK 16 (revised 2007) “Fixed Assets”, all differences from previous asset revaluation were classified to retained earnings as at January 1, 2008.
Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah setelah tanggal 1 Januari 1999 dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Jumlah biaya yang material sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan jangka waktu yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah.
In compliance with SFAS No. 47, “Accounting for Land”, the acquisition of land after January 1, 1999 is stated at carrying cost and not depreciated. The material expenses related to acquisition or extension of landrights is deferred and amortized based on the shorter period between landrights or economic lives of the land.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (kecuali untuk bangunan dan renovasi bangunan menggunakan metode garis lurus) dengan tarif penyusutan sebagai berikut:
Depreciation is computed based on double declining method (except for buildings and building renovation which are using straight line method) based on the following depreciation rate:
Tarif/Rates (%) Bangunan Kendaraan Mesin dan Inventaris Kantor
5 25-50 25-50
Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke laporan laba rugi pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut. Sedangkan biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya menambah nilai manfaat aset secara signifikan dikapitalisasi.
d1/March 31, 2010 104
LAPORAN TAHUNAN 2009
Buildings Vehicles Machineries and Office Supplies The cost of repair and maintenance is charged to statement of income as incurred. Significant renewals or betterments which are increasing benefit value are capitalized.
17
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Apabila suatu aset tetap tidak lagi digunakan atau dijual, nilai perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying value and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gains or losses are reflected in current year statement of income.
2.j. Penurunan Nilai Aset Bank menelaah nilai tercatat asetnya terhadap penurunan dan kemungkinan penurunan nilai aset ke nilai wajar apabila terdapat kejadian atau perubahan kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Selisih lebih antara nilai tercatat aset dengan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan.
2.j. Impairment in Assets Value The Bank reviews the carrying values of its assets for any impairment and possible write-down to fair values whenever events or changes in circumstances show that their carrying values may not be fully recovered. The excess of the carrying value over the estimated recoverable amount of the assets is charged to the current period statements of income.
2.k. Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih (AYDA) sehubungan dengan penyelesaian kredit dicatat berdasarkan nilai terendah antara saldo kredit dan nilai aset yang telah dinilai atau harga yang disepakati bersama. Selisih lebih antara saldo kredit dengan nilai aset yang telah dinilai, yang tidak dapat ditagih dari debitur, dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan.
2.k. Foreclosed Assets Foreclosed assets (AYDA) obtained in settlement of loans are recorded at the lower of total loan exposure and the asset appraised values or mutually agreed price. Any excess of loan balance over appraised value, which is not recoverable from the borrower, is charged to the current period statements of income.
Biaya pemeliharaan yang terjadi setelah pengambilalihan atau akuisisi aset dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset yang diambil alih dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan.
Holding costs subsequent to the foreclosure or acquisition of the assets are charged to the current statements of income as incurred. Gains or losses from sale of foreclosed assets are credited or charged to the current period statements of income as incurred.
2.l. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method).
2.l. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods by using the straight line method.
2.m. Aset Tidak Berwujud Aset tidak berwujud terdiri dari perangkat lunak dan lisensi yang diamortisasi selama 8 tahun dengan metode saldo menurun ganda.
2.m. Intangible Assets Intangible assets consist of software dan license amortized by using the double declining method over the estimated economic useful life of 8 years.
2.n. Aset Lain-lain Aset lain-lain terdiri dari uang muka, beban ditangguhkan, persediaan dan lain-lain.
2.n. Other Assets Other assets consist of advances, deferred expenses, inventories, and others.
2.o. Simpanan Nasabah Giro dan tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal.
2.o. Deposits from Customers Demand deposits and saving deposits are stated at the amount payable. Time deposits are stated at their face value.
2.p. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money yang jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari 90 hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Semuanya dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain.
2.p. Deposits from Other Banks Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of demand deposits, inter bank call money with original maturities of 90 days or less, time deposits and certificates of deposit. These are stated at the amount of due to the other banks.
d1/March 31, 2010
18
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
105
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
2.q. Sewa Guna Usaha Sesuai dengan PSAK 30 (Revisi 2007), sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan apabila perjanjian sewa mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada lessee.
2.q. Leases In accordance with PSAK 30 (Revised 2007), lease is classified as finance lease whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee.
Aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan diakui sebagai aktiva dalam neraca sebesar nilai wajar atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Kewajiban terkait dicatat sebagai kewajiban sewa pembiayaan.
Assets held under finance lease are recognized as assets in the balance sheet at their fair value or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability is established as finance lease obligation.
Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara beban keuangan dan pelunasan kewajiban. Beban keuangan dibebankan langsung ke laporan laba rugi selama masa sewa.
Minimum lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation. Finance charges are charged directly to statement of income over the lease term.
Penerapan PSAK 30 (Revisi 2007) dan Interpretasi PSAK (ISAK) No. 8 tahun 2008 oleh Bank tidak berdampak kepada laporan keuangan yang sebelumnya dilaporkan.
Implementation of PSAK 30 (Revised 2007) and ISAK No. 8 in 2008 by the Bank has no impact to the financial statements previously reported.
2.r. Agio Saham Agio saham dinyatakan secara bersih setelah dikurangi beban emisi saham dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada laporan neraca. Beban emisi saham merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham Bank. Biaya ini mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, serta biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan saham di bursa efek, dan biaya promosi.
2.r. Additional Paid-In Capital Additional paid-in capital are stated net less the stock issuance cost and presented under Equity in the balance sheet. The stock issuance cost is expenses paid in accordance to the issuance of the Bank’s share. This expense consist of fee and commission paid to underwriter, institutes and profession supporting the capital market, and registration statement document printing expenses, shares recording expenses in the stock exchange and promotion expense.
2.s. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan dasar akrual.
2.s. Interest Income and Expenses Interest income and expenses are recognized on an accrual basis.
Pada saat kredit diklasifikasikan sebagai non performing loan, bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi dalam rekening administratif (pendapatan bunga dalam penyelesaian).
When a loan is classified as a non performing loan, any interest income previously recognized but not collected is reversed against interest income. The reversed interest income is recognized as a contingent receivable in the off-balance sheet.
d1/March 31, 2010 106
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
LAPORAN TAHUNAN 2009
19
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2.t. Pendapatan Provisi dan Komisi Pendapatan provisi dan komisi yang signifikan dan berkaitan langsung dengan pemberian kredit atau untuk suatu jangka waktu tertentu ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) selama jangka waktu yang bersangkutan. Saldo provisi dan komisi yang belum diamortisasi sehubungan dengan kredit yang telah diselesaikan sebelum jatuh tempo diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaian kredit. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan pemberian kredit atau tidak untuk suatu jangka waktu tertentu diakui sebagai pendapatan pada saat transaksi terjadi.
2.t. Fees and Commissions Significant fees and commissions which are directly related to the granting of loans or for specified years are deferred and amortized based on the straight line method over the respective years. The unamortized balance of fees and commissions relating to loans that is settled prior to maturity is recognized as income at settlement. Fees and commissions which are indirectly related to the granting of loans or not for specified years are recorded as income upon execution of the transactions.
2.u. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.
2.u. Foreign Currency Transactions and Balances Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the prevailing rate of exchange in effect on the date of the transaction.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB.
As of December 31, 2009 and 2008, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies have been translated using the Reuters rates at 16.00 Western Indonesia Time.
Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan kewajiban dalam mata uang asing dicatat sebagai laba atau rugi tahun berjalan.
The resulting gains or losses from foreign currencies translations are recognized in the current year statement of income.
Kurs spot Reuters yang berlaku pada 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The prevailing Reuters rates on December 31, 2009 and 2008 are as follows:
2009 Rp Euro
2008 Rp
13,582.37
15,352.81
Euro
Dolar Amerika Serikat Dolar Australia
9,425.00 8,474.02
10,900.00 7,555.89
United States Dollar Australian Dollar
Dolar Singapura
6,704.50
7,587.91
Singapore Dollar
Dolar Hongkong
1,215.36
1,406.46
Hongkong Dollar
102.13
120.65
Japanese Yen
Yen Jepang
2.v. Pajak Penghasilan Pajak penghasilan dihitung dari laba kena pajak, yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
2.v. Income Taxes An income tax was computed from taxable income, which complies with existing taxes regulation.
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
All temporary differences between the amount of recorded assets and liabilities with the tax base of accounting for asset and liabilities are recognized as deferred taxes using liability method. Deferred tax is measured by enacted tax rate.
d1/March 31, 2010
20
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
107
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.
Deferred tax assets relating to the carry forward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses utilized.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when the assessment letter is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintah telah mengumumkan adanya perubahan terhadap pajak penghasilan yang akan berlaku sejak 1 Januari 2009, yang menyatakan bahwa pajak penghasilan untuk Bank akan dikenakan satu tarif sebesar 28% sejak 2009 dan akan berkurang menjadi 25% sejak 2010. Perubahan dalam tarif pajak ini menyebabkan penyesuaian dalam perhitungan pajak tangguhan.
On September 2, 2008, the Government has enacted amendment to the income tax law with effect from January 1, 2009, stipulating that the income tax for Bank will be set to a flat rate of 28% starting in 2009 and further reduced to 25 % starting 2010. The change in tax rate has resulted to the adjustment in the calculation of deferred tax.
2.w. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Bank dalam suatu periode akuntansi.
2.w. Estimated Liability on Employee Benefits Short term employee benefits are recognized at undiscounted amount when an employee has rendered service to the Bank during an accounting period.
Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Kewajiban dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan Bank. Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan Projected Unit Credit Method.
Post-employment benefits are recognized at a discounted amount when an employee has rendered service to the Company during an accounting period. Liabilities and expenses are measured using actuarial techniques which include constructive obligation that arises from the Bank's informal practices. In calculating the liabilities, benefits should be discounted by using Projected Unit Credit Method.
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk:
Termination benefits are recognized when, and only when, the Company is demonstrably committed to either: a. terminate an employee or group of employees before the normal retirement date; or b. provide termination benefits as a result of an offer made in order to encourage voluntary redundancy.
a. b.
memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.
2.x. Laba Bersih per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
2.x. Net Income per Share Net Income per share is computed by dividing net income with the weighted average of the outstanding shares in current year.
2.y. Informasi Segmen Bank melaporkan informasi segmen berdasarkan jasa yang dihasilkan dan wilayah geografis.
2.y. Segment Information Segment information is reported by the Bank based on services provided by the Bank and the Bank’s geographical operation.
d1/March 31, 2010 108
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
LAPORAN TAHUNAN 2009
21
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2.z. Use of Estimate The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires the management to provide the estimates and assumptions that affect the total assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities on the balance sheets date and the total revenue and expenses during period of statements. The actual results might be different from estimated amount.
2.z. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
3. Kas
3. Cash 2009 Rp
Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Dolar Australia Sub Jumlah Jumlah
2008 Rp
30,033,290,225
43,730,109,500
4,007,057,600 327,307,254 -4,334,364,854 34,367,655,079
1,768,830,200 7,606,892,978 1,511,178 9,377,234,356 53,107,343,856
Akun dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin Automatic Teller Machine (ATM) pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 2.066.000.000 (2008: Rp 1.929.650.000).
The Rupiah balance includes the cash amount in ATMs (Automatic Teller Machines) amounted to Rp 2,066,000,000 as of December 31, 2009 (2008: Rp 1,929,650,000).
4. Giro pada Bank Indonesia
4. Current Accounts with Bank Indonesia 2009 Rp
Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah
95,961,849,233 2,827,500,000 98,789,349,233
2008 (%)
Rp 97 3 100
83,506,759,530 2,452,500,000 85,959,259,530
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, setiap bank di Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga baik dalam Rupiah maupun mata uang asing.
d1/March 31, 2010
Rupiah Foreign Currencies United States Dollar Singapore Dollar Australian Dollar Sub Total Total
(%) 97 3 100
Rupiah United States Dollar Total
According to the regulation of Bank Indonesia, each bank in Indonesia is required to maintain a minimum liquidity reserve in certain percentage of third party funds both in Rupiah and foreign currencies.
22
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
109
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Persentase GWM Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah:
The percentages of Bank’s GWM as of December 31, 2009 and 2008, respectively are as follows:
2009 (%)
2008 (%)
Rupiah Utama Sekunder Mata Uang Asing
5.09 20.46 1.14
5. Giro pada Bank Lain
5. Current Accounts with Other Banks 2009 Rp
Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Dolar Australia Yen Jepang Dolar Hongkong Sub Jumlah Jumlah Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah - Bersih
2008 Rp
335,847,791
24,351,632
62,236,948,960 11,881,125,574 3,177,177,124 1,694,319,964 880,456,296 499,579,392 80,369,607,310 80,705,455,101 (1,066,748,402) 79,638,706,699
18,485,676,567 5,347,380,921 1,176,898,207 5,508,185,932 424,276,101 859,861,332 31,802,279,060 31,826,630,691 (349,818,494) 31,476,812,197
Rincian giro pada bank lain berdasarkan bank dan jenis mata uang adalah sebagai berikut:
d1/March 31, 2010 110
LAPORAN TAHUNAN 2009
Rupiah Foreign Currencies United States Dollar Singapore Dollar Euro Australian Dollar Japanesse Yen Hongkong Dollar Sub Total Total Less: Allowance for Possible Losses Total - Net
Details of current accounts with other banks based on the banks and its currencies are as follows:
2009 Rp Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sub Jumlah Mata Uang Asing Wachovia Bank, NA (2009: USD 2,981,307.57; 2008: USD 891,184.71) Sumitomo Mitsui Banking Corporation (2009: Yen 8,620,937; 2008: Yen 3,516,586) ANZ Banking Group Ltd (2009: AUD 199,942.88; 2008: AUD 728,992.34) Indonesische Overzeese Bank N.V (2009: Euro 59,155.23; 2008: Euro 59,037.65) Deutsche Bank Frankfurt (2009: Euro 174,763.97; 2008: Euro 17,619.21)
Rupiah Primary Secondary Foreign Currency
5.05 -8.54
2008 Rp
335,847,791 335,847,791
24,351,632 24,351,632
28,098,823,847
9,713,913,339
880,456,296
424,276,101
1,694,319,964
5,508,185,932
803,468,221
906,393,823
2,373,708,903
270,504,383
23
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sub Total Foreign Currencies Wachovia Bank, NA (2009: USD 2,981,307.57; 2008: USD 891,184.71) Sumitomo Mitsui Banking Corporation (2009: Yen 8,620,937; 2008: Yen 3,516,586) ANZ Banking Group Ltd (2009: AUD 199,942.88; 2008: AUD 728,992.34) Indonesische Overzeese Bank N.V (2009: Euro 59,155.23; 2008: Euro 59,037.65) Deutsche Bank Frankfurt (2009: Euro 174,763.97; 2008: Euro 17,619.21)
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2009 Rp United Overseas Bank Ltd (2009: HKD 411,054.66; 2008: HKD 611,365.65) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2009: USD 2,493,821; 2008: USD 448,425.07) United Overseas Bank Ltd (2009: SGD 1,203,595.19; 2008: SGD 459,281.58) PT Bank Central Asia Tbk (2009: USD 544,077.94; 2008: USD 277,350.85) Oversea Chinese Banking Corporation Ltd (2009: SGD 106,448.82; 2008: SGD 99,224.13) Oversea Chinese Banking Corporation Ltd (2009: USD 484,183.30; 2008: USD 78,973) Standard Chartered Bank (2009: SGD 462,068.09; 2008: SGD 146,218.11) Standard Chartered Bank (2009: USD 100,000; 2008: nihil) Sub Jumlah Jumlah Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah - Bersih
2008 Rp
499,579,392
859,861,332
23,504,262,925
4,887,833,263
8,069,503,951
3,484,987,294
5,127,934,585
3,023,124,265
713,686,114
752,903,768
4,563,427,603
860,805,700
3,097,935,509
1,109,489,859
942,500,000 80,369,607,310 80,705,455,101 (1,066,748,402) 79,638,706,699
-31,802,279,059 31,826,630,691 (349,818,494) 31,476,812,197
United Overseas Bank Ltd (2009: HKD 411,054.66; 2008: HKD 611,365.65) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2009: USD 2,493,821; 2008: USD 448,425.07) United Overseas Bank Ltd (2009: SGD 1,203,595.19; 2008: SGD 459,281.58) PT Bank Central Asia Tbk (2009: USD 544,077.94; 2008: USD 277,350.85) Oversea Chinese Banking Corporation Ltd (2009: SGD 106,448.82; 2008: SGD 99,224.13) Oversea Chinese Banking Corporation Ltd (2009: USD 484,183.30; 2008: USD 78,973) Standard Chartered Bank (2009: SGD 462,068.09; 2008: SGD 146,218.11) Standard Chartered Bank (2009: USD 100,000; 2008: nil) Sub Total Total Less: Allowance for Possible Losses Total - Net
Kolektibilitas seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 digolongkan Lancar, kecuali atas Indonesische Overzeese Bank N.V (Indover Bank N.V) digolongkan Macet.
Collectibility of all current accounts with in other banks in December 31, 2009 dan 2008 are classified as Current, unless Indonesische Overzeese Bank N.V (Indover Bank N.V) is as Loss.
Perubahan dalam penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
The changes in allowance for possible losses for current accounts with other banks are as follows:
2009 Rp Saldo Awal Penyisihan (Pemulihan) selama Tahun Berjalan Reklasifikasi Selama Tahun Berjalan Saldo Akhir
2008 Rp
349,818,494 1,065,637,290 (348,707,382) 1,066,748,402
361,545,603 (11,727,109) -349,818,494
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
d1/March 31, 2010
Beginning Balance Provision (Reversal) during The Year Reclassification during The Year Ending Balance
Management believes that the above allowance for possible losses is adequate to cover possible losses, which might arise from uncollectible current accounts with other banks.
24
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
111
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
6. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
6. Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebagai berikut: Jenis Penempatan
Jangka Waktu/ Period
Hari/Day(s) Call Money Rupiah Bank Indonesia Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih PT Bank CIMB Niaga Tbk Dolar Amerika Serikat Indover Bank N.V (USD 1,300,000) Deposito Berjangka Dolar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (USD 1,001,232.88) Jumlah Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah - Bersih
Jenis Penempatan
PT Bank CIMB Niaga Tbk Dolar Amerika Serikat Indover Bank N.V (USD 1,300,000) Jumlah Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah - Bersih
2009 Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun/ Average Annual Interest Rate (%)
78,400,000,000 (50,917,555) 78,349,082,445
6,480
6.00
55,555,549
1 *)
4.00
12,252,500,000
30
3.00
9,436,619,894 100,093,757,888 (4,179,088,213) 95,914,669,675
2008 Tingkat Bunga Ratarata per Tahun/ Average Annual Interest Rate (%)
112
LAPORAN TAHUNAN 2009
Call Money Rupiah Bank Indonesia Unamortized Discount Net PT Bank CIMB Niaga Tbk United States Dollar Indover Bank N.V (USD 1,300,000) Time Deposit United States Dollar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (USD 1,001,232.88) Total Less: Allowance for Possible Losses Total - Net
Type of Placements
Jumlah/ Total
Rp
30
10.90
176,600,000,000 (181,231,169) 176,418,768,831
6,480
6.00
111,111,105
1 *)
4.00
14,170,000,000 190,699,879,936 (1,666,667) 190,698,213,269
*) Penempatan pada Indover Bank N.V merupakan penempatan Overnight, tetapi pada tanggal 31 Oktober 2008, Indover Bank N.V dinyatakan gagal bayar dan dinyatakan pailit oleh Pengadilan Belanda pada tanggal 7 Desember 2008
d1/March 31, 2010
Rp
6.86
Jangka Waktu/ Period
Type of Placements
Jumlah/ Total
7
Hari/Day(s) Call Money Rupiah Bank Indonesia Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih
The details of placements with Bank Indonesia and other banks are as follows:
Call Money Rupiah Bank Indonesia Unamortized Discount Net PT Bank CIMB Niaga Tbk United States Dollar Indover Bank N.V (USD 1,300,000) Total Less: Allowance for Possible Losses Total - Net
*) Placement with Indover Bank N.V was an Overnight placement, but on October 31, 2008, Indover Bank N.V was declared defaulted and declared bankrupt by a Dutch Court on December 7, 2008.
25
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Placements with Bank Indonesia and other banks based on remaining periods to maturity as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
2009 Jenis Penempatan
Rupiah Call Money Bank Indonesia Diskonto yang Belum Diamortisasi PT Bank CIMB Niaga Tbk Dolar Amerika Serikat Call Money Indover Bank N.V Deposito Berjangka PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Jumlah
< 1 bulan/ month Rp
> 1 - 3 bulan/ months Rp
> 3 - 12 bulan/ months Rp
> 12 bulan/ months Rp
Jumlah/ Total Rp
78,400,000,000
--
--
--
78,400,000,000
(50,917,555) --
---
---
-55,555,549
(50,917,555) 55,555,549
12,252,500,000
--
--
--
12,252,500,000
9,436,619,894 100,038,202,339
---
---
-55,555,549
9,436,619,894 100,093,757,888
Type of Placements
Rupiah Call Money Bank Indonesia Unamortized Discount PT Bank CIMB Niaga Tbk United States Dollar Call Money Indover Bank N.V Time Deposit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Total
2008 Jenis Penempatan
Rupiah Call Money Bank Indonesia Diskonto yang Belum Diamortisasi PT Bank CIMB Niaga Tbk Dolar Amerika Serikat Call Money Indover Bank N.V Jumlah
< 1 bulan/ month Rp
> 1 - 3 bulan/ months Rp
> 3 - 12 bulan/ months Rp
Jumlah/ Total Rp
176,600,000,000
--
--
--
176,600,000,000
(181,231,169) --
---
---
-111,111,105
(181,231,169) 111,111,105
14,170,000,000 190,588,768,831
---
---
-111,111,105
14,170,000,000 190,699,879,936
Perubahan dalam penyisihan kerugian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Penyisihan Selama Tahun Berjalan Reklasifikasi Selama Tahun Berjalan Saldo Akhir
Type of Placements
Rupiah Call Money Bank Indonesia Unamortized Discount PT Bank CIMB Niaga Tbk United States Dollar Call Money Indover Bank N.V Total
The changes in allowance for possible losses for placements with Bank Indonesia and other banks are as follows:
2009
2008
Rp
Rp
1,666,667 4,178,904,122 (1,482,576) 4,179,088,213
-1,666,667 -1,666,667
Kolektibilitas seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 digolongkan Lancar, kecuali penempatan pada Indover Bank N.V digolongkan Macet.
d1/March 31, 2010
> 12 bulan/ months Rp
Beginning Balance Provision during The Year Reclassification during The Year Ending Balance
The collectibility of all placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2009 and 2008 are classified as Current, except placement with Indover Bank N.V is classified as Loss.
26
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
113
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Penyisihan kerugian merupakan cadangan umum sebesar 1% sesuai dengan PBI untuk seluruh penempatan pada bank lain yang digolongkan Lancar. Per 31 Desember 2009, Bank telah membentuk cadangan khusus atas penempatan pada Indover Bank N.V sebesar 33,33% dari saldo penempatan pada bank tersebut atau sebesar Rp 4.079.239.662.
Allowance for possible losses consists of general allowance amounting to 1%, in accordance with Bank Indonesia’s Regulations for all placements with other banks, which were classified as Current. As December 31, 2009, Bank has established a specific allowance amounting to 33.33% from the balance of the bank’s placement or amounting to Rp 4,079,239,662.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain.
Management believes that the above allowance for possible losses is adequate to cover possible losses, which might arise from uncollectible placements with Bank Indonesia and other banks.
Kredit yang diberikan kepada PT Bank Lippo Tbk (sekarang PT Bank CIMB Niaga Tbk), merupakan tagihan yang dimiliki Bank pada saat Bank mengambil alih kewajiban PT Bank Umum Majapahit Jaya sesuai dengan perjanjian pengakuan hutang PT Bank Lippo Tbk No. 59 tanggal 28 Oktober 1993. Tagihan tersebut memiliki tingkat bunga sebesar 6% per tahun dan akan dilunasi dalam 18 kali angsuran masing-masing sebesar Rp 55.555.556 setiap tahun sampai dengan tahun 2010.
Placement in PT Bank Lippo Tbk (now PT Bank CIMB Niaga Tbk) represents the receivable occured when the Bank took over the liabilities of PT Bank Umum Majapahit Jaya as stated in the debt acknowledgment agreement of PT Bank Lippo Tbk No. 59 dated October 28, 1993. The receivable will be paid by 18 annual installments of Rp 55,555,556 until the year 2010 and bears annual interest at 6%.
7. Efek-efek
7. Securities Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun/ Average Annual Interest Rate 2009 (%)
2008 (%)
7.64
10.92
357,000,000,000 (4,801,187,743) 352,198,812,257
Obligasi Pemerintah 10.32 Obligasi Lainnya 10.48 Premi (Diskonto) yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Jumlah Efek Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
9.71 10.48
99,044,000,000 25,473,425,659 2,210,742,504 126,728,168,163 478,926,980,420
-11.81
30,000,000,000 10,000,000,000
-17,000,000,000
1,456,500,000 41,456,500,000 41,456,500,000
88,580,000 17,088,580,000 17,088,580,000
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Sertifikat Bank Indonesia Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih
Diperdagangkan Obligasi Pemerintah Obligasi Lainnya Kenaikan (Penurunan) Nilai yang Belum Direalisasi Nilai Wajar Jumlah Efek Diperdagangkan
114
Jumlah/ Total
10.07 11.97
2009 Rp
Jumlah Dikurangi : Penyisihan Kerugian Jumlah - Bersih
520,383,480,420 (355,899,257) 520,027,581,163
d1/March 31, 2010
27
LAPORAN TAHUNAN 2009
2008 Rp
75,000,000,000 (298,163,449) 74,701,836,551
Held To Maturity Certificates of Bank Indonesia Unamortized Discount Net
94,044,000,000 Government Bonds 20,273,925,659 Other Bonds 2,154,022,040 Unamortized Premium (Discount) 116,471,947,699 Net 191,173,784,250 Total Held To Maturity Securities Trading Government Bonds Other Bonds Unrealized Gain on Increase (Decrease) in Value Fair Value Total Trading Securities
208,262,364,250 Total (373,625,057) Less: Allowance for Possible Losses Total - Net 207,888,739,193
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Jangka waktu efek-efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Sertifikat Bank Indonesia Obligasi
The period of securities since acquisition date until due date are as follows:
2009
2008
> 90 hari/days > 12 bulan/months
> 30 hari/days > 12 bulan/months
Rincian efek-efek berdasarkan penerbit dan peringkat obligasi adalah sebagai berikut: Nama Penerbit
Obligasi Pemerintah Badan Usaha Milik Negara PT Jasa Marga PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Jabar Banten Perusahaan Lainnya PT Indosat Tbk PT Exelcomindo Pratama Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Medco Energy International Tbk PT Oto Multi Artha Tbk PT Apexindo Pratama Duta Tbk PT Lautan Luas Tbk PT Astra Sedaya Finance Jumlah Obligasi Efek Lainnya Sertifikat Bank Indonesia Jumlah Efek Lainnya Jumlah Dikurangi : Penyisihan Kerugian Jumlah - Bersih
Peringkat/Rating 2009 2008
Certificates of Bank Indonesia Bonds
The details of securities based on issuer and rate of bonds are as follows: Jumlah/Total
2009 Rp
Name of Issuer
2008 Rp
BB+**)
BB+**)
132,594,742,504
96,198,022,040
idAA-*)
--
473,425,659
473,425,659
idAA-*) idA+*)
idAA-*) idA+*)
3,073,500,000
2,031,380,000 5,085,000,000
idAA+*) idA+*) idAA*) --idA+*) idA-*) idAA-*)
idAA+*) idAA-*) idAA+*) idAA-*) idA+*) -idA-*) --
5,000,000,000 5,000,000,000 5,000,000,000 --2,043,000,000 5,000,000,000 10,000,000,000 168,184,668,163
5,040,550,000 4,930,800,000 4,905,000,000 5,069,700,000 4,902,500,000 4,924,150,000 133,560,527,699
352,198,812,257 352,198,812,257
74,701,836,551 74,701,836,551
Bonds Government State Owned Company PT Jasa Marga PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Jabar Banten Other Companies PT Indosat Tbk PT Exelcomindo Pratama Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Medco Energy International Tbk PT Oto Multi Artha Tbk PT Apexindo Pratama Duta Tbk PT Lautan Luas Tbk PT Astra Sedaya Finance Total Bonds Other Securities Bank Indonesia Certificates Total Other Securities
520,383,480,420 (355,899,257) 520,027,581,163
208,262,364,250 (373,625,057) 207,888,739,193
Total Less: Allowance for Possible Losses Total - Net
*) Pefindo **) Standard and Poor (S&P)
d1/March 31, 2010
28
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
115
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Nilai wajar dari efek-efek yang diperdagangkan dan biaya perolehan setelah amortisasi diskonto atau premium dari efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut: 1 bulan/ month Rp
Jenis Efek
Diperdagangkan Nilai Wajar Rupiah Sub Jumlah
> 1 - 3 bulan/ months Rp
---
---
Fair value of trading securities and acquisition cost after discount or premium amortization of held to maturity securities as of December 31, 2009 and 2008 based on outstanding period to maturity are as follows:
2009 > 3 - 12 bulan/ > 1 - 5 tahun/ months years Rp Rp
5,000,000,000 5,000,000,000
25,568,500,000 25,568,500,000
Jumlah/ Total Rp
10,888,000,000 10,888,000,000
41,456,500,000 41,456,500,000
Securities
Trading Fair Value Rupiah Sub Total
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Biaya Perolehan Setelah Amortisasi Rupiah 352,198,812,257 Sub Jumlah 352,198,812,257
---
---
---
126,728,168,163 126,728,168,163
Held to Maturity Total Cost Net of Amortization 478,926,980,420 Rupiah 478,926,980,420 Sub Total
Jumlah
--
5,000,000,000
25,568,500,000
137,616,168,163
520,383,480,420
352,198,812,257
Jenis Efek
1 bulan/ month Rp
Diperdagangkan Nilai Wajar Rupiah Sub Jumlah
> 1 - 3 bulan/ months Rp
---
---
2008 > 3 - 12 bulan/ > 1 - 5 tahun/ months years Rp Rp
17,088,580,000 17,088,580,000
> 5 tahun/ years Rp
---
Jumlah/ Total Rp
---
17,088,580,000 17,088,580,000
Total
Securities
Trading Fair Value Rupiah Sub Total
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Biaya Perolehan Setelah Amortisasi 74,701,836,551 Sub Jumlah 74,701,836,551
---
---
20,273,925,659 20,273,925,659
96,198,022,040 96,198,022,040
Held to Maturity Total Cost Net 191,173,784,250 of Amortization 191,173,784,250 Sub Total
Jumlah
--
17,088,580,000
20,273,925,659
96,198,022,040
208,262,364,250
74,701,836,551
Kolektibilitas efek-efek adalah Lancar per 31 Desember 2009 dan 2008. Penyisihan kerugian merupakan cadangan umum sebesar 1% sesuai dengan PBI untuk efek-efek di luar Sertifikat Bank Indonesia.
Lancar Jumlah Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah - Bersih
d1/March 31, 2010 LAPORAN TAHUNAN 2009
Total
The collectibility of securities is Current as of December 31, 2009 and 2008. Allowance for possible losses consist of general allowances amounting to 1%, in accordance with to Bank Indonesia’s Regulations for securities except for Certificates of Bank Indonesia.
2009 Rp
116
> 5 tahun/ years Rp
2008 Rp
520,383,480,420 520,383,480,420 (355,899,257) 520,027,581,163
208,262,364,250 208,262,364,250 (373,625,057) 207,888,739,193
29
Current Total Less: Allowance for Possible Losses Total - Net
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Perubahan dalam penyisihan kerugian efek-efek adalah sebagai berikut:
The changes in allowance for possible losses for securities are as follows:
2009 Rp Saldo Awal Penyisihan Selama Tahun Berjalan Reklasifikasi Selama Tahun Berjalan Saldo Akhir
2008 Rp
373,625,057 2,618,199 (20,343,999) 355,899,257
273,679,091 88,218,857 11,727,109 373,625,057
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya efek-efek.
Beginning Balance Provision During the Year Reclassification During the Year Ending Balance
Management believes that the above allowance for possible losses is adequate to cover possible losses, which might arise from uncollectible securities.
8. Kredit yang Diberikan a.
8.
a. By Type of Loans
Berdasarkan Jenis Kredit Lancar/ Current Rp
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Modal Kerja Investasi Konsumsi Karyawan Dolar Amerika Serikat Modal Kerja Sub Total Pihak Ketiga Rupiah Modal Kerja Investasi Konsumsi Sindikasi Karyawan Dolar Amerika Serikat Modal Kerja Dolar Singapura Modal Kerja Investasi Sub Jumlah Jumlah Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah - Bersih
d1/March 31, 2010
Loans
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Rp
2009 Kurang Lancar/ Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Sub Standard Rp
Loss Rp
Total Rp
Doubtful Rp
42,855,647,326 2,468,400,044 5,438,062,653 242,658,151
-----
-----
-----
-----
42,855,647,326 2,468,400,044 5,438,062,653 242,658,151
78,793,000,000 129,797,768,174
---
---
---
---
78,793,000,000 129,797,768,174
604,777,329,786 144,741,292,230 379,974,369,185 17,947,177,179 1,830,905,972
24,515,180,385 5,590,129,154 11,514,163,826 ---
4,823,751,420 -5,171,670,738 ---
1,006,714,577 1,722,795,781 498,787,317 ---
43,225,464,000 5,369,729,356 10,100,420,763 ---
678,348,440,168 157,423,946,521 407,259,411,829 17,947,177,179 1,830,905,972
13,586,852,574
--
--
--
9,715,604,701
16,640,821,156 495,265,371 1,179,994,013,453 1,309,791,781,627
--41,619,473,365 41,619,473,365
--9,995,422,158 9,995,422,158
--3,228,297,675 3,228,297,675
--68,411,218,820 68,411,218,820
23,302,457,275 -16,640,821,156 495,265,371 1,303,248,425,471 1,433,046,193,645
(10,396,075,704) 1,299,395,705,923
(531,785,190) 41,087,688,175
(40,680,906) 9,954,741,252
(331,381,094) 2,896,916,581
(4,076,881,598) 64,334,337,222
(15,376,804,492) 1,417,669,389,153
30
Related Parties Rupiah Working Capital Investment Consumer Employees United States Dollar Working Capital Sub Total Third Parties Rupiah Working Capital Investment Consumer Syndications Employees United States Dollar Working Capital Singapore Dollar Working Capital Investment Sub Total Total Less: Allowance for Possible Losses Total - Net
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
117
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
Lancar/ Current Rp Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Modal Kerja Investasi Konsumsi Karyawan Sub Total Pihak Ketiga Rupiah Modal Kerja Konsumsi Investasi Karyawan Sindikasi Dolar Amerika Serikat Modal Kerja Dolar Singapura Modal Kerja Investasi Sub Jumlah Jumlah Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah - Bersih
2008 Kurang Lancar/ Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Sub Standard Rp
Loss Rp
Total Rp
Doubtful Rp
6,893,628,437 342,723,706 29,236,736 388,028,389 7,653,617,268
------
------
------
------
6,893,628,437 342,723,706 29,236,736 388,028,389 7,653,617,268
588,064,742,381 501,582,189,734 120,735,094,576 1,908,081,237 16,097,387,766
28,357,399,839 8,074,523,302 1,471,679,298 ---
5,482,106,403 2,046,577,595 ----
1,859,544,316 1,104,131,185 356,375,934 ---
38,215,589,315 5,802,913,349 5,520,602,739 ---
661,979,382,254 518,610,335,165 128,083,752,547 1,908,081,237 16,097,387,766
132,708,561,333
--
--
--
--
132,708,561,333
19,274,165,300 760,967,820 1,381,131,190,146 1,388,784,807,414
--37,903,602,439 37,903,602,439
--7,528,683,999 7,528,683,999
236,264,223 -3,556,315,658 3,556,315,658
--49,539,105,403 49,539,105,403
19,510,429,523 760,967,820 1,479,658,897,645 1,487,312,514,913
(11,442,167,592) 1,377,342,639,822
(102,360,000) 37,801,242,439
(115,340,000) 7,413,343,999
(60,000,000) 3,496,315,658
(4,792,200,000) 44,746,905,403
(16,512,067,592) 1,470,800,447,321
d1/March 31, 2010 118
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Rp
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
LAPORAN TAHUNAN 2009
31
paraf:
Related Parties Rupiah Working Capital Investment Consumer Employees Sub Total Third Parties Rupiah Working Capital Consumer Investment Employees Syndications United States Dollar Working Capital Singapore Dollar Working Capital Investment Sub Total Total Less: Allowance for Possible Losses Total - Net
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
b.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
b. By Economic Sectors
Berdasarkan Sektor Ekonomi Lancar/
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Rp
Current Rp Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Jasa Perdagangan, Restoran dan Hotel Lain-lain Dolar Amerika Serikat Jasa Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Perdagangan, Restoran dan Hotel Industri Jasa Pengangkutan, Pergudangan dan Komunikasi Pertanian, Perburuan dan Sarana Pertanian Konstruksi Jasa Sosial Masyarakat Pertambangan Lain-lain Dolar Amerika Serikat Industri Perdagangan, Restoran dan Hotel dan Komunikasi Dolar Singapura Konstruksi Jasa Perdagangan, Restoran dan Hotel Industri Sub Jumlah Jumlah Dikurangi : Penyisihan Kerugian Jumlah - Bersih
d1/March 31, 2010
2009 Kurang Lancar/ Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Sub Standard Rp
Loss Rp
Total Rp
Doubtful Rp
42,855,647,326
--
--
--
--
42,855,647,326
2,468,400,044 5,680,720,804
---
---
---
---
2,468,400,044 5,680,720,804
78,793,000,000 129,797,768,174
---
---
---
---
78,793,000,000 129,797,768,174
357,697,300,936 166,056,987,187 183,163,672,496
1,484,848,019 814,043,489 1,723,922,335
2,884,487,663 339,223,344 289,826,104
347,719,466 155,520,002 2,121,512,102
22,865,433,407 2,410,431,054 11,095,053,038
385,279,789,491 169,776,205,076 198,393,986,075
13,658,062,142
1,123,497,308
--
--
718,447,636
15,500,007,086
9,937,750,045 18,573,814,190 9,524,636,950 8,853,575,247 381,805,275,157
20,000,000,000 -4,958,998,388 -11,514,163,826
-679,681,657 630,532,651 -5,171,670,739
--104,758,788 -498,787,317
-8,112,000,000 1,878,266,349 1,515,561,872 10,100,420,763
29,937,750,045 27,365,495,847 17,097,193,126 10,369,137,119 409,090,317,802
13,586,852,575
--
--
--
9,715,604,701
23,302,457,276
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
13,828,450,684 1,676,125,000
---
---
---
---
13,828,450,684 1,676,125,000
1,402,469,301 229,041,543 1,179,994,013,453 1,309,791,781,627
--41,619,473,365 41,619,473,365
--9,995,422,158 9,995,422,158
--3,228,297,675 3,228,297,675
--68,411,218,820 68,411,218,820
1,402,469,301 229,041,543 1,303,248,425,471 1,433,046,193,645
(10,396,075,704) 1,299,395,705,923
(531,785,190) 41,087,688,175
(40,680,906) 9,954,741,252
(331,381,094) 2,896,916,581
(4,076,881,598) 64,334,337,222
(15,376,804,492) 1,417,669,389,153
32
Related Parties Rupiah Services Trading, Restaurant and Hotels Others United States Dollar Services Sub Total Third Parties Rupiah Trading, Restaurant and Hotels Manufacturing Services Transportation, Warehousing, and Communications Agriculture, Persection, and Farming Tools Constructions Social Community Services Mining Others United States Dollar Manufacturing Trading, Restaurant and Hotels Transportation, Warehousing and Comunications Singapore Dollar Constructions Services Trading, Restaurant and Hotels Manufacturing Sub Total Total Less: Allowance for Possible Losses Total - Net
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
119
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
Lancar/ Current Rp Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Jasa Perdagangan, Restoran dan Hotel Lain-lain Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Perdagangan, Restoran dan Hotel Industri Jasa Pengangkutan, Pergudangan dan Komunikasi Pertanian, Perburuan dan Sarana Pertanian Konstruksi Jasa Sosial Masyarakat Pertambangan Lain-lain Dolar Amerika Serikat Jasa Industri Konstruksi Perdagangan, Restoran dan Hotel Dolar Singapura Jasa Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan, Restoran dan Hotel Industri Sub Jumlah Jumlah Dikurangi : Penyisihan Kerugian Jumlah - Bersih
d1/March 31, 2010 120
LAPORAN TAHUNAN 2009
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Rp
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2008 Kurang Lancar/ Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Sub Standard Rp
Loss Rp
Total Rp
Doubtful Rp
6,893,628,437
--
--
--
--
6,893,628,437
342,723,706 417,265,125 7,653,617,268
----
----
----
----
342,723,706 417,265,125 7,653,617,268
365,863,936,532 136,342,699,255 157,710,288,973
3,309,126,330 796,658,311 2,706,721,059
5,025,164,580 -456,941,823
1,390,771,543 286,997,076 349,629,783
13,491,835,503 1,386,645,339 16,094,513,038
389,080,834,488 138,812,999,981 177,318,094,676
21,341,716,815
--
--
188,521,849
913,767,253
22,444,005,917
5,644,623,684 12,797,737,998 13,073,032,896 12,123,188,632 503,490,270,908
20,020,713,071 2,152,765,724 843,094,643 -8,074,523,302
----2,046,577,595
----1,104,131,185
128,435,618 8,643,631,951 1,402,341,480 1,675,021,872 5,802,913,349
25,793,772,373 23,594,135,673 15,318,469,018 13,798,210,505 520,518,416,339
91,271,150,000 40,728,911,333 --
----
----
----
----
91,271,150,000 40,728,911,333 --
708,500,000
--
--
--
--
708,500,000
2,059,108,828 15,175,820,000 535,580,183
----
----
236,264,223 ---
----
2,295,373,051 15,175,820,000 535,580,183
1,875,344,596 389,279,512 1,381,131,190,146 1,388,784,807,414
--37,903,602,439 37,903,602,439
--7,528,683,999 7,528,683,999
--3,556,315,658 3,556,315,658
--49,539,105,403 49,539,105,403
1,875,344,596 389,279,512 1,479,658,897,646 1,487,312,514,913
(11,442,167,592) 1,377,342,639,822
(102,360,000) 37,801,242,439
(115,340,000) 7,413,343,999
(60,000,000) 3,496,315,658
(4,792,200,000) 44,746,905,403
(16,512,067,592) 1,470,800,447,321
33
paraf:
Related Parties Rupiah Services Trading, Restaurant and Hotels Others Sub Total Third Parties Rupiah Trading, Restaurant and Hotels Manufacturing Services Transportation, Warehousing and Communications Agriculture, Persection, and Farming Tools Constructions Social Community Services Mining Others United State Dollar Services Manufacturing Constructions Trading, Restaurant and Hotels Singapore Dollar Services Electrics, Gas and Water Constructions Trading, Restaurant and Hotels Manufacturing Sub Total Total Less: Allowance for Possible for Losses Total - Net
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
c.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
c. By Loan Periods Loan periods based on the loan agreements are as follows:
Berdasarkan Jangka Waktu Kredit Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan perjanjian kredit adalah sebagai berikut: 2009 Rp Rupiah 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Sub Jumlah Dolar Amerika Serikat 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Sub Jumlah Dolar Singapura 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Sub Jumlah Jumlah Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah - Bersih
d.
2008 Rp
637,437,085,591 273,334,739,160 218,111,934,914 184,930,890,177
595,629,291,529 392,760,753,082 225,325,831,850 120,616,679,777
1,313,814,649,842
1,334,332,556,238
91,945,587,500 434,265,075 1,350,917,201 8,364,687,500
104,732,650,000 1,963,514,228 1,816,667,030 24,195,730,075
102,095,457,276
132,708,561,333
15,688,530,000 195,548,810 720,329,268 531,678,449
17,831,588,500 584,043,633 1,158,053,697 697,711,511
17,136,086,527
20,271,397,342
1,433,046,193,645
1,487,312,514,913
(15,376,804,492)
(16,512,067,592)
1,417,669,389,153
1,470,800,447,321
Rupiah 1 Year > 1 - 3 Years > 3 - 5 Years > 5 Years Sub Total United States Dollar 1 Year > 1 - 3 Years > 3 - 5 Years > 5 Years Sub Total Singapore Dollar 1 Year > 1 - 3 Years > 3 - 5 Years > 5 Years Sub Total Total Less: Allowance for Possible Losses Total - Net
d. By Remaining Periods Loans based on the remaining periods from balance sheets date to maturity date are as follows:
Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan sisa waktu dari tanggal neraca sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2009 Rp
2008 Rp
Rupiah 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Sub Jumlah
663,620,031,662 342,269,692,233 148,684,510,231 159,240,415,716
623,327,778,934 403,144,852,482 181,569,981,335 126,289,943,487
1,313,814,649,842
1,334,332,556,238
d1/March 31, 2010
34
Rupiah 1 Year > 1 - 3 Years > 3 - 5 Years > 5 Years Sub Total
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
121
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2009 Rp Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Sub Jumlah Dolar Singapura 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Sub Jumlah Jumlah Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah - Bersih
2008 Rp
91,945,587,500 434,265,075 1,350,917,201 8,364,687,500
104,732,650,000 1,963,514,228 1,816,667,030 24,195,730,075
102,095,457,276
132,708,561,333
15,688,530,000 915,878,078 112,227,765 419,450,684
18,067,852,723 737,058,922 930,905,514 535,580,183
17,136,086,527 1,433,046,193,645
20,271,397,342 1,487,312,514,913
(15,376,804,492) 1,417,669,389,153
(16,512,067,592) 1,470,800,447,321
Berdasarkan klasifikasi kredit yang mengacu pada ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
(%) Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
d1/March 31, 2010 122
LAPORAN TAHUNAN 2009
91.40 2.90 0.70 0.23 4.77 100.00
Singapore Dollar 1 Year > 1 - 3 Years > 3 - 5 Years > 5 Years Sub Total Total Less: Allowance for Possible Losses Total - Net
Based on loans classification in accordance with Bank Indonesia’s Regulations are as follows:
2009 Portfolio Kredit yang Diberikan/ Loan Portofolio Klasifikasi Risiko Kredit
Foreign Currencies United States Dollar 1 Year > 1 - 3 Years > 3 - 5 Years > 5 Years Sub Total
Jumlah Kredit yang Diberikan/ Loan Amount Rp
Penyisihan Kerugian/ Allowance for Possible Losses Jumlah/ Total Rp
1,309,791,781,627 41,619,473,365 9,995,422,158 3,228,297,675 68,411,218,820
10,396,075,704 531,785,190 40,680,906 331,381,094 4,076,881,598
1,433,046,193,645
15,376,804,492
35
Credit Risk Classification
paraf:
Current Special Mention Sub Standard Doubtful Loss Total
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2008 Portfolio Kredit yang Diberikan/ Loan Portofolio Klasifikasi Risiko Kredit
(%) Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
Penyisihan Kerugian/ Allowance for Possible Losses Jumlah/ Total
Jumlah Kredit yang Diberikan/ Loan Amount Rp
93.38 2.55 0.51 0.24 3.33 100.00
Credit Risk Classification
Rp
1,388,784,807,414 37,903,602,439 7,528,683,999 3,556,315,658 49,539,105,403
11,442,167,592 102,360,000 115,340,000 60,000,000 4,792,200,000
1,487,312,514,913
16,512,067,592
Current Special Mention Sub Standar Doubtful Loss Total
Non Performing Loan (NPL) - Bruto yang dimiliki Bank per 31 Desember 2009 dan 2008, masing-masing sebesar Rp 81.634.938.653 dan Rp 60.624.105.060 atau sebesar 5,70% dan 4,08% dari jumlah kredit.
Loans classified as Non Performing Loan (NPL) - Gross are Rp 81,634,938,653 and Rp 60,624,105,060 or represents 5.70% and 4.08% of total loans as of December 31, 2009 and 2008, respectively.
Non Performing Loan (NPL) - Bersih yang dimiliki Bank per 31 Desember 2009 dan 2008, masing-masing sebesar Rp 76.378.922.001 dan Rp 55.656.565.060 atau sebesar 5,33% dan 3,74% dari jumlah kredit.
Loans classified as Non Performing Loan (NPL) - Net are Rp 76,378,922,001 and Rp 55,656,565,060 or represents 5.33% and 3,74% of total loans as of December 31, 2009 and 2008, respectively.
Perubahan dalam penyisihan kerugian kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for possible losses are as follows:
2009 Rp Saldo Awal Penyisihan (Pemulihan) selama Tahun Berjalan Penerimaan Kembali Kredit yang Dihapuskan Dalam Tahun Berjalan Penghapusan Dalam Tahun Berjalan Saldo Akhir
2008 Rp
16,512,067,592 (1,964,000,002)
18,379,253,260 14,652,074,931
885,000,000 (56,263,098)
1,825,106,407 (18,344,367,006)
15,376,804,492
16,512,067,592
Beginning Balance Provision During the Year Bad Debts Recoveries in Current YearLoans Wiritten Off Current Year-Loans Written Off Ending Balance
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
Management believes that the above allowance for possible losses is adequate to cover possible losses, which might arise from uncollectible loans.
Informasi signifikan lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
Other significant information related to loans are as follows:
a.
a.
Tingkat Bunga Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk kredit dalam mata uang Rupiah adalah masing-masing sebesar 14,61% dan 16,49% pada tahun 2009 dan 2008. Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk kredit dalam mata uang asing adalah masing-masing sebesar 4,17% dan 6,89% pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
d1/March 31, 2010
Interest Rates The average annual interest rate of loans in Rupiah was 14.61% and 16.49% in year 2009 and 2008, respectively. The average annual interest rate of loans in foreign currency denomination was 4.17% and 6.89% in December 31, 2009 and 2008, respectively.
36
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
123
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
b.
Kredit yang Dijamin Pihak Ketiga Jumlah kredit yang dijamin oleh pihak ketiga per 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp 197,783,395,228 dan Rp 530.430.735.366 atau sebesar 14% dan 35,66% dari jumlah kredit.
b.
Loans Guaranteed by the Third Parties As of December 31, 2009 and 2008 total loans that are guaranteed by the third parties is amounting to Rp 197,783,395,228 and Rp 530,430,735,366 or represents 14% and 35.66% of total loans, respectively.
c.
Deposito yang Dijaminkan Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp 327.770.004.762 dan Rp 325.492.692.336 atau sebesar 23,65 % dan 21,88% dari jumlah deposito berjangka.
c.
Time Deposits Pledged as Collateral Time deposits pledged as collateral of loans as of December 31, 2009 and 2008 amounting to Rp 327,770,004,762 and Rp 325,492,692,336 or 23.65% and 21.88% from total time deposits, respectively.
d.
Kredit Sindikasi Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Bagian Bank dalam kredit sindikasi dimana Bank bertindak sebagai anggota pada tahun 2009 dan 2008 adalah masing-masing sebesar Rp 17.947.177.179 dan Rp 16.097.387.766 atau 57,07% dan 51,76 % dari saldo kredit sindikasi.
d.
Syndicated Loans Syndicated loans represent loans provided to borrowers under a syndicated agreement with other banks. Bank’s participation as a member in 2009 and 2008 amounting to Rp 17,947,177,179 and Rp 16,097,387,766 respectively, or 57.07% and 51.76% from the total of syndicated loans.
e.
Kredit Karyawan Kredit yang diberikan kepada direksi dan karyawan Bank dikenakan bunga antara 8% sampai dengan 12% per tahun untuk keperluan pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dengan jangka waktu kredit 1 (satu) sampai 10 (sepuluh) tahun. Kredit tersebut akan dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulan. Jumlah kredit yang diberikan kepada direksi dan karyawan adalah sebesar Rp 2.073.564.123 dan Rp 2.296.109.626 atau 0,15% dan 0,16% dari jumlah kredit per 31 Desember 2009 dan 2008.
e.
Employees’ Loan The loans for the Bank’s directors and employees are used to purchase houses, cars and other personal necessities with period of 1 (one) to 10 (ten) years and charged by an interest rate ranged from 8% to 12% per annum. These loans will be paid through their monthly salary deductions. The loans to the directors and employees are amounting to Rp 2,073,564,123 and Rp 2,296,109,626 or represents 0.15% and 0.16% of total loans as of December 31, 2009 and 2008, respectively.
f.
Kredit Kepada Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Kredit yang diberikan kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa per 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebesar 9,15% dan 0,52% dari jumlah kredit.
f.
Loans to Related Parties Loans to related parties as of December 31, 2009 and 2008 amounting to 9.15%, and 0.52% of total loans, respectively.
Kredit tersebut diberikan kepada PT Kudamas Vasing, Bosowa Group, karyawan kunci dan kerabat komisaris. g.
Kredit yang Direstrukturisasi Kredit yang direstrukturisasi pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 15.490.801.253 dan Rp 10.780.005.257.
g.
Restructured Loans Restructured loans as of December 31, 2009 and 2008 amounting to Rp 15,490,801,253 and Rp 10,780,005,257, respectively.
h.
Batas Maksimum Pemberian kredit Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
h.
Legal Lending Limit As of December 31, 2009 and 2008 the Bank did not violate or exceed the Legal Lending Limit (LLL) requirement.
d1/March 31, 2010 124
Such loans are granted to PT Kudamas Vasing, Bosowa Group, key personnel and family of commissioners.
LAPORAN TAHUNAN 2009
37
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
i.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
i.
Kredit Penerusan (Channeling Loan) dan Pembiayaan Lainnya Bank memberikan kredit penerusan maupun bentuk kerjasama penerusan pembiayaan lainnya kepada PT Sejahtera Pertama Multifinance, PT Internusa Tribuana Citra Multifinance, PT Bentara Sinergies Multifinance, PT Indojasa Pratama Multifinance, PT Capella Multidana. Bank menunjuk perusahaan-perusahaan pembiayaan tersebut sebagai manajer fasilitas atas pembiayaan kendaraan kepada end users.
Channeling Loan and Other Financing Bank provides chanelling loan or other financing forwarding cooperation to PT Sejahtera Pertama Multifinance, PT Internusa Tribuana Citra Multifinance, PT Bentara Sinergies Multifinance, PT Indojasa Pratama Multifinance, PT Capella Multidana. Bank delegates those financing companies as the Facility Manager for financing vehicles to end users.
Bank juga memberikan kredit penerusan kepada Koperasi Nusantara sebagai penyalur pemberi pinjaman kepada para pensiunan atau janda /duda dari PNS, TNI dan POLRI. Pada dasarnya syarat pinjaman yang diberikan Koperasi Nusantara adalah para pensiunan atau janda/duda dari PNS, TNI dan POLRI yang mendapat rekomendasi dari Koperasi Nusantara. Besarnya angsuran setiap bulan maksimum sampai dengan 90% dari penerimaan dana pensiun. Pinjaman debitur minimum Rp 1.000.000 dan maksimum Rp 100.000.000.
Bank also provides chanelling loan to Koperasi Nusantara as the channel to retirees or widows/ widowers of civil servant, military and police. Basically, loan terms Koperasi Nusantara is the retired civil servants, military, and police who got recommendation from Koperasi Nusantara. The amount of the maximum monthly installment up to 90% of the pension fund revenues. Loan debtors minimum Rp 1,000,000 And a maximum of Rp 100,000,000.
a. Perjanjian Pengelolaan Piutang dengan PT Sejahtera Pertama Multifinance (SPM) Pada tahun 2009, Bank mengadakan Perjanjian Pengelolaan Piutang baru dengan SPM yang dinyatakan pada Akta No. 6 tanggal 3 September 2009 yang dibuat dihadapan Achmad Kiki Said, SH, Notaris di Jakarta. Bahwa antara SPM dan Bank telah ditandatangani Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 5 tanggal 19 Oktober 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Achmad Kiki Said, SH, dimana Bank telah setuju dan sepakat untuk membeli dan mengambil alih piutang milik SPM yang timbul dari Perjanjian Pembiayaan Konsumen kepada para debiturnya dan sekaligus menunjuk SPM untuk bertindak selaku pengelola piutang. Yang dinyatakan dalam Akta No. 7 tanggal 3 September 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Achmad Kiki Said, SH. Adapun jumlah piutang yang diambil alih Bank seluruhnya tidak melebihi Rp 5.000.000.000. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada tanggal 3 September 2010. Adapun nilai piutang yang dikelola sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 4.996.650.872 dengan jumlah nasabah sebanyak 477 orang (2008: Rp 2.315.685.294 dengan jumlah nasabah sebanyak 220 orang).
a.
Receivables Administration Agreement with PT Sejahtera Pertama Multifinance (SPM) In 2009, Bank entered into a new Receivables Administration Agreement with SPM as stipulated in the Deed No. 6 dated September 3, 2009 which was made in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary in Jakarta. Bank and SPM has signed a Deed of Receivables Sale and Purchase No. 5 dated October 19, 2009 in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary, whereas Bank agrees and approves to buy and take over SPM’s receivables based on the Customers Financing Agreement with its customers, and also appointing SPM as the administrator of such receivables. As stipulated in the Deed No. 7 dated September 3, 2009 which was made in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary. The receivables that have been taken over by Bank is not exceeding Rp 5,000,000,000. The agreement will be due on September 3, 2010. Amount of administrated receivables as of December 31, 2009 is Rp 4,996,650,872 for 477 customers (2008: Rp 2,158,294 for 220 customers).
Kerjasama Pemberian Fasilitas b. Perjanjian Pembiayaan Bersama (Joint Financing) dengan PT Sejahtera Pertama Multifinance (SPM) Pada tahun 2009, Bank melakukan Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama dengan SPM Pembiayaan yang dinyatakan Kerjasama pada Addendum Perjanjian No. 001/BK-STAR/PKS/IX/09. Jangka waktu perjanjian
b.
Joint Financing Facility Cooperation Agreement with PT Sejahtera Pertama Multifinance (SPM)
d1/March 31, 2010
In year 2009, the bank entered into Joint Financing contract with SPM as stipulated in the Deed No. 001/BK-STAR/PKS/IX/09. The agreement will be due on September 3, 2010. Financing portion of the Bank is Rp 13,509,882,040 or other amount based on
38
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
125
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
akan berakhir pada 3 September 2010. Porsi pembiayaan bank sebesar Rp 13.509.882.040 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dengan SPM dengan ketentuan jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh nasabah tidak diperkenankan untuk diakumulasikan ke dalam sisa porsi pembiayaan Bank (non revolving). Adapun pembiayaan bersama yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 14.298.621.361 dengan jumlah nasabah sebanyak 1.196 orang (2008: Rp 2.343.487.888 dengan jumlah nasabah sebanyak 206 orang). c. Perjanjian Pengelolaan Piutang dengan PT Internusa Tribuana Citra Multi Finance (ITC) Pada tahun 2009, Bank mengadakan Perjanjian Pengelolaan Piutang yang baru dengan ITC yang dinyatakan pada Akta No. 80 tanggal 11 September 2009 yang dibuat dihadapan Setiawan, SH, di Jakarta. Bahwa antara ITC dan Bank telah menandatangani Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 78 yang dibuat dihadapan Notaris Setiawan, SH, dimana Bank telah setuju dan sepakat untuk membeli dan mengambil alih piutang milik ITC yang timbul dari Perjanjian Pembiayaan Konsumen kepada para debiturnya dan sekaligus menunjuk ITC untuk bertindak selaku pengelola piutang. Dan dinyatakan dalam Akta No. 79 tanggal 11 September 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Setiawan, SH. Adapun jumlah piutang yang diambil alih Bank seluruhnya tidak melebihi Rp 20.000.000.000 yang bersifat on liquidation basis. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada tanggal 11 September 2010. Adapun nilai piutang yang dikelola sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 17.762.679.041 dengan jumlah nasabah sebanyak 543 orang.
c.
Receivables Administration Agreement with PT Internusa Tribuana Citra Multi Finance (ITC) In 2009, Bank entered into a new Receivables Administration Agreement with ITC as stipulated in the Deed No. 80 dated September 11, 2009 which was made in presence of Setiawan, SH, a Notary in Jakarta. Bank and ITC has signed a Deed of Receivables Sale and Purchase No. 78 in presence of Setiawan, SH, a Notary, whereas Bank agrees to buy and take over ITC’s receivables based on the Customers Financing Agreement with its customers, and also appointing ITC as the administrator of such receivables. And as stipulated in the Deed No. 79 dated September 11, 2009 which was made in presence of Setiawan, SH, a Notary. Amount of receivables that have been taken over by Bank is not exceeding Rp 20,000,000,000 on liquidation basis. The agreement will be due on September 11, 2010. Amount of administrated receivables as of December 31, 2009 is Rp 17,762,679,041 for 543 customers.
d. Perjanjian Kerja Sama Penerusan Pinjaman (Channeling) dengan PT Internusa Tribuana Citra (ITC) Pada tahun 2009, Bank melakukan Perjanjian Kerja Sama Penerusan Pinjaman (Channeling XI) dengan ITC, yang dinyatakan pada Akta No. 38 tanggal 7 Desember 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Setiawan, SH. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 7 Desember 2010. Porsi pembiayaan bank sebesar Rp 20.000.000.000 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dengan ITC dengan ketentuan jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh nasabah (end users) tidak diperkenankan untuk diakumulasikan ke dalam sisa porsi pembiayaan Bank (non revolving). Adapun nilai pinjaman yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 1.656.906.900 dengan jumlah nasabah sebanyak 47 orang.
d.
Financing Agreement with Channeling PT Internusa Tribuana Citra Multi Finance (ITC)
d1/March 31, 2010 126
the arrangement between Bank and SPM with conditions the amount paid by customer shall not be accumulated to the remaining of Bank financing portion (non revolving). The amount of joint financing that has been granted as of December 31, 2009 is Rp 14,298,621,361 for 1,196 customers (2008: Rp 2,343,487,888 for 206 customers).
LAPORAN TAHUNAN 2009
In 2009, Bank entered into Channeling Agreement contract (Channeling XI) with ITC as stipulated in the Deed No. 38 dated December 7, 2009 which was made in presence of Setiawan, SH, a Notary. The agreement will be due on December 7, 2010. Financing portion of the Bank is Rp 20,000,000,000 or other amount based on the arrangement between Bank and ITC with conditions the amount paid by customer (end users) shall not be accumulated to the remaining of Bank financing portion (non revolving). The amount of channeling that has been granted as of December 31, 2009 is Rp 1,656,906,900 for 47 customers.
39
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
e. Perjanjian Pengelolaan Piutang dengan PT Bentara Sinergies Multifinance (BSM) Pada tahun 2009, Bank mengadakan Perjanjian Pengelolaan Piutang baru dengan BSM yang dinyatakan pada Akta No. 22 tanggal 19 Oktober 2009 yang dibuat dihadapan Achmad Kiki Said, SH, Notaris di Jakarta. Bahwa antara BSM dan Bank telah ditandatangani Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 20 tanggal 19 Oktober 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Achmad Kiki Said, SH, dimana Bank telah setuju dan sepakat untuk membeli dan mengambil alih piutang milik BSM yang timbul dari Perjanjian Pembiayaan Konsumen kepada para debiturnya dan sekaligus menunjuk BSM untuk bertindak selaku pengelola piutang. Yang dinyatakan dalam Akta No. 21 tanggal 19 Oktober 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Achmad Kiki Said, SH. Adapun jumlah piutang yang diambil alih Bank seluruhnya tidak melebihi Rp 10.000.000.000. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada tanggal 19 Oktober 2010. Adapun nilai piutang yang dikelola sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 9.999.855.000 dengan jumlah nasabah sebanyak 1.095 orang.
e.
Receivables Administration Agreement with PT Bentara Sinergies Multifinance (BSM) In 2009, Bank entered into a new Receivables Administration Agreement with BSM as stipulated in the Deed No. 22 dated October 19, 2009 which was made in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary in Jakarta. Bank and BSM has signed a Deed of Receivables Sale and Purchase No. 20 dated October 19, 2009 in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary, whereas Bank agrees and approves to buy and take over BSM’s receivables based on the Customers Financing Agreement with its customers, and also appointing BSM as the administrator of such receivables. As stipulated in the Deed No. 21 dated October 19, 2009 which was made in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary. The receivables that have been taken over by Bank is not exceeding Rp 10,000,000,000. The agreement will be due on October 19, 2010. Amount of administrated receivables as of December 31, 2009 is Rp 9,999,855,000 for 1,095 customers.
Perjanjian Kerja Sama Penerusan Pinjaman (Channeling) dengan PT Bentara Sinergies Multifinance (BSM) Pada tahun 2009, Bank melakukan Perjanjian Kerja Sama Penerusan Pinjaman dengan BSM, yang dinyatakan pada Akta No. 19 tanggal 19 Oktober 2009 yang dibuat dihadapan Achmad Kiki Said, SH, Notaris di Jakarta. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 7 Desember 2010. Porsi pembiayaan bank sebesar Rp 5.000.000.000 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dengan BSM dengan ketentuan jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh nasabah tidak diperkenankan untuk diakumulasikan ke dalam sisa porsi pembiayaan Bank (non revolving). Adapun nilai pinjaman yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 4.999.988.000 dengan jumlah nasabah sebanyak 559 orang.
f.
Channeling Financing Agreement with PT Bentara Sinergies Multifinance (BSM)
g. Perjanjian Kerja Sama Penerusan Pinjaman (Channeling) dengan Koperasi Nusantara (KOPNUS) Pada tahun 2009, Bank melakukan Perjanjian Kerja Sama Penerusan Pinjaman dengan KOPNUS, yang dinyatakan pada Akta No. 7 tanggal 10 November 2009 yang dibuat dihadapan Achmad Kiki Said, SH, Notaris di Jakarta. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 10 November 2010. Porsi pembiayaan bank sebesar Rp 50.000.000.000. Bank bertindak sebagai pemberi pinjaman dan KOPNUS bertindak sebagai penyalur atas pemberian pinjaman kepada debitur dengan ketentuan KOPNUS tetap berkewajiban untuk mengadministrasi
g.
f.
d1/March 31, 2010
In 2009, Bank entered into Channeling Agreement contract with BSM as stipulated in the Deed No. 19 dated October 19, 2009 which was made in presence of Setiawan, SH, a Notary in Jakarta. The agreement will be due on December 7, 2010. Financing portion of the Bank is Rp 5,000,000,000 or other amount based on the arrangement between Bank and BSM with conditions the amount paid by customer shall not be accumulated to the remaining of Bank financing portion (non revolving). The amount of channeling that has been granted as of December 31, 2009 is Rp 4,999,988,000 for 559 customers.
40
Channeling Financing Agreement with Koperasi Nusantara (KOPNUS) In 2009, Bank entered into Channeling Agreement contract with KOPNUS as stipulated in the Deed No. 7 dated November 10, 2009 which was made in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary in Jakarta. The agreement will be due on November 10, 2010. Financing portion of the Bank is Rp 5,000,000,000. Bank acting as the lender and KOPNUS acts as a channel for providing loans to borrowers with the provisions of KOPNUS remains liable to moderate debtor's payment obligations,
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
127
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
kewajiban pembayaran debitur, melakukan penagihan dan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan lainnya yang ditetapkan oleh Bank. Pada dasarnya syarat pinjaman yang diberikan KOPNUS adalah para pensiunan atau janda/duda dari PNS, TNI dan POLRI yang mendapat rekomendasi dari KOPNUS. Besarnya angsuran setiap bulan maksimum sampai dengan 90% dari penerimaan dana pensiun. Pinjaman debitur minimum Rp 1.000.000 dan maksimum Rp 100.000.000 Adapun nilai pinjaman yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 18.277.000.000 dengan jumlah nasabah sebanyak 834 orang. h.
Perjanjian Kerja Sama Penerusan Pinjaman (Channeling) dengan PT Capella Multidana Pada tahun 2009, Bank melakukan Perjanjian Kerja Sama Penerusan Pinjaman (Channeling VI) dengan Capella Multidana, yang dinyatakan pada Akta No. 119 tanggal 24 April 2009 yang dibuat dihadapan Jhon Langsung, SH, Notaris di Medan. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 24 April 2010. Porsi pembiayaan bank sebesar Rp 50.000.000.000 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dengan Capella Multidana dengan ketentuan jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh nasabah tidak diperkenankan untuk diakumulasikan ke dalam sisa porsi pembiayaan Bank (non revolving). Adapun nilai pinjaman yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 36.898.673.044 dengan jumlah nasabah sebanyak 2.138 orang.
i.
Channeling Financing Agreement with PT Capella Multidana In 2009, the bank entered into Channeling Agreement contract with Capella Multidana as stipulated in the Deed No. 119 dated April 24, 2009 which was made in presence of Jhon Langsung, SH, a Notary in Medan. The agreement will be due on April 24, 2010. Financing portion of the Bank is Rp 50,000,000,000 or other amount based on the arrangement between Bank and Capella Multidana with conditions the amount paid by customer shall not be accumulated to the remaining of Bank financing portion (non revolving). The amount of channeling that has been granted as of December 31, 2009 is Rp 36,898,673,044 for 2,138 customers.
Kelonggaran tarik Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (kelonggaran tarik) per 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 201.640.123.803 dan Rp 192.608.792.032 (lihat Catatan 36).
j.
Unused Loan Facilities Unused loan facilities as of December 31, 2009 and 2008 amounting to Rp 201,640,123,803 and Rp 192,608,792,032, respectively (see Note 36).
i.
d1/March 31, 2010
128
Joint Financing Facility Cooperation Agreement with PT Indojasa Pratama Finance (IPF)
Kerjasama Pemberian Fasilitas Perjanjian Pembiayaan Bersama (Joint Financing) dengan PT Indojasa Pratama Finance (IPF) Pada tahun 2009, Bank melakukan Perjanjian Kerjasama Pembiayaan yang baru dengan IPF yang dinyatakan pada Akta No. 37 tanggal 12 November 2009 yang dibuat dihadapan Setiawan, SH, Notaris di Jakarta. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 12 November 2010. Porsi pembiayaan Bank sebesar Rp 50.000.000.000 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dengan IPF yang bersifat on liquidation basis, dengan ketentuan jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh nasabah tidak diperkenankan untuk diakumulasikan ke dalam sisa porsi pembiayaan Bank (non revolving). Adapun pembiayaan bersama yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 23.021.474.855 dengan jumlah nasabah sebanyak 329 orang.
h.
j.
collect and conditions and other conditions set by the Bank. Basically, loan terms KOPNUS is the retirees or widows / widowers of civil servants, military and police who got a recommendation from KOPNUS. The amount of the maximum monthly installment up to 90% of the pension fund revenues. Loan debtors minimum Rp 1,000,000 and a maximum of Rp 100,000,000.The amount of channeling that has been granted as of December 31, 2009 is Rp 18,277,000,000 for 834 customers.
LAPORAN TAHUNAN 2009
In 2009, Bank entered into new contract with IPF as stipulated in the Deed No. 37 which was made in presence of Setiawan, SH, Notary in Jakarta dated November 12, 2009. The agreement will due on November 12, 2010. Financing portion of the Bank is Rp 50,000,000,000 or other amount based on the arrangement between Bank and IPF based on liquidation basis, with conditions the amount paid by customer shall not be accumulated to the remaining of Bank financing proportion (non revolving). The amount of joint financing that has been granted as of December 31, 2009 is Rp 23.021.474.855 for 329 customers.
41
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
k.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
k.
Kredit Hapus Buku Perubahan dalam kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut: 2009 Rp Saldo Awal Penambahan Selama Tahun Berjalan Penerimaan Kembali Kredit Hapus Buku Koreksi Saldo Akhir
Written-Off Loans The changes in the balance of written-off loans are as follows: 2008 Rp
59,825,921,855 56,263,098 (885,000,000) (822,557,000) 58,174,627,953
42,319,997,849 18,344,367,006 (838,443,000) -59,825,921,855
Beginning Balance Additions During the Year Receipt of Prior Written-off Loans Adjustment Ending Balance
9. Aset Tetap
9. Fixed Assets Saldo Awal/ Beginning Balance Rp
Harga Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Kendaraan Mesin dan Inventaris Kantor Aset Sewa Guna Usaha Mesin ATM
Akumulasi Penyusutan Bangunan Kendaraan Mesin dan Inventaris Kantor
Aset Sewa Guna Usaha Mesin ATM Nilai Buku
d1/March 31, 2010
Penambahan/ Additions
2009 Pengurangan/ Deductions
Rp
Rp
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
17,419,145,970 16,064,954,245 13,331,255,905
--996,500,000
317,148,643 1,263,319,977 1,355,150,000
17,101,997,327 14,801,634,268 12,972,605,905
29,659,311,907 76,474,668,027
3,355,475,513 4,351,975,513
79,105,000 3,014,723,620
32,935,682,420 77,811,919,920
1,929,268,736 78,403,936,763
-4,351,975,513
-3,014,723,620
1,929,268,736 79,741,188,656
7,706,303,024 6,525,260,777
575,274,397 1,797,378,600
304,968,253 1,228,260,619
7,976,609,168 7,094,378,758
22,430,128,050 36,661,691,851
2,247,164,927 4,619,817,924
63,305,518 1,596,534,390
24,613,987,459 39,684,975,385
672,832,473 37,334,524,324 41,069,412,439
314,109,066 4,933,926,990
-1,596,534,390
986,941,539 40,671,916,924 39,069,271,733
42
Acqusition Cost Direct Ownership Land Buildings Vehicles Machineries and Office Supplies Lease Assets ATM Machineries
Accumulated Depreciation Buildings Vehicles Machineries and Office Supplies
Lease Assets ATM Machineries Book Value
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
129
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
Saldo Awal/ Beginning Balance Rp Harga Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Kendaraan Mesin dan Inventaris Kantor Aset Sewa Guna Usaha Mesin ATM
Akumulasi Penyusutan Bangunan Kendaraan Mesin dan Inventaris Kantor
Aset Sewa Guna Usaha Mesin ATM Nilai Buku
2008 Pengurangan/ Deductions
Rp
Rp
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
18,289,733,970 15,549,085,604 13,283,524,187
-2,029,861,818 3,880,824,609
870,588,000 1,513,993,177 3,833,092,891
17,419,145,970 16,064,954,245 13,331,255,905
27,836,466,418 74,958,810,179
1,911,339,277 7,822,025,704
88,493,788 6,306,167,856
29,659,311,907 76,474,668,027
1,929,268,736 76,888,078,915
-7,822,025,704
-6,306,167,856
1,929,268,736 78,403,936,763
8,223,430,420 8,291,066,567
765,199,468 1,667,118,160
1,282,326,864 3,432,923,950
7,706,303,024 6,525,260,777
20,450,944,452 36,965,441,439
2,004,997,646 4,437,315,274
25,814,048 4,741,064,862
22,430,128,050 36,661,691,851
80,386,197 37,045,827,636 39,842,251,279
592,446,276 5,029,761,550
-4,741,064,862
672,832,473 37,334,524,324 41,069,412,439
Acqusition Cost Direct Ownership Land Buildings Vehicles Machineries and Office Supplies Lease Assets ATM Machineries
Accumulated Depreciation Buildings Vehicles Machineries and Office Supplies
Lease Assets ATM Machineries Book Value
Beban penyusutan untuk tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 4.933.926.990 dan Rp 5.029.761.550 (lihat Catatan 29).
Depreciation expense in 2009 and 2008 amounting to Rp 4,933,926,990 and Rp 5,029,761,550, respectively (see Note 29).
Kendaraan, bangunan dan inventaris kantor telah diasuransikan pada PT Asuransi Bosowa Periskop dengan nilai pertanggungan Rp 75.107.493.905 dan USD 743,026 untuk tahun 2009 dan Rp 50.612.878.606 dan USD 358,118 untuk tahun 2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutupi risiko kerugian.
Vehicles, buildings and office supplies are insured to PT Asuransi Bosowa Periskop with the sum insured of Rp 75,107,493,905 and USD 743,026 for 2009 and Rp 50,612,878,606 dan USD 358,118 for 2008. Management believes that the insurance coverage is sufficient to cover any possible losses.
Pada tahun 2009, Bank menjual tanah, bangunan, kendaraan dan inventaris kantor dengan total nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku masing-masing sebesar Rp 3.014.723.620, Rp 1.596.534.390 dan Rp 1.418.189.230 dengan harga jual sebesar Rp 1.831.400.585. Atas penjualan kendaraan dan inventaris kantor tersebut, Bank mencatat laba sebesar Rp 413.211.355 (Iihat Catatan 32).
In 2009, the Bank sold their vehicles and office supplies with total acquisition cost, accumulated depreciation and book value amounting to Rp 3,014,723,620, Rp 1,596,534,390 and Rp 1,418,189,230, respectively, with selling price amounting to Rp 1,831,400,585. The Bank recorded gain from sale of fixed assets amounting to Rp 413,211,355 (see Note 32).
d1/March 31, 2010 130
Penambahan/ Additions
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
LAPORAN TAHUNAN 2009
43
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Pada tahun 2008, Bank menjual kendaraan dan inventaris kantor dengan total nilai nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku masing-masing sebesar Rp 6.306.167.856, Rp 4.502.134.399 dan Rp 1.804.033.457 dengan harga jual sebesar Rp 3.933.149.095. Atas penjualan kendaraan dan inventaris kantor tersebut, Bank mencatat laba sebesar Rp 2.129.115.638 (Iihat Catatan 32).
In 2008, Bank sold their vehicles and office supplies with total acquisition cost, accumulated depreciation and book value amounting to Rp 6,306,167,856, Rp 4,502,134,399 and Rp 1,804,033,457, respectively, with selling price amounting to Rp 3,933,149,095. The Bank recorded gain from sale of fixed assets amounting to Rp 2,129,115,638 (see Note 32).
Bank melakukan penilaian kembali atas aset tetap tertentu yang diperoleh sampai dengan 12 Desember 2000 yang dinilai berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998 tentang “Penilaian Kembali Aset Tetap”. Penilaian dilakukan pada tanggal 12 Desember 2000 yang dilakukan oleh PT Insal - Utama dengan menggunakan nilai wajar. Penilaian kembali aset tetap ini telah mendapat pengesahan dari Direktorat Jenderal Pajak melalui Surat Keputusan No. Kep. 79/WPJ-05/KP.07/2001 tanggal 16 April 2001. Aset tetap yang diperoleh setelah tanggal tersebut dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
The Bank has revalued its certain fixed assets which acquired up to December 12, 2000 based on the Decree of the Minister of Finance of Republic of Indonesia No..384/KMK.04/1998 dated August 14, 1998 regarding to Fixed Assets Revaluation. Appraisal was determined by PT Insal - Utama on December 12, 2000 at fair value. This revaluation has been approved by the Director General of Tax in his Decree No. Kep. 79/WPJ-05/KP.07/2001 dated April 16, 2001. The fixed assets acquired after the date are carried at acquisition cost net of accumulated depreciation.
Penilaian kembali aset tersebut telah menimbulkan selisih penilaian kembali sebesar Rp 15.476.733.881 yang terdiri dari:
The revaluation of fixed assets has resulted in a revaluation increment of Rp 15,476,733,881 with the detail as follows:
Sebelum Penilaian Kembali/ Before Revaluation Rp Bangunan Kendaraan Mesin dan Inventaris Kantor Jumlah per 31 Desember 2007
Nilai Buku/ Book Value Setelah Penilaian Kembali/ After Revaluation Rp
6,669,406,184
16,511,841,000
597,864,321 961,173,614 8,228,444,119
3,329,500,000 3,863,837,000 23,705,178,000
Selisih Penilaian Kembali/ Revaluation Difference Rp 9,842,434,816 2,731,635,679 2,902,663,386 15,476,733,881
Buildings Vehicles Machineries and Office Supplies Total as of December 31, 2007
Bank tidak membayar pajak penghasilan atas laba revaluasi aset tetap, karena nilai akumulasi kerugian yang dapat dikompensasi masih lebih besar dari laba revaluasi aset tetap tersebut.
Bank did not pay income tax on gain from fixed assets revaluation due to the compensated accumulated loss was higher than such gain from fixed assets revaluation.
Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) "Aset Tetap" revaluasi aset tetap yang masih memiliki saldo selisih nilai revaluasi pada saat penerapan pertama kali harus direklasifikasi seluruhnya ke saldo laba.
Based on PSAK No. 16 (Revised 2007) "Fixed Assets" revaluation increment balance at first application should be reclassified to retained earnings.
d1/March 31, 2010
44
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
131
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
10. Agunan yang Diambil Alih
10. Foreclosed Assets
Beberapa kredit yang diberikan oleh Bank harus direstrukturisasi atau dihapusbukukan atau diambil alih agunannya. Agunan yang diambil alih untuk penyelesaian kredit dicatat dalam akun “Agunan yang Diambil Alih" (AYDA). Rincian agunan yang diambil alih berdasarkan nama nasabahnya adalah sebagai berikut: No.
Debitur/ Borrower
Jenis Agunan/ Type of Foreclosed Assets
Several loans granted by the Bank have had to be restructured or written-off or have resulted in foreclosed of assets. Foreclosed assets in settlement of loans are included under "Foreclosed Assets" account. The details of foreclosed assets based on debitor’s name are as follows: Jumlah Unit/Kavling/ Number of Unit/Kavling
Nilai Perolehan Tercatat 31 Des 2008/ Carrying Value as of December, 31, 2008 Rp
1.
PT Utama Sugih Pratama
2.
PT Sarana Havana Sukses
3.
PT Dadifa Niaga Mas
4. 5. 6. 7.
PT Hawai Abadi Sentosa Hendra Jaya PT Sewu Agro Lestari PT Deltatama Mitrasejahtera
Tanah dan Bangunan/Land and Property
1 1 34 3 1 1 4 1 4 5 15 2 26 1 2 7 1 1 2 5
Mesin dan Peralatan/Machine and Equipment Tanah dan Bangunan/Land and Property Tanah/Land Tanah dan Bangunan/Land and Property Mesin dan Peralatan/Machine and Equipment Tanah dan Bangunan/Land and Property Tanah/Land Apartemen/Apartment Tanah dan Bangunan/Land and Property Tanah/Land Tanah/Land Tanah/Land Tanah dan Bangunan/Land and Property Tanah/Land
CV Dahan Mas PT Dharmala Intiland Lubuk Jantan PT Yuda Wira Perkasa PT Putra Surya Perkasa Apartemen/Apartment Tanah dan Bangunan/Land and Property Susan Lim Tanah dan Bangunan/Land and Property Lipriady Prasetyo Tanah dan Bangunan/Land and Property Lim Kim Tjiang Tanah dan Bangunan/Land and Property Adriano Margo Lain - lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar)/ Others (each below Rp 1 billion) Jumlah/Total Penyisihan Kerugian / Allowance for Possible Losses Jumlah-Bersih / Total - Net
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14 15 16. 17.
Nilai Perolehan Tercatat 31 Des 2009/ Carrying Value as of December, 31, 2009 Rp
7,638,090,754
(7,638,090,754)
--
6,600,000,000
(6,600,000,000)
--
6,433,467,243
--
6,433,467,243
4,180,000,000 3,569,425,000 2,621,599,000 2,370,484,615
(2,091,750,000) --(1,377,195,770) -164,650,000 ---(1,146,902,428) (1,328,788,509) (1,290,571,500) -3,724,588,687
2,088,250,000 3,569,425,000 2,621,599,000 993,288,845
2,284,310,000 1,880,196,640 1,813,603,592 1,636,372,425 1,513,259,884 1,328,788,509 1,290,571,500 1,199,108,803 --
10,479,167,972 56,838,445,937 (8,199,338,000) 48,639,107,937
(1,963,160,972) (19,547,221,246)
2,448,960,000 1,880,196,640 1,813,603,592 1,636,372,425 366,357,456 --1,199,108,803 3,724,588,687
8,516,007,000 37,291,224,691 (11,906,663,344) 25,384,561,347
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, AYDA terutama terdiri dari properti, mesin dan peralatan. AYDA properti terdiri dari properti perumahan, komersial dan industri yang terutama berlokasi di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor, Bandung, Surabaya, Pekanbaru, Medan, dan Makasar.
As of December 31, 2009 and 2008, the foreclosed assets principally consist of properties, machineries and equipments. Foreclosed assets in properties consist of residential, commercial and industrial properties which are located mainly in Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor, Bandung, Surabaya, Pekanbaru, Medan, dan Makasar.
Kolektibilitas AYDA adalah sebagai berikut:
The collectibility of foreclosed assets are as follows: 2009 Rp
Lancar Kurang Lancar Diragukan Jumlah Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah - Bersih
d1/March 31, 2010 132
Penambahan (Pengurangan)/ (Penyesuaian) Tahun Berjalan Addition (Deduction)/ (Adjustment) in Current Year Rp
LAPORAN TAHUNAN 2009
2008 Rp
5,160,179,162 11,882,455,487 20,248,590,042 37,291,224,691 (11,906,663,344) 25,384,561,347
24,563,106,300 32,275,339,637 -56,838,445,937 (8,199,338,000) 48,639,107,937
45
Current Sub Standar Doubtful Total Less: Allowance for Possible Losses Total - Net
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Perubahan dalam penyisihan kerugian AYDA adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for possible losses of foreclosed assets are as follows:
2009 Rp Saldo Awal Penyisihan Selama Tahun Berjalan Reklasifikasi Selama Tahun Berjalan Saldo Akhir
2008 Rp
8,199,338,000 3,707,325,344 -11,906,663,344
10,562,563,118 -(2,363,225,118) 8,199,338,000
Beginning Balance Provision During the Year Reclassification During the Year Ending Balance
Penambahan agunan yang ambil alih oleh Bank dalam tahun 2009 dan 2008, masing-masing adalah sebesar Rp 5.167.318.661 dan Rp 24.111.164.888.
The additional of foreclosed assets in 2009 and 2008 amounting to Rp 5,167,318,661 and Rp 24,111,164,888, respectively.
Kerugian bersih atas penjualan AYDA yang dilakukan oleh debitur pada tahun 2009 sebesar Rp 1.554.928.166 yang merupakan hasil realisasi penjualan sebesar Rp 22.888.239.370 dengan nilai buku sebesar Rp 24.881.544.446. Kerugian tersebut dicatat pada akun beban non operasional - bersih (lihat catatan 32).
The net loss on sales of foreclosed assets made by debtor for the year 2009 amounting to Rp 1,554,928,166 representing foreclosed assets sales proceeds of Rp 22,888,239,370 against a book value of Rp 24,881,544,446. The loss is recorded in the account of non operating expense – net (see Note 32).
Keterangan atas beberapa AYDA yang memiliki nilai signifikan pada 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: 1. PT Dadifa Niaga Mas (DNM) Bank dan DNM telah mengadakan perjanjian berdasarkan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli No. 87 tanggal 28 Oktober 2004 yang dibuat dihadapan Notaris FX Budi Santoso Isbandi, SH, Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa harga jual AYDA (sebidang tanah) yang disepakati Rp 75.000.000. Agunan ini telah terjual pada tahun 2007.
Informations related to significant AYDA as of December 31, 2009 are as follows: 1. PT Dadifa Niaga Mas (DNM) Bank and DNM entered into a Sale and Purchase Agreement No. 87 on October 28, 2004 which was made in presence of FX Budi Santoso Isbandi, SH, a Notary in Jakarta. In the agreement, it is stated that the agreed selling price of AYDA (a land) is Rp 75,000,000. The collateral has been sold in the year 2007.
Bank dan DNM telah mengadakan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli No. 90 tanggal 28 Oktober 2004 yang dibuat dihadapan Notaris FX Budi Santoso Isbandi, SH, Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa harga jual AYDA (sebidang tanah) yang disepakati Rp 110.000.000. Agunan ini telah terjual pada tahun 2007.
Bank and DNM entered into a Sale and Purchase Agreement No. 90 on October 28, 2004 which was made in presence of FX Budi Santoso Isbandi, SH, a Notary in Jakarta. In the agreement, it is stated that the agreed selling price of AYDA (a land) is Rp 110,000,000. The collateral has been sold in the year 2007.
Bank dan DNM telah mengadakan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli No. 94 tanggal 28 Oktober 2004 yang dibuat dihadapan Notaris FX Budi Santoso Isbandi, SH, Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa harga jual AYDA (sebidang tanah) yang disepakati Rp 3.168.000.000.
Bank and DNM entered into a Sale and Purchase Agreement No. 94 on October 28, 2004 which was made in presence of FX Budi Santoso Isbandi, SH, a Notary in Jakarta. In the agreement, it is stated that the agreed selling price of AYDA (a land) is Rp 3,168,000,000.
Bank dan DNM telah mengadakan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli No. 98 tanggal 28 Oktober 2004 yang dibuat dihadapan Notaris FX Budi Santoso Isbandi, SH, Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa harga jual AYDA (sebidang tanah) yang disepakati Rp 412.000.000.
Bank and DNM entered into a Sale and Purchase Agreement No. 98 on October 28, 2004 which was made in presence of FX Budi Santoso Isbandi, SH, a Notary in Jakarta. In the agreement, it is stated that the agreed selling price of AYDA (a land) is Rp 412,000,000.
d1/March 31, 2010
46
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
133
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Bank dan DNM telah mengadakan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli No. 101 tanggal 28 Oktober 2004 yang dibuat dihadapan Notaris FX Budi Santoso Isbandi, SH, Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa harga jual AYDA (mesin dan peralatan) yang disepakati Rp 3.218.467.243.
Bank and DNM entered into a Sale and Purchase Agreement No. 101 on October 28, 2004 which was made in presence of FX Budi Santoso Isbandi, SH, a Notary in Jakarta. In the agreement, it is stated that the agreed selling price of AYDA (machines and land) is Rp 3,218,467,243.
2.
PT Hawai Abadi Sentosa (HAS) HAS menyerahkan secara sukarela agunannya untuk menyelesaikan kredit kepada pihak bank melalui Perjanjian Perdamaian No. 06, Surat Kuasa Jual No. 08 dan PPJB No. 07 pada tanggal 30 Oktober 2008 atas jaminan-jaminan: a. 2 (dua) unit Ruko dengan SHGB No. 2148 dan SHGB No. 2149 atas nama Herry Wijaya. b. 1 (satu) unit Ruko dengan SHGB No. 2230 atas nama Angellika Husen. c. 1 (satu) unit tanah dan bangunan dengan SHGB No. 52 atas nama Anita. d. 1 (satu) unit tanah dan bangunan dengan SHGB No. 8251 atas nama Harry Janto Halim. e. 1 (satu) unit mobil colt diesel merek Mitsubishi tahun 2007 atas nama Harry Janto Halim.
2.
PT Hawai Abadi Sentosa (HAS) HAS delivers voluntarily its collateral to finalize credit to the side of bank through Perjanjian Perdamaian No. 06, Letter of Attorney to Sells No. 08 and PPJB No. 07 on 30 Octobers 2008 for the collaterals: a. 2 (two) units building with SHGB No. 2148 and SHGB No. 2149 on behalf of Herry Wijaya. b. 1 (one) unit building with SHGB No. 2230 on behalf of Angellika Husen. c. 1 (one) unit land and property with SHGB No. 52 on behalf of Anita. d. 1 (one) unit land and property with SHGB No. 8251 on behalf of Harry Janto Halim. e. 1 (one) unit colt diesel of Mitsubishi in 2007 on behalf of Harry Janto Halim.
3.
Hendra Jaya Bank telah mengambilalih agunan atas nama Hendra Jaya, pengambilalihan agunan tersebut dilakukan dengan jalan eksekusi lelang berdasarkan petikan risalah lelang dengan No. 298/2008 pada tanggal 02 Juli 2008 yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri kelas I A Bandung dengan nilai perolehan lelang dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), yang seluruhnya dijadikan nilai perolehan AYDA sebesar Rp 3.569.425.000.
3
Hendra Jaya Bank has taken over collateral on behalf of Hendra Jaya, by execution of auction based on passage of auction minutes with No. 298/2008 on July 02, 2008 executed in class District Court I A Bandung with auction provision value from Kantor Pelayanan Kekayaan Negara and Lelang (KPKNL), totally become foreclosed assets amounting Rp 3,569,425,000.
Adapun agunan berupa tanah kosong seluas 2.900 m2 di Jalan Bojong Raya (Holis) Kel.Caringin Kec. Bandung Kulon, Bandung, Jawa Barat, dengan surat kepemilikan SHM No. 340 an. Ir. Hendra Jaya (d/h Kie Hoei Ke). 4.
4.
PT Sewu Agro Lestari (SAL) Bank dan SAL telah mengadakan kesepakatan bersama melalui Akta Perdamaian pada tanggal 5 Agustus 1999. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa SAL bersedia menyerahkan barang-barang yang dijaminkan berupa 9 (sembilan) unit apartemen Hayam Wuruk dan 1 (satu) unit ruko di Sunter kepada Bank senilai Rp 6.042.106.163.
PT Sewu Agro Lestari (SAL) Bank and SAL entered into an mutually agreement on August 5, 1999. In the agreement, it is stated that SAL was willing to give its collateral, 9 (nine) units of Hayam Wuruk apartment and 1 (one) unit building in Sunter with value amounting to Rp 6,042,106,163.
Para pihak sepakat bahwa agunan berupa apartemen diikat dengan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dan pengalihan hak atas ruko dilakukan dengan Akta Jual Beli (AJB).
All parties agreed that the apartment must be bond by Sale and Purchase Agreements (SPA) and the building will be taken over by Sale and Purchase Agreement (SPA).
Per 31 Desember 2009, agunan yang belum terjual sebanyak 4 (empat) unit apartemen.
As December 31, 2009, the collateral unsold are 4 (four) units apartment.
d1/March 31, 2010 134
The collateral is land of 2,900 m2 located in Jalan Bojong Raya (Holis) Kel. Caringin Kec. Bandung Kulon Bandung, West Java with a letter of ownership SHM No. 340 on behalf of Ir. Hendra Jaya (Kie Hoei Ke).
LAPORAN TAHUNAN 2009
47
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
5.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
5.
PT Deltatama Mitra Sejahtera Bank menyetujui penyelesaian kredit PT Deltatama Mitra Sejahtera dengan cara menyerahkan seluruh jaminan secara sukarela ke Bank dimana debitur akan menandatangani Akta PPJB, Kuasa Jual, Perdamaian, dan Pengosongan. Adapun nilai PPJB atas nama PT Deltatama Mitra Sejahtera adalah sebesar Rp 2.370.484.615 setelah debitur menandatangani Akta PPJB, Perdamaian, Kuasa Jual, dan Perjanjian Pengosongan maka kredit debitur dialihkan Ke AYDA dengan nilai AYDA sebesar Rp 2.370.484.615.
6.
The value of SPA on PT Deltatama Mitra Sejahtera amounted Rp 2,370,484,615 after debtor signs SPA, Peace, Power to Sells, and Agreement to Empty hence debitor's loan transferred to foreclosed assets amounting to Rp 2,370,484,615. 6.
CV Dahan Mas Bank telah mengambil alih agunan atas nama CV Dahan Mas, pengambilalihan agunan tersebut dilakukan dengan jalan eksekusi lelang berdasarkan petikan risalah lelang dengan No. 253/2008 pada tanggal 4 Juni 2008 yang dibuat dihadapan pejabat lelang Mohamad Akyas, SH, pejabat lelang kelas I pada KPKNL Bandung dengan nilai lelang sebesar Rp 2.210.000.000. Adapun agunan berupa tanah dan bangunan pabrik yang terletak di Desa Cikalong, Kabupaten Bandung, Kecamatan Cikalong Wetan, Jawa Barat, dengan surat kepemilikan SHM No. 0242 dan SHM No. 0243 atas nama Endang Anwar Hidayat.
7.
PT Deltatama Mitra Sejahtera Bank agreed to settle the loan of PT Deltatama Mitra Sejahtera by releasing voluntarily all collaterals to Bank where in debtor will sign SPA, Proxy to sell, Peace and Evacuation.
CV Dahan Mas Bank has taken over collateral on behalf of CV Dahan Mas, by execution of auction based on passage of auction minutes No. 253/2008 on June 4, 2008 which is made before auction officer Mohamad Akyas, SH, auction officer of class I at KPKNL Bandung with auction value amounting to Rp 2,210,000,000. The collateral is land and factory buildings located in Desa Cikalong, Kabupaten Bandung, Kecamatan Cikalong Wetan, West Java, with letter of ownership SHM No. 0242 and SHM No. 0243 on behalf of Anwar Endang Hidayat.
7.
Adriano Margo Adriano Margo menyerahkan secara sukarela agunannya untuk menyelesaikan kredit kepada Bank senilai Rp 3.724.588.687 melalui Akta Kesepakatan Bersama (Perdamaian) No. 36, Surat Kuasa Jual No. 38, dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) No. 37 pada tanggal 18 Maret 2009, yang dibuat di hadapan Notaris Jhon Langsung, SH, atas jaminan 5 (lima) unit ruko dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 2921, 2922, 2923, 2924, dan 2925 atas nama Adriano Margo dengan luas tanah 620 m2 dan luas bangunan 785 m2, yang terletak di Jl. Sakti Lubis, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun, Medan, Sumatera Utara.
Adriano Margo Adriano Margo delivers voluntary its collateral to finalize credit the side of bank amounting to Rp 3,724,588,687 through Akta Kesepakatan Bersama (Perdamaian) No. 36, Letter of Attorney Sells No. 38 and Sale ang Purchase Agreements (SPA) No. 37 on March 30, 2009 which was made in presence Jhong Langsung, SH, a Notary, to guarantee 5 (five) unit buildings with Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 2921, 2922, 2923, 2924, and 2925 on behalf of Adriano Margo broadly ground wide 620 m2 and building wide 785 m2 which located is Jl. Sakti Lubis, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun, Medan, North Sumatera.
11. Pendapatan yang Masih Harus Diterima
11. Unearned Revenues
2009 Rp Bunga Kredit Bunga Efek-efek Jumlah
2008 Rp
8,073,760,318 4,216,150,102 12,289,910,420
9,945,369,815 3,680,016,243 13,625,386,058
Pendapatan yang masih harus diterima merupakan akrual atas pendapatan bunga kredit performing, pendapatan bunga obligasi, serta pendapatan bunga penempatan pada Bank lain.
d1/March 31, 2010
Interest from Loans Interest from Securities Total
Unearned revenue consists of accrued interest income from performing loans, securities and placements with other banks.
48
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
135
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
12. Biaya Dibayar Dimuka
12. Prepaid Expenses 2009 Rp
Sewa Perbaikan dan Pemeliharaan Asuransi Iuran keanggotaan Lain-lain Jumlah
2008 Rp
5,755,157,771 455,173,158 38,248,771 -1,716,747,938 7,965,327,638
5,051,081,512 516,267,744 73,265,396 269,717,264 830,047,210 6,740,379,126
13. Aset Tidak Berwujud
13. Intangible Assets 2009 Rp
Aset Tidak Berwujud Perangkat lunak Lisensi Jumlah Dikurangi : Akumulasi Amortisasi Jumlah - Bersih
Rental Repair and Maintenance Insurances Membership Fee Others Total
2008 Rp
780,856,164 507,187,967 1,288,044,131 (389,331,345) 898,712,786
121,063,321 507,187,967 628,251,288 (170,955,634) 457,295,654
Aset tidak berwujud terdiri dari perangkat lunak dan lisensi. Beban amortisasi untuk tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 218.375.711 dan Rp 152.431.884 (lihat Catatan 29).
Intangible Assets Software License Total Less: Accumulated Amortization Total - Net
Intangible assets consist of software and license. Amortization expense in 2009 and 2008 amounting to Rp 218,375,711 and Rp 152,431,884, respectively (see Notes 29).
14. Aset Lain-lain
14. Other Assets 2009 Rp
Perbaikan Sewa Beban Perkara Alat Tulis dan Barang Cetakan Beban Ditangguhkan Lain-lain Jumlah
2008 Rp
5,668,942,172 2,179,260,205 1,158,795,125 22,448,035 1,843,066,669 10,872,512,206
2,523,069,351 2,082,197,050 1,051,060,560 28,060,043 992,750,955 6,677,137,959
Perbaikan sewa merupakan dana yang dikeluarkan oleh masingmasing cabang untuk biaya perbaikan dan renovasi atas gedung yang disewa. Dana yang dikeluarkan diakui sebagai perbaikan sewa dan kemudian diamortisasi sesuai dengan masa sewa bangunan.
d1/March 31, 2010 136
LAPORAN TAHUNAN 2009
Rental Repair Cases Expense Stationary and Office Supplies Deferred Expense Others Total
Rental repair represent disbursements by each branch to repair and renovate the rental building. Cost is recorded as repair rent and amortized during the period of rental building.
49
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
15. Kewajiban Segera
15. Current Liabilities
Transfer Bunga yang Masih Harus Dibayar Lain-lain Jumlah
2009 Rp
2008 Rp
2,126,789,408 301,841,165 1,336,927,795 3,765,558,368
1,162,856,571 237,188,354 1,010,844,715 2,410,889,640
Transfer Accrued Interest Others Total
Titipan dana nasabah merupakan pengiriman dana (transfer) dari satu pihak kepada pihak lainnya melalui Bank sebagai perantara, dimana pada tanggal laporan, dana tersebut belum efektif diterima atau dikredit ke rekening penerima dana (beneficiary).
Customers fund deposits represents transfer from one party to another through the Bank as an intermediary, on the date of the financial statements, the fund has not yet effectively received or credited into the beneficiary’s account.
Bunga masih harus dibayar merupakan beban bunga atas simpanan nasabah yang belum dikreditkan ke rekening nasabah.
Accrued interest is the interest expense of customer’s deposits which has not yet been credited to customer’s accounts.
16. Simpanan Nasabah
16. Deposits from Customers Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Related Parties Rp
2009 Pihak Ketiga/ Third Parties
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rupiah Giro Tabungan Deposito Berjangka Sub Jumlah
15,669,009 364,135,324 35,331,011,362 35,710,815,695
220,841,888,948 451,153,092,479 1,217,018,674,950 1,889,013,656,377
220,857,557,957 451,517,227,803 1,252,349,686,312 1,924,724,472,072
Rupiah Demand Deposits Saving Deposits Time Deposits Sub Total
Mata Uang Asing Giro Deposito Berjangka Sub Jumlah Jumlah
-79,846,258,076 79,846,258,076 115,557,073,771
66,917,465,111 68,471,001,311 135,388,466,422 2,024,402,122,799
66,917,465,111 148,317,259,387 215,234,724,498 2,139,959,196,570
Foreign Currencies Demand Deposits Time Deposits Sub Total Total
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Related Parties Rp
2008 Pihak Ketiga/ Third Parties
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rupiah Giro Tabungan Deposito Berjangka Sub Jumlah
36,914,981 419,451,675 160,282,659 616,649,315
216,605,521,900 330,735,846,422 1,245,761,320,309 1,793,102,688,631
216,642,436,881 331,155,298,097 1,245,921,602,968 1,793,719,337,946
Rupiah Demand Deposits Saving Deposits Time Deposits Sub Total
Mata Uang Asing Giro Deposito Berjangka Sub Jumlah Jumlah
12,104,886 -12,104,886 628,754,201
40,692,184,113 157,636,577,338 198,328,761,451 1,991,431,450,082
40,704,288,999 157,636,577,338 198,340,866,337 1,992,060,204,283
Foreign Currencies Demand Deposits Time Deposits Sub Total Total
d1/March 31, 2010
50
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
137
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 66 tanggal 13 Oktober 2008, besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per nasabah per bank sebesar Rp 2.000.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut (lihat Catatan 41).
Pursuant to Government Regulation No. 66 dated September 13, 2008, the amount of deposits covered by Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) are deposits up to Rp 2,000,000,000 per customer per bank. As of December 31, 2009 and 2008 the Bank was a participant of the guarantee program (see Note 41).
Jumlah giro, tabungan dan deposito berjangka yang diblokir adalah sebagai berikut:
The amount of restricted demand deposits, saving deposits and time deposits are as follows:
2009 Rp Deposito Berjangka Jumlah
2008 Rp
327,770,004,762 327,770,004,762
325,492,692,336 325,492,692,336
Jumlah deposito yang dijadikan sebagai jaminan kredit per 31 Desember 2009 dan 2008 adalah masing-masing sebesar Rp 327.770.004.762 dan Rp 325.492.692.336 (lihat Catatan 8). Tidak ada giro maupun tabungan yang dijadikan jaminan per 31 Desember 2009 dan 2008. a.
Time deposits received that has been pledged as loans collateral as of December 31, 2009 and 2008 amounting to Rp 327,770,004,762 and Rp 325,492,692,336, respectively (see Note 8). There are no demand deposits or saving deposits used as collateral as of December 31, 2009 and 2008. a. Demand deposits consists of:
Giro terdiri dari: 2009 Rp
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Mata Uang Asing Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Sub Jumlah Jumlah Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura
d1/March 31, 2010 138
Time Deposits Total
LAPORAN TAHUNAN 2009
2008 Rp
15,669,009 -15,669,009
36,914,981 12,104,886 49,019,867
220,841,888,948
216,605,521,900
63,051,917,116 3,865,547,995 287,759,354,059 287,775,023,068
37,237,250,786 3,454,933,327 257,297,706,013 257,346,725,880
2.95%
3.27%
1.76% 0.60%
2.17% 0.60%
51
Related Parties Rupiah Foreign Currencies Sub Total Third Parties Rupiah Foreign Currencies United States Dollar Singapore Dollar Sub Total Total Average Interest Rates per Annum Rupiah Foreign Currencies United States Dollar Singapore Dollar
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
b.
b.
Tabungan terdiri dari:
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Sub Jumlah Jumlah
2008 Rp
364,135,324 364,135,324
419,451,675 419,451,675
451,153,092,479 451,153,092,479 451,517,227,803
330,735,846,422 330,735,846,422 331,155,298,097
Related Parties Rupiah Sub Total Third Parties Rupiah Sub Total Total
3.80%
4.44%
Average Interest Rates per Annum Rupiah
c.
Deposito berjangka terdiri dari: 2009 Rp
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Dolar Australia Yen Jepang Sub Jumlah Jumlah Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Yen Jepang Euro Dolar Australia
d1/March 31, 2010
Saving deposits consists of:
2009 Rp
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah
c.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Time deposits consists of:
2008 Rp
35,331,011,362
160,282,659
79,846,258,076 115,177,269,438
-160,282,659
1,217,018,674,949
1,245,761,320,309
39,125,094,873 24,890,331,882 2,522,271,915 1,468,778,329 464,524,313 1,285,489,676,261 1,400,666,945,699
131,089,484,816 22,414,148,764 -4,132,943,758 -1,403,397,897,647 1,403,558,180,306
9.32%
8.44%
3.18% 2.44% 0.00% 0.50% 2.50%
3.38% 2.35% 0.00% 2.00% 4.16%
52
Related Parties Rupiah Foreign Currencies United States Dollar Sub Total Pihak Ketiga Rupiah Foreign Currencies United States Dollar Singapore Dollar Euro Australian Dollar Japanese Yen Sub Total Total Average Interest Rates per Annum Rupiah Foreign Currencies United States Dollar Singapore Dollar Japanese Yen Euro Australian Dollar
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
139
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Saldo deposito berjangka berdasarkan periodenya: Rupiah Rp 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 12 bulan On Call Jumlah
2009 Mata Uang Asing/ Foreign Currencies Rp
The amount of time deposits based on its period: Jumlah/ Total
Rupiah Rp
993,481,875,360 193,118,570,435 25,049,922,109 40,699,318,408 --
136,905,472,259 11,150,894,407 205,980,642 54,912,079 --
1,130,387,347,619 204,269,464,842 25,255,902,751 40,754,230,487 --
997,186,007,366 77,485,558,426 30,658,952,088 31,263,706,228 109,327,378,860
1,252,349,686,312
148,317,259,387
1,400,666,945,699
1,245,921,602,968
Saldo deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: Rupiah Rp 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 12 bulan On Call Jumlah
2009 Mata Uang Asing/ Foreign Currencies Rp
Rupiah Rp
137,919,181,537 10,192,097,173 205,980,677 ---
1,101,767,328,064 235,121,200,654 24,529,524,504 24,790,922,284 14,457,970,193
1,252,349,686,312
148,317,259,387
1,400,666,945,699
146,762,716,753 10,130,245,405 682,911,900 60,703,280 -157,636,577,338
2008 Mata Uang Asing/ Foreign Currencies Rp
1,125,001,415,289 79,562,669,256 23,954,687,086 15,063,331,337 109,327,378,860 1,352,909,481,828
17. Simpanan dari Bank Lain
1,143,948,724,119 1 month 87,615,803,831 > 1 month - 3 months 31,341,863,988 > 3 months - 6 months 31,324,409,508 > 6 months - 12 months 109,327,378,860 On Call Total
1,403,558,180,306
43,887,216,641 6,407,605,206 353,876,631 --50,648,698,478
Jumlah/ Total 1,168,888,631,930 1 month 85,970,274,462 > 1 month - 3 months 24,308,563,717 > 3 months - 6 months 15,063,331,337 > 6 months - 12 months 109,327,378,860 On Call Total
1,403,558,180,306
17. Deposits from Other Banks
Akun ini merupakan penempatan dari bank lain dalam bentuk call money, giro, deposito berjangka dan deposito on call dalam mata uang Rupiah. Suku bunga yang diberikan sama dengan suku bunga yang berlaku untuk giro dan deposito berjangka kepada pihak lain.
This account represents call money, demand deposits, time deposits and deposit on call from other banks in Rupiah. The enacted interest rates are the same with the interest rates of demand and time deposits to other parties.
2009 Rp Deposito Berjangka Deposito on Call Giro Jumlah
Jumlah/ Total
The amount of time deposits based on maturity due date:
Jumlah/ Total
963,848,146,527 224,929,103,481 24,323,543,827 24,790,922,284 14,457,970,193
2008 Mata Uang Asing/ Foreign Currencies Rp
2008 Rp 3,064,022,161 1,000,000,000 1,318,087,096
2,255,636,880 -1,641,038,331 3,896,675,211
Time Deposits Deposits on Call Demand Deposits Total
5,382,109,257
Informasi tentang jangka waktu dan bunga atas simpanan dari bank lain adalah sebagai berikut:
The information about maturity term and average annual interest rates of placement from other banks are as follows:
2009 Jenis Penempatan/ Type of Placements
Jangka Waktu/ Period
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun/ Average Annual Interest Rate (%)
Deposito Berjangka/Time Deposits Giro/Demand Deposits Jumlah/Total
30 hari/days --
9.48% 2.42%
d1/March 31, 2010 140
LAPORAN TAHUNAN 2009
53
Jumlah/ Total Rp 2,255,636,880 1,641,038,331 3,896,675,211
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2008 Jenis Penempatan/ Type of Placements
Jangka Waktu/ Period
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun/ Average Annual Interest Rate (%)
Deposito Berjangka/Time Deposits Deposito Berjangka/Time Deposits Giro/Demand Deposits Deposito on Call/Deposits on Call Jumlah/Total
30 hari/days 1 tahun/year - 30 hari/days
8.95% 8.95% 2.98% 6.70%
Jumlah/ Total Rp 3,056,522,161 7,500,000 1,318,087,096 1,000,000,000 5,382,109,257
18. Perpajakan a.
18. Taxation a.
Hutang Pajak 2009 Rp Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 - Bunga Pasal 23 - Sewa Pasal 25 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Jumlah
b.
46,316,603 2,724,216,392 16,836,954 57,697,218 1,002,401,644 308,164,545 4,155,633,356
2009 Rp
Perbedaan Waktu: Penyisihan Kerugian Agunan yang Diambil Alih Giro pada Bank Lain Efek-efek Penempatan pada Bank Lain Kredit yang Diberikan Cadangan Imbalan kerja Jumlah
d1/March 31, 2010
Income Taxes Article 21 Article 23 - Interest Article 23 - Rent Article 25 Article 29 Value Added Tax (VAT) Total
417,845,583 3,813,184,128 200,188,390 40,705,525 4,305,197 8,052,598 4,484,281,421
b.
Pajak Penghasilan Badan Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi dan taksiran laba fiskal Bank adalah sebagai berikut:
Laba sebelum Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi
Taxes Payable
2008 Rp
Current Income Tax Expense The reconciliation between profit before income tax as presented in statements of income and estimated fiscal profit of the Bank are as follows: 2008 Rp
6,387,726,982
3,707,325,344 716,929,908 (17,725,800) 93,255,099 (3,060,000,000) 65,065,308 7,892,576,841
54
4,778,839,475
Profit before Current Income Tax per Statements of Income
(2,363,225,118) -(51,478,394) 1,666,667 3,060,000,000 685,763,296 6,111,565,926
Timing Differences: Allowance for Possible Losses Foreclosed Assets Current Account with Other Banks Securities Placement with Other Banks Loans Employee Benefits Expense Total
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
141
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2009 Rp
2008 Rp
Perbedaan Tetap: Penyusutan atas Aset Sewa Guna Usaha Pengantian/Imbalan Pekerjaan atau Jasa dalam Bentuk Kenikmatan Bantuan atau Sumbangan Denda Pajak Bunga Sewa Guna Usaha Angsuran Pokok Aset Sewa Guna Usaha Lain-lain Jumlah Taksiran Laba Kena Pajak
314,109,066
592,446,276
9,720,500 11,420,500 93,576,667 163,006,510 (603,727,815) -(11,894,572) 7,880,682,269
--4,890,556 190,890,432 (802,575,000) 61,025,500 46,677,764 6,158,243,689
Permanent Differences: Depreciation on Lease Assets Reimbursements/Remunerations in Connection of Employment or Services in the Form of Benefits in Kind Aid or Donation Tax Penalties Interest of Lease Installment of Lease Principle Others Total Estimated Taxable Income
Pembulatan
7,880,682,000
6,158,243,000
Rounded
Taksiran Pajak Penghasilan 2009 28% x Rp 7.880.682.000 2008 10% x Rp 50.000.000 15% x Rp 50.000.000 30% x Rp 6.058.243.000 Dikurangi: Kredit Pajak PPh Pasal 25 Taksiran Hutang Pajak Penghasilan
2,206,590,960
--
---2,206,590,960
5,000,000 7,500,000 1,817,472,900 1,829,972,900
1,204,189,316 1,002,401,644
1,825,667,703 4,305,197
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2009 tersebut di atas adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Bank menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya. c.
c.
2009 Rp
d1/March 31, 2010 142
LAPORAN TAHUNAN 2009
Less: Tax Credit Tax Article 25 Estimated Income Tax Payable
The calculations of corporate income tax for 2009 represents temporary calculation for accounting purpose and subject to change when the Bank submits its Annual Tax Letter.
Aset Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan perbedaan waktu antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak dari aset dan kewajiban. Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan Penyisihan Penghapusan Penempatan pada Bank Lain Giro pada Bank Lain Efek-efek Agunan yang Diambil Alih Komitmen dan Kontinjensi Kredit yang Diberikan Kewajiban Diestimasi atas Imbalan kerja Sub Jumlah
Estimated Income Tax 2009 28% x Rp 7,880,682,000 2008 10% x Rp 50,000,000 15% x Rp 50,000,000 30% x Rp 6,058,243,000
Deferred Tax Assets Deferred tax is computed based on the temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities as per financial statements and tax base of assets and liabilities with details as follows: 2008 Rp
23,730,441 266,687,101 88,974,814 2,976,665,836 54,144,243 -1,088,638,652 4,498,841,087
416,667 -69,234,128 2,577,962,656 -765,000,000 1,279,024,283 4,691,637,734
55
Defered Tax Assets (Liabilities) Allowance Possible Losses Placements with Other Banks Demand Deposits Other Banks Securities Foreclosed Assets Commitments and Contingencies Loans Estimated Liability on Employee Benefits Sub Total
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2009 Rp Selisih Penyusutan Aset Tetap Aset Pajak Tangguhan - Bersih
2008 Rp
396,928,529 396,928,529 4,895,769,616
396,928,529 396,928,529 5,088,566,263
Difference in Depreciation Fixed Asset Deferred Tax Assets - Net
19. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja
19. Estimated Liability on Employee Benefits
Bank menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.
Bank calculates and records the employee benefits expense in accordance with the Labor Law No. 13 year 2003 dated March 25, 2003.
Kewajiban imbalan kerja per tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dihitung oleh Aktuaris Independen, PT Rileos Pratama sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004).
Liability on employee benefits as of 31 December 2009 and 2008 is calculated by an independent actuary, PT Rileos Pratama, in accordance with SFAS No. 24 (Revised 2004).
Jumlah kewajiban berdasarkan perhitungan Aktuaria Independen per tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Total liabilities balance based on the Independent Actuary’s calculation as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
2009 Rp Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Keuntungan (Kerugian) Aktuaria yang Belum Diakui Kewajiban yang Diakui di Neraca
2008 Rp
5,957,004,206 (1,602,449,597)
4,488,960,579 (199,471,278)
Present Value of Past Service Liability Unrecognized Actuarial Gain (Loss)
4,354,554,609
4,289,489,301
Employee Benefit Program Liabilty
Perubahan pada kewajiban yang diakui sesuai perhitungan Aktuaria Independen:
The changes of liability that is recognized in accordance with the Independent Actuary’s calculation:
2009 Rp Saldo Awal Beban Imbalan Kerja pada Tahun Berjalan Pembayaran Imbalan Kerja Selama Tahun Berjalan Saldo Akhir
2008 Rp
4,289,489,301
3,691,944,863
1,572,355,101
1,286,781,143
(1,507,289,794) 4,354,554,609
(689,236,705) 4,289,489,301
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Bank mencatat saldo kewajiban diestimasi atas imbalan kerja masing-masing sebesar Rp 4.354.554.609 dan Rp 4.289.489.301.
d1/March 31, 2010
Beginning Balance Current Year Employee Benefits Expenses Current Year Employee Benefits Disbursement Ending Balance
On December 31, 2009 and 2008, Bank recorded a balance of estimated liability on employee benefits amounting to Rp 4,354,554,609 and Rp 4,289,489,301, respectively.
56
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
143
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Beban imbalan kerja pada tahun-tahun berjalan adalah sebagai berikut:
The employee benefits expenses for the years are as follows:
2009 Rp Beban Jasa Kini Beban Bunga Beban Jasa Masa Lalu (Vested) Amortisasi Kerugian Aktuaria Jumlah Beban Imbalan Kerja
2008 Rp
751,500,217 515,860,756 304,994,128 --
537,417,898 300,162,088 491,779,666 (42,578,509)
Current Service Cost Interest Cost Past Service Cost (Vested) Amortization of Actuarial Loss
1,572,355,101
1,286,781,143
Total Employe Benefit Expense
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun oleh Aktuaria Independen untuk tahun 2009 dan 2008, adalah sebagai berikut:
The key assumptions used by the Independent Actuary for year 2009 and 2008 for the calculation of employee benefits expense are as follows:
2009 Usia Pensiun Normal Tingkat Diskonto Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji Tingkat Mortalita Tingkat Cacat Tetap Tingkat Pengunduran Diri
Proporsi Pensiun Normal Metode
20.
2008
55 Tahun/Years 11.00% 8% Tabel Mortalita Indonesia 2/ Indonesian Table of Mortality 2 5% 13,5% sampai dengan usia 40 kemudian menurun secara linear sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 13.5% up to age 40 then liniearly up to 0% at age 55 100% Projected Unit Credit
55 Tahun/Years 9.50% 9% Tabel Mortalita Indonesia 2/ Indonesian Table of Mortality 2 5% 15% sampai dengan usia 40 tahun kemudian menurun secara linear sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 15% up to age 40 then decreasing liniearly up to 0% at age 55 100% Projected Unit Credit
Beban yang Masih Harus Dibayar dan Kewajiban Lain-lain
Proportion of Normal Retirement Method
2008 Rp
5,460,220,820 3,586,813,000 842,602,725
6,856,034,690 3,694,946,806 3,146,407,407
Accrued Expenses Kind of Debts to Third Party Security Deposits
Subsidi Bunga
838,404,405
1,065,410,775
Interest Subsidy
Sewa Guna Usaha
322,829,256
934,405,313
Leasing
1,891,741,146 12,942,611,352
2,175,061,074 17,872,266,065
Others Total
Lain-lain Jumlah
Beban yang masih harus dibayar merupakan beban tenaga kerja dan macam-macam beban yang terdiri dari biaya telepon, biaya listrik, biaya teleks, biaya lembur dan biaya lain-lain.
d1/March 31, 2010 144
Disability Rate Resignation Rate
20. Accrued Expenses and Other Liabilities 2009 Rp
Beban yang Masih Harus Dibayar Macam-macam Hutang kepada Pihak Ketiga Setoran Jaminan
Normal Pensiun Age Discount Rate Salary Increase Rate Mortality Rate
LAPORAN TAHUNAN 2009
Accrued expenses represent employment expenses and other expenses for telephone, electricity, telex, overtime and others.
57
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Setoran jaminan merupakan jaminan pihak ketiga atas penerbitan letter of credit, safe deposit box dan bank garansi.
Security deposits represent deposits from third parties for the issuance of a letter of credit, safe deposit box and bank guarantee.
Berdasarkan perjanjian leasing No. 126/DIN/LA/BIR/IV-07, Bank memperoleh fasilitas Finance Leasing dari PT Diebold Indonesia dengan nilai pembiayaan sebesar USD 261,003.60. Perjanjian leasing tersebut dimulai tanggal 1 Mei 2007 sampai dengan 20 April 2010 dan digunakan bank untuk membiayai pengadaan 20 (dua puluh) unit mesin ATM. Saldo hutang sewa guna usaha per 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp 322.829.256 dan Rp 934.405.313.
Based on lease agreement No. 126/DIN/LA/BIR/IV-07, Bank received Finance Leasing facility from PT Diebold Indonesia amounting to USD 261,003.60. This agreement started from May 1, 2007 up to April 20, 2010 and used to supply 20 (twenty) units ATM machines. The balance of lease payable as of December 31, 2009 and 2008 amounting to Rp 322,829,256 and Rp 934,405,313 .
Pada tahun 2009 dan 2008, lain-lain merupakan saldo escrow account untuk transaksi kredit consumer, transaksi ATM ALTO, akrual atas reward point dan hutang lainnya.
In 2009 and 2008, others represent escrow account for consumer loan transaction, Automatic Teller Machine (ATM) ALTO Transaction, accrual point of reward and other liabilities.
21. Modal Saham
21. Capital Stock
Rincian pemegang saham dan kepemilikannya per 31 Desember 2009 dan 2008 sesuai dengan daftar pemegang saham Bank yang diterbitkan oleh PT Adimitra Transferindo, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
The details of the stockholders and their ownerships as of December 31, 2009 and 2008 according to the Bank Stockholder List released by PT Adimitra Transferindo, Stocks Administration Bureau are as follows: 2009 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownerships (%)
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid Pemegang Saham PT Adhi Tirta Mustika PT Mallomo PT Kapita Sekurindo Lain-lain (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
320,943,272 115,068,695 40,638,000 149,873,783 626,523,750
2008 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownerships (%)
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid Pemegang Saham PT Adhi Tirta Mustika PT Kapita Sekurindo Masyarakat Jumlah
d1/March 31, 2010
51.22 18.37 6.49 23.92 100.00
320,943,272 41,158,500 139,117,228 501,219,000
58
64.03 8.21 27.76 100.00
Jumlah/ Total
Rp
Stockholders
80,235,818,000 28,767,173,750 10,159,500,000 37,468,445,750 156,630,937,500
PT Adhi Tirta Mustika PT Mallomo PT Kapita Sekurindo Others (each below 5%) Total
Jumlah/ Total
Rp
Stockholders
80,235,818,000 10,289,625,000 34,779,307,000 125,304,750,000
PT Adhi Tirta Mustika PT Kapita Sekurindo Public Total
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
145
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 125.304.750 lembar saham atau senilai Rp 31.326.187.500 pada tahun 2009 berasal dari Penawaran Umum Terbatas I (lihat Catatan 1.c).
The increase in issued and fully paid capital by 125,304,750 shares or equivalent to Rp 31,326,187,500 in 2009 arose from the Limited Public Offering I (see Note 1.c).
Penambahan modal ditempatkan dan disetor tahun 2009 dari hasil Penawaran Umum Terbatas 1 dimuat dalam Akta No. 7 tanggal 10 Agustus 2009 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-02294 tanggal 28 Januari 2010.
The increase of issued and paid in capital as a result of Limited Public Offering I was notarised by deed No. 7 dated August 10, 2009 of Fathiah Helmi, SH, in Jakarta and was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in his letter No. AHU-AH.01.10-02294 dated January 28, 2010.
22. Agio Saham
22. Additional Paid-In Capital 2009 Rp
Agio Saham Beban Emisi Saham Jumlah
2008 Rp
8,771,332,500
--
Additional Paid-In Capital
(2,666,733,743)
(1,634,335,943)
Stock Issuance Cost
6,104,598,757
(1,634,335,943)
Total
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Kedua pada tanggal 26 Juni 2009, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH, No. 85 tanggal 26 Juni 2009, Bank mengadakan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 125.304.750 saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 320 per saham. Penerbitan tersebut menghasilkan agio saham sebesar Rp 8.771.332.500.
Based on the Second Extraordinary Stockholders’ General Meeting on June 26, 2009, as covered by notarial deed of Fathiah Helmi, SH, No. 85 dated June 26, 2009, the Bank released the First Public Limited Offering (PUT I) by issuing the Rights Issue (HMETD) amounting to 125,304,750 shares with par value of Rp 250 per share with at an offering price of Rp 320 per share. The paid in capital from the issuing of shares are amounting to Rp 8,771,332,500.
Penambahan beban emisi saham sebesar Rp 1.032.397.800 pada tahun 2009 dikarenakan penerbitan saham baru lewat PUT I.
Increase in stock issuance cost amounting to Rp 1,032,397,800 in 2009 was because the new shares issuance by PUT I.
23. Cadangan Umum
23. General Reserve
Cadangan umum merupakan cadangan laba yang dibentuk Bank sesuai dengan pasal 70 Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pada tahun 2009, Bank menyisihkan cadangan tambahan sebesar Rp 933.923.500 di tahun 2009 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 26 Juni 2009 (lihat Catatan 37).
d1/March 31, 2010 146
LAPORAN TAHUNAN 2009
General reserve represents reserve of profits made by the Bank according to Law No. 40 year 2007 article 70 about Limited Corporation. In 2009, the Bank made an additional reserve amounting to Rp 933,923,500 according to the Annual General Meeting of Stockholder on June 26, 2009 (see Notes 37).
59
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
24. Pendapatan Bunga
24. Interest Income 2009 Rp
Rupiah Giro pada Bank Lain Penempatan dan Giro pada Bank Indonesia Call Money Efek-efek Kredit Lainnya Sub Jumlah Mata Uang Asing Giro pada Bank Lain Call Money Deposito Berjangka Kredit Lainnya Sub Jumlah Jumlah
2008 Rp
6,697,780
43,996,636
2,451,353,516 1,217,604,042 38,438,804,935 164,030,455,146 -206,144,915,418
2,918,853,073 1,483,322,430 28,040,999,137 162,817,360,101 118,574,950 195,423,106,326
Rupiah Current Accounts with Other Banks Placements and Current Accounts with Bank Indonesia Call Money Securities Loans Others Sub Total
35,259,746 969,927 11,619,894 4,786,277,415 -4,834,126,982
43,699,720 231,451,254 -6,295,072,761 53,120,278 6,623,344,013
Foreign Currencies Current Accounts with Other Banks Call Money Time Deposit Loans Others Sub Total
210,979,042,400
202,046,450,339
Total
Pendapatan bunga yang diperoleh dari pihak yang memiliki hubungan istimewa untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 8.061.420.498 dan Rp 1.003.909.413 atau merupakan 3,70% dan 0,50% dari seluruh pendapatan bunga kredit pada tahun 2009 dan 2008.
Interest income earned from related parties for the years ended December 31, 2009 and 2008 are amounting to Rp 8,061,420,498 and Rp 1,003,909,413 or reflects 3.70% and 0.50% of the total interest income in 2009 and 2008, respectively.
25. Beban Bunga
25. Interest Expenses 2009 Rp
Rupiah Simpanan Nasabah Deposito Berjangka Tabungan Giro Simpanan dari Bank Lain Deposito Call Money Giro Lainnya Sub Jumlah Mata Uang Asing Simpanan Nasabah Deposito Berjangka Giro Sub Jumlah Jumlah
d1/March 31, 2010
2008 Rp
104,550,657,427 13,935,164,507 6,074,189,632
101,688,725,237 15,323,393,344 7,065,582,918
254,437,951 27,988,216 39,096,053 2,463,757,677 127,345,291,463
2,217,468,407 218,792,151 19,225,952 2,454,974,455 128,988,162,464
Rupiah Deposits from Customer Time Deposits Saving Deposits Demand Deposits Deposits from Other Banks Time Deposits Call Money Demand Deposits Others Sub Total
4,107,389,774 818,371,404 4,925,761,178
3,560,160,601 798,324,379 4,358,484,980
Foreign Currencies Deposits from Customer Time Deposits Demand Deposits Sub Total
132,271,052,642
133,346,647,445
Total
60
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
147
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Beban bunga yang telah dibayarkan kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa untuk tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 9.653.582 dan Rp 9.374.565 atau merupakan 0,007% dari seluruh beban bunga pada tahun 2009 dan 2008.
Interest expenses paid to the related parties for the years 2009 and 2008 amounting to Rp 9,653,582 and Rp 9,374,565 or reflect 0.007% of total interest expenses in 2009 and 2008, respectively.
26. Beban Provisi dan Komisi
26. Provision and Commission Expenses
Akun ini merupakan pembayaran provisi pinjaman yang dibayarkan kepada pihak ketiga. Beban provisi dan komisi per tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah masing-masing sebesar Rp 15.329.308 dan Rp 36.671.495.
This account represents a payment for premium of Government’s guarantee on Bank’s certain liabilities. Provision and commision expenses as of December 31, 2009 and 2008 amounting to Rp 15,329,308 and Rp 36,671,495, respectively.
27. Pendapatan Operasional Lainnya-Lain-lain
27. Other Operating Income-Others
2009 Rp Bunga Tertunggak Tata Usaha Nasabah Administrasi Denda Keterlambatan Angsuran Pinjaman Imbalan Penjualan Buku Cek dan Giro Save Deposit Box Lain-lain Jumlah
2008 Rp
4,878,453,945 2,523,849,014 703,031,157 553,835,911 170,222,519 163,357,056 331,490,500 1,254,618,319 10,578,858,421
4,705,967,007 2,674,609,388 694,854,910 391,369,205 199,275,867 190,873,215 389,247,000 1,076,265,756 10,322,462,348
28. Beban Penyisihan Kerugian Aset
28. Provision for Possible Losses on Assets
Beban penyisihan (pemulihan) penghapusan aset produktif dan non produktif terdiri dari:
Allowance for losses of (reversal) both earning and non earning assets consists of:
2009 Rp
2008 Rp
Aktiva Produktif Aktiva Non Produktif
3,389,490,523 3,707,325,344
12,378,735,337 --
Jumlah
7,096,815,867
12,378,735,337
d1/March 31, 2010 148
Past Due Interest Customers Administration Administration Penalty for Past Due Loan Installments Fee Sale of Cheque Books Save Deposit Box Others Total
LAPORAN TAHUNAN 2009
61
Productive Assets Non Productive Assets Total
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
29. Beban Umum dan Administrasi
29. General and Administrative Expenses 2009 Rp
Penyusutan (lihat Catatan 10) Asuransi Iklan dan Promosi Telepon, Telex dan Data Komunikasi Sewa Pemeliharaan dan Perbaikan Hukum Honorarium Tenaga Ahli Listrik, Air dan Gas Transportasi Beban Ditangguhkan Pajak dan Perijinan Seragam Karyawan Perlengkapan Kantor Amortisasi (lihat Catatan 13) Jamuan dan Representasi Lain-lain Jumlah
2008 Rp
4,933,926,990 4,612,360,069 3,983,693,766 3,945,565,309 3,651,636,271 3,647,822,475 3,234,541,906 2,734,459,722 2,362,753,264 1,673,425,539 1,208,963,698 486,222,411 597,690,000 516,146,413 218,375,711 5,768,150 2,998,936,773 40,812,288,467
5,029,761,550 4,698,338,545 3,720,046,133 3,921,196,965 3,583,240,710 6,272,119,782 1,154,314,938 1,160,547,677 2,054,916,032 2,192,627,836 1,155,215,221 593,068,396 61,025,500 710,924,681 152,431,884 18,588,800 2,372,870,445 38,851,235,095
30. Beban Tenaga Kerja
30. Personnel Expenses 2009 Rp
Gaji Pokok THR/Bonus Tenaga Kontrak Pendidikan dan Pelatihan Pengobatan Tunjangan Jabatan Iuran THT Perusahaan Tunjangan Transport Honorarium Komisaris Lembur PPh Pasal 21 Asuransi Pensiun Lain-lain Jumlah
2008 Rp
24,972,611,439 4,529,105,161 3,849,263,334 1,855,877,195 1,240,292,505 1,178,194,107 737,688,572 414,546,000 380,492,335 329,187,863
22,816,870,676 2,896,896,401 3,141,504,597 1,960,834,686 329,447,339 640,500,000 668,919,979 315,820,000 457,500,000 451,532,975 2,717,654,051 1,667,465,000 1,286,781,143 127,390,585 39,479,117,432
----
127,882,476 39,615,140,987
Termasuk dalam gaji, upah dan kesejahteraan karyawan selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah kompensasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi masingmasing sebesar Rp 2.841.250.000 dan Rp 3.359.110.000.
d1/March 31, 2010
Depreciation (see Note 10) Insurance Advertising and Promotion Telephone, Telex and Data Communication Rental Repair and Maintenance Legal Professional Fees Water, Gas and Electricity Transportation Deferred Expenses Taxes and License Uniform Office Supplies Amortization (see Note 13) Entertainment Others Total
Basic Salaries THR/Bonus Outsourcing Education and Training Medical Functional Allowance Old age Contribution Transportation Allowance Commissioners Wages Overtime Income Tax Article 21 Insurance Pension Others Total
Salary, wages and employee benefits for the years ended December 31, 2009 and 2008 includes the compensation for the Boards of Commissioners and Directors amounting to Rp 2,841,250,000 and Rp 3,359,110,000, respectively.
62
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
149
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
31. Beban Administrasi dan Proses Warkat
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
31. Administration and Form Process Expenses
Beban administrasi dan proses warkat merupakan beban administrasi untuk penyelesaian proses kliring. Beban administrasi dan proses warkat per 31 Desember 2009 dan 2008 adalah masing-masing sebesar Rp 734.053.724 dan Rp 751.393.216.
This account represents administrative expenses regarding to clearing process. Adminstrative and form process expense as of December 31, 2009 and 2008 are Rp 734,053,724 and Rp 751,393,216, respectively.
32. (Beban) Pendapatan Non Operasional - Bersih
32. Non Operating (Expense) Income - Net
2009 Rp Pendapatan Selisih Kurs Laba Penjualan Aset Tetap (lihat Catatan 10) Sanksi Bunga Sewa Guna Usaha Rugi Penjualan AYDA (lihat Catatan 11) Beban Imbalan Kerja (lihat Catatan 19) Lain-lain - Bersih Jumlah
2008 Rp
452,966,081 413,211,355 (95,226,667) (163,006,510) (1,554,928,166) (1,572,355,101) 576,710,077 (1,942,628,931)
1,132,210,583 2,129,115,638 (26,317,419) (190,890,432) 8,585,619,378 -(1,023,828,034) 10,605,909,714
33. Laba Bersih per Saham Dasar
33. Net Income per Share
Perhitungan laba bersih per saham dasar pada 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
A calculation of net income per share December 31, 2009 and 2008 is as follows:
2009 Rp Laba Bersih Laba Bersih Sesuai Laporan Laba rugi untuk Perhitungan Laba per Saham Dasar Jumlah Saham (lembar) Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Biasa untuk Perhitungan Laba per Saham Dasar Laba Bersih per Saham Dasar
3,988,339,375
626,523,750 6.37
3,113,077,357
501,219,000 6.21
Number of Shares Weighted Average Number of Common Shares for for Basic Earnings per Share Computation Basic Earnings per Share
34. Nature and Transactions of Related Parties In course of business, the Bank has transactions with related parties. These transactions are conducted in a normal terms and conditions as well as transactions with the third parties. The transactions are as follows:
2009 Rp
d1/March 31, 2010 150
LAPORAN TAHUNAN 2009
of
Net Income Net Income per Statements of Income for Net Income per Share Calculation
Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan dengan persyaratan dan kondisi yang normal dilakukan dengan pihak ketiga. Transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
Persentase dari Total Aset
as
2008 Rp
34. Sifat dan Transaksi dengan Pihak yang ……Mempunyai Hubungan Istimewa
Kredit yang Diberikan (lihat Catatan 8) PT Kudamas Vasing Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Bosowa Group Jumlah
Gain from Foreign Exchange Gain from Sale of Fixed Assets (see Note 10) Penalty Leasing Interest Loss from Sale of Foreclosed Assets (see Note 11) Employee Benefit Expenses (see Note 19) Others - Net Total
2008 Rp
6,905,627,244
6,893,628,437
242,658,151 122,649,482,779 129,797,768,174
759,988,831 -7,653,617,268
Loans (see Note 8) PT Kudamas Vasing Board of Commisiioners, Directors and Executive Employee of Bank Bosowa Group Total
5.53%
0.35%
Percentage from Total Assets
63
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2009 Rp Simpanan Nasabah (lihat Catatan 16) Giro Perseorangan Tabungan Perseorangan Deposito Berjangka Perseorangan Bosowa Group Jumlah Persentase dari Total Kewajiban
2008 Rp
15,669,009 15,669,009
49,019,867 49,019,867
364,135,324 364,135,324
419,451,675 419,451,675
-115,177,269,438 115,177,269,438 115,557,073,771
160,282,659 -160,282,659 628,754,201
5.33%
0.03%
Deposits from Customer (see Note 16) Current Accounts Personal
Saving Deposits Personal Time Deposits Personal Bosowa Group Total
Percentage from Total Liabilities
Pendapatan Bunga (lihat Catatan 24) PT Kudamas Vasing Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Bosowa Group Jumlah
1,173,551,757
98,573,185
-6,887,868,741 8,061,420,498
--98,573,185
Interest Income (see Note 24) PT Kudamas Vasing Board of Commisiioners, Directors and Executive Employee of Bank Bosowa Group Total
Persentase dari Total Pendapatan Bunga
3.71%
0.04%
Percentage from Total Interest Revenue
9,653,582 9,653,582
9,374,565 9,374,565
Interest Expense (see Note 25) Personal Total
0.007%
0.001%
Percentage from Interest Expenses
Beban Bunga (lihat Catatan 25) Perseorangan Jumlah Persentase dari Beban Bunga
Sifat hubungan istimewa dari transaksi-transaksi tersebut diatas adalah dengan Perusahaan terkait, karyawan kunci dan kerabat dekat dari manajemen. Pihak Hubungan Istimewa/ Related Parties
The natures of related parties of those transactions are with related party, key personnel and closed relatives of the management.
Sifat Hubungan Istimewa/ Nature of Related Parties
Transaksi/ Transaction
PT Kudamas Vasing
Affiliasi/Affiliates
Bosowa Group
Affiliasi/Affiliates
Kredit yang Diberikan/Loans Pendapatan Bunga/Interest Income Beban Bunga/Interest Expense Kredit yang Diberikan/Loans Pendapatan Bunga/Interest Income Beban Bunga/Interest Expense
d1/March 31, 2010
64
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
151
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
35. Transaksi Pembelian/Penjualan Tunai ……Mata Uang Asing
35. The Transactions of Cash Purchase/Sales of Foreign Exchange
Pembelian dan penjualan tunai mata uang asing yang belum diselesaikan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 terdiri dari:
Outstanding cash purchase and sales of foreign exchange as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
2009 Rp Tagihan Pembelian Tunai Yen Jepang (2009: Yen 18,415,000; 2008: Nil) Dolar Amerika Serikat (2009: USD 400,000; 2008: Nil) Jumlah Kewajiban Penjualan Tunai Dolar Amerika Serikat (2009: USD 1,200,000; 2008: Nil) Jumlah
2008 Rp
1,880,723,950
--
3,770,000,000 5,650,723,950
---
--
11,310,000,000 11,310,000,000
--
36. Komitmen dan Kontinjensi
Liabilities Spot Selling United States Dollar (2009: USD 1,200,000; 2008: Nil) Total
36. Commitments and Contingencies
Dalam bisnis normal perbankan, Bank mempunyai komitmen dan kontinjensi yang tidak disajikan dalam laporan keuangan.
As part of normal banking business, the Bank has commitments and contingencies that are not presented in the financial statements.
Ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank yang dinyatakan dalam nilai kontrak setara dengan mata uang Rupiah adalah sebagai berikut:
The following is a summary of the Bank’s commitments and contingencies at the equivalent Rupiah contractual amounts:
2009 Rp
2008 Rp
Komitmen Tagihan Komitmen Pembelian Tunai Mata Uang Asing yang Belum Diselesaikan
5,650,723,950
--
Commitments Commitment Receivables Outstanding Purchase of Spot Foreign Currencies
Kewajiban Komitmen Fasilitas Kredit kepada Nasabah yang Belum Digunakan Penjualan Tunai Mata Uang Asing yang Belum Diselesaikan L/C yang Tidak Dapat Dibatalkan yang Masih Berjalan Jumlah Kewajiban Komitmen Kewajiban Komitmen - Bersih
201,640,123,803 11,310,000,000 4,756,127,500 217,706,251,303 (212,055,527,353)
192,608,792,032 -9,365,300,000 201,974,092,032 (201,974,092,032)
Commitment Liabilities Unused Loans Facilities Outstanding Sales of Spot Foreign Currency Outstanding Irrevocable Letters of Credit Total Commitment Liabilities Commitment Liabilities - Net
Kontinjensi Tagihan Kontinjensi Pendapatan Bunga dalam Penyelesaian Kewajiban Kontinjensi Bank Garansi yang Diterbitkan Kontinjensi - Bersih
15,835,031,864
16,252,408,766
16,801,820,626 (966,788,762)
16,955,831,418 (703,422,652)
Contingencies Contingency Receivables Interest Income of Non Performing Granted Contingency Liabilities Bank Guarantees Issued Contingency - Net
Lainnya
58,174,627,953
--
Others
(213,022,316,115)
(202,677,514,684)
Commitment and Contigencies Liability - Net
Kewajiban Komitmen dan Kontinjensi - Bersih
d1/March 31, 2010 152
Receivables Spot Purchase Japanese Yen (2009: Yen 18,415,000; 2008: Nil) United States Dollar (2009: USD 400,000; 2008: Nil) Total
LAPORAN TAHUNAN 2009
65
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Bank telah membukukan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi masing-masing sebesar Rp 216.576.970 dan Rp 289.712.098.
For the year ended December 31, 2009 and 2008, the Bank has recorded estimated loss from commitments and contingencies amounting to Rp 216,576,970 and Rp 289,712,098, respectively.
Perubahan dalam estimasi kerugian komitmen dan kontijensi adalah sebagai berikut:
The changes in the estimated loss from commitments and contingencies are as follows:
Saldo Awal
2009
2008
Rp
Rp
289,712,098
289,712,098
Beginning Balance
Penyisihan Selama Tahun Berjalan
13,601,877
--
Provision During the Year
Pemulihan Dalam Tahun Berjalan
(86,737,005)
--
Recovery During the Year
Saldo Akhir
216,576,970
289,712,098
Ending Balance
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya komitmen dan kontinjensi.
Management believes that the above allowance for possible losses is adequate to cover possible losses, which might arise from uncollectible commitments and contingencies.
37. Penggunaan Laba Tahun 2008
37. The Usage of 2008’s Net Income
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Kedua Perseroan Terbatas No. 86, tanggal 26 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, laba bersih tahun buku 2008 sebesar Rp 3.113.077.357, dimana Rp 933.923.500 disisihkan sebagai cadangan dan sisanya akan dimasukkan sebagai laba yang ditahan.
Pursuant to the Decree of Annual General Meeting of Stockholder of the Company No. 86 dated June 26, 2009 which was made in presence of Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta, the 2008’s net income of Rp 3,113,077,357, amounting to Rp 933,923,500 was allocated as reserve and the remaining amount will be treated as retained earnings.
38. Manajemen Risiko
38. Risk Management Credit Risk Credit risk is risk arising from failure of debtors to fulfill its obligation to the Bank. Credit risk rate of the Bank in 2009 is more moderate with stable tendency. This is due to many problem loans were solved, most of foreclosed assets were settled, there are tight daily monitoring for all principle and interest late charges of loans above 30 (thirty) days or below 30 (thirty) days that implemented from loans policy No. 007/SE-Kredit/V/2006 about handling of non performing loans, allowance for possible losses, chanelling of vehicles supported by bussines officer and adequate system.
Risiko Kredit Risiko Kredit merupakan risiko yang timbul akibat kegagalan debitur dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank. Tingkat risiko kredit Bank pada tahun 2009 adalah lebih moderat dengan kecenderungan stabil. Hal ini disebabkan permasalahanpermasalahan kredit banyak yang telah diselesaikan, agunan yang diambil alih yang membebani Bank sudah banyak diselesaikan dengan baik, adanya monitoring yang ketat dan bersifat harian pada seluruh kredit yang mengarah pada persoalan tunggakan pokok dan bunga baik yang diatas 30 (tiga puluh) hari maupun yang dibawah 30 hari yang merupakan wujud implementasi ketentuan kebijakan kredit No. 007/SE-Kredit/V/2006 perihal Petunjuk Pelaksanaan Penanganan Kredit Bermasalah, penyisihan kerugian, penyaluran kredit kendaraan bermotor telah didukung oleh business officer dan sistem yang memadai.
d1/March 31, 2010
66
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
153
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Untuk mengantisipasi adanya risiko kredit yang melekat pada kegiatan usaha debitur sehingga diperlukan opini tentang kualitas kredit suatu calon maupun debitur lama, maka diimplementasikan peraturan dan kebijakan kredit No: 701-2.30 perihal Credit Risk Rating yang di dalam ketentuannya mengatur mengenai minimum requirement yang diperlukan yang mencakup aspek pemilik, manajemen, industri, usaha, kinerja keuangan, dokumentasi dan administrasi dan jaminan.
To anticipate the inherent credit risk in debtors business activity, the Bank need to review the quality new debtors and existing debtors and implement Bank’s regulation and policy No: 701-2.30 about Credit Risk Rating which described minimum requirement owner aspect, management, industrial, effort, financial performance, administration and documentation and collateral.
Konsentrasi kredit Bank berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
The Bank’s Loan Concentration based on economic sectors is as follows:
2009 Sektor Ekonomi Perdagangan restoran dan Hotel Industri Jasa Pengangkutan, Pergudangan dan Komunikasi Pertanian, Perburuan dan Sarana Pertanian Konstruksi Jasa Sosial Masyarakat Pertambangan Listrik, Gas dan Air Lain-lain Jumlah
Rp
2008 (%)
469,389,111,665 188,897,703,668 184,493,710,771 16,589,289,640 25,410,527,561 43,524,847,045 14,095,944,969 10,367,606,402 14,775,964,920 465,501,487,005 1,433,046,193,645
32.75 13.18 12.87 1.16 1.77 3.04 0.98 0.72 1.03 32.48 100
Rp 392,007,402,720 179,931,190,826 277,778,246,164 22,444,005,917 25,793,772,373 24,129,715,857 15,318,469,018 13,798,210,505 15,175,820,000 520,935,681,534 1,487,312,514,913
Loans Concentration Bank berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut:
26.36 Trading, restaurant and Hotel 12.10 Manufacturing 18.68 Services 1.51 Transportation, Warehousing and Communications 1.73 Agriculture, Persection and Farming Tools 1.62 Constructions 1.03 Social Community Services 0.93 Mining 1.02 Electricity, Gas and Water 35.03 Others 100.00 Total
The Bank’s Loan Concentration based on category of currency is as follows:
2009
2008
Jenis Mata uang
Rp
(%)
Rp
(%)
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
1,313,814,649,842 119,231,543,803 1,433,046,193,645
91.68 8.32 100.00
1,334,332,556,238 152,979,958,675 1,487,312,514,913
89.71 10.29 100.00
Type Currency Rupiah Foreign Currencies Total
Risiko Likuiditas Pengelolaan likuiditas dan asset-liability meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang cukup untuk memenuhi kewajibankewajiban yang jatuh tempo di setiap saat, serta pengelolaan risiko tingkat suku bunga dan risiko nilai tukar valuta asing, yang timbul dari setiap transaksi yang tercantum pada neraca maupun rekening administratif.
Liquidity Risk Liquidity management and asset-liability consist of maintaining liquidity above safety level to ensure that funding requirement can be met to replace over due liabilities, and also interest rate risk management and currency risk, which arises from every transaction in balance sheet and administration account.
Ketidaksesuaian antara jangka waktu penghimpunan dana dari pihak ketiga yang pada umumnya lebih pendek dari jangka waktu penyaluran kredit yang diberikan, akan menyebabkan masalah likuiditas yang mempengaruhi kemampuan Bank dalam memenuhi kewajibannya kepada para nasabah. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank.
The mismatch between maturities of funding which in general is shorter than maturity of loans will cause liquidity problems which will affect the capability of the Bank to meet its liabilities to customers. This may influence public’s trust and will affect the going concern of the Bank.
d1/March 31, 2010 154
Economic Sector
(%)
LAPORAN TAHUNAN 2009
67
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Pengelolaan likuiditas Bank ditekankan pada penyesuaian arus dana masuk dan keluar. Kesenjangan arus dana diantisipasi melalui pemeliharaan alat likuid tingkat pertama yang memadai sejalan dengan perkiraan arus kas serta struktur kewajiban yang ada. Pemeliharaan alat likuid tingkat pertama terdiri dari pemeliharaan cadangan wajib (reserve requirement) yang ditetapkan Bank Indonesia pada tingkat yang optimal serta pemeliharaan surat-surat berharga berjangka pendek yang sangat likuid seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Bank juga memelihara cadangan alat likuid tingkat kedua yang terdiri dari penempatan dana jangka pendek di bank lain serta surat-surat berharga berjangka panjang yang likuid seperti obligasi pemerintah, obligasi bank dan obligasi swasta non bank yang memiliki peringkat baik. Pengelolaan likuiditas juga dilakukan melalui pengelolaan struktur sumber dana dengan menerapkan batasan-batasan konsentrasi deposan dan berusaha mengurangi ketergantungannya pada dana mahal seperti deposito dan menggantinya dengan sumber dana murah seperti giro dan tabungan. Selain itu, Bank senantiasa memelihara kemampuan melakukan akses ke pasar uang, dengan selalu memelihara hubungan dengan bank-bank koresponden. Bank secara berkala meninjau seluruh keadaan di atas sekaligus mengambil tindakan guna menganekaragamkan cara pendanaan.
The focus of the Bank’s management of liquidity is to match the cash inflow and cash outflow. The gap between cashflow will be anticipated with the right liquidity first tool maintenance in accordance with proforma cashflow and existing liabilities structure. Liquidity first tool maintenance consists of reserve requirement that should be in optimal level based on Bank Indonesia’s regulation and short term liquid services maintenance, such as Certificates of Bank Indonesia. Bank also maintain second liquid tool reserve, which are consist of placement of short term cash with other banks and liquid long term marketable securities such as government bonds, bank’s bonds and private non bank bonds that are in good rating. Liquidity management also conducted by financial resources structure maintenance, such as changing the concentration boundaries of depositors and try to decrease its dependance on high cost fund such as deposits and replace it with lower cost of fund such as current account and saving deposits. Beside that, Bank also maintains its ability in accessing to money market by maintaining the relationship with correspondent banks. Bank also obtains routine observations for all situations above and takes some actions to achieve funding variations.
Berikut adalah tabel analisa likuiditas (sisa jangka waktu jatuh tempo) dari aset dan kewajiban Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008:
The following is the liquidity analysis table (based on the remaining term of maturity) of Bank’s assets and liabilities as of December 31, 2009 and 2008:
Jumlah/ Total
s/d 1 Bulan/ up to 1 Month
2009 1 s/d 3 Bulan/ 3 s/d 6 Bulan/ 1 up to 3 Months 3 up to 6 Months
6 s/d 12 Bulan/ 6 up to 12 Months
> 12 Bulan/ >12 Months
Kas Giro Pada Bank Indonesia Giro Pada Bank Lain Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain Efek-efek Kredit yang Diberikan Jumlah
34,367,655,079 98,789,349,233 80,705,455,101
34,367,655,079 98,789,349,233 80,705,455,101
----
----
----
----
100,042,840,333 520,383,480,420 1,433,046,193,645 2,267,334,973,811
99,987,284,784 -48,265,843,198 362,115,587,395
-352,198,812,257 76,296,666,534 428,495,478,791
--242,293,682,093 242,293,682,093
-10,000,000,000 401,684,510,930 411,684,510,930
55,555,549 158,184,668,163 664,505,490,890 822,745,714,602
Cash Current Accounts with Bank Indonesia Current Accounts with Other Banks Placements with Bank Indonesia and Other Banks Securities Loans Total
Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain Jumlah
2,139,959,196,570 3,896,675,211 2,143,855,871,781
1,869,679,598,540 3,896,675,211 1,873,576,273,751
204,269,464,842 -204,269,464,842
25,255,902,751 -25,255,902,751
----
40,754,230,437 -40,754,230,437
Customer Deposits Deposits from Other Banks Total
123,479,102,030 (1,511,460,686,356)
224,226,013,949
217,037,779,342
411,684,510,930
781,991,484,165
Assets - Net
Aset - Bersih
d1/March 31, 2010
68
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
155
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
Jumlah/ Total
2008 1 s/d 3 Bulan/ 3 s/d 6 Bulan/ 1 up to 3 Months 3 up to 6 Months
6 s/d 12 Bulan/ 6 up to 12 Months
> 12 Bulan/ >12 Months
Kas Giro Pada Bank Indonesia Giro Pada Bank Lain Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain Efek-efek Kredit yang Diberikan Jumlah
53,107,343,856 85,959,259,530 31,826,630,691
53,107,343,856 85,959,259,530 30,920,236,868
----
----
----
--906,393,823
190,881,111,105 208,262,364,250 1,487,312,514,913 2,057,349,224,345
176,600,000,000 74,701,836,551 -421,288,676,805
-----
-----
-17,088,580,000 746,128,281,657 763,216,861,657
14,281,111,105 116,471,947,699 741,184,233,256 872,843,685,883
Cash Current Accounts with Bank Indonesia Current Accounts with Other Banks Placements with Bank Indonesia and Other Banks Securities Loans Total
Kewajiban Segera Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain Jumlah
2,410,889,640 1,992,060,204,283 5,382,109,257 1,999,853,203,181
2,410,889,640 1,866,718,034,767 5,382,109,257 1,874,511,033,665
-85,970,274,462 -85,970,274,462
-24,308,563,717 -24,308,563,717
-15,063,331,337 -15,063,331,337
-----
Current Liabilities Customer Deposits Deposits from Other Banks Total
57,496,021,164 (1,453,222,356,860)
(85,970,274,462)
(24,308,563,717)
748,153,530,320
872,843,685,883
Liabilities - Net
Kewajiban - Bersih
Jatuh tempo untuk perhitungan maturity gap adalah sisa waktu hingga jatuh tempo kontrak sejak tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
The maturity used for maturity gap computation is the time remains until the contracts mature starting from December 31, 2009 and 2008.
Analisa likuiditas/maturity gap adalah untuk mengukur beda kumulatif antara aset produktif (earning assets) dengan kewajiban berbunga (interest bearing liabilities) dan dampaknya terhadap likuiditas Bank serta exposure terhadap perubahan tingkat bunga dan nilai tukar.
Liquidity analysis/maturity gap analysis is to measure the cumulative differences between earning assets and interest bearing liabilities and its effect on Bank’s liquidity and the exposure to interest and exchange rate changes.
Risiko tingkat bunga atau sensitivitas timbul apabila jatuh tempo aset produktif berbeda secara signifikan dengan jatuh tempo kewajiban berbunga. Pada dasarnya akun giro, tabungan dan deposito tidak begitu sensitif terhadap perubahan tingkat bunga.
Interest rate risk or sensitivity arises when the maturity of earning assets differs significantly from the maturity of interest-bearing liabilities. Basically, the current accounts, saving and time deposits are less sensitive to changes in interest rates.
Risiko tingkat bunga adalah risiko kemungkinan turunnya pendapatan bunga bersih dan nilai pasar portofolio aset akibat perubahan tingkat bunga di pasar uang. Oleh karena aset dan pasiva seperti giro pada bank lain, investasi dalam bentuk efekefek, pinjaman, giro, tabungan, deposito dan sertifikat deposito, pinjaman yang diterima dan kewajiban-kewajiban pasar uang lainnya memiliki berbagai tingkat bunga dan jangka waktu, perubahan-perubahan pada tingkat bunga dapat mengakibatkan kenaikan atau penurunan pendapatan bunga bersih.
Interest rate risk is the possibility risk of the decrease of net interest income and market value of assets’ portfolio resulting from the change of interest rates in money market. Since assets and liabilities such as current accounts with other banks, securities, loans, demand deposits, saving deposits, time and certificate of deposits, borrowing and other money market liabilities have various interest rates and terms, the changes of interest rate may resulting at the increase or decrease of net interest income.
Sepanjang tahun 2009 Bank telah menyediakan alat likuid yang cukup untuk mengantisipasi kewajiban jangka pendek, net cash flow dapat diatur dengan baik, cukup baik dan cukup mudah untuk memperoleh akses sumber dana pasar uang.
In 2009, Bank provides appliance liquidity tools to anticipate short term liabilities, net cash flow will be arranged in better condition and easy to access resource of fund in money market.
Dalam menghadapi kemungkinan adanya ketidakseimbangan aset dan kewajiban, manajemen Bank, melalui mekanisne rapat ALCO Bulanan, selalu melakukan review beberapa hal yang sifatnya sangat strategis, antara lain :
To face possibility of assets and liabilities mismatch, Bank’s Management, through monthly ALCO meeting, is always review strategic things, such as follows:
a.
a.
The maturities of fund management are mismatch.
b.
Accuracy of asset and liabilities management owning sensitivity for interest rate change.
b.
Pengelolaan pendanaan (funding) yang memiliki jatuh tempo tidak seimbang Ketepatan pengelolaan aset dan kewajiban yang memiliki sensitivitas terhadap perubahan suku bunga
d1/March 31, 2010 156
s/d 1 Bulan/ up to 1 Month
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
LAPORAN TAHUNAN 2009
69
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
c. d. e. f. g.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Analisis dana pihak ketiga yang menggambarkan trend berbagai produk dana pihak ketiga yang berada pada wilayah diseluruh Indonesia Penempatan dana pada portofolio surat berharga Laporan perkembangan kredit yang ada dan yang baru Strategi penetapan harga seusai dengan kondisi pasar saat ini Perbandingan target dengan realisasi Dana Pihak Ketiga
c.
Customer deposits analysis which describes all third party fund product arround Indonesia.
d. e. f.
Investment in securities portofolio. Existing and new loans progress report. Pricing strategy in accordance with market condition.
g.
Comparation of goals with realization of third party fund.
Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank yang dapat merugikan Bank (Adverse movement).
Market Risk Market risk is risk arising from market variable movement from portofolio owned by Bank which can harm Bank (Adverse movement).
Dengan adanya penurunan suku bunga Bank Indonesia yang berdampak pada penurunan suku bunga di pasar, ini menunjukkan bahwa Bank-Bank yang akan survive adalah Bank yang efisien dan inovatif serta mampu mengembangkan teknologi perbankan yang berbasis pada jaringan, pelayanan dan produk.
With the existence of decreasing Bank Indonesia rate of interest in the market, its indicate that survive Bank is Bank that efficient and inovatif and can develop banking technology being based on network, product and service.
Bank diwajibkan untuk memenuhi persyaratan Rasio Posisi Devisa Neto (PDN) yang ditetapkan Bank Indonesia.
Bank is required to fulfill the requirement of Net Open Position (NOP) determined by Bank Indonesia
Bank Indonesia menetapkan rasio PDN adalah setinggi-tingginya 20% dari modal, bagi bank yang telah memenuhi kriteria untuk wajib memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum dengan risiko pasar.
Bank Indonesia determined the NOP ratio should be maximum 20% of bank’s capital, for bank which has met the criteria to fulfill the requirement of capital adequacy ratio considered market risk.
2009
Mata Uang
Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Dolar Singapura Dolar Hongkong Euro Dolar Australia Jumlah
Aset Pada Neraca dan Rekening Administrasi/ Assets on Balance Sheets and Administrative Rp 268,152,994,020 3,225,804,360 40,331,524,290 499,579,390 5,633,632,670 3,213,104,920 321,056,639,650
Kewajiban pada Neraca dan Rekening Administratif/ Liabilities on Balance Sheets and Administrative Rp 270,156,369,850 2,777,599,760 39,620,445,230 -5,446,469,250 3,026,727,920 321,027,612,010
Posisi Devisa Neto/ Net Open Position
Currencies
Rp (2,003,375,830) 448,204,600 711,079,060 499,579,390 187,163,420 186,377,000 29,027,640
Jumlah Modal (Risiko Kredit) Persentase Terhadap Modal (Risiko Kredit)
d1/March 31, 2010
Nilai Absolut/ Absolute Value
70
Rp 2,003,375,830 448,204,600 711,079,060 499,579,390 187,163,420 186,377,000 4,035,779,300
United States Dollar Japanese Yen Singapore Dollar Hongkong Dollar Euro Australian Dollar Total
171,863,571,518 2.35%
Total Equity (Credit Risk) Percentage to Capital (Credit Risk)
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
157
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2008
Mata Uang
Aset Pada Neraca dan Rekening Administrasi/ Assets on Balance Sheets and Administrative Rp
Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Dolar Singapura Dolar Hongkong Euro Dolar Australia Dolar Selandia Baru Jumlah
206,027,024,280 424,393,880 30,492,245,560 859,861,330 1,180,658,420 10,726,763,820 -249,710,947,290
Kewajiban pada Neraca dan Rekening Administratif/ Liabilities on Balance Sheets and Administrative Rp
Posisi Devisa Neto/ Net Open Position
208,441,485,130 2,430 23,156,381,730 -5,161,610 10,425,977,290 -242,029,008,190
Currencies
Rp
Rp
(2,414,460,850) 424,391,450 7,335,863,830 859,861,330 1,175,496,810 300,786,530
2,414,460,850 424,391,450 7,335,863,830 859,861,330 1,175,496,810 300,786,530
7,681,939,100
12,510,860,800
United States Dollar Japanese Yen Singapore Dollar Hongkong Dollar Euro Australian Dollar New Zealand Dollar Total
146,423,374,676 8.54%
Total Equity (Credit Risk) Percentage to Capital (Credit Risk)
Jumlah Modal (Risiko Kredit) Persentase Terhadap Modal (Risiko Kredit)
Risiko Operasional Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional senantiasa dibuat, dikaji ulang dan disempurnakan untuk memastikan kecukupan mekanisme kontrol pada semua kebijakan dan prosedur. Bank secara aktif melakukan sosialisasi untuk membangun risk awareness dan meningkatkan kualitas kontrol dalam rangka mitigasi risiko operasional.
Operational Risk The related policy and procedures for the management of operational risk are issued, reviewed and improved continuously including the Minimum Controls Standard Policy to ensure the adequacy of control mechanisms in all of the Bank’s policy and procedures. The Bank actively conducts the socialization program to develop risk awareness and quality control to mitigate the operational risk.
Bank telah mengembangkan dan menerapkan beberapa sistem dan perangkat Operational Risk Management (ORM). Pengembangan yang dilakukan mulai dari yang bersifat preventive, adequate control terhadap kondisi saat ini, maupun forward looking dalam melihat kemungkinan kejadian di masa depan. Dengan adanya pendekatan ini diharapkan Bank lebih komprehensif dalam mengatur risiko di bidang operasional. Salah satu sistem tersebut adalah proses pelaporan bulanan, dimana berbagai unit kerja dan kantor cabang wajib melaporkan kerugian yang timbul akibat risiko operasional.
The Bank has developed and implemented several systems and tools for Operational Risk Management (ORM). The developing implementation is preventive, adequate control toward current condition, and forward looking in forecasting the future probability. Through these approaches, the Bank was expected to comprehensively manage the operational risk. One of these process is monthly reporting in which both working units and branches are required to report their losses related to operational risk.
39. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
39. Capital Adequacy Ratio
Bank diwajibkan untuk memenuhi persyaratan Rasio Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang ditetapkan Bank Indonesia, dengan mempertimbangkan secara kuantitatif nilai pospos aset dan kewajiban, juga pertimbangan secara kualitatif tentang komponen dan risiko tertimbang (Aset Tertimbang Menurut Risiko atau ATMR). Rasio KPMM merupakan salah satu indikator untuk mengetahui kesehatan Bank.
d1/March 31, 2010 158
Nilai Absolut/ Absolute Value
LAPORAN TAHUNAN 2009
The Bank is subject to fulfill the requirement of Capital Adequacy Ratio (CAR) determined by Bank Indonesia by taking into the consideration the quantitative measures of assets and liabilities, and qualitative judgment regarding component and weighted risk (Risk Weighted Assets or RWA). CAR is one of the indicators of bank’s soundness.
71
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Bank Indonesia menetapkan rasio KPMM adalah 8%. Sebagaimana diatur dalam Peraturan BI No. 5/12/PBI/2003 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dengan memperhatikan risiko pasar. Rasio KPMM Bank setelah memperhitungkan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 12,64% dan 10,34%.
Bank Indonesia requires CAR ratio shall be 8% as regulated in Bank Indonesia’s Regulation No. 5/12/PBI/2003 regarding the obligation to provided capital adequacy ratio with market risk charge. Bank’s CAR considered the market risk as of December 31, 2009 and 2008 are 12.64% and 10.34%, respectively.
Tabel di bawah ini menunjukkan modal dan rasio KPMM Bank masing-masing per 31 Desember 2009 dan 2008 sebagai berikut:
The table below shows the Bank’s capital and capital adequacy ratio for the years ended December 31, 2009 and 2008 as follows:
2009 Rp Modal Inti (Tier I) Modal Disetor Agio Saham Cadangan Umum Laba Bersih Tahun Sebelumnya Setelah Pajak Tangguhan Laba Bersih Tahun Berjalan Sebelum Pajak Tangguhan Jumlah Modal Pelengkap (Tier II) Cadangan Revaluasi Aset Tetap (45% di tahun 2009) Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (Maksimum (1,25% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko) Jumlah Jumlah Modal (Tier I dan Tier II) Jumlah ATMR Rasio KPMM (Risiko Kredit) Rasio KPMM (Setelah Risiko Kredit dan Risiko Pasar)
2008 Rp
156,630,937,500 6,104,598,757 980,173,771
125,304,750,000 (1,634,335,943) 46,250,271
(9,776,739,235)
(11,791,682,310)
(907,430,241) 153,031,540,552
1,474,433,287 113,399,415,305
6,964,530,246
15,476,733,881
11,867,500,720 18,832,030,966
17,547,225,490 33,023,959,371
171,863,571,518 1,368,392,758,762 12.56%
146,423,374,676 1,403,778,039,169 10.43%
12.47%
10.34%
40. Rasio Aset Produktif Terhadap Jumlah Aset
Total Equity (Tier I and Tier II) Total WRA CAR Ratio (Credit Risk) CAR Ratio (After Credit and Market Risks)
The following table represents the progress of the quality of earning assets before the allowance for possible losses for the years ended December 31, 2009 and 2008 as follows:
2009 Rp
d1/March 31, 2010
Supplement Capital (Tier II) Provision for Revaluation on Fixed Assets (45% on the year 2009) Provision for Possible Losses on Earning Assets (Maximum 1.25% from Risk Weighted Assets) Total
40. Ratio of Earning Assets to Total Assets
Tabel berikut menyajikan perkembangan kualitas aset produktif Bank sebelum dikurangi penyisihan kerugian untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 sebagai berikut:
Kategori Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah (A)
Core Capital (Tier I) Capital Stock Additional Paid-In Capital General Reverse Current Year Net Income After Deferred Tax Current Year Net Income Before Deferred Tax Total
2008 Rp Category
1,997,918,506,815
1,845,894,813,709
41,619,473,365 9,995,422,158 3,228,297,675 81,467,187,041 2,134,228,887,054
37,903,602,439 7,528,683,999 3,556,315,658 49,539,105,403 1,944,422,521,208
72
Current Special Mentioned Sub Standard Doubtful Loss Total (A)
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
159
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
2009 Rp Aset yang Diklasifikasikan Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah (B) Rasio Kualitas Aset Produktif yang Diklasifikasikan Terhadap Total Aset Produktif (B/A X 100%)
2008 Rp Classified Assets
2,080,973,668
9,475,900,610
1,499,313,324 1,614,148,838 81,467,187,041 86,661,622,870
3,764,341,999 2,667,236,743 49,539,105,403 65,446,584,755
4.06%
3.37%
41. Perjanjian dan Perikatan Penting
41. Significant Agreements
a.
Jaminan Pemerintah terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum Kewajiban-kewajiban tertentu Bank dijamin oleh Pemerintah berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000. Berdasarkan ketentuan dalam Program Penjaminan Pemerintah, periode penjaminan akan diperpanjang selama enam bulan secara otomatis sejak tanggal 31 Januari 2001 kecuali bila Menteri Keuangan, sebelum berakhirnya masa enam bulan tersebut, mengumumkan bahwa Pemerintah tidak bermaksud untuk memperpanjang penjaminan. Selain itu, berdasarkan keputusan ini, Bank diwajibkan untuk memperoleh persetujuan pemegang saham atas ketiadaan deklarasi dividen selama periode penjaminan (lihat Catatan 17).
a.
Government’s Security on Payment Obligations of a Private Bank Certain liabilities of the Bank are guaranteed by the Government based on the Decree of the Minister of Finance No. 179/KMK.017/2000 dated May 26, 2000. Under the terms of the Government Security Program, the period of guarantee will be automatically extended for another six months after January 31, 2001, unless if the Minister of Finance, prior to the end of the first six months, announces that the Government does not intend to extend the security. Besides, under this Decree, the Bank is required to obtain the approval from their stockholder for the non-declaration of dividends during the security period (see Note 17).
b.
Perjanjian dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis tentang Berlangganan Jasa Jaringan ATM-Bersama.
b.
Agreement with PT Artajasa Pembayaran Elektronis about network Service ATM-Bersama membership. To increase service to customer, Bank entered to to agreement with PT Artajasa Pembayaran Elektronis. This agreement is consist of suppliement of electronic payment network through ATM Bersama Service by PT Artajasa Pembayaran Electronic to their customer and stated in Agreement No. 001/PKS/AJ/XII/2006 dated December 20, 2006. The periods of this agreement is 36 (thirty six) months since minutes operasional of installement ATM Bersama was signed and can be automatically renewed.
Dalam meningkatkan pelayanan kepada nasabahnya, Bank melakukan kerja sama dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis. Kerja sama ini berupa penyediaan jaringan pembayaran elekronis melalui jasa ATM Bersama oleh PT Artajasa Pembayaran Elektronis kepada nasabahnasabah Bank. Perjanjian kerja sama ini dituangkan dalam perjanjian No. 001/PKS.BKS/AJ/XII/2006 tanggal 20 Desember 2006. Jangka waktu perjanjian adalah 36 (tiga puluh enam) bulan sejak ditandatanganinya Berita Acara Operasional pemasangan terminal ATM Bersama dan dapat secara otomatis diperpanjang.
d1/March 31, 2010 160
Special Mentioned Sub Standard Doubtful Loss Total (B) Ratio of the Quality of Classified Earning Assets to Total Earning Assets (B/A X 100%)
LAPORAN TAHUNAN 2009
73
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
42. Informasi Segmen
42. Segments Informations
Informasi segmen Bank berdasarkan letak geografis adalah sebagai berikut:
Geographical segmen information of Bank are as follows:
2009 Daerah Geografis
Jakarta dan Botabek
2008
Aset/
Kewajiban/
Aset/
Kewajiban/
Assets
Liabilities
Assets
Liabilities
Rp
Rp
Rp
Rp
Geographical Area
1,754,687,178,975
806,221,465,528
1,081,747,480,411
961,594,810,427
Jakarta and Botabek
28,593,225,652
6,154,561,836
4,314,837,610
4,670,034,328
Bandung
Medan
276,884,044,257
897,314,465,167
817,354,533,999
804,549,322,225
Medan
Pekanbaru dan Batam
119,310,644,327
332,520,032,729
131,631,803,562
129,696,596,440
Pekanbaru and Batam Surabaya and Bali Total
Bandung
Surabaya dan Bali Jumlah
168,308,323,537
127,080,281,176
127,267,664,078
126,366,407,503
2,347,783,416,748
2,169,290,806,436
2,162,316,319,660
2,026,877,170,923
43. Kejadian Setelah Tanggal Neraca
43. Subsequent Events
a.
Kantor Cabang Baru Pada tanggal 10 Januari 2010, Bank membuka kantor cabang baru di Makassar. Pembukaan kantor cabang baru tersebut telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan surat No. 12/7/DPIP/Prz tanggal 7 Januari 2010.
a.
New Branch Office On January 10, 2010, the Bank opened a new branch office in Makassar. The opening of new branch office has been approved by Bank Indonesia by letter No. 12/7/DPIP/Prz dated January 7, 2010.
b.
Surat Ketetapan Pajak Pada tanggal 15 Januari 2010, Bank telah menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak dengan rincian sebagai berikut:
b.
Tax Assessment Letter On January 15, 2010, the Bank has received several Tax Assessment Letters as follows:
2008 Rp Jenis Pajak PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 PPh Pasal 4(2) PPh Badan Pajak Pertambahan Nilai Saldo Akhir
2007 Rp
458,289,163 93,433,715 400,478,363 2,121,233,447 3,025,086,743 6,098,521,431
Bank juga telah menerima Surat Ketetapan Pajak Nihil atas Pajak Penghasilan Pasal 23 tahun pajak 2007. Kewajiban pajak atas Pajak Penghasilan Badan dan Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2007 sebesar Rp 1.080.982.713 telah dilunasi dan dicatat sebagai beban pada tanggal 25 Januari 2010.
d1/March 31, 2010
Type of Income Taxes Income Tax Article 21
471,509,127 -426,460,820 904,484,462 176,498,251 1,978,952,660
Income Tax Article 4(2) Corporate Income Tax Value Added Tax Ending Balance
The Bank has also received Nil Tax Assessment Letter (Surat Ketetapan Pajak Nihil) for Income Tax Article 23 for fiscal year 2007. The tax obligations for Corporate Income Tax and Value Added Tax for fiscal year 2007 amounting to Rp 1,080,982,713 have been paid and recorded as expenses at January 25, 2010.
74
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
161
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
Pada tanggal 16 Februari 2010, melalui surat No. 023/Sekr-KP/II/2010, Bank mengajukan permohonan kepada Direktorat Jendral Pajak agar dilakukan penghapusan atas seluruh hutang bunga dan denda pajak sejumlah Rp 2.249.676.202. c.
On February 16, 2010, through it’s letter No. 023/Sekr-KP/II/2010, the Bank sent a request to the Directorate General of Taxation to write off the interests and fines payable amounting to Rp 2,249,676,202.
Penerimaan Dana dari Indover Bank N.V Berdasarkan surat konfirmasi dari kurator,Stibbe, tanggal 16 Pebruari 2010 kepada Bank, Indover Bank N.V akan mendistribusikan sebesar 47% atau EUR 510,843.87 pada interim pertama.
c.
Pada tanggal 10 Maret 2010, Bank telah menerima transfer dana sebesar EUR 510,783.87 atau 47% dari saldo giro dan penempatan di Indover Bank N.V per tanggal 31 Desember 2009, berdasarkan surat dari kurator pada tanggal 20 Oktober 2009.
On March 10, 2010, the Bank has received the transfer of funds amounting to EUR 510,783.87 or 47% of the balance of deposit and placements in Indover Bank N.V as at December 31, 2009, based on a letter from administrator on October 20, 2009.
44. Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Bank Indonesia
44. Revised Statements of Financial Accounting Standards and Bank’s Indonesia Regulation
Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang baru-baru ini diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia: a.
The following summarizes the revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) which were recently issued by the Indonesian Institute of Accountants:
PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrument ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus.
a.
Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50 "Akuntasi Investasi Efek Tertentu" dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
d1/March 31, 2010 162
LAPORAN TAHUNAN 2009
Revenue Fund of Indover Bank N.V Based on the confirmation letter from the administrator, Stibbe, dated February 16, 2010 to the Bank, in the first interim, Indover Bank NV will distribute 47% or EUR 510,843.87.
PSAK No. 50 (Revised 2006), "Financial Instruments: Presentation and Disclosures" contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interests, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This standard requires the disclosure, among others, of information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity's future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments. PSAK 50 (Revised 2006) supersedes PSAK No. 50 "Accounting for Certain Investments in Securities" and is applied prospectively for the periods beginning on or after January 1, 2010. Earlier application is permitted and should be disclosed.
75
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
b.
PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55 "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai', dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
b.
PSAK No. 55 (Revised 2006). "Financial Instruments: Recognition and Measurement" establishes the principles for recognising and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others. PSAK No. 55 (Revised 2006) supersedes PSAK No. 55 "Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities", and is applied prospectively for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2010. Earlier application is permitted and should be disclosed.
c.
Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) pada tanggal 23 Desember 2009, mengeluarkan beberapa PSAK baru yang efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 sebagai berikut: a) PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan”. Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
c.
On December 23, 2009, the Indonesian Institute of Accountant (IAPI) released several new Statements of Financial Accounting Standards (PSAK), which will be effective on January 1, 2011, as follows: a) PSAK 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements”. Prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity’s financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
b)
PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”. Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan selama suatu periode.
b)
PSAK 2 (Revised 2009) “Statement of Cash Flows”. Requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
c)
PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”. Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
c)
PSAK 5 (Revised 2009) “Operating Segments”. Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activites in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
d)
PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”. Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
d)
PSAK 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets”. Prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
e)
PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi”. Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontijensi dan aset kontijensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan
e)
PSAK 57 (Revised 2009) “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. Aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilites and contingent
d1/March 31, 2010
76
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
163
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
assets and to ensure that sufficent information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
PPSAK yang telah dicabut DSAK IAI adalah: a)
PPSAK 2: Pencabutan PSAK 41, “Akuntansi Waran” dan PSAK 43, “Akuntansi Anjak Piutang”.
b)
PPSAK 3: Pencabutan PSAK 54, “Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah”. PPSAK 4: Pencabutan PSAK 31 (Revisi 2000), “Akuntansi Perbankan”, PSAK 42, “Akuntansi Perusahaan Efek” dan PSAK 49, “Akuntansi Reksadana”. PPSAK 5: Pencabutan ISAK 6, “Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing”.
PPSAK which has been revoked by DSAK IAI as follows: a) PPSAK 2: Revocation of SFAS 41, “Accounting for Warrant” and SFAS 43, “Accounting for Factoring”. b) PPSAK 3: Revocation of SFAS 54, “Accounting for Troubled Debt Restructuring”. c) PPSAK 4: Revocation of SFAS 31 (2000 Revision), “Accounting for Banks”, SFAS 42, “Accounting for Securities Company” and SFAS 49, “Accounting for Mutual Funds”. d) PPSAK 5: Revocation of ISFAS 6, “Interpretation of Paragraph 12 and 16 SFAS 55 (1999) regarding Embedded Derivatives on Foreign Exchange Contracts”.
Bank juga sedang mengevaluasi dampak penerapan PSAK baru tersebut dan pencabutan PSAK 54, “Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah” dan PSAK 31 (Revisi 2000), “Akuntansi Perbankan” yang paling berpengaruh pada industri perbankan.
The Bank is presently evaluating the effects of these new standards and the revocation of SFAS 54, “Accounting for Troubled Debt Restructuring” and SFAS 31, “Accounting for Banks” of which have a significant effect on banking industries.
c)
d)
d.
Penerapan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008
Implementation of the Indonesian Banking Accounting Guidelines (PAPI) in 2008
Terkait dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 tentang Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/4/DPNP tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2010, berikut ini adalah ringkasan Surat Edaran Bank Indonesia tersebut:
Related to Bank Indonesia Circular Letter No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009 concerning Bank Indonesia Circular Letter No. 11/4/DPNP on Implementation of the Indonesian Banking Accounting Guidelines in effect since January 1, 2010, the following is a summary Circular Letter of Bank Indonesia:
i. Latar Belakang Pengaturan Perubahan SE ini dilakukan sehubungan dengan adanya kendala teknis yang dihadapi oleh perbankan dalam penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) terutama terkait dengan keterbatasan dalam memperoleh data kerugian historis.
i. Background This Circular Letter changes made in connection with the technical constraints faced by banks in the implementation of PSAK No. 55 (Revised 2006) mainly related to limitations in obtaining historical loss data.
ii. Substansi Pengaturan Penyesuaian PAPI 2008 yang memuat estimasi penurunan nilai kredit secara kolektif dengan keterbatasan pengalaman kerugian spesifik mencakup hal-hal sebagai berikut: a) Penerapan estimasi dimaksud hanya berlaku untuk penurunan nilai aset keuangan dalam bentuk kredit dalam kategori Pinjaman yang Diberikan dan Piutang, Dimiliki Hingga Jatuh Tempo, serta Tersedia untuk Dijual, yang dilakukan secara kolektif (collective impairment).
ii. Substance Accommodate the PAPI 2008 which includes the estimated 2008 decline in credit score collectively with limited experience specific disadvantages include the following: a) The application is only valid estimate for the declining in value of financial assets in the form of credit in category Provided Loans and receivables, held to maturity, and available for sale, done collectively (collective impairment).
d1/March 31, 2010 164
d.
LAPORAN TAHUNAN 2009
77
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 (In Full Rupiah)
b)
Dalam hal Bank belum dapat melakukan proses estimasi yang memadai dan belum memiliki data kerugian historis yang memadai maka pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas Kredit secara kolektif dilakukan dengan mengacu pada pembentukan cadangan umum dan cadangan khusus sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.
b)
In the event that the Bank can not conduct an adequate estimation process and the data do not have enough historical losses the provision of Credit are collectively performed by referring to the formation of the general reserve and special reserve provisions as stipulated in Bank Indonesia rules regarding Asset Quality Rating for Commercial Banks
c)
Bank dapat menerapkan estimasi penurunan nilai Kredit secara kolektif sepanjang berada dalam kondisi keterbatasan sebagai berikut: i) Bank tidak atau kurang memiliki data tentang pengalaman kerugian yang spesifik dan andal untuk menentukan besarnya penurunan nilai Kredit secara kolektif; dan ii) Tidak terdapat data pengalaman kerugian historis dari peer group atas kelompok Kredit yang sebanding sebagai dasar untuk menentukan besarnya penurunan nilai atas Kredit secara kolektif.
c)
The Bank may apply the estimated decline in value throughout collectively Credit in the following limited circumstances: i) Bank have no or less data on the specific loss of experience and reliable to determine the amount of decrease in the value of Credit collectively; and ii) There is no historical loss experience data from the peer group of comparable credit groups as a basis for determining the amount of decline in the value of Credit collectively.
d)
Estimasi penurunan nilai kredit secara kolektif sebagaimana dimaksud pada huruf (c) dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011. Selanjutnya, terhitung 1 Januari 2012 Bank harus mengukur penurunan nilai dan membentuk CKPN atas Kredit secara kolektif dengan menggunakan data pengalaman kerugian spesifik atau kerugian historis dari peer group atas kredit secara kolektif.
d)
Estimated decline in credit values are collectively referred to in letter (c) can be applied at least until December 31, 2011. Furthermore, as of January 1, 2012 the Bank had to measure the decline in value and form credit provison collectively by using the experience data loss or loss of specific historical from the peer group of the collectively credit.
Sebagaimana dimungkinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55, Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011.
As allow under the Bank Indonesia Circular Letter (SE-BI) No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, bank will apply the transition rule for collective impairment calculation on loans based on the prevailing Bank Indonesia regulation on Asset Quality Ratings for Commercial Banks. In accordance with aforementioned SE-BI, the transition rule for collective impairment calculation on loans can be applied until December 31, 2011.
45. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan
45. Management’s Responsibility on The Financial Statements
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 22 Maret 2010.
d1/March 31, 2010
Management of the Bank is responsible for the financial statements that were completed on March 22, 2010.
78
paraf: 2009 ANNUAL REPORT
165
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
166
LAPORAN TAHUNAN 2009
Data Perseroan Corporate Data
2009 ANNUAL REPORT
167
Para Senior Officer Senior Officers
Clemmens L. Deswert, AVP Kepala Wilayah II Bergabung sejak 2004, sebelumnya berkarir di Bank Lippo, Bank Artha Media dan IBRA (Indonesian Bank Restructuring Agency). Lulusan Fakultas Manajemen dari Universitas Surabaya, 1993. Regional Manager II Joined since 2004, previously has career with Bank Lippo, Bank Artha Media and IBRA (Indonesian Bank Restructuring Agency). He graduated with a degree in Management from Surabaya University, 1993. Fifi Dermawan, VP Kepala Divisi Treasury & Internasional Bergabung sejak 2001. Lulusan Sarjana Ekonomi & Akuntansi dari Universitas Tarumanegara, Jakarta. Treasury & International Division Head Joined since 2001. She graduated with degrees in Economics and Accounting from Tarumanegara University, Jakarta.
168
LAPORAN TAHUNAN 2009
Erlina Tandianus, VP Kepala Wilayah I Bergabung sejak 2001, sebelumnya berkarir di Bank Prima Express. Mengikuti program Business Studies di Ngee An Technical College, Singapura, 1975-1978. Regional Manager I Joined since 2001, previously she has career with Bank Prima Express. Attended Business Studies Program at Ngee An Technical College, Singapore, 1975-1978. Lanny Surya, VP Kepala Divisi Operasi Bergabung sejak 1990, sebelumnya berkarir di Bank Natin. Operation Division Head Joined since 1990, previously she has career with Bank Natin. Liesdiaty Padema, SAVP Kepala Divisi Mass Market, Liabilities & Services Bergabung sejak 2009, sebelumnya berkarir di Bank Danamon. Lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin, Makassar.
Mass Market, Liabilities & Services Division Head Joined since 2009, previously she has career with Bank Danamon. She graduated with a degree in Economics from Hasanuddin University, Makassar. Edwin Robinson Kalla, VP Kepala Divisi Mass Market Support & Review Bergabung sejak Juni 2009, sebelumnya berkarir di Bank Danamon. Lulusan dari Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanuddin, Makassar, 1990. Mass Market Support & Review Division Head Joined since June 2009, previously he has career with Bank Danamon. He graduated with degrees in Agriculture and Forestry from Hasanuddin University, Makassar, 1990.
Steven Hartanto, VP Kepala Divisi Human Capital & General Affairs Bergabung sejak 2001, sebelumnya berkarir di Bank Yama, Bank Perniagaan, Bank PSP, Bank Global dan BCA. Meraih gelar S2 Magister Management PPM jurusan Keuangan dan Internasional. Lulusan Fakultas Ekonomi & Akuntansi dari Universitas Katolik Atmajaya, 1988. Human Capital & General Affairs Division Head Joined since 2001, previously he has career with Bank Yama, Bank Perniagaan, Bank PSP, Bank Global and BCA. Earned a Master degree from Magister Management of PPM in Finance and International. He graduated with degrees in Economics and Accounting from Atmajaya Catholic University, 1988. Lena Loa, SAVP Kepala Wilayah III Bergabung sejak 2007, sebelumnya berkarir di Bank Bumiputera. Lulusan Manajemen dari Universitas Tujuh Belas Agustus.
Regional Manager III Joined since 2007, previously she has career with Bank Bumiputera. She graduated with a degree in Management from Tujuh Belas Agustus University.
Leksin Awal, VP Kepala Divisi Kredit & Penjualan Bergabung sejak 2006, sebelumnya berkarir di BPPN, Bank Patriot dan Bank Niaga. Lulusan Business Administration dare Pepperdine University, USA, 1988.
Frangky Karly, SAVP Credit Support & Remedial Senior Officer Bergabung sejak 2006, sebelumnya berkarir di Bank Niaga.
Head of Credit & Sales Division Joined since 2006, previously he has career with BPPN, Bank Patriot and Bank Niaga. He graduated with a degree in Business Administration from Pepperdine University, USA, 1988.
Credit Support & Remedial Senior Officer Joined since 2006, previously he has career with Bank Niaga. Johanes Rudolf R, SAVP Kepala Satuan Kerja Audit Internal Bergabung sejak 2008, sebelumnya berkarir di Bank Niaga dan Bank BTPN. Lulusan Akademi Akuntansi Indonesia, 1983. Head of Internal Audit Working Unit. Joined since 2008, previously he has career with Bank Niaga and Bank BTPN. He graduated from Accounting Academy of Indonesia, 1983.
Trisno Susanto, SAVP Kepala Divisi Manajemen Risiko & Kepatuhan. Bergabung sejak 2002, sebelumnya berkarir di sektor riil dan Bank Prima Express. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Atmadjaja, Jakarta, 1986. Risk Management & Compliance Division Head Joined since 2002, previously he has career in non-financial sector and then Bank Prima Express. He graduated with a degree in Economics from Atmajaya Catholic University, Jakarta, 1986.
2009 ANNUAL REPORT
169
Jaringan Kantor Operasional Branches & Sub Branches Network PT Bank Kesawan Tbk. KANTOR PUSAT Jl. Hayam Wuruk No.33 Jakarta 10120 Telp. (021) 350 8888 Fax. (021) 3483 2739
[email protected]
Pluit Ruko Sentra Bisnis Pluit Jl. Pluit Sakti Raya No. 28 Blok A.12 Jakarta 14450 Telp. (021) 668 1722 Fax. (021) 668 1226
www.bankkesawan.co.id JAKARTA Hayam Wuruk Jl. Hayam Wuruk No.33 Jakarta 10120 Telp. (021) 350 8888 Fax. (021) 3483 2741 Tanah Abang Jl. K.H.Fachrudin 36 Blok BB No.2 Tanah Abang Bukit Jakarta 10250 Telp. (021) 3983 1708 Fax. (021) 344 0468 Kebayoran Jl. Panglima Polim No. 9-10 Jakarta 12160 Telp. (021) 7279 7323 Fax. (021) 723 4111 Mangga Dua Mangga Dua Blok E IV No.4 Jakarta 14430 Telp. (021) 600 9870 Fax. (021) 600 9871 Kapuk Komplek Duta Harapan Indah Jl. Kapuk Muara Blok A/6 No.7 Jakarta 14460 Telp. (021) 668 3429 Fax. (021) 662 6961 Muara Karang Jl. Muara Karang Blok B VIII Timur No.75 Jakarta 14450 Telp. (021) 662 6308 Fax. (021) 667 8050 Sunter Jl. Danau Sunter Utara Blok G7 Kav.1 No.7 Sunter Podomoro Jakarta 14350 Telp. (021) 6530 3066 Fax. (021) 6530 3044
170
LAPORAN TAHUNAN 2009
Pondok lndah Jl. Iskandar Muda No. 28L Jakarta 12240 Telp. (021) 7289 5377 Fax. (021) 723 8036
Stasiun Kota Jl. Stasiun Kota No.24B Surabaya 60161 Telp. (031) 354 2688 Fax. (031) 354 2631
Pulo Brayan Jl. Kol. Yos Sudarso No.7A Medan 20116 Telp. (061) 664 1031 Fax. (061) 661 2035
Ngagel Komp. Pertokoan RMI D1-D2 Jl. Ngagel Jaya Selatan Surabaya 60238 Telp. (031) 501 3242 Fax. (031) 501 3245
PEMATANG SIANTAR Jl. Sutomo No. 5L Pematang Siantar 21117 Telp. (0622) 29666 Fax. (0622) 24691
BALI TANGERANG Ciputat Jl. Dewi Sartika No.3 Blok. A3 Tangerang 15411 Telp. (021) 744 5318 Fax. (021) 744 5766 Alam Sutera Komp.Pertokoan Sutera Niaga I No.35, Alam Sutera Jl. Raya Serpong Tangerang 15310 Telp. (021) 539 9332 Fax. (021) 539 9338 Kisamaun Jl. Kisamaun No. 41 Kel. Sukasari Tangerang 15118 Telp. (021) 558 7636 Fax. (021) 552 3554 BEKASI Bekasi Kalimalang Commercial Centre Jl.Ahmad Yani Blok A6 No.8 Bekasi 17140 Telp. (021) 8896 5561-65 Fax. (021) 889 4105
Jl. Teuku Umar No. 11 Denpasar, Bali 80113 Telp. (0361) 233 777 Fax. (0361) 239 779 MEDAN Pemuda Jl.Pemuda No. 5 Medan 20151 Telp. (061) 415 2929 Fax. (061) 415 5656 Pusat Pasar Jl.Pusat Pasar No. 86 Medan 20212 Telp. (061) 456 2227 Fax. (061) 456 0455 Sutomo Jl.Sutomo No.128 Medan 20213 Telp. (061) 736 2500 Fax. (061) 734 3233 Asia Jl. Asia No.97P Medan 20212 Telp. (061) 735 1118 Fax. (061) 735 2957
BANDUNG Jl. Suniaraja No. 65 Bandung 40111 Telp. (022) 422 0618 Fax. (022) 420 9428 SURABAYA Darmo Jl. Raya Darmo No. 108 Surabaya 60264 Telp. (031) 568 7530 Fax. (031) 567 8090
Petisah Jl. Rotan No.65 Medan 20112 Telp. (061) 453 7616 Fax. (061) 452 3501 Bogor Jl. Bogor No.55 Medan 20212 Telp. (061) 452 3362 Fax. (061) 453 6116
TANJUNG BALAI Jl. HOS Cokroaminoto No. 5 Sumatra Utara 21315 Telp. (0623) 92668 Fax. (0623) 595 915 PEKANBARU Sudirman Jl.Jend.Sudirman No. 171 Pekanbaru 28112 Telp. (0761) 33308 Fax. (0761) 33398 Nangka Jl. Tuanku Tambusai No. 305 Pekanbaru 28155 Telp. (0761) 42991 Fax. (0761) 42989 Riau JI.Riau No. 149G Pekanbaru 28282 Telp. (0761) 44468 Fax. (0761) 44470 Mal Pekan baru Lantai Dasar Blok A4/02 Jl.Jend Sudirman Pekanbaru 28112 Telp. (0761) 850 188 Fax. (0761) 850 198 BATAM Komp. Jodoh Square Blok A 2-3, Jl. Raja Ali Haji Sei Jodoh Batam 29453 Telp. (0778) 456 112 Fax. (0778) 424 281 MAKASSAR Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 11B (d/h Jl. Irian) Makassar 90174 Telp. (0411) 365 4994 Fax. (0411) 365 4995
2009 ANNUAL REPORT
171
PDCA
Corporate Secretary
Compliance Dept. Head
General Affair Dept. Ahead
Asset Disposal Dept. Head
Risk Management & KYC Dept. Head
Compliance & Risk Management Div. Head
Human Capital Dept. Head
Human Capital & GA Div. Head
Compliance Director
Komite Manajemen Risiko
IT Dept. Head
Remedial Dept. Head
Financial, Accounting & MIS Dept. Head
Policy & Procedure Dept. Head
User Representative Dept. Head
Treasury Operation & Remittance Dept. Head
Credit Appraisal & Investigation Dept. Head
Sub Branches (Sub Branch Manager)
Branches (Branch Manager)
Consumers Credit Sales Dept. Head
Commercial Credit Sales Dept. Head
Financial Institution Dept. Head
Treasury Dept. Head
Treasury & Int'l Div. Head
SKAI Head
SKAI Support
Inspector Coordinator
Internal Control Dept. Head
Struktur Organisasi ini dibuat berdasarkan: SK Direksi No: SK 026/DIR/I/2009/Struktur Organisasi Bank Kesawan
Mass Market Sales Dept. Head
Service Quality Dept. Head
Mass Market Risk Management Dept. Head
Loan Administration Dept. Head
Credit Admin. & Support Dept. Head
Credit Sales Div. Head
Business & Operation Director
Regional I, II, III & IV (Regional Manager)
Credit Rview Sept. Head
Mass Market Liabilities & Service Div. Head Liabilities & Product Development Dept. Head
Mass Market Support & Review Div. Head
Mass Market Credit Process Dept. Head
Operation Div. Head
President Director
Komite Audit
Operation Support & Bills Dept. Head
Credit Support & Remedial Div. Head
Komite Remunerasi & Nominasi
Board of Commissioner
per 31 Desember 2009 / as of December 31, 2009
Organization Structure of PT Bank Kesawan, Tbk
Produk Dan Jasa Product & Service PRODUK SIMPANAN
DEPOSITS
• Giro (Dalam Rupiah, USD dan SGD)
• Checking Account (In Rupiah, US Dollar and Singapore Dollar)
• Deposito (Dalam Rupiah, USD dan SGD)
• Time Deposit (In Rupiah, US Dollar and Singapore Dollar)
• Tabungan Kesawan Smile
• Kesawan Saving Smile
KREDIT
LOANS
• Kredit Modal Kerja
• Working Capital Loan
• Kredit Investasi
• Invesment Loan
• Kredit Komersial
• Commrecial Loan
• Kredit Instant Tanpa Agunan
• Consumer Loan To Mass Market Non Collateral
• IBLP (Inplant Banking Loan Program)
• IBLP (Inplant Banking Loan Program)
• KPR Kesawan
• Consumer Housing Loan
• KPM Kesawan
• Consumer Automotive Loan
• Garansi Bank
• Bank Guarantees
TREASURY & PERDAGANGAN INTERNASIONAL
TREASURY & INTERNATIONAL TRADING
• Transaksi Pasar Uang
• Money Market
• Inkaso Wesel
• Bill Collection
• Bank Draft
• Bank Draft
• Letter of Credit (L/C)
• Letter of Credit (L/C)
• K-Switching Currency
• K-Switching Currency
JASA LAYANAN
SERVICES
• Pengiriman Uang
• Transfering
• Kliring dan Inkaso
• Clearing and Collection
• Jasa Penyimpanan Barang Berharga
• Safe Deposit Box
• ATM Kesawan Simpatik
• Automatic Teller Machine Kesawan Simpatik
• Referensi Bank
• Bank References
PROGRAM PROMOSI
PROMOTION PROGRAM
• "Kesawan Smile" Program Loyalty kepada nasabah tabungan
• "Kesawan Smile" is The Loyalty Program that give voucher for
Bank Kesawan yang berhadiah voucher belanja • Undian Berhadiah "Big Smile" untuk nasabah Tabungan dan Giro
saving account customer of Bank Kesawan • Lottery programs called "Big Smile" for current accounts and special saving accounts customers of Bank Kesawan
172
LAPORAN TAHUNAN 2009