PT BANK JASA JAKARTA Laporan Keuangan 31 Desember 2013 Beserta Laporan Auditor Independen/ Financial Statements December 31, 2013 With Independent Auditors’ Report
The original report included herein is in Indonesian language.
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan No. 0101/T&T-GA/DP/2014
Report No. 0101/T&T-GA/DP/2014
Pemegang Saham, Dewam Komisaris dan Direksi PT Bank Jasa Jakarta
The Shareholders, Board of Commissioners and Board of Directors PT Bank Jasa Jakarta
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Bank Jasa Jakarta terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2013, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan Iainnya.
We have audited the accompanying financial statements of PT Bank Jasa Jakarta, which comprise the statement of financial position as of December 31, 2013, and the statement of comprehensive income, statement of changes in equity, and statement of cash flows for the year then ended, and a summary of significant explanatory information.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Management’s statements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Management is responsible for the preparation and fair presentation of such financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error.
Tanggung jawab auditor
Auditors’ responsibility
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.
Our responsibility is to express an opinion on such financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether such financial statements are free from material misstatement.
responsibility
for
the
financial
The original report included herein is in Indonesian language.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the financial statements. The procedures selected depend on the auditors’ judgment, including the assessment of the risks of material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditors consider internal control relevant to the entity’s preparation and fair presentation of the financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entity’s internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion.
Opini
Opinion
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank Jasa Jakarta tanggal 31 Desember 2013, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
In our opinion, the accompanying financial statements present fairly, in all material respects, the financial position of PT Bank Jasa Jakarta as of December 31, 2013, and its financial performance and cash flows for the year then ended, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
Hal lain
Other matter
Laporan keuangan Bank tanggal 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang disajikan sebagai angka-angka koresponding terhadap laporan keuangan tanggal 31 Desember 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, diaudit oleh auditor independen lain yang menyatakan opini tanpa modifikasian atas laporan keuangan tersebut pada tanggal 18 Maret 2013.
The financial statements of the Bank as of December 31, 2012 and for the year then ended, which are presented as corresponding figures to the financial statements as of December 31, 2013 and for the year then ended, were audited by other independent auditors who expressed an unmodified opinion on such financial statements on March 18, 2013.
TJAHJADI & TAMARA
David Pranata Wangsja Izin Akuntan Publik No. AP.0177/ Public Accountant License No. AP.0177 20 Maret 2014/March 20, 2014
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT BANK JASA JAKARTA FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/ Page Surat Pernyataan Direksi
Board of Directors’ Statement Letter
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan ...........................................
1-2
................................ Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif ..............................
3
.......................Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas .......................................
4
............................... Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas .......................................................
5-6
..........................................Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan ................................
7-97
............................. Notes to the Financial Statements
************************
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK JASA JAKARTA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2013
Catatan/ Notes
2012
ASET
ASSETS
Kas
38.756.204.575
2,4
26.479.876.095
Cash
313.064.935.110
2,5
283.852.741.586
Current accounts with Bank Indonesia
2.851.561.991
2,6
3.735.518.285
Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
158.295.480.944
2,7
131.948.103.262
Placements with Bank Indonesia and other banks
Efek - efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
230.567.995.024
2,8
24.098.169.236
Securities purchased under resale agreements
12.286.443.427 3.187.629.135.379
Loans Related parties Third parties
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
Kredit yang diberikan Pihak berelasi Pihak ketiga Sub-jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Neto Efek-efek Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Sub-jumlah
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 35.696.027.405 per 31 Desember 2013 dan Rp 34.951.472.046 per 31 Desember 2012
14.236.032.054 3.470.226.085.558 3.484.462.117.612 (
4.316.580.374)
(
5.093.847.980) 3.194.821.730.826
2,10 401.904.845.000 9.941.553.648
638.362.125.000 9.880.492.443
411.846.398.648
648.242.617.443
Sub-total Allowance for impairment losses Net Marketable securities Available-for-sale Held-to-maturity Sub-total
35.994.201.182
Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp 35,696,027,405 as of December 31, 2013 and Rp 34,951,472,046 as of December 31, 2012
2,12
1.112.285.205
Intangible assets - net of accumulated amortization of Rp4,260,751,311 as of December 31, 2013 and Rp3,843,147,893 as of December 31, 2012
8.831.927.627
2,17c
-
Deffered tax assets - net
26.382.238.505
2,13,29
34.563.453.746
Other assets
4.384.848.696.866
TOTAL ASSETS
36.149.917.663
1.577.701.335
Aset pajak tangguhan - neto
JUMLAH ASET
3.199.915.578.806
3.480.145.537.238
Aset tak berwujud - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 4.260.751.311 per 31 Desember 2013 dan Rp 3.843.147.893 per 31 Desember 2012
Aset lain-lain
2,9 29
2,11
4.708.469.898.660
See accompanying Notes to the Financial Statements which are an integral part of these financial statements. .
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini.
1
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2013
2012
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas segera
8.925.957.625
Simpanan nasabah Pihak berelasi Pihak ketiga
187.986.508.203 3.696.674.423.154
Sub-jumlah
3.884.660.931.357
2,14 2,15 2,29
7.963.652.480
Obligations due immediately
157.467.545.257 3.407.685.568.101
Deposits from customers Related parties Third parties
3.565.153.113.358
Sub-total
Simpanan dari bank lain
2.493.371.781
2,16
3.170.434.537
Deposits from other banks
Utang pajak
6.827.357.672
2,17a
8.074.991.539
Taxes payable
-
2,17c
5.135.970.342
Deffered tax liabilities - net
42.022.602.873
2,18
44.384.996.320
Other liabilities
3.633.883.158.576
TOTAL LIABILITIES
Liabilitas pajak tangguhan - neto Liabilitas lain-lain JUMLAH LIABILITAS
3.944.930.221.308
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp1.000.000 per saham Modal dasar 1.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 500.000 saham
500.000.000.000
19
500.000.000.000
Saldo laba
266.552.613.461
2,20
208.276.418.529
Retained earnings
42.689.119.761
Unrealized gain (loss) on changes in fair value of available-for-sale securities - net of deferred tax
763.539.677.352
750.965.538.290
TOTAL EQUITY
4.708.469.898.660
4.384.848.696.866
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan
JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
EQUITY Share capital - Rp1,000,000 par value per share Authorized 1,000,000 shares
(
3.012.936.109)
2,10,17c
Issued and fully paid 500,000 shares
See accompanying Notes to the Financial Statements which are an integral part of these financial statements. .
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini.
2
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2013
PT BANK JASA JAKARTA STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME Year Ended December 31, 2013 With Comparative Figures for 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2012
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan bunga Beban bunga
OPERATING INCOME AND EXPENSES
(
Pendapatan Bunga - Neto
385.052.577.718 228.747.035.355)
1.997.133.934
2
1.359.886.452
2,25
24.249.145.657
2
3.479.630.723
Other Operating Income Other fees and commissions Gain on foreign exchange transactions - net Reversal for impairment losses Gain on sale of marketable securities Others
38.231.049.543
Total Other Operating Income
64.390.153.050 28.697.534.549
Other Operating Expenses Personnel General and administrative
93.087.687.599
Total Other Operating Expenses
28.448.063.207
Beban Operasional Lainnya Tenaga kerja Umum dan administrasi
42.821.812.813 31.975.501.951
Jumlah Beban Operasional Lainnya
74.797.314.764
2,23,28 2,24,29
46.349.251.557)
(
109.956.290.806
PENDAPATAN NONOPERASIONAL - NETO
1.816.386.030
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK
26
111.772.676.836
MANFAAT (BEBAN) PAJAK Kini Tangguhan
( (
27.230.361.250) 1.266.120.654)
Beban Pajak - Neto
(
28.496.481.904)
LABA TAHUN BERJALAN
Interest Income - Net
9.142.386.711
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
PENDAPATAN OPERASIONAL NETO
Interest Income and Expenses Interest income Interest expenses
2
12.402.181.994 4.409.041.301
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
164.389.993.568
738.436.386
(
366.813.439.278 202.423.445.710)
8.901.269.592
Keuntungan penjualan efek-efek Lain-lain
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - neto
(
156.305.542.363
Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi lainnya Keuntungan dari transaksi mata uang asing - neto Pemulihan kerugian penurunan nilai
Beban Operasional Lainnya Neto
2,21,29 2,22,29
2,17b 2,17c
83.276.194.932
54.856.638.056)
Other Operating Expenses Net
109.533.355.512
OPERATING INCOME - NET
558.601.534
NON-OPERATING INCOME - NET
110.091.957.046
INCOME BEFORE TAX BENEFIT (EXPENSE)
(
30.934.350.250) 3.318.881.857
TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred
(
27.615.468.393)
Tax Expense - Net
82.476.488.653
INCOME FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME
(
45.702.055.870)
2
37.574.139.062
3.553.582.052
86.030.070.705
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini.
Unrealized gains (losses) of available-for-sale securities - net TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
See accompanying Notes to the Financial Statements which are an integral part of these financial statements .
3
PT BANK JASA JAKARTA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4
PT BANK JASA JAKARTA STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA STATEMENT OF CASH FLOWS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK JASA JAKARTA LAPORAN ARUS KAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga Pembayaran bunga Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan Pembayaran beban umum dan administrasi Penerimaan pendapatan operasional lainnya Penerimaan pendapatan (pembayaran beban) non-operasional Pembayaran pajak penghasilan
Kenaikan (penurunan) dalam liabilitas operasi Liabilitas segera Simpanan nasabah dan bank lain Liabilitas lain-lain
2012
(
38.017.474)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Interest received Interest paid Salaries and employee benefits paid General and administrative expenses paid Other operating incomes received Non-operating incomes received (expenses paid)
(
31.326.512.663)
Income tax paid
(
390.917.575.458 222.821.535.623)
(
362.170.190.584 202.534.763.963)
(
47.289.071.322)
(
51.948.851.472)
(
26.177.823.069)
(
24.401.394.814)
15.307.444.827 13.981.903.886 394.784.133 (
Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi Penurunan (kenaikan) dalam aset operasi Penempatan pada Bank Indonesia Kredit yang diberikan Aset lain-lain
Catatan/ Notes
30.573.707.836)
79.757.666.568
( (
(
65.902.554.084
284.585.370.026) 64.908.550)
(
808.959.088) 318.830.755.243 -
Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi
185.000.000.000 369.061.557.915) 79.700.650
(
1.162.997.061)
(
166.635.151.931 583.000)
113.129.184.147
47.392.268.689
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Kenaikan efek-efek Hasil penjualan surat berharga (Kenaikan) penurunan efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Hasil penjualan agunan yang diambilalih Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Perolehan aset takberwujud Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(
118.556.303.490) 306.479.690.991
(
206.469.825.788)
( (
1.704.703.200 1.570.750.000 5.070.613.802) 883.019.548)
(
21.224.618.437)
Decrease (increase) in operating assets Placements with Bank Indonesia Loans Other assets Increase (decrease) in operating liabilities Obligations due immediately Deposits from customers and other banks Other liabilities Net Cash Provided by Operating Activities
( (
590.400.000 3.968.735.205) 862.278.857)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Increase in marketable securities Proceeds from sale of securities (Increase) decrease in securities purchased under resale agreements Proceeds from sale of foreclosed assets Proceeds from sale of fixed assets Acquisitions of fixed assets Acquisitions of intangible assets
(
1.377.859.381)
Net Cash Used in Investing Activities
(
43.239.045.597) -
46.101.800.278
11 11
Cash flows before changes in operating assets and liabilities
See acompanying Notes to the Financial Statements which are an integral part of these financial statements. .
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini.
5
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK JASA JAKARTA LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran dividen tunai
(
25.000.000.000)
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(
25.000.000.000)
KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS
Catatan/ Notes
20
2012
(
25.000.000.000)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Cash dividend paid
(
25.000.000.000)
Net Cash Used in Financing Activities
66.904.565.710
21.014.409.308
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
446.068.135.966
425.053.726.658
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
512.972.701.676
446.068.135.966
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas
38.756.204.575
4
26.479.876.095
Giro pada Bank Indonesia
313.064.935.110
5
283.852.741.586
2.851.561.991
6
3.735.518.285
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam 3 bulan dari tanggal akuisisi JUMLAH
158.300.000.000
7
512.972.701.676
SUPPLEMENTAL DISCLOSURE Cash and Cash Equivalents consist of: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
Placements with Bank Indonesia and other banks that will mature within 3 months 132.000.000.000 from the date of acquisition 446.068.135.966
TOTAL
See acompanying Notes to the Financial Statements which are an integral part of these financial statements. .
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini.
6
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM
1.
GENERAL
Pendirian dan Informasi Umum
Establishment and General Information
PT Bank Jasa Jakarta (“Bank”) didirikan dengan nama PT Bank Pasar Warga Grogol berdasarkan akta No. 19 tanggal 23 Maret 1971 dari Notaris Andjar Djarkasih, S.H., sebagai pengganti sementara dari Notaris Soedjono, S.H. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/229/19 tanggal 18 Juni 1974. Melalui akta Pernyataan Risalah Rapat No.11 tanggal 28 Oktober 1975 yang dibuat dihadapan Notaris Sri Rahayu, S.H., telah dilkukan perubahan nama PT Bank Pasar Warga Grogol menjadi PT Bank Pasar Warga Gembira. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/329/24 tanggal 12 Juli 1976.
PT. Bank Jasa Jakarta (the “Bank”) was established under the name of PT. Bank Pasar Warga Grogol based on the deed No.19 dated March 23, 1971 by Notary Andjar Djarkasih, S.H., temporary subtitute of Notary Soedjono, S.H. The deed was approved by Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/229/19 dated June 18, 1974. Through the Statement of Meetings No.11 dated October 28, 1975 by Notary Sri Rahayu, S.H., the name of the Bank was changed from PT Bank Pasar Warga Grogol into PT Bank Pasar Warga Gembira. The deed was approved by Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No Y.A.5/329/24 dated July 12, 1976.
Melalui Pernyataan Keputusan Rapat No.96 tanggal 25 September 1978 yang dibuat dihadapan Notaris Soewarno, S.H., sebagai pengganti sementara dari Notaris Haji Bebasa Daeng Lalo, S.H., telah dilakukan perubahan nama PT Bank Pasar Warga Gembira menjadi PT Bank Pasar Jasa Jakarta. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/313/3 tanggal 7 Agustus 1980. Selanjutnya melalui akta perubahan No.8 tanggal 7 Januari 1989 yang dibuat dihadapan Notaris Arianny Lamoen Redjo, S.H., telah dilakukan perubahan nama PT Bank Pasar Jasa Jakarta menjadi PT Bank Jasa Jakarta. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.C.25097.HT.01.04-TH 89 tanggal 10 Juni 1989.
Through the Statement of Meetings No.96 dated September 25, 1978 by Notary Soewarno, S.H., temporary substitute of Notary Haji Bebasa Daeng Lalo, S.H., the name of the Bank was changed from PT Bank Pasar Warga Gembira into PT Bank Pasar Jasa Jakarta. The amendment was approved by Minister of Justice of the Republic Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/313/3 dated August 7, 1980. Through the deed No.8 dated January 7, 1989 by Notary Arianny Lamoen Redjo, S.H., the name of the Bank was changed from PT Bank Pasar Jasa Jakarta into PT Bank Jasa Jakarta. The amendment was approved by Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No.C.25097.HT.01.04-TH 89 dated June 10, 1989.
Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No.208 tanggal 21 Oktober 2011 mengenai perubahan pasal 3, 4, dan 12 Anggaran Dasar Bank. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-57006.AH.01.02. Tahun 2011 tanggal 22 Nopember 2011.
The Bank’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notary Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No.208 dated October 21, 2011, concerning the changes of article 3, 4, and 12 in the Bank’s Articles of Association. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-57006.AH.01.02. Tahun 2011 dated November 22, 2011.
Pada tanggal 17 Desember 1988, Bank mendapat ijin usaha sebagai Bank Umum dari Direktorat Jendral Moneter Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat No.S-961/MK.13/1988
On December 17, 1988, the Bank obtained its license to operate as a Commercial Bank from Directorate General of Monetary of Minister of Finance of the Republic of Indonesia in its Letter No.S961/MK.13/1988.
7
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL INFORMATION (continued)
Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
Establishment (continued)
Pada tanggal 8 Januari 2004, Bank memperoleh ijin usaha sebagai pedagang valuta asing dari Bank Indonesia melalui Surat Keputusan No.6/2/Kep.Dir.PIP/2004 yang berlaku efektif pada tanggal yang sama.
On January 8, 2004, Bank obtained its license to engage in money changer from Bank Indonesia in its Decision Letter No.6/2/Kep.Dir.PIP/ 2004 which was effective on the same date.
Maksud dan Tujuan
Purpose and Objectives
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, maksud dan tujuan Bank adalah melakukan usaha di bidang bank umum.
In according with Article 3 of Bank’s Articles of Association, Bank’s purpose and objective is to engage in commercial banking services.
Jaringan Kantor
Office Network
Kantor Pusat Bank berlokasi di Jl. Tiang Bendera III No. 26, 28, 30, 32, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank memiliki kantor sebagai berikut:
The Bank’s head office is located at Jl. Tiang Bendera III No. 26, 28, 30, 32, Jakarta. As of December 31, 2013 and 2012, the Bank has the following offices:
Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas
2013
2012
11 3
11 3
and
General
Information
Sub-branches Cash offices
Manajemen Eksekutif
Executive Boards
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, susunan Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi Bank adalah sebagai berikut:
The composition of the Bank’s Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Kepatuhan Komite Audit Ketua Anggota Anggota Anggota
2012
Iskandar Widyadi Mintolo Hardiyanto Randy Hartanto Lie
Iskandar Widyadi Mintolo Hardiyanto Randy Hartanto Lie
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Handrie Wirawan Emanuela Tanubrata Lisawati Krisna Chandra
Handrie Wirawan Emanuela Tanubrata Lisawati Krisna Chandra
Directors President Director Vice President Director Vice President Director Compliance Director
Mintolo Hardiyanto Julianti Tatan Sugiarto Randy Hartanto Lie
Mintolo Hardiyanto Julianti Tatan Sugiarto Randy Hartanto Lie
Audit Committee Chairman Member Member Member
8
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan)
1.
Manajemen Eksekutif (lanjutan)
Executive Boards (lanjutan) 2013
Ketua Pemantau Risiko Ketua Anggota Anggota Anggota Ketua Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Anggota
2012
Randy Hartanto Lie Sugiarto Julianti Tatan Mintolo Hardiyanto
Mintolo Hardiyanto Iskandar Widyadi Ahmad Ampera
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank memiliki karyawan masing-masing sebanyak 304 dan 313 karyawan (tidak diaudit).
2.
GENERAL INFORMATION (continued)
Randy Hartanto Lie Sugiarto Julianti Tatan Mintolo Hardiyanto
Risk Monitoring Committee Chairman Member Member Member
Mintolo Hardiyanto Iskandar Widyadi Ahmad Ampera
Remuneration and Nomination Committee Chairman Member Member
As of December 31, 2013 and 2012, the Bank has 304 and 313 employees, respectively (unaudited).
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Bank adalah seperti yang dijabarkan di bawah ini:
The principal accounting policies adopted in preparing the financial statements of the Bank are set out below:
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Basis of Financial Statements Preparation
Pernyataan Kepatuhan
Statement of Compliance
Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008.
The financial statements for the years ended December 31, 2013 and 2012 were prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards and Guidance for Indonesian Bank Accounting (“PAPI”) 2008.
Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut.
The financial statements have been prepared under the historical cost convention except for certain accounts which have been valued on another measurement basis as explained in the accounting policy for such accounts.
Laporan keuangan disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.
The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for statement of cash flows.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statement of cash flows were prepared using the direct method with cash flows classified into cash flows from operating, investing and financing activities.
9
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
Basis of Financial Statements Preparation
Pernyataan Kepatuhan (lanjutan)
Statement of Compliance (continued)
Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal akuisisi yang tidak dijaminkan atau dibatasi penggunaannya.
For the purpose of statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia and current accounts with other banks and other short-term highly liquid investments maturing within 3 months or less from the date of acquisition were not pledged or restricted in use.
Mata uang fungsional dan penyajian
Functional and presentation currency
Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Bank.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the functional and presentation currency of the Bank.
Aset dan Liabilitas Keuangan
Financial Assets and Liabilities
Bank menerapkan PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2011), ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Bank applied SFAS No. 50 (Revised 2010), ”Financial Instruments: Presentation”, SFAS No. 55 (Revised 2011), Financial Instrument: Recognition and Measurement”, and SFAS 60 (Revised 2010), ”Financial Instrument: Disclosures”.
PSAK 50 (Revisi 2010), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa depan suatu entitas terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
SFAS No. 50 (Revised 2010) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains, and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This SFAS requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK 55 (Revisi 2011) menetapkan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item-item non-keuangan. PSAK ini memberikan definisi dan karakteristik derivatif, antara lain, kategori-kategori dari masing-masing instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.
SFAS No. 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy and sell non-financial items. This SFAS provided the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships.
10
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Financial Assets and Liabilities (continued)
PSAK 60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi atas masing-masing instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja, serta sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang dihadapi Bank selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Bank mengelola risiko tersebut.
SFAS No. 60 requires disclosures of significance of financial instruments for financial position and performance, and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Bank exposes during the year and at the end of the reporting year, and how the Bank manages those risks.
Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, kredit yang diberikan, efek-efek dan aset lain-lain.
The Bank’s financial assets consists of cash, current accounts with Bank Indonesia, current account with other banks, placement with Bank Indonesia and other banks, securities purchased under resale agreements, loans, marketable securities and other assets.
Liabilitas keuangan Bank terdiri dari liabilitas segera, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain dan liabilitas lain-lain.
The Bank’s financial liabilities consist of obligations due immediately, deposits from customers, deposits from other banks and other liabilities.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Bank menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity financial assets and available-for-sale financial assets. The Bank determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial liabilities classified as financial liabilities are measured at amortized cost and financial liabilities at fair value through profit and loss.
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
Klasifikasi instrumen keuangan pada pengakuan awal tergantung pada tujuan dan intensi manajemen atas instrumen keuangan yang diperoleh, serta karakteristik dari instrumen keuangan tersebut.
The classification of financial instruments at initial recognition depends on the purpose and the management’s intention for which the financial instruments were acquired and their characteristics.
Semua instrumen keuangan pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajamya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara Iangsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau Iiabilitas keuangan tersebut.
All financial instruments are measured initially at their fair value. In the case that financial assets or financial liabilities are not designated at fair value through profit and loss, the fair value should be added with attributable transaction costs directly from acquisition or issuance of financial assets or financial liabilities.
Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut.
The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.
11
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Financial Assets and Liabilities (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
Seluruh aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diakui pada tanggal transaksi.
All financial assets and liabilities are recognized on transaction date.
Aset Keuangan
Financial Assets
a. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
a. Financial assets designated at fair value through profit and loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan manajemen untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial assets designated at fair value through profit and loss comprises of assets classified as held for trading, and financial assets designated by management as at fair value through profit and loss upon initial recognition.
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking), atau merupakan derivatif (kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai).
Financial assets are classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term, or it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking, or derivatives (unless they are designated and effective as hedging instruments).
Setelah pengukuran awal, aset keuangan yang dikelompokkan dalam kategori ini diukur sebesar nilai wajarnya, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar instrumen keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Penurunan/(kenaikan) nilai instrumen keuangan”.
After initial recognition, the financial assets included in this category are measured at fair value, the unrealized gains or losses resulting from changes in fair value are recognized in the statements of income as “Decrease/(increase) in value of financial instruments”.
b. Aset keuangan tersedia untuk dijual
b. Available-for-sale financial assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, dimiliki hingga jatuh tempo, dan pinjaman yang diberikan dan piutang.
Available-for-sale financial assets are nonderivative financial assets that are neither classified as held-for-trading nor designated as at fair value through profit or loss, held-to-maturity, and loan and receivables.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual selanjutnya diukur sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi diakui langsung dalam ekuitas dan pendapatan komprehensif lainnya sebagai “Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar investasi keuangan yang tersedia untuk dijual”.
After initial measurement, available-for-sale financial assets are subsequently measured at fair value. Unrealized gains and losses are recognized directly in equity and other comprehensive income in the "Unrealized gains or losses on changes in fair value of available-for-sale financial investments".
12
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Financial Assets and Liabilities (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
b. Aset keuangan tersedia untuk dijual (lanjutan)
b. Available-for-sale financial assets (continued)
Penurunan nilai atas aset keuangan tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai atas instrumen keuangan” dan dikeluarkan dari pendapatan komprehensif lainnya.
Impairment on available-for-sale financial assets is recognized in the statements of income as “Allowance for impairment losses on financial instruments” and removed from other comprehensive income.
c. Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
c. Held-to-marturity financial assets
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Held-to-maturity financial assets are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities, which the Bank has positive intention and ability to hold to maturity.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (EIR), dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada awal akuisisi dan fee/biaya sebagai bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif (EIR). Amortisasi dan kerugian yang timbul dari penurunan nilai akan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
After initial measurement, held-tomaturity financial assets are measured at amortised cost using the effective interest rate (EIR) method, less impairment. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees/costs that are an integral part of the effective interest rate (EIR). The amortization and the losses arising from impairment of such investments are recognized in the statements of comprehensive income.
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang
d. Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak dikuotasikan pada pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables include non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in active markets, other than:
- Aset dimana Bank mempunyai intensi untuk menjual segera atau dalam waktu dekat dan pinjaman yang diberikan dan piutang yang diukur Bank pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat awal pengakuan;
- Those that the Bank intend to sell immediately or in the near term and loans and receivables that the Bank upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
- Aset dimana Bank, pada awal pengakuan, diakui sebagai tersedia untuk dijual; atau
- Those that the Bank, upon initial recognition, designate as available-for-sale; or
- Aset dimana Bank mungkin tidak mendapat pengembalian secara substansial atas investasi awal Bank, selain karena penurunan kualitas kredit aset keuangan.
- Those for which the Bank may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.
13
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Financial Assets and Liabilities (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)
d. Loans and receivables (continued)
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (EIR) dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal serta fee dan biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif (EIR). Amortisasi suku bunga efektif (EIR) dan kerugian yang timbul atas penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.
After initial measurements, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate (EIR), less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate (EIR). The effective interest rate (EIR) amortization and losses arising from impairment is included in the statements of comprehensive income.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
a. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
a. Financial liabilities designated at fair value through profit and loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari dua subkategori, yaitu liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial liabilities at fair value through profit and loss consist of two sub - categories; financial liabilities classified as held for trading and financial liabilities designated by the Bank as at fair value through profit and loss upon initial recognition.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of portfolio of identified financial instrument that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effectively as hedging instruments.
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dicatat sebesar nilai wajar.
After initial recognition, the financial liabilities designated at fair value through profit and loss, are recorded at fair value.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat melalui laporan laba rugi komprehensif sebagai “Keuntungan/kerugian dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”.
Gains and losses arising from changing in fair value of financial liabilities classified held for trading and designated at fair value through profit and loss are recorded in the statements of comprehensive income as “Gains/losses from changes in fair value of financial instruments”.
14
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Financial Assets and Liabilities (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Financial Liabilities (continued)
b. Liabilitas keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi
b. Financial liabilities measured at amortized cost
Liabilitas keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi merupakan liabilitas keuangan yang selain atau tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial liabilities measured at amortized cost were financial liabilities that are not classified as fair value through profit and loss.
Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (EIR).
After initial recognition, Bank measures all financial liabilities at amortized cost using the effective interest rate (EIR) method.
Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen keuangan Bank berdasarkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut:
The following table presents the Bank's classification of financial instruments based on the characteristics of the financial instrument:
Instrumen Keuangan
Klasifikasi/Classification
Aset keuangan:
Financial Instruments Financial assets:
Kas
Aset keuangan tersedia untuk dijual/ Available-for-sale financial assets
Giro pada Bank Indonesia
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Placements with Bank Indonesia and other banks
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Securities purchased under resale aggrements
Kredit yang diberikan
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Efek-efek
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual/Held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets
Aset lain-lain
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
15
Cash
Loans
Marketable securities Other assets
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Financial Assets and Liabilities (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen keuangan Bank berdasarkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut: (lanjutan)
The following table presents the Bank's classification of financial instruments based on the characteristics of the financial instrument: (continued)
Instrumen Keuangan
Klasifikasi/Classification
Liabilitas keuangan:
Financial Instruments Financial liabilities:
Liabilitas segera
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Obligations due immediately
Simpanan nasabah
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Deposits from customers
Simpanan dari bank lain
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Deposits from other banks
Liabilitas lain-lain
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Other liabilities
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga di bawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset tersebut.
The Bank derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Bank has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a ‘pass through’ arrangement; and either (a) the Bank have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Bank have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas dihentikan atau dibatalkan atau berakhir.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expired.
16
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Financial Assets and Liabilities (continued)
Saling Hapus
Offset
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan di laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus jumlah keduanya dan terdapat intensi untuk diselesaikan secara bersih atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Pendapatan dan beban disajikan secara bersih jika diperbolehkan oleh standar akuntansi.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount are reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal rights to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
Nilai Wajar
Fair Value
Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction).
Fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm’s length transaction).
Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di pasar aktif, yaitu jika harga yang dikuotasikan tersedia setiap waktu dan dapat diperoleh secara rutin dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
Fair value of a financial asset or liability can be measured by using the quotation in an active market, that is if the quoted price is available anytime and can be obtained routinely and the price reflects the actual and routine market transaction in a fair transaction.
Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau liabilitas keuanigan, maka Bank menentukan nlai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dibkukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan bilamana tersedia, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan nilai wajar terkini dan instrumen lain yang secara substansial sama, dan model penetapan harga opsi.
In case there is no active market for financial asset or liability, the Bank determine the fair value by using the approprate valuation techniques. Valuation techniques include the usage of a recent market transaction perfomed fairly by those who are willing to and understand, and if available, the usage of discounted cash flow analysis anid the usage of the recent fair value of other instrument which is substantially similar, and option pricing models.
Reklasifikasi Instrumen Keuangan
Reclassification of Financial Instruments
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Bank sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Bank shall not reclassify any financial instrument out of fair value through profit or loss classification if upon initial recognition the financial instrument is designated by the Bank as at fair value through profit or loss.
Bank diperkenankan mereklasifikasi aset keuangan dari diukur pada nilai wajar jika aset keuangan tersebut tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat (meskipun aset keuangan mungkin telah diperoleh atau timbul terutama untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat).
The Bank may reclassify a financial asset out of fair value through profit or loss classification if the financial asset no longer incurred for the purpose of selling or repurchasing it in the near term (although the financial asset may have been acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term).
17
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Financial Assets and Liabilities (continued)
Reklasifikasi Instrumen Keuangan (lanjutan)
Reclassification of Financial Instruments (continued)
Persyaratan untuk reklasifikasi adalah: a. Terjadi pada situasi yang langka, b. Memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada pengakuan awal) dan Bank memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.
Requirement for the reclassification are: a. Occurs in a rare circumstances, b. Qualifies as loans and receivables definition (if the financial asset is not designated as at held for trading upon initial recognition) and the Bank has the intention and ability to hold the financial assets for the future that can be forecasted or to maturity.
Bank tidak diperkenankan mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke dalam kategori nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal.
The Bank shall not reclassify any financial instrument into fair value through profit or loss classification after initial recognition.
Bank diperkenankan untuk mereklasifikasi aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang (jika aset keuangan tidak ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual) dari tersedia untuk dijual jika Bank memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.
The Bank may reclassify a financial asset at available for sale classification which qualifies as loans and receivables definition (if the financial asset is not designated as at available for sale) from available for sale if the Bank has the intention and ability to hold the financial assets for the future that can be forecasted or to maturity.
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasikan aset keuangan dari kategori dimiliki hingga jatuh tempo. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (selain dari kondisikondisi spesifik tertentu), maka seluruh aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasi menjadi aset keuangan yang tersedia untuk dijual.
The Bank shall not reclassify any financial assets category of held-to-maturity. If there is a sale or reclassification of held-to-maturity financial asset for more than an insignificant amount before maturity (other than in certain specific circumstances), the entire held-to maturity financial assets will have to be reclassified as available-for-sale financial assets.
Selanjutnya, Bank tidak diperkenankan mengklasifikasi aset keuangan sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun buku berikutnya.
Subsequently, the Bank shall not classifiy financial asset as held-to-maturity during the following two financial book years.
Kondisi spesifik tertentu yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, dimana harga perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut.
The certain specific circumstances are as follows: a.
18
Performed if financial assets are so close to maturity or call date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on their fair value.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Financial Assets and Liabilities (continued)
Reklasifikasi Instrumen Keuangan (lanjutan)
Reclassification of Financial Instruments (continued)
b.
b.
When the Bank have collected substantially all of the financial assets original principal through scheduled payment or prepayments; or
c.
Attributable to an isolated event that is beyond the Bank’s control, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by the Bank.
c.
Ketika Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset-aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau Terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ke dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi. Keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai laba rugi tidak dapat dibalik.
Reclassification of fair value through profit or loss financial asset to loans and receivables financial asset is recorded at cost or amortized cost. Unrealized gain or loss that has been recognized as profit or loss shall not be reversed.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi. Keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam ekuitas dicatat dengan cara sebagai berikut: a. Jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap, keuntungan atau kerugian diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur investasi dengan metode suku bunga efektif (EIR).
Reclassification of available-for-sale financial asset to loans and receivables financial asset is recorded at cost or amortized cost. Any previous gain or loss which has been recoqnized direcly in equity shall be accounted for as follows: a.
In the case of a financial asset with a fixed maturity, the gain or loss shall be amortized to profit or loss over the remaining life of the investment using the effective interest rate method (EIR).
b.
b.
In the case of a financial asset that does not have a fixed maturity, the gain or loss shall remain in equity until the financial asset is sold or otherwhise disposed of, when it shall be recognized in profit or loss.
Jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo yang tetap, keuntungan atau kerugian tetap dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dijual atau dilepaskan dan pada saat itu keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Reclassification of held-to-maturity financial asset to available-for-sale is recorded at fair value. The unrealized gain or loss is recognized in equity until the time financial assets is derecognized and at the time the cummulative gain or loss previously recognized in the equity shall be recognized in the statement of comprehensive income.
Reklasifikasi aset keuangan atas aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi. Keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam ekuitas dicatat dengan cara sebagai berikut:
Reclassification of available-for-sale financial assets to held-to-maturity financial assets is recorded at cost or amortized cost. Unrealized gain or loss should be amortized using the EIR method up to maturity date of such assets. Any previous gain or loss which has been recognized direcly in equity shall be accounted for as follows:
19
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Financial Assets and Liabilities (continued)
Reklasifikasi Instrumen Keuangan (lanjutan)
Reclassification of Financial Instruments (continued)
a.
Jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap, keuntungan atau kerugian diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur investasi dengan metode suku bunga efektif (EIR).
a.
b.
Jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo yang tetap, keuntungan atau kerugian tetap dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dijual atau dilepaskan dan pada saat itu keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi.
b.
In the case of a financial asset with a fixed maturity, the gain or loss shall be amortized to profit or loss over the remaining life of the investment using the effective interest rate method (EIR). In the case of a financial asset that does not have a fixed maturity, the gain or loss shall remain in equity until the financial asset is sold or otherwise disposed of, when it shall be recognized in profit or loss.
Reklasifikasi efek-efek dari dan ke klasifikasi diperdagangkan tidak diperbolehkan.
Reclassification of securities into and out of the trading portfolio is not allowed.
Penjabaran Mata Uang Asing
Foreign Currency Translations
•
•
Mata uang pelaporan Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Bank.
•
Reporting currency The financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the Bank.
•
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Transactions currency
and
balances
in
foreign
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat tanggal transaksi tersebut. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat yang berlaku pada tanggal tersebut.
Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah using the current rate on those transaction dates. At the statement of financial position date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated into Rupiah using the Reuters spot rate at 16.00 Western Indonesian Time prevailing at that date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statement of comprehensive income.
Selisih penjabaran mata uang asing atas aset moneter keuangan lain yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs.
Translation differences on other monetary financial assets measured at fair value are included in foreign exchange gains and losses.
20
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI PENTING
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Giro Wajib Minimum
The Minimum Statutory Reserve
Pada tanggal 24 Desember 2013, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tentang Giro Waiib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dan GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR). GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dan Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 4% dan DPK dalam Rupiah GWM LDR dalam Rupiah sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dengan KPMM Insentif. GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dan DPK dalam valuta asing. PBI tersebut mulai berlaku pada tanggal 31 Desember 2013.
On December 24, 2013, Bank Indonesia issued a regulation (PBI) No. 15/15/PBI/2013 regarding the Minimum Statutory Reserves at Bank Indonesia for Commercial Banks in Rupiah and foreign currencies. In accordance with such regulation, the minimum ratio of Statutory Resenves consist of Primary Minimum Statutory Reserves, Secondary Minimum Statutony Reserves and Loan to Deposit Ratio (LDR) Minimum Statutory Reserves. Primary Minimum Statutory Resenves in Rupiah is 8% of Third Party Funds (TPF) in Rupiah and Secondary Minimum Statutory Resenves in Rupiah is 4% of 7PF in Rupiah LDR Minimum Statutory Reserves in Rupiah is determined in the amount of computation between parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the Bank’s LDR and LDR target by taking into account the difference between the Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR Incentive. The Minimum Statutory Resenves in foreign currencies is 8% from TPF in foreign currencies. The PBI was effective from December 31, 2013.
Pada tanggal 9 Februari 2011, Bank Indonesia (PBI) No 13/10/PBI/2011 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR). GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dan Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah. GWM LDR dalam Rupiah sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dengan KPMM Insentif. GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari DPK dalam valuta asing.
On February 9, 2011, based on Bank Indonesia regulation (PBI) No. 13/10/PB1/2011 regarding the Minimum Statutory Reserves at Bank Indonesia for Commercial Banks in Rupiah and foreign currencies, the minimum ratio of Statutory Reserves consist of Primary Minimum Statutory Reserves, Secondary Minimum Statutory Reserves and Loan to Deposit Ratio (LDR) Minimum Statutory Reserves. Primary Minimum Statutory Resenves in Rupiah is 8% of Third Party Funds (TPF) in Rupiah and Secondary Minimum Statutory Reserves in Rupiah is 2.5% of TPF in Rupiah. LDR Minimum Statutory Resenves in Rupiah is determined in the amount of computation between parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the Bank’s LDR and LDR target by taking into account the difference between the Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR Incentive. The Minimum Statutory Reserves in foreign currencies is 8% from TPF in foreign currencies.
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks
Giro pada bank lain dan Bank Indonesia setelah perolehan awal dinilai sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (EIR). Cadangan kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan niai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2.
Subsequent to initial recognition, current accounts with other banks and Bank Indonesia are measured at their amortized cost using the effective interest rate (EIR) method. Alowance for impairment losses is assessed if there is an indication of impairment using the impairment methodology as disclosed in Note 2.
21
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI PENTING
4. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penempatan dana dalam bentuk call money dan penempatan. Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurang dengan pendapatan bunga yang ditangguhkan.
Placements with Bank Indonesia and other banks consists of call money and placements. Placements with Bank Indonesia are stated at the outstanding balances, less unearned interest income.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2).
Placements with Bank Indonesia and placements with other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2).
Efek-efek Kembali
Securities Purchased under Resale Agreements
yang
Dibeli
dengan
Janji
Dijual
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diakui sebesar harga jual kembali efek yang bersangkutan dikurangi pendapatan bunga yang belum diamortisasi. Selisih antara harga beli dengan harga jual diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang belum diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan bunga sesuai dengan jangka waktu efek dibeli hingga djual kembali dengan menggunakan metode suku bunga efektif (EIR).
Secunties purchased under resale agreements (reverse repo) are recognized as a repo receivable in the amount of the resale price of the related securities, less unamortized interest. The difference between purchase price and the selling price is treated as unamortized interest and is recognized as interest income in accordance with the period since the securities are purchased until they are resold by using effective interest rate (EIR) method.
Kredit yang Diberikan
Loans
Kredit yang diberikan merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan kesepakatan dengan pihak penerima kredit dan mewajibkan pihak penerima kredit untuk melunasi setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bunga.
Loans is the provision of money or bills that can be equated with it, based on agreement with the recipient of credit and requires the recipient to repay the loan after a certain period of time with interest return.
Kredit yang diberikan ke nasabah diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (EIR) dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan atas kredit yang diberikan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan jumlah kredit yang diberikan pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif (EIR) yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Loans are measured at amortized cost using the effective interest rate (EIR) method less allowance for impairment losses. The amortised cost of loan is the amount at which the loan is measured at initial recognition minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate (EIR) method of any difference between that initial amount and the maturity amount, and minus any reduction for impairment or uncollectibility.
22
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI PENTING
5. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Kredit yang Diberikan (lanjutan)
Loans (continued)
Amortisasi tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Cadangan kerugian atas penurunan nilai dilakukan bila terdapat bukti objektif penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai.
The amortization is recognized in the statements of comprehensive income. The Bank assesses if there is an objective evidence of impairment using the impairment methodology.
Kredit yang diberikan diklasifikasikan pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans are classified as loans and receivables.
sebagai
Restrukturisasi Kredit
Loan Restructuring
Restrukturisasi kredit meliputi adanya perpanjangan jangka waktu pembayaran dan ketentuan kredit yang baru. Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
Loan restructuring may involve extending the payment arrangements and the agreement of new loan conditions. Losses on credit restructuring that related to modification of terms are recognized only if the value of future cash receipts specified by the new terms of the loans, including the revenue as interest or principal, is less than the value of loans recorded before restructuring.
Saat persyaratan kredit telah dinegosiasi ulang atau dimodifikasi (kredit restrukturisasi), penurunan nilai yang ada diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah dan kredit tidak lagi diperhitungkan sebagai menunggak.
When the terms of loans have been renegotiated (loan restructuring), any impairment is measured using the original effective interest rate as calculated before the modification of terms and the loan is no longer considered past due.
Manajemen secara berkelanjutan meninjau kredit yang dinegosiasi ulang untuk meyakinkan terpenuhinya seluruh kriteria dan pembayaran di masa depan. Kredit terus menjadi subjek penilaian penurunan nilai individual atau kolektif, dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal.
Management continuously reviews renegotiated loans to ensure that all criteria are met and that future payments are likely to occur. Credit continues to be subject of assessment of individual or collective impairment, calculated using the initial effective interest rate.
Kredit yang direstrukturisasi dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit yang diberikan pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi.
Restructured loans are stated at the lower of carrying value of loans on the restructuring date or the value of the future cash receipts after the restructuring.
Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan penghasilan bunga secara proporsional.
Losses due to the difference between the carrying value on the date of restructuring and the present value of future cash proceeds after the restructuring is recognized in profit or loss. After the restructuring, all future cash receipts specified in the new terms are recorded as a principal repayment of loans and interest income proportionately.
23
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Kredit yang Dihapus Buku
Loans Written-off
Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir.
Loans are written-off when there is no realistic prospect of collection or when the Bank’s normal relationship with the borrowers has ceased to exist.
Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebet cadangan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya dikreditkan ke cadangan kerugian penurunan nilai kredit di laporan posisi keuangan.
Loans are written-off when there is no realistic prospect of collection or when the Bank’s normal relationship with the borrowers has ceased to exist. When loans are deemed uncollectible, they are written-off against the related allowance for impairment losses. Subsequent recoveries are credited to the allowance for impairment losses in the statement of financial position.
Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Aset NonKeuangan
Impairment of Financial and Non-Financial Assets
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Bank assesses at each statements of financial position date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang menyebabkan penurunan nilai), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired and impairment losses incurred if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment may include indications that the issuer or the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in principal or interest payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi).
If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).
24
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGINIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Aset NonKeuangan (lanjutan)
Impairment of Financial and Non-Financial Assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortized cost, the Bank first assess individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan dimnasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Individual assessment is performed on the significant financial assets that had objective evidence of impairment. The insignificant financial assets includes in the group of financial assets with similar credit nisk charactenistics and assessed collectively.
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
However if the Bank determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, the Bank includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows). Sedangkan Cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini.
Allowance for impairment losses on impaired financial assets that was assessed individually by using discounted cash flows method while for allowance for impairment losses on impaired financial assets that was assessed collectively, the Bank uses statistical method of the historical data such as the probability of defaults, time of recoveries, the amount of loss incurred (Loss Given Default), and by considering for managements judgment of current economic and credit conditions.
Bank menggunakan migration analysis method untuk menilai cadangan kerugian penurunan nilai aset. Bank menggunakan data historis selama 3 tahun dalam menghitung Probability of Default (PD) dan Loss Given Default (LGD).
The Bank uses migration analysis method to assess the allowance for impairment losses. Bank uses historical data for 3 years in calculating the Probability of Default (PD) and Loss Give Default (LGD).
Aset keuangan dan penyisihan yang terkait tersebut dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian di masa datang dan semua jaminan telah direalisasi atau sudah diambil alih oleh Bank. Aset keuangan tersebut hapus buku dengan menjumal balik cadangan kerugian penurunan nilai Aset keuangan tersebut dapat dihapusbuku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
Financial assets together with the associated allowance are written-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been released or has been transferred to the Bank. Financial assets is written-off by reversing allowance for impairment losses. Financial assets are written-off if all necessary procedures has been performed and amount of loss has been determined.
25
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Aset NonKeuangan (lanjutan)
Impairment of Financial and Non-Financial Assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Jika, pada suatu periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
If, in the next period, the amount of allowance for impairment losses is decreased and the decrease can be related objectively to an event that occured after the recognition of the impairment losses fre upgrade debt or's or issuer’s collectibility), therefore the impairment loss that was previously recognized has to be reversed, by adjusting the allowance account. The reversal amount of financial assets is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan. Penerimaan kembali atas kredit yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.
The recoveries of written-off financial assets, in current period is credited by adjusting the allowance accounts. Recoveries of written-off loans from previous period are recorded as operational income other than interest income.
Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal Iaporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif teqadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikeluarkan dan ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
For the financial assets classified as available- forsale, Bank assesses at each statements of financial position data whether there s objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. In the case of equity instruments classified as available-for-sale, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is objective evidence of impairment resulting in the recognition of an impairment loss. If any such evidence exists for available-for-sale financial assets, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value is removed from equity and recognized in the statement of comprehensive income.
Jika pada periode berikutnya, nilai wajar aset keuangan dalam instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif.
If, in a subsequent period, the fair value of a financial asset in the form of debt instruments classified as available-for-sale increases and the increase can be objectively related to an event occuring after the impairment loss was recognized in statement of income, the impairment loss is reversed through the statement of comprehensive income
26
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Aset NonKeuangan (lanjutan)
Impairment of Financial and Non-Financial Assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Dalam penentuan cadangan kerugian penurunan nilai dan peringkat kualitas aset, Bank menerapkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/21IPBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 13/13IPBI/2011 tanggal 24 Maret 2011.
In determining the allowance and asset quantity rating, the Bank applies Bank Indonesia Regulation (PBI) No 8/21/PBI/2006 dated October 5, 2006 as amended by PBI No 13/131PB1/2011 dated March 24, 2011.
Cadangan minimum yang harus dibentuk sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah sebagai berikut:
The minimum allowance must be established in accordance with Bank Indonesia are as follows:
Klasifikasi
Persentase Minimum Cadangan Kerugian/Minimum Percentage of Allowance for Possible Losses
Classifications
1% 5% 15% 50% 100%
Current*) Special mention Substandard Doubtful Loss
*)
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet *) kecuali untuk kredit yang dijamin dengan agunan tunai sesuai ketentuan Bank Indonesia.
*) except for credit secured by cash collateral based on Bank Indonesia regulations.
Penyisihan khusus dibentuk atas aset produktif yang di klasifikasikan sebagai dalam perhatian khusus, kurang Iancar, diragukan dan macet, dihitung atas nilai aset produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.
Specific allowance for eamning assets classified as special mention, substandard, doubtful, and loss. is calculated based on principal of the earning assets after deducting the value of collateral which was allowed by Bank Indonesia.
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Suatu aset mengalami penurunan nilai jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai yang dapat dipulihkan. Nilai tercatat dari aset non-keuangan, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap periode, untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka Bank akan melakukan estimasi jumlah nilai yang dapat dipulihkan.
Assets are considered as impaired when the carrying value of assets is exceed the recoverable amount. The carrying amount of non financial assets, except for deferred tax assets are reviewed each period to determine whether there is any indication of impairment. If any such indication exists the assets’s recoverable amount is estimated.
Pengujian penurunan nilai atas aset tidak berwujud yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas dilakukan secara tahunan pada saat yang sama, dengan membandingkan nilai tercatatnya dengan jumlah yang dapat dipulihkan.
Testing of impairment of intangible assets that have indefinite useful lives or that are not yet available for use, is performed annually at the same time, by comparing the carrying amount with the recoverable amount.
27
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Aset NonKeuangan (lanjutan)
Impairment of Financial and Non-Financial Assets (continued)
Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan)
Impairment of non-financial assets (continued)
Jumlah yang dapat dipulihkan dari suatu aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) adalah sebesar jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakainya dan nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual. Dalam menentukan nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini terhadap nilai kas kini dan risiko spesifik terhadap aset tersebut.
The recoverable amount of an assets or Cash Generating Unit (CGU) is greater of its value in use and its fair value less cost to sell. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessment of the time value of money and the risk specific to the assets.
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, aset yang tidak dapat diuji secara individual akan digabungkan dengan kelompok yang lebih kecil yang memberikan arus kas masuk dari penggunaan berkelanjutan yang sebagian besar independen terhadap arus kas masuk atas aset lainnya atau UPK.
For the purpose of impairment testing, assets that cannot be tested individually are grouped together into the smallest group that generates cash inflows from continuing use that are largely independent of the cash inflows of other assets or CGU.
Cadangan penurunan nilai diakui jika nilai tercatat dari suatu aset atau UPK melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Cadangan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
An impairment loss is recognized if the carrying amount of an asset or CGU exceeds its recoverable amount. Impairment losses are recognized in the current year of statement of comprehensive income.
Cadangan penurunan nilai diakui pada periode sebelumnya dinilai pada setiap tanggal pelaporan untuk melihat adanya indikasi bahwa kerugian telah menurun atau tidak ada lagi. Kerugian penurunan nilai dipulihkan jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan nilai yang dapat dipulihkan.
Impairment losses recognized in prior period are assessed at each reporting date for any indications that the losses has decreased or no longer exists. An impairment losses is reversed if there has been changes in the estimates used to determine the recoverable amount.
Cadangan kerugian untuk agunan yang diambilalih dikelompokkan dalam 4 (empat) kategori dengan minimum persentase sebagai berikut:
Allowance for possible losses for the foreclosed assets is classified into 4 (four) categories, with minimum percentage as follows:
Klasifikasi
Persentase Minimum Cadangan Kerugian/Minimum Percentage of Allowance for Possible Losses
Lancar Kurang lancar Diragukan Macet
0% 15% 50% 100%
Classifications Current Substandard Doubtful Loss
Efek-efek
Marketable Securities
Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, Surat Utang Negara (SUN), Obligasi Ritel Indonesia dan Efek-efek Syariah Negara (SBSN).
Marketable securities consist of Certificates of Bank Indonesia, Government Debenture Debt (SUN), Indonesia Retail Bonds and State Sharia Securities (SBSN).
28
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Efek-efek (lanjutan)
Marketable Securities (continued)
Efek-efek diklasifikasikan ke dalam tersedia untuk dijual atau dimiliki hingga jatuh tempo.
Marketable securities are classified as available-forsale or held-to-maturity.
Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari efek-efek tersedia untuk dijual tersebut setelah dikurangi pajak yang tercatat dalam ekuitas diakui sebagai penghasilan atau beban pada periode dimana efek-efek tersebut dijual. Penurunan permanen atas nilai efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Marketable securities classified as available-for-sale are stated at fair value. The unrealized gains or losses, net of tax, on the available-for-sale marketable securities recorded in equity are recognized as income or expense of the period when realized. Any permanent decline in the value of available-for-sale marketable securities is recognized in the current period’s statement of comprehensive income.
Premi atau diskonto diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
dengan
Premi or discount is amortized using effective interest rate method.
Cadangan kerugian penurunan nilai dan perubahan nilai wajar disajikan sebagai penambah/pengurang terhadap efek-efek.
The allowance for impairment losses and changes in fair value are presented as additions to/ deductions from the outstanding balance of marketable securities.
Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai.
The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment.
Aset Tetap
Fixed Assets
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penurunan nilai, aset tetap selain tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.
Land is stated at cost less any impairment in value, all fixed assets except for land are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses.
Aset tetap selain tanah disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). Persentase penyusutan per tahun adalah sebagai berikut:
Fixed assets other than land are depreciated using the straight-line method. The annual depreciation rates are as follows:
Persentase/Percentage Bangunan Inventaris kantor Kendaraan
5% 20% 20%
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi dan dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan, dan keuntungan dan kerugian dari penghentian aset tetap diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Buildings Office equipment Vehicles When assets are retired and disposed off, their acquisition cost and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of fixed assets are recognized in the statements of comprehensive income.
29
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset Tetap (lanjutan)
Fixed Assets (continued)
Pada setiap akhir tahun buku, Bank melakukan penelaahan atas nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan dan disesuaikan secara prospektif.
At the end of each year, Bank reviews the residual values, useful lives, and depreciation method and adjusted prospectively.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif selama tahun dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Biaya renovasi yang besar dicatat sebagai bagian dari nilai tercatat aset yang bersangkutan apabila terdapat kemungkinan Bank akan mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dan aset tersebut yang melebihi standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya. Renovasi yang besar tersebut akan disusutkan selama sisa masa manfaat aset yang terkait.
Repairs and maintenance are charged to the statement of comprehensive income during the financial year in which they are incurred. The cost of major renovations is recorded as part of carrying amount of the asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Bank and subsidiaries. Major renovations are depreciated over the remaining useful life of the related asset.
Bank menerapkan ISAK No.25 tentang “Hak atas Tanah”. Semua biaya dan beban yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, diakui sebagai biaya perolehan hak atas tanah. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomi tanah, mana yang lebih pendek.
Bank implemented ISAK No. 25, “Land Rights”. All costs and expenses incurred in connection with the acquisition of land right are recognized as part of the land rights’s acquisition. The legal cost incurred when the land was first acquired is recognized as part of the land acquisition cost. The cost of the extension or renewal of legal right over land is recognized as an intangible asset and amortized over the life of legal life or economic life of the land, whichever is shorter.
Aset dalam penyelesaian merupakan aset yang masih dalam proses pembangunan dan belum siap untuk digunakan, serta dimaksudkan untuk dipergunakan dalam kegiatan usaha. Aset ini dicatat sebesar biaya yang telah dikeluarkan.
Construction in progress consist of assets that are still in progress of construction and not yet ready for use and are intended to be used in business activity. This account is recorded based on the amount paid.
Aset Tak berwujud
Intangible Assets
Aset tak berwujud terdiri dari perangkat lunak.
Intangible assets consist of software.
Aset tak berwujud diakui jika, dan hanya jika, biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal dan kemungkinan besar Bank akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tersebut.
Intangible assets is recognized only when its cost can be measured reliably and it is probable that expected future benefits that are attributable to it will flow to the Bank.
Perangkat lunak yang bukan merupakan bagian integral dari perangkat keras yang terkait dicatat sebagai aset tidak berwujud dan dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi.
Software which is not an integral part of a related hardware is recorded as intangible asset stated at carrying amount, which is cost less accumulated amortization.
30
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset Tak berwujud (lanjutan)
Intangible Assets (continued)
Biaya perolehan perangkat lunak terdiri dari seluruh pengeluaran yang dapat dikaitkan langsung dalam persiapan perangkat lunak tersebut sehingga siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Cost of software consists of all expenses directly attributable to the preparation of such software cost, into ready to be used for their intened purpose.
Pengeluaran setelah perolehan perangkat lunak dapat ditambahkan pada biaya perolehan perangkat lunak atau dikapitalisasi sebagai perangkat lunak hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis masa depan dari perangkat lunak yang bersangkutan sehingga menjadi lebih besar dari standar kinerja yang diperkirakan semula. Pengeluaran yang tidak menambah manfaat ekonomis masa depan dari perangkat lunak diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefits of the software, so that it becomes larger than originally expected performance standards. Expenditure with no addition of future economic benefits from the software is directly recognized as expenses when incurred.
Perangkat lunak diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama estimasi umur manfaatnya, yaitu 5 (lima) tahun.
Software is amortized by using straight-line method over the estimated useful life of software, which is 5 (five) years.
Amortisasi perangkat lunak diakui dalam laporan laba rugi, sejak tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai sampai berakhirnya masa manfaat dari perangkat lunak tersebut.
Amortization is recognized in the statements of income from the date is available for use until the economic benefits of software is ended.
Aset tidak berwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang muncul dan penghentian pengakuan aset tak berwujud ditentukan sebagai selisih antara hasil neto pelepasan, jika ada, dan jumlah tercatat aset. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An intangible asset shall be derecognized on disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. The gain or loss arising from the derecognition of an intangible asset shall be determined as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the asset. Gains and losses shall be recognized in profit or loss when the asset is derecognized.
Aset Lain-lain
Other Assets
Aset lain-lain antara lain terdiri dari uang muka, beban dibayar dimuka, piutang bunga, persediaan keperluan kantor, agunan yang diambil alih dan lainlain.
Other assets consist of advance payments, prepaid expenses, interest receivable, office supplies, foreclosed assets and others.
Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortized over their beneficial period using the straight-line method.
31
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset Lain-lain (lanjutan)
Other Assets (continued)
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai aset.
Foreclosed assets are stated at net realizable value. Net realizable value is the fair value of the foreclosed assets less estimated costs of disposing the assets. The excess of loan receivables over the net realizable value of the foreclosed assets is charged to allowance for impairment of losses.
Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan.
The difference between the value of the foreclosed assets and the proceeds from the sale of such property is recorded as a gain or loss when the property is sold.
Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
Expenses for maintaining foreclosed assets are charged in the current year statements of comprehensive income as incurred.
Beban perbaikan (reconditioning cost) yang timbul setelah pengambilalihan agunan dikapitalisasi dalam akun agunan yang diambil alih tersebut.
Reconditioning costs incurred after repossession of the assets are capitalized to foreclosed assets.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatat agunan yang diambil alih dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan.
Management evaluates the value of foreclosed assets and abandoned properties regularly. The carrying amount of the foreclosed assets and abandoned properties is written-down to recognize a permanent decline in value of the foreclosed assets. Any such write-down is charged to the current year comprehensive statement of income.
Liabilitas Segera
Obligations Due Immediately
Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank yang harus segera dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau perintah dari pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu. Liabilitas segera diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Obligations due immediately represent obligations to third parties based on contract or order by those having authority that have to be settled immediately. Obligations due immediately are measured at their cost and amortized cost using effective interest rate method.
Simpanan Nasabah
Deposits from Customers
Giro, tabungan, dan deposito berjangka yang diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Demand deposits, savings, and time deposits, which classified as liabilities measured at amortized cost, which are initially recognized at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
32
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Simpanan Nasabah (lanjutan)
Deposits from Customers (continued)
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan nasabah dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from customers and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
Simpanan dari Bank Lain
Deposits from Other Banks
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank dalam negeri, dalam bentuk interbank call money yang jatuh tempo menurut perjanjian tidak melebihi dari 90 hari dan deposito berjangka.
Deposits from other banks represent liabilities to domestic banks, in the form of interbank call money with original maturities of 90 days or less and time deposit.
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Deposits from other banks are classified as liabilities measured at amortized cost, which are initially recognized at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently are measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari bank lain yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from other banks and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
Pendapatan dan Beban Bunga
Interest Income and Expense
Secara prospektif, untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, pendapatan maupun beban bunganya diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat, sebagai nilai tercatat bersih dari aset atau liabilitas keuangan tersebut. Perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktual instrument keuangan termasuk fee/biaya tambahan yang terkait secara langsung dengan instrumen tersebut yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Prospectively, interest income and expenses for all financial instruments measured at amortized cost and financial assets classified as available-for-sale is recorded using the EIR method, which is the rate that exactly discounts of estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. The calculation takes into account all contractual terms of the financial instrument and includes any fees or incremental costs that are directly attributable to the instrument and are an integral part of the EIR.
33
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Pendapatan dan Beban Bunga (lanjutan)
Interest Income and Expense (lanjutan)
Nilai tercatat aset atau liabilitas keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasi pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahan nilai tercatat dicatat di laporan laba rugi komprehensif. Tetapi untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada periode berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi.
The carrying amount of the financial asset or financial liability is adjusted if the Bank revises its estimates of payments or receipts. The adjusted carrying amount is calculated based on the original effective interest rate and the change in carrying amount is recorded in the statement of comprehensive income. However, for a reclassified financial asset for which the Bank subsequently increases its estimates of future cash receipts as a result of increased recoverability of those cash receipts, the effect of that increase is recognized as an adjustment to the effective interest rate from the date of the change in estimate.
Jika aset keuangan atau kelompok asset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui atas bagian aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
Once a financial assets or a group of similar financial assets has been written down as a result of an impairment loss, interest income is recognized on the unimpaired portion of the impaired financial assets using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impaired loss.
Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai. Bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai.
Loans where the principal or interest have been past due for 90 days or more, or where reasonable doubt exist as to the timely collection, are generally classified as impaired loans. Interest accrued but not yet collected is cancelled when a loan is classified as impaired.
Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi
Fees and Commissions Income and Expense
Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya material yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian aset keuangan diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan aset keuangan yang bersangkutan dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif sepanjang perkiraan umur aset atau liabilitas keuangan.
Fees and commissions that have material amount directly related with the acquisition of financial assets are recognized as part/(deduction) of acquisition cost of related financial assets and will be recognized as income and amortized using EIR method during the expected life of financial assets or liabilities.
Saldo beban dan pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan atas kredit yang diakhiri atau diselesaikan sebelum jatuh tempo langsung diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaiannya.
The outstanding balances of deferred fees and income on provision and commission of loans terminated or settled prior to maturity are directly recognized as income in settlement.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kredit atau jangka waktu kredit, atau jumlahnya tidak material diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Commission and fees not related to lending and borrowings, activities or loan and borrowing periods, or not material are recognized as revenues and expenses at the time the transactions occur.
34
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Perpajakan
Taxation
Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi komprehensif kecuali untuk akun yang langsung diakui di komponen ekuitas lainnya, dimana beban pajak yang terkait dengan akun tersebut diakui di pendapatan komprehensif lain.
Income tax expense comprises of current and deferred tax. Income tax expense is recognized in the statements of comprehensive income except to the extent it relates to accounts recognized directly in other equity components, in which case it is recognized in other comprehensive income.
Beban pajak kini adalah utang pajak yang ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substantial telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current tax is the expected tax payable on the taxable income for the year, using tax rates enacted or substantively enacted in the reporting date.
Bank menerapkan metode aset dan liabilitas dalam menghitung beban pajaknya. Dengan metode ini, aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset dan liabilitas untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa akan datang, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar (probable). Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substantial telah berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan.
The Bank adopt the asset and liability method in determining their income tax expense. Under this method, deferred tax assets and liabilities are recognized at each reporting date for temporary differences between the financial and tax bases of assets and liabilities. This method also requires the recognition of future tax benefits, to the extent that realization of such benefits is probable. Currently enacted or substantively enacted tax rates are used in the determination of deferred income tax.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa akan datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future tax profit will be available to compensate the temporary differences which result in such deferred tax assets.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas tangguhan terkait pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.
Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income tax assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding diterima.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appeal is applied, when the results of the appeal are received.
35
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Imbalan Kerja
ACCOUNTING
Employee Benefits Liability
Bank mengakui penyisihan imbalan kerja berdasarkan Undang-Undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan tersebut diakui berdasarkan perhitungan aktuaris menggunakan metode Projected Unit Credit.
Bank recognizes provisions for employee service entitlements in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The provisions are recognized based on actuarial calculation using the Projected Unit Credit Method.
Perkiraan liabilitas pada tanggal laporan posisi keuangan merupakan nilai kini imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan, dikurangi nilai wajar aset program dan penyesuaian terhadap keuntungan atau kerugian aktuaria yang belum diakui, biaya jasa masa lalu yang belum menjadi hak (vested), biaya pemutusan kontrak kerja dan keuntungan atau kerugian kurtailmen.
The estimated liabilities at the statement of financial position date represents the present value of the defined benefits obligation at statement of financial position date less the fair value of plan assets, and adjusted for unrecognized actuarial gains or losses, nonvested past service costs, termination costs and curtailment gain or loss.
Biaya imbalan pasca-kerja yang diakui selama tahun berjalan terdiri dari biaya jasa kini, bunga atas liabilitas, keuntungan atau kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu dan dikurangi dengan iuran pegawai dan hasil yang diharapkan dari aset program.
The post-employment benefits expense recognized during the current year consists of current service cost, interest on liabilities, actuarial gains or losses and past service costs and reduced by employees’ contributions and expected return on plan assets.
Keuntungan atau kerugian aktuaria dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria sebagai kelebihan atas nilai yang lebih tinggi antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata-rata sisa tahun jasa pegawai yang masuk program pensiun.
Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit liabilities at the beginning of the period are amortized and recognized as expense or gain over the expected average remaining service years of qualified employees.
Biaya imbalan masa lalu diakui sebagai biaya, kecuali untuk biaya jasa masa lalu yang belum menjadi hak (vested) yang diamortisasi dan diakui sebagai biaya selama periode hak.
Past service costs are recognized immediately as expense, except for non-vested past service costs which are amortized and recognized as expense over the vesting period.
Bank menerapkan PSAK 24 (Revisi 2010), "Imbalan Kerja", yang mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas imbalan kerja, baik jangka pendek (misalnya pembayaran cuti tahunan, pembayaran cuti sakit) dan jangka panjang (misalnya, pembayaran cuti besar, manfaat kesehatan pasca-kerja). Bank telah memilih metode koridor 10% untuk pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria. Bank juga diharuskan untuk mengakui liabilitas dan beban pada saat karyawan telah memberikan jasa serta entitas telah menerima manfaat ekonomi dari jasa tersebut.
Bank adopted SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, which regulates the accounting and disclosure for employee benefits, both shortterm, (e.g., paid annual leave, paid sick leave) and long-term (e.g., long-service leave, post- employment medical benefits). The Bank has chosen the 10% corridor method for the recognition of actuarial gains and losses. The Bank also requires recognition of liability and expense when an employee has provided service and the entity consumes economic benefit arising from the service.
36
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Bank melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi. Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak yang berelasi mengacu pada ketentuan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Bank enters into transactions with related parties. In these financial statements, the term related parties are used as defined in SFAS No. 7 (Revision 2010) regarding "Related Parties Diclosures”.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
The nature of transactions and balances of accounts with related parties, whether or not performed on normal terms and conditions similar to those with third parties, are disclosed in the notes to the financial statements.
Dividen
Dividend
Pembagian dividen kepada para pemegang saham Bank diakui sebagai sebuah liabilitas dalam laporan keuangan Bank pada tahun ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Bank.
Dividend distribution to the Bank’s Shareholders is recognized as a liability in the Bank financial statements in the year in which the dividends are approved by the Bank’s shareholders.
Perubahan Kebijakan Pengungkapan
Change in Accounting Policies and Disclosures
Akuntansi
dan
Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2013 yang dianggap relevan dengan Bank:
The Bank and subsidiaries adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2013:
Penyesuaian PSAK No. 60:
Modification of SPAS No. 60:
Penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan ini menyediakan pengungkapan kualitatif, dalarm konteks pengungkapan kuantitatif, yang memungkinkan pengguna laporan keuangan mampu menghubungkan pengungkapan pengungkapan terkait, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami gambaran keseluruhan mengenai sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan. Interaksi antara pengungkapan kualitatif dan kuantitatif menghasilkan pengungkapan informasi dengan suatu cara yang memungkinkan pengguna laporan keuangan mampu mengevaluasi eksposur risiko entitas dengan Iebih baik.
This modification of Financial Accounting Standards provides qualitative disclosures in the context of quantitative disclosures that will enable users of financial statement to correlate related disclosures so that the users, enable to comprehend the overall nature and risk that arising from financial instruments. The interaction between qualitative and quantitative disclosures resulted in an improved disclosures to enable the users of financial statements to better evaluate entities’ risk exposure.
Penerapan standar akuntansi tersebut tidak menimbulkan dampak terhadap pengungkapan di dalam laporan keuangan.
The adoption of the aforesaid accounting standards impacted to the disclosures of the financial staternents.
37
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah melakukan pertimbangan profesional dan estimasi dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Beberapa pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut:
In the process of applying the Bank’s accounting policies, management has exercised professional judgment and estimates in determining the amounts recognized in the financial statements. The several significant uses of the professional judgment and estimates are as follows:
Usaha yang berkelanjutan
Going concern
Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
The Bank’s management has made an assessment of the Bank’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Bank has the resources to continue in business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Bank’s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Liabilities
Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang diungkapkan pada Catatan 2.
Bank and subsidiaries determine the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the accounting policies disclosed in Note 2.
Nilai wajar atas instrumen keuangan (Catatan 33)
Fair value of financial instruments (Note 33)
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.
When the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the statements of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but when observable market data are not available, management’s judgment is required to establish fair values. The management’s judgments include considerations of liquidity and model inputs such as volatility for long-term derivatives and discount rates, early payment rates and default rate assumptions.
Bank menampilkan nilai wajar atas instrumen keuangan berdasarkan hirarki nilai wajar sebagai berikut:
The Bank present the fair value of financial instruments based on the following fair value hierarchy:
•
•
Tingkat 1: dikutip dari harga pasar aktif untuk aset atau liabilitas keuangan yang identik;
38
Level 1: quoted (unadjusted) prices in active markets for identical financial assets or liabilities;
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued)
Nilai wajar atas instrumen keuangan (Catatan 33) (lanjutan)
Fair value of financial instruments (Note 33) (continued)
•
Tingkat 2: teknik valuasi darimana seluruh input yang memiliki efek signifikan terhadap nilai wajar yang diakui dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung; dan
•
Level 2: valuation techniques for which all inputs which have a significant effect on the recorded fair value are observable either directly or indirectly; and
•
Tingkat 3: teknik valuasi darimana seluruh input yang memiliki efek signifikan terhadap nilai wajar yang diakui tidak dapat diobservasi dari data pasar.
•
Level 3: valuation techniques which use inputs that have a significant effect on the recorded fair value that are not based on observable market data.
Penurunan nilai kredit yang diberikan (Catatan 9)
Impairment losses on loans and receivables (Note 9)
Bank menelaah kredit yang diberikan yang signifikan secara individual pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara khusus, pertimbangan manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan kerugian penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas tersebut, Bank melakukan penilaian atas kondisi keuangan peminjam dan nilai realisasi bersih agunan. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsi dari sejumlah faktor dan hasil akhirnya mungkin berbeda, yang mengakibatkan perubahan di masa mendatang atas cadangan penurunan nilai.
The Bank reviews individually their significant loans at each statements of financial position date to assess whether an impairment loss should be recorded in the comprehensive statements of income. In particular, judgment by the management is required in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the impairment losses. In estimating these cash flows, the Bank makes judgments about the borrower’s financial situation and the net realizable value of collateral. These estimates are based on assumptions from a number of factors and actual results may differ, resulting in future changes to the allowance.
Bank juga membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur kredit yang dimiliki, dimana evaluasi dilakukan terhadap setiap kelompok kredit berdasarkan data kerugian historis.
The Bank also estimates collective impairment allowance for their loan portfolio, in which the evaluation are conducted for each loan segment based on historical loss experiences.
Penurunan nilai aset keuangan tersedia untuk dijual (Catatan 10)
Impairment of available-for-sale financial assets (Note 10)
Bank melakukan penelaahan atas efek utang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukan pertimbangan yang sama seperti yang diterapkan pada penilaian secara individual atas kredit yang diberikan.
The Bank reviews their debt securities classified as available-for-sale financial assets at each statements of financial position date to assess whether they are impaired. This requires similar judgment as applied to the individual assessment of loans.
39
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
4.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3.
Imbalan pasca kerja (Catatan 28)
Employee benefits (Note 28)
Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja Bank bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlahjumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Bank’s obligations and cost for post-employment benefits liabilities is depend on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, annual salary increase rate, annual resignation rate, disability rate, retirement age and mortality rate.
Karena program tersebut memiliki sifat jangka panjang, maka perkiraan tersebut memiliki ketidakpastian yang signifikan.
Due to the long-term nature of these plans, such estimates are subject to significant uncertainty.
Aset pajak tangguhan
Deferred tax assets
Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan.
Deferred tax assets are recognized for the future recoverable taxable income arising from temporary difference. Management’s judgment is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing on level of future taxable profits together with future tax planning strategics.
KAS
4. CASH
Rincian kas adalah sebagai berikut:
The details of cash are as follows: 2013
2012
Rupiah Mata uang asing
36.736.106.417 2.020.098.158
25.908.672.601 571.203.494
Rupiah Foreign currencies
Jumlah
38.756.204.575
26.479.876.095
Total
Kas dalam mata uang asing lainnya terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Dolar Australia, Dolar Singapura, Dolar Hongkong, Ringgit Malaysia, Dolar Taiwan, Yuan Cina dan Euro Eropa
5.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued)
Cash in foreign currencies consist of United States Dollar, Australian Dollar, Singapore Dollar, Hongkong Dollar, Malaysian Ringgit, New Taiwan Dollar, Chinese Yuan dan European Euro.
GIRO PADA BANK INDONESIA
5.
Rincian giro pada Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
The details of demand deposits with Bank Indonesia are as follows:
2013 Rupiah
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
2012
313.064.935.110
Saldo Giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia (BI).
283.852.741.586
Rupiah
Current account with Bank Indonesia are maintained to comply with Bank Indonesia (BI) minimum statutory reserve requirement (GWM).
40
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan)
5.
Rasio GWM Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The minimum primary reserve ratio on December 31, 2013 and 2012, are as follows:
2013 Rupiah GWM Primer GWM Sekunder
2012
8,05% 17,27%
As of December 31, 2013 and 2012, the Bank has complied with Bank Indonesia regulation on the GWM.
GIRO PADA BANK LAIN a.
6.
Berdasarkan nama bank
The details of demand deposits with other banks are as follows:
2013
2012
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Bank of China Limited PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Commonwealth
2.782.007.525 41.912.224 15.375.194 3.806.365 8.460.683
3.692.364.516 23.526.974 15.411.194 4.215.601 -
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Bank of China Limited PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Commonwealth
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
2.851.561.991 -
3.735.518.285 -
Total Allowance for impairment losses
Jumlah - neto
2.851.561.991
3.735.518.285
Total - net
Berdasarkan Kolektibilitas
b. By Collectibility
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, semua giro pada bank lain diklasifikasikan lancar. c.
All current accounts with other banks are classified as current as of December 31, 2013 and 2012.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
c. Average interest rate per annum
2013 Giro pada bank lain
d.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS a. By counterparty banks
Rincian giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
b.
Rupiah Primary GWM Secondary GWM
8,05% 18,48%
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai GWM.
6.
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (continued)
2012 0,25%
Cadangan kerugian penurunan nilai
0,25%
Current accounts with other banks
d. Allowance for impairment losses
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, giro pada bank lain tidak mengalami kerugian penurunan nilai. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai yang diakui.
As of December 31, 2013 and 2012, current accounts with other banks are not impaired. Management believes that there was no allowance for impairment losses to be recognized.
41
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a.
7.
Berdasarkan jenis dan bank
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS a. By type and banks
2013
2012
Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia, neto setelah dikurangi bunga yang ditangguhkan sebesar Rp4.519.056(2012:Rp51.896.738)
Call money PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank DKI PT Bank Bukopin Tbk PT Prima Master Bank
Jumlah
b.
Placement with Bank Indonesia, net of unearned interest of Rp4.519.056 (2012:Rp51,896,738) 28.295.480.944
126.948.103.262
28.295.480.944
126.948.103.262
25.000.000.000
-
25.000.000.000 25.000.000.000 20.000.000.000 20.000.000.000 15.000.000.000 -
5.000.000.000
130.000.000.000
5.000.000.000
158.295.480.944
131.948.103.262
Kisaran tingkat bunga per tahun
Penempatan pada Bank Indonesia Call money
c.
Rupiah
Call money PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank DKI PT Bank Bukopin Tbk PT Prima Master Bank
Total
b. Range of annual interest rates 2013
2012
5,75% 6,55% - 7,30%
4,00% - 4,30% 4,35%
Berdasarkan kolektibilitas
Placements with Bank Indonesia Call money
c. By collectability
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, semua penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan lancar.
All placements with Bank Indonesia and other banks are classified as currents as of December 31, 2013 and 2012.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang perlu diakui pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Management believes that there was no allowance for impairment losses an placement with Bank Indonesia and other banks to be recognized as of December 31, 2013 and 2012.
42
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
EFEK-EFEK YANG DIJUAL KEMBALI
DIBELI
DENGAN
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
JANJI
8.
Tidak terdapat efek yang dibeli dengan janji dijual kembali kepada pihak berelasi.
SECURITIES PURCHASED AGREEMENTS
UNDER
RESALE
There was no securities purchased under resale agreements which are related parties. 2013
Bank Indonesia Surat utang negara/ Government Debenture Debt - Seri/Series FR0043 - Seri/Series FR0052 - Seri/Series FR0056 - Seri/Series FR0052 - Seri/Series FR0071 - Seri/Series FR0058 - Seri/Series FR0058 - Seri/Series FR0064 - Seri/Series FR0056 - Seri/Series FR0042 - Seri/Series FR0071 - Seri/Series FR0071 - Seri/Series FR0065 - Seri/Series FR0058 - Seri/Series FR0065 - Seri/Series FR0065 - Seri/Series FR0054
Jangka waktu/ Period
Tanggal dimulai/ Start date
Tanggal jatuh tempo/ Due date
29 hari/ days 14 hari/ days 14 hari/ days 14 hari/ days 29 hari/ days 29 hari/ days 28 hari/ days 28 hari/ days 14 hari/ days 14 hari/ days 31 hari/ days 31 hari/ days 28 hari/ days 32 hari/ days 32 hari/ days 32 hari/ days 30 hari/ days
4 Des. 2013/ Dec.4, 2013 19 Des. 2013/ Dec.19, 2013 20 Des. 2013/ Dec.20, 2013 20 Des. 2013/ Dec.20, 2013 4 Des. 2013/ Dec.4, 2013 9 Des. 2013/ Dec.9, 2013 10 Des. 2013/ Dec.10, 2013 12 Des. 2013/ Dec.12, 2013 27 Des. 2013/ Dec.27, 2013 27 Des. 2013/ Dec.27, 2013 16 Des. 2013/ Dec.16, 2013 16 Des. 2013/ Dec.16, 2013 24 Des. 2013/ Dec.24, 2013 27 Des. 2013/ Dec.27, 2013 27 Des. 2013/ Dec.27, 2013 27 Des. 2013/ Dec.27, 2013 31 Des. 2013/ Dec.31, 2013
2 Jan. 2014/ Jan. 4, 2014 2 Jan. 2014/ Jan. 2, 2014 3 Jan. 2014/ Jan. 3, 2014 3 Jan. 2014/ Jan. 3, 2014 2 Jan. 2014/ Jan. 2, 2014 7 Jan. 2014/ Jan. 7, 2014 7 Jan. 2014/ Jan. 7, 2014 9 Jan. 2014/ Jan. 9, 2014 10 Jan. 2014/ Jan. 10, 2014 10 Jan. 2014/ Jan. 10, 2014 16 Jan. 2014/ Jan. 16, 2014 16 Jan. 2014/ Jan. 16, 2014 21 Jan. 2014/ Jan. 21, 2014 28 Jan. 2014/ Jan. 28, 2014 28 Jan. 2014/ Jan. 28, 2014 28 Jan. 2014/ Jan. 28, 2014 30 Jan. 2014/ Jan. 30, 2014
Harga jual kembali/ Reselling price
10.860.103.128
Bunga yang belum diamortisasi/ Unamortized interest
Nilai bersih/ Net value
1.907.550
10.858.195.578
11.130.278.686
1.871.235
11.128.407.451
9.310.891.077
3.130.452
9.307.760.625
22.305.162.243
7.499.309
22.297.662.934
19.264.266.962
3.383.720
19.260.883.242
17.201.432.461
18.090.287
17.183.342.174
10.355.563.602
10.872.620
10.344.690.982
10.701.265.358
14.982.017
10.686.283.341
18.663.460.144
28.220.520
18.635.239.624
10.968.067.307
16.584.522
10.951.482.785
14.543.788.756
38.325.032
14.505.463.724
9.695.859.171
25.550.022
9.670.309.149
14.850.868.093
51.269.776
14.799.598.317
17.763.585.195
82.710.712
17.680.874.483
3.718.139.521
17.312.382
3.700.827.139
3.718.172.389
17.340.138
3.700.832.251
25.982.409.891
126.268.666
25.856.141.225
231.033.313.984
465.318.960
230.567.995.024
Bunga yang belum diamortisasi/ Unamortized interest
Nilai bersih/ Net value
2012
Bank Indonesia Surat utang negara/ Government Debenture Debt - Seri / Series FR0056
Jangka waktu/ Period
Tanggal dimulai/ Start date
Tanggal jatuh tempo/ Due date
29 hari/ days
6 Des. 2012/ Dec.6, 2012
4 Jan. 2013/ Jan. 4, 2013
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali tidak mengalami kerugian penurunan nilai.
Harga jual kembali/ Reselling price
24.106.971.205
8.801.969
24.098.169.236
24.106.971.205
8.801.969
24.098.169.236
As of December 31, 2013 and 2012, securities perchased under resale agreement are not impaired.
43
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
EFEK-EFEK YANG DIBELI DIJUAL KEMBALI (lanjutan)
DENGAN
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
JANJI
8. SECURITIES PURCHASED AGREEMENTS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 klasifikasi efek yang dibeli dengan janji dijual kembali tersebut adalah lancar.
9.
UNDER
RESALE
As of December 31, 2013 and 2012 classification of securities purchased under resale agreements was current.
KREDIT YANG DIBERIKAN
9.
a. Berdasarkan jenis
LOANS a. By type
2013 Pihak berelasi Konsumsi
2012
14.236.032.054
12.286.443.427
Related parties Consumer
Pihak ketiga Modal Kerja Investasi Konsumsi
779.283.388.080 1.422.284.418.883 1.268.658.278.595
717.799.343.936 1.339.283.373.983 1.130.546.417.460
Third parties Working capital Investment Consumer
Jumlah pihak ketiga
3.470.226.085.558
3.187.629.135.379
Total third parties
3.484.462.117.612
3.199.915.578.806
Cadangan kerugian penurunan nilai
(
Jumlah - neto
4.316.580.374 ) 3.480.145.537.238
(
3.194.821.730.826
b. Berdasarkan kolektibilitas
2012
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/ Allowance for Impairment Losses
Pokok/ Principal
Jumlah
Total - net
b. By collectability 2013
Individual Kolektif: Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Allowance for impairment losses
5.093.847.980 )
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/ Allowance for Impairment Losses
Pokok/ Principal
1.281.841.244
1.281.841.897
-
-
3.380.974.054.327
688.442.963
3.091.453.641.822
768.657.324
99.926.584.380 475.966.451 1.803.671.210
772.924.379 157.615.617 1.415.755.518
96.813.708.594 7.528.398.866 2.413.825.423 1.706.004.101
996.811.764 1.088.163.460 940.635.504 1.299.579.928
3.484.462.117.612
4.316.580.374
3.199.915.578.806
5.093.847.980
c. Berdasarkan sektor ekonomi
Special mention Substandard Doubtful Loss Total
c. By economic sector 2013
Rumah tangga Perdagangan besar dan eceran Industri pengolahan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Transportasi, pergudangan dan komunikasi Penyediaan akomodasi dan makan minum Konstruksi Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Individual Collective: Current
2012
1.282.235.327.906 781.148.171.702 316.676.177.507
1.136.935.556.175 747.368.389.840 263.036.251.573
281.125.886.770
312.243.291.385
184.139.472.845
257.640.707.519
262.292.599.387 119.765.215.101 91.283.772.657
142.411.322.480 90.770.255.825 86.327.078.069
44
Households Wholesale and retail Manufacturing Real estate, leasing,services and servicing companies Transportation, warehousing and communications Accomodation and food and beverages Construction Health and social services
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
9.
c. Berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan)
c. By economic sector (continued)
2013 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Pertambangan dan penggalian Jasa pendidikan Pertanian, perburuan dan kehutanan Perantara keuangan Perikanan Listrik, gas dan air Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Lain-lain
Cadangan kerugian penurunan nilai
2012
65.060.119.678 22.886.862.256 42.444.030.303 15.967.935.660 8.826.077.806 7.278.606.116 1.927.101.107
62.713.031.693 30.799.588.885 21.741.042.316 21.598.024.723 11.005.370.817 5.742.539.234 3.065.632.037
Services in social, art culture, recreation and other individual services Mining and excavation Educational services Agriculture, hunting and forestry Financial intermediary Fishing Electricity, gas and water
745.778.068 658.982.743
620.191.523 5.897.304.712
Individual services to households Others
3.484.462.117.612 4.316.580.374)
(
Jumlah - neto
LOANS (continued)
3.199.915.578.806 5.093.847.980 )
(
3.480.145.537.238
Allowance for impairment losses
3.194.821.730.826
d. Berdasarkan jangka waktu kredit
Total - net
d. By term of loans
Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Classification of loans according to termof loan agreements and remaining periods from statements of financial position date to maturity dates are as follows:
Berdasarkan jangka waktu:
By maturity: 2013
< = 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun Cadangan kerugian penurunan nilai
2012
987.055.506.704 334.445.343.219 1.289.994.770.039 872.966.497.650 (
Jumlah - neto
3.484.462.117.612 4.316.580.374 )
783.993.274.681 326.038.122.852 1.325.247.656.296 764.636.524.977 (
3.480.145.537.238
3.199.915.578.806 5.093.847.980 )
< = 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
2012
1.214.996.869.332 572.574.995.056 931.255.257.691 765.634.995.533
(
3.484.462.117.612 4.316.580.374 ) 3.480.145.537.238
e. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
Kredit yang diberikan
Total - net
By remaining period to maturity: 2013
Jumlah - neto
Allowance for impairment losses
3.194.821.730.826
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:
Cadangan kerugian penurunan nilai
< = 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
1.007.139.601.644 610.560.241.477 907.160.754.399 675.054.981.286
(
3.199.915.578.806 5.093.847.980 )
< = 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
Allowance for impairment losses
3.194.821.730.826
Total - net
e. Average interest rate annum
2013
2012
9,06%
10,89%
45
Loans
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) f. Kredit bermasalah ekonomi
berdasarkan
9.
LOANS (continued)
sektor
f. Non performing loans by economic sector
2013 Perdagangan besar dan eceran Transportasi, pergudangan dan komunikasi Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Rumah tangga
Cadangan kerugian penurunan nilai
2012
118.010.123
3.796.680.200
306.649.398
5.334.483.941
2.576.221.511 31.151.209 529.446.664
1.588.588.268 65.151.209 863.324.772
Wholesale and retail Transportation, warehousing and communications Real estate, leasing,services and servicing companies Health and social services Households
11.648.228.390 3.328.378.892)
Allowance for impairment losses
3.561.478.905 2.855.213.032)
(
Jumlah - neto
(
706.265.873
8.319.849.498
g. Kredit restrukturisasi
g. Restructured loans
Kredit yang direstrukturisasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp5.038.436.272 dan Rp5.564.103.332.
Restructured loans as of December 31, 2013 and 2012 were Rp2,198,590,993 and Rp5,038,436,272, respectively.
h. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai
h. Movements in the allowance for impairment losses
2013 Saldo awal tahun Pemulihan selama tahun berjalan Penghapusbukuan kredit selama tahun berjalan
2012
(
5.093.847.980 738.436.386)
(
29.440.627.430 24.249.145.657 )
Balance at beginning of year Reversal during the year
(
38.831.220)
(
97.633.793 )
Written-off during the year
Saldo akhir tahun
4.316.580.374
5.093.847.980
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
i. Movements in loans written-off 2013
Saldo akhir tahun
2012
5.642.550.777
5.642.550.777
38.831.220 (
Balance at end of year
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible loans.
i. Perubahan kredit yang dihapus buku
Saldo awal tahun Penghapusbukuan kredit selama tahun berjalan Penghapustagihan kredit selama tahun berjalan
Total - net
38.831.220) 5.642.550.777
46
97.633.793 (
97.633.793) 5.642.550.777
Balance at beginning of year Written-of during the year Claims written-of during the year Balance at end of year
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) pokok lainnya j. Informasi dengan kredit yang diberikan
9.
LOANS (continued)
sehubungan
j. Other significant information relating to loans
1. Kredit yang diberikan dijamin dengan deposito berjangka, agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. 2. Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah dan kredit kendaraan bermotor. 3. Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank merupakan kredit untuk pembelian rumah, kendaraan dan keperluan lainnya dengan berbagai jangka waktu dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan. 4. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BPMK.
1. Loans are secured by time deposits, collateral bound by hypothecation or a power of attorney to sell and other collateral generally accepted by banks. 2. Consumer loans consist of housing and vehicles. 3. Loans given to Bank’s employees are intended for the acquisition of houses, vehicles and other necessities with various terms, payments of which are deducted from monthly salaries. 4. As of December 31, 2013 and 2012, there are no loans which exceeds the Legal Lending Limit (BMPK) as stated in the legal lending limit report to Bank Indonesia.
10. EFEK-EFEK
10.
MARKETABLE SECURITIES
Tidak terdapat efek-efek kepada pihak berelasi
There was no marketable securities with related party
a. Berdasarkan jenis
a. By type 2013
Tersedia untuk dijual Surat Utang Negara Obligasi Ritel Indonesia Efek-efek Syariah Negara Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi
232.019.323.884 69.924.076.573 103.978.692.688 (
Jumlah tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Dikurangi diskonto yang belum diamortisasi Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo Jumlah
2012
(
4.017.248.145)
526.096.832.881 40.346.465.771 15.000.000.000
Available-for-sale Government Debenture Debt Indonesia Retail Bonds State Sharia Securities
56.918.826.348
Unrealized gains (losses)
401.904.845.000
638.362.125.000
Total available-for-sale
10.000.000.000
10.000.000.000
Held-to-maturity Certificates of Bank Indonesia
58.446.352)
(
119.507.557)
Less unamortized
9.941.553.648
9.880.492.443
Total held-to-maturity
411.846.398.648
648.242.617.443
Total
____________
Pada tangal 31 Desember 2013 dan 2012, efekefek tidak mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2013 and 2012, marketable securities are not impaired.
47
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. EFEK-EFEK (lanjutan)
10.
b. Berdasarkan penerbit
b. By issuer 2013
Bank Indonesia Dikurangi diskonto yang belum diamortisasi
Pemerintah Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi
MARKETABLE SECURITIES (continued)
2012
10.000.000.000 (
10.000.000.000
58.446.352 )
(
(
119.507.557 )
Less unamortized
9.941.553.648
9.880.492.443
405.922.093.145
581.443.298.652
Government
56.918.826.348
Unrealized gains (losses)
4.017.248.145 )
Jumlah
Bank Indonesia
401.904.845.000
638.362.125.000
411.846.398.648
648.242.617.443
c. Berdasarkan jangka waktu
Total
c. By maturity 2013
2012
> 3 bulan - 1 tahun > 1 - 5 tahun > 5 tahun
50.053.593.648 131.443.725.000 230.349.080.000
9.880.492.443 127.554.235.000 510.807.890.000
> 3 months - 1 year > 1 - 5 years > 5 years
Jumlah
411.846.398.648
648.242.617.443
Total
d. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
d. By remaining period to maturity 2013
2012
> 1 - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun > 1 - 5 tahun > 5 tahun
50.053.593.648 86.098.650.000 215.681.955.000 60.012.200.000
81.317.840.000 30.238.892.443 203.699.335.000 332.986.550.000
> 1 - 3 months > 3 months - 1 year > 1 - 5 years > 5 years
Jumlah
411.846.398.648
648.242.617.443
Total
e. Perubahan laba (rugi) yang belum direalisasi
e. The movement of unrealized gains (losses)
Perubahan laba (rugi) yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual selama tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The movement of unrealized gains (losses) from the change in fair value of available-for-sale marketable securities during years 2013 and 2012 was as follows:
2013 Saldo awal Penambahan laba (rugi) yang belum direalisasi selama tahun berjalan - neto
2012
56.918.826.348
52.180.716.945
(
60.936.074.493)
4.738.109.403
Beginning balance Addition of unrealized of gains (losses) during the year - net
Jumlah sebelum pajak tangguhan Pajak tangguhan
(
4. 017.248.145) 1.004.312.036
56.918.826.348 14.229.706.587)
Total before deferred tax Deferred tax
Saldo akhir - neto
(
42.689.119.761
Ending balance - net
(
3.012.936.109)
48
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. EFEK-EFEK (lanjutan)
10.
f. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
Sertifikat Bank Indonesia Surat Utang Negara Obligasi Ritel Indonesia Efek-efek Syariah Negara
f. Average interest rate per annum
2013
2012
5,00% 9,60% 7,19% 6,53%
4,52% 9,08% 8,13% 8,26%
11. ASET TETAP
11. 1 Januari/ January 1, 2013
MARKETABLE SECURITIES (continued)
Penambahan dan reklasifikasi/ Additions and reclassification
Certificates of Bank Indonesia Government Debenture Debt Indonesia Retail Bonds State Sharia Securities
FIXED ASSETS Pengurangan dan reklasifikasi/ Deductions and reclassification
31 Desember/ December 31, 2013
Biaya Perolehan Tanah Bangunan Inventaris kantor Kendaraan
7.986.009.000 34.501.192.065 19.424.069.503 9.034.402.660
1.708.463.802 3.362.150.000
780.296.962 3.390.045.000
7.986.009.000 34.501.192.065 20.352.236.343 9.006.507.660
Cost Land Building Office equipment Vehicles
Jumlah
70.945.673.228
5.070.613.802
4.170.341.962
71.845.945.068
Total
Akumulasi penyusutan Bangunan Inventaris kantor Kendaraan
13.448.592.894 15.237.989.417 6.264.889.735
1.632.113.088 1.648.151.316 1.436.904.894
763.510.609 3.209.103.330
15.080.705.982 16.122.630.124 4.492.691.299
Accumulated depreciation Building Office equipment Vehicles
Jumlah
34.951.472.046
4.717.169.298
3.972.613.939
35.696.027.405
Total
Nilai buku
35.994.201.182
36.149.917.663
Book Value
1 Januari/ January 1, 2012 Biaya Perolehan Tanah Bangunan Inventaris kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian Jumlah
Penambahan dan reklasifikasi/ Additions and reclassification
Pengurangan dan reklasifikasi/ Deductions and reclassification
31 Desember/ December 31, 2012
7.444.281.000 30.624.575.445 17.595.805.993 8.819.337.660
541.728.000 3.876.616.620 1.983.090.585 1.131.800.000
154.827.075 916.735.000
7.986.009.000 34.501.192.065 19.424.069.503 9.034.402.660
3.564.500.000
-
3.564.500.000
-
Cost Land Building Office equipment Vehicles Construction in progress
68.048.500.098
7.533.235.205
4.636.062.075
70.945.673.228
Total
Akumulasi penyusutan Bangunan Inventaris kantor Kendaraan
11.913.395.220 13.635.969.113 5.624.203.318
1.535.197.674 1.733.932.320 1.557.421.405
131.912.016 916.734.988
13.448.592.894 15.237.989.417 6.264.889.735
Accumulated depreciation Building Office equipment Vehicles
Jumlah
31.173.567.651
4.826.551.399
1.048.647.004
34.951.472.046
Total
Nilai buku
36.874.932.447
35.994.201.182
Book Value
49
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11.
Rincian keuntungan penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
FIXED ASSETS (continued) The details of the gain from sale of fixed assets are as follows:
2013
2012
Harga jual Nilai buku
1.570.750.000 182.088.552
590.400.000 20.404.790
Proceeds Book value
Laba penjualan aset tetap
1.388.661.448
569.995.210
Gain from sale fixed assets
Jumlah kerugian penghapusan aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp15.639.471 dan Rp2.510.281 (Catatan 26).
As of December 31, 2013 and 2012, loss on fixed assets write-off amounted to Rp15,639,471 and Rp2,510,281, respectively (Note 26).
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank memiliki 17 bidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB). Sertifikat-sertifikat tersebut mempunyai masa manfaat 20 sampai 30 tahun. Masa berlaku HGB berakhir antara tahun 2017 sampai 2038. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemillikan yang memadai.
As of December 31, 2013 and 2012, the Bank had 15 plots of land with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) titles. Those certificates have useful lives of 20 to 30 years. The HGB expiration period ranges from 2017 up to 2038. Management believes that there will be no dificulty in obtaining the extension of the landrights as all the land were acquired legally and are supported by sufficient evidence of ownership.
Aset tetap kecuali tanah seluruhnya diasuransikan kepada Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp47.616.850.000 pada tanggal 31 Desember 2013 dan Rp 35.434.300.000 pada tanggal 31 Desember 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Fixed assets,except land, are insured with Asuransi Central Asia in 2013 and 2012 against fire and other risk for Rp47,616,850,000 as of December 31, 2013 and Rp35,434,300,000 as of December 31, 2012. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the premises and equipment insured.
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset tetap yang dimiliki oleh Bank.
Management believes that there is no indication of permanent impairment in the value of fixed assets of the Bank.
Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
There are no fixed assets pledged by the Bank as of December 31,2013 and 2012.
12. ASET TAK BERWUJUD
12. 1 Januari/ January 1, 2013
Penambahan dan reklasifikasi/ Additions and reclassification
INTANGIBLE ASSETS
Pengurangan dan reklasifikasi/ Deductions and reclassification
31 Desember/ December 31, 2013
Biaya Perolehan Perangkat lunak Aset dalam penyelesaian
4.692.433.098 263.000.000
1.072.319.548 -
189.300.000
5.764.752.646 73.700.000
Cost Software Construction in progress
Jumlah
4.955.433.098
1.072.319.548
189.300.000
5.838.452.646
Total
50
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TAK BERWUJUD (lanjutan) 1 Januari/ January 1, 2013 Akumulasi amortisasi Perangkat lunak
3.843.147.893
Nilai buku
1.112.285.205
1 Januari/ January 1, 2012
12. Penambahan dan reklasifikasi/ Additions and reclassification
INTANGIBLE ASSETS (continued)
Pengurangan dan reklasifikasi/ Deductions and reclassification
417.603.418
Penambahan dan reklasifikasi/ Additions and reclassification
31 Desember/ December 31, 2013
-
Pengurangan dan reklasifikasi/ Deductions and reclassification
4.260.751.311
Accumulated amortization Software
1.577.701.335
Book Value
31 Desember/ December 31, 2012
Biaya Perolehan Perangkat lunak Aset dalam penyelesaian
4.093.154.241 -
599.278.857 263.000.000
-
4.692.433.098 263.000.000
Jumlah
4.093.154.241
862.278.857
-
4.955.433.098
Total
3.843.147.893
Accumulated amortization Software
1.112.285.205
Book Value
Akumulasi amortisasi Perangkat lunak
3.536.645.610
Nilai buku
306.502.283
-
556.508.631
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tak berwujud yang dimiliki oleh Bank.
Cost Software Construction in progress
Management believes that there is no indication of permanent impairment in the value of intangible assets of the Bank.
13. ASET LAIN-LAIN
13. 2013
OTHER ASSETS 2012
Piutang bunga: Kredit yang diberikan Efek-efek Call money Setoran jaminan dan uang muka Beban dibayar dimuka Persediaan keperluan kantor Agunan yang diambil alih Lain-lain
15.281.568.525 5.924.562.500 99.253.371 2.200.500.000 1.593.109.260 1.242.342.659 40.902.190
15.225.935.978 12.226.267.360 2.416.521 2.135.726.800 1.837.390.434 1.106.522.288 1.668.500.000 360.694.365
Interest receivables: Loans Marketable securities Call money Security deposits and advances Prepaid expenses Office supplies foreclosed assets Others
Jumlah
26.382.238.505
34.563.453.746
Total
Pada tanggal 31 Desember 2012, agunan yang diambil alih diklasifikasikan kurang lancar.
All foreclosed assets are classified as substandard as of December 31, 2012.
Manajemen berpendapat bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih yang perlu diakui.
Mangement believes that there was no allowance for impairment losses of foreclosed assets to be recognized.
Pada tanggal 31 Desember 2012, agunan yang diambil alih tidak mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2012, foreclosed assets are not impaired.
51
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. LIABILITAS SEGERA
14. 2013
OBLIGATIONS DUE IMMEDIATELY 2012
Titipan setoran nasabah Bunga deposito yang telah jatuh tempo Uang muka penjualan agunan yang diambil alih Biaya masih harus dibayar Lain-lain
5.841.871.709 2.261.061.635
6.300.830.797 546.628.114
Consumers’ advance Matured time deposits interest
27.117.000 795.907.281
350.000.000 10.772.500 755.421.069
Advances on sale of foreclosed assets Accured expenses Others
Jumlah
8.925.957.625
7.963.652.480
Total
15. SIMPANAN NASABAH
15.
a. Berdasarkan jenis
DEPOSITS FROM CUSTOMERS a. By type
2013
2012
Giro Pihak berelasi Pihak ketiga
1.584.491.525 425.606.950.279
870.883.837 384.158.391.416
Current accounts Related parties Third parties
Tabungan Pihak berelasi Pihak ketiga
4.286.879.239 304.803.320.204
4.687.059.341 299.837.020.298
Savings Related parties Third parties
Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga
182.115.137.439 2.966.264.152.671
151.909.602.079 2.723.690.156.387
Time deposits Related parties Third parties
Jumlah
3.884.660.931.357
3.565.153.113.358
Total
b. Rincian deposito jangka waktu
berjangka
berdasarkan
b. Details of time deposits by term
2013
2012
1 bulan 3 bulan 6 bulan
2.027.366.882.695 1.019.904.863.786 101.107.543.629
2.459.885.940.357 400.368.502.200 15.345.315.909
1 month 3 months 6 months
Jumlah
3.148.379.290.110
2.875.599.758.466
Total
c. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
c. By remaining period to maturity 2013
2012
< = 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan
2.382.369.761.220 712.395.413.283 53.614.115.607
2.672.523.425.322 195.403.675.189 7.672.657.955
< = 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months
Jumlah
3.148.379.290.110
2.875.599.758.466
Total
d. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
Giro Tabungan Deposito berjangka
d. Average interest rate per annum
2013
2012
2,50% 2,90% 6,95%
2,64% 3,55% 6,25%
52
Current accounts Savings Time deposits
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
15.
e. Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar Rp526.811.966.111 dan Rp434.996.073.669.
DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued) e. As of December 31, 2013 and 2012, time deposits which were blocked and pledged as loan collateral amounted to Rp526,811,966,111 and Rp434,996,073,669, respectively.
16. SIMPANAN DARI BANK LAIN
16.
DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Tidak terdapat simpanan dari pihak berelasi.
There were no deposits from related parties.
a. Berdasarkan jenis
a. By type 2013
2012
Giro Deposito berjangka
2.493.371.781 -
1.170.434.537 2.000.000.000
Current accounts Time deposits
Jumlah
2.493.371.781
3.170.434.537
Total
b. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
Giro Deposito berjangka
b. Average interest rate per annum
2013
2012
2,50% -
2,65% 6,46%
c. Tidak terdapat simpanan dari bank lain yang diblokir dan dijadikan jaminan atas kredit yang diberikan pada tangal 31 Desember 2013 dan 2012.
Current account Time Deposits
c. There was no deposits from other banks that were blocked and pledged as loan collateral as of December 31, 2013 and 2012.
17. PERPAJAKAN
17.
a. Utang pajak
TAXATION a. Taxes payable
2013
2012
Pajak penghasilan: pasal 21 pasal 23 dan 4(2) pasal 25 pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai
797.364.873 4.766.538.386 745.596.147 336.058.266 181.800.000
723.633.579 2.926.356.961 3.289.095.188 1.135.905.811 -
Income tax: article 21 article 23 and 4 (2) article 25 article 29 Value Added Tax
Jumlah
6.827.357.672
8.074.991.539
Total
b. Manfaat (beban) pajak penghasilan
b. Income tax benefit (expense) 2013
2012
Pajak kini Pajak tangguhan
( (
27.230.361.250) 1.266.120.654)
(
30.934.350.250) 3.318.881.857
Current tax Deferred Tax
Jumlah
(
28.496.481.904)
(
27.615.468.393)
Total
53
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17.
b. Manfaat (beban) pajak penghasilan (lanjutan)
b. Income tax benefit (expense) (continued)
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tangal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The reconsiliation between income before tax expense, as shown in the statements of income and estimated taxable income for the years ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif
TAXATION (continued)
2012
111.772.676.836
110.091.957.046
Income before tax per statements of comprehensive income
Perbedaan temporer: Imbalan pasca kerja Jasa produksi Penyusutan dan amortisasi Realisasi dan koreksi pembayaran imbalan pasca kerja
(
6.432.320.690)
-
Temporary differences: Post-employment benefits Production service bonus Depreciation and amortization Realization and correction of employment benefits payment
Jumlah perbedaan temporer
(
5.064.482.618)
13.275.527.428
Total temporary differences
Perbedaan tetap: Penyusutan aset tetap Telepon, telex dan fax Gaji, honorarium dan tunjangan Biaya sewa Pendapatan sewa Sumbangan Biaya promosi Lain-lain
( (
(
(
Jumlah perbedaan tetap Taksiran penghasilan kena pajak
3.464.074.139 1.572.743.252) 523.492.815)
11.198.937.702 1.423.877.000 652.712.726
129.575.000 186.865.822 16.000.000 39.159.220) 1.200.000.000 719.969.701 521 )
(
(
242.671.875 189.274.653 4.999.458 67.029.240 ) 220 )
Permanent differences: Depreciation of fixed assets Telephone, telex and fax Salary, honorarium and allowances Rent expenses Rental fee Contribution Promotion expense Others
2.213.250.782
369.916.526
Total permanent differences
108.921.445.000
123.737.401.000
Estimated taxable income
Taksiran pajak penghasilan: 25% x Rp108.921.445.000 25% x Rp123.737.401.000
(
27.230.361.250)
( 30.934.350.250 )
Estimated income tax: 25% x Rp108.916.112.000 25% x Rp123.737.401.000
Jumlah pajak kini
(
27.230.361.250)
( 30.934.350.250 )
Total current tax
26.894.302.984
29.798.444.439
Pajak penghasilan dibayar dimuka: Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan kurang bayar
(
336.058.266)
(
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan Bank dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum beban pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
1.135.905.811 )
Prepaid income tax: Prepaid income tax article 25 Underpayment of income tax
The reconsiliation between the Bank’s income tax expense and the Bank’s commercial reporting income before income tax expense multiplied by the tax rate is as follows:
54
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17.
b. Manfaat (beban) pajak penghasilan (lanjutan)
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Tarif pajak efektif: 25% x Rp111.772.676.836 25% x Rp110.091.957.046
TAXATION (continued) b. Income tax benefit (expense) (continued)
2013
2012
111.772.676.836
110.091.957.046
(
27.943.169.209) -
( 27.522.989.262 )
(
27.943.169.209)
( 27.522.989.262 )
Pengaruh pajak atas penghasilan (beban) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal:
( ( ( ( (
Jumlah
(
553.312.695)
Jumlah beban pajak
(
28.496.481.904)
Effective tax rate: 25% x Rp111.783.343.501 25% x Rp110.091.957.046
Tax effect of non taxable income (non deductible expense):
2013 Sumbangan Biaya promosi Telepon, telex dan fax Penyusutan aset tetap Biaya sewa Pendapatan sewa Gaji, honorarium dan tunjangan Lain-lain
Income before tax per statements of comprehensive income
2012
300.000.000) 179.992.425) 46.716.455) 32.393.750) 4.000.000) 9.789.805 130
47.318.663 ) 60.667.969 ) 16.757.310 1.249.864 ) 55
Contribution Promotion expense Telephone, telex and fax Depreciation of fixed assets Rent expenses Rental fee Salary, honorarium and allowances Others
92.479.131 )
Total
( 27.615.468.393 )
Total tax expenses
( (
(
(
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan yang dilaporkan ke kantor pajak.
The calculation of corporate income tax for the year ended December 31, 2013 and 2012 have been agreed with the Annual Corporate Tax Return reported to the tax office.
55
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer diperkirakan dapat direalisasikan pada periode mendatang.
c. Pajak tangguhan
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
56
17.
Management believes that the deferred tax assets resulted from temporary differences which can be realized in the next periods.
c. Deffered tax
TAXATION (continued)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. LIABILITAS LAIN-LAIN
18. 2013
OTHER LIABILITIES 2012
Liabilitas imbalan pasca kerja (Catatan 28) Bunga masih harus dibayar Jasa produksi Pendapatan ditangguhkan Lain-lain
23.844.050.968 11.236.504.317 6.539.290.748 389.981.340 12.775.500
26.812.297.520 8.869.732.403 8.112.034.000 565.780.176 25.152.221
Post-employment benefits obligation (Note 28) Accrued interest expense Production service bonus Deferred income Others
Jumlah
42.022.602.873
44.384.996.320
Total
19. MODAL SAHAM
19.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, susunan pemegang saham adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham/ Shareholders
SHARE CAPITAL As of December 31, 2013 and 2012, composition of the shareholders is as follows: Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah Saham/ Number of Shares
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-up Share Capital
PT Widya Raharja Dharma PT Adikarta Graha
354.560 145.440
70,91% 29,09%
354.560.000.000 145.440.000.000
Jumlah
500.000
100,00%
500.000.000.000
20. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM
20.
the
DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 22 Mei 2013 yang dinyatakan dalam akta Notaris Ngestirini Basoeki, S.H. No.57 tanggal 23 Mei 2013, para pemegang saham setuju untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp25.000.000.000, dan menyisihkan sebesar Rp6.000.000.000 untuk cadangan umum.
Based on the Annual Meeting of the Bank’s Shareholders held on June, 25, 2012, as covered by notarial deed Ngestirini Basoeki, S.H., No.102 dated June 29, 2012, the Shareholders agreed to pay cash dividend amounted to Rp25,000,000,000 and also set aside Rp6,000,000,000 for the general reserve.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 25 Juni 2012 yang dinyatakan dalam akta Notaris Ngestirini Basoeki, S.H. No.102 tanggal 29 Juni 2012, para pemegang saham setuju untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp25.000.000.000, dan menyisihkan sebesar Rp6.000.000.000 untuk cadangan umum.
Based on the Annual Meeting of the Bank’s Shareholders held on June, 25, 2012, as covered by notarial deed Ngestirini Basoeki, S.H., No.102 dated June 29, 2012, the Shareholders agreed to pay cash dividend amounted to Rp25,000,000,000 and also set aside Rp6,000,000,000 for the general reserve.
21. PENDAPATAN BUNGA
21. 2013
INTEREST INCOME 2012
Kredit yang diberikan Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada bank lain Giro pada bank lain
331.362.211.412 44.870.831.977 7.408.827.932 1.403.789.067 6.917.330
297.863.223.809 58.351.709.665 10.046.343.002 548.743.107 3.419.695
Loans Marketable securities Placements with Bank Indonesia Placements with other banks Current accounts with other banks
Jumlah
385.052.577.718
366.813.439.278
Total
Jumlah bunga yang diperoleh dari pihak berelasi pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp1.097.101.272 dan Rp1.125.609.487.
Interest income from related parties amounted to Rp1,097,101,272 and Rp1,125,609,487 in 2013 and 2012, respectively.
57
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. BEBAN BUNGA
22. 2013
Simpanan nasabah Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank lain Premi program penjaminan simpanan (Catatan 32) Jumlah
INTEREST EXPENSE 2012 Deposits from customers Time deposits Savings Current accounts Deposits from other banks
199.782.499.564 10.968.694.937 10.457.050.467 198.490.146
174.706.664.979 9.950.955.196 10.173.821.812 519.552.096
221.406.735.114
195.350.994.083
7.340.300.241
7.072.451.627
Premium on deposit guarantee program (Note 32)
228.747.035.355
202.423.445.710
Total
Jumlah beban bunga kepada pihak berelasi pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp3.435.920.525 dan Rp2.357.270.383.
Total interest expense to related parties amounted to Rp3,435,920,525 and Rp2,357,270,383 in 2013 and 2012, respectively.
23. BEBAN TENAGA KERJA
23. 2013
PERSONEL EXPENSES 2012
Gaji, honorarium dan tunjangan Pendidikan dan pelatihan
40.178.054.350 2.643.758.463
61.839.920.816 2.550.232.234
Salary, honorarium and allowances Education and training
Jumlah
42.821.812.813
64.390.153.050
Total
24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
24. 2013
Iklan dan promosi Penyusutan (Catatan 12) Komunikasi data Corporate Social Responsibility Keperluan kantor Pemeliharaan kendaraan Barang cetak dan alat tulis Listrik dan air Transaksi ATM Jasa Pemeliharaan gedung Keamanan dan kebersihan Telepon, telex dan fax Administrasi bank Materai dan pengiriman Amortisasi (Catatan 13) Perijinan Pemeliharaan inventaris Asuransi Jasa profesional Sewa Penyelesaian kredit Perjalanan dinas Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100 juta) Jumlah
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2012
9.633.480.083 4.717.169.298 2.108.005.226 1.811.953.720 1.806.809.984 1.406.975.466 1.311.741.114 1.261.418.405 1.213.721.000 769.197.100 679.538.900 670.495.457 510.246.114 481.608.711 417.603.418 411.677.353 324.009.336 283.929.626 259.202.041 263.973.333 250.532.000 160.996.679
8.609.197.716 4.826.551.399 2.075.230.433 477.598.500 1.567.407.340 1.270.644.662 1.340.584.864 1.173.792.767 1.037.288.188 817.783.655 671.193.531 678.023.486 529.773.217 500.549.400 306.502.283 438.853.480 315.101.134 182.404.140 265.835.450 199.868.884 434.926.500 275.826.074
Advertisement and promotion Depreciation (Note 12) Data communication Corporate Social Responsibility Office supplies Vehicle maintenance Printing and stationery Electricity and water ATM Jasa’s transaction Building maintenance Security and cleaning Telephone, telex and fax Bank administration Stamp duty and shipping Amortization (Note 13) Licenses Equipment maintenance Insurance Professional fees Rental Loans settlement Travelling
1.221.217.587
702.597.446
Others (each below Rp 100 millions)
31.975.501.951
28.697.534.549
Total
Beban sewa kepada pihak berelasi pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp170.666.668 dan Rp165.146.667.
Rental expenses from the related parties for the year ended 2013 and 2012 amounted Rp170,666,668 and Rp165,146,667, respectively.
58
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. PEMULIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI
25.
2013
REVERSAL FOR IMPAIRMENT LOSSES 2012
Kredit yang diberikan
738.436.386
24.249.145.657
Loans
Jumlah
738.436.386
24.249.145.657
Total
26. PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL
26.
2013 Pendapatan Non-Operasional Laba penjualan aset tetap Sewa dan pemeliharaan gedung Laba penjualan agunan diambil alih Lian-lain
Beban Non-Operasional Denda Rugi penghapusan aset tetap (Catatan 11)
(
NON-OPERATING INCOME (EXPENSE) 2012
1.388.611.448 69.542.220 36.203.200 373.080.733
569.995.210 129.053.240 228.800
1.867.437.601
699.277.250
35.412.100)
(
(
15.639.471)
(
2.510.281)
(
51.051.571 )
(
140.675.716)
Jumlah Pendapatan NonOperasional - Neto
1.816.386.030
27. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
138.165.435)
558.601.534
27. 2013
Non-Operating Income Gain on sale of fixed assets Rental and maintenance of building Gain on sale of foreclosed properties Others
Non-Operating Expense Penalty Loss of written-off of fixed assets (Note 11)
Total Non-Operating Income - Net
COMMITMENTS AND CONTINGENCIES 2012
KOMITMEN
COMMITMENTS
Liabilitas komitmen Fasilitas kredit pada nasabah yang belum digunakan
( 410.039.064.720)
( 429.044.411.305)
Commitments liabilities Unused loans commitmens granted to customers
JUMLAH KOMITMEN - NETO
( 410.039.064.720)
( 429.044.411.305)
TOTAL COMMITMENTS - NET
KONTINJENSI
CONTINGENCIES
Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian
626.279.076
2.260.552.065
Contingent receivables Past due interest receivable
Liabilitas kontinjensi Bank garansi
(
3.082.492.415)
(
8.238.868.882)
Bank guarantees
JUMLAH KONTINJENSI - NETO
(
2.456.213.339)
(
5.978.316.817)
TOTAL CONTINGENCIES - NET
59
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
28.
POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Bank menghitung imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 309 karyawan pada tahun 2013 dan 324 karyawan pada tahun 2012.
The Bank calculates post-employment benefits for its qualified employees in accordance with Labor Law No.13/2003. The number of employees entitled to the benefits is 309 in 2013 and 324 in 2012.
Perhitungan imbalan pasca kerja karyawan dilakukan oleh aktuaris independen,PT Sakura Aktualita Indonesia. Berdasarkan laporan aktuaris tertanggal 2 Januari 2014 (2012: 4 Desember 2012), perhitungan aktuaria dilakukan dengan menggunakan metode “projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:
The cost providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary, PT Sakura Aktualita Indonesia. Based on an independent actuary report dated January 2, 2014 (2012: December 4, 2012), the actuarial valuation was carried out using the “projected Unit Credit” method and using assumption as follows:
2013 Usia pensiun normal Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalita Tingkat cacat dan sakit Tingkat pengunduran diri
Tingkat pensiun normal Tingkat pemutusan yang lain
2012
55 tahun/years old 9% 10% 100% CSO-1980 5% CSO-1980 5% sampai usia 45 tahun kemudian turun linear menjadi 0% di usia 55 tahun/ 5% until 45 years and then lineary decline 0% at 55 years 100% Nihil/Nil
55 tahun/years old 7% 10% 100% CSO-1980 5% CSO-1980 5% sampai usia 45 tahun kemudian turun linear menjadi 0% di usia 55 tahun/ 5% until 45 years and then lineary decline 0% at 55 years 100% Nihil/Nil
Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan laba rugi adalah:
(
Normal retirement rate Other termination rate
Amount recognized in statements of income in respect of these post-employment benefits are as follows:
2013 Beban jasa kini Beban bunga Kerugian aktuaria neto yang diakui Amortisasi biaya jasa lalu (non vested) Koreksi pembayaran imbalan pada tahun sebelumnya
Normal retirement age Discount rate Salary increment rate Mortality rate Disability rate Resignation rate
2012
1.428.484.196 1.711.376.835
1.589.410.735 1.456.833.135
Current service cost Interest cost
122.992.070
9.980.021.683
201.221.037
201.221.037 -
Net actuarial loss Amortised past service cost (non vested) Correction of benefits payment on previous year
13.227.486.590
Total
3.464.074.138)
Jumlah
-
Kewajiban imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The amounts included in the statements of financial position in respect of these post-employment benefits are as follows:
60
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) 2013 Nilai kewajiban imbalan pasti Beban jasa lalu yang belum diakui Kerugian aktuarial yang belum diakui Jumlah
32.461.385.256 (17.446.368)
28.
2012
POST-EMPLOYMENT (continued)
2011
32.767.562.586
2010
30.027.748.900
(218.667.406)
22.836.152.936
(419.888.442)
(621.109.479 )
BENEFITS
2009 17.130.019.604 ) (822.330.515 )
(8.599.887.920)
(5.736.597.660) (13.994.500.640)
(9.444.489.081 )
(6.230.443.279 )
23.844.050.968
26.812.297.520
12.770.554.376
10.077.245.810
15.613.359.818
Mutasi liabilitas di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Saldo akhir tahun (Catatan 18)
( (
Present value of defined benefit obligations Unrecognized past service cost Unrecognized actuarial loss Total
Movements in the liability recognized in the statements of financial position are as follows:
2013 Saldo awal tahun Pembayaran manfaat Koreksi pembayaran imbalan pada tahun sebelumnya Beban tahun berjalan
OBLIGATION
2012
26.812.297.520 725.737.000)
15.613.359.818 2.028.548.888)
(
5.706.583.690) 3.464.074.138 23.844.050.968
29. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
29.
13.227.486.590
Balance at beginning of the year Benefits payment Correction of benefits payment on previous year Amount charged to expense
26.812.297.520
Balance at end of the year (Note 18)
NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi.
In the normal course of business, the Bank entered into certain transactions with related parties.
Sifat hubungan
Nature of relationship
Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank sebagaimana diungkapkan pada Catatan 2
Related parties are companies and individuals who directly or indirectly have relationships with the Bank through ownership or management as disclosed in Note 2.
Berikut ini adalah pihak-pihak berelasi Bank, sifat hubungan dan sifat transaksi:
The related parties, nature of relationship and nautre of transactions are described as follows:
Pihak berelasi/ Related parties
Sifat hubungan/ Nature of relationship
Sifat dari transaksi/ Nature of transaction
- PT Widya Raharja Dharma
Pemegang shareholder
saham
bank/The
Bank’s
Simpanan nasabah, sewa bangunan/Deposits from customer, rent of buildings
- PT Adikarta Graha
Pemegang shareholder
saham
bank/The
Bank’s
Simpanan nasabah/Deposits from customer
- PT Aman Lancar
Hubungan dengan pengurus/Related with management
Simpanan nasabah/Deposits from customer
- Personel inti manajemen/Key management personnel
Dewan komisaris, direksi dan pejabat eksekutif bank serta anggota keluarga dekat dengan orang-orang tersebut/Board of commisioners, directors and executive bank officers and close members of the families of such individuals
Kredit yang diberikan, Simpanan nasabah/Loans, Deposits from customers
61
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29.
NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Transaksi dengan pihak berelasi
Related parties transactions
Transaksi-transaksi dengan pihak berelasi dilaksanakan dengan persayaratan yang sama dengan yang berlaku bagi pihak ketiga, kecuali pinjaman yang diberikan kepada para personel inti manajemen.
Transactions with related parties are executed under similar terms and conditions as those with third parties, except for loans to key management personnel.
Saldo dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The outstanding balance with related parties are as follows:
2013 Aset Kredit yang diberikan: Personel inti manajemen Hubungan lainnya Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - neto Persentase terhadap jumlah kredit yang diberikan Aset lain-lain Sewa gedung kantor dibayar dimuka kepada PT Widya Raharja Dharma Persentase terhadap jumlah aset lain-lain
2012
2.653.221.073 11.582.810.981 (
3.114.254.857 9.172.188.570
14.236.032.054 1.423.605)
(
12.286.443.427 1.228.643)
Assets Loans: Key management personnel Other relationship Allowance for impairment losses
14.234.608.449
12.285.214.784
Total - net
0,41%
0,38%
Percentage of total loans
106.666.667
117.333.336
Other assets Office building prepaid rent for PT Widya Raharja Dharma
0,40%
0,34%
Percentage of total other assets
Liabilitas Simpanan dari nasabah Giro Tabungan Deposito berjangka
1.584.491.525 4.286.879.239 182.115.137.439
870.883.837 4.687.059.341 151.909.602.079
Liabilities Deposits from customers Current accounts Savings Time deposits
Jumlah
187.986.508.203
157.467.545.257
Total
4,84%
4,42%
Persentage of total deposits from customers
1.097.101.272
1.125.609.487
Income and expense Interest income
0,28%
0,31%
Persentage of total interest income
3.435.920.525
2.357.270.383
Interest expense
1,55%
1,16%
Persentage of total interest expense
170.666.668
165.146.667
Rental expense
0,53%
0,58%
Persentage of total general and administrative expense
Persentase terhadap jumlah simpanan nasabah Pendapatan dan beban Pendapatan bunga Persentase terhadap jumlah pendapatan bunga Beban bunga Persentase terhadap jumlah beban bunga Beban sewa Persentase terhadap jumlah beban umum dan administrasi
62
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO
30.
RISK MANAGEMENT
Penerapan manajemen risiko di Bank mengacu pada peraturan Bank Indonesia (PBI) No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan Surat Edaran Bank Indonesia N0.5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 perihal “Perubahan atas PBI No.5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum” dan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal “Perubahan atas Surat Edaran No.5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum”.
Implementation of risk management in Bank accordance with the Bank Indonesia regulation No.5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 and Circular Letter of Bank Indonesia No.5/21/DPNP dated September 29, 2003 which was amended by Bank Indonesia Regulation No.11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009 regarding “Revision for PBI No.5/8/PBI/2003 regarding Application of Risk Management for Commercial Banks” and Circular Letter of Bank Indonesia No.13/23/DPNP dated October 25, 2011 regarding “Amendment on Circular Letter No.5/21/DPNP regarding Implementation of Risk Management for Commercial Banks”.
Pengelolaan risiko tidak hanya terbatas pada pemantauan, pelaporan evaluasi terhadap risikorisiko yang terjadi, namun juga mendeteksi dan mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi. Komitmen manajemen untuk meningkatkan kualitas Pengelolaan risko diwujudkan melalui penyusunan buku Pedoman Penerapan Manajemen Risiko yang mencakup kebijakan dan prosedur mengenai:
Risk management is not merely related to monitoring, reporting and evaluating the risk, but also detecting and anticipate the possible risks. Management’s commitment to enhance the quality of risk management is implemented by formulating bthe manual of Guiderlines for Application of Risk Management which shall cover the policies and procedures as follows:
-
-
-
-
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit; Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi Manajemen Risiko; dan Sistem pengendalian internal yang menyeluruh.
-
-
Active supervision by the Board of Commissioners and Board of Directors; Adequacy of policies, procedures, and establishment of limits; Adequacy of processes of identification, measurement, monitoring, and control of risk and the Risk Management information system; and Comprehensive internal control system.
Selain itu, manajemen telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, dengan harapan pengelolaan risiko secara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah, terkoordinir dan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja usaha Bank.
In addition, the management has been establishing the Risk Management Committee and Risk Management Task Force, where, the overall risk management will be integrated, coordinated, and continuously practice to improve operational performance.
Sesuai dengan kompleksitas usahanya, Bank telah mengelola 8 (delapan) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasioal, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko strategik dan risiko reputasi.
In accordance with the complexity of business, the Bank has managed 8 (eight) risk, namely credit risk, liquidity risk, market risk, operational risk, compliance risk, legal risk, strategic risk and reputation risk.
Setiap triwulan, Bank telah menyusun profil risiko yang secara garis besar dapat mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki oleh Bank.
In quarterly, the Bank has prepared the risks profile globally which reflected the Bank’s risk rate.
63
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30.
a. Kerangka manajemen risiko
RISK MANAGEMENT (continued) a. Risk management framework
Organisasi manajemen risiko Bank melibatkan pengawasan dari Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Pemantau Risiko. Komite Pemantau Risiko merupakan pengawas risiko tertinggi di Dewan Komisaris. Komite Pemantau Risiko tersebut menyetujui dan memonitor pelaksanaan kerangka dan kebijakan manajemen risiko Bank. Dewan Komisaris mendelegasikan kuasa kepada Presiden Direktur dan Direksi untuk mengimplementasikan strategi manajemen risiko. Komite Pemantau Risiko dibentuk oleh Direksi dan bertanggung jawab untuk mengelola risiko yang ada di Bank.
The organization of the Bank’s risk management involves oversight from the Board of commissioners, the Board of Directors, and the Risk Monitoring Committee. The Risk Monitoring Committee is the highest risk authority in theBoard of commissioners’ level. The Risk Monitoring Committee approves and monitors the implementation of risk management framework and policies of the Bank. Board of Commissioners delegate authority to the President Director and Board of Directors to implement the risk management strategy. The Risk Monitoring Committee is established by the Board of Directors and is responsible for managing risk of the Bank.
Kebijakan manajemen risiko Bank ditetapkan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risikorisiko yang dihadapi Bank, untuk menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan.
The Bank’s management policies are established to identify and analyze the risks faced by the Bank, to set appropriate risk limits and controls, and to monitor risks and adherence to limits determined.
Kebijakan dan sistem manajemen risiko ditelaah secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan. Bank, melalui pelatihan serta standar dan prosedur pengelolaan, berusaha untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang taat dan konstruktif, dimana semua karyawan memahami tugas kewajiban mereka.
Risk management policies and system are reviewed regularly to reflect changes in market conditions, products and services offered. The Bank, through its training and management standards and procedures, aims to develop a disciplined and constructive control environment, in which all employees understand their roles and obligations.
Komite Audit Bank memiliki tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko yang terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Bank. Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit dibantu oleh Satuan Kerja Audit Intern. Satuan Kerja Audit Intern secara berkala maupun sesuai kebutuhan, menelaah pengendalian dan prosedur manajemen risiko dan melaporkan hasilnya ke Komite Audit Bank.
The Bank’s Audit Committee is responsible for monitoring compliance with the Bank’s risk management policies and procedures, and for reviewing the adequacy of the risk management framework in relation to the risk faced by the Bank. The Bank’s Audit Committee is assited in these functions by Internal Audit Task Force. Internal Audit Task Force undertakes both regular and ad-hoc reviews of risk management controls and procedures, the results of which are reported to the Bank’s Audit Committee.
64
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30.
b. Risiko kredit
RISK MANAGEMENT (continued) b. Credit risk
Risiko kredit adalah risiko terjadinya kerugian keuangan yang disebabkan nasabah atau counterparty gagal memenuhi kewajibannya. Sesuai dengan karakteristiknya, kredit yang ada di Bank saat ini terbagi dalam kredit produktif dan kredit konsumtif. Untuk mengelola risikonya, Bank mengukur risiko kredit dari portofolio yang ada baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Hal ini untuk memastikan kemungkinan kerugian dari tidak dibayarnya pinjaman yang diberikan menjadi seminimal mungkin, baik untuk debitur individual maupun secara keseluruhan.
Credit risk is defined as the risk of losses associated with the possibility that a customer or counterparty fail to meet its obligation. In accordance with the loan characteristics, the Bank’s loan portofolio is classified into productive loans and consumer loans. In order to manage the risk, the Bank measures credit risk arising from the existing portofolio quantitatively and quantitatively to ensure that the potential losses from default loans are minimized, both for individual debtors and the overall portofolio.
Sistem dan prosedur kredit Bank telah dibakukan untuk menjamin diterapkannya kebijakan dan pelaksanaan pemberian pinjaman secara konsisten. Untuk kredit produktif, Bank menggunakan model Pemeringkatan Risiko Kredit Internal untuk menganalisis risiko bisnis dan keuangan dari debitur secara obyektif dan memberikan peringkat kepada debitur.
The Bank’s credit system and procedures have been formalized to ensure consistent implementation and policy in credit approval. For productive loans, the Bank uses the Internal Credit Risk Rating model to analyze the business and financial risks of debtors objectively and to give ratings to debtors abjectively.
Dalam rangka menerapkan prinsip pemberian kredit yang sehat, Bank menerapkan prinsip Four Eyes (pengambilan keputusan kredit yang dilakukan oleh dua orang atau lebih) dengan memisahkan fungsi analisis pemasaran dan analisis risiko kredit.
To implement a healthy credit granting process, the Bank applies the Four Eyes Principle (credit decision-making by two persons or more) by separating the function of marketing and credit analysis.
Berikut ini adalah rasio kredit bermasalah/Nonperforming loan (NPL) dan rasio kualitas produktif Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
The following are the non-performing loans (NPL) ratio and the earnings asset quality ratio of the Bank as of December 31, 2013 and 2012:
Rasio NPL - bruto Rasio NPL - neto Rasio kualitas aset produktif
2013
2012
0,10% 0,02% 0,62%
0,36% 0,26% 0,72%
NPL ratio - gross NPL ratio - net Earnings asset quality ratio
Rasio kualitas aset produktif merupakan rasio aset yang diklasifikasikan sebagai nonperforming dibandingkan dengan jumlah aset produktif.
Earnings asset quality ratio is the ratio of assets classified as non-performing to total earnings assets.
Sistem Informasi Manajemen telah tersedia dan mencangkup tingkat yang cukup rinci untuk mendeteksi setiap perkembangan yang kurang baik sedini mungkin sehingga memungkinkan untuk melakukan tindakan secara tepat waktu atas penurunan kualitas kredit atau untuk meminimalisasi kerugian kredit.
Management Information Systems (MIS) are in place and cover a sufficient level of detail to detect any adverse development at an early stage, allowing for timely measures to be taken to counteract for any possible deterioration in credit quality or to minimize credit losses.
65
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30.
b. Risiko kredit (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued) b. Credit risk (continued)
(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan kredit lainnya
(i) The maximum credit risk exposure without calculating the collateral and other credit
Eksposur risiko kredit terhadap aset pada laporan posisi keuangan pada tangal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Credit risk exposures relating to on statements of financial position’s assets as at December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Eksposur maksimum/ Maximum exposure 2013 Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Efek-efek Jumlah
2012
313.064.935.110 2.851.561.991
283.852.741.586 3.735.518.285
158.295.480.944
131.948.103.262
230.567.995.024 3.480.145.537.238 411.846.398.648
24.098.169.236 3.194.821.730.826 648.242.617.443
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities purchased under resale agreements Loans Marketable securities
4.596.771.908.955
4.286.698.880.638
Total
Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Credit risk exposures relating to off-balance sheet items as at December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Eksposur maksimum/ Maximum exposure 2013 Garansi yang diterbitkan Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Jumlah
2012
3.082.492.415
8.238.868.882
410.039.064.720
429.044.411.305
Guarantees issued Unused loans commitments granted to customers
413.121.557.135
437.283.280.187
Total
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap resiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk liabilitas kontinjensi, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus Bank bayarkan dalam hal timbul kewajiban atas instrumen yang diterbitkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah.
For financial assets recognized on the statement of financial position, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount. For contingent liabilities, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay if the obligations of the instruments issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the un-drawn committed credit facilities granted to customers.
66
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30.
b. Risiko kredit (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued) b. Credit risk (continued)
(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan kredit lainnya (lanjutan)
(i) The maximum credit risk exposure without calculating the collateral and other credit (continued)
Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Bank pada tangal 31 Desember 2013 dan 2012, tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya. Untuk aset laporan posisi keuangan, eksposur diatas ditentukan berdasarkan nilai tercatat bersih seperti yang diungkapkan pada laporan keuangan.
The above table shows the maximum exposure to credit risk for the Bank as of December 31, 2013 and 2012 without calculating the collateral or other credit support. For the statement of financial position assets, the exposure is determined based on net carrying value as disclosed in the financial statements.
Manajemen yakin akan kemampuan Bank untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit yang berasal dari kredit yang diberikan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
Management believes on the Bank’s ability to control and maintain its credit risk exposure arising from loans based on the following:
- Bank telah memiliki pedoman tertulis mengenai kebijakan dan proses kredit yang mencakup seluruh aspek pemberian kredit yang dilakukan. Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu kepada kebijakan tersebut.
-
The Bank has written guidelines regarding credit policies and processes that cover all aspects of loans granted. Each granting of credit should always refer to such policy.
-
-
The Bank has an early problem detection system through “early warning system” and disciplined monitoring.
Bank telah memiliki sistem deteksi dini permasalahan melalui “early warning system” dan pemantauan yang disiplin.
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit
(ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure
Risiko konsentrasi kredit timbul ketika sejumlah pelangan bergerak dalam aktifitas usaha yang sejenis atau memiliki kegiatan usaha dalam wilayah geografis yang sama, atau memiliki karakteristik yang sejenis yang dapat menyebabkan kemampuan nasabah untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi ataupun kondisi lainnya.
Credit concentration risk arises when a number of customers are angaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.
a) Sektor geografis
a) Geographical sectors
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Untuk tabel ini, Bank telah mengalokasikan eksposur area berdasarkan wilayah geografis nasabah atau counterparty.
The following tables break down Bank’s credit exposure at their carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorised by geographical region as of December 31, 2013 and 2012. For these tables, Bank has allocated exposures to regions based on the customer or counterparty geographical area.
67
a. Sektor geografis (lanjutan)
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
b. Risiko kredit (lanjutan)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
68
30.
a. Geographical sectors (continued)
(ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued)
b. Credit risk (continued)
RISK MANAGEMENT (continued)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
a. Sektor geografis (lanjutan)
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
b. Risiko kredit (lanjutan)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
69
30.
a. Geographical sectors (continued)
(ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued)
b. Credit risk (continued)
RISK MANAGEMENT (continued)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
a. Sektor geografis (lanjutan)
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
b. Risiko kredit (lanjutan)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
70
30.
Credit risk exposure on the administrative accounts as of December 31, 2013 and 2012 is as follows:
a. Geographical sectors (continued)
(ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued)
b. Credit risk (continued)
RISK MANAGEMENT (continued)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
a. Sektor geografis (lanjutan)
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
b. Risiko kredit (lanjutan)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
71
30.
a. Geographical sectors (continued)
(ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued)
b. Credit risk (continued)
RISK MANAGEMENT (continued)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30.
b. Risiko kredit (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued) b. Credit risk (continued)
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit
(ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure
b. Sektor industri
b. Industry sectors
Tabel berikut ini menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan sektor industri pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The following tables break down Bank’s credit exposure at carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorised by the industry sectors as at December 31, 2013 and 2012.
72
b. Sektor industri (lanjutan)
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
b. Risiko kredit (lanjutan)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
73
b. Industry sectors (continued)
(ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued)
b. Credit risk (continued)
RISK MANAGEMENT (continued)
2013
30.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
b. Sektor industri (lanjutan)
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
b. Risiko kredit (lanjutan)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
74
b. Industry sectors (continued)
(ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued)
b. Credit risk (continued)
RISK MANAGEMENT (continued)
2012
30.
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30.
b. Risiko kredit (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued) b. Credit risk (continued)
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
(ii) Concentration of financial asset risk with credit risk axposure (continued)
b. Sektor industri (lanjutan)
b. Industry sectors (continued)
Eksposur resiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut:
Credit risk exposure on the administrative accounts are as follows: 2013
Perusahaan lainnya/ Other companies
Perseoarangan/ Individuals
Jumlah/ Total
Bank garansi Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan
250.000.000
2.832.492.415
3.082.492.415
109.972.236.254
300.066.828.466
410.039.064.720
Guarantees issued Unused loans commitments granted to customers
Jumlah
348.994.110.237
64.127.446.898
413.121.557.135
Total
2012 Perusahaan lainnya/ Other companies
Perseoarangan/ Individuals
Jumlah/ Total
Bank garansi Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan
6.304.047.766
1.934.821.116
8.238.868.882
137.089.284.821
291.955.126.484
429.044.411.305
Guarantees issued Unused loans commitments granted to customers
Jumlah
143.393.332.587
293.889.947.600
437.283.280.187
Total
75
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30.
RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko kredit (lanjutan)
b. Credit risk (continued)
(iii) Kredit yang diberikan
(iii) Loans
Ikhtisar kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
The details of loans are as follows: 2013
Mengalami penurunan nilai/ Impaired Tidak Mengalami Penurunan nilai/ Not impaired Rumah tangga Perdagangan besar dan eceran
Individual/ Individuals
Kolektif/ Collective
Jumlah/ Total
1.281.705.881.242
-
529.446.664
1.282.235.327.906
House holds
781.030.161.579
-
118.010.123
781.148.171.702
280.819.237.372 316.676.177.507
-
306.649.398 -
281.125.886.770 316.676.177.507
181.563.251.334 1.281.841.244
1.294.380.267
184.139.472.845
262.292.599.385 119.765.215.101
-
-
262.292.599.385 119.765.215.101
91.252.621.448
-
31.151.209
91.283.772.657
65.060.119.678
-
-
65.060.119.678
22.886.862.256
-
-
22.886.862.256
Jasa Pendidikan Pertanian, perburuan dan kehutanan
42.444.030.303
-
-
42.444.030.303
15.967.935.660
-
-
15.967.935.660
Perantara Keuangan Perikanan
8.826.077.806 7.278.606.116
-
-
8.826.077.806 7.278.606.116
Listrik, gas, dan air Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Lain-lain
1.927.101.107
-
-
1.927.101.107
Whole and retail Real estate, leasing service and servicing companies Manufacturing Transportation, warehousing and communications Accomodation and food and beverages Contaraction Health and social services Services in social, art culture, recreation and other services individual services Mining and excavation Educational services Agriculture, hunting and foresty Financial intermediary Fishing Electricity, gas and water
745.778.068 658.982.745
-
-
745.778.068 658.982.745
Individual services to household Others
3.480.900.638.707
1.281.841.244
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Industri pengolahan Transportasi, pergudangan dan komunikasi Penyediaan akomodasi dan makan minum Kontruksi Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Jasa kemasyarakatan sosial, budaya, hiburan dan perorangan lainnya Pertambangan dan Pengalian
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - neto
(
2.279.637.661 3.484.462.117.612
1.461.367.342) (1.281.841.244) ( 1.573.371.788 ) ( 3.479.439.271.365
-
76
706.265.873
4.316.580.374 )
3.480.145.537.238
Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30.
RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko kredit (lanjutan)
b. Credit risk (continued)
(iii) Kredit yang diberikan
(iii) Loans 2012 Mengalami penurunan nilai/ Impaired Tidak Mengalami Penurunan nilai/ Not impaired
Rumah tangga Perdagangan besar dan eceran Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
Individual/ Individuals
Kolektif/ Collective
Jumlah/ Total
1.136.072.231.403
-
863.324.772
1.136.935.556.175
House holds
743.571.709.640
-
3.796.680.200
747.368.389.840
310.654.703.117
-
1.588.588.268
312.243.291.385
263.036.251.573
-
-
263.036.251.573
252.306.223.578
-
5.334.483.941
257.640.707.519
142.411.322.480
-
-
142.411.322.480
90.770.255.825
-
-
90.770.255.825
86.261.926.860
-
65.151.209
86.327.078.069
62.713.031.693
-
-
62.713.031.693
Pertambangan dan Pengalian Jasa pendidikan
30.799.588.885 21.741.042.316
-
-
30.799.588.885 21.741.042.316
Pertanian, perburuan dan kehutanan Perantara keuangan
21.598.024.723 11.005.370.817
-
-
21.598.024.723 11.005.370.817
Perikanan Listrik, gas dan air
5.742.539.234 3.065.632.037
-
-
5.742.539.234 3.065.632.037
Whole and retail Real estate, leasing service and servicing companies Manufacturing Transportation, warehousing and communications Accomodation and food and beverages Contaraction Health and social services Services in social, art culture, recreation and other services individual services Mining and excavation Educational services Agriculture, hunting and foresty Financial intermediary Fishing Electricity, gas and water
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Lain-lain
620.191.523 5.897.304.712
-
-
620.191.523 5.897.304.712
3.188.267.350.416
-
11.648.228.390
3.199.915.578.806
Industri pengolahan Transportasi, pergudangan dan komunikasi Penyediaan akomodasi dan makan minum Kontruksi Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial, budaya, hiburan dan perorangan lainnya
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - neto
(
1.765.469.088) 3.168.501.881.328
77
-
( 3.328.378.892) (
-
8.319.849.498
5.093.847.980) 3.194.821.730.826
Individual services to household Others Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30.
b. Risiko kredit (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued) b. Credit risk (continued)
(iii) Kredit yang diberikan (lanjutan)
(iii) Loans (continued)
Bank melakukan penilaian secara individual untuk kredit dengan plafon di atas Rp4.000.000.000 dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet.
The Banks assesses individually the loans with plafon above Rp4,000,000,000 which are classified as substandard, doubtful and loss.
Penilaian secara kolektif dilakukan untuk kredit dengan plafon di bawah Rp4.000.000.000.
Collective assessment is applied to loans with plafond below Rp4,000,000,000.
Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif dilakukan atas kredit yang diberikan yang tidak signifikan secara individual. Metodologi evaluasi cadangan secara kolektif telah diungkapkan pada Catatan 2.
Allowances for impairment losses are assessed collectively for losses on loans that are not individually significant. The methodology of collectively assessed allowances has been disclosed in Note 2.
c. Risiko pasar
c. Market risk
Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan faktor pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank (adverse movement). Yang dimaksud dengan faktor pasar adalah suku bunga dan nilai tukar, termasuk deviratif dari kedua jenis risiko pasar tersebut misalnya perubahan harga opsi.
Market risk is the risk arising from movement in market variables in portfolios held by the Bank that could incur losses for the Bank (adverse movement). Market variables are defined as interest rates and exchange rates, including derivatives of these two types of market risk, i.e., change in option prices.
Bank melakukan pengukuran risiko suku bunga dengan menggunakan metodologi yang dapat mengidentifikasi risiko suku bunga dari portofolio aset dan liabilitas yang sensitif terhadap perubahan suku bunga serta menentukan besaran risiko terhadap Bank.
The Bank perform interest rate risk measurement by utilizing a methodology which can identify the risk of the interest rate on the assets portfolio and liabilities that are sensitive to interest rate fluctuation and determine the risk exposure of the Bank.
Tabel di bawah ini merupakan kisaran tingkat bunga per tahun untuk aset dan kewajiban yang signifikan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
The table below summarizes the range of interest rates per annum for significant assets and liabilities for the years ended December 31, 2013 and 2012:
2013
2012
Aset Giro pada Bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Efek-efek
Asset 0,00% - 2,00%
0,00% - 2,00%
5,75%
4,00% - 4,30%
6,06% - 6,35% 5,50% - 15,00% 5,00% - 12,50%
4,50% 4,50 - 17,50% 4,40% - 15,00%
78
Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities purchased under resale agreements Loans Marketable securities
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30.
c. Risiko pasar (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued) c. Market risk (continued)
2013
2012
Liabilitas Simpanan nasabah - Giro - Tabungan - Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro - Deposito berjangka
Liabilities
0,00% - 2,50% 0,00% - 4,50% 6,25% - 9,50%
0,00% - 2,50% 0,00% - 3,75% 5,50% - 7,00%
0,00% - 2,50% -
0,00% - 2,50% 6,25%
Deposits from customers Current accounts Savings Time deposits Deposits from other banks Current accounts Time deposits -
Risiko pasar terdapat pada aktivitas fungsional Bank dan kegiatan treasuri. Aktivitas ini mencakup penempatan dalam bentuk efek-efek dan pasar uang serta penyediaan dana (pinjaman dan bentuk sejenis lainnya).
Market risk exists in both bankwide and treasury activities. These activities include placement in securities and money market and provisions of funds (loans and other similar forms).
Pemantauan atas eksposur Bank terhadap risiko pasar dilakukan oleh Asset and Liability Committee (ALCO) yang melakukan pengelolaan aset dan liabilitas (ALMA). Tujuan dari manajemen risiko pasar adalah untuk mengelola dan melakukan kontrol atas eksposur risiko pasar dalam parameter yang dapat diterima, serta memaksimalkan tingkat pengembalian atas risiko.
Monitoring of the Bank’s exposure to market risk is performed by the Asset and Liability Committee (ALCO) which manages the assets and liabilities (ALMA). The objective of market risk management is to manage and control market risk exposures within acceptable parameters, while optimizing the return on risk.
d. Risiko likuiditas
d. Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan Bank dalam memenuhi kewajiban yang terkait dengan liabilitas keuangan yang telah jatuh tempo dan menutup posisi di pasar. Kebijakan likuiditas Bank ditujukan untuk memastikan bahwa kebutuhan dana dapat dipenuhi, baik untuk membayar deposito pada saat jatuh tempo atau memenuhi fasilitas kredit yang belum digunakan. Risiko likuiditas merupakan risiko yang terpenting pada bank umum dan perlu dikelola secara berkesinambungan. Pengelolaan dan pemantauan posisi likuiditas Bank berada dalam tanggung jawab bagian Treasury.
Liquidity risk is a risk caused among others by the inability of the Bank to meet its obligation associated with financial liabilities at due date and close the position in the market. The Bank’s liquidity policies are aimed at ensuring that fund requirement can be fulfilled, either to pay deposits at maturity or to fulfill additional loans on request. Liquidity risk is the most important risk to a commercial bank and as such needs to be managed on an on-going basis. Maintaining and monitoring the Bank’s liquidityposition is the responsibility of the Treasury Department.
Bank mengelola risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Risiko likuiditas diukur dan dipantau secara harian berdasarkan kerangka kerja limit risiko likuiditas.
The Bank manages liquidity risk through liquidity gap analysis and liquidity ratios. Liquidity risk is measured and monitored on a daily basis based on liquidity risk limit framework.
79
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30.
d. Risiko likuiditas (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued) d. Liquidity risk (lanjutan)
Kerangka kerja digunakan untuk mengelola situasi likuiditas Bank pada kondisi normal (business-as-usual) dan kejadian kondisi stres. Rencana pendanaan darurat likuiditas (liquidity contingency plan) telah disusun untuk mempersiapkan Bank jika terjadi krisis likuiditas.
TThe framework manages the liquidity situation of the Bank under both a business-as usual and stress event. Liquidity contingency plan is in place to prepare the Bank in the case of a liquidity crisis.
Sumber dana dan waktu jatuh tempo deposito dikelola untuk menghindari adanya dana yang idle dan menentukan jumlah serta instrumen aset likuid yang tepat untuk menjamin tingkat likuiditas yang terkendali secara terus menerus.
Sources of funds and maturity dates of deposits are managed to avoid idle funds and determine the appropriate liquidity level and liquid asset instrument to ensure a sustainable liquidity level.
Tabel berikut ini menggambarkan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank dihitung berdasarkan sisa periode jatuh tempo kontrak pada tanggal laporan posisi keuangan:
The following table illustrates the maturity profile analysis of the Bank’s assets and liabilities according to their remaining maturity period at the statements of financial position date:
80
d. Risiko likuiditas (lanjutan)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
81
30. d. Liquidity risk (continued)
RISK MANAGEMENT (continued)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
d. Risiko likuiditas (lanjutan)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
82
30. d. Liquidity risk (continued)
RISK MANAGEMENT (continued)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
d. Risiko likuiditas (lanjutan)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
83
30. d. Liquidity risk (continued)
RISK MANAGEMENT (continued)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
d. Risiko likuiditas (lanjutan)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
84
30. d. Liquidity risk (continued)
RISK MANAGEMENT (continued)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30.
e. Risiko operasional
RISK MANAGEMENT (continued) e. Operational risk
Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal.
Operational risk is defined as the risk of losses resulting from inadequate or internal control processes, people and systems or from external events.
Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan produk Bank, dari mulai Kantor Pusat sampai seluruh jaringan kantor. Kegagalan mengelola risiko operasional dapat menyebabkan kerugian finansial, keselamatan karyawan dan reputasi Bank.
This type of risk is inherent in every business processes, operational activities, systems and product of Bank, from Head Office Units to overall office network. Failure to manage operational risk correctly could lead to financial losses, employee safety and reputation of the Bank.
Untuk megawasi risiko operasional yang mungkin terjadi, Bank telah mengembangkan suatu sistem dengan menggunakan metodologi pengukuran sendiri (self assessment) yang dilakukan oleh masing-masing risk owner, sehinga dapat dibentuk suatu peta risiko yang mungkin terjadi disetiap unit kerja.
To monitor the possible occurrence of operational risk, the Bank has developed a selfassessment methodology system to be performed by each risk owner, which enables the Bank to develop a risk mapping system that could potentially be implemented at each work unit.
Dengan peta risiko, risiko operasioinal dapat diukur (high, medium atau low), sehingga manajemen dapat melakukan pengendalian terhadap dampak risiko yang timbul. Untuk mengalokasikan kebutuhan modal untuk mengukur risiko operasional, sesuai dengan Basel Committee on Banking Supervision, serta roadmap implementasi Basel II di Indonesia, pertama kali Bank akan menggunakan metodologi pendekatan Basic Indicator dan saat ini masih melakukan pengumpulan data risiko yang akan digunakan dalam aplikasi metodologi standardized.
With this risk mapping, operational risks can be mearused accurately (as being high, medium or low), and enables the management to control any arising risk impact. To allocate capital requirements in measuring operational risk, in accordance with the Basel Committee on Banking Supervision and also the roadmap of Basel II implementation in Indonesia, the Bank will use the Basic Indicator approach and currently is collecting data which will be used in the apllication of the Standardized methodology.
f. Risiko hukum
f. Legal risk
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis dalam bisnis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangundangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang sempurna.
Legal risk is the risk raised by weakness in juridicial aspects of the business, which could be caused by legal claims, non-existance of supported regulation or weakness in agreements, such a unfulfilled terms and conditions in contracts and binding collateral which is not complete.
Bank megelola risiko hukum dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.
Legal risks are managed by ensuring that all activities and business relationships between the Bank and third parties are based on rules and conditions that are capable of protecting the Bank’s interest from a legal perspective.
85
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30.
g. Risiko reputasi
RISK MANAGEMENT (continued) g. Reputation risk
Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank.
Reputational risk is the risk that is caused by negative publicity related to the business activity of the Bank or negative perception of the Bank.
Bank megelola risiko reputasi dengan memastikan kesesuaian antara aktivitas kegiatan usaha bank bersama-sama dengan aktivitas lain sehingga reputasi Bank tetap terjaga.
The bank manages its reputational risk by ensuring that its business activities are in conformity with its other activities, so as to maintain the Bank’s reputation.
h. Risiko strategis.
h. Strategic risk
Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko strategis yaitu visi Bank, rencana strategis, perubahan kepemilikan dan peluncuran produk baru.
Strategic risk is the risk that is caused by inappropriate determination and implementation of the Bank srtategy, inappropriate business decisions or being unresponsive to external changes. Here are the factors that influence the strategic risk that the Bank’s vision, strategic plan, changes in ownership and new product launches.
Bank mengelola risiko strategis melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan setiap kebijakan strategis secara kolektif dan komprehensif oleh Direksi dan Komite-Komite yang telah dibentuk.
The Bank manages strategic risk through a consideration of, and decision making process regarding every strategic policy in a collective and comprehensive manner performned by the established Bank’s Directors and Committees.
i. Risiko kepatuhan
i. Compliance risk
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Compliance risk is the risk caused by noncompliance with or non-application of prevailing regulations.
Bank mengelola risiko kepatuhan dengan melakukan penelaahan secara komprehensif untuk memastikan kesesuaian kebijakan standar operasi dan prosedur serta pengembangan produk baru dengan peraturan eksternal.
The Bank manages its compliance risk by performing comprehensive review to ensure that Bank’s Standard Operating Procedures and new product development conform with external regulations.
Satuan kerja kepatuhan juga telah melaksanakan pengkajian sistem dan prosedur terhadap rencana kebijakan dan rancangan keputusan dalam rangka mencegah penyimpangan terhadap peraturan perundangundangan lain yang berlaku. Di samping itu, Bank juga melakukan:
Compliance Task Force has also evaluated systems and procedures relating to new or revised policies and decisions to ensure their compliance with the applicable regulations. Furthermore, the Bank has also performed the following:
86
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
30.
i. Risiko kepatuhan (lanjutan) -
-
-
RISK MANAGEMENT (continued) i. Compliance risk (continued)
pemantauan prinsip kehati-hatian, diantaranya yang menyangkut kewajiban pemenuhan modal minimum, batas maksimum pemberian kredit, Giro Wajib Minimum dan lain-lain; pelaporan tugas kepatuhan baik untuk kepentingan internal maupun kepada pihak eksternal yang berwenang; dan melakukan revisi pedoman tata kerja kepatuhan.
- monitoring of the implementation of prudential principles, including the obligation to meet the minimum capital requirement maximum legal lending limit, etc; - compliance reporting both for internal and external parties purposes; and - revision of guidance.
31. MANAJEMEN MODAL
31.
the
compliance
procedures
CAPITAL MANAGEMENT
Bank Indonesia (BI) menentukan dan mengawasi kebutuhan modal Bank. Bank diwajibkan untuk mentaati peraturan BI yang berlaku dalam hal ini modal diwajibkan regulator. Pendekatan Bank terhadap pengelolaan modal ditentukan oleh strategi dan persyaratan organisasi bank, dengan memperhitungkan peraturan, serta keadaan ekonomi dan komersial.
Bank Indonesia (BI) sets and monitors capital requirements for the Bank. The Bank is required to comply with prevailing BI regulation in respect of regulatory capital. The Bank’s approach to capital management is driven by bank’s strategic and organizational requirements, taking into account regulatory, economic and commercial environment.
Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI yang berlaku dimana modal yang diwajibkan regulator Bank dianalisa dalam 2 (dua) tier:
The Bank calculates its capital requirements using the prevailing BI regulation where the Bank’s regulatory capital is analyzed into 2 (two) tiers:
-
Modal tier 1, meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, cadangan umum, saldo laba dan laba periode berjalan. Modal tier 2, meliputi cadangan kerugian penurunan nilai yang diperbolehkan.
- Tier 1 capital, which includes issued and fully paid share capital, general reserve, retained earnings and profit for the period. - Tier 2 capital, which includes the eligible amount of allowance for impairment losses.
Bank tidak mempunyai modal tambahan lain yang memenuhi kriteria modal tier 3 sesuai dengan peraturan BI yang berlaku.
The Bank does not have any other supplementary capital which meets the criteria of tier 3 capital under prevailing BI regulation.
Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagianbagian modal yang diwajibkan oleh regulator. Pengaruh dari pajak tangguhan telah dikeluarkan dalam menetukan jumlah saldo laba untuk modal tier 1; hanya 50 persen laba periode berjalan sebelum pajak tangguhan yang dapat diperhitungkan dalam modal tier 1; dan modal tier 2 tidak boleh melebihi modal tier 1. Juga tedapat batasan jumlah cadangan kolektif penurunan nilai yang boleh dimasukkan sebagai bagian dari modal tier 2.
Various limits are applied to elements of the regulatory capital. The effect of deferred taxation has been excluded in determining the amount of retained earnings for tier 1 capital; only 50 percent of the profit for the period before deferred taxation being included in tier 1 capital; and qualifying tier 2 capital cannot exceed tier 1 capital. There is also a restriction on the amount of collective impairment allowances that may be included as part of tier 2 capital.
-
87
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
31.
CAPITAL MANAGEMENT (continued)
Aset Tertimbang Menurut Risiko (“ATMR”) Bank ditentukan berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan yang mencerminkan berbagai tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan eksposur, yang tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan. Berdasarkan peraturan BI, Bank diharuskan untuk mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam mengukur ATMR Bank.
The Bank’s risk weighted assets (“ATMR”) are determined according to spesified requirements that seek to reflect the varying levels of risk attached to assets and exposures not recognized in the statement of financial position. Based on BI regulations, the Bank needs to take into consideration its credit risk, market risk and operational risk in measuring the ATMR.
Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjaga kepercayaan pemodal, kreditur dan pasar dan untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan. Pengaruh tingkat modal tehadap tingkat pengembalian ke pemegang saham juga diperhitungkan dan Bank juga memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan gearing yang lebih besar serta keuntungankeuntungan dan tingkat keamanan yang didapat dari posisi modal yang kuat.
The Bank’s policy is to maintain a strong capital base so as to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of business. The impact of the level of capital on sharehoders’ return is also recognized and the Banks also recognize the need to maintain a balance between the higher return that might be possible with greater gearing and the advantages and security level afforded by a strong capital position.
Bank telah mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal sepanjang tahun.
The Bank has complied with all externally imposed capital requirementd throughout the year.
Posisi modal yang diwajibkan regulator Bank sesuai peraturan BI yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The Bank’s regulatory capital position under prevailing BI regulation as of December 31, 2013 and 2012 was as follows:
2013 (Dalam jutaan) Modal tier 1 Modal saham Cadangan umum Saldo laba Laba periode berjalan Selisih kurang antara penyisihan wajib dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif
2012
500.000 30.000 144.182 42.904
(
500.000 24.000 96.025 39.579
32.103)
(
684.983 Modal tier 2 Cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Jumlah modal
30.627 )
(In million) Tier 1 capital Share capital General reserve Retained earnigs Profit for the period Negative differences between regulatory provision and allowances impairment losses on productive assets
627.317
31.101
27.902
31.101
27.902
716.084
655.219
88
Tier 2 capital Allowance for collective impairment losses
Total capital
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
31. 2013
CAPITAL MANAGEMENT (continued) 2012
(Dalam jutaan) Aset Tertimbang Menurut Risiko Risiko kredit Risiko pasar Risiko operasional
2.683.939 106.634 344.374
2.537.134 306.079 340.649
(In million) Risk Weighted Asset Credit risk Market risk Operational risk
Total Aset Tertimbang Menurut Risiko
3.134.947
3.183.862
Total Risk Weighted Asset
26,68%
25,83%
Capital Adequacy Ratio: Without market and operational risk charge
25,66%
23,05%
22,84% 21,85%
20,58% 19,70%
8,00%
8,00%
Rasio kecukupan modal: Tanpa memperhitungkan risiko pasar dan operasional Dengan memperhitungkan risiko pasar Dengan memperhitungkan risiko pasar dan operasional Rasio modal inti terhadap ATMR Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan
Manajemen menggunakan rasio modal yang diwajibkan regulator untuk memantau modal dan rasio-rasio modal ini tetap menjadi standar industri untuk mengukur kecukupan modal. Pendekatan BI untuk pengukuran ini terutama berdasarkan pemantauan terhadap hubungan antara kecukupan modal (8% dari ATMR) dengan ketersediaan modal.
With market risk charge With market and operational risk charge Ratio of core capital to ATMR Required Minimum Capital Adequacy Ratio
Management uses regulatory capital ratios in order to monitor its capital base, and these capital ratios remain to be the industry standards for measuring capital adequacy. BI’s approach to such measurement is primarily based on monitoring the relationship of the capital adequacy requirement (measured as 8% of ATMR) to available capital resources.
32. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
32.
GOVERNMENT GUARANTEES ON OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS
THE
Berdasarkan Undang-Undang No.24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No.3 (Perppu No.3/2008) tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Based on Law No.24 dated September 22, 2004 which was effective on September 22, 2005 and subsequently amended by the Government Regulation-in-Lieu-of Law No.3 (Perppu No.3/2008) dated October 13, 2008, the Indonesia Deposit Insurance Corporation (LPS) was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program, the amount of such guarantee being subject to change if the situation complies with certain valid criteria.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 tahun 2008 tanggal 31 Oktober 2008 mengenai Besarnya Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp2.000.000.000 untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 7,25% pada tanggal 31 Desember 2013 (2012: 5,50%).
Based on Government Regulation No.66 year 2008 dated October 13, 2008 regarding the Amount of Deposit Guaranteed by the Indonesia Deposit Insurance Corporation, the amount of deposit covered by LPS is up to Rp2,000,000,000 per depositor per bank. Customer deposits are covered only if the rate of interest is equal to or below 7.25% as of December 31, 2013 (2012: 5.50%).
89
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. JAMINAN KEWAJIBAN (lanjutan)
PEMERINTAH PEMBAYARAN
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
TERHADAP BANK UMUM
32.
GOVERNMENT OBLIGATIONS (continued)
GUARANTEES ON THE OF COMMERCIAL BANKS
Pada tanggal 13 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia telah mengesahkan Perppu No.3/2008 menjadi Undang-Undang.
On January 13, 2009, the Government of the Republik of Indonesia stipulated Perppu No.3/2008 to become a law.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut. Beban premi penjamin selama tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp7.340.300.241 dan Rp7.072.451.627 (Catatan 22).
On December 31, 2013 and 2012, the Bank is a participant of the guarantee program. Deposit guarantee premium in 2013 and 2012 amounted to Rp7,340,300,241 and Rp7,072,451,627 respectively (Note 22).
33. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
33. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENS
Nilai wajar yang diungkapkan di bawah ini adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal laporan posisi keuangan dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang telah terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan.
The fair values disclosed below are based on available relevant information at the statements of financial position date and are not updated to reflect changes in market conditions which have accorred after the date of the statements of financial position.
Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The table below presents the carrying amount and fair values of the Bank’s financial assets and liabilities as of December 31, 2013 and 2012.
90
33. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
91
33.
FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
92
33.
FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
93
33.
FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
94
33.
FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. NILAI WAJAR (lanjutan)
INSTRUMEN
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KEUANGAN
33.
FAIR VALUE (continued)
OF
FINANCIAL
INSTRUMENS
Bank menggunakan hirarki berikut untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar dari instrumen keuangan:
The Bank adopts the following hierarchy for determining and disclosing the fair value of financial instruments:
i.
Tingkat 1: dikutip (tidak dapat disesuaikan) dari harga pasar aktif untuk aset atau liabilitas keuangan yang identik;
i.
Level 1: quoted (unadjusted) prices in active markets;
ii.
Tingkat 2: teknik lain dimana semua input yang memiliki efek signifikan dalam pencatatan nilai wajar, dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung;
ii.
Level 2: other techniques for which all inputs which have a significant effect on the recorded fair value are observable, either directly or indirectly;
iii.
Tingkat 3: teknik lain dimana menggunakan input, yang memiliki efek signifikan dalam pencatatan nilai wajar, tidak berdasarkan pada data yang dapat diobservasi di pasar.
iii.
Level 3: other techniques which use inputs which have significant effect on the recorded fair value that are not based on observable market data.
Tabel dibawah ini menunjukkan instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar yang dikelompokkan berdasarkan hirarki nilai wajar:
The table below show the financial instruments measured at fair value grouped according to the fair value hierarchy: Nilai wajar / Fair value
Nilai tercatat/ Carrying value
Tingkat/ Level 1
Tingkat/ Level 2
Tingkat/ Level 3
31 Desember 2013 Aset keuangan Tersedia untuk dijual Efek-efek
December 31, 2013
401.904.845.000
401.904.845.000
-
-
31 Desember 2012 Aset keuangan Tersedia untuk dijual Efek-efek
i.
Financial assets Available-for-sale Marketable securities December 31, 2012
638.362.125.000
638.362.125.000
Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan aset lain-lain
-
i.
-
Financial assets Available-for-sale Marketable securities
Current accounts with Bank Indonesia, other banks, placements with Bank indonesia and other banks and other assets
Nilai tercatat dari kas dan setara kas, giro dan penempatan dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
Carrying value of cash and cash equivalents, current accounts and placements at floating interest rates are the reasonable estimates of fair value.
Estimasi nilai wajar terhadap penempatan dengan suku bunga tetap dan aset lain-lain ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk hutang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah satu tahun sehingga nilai tercatat dari penempatan dengan suku bunga tetap dan aset lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
The estimated fair value of placements with fixed interest rate and other assets are determined based on discounted cash flows using prevailing money market interest rates for debt with the similar credit risk and remaining maturity. Because the residual maturity dates are below one year, the carrying amount of fixed rate placements and other assets are reasonable estimates of fair value.
95
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. NILAI WAJAR (lanjutan) ii.
INSTRUMEN
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KEUANGAN
33.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
FAIR VALUE (continued) ii.
Estimasi nilai wajar terhadap efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk hutang dengan resiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah 1 (satu) tahun sehingga nilai tercatat dari efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar. iii.
FINANCIAL
INSTRUMENS
Securities purchased under resale agreements The estimated fair value of securities purchased under resale agreements is based on discounted cash flows using prevailing moneymarket interest rates for debt with similar credit risk and remaining maturity. Since the maturity is below 1 (one) year, the carrying amount of securities purchased under resale agreements is a reasonable approximation of fair value.
Kredit yang diberikan
iii.
Loans
Portofolio kredit Bank secara umum terdiri dari kredit yang diberikan dengan suku bunga mengambang. Kredit yang diberikan dinyatakan berdasarkan jumlah nilai tercatat. Nilai wajar dari kredit yang diberikan menunjukkan nilai diskon dari perkiraan arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima oleh Bank. Perkiraan arus kas ini didiskontokan dengan menggunakan suku bunga pasar untuk menentukan nilai wajar.
Bank credit portfolio generally consists of loans with floating interest rates. Loans are stated at carrying amount. The fair value of loans shows the estimated value of discounted future cash flows expected to be received by the Bank. Estimated cash flows are discounted using market interest rate to determine the fair value.
Nilai tercatat dari kredit yang diberikan dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar, sedangkan nilai tercatat atas pinjaman jangka pendek dengan suku bunga tetap adalah perkiraan yang layak atas nilai wajarnya.
Carrying value of loans with floating interest rates are reasonable estimates of fair value, while the carrying value of short-term loans with fixed interest rate is a reasonable estimate of fair value.
iv. Efek-efek
iv. Marketable securities
Nilai wajar untuk efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ditetapkan berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi perantara (broker)/ pedagang efek (dealer). Jika informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasi efek yang dimiliki karakteristik kredit, jatuh tempo dan yield yang serupa. v.
OF
The fair value for held-to-maturity marketable securities is determined based on market price or quotation price of intermediary (broker)/ securities dealers. If this information is not available , fair value is estimated using quotation market prices of securities with similar credit characteristics, maturity and yield.
Liabilitas segera, simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain dan liabilitas lain-lain
v.
Estimasi nilai wajar liabilitas segera, simpanan tanpa jatuh tempo, trmasuk simpanan tanpa bunga adalah sebesar jumlah terhutang ketika hutang tersebut dibayarkan.
Obligations due immediately, deposits from customers and deposits from other banks and other liabilities The estimated fair value of obligations due immediately, deposits with no maturity, including non-interest-bearing deposit represent the payable amount when the debt is paid.
96
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK JASA JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. NILAI WAJAR (lanjutan) v.
INSTRUMEN
PT BANK JASA JAKARTA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KEUANGAN
33.
Liabilitas segera, simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain dan liabilitas lain-lain (lanjutan)
FAIR VALUE (continued) v.
Estimasi nilai wajar terhadap simpanan dengan tingkat suku bunga tetap dan liabilitas lain-lain yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga hutang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh temponya dibaeah satu tahun, nilai tercatat dari simpanan dengan suku bunga tetap dan liabilitas lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajarnya.
OF
FINANCIAL
INSTRUMENS
Obligations due immediately, deposits from customers and deposits from other banks and other liabilities (continued) The estimated fair value of deposits with fixed interest rates and other liabilities that do not have a quotation price in an active market is determined based on discounted cash flows using interest rates of new debt with similar maturities. Because the maturity date is below one year, the carrying amount of fixed rate deposits and other liabilities are reasonable estimates of fair value.
34. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN YANG DISESUAIKAN
34.
NEW AND MODIFIED STATEMENTS FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
OF
Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan baru dan yang sesuaikan yang baru- baru ini telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Bank namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2013:
The following summarizes the new and modified Statements of Financial Accounting Standards that were recently issued by Indonesian Financial Accounting Standard Board that are considered relevant to the financial repotring of the Bank but not yet effective for 2013 financial statements:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015:
Effective on or after January 1, 2015:
PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang diadopsi dari IAS 1, mengatur perubahan penyajian kelompok pos-pos dalam pendapatan komprehensif lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
SFAS No. I (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements adopted from lAS 1, specifies changes of the grouping of items presented in other comprehensive income items to be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified to profit or loss.
PSAK No. 24 (Revisi 2013), lmbalan Kerja, yang diadopsi dari lAS 19, yang menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi Iiablitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
SFAS No. 24 (Revised 2013), Employee Beneflts adopted from lAS 19, which removes the corridor mechanism anid contingent liability disclosure to simplify clarification and disclosure.
PSAK No. 68, “Pengukuran NiIai Wajar", yang diadopsi dari IFRS 13, memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar diisyaratkan atau diizinkan.
SFAS No. 68, Fair Value Measurement adopted from IFRS 13, provides guidance in measuring fair value when fair value is required or permitted.
Bank sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dan standar baru dan yang disesuaikan tersebut ternadap laporan keuangannya.
The Bank is presently evaluating and has not determined the effects of these new and modified standards on its financial statement.
35. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
35. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan pada tanggal 20 Maret 2014.
The management of the Bank is responsible for the preparation of the accompanying financial statements that were completed on March 20, 2014.
97