Daftar Isi Table of Contents Daftar Isi Table of Contents
Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board
Highlight Kredit Sumut Sejahtera I dan II Sumut Sejahtera Credit I and II Highlight
Anggota Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board Member
Highlight Jaringan Kantor (Peta Jaringan Kantor) Office Network Highlight (Network Map Office)
Layanan Perbankan Lainnya Others Banking Services
Sekilas Bank Sumut Bank Sumut Overview
Strategi dan Prospek Usaha Perusahaan Strategy and Prospects of the Company
Visi & Misi Perusahaan Company Vision & Mission
Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Statemen Budaya Perusahaan Statement of Corporate Culture
Program Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia Human Resource Development and Quality Improvement
Peristiwa Penting 2010 Highlights Event
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance Good Corporate Governance Implementation Report
Penghargaan Awards
Data Perusahaan Company Data
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner Report
Profil Anggota Komite Profiles of Committees Member
ProfIl Dewan Komisaris Board of Commissioner Profile
Profil Pejabat Eksekutif Perbankan Banking Executive Officers Profiles
Laporan Direksi Director Report
Kepala Divisi Division Leaders
ProfIl Direksi Director Profile Ikhtisar Keuangan PT. Bank Sumut Financial Summary PT. Bank Sumut Tinjauan Perekonomian dan Bisnis Review of Economics and Business Laporan Kegiatan Usaha Perusahaan Company Business Activities Report Penyaluran Dana Konvensional Conventional Fund Distribution Unit Usaha Syariah Sharia Business Unit
2
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Membangun Pertumbuhan Berkelanjutan melalui Implementasi GCG Building Sustainability Growth through Good Corporate Governance Implementation
Bank Sumut Annual Report 2010
3
Highlight Kredit Sumut Sejahtera I dan II Sumut Sejahtera I and II Credit Highlight
6
Bank Sumut diakui sebagai pionir bank umum di Indonesia yang secara langsung mereplikasi pola Grameen Bank. Selaras dengan visinya sebagai bank pembangunan daerah (BPD) yang peduli terhadap usaha mikro, kecil dan menengah guna meningkatkan taraf hidup rakyat dengan produk Kredit Sumut Sejahtera I dan Kredit Sumut Sejahtera II (SS I dan SS II)
Sumut Bank is recognized as a pioneer of commercial banks in Indonesia that directly replicate the pattern of Grameen Bank. In line with its vision as a regional development bank (BPD) who care about micro, small and medium enterprises in order to improve living standards for people with Kredit Sumut Sejahtera I - North Sumatra Prosperous Credit I (SS I) and Kredit Sumut Sejahtera II - North Sumatra Prosperous Credit II (SS II)
Keunikan (uniquely) dalam program pembiayaan ini merupakan salah satu faktor yang telah mengantarkan Bank Sumut sebagai The Best Marketing and Customer Service of BUMD dan BUMD of The Year 2010.
The uniqueness of this financing program is one factor that has led the Sumut Bank as the Best Marketing and Customer Service of BUMD and BUMD of the Year 2010.
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Page of Tribun Medan Kredit Sumut Sejahtera Bank Sumut: Dari Sikap Empati, Mampu Merebut Hati Dengan mata berkaca-kaca, Mardiana, seorang ibu rumah tangga, mencurahkan perasaannya saat berlangsungnya pertemuan antara para perempuan prasejahtera penerima program Kredit Sumut Sejahtera (KSS) dengan Dirut Bank Sumut Gus Irawan di bawah pepohonan sawit yang rindang di Dusun VIII Desa Sei Rampah, Kabupaten Sei Rampah. Perempuan marginal yang membuka usaha kecil-kecilan di rumahnya itu menceritakan sulitnya mereka bangkit dan keluar dari lingkaran kemiskinan karena tak memiliki modal untuk berusaha sekalipun modal usaha yang dibutuhkan tak lebih dari Rp 1 juta.
Membina usaha Mikro Kecil Melalui Sentra UMK Tak hanya menyalurkan kredit bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK), Bank Sumut juga membangun gedung Sentra UMK Bank Sumut di Jalan Sei Serayu, Medan, yang beroperasi sejak 19 Desember 2008. Gedung ini hadir sebagaai wujud nyata kepedulian Bank Sumut untuk memberdayakan pelaku UMK agar lebih mampu mengembangkan usahanya. “Sentra UMK adalah suatu unit non operasional yang memiliki fungsi sebagai pusat informasi database, kredit dan pasar yang terkait dengan Pelaku UMK dan produktivitasnya,” tutur Abdul Hamid, Kordinator Sentra UMK Bank Sumut. Berbagai kegiatan dilakukan sesuai dengan visinya, yakni menjadi pusat pembelajaran (training centre) dan pelatihan microfinance bagi lembaga lain seperti BPD, BPR/S, Koperasi/BMT, LSM dan pihak berkepentingan lainnya. Selain itu, Sentra UMK ini menjadi pusat pengembangan produk-produk lanjutan microfinance, menjalin kerjasama dengan dan antara lembaga-lembaga yang berorientasi kepada microfinance, menyediakan jasa konsultan/sertifikasi dan jasa audit (produk) bagi lembaga lainnya dalam microfinance bila telah mapan dan resmi diakui, sekaligus sebagai mediator/fsilisator dengan mengadakan seminar, workshop, pameran/bazaar dan event promosi lainnya.
Berharap dari perbankan, mereka merasa minder karena harus mendatangi bank hanya untuk memohon kredit kelas mikro. Apalagi kebanyakan perempuan di pedesaan belum familiar berurusan dengan bank. Belum lagi memikirkan persyaratan seperti agunan barang berharga, yang tentunya tak mereka miliki. Itulah sebabnya, mereka selama ini lebih memilih meMelalui Sentra UMK ini pula, Bank Sumut berkreasi melakukan nerima tawaran pinjaman dari pengidiversifikasi produk kredit dan terus berupaya mencari skim baru jon alias rentenir, yang urusannya tak yang tepat dengan kondisi pasar. rumit dan berbelit-belit dan dengan proses pencairan pinjaman yang cepat. Tapi persoalannya, meminjam dari rentenir itu ses dan terus memperhatikan masyarakat kecil seperti seperti meminum madu racun, yang terasa manis tapi kami ini” tutur perempuan separuh baya itu yang sponmematikan secara perlahan-lahan. tan diamini ibu-ibu lainnya. “Terus terang, Pak, sebelum ada bantuan modal tanpa agunan dari Bank Sumut, kami di daerah ini banyak yang terjerat rentenir. Macam manalah kami bisa berusaha dengan tenang kalau modal kami lama-lama habis termakan hanya untuk membayar pinjaman dengan bunga yang sangat mencekik leher. Karena itu, kami menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bank Sumut, karena dengan adanya bantuan pinjaman modal dari Bank Sumut, kami bisa terlepas atau terhindar dari jeratan rentenir, Pak. Semoga Bank Sumut semakin suk-
Para kaum perempuan tersebut diberdayakan untuk memiliki usaha mikro seperti usaha ternak ayam/bebek, dagang sate, pecal, warung sampah, dagang sayur-mayur, kerajinan tangan, industri rumah tangga, dll, dengan bantuan modal awal sebesar Rp 500.000 s/d Rp 1.000.000. Selanjutnya sesuai dengan tahapan dan perkembangan usahanya, bantuan modal terus ditingkatkan hingga maksimal sebesar Rp 5.000.000. Keunggulannya, kredit usaha mikro ini tanpa agunan, namun wajib berkelompok dan setiap kelompok sekitar 20-30 orang.
Bank Sumut Annual Report 2010
7
Berawal dari Gempa di Nias Program pembiayaan mikro tanpa agunan yang diinisiasi oleh Bank Sumut ini berawal di Nias pasca terjadinya bencana alam Tsunami pada akhir tahun 2004 dan gempa bumi yang sangat dahsyat pada Maret 2005, yang memporak-porandakan perekonomian masyarakat di pulau terluar Sumatera Utara itu. Dengan dukungan technical assintence dari Asian Developmen Bank (ADB), pada tahun 2008 Bank Sumut lalu mengembangkan model pembiayaan replikasi pola Grameen Bank yang kemudian diberi nama Kredit Sumut Sejahtera guna memulihkan kembali perekonomian keluarga prasejahtera di Pulau Nias. Hasilnya? Lebih 4.000 debitur perempuan prasejahtera di sana berhasil bangkit dan semakin percaya diri untuk mengembangkan usahanya. Sukses dengan pilot project-nya di Nias, program ini kemudian dikembangkan pada 2009 secara bertahap di seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara. Perempuan prasejahtera yang telah menikmati pinjaman modal usaha bergulir ini terus membengkak. Berdasarkan laporan per Januari 2011, jumlah debitur KSS telah mencapai 34.546 orang yang tersebar pada 1.490 Kelompok Keuangan Mikro (satu kelompok beranggotakan 20-30 orang). Sedangkan plafon yang telah disalurkan sebesar Rp 110,941 miliar dan baki debet Rp 32,292 miliar. Yang patut dipuji, tak seorang pun para perempuan pelaku usaha mikro itu yang macet melunasi kewajibannya alias kredit macet nol persen! Program ini tidak hanya menyalurkan bantuan pinjaman modal usaha, tapi juga mendidik debiturnya untuk terbiasa menabung berupa tabungan wajib dan tabungan sukarela. Dari seluruh debitur perempuan prasejahtera itu, telah terkumpul tabungan Rp 11,809 miliar. Kredit KMSS Untuk mendukung pengusaha mikro yang usahanya semakin berkembang, Bank Sumut juga meluncurkan Produk Kredit Mikro Sumut Sejahera (KMSS) II atau secara simpel disebut dengan SS II. Produk ini merupakan pengembangan dari program Kredit Sumut Sejahtera (SS I). Bedanya, kalau pada program SS I, debitur tidak dikenakan agunan dan wajib berkelompok, pada program SS II, debitur bisa bersifat individu, namun harus memiliki agunan. Jumlah pinjaman pada program SS II juga lebih besar, yakni di kisaran Rp 5 juta s/d Rp 50 juta dengan bunga 15,6% lat. Jangka waktu pembiayaan untuk kredit modal kerja 2 tahun dan kredit investasi selama 3 tahun.
8
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
“Meski dengan agunan, namun agunannya tidak memberatkan calon debitur, karena agunannya bisa dalam bentuk kendaraan bermotor, persediaan barang dagangan, bahkan alat rumah tangga pun bisa jadi agunan. Dengan begitu, calon debitur mendapatkan solusi mudah untuk mendapatkan pembiayaan,” jelas Gus Irawan Pasaribu. Selain itu, masih ada kemudahan-kemudahan lainnya, seperti proses kredit yang cepat yakni hanya membutuhkan waktu maksimal tiga hari, dari mulai permohonan sampai kredit direalisasikan. Produk ini merupakan hasil kerja sama Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) dengan Sparkasen Bank dan asosiasi bank tabungan di Jerman yang berada di bawah naungan lembaga niirlaba SBF-IC. SS I Sebagai Unggulan Di luar lembaga keuangan mikro, Bank Sumut sendiri diakui sebagai pionir bank umum di Indonesia yang secara langsung mereplikasi pola Grameen Bank. SS I yang merupakan produk kredit khusus bagi kaum perempuan berekonomi lemah menjadi salah satu produk unggulan Bank Sumut, selaras dengan visinya sebagai bank pembangunan daerah (BPD) yang peduli terhadap usaha mikro, kecil dan menengah guna meningkatkan taraf hidup rakyat. Keunikan (uniquely) dalam program pembiayaan ini merupakan salah satu faktor yang telah mengantarkan Bank Sumut sebagai The Best Marketing and Customer Service of BUMD dan BUMD of The Year 2010. Benyamin de Haan, salah seorang anggota dewan juri BUMD Award, mengaku salut dengan inovasi yang dilakukan Bank Sumut di bidang marketing khususnya terobosan dalam penyaluran kredit. “Keunikannya yang menjadi kekuatan branding Bank Sumut adalah penyaluran kredit yang khusus membidik segmen kaum perempuan pelaku usaha mikro. Sebuah sikap empati pada rakyat kecil, yang pada akhirnya mampu merebut hati dan simpati pelaku usaha mikro dan kecil,” ujar Senior Advisor MS Solution dan Direktur Sianyu Group itu. ***
Highlight Jaringan Kantor (Peta Jaringan Kantor) Office Network Highlight (Network Map Office)
Bank Sumut Annual Report 2010
9
10
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Sekilas Bank SUMUT Bank SUMUT Overview SEJARAH BANK SUMUT
BRIEF HISTORY OF BANK SUMUT
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4 Nopember 1961 dengan Akta Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan sebutan BPDSU. Pada tahun 1962 berdasarkan UU No. 13 tahun 1962 tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan sesuai dengan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 5 tahun 1965 bentuk usaha dirubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Modal dasar pada saat itu sebesar Rp.100 juta dan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera Utara.
North Sumatra Regional Development Bank was established on November 4, 1961 with Notarial Deed No. 22 in the form of Limited Liability Company (PT) with the title BPDSU. In 1962, under the Law No. 13 year 1962 on Basic Provisions of Regional Development Banks and in accordance with the North Sumatra Provinces Regulation No. 5 year 1965, legal status was changed became Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Authorized capital at that time amounted to Rp. 100 million and is owned by the Regional Government of North Sumatra grade 1 and the Regional Government of North Sumatra grade II.
Sejalan dengan Program Rekapitalisasi, bentuk hukum BPDSU tersebut harus dirubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) agar saham Pemerintah Pusat dapat masuk untuk pengembangan dan dikemudian hari saham pihak ketiga dimungkinkan dapat masuk atas persetujuan DPRD Tingkat I Sumatera Utara, sehingga berdasarkan hal tersebut maka pada tahun 1999, bentuk hukum BPDSU dirubah kembali menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau disingkat PT. Bank SUMUT yang berkedudukan dan berkantor Pusat di Medan, Jl. Imam Bonjol No. 18, yang didirikan berdasarkan Akta No. 38 tanggal 16 April 1999 dibuat dihadapan Alina Hanum, SH, Notaris di Medan yang telah mendapat pengesahan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia Nomor C-8224 HT.01.01.TH 99 tanggal 05 Mei 1999. Modal dasar pada saat itu ditetapkan sebesar Rp. 400 miliar. Dan karena pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan bank, maka pada tanggal 15 Desember 1999 melalui Akta No. 31, modal dasar ditingkatkan menjadi Rp. 500 miliar.
In line with the Recapitalization Program, legal status of BPDSU must be changed from the Regional Company (PD) to Limited Liability Company (PT) to have the shares of the Central Government to development and in the future, shares from the third party possible can enter based on the approval of the regional House of Representatives of North Sumatra (DPRD) grade I, and based on above matter, in 1999, the legal status form BPDSU converted back to Limited Liability Company under the name PT. North Sumatra Regional Development Bank, or abbreviated as PT. Bank SUMUT which based and had its head office in Medan, Jl. Imam Bonjol No. 18, which was established under deed No. 38 dated April16, 1999 of Alina Hanum, SH, Notary in Medan, which was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia No. C-8224 HT. 01. 01. TH 99 dated May 5, 1999. Authorized capital at that time set at Rp 400 billion and because the bank’s consideration of the projected growth needs, then on December 15, 1999 through deed No. 31, the authorized capital was increased to Rp 500 billion.
Sesuai dengan Akta No. 39 tanggal 10 Juni 2008 yang dibuat dihadapan H. Marwansyah Nasution, SH., Notaris di Medan berkaitan dengan Akta Penegasan No. 05 tanggal 10 November 2008 yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan No. AHUAH.01-87927.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 20 Nopember 2008 yang diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 10 tanggal 03 Februari 2009, maka modal dasar ditambah dari Rp. 500 miliar menjadi Rp. 1 trilyun.
In accordance with the deed No. 39 dated June 10, 2008, of H. Marwansyah Nasution, SH. , Notary in Medan relating to the Confirmation deed No. 05 dated November 10, 2008 which was approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia as stated in Decree Letter No. AHU-AH.01.87927.AH.01.02.2008 - November 20, 2008, which was published in the Official Gazette of the Republic of Indonesia No. 10 dated February 3, 2009, the authorized capital increased from Rp. 500 billion to Rp. 1 trillion.
Anggaran Dasar terakhir, sesuai dengan Akta No. 16 tanggal 29 Oktober 2010 dan Akta Notaris No. 3 tanggal 6 Desember 2010 mengenai Pernyataan Keputusan Rapat, yang dibuat dihadapan Afrizal Arsad, SH., Notaris di Medan yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor : AHU-AH.01-10-04350 tanggal 10 Februari 2011.
The last Article of Associates, in accordance with the Notarial deed No. 16 dated October 29, 2010 and No. 3 dated December 6, 2010 regarding the Statement of the Meeting, of Afrizal Arsad, SH, Notary in Medan, which was approved by the Minister of Justice and Human Right number: AHU-AH. 01-10-04350 dated February 10, 2011.
Bank Sumut Annual Report 2010
11
Visi & Misi Perusahaan Company Vision & Mission
Visi Bank Sumut Bank Sumut Vision Menjadi bank andalan bagi membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
Being a mainstay bank in order to assist and encourage economic growth and regional development in all fields as well as a source of local revenue in order to improve the living standard.
Misi Bank Sumut Bank Sumut Mission Mengelola dana Pemerintah dan Masyarakat secara profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.
12
Managing Government and Community Funds in a professional manner based on the compliance principles.
Untuk mendukung mewujudkan visi dan misi tersebut, Bank Sumut selalu berusaha mencapai pertumbuhan usaha yang wajar dan berkesinambungan dengan kualitas aktiva produktif yang sehat diikuti oleh rentabilitas yang juga meningkat dari waktu ke waktu.
To support the vision and mission, the Bank SUMUT always try to achieve reasonable growth and sustainable business with sound productive asset quality, followed by rentability which has also increased from time to time.
Selain mempertahankan serta meningkatkan keunggulan pasar yang dimiliki, Bank secara terus menerus berupaya meningkatkan pangsa pasar pada sektor produktif usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
In addition to maintain and increase market advantage, the Bank is continuously trying to increase market share in the productive sector of micro, small and medium enterprises (UMKM)
Strategi untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, akan dilakukan upaya sebagai berikut:
Strategies to achieve the targets, efforts will be made as follows:
1. Meningkatkan intensitas kordinasi dan sosialisasi kepada stakeholders untuk penambahan modal guna mendukung pengembangan usaha.
1. Increasing the intensity of coordination and dissemination/ socialization to stakeholders for additional capital to support business development.
2. Melakukan diversifikasi produk dan jasa dengan memperbaiki konten maupun kemasan serta meningkatkan kualitas dan variasi promosi usaha.
2. Diversifying products and services by improving the content and packaging as well as improving the quality and variety of business promotion.
3. Meningkatkan kerjasama pengembangan produk dan jasa dengan sesama BPD serta berbagai pihak di luar perbankan.
3. Improving product and service development cooperation with fellow BPD and various parties outside the banking system.
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
4. Peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga dengan memperluas jaringan kantor, ATM, dan fiturnya guna mempercepat proses pelayanan transaksi perbankan.
4. Increasing third-party funding to expand the branch network, ATMs, and its features in order to accelerate the process of banking transaction services.
5. Meningkatkan aliansi strategis dalam pemberian kredit sindikasi antar BPD dan Bank Umum Nasional.
5. Enhancing strategic alliances in credit syndicated lending between BPD and the National Commercial Bank.
6. Penyaluran kredit tetap fokus pada segmen UMKM dengan memperluas pemasaran Kredit Peduli Usaha Mikro Sumut Sejahtera replikasi Greemen Bank diseluruh wilayah kerja PT. Bank Sumut, disamping core bisnis yang telah dibiayai.
6. Credit distribution remains focused on the UMKM segment to expand marketing of Kredit Peduli Usaha Mikro SUMUT Sejahtera Greemen bank replication throughout the working area of PT. Bank Sumut, in addition to core business has been financed.
7. Meningkatkan pemahaman dan aplikasi pendukung manajemen risiko/risk culture dan good corporate governance di setiap lini.
7. Improving the understanding and application of risk management support/risk culture and good corporate governance in every line.
8. Implementasi Loan Originating System (LOS) pada seluruh unit operasional, dimana LOS merupakan perangkat penting dalam administrasi perkreditan yang efisien berbasis komputerisasi yang mempunyai kemampuan untuk melakukan analisis secara cepat dan akurat terhadap aplikasi pinjaman yang diajukan oleh nasabah, lebih penting lagi untuk menekan sebanyak mungkin tingkat human error.
8. Implementing Loan Originating System (LOS) in all operational units, where the LOS is an important tool in the efficient credit administration-computing based which has the ability to perform rapid and accurate analysis of loan applications submitted by the customer, and the more important to reduce as much as possible the human error level
Bank Sumut Annual Report 2010
13
Statemen Budaya Perusahaan Statement of Corporate Culture Memberikan pelayanan TERBAIK : Providing TERBAIK (BEST) services:
Terpercaya (Reliable), Enerjik (Energetic), Ramah (Hospitality), Bersahabat (Friendly), Aman (Safe), Integritas tinggi (High Integrity) and Komitmen (Commitment)
14
Arti Logo Bank SUMUT
The meaning of Bank SUMUT Logo
SINERGI
SINERGY
Bentuk Logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk huruf “U” yang saling berkait bersinergy membentuk huruf “S” yang merupakan kata awal “Sumut”. Sebuah penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat antara Bank SUMUT dengan masyarakat Sumatera Utara sebagaimana visi Bank SUMUT.
The shape of logo depicts two elements in the form of the letter “U” which were interrelated synergy become the letter “S” which is the initial word of “Sumatra”. A depiction of a very close cooperation between the Bank SUMUT with society as a vision of Bank SUMUT.
Warna oranye sebagai simbol suatu hasrat untuk terus maju yang dilakukan dengan energik yang dipadu dengan warna biru yang sportif dan profesional sebagaimana misi Bank SUMUT.
The orange color as a symbol of a desire to move forward which done energetic combined with blue color, a sporty and professional as the mission of Bank SUMUT.
Warna putih sebagai ungkapan ketulusan hati untuk melayani sebagaimana statemen Bank SUMUT. Jenis huruf “Palatino Bold” sederhana dan mudah dibaca. Penulisan Bank dengan huruf kecil dan SUMUT dengan huruf kapital guna lebih mengedepankan Sumatera Utara, sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk membangun dan membesarkan Sumatera Utara.
The white color as an expression of sincerity to serve as the statement of Bank SUMUT. The font “Palatino Bold” simple and easy to read. Writing bank with lowercase and SUMUT with capital letters in order to further promote North Sumatra, as a picture of the wishes and support to build and grow the North Sumatra.
Fungsi Bank Sumut
The Function of bank SUMUT
Sebagai alat kelengkapan Otonomi Daerah di bidang Perbankan, PT. Bank Sumut berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah, bertindak sebagai Pemegang Kas Daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah serta sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah dengan melakukan kegiatan usaha sebagai Bank Umum seperti dimaksudkan pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992, tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998.
As a fittings tools of Regional Autonomy in the Banking industry, PT. Bank SUMUT serves as the moving and the driving pace of development in the region, acting as Regional Cash Holder which exercising the money storage area as well as one source region income by conducting business as a commercial bank as contemplated in the Act No. 7, 1992, regarding Banking industry as amended by Act No. 10, 1998.
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Peristiwa Penting 2010 Event Highlights
Januari
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Februari
2
Maret
3
Penarikan Undian Grand Prize Tabungan Pelantikan Pemimpin Cabang Februari Empowering Centre Bank Sumut LAZ di Martabe 30 Januari 2010 di parkiran 2010 di Lantai IX Bank Sumut. Belawan. Carrefour Medan. April
4
Mei
5
Juni
6
Penutupan PRSU 10 April 2010 di Tapian Pelantikan Pemimpin Cabang 24 Mei Pemberian Bantuan Beasiswa 14 Juni Daya bersama artis The Potters. 2010 di Gedung Bank Sumut Kantor 2010 di MAN 1 Model Medan. Pusat Lt. IX. Juni
7
Bank Sumut menerima penghargaan The Best Bank 2010 untuk kategori BPD beraset di atas Rp 10 triliun oleh Majalah Investor di Jakarta, 3 Juni 2010. September
10
Juli
8
Unit Usaha Syariah Bank Sumut menerima penghargaan The Best Performance Local Banking Syariah in North Sumatera oleh Majalah Investor di Jakarta Oktober
11
Agustus
9
Bank Sumut melanjutkan roadshow sosialisasi To Be The Best Road To Bank Sumut Regional Champion ke seluruh kantor cabang di Sumatera Utara Oktober
12
Manasik Haji Nasabah Tabungan Makbul Donor Darah Pegawai Bank Sumut 26 Pelantikan Pemimpin Cabang Bank Bank Sumut 23 September 2010 di Oktober 2010 di Gedung Bank Sumut Sumut 29 Oktober 2010 di Gedung Bank Asrama Haji Medan. Kantor Pusat Lt. IX. Sumut Kantor Pusat Lt. IX.
Bank Sumut Annual Report 2010
15
Penghargaan Awards
16
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Nama Penghargaan
Name Recognition
Ranked 2nd as the Best Customer Service from MRI & Info Bank Magazines;
•
Peringkat 2 Best Customer Service dari MRI & Majalah Info Bank;
•
•
Peringkat 3 Best Teller dari MRI & Majalah Info Bank;
•
Ranked 3 of the Best Teller of MRI & Info Bank Magazines;
•
Peringkat 3 Best Performance Overall dari MRI & Majalah Info Bank;
•
Ranked 3rd of the Best Overall Performance of MRI & Info Bank Magazines;
•
Peringkat 3 Best Phone Handling dari MRI & Majalah Info Bank;
•
Rank 3 of the Best Phone Handling of MRI & Info Bank Magazines;
•
Best Banks Kategori Bank Pembagunan Daerah dengan Asset diatas Rp. 10 triliun dari Majalah Investor;
•
The Best Banks Category of regional development bank with assets above Rp 10 trillion from Investor Magazine;
•
Best Performance Banking Kategori BPD Besar dari Majalah Tempo/ABFI Institute Perbanas;
•
The Best Performance Banking category of BPD from Tempo Magazine / ABFI Institute Perbanas;
•
Info Bank Awards 2010 Sebagai Bank Dengan Predikat “Sangat Bagus” atas Kinerja Keuangan tahun 2009 dari Majalah Info Bank;
•
Info Bank Awards 2010 as The Bank With "Excellent" Predicate for Financial Performance in 2009 from the Info Bank Magazines;
•
The Best Performance Local Banking Shariah in North Sumatera Kategori Unit Usaha Syariah Berpredikat “Bagus” dari Indonesia Property & Bank Awards;
•
The Best Performance of Local Sharia Banking in North Sumatra for Sharia Unit Category with “Good” predicated from Indonesia Property & Bank Awards;
•
Peringkat 1 The Most Efficient Expansive Funding, The Best Sharia Unit Asset Kurang dari Rp 1 triliun dari Majalah Investor;
•
Ranked 1st of The Most Efficient Expansive Funding, The Best Sharia Unit Asset Less than Rp. 1 trillion from Investor Magazine;
•
Best Syariah 2010 Kategori Unit Usaha Syariah Terbaik 2010 Aset dibawah Rp. 500 miliar dari Majalah Investor;
•
The Best Syaria 2010 Category Best Syaria Unit 2010 with assets bellow Rp. 500 billion from Investor Magazine;
•
The 1st CEO For Business Team Work Development dari Majalah Business Review;
•
The 1st of CEO For Business Team Work Development from Business Review magazine;
•
The Best 1st BUMD 2010 dari Majalah Business Review;
•
The Best 1st of BUMD 2010 from the Business Review magazine;
•
The Best 1st Bank Daerah 2010 dari Majalah Business Review;
•
The Best 1st of Regional Bank 2010 from the Business Review magazine;
•
The Best Marketing & Customer Satisfaction dari Majalah Business Review;
•
The Best of Marketing & Customer Satisfaction from Business Review magazine;
•
The Best 1st Performance Management System dari Majalah Business Review;
•
The Best 1st of Management System Performance from Business Review magazine;
•
The Best 2nd Finance dari Majalah Business Review
•
The Best 2nd of Finance from Business Review Magazine
•
The Best 2nd Human Capital Management System Allignment dari Majalah Business Review;
•
The Best 2nd of Human Capital Management System Allignment from Business Review magazine;
Bank Sumut Annual Report 2010
17
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner Report
18
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Pertumbuhan Perekonomian Indonesia pada tahun 2010 mencapai 6,1% hal ini juga memberikan pengaruh pada pertumbuhan perekonomian Sumatera Utara dengan tingkat pertumbuhan mencapai 6,36%, Keadaan ini memberikan pengaruh bagi dunia perbankan di tanah air dan juga Bank Sumut.
In 2010, Economic Growth in Indonesia reached 6.1%, it also gives the effect on economic growth in North Sumatra with a growth rate reached 6.36%, this situation given the state of banking in the country and also the Bank SUMUT.
Dalam situasi pertumbuhan ekonomi yang relatif kondusif tersebut, kami merasa bangga melihat pencapaian yang diraih oleh Manajemen Bank Sumut yang mampu menunjukan kinerja yang solid dalam menghadapi tantangan perekonomian dan perbankan.
In a situation economic growth relatively conducive, we feel proud to see the accomplishments achieved by the management of the Bank SUMUT that is able to show solid performance to face of economic challenges and banking.
Dengan upaya keras dan konsistensi Manajemen dan Karyawan, Bank Sumut mampu meningkatkan kinerja keuangannya. Beberapa indikator keuangan menunjukkan peningkatan tersebut, antara lain pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 13,82% menjadi Rp. 1,210 Triliun pada Tahun 2010 dibandingkan dengan Tahun 2009 sebesar Rp. 1,063 Triliun. Laba Bersih Tahun Buku 2010 menunjukkan angka pertumbuhan yang baik yaitu 22,15% menjadi Rp. 404,29 Miliar dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp. 330,97 Miliar. Total Aset pada Tahun Buku 2010 juga mengalami pertumbuhan yang cukup baik yaitu Rp. 12,76 Triliun atau tumbuh sebesar 18, 63% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp. 10,75 Triliun.
With a big effort and consistency of management and employees, Bank Sumut able to improve its financial performance. Several financial indicators show improvements, including net interest income increased by 13.82% to Rp. 1,210 trillion in 2010 compared with the year 2009 amounted to Rp. 1,063 trillion. Net Income for Fiscal Year 2010 showed good growth rate of 22.15% to Rp. 404.29 billion compared to the year 2009 amounted to Rp. 330,97 Billion. Total assets at fiscal year 2010 also had a fairly good growth of Rp. 12,76 Trillion or grew by 18.63% compared to the year 2009 amounted to Rp. 10,75 Trillion.
Sebagaimana kami sebutkan sebelumnya, keberhasilan dalam pertumbuhan aset dan laba tersebut oleh karena dukungan, kerja keras dan komitmen yang kuat dari Manajemen Bank Sumut. Rasio Kecukupan Modal (CAR) pada Tahun 2010 memperlihatkan trend membaik yaitu sebesar 13,06% mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2009 sebesar 10,77%. Rasio Kredit Bermasalah terhadap Total Kredit (NPL) Gross pada tahun 2010 sebesar 3,02% atau mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2009 sebesar 2,47%, namun angka 3,02% tersebut masih dibawah batas maksimal 5%.
As we mentioned earlier, success in asset growth and profits because of the support, hard work and strong commitment from the management of the Bank SUMUT. Capital Adequacy Ratio (CAR) in the year 2010 shows the trend of improvement that is equal to 13.06% compared to the year 2009 increased by 10.77%. Ratio of Non Performing Loans to Total Loans (NPLs) Gross in 2010 by 3.02% or an increase compared to the year 2009 of 2.47%, but 3.02% rate is still below the maximum limit of 5%.
Tingkat kesehatan Bank posisi 31 Desember 2010 yang diukur dengan kriteria kesehatan bank menurut Peraturan Bank Indonesia, secara keseluruhan komponen penilaian bank berada dalam peringkat komposit 1 (PK-1), hal itu mencerminkan bahwa bank digolongkan sangat baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan.
The rating of Bank soundness position December 31, 2010 as measured by the bank’s health/soundness criteria according to Bank Indonesia Regulation, the overall of bank rating components are in a composite ranking of 1 (PK-1), it reflects that the bank is classified as very good and able to overcome the negative effect of economic conditions and financial industry.
Bank Sumut Annual Report 2010
19
20
PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA PT. BANK SUMUT.
PT. BANK SUMUT PROSPECTS VIEWS
Berdasarkan kinerja keuangan dan prestasi yang telah dicapai PT. Bank Sumut pada tahun 2010, menjadi dasar pertimbangan yang sangat kuat bagi Dewan Komisaris untuk menilai bahwa target-target yang telah disusun manajemen didalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Tahun Buku 2011 dan Rencana Bisnis Bank Tahun 2011-2013 adalah rencana yang realistis sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Namun demikian Dewan Komisaris mengingatkan bahwa melalui proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan operasional yang matanglah, PT. Bank Sumut mampu mencapai seluruh target dengan baik dan terukur.
In 2010, based on financial performance and achievements had with Bank SUMUT became the basis of a very strong consideration for the BOC to assess that the targets that had been developed in the management of the Annual Work Plan and Budget for Fiscal Year 2011 and Business Plan of 2011-2013 is a realistic plan in accordance with Bank Indonesia. However, the BOC reminded that through the mature planning process and implementation of operational activities, PT. Bank Sumut able to achieve all targets well and measurable.
Dalam meningkatkan struktur pendanaan dan permodalan maka pada Bulan Mei Tahun 2011 PT. Bank Sumut akan melakukan Public Expose dalam rangka penerbitan obligasi III PT. Bank Sumut sebesar Rp. 1 Triliun.
To improve the funding structure and capital, in May 2011, PT. Bank Sumut will conduct public expose for issuing bonds III amounted of Rp. 1 billion.
Dewan Komisaris optimis bahwa rencana kerja dan rencana bisnis Tahun 2011 yang telah kami setujui dengan pembahasan yang alot antara Direksi dan Kami sebagai Dewan Komisaris dapat dicapai dengan komitmen dan kerja keras Direksi dan seluruh karyawan sebagaimana ditunjukkan pada keberhasilan yang dicapai di tahun buku 2010.
BOC are optimistic that the work plan and business plan in 2011 that we agree with a lot of discussion between the BOD and we as the BOC can be achieved with commitment and hard work of the BOD and all employees as indicated on the success achieved in financial year 2010.
Dapat kami sampaikan, bahwa pada tahun 2011 jumlah Pinjaman yang diberikan termasuk Piutang dan Pembiayaan Syariah direncanakan tumbuh 25,98%, Dana Pihak Ketiga dapat tumbuh 29,54%, Total Aset bank diharapkan tumbuh 34,76%, dan laba sebelum pajak diharapkan dapat tumbuh 11,43%.
In 2011 the amount of Loans and Receivables Financing including Sharia is planned to grow 25.98%, Third Party Funds to grow 29.54%, total bank assets is expected to grow 34.76%, and profit before tax is expected to grow 11.43%.
Perlu kami sampaikan bahwa Rencana kerja dan rencana Bisnis tersebut dilaksanakan melalui tata kelola perusahaan yang baik. Melalui pelaksanaan Good Corporate Governance tersebut dan didukung dengan fokus pada pengendalian intern, maka realisasi anggaran dapat tercapai dan dapat membangun PT. Bank Sumut yang lebih kokoh dan handal sehingga menjadi pilihan utama masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya.
Kindly delivered you that the work plan and business plan are implemented through Good Corporate Governance. Through the implementation of Good Corporate Governance and supported with a focus on internal control, the budget can be achieved and build Bank SUMUT a more robust and reliable so that became the main choice of the North Sumatra people, and Indonesia society in general.
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
PENGELOLAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE & MANAJEMEN RISIKO
GOOD CORPORATE GOVERNANCE & RISK MANAGEMENT
Pelaksanaan Good Corporate Governance secara umum di PT. Bank Sumut dilaporkan telah terlaksana dengan baik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan Hasil Self Assessment PT. Bank Sumut atas Pelaksanaan Good Corporate Governance (Transparency, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness) atau yang disebut dengan TARIF, pada periode tahun 2009 untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006, maka penilaian self assessment pelaksanaan Good Corporate Governance PT. Bank Sumut periode 31 Desember 2010 diperoleh nilai komposit 1,475 dengan predikat sangat baik.
The Implementation of Good Corporate Governance in PT. Bank SUMUT generally had been done very well. This can be proved by the results of Self Assessment of Bank SUMUT on its implementation of Good Corporate Governance (Transparency, Accountability, Responsibility, independency and fairness) or so-called TARIF, in the period of 2009 to comply with Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI / 2006 on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) for Commercial Banks, as amended by Regulation No. 8/14/ PBI/2006, then the self-assessment rating of Good Corporate Governance PT. Bank Sumut period December 31, 2010 obtained a composite score 1. 475 with a predicate of “very good”.
Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas pengawasannya dibantu oleh Komite-Komite. Dan sejak tahun 2007 KomiteKomite telah dibentuk dan berjalan dengan baik sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 dan PBI No. 8/14/PBI/2006, adapun Komite-Komite yang berada dibawah Dewan Komisaris PT. Bank Sumut adalah Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi.
The BOC in applying its supervisory duties is assisted by the Committees. Since 2007 the Committees have been established and running well in accordance with the Regulation of Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 and Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006. The Committees under the BOC of PT. Bank SUMUT are the Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee.
Dewan Komisaris juga melakukan review atas pelaksanaan manajemen risiko di PT. Bank Sumut, hal mana telah dilakukan penilaian Risiko Inherent dan Sistem Pengendalian Risiko di PT. Bank Sumut. Saat ini PT. Bank Sumut melakukan penilaian terhadap 8 (delapan) Jenis Risiko. Dewan Komisaris telah menjalankan review atas laporan profil risiko PT. Bank Sumut tersebut, dan sampai dengan posisi Desember 2010, predikat risiko PT. Bank Sumut secara keseluruhan adalah Low (rendah) dengan trend Stabil.
The BOC also reviewed the implementation of risk management at PT Bank SUMUT, where it has conducted an assessment of Inherent Risk and Control Risk System in PT Bank SUMUT. Currently PT. Bank Sumut assessed eight (8) Type of Risk. BOC has run a review of the consolidated risk profile and up to the position in December 2010, predicate of PT. Bank Sumut overall risk is low (low) with a Stable trend.
Bank Sumut Annual Report 2010
21
22
KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
COMMITTEES UNDER THE BOC
Sesuai dengan Pasal 12 (ayat 1) Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Bagi Bank Umum, maka Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi, dimana KomiteKomite tersebut bertugas membantu Dewan Komisaris dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko, masing masing terdiri dari seorang Ketua (Komisaris Independen) dan 2 (dua) orang anggota (pihak independen), sedangkan Komite Nominasi dan Remunerasi terdiri dari Seorang Ketua (Komisaris Independen), seorang anggota (Komisaris) dan seorang anggota (Pimpinan Divisi SDM/Ex-officio).
In accordance with Article 12 (act 1) of Bank Indonesia No. 8/4/ PBI/2006 on Implementation of Good Corporate Governance (GCG) for Commercial Banks, the BOC has established an Audit Committee, the Risk Monitoring Committee, and Remuneration and Nomination Committee, where these Committees assigned to assist the BOC and is directly responsible to the BOC. Audit Committee and Risk Monitoring Committee, each consisting of a Chairman (Independent Commissioner) and 2 (two) members (independent parties), while the Nomination and Remuneration Committee consists of a Chairman (Independent Commissioner), a member (Commissioner) and a member (Head of HR Division/Exofficio).
HAL-HAL YANG PERLU MENJADI PERHATIAN MANAJEMEN
THINGS SHOULD BE CONSIDERED BY THE MANAGEMENT
Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja dan pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan PT. Bank Sumut Tahun 2010, maka Dewan Komisaris menyampaikan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian manajemen adalah:
Under the supervision of the performance realization and Annual Work Plan and Budget implementation OF Bank Sumut in 2010, the BOC would like to convey several things should be considered by the management as following:
1. Menjalankan langkah-langkah dalam menyelesaikan kredit bermasalah (khususnya kredit bermasalah yang telah relatif lama).
1. Running the steps in resolving nonperforming loans (especially that has been relatively long).
2. Meningkatkan realisasi penagihan kredit macet.
2. Increase the realization of bad debts collection.
3. Menjaga agar likuiditas bank selalu terpelihara dengan baik dengan meningkatkan Dana Pihak Ketiga melalui produk dan program pemasaran yang diterima pasar.
3. Maintain the bank liquidity that is always been well taken by raising a third party funds through acceptable product and marketing program to the market.
4. Menyempurnakan kebijakan penerbitan bank garansi dan melakukan sosialisasi.
4. Improve bank guarantee policy and conduct socialization.
5. Menyempurnakan Sistem OLIBs dan Teknologi Informasi Bank sehingga berjalan lancar, tepat waktu dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
5. Improve OLIBs Systems and Information Technology so that it runs smoothly, on time and in accordance with provosion regulations.
6. Meningkatkan monitoring dan pengawasan kredit sehingga mampu memberikan feedback perbaikan.
6. Improve credit supervision to be able to provide feedback for improvement.
7. Meningkatkan keamanan pada setiap kantor cabang dan kantor cabang pembantu sehingga memberikan pelayanan yang baik kepada stakeholders Bank.
7. Increase security at each branch and sub-branches to able to provide a good service to the stakeholders.
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
8. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia terkait keakuratan penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) dan meningkatkan pemahaman dan kehati-hatian pegawai dan staf dalam proses perkreditan.
8. Improve the quality of human resources related to the accuracy of the monthly report of Commercial Banks and increase the understanding and caution of employees and staff in the credit process.
9. Meningkatkan pengendalian intern dan kemampuan Sumber Daya Manusia untuk mematuhi SOP dan ketentuan yang berlaku.
9. Improve internal control and ability to comply with the Human Resources SOP and provision regulations.
10. Seluruh investasi dan biaya yang dianggarkan dalam dalam Rencana Bisnis PT. Bank Sumut tahun 2011-2013 diimplementasikan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dan sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan Good Corporate governance.
10. All investment and the cost budgeted in the Business Plan of PT. Bank Sumut year 2011-2013 has implemented in accordance with the provisions and regulations and in accordance with the principles of prudence and good corporate governance.
Atas nama Dewan Komisaris kami ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Direksi dan segenap karyawan atas upaya dan komitmen yang telah diberikan sepanjang tahun 2010. Kami juga ingin menyampaikan penghargaaan serta ucapan terima kasih kepada Bapak Gubernur Sumatera Utara, Bupati/Walikota se-Sumatera Utara selaku Pemegang Saham serta kepada seluruh mitra usaha, nasabah, rekanan dan masyarakat luas atas kepercayaan dan dukungannya. Dengan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan dan tentunya atas rahmat dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa.
On behalf of the BOC, We would like to express our highest appreciation to the BOD and all employees for their efforts and commitments that have been granted during the year 2010. We also wish to convey and also acknowledged his gratitude to the Governor of North Sumatra, the Regent/ Mayor of North Sumatra as well as the Shareholder and all business partners, customers, partners and the wider community for their trust and support. With the commitment of all stakeholders, and of course on mercy and grace of God Almighty.
PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA UTARA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA UTARA
Djaili Azwar Komisaris Utama Commissioner
Bank Sumut Annual Report 2010
23
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioner Profile
1
2
1
24
3
Djaili Azwar Komisaris Utama Commissioner
Lahir di Binjai pada tanggal 22 Mei 1954, alumni Fakultas Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara, dan memperoleh gelar Magister of Science dari Universitas Sumatera Utara pada tahun 2003.
Born in Binjai on May 22, 1954, graduated from Civil Engineering Faculty in University of North Sumatra, and Master of Science from the University of North Sumatra in 2003.
Pelatihan dan workshop yang pernah diikuti antara lain Pendidikan Local Government For Indonesia di HiroshimaJepang, Deseminasi Pengembangan Kawasan Industri Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah di Bandung, lokakarya/ studi banding di beberapa negara seperti Malaysia, Korea Selatan, Hongkong, Singapura dan Cina. Mengikuti konferensi ASPAC tahun 1993 di Bangkok, Thailand. Mengikuti Data’s City Book tahun 2001 di Manila-Philipina.
Training and workshops have been followed, among others, Local Government Education For Indonesia in Hiroshima, Japan, dissemination Industrial Development Area in the Context of Regional Autonomy in Bandung, workshops / comparison study in several countries such as Malaysia, South Korea, Hong Kong, Singapore and China. Following the ASPAC Conference 1993 in Bangkok, Thailand. Following the data’s City Book in 2001 in Manila, Philippines.
Menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Deli Serdang - Tahun 2004, Sekretaris Daerah Kabupaten Serdang Bedagai - Tahun 2006, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara – Sekarang.
In 2004, Served as Regional Secretary of Deli Serdang District, In 2006 the Regional Secretary of Serdang Bedagai, Assistant for Economic and Secretary of Regional Development of North Sumatera Province - present
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
2
M. Lian Dalimunthe Komisaris Commissioner
Lahir di Asahan, 24 April 1952. Alumni Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Sumatera Utara. Gelar Master of Economic in Accounting dari Macquirie University Sydney – Australia.
Born in Asahan, April 24, 1952. Graduated from Economics Faculty majoring in Accounting, University of North Sumatra. Master of Economic in Accounting from the Macquirie University of Sydney - Australia.
Short Course dan Workshop yang pernah diikuti antara lain: Financial and Management Accounting, Kentucky University, Lexington, USA tahun 1991, Workshop Management Strategic, Kuala Lumpur tahun 2003, Tom Peter’s Re-Imagine, Business Excellence in a Disruptive Age, Singapura tahun 2004, Strategi Pengembangan Knowledge Economi untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa, Denpasar tahun 2008. Certified Public Accountant (CPA), 2010.
Short Course and Workshop have been followed, among others: the Financial and Management Accounting, Kentucky University, Lexington, USA in 1991, the Workshop on Management of Strategic, Kuala Lumpur in 2003, Tom Peter’s Re-Imagine, Business Excellence in a Disruptive Age, Singapore in 2004, Economy Knowledge Developing Strategies to Improve Competitiveness of Nations, Denpasar in 2008. Certified Public Accountant (CPA) 2010.
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara - Jurusan Akuntansi (1980 - sekarang). Dosen Pasca Sarjana USU (1999 sekarang), Sekretaris Eksekutif USU PT. BHMN (2005 sekarang). Pelaksana Pembantu Rektor II USU (2003 - 2005).
Lecturer of Economics Faculty, of North Sumatra University in Accounting Department (1980 - Present). USU Graduate School Lecturer (1999 - Present), Executive Secretary USU PT. BHMN (2005 - Present). Assistant of Vice Rector II (2003 - 2005).
Dalam kegiatan organisasi aktif sebagai anggota IAI dan ISEI sejak tahun 1980 - sekarang.
Active in several organization as member of the IAI and ISEI since 1980 - present.
3
Irwan Djanahar Komisaris Independen Independent Commissioner
Lahir di Medan pada tanggal 13 Januari 1956, alumni Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sumatera Utara, dan memperoleh gelar Master Accounting and Financial Information System (MAFIS) dari Cleveland State University, Ohio, USA, tahun 1991.
Born in Medan on January 13, 1956, graduated from Economics Faculty majoring in Accounting, North Sumatra University, and Master in Accounting and Financial Information System (MAFIS) from Cleveland State University, Ohio, USA, 1991.
Pelatihan/Kursus yang pernah diikuti antara lain Sertifikasi Akuntan BPK RI, Visiting Schoolar, Ohio University, Athen, Ohio, USA. Certified Public Accountant (CPA), 2010.
Training/courses have been followed, among others Certifying Accountant BPK RI, Visiting Scholar, Ohio University, Athens, Ohio, USA. Certified Public Accountant (CPA), 2010.
Menjabat sebagai Ketua Dewan Audit PT BHMN Universitas Sumatera Utara tahun 2005-2010, Sekretaris Program Studi Magister Manajemen, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara 1997-2010, Staf pengajar Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara 1981 – Sekarang.
Served as Chairman of the Board of Auditors PT BHMN University of North Sumatra in 2005-2010, Master of Management Secretary, Graduate School of North Sumatra University 1997 - 2010, Lecturer of Accounting of Faculty Department, North Sumatra University 1981 - present.
Bank Sumut Annual Report 2010
25
Gus Irawan Direktur Utama Director 26
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Laporan Direksi Director Report
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Kami ingin mengawali laporan ini dengan menyatakan bahwa pada tahun 2010 Bank Sumut mencapai kinerja keuangan yang cukup baik, bukan hanya dari sisi laba, tapi juga dengan menguatnya sisi neraca Perseroan.
Let us start this report by stating that in 2010 the Bank SUMUT has achieved a good financial performance, not only in terms of profits, but also with the stronger side of the Company’s balance sheet.
Sepanjang tahun 2010, Bank SUMUT juga telah berhasil meningkatkan tingkat profitabilitasnya dengan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp. 404.3 miliar, naik sebesar Rp. 73.3 miliar atau 22,15% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2009 sebesar Rp. 331 Miliar. Sementara itu, laba kotor tercatat Rp. 563 miliar atau meningkat 19,04% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp. 473 miliar. Pendapatan bersih Perseroan tersebut merupakan kontribusi dari ekspansi kredit, terutama di dorong oleh segmen usaha perbankan komersial kredit produktif untuk sektor rill terutama kredit mikro kecil yang tumbuh sebesar 14,11%. Kinerja ini sejalan dengan strategi pertumbuhan kredit Bank Sumut yang memfokuskan pada pengembangan bisnis perbankan kredit mikro kecil. Rasio Kredit Bermasalah netto (NPL net) berhasil dipertahankan di level 2,25%.
During the year 2010, the Bank SUMUT has also succeeded in increasing the level of profitability with record net revenues of Rp. 404.3 billion, an increase of Rp. 73.3 billion or 22.15% compared than the same period in 2009 amounted to Rp. 331 Billion. Meanwhile, gross profit was recorded Rp. 563 billion, an increase of 19.04% compared than previous year amounting to Rp. 473 billion. The Company’s net income is a contribution from credit expansion, mainly driven by the commercial banking business segment of productive credit for real sector, particularly in a small micro credit which grew by 14.11%. This performance is in line with Bank SUMUT credit growth strategy that focuses on developing banking business of small micro credit. The Net ratio of Non Performing Loans (NPLs net) was successfully maintained at the level of 2.25%.
Pada tahun 2010 kami juga merefleksikan investasi berkelanjutan di sektor pengembangan jaringan cabang dan layanan elektronik. Sejalan dengan strategi usaha Bank Sumut untuk menjadi bank yang terkemuka, kami terus melakukan investasi pengembangan jaringan layanan diberbagai wilayah yang tersebar di Sumatera Utara dan Jakarta, yang terdiri atas jaringan kantor sebanyak 28 unit yang terdiri dari 24 Kantor Cabang Konvensional, 4 Kantor Cabang Syariah, 73 Kantor Cabang Pembantu Konvensional, 5 Kantor Cabang Pembantu Syariah, dan 7 Kantor Kas. Jaringan kantor tersebut didukung pula oleh 34 unit payment point, 19 unit kas mobil dan 68 unit mesin ATM baru telah pula diluncurkan pada tahun 2010 sehingga di akhir tahun mencapai sebanyak 151 ATM, selain akses ke lebih dari 16.000 ATM melalui jaringan ATM Bersama/ALTO.
In 2010 we also reflected continued investment in the development of branch network sector and electronic services. In line with the Bank SUMUT’s business strategy to become a leading bank, we continue to invest in the development of service networks spread across many regions of North Sumatra and Jakarta, which consists of the office network as much as 28 units consisting of 24 conventional branches, 4 Syaria Branches, 73 Conventional Sub-branches, 5 Sharia Sub-branch Offices and 7 Cash Office. Offices network were supported also by 34 units of payment points, 19 units of mobile cash and 68 units new ATM machine was also launched in 2010 so that at the end of the year it reached 151 ATMs, in addition to access to more than 16,000 ATMs through ATM Bersama network / ALTO.
Bank Sumut Annual Report 2010
27
28
Perkembangan sepanjang tahun 2010 banyak memberikan peluang pembelajaran. Sejalan dengan hal tersebut Bank Sumut telah melakukan investasi yang cukup besar untuk meningkatkan kemampuan para karyawan dalam mengatasi tantangan yang dihadapi. Kami bangga melihat komitmen, kerja sama dan upaya karyawan di seluruh tingkatan organisasi yang tetap fokus dalam pekerjaannya serta perannya dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh Bank Sumut dalam upaya terus berkembang menjadi Bank yang lebih baik. Pengembangan kompetensi bagi karyawan terus dilakukan untuk melengkapi kemampuan pengambilan keputusan, yang pada gilirannya akan meningkatkan keyakinan dalam melangkah ke depan.
The developments during 2010, provides many learning opportunities. In line with above matter, the Bank SUMUT has made substantial investments to improve the ability of our employees in overcoming the challenges. We are proud to see the commitment, cooperation and efforts of employees at all levels of an organization that remains the focus in their work and role in overcoming the challenges faced by the Bank SUMUT in an effort to continue to develop into an excellent bank. The development competencies for employees continue to be done to complete the decision making abilities, which in turn will increase confidence in moving forward.
Pelaksanaan Tata Kelola
Implementation Corporate Governance
Langkah lain untuk memperkuat reputasi dan kinerja Bank Sumut di tengah membaiknya situasi perekonomian nasional dan ketatnya persaingan perbankan adalah dengan makin meningkatkan kepatuhan dalam penerapan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance atau GCG). Selain melengkapi pembentukan komite-komite di level Komisaris, Direksi juga telah membentuk perangkat kerja Sekretaris Perusahaan yang akan efektif berjalan pada paruh kedua tahun 2011.
Other steps to strengthen the reputation and performance of the Bank SUMUT in the middle of the improving situation of national economy and banking competition is to further improve compliance in the implementation of Good Corporate Governance or GCG. In addition to completing the formation of committees at the level of Board of Commissioners, Board of Directors has also established a working framework of the Corporate Secretary who will effectively run in the second half of 2011.
Bank Sumut terus membangun dan menjaga reputasi sebagai Bank yang berhasil mengelola dan mengembangkan dana masyarakat. Kepercayaan tersebut terwujud dimana salah satunya pada tahun 2010 Bank Sumut menerima penghargaan melalui manajemen puncak perseroan, yakni Direktur Utama Bank Sumut Gus Irawan, mendapat apresiasi dari Majalah Business Review 2010 yang masuk sebagai CEO BUMD of The Year.
Bank SUMUT has continues to build and maintain a bank reputation as a successful management and improvement of public funds. In 2010, the trust realized one of those as the Bank SUMUT received an awards through the company top management, namely the President Director of Bank SUMUT Mr.Gus Irawan, who received appreciation from the Business Review 2010 magazine, who entered as the BUMD CEO of the Year.
Langkah Kedepan
Step Forward
Memasuki tahun 2010, kami tetap mempertahankan optimisme dalam menghadapi berbagai tantangan. Membaiknya pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Regional Sumatera Utara, sehingga dalam jangka pendek Bank Sumut akan terus melakukan pengembangan kreditnya, sambil terus mempertahankan kualitas aktiva. Bank Sumut juga akan melanjutkan rencana untuk meluncurkan obligasi di tahun 2011 untuk memperkuat permodalan dan mengembangkan cakupan penyaluran kredit bagi sektor rill serta rencana spin off Layanan perbankan Syariah dimana diharapkan nantinya akan meningkatkan produk kredit dan pembiayaan ke basis nasabah yang lebih luas melalui peningkatan layanan syariah. Sasaran kami adalah mencapai status bank regional champion
Entering 2010, we continue to maintain optimism in the face of various challenges. The improvement of National and Regional Economic growth in North Sumatra, so that in the short term Bank SUMUT will continue to develop its credit, while continuing to maintain asset quality. In 2011, Bank SUMUT will also continue the plan to launch a bond to strengthen the capital and develop a range of credit for real sector and the planned of spin off Sharia banking services which are expected later will increase the credit and financing products to a wider customer base through the increased of Syaria service. Our goal is to achieve the status of a Regional Bank Champion Regional based on Regional banks agreement with Bank Indonesia in 2010.
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
berdasarkan kesepakatan bank-bank Daerah dengan Bank Indonesia pada tahun 2010.
Sebagai penutup, mewakili Direksi, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pemegang saham, nasabah, mitra usaha, karyawan dan masyarakat luas yang secara terus menerus telah memberikan dukungan pada keberhasilan Bank Sumut. Jajaran manajemen tetap berkomitmen untuk meraih visi Bank Sumut menjadi terdepan dan kualitas pelayanan terbaik di Sumatera Utara khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Kiranya dengan dukungan yang tanpa henti dari semua pihak dan atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, targettarget Bank Sumut di masa yang akan datang dapat tercapai dengan sukses.
In closing, representing the Board of Directors, we wish to express our gratitude to our shareholders, customers, business partners, employees and the public who have provided continuous support to the success of Bank SUMUT. Management team remains committed to achieve its vision to be leading and the best service quality Bank in North Sumatra in particular and in Indonesia in general. Presumably with the endless support of all parties and for the grace of God Almighty, targets of Bank SUMUT in the future can be achieved successfully.
PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA UTARA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA UTARA
Gus Irawan Direktur Utama Director
Bank Sumut Annual Report 2010
29
Profil Direksi Director Profile
1
2
1
30
3
4
Gus Irawan Direktur Utama President Director
Lahir di Padang Sidempuan pada tanggal 31 Juli 1964, alumnus Universitas Syiah Kuala - Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi tahun 1988, memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Sumatera Utara tahun 2009. Mengikuti berbagai kursus dan pelatihan dalam bidang perbankan antara lain ALCO, ALMA, Managing People, Leadership, Training for Managers, Akuntansi Perbankan, Branch Manager Course, Business Payment and Finance, Penilaian Tingkat Kesehatan Bank, Business Finance, Competitive Marketing 2000, Mark Plus Forum, Bintek Perlindungan Hukum bagi Penyelenggara Pengelolaan Keuangan Negara di Lingkungan BUMN/BUMD, Regional Business & Investment, Seminar Hasil Penelitian Lembaga Riset Perbankan Daerah (LRPD), Manajemen Risiko, Sinkronisasi Kebijaksanaan dan Perbankan dengan Sektor Riil, Basic Principle & Philosophy of Islamic and Islamic Economic System dan Training ESQ serta Manajemen Risiko Eksekutif.
Born in Padang Sidempuan on July 31, 1964, graduated from Kuala University - Faculty of Economics majoring in Accounting in 1988, Master in Management from the University of North Sumatra in 2009. Attended various courses and training in banking, among others, ALCO, ALMA, Managing People, Leadership, Training for Managers, Accounting, Banking Branch Manager Course, Business Payment and Finance, Assessment of Bank Sounded Rating, Business Finance, Competitive Marketing 2000, Mark Plus Forum, Legal Protection of Technical Guidance for Providers of Financial Management at the BUMN/BUMD, Regional Business & Investment, Research Seminar on Regional Banking Research Institute (LRPD), Risk Management, Synchronization and Banking Policy in the Real Sector, Basic Principle & Philosophy of Islamic and Islamic Economic System, ESQ Training and Risk Management Executive.
Berbagai posisi yang pernah dijabat sebelum diangkat menjadi Direktur Utama adalah Pemimpin Cabang Tebing Tinggi, Wakil Pemimpin Cabang ditempat yang sama dan Kepala Seksi Administrasi di Cabang Pematang Siantar.
Held several positions before being appointed as President Director are Tebing Tinggi Head Branch, Deputy Head of Branch in the same place and Administration Section Chief on Siantar Branch.
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
2
M. Yahya Direktur Umum General Affair Director
Lahir di Medan pada tanggal 5 Februari 1958, alumnus Universitas Gajah Mada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam tahun 1987. Mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan antara lain Pejabat Pemberian Kredit, Project Appraisal, Asset Liability Management, ExportImport, Forex Trading & Money Market, EDP Audit, Bank Budgeting, Business Finance, Kewirausahaan, Bank Strategic Management, Managing People, Professional Development Program, Branch Manager, SESPIBANK, Manajemen Risiko Level I, Manajemen Risiko Level II dan Manajemen Risiko Level III, Level IV dan Level V.
Born in Medan on February 5, 1958, graduated from Gajah Mada University of Mathematics and Natural Sciences Faculty in 1987. Attended various training and education, among others, Lending Officer, Project Appraisal, Asset Liability Management, Export - Import, Forex Trading & Money Market, EDP Audit, Bank Budgeting, Business Finance, Entrepreneurship, Bank Strategic Management, Managing People, Professional Development Program, Branch Manager, SESPIBANK, Risk Management Level I, Level II, Level III, Level IV and Level V.
Mengawali karir di Bank Sumut sebagai pegawai di Biro Perencanaan Kantor Pusat, Asisten di Biro Perencanaan, Kepala Bidang di Biro Sistem Informasi, Kepala Bidang Perencanaan di Divisi Perencanaan, Pengembangan dan Pembinaan Cabang, Pemimpin Divisi Perencanaan dan Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia.
He began his career at Bank Sumut as a clerk in the Planning Bureau of the Head Office, Assistant of Planning Bureau, Head of the Planning Bureau of Information Systems, Head of Planning in the Planning, Development and Construction Branch Division, Head Division of Planning and Chief of Human Resources Division.
3
Zenilhar Direktur Pemasaran & Syariah Director of Marketing & Sharia
Lahir di Jakarta pada tanggal 19 Nopember 1960, alumnus Universitas Sumatera Utara – Fakultas Ekonomi jurusan Study Pembangunan tahun 1987. Mengikuti kursus dan pelatihan antara lain Money Market & Treasury Management Course, Pejabat Pemberian Kredit, Project Appraisal SMIEF, Account Officer, Audit Inspeksi & Kontrol, Asset Liability Management, Export– Import, Managing People, L/C dalam Negeri, Forex Trading & Money Market, Tingkat Kesehatan Bank, Branch Manager Course, A-Z Sharia Banking Training dan telah mengikuti SESPIBANK di LPPI, Manajemen Risiko Level I, Manajemen Risiko Level II dan Manajemen Risiko Level III dan Level IV.
Born in Jakarta on November 19, 1960, graduated from North Sumatra University - Faculty of Economics of Development Study in 1987. Attended courses and training, among others, Money Market & Treasury Management Course, Lending Officer, Project Appraisal SMIEF, Accounts Officer, Audit Inspection & Control, Asset Liability Management, the ExportImport, Managing People, L / C, Forex Trading & Money Market, Bank Soundness Rating, Branch Manager Course, AZ Sharia Banking Training and has attended SESPIBANK in LPPI, Risk Management Level I, Level II, Level III and Level IV.
Mengawali karir di Bank Sumut sebagai pegawai di Biro Perencanaan Kantor Pusat, Asisten di Biro Perkreditan Kantor Pusat, Kepala Kantor Kas Tj. Morawa, Wakil Pemimpin Cabang Kabanjahe, Wakil Pemimpin Cabang R. Prapat, Asisten di Biro Perkreditan Kantor Pusat, Kepala Bagian Dana di Biro Keuangan Kantor Pusat, Pemimpin Cabang Binjai, Kepala Divisi Administrasi Keuangan dan Pemimpin Divisi Unit Usaha Syariah.
He began his career at Bank SUMUT as a clerk in the Planning Bureau of the Head Office, Assistant to the Credit Bureau in Head Office, Head of Cash Office Tj. Morawa, Deputy Head of Kabanjahe Branch, Deputy Head of R. Prapat Branch, Assistant in Credit Bureau in Head Office, Head of the Fund in Finance Bureau in Head Office, Branch Manager of Binjai, Head of Administration Division of Finance and Head Division of Syaria Business Unit.
Bank Sumut Annual Report 2010
31
Profil Direksi Director Profile
4
32
Manarata Manik Direktur Kepatuhan Compliance Director
Lahir di Medan pada tanggal 08 Agustus 1952, alumnus Universitas HKBP Nommensen Medan-Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi tahun 1982. Berbagai kursus dan seminar pernah diikutinya antara lain Manajemen Dana dan Pengembangan Staf, Akuntansi Bank, ALMA, Audit Inspeksi & Kontrol, Account Officer, Business Finance, Teknik Penilaian Agunan, Manajemen Risiko Level, Cash & Treasury Management in Indonesia, Strategi Mendapatkan Pinjaman / Hibah Luar Negeri, Prospek dan Peluang Obligasi Daerah bagi Keberhasilan Pembangunan Daerah, Pembatasan Transaksi Rupiah dan Pemberian Kredit Valuta Asing oleh Bank, Performance Skill, Akuntansi Pajak dan Revaluasi Aset, Penerapan PSAK 46, In House Training Treasury Operation, Risk Management & Dynamic ALMA, Business Plan, Business Plan Unit Usaha Syariah, Surat Berharga Jangka Menengah, Executive Leadership, Bank Budgeting, Profit Planing & Control, Pelatihan Penilaian Agunan dan Business Finance, Pengembangan Modalisasi, Audit Operasional, Forex Traiding Money Market, Account Officer, ALMA Course, Akuntansi Bank, Bank management, dan berbagai lokakarya tentang perbankan lainnya.
Born in Medan on August 8, 1952, graduated from HKBP Nommensen University Medan- Economics Faculty majoring in Accounting in 1982. Various courses and seminars ever attended, among others, Fund Management and Staff Development, Accounting Bank, ALMA, the Audit Inspection & Control, Accounts Officer, Business Finance, Collateral Valuation Techniques, Level of Risk Management, Cash & Treasury Management in Indonesia, Strategies of Loan / Grant Foreign Affairs, Prospects and Opportunities for Success Municipal Bonds Regional Development, Rupiah Transactions and Foreign Currency Lending by Banks, Performance Skills, Accounting and Tax Revaluation of Assets, Application of PSAK 46, In House Training Treasury Operations, Risk Management & Dynamic ALMA, Business Plan, Business Plan Syaria Business Unit, Medium-Term Securities, Executive Leadership, Bank Budgeting, Profit Planing & Control, Training Grant Assessment, Business Finance, Capital Development, Operational Audit, Traiding Forex and Money Market, Accounts Offcer, ALMA Course, Accounting Bank, Bank management, and various other banking workshops.
Bergabung dengan Bank Sumut sejak tahun 1984 sebagai pegawai di Biro Keuangan / Divisi Administrasi Keuangan Kantor Pusat dan selanjutnya menjabat sebagai Asisten di Biro / Divisi Administrasi Keuangan, Pengawasan dan Perencanaan. Pernah menjabat sebagai Wakil Pemimpin Cabang di Balige, Pemimpin Cabang di Sidikalang, Kepala Divisi Perencanaan, Pengembangan & Pembinaan Cabang, Kepala Divisi Administrasi Keuangan, dan Pemimpin Divisi Treasury.
He joined Bank SUMUT since 1984 as a clerk in the Finance Bureau / Financial Administration Division Headquarters and later served as Assistant in the Bureau / Financial Administration, Supervision and Planning Division. Previously served as Deputy Head at Balige Branch, Head manager in Sidikalang Branch, Division Head of Planning, Development & Guidance Branch, Division Head of Financial Administration, and Treasury Division.
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
PERTANGGUNGJAWABAN LAPORAN TAHUNAN RESPONSIBILITY FOR ANNUAL REPORTING
Laporan Tahunan ini, beserta Laporan Keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen Bank Sumut dan telah disetujui anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing dibawah ini
This is to justify that this Annual Reports, along with all Financial Reports and Information related to it, falls under the responsibility of the management of Bank Sumut and has been approved by all members of the Board of Commisioners and Directors by signing below.
Dewan Komisaris Board of Commisioner
Djaili Azwar Komisaris Utama Commissioner
M. Lian Dalimunthe
Irwan Djanahar
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi Board of Director
Gus Irawan
Manarata Malik
Direktur Utama President Director
Direktur Kepatuhan Compliance Director
M. Yahya
Zenilhar
Direktur Umum General Affair Director
Direktur Pemasaran dan Syariah Director of Marketing & Sharia
Bank Sumut Annual Report 2010
33
IKHTISAR KEUANGAN PT. BANK SUMUT FINANCIAL SUMMARY PT. BANK SUMUT Data Keuangan Penting 2006-2010 Dalam miliar rupiah
Uraian A 1
2
2010
2009 *
2008 *
2007
2006
HASIL USAHA Pendapatan
1,784
1,555
1,436
1,136
949
a. Pendapatan Bunga
1,679
1,449
1,262
976
817
b. Pendapatan Syariah
48
33
21
11
10
c. Pendapatan Lainnya
56
73
153
149
122
(1,221)
(1,082)
(1,159)
(847)
(723)
(489)
(410)
(361)
(334)
(258)
Beban a. Beban Bunga b. Beban Syariah
(28)
(8)
(6)
(3)
-
c. Beban Tenaga Kerja
(454)
(351)
(313)
(163)
(134)
d. Beban Lainnya
(250)
(313)
(479)
(347)
(331)
563
473
277
289
225
(170)
(164)
(139)
(101)
(70)
3
Laba Sebelum Pajak
4
Beban Pajak kini
5
Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan
11
22
28
-
-
6
laba Tahun Berjalan Setelah Pajak
404
331
166
188
155
B
POS-POS TERTENTU NERACA
1
Jumlah Aktiva
12,763
10,759
8,854
8,749
7,668
2
Modal Sendiri
1,354
991
763
756
692
3
Modal Disetor
532
512
487
464
460
4
Kredit Yang Diberikan
9,158
8,094
6,194
4,208
2,895
5
Piutang dan Pembiayaan Syariah
413
294
207
111
60
(187)
(155)
(94)
(77)
(65)
10,513
8,571
7,606
7,650
6,796
6
Cadangan Penghapusan Kredit dan Pembiayaan
7
Dana Pihak Ketiga
C
BEBERAPA RASIO
1
CAR
13.06
10.77
15.34
20.95
25.97
2
Aktiva Tetap Terhadap Modal
35.05
36.79
42.88
40.52
39.60
3
NPL Gross
3.02
2.47
0.99
2.01
2.62
4
NPL Netto
2.25
1.71
0.59
1.23
1.43
5
PPAP Terhadap Aktiva Produktif
1.69
1.60
1.27
1.10
1.13
6
Pemenuhan PPAP
116.83
116.46
121.22
112.15
117.06
7
ROA
4.55
4.42
3.03
3.39
3.43
8
ROE
39.03
38.09
20.57
31.14
22.06
9
NIM
11.47
11.24
10.69
8.46
10.22
10
BOPO
68.65
69.86
80.91
76.09
78.83
11
LDR
91.04
97.87
84.13
56.46
43.48
*) Disajikan kembali
34
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Perkembangan Hasil Usaha
Development of Operating Results
Realisasi pendapatan bunga (termasuk pendapatan syariah) tahun 2010 naik sebesar Rp. 246 miliar atau 16,59% yaitu dari sebesar Rp. 1.482 miliar pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp. 1.728 miliar pada tahun 2010. Hal ini terutama disebabkan naiknya penyaluran kredit yang diberikan dan pembiayaan syariah sebesar Rp. 1.183 miliar.
Actual interest income (included syaria income) in 2010 increase by Rp. 246 billion or 16.59%, from Rp. 1,482 billion in 2009 to Rp. 1,728 billion in 2010. This is mainly due to increase in disbursement of loans and sharia financing amounted to USD 1,183 billion.
Realisasi beban bunga tahun 2010 naik sebesar Rp. 99 miliar atau 23,68% yaitu dari sebesar Rp. 418 miliar pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp. 517 miliar pada tahun 2010, Hal ini utamanya disebabkan adanya kenaikan dana pihak ketiga berupa tabungan, deposito dan simpanan usaha syariah dengan total sebesar Rp. 1.566 miliar atau 17,07% dibandingkan tahun 2009.
Actual interest expense in 2010 increase by Rp. 99 billion or 23.68%, from Rp. 418 billion in 2009 to Rp. 517 billion in 2010, This is primarily due to the increase of savings deposits, time deposits and deposits of Syaria business for a total of Rp. 1.566 billion or 17,07% compared to the year 2009.
Perolehan laba sebelum pajak tahun 2010 sebesar Rp. 563 miliar. Perolehan laba ini meningkat 19,02% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp. 473 miliar, namun masih dibawah target ditetapkan sebesar Rp. 689 miliar. Hal ini disebabkan penerapan PSAK 24 atas imbalan kerja dan reklasifikasi jasa produksi menjadi beban tahun berjalan.
Profit before tax in 2010 amounted to Rp. 563 billion. This profit increased of 19.02% from the previous year which reached Rp. 473 billion, but still below the target set at Rp. 689 billion. This is due to the application of PSAK 24 on employee benefits and reclassification of production services to be expensed in current year.
Laba bersih yang diperoleh setelah manfaat (beban) pajak penghasilan adalah sebesar Rp. 404 miliar meningkat sebesar Rp. 73 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp. 331 miliar.
Net income earned after tax benefit (expense) income tax amounted to Rp. 404 billion, an increase of Rp. 73 billion from the previous year which reached Rp. 331 billion.
Proyeksi Data Keuangan 2011-2012 Dalam miliar rupiah
Uraian
2011
2012
A
HASIL USAHA
1
Pendapatan
2,357
2,835
a. Pendapatan Bunga
2,130
2,546
88
110
b. Pendapatan Syariah c. Pendapatan Lainnya 2
139
179
1,470
1,675
a. Beban Bunga
611
689
b. Beban Syariah
25
35
c. Beban Tenaga Kerja
445
522
d. Beban Lainnya
389
429
Beban
3
Laba Sebelum Pajak
887
1,160
4
Beban Pajak Badan
266
348
5
laba Tahun Berjalan Setelah Pajak
621
812
Bank Sumut Annual Report 2010
35
B
POS-POS TERTENTU NERACA
1
Jumlah Aktiva
17,541
22,867
2
Modal Sendiri
1,949
2,453
3
Modal Disetor
4
Kredit Yang Diberikan
5
Piutang dan Pembiayaan Syariah
6
Cadangan Penghapusan Kredit
7
Dana Pihak Ketiga
C
BEBERAPA RASIO
1 2
968
1,393
12,287
15,359
736
920
(158)
(178)
14,280
18,695
CAR
11.99
12.30
Aktiva Tetap Terhadap Modal
32.00
29.50
3
Aktiva Produktif Bermasalah
0.71
0.49
4
NPL Gross
0.84
0.58
5
NPL Netto
6
Pemenuhan PPAP
7
ROA
5.35
5.43
8
ROE
36.26
34.41
dan Pembiayaan
0.59
0.41
100.00
100.00
9
NIM
11.00
10.54
10
BOPO
61.77
58.58
11
LDR
92.12
87.96
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Capital Adequacy Ratio dalam Rp. jutaan Aset Tertimbang Menurut Risiko : - Dengan memperhitungkan Risiko Kredit - Dengan memperhitungkan Risiko Pasar - Dengan memperhitungkan Risiko Operasional
7,963,327 24,164 1,229,060
Modal : - Modal Inti - Modal Pelengkap Jumlah Modal Inti + Pelengkap
1,088,584 114,832 1,203,416
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum - Dengan memperhitungkan risiko kredit & Pasar
15.07%
- Dengan memperhitungkan risiko kredit, Pasar dan Operasional
13.06%
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum atau CAR posisi 31 Desember 2010 sebesar 13.06 % Capital Adequacy Ratio, or CAR per December 31, 2010 at 13:06%
36
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Kepemilikan Saham
Share Ownership
Sesuai dengan keputusan RUPS PT. Bank Sumut tahun buku 2009 yang tertuang di dalam Akta Berita Acara RUPS - Luar Biasa PT. Bank Sumut Tahun Buku 2009 pada tanggal 24 Mei 2010 Nomor 16, yang memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris PT. Bank Sumut untuk mengesahkan penerbitan saham setiap triwulan atas setoran modal yang telah disetor oleh Pemegang Saham, maka sesuai Rapat Dewan Komisaris sebagaimana tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Dewan Komisaris No. 20 tanggal 30 Agustus 2010, bertalian dengan Akta Penegasan No. 16 tanggal 29 Oktober 2010 dan Akta Penegasan No.3 tanggal 6 Desember 2010, telah menyetujui pengesahan penerbitan saham PT. Bank Sumut Triwulan I tahun 2010 sebesar Rp. 198.440.000,- (seratus sembilan puluh delapan juta empat ratus empat puluh ribu rupiah) yang berasal dari dana setoran APBD, setoran 50% jasa giro dan setoran 5% PBB dari Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara yang telah disetorkan pada tanggal 1 Januari s/d 31 Maret 2010. Dengan demikian Modal Disetor yang tercatat pada Neraca Bank Sumut posisi 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 532.37 milyar, dengan komposisi kepemilikan saham sebagaimana tergambar pada Tabel berikut :
In accordance with the decision of the Shareholder General meeting PT. Bank Sumut year 2009 as stipulated in the Deed of Minutes of the Extraordinary - Shareholders General Meeting PT. Bank Sumut Fiscal Year 2009 on May 24, 2010 No. 16, which authorizes the BOC of. Bank SUMUT to authorize the issuance of shares every quarter of the capital contribution that has been paid by the shareholders, then the appropriate meeting of the BOC as stated in the Notarial Deed No. BOC. 20 dated August 30, 2010, deals with the Deed of Confirmation No. 16 dated October 29, 2010 and the Deed of Confirmation No.3 December 6, 2010, has approved the ratification of the issuance of shares. Bank Sumut First Quarter of 2010 amounted to Rp. 198 440 000, - (one hundred ninety eight million four hundred forty thousand dollars) derived from APBD fund deposits, deposit 50% on current accounts and deposit 5% of the United District Government in North Sumatra which had been deposited on the January 1 - March 31, 2010. Thus the paid capital on the balance sheets of the Bank Sumut position December 31, 2010 was Rp. 532.37 billion, with the composition of share ownership, as illustrated in Table below:
RINCIAN KEPEMILIKAN SAHAM TAHUN 2009-2010
dalam miliar rupiah
2010 No.
2009
Pemegang Saham Modal Disetor
1
Pemerintah Provinsi Sumatra Utara
2 3
Persentase
Modal Disetor
Persentase
301.27
56.59
296.90
57.99
Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu
21.64
4.07
19.64
3.84
Pemerintah Kabupaten Asahan
10.35
1.95
8.84
1.73
4
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang
20.60
3.87
20.60
4.02
5
Pemerintah Kota Medan
18.05
3.39
18.05
3.52
6
Pemerintah Kabupaten Simalungun
20.24
3.80
19.22
3.75
7
Pemerintah Kabupaten Langkat
8
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan
7.47
1.40
7.47
1.46
35.07
6.59
33.57
6.56
9
Pemerintah Kabupaten Nias
8.86
1.66
8.86
1.73
10
Pemerintah Kabupaten Tapteng
9.86
1.85
9.42
1.84
11
Pemerintah Kabupaten Taput
7.96
1.50
7.96
1.56
12
Pemerintah Kota Tebing Tinggi
10.34
1.94
8.59
1.68
13
Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal
5.21
0.98
5.21
1.02
14
Pemerintah Kota Binjai
3.41
0.64
3.41
0.67
15
Pemerintah Kota Pematang Siantar
7.48
1.41
6.68
1.31
16
Pemerintah Kota Tanjung Balai
5.71
1.07
4.71
0.92
Bank Sumut Annual Report 2010
37
18
Pemerintah Kabupaten Dairi
5.40
1.01
4.47
0.87
19
Pemerintah Kabupaten Karo
3.80
0.72
3.80
0.74
20
Pemerintah Kabupaten Toba Samosir
4.71
0.88
4.71
0.92
21
Pemerintah Kota Sibolga
5.38
1.01
5.07
0.99
22
Pemerintah Kota Padang Sidimpuan
6.62
1.24
5.80
1.13
23
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat
1.35
0.25
1.35
0.26
24
Pemerintah Kabupaten H. Hasundutan
5.38
1.01
4.42
0.86
25
Pemerintah Kabupaten Nias Selatan
1.19
0.22
1.19
0.23
26
Pemerintah Kabupaten Samosir
1.02
0.19
1.01
0.20
27
Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai
2.00
0.38
1.00
0.20
28
Pemerintah Kabupaten Padang Lawas
2.00
0.38
-
-
532.37
100.00
511.95
100.00
Jumlah Dana Setoran Modal yang merupakan setoran dari Pemegang Saham pada triwulan II s/d IV, sampai dengan saat audit masih menunggu proses administrasi untuk dicatat pada Modal Disetor tahun buku 2010, yaitu dengan perincian pada Tabel berikut :
Total Funds Paid up capital which is a deposit of Shareholders in II quarter to IV, still waiting for the administrative process to be recorded in Paid up capital fiscal year 2010, with the details in Table below:
Jumlah Dana Setoran Modal No.
38
Pemegang Saham
Jumlah Setoran
1
Pemerintah Provinsi Sumatra Utara
2
Pemko Medan
155,275,650,000.00
3
Pemko Binjai
4
Pemko T. Tinggi
1,827,500,000.00
5
Pemko Sibolga
3,000,000,000.00
-
6
Pemerintah Kabupaten P. Siantar
3,726,040,000.00
7
Pemerintah Kabupaten Tanjung Balai
2,800,000,000.00
8
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang
4,608,440,000.00
9
Pemerintah Kabupaten Langkat
10
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara
3,966,880,000.00
11
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah
1,550,730,000.00 18,262,230,000.00
12
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan
13
Pemerintah Kabupaten Nias
14
Pemerintah Kabupaten Simalungun
15
Pemerintah Kabupaten Karo
16
Pemerintah Kabupaten Asahan
17
Pemerintah Kabupaten Dairi
18
Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu
-
237,000,000.00 2,000,000,000.00 3,688,320,000.00 -
19
Pemerintah Kabupaten Madina
1,597,910,000.00
20
Pemko P. Sidempuan
3,866,700,000.00
21
Pemerintah Kabupaten Nias Selatan
22
Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
996,310,000.00
23
Pemkab Humbasa
1,260,630,000.00
24
Pemkab Samosir
1,703,380,000.00
25
Pemkab Pakpak Barat
26
Pemkab Padang Lawas
27
Pemkab Toba Samosir
670,740,000.00 4,500,000,000.00 -
JUMLAH
215,538,460,000.00
Dividen dari Laba Setelah Pajak Tahun Buku 2009
Dividends from Income After Tax Year 2009
Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 Mei 2010 memutuskan pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar Rp. 265.11 miliar. Jumlah tersebut merupakan 70% dari laba setelah pajak tahun buku 2009 setelah diperhitungkan pembentukan cadangan sebesar Rp. 42.08 miliar. Dividen tersebut telah disetorkan ke rekening masingmasing pemilik saham secara proporsional berdasarkan jumlah saham yang dimiliki.
The Results of Shareholders General Meeting on May 24, 2010 decided to distribute dividends to shareholders amounting to Rp 265.11 billion. The amount represents 70% of profit after tax year 2009 after deducting the reserve amounted to Rp 42.08 billion. The dividend was deposited into the account of each owner’s share proportionately based on the number of shares.
RINCIAN DIVIDEN
dalam miliar rupiah
Tahun Buku No
Pemegang Saham 2009
2008
150.08
74.44
1
Pemprovsu
2
Pemkab. Labuhan Batu
3
Pemkab. Asahan
4
Pemkab. Deli Serdang
5
Pemkot. Medan
6
Pemkab. Simalungun
7
Pemkab. Langkat
8
Pemkab. Tapanuli Selatan
17.47
8.42
9
Pemkab. Nias
4.41
2.22
10
Pemkab. Tapteng
4.91
2.36
11
Pemkab. Taput
3.97
2.00
12
Pemkot. Tebing Tinggi
5.15
2.16
10.78
4.93
5.15
2.22
10.26
5.17
8.99
4.52
10.08
4.82
3.72
1.88
13
Pemkab. Mandailing Natal
2.6
1.31
14
Pemkot. Binjai
1.7
0.85
15
Pemkot. Pematang Siantar
3.72
1.68
16
Pemkot. Tanjung Balai
2.85
1.18
17
Pemkab. Dairi
2.69
1.12
18
Pemkab. Karo
1.9
0.95
19
Pemkab. Toba Samosir
2.35
1.18
20
Pemkot. Sibolga
2.68
1.27
Bank Sumut Annual Report 2010
39
21
Pemkot. Padang Sidimpuan
3.27
1.45
22
Pemkab. Pakpak Bharat
0.67
0.34
23
Pemkab. H. Hasundutan
2.61
1.11
24
Pemkab. Nias Selatan
0.59
0.3
25
Pemkab. Samosir
0.51
0.25
26
Pemkab. Serdang Bedagai
1
0.25
27
Pemkab. Padang Lawas
1
-
265.11
128.38
Obligasi Bank Sumut
Bonds of Bank SUMUT
Bank SUMUT telah beberapa kali menerbitkan obligasi yang digunakan untuk kegiatan pembiayaan, Tahun 1989 adalah tahun pertama bagi bank Sumut menerbitkan obligasi dengan jangka waktu 5 (lima) tahun dengan tingkat bunga sebesar 19,25% dan telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 14 Agustus 1989
Bank SUMUT has several times issued bonds used for financing activities, Year 1989 is the first year for bank SUMUT issued bonds with maturities of 5 (five) years with interest at 19.25% and was due and payable on August 14, 1989
Pada tanggal 1 Agustus 1990 Perseroan kembali menerbitkan Obligasi II dengan jangka waktu 5 (lima) tahun dengan tingkat bunga sebesar 17.00% per tahun dan telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 1 Agustus 1995.
On August 1, 1990 the Company re-issued Bonds II for a period of 5 (five) years with interest rate of 17.00% per annum and were due and payable on August 1, 1995.
Obligasi
40
Nominal
Tingkat Bunga
Jatuh Tempo
Obligasi I
Rp
10.000 juta
19,25%
14 Agustus 1989
Obligasi II
Rp
25.000 juta
17%
1 Agustus 1995
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Tinjauan Perekonomian dan Bisnis Review of Economics and Business Tinjauan Perekonomian Indonesia
Review of Economics and Business
Seiring pemulihan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut kinerja perekonomian Indonesia semester tahun 2010 mengalami pertumbuhan sebesar 6.1%, pertumbuhan dimaksud didukung oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor komoditas utama serta membaiknya ekonomi global, inflasi masih berada pada level yang rendah yaitu diposisi 6,96%. Jika akselerasi pertumbuhan ekonomi terus berlanjut tentunya akan berdampak positif pada kualitas pertumbuhan ekonomi tahun 2011.
As the Indonesia’s continuing economic recovery, economic performance in 2010 grew by 6.1%, growth is supported by domestic consumption and export of primary commodities as well as the improving global economy, inflation remained at a low level positioned of 6.96%. If the acceleration of economic continue to grow, it will certainly have a positive impact on the quality of economic growth in 2011.
Pemulihan ekonomi kedepan, pemerintah tetap berupaya mempercepat pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat dengan memberikan dukungan kepada sektor rill. Dukungan kepada sektor rill dilakukan dengan strategi : a. Peningkatan daya tarik investasi. b. Penguatan daya saing ekspor. c. Revitalisasi industri manufaktur . d. Revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan. e. Peningkatan produktivitas dan kompentensi tenaga kerja. f. Peningkatan produktivitas dan akses UKM kepada sumber daya produktif.
Economic recovery in the future keep the government seeks to accelerate economic growth, create jobs and improve public welfare by providing support to real sector. Support to the real sector is done by following strategies:
Sasaran dari kebijakan ekonomi makro tahun 2011 untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan terjaganya stabilitas ekonomi yang kokoh diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi kemiskinan secara optimal.
The objective of macroeconomic policy in 2011 is to promote sustainable economic growth and strong economic stability that is expected to support quality economic growth, capable of creating jobs and reducing poverty optimally.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3%, dengan pertumbuhan tersebut diprediksi akan berdampak terhadap pertumbuhan kredit perbankan lebih kurang sebesar 20-25%, sehingga akan meningkatkan investasi dan ekspor nonmigas, pulihnya sektor produksi terutama sektor industri dan pertanian. Melalui pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabilitas ekonomi yang terjaga, tingkat pengangguran dan kemiskinan akan menurun.
Projected economic growth of 6.3%, predicted to have an impact on bank credit growth to approximately 20-25%, thereby increasing investment and non-oil exports, the recovery of the production sector, particularly industrial and agricultural sectors. Through high economic growth and economic stability maintained, the level of unemployment and poverty will decline.
Realisasi pertumbuhan ekonomi secara nasional secara tahunan pada semester I sebesar 5,9% tergolong sangat baik mengingat fase krusial dari krisis ekonomi global baru saja terlewati.
The realization of the national economic growth annually in semester I by 5.9% classified as very good considering the crucial phase of the global economic crisis had just passed.
Pemulihan perekonomian tahun 2011 diperkirakan masih tetap berlanjut, membaiknya pertumbuhan ekonomi dan daya beli saat ini serta berlanjutnya stimulus ekonomi tentunya akan mampu mendorong positif disisi permintaan, sehingga pertumbuhan ekonomi akan tetap stabil.
The economic recovery in 2011 estimated persists, the improving economic growth and purchasing power of current and continuing economic stimulus would be able to push the positive side of demand, so that economic growth will remain stable.
a. b. c. d. e. f.
Increase investment attractiveness. Levies export competitiveness. Revitalization of the manufacturing industry. Revitalization of agriculture, fisheries, and forestry. Increase productivity and workforce competence. Increase productivity and UKM access to productive resources.
Bank Sumut Annual Report 2010
41
42
1. Inflasi. Pemerintah menetapkan target inflasi tahun 2011 sebesar 5,3%, keberhasilan mengendalikan inflasi tersebut merupakan kunci keberhasilan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan kebijakan yang tepat ditengah kuatnya tekanan inflasi dari faktor eksternal dan internal sehingga terjaganya stabilitas makro ekonomi dan pengendalian inflasi kedepan.
1. Inflation The government set the inflation target of 5.3% in 2011, the success of controlling inflation is a key to the success of achieving sustainable economic growth and prosperity. To achieve these conditions required the right policy, amid strong inflationary pressures from external and internal factors that macroeconomic stability and inflation can be controlled in the future.
Dengan semakin membaiknya perekonomian global menyebabkan kinerja perekonomian Indonesia semakin membaik hal tersebut berpotensi meningkatkan tekanan inflasi, sehingga Inflasi tahun 2011 diperkirakan tidak akan mengalami peningkatan yang signifikan.
With the growing improvement in the global economy caused Indonesia’s economic performance is improving. it is potential to increase inflationary pressures, so that inflation in 2011 is not expected to have significant increases.
2. Tingkat bunga Pemerintah menetapkan target suku bunga tahun 2011 sebesar 6,50%, prediksi tingkat bunga sangat berkaitan dengan kecenderungan inflasi kedepan. BI rate bulan September 2010 sebesar 6.50% kecenderungan BI rate kedepan diperkirakan tidak signifikan mengalami perubahan seiring dengan pergerakan inflasi yang cukup stabil akibat kinerja perekonomian Indonesia yang semakin membaik.
2. Interest rates The government set a target interest rate of 6.50% in 2011, predicted the interest rate is closely linked with the future inflation trend. BI rate in September 2010 at 6:50% future trends in the BI rate is not expected to significantly change along with the movement of inflation which is quite stable due to improvement of Indonesia’s economic performance.
3. Persaingan antar bank Bank-bank asing yang melakukan aktivitas di Indonesia baik sebagai Bank Konvensional dan Bank Syariah memiliki keunggulan permodalan dan teknologi cukup canggih dan memasuki pasar pembiayaan yang selama ini telah dibiayai, sehingga mengakibatkan tingkat persaingan bank-bank yang semakin kompetitif, sehingga bankbank nasional dan lokal nantinya dapat termotivasi untuk segara membenahi kinerja dan kualitas pelayanan agar tidak ditinggalkan para nasabah.
3. Banks Competition Foreign banks that conduct activities in Indonesia as well as Bank of Conventional and Syaria Banking has the advantage from capital and technology which is quite advanced and entered the financial markets that had been funded, resulting the increase in the banks competition, so that national banks and local will be able to be motivated to immediately fix the performance and service quality for not abandoned by their customers.
4. Pertumbuhan kredit industri perbankan Realisasi pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara semester I tahun 2010 sebesar 6,28% dan sektor yang memberikan sumbangan terbesar dalam pertumbuhan tersebut antara lain sektor pertanian sebesar 23,32 persen, sektor industri pengolahan 22,67 persen dan Sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 19,05%. Besaran nilai Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga yang berlaku Rp. 131,50 triliun.
4. Banking industry loan growth The realization of the economic growth of North Sumatra semester I of 2010 amounted to 6,28% and the sector that provides the greatest contribution in this growth include the agricultural sector amounted to 23,32%, and manufacturing sector 22,67% and trade sector, hotel and restaurant at 19,05%. The value of Gross Regional Domestic Product (GDP)/Domestik Regional Bruto (PDRB) at current prices prevailing Rp. 131,50 trillion.
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Kinerja Ekonomi Sumatera Utara Uraian
Tw II 2009
Tw II 2010
Growth
%
PDRB ADHB (Rp. triliun)
115,37
131.50
16.13
13.98
PDRB ADHK (Rp. triliun)
54.68
58,19
3.51
6.4
Pertumbuhan ekonomi
4.57%
6,55%
1.98
Inflasi
2.52%
6,93%
4.41
89.56
97.87
8.31
9.27
13.52
20.12
Perbankan : DPK (Rp. triliun) Kredit (Rp. triliun)
67.18
80.70
LDR
75,01%
82.46%
7.45
NPL
3,86%
3,59%
-0.27
Tinjauan Perekonomian dan Perbankan Sumatera Utara 2010
Review of Economics and Banking 2010 North Sumatra
Pada triwulan IV-2010 perekonomian Sumatera Utara mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 6,36% (yoy). Pertumbuhan ini antara lain ditunjang oleh kegiatan dunia usaha yang semakin menunjukkan peningkatan aktivitasnya. Secara keseluruhan, nilai PDRB Sumut tahun 2010 sebesar Rp118,64 triliun. Secara tahunan peningkatan pertumbuhan tertinggi dialami sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan.
In the fourth quarter of 2010 the economy of North Sumatra recorded a positive growth of 6.36% (yoy). The growth is partly supported by the activities of the business which is showing increased activity. Overall, the value of GDP/PDRB North Sumatera in 2010 amounted to Rp118,64 trillion. The highest annual increase in growth had by the financial sector, leasing, and business services.
Inflasi Sumut pada triwulan IV - 2010 sebesar 3,06% (qtq), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,48% (qtq). Secara tahunan (yoy), inflasi pada bulan Desember 2010 sebesar 8,00%, lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi tahunan pada bulan September 2010 yang tercatat sebesar 5,04%. Inflasi tahunan Sumut ini juga lebih tinggi daripada inflasi nasional yang nilainya mencapai 6,96% (yoy). Bila dilihat secara bulanan, inflasi Sumut pada Desember 2010 sebesar 1,70% (mtm), di atas inflasi nasional sebesar 0,92%.
Inflation in North Sumatra in the fourth quarter of 2010 amounted to 3.06% (qtq), it was higher than previous quarter 1.48% (qtq). Annually (yoy), inflation in December 2010 of 8.00%, higher than the annual inflation in September 2010 which was recorded at 5.04%. Annual inflation in North Sumatra is also higher than the national inflation that reached 6.96% (yoy). When viewed on a monthly basis, inflation in North Sumatra in December 2010 amounted to 1.70% (mtm), above the national inflation rate of 0.92%.
Kondisi perbankan di Sumatera Utara pada triwulan IV-2010 mengalami pertumbuhan yang positif dimana aset di triwulan IV-2010 tumbuh 5,60% (quarter to quarter/qtq) jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yaitu dari Rp. 126,61 triliun menjadi Rp. 133,70 triliun. Angka pertumbuhan aset triwulanan ini lebih tinggi daripada angka pertumbuhan di triwulan yang sama di tahun 2009 yang hanya tercatat sebesar 4,69%.
Banking conditions in North Sumatra in the fourth quarter of 2010 had a positive growth in which the assets in the fourth quarter of 2010 grew 5.60% (quarter to quarter/qtq) when compared with the previous quarter, from Rp126, 61 trillion to Rp. 133,70 trillion. Quarterly asset growth rate is higher than the the same quarter in 2009 which amounted to only 4.69%.
Transaksi perbankan Sumatera Utara melalui Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) pada triwulan IV-2010 mengalami kenaikan 17,88% menjadi Rp143.650 miliar dari
North Sumatra banking transactions through the Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) in the fourth quarter of 2010 increased 17.88% to Rp143.650 billion from
Bank Sumut Annual Report 2010
43
44
nilai transaksi pada triwulan III-2010 yang tercatat sebesar Rp122.901 miliar. Seiring dengan peningkatan nilai transaksi, pada triwulan IV-2010 volume transaksi RTGS juga mengalami peningkatan sebesar 12,56% menjadi 218.287 transaksi, dari periode sebelumnya yang tercatat sebanyak 193.929 transaksi.
the value of the transaction in the third quarter of 2010 which was recorded at Rp122.901 billion. Along with the increase in transaction value, in the fourth quarter of 2010 the volume of RTGS transactions also increased by 12.56% to 218,287 transactions, from the previous period, there were 193,929 transactions.
Pada triwulan I-2011, perekonomian Sumut diperkirakan tumbuh pada kisaran 6,1±1% (yoy). Dengan perkembangan tersebut, laju pertumbuhan ekonomi Sumut pada tahun 2011 diproyeksikan pada kisaran 6,5±1% (yoy). Namun demikian, untuk mencapai laju pertumbuhan tersebut, diperlukan upaya yang lebih bersungguh dalam hal peningkatan investasi, pemberdayaan pertanian rakyat, pengembangan UMKM dan peningkatan ekspor.
In the first quarter-2011, North Sumatra’s economy is expected to grow at around 6.1 ± 1% (yoy). With these developments, the economic growth rate of North Sumatra in 2011 is projected at around 6.5 ± 1% (yoy). However, to achieve this growth rate, requires a more conscientious in terms of increased investment, the agricultural community empowerment, development of SMEs/UMKM and increasing exports.
Dari perkembangan dan kondisi yang terjadi di Sumut, pada triwulan I-2011, laju inflasi diperkirakan masih terus berlanjut menuju kisaran 7,5±1% (yoy), yang ditunjang oleh berlanjutnya kondisi faktor-faktor pendukung tersebut diatas.
The development and the conditions that occurred in North Sumatra, in the first quarter-2011, the inflation is expected to continue into the range of 7.5 ± 1% (yoy), which is supported by the continuing condition of the supporting factors mentioned above.
Usaha Bank Sumut Menuju Regional Champion
Bank SUMUT Business towards Regional Champion
Seiring adanya 23 kebijakan di bidang moneter dan perbankan yang dikeluarkan Bank Indonesia pada bulan Desember 2010, eksistensi Bank Pembangunan Daerah (BPD) akan semakin kuat di masa mendatang. Salah satu dari kebijakan tersebut adalah menjadikan BPD sebagai regional champion sebagai motor dalam mengembangkan perekonomian dan menggerakkan pembangunan daerah.
Along with the 23 policies in the monetary and banking issued by Bank Indonesia in December 2010, the existence of the Regional Development Banks (BPD) will get stronger in the future. One of the policy is to make BPD as a regional champion as a driver in developing the economy and drive regional development.
Manfaat BPD sebagai regional champion adalah sebagai berikut:
The benefits of BPD as a regional champion is as following
a. Bagi pemilik/pemegang saham yaitu • Meningkatkan nilai perusahaan • Mengoptimalkan shareholders return • Meningkatkan kepercayaan pemilik atas komitmen pengembangan BPD
a. For shareholder : • Enhancing corporate value • Optimize shareholder return • Increase the confidence of the owners of BPD development commitment
b. Bagi Pemerintah Daerah • Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) • Meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah • Sebagai pedoman/acuan dalam pembuatan kebijakan yang terkait BPD
b. For Regional Government • Increase regional revenue • Increase regional economic growth • As a guide/reference in making the policy related to BPD
c. Bagi Bank Indonesia • Mengoptimalkan fungsi pengawasan • Sebagai salah satu pedoman menyusun kebijakan perbankan yang terkait BPD
c. For Bank Indonesia • Optimizing the monitoring function • As one of the guidelines to develop banking policies related to BPD
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
d. Bagi masyarakat setempat • Memperoleh pelayanan yang lebih baik
d. For local communities • Getting a better service
e. Bagi industri perbankan di daerah dan nasional • Memperkecil kemungkinan risiko sistemik • Mendukung terciptanya stabilitas sistem keuangan • Mendorong terciptanya industri perbankan yang sehat
e. For the banking industry in regional and national • Minimize the possibility of systemic risk • Support the creation of financial system stability • Encourage the creation of soundness banking industry
f.
f.
Bagi Bank Pembangunan Daerah sendiri • Meningkatkan brand image BPD • Meningkatkan daya saing • Meningkatkan ketahanan kelembagaan • Meningkatkan kemampuan untuk tumbuh dan berkembang
For Regional Development Banks • Improve brand image BPD • Improve competitiveness • Improve institutional resilience • Improve the ability to grow and develop
BPD Regional egional Champion hampion Menjadi Bank terkemuka ter erkemu emukaa di daerah melalui produk oduk dan llayanan anan kompetitif ompetitif dengan jaringan luas yang ang di dikelola elola se secara ara pprofesional esional dalam rangka rang a mendorong mendo ong pe pertumbuhan tumbuhan eekonomi onomi regional egional
Ketahanan etahanan Kelembagaan elembagaan yang ang Kuat
Kemampuan emampuan Tumbuh umbuh dan Berkembang Ber embang
Kemampuan emampuan Melayani Mel ani Kebutuhan ebutuhan Masyarakat Mas asyara arakat
Manajemen anajemen Risiko Risi isiko Good Corporate Corpor orporatee GGoverment erment
Ada tiga pilar yang menjadi fokus perhatian BPD Regional Champions (BRC), yakni pertama ketahanan kelembagaan yang kuat, BPD berkomitmen untuk meningkatkan permodalan, meningkatkan efisiensi guna mencapai tingkat profitabilitas yang memadai sehingga dapat memberikan kredit dengan suku bunga yang kompetitif kepada masyarakat.
There are three pillars to be focus of concern BPD Regional Champions (BRC), there are the first strong institutional resistance, BPD committed to improving capital, improving efficiency in order to achieve an adequate of profitability level to give credit premises at competitive rates to the public.
Kedua, dalam perannya sebagai agent of regional development, BPD menargetkan porsi yang lebih besar untuk kredit pada sektor-sektor produktif dan meningkatkan fungsi intermediasi, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui kerja sama dengan BPR, baik melalui linkage program maupun menjadi APEX bank.
Second, in its role as an agent of regional development, BPD targeting a larger share of credit for the productive sectors and improve the function of intermediation, especially micro, small and medium enterprises (MSMEs)/UMKM through collaboration with RB, either through linkage programs and become APEX bank.
Bank Sumut Annual Report 2010
45
46
Pilar ketiga, sebagai bentuk peningkatan kemampuan melayani kebutuhan masyarakat, BPD akan memiliki program standarisasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ditunjang perluasan jaringan kantor untuk mendukung terwujudnya sistem keuangan yang inklusif (financial inclusion) dengan meningkatkan akses seluasluasnya ke masyarakat setempat melalui penciptaan produk dan jasa yang semakin variatif dan unggul.
The third pillar, as a form of increased capacity to serve the needs of the community, the BPD will have a program of standardization and improvement of the human resources (HR) quality, which supported the expansion of branch network to support the realization of an financial inclusion system by improving the widest access to the local community through the creation of products and services that are increasingly varied and excellent.
Karakteristik BPD Sebagai Regional Champion
BPD Characteristics as a Regional Champion
1. Memiliki ketahanan kelembagaan yang kuat sehingga mampu beroperasi secara efisien. Hal ini ditandai dengan: • Modal inti minimal Rp 1 triliun • Rasio kecukupan modal (CAR ) minimal 12 % • ROA minimal 2,5% • BOPO maksimal 75% • NIM maksimal 5,5%
1. It has a strong institutional resistance so that they can operate efficiently. It is initially by: • Core capital minimum of Rp. 1 trillion • CAR minimum of 12% • ROA minimum of 2,5% • BOPO maximum of 75% • NIM maximum of 5,5%
2. Memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi daerah. Hal ini ditandai dengan: • Pertumbuhan kredit minimal 15-20% per tahun sehingga menjadi 5 besar penyalur kredit untuk BPD di luar pulau Jawa dan minimal menjadi 10 besar penyalur kredit untuk BPD di pulau Jawa • Portofolio kredit produktif menjadi minimal 40% • LDR minimal 75-85% • Penghimpunan dana masyarakat di luar dana Pemda minimal 75%. • Menjadi mitra strategis lembaga keuangan mikro di wilayahnya dalam rangka penyaluran kredit mikro dan kecil.
2. Having the ability to grow and develop in order to support local economic development. It is initially by: • Loan growth of at least 15-20% per year so became the top 5 suppliers of credit to BPD in the outer of Java and at least into the top 10 suppliers of credit to BPD in Java • Credit portfolio became a minimum of 40% • LDR minimum of 75-85% • Raising public funds outside the local government fund of at least 75% • Become a strategic partner on microfinance institutions in the region in order to distribute the credit in micro and small lending.
3. Memiliki kemampuan untuk melayani kebutuhan masyarakat secara optimal. Hal ini ditandai dengan : • Jaringan pelayanan yang luas sampai ke tingkat kecamatan di wilayahnya, • Kualitas SDM profesional yang mampu memberikan pelayanan yang memenuhi standar nasional, • Peran sebagai financial consultant bagi Pemda dalam mengelola keuangan daerah agar menjadi lebih optimal, • Produk unggulan yang dipergunakan secara luas oleh masyarakat.
3. Have the ability to optimally serve the needs of society. It is initially by: • Network wide service to the district level in their area
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
• •
•
Quality of human resources professionals who are able to provide services that meet national standards The role as financial consultants for the government in managing local finances optimally Featured Products are widely used by community
Laporan Kegiatan Usaha Perusahaan Company Business Activities Report
Bank Sumut Annual Report 2010 Bank Sumut Annual Report 2010
47 47
48
LAPORAN KEGIATAN USAHA PERUSAHAAN
COMPANY BUSINESS ACTIVITIES REPORT
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 22,66%
The Growth of Third Party Fund (DPK) of 22.66%
Dalam rangka mewujudkan Visi Bank Sumut menjadi bank andalan bagi membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Serta Misi, mengelola dana Pemerintah dan Masyarakat secara profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip complience.
In order to realize the vision of Bank Sumut as a mainstay bank to assist and encourage economic growth and regional development in all fields as well as a source of local revenue in order to improve the living standard. And mission in managing professionally the government funds and community based on the complience principles.
Dan juga sebagai alat kelengkapan Otonomi Daerah di bidang Perbankan, serta memfungsikan sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah, bertindak sebagai Pemegang Kas Daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah serta sebagai salah satu Sumber Pendapatan Asli Daerah dengan melakukan usaha sebagai Bank Umum
Also as a tool in Regional Autonomy of Banking industry, as well as functioning as a driver of regional development, acted as Regional Cash Holder which exercising the money storage area as well as one source region income by doing business as a commercial bank
1. Simpanan Giro a. Simpanan Giro Pemerintah yang terdiri dari rekening Pemerintah Pusat/Daerah atau rekening Lembaga/ Kantor/Satuan Kerja Pemerintah termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Giro Pemerintah merupakan produk simpanan yang diperuntukkan bagi instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah dengan suku bunga yang kompetitif.
1. Demand Deposits a. Government Demand Deposits consists of Central Government/Local Government or Institution/Office/ Government Task Force including State-Owned Enterprises BUMD/BUMN) accounts.
b. Simpanan Giro Swasta adalah simpanan giro dengan target pasar komersil yaitu Perusahaan Berbadan Hukum dan Perorangan. Giro Swasta merupakan produk simpanan yang diperuntukkan bagi para pengusaha dan pebisnis baik perorangan maupun lembaga yang bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam bertransaksi. Value added lain juga bisa langsung dinikmati oleh nasabah yaitu suku bunga bersaing yang dihitung secara progresif rate dimana semakin besar saldo yang mengendap maka semakin besar jasa giro yang diberikan, dan dapat melakukan transaksi antar kantor secara real time online, serta berbagai transaksi perbankan lainnya.
b. Private Demand deposits are deposits with a target commercial market namely Regulated Companies and the Individual. Private demand deposit is a savings product that is destined for entrepreneurs and businessmen, both individuals and institutions that aim to provide convenience in transaction. Another value added can also be directly enjoyed by customers of competitive interest rates calculated on a progressive rate at which the greater the balance to settle to the greater demand services provided, and can perform inter office transactions in real time online, and various other banking transactions.
2. Tabungan Simpeda Tabungan Simpeda merupakan produk tabungan bersama dari Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) yang diperuntukkan bagi masyarakat yang menginginkan produk simpanan dengan biaya
2. Simpeda Savings Simpeda Savings is a joint savings products from the Association of Regional Development Banks (Asbanda) which is cater for society who want a deposit product with a very affordable fee and competitive rates that
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Current Account of the Government is a savings product that is destined for the Government and Local Government with competitive interest rates.
administrasi yang sangat terjangkau dengan suku bunga kompetitif yang dihitung sercara single rate serta dapat menikmati berbagai macam kenyamanan dan kemudahan bertransaksi yang didukung oleh jaringan ATM Bersama dan Malaysian Electronic Payment System (MEPS), serta diikutsertakan dalam undian berhadiah yang diundi dua kali setahun dengan total hadiah sebesar Rp 6 Milyar.
are calculated in a single rate and also enjoy a variety of comfort and ease transaction that is supported by the network ATM Bersama and Malaysian Electronic Payment System (MEPS), included being participated in the drawn lottery twice a year with a total prize of Rp 6 Billion.
3. Tabungan Martabe Tabungan Martabe merupakan produk tabungan yang diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat baik perorangan maupun lembaga, penampungan gaji dan pensiun Pegawai Negeri Sipil dan Karyawan Swasta, pembayaran uang kuliah bagi Mahasiswa, serta penampungan angsuran Debitur Kredit Peduli Usaha Mikro Sumut Sejahtera (KPUM-SS). Dalam upayanya menarik minat masyarakat, Tabungan ini menawarkan beragam fitur dan fasilitas, hanya dengan setoran awal yang sangat terjangkau masyarakat bisa bergabung menjadi nasabah Tabungan Martabe.
3. Martabe Savings Martabe Savings are savings products that cater for all levels of society, both individuals and institutions, salaries and pensions shelter of Civil Servants and Private Employees, tuition payment for students, as well as shelter installment of Micro Care Credit Debtor Sumut Sejahtera/Debitur Kredit Peduli Usaha Mikro Sumut Sejahtera (KPUM-SS). In its effort to attract people, Savings offers a variety of features and facilities, only with the affordable initial deposit, public can join as a customer Martabe Savings.
Value added lain juga bisa langsung dinikmati oleh nasabah yaitu suku bunga bersaing, gratis perlindungan asuransi jiwa, dapat bertransaksi antar kantor secara real time online, kartu ATM instan atau reguler, dan tergabung dalam jaringan ATM Bersama serta jaringan Malaysian Electronic Payment System (MEPS), dapat menikmati layanan m-ATM Bersama dan SMS Banking, serta diikutsertakan dalam undian berhadiah yang diundi dua kali setahun. Selain hal tersebut diatas, nasabah juga dapat melakukan transaksi pembayaran rekening TELKOM, pajak, dan berbagai macam transaksi perbankan lainnya.
Another value added can also be directly enjoyed by customers of competitive rates, free life insurance protection, inter-office transaction in real time online, instant or regular ATM card, and joined in the ATM Bersama network and Malaysian Electronic Payment System (MEPS), can enjoy the service m-ATM Bersama and SMS Banking, as well as participate in a lottery drawn twice a year. In addition to the above matter, customers can also make a payment transaction of Telkom accounts, tax, and various other banking transactions.
4. Tabungan Haji Makbul Tabungan Makbul merupakan produk tabungan khusus sebagai sarana penitipan dana Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) penabung perorangan secara bertahap ataupun sekaligus, hanya dengan setoran awal yang terjangkau masyarakat sudah bisa bergabung menjadi nasabah, dengan setoran selanjutnya yang fleksibel. Setelah tabungan nasabah mencapai Rp 25.000.000,(dua puluh lima juta rupiah), Bank akan mendaftarkan nasabah tersebut di aplikasi Sistem Komunikasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama RI sebagai sarana administrasi haji yang tersambung secara online dengan Bank untuk memperoleh nomor urut pendaftaran bagi Calon Jemaah Haji (nomor porsi). Value added lain juga bisa langsung dinikmati oleh nasabah yaitu bebas biaya administrasi, gratis perlindungan asuransi jiwa, mendapat souvenir haji dan diikutsertakan dalam kegiatan Manasik Haji tanpa dikenakan biaya apapun.
4. Makbul Hajj Savings Makbul Hajj Savings is a product of special savings as a means of funding Hajj Operation Costs/Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Individual savers gradually or all at once, with only an initial affordable deposit, community can join as a customer, with the next flexible deposit. After the customer saving reach Rp 25.000.000, - (twenty five million rupiah), the Bank will register the client at application and Communications System Integrated Computerized Hajj (Siskohat) The Ministry of Religious Affairs as an administrative tool that is connected online hajj with the Bank to obtain numbers Candidate registration serial for Pilgrims (number portion). Another value added can also be directly enjoyed by the customer that is free of administration fees, free life insurance protection, souvenir and participate in the activities of hajj rituals without any additional charge.
Bank Sumut Annual Report 2010
49
5. TabunganKu TabunganKu merupakan produk bersama oleh seluruh Bank di Indonesia yang secara khusus diperuntukkan bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah, tanpa dikenakan biaya administrasi yang bertujuan untuk menumbuhkan kembali budaya menabung, sekaligus mengurangi budaya konsumtif, adapun strategi untuk memasarkan produk ini adalah dengan ikut serta dalam program nasional secara berkelanjutan dan berkesinambungan melalui “Gerakan Indonesia Menabung” yang menitikberatkan pertumbuhan nasabah dari masyarakat yang belum memiliki rekening simpanan di Bank dan “Gerakan Siswa Menabung” yang membidik segmen pasar para Pelajar.
5. TabunganKu TabunganKu is a product by all Indonesia Banks which is specially designed for middle to lower economic community, free of administration charge that aims to regrow the culture of saving, thus reducing the consumptive culture. The strategy to market this product is by participating in national program countinuously and sustained through the “Gerakan Indonesia Menabung” which focuses on customer growth of the community who do not have a deposit account at any Bank and “Gerakan Siswa Menabung” that target the student market segment.
6. Deposito Berjangka Deposito merupakan produk simpanan berjangka yang diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat dengan jangka waktu yang telah ditetapkan yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan 24 bulan, value added lain juga bisa langsung dinikmati oleh nasabah yaitu tingkat suku bunga bersaing, bisa dijadikan sebagai agunan kredit, dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
6. Time Deposits Time Deposit is a deposit product that is destined for all levels of society with a predetermined time period is 1 month, 3 months, 6 months, 12 months and 24 months, other value added can also be directly enjoyed by customers of competitive interest rates, could be as collateral for loans, guaranteed by the Deposit Insurance Corporation (DIC)/ Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Kegiatan operasional bank selain dibiayai dengan modal sendiri, juga diperoleh melalui penghimpunan dana pihak ketiga melalui Giro, Tabungan dan Deposito. Pada tahun 2010, Bank Sumut mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 22,66% dibandingkan dengan periode tahun 2009.
Bank Operational activities besides financed by their own capital, was also obtained through third party funding with Demand Deposits, Savings and Deposits. In 2010, Bank SUMUT has booked a growth of Third Party Fund (TPF) of 22.66% compared with the period of 2009.
Berikut adalah tabel yang menggambarkan Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun Bank Sumut pada tanggal 31 Desember 2010, 31 Desember 2008 dan 2009.
The following table illustrates the Third Party Funds that have been collected by Bank SUMUT as per December 31, 2010, 2008 and 2009.
PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA BANK SUMUT TAHUN 2006 – 2010 THE RAISING OF THIRD PARTY FUNDS of BANK SUMUT YEAR 2006 - 2010 (dalam milyar rupiah)
Jenis
Dec 2010
Giro
2,797
2,948
Dec 2008 3,233
Dec 2007 3,720
Dec 2006 4,134
Savings Current Account
Tabungan
3,767
3,189
2,539
1,910
1,377
Savings
Deposito
3,949
2,434
1,834
2,020
1,286
Deposits
10,513
8,571
7,606
7,650
6,797
* DPK : tidak termasuk simpanan bank lain. * DPK : Not including saving in other banks
50
Dec 2009
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Strategi dan pencapaian Penyaluran Dana 2010
The Strategy and achievement of Funds Distribution in 2010
Sebagai Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara, maka usaha pencapaian pertumbuhan kredit netto Bank Sumut direncanakan sebesar Rp. 2.343 miliar yang diprioritaskan pada pemberian kredit dengan melihat potensi daerah baik tingkat II maupun daerah kota, strategi pencapaian target pembiayaan/penyaluran kredit Bank Sumut untuk tahun 2010 dengan memprioritaskan penyaluran kredit kepada sektor ekonomi yang sesuai kondisi dimasing-masing daerah, berdasarkan analisis data penyaluran kredit difokuskan pada 3 (tiga) sektor ekonomi utama yaitu :
As the North Sumatra Regional Development Bank, the business achievement of net credit growth planned for Bank SUMUT was Rp. 2343 billion, which prioritized the provision of credit by looking at the potential for both local and regional level II and city, the achievement of strategic financing / credit distribution Bank SUMUT for 2010 by giving priority to credit distribution of economic sectors in accordance with the respective regions condition, based on the data analysis of credit distribution which focused on 3 (three) main economic sectors , as following:
a. Sektor Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Komposisi disektor ini sebesar 8,10% dari total kredit atau tumbuh sebesar Rp. 228,34 miliar. Potensi pasar untuk penyaluran dana antara lain diwilayah : Kabupaten Langkat dan sekitarnya prioritas pada usaha peternakan Kabupaten Labuhan Batu dan sekitarnya, Kabupaten Asahan, Kabupaten Mandailing Natal serta Kabupaten Simalungun prioritas disektor perkebunan terutama perkebunan rakyat. Kabupaten Karo dan Kab Dairi prioritas disektor tanaman holtikultura. Untuk Kabupaten Tapanuli Tengah dan Toba Samosir prioritas perikanan. Kabupaten Deli Serdang, Tapanuli Selatan dan Serdang Bedagai prioritas pada tanaman pangan.
a. Agriculture, hunting and agricultural Infrastructure The composition of this sector amounted to 8.10% of total credit, or growth by Rp. 228.34 billion. The potential market for funds distribution among others in the following region: Langkat and surrounding, the priority in farm sector Labuhan Batu Regency and surrounding areas, Asahan Regency, Mandailing Natal and Simalungun Regency, the priority in plantation sector.
b. Sektor konstruksi Komposisi disektor ini sebesar 8,33% dari total kredit atau tumbuh sebesar Rp.505,59 miliar, kredit konstruksi ini ditujukan untuk membiayai modal kerja proyek-proyek yang dananya bersumber dari Pemerintah maupun Swasta untuk seluruh wilayah kerja Bank Sumut.
b. Construction Sector The composition of this sector amounted to 8.33% of total credit or growth at Rp. 505,59 billion, construction credit are intended to finance working capital projects which funded from government and private sector for the entire Bank SUMUT working area.
c. Sektor perdagangan Komposisi disektor ini sebesar 20,28% dari total kredit atau tumbuh sebesar Rp. 730,41 miliar. Penyaluran dana fokus pada peningkatan usaha mikro dan kecil sesuai potensi daerah masing-masing Kantor Cabang Bank Sumut antara lain : Wilayah Kota Medan, pada usaha perdagangan besar/ kecil (leveransir), hotel dan restoran. Wilayah Kota Sibolga pedagang yang berkaitan dengan perikanan Wilyah Kabupaten Labuhan Batu pedagang yang berkaitan dengan perkebunan
c. Trading sector The composition of this sector amounted to 20.28% of total loans, or growth by RP. 730.41 billion. Funds distribution focused on improving the micro and small enterprises in each potential areas of Bank SUMUT branch office, among others: Medan, the priority in major trade/small (supplier), hotels and restaurants. Sibolga, the priority in fisheries sectors.
Karo and Dairi Regency, the priority in horticulture crops sector. Tapanuli and Toba Samosir Regency, the priority in fisheries sector. Deli Serdang, South Tapanuli and Serdang Bedagai Regency , the priority in foods crops sector.
Labuhan Batu, the priority in plantations sectors.
Bank Sumut Annual Report 2010
51
Wilayah Kabupaten Karo dan Dairi pedagang yang berkaitan hasil bumi. Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai pedagang home industri. 1. Melakukan diversifikasi maupun menciptakan skim kredit baru untuk sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sesuai target pasar yang dituju antara lain Kredit Sumut Sejahtera. 2. Meningkatkan aliansi strategis dalam pemberian kredit sindikasi antar BPD dan Bank Umum Nasional. 3. Meningkatkan kerjasama Pemerintah Pusat dan Daerah untuk penyaluran kredit-kredit kepada pengusaha UMKM di sektor pertanian, perkebunan dan perikanan dengan pola executing. 4. Meningkatkan peran Sentra UMK, dalam rangka mendorong peningkatan intermediasi perbankan dengan membantu pelaku UMK agar memiliki akses dengan Bank Sumut, melakukan pembinaan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang dibiayai sehingga diharapkan tercipta kemitraan yang bersinergi antar Bank Sumut dengan pelaku UMK 5. Melakukan evaluasi secara berkesinambungan terhadap sistim dan prosedur pemberian kredit dalam rangka meningkatkan pelayanan dan sekaligus menjalankan prinsip kehati-hatian, yang dilakukan secara periodik pada rapat-rapat kerja. 6. Melakukan kebijakan pricing atas dasar cost of fund dan mempertimbangkan perkembangan rate kredit perbankan yang berlaku. 7. Tetap menjaga kualitas kredit, dengan cara penagihan kredit non performing yang dilakukan dengan langkah sebagai berikut ; Meneliti setiap kasus kredit bermasalah untuk menetapkan tindakan yang akan dilakukan. Melakukan pendekatan/ penagihan langsung terhadap debitur menunggak dan atau pemilik barang agunan yang masih kooperatif untuk menyelesaikan kreditnya. Mengambil alih (take over) agunan berdasarkan kesepakatan dengan debitur dan / atau pemilik barang agunan guna mempermudah proses penjualannya. 8. Melakukan restrukturisasi kredit berupa penjadwalan kembali, peninjauan suku bunga dan lain-lain sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, terhadap debitur yang diperkirakan/dinilai masih memiliki prospek dalam menjalankan usahanya
52
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Karo and Dairi, the priority in related crops. Serdang Bedagai, the priority in home industry.
1. Conduct diversification and create new credit scheme for Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs/ UMKM) in accordance with the intended target market, among others, Kredit Sumut Sejahtera. 2. Enhance strategic alliances in syndicated credit between BPD and the National Commercial Bank. 3. Improve the Central and Local Government partnership for the credits distribution to entrepreneurs of UMKM in the agriculture sector, plantation and fisheries with executing pattern. 4. Enhance the role of UMK, in order to encourage increased of bank intermediation by assissting the UMK in order to have access to the Bank SUMUT, conducted business guidance to micro, small and medium-funded which is expected to create a synergistic partnership between the Bank SUMUT and UMK. 5. Conduct continuous evaluation systems and procedures for granting credit in order to improve services and simultaneously run the precautionary principle, which is conducted in the meeting periodically. 6. Perform pricing policy based on cost of funds and consider to the provision bank credit rate development. 7. Keep maintaining credit quality by billing a nonperforming credit which conducted by following steps; Examine each case of non-performing credit to take specify actions. Approac/direct billing to the cooperative debtor and/or owner of collateral to complete their credit.
Take over the collateral under the agreement with the debtor and/or owner of collateral in order to simplify the sales process. 8. Credit restructured in the form of rescheduling, review interest rates and in accordance with Bank Indonesia, against the debtor estimated / assessed still has prospective business.
Penyaluran Dana Konvensional Conventional fund distribution
Foto Penandatanganan atau foto bersalaman antara pihak Bank dengan Konsumen
Penyaluran Dana Konvensional
Conventional fund distribution
Sebagaimana bank pada umumnya, komposisi penyaluran dana bank sumut didominasi oleh penyaluran dana melalui pemberian kredit kepada masyarakat. Penyaluran kredit kepada masyarakat dilaksanakan oleh Bank sumut melalui beberapa produk kredit yaitu:
As banks in general, the composition of fund distribution dominated through the provision of credit to the public. It conducted through several credit products as following:
•
•
Kredit Umum/Kredit Rekening Koran (KRK)
Commercial credit/Kredit Rekening Koran (KRK)
Kredit Umum/Kredit Rekening Koran (KRK) untuk kebutuhan Modal Kerja yang merupakan Kredit usaha produktif disektor perdagangan, indsutri, jasa, dan sektorsektor lainnya yang bermanfaat untuk menambah modal kerja pengusaha dan dapat memperlancar usaha serta membantu kelancaran usaha transaksi. Plafond kredit hingga Rp. 200 juta suku bunga sebesar 16% dan diatas Rp. 200 juta sebesar 15% dihitung berdasarkan bunga harian dan dibebankan pada setiap akhir bulan dengan jangka waktu 1 (satu) tahun serta dapat diperpanjang.
Commercial credit/Kredit Rekening Koran (KRK) for working capital requirements are the credit business productive in trading, indsutry, services and other sectors which have benefits for working capital and entrepreneurs to facilitate business and assist the smooth of business transaction. Credit palfond up to Rp. 200 million, the interest rate of 16% and above Rp. 200 million of 15% calculated based on daily rates and is charged at each end of the month for period of 1 (one) year and can be extended.
Kredit Surat Perintah Kerja (SPK)
Credit of Work Order/Surat Perintah Kerja (SPK)
Kredit Surat Perintah Kerja (SPK) merupakan kredit yang diberikan kepada para pengusaha untuk membantu
Credit of Work Order/Surat Perintah Kerja (SPK), are loans given to entrepreneurs to assist their work in the
Bank Sumut Annual Report 2010
53
•
•
•
menyelesaikan pekerjaan di bidang jasa konstruksi, infrastruktur maupun pengadaan barang atau jasa dari Bowheer/pemberi pekerjaan dengan bukti SPK. Agunan utama yaitu SPK dan agunan tambahan berupa barang bergerak dan barang tidak bergerak. Plafond kredit tidak terbatas dengan suku bunga 16% per tahun secara sistem anuitas bulanan serta jangka waktu kredit disesuaikan dengan masa pekerjaan ditambah maksimal 3 (tiga) bulan.
construction services, infrastructure and procurement or services from Bowheer/the employer with SPK. The main collateral is SPK and additional collateral in the form of fixed assets and non fixed assets. Credit plafond is not limited with the interest rate of 16% per year in monthly annuity system and the credit period adjusted with the task term plus a maximum 3 (three) months.
Kredit Bendaharawan (KB)
Credit Treasurer/Kredit Bendaharawan (KB)
Kredit Bendaharawan (KB) merupakan produk kredit Perseroan yang diberikan kepada perseorangan baik pegawai negeri, swasta, BUMN/BUMD secara kolektif yang mempunyai penghasilan sendiri bertujuan membantu keperluan modal kerja, investasi dan konsumtif. Plafond kredit maksimum 40% dari jumlah gaji dikali jangka waktu kredit dengan suku bunga 13,80% flat dan jangka waktu paling lama 74 (tujuh puluh empat) bulan atau 7 (tujuh) tahun. Memiliki perlindungan asuransi jiwa sehingga jika terjadi musibah kredit secara otomatis menjadi lunas (Dalam rangka memberi) kemudahan kepada nasabah, sejak Desember 2006 Kredit Bendaharawan dirubah menjadi Kredit Multi Guna dari sistem kelompok menjadi perorangan dan menambah jangka waktu kredit.
Credit Treasurer/Kredit Bendaharawan (KB) is the Company’s credit products provided to both individual civil servants, private, BUMD/BUMN that have collectively own income aimed to assits working capital purposes, investment and consumption. Maximum credit plafond of 40% of salary multiplied by the number of credit term with 13.80% flat interest rate and a maximum period of 74 (seventy-four) months or 7 (seven) years. Having life insurance protection in case of disaster so that the credit automatically becomes Nil (In order to give convenience to customers since December 2006, the Credit Treasurer converted into Credit Multi Purpose of the system into groups became individual and extend the credit period)
Kredit Angsuran Lainnya (KAL)
Other Installment Credit/ Kredit Angsuran Lainnya (KAL)
Kredit Angsuran Lainnya (KAL) merupakan kredit yang ditujukan untuk badan usaha yang memiliki usaha di sektor perdagangan, indsutri, jasa, dan sektor-sektor lainnya serta untuk perseorangan baik pegawai negeri, swasta, BUMN/BUMD yang mempunyai penghasilan sendiri bertujuan membantu keperluan modal kerja maupun investasi dengan plafond kredit hingga Rp.200 juta suku bunga sebesar 16% dan diatas Rp.200 juta sebesar 15% dihitung secara anuitas dengan jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun
Other Installment Credit/Kredit Angsuran Lainnya (KAL) are loans intended for business entities in the trade sector, indsutri, services and other sectors as well as for individuals both civil servants, private, BUMD/BUMN that have their own income aimed at assissting the purposes of capital employment and investment with credit limit up to Rp.200 million with interest rate of 16% and above Rp.200 million of 15% calculated on an annuity with a period of 5 (five) years.
Pinjaman Karyawan Pinjaman Karyawan merupakan kemudahan yang diberikan perusahaan bagi pegawai Perseroan untuk keperluan konsumtif dengan plafond dan suku bunga yang disesuaikan masa kerja pegawai yang dibagi dalam kategori pinjaman jangka pendek, menengah, panjang serta jangka panjang berdasarkan sisa masa kerja.
54
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
•
Employee Loan Employee Loan is a convenience provided by the Company for employees for consumptive purposes with plafond and interest rates are adjusted by years of service the employees who are divided into categories of shortterm loans, medium, long and long-term basis over the remaining working lives.
•
Kredit Pensiunan
•
Pension Credit is a credit product of the Company to remind their dedication service of their employees by providing convenience to the retired employees of the Company under the credit facility granted in accordance with the acceptance of retirees each month. Credit plafond of 50% of their salary at the rate of 18% per year flat and a maximum period of 5 (five) years.
Kredit Pensiunan merupakan produk kredit Perseroan untuk tidak melupakan jasa pengabdian para pegawainya dengan memberikan kemudahan bagi para pensiunan pegawai Perseroan dengan fasilitas kredit yang diberikan sesuai dengan penerimaan pensiunan setiap bulannya. Plafond kredit sebesar 50% dari gaji yang diterima dengan suku bunga 18% per tahun flat serta jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun.
•
Kredit Pensiun
•
•
Kredit Sindikasi
Pension Credit Pension Credit is a credit given individually to the recipient retirement pension, retired widow or widower who received retirement money through PT. Insurance Savings Servants/PT. Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (PT.Taspen). Maximum credit plafond of 40% of the total pension multiplied by the maximum pension of 100 (one hundred) million with an interest rate of 19% annuity and the maximum period of 120 (one hundred and twenty) months or 10 (ten) years.
Kredit Pensiun merupakan kredit yang diberikan secara perseorangan kepada para penerima pensiun baik pensiun sendiri, pensiun janda atau duda yang menerima uang pensiunnya melalui PT. Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (PT.Taspen). Plafond kredit maksimum 40% dari jumlah uang pensiun dikali jangka waktu kredit pensiun maksimal sebesar Rp.100 (seratus) juta dengan suku bunga 19% anuitas dan jangka waktu paling lama 120 (seratus dua puluh) bulan atau 10 (sepuluh) tahun
•
Pension Credit
•
Credit syndication
Kredit Sindikasi adalah untuk meningkatkan pertumbuhan kredit produktif dan investasi, Perseroan turut bekerjasama dengan Bank Nasional maupun antar BPD untuk membiayai proyek skala regional maupun nasional. Plafond yang diberikan tidak terbatas namun tidak boleh melebihi Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
Credit syndication is made to increase the productive credit growth and investment, the Company participated in cooperation with the National Bank and among BPD to finance projects of regional or national scale. Plafond given is not limited but may not exceed the Credit Limit/ Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
Kredit Peduli Usaha Mikro (KPUM)
Kredit Peduli Usaha Mikro (KPUM)
Kredit Peduli Usaha Mikro (KPUM) adalah kredit tanpa agunan dengan cicilan ringan menggunakan sistem angsuran tetap yang diberikan kepada pemilik usaha mikro dalam rangka meningkatkan kemampuannya untuk mengembangkan usaha dengan plafond kredit maksimal Rp.1 juta, suku bunga 18% per tahun flat dan jangka waktu 12 (dua belas) bulan. Kredit ini merupakan salah satu wujud komitmen Perseroan dalam fokus terhadap usaha mikro karena tidak mempersyaratkan izin maupun bukti kepemilikan tempat usaha
Kredit Peduli Usaha Mikro (KPUM) is a credit without collateral by using a system of fixed light installments given to owners of micro enterprises in order to enhance its ability to develop business with a maximum credit limit of Rp 1 million, the interest rate of 18% per year flat and term of period within 12 (twelve) months. This credit is one of the Company’s commited in focusing on microbusinesses since it does not require a license or evident of business premises ownership.
Bank Sumut Annual Report 2010
55
•
Kredit Multi Guna
•
Multi Purpose Credit/Kredit Multi Guna is one of the leading products of the Company granted to individuals both civil servants, BUMD/BUMN that have own income aimed to assist working capital purposes, investment and consumption. Maximum credit plafond of 40% of salary multiplied by the number of credit term with an interest rate of 10.80% flat to annuity and the maximum period of 120 (one hundred and twenty) months or 10 (ten) years, free of fees and have life insurance so that debtors income have dual function as well as all the necessities of life to be easier.
Kredit Multi Guna merupakan salah satu produk unggulan Perseroan yang diberikan kepada perseorangan baik pegawai negeri, swasta, BUMN/BUMD yang mempunyai penghasilan sendiri bertujuan membantu keperluan modal kerja, investasi dan konsumtif. Plafond kredit maksimum 40% dari jumlah gaji dikali jangka waktu kredit dengan suku bunga 10,80% flat to anuitas dan jangka waktu paling lama 120 (seratus dua puluh) bulan atau 10 (sepuluh) tahun, bebas provisi dan memiliki asuransi jiwa sehingga penghasilan debitur berfungsi ganda serta segala kebutuhan hidup menjadi mudah.
•
Kredit Angsuran Lainnya – Lembaga Penjaminan Kredit Daerah (KAL-LPKD)
•
Kredit Pemda Kredit Pemda merupakan kredit yang diberikan kepada Pemerintah Daerah dengan jangka waktu pendek, menengah dan panjang yang ditujukan baik untuk menutup kekurangan arus kas pada tahun anggaran berjalan, membiayai penyediaan layanan umum yang tidak menghasilkan penerimaan maupun untuk membiayai proyek investasi yang menghasilkan penerimaan sehingga memberikan manfaat bagi pelayanan masyarakat. Sumber pengembalian kredit berasal dari APBD tahun berjalan dan yang jatuh tempo wajib dianggarkan APBD dan direalisasikan atau dibayarkan pada tahun anggaran yang bersangkutan.
56
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Other Installment Loans - Regional Credit Guarantee Institution/Lembaga Penjaminan Kredit Daerah (KAL-LPKD) Other Installment Loans - Regional Credit Guarantee Institution/Lembaga Penjaminan Kredit Daerah (KAL-LPKD) is a credit product cooperation between the Company, the Provincial Government of North Sumatra and PT. Askrindo (Insurance Rural Indonesia) intended for entrepreneurs and Koperasi that have a business in trade, industry, services, and any other sectors, aimed at assist working capital or investment purposes with the maximum credit limit up to Rp 50 million for individuals and the maximum of Rp. 500 million for the Koperasi. Interest rate 2% below the company average rate calculated annuity with a period of 5 (five) years.
Kredit Angsuran Lainnya – Lembaga Penjaminan Kredit Daerah (KAL-LPKD) yang merupakan produk kredit hasil kerjasama antara Perseroan, Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara dan PT. Askrindo (Asuransi Perkreditan Indonesia) ditujukan untuk pengusaha maupun Koperasi yang memiliki usaha di sektor perdagangan, industri, jasa, dan sektor-sektor lainnya, bertujuan membantu keperluan modal kerja maupun investasi dengan plafond kredit maksimum hingga Rp. 50 juta untuk perseorangan dan maksimum Rp. 500 juta untuk Koperasi. Suku bunga sebesar 2% dibawah suku bunga rata-rata Perseroan yang dihitung secara anuitas dengan jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun.
•
Multi Purpose Credit/Kredit Multi Guna
•
Regional Government Loans/ Kredit PEMDA Regional Government Loans/ Kredit PEMDA is a credit granted to local governments with short, medium and long term intended both to cover cash flow shortages in the current budget, finance the provision of public services and investment projects that do not generate revenue to provide benefits for community service. Source of loan repayment budget comes from the APBD current year budget and the maturity date shall be budgeted by APBD and realized or paid in concerned fiscal year.
•
Kredit Peduli Usaha Mikro Plus (KPUM Plus)
•
Kredit Peduli Usaha Mikro Plus (KPUM Plus) Kredit Peduli Usaha Mikro Plus (KPUM Plus) is a credit facility without collateral with light installments using fixed installment system provided to micro business owners as a group in order to enhance its ability to develop business with a maximum credit limit of Rp. 30 million with interest rate of 17%. Flat annuity per year with the installments and the period of 1 (one) year to the Working Capital Loan and 5 (five) years for Investment Credit, this credit is also one of the Company’s commitment to focus on micro-businesses since it does not require a license or evident of business premises ownership.
Kredit Peduli Usaha Mikro Plus (KPUM Plus) adalah fasilitas kredit tanpa agunan dengan cicilan ringan menggunakan sistem angsuran tetap yang diberikan kepada pemilik usaha mikro secara berkelompok dalam rangka meningkatkan kemampuannya untuk mengembangkan usaha dengan plafond kredit maksimal Rp.30 juta, suku bunga 17 %. Flat to Anuity per tahun dengan sistem angsuran dan jangka waktu 1 (satu) tahun untuk Kredit Modal Kerja dan 5 (lima) tahun untuk Kredit Investasi, kredit ini juga merupakan salah satu wujud komitmen Perseroan dalam fokus terhadap usaha mikro karena tidak mempersyaratkan izin maupun bukti kepemilikan tempat usaha.
•
Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E)
•
Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) merupakan kredit yang diberikan secara perorangan maupun koperasi kepada petani, peternak, perkebunan, nelayan dan pembudidaya yang merupakan anggota Kel. Tani. Kredit ini untuk intensifikasi padi, jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, pengembangan tanaman tebu, budidaya ikan paling lama dengan jangka waktu 1 (satu) tahun. Untuk peternak sapi potong, pembibitan sapi paling lama 2 (dua) tahun. Plafond Kredit yang dapat diberikan untuk perorangan maksimal 50 juta dan untuk Koperasi Rp.500 juta. Perhitungan Bunga secara floating rate dan ditinjau setiap 6 bulan sekali. Bunga yang dibebankan untuk peserta KKP-E sebesar 8%, dengan bentuk kredit modal kerja dan dalam bentuk investasi. Agunan utama kredit adalah lahan yang dibiayai ditambah agunan tambahan. •
Kredit Usaha Mikro Kecil – SUP 005 (KUMK SUP 005) Kredit Usaha Mikro Kecil – SUP 005 (KUMK SUP 005) merupakan kredit diperuntukkan bagi yang memiliki usaha mikro dan kecil untuk semua sektor ekonomi. Plafond kredit untuk kredit usaha mikro maksimal maksimal 50 juta dan kredit usaha kecil maksimal 500 juta. Perhitungan bunga secara floating rate. Jangka waktu kredit untuk modal kerja maksimal 1 (satu) tahun dapat diperpanjang maksimal 2 (dua) kali, untuk kredit investasi maksimal 5 (lima) tahun. Agunan kredit sesuai dengan ketentuan agunan di Perseroan.
Kredit Peduli Usaha Mikro Plus (KPUM Plus)
Food Security and Energy Credits/Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) Food Security and Energy Credits/Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) is credit given by individuals and Koperasi to farmers, ranchers, plantation, fishermen and cultivator who are members of Keluarga Tani. This credit is for the rice intensification, corn, soybean, cassava, sweet potatoes, sugar cultivation, fish cultivation with the longest period of 1 (one) year. For cattle breeders and breeding cattle are more than 2 (two) years. Credit plafond given to an individual maximum of Rp. 50 million and Rp. 500 million for the Koperasi. Interest calculations are floating rate and reviewed every 6 months. Interest is KPP-E by 8%, with the form of working capital credit and investment. The main credit collateral is financed land plus additional collateral
•
Small Business Loan Micro - SUP 005 (SUP KUMK 005) Small Business Loan Micro - Kredit Usaha Mikro Kecil SUP 005 (SUP KUMK 005) is a represent credit given for small and micro businesses in all economics sectors. Credit plafond for micro credit maximum of Rp 50 million and small business credit maximum of Rp. 500 million with floating interest rate. The term of maximum credit for working capital 1 (one) year extendable up to 2 (two) times, for an investment credit a maximum of 5 (five) years. Credit collateral is adjusted with the provisions collateral of the Company.
Bank Sumut Annual Report 2010
57
•
Pinjaman Investasi Channeling BPR
•
Investment Loan Channeling/Pinjaman Investasi Channeling BPR is a joint program between the Company and Bank Perkreditan Rakyat (BPR) to provide credit to Micro Enterprises/Usaha Mikro Kecil (UMK) through executing pattern (loans from the Company to BPR in the context of financing micro and small customers), channeling (loans provided by the BUK to micro and small customers through BPR who acted as ‘agent’ and have no credit approval authority, unless with a power of attorney from the Company) and joint financing (joint financing of UKM which conducted by the Company and BPR). Type and use in the form of working capital and investment. Credit plafond given by BPR to each debtor (end user) maximum of Rp. 50 million, credit plafond given by the Company to BPR maximum of Rp.25 billion.
Pinjaman Investasi Channeling BPR adalah program kerjasama antara Perseroan dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk menyalurkan kredit kepada sektor Usaha Mikro Kecil (UMK) melalui pola executing (pinjaman yang diberikan dari Perseroan kepada BPR dalam rangka pembiayaan kepada nasabah mikro dan kecil), chanelling (pinjaman yang diberikan oleh BUK kepada nasabah mikro dan kecil melalui BPR yang bertindak sebagai ’agent ’ dan tidak memiliki kewenangan memutus kredit kecuali mendapat surat kuasa dari Perseroan) dan joint financing (pembiayaan bersama terhadap UMK yang dilakukan oleh Perseroan dan BPR). Jenis dan penggunaan dalam bentuk modal kerja dan investasi. Plafond kredit yang dapat diberikan BPR kepada setiap debitur (end user) maksimum Rp. 50 juta dan plafond kredit yang dapat diberikan Perseroan kepada BPR maksimal Rp.25 miliar.
•
Kredit Perumahan (KPR) Bersubsidi
•
Kredit Perumahan (KPR) Bersubsidi adalah produk kredit disebabkan adanya kesepakatan bersama antara Kementrian Negara Perumahan Rakyat dengan Perseroan dalam pelaksanaan program pembiayaan perumahan dan permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan.
Kredit KPR Perseroan Kredit KPR Perseroan adalah fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada perorangan untuk kebutuhan pembelian rumah baru atau lama baik berupa rumah tinggal, apartemen, rumah toko maupun rumah kantor yang dijual melalui pengembang atau bukan pengembang di lokasi yang telah ditentukan bank. Plafon yang diberikan maksimal sebesar 80% dari nilai agunan (nilai agunan
58
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Subsidized Housing Loan (mortgage)/Kredit Perumahan (KPR) Bersubsidi Subsidized Housing Loan (mortgage)/Kredit Perumahan (KPR) Bersubsidi is a loan product due to the mutual agreement between the Ministry of Public Housing and the Company in the implementation of housing finance program with support for subsidized housing facilities.
This financing facility aims to realize the Welfare Society in the field of housing through housing assistance program with the support of subsidized credit facilities. Credit plafond given maximum Rp. 10 million and the period which adjusted with KPR. These credits can only be given to Civil Servants (PNS) that have not adopted Taperum facilities, not owning a house, have paid Taperum contributions for at least 5 (five) years, is still active and meets the mandated requirements.
Fasilitas pembiayaan ini bertujuan untuk mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat di bidang perumahan melalui program bantuan perumahan dengan dukungan fasilitas kredit bersubsidi. Plafond yang diberikan setinggi tingginya sebesar Rp. 10 juta dan jangka waktu yang disesuaikan dengan jangka waktu KPR. Kredit ini hanya dapat diberikan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang belum menggunakan fasilitas Taperum, belum memiliki rumah, telah membayar iuran Taperum minimal selama 5 (lima) tahun, masih aktif dan memenuhi persyaratanpersyaratan yang diwajibkan.
•
Investment Loan Channeling/ Pinjaman Investasi Channeling BPR
•
Credit Company mortgage/Kredit KPR Perseroan Credit Company mortgage/Kredit KPR Perseroan is financing facility granted to individuals for home purchase needs either new or old residential houses, apartments, store houses and office house that sold through the developer or not the developer at a location designated bank. Credit plafond given a maximum of 80% of the value of collateral (collateral value based on the calculation/
assessment of the bank). Credit interest calculated on an annuity and enforced in a floating rate that is adjusted based on market interest rate developments. The credit period of maximum 10 (ten) years. To anticipate the risks to borrowers and house building loan mortgage, life insurance and fire insurance on the collateral in the form of buildings are included.
berdasarkan perhitungan/penilaian bank). Bunga kredit dihitung secara anuitas dan diberlakukan secara floating rate yang disesuaikan berdasarkan perkembangan suku bunga pasar. Jangka waktu kredit maksimal 10 (sepuluh) tahun. Untuk mengantisipasi resiko terhadap debitur dan bangunan rumah agunan kredit asuransi jiwa dan asuransi kebakaran atas agunan berupa bangunan disertakan.
•
Kredit Pengembangan Energi Nabati – Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP)
•
Bio Energy Development Credit - Plantation Revitalization (KPEN-RP) is the credit given to farmers directly and to the farmer of Koperasi members through business partners. This product is only applicable to oil palm, rubber and cocoa. The credit period for oil, palm and cocoa maximum 13 (thirteen) years and rubber maximum 15 (fifteen) years. Credit plafond for KPEN-RP is given based on the needs of the indicative and the average of the three types of plants being financed. Calculation of interest in floating rate and reviewed every 6 months. The interest is charged to participants KPEN-RP of 8%. Credit in grace period of oil palm trees are given in the form of working capital for 5 (five) years, and loans in the grace period provided in the form of rubber plants working capital during 7 (seven) years. The credit collateral is financed land plus additional collateral.
Kredit Pengembangan Energi Nabati – Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP) merupakan kredit diberikan kepada petani secara langsung dan kepada petani peserta/anggota koperasi melalui mitra usaha. Produk ini hanya berlaku untuk komoditi kelapa sawit, karet dan kakao. Jangka waktu kredit untuk kelapa sawit dan kakao maksimal 13 (tiga belas) tahun dan untuk karet maksimal 15 (lima belas) tahun. Plafond kredit untuk KPEN-RP diberikan berdasarkan kebutuhan indikatif dan rata-rata dari ketiga jenis tanaman yang dibiayai. Perhitungan bunga secara floating rate dan ditinjau setiap 6 bulan sekali. Bunga yang dibebankan kepada peserta KPEN-RP sebesar 8%. Kredit dalam masa tenggang tanaman kelapa sawit diberikan dalam bentuk modal kerja selama 5 (lima) tahun, dan kredit dalam masa tenggang tanaman karet diberikan dalam bentuk modal kerja selama 7 (tujuh) tahun. Agunan kredit lahan yang dibiayai dan agunan tambahan.
•
Kredit Peduli Usaha Mikro Sumut Sejahtera (KPUM SS)
Kredit Peduli Usaha Mikro Sumut Sejahtera (KPUM SS) memiliki tujuan mulia yaitu fasilitas kredit kepada masyarakat pra sejahtera yang memiliki usaha mikro untuk memperbaiki taraf hidup keluarga pra sejahtera atau berpenghasilan rendah menuju ke taraf kesejahteraan yang lebih baik, membina pengusaha mikro yang memiliki kelayakan usaha tetapi belum bankable sehingga menjadi layak menjadi nasabah bank, mewujudkan visi dan misi Perseroan khususnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat dan membantu program pemerintah dalam rangka pengentasan kemiskinan. Produk unggulan ini memiliki tingkat kualitas yang sangat baik dimana hingga saat ini tingkat kolektibilitas dan NPL masih 0%. Plafond kredit mulai Rp.1 juta hingga Rp.5 juta dengan suku bunga 18% dihitung secara flat dengan jangka waktu 16 hingga 24 minggu.
Bio Energy Development Credit - Plantation Revitalization (KPEN-RP)
•
Care Credit Micro Sumut Sejahtera/Kredit Peduli Usaha Mikro Sumut Sejahtera (KPUM SS) Care Credit Micro Sumut Sejahtera/Kredit Peduli Usaha Mikro Sumut Sejahtera (KPUM SS) is credit that provides convenience and have noble purpose in giving a credit facilities to pre prosperous society which have small businesses to improve pre welfare family living standards or low income leading to a better welfare standard, guide micro-entrepreneurs who has a business but not yet bankable thus become eligible feasibility to be customers of the bank, realizing the vision and mission of the Company particularly in order to improve the living standard and assist government programs in order to eradicate poverty. This superior product has an excellent level of quality which until now collectibility and NPLs still 0%. Credit plafond from Rp 1 million to Rp 5 million with interest rates of 18% calculated on a flat for a period of 16 to 24 weeks.
Bank Sumut Annual Report 2010
59
•
Kredit Tirta Sejahtera
•
Kredit Tirta Sejahtera is credit that provides convenience to the people of North Sumatra, which requires a new connection of drinking water taps Tirtanadi North Sumatra Province who have low income and unable to pay a new connections of water installation cost. Credit plafond given up to Rp 5 million with a maximum term of 24 months or 2 (two) years. Interest rate of 15% per year in flat to annuity and covered by life insurance.
Kredit Tirta Sejahtera merupakan kredit yang memberikan kemudahan bagi masyarakat Sumatera Utara yang membutuhkan sambungan baru air minum PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara yang memiliki penghasilan rendah dan tidak mampu membayar sekaligus biaya pemasangan sambungan baru air minum. Plafon yang dapat diberikan hingga Rp.5 juta dengan jangka waktu maksimal 24 bulan atau 2 (dua) tahun. Suku bunga sebesar 15% per tahun secara flat to anuitas dan di cover oleh asuransi jiwa.
•
Kredit Pemberdayaan Pengusaha Nias (KPP Nias)
•
Kredit angsuran lainnya – Swisscontact (KAL Swisscontact)
•
Kredit Mikro Sumut Sejahtera II (KMSS II) Kredit Mikro Sumut Sejahtera II (KMSS II) merupakan salah satu produk kredit unggulan Perseroan untuk masyarakat Sumatera Utara yang memberikan manfaat besar bagi segmentasi kredit mikro dengan layanan
60
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Other installment Credit - Swisscontact (KAL Swisscontact) Other installment Credit - Swisscontact (KAL Swisscontact) which is the implementation of business recovery projects in Aceh and North Sumatra which is designed to support recovery efforts and new business establishment of micro, small and medium enterprises in areas affected by the tsunami and earthquake in Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) and Nias. The main objective is to re-create jobs and sources of revenue by providing financial services and non-financial services to businesses affected by the disaster. The interests rate of 0% with a maximum term of 36 months.
Kredit angsuran lainnya – Swisscontact (KAL Swisscontact) yang merupakan implementasi proyek pemulihan usaha di Aceh dan Sumatera Utara yang dirancang untuk mendukung proses pemulihan usaha dan pendirian usaha baru skala mikro, kecil dan menengah di daerah yang terkena dampak tsunami dan gempa di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Nias. Tujuan utama adalah untuk menciptakan kembali lapangan kerja dan sumber pendapatan dengan menyediakan jasa keuangan dan non-keuangan untuk usaha yang terkena dampak bencana tersebut. Tingkat suku bunga 0% dengan jangka waktu maksimal 36 bulan.
•
Kredit Pemberdayaan Pengusaha Nias (KPP Nias) Kredit Pemberdayaan Pengusaha Nias (KPP Nias) is a credit to entrepreneurs in conducting business activities in the territory of natural disasters, earthquakes and tsunami in Nias and South Nias regency and only priority to working capital and investment with the cost of credit at 0.5%. Credit plafond for micro credit maximum of 50 million and for small businesses maximum of Rp 500 million. Interest are given by 8%, the term of the credit for working capital credit up to 1 (one) year extendable up to 2 (two) times, for Investment Credit maximum of 5 (five) years.
Kredit Pemberdayaan Pengusaha Nias (KPP Nias) adalah kredit kepada para pengusaha yang melakukan kegiatan usaha diwilayah bencana alam, gempa dan tsunami pada Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan dan hanya diprioritaskan kepada kredit modal kerja dan investasi dengan biaya propisi kredit sebesar 0,5%. Plafond kredit untuk kredit usaha mikro maksimal Rp.50 juta dan untuk usaha kecil maksimal Rp.500 juta. Bunga yang diberikan sebesar 8%, jangka waktu kredit untuk kredit Modal Kerja maksimal 1(satu) tahun dapat diperpanjang maksimal 2 (dua) kali, untuk Kredit Investasi maksimal 5 (lima) tahun.
•
Kredit Tirta Sejahtera
•
Kredit Mikro Sumut Sejahtera II (KMSS II) Kredit Mikro Sumut Sejahtera II (KMSS II) is one of the leading credit products of the Company for the community of North Sumatra which provides great benefit to the micro credit segment with service needs in the scale of Rp
5 million credit limit up to Rp 50 million with interest rates 15.60% Flat to Anuity per year with a floating rate system, the term of 6 to 24 months for working capital credit and 12 to 36 months for investment credit. The business sector can be financed, among others, food crops and horticulture, the trade and restaurants, home industries, service industries and other businesses. Instalments are paid monthly and are very flexible loan guarantees, among others, in the form of non fixed assets such as household equipment, merchandise inventory, accounts receivable, working equipment, machinery and vehicles, while for fixed assets such as ownership of collateral in the form of SHM, SHGB, AJB, Deed of Grant and Right to Rent/License Selling.
kebutuhan dalam skala plafond kredit Rp.5 juta s/d Rp.50 juta dengan suku bunga 15,60 % Flat to Anuity per tahun dengan sistem floating rate, jangka waktu 6 s/d 24 bulan untuk kredit modal kerja dan 12 s/d 36 bulan untuk kredit investasi. Adapun sektor usaha yang dapat dibiayai antara lain pertanian tanaman pangan dan holtikultura, perdagangan dan restoran, industri rumah tangga, industri jasa dan usaha-usaha lainnya. Angsuran dilakukan secara bulanan dan jaminan kredit sangat fleksibel antara lain berupa harta bergerak seperti peralatan rumah tangga, persediaan barang dagangan, piutang dagang, peralatan kerja, mesin dan kendaraan sementara untuk barang tidak bergerak antara lain kepemilikan agunan berupa SHM, SHGB, AJB, Akta Hibah dan Hak Sewa/Ijin Berjualan.
•
Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) merupakan kredit program dalam rangka untuk mengembangkan sektor peternakan khususnya peternak sapi. KUPS diberikan kepada perusahaan pembibitan/peternakan sapi, Koperasi dan Kelompok/Gabungan Kelompok Ternak untuk membiayai pengembangan usaha pembibitan sapi.Plafond kredit maksimal Rp.13.263.000,- perekor sapi, dengan jangka waktu kredit maksimal 6 (enam) tahun, suku bunga 5 % pertahun.
•
Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) is a credit program in order to develop the livestock sector, especially cattle raiser. KUPS given to the company’s breeding/dairy farms, Koperasi and Group/Joint Group to finance the development of livestock breeding. Plafond Rp. 13.263.000. The interest rate of 5% per year and credit maximum of 6 (six) years
Bank Sumut Annual Report 2010
61
Kinerja Perkreditan
Credit Performance
Realisasi posisi Kredit dan Pembiayaan Syariah per 31 Desember 2010 berjumlah Rp 9.571 miliar. Apabila dibandingkan dengan tahun 2009 yang berjumlah Rp. 8.388 miliar, bertambah sebesar Rp 1.183 miliar atau 14.10%, dan produk kredit yang memberikan share paling besar terhadap total seluruh kredit adalah Kredit Multi Guna, yaitu sebesar 73.60%.
Actual position of Credit and Sharia Financing as of December 31, 2010 amounted to Rp 9.571 billion. Compared in 2009, which amounted to Rp. 8388 billion, an increase of Rp 1.183 billion or 14.10%, and credit products that provide the greatest share of total credit is the Multi Purpose Loan/ Kredit Multi Guna, amounting to 73.60%.
Perkembangan Kredit dan Pembiayaan PT. Bank Sumut berdasarkan sektor ekonomi selama 5 (lima) tahun terlihat pada tabel berikut:
Credit and Financing Development of PT. Bank Sumut based on economic sector for 5 (five) years shown in the following table:
PERKEMBANGAN PERKREDITAN DAN PEMBIAYAAN BANK SUMUT MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN 2006 – 2010 CREDIT DEVELOPMENT AND FINANCING OF BANK SUMUT BY ECONOMIC SECTOR YEAR 2006 - 2010 dalam miliar rupiah
Sektor Ekonomi Pertanian Pertambangan/Industri
2010
2009
2008
2007
2006
Economic Sector
787
527
388
321
402
Agriculture
69
82
60
22
15
Mining / Industrial
348
352
373
570
418
Construction
Perdagangan, Restoran, Hotel dan jasa lainnya
1,519
1,728
1,002
972
623
Trade, Restaurants, Hotels and other services
Lain-lain
6,848
5,699
4,578
2,434
1,497
Others
9,571
8,388
6,401
4,319
2,955
Total
Konstruksi
Jumlah
62
in million rupiah
Proses Penyaluran Dana
Disbursement/Fund Distribution Process
Proses persetujuan pemberian kredit dilakukan secara berjenjang sesuai dengan tingkatan wewenang pejabat pemutus kredit yang terbagi sesuai dengan klasifikasi unit kantor yaitu Kantor Cabang Pembantu, Kantor Cabang dan Kantor Pusat. Tingkatan pemutus kredit tertuang di dalam MPK (Memorandum Persetujuan Kredit), dimulai dari Pemimpin Seksi Pemasaran/Wakil Pemimpin Cabang Pembantu, Wakil Pemimpin Cabang, Pemimpin Divisi Kredit dan Direksi.
Credit approval process conducted in phases in accordance with the level of authority officials credit breakers which are divided according to the classification office unit are SubBranch Office, Branch Office and Head Office. Depth of credit breaker contained in MPK (Memorandum Credit Approval), starting from the Marketing Section Leader/Deputy Leader Sub-Branch, Deputy Branch Manager, Head of Credit Division and the Board of Directors.
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Unit Usaha Syariah Syaria Business Unit
Unit Usaha Syariah
Syaria Business Unit
a. Sasaran Adapun sasaran strategis PT. Bank SUMUT dalam rangka pengembangan Unit Usaha Syariah adalah : Melakukan arah pencapaian kinerja keuangan sesuai target BPD Regional Champion. Mencapai share asset sebesar 10% dari total aset Bank Sumut secara konsolidasi sampai tahun 2014 dalam rangka memperkuat kinerja keuangan sebagai dasar menuju persiapan spin off.
a. Target The strategic targets of PT. Bank SUMUT for Syaria Business Unit development as following: Conduct towards the financial performance achievement as BPD Regional Champion target. Achieve share assets of 10% of total consolidated assets of Bank SUMUT until 2014 in order to strengthen its financial performance as a basis to spin-off preparation.
b. Strategi Strategi yang dilakukan oleh PT. Bank SUMUT dalam rangka pengembangan Unit Usaha Syariah adalah :
b. Strategy Strategy conducted by PT. Bank SUMUT for the Syaria Business Unit development as following:
Menetapkan Target Pasar (i) Dari sisi pendanaan Pasar yang akan dibidik adalah seluruh golongan masyarakat (bawah, menengah dan atas) baik muslim maupun non muslim sepanjang sesuai dengan prinsip syariah.
Define the Target Market (i) In terms of funding, Markets to be targeted is the whole of society (lower, middle and upper), both Muslims and non Muslims based on Islamic principles.
Bank Sumut Annual Report 2010
63
64
Selain dari masyarakat, pendanaan akan digalang dari badan-badan usaha, perguruan tinggi, sekolahsekolah dan asosiasi keagamaan/kemasyarakatan dengan melakukan kerjasama dalam bidang pengelolaan keuangan.
Apart from the community, funding will be raised from the business entities, universities, schools and religious association/community with cooperation with financial management.
(ii) Dari sisi Penyaluran Dana. Strategi yang digunakan adalah dengan menggunakan akad murabahah, mudharabah, musyarakah,Qardh, Salam dan Ijarah
(i) In terms of Distribution Fund. The strategy implemented by using murabahah, mudaraba, musharaka, Qardh, Salam and Ijarah contracts.
Melakukan Sosialisasi dan Promosi
Conduct Dissemination/Socialization and Promotion
Oleh karena jasa perbankan syariah merupakan produk yang relatif baru, upaya sosialisasi dan edukasi terhadap nasabah dan masyarakat harus senantiasa diupayakan. Untuk mewujudkan upaya ini, PT. Bank SUMUT Unit Usaha Syariah telah melakukan komunikasi baik secara langsung/tatap muka maupun tidak langsung untuk menciptakan Brand Awareness pada masyarakat seperti menjalin kerja sama dengan organisasi-organisasi keagamaan, organisasi profesi maupun asosiasi. Selain melalui kegiatan keagamaan, sosialisasi tentang produk-produk perbankan syariah ini juga menggunakan media komersial seperti media cetak, TV, radio dan lain-lain disamping promosi melalui brosur-brosur, spanduk, banner, baliho serta aktif berpartisipasi dalam mengikuti pameranpameran dengan membuka stand.
As of, Islamic banking services is a relatively new product, socialization and education efforts toward customers and the public must always be done. To realize this effort, PT. Bank SUMUT Syaria Business Unit has made communication both face to face or indirectly to create brand awareness in the community as long term cooperation with organizations - religious organizations, professional organizations and associations. Aside from religious activities, socializing about the product - Islamic banking products are also using commercial media such as print, TV, radio and so on - another addition to promotion through brochures, banners, billboards and actively participate in the exhibition.
Penambahan Jaringan Kantor
Addition for Office Network
Untuk lebih mengenalkan PT. Bank SUMUT Unit Usaha Syariah ke masyarakat, salah satu cara adalah dengan membuka jaringan kantor. Penambahan jaringan kantor dilakukan terutama di daerah-daerah strategis seperti di lokasi pertokoan dan pasar baik di dalam maupun diluar propinsi Sumatera Utara. Selain itu, rencana lain adalah membuka Layanan Syariah (Office channelling) di seluruh unit kantor konvensional untuk lebih memudahkan masyarakat dalam memperoleh Layanan Bank Sumut Syariah.
To further introduce PT. Bank SUMUT Syaria Business Unit to the community, one way is by opening office network. Addition of the office network is done mainly in the region - a strategic area such as shops and markets in locations both inside and outside the province of North Sumatera. In addition, another plan is to open Sharia Services (Office channeling) in all units of a conventional office to make it easier for people in obtaining services Bank SUMUT Syaria.
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Pengembangan Infrastruktur Teknologi Sistem Operasi.
Operating Systems Technologies Infrastructure Development.
Di era sistem komputerisasi saat ini, Teknologi Sistem Informasi dan Operasi merupakan hal yang sangat penting untuk diterapkan. Oleh karena itu, PT. Bank SUMUT bekerjasama dengan konsultan IT PT. Collega Inti Pratama dengan Sistem Olib’s nya bersamasama mengembangkan Teknologi Informasi untuk mendokumentasikan seluruh proses internal layanan produk dan jasa syariah dengan tingkat keamanan dan akurasi yang tinggi.
In the computerized systems era, Systems Information Technology and Operations is very important to apply. Therefore, PT. Bank SUMUT in collaboration with IT consultants PT. Collega Inti Pratama with its Olib’s system together to develop Information Technology to documentation all internal processes of Islamic products and Syaria services with high level of security and accuracy.
Pengembangan Produk Pengembangan produk lebih difokuskan kepada :
Product Development Product development is more focused on:
(i) Produk Pendanaan Pengembangan produk pendanaan akan disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan pasar seperti Giro Mudharabah, Tabungan Berencana, penyempurnaan/inovasi produk-produk dana yang ada seperti penambahan fitur, ATNM Instan, undian berhadiah umroh, pemberian hadiah barang dan asuransi pada produk Deposito iB dan memberikan tingkat bagi hasil yang kompetitif kepada nasabah dan lain-lain.
(ii) Produk Penyaluran Dana Pengembangan produk Penyaluran Dana akan disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan pasar seperti fasilitas Pembiayaan KPR Syariah dengan akad Musyarkah Mutanaqisoh, Pembiayaan Multijasa dengan akad Ijarah, Pembiayaan Rekening Koran, Pembiayaan Ijarah, Pembiayaan Salam, pembiayaan sindikasi dan memperluas kerjasama Linkage Program dengan BPRS yang beroperasi di wilayah Sumatera Utara.
(iii) Produk Jasa Pengembangan produk Jasa akan disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan pasar seperti peningkatan fitur-fitur ATM seperti SMS Banking, ATM Instan, pembayaran rekening telepon, pembelian voucher pulsa telepon, pembayaran tagihan kartu kredit dan lain-lain.
(i) Financing Products Product funding development will be adjusted to the needs and market developments such as the Giro Mudharabah, Savings Plan, improvement/innovation of existing funds products such as the addition features, Instant ATNM, umra lottery, gift presents and insurance on deposits iB products and provide a competitive profit sharing to customers and et cetera.
(ii) Disbursement Funds Product Disbursement Funds product development will be adjusted to the needs and market developments such as the Islamic mortgage financing facilities with contract Musyarkah Mutanaqisoh, Multijasa with Ijarah contract, Financing Account, Financing Ijarah, Salam financing, syndicated financing and expand cooperation with Linkage Program of BPRS which operating in the region North Sumatra.
(iii) Services Product Services Product Development will be adjusted to the needs and market developments such as improving features of SMS banking, ATM Instant, phone bill payments, purchase of telephone vouchers, credit card bill payments and et cetera.
Bank Sumut Annual Report 2010
65
Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Remunerasi dan Pelayanan
66
Quality of Human Resources Development, Remuneration and Services
(i) Sumber Daya Manusia dan Remunerasi Pengembangan Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang vital dalam rangka menunjang sasaran yang akan dicapai. Strategi pengembangan SDM dan kebijakan remunerasi mengikuti kebijakan yang ada pada PT. Bank Sumut secara umum. Dilakukan dengan cara pengembangan Sistem Pengelolaan SDM Bank Sumut Berbasis Kompetensi dan Risiko (Bank Sumut Competency and Risk Based Human Resource Management System Development Program). Dengan sistem ini, seluruh aktivitas manajemen SDM berorientasi pada pengembangan dan pemanfaatan kompetensi pegawai, agar setiap pegawai mampu melaksanakan pekerjaan yang telah dirancang bagi dirinya untuk saat ini maupun dimasa mendatang.
(i) Human Resources and Remuneration Human Resources Development is one of main factor in order to support the objectives to be achieved. Human resources development strategies and remuneration policies is following the existing policy of PT. Bank SUMUT. The development is done by Bank Sumut Competency and Risk-Based on Human Resource Management System Development Program. With this system, all activities of human resource management is oriented in developing and utilizing the employees competence, so that every employee has capability in performing the work that has been designed in the present and future.
(ii) Pelayanan Kualitas layanan akan memberikan kepuasan dan meningkatkan loyalitas nasabah yang akan berdampak pada peningkatan jumlah nasabah dan dana pihak ketiga. Pengembangan dilakukan dengan cara memberikan pelatihan kepada seluruh pegawai (termasuk satpam dan cleaning service) mengenai standar layanan, gedung kantor dan fasilitasnya serta tone bank yang menarik dan menerapkan reward dan punishment terhadap unit operasional.
(ii) Services Services Quality will provide satisfaction and increase customer loyalty that will impact on increasing the number of customers and third party funds. Development is done by providing training to all employees (including security and cleaning service) on service standards, office buildings and its facilities and an attractive tone banks and implement reward and punishment to the operational units.
c. Kebijakan Dalam rangka pengembangan Unit Usaha Syariah, PT. Bank SUMUT telah menyusun beberapa kebijakan seperti:
c. Policy In the framework of PT. Bank SUMUT Syaria Business Unit of the development has developed several policies as following:
Kebijakan dan Prosedur Operasi produk pendanaan dan jasa-jasa
Policies and Operating Procedures of financing products and services.
Kebijakan pendanaan dan jasa-jasa telah disusun dan disempurnakan sesuai dengan perkembangan pasar seperti Tabungan Martabe (Wadiah dan Mudharabah), Giro (Wadiah dan Mudharabah), Deposito Ibadah, Garansi Bank, Surat Keterangan Bank, Surat Keterangan Dukungan Dana, Distribusi Bagi Hasil, Layanan Syariah (office chanelling) yang menunjang peningkatan DPK Unit Usaha Syariah dimana sampai dengan Desember 2010 diseluruh unit kantor konvensional telah terdapat Layanan Syariah ( office chanelling ) sebanyak 88 unit kecuali unit kantor konvensionan di Jakarta Kebijakan dan Prosedur Operasi produk penyaluran dana/pembiayaan
Funding policies and services have been developed and perfected in accordance with market developments such as the Savings Martabe (Wadiah and Mudharabah), Giro (Wadiah and Mudharabah), Worship Deposit, Bank Guarantee, Bank Certificate, Certificate Support Fund, Distribution of Profit Sharing, Services Sharia (office channeling) that support the increase of DPK Syaria Business Units in which until December 2010 there has been Sharia Services (office channeling) in all units of a conventional office of 88 units unless the convensional office units in Jakarta Policies and Operating Procedures disbursements funds products/financing
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Unit Usaha Syariah PT. Bank Sumut telah menyusun kebijakan dan prosedur operasi pembiayaan seperti Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, Rahn (Gadai Emas), Pinjaman Pegawai. Selain itu juga telah menyusun kebijakan untuk KPR Syariah yang bekerjasama dengan instansi pemerintah dengan nama produk KPR iB Bersubsidi, kebijakan untuk KPR Syariah (Komersil) dengan nama produk KPR iB Griya dan kebijakan pembiayaan Dana Talangan Haji. Kebijakan-kebijakan yang sudah ada akan terus dilakukan modifikasi dan penyempurnaan untuk memenuhi permintaan pasar dengan tetap berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
PT. Bank Sumut Syariah Business Unit has developed policies and operating procedures of financing such as Murabaha, Mudaraba, Musharaka, Rahn (Pawn Gold) employee loan. It also has developed policies for Islamic mortgages in cooperation with the government instancy with product name iB subsidized housing loan, the policy for Islamic mortgages (Commercial) with the product’s name of KPR iB Griya the mortgage products and financing policy of bailout Hajj. The policies which already exist will continue to do modifications and improvements to meet market demand with guidance by provision regulation.
Kebijakan dan Prosedur Operasi pengelolaan dana/treasury.
Policies and operating procedures for fund management/treasury.
Dalam Pengelolaan Dana/Treasury, PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah telah menyusun kebijakan Treasury seperti kebijakan BI-RTGS, SKNBI, Daftar Hitam Nasional (DHN) dan lain-lain. Kebijkan tersebut terus dilakukan penyempurnan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
In terms of Fund Management/Treasury, PT. Bank Sumut Syariah Business Unit has developed a Treasury policy as a BI - RTGS, SKNBI policy, National Black List (DHN) and etcetera. The development policy continues to be done in accordance with provision regulations
Kebijakan Administrasi dan Akuntansi PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah telah menyusun dan mereview kebijakan akuntansi baik akuntansi penghimpunan dan penyaluran dana maupun kebijakan jasa-jasa perbankan yang mengacu kepada PSAK dan PAPSI yang berlaku. Selain itu juga telah disusun kebijakan administrasi terutama dalam hal laporan-laporan ke Bank Indonesia seperti Tingkat Kesehatan Bank, Laporan Publikasi, Laporan Berkala, Laporan Bulanan, Laporan harian dan juga Laporan Good Corpoorate Governance ( GCG ) dan lain-lain.
Administration and Accounting Policies PT. Bank Sumut Syaria Business Unit has compiled and reviewed the accounting policies both accounting accumulation and distribution of funds and policy of banking services which refer to the applicable PSAK and PAPSI. It also has developed administration policies, especially in terms of Bank Indonesia report such as the Bank Soundness Rating, Publications Reports, Periodic Report, Monthly Report, Daily Report and also Good Corpoorate Governance (GCG) report and et cetera.
Bank Sumut Annual Report 2010
67
Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board
1
68
Prof. Dr. H.M Yasir Nasution Ketua Dewan Pengawas Syariah Chairman of the Sharia Supervisory Board
Lahir di Panyabungan pada tanggal 18 Mei 1950, alumnus IAIN Sumatera Utara-Fakultas Syariah Tahun 1977, Pasca Sarjana (Program S2, S3) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1988, Pendidikan Bahasa di PPIA, LAN, Australian Centre, Pendidikan Strategic Manajemen di Institute of Management McGill University Montreal Canada 1995, mengikuti Sertifikasi Dewan Pengawas Syariah tahun 2009 yang diselenggarakan oleh Dewan Syariah Nasional (MUI dan BI)
Born in Panyabungan on May 18, 1950, graduated from IAIN North Sumatra - Faculty of Sharia Year 1977, Post Graduate Programme (S2, S3) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta in 1988, Language Education in the PPIA, LAN, the Australian Centre of Education at the Institute of Strategic Management in Management McGill University, Montreal Canada, 1995, following the Sharia Supervisory Board Certification in 2009 organized by the National Islamic Council (MUI and BI)
Saat ini menjabat Guru Besar Filsafat Hukum Islam pada IAIN Sumatera Utara, Staf Ahli Forum Kajian Ekonomi dan Perbankan Islam (FKEPI), Pernah menduduki jabatan Rektor IAIN Sumutaera Utara (2001-1999) dan Dekan Fakultas Syariah pada perguruan tinggi yang sama.
Currently serves as Professor of Philosophy of Islamic Law at IAIN North Sumatra, Expert Staff Forum Economic Studies and Islamic Banking (FKEPI), He has been held as Rector of IAIN North Sumutaera (2001 - 1999) and Dean of the Shariah Faculty in the same college.
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
2
Prof. Dr. H. Abdullah Syah, MA Anggota Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board Member
Lahir di Tanjung Pura Langkat pada tanggal 14 Juni 1939, alumnus Universitas Al-Azhar Kairo - S2 Fakultas Syariah, S3 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Mengikuti Sertifikasi Dewan Pengawas Syariah tahun 2009 yang diselenggarakan oleh Dewan Syariah Nasional (MUI dan BI).
Born in Tanjung Pura Langkat on June 14, 1939, graduated from Al-Azhar University in Cairo - Faculty of Sharia, Post Graduate Programme S2, S3 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Follow the Sharia Supervisory Board Certification in 2009 organized by the National Islamic Council (MUI and BI).
Saat ini menjabat sebagai Guru Besar emiritus Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara, Guru Besar Luar Biasa pada program S2 dan S3 Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) , Guru Besar Luar Biasa pada S2 dan S3 Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dan Ketua Umum MUI Provinsi Sumut (sejak Desember 2005 s/d sekarang). Pernah menjabat Dekan Fakultas Syariah (1973 - 1984), Ketua Bidang Zakat MUI Sumut (1979), Sekretaris MUI Sumut (1990), Ketua Forum Kajian Ekonomi Islam (1992), Pembantu Rektor I IAIN Sumatera Utara (1992-1997), Anggota BP - MPR RI (1992-1997), Ketua MUI Sumut membidangi Fatwa Hukum dan Pengkajian Masalah Keagamaan dan Kemasyarakatan (2005).
Currently serves as Professor of the Faculty of Syariah IAIN Emiritus North Sumatra, Professor Extraordinary at S2 and S3 Faculty of Law University of North Sumatra (USU), Extraordinary Professor at the S2 and S3 of Law Faculty of North Sumatra Muhammadiyah University (UMSU) and Chairman of MUI North Sumatra Province (since December 2005 to present). He has been held as Dean of the Faculty of Sharia (1973 - 1984), Head of North Sumatra MUI Zakat (1979), Secretary of North Sumatra MUI (1990), Chairman of the Forum of Islamic Economic Studies (1992), First Vice Rector of IAIN North Sumatra (1992-1997), Member of BP - MPR RI (1992 - 1997), Chairman of MUI fatwa North Sumatra in charge of Justice and Religious Studies and Social Problems (2005)
3
Prof. Dr. H. Amiur Nuruddin, MA Anggota Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board Member
Lahir di Bukittinggi Sumatera Barat tanggal 11 Agustus 1951 alumnus Program S1 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1979; Pasca Sarjana (Program S2 dan S3) IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 1995; Executive Training Faculty of Management McGill University Montreal Canada tahun 1997, Diklat Perbankan Syariah di Universitas Andalas - Padang (2002) dan mengikuti Sertifikasi Dewan Pengawas Syariah tahun 2009 yang diselenggarakan oleh Dewan Syariah Nasional (MUI dan BI)
Born in Bukittinggi West Sumatra, August 11, 1951, Graduated from IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta in 1979; Post Graduate Programme (S2 and S3) IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta in 1995; Executive Training Faculty of Management McGill University in Montreal Canada in 1997, Islamic Banking Training in Andalas University - Padang (2002) and follow the Sharia Supervisory Board Certification in 2009 organized by the National Islamic Council (MUI and BI)
Selain sebagai Guru Besar Ekonomi Islam pada Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara, juga Direktur Forum Kajian Ekonomi dan Perbankan Islam (FKEBI) IAIN Sumatera Utara; Ketua Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumatera Utara, Ketua DPP Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Jakarta; Anggota Dewan Pakar DPP MES Jakarta; Ketua Wilayah Barat DPP Himpunan Ilmuan dan Sarjana Syariah Indonesia (HISSI) Jakarta, Ketua Dewan Penasehat Ikatan Pengacara Syariah Indonesia (IPSI) Sumatera Utara; Anggota Dewan Penasehat Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo) Sumatera Utara.
Aside of being a Professor of Islamic Economics at the Faculty of Sharia IAIN North Sumatra, he is also Director of Forum Economic Studies and Islamic Banking (FKEBI) IAIN North Sumatra; Chairman of the Board of Experts Islamic Economic Community (MES) in North Sumatra, DPP Chairman of the Association of Islamic Economics (IAEI) Jakarta; Member of the Board of Experts DPP MES Jakarta; DPP Chairman Western Region Association of Scientists and Scholars Syariah Indonesia (HISSI) Jakarta, Chairman of the Sharia Advisory Board Attorneys Association of Indonesia (IPSI), North Sumatra; Member of the Advisory Council of Islamic Banking Association of Indonesia (ASBISINDO) North Sumatra.
Bank Sumut Annual Report 2010
69
Perkembangan Unit Usaha Syariah
Syariah Business Unit Development
a. Total Asset
a. Total Assets
Total Asset tahun 2010 meningkat sebesar Rp. 334,6 Miliar atau 68.09% dari Rp. 491,4 Miliar pada tahun 2009 menjadi Rp. 826,1 Miliar pada tahun 2010. Peningkatan asset dikarenakan adanya peningkatan jumlah baik dari penyaluran dana maupun sumber dana dan juga penambahan 1 (satu) unit kantor cabang (Sibolga) dan 2 (dua) unit kantor cabang pembantu (KCP. Multatuli dan KCP. Karya) serta Layanan Syariah (Office Chaneling) yang tersebar diseluruh unit konvensional sebanyak 88 unit.
b. Laba Syariah Pertumbuhan aktiva produktif ditahun 2010 yakni sebesar Rp. 320 Miliar dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan beban operasional yang dikeluarkan sehingga ditahun 2010 PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah memperoleh laba sebesar Rp. 23,1 Miliar
c. Return on Asset (ROA) Meskipun terjadi peningkatan laba pada tahun 2010, namun tidak demikian pada ROA. Terjadi penurunan ROA yang sebelumnya pada tahun 2009 sebesar 5,49% menjadi 3,40% di tahun 2010.
d. Non Performing Financing (NPF) Peningkatan Aktiva Produktif ditahun 2010 dan juga upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka penagihan terhadap pembiayaan yang non performing, berdampak dengan semakin membaiknya kualitas aktiva produktif dan semakin kecilnya pembiyaan yang non performing dimana tergambar dengan adanya penurunan NPF dari tahun 2009 sebesar 4,88% menjadi 4,70% di tahun 2010. e. Beban Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) Seiring dengan peningkatan dana pihak ketiga dan juga pembukaan unit kantor di tahun 2010, terjadi peningkatan BOPO dari sebelumnya di tahun 2009 sebesar 48,82% menjadi 54,32% di tahun 2010
70
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
In 2010, the total assets increased by Rp. 334.6 billion or 68.09% from Rp. 491.4 Billion in 2009 became Rp. 826.1 Billion in 2010. Improving asset due to the increased number of both of the distribution of funds and source of funds and also the addition of 1 (one) unit office (Sibolga) and 2 (two) units of sub-branches (KCP. Multatuli and KCP. Karya) and Sharia Services (Office channeling) which are scattered throughout the conventional units of 88 units.
b. Sharia Profit In 2010, productive assets growth amounted to Rp. 320 Billion generate greater revenue than the operating expenses incurred, so that in 2010 PT. Bank Sumut Syariah Business Unit makes a profit of Rp. 23.1 Billion
c. Return on Assets (ROA) Despite there is an increasing profit in 2010. ROA decline of 5.49% in 2009 became 3.40% in 2010.
d. Non-performing financing (NPF) Increasing of productive Assets in 2010 and also the efforts that have been conducted in order to claim against the non-performing financing, impacted by the improvement in asset quality and the size of the non-performing Financing which is reflected by the decrease of the NPF in 2009 amounted to 4.88% became 4.70% in 2010.
e. Operating Expenses Compared with Operating Income (BOPO) Along with the increase in third party funds and also the opening of the office units in 2010, an increase of BOPO in 2009 of 48.82% became 54.32% in 2010.
f.
Realisasi Bagi Hasil/Imbalan
f.
Realization of Profit Sharing
Realisasi Bagi Hasil yang diberikan kepada nasabah meningkat sangat tinggi yakni sebesar Rp. 19,8 miliar atau 249,63% dari Rp. 8 Miliar ditahun 2009 menjadi Rp. 27,9 Miliar ditahun 2010
Realization of Profit Sharing given to customers has increased significantly, amounting to Rp. 19.8 billion or 249.63% from Rp. 8 billion in 2009 became Rp. 27.9 Billion in 2010.
Bagi hasil yang diberikan kepada nasabah berdasarkan kebijakan manajemen dengan metode perhitungan distribusi bagi hasil yang mengacu pada metode Revenue Sharing dengan rumus :
Profit sharing given to customers based on management policy of distribution calculation method for profit sharing which refers to a Revenue Sharing method using the following formula:
Pendapatan Yang Akan Didistribusikan
Distributed Income
95 % x Total DPK (Mudharabah) 95% x Total Deposits (Mudharabah)
Pendapatan (Cash Basis) X Income (Cash Basis)
= Total Nilai Pembiayaan Total Value of Financing Bagi Hasil Untuk Nasabah
Profit Sharing To Customers
Pendapatan yang akan didistribusikan Revenue distributed = Total DPK (Mudharabah) Total Deposits (Mudharabah)
Nisbah Nasabah Saldo Rata-Rata Deposan X Balance Average Customer Ratio X Average Depositor
Lebih rinci dapat dijabarkan sebagai berikut :
More details can be described as follows:
(dalam miliar rupiah)
Keterangan Description Total Asset Total Assets Laba/rugi Profit/Loss ROA ROA NPF NPF BOPO BOPO Realisasi Bagi Hasil Profit sharing realization
(in billion rupiah)
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
9
114
78
214
383
491
826
(1)
(2)
0,11
(6)
8
16,5
17,9
-
-
0,14%
-
3,53%
5,49%
3,40%
-
-
8,46%
7,67%
3,78%
4,88%
4,70%
2.905,88%
150,03%
98,82%
148,85
66,26%
48,82%
54,32%
0,02
0,33
1
3
5
8
27,9
g. Aktiva Produktif Aktiva Produktif pada tahun 2010 sebesar Rp. 801 Miliar meningkat sebesar Rp. 320 Miliar atau 66,51 % dari posisi tahun 2009 sebesar Rp. 481 Miliar
g. Productive Assets Productive assets in 2010 amounted to Rp. 801 Billion increased by Rp. 320 Billion or 66.51% in 2009 amounted to Rp. 481 Billion
Bank Sumut Annual Report 2010
71
Lebih rinci dapat dijabarkan sebagai berikut :
More details can be described as follows:
(dalam miliar rupiah)
(in billion rupiah)
Pertumbuhan Growth
2007
2008
2009
Bank Garansi Bank Guarantee Jumlah Total
2006
Penempatan pada BI (SBIS/Fasbis) BP Placement (SBIS/ Fasbis) Penempatan pada Bank Lain Placement on others banks Piutang Murabahah Murabahah Receivables PembiayaanMudharabah Mudharabah Expenses PembiayaanMusyarakah Musyarakah Expenses Piutang Qardh Qardh Receivables
2005
Keterangan Description
2004
2010
-
-
-
-
99
37
63
7,87
26
8,13
4
70
6
6
41
145
323
40,32
178
55,63
1
22
45
95
164
179
191
23,85
12
3,75
-
7
15
14
25
31
65
8,11
34
10,62
-
-
-
2
17
81
141
17,60
60
18,75
-
-
-
-
1
2
12
1,5
10
3,12
-
-
-
-
-
6
6
0,75
0
-
5
99
66
117
347
481
801
100
320
100
h. Sumber Dana
Jumlah Total
Komposisi Composition (%)
Komposisi Composition (%)
+/-
h. Source of Funds
Jumlah sumber dana meningkat sebesar Rp. 323 Miliar atau 65,78% dari Rp. 491 Miliar di tahun 2009 menjadi Rp. 814 Miliar ditahun 2010.
Total sources of funds increased by Rp. 323 Billion or 65.78% from Rp. 491 billion in 2009 became Rp. 814 Billion in 2010.
Lebih rinci dapat dijabarkan sebagai berikut :
More details can be described as follows:
(dalam miliar rupiah)
(in billion rupiah)
Pertumbuhan Growth
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Modal Kerja Working Capital
2
93
28
130
231
231
231
28,38
-
-
Giro Wadiah Wadiah Current Account
-
3
6
11
17
35
37
4,55
2
0,62
Tabungan Wadiah Wadiah
1
2
5
9
12
15
20
2,46
5
1,55
Tabungan Mudharabah Mudharabah Savings
1
4
9
30
55
95
148
18,18
53
16,41
Deposito Mudharabah Mudharabah Deposits
-
6
11
27
46
115
378
46,43
263
81,42
4
108
59
207
361
491
814
100
323
100
Keterangan Description
Jumlah Total
72
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Jumlah Total
Komposisi Composition (%)
Komposisi Composition (%)
+/-
i.
Jenis Produk dan Jasa yang Ditawarkan
i.
Types of Products and Services
Produk :
Product:
1. Penghimpunan Dana a. Giro iB b. Tabungan iB Martabe c. Tabungan iB Martabe Bagi Hasil d. Tabungan Haji Makbul e. Deposito iB Ibadah
1. Fund Rising a. Giro iB b. iB Martabe Savings c. IB Martabe Savings Sharing d. Makbul Hajj Savings e. iB Worship Deposit
2. Penyaluran Dana a. Pembiayaan iB Produktif (Sistem Murabahah/Jual Beli) b. Pembiayaan iB Modal Kerja & SPK (Sistem Mudharabah dan Musyarakah) c. KPR iB Griya (komersil) d. KPR Syariah Bersubsidi (program pemerintah) e. Gadai Emas iB f. Piutang Qardh g. Pembiayaan Dana Talangan Haji
2. Funds Distribution/Disbursement a. IB Productive Financing (Murabaha Systems/Sales and Purchase) b. iB Working Capital Financing & SPK (System Mudharabah and Musyarakah) c. IB Griya KPR mortgage (commercial) d. Sharia KPR mortgages subsidized (government program) e. Gold Pawn iB f. Qardh Receivables g. Haji bailout Financing
Jasa :
Services: Kliring, Transfer/RTGS dan Inkaso (Hiwalah) Bank Garansi (Kafalah) Surat Keterangan Dukungan Dana Surat Keterangan Bank Layanan Syariah (Office Chanelling)
Clearing, Transfer/RTGS and Inkaso/Collection (Hiwalah) Bank Guarantee (Kafalah) Letter of Support Fund Bank Statement Sharia Services (Office channeling)
Bank Sumut Annual Report 2010
73
Layanan Perbankan Lainnya Others Banking Services
74
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Layanan Perbankan Lainnya
Others Banking Services
Untuk memberikan layanan yang optimal kepada masyarakat, bank sumut memberikan jasa-jasa antara lain sebagai berikut:
To provide optimal service to the community, Bank SUMUT has provided such services as following:
1. Kiriman Uang melalui Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).
1. Remittances through the Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) and the Bank Indonesia National Clearing System (SKNBI).
2. BPD Net Online yang merupakan Layanan transaksi antar Bank Pembangunan Daerah (BPD) di seluruh Indonesia secara real time online.
2. BPD Online Net which is a service transactions between the Regional Development Banks (BPD) in Indonesia in real time online.
3. Layanan Inkasso.
3. Inkasso Service.
4. Safe Deposit Box (SDB) di Kantor Cabang Utama Medan dan Pematang Siantar
4. Safe Deposit Box (SDB) at the Main Branch of Medan and Siantar.
5. Layanan penerimaan setoran pajak masyarakat melalui Modul Penerimaan Negara (MPN)
5. Service tax on the deposit receipt through the State Revenue Module / Modul Penerimaan Negara (MPN).
6. Layanan penerimaan setoran pembayaran rekening air PDAM khusus masyarakat pelanggan PDAM Tirta Kualo Tanjung Balai
6. Service deposit receipt of payment water bills PDAM special to the customers PDAM Tirta Kualo Tanjung Balai.
7. Layanan penerimaan setoran pembayaran tagihan rekening telepon untuk pelanggan Telkom secara on line.
7. Bill payment services on the deposit receipt to the customer Telkom phone bill on line.
8. Layanan penerimaan setoran pembayaran uang kuliah bagi mahasiswa/i pasca sarjana Universitas Sumatera Utara (USU).
8. Services on the deposit receipt for tuition payment of post graduate students of North Sumatra University (USU).
9. Layanan m-ATM Bersama adalah penggunaan layanan ATM Bersama melalui Handphone, layanan ini berbasis Tsel Menu, yaitu menu yang sudah tertanam di dalam simcard.
9. M-ATM Bersama service is the use of ATM services through mobile phones, the service is based TSEL Menu which is already embedded in the simcard.
10. Layanan SMS Banking.
10. SMS Banking Services.
11. Cash Deposit Machine (CDM), yaitu mesin yang dapat digunakan untuk transaksi penyetoran tunai.
11. Cash Deposit Machine (CDM), is a machine that can be used for depositing cash transaction.
12. Layanan Western Union untuk pengiriman uang ke manca negara secara realtime online.
12. Western Union services for sending money to foreign countries in realtime online.
13. Layanan penerimaan Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
13. Payment acceptance fee services of Pilgrimage Organisation / Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
14. Layanan penerimaan setoran pajak kendaraan bermotor yang bekerjasama dengan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara, dimana Bank Sumut telah membuka Payment Point penerimaan pajak kendaraan
14. Revenue motor vehicle tax collection Services in collaboration with the Department of Revenue of North Sumatra Province, where Bank SUMUT has opened Payment Point motor vehicle tax receipts which are
Bank Sumut Annual Report 2010
75
bermotor yang berlokasi di publik area yaitu Sun Plaza dan Medan Fair Plaza serta Layanan Samsat Drive Thru.
76
located in public areas such as the Sun Plaza and Medan Fair Plaza and SAMSAT Services Drive Through.
15. Cash Management pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Kabupaten Samosir, Tanjung Balai dan Kabanjahe.
15. Cash Management at the Provincial Government of North Sumatra, Samosir Regency government, Tanjung Balai and Kabanjahe.
16. Pengembangan layanan office channeling Unit Usaha Syariah.
16. Develop on office channeling of Syariah Business Unit.
17. Layanan ATM Bank Sumut yang tergabung dalam ATM Bersama untuk transaksi ATM di seluruh Indonesia dan bekerjasama dengan Malaysian Electronic Payment System (MEPS) untuk transaksi ATM di Malaysia.
17. Bank ATM Service Sumut incorporated in the ATM Bersama to ATM transactions across Indonesia and in collaboration with the Malaysian Electronic Payment System (MEPS) for ATM transactions in Malaysia.
18. Fitur-fitur ATM Bank Sumut yang meliputi : a. Fitur Pembelian yang terdiri dari pulsa Simpati/AS, Pulsa Mentari, Pulsa Flexy Trendy, Tiket Garuda, Pulsa Esia. b. Fitur Pembayaran yang terdiri dari Kartu Halo, Matrix, Telepon Rumah, Speedy, Flexy Classy, PDAM Tirta Kualo, FIF, Tagihan PBB, Esia.
18. Features ATM Bank Sumut which includes: a. Purchase feature that consists of pulses Simpati /AS, Mentari, Flexy Trendy, Esia and Garuda tickets. b. Feature Card Payments consisting of Halo, Matrix, Home Phone, Speedy, Flexy Classy, Esia, PDAM Tirta Kualo, FIF, PBB bill.
Jaringan Kerja dan Mitra Usaha
Network and Business Partners
Jaringan pelayanan Bank Sumut terus bertambah pada tahun 2010 dari 224 unit pada tahun 2009 menjadi 320 unit dalam melayani masyarakat di seluruh Daerah Sumatera Utara dan Jakarta yang terdiri dari : • Kantor Pusat 1 unit • Cabang Utama 1 unit • Kantor Cabang Konvensional 23 unit • Kantor Cabang Syariah 4 unit • Kantor Cabang Pembantu 73 unit • Kantor Cabang Pembantu Syariah 5 unit • Kantor Kas 7 unit • ATM 151 unit • Kas Mobil 19 unit • Payment point Pratama 12 unit • Payment point Samsat 22 unit • Sentra UKM 1 unit
In 2010, Bank network service continues to grow in North Sumatra of 224 units in 2009 to 320 units in serving local communities across North Sumatra and Jakarta, which consists of: • Head Office 1 unit • Main Branch 1 unit • Conventional Branch 23 units • 4 units of Sharia Branch Offices • Branch Office 73 units • Sharia Branch Office 5 units • Cash Office 7 units • ATM 151 units • Cash Car 19 units • Payment point Pratama 12 units • Payment point SAMSAT 22 units • Sentra SMEs 1 unit
Jaringan kerja Bank Sumut juga mencakup seluruh wilayah Indonesia melalui kerjasama dengan seluruh Bank Pembangunan Daerah dengan layanan BPD net online dan untuk transaksi kiriman uang dari dan ke luar negeri dilakukan dengan layanan Western Union.
Bank SUMUT Network has also cover all of Indonesia in cooperation with the Regional Development Banks with BPD net online services and for transactions and remittances from abroad is done by Western Union services.
Selama tahun 2010 Bank SUMUT terus melakukan rasionalisasi dan pengembangan jaringan usaha dalam rangka memastikan keberadaan jaringan usaha diwilayah yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.
During the year 2010, the Bank SUMUT continues to rationalize and development of business networks in order to ensure the existence of business networks in the high growth potential region.
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Rincian lokasi dari seluruh jaringan usaha yang terdiri dari cabang pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut : No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
Lokasi Location Medan Rantau Prapat Pematang Siantar Padang Sidimpuan Balige Kabanjahe Kisaran Gunung Sitoli Sidikalang Sibolga Tebing Tinggi Binjai Tarutung Tanjung Balai Penyabungan Lubuk Pakam Stabat Medan Iskandar Muda Medan Sukaramai Jakarta Dolok Sanggul Pangururan Sei Rampah Teluk Dalam Medan Padang Sidimpuan Tebing Tinggi Sibolga Pangkalan Brandan Perbaungan USU Salak Kampung Baru Pulo Brayan Petisah Tanjung Morawa Belawan Kampung Lalang Pusat Pasar Sei Sikambing Berastagi Tembung Perdagangan Aek Kanopan Panglima Polim (Jakarta) RSU Pirngadi PDAM Tirtanadi Medan Delitua Marelan
Details location of the entire business network consisting of branches at December 31, 2010 is as following: Klasifikasi Classification
Kantor Cabang Utama/Main Branch Office Kantor Cabang/Branch Office Kantor Cabang/Branch Office Kantor Cabang/Branch Office Kantor Cabang/Branch Office Kantor Cabang/Branch Office Kantor Cabang/Branch Office Kantor Cabang/Branch Office Kantor Cabang/Branch Office Kantor Cabang/Branch Office Kantor Cabang/Branch Office Kantor Cabang/Branch Office Kantor Cabang/Branch Office Kantor Cabang/Branch Office Kantor Cabang/Branch Office Kantor Cabang/Branch Office Kantor Cabang/Branch Office Kantor Cabang/Branch Office Kantor Cabang/Branch Office Kantor Cabang/Branch Office Kantor Cabang/Branch Office Kantor Cabang/Branch Office Kantor Cabang/Branch Office Kantor Cabang/Branch Office Kantor Cabang Syariah/Shariah Branch Office Kantor Cabang Syariah/Shariah Branch Office Kantor Cabang Syariah/Shariah Branch Office Kantor Cabang Syariah/Shariah Branch Office Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support
Bank Sumut Annual Report 2010
77
No. 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
78
Lokasi Location Kantor Gubsu Setia Budi Aksara Simpang Kwala Asia Pancur Batu Sangnawaluh Gunung Tua Batang Toru Parapat Saribudolok Pematang Raya Sipirok Sibuhuan Serbelawan Tarutung Siborong-Borong Kota Pinang Indra Pura Tanjung Pura Galang Tanjung Balai Pandan Kuala Marendal Kotanopan Aek Nabara Negeri Lama Lima Puluh Pulau Rakyat Tanah Abang (Jakarta) Sosa Natal Porsea Krakatau Dolok Masihul Kampung Pajak Tiga Lingga Tiga Binanga Bandar Pasir Mandoge Melati Diski Cikampak Langgapayung Beringin Sadabuan Barus Pasar Martubung Pasar Sidikalang Pasar Halat Pasar Helvetia Sumbul
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Klasifikasi Classification Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu/Branch Office Support
No.
Lokasi Location
101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134
Stabat Lubuk Pakam Kisaran Multatuli Karya KP PBB Deli Serdang Cemara Kantor Bupati Madina SMAN 1 Medan Maimun Ring Road Setia Budi AH Nasution Kantor Samsat Medan Utara Kantor Samsat Medan Selatan Kantor Samsat SUN Plaza Medan KPP Pratama Balige KPP Pratama Kabanjahe KPP Pratama Kisaran KPP Pratama Medan Barat KPP Pratama Medan Belawan KPP Pratama Medan Timur KPP Pratama Pematang Siantar KPP Pratama Rantauprapat KPP Pratama Sibolga Kantor Samsat Sibolga Samsat Keliling Medan Selatan Samsat Keliling Medan Utara Samsat Plaza Medan Fair KPP Pratama Tebing Tinggi KPP Pratama Binjai KPP Pratama Padang Sidimpuan Samsat Lubuk Pakam Samsat Stabat Samsat Imam Bonjol Samsat Drive Thru Keliling Medan Utara Samsat Keliling Medan Selatan Samsat Keliling Binjai Samsat Keliling Tebing Tinggi Samsat Keliling Lubuk Pakam Samsat Keliling Stabat Samsat Keliling Pematang Siantar Samsat Keliling Kisaran Samsat Pematang Siantar Samsat Marelan Samsat Indrapura
135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145
Klasifikasi Classification Kantor Cabang Pembantu Syariah/Shariah Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu Syariah/Shariah Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu Syariah/Shariah Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu Syariah/Shariah Branch Office Support Kantor Cabang Pembantu Syariah/Shariah Branch Office Support Kantor Kas/Cash Office Kantor Kas/Cash Office Kantor Kas/Cash Office Kantor Kas/Cash Office Kantor Kas/Cash Office Kantor Kas/Cash Office Kantor Kas/Cash Office Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point Payment Point/Payment Point
Bank Sumut Annual Report 2010
79
80
Pemasaran dan Kualitas Pelayanan
Marketing and Quality Services
Saat ini strategi pemasaran Perseroan yaitu fokus memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah melalui pemberdayaan ekonomi rakyat disamping tetap mempertahankan captive market yang telah ada yaitu melayani kebutuhan transaksi keuangan Pegawai Negeri Sipil.
Currently the focused of marketing is to give a contribution to regional economic growth through people economic empowerment in addition to retaining the existing captive market that is serving the needs of the financial transactions of Civil Servants.
Untuk segmen pasar, Perseroan tetap concern ke pasar mikro, kecil dan menengah sebagai core bisnis. Untuk target market Perseroan adalah pedagang di pasar tradisional, pengusaha home industri, petani tanaman keras, pengusaha ternak tertentu, pengusaha perikanan, transportasi, komunikasi dll serta Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemprov dan Pemkab/Pemko serta instansi vertikal, BUMN dan BUMD seSumatera Utara.
In term of market segment, the Company remains concerned about the market of micro, small and medium enterprises as the core business. For the Company’s target market are traders in traditional markets, entrepreneur home industry, farmers, certain livestock entrepreneurs, fishery entrepreneurs, transportation, communication etc and Civil Servants in Regency/City Administration and Government agencies, BUMD/BUMN of North Sumatera
Kedepan rencana Perseroan dalam pengembangan produk yaitu:
The planning of the company in Products development is as following:
Untuk Produk Kredit
In terms of Credit Products
•
Pengembangan produk kredit kepada sektor perkebunan yaitu kelapa Sawit dan Karet termasuk dengan pola kemitraan melalui kredit program revitalisasi perkebunan. Pengembangan produk ini dilatarbelakangi oleh daerah Sumatera Utara yang merupakan daerah perkebunan khususnya Sawit, Karet dan Kakao.
•
Credit products development to the plantation sector are oil palm and rubber, including a partnership through a plantation revitalization program credit. This product development is based on the character area of North Sumatra such as palm plantations, rubber and cocoa.
• •
Pengembangan produk kredit pasar tradisional yang disalurkan kepada pedagang tradisional melalui kantor cabang pembantu yang berlokasi di pasar tradisional. Hal ini dilatarbelakangi oleh masih besarnya potensi pasar karena masih banyak pedagang yang belum tersentuh dengan bank.
Traditional market credit products development which distributed to traditional traders through branch offices located in the traditional market. This is motivated by a large potential market where many traders have not been touched yet by any bank.
• •
Pengembangan produk kredit kepada petani yang disesuaikan dengan potensi masing-masing daerah. Latar Belakang pengembangan produk ini adalah karena sebagian besar daerah Sumut merupakan areal pertanian yang cukup luas.
Development of credit products to farmers, adjusted for the potential of each region. The background of product development is due to most areas in North Sumatra is an agricultural area.
Untuk Produk Dana
In terms of Products Fund
•
•
Menerbitkan Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik (KPE) dan Tabungan Martabe KPE bagi seluruh Pegawai Negeri Sipil di Sumatera Utara yang berfungsi sebagai kartu ATM dan Tabungan Gaji. Pengembangan Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik (KPE) dilatarbelakangi oleh suatu konsep
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Card Issuing Electronic Civil Servants/Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik (KPE) and Martabe Savings KPE for the entire Civil Service in North Sumatra which serves as an ATM card and Salary Savings. Development of Electronic Civil Service Card (KPE) against a background of
a concept to facilitate its civil servants in terms of financial management of each individual. The easiness of KPE are paid salaries every month and convenience in conducting other banking transactions which are integrated in 1 (one) card, in addition KPE is a multifunction card for personnel service (ASKES, TASPEN, Bapertarum).
untuk memudahkan para pegawai negeri sipil dalam hal pengelolaan keuangan masing-masing individu. Adapun kemudahan-kemudahan pada KPE adalah pembayaran gaji setiap bulan dan kemudahan dalam melaksanakan transaksi perbankan lainnya yang terintegrasi dalam 1 (satu) kartu, selain itu kartu KPE juga bersifat multifungsi untuk layanan kepegawaian (ASKES, TASPEN, BAPERTARUM). •
Melakukan pemasaran produk TabunganKU secara berkelanjutan dan berkesinambungan melalui program “Gerakan Indonesia Menabung” yang menitikberatkan pertumbuhan nasabah dari masyarakat yang belum memiliki rekening simpanan di Bank dan “Gerakan Siswa Menabung” yang membidik segmen pasar Pelajar.
•
Conduct marketing TabunganKu products sustainable through the program “Gerakan Indonesia Menabung” which focuses on customer growth of the community who do not have a deposit account in any Bank and “Gerakan Siswa Menabung” where the students as targeting market segments.
•
Melakukan pemasaran produk Tabungan Makbul dengan mengadakan kegiatan Manasik Haji secara gratis kepada nasabah yang akan menunaikan ibadah haji.
•
Conduct marketing Makbul savings products by providing the rituals of Hajj activities free of charge to customers who will perform the pilgrimage.
•
Melakukan pemasaran produk Tabungan Martabe dengan membuat undian berhadiah yang diundi sebanyak dua kali setahun.
•
Conduct marketing Martabe savings products by making the drawn lottery twice a year.
Dalam rangka mengembangkan produk dana Perseroan dengan menambahkan fitur-fitur ataupun merubah segmentasi, target dan nilai produk dana yang dipilih dengan tetap memperhatikan kebutuhan pasar dan kompetitor sehingga dapat memberi kemudahan kepada para nasabah.
In order to develop the Company’s financial products by adding features or changing the segmentation, target and value fund products selected by taking into account market needs and competitors in order to provide convenience to its customers.
1. Promosi dan Pemasaran Produk Dana dan Jasa :
1. Promotional and Fund Products Marketing and Services: a). Conduct cooperation with Advertising Company to create brochures and promotions which attract people to save money in the Bank SUMUT in print and electronic media. b). Increase Brand Awarness to the North Sumatra community with an integrity and sustainable comprehensive marketing communications program.
a). Melakukan kerjasama dengan perusahaan Advertising untuk membuat brosur-brosur dan promosi-promosi yang menarik minat masyarakat untuk menabung di Bank Sumut pada media cetak dan elektronik. b). Meningkatkan Brand Awarness terhadap masyarakat Sumatera Utara dengan program Marketing Communication secara komperhensif, terintegritas dan berkesinambungan. c). Melakukan kerjasama dengan nasabah badan seperti Lembaga Pendidikan. d). Melakukan program pemasaran aktif kepada nasabah korporasi dan juga kepada masyarakat umum. e). Turut berperan serta dalam kegiatan amal, pendidikan serta kegiatan sosial lainnya. Selain itu hal yang penting dari aspek pemasaran bank sumut adalah aspek kualitas pelayanan kepada nasabah atau Quality of Services. Dalam mengelola Quality of Service, PT. Bank SUMUT mengembangkan standarisasi dalam pelayanan kepada setiap Nasabah. Standar tersebut berlaku di setiap unit kantor Bank Sumut. Dengan demikian setiap Nasabah
c). Conduct cooperation with customer entity such as the Education Institute. d). Conduct an active marketing program to corporate customers and also general public. e). Participate in charitable activities, education and other social activities. In addition, one of the important marketing aspects from bank SUMUT is a Quality of Services. In managing Quality of Service, PT. Bank SUMUT developed standardization in service to every customer. These standards apply in each unit office of Bank SUMUT. Thus, each customer will get the same services wherever the relevant conduct their banking transactions.
Bank Sumut Annual Report 2010
81
akan memperoleh pelayanan yang sama dimanapun yang bersangkutan melakukan transaksi perbankannya.
82
Standar tersebut diatur dengan Surat Keputusan Direksi berupa penetapan 8 (delapan) butir Standar Layanan yang wajib diterapkan oleh setiap unsur yang ada di PT. Bank SUMUT.
The standard is governed by the Decree of the Board of Directors of the determination of 8 (eight) points of Service Standards that must be implemented by each element in Bank SUMUT.
Disamping itu, untuk menjamin kepuasan nasabah (customer satisfaction) dalam hal kualitas pelayanan yang diberikan terhadap pemanfaatan produk dan jasa bank sesuai dengan kebutuhan Nasabah serta meningkatkan efektifitas budaya pelayanan (service culture) telah disusun ketentuan yang mengatur tentang Pengelolaan Mutu Layanan PT. Bank Sumut.
In addition, to ensure customer satisfaction in terms of quality of service given to bank products benefits and bank services in accordance with customer needs and improve the effectiveness of service culture has been prepared which sets out the provisions of the Service Quality Management PT. Bank SUMUT.
Dalam ketentuan tersebut ditentukan cakupan pengelolaan mutu pelayanan yang meliputi : • Komitmen manajemen dan pemimpin unit kerja dalam mewujudkan mutu pelayanan ; • Metodologi pegelolaan mutu pelayanan ; • Sistem Informasi Manajemen Mutu Pelayanan dapat diandalkan ; • Kualitas SDM dalam memberikan pelayanan dapat memenuhi standar layanan ; • Kualitas physical (sarana dan prasarana) yang dapat memberikan kenyamanan, estetika, kebersihan dan penampilan yang baik ; • Kecukupan kebijakan dan prosedur terhadap produk dan jasa bank termasuk penanganan dan penyelesaian pengaduan Nasabah, pengadaan barang/jasa, pengelolaan asset, dokumentasi, Sumber Daya Manusia dan lain-lain ; • Tugas dan Tanggung Jawab Pengelola Mutu Layanan ; • Tersedianya informasi produk dan jasa bank yang lengkap dan informatif serta transparan ; • Pengendalian mutu pelayanan yang efektif dan berkesinambungan (on going basis) ; • Reward dan punishment yang jelas dalam memberikan pelayanan
Specified in the regulation of quality, the scope of management services includes as following: • Commitment of management and business unit leaders in realizing the quality of service; • Methodology quality of service management; • The mainstay of Service Quality Management Information System; • Quality of human resources in providing services to meet service standards; • Quality of physical (infrastructure) that can provide comfort, aesthetics, cleanliness and good appearance;
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
•
Adequacy of policies and procedures of bank products and services including handling and settlement of customer complaint, procurement, asset management, documentation, Human Resources and others;
• •
Duties and Responsibilities of Managing Service Quality; Complete, informative and transparent Information availability of bank products and services; Effective and continuous quality control service (on-going basis); Reward and punishment in providing services.
• •
Dalam metodologi Pengendalian Mutu Pelayanan, Bank Sumut menerapkan metodologi sistem dengan cara :
In the Quality Control Services, Bank Sumut has applied the methodology systems as following:
•
Identifikasi Bank Sumut melakukan identifikasi terhadap kebutuhan Nasabah dan pengenalan pasar maupun penciptaan produk dan jasa, sehingga dapat bersaing dan apa yang diharapkan oleh nasabah tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
•
Identification Bank SUMUT identifying the needs of customers and market recognition as well as the creation of products and services to compete and comply with customer expectation.
•
Pengukuran Melakukan pengukuran terhadap kualitas pelayananakan dilakukan secara berkala dengan terlebih dahulu menetapkan parameter faktor penilaian terhadap 5 (lima) aspek kualitas layanan, yaitu : - Keandalan (realibility); - Cepat tanggap (responsiveness); - Jaminan (assurance); - Empati (emphaty); - Kasat mata (tangible).
•
Measurement Conduct measurements of the quality services performed regularly by seting the parameters of the assessment which consist of 5 (five) aspects of quality of service as following: - Keandalan (realibility) ; - Cepat tanggap (responsiveness) ; - Jaminan (assurance) ; - Empati (emphaty) ; - Kasat mata (tangible)
•
Pemantauan Kualitas Pelayanan tersebut secara langsung dilakukan oleh setiap pemimpin unit yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan mutu pelayanan di unit nya masing-masing dan juga dapat dilakukan oleh Tim Standar Layanan PT. Bank Sumut yang akan melakukan evaluasi terhadap kepuasan pelanggan, standar waktu, kecukupan kebijakan dan prosedur, kepercayaan diri, sistem IT, sistem Antrian, sarana dan prasarana serta peningkatan kualitas SDM.
•
Monitoring Service quality is directly conducted by each unit leaders who are responsible for the management of its service quality in their respective units and can also be performed by the Service Standards Team of Bank SUMUT who will conduct an evaluation of customer satisfaction, time standards, the adequacy of policies and procedures, confidence, IT systems, Queue systems, facilities and infrastructure and improving the quality of human resources. In addition, the monitoring of service quality is indirectly conducted by the Division of Compliance and Risk Management Compliance & Quality Assurance Division.
Disamping hal tersebut, pemantauan terhadap kualitas pelayanan secara tidak langsung dilakukan dilakukan oleh Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bidang Compliance & Quality Assurance. •
Pengendalian Pengendalian kualitas pelayanan merupakan tanggung jawab dan komitmen bersama di masing-masing unit kerja dalam mengimplementasikan standar layanan sesuai SOP dan dilaksanakan secara berkesinambungan (on going basis)
•
Control Control of service quality is the responsibility and commitment in their respective work units in implementing service standards according to SOPs and conducted continuously (on-going basis)
Bank Sumut Annual Report 2010
83
84
Strategi Pengembangan Usaha
Business Development Strategy
Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam mengembangkan pertumbuhan usaha yang wajar dan berkesinambungan dengan kualitas aktiva produktif yang sehat diikuti oleh rentabilitas yang juga meningkat dari waktu ke waktu guna mendukung visi Perseroan, yaitu mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah dan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah, Perseroan telah mengembangkan strategi untuk mempertahankan serta meningkatkan keunggulan pasar yang dimiliki dengan memfokuskan pada elemen penting sebagai berikut:
To achieve the targets in developing a reasonable growth and sustainable business with a healthy productive assests quality followed by profitability which has also increased from time to time to support its vision, namely to encourage economic growth and regional development and as a source of local revenue, The Company has developed a strategy to maintain and increase market advantage owned by focusing on key elements as following:
1) Meningkatkan intensitas kordinasi dan sosialisasi kepada stakeholders untuk penambahan modal guna mendukung pengembangan usaha.
1) Increase the intensity of coordination and dissemination to stakeholders for additional capital to support business development.
2) Melakukan diversifikasi produk dan jasa dengan memperbaiki konten maupun kemasan serta meningkatkan kuwalitas dan variasi promosi usaha.
2) Diversify the products and services by improving the content and packaging as well as improve the quality and variety of business promotion.
3) Meningkatkan kerjasama pengembangan produk dan jasa sesama BPD serta berbagai pihak di luar perbankan.
3) Increase cooperation among product and service development of BPD and other parties outside banking industry.
4) Peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga dengan memperluas jaringan kantor, ATM dan fiturnya guna mempercepat proses pelayanan transaksi perbankan.
4) Increase third-party funding to expand the office network, ATM and its features in order to accelerate the process of banking transaction services.
5) Meningkatkan aliansi strategis dalam pemberikan kredit sindikasi antar BPD dan Bank Umum Nasional.
5) Increase the strategic alliance in distributing syndicated credit between BPD and the National Commercial Bank.
6) Penyaluran kredit tetap fokus pada segmen UMKM dengan memperluas pemasaran Kredit Peduli Usaha Mikro Sumut Sejahtera replikasi Greemen Bank diseluruh wilayah kerja Perseroan disamping core bisnis yang telah dibiayai.
6) Credit distribution remains focused on the UMKM segment to expand the marketing of Micro Credit Care Sumut Prosperity/Kredit Peduli Usaha Mikro Sumut Sejahtera Bank Greemen replication throughout the working area of the Company in addition to core business has been financed.
7) Meningkatkan pemahaman dan aplikasi pendukung manajemen risiko/risk culture dan good corporate governance disetiap lini.
7) Improve the understanding and supporting application of risk management/risk culture and good corporate governance in each line.
8) Implementasi Loan Originating System (LOS) pada seluruh unit operasional, dimana LOS merupakan perangkat penting dalam administrasi perkreditan yang efisien berbasis komputerisasi yang mempunyai kemampuan untuk melaukan analisis pinjaman yang diajukan oleh nasabah, lebih penting lagi untuk menekan sebanyak mungkin tingkat human error.
8) Implementation of Loan Originating System (LOS) in all operational units, where the LOS is an important device in the efficient credit administration on computing basis which has the ability to conduct credit analysis submitted by the customer, the more important to reduce as much as possible the level of human error.
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
9) Peningkatan pelaksanaan mutu audit dilakukan melalui perencanaan kegiatan yang konsisten guna mendukung efektivitas pelaksanaan fungsi tugas dan tanggung jawab yang tertuang dalam internal audit charter.
9) Increase the implementation of audit quality through consistent planning activities to support effective implementation functions duties and responsibilities as stipulated in the internal audit charter.
10) Non Performing Loan (NPL) diproyeksikan tetap dibawah rasio 5 %. Supervisi dan penagihan atas kredit bermasalah akan terus ditingkatkan guna memperbaiki kualitas kredit yang secara langsung berdampak pada peningkatan CAR.
10) Non-Performing Loan (NPL) ratio is projected to remain below 5%. Supervision and collection of nonperforming loans will continue to be improved in order to improve the quality of loans that directly affects the increase in CAR.
11) Rasio kecukupan modal terus diupayakan peningkatannya melalui penambahan modal disetor dari pemegang saham, penerbitan obligasi subordinasi maupun Initial Public Offering (IPO) yang direncanakan pada tahun 2012.
11) The capital adequacy ratio continued to increase through the addition of attempted capital from shareholders, the issuance of subordinated bonds as well as Initial Public Offering (IPO) which plan to conduct in 2012.
12) Penambahan jaringan unit kantor secara berkesinambungan terus diupayakan di kecamatan yang memiliki potensi di Sumatera Utara, sehingga pelayanan terhadap masyarakat dapat dioptimalkan. Demikian juga teknologi informasi yang dimiliki oleh Bank Sumut akan terus dikembangkan.
12) Addition of a sustainable office units network have been carried out in potential districts in North Sumatra, so the service to the community can be optimized and will continue to be developed as wel as the information technology.
Bank Sumut Annual Report 2010
85
Strategi dan Prospek Usaha Perusahaan Strategy and Prospects Of The Company
Pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan penerapan teknologi informasi terkini serta peningkatan kualitas pelayanan adalah upaya strategis yang dilakukan oleh Bank Sumut untuk meningkatkan kinerja dan daya saingnya di dunia perbankan nasional. Ketiga hal tersebut sangat menentukan posisi dan keberlanjutan Bank Sumut di masa depan. Human resources quality development and the application of Information Technology and quality of services are Bank Sumut’s efforts toward creating a competitive edge and improving its performance within the national banking landscape. The all aspects shall determine the future position and the sustainability of Bank Sumut.
86
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Strategi dan Prospek Usaha Perusahaan
Strategy and Prospects Of The Company
Membaiknya kinerja sektor perbankan dan meningkatnya kesehatan bank-bank, membuat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan makin meningkat. Hal ini terbukti dengan membaiknya indikator-indikator perbankan, termasuk diantaranya adalah meningkatnya fungsi intermediasi bank yang ditunjukkan oleh peningkatan realisasi penyaluran kredit.
The improved performance of the banking sector and the increased of banks soundness, had made public confidence in the banking system. This is proven by the improvement in the banking indicators, including the increased of bank intermediation function indicated by the increasing credit realization.
Wilayah kerja perusahaan yang tersebar di wilayah Provinsi Sumatera Utara serta dibeberapa kota besar di wilayah Indonesia merupakan salah satu potensi dan kekuatan bank Sumut.
Working area spread throughout the North Sumatra Province and in several major cities in the territory of Indonesia is one of the potential and strength of Bank SUMUT.
Kondisi persaingan yang ketat di sektor perbankan nasional telah menyebabkan adanya perubahan perilaku konsumen yang menuntut kualitas pelayanan yang terus meningkat. Dengan cost yang relatif kecil bagi konsumen untuk berganti bank, maka bank-bank pun dituntut untuk selalu melakukan inovasi dalam menarik konsumen baru maupun menjaga loyalitas konsumen yang ada sekarang. Bank Sumut menjawab tantangan tersebut dengan terus memperbaiki kualitas layanan terhadap para nasabahnya dengan telah membuka kantor cabang baru.
The condition of intense competition in the national banking sector has caused changes to consumer behavior whose demands in increasing the quality of services. With a relatively small cost for consumers to switch banks, the banks are required to keep on innovating in attracting new customers and maintain existing customer loyalty. Bank SUMUT answers these challenges by continuing to improve the quality of services to its customers with opened a new branch office.
Beberapa strategi utama yang dilaksanakan oleh perusahaan pada tahun 2010, adalah sebagai berikut:
In 2010, some of the major strategies implemented by Bank SUMUT were as following:
•
Permodalan • Meningkatkan intensitas kordinasi dan sosialisasi kepada pemegang saham dan stakeholder lainnya tentang pentingnya penambahan modal untuk mendukung pengembangan usaha. • Meningkatkan kinerja Bank dalam rangka mendorong pertumbuhan laba secara berkelanjutan. • Mendorong pembuatan Peraturan Daerah (Perda) pada daerah Kabupaten/Kota berkenaan penambahan setoran modal.
Capital Increase the intensity of coordination and dissemination to shareholders and other stakeholders regarding the importance of additional capital to support business development. Improve the Bank performance in order to encourage sustainable profit growth. Encourage establishment of Regional Regulation (Perda) on the Regency regarding additional capital.
•
Perkreditan/pembiayaan • Mengembangkan organisasi dan sumberdaya manusia yang menangani perkreditan, • Melakukan sosialisasi atas kekentuan yang berlaku dan evaluasi secara berkala atas pelaksanaannya.
•
Credit/Financing Develop organizational and human resources whose handling the credit. Socialize the regulation and evaluated the implementation regularly.
•
Penghimpunan dana pihak ketiga • Mengembangkan program marketing communication untuk meningkatkan customer base retail melalui pemasaran produk dan jasa Kredit Sumut Sejahtera (KSS) diseluruh unit kantor. • Mengambangkan organisasi dan sumber daya manusia yang fokus pada pemasaran.
•
Raising funds of third party Develop marketing communication programs to enhance customer base retail through marketing products and services Credit Sejahtera SUMUT/Kredit SUMUT Sejahtera (KSS) in all units of the offices. Develop the organization and human resources that focus on marketing
Bank Sumut Annual Report 2010
87
•
Pengembangan jaringan kantor • Menambah jaringan kantor dan unit ATM. • Menambah berbagai fitur jasa.
•
Development of offices networks Add network offices and ATMs units. Add a variety of service features.
•
Meningkatkan kualitas layanan • Melakukan kerjasama dengan lembaga riset independen untuk melakukan rating terhadap tingkat kepuasan nasabah. • Menetapkan Service Level Agreement untuk setiap proses layanan perbankan. • Ikut dalam service exellence competition secara berkesinambungan. • Menyesuaikan standar dan prosedur operasional yang berorientasi kepada percepatan proses namun tetap dengan memperhatikan risiko serta tetap berpedoman kepada prinsip kehati-hatian. • Meningkatkan dukungan teknologi informasi untuk peningkatan kualitas layanan.
•
Improve the quality of services Cooperate with the independent research institute to conduct rating against customer satisfaction level.
Pengembangan teknologi sistim informasi tersebut dilakukan dengan IT Best Practice, yaitu pengembangan teknologi informasi yang meliputi: •
88
Internal Process • Pengembangan Mail Server dan Web Server Bank Sumut dengan penambahan fitur-fitur layanan; • Pengadaan lisensi software pendukung office automation lainnya; • Penerapan otomasi sistem monitoring dan pengendalian terhadap jaringan komunikasi data, aset TI dan help desk untuk meningkatkan layanan TI kepada setiap unit kantor operasional; • Peremajaan dan penambahan perangkat struktur jaringan lokal Data Center Bank Sumut. • Meningkatkan otomasi sistem monitoring seluruh terminal ATM untuk meningkatkan layanan. • Asesment terhadap struktur fungsional data center terhadap kebijakan dan prosedur agar sepenuhnya comply • Penerapan sistem pengamanan informasi yang sistematik sehingga operasional bank dapat berjalan dengan efektif dan efesien.
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Establish Service Level Agreement in every process of banking services. Participate in regular Service Excellence Competition. Adjust the standards and operational procedures oriented to acceleration the process but remain with regard to risks and guided by the prudence principle. Improve to support the information technology in increasing the quality of services. Development of information technology system was conducted by IT Best Practice, namely the development of information technology which including as following: Internal Process Development of Mail Server and Web Server of Bank SUMUT with additional features of the services; Procurement of software licensing the supporters of others offices automation; Implementation of automated system monitoring and control of data communication networks, IT asset and help desk to improve IT services to every office unit operations; Rejuvenation and the addition of structure devices local network Data Center of Bank SUMUT. Increase the automation of the entire ATM terminal monitoring system to improve services. Assessment of the functional structure of the data center with policies and procedures for fully comply. Implementation of systematic information security system so that bank operational can be run effectively and efficiently.
•
•
Pengamanan Informasi (Security) • Pengadaan perangkat firewall yang akan dipasang disetiap unit kantor operasional Bank dan sistem otomasi memonitoring semua kegiatan yang terjadi pada jaringan Bank untuk memberikan laporan (early warning) jika terdapat aktifitas yang mencurigakan; • Pengadaan perangkat lunak security tools yang berfungsi untuk memonitor sistem pengamanan secara logic script terhadap algoritma-algoritma networking yang dianggap atau diindikasikan mencurigakan; • Pengadaan perangkat lunak sistem keamanan pada setiap workstation (end point) yang terkoneksi ke jaringan Bank; • Meningkatkan keamanan sistem informasi Bank melalui policy – policy yang harus dibentuk dan dijalankan, sistem pengamanan informasi secara fisik dan logik termasuk jaringan komunikasi data serta peningkatan kemampuan SDM melalui pelatihan security system.
•
Business Intelegent System • Penerapan sistim informasi yang mempunyai knowledge base untuk kebutuhan informasi manajemen perusahaan. • Penyempurnaan sistem otomasi manajemen resiko.
•
Information Security (Security) Procurement of firewall devices that will be installed in every unit of Bank operations office to monitor automation systems in all activities that occur on the network the Bank to provide a report (early warning) should there were any suspicious activities; Procurement of software security tools that serve to monitor the security system in a logic script of networking algorithms that were considered or indicated being suspicious; Procurement of security system software in each workstation (end point) which is connected to the Bank network; Improve the security of bank information systems via policies that must be established and implemented, the information security system including physical and logical data communications network and human resources capacity through security system training. Business Intelegent System Implement the information systems base on knowledge to the needs of corporate management information. Modify the risk management of automation system.
Penerapan Good Corporate Governance (GCG)
Implementation of Good Corporate Governance (GCG)
Untuk mencapai sasaran bisnis perusahaan perlu penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara menyeluruh sehingga menumbuhkan kepercayaan kepada nasabah, pemegang saham dan pihak stakeholders lainnya.
To achieve the target business, Good Corporate Governance (GCG) should be implemented as a whole to increase customer confidence, shareholders and other stakeholder parties.
Oleh karena itu manajemen dan seluruh karyawan secara terus menerus membangun budaya perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Therefore, management and employees continuously build a corporate culture based on the Good Corporate Governance (GCG) principles, which refers to applied provisions.
Untuk mencapai sasaran pelaksanaan penerapan Good Corporate Governance (GCG) tersebut secara efektif akan dilaksanakan langkah-langkah : a. Melaksanakan prinsip Good Corporate Governance (GCG) pada setiap kegiatan usaha Bank; b. Meningkatkan efektifitas fungsi pengawasan internal bank dengan memberdayakan Kontrol Intern di Kantor Cabang; c. Melakukan evaluasi secara konsisten atas pelaksanaan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) di seluruh unit kerja; d. Melakukan sosialisasi dan self assesment.
To achieve the implementation target of Good Corporate Governance (GCG) effectively, the company will implemented following steps: a. Implement the Good Corporate Governance (GCG) principle in every business sector; b. Improve the effectiveness of the internal bank supervisory by empowering the Internal Control in the Branch Office; c. Evaluate the implementation of consistent application of Good Corporate Governance (GCG) principles in all units; d. Conduct socialize and self assessment.
Bank Sumut Annual Report 2010
89
•
Penerapan Manajemen Risiko
•
a. Implement Risk Management consistently in every policy, procedure and phase.
a. Pelaksanaan secara konsisten atas setiap kebijakan, prosedur dan langkah-langkah kerja penerapan Manajemen Risiko; b. Pembatasan risiko kredit melalui pembatasan wewenang dan supervisi yang cukup; c. Melakukan penilaian Mark to Market secara berkala terhadap aktiva produktif yang berada pada trading book atau available for sale untuk mengantisipasi risiko pasar atau kerugian akibat perubahan suku bunga; d. Penanganan dan penyelesaian atas masalah risiko hukum yang dihadapi; e. Review secara berkala terhadap ketentuan yang mengatur tentang hal-hal yang menimbulkan risiko bagi Bank.
90
Risk Management Implementation
b. Limitations of credit risk by supervising and limiting the authority; c. Conduct Mark to Market assessment regularly for productive assets in the trading book or available for sale to anticipate market risk or loss due to changes of interest rates; d. Handling and problems solving of legal risk; e. Periodically review of the provisions governing the matter that caused a risk to the Bank.
Strategi tersebut tentunya sangat didukung oleh keunggulan kompetitif yang telah dimiliki oleh Bank Sumut selama ini, yaitu :
The strategy strongly supported by the competitive advantage that has been owned by Bank SUMUT over the years, namely:
•
Bank Sumut adalah milik Pemerintah Daerah, dengan komposisi pemilikan saham saat ini sebagai berikut : • Pemprov Sumatera Utara Rp. 296.900 juta atau 57,99%. • Pemerintah Kabupaten/Kota Rp. 215.062 juta atau 42,01 %.
•
•
Bank Sumut berperan sebagai pengelola keuangan daerah yang merupakan kekuatan utama dalam hal penghimpunan dana, sebagai Bank milik Pemerintah Daerah, Bank Sumut mendapatkan kepercayaan untuk : • Menyalurkan kredit kepada Pegawai Negeri Sipil dan Guru yang digunakan untuk investasi ataupun modal kerja bagi yang menjalankan usaha sampingan; • Kredit atas dasar SPK dengan pertimbangan bahwa sebahagian besar proyek yang dikerjakan adalah milik Pemerintah Daerah, baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota, yang penyaluran dananya melalui Bank Sumut.
Bank SUMUT acted as regional financial management which is a major force in terms of funding, as local bank owned by government, Bank SUMUT gain the confidence to: Distribute the credit to Civil Servants and Teachers that are used for investment or working capital for running a side business; Credit on SKP basis in considering major projects in progress are owned by local governments, both provincial and regency/city, which delivered its funds through Bank SUMUT.
•
Memiliki jaringan pelayanan yang luas di wilayah Sumatera Utara dan diluar wilayah Sumatera Utara dan Jakarta termasuk daerah yang belum terjangkau oleh bank lain, baik Bank Pemerintah maupun Swasta sehingga dapat secara langsung dapat berinteraksi dengan sektor usaha UMKM. • Seluruh jaringan kantor Bank Sumut telah didukung oleh teknologi informasi yang realtime online.
Extensive branch network in North Sumatra areas and outside of North Sumatra and Jakarta, including areas which not yet reached by other banks, both government and private bank so that it can directly interact with the UMKM business sector.
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Bank SUMUT is owned by the Regional Government of North Sumatera, with the composition of stock current ownership as following: The North Sumatra Provincial Government Rp.296.900 million or 57.99%. Government Regencies /Cities Rp. 215.062 million or 42.01%.
All of North Sumatra branches network have been supported by information technology real time online.
•
•
Jumlah ATM yang dimiliki sampai saat ini sebanyak 83 unit ditambah dengan berbagai fitur yang tidak kalah dengan fitur-fitur ATM bank lain telah memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan jumlah nasabah penabung.
The total number of ATMs unit amounted of 83 units plus a variety of features that are not inferior to another bank’s ATM features have contributed to the growing number of customers.
Perseroan berfokus untuk menjadi bank andalan dengan ketahanan kelembagaan yang kuat.
The Company focuses to be a mainstay bank with a strong institutional resistance.
Sebuah langka maju yang diinisiasi oleh Bank Indonesia melalui program BPD sebagai Regional Champion merupakan suatu quantum bagi seluruh BPD di Indonesia untuk lebih meningkatkan daya saingnya. Sebagai tidaklanjut dari program BPD sebagai Regional Champion, Perseroan telah menyusun strategi yang diharapkan dapat mendukung manajemen menjadikan Perseroan sebagai Regional Champion yaitu program To Be The Best of Service, To Be The Best of Product dan To Be The Best of Finance. Sosialisasi program ini telah dilakukan manajemen ke seluruh unit kantor Perseroan dengan thema “To Be The Best Program Road To Bank Sumut Regional Champion”.
An advanced rare initiated by Bank Indonesia through a program of BPD as a Regional Champion is a quantum for the entire BPD in Indonesia to further improve its competitiveness. As follow up of BPD as a Regional Champion program, the Company has developed a strategy to make a program that is expected to support the management of the Company as Regional Champion To Be The Best of Service, To Be The Best of Product and To Be The Best of Finance. Socialization program has been implemented by the management to all units of the Company’s office with the theme “To Be The Best Program To Bank of North Sumatra Regional Road Champion.”
Komitmen menjadi yang terbaik sudah merupakan tujuan seluruh insan Perseroan, maka untuk mencapainya diperlukan adanya suatu program perubahan budaya kerja yang luar biasa dan menjadi gerakan moral untuk menjadi yang terbaik, sehingga seluruh fakta yang menjadi titik lemah BPD yang diidentifikasi dalam penyusunan blue print BPD sebagai Regional Champion akan dapat diatasi.
Committed to excellence is a goal the entire corporate management and staff, it is necessary to achieve a remarkable work culture change program and a moral movement to be the best, so all the facts of BPD weakness points identified in the preparation of BPD as a regional blue print Champion will be overcome.
Dengan komitmen yang kuat, Perseroan memprioritaskan pertumbuhan kredit untuk ekonomi produktif yang sesuai dengan potensi daerah dalam rangka meningkatkan porsi kredit produktif, baik kredit investasi maupun kredit modal kerja, lebih khusus untuk mendukung usaha skala mikro dan kecil (UMK). Hal ini dibuktikan dengan fokusnya Perseroan dalam penyaluran kredit dan pembiayaan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
With a strong commitment, the company gives priority to credit growth for productive economic in accordance with regional potential in order to increase the share of productive credit, both investment credit and working capital, specifically to support micro and small scale enterprises (UMK). This is evidenced by the focus of the Company in distributing the credit and financing of Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM).
Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga, Perseroan tetap memfokuskan untuk meningkatkan kerjasama strategis dengan berbagai lembaga korporasi pemilik dana (perusahaan BUMN/BUMD/Swasta, lembaga pendidikan, rumah sakit, dll) serta menawarkan Cash Management System (CMS). Selain itu juga dilakukan pengembangan produk maupun menambah aktivitas baru.
In terms of third party funding, the Company remains focused to enhance strategic cooperation with various corporate owner of the funds (BUMN/BUMD/ private sector, educational institutions, hospitals, etc.) and offers Cash Management System (CMS) and also conduct products development and new activities.
Bank Sumut Annual Report 2010
91
•
•
Memiliki kemampuan sebagai agent of regional development
Capability as the regional development agent
Sebagai leader dalam pembiayaan sektor UMKM, Perseroan sangat ingin berperan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di Sumatera Utara. Kinerja yang baik ini tetap ditingkatkan demi tetap terjaganya kepercayaan masyarakat yang sudah begitu tinggi kepada Perseroan, termasuk kalangan Usaha Menengah Kecil (UMK). Demi menjaga hubungan baik dengan mitranya, Perseroan telah menjalin kemitraan dengan beberapa UMK binaan, dan setiap tahunnya Perseroan melakukan penilaian terhadap UMK dalam rangka pemberian UMK Award serta memfasilitasi UMK binaan Perseroan untuk mengadakan pameran produk.
As a leader in financing the UMKM sector, the Company is eager to contribute to improving the local economy in North Sumatra. This good performance is increased for permanent preservation of public to the company, including the Small Medium Enterprises (UMKM). In order to maintain good relations with its partners, the Company has formed partnerships with several UMKM, and each year the Company made an assessment of the UMK in order to give UMK Award as well as facilitating the target company to hold product exhibition.
Dengan kerjasama kemitraan tersebut, Perseroan meningkatkan penyaluran kredit kepada BPR dan LKM melalui linkage program
With the partnership, the Company agreed to increase credit distribution to the BPR and LKM through a linkage program.
Jaringan distribusi yang luas baik jaringan elektronik, cabang dan jaringan bisnis lainnya
•
Pembukaan unit kantor Perseroan merupakan wujud dari usaha meningkatkan pelayanan perbankan Perseroan kepada nasabahnya sehingga Perseroan dapat dengan mudah diakses atau dikunjungi. Perluasan jaringan layanan perbankan Perseroan ke pelosok-pelosok daerah ini sejalan dengan fungsi Perseroan membantu tugas pemerintah daerah mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah dan menggerakkan ekonomi kerakyatan dengan menghimpun dana masyarakat, lembaga dan pemerintah, untuk disalurkan ke masyarakat. Dengan memiliki jaringan pelayanan yang cukup luas di wilayah Sumatera Utara termasuk daerah yang belum terjangkau oleh bank lain sehingga dapat secara langsung berinteraksi dengan masyarakat pelaku mikro dan kecil, Perseroan mendapatakan penghargaan pada tahun 2010 dari Majalah Business Review untuk The Best Marketing & Customer Satisfaction, dan Property & Bank Award 2008 sebagai Bank Daerah Berkinerja Prima Dengan Pelayanan Terbaik Kategori: Produk, Teknologi dan Pelayanan Perbankan Terbaik dari Majalah Property & Bank.
•
Tim manajemen yang solid dan berpengalaman Tim manajemen Perseroan telah memiliki pengalaman yang luas, dan berpengalaman dalam bidang usaha perbankan yang telah berhasil dalam merancang strategi dan pengembangan bisnis Perseroan. Hal ini
92
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
An extensive distribution network both electronic network, branches and other business networks The opening unit of the Company’s office is a manifestation of the effort to increase the Company’s banking services to its customers so the company can be easily accessed or visited. Expansion of Company’s network of banking services to the outposts of this region in line with the functions of the Company assist the local government encouraged the acceleration of regional economic growth and move the people’s economy by collecting public funds, institutions and governments and distribute to the public. By having a wide service network in North Sumatra including the areas not yet covered by other banks so that they can directly interact with the micro and small, community. In 2010, company has awarded from the Business Review Magazine for the Best Marketing & Customer Satisfaction, and Property & Bank Award 2008 as Regional Bank Ultimate Performance with Best Services Category: Products, Technology and Banking Services & Best of the Bank Services from Property Magazine.
•
Solid and experienced management team Company’s management team has extensive experience, especially in the banking business that has succeeded in designing a strategy and business development company. This has been proven by one of management’s by winning
telah dibuktikan dengan salah satu manajemen yang mendapatkan penghargaan dari Majalah Investor sebagai Nominasi Top Regional Banker 2010, CEO BUMD Of The Year 2010 dan The 1st CEO For Business Team Work Development dari majalah Business Review. Selanjutnya, Perseroan juga melakukan langkah khusus yang telah dilakukan antara pelatihan-pelatihan untuk jajaran manajer level senior dan menengah serta penerapan prosedur dan kebijakan khusus, khsususnya tenaga analis kredit dalam rangka mendukung penyaluran kredit ke sektor produktif. Hal ini memberikan nilai tambah kepada Perseroan untuk mengantisipasi trend dan kebutuhan pasar. Disamping itu, tim manajemen Perseroan berkeyakinan dengan hal-hal yang disebut diatas dan dengan komitmen pada praktek tata kelola yang baik (good corporate governance) merupakan kunsi kesuksesan dari kegiatan usaha Perseroan dalam rangka menghadapi persaingan serta untuk memajukan Perseroan
award from Investor Magazine as Top Regional Nomination Banker 2010, the CEO of BUMD of the Year 2010 and The 1st CEO from Business Team Work Development from Business Review magazine. Furthermore, the Company also conducts special measures which have been made among others training for the ranks of senior and middle level managers and the implementation of specific policies and procedures, particularly in credit analyst in order to support credit distribution to productive sectors. This gives added value to the Company to anticipate trends and market needs. In addition, the Company’s management team believes as already mentioned above and with a commitment to practice the good corporate governance as a key success of the Company’s business activities in order to face competition and to promote the company.
Terkait dengan rencana ekspansi dan mempererat loyalitas para nasabah, Bank SUMUT terus melakukan upaya pemasaran dengan strategi yang terintegrasi melalui promosi, pembinaan hubungan yang baik dengan nasabah corporate maupun nasabah ritel serta meningkatkan standar kualitas layanan maupun diversifikasi produk dan jasa.
Related with expansion plans and strengthen the loyalty of its customers, Bank SUMUT continue marketing with an integrated strategy through the promotion, development of good relations with corporate and retail customers as well as improving service quality standards as well as diversification of products and services.
Dengan tekat untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri, Perseroan terus memperluas jangkauan layanannya dengan membuka kantor cabang pembantu dan payment point di berbagai tempat sehingga Perseroan dapat melayani transaksi perbankan secara real time online hingga ke pedesaan-pedesaan. Perluasan jaringan layanan perbankan ke pelosok-pelosok daerah ini sejalan dengan fungsi Perseroan membantu tugas pemerintah daerah mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
With the embroidery to be the host in their own country, the Company continued to expand the reach of its services by opening branch offices and payment points in various places so that the Company may serve the banking transactions online in real time to the villages. Network expansion of banking services to the outposts of this region in line with the functions of the Company to assist local governments to encourage regional economic growth.
Per 31 Desember 2010, Perseroan memiliki jaringan distribusi diberbagai wilayah yang tersebar di Sumatera Utara dan Jakarta, yang terdiri atas jaringan kantor sebanyak 28 unit yang terdiri dari 23 kantor cabang konvensional, 4 kantor cabang syariah, 73 kantor cabang pembantu konvensional, 5 kantor cabang pembantu syariah dan 7 kantor kas. Jaringan kantor tersebut didukung pula oleh 34 unit payment point, 19 unit kas mobil dan 151 unit mesin ATM. Pada akhirnya perluasan jaringan kantor ikut serta mendorong peningkatan kinerja Perseroan untuk realisasi pencapaian laba bersih untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, 2008, 2007 dan 2006, yang masingmasing adalah sebesar Rp. 404.297 juta, Rp. 330.975 juta,
As of December 31, 2010, the Company has a distribution network spread throughout in different areas in North Sumatra and Jakarta, which consists of the office network as much as 28 units consisting of 23 conventional branches, 4 Syaria branches, 73 conventional Sub-branches, 5 sharia sub-branches and 7 cash office. Office network is supported also by 34 units of payment points, 19 units of mobile cash and 151 units ATM machine. In the end, the expansion of branch network participated to encourage in increasing the Company performance to achieve the realization of net income for the years ended December 31, 2010, 2009, 2008, 2007 and 2006, each of which amounted to Rp. 404.297 million, Rp. 330.975 million, Rp. 165.674 million, Rp. 188.258 million and Rp155.072 million. In terms of assets, it
Bank Sumut Annual Report 2010
93
94
Rp. 165.674 juta, Rp. 188.258 juta dan Rp155.072 juta. Dari sisi aset terjadi kenaikan sebesar Rp2.004.359 juta atau 18,63% jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2009, yaitu dari Rp10.759.040 juta pada posisi 31 Desember 2009 menjadi Rp12.763.400 juta pada posisi 31 Desember 2010 dan untuk posisi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 adalah sebesar Rp8.854.761 juta Rp8.749.419 juta dan Rp7.668.340 juta.
increased by Rp. 2.004.359 million or 18.63% compared to the end of 2009, from Rp. 10.759.040 million at December 31, 2009 to Rp12.763.400 million at December 31, 2010 and the position previous year ended December 31, 2008, 2007 and 2006 amounted Rp. 8.854.761 million, Rp. 8.749.419 million, and Rp. 7.668.340 million.
Bagi Bank Sumut pengembangan prospek usaha perusahaan sangatlah terkait dengan potensi UMK serta pertumbuhan ekonomi regional Sumatera Utara. Hingga saat ini peran UMK terhadap perekonomian Sumatera Utara sangat signifikan. Keberpihakan terhadap pengembangan usaha kecil menengah (UKM), dinilai semakin penting guna memperkuat struktur perekonomian daerah. Mengingat, sektor ini terbukti telah mampu menunjukkan peran dan kontribusinya, baik dalam aspek penyerapan tenaga kerja, pemulihan ekonomi masyarakat, maupun penguatan ketahanan ekonomi nasional.
Business prospects development is related to the potential UMK and regional economic growth in North Sumatra. Until now the role of UMK to the economy of North Sumatra is very significant. Alignments to the development of small and medium enterprises (SMEs/ UMK), considered the more important to strengthen regional economic structure. As this sector proved and have been able to demonstrate the role and contribution, both in aspects of employment, the economic recovery of communities, as well as strengthening the national economic resilience.
Dalam menyalurkan kreditnya, Perseroan senantiasa mengarahkan pada produk-produk unggulan Perseroan dalam bentuk pinjaman yang telah dikuasai dan relatif aman, disamping juga menciptakan produk-produk kredit baru pada sektor yang lebih menguntungkan sesuai dengan sektor-sektor unggulan pemerintah daerah.
In credit distribution, the Company continues to direct the Company’s superior products in the form of loans that have been controlled and relatively safe, while also creating new credit products to more profitable sectors in accordance with the sectors leading in the local government.
Salah satu produk unggulan Perseroan adalah Kredit Peduli Usaha Mikro Sumut Sejahtera (KPUM Sumut Sejahtera). Produk yang mulai diperkenalkan sejak Juni 2008, yang penyalurannya masih dikhususkan untuk wilayah Nias dan sampai dengan tahun 2009 telah berkembang ke hampir seluruh wilayah Sumatera Utara dengan prioritas daerah Padang Sidempuan, Kabanjahe, Balige, Medan, Tebing Tinggi, Stabat dan Lubuk Pakam.
One of the Company’s leading products is the Micro Credit Care SUMUT Sejahtera (Prosperous KPUM North Sumatra)/ Kredit Peduli Usaha Mikro SUMUT Sejahtera (KPUM SUMUT Sejahtera). The products introduced since June 2008, the distribution is still devoted to the Nias region until 2009 and has grown to almost all parts of North Sumatra with priority areas, Padang Sidempuan Kabanjahe, Balige, Medan, Tebing Tinggi, Stabat and Lubuk Pakam.
Perseroan berkeyakinan bahwa produk-produk unggulan ini telah meningkatkan kinerja keuangan Perseroan, dimana hal ini tercermin dari jumlah kredit yang diberikan sejak tahun 2008 untuk produk-produk Perseroan mengalami peningkatan. Kredit yang diberikan Perseroan sebesar Rp. 9.384.254 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan kredit yang diberikan sebesar Rp. 8.233.038 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan sebesar Rp. 6.306.625 juta, Rp4.241.721 juta dan Rp2.889.813 juta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006.
The Company believes that superior products have increased the Company’s financial performance, which this is reflected in the number of increased loans granted since 2008. Credit given by the Company of Rp. 9.384.254 million for the year ended December 31, 2010 compared with a Credit amounted to Rp. 8.233.038 million for the year ended 31 December 2009 and amounted Rp. 6.306.625 million, Rp. 4.241.721 million and Rp. 2 .889.813 million for the years ended December 31, 2008, 2007 and 2006.
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Kinerja yang baik ini yang telah ditingkatkan demi tetap terjaganya kepercayaan masyarakat yang sudah begitu tinggi kepada Perseroan, termasuk kalangan Usaha Menengah Kecil (UMK). Dengan keberhasilan Perseroan dalam meningkatkan kinerja yang baik, tentu tidak terlepas dari penerapan Good Corporate Governance (GCG), yang merupakan suatu keharusan bagi setiap perusahaan khususnya lembaga perbankan, karena perbankan merupakan lembaga kepercayaan yang memiliki sensitivitas teradap terjadinya perubahan faktor-faktor pasar dan perekonomian. Kepercayaan yang diberikan masyarakat atau nasabah sebagai stakeholders, merupakan komitmen bagi Perseroan untuk meningkatkan kinerja keuangan yang berbasis GCG.
This good performance has been improved for permanent preservation high confidence of public to the Company, including among small and medium enterprises (MSEs/UMK). With the success of the Company in improving a good performance, certainly it is an integral part of Good Corporate Governance (GCG) implementation which is a must for any company specially in the banking institution, since banking is a trust institution that has sensitivity for the change of the market and the economy factors. The trust given by public or customers as stakeholders is a commitment for the Company to improve financial performance based on GCG.
Fokus Kedepan
Future Focus
1) Peluncuran produk baru, pengembangan produk dan
1) Launch of new products, product development and additional services
penambahan layanan.
2) Optimalisasi Tim Funding. Unit kerja pemasaran dimasing-masing Kantor Cabang akan dimaksimalkan fungsinya dengan menunjuk pelaksana account officer untuk pemasaran kredit dan pelaksana account officer untuk pemasaran dana, penunjukan account officer ini tanpa mengubah struktur organisasi.
3) Promosi. Untuk mengkomunikasikan seluruh produk yang eksisting serta produk maupun layanan baru kepada nasabah serta sebagai alat bantu untuk mempengaruhi nasabah dalam menggunakan produk, akan digunakan beberapa program promosi seperti even-even promosi, iklan pada berbagai media seperti media massa serta billboard di beberapa lokasi strategis, brosur maupun flyer.
4) Pembentukan Koordinator Area Tim Funding. Membentuk koordinator area pada Divisi Treasury, dimana masing - masing koordinator bertanggung jawab atas pencapaian target dana pada area yang berada dibawahnya. Koordinator area yang ditunjuk tersebut memiliki wewenang dan tanggung jawab terhadap area yang dibawahinya dan juga keberhasilan/kegagalan area yang dibawahinya berdampak terhadap penilaian Manajemen Kinerja koordinator area.
5) Pendekatan kepada nasabah korporasi disamping dana dari masyarakat, dengan pelaksanaan pemasaran aktif atau marketing comunication dengan sasaran menambah customer base retail maupun corporate.
2) Optimize the Funding Team. Marketing work units in respective Branch Office will be maximized its function by appointing an executive credit account officer for marketing the credit and funds. The appointment of this officer account is done without any changing from the organizational structure.
3) Promotional Programs To communicate all the existing products and new products and services to customers as well as a tool to influence the customer in using the product, Company will be used several promotional programs such as promotional events, advertising in various media such as mass media and billboards in several strategic locations, brochure and flyers. 4) Establish the Coordinator of Team Funding Area. Establish a coordinator area at the Treasury Division, where each coordinator is responsible for the achievement of the target funds in his subordinate area. Coordinator area has the authority and responsibility and also the success/ failure of a subordinate area which affect with Performance Management assessment of coordinator area.
5) Approach the corporate customers in addition of public funds with the implementation of active marketing or marketing Communication with the goal of increasing customer base retail and corporate.
Bank Sumut Annual Report 2010
95
6) Menerapkan Service Level Agreement untuk setiap proses layanan perbankan.
7) Ikut dalam service exellence competition antar BPD secara berkesinambungan.
8) Melakukan kerjasama dengan lembaga riset independen untuk melakukan rating terhadap tingkat kepuasan dalam melayani nasabah.
9) Melakukan aktivitas penghimpunan dana pihak ketiga sacara temporary di tempat-tempat keramaian seperti Medan Fair dan pembelian formulir mahasiswa baru.
10) Penerbitan Obligasi, Dalam rangka penguatan rasio kecukupan modal (CAR) dan sekaligus memperoleh dana jangka panjang untuk kebutuhan ekspansi usaha, Bank Sumut merencanakan akan menerbitkan surat berharga atau obligasi sebesar Rp. 1 triliun, penerbitan obligasi tersebut merupakan yang ke-3 kalinya dengan jangka waktu 5 (lima) tahun. Dana obligasi yang diperoleh akan disalurkan untuk KMG (Kredit Multi Guna).
96
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
6) Implement Service Level Agreement to any process of banking services. 7) Participate in inter-service excellent competition and BPD regularly. 8) Cooperation with the independent research institute to conduct the rating against satisfaction level in customer services 9) Conduct third party funding temporarily in crowded places such as Medan Fair and purchase of new student form. 10) Issuance of Bonds, in order to strengthen the capital adequacy ratio (CAR) and simultaneously obtain longterm funds for the need of business expansion, Bank SUMUT plans to issue securities or bonds amounted to Rp. 1 trillion, the issuance of these bonds is the 3rd time for a period of 5 (five) years. The Bond will be distributed to Kredit Multi Guna.
Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Bank Sumut Annual Report 2010
97
Analisis & Pembahasan Kinerja Keuangan
Management Discussion & Analysis
Kinerja Keuangan Bank Sumut
Financial Performance of Bank Sumut
Kinerja keuangan Bank Sumut pada tahun 2010 secara umum semakin meningkat. Volume usaha bank selama tahun 2010 naik sebesar Rp. 2.004.360 juta atau 18,63% jika dibandingkan dengan tahun 2009 yaitu dari sebesar Rp. 10.759.040 juta pada posisi 31 Desember 2009 menjadi sebesar Rp. 12.763.400 juta pada posisi 31 Desember 2010. Return on asset yang mencapai 4,55% dan Return on equity sebesar 39,03%. Sementara itu pertumbuhan dana pihak ketiga yang dimiliki oleh Bank Sumut adalah sebesar 17,07%, sedangkan pertumbuhan ekspansi kredit Bank Sumut sebesar 14,11%. Bank Sumut berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 22,15%, dan sebagai bank yang terus berkembang, Bank Sumut pada tahun 2010 mengalami peningkatan ekuitas sebesar 36,62%.
The financial performance of Bank Sumut in 2010 in general has increased. Bank’s business volume during 2010 rose by Rp 2,004,360 million or 18.63% compared to 2009 ie from Rp 10,759,040 million at the December 31, 2009 to Rp 12,763,400 million at December 31, 2010. Return on assets reached 4.55% and return on equity of 39.03%. Meanwhile, growth in third party funds held by the Bank Sumut amounted to 17.07%, while growth in credit expansion amounted to 14.11%. Bank Sumut booked net profit growth of 22.15%, and as the bank continues to grow, the Bank Sumut in 2010, an increase of 36.62% equity.
Pendapatan Usaha
Operating Income
Sebagai entitas usaha yang terus berkembang ditengah ketatnya persaingan usaha dewasa ini, Bank Sumut juga berhasil membukukan pendapatan usaha yang cukup baik. Tabel berikut memperlihatkan komposisi pendapatan usaha Bank Sumut pada tanggal 31 Desember 2010, 31 Desember 2009 dan 2008:
As a business entity that continues to grow amid tight competition today, Bank Sumut booked operating revenue good enough. The following table shows the composition of the operating income on December 31, 2010, 2009 and 2008:
(dalam jutaan Rupiah)
Uraian Description Pendapatan Bunga Interest Income Pendapatan operasional lainnya Other operating income Pendapatan non operasional Non-operating income Jumlah Pendapatan Total Revenue
98
2010
31 Desember 2009
2008
1.727.719
1.481.523
1.283.136
47.149
60.651
147.068
9.200
12.576
6.047
1.784.068
1.554.750
1.436.251
Realisasi pendapatan bunga tahun 2010 naik sebesar Rp 246.196 juta atau 16,62% yaitu dari sebesar Rp 1.481.523 juta pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp 1.727.719 juta pada tahun 2010. Hal ini terutama disebabkan naiknya penyaluran kredit yang diberikan dan pembiayaan syariah sebesar Rp 1.183.301 juta
Actual interest income in 2010 increased by Rp. 246.196 million or 16.62%, namely from Rp. 1.481.523 million in 2009 to Rp. 1.727.719 million in 2010. This is mainly due to increase in disbursement of loans and Islamic financing amounted to Rp. 1.183.301 million.
Selama tahun 2010 telah terjadi peningkatan pendapatan sebesar 14,75% dibanding dengan pendapatan pada tahun 2009 lalu. Peningkatan pendapatan ini disebabkan oleh meningkatnya pendapatan bunga yang diperoleh dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank Sumut.
During the year 2010 has been an increase in revenue of 14.75% compared with revenues in the year 2009. The increase in income was caused by increased interest income earned from business activities conducted by the Bank Sumut
Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Pendapatan Operasional Lainnya
Other Operating Income
Pendapatan operasional lainnya berasal dari pendapatan provisi dan komisi selain dari kredit yang diberikan, pendapatan administrasi dan pendapatan operasional lainnya. Tabel berikut memperlihatkan perbandingan pendapatan operasional lainnya Bank Sumut untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
Other operating income derived from fees and commissions from loans, revenue administration and other operating income. The following table shows the ratio of other operating income of Bank Sumut for the period ended December 31, 2010 and the years ended December 31, 2009 and 2008.
(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember
Uraian Description
2010
Pendapatan administrasi Revenue administration Pendapatan lainnya Other income Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Total Other Operating Income
2009
2008
-
37.691
117.925
47.149
22.960
29.142
47.149
60.651
147.067
Realisasi pendapatan operasional lainnya turun sebesar Rp. 13.502 juta atau 22,26% yaitu dari sebesar Rp 60.651 juta pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp. 47.149 juta pada tahun 2010. Turunnya pendapatan operasi lainnya ini disebabkan turunnya pendapatan administrasi kredit sebesar Rp. 37.651 juta atau 100% dari sebesar Rp. 37.651 juta pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp. 0 tahun 2010, turunnya pendapatan administrasi dikarenakan reklasifikasi akun pendapatan administrasi menjadi akun pendapatan bunga pada laporan laba rugi tahun 2010 sejalan dengan penerapan PSAK 50 dan 55 pada tahun 2010.
Realization of other operating income decreased by USD 13,502 million or 22.26%, namely from Rp 60,651 million in 2009 to Rp 47,149 million in 2010. The fall in other operating income is due to decline in loan administration income amounted to USD 37 651 million or 100% from Rp 37,651 million in 2009 to Rp 0 in 2010, the decline in revenues due to the reclassification of accounts administration administration income into account interest income on the income statement in 2010 in accordance with SFAS 50 and 55 in 2010.
Beban Usaha
Operating Expenses
Beban usaha Bank Sumut mengalami peningkatan pada tahun 2010 ini. Tabel berikut memperlihatkan komposisi beban usaha Bank SUMUT pada tanggal 31 Desember 2010, 31 Desember 2009 dan 2008:
Operating expenses increased Bank Sumut in 2010. The following table shows the Bank’s operating expenses kompoisi Sumut for 2010, 2009 and 2008:
(dalam jutaan Rupiah) Uraian Description
31 Desember 2010
2009 *
2008 *
Beban Bunga Interest Expense
517.345
417.762
366.931
Beban operasional lainnya Other operating expenses
701.116
659.608
789.929
2.622
4.449
2.456
1.221.083
1.081.819
1.159.316
Beban non operasi Non-operating expenses Jumlah Beban Total Expenses *) Disajikan kembali
Bank Sumut Annual Report 2010
99
Realisasi beban bunga tahun 2010 naik sebesar Rp 99.586 juta atau 23,84% yaitu dari sebesar Rp 417.762 juta pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp 517.348 juta pada tahun 2010, Hal ini utamanya disebabkan adanya kenaikan dana pihak ketiga berupa tabungan, deposito dan simpanan usaha syariah dengan total sebesar Rp 1.566.126 juta atau 23.83% dibandingkan tahun 2009.
Interest expense realization in 2010 increased by Rp. 99,586 million or 23.84%, namely from Rp 417,762 million in 2009 to Rp 517,348 million in 2010, This is primarily due to the increase of savings deposits, time deposits and deposits of Islamic business for a total of Rp. 1,566,126 million or 23.83% compared to the year 2009.
Selama tahun 2010 telah terjadi peningkatan beban usaha sebesar 17,07% dibanding dengan beban usaha pada tahun 2009 lalu. Peningkatan beban usaha ini disebabkan oleh meningkatnya beban bunga dan beban operasional dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank Sumut.
During the year 2010 has been an increase in operating expenses amounted to 17.07% compared with operating expenses in the year 2009. The increase in operating expenses was caused by increased interest expense and operating expenses from business activities conducted by Bank Sumut.
Beban Operasional Lainnya
Other Operating Expenses
Seiring dengan meningkatnya aktifitas usaha dan pelayanan yang dilakukan oleh Bank Sumut kepada nasabah, telah terjadi peningkatan beban operasional Bank Sumut. Tabel berikut memperlihatkan komposisi beban operasional Bank Sumut tahun 2010, 2009 dan 2008 :
Along with the increasing activities and services carried out by the Bank Sumut to customers, has been an increase in operating expenses of Bank Sumut. The following table shows the composition of the operational expenses of Bank Sumut in 2010, 2009 and 2008:
(dalam jutaan rupiah) 31 Desember
Uraian Description
2010
2009 *
2008 *
Beban Operasional Lainnya Other Operating Expenses Beban Tenaga kerja Labor Charges
453.860
350.682
313.437
Beban Umum dan administrasi General and administrative expenses
267.684
256.933
392.347
(9.302)
(5.611)
(3.816)
(10.568)
(56.782)
(79.732)
(558)
(822)
(597)
-
-
-
701.116
544.400
621.639
Kerugian (keuntungan) bersih surat-surat berharga Losses (gains) net of securities Beban Penyisihan (pembalikan) kerugian penurunan nilai atas aset keuangan Expenses Provision (reversal of) impairment losses value of financial assets Pembentukan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Formation of the estimated losses on commitments and contingencies Beban lainnya Other expenses Jumlah Beban Operasional Lainnya Total Other Operating Expenses *) Disajikan kembali
Beban operasional lainnya untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 701.116 juta. Beban operasional ini sebagian besar berasal dari beban tenaga kerja sebesar Rp. 453.860 juta, beban umum dan administrasi sebesar Rp. 267.683 juta, Keuntungan (kerugian) bersih suratsurat berharga sebesar Rp. 9.302 juta, dan Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan sebesar Rp. 10.568 juta. Kenaikan jumlah beban operasional
100 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Other operating expenses for the period ended December 31, 2010 was Rp. 701,116 million. Operating expenses is largely derived from personnel expenses amounted to USD. 453,860 million, general and administrative expenses amounted to USD. 267,683 million, gains (losses) of marketable securities amounting to Rp. 9,302 million, and the establishment of reserves of any impairment loss on financial assets of Rp. 10,568 million. The increase in the number of other operating
lainnya pada tahun 2010 karena bank baru menerapkan PSAK 24 atas imbalan kerja yang tidak didanai dan reklasifikasi jasa produksi dan dana kesejahteraan menjadi beban pada tahun berjalan.
expenses in 2010 due to a new bank to apply SFAS 24 on employee benefits that are not funded and the reclassification of production services and welfare fund to be a burden on the current year.
Laba Bersih
Net Income
Laba adalah hal yang paling diperhatikan oleh entitas usaha. Pada tahun 2010 ini Bank Sumut sukses meningkatkan jumlah laba yang diterimanya. Tabel berikut memperlihatkan komposisi laba bersih perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 31 Desember 2009 dan 2008:
Profit is the most overlooked by business entities. In 2010, the Bank Sumut successfully increase the amount of profit it receives. The following table shows the composition of its net profit for the period ended December 31, 2010, December 31, 2009 and 2008:
(dalam Jutaan rupiah) Uraian Description Pendapatan bunga Interest income Beban bunga Interest expense Pendapatan bunga bersih Net interest income Pendapatan operasional lainnya Other operating income Beban operasional lainnya Other operating expenses Pendapatan operasional lainnya bersih Net other operating income Pendapatan non operasional bersih Non-operating income net Laba sebelum beban Pajak Penghasilan Profit before income tax expense Laba bersih Net income
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Year ended December 31 2010
2009 *
2008 *
1.727.719
1.481.523
1.283.136
(517.348)
(417.762)
(366.931)
1.210.371
1.063.762
916.204
47.149
60.651
147.068
(701.116)
(659.608)
(789.929)
556.404
464.804
273.343
6.579
8.126
3.591
562.982
472.930
276.934
404.297
330.975
165.674
*) Disajikan kembali
Perolehan laba sebelum pajak tahun 2010 sebesar Rp. 562.982 juta. Perolehan laba ini meningkat 19,04% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 472.931 juta, namun masih dibawah target ditetapkan sebesar Rp. 689.369 juta. Hal ini disebabkan penerapan PSAK 24 atas imbalan kerja dan reklasifikasi jasa produksi menjadi beban tahun berjalan.
Profit before tax in 2010 amounted to USD 562,982 million. This profit increased 19.04% from the previous year which reached USD 472 931 million, but still below the target set at Rp. 689,369 million. This is due to the application of SFAS 24 on employee benefits and reclassification of production services to be expensed.
Pada tahun 2010, Bank Sumut berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp. 404.297 juta. yang meningkat sebesar Rp. 73.322 juta atau sekitar 22,15% jika dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp. 330.975 juta.
In 2010, the Bank Sumut booked net profit of Rp. 404,297 million. an increase of Rp. 73,322 million or approximately 22.15% when compared to the year 2009 amounting to Rp. 330,975 million.
POSISI KEUANGAN BANK SUMUT
BANK SUMUT FINANCIAL POSITION
Aset sebagai sebuah indikator keuangan berkembang cukup baik pada Bank Sumut. Tabel berikut menunjukkan komposisi aset Bank Sumut pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008.
Assets as a financial indicator developed quite well at the Bank Sumut. The following table shows the composition of the assets of the Bank Sumut on December 31, 2010, 2009 and 2008.
Bank Sumut Annual Report 2010
101
(dalam jutaan rupiah) 31 Desember
Uraian Description Kas Cash Giro pada Bank Indonesia Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain-bersih Current accounts with other banks, net Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain- bersih Placements with Bank Indonesia and other banks, net Surat-surat berharga - bersih Securities - net Kredit yang Diberikan- bersih Loans-net Penyertaan saham - bersih Investments in shares - net Aset tetap-setelah dikurangi akumulasi penyusutan Fixed assets, net of accumulated depreciation Aset pajak tangguhan-bersih Deferred tax assets-net Aset lain-lain-bersih Other assets-net Jumlah Aset Total Assets
2010
2009 *
2008 *
610.040
551.009
482.972
958.960
500.006
481.597
23.979
15.088
92.032
931.755
611.213
337.628
372.452
453.811
770.554
9.384.254
8.233.038
6.306.625
750
742
742
246.958
187.490
190.022
60.938
49.793
27.862
173.314
156.850
164.726
12.763.400
10.759.040
8.854.760
*) Disajikan kembali
Pada posisi per 31 Desember 2010, Total aset Bank Sumut adalah Rp. 12.763.400 juta, Nilai total aset meningkat sebesar Rp. 2.004.360 juta atau sekitar 18,63% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2009. yang sebesar Rp. 10.759.040 juta. Peningkatan aset ini terutama disebabkan oleh kenaikan kredit yang diberikan sebesar Rp. 1.181.301 juta atau sekitar 14,11% bila dibandingkan dengan dana pihak ketiga Bank Sumut posisi per 31 Desember 2009 yang berjumlah Rp. 8.382.892 juta.
In the position as of December 31, 2010, total assets of the Bank Sumut was Rp. 12,763,400 million, the value of total assets increased by USD. 2,004,360 million, or approximately 18.63% as compared with the position as of December 31, 2009. which amounted to Rp. 10,759,040 million. Improved asset rise was mainly due to a loan amounting to Rp. 1,181,301 million, or approximately 14.11% when compared with bank deposits Sumut position as of December 31, 2009 which amounted to Rp. 8,382,892 million.
Total Aset
Total Assets
Perkembangan total aset menggambarkan perkembangan kekayaan perusahaan secara nyata. Pada tabel dibawah ini dapat dilihat perkembangan total aset Bank Sumut per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008.
Development of the total assets of the company described the development of real property. In the table below can be seen the development of the total assets of the Bank Sumut as of December 31, 2010, 2009 and 2008.
(dalam jutaan rupiah) Uraian Description Total Aset Total Aset Telah terjadi pertumbuhan total aset pada Bank Sumut sebesar 18,63% pada tahun 2010. Pertumbuhan ini menunjukkan semakin meningkat dan semakin membaiknya perkembangan total aset Bank Sumut dari tahun ke tahun, setelah sebelumnya
102 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
31 Desember 2010 12.763.340
2009 10.759.040
2008 8.854.760
There has been growth in the Bank’s total assets amounted to 18.63% Sumut in 2010. This growth shows increasing and getting better development of the total assets of the Bank Sumut from year to year, after earlier in the year 2009 grew by
pada tahun 2009 tumbuh sebesar 21,51%. Pertumbuhan total aset pada Bank Sumut disebabkan tumbuhnya kredit yang diberikan yang cukup signifikan pada tahun 2010.
21.51%. Growth in total assets at the Bank Sumut due to the growth of loans significantly in 2010.
Jumlah Kewajiban pada tahun 2010
Total liabilities in 2010
Jumlah kewajiban Bank Sumut secara keseluruhan mengalami peningkatan. Tabel berikut memperlihatkan jumlah kewajiban Bank Sumut pada tanggal 31 Desember 2010, 31 Desember 2009 dan 2008:
Total liabilities of the Bank Sumut as a whole has increased. The following table shows the total liabilities of the Bank Sumut on 31 December 2010, December 31, 2009 and 2008:
(dalam jutaan Rupiah) Uraian Description Jumlah Kewajiban Total Liabilities
31 Desember 2010 11.409.041
2009 * 9.767.734
2008 * 8.091.328
*) Disajikan kembali
Jumlah kewajiban Bank Sumut pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 11.409.041 juta meningkat sebesar Rp. 1.641.307 juta atau sekitar 16,80% bila dibandingkan dengan jumlah kewajiban Bank SUMUT periode 31 Desember 2009 sebesar Rp. 9.767.734 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya simpanan nasabah sebesar Rp. 1.941.885 juta atau sekitar 22,66%. Peningkatan simpanan nasabah periode 31 Desember 2010 disebabkan karena usaha bank melalui strategi peningkatan pelayanan bank agar nasabah dengan mudah dapat bertransaksi dengan cara menambah outlet atau membuka jaringan kantor cabang. Disamping itu peningkatan tersebut juga disebabkan oleh meningkatnya beban dan kewajiban lainlain pada Bank Sumut.
Total liabilities of the Bank Sumut on December 31, 2010 was Rp. 11,409,041 million, an increase of Rp. 1,641,307 million, or approximately 16.80% when compared with total liabilities of the Bank Sumut December 31, 2009 period amounted to USD. 9,767,734 million. The increase was mainly caused by increasing customer deposits amounted to USD. 1,941,885 million, or approximately 22.66%. Increased customer deposits the period December 31, 2010 due to banking business through the bank’s strategy for improving customer service with easy to deal with how to add an outlet or opening a branch office network. Besides, the increase was also caused by increasing load and obligation at Bank Sumut.
Kredit
Credit
Laba Bank Sumut yang sangat baik pada tahun 2010 merupakan hasil dari upaya Bank Sumut dalam meningkatkan jumlah kredit yang dikucurkan. Jumlah kredit yang diberikan Bank Sumut pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 dapat dilihat pada tabel berikut:
Bank Earnings Sumut excellent in 2010 was the result of the efforts the Bank Sumut in increasing the number of loans disbursed. The amount of credit provided by Bank Sumut on December 31, 2010, 2009 and 2008 can be seen in the following table:
(dalam jutaan Rupiah) Uraian
31 Desember 2010
2009
2008
Kredit yang diberikan – Gross
9.571.221
8.387.920
6.400.920
Dikurangi penyisihan kerugian
(186.966)
(154.882)
(94.295)
Kredit yang diberikan – Bersih
9.384.254
8.233.038
6.306.625
Bank Sumut Annual Report 2010
103
Posisi kredit dan pembiayaan syariah yang diberikan Bank Sumut (Bersih) pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 9.384.254 juta yang terdiri dari kredit yang diberikan – gross sebesar Rp. 9.571.221 juta. dan penyisihan kerugian sebesar Rp. 186.966 juta. Posisi kredit yang diberikan Bank Sumut (Gross) periode 31 Desember 2010 sebesar Rp. 9.571.221 juta yang meningkat sebesar Rp. 1.183.301 juta atau sekitar 14,11% dibandingkan periode 31 Desember 2009 sebesar Rp. 8.387.920 juta. Peningkatan kredit (Gross) yang diberikan Bank Sumut terutama disebabkan oleh peningkatatan kredit konsumsi, peningkatan kredit modal kerja Bank Sumut sejalan dengan strategi dan kebijakan Bank Sumut dalam meningkatkan kredit kepada sektor riil. Keberhasilan ini diakibatkan karena penerapan strategi Bank Sumut dalam mendistribusikan Kredit Mikro Utama dengan mempergunakan jangkauan seluruh cabang.
Outstanding loans and Sharia financing provided by Bank Sumut (net) at December 31, 2010 was Rp. 9,384,254 million, consisting of loans - gross amount of Rp. 9,571,221 million, and Provision for Impairment Losses amounted to Rp. 186,966 million. This amount increased by USD. 9,571,221 million, an increase of Rp. 1,183,301 million, or approximately 14.11% compared to the December 31, 2009 amounted to Rp. 8,387,920 million. Credit enhancements (Gross) provided by Bank Sumut peningkatatan mainly caused by consumption loans, and increase working capital credit line with the strategy of the Bank Sumut and North Sumatra Bank policies in increasing credit to the real sector. The success is due to the implementation strategy of the Bank Sumut in Small Micro Credit distribute using the reach of all branches.
Berikut ini dijabarkan kredit yang diberikan berdasarkan sektor.
The following loans are adjusted based on the sector.
(dalam ribuan Rupiah) Uraian Description Perindustrian Industry Perdagangan, restoran, hotel dan lainnya Trade, restaurants, hotels and other Jasa sosial masyarakat Social services Pertanian Agriculture Konstruksi Construction Jasa dunia usaha Business services Listrik, gas dan air Electricity, gas and water Pengangkutan/ pergudangan Transportation / warehousing Pertambangan Mining Lain-lain Others Jumlah kredit yang diberikan – Gross The number of loans - Gross
31 Desember 2010
2009
2008
66.821
80.418
59.430
1.518.552
1.727.683
1.002.318
190.410
89.931
84.431
787.007
527.364
388.152
347.602
351.601
372.786
105.283
194.382
194.382
110.382
7.369
7.369
11.636
15.741
15.741
2.618
1.780
779
6.430.911
5.391.650
4.275.530
9.571.221
8.387.920
6.400.920
Perkembangan Ekuitas
Equity Growth
Ekuitas Bank Sumut tumbuh cukup baik pada tahun 2010. Bahkan pertumbuhan tersebut angkanya tergolong tinggi. Tabel berikut memperlihatkan komposisi ekuitas Bank Sumut pada tanggal 31 Desember 2010, 31 Desember 2009 dan 2008
Equity Bank Sumut grow quite well in 2010. Even this growth figure is high. The following table shows the composition of the equity of the Bank Sumut on 31 December 2010, December 31, 2009 and 2008
104 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember
Uraian Description
2010
Ekuitas Equity Modal ditempatkan dan disetor penuh Issued and fully paid Tambahan modal disetor bersih Additional paid-in capital net Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk di jual Unrealized gains on securities on groups that is available for sale Saldo laba yang ditentukan penggunaannya Unappropriated retained earnings Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya Retained earnings unappropriated Jumlah Ekuitas Total Equity
2009 *
2008 *
532.372
511.963
486.779
215.538
20.211
20.116
2.090
-
-
186.496
144.416
90.863
417.862
314.717
165.674
1.354.359
991.307
763.674
*) Disajikan kembali
Ekuitas Bank Sumut pada posisi 31 Desember tahun 2010 adalah sebesar Rp. 1.354.359 juta, meningkat sebesar Rp. 363.052 juta atau meningkat sekitar 36,62% bila dibandingkan dengan ekuitas Bank Sumut pada posisi 31 Desember tahun 2009 sebesar Rp. 991.307 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dan peningkatan tambahan modal disetor bersih Bank Sumut di tahun 2010.
Equity Bank Sumut on 31 December in 2010 was Rp. 1.354.359 million, an increase of Rp. 363.052 million, an increase of approximately 36.62% when compared with the equity of Bank Sumut on 31 December 2009 amounted to Rp. 991.307 million. The increase was mainly due to the increase in issued and fully paid and the net increase in additional paid in capital of Bank Sumut in 2010.
Non Performing Loan (NPL)
Non Performing Loan (NPL)
Kolektibilitas kredit yang diberikan yang dikategorikan sebagai Non Performing Loan (NPL), adalah kredit yang diberikan dengan kategori kurang lancar, diragukan dan macet sebagaimana yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia pada tahun 2001 menetapkan batas maksimum NPL - Netto untuk bank-bank di Indonesia adalah 5,0%. Adapun NPL Bank SUMUT pada tanggal 31 Desember 2010 serta 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The collectibility of loans are classified as Non Performing Loan (NPL), is a category of loans with substandard, doubtful and loss as determined by Bank Indonesia. Bank Indonesia in 2001 set a maximum limit NPL - Net to the banks in Indonesia is 5.0%. The NPL Bank North Sumatra on December 31, 2010 and December 31, 2009 and 2008 are as follows:
(dalam ribuan rupiah)
Uraian Description Kurang lancar Substandard Diragukan Doubtful Macet Jammed Jumlah Total Cadangan kerugian penurunan nilai Reserve impairment losses Jumlah kredit yang diberikan Total loans Rasio kredit bermasalah - kotor The ratio of nonperforming loans – gross Rasio kredit bermasalah - bersih The ratio of nonperforming loans - net
31 Desember 2010
2009
2008
17.669.032
29.947.223
29.851.615
21.042.585
35.539.408
11.488.679
250.278.832
141.651.760
22.075.398
288.990.449
207.138.391
63.415.692
-77.947.730
-63.988.101
-25.901.636
9.571.220.598
8.387.919.565
6.400.920.009
3,02%
2,47%
0,99%
2,21%
1,71%
0,59%
Bank Sumut Annual Report 2010
105
Rasio NPL (Netto) Bank Sumut pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar (2,21%). Hal ini menunjukkan meningkatnya jumlah kredit bermasalah. Namun besarnya peningkatan NPL Bank Sumut masih berada dalam batas wajah ketentuan dari Bank Indonesia.
NPL Ratio (Net) Bank Sumut on 31 December 2010 amounted to (2.21%). This shows the increasing amount of nonperforming loans. However, the increase in NPLs Bank Sumut still within reasonable limits provision of Bank Indonesia.
STRUKTUR MODAL BANK SUMUT
BANK CAPITAL STRUCTURE SUMUT
Tingkat kesehatan bank per 31 Desember 2010 diukur dengan kriteria kesehatan bank menurut PBI No. 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank, Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/13/PBI/2005 tanggal 10 Juni 2005 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan PBI 9/I/PBI/2007 tanggal 24 Januari 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum berdasarkan prinsip syariah.
Bank soundness as of December 31, 2010 measured by the bank’s health criteria according to PBI. 6/10/PBI/2004 dated 12 April 2004 on Rating System Bank, Bank Indonesia Circular Letter Number 6/23/DPNP May 31, 2004 regarding the Rating System for Commercial Banks, Bank Indonesia Regulation Number 7/13/PBI / 2005 dated June 10, 2005 on Capital Adequacy of Commercial Banks and PBI 9/I/PBI/2007 January 24, 2007 on Rating System for Commercial Banks based on Sharia principles.
Penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan dengan mengkuantifisir komponen masing-masing unsur yang kemudian diberi nilai persentase sesuai dengan pengaruhnya terhadap kesehatan bank dan Unsur permodalan dihitung berdasarkan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan minimal CAR yang ditetapkan adalah 8%. Realisasi rasio CAR Bank adalah sebagai berikut:
The rating of the bank performed by mengkuantifisir component of each element which is then given a percentage value according to its effect on health of banks and the capital element is calculated based on capital adequacy ratios or Capital Adequacy Ratio (CAR) with the specified minimum CAR of 8%. Actual CAR Bank are as follows:
Rasio Ratio
Benchmark BI BI Benchmark
Capital Adequacy Ratio (CAR) Capital Adequacy Ratio (CAR)
8
31 Desember 2010
2009
2008
(%)
(%)
(%)
13,06
10,77
15,34
*) Disajikan kembali
Terdapat kenaikan CAR (rasio antara modal bank dengan Aset tertimbang menurut risiko) sebesar 2,29% jika dibandingkan antara realisasi tahun 2010 dengan realisasi tahun 2009. Kenaikan ini tentunya disebabkan oleh semakin membaiknya struktur modal yang dimiliki oleh Bank Sumut.
There is an increase CAR (the ratio of bank capital to risk weighted assets) amounted to 2.29% when compared to the realization in 2010 with the realization in 2009. This increase is certainly caused by the improvement in capital structure that is owned by Bank Sumut.
Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal
Management Policy on Capital Structure
Dengan terbitnya PBI No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2009, maka berdasarkan Peraturan tersebut PT Bank Sumut harus memasukkan risiko kredit dan risiko pasar dalam perhitungan CAR. Disamping itu Bank Sumut juga melakukan perubahan kebijakan manajemen sesuai Surat Edaran BI No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 perihal perhitungan ATMR
With the publication of PBI. 10/15/PBI/2008 September 24, 2008 on Capital Adequacy of Commercial Banks, which came into force on January 1, 2009, and based on the regulation of PT Bank Sumut must include credit risk and market risk in the calculation of CAR. In addition, Bank Sumut also make changes to management policies in accordance to Circular Letter No. BI. 11/3/DPNP dated 27 January 2009 regarding the calculation of RWA for operational risk using the Basic Indicator Approach
106 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
untuk risiko operasional dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID), yang perhitungannya dimulai sejak tanggal 1 Januari 2010.
(PID), which is calculated starting from the date of January 1, 2010.
Likuiditas Bank Sumut
Liquidity of Bank Sumut
Tingkat Likuiditas salah satunya diukur dengan cara melihat rasio pembiayaan/kredit yang diberikan terhadap dana pihak ketiga. Tingkat likuiditas adalah Rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Semakin tinggi rasio tersebut, maka makin rendah likuiditas bank tersebut.
Liquidity levels one of which is measured by looking at the ratio of financing / loan to fund a third party. The level of liquidity is the ratio between the total bank loans and funds received by the bank. The higher the ratio, the lower the liquidity of the bank.
Rasio Ratio Loan to Deposits Ratio (LDR) Loan to Deposits Ratio (LDR)
31 Desember 2010 (%) 91,04
2009 (%) 97,87
2008 (%) 84,13
Sesuai dengan LDR target yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu antara 78% sampai dengan 100%, maka rasio LDR Bank Sumut masih berada pada kisaran LDR target tersebut.
In accordance with the LDR target set by Bank Indonesia, between 78% to 100%, then the Bank Sumut LDR is still in the range of LDR target.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Bank Sumut untuk menjaga likuiditas bank adalah : - Melakukan penghimpunan dana pihak ketiga tanpa terfokus pada satu nasabah tertentu dan juga memberikan pembiayaan yang bersifat menyebar. - Mengaktifkan fungsi dan peran Asset Liability Committee (ALCO). - Meningkatkan upaya penghimpunan dana dan mengefektifkan pengelolaan jatuh tempo penyaluran dana dengan jatuh tempo dana pihak ketiga. - Menjalin hubungan dengan Bank lain dalam bentuk money market line.
The steps undertaken by the Bank Sumut to maintain the liquidity of banks are: - Perform third-party funding without focusing on one particular customer and also provides financing that is spreading. - Enable the function and role of the Asset Liability Committee (ALCO). - Increase efforts to streamline the management of fund collection and disbursement of funds due to the maturing deposits. - Maintain relationship with another bank in the form of money market lines.
Komponen substansial dari pendapatan dan beban yang besar pengaruhnya kepada Bank Sumut adalah pada pendapatan dan beban bunga dan pendapatan investasi. Pada Bank Sumut yang merupakan perbankan yang bertumpu pada kegiatan simpan pinjam, pendapatan dari bunga kredit dan pendapatan dari investasi pada surat berharga masih menjadi utama komponen pendapatan pada Bank Sumut. Begitu juga dengan komponen beban. Komponen beban yang dominan disamping komponen beban operasional adalah komponen beban bunga. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sektor penghasil laba Bank Sumut sebagian besar ditentukan oleh komponen-komponen tersebut
Substantial component of revenues and expenses to the Bank Sumut greatest effect is on income and interest expense and investment income. At Bank Sumut, which is banking that relies on the activities of savings and loans, the interest income from loans and income from investments in securities is still a major component of income at the Bank Sumut. So also with the component weights. The dominant load components in addition to operating expense component is the component of interest expense. Thus it can be said that the profitproducing sector, the Bank Sumut are largely determined by these components.
Bank Sumut Annual Report 2010
107
DAMPAK PERUBAHAN HARGA
IMPACT OF PRICE CHANGE
Seiring dengan semakin ketatnya persaingan di dunia perbankan di Indonesia, maka Bank Sumut juga berupaya melakukan penyesuaian kebijakan suku bunga kredit. Pada table berikut dapat dilihat perubahan kebijakan suku bunga kredit pada tahun 2010, 2009 dan 2008.
Along with increasing competition in the banking sector in Indonesia, North Sumatra, the Bank also seeks to adjust the policy loan interest rates. In the following table can be seen changes in policy interest rates in 2010, 2009 and 2008:
Suku bunga rata-rata per tahun The average interest rate per year
2010
2009
2008
17,24%
17,42%
16,71%
Bank Sumut melakukan kebijakan penurunan suku bunga kredit sebesar 0,18% atau sebesar 17,24% pada tahun 2010 dari sebelumnya 17,42% pada tahun 2009. Kebijakan penurunan bunga ini oleh Bank Sumut disertai dengan kebijakan ekspansi kredit. Dampak dari kebijakan tersebut telah menghasilkan peningkatan yang cukup baik pada Bank Sumut yakni pada akhir tahun 2010 Bank Sumut berhasil meningkatkan laba yang diperolehnya dibanding pada tahun 2009.
Bank Sumut conduct policy loan interest rate cut of 0.18% or 17.24% in 2010 from the previous 17.42% in 2009. Policy interest rate reduction by the Bank Sumut is accompanied by a credit expansion policy. The impact of these policies has resulted in a fairly good improvement in the Bank Sumut in late 2010 the Bank Sumut succeeded in increasing profits earned than in 2009.
PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
SUBSEQUENT EVENTS
a. Pada tanggal 24 Januari 2011 PT. Bank Sumut menyampaikan pelaporan dan permohonan izin atas penerbitan obligasi senior dan obligasi subordinasi untuk pelaksanaan emisi obligasi III PT. Bank Sumut tahun 2011 sebesar Rp 1.000.000.000.000 (satu triliun rupiah). Sampai dengan tanggal laporan diterbitkan konfirmasi atas jawaban mengenai hal tersebut dari Bank Indonesia belum ada. b. Pada tanggal 20 Januari 2011 Bank menerima Salinan Resmi Putusan Pengadilan Pajak No. Put. 28348/PP/ M.X/15/2010 yang diucapkan pada tanggal 10 Januari 2011 mengenai Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan tahun 2003 yang berisi mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon Banding terhadap keputusan Terbanding Nomor: KEP-246/ WPJ.01/2008 tanggal 16 Juli 2008 mengenai keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan Tahun pajak 2003 Nomor: 00001/206/123/07 tanggal 3 Mei 2007, sehingga perhitungan Pajak Penghasilan Badan Tahun 2003 menjadi sebagai berikut:
a. On January 24, 2011 PT. Bank Sumut and request permission to submit reports on the issuance of senior bonds and subordinated bonds to the implementation of bond issuance III PT. Bank Sumut in 2011 amounting to Rp. 1.000.000.000.000 (one trillion rupiah). Up to date report issued confirmation of replies on the matter of Bank Indonesia is still outstanding. b. On January 20, 2011 the Bank received a copy of the Official Tax Court Decision No. Put. 28348/PP/MX/15/2010 pronounced on January 10, 2011 regarding the objection to an assessment Underpayment (underpayment) income tax year 2003, which contains a petition granted in part an appeal against the decision nonpareil Appeal Number: KEP-246/WPJ.01/2008 July 16, 2008 regarding the objection to an assessment Underpayment of Corporate Income Tax Tax Year 2003 Number: 00001/206/123/07 dated May 3, 2007, so the calculation of Income Tax Year 2003 are as follows:
Penghasilan Neto Net Income
143.141.162.605
Kompensasi Kerugian Compensation for Losses
(85.709.072.740)
Penghasilan Kena Pajak Taxable Income
108 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
57.432.089.865
Pajak Terutang Tax Due
17.212.126.700
Kredit Pajak Tax Credit
--
Pajak yang tidak/ kurang bayar Taxes are not / less pay
17.212.126.700
Sanksi Administrasi Bunga Pasal 13 (2) KUP Administrative Penalties Interest Article 13 (2) KUP Jumlah yang masih harus dibayar The amount accrued
8.261.820.816 25.473.947.516
c. Dari tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan 1 Maret 2011, Pemerintah Kabupaten Muko-Muko telah melunasi pinjaman sebesar Rp 3.515.625.000. Pinjaman tersebut merupakan pinjaman perpanjangan dari sindikasi sebelumnya dengan plafond sebesar Rp 20.000.000.000.
c. From January 1, 2011 to March 1, 2011, Muko-Muko district government has repaid the loan amounting to Rp 3.515.625.000. The loan is an extension of the syndicated loan prior to the limit of Rp 20,000,000,000.
d. Bank telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia mengenai perubahan anggaran dasar sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan No.AHU-AH.10-04350 tanggal 10 Februari 2011.
d. The Bank has received approval from the Minister of Justice and Human Rights on the amendment as stated in Decree-AH.10 No.AHU-04 350 February 10, 2011.
REALISASI PENGGUNAAN DANA IPO
USAGE OF IPO FUNDS
Bank Sumut sejauh ini belum meluncurkan Penawaran umum saham ke publik melalui pasar modal, sehingga belum ada dana hasil penawaran umum yang dapat digunakan Bank Sumut untuk mengembangkan usaha.
Bank Sumut so far has not launched a public offering of shares to the public through the capital market, so there has been no public offering proceeds that can be used to develop the business of Bank Sumut.
Bank Sumut Annual Report 2010
109
INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI AKUISISI ATAU RESTRUKTURISASI
MATERIAL INFORMATION ON INVESTMENT, EXPANSION, ACQUISITION OR DEVASTATION OF RESTRUCTURING
Selama tahun 2010 Bank SUMUT melakukan belanja barang modal diantaranya yaitu :
During the year 2010 Bank Sumut to capital expenditure such as:
URAIAN Tanah Land 1. Pembelian Ruko untuk KCP Galang 1. Purchase of office for KCP Galang 2. Pembelian Ruko untuk KCP Aksara 2. Purchase of office for KCP Script 3. Pembelian Ruko untuk KCP Tanjung Pura 3. Purchase of office for KCP Tanjung Pura 4. Pembelian Ruko untuk KCP Syariah Jamin Ginting 4. Purchase of office for KCP Sharia Jamin Ginting 5. Pembelian Tanah untuk KCP Sipirok 5. Purchase of Land for KCP Sipirok Jumlah Total Bangunan Building 1. Pembangunan Gedung KC Tanjung Balai 1. KC Building Tanjung Balai 2. Renovasi Gedung KC Pematang Siantar 2. KC Building Renovation Siantar 3. Pembangunan Gedung KC. Gunung Sitoli 3. KC Building. Gunung Sitoli 4. Renovasi Gedung Kantor Pusat 4. Renovation of Headquarters Building 5. Pembangunan KC Pangururan 5. KC Development Pangururan 6. Pembangunan KC Sidikalang 6. KC Development Sidikalang 7. Renovasi KC Panyabungan 7. KC Renovation Panyabungan Jumlah Total Perlengkapan Kantor Office Supplies Perlengkapan Komputer Computer Supplies Pengadaan 98 unit ATM Procurement of 98 units ATM Jumlah Total Jumlah Total
110 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
JUMLAH
552.050.000 1.023.500.000 419.500.000 1.129.568.000 839.000.000 3.963.618.000
3.583.993.000 1.844.752.000 3.952.643.000 25.519.016.000 2.831.188.000 2.939.818.000 2.356.820.000 43.028.230.000
6.254.050.000 20.590.240.000 26.844.290.000 73. 836.138.000
TRANSAKSI BENTURAN KEPENTINGAN
DUE TO CONFLICT OF INTEREST
Pada tahun 2010 tidak terdapat transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak afiliasi.
In 2010 there were no material transactions that conflict of interest and transactions with affiliated parties.
DAMPAK PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
IMPACT OF CHANGES IN REGULATIONS LEGISLATION
Sejauh ini tidak ada perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja Bank Sumut
so far there is no change in legislation which have a significant effect on the performance of the Bank Sumut
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
CHANGES IN ACCOUNTING POLICY
Seiring dengan perbaikan disektor kebijakan akuntansi perbankan, sejak 1 Januari 2010 Bank Sumut berupaya untuk mengikuti perkembangan kebijakan perbankan sebaik mungkin dengan ikut menerapkan PSAK No.50 (revisi 2006) tentang instrumen keuangan: penyajian dan pengungkapan dan PSAK No. 55 (revisi 2006) tentang instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran tanggal 1 Januari 2010 dan pencabutan PSAK No. 31 tentang Akuntansi Perbankan berpengaruh terhadap penyajian laporan arus kas.
Along with the improvement of the banking sector accounting policies, since January 1, 2010 Bank Sumut trying to follow the development of banking policies as possible to participate adopted SFAS No.50 (revised 2006) on financial instruments: presentation and disclosure and SFAS No. 55 (revised 2006) on financial instruments: recognition and measurement and removal of SFAS No. 31 on Accounting Banking.
Diberlakukannya PSAK 50 dan 55 pada Bank Sumut diharapkan dapat mendorong proses harmonisasi penyusunan dan analisis laporan keuangan. Disamping itu alasan yang paling penting adalah komitmen Bank Sumut untuk mendorong terciptanya market discipline.
The implementation of SFAS 50 and 55 at the Bank Sumut are expected to encourage the harmonization process of preparing and analyzing financial statements. Besides, the most important reason is the Bank’s commitment to encouraging the creation Sumut market discipline.
Dampak transisi ke PSAK No 50 (Revisi 2006) dan PSAK No 55 (Revisi 2006) untuk neraca Bank per tanggal 1 Januari 2010 adalah terjadinya kenaikan asset dan saldo dalam pencatatan dibanding sebelum diberlakukannya kebijakan tersebut diatas.
Impact of transition to SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) for the Bank’s financial statements as of Januari 01, 2010 is the change in presentation and disclosures, and the recognition and measurement of financial instruments on the financial statements of the Bank.
Bank Sumut Annual Report 2010
111
Program Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia Human Resource Development and Quality Improvement
Pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia terus dilakukan secara berkelanjutan dengan selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar dapat bekerja secara professional
112 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The development and improvement of the quality of human resources continue to be done in a sustainable manner by continuously improving the knowledge and skills to work professionally
PROGRAM PENGEMBANGAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCE QUALITY IMPROVEMENT PROGRAM
Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDM-BK) merupakan serangkaian proses pengelolaan hubungan ketenagakerjaan secara optimal dan terintegrasi. Dengan sistem ini, setiap pengambilan keputusan dari masing-masing aspek Manajemen Sumber Daya Manusia didasarkan atas informasi kompetensi dari setiap seluruh Sumber Daya Manusia yang ada di Bank. Dengan demikian setiap aktivitas manajemen SDM akan berorientasi pada pengembangan dan pemanfaatan kompetensi pegawai, agar setiap pegawai memiliki kombinasi pengetahuan, kemampuan dan sikap yang unggul sehingga setiap pegawai mampu melaksanakan pekerjaan yang telah dirancang bagi dirinya untuk saat ini maupun di masa mendatang secara terintegrasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Management Competency Based on Human Resources/ Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDM-BK) is a series of relationship management processes in an optimal and integrated employment. With this system, every decision of each aspect of Human Resource Management based on information from each of the competency of Human Resources.Thus every human resource management activities will be oriented on the development and utilization of employee competence, so that every employee has the right combination of knowledge, skills and attitudes that lead every employee capable on performing the work that has been designed in the present and future in an integrated way to achieve the goal organization.
Dalam upaya peningkatan kinerja dan kualitas SDM, Bank telah melakukan tahap-tahap persiapan pengembangan sistem MSDM-BK, melalui penerapan MSDM-BK ini diharapkan dapat menunjang keberhasilan pencapaian tujuan organisasi sehingga lebih kompetitif, lebih optimal dan berkelanjutan, juga sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan pegawai melalui sistem kompensasi yang adil.
In an effort to increase the performance and quality of human resources, the Bank has conducted preparatory stages of the development of MSDM-BK system, through the application of MSDM-BK is expected to support the successful achievement of organizational goals to be more competitive, more optimal and sustainable, can also increase the welfare of employees through system of fair compensation.
Pengembangan dan Peningkatan Kualitas SDM
Human Resource Development and Quality Improvement
Selama tahun 2010, Bank telah mengembangkan program pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi sesuai kebutuhan organisasi berdasarkan training needs analysis, sebagai berikut :
During the year 2010, the Bank has developed educational programs and training competency-based as needed in the organization’s training needs analysis, as following:
1. Program Sertifikasi Manajemen Risiko Dalam rangka pemenuhan Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/25/PBI/2005 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko Bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/9/PBI/2006, maka program sertifikasi manajemen risiko merupakan standar kompetensi dan keahlian minimal yang harus dipenuhi oleh Pengurus dan Pejabat Bank telah diatur dalam Surat Keputusan Direksi No. 012/Dir/ DSDM-PL/SE/2010 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko Bagi Pengurus dan Pejabat Bank Sumut.
1. Risk Management Certification Program In order to meet Bank Indonesia Regulation No. 7/25/ PBI/2005 on Certification of Risk Management for Managers and Officers of Commercial Banks as amended by Bank Indonesia Regulation Number 8/9/PBI/2006, then the risk management certification program is a standard of competence and expertise minimum that must be met by the Executive and Officers of the Bank which have been regulated in Directors Decree No. 012/Dir/DSDM-PL/ SE/2010 on Certification of Risk Management for Managers and Officials of Bank SUMUT
Bank Sumut Annual Report 2010
113
Jumlah Peserta Uji Kompetensi Manajemen Risiko Tahun 2010 Number of Participants Risk Management Competency Test in 2010 TINGKAT
JUMLAH PESERTA
I
441 Orang
II
260 Orang
III
94 Orang
IV
13 Orang
V
2 Orang
Jumlah
810 Orang
2. Program Pendidikan dan Pelatihan lainnya selama tahun 2010 adalah sebanyak 255 jenis kegiatan Pendidikan dan pelatihan telah dilaksanakan dengan jumlah peserta sebanyak 3.709 orang yang dikelompokkan sebagai berikut :
2. Other Education and Training Programme during 2010 was as many as 255 types of education and training activities have been undertaken by number of participants of 3.709 people who are grouped as following:
a. Pengurus Kegiatan pelatihan yang diikuti oleh jajaran Direksi dalam rangka meningkatkan kompetensi selama tahun 2010 berupa seminar dan workshop yang terdiri dari : • Sertifikasi Manajemen Risiko • Seminar Memperkuat Manajemen Bank dalam Rangka Mewujudkan Sistem Perbankan yang Sehat • Seminar Bank Service Excellence 2009/2010
a. Management Training activities, followed by the BOD in order to enhance the competence during the year 2010 in the form of seminars and workshops which consist of: Risk Management Certification Seminar on Strengthening Management of the Bank in the Context of Creating a Healthy Banking System Seminar on Bank Service Excellence 2009/2010
b. Manajemen Puncak Sekolah Staf dan Pemimpin Bank (SESPIBANK), merupakan pendidikan profesional perbankan yaitu pendidikan yang dipersiapkan bagi pemimpin yang mempunyai pengalaman, memiliki visi dan strategi yang jelas untuk membawa organisasi ke masa depan dan dipersiapkan untuk memegang posisi strategis di masa yang akan datang. Program dimaksud bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pejabat bank sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan sebagai pimpinan bank yang profesional, meningkatkan wawasan kognitif, afektif dan skills tentang bisnis perbankan yang dijabarkan dalam sasaran program dan tujuan kurikuler khusus.
b. Top Management Sekolah Staf dan Pemimpin Bank (SESPIBANK is a banking professional education which is education that prepared for the leaders who have experience, have a clear vision and strategy to bring the organization into the future and be prepared to hold strategic positions in the future. The program is aimed at enhancing the competence of bank officials in accordance with the qualifications that are expected as the lead bank in a professional, increase knowledge of cognitive, affective and skills about the banking business are describes into program objectives and specific curricular objectives.
c. Manajerial Pendidikan dan pelatihan karyawan dalam menghadapi potensi persaingan yang semakin ketat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap dan motivasi dan keterampilan serta kemampuan serta kemampuan melakukan implementasi strategi yang diproyeksikan bagi pejabat selevel pelaksana sampai dengan Pemimpin Cabang.
c. Managerial Education and employees training in the face of the potential for increasing competition by increasing the knowledge, attitude and motivation and skills and the ability to implement strategies that are projected for the officers executing up to Branch Manager.
114 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
d. Pendidikan Jenjang Kepemimpinan Untuk menunjang pengembangan organisasi sesuai kebutuhan, pada tahun 2010 telah disusun suatu program pendidikan kepemimpinan yang disusun secara berjenjang untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepemimpinan sumber daya manusia PT. Bank Sumut. Pada tahun 2010, Bank telah menyelenggarakan pendidikan kepemimpinan dalam rangka mempersiapkan Pemimpin-Pemimpin pada masing-masing tingkatan jabatan yang profesional, berkualitas dan dapat diandalkan sebagai berikut : • Officer Development Program (ODP), bagi calon staf • • •
d. Education on Leadership Level To support the development of the organization, in the year 2010 has prepared an educational program of leadership that is prepared in stages to provide insight and knowledge of human resource leadership PT. Bank SUMUT. In 2010, the Bank has held a leadership education in order to prepare the leader at each level professional positions, qualified and reliable as follows:
Officer Development Program (ODP), for prospective staff. Staff Developmennt Program (SDP), for prospective Line Manager. Middle Development Program (MDP), for prospective Middle Manager. Executive Development Program (EDP), for prospective Manager and General Manager
Staff Developmennt Program (SDP), bagi calon Lini Manager Middle Development Program (MDP), bagi calon Middle Manager Executive Development Program (EDP), bagi calon Manager dan General Manager
e. Pendidikan dan Pelatihan Keahlian Pendidikan dan Pelatihan yang ditujukan bagi pegawai setingkat pelaksana atau setingkat pejabat lini pertama sampai Pemimpin Cabang dengan tujuan agar lebih mengetahui, memahami dan memperdalam pengetahuan (knowledge) sesuai bidang tugas dan jabatan dalam struktur organisasi Bank.
e. Education and Training Expertise Education and Training which is intended for employees of implementing or equivalent level of first-line officials to Branch Manager in order to have a better understand and deepen their knowledge on their respective tasks and positions in the organizational Bank structure.
f.
f.
Pendidikan dan Pelatihan Perbankan Syariah Untuk memperkuat bisnis bank yang berbasis syariah, bank telah menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Perbankan Syariah sebanyak 17 jenis kegiatan pendidikan dengan peserta sebanyak 284 peserta. Selain itu, bank juga mempersiapkan 230 orang SDM yang merupakan hasil rekrutment tahun 2010 dengan Pendidikan A-Z Syariah yang disertifikasi oleh Lembaga Pendidikan Syariah terkemuka.
Syaria Banking Education and Training To strengthen its sharia banking business, the bank has conducted education and training Syaria Banking as many as 17 types of educational activities with the participants of 284 participants. In addition, banks are also preparing for 230 people which is the result of recruitment of human resources in 2010 with the Education A-Z Sharia which is certified by leading Syaria Educational Institution.
Realisasi biaya Pendidikan dan Latihan selama tahun 2010 adalah sebesar Rp. 17.106 juta yaitu 6,56 % dari total biaya Tenaga Kerja sebesar Rp 260.943 juta. Pendidikan dan Pelatihan merupakan upaya Bank untuk mempersiapkan SDM yang profesional dengan meningkatkan mutu keterampilan dan produktifitas. Dengan peningkatan tersebut diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada stakeholder.
Actual cost of Education and Training during the year 2010 amounted to Rp. 17,106 million which is 6.56% of total Labor costs Rp. 260,943 million. Education and Training is the Bank’s efforts to prepare human resources professionals by improving the quality of skills and productivity. With the increase was expected to improve the quality of service to stakeholders.
Rekrutmen Pegawai Baru
New Employee Recruitment
Untuk memenuhi kebutuhan SDM yang sejalan dengan pertumbuhan unit bisnis Bank dengan perluasan jaringan kantor serta pengembangan organisasi Bank, disamping
To meet the needs of human resources in line with the growth of the Bank’s business units with the expansion of branch network and organizational development Bank, in addition
Bank Sumut Annual Report 2010
115
adanya jumlah pegawai yang memasuki masa pensiun pada tahun 2010 dan untuk mengisi kekosongan jabatan, maka pada tahun 2010 bank telah merekrut sebanyak 486 pegawai baru. Persamaan Kesempatan bagi Karyawan
to the number of employees who retire in 2010 and to fill the vacant position, then in 2010 the bank has recruited 486 new employees.
Bank SUMUT memberikan kesempatan yang sama bagi setiap karyawan untuk dapat berkarir tanpa membedakan suku, agama, ras serta kepercayaan. Oleh sebab itu penilaian kinerja pejabat dan karyawan dilakukan berdasarkan pencapaian kinerja dengan menggunakan Key Performance Indicator (KPI) dan tersistem dalam komputerisasi pengelolaan sumber daya manusia.
Bank SUMUT provides equal opportunities for every employee to get a career without distinction of race, religion, and belief. Therefore the performance appraisal of officials and employees can be based on achievement of performance by using Key Performance Indicator (KPI) and systemize in computerized of human resources management.
Reward and Punishment
Reward and Punishment
Pemberian penghargaan kepada Pegawai dilakukan sebagai wujud perhatian dari Bank kepada pegawai yang telah berprestasi dan mempunyai masa kerja tertentu. Hal ini merupakan salah satu bentuk upaya Bank untuk terus menjaga kualitas SDM dengan meningkatkan hubungan dan menumbuhkan rasa memiliki (sense of belonging) pegawai terhadap perusahaan. Implementasi dari nilai tersebut adalah melalui pemberian reward and punishment.
Giving awards to employees done as a form of attention from the Bank to employees who have been outstanding and has a certain working period. This is one form of Bank efforts to continue maintaining the quality of human resources to improve relations and foster the employees sense of belongin to the company. Implementation of these values is through the provision of reward and punishment.
Selama tahun 2010, reward and punishment yang diberikan Bank adalah :
During the year 2010, reward and punishment provided by Bank are as following:
1. Penghargaan masa kerja : a. 15 tahun pengabdian, sebanyak 62 pegawai b. 20 tahun pengabdian, sebanyak 5 pegawai
1. Gratuity: a. 15 years of dedication, were 62 employees b. 20 years of dedication, were 5 employees
2. Memberikan sanksi kepada 41 pegawai yang melangggar peraturan.
2. Conduct sanction to the 41 employees who illegitimate rule.
Jumlah SDM per tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut :
Number of human resources as per December 31, 2010 by level of education are as following:
Equalization of Employees Opportunities
31 Desember Keterangan 2010 Pasca Sarjana (S2) Sarjana (S1)
2009
23
2008
20
19
1.208
959
977
Sarjana Muda (D3)
277
254
263
SLTA
238
253
266
SLTP
2
2
2
SD
-
-
-
1.748
1.488
1.527
Jumlah
116 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Komposisi Pegawai Perseroan berdasarkan Jenjang Umur
The Employees composition of the Company under Age Level 31 Desember
Keterangan
2010 857 458 344 89 0 1.748
20-30 31-40 41-50 51-60 61-70 Jumlah Pegawai tetap berdasarkan level organisasi per 31 Desember 2010
2009 680 398 331 79 0 1.488
2008 790 356 311 70 0 1.527
Permanent employees based on organizational level as of December 31, 2010
Jabatan
2010
Pejabat 1 layer di bawah Direksi Pejabat 2 layer di bawah Direksi Pejabat 3 layer di bawah Direksi Pejabat 4 layer di bawah Direksi Staf / Karyawan / Capeg / TKIK Non Administrasi Jumlah
11 56 184 374 1146 1771
Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2011
Human Resources Development Plan for Year 2011
Pada tahun 2011, bank menetapkan strategi pengembangan Sumber Daya Manusia dengan kebijakan, program dan kegiatan sebagai berikut :
In 2011, the bank set a strategy of human resources development of policies, programs and activities as following:
1. Meningkatkan kualitas layanan dalam rangka kepuasan nasabah dengan program To Be The Best of Service, melalui pelaksanaan kegiatan sebagai berikut : a. Melakukan kerjasama dengan lembaga riset independen untuk melakukan rating secara periodik atas tingkat kepuasan nasabah terhadap Bank Sumut. b. Melakukan pelatihan dan workshop Service Excellence serta Frontliner Competition secara berkesinambungan. c. Meningkatkan kualitas penanganan pengaduan nasabah. d. Menetapkan Service Level Agreement (SLA) atau Standar Waktu Pelayanan untuk setiap proses layanan perbankan. e. Menyesuaikan standar dan prosedur operasional yang berorientasi pada percepatan proses namun tetap memperhatikan risiko serta tetap berpedoman pada prinsip kehati-hatian. f. Meningkatkan dukungan teknologi informasi untuk peningkatan kualitas layanan.
1. Improving the quality service in customer satisfaction with the program “To Be The Best of Service” through the activities implementation as following: a. Cooperate with the independent research institute to conduct periodic ratings on customer satisfaction levels against the Bank SUMUT. b. Conducting training and Service Excellence workshops as well as sustainable Fronliner Competition. c. Improving the quality of handling customer complaints. d. Establish Service Level Agreement (SLA) or the Standard Time of service for every process of banking services. e. Adjusting standards and operational procedures in the acceleration process-oriented but still consider the risks and remain guided by the precautionary principle. f. Improve information technology to support the quality of service.
Bank Sumut Annual Report 2010
117
2. Pengembangan sistem pengelolaan manajemen Sumber Daya Manusia dalam rangka mengembangkan manajemen SDM Bank Sumut yang bersifat target oriented dan fokus pada customer service satisfaction dengan program Pengembangan Sistem Pengelolaan Manajemen SDM, melalui pelaksanaan kegiatan sebagai berikut : a. Melakukan evaluasi terhadap system manajemen SDM Bank Sumut b. Menyusun KPI sebagai tolok ukur standar penilaian kinerja SDM c. Menciptakan sistem reward & punishment d. Menempatkan pegawai berdasarkan kompetensi guna meningkatkan kinerja organisasi
2. Develop Human Resource management system in targetoriented and focus on customer service satisfaction with the Management Systems Development of human resources program, through the implementation of activities as following:
3. Pengembangan budaya kerja dalam rangka membentuk sumber daya manusia yang berbudaya pemasar dengan senantiasa memberikan layanan yang professional berdasarkan risk awareness yang tinggi dengan program Pengembangan Budaya, melalui pelaksanaan kegiatan sebagai berikut : a. Meningkatkan fungsi dan peran Tim Standar Layanan sebagai Tim Budaya Kerja b. Melakukan review dan revitalisasi budaya kerja yang sudah ada, membahas hasil rumusan dengan Direksi, sosialisasi, implementasi, monitoring dan evaluasi
3. Development of corporate culture in order to form a culture of human resources continues to provide marketers with a professional service based on high risk awareness with Cultural Development program, through implementation of activities as following: a. Improve the function and role of Service Standards Team as corporate Culture b. Conduct review and revitalization of the existing corporate culture, discusses the results of the formulation with the BOD, socialization, implementation, monitoring and evaluation
4. Pengembangan training center Bank Sumut dalam rangka mengakomodir pengembangan kualitas SDM dan meningkatkan kompetensi pegawai yang memenuhi kebutuhan pasar dengan program Pengembangan Training Center, melalui pelaksanaan kegiatan sebagai berikut : a. Meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan, pelatihan dan pengembangan pegawai yang bersifat target oriented. b. Melakukan program Training for Trainers.
4. Development Bank Sumut training center in order to accommodate the development of the quality of human resources and improve the competence of the employees that meet market needs with the Training Development Center program, through implementation of activities as following: a. Improve the quality of human resources through education, training and employee development that are target-oriented. b. Conduct Training for Trainers program.
5. Peningkatan kompetensi SDM yang menangani penyaluran kredit produktif dalam rangka mendukung penyaluran kredit ke sektor produktif dengan program Peningkatan Kompetensi dan Risk Awareness Pemasar Kredit, melalui pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :
5. Improved human resource competencies that handles the distribution of credit productive in order to support credit distribution to the productive sector with Competence Enhancement programs and Risk Awareness Credit Marketers, through the implementation of activities as following: a. Engage the education and training productive credit intensively. b. Conducting comparative studies and job training of human resources to the Superior Bank in the field of productive credit. c. Providing overseas credit productive training. d. Conducting recruitment and education to increase the competence of credit analysts
a. Mengikutsertakan pendidikan dan pelatihan kredit produktif secara intensif. b. Mengadakan studi banding dan job training SDM ke Bank yang lebih unggul dalam bidang kredit produktif. c. Mengadakan pelatihan kredit produktif ke luar negeri. d. Melakukan rekrutmen dan mengadakan pendidikan untuk peningkatan kompetensi tenaga analis kredit
118 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
a. Evaluating the human resources management system. b. Develop KPI as a measure of HR performance evaluation standards. c. Creating a system of reward & punishment. d. Assigned the employee on competence basis in order to improve organizational performance.
e. Mengadakan pendidikan dan pelatihan tentang legal aspek perkreditan serta sosialisasi tentang risk awareness kepada tenaga pemasar dan analis kredit
e. Conducting education and training of credit legal aspects and the socialization of risk awareness to the marketers and credit analysts.
Rencana Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2011
Education and Training Plan 2011
Dalam rangka peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, Anggaran biaya Pendidikan dan Latihan meningkat 17,24% dari tahun sebelumnya atau sebesar Rp 17 miliar yang akan dimanfaatkan untuk kegiatan sebagai berikut :
In order to improve the quality of Human Resources, The Budget of Education and Training expenses increased 17.24% from the previous year, or Rp 17 billion that will be used for activities as following:
1. Pendidikan dan Pelatihan Bertujuan untuk memenuhi kompetensi sesuai jabatan setiap pegawai. Program ini disusun berdasarkan Competency Based Human Resources Management (CBHRM) yang dikembangkan oleh DSDM. Rincian program berbasis kompetensi ini mengarah pada Arsitektur Pendidikan dan Pelatihan SDM PT Bank Sumut yang meliputi : a. Training Induction yaitu diklat dasar yang wajib diikuti oleh seluruh pegawai PT Bank Sumut. b. Functional Training yaitu diklat yang bertujuan meningkatkan kompetensi teknis sesuai dengan jabatan (job desk) pegawai. c. Behaviour Training yaitu diklat yang bertujuan meningkatkan kompetensi perilaku pegawai pada level dan jabatan tertentu. d. Managerial Training yaitu diklat yang bertujuan meningkatkan kompetensi manajerial dan leadership pegawai Bank Sumut yang menduduki jabatan struktural.
1. Education and Training Aiming to meet the required of competence in each employee position. The program is based on Competency Based Human Resources Management (CBHRM) which developed by DSDM. Details of this competency-based program led to the Architecture of Education and Human Resources Training PT Bank Sumut which include:
2. Training Center Pengadaan Training Center sebagai upaya peningkatan pengelolaan kualitas sumber daya manusia khususnya di bidang pendidikan, pelatihan dan pengembangan pegawai yang bersifat target oriented. Training Center direncanakan sebagai pusat pembelajaran classroom training. Fasilitas yang sebaiknya disediakan meliputi: ruang kelas, laboratorium mini bank dengan jaringan intranet dan E-Learning, ruang makan, musholla dan kantor pengelola diklat.
2. Training Center Procurement Training Center as an effort to improve the quality of human resources management, particularly in education, training and employee development that are target oriented. Training Center is planned as a learning center of classroom training. The facilities should be provided include: classroom, lab mini-bank with a network of intranet and E-Learning, dining room, small mosque and the office manager training.
3. E- Learning E-Learning adalah proses pembelajaran melalui bantuan teknologi informasi. E-Learning merupakan salah satu infrastruktur yang dapat mempercepat proses pengembangan pegawai karena dapat diakses melalui seluruh kantor Bank Sumut pada waktu yang tidak terbatas.
3. E- Learning E-Learning is a process of learning through information technology assistance. E-Learning is one of the infrastructure that can accelerate the process of employee development as it can be accessed through the offices of the Bank SUMUT indefinitely.
a. Training Induction is a basic training which is mandatory for all employees at PT Bank SUMUT. b. Functional Training is training that aimed to improve the technical competence according to the employee’s job description. c. Behavior Training is training that aimed to improve employee behavior at the level of competence and a certain position. d. Managerial Training is training that aimed to improve managerial and leadership competencies who occupied structural positions.
Bank Sumut Annual Report 2010
119
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance Good Corporate Governance Implementation Report
120 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
KONSEP DAN LANDASAN IMPLEMENTASI GCG DI BANK SUMUT
CONCEPT AND THE FOUNDATION OF GCG IMPLEMENTATION IN BANK SUMUT
Konsep Corporate Governance dapat didefinisikan sebagai serangkaian mekanisme yang mengarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan agar operasional perusahaan berjalan sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan.
The concept of corporate governance can be defined as a series of mechanisms that direct and control a company operational in accordance with the expectations of stakeholders.
Sejalan dengan perkembangan industri perbankan dan sudah merupakan kebutuhan perusahaan dalam menjaga kepentingan perusahaan dan stakeholders. Bank Sumut senantiasa berupaya meningkatkan suatu Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dengan mengacu best practices serta mematuhi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku maupun ketentuan dan peraturan otoritas regulator lainnya.
In line with the development of the banking industry and is already a company needs to maintain the interests of shareholders and stakeholders, the Bank Sumut always trying to improve a Good Corporate Governance with reference to best practices and comply with the rules and regulations applicable laws and rules and other regulatory authorities.
Belajar dari masa lalu di era tahun 1997/1998 telah terbukti bahwa bad governance menyebabkan krisis ekonomi yang berkepanjangan yang berdampak trauma bagi kita semua, bahkan menjadi sistemik bagi perbankan nasional sehingga perlu adanya restrukturisasi dan rekapitalisasi perbankan yang sangat besar.
Learning from the era of 1997/1998 has been shown that bad governance led to a prolonged economic crisis that affects the trauma for us all, even into the systemic to the national banking system so that the need for restructuring and recapitalization of banks is very large.
Penerapan Good Corporate Governance sangat diyakini memberikan kontribusi yang strategis dalam menciptakan iklim bisnis yang sehat, meningkatkan kemampuan daya saing serta sangat efektif menghindari penyimpanganpenyimpangan dan pencegahan terhadap korupsi dan suap.
Implementation of Good Corporate Governance is believed to provide a strategic contribution in creating a healthy business climate, enhance competitiveness and very effective to avoid the distortions and the prevention of corruption and bribery.
Ada beberapa pertimbangan strategis dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan Baik pada perusahaan jasa keuangan seperti perbankan, yaitu :
There are several strategic considerations in implementing the Good Corporate Governance in financial services companies such as banks, namely:
1. Bank adalah sebagai lembaga kepercayaan; Untuk mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah dan Masyarakat, bank harus : • Memiliki Kinerja Keuangan (Financial Performance) yang baik; • Memiliki Tingkat Kesehatan Bank Yang Baik; • Memiliki Kecukupan Modal diatas ketentuan minimum dan Profil Risiko secara komposit Rendah; • Dapat menjaga kerahasiaan Nasabah penyimpan dan simpanannya serta rahasia Perusahaan; • Keterbukaan dalam penyampaian informasi kepada Publik berkaitan dengan produk dan aktivitas baru Bank; • Menjaga kepentingan shareholders dan stakeholders;
1. Bank is a trust institution; To gain the trust of Government and Society, banks must:
•
Selalu bersaing secara sehat dalam menetapkan harga (price) atau suku bunga dana dan kredit/
•
Strong Financial Performance;
• •
Have a Bank Soundness; Strong capital adequacy above the minimum requirement and risk profile in composite Low; Able to maintain customer confidentiality, the savings and the secret of company; Transparency in delivery of information to the public relating to new products and activities of the Bank;
• •
• •
Maintain the interests of shareholders and stakeholders; Always compete fairly in setting prices or interest rate funds and credit/financing and implementing the
Bank Sumut Annual Report 2010
121
•
•
• •
pembiayaan serta melaksanakan etika bisnis industri perbankan dengan baik; Mengendalikan risiko reputasi agar dapat mencegah persepsi negatif kepada Bank sekaligus menjaga Pencitraan bagi Bank; Memiliki Sumber Daya Manusia yang andal, profesional, integritas yang tinggi, serta akhlak dan moral yang baik. Menerapkan Tata Kelola Perusahaan secara konsisten dan berkelanjutan Meningkatkan dan atau mempertahankan kualitas mutu pelayanan secara konsisten dan berkelanjutan.
business ethics of the banking industry well; •
•
• •
Controls risk reputational to prevent negative perceptions to the Bank as well as maintaining Bank imagery; Having a reliable, professional, high integrity and good character and morals of Human Resources. Implementing Corporate Governance in a consistent and sustainable Improve and/or maintain the quality of the service consistently and continuously.
2. Bank merupakan pelayanan publik; Sebagai pelayanan publik Bank Sumut harus dapat Memberikan Pelayanan Terbaik kepada nasabahnya, kepuasan nasabah (customer satisfaction) harus dapat terjaga dalam arti kata bank harus mampu memberikan pelayanan melebihi harapan pelanggan. Bank juga harus dapat memberikan fasilitas kenyamanan bagi nasabahnya berupa saranan dan prasarana, ketepatan waktu transaksi, on-line system, non stop service transaksi penarikan tunai dan transfer serta fasilitas lainnya berupa fitur pembayaran, Cash Deposite Machine pada ATM.
2. The Bank as public service; As a public service, Bank SUMUT should be able to provide the best service to its customers, customer satisfaction should be maintained which means the bank should be able to provide service exceeding the customer expectations. Banks also need to provide comfort for its customers in the form of facilities and infrastructure, timeliness of transactions, on-line system, non-stop service transactions, cash withdrawals and transfers, and other facilities in the form of payment features, Cash Deposite Machine in ATM.
Sesuai fungsinya Bank dalam melaksanakan intermediasi yakni menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit/pembiayaan, Bank Sumut senantiasa harus dapat membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah disegala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
According to Bank function in intermediation implementing which is collecting public funds and delivered it to the community in the form of credit/financing, Bank Sumut always be able to assist and encourage economic growth and regional development in all sectors as well as a source of local revenue in order to improve the standard of living.
Bank juga sebagai agent of development disegala sektor usaha dan bisnis dengan menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential banking)
The Bank also as a development agent in all business sectors by applying the prudential banking.
Objek pelayanan publik yang bergerak disektor jasa keuangan seperti perbankan, selalu mendapat perhatian lebih dari masyarakat dalam bentuk pengendalian sosial di sektor keuangan (social control of enveronment), pemerintah (ekeskutif) dan DPR/DPRD (legislatif) serta otoritas regulator.
Public service objects which operate in financial services sectors such as banking, always get more attention from the public in the form of social control in the financial sector (social control of enveronment), government (ekeskutif) and legislature/DPR/DPRD (legislative) and regulator authority.
Memperhatikan kondisi pengalaman perbankan masa lalu, sudah menjadi keharusan bagi Bank Umum baik Konvensional maupun Syariah untuk menerapkan Tata Kelola Yang Baik sebagaimana yang tertuang dalam beberapa ketentuan yang berlaku, yakni : a. Peraturan Bank Indonesia Nomor : 8/4/PBI/ 2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, sebagaimana telah diubah
Noting the banking experience condition in the past, has become imperative for both Conventional and Commercial Bank of Sharia to implement the Good Governance as set forth in several provisions in force, as following:
122 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
a. Bank Indonesia Regulation Number: 8/4/PBI/2006 dated January 30, 2006 regarding Good Corporate Governance Implementation for Banks, as amended by
dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor : 8/14/PBI/ 2006 tanggal 05 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum; b. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor : 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum; c. Peraturan Bank Indonesia Nomor : 11/33/PBI/ 2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; d. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor : 12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah;
Bank Indonesia Regulation Number: 8/14/PBI/2006 dated October 05, 2006 regarding the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks; b. Bank Indonesia Circular Letter Number: 9/12/DPNP dated May 30, 2007 regarding the Implementation of Good Corporate Governance for commercial banks; c. Bank Indonesia Regulation Number: 11/33/PBI/2009 dated December 7, 2009 regarding the Implementation of Good Corporate Governance for Syaria Banks and Syaria Business Unit; d. Bank Indonesia Circular Letter Number: 12/13/DPbS April 30, 2010 regarding the Implementation of Good Corporate Governance for Syaria Banks and Syaria Business Unit;
Bank Sumut sebagai objek pelayanan publik berbadan hukum Perseroan Terbatas dengan aktivitas kegiatan usaha disektor perbankan konvensional dan syariah memiliki arah kebijakan strategis menjadi “Bank terkemuka di daerah melalui produk dan layanan kompetitif dengan jaringan luas yang dikelola secara profesional dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi regional”, untuk mewujudkan program BPD Regional Champion Tahun 2014. Pondasi untuk mewujudkan program tersebut dilandasi dengan Penerapan Good Corporate Governance sehingga untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sumut tidak melanggar aturan-aturan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku maupun etika bisnis dalam industri perbankan.
Bank SUMUT as the object of public service limited liability company incorporated with the business activity of conventional and Syaria banking sector has a strategic policy direction to be “the leading bank in the region through competitive products and services with a wide network of professionally managed in order to promote regional economic growth”, to realize the program BPD Regional Champion Year 2014. The foundation for realizing prorgam was based on the application of good corporate governance so to achieve those goals, the Bank Sumut has not broke the rules and regulations applicable laws and business ethics in the banking industry.
Disamping menerapkan aturan-aturan regulator Bank Indonesia, dalam pelaksanaannya Bank Sumut tetap menerapkan comply terhadap aturan lainnya seperti ketentuan BAPEPAM – LK dan Bursa Efek Indonesia. Guna memperkuat permodalan dalam rangka perkuatan kelembagaan menuju regional champion perlu adanya terobosan-terobosan dengan menerbitkan OBLIGASI, Bank Devisa dan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana Bank yang Go Public.
In addition to applying the rules of the Bank Indonesia regulator, Bank SUMUT in its implementation continue to adhere “comply” to other regulations such as provisions BAPEPAM - LK and the Indonesia Stock Exchange. In order to strengthen the capital in terms of strengthening institutions to regional champion, the need for breakthroughs by issuing BONDS, Foreign Exchange Bank and the Initial Public Offering (IPO) or go public Bank’s initial public offering.
Tujuan dari penerapan Good Corporate Governance ini pada awalnya merupakan langkah dalam mewujudkan program restrukturisasi perbankan sesuai dengan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) pada Pilar IV, yakni menciptakan Industri Perbankan Yang Kuat, dan sejalan dengan Penerapan BASEL II pada Pilar III tentang market decipline yang berkaitan dengan disclosure dan transparency.
The purpose of Good Corporate Governance implementation in the beginning is a step in realizing the banking restructuring program in accordance with the Indonesian Banking Architecture (API) in Pillar IV, which created the Strong Banking Industry, and in line with the implementation of BASEL II in Pillar III regarding to market decipline related with disclosure and transparency
Roadmap Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang diluncurkan pada tanggal 9 Januari 2004 merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan Industri Perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun kedepan. Arah kebijakan API tersebut dilandasi oleh visi
Roadmap Indonesian Banking Architecture (API), which was launched on January 9, 2004 is a basic framework of the Indonesian banking system that is comprehensive and provides direction, shape, and order of the Banking Industry for the period of five to ten years ahead. API policy direction was based on the vision of achieving a healthy, strong and
Bank Sumut Annual Report 2010
123
mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
efficient banking system to create stability financial system in order to promote national economic growth.
Dalam implementasinya Bank harus menerapkan prinsipprinsip Good Corporate Governance yaitu :
In the implementation, the Bank should apply the Good Corporate Governance principles, as following:
1. Transparansi (transparency) Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dimana bank harus memberikan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat, dan dapat dibandingkan. Informasi tersebut juga harus mudah diakses stakeholders sesuai dengan haknya.
1. Transparansi (transparency) Transparency, which means openness in material and relevant information and decision making process in which the bank must provide timely, appropriate, clear, accurate, and compared information. Such information also should be easily accessible to stakeholders in accordance with their rights.
2. Akuntabilitas (accountability) Akuntabilitas (accountability) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif dimana bank harus menetapkan fungsi tugas dan tanggung jawab yang jelas dari setiap komponen organisasi selaras dengan visi dan misi, sasaran usaha, dan strategi Bank. Setiap komponen organisasi mempunyai kompetensi sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Mereka harus dapat memahami perannya dalam pelaksanaan GCG. Selain itu, bank harus memastikan ada tidaknya check and balance dalam pengelolaan Bank. Selain itu Bank harus memiliki ukuran kinerja dari semua jajarannya berdasarkan ukuran yang disepakati secara konsisten sesuai dengan nilai perusahaaan (corporate values), sasaran usaha, dan strategi bank, serta memiliki reward and punishment system.
2. Accountability Accountability, means clarity of function and responsibility of the bank’s implementation so that effective management in which the bank shall determine clearly the functions of duties and responsibilities from every component of the organization in tune with the vision and mission, business objectives, and strategies of the Bank. Each component of the organization are competent for their tasks and responsibilities. They should be able to understand its role in the implementation of GCG. In addition, banks should ensure the existence of checks and balances in bank management and also measure the performance of all staff on the basis of the agreed measures consistently accordance with corporate values, business targets, and the bank’s strategy, and has a reward and punishment system.
3. Pertanggungjawaban (responsibility) Pertanggungjawaban (responsibility) yaitu kesesuaian pengelolaan bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan bank yang sehat. Dalam hal ini bank harus memegang prinsip prudential banking practices. Prinsip tersebut dijalankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku agar tetap terjaga kelangsungan usahanya. Bank pun harus mampu bertindak sebagai good corporate citizen (perusahaan yang baik).
3. Responsibility Responsibility, means that bank management compliance with applicable laws and regulations and the principles of bank management soundness. In this case the bank must hold to banking practices of prudential principle. The principle is being implemented in accordance with the applicable of provisions and regulations to maintain its survival. Banks also must be able to act as a good corporate citizen (good company)
4. Independensi (independency) Independensi (independency) yaitu pengelolaan bank secara profesional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak manapun. Selain itu, Bank harus mampu menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholders. Pengelola bank tidak boleh terpengaruh oleh kepentingan sepihak dan harus menghindari segala bentuk benturan kepentingan (conflict of interest).
4. Independency Independency of bank management in a professional manner without undue influence/pressure from any party. In addition, the Bank must be able to avoid the occurrence of an unnatural domination by the stakeholders. Bank managers should not be affected by the unilateral interests and must avoid all forms of conflict of interest.
124 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
5. Kewajaran (fairness) Kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dimana bank harus memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment). Namun, bank juga perlu memberikan kesempatan kepada stakeholders untuk memberikan masukan bagi kepentingan bank, serta memiliki akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan
5. Fairness Fairness, means justice and equality in meeting stakeholders’ rights arising under the agreement and legislation in force, which the bank must consider the interests of all stakeholders based on the principle of equality and fairness (equal treatment). However, banks also need to provide the opportunity for stakeholders to give input for the interests of banks, as well as having access to information in accordance with the principles of openness
Bank Sumut sangat menyadari besarnya manfaat penerapan GCG tersebut, antara lain : Mewujudkan visi, misi, dan strategi perusahaan; Meningkatkan kinerja perusahaan; Meningkatnya nilai pemegang saham (shareholders value); Meningkatkan kredibilitas perusahaan secara profesional;
Bank Sumut is very aware of GCG implementation benefits, among others: To realize the vision, mission and strategy of the company; Improve the company performance; Increase the shareholder value;
Terlaksananya pengendalian intern secara efektif; Patuh terhadap ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku; Meningkatkan nilai etika perusahaan; Meningkatkan budaya perusahaan (corporate culture) dan budaya risiko (risk culture); Terlaksananya pengelolaan usaha secara efisien dan efektif; Terlaksananya pengambilan keputusan dan kebijakan yang lebih baik; Tumbuhnya keyakinan dan kepercayaan dari shareholders maupun stakeholders terhadap perusahaan; Dapat memberikan cost of capital atau capital charge yang lebih murah.
KOMITMEN DEWAN KOMISARIS, DIREKSI,
Increase the credibility of the company in a professional manner; Implementation of effective internal controls; Comply with regulations and legislation in force; Increase the value of corporate ethics; Enhance the corporate culture and risk culture; Business management implementation in an efficient and effective; The implementation of making decision and better policy; The growth of confidence and trust of shareholders and stakeholders against the company; Provide the cheaper cost of capital or capital charge.
MANAJEMEN, DAN STAF DALAM IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE
COMMITMENT OF THE BOC, BOD, MANAGEMENT, AND STAFF IN GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION.
Komitmen Dewan Komisaris
Commitment of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris mempunyai peran yang sangat penting dalam pelaksanaan penerapan GCG di Bank Sumut. Oleh karena itu, Dewan Komisaris sesuai dengan fungsi tugas dan tanggung jawabnya wajib memastikan terselenggaranya GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Wujud komitmen yang dilakukan oleh Dewan Komisaris adalah :
Board of Commissioners have a crucial role in GCG implementation at Bank SUMUT. Therefore, the Board of Commissioners in accordance with the functions, duties and responsibilities required to ensure the implementation of GCG in any business at all levels of the organization. A commitment made by the Board of Commissioners are:
Menyetujui kebijakan Peraturan Direksi Bank Sumut No. 003/Dir/DKMR-CQA/PBS/2007 tanggal 26 Desember
Approved the Board of Directors policy of Bank Sumut Regulation No. 003/Dir/DKMR-CQA/PBS/2007 December
Bank Sumut Annual Report 2010
125
2007 tentang Pelaksanaan Penerapan Good Corporate Governence PT. Bank Sumut. Menandatangani komitmen bersama untuk mematuhi dan melaksanakan GCG secara baik dengan membuat pernyataan diatas materai Rp. 6.000,-. Menyetujui dan menandatangani beberapa Buku Pedoman dalam rangka pelaksanaan penerapan GCG yang merupakan soft structure guna membangun GCG dengan baik. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanan tugas dan tanggung jawab Direksi dengan mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank serta memberikan nasehat kepada Direksi. Tidak mengambil keputusan yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku, kecuali diatur dalam Peraturan Bank Indonesia maupun Anggaran Dasar Bank. Mematuhi semua ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Menghadiri acara sosialisasi GCG yang diselenggarakan oleh perusahaan kepada seluruh stakeholder. Menyetujui Tata Tertib dan Tata Cara Menjalankan Pekerjaan Direksi sebagai pedoman kerja dan pembagian pembidangan tugas masing-masing Direksi serta pengaturan rapat Direksi Setiap anggota Dewan Komisaris diberikan masingmasing 1 (satu) buah buku saku pedoman code of conduct untuk dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaa implementasi GCG dimaksud.
26, 2007 regarding Good Corporate Governence Implementation of PT. Bank SUMUT. Signing a joint commitment to comply and implement GCG either by making a statement on stamp duty of Rp. 6.000, -. To approve and sign a few guide books in order to implement the GCG which is a soft structure in order to build GCG. To supervise the conduct of duties and responsibilities of the Board of Directors with a direct, monitor, and evaluate the Bank’s strategic policies implementation and provide advice to the Board of Directors. Not taking a decisions that are contrary to the provisions in force, unless stipulated in Bank Indonesia and Bank’s Articles of Association. Comply with all regulations and legislation in force Attend events of GCG socialization organized by the company to all stakeholders. Approved the Standing Orders and Procedure for Running the Director’s job as manual and define their respective job descriptions and meeting arrangements Each member of the BOC is given a code of conduct pocket book to be able to serve as manual in the GCG implementation.
Komitmen Direksi
Commitment of the Board of Directors
Sesuai dengan fungsi tugas dan tanggung jawab Direksi dalam melaksanakan penerapan GCG, Direksi memiliki komitmen secara bersungguh-sungguh dengan menetapkan beberapa kebijakan sebagai pedoman dalam pelaksanan penerapan GCG dengan baik. Wujud komitmen tersebut adalah :
In accordance with the functions, duties and responsibilities of the Directors in GCG implementation, the Directors have a serious commitment by setting a few policies as a manual in conduct the GCG implementation as following:
Menetapkan kebijakan Peraturan Direksi Bank Sumut No. 003/Dir/DKMR-CQA/PBS/2007 tanggal 26 Desember 2007 tentang Pelaksanaan Penerapan Good Corporate Governence PT. Bank Sumut. Menyusun dan menetapkan beberapa Buku Pedoman dalam rangka pelaksanaan penerapan GCG yang merupakan soft structure guna membangun GCG dengan baik, antara lain: • Code of Corporate Governance, • Code of Conduct, • Board Manual, • Piagam Internal Audit (Internal Audit Charter), • Piagam Komite Audit (Committee Audit Charter), • Piagam Komite Pemantau Risiko,
Establish Regulation policy of Bank Sumut No. 003/ Dir/DKMR-CQA/PBS/2007 December 26, 2007 on Implementation of Good Corporate Governence PT. Bank SUMUT. Develop and established a few manual books in order to implement the GCG which is a soft structure in order to build GCG, among others:
126 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Code of Corporate Governance Code of Conduct Board Manual Internal Audit Charter Committee Audit Charter Risk Monitoring Committee Charter
•
Pedoman Kerja dan Tata Tertib Komite Remunerasi dan Nominasi,
Work manual and Remuneration and Nomination Committee Procedures.
Menyetujui kebijakan komitmen bersama dalam mematuhi dan melaksanakan GCG di setiap jenjang dan lini organisasi secara baik dengan menandatangani dan membuat pernyataan diatas materai Rp. 6.000,-. Melaksanakan acara sosialisasi GCG kepada seluruh stakeholder baik pemegang saham, Dewan Komisaris, Direksi, rekanan/mitra kerja, nasabah, dan seluruh pejabat dan pegawai Bank Sumut. Melakukan self assessment pelaksanaan penerapan GCG, melakukan evaluasi atas hasil self asessment, melakukan perhitungan penilaian komposit, menyusun laporan kesimpulan umum hasil self asessment dan menyusun laporan GCG secara berkala. Mematuhi semua ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku maupun yang tertuang dalam Anggaran Dasar Bank. Mengawasi jalannya pelaksanaan penerapan GCG di setiap unit operasional dengan melakukan pemantauan atas penilaian self asessment dan laporan GCG secara berkala. Setiap anggota Direksi diberikan masing-masing 1 (satu) buah buku saku pedoman code of conduct untuk dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaa implementasi GCG dimaksud.
Approved a mutual commitment to comply with policies and GCG implementation at every level and organization line as well by signing and make a statement on stamp duty of Rp. 6.000, -. Conduct the event of GCG socialization to all stakeholders, shareholders, the Board of Commissioners, Directors, partners/business partners, customers, and all officials and employees of Bank SUMUT. Conduct self-assessment on GCG implementation, evaluating the result, calculate the composite assessment, prepared a general conclusion of self-assessment report and prepare GCG reports periodically. Comply with all regulations and legislation in force as well as those contained in the Bank’s Articles of Association. Supervise the GCG implementation in each operational unit with monitor the self assessment and GCG reports periodically. Each member of the BOD is given a code of conduct pocket book to be able to serve as manual in the GCG implementation.
Komitmen Manajemen Senior, Staf, dan Pegawai
Senior Management Commitment, Staff, and Employees
Manajemen senior, staf dan pegawai memiliki tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan penerapan GCG dengan baik. Wujud komitmen yang telah dilakukan antara lain :
Senior management, staff and employees have duties and responsibilities in GCG implementation. A commitment that has been done include:
Seluruh manajemen senior, staff, dan pegawai membuat komitmen berupa pernyataan (statement) kepatuhan yang isinya bersedia untuk mematuhi dan melaksanakan GCG Bank Sumut dan apabila dikemudian hari ditemukan melakukan pelanggaran, maka yang bersangkutan bersedia dituntut dan diberi hukuman sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Surat Pernyataan tersebut ditandatangani diatas materai Rp 6000,- kemudian dikirim ke Kantor Pusat sebagai bukti komitmen dimaksud. Setiap manajemen senior, staff, dan pegawai diberikan masing-masing 1 (satu) buah buku saku pedoman code of conduct untuk dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaa implementasi GCG dimaksud. Dalam masing-masing job description pemimpin unit dicantumkan untuk memimpin, mengkordinir, membimbing, mengarahkan, memantau, dan mengawasi
The entire senior management, staff, and employees make a statement of compliance with the contents of which are willing to abide by and implement the GCG of Bank SUMUT and in the future if found in violation, then the question would be prosecuted and punished in accordance with the rules and regulations . Statement was signed on stamp duty of Rp 6000, - and then sent to Head Office as evidence of the commitment.
Each member of Senior Management, staff and employees are given a code of conduct pocket book to be able to serve as manual in the GCG implementation. Within each of job description, listed unit leaders to lead, coordinated, guide, direct, monitor, and supervise and evaluate the implementation of GCG by officers, staff, and
Bank Sumut Annual Report 2010
127
serta mengevaluasi pelaksanaan tata kelola perusahaan (GCG) oleh pajabat, staf, dan pegawai di lingkungan kerja Bank.
employees in the bank environment.
Accountability dan Responsibility Setiap Pegawai
Employee’s Accountability and Responsibility
Untuk memastikan terlaksananya accountability dan responsibility dari setiap pegawai, perseroan telah menuangkannya dalam job description masing-masing pegawai dan telah terukur dengan menerapkan Key Performance Indicator (KPI) atau kinerja individual, sehingga tugas pokok dan fungsinya (TUPOKSI) dapat dipertanggung jawabkan.
To ensure effective accountability and responsibility of every employee, the company has stated in the job description of each employee and has been measured by applying Key Performance Indicator (KPI) or individual performance, so the main tasks and functions (TUPOKSI) accountable.
Tanggung jawab yang jelas membuat setiap pegawai memiliki peran penting dalam memberikan kontribusi peningkatan kinerja bank. Dengan demikian akan diperoleh hasil yang masimal dan dapat memberikan kesejahteraan bagi pegawai pada umumnya. Dalam mempertanggung jawabkan TUPOKSI dimaksud perseroan menerapkan reward dan punishment.
Clear responsibility to make every employee has an important role in contributing to improve bank performance. Thus maximum results will be obtained and can provide welfare for employees in general. In TUPOKSI accountable for the company intended to apply reward and punishment.
Perseroan juga telah menyampaikan kebijaksanaan strategis kepada pegawai di setiap jenjang lini organisasi, sehingga maksud dan tujuan perseroan sebagaimana visi dan misi Bank Sumut dapat tercapai. Dalam melaksanakan TUPOKSI tersebut Perseroan telah menegaskan bahwa dalam melaksanakan setiap kegiatan dan/atau aktivitas harus memperhatikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
The Company also has submitted a strategic policy to employees at every level lines of the organization, so that the intent and purpose of the company as its vision and mission of the Bank SUMUT can be achieved. In implementing these TUPOKSI, Company has confirmed that in implementing each activity must consider the principles of good corporate governance.
Guna memastikan terlaksananya TUPOKSI dengan penuh tanggung jawab, Perseroan telah memasukkan penilaian TUPOKSI sebagai indikator dalam penilaian self assessment pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Sumut.
To ensure the implementation TUPOKSI with full responsibility, the Company has entered TUPOKSI assessment as an indicator in the Good Corporate Governance self-assessment of Bank SUMUT.
Penghargaan di Bidang Good Corporate Governance
Good Corporate Governance Awards
Bank Sumut sebagai perusahaan publik telah mendapat beberapa penghargaan : Apresiasi tertinggi dari Pemerintah RI khususnya dari Menteri Aparatur Negara sebagai Unit Pelayanan Publik Berkinerja Sangat Baik di Sumatera Utara pada sektor pelayanan jasa keuangan, dengan demikian berhak memperoleh “Piala Citra Pelayanan Prima” dari Presiden RI pada tahun 2008. Property & Bank Award Kategori BPD Berkinerja Terbaik yang sukses menerapkan Prinsip Good Corporate Governance dalam Perbankan pada tanggal 14 Agustus 2009.
Bank SUMUT as a public company has received several awards: Highest Appreciation from the Indonesian Government in particular from the Ministry of Administrative Reform as Public Service Unit Good Performance in North Sumatra in the financial services sector, thus entitled to “Image Cup Excellent Service” from the President of Indonesia in 2008.
128 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Property & Bank Award category Best Performance BPD who successfully apply the Principles of Good Corporate Governance in Banking on August 14, 2009.
Sebagai Bank BUMD Terbaik Nomor 1 ( 1st of The Best BUMD) lebih 2000-an perusahaan BUMD dan menerima 10 Tropi yang terdiri dari 8 Tropi penghargaan terbaik pertama (BUMD of The Year 2010; CEO BUMD of The Year; The Best 1st CEO for Business Team Work Development 2010, The Best 1st Marketing & Customer Satisfaction; The Best 1st Performance Management System; The Best 1st BPD of The Year 2010; Pembina BUMD 2010 Terbaik 1 dan Pembina Bank Daerah Terbaik 1 yang diterima Gubernur Sumatera Utara) dan 2 Tropi penghargaan terbaik kedua (The Best 2nd Finance; The Best 2nd Human Capital Management System)
As the Best Number 1 BUMD Bank (1st of the Best local enterprises) over the 2000 of BUMD companies and received 10 local enterprise consisting of 8 Trophy awards the best first (BUMD of the Year 2010; CEO BUMD of the Year: The Best 1st CEO for Business Development Team Work 2010, The Best 1st Marketing & Customer Satisfaction: The Best 1st Performance Management System; The Best 1st BPD of The Year 2010; BUMD Coach 2010 the Best 1st and the Best 1st Regional Bank which received by the Sumatra North Governor and the best second Trophy award (The Best 2nd Finance; The Best 2nd Human Capital Management System)
Sumber dan Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance
Resources and Mannual for Good Corporate Governance Implementation
Sumber Pedoman Pelaksanaan GCG pada Bank Sumut adalah Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, sebagaimana yang telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 tanggal 05 Oktober 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/ 2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor : 12/13/ DPbS tanggal 30 April 2010 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
Source of GCG Implementation manual on Bank SUMUT is Bank Indonesia Regulation Number 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006 on the Implementation of Good Corporate Governance for Banks, as amended by Bank Indonesia Regulation No. 8/14/PBI/2006 dated 05 October 2006 regarding Amendment to Bank Indonesia Regulation Number 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006 regarding the Implementation of Good Corporate Governance for Banks, Bank Indonesia Regulation Number 11/33/PBI/2009 dated December 7, 2009 regarding the Implementation of Good Corporate Governance for Syaria Banks and Sharia Business Unit, Bank Indonesia Circular Letter Number 9/12/DPNP dated May 30, 2007 regarding the Implementation of Good Corporate Governance for Banks, and Bank Indonesia Circular Letter Number: 12/13/DPbS April 30, 2010 regarding the implementation of Good Corporate Governance for Syaria Banks and Sharia Business Unit.
Usaha Peningkatan Pelaksanan GCG
GCG Implementation of Business Improvement
Dalam rangka meningkatkan impelementasi GCG pada unit kerja, ada beberapa usaha yang dilakukan oleh Bank Sumut, yaitu :
In order to improve the GCG implementation in the work unit, there are some efforts made by the Bank SUMUT, among others:
Menerbitkan Surat Keputusan Direksi No. 077/Dir/ DKMR-CQA/SK/2010 tanggal 20 Mei 2010 dan Surat Edaran Direksi No. 077/Dir/DKMR-CQA/SE/2010 tanggal 20 Mei 2010 tentang Self Assessment Penerapan Good Corporate Governance (GCG) Pada Kantor Cabang/Cabang Pembantu/Kantor Kas yang mewajibkan seluruh unit kerja operasional Bank Sumut melakukan self assessment terhadap pelaksanaan GCG dan kemudian dilaporkan secara berkala untuk dilakukan evaluasi. Mencantumkan kewajiban dalam job description bagi masing-masing pegawai untuk melaksanakan kewajiban
Publishes BOD Decree No. 077/Dir/DKMR-CQA/SK/2010 dated May 20, 2010 and Circular Letter No. 077/Dir/DKMRCQA/SE/2010 dated May 20, 2010 on Self Assessment Implementation of Good Corporate Governance (GCG) at the Branch Office/Sub-Branch/Cash Office which requires all work units of the Bank SUMUT operational to conduct self-assessment on the GCG implementation and then reported periodically to be evaluated. Include a liability in the job description for each employee to perform the obligations under the GCG principles, so
Bank Sumut Annual Report 2010
129
berdasarkan prinsip-prinsip GCG sehingga ada jaminan atas pelaksanaan GCG dalam lingkungan Bank Sumut. Melakukan pengawasan pelaksanaan GCG secara pro aktif sehingga dapat dipastikan bahwa seluruh unit kerja melaksanakan kegiatan operasional berdasarkan prinsipprinsip GCG.
there will be guarantee for GCG implementation in the Bank SUMUT environment. Supervise theGCG implementation pro-actively to ensure that all work units conduct the operations based on the Good Corporate Governance principles.
Wujud Komitmen GCG
GCG Commitment
Wujud komitmen atas pelaksanaan implementasi GCG adalah dengan menerbitkan beberapa ketentuan sebagai pedoman kegiatan operasional pada Bank Sumut yaitu :
Committed of GCG implementation is to publish some of the provisions as mannual for Bank SUMUT operational as following:
1) Peraturan Direksi PT. Bank Sumut nomor 003/Dir/DKMRCQA/PBS/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan Good Corporate Governance PT.Bank Sumut. 2) Buku Code of Corporate Governance. 3) Buku Code of Conduct, 454/Dir/DKMR-CQA/SK/2007 tanggal 28 Desember 2007 tentang Code of Conduct PT. Bank Sumut. 4) Buku Board Manual, yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sumut No. 453/Dir/DKMRCQA/SK/2007 tanggal 28 Desember 2007 tentang Board Manual PT. Bank Sumut. 5) Buku Piagam Internal Audit (Internal Audit Charter). 6) Buku Piagam Komite Audit (Committee Audit Charter), 456/Dir/DKMR-CQA/SK/2007 tanggal 28 Desember 2007 tentang Piagam Komite Audit PT. Bank Sumut. 7) Buku Piagam Komite Pemantau Risiko, 457/Dir/DKMRCQA/SK/2007 tanggal 28 Desember 2007 tentang Piagam Komite Pemantau Risiko PT. Bank Sumut. 8) Buku Pedoman Kerja dan Tata Tertib Komite Remunerasi dan Nominasi, 458/Dir/DKMR-CQA/SK/2007 tanggal 28 Desember 2007 tentang Pedoman Kerja dan Tata Tertib Komite Remunerasi dan Nominasi PT. Bank Sumut.
1) BOD Regulation No. 003/Dir/DKMR-CQA/PBS/2007 on Guidelines for Good Corporate Governance Implementation of PT. Bank SUMUT. 2) The Corporate Governance code of conduct book, 3) The code of conduct book No. 454/Dir/DKMR-CQA/ SK/2007 December 28, 2007 regarding the Code of Conduct PT. Bank SUMUT 4) Board Manual Book, which are determined by the Decree of Directors of PT Bank Sumut No. 453/Dir/DKMR-CQA/ SK/2007 December 28, 2007 regarding Board Manual PT. Bank SUMUT. 5) The Internal Audit Charter book (Internal Audit Charter) 6) The Audit Committee Charter book (Charter of the Audit Committee), 456/Dir/DKMR-CQA/SK/2007 December 28, 2007 on the Audit Committee Charter of PT. Bank SUMUT. 7) Risk Monitoring Committee Charter Books, 457/Dir/DKMRCQA/SK/2007 December 28, 2007 on the Risk Monitoringt Committee Charter of PT. Bank SUMUT 8) Work Mannual book and the procedures of the Remuneration and Nomination Committee, 458/Dir/ DKMR-CQA/SK/2007 December 28, 2007 on Guidelines for Employment and the Discipline of the Remuneration and Nomination of PT. Bank SUMUT.
Untuk pemantauan terhadap kepatuhan bank dalam memenuhi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Perseroan telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan. Dalam pelaksanaannya Satuan Kerja Kepatuhan ditunjuk untuk mengelola dan melaporkan pelaksanaan penerapan Good Corporate Governance, sedangkan untuk memastikan terlaksananya penerapan Good Corporate Governance di setiap unit kerja operasional dilaksanakan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dan dibantu Kontrol Intern (KI) Cabang. Adapun penugasan tersebut tertuang dalam uraian tugas (job description) masing-masing satuan unit kerja sebagaimana Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sumut Nomor: 481/Dir/DPr-PP/SK/2008 tanggal 09 Oktober 2008 tentang Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Divisi
To monitor the compliance of banks in meeting the rules and regulations of the applicable legislation, the Company has established a Compliance Unit. In the execution of the Compliance Unit is appointed to manage and report on the implementation of Good Corporate Governance, while to ensure effective implementation of Good Corporate Governance in each work unit operations implemented by Internal Audit Group (IAG) and assisted by the Internal Control (IC) Branch. The assignment is contained in job descriptions of each labor unit as the Decree of Directors of PT. Bank Sumut Number: 481/Dir/DPr-PP/SK/2008 dated October 9, 2008 on Duties, Autorities and Responsibilities of the Division of Monitoring, and the Decree of Directors of PT. Bank Sumut Number: 455/Dir/DKMR-CQA/SK/2007 December 28, 2007 on
130 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Pengawasan, serta Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sumut Nomor: 455/Dir/DKMR-CQA/SK/2007 tanggal 28 Desember 2007 tentang Piagam Internal Audit PT. Bank Sumut.
the Internal Audit Charter of PT. Bank SUMUT.
Pilar Yang Mendasari Kerangka Tata Kelola Perusahaan
Pillars Underlying Corporate Governance Framework
Tata kelola perusahaan tidak terlepas dari struktur tata kelola yang menjadi pilar dalam pelaksanaan implementasi GCG pada seluruh unit kerja di lingkungan bank Sumut. Fungsi, tugas, dan tanggung jawab dari struktur tersebut mencerminkan 5 (lima) prinsip GCG sehingga masingmasing struktur dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pilar GCG. Adapun struktur tata kelola perusahaan di Bank Sumut adalah:
Good corporate governance in an integral part from the governance structure which became a pillar in GCG implementation of the entire work unit within the Bank SUMUT. Functions, duties and responsibilities of these structures reflects the five principles of GCG so that each structure can perform its duties and functions as a pillar of GCG. The structure of corporate governance at the Bank SUMUT are:
a. b. c. d. e.
a. b. c. d. e.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Dewan Komisaris Direksi Komite – Komite di bawah Dewan Komisaris Komite – Komite di bawah Direksi
General Meeting of Shareholders (GMS) BOC BOD Committees under the Board of Commissioners Committees under the Board of Directors
Rapat Umum Pemegang Saham
Shareholders General Meeting
Rapat Umum Pemegang Saham terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa)
Shareholders General Meeting consist of Annual Shareholders General Meeting (RUPS) Extraordinary-Shareholder General Meeting (RUPS-LB)
RUPS Tahunan
Annual Shareholders General Meeting (RUPS)
RUPS Tahunan diselenggarakan tiap tahun, paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku perusahaan ditutup.Dalam RUPS Tahunan :
Annual Shareholder General Meeting held each year, not later than 6 (six) months after the company’s fiscal year closed. In Annual Shareholder General Meeting:
(1) Direksi menyampaikan laporan tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan RUPS.
(1) The BOD submit the annual reports that have been reviewed by the BOC to get approval by the SGM
Laporan Tahunan memuat : a. Laporan keuangan yang terdiri atas neraca akhir tahun buku yang baru lampau dalam perbandingan dengan tahun buku sebelumnya, laporan laba-rugi dari tahun yang bersangkutan, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan tersebut. b. Laporan kegiatan perusahaan. c. Laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan. d. Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan usaha perusahaan.
Annual Report includes: a. The financial statements which consist of new comprising balance sheet and year ago in comparison with the previous fiscal year, income statement of the year, cash flow statement and statement of changes in equity and notes to those statements. b. Activities Reports of the company. c. The implementation of social and environmental responsibility report d. Details of issues that arise during the fiscal year that affect the company’s business activities.
Bank Sumut Annual Report 2010
131
e. Laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris selama tahun buku yang baru lampau. f. Nama anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris g. Gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris Perusahaan untuk tahun yang baru lampau.
e. The report on the monitoring task which has been undertaken by the BOC during the financial year ago. f. Name of the BOC and BOD. g. Salaries and allowances for members of theBOD and the salary or honorarium and allowances for members of the BOC of the Company for the year ago.
(2) Pengesahan perhitungan tahunan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu sejauh tindakan tersebut tercermin dalam perhitungan tahunan.
(2) Validation of annual accounts by the Annual Shareholders General Meeting, means providing settlement and release of full responsibility to the members of the BOD and BOC for the management and supervision have been implemented during the past fiscal year as far as actions are reflected in the annual calculation.
(3) RUPS Tahunan dapat diadakan oleh Pemegang Saham apabila Direksi dan Dewan Komisaris lalai untuk menyelenggarakan RUPS pada waktu yang telah ditentukan setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan perusahaan.
(3) Annual Shareholder General Meeting to be held by the Shareholders if the BOD and BOC are fail to hold the Shareholder General Meeting at a specified time after obtaining permission from the Chairman of the Court whose jurisdiction covers the corporate domicile.
RUPS Luar Biasa
Extraordinary Shareholder General Meeting
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yaitu Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan, dengan ketentuan sebagai berikut :
Extraordinary Shareholders General Meeting is Shareholders General Meeting held from time to time as needed, with the following provisions:
(1) Direksi atau Dewan Komisaris berwenang menyelenggarakan RUPS Luar Biasa. (2) Direksi atau Dewan Komisaris wajib memanggil dan menyelenggarakan RUPS Luar Biasa atas permintaan tertulis dari satu pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. (3) RUPS Luar Biasa dapat diadakan oleh Pemegang Saham apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk menyelenggarakan RUPS-LB pada waktu yang telah ditentukan setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan perusahaan.
(1) The BOD and BOC have authority to hold an Extraordinary Shareholders General Meeting. (2) BOD and BOC shall call and hold an Extraordinary Shareholders General Meeting upon the written request of one or more shareholders who together represent one tenth of the total shares with valid voting rights.
Pada tahun 2010, Bank Sumut telah menyelenggarakan RUPS sebanyak 1 (satu) kali, yaitu pada tanggal 14 Mei 2010 yang dihadiri oleh para pemegang saham.
In 2010, the Bank SUMUT has hosted the Annual Shareholder General Meeting of 1 (one) times, namely on May 14, 2010 which was attended by the shareholders.
132 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
(3) Extraordinary Shareholders General Meeting to be held by the Shareholders if the BOD and BOC are fail to hold the Extraordinary Shareholders General Meeting at a specified time after obtaining permission from the Chairman of the Court whose jurisdiction covers the corporate domicile.
Keputusan RUPS Tahunan 2010
Decision of the Annual Shareholder General Meeting 2010
a. Menyetujui dan menerima masuknya Pemkab. Padang Lawas sebagai pemegang saham serta persetujuan Penerbitan Surat Saham dan perubahan Komposisi Modal Saham Tahun 2009 b. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk mengesahkan penerbitan saham setiap triwulan atas Saham yang disetor pada Tahun Buku 2010 dan triwulan I tahun 2011. c. Penunjukan Auditor Independen untuk pemeriksaan Tahun Buku 2010 dan Interim Audit. d. Persetujuan Penerbitan Obligasi PT. Bank Sumut e. Penyempurnaan tata tertib dan tata acara menjalankan pekerjaan Direksi PT. Bank Sumut f. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris PT. Bank Sumut menerbitkan keputusan tentang tata cara Menjalankan Pekerjaan Dewan Pengawas Syariah PT. Bank Sumut
a. To approve and accept the entry of Padang Lawas regency as shareholder and the approval of Shares Issuance and the changes of Share Capital Composition in 2009
c. Appointed of Independent Auditor to audit for Fiscal Year 2010 and Interim Audit. d. Approval of Bonds Issuance of PT. Bank SUMUT e. Completion of the procedures in running the BOD performance of Bank SUMUT. f. Give the authority to the BOC of PT. Bank SUMUT to issued a decision regarding the procedure in running of the Sharia Supervisory Board in running performance of Bank SUMUT.
DEWAN KOMISARIS
BOC
Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
The Scope of Duties and Responsibilities of the BOC
Dewan Komisaris memiliki fungsi, tugas dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan bunyi anggaran dasar dan wewenang yang diberikan oleh RUPS, yang tertuang dalam Keputusan Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Nomor: 14/DK-BPDSU/SK/2002 tanggal 11 Maret 2002 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan, Pembinaan Dan Pengelolaan Bank oleh Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara.
The BOC has the clearly functions, duties and responsibilities in accordance with the articles of association and the authority given by the Shareholder General Meeting as stated in the Decision of the BOC of PT. Bank SUMUT Number: 14/DK-BPDSU/ SK/2002 dated March 11, 2002 on Guidelines Monitoring Procedures, Development and Management of the Bank by the BOC of PT. Bank SUMUT
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam hal mengawasi kebijakan Direksi terhadap operasional bank secara umum yang mengacu kepada rencana bisnis yang telah disetujui Dewan Komisaris dan Bank Indonesia, serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
The BOC is responsible to the shareholders in the event the BOD to the bank’s operations policy in general, which refers to the business plan has been approved by the BOC and the Bank Indonesia, as well as ensuring compliance with all regulations and legislation in force.
Dewan Komisaris selalu mengawasi kebijakan yang diambil Direksi berdasarkan laporan yang diterima atau temuan langsung di lapangan. Untuk membantu tugas-tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan penerapan kebijakan GCG tersebut, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi yang ditetapkan dalam suatu Surat Keputusan Direksi Bank Sumut dengan tugasnya adalah melakukan pemantauan, evaluasi, dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
The BOC always supervise measures taken by BOD based on reports received direct or findings in the field. To assist the duties of the BOC in conduct the GCG implementation policy, the BOC has established an Audit Committee, the Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee are set out in a Decree of the Bank SUMUT with his duties to conduct monitoring, evaluation, and provide recommendations to BOC.
b. Give the authority to BOC to authorize the issuance of shares every quarter for stocks that paid in fiscal year 2010 and first quarter of 2011.
Bank Sumut Annual Report 2010
133
Secara rinci, tugas Dewan Komisaris yang berhubungan dengan pengawasan adalah :
In detail, the duties of the BOC relating to the monitoring are as following:
1) Memastikan bahwa manajemen secara konsisten membangun dan mengembangkan budaya perusahaan (corporate culture) yang mendorong karyawan tanggap dan peka terhadap adanya risiko (termasuk risiko baru). 2) Mengembangkan Komite Audit (komposisi, tanggung jawab dan efektifitas) yang andal dalam bisnis, regulasi, auditing, corporate (financial) reporting, dan corporated governance untuk mendukung tugas Komisaris. 3) Melakukan pengawasan terhadap pengurusan dan operasional bank di bidang perencanaan yang meliputi: Strategi dasar dan program pelaksanaan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Strategi dan Budaya Perusahaan. Melakukan review atas pelaksanaan Bisnis Plan tahun berjalan. Pelaksanaan rencana kerja dan anggaran tahunan bank (perbandingan realisasi dengan anggaran). Strategi perusahaan dalam bidang operasional maupun manajemen strategi usaha. 5) Melakukan pengawasan terhadap pengurusan dan operasional bank di Bidang Kepatuhan yang meliputi pengawasan atas: Ketentuan Batas Maksimal Pemberian Kredit (BMPK) bank. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).
1) Ensuring that management consistently build and develop a corporate culture that encourages employees responsive and sensitive to the risks (including new risks). 2) Developing the Audit Committee (the composition, responsibilities and effectiveness) which are reliable in the business, regulatory, auditing, corporate (financial) reporting, and corporated governance to support the duties of BOC 3) Conduct monitoring to the management and bank operations in the planning division which includes as following: • The basic strategy and program implementation of the Vision, Mission, Goals, Objectives, Policies, Strategy and Corporate Culture • Review the implementation of the Business Plan of the current year • Implementation of work plan and annual budget of banks (ratio of actual to budget) • The company’s strategy in the field of management of operational and business strategy 5) Conduct monitoring of the management and operations of the bank in the Field of Compliance which includes monitoring as following: • Provisions Maximum credit lending /Batas Maksimal Pemberian Kredit (BMPK) • Capital Adequacy Ratio (CAR)/Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) • Provisions Assets Quality (KAP) • Elimination Provision of Productive Assets Allowance/ Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) • Implementation Guidelines Working Procedures and Reporting System Compliance Director in each work unit. 6) Implement the monitoring of inspection reports on the results which is reported by Monitoring Division to BOC.
Ketentuan Kualitas Aktiva Produktif (KAP). Ketentuan Penyisihan Penghapuasan Aktiva Produktif (PPAP). Pelaksanaan Pedoman Tata Kerja dan Sistim Pelaporan Direktur Kepatuhan pada setiap unit kerja. 6) Melaksanakan pengawasan dan monitoring terhadap laporan hasil pemeriksaan yang dilaporkan Divisi Pengawasan kepada Dewan Komisaris. Sesuai fungsinya, Dewan Komisaris selalu mengarahkan, memantau, mengevaluasi dan memberikan nasehat atas pelaksanaan rencana bisnis bank.
According to its function, the BOC is always direct, monitor, evaluate and provide advice on business plan implementation.
Anggota Dewan Komisaris tidak melibatkan diri dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank Sumut, kecuali diatur lain oleh perundang-undangan, Peraturan Bank Indonesia yang berlaku dan hal-hal lain yang diatur dalam Anggaran Dasar Bank.
Members of the BOC do not involve themselves in decisionmaking operations of the Bank SUMUT, unless stipulated otherwise by laws, regulations of Bank Indonesia and other matters set forth in the Articles of Association.
134 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
STRUKTUR DEWAN KOMISARIS
BOC STRUCTURE
Dewan Komisaris Bank Sumut untuk periode tahun 20092013, diangkat dan ditetapkan oleh RUPS Luar Biasa PT. Bank Sumut pada tanggal 24 Juli 2009. Penggantian dan atau pengangkatan tersebut telah memperhatikan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi. Seluruh Komisaris telah lulus Fit and Proper tanpa catatan dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia, yang mengindikasikan bahwa setiap Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai.
BOC of Bank SUMUT for the period 2009-2013, was appointed and confirmed by the Extraordinary Shareholder General Meeting of PT. Bank SUMUT on July 24, 2009. Replacement and/ or removal has been the recommendation of the Nomination and Remuneration Committee. All Commissioners has passed the Fit and Proper without notes and has received approval from Bank Indonesia, which indicates that each Commissioner has the integrity, competence and adequate of financial reputation.
Dewan Komisaris berjumlah 3 (tiga) orang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama dan 2 (dua) orang Komisaris Independen, seluruh anggota Komisaris berdomisili di wilayah kerja Kantor Pusat Bank Sumut. Masa kerja Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar Bank Sumut ditetapkan selama 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali apabila mempunyai prestasi kerja yang baik setelah memperhatikan pertimbangan Bank Indonesia dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
BOC have of 3 (three) member consist of 1 (one) Chairman and 2 (two) Independent Commissioners, all members of the Commissioners are domiciled in the territory of the Head Office of Bank SUMUT. Terms of services of BOC in accordance with the Articles of Association of Banks Sumut set for 4 years and may be reappointed when having a good performance after considering the recommendations of Bank Indonesia, without prejudice to the right of Shareholders General Meeting to dismiss at any time.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibagi atas 3 (tiga) bidang tugas, yaitu :
In performing its duties, the Board of Commissioners divided into 3 areas of tasks, namely:
1) Komisaris Utama bertugas mengkoordinasi semua kegiatan Dewan Komisaris dan membidangi pengawasan dan kepatuhan meliputi: pengawasan intern, perencanaan dan pengembangan, kepatuhan (compliance), manajemen risiko.
1) President Commissioner in charge of coordinating all activities of the BOC and in charge of supervision and compliance include: internal control planning and development adherence (compliance) risk management.
2) Komisaris yang membidangi pemasaran meliputi: Penghimpunan Dana, Pengalokasian Dana, Jasa Perbankan, Penyelamatan dan Supervisi Kredit, Hukum yang berkaitan dengan perkreditan, Perbankan Syariah.
2) Commissioners in charge of marketing include: Fund Collecting Fund Allocation Banking Services Rescue and Loan Supervision The law relating to credit Syaria banking
3) Komisaris yang membidangi Umum: Sumber Daya manusia, Umum, Administrasi Keuangan, Teknologi Informasi, Hukum yang tidak berkaitan dengan perkreditan
3) Commissioners in charge of the Generaql Affair: Human Resources General Affair Financial Administration Information Technology The law which are not related to credit
Bank Sumut Annual Report 2010
135
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Seluruh anggota Komisaris Independen tidak ada yang memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris Lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
All members of the Independent Commissioners who have no financial, management, ownership and family ties with others BOC members, Directors and/or controlling shareholders or the relationship with the Bank, which may affect its ability to act independently.
Independensi Komisaris tersebut dilengkapi dengan Surat Pernyataan yang ditandatangani diatas materai Rp. 6000,- dan diketahui oleh Direktur Utama PT. Bank Sumut.
Independence of the Commissioners is equipped with a signed Statement on stamp duty of Rp. 6000, - and known by the President Director of PT. Bank SUMUT
Seluruh Komisaris tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Komisaris dan atau Direksi lainnya serta tidak merangkap jabatan sebagai Direksi, Komisaris atau Pejabat Eksekutif pada bank lain maupun pada 1 (satu) lembaga/perusahaan bukan lembaga keuangan.
All Commissioners have each other no family relationship to the second degree with fellow members of the BOC and others BOD, and not concurrent position as BOD, BOC or Executive Officer in other banks as well as in 1 (one) institution/company non financial institutions
Mekanisme Pengungkapan Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris
Mechanism of BOC Remuneration Determination Disclosure.
Pemberian remunerasi merupakan kegiatan untuk menilai tingkat keberhasilan atau kegagalan insan perusahaan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Pemberian remunerasi didasarkan atas pertimbangan kinerja dan tanggung jawab individual, serta level jabatan yang dilakukan secara transparan sehingga dapat memotivasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Proses penetapan dan pemberian remunerasi bagi Dewan Komisaris Bank Sumut adalah sebagai berikut :
Remuneration is an activity to assess the level of success or failure of enterprise in implementing the duties and responsibilities imposed on him. Remuneration based on performance considerations and individual responsibility, and level job done in a transparent to motivate in achieving corporate goals. The process of determining and providing remuneration for the BOC of Bank SUMUT is as following:
1) Dewan Komisaris menandatangani kontrak manajemen yang berisi Key Performance Indicators (KPI) dan sasaran/ target yang akan dicapai selama masa jabatannya, sebelum ditetapkan pengangkatannya sebagai Dewan Komisaris perusahaan. 2) Dewan Komisaris menyusun dan menetapkan term of reference (TOR) yang memuat rencana kerja, sasaran/ target yang akan dicapai dalam satu tahun yang merupakan penjabaran dari kontrak manajemen. 3) Dewan Komisaris melakukan evaluasi terhadap pencapaian Indikator Key Performance Indicators (KPI) secara self-assessment baik kolektif maupun individual dengan menggunakan kriteria penilaian yang telah disetujui bersama oleh anggota Dewan Komisaris, minimal sekali dalam setahun. 4) RUPS melakukan penilaian kinerja Dewan Komisaris secara kolektif maupun individual berdasarkan pencapaian Key Performance Indicators (KPI) dan realisasi RKAT.
1) The BOC signed a management contract that contains the Key Performance Indicators (KPIs) and objectives/targets to be achieved during his tenure, prior to his appointment as the BOC of the company.
136 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
2) The BOC prepare and establish the terms of reference (TOR) which includes a work plan, objectives/targets to be achieved in one year which is a translation of a management contract. 3) The BOC evaluate the achievement of Key Performance Indicators Indicators (KPI) in a self-assessment both collective and individual using the assessment criteria agreed by BOC, at least once a year. 4) Conduct assessment of BOC performance both collectively or individually based on the achievement of Key Performance Indicators (KPI) and the realization of the RKAT.
5) Dewan Komisaris mengusulkan sistem remunerasi berbasis kinerja bagi Dewan Komisaris dengan memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi untuk ditetapkan RUPS.
5) The BOC proposes a performance-based remuneration system for BOC with the recommendation of the Remuneration and Nomination Committee to set the Shareholder Genral Meeting.
Kompensasi
Compensation
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Seluruh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Type of Remuneration and Other Facilities for All Members of the BOD and BOC. Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Total number received in 1 (one) year Dewan Komisaris BOC Orang Jutaan Rupiah People In million rupiah
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Type of remuneration and other facilities
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura) Remuneration (salary, bonus, regular allowances, bonuses, and other facilities in the form of non-natura) Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang : Other facilities in (housing, transportation, health insurance and so on) that: a. dapat dimiliki a. may have b. tidak dapat dimiliki b. may not have Total Total Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima remunerasi dalam 1 (satu) tahun yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan:
3
7.910
0
0
3
1.324
3
9.234
Total numbe of BOC and BOD received the remuneration in 1 (one) year, grouped in the range of income levels:
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun Total remuneration per poeple in 1 (one) year
Jumlah Komisaris BOC
Di atas Rp. 2 miliar Up to Rp. 2 billion
-
Di atas Rp. 1 miliar s.d. Rp. 2 miliar Up to Rp. 1 billion to Rp. 2 billion
3
Di atas Rp. 500 juta s.d. Rp. 1 miliar Up to Rp. 500 milliom to RP. 1 billion
-
Rp 500 juta ke bawah Above Rp. 500 million
-
RAPAT DEWAN KOMISARIS
BOC MEETING
Kehadiran Rapat Dewan Komisaris
Attendance Board of Commissioners Meeting
Jumlah rapat yang diselenggarakan dalam 1 (satu) tahun sebanyak 21 kali rapat dengan rincian kehadiran sebagai berikut :
Number of meetings held within 1 (one) year as many as 21 meetings with attendance details as follows:
Bank Sumut Annual Report 2010
137
Jabatan Komisaris Utama Komisaris Komisaris
Nama Djaili Azwar M. Lian Dalimunthe Irwan Djanahar
Jumlah Kehadiran 20 20 21
Kehadiran Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi
The presence of the Joint Meeting of Commissioners and Directors
Jumlah rapat Dewan Komisaris dengan Direksi diselenggarakan dalam 1 (satu) tahun sebanyak 3 (tiga) kali dengan rincian kehadiran sebagai berikut :
The number of meetings of the Board of Commissioners with the Board of Directors held on 1 (one) year 3 times with attendance details as follows:
Jabatan Komisaris Utama Komisaris Komisaris
Nama Djaili Azwar M. Lian Dalimunthe Irwan Djanahar
Jumlah Kehadiran 3 3 3
DIREKSI
BOD
Struktur, Lingkup Tugas dan Tangung Jawab Direksi
Structure, Scope of Work and Responsibility of BOD
Direksi Bank Sumut berjumlah 4 (empat) orang terdiri dari Direktur Utama, Direktur Pemasaran dan Syariah, Direktur Umum, dan Direktur Kepatuhan, yang semuanya berdomisili di wilayah kerja Kantor Pusat Bank Sumut. Seluruh anggota Direksi telah lulus Fit & Proper Test tanpa catatan serta sebagian besar telah lulus mengikuti program sertifikasi manajemen risiko.
BOD of Bank SUMUT amounted to 4 people consists of President Director, Marketing Director, General Affair Director, and Compliance Director, all of which are domiciled in the territory of the Head Office of Bank SUMUT. All members of the BOD has passed the Fit & Proper Test without notes and most have passed following the risk management certification program.
Penggantian dan atau Pengangkatan Direksi untuk masa periode 4 (empat) tahun yaitu periode Juni 2008 – Juni 2012 telah memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi yang selanjutnya diusulkan oleh Dewan Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan telah diputuskan dalam RUPS sesuai dengan Akte Notaris Alina Hanum, SH Nomor 39 tanggal 10 Juni 2008 yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan hak Azasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-87927. AH. 01.02 tahun 2008 tanggal 20 Nopember 2008,
Replacement and/or Appointment of BOD for a period of 4 (four) years, The period of June 2008 - June 2012 has been noted to Remuneration and Nomination Committee recommendation which subsequently proposed by the BOC to the Shareholder General Meeting) and has decided at the Annual Shareholder General meeting in accordance with the Notary Deed of Alina Hanum, SH No. 39 dated June 10, 2008 which was approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia Number: AHU-87 927. AH. 01:02 in 2008 on November 20, 2008,
Semua anggota Direksi memiliki kompetensi, integritas dan reputasi baik serta sebagian besar telah berpengalaman lebih dari 6 (enam) tahun dibidang operasional sebagai Pejabat Eksekutif.
All members of the BOD has the competence, integrity and good reputation and most have experienced more than 6 (six) years in operation as an Executive Officer.
Seluruh Direksi tidak merangkap Jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada bank dan Perusahaan atau Lembaga Keuangan bukan Bank.
All the BOD do not hold any positions as Commissioners, Directors or Executive Officers in banks and non-Bank Financial Institutions.
138 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
DIREKTUR UTAMA
PRESIDENT DIRECTOR
Direktur Utama adalah kordinator pelaksanaan tugas Direksi dan membawahi langsung Sekretaris Direksi dan Divisi Pengawasan. Adapun yang menjadi tugas Direktur Utama adalah : a. Menetapkan pembagian tugas diantara anggota Direksi.
President Director is the coordinator of the performance BOD duties and supervises direct the Secretary of the BOD and Monitoring Division. Meanwhile the duties of President Director are: a. Determine the distribution of duties among the members of the BOD b. Establish the organizational structure of the company with detailed job after obtaining approval or endorsement of the BOC or Shareholders.
b. Menetapkan struktur organisasi perusahaan lengkap dengan rincian tugasnya setelah mendapat persetujuan dan atau pengesahan dari Dewan Komisaris atau Pemegang Saham. c. Mengkoordinir penyusunan RJPP, RKAT dan rencanarencana lainnya untuk disampaikan kepada Komisaris dan RUPS. d. Mengkoordinir pelaksanaan program kegiatan Direktur Kepatuhan, Umum dan Pemasaran yang dijabarkan dari RKAT dan RJPP. e. Mengawasi pengalokasian tugas dan wewenang oleh masing-masing Direktur kepada Pemimpin Divisi. f. Membawahi langsung Divisi Pengawasan dan Sekretaris Direksi. g. Menetapkan anggaran biaya untuk Divisi Pengawasan dan Sekretaris Direksi dalam rencana anggaran tahunan. h. Mengendalikan program kegiatan dibidang Pengawasan Umum, Bidang Pengawasan Teknologi Sistim Informasi dan Bidang Pengawasan Kredit, dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. i. Mengadakan serta memimpin rapat Direksi secara berkala, untuk mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan masing-masing Divisi, Cabang Utama dan Cabang. j. Mengkoordinir Direksi melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Key Performance Indicators (KPI) serta merumuskan tindakan perbaikan yang diperlukan. k. Mengkoordinir pembuatan laporan manajemen triwulan, semesteran dan tahunan yang akan disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham. l. Mengkoordinir pemantauan terhadap implementasi Good Corporate Governance. m. Menjalankan tugas-tugas lainnya sesuai dengan Anggaran Dasar, Keputusan RUPS dan Peraturan Perundanganundangan yang berlaku.
c. Coordinate the preparation of RJPP, RKAT and other plans to be submitted to theBOC and the Shareholder General Meeting. d. Coordinate the implementation of program activities of Compliance, General Affair and Marketing Director that are translated from the RKAT and RJPP. e. Supervise the allocation of duties and authority by each Director to the Division Leader. f. Directly supervises the Monitoring Division and the Secretary of the BOD. g. Setting the budget for the Monitoring Division and the Secretary of the BOD in the annual budget plan. h. Control the program activities in Public Monitoring, Information Systems and Technology Supervision Division and Credit Supervision, with provision regulations. i.
j.
Held and chair regular meeting, to evaluate the implementation of program activities of each Division, Main Branch andSub- Branch. Coordinate the BOD to conduct evaluation periodically the achievement of the target Key Performance Indicators (KPI) and formulate the necessary corrective action.
k. Coordinate the quarterly management report preparation, semi and annual that will be submitted to the BOC and Shareholders. l. Coordinate the monitoring of the Good Corporate Governance implementation. m. Run other tasks in accordance with the Article of Association, Shareholde General Meeting decision and any provision regulation .
Bank Sumut Annual Report 2010
139
DIREKTUR UMUM
GENERAL AFFAIR DIRECTOR
Direktur Umum membawahi bidang tugas : a. Sumber Daya Manusia, b. U m u m, c. Teknologi Informasi dan Administrasi Keuangan, d. Hukum yang tidak berkaitan dengan perkreditan/ pembiayaan.
General Affair Director in charge of the task: a. Human resources b. General Affair c. Information Technology and Financing Administrative. d. Law non related to Credit and financing
Secara spesifik yang menjadi tugas Direktur Umum adalah :
Specifically the duties of General Affair Director are as following: a. Setting the vision, mission in an environment that is aligned with the General Affair Director’s vision, mission and strategy. b. Establish strategies and policies which are aligned with the General Affair Director’s vision, mission and strategy, corporate policy in accordance with applicable regulations. c. Formulate the initial activities program each year for Human Resource Division, Information Technology and Accounting, and General Affair based on the RKATand RJPP. d. Together with President Director create and submit proposals concerning the main points of Civil Service Rules to the BOCto get approval and endorsement.
a. Menetapkan visi, misi di lingkungan Direktur Umum yang diselaraskan dengan visi, misi dan strategi perusahaan. b. Menetapkan strategi dan kebijakan Direktur Umum yang diselaraskan dengan visi, misi dan strategi, kebijakan korporasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. c. Merumuskan program kegiatan setiap awal tahun untuk Divisi SDM, Teknologi Informasi dan Akuntansi, dan Umum yang didasarkan kepada RKAT dan RJPP yang telah disahkan. d. Bersama Direktur Utama membuat dan mengajukan usulan tentang pokok-pokok Peraturan Kepegawaian kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan dan pengesahan. e. Mengembangkan kualitas SDM melalui Pendidikan dan Pelatihan, merit system, Career Path, Mutasi, sistim evaluasi dan cara lainnya. f. Membangun Sistim Informasi Manajemen yang baik yang dilatar belakangi Teknologi Informasi yang mendukung. g. Menyusun sistim dan prosedur pengelolaan administrasi keuangan bank dengan mempedomani PBI dan ketentuan peraturan lain yang berlaku. h. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan dibidang Comunity Development. i. Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan Direktorat Umum untuk mengevaluasi pelaksanaan program kegiatannya. j. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Key Performance Indicators (KPI) dibidang SDM, Teknologi Informasi dan Akuntansi, dan Umum. k. Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Komisaris dan RUPS dan menindaklanjuti temuan hasil audit Divisi Pengawasan dan Auditor Ekstern yang berkaitan dengan dibidang SDM, Teknologi Informasi dan Akuntansi, dan Umum. l. Menangani masalah-masalah hukum yang tidak berhubungan dengan kegiatan perkreditan. m. Melaksanakan fungsi pengadaan barang dan jasa untuk kelancaran operasional bank.
140 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
e. Develop quality of human resources through education and training, merit system, Career Path, mutation, evaluation systems and other means. f. Build a Good Management Information System that was based on information technology support. g. Develop systems and procedures of the bank’s financial administration with PBI manual and other applicable regulations h. Implement and control the activities program in Comunity Development. i. Hold internal meetings regularly in internal environment of the Directorate General to evaluate the implementation of activities program. j. Conduct regular evaluation of target achievement of Key Performance Indicators (KPI) in Human Resources, Information Technology and Accounting, and General Affair. k. Running the direction from President Director, Commissioner and Shareholders General Meeting and follow up on audit findings and Supervision Division and External Auditor related to the Human Resources, Information Technology and Accounting, and General Affair. l. Dealing with legal problems that are not related to lending activities. m. Implement the functions of procurement of goods and services for the smooth operational Bank.
n. Melaksanakan tugas dan fungsi pemeliharaan dan perawatan atas seluruh harta kekayaan (aktiva tetap) bank secara baik. o. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada lingkungan Direktur Umum. p. Menjalankan tugas-tugas lainnya sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
n. Conduct the duties and functions of maintenance and care of all bank assets (fixed assets).
DIREKTUR PEMASARAN DAN SYARIAH
DIRECTOR OF MARKETING AND SHARIA
Direktur Pemasaran dan Syariah membawahi bidang tugas :
Director of Marketing and Sharia in charge of the task as following: a. Fund Raising b. Fund Allocation c. Banking Services d. Rescue and Supervision of Credit/Financing e. Syaria Banking f. Laws relating to credit/financing
a. b. c. d. e. f.
Penghimpunan Dana Pengalokasian Dana Jasa Perbankan Penyelamatan dan Supervisi Kredit/Pembiayaan Perbankan Syariah Hukum yang berkaitan dengan perkreditan/pembiayaan
Adapun yang menjadi tugas Direktur Pemasaran dan Syariah adalah : a. Menetapkan visi, misi di lingkungan Direktur Pemasaran dan Syariah yang diselaraskan dengan visi, misi dan strategi perusahaan. b. Menetapkan strategi dan kebijakan pemasaran yang diselaraskan dengan visi, misi dan strategi, kebijakan korporasi dengan mempertimbangkan ketentuan dan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan lembaga otoritas moneter (BI). c. Merumuskan program kegiatan Direktur Pemasaran dan Syariah setiap awal tahun yang didasarkan kepada RKAT dan RJPP yang telah disahkan. d. Mengkomunikasikan strategi dan kebijakan serta pemasaran kepada seluruh jajaran pemasaran (Divisi Treasury, Divisi Kredit, Divisi Penyelamatan Kredit dan Divisi Usaha Syariah). e. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan dibidang Penghimpunan Dana, Pengalokasian Dana, Jasa Perbankan dan Bidang Penyelamatan dan Supervisi Kredit, dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. f. Mengkoordinasikan dan mensupervisi kegiatan divisidivisi dibawah Direktur Pemasaran dan Syariah. g. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Key Performance Indicators (KPI) yang ditetapkan bagi Direksi Bidang Pemasaran dan Syariah. h. Mengadakan rapat internal Direktur Pemasaran secara berkala guna membahas masalah-masalah dibidang Pemasaran dan Syariah.
o. Implement and monitor the application of Good Corporate Governance principles in General Affair Director environment. p. Run other tasks in accordance with the provisions of the Articles of Association, the decision of the Shareholder General Meeting and applicable regulation.
Meanwhile the duties of marketing Director and Syaria are as following: a. Established the vision, mission in marketing director environment that are aligned with the vision, mission and strategy of the company. b. Establish strategy and marketing policies that are aligned with the vision, mission and strategy, corporate policy by considering the rules and regulations issued by the government and monetary authorities institutions (BI). c. Formulate the activities program of Marketing Director in every beginning of the year based on valid RKAT and RJPP. d. Communicate the strategies and policies and marketing to the whole range of marketing Division (Treasury Division, Credit Division, Credit Rescue Division and Syaria Business Unit Division). e. Implement and control the activities program Fund Raising, Fund Allocation, Banking Service and Rescue Division and credit supervision, with applicable rules and regulations. f. Coordinate and supervise the activities of the divisions under the Marketing Director. g. Conduct regular evaluation of target achievement of Key Performance Indicators (KPI) established by Marketing Directors. h. Held Marketing Director internal meetings regularly to discuss issues in the Marketing Division.
Bank Sumut Annual Report 2010
141
i.
Menjalankan arahan-arahan dari Direktur Utama, Komisaris dan RUPS dan menindaklanjuti temuan hasil audit Divisi Pengawasan dan Auditor Ekstern yang berkaitan dengan Akuntansi dan Keuangan. j. Menangani masalah-masalah hukum yang berhubungan dengan kegiatan perkreditan dan pembiayaan. k. Melaksanakan dan mengendalikan Usaha Syariah yang meliputi Supervisi Pembiayaan, Operasional dan Treasury Syariah. l. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance di lingkungan Direktur Pemasaran dan Syariah.
i.
DIREKTUR KEPATUHAN
COMPLIANCE DIRECTOR
Direktur Kepatuhan membawahi bidang tugas : a. Perencanaan dan Pengembangan b. Manajemen Risiko, Kepatuhan dan Quality Assurance
a. Planning and Development b. Risk Management, Compliance and Quality Assurance
Adapun tugas Direktur Kepatuhan adalah : a. Menetapkan rencana strategis bank dan program dalam bidang Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan, Pembinaan Cabang, Compliance & Quality Assurance, dan Manajemen Risiko. b. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan Divisi yang telah dirumuskan meliputi Bidang Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan, Pembinaan Cabang, Compliance & Quality Assurance, dan Manajemen Risiko. c. Mencegah Direksi Bank agar tidak menempuh kebijakan dan/atau menetapkan keputusan yang menyimpang dari peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan lain yang berlaku. d. Memastikan ketaatan pelaksanaan operasional bank terhadap peraturan perundang undangan yang berlaku di bidang perbankan. e. Mempersiapkan prosedur kepatuhan pada setiap satuan kerja f. Menyesuaikan pedoman interen bank terhadap perubahan peraturan perundangan yang berlaku. g. Melakukan pelatihan serta sosialisasi kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku. h. Memastikan ketaatan bank terhadap perjanjian rekapitalisasi, Komitmen dan rencana kerja yang telah disetujui oleh Bank Indonesia i. Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan jajaran Direksi Kepatuhan untuk mengevaluasi pelaksanaan program kegiatannya. j. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Key Performance Indicators (KPI) di bidang Bidang
142 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Running directiion from President Director, Commissioners and the Shareholder General Meeting and follow up on audit Supervision Division and the External Auditor relating to the Accounting and Finance. j. Dealing with legal issues related to credit and financing activities . k. Implement and control the Sharia Business Unit which includes Supervision Finance, Operations and Treasury Sharia. l. Implement and monitor the application of the Good Corporate Governance pronciples in Marketing Director environment.
The task of the Compliance Director are as following: a. Define the bank’s strategic plan and programs in the areas of Planning, Research and Development, Branch Development, Compliance & Quality Assurance, and Risk Management. b. Implement and control the activities program that have been formulated covering the Planning Division, Research and Development, Branch Development, Compliance & Quality Assurance, and Risk Management. c. Preventing the Directors for not taking policy and/or issue a decision that deviates from Bank Indonesia regulations and other laws and regulations in force. d. Ensuring compliance with the implementation of the bank’s operations against the laws and regulations in force in banking. e. Prepare a compliance procedure in each work unit f.
Bank’s internal guidelines adjusted to the changes of applicable laws and regulation in force. g. Conduct training and dissemination of compliance with applicable regulations. h. Ensure compliance to bank recapitalization agreement, commitment and action plans that have been approved by Bank Indonesia i. Hold internal meetings regularly in Compliance Director environment to evaluate the implementation of activities program. j. Conduct regular evaluation of target achievement of Key Performance Indicators (KPI) in Planning, Research
and Development, Branch Development, Compliance & Quality Assurance, and Risk Management.
Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan, Pembinaan Cabang, Compliance & Quality Assurance, dan Manajemen Risiko. k. Menjalankan tugas-tugas lainnya sesuai dengan ketentuan dan Peraturan yang berlaku.
k. Run other tasks in accordance with the provisions and applicable regulations .
GAJI DAN TUNJANGAN DIREKSI
SALARY AND ALLOWANCES OF BOD
Gaji dan tunjangan Direksi mengacu kepada evaluasi kinerja yang dilakukan secara komprehensif, berjenjang, dan berkala. Proses penetapan gaji dan tunjangan Direksi adalah sebagai berikut :
Salaries and allowances of the BOD refers to the performance evaluation conducted in a comprehensive, tiered, and periodic. The process of setting salaries and allowances of the BOD are as following:
1) Direksi menandatangani kontrak manajemen yang berisi Key Performance Indicators (KPI) dan sasaran/ target yang akan dicapai selama masa jabatannya, sebelum ditetapkan pengangkatannya sebagai Direksi perusahaan. 2) Direksi menyusun Key Performance Indicators (KPI) yang memuat rencana kerja, sasaran/target yang akan dicapai dalam satu tahun maupun triwulanan yang merupakan penjabaran dari kontrak manajemen. 3) Direksi melaporkan realisasi pencapaian target masingmasing Key Performance Indicators (KPI) dalam laporan triwulanan dan laporan tahunan kepada Komisaris baik secara individu maupun kolektif untuk di evaluasi. 4) Hasil evaluasi Key Performance Indicators (KPI) dan RKAT Direksi oleh Dewan Komisaris merupakan media penilaian pertanggungjawaban Direksi di RUPS. 5) Direksi mengusulkan sistem remunerasi berbasis kinerja Direksi kepada Dewan Komisaris yang dikaitkan dengan hasil penilaian kinerja masing-masing Direksi. 6) Dewan Komisaris melalui Komite Remunerasi dan Nominasi mereviu sistem remunerasi Direksi sebelum disampaikan kepada RUPS untuk ditetapkan.
1) The BOD signed a management contract that contains the Key Performance Indicators (KPIs) and objectives/ targets to be achieved during his tenure, before the set appointment as directors of the company. 2) The BOD set Key Performance Indicators (KPI) that contains the work plan, objectives/targets to be achieved in one year or quarterly which is a translation of a management contract. 3) The BOD reported the achievement of each Key Performance Indicators (KPI) in the consolidated quarterly and annual reports to the Commissioner, both individually and collectively for the evaluation. 4) The evaluation result of Key Performance Indicators (KPI) and RKAT by BOC as an accountability rating media of BOD in Shareholder General Meeting. 5) The BOD proposes a remuneration system based on performance for Directors to the BOC that is associated with the results of performance assessment of each BOD. 6) The BOC through the Nomination and Remuneration Committee reviewed the remuneration systems of Directors before submission to the Shareholder General Meeting to be established.
Bank Sumut Annual Report 2010
143
REMUNERASI DIREKSI DI TAHUN 2010
BOD REMUNERATION IN 2009
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Seluruh Anggota Direksi
Total Remuneration and other fasilities to all BOD members
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Total number received in 1 (one) year Dewan Komisaris BOD Orang Jutaan Rupiah People in million Rupiah
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Type of remuneration and other facilities
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura) Remuneration (salary, bonus, regular allowances, bonuses, and other facilities in the form of non-natura)
4
17.334
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang : Other facilities in (housing, transportation, health insurance and so on) that: a. dapat dimiliki may have b. tidak dapat dimiliki may not have
0 4
0 3.677
Jumlah Total
4
21.011
Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Direksi tersebut ditetapkan oleh RUPS, namun kewenangannya dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
Package/remuneration policy and other facilities for the BOD is determined by the Shareholder General Meeting, but the authority delegated to the BOC
Jumlah Direksi yang menerima remunerasi dalam 1 (satu) tahun (tahun 2010) yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan:
The number of BOD who receive remuneration in 1 (one) year in 2010 which grouped in the range of income levels:
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun Total remuneration per poeple in 1 (one) year
Jumlah Direksi Number of Director
Di atas Rp. 2 miliar Up to Rp. 2 billion Di atas Rp. 1 miliar s.d. Rp. 2 miliar Up to Rp. 1 billion to Rp. 2 billion Di atas Rp. 500 juta s.d. Rp. 1 miliar Up to Rp. 500 million to RP. 1 billion Rp 500 juta ke bawah Above Rp. 500 million
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah dalam Skala Perbandingan Kriteria Criteria
4 -
The Highest and Lowest Salary Ratio In Comparison Scale Tertinggi The Highest
Terendah The Lowest
Rasio (%) Ratio
Gaji Pegawai Tertinggi dan Terendah The highest and lowest of Employees’ salary
20.633.288
1.752.839
1.177,14
Gaji Direksi Tertinggi dan Terendah The highest and lowest of BOD salary
61.707.250
49.365.800
125,00
Gaji Dewan Komisaris Tertinggi dan Terendah The highest and lowest of BOC salary
31.006.800
24.805.440
125,00
Gaji Direksi Tertinggi dengan Pegawai Tertinggi The Highest salary between BOD and Employee
61.707.250
20.633.288
299,07
144 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
KEPEMILIKAN SAHAM
SHARE OWNERSHIP
Sampai dengan periode laporan, tidak ada share option atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diputuskan dalam RUPS dan/atau Anggaran Dasar Bank yang ditawarkan kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank. Seluruh anggota Direksi telah membuat Surat Pernyataan tidak ada memiliki saham yang mencapai 5 % atau lebih dari modal disetor pada lembaga keuangan bukan Bank maupun perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam maupun diluar negeri yang ditandatangani diatas materai Rp. 6000.
RAPAT DIREKSI
Rincian kehadiran dari masing-masing rapat dimaksud adalah sebagai berikut :
BOD
•
As of the reporting period, no share option or offering stock options in order to award compensation which is decided at the Shareholder General Meeting and/or Articles of Association of Banks that offered to BOC, BOD members and Executive Officers of the Bank. All members of the BOD has made a Statement Letter of no owning shares reached of 5% or more of paid up capital in non-Bank financial institutions and other companies recidence inside and outside the country who signed on stamp duty of Rp. 6000.
BOD MEETING
Jumlah rapat Direksi yang diselenggarakan dalam 1 (satu) tahun sebanyak 6 kali, Jumlah rapat Direksi dengan Dewan Komisaris yang diselenggarakan dalam 1 (satu) tahun sebanyak 3 kali, Jumlah rapat Direksi bersama Pindiv, Pincab, Pinbid yang diselenggarakan dalam 1 (satu) tahun sebanyak 6 kali, Jumlah rapat Direksi bersama Loan Committee yang diselenggarakan dalam 1 (satu) tahun sebanyak 32 kali.
Direksi
•
Kehadiran Rapat Direksi Attendance of BOD Meeting
• • • •
The number of BOD meeting held on 1 (one) year amounted to 6 times The number of BOD with BOC meeting held on 1 (one) year amounted to 3 times The number BOD meeting together with Pindiv, Pincab, Pinbid held within 1 (one) year amounted to 6 times The number of BOD meetings with the Loan Committee held on 1 (one) year amounted to 32 times
Details of attendance of each meeting referred to are as follows:
Kehadiran Rapat Komisaris dengan Direksi Attendance of BOC Meeting
Kehadiran Rapat Cabang Attendance of Branch meeting
Kehadiran Rapat LC Attendance of LC Meeting
Gus Irawan
5
3
6
-
M. Yahya
6
3
6
-
Zenilhar
6
3
6
24
Manarata Manik
2
3
2
13
KELENGKAPAN DAN PELAKSANAAN TUGAS KOMITE - KOMITE
COMPLETION AND IMPLEMENTATION OF COMMITTEES TASK
Komite Di Bawah Dewan Komisaris
Committees under BOC
Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi yang ditetapkan dalam :
BOC has established an Audit Committee, the Risk Monitoring Committee and the Remuneration and Nomination Committee which are set out as following:
Pertama kali ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sumut Nomor : 115/DIR/DSDM-TK/SK/2007 tanggal 11 Mei 2007 tentang Pembentukan Komite Audit PT. Bank Sumut dan telah beberapa kali mengalami
First time stipulated in Directors Decree of Bank Sumut Number: 115/DIR/DSDM-TK/SK/2007 dated May 11, 2007 on the establishment of the Audit Committee of Bank SUMUT and has been amended several times, most
Bank Sumut Annual Report 2010
145
perubahan, terakhir dengan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sumut No. 499/Dir/DSDM-TK/SK/2010 tanggal 22 Juli 2010; Pertama kali ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sumut Nomor : 117/DIR/DSDM-TK/SK/2007 tanggal 11 Mei 2007 tentang Pembentukan Komite Pemantau Risiko PT. Bank Sumut dan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sumut No. 451/Dir/DSDM-TK/SK/2010 tanggal 22 Juli 2010; Pertama kali ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sumut Nomor : 120/DIR/DSDM-TK/SK/2007 tanggal 11 Mei 2007 tentang Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi PT. Bank Sumut dan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sumut No. 453/DIR/ DSDM-TK/SK/2010 tanggal 22 Juli 2010;
recently with the Directors Decree of Bank Sumut No. 499/Dir/DSDM-TK/SK/2010 July 22, 2010; First time stipulated in the Directors Decree of Bank Sumut Number: 117/DIR/DSDM-TK/SK/2007 dated May 11, 2007 on the establishment of the Risk Monitoring Committee of PT. Bank SUMUT and has been amended several times, most recently with the Directors Decree of Bank Sumut No. 451/Dir/DSDMTK/SK/2010 July 22, 2010; First time stipulated in the Directors Decree of Bank Sumut Number: 120/DIR/DSDM-TK/SK/2007 dated May 11, 2007 on the Establishment of Remuneration and Nomination Committee of Bank SUMUT and has been amended several times, most recently with the Directors Decree of Bank Sumut No. 453/Dir/DSDM-TK/SK/2010 July 22, 2010;
Masing-masing Komite memiliki jumlah anggota 3 (tiga) orang, dengan rincian sebagai berikut :
Each Committee has members of 3 (three) people, as following:
Personil Komite Audit PT. Bank Sumut :
Personnel of Audit Committee of Bank SUMUT:
Ketua : Irwan Djanahar (Komisaris Independen) Anggota : 1) Tadjudin 2) Effendy Harahap Personil Komite Pemantau Risiko PT. Bank Sumut : Ketua : M. Lian Dalimunthe (Komisaris Independen) Anggota : 1) Tadjuddin 2) Effendy Harahap
Chairman : Irwan Djanahar (Independent Commissioner) Member : 1). Tadjudin 2). Effendy Harahap Personnel of Risk Monitoring Committee of Bank SUMUT: Chairman : M. Lian Dalimunthe (Independent Commissioner) Member : 1). Tadjuddin 2). Effendy Harahap
Personil Komite Remunerasi dan Nominasi PT. Bank Sumut : Ketua : M. Lian Dalimunthe (Komisaris Independen) Anggota : 1) Djaili Azwar (Komisaris Utama) 2) Pemimpin DSDM (ex-officio)
Personnel of Remuneration and Nomination Committee of Bank SUMUT: Chairman : M. Lian Dalimunthe (Independent Commissioner) Member : 1). Djaili Azwar (Komisaris Utama) 2). Pemimpin DSDM (ex-officio)
Komite Audit
Audit Committee
Pembentukan Komite Audit sejalan dengan ketentuan Bank Indonesia melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 8/4/PBI/ 2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) bagi Bank Umum pasal 12 menyatakan bahwa dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Audit yang bekerja secara kolektif dan berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya.
Formation of the Audit Committee in line with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 8/4/PBI/2006 dated January 30, 2006 on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) for the Commercial Bank of article 12 states that in order to support the effective performance of duties and responsibilities, the BOC shall establish an Audit Committee that work collectively and advises the BOC in performing their task.
146 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Dengan dibentuknya Komite Audit diharapkan kualitas pelaporan keuangan, independensi dan kinerja Auditor Internal dan Auditor Eksternal, serta keyakinan stakeholders terhadap bank akan meningkat. Komite Audit juga diharapkan dapat menjamin pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi hasil audit, berkurangnya peluang timbulnya kecurangan, terwujudnya iklim komunikasi yang kondusif, dan terpenuhinya disclosure dan transparansi yang memadai kepada pihak yang berkepentingan.
With the establishment of the Audit Committee is expected quality of financial reporting, independence and performance of Internal Auditors and External Auditors, as well as stakeholders’ confidence in the banks will increase. The Audit Committee is also expected to guarantee the implementation of audit recommendations follow-up, less chance of the occurrence of fraud, the establishment of a conducive climate of communication, and fulfillment of adequate disclosure and transparency to interested parties.
Keberadaan Komite Audit, tugas dan tanggungjawab, serta kewenangannya dinyatakan dalam Piagam Komite Audit (Commitee Audit Charter).
The existence of the Audit Committee, duties and responsibilities, and authority stated in the Audit Committee Charter.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Duties and Responsibilities of Audit Committee
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit tertuang dalam Piagam Komite Audit PT. Bank Sumut yang merupakan lampiran dari Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sumut No. 456/ Dir/DKMR-CQA/SK/2007 tanggal 28 Desember 2007 tentang Piagam Komite Audit PT. Bank Sumut. Adapun tugas Komite Audit adalah :
Duties and responsibilities of the Audit Committee stated in its charter the Audit Committee Bank SUMUT which is the annex of the Directors Decree of Bank Sumut No. 456/Dir/DKMRCQA/SK/2010 December 28, 2007 on the Audit Committee Charter. Bank SUMUT. The tasks of the Audit Committee are as following:
1) Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan, dengan kegiatan sebagai berikut: a. Memantau pelaksanaan tugas Divisi Pengawasan sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar; b. Menilai kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku; c. Menilai kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku; d. Memantau pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Divisi Pengawasan, Akuntan Publik, dan hasil pengawasan Bank Indonesia, guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
1) Conduct monitoring and evaluation for planning and executing audits and follow-up monitoring of audit results in order to assess the adequacy of internal control, including the adequacy of the financial reporting process, with the following activities: a. Monitor the implement of Supervision Division that can be prevented the implementation and reporting that does not meet the standards; b. Assessing the suitability of the audit implementation by the accounting firm to meet audit standards; c. Assessing the appropriateness of financial statements with accounting standards; d. Monitoring the follow-up implementation by BOD on the findings of Monitoring Division, Public Accountants, and the supervision of Bank Indonesia, to offer recommendations to the BOC.
2) Komite Audit wajib memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2) The Audit Committee shall provide recommendations on the designation of Certified Public Accountants and Public Accounting Firm to the BOC to be submitted to the Shareholder General Meeting.
3) Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan perusahaan, termasuk brosur, laporan keuangan berkala, proyeksi/forecast dan lain-lain informasi keuangan yang disampaikan kepada pemegang saham.
3) Ensuring that there have been reviewing procedures satisfactory to the information disclosed by the company, including brochures, periodic financial statements, projections/forecasts and other financial information submitted to the shareholders.
Bank Sumut Annual Report 2010
147
4) Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, termasuk mendorong penerapan Corporate Governance.
4) Identify the things that require attention from BOC, including encourage the implementation of Corporate Governance.
5) Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan keputusan rapat Direksi atau penyimpangan dalam pelaksanaan hasil keputusan rapat Direksi.
5) Conduct the examination of an alleged decision errors or irregularities in the implementation of the resolution of the BOD meeting.
6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6) Implement other tasks given by the BOC along within the scope of duties and obligations of the BOC under the provisions of theregulation in force.
Sedangkan Tanggung Jawab Komite Audit adalah : 1) Memberikan hasil analisis, penilaian, dan rekomendasi atas hal - hal yang menjadi perhatian Dewan Komisaris dalam bidang pengawasan. 2) Membuat laporan secara berkala berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. 3) Melaksanakan penilaian kinerja mandiri Komite Audit (self assessment) baik kolektif maupun individual. 4) Menjaga kerahasiaan dokumen dan data/informasi perusahaan.
Meanwhile the Audit Committee Responsibilities are as following: 1) Provide the results of the analysis, assessment, and recommendations on things to be attention by BOC in the field of supervision. 2) Membuat laporan secara berkala berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. 3) Conducting the Audit Committee self-assessment of performance, both collective and individual. 4) Maintain the confidentiality of documents and data/ information company.
Independensi Komite Audit
Independence of Audit Committee
Anggota Komite Audit ditetapkan dan diangkat berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris. Jumlah Komite audit sekurang kurangnya 3 (tiga) orang terdiri dari seorang Komisaris Independen yang sekaligus menjabat sebagai ketua Komite Audit, dan 2 (dua) orang anggota dari pihak Independen. Komisaris Independen dan pihak independen yang menjadi anggota Komite Audit paling kurang 51% (lima puluh satu perseratus) dari jumlah anggota Komite Audit. Setiap anggota Komite Audit Bank Sumut independen sebagaimana persyaratan yang ditetapkan untuk menjadi Komite Audit yaitu : 1. Memiliki komitmen dalam melaksanakan tugasnya. 2. Memiliki integritas, akhlak, dan moral yang baik. 3. Tidak termasuk dalam Daftar Tidak Lulus Bank Indonesia dan daftar kredit macet, yang didukung dengan surat pernyataan pribadi. 4. Seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi. 5. Seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan. 6. Mantan anggota Direksi atau pejabat eksekutif bank tidak dapat menjadi pihak independen sebagai anggota komite audit sebelum menjalani masa tunggu (cooling
Member of the Audit Committee established and appointed by decision of the BOC meeting. The number of audit committee of at least 3 (three) people consists of an independent commissioner who also served as chairman of the Audit Committee, and 2 (two) members of the Independent party. Independent Commissioner and independent parties who are members of the Audit Committee at least 51% (fifty one percent) of the total members of the Audit Committee. Each member of the Audit Committee of bank SUMUT are independent as the requirements set for the Audit Committee as following: 1. Committed in performing their duties. 2. Having a good integrity, character, and morals. 3. Not included in the List of Disqualified of Bank Indonesia and the list of bad debts, which is supported by a personal statement. 4. One of the Independent Party who have expertise in finance or accounting. 5. One of the Independent Party who have expertise in law or banking. 6. Former member of BOD or officers of the bank executives shall not become an independent party as a member of the audit committee prior to the waiting period
148 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
off ) selama 6 (enam) bulan, kecuali mantan Direksi atau pejabat eksekutif yang melakukan fungsi pengawasan. 7. Memiliki pengetahuan serta pengalaman kerja yang cukup di bidang pengawasan/pemeriksaan keuangan dan bidang-bidang lainnya yang dianggap perlu sehingga dapat melaksanakan fungsinya secara optimal. 8. Tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan konflik kepentingan terhadap perusahaan, misalnya : 1) Mempunyai kaitan keluarga sedarah dan semenda sampai derajat kedua baik menurut garis lurus maupun garis ke samping dengan Direksi dan Dewan Komisaris. 2) Mempunyai kaitan dengan rekanan perusahaan. 9. Mampu berkomunikasi secara efektif.
(cooling off ) for 6 (six) months, except former Directors or executive officers who perform supervisory functions. 7. Having sufficient knowledge and working experience in the field of supervision/examination of financial and other fields as may be necessary to perform its functions optimally. 8. Have no interest/personal relationship that can lead to negative impacts and conflicts of interest against the company, for example: 1) Has a family relationship and marriage to the second degree both in straight line or lines to the side with the BOD and BOD.
Ahli Keuangan Komite Audit
Audit Committee Financial Expert
Dewan Komisaris telah menetapkan Effendi Harahap sebagai anggota Komite Audit yang memenuhi kualifikasi sebagai Ahli Keuangan dan Akuntansi Komite Audit Bank Sumut.
BOC has assigned Effendi Harahap as a member of the Audit Committee who qualifies as an expert in Finance and Accounting Audit Committee of Bank SUMUT.
Rapat dan Program Kerja Komite Audit
Meetings and Work Program of Audit Committee
Komite Audit yang dibentuk telah melaksanakan tugas secara efektif dan melakukan pertemuan antar anggota atau dengan unit kerja terkait sebagaimana tersebut dibawah ini :
The Audit Committee has been established to effectively implement duties and conduct a meeting between members or with related work units as specified below:
2) Having regard to the company’s partner 9. Able to communicate effectively.
Nama Anggota Komite Audit Name of Audit Committee
Kehadiran Attendance
Irwan Djanahar
10
Effendy Harahap
10
Tadjuddin
9 Audit Committee Work Programme and its Realization
Program Kerja Komite Audit beserta Realisasinya Program Kerja Analisa/Evaluasi LHA SPI Analisa/Evaluasi Laporan BI Analisa/Evaluasi LHA KAP
Target Target 27
Realisasi Realization 27
1
1
Work Program Analysis/Evaluation of SPI Analysis/Evaluation of BI Report
1
1
Analysis/Evaluation of LHA KAP
Monitoring tindak lanjut hasil pemeriksaan SPI
12
12
Monitoring follow-up results of SPI
Monitoring tindak lanjut hasil pemeriksaan BI Analisa/Evaluasi calon KAP yang mengaudit Bank Sumut Rapat Komite
2
2
5
5
12
10
Monitoring follow-up results of BI Analysis/Evaluation of the prospective firm that audits the Bank SUMUT Committee meeting
3
0
Branch Visit
Kunjungan ke Cabang
Bank Sumut Annual Report 2010
149
LAPORAN KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE REPORT
Ketua Komite Audit wajib menyampaikan kepada Dewan Komisaris :
The chairman of the Audit Committee shall submit to the BOC as following:
1. Laporan berkala yang berisi pokok-pokok hasil kerjanya berdasarkan penugasan Dewan Komisaris. 2. Laporan khusus yang berisi setiap temuan yang diperkirakan dapat mengganggu kegiatan perusahaan. 3. Laporan triwulan yang berisi pelaksanaan atau realisasi rencana kegiatan tahunan. 4. Laporan Tahunan yang sekurang-kurangnya menyajikan pelaksanaan atau realisasi rencana kegiatan tahunan, pengungkapan bila terdapat pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku, pengungkapan kesalahan dalam laporan keuangan, pengendalian intern dan pengendalian eksternal auditor.
1. Periodic reports containing the main points of his work based on the assignment of the BOC. 2. Special report containing any findings are expected to disrupt the activities of the company. 3. Quarterly reportwhich contains the implementation or realization of the annual activity plan. 4. Annual Report which at least presents the implementation or realization of an annual activity plan, the disclosure when there are violations of applicable regulations, disclosure of errors in financial reporting, internal and external control of auditors.
Laporan Komite Audit setelah ditandatangani oleh Ketua dan salah seorang anggota Komite Audit wajib disampaikan kepada Dewan Komisaris selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sejak tanggal temuan diketahui.
Report of the Audit Committee after signed by the Chairman and one member of the Audit Committee shall be submitted to the BOC no later than 10 (ten) days from the date of the known findings.
LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS KOMITE AUDIT PT. BANK SUMUT 2010
THE AUDIT COMMITTEE TASK REPORT OF PT. BANK SUMUT 2010
Selama tahun 2010 komite Audit telah melaksanakan kegiatankegiatan sebagai berikut : Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas dari SPI/SKAI dalam tahun anggaran 2010 yang dapat mencapai 27 Unit Kerja/Kantor (KantorKantor Cabang dan Divisi-Divisi) dari rencana 27 Unit Kerja/Kantor (Kantor-Kantor Cabang dan Divisi-Divisi). Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kesesuaian pelaksana audit dan kesesuaian Laporan keuangan oleh Kantor Akuntan Publik dengan Standar audit dan standar Akuntansi yang berlaku, evaluasi dilakukan untuk anggaran tahun 2009 yang pelaksanaan audit dan Penyusunan laporan Keuangannya dilaksanakan di tahun2010. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut oleh direksi atas temuan hasil pemeriksaan dari Bank Indonesia secara bulanan.
During the year 2010, the Audit Committee has undertaken the following activities: Conduct monitoring and evaluation of audit planning and supervised the audit follow-up results in order to assess the adequacy of internal control, including the adequacy of the financial reporting process. Conduct monitoring and evaluation to the task performance of the SPI/SKAI Internal in the fiscal year 2010 which can be reached 27 Work Unit/Office (Branch Offices and Divisions) from the proposed of 27 Work Unit/Office (Branch Offices and Divisions) Conduct monitoring and evaluation to the appropriateness and suitability of implementing the audit of financial statements by the Public Accountant Firm with audit standards and applicable accounting standards. The evaluation done for the budget year 2009 that the audit conduct and preparation of consolidated Financial repost held in 2010. Conduct monitoring and evaluation of follow-up implementation by the directors on the findings of the Bank Indonesia examination on monthly basis.
150 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan hasil pemeriksaan dari Akuntan Publik secara bulanan. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan hasil pemeriksaan dari SPI/SKAI secara bulanan. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan hasil pemeriksaan dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) secara bulanan. Melakukan rapat koordinasi rutin secara bulanan Ketua bersama anggota Komite Audit untuk membahas dan mencari solusi dan tindak lanjut atas temuan hasil pemeriksaan Bank Indonesia, Kantor Akuntan Publik/ SPI/SKAI dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap temuan hasil pemeriksaan Khusus oleh SPI/SKAI atas kejadian kecurangan atau fraud yang dilaporkan ke Bank Indonesia. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan kerja Direksi secara triwulanan baik operasional maupun tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan Bank Indonesia, Akuntan Publik SPI/SKAI dan badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan melaporkan kepada Dewan komisaris yang diteruskan dengan rekomendasi kepada Direksi untuk ditindak lanjuti. Melakukan koordinasi dengan Kepala Devisi dan jajarannya rutin bulanan secara bergantian untuk membahas temuan hasil pemeriksaan intern dan extern yang belum terselesaikan. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan penerapan PSAK No. 50 dan No. 55. Melakukan evaluasi Rencana Bisnis Bank untuk tahun Anggaran 2011. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan penyusunan Laporan Tahunan bank tahun Anggaran 2009.
Conduct monitoring and evaluation of follow-up implementation by the Directors on the findings of the public accounting inspection on monthly basis. Conduct monitoring and evaluation of follow-up implementation by the Directors on the findings of the the SPI/Internal Audit Unit examination of on monthly basis. Conduct monitoring and evaluation of follow-up implementation by the Directors on the findings of the the State Audit Board (BPK) examination on monthly basis. Conduct routine monthly coordination meetings with the Chairman and the Audit Committee members to discuss and seek solutions and follow up on the findings of Bank Indonesia audit, Public Accountants Firm, SPI /SKAI and the State Audit Board (BPK). Conduct monitoring and evaluation the findings of the special examination by the SPI/Internal Auditor for the incident of fraud or fraud that is reported to Bank Indonesia. Conduct monitoring and evaluation in the implementation of the BOD performance on a quarterly basis both operationally and follow-up findings of the Bank Indonesia audit, Public Accountant SPI/SKAI and the State Audit Board (BPK) and report to the BOC with a recommendation forwarded to the BOD for further action. Conduct a Coordination with Division Head and the monthly routine staff in turn to discuss the findings of the internal investigation and unresolved extern. Conduct monitoring and evaluation of the SFAS implementation No. 50 and No. 55. Conduct monitoring and evaluation on Business Plan Budget for the year 2011. Conduct monitoring and evaluation of bank’s Annual Report preparation in Budget year 2009.
PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA UTARA KOMITE PEMANTAU RISIKO PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA UTARA RISK MONITORING COMMITTEE M. Lian Dalimunthe Ketua Effendy Harahap Anggota Tadjudin Anggota
Bank Sumut Annual Report 2010
151
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI
REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE
Tujuan Pembentukan
The Establishment Objectives
Bank Indonesia melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.: 8/4/PBI/2006, tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI Nomor 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006, Pasal 12 mewajibkan Komisaris untuk membentuk beberapa Komite antara lain Komite Remunerasi dan Nominasi untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris, yang meliputi :
Bank Indonesia through Bank Indonesia Regulation (PBI) No.: 8/4/PBI/2006, January 30, 2006 on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) for Commercial Banks, as amended by Regulation No. 8/14/PBI/2006 October, 5 2006, Article 12 requires the Commissioner to form several committees including the Remuneration and Nomination Committee to support the effective performance of duties and responsibilities of the BOC, including as following:
1) Membantu Dewan Komisaris melaksanakan tugas yang berkenaan dengan kompensasi Pengurus dan Pejabat Bank, dengan menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan mengenai kompensasi, mengatur administrasi program kompensasi, melakukan kajian program kompensasi, dan menyiapkan laporan tentang kompensasi Pengurus dan Pejabat Bank yang diperlukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2) Mengidentifikasi dan merekomendasikan calon-calon Pengurus dan Pejabat Bank untuk dipilih atau ditetapkan dan memastikan bahwa program pengenalan untuk Pengurus baru telah dilaksanakan, termasuk program pendidikan berkelanjutan pada semua Pengurus dan Pejabat Bank untuk memastikan bahwa pemahaman dan pengetahuan mereka mengenai bisnis Bank dan tanggungjawab mereka sebagai direktur terpelihara dengan baik. 3) Komite bertanggungjawab untuk mengembangkan dan merekomendasikan proses seleksi Pengurus.
1) To assist the BOC implement thier tasks relating to compensation of Bank Management and Officers, by establishing company policies regarding compensation, governing the administration of compensation programs, to review the compensation program, and prepare a report on the compensation of Bank Management and Officers which required in accordance with applicable regulations. 2) Identify and recommend candidates for Board and Officers of the Bank to be selected or assigned and ensure that the introduction program for new board has been implemented, including continuing education programs at all Board and Officers of the Bank to ensure that their understanding and knowledge about the business of the Bank and their responsibilities as a director is well maintained.
Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi
Independence of Remuneration and Nomination Committee
1) Anggota Komite dilarang saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Komite, anggota Direksi dan/atau Pejabat Eksekutif. 2) Dalam melaksanakan tugas sebagai anggota Komite, setiap anggota harus bebas dari segala kepentingan yang dapat merugikan Perusahaan.
1) Committee members are prohibited from having a family relationship to the second degree with fellow members of the Committee, members of the BOD and/or Executive Officer. 2) In performing its tasks as a member of the Committee, each member should be free from any interests that could harm the Company.
Laporan Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee Report
Laporan Komite kepada Dewan Komisaris meliputi : 1) Hasil evaluasi yang dilaksanakan Komite serta rekomendasi yang harus dilaksanakan.
Committee Report to the BOC are include as following: 1) The committee conducted an evaluation and recommendations should be implemented.
152 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
3) The Committee is responsible for developing and recommending the selection board.
2) Laporan tahunan yang berisi laporan kegiatan Komite selama satu tahun, yang meliputi : a) Jumlah pelaksanaan rapat dan kehadiran anggota Komite dalam setiap rapat, b) Laporan realisasi pelaksanaan pekerjaan dan anggarannya dibandingkan dengan rencana. c) Daftar usulan dan rumusan yang telah direkomendasikan selama satu tahun. 3) Laporan Khusus yang berisi pertanggungjawaban atas tugas-tugas khusus yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
2) The annual report containing the Committee activities report for one year, which includes: a) The number of meetings and attendance of committee members in every meeting, b) Realization report progress in implementation of work and budget compared with planned. c) A list of proposals and formulas that have been recommended for one year. 3) Special Report containing the accountability for specific tasks given by the BOC.
Jumlah rapat dan program kerja komite remunerasi dan nominasi:
Number of meetings and work program of the remuneration and nomination committee:
Tabel Jumlah Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi The Table of Remuneration and Nomination Committee Meeting Nama Anggota Komite Audit Name of Committee Members
Kehadiran Attendance
Djaili Azwar
3
M. Lian Dalimunthe
3
Pindiv SDM (ex-officio)
3
Tabel Program Kerja dan Realisasi Komite Remunerasi dan Nominasi The Table of Work Program and Realization of Remuneration and Nomination Committee Program Kerja Work Program
Target Target
Realisasi Realization
Juli 2010
Juli 2010
Pembahasan Hak dan Fasilitas Dewan Pengawas Syariah PT. Bank Sumut Discussion on the Rights and Sharia Supervisory Board Facilities of Bank SUMUT
September 2010
Nopember 2010
Penyesuaian kenaikan gaji Direksi Bank sumut untuk tahun 2010 Increase adjustment of Bank Sumut salary in 2010
September 2010
Desember 2010
Januari 2011
Januari 2011
Rekomendasi penetapan anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko (pihak independen untuk periode 2010 - 2011 Recommendations on determinating the Audit Committee and Risk Monitoring Committee (independent party for the period 2010 to 2011)
Pembahasan usulan kenaikan honorarium anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko (pihak independen) Discussion on the proposed of increase fee the Audit Committee member and Risk Monitoring Committee (independent party)
KOMITE PEMANTAU RISIKO
RISK MONITORING COMMITTEE
Lingkup dan Tugas Komite
Scope and Tasks of The Committee
Komite Pemantau Risiko Bank Sumut adalah organ yang dibentuk dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dengan struktur organisasi yang terdiri dari: 1) Seorang Ketua merangkap Anggota dan beberapa Anggota;
Risk Monitoring Committee of Bank SUMUT is an organ established by and responsible to the BOC with an organizational structure that consists as following: 1) A Chairman concurrent members and several members;
Bank Sumut Annual Report 2010
153
2) Ketua Komite adalah salah seorang Anggota Dewan Komisaris Independen; 3) Jumlah Anggota Komite ditetapkan oleh Dewan Komisaris sesuai dengan keperluan, termasuk seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan; dan seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko. 4) Jumlah Komisaris Independen dan Pihak Independen yang menjadi anggota Komite Pemantau Risiko paling kurang 51% (lima puluh satu perseratus) dari jumlah anggota Komite Pemantau Risiko.
2) The Chairman of the Committee was one of Independent Member of the BOC; 3) The number of Committee member established by the BOC in accordance with the purposes, including an independent party with expertise in finance, and risk management.
Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko adalah :
Tasks and responsibilities of the Risk Monitoring Committee are: 1) Evaluation of the policy plan and a comprehensive risk management strategy in accordance with the objectives, business policy, the size and business complexity and the ability of the Bank proposed by the BOD to the BOC to get approval. 2) Evaluation of the appropriateness of risk management policy with the policy implementation; 3) Monitor and evaluate the tasks performance of Risk Management Committee and Risk Management Working Unit. 4) Provide recommendations to the BOC on improvements that need to be done by directors pursuant to the appropriateness evaluation of risk management policy with the policy implementation.
1) Evaluasi rencana kebijakan dan strategi manajemen risiko yang komprehensif sesuai dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank yang diajukan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan. 2) Evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut; 3) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. 4) Memberikan rekomendasi kepada dewan Komisaris tentang perbaikan atau penyempurnaan yang perlu dilakukan direksi sesuai hasil evaluasi kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut. 5) Membantu Dewan Komisaris mengevaluasi dan menyetujui permohonan Direksi yang berkaitan dengan pelaksanaan transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. 6) Menyediakan bahan rujukan dan informasi untuk keperluan Dewan Komisaris terkait pengelolaan risiko yang dihadapi perusahaan. 7) Membuat rencana kerja tahunan Komite pemantau Risiko yang diselaraskan dengan rencana kerja tahunan tentang Kebijakan manajemen Risiko Perusahaan yang dikelola oleh Direksi 8) Menyusun pedoman dan tata tertib kerja komite yang setidaktidaknya mencantumkan pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan pengaturan rapat 9) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 10) Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. 11) Melaporkan hasil-hasil kerja Komite kepada Dewan Komisaris.
154 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
4) The number of independent commissioners and independent parties who are members of the Risk Monitoring Committee at least 51% (fifty one percent) of the total members of the Risk Monitoring Committee.
5) Assist the BOC to evaluate the BOD and approve applications relating to the execution of transactions that require the BOC approval. 6) Provide reference materials and information for the purposes of BOC on the management of risks facing by the company. 7) Prepare annual work plans of Risk Monitoring Committee that are aligned with the annual work plan of the Corporate Risk Management Policy which is managed by a BOD. 8) Develop manual and procedures which include the setting of work ethic, work time, and meeting arrangements 9) Conduct other tasks given by the BOC within the scope of tasks and obligations of the BOC under the provisions of the regulation in force. 10) Identify the things that require the BOC attention. 11) Report the results of Committee work to the BOC.
Rapat dan Program Kerja Komite Pemantau Risiko:
Meetings and Work Program of Risk Monitoring Committee:
Tabel Rapat Komite Pemantau Risiko The Table of Risk Monitoring Committee Meeting Nama Anggota Komite The name of Committee Member
Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee
M. Lian Dalimunthe
7
Effendy Harahap
7
Tadjuddin
6 Program Kerja Komite Pemantau Risiko Work Program of Risk Monitoring Committee Program Kerja Work Program
Target Target
Realisasi Realization
Analisa/Evaluasi Profil Risiko Triwulan Analysis/Evaluation of Risk Profiles Quarterly
4
4
Rapat Komite Committee Meeting
12
7
Pemantauan manajemen risiko melalui LHA SPI Monitoring of risk management through the LHA SPI
23
23
Laporan Komite
Committee Report
Sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya, Komite membuat laporan resmi secara tertulis kepada Dewan Komisaris, dalam bentuk :
As the accountability of its operation, the Committee made an official report in writing to the BOC, in the form as following:
1) Laporan berkala : a. Laporan Tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Pemantau Risiko; b. Laporan triwulanan hasil evaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko.
1) Periodic reports: a. Annual Report of the Risk Oversight Committee implementation; b. Consolidated the report quarterly on the evaluation result of Directors accountability on the Risk Management policy implementation.
2) Laporan tidak berkala : Laporan Penugasan Khusus (optional) dari Dewan Komisaris.
2) Irregular Report: Special Assignment Report (optional) from the BOC.
3) Laporan berkala Tahunan, Semester dan Triwulan ditanda tangani oleh Ketua Komite, sedangkan laporan tidak berkala dapat ditanda tangani oleh Pelaksana Harian Ketua.
3) Annual Periodic Report, Semester and Quarter signed by the Chairman of the Committee, while irregularly report can be signed by the Chief Executive.
Bank Sumut Annual Report 2010
155
LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS KOMITE PEMANTAU RISIKO PT. BANK SUMUT 2010
REPORT OF TASK IMPLEMENTATION OF RISK MONITORING COMMITTEE PT. BANK SUMUT 2010
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sumut No. 388/ DIR/DSDM-TK/SK/2008 tanggal 26 Mei 2008 tentang Personil Komite Pemantau Risiko PT. Bank Sumut:
Based on the Directors Decree PT. Bank Sumut No. 388/DIR/ DSDM-TK/SK/2008 dated May 26, 2008 on the Personnel Committee Risk Monitoring PT. Bank SUMUT:
1. Susunan Komite Pemantau Risiko PT. Bank Sumut adalah sebagai berikut : Ketua : M. Lian Dalimunthe Anggota : Effendy Harahap Anggota : Tadjudin
1. Risk Monitoring Committee comprised of PT. Bank SUMUT is as following: Chairman : M. Lian Dalimunthe Member : Effendy Harahap Member : Tadjudin
2. Komite Pemantau Risiko dibawah Komisaris PT. Bank Sumut dibentuk sebagai salah satu pemenuhan pasal 12 ayat (1) PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 januari 2007 dan telah diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
2. Risk Monitoring Committee under the Commissioner of PT. Bank Sumut established as one of the fulfillment of Article 12 paragraph (1) PBI No. 8/4/PBI/2006 dated January 30, 2007 and amended by PBI No. 8/14/PBI/2006 October 5, 2006 regarding Amendment to Bank Indonesia regulation No.8/4/PBI/2006 on the Good Corporate Governance implementation.
3. Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko PT. Bank Sumut untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan komisaris yaitu melakukan : Evaluasi tentang kesesuaian antar kebijakan dengan pelaksanaan kebijakan manajemen risiko. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas komite manajemen risiko dengan satuan kerja manajemen risiko yang bersangkutan. Pertanggung jawaban terhadap tugas-tugas Komite Pemantau Risiko Kepada Dewan Komisaris.
3. Tasks and responsibilities of the Risk Monitoring Committee of PT. Bank SUMUT to provide recommendations to the BOC are as following: Evaluation of conformity between policy and the risk management policy implementation. Conduct monitoring and evaluation to the implementation of risk management committee with the task of risk management unit. Accountability to the tasks of Risk Monitoring Committee to the BOC.
4. Selama tahun 2010 Komite Pemantau Risiko melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : Melakukan pemantauan dan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaannya, memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan yang disampaikan oleh Direksi PT. Bank Sumut kepada Dewan Komisaris PT. Bank Sumut. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Manajemen Risiko Bank, satuan kerja Manajemen Risiko Bank. Melakukan evaluasi dan kaji ulang dalam penyusunan kebijakan strategi dan pedoman penerapan Manajemen Risiko. Melakukan pemantauan dan evaluasi tentang sistem tentang pengendalian Bank. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pemenuhan pelaporan profil Risiko Bank kepada Bank Indonesia.
4. During the year 2010, the Risk Monitoring Committee activities as following: Conduct monitoring and evaluation of the appropriateness of risk management policy with its implementation, by providing advice to the BOC on the report submitted by the BOD of Bank SUMUT to the BOC of bank SUMUT.
156 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Conduct monitoring and evaluation on the tasks performance of Risk Management bank, Risk Management unit. Conduct evaluation and review in the preparation of strategic policy and the manual of Risk Management implementation. Conduct monitoring and evaluation the system of Bank control. Conduct monitoring and evaluation the compliance the report of risk profile to Bank Indonesia.
Melakukan evaluasi rencana kerja anggaran Bank, rencana bisnis bank. Melakukan evaluasi terhadap risiko aktfitas treasury.
Conduct evaluation to the Bank’s work plan budget and business plan. Conduct evaluation to the Treasury of Activity risk.
PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA UTARA KOMITE PEMANTAU RISIKO PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA UTARA RISK MONITORING COMMITTEE
M. Lian Dalimunthe Ketua Effendy Harahap Anggota Tadjudin Anggota
Bank Sumut Annual Report 2010
157
KOMITE DIBAWAH DIREKSI
THE COMMITTEE UNDER BOD
Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee
Komite Manajemen Risiko pada Bank Sumut dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Sumut Nomor 151/DIR/DSDM-TK/SK/2004 tanggal 12 Juli 2004 tentang Pembentukan Komite Manajemen Risiko PT. Bank Sumut. Komite ini memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama mengenai:
Risk Management Committee at the Bank SUMUT was established by Directors Decree No. 151/DIR/DSDM-TK/ SK/2004 dated July 12, 2004 on the Establishment of Risk Management Committee of PT. Bank SUMUT. This committee has the authority and responsibility to make recommendations to the President Dirctor as following:
1) Penyusunan kebijakan, strategi dan pedoman penerapan manajemen risiko 2) Penyempurnaan pelaksanaan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi 3) Justifikasi hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal (irregulaities)
1) Formulation of policies, strategies and guidelines for risk management implementation. 2) Completion of the risk management implementation based on evaluation results 3) Justification on related matters to business decisions that deviate from normal procedures (irregulaities)
Adapun susunan personil Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut : Ketua : Direktur Kepatuhan Wakil Ketua I : Direktur Pemasaran Wakil Ketua II : Direktur Umum Sekretaris : Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko Anggota : 1. Pemimpin Divisi Kredit 2. Pemimpin Divisi Treasury 3. Pemimpin Divisi Teknologi Informasi & Akuntansi 4. Pemimpin Divisi Perencanaan 5. Pemimpin Divisi Penyelamatan Kredit 6. Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia 7. Pemimpin Divisi Umum
The composition of the Risk Management Committee personnel of is as following: Chairman : Direktur Kepatuhan Vice Chairman 1st : Direktur Pemasaran Vice Chairman 2nd : Direktur Umum Secretary : Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko Members : 1. Credit Division Head 2. Treasury Division Head 3. Information Technology and Accountant Division Head 4. Planning Division Head 5. Rescue credit Division Head 6. Human Resources Division Head 7. General Affair Division Head
Komite Kredit/Pembiayaan (Loan/Financing Committee)
Credit Committee/Finance (Loan/Financing Committee)
Komite Kredit (loan committee) dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sumut Nomor 104/DIR/DPP-PP/ SK/2000 tanggal 27 Nopember 2000 tentang Pembentukan Loan Committee dengan tugas mengumpulkan dan memberikan informasi/data yang dapat dipergunakan untuk mereview analisa kelayakan kredit yang berada dalam wewenang Direksi, melakukan review atas analisa kredit tersebut, dan memberikan saran dan masukan yang dapat dipertanggung jawabkan kepada Direksi sebagai hasil rapat Loan Committee.
Credit Committee (loan committee) was established under Directors decree of Bank Sumut Number 104/DIR/DPPPP/SK/2000 November 27, 2000 on the Establishment of Loan Committee with the task of collecting and providing information/data that can be used to review the analysis of credit worthiness that is in the authority of the BOD, conduct reviews on the credit analysis , and provide advice and input that can be responsible to the Board as a result of Loan Committee meeting.
158 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Susunan Loan Committee adalah sebagai berikut : Ketua merangkap anggota : Pemimpin Divisi Kredit Sekretaris merangkap anggota : Pemimpin Bidang Kredit Korporasi Anggota : 1. Pemimpin Divisi Perencanaan 2. Pemimpin Divisi Teknologi Informasi & Akuntansi 3. Pemimpin Bidang Hukum Divisi Penyelamatan Kredit 4. Anggota lainnya yang ditunjuk Direksi
The composition of Loan Committee are as following: Chairman and member : Head of Credit Division Secretary and members : Leader of Corporate Credit Division Members : 1. Planning Division 2. Leaders & Accounting Information Technology Division 3. Leaders Legal Affairs Division of Credit Rescue 4. The other members appointed by the Board of Directors
Komite Penilaian Tingkat Kesehatan
Assessment of Soundness Rating Committee
Komite ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sumut Nomor 162/DIR/DSDM-TK/SK/2004 tanggal 2 Agustus 2004. Fungsi komite ini adalah : - Membantu/mengingatkan Divisi terkait untuk menerbitkan ketentuan yang berhubungan dengan penilaian tingkat kesehatan Bank. - Melaksanakan seluruh proses penilaian tingkat kesehatan bank dan mempersiapkan draft/konsep hasil penilaian tingkat kesehatan Bank. - Menata seluruh arsip dan dokumen yang berkenaan dengan kegiatan penilaian tingkat kesehatan bank. - Melaksanakan sosialisasi mengenai tingkat kesehatan bank ke seluruh unit Bank Sumut.
This Committee was established by Directors Decree of Bank Sumut 162/DIR/DSDM-TK/SK/2004 No. August 2, 2004. The function of this committee are as following: - Assist/remind the related Division to issue regulations relating to the bank soundness rating.
Susunan komite ini adalah sebagai berikut : Ketua : Pemimpin Divisi Perencanaan Sekretaris : Pemimpin Bidang Pembinaan Cabang Divisi Perencanaan Anggota : Seluruh Pemimpin Divisi
The composition of this committee are as following: Chairman : Head of Planning Division Secretary : Head of Development Branch Planning Division Members : All Division Leaders
Supporting Group - Koordinator : Pemimpin Bidang Pembinaan Cabang Divisi Perencanaan - Anggota : 1. Pemimpin Bidang Manajemen Risiko Divisi Kepatuhan & MR 2. Pemimpin Bidang Kepatuhan Divisi Kepatuhan & MR 3. Pemimpin Bidang Akuntansi Divisi Teknologi Informasi & Ak 4. Pemimpin Bidang Treasury Divisi Treasury 5. Pemimpin Bidang Supervisi Kredit Divisi Kredit 6. Pemimpin Bidang Pengawasan Umum Divisi Pengawasan
-
Implement all the rating assessment process and prepare the bank draft on the result of bank soundness rating.
-
Organize all archives and documents relating to the rating of the bank’s activities. Implement the socialization of bank soundness to the whole unit of Bank SUMUT
-
Supporting Group - Coordinator: Head of Development Branch Planning Division - Members : 1. The leader of the Risk Management, Compliance Division & MR Division 2. Leader of Compliance Division & MR Division 3. Leader of Accounting & Information Technology Division and Ak 4. Leader of Treasury Division 5. Leader of Credit Supervision Division, Credit Division 6. Leader of the General Supervision Division
Bank Sumut Annual Report 2010
159
Asset And Liablilities Committee (ALCO) dan Staf Supporting Group (SSG) ALCO
Assets And Liablilities Committee (ALCO) and Supporting Staff Group (SSG) ALCO
ALCO dan SSG pada Bank Sumut dibentuk dengan diterbitkannya Surat Keputusan Direksi Bank Sumut Nomor: 028/DIR/DPP-PP/SK/2005 tanggal 29 April 2005. Misi dibentuknya ALCO dan SSG adalah untuk menetapkan kebijakan dalam mengendalikan kekayaan dan kewajiban keuangan bank dalam rangka mengoptimalkan pendapatan sebagaimana yang ditetapkan oleh pihak regulator. Tugas ALCO dan SSG antara lain adalah menetapkan besarnya rate atau tingkat suku bunga dana maupun kredit/pembiayaan pada Bank Sumut.
ALCO and SSG in Sumut Bank was established by the issuance of Directors Decree No. 028/DIR/DPP-PP/SK/2005 of Bank SUMUT on April 29, 2005. The Mission of ALCO and the SSG establishment is to establish policy in controlling wealth and financial liabilities of banks in order to optimize revenue as defined by regulators. ALCO and SSG task among others is to determine the rate and also credit/financing in Bank SUMUT.
Susunan ALCO dan SSG ALCO pada Bank Sumut adalah sebagai berikut :
The composition of ALCO and SSG ALCO in Sumut Bank are as following:
1. Asset And Liablilities Committee (ALCO) a. Ketua : Pemimpin Divisi Treasury b. Sekretaris : Pemimpin Bidang Treasury c. Anggota : - Pemimpin Divisi Perencanaan - Pemimpin Divisi Kredit - Pemimpin Divisi Teknologi Informasi dan Akuntansi - Pemimpin Divisi Usaha Syariah - Staf Supporting Group (SSG) ALCO
1. Asset And Liablilities Committee (ALCO) a. Chairman: Leader of the Treasury Division b. Secretary: Treasury Division c. Member: - Leader of Planning Division - Leader of Credit Division - Leader of Information Technology and Accounting Division - Leader of the Sharia Division - Supporting Staff Group (SSG) ALCO
2. Staf Supporting Group (SSG) ALCO - Pemimpin Bidang Perencanaan Divisi Perencanaan - Pemimpin Bidang Pembinaan Cabang Divisi Perencanaan - Pemimpin Bidang Penelitian dan Pengembangan Divisi Perencanaan - Pemimpin Bidang Kredit Divisi Kredit - Pemimpin Bidang Supervisi Kredit Divisi Kredit - Pemimpin Bidang Treasury Kredit Divisi Treasury - Pemimpin Bidang Produk dan Jasa Divisi Treasury - Pemimpin Bidang Akuntansi Divisi Teknologi Informasi & Akuntansi - Pemimpin Bidang Treasury syariah Divisi Usaha Syariah
2. Supporting Staff Group (SSG) ALCO - Leaders of Planning Division, - Leader of Development Branch, Planning Division - Leader of Research and Development, Planning Division - Leader of Credit Division - Leader of Credit Division, Credit Supervision Division - Leader of Credit Treasury Division, Treasury - Leader Field Products and Services Division, Treasury Division - Leader in Accounting & Accounting Information Technology Division - Leader of Syaria Treasury, Syaria Business Division
Komite Pengarah Teknologi Informasi (Information Technology Steering Committee)
Information Technology Steering Committee
Komite ini dibentuk Tahun 2010 yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi Bank Sumut Nomor 045/Dir/DSDM-TK/ SK/2010 tanggal 14 April 2010 Tentang Pembentukan Komite Pengarah Teknologi Informasi (Information Technology Steering Committee) PT. Bank Sumut dengan tugas pokok membantu
This committee was established in 2010 through Directors Decree No. 045/Dir/DSDM-TK/SK/2010 dated April 14, 2010 on the Establishment of the Information Technology Steering PT. Bank SUMUT with the main task to assist the BOC and BOD to monitor the activities related to
160 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Dewan Komisaris dan Direksi untuk mengawasi kegiatan terkait Teknologi Informasi di Bank Sumut.
Information Technology at Bank SUMUT.
Susunan anggota komite ini adalah sebagai berikut : a. Ketua : Direktur Umum b. Wakil Ketua : Direktur Kepatuhan c. Sekretaris : Pemimpin Divisi Teknologi Informasi dan Akuntansi d. Anggota : - Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko - Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia - Pemimpin Divisi Perencanaan - Pemimpin Divisi Kredit - Pemimpin Divisi Treasury - Pemimpin Divisi Teknologi Informasi dan Akuntansi
The members of this committee are as following: a. Chairman : Director General b. Vice Chairman : Director of Compliance c. Secretary : Head of Information Technology and Accounting Division d. Member : - Leader of Compliance and Risk Management Division - Leader of Human Resources Division - Leader of Planning Division - Leader of Credit Division - Leader of Treasury Division - Leader of Information Technology and Accounting Division - Leader of the Sharia Business Division - Leader of Commercial Division - Leader of Main Branch - Leader of Iskandar Muda Medan Branch - Leader of Sukaramai Medan Branch
-
Pemimpin Divisi Usaha Syariah Pemimpin Divisi Umum Pemimpin Cabang Utama Medan Pemimpin Cabang Medan Iskandar Muda Pemimpin Cabang Medan Sukaramai
CORPORATE SECRETARY
CORPORATE SECRETARY
Tugas dan Tanggung Jawab Corporate Secretary
Duties and Responsibilities of the Corporate Secretary
Fungsi kerja Sekretaris perusahaan pada bank sumut dilaksanakan oleh Sekretariat Direksi, Divisi Akuntansi dan Tekhnologi Informasi, Divisi Kepatuhan dan Divisi Treasury dimana pejabat yang ditunjuk merupakan pejabat penghubung antara perusahaan dengan stakeholders yang bertugas untuk memberikan informasi kepada stakeholders dengan tepat, akurat, dan objektif dengan tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :
The function of the company secretary in a bank sumut implemented by the Secretariat of the BOD, Accounting and Information Technology Division, Compliance Division and Treasury Division, where the officer appointed a liaison officer between the company and its stakeholders which are responsible for providing information to satakeholders with precise, accurate, and objective task and responsibilities as following:
Penatalaksanaan office of the board yang mencakup pemastian ketersediaan informasi dalam pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Pengambilan keputusan yang baik juga didukung oleh usaha Corporate Secretary memastikan kehadiran peserta rapat agar quorum dapat tercapai sehingga keputusan yang dihasilkan legitimate dan kredibel.
•
The management office of the board which includes ensuring the availability of information in decision making by the BOC and BOD. Good decision-making is also supported by the Corporate Secretary effort to ensure the presence of a quorum for the meeting participants can be achieved so that the resulting decision legitimate and credible.
Compliance Kepatuhan perusahaan terhadap peraturan merupakan pondasi penting GCG. Untuk itu, Corporate Secretary selalu memutakhirkan informasi tentang peraturan atau regulasi yang harus dipatuhi oleh perusahaan berikut pengadministrasiannya.
•
Compliance Corporate compliance with regulations is an important foundation of GCG. Therefor, Corporate Secretary, always updating information about the rules or regulations which must be complied with by the company along with their administration.
Bank Sumut Annual Report 2010
161
Tanggung jawab menyampaikan informasi tindakan perusahaan (corporate action) kepada regulator yang berkepentingan. Dalam rangka menjalankan fungsi kepatuhan, Corporate Secretary menjalankan fungsi government relations yang bertujuan untuk menciptakan dan memelihara goodwill perusahaan dimata regulator.
•
The responsibility to inform the actions of firms (corporate action) to the regulator. In order to perform the functions of compliance, Corporate Secretary, perform its function as government relations which aimed at creating and maintaining corporate goodwill in the eyes of regulators.
Membantu memastikan informasi material tersampaikan kepada investor pada waktu yang tepat. Salah satu bentuk praktik investor relations adalah penyelenggaraan RUPS dan penyiapan Laporan Tahunan.
•
Assist to ensure material information is delivered to investors in a timely manner. One form of the investor relations practice is the implementation of the Shareholder General meeting and the preparation of the Annual Report. The implementation of the Shareholder General meeting and Annual Report is legally the responsibility of the BOD, but the Corporate Secretary, as the representative function of the BOD, in charge of preparing for operational implementation of the Shareholder General Meeting so can be take place properly and generate the necessary decisions by the company. Quality information is a corporate responsibility to stakeholders, and in this case implemented by the Corporate Secretary as well as building good communication with the capital market community.
•
Building a Corporate Communications and corporate citizenship and stakeholder engagement for the survival of the company. Corporate Secretary assist the implementation of the company in fulfilling its responsibilities as part of the elements of the state and society, and empowerment of stakeholders
Pelaksanaan RUPS dan Laporan Tahunan secara legal merupakan tanggung jawab Direksi, namun Corporate Secretary sebagai kepanjangan fungsi Direksi, bertugas menyiapkan operasional pelaksanaan RUPS agar dapat berlangsung dengan baik dan menghasilkan keputusan yang diperlukan oleh perusahaan. Kualitas informasi merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap stakeholders, dan dalam hal ini dilaksanakan oleh Corporate Secretary serta membangun komunikasi yang baik dengan komunitas pasar modal. Membangun Corporate Communications dan corporate citizenship serta stakeholders engagement bagi kelangsungan hidup perusahaan. Corporate Secretary membantu pelaksanaan program perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya sebagai bagian dari elemen negara dan masyarakat, serta pemberdayaan stakeholders
Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Corporate Secretary selama tahun 2010 (1) Mengarahkan, menyelenggarakan dan mengendalikan proses administratif, pemenuhan permintaan informasi (press release dan filing) (2) Mengkoordinasikan penyelenggaraan Shareholder Relation, yang mencakup tugas-tugas merespon permintaan informasi dari Shareholder; (3) Mengkoordinasikan program pembinaan hubungan dengan investor yang mencakup tugas identifikasi target interaksi, program pendekatan ke seluruh investor, dan kegiatan lain yang terkait dengan pembinaan internsitas ketertarikan investor; (4) Mengkoordinasi program pengembangan informasi, yang terdiri dari pengembangan informasi, pengolahan informasi strategis. (5) Mengkoordinasi penyelenggaraan Annual Meeting. (6) Mengkoordinasikan penyelenggaraan media komunikasi dalam penyelenggaraan laporan berkala dan penyediaan
162 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The Roles and Functions of Corporate Secretary Implementation during the year 2010 (1) To direct, organize and control the administrative process, fulfilling the requests for information (press releases and filing) (2) Coordinate the implementation of Shareholder Relations, which includes the tasks of responding to requests for information from the Shareholder; (3) Coordinate the development of investor relations program which includes a target identification task interaction, the approach program to all investors, and other activities associated with coaching internsitas investor interest; (4) Coordinate the development program, which consists of the information development and strategic information processing. (5) Coordinate the implementation of Annual Meeting. (6) Coordinate the implementation of communications media in the implementation and provision of periodic
reports release (disclosure), the provision of document filing, web site management, and other activities related to information presentation needed by the investors
release (disclosure), penyediaan dokumen filing, pengelolaan website, dan kegiatan lain yang terkait denganproses penyajian informasi yang dibutuhkan oleh investor (7) Pengungkapan informasi perusahaan dapat juga diakses melalui website Bank Sumut http://www.banksumut.co.id
(7) Disclosure of corporate information can also be accessed through the Bank website http://www.banksumut.co.id
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, INTERNAL AUDIT, DAN AUDIT EKSTERN
COMPLIANCE FUNCTION, INTERNAL AUDIT AND EXTERNAL AUDIT IMPLEMENTATION
Penerapan Fungsi Kepatuhan
The Compliance Function Implementation
Kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku telah dilaksanakan sebagaimana mestinya, hal tersebut dapat dijelaskan bahwa Bank : Telah melaksanakan prinsip kehati-hatian dan membuat langkah-langkah upaya perbaikan/penyempurnaan prosedur kepatuhan (compliance procedure), Standar Operasional Prosedur (SOP), penyesuaian pedoman intern bank dan lain-lain melalui pengujian kepatuhan sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku; Telah melakukan pemantauan dan menjaga agar kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan prosedur kepatuhan (compliance procedure) dan tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku; Telah melakukan pemantauan dan menjaga kepatuhan Bank untuk mematuhi perjanjian/komitmen yang dibuat Bank dengan Bank Indonesia, dan lembaga otoritas yang berwenang serta melaporkannya secara berkala kepada Bank Indonesia.
Bank Compliance to the applicable rules and regulations have been implemented properly, this can be explained that the Bank: Has implemented the precautionary principle and make a step-by-step efforts to repair/improve of compliance procedures, Standard Operating Procedure (SOP), adjustment of internal guidelines and so on through compliance testing in accordance with the provisions and applicable legislation;
Pelaksanaan penerapan fungsi Kepatuhan Bank berjalan secara efektif, hal tersebut dapat dilihat dari : Direktur Kepatuhan dalam melaksanakan fungsi tugasnya tetap melakukan pencegahan secara preventif agar kebijakan dan/atau keputusan Direksi atau Komisaris tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku. Untuk membantu tugas-tugas Direktur Kepatuhan, Bank telah membentuk satuan kerja Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko yang membawahi bidang Compliance dan Quality Assurance dan bidang Manajemen Risiko. Direktur Kepatuhan tetap melaporkan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab setiap bulan kepada Direktur Utama dengan tembusan Dewan Komisaris, dan melaporkan PokokPokok Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan setiap 6 (enam) bulan kepada Bank Indonesia. Laporan Pokok-Pokok Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan Semester II Tahun Buku 2010 telah disampaikan ke Bank Indonesia tanggal 24 Januari 2011 sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
The implementation of Bank Compliance function run effectively, it can be seen from: Compliance Director in conduct its duties continue to take preventive action for the policy and/or decisions of the BOD and BOC to not deviate from the provision regulations.
Has monitor and maintain the Bank’s business activities in accordance with the compliance procedures and did not deviate from the provisions in force; Has monitor and maintain bank compliance to comply with agreements/commitments made by Bank SUMUT to Bank Indonesia, and the competent authorities and institutions and also reporting to the Bank Indonesia regularly.
To assist the tasks of Compliance Directors, the Bank has established a task force of Compliance and Risk Management Division which is in charge of Compliance and Quality Assurance and Risk Management. Compliance Director still reported its Duties and Responsibilities each month to the BOD with copies of the BOC, and report the Principles of Task Compliance Director Implementation every 6 (six) months to Bank Indonesia. Principals Report of Task Compliance Director Implementation Semester II Year Book 2010 has been submitted to Bank Indonesia on January 24, 2011 in accordance with applicable regulations.
Bank Sumut Annual Report 2010
163
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan fungsi kepatuhan yang dilaksanakan oleh Direktur Kepatuhan, telah dilakukan perubahan/penyempurnaan terhadap suatu Pedoman Tata Kerja dan Sistem Pelaporan Direktur Kepatuhan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sumut Nomor : 449/DIR/DKMR-CQA/SK/2007 tanggal 28 Desember 2007. Telah diciptakannya fungsi kepatuhan yang efektif dengan berpedoman kepada prinsip kehati-hatian dan selalu mengadakan pembinaan kepada unit kerja agar patuh (comply) kepada peraturan yang berlaku antara lain: 1). Melaksanakan kegiatan usaha Bank berdasarkan SOP dan kode etik (code of conduct) perbankan yang sehat 2). Membudayakan risiko dan GCG. 3). Melaksanakan dan menerapkan APU dan PPT 4). Meningkatkan efektifitas pengendalian intern 5). Memberikan kredit/pembiayaan dengan berdasarkan kepada azas-azas perkreditan/pembiayaan yang sehat.
To support the smooth implementation of the compliance function which is performed by the Compliance Director, has made changes / improvements to a working arrangement Guidelines and Reporting System Compliance Director in accordance with the Directors Decree of Bank Sumut Number: 449/DIR/DKMR-CQA/ SK/2007 December 28, 2007. It has been established an effective compliance function by referring to the principle of prudence and always held a guidance to the work unit to comply with the existing regulations include: 1). Conducting Banks business based on the SOP and code of ethics (code of conduct) sound banking. 2). Civilize the risks and GCG. 3). Implement and apply the APU and PPT 4). Improve the effectiveness of internal control 5). Distribute the credit/financing based on sound credit/financing principles.
Untuk membudayakan GCG pada seluruh unit operasional Bank (Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas), telah diterbitkan Surat Keputusan Direksi No. 077/Dir/DKMR-CQA/SK/2010 tanggal 20 Mei 2010 dan Surat Edaran Direksi No. 077/ Dir/DKMR-CQA/SE/2010 tanggal 20 Mei 2010 tentang Self Assessment Penerapan Good Corporate Governance (GCG) Pada Kantor Cabang/Cabang Pembantu/Kantor Kas yang mewajibkan seluruh unit kerja operasional Bank Sumut melakukan self assessment terhadap pelaksanaan GCG dan kemudian dilaporkan secara berkala untuk dilakukan evaluasi. Pedoman kerja, sistem, dan prosedur kerja telah tersedia dan lengkap pada seluruh unit kantor Bank. Direktur Kepatuhan melalui Satuan Kerja Kepatuhan dan Manajemen Risiko selalu memantau peraturan dan atau perundangan yang terbaru yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang untuk kemudian disesuaikan dengan peraturan internal bank seterusnya disampaikan kepada seluruh unit kantor sehingga peraturan yang ada tetap up to date. Selain itu Satuan Kerja Kepatuhan tetap melakukan peninjauan ulang (review) terhadap Pedoman Perusahaan, SOP, dan sistem dan prosedur lainnya untuk tetap dikinikan minimal 2 (dua) tahun sekali atau dengan frekuensi yang lebih tinggi sesuai dengan kebutuhan dan disampaikan secara lengkap dan menyeluruh pada seluruh jenjang organisasi. Dalam penyampaian kebijakan dimaksud, Direksi tetap mengkomunikasikannya yang dituangkan dalam Surat Keputusan, Surat Edaran, Surat Instruksi, Buku Pedoman, SOP dan kebijakan strategis yang tertuang dalam rencana bisnis kepada setiap lini organisasi.
To civilize the GCG in all bank operational units (Branch Offices, Sub-Branch Offices and Cash Offices), has issued Directors Decree No. 077/Dir/DKMR-CQA/SK/2010 dated May 20, 2010 and Directors Circular Letter No.. 077/Dir/ DKMR-CQA/SE/2010 dated May 20, 2010 on Self Assessment Implementation of Good Corporate Governance (GCG) at the Branch Office /Sub- Branch/Cash Office which requires all units of the Bank SUMUT operational work conduct self-assessment on the implementation of GCG and then reported regularly to be evaluated.
164 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Working guidelines, systems and work procedures are available and complete in all units of the Bank office. Compliance Director through Compliance Unit and Risk Management constantly monitors the rules and/or new regulation issued by the authorities party to then adjusted to the internal regulations and submitted to all of office units so that existing regulation is kept up to date.
In addition, Compliance Unit continue to review on Company guidance, SOP, and other systems and procedures to keep updated at least 2 (two) years or with higher frequency in accordance with the needs and delivered in a complete and thorough in all levels of the organization. In the delivery of such policy, the Directors still communicate as outlined in the Decree, Circular, Instruction Letter, Guideline Books, SOP and policies contained in the strategic business plan to each line of the organization.
FUNGSI INTERNAL AUDIT
INTERNAL AUDIT FUNCTION
Pernyataan Pertanggung Jawaban Internal Audit
Internal Audit Accountability Statement
Fungsi Internal Audit pada Bank Sumut dilaksanakan oleh Divisi Pengawasan.
The Bank SUMUT Internal Audit function is implemented by Supervision Division.
Kecermatan profesional merupakan tanggung jawab Divisi Pengawasan dan individu auditor internal. Pemimpin Divisi Pengawasan hanya boleh menugaskan suatu audit kepada staf yang secara kolektif memiliki kecakapan professional yang memadai untuk melaksanakan tugas audit tersebut.
Professional Accuracy is the responsibility of the Supervision Division and individual internal auditors. Supervision Division leaders should only be commissioned an audit to the staff who collectively have adequate professional proficiency to perform audit tasks.
Tanggung jawab Auditor Divisi Pengawasan mengenai kecakapan dan kecermatan professional meliputi :
Auditor of Supervision Division Responsibilities regarding skill and professional precision include as following:
(1) Kepatuhan kepada Standar Profesi Auditor Internal dan Kode Etik Auditor Internal. (2) Penguasaan atas pengetahuan, kecakapan dan disiplin ilmu tertentu yang berkaitan dengan tugas auditnya, termasuk kemampuan menerapkan standar, prosedur dan teknik audit serta praktek bisnis yang sehat. (3) Kemampuan berkomunikasi lisan dan tertulis secara efektif dan baik dengan auditan maupun manajemen perusahaan. (4) Keharusan memelihara kemampuan teknis audit melalui pendidikan berkelanjutan berupa training, seminar dan sebagainya, sehingga tetap mengikuti dan paham tentang perkembangan terakhir standar prosedur dan teknis audit serta dunia usaha perusahaan (5) Keharusan menjaga tingkat kecermatan dan kewaspadaan terhadap kemungkinan penyimpangan, ketidakhematan, ketidakefektifan dan kelemahan pengendalian internal dengan melakukan pengujian dan verifikasi yang memadai dan dapat dipertanggungjawabkan namun tidak rinci atas seluruh transaksi. (6) Keharusan menggunakan kemahiran dan kecermatan professionalnya dengan memperhatikan: (i) cakupan kerja audit yang dibutuhkan untuk dapat mencapai tujuan audit, (ii) tingkat materialitas dan signifikan masalah, (iii) tingkat keandalan dan efektifitas pengendalian internal, (iv) biaya audit dibandingkan dengan potensi keuntungan yang diperoleh, dan (v) standar operasi yang ada apakah dapat diterima dan dipatuhi pelaksana.
(1) Comply to Professional Standards and Code of Ethics of Internal Auditors. (2) Control over knowledge, skills and discipline specific knowledge relating to the audit task, including the ability to implement standards, procedures and auditing techniques and sound business practices. (3) Ability to communicate oral and writing effectively and well with the audited or management company. (4) The requirement to maintain technical skills through continuing education audit of training, seminars and so on, to keep abreast of the latest developments and understanding of technical standards and audit procedures and the business world of the companies (5) The requirement to maintain the level of pricision and vigilance against the possibility of irregularities , ineffectiveness and weakness of internal control by testing and verification of adequate and reliable, but no details for this transaction.
Piagam Internal Audit
Internal Audit Charter
Dalam kaitannya dengan penerapan Good Corporate Governance, Divisi Pengawasan merupakan organ pendukung yang dibentuk Direksi untuk menegaskan penerapan prinsipprinsip Good Corporate Governance. Pelaksanaan fungsi audit
In connection with the Good Corporate Governance implementation, Monitoring Division is supporting organ established by BOD to affirm the application of the good corporate governance principles of. Implementation of the
(6) The requirement to use finesse and accuracy professionalnya with respect to: (i) scope of audit work that is required to achieve the audit objectives, (ii) the level of materiality and significant problems, (iii) the level of reliability and effectiveness of internal control, (iv) the cost of audit compared with the obtained of potential benefits, and (v) whether the existing standards of operation could be accepted and comply to implementers.
Bank Sumut Annual Report 2010
165
internal akan menjadi wujud penerapan prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan kewajaran.
internal audit function will become a form of application of the principles of transparency, independence, accountability, responsibility and fairness.
Keberadaan Divisi Pengawasan, tujuan, kewenangan dan tanggung jawab dari fungsi Divisi Pengawasan dalam memberikan jasa kepada perusahaan dan merupakan dasar hukum yang mengikat bagi Divisi Pengawasan, dinyatakan dalam Piagam Internal Audit (Internal Audit Charter). Piagam Internal Audit (Internal Audit Charter) Bank Sumut ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi No. 455/Dir/DKMR-CQA/ SK/2007 tanggal 28 Desember 2007 tentang Piagam Internal Audit PT. Bank Sumut.
The presence of Control Division, the purpose, authority and responsibilities of the Monitoring Division functions in providing services to companies and is a binding legal basis for Control Division, stated in Internal Audit Charter. Internal Audit of bank Sumut established through Director Decree No. s. 455/ Dir/DKMR-CQA/SK/2007 December 28, 2007 on the Internal Audit Charter ob Bank SUMUT.
Piagam Internal Audit merupakan dokumen tertulis yang berisi dukungan dan komitmen Direktur Utama beserta Komisaris atas keberadaan dan fungsi Divisi Pengawasan serta menyatakan secara formal visi, misi, tujuan, kewenangan dan tanggungjawab Divisi Pengawasan, sekaligus menggambarkan pola hubungan Divisi Pengawasan dengan Direksi, Komisaris/Komite Audit, Auditee, Eksternal Auditor dan Direktur Kepatuhan. Tujuan dan Manfaat dari Piagam Internal Audit berupa :
Internal Audit Charter is a written document that contains the support and commitment of President Directors and Commissioner for the existence and function of the Division of Supervision and formally declare the vision, mission, purpose, authority and responsibilities of the Division of Supervision, at the same time describe the pattern of relationship with the Monitoring Division of the BOD/BOC/Audit Committee , Auditee, External Auditor and ComplianceDirector. Objectives and Benefits of the Internal Audit Charter as following:
1) Pedoman bagi setiap anggota Divisi Pengawasan untuk melaksanakan suatu kegiatan audit internal yang bermutu, konsisten dan bermanfaat. 2) Menjabarkan kebijakan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan audit internal dengan menyatakan pentingnya fungsi audit internal bagi perusahaan dan posisi Divisi Pengawasan dalam perusahaan. 3) Memberikan arahan ruang lingkup pekerjaan, wewenang, tanggung jawab dan standar mutu serta profesionalisme Divisi Pengawasan. 4) Sebagai dasar untuk menetapkan kebijakan dan prosedur kerja Divisi Pengawasan. 5) Mengatur standar kerja minimal, baik berupa kepatuhan pada Standar Profesi Auditor Internal dan kode etik serta prosedur kendali mutu melalui supervisi dan pengawasan audit internal. 6) Mengatur hubungan antara Divisi Pengawasan dengan Auditee, Direktur Utama, Direktur Kepatuhan, Komisaris/ Komite Audit dan Auditor Eksternal. 7) Mencegah ketidakkonsistenan dan subyektivitas individu anggota Divisi Pengawasan.
1) Guidelines for each member of the Monitoringt Division to conduct a qualified internal audit,, consistent and useful. 2) Describe the company’s policy in conducting internal audit activities by stating the importance of the internal audit function for the company and position of Control Division within the company. 3) Provide a scope of work direction, authority, responsibilities and quality standards and professionalism Monitoring Division. 4) As a basis for establishingthe policies and procedures of Monitoring Division. 5) Set the minimum labor standards, both in compliance with the Internal Auditors Professional Standards and code of ethics and quality control procedures through the supervision of internal audit. 6) Manage the relationship between the Monitoring Division with the Auditee, President Director, Compliance Director, Commissioner/Audit Committee and External Auditor. 7) Prevent inconsistencies and subjectivity of the individual members of the Monitoring Division.
Tugas dan Tanggung Jawab Internal Audit
Duties and Responsibilities of Internal Audit
Ruang lingkup pekerjaan dari Divisi Pengawasan sebagai internal auditor Bank Sumut mencakup kegiatan assurance
The scope of work of the Monitoring Division as an internal auditor of Bank Sumut include assurance and consulting
166 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
dan consulting terhadap seluruh aspek dan kegiatan bank dengan menggunakan pendekatan yang sistimatis, teratur dan menyeluruh, yang meliputi:
activities against all aspects and bank activities by using a systematic approach, regular and comprehensive, including as following:
1) Audit keuangan, yaitu penilaian atas tersedianya informasi keuangan yang benar, lengkap, tepat waktu dan relevan dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. 2) Audit Kepatuhan, yaitu penilaian kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3) Audit Operasional, mencakup penilaian tentang daya guna dan kehematan dalam penggunaan sarana yang tersedia serta penilaian tentang hasil guna atau manfaat yang direncanakan dari suatu kegiatan atau program. 4) Penilaian dan pengujian terhadap manejemen resiko yang diterapkan dalam perusahaan dalam rangka membantu manajemen meminimalkan risiko, termasuk penilaian terhadap kecukupan, kehandalan, efisiensi dan efektivitas sistim Pengendalian Intern serta mendorong peningkatan pengendalian intern secara berkesinambungan. 5) Penilaian dan evaluasi terhadap penerapan GCG oleh pelaku-pelaku bisnis dalam perusahaan termasuk penilaian atas kebijakan dan penerapan GCG serta memberikan rekomendasi yang sesuai untuk meningkatkan GCG. 6) Melakukan Audit investigasi terhadap kegiatan perusahaan yang mempunyai indikasi adanya kecurangan atau penyimpangan maupun tindak pidana korupsi, yaitu dengan jalan melakukan pengujian kecukupan dan keefektifan Sistem Pengendalian Intern. 7) Melakukan kegiatan Consulting berupa pemberian advis dan jasa lainnya yang dibutuhkan oleh auditee dengan tujuan untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan pengelolaan risiko, pengendalian dan proses governance. 8) Melakukan audit di bidang lainnya yang ada kaitannya dengan perusahaan sesuai dengan penugasan atau permintaan dari Direktur Utama, antara lain audit atas Teknologi Sistem Informasi.
1) The financial audit, which assessed the availability of financial information is correct, complete, timely and relevant in the context of making the right decision.
Pelaksanaan fungsi audit intern Bank telah berjalan secara efektif, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dimana:
Implementation of the Bank’s internal audit function has been run effectively, in accordance with the standards set out in Standard Bank’s Internal Audit Function (SPFAIB) as following:
Direksi telah menciptakan struktur pengendalian intern Bank melalui : 1) Pembentukan Divisi Pengawasan 2) Pembentukan unit kontrol intern pada seluruh Kantor Cabang Bank Sumut melalui Surat Keputusan Direksi No. 293/DIR/DPP-PP/ SK/2007 tanggal 6 September 2007 tentang Struktur Organisasi Bank Sumut.
2) Compliance Audit, means the compliance assessment with laws and applicable regulations. 3) Operational Audit, including assessment of the efficiency and effectiveness in the use of available facilities as well as evaluating the results of the planned use or benefit from an activity or program. 4) Assessment and testing of risk management adopted in the company in order to minimize the risk management, including assessment of the adequacy, reliability, efficiency and effectiveness of internal control systems and to encourage continuous improvement of internal control. 5) Assessment and evaluation of the GCG implementation by business people within the company including an assessment of policies and GCG implementation and make appropriate recommendations to improve the GCG. 6) Conduct audit investigation into the company activities that have indications of fraud or irregularities and corruption, by testing the adequacy and effectiveness of Internal Control System. 7) Perform Consulting activities in the form of giving advice and other services needed by the auditee in order to add value and improve risk management, control and governance processes. 8) Conducting audits in other areas relating to the company in accordance with the assignment or request from the BOD, including an audit of the Information Systems Technology.
BOD has created the Bank’s internal control structure through: 1) Monitoring Division Establishment 2) Internal control units establishment at all branch offices of Bank SUMUT through the Directors’ Decree No. 293/DIR/DPP-PP/SK/2007 September 6, 2007 regarding the Organizational Structure of Bank SUMUT.
Bank Sumut Annual Report 2010
167
Dengan adanya perubahan struktur organisasi tersebut, maka Kontrol Intern pada Kantor Cabang berada di bawah Divisi Pengawasan yang merupakan perpanjangan tangan untuk melakukan pengawasan yang efektif dalam seluruh kegiatan operasional Cabang. Tim SPI yang ada di Bank Sumut pada umumnya memiliki latar belakang pendidikan akuntansi dan teknologi sistem informasi. Telah adanya Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern, berupa : 1) Piagam Audit Intern PT. Bank Sumut 2) Panduan audit intern sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 026/DIR/DPP-PP/SK/2005 Kelembagaan SKAI / Divisi Pengawasan, independen terhadap satuan kerja operasional dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Bank juga telah melakukan kaji ulang terhadap pelaksanaan SKA oleh pihak eksternal dan terakhir kali dilakukan untuk periode 01 April 2005 s/d 31 Maret 2008 yang dilakukan oleh KAP Grant Thonton Hendrawinata Gani & Hidayat pada tanggal 18 Juli 2008.
With the change in organizational structure, the Internal Control in the Branch Office under the Monitoring Division, which is an extension to conduct effective supervision of all operational bank activities. SPI Team at Bank SUMUT in general have the educational background of accounting and information systems technology. Has been implementation standard of Internal Audit Function, as following: 1) Internal Audit Charterof PT bank SUMUT 2) Internal audit guidelines in accordance with Directors Decree No. 026/DIR/DPP-PP/SK/2005 SKAI Institutional/Monitoring Division, independent of the operating unit and directly responsible to the President Director. The Bank has also conducted a review of the SKA implementation by external parties and recently performed for the period of April 1, 2005 s/d March 31, 2008 conducted by accounting firm Grant Thonton Hendrawinata Gani & Hidayat on July 18, 2008.
Struktur Internal Audit
Internal Audit Structure
Divisi Pengawasan yang melaksanakan Fungsi Internal Audit pada Bank Sumut bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Struktur divisi pengawasan adalah sebagai berikut :
Control Division who conducted the internal audit function at Bank Sumut is directly responsible to the President Director. Supervision division structure is as follows:
Pemimpin Divisi Division Leader SAMUEL SURBAKTI, SE, AK, MM
Bidang Pengawasan Wilayah I Region Supervisor I
Bidang Pengawasan Wilayah II Region Supervisor II
Kontrol Intern Internal Control
168 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Bidang Pengawasan Teknologi Informasi Information Technology Field Supervisor
FUNGSI AUDIT EKSTERN
EXTERNAL AUDIT FUNCTION
Audit ekstern terhadap Bank Sumut untuk tahun buku 31 Desember 2010 dilaksanakan oleh KAP Doli, Bambang, Sudarmaji & Dadang dan telah terdaftar pada Bank Indonesia.
External Audit of the Bank SUMUT for the fiscal year December 31, 2010 executed by KAP Doli, Bambang, Sudarmaji & Dadang and has been listed at Bank Indonesia.
Pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) telah dilaksanakan secara efektif. KAP telah melaksanakan general audit terhadap Laporan Keuangan PT. Bank Sumut dan implementasi, kelayakan, dan kehandalan terhadap Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang berbasis komputer.
The audit by the Public Accounting Firm (KAP) has been conduct effectively. KAP has been conducting a general audit of the Financial Statements of PT. Bank SUMUT and implementation, feasibility, and reliability against the Management Information System (MIS) based computer.
Laporan Hasil Audit dan Management Letter telah disampaikan secara tepat waktu kepada Bank Sumut sehingga Laporan Publikasi pada surat kabar tidak pernah terlambat. Selain itu laporan tersebut juga telah disampaikan kepada Bank Indonesia secara tepat waktu.
The Report of the Audit and Management Letter has been delivered in a timely manner to the Bank SUMUT that publication report in the newspaper was never late. In addition, the report also been submitted to Bank Indonesia in a timely manner.
Dalam melaksanakan tugasnya, KAP yang ditunjuk telah melaksanakan audit secara independen berdasarkan Standar Pemeriksaan Akuntan Publik yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Selain itu penunjukan akuntan publik sudah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan yaitu sesuai dengan Hasil RUPS tahun buku 2008 yang memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk auditor ekstern untuk melaksanakan audit laporan keuangan bank. Penunjukan auditor ekstern yang sama tidak pernah dilakukan lebih dari 5 (lima) tahun berturut-turut.
In performing its duties, the accounting firm appointed has conducted an independent audit by the Public Accountants Examination Standards established by the Indonesian Institute of Accountants (IAI). In addition, the appointment of public accountant is in conformity with the regulations established in accordance with the results of Annual General Meting for the year 2008 which gives authority to the BOC to appoint external auditors to conduct audits of bank financial statements. Appointment the same of external auditor, was never done more than 5 (five) consecutive years.
Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik untuk melakukan audit laporan keuangan tahun buku 2010 telah memperhatikan rekomendasi Komite Audit dan telah sesuai dengan proses pengadaan barang dan jasa.
Appointment of Certified Public Accountants and Public Accountants Firm to audit the financial statements of fiscal year 2010 has been the recommendation of the Audit Committee and in compliance with the procurement of goods and services.
Bank Sumut Annual Report 2010
169
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Pemberian bantuan dana kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh Bank Sumut merupakan wujud kepedulian dan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sosial. Penyaluran dana CSR diberikan dalam bentuk tunai dan natura kepada masyarakat disekitar lingkungan operasional perusahaan.
Relief fund social activities undertaken by the Bank SUMUT is a form of concern and responsibility towards the social environment. CSR fund distribution is given in cash and natura to people around the company’s operational environment.
a. Bantuan keagamaan Perusahaan mendukung pelaksanan kegiatan keagamaan yang meliputi bantuan terhadap pembangunan rumah ibadah dan kegiatan keagamaan. Dana yang dikeluarkan perrusahaan untuk kegiatan CSR bidang keagamaan sebesar Rp 104.250.000,- (seratus empat juta dua ratus lima puluh ribu rupiah).
a. Religious Aid Fund Company has support the conduct of religious activities that include assistance to build houses of worship and religious activities. Funds issued by the company in religious activities amounted to Rp 104.25 million, - (one hundred and four million two hundred fifty thousand rupiah).
b. Bantuan Pendidikan dan Pelatihan Bantuan peningkatan pendidikan dan pelatihan merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan untuk meningkatkan kualitas pengetahuan masyarakat. Bantuan perusahaan untuk bidang pendidikan dan pelatihan untuk tahun 2010 sebesar Rp 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah).
b. Education and Training Aid Fund Help improving education and training are a form of corporate responsibility to improve the quality of society knowledge. Funds issued by the company in education and training activities for 2010 amounted to Rp 75.000.000,(seventy five million rupiah).
c. Bantuan Sosial Kemasyarakatan Batuan sosial kemasyarakatan diberikan untuk peningkatan dan perbaikan kualitas layanan kepada masyarakat dengan jumlah batuan sebesar Rp 363.000.000,- (tiga ratus enam puluh tiga juta rupiah).
c. Social Community Aid Fund Social aid funds is given to increase and improve the quality of service to the community with a total fund amounted to Rp 363 million, - (three hundred and sixty three million rupiah).
d. Jumlah yang disalurkan & rincian seperti tabel berikut:
f.
NO
BULAN
JUMLAH (Rp)
01
JANUARI
44.500.000,-
02
FEBRUARI
20.500.000,-
03
MARET
7.000.000,-
04
APRIL
25.000.000,-
05
MEI
29.000.000,-
06
JUNI
15.500.000,-
07
JULI
63.500.000,-
08
AGUSTUS
09
SEPTEMBER
24.500.000,-
10
OKTOBER
44.500.000,-
11
NOVEMBER
96.500.000,-
12
DESEMBER TOTAL
Program bantuan tersebut disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat Bank (LAZ) Sumut sebagai pelaksana fungsi CSR pada Bank Sumut.
170 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The amounts disbursed & details as following tables:
124.500.000,-
51.750.000,546.750.000,Programme assistance is channeled through the Agency Bank Amil Zakat (LAZ) of North Sumatra, as the executor function of CSR at the Bank of North Sumatra.
EDUKASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN SERTA JAMINAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA
EDUCATION AND PROTECTION OF CONSUMER AND EMPLOYMENT PROTECTION GUARANTEE
Selain itu dalam mewujudkan komitmen terhadap perlindungan konsumen, maka perusahaan selalu mengadakan program edukasi bagi pelanggan melalui program Sosialisasi kepada anggota-anggota koperasi, Sosialisasi kepada kelompok tani, Sosialisasi kepada pelaku UMK, Talk show melalui radio serta pengenalan produk perbankan baik melalui media massa maupun melalui kantor-kantor cabang bank sumut. Dimana dalam program tersebut konsumen serta pemangku kepentingan lainnya dapat mengakses informasi dan data Perusahaan.
Also in realizing its commitment to consumer protection, the company always hold educational programs for customers through a socialization program to the Koperasi members, socialization to farmers’ groups, socialization to the UMK, Talk show on the radio and the introduction of banking products through mass media or through branch offices. Where in those program, information and company data can be accessed by the consumers and other stakeholders.
Dalam mengelola aspirasi pelanggan, Bank Sumut memiliki unit kerja yang merupakan unit kerja yang memiliki aktivitas pemanggilan (outbound call), dan atau menerima panggilan (inbound call) dengan menggunakan teknologi telekomunikasi dan informatika yang terintegrasi dan memberikan manfaat kepada masyarakat dan unit kerja tersebut. Aktivitas unit kerja dalam pengelolaan Contact Center tersebut meliputi: pusat informasi (information center), penanganan keluhan (complain handling), permintaan data (request & inquiries, customer service, layanan ini diharapkan :
In managing the aspirations of customers, the bank SUMUT has a work unit that has activity calling (outbound calls), and/or receive calls (inbound calls) with the use of telecommunications and informatics technology which are integrated and provide the benefit to the community and the work units. Unit activity in the management of Contact Center include: information center, complaint handling, the data request (request & inquiries), customer service, so the service is expected to:
sebagai media edukasi produk dan jasa bank kepada nasabah/calon nasabah. Meningkatkan reputasi bank melalui penambahan nilai layanan bank kepada nasabah/calon nasabah. Meningkatkan loyalitas.
• • •
as a bank products educational medium and services to customers/prospective customers. Improving the reputation of the bank through the addition of bank service value to customers/prospective customers. Improve loyalty.
Untuk mencapai sasaran dilakukan juga sosialisasi secara berkala mengenai keberadaan contact center di Bank Sumut dengan cara pembuatan brosur mengenai jasa layanan contact center sehingga dapat meningkatkan layanan yang pada akhirnya akan meningkatkan tingkat kepuasan nasabah.
To achieve the goals, socialization also conducted periodically on the existence of contact center at the Bank SUMUT by creating a brochure about the contact center services that can improve the services that will ultimately enhance the level of customer satisfaction.
Bank Sumut juga berkomitmen dalam perlindungan pegawai dengan menerapkan kebebasan berorganisasi bagi pegawai sebagai wadah dalam menyalurkan aspirasi pegawai. Wujud dari komitemn tersebut adalah dibentuknya Serikat Pekerja Bank Sumut, dimana untuk tahun 2010 dipimpin oleh Irwan Pulungan yang juga merupakan Pemimpin Divisi Bank sumut pada Divisi Penyelamatan Kredit.
Bank Sumut also committed to the employees protection by applying the freedom of association for employees in delivering their aspiration. The realization of these was the establishment of Serikat Pekerja Bank SUMUT, whose in 2010 is led by Irwan Pulungan which is also a bank employee on Credit Rescue Division.
Bank Sumut Annual Report 2010
171
BUDAYA KORPORASI DAN ETIKA BISNIS
CORPORATE CULTURE AND BUSINESS ETHICS
Budaya Korporasi
Corporate Culture
Budaya kerja adalah keseluruhan kepercayaan (beliefs) dan nilai-nilai (values) yang tumbuh dan berkembang dalam suatu organisasi, menjadi dasar cara berpikir, berperilaku, dan bertindak dari seluruh insan organisasi, dan diturunkan dari satu generasi ke generasi. Budaya kerja dapat didayagunakan sebagai daya dorong yang efektif dalam mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi organisasi. Pada Bank Sumut, budaya kerja dapat dibagi atas 3 (tiga) jenis, yaitu : 1. Budaya Pelayanan 2. Budaya Risiko 3. Budaya Pemasaran
Corporate culture is the overall beliefs and values that grow and develop in an organization, a basic way of thinking, behaving, and acting of the entire of human organization, and handed down from one generation to another. Corporate culture can be utilized as an effective driving force in achieving its objectives in accordance with the vision and mission of the organization. At Bank of SUMUT, the Corporate culture can be divided into 3 (three) types, namely: 1. Services Cultural 2. Risk Culture 3. Marketing Cultural
Budaya kerja tersebut kemudian dijabarkan menjadi 14 perilaku utama yang harus dimiliki oleh pegawai Bank Sumut dalam melaksanakan kegiatan operasional sehari-hari. Ke 14 perilaku utama tersebut dijabarkan dari kata “TERBAIK” yang diambil dari motto Bank Sumut yaitu “Memberikan Pelayanan Terbaik”. Penjabaran kata “ TERBAIK” tersebut adalah :
Corporate culture is then describe into 14 main behaviors that must be owned by employees of the Bank SUMUT in conducting daily operational activities. These 14 key behaviors are described from the word “TERBAIK” is taken from the Bank SUMUT motto “Providing the Best Service. “ Translation of the word “TERBAIK” is:
NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN CORPORTE CULTURAL VALUES Terpercaya Reliable
Enerjik Energetic
Ramah Hospitable
Bersahabat Friendly
Aman Safe
Integritas Tinggi High Integrity
Komitmen Commitment
172 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
PERILAKU UTAMA MAJOR BEHAVIOR 1. Bersikap jujur, handal, dan dapat dipercaya Be honest, reliable, and trustworthy 2. Memiliki karakter dan etika yang baik Having good character and ethics 1. Bersemangangt tinggi, disiplin, selalu berpenampilan rapi dan menarik High Spirit, discipline, always look neat and attractive 2. Berpikir positif, kreatif, dan inovatif untuk kepuasan nasabah Positive thinking, creative, and innovative for customer satisfaction 1. Bertingkah laku sopan dan santun Behave in polite and courteous 2. Senantiasa siap membantu dan melayani nasabah Always ready to help and serve customers 1. Memperhatikan dan menjaga hubungan dengan nasabah Pay attention and maintain relationships with customers 2. Memberikan solusi yang saling menguntungkan Provide mutually beneficial solutions 1. Menjaga rahasia perusahaan dan nasabah sesuai ketentuan Maintain company and customers secrets as required 2. Menjamin kecepatan layanan yang memuaskan dan tidak melakukan kesalahan dalam transaksi Ensuring satisfactory of speed service and not make a mistake in the transaction 1. Bertakwa kepada Tuhan YME dan menjalankan ajaran agama Pious to God Almighty and live the teachings of religion 2. Berakhlak mulia, jujur, menjunjung kode etik profesi dan memiliki visi untuk maju Noble, honest, uphold the professional code of ethics and has the vision to go forward 1. Senantiasa menepati janji yang telah diucapkan Always keeping the promises that have been spoken 2. Bertanggung jawab atas seluruh tugas, pekerjaan dan tindakan. Responsible for all duties, work and action.
Etika Bisnis
Business Ethics
Seluruh pejabat, staf, dan pegawai Bank Sumut memiliki pedoman dalam melakukan kegiatan bisnis. Pedoman dimaksud ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sumut Nomor 454/Dir/DKMR-CQA/SK/2007 tanggal 28 Desember 2007 Tentang Code of Conduct PT. Bank Sumut. Code of Conduct adalah pedoman tertulis yang merupakan panduan nilai-nilai etika / moral dan perilaku yang dituntut dari segenap individu Perusahaan, yang meliputi Komisaris, Direksi, Karyawan dan individu lainnya yang berhubungan dengan bisnis perusahaan, dalam berperilaku sesuai dengan budaya yang diharapkan dan memenuhi standar yang ditetapkan dalam penciptaan budaya perusahaan yang akhirnya menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Code of Conduct tersebut berisi kodifikasi peraturan perundangundangan, kebijakan perusahaan dan komitmen bersama seluruh individu dalam menjalankan bisnis dan aktivitas lainnya serta berinteraksi dengan stakeholders.
All officials, staff, and employees of the Bank SUMUT have guidelines in doing business. Guidelines established by the Directors of PT. Bank Sumut Number 454/Dir/DKMR-CQA/ SK/2007 December 28, 2007 regarding the Code of Conduct PT. Bank SUMUT. Code of Conduct is a written guide which guide to ethical values/morals and behaviors that are required of all individual related of the company, including Commissioners, Directors, Employees and other individuals associated with the company business, in a culture behave according to expectations and standards specified in the creation of a corporate culture that ultimately create value for the company. Code of Conduct contains the codification of laws and regulations, company policies and shared commitment across individuals in running the business and other activities and interact with stakeholders.
MAKSUD, TUJUAN, SERTA MANFAAT CODE OF CONDUCT
PURPOSES, OBJECTIVES, AND CODE OF CONDUCT BENEFITS
Maksud penyusunan Code of Conduct untuk : 1) Menjadi standar perilaku dan acuan bagi seluruh pelaku bisnis di perusahaan dalam melaksanakan aktivitas usaha, dan menjadi panduan etika bagi individu dalam bersikap dan bertingkah laku, khususnya dalam menentukan sikap pada saat menghadapi keadaan yang dilematis. 2) Sebagai kriteria dalam menilai apakah setiap individu telah berperilaku sesuai dengan yang diinginkan perusahaan atau menyimpang dari peraturan tersebut, dan implementasi Code of Conduct, baik kepatuhan ataupun ketidakpatuhannya menjadi salah satu aspek penilaian kinerja pegawai.
The purpose of Code of Conduct preparation as following: 1) Being a standard of conduct and guidelines for all business people in the company in conducting business activities, and the ethics guidelines for individuals in attitude and behavior, particularly in determining the attitude when faced with a dilemma situation. 2) As a criterion in assessing whether each individual has to behave in accordance with the desired company or deviate from these rules, and implementation of the Code of Conduct, both obedience or disobedience to be one aspect of employee performance appraisal.
Tujuan yang ingin dicapai adalah : 1) Sebagai komitmen bersama untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi perusahaan secara profesional dan beretika dengan memperhatikan seluruh stakeholders. 2) Mengurangi risiko terjadinya konflik kepentingan maupun tuntutan hukum pada perusahaan akibat kelalaian yang dilakukan oleh individu didalam perusahaan. 3) Dalam jangka panjang akan mendorong perbaikan layanan mutu produk, pengelolaan harta (sumber daya dan asset) perusahaan serta pengembangan nilai perusahaan, menuju peningkatan reputasi dan image perusahaan.
The objectives are: 1) As a shared commitment to realizing the Vision and the Mission of the company in a professional and ethical manner with due regard to all stakeholders. 2) Reduce the risk of conflict of interest as well as lawsuits on the company due to negligence done by individuals within the company. 3) In the long term will encourage the improvement of product quality, management of assets (resources and assets) the company and the development of enterprise value, toward enhancing the company reputation and image. 4) Develop a good relationship between the Company and the individuals with stakeholders based on the good
4) Mengembangkan hubungan yang baik antara Perusahaan dan individu dengan stakeholder berlandaskan prinsip-
Bank Sumut Annual Report 2010
173
prinsip Good Corporate Governance dan penerapan etika perusahaan.
corporate governance principles of and corporate ethics implementation.
Manfaat Code of Conduct. 1) Terciptanya suasana kerja yang sehat dan nyaman di perusahaan. 2) Menumbuhkan sense of belonging segenap jajaran perusahaan terhadap GCG melalui peningkatan kepuasan kerja, disiplin, dan etika pergaulan sesama individu dalam perusahaan maupun dengan pihak eksternal. 3) Sebagai alat pengawasan internal untuk mencegah penyalahgunaan wewenang dan kecurangan. 4) Menjadi alat untuk memahami GCG dalam bentuk konkret, lebih membudaya dan terukur. 5) Mempengaruhi dan mendorong pihak eksternal di luar perusahaan bersikap sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.
The Code of Conduct Benefits 1) The creation of healthy working atmosphere and comfortable in the company. 2) Fostering a sense of belonging within the company to GCG through increased job satisfaction, discipline, and social ethics among individuals within the company and external parties. 3) As a means of internal controls to prevent abuse and fraud. 4) As a tool to understand the GCG in the form of concrete, more entrenched and measurable. 5) Affect and encourage external parties outside the company, acted in accordance with the GCG principles.
PENYAMPAIAN/SOSIALISASI BUDAYA PERUSAHAAN DAN UPAYA PENEGAKANNYA
SUBMISSION/SOCIALIZATION CORPORATE CULTURE AND ITS ENFORCEMENT EFFORTS
Agar seluruh pegawai dan pejabat Bank Sumut memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang GCG sehingga dapat melaksanakannya dengan baik dan benar, maka telah diadakan sosialisasi kepada seluruh unit kerja Bank Sumut termasuk Direksi, Dewan Komisaris, Pemegang saham, rekanan, dan nasabah Bank Sumut. Untuk memastikan seluruh pejabat dan pegawai Bank Sumut memiliki komitmen terhadap pelaksanaan GCG, maka kepada seluruh pejabat dan pegawai Bank Sumut dibagikan buku saku kode etik perusahaan (code of conduct) untuk dipatuhi dan diwajibkan untuk membuat pernyataan bahwa bersedia untuk melaksanakan kode etik perusahaan (code of conduct) dan apabila dikemudian hari pejabat/pegawai tersebut ditemukan melakukan pelanggaran terhadap kode etik tersebut maka bersedia dituntut dan diberi hukuman sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Surat pernyataan tersebut kemudian dibubuhi dengan materai Rp. 6000,- kemudian dikirimkan kepada Kantor Pusat sebagai bukti komitmen dimaksud.
For all employees and officers of the Bank SUMUT have an understanding and knowledge of the GCG so that it can perform well and correctly, it has been held dissemination to all units of the Bank SUMUT, including the BOD, BOC and shareholders, partners, and customers. To ensure that all officials and employees of SUMUT are committed to the GCG implementation, then all officials and employees of Bank Sumut distributed a company code of ethics (code of conduct) to be obeyed and obliged to make statements that are willing to implement the company’s code of ethics (code of conduct) and in the future if the officer/employee is found violating of the code of ethics, they are willing to be prosecuted and punished in accordance with the rules and regulations. The Statement Letter then spiked with stamp duty of Rp. 6000, - and then sent to Head Office as vidence of the question commitment.
Untuk mengawasi jalannya praktek-praktek GCG tersebut, Bank Sumut telah menugaskan 2 (dua) unit kerja yang bertindak sebagai pengawas pelaksanaan GCG pada seluruh unit kerja. Unit-unit kerja tersebut adalah:
To supervise the GCG practices, the Bank SUMUT has commissioned 2 (two) unit that acts as the supervisor of theGCG implementation in all working units as following:
1. Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan GCG secara ex-ante, dan 2. Divisi Pengawasan yang bertugas untuk mengawasi secara ex-post
1. Compliance and Risk Management Division is responsible for monitoring the GCG implementation by ex-ante, and 2. Control Division is responsible for monitoring by ex-post.
Selain itu di seluruh Kantor cabang Bank sumut terdapat Kontrol Intern yang merupakan perpanjangan tangan Divisi
In addition, throughout the bank SUMUT branch office, there Internal Control which is an extension of the Control Division
174 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Pengawasan di Kantor Pusat yang memiliki tugas mengawasi jalannya kegiatan operasional sehari-hari pada Kantor Cabang Bank Sumut.
at the Head Office which has the task of monitoring daily operations at the branch office of Bank SUMUT.
Adapun hal-hal yang secara khusus dilakukan oleh Bank Sumut dalam pengembangan GCG antara lain adalah :
The things that are specifically made by the Bank SUMUT in GCG development include as following:
1. Terus menerus melakukan monitoring implementasi penerapan GCG pada seluruh unit kerja Bank Sumut melalui monitoring langsung ke seluruh unit kerja Bank Sumut maupun secara tidak langsung yaitu melalui laporan-laporan yang dikirimkan dari unit-unit kerja Bank Sumut. 2. Secara terus-menerus menanamkan budaya risiko (risk culture) dalam setiap kegiatan operasional Bank sehingga setiap pejabat dan pegawai Bank Sumut dapat menyadari sepenuhnya risiko bawaan (inherent risk) dalam dunia perbankan. Apabila setiap pegawai dan pejabat Bank sudah memahami dan mengetahui serta bertindak berdasarkan risiko (risk based action) maka diharapkan dapat memitigasi inherent risk yang apabila tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan timbulnya krisis. 3. Menetapkan Dewan Kehormatan Code of Conduct yang berfungsi untuk menindaklanjuti pelanggaranpelanggaran terhadap pelaksanaan kode etik (code of conduct) Bank Sumut sehingga terdapat sistem reward and punishment yang jelas dalam pelaksanaannya.
1. Continuously monitoring the GCG implementation in all business units of Bank SUMUT through direct monitoring to all units of the SUMUT as well as indirectly through the reports submitted from the work units of Bank SUMUT.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERMASUK SISTEM PENGENDALIAN INTERN
RISK MANAGEMENT APPLICATION INCLUDES INTERNAL CONTROL SYSTEM
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Active Supervision of BOD and BOC
Dewan Komisaris telah menyetujui dan mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko sesuai Ketentuan yang berlaku. Penerapan Manajemen Risiko pada Bank Sumut telah berjalan sesuai dengan ketentuan dan telah memebentuk Komite Pemantau Risiko sebagai salah satu tuntutan GCG yang bertanggung jawab untuk memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai isu-isu manajemen risiko, mengevaluasi kinerja manajemen risiko dan sistem pengawasan intern, serta memberikan informasi kepada Dewan Komisaris untuk mengambil langkah-langkah dalam hal mengantisipasi risiko. Dewan Komisaris telah menyetujui diterbitkannya Buku Pedoman Manajemen Risiko yang merupakan panduan bagi seluruh unit kerja dalam mengelola risiko secara komprehensif.
2. Continuously inculcate the risk culture in any operational activities so that every officer and employee of Bank SUMUT fully realize the inherent risk in the banking world. If every employee and officer already understand and know and act upon risk (risk-based action) is expected to mitigate the inherent risk that if not managed properly will lead to the emergence of the crisis.
3. Establish Advisory Council Code of Conduct which serves to follow up on violations of the implementation of the code of ethics (code of conduct) Bank Sumut so reward and punishment system can be implemented clearly.
The BOC has approved a Risk Management policy and evaluate the appropriate provisions applicable. Application of Risk Management at Bank SUMUT is functioning in accordance with the provisions and has established Risk Monitoring Committee as one of the demands of GCG is responsible for providing input to the BOC on issues of risk management, evaluating the performance of risk management and internal control systems, and provide information to the BOC to take steps in terms of anticipating risk. The BOC has approved the issuance of the Risk Management Handbook as a guide for all work units in managing risk in a comprehensive manner.
Bank Sumut Annual Report 2010
175
Dewan Komisaris telah melakukan evaluasi, analisa dan review terhadap Laporan Profil Risiko secara berkala serta menyampaikan tanggapan atas laporan tersebut apabila diperlukan. Dewan Komisaris telah mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi terhadap transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. Dewan komisaris bersama Direksi telah melakukan sosialisasi ke seluruh unit kerja Bank Sumut dalam hal memberikan pembelajaran mengenai pengembangan budaya risiko. Direksi telah menyetujui kebijakan dan strategi Manajemen Risiko dengan menerbitkan ketentuan-ketentuan berupa Buku Pedoman Perusahaan dan Surat Edaran yang menjadi pedoman bagi seluruh risk taking unit dalam mengelola risiko. Direksi telah melakukan evaluasi dan memutuskan transaksi-transaksi yang memerlukan persetujuan direksi antara lain dalam bidang kredit melalui loan commitee. Direksi telah memastikan independensi fungsi Manajemen Risiko dengan membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang berada pada Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko dan bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan. Direksi juga melakukan kaji ulang dalam hal proses Manajemen Risiko sehingga proses tersebut sesuai dengan kebutuhan terkini. Direksi secara terus-menerus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia terkait dengan materi manajemen risiko dengan mengikutsertakan pegawai/pejabat bank dalam berbagai macam pendidikan yang berhubungan dengan manajemen risiko antara lain ujian sertifikasi Manajemen Risiko level I, II, dan III dengan hasil yang memuaskan.
KECUKUPAN KEBIJAKAN, PROSEDUR DAN LIMIT Bank telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan menyangkut pelaksanaan manajemen risiko, antara lain adalah Buku Pedoman Manajemen Risiko yang telah disempurnakan sebagaimana yang diwajibkan oleh ketentuan Bank Indonesia, Buku Pedoman Pelaksanaan Penerapan Anti Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Di Lingkungan PT. Bank Sumut, Buku Pedoman Perusahaan Treasury, Buku Pedoman Perusahaan Perkreditan, dan lain sebagainya. Bank telah mengeluarkan berbagai prosedur dalam bentuk Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berbasis risiko sebagai pedoman bagi risk taking unit untuk meminimalisir risiko yang melekat pada setiap aktivitas bisnis.
176 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The BOC has conducted an evaluation, analysis and review of the Risk Profile Reports periodically and submit a response to the report if necessary. The BOC has evaluated and decided a petition the BOD of transactions that require BOC approval. The BOC with BOD has been disseminate to all units of the Bank SUMUT in terms of providing learning about the risk culture development. The BOD has approved a Risk Management policy and strategy by publishing the terms of the Company Manual and the Circular which serve as guidelines for all risk taking units in managing risk. The BOD has conducted an evaluation and decide which transactions require the approval of the BOD, among others in the field of credit through a loan Committee. The BOD has ensured the independence of the Risk ManagementfunctionbyestablishingtheRiskManagement Unit that is in Compliance and Risk Management Division and is responsible to the Compliance Director The BOD has also conducted a review in terms of risk management process so that the process is in accordance with the present. The BOD continuously improve the competence of human resources associated with the material of risk management by involving employees/bank officers in a variety of education related to risk management, among others, the Risk Management certification exam level I, II, and III, with satisfactory results.
ADEQUACY OF POLICIES, PROCEDURES AND LIMITS The Bank has issued policies concerning the risk management implementation, among others, the Risk Management Manual has been revised as required by the applicable Bank Indonesia regulation, Implementation Manual Anti-Money Laundering and Terrorism Financing Prevention In The Environmen of Bank SUMUT, Treasury Company manual Book, Company Manual Credit, and so forth. The Bank has issued a variety of procedures in the form of Standard Operating Procedure (SOP) as a risk-based guidelines for risk taking units to minimize the risks inherent in any business activity.
Bank telah menentukan limit-limit dalam melakukan transaksi sehari-hari sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing, antara lain batasan wewenang dalam memberikan kredit/pembiayaan, batasan wewenang dalam menyimpan uang tunai, batasan wewenang dalam melakukan transaksi pasar uang, dan sebagainya yang berfungsi sebagai risk control system dalam kegiatan operasional sehari-hari
KECUKUPAN PROSES IDENTIFIKASI, PENGUKURAN, PEMANTAUAN, DAN PENGENDALIAN RISIKO SERTA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RISIKO Bank telah memiliki kecukupan proses identifikasi risiko dengan cara mengidentifikasi laporan risk taking unit secara berkala yang disampaikan kepada Satuan Kerja Manajemen Risiko sebagai bahan untuk mengetahui potensi risiko yang terjadi pada seluruh unit kerja yang ada. Dari Seluruh hasil laporan tersebut kemudian dilakukan analisis dan pengukuran mengenai potensi dampak yang terjadi beserta kerugian yang mungkin ditimbulkan sehingga dapat ditentukan action plan yang sesuai apabila kejadian tersebut terjadi. Bank melalui Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko setiap saat melakukan pemantauan terhadap seluruh risk taking unit sehingga apabila terjadi suatu gejala risiko, dapat segera diambil tindakan agar dampak kerugian yang ditimbulkan dapat dikendalikan/diminimalisir. Bank telah memiliki kecukupan dalam Sistem Informasi Manajemen Risiko yaitu dengan membuat software Manajemen Risiko Bank Sumut yang online kepada core banking system Bank Sumut dengan menggunakan internal model yang digunakan oleh seluruh risk taking unit dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko-risiko yang ada. Bank juga telah melatih para pegawai dalam menggunakan software tersebut dan mewajibkan seluruh risk taking unit untuk melaporkan laporan Manajemen Risiko melalui software dimaksud.
SISTEM PENGENDALIAN INTERN Bank telah memiliki buku pedoman mengenai Satuan Kerja Audit Intern dan piagam audit (audit charter) sebagai pedoman Divisi Pengawasan untuk melakukan pemeriksaan internal. Kontrol Intern yang merupakan bagian dari Divisi Pengawasan telah ditempatkan di seluruh unit kerja operasional yang bersifat independen sebagai perpan-
The Bank has set limits on daily transactions in accordance with their respective responsibilities, among others, limits the authority in providing the credit/financing, limits of authority in saving cash and conducting money market transactions, that function as a risk control system in the daily operations
ADEQUACY OF IDENTIFICATION, MEASUREMENT, MONITORING, AND CONTROLLING RISK PROCESS AND RISK MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM Bank has adequate risk identification process by identifying risk taking unit reports regularly submitted to the Risk Management Unit as a material to identify potential risks that occur in all units working. From All these insights then analysis and measurement of the potential impacts that occur along with losses that may caused so that can be determined the appropriate action plan when the incident occurred. Bank through the Division of Compliance and Risk Management at any time monitors all risk taking units so that if there was a risk of symptoms, can immediately take an action to effect the losses can be controlled/ minimized. The Bank has a sufficiency in the Risk Management Information System is to create a Risk Management software online to Bank Sumut core banking system using the internal model used by the entire risk taking units in identifying, measuring, monitoring, and controlling risks. The Bank also has trained employees in using the software and require that all risk taking units report to the Risk Management through the questioned software.
INTERNAL CONTROL SYSTEM The Bank already has a manual book on Internal Audit and the audit charter as a guideline in Control Division to conduct an internal examination. Internal Control which is part of the Monitoring Division has been placed in all work units that are operating independently as an extension of the Monitoring Division
Bank Sumut Annual Report 2010
177
jangan tangan Divisi Pengawasan dalam melakukan pengendalian intern pada seluruh unit kerja Bank. Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit yang bertugas untuk melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta melakukan pemantauan terhadap tindaklanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Komite ini dalam melaksanakan tugasnya melakukan interaksi yang aktif dengan Direksi dan Satuan Kerja Audit Intern (Divisi Pengawasan) serta auditor independen.
in conducting internal control on all work units. The BOC has established an Audit Committee which responsible for monitoring and evaluation for planning and executing audits and monitoring the follow-up audit results in order to assess the adequacy of internal control, including the adequacy of the financial reporting process. The Committee in performing its duties to an active interaction with the BOD and the Internal Audit Unit (Control Division) and the independent auditors.
PROFIL RISIKO
RISK PROFILE
Layaknya sebuah bank, Bank Sumut dalam menjalankan bisnisnya selalu diperhadapkan dengan risiko-risiko tertentu antara lain risiko operasional, risiko kredit, risiko pasar dan risiko likuiditas. Untuk mengantisipasi risiko-risiko tersebut diatas Manajemen dan Dewan Komisaris Bank Sumut telah melakukan pengawasan aktif terhadap penerapan Manajemen Risiko pada PT. Bank Sumut dengan cara menciptakan struktur organisasi serta Standard Operasional Prosedur dan Buku Pedoman Perusahaan Manajemen Risiko yang cukup relevan untuk mendukung terciptanya budaya risiko yang sehat.
As bank, the Bank SUMUT in doing business is always faced with certain risks including operational risk, credit risk, market risk and liquidity risk. To anticipate those risks above the Bank’s Management and BOC has conducted active monitoring of the implementation of Risk Management at PT. Bank Sumut Bank by creating the organizational structure and Standard Operating Procedures Manual and Risk Management Company that is relevant to support the creation of a healthy risk culture.
Piranti-piranti tersebut mengatur mengenai setiap aktivitas perbankan yang dijalankan harus berdasarkan ketentuanketentuan yang berlaku sehingga potensi risiko atas setiap kegiatan usaha akan dapat diminimalisir sekecil mungkin.
The devices are set in any banking activities which are operate should be based on the provisions in force so that the potential risks of each business activity will be able to be minimized.
Basel II yang akan diimplementasikan dalam waktu dekat pada perbankan Indonesia memuat 3 (tiga) pilar utama yaitu minimum Capital Requirement, Supervisory Review Process dan Market Discipline. Pemenuhan atas ketentuan-ketentuan minimum yang diharuskan oleh Komite Basel II melalui Bank Indonesia seperti Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum dengan memperhitungkan Risiko Kredit, Risiko Pasar telah diterapkan oleh Bank Sumut, sedangkan kewajiban pemenuhan modal minimum dengan memperhitungkan risiko operasional baru akan diterapkan kemudian setelah dikeluarkannya ketentuan Bank Indonesia.
Basel II will be implemented in the near future in Indonesia’s banking includes 3 (three) main pillars namely the minimum Capital Requirement, Supervisory Review Process and Market Discipline. Fulfillment of the minimum provisions required by the Basel Committee II through Bank Indonesia as the Capital Adequacy Credit Risk, Market Risk has been applied by the Bank SUMUT, meanwhile the minimum capital compliance obligations with the new operational risk charge will be applied later after the issuance of the applicable Bank Indonesia regulation.
Pendekatan dalam hal perhitungan risiko yang akan digunakan dalam tahap awal adalah pendekatan yang paling sederhana yaitu Standardized Approach untuk perhitungan risiko kredit dan risiko pasar serta Basic Indicator Approach untuk perhitungan risiko operasional. Dalam pelaksanaannya ke depan Bank Sumut selanjutnya dapat beralih ke pendekatan yang lebih maju setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia dalam hal perhitungan risiko-risiko tersebut.
The approach in terms of risk calculation to be used in the initial stage is the simplest approach is the Standardized Approach for calculating credit risk and market risk and Basic Indicator Approach for operational risk calculations. In the future execution of the Bank SUMUT can then switch to a more advanced approach after obtaining approval from Bank Indonesia in terms of calculation of such risks.
178 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Bank Indonesia memberikan kebebasan bagi Bank untuk memilih pendekatan yang lebih maju sepanjang memenuhi berbagai persyaratan kualitatif dan kuntitatif sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Basel II.
Bank Indonesia provide freedom for the Bank to choose a more advanced approach as long as meeting various qualitative and quantitative requirements set out in Basel II.
Bagi Bank Sumut penerapan Basel II tersebut dapat memperkuat kestabilan sistem keuangan dengan jalan mendorong penerapan Manajemen Risiko yang sehat dan perhitungan kebutuhan modal yang lebih akurat.
For Bank Sumut implementation of Basel II is to strengthen the stability of financial systems by encouraging the application of sound risk management and the calculation of capital requirements more accurately.
Penerapan Manajemen Risiko pada PT. Bank Sumut diharapkan akan meningkatkan tata kelola perusahaan (Good Corporate Govenance), alokasi permodalan yang lebih ekonomis, struktur permodalan bank yang lebih kuat, meningkatkan standar transparansi dan proses pengawasan yang bersifat forward looking.
Application of Risk Management at PT. Bank SUMUT is expected to improve Good Corporate Govenance, a more economical allocation of capital, stronger bank capital structure, improve standards of transparency and monitoring processes that are forward looking.
Sebagai pendukung lainnya untuk dapat terlaksananya Penerapan Manajemen Risiko sesuai dengan Basel II, Bank Sumut telah membenahi Sistem Operasional Prosedur ke arah yang lebih baik dan juga didukung oleh berbagai aspek lainnya yaitu kesiapan Sumber Daya Manusia dan kesiapan Sistem Teknologi Informasi serta system informasi Manajemen Risiko yang terintegritasi dengan core banking.
For other support to conduct the Risk Management Implementation in accordance with Basel II, Bank Sumut Operating Procedure has been fixed the system toward better and also supported by various other aspects of preparedness and readiness of the Human Resources Information Technology Systems and Risk Management Information System intergrated by core banking.
Pengungkapan Profil Risiko Bank Sumut adalah merupakan gambaran secara keseluruhan terhadap risiko yang melekat (inherent risk) pada aktivitas dan kegiatan fungsional Bank dan kecukupan sistem pengendalian risiko (risk control system). Secara agregat profil risiko Bank Sumut untuk periode 31 Desember 2010 berpredikat Low Risk dengan trend stabil/ tetap, hal ini menunjukkan bahwa inherent risk dari usaha bisnis Bank Sumut selama periode tahun 2010 dapat dimitigasi dengan adanya risk control system yang efektif.
Risk Profile Disclosure of Bank Sumut is an overall description of inherent on the activity and functional activities of the Bank and the adequacy of risk management (risk control system). In aggregate risk profile of the Bank SUMUT for the period od December 31, 2010 predicated Low Risk with a trend stable/ fixed, this shows that the inherent risk of the business of Bank SUMUT during the period of 2010 can be mitigated by the existence of an effective risk control system.
Dengan profil risiko yang berpredikat Low Risk, dapat dipastikan Bank Sumut akan semakin mampu berkiprah serta bersaing dalam melaksanakan kegiatan bisnis seharihari dan akan tetap menjadi Bank andalan yang memberikan pelayanan terbaik dengan jalan menerapkan prinsip risk culture secara komprehensif.
With a risk profile that predicated Low Risk, it can be sure that the Bank SUMUT will be increasingly able to take part and compete in conducting daily business activities and will remain a mainstay Bank which provide the best services by applying the principle of a comprehensive risk culture.
Bank Sumut Annual Report 2010
179
PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT (RELATED PARTY), PENYEDIAAN DANA BESAR (LARGE EXPOSURE), RENCANA STRATEGIK BANK, DAN TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BANK YANG BELUM DIUNGKAP DALAM LAPORAN LAINNYA.
PROVISION OF FUNDS TO RELATED PARTIES, FUNDS OF LARGE EXPOSURE, STRATEGIC PLAN, AND TRANSPARENCY OF FINANCIAL AND NON FINANCIAL BANK OUTSTANDING REVEALED IN OTHER REPORTS.
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (related party) dan Penyediaan Dana Besar (large exposure)
Provision of funds to related parties (related party) and Funds of large exposure
Bank Sumut memiliki kebijakan dan prosedur yang tertulis untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar dalam bentuk Kebijakan Perkeditan Bank (KPB), Standard Operating Procedure (SOP), Surat Keputusan, dan Surat Edaran Direksi.
Bank Sumut have written policies and procedures for the provision of funds to related parties and the provision of funds in the form Credit Bank Policy/ Kebijakan Perkeditan Bank (KPB), Standard Operating Procedure (SOP), Decision, and Circular Letter of the BOD.
Dalam rangka penyediaan dana dimaksud, Bank Sumut tidak pernah melanggar dan/atau pelanggaran BMPK sebagaimana ketentuan yang diatur oleh Bank Indonesia.
In the framework of funds provision, Bank SUMUT has not violated and/or violations of the BMPK as the provisions stipulated by Bank Indonesia.
Bank Sumut telah mengikuti ketentuan terbaru dalam hal pelaporan dengan merujuk kepada ketentuan LBU Basel II Tahun 2008, sehingga komposisi penyediaan dana bulan Desember 2010 adalah sebagai berikut : 1,90 % kepada Kredit Usaha Mikro 27,32 % kepada Kredit Usaha Kecil 3,03 % kepada Kredit Usaha Menengah 67,75 % kepada Kredit Non UMKM
The Bank SUMUT has been following the latest regulations in terms of reporting with reference to the provisions of LBU Basel II in 2008, so the composition of funds in December 2010 is as following: 1.90% to the Micro Business Loan 27.32% to the Small Business Loan 3.03% to Medium Business Loan 67.75% to the Non-UMKM Loans
Jumlah penyediaan dana kepada debitur inti dibandingkan dengan total penyediaan dana untuk posisi 31 Desember 2010 memiliki rasio yang sangat rendah yaitu 2,54 % dengan rincian sebagai berikut :
The number of loans granted to debtors compared to the total supply of funds for the position of December 31, 2010 has a very low ratio of 2.54% with details as follows:
Penyedia Dana Debtor Fund Providers Kepada Pihak Terkait To related party Kepada Debitur Inti : Major Debtor i. Individu ii. Group
180 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Debitur Debtor
Nominal (jutaan Rupiah) Nominal (In million rupiah)
-
-
25 19 6
243.000 220.000 23.000
RENCANA STRATEGIS BANK Rencana strategis Bank telah disusun secara komprehensif dan terukur dengan memperhatikan seluruh faktor-faktor internal dan eksternal serta memperhatikan prinsip kehatihatian. Rencana bisnis Bank telah sesuai dengan visi dan misi serta strategi bank yang disusun oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Rencana bisnis tersebut juga dikomunikasikan kepada Pemegang Saham Pengendali serta ke seluruh jenjang organisasi. Realisasi rencana bisnis tersebut telah sesuai dengan rencana korporasi serta sebahagian besar target telah tercapai. Untuk target yang tidak tercapai/terealisasi persentase realisasinya lebih dari 80% sehingga tidak melenceng jauh dari rencana semula.
Data mengenai target jangka panjang dan jangka pendek Bank Sumut :
BANK STRATEGIC PLAN Bank’s strategic plan has been compiled in a comprehensive and measurable with respect to all internal factors and external as well as observing the principle of prudence. Bank’s business plan is comply with the vision and mission and strategy of the bank which is prepared by the BOD and approved by the BOC. Business plans are also communicated to the controlling shareholders and to all levels of the organization. The realization of these business plans are in compliance with the corporate plan as well as most of the targets have been achieved. For targets not achieved/realized percentage of realization more than 80% so it does not stray far from the original plan.
Data on long-term and short-term targets of Bank Sumut:
Target jangka panjang Bank Sumut : 1) Mencapai pertumbuhan yang wajar 2) Perbaikan tingkat kualitas asset, ROA, ROE, dan CAR 3) Mempertahankan tingkat kesehatan bank yang sehat.
Long-term Target of Bank Sumut: 1) Achieve a reasonable growth 2) Improved asset quality levels, ROA, ROE, and CAR 3) Maintaining a healthy bank soundness
Target jangka pendek Bank Sumut : 1) Peningkatan Total asset. 2) Peningkatan kredit termasuk piutang pembayaran syariah 3) Peningkatan DPK 4) Peningkatan Laba sebelum pajak 5) Perbaikan kualitas kredit 6) Tingkat kesehatan Bank “Sangat Baik” 7) Pembukaan jaringan kantor baru berupa Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas, Kas Mobil, dan Mini Bank 8) Peningkatan klasifikasi Kantor 9) Penambahan jaringan ATM 10) Penambahan fitur-fitur dan pelayanan baru kepada masyarakat.
Short-term Target of Bank Sumut: 1) Increase in total assets. 2) Credit enhancements including sharia payment receivables 3) Increase Deposits 4) Increase Profit before tax 5) Improved credit quality 6) Bank soundness Rating in “Very Good” Level 7) Opening of new branch network of branch offices, the cash Office, Cash Car, and Mini Bank
Sedangkan pencapaian/realisasi tahun 2010 adalah : 1) CAR 13,06 % 2) NPL Gross 3,02% 3) ROA 4,55% 4) ROE 39,03% 5) NIM 11,47% 6) BOPO 68,65% 7) LDR 91,04%
8) Improved office classification 9) Addition of ATM network 10) Addition of features and new services to the public.
The achievement/realization in 2010 were: 1) CAR 13,06% 2) 3,02% Gross NPLs 3) ROA 4,55% 4) ROE 39,03% 5) 11,47% NIM 6) BOPO 68,65% 7) 91.04% LDR
Bank Sumut Annual Report 2010
181
8) Laba sebelum pajak meningkat menjadi Rp. 562.982 juta 9) Kredit/pembiayaan sebesar Rp. 9.571.221 juta 10) Dana Pihak Ketiga sebesar Rp. 10.512.784 juta 11) Total asset sebesar Rp. 12.687.983 juta
8) Profit before tax increased to Rp. 562,982 million 9) Credit/ financing of Rp. 9.571.221 million 10) Third Party Funds amounting to Rp. 10.512.784 million 11) The total assets of Rp. 12,687,983 million
Hal-hal yang dilakukan oleh Bank Sumut untuk mencapai target dimaksud antara lain adalah : Melakukan diversifikasi produk, Peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga, Menyalurkan kredit/pembiayaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, Melakukan pengembangan produk dan fitur ATM, Meningkatkan kerjasama dengan pihak eksternal, Meningkatkan pemahaman pegawai terhadap GCG di setiap lini.
The things done by the Bank SUMUT to reach the targets mentioned include as following: products diversify Third-party fund Raising Distributed credit/financing based on the precautionary principle Conducting product development and features of ATM Increase cooperation with external parties Increase employee understanding of the GCG in each line
TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BANK YANG BELUM DIUNGKAP DALAM LAPORAN LAINNYA.
TRANSPARENCY AND FINANCIAL AND NON FINANCIAL BANK OUTSTANDING REVEALED IN OTHER REPORTS.
Transparansi kondisi keuangan dan dan non keuangan Bank mengacu dan tunduk pada ketentuan dan peraturan perbankan yang berlaku, dengan memperhatikan dan menerapkan prinsip kehati-hatian melalui prinsip mengenal nasabah maupun pengelolaan risiko operasional, risiko hukum dan risiko reputasi sesuai peraturan dan pedoman yang telah dimiliki Bank. Bank telah mengungkapkan kondisi keuangan dan non keuangan secara lengkap dalam Lapoan Publikasi dan Laporan Tahunan maupun laporan lainnya.
182 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Transparency of financial and non financial are reference and subject to banking regulations in force, taking into account and apply the precautionary principle of know your customer and operational risk management, legal risk and reputation risk according to the rules and guidelines that have been owned by Banks . The Bank has disclosed the financial and non financial condition in detail in Publications and Annual Reports and other reports.
JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL DAN PERMASALAHAN HUKUM PERDATA DAN PIDANA YANG DIHADAPI
NUMBER OF INTERNAL DEVIATIONS AND CIVIL AND CRIMINAL LAW ISSUES
Jumlah Penyimpangan Internal
Number of Internal Deviations
Internal Fraud dalam 1 Tahun Internal Fraud in 1 Year
Jumlah kasus Total fraud Telah diselesaikan Has been settled Dalam proses penyelesaian di internal Bank In the process of settlement in an internal Bank Belum diupayakan penyelesaiannya Not yet settled Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum Have been followed up through the legal process
Jumlah kasus yang dilakukan oleh Number of cases performed by Pegawai Tidak Tetap Pengurus Pegawai Tetap Non Permanent Management Permanent Employee Employee 2009
2010
2009
2010
2009
2010
-
-
2
1
-
-
-
2
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Permasalahan Hukum Perdata dan Pidana
Civil and Criminal Litigation
Selama periode tahun laporan telah diajukan permasalahan hukum perdata dan pidana baik ke Pengadilan dan PTUN sebanyak 13 (tiga belas) perkara, yakni :
During the period of the report, it has been filed civil and criminal legal issues both with the Court and Administrative Court of 13 (thirteen) cases, namely:
Permasalahan Hukum Legal Issues Telah selesai (telah memiliki kekuatan hukum yang tetap) Have permanent Legal force Dalam proses penyelesaian In the process of settlement Total Total
Jumlah Total Perdata Civil
TUN TUN
5
-
-
8
-
-
13
-
Pidana Criminal -
Bank Sumut Annual Report 2010
183
BENTURAN KEPENTINGAN, BUY BACK SHARE DAN BUY BACK OBLIGASI
CONFLICT OF INTEREST, SHARE BUY BACK, AND BUY BACK BONDS
Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan
Conflict of Interest Transaction
Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan Bank atau mengurangi keuntungan Bank dan wajib mengungkapkan benturan kepentingan dimaksud dalam setiap keputusannya. Benturan kepentingan dimaksud antara lain adalah perbedaan antara kepentingan ekonomi Bank dengan kepentingan ekonomi pribadi pemilik, anggota Komisaris, anggota Direksi maupun Pejabat Eksekutif bank dan atau pihak terkait dengan Bank, pemberian perlakuan istimewa kepada pihak-pihak tertentu diluar prosedur dan ketentuan yang berlaku serta pemberian suku bunga tidak sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku. Apabila keputusan tetap harus diambil, maka harus mengutamakan kepentingan ekonomi Bank dan menghindarkan kerugian atau berkurangnya keuntungan Bank. Dalam hal terjadi benturan kepentingan, Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan Bank atau mengurangi keuntungan Bank dan wajib mengungkapkan benturan kepentingan dimaksud dalam setiap keputusan. Selama periode tahun laporan tidak terdapat transaksi yang memiliki benturan kepentingan baik kepada Pengurus, Pejabat Eksekutif dan Pejabat Operasional Bank.
In the event of a conflict of interest, members of the Commissioners, Directors and Executive Officers of Banks are prohibited from taking actions that could harm the Bank or reduce the profits of the Bank and shall disclose the conflicts of interest referred to in any decision. Conflict of interest referred to include the difference between the economic interests of the Bank with the economic interests of private owners, BOC, BOD and Executive Officers of banks and/or parties related to the Bank, granting preferential treatment to the certain parties outside the procedures and regulations, and provision of share interest is not in accordance with the provisions and procedures. If the decision still must be taken, then the Bank should give priority to economic interests and avoid losses or reduced the bank profits. •
In the event of a conflict of interest, BOC, BOD and Executive Officers are prohibited from taking actions that could harm the Bank or reduce the profits of the Bank and shall disclose conflicts of interest referred to in every decision.
•
During the reporting period there were no transactions that have a conflict of interest both to the management, Executive Officer and Bank Operations Officer.
Buy Back Share dan Buy Back Obligasi Bank
Share and Bonds Buy Back
Sampai dengan akhir periode tahun laporan tidak ada saham yang ditawarkan kepada Publik dan Bank tidak menerbitkan Obligasi.
Until the end of the year report, no shares offered to the public and the Bank does not issue bonds.
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEPENTINGAN POLITIK
GRANTING FUND FOR SOCIAL AND POLITICAL INTERESTS
Bank tidak pernah memberikan bantuan keuangan dan fasilitas lainnya untuk kepentingan partai politik, namun bank memberikan bantuan untuk kepentingan sosial sebagai perwujudan pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam acara amal, bantuan bencana dan lain sebagainya yang dikoordinir oleh Bank Sumut Peduli dan LAZ Bank Sumut.
Banks never grant financial aid and other facilities for the benefit of political parties, but the bank provide assistance to social interests as the embodiment of the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) in charity, disaster relief and so forth that are coordinated by the Bank Sumut Peduli and LAZ of Bank SUMUT
184 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
KESIMPULAN UMUM SELF ASESSMENT GCG
GENERAL CONCLUSION SELF ASSESSMENT GCG
Nilai Komposit dari 11 (sebelas) faktor penilaian yang terdiri dari : a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris; b. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi; c. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite; d. Penanganan benturan kepentingan; e. Penerapan fungsi kepatuhan Bank; f. Penerapan fungsi audit intern; g. Penerapan fungsi audit ekstern; h. Fungsi manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern; i. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan debitur besar (large exposures); j. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan Good Corporate Governance dan pelaporan internal; k. Rencana strategis Bank,
Composite Score of 11 (eleven) assessment factors consist of:
Transparency of financial and non financial condition, reports on the implementation of Good Corporate Governance and internal reporting; k. Bank’s strategic plan,
Setelah dilakukan perhitungan penilaian komposit terhadap pembobotan faktor/kriteria penilaian self assessment pelaksanaan Good Corporate Governance PT. Bank Sumut sebagaimana terlampir berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor : 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 diperoleh nilai komposit 1,475 dengan predikat “Sangat Baik”.
After the calculation of composite assessment of the weighting factors/criteria for self assessment rating of Good Corporate Governance PT. Bank Sumut as attached by Bank Indonesia Circular Letter Number: 9/12/DPNP dated May 30, 2007 obtained a composite score 1.475 with a title of “Very Good”.
a. The duties and responsibilities of the BOC b. c. d. e. f. g. h. i.
The duties and responsibilities of the BOD Completion and implementation of the audit committee; Handling conflicts of interest; Implementation of Bank’s compliance function; Implementation of the internal audit function; Application of the external audit function; Risk management functions including internal control systems; Provision of funds to related parties and large exposures;
j.
Bank Sumut Annual Report 2010
185
DATA PERUSAHAAN COMPANY DATA
Profil Anggota Komite Profiles of Committees Member
Tadjudin Lahir di Sigli, 29 April 1950 menamatkan pendidikan terakhir di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, Jurusan Hukum Perdata.
Born in Sigli, April29, 1950 graduated from Law Faculty majoring in Civil Law from University of Indonesia, Jakarta.
Pengalaman Kerja: Pegawai Muda (staff ) di Bank Indonesia tahun 1982. Kepala Seksi di Biro Hukum Bank Indonesia, Kantor Pusat Jakarta, dan berbagai Kepala Seksi di kantor Bank Indonesia Medan. Kepala Bidang/Deputi Pemimpin Kantor Bank Indonesia Aceh. Pengawas Bank Senior Kantor Bank Indonesia Medan. Anggota Komite Audit Bank Sumut sejak bulan Mei 2007
Working Experiences: • Young Officer (Staff ) in Bank Indonesia in 1982. • Legal Affairs Bureau of Bank Indonesia, Jakarta Head Office, and various Section Head at the office of Bank Indonesia Medan. • Head Division / Deputy Head Office of Bank Indonesia Aceh. • Senior Supervisor in Bank Indonesia Medan. • Member of the Bank Sumut Audit Committee since May 2007. • Member of the Bank Sumut Risk Monitoring Committee since June 2008 until present.
Anggota Komite Pemantau Risiko Bank Sumut sejak bulan Juni 2008 sampai dengan sekarang. Kursus dan pendidikan non-formal: Pendidikan Calon Pegawai Muda Angkatan VII (PCPM)Bank Indonesia Pendidikan Pemeriksaan Bank Angkatan XVI - Bank Indonesia
186 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Training and informal education: • Education for young officer candidate batch VII (PCPM) Bank Indonesia • Education of Bank Examination batch XVI in Bank Indonesia
Effendy Harahap Lahir di Padang Sidimpuan tanggal 9 februari 1945, menamatkan pendidikan terakhir di Fakultas Ekonomi di Universitas Sumatera Utara (USU) jurusan Akutansi.
Born in Padang Sidimpuan, February 9, 1945, graduated from Economics Faculty at North Sumatra University (USU) majoring in Accounting.
Pengalaman Kerja: PT. Kimia Farma Regional Medan tahun 1972. Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara (DJPKN). Departemen Keuangan yang kemudian beralih nama menjadi Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tahun 1978 Ketua Tim Audit pada BPKP perwakilan provinsi daerah Istimewa Aceh. Kepala Seksi pada Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Palembang. Kepala Seksi pada Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, Medan sebagai Supervisor Tim Gabungan DJP/BPKP dalam rangka TaxAudit. Supervisor pada Tim Gabungan BAPEKSTA/BPKP dalam rangka Tax-Audit Melakukan audit Bank-Bank Pemerintah PT. Perkebunan I, PT. Tambang Batu Bara Bukit Asam, PT. Tambang Timah Bangka- Pertamina UPDN-I, Pertamina P. Brandan, PT. Perkebunan II, PT. Perkebunan V, PT. Perkebunan VI – proyek-proyek APBN/APBD hampir pada semua Departemen. Supervisor pada Kantor akuntan Publik Chatim, Atjeng, Jusuf dan rekan cabang Medan Dosen Luar Biasa pada Universitas Syah Kuala Banda Aceh, Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Tridinanti Palembang dan STIE Harapan Medan sampai sekarang.
Working Experiences: • PT. Kimia Farma Regional in 1972. • Directorate General of State Finances (DJPKN). Ministry of Finance which later switched its name to the Financial and Development Supervisory Agency (BPK) in 1978 • • • • • •
• •
Chairman of the Audit Team on BPKP representative areas of Aceh province, Head Section on Representation BPKP Palembang in South Sumatra province, Head Section at the North Sumatra Provincial Representative BPKP, Supervisor of the Joint Team DJP/BPKP for Tax-Audit, Supervisor at the Joint Team BAPEKSTA / BPKP for TaxAudit, Conducted an audit of Government Bank, PT. Tambang Batu Bara Bukit Asam, PT. Tambang Timah BangkaPertamina UPDN-I, Pertamina P. Brandan, PT. Perkebunan II, PT. Perkebunan V, PT. Perkebunan VI –APBN/APBD projects almost in all departments, Supervisor in the Office of Public accountants Chatim, Atjeng, Jusuf and Colleagues Medan branch. Extraordinary professor at the University of Syah Kuala Banda Aceh, Sriwijaya University Palembang, University Tridinanti Palembang and STIE Harapan Medan until present.
Bank Sumut Annual Report 2010
187
Profil Pejabat Eksekutif Perbankan Banking Executive Officers Profiles
06
04
02
08
05
* nomor urut berdasarkan struktur divisi
03 188 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
01
09
07
10
Kepala Divisi 01
Division Leaders
Samuel Surbakti Pemimpin Divisi Pengawasan Head of Supervisory Division
Lahir di Karo tanggal 14 Nopember 1967, alumnus Universitas Sumatera Utara, Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi.
Born in Karo, November 14, 1967, graduated from North Sumatra University, Faculty of Economics majoring in Accounting.
Pelatihan dan Pendidikan non-formal yang diikuti: Profesional Selling Skill, Hukum Perbankan, Program Bank Marketing dan Profesional Skill, Leadership for Staff Development, The Seven Habits Highly Effective People, BMC Angkatan 150, Training for The Trainers, Manajemen Risiko Level I, Level II dan Level III SESPIBANK.
Training and Informal Education : • Professional Selling Skills, • Banking Law, • Bank Marketing Program and Professional Skill, • Leadership for Staff Development, • The Seven Habits Highly Effective People, • BMC batch 150, • Training for Trainers, • Risk Management Level I, Level II and Level III • SESPIBANK.
Pengalaman Kerja: Staff Divisi Pengawasandi Bank Sumut, Kantor Pusat. Asisten V Divisi Pengawasan di Bank Sumut, Kantor Pusat. Wakil Pemimpin Cabang Kabanjahe. Pemimpin Cabang Pembantu USU. Pemimpin Cabang Medan Iskandar Muda.
Working Experiences: • Staff in the Supervisory Division, Head office, • Assistant V Supervisory Division, Head Office, • Deputy Branch Manager Kabanjahe Branch, • Branch Manager of USU Sub Branch, • Branch Manager of Iskandar Muda Medan.
02
Ichwan Alamshah Pemimpin Divisi Perencanaan Planning Division
Lahir di Yogyakarta pada tanggal 30 Mei 1961, alumnus Universitas Sumatera Utara Fakultas Ekonomi Tahun 1988.
Born in Yogyakarta on May 30, 1961, graduated from North Sumatra University, Faculty of Economics in 1988.
Pelatihan dan Pendidikan non-formal yang diikuti: Project Appraisal SMIEP, Account Officer, Audit Inspeksi & Kontrol, Asset Liability Management, Capital Market, Export - Import, Forex Trading & Money Market, Pengetahuan Bisnis, L/C Dalam Negeri, Penilaian Tingkat Kesehatan Bank,
Training and Informal Educations: • Appraisal SMIEP Project, • Accounts Officer, • Audit Inspection & Control, • Asset Liability Management, • Capital Markets, • Export - Import, • Trading Forex & Money Market, • Business knowledge, • L / C domestic, • Bank Soundness Rating,
Bank Sumut Annual Report 2010
189
Leadership Training For Managers, Budgeting Profit Planning & Control, Branch Manager, SESPIBANK, Pengambilan Keputusan, Performance Skill, Pembekalan Transaksi SKBDN, Training For Trainers, Manajemen Risiko Level I, Level II dan Level III. Pengalaman Kerja: Staff di Bank Sumut, Cabang Utama. Kepala Seksi Keuangan dan Pemimpin Cabang Pembantu Sei Serayu. Wakil Pemimpin dan Pemimpin Cabang Binjai. Asisten III di Divisi Pemasaran, Kantor Pusat. Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan di Divisi Perencanaan dan Pengembangan, Kantor Pusat Kepala Bidang Pemasaran Produk Dana Dan Jasa Divisi Treasury, Kantor Pusat. Pemimpin Bidang Produk Dana dan Jasa Divisi Treasury, Kantor Pusat.
03
• • • • • • • • •
Leadership Training For Managers, Budgeting Profit Planning & Control, Branch Manager, SESPIBANK, Decision Making, Performance Skill, Stock purchasing transactions SKBDN, Training For Trainers, Risk Management Level I, Level II and Level III.
Working Experiences: • Staff of PT Bank SUMUT at the Main Branch, • Head of Finance Section and Branch Manager in Sei Serayu Branch • Deputy Head and Branch Manager of Binjai Branch • Assistant III in the Marketing Division, Head Office • Head of Research and Development in Division of Planning and Development, Head Office, • Head of Marketing Products and Services in Treasury Division, Head Office • Head of Funds Product Services in Treasury Division, Head Office
Hadi Susanto Pemimpin Divisi Kredit Head of Credit Division
Lahir di Banda Aceh tanggal 29 Juli 1956, alumnus Universitas Sumatera Utara, Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi.
Born in Banda Aceh on 29 July 1956, graduated from North Sumatra University, Faculty of Economics majoring in Accounting.
Pendidikan dan pelatihan yang diikuti antara lain: Managerial Accounting, Kredit Kepemilikan Rumah, Meningkatkan Keterampilan Menjual Bagi Bankir, Manajemen Dana dan Pengembangan Staf, Manajemen Perkreditan, ALMA, Pemeriksaan Kecurangan, Akuntansi Bank, EDP Audit, Audit Operasional, Program Operasional Perbankan, Komunikasi Psikologi Pemeriksaan Pemecahan Masalah dan Penulisan, Manajemen Strategi and out Bound, Kursus Pemimpin Cabang, SESPIBANK, Manajemen Risiko Level I dan Level II.
Training and Informal Education: • Managerial Accounting, • Housing Loan, • Improve Selling Skills for Bankers, • Fund Management and Staff Development, • Credit Management, • ALMA, • Fraud Examination, • Accounting Bank, • EDP Audit, • Operational Audit, • Banking Operations Program, • Communication Psychology Examination of Problem Solving and Writing, • Management Strategy and outs Bound, • Branch Manager Course, • SESPIBANK, • Risk Management Level I and Level II.
190 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Pengalaman Kerja: Pegawai di Cabang Utama Medan dan dipromosikan sebagai Kepala Seksi Kredit Bendaharawan dan Kepala Bagian Tabungan dikantor yang sama, Wakil Pemimpin Cabang Kisaran, Asisten di Biro/Divisi Pengawasan, Kantor Pusat. Perkreditan/Pemasaran, Kantor Pusat. Kepala Bidang Pengawasan Kredit dan Kepala Divisi Pengawasan, Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko, Pemimpin Divisi Perencanaan.
04
Working Experiences: • Staff at the Main Branch of Medan and was promoted as Head of Credit Section Treasurer and Head of Savings at the same office, • Deputy Head of Kisaran Branch, • Assistant in the Bureau/Division of Supervision, Head Office • Credit / Marketing, • Head of Credit Control and Head of Supervisory Division, • Compliance Division • Risk Management, • Head of Planning Division.
Bahrein H. Siagian Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia Head of Human Resources Division
Lahir di Gohor Lama pada tanggal 22 Juli 1970, alumnus Fakultas SOSPOL Universitas Sumatera Utara pada tahun 1995.
Born in Gohor Lama on July 22, 1970, graduated from the SOSPOL Faculty North Sumatra University in 1995.
Pendidikan dan pelatihan antara lain: Laporan Perkreditan Bank Umum, Management Information System, Managing The Trouble Maker, ESQ, The Seven Habits Highly Effective People, Planning dan Budgeting System, Performance Skill, Penilaian Internal, Pembekalan Transaksi SKBDN, Brand Activation & Filed, Training For Trainers, Manajemen Risiko Level I dan Level II, Executive Overview Perbankan Syariah SESPIBANK.
Training and Informal Education: • Credit Report of Commercial Bank, • Management Information Systems, • Managing The Trouble Maker, • ESQ, • The Seven Habits Highly Effective People, • Planning and Budgeting System, • Performance Skill, • The Internal Assessment, • Stock purchasing transactions SKBDN, • Brand Activation & Filed, • Training For Trainers, • Risk Management Level I and Level II, • Executive Overview of Islamic Banking • SESPIBANK.
Pengalaman Kerja: Pegawai di Kantor Cabang Tebing Tinggi, tahun 1996 Pegawai di Biro Perencanaan, Bank Sumut Asisten V di Divisi Perencanaan dan Pengembangan, Asisten IV di Divisi Perencanaan, Pengembangan dan Pembinaan Cabang, Kepala Bidang Perencanaan Kepala / Pemimpin Bidang Penelitian dan Pengembangan di Divisi Perencanaan.
Working Experiences: • Appointed as a Staff of Tebing Tinggi Branch in 1996 • Staff in the Planning Bureau, • Assistant V in the Division of Planning and Development, • Assistant IV in the Division of Planning, Development and Construction Branch, • Head of Planning Division • Head of Research and Development in the Planning Division.
Bank Sumut Annual Report 2010
191
05
Agus Pranoto Pemimpin Divisi Teknologi Informasi dan Akuntansi Division of Information Technology and Accounting
Lahir di Cilacap pada tanggal 22 Agustus 1960, alumnus Universitas Islam Sumatera Utara - Fakultas Ekonomi.
Born in Cilacap on August 22, 1960, graduated from Islamic North Sumatra University - Faculty of Economics.
Kursus dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain: Business Presentase, Business Finance, EDP Audit, Banking Strategic Management, Executive Leadership, Management Information System, In House Training Treasury Operation, Risk Management & Dynamic Alma, The Seven Habits Highly Effective People, Manajemen Risiko Level I, Level II, dan Level III, SESPIBANK.
Training and Informal Education: • The Business Percentage, • Business Finance, • EDP Audit, • Banking Strategic Management, • Executive Leadership, • Management Information System, • In House Training Treasury Operation, • Risk Management & Dinamyc Alma, • The Seven Habits Highly Effective People, • Risk Management Level I, Level II, III, • SESPIBANK
Pengalaman Kerja: Asisten di Biro Perencanaan Kantor Pusat, Kepala Bagian Perangkat Lunak di Biro Sistem Informasi, Kepala Bidang Teknologi Sistem Informasi di Divisi Administrasi Keuangan.
Working Experiences: • Assistant in the Planning Bureau, Head Office • Head of Software in the Bureau of Information Systems, • Head of Information Systems Technology in the Division of Financial Administration.
06
Agung Santoso Pemimpin Divisi Umum Head of General Affair Division
Lahir di Pati pada tanggal 6 Januari 1962, alumnus Universitas Medan Area - Fakultas Teknik Sipil.
Born in Pati on January 6, 1962, graduated from University of Medan Area - Faculty of Civil Engineering.
Kursus dan pelatihan yang telah diikuti antara lain: Project Appraisal SMIEP, Account Officer, Audit Inspeksi & Kontrol, Bisnis prosentase, Branch Manager Course, Executive Overview Perbankan Syariah, 10 Secrets of World’s First Succesful Project Manager, SESPIBANK, Manajemen Risiko Level I, Level II dan berbagai Kursus, Seminar, Lokakarya tentang perbankan lainnya.
Training and Informal Education: • Project Appraisal SMIEP, • Accounts Officer, • Audit Inspection & Control, • Business percentage, • Branch Manager Course, • Executive Overview of Islamic Banking, • 10 Secrets of World's First Succesful Project Manager, • SESPIBANK, • Risk Management Level I, Level II and various Courses, Seminars, Workshops on other banks.
Pengalaman Kerja: Pegawai di Biro Umum Kantor Pusat,
Working Experiences: • Staff of General Affair Bureau at PT. Bank SUMUT, head office, • Assistant V General Affair Bureau, Head Office,
Asisten V Biro Umum Kantor Pusat,
192 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Kepala Bagian / Bidang Rumah Tangga Biro Umum / Divisi Umum, Pelaksana Kepala Biro Umum / Divisi Umum dan Pejabat Kepala Divisi Umum.
07
• •
Head of Department / Division General Affair Household Bureau / General Affair Division. Executive Head of General Affairs / General Affair Division and Head of the General Affair Division.
Eddy Azmar Pemimpin Divisi Treasury Head of Treasury Division
Lahir di Tarutung pada tanggal 25 Oktober 1956, alumnus Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Fakultas Ekonomi Tahun 1984. Kursus dan seminar yang telah diikuti antara lain: Money Market & Treasury Management, Counterpart, Project Appraisal SMIEP, ALMA, Forex Trading & Money market Operation, Bank Budgeting, Akuntansi Bank, Tata Cara Penilaian Agunan, Branch Manager, ESQ, The Seven Habits Highly Effective People, Managing Customer Satisfaction, Manajemen Risiko Level I, Level II dan Level III SESPIBANK.
Born in Tarutung on October 25, 1956, graduated from Islam Indonesia University, Yogyakarta, Faculty of Economics of 1984. Training and informal education : • Money Market & Treasury Management, • Counterpart, • Project Appraisal SMIEP, • ALMA, • Forex Trading & Money Market Operations, • Bank Budgeting, • Accounting Bank, • Collateral Valuation Procedures, • Branch Manager, • ESQ, • The Seven Habits Highly Effective People, • Managing Customer Satisfaction, • Risk Management Level I, Level II and Level III • SESPIBANK.
Pengalaman Kerja: Pegawai di Biro Perkreditan Kantor Pusat, tahun 1984.
Working experiences: • Staff in Bank SUMUT since 1984 in the Credit Bureau, Head Office • Section Head of Credit in Siantar and Binjai Branch,
Kepala Seksi Kredit di Cabang Pematang Siantar dan Cabang Binjai. Wakil Pemimpin di Cabang Gunung Sitoli Pemimpin Cabang Gunung Sitoli. Wakil Pemimpin Bidang Pemasaran Cabang Utama. Kepala Bidang Treasury. Pemimpin Bidang Dana di Divisi Treasury.
08
• • • • •
Deputy Head of Branch in Gunung Sitoli Branch Branch Manager in Gunung Sitoli Branch Deputy Head of Marketing Main Branch, Head of Treasury Head of Funds in the Treasury Division.
Didi Duharsa Pemimpin Divisi Usaha Syariah Head of Sharia Division
Lahir di Medan, pada tanggal 17 November 1960, alumnus Universitas Islam Sumatera Utara - Fakultas Hukum.
Born in Medan, on November 17, 1960, graduated from North Sumatra Islamic University - Faculty of Law.
Kursus dan pelatihan yang telah diikuti: Project Appraisal, Pendidikan Pejabat Pemberian Kredit,
Training and informal Education : • Project Appraisal, • Education Lending Officers,
Bank Sumut Annual Report 2010
193
Manajemen Perkreditan, Pemimpin Cabang, Penataran Hukum Agraria Tingkat Nasional, ALMA, Account Officer, Eksport-Import, Forex Trading & Money Market, Teknik dan Analisa Keuangan, Bank Marketing, Improving Customer Service, Traits Leadership & Management, Leadership Training Management, Seminar Persfektif UU Perseroan Terbatas dalam perkembangan korporasi di Indonesia, Kemahiran Hukum Perbankan, Management of Risk and Capital Regulation, Penilaian Agunan, Sindikasi Kredit, Kredit Konsorsium, Manajemen Risiko Level I, Level II, dan Level III SESPIBANK, Kursus, Seminar, dan lokakarya tentang perbankan lainnya. Pengalaman Kerja: Pegawai di Bank Sumut Cabang Utama, Kepala Seksi Rekening Koran Cabang Utama, Kepala Seksi Buku Besar Cabang Utama, Kepala Seksi Follow Up / Pembinaan Cabang Utama, Kepala Seksi Pemberian Kredit Rekening Koran Cabang Utama, Kepala Sub Bagian Kredit Rekening Koran Cabang Utama, Kepala Bagian Kredit Umum di Biro Perkreditan Kantor Pusat, Kepala Bidang Kredit di Divisi Pemasaran Kantor Pusat, Kepala Bidang Supervisi dan Laporan Kredit di Divisi Pemasaran Kantor Pusat, Pemimpin Divisi Kredit.
09
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Credit Management, Branch Manager, Upgrading National Agrarian Law, ALMA, Accounts Officer, Export-Import, Forex Trading & Money Market, Technical and Financial Analysis, Bank Marketing, Improving Customer Service, Traits Leadership & Management, Leadership Training Management, Limited Liability Company Law Seminar perspective on corporate developments in Indonesia, Proficiency Banking Law, Management of Risk and Capital Regulation, Valuation Collateral, Syndicated Loans, Credit Consortium, Risk Management Level I, Level II, and Level III, SESPIBANK Courses, seminars, and workshops on other banks.
Working Experiences: • Staff Officer at Bank SUMUT in Main Branch, • Head of Account Section in Main Branch, • Section Head of General Ledger in Main Branch, • Section Head of Follow Up / Guidance Main Branch, • Section Head of Lending Overdraft in Main Branch, • •
Sub-Section Head of Overdraft Loans in Main Branch, Head of Public Credit at the Credit Bureau, Head Office,
• •
Head of Credit in the Marketing Division Head Office, Head of Supervision and Credit Reports in the Marketing Division Head Office, Head of Credit Division.
•
Dzulkarnain Rangkuti Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko Head of Compliance and Risk Management Division
Lahir di Lubuk Pakam pada tanggal 13 Agustus 1955, alumnus Universitas Sumatera Utara - Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi.
Born in Lubuk Pakam on August 13, 1955, graduated from of North Sumatra University - Faculty of Economics majoring in Accounting.
Kursus dan pelatihan yang telah diikuti antara lain: Wira Kredit, Development Banking UPPINDO,
Training and informal education: • Credit Wira course, • UPPINDO Development Banking,
194 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Audit Inspeksi & Kontrol, Branch Manager, ALMA, Managing People, Penilaian Tingkat Kesehatan Bank, L/C dalam negeri, Sistem Moneter, SESPIBANK Angkatan XVI, Manajemen Risiko Level I, Level II, dan Level III. Kursus, Seminar, Lokakarya tentang perbankan lainnya. Pengalaman Kerja: Pegawai Cabang Utama, Kepala Seksi Laporan Cabang Utama, Kepala Seksi Administrasi Penyelesaian Kredit Cabang Utama, Kasubbag Rekening Cabang Utama, Kasubbag Kredit Investasi Cabang Utama, Asisten IV Biro Keuangan Kantor Pusat, Pj. Kabag. Pembukuan Biro Keuangan Kantor Pusat, Pejabat Pemimpin Cabang Binjai, Pejabat Pemimpin Cabang Kisaran, Pemimpin Cabang Pematang Siantar, Kepala Divisi Penyelamatan Kredit Kantor Pusat, Asisten III Divisi Perencanaan, Pengembangan & Pembinaan Cabang, Staf Pelaksana Direktur Kepatuhan, Pemimpin Divisi Pengawasan Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko.
10
• • • • • • • • • •
Audit Inspection & Control, Branch Manager, ALMA, Managing People, Rating Soundness Banks, L / C domestics, The Monetary System, SESPIBANK XVI, Risk Management Level I, Level II, Level III, Seminars, Workshops on other banks.
Working Experiences: • Staff Officer in Bank SUMUT in main Branch, • Section Head of Report in main Branch, • Section Head of Credit Settlement Administration in Main Branch, • Section Head of Account in Main Branch, • Section Head of Investment Credit inMain Branch, • Assistant IV at Finance Bureau, Head Office, • Section Head of Bookkeeping Finance Bureau, Head Office, • Branch Manager of Binjai Branch, • Branch Manager of Kisaran Branch, • Branch Manager of Pematang Siantar Branch, • Division Head of Credit Rescue Head Office, • Assistant III Planning Division, • Development and Construction Branch, • Executive Staff Director of Compliance, • Head of of Supervision Division • Head of Compliance and Risk Management Division
Irwan Pulungan Pemimpin Divisi Penyelamatan Kredit Head of Credit Division
Lahir di Padang Sidimpuan, pada tanggal 28 Februari 1969, alumnus Universitas Pembangunan Masyarakat Indonesia (UPMI) - Fakultas SOSPOL.
Born in Padang Sidimpuan, on February 28, 1969, graduated from Community Development University of Indonesia (UPMI) - Faculty SOSPOL.
Pendidikan dan pelatihan yang telah diikuti antara lain: Account Officer, Service Excellence, Pelatihan Keterampilan Bersiasat Dalam Penyelesaian Kredit Non Performing, Hukum Ketentuan dan Peraturan Perbankan, Manajemen Lini I, Problem Solving, Credit Risk Rating dan Rescue, ESQ, The Seven Habits Highly Effective People, Performance Skill,
Training and informal educations: • Accounts Officer, • Service Excellence, • Skills Training scheming in the Settlement of Non Performing Loans, • Legal Provisions and Regulation of Banking, • First Line Management, • Problem Solving, • Credit Risk Rating and Rescue, • ESQ, • The Seven Habits Highly Effective People, • Performance Skill,
Bank Sumut Annual Report 2010
195
Accessing Personal Genius, Manajemen Umum Dana Pensiun dan Ujian Sertifikasi,
• •
Manajemen Risiko Level I dan II serta Kursus dan Seminar tentang perbankan lainnya.
•
Working Experiences: • Staff Officer in Bank SUMUT in the General Affair Bureau, Head Office, • Staff Officer in Binjai Branch, • Staff Officer and Assistant V in CLC Bureau, Head Office, • Assistant IV and Head of Billing Division I at the Division Credit Rescue Head Office
Pengalaman Kerja: Pegawai di Biro Umum Kantor Pusat, Pegawai Cabang Binjai, Pegawai dan Asisten V di Biro CLC Kantor Pusat, Asisten IV dan Pemimpin Bidang Penagihan I di Divisi Penyelamatan Kredit Kantor Pusat.
BRANCH MANAGER
PEMIMPIN CABANG 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
Cabang Utama Medan Rantau Prapat Pematang Siantar Padang Sidempuan Balige Kabanjahe Kisaran Gunung Sitoli Sidikalang Sibolga Tebing Tinggi Binjai Tarutung Tanjung Balai Panyabungan Lubuk Pakam Stabat Medan Iskandar Muda Medan Sukaramai Jakarta Teluk Dalam Dolok Sanggul Pangururan Sei Rampah Syariah Medan Syariah Padang Sidempuan Syariah Tebing Tinggi
196 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Accessing Personal Genius, Public Management and Pension Fund Certification Examination, Risk Management Level I and II as well as courses and seminars about other banking.
: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :
Paro Iman Ritonga Yulius Syah Rusly Dalimunthe Rusdiawan Agustin Lumbantobing Bohler Damanik Amirin Harahap Yustin Sagala Osman Sinurat Burhanuddin Siregar Khairil Anwar Syahmirdan Siregar Nelson Hutapea Al Ansyari Hifzan Imansyah T. Mahmud Jeffry Tumpal Pangaribuan Bambang Lestari Jaya Putra Syaharuddin Rangkuti Muarasuddin Silitonga Nurdin Lubis T. Ade Maulanza M. Amin Aminuddin Sinaga Syawaluddin Harahap
Bank Sumut Annual Report 2010
197
Alamat Kantor Bank SUMUT No.
Kantor
KANTOR PUSAT 1. Kantor Pusat
KANTOR CABANG 1. Kantor Utama Medan 2. Kantor Cabang Rantau Prapat 3. 4. 5.
Kantor Cabang Pematang Siantar Kantor Cabang Padang Sidempuan Kantor Cabang Balige
6.
Kantor Cabang Kaban Jahe
7.
Kantor Cabang Kisaran
8.
Kantor Cabang Gunung Sitoli
9.
Kantor Cabang Sidikalang
10. Kantor Cabang Sibolga 11. Kantor Cabang Tebing Tinggi 12. Kantor Cabang Binjai 13. Kantor Cabang Tarutung 12. Kantor Cabang Tanjung Balai 15. Kantor Cabang Panyabungan 16. Kantor Cabang Lubuk Pakam 17. Kantor Cabang Stabat 18. Kantor Cabang Medan Sukaramai 19. Kantor Cabang Medan Iskandar Muda 20. Kantor Cabang Jakarta 21. Kantor Cabang Pangururan 22. Kantor CabangTeluk Dalam 23. Kantor Cabang Sei Rampah 24. Kantor Cabang Dolok Sanggul
198 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Alamat Jl. Imam Bonjol No. 18, Desa Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia, Kotamadya Medan, Propinsi Sumatera Utara
Jl. Imam Bonjol No. 18 Medan Jl. Jend. Gatot Subroto No. 1A, Desa Cendana, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuan Batu, Propinsi Sumatera Utara Jl. Merdeka No.10 Jl. Merdeka No.1-A Jl. Sisingamangaraja No. 42, Desa Lumban Dolok II, Kecamatan Balige, Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Sumatera Utara Jl. Kapten Pala Bangun No.3, Desa Gung Leto, Kecamatan Kaban Jahe, Kabupaten karo, Propinsi Sumatera Utara Jl. Cokroaminoto No. 25, Kelurahan Kisaran Kota, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Propinsi Sumatera Utara Jl. Moh. Hatta No. 1-A, Kelurahan Pasar Gunung Sitoli, Kecamatan Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, Propinsi Sumatera Utara Jl. Sisingamangaraja No. 172, Kelurahan Sidikalang, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara Jl. K.H. Zainul Arifin No.15 Jl.Sutomo No. 26, Kelurahan Tebing Tinggi Lama, Kecamatan Padang Hilir, Kotamadya Tebing Tinggi, Propinsi Sumatera Utara Jl Jend. Sudirman No. 16, Kelurahan Kartini, Kecamatan Binjai Kota, Kotamadya Binjai, Propinsi Sumatera Utara Jl. Balige No. 9, Desa Simamora, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Sumatera Utara Jl. Jenderal Sudirman No.39-A, Kelurahan Karya, Kecamatan Tanjung Balai Selatan, Kotamadya Tanjung Balai, Propinsi Sumatera Utara Jl. Williem Iskandar No. 114-A Jl. Kartini No. 2B, Desa Lubuk Pakam, Kecamatan Lubuk Pakam III, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara Jl. Zainul Arifin No.58 Jl. Denai No.43 Medan Jl. Sultan Iskandar Muda No.49, Kelurahan Babura, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara Graha Atrium Lt. Dasar, Suite G.04 Jl. Senen Raya No.135 Jakarta Pusat Jl. Sisingamangaraja No.17, Kelurahan Pasar Pangururan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Sumatera Utara Jl. Diponegoro No.79, Kelurahan Pasar Teluk Dalam, Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Nias, Propinsi Sumatera Utara Jl. Raya T.Tinggi KM.60 Komp. Asia Bisnis Center Blok A.No. 20, Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara Jl. Sentosa No.55 A Doloksanggul, Kelurahan Pasar Doloksanggul, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humang Hasundutan, Propinsi Sumatera Utara
No.
Kantor
KANTOR CABANG SYARIAH 1. Kantor Cabang Syariah Medan 2. Kantor Cabang Syariah Padang Sidempuan 3. Kantor Cabang Syariah Tebing Tinggi 4. Kantor Cabang Syariah Sibolga
Alamat Jl. Letjend.S.Parman No.50 A Jl. Merdeka No.12 Jl. Dr. Sutomo No.21 Jl. Sisingamangaraja No.56 C, Kelurahan Pancuran Gerobak, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga, Propinsi Sumatera Utara
KANTOR CABANG PEMBANTU 1. Kantor Cabang Pembantu Simpang Kwala 2. Kantor Cabang Pembantu Pandan 3. Kantor Cabang Pembantu Galang
Komp. Buana Vista, Jl. Jamin Ginting No.1, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara Jl. Sisingamangaraja No.18 Jl. Perintis Kemerdekaan No.26, Desa Galang Kota, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara 4. Kantor Cabang Pembantu Tembung Jl. Besar Medan-Tembung No.18-A 5. Kantor Cabang Pembantu Deli Tua Jl. Besar Medan-Deli Tua No.36, Desa Deli Tua, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara 6. Kantor Cabang Pembantu Jl. Mesjid No. 96, Kelurahan Brandan Timur, Kecamatan Babalan, Pangkalan Brandan Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara 7. Kantor Cabang Pembantu Tanjung Jl. Sudirman No.90, Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Kecamatan Tanjung Pura Pura, Kabupaten Langkat,Propinsi Sumatera Utara 8. Kantor Cabang Pembantu Kuala Jl. Gajah Mada No. 28, Desa Pekan Kuala, Kecamatan Kuala, Kabupaten Binjai Langkat, Propinsi Sumatera Utara 9. Kantor Cabang Pembantu Kuala Jl. Gajah Mada No. 28, Desa Pekan Kuala, Kecamatan Kuala, Kabupaten Binjai Langkat, Propinsi Sumatera Utara 10. Kantor Cabang Pembantu Aek Jl. Sudirman No. 245, Desa Aek Kanopan, Kecamatan Kualuh Hulu, Kanopan Kabupaten Labuan Batu, Propinsi Sumatera Utara 11. Kantor Cabang Pematang Siantar Jl. Merdeka No. 12, Desa Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Kotamadya Pematang Siantar, Propinsi Sumatera Utara 12. Kantor Cabang Pembantu Jl. Asahan KM.4, Desa Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Kota Sangnawaluh Pematang Siantar, Propinsi Sumatera Utara 13. Kantor Cabang Pembantu Berastagi Jl. Veteran No. 135, Desa Tambak Mulgap I, Kecamatan Kaban Jahe, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatera Utara 14. Kantor Cabang Pembantu Aksara Jl. Williem Iskandar No.105, Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara 15. Kantor Cabang Pembantu Pulo Jl. KL. Yos Sudarso Blok-A No.7-J Brayan 16. Kantor Cabang Pembantu Petisah Jl. Nibung Utama No.23, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Barat, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara 17. Kantor Cabang Pembantu Belawan Jl. Sumatera No.35, Kelurahan Belawan, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara 18. Kantor Cabang Pembantu Pusat Jl. Pusat Pasar No.5, Kelurahan Pusat Pasar, Kecamatan Medan, Pasar Kotamadya Medan, Propinsi Sumatera Utara 19 Kantor Cabang Pembantu PDAM Jl. Sisingamangaraja No.1 Tirtanadi 20. Kantor Cabang RSU Pirngadi Jl. H.M. Yamin, SH No.47 21. Kantor Cabang Pembantu Gubsu Jl Diponegoro No.30 22. Kantor Cabang Pembantu Pasar Jl. Rawe I No. 10, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Martubung Medan, Propinsi Sumatera Utara 23. Kantor Cabang Pembantu Jl. Dr. Mansyur No.9 Kampus Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 24. Kantor Cabang Pembantu Kampung Jl. Jend. Gatot Subroto No.556 AB KM 8,5, Kelurahan Lalang, Kecamatan Lalang Medan Sunggal, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara
Bank Sumut Annual Report 2010
199
No.
Kantor
25. Kantor Cabang Pembantu Sei Sikambing 26. Kantor Cabang Pembantu Marelan 27. Kantor Cabang Pembantu Setiabudi 28. Kantor Cabang Pembantu Melati 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54.
Alamat
Jl. Jend. Gatot Subroto No.119, Kelurahan Simpang Tanjung, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara Jl. Marelan Raya No.62 Jl. Setia Budi No.122 Jl. Bunga Sakura No. 3B, Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Pembantu Helvetia Jl. Nusa Indah Raya No.70, Kelurahan Helvetia Tengah, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Pembantu Kampung Jl. Brigjend Katamso No.156 H Baru Kantor Cabang Pembantu Asia Jl. Asia No. 99 G Kelurahan Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area, Kota Thamrin Medan, Propinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Pembantu Marendal Jl. Asia No.99 G, Kelurahan Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Pembantu Krakatau Jl. Gunung Krakatau No.153-A, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Propinsi Sumatear Utara Kantor Cabang Pembantu Pasar Jl. Halat No.109, Kelurahan Kotamatsum IV, Kecamatan Medan Area, Halat Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Pembantu Aek Jl. Ahmad Yani No.60 Aek Nabara Nabara Kantor Cabang Pembantu Negeri Jl. Protokol No.41, Kelurahan Negeri Lama Lama Kantor Cabang Pembantu Kampung Jl. Lintas Sumatera No.28 Kampung Pajak Pajak Kantor Cabang Pembantu Kota Jl. Bukit No. 84 D Pinang Kantor Cabang Pembantu Cikampak Jl. Lintas Sumut-Riau Kantor Cabang Pembantu Jl. Ahmad Yani No.38, Kabupaten Labuhanbatu Langgapayung Kantor Cabang Pembantu Jl. SM. Raja No.545 Perdagangan Perdagangan Kantor Cabang Pembantu Parapat Jl. Haranggaol No.50, Kelurahan Tiga Raja, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Propinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Pembantu Jl. Sutomo No. 34, Keluarahan/Desa Silimakuta, Kecamatan Saribudolok, Saribudolok Kabupaten Simalungun, Propinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Pembantu Jl. Jend. Sudirman No.140, Kelurahan/Desa Pematang Raya, Kecamatan Pematang Raya Raya, Kabupaten Simalungun, Propinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Pembantu Jl. Perintis Kemerdekaan No.15 B, Kelurahan Serbelawan, Kecamatan Serbelawan Dolok Batunanggar, Kabupaten Simalungun, Propinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Pembantu Sadabuan Jl. Jend. Sudirman No.448 A, Kelurahan Sadabuan, Kecamatan Padang Sidempuan, Kota Padang Sidempuan, Propinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Pembantu Gunung Jl. Merdeka No.67 Tua Kantor Cabang Pembantu Sibuhuan Jl. Jend. Sudirman No.17 Kantor Cabang Pembantu Sosa Jl Lintas Riau No.999, Desa Pasar Ujung Batu, Kecamatan Sosa, Kabupaten Tapanuli Selatan, Propinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Pembantu Jl. Merdeka No.58, Kelurahan Wek-II, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Batangtoru Tapanuli Selatan, Propinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Pembantu Sipirok Jl. Merdeka No.61 Kantor Cabang Pembantu Porsea Jl. Sisingamangaraja No.60, Kecamaatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir, Propinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Pembantu Tiga Jl. Kapten Pala No. 118, Kelurahan Tiga Binanga, Kecamatan Tiga Binanga Binanga, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Pembantu BP Jl. Besar Bandar Pasir Mandoge Mandoge
200 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
No.
Kantor
55. Kantor Cabang Pembantu Pulau Rakyat 56. Kantor Cabang Pembantu Indra Pura 57. Kantor Cabang Pembantu Limapuluh 58. Kantor Cabang Pembantu Tigalingga 59. Kantor Cabang Pembantu Sumbul 60. Kantor Cabang Pembantu Pasar Sidikalang 61. Kantor Cabang Pembantu Salak 62. Kantor Cabang Pembantu Barus
Alamat Jl. Lintas Sumatera No.5-C, Desa Rahuning, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan, Propinsi Sumatera Utara Jl. Jend Sudirman No.54, Kelurahan Indra Pura, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Asahan, Propinsi Sumatera Utara Jl. Besar Medan - Kelurahan Limapuluh, Kabupaten Asahan, Propinsi Sumatera Utara Jl. Sisingamangaraja No. 144, Desa Tigalingga, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara Jl. Sisingamangaraja No. 150 Sumbul, Kelurahan Pegagan Julu I, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara Jl. Niaga No.21, Kelurahan Sidikalang, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara Jl. Lae Ordi No. 3 Desa Salak II Kecamatan Salak, Kabupaten Pakpak Bharat, Propinsi Sumatera Utara Jl. KH. Zainul Arifin No. 127, Kelurahan Pasar Batu Gerigis, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Propinsi Sumatera Utara Jl. Sudirman No. 147, Kelurahan Pekan Dolok Masihul, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Propinsi Sumatera Utara Jl. Serdang No.28
63. Kantor Cabang Pembantu Dolok Masihul 64. Kantor Cabang Pembantu Perbaungan 65. Kantor Cabang Pembantu Siborong- Jl. Sisingamangaraja No.104, Kabupaten Tapanuli Utara borong 66. Kantor Cabang Pembantu Tarutung Jl. Sisingamangaraja No. 113 B, Kelurahan Hutatoruan X, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Sumatera Utara 67. Kantor Cabang Pembantu Tanjung Jl. Perintis Kemerdekaan No. 5-C Balai 68. Kantor Cabang Pembantu Jl. Perintis Kemerdekaan No. 42, Kelurahan Pasar Kotanopan, Kecamatan Kotanopan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal, Propinsi Sumatera Utara 69. Kantor Cabang Pembantu Natal Jl. Sutan Sahrir No. 107 Natal, Kelurahan Pasar I Natal, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Propinsi Sumatera Utara 70. Kantor Cabang Pembantu Diski Jl. Binjai KM 15 No. 4 B, Desa Melati Diski, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara 71. Kantor Cabang Pembantu Tj. Jl. Pahlawan No.31 Morawa 72. Kantor Cabang Pembantu Beringin Jl. Lubuk Pakam Pantai Labu, Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara 73. Kantor Cabang Pembantu Pancur Jl. Jamin Ginting No. 03 Desa Lama, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Batu Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara 74. Kantor Cabang Pembantu Panglima Rukan Grand Panglima Polim Kav. No.37-38 Polim Jl. Panglima Polim Raya, Kelurahan Pulo, Kecamatan Kebayoran Baru, Kotamadya Jakarta Selatan, Propinsi DKI Jakarta 75. Kantor Cabang Pembantu Tanah Jl. K.H. Fachruddin Proyek Tanah Abang Bukit Blok C/42, Kelurahan Abang Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Kotamadya Jakarta Pusat, Propinsi DKI Jakarta KANTOR CABANG PEMBANTU SYARIAH 1. Kantor Cabang Pembantu Syariah Multatuli 2. Kantor Cabang Pembantu Syariah Karya 3. Kantor Cabang Pembantu Syariah Kisaran 4. Kantor Cabang Pembantu Syariah Stabat 5. Cabang Pembantu Syariah L Pakam
Jl. Multatuli Raya Blok FF No.38 No.79, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara Jl. Karya No.79, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara Jl. Imam Bonjol No. 80, Kelurahan Kisaran, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Propinsi Sumatera Utara Jl. H. Zainul Arifin No. 201 Jl. Sutomo No. 67
Bank Sumut Annual Report 2010
201
No.
Kantor
KANTOR KAS 1. Kantor Kas SMAN 1 Medan 2. Kantor Kas Ring Road Setia Budi 3.
Kantor Kas Maimun
4.
Kantor Kas A.H. Nasution
5.
Kantor Kas KP PBB Deli Serdang
6.
Kantor Kas Cemara
7.
Kantor Kas Bupati Madina
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
PP Samsat Medan Utara PP Samsat Medan Selatan PP Samsat Sun Plaza Medan PP KPP Pratama Medan Timur PP KPP Pratama Medan Barat PP KPP Pratama Medan Belawan PP Samsat Keliling Mdn Utara PP Samsat Keliling Mdn Selatan PP Samsat Plaza Medan Fair PP Samsat Drive Thru Keliling Medan Utara PP Samsat Keliling Medan Selatan PP Samsat Gerai Marelan PP Samsat Gerai Indrapura PP Samsat Drive Thru PP Samsat Keliling Kisaran PP Samsat Kisaran PP KPP Pratama Tebing Tinggi PP Samsat Keliling Tebing Tinggi PP KPP Pratama P Siantar PP Samsat Keliling P. Siantar PP Samsat P. Siantar PP Kantor Samsat Lubuk Pakam PP Samsat Keliling Lubuk Pakam PP KPP Pratama Sibolga PP Kantor Samsat Sibolga PP KPP Pratama Kisaran PP KPP Pratama Rantau Prapat PP KPP Pratama Balige PP KPP Pratama Kabanjahe PP KPP Pratama Binjai PP Samsat Keliling Binjai PP KPP Pratama Padang Sidimpuan PP Kantor Samsat Stabat PP Samsat Keliling Stabat
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33 34
202 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Alamat Jl. T. Cik Di Tiro No. 1 Medan Jl. Ring Road Setia Budi, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara Jl. Brigjen Katamso No.219, Kelurahan Alur, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara Jl. Jend. A. H. Nasution No.92 G, Kelurahan Pangkalan Mansyur, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara Jl. Diponegoro No. 46, Kelurahan Lubuk Pakam I-II, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara Jl. Cemara No. 99, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara Komplek Perkantoran Paya Loting Jl. Putri Hijau No.14 Jl. Sisingamangaraja KM 5,5 Jl. Zainul Arifin No. 7 Medan Jl. P. Diponegoro No 30-A Medan Jl. Asrama No. 7 A Medan Jl. KL. Yos Sudarso KM 8,2 Jl. Putri Hijau No.14 Jl. Sisingamangaraja KM 5,5 Jl. Gatot Subroto No. 30 Jl. Putri Hijau No.14 Jl. Sisingamangaraja KM 5,5 Jl. KL. Yos Sudarso KM 8,2 Jl. Sudirman No.176 Indrapura Kabupaten Batubara Jl. Imam Bonjol No.18 Jl. Cokroaminoto No. 25 Kisaran Jl. Jend. A. Yani By Pass Kisaran Jl. Mayjen Sutoyo No. 32 Tebing Tinggi Jl Sutoyo no 10 Tebing Tinggi Jl. Dahlia No. 12 P Siantar Jl. Merdeka No. 10 P. Siantar Jl. Sangnawaluh No. 37A P. Siantar Jl. Tirta Deli No. 1 Lubuk Pakam Jl. Kartini No. 28 Lubuk Pakam Jl. Ade Irma Suryani No. 17 Jl. Ferdinand Lumbantobing No. 36 Jl Prof HM. Yamin No. 79 Kisaran Jl. Jend. A. Yani No. 56 Rantauprapat Jl. Somba Debata (Komp. Ganda Uli) Balige Jl. Jamin Ginting Kel. Sumber Mufakat Jl. Jambi No. 1 Rambung Barat Binjai Jl Hasanuddin No 1 Binjai Jl. Sudirman No. 6 Padang Sidimpuan Jl. Tengku Umar No. 1 Stabat Jl. Zainul Arifin No. 58 Stabat
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49.
Kantor Kantor Pusat Kantor GUBSU Sumut Kantor Samsat Medan Utara Gedung Sun Plaza Medan Kantor Cab. Syariah Medan KCP Pulo Brayan Medan Mall Plaza Medan Fair Deli Plaza KCP Petisah KCP Belawan Gedung Kantor Pusat KCP RSU Pirngadi Grand Palladium Mall Merdeka Walk Cash Deposit Machine Non Cash Machine Non Cash Machine SMA Negeri 1 Medan Bandara Polonia Medan Sentra UMK Bank Sumut KCP Syariah Multatuli Kantor Walikota Medan RS Permata Bunda Drive Thru Drive Thru KC Medan Iskandar Muda KCP Setia Budi KCP USU KCP Kampung Lalang KCP Sei Sikambing KCP Simpang Kwala Swalayan Super Tasbih KCP Marelan Millennium Plaza KCP Melati Medan Plaza KK Ring Road Setia Budi KC Medan Sukaramai KCP Kampung Baru Thamrin Plaza KCP Asia KCP Aksara Yuki Simpang Raya KCP Krakatau Unimed Dispenda Provsu KK Cemara Maju Bersama
Alamat Jl. Imam Bonjol No.18 Jl. Diponegoro No 30 Jl. Putri Hijau Nomor 14 Jl. Zainul Arifin No.7 Jl. S.Parman No.50 A Jl. KL.Yos Sudarso Blok-A No. 7-J Jl. M.T. Haryono Jl. Gatot Subroto No. 30 Jl. Guru Patimpus / Putri Hijau Jl. Nibung Utama No. 23 Jl. Sumatera No. 35 Belawan Jl. Imam Bonjol No.18 Jl. H.M.Yamin, SH No.47 Jl. Kapt. Maulana Lubis No. 8 Jl. Balai Kota Kompleks Merdeka Walk Jl. Imam Bonjol No.18 Jl. Imam Bonjol No.18 Jl. Imam Bonjol No.18 Jl. Cik Ditiro No. 1 Jl. Sei Serayu No.103 Jl. Multatuli Raya Blok FF No.38 Jl. Kapten Maulana Lubis No. 2 Jl. Sisingamangaraja No.7 & 17 Jl. Imam Bonjol No. 18 Jl. Imam Bonjol No. 18 Jl. Iskandar Muda No. 49 Jl. Setia Budi Komp. Melala Mas No.A/6 Jl. Dr. Mansyur No. 9 Kampus USU Jl. Gatot Subroto No. 556 AB Jl. Gatot Subroto No. 119 Jl. Jamin Ginting No. 132/216 Jl. Crysant V Blok C No. 1 Jl. Marelan Raya No. 62 Jl. Kapten Muslim No. 111 Jl. Bunga Sakura No. 3B Kecamatan Medan Tuntungan Jl. Iskandar Muda No.321 Medan Jl. Ring Road Setia Budi No. 47 Jl. Denai Nomor 43 Jl. Brigjend Katamso No. 156 H Jl. Thamrin No. 75 Jl. Asia No. 99 G Jl. Williem Iskandar No. 109 Jl. Sisingamangaraja No. 77 Jl. Gunung Krakatau No. 153 Jl. Williem Iskandar Psr. V Medan Estate Jl. Sisingamangaraja KM 5,5 Jl. Cemara No.99 Medan Jl. Yos Sudarso No.123 - 125
Bank Sumut Annual Report 2010
203
No. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98.
Kantor Kantor Jasa Marga Tj. Mulia KCP. Pasar Halat KC Rantau Prapat KCP Aek Kanopan Suzuya Rantau Prapat KCP Kampung Pajak KCP Aek Nabara KCP Aek Nabara Kantor Bupati Labuhan Batu Kantor Bupati Labura KCP Cikampak KCP Langgapayung Kantor Bupati Labusel KCP Perdagangan SPBU No. 14-211-204 Parapat KCP Serbelawan KCP Saribu Dolok KC Pematang Raya KCPSibuhuan KCP Sipirok KCP Batang Toru KC Kabanjahe KCP Berastagi KCP Tiga Binanga Kantor Bupati Karo KCP Indra Pura KCP Limapuluh Kantor Bupati Batubara KC Binjai Suzuya Plaza Binjai KCP Diski Kantor Walikota Binjai Komp. Kantor Bupati D. Serdang KCP Tanjung Morawa KC Lubuk Pakam KCP Galang KCP Beringin KCP. Syariah L. Pakam KCP Pancur Batu KCP Tembung Deli Tua KCP Kuala KC Stabat KCP Pangkalan Brandan KCP Tanjung Pura KCP. Syariah Stabat Kantor Bupati Langkat KC Tarutung KCP Siborong-borong
204 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Alamat Jl. Simpang Tanjung No.1 A Tanjung Mulia Jl. Halat No.109 Kec. Medan Area Jl. Jend.Gatot Subroto No.1-A Jl. Sudirman No. 245 Jl. Jend. A. Yani Jl. Lintas Sumatera No. 28 Jl. Ahmad Yani No. 60 Jl. Bukit No.84 D Kota Pinang Jl. Sisingamangaraja No. 60 Rantau Rapat Jl. Sudirman No.27 Jl. Lintas Sumut - Riau No. 10 Cikampak Jl. Ahmad Yani No. 38 Langgapayung Jl. Prof. H.M. Yamin No. 3 Kota Pinang Jl. Sisingamangaraja No. 545 Perdagangan Jl. Sisingamangaraja No. 177 Jl. Perintis Kemerdekaan No. 15 Serbelawan Jl. Sutomo No. 34 Jl. Jend. Sudirman No. 140 Jl. Jend. Sudirman No. 17/999 Jl. Merdeka No. 61 Jl. Merdeka No.58 Batang Toru Jl. Kapten Pala Bangun No. 03 Jl. Veteran No. 135 Jl. Kapten Pala Bangun No. 118 Jl. Djamin Ginting No. 17 Jl. Sudirman No. 54 Indra Pura Jl. Medan - Limapuluh No. 1 Limapuluh Jl. Perintis Kemerdekaan No.164 Lima Puluh Jl. Sudirman No.16 Jl. Dr. Sutomo No. 2 Jl. Binjai Km. 15 No. 4 B Diski Jl. Jend. Sudirman No. 6 Binjai Jl. Negara Nomor 1 Jl. Pahlawan No.31 Jl. Kartini No. 2 B Jl. Perintis Kemerdekaan No. 123 Galang Jl. Pantai Labu No. 51 Beringin Jl. Sutomo No. 67 Lubuk Pakam Jl. Jamin Ginting No. 3 Desa Lama Jl. Besar Tembung No. 4 Jl. Besar - Medan Deli Tua No. 20 Deli Tua Jl. Gajah Mada No. 28 Pekan Kuala Jl. Zainul Arifin No. 210 Jl. Mesjid No. 96 Jl. Jend. Sudirman No. 129/171 Jl. H. Zainul Arifin No. 201 Jl. T. Amir Hamzah No. 1 Stabat Jl. Balige No.9 Jl. Sisingamangaraja No. 104
No. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147.
Kantor Kantor Bupati Taput KC Pematang Siantar KC Pematang Siantar KC Padang Sidimpuan KCP Sadabuan KCP Syariah P. Sidempuan Kantor Walikota P. Sidempuan Kantor Bupati Tapanuli Selatan Kantor Bupati Padang Lawas Kantor Bupati Paluta KCP Gunung Tua KCP Sosa KC Balige Kantor Bupati Balige KCP Porsea KC Kisaran KCP. Syariah Kisaran Kantor Bupati Asahan KCP. Pulau Rakyat KC Gunung Sitoli KC Sidikalang KCP Tigalingga Kantor Bupati Dairi KCP Sumbul Kantor Bupati Pakpak Bharat KCP Salak KC Sibolga Kantor Walikota Sibolga KC Syariah Sibolga KCP Pandan Kantor Bupati Tapanuli Tengah KC Tebing Tinggi KCP Dolok Masihul Walikota T. Tinggi KC. Syariah T. Tinggi KC Tanjung Balai KCP. Tanjung Balai Kantor Walikota T. Balai KC Panyabungan KCP. Natal KK Kantor Bupati Madina KCP Kotanopan KCP Perbaungan KCP Sei Rampah Kantor Bupati Serdang Bedagai KCP Dolok Sanggul Kantor Bupati Humbahas KCP Teluk Dalam KCP Pangururan
Alamat Jl. Let. Jend. Suprapto No.1 Jl. Merdeka No.10 Jl. Merdeka No.10 Jl. Merdeka No. 1 - A Jl. Jendral Sudirman No. 448 A Sadabuan Jl. Merdeka No. 12 P. Sidempuan Jl. Jend. Sudirman No. 2 P. Sidempuan Jl. Kenanga No. 74 P. Sidempuan Jl. K. H. Dewantara No. 2 Sibuhuan Jl. Lintas Gunung Tua P Sidempuan Km.3 Jl. Merdeka No. 67 Jl. Lintas Riau, Psr Ujung Batu No. 999 Jl. Sisingamangaraja No. 42 Kompleks Kantor Bupati Tobasa Jl. Sutomo Jl. Sisingamangaraja No. 60 Jl. Cokroaminoto No. 25 Jl. Imam Bonjol No.80 Kisaran Jl. Jendral Sudirman No. 5 Kisaran Jl. Perintis Kemerdekaan No. 5C Jl. Mohammad Hatta No.1 Jl. Sisingamangaraja No.172 Jl. Sisingamangaraja No.144 Jl. Sisingamangaraja No. 127 Sidikalang Jl. Sisingamangaraja No. 150 Sumbul Kompleks Perkantoran Pemkab Pakpak Bharat Sindeka Salak Jl. Lae Ordi No. 3 Desa Salak ll Kec. Salak Jl. Jend.S.Parman No.15 Jl. Dr. Sutomo No. 26 A Sibolga Jl. Sisingamangaraja No. 56 C Jl. Sibolga - Padang Sidimpuan No.50 A Pandan Jl. Imam Bonjol No. 18 Pandan Jl. Sutomo No.26 Jl. Sudirman No. 31 Dolok Masihul Jl. Dr. Sutomo No. 14 Jl. Dr. Sutomo No. 21 Jl. Jamin Ginting No.39-A Jl. Sisingamangaraja No. 96 Jl. Jend. Sudirman KM 5,5 Jl. Williem Iskandar No.154-A Jl. Sutan Syahrir No. 107 KK Kantor Bupati Madina - Komp,Perkantoran Paya Loting Jl. Perintis Kemerdekaan No,42 Kotanopan Jl. Serdang No. 28 Jl. Raya Mdn-T. Tinggi Km.60 Jl. Negara No.300 Sei Rampah Jl. Merdeka No. 40 Dolok Sanggul Jl. Dolok Sanggul-Siborong borong Kompl. Perkantoran Bukit Inspirasi Jl. Diponegoro No. 79 Jl. Sisingamangaraja No. 17
Bank Sumut Annual Report 2010
205
No. 148. 149. 150. 151.
Kantor Kantor Bupati Samosir Kantor Cabang Jakarta KCP Tanah Abang KCP Panglima Polim
Alamat Jl. Jalan Raya Rianiate KM 5,5 Pangururan Graha Atrium Lt. Dasar Suite G 04 Jl. K.H. Fachruddin, Proyek T. Abang Bukit Blok C/42 Rukan Grand Panglima Polim No.37-38
KAS MOBIL No.
Lokasi
Alamat
1.
Kas Mobil I Kantor Cab. Rantau Prapat
Jl. Jend.Gatot Subroto No.1-A
2.
Kas Mobil II Kantor Cab. Rantau Prapat
Jl. Jend.Gatot Subroto No.1-A
3.
Kas Mobil Kantor Cabang Sibolga
Jl. KH.Zainul Arifin No.15
4.
Kas Mobil Kantor Cabang Sibolga
Jl. KH.Zainul Arifin No.15
5.
Kas Mobil Kantor Cab. Pematang Siantar
Jl. Merdeka No.10
6.
Kas Mobil Kantor Cabang Balige
Jl. Sisingamangaraja No.42
7.
Kas Mobil KCP Pangururan
Jl. Sisingamangaraja No. 17 Pangururan
8.
Kas Mobil Kantor Cabang Kabanjahe
Jl. Kapt.Pala Bangun No.3
9.
Kas Mobil Kantor Cabang Kisaran
Jl. Cokroaminoto No.25
10.
Kas Mobil Kantor Cab. Gunung Sitoli
Jl. Moh.Hatta No.1
11.
Kas Mobil Kantor Cabang Sidikalang
Jl. Sisingamangaraja No.172
12.
Kas Mobil Kantor Cab. Tebing Tinggi
Jl. Sutomo No.26
13.
Kas Mobil Kantor Cabang Binjai
Jl. Sudirman No.16
14.
Kas Mobil Kantor Cabang Tarutung
Jl. Balige No.9 Tarutung
15.
Kas Mobil Kantor Capem D. Sanggul
Jl. Sentosa No.55 A Dolok Sanggul
16.
Kas Mobil Kantor Cabang Penyabungan
Jl. Williem Iskandar No.154-A
17.
Kas Mobil KCP Deli Tua
Jl. Williem Iskandar No.154-A
18.
Kas Mobil Kantor Cabang P. Sidempuan
Jl. Besar Medan - Deli Tua No. 36 Deli Tua
19.
Kas Mobil Kantor Cabang Stabat
Jl. Zainul Arifin No. 58
206 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
PT BANK SUMUT
Laporan Auditor Independen Dan Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 Dan 2008
Independent Auditors’ Report And The Financial Statements For The Years Ended On December 31, 2010, 2009 And 2008
Bank Sumut Annual Report 2010
207
208 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Bank Sumut Annual Report 2010
209
210 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Bank Sumut Annual Report 2010
211
212 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Bank Sumut Annual Report 2010
213
LABA BERSIH PER SAHAM
LABA BERSIH 7.594
404.297.013.320
(169.830.471.750) 11.145.050.213 (158.685.421.537)
2.v, 16.b, 16.c 2.v, 16.c, 16.d
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan Beban Pajak Penghasilan - Bersih
9.200.375.247 (2.621.558.855) 6.578.816.392 562.982.434.857
28 29
558.190.331 (701.116.222.802)
33
556.403.618.465
10.567.946.901
9.301.545.345
(453.860.275.852) (267.683.629.527)
47.148.882.483 47.148.882.483
1.210.370.958.784
1.727.718.627.453 (517.347.668.669)
2010
27
2.w, 25 26
2.u, 24 24
2.t, 2.u, 22 2.t, 23
Catatan / Notes
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Pendapatan Non Operasional Beban Non Operasional Jumlah Pendapatan Non Operasional - Bersih
PENDAPATAN OPERASIONAL - BERSIH
Kuntungan (Kerugian) Bersih Surat-surat Berharga Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Keuangan Pembentukan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi Jumlah Beban Operasi lainnya
Beban Operasional Lainnya Beban Tenaga Kerja Beban Umum dan Administrasi
Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan Administrasi Kredit Pendapatan lain-lain Jumlah pendapatan operasi lainnya
Pendapatan Bunga - Bersih
PENDAPATAN/(BEBAN BUNGA) Pendapatan Bunga Pendapatan Bunga Beban Bunga
PT BANK SUMUT LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
6.465
330.974.663.662
(163.886.945.320) 21.931.133.228 (141.955.812.092)
472.930.475.754
12.575.590.714 (4.449.291.237) 8.126.299.477
464.804.176.277
(822.442.858) (659.608.395.820)
(56.781.853.518)
5.610.670.561
(350.681.994.354) (256.932.775.651)
37.691.108.168 22.959.890.544 60.650.998.712
1.063.761.573.385
1.481.523.244.273 (417.761.670.888)
2009 (Disajikan kembali Catatan 42) / (Notes 42-Restated)
3.403
165.673.914.027
(139.122.132.800) 27.861.705.067 (111.260.427.733)
276.934.341.760
6.047.015.330 (2.455.962.043) 3.591.053.287
273.343.288.473
(596.843.223) (789.928.829.739)
(79.731.968.895)
(3.816.062.540)
(313.437.348.083) (392.346.606.998)
117.925.438.903 29.142.295.719 147.067.734.622
916.204.383.590
1.283.135.577.729 (366.931.194.139)
2008 (Disajikan kembali Catatan 42) / (Notes 42-Restated)
EARNINGS PER SHARE
NET INCOME
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred Income tax expenses - Net
INCOME BEFORE INCOME TAX
NON OPERATING INCOME (EXPENSES) Non Operating Income Non Operating Expenses Total Non Operating Income - Net
OPERATING INCOME - NET
Other Operating Expenses Employee General and Administrative Gain (Losses) on Valuation of Marketable Securities - Net Provision for Impairment Losses on Financial Assets Provision for Losses on Commitments and Contingencies Total Other Operating Expenses
Other Operating Income Loans Administration Others Total Other Operating Income
Interest Income - Net
OPERATING INCOME/ (INTEREST EXPENSES) Interest income Interest Income Interest Expenses
PT BANK SUMUT STATEMENTS OF INCOME (LOSS) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed full amount in Rupiah,unless otherwise stated)
214 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
SALDO PER 31 DESEMBER 2007
-
Laba Bersih
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
532.371.840.000
-
Reklasifikasi
SALDO PER 31 DESEMBER 2010
-
-
20.409.040.000
-
Keuntungan Kerugian yang Belum Direalisasi atas Efek dalam Kelompok Tersedia Dijual
21.a 2.z, 21.b
19, 20
Setoran Modal
Pembagian Saldo Laba Pembentukan Cadangan Dividen, Tantiem dan Dana Pensiun
2.b, 40
Penyesuaian Saldo Awal Berkaitan dengan Penerapan PSAK 55 (Revisi 2006)
511.962.800.000
-
SALDO PER 31 DESEMBER 2009 (disajikan kembali Catatan 42)
-
-
Laba Bersih
21.a 2.z, 21.b
25.183.590.000
486.779.210.000
Reklasifikasi
Pembagian Saldo Laba Pembentukan Cadangan Dividen, Tantiem dan Dana Pensiun
Setoran Modal
19, 20
-
Laba Bersih
SALDO PER 31 DESEMBER 2008 (disajikan kembali Catatan 42)
-
-
23.053.880.000
463.725.330.000
Penyesuaian Sehubungan dengan Penerapan PSAK 16 (Revisi 2007)
21.a 2.z, 21.b
19, 20
Modal Saham/ Share Capital
Reklasifikasi
Pembagian Saldo Laba Pembentukan Cadangan Dividen, Tantiem dan Dana Pensiun
Setoran Modal
Catatan / Notes
PT BANK SUMUT LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
215.538.460.000
-
(20.210.726.450)
-
-
215.538.460.000
-
20.210.726.450
-
(20.115.769.270)
-
20.210.726.450
20.115.769.270
-
-
(23.054.021.687)
-
20.115.769.270
23.054.021.687
Setoran Modal/ Paid in Capital
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.089.977.495
-
-
2.089.977.495
Keuntungan yang Belum Direalisasi Atas Efek Dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual/ Unrealized Gains on Marketable Securities Classified as Available For Sale
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(42.023.578.036)
-
-
-
42.023.578.036
Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap/ Difference on fixed Asset Revaluation
186.496.443.904
-
-
-
42.080.305.868 -
-
-
144.416.138.036
-
-
53.553.362.073 -
-
90.862.775.963
-
42.023.578.036
-
9.412.907.273 -
-
39.426.290.654
Saldo yang Ditentukan Penggunannya/ Appropriated Retained Earnings
417.861.846.226
404.297.013.320
-
-
(42.080.305.868) (265.105.926.967)
-
6.033.910.067
314.717.155.674
330.974.663.662
-
(53.553.362.073) (128.378.059.942)
-
165.673.914.027
165.673.914.027
-
-
(9.412.907.273) (178.845.238.177)
-
188.258.145.450
Saldo yang Belum Ditentukan Penggunannya/ Unappropriated Retained Earnings
1.354.358.567.625
404.297.013.320
(20.210.726.450)
2.089.977.495
(265.105.926.967)
235.947.500.000
6.033.910.067
991.306.820.160
330.974.663.662
(20.115.769.270)
(128.378.059.942)
45.394.316.450
763.431.669.260
165.673.914.027
-
(23.054.021.687)
(178.845.238.177)
43.169.649.270
756.487.365.827
Jumlah Ekuitas/ Shareholders' Equity
See the accompanying notes are an integral part of these financial statements
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2010
Net Income for The Period
Reclassification
Unrealized Gains on Marketable Securities Classified as Available For Sale
Distribution of retained earnings Appropriation for General Reserve Dividend, Tantiem and Pension Fund
Additional Capital Stock
Adjusment Related to Implementation of PSAK 16 (Revision of 2006)
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2009 (Notes 42-Restated)
Net Income for The Period
Reclassification
Distribution of retained earnings Appropriation for General Reserve Dividend, Tantiem and Pension Fund
Additional Capital Stock
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2008 (Notes 42-Restated)
Net Income for The Period
Adjusment Related to Implementation of PSAK 16 (Revision of 2007)
Reclassification
Distribution of Retained Earnings Appropriation for General Reserve Dividend, Tantiem and Pension Fund
Additional Capital Stock
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2007
PT BANK SUMUT STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS' EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed full amount in Rupiah,unless otherwise stated)
Bank Sumut Annual Report 2010
215
3 4 5 6 7
Jumlah
2.524.734.158.977
610.039.724.525 958.959.833.101 23.979.120.322 931.755.481.029 -
2.524.734.158.977
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank lain Penempatan pada Bank Lain dan pada Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia
1.931.909.311.471
1.931.909.311.471
551.009.070.750 500.006.268.576 15.240.609.889 615.653.362.256 250.000.000.000
1.931.909.311.471
1.956.381.341.294
(24.472.029.823)
(157.126.948.830)
(162.985.979.260)
592.824.847.506
25.278.547.180 (183.397.228.489) 991.732.479
(17.352.719.172) 15.830.774.368 (1.521.944.804)
215.736.773.550 (378.722.752.810) -
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
ARUS KAS DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan (Penurunan) Setoran Modal Pembayaran Dividen, Tantiem dan Dana Pensiun Kenaikan Pinjaman yang Diterima Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
(86.267.831.650) (150.420.676.179) (236.688.507.829)
ARUS KAS DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI Perolehan Aset Tetap Surat-surat Berharga Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
134.176.863.811
1.523.881.046.209 93.634.197.589
1.566.125.872.558 92.865.605.633
992.499.334.595
(8.586.653.837) (1.945.087.571.324) 38.399.770.714
431.936.074.460
1.414.832.371.395 (403.140.086.221) 74.387.968.750 (237.048.171.491) (262.589.042.771) (154.506.965.202)
2009 (Disajikan kembali Catatan 42) / (Notes 42-Restated)
(14.166.531.830) (1.183.301.032.943) 45.449.159.481
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
Perubahan Aset dan Kewajiban Operasional Penurunan (Kenaikan) pada: Surat-surat Berharga dan Tagihan Lainnya Kredit yang Diberikan Aset Lain-lain Kenaikan (Penurunan) pada: Simpanan Kewajiban lainnya
485.526.261.696
Penerimaan kas operasi sebelum perubahan aset dan kewajiban
2010
1.721.764.922.536 (514.511.954.423) 65.096.628.117 (249.920.106.559) (353.231.700.790) (183.671.527.185)
Catatan / Notes
ARUS KAS DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS OPERASI Bunga, Provisi dan Komisi Bunga dan Beban Pembayaran Lainnya yang Dibayar Pendapatan Operasional Lainnya Beban Administrasi dan Umum Beban Kepegawaian Pajak Penghasilan Pasal 25
PT BANK SUMUT LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
1.956.381.341.294
482.971.527.425 481.597.473.294 92.965.567.279 339.327.773.296 559.519.000.000
1.956.381.341.294
2.951.877.878.073
(995.496.536.779)
(158.708.320.159)
20.115.769.270 (178.845.238.178) 21.148.749
(25.790.247.055) 478.078.754.438 452.288.507.383
(1.289.076.724.003)
(30.159.302.168) 25.280.260.025
493.315.954.186 (2.153.034.000.766) 36.524.208.930
338.996.155.790
1.269.650.191.858 (367.321.900.961) 157.257.449.584 (408.412.200.748) (198.149.772.939) (114.027.611.004)
2008 (Disajikan kembali Catatan 42) / (Notes 42-Restated)
Total
Cash and cash equivalent at end of the year consist of: Cash Current Account with Bank Indonesia Current Account with Others Banks Placement with Other Banks and Bank Indonesia Certificate of Bank Indonesia
CASH AND CASH EQUIVALENT AT END OF THE YEAR
NET INCREASE (DECREASE) OF CASH AND CASH EQUIVALENT CASH AND CASH EQUIVALENT AT BEGINNING OF THE YEAR
CASH FLOWS PROVIDED BY (USED IN) FINANCING ACTIVITIES Increase (decrease) in Capital Payment Payment for Dividend, Tantiem and Pension Fund Increase in Borrowings Net cash provided by (used in) financing activities
CASH FLOWS PROVIDED BY (USED IN) INVESTING ACTIVITIES Purchase of Fixed Assets Marketable Securities Net cash used in investing activities
Net cash provided by (used in) operating activities
Changes on Operating Assets and Liabilities: Decrease (increase) of: Securities and Other Receivables Loans Other Assets Increase (decrease) of : Deposits Accrued Expenses
Cash provided by operating activities before changes in asset and liabilities
CASH FLOWS PROVIDED BY (USED IN) OPERATING ACTIVITIES Interest, Provision and Commission Interest and Other Expenses Other Operating Income General and Administrative Expenses Employee Expenses Income Tax Article 25
PT BANK SUMUT STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed full amount in Rupiah,unless otherwise stated)
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM
a.
Latar Belakang
1. GEN ERAL
a.
Back ground
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara, disingkat PT Bank Sumut (“Bank”), merupakan bank non-devisa. PT Bank Sumut didirikan di Medan berdasarkan akta notaris Rusli No. 22 tanggal 4 Nopember 1961 dalam bentuk Perseroan Terbatas. Berdasarkan UU No. 13 tahun 1962 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan sesuai dengan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 5 tahun 1965 bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Pada 16 April 1999, akta Notaris Alina Hanum Nasution, S.H., No. 38, menyatakan bahwa bentuk usaha kembali menjadi Perseroan Terbatas. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor C-8224 HT.01.01.TH.99 tanggal 5 Mei 1999 serta diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 54 tanggal 6 Juli 1999.
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara, abbreviated as PT Bank Sumut, is a non foreign exchange bank . PT Bank Sumut was established in Medan based on the notarial deed of Rusli, No. 22 dated November 4, 1961 in the form of a Limited Company. Based on Law No. 13, 1962, concerning the Principal Stipulations of Regional Development Bank and the Ist Level Regional Regulations of North Sumatera No. 5, 1965, the form was changed into a Regional Corporation (BUMD). On April 16, 1999, the notarial deed of Alina Hanum Nasution, S.H., No. 38 stated that, it was changed back into a Limited Company. It was legalized by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia, as stated in the Letter of Decision Number C-8224 HT.01.01.TH.99, dated May 5, 1999 and published in the Additional State Gazette of the Republic of Indonesia No. 54, dated July 6, 1999.
Anggaran Dasar PT Bank Sumut telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta No. 16 tanggal 29 Oktober 2010 dari Notaris Afrizal Arsad Hakim, S.H., mengenai Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara. Perubahan anggaran dasar ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-04350 tanggal 10 Pebruari 2011 (lihat Catatan 39).
The Bank’s Articles of Association have been amended several times, the latest was through the notarial deed of Afrizal Arsad Hakim S.H., No. 16 dated October 29, 2010, concerning statement of decision meetings PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara. This amendment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in Decree No. AHU-AH.01.10-04350 dated February 10, 2011 (see Note 39).
PT Bank Sumut membuka unit usaha Syariah pada bulan Nopember 2004 berdasarkan ijin dari Bank Indonesia Cabang Medan melalui suratnya Nomor 6/142/DPIP/Prz/Mdn tanggal 18 Oktober 2004.
PT Bank Sumut opened Sharia Business Units in November 2004 based on the Letter of Bank Indonesia Number 6/142/DPIP/Prz/Mdn dated October 18, 2004.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar PT Bank Sumut, maksud dan tujuan perseroan adalah berusaha dalam bidang perbankan baik secara konvensional maupun berdasarkan prinsip syariah.
In accordance with article 3 of the Articles of Association of PT Bank Sumut, the intention and purpose of the company is to engage in banking, based on both conventional and sharia principles.
216 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (Lanjutan)
1. GEN ERAL (Continued)
Kantor Pusat PT Bank Sumut terletak di Jl. Imam Bonjol No. 18 Medan, dengan jaringan distribusi sebagai berikut : 2010
b.
The Head Office of PT Bank Sumut is located at Jl. Imam Bonjol No. 18 Medan, with distribution network as follows:
2009
2008
Kantor Pusat Kantor Cabang Utama Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas Payment Service Point Kas Mobil ATM
1 1 27 78 7 34 19 151
1 1 26 71 4 21 17 83
1 1 22 69 1 13 16 79
Jumlah
318
224
202
Head Office Main Branch Office Branch Office Sub-branch Office Cash Office Payment Service Point Mobile Cash ATMs
Jumlah karyawan PT Bank Sumut pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing adalah 2.918 orang (1.748 orang karyawan tetap dan 1.170 orang karyawan outsourcing ), 2.286 orang (1.488 orang karyawan tetap dan 798 orang karyawan outsourcing) dan 2.278 orang (1.527 orang karyawan tetap dan 751 orang karyawan outsourcing).
The number of employees of PT Bank Sumut on December 31, 2010, 2009 and 2008 are, respectively, 2,918 people (1,748 permanent employees and 1,170 outsourced employees), 2,286 people (1,488 permanent employees and 798 outsourced employees) and 2,278 people (1,527 permanent employees and 751 outsourced employees).
Susunan Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan Komite Audit
b. Com position of The Board of Com m issioners, The Board of Directors, The Board of Sharia Supervisory and Audit Com m ittee.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Sumut adalah sebagai berikut :
On December 31, 2010, 2009 and 2008, the Boards of Commissioners and Directors of the Bank are as follows:
2010 dan / and 2009 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Pemasaran dan Syariah Direktur Umum Direktur Kepatuhan
Djaili Azwar M. Lian Dalimunthe Irwan Djanahar
Gus Irawan Zenilhar M. Yahya Manarata Manik
2008 Kasim Siyo Polin L.R. Pospos Bachtiar Hassan Miraza
Gus Irawan
Board of Com m issioners President Commissioner Commissioner Commissioner Board of Directors President Director
Zenilhar
Marketing and Sharia Director
M. Yahya Manarata Manik
General Director Compliance Director
Bank Sumut Annual Report 2010
217
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (Lanjutan)
1. GEN ERAL (Continued)
Susunan Dewan Pengawas Syariah PT Bank Sumut pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
The composition of Sharia Supervisory Boards of PT Bank Sumut on December 31, 2010, 2009 and 2008 are as follows:
2010, 2009 dan / and 2008 Dewan Pengawas Syariah Ketua Anggota Anggota
Board of Sharia Supervisory M. Yasir Nasution Abdullah Syah Amiur Nuruddin
Susunan Komite Audit PT Bank Sumut pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut : Komite Audit Ketua Anggota Anggota
2010 dan / and 2009 Irwan Djanahar Tadjuddin Effendy Harahap
Chairman Member Member
The composition of the Audit Committee of PT Bank Sumut on December 31, 2010, 2009 and 2008 are as follows:
2008 Polin L.R. Pospos Tadjuddin Effendy Harahap
Audit Com m ittee Chairman Member Member
Pembentukkan Komite Audit PT Bank Sumut telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.IX.I.5 tanggal 24 September 2004.
Establishment of the Audit Committee of PT Bank is in compliance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No.8/14/PBI/2006 October 5, 2006 and the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam - LK) No.IX.I.5 dated September 24, 2004.
Gaji dan tunjangan untuk Dewan Komisaris (termasuk Dewan Pengawas Syariah) dan Dewan Direksi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 2.381.337.938 dan Rp 6.340.847.588, (2009: Rp 4.435.797.938 dan Rp 6.604.949.954, 2008: Rp 2.377.141.009 dan Rp 6.600.612.277. Jumlah tantiem yang dibayarkan untuk pengurus untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 28.404.206.461 Rp 13.754.792.137 dan Rp 14.119.360.909.
Salaries and allowances of the Board of Commissioners (including the Sharia Supervisory Board) and Board of Directors for the year ended December 31, 2010 amounting Rp 2,381,337,938 and Rp 6,340,847,588, (2009: Rp 4,435,797,938 and Rp 6,604,949,954, 2008 : Rp 2,377,141,009 and Rp 6,600,612,277. The amount of bonuses paid to management for the years ended December 31, 2010, 2009 and 2008 was to Rp 28,404,206,461, Rp 13,754,792,137 and Rp 14,119,360,909.
218 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Prinsip Penyajian Laporan Keuangan
2. SUM M AR Y P OLI CI ES a.
OF
SI GN I FI CAN T
ACCOUN TI N G
Th e Principles of Financial Statem ents P reparation
Laporan Keuangan Bank, disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008 dan peraturan BAPEPAM Nomor VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000.
Financial statements of the Bank, prepared in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia, including Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008 and BAPEPAM regulation No.VIII.G.7 on "Guidelines for the Preparation of Financial Statements " contained in appendix of the decree of the Chairman of BAPEPAMLK No. KEP-06/PM/2000 March 13, 2000.
Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, khususnya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 31 (Revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan” yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia, PAPI 2001 dan Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000.
The financial statements for the years ended December 31, 2009 and 2008 prepared in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia, especially Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 31 (Revision of 2000) on “Banking Accounting” Issued by Ikatan Akuntansi Indonesia, PAPI 2001 and BAPEPAM-LK regulation No. VIII.G.7 on "Guidelines for the Preparation of Financial Statements " contained in appendix of the decree of the Chairman of BAPEPAM-LK No. KEP-06/PM/2000 March 13, 2000.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus disajikan dalam Rupiah penuh. Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual serta aset dan kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual.
All of numbers in these financial statements, unless otherwise stated are presented in full amount. Financial statement prepared based on historical cost, except for financial assets which are classified as available-for-sale and financial assets and liabilities measured at fair value through the income statement. The financial statement prepared on an accrual basis.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada BI, giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan. Sebelum 1 Januari 2010, kas dan setara kas untuk tujuan laporan arus kas mencakup kas, giro pada BI dan giro pada bank lain. Perubahan tersebut sehubungan dengan dicabutnya PSAK 31, “Akuntansi Perbankan” efektif tanggal 1 Januari 2010. Untuk tujuan perbandingan, laporan arus kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 dilakukan penyajian kembali (lihat catatan 42).
The Cash flow statement prepared using the modified direct method and cash flows are grouped on basis of operating activities, investing, and financing. For the purpose of the statement of cash flows, cash and cash equivalent, includes cash, current account with Bank Indonesia, current account with other banks, and other liquid short-term investment for a period of 3 (three) months or less from the date of acquisition. Prior to January 1, 2010, cash and cash equivalent for the purpose of cash statement includes cash, current account with Bank Indonesia, current account with other banks. These changes in relation with the removal of PSAK 31,”Banking Accounting” effective on January 1, 2010. For the comparative purposes, cash flows statement for the years ended December 31, 2009 and 2008 are conducted restatement (see note 42).
Bank Sumut Annual Report 2010
219
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
b.
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued)
ACCOUN TI N G
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi :
In the preparation of financial statements in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia, needed estimates and assumptions which affect to:
-
Nilai aset dan kewajiban yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan.
-
The value of assets and liabilities were reported, and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements.
-
Jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
-
Total revenues and expenses during the reporting period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on the best knowledge of management on current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Sesuai dengan PAPI (Revisi 2008), unit usaha syariah masih menggunakan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (“PAPSI”), oleh karena itu untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, kolektibilitas dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif dari kegiatan yang berbasis syariah masih ditentukan berdasarkan PAPSI diatas.
In accordance with PAPI (Revision of 2008), sharia business unit are still using Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (“PAPSI”), therefore, for the years ended December 31, 2010, 2009 and 2008, collectibility and reserve for impairment losses on productive assets of sharia-based activities are determined based on the above PAPSI.
Laporan keuangan Bank untuk unit usaha syariah juga disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.101, “Penyajian Laporan Keuangan syariah”, PSAK No. 102, “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 105, “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No.59, “Akuntansi Perbankan Syariah”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, mencakup pula pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan BAPEPAM-LK.
The financial statements of the Bank for sharia business units have also been prepared on the basis of Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 101, “Presentation of Sharia Financial Statement”, PSAK No. 102 ,“Murabahah Accounting”, PSAK No. 105, “Mudharabah Accounting”, PSAK No.59, “Sharia Banking Accounting”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) and accounting principles generally accepted determined by Ikatan Akuntansi Indonesia, include accounting and reporting guidelines established by the authority of the Indonesian banking and BAPEPAM-LK.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
b.
Changes of Accounting Policies
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam periode ini adalah konsisten dengan periode sebelumnya kecuali sehubungan dengan kebijakan-kebijakan berikut :
The accounting policies are used in this period is consistent with the previous period except in relation with the following policies:
Pencabutan PSAK 31 Kas dan setara kas dalam laporan arus kas mengalami perubahan sehubungan dengan dicabutnya PSAK 31, dan untuk perlakuan dan penyajian, lihat catatan 42.
Revocation PSAK 31 Cash and cash equivalents in the cash flow statement in relation with the revocation amended PSAK 31 and for the treatment and presentation, see note 42.
220 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b.
Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)
2. SUM M ARY OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G POLI CI ES (Continued) b.
Implementasi PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) Sejak tanggal 1 Januari 2010, Bank telah mengadopsi kebijakan akuntansi baru di bawah ini sehubungan dengan implementasi PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen keuangan : Pengakuan dan Pengukuran. PSAK ini diterapkan secara prospektif, oleh karena itu tidak terdapat penyajian kembali pada informasi pembanding mengenai dampak penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 40). c.
Aset dan Kewajiban Keuangan
Changes of Accounting Policies (Continued) Implementation of PSAK 50 (Revision of 2006) and PSAK 55 (Revision of 2006) Starting January 1, 2010, the Bank has adopted a new accounting policies below in relation with the implementation of PSAK 50 (Revision of 2006), Financial Instrument : presentation and disclosure and PSAK 55 (Revision of 2006), Financial Instrument : Recognition and Measurement This PSAK is applied prospectively, therefore there is no restatement of comparative information about the impact of the application of PSAK 50 (Revision of 2006) and PSAK 55 (Revision of 2006) (see Note 40).
c.
Financial Assets and Liabilities
PT Bank Sumut telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” secara propektif sejak 1 Januari 2010. Dampak penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) diungkapkan dalam Catatan 40.
The Bank has Implemented PSAK No. 50 (Revision of 2006) about “Financial Instruments: Presentations and Disclosures” and PSAK No. 55 (Revision of 2006) about “Financial Instruments: Recognition and Measurement” prospectively effective January 1, 2010. The effect of first adoption of PSAK No. 50 (Revision of 2006) and PSAK No. 55 (Revision of 2006) is described in Note 40.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kredit yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Bank menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, and available-for-sale financial assets. The Bank determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan lainnya.
Financial liabilities are classified as other financial liabilities.
Pengakuan dan Pengukuran Seluruh aset keuangan dan kewajiban keuangan diakui pada tanggal penyelesaian. Klasifikasi instrumen keuangan pada pengakuan awal tergantung pada tujuan dan intensi manajemen atas instrumen keuangan yang diperoleh, serta karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Semua instrumen keuangan pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan dan kewajiban keuangan yang dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Recognition and Measurement All financial assets and liabilities are recognized on the settlement date.The classification of financial instruments at initial recognition depends on the purpose and the management’s intention of acquired financial instrument and the financial instrumen characteristics. All financial instruments are measured initially at their fair value plus transaction cost, except in the case of financial assets and financial liabilities recorded at fair value through profit or loss.
Pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut.
The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.
Bank Sumut Annual Report 2010
221
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c.
Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUM M ARY OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G POLI CI ES (Continued) c. Financial Assets and Liabilities (Continued)
Instrumen keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah instrumen keuangan yang ditetapkan oleh manajemen pada saat pengakuan awal dan instrumen keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan. Instrumen keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan adalah instrumen keuangan yang diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.
Financial instrument determined at fair value through profit or loss are those that have been determined by management on initial recognition and those classified as held of trading. Held to trading financial instruments are those which have been acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term.
Manajemen telah menetapkan aset keuangan dan kewajiban keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi berdasarkan kriteria berikut :
Management has determined financial assets and liabilities at fair value through profit or loss in the following this criteria:
-
-
The determination eliminates or significantly reduces the inconsistency of treatment which may arise from measuring assets or liabilities or recognizing gains or losses on the asset or liability because of the use of different basic;
-
The group of financial assets and/or financial liabilities are managed, evaluated, and reported internally on a fair value basis;
-
The financial instruments contains one or more embedded derivatives with significantly modify the cash flows required according to the contract
-
-
Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan perlakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau kewajiban atau pengakuan keuntungan atau kerugian atas aset atau kewajiban tersebut karena penggunaan dasar yang berbeda; Kelompok aset keuangan dan/atau kewajiban keuangan yang dikelola, dievaluasi, dan diinformasikan secara internal berdasarkan nilai wajar; Instrumen keuangan memiliki satu atau lebih derivatif melekat yang secara signifikan mengubah arus kas yang diperlukan sesuai kontrak.
Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”.
Financial instruments measured at fair value through profit or loss are presented at fair value. Gains or unrealized losses from changes in fair value of financial instruments are recognized in the income statement as "gains or losses from changes in fair value of financial instruments ".
Instrumen keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Setelah pengukuran awal, instrumen keuangan tersedia untuk dijual diukur sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui langsung dalam ekuitas sebagai “Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan tersedia untuk dijual.”
The available for sale financial instrument are non-derivative financial assets that are not classified as loans and receivables, held to maturity investments or financial assets are measured at fair value through profit and loss. After initial measurement, the available for sale financial instrument are measured at fair value. Gains or unrealized losses are recognized directly in equity as "gains or unrealized losses from changes in fair value of available for sale financial instrument."
222 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c.
Aset dan Kewajiban Keuangan ( L a n j u t a n )
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUM M ARY OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G POLI CI ES (Continued) c. Financial Assets and Liabilities (Continued)
Penurunan nilai atas aset keuangan tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Kerugian penurunan nilai atas instrumen keuangan” dan dikeluarkan dari ekuitas.
The decrease in value of available for sale financial assets are recognized in the income statement as' impairment losses on financial instruments "and removed from equity.
Instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Pendapatan bunga”. Penurunan nilai dari aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo akan diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Kerugian penurunan nilai atas instrumen keuangan”.
Held-to-maturity financial instruments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities, which the Bank has positive intentions and ability to hold until maturity. After initial measurement, held-to-maturity financial instruments are measured at amortized cost using the effective interest rate method, less impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction costs that are an integral part of effective interest rate. The amortization is recognized in the statements of income as “interest income”. Impairment of held-to-maturity financial assets is recognized in statements of income as “impairment losses on financial instruments”.
Instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
i.
Yang dimaksud untuk dijual dalam waktu dekat yang diklasifikasikan dalam kelompok untuk diperdagangkan dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
i.
Those that the Bank intends to sell immediately or in the near term which are classified as held-for-trading and those that, upon initial recognition, are designated as at fair value through profit or loss;
ii.
Yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau
ii.
Those that, upon initial recognition, are designated as available-for-sale; or
iii.
Dalam hal bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas kredit yang diberikan dan piutang.
iii.
Those for which the Bank may not recover substantially all of the initial investment, other than because of loans deterioration.
Bank Sumut Annual Report 2010
223
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. SUM M ARY OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G POLI CI ES (Continued)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c.
Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan)
c.
Financial Assets and Liabilities (Continued)
Setelah pengukuran awal, kredit yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Pendapatan bunga”. Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang akan diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan dan piutang”.
After initial measurement, loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest rate method, less impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction cost that are an integral part of effective interest rate. The amortization is recognized in the statement of income as “interest income”. Impairment of loans and receivable is recognized in the statement of income as “impairment losses on loans and receivables”.
Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen keuangan Bank berdasarkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut:
The following table presents classification of financial instruments of the Bank based on characteristic of those financial instruments:
Instrum en Keuang an Aset keuangan: Kas
:
Giro pada Bank Indonesia
:
Giro pada bank lain
:
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga
: :
Kredit yang diberikan
:
Penyertaan saham
:
Pendapatan m asih akan diterim a
:
Kewajiban keuangan: Kew ajiban segera Sim panan nasabah Sim panan dari bank lain Pinjam an yang diterim a Beban m asih harus dibayar
: : : : :
224 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Klasifikasi / Classification Kredit yang diberikan dan piutang / Loans and receivables Kredit yang diberikan dan piutang / Loans and receivables Kredit yang diberikan dan piutang / Loans and receivables Kredit yang diberikan dan piutang / Loans and receivables Aset keuangan diukur pada nilai w ajar m elalui laporan laba rugi, investasi yang dim iliki hingga jatuh tem po, dan aset keuangan tersedia untuk dijual / Financial assets m easured at fair value recognized in incom e statem ent, held to m aturity investm ents, and available for sale financial assets Kredit yang diberikan dan piutang / Loans and receivables Kredit yang diberikan dan piutang / Loans and receivables Kredit yang diberikan dan piutang / Loans and receivables
Kew ajiban Kew ajiban Kew ajiban Kew ajiban Kew ajiban
lain lain lain lain lain
/ / / / /
O thers O thers O thers O thers O thers
liabilities liabilities liabilities liabilities liabilities
Fin a n cia l I n stru m en t Financial assets Cash Current account w ith Bank Indonesia Current account with others Bank Placements with Bank Indonesia and other banks M arketable securities
Loans Investm ent in shares of stock Accrued revenue
Financial liabilities Current liabilities Deposits from custom ers Deposits from others bank Borrow ings Accrued expenses
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c.
Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan)
2. SUM M ARY OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G POLI CI ES (Continued) c.
Financial Assets and Liabilities (Continued)
Penghentian Pengakuan Bank menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga berdasarkan kesepakatan pelepasan (passthrough arrangement) dan (i) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau (ii) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset tersebut.
Derecognition The Bank derecognizes a financial assets if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the financial assets have expired or the Bank has transferred its rights to receive to receive cash flows from financial assets or has assumed an obligation to pay the received cash flow in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (I) the Bank has transferred substantially all the risks and rewards of the assets or (ii) the Bank has neither transferred nor retained substantially all the risk and rewards of the assets, but has transferred control the assets.
Jika Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari suatu aset keuangan atau melakukan kesepakatan pelepasan dan tidak mentransfer atau tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset tersebut, aset diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Bank atas aset tersebut. Dalam hal ini, Bank juga mengakui kewajiban terkait. Aset yang ditransfer dan kewajiban terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan kewajiban yang masih dimiliki Bank.
When the Bank has transferred its rights to receive cash flows from a financial assets or has entered into a pass through arrangement and has neither transferred nor retained substantially all the risk and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the assets is recognized to the extent of the Bank’s continuing involvement in the asset. In that case, the Bank also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Bank has retained.
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban dihentikan atau dibatalkan atau berakhir.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expired
Saling Hapus Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, saat ini Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang telah diakui tersebut dan Bank berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajiban secara simultan.
Offsetting Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu kewajiban antara pihak-pihak yang memahami transaksi wajar (arm’s leght transaction)
Determination of Fair Value Fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle the liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm’s length transaction).
Bank Sumut Annual Report 2010
225
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c.
Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan)
2. SUM M ARY OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G POLI CI ES (Continued) c.
Financial Assets and Liabilities (Continued)
Nilai wajar suatu aset atau kewajiban keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di pasar aktif (harga penawaran bagi aset yang dimiliki atau kewajiban yang akan diterbitkan dan harga permintaan untuk aset yang akan diperoleh atau kewajiban yang dimiliki). Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara pengawas (pricing service/regulatory agency) dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
Fair value of a financial asset or liability can be measured by using the quotation in an active market (bid price for long positions and ask price for short price positions). Financial instrument is regarded as having a quotation in an active market if the quoted price is readily and regularly available from the stock exchange, dealer, pricing service/regulatory agency and the price represents the actual and regularly occurring market transaction on an arm’s lenght basis.
Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau kewajiban keuangan, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan apabila tersedia, analisa arus kas yang didiskonto dan referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama.
In case there is no active market for a financial assets or liability, the Bank determines the fair value by using the appropriate valuation techniques. Valuation techniques include a using a recent market transaction performed on an arm’s length basis between willing and knowledgeable parties, and if available, discounted cash flow analysis of another instrument which is substantially the same.
Reklasifikasi Instrumen Keuangan Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke klasifikasi yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.
Reclassification of Financial Instrument The Bank shall not reclassify any financial instrument out of or into the fair value through profit or loss classification while it is held or issued.
Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo yang tidak memenuhi kriteria tertentu, maka seluruh aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasi menjadi aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Selanjutnya, Bank tidak diperkenankan mengklasifikasi aset keuangan sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun berikutnya.
If there is a sale or classification of held-to-maturity financial asset for more than an insignificant amount before maturity, the entire held-to-maturity financial assets will have to be reclassified as available-for-sale financial assets, subsequently, the Bank shall not classifiy financial asset as held-to-maturity during the following two years.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas selanjutnya diakui pada laporan laba rugi.
Reclassification of held-to-maturity financial asset to available-for-sale is recorded at fair value. The unrealized gain or loss is recognized in equity, at which time the cumulative gain or loss previously recognized in the consolidated statement of income.
226 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) d.
e.
f.
Kas dan Setara Kas
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued) d.
ACCOUN TI N G
Cash and Cash Equivalent
Untuk tujuan Penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri atas kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, dan investasi sangat likuid berjangka pendek yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan yang tidak dijaminkan atau dibatasi penggunaannya.
For statements of cash flows presentation purpose, cash and cash equivalent consists of cash, current account with Bank Indonesia, current account with other Banks, placements with Bank Indonesia and other banks, and short-term highly liquid investments with original maturities of 3 (three) months or less from the acquisition date, which are not pledged as collateral or restricted for use.
Sebelum 1 Januari 2010, untuk tujuan penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri atas kas, giro pada Bank Indonesia, dan giro pada bank lain yang tidak dijaminkan atau dibatasi penggunaannya. Untuk tujuan perbandingan, kas dan setara kas dalam laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 disajikan kembali (Catatan 42).
Prior to January 1, 2010 for statement of cash flows presentation purpose, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, and current account with other banks, which are not pledged as collateral or restricted for use. For comparative purpose, the cash and cash equivalent in the statement of cash flows for the years ended December 31, 2009 and 2008 have been reclassified (Note 42).
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
e.
C u r r e n t A ccou n t s w i t h B an k I n don e s i a a n d Other Bank s
Sejak tanggal 1 Januari 2010, giro pada Bank Indonesia dan bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2.k)
Starting January 1, 2010, current accounts with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2.k).
Sebelum 1 Januari 2010, giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro, sedangkan giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian (Catatan 2.j).
Prior to January 1, 2010, current accounts with Bank Indonesia are stated at their outstanding balances, while current accounts with other banks are stated at their outstanding balances net of allowance for losses (Note 2.j).
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan pendapatan bunga yang ditangguhkan.
f.
P lacem ents w ith Bank I ndonesia and Oth er Bank s Placements with Bank Indonesia are stated at outstanding balance net of unearned interest income.
Bank Sumut Annual Report 2010
227
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) f.
g.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain (Lanjutan)
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued) f.
ACCOUN TI N G
P lacem ents w ith Bank I ndonesia and Other Bank s (Continued)
Sejak 1 Januari 2010, penempatan pada bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2.k).
Starting January 1, 2010, placements with other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction cost, if any, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2.k).
Sebelum 1 Januari 2010, penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan penyisihan kerugian yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing saldo penempatan pada bank lain (Catatan 2.j).
Prior to January 1, 2010, placements with other banks are stated at the outstanding balances, net of allowances for losses, which is determined based on evaluation of the colectibility of each placement with other banks (Note 2.j).
Surat-surat Berharga
g.
M arketable Securities
Surat-surat berharga terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia Syariah, obligasi korporasi dan obligasi Pemerintah.
Marketable securities consist of Certificate of Bank Indonesia, Wadiah Certificate of Bank Indonesia, corporate bonds and Government bonds.
Surat-surat berharga diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan, tersedia untuk dijual, atau dimiliki hingga jatuh tempo.
Marketable securities are classified as either trading, available-for-sale, held-to-maturity
Surat-surat berharga yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan (“trading”) disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan.
Marketable securities classified as trading are stated at fair value. The unrealized gains or losses resulting from the increase or decreases in fair value are recognized in the current period’s statement of income.
Surat-surat berharga yang diklasifikasikan ke dalam kelompok tersedia untuk dijual (“Available-for-sale”) disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari surat-surat berharga tersedia untuk dijual tersebut setelah dikurangi pajak yang tercatat dalam ekuitas diakui sebagai penghasilan atau beban pada periode dimana surat berharga tersebut dijual. Penurunan permanen atas nilai surat berharga yang tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan.
Marketable securities classified as available-for-sale are stated at fair value. The unrealized gains or losses, net of tax, on the available-for-sale marketable securities recorded in equity are recognized as incomes or expense of the period when realized. Any permanent decline in the value of available-for-sale marketable securities is recognized in the current period’s statement of income.
228 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) g.
Surat-surat Berharga (Lanjutan)
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued) g.
ACCOUN TI N G
M arketable Securities (Continued)
Surat-surat berharga yang diklasifikasikan ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (“held-tomaturity) disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Bila terjadi penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehan (termasuk amortisasi premi dan/atau diskonto) yang bersifat permanen, maka biaya perolehan surat berharga yang bersangkutan diturunkan sebesar nilai wajarnya dan jumlah penurunan nilai tersebut dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan.
Marketable securities classified as held-to-maturity are stated at cost adjusted for unamortized premium or discount. If it is probable that the cost (including amortization of premium and/or discount) of such marketable securities will not be fully recovered, a permanent diminution in value is considered to have occured and the individual security is written down to its fair value. Any such write-down to its fair value. Any such write-down is recognized as loss in the current period’s statement of income.
Sejak 1 Januari 2010, premi atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, premi atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus.
Starting January 1, 2010, premium or discounted is amortized using effective interest rate method. Prior to January 1, 2010, premium or discount is amortized using the straight line method.
Sebelum 1 Januari 2010, pemindahan surat berharga antar kelompok diakui sebesar nilai wajar pada tanggal pemindahan. Untuk surat berharga yang dipindahkan dari kelompok diperdagangkan, laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan telah tercatat sebagai penghasilan dan oleh karena itu tidak boleh dihapus. Untuk surat berharga yang dipindahkan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan diakui dalam komponen ekuitas secara terpisah.
Prior to January 1, 2010, the transfer of a marketable security between categories of investment shall be accounted for at fair value at the date of the transfer. For a marketable security transferred from trading category, the unrealized holding gain or loss at the date of the transfer would have been recognized in earnings and shall not be reversed. Marketable security transferred from heldto-maturity category to available-for-sale category is recorded at fair value. Unrealized gains or losses at the date of the transfer shall be recognized in equity separately.
Penyisihan kerugian penurunan nilai dan perubahan nilai wajar disajikan sebagai penambah/pengurang terhadap surat-surat berharga.
The allowance for impairment losses and changes in fair value are presented as additions to/deductions from the outstanding balance of marketable securities.
Sejak 1 Januari 2010, penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2.k). Sebelum 1 Januari 2010, penyisihan kerugian dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing surat berharga (Catatan 2.j).
Starting January 1, 2010, the allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2.k). Prior to January 1, 2010, allowance for losses is determined based on evaluation of the collectibility of each marketable security (Note 2.j).
Bank Sumut Annual Report 2010
229
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h.
Kredit yang Diberikan
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued) h.
ACCOUN TI N G
Loans
Sejak 1 Januari 2010, kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laba rugi. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2.k).
Starting January 1, 2010, loans are measured at amortized cost using the effective interest rate method, less allowance for impairment losses. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction cost that are an integral part of effective interest rate. The amortization is recognized in the statement of income (Note 2.k).
Sebelum 1 Januari 2010, kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit bruto dikurangi dengan penyisihan kerugian yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari kredit yang diberikan (Catatan 2.k).
Prior to January 1, 2010, loans are stated at the gross amount of their outstanding balances, less allowance for losses which is determined based on evaluation of the collectibility of each loan (Note 2.k).
Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan bersama, dan kredit penerusan dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.
Syndicated, join financing, and channeling loans are stated at the loan principal amount based on the risk participation by the Bank.
Restrukturisasi Kredit Sejak 1 Januari 2010, setelah syarat dan ketentuan kredit direnegosiasikan, penurunan nilai diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal yang dihitung sebelum persyaratan dimodifikasi dan kredit tersebut tidak lagi dianggap “past due”. Manajemen akan melakukan penelaahan ulang atas kredit yang direnegosiasikan secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua kriteria terpenuhi dan pembayaran di masa datang akan terjadi. Evaluasi penurunan nilai individual atau kolektif akan terus dilakukan untuk kredit tersebut, mengikuti evaluasi penurunan nilai atas kredit.
Loans Restructuring Starting January 1, 2010, after the terms of loans have been renegotiated, any impairment is measured using the original effective interest rate as calculated before the modification of term and the loan is no longer considered past due. Management continuously reviews renegotiated loans to ensure that all criteria are met and that future payments are likely to occur. The loans continue to be subject to an individual or collective impairment assessment, following the impairment assessment of loans.
Sebelum 1 Januari 2010, kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi . Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan penghasilan bunga secara proporsional.
Prior to January 1, 2010, restructured loans are stated at the lower of carrying value of the loan at the time of restructuring or net present value of the total future cash receipt after restructuring. Losses arising from any excess of the carrying value of the loan at the time of restructuring over the net present value of the total future cash receipts after restructuring are recognized in the statement of income. Thereafter, all cash receipts under the new terms shall be accounted for as the recovery of principal and interest revenue, proportionately.
230 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h.
i.
Kredit yang Diberikan (Lanjutan)
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued) h.
ACCOUN TI N G
Loans (Continued)
Kerugian dari restrukturisasi kredit dengan cara konversi sebagian kredit yang diberikan menjadi saham atau instrumen keuangan lainya, diakui hanya apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi beban untuk menjualnya adalah kurang dari nilai tercatat kredit yang diberikan.
Loss on loan restructuring which is involves a conversion of loans into equity or other financial instrument, is recognized only if the fair value of the equity or financial instruments received, reduced by estimated expenses to sell the equity or other financial instruments, is less than the carrying value of the loan.
Kredit yang Dihapus Buku Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan normal antara bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebet penyisihan kerugian penurunan nilai. Pembayaran/angsuran kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya dikreditkan ke penyisihan kerugian penurunan nilai kredit neraca.
Loans Written-off Loans are written-off when there is no realistic prospect of collection or when the Bank’s normal relationship with the borrowers has ceased to exist. When loans are deemed uncollectible, they are written-off againts the related allowance for impairment losses. Subsequent recoveries are credited to the allowance for impairment losses in the balance sheets.
Pembiayaan/Piutang Syariah
i.
Sharia Financing/ Receivables
Termasuk dalam pembiayaan/piutang Syariah adalah pembiayaan mudharabah, piutang syariah, dan piutang musyarakah.
Sharia financing/receivables include mudharabah financing, sharia receivables, and musyarakah financing.
Bank menerapkan PSAK No. 101 tentang “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102 tentang “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 105 tentang “Akuntansi Mudharabah”, dan PSAK No. 106 tentang “Akuntansi Musyarakah” yang berkaitan dengan pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan untuk topik tersebut.
The Bank implements PSAK No. 101 regarding “Sharia Financial Statements Presentation”, PSAK No. 102 regarding “ Murabahah Accounting”, PSAK No.l05 regarding “Mudharabah Accounting”, and PSAK No. 106 regarding “Musyarakah Accounting” relating to recognition, measurement, presentation, and disclosure for those topics.
Pembiayaan mudharabah merupakan pembiayaan kerjasama antara Bank sebagai pemilik dana dengan nasabah sebagai pelaksana usaha. Pembagian hasil sesuai dengan nisbah (pre-determined ratio) yang telah disepakati bersama. Pembiayaan mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan kerugian.
Mudharabah financing represents joint financing between the bank as a fund owner and customer as a business executor. Revenue sharing is conducted in accordance with the agreed nisbah (predetermined ratio). Mudharabah financing are stated at their outstanding balance net of allowance for losses.
Piutang Syariah adalah tagihan yang timbul dari transaksi berdasarkan akad-akad murabahah dan qardh.
Sharia receivables resulted from transactions based on murabahah and qardh.
Bank Sumut Annual Report 2010
231
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i.
Pembiayaan/Piutang Syariah (Lanjutan)
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued) i.
ACCOUN TI N G
Sharia Financing/ Receivables (Continued)
Piutang murabahah merupakan akad jual beli antara nasabah dan Bank. Bank membiayai kebutuhan investasi nasabah dan Bank. Bank membiayai kebutuhan investasi nasabah yang dinilai dengan harga pokok ditambah dengan keuntungan yang disepakati bersama. Pembayaran piutang ini dilakukan dengan cara mengangsur dalam jangka waktu yang ditentukan. Piutang murabahah dinyatakan sebesar saldo piutang dikurangi dengan pendapatan marjin yang ditangguhkan dan penyisihan kerugian.
Murabahah receivables represent sale and purchase agreement between the borrowers an the Bank. The borrowers’ investment are funded by the Bank. The borrowers’ investment are funded by the Bank valued at the main price increased with profit agreed by both parties. The financing facilities are repaid in installments over a certain period of time. Murabahah receivables are stated at their outstanding balances, net of deferred margin and allowance for losses.
Istishna merupakan akad penjualan antara nasabah dan produsen yang bertindak sebagai penjual. Berdasarkan akad tersebut, nasabah menugaskan produsen untuk membuat atau mengadakan barang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan nasabah dan menjualnya dengan harga yang telah disepakati. Bank membiayai nasabah dengan membeli barang dari produsen (penjual). Cara pembayaran dapat berupa pembayaran dimuka, cicilan atau ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu. Piutang istishna disajikan sebesar tagihan termin kepada pembeli dikurangi penyisihan kerugian.
Istishna is a sales transaction between the customer and producer who acts as seller. Based on the contract, the customers orders the manufacturer to make or to supply goods ordered to the specifications required by the customer and to sell to the customer at an agreed price. The Bank finances the customer to by from the producer (seller). The payment method may bi advance, installment or deferred until a certain period. Istishna receivables are presented based on the outstanding billing less allowance for losses.
Qardh merupakan penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara nasabah dan bank, dengan ketentuan wajib melunasi setelah jangka waktu tertentu. Pinjaman qardh diakui sebesar jumlah dana yang dipinjamkan pada saat terjadinya. Pinjaman qardh dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan kerugian.
Qardh is a fund supply or receivables which can be equalized based on the approval or agreement between the customer and Bank, with the requirement for repayment after a certain period. Qardh is recognized at the amount of funds granted when incurred. Qardh is stated at its outstanding balance net of allowance for losses.
Pembiayaan musyarakah adalah akad kerjasama yang terjadi antara pemilik modal (mitra musyarakah) untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam satu kemitraan dengan nisbah pembagian hasil atau kerugian sesuai dengan kesepakatan atau secara proporsional sesuai kontribusi modal. Pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan kerugian.
Musyarakah financing is an agreement between the investors (musyarakah partners) to have a jointventure in a partnership with profit or loss sharing based on an agreement or proportionate capital contribution. Musyarakah financing are stated at their outstanding balance net of allowance for losses.
232 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) j.
Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan NonProduktif dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued) j.
ACCOUN TI N G
Allow ance for losses on Earning and NonEarning Assets and Estim ated Losses on Com m itm ents and Contingencies
Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, surat-surat berharga, surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan, serta komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit.
Earning asset include current accounts with other banks, placement with BI and other banks, marketable securities, marketable securities purchased with agreement to resell, derivatives receivables, loans, acceptances receivable, investment, and commitments and contingencies which carry loans risk
Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit antara lain terdiri dari Bank garansi dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan.
Commitments and contingencies with loans risk consist of guarantee bank and unused loan facilities granted to customers.
Sebelum 1 Januari 2010, penyisihan kerugian atas aset produktif ditentukan berdasarkan kriteria BI sesuai dengan Peraturan BI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang diubah dengan peraturan BI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, Peraturan BI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007, dan Peraturan BI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 28 Januari 2009. Untuk unit usaha syariah, Bank menerapkan Peraturan BI No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 yang diubah dengan peraturan BI No. 9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007.
Prior to January 1, 2010, the allowances for losses on earning assets have been determined using BI criteria in accordance with BI regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 on Asset Quality Ratings for Commercial Banks which was amended by BI Regulation No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006, BI Regulation No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007, and BI Regulation No. 11/2/PBI/2009 dated January 28, 2009. For the sharia business unit, the Bank applies BI Regulation No. 8/21/PBI/2006 dated October 5, 2006 which was amended by BI Regulation No. 9/9/PBI/2007 dated June 18, 2007.
Berdasarkan Peraturan BI tersebut di atas, aset produktif diklasifikasikan dalam lima kategori dengan presentase minimum penyisihan kerugian sebagai berikut:
Based on the above BI Regulation, earning assets are classified into five categories with the minimum categories with the minimum percentage of allowance for losses as follows:
Klasifikasi
Presentase minimum penyisihan kerugian /M inim um percentage of allow ance for possible losses
Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Persentase di atas berlaku untuk aset tetap produktif dan komitmen dan kontinjensi, dikurangi nilai agunan, kecuali untuk aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang dikategorikan sebagai lancar, dimana persentasenya berlaku langsung atas saldo aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang bersangkutan. Untuk aset produktif yang digolongkan
1% 5% 15% 50% 100%
Classification
Current Special mention Substandard Doubtful Loss The above percentages are applied to earning assets and commitments and contingencies, less the collateral value, except for earning assets and commitments and contingencies categorized as current, where the rate is applied directly to the outstanding balance of earnings assets and commitments and contingencies. For earning asset
Bank Sumut Annual Report 2010
233
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) j.
Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan NonProduktif dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi (Lanjutan)
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued) j.
ACCOUN TI N G
Allow ance for losses on Earning and NonEarning Assets and Estim ated Losses on Com m itm ents and Contingencies (Continued)
lancar dan dijamin dengan agunan tunai berupa giro, deposito, tabungan, setoran jaminan, emas, SBI atau Surat Utang Negara (Obligasi Pemerintah dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah), jaminan pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, persentase di atas berlaku atas saldo aset produktif setelah dikurangi agunan.
classified as current and guaranteed with cash collateral such as demands deposits, time deposits, saving deposits, margin deposits, gold, BI certificates, or Government Promissory Notes ( G ov e r n m en t Bo n ds an d Go ve r n me n t Recapitalization Bonds), guarantees of the Government in accordance with laws and regulation, the above percentages are applied to earning assets balance less collateral value.
Dalam penerapan PBI No. 7/2/PBI/2005, Bank membentuk penyisihan kerugian aset produktif dan aset non-produktif berdasarkan penelaahan manajemen terhadap kualitas masing-masing aset produktif dan aset non-produktif dan dengan mempertimbangkan evaluasi manajemen atas prospek usaha setiap debitur, kinerja keuangan, dan kemampuan membayar setiap debitur. Manajemen mempertimbangkan juga rekomendasi dari Bank Indonesia berdasarkan hasil pemeriksaan berkalanya, klasifikasi yang ditetapkan oleh bank umum lainnya atas aset produktif yang diberikan oleh lebih dari satu bank, dan ketersediaan laporan keuangan debitur yang telah diaudit.
In the implementation of PBI No. 7/2/PBI/2005, the Bank determines allowance for losses on earning assets and non-earning assets based on management’s review of the quality of these earning assets and non-earning assets and management’s evaluation of every debtor’s business prospect, financial performance, and repayment ability. Management also considers the recommendations of Bank Indonesia resulting from its periodic examinations, classification determined by other banks on earning assets granted by more than one bank, and availability of the debtor’s audited financial statements.
Aset produktif dengan klasifikasi lancar dan dalam perhatian khusus, sesuai dengan peraturan BI, digolongkan sebagai aset produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aset produktif dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan, dan macet digolongkan sebagai aset produktif bermasalah.
Earning assets classified as current and special mention, in accordance with BI regulations, are considered performing. Non-performing earning assets consist of assets classified as sub-standard, doubtful, and loss.
Penyisihan kerugian aset produktif terdiri dari penyisihan umum dan khusus.
The allowance for losses on earning assets consist of general and specific provisions.
Penyisihan umum dimaksudkan untuk menyisihkan kerugian yang belum teridentifikasi namun diperkirakan mungkin akan terjadi berdasarkan pengalaman masa lalu dan keseluruhan portofolio aset produktif. Termasuk dalam penyisihan umum adalah penyisihan 1% seperti yang dikehendaki oleh peraturan BI untuk aset produktif dengan klasifikasi lancar.
General provisions are maintained for losses that are not yet identified but can reasonably be expected to arise based on historical experience, from the existing overall earning assets portofolio. The general provision includes the 1% provision required under BI regulations for earning assets classified as current.
Penyisihan kerugian atas komitmen dan kontinjensi disajikan sebagai kewajiban di neraca.
Allowances for losses on commitments and contingencies are presented in the liability section of the balance sheet.
234 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) j.
Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan NonProduktif dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi (Lanjutan)
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued) j.
ACCOUN TI N G
Allow ance for losses on Earning and NonEarning Assets and Estim ated Losses on Com m itm ents and Contingencies (Continued)
Saldo aset produktif yang memiliki kualitas macet dihapusbukukan dengan penyisihan kerugian aset pada saat manajemen berpendapat bahwa aset produktif sulit untuk direalisasi atau ditagih lagi. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian aset produktif selama tahun berjalan. Jika penerimaan melebihi nilai pokok, kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga. Sejak 1 Januari 2010 penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan pendapatan tahun berjalan.
The outstanding balance of earning assets classified as loss id written-off against the respective allowance for losses when management believes that recovery is no longer possible. Recovery of earning assets previously written-off is recorded as an addition to allowance for losses on earning assets during the year of recovery. If recovery exceeds the principal amount, the excess is recognized as interest income. Since January 1, 2010 receipt return of productive assets was written off are recorded as current year revenue increase
Penyisihan kerugian atas penyertaan sementara ditentukan berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh BI sesuai dengan peraturan BI No. 5/10/PBI/2003 tanggal 11 Juni 2003 tentang prinsip Kehati-hatian dalam Kegiatan Penyertaan Modal yang dipertegas dengan peraturan BI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 yang mengklasifikasikan penyertaan sementara dalam rangka debt to equity swaps dan penyertaan sementara dari jenis transaksi-transaksi tertentu yang berakibat dimiliki atau dimilikinya saham perusahaan debitur, menjadi empat kategori dengan persentase penyisihan kerugian sebagai berikut:
The allowance for losses on temporary investment has been determined using BI criteria in accordance with BI Regulation No. 5/10/PBI/2003 dated June 11, 2003 on Prudential Principles in Investment Activities which was reinforced by BI Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 that classified temporary investment from debt to equity swaps and temporary investments from certain types of transactions that resulted in or will result in the ownership in the debtor’s company, into four categories with the percentage of allowance for losses as follows:
Klasifikasi Lancar
:
Kurang Lancar
:
Diragukan
:
Macet
:
Batas waktu sejak pengambilalihan/ tim e lim it after the acquisition Kurang dari 1 tahun sampai dengan 1 tahun / Less than 1 year up to 1 year Lebih dari 1 tahun sampai dengan 4 tahun / Less than 1 year up to 4 years Lebih dari 4 tahun sampai dengan 5 tahun / Less than 4 years up to 5 years Apabila penyertaan modal sementara belum ditarik kembali setelah 5 tahun meskipun debitur telah mencatat laba kumulatif pada saat itu / When the temporary investment has not withdrawn after 5 years although the debtors has been record the accumulated income at the time
Sejak 20 Januari 2006, sesuai dengan Peraturan BI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, bank-bank juga wajib melakukan pembentukan penyisihan kerugian khusus terhadap aset non-produktif seperti agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor, dan suspense account.
Classification Current Substandard Doubtful Loss
Since the January 20, 2006, in accordance with BI regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 bank are also required to make a special allowances for possible losses to non productive assets such as collateral in takes over, abandoned property, interbranch accounts, and suspense account.
Bank Sumut Annual Report 2010
235
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) j.
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued)
Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan NonProduktif dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi (Lanjutan)
j.
Dalam peraturan tersebut, klasifikasi agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai ditetapkan sebagai berikut: Klasifikasi Lancar
:
Kurang lancar
:
Diragukan
:
Macet
:
k.
:
Macet
:
Batas waktu / Tim e lim it Sampai dengan 1 tahun/ Up to 1 year Lebih dari 1 tahun sampai 3 tahun/ More than 1 year up to 3 years Lebih dari 3 tahun sampai 5 tahun/ More than 3 years up to 5 years Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
Classification Current Substandard Doubtful Loss
This regulation classifies foreclosed assets and abandoned properties into the following classification:
Batas waktu /Tim e lim it Sampai dengan 180 hari / Up to 180 days
Classification Current
Lebih dari 180 hari / More than 180 days
Penurunan Nilai Instrumen Keuangan Sejak tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
236 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Allow ance for losses on Earning and NonEarning Assets and Estim ated Losses on Com m itm ents and Contingencies (Continued) The regulation classifies mortgage foreclosed and abondoned properties are set as follows :
Klasifikasi untuk rekening antar kantor dan suspense account ditetapkan sebagai berikut:
Klasifikasi Lancar
ACCOUN TI N G
Loss
k.
I m pairm ent of Financial I nstrum ents Since January 1, 2010, the Bank assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired at each balance sheet date. A financial assets or a group of financial assets is deemed to be impaired and the value is reduced if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occured after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’ ) which has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k.
Penurunan (Lanjutan)
Nilai
Instrumen
Keuangan
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued) k.
I m pairm ent (Continued)
of
Financial
ACCOUN TI N G
I nstrum ents
Bukti objektif penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami oleh penerbit atau debitur, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga restrukturisasi kredit dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya, dan data yang di observasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or issuers are experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, loan restructuring with terms that may not be applied if the debtor not experiencing financial difficulty, the probability that the debtor will enter bankruptcy or other financial reorganization, and observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows relating to a group of assets such as adverse change in the payment status of the debtor or issuer in the group or economic conditions that correlate with defaults in the asset in such group
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortized cost, the Bank first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial asset that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika bank menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Bank determines that there is no objective evidence of impairment for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the Bank includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencermikan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred) discounted using the financial asset’s original effective interest rate. The calculation of the estimated future cash flow of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less cost for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.
Bank Sumut Annual Report 2010
237
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k.
Penurunan (Lanjutan)
Nilai
Instrumen
Keuangan
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued) k.
I m pairm ent (Continued)
of
Financial
ACCOUN TI N G
I nstrum ents
Nilai tercatat aset keuangan diturunkan melalui akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan bunga tetap diakui atas nilai tercatat yang telah diturunkan tersebut berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dari aset tersebut. Jika pada periode berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun penyisihan. Aset keuangan dan penyisihan yang terkait dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian masa datang dan semua jaminan telah terealisasi atau diambil alih oleh Bank. Penerimaan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai pendapatan tahun berjalan.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in income statement. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount and is accrued using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. If, is subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occuring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. Financial assets together with the associated allowance are written-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Bank. Recovery of financial assets previously written-off is recorded as a revenue in current year.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai kolektif atas kredit yang diberikan, sebagaimana dimungkinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK No. 50 dan No. 55, Bank menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia tersebut, ketentuan transisi penurunan nilai aset atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011.
For the purpose of a collective evaluation of impairment on loans, as allowed under the Bank Indonesia Circular Letter No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, for the first adoption of PSAK No. 50 and No. 55. The Bank applies the transition rule for collective impairment calculation on loans based on prevailing Bank Indonesia regulation on Asset Quality Ratings for Commercial Banks. In accordance with the aforementioned Bank Indonesia Circular Letter, the transition rule of collective impairment calculation on loans can be applied until December 31, 2011.
Untuk aset keuangan tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal neraca Bank menilai apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. Untuk instrumen hutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, Bank menilai secara individual apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
For available-for-sale financial assets, the Bank assesses at each balance sheet date whether there is objective evidence that financial assets has impaired. In the case of debt instrument classified as available-for-sale, the bank assesses individually whether there is objective evidence of impairment based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost.
238 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k.
l.
m.
Penurunan (Lanjutan)
Nilai
Instrumen
Keuangan
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued) k.
I m pairm ent (Continued)
of
Financial
ACCOUN TI N G
I nstrum ents
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi.
Impairment losses on available-for-sale financial assets are recognized by transferring the cumulative loss that has been recognized directly in equity to be a statement of income. The cumulative loss that has been removed from equity and recognized in the statement of income is the difference between the acquisition cost, net of any principal repayment and amortization, and the current fair value, less any impairment loss previously recognized in the statement of income.
Untuk aset keuangan berdasarkan prinsip perbankan Syariah, Bank menerapkan Peraturan BI No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 sebagaimana telah diubah dengan peraturan BI No. 9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007 dalam menentukan kerugian penurunan nilai.
For the financial assets under Sharia banking principles, the Bank applies BI Regulation No. 8/21/2006 dated October 5, 2006 as amended by BI Regulation No. 9/9/PBI/2007 dated June 18, 2007 for determination of impairment loss.
Penyertaan Saham
l.
I nvestm ent in Shares of Stock
Penyertaan dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20 % yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk penyertaan jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan.
Investments in shares of stock where the Bank has ownership interest of less than 20% that do not have readily determinable fair values and are intended for long-term investments are stated at cost (cost method). The carrying amount of the investments is written-down to recognize a permanent decline in value of the individual investment. Any such written-down is charged directly to current period’s statement of income.
Penyertaan lainnya diakui sebesar biaya perolehan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
All other investments are carried at cost reduced by an allowance for impairment losses
Aset Tetap Efektif tanggal 1 Januari 2008, Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aset Tetap dan Aset Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”, dimana Bank telah memilih model biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Bank.
m . Fix ed Assets Effective January 1, 2008, the Bank applied PSAK No. 16 (Revision of 2007),”Fixed Assets”, which supersedes PSAK No. 16 (1994),”Fixed Assets and Other Assets” and PSAK No. 17 (1994),”Accounting for Depreciation”, whereby the Bank has chosen the cost model. The adoption of this Revision of PSAK did not have significant effect in the Bank’s financial statements.
Bank Sumut Annual Report 2010
239
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) m.
2. SUM M AR Y OF S I GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued)
Aset Tetap (Lanjutan)
ACCOUN TI N G
m . Fix ed Assets (Continued)
Aset tetap, kecuali tanah yang tidak disusutkan, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan mengunakan metode saldo menurun kecuali untuk gedung dan rumah menggunakan metode garis lurus (straight-line) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
Fixed assets, except land which is not depreciated, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment loss. Depreciation is computed using the double declining method except for buildings and homes using straight line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tarif / Rate Gedung dan Rumah Permanen Tidak Permanen Aset Tetap Kelompok I Aset Tetap Kelompok II
: : : :
5% 10% 50% 25%
: : : :
Building and House Permanent Non-permanent Fixed assets group I Fixed assets group II
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi apabila kemungkinan besar bank akan mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut yang melebihi standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya. Biaya perolehan dan akumulasi penyusutan aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan diakui sebagai laba atau rugi periode berjalan.
The cost of repairs and maintenance is charged to statement of income as incurred. Significant renewals and betterments are capitalized when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing assets will flow to the bank. When assets are retired or otherwise disposed of, their cost and the related accumulated depreciations are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current period’s statement of income.
Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hak atas tanah. Bank melakukan penelaahan pada akhir tahun untuk menentukan adanya indikasi terjadinya penurunan nilai aset. Bank menghitung taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali atas nilai semua aset yang dimiliki apabila terdapat situasi atau keadaan yang memberikan indikasi terjadinya penurunan nilai aset dan mengakuinya sebagai rugi periode berjalan.
Certain expense incurred in the acquisition or extension of landrights are deferred and amortized over the terms of the landrights. The bank conducts a review at the end of the year to determine whether there are indications of asset impairment. The bank calculates the estimated recoverable amount of all its assets and determines if there is a decrease in the value of the assets and recognize as losses to the current period’s.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is writtendown to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
240 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) n.
o.
Aset Lain-lain
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued) n.
Other Assets
Aset lain-lain antara lain terdiri dari uang muka , biaya dibayar dimuka, bunga masih akan diterima, properti terbengkalai, agunan yang diambil alih dan lain-lain.
Other assets consist of advance payment, prepaid expense, interest receivable, abandoned properties, foreclosed assets, and others.
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dan agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun penyisihan kerugian penurunan nilai.
Foreclosed assets are stated at net realizable value. Net realizable value is the fair value of the foreclosed assets less estimated cost of liquidating the assets. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed assets is charged to the allowance for impairment losses.
Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan.
The difference between the value of the foreclosed assets and the proceeds from the sale of such properties is recorded as gain or loss as the properties are sold.
Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Expenses for maintaining foreclosed assets are charged in the statement of income as incurred.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan.
The carrying amount of the foreclosed assets is written-down to recognize a permanent decline in value of the foreclosed assets. Any such write-down is charged to the current period’s statement income.
Kewajiban Segera
o.
Kewajiban segera merupakan kewajiban Bank yang harus segera dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau perintah dari pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu. Kewajiban segera dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank. p.
ACCOUN TI N G
Simpanan Nasabah Sejak 1 Januari 2010, giro, tabungan dan deposito berjangka diklasifikasikan sebagai kewajiban lain, yang diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhatikan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan nasabah dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Current liabilities Current liabilities represent obligations to third parties based on contract or order by those having authority that have to be settled immediately. These are stated at the amounts payable by the bank.
p.
Deposits from Custom ers Starting January 1, 2010, demand deposits, saving deposits, and time deposits are classified as other liabilities, which are initially recognize at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from customers and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
Bank Sumut Annual Report 2010
241
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p.
Simpanan Nasabah (Lanjutan)
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued) p.
r.
Simpanan Syariah
Deposits from Custom ers (Continued) Prior to January 1, 2010, demands deposits and savings deposits are stated at the amounts due to the account holders and time deposits are stated at the nominal amounts set forth in the agreements between the bank and time deposit holders.
Sebelum 1 Januari 2010, giro dan tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro dan tabungan dan deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank. q.
ACCOUN TI N G
q.
Sharia Deposits
Simpanan Syariah terdiri dari giro wadiah, tabungan mudharabah, tabungan wadiah, dan deposito berjangka mudharabah.
Sharia deposits consist of wadiah demand, mudharabah savings, wadiah savings, and mudharabah time deposits.
Giro wadiah merupakan titipan dana pihak ketiga yang mendapatkan bonus berdasarkan kebijakan Bank. Giro wadiah dinyatakan sebesar titipan pemegang giro di Bank.
Wadiah demand deposits represent entrusted third party funds which earn bonus based on the bank’s policy. Wadiah demand deposits are stated at the amounts due to the depositors.
Tabungan mudharabah merupakan investasi yang tidak terikat pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat yang disepakati dimana bagi hasil dari investasi tersebut dialokasikan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang disepakati.
Mudharabah savings represents investment that is not tied to a third party which the withdrawn may only according to the agreed terms where the results of these investments are allocated to the owner of the funds in accordance with the agreed ratio
Tabungan wadiah merupakan dana pihak lain yang mendapatkan bonus berdasarkan kebijakan Bank. Tabungan wadiah dinyatakan sebesar nilai investasi pemegang tabungan di Bank.
Wadiah savings deposits represent third party funds which earn bonus based on the bank’s policy. Wadiah demand deposits are stated at the amounts due to the depositors.
Deposito berjangka mudharabah merupakan simpanan pihak yang hanya dapat ditarik pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito dengan Bank. Deposito berjangka mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal.
Mudharabah time deposits represent deposits from third parties which can be withdrawn only at specified dates based on the agreement between the depositors and the bank. Mudharabah time deposits are stated at nominal amounts.
Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik dalam maupun luar negeri, dalam bentuk tabungan, giro, deposito dan inter-bank call money yang jatuh tempo menurut perjanjian tidak lebih dari 90 hari.
242 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
r.
Deposits from Other Bank s Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas bank, in the form of demands deposits, inter bank call money with original maturities of 90 days.
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) r.
s.
Simpanan dari Bank Lain (Lanjutan)
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued) r.
ACCOUN TI N G
Deposits from Other Bank s (Continued)
Sejak 1 Januari 2010, simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai kewajiban lain, yang diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari bank lain dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Starting January 1, 2010, deposits from other banks are classified as other liabilities, which are initially recognized at fair value and subsequently are measured at amortized cost using the effective interest rate method. amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from other banks and transaction cost that are an integral part of the effective interest rate.
Sebelum 1 Januari 2010, simpanan dari Bank lain dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain.
Prior to January 1, 2010, deposits from other banks are stated according to the amount of liabilities to other banks.
Simpanan dari bank lain termasuk simpanan Syariah dalam bentuk giro wadiah dan investasi tidak terikat yang terkait yang terdiri dari deposito berjangka mudharabah.
Deposits from other banks include deposits of sharia in the form of wadiah demand and unrestricted investments associated consisting of mudharabah time deposit.
Pinjaman yang Diterima
s.
Borrow ings
Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari Pemerintah Indonesia atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
Borrowings are funds received from the government of the republic of indonesia, or other parties with payment obligation based on borrowings agreements.
Sejak 1 Januari 2010, pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai kewajiban lain-lain, yang pada awalnya dinyatakan sebesar nilai wajar dan kemudian dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman diterima dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Starting January 1, 2010, borrowing are classified as other liabilities which are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of borrowing and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
Sebelum 1 Januari 2010, pinjaman yang diterima tercatat sebesar nilai nominalnya.
Prior to January 1, 2010, borrowings are stated at nominal value.
Bank Sumut Annual Report 2010
243
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) t.
Pendapatan dan Beban Bunga
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued) t.
ACCOUN TI N G
I nterest I ncom es and Ex penses
Sejak 1 Januari 2010, secara prospektif, untuk seluruh instrumen keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi, aset keuangan dengan pendapatan bunga yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, pendapatan maupun beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan didiskonto secara tepat estimasi pembiayaan atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat untuk nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau kewajiban keuangan. Perhitungan dilakukan dengan memperhitungkan seluruh syarat dan ketentuan dari kontraktual yang timbul secara langsung untuk instrumen tersebut dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Starting January 1, 2010, prospectively, for all financial instrument measured at amortized cost, interest bearing financial assets classified as available-for-sale, interest income or expense is recorded using the effective interest rate method, which is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorted period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. The calculation was done by considering all contractual terms and conditions which arise directly to the instrument and is an integral part of the effective interest rate.
Nilai tercatat aset atau kewajiban keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasinya untuk pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahannya dicatat di laporan laba rugi. Tetapi untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada periode berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian pada suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi.
The carrying amount of the financial asset or financial liability is adjusted if the bank revises its estimated of payments or receipts. The adjusted carrying amount calculated based on the original effective interest rate and the change in carrying amount is recorded in the income statements. However, for a reclassified financial asset for which the bank subsequently increases its estimates of future cash receipts as a result of increased recoverability of those cash receipts, the effect of that increase is recognized as an adjusment to the effective interest rate from the date of the change in estimate.
Pada saat nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang serupa telah diturunkan akibat adanya kerugian penurunan nilai, pendapatan bunga tetap diakui menggunakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa mendatang untuk mengukur besarnya kerugian penurunan nilai.
Once the recorded value of the financial assets or a group of similar financial assets has been reduced due to an impairment loss, interest income continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss.
Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya yang diklasifikasi sebagai non-performing. Pendapatan bunga tersebut diakui pada saat pendapatan tersebut diterima. Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat non-performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dalam rekening administrasif dan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima tunai.
Prior to January 1, 2010, interest incomes and expenses are recognized on an accrual basis, except for interest income from loans and other earning assets classified as non-performing. These interest incomes are recognized only when such interest are actually received. Interest incomes recognized or recorded but not yet received are cancelled when the loans non-performing are recorded as contingent receivables in the administrative accounts and are recognized as income when collection of the cash is received.
244 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) t.
u.
Pendapatan dan Beban Bunga (Lanjutani)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued) t.
ACCOUN TI N G
I nterest I ncom es and Ex penses (Continued)
Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya (tidak termasuk surat-surat berharga) diklasifikasikan sebagai non-performing jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan, dan macet. Sedangkan, surat-surat berharga diklasifikasikan sebagai non-performing jika penerbit surat berharga tidak dapat memenuhi pembayaran bunga dan/atau pokok atau memiliki peringkat paling kurang 1 (satu) tingkat di bawah peringkat investasi.
Loans and other earning assets (excluding marketable securities) are considered as nonperforming when they are classified as sub-standard, doubtful, and loss, while marketable securities are categorized as non-performing when the issuer of marketable securities defaults on its interest and/or principal payments or of the marketable securities are rated no lower then 1 (one) below investment rate.
Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.
Cash payments of debtors pertaining to loans classified as doubtful and loss are applied against loan principal balances. Any excess is recognized as interest payment on the loans.
Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok tagihan dalam perjanjian kredit yang baru dalam rangka restrukturisasi dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (deferred interest income) dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara amortisasi sacara proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit baru pada saat pembayaran kredit diterima.
Deferred interest that is capitalized to receivables under new loan restructuring agreements is recorded as deferred interest income and is amortized proportionately based on the amount of capitalized interest relative to the loan principal upon loan repayment.
Pendapatan dan beban bunga termasuk pendapatan dan beban Syariah. Pendapatan Syariah terdiri dari pendapatan murabahah, mudharabah, dan musyarakah. Pendapatan dari transaksi murabahah diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan dari transaksi bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah diakui pada saat angsuran diterima secara tunai atau dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai porsi bagi hasil (nisbah) yang disepakati. Beban Syariah terdiri dari beban bagi hasil mudharabah dan beban bonus wadiah.
Interest incomes and expenses include sharia incomes and expenses. sharia income is earned from murabahah, mudharabah, and musyarakah financing revenue. income from murabahah is recognized using an accrual basis, while income from mudharabah and musyarakah is recognized when cash is received as a payment of an installment or in a period when the right of revenue sharing is due based on agreed portion. sharia expense consists of expenses from mudharabah revenue sharing and wadiah bonuses.
Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Sejak 1 Januari 2010, pendapatan dan beban provisi dan komisi atas aset dan kewajiban keuangan yang merupakan bagian dari suku bunga efektif, dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif. Pendapatan dan beban ini diamortisasi sepanjang umur aset atau kewajiban keuangan, atau selama periode risiko.
u.
Fees and Com m ission I ncom e and Ex pense Starting January 1, 2010, fees and commissions income and expense of financial assets and liabilities, which are an integral part of the effective interest rate are being taken into account in calculating the effective interest rate. These income and expense are amortized during the life of financial assets or liabilities or during the period of risk.
Bank Sumut Annual Report 2010
245
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) u.
v.
Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi (Lanjutan)
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued) u.
ACCOUN TI N G
Fees and Com m ision I ncom e and Ex pense (Continued)
Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit atau yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu kontrak. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya saldo pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan diakui dalam laporan laba rugi pada saat kredit dilunasi.
Prior to January 1, 2010, significant fees and commissions income directly relating to lending activities, or relating to specific period are amortized using the straight-line method over the term of the underlying contract. Unamortized fees and commissions income relating to loans settled prior to maturity are recognized in the statements of income at the settlement date.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan pinjaman yang diterima atau jangka waktu perkreditan dan pinjaman yang diterima, atau jumlahnya tidak material diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat transaksi.
Commissions and fees not related to lending and borrowing activities or loan and borrowing periods, or not material are recognized as revenues and expenses at the time the transactions occur.
Perpajakan
v.
Tax ation
Pajak penghasilan tangguhan dihitung dengan menggunakan metode kewajiban, terhadap semua perbedaan temporer pada tanggal neraca antara aset dan kewajiban menurut pajak dan nilai tercatatnya pada laporan keuangan.
Deferred income tax is provided, using the liability method, on all temporary differences at the balance sheet date between the tax base of the assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purpose.
Kewajiban pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan untuk keperluan pajak dan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi, sepanjang besar kemungkinan terdapat laba kena pajak pada masa yang dapat dimanfaatkan atas perbedaan temporer yang dapat dikurangkan untuk keperluan pajak dan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi tersebut.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Deffered tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry-forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and unused tax losses can be utilized.
Pajak penghasilan tangguhan dihitung dengan menggunakan metode kewajiban, terhadap semua perbedaan temporer pada tanggal neraca antara aset dan kewajiban menurut pajak dan nilai tercatatnya pada laporan keuangan.
Deferred income tax is calculated using the liability method, on all temporary differences at the balance sheet date between assets and liabilities according tax and their carrying amounts on financial statement.
246 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) v.
Perpajakan (Lanjutan)
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued) v.
ACCOUN TI N G
Taxation (Continued)
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku atau yang secara substansial diberlakukan pada tahun dimana aset tersebut direalisasikan atau kewajiban tersebut diselesaikan. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates (and tax laws) that are substantially expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled. Changes in the carrying amounts of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is recognized in the current year’s statement income, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.
Perubahan atas kewajiban pajak dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, apabila diajukan keberatan dan atau banding, diakui pada saat hasil dari keberatan dan atau banding diterima.
Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment is received or, if objected or appealed against, when the result of the objection or appeal is determined.
Beban pajak kini ditentukaan berdasarkan penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year and computed using prevailing tax rates.
w. Dana Pensiun dan Manfaat Karyawan
w . P ension Fund and Em ploym ent Benefit
Bank mempunyai program pensiun sesuai dengan undang-undang (UU) Dana Pensiun No 11 tahun 1992 atau kebijakan internal Bank maupun UU Ketenagakerjaan No. 13/2003. Berdasarkan ketentuan untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya pensiun berdasarkan UU Dana Pensiun adalah program manfaat pasti. Program-program ini pada umumnya didanai melalui pembayaran kepada pengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam perhitungan aktuarial yang dilakukan secara berkala. Program pensiun manfaat pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, yang pemberiannya biasanya didasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi.
The bank has pension schemes in accordance with law of pension fund No. 11/1992 or the internal policies of Bank and labor law No. 13/2003. Since the labor law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under labor law represent defined benefit plans. The schemes are generally funded through payments to trustee-administered funds as determined by periodic actuarial calculations. A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such age, years of service compensation.
Kewajiban program pensiun manfaat pasti yang diakui di neraca adalah nilai kini kewajiban manfaat pasti pada tanggal neraca dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban manfaat pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban manfaat pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas tingkat bunga obligasi korporasi berkualitas tinggi dalam mata uang imbalan yang akan
The liability recognized in the balance sheet is respect or defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plant assets, together with adjustments for unrecognized actuarial gains or losses and past service cost. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality corporate bonds in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms
Bank Sumut Annual Report 2010
247
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) w. Dana Pensiun (Lanjutan)
x.
dan
Manfaat
Karyawan
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued) w . P ension Fund (Continued)
Em ploym ent
Benefit
dibayarkan dalam jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuaris, dan perubahan pada program pensiunan. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuaris ini melebihi 10 % dari nilai kini kewajiban manfaat pasti atau 10 % dari nilai wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains and losses may raising from experience adjustments, changes in actuarial assumption and amendments to pension plans. When exceeding 10% of the present value of the defined benefit obligation or 10% of the fair value of the program’s asset, the actuarial gains and losses are charged or credited to statement of income over the average remaining service lives of the related employees.
Sejak tahun 2008, berdasarkan SK.DIR No.030/DIR/DSDM-TK/SK/2008 diluar penggantian imbalan yang berkaitan dengan penghargaan masa bakti, cuti tahunan dan sumbangan kematian. Untuk manfaat tersebut , PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengharuskan perlakuan akuntansi yang hampir sama dengan akuntansi untuk program manfaat pasti (sebagaimana disajikan pada paragraf sebelum ini), kecuali bahwa semua keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang timbul harus diakui sekaligus dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Starting 2008, based on decision letter of director No.030/DIR/DSDM-TK/SK/2008 beyond the replacement of benefits associated with the award period of service, annual leave and donations of death for such benefits, psak no. 24 (Revision of 2004) requires an accounting treatment similar to that for defined benefit plans (as described in the previous paragraph), except that the actuarial gains and losses and past service costs should all be recognized immediately in the current year’s statement of income.
Informasi Segmen
x.
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Sesuai dengan PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” yang dimaksud dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :
248 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Segm ent I nform ation Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the financial statement. Bank presents the information of segment reporting non sharia and sharia. Income or expense for every business principle is recorded in accordance with actual revenues and expenses on the branches of non-sharia and sharia. For certain expenses such as a new branch opening expenses are charged to non-operational head office that acts as a cost center (cost center) are classified as non shariah
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bank menyajikan informasi pelaporan segmen non Syariah dan Syariah. Pendapatan atau beban untuk setiap prinsip usaha dicatat sesuai dengan pendapatan dan beban sebenarnya pada cabang-cabang non Syariah dan syariah. Untuk beban tertentu seperti beban pembukaan cabang baru dibebankan ke kantor pusat non operasional yang bertindak sebagai pusat biaya (cost center) yang dikelompokkan dalam non Syariah. y.
and
ACCOUN TI N G
y.
Transaction w ith Related Parties
Related parties are defined under PSAK no. 7 on “related party disclosures” as follows:
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) y.
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (Lanjutan) i)
ii) iii)
iv)
v)
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued) y.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan ,atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiary, dan fellow subsidiary); Perusahaan asosiasi Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota komisaris, direksi, dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan dalam iii) atau iv) atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang memiliki anggota komisaris, direksi, atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
Dividen Pembagian dividen kepada para pemegang saham diakui sebagai kewajiban dalam laporan keuangan pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham.
Transaction w ith Related Parties (Continued)
i)
Enterprise that, through one or more intermediaries, control or are controlled by, or are under common control with the reporting enterprise (including holding companies, subsidiaries, and fellow subsidiaries);
ii) iii)
Associated companies; Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the reporting enterprise that gives them significant influence over the enterprise, and close members of the family of any such individuals (close members of a family are defined as those members who are able to exercise influence or can be influenced by such individuals in their transaction with the reporting enterprise); Key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing, controlling the activities of the reporting enterprise, including commisioners, directors, and managers of the enterprise and close members of the families of such individuals; and Enterprise in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly by any persons described in iii) or iv) above, or over which such a person is able to exercise significant influence. This definition includes enterprise owned by commissioners, directors, or major shareholders of the reporting enterprise and enterprises that have a common member of key management as in the reporting enterprise.
iv)
v)
All significant transactions with related parties, whether or not conducted under terms and conditions similar to those granted to third parties, are disclosed in the notes to the financial statements.
Semua transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan syarat normal sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, maupun tidak, telah diungkapkan dalam laporan keuangan . z.
ACCOUN TI N G
z.
Dividend Dividend distribution to the shareholders is recognized as a liability in the consolidated financial statements in the period in which the dividends are approved by shareholders.
Bank Sumut Annual Report 2010
249
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) aa. Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued) aa. Significant Estim ates
Accounting
ACCOUN TI N G
Judgm ents
and
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah melakukan pertimbangan profesional dan perkiraan dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut:
In the process of applying the bank’s accounting policies, management has exercised judgment and estimates in determining the amounts recognized in the financial statements. The most significant uses of the judgement and estimates are as follows:
Usaha yang berkelanjutan Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
Going concern The bank’s management has made an assessment of the bank’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the bank has the resources to continue in business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the bank’s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis.
Nilai wajar atas instrumen keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan yang tercatat pada neraca tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar.
Fair value of financial instruments Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the balance sheet cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment is required to establish fair values. The judgments include considerations of liquidity and model inputs such as volatility for long term derivatives and discount rates, prepayment rates, and default rate assumptions.
Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang Bank mereview kredit yang diberikan signifikan secara individu dan piutang pada setiap tanggal neraca untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan debitur dan nilai realisasi bersih agunan. Estimasiestimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual yang mungkin dalam perubahan di masa mendatang terhadap penyisihan penurunan nilai tersebut.
Impairment losses on loans and receivables The bank reviews its individually significant loans and receivables at each balance sheet date to assess whether an impairment loss should be recorded in the income statement. In particular, judgment by management is required in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the impairment loss. In estimating these cash flows, the bank makes judgments about the debtor’s financial situation and the net realizable value of collateral. These estimates are based on assumptions about a number of factors and actual results may differ, resulting in future change to the allowance of impairment losses.
250 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T P OLI CI ES (Continued)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) aa. Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan (Lanjutan)
aa. Significant Accounting Estim ates (Continued)
ACCOUN TI N G
Judgm ents
Penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
Impairment of available-for-sale maturity investments
Bank mereview efek hutang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo pada setiap tanggal neraca untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukan pertimbangan yang sama seperti yang diterapkan pada penilaian individu pada kredit yang diberikan.
The bank reviews its debt securities classified as available-for-sale and held-to-maturity investments at each balance sheet date to assess whether they are impaired. This requires similar judgment as applied to the individual assessment of loans.
3. KAS
and
and
held-to-
3. CASH
Kas yang dimiliki seluruhnya dalam mata uang Rupiah
Cash on hand is stated in Rupiah.
Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 610.039.724.525, Rp 551.009.070.750 dan Rp 482.971.527.425.
The Rupiah Balances, including cash in ATMs (Automatic Teller Machines), as of December 31, 2010, 2009 and 2008 are Rp 610,039,724,525, Rp 551,009,070,750 and Rp 482,971,527,425, respectively.
4. GIRO PADA BANK INDONESIA
4. CURREN T ACCOUN TS W I TH BAN K I N DON ESI A Current accounts with Bank Indonesia represents the Bank’s reserve requirement which is required by Bank Indonesia that consists of Primary statutory reserve as minimum reserves that should be maintained by the Bank in the current accounts with Bank Indonesia and secondary statutory reserve as minimum reserves that should be maintained by the Bank which comprises of Certificates of Bank Indonesia, Government Debenture Debt (SUN) and/or excess reserve of the Bank’s current accounts from the primary statutory reserve that should be maintained in Bank Indonesia. Current account with Bank Indonesia is denominated in Rupiah currency.
Saldo giro pada Bank Indonesia merupakan giro yang harus ditempatkan di Bank Indonesia oleh Bank untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) yang terdiri dari GWM utama yaitu simpanan wajib minimum yang wajib ditempatkan oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia dan GWM sekunder yaitu cadangan minimum yang wajib ditempatkan oleh Bank berupa SBI, Surat Utang Negara (SUN) dan/atau kelebihan saldo rekening Giro Rupiah Bank dari GWM utama yang ditempatkan di Bank Indonesia. Seluruh Giro pada Bank Indonesia adalah dalam mata uang Rupiah. 2010
2009
2008
Konvensional GWM utama GWM sekunder
8,02% 2,58%
5,29% 3,86%
5,48% --
Conventional Primary Statutory Reserve Secondary Statutory Reserve
Unit Usaha Syariah GWM utama
5,21%
5,51%
8,42%
Sharia Business Units Primary Statutory Reserve
Bank Sumut Annual Report 2010
251
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
4. CURREN T ACCOUN TS W I TH BAN K I N DON ESI A (Continued)
4. GIRO PADA BANK INDONESIA (Lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 saldo giro pada Bank Indonesia masing-masing sebesar Rp 958.959.833.101, Rp 500.006.268.576 dan Rp 481.597.473.294.
As of December 31, 2010, 2009 and 2008 current accounts with Bank Indonesia are Rp 958,959,833,101, Rp 500,006,268,576 and Rp 481,597,473,294, respectively.
GWM Bank telah sesuai dengan PBI No.10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 yang telah diubah dengan PBI No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008, selanjutnya diubah dengan PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 04 Oktober 2010 mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada BI dalam Rupiah yaitu terdiri dari GWM utama dan GWM sekunder pada tanggal 31 Desember 2010 masing-masing sebesar (8,00% dan 2,50%), (2009: 5,00% dan 2,50% dan 2008: 5,00% dan 0,00%).
Bank’s minimum statutory reserve complies with BI regulation No. 10/19/PBI/2008 dated October 14, 2008 which has been amended with BI Regulation No. 10/25/PBI/2008 dated October 23, 2008 and the latest amendment with BI Regulation No. 12/19/PBI/2010 dated October 04, 2010 concerning Statutory Reserves of Commercial Banks with BI in Rupiah which consists of Primary Statutory Reserves and Secondary Statutory Reserves, as of December 31, 2010, 2009 and 2008, amounting 2010: 8.00% and 2.50%, 2009:5.00% and 2.50%, and 2008: 5.00% and 0.00%.
5. GIRO PADA BANK LAIN
5. CUR REN T ACCOUN TS W I TH OTHER BAN K S
Seluruh giro pada bank lain adalah dalam mata uang Rupiah dan ditempatkan pada pihak ketiga, dengan rincian sebagai berikut: 2010 PT Bank M andiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah M andiri PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank DKI PT BPD Kalim antan Tim ur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Danam on Indonesia Tbk PT Bank M uam alat Indonesia Tbk PT Bank M estika Darma PT BPD Riau PT BPD Sum atera Barat PT BPD Jaw a Barat Banten PT BPD DI Yogyakarta PT BPD Kalim antan Barat PT BPD Jaw a Tengah PT BPD Irian Jaya PT BPD Kalim antan Tengah PT BPD Bengkulu PT PT PT PT
BPD BPD BPD BPD
2009 11.194.910.941
68.826.316.033
6.120.388.537 168.186.186
3.062.860.358 629.652.980
17.467.134.856 5.010.521.600
33.790.654 185.750.637 20.778.717
181.914.434 111.030.637 20.873.717
928.220.108 161.430.637 20.903.717
15.426.442 11.426.546 6.212.642 5.092.732 ----------
15.545.824 12.247.547 6.212.642 5.360.809 ---------
15.570.355 12.371.547 91.258.642 5.624.079 53.355.548 52.315.532 42.760.643 38.868.796 34.228.142 32.355.236 29.241.712 26.597.500
-----
26.305.880 24.242.008 24.156.000 23.198.708
-15.240.609.889
18.590.000 92.965.567.279
-----
Jum lah Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai
23.979.120.322
252 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
2008
17.412.067.229
Lampung Jaw a Tim ur Nanggroe Aceh Darussalam Nusa Tenggara Tim ur
Bersih
Current accounts with other banks are in Rupiah, and are placed in third parties, with the following details :
-23.979.120.322
(152.406.099) 15.088.203.790
PT Bank M andiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah M andiri PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank D KI PT BPD Kalim antan Tim ur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank D anam on Indonesia Tbk PT Bank M uam alat Indonesia Tbk PT Bank M estika Darm a PT BPD Riau PT BPD Sum atera Barat PT BPD Jaw a Barat Banten PT BPD DI Yogyakarta PT BPD Kalim antan Barat PT BPD Jawa Tengah PT BPD Irian Jaya PT BPD Kalim antan Tengah PT BPD Bengkulu PT BPD Lampung PT BPD Jawa Tim ur PT BPD Nanggroe Aceh Darussalam PT BPD Nusa Tenggara Tim ur
(933.069.819)
Total Less: Allow ance for im pairm ent losses
92.032.497.460
N et
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
5. CUR REN T ACCOUN TS W I TH OTHER BAN K S (Continued)
5. GIRO PADA BANK LAIN (Lanjutan) Giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 diklasifikasikan lancar berdasarkan kolektibilitas BI. Tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokir atau digunakan sebagai agunan pada tanggal-tanggal tersebut.
Current accounts with other banks as of December 31, 2010, 2009 and 2008 were classified as current under BI collectibility principles. There were no current accounts with other banks which were blocked or under lien as of those dates.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 termasuk dalam giro pada bank lain adalah giro yang didasarkan pada prinsip perbankan Syariah masing-masing sebesar Rp 174.398.828, Rp 635.865.622 dan Rp 5.101.780.242.
As of December 31, 2010, 2009 and 2008 current accounts with other banks include amount under Sharia Banking Principles amounting Rp 174,398,828, Rp 635,865,622 and Rp 5,101,780,242, respectively.
Tingkat suku bunga giro pada bank lain per tahun untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 2,15%, 1,90% dan 1,50%.
The interest rates of current accounts with other banks during the years ended 31 December 2010, 2009 and 2008 are 2.15%, 1.90% and 1.50% per annum, respectively.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah sebagai berikut :
The movements of the Allowance for impairment losses for current accounts with other banks are as follows:
2010 Saldo awal tahun Penyesuaian saldo aw al sehubungan dengan penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) (Catatan 40)
2009
(152.406.099)
2008
(933.069.819)
152.406.099
--
(Penyisihan)/ pemulihan (Catatan 27)
--
780.663.720
Saldo akhir tahun
--
(152.406.099)
(643.021.211)
Balance at beginning of year
--
Adjustment to opening balance related to implementation of PSAK No.55 (Revision of 2006) (Note 40)
(290.048.608) (933.069.819)
(Provision)/Recovery (Note 27) B a la n ce a t e n d o f y e a r
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian yang dibentuk diatas telah memadai.
Management believes that the Allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses on uncollectible.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 tidak terdapat giro pada bank lain yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2010, 2009 and 2008 there was no impaired current account with other banks.
Bank Sumut Annual Report 2010
253
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
6. P LACEM EN TS OTHER BAN K S
W I TH BAN K I N DON ESI A AN D
Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah dalam mata uang Rupiah dan ditempatkan pada pihak ketiga, dengan rincian sebagai berikut:
All placements with Bank Indonesia and other banks are in Rupiah and are placed in third parties, comprising of:
a.
a.
Berdasarkan jenis : 2010 FASBI - bersih setelah dikurangi dengan diskonto yang belum diam ortisasi Bank lain
2009
461.255.481.029 470.500.000.000 931.755.481.029
171.653.362.256 444.000.000.000 615.653.362.256
--
(4.440.000.000) 611.213.362.256
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 termasuk dalam penempatan pada bank lain adalah deposito berjangka yang didasarkan pada prinsip perbankan Syariah masing-masing sebesar Rp 318.500.000.000, Rp 139.000.000.000 dan Rp 34.500.000.000. Berdasarkan Bank :
254 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
O ther Banks
(1.700.000.000) 337.627.773.296
As of December 31, 2010, 2009 and 2008 placements with Bank Indonesia and other banks include time deposit under Sharia Banking Principles, amounting Rp. 318,500,000,000, Rp 139,000,000,000 and Rp 34,500,000,000, respectively.
b. 2010
C a ll M o n e y : PT BPD Jawa Barat PT BPD Nanggroe Aceh Darussalam PT BPD Kalimantan Barat PT BPD Sulawesi Selatan PT BPD Sulawesi Utara PT BPD Sulawesi Tenggara PT BPD Lampung PT BPD Sumatera Selatan PT Bank DKI
169.827.773.296 169.500.000.000 339.327.773.296
Less : Allow ance for im pairm ent losses 931.755.481.029
Bank Indonesia - bersih setelah dikurangi dengan diskonto yang belum diamortisasi
2008 FASBI - net of unam ortized discount
Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai
b.
By type :
By Bank :
2009
2008 Bank Indonesia - net of unamortized interest
461.255.481.029
171.653.362.256
169.827.773.296
37.000.000.000
150.000.000.000
--
50.000.000.000 --10.000.000.000 25.000.000.000 30.000.000.000 ---
50.000.000.000 50.000.000.000 25.000.000.000 20.000.000.000 10.000.000.000 ----
-25.000.000.000 --10.000.000.000 -25.000.000.000 50.000.000.000
152.000.000.000
305.000.000.000
110.000.000.000
I n t er b a n k c a ll m o n e y : PT BPD Jawa Barat PT BPD Nanggroe Aceh Darussalam PT BPD Kalimantan Barat PT BPD Sulawesi Selatan PT BPD Sulawesi Utara PT BPD Sulawesi Tenggara PT BPD Lampung PT BPD Sumatera Selatan PT Bank DKI
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (Lanjutan) 2010 Deposito Berjangka : PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT BPD Sulawesi Selatan PT Bank Syariah Mandiri PT Bukopin Syariah PT BRI Syariah PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank Permata Syariah
c.
2009
99.000.000.000 40.000.000.000 ------
318.500.000.000
139.000.000.000
59.500.000.000
931.755.481.029
615.653.362.256
339.327.773.296
-931.755.481.029
Berdasarkan periode jangka waktu : 2010 Sam pai dengan 1 Tahun Dikurangi :
-931.755.481.029
Berdasarkan kolektibilitas :
Cadangan kerugian penurunan nilai
-931.755.481.029
e.
Tingkat suku bunga :
(4.440.000.000) 611.213.362.256
Cadangan kerugian penurunan nilai : Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada pada bank lain adalah sebagai berikut:
337.627.773.296
N et
339.327.773.296
Up to 1 year Less : Allowance for im pairm ent losses
(1.700.000.000) 337.627.773.296
2008
(4.440.000.000) 611.213.362.256
339.327.773.296
Current Less : Allowance for im pairm ent losses
(1.700.000.000) 337.627.773.296
The annual interest rate : The annual interest rates of placement with Bank Indonesia and others banks during the years ended December 31, 2010, 2009 and 2008 are 5.50%6.25%, 6.00%-6.75% and 5.75%-7.50%, respectively.
Tingkat suku bunga penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain per tahun untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 5,50%-6,25%, 6,00%6,75% dan 5,75%-7,50%. f.
Less : Allowance for impairment losses
(1.700.000.000)
By Collectibility :
615.653.362.256
e.
Ti m e D e p o s i t s : PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT BPD Sulawesi Selatan PT Bank Syariah Mandiri PT Bukopin Syariah PT BRI Syariah PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank Permata Syariah
2008
2009
931.755.481.029
45.500.000.000 -12.000.000.000 ---2.000.000.000
By Maturity :
615.653.362.256
d. 2010
Lancar Dikurangi :
611.213.362.256
2009
931.755.481.029
Cadangan kerugian penurunan nilai
d.
(4.440.000.000)
c.
AN D
2008
66.000.000.000 -55.500.000.000 59.000.000.000 33.000.000.000 105.000.000.000 --
Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
6. P LACEM EN TS W I TH BAN K I N DON ESI A OTHER BAN K S (Continued)
f.
Allowance for impairment losses : The movements of the Allowance for impairment losses for placements with other banks are as follows:
Bank Sumut Annual Report 2010
255
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (Lanjutan)
6. P LACEM EN TS W I TH BAN K I N DON ESI A AN D OTHER BAN K S (Continued)
2010 Saldo awal tahun Penyesuaian saldo aw al sehubungan dengan penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) (Catatan 40) (Penyisihan)/ pemulihan (Catatan 27)
2009
(4.440.000.000)
2008
(1.700.000.000)
(55.000.000)
4.440.000.000
--
--
--
(2.740.000.000)
(1.645.000.000)
--
(4.440.000.000)
(1.700.000.000)
Saldo akhir tahun
Balance at beginning of year Adjustment to opening balance related to im plementation of PSAK No.55 (Revision of 2006) (Note. 40) (Provision)/Recovery (Note 27) B a la n ce a t e n d o f y e a r
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian yang dibentuk diatas telah memadai.
Management believes that the Allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses on uncollectible.
Pada tanggal 31 Desember 2010 tidak terdapat penempatan pada bank lain yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2010, 2009 and 2008 there was no impaired placement with other banks.
7. SURAT-SURAT BERHARGA
7. M ARK ETABLE SECURI TI ES
Seluruh surat-surat berharga adalah dalam mata uang Rupiah, dengan rincian sebagai berikut:
All Security Bonds are stated in Rupiah, with details as follows:
a.
a.
Berdasarkan jenis : 2010
2009
By Type : 2008
Nilai wajar m elalui laporan laba rugi Surat Berharga Pem erintah Jum lah nilai wajar m elalui laporan laba rugi
41.153.400.000
46.387.105.600
38.222.199.210
41.153.400.000
46.387.105.600
38.222.199.210
Fair value recognized in incom e statem ent Governm ent Bonds Total of fair value recognized in income statement
Tersedia untuk dijual Surat Berharga Pem erintah
21.490.214.925
--
--
Available For Sale Governm ent Bonds
Jum lah tersedia untuk dijual
21.490.214.925
--
--
Total of available for sale
Dim iliki hingga jatuh tem po Sertifikat Bank Indonesia setelah dikurangi diskonto yang belum diam ortisasi O bligasi - Bank
219.808.110.734 90.000.000.000
248.936.007.027
558.033.259.580
159.387.434.555
175.218.208.923
Jum lah dim iliki hingga jatuh tem po
309.808.110.734
408.323.441.582
733.251.468.503
Total of held to m aturity
Jum lah surat-surat berharga
372.451.725.659
454.710.547.182
771.473.667.713
Total of m arketable securities
Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai Surat-surat berharg a bersih
256 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
H eld To M aturity Certificate of Bank Indonesia- net of unam ortized discount
Bonds-Bank
Less : Allow ance for im pairm ent losses --
(900.000.000)
372.451.725.659
453.810.547.182
(919.855.250) 770.553.812.463
M a r k e ta b le s e cu r itie s - n e t
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
7. SURAT-SURAT BERHARGA (Lanjutan) b.
7. M ARK ETABLE SECURI TI ES (Continued)
Berdasarkan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga
b.
For the years ended December 31, 2010, 2009 and 2008, the Bank did not have marketable securities issued by related parties.
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Bank tidak memiliki surat-surat berharga yang diterbitkan oleh pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. c.
Berdasarkan penerbit
c. 2010
Pem erintah Republik Indonesia Bank Indonesia Bank
d.
2009
By Issuer : 2008
62.643.614.925 219.808.110.734 90.000.000.000
115.774.540.155 248.936.007.027 90.000.000.000
121.454.883.133 558.033.259.580 91.985.525.000
372.451.725.659
454.710.547.182
771.473.667.713
Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai Saldo akhir tahun
By Related Parties and Third Parties transactions
Indonesian Governm ent Bank Indonesia Banks Less : Allow ance for im pairm ent losses
-372.451.725.659
(900.000.000) 453.810.547.182
Berdasarkan peringkat :
d. Pem eringkat
2010 Peringkat
(919.855.250) 770.553.812.463
By Rating : Nilai Tercatat Fair value recognized in incom e statem ent
Nilai w ajar m elalui laporan laba rugi Surat Berharga Pemerintah FR 0044 FR 0047 Tersedia Untuk Dijual Surat Berharga Pemerintah FR 0044 Dim iliki hingga jatuh tem po Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia setelah dikurangi diskonto yang belum diam ortisasi O bligasi Bank Subordinasi Bank DKI Obligasi V Bank DKI Obligasi Bank Sulut IV 2010 Obligasi BPD Lampung II Obligasi V Bank Jabar Obligasi VI Bank Jabar Banten 2009 Sukuk Bank M uam alat 2008
Jum lah surat-surat berharga Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai Surat-surat berharga - bersih
B a la n ce a t e n d o f y e a r
---
--
---
--
30.353.400.000 10.800.000.000 41.153.400.000
21.490.214.925
Governm ent Bonds FR 0044 FR 0047 Available For Sale Governm ent Bonds FR 0044 H eld To M aturity Certificate of Bank Indonesia
-Pefindo Pefindo Pefindo Pefindo Pefindo Pefindo Fitch
--
219.808.110.734
A A A A AA AA A -
25.000.000.000 20.000.000.000 10.000.000.000 2.000.000.000 5.000.000.000 3.000.000.000 25.000.000.000 309.808.110.734 372.451.725.659
--
--
Certificate of Bank Indonesia- net of unam ortized discount Bonds - Banks Subordinasi Bank D KI O bligasi V Bank D KI O bligasi Bank Sulut IV 2010 O bligasi BPD Lam pung II O bligasi V Bank Jabar O bligasi VI Bank Jabar Banten 2009 Sukuk Bank Muam alat 2008
--
Total of m arketable securities Less : Allow ance for im pairm ent losses
372.451.725.659
M a r k e ta b le s e cu r itie s - n e t
Bank Sumut Annual Report 2010
257
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
7. SURAT-SURAT BERHARGA (Lanjutan)
7. M ARK ETABLE SECURI TI ES (Continued)
Pem eringkat
2009 Peringkat
Nilai Tercatat Fair value recognized in incom e statem ent
Nilai w ajar m elalui laporan laba rugi
Governm ent Bonds
Surat Berharga Pemerintah FR FR FR
0044 0027 0047
----
----
26.776.195.600 10.181.140.000 9.429.770.000
FR 0044 FR 0027 FR 0047
46.387.105.600 Dim iliki hingga jatuh tem po
H eld To M aturity
Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia setelah dikurangi diskonto yang belum diam ortisasi
--
--
248.936.007.027
Certificate of Bank Indonesia - net of unam ortized discount
Surat Berharga Pemerintah FR 0046 SBSN IFR-0001 SBSN IFR-0002
----
----
19.387.434.555 25.000.000.000 25.000.000.000
Governm ent Bonds FR 0046 SBSN IFR-0001 SBSN IFR-0002
Pefindo Pefindo Pefindo Pefindo Pefindo Pefindo Fitch
AA BBB+ BBB+ A+ A+ A-
O bligasi Bank Subordinasi Bank DKI Obligasi V Bank DKI Obligasi Bank NTB Obligasi BPD Lampung Obligasi V Bank Jabar Obligasi VI Bank Jabar Sukuk Bank M uam alat
Certificate of Bank Indonesia
Jum lah surat-surat berharga Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai
--
--
Surat-surat berharga - bersih
Pem eringkat
2008 Peringkat
25.000.000.000 20.000.000.000 10.000.000.000 2.000.000.000 5.000.000.000 3.000.000.000 25.000.000.000 408.323.441.582 454.710.547.182
Total of m arketable securities
(900.000.000)
Less : Allow ance for im pairm ent losses
453.810.547.182
M a r k e ta b le s e cu r itie s - n e t
Nilai Tercatat Fair value recognized in incom e statem ent
Nilai w ajar m elalui laporan laba rugi
Governm ent Bonds
Surat Berharga Pemerintah FR FR
0044 0027
O bligasi Bank Obligasi IV Bank Jabar
---
---
24.271.534.210 8.965.140.000
Pefindo
A+
4.985.525.000 38.222.199.210
258 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Bonds - Banks Subordinasi Bank D KI O bligasi V Bank D KI O bligasi Bank NTB O bligasi BPD Lam pung O bligasi V Bank Jabar O bligasi VI Bank Jabar Sukuk Bank M uam alat
FR FR
0044 0027
Corporate Bonds - Banks O bligasi IV Bank Jabar
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
7. SURAT-SURAT BERHARGA (Lanjutan )
7. M ARK ETABLE SECURI TI ES (Continued) 2008 Peringkat
Pem eringkat
Nilai Tercatat
Dim iliki hingga jatuh tem po
H eld To M aturity
Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia setelah dikurangi diskonto yang belum diam ortisasi Sertifikat Bank Indonesia Syariah
---
---
459.533.259.580 98.500.000.000
Certificate of Bank Indonesia - net of unam ortized discount Certificate of Bank Indonesia Sharia
Surat Berharga Pemerintah FR 0046 SPN 20090731 SBSN IFR-0001 SBSN IFR-0002
-----
-----
19.342.198.953 18.876.009.970 25.000.000.000 25.000.000.000
Governm ent Bonds FR 0046 SPN 20090731 SBSN IFR-0001 SBSN IFR-0002
Pefindo Pefindo Pefindo Pefindo Pefindo Fitch
AA BBB+ BBB+ A+ A-
25.000.000.000 20.000.000.000 10.000.000.000 2.000.000.000 5.000.000.000 25.000.000.000 733.251.468.503
Bonds - Banks Subordinasi Bank D KI O bligasi V Bank D KI O bligasi Bank NTB O bligasi BPD Lam pung O bligasi V Bank Jabar O bligasi VI Bank Jabar Sukuk Bank M uam alat
771.473.667.713
Total of m arketable securities
(919.855.250)
Less : Allow ance for im pairm ent losses
770.553.812.463
M a r k e ta b le s e cu r itie s - n e t
O bligasi Bank Subordinasi Bank DKI Obligasi V Bank DKI Obligasi Bank NTB Obligasi BPD Lampung Obligasi V Bank Jabar Sukuk Bank M uam alat
Certificate of Bank Indonesia
Jum lah surat-surat berharga Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai
--
--
Surat-surat berharga - bersih
e.
Berdasarkan kolektibilitas :
e. 2010
Lancar
f.
2009
372.451.725.659
Cadangan kerugian penurunan nilai
-372.451.725.659
Berdasarkan jatuh tempo :
1 bulan – 12 bulan – 2 tahun – 5 tahun tahun
2008
454.710.547.182 (900.000.000) 453.810.547.182
f. 2010
Kurang dari Lebih dari 3 Lebih dari 1 Lebih dari 2 Lebih dari 5 Jum lah
By Collectibility :
--
30.000.000.000 112.643.614.925 372.451.725.659
Current Allowance for im pairm ent losses
(919.855.250) 770.553.812.463
By Maturity :
2009
219.808.110.734 10.000.000.000
771.473.667.713
259.117.147.027 10.000.000.000 5.000.000.000 25.000.000.000 155.593.400.155 454.710.547.182
2008 558.033.259.580 23.861.534.970 10.000.000.000 27.000.000.000 152.578.873.163 771.473.667.713
Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
-372.451.725.659
(900.000.000) 453.810.547.182
(919.855.250) 770.553.812.463
Less than 1 m onth M ore than 3 -12 m onths M ore than 1 - 2 years M ore than 2 - 5 years M ore than 5 years Total Less : Allowance for im pairm ent losses N et
Bank Sumut Annual Report 2010
259
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
7. SURAT-SURAT BERHARGA (Lanjutan) g.
7. M ARK ETABLE SECURI TI ES (Continued)
Tingkat suku bunga per tahun :
g.
Interest Rate per Annum :
Tingkat bunga rata-rata per tahun surat-surat berharga untuk tahun 2010, 2009 dan 2008, masingmasing sebesar 10,81%, 12,17% dan 9,81%. h.
The annual interest rates of marketable securities for the year ended December 31, 2010, 2009 and 2008 are 10.81%, 12.17% dan 9.81%, respectively.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai suratsurat berharga adalah sebagai berikut : 2010 Saldo awal tahun Penyesuaian saldo aw al sehubungan dengan penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) (Catatan 40) (Penyisihan)/ pemulihan (Catatan 27)
h.
Changes in allowance for impairment losses of marketable securities are as follows:
2009
2008
(900.000.000)
(919.855.250)
(390.461.000)
900.000.000 –
-19.855.250
-(529.394.250)
Balance at beginning of year Adjustment to opening balance related to im plementation of PSAK No.55 (Revision of 2006) (Note 40) (Provision)/Recovery (Note 27)
--
(900.000.000)
(919.855.250)
B a la n ce a t e n d o f y e a r
Saldo akhir tahun
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian yang dibentuk diatas telah memadai.
Management believes that the Allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses on uncollectible marketable securities.
Pada tanggal 31 Desember 2010 tidak terdapat suratsurat berharga yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2010, 2009 and 2008 there was no impaired marketable securities.
8. KREDIT YANG DIBERIKAN
8. LOAN S
Seluruh kredit yang diberikan oleh Bank adalah dalam mata uang Rupiah, dengan rincian sebagai berikut:
Loans disbursed by the Bank are all in Rupiah, with details as follows:
Kredit yang diberikan berdasarkan jenis, sektor ekonomi, jangka waktu dan jatuh tempo, berikut kualitasnya adalah sebagai berikut:
Loans based on type, economic sector, maturity and remaining period to maturity, and collectibility are as follows :
a.
a.
Berdasarkan jenis dan kolektibilitas (dalam ribuan Rupiah)
By type and collectibility (in thousands of Rupiah):
2 0 10 La n ca r / C urren t Konsum si M odal kerja Investasi Karyaw an Jum lah
Cadangan kerugian penurunan nilai B ersih
6.302.461.877 2.120.646.251 699.770.006
D a la m P erh atia n Kh usus / S p e c i a l M en tio n
K u ran g La nca r / S u b stan dard
17.552.053 56.609.151 7.737.083
2.990.259 13.001.411 1.677.362
D ira g uk an / D o u b tfu l 2.914.489 11.168.887 6.958.169
M acet/ L o s s 9.279.644 235.533.510 5.359.536
Ju m la h / T o t a l 6.335.198.3 22 2.436.959.210 721.502.156
Consum ption W orking capital Investm ent Em ployee To tal
77.239.519
214.209
--
1.040
106.142
77.560.910
9.200.117.653
82.112.496
17.669.032
21.042.585
250.278.832
9.571.220.598
(108.0 71.876)
(946.582)
(330.270)
(2.316.769)
(75.300.691)
(186.966.188)
Allowance for im pairm ent losse s
9 .0 9 2.0 4 5.7 7 7
8 1 .1 6 5.9 1 4
1 7 .3 38 .7 6 2
1 8 .7 2 5.8 1 6
1 7 4.9 7 8.1 4 1
9 .3 8 4.2 5 4.4 1 0
N et
260 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
8. LOAN S (Continued) 20 0 9
D a la m P erh atia n Kh usus / S p e c i a l M en tio n
K urang La ncar / S u b sta n d a rd
5.424.479.887 1.857.957.518 625.968.976 149.030.161
12.555.812 96.069.485 14.657.959 61.376
832.124 27.199.683 1.862.400 53.016
1.370.238 32.911.185 1.224.892 33.093
7.621.865 127.623.499 6.378.620 27.776
5.446.859.926 2.141.761.370 650.092.847 149.205.422
8.057.436.5 42
123.344.632
29.947.223
35.539.408
141.6 51.760
8.387.919.565
(89.838.970)
(1.054.600)
(1.478.598)
(18.381.839)
(44.127.664)
(154.881.671)
Allowance for im pairm ent losse s
2 8 .4 6 8.62 5
1 7 .1 5 7.5 6 9
9 7 .5 2 4.0 9 6
8 .2 3 3.0 3 7.8 9 4
N et
La n ca r / C urren t Konsum si M od al kerja Investasi Karyaw an Jum lah Cadangan kerugian penurunan nilai B ersih
7 .9 6 7.5 9 7.5 7 2
1 22 .2 9 0.0 3 2
D ira g uk an / D o u b tfu l
M acet/ L o s s
Ju m la h / T o t a l Consum ption W orking capital Investm ent Em ployee To tal
2 0 08 La n ca r / C u rren t
D a la m P erh atia n Kh usus / S p e c i a l M en tio n
K u ran g La nca r / S u b stan dard
D ira g uk an / D o u b tfu l
M acet/ L o s s
Ju m la h / T o t a l
Konsum si
4.933.034.1 06
69.258.590
7.294.441
4.460.608
8.678.026
5.022.725.771
C o nsum ptio n
M od al kerja
1.001.742.080
50.018.157
22.250.748
6.883.558
12.827.998
1.093.722.541
W orking capital
205.886.016
1.300.385
305.641
70.641
260.623
207.823.306
Investm ent
75.757.021
507.962
785
73.872
308.751
76.648.391
Em ployee
6.216.419.2 23
121.085.0 94
29.851.615
11.488.679
22.075.398
6.400.920.009
To tal
Investasi Karyaw an Jum lah Cadangan kerugian penurunan nilai B ersih
(67.040.356)
(1.353.086)
(2.119.226)
(4.793.660)
(18.988.750)
(94.295.078)
Allowance for im pairm ent losses
6 .1 4 9.3 7 8.8 6 7
1 1 9.7 3 2.0 0 8
2 7 .7 32 .3 8 9
6 .6 9 5.0 1 9
3 .0 8 6.6 4 8
6 .3 0 6.6 2 4.9 3 1
N et
The total amount of loans as of December 31, 2010, 2009 and 2008, including sharia financing/receivables consisting of murabahah receivables, mudharabah financing, musyarakah financing, qardh receivables conducted based on Sharia Banking Principles is as follows (in thousands of rupiah):
Dari jumlah kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 termasuk pembiayaan/ piutang syariah yang terdiri dari piutang murabahah, piutang qardh, pembiayaan mudharabah dan musyarakah yang dilakukan berdasarkan prinsip Syariah adalah sebagai berikut (dalam ribuan Rupiah):
Piutang murabahah Pembiayaan mudharabah Pembiayaan musyarakah Pinjaman qardh Jumlah
2010
2009
2008
195.639.518 64.573.203 140.557.462 11.986.328
178.798.108 30.749.808 81.620.418 2.503.043
164.450.478 24.636.442 17.284.049 829.621
412.756.511
293.671.377
207.200.590
Murabahah Mudharabah Musyarakah Qardh
receivables receivables receivables receivables Total
Bank Sumut Annual Report 2010
261
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
b.
8. LOAN S (Continued)
Berdasarkan sektor ekonomi (dalam ribuan Rupiah)
La n ca r / C urren t Perind ustrian
b.
2 0 10 D a la m P erh atia n Kh usus / S p e c i a l K urang La nca r / M en tio n S u b stand ard
Economic Sectors (in thousands of rupiah)
D ira g uk an / D o u b tfu l
M acet/ L o s s
Ju m la h / T o t a l
5 9 .5 3 2.3 3 9
1 .8 5 2.3 3 9
9 3 3.3 8 1
1 .2 9 2.0 9 8
3 .2 1 0.6 6 2
6 6 .8 2 0.8 1 9
1 .3 1 0.0 9 4.55 9 1 8 4.2 8 4.5 2 7 7 8 5.9 3 3.6 7 0 2 7 6.6 5 6.8 4 0 2 .6 1 8.0 5 2 1 0 0.2 0 8.4 7 8
5 8 .8 9 0.4 0 9 -1 4 3.6 9 6 8 .2 7 2.1 5 4 -2 .6 4 1.1 0 9
1 3 .2 9 9.8 6 2 -2 0 .5 8 2 1 .6 6 5.0 0 5 -1 .1 3 3.7 1 8
8 .5 4 4.0 9 2 6 .1 2 5.8 4 9 8 5 .4 2 1 2 .2 0 8.0 0 3 -2 1 8.4 6 8
1 2 7.7 2 3.1 9 9 -8 2 3.2 1 2 5 8 .7 9 9.8 9 6 -1 .0 8 0.8 9 0
1 .5 1 8.5 5 2.1 2 1 1 9 0.41 0.3 7 6 7 8 7.0 0 6.5 8 1 3 4 7.6 0 1.8 9 8 2 .6 1 8.0 5 2 1 0 5.2 8 2.6 6 3
1 0 6.1 8 0.5 0 9
--
5 3 3.51 2
8 0 3.5 1 8
2 .8 6 3.4 5 3
1 1 0.3 8 0.99 2
Peng ang kutan/ p erg ud ang an Lain-lain
1 1 .3 9 1.9 7 3 6 .3 6 3.2 1 6.7 0 6
1 5 9.0 3 7 1 0 .1 5 3.7 5 2
-8 2 .9 7 2
8 5 .0 0 8 1 .6 8 0.1 2 8
-5 5 .7 7 7.5 2 0
1 1 .6 3 6.0 1 8 6 .4 3 0.9 1 1.0 7 8
Industrial Trading, re staurant, hotel, and othe r services So cial so ciety se rvice s A griculture Co nstructio n M ining B usine ss se rvice s Electricity, gas, and w ate r Carg o/ W are ho use O the rs
Jum lah
9 .2 0 0.1 1 7.6 5 3
8 2 .1 1 2.4 9 6
1 7 .6 6 9.0 3 2
2 1 .0 4 2.5 8 5
2 5 0.2 7 8.8 3 2
9 .5 7 1.2 2 0.5 9 8
To tal
Cadangan kerugian penurunan nilai
(1 0 8.07 1.8 7 6)
(9 4 6.5 8 2)
(3 30 .2 7 0)
(2 .3 1 6.7 6 9)
(7 5 .3 0 0.69 1)
(1 8 6.9 6 6.1 8 8)
A llo w a nce s for im pairm ent losses
9 .0 9 2.0 4 5.7 7 7
8 1 .1 6 5.9 1 4
1 7 .33 8 .7 6 2
1 8 .7 2 5.8 1 6
1 7 4.9 7 8.1 4 1
9 .3 8 4.2 5 4.4 1 0
N et
M acet/ L o s s
Ju m la h / T o t a l
Perdagangan, restoran, hotel, d an lainnya Jasa sosial m asyarakat Pertanian Konstruksi Pertam b ang an Jasa d unia usaha Listrik, g as, d an air
B ersih
2 0 09 La n ca r / C urren t Perind ustrian
D a la m P erh atia n Kh usus / S p e c i a l K urang La nca r / M en tio n S u b stand ard
D ira g uk an / D o u b tfu l
7 3 .4 6 8.9 8 4
1 .8 0 9.4 4 4
4 9 9.2 6 1
1 .7 1 6.4 8 1
2 .9 2 4.3 7 3
8 0 .4 1 8.5 4 3
1 .5 6 2.9 5 2.03 6 8 0 .3 9 3.5 1 7 4 9 9.1 9 3.6 7 3 2 6 0.7 7 4.3 8 9 1 8 3.4 1 2.2 2 7
6 7 .1 7 9.3 4 3 3 .7 5 0.1 9 7 1 5 .6 9 6.9 8 2 1 4 .5 3 7.4 0 7 5 .0 5 5.0 7 8
1 3 .4 6 0.59 9 7 8 0.2 6 0 1 .5 4 8.8 6 2 1 1 .9 7 6.0 8 8 9 9 0.6 9 2
2 6 .4 0 8.6 0 2 2 .3 8 6.5 2 6 8 7 2.5 4 2 3 .7 1 4.2 5 3 3 2 4.9 5 2
5 7 .6 8 2.1 2 9 2 .6 2 0.6 4 4 1 0 .0 5 2.1 4 2 6 0 .5 9 8.4 1 9 4 .5 9 8.8 4 0
1 .7 2 7.6 8 2.7 0 9 8 9 .9 3 1.1 4 4 5 2 7.3 6 4.2 0 1 3 5 1.6 0 0.55 6 1 9 4.3 8 1.7 8 9
4 2 0.5 6 1
6 .9 4 8.5 2 8
--
--
--
7 .3 6 9.0 8 9
Peng ang kutan/ p erg ud ang an Pertam b ang an Lain-lain
1 4 .1 5 6.44 3 1 .2 9 9.2 6 9 5 .3 8 1.3 6 5.4 4 3
1 .1 2 7.4 3 8 3 9 1.0 3 5 6 .8 4 9.1 8 0
1 9 9.8 0 1 -4 9 1.6 6 0
3 2 .0 4 6 -8 4 .0 0 6
2 2 5.4 4 2 9 0 .1 5 2 2 .8 5 9.6 1 9
1 5 .7 4 1.1 7 0 1 .7 8 0.4 5 6 5 .3 9 1.6 4 9.9 0 8
Industrial Trading, re staurant, ho tel, and other se rvice s So cial so ciety se rvice s A griculture Co nstructio n B usine ss se rvice s Electricity, gas, and w ate r Carg o/ W are ho use M ining O the rs
Jum lah
8 .0 5 7.4 3 6.5 4 2
1 2 3.3 4 4.6 3 2
2 9 .9 4 7.2 2 3
3 5 .5 3 9.4 0 8
1 4 1.6 5 1.7 6 0
8 .3 8 7.9 1 9.5 6 5
To tal
(8 9 .8 3 8.9 7 0)
(1 .0 5 4.6 0 0)
(1 .4 78 .5 9 8)
(1 8 .3 8 1.8 3 9)
(4 4 .1 2 7.6 6 4)
(1 5 4.8 8 1.6 7 1)
A llo w a nce s for im pairm ent losses
1 7 .1 5 7.5 6 9
9 7 .5 2 4.0 9 6
Perdagangan, restoran, hotel, d an lainnya Jasa sosial m asyarakat Pertanian Konstruksi Jasa d unia usaha Listrik, g as, d an air
Cadangan kerugian penurunan nilai B ersih
7 .9 6 7.5 9 7.5 7 2
262 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
1 22 .2 9 0.0 3 2
2 8 .4 68 .6 2 5
8 .2 3 3.0 3 7.8 9 4
N et
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
8. LOAN S (Continued) 2 0 08
D a la m P erh atia n Kh usus / S p e c i a l M en tio n
La n ca r / C urren t Perindustrian
K ura ng La nca r / D ira g uk an / S u b sta n d ard D o u b tfu l
M acet/ L o s s
Ju m la h / T o t a l
56.840.812
1.463.9 7 1
6 0 6.7 6 7
1 0 8.6 1 9
4 1 0.3 5 3
5 9 .4 3 0.5 2 2
936.699.661 373.022.566 325.841.766 653.946
47.438.8 6 1 12.131.3 4 5 23.339.1 2 1 125.0 0 0
8 .5 2 2.4 9 3 8 6 5.54 3 1 2.8 2 2.7 0 3 --
4 .9 9 8.6 4 1 7 5 1.8 6 5 2 .8 1 1.9 0 3 --
4 .6 5 8.5 7 8 1 .3 8 0.8 8 7 7 .9 7 1.0 0 0 --
1 .0 0 2.3 1 8.2 3 4 3 8 8.1 5 2.20 6 3 7 2.7 8 6.4 9 3 7 7 8.9 4 6
Listrik, gas, dan air Pengangkutan/ perg ud ang an Jasa dunia usaha Jasa sosial m asyarakat Lain-lain
420.561 14.156.443 183.412.227 80.393.517 4.244.977.7 24
6.948.5 2 8 1.127.4 3 8 5.055.0 7 8 3.750.1 9 7 19.705.5 5 5
-1 9 9.80 1 9 9 0.6 9 2 3 .9 8 5 5 .8 3 9.6 3 1
-3 2 .0 4 6 3 2 4.9 5 2 7 4 .1 2 7 2 .3 8 6.5 2 6
-2 2 5.4 4 2 4 .5 9 8.8 4 0 2 0 9.6 5 4 2 .6 2 0.6 4 4
7 .3 6 9.0 8 9 1 5 .7 4 1.1 7 0 1 9 4.3 8 1.7 8 9 8 4 .4 3 1.4 8 0 4 .2 7 5.5 3 0.0 8 0
Industrial Trading, re staurant, ho te l, and other services Agriculture C o nstructio n M ining Electricity, gas, and w ater Cargo / W areho use B usine ss se rvice s So cial so cie ty services O the rs
Jum lah
6.216.419.2 23
121.085.0 9 4
2 9.8 5 1.6 1 5
1 1 .4 8 8.6 7 9
2 2 .0 7 5.3 9 8
6 .4 0 0.9 2 0.0 0 9
To tal
(67.040.356)
(1.353.0 8 6)
(2 .1 19 .2 2 6)
(4 .7 9 3.6 6 0)
(1 8 .9 8 8.7 5 0)
(9 4 .2 9 5.0 7 8)
Allo w a nce s fo r im pairm ent losses
6 .1 4 9.3 7 8.8 6 7
1 1 9.7 3 2.0 0 8
2 7 .73 2 .3 8 9
6 .6 9 5.0 1 9
3 .0 8 6.6 4 8
6 .3 0 6.6 2 4.9 3 1
N et
Perdagangan, resto ran, hotel, dan lainnya Pertanian Ko nstruksi Pertam bangan
Cadangan kerugian penurunan nilai B ersih
c.
Berdasarkan periode jangka waktu (dalam ribuan Rupiah) 2010
By term of period (in thousands of Rupiah)
2009
2008
Kurang dari 1 tahun Lebih dari 1 – 2 tahun Lebih dari 2 – 5 tahun Lebih dari 5 tahun
888.855.507 249.588.405 2.312.493.963 6.120.282.723
697.128.069 459.494.614 2.036.181.694 5.195.115.188
815.629.685 207.465.914 1.865.088.390 3.512.736.020
Jumlah Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai
9.571.220.598
8.387.919.565
6.400.920.009
Bersih d.
c.
(186.966.188)
(154.881.671)
(94.295.078)
Less than 1 year More than 1 – 2 years More than 2 – 5 years More than 5 years Total Less : Allowances for impairment losses
9.384.254.410
8.233.037.894
6.306.624.931
N et
Berdasarkan Jatuh tempo (dalam ribuan Rupiah) 2010 Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 – 3 bulan Lebih dari 3 – 12 bulan Lebih dari 1 – 2 tahun Lebih dari 2 – 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
150.359.199 252.300.415 636.443.000 472.693.759 2.602.033.975 5.457.390.250 9.571.220.598
d.
By maturity (in thousands of Rupiah)
2009 150.211.902 266.016.727 689.719.024 483.173.608 2.547.083.953 4.251.714.351 8.387.919.565
2008 195.629.479 251.938.767 761.788.825 489.476.194 2.617.386.335 2.084.700.409 6.400.920.009
(186.966.188)
(154.881.671)
(94.295.078)
Less than 1 month More than 1 – 3 months More than 3 – 12 months More than 1 – 2 years More than 2 – 5 years More than 5 years Total Less : Allowance for impairment losses
9.384.254.410
8.233.037.894
6.306.624.931
N et
Bank Sumut Annual Report 2010
263
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) e.
8. LOAN S (Continued)
Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga (dalam ribuan Rupiah) :
e.
2010 Pihak ketiga Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
f.
2009
2008
9.564.525.531
8.382.892.494
6.396.561.335
6.695.067
5.027.071
4.358.674
(186.966.188)
(154.881.671)
(94.295.078)
9.384.254.410
8.233.037.894
6.306.624.931
N et
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun :
Suku bunga rata-rata per tahun
f.
Interest rate per annum :
2009
2008
17,24%
17,42 %
Cadangan kerugian penurunan nilai (dalam ribuan Rupiah)
g.
2010 Saldo awal tahun Penyesuaian saldo aw al sehubungan dengan penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) (Catatan 40) Penyisihan selama periode tahun berjalan (Catatan 27) Penerim aan kredit yang telah hapus buku Penghapusbukuan
264 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
16,71%
Interest rate per annum
Allowance for impairment losses (in thousands of Rupiah) Changes in Allowance for impairment losses of loans/ sharia receivables is a follows :
Perubahan dalam cadangan kredit yang diberikan dan pembiayaan/ piutang syariah adalah sebagai berikut :
Saldo akhir tahun
Third parties Related parties
Less : Allowances for impairment losses
2010
g.
By related and third parties ( in thousands of Rupiah) :
2009
2008
(154.881.671)
(94.295.078)
(77.190.223)
(534.004)
--
--
Balance at beginning of year Adjustment to opening balance related to im plementation of PSAK No.55 (Revision of 2006) (Note 40)
(31.550.513)
(18.674.608)
(77.806.870)
Provision in current years (Note 27)
---
(41.911.985) --
(17.672.251) 78.374.266
Loan recovery W rite-O ffs
(186.966.188)
(154.881.671)
(94.295.078)
B a la n ce a t e n d o f y e a r
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
8. LOAN S (Continued)
Individual
Saldo awal tahun Penyesuaian saldo aw al sehubungan dengan penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) (Catatan 40) Penyisihan (Catatan 27) Saldo akhir tahun
h.
31 Desem ber 2010 Kolektif/ C o lle ctiv e
Jum lah/ To ta l
(43.691.641)
(111.190.030)
(154.881.671)
(534.004) (5.346.584)
-(26.203.929)
(534.004) (31.550.513)
Balance at beginning of year Adjustment to opening balance related to im plementation of PSAK No.55 (Revision of 2006) (Note 40) Provision in current years (Note 27)
(49.572.229)
(137.393.959)
(186.966.188)
B a la n ce a t e n d o f y e a r
Di dalam saldo cadangan kerugian penurunan nilai termasuk cadangan kerugian penurunan nilai pembiayaan/piutang Syariah per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 6.152.126 ribu, Rp 5.989.628 ribu dan Rp 3.790.700 ribu.
The total amount of allowance for impairment losses as of December 31, 2010, 2009 and 2008, includes sharia financing / receivables, amounting Rp 6,152,126 thousand, Rp 5,989,628 thousand and Rp 3,790,700 thousand, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat penurunan nilai kredit yang diberikan dan pembiayaan piutang Syariah.
Management believes that the Allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses arising from impaired of loans and sharia financing/ receivables.
Kredit yang dihapusbukukan (dalam ribuan Rupiah)
h.
The Bank has written off loans because the management believes that the loans are uncollectible. The changes in written off loans are as follows :
Bank telah menghapusbukukan kredit karena manajemen berkeyakinan bahwa kredit tersebut tidak dapat tertagih. Perubahan kredit yang dihapusbukukan adalah sebagai berikut :
Saldo awal tahun Penerimaan kembali Penghapusbukuan Penyesuaian Saldo akhir tahun (Catatan 33)
Written Off Loans (in thousands of Rupiah)
2010
2009
243.866.903 (11.705.321) -(6.699.487)
293.260.078 (41.911.984) -(7.481.191)
225.418.407 (17.672.251) 78.374.266 7.139.656
225.462.095
243.866.903
293.260.078
Penghapusbukuan kredit yang dilakukan bank selama tahun/periode berjalan dilakukan berdasarkan berbagai surat keputusan manajemen.
2008 Balance at beginning of year Recoveries Write - Offs Adjustments Balance at end of year (N ote 33)
Loans write offs conducted by bank during the year/ period are based on various management decisions.
Bank Sumut Annual Report 2010
265
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
8. K REDI T YAN G DI BERI KAN (Lanjutan) i.
8. LOAN S (Continued)
Kredit Usaha Kecil
i.
Micro Financing The number of micro financing as of December 31, 2010, 2009 and 2008 are Rp 2,500,514,554 thousand, Rp 7,811,241,356 thousand and Rp 5,945,673,762 thousand, respectively. Micro financing ratio of total loans as of December 31, 2010, 2009 and 2008 are 26.13%, 93.13% and 92.89%, respectively. In 2008 and 2009 segment grouping of small business loans was based on the LBU of 2000, in 2010 it was based on Basel II of 2008 LBU.
Jumlah kredit usaha mikro dan kecil per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah masing-masing sebesar Rp 2.500.514.554 ribu, Rp 7.811.241.356 ribu dan Rp 5.945.673.762 ribu. Rasio Kredit Usaha Kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah masing-masing sebesar 26,13 %, 93,13% dan 92,89%. Tahun 2008 dan 2009 segmentasi pengelompokkan kredit usaha kecil berdasarkan LBU tahun 2000, untuk tahun 2010 berdasarkan LBU Basel II tahun 2008. j.
Kredit yang direktrukturisasi
j.
Restructured Loans
Selama tahun 2010, 2009 dan 2008 Bank tidak melakukan restrukturisasi kredit. k.
Batas Maksimum Pemberian Kredit
During the years of 2010, 2009 and 2008, the Bank did not proceed restructuring of loans. k.
Bank’s Legal Lending Limit Based on the Bank’s Legal Lending Limit (BMPK) report to Bank Indonesia, as of December 31, 2010 2009 and 2008 there are no loans granted which were not in compliance with the legal lending limit requirements of Bank Indonesia.
Berdasarkan laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Bank yang disampaikan kepada Bank Indonesia, pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 tidak terdapat kredit yang diberikan yang tidak memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Bank Indonesia. l.
Kredit yang bermasalah (dalam ribuan Rupiah)
l.
Non-performing loans (in thousands of Rupiah)
Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 2/11/PBI/2000 tanggal 30 Juni 2000, rasio kredit bermasalah setinggi-tingginya adalah 5% dari jumlah kredit yang diberikan. Rasio kredit bermasalah (kotor dan bersih) Bank adalah sebagai berikut : 2010 Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah kredit bermasalah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan Rasio kredit bermasalah - kotor Rasio kredit bermasalah - bersih
266 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Based on Bank Indonesia Regulation No. 2/11/PBI/2000 dated June 30, 2000, the ratio of non-performing loans was as high as 5% of total loans. The ratio of non-performing loans (gross and net) is as follows:
2009
2008
17.669.032 21.042.585 250.278.832 288.990.449
29.947.223 35.539.408 141.651.760 207.138.391
29.851.615 11.488.679 22.075.398 63.415.692
(77.947.730) 9.571.220.598
(63.988.101) 8.387.919.565
(25.901.636) 6.400.920.009
3,02%
2,47%
0,99%
2,21%
1,71%
0,59%
Substandard Doubtful Loss Total non-performing loans Allowance for impairment losses Total loans The ratio of nonperforming loans - gross The ratio of nonperforming loans - net
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) l.
Kredit yang bermasalah (dalam ribuan Rupiah) (Lanjutan)
8. LOAN S (Continued) l.
Loans are secured with collateral that was tied to mortgage, deferred rights or power of attorney to sell, time deposits and other guarantees. On December 31, 2010, 2009 and 2008 the amount of loans secured by cash collateral in the form of withheld time deposits are Rp 5,195,000 thousand, Rp 441,171 thousand and Rp 34,015,407 thousand.
Pinjaman yang diberikan dijamin dengan agunan yang diikat dengan hipotik, hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka dan jaminan lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 jumlah pinjaman yang diberikan yang dijamin dengan jaminan tunai berupa deposito berjangka yang diblokir adalah masing-masing sebesar Rp 5.195.000 ribu, Rp 441.171 ribu dan Rp 34.015.407 ribu. m.
Kredit penerusan
Non-performing loans (in thousands of Rupiah) (Continued)
m.
Channelling loans
Bank juga menyalurkan fasilitas kredit yang dananya bersumber dari Pemerintah Indonesia qq Departemen Keuangan melalui kredit penerusan dalam bentuk Kredit Usaha Mikro dan Kecil (lihat Catatan 15). Dalam kredit penerusan ini Bank bertindak sebagai excecuting sehingga Bank menanggung risiko terhadap kredit yang disalurkan. Jumlah kredit yang telah disalurkan sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 8.888.137 ribu.
The Bank also provides loans facilities funded by the Government of Indonesia qq Ministry of Finance through a channelling loans in the form of Micro Financing (see Note 15). In this channelling loans Bank acted as the executor so that the Bank bears the risk of the loans extended. Total loans disbursed up to December 31, 2010 amounted to Rp 8,888,137 thousand.
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit :
Other significant information related to loans as follows:
i.
Kredit modal kerja dan investasi adalah kredit yang diberikan kepada debitur untuk kepentingan modal kerja dan barang modalnya.
i.
Working capital and investment loans are given to debtors for their working capital and capital assets.
ii.
Kredit konsumsi terdiri dari kredit kendaraan bermotor dan kepemilikan rumah.
ii.
Consumption loans consist of motorized vehicle loans and house ownership.
iii.
Kredit Sindikasi adalah suatu kerjasama pemberian kredit antara dua atau lebih lembaga keuangan (bank) kepada/dengan sebuah perusahaan (debitur) untuk suatu pemberian proyek dengan syarat-syarat atau ketentuan kredit yang sama serta dengan perjanjian kredit yang umumnya ditandatangani bersama-sama dan ditata-usahakan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Bank yang disebut agent (SK Direksi Nomor 317/DIR/DKR-KR/SK/2005).
iii.
Syndication loan is loan given to debtor under a joint financing agreement with other banks or financial institutions, with the same terms and conditions and loans agreement which, generally, is signed together and administered by PT Bank Sumut’s appointed institution, also known as agent (Letter of Decision of Directors’ Number 317/DIR/DKR-KR/SK/2005).
Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi (participant Bank) pada tahun 2009 dan 2008 antara lain:
The Bank involvement as a participant of the syndication in 2009 and 2008 are as follows:
Bank Sumut Annual Report 2010
267
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) m.
Kredit penerusan (Lanjutan)
8. LOAN S (Continued) m.
Channelling loans (Continued)
-
PT Bank Sumut bertindak sebagai anggota sebesar 6% atau plafond sebesar Rp 350.000.000 ribu untuk membiayai proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dengan tingkat bunga JIBOR 3 (tiga) bulanan rata-rata ditambah JIBOR 3 (tiga) bulanan tertinggi dibagi 2 (dua) dengan jangka waktu mulai tanggal 24 April 2009 sampai dengan 24 April 2019. Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 21.429.977 ribu.
-
PT Bank Sumut is a participant in syndication of 6% equivalent with plafond of Rp 350,000,000 thousand to finance the steam generated powerplant of PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), with interest bearing at the average three-month JIBOR plus the highest three-month JIBOR divided in 2 starting from April 24, 2009 up to April 24, 2019. Outstanding balance as of December 31, 2010 is Rp 21,429,977 thousand.
-
PT Bank Sumut bertindak sebagai anggota sebesar 14% atau plafond sebesar Rp 9.375.000 ribu dengan tingkat bunga sebesar 14,5% untuk membiayai pembangunan gedung kantor, infrastruktur, sarana dan prasarana Pemda Kabupaten Muko-Muko. Sindikasi ini merupakan perpanjangan dari sindikasi sebelumnya dengan plafond sebesar Rp 20.000.000 ribu atau keikutsertaan Bank sebesar 14% dengan tingkat bunga sebesar 13% dan tingkat bunga mengambang untuk jangka waktu mulai tanggal 5 Agustus 2007 sampai dengan 31 Desember 2009. Sindikasi ini berakhir pada 30 Juni 2010. Saldo pinjaman sindikasi pada 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 3.515.625 ribu. Bank telah menerima pelunasan kredit tersebut (lihat Catatan 39).
-
PT Bank Sumut is a participant in syndication of 14% equivalent with plafond of Rp 9,375,000 thousand with interest bearing at 14.5% to finance construction of office building, infrastructures of public facilities of the regional government of Muko-muko. This syndication is the extension of previous syndication with plafond amount of Rp 20,000,000 thousand equivalent share of 14% with interest bearing at 13%, floating interest starting from August 5, 2007 to December 31, 2009. The syndicated loans end on June 30, 2010. Outstanding balances as of December 31, 2010 are Rp 3,515,625 thousand. The Bank has received payment of the loan (see Note 39).
-
PT Bank Sumut bertindak sebagai anggota sebesar 1,24% atau plafond sebesar Rp 50.000.000 ribu untuk membiayai proyek jalan tol Bekasi – Cawang – Kp. Melayu (Becakayu) di Jakarta dengan tingkat bunga 13,5%. Jangka waktu mulai tanggal 16 Januari 2008 sampai tanggal 16 Januari 2018. Sampai dengan 31 Desember 2010 belum ada pencairan.
-
PT Bank Sumut is a participant in syndication of 1.24% equivalent with plafond of Rp 50,000,000 thousand to finance highway road Bekasi – Cawang – Kp Melayu (Becakayu) in Jakarta with interest bearing at 13.5% for the period starting from January 16, 2008 up to January 16, 2018. As of December 31, 2010 the syndicated loan has not been drawdowned.
iv.
Kredit kepada karyawan PT Bank Sumut merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah dan keperluan lainnya, yang dibebani bunga selama periode usia kerja dan pembayaran cicilan dilakukan melalui pemotongan gaji setiap bulan.
iv.
Loans given for PT Bank Sumut’s employee are for the purchase of vehicles and housing, as well as other needs, charged with interest over the period of working, and paid through direct deduction from the employees’ salaries.
v.
PT Bank Sumut menandatangani perjanjian kerjasama dengan beberapa asuransi dalam rangka memperoleh jaminan atas pengembalian kredit (lihat Catatan 38).
v.
PT Bank Sumut entered into cooperation agreements with several insurance in order to obtain collateral for loan repayment (see Note 38).
268 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
9. PENYERTAAN SAHAM
9. I N VESTM EN T I N SHARES OF STOCK
Penyertaan dalam saham adalah sebagai berikut :
PT Sarana Sumut Ventura
2010
2009
2008
750.000.000
750.000.000
750.000.000
PT Sarana Sumut Ventura
(7.500.000)
(7.500.000)
Allowance for impairment losses
742.500.000
742.500.000
Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
Investments in shares of stock are as follows:
-750.000.000
Penyertaan saham pada PT Sarana Sumut Ventura adalah sebanyak 1.259.530 lembar saham atau 13,73% kepemilikan, harga saham PT Sarana Sumut Ventura tidak tersedia di pasar modal.
The Bank owns 1,259,530 shares of PT Sarana Sumut Ventura or 13.73% ownership. Stock price of PT Sarana Sumut Ventura is not available in the capital market.
Perubahan cadangan kerugian penurunan penyertaan saham adalah sebagai berikut :
The changes of allowance for impairment losses in investments in shares are as follows :
2010 Saldo awal tahun Penyesuaian saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 40)
2009
(7.500.000)
2008
7.500.000
--
--
Balance at beginning of year Adjustment to opening balance related to implementation of PSAK No.55 (Revision of 2006) (Note 40)
--
(7.500.000)
(7.500.000)
Balance at end of year
Saldo akhir tahun
(7.500.000)
(7.500.000)
Penyertaan saham diklasifikasikan sebagai lancar.
Investments are all classified as current.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian penurunan nilai atas penyertaan.
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible impaired investment in shares of stock.
Bank Sumut Annual Report 2010
269
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP
10. FI XED ASSETS
2 0 10 S a ld o A w a l / B e g in n in g B alance N ila i P ero leh an T anah B ang unan Peralatan dan perabot kanto r K e nd araan b erm o to r A set dalam penyelesaian Jum lah
P en a m b a h an / A d d itio ns
P en g ura ng a n /D e d u c t i o n s
P em in d ah an / Tra n s fe r
S a ldo A khir / En d in g B alan ce
74 .7 2 4.0 5 8.16 6 1 0 2.3 0 6.7 1 6.5 0 6
---
---
2 .0 5 5.8 0 0.00 0 5 5 .9 6 2.8 7 4.1 3 8
7 6 .7 7 9.8 5 8.16 6 1 5 8.2 6 9.59 0.6 4 4
1 3 4.2 8 6.3 0 9.2 3 9 4 .5 5 8.4 6 3.54 8
2 2 .8 5 7.4 6 8.4 4 8 2 4 6.1 8 8.7 4 3
---
1 4 .1 7 5.2 8 0.0 0 0 --
1 7 1.3 1 9.05 7.6 8 7 4 .8 0 4.6 5 2.2 9 1
C o sts o f a c q u isitio n s Lands Buildings O ffice equipm ents and furniture V ehicles
1 0 .6 4 7.5 9 4.0 5 9
A ssets in progress
4 2 1.8 2 0.75 2.8 4 7
To tal
5 .7 8 2.4 6 0.40 0
6 3 .1 6 4.1 7 4.45 9
--
(5 8 .2 9 9.0 4 0.80 0)
3 2 1.6 5 8.0 0 7.8 5 9
8 6 .2 6 7.8 3 1.6 5 0
--
1 3 .8 9 4.9 1 3.3 3 8
A k um u la si P en yu su ta n B ang unan P eralatan d an p erab o t kanto r K e nd araan b erm o to r Jum lah N ila i b u ku
4 1 .7 5 2.6 1 3.40 4
5 .8 2 9.2 6 2.8 5 9
--
9 .1 4 4.4 9 0.2 1 1
5 6 .7 2 6.3 6 6.47 4
8 8 .8 7 9.3 3 5.9 5 7 3 .5 3 6.0 7 7.43 4
2 5 .1 2 6.0 9 2.4 0 1 5 9 5.1 9 8.3 7 4
---
---
1 1 4.0 0 5.4 2 8.35 8 4 .1 3 1.2 7 5.80 8
1 3 4.1 6 8.0 2 6.7 9 5
3 1 .5 5 0.5 5 3.6 3 4
--
9 .1 4 4.4 9 0.2 1 1
1 8 7.4 8 9.9 8 1.0 6 4
N ila i P ero leh an T anah B ang unan Peralatan dan perabot kanto r K e nd araan b erm o to r A se t d alam p enye le saian Jum lah
1 7 4.8 6 3.0 7 0.6 4 0
To tal
2 4 6.9 5 7.6 8 2.2 0 7
B o o k v a lu e
P en a m b a h a n / A d d it io n s
2 0 09 P en g u ra ng a n / D ed u ctio n s
P em ind a h a n / Tra n s fe r
7 4 .3 3 1.4 5 8.16 6 1 0 0.3 0 0.26 5.2 4 6
3 9 2.6 0 0.0 0 0 1 .7 9 9.2 3 0.06 0
---
-2 0 7.2 2 1.2 0 0
7 4 .7 2 4.0 5 8.1 6 6 1 0 2.3 0 6.7 1 6.5 0 6
1 3 0.1 6 2.5 1 5.9 4 2 5 .8 4 6.3 2 3.54 8 2 0 7.2 2 1.2 0 0 3 1 0.8 4 7.7 8 4.1 0 2
8 .9 5 8.2 3 8.7 1 2 4 2 0.1 9 0.00 0 5 .7 8 2.4 6 0.40 0 1 7 .3 5 2.7 1 9.1 7 2
4 .8 3 4.4 4 5.4 1 5 1 .7 0 8.0 5 0.00 0 -6 .5 4 2.4 9 5.4 1 5
--(2 0 7.22 1.2 0 0) --
1 3 4.2 8 6.3 0 9.2 3 9 4 .5 5 8.4 6 3.5 4 8 5 .7 8 2.4 6 0.4 0 0 3 2 1.6 5 8.0 0 7.8 5 9
3 7 .1 4 6.1 9 8.64 2
4 .6 0 6.4 1 4.76 2
--
--
4 1 .7 5 2.6 1 3.4 0 4
7 9 .4 2 9.40 1.4 2 6 4 .2 5 0.3 1 7.98 2
1 4 .2 8 4.3 7 9.9 4 6 9 9 3.8 0 9.45 2
4 .8 3 4.4 4 5.4 1 5 1 .7 0 8.0 5 0.0 0 0
---
8 8 .8 7 9.3 3 5.9 5 7 3 .5 3 6.0 7 7.43 4
1 2 0.8 2 5.9 1 8.0 5 0
1 9 .8 8 4.6 0 4.16 0
6 .5 4 2.4 9 5.4 1 5
--
S a ldo A w a l/ B eg in n in g B alan ce
S a ld o A kh ir/ En d in g B alan ce
A k um u la si P en yu su ta n B ang unan Peralatan dan perabot kanto r K e nd araan b erm o to r Jum lah N ila i b u ku
1 9 0.0 2 1.8 6 6.0 5 2
270 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
A ccu m u lated D e p re c ia t io n s Buildings O ffice equipm ents and furniture V ehicles
C o sts o f a c q u isitio n s Lands Buildings O ffice equipm ents and furniture V e hicles A ssets in progress To tal A ccu m u lated D e p re c ia t io n s Buildings O ffice equipm ents and furniture V e hicles
1 3 4.16 8.0 2 6.7 9 5
To tal
1 8 7.4 8 9.9 8 1.0 6 4
B o o k v a lu e
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (Lanjutan)
S a ldo A w a l/ B e g in n in g B alance
10. FI XED ASSETS (Continued)
P en a m b a h a n /
2 0 08 P en g u ra n g a n /
A d d it io n s
P em ind a h a n /
D ed u ctio n s
S a ld o A kh ir/
Tra n s fe r
En d in g B alan ce
N ila i P ero leh an Tanah Bangunan Peralatan dan perabot kanto r Kendaraan berm o to r Aset dalam penyelesaian
7 3.113.575.817 90.341.971.646
1.217.882.3 4 9 --
---
-9 .9 5 8.2 9 3.6 0 0
7 4 .3 3 1.4 5 8.1 6 6 1 0 0.3 0 0.26 5.2 4 6
111.883.722.015 4.692.353.000 5.052.914.568
19.154.455.6 6 2 1.222.618.9 9 8 5.139.600.2 3 2
9 0 2.6 6 1.7 3 5 6 8 .6 4 8.45 0 --
--(9 .9 5 8.2 9 3.6 0 0)
1 3 0.13 5.5 1 5.9 4 2 5 .8 4 6.3 2 3.5 4 8 2 3 4.22 1.2 0 0
C o sts o f a c q u isitio n s Lands Buildings O ffice equipm ents and furniture V ehicles Assets in progress
Jum lah
285.057.537.046
26.734.557.2 4 1
9 7 1.3 1 0.18 5
--
3 1 0.84 7.7 8 4.1 0 2
To tal
A k um u la si P en yu su ta n Bangunan
33.041.558.517
4.104.640.1 2 5
--
--
3 7 .1 4 6.1 9 8.6 4 2
P eralatan dan perabo t kantor Kendaraan berm o to r
64.817.087.304 3.322.257.460
15.487.975.0 5 2 996.708.9 4 7
8 7 5.6 6 0.9 3 0 6 8 .6 4 8.4 2 5
---
7 9 .4 2 9.4 0 1.4 2 6 4 .2 5 0.3 1 7.9 8 2
101.180.9 03.281
20.589.324.1 2 4
9 4 4.3 0 9.3 5 5
--
Jum lah N ila i b u ku
1 8 3.8 7 6.6 3 3.7 6 5
A ccu m u lated D ep recia tio n s Buildings O ffice equipm ents and furniture V ehicles
1 2 0.8 2 5.9 1 8.0 5 0
To tal
1 9 0.0 2 1.8 6 6.0 5 2
B o o k v a lu e
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, semua aset yang dimiliki Bank merupakan kepemilikan langsung.
On December 31, 2010, 2009 and 2008, all assets held by the Bank is a direct ownership.
Biaya penyusutan aset tetap yang telah dibebankan pada laporan laba rugi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah masing-masing sebesar Rp 31.550.553.634, Rp 19.884.604.160 dan Rp 20.589.324.124 (lihat Catatan 26).
Depreciation expenses of fixed assets charged to statement of income for the year December 31, 2010, 2009 and 2008 are Rp 31,550,553,634, Rp 19,884,604,160 and Rp 20,589,324,124, respectively (Note 26).
Aset tetap yang mempunyai risiko kerugian yang signifikan karena kebakaran dan lainnya telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah masing-masing sebesar Rp 308.785.465.412, Rp 272.960.249.612 dan Rp 232.722.918.609. Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari aset tetap tersebut.
Fixed assets carrying a significant risk of losses due to fire or others have been insured with a coverage value of , as of December 31, 2010, 2009 and 2008, Rp 308,785,465,412, Rp 272,960,249,612 and Rp 232,722,918,609, respectively. The Bank believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses of fixed assets.
Bank berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai aset tetap.
Management believes that there is no indication of impaired fixed asset.
Bank Sumut Annual Report 2010
271
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET LAIN-LAIN
11. OTHER ASSETS
2010 Bunga yang M asih Akan D iterim a Bunga kredit Bunga obligasi Bunga call m oney
60.668.881.237 5.998.866.641 23.125.000
50.442.620.827 5.669.843.105 --
72.644.577.795
66.690.872.878
56.112.463.932
Jum lah Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
--
(8.483.561.880)
(7.944.217.688)
301.500.000
5.712.851.458
6.252.195.650
Book value
70.500.000.000 12.276.443.349
126.854.907.101 10.546.394.234
112.500.000.000 7.032.150.740
7.485.544.144 15.835.293.911
5.470.623.441 4.027.680.000
4.617.359.419 4.596.090.528
2.460.568.815 204.170.000 124.931.500
2.120.295.950 204.170.000 58.589.500
1.635.558.310 204.170.000 493.171.242
370.383.473
56.100.000
35.450.000
13.841.055.435 70.844.434
-27.227.423
---
123.169.235.061
149.365.987.649
131.113.950.239
196.115.312.856
221.769.711.985
193.478.609.821
301.500.000 --
854.900.000 13.341.513.338
854.900.000 13.341.513.338
(22.801.500.000)
(64.919.959.805)
(28.752.195.650)
173.313.812.856
156.849.752.180
164.726.414.171
N et
2010
Saldo akhir tahun
O ther Assets Due from third parties Prepaid expenses Stam p duties, stam ps, printings, and ATM s O ther receivables ATM Bersama receivables Guarantee Cash advance Cash differences in settlem ents Prepaid tax - income tax article 28a (Note 16.b) O thers
Total Less: Allowance for im pairm ent losses
Iktisar perubahan penyisihan penghapusan tagihan kepada pihak ketiga dan agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut :
Saldo awal tahun Penyisihan (Catatan 27) Pembalikan
Accrued revenues Loan interest Bonds interest Call m oney interest
Abandoned properties Cost of acquisition Land Buildings Accum ulated depreciation
Nilai Buku
Tagihan ATM bersam a Uang jam inan Uang muka Selisih kas dan ATM dalam penyelesaian Uang m uka pajak (Catatan 16.b) Lain-lain
2008
69.035.157.694 3.571.270.101 38.150.000
Properti terbengkalai H arga perolehan Tanah Bangunan Akum ulasi penyusutan
Aset Lainnya Tagihan kepada pihak ketiga Biaya dibayar dim uka M aterai perangko barang cetakan dan AT M Piutang lain-lain
2009
The changes in allowances for possible losses of due from third parties are as follows:
2009
2008
(64.919.959.805) -42.118.459.805
(28.752.195.650) (36.707.108.347) 539.344.192
(29.291.539.842) -539.344.192
Balance at beginning of period Provision (Note 27) Reversal
(22.801.500.000)
(64.919.959.805)
(28.752.195.650)
Balance at the end of period
272 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET LAIN-LAIN (Lanjutan)
11. OTHER ASSETS (Continued)
-
Bunga yang masih akan diterima merupakan bunga yang berasal dari perhitungan akrual bunga kredit yang performing, bunga obligasi serta penempatan antar bank.
-
Accrued revenues represents accrued of interest on performing loans, bonds interest and placement with other banks.
-
Berdasarkan PBI Nomor 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan telah diperbaharui dengan PBI Nomor 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009, Bank diwajibkan untuk melakukan identifikasi dan penetapan terhadap properti terbengkalai yang dimiliki. Bank telah mulai melakukan identifikasi dan penetapan properti terbengkalai yang dimilikinya. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo properti terbengkalai yang telah direklasifikasi dari akun aset tetap ke akun aset lain-lain yang terdiri dari hak guna bangunan dan bangunan sebesar Rp 14.196.413.338. Properti terbengkalai tersebut telah disusutkan dan dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai sehingga nilai bersihnya menjadi nihil. Pada tahun 2010 akun properti terbengkalai direklasifikasi kembali ke akun aset tetap sebesar Rp 13.894.913.338 dikarenakan aset properti terbengkalai tersebut telah digunakan.
-
In accordance with PBI Number 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 and has been updated with PBI Number 11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009, PT Bank Sumut is required to conduct identification and determination of its own abandoned properties. PT Bank Sumut has identified and determined its abandoned properties. As of December 31, 2009 and 2008, the balance of abandoned properties reclassified from fixed assets into other asssts, that consisting of land and building rights, are amounting to Rp 14,196,413,338. Abandoned property has been depreciated and the allowances for losses has been allocated; and therefore, its net value is nil. In 2010 abandoned property reclassified as fixed assets is amounting to Rp 13,894,913,338 because it has been used.
-
Piutang klaim asuransi merupakan tagihan kepada pihak asuransi atas klaim kredit program asuransi PA Kreasi dari PT Asuransi Bangun Askrida (lihat Catatan 38).
-
Claim receivable represents claims to the insurance company on the claim of insurance program credit of PA from PT Asuransi Bangun Askrida (see Note 38).
-
Pada tanggal 31 Desember 2009 tagihan kepada pihak ketiga sebesar Rp 126.854.907.101 diantaranya sebesar Rp 36.707.108.347 merupakan piutang klaim kepada PT Berdikari Insurance yang timbul karena wanprestasi dari kontra garansi yang diterima PT Bank Sumut dari PT Berdikari Insurance sesuai dengan perjanjian Nomor 005/Dir/ DKr/KK/SPj/2009 tanggal 23 Januari 2009 atas bank garansi yang diberikan PT Bank Sumut kepada PT Tranka Kabel dalam rangka pengadaan barang kepada PT Indonesia Asahan Aluminium (PT Inalum) dan Bank telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai. Pada tahun 2010 tagihan kepada PT Berdikari Insurance telah dilunasi secara bertahap.
-
On December 31, 2009, Due from third parties amounting to Rp 126,854,907,101 includes claim receivables from PT Berdikari Insurance amounting to Rp 36,707,108,347, arising from default of contra Bank guarantee received by PT Bank Sumut from PT Berdikari Insurance in accordance with agreement Number 005/Dir/ DKr/KK/SPj/2009 dated January 23, 2009 on Bank guarantee to PT Tranka Kabel for material purchasing to PT Indonesia Asahan Aluminium (PT Inalum) and the Bank has allocated Allowance for impairment losses for the claim receivables. In 2010 bills to PT Berdikari Insurance has been paid off gradually.
Bank Sumut Annual Report 2010
273
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET LAIN-LAIN (Lanjutan) -
Pada tanggal 31 Desember 2009 tagihan kepada pihak ketiga sebesar Rp 126.854.907.101 diantaranya sebesar Rp 86.000.000.000 merupakan agunan yang diambil alih dari debitur dan telah dilakukan penjualan kepada PT Victor Jaya Raya berupa aset dan saham sesuai dengan Akta Perjanjian No. 8 tanggal 7 Desember 2004 dari Notaris H. Marwansyah Nasution, S.H., di Medan. Dalam perjanjian tersebut dijelaskan harga yang disepakati sebesar Rp 190.000.000.000 yang akan dibayarkan secara bertahap. Pelaksanaan pembayaran dilakukan pada saat kontrak sebesar Rp 40.000.000.000 dan telah dilunasi, sedangkan sisanya diangsur 4 (empat) tahap dimana setiap tahapnya sebesar Rp 37.500.000.000.
11. OTHER ASSETS (Continued) -
On December 31, 2009 due from third parties amounting Rp 126,854,907,101, of which amounting Rp 86,000,000,000 of foreclosed collateral from debtors and sales was made to PT Victor Jaya Raya of assets and shares in accordance with the Deed of Agreement No. 8 dated December 7, 2004 of Notary H. Marwansyah Nasution, SH, in Medan. In the agreement it was agreed that the contract value was Rp. 190,000,000,000, which will be paid in installments. The actual payment is made at the time of the contract amounting Rp 40,000,000,000 and had been settled, while the remaining balance is payable in 4 (four) stages where each stage is amounting Rp 37,500,000,000.
Pembayaran tahap I (satu) dilakukan selambat-lambatnya dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah putusan berkekuatan hukum tetap baik di tingkat Kasasi maupun tingkat Peninjauan Kembali (PK) sehingga tidak ada lagi gugatan hukum. Keputusan Kasasi diterima tanggal 10 September 2007 dan pihak penggugat melakukan Peninjauan Kembali dan Putusan Peninjauan Kembali diterima tanggal 29 Mei 2009. Pembayaran tahap I (satu) sebesar Rp 37.500.000.000 telah dilakukan pada tahun 2008 yang seharusnya dilaksanakan pada bulan Agustus 2009. Pembayaran tahap II (dua) dilakukan 1 (satu) tahun setelah terhitung sejak tanggal jatuh tempo pembayaran tahap pertama, sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 pembayaran tahap II (dua) sebesar Rp 26.500.000.000 dan kekurangannya sebesar Rp 11.000.000.000 telah dilunasi pada tahun 2010. Pembayaran tahap III (tiga) dilakukan 1 (satu) tahun setelah terhitung sejak tanggal jatuh tempo pembayaran tahap kedua, sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 pembayaran tahap III (tiga) sebesar Rp 4.500.000.000 yang akan jatuh tempo pada bulan Agustus 2011 sehingga saldo per 31 Desember 2010 sebesar Rp 70.500.000.000. Bank telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 22.500.000.000.
Payment of phase I (one) is done at the latest within 90 (ninety) days after the decision having legal effect both at the level of Cassation and Judicial Review (PK), until there is no more legal action. Decision of Cassation was received on September 10, 2007 and the plaintiffs made Judicial Review and Judicial Review Decision was received on May 29, 2009. Payment of phase I (one) amounting Rp 37,500,000,000 was conducted in 2008 which should be implemented in August 2009. Payment of stage II (two) was made 1 (one) year after the due date of first stage payment, until December 31, 2009. Payment of stage II (two) amounting Rp 26,500,000,000, and the shortfall amounting Rp 11,000,000,000 was paid in 2010. Payment of stage III (three) is carried out 1 (one) year after the due date of second stage payment, up to December 31, 2010. Payment of stage III (three) amounting Rp 4,500,000,000 will mature in August 2011 so that the balance per December 31, 2010 is Rp 70,500,000,000. The Bank has allocated Allowance for impairment losses amounting Rp 22,500,000,000.
Uang muka pajak per 31 Desember 2010 merupakan pajak penghasilan lebih bayar untuk Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) sebesar Rp 13.841.055.435 (lihat Catatan 16) berdasarkan SPT Pajak Badan Tahunan yang telah dilaporkan dan sampai dengan tanggal laporan diterbitkan belum dilakukan pemeriksaan pajak oleh Kantor Pajak.
Prepaid taxes as of December 31, 2010 is an overpayment of corporate income tax amounting to Rp 13,841,055,435 (see Note 16) based on Corporate SPT that have been reported and up to date published report has not been audited by the Tax Office.
274 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
12. KEWAJIBAN SEGERA
12. CURREN T LI ABI LI TI ES
2010
2009
2008
Penerim aan pajak m elalui PT Bank Sum ut yang belum disetor Kirim an uang
38.601.054.836 20.251.411.091
55.182.246.698 42.303.203.405
29.415.267.189 20.256.852.664
Bantuan operasional sekolah Titipan pem erintah daerah Titipan dana nasabah Bantuan guru Garansi jatuh tem po Dana pensiun Titipan gaji Dana pembangunan desa Kew ajiban ATM bersam a
14.157.203.450 63.850.353.259 60.055.879.193 27.350.178.189 8.653.417.848 8.347.021.763 1.124.705.947 -2.428.878.773
36.098.589.007 17.354.921.964 16.666.342.940 12.894.700.000 8.528.149.447 7.845.156.581 4.539.363.000 3.841.220.284 2.639.920.320
7.294.415.075 13.620.633.375 13.337.473.910 10.575.885.000 6.693.025.138 5.998.933.538 1.270.483.200 91.800.000 986.363.780
2.531.274.481 4.047.775.485 964.381.159
2.589.010.836 1.975.054.728 912.655.838
2.294.664.799 1.838.898.500 4.722.826.032
Taxes collection not yet repaid by PT Bank Sumut M oney transfer O perating endowm ents of schools Regional governm ent’s funds Custom ers’ funds Teacher’s endowm ent O verdue of guarantee Pension funds Salaries funds Fund of villag developm ent AT M bersam a liabilities Loan isntallm ents of treasurer Insurance General beureu of head office
46.025.631
668.886.249
5.088.109.164
O thers below Rp 500,000,000
252.409.561.105
214.039.421.297
123.485.631.364
To ta l
H utang angsuran kredit bendahara Asuransi Biro Um um Kantor Pusat Lain-lain dibawah Rp 500.000.000 Jum lah
Kewajiban penerimaan pajak melalui PT Bank Sumut merupakan kewajiban Bank sebagai bank persepsi dalam rangka penerimaan pajak dari wajib pajak/ wajib setor, yang secara periodik dilimpahkan ke rekening kas negara di Bank Indonesia.
13. SIMPANAN NASABAH
Akun ini terdiri dari :
Jumlah * Catatan 32
1 3. DEPOSI TS FR OM CUSTOM ER S
This account consists of:
Pihak ketiga/Third Parties Giro Tabungan Deposito
Tax revenue liabilities through PT Bank Sumut represents liabilities of the Bank as the perception bank in the context of tax receipts from the taxpayer / mandatory deposit, which are periodically transferred to the treasury account at Bank Indonesia.
2010 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa / Related parties *)
Jumlah / Total
1.050.081.952.046 3.751.775.272.700 3.827.852.520.872
1.746.759.637.823 14.941.638.258 121.372.500.000
2.796.841.589.869 3.766.716.910.958 3.949.225.020.872
Demand deposits Saving deposits Time deposits
8.629.709.745.618
1.883.073.776.081
10.512.783.521.699
Total
* Note 32
Bank Sumut Annual Report 2010
275
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
13. SIMPANAN NASABAH (Lanjutan)
Pihak ketiga/Third P arties Giro Tabungan Deposito Jumlah
472.856.378.010 3.177.903.391.806 2.397.754.669.755 6.048.514.439.571
13. DEP OSI TS FROM CUSTOM ERS (Continued) 2009 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa / Related parties *) 2.475.194.150.275 10.628.218.308 36.562.000.000 2.522.384.368.583
* Catatan 32
Jumlah
2.948.050.528.285 3.188.531.610.114 2.434.316.669.755 8.570.898.808.154
Demand deposits Saving deposits Time deposits Total
* Note 32
Pihak ketiga/Third P arties
Giro Tabungan Deposito
Jumlah / Total
2008 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa / Related parties *)
Jumlah / Total
2.199.304.284.028 2.530.559.280.939 1.794.285.816.780
1.033.740.075.409 7.991.476.000 40.292.000.000
3.233.044.359.437 2.538.550.756.939 1.834.577.816.780
Demand deposits Saving deposits Time deposits
6.524.149.381.747
1.082.023.551.409
7.606.172.933.156
Total
* Catatan 32
* Note 32
Pada 31 Desember 2010 termasuk dalam tabungan, giro dan deposito yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah masing-masing sebesar Rp 167.346.963.931, Rp 35.964.294.386 dan Rp 228.262.600.000, (2009: Rp 107.736.474.697, Rp 34.886.316.431 dan Rp 114.398.950.000, 2008: Rp 66.242.605.714, Rp 16.701.637.359 dan Rp 44.992.950.000).
The account as of December 31, 2010 includes saving deposits, demand deposits and time deposits which are based on sharia banking principles, amounting Rp 167,346,963,931, Rp 35,964,294,386 and Rp 228,262,600,000, (2009: Rp 107,736,474,697, Rp 34,886,316,431 and Rp 114,398,950,000, 2008: Rp 66,242,605,714, Rp 16,701,637,359 and Rp 44,992,950,000).
Pinjaman yang diberikan dijamin dengan agunan yang diikat dengan hipotik, hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka dan jaminan lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 jumlah pinjaman yang diberikan yang dijamin dengan jaminan tunai berupa deposito berjangka yang diblokir adalah masing-masing sebesar Rp 5.195.000.000, Rp 441.171.000 dan Rp 34.015.407.000.
Loans secured by collateral that was tied to mortgages, deferred rights or power of attorney to sell, time deposits and other guarantees. On December 31, 2010, 2009 and 2008 the amount of loans secured by cash collateral in the form of withheld time deposits are Rp 5,195,000,000, Rp 441,171,000 and Rp 34,015,407,000.
276 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
13. SIMPANAN NASABAH (Lanjutan)
13. DEP OSI TS FROM CUSTOM ERS (Continued)
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jenis nasabah adalah sebagai berikut: 2010 Asuransi Koperasi Perorangan Perusahaan Yayasan Lain-lain Jumlah
Time deposits classification by type of customers is as follows:
2009
2008
1.248.548.141.000 2.115.000.000 1.682.076.212.897 145.554.915.080 455.072.550.000 415.858.201.895
917.827.741.000 2.115.000.000 1.082.048.419.875 27.330.000.000 59.789.550.000 345.205.958.880
631.574.341.000 2.115.000.000 843.216.009.900 117.029.077.080 50.189.050.000 190.454.338.800
Insurance Cooperative Individual Corporate Foundation Others
3.949.225.020.872
2.434.316.669.755
1.834.577.816.780
Total
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: 2010
The classification of time deposits based on term of period is as follows: 2009
2008
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan 24 bulan
1.672.132.512.792 494.110.490.000 437.195.441.000 1.344.364.577.080 1.422.000.000
1.330.694.759.875 269.157.180.000 200.429.941.000 632.898.788.880 1.136.000.000
875.600.154.700 290.221.141.000 654.386.521.080 14.370.000.000 --
1 month 3 months 6 months 12 months 24 months
Jumlah
3.949.225.020.872
2.434.316.669.755
1.834.577.816.780
Total
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2010 Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 – 3 bulan Lebih dari 3 – 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah
The classification of time deposits based on maturity is as follows: 2009
2.148.387.190.000 1.309.939.098.872 489.576.732.000 1.322.000.000
1.509.936.657.955 707.014.861.800 217.015.650.000 349.500.000
3.949.225.020.872
2.434.316.669.755
Tingkat bunga rata-rata:
1.137.935.886.421 Less than 1 month 532.828.697.970 More than 1 – 3 months 163.813.232.389 More than 3 – 6 months -More than 12 months 1.834.577.816.780
Total
The average interest rates per annum are: 2010
Giro Tabungan: Simpeda Martabe Deposito
2008
2009
2008
3,25%
3,41%
3,25%
5,00% 5,75% 7,40%
4,50% 4,75% 7,51%
5,00% 5,38% 7,40%
Demand deposits Saving deposits: Simpeda Martabe Time deposits
Bank Sumut Annual Report 2010
277
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
14. SIMPANAN DARI BANK LAIN
Giro Tabungan Deposito Interbank call money Jumlah
14. DEP OSI TS FR OM OTHER BAN K S
2010
2009
4.117.386.846 52.040.476.311 171.693.888.000 -227.851.751.157
5.646.945.317 39.535.306.827 8.428.340.000 550.000.000.000 603.610.592.144
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:
157.500.888.000 13.948.000.000 200.000.000 45.000.000 171.693.888.000
2009
2009
11.634.945.469 504.066.910 -175.327.621 12.314.340.000
Less than 1 month More than 1 – 3 months More than 3 – 6 months More than 6 – 12 months Total
The average interest rates per annum are: 2010
2009
2008
3,25%
3,41%
3,25%
5,00% 5,75% 7,5% --
4,50% 4,75% 7,51% 7,00%
5,00% 5,38% 7,40% --
Pada tanggal 31 Desember 2010 termasuk dalam tabungan, giro dan deposito yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah masing-masing sebesar Rp 268.601.894, Rp 1.439.473.931 dan Rp 149.400.000.000, (2009: Rp 2.329.846.460, Rp nihil dan Rp 1.000.000.000, 2008: Rp 536.926.529, Rp nihil dan Rp 1.500.000.000).
278 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
1 month 3 months 6 months 12 months Total
2008
7.963.340.000 345.000.000 -120.000.000 8.428.340.000
Tingkat bunga rata-rata:
Giro Tabungan : Simpeda Martabe Deposito Interbank call money
12.219.340.000 20.000.000 -75.000.000 12.314.340.000
The classification of time deposits based on maturity is as follows:
2010 171.693.888.000 ---171.693.888.000
Demand deposits Saving deposits Time deposits Interbank call money Total
2008
7.863.340.000 220.000.000 200.000.000 145.000.000 8.428.340.000
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 – 3 bulan Lebih dari 3 – 6 bulan Lebih dari 6 – 12 bulan Jumlah
3.750.548.682 28.390.532.251 12.314.340.000 -44.455.420.933
The classification of time deposits based on term of period is as follows:
2010 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah
2008
Demand deposits Saving deposits: Simpeda Martabe Time deposits Interbank call money
As of December 31, 2010, includes saving deposits, demand deposits and time deposits based on sharia banking principles amounting Rp 268,601,894, Rp 1,439,473,931 and Rp 149,400,000,000, (2009: Rp 2,329,846,460, Rp nil and Rp 1,000,000,000, 2008: Rp 536,926,529, Rp nil and Rp 1,500,000,000).
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
14. SIMPANAN DARI BANK LAIN (Lanjutan)
14. DEP OSI TS FROM OTHER BAN K S (Continued)
Tidak ada saldo simpanan dari bank lain yang diblokir atau dijadikan jaminan per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008.
There is no balance of deposits from other banks that are blocked or pledged as collateral as of December 31,2010, 2009 and 2008.
Rincian interbank call money adalah sebagai berikut:
The details of interbank call money are as follows:
2010 PT PT PT PT PT PT PT PT
BPD Jabar Banten Bank Panin BPD Sumatera Selatan Bank Mandiri (Persero), Tbk Bank Nagari BPD Jawa Timur BPD Kalimantan Timur BPD Sulawesi Utara
Jumlah
2009
2008
---------
100.000.000.000 100.000.000.000 80.000.000.000 75.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 45.000.000.000
---------
PT BPD Jabar Banten PT Bank Panin PT BPD Sumatera Selatan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Nagari PT BPD Jawa Timur PT BPD Kalimantan Timur PT BPD Sulawesi Utara
--
550.000.000.000
--
Total
Pada tahun 2009 jangka waktu interbank call money rata-rata berkisar sampai dengan 3 (tiga) bulan.
15. PINJAMAN YANG DITERIMA
In 2009, the average period of term of interbank call money is up to 3 (three) months.
15. BORROW I N GS 2010
Rekening Pokok KUMK SUP- 005 25.000.000.000 Otorita Asahan 72.534.094 Swisscontact 971.000.000 Jumlah 26.043.534.094
2009
2008
25.000.000.000 72.534.094 971.000.000 26.043.534.094
25.000.000.000 51.801.615 -25.051.801.615
KUMK SUP – 005 Asahan Authority Swisscontact Total
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan pinjaman yang diterima:
Other information related to the Bank’s borrowings is as follows:
a.
a.
Rekening Pokok KUMK SUP – 005 Bank memperoleh pinjaman dari Departemen Keuangan Republik Indonesia sebesar Rp 25.000.000.000 berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara dalam rangka Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil Nomor KP-27/DP3/2004 tanggal 9 Agustus 2004.
The KUM K SUP – 005 Principal Account The Bank received borrowing from the Department of Finance of the Republic of Indonesia in the amount of Rp 25,000,000,000, based on the Loans Agreement between the Government and the Bank for The Micro Financing Number KP – 27/DP3/2004, dated August 9, 2004.
Bank Sumut Annual Report 2010
279
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
15. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) a.
b.
Rekening Pokok KUMK SUP – 005 (Lanjutan)
15. BORROW I N GS (Continued) a.
Th e K UM K SUP – 0 0 5 P rin ci pa l A cc o u n t (Continued)
Berdasarkan Surat Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor S-677/PB.7/2005, tanggal 13 Mei 2005, perihal Perubahan terhadap Perjanjian Pinjaman antara Pemerintah dan PT BPD Sumatera Utara Nomor KP027/DP3/2004 tanggal 9 Agustus 2004. Perubahan yang dilakukan diperuntukkan bagi debitur (usaha mikro dan kecil).
In accordance with the Letter of the General Director of Treasury - Ministry of Finance of the Republic of Indonesia Number S-677/PB.7/2005, dated May 13, 2005, entitled the Amendment to Loans Agreement between the Government and PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Number KP-027/DP3/2004, dated August 9, 2004. The amendment is made for debtors (Micro and Small Business).
Perjanjian pinjaman ini diubah dengan perjanjian Nomor AMA-50/KP-027/DSMI/2009 tanggal 31 Juli 2009. Dalam perjanjian ini disepakati perpanjangan waktu pinjaman sampai tanggal 10 Desember 2019. PT Bank Sumut wajib membayar kembali pokok pinjaman yang telah ditarik dalam 5 (lima) kali angsuran per setengah tahunan secara pro rata pada tanggal 10 Juni dan 10 Desember setiap tahun, dengan angsuran pertama dimulai pada tanggal 10 Desember 2017 dan berakhir pada tanggal 10 Desember 2019.
The agreement was amended through agreement Number AMA-50/KP-027/DSMI/2009 dated July 31, 2009. Term of the agreement was extended up to December 10, 2019. PT Bank Sumut is required to repay the principal loan in 5 (five) times on a sixmonth period installment proportionally on June 10 and December 10 every year; of which first installment begins on December 10, 2017 and the last installment is on December 10, 2019.
Tingkat bunga yang dibebankan sama besarnya dengan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 (tiga) bulan.
The interest rate charged is equal with the amount of the interest rate of 3 (three) months period of Certificates of Bank Indonesia.
PT Bank Sumut bertindak sebagai excecuting sehingga Bank menanggung risiko terhadap kredit yang disalurkan.
PT Bank Sumut acts as the excecuting party and thereby bears the risks of loans.
Saldo pinjaman per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp 25.000.000.000.
The outstanding loans as of December 31, 2010, 2009 and 2008 are Rp 25,000,000,000.
Otorita Asahan Bank Sumut memperoleh pinjaman dari Otorita Asahan berdasarkan Kesepakatan Bersama antara Otorita Asahan dan PT Bank Sumut tentang Penyaluran Kredit Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (PER) – Otorita Asahan Nomor 228A/K-OA/XIII/2003 dan Nomor 019/DIR/DPEM-KR/SJ/2003 tanggal 24 Desember 2003 dan Addendum Kesepakatan Bersama antara Otorita Asahan dengan PT Bank Sumut tentang Penyaluran Kredit Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (PER) – Otorita Asahan Nomor 108/KOA/IV/2005 dan Nomor 007/DIR/DPEM-KR/SJ/2005 tanggal 4 Mei 2005.
280 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
b.
The Asahan Authority PT Bank Sumut received borrowings from the Asahan Authority based on the Agreement between the Asahan Authority and PT Bank Sumut, regarding The Distribution of Loans for the Enhancement of People’s Economy – The Asahan Authority Number 228A/KOA/XIII/2003 and Number 019/DIR/DPEM-KR/SJ/ 2003, dated December 24, 2003, and the Amendment of the Agreement Number 108/K-OA/IV/2005 and Number 007/DIR/DPEM-KR/SJ/2005 dated May 4, 2005.
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
15. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
15. BORROW I N GS (Continued)
Pinjaman ini diberikan untuk memfasilitasi kredit modal kerja PT Bank Sumut bertindak sebagai chanelling sehingga PT Bank Sumut tidak menanggung risiko dengan alokasi sebagai berikut:
The objective of these borrowings is to facilitate the working capital loans, in which PT Bank Sumut acts as the channelling party, with allocations as follows:
1.
Untuk disalurkan sebagai pinjaman sebesar 97%; dan
1.
97% is to be distributed as loans; and
2.
Untuk dana cadangan PT Bank Sumut saat perguliran dana sebesar 3%.
2.
3% is for PT Bank Sumut’s reserve at fund withdrawing.
Ketentuan lainnya adalah sebagai berikut: Plafond kepada nasabah petani– nelayan Suku bunga pinjaman Jangka waktu penyediaan plafond
c.
Other stipulations are as follows: Maximum amount for farmer – fisherman customers Interest rate Period
Rp 2.000.000 9% p.a. 12 bulan / months
Sw isscontact
c.
Sw isscontact
Bank memperoleh pinjaman dari Swisscontact berdasarkan Kesepakatan Bersama antara Swisscontact dan PT Bank Sumut tentang Penyaluran Kredit untuk implementasi Program Pengembangan Usaha Pemula Nomor 220/PM/SC-BA/XI/2008 dan Nomor 911/KC07-PmSPj/2008 tanggal 27 Nopember 2008.
The Bank received borrowings from the Swisscontact based on the Cooperation Agreement between the Swisscontact and PT Bank Sumut, regarding The Implentation of Business Startup Program Number 220/PM/SC-BA/XI/2008 and Number 911/KC07PmSPj/2008 dated November 27, 2008.
Pinjaman ini diberikan untuk mengembangkan kesempatan usaha baru yang tumbuh setelah tsunami, konflik di Nanggroe Aceh Darussalam dan gempa Nias.
The objective of these borrowings is to develop new business opportunities emerging after the tsunami, conflict in Nanggroe Aceh Darussalam and earthquake in Nias.
Jangka waktu pinjaman adalah 36 (tiga puluh enam) bulan dan dengan tingkat suku bunga sebesar 0%. Risiko atas kegagalan pembayaran pinjaman dibagi antara Swisscontact sebesar 70% dan PT Bank Sumut sebesar 30% dari pokok pinjaman.
The maximum duration of loans is limited to 36 (thirty six) months and interest of 0%. Losses from defaults are shared between Swisscontact 70% and PT Bank Sumut 30% to the principal of loans.
Bank Sumut Annual Report 2010
281
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN a.
16. TAXATI ON
Hutang pajak
a. 2010
PPh pasal 29 (Catatan 16.b) PPh pasal 29 tahun 2009 dan 2008 (Catatan 16.b) PPh pasal 29 tahun 2004 PPh pasal 4 ayat (2) PPh pasal 23 PPh pasal 21 PPN PPh 22 Jumlah
Tax payables
2009
2008
--
9.350.231.238
24.638.777.396
485.493.280 22.749.097.981 5.405.143.281 647.510.613 646.299.384 -35.123.700
485.493.280 22.749.097.981 2.310.677.197 1.810.163.659 835.637.600 63.365.181 88.075.343
455.744.400 22.749.097.981 3.716.783.820 205.284.318 159.479.927 24.421.300 --
Income Tax Art. 29 (Note 16.b) Income Tax Art. 29 year 2009 and 2008 (Note 16.b) Income Tax Art. 29 year 2004 Income Tax Art. 4(2) Income Tax Art. 23 Income Tax Art. 21 VAT Income Tax Art. 22
29.968.668.239
37.692.741.479
51.949.589.142
Total
Manajemen Bank melakukan perhitungan kembali untuk perhitungan pajak badan tahun buku 2009 dan 2008, dari hasil perhitungan kembali terdapat kekurangan hutang pajak untuk tahun buku 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 29.748.880 dan Rp 455.744.400 . Atas kekurangan tersebut Bank akan melakukan perbaikan SPT Tahunan untuk tahun buku 2009 dan 2008, sehingga laporan keuangan dilakukan penyajian kembali (lihat Catatan 42).
Management of the Bank recalculate corporate income tax for the fiscal year of 2009 and 2008, from the recalculation there is a lack of tax payable for the fiscal year of 2009 and 2008 amounted to Rp 29,748,880 and Rp 455,744,400. For the deficiency, the Bank will make revision to SPT for the fiscal year of 2009 and 2008, and the financial statements will be restated (see Note 42).
Hutang PPh 29 tahun 2004 merupakan estimasi yang dibentuk oleh PT Bank Sumut terhadap kewajiban pajak tahun 2004. Berdasarkan Surat Keberatan Bank No.143/DIR/DAK-AK/L/2007, tehadap pemeriksaan pajak tahun 2003, yang mengacu kepada SPT PPh Badan, Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen Bank untuk tahun pajak 1998 sampai dengan tahun 2003, dimana Bank telah mengestimasi, jika surat keberatan tersebut diterima oleh Dirjen Pajak terkait atas keberatan akumulasi kerugian yang dapat dikompensasikan ditahun pajak 2003 tersebut, maka dapat berdampak terhadap SPT PPh Badan tahun pajak 2004, yaitu tidak ada lagi sisa kerugian yang dapat dikompensasikan ditahun pajak 2004, sehingga di SPT PPh Badan tahun 2004 PT Bank Sumut seharusnya dilaporkan sebagai berikut :
The corporate income tax payable article 29 for the year of 2004 was an estimation formed by PT Bank Sumut on its 2004 tax liabilities. Based on the Bank’s Objection Letter No.143/DIR/DAK-AK/L/2007, against the tax audit in 2003, which refers to corporate SPT , the Bank’s Financial and Independent Auditor Report for the fiscal years of 1998 to 2003, where the Bank has estimated, if the objection letter is received by the Director General of Taxes related to the appeal of accumulated losses can be compensated in fiscal year 2003, it could have an impact on corporate SPT for fiscal year 2004, no residual losses can be compensated in fiscal year of 2004, resulting in corporate SPT year of 2004 of PT Bank Sumut to be reported as follows :
Penghasilan kena pajak Kompensasi kerugian Penghasilan kena pajak (dibulatkan) Beban Pajak Kredit Pajak PPh yang kurang dibayar
282 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
179.401.018.940 -179.401.018.000 53.802.805.400 31.053.707.419
Taxable income Compensation losses Taxable income (rounded) Tax expenses Prepaid Tax - Income tax article 25
22.749.097.981
I ncom e Tax Payable
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN (Lanjutan)
16. TAXATI ON (Continued)
Berdasarkan perhitungan untuk tahun buku 2004 tersebut terdapat kekurangan sebesar Rp 22.749.097.981, belum termasuk denda sebesar Rp 10.919.567.030 yang dibukukan oleh PT Bank Sumut pada Kewajiban lainnya. Pada tahun 2009 PT Bank Sumut telah membayar denda pajak sebesar Rp 556.865.431 (Catatan 16.e). b.
Based on the calculations for the year of 2004, there is underpayment amounting Rp 22,749,097,981, not including tax penalty of Rp 10,919,567,030, which were recorded by PT Bank Sumut in other liabilities. In 2009 PT Bank Sumut paid tax penalty amounting Rp 556,865,431 (Note 16.e).
Pajak Penghasilan Badan
b.
The reconciliation, between the PT Bank Sumut’s accounting profit and the profit for tax purpose, for the period ended on December 31, 2010, 2009 and 2008, are as follows:
Rekonsiliasi antara laba menurut laporan laba rugi dengan laba menurut fiskal yang dihitung oleh PT Bank Sumut untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2010 Laba sebelum Pajak Penghasilan
562.982.434.857
Corporate Income Tax
2009
2008
472.930.475.754
276.934.341.760
Income before income tax Tem porary differences: Post-em ploym ent benefits
Penyesuaian Fiskal:
Fiscal reconciliation:
Perbedaan waktu : Im balan pasca kerja karyawan
16.577.890.161
(1.887.046.479)
43.663.468.655
Cadangan kerugian penurunan nilai
(14.292.770.000)
36.792.770.000
--
Allow ance for im pairm ent losses
100.463.963.144 2.884.196.160 105.633.279.465
58.597.657.296 823.452.322 94.326.833.139
55.019.168.547 823.452.322 99.506.089.524
Accrued bonus and tantiem O thers
Im balan jasa produksi dan tantiem Lain-lain Penyesuaian fiskal: Perbedaan tetap: Biaya penyusutan rum ah dinas Pajak dan pungutan Biaya tenaga kerja lainnya Biaya olah raga/rekreasi Sum bangan Hadiah lainnya Biaya pengobatan Prom osi Pendapatan sew a Lain-lain
Taksiran laba fiskal tahun berjalan
520.457.429 25.571.126
520.457.429 670.668.660
520.457.429 89.212.606.250
Fiscal reconciliation: Perm anent differences: Depreciation expenses of office house Taxes and retribution
608.389.954
525.715.751
314.842.990
O ther em ployee expenses
1.834.906.525 236.694.289
1.649.468.716
742.546.935
Sports/Recreational expenses
485.370.900
282.937.155
Donations
84.927.500 4.172.467.979 7.409.140.017 (4.373.588.490)
283.790.000 1.890.747.570 16.704.944.231
175.238.500 1.704.135.789 --
O ther prizes M edical expenses Promotion
(4.677.952.974)
(5.594.419.553)
Rent incom e
187.206.490
--
--
O thers
10.706.172.819
18.053.210.283
87.358.345.495
679.321.887.141
585.310.519.176
463.798.776.779
E s tim a te d ta x a b le in co m e
Bank Sumut Annual Report 2010
283
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN (Lanjutan) Pembulatan
16. TAXATI ON (Continued) 679.321.887.000
Perhitungan pajak penghasilan badan: 10% x Rp 50.000.000 15% x Rp 50.000.000 30% x Rp 463.698.776.000 28% x Rp 585.310.519.000 25% x Rp 679.321.887.000 Pajak dibayar di m uka – PPh Pasal 25 Taksiran hutang (lebih) pajak penghasilan badan
585.310.519.000
463.798.776.000
Rounding Estim ated corporate incom e tax: 10% x Rp 50.000.000 15% x Rp 50.000.000
---
---
5.000.000 7.500.000
--169.830.471.750
-163.886.945.320 --
139.109.632.800 ---
30% x Rp 462.279.628.000 28% x Rp 585.204.273.000 25% x Rp 679.321.887.000
(183.671.527.185)
(154.506.965.202)
(114.027.611.004)
(13.841.055.435)
9.379.980.118
25.094.521.796
H utang pajak yang telah dilaporkan tahun 2009 dan 2008
--
9.350.231.238
24.638.777.396
Tax payable reported in 2009 and 2008
Kurang bayar atas perhitungan ulang tahun 2009 dan 2008
--
29.748.880
455.744.400
Underpaym ent for the recalculated am ount of 2009 and 2008
c.
Beban (manfaat) Pajak Penghasilan
c.
2010 Kini
Income Tax Expenses (Revenue)
2009
(169.830.471.750)
Prepaid tax – Incom e tax article 25 Estim a ted co rp o ra te in co m e ta x p a ya b le
2008
(163.886.945.320)
(139.122.132.800)
Current
11.145.050.213 21.931.133.228 27.861.705.067 Beban pajak (158.685.421.537) (141.955.812.092) (111.260.427.733) penghasilan - bersih
Deferred I ncom e tax expenses-net
Tangguhan
d.
Aset (kewajiban) pajak tangguhan
d.
Deferred tax asset (liabilities) The calculation of income tax for the years ended December 31, 2010, 2009 and 2008 is the effect on the tax difference with the following details.
Perhitungan pajak penghasilan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 merupakan pengaruh pada beda pajak dengan rincian sebagai berikut : 2010 Saldo awal / Balance at beginning of year
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset Beban imbalan pasca kerja Imbalan jasa produksi Lain-lain Penyesuaian saldo awal akibat penerapan PSAK 55 (Revisi) Jumlah
284 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/credited / (charged) to incom e statement
9.198.192.500 11.754.009.603 28.404.206.461 436.429.731
(3.573.192.500) 4.144.472.540 11.361.198.649 721.049.040
Penyesuaian saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK 55 / Adjustm ent to opening balance related to the im plem entation of P SAK N o.5 5
-----
Saldo akhir/Balance at end of year
5.625.000.000 15.898.482.143 39.765.405.110 1.157.478.771
--
--
(1.508.477.516)
(1.508.477.516)
Allowance for impairment losses Post-employment benefits expenses Bonus Others Adjustment to opening balance related to the implementation of PSAK No.55 (Revision)
49.792.838.295
12.653.527.729
(1.508.477.516)
60.937.888.508
Total
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN (Lanjutan)
16. TAXATI ON (Continued) 2009 Saldo awal / Balance at beginning of year
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset Beban imbalan pasca kerja Imbalan jasa produksi Lain-lain Jumlah
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/credited / (charged) to incom e statement
Efek perubahan tarif pajak / Effect of changes of tax rate
Saldo akhir/Balance at end of year
-12.225.771.223 15.405.367.193 230.566.651
10.301.975.600 (528.373.014) 16.407.344.043 230.566.650
(1.103.783.100) 56.611.394 (3.408.504.775) (24.703.570)
9.198.192.500 11.754.009.603 28.404.206.461 436.429.731
Allowance for impairment losses Post-employment benefits expenses Bonus Others
27.861.705.067
26.411.513.279
(4.480.380.051)
49.792.838.295
Total
2008 Saldo awal / Balance at beginning of year
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/credited / (charged) to incom e statement
Efek perubahan tarif pajak / Effect of changes of tax rate
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset Beban imbalan pasca- kerja Imbalan jasa produksi Lain-lain
-----
-12.225.771.223 15.405.367.193 230.566.651
-----
-12.225.771.223 15.405.367.193 230.566.651
Allowance for impairment losses Post-employment benefits expenses Bonus Others
Jumlah
--
27.861.705.067
--
27.861.705.067
Total
Management of the Bank recalculate corporate income tax for the fiscal year of 2009 and 2008, and from the recalculation there are adjustments to deferred tax assets and liabilities in accordance with PSAK 46 regarding accounting for income taxes, so that the financial statements for the years ended December 31, 2009 and 2008 are restated (see Note 42).
Manajemen Bank melakukan perhitungan kembali untuk perhitungan pajak badan tahun buku 2009 dan 2008, dari hasil perhitungan kembali terdapat penyesuaian pencatatan untuk aset dan kewajiban pajak tangguhan sesuai dengan PSAK 46 mengenai Akuntansi Pajak Penghasilan, sehingga laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 dilakukan penyajian kembali (lihat Catatan 42). d.
Saldo akhir/Balance at end of year
Kontinjensi pajak Pada tahun 2008 telah dilakukan pembayaran PPh Pasal 29 untuk tahun 2003 sebesar Rp 33.771.585.840 sesuai dengan SK Dirjen Pajak Nomor KEP-246/WPJ.01/2008 tanggal 16 Juli 2008. Namun atas pembayaran tersebut PT Bank Sumut mengajukan keberatan melalui Surat Nomor 151/DIR/DTIA-AK/L/2008 tanggal 14 Oktober 2008 baik terhadap pokok yang telah dibayar tersebut dan dendanya sebesar Rp 16.210.361.203.
d.
Tax contingency The payment on the PPh Article 29 for the year of 2003 was settled in 2008 amounting Rp 33,771,585,840 complying with the Letter of Decision of the General Director for Tax Affairs Number KEP-246/WPJ.01/2008 dated July 16, 2008. However, PT Bank Sumut filed its objection through the letter Number 151/DIR/DTIA-AK/L/2008 dated October 14, 2008, both on the paid principal and the penalties of Rp 16,210,361,203.
Bank Sumut Annual Report 2010
285
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN (Lanjutan)
16. TAXATI ON (Continued)
Pada tahun 2008 PT Bank Sumut telah melunasi/ menyelesaikan hutang pajaknya sebagai berikut:
In 2008 PT Bank Sumut settled its tax liabilities as follows: 2 0 08 S K P KB
Jen is & T a hu n F isk al
P o ko k P rin cip al
B u ng a & A d m . I nterests & Adm .
Typ es o f Ta x & Fisca l Y ea r
Ju m la h To ta l
1 . P asal 4 (2 ) – 20 0 3/Incom e tax Art. 4 (2 )
1 7 2.5 4 5.3 4 7
8 2 .8 2 1.7 6 6
2 5 5.3 6 7.1 1 3
2. PPh Pasal 21 - 2003/ Incom e tax Art. 2 1
2 8 8.9 4 4.4 4 8
1 3 8.6 9 3.3 3 5
4 2 7.6 3 7.7 8 3
3. PPh Pasal 22 - 2003/ Incom e tax Art. 2 2
4 6 .0 5 5.7 1 4
2 2 .1 0 6.7 4 3
6 8 .1 6 2.4 5 7
4. PPh Pasal 23 - 2003/ Incom e tax Art. 2 3
5 4 0.6 7 9.8 3 2
2 5 9.5 0 0.8 0 4
8 0 0.1 8 0.6 3 6
3 3 .7 7 1.5 8 5.8 4 0
--
3 3 .7 7 1.5 8 5.8 4 0
98.791.736
47.420.033
146.211.769
--
6.322.750
6.322.750
3 4 .9 1 8.6 0 2.9 1 7
55 6 .8 6 5.4 3 1
3 5 .4 7 5.4 6 8.3 4 8
5. PPh Bad an - 2003/ Corpo rate Incom e tax 6. PPN – 2003/ VA T 7. PPN STP – 2003/ VA T STP Ju m la h
S u ra t K ep u tu sa n D irjen Pa ja k Letter o f D ecisio n – D irec to ra te G en era l fo r Ta x A ffa irs N o . K E P-23 8/W P .J.0 1 /2 0 08 . tg l 0 9 -0 7-2008 / N o . K E P-2 3 8/W P .J.0 1 /2 0 08 . d ate 0 9-07-2008 N o . K E P-2 0 2/W P .J.0 1 /2 0 08 . tg l 1 7 -06-2008 / N o . K E P-2 0 2/W P .J.0 1 /2 0 08 . d ate 1 7-06-2008 N o . K E P-2 0 1/W P .J.0 1 /2 0 08 . tg l 1 7 -06-2008 / N o . K E P-2 0 1/W P .J.0 1 /2 0 08 . d ate 1 7-06-2008 N o . K E P-2 3 7/W P .J.0 1 /2 0 08 . tg l 0 9 -07-2008 / N o . K E P-2 3 7/W P .J.0 1 /2 0 08 . d ate 0 9-07-2008 N o . K E P-2 4 6/W P .J.01 /2 0 08 . tg l 1 6 -07-2008 / N o . K E P-2 4 6/W P .J.0 1 /2 0 08 . d ate 1 6-07-2008 N o. KEP-203/W P.J.01/2008. tgl 17-06-2008/ N o . K E P-2 0 3/W P .J.0 1 /2 0 08 . d ate 1 7-06-2008 N o. KEP-236/W P.J.01/2008. tgl 09-07-2008/ N o . K E P-2 3 6/W P .J.0 1 /2 0 08 . d ate 0 9-07-2008
Dari jumlah yang telah dibayar atas PPh Badan 2003, PT Bank Sumut mengajukan keberatan melalui Surat Nomor 151/DIR/DTIA-AK/L/2008 tanggal 14 Oktober 2008, baik terhadap pokok pajak sebesar Rp 33.771.585.840 maupun sanksi administrasi sebesar Rp 16.210.361.203. Jumlah denda administrasi sampai dengan 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 16.767.226.634.
From the total amount paid Corporate Income Tax – 2003, PT Bank Sumut has expressed its objection on Corporate income tax year 2003 through a letter Number 151/DIR/DTIA-AK/L/2008, dated October 14, 2008, both on the principal amount of Rp 33,771,585,840, and the administrative penalty of Rp 16,210,361,203. Thereby, administrative penalties of tax expense up to December 31, 2008 is amounting to Rp 16,767,226,634.
Dari surat keberatan tersebut PT Bank Sumut telah menerima surat dari Pengadilan Pajak Nomor U.1007/SP.31/2008 tanggal 30 Oktober 2008, tentang keberatan atas SKPKB PPh Badan - 2003 yang telah terdaftar sebagai sengketa pajak Nomor 15-0373812003.
PT Bank Sumut, then, received a letter from the Court for Tax Affairs Number U.1007/SP.31/2008 dated October 30, 2008, regarding the objections on the SKPKB Corporate Income Tax - 2003, which has been registered as a tax dispute Number 15-0373812003.
Manajemen Bank telah menerima salinan resmi hasil Putusan Pengadilan Pajak (lihat Catatan 39).
Bank Management has received an official copy of the Tax Court decision (see Note 39).
17. ESTIMASI KERUGIAN KONTINJENSI
KOMITMEN
2010
DAN
17. ESTI M ATED LOSSES CON TI N GEN CI ES
2009
ON
COM M I TM EN TS
AN D
2008
Kew ajiban kom itm en Fasilitas kredit yang belum ditarik Kew ajiban kontinjensi bank garansi
475.183.765.691 352.595.030.580
571.828.503.907 447.613.091.374
204.051.213.708 408.586.161.723
Jum lah
827.778.796.271
1.019.441.595.281
612.637.375.431
Total
Estim asi kerugian
6.442.084.161
7.000.274.492
6.177.831.634
Estim a tio n o n lo sses
286 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Co m m itm en t Lia b ilities Unused of credit facilities Contingencies liabilities guarantees issued
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
17. ESTIMASI KERUGIAN KONTINJENSI (Lanjutan)
KOMITMEN
DAN
17. ESTI M ATED LOSSES ON COM M I TM EN TS CON TI N GEN CI ES (Continued)
Mutasi estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:
Changes in estimated losses on commitments and contingencies are as follow:
2010
2009
(6.177.831.634) (822.442.858) --
(5.580.988.411) (596.843.223) --
Balances at beginning of year Provisions during the year Recovery
(6.442.084.161)
(7.000.274.492)
(6.177.831.634)
Total
18. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
18 . OTHERS LI ABI LI TI ES
Akun ini terdiri dari :
This account consist of : 2010
Biaya masih harus dibayar Bunga deposito Bunga pinjaman Lain-lain Jumlah a.
2009
2008
18.897.329.633 14.045.032.381 6.033.825.387 314.565.802.417
20.957.392.479 8.615.625.706 6.005.958.961 272.869.249.155
24.853.507.981 6.708.266.115 260.205.963 202.213.643.102
Accrued expenses Time deposit interest Loans interest Others
353.541.989.818
308.448.226.301
234.035.623.161
Total
Biaya masih harus dibayar terdiri dari:
2010 Pajak dan retribusi Premi asuransi Umum Pemeliharaan dan Perbaikan Surat kabar, majalah dan promosi Pengembangan Tenaga kerja Lain-lain Jumlah
2008
(7.000.274.492) -558.190.331
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Pemulihan Jumlah
AN D
a.
Accrued expenses consist of:
2009
10.505.892.226 2.800.100.921 622.257.500 1.741.846.841
13.951.349.026 1.902.153.830 1.359.821.500 1.322.817.178
218.952.900 385.869.245 2.126.430.000 495.980.000
902.796.400 275.283.200 255.167.000 988.004.345
18.897.329.633
20.957.392.479
2008 13.024.345.403 Taxes and retributions 2.290.298.413 Insurance Premium 707.475.000 General 1.038.303.608 Maintenances and repairs Newspapers, magazines, 189.072.000 and promotions 597.671.400 Development 5.833.540.600 Labour 1.172.801.557 Others 24.853.507.981
Total
Bank Sumut Annual Report 2010
287
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
18. KEWAJIBAN LAIN-LAIN (Lanjutan) b.
18. OTHERS LIABI LI TI ES (Continued)
Kewajiban lain-lain terdiri dari:
b. 2010
Other liabilities consist of:
2009
2008
Setoran jaminan
16.250.521.745
36.007.857.019
35.159.281.586
Dana jasa pengabdian pegaw ai
15.351.508.987
13.624.930.075
11.181.944.314
6.316.972.560
3.432.776.400
2.609.324.078
159.061.620.440
113.616.825.843
55.019.168.547
58.354.312.337 1.997.889.256 5.395.868.809 27.129.928.233 24.707.180.050
41.776.422.176 9.479.948.607 5.206.126.205 27.129.928.233 22.594.434.597
43.663.468.655 1.514.969.681 4.032.126.205 27.686.793.664 21.346.566.372
Bonus (Note 42) Post - em ploym ent benefit liabilities (Note 30) Unearned revenues Claim Tax penalties (Note 16) O thers
314.565.802.417
272.869.249.155
202.213.643.102
To ta l
Dana pesangon Dew an Kom isaris dan Direksi Im balan jasa produksi (Catatan 42) Im balan pasca kerja (Catatan 30) Pendapatan diterim a dim uka H utang klaim Denda pajak (Catatan 16) Lain-lain Jum lah
Lain-lain diantaranya merupakan biaya-biaya rutin bulanan dan akhir tahun yang dicadangkan meliputi biaya tunjangan hari raya, bantuan kesejahteraan dan bantuan akhir tahun.
19. MODAL SAHAM
Security deposits Em ployees’ loyalty allow ances fund Boards of Com m issioners and Directors’ retirem ent benefits
Others include a routine monthly expenses and year end expenses which are reserved, consisting of holiday allowances, welfare and end year allowances.
19. SHAR ES CAP I TAL
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dituangkan dalam akta Notaris H. Marwansyah Nasution, S.H., tanggal 10 Juni 2008 dan ditetapkan pada akta No. 05 tanggal 10 Nopember 2008, modal yang telah disetor ditambah sebesar Rp 23.053.880.000 sehingga modal disetor PT Bank Sumut pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi Rp 486.779.210.000.
Based on the Extraordinary General Shareholders Meeting documented in notarial deed of H. Marwansyah Nasution, S.H., dated June 10, 2008, and assigned to the deed No. 05 November 10, 2008, the paid in capital was increased amounting to Rp 23,053,880,000. Hence, the total paid in capital of PT Bank Sumut as of December 31, 2008 is amounting to Rp 486,779,210,000.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dituangkan dalam akta Notaris H. Marwansyah Nasution, S.H., di Medan No. 39 tanggal 10 Juni 2008 dan akta No. 05 tanggal 10 Nopember 2008, modal dasar PT Bank Sumut berjumlah Rp 1.000.000.000.000 terbagi atas 90.000.000 lembar saham seri A dengan nilai nominal per saham Rp 10.000 dan 10.000.000 lembar saham seri B dengan nilai nominal per saham Rp 10.000.
Based on the Extraordinary General Shareholders Meeting documented in notarial deed of H. Marwansyah Nasution, S.H., No. 39 dated June 10, 2008 and Deed No. 05 dated November 10, 2008, in Medan, PT Bank Sumut’s authorized capital is Rp 1,000,000,000,000. Included in the amount are 90,000,000 of A series shares and 10,000,000 of B series shares with par value per share of Rp 10,000 for both types of share.
288 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
19. MODAL SAHAM (Lanjutan)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
19. SHAR ES CAP I TAL (Continued)
Berdasarkan RUPSLB yang dituangkan dalam akta Notaris Afrizal Arsad Hakim, S.H., No. 20 tanggal 26 Juni 2009, modal yang telah disetor ditambah sebesar Rp 25.183.590.000 sehingga pada tanggal 31 Desember 2009 modal disetor PT Bank Sumut menjadi Rp 511.962.800.000. Sumber untuk penambahan modal disetor sebagian berasal dari saldo akun tambahan modal disetor tahun 2008 sebesar Rp 20.115.769.270 dan dari hasil penagihan sisa aset yang diserahkan sebesar Rp 5.067.945.615 (lihat Catatan 20).
Based on the Extraordinary General Shareholders Meeting documented in notarial deed of Afrizal Arsad Hakim, S.H., No. 20, dated June 26, 2009, the paid in capital was increased amounting to Rp 25,183,590,000. Hence, the total paid in capital of PT Bank Sumut as of December 31, 2009 is amounting to Rp 511,962,800,000. Sources of paid in capital partially from additional paid in capital account in 2008 amounting to Rp 20,115,769,270 and are derived from collection of remaining asset amounting to Rp 5,067,945,615 (see Note 20).
Berdasarkan RUPSLB yang dituangkan dalam akta Notaris Afrizal Arsad Hakim, S.H., No. 16 tanggal 24 Mei 2010, tambahan modal yang telah disetor pada tahun 2009 sebesar Rp 20.210.726.450 dan sebesar Rp 20.210.600.000 (lihat Catatan 20) ditetapkan sebagai modal disetor sehingga modal disetor PT Bank Sumut pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp 532.173.400.000. Tambahan modal disetor tersebut diantaranya sebesar Rp 2.000.000.000 merupakan tambahan pemegang saham atas masuknya Pemerintah Kabupaten Padang Lawas sehingga komposisi pemegang saham yang semula 26 (dua puluh enam) pemegang saham menjadi 27 (dua puluh tujuh) pemegang saham pada tahun 2010.
Based on the Extraordinary General Shareholders Meeting documented in notarial deed of Afrizal Arsad Hakim, S.H., No. 16, dated May 24, 2010, the paid in capital in 2009 was increased amounting to Rp 20,210,726,450 and Rp 20,210,600,000 (Note 20), defined as paid in capital, so that the paid in capital of PT Bank Sumut on December 31, 2010 becomes Rp 532,173,400,000. Among them additional paid-in capital amounting to Rp 2,000,000,000 is in addition to shareholders for the entry of Padang Lawas District Government, therefore in 2010 the composition of the original shareholders of 26 (twenty six) shareholders became 27 (twenty seven) shareholders.
Dalam RUPSLB tersebut, pemegang saham memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris PT Bank Sumut untuk mengesahkan penerbitan saham setiap triwulan atas saham yang telah disetor oleh pemegang saham sekaligus kewenangan untuk mengadakan rapat Dewan Komisaris untuk pengesahan tambahan setoran modal yang dituangkan dalam notulen rapat Dewan Komisaris yang selanjutnya dibuat akta pernyataan keputusan rapat oleh Notaris.
In the Extraordinary General Shareholders Meeting, shareholders gave authority to the Board of Commissioners of PT Bank Sumut to authorize the issuance of shares every three months for stocks that have been paid by the shareholders and at the same time the authority to hold meetings of the Board of Commissioners for ratification of additional capital contribution as stipulated in the minutes of the meeting of the Board of Commissioners, hereinafter made notarial deed by meeting decision statements.
Dalam tahun 2010 terdapat setoran modal pada triwulan 1 (satu) sebesar Rp 198.440.000 dari 3 (tiga) pemegang saham yang telah dituangkan dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat dari Notaris Afrizal Arsad Hakim, S.H., No. 20 tanggal 30 Agustus 2010, sehingga pada tanggal 31 Desember 2010 modal disetor PT Bank Sumut menjadi Rp 532.371.840.000.
In 2010 there were capital contribution in quarter 1 (one) amounting Rp 198,440,000 from 3 (three) shareholders as stipulated in Deed of Statement of the Meeting of the Notary AfrizalArsad Hakim, SH, No. 20 dated August 30, 2010, so that on December 31, 2010 paid-up capital of PT Bank Sumut becomes Rp 532,371,840,000.
Bank Sumut Annual Report 2010
289
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
19. MODAL SAHAM (Lanjutan)
19. SHAR ES CAP I TAL (Continued)
Komposisi pemegang saham PT Bank Sumut per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Nam a Pem egang Saham
Pem prov Sum atera Utara Pem kab Tapanuli Selatan Pem kab Labuhan Batu Pem ko Medan Pem kab Sim alungun Pem kab Deli Serdang Pem kab Nias Pem kab Asahan Pem kab Tapanuli Tengah Pem ko Tebing Tinggi Pem kab Langkat Pem kab Tapanuli Utara Pem ko Pem atang Siantar Pem ko Padang Sidempuan Pem kab M andailing Natal Pem kab Toba Sam osir Pem ko Sibolga Pem ko Tanjung Balai Pem kab Dairi Pem kot Binjai Pemkab Hum bang Hasundutan Pem kab Karo Pem kab Pakpak Barat Pem kab Nias Selatan
Lem bar / Shares
2010 Persentase / P ercen ta g e %
The compositions of PT Bank Sumut’s shareholders as of December 31, 2010, 2009 and 2008 are as follows:
Jum lah / To ta l
S h a reh o ld ers’ N a m e
30.127.287 3.507.362 2.164.388 1.804.459 2.024.239 2.060.091 885.627 1.034.493 986.398 1.034.400 746.758 796.312 748.366 661.884 521.085 470.737 538.198 571.023 539.654 340.801
56,59 6,59 4,07 3,39 3,80 3,87 1,67 1,94 1,85 1,94 1,40 1,50 1,41 1,24 0,98 0,88 1,01 1,07 1,02 0,64
301.272.870.000 35.073.620.000 21.643.880.000 18.044.590.000 20.242.390.000 20.600.910.000 8.856.270.000 10.344.930.000 9.863.980.000 10.344.000.000 7.467.580.000 7.963.120.000 7.483.660.000 6.618.840.000 5.210.850.000 4.707.370.000 5.381.980.000 5.710.230.000 5.396.540.000 3.408.010.000
Provincial Governm ent of North Sum atera Regional Governm ent of Tapanuli Selatan Regional Governm ent of Labuhan Batu M unicipal Governm ent of M edan Regional Governm ent of Sim alungun Regional Governm ent of Deli Serdang Regional Governm ent of Nias Regional Governm ent of Asahan Regional Governm ent of Central Tapanuli Regional Governm ent of Tebing Tinggi Regional Governm ent of Langkat Regional Governm ent of North Tapanuli M unicipal Governm ent of Pematang Siantar M unicipal Governm ent of Padang Sidempuan Regional Governm ent of M andailing Natal Regional Governm ent of Toba Sam osir M unicipal Governm ent of Sibolga Regional Governm ent of Tanjung Balai Regional Governm ent of Dairi M unicipal Governm ent of Binjai Regional Governm ent of Hum bang H asundutan Regional Governm ent of Karo Regional Governm ent of Pakpak Barat Regional Governm ent of South Nias
538.076 380.499 134.644 118.926
5.380.760.000 3.804.990.000 1.346.440.000 1.189.260.000 2.000.000.000 1.014.770.000
Regional Governm ent of Sam osir
Pem kab Padang Law as
200.000
1,01 0,71 0,25 0,22 0,38
Pem kab Sam osir
101.477
0,19
Pem kab Serdang Bedagai
200.000
0,38
2.000.000.000
Regional Governm ent of Serdang Bedagai
53.237.184
100,00
532.371.840.000
To ta l
Jum lah
290 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Regional Governm ent Law as
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
19. MODAL SAHAM (Lanjutan)
Nam a Pem egang Saham
Pem prov Sum atera Utara Pem kab Tapanuli Selatan Pem kab Labuhan Batu Pem ko Medan Pem kab Sim alungun Pem kab Deli Serdang Pem kab Nias Pem kab Asahan Pem kab Tapanuli Tengah Pem ko Tebing Tinggi Pem kab Langkat Pem kab Tapanuli Utara Pem ko Pem atang Siantar Pem ko Padang Sidempuan Pem kab M andailing Natal Pem kab Toba Sam osir Pem ko Sibolga Pem ko Tanjung Balai Pem kab Dairi Pem kot Binjai Pemkab Hum bang Hasundutan Pem kab Karo Pem kab Pakpak Barat Pem kab Nias Selatan
19. SHAR ES CAP I TAL (Continued)
Lem bar / Shares
2009 Persentase / P ercen ta g e %
Jum lah / To ta l
29.690.074 3.357.087 1.964.388 1.804.459 1.921.714 2.060.091 885.627 884.493 942.344 859.400 746.758 796.312 668.143 579.641 521.085 470.737 507.411 471.023 447.412 340.801
57,99 6,56 3,84 3,52 3,75 4,02 1,73 1,73 1,84 1,68 1,46 1,56 1,31 1,13 1,02 0,92 0,99 0,92 0,87 0,67
296.900.740.000 33.570.870.000 19.643.880.000 18.044.590.000 19.217.140.000 20.600.910.000 8.856.270.000 8.844.930.000 9.423.440.000 8.594.000.000 7.467.580.000 7.963.120.000 6.681.430.000 5.796.410.000 5.210.850.000 4.707.370.000 5.074.110.000 4.710.230.000 4.474.120.000 3.408.010.000
441.734 380.499 134.644 118.926
0,86 0,74 0,26 0,23
4.417.340.000 3.804.990.000 1.346.440.000 1.189.260.000
S h a reh o ld ers’ N a m e
Provincial Governm ent of North Sum atera Regional Governm ent of Tapanuli Selatan Regional Governm ent of Labuhan Batu M unicipal Governm ent of M edan Regional Governm ent of Sim alungun Regional Governm ent of Deli Serdang Regional Governm ent of Nias Regional Governm ent of Asahan Regional Governm ent of Central Tapanuli Regional Governm ent of Tebing Tinggi Regional Governm ent of Langkat Regional Governm ent of North Tapanuli M unicipal Governm ent of Pematang Siantar M unicipal Governm ent of Padang Sidempuan Regional Governm ent of M andailing Natal Regional Governm ent of Toba Sam osir M unicipal Governm ent of Sibolga Regional Governm ent of Tanjung Balai Regional Governm ent of Dairi M unicipal Governm ent of Binjai Regional Governm ent of Hum bang H asundutan Regional Governm ent of Karo Regional Governm ent of Pakpak Barat Regional Governm ent of South Nias
Pem kab Sam osir
101.477
0,20
1.014.770.000
Regional Governm ent of Sam osir
Pem kab Serdang Bedagai
100.000
0,20
1.000.000.000
Regional Governm ent of Serdang Bedagai
51.196.280
100,00
511.962.800.000
To ta l
Jum lah
Nam a Pem egang Saham Pem da Pem da Pem da Pem da Pem da Pem da Pem da Pem da Pem da Pem da Pem da Pem da Pem da Pem da Pem da Pem da
Propinsi Sum atera Utara Kabupaten Tapanuli Selatan Kabupaten Labuhan Batu Kota M edan Kabupaten Sim alungun Kabupaten Deli Serdang Kabupaten Nias Kabupaten Asahan Kabupaten Tapanuli Tengah Kota Tebing Tinggi Kabupaten Langkat Kabupaten Tapanuli Utara Kota Pematang Siantar Kota Padang Sidempuan Kabupaten M andailing Natal Kabupaten Toba Sam osir
Lem bar/ Shares 29.183.280 2.656.708 1.964.388 1.804.459 1.769.991 1.740.273 885.627 884.493 866.889 799.400 746.758 736.312 584.082 494.649 491.085 470.737
2008 Persentase/ P ercen ta g e % 59,95 5,46 4,04 3,71 3,64 3,57 1,82 1,82 1,78 1,64 1,53 1,51 1,20 1,02 1,01 0,97
Jum lah/ To ta l
S h a reh o ld ers’ N a m e
291.832.800.000 Provincial Governm ent of North Sum atera 26.567.080.000 Regional Governm ent of Tapanuli Selatan 19.643.880.000 Regional Governm ent of Labuhan Batu 18.044.590.000 M unicipal Governm ent of M edan 17.699.910.000 Regional Governm ent of Sim alungun 17.402.730.000 Regional Governm ent of Deli Serdang 8.856.270.000 Regional Governm ent of Nias 8.844.930.000 Regional Governm ent of Asahan 8.668.890.000 Regional Governm ent of Central Tapanuli 7.994.000.000 Regional Governm ent of Tebing Tinggi 7.467.580.000 Regional Governm ent of Langkat 7.363.120.000 Regional Governm ent of North Tapanuli 5.840.820.000 M unicipal Governm ent of Pematang Siantar 4.946.490.000 M unicipal Governm ent of Padang Sidempuan 4.910.850.000 Regional Governm ent of M andailing Natal 4.707.370.000 Regional Governm ent of Toba Sam osir
Bank Sumut Annual Report 2010
291
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
19. MODAL SAHAM (Lanjutan)
19. SHAR ES CAP I TAL (Continued)
Lem bar/ Shares
Nam a Pem egang Saham
Pem da Kota Sibolga Pem da Kota Tanjung Balai Pem da Kabupaten Dairi Pem da Kota Binjai Pemda Kabupaten Hum bang Hasundutan Pem da Kabupaten Karo Pem da Kabupaten Pakpak Barat Pem da Kabupaten Nias Selatan Pem da Kabupaten Sam osir Pem da Kabupaten Serdang Bedagai Jum lah
2008 Persentase/ P ercen ta g e %
Jum lah/ To ta l
S h a reh o ld ers’ N a m e
469.557 431.023 379.122 340.801
0,96 0,88 0,78 0,70
4.695.570.000 4.310.230.000 3.791.220.000 3.408.010.000
292.741 280.499 134.644 118.926 101.477
0,60 0,58 0,28 0,24 0,21
2.927.410.000 2.804.990.000 1.346.440.000 1.189.260.000 1.014.770.000
M unicipal Governm ent of Sibolga Regional Governm ent of Tanjung Balai Regional Governm ent of Dairi M unicipal Governm ent of Binjai Regional Governm ent of Hum bang H asundutan Regional Governm ent of Karo Regional Governm ent of Pakpak Barat Regional Governm ent of South Nias Regional Governm ent of Sam osir
50.000
0,10
500.000.000
Regional Governm ent of Serdang Bedagai
48.677.921
100,00
486.779.210.000
To ta l
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
20. ADDI TI ON AL PAI D I N CAP I TAL
Akun ini merupakan setoran yang dilakukan oleh pemegang saham untuk penambahan modal selama tahun berjalan, tetapi belum dikuatkan melalui pelaksanaan RUPS, sehingga belum bisa diklasifikasikan sebagai modal saham disetor.
This account represents the additional amount deposited into the paid-in capital by the shareholders during the current year. However, the deposits have not been sealed in the General Shareholders Meeting. Thus, it cannot be classified as paid-in capital.
Tambahan modal disetor per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 215.538.460.000, Rp 20.210.726.450 dan Rp 20.115.769.270, dengan perincian sebagai berikut:
The total additional paid-in capitals as of December 31, 2010, 2009 and 2008 are Rp 215,538,460,000, Rp 20,210,726,450 and Rp 20,115,769,270, respectively. The details are as follows:
Nam a Pem egang Saham
2010
2009
2008
Pem prov Sum atera Utara Pem kab Labuhan Batu Pem kab Padang Law as Pem ko Tebing Tinggi Pem kab Tapanuli Selatan Pem kab Asahan Pem kab Sim alungun Pem ko Tanjung Balai Pem kab Serdang Bedagai Pem kab Dairi Pem kab H um bang Hasundutan
155.275.650.000 -4.500.000.000 1.827.500.000 18.262.230.000 -237.000.000 2.800.000.000 996.310.000 3.688.320.000
4.372.132.068 2.000.008.035 2.000.000.000 1.750.006.450 1.502.751.864 1.500.009.673 1.025.254.016 1.000.008.780 1.000.000.000 922.424.555
4.254 8.034 -600.006.450 7.003.790.004 9.672 1.517.233.405 400.008.780 500.000.000 682.904.556
1.260.630.000
827.176.347
1.489.932.452
Pem ko Pem atang Siantar
3.726.040.000
802.238.670
840.613.293
Pem ko Padang Sidempuan Pem kab Tapanuli Tengah Pem ko Sibolga
3.866.700.000 1.550.730.000 3.000.000.000
774.919.565 425.871.118 307.878.866
849.924.210 754.559.443 378.548.275
292 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
S h a reh o ld ers’ N a m e Provincial Governm ent of North Sum atera Regional Governm ent of Labuhan Batu Regional Governm ent of Padang Lawas Regional Governm ent of Tebing Tinggi Regional Governm ent of Tapanuli Selatan Regional Governm ent of Asahan Regional Governm ent of Sim alungun Regional Governm ent of Tanjung Balai Regional Governm ent of Serdang Bedagai Regional Governm ent of Dairi Regional Governm ent of Hum bang H asundutan M unicipal Governm ent of Pematang Siantar M unicipal Governm ent of Padang Sidempuan Regional Governm ent of Central Tapanuli M unicipal Governm ent of Sibolga
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR (Lanjutan) Nam a Pem egang Saham
20. ADDI TI ON AL PAI D I N CAP I TAL (Continued)
2010
2009
2008
S h a reh o ld ers’ N a m e
Pem kab Nias Selatan Pem kab Pakpak Barat Pem kab Tapanuli Utara Pem ko Medan Pem kab Toba Sam osir Pem kab Nias Pem kab Deli Serdang Pem kab Sam osir Pem ko Binjai Pem kab Karo Pem kab Langkat
-670.740.000 3.966.880.000 ---4.608.440.000 1.703.380.000 -2.000.000.000 --
8.000 7.398 5.418 5.282 -4.720 3.876 3.777 2.332 625 15
8.000 7.398 600.005.418 5.282 – 4.719 3.198.183.876 3.777 2.332 1.000.000.625 15
Pem kab M andailing Natal
1.597.910.000
5.000
300.005.000
Regional Governm ent of M andailing Natal
215.538.460.000
20.210.726.450
20.115.769.270
To ta l
Jum lah
21. PENGGUNAAN LABA BERSIH
a.
21. USE OF N ET I N COM E
Cadangan
a. Reserve 2010
Saldo awal Revaluasi aset tetap Pembentukan cadangan Jumlah
Regional Governm ent of South Nias Regional Governm ent of Pakpak Barat Regional Governm ent of North Tapanuli M unicipal Governm ent of M edan Regional Governm ent of Toba Sam osir Regional Governm ent of Nias Regional Governm ent of D eli Regional Governm ent of Sam osir M unicipal Governm ent of Binjai Regional Governm ent of Karo Regional Governm ent of Langkat
2009
2008
144.416.138.036 --
90.862.775.963 --
39.426.290.654 42.023.578.036
42.080.305.868
53.553.362.073
9.412.907.273
186.496.443.904
144.416.138.036
90.862.775.963
Balance at beginning of year Revaluation of fixed asset Appropriation for general reserve Total
Cadangan ini dibentuk dari laba bersih setelah pajak yang telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan mengindahkan peraturan perundangundangan yang berlaku.
These reserves were taken from the net profit after income tax which has been legalized in the General Shareholders’ Meeting in compliance with the current Regulations.
Pembentukan cadangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing berdasarkan Notulen Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham tanggal 24 Mei 2010, tanggal 26 Juni 2009 dan tanggal 10 Juni 2008.
Establishment of reserves for the years ended December 31, 2010, 2009 and 2008 each of based on the Minutes of the Annual General Meeting of Shareholders dated May 24, 2010, June 26, 2009 and June 10, 2008.
PT Bank Sumut melakukan revaluasi aset tetap di tahun 1999 dan telah memperoleh persetujuan dari Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak Surat Nomor KEP732/WPJ.01/KP.0505/1999.
PT Bank Sumut performed a revaluation on fixed assets in 1999, which has been agreed by the Directorate General of Tax of the Department of Finance of the Republic of Indonesia letter Number KEP-732/WPJ.01/KP.0505/1999.
Bank Sumut Annual Report 2010
293
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
21. PENGGUNAAN LABA BERSIH (Lanjutan)
21. USE OF NET I N COM E (Continued) Concerning application of PSAK No. 16, revision of 2007 paragraph 84, in 2008, PT Bank Sumut has reclassified different revaluation of fixed assets into appropriated retained earning amounting Rp 42,023,578,036.
Sehubungan penerapan PSAK No. 16 revisi 2007 paragraf 84 PT Bank Sumut pada tahun 2008 telah melakukan reklasifikasi revaluasi aset tetap ke dalam saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp 42.023.578.036. b.
Dividen
b.
Dividend
Berdasarkan Notulen Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Sumut No. 15 tanggal 24 Mei 2010, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen dari laba bersih tahun buku 2009 sebesar Rp 378.722.752.810 (setelah dikurangi pembentukan cadangan sebesar Rp 42.080.305.868 (Lihat Catatan 21.a)). Komposisi pembagian tersebut adalah sebagai berikut:
As stated in the Minutes of Meeting of the General Shareholders’ Meeting of PT Bank Sumut No. 15 dated May 24, 2010, the shareholders agreed to distribute dividend from net income for the year 2009 amounting Rp 378,722,752,810, (net of reserve amounting to Rp 42,080,305,868 (See Note 21.a)). The allocation as follows:
a.
Sebesar 70 % (tujuh puluh persen) dibagikan sebagai dividen.
a.
70% (seventy percent) is for the shareholders
b.
Sebesar 30 % (tiga puluh persen) dibagikan untuk pengurus dan karyawan (7,5% untuk dana pensiun dan 22,5% untuk jasa produksi dan tantiem).
b.
30 % (thirty percent) is for the management and employee (7.5% for pension fund and 22.5% for bonus and tantiem).
Berdasarkan Notulen Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham PT Bank Sumut tanggal 26 Juni 2009, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen dari laba bersih tahun buku 2008 sebesar Rp183.397.228.489 (setelah dikurangi pembentukan cadangan sebesar Rp 53.553.362.073 (lihat Catatan 21.a)). Komposisi pembagian tersebut adalah sebagai berikut:
As stated in the Minutes of Meeting of the General Shareholders’ Meeting of PT Bank Sumut dated June 26, 2009, the shareholders agreed to distribute dividend from net income for the year 2008 amounting Rp 183,397,228,489 (net of reserve amounting to Rp 53,553,362,073 (see Note 21.a)). The allocation is as follows:
a.
70% untuk pemegang saham, dan
a.
b.
Sebesar 30 % (tiga puluh persen) dibagikan untuk pengurus dan karyawan (7,5% untuk dana pensiun dan 22,5% untuk jasa produksi dan tantiem).
b.
70% for the shareholders, and 30 % (thirty percent) for the management and employee (7.5% for pension fund and 22.5% for bonus and tantiem).
Berdasarkan Notulen Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham PT Bank Sumut tanggal 10 Juni 2008, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen dari laba bersih tahun buku 2007 sebesar Rp 188.258.145.450. Komposisi pembagian tersebut adalah sebagai berikut:
As stated in the Minutes of Meeting of the General Shareholders’ Meeting of PT Bank Sumut dated June 10, 2008, the shareholders agreed to distribute dividend from net income for the year 2007 amounting Rp 188,258,145,450, with the allocation as follows:
a.
a.
72,5% untuk pemegang saham (67,5% untuk dividen dan 5% untuk cadangan), dan
294 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
72.5% for the shareholders (of which 67.5% was for dividend and 5% for the reserve), and
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
21. PENGGUNAAN LABA BERSIH (Lanjutan) b.
21. USE OF NET I N COM E (Continued)
27,5% untuk pengurus dan karyawan (5% untuk dana pensiun dan 22,5% untuk jasa produksi dan tantiem).
b.
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 atas pembagian untuk dana pensiun, jasa produksi dan tantiem disajikan kembali dalam pengakuan dan pencatatan kedalam laporan laba rugi tahun berjalan (lihat Catatan 42)
For the years ended December 31, 2009 and 2008 for distribution to the pension fund, bonus and tantiem are restated in the recognition and recording into the current year income statement (see Note 42).
22. PENDAPATAN BUNGA
22. I N TEREST IN COM E 2010
Kredit Penem patan pada Bank Indonesia
27.5% for the management and employee, (of which 5% was for the pension fund and 22.5% for bonus and tantiem).
2009
2008
1.616.160.164.664
1.340.386.400.656
1.043.343.932.963
Loans
61.794.034.575 11.403.412.243
88.507.077.812
201.006.081.650
Placem ent w ith Bank Indonesia
Surat-surat berharga
30.447.436.899
26.057.353.913
M arketable securities
Penem patan pada bank lain
38.361.015.971
22.182.328.906
12.728.209.203
Placem ent w ith other banks
1.727.718.627.453
1.481.523.244.273
1.283.135.577.729
To ta l
Jum lah
Dalam pendapatan bunga kredit terdapat pendapatan murabahah,bagi hasil pembiayaan mudharabah dan musyarakah untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp 27.438.386.370, Rp 5.409.739.491, dan Rp 15.580.275.887, (2009: Rp 23.726.155.750, Rp 2.632.795.869 dan Rp 6.662.346.781 dan 2008 : Rp 18.440.631.585, Rp 1.672.227.432 dan Rp 1.212.828.890). Pendapatan penempatan bank lain yang diperoleh dari perbankan dengan prinsip syariah untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 19.699.745.079, Rp 10.545.781.006 dan Rp 3.478.484.965. 23. BEBAN BUNGA
23. I N TEREST EXP EN SES 2010
Deposito berjangka Tabungan Giro Call money Bunga hadiah Pinjaman yang diterima Repo SBI Jumlah
Loan interest income includes murabahah margin, mudharabah and musyarakah financing profit sharing for the year ended December 31, 2010 amounting Rp 27,438,386,370, Rp 5,409,739,491, and Rp 15,580,275,887, respectively, (2009: Rp 23,726,155,750, Rp 2,632,795,869 and Rp 6,662,346,781 and 2008: Rp 18,440,631,585, Rp 1,672,227,432 and Rp 1,212,828,890). Revenue from income in Other Bank received from banks based on sharia principles for the years ended 31 Desember 2010, 2009 and 2008 is amounting Rp 19,699,745,079, Rp 10,545,781,006 dan Rp 3,478,484,965, respectively.
2009
284.976.737.557 134.901.677.285 86.356.542.043 2.774.352.778 2.881.449.292 5.456.909.714 --
188.016.096.949 118.070.901.117 100.937.875.966 5.975.145.830 2.669.606.263 2.092.044.763 --
517.347.668.669
417.761.670.888
2008 153.280.598.305 Time deposits 110.591.253.721 Savings deposits 96.254.122.214 Demand deposits 1.773.809.028 Interbank call money 2.635.660.041 Gift interest 2.360.397.014 Borrowings 35.353.816 SBI REPO 366.931.194.139
Total
Bank Sumut Annual Report 2010
295
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
23. BEBAN BUNGA (Lanjutan)
23. I N TEREST EXP EN SES (Continued)
Dalam beban bunga deposito berjangka dan tabungan terdapat beban bagi hasil yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp 21.932.159.645 dan Rp 5.970.267.816, (2009: Rp 4.578.137.457 dan Rp 3.518.834.714, 2008: Rp 3.309.754.333 dan Rp 2.181.542.480).
24. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
2010 Pendapatan Adm inistrasi Kredit Pendapatan lain-lain
The Interest expense on time deposits and savings deposits accounts, include profit sharing expenses based on the sharia banking principles for the year ended December 31, 2010 amounting to Rp 21,932,159,645 and Rp 5,970,267,816, (2009: Rp 4,578,137,457 and Rp 3,518,834,714, 2008: Rp 3,309,754,333 and Rp 2,181,542,480).
24. OTHER OPERATI N G I N COM E
2009
2008
-47.148.882.483
37.691.108.168 22.959.890.544
117.925.438.903 29.142.295.719
47.148.882.483
60.650.998.712
147.067.734.622
Lain-lain terdiri dari: Provisi dan kom isi selain kredit Denda Jasa pengirim an uang Dividen atas penyertaan Lainnya Jum lah
Loans adm inistration incom e O thers incom e
12.145.682.668 1.273.351.410 1.077.468.858 80.568.612 32.571.810.935
10.976.416.116 1.720.587.872 1.242.459.642 63.047.395 8.957.379.519
14.132.390.456 1.406.551.694 1.129.263.205 74.767.026 12.399.323.338
O thers, consist of : Provision and Com m issions exclude from loans Penalty M oney transfer Dividend on investm ent O thers
47.148.882.483
22.959.890.544
29.142.295.719
To ta l
Pendapatan provisi dan komisi selain kredit diakui langsung sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi. Pendapatan provisi dan komisi selain kredit terdiri dari provisi jaminan bank, komisi premi asuransi dan jasa pelayanan bank.
Provision and Commissions revenue excluded from loans are recognized directly in income statement at the transaction. Provision and commissions revenue excluded from loans consists of the provision of bank guarantees, commission of insurance premiums and bank services revenue.
Pendapatan lainnya diantaranya merupakan keuntungan penjualan surat-surat berharga dan penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbuku.
Other revenue includes gain on sale of marketable securities and loan recovery
296 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
25. BEBAN TENAGA KERJA
25. EM P LOYEE EXP EN SES
2010 Gaji pegaw ai Pendidikan dan latihan Tunjangan hari raya Gaji dan tunjangan Direksi H onorarium Dew an Kom isaris dan Dew an Pengaw as Syariah Pengobatan Lem bur pegaw ai Jasa produksi dan im balan pasca kerja (Catatan 42) Rekreasi dan olahraga Bantuan kesejahteraan Tunjangan cuti Bantuan akhir tahun Biaya tenaga kerja lainnya Jum lah
2009
2008
163.849.600.097
141.692.975.453
116.495.522.980
17.106.066.393 10.538.931.094
14.823.923.339 9.385.310.611
9.335.559.254 8.531.009.202
6.340.847.588
6.604.999.954
6.600.612.277
2.381.337.938 4.736.350.279 7.453.890.630
4.435.797.938 1.893.061.370 1.362.988.487
2.377.141.009 1.905.744.389 998.856.470
175.639.510.601 1.834.906.525 39.395.384.651 11.208.403.921 9.919.678.960 3.455.367.175
113.616.825.843 1.649.468.716 36.797.761.482 8.400.496.507 8.693.409.593 1.324.975.061
98.682.637.202 736.385.435 31.554.548.570 8.958.660.891 7.285.300.243 19.975.370.161
Em ployee salaries Education and training expenses H oliday allow ances Directors salaries and benefit H onour for Com m isioners and Sharia Supervisory Board M edical Em ployee overtim e Bonus post-employm ent and benefits expenses (Note 42) Recreation and sport W elfare assistance Leave allow ance Year end allow ance O ther em ployee expenses
453.860.275.852
350.681.994.354
313.437.348.083
To ta l
26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
2010
26. GEN ERAL AN D ADM I N I STRATI VE EXP EN SES
2009
2008
Iuran dana pensiun pegaw ai Prem i asuransi Sew a Biaya pegawai harian Pem eliharaan dan perbaikan
28.948.245.734 33.047.140.321 25.075.091.474 23.575.081.333 22.983.197.789
58.198.668.881 29.351.983.019 22.917.314.190 22.977.686.797 22.007.725.113
9.199.611.984 111.793.820.598 22.439.825.633 17.315.698.597 20.280.928.687
Penyusutan aset tetap (Catatan 10) Prom osi Alat tulis dan cetakan Beban administrasi Bank Perjalanan dinas dan penginapan Telepon dan kom unikasi lainnya Listrik,air dan gas Iuran – iuran Pajak dan pungutan Bahan bakar minyak Jasa konsultan
31.550.553.634 21.828.810.332 10.410.899.116 8.455.139.909
19.884.604.160 20.371.883.210 10.296.911.838 9.792.434.277
20.589.324.124 41.045.871.362 8.118.662.278 11.110.727.766
7.852.253.690
6.488.243.899
4.923.499.572
10.604.790.933 9.806.132.277 6.033.385.272 2.318.190.015 3.799.021.215 2.998.835.261
5.605.141.070 5.248.245.361 4.657.471.524 4.423.382.120 3.896.938.699 1.710.362.807
4.574.307.958 4.962.372.830 4.434.041.520 66.926.365.982 3.826.985.583 1.614.369.576
1.759.071.426 2.257.997.600
1.557.672.381 1.304.148.715
1.292.580.871 712.910.000
Pension fund contributions Insurance prem ium s Rent Daily em ployee’s w age M aintenances and repairs Depreciation expenses of fixed assets (Note 9) Prom otional expenses Stationeries and printings Bank administration expenses O fficial travels and accom m odations Phone and other com m unications Electricity, water and gas Contributions Taxes and retributions Fuel Consultant services fees Provision and comm ission not related to loans Escorting fees
1.427.303.112
1.065.339.920
1.129.597.366
Transportations and couriers
Provisi dan kom isi selain Pengaw alan
kredit
Transport dan pengirim an barang
Bank Sumut Annual Report 2010
297
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
26. GEN ERAL AN D (Continued)
26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (Lanjutan)
2010 Pertem uan dan rapat Penelitian dan pengem bangan Biaya ATM Bersam a Perkara som asi Peresm ian gedung Lain – lain Jum lah
2009
880.443.944 28.588.441.903 380.594.249 29.045.000 131.316.636 6.045.262.979
M eeting Research and developm ent AT M Bersam a related expenses Som atie Building opening cerem onies O ther expenses
267.683.629.527
256.932.775.651
392.346.606.998
To ta l
2009
(77.806.870.229)
42.118.459.805
(36.167.764.155)
539.344.192
Loans (Note 8) Current accounts with other banks (Note 5) Placements with Bank Indonesia and other banks (Note 6) M arketable securities (Note 7) Non earning assets (Note 11)
--
780.663.720
(290.048.608)
--
(2.740.000.000)
(1.645.000.000)
--
19.855.250
(529.394.250)
10.567.946.901
(56.781.853.518)
(79.731.968.895)
To ta l
28. N ON OP ERATI N G I N COM E
2010
298 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
2008
(18.674.608.333)
28. PENDAPATAN NON OPERASIONAL
Jumlah
27. ESTABLI S HM EN T ALLOW AN CE FOR I M P AI R M EN T LOSSES FI N AN CI AL ASSET
(31.550.512.904)
Surat-surat berharga (catatan 7) Aset non produktif (Catatan 11)
Pendapatan sewa Lain-lain
2008
701.493.288 544.418.143 371.812.090 151.599.400 127.546.636 3.279.748.113
2010
Jum lah
EXP EN SES
571.155.522 1.192.626.866 4.567.507.384 181.476.700 210.782.236 6.228.940.376
27. PEMBENTUKAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ATAS ASET KEUANGAN
Kredit yang diberikan (Catatan 8) Giro pada bank lain (Catatan 5) Penem patan pada bank Indonesia dan bank lain (Catatan 6)
ADM I N I STRATI VE
2009
2008
4.373.588.490 4.826.786.757
4.677.952.974 7.897.637.740
5.594.419.553 452.595.777
Rent income Others
9.200.375.247
12.575.590.714
6.047.015.330
Total
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
29. BEBAN NON OPERASIONAL
29. N ON OP ERATI N G EXP EN SES
2010 Hadiah dan bantuan Sumbangan - sumbangan Denda/sanksi Penghapusan aset tetap Jumlah
2009
2008
1.446.438.664 974.334.289 200.785.902 --
3.809.697.027 485.920.900 153.668.416 4.894
1.999.410.550 282.937.155 173.613.509 829
Gifts and endowments Donations Penalties/sanctions Loss on fixed assets write off
2.621.558.855
4.449.291.237
2.455.962.043
Total
30. PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
30. DEFI N ED BEN EFI T PEN SI ON PLAN
Program Pensiun
Pension Plan
PT Bank Sumut menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti. Program pensiun manfaat pasti diselenggarakan untuk seluruh karyawannya sejak pegawai ditetapkan sebagai peserta dan berakhir pada saat pegawai tidak lagi mempunyai hubungan kerja, meninggal dunia atau pensiun.
PT Bank Sumut carries out defined benefit pension. Defined benefit pension plans are maintained for all employees since the employees designated as participants and ended when the employee no longer has a working relationship, or when the employee is dead or retired.
Program ini dikelola oleh Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut yang merupakan kelanjutan Program Pensiun yang diselenggarakan oleh Yayasan Dana Kesejahteraan Karyawan Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara yang dibentuk pertama kali berdasarkan akta Notaris B. Ar. Poeloengan, S.H., No. 40 tanggal 13 Nopember 1981 yang pembentukannya mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan surat Nomor S-149/MK.11/1982 tanggal 30 April 1982 dan terakhir Peraturan Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut No 127/Dir/DSDM-TK/SK 2009 tanggal 31 Agustus 2009 yang disahkan oleh Menteri Keuangan Kep95/KM.10/2010 tanggal 15 Pebruari 2010. Tingkat iuran normal yang diperlukan sebesar 16,5% dari Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP), dari jumlah tersebut masing-masing peserta dan pemberi kerja membayar sebesar 5% dan 11,5% dari PhDP. Iuran pensiun yang telah dibayarkan Bank untuk tahun 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 45.259.669.391, Rp 61.501.990.478 dan Rp 11.311.586.452.
The program is managed by PT Bank Sumut Employees Pension Fund which is a continuation of Sumut Pension Plan held by the Employee Welfare Fund Foundation of Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara was first established based on notarial B. Ar. Poeloengan, SH, No. 40 dated November 13, 1981 . Its creation approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia based on the number S-149/MK.11/1982 letter dated 30 April 1982 and the last Employees Pension Fund Regulation PT Bank Sumut No. 127/Dir/DSDM-TK/SK 2009 dated August 31, 2009 which was approved by the Minister of Finance Kep-95/KM.10/2010 February 15, 2010. Normal contribution required level of 16.5% of Basic Retirement Income (PhDP), from that amount the participant and the employer pays 5% and 11.5% of PhDP, respectively. Pension contributions have been paid the Bank in 2010, 2009 and 2008 amounting Rp 45,259,669,391, Rp 61,501,990,478 and Rp 11,311,586,452, respectively.
Perhitungan aktuaris atas beban pensiun untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 disiapkan PT Dian Artha Tama tanggal 1 Pebruari 2011 dan 20 Januari 2010. Perhitungan aktuaris menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut :
The actuarial calculation of pension expense for the years ended December 31, 2010, 2009 and 2008 prepared by PT Dian Artha Tama dated February 1, 2011 and January 20, 2010. The actuarial calculations use the following assumptions:
Bank Sumut Annual Report 2010
299
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
30. PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI (Lanjutan)
Mortalita Persentase tingkat cacat per tahun Persentase tingkat pensiun dini per tahun Persentase tingkat pengunduran diri per tahun Selisih usia suami/ istri Persentase kenaikan penghasilan dasar pensiun per tahun Kenaikan manfaat pensiun Bulanan Bunga teknis per tahun Pajak manfaat pensiun
Biaya pengelolaan
30. DEFI N ED BEN EFI T PEN SI ON PLAN (Continued)
2010
2009
2008
(GAM) – 1971
(GAM) – 1971
(GAM) – 1971
0,01%
0,01%
0,01%
0,5%
0,5%
0,5%
0,05%
0,05%
0,05%
5 tahun /years
5 tahun /years
5 tahun /years
5 % per tahun / per annum
5% per tahun / per annum
5% per tahun / per annum
Tidak ada / nil 8% Dibayar Dana Pensiun / paid by pension fund Tidak dibebankan pada iuran / not charged to contribution
Tidak ada / nil 10% Dibayar Dana Pensiun / paid by pension fund Tidak dibebankan pada iuran / not charged to contribution
Tidak ada / nil 12% Dibayar Dana Pensiun / paid by pension fund Tidak dibebankan pada iuran / not charged to contribution
Mortality Percentage of disability rate per annum Percentage of early retirement rate per annum Percentage of resignation rate per annum Age differences between married couple Percentage of Increase of pension basic income/salary per annum Increase of the monthly Pension benefit Interest Rate per annum Tax on pension benefit
Management Fee
Imbalan Pasca Kerja
Post - Employment Benefit
Imbalan pasca kerja meliputi penghargaan masa kerja dan imbalan kerja lainnya dalam bentuk cuti dan uang duka. Penghitungan kewajiban imbalan pasca kerja Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 disiapkan PT Dian Artha Tama tanggal 1 Pebruari 2011 dan 20 Januari 2010 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” seperti yang diharuskan oleh PSAK 24. Perhitungan aktuaris menggunakan asumsiasumsi sebagai berikut:
Post-employment benefits include gratuity and other employee benefits in the form of leave and compassionate allowance. The Bank’s calculation of post-employment benefit obligations for the years ended December 31, 2010, 2009 and 2008 prepared by PT Dian Artha Tama dated February 1, 2011 and January 20, 2010 uses the "Projected Unit Credit" as required by PSAK 24. The actuarial calculations are using the following assumptions:
Mortalita Persentase tingkat cacat per tahun Tingkat Pengunduran Diri Usia 18 - 45 tahun Usia 46 - 55 tahun Kenaikan gaji Tingkat bunga Metode
300 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
2010
2009
2008
(GAM) – 1971
(GAM) – 1971
(GAM) – 1971
0,01%
0,01%
0,01%
0,50% 0,05% 7,00% 9,00% Projected Unit Credit
0,50% 0,05% 7,00% 10,00% Projected Unit Credit
0,50% 0,05% 7,00% 10,00% Projected Unit Credit
Mortality Percentage of disability rate per annum Percentage of resignation per year Age 18-45 years Age 46-55 years Increase of salary Interest rates Method
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
30. PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI (Lanjutan)
30. DEFI N ED BEN EFI T PEN SI ON PLAN (Continued)
Beban imbalan pasca kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut : 2010
Biaya jasa kini Biaya bunga Laba (rugi) aktuaria Biaya jasa lalu Jum lah beban atas im balan kerja karyaw an
9.994.274.547
Post-employment benefit expense charged to the income statement are as follows: 2009
6.183.109.497 4.366.735.131 543.456.392 251.323
6.818.989.477
Current service cost:
3.760.106.133 15.622.170.723 251.323
3.485.476.343 (1.491.292.496) 34.850.295.331
29.376.802.726
11.093.552.343
43.663.468.655
Interest expenses Income (loss) actuarial Past service costs To ta l p o st-e m p lo y m e n t b en efit ex p en se
Rekonsiliasi perubahan selama tahun berjalan atas perubahan kewajiban bersih yang diakui di neraca adalah sebagai berikut : 2010
Saldo awal tahun Pem bayaran im balan Beban selam a tahun berjalan Saldo Akhir Tahun
Reconciliation of changes during the year of change in net liability recognized in the balance sheet are as follows:
2009
2008
41.776.422.176 (12.798.912.565) 29.376.802.726
43.663.468.655 (12.980.598.822) 11.093.552.343
-43.663.468.655 --
58.354.312.337
41.776.422.176
43.663.468.655
Estimasi kewajiban atas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut : 2010
Nilai kini kewajiban Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuaria yang belum diakui Kew ajiban yang diakui pada neraca (Catatan 18.b)
2008
Balance at beginning of year Benefit paym ent Expenses during the year B a la n ce at end o f yea r
The estimated liability for post employment benefits are as follows: 2009
2008
58.356.133.892 (3.965.449) 2.143.894
41.778.957.036 (4.216.771) 1.681.911
43.667.351.303 (4.468.094) 585.446
58.354.312.337
41.776.422.176
43.663.468.655
The present value of liabilities Unrecognized past service cost Unrecognized actuarial benefits L ia b ility re c o g n iz ed o n b a l a n c e s h e e t ( N o t e 1 8 .b )
Bank baru menerapkan PSAK 24 untuk imbalan pasca kerja yang tidak didanai sehingga diperlukan adanya penyesuaian secara retroaktif terhadap pencatatan dan pengakuan imbalan pasca kerja. Oleh karena itu, laporan keuangan Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 telah disajikan kembali (lihat Catatan 18 dan 42).
Bank only adopted PSAK 24 for non-funded post employment benefits, so it requires retroactive adjustments are of recording and recognition of post employment benefits. Therefore, the Bank's financial statements for the years ended December 31, 2009 and 2008 have been restated (see Notes 18 and 42).
Manajemen berkeyakinan bahwa estimasi kewajiban atas imbalan pasca kerja per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 telah memenuhi persyaratan minimum UUTK No. 13.
Management believes that the estimated liability for post employment benefits as of December 31, 2010, 2009 and 2008 have fulfilled the minimum requirements of Labor Law No. 13.
Bank Sumut Annual Report 2010
301
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
31. INFORMASI SEGMEN USAHA
31. BUSI N ESS SEGM EN T I N FORM ATI ON
Untuk tujuan manajemen, unit usaha PT Bank Sumut dikelompokkan dalam 2 (dua) kegiatan yaitu Unit Usaha Konvensional dan Unit Usaha Syariah.
Jum lah/T o t a l Aset Kas
For managerial purposes, PT Bank Sumut’s businesses are classified into two units, the Conventional business unit and the Sharia business unit. 2010 N on Syariah/ C o n v en tio n a l
Syariah/S h a r i a Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other Banks Placement with Bank Indonesia and other bank M arketable securities
610.039.724.525
602.415.145.000
7.624.579.525
958.959.833.101
876.024.625.549
82.935.207.552
23.979.120.322
23.804.721.494
174.398.828
931.755.481.029 372.451.725.659
613.255.481.029 372.451.725.659
318.500.000.000 --
9.384.254.409.691
8.971.497.897.905
412.756.511.786
750.000.000 246.957.682.207 60.937.888.508 173.313.812.856
750.000.000 236.495.463.665 60.937.888.508 170.254.532.488
-10.462.218.542 -3.059.280.368
12.763.399.677.898
11.927.887.481.297
835.512.196.601
252.409.561.105 10.512.783.521.699 227.851.751.157 26.043.534.094 29.968.668.239
250.740.038.424 10.081.209.663.382 76.743.675.332 26.043.534.094 29.967.683.623
1.669.522.681 431.573.858.317 151.108.075.825 -984.616
6.442.084.161 353.541.989.818
6.412.437.490 350.376.580.202
29.646.671 3.165.409.616
Liabilities Current liabilities Deposits Deposits from other Banks Borrow ings Tax payables Estim ated losses on com m itm ents and contingencies O ther liabilities
11.409.041.110.273
10.821.493.612.547
587.547.497.726
Total liabilities
Pendapatan Segm en Pendapatan operasi Pendapatan operasi lainnya Pendapatan non operasi
1.727.718.627.453 47.148.882.483 9.200.375.247
1.658.583.241.633 38.240.892.609 8.818.492.031
69.135.385.820 8.907.989.874 381.883.216
Segm ent Incom e O perating incom e O ther operating incom e Non operating incom e
Jum lah pendapatan segmen
1.784.067.885.183
1.705.642.626.273
78.425.258.910
Total segm ent incom e
Beban segmen Beban operasi Beban operasi lainnya Beban non operasi
(517.347.668.669) (701.116.222.802) (2.621.558.855)
(489.445.241.208) (673.763.888.823) (2.575.258.855)
(27.902.427.461) (27.352.333.979) (46.300.000)
Segm ent expenses O perating expenses O ther operating expenses Non operating expenses
Jum lah beban segmen
(1.221.085.450.326)
(1.165.784.388.886)
(55.301.061.440)
Total segment expenses
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Penyertaan saham Aset tetap Aset Pajak Tangguhan Aset lain-lain Jum lah aset
Kewajiban Kew ajiban segera Sim panan Sim panan dari bank Lain Pinjam an yang diterim a Hutang pajak Estim asi kerugian komitm en dan kontinjensi Kew ajiban lain-lain Jum lah kewajiban
Beban pajak - bersih Laba bersih
302 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Loans Investm ent in share of stocks Fixed assets Deferred tax assets O ther assets Total assets
(158.685.421.537)
(153.464.477.443)
(5.220.944.094)
Tax expenses - net
404.297.013.320
386.393.759.944
17.903.253.376
N et Incom e
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
31. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
Jum lah/T o t a l Aset Kas
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
31. BUSI N ESS SEGM EN T I N FORM ATI ON (Continued) 2009 N on Syariah/ C o n ven tio n a l
Syariah/S h a r i a
551.009.070.750
547.504.249.250
3.504.821.500
500.006.268.576
489.979.254.429
10.027.014.147
15.088.203.790
14.452.338.168
635.865.622
611.213.362.256 453.810.547.182 8.233.037.894.028 742.500.000 187.489.981.064 49.792.838.295 156.849.752.180
435.413.362.256 453.810.547.182 7.939.366.517.028 742.500.000 178.326.610.770 49.792.838.295 155.701.453.449
175.800.000.000 -293.671.377.000 -9.163.370.294 -1.148.298.731
Assets Cash Current accounts w ith Bank Indonesia Current accounts with other Banks Placement with Bank Indonesia and other bank M arketable securities Loans Investm ent in share of stocks Fixed assets Deferred tax assets O ther assets
10.759.040.418.121
10.265.089.670.827
493.950.747.294
Total assets
214.039.421.297 8.570.898.808.154 603.610.592.144 26.043.534.094
213.635.762.706 8.314.147.067.026 600.280.745.684 26.043.534.094
403.658.591 256.751.741.128 3.329.846.460 --
Liabilities Current liabilities Deposits Deposits from other Banks Borrow ings
37.692.741.479
37.684.300.800
8.440.679
7.000.274.492 308.448.226.301
6.964.927.794 304.812.383.572
35.346.698 3.635.842.729
Jum lah kewajiban
9.767.733.597.961
9.503.568.721.676
264.164.876.285
Total liabilities
Pendapatan segmen Pendapatan operasi
1.481.523.244.273
1.437.956.164.867
43.567.079.406
Segm ent incom e O perating incom e
Pendapatan operasi lainnya Pendapatan non operasi
60.650.998.712 12.575.590.714
55.669.245.145 12.410.680.963
4.981.753.567 164.909.751
O ther operating incom e Non operating incom e
Jum lah pendapatan segmen
1.554.749.833.699
1.506.036.090.975
48.713.742.724
Total segment incom e
Beban segmen Beban operasi Beban operasi lainnya Beban non operasi
(417.761.670.888) (659.608.395.820) (4.449.291.237)
(409.664.698.717) (639.015.415.179) (4.353.638.537)
(8.096.972.171) (20.592.980.641) (95.652.700)
Segm ent expenses O perating expenses O ther operating expenses Non operating expenses
Jum lah beban segmen
(1.081.819.357.945)
(1.053.033.752.433)
(28.785.605.512)
Total segm ent expenses
(141.955.812.092)
(136.872.398.249)
(5.083.413.843)
Tax expenses – net
330.974.663.662
316.129.940.293
14.844.723.369
N et Incom e
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Penyertaan saham Aset tetap Aset pajak tangguhan Aset lain-lain Jum lah aset Kewajiban Kew ajiban segera Simpanan Simpanan dari bank Lain Pinjam an yang diterim a Hutang pajak Estim asi kerugian komitm en dan kontinjensi Kew ajiban lain-lain
Beban pajak - bersih Laba Bersih
Tax payables Estim ated losses on com m itm ents and contingencies O ther liabilities
Bank Sumut Annual Report 2010
303
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
31. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
Jum lah/T o t a l Aset Kas
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
31. BUSI N ESS SEGM EN T I N FORM ATI ON (Continued)
2008 N on Syariah/ C o n v en tio n a l
Syariah/S h a r i a
482.971.527.425
479.390.103.425
3.581.424.000
481.597.473.294
471.973.408.954
9.624.064.340
92.032.497.460
86.930.717.218
5.101.780.242
337.627.773.296 770.553.812.463 6.306.624.931.037
303.127.773.296 672.053.812.463 6.099.424.341.037
34.500.000.000 98.500.000.000 207.200.590.000
742.500.000 190.021.866.052 27.861.705.067 164.726.414.171
742.500.000 181.291.086.454 27.861.705.067 164.473.735.934
-8.730.779.598 -252.678.237
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other Banks Placement with Bank Indonesia and other bank M arketable securities Loans Investm ent in share of stocks Fixed assets Deferred tax assets O ther assets
8.854.760.500.265
8.487.269.183.848
367.491.316.417
Total assets
123.485.631.364 7.606.172.933.156 44.455.420.933 25.051.801.615 51.949.589.142
122.685.324.092 7.478.235.740.083 42.418.494.404 25.051.801.615 51.949.589.142
800.307.272 127.937.193.073 2.036.926.529 ---
6.177.831.634 234.035.623.161
6.176.965.634 232.537.502.183
866.000 1.498.120.978
Liabilities Current liabilities Deposits Deposits from other Banks Borrow ings Tax payables Estim ated losses on com m itm ents and contingencies O ther liabilities
8.091.328.831.005
7.959.055.417.153
132.273.413.852
Total liabilities
Pendapatan segmen Pendapatan operasi Pendapatan operasi Lainnya Pendapatan non operasi
1.283.135.577.729 147.067.734.622 6.047.015.330
1.256.220.394.349 142.081.636.404 5.752.767.476
26.915.183.380 4.986.098.218 294.247.854
Segm ent incom e O perating incom e O ther operating incom e Non operating incom e
Jum lah pendapatan segmen
1.436.250.327.681
1.404.054.798.229
32.195.529.452
Total segm ent incom e
Beban segmen Beban operasi Beban operasi Lainnya Beban non operasi
(366.931.194.139) (789.928.829.739) (2.455.962.043)
(361.439.897.326) (772.429.587.621) (2.403.639.544)
(5.491.296.813) (17.499.242.118) (52.322.500)
Segm ent expenses O perating expenses Other operating expenses Non operating expenses
Jum lah beban segmen
(1.159.315.985.921)
(1.136.273.124.491)
(23.042.861.431)
Total segment expenses
(111.260.427.733)
(109.930.027.078)
(1.330.400.655)
Tax expenses – net
165.673.914.027
157.851.646.660
7.822.267.366
N et Incom e
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Penyertaan saham Aset tetap Aset pajak tangguhan Aset lain-lain Jum lah aset Kewajiban Kew ajiban segera Simpanan Simpanan dari bank Lain Pinjam an yang diterim a Hutang pajak Estim asi kerugian komitm en dan kontinjensi Kew ajiban lain-lain Jum lah kewajiban
Beban pajak - bersih Laba Bersih
304 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA
32. R ELATED P AR TY TR AN SACTI ON S
Dalam kegiatan usahanya, PT Bank Sumut melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga.
In its course of business, PT Bank Sumut enters into transactions with certain related parties. Transactions with related parties are conducted under terms and conditions similar to third parties.
Saldo aset dan kewajiban dari transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa antara lain:
Balances of assets and liabilities arising from transactions with related parties:
2010
2009
2008
Aset Kredit yang diberikan Direksi Karyawan kunci Komisaris
1.404.561.060 5.290.506.201 --
2.384.235.000 2.642.835.876 --
1.540.944.000 2.704.977.817 112.752.000
Jumlah (Catatan 8.e)
6.695.067.261
5.027.070.876
4.358.673.817
0,05%
0,05%
0,05%
Persentase dari jumlah aset Kewajiban Giro : Pemegang saham Tabungan : Direksi Karyawan kunci Komisaris Deposito berjangka: Pemegang saham Karyawan kunci Direksi Komisaris Jumlah (Catatan 13) Persentase dari jumlah kewajiban
1.746.759.637.823
2.475.194.150.275
1.033.740.075.409
9.956.106.186 2.127.713.409 2.857.818.663
7.453.910.014 2.799.771.710 374.536.584
5.235.639.241 1.984.430.054 771.406.705
118.600.000.000 1.500.000.000 1.272.500.000 --
35.000.000.000 1.062.000.000 500.000.000 --
35.000.000.000 942.000.000 -4.350.000.000
1.883.073.776.081
2.522.384.368.583
1.082.023.551.409
16,51%
25,82%
13,37%
Assets Loans Directors Key employees Commissioner Total (Note 8.e) P ercentage to total assets Liabilities Demand deposits: Shareholders Saving deposits: Directors Key employees Commissioners Time deposits: Shareholders Key employees Directors Commissioners Total (Note 13) P ercentage to total liabilities
Sifat Hubungan Istimewa:
Nature of relationship with related parties:
-
Pemegang saham adalah pemerintah daerah propinsi, kabupaten dan kota di Sumatera Utara.
-
Shareholders are local government province and regional at North Sumatera.
-
Karyawan kunci adalah kepala kantor cabang dan pemimpin divisi PT Bank Sumut.
-
Key employees are chairman of Branches and division PT Bank Sumut.
Bank Sumut Annual Report 2010
305
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
33. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
33. COM M I TM EN TS AN D CON TI N GEN CI ES
Komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha PT Bank Sumut dibentuk sebagai berikut:
Commitment and contingencies in business activities of PT Bank Sumut are as follows:
2010 Kom itm en Tagihan Kom itm en Fasilitas pinjam an diterim a yang belum digunakan Kew ajiban Kom itm en Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Kontinjensi Tagihan kontinjensi Kredit hapus-buku (Catatan 8.h) Pendapatan bunga dalam penyelesaian Penyertaan hapus-buku Jum lah
2009
2008 Com m itm ent Com m itm ent receivables
7.799.177.837
8.523.421.244
9.510.137.016
475.183.765.691
571.828.503.907
204.051.213.708
Unused loans for debtors Contingencies Contingencies receivables W ritten off loans ( Note 8.h)
225.462.095.064
243.866.903.029
293.260.078.117
60.215.500.263 410.298.863
30.012.788.981 410.298.863
8.118.258.042 410.298.863
286.087.894.190
274.289.990.873
301.788.635.022
Unused borrow ings facility Com m itm ent liabilities
Interest revenues in progress W rite-offs To ta l
Kew ajiban kontinjensi Garansi yang diterbitkan Rekening adm inistratif lainnya Penerusan kredit
34. RASIO KEWAJIBAN MINIMUM
Contingencies liabilities 352.595.030.581
447.613.091.374
408.586.161.723
52.120.974.840
50.163.971.656
49.915.850.468
PENYEDIAAN
MODAL
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum atau Capital Adequency Ratio (CAR) adalah rasio modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan Nomor 9/13/PBI 2007 tanggal 1 Nopember 2007 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar. Peraturan BI tersebut kemudian dinyatakan tidak berlaku lagi dengan terbitnya PBI No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2009. Berdasarkan Peraturan tersebut PT Bank Sumut harus memasukkan risiko kredit dan risiko pasar dalam perhitungan CAR dengan memasukkan komponen modal pelengkap tambahan.
306 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Guarantees issued O ther adm inistrative accounts Channeling
34. CAP I TAL ADEQUEN CY RATI O
Minimum capital adequacy ratio represents capital ratio to weighted risk asset. Based on Bank Indonesia Regulation Number 10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008 Regarding Minimum Capital Adequacy for Banks and Number 9/13/PBI 2007 dated November 1, 2007 regarding Minimum Capital Adequacy for Banks by Calculating Market Risks. BI Regulation was later declared invalid by the publication of PBI. 10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008 concerning Capital Adequacy of Commercial Banks, which came into effect on January 1, 2009.The regulation requires PT Bank Sumut made calculation of capital adequacy including financing risk and market risk by including part of additional complement capital.
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
34. RASIO KEWAJIBAN MINIMUM (Lanjutan)
PENYEDIAAN
MODAL
34. CAP I TAL ADEQUEN CY R ATI O (Continued)
Sehubungan dengan PBI tersebut, maka kemudian diatur kembali ketentuan pelaksanaan ATMR untuk risiko operasional dalam Surat Edaran BI No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 perihal perhitungan ATMR untuk risiko operasional dengan menggunakan Pendekatan Indikator Pasar (PID), yang perhitungannya dimulai sejak tanggal 1 Januari 2010.
In connection with the PBI regulation, the implementation of the provisions of a ATMR for operational risk was reset in Circular Letter No. BI. 11/3/DPNP dated 27 January 2009 regarding the calculation of ATMR for operational risk using Market Indicator Approach (PID), which is calculated starting from January 1, 2010.
Berdasarkan perhitungan manajemen pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 PT Bank Sumut memiliki rasio kecukupan modal masing-masing sebesar 13,06%, 10,77% dan 15,34%, dengan demikian PT Bank Sumut telah memenuhi ketentuan rasio minimal KPMM sebesar 8% sesuai ketentuan Bank Indonesia tentang KPMM bagi Bank Umum.
Based on the management’s calculation on December 31, 2010, 2009 and 2008 ratios of capital adequacy of PT Bank Sumut are 13.06%, 10.77% and 15.34%; therefore, PT Bank Sumut has complied with Bank Indonesia Regulation with required minimum ratio of 8%.
Adapun rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar adalah sebagai berikut :
The Bank's capital adequacy ratio with loans risk and market risk are as follows:
(dalam jutaan Rupiah)
(in million of Rupiah) 2010
Aset Tertimbang Menurut Risiko - Dengan memperhitungkan risiko kredit - Dengan memperhitungkan risiko operasional - Dengan memperhitungkan risiko pasar Modal - Modal Inti - Modal Pelengkap - Penyertaan Jumlah modal inti dan pelengkap Rasio Kewajiban Penyediaan - Dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar - Dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan pasar Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang diwajibkan Bank Indonesia
*) Tidak memperhitungkan risiko operasional
2009*)
2008*)
7.963.327 1.229.060 24.164
8.085.331 -25.386
4.705.670 -20.193
1.088.584 114.832 -1.203.416
752.620 121.595 (750) 873.465
604.524 121.214 (750) 724.988
Capital ratio to w eighted risk asset With loans risk With operational risk With market risk Capital Core capital Supplementary capital Investment Total Core Capital and Supplementary Adequacy ratio With loans and market risk -
15,07%
10,77%
15,34%
13,06%
--
--
8,00%
8,00%
8,00%
With loans, operational and market risk Capital Adequacy Ratio required by Bank Indonesia
*) Without calculated operational risk
Bank Sumut Annual Report 2010
307
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
35. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
3 5 EARN I N GS P ER SHARE
2010
Laba bersih untuk perhitungan laba bersih per saham dasar Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa Laba Bersih per saham dasar
2009
2008
404.297.013.320
330.974.663.662
165.673.914.027
Net income for the calculation of earnings per share
53.237.184
51.196.280
48.677.921
The number of weighted average common shares
7.594
6.465
3.403
Earnings per share
36. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
36 . GOVERN M EN T GUARANTEES ON OBLI GATI ON S OF COM M ER CI AL BAN K S
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 15/2004 tanggal 21 Pebruari 2004 tentang berakhirnya tugas dan penutupan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (selanjutnya “BPPN”), dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 84/KMK06/2004 tanggal 27 Pebruari 2004, Pemerintah Republik Indonesia membentuk Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (selanjutnya disebut UP3), sebuah institusi baru yang menggantikan BPPN untuk melanjutkan pelaksanaan program penjaminan Pemerintah atas kewajiban pada bankbank lokal.
Based on the Presidential Decree Number 15/2004 dated February 21, 2004, regarding the Duty Termination and Dissolution of the Indonesian Bank Restructuring Agency/ Badan Penyehatan Perbankan Nasional (hereafter “BPPN”), and the Minister of Finance Decree Number 84/KMK06/2004 dated February 27, 2004, the Government of the Republic of Indonesia established the Unit of Government Guarantee Agency/Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (hereafter UP3), a new institution replacing the BPPN in respect of the Government guarantee on obligations of private domestic banks.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK05/2005 tanggal 3 Maret 2005, terhitung sejak tanggal 18 April 2005 jenis kewajiban bank umum yang dijamin berdasarkan Program Penjaminan Pemerintah meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank.
Based on the Decree of the Minister of Finance Number 17/PMK05/2005 dated March 3, 2005, starting April 18, 2005, the Government guarantee program covers demand deposits, saving deposits, time deposits and deposits from other banks from money market inter bank transactions.
Berdasarkan Undang-Undang No.24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang - Undang Republik Indonesia No. 3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank bank umum berdasarkan program penjamin yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Based on Law No. 24 dated September 22, 2004, effective on September 22, 2005, which was amended with the Government Regulation No. 3 dated October 13, 2008, the Indonesia Deposit Insurance Agency / Lembaga Penjamin Simpanan (“LPS”) was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program, which the amount of guarantee can be amended if the situation complies with the valid particular criteria.
308 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
36. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM (Lanjutan)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
36. GOVERN M EN T GUARAN TEES ON OBLI GATI ON S OF COM M ERCI AL BAN K S (Continued)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai Besarnya Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), maka pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000.000.000 untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 7% untuk simpanan dalam bentuk Rupiah (31 Desember 2009: 7,00%, 2008: 10,00%).
Based on Government Regulation Number 66/2008 dated October 13, 2008 concerning the amount of demand deposit guaranteed by LPS, on December 31, 2010, the amount of deposits covered by LPS is up to Rp 2,000,000,000 per customer per bank. Customer deposits are guaranteed only if the interest rate is equal to or below 7% for deposits in Rupiah (December 31, 2009: 7.00%, 2008: 10.00%).
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut.
As at December 31, 2010, 2009 and 2008, the Bank was a participant of that guarantee program.
37. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
37. RI SK M AN AGEM EN T I M P LEM EN TATI ON
Pengembangan manajemen risiko berpedoman pada peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum serta dokumen-dokumen dari Basel Committee on Banking Supervision, terutama konsep Basel Accord II.
Development of risk management is based on Bank Indonesia regulation on the Application of Risk Management for Commercial Banks and the documents of the Basel Committee on Banking Supervision, particularly the concept of Basel II Accord.
Kerangka manajemen risiko Bank mencakup ruang lingkup sistem pengendalian risiko yang diimplementasikan melalui kebijakan-kebijakan, prosedur, limit-limit transaksi dan kewenangan, toleransi risiko serta perangkat manajemen risiko. Bank melakukan pengembangan manajemen risiko secara berkesinambungan sesuai dengan perkembangan kompleksitas dan bisnis dengan landasan organisasi, strategi dan sistem informasi manajemen.
Bank's risk management framework covers the scope of the risk control system implemented through policies, procedures, transaction limits and authority, tolerance of risk and risk management tools. Bank continuously developrisk management in accordance with the development of complexity and business with organizational basis, strategy, and management information system.
Bank telah membentuk Komite Pemantau Risiko yang merupakan bagian yang sangat penting dalam pengendalian risiko, control unit yang memantau seluruh risiko yang terdapat pada kegiatan operasional bank.
The Bank has established a Risk Oversight Committee which is a very important part in risk control, a control unit which monitors all risks in the operation of banks.
Bank Sumut Annual Report 2010
309
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
37. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
37. RI SK M AN AGEM EN T I M P LEM EN TATI ON (Continued)
Penerapan manajemen risiko pada Bank Sumut disesuaikan dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku yaitu Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 Tanggal 19 Mei 2003 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum sebagaimana diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 Tanggal 1 Juli 2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum. Ketentuan-ketentuan tersebut kemudian diadopsi menjadi Peraturan Direksi PT Bank Sumut Nomor 004/Dir/DKMR-MR/PBS/2010 tanggal 31 Mei 2010 Tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko PT Bank Sumut. Secara umum pengelolaan risiko pada Bank Sumut adalah sebagai berikut :
Application of risk management at Bank Sumut is in accordance with provisions and applicable regulation, that is Bank Indonesia regulation No. 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 regarding Risk Management for Commercial Banks, which was amended with Bank Indonesia regulation No. 11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009 regarding amendment to Bank Indonesia regulation No. 5/8/PBI/2003 regarding risk management for commercial banks. The provisions were then adopted into Regulation of the Board of Directors of PT Bank Sumut No. 004/Dir/DKMR-MR/PBS/2010 dated May 31, 2010 regarding Guidelines for Application of risk management of PT Bank Sumut. Generally, risk management of PT Bank Sumut is as follows:
a.
a.
Pengelolaan Risiko Kredit
Credit Risk Management
Pengelolaan Risiko Kredit merupakan suatu proses dimana risiko kredit diidentifikasi, diukur, dan dikelola (termasuk monitoring, controlling dan communication).
Credit Risk Management is a process in which credit risk is identified, measured, and managed (including monitoring, controlling and communicating).
Proses dimaksud sifatnya cyclical, dan dimulai sejak aplikasi kredit diterima oleh Bank, dianalisa, persetujuan, pemantauan, dan penyelamatan.
The nature of the process is cyclical and it starts when the credit application is received by the Bank, which is then analyzed, approved, monitored, and rescued.
Agar proses pengelolaan risiko kredit tersebut dapat berjalan secara efisien diperlukan infrastruktur pendukung, yaitu: Kebijakan, Organisasi, Sistem Informasi, dan Risk Modelling.
For credit risk management process to run efficiently, supporting infrastructure is needed, namely: Policy, Organization, Information System, and Risk Modeling.
Tujuan utama dari pengelolaan risiko kredit adalah menjaga agar semua aktivitas kredit Bank tidak menimbulkan kerugian yang melebihi kemampuan Bank atau membahayakan kelangsungan usaha Bank.
The main purpose of credit risk management is to keep all bank credit activity from generating losses that exceed the ability of the Bank or endanger the survival of the Bank.
Untuk menghindari hal tersebut diatas, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
To avoid the above, the following steps need to be conducted:
maka
-
Menetapkan kebijakan kredit/pembiayaan secara tepat, efektif, dan up to date serta menerapkan prinsip kehati-hatian dan proses pemberian kredit/pembiayaan yang didukung dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
-
Determine the credit policies / funding appropriately, effectively, and up to date and apply the precautionary principle and the loan processing / financing is supported by improving the quality of human resources.
-
Kepedulian Terhadap Risiko Kredit Pengendalian risiko kredit memerlukan komitmen semua pihak dari level manajemen tertinggi hingga credit officer maupun staff operasional yang berada pada jajaran terdepan di kantor cabang/ kantor cabang pembantu.
-
Awareness of Credit Risk Credit risk control requires the commitment of all parties from the highest management levels to credit officers or operational staff who are the frontliners in the branch office / sub branch office.
310 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
37. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
37. RI SK M AN AGEM EN T I M P LEM EN TATI ON (Continued)
Pengendalian risiko kredit akan optimal apabila ada kesamaan bahasa dan ditujukan untuk melindungi kepentingan bank.
Credit risk control will be optimal if there are similarities in language and is intended to protect the interests of the bank.
Direksi PT. Bank Sumut melalui unit pengendalian risiko memastikan bahwa seluruh kebijakan dan strategi pengendalian risiko yang ditetapkan telah merefleksikan tingkat risiko yang dapat diterima (risk tolerance/ risk appetite) dan secara berkala dilakukan review.
Directors of Bank Sumut through risk control unit ensures that all policies and determined risk control strategy has to reflect the level of acceptable risk and regularly carried out reviews.
-
-
-
Proses Kredit berdasarkan proses yang sehat Prosedur rangkaian proses permohonan kredit harus mematuhi ketentuan manajemen perkreditan yang berlaku dan diperlakukan sama. Hal tersebut berlaku untuk debitur lama maupun debitur baru.
Loan Process based on a healthy process The procedures set of the loan application process must comply with the applicable provisions of credit management and treated equally. It is applicable for old or new debtors.
Rangkaian proses sejak analisa, persetujuan, pemantauan maupun penyelamatan tercantum dalam Sistem dan Prosedur Perkreditan PT Bank Sumut.
The series of processes from the analysis, approval, monitoring and rescue are contained in the system and credit procedure of PT Bank Sumut.
Seluruh loan/credit officer harus mematuhi seluruh peraturan perkreditan yang berlaku dan diharuskan untuk tidak memberlakukan pengecualian (exception) atas ketentuan yang ditetapkan. Dalam hal terjadi pengecualian, maka hal tersebut harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Direksi.
All loans / credit officer must comply with all applicable credit regulations and must not apply exceptions against the determined provisions. In the event of an exception, it must have the approval of the Board of Directors.
Sistem dan Prosedur Perkreditan Bank harus secara terus menerus dilakukan penyempurnaan sesuai dengan perkembangan bisnis, perubahan regulasi Bank Indonesia atau hal lain yang dianggap perlu seperti perubahan organisasi, pengembangan produk, dan lain-lain.
The Bank’s Credit Systems and Procedures must be continuously improved in accordance with business development, changes in Bank Indonesia regulation or other issues that are considered necessary such as organizational change, product development, etc.
Penataan yang memadai atas aspek administrasi, hasil pengukuran dan proses pemantauan. Bank harus memiliki sistem administrasi yang memadai yang memastikan bahwa seluruh dokumentasi kredit dan proses administrasi yang menyertainya tersimpan dengan baik sesuai ketentuan batas waktu penyimpanan dokumen yang ditetapkan. Hal ini menjadi penting, untuk memastikan bahwa bank memiliki pencatatan dan bukti apabila dikemudian hari terjadi permasalahan hukum (credit-based law enforcement).
-
The Adequate Structuring for Administrative Aspects, Measurement and Monitoring Process. Banks must have an adequate administrative system which ensures that all loan documentation and administrative process is stored properly in accordance with the specified document storage time limits. This issue is important, to make sure that the banks have the records and evidence should legal issues occur in the future (credit-based law enforcement).
Bank Sumut Annual Report 2010
311
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
37. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
37. RI SK M AN AGEM EN T I M P LEM EN TATI ON (Continued)
Hasil pengukuran atas risiko kredit yang timbul dan atau yang akan timbul harus dilakukan pencadangan dan diharuskan untuk memperhitungkan dampaknya terhadap kemampuan modal bank.
Results of measurement of credit risks arising and / or will arise should result in establishment of provision and the impact of which to the bank’s capital ability should be taken into account.
-
Bank Sumut telah mengembangkan sistem informasi risiko kredit sebagai bagian dari pengembangan Information Technology (IT) secara keseluruhan. Dukungan IT diperlukan agar proses pemantauan risiko kredit dapat dilakukan dengan lebih cepat sehingga dapat meminimalisir potensi kerugian yang lebih besar.
-
Bank Sumut has developed credit risk information system as part of the development of Information Technology (IT) as a whole. IT support is required so that the credit risk monitoring process can be done more quickly so as to minimize the potential for larger losses.
-
Memastikan pengendalian yang memadai terhadap risiko kredit. Sistem pengendalian risiko kredit bank harus independen, dilakukan dengan perhitungan dan analisa yang memadai, fair dan dapat dipertanggung jawabkan.
-
Ensure adequate control of credit risk
-
Bank Sumut secara berkesinambungan memastikan bahwa seluruh exposure telah dikelola dengan baik, konsisten dengan standar dan prosedur yang ditetapkan serta dalam batasan tingkat risiko yang dapat diterima (acceptable risk).
-
Bank Sumut continuously ensures that all exposures are well managed, consistent with defined standards and procedures and within the limits of acceptable risk levels.
-
Bank Sumut juga memiliki sistem yang memadai guna mengambil langkah penting terhadap memburuknya kualitas pinjaman individu debitur dan penanganan terhadap pinjaman bermasalah. Hal-hal tersebut diatur secara khusus dalam Sistem dan Prosedur Perkreditan Bank Sumut.
-
Bank Sumut also has an adequate system for taking important measures to the deteriorating quality of individual loans to debtors and handling loans problems. These are specifically stipulated in the System and credit procedure of Bank Sumut.
-
Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan kredit lainnya. Eksposur risiko kredit terhadap aset neraca pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
-
The maximum exposure of credit risk without calculating other loan collateral. Credit risk exposure to balance sheet assets as of December 31, 2010 is as follows:
Keterangan Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penem patan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat Berharga Kredit yang Diberikan Penyertaan Saham
Credit risk control system of bank must be independent, conducted with adequate calculation and analysis, fair and accountable.
Eksposur m aksim um / M a x im u m Ex p o su re
Ex p la n a tio n
610.039.724.525 958.959.833.101 23.979.120.322 931.755.481.029 372.451.725.659 9.571.220.597.921 750.000.000
Financial assets Cash Current account with Bank Indonesia Current account w ith other banks Placem ent w ith Bank Indonesia and other banks M arketable securities Loans Investm ent in shares of stock
12.469.156.482.557
312 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
37. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
37. RI SK M AN AGEM EN T I M P LEM EN TATION (Continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit :
Concentration of risk financial assets with credit risk exposure
i. Berdasarkan jenis :
i.
By type:
(dalam ribuan Rupiah) Keterangan Konsumsi Modal kerja Investasi Karyawan Jumlah
(in thousands of Rupiah) 2010 6.335.198.322 2.436.959.210 721.502.156 77.560.910 9.571.220.598
ii. Berdasarkan sektor ekonomi :
2009
2008
5.446.859.926 2.141.761.370 650.092.847 149.205.422 8.387.919.565
ii.
5.022.725.771 1.093.722.541 207.823.306 76.648.391 6.400.920.009
(in thousands of Rupiah)
Keterangan
2010
2009
2008
Perindustrian Perdagangan, restoran, hotel dan lainnya Jasa sosial masyarakat Pertanian Konstruksi Jasa dunia usaha Listrik, gas dan air
66.820.819
80.418.543
59.430.522
1.518.552.121 190.410.376 787.006.581 347.601.898 105.282.663 110.380.992
1.727.682.709 89.931.144 527.364.201 351.600.556 194.381.789 7.369.089
1.002.318.234 84.431.480 388.152.206 372.786.493 194.381.789 7.369.089
Pengangkutan/ pergudangan Pertambangan Lain-lain Jumlah
11.636.018 2.618.052 6.430.911.078 9.571.220.598
15.741.170 1.780.456 5.391.649.908 8.387.919.565
15.741.170 778.946 4.275.530.080 6.400.920.009
iii. Rekening administrasi :
Ex planations Industry Trading, restaurant, hotel, etc Public social service Agriculture Construction Business service Electricity, gas and water Transportation / Warehousing Mining Others Total
iii. Administration Account :
(dalam ribuan Rupiah)
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Garansi yang diterbitkan
Consumption Working Capital Investment Employee Total
By economic sectors :
(dalam ribuan Rupiah)
Keterangan
Ex planations
(in thousands of Rupiah) 2010
2009
2008
475.183.766 352.595.030
571.828.504 447.613.091
204.051.214 408.586.161
827.778.796
1.019.441.595
612.637.375
Ex planations Credit facilities to customers that is not used Guarantees issued
Bank Sumut Annual Report 2010
313
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
37. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) b.
Pengelolaan risiko operasional
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
37. RI SK M AN AGEM EN T I M P LEM EN TATION (Continued) b.
Risiko operasional adalah risiko yang mungkin terjadi sebagai akibat sistem operasional dan prosedur maupun pengawasan yang tidak memenuhi kebutuhan perkembangan perbankan. Lemahnya sistem operasional dapat menyebabkan meningkatnya biaya operasional dan pada akhirnya mengurangi laba usaha. Selain itu, secara umum kelemahan ini akan mengakibatkan kelancaran operasional dan mutu pelayanan menjadi terganggu dan menurunkan kinerja dan daya saing bank.
Operational risk is the risk that may occur as a result of operational systems and procedures or supervision that does not fulfill the needs of banking development. A weak operational system can lead to increased operational costs and eventually reduces operating income. Moreover, in general this weakness will disrupt the smoothness of operational and quality of service and degrade the performance and competitiveness of banks.
Sehubungan dengan hal tersebut maka Bank Sumut dalam mengelola risiko operasional melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
In connection to that, Bank Sumut manages the operational risk through the following steps :
-
Melakukan proses identifikasi terhadap setiap event yang berpotensi menimbulkan risiko dari setiap kegiatan operasional Bank.
-
Conducting the process of identification of every event that potentially pose a risk of any banking operations.
-
Melakukan pengukuran seberapa besar risiko operasional yang ditimbulkan oleh event tersebut dan sekaligus melakukan pemantauan seberapa besar pengaruh risiko operasional tersebut dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank.
-
Measuring how much operational risk posed by these events and also to monitor how much influence these operational risks can affect the survival of the Bank.
-
Melakukan pengendalian/mitigasi terhadap risiko operasional tersebut sehingga dampak risiko dapat diminimalisasi sedemikian rupa.
-
Control / mitigate the operational risks in order to minimize risk impact in such a way.
Untuk pengelolaan risiko operasional, Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur yang cukup untuk mengidentifikasi sumber-sumber risiko dan sistem informasi yang dimiliki saat ini telah mampu untuk memantau kondisi risiko operasional setiap saat diperlukan dengan menggunakan software manajemen risiko. c.
Operational risk management
Pengelolaan risiko pasar Definisi risiko pasar sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option.
314 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
For operational risk management, the Bank has sufficient policies and procedures to identify the sources of risk and the information systems owned currently is able to monitor the condition of operational risk at any time necessary by using the risk management software.
c.
Market risk management Definition of market risk in accordance with the Regulation of Bank Indonesia is the risk in balance sheet position and administrative account including derivative transactions, resulting from overall changes of market conditions, including risk of changes in option prices.
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
37. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) c.
d.
Pengelolaan risiko pasar (Lanjutan)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
37. RI SK M AN AGEM EN T I M P LEM EN TATI ON (Continued) c.
Market risk management (Continued)
Pada saat ini risiko pasar yang dikelola Bank Sumut adalah risiko suku bunga. Bank Sumut menggunakan standard model untuk menghitung dan memantau risiko suku bunga secara konsisten sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
Currently, the market risk managed by Bank Sumut is the interest rate risk. Bank Sumut uses the standard model to calculate and monitor interest rate risk consistently in accordance with the Circular Letter of Bank Indonesia No. 5/21/DPNP September 29, 2003 regarding the Application of Risk Management for Commercial Banks
Risiko suku bunga selain timbul dari berbagai layanan perbankan kepada nasabah seperti tabungan, deposito, giro, kredit dan instrumen rekening administratif juga dapat terjadi pada kepemilikan surat berharga pada banking book (interest rate risk in banking book). Manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan, melaksanakan serta menjaga kebijakan pengelolaan risiko suku bunga sesuai dengan pedoman umum bank. Untuk mempermudah dalam hal pengelolaan risiko pasar, Bank Sumut telah memiliki sistem informasi berupa software risk management sistem yang telah digunakan oleh risk taking unit pada unit kerja Bank Sumut.
Interest rate risk other than arising from various banking services to customers such as savings, deposits, current accounts, credit and administrative accounts instrument can also occur in the ownership of securities in the banking book (interest rate risk in banking book). Management is responsible for determining, implementing and maintaining interest rate risk management policy in accordance with general guidelines for banks. To make it easier in the management of market risk, Bank Sumut has an information system of software risk management system which has been used by risk taking units in the work unit of Bank Sumut
Pengelolaan risiko likuiditas Bank Indonesia mendefinisikan Risiko Likuiditas sebagai risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Risiko Likuiditas merupakan risiko yang memerlukan pengelolaan secara berkesinambungan sama halnya dengan pengelolaan risiko lainnya. Dari definisi Bank Indonesia tersebut, risiko likuiditas tersebut timbul akibat adanya ketidaksepadanan jatuh waktu antara kewajiban dan kredit/pembiayaan yang dimiliki bank. Hal ini dikarenakan pada umumnya bank memiliki pendanaan dalam jangka pendek dan menyalurkannya ke dalam kredit/pembiayaan dengan jangka waktu yang lebih panjang. Ketidaksesuaian antara jangka waktu penghimpunan dana dari masyarakat dan jangka waktu penempatan dana tersebut menyulitkan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban kepada nasabah dan pihak lainnya. Selain itu dapat saja terjadi penarikan dana dalam jumlah yang sangat besar antara lain sebagai akibat situasi politik yang kurang menguntungkan dan rumor-rumor yang ada, sehingga dapat menyebabkan bank mengalami kesulitan likuiditas dan dapat berdampak negatif terhadap kegiatan dan prospek usaha bank tersebut.
d.
Liquidity risk management Bank Indonesia defines Liquidity Risk as a risk due to the inability of the Bank to fulfill maturing obligations from cash flow funding sources and / or of high quality liquid assets that can be collateralized without disrupting the activities and financial condition of Bank. Liquidity risk is the risk that require sustainable management as well as other risk management. From the definition of Bank Indonesia, Liquidity risk arises due to the maturity mismatch between liabilities and credit / bank owned financing. This is because banks generally have a short-term funding and distribute to credit / financing with a longer period. The discrepancy between the period of public funding and duration of placement of funds makes it difficult for bank to fulfill obligations to customers and other parties. Another problem that can occur is the withdrawal of funds in a very large amount between the others as a result of unfavorable political situation and rumors that exist, so that it can cause the bank to have liquidity problems and can have negative impact on business activities and prospects of the bank.
Bank Sumut Annual Report 2010
315
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
37. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
37. RI SK M AN AGEM EN T I M P LEM EN TATI ON (Continued)
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Bank Sumut untuk menjaga likuiditas bank adalah :
The steps undertaken by Bank Sumut to maintain the liquidity of the bank are:
-
-
-
-
Melakukan penghimpunan dana pihak ketiga tanpa terfokus pada satu nasabah tertentu dan juga memberikan pembiayaan yang bersifat menyebar. Mengaktifkan fungsi dan peran Asset Liability Committee (ALCO). Meningkatkan upaya penghimpunan dana dan mengefektifkan pengelolaan jatuh tempo penyaluran dana dengan jatuh tempo dana pihak ketiga. Menjalin hubungan dengan Bank lain dalam bentuk money market line.
-
-
Berikut ini adalah tabel analisa likuiditas (sisa jangka waktu jatuh tempo) dari aset dan kewajiban Bank:
Conduct third-party funding without focusing on one particular customer and also provide the spread financing. Activate the function and role of the Asset Liability Committee (ALCO). Improve fund raising efforts and streamline the management of the maturity distribution of funds with maturities of third party funds. Build a relationship with another bank in the form of money market line.
Here are table liquidity analysis (residual maturity) of the assets and liabilities of the bank :
(Dalam ribuan Rupiah)
(In Thousands of Rupiah) 2010 s/d 1 bulan / up to 1 m onth
1 s/d 3 bulan / 1 to 3 m onths
3 s/d 12 bulan / 3 to 1 2 m o n th s
1 s/d 2 tahun / 1 to 2 years
--
--
Aset Kas
610.039.725
Giro pada Bank Indonesia
958.959.833
--
--
--
23.979.120
--
--
--
929.755.481 -150.359.199
2.000.000 39.333 252.300.415
-219.768.778 636.443.000
-10.000.000 472.693.759
--84.186.920
--13.937.173
--4.689.720
2.757.280.278
268.276.921
252.409.561 8.712.214.293 213.658.751 26.043.534 29.968.668
-1.309.670.497 13.948.000 ---
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Penyertaan saham Aset tetap Aset lain-lain Jumlah aset Kewajiban Kewajiban segera Simpanan Simpanan dari bank Lain Pinjaman yang diterima Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kewajiban lain-lain Jumlah kewajiban Selisih aset dengan kewajiban
--
2 s/d 5 tahun / 2 to 5 years
--
Diatas 5 tahun / m o re th an 5 years
Jumlah / To t a l
A s se t s Cash Current account with Bank Indonesia
--
610.039.725
--
--
958.959.833
--
--
23.979.120
-30.000.000 2.602.033.975
-112.643.615 5.457.390.250
931.755.481 372.451.726 9.571.220.598
Current account with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans
----
--70.500.000
750.000 246.957.682 83.739.389
750.000 246.957.682 257.053.202
Investment in shares of stock Fixed asset Other asset
860.901.498
482.693.759
2.702.533.975
5.901.480.936
12.973.167.367
Total assets
-489.576.732 245.000 ---
-1.322.000 ----
------
------
252.409.561 10.512.783.522 227.851.751 26.043.534 29.968.668
L i a b il i t ie s Current liabilities Deposits Deposit from other banks Borrowings Tax payables Estimated loss on commitment and contingencies Other liabilities
6.442.084 234.353.060
-56.046.177
-28.750.340
---
-20.159.270
-14.233.143
6.442.084 353.541.990
9.475.089.951
1.379.664.674
518.572.072
1.322.000
20.159.270
14.233.143
11.409.041.110
Total liabilities
(6.717.809.673)
(1.111.387.753)
342.329.426
481.371.759
2.682.374.705
5.887.247.793
1.564.126.257
E x c e ss o f a ss e t s w i t h li a b il i t ie s
316 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
37. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
37. RI SK M AN AGEM EN T I M P LEM EN TATION (Continued)
(dalam ribuan Rupiah)
(in thousands of Rupiah) 2009 s/d 1 bulan / u p to 1 m onth
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Penyertaan saham Aset tetap Aset lain-lain
1 s/d 3 bulan / 1 to 3 m o n th s
3 s/d 12 bulan / 3 to 1 2 m o n th s
1 s/d 2 tahun / 1 to 2 years
2 s/d 5 tahun / 2 to 5 years
Diatas 5 tahun / m o re th an 5 years
Jumlah / To t a l
551.009.071 500.006.269 15.240.610
----
----
----
----
----
551.009.071 500.006.269 15.240.610
615.653.362 259.117.147 150.211.902 --66.690.872
--266.016.727 --7.705.608
-10.000.000 689.719.024 --55.660.381
-5.000.000 483.173.608 ----
-25.000.000 2.547.083.953 --86.000.000
-155.593.400 4.251.714.351 750.000 187.489.981 55.505.689
615.653.362 454.710.547 8.387.919.565 750.000 187.489.981 271.562.550
A s se t s Cash Current account with Bank Indonesia Current account with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Investment in shares of stock Fixed asset Other asset
Jumlah aset
2.157.929.233
273.722.335
755.379.405
488.173.608
2.658.083.953
4.651.053.421
10.984.341.955
Total assets
Kewajiban Kewajiban segera Simpanan Simpanan dari bank Lain
214.039.421 7.646.518.796 403.145.592
-707.014.862 200.345.000
-217.015.650 120.000
-349.500 --
----
----
214.039.421 8.570.898.808 603.610.592
L i a b il i t ie s Current liabilities Deposits Deposit from other banks
-151.441
-14.792.202
1.043.534 --
---
---
25.000.000 22.749.098
26.043.534 37.692.741
-90.863.415
-131.003.929
---
---
-3.432.776
7.000.274 83.148.107
7.000.274 308.448.227
Pinjaman yang diterima Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kewajiban lain-lain Jumlah kewajiban Selisih aset dengan kewajiban
Borrowings Tax payables Estimated loss on commitment and contingencies Other liabilities
8.354.718.665
1.053.155.993
218.179.184
349.500
3.432.776
137.897.479
9.767.733.597
Total liabilities
(6.196.789.432)
(779.433.658)
537.200.221
487.824.108
2.654.651.177
4.513.155.942
1.216.608.358
E x c e ss o f a ss e t s w i t h li a b il i t ie s
(dalam ribuan Rupiah)
(in thousands of Rupiah) 2008 s/d 1 bulan / u p to 1 m onth
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Penyertaan saham Aset tetap Aset lain-lain Jumlah aset Kewajiban Kewajiban segera Simpanan Simpanan dari bank Lain Pinjaman yang Diterima Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kewajiban lain-lain Jumlah kewajiban
1 s/d 3 bulan / 1 to 3 m o n th s
3 s/d 12 bulan / 3 to 1 2 m o n th s
1 s/d 2 tahun / 1 to 2 years
2 s/d 5 tahun / 2 to 5 years
----
----
----
Diatas 5 tahun / m o re th an 5 years
Jumlah / To t a l
339.327.773 558.033.260
---
-23.861.535
-10.000.000
-27.000.000
-152.578.873
339.327.773 771.473.668
A s se t s Cash Current account with Bank Indonesia Current account with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Marketable securities
54.598.000 --56.112.464
107.233.000 --6.252.918
653.798.985 --38.861.032
207.465.914 ----
1.865.088.390 --86.000.000
3.512.735.720 750.000 190.021.866 34.113.901
6.400.920.009 750.000 190.021.866 221.340.315
Loans Investment in shares of stock Fixed asset Other asset
2.065.606.064
113.485.918
716.521.552
217.465.914
1.978.088.390
3.890.200.360
8.981.367.898
Total assets
123.485.631 6.909.531.003 43.776.026 -24.421
-532.828.698 504.067 -51.925.168
-163.813.232 175.328 25.051.802 --
------
------
------
123.485.631 7.606.172.933 44.455.421 25.051.802 51.949.589
-76.295.283
-73.579.641
---
---
-2.609.324
6.177.832 81.551.375
6.177.832 234.035.623
482.971.527 481.597.473 92.965.567
----
----
482.971.527 481.597.473 92.965.567
L i a b il i t ie s Current liabilities Deposits Deposit from other banks Borrowings Tax payables Estimated loss on commitment and contingencies Other liabilities
7.153.112.364
658.837.574
189.040.362
--
2.609.324
87.729.207
8.091.328.831
Total liabilities
Selisih aset dengan Kewajiban (5.087.506.300)
(545.351.656)
527.481.190
217.465.914
1.975.479.066
3.802.471.153
890.039.067
E x c e ss o f a ss e t s w i t h li a b il i t ie s
Bank Sumut Annual Report 2010
317
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
37. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
e.
Pengelolaan risiko hukum
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
37. RI SK M AN AGEM EN T I M P LEM EN TATION (Continued)
e.
Legal risk management
Pada dasarnya tujuan pengelolaan risiko hukum adalah untuk melindungi Bank dari risiko yang berkaitan dengan hukum yang diperkirakan dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank, oleh karena itu tujuan pengelolaan risiko hukum adalah untuk memastikan tidak adanya kelemahan aspek yuridis pada setiap kegiatan yang dilakukan Bank dan agar terhindar dari tuntutan hukum karena ketiadaan atau kelemahan atas ketentuan internal Bank yang berhubungan dengan hukum. Timbulnya risiko hukum dapat disebabkan antara lain oleh adanya tuntutan hukum, ketidakpatuhan pada peraturan dan perundang-undangan, serta kelemahan perikatan. Misalnya : tidak dipenuhinya persyaratan kontrak, pengikatan agunan yang tidak sempurna dan lain-lain.
Basically, the purpose of legal risk management is to protect the Bank from the risk associated with the law that may endanger the continuity of business of the Bank; therefore, the purpose of legal risk management is to ensure there is no weaknesses of juridical aspects on each activity of the Bank and to avoid the lawsuits due to the absence or weaknesses of the Bank's internal regulations related to law. Emergence of the legal risk can be caused partly by the existence of lawsuits, disobedience to rules and regulations, and the weaknesses of the engagement. For example: contractual requirements are not met, imperfect binding of the collateral etc.
Ruang lingkup risiko hukum tidak dapat dipisahkan secara jelas dan tegas dengan jenis risiko lainnya seperti risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko reputasi, risiko Stratejik, maupun risiko kepatuhan yang seringkali memiliki keterkaitan erat satu sama lain. Risiko hukum dapat timbul karena telah terjadi terlebih dahulu risiko kepatuhan, misalnya pengikatan agunan tidak dilakukan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Risiko hukum dapat juga timbul karena terjadinya risiko operasional terlebih dahulu misalnya, petugas Bank telah lalai melakukan pengikatan jaminan dengan sempurna.
The scope of legal risk can not be separated clearly and forcefully from other risk types such as credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, reputation risk, Strategic, or compliance risk which often have close correlation with each other. Legal risks may arise because previously there has been compliance risks, for example, the binding of the collateral was not conducted according to applicable legislation. Legal risk can also arise because of operational risks, for example, bank officials have neglected to do the binding collateral perfectly.
Bank telah melakukan pengelolaan Risiko Hukum dengan baik dan telah memiliki bidang khusus yang menangani permasalahan hukum yang berfungsi sebagai "legal watch" dengan tugas untuk memberikan analisa/advis hukum kepada Bank Sumut. Bidang hukum secara bersama-sama dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko, dan Satuan Kerja Operasional (risk taking unit) melakukan review terhadap perubahan ketentuan atau peraturan tertentu yang berpotensi meningkatkan eksposur risiko hukum.
The Bank has conducted Legal Risk management well and it has a special department that handles all legal matters, which the functions as "legal watch" with the duty to give analysis / legal advice to Bank Sumut. Legal department, together with the Risk Management Unit, and risk taking unit, reviews the changes in certain provisions or regulations that have the potential to increase the legal risk exposure.
318 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
37. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) f.
Pengelolaan risiko stratejik
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
37. RI SK M AN AGEM EN T I M P LEM EN TATI ON (Continued) f.
Strategy risk management
Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Berdasarkan definisi tersebut timbulnya risiko Stratejik dapat disebabkan antara lain oleh:
Strategy risk is the risk due to inaccuracies in the decision and / or implementation of a strategic decision and failures to anticipate changes in the business environment. Based on these definitions, Strategy risk may arise due to, among others:
-
-
-
Kurang tepatnya penetapan dan pelaksanaan Stratejik Bank. Kurang tepatnya pengambilan keputusan Bank. Kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal
-
Lack of precision in determination and implementation of Strategic Bank. Lack of precision on bank decision-making Lack of responsiveness of the Bank to the external changes
Ruang lingkup risiko Stratejik seringkali tidak dapat dipisahkan secara jelas dan tegas dengan jenis risiko lainnya seperti risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, maupun risiko kepatuhan, dan seringkali memiliki keterkaitan erat satu sama lain. Risiko Stratejik dapat timbul karena telah terjadi terlebih dahulu risiko kepatuhan, misalnya ketidakpatuhan terhadap prosedur penyusunan Stratejik sehingga menimbulkan risiko Stratejik. Risiko Stratejik, juga dapat disebabkan karena terjadinya risiko operasional terlebih dahulu misalnya, teknologi informasi yang dimiliki Bank tidak mampu bekerja secara konsisten sehingga tidak mampu menghasilkan data dan informasi yang akurat sehingga berdampak pada kekeliruan penetapan Stratejik pengambilan keputusan maupun kekeliruan respon terhadap perubahan lingkungan eksternal yang berdampak pada munculnya risiko Stratejik. Oleh karena itulah diperlukan pengelolaan risiko stratejik yang bertujuan untuk memastikan bahwa penetapan dan pelaksanaan stratejik serta pengambilan keputusan telah dilaksanakan secara tepat dan untuk memastikan bahwa manajemen bersifat responsif terhadap perubahan lingkungan eksternal.
The scope of the Strategy risks often can not be separated clearly and forcefully from other risk types such as credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, and compliance risk, and often have closely correlation with each other. Strategy risk may incur because there has been compliance risks beforehand, for example non-compliance procedure of strategic preparation that caused the Strategy risk. Strategy risk, can also be caused by the occurrence of operational risk in advance for example, information technology owned by the Bank is unable to work consistently and is unable to produce accurate data and information so that there is error in Strategic decision making and error in responding to the external environmental changes that causes the emergence of Strategy risk. Consequently, Strategy risk must be managed in order to ensure that the determination and implementation of strategic and decision-making is carried out appropriately and to ensure that management is responsive to the changes in external environment.
Bank Sumut telah melakukan pengelolaan risiko Stratejik dengan peran serta unit kerja Perencanaan sebagai unit yang melakukan perencanaan bisnis Bank.
Bank Sumut has conducted Strategy risk management with the participation of Planning working unit as the unit of the Bank's business plan.
Bank Sumut Annual Report 2010
319
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
37. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) g.
Pengelolaan risiko reputasi
37. RI SK M AN AGEM EN T I M P LEM EN TATI ON (Continued) g.
Reputation risk management
Risiko reputasi dapat terjadi antara lain disebabkan oleh tindakan-tindakan, peristiwa, atau kejadian yang dapat menimbulkan publikasi dan persepsi negatif yang dapat merugikan Bank. Sumber risiko reputasi melekat pada seluruh sumber daya manusia dan seluruh produk atau aktivitas yang dimiliki oleh Bank termasuk perilaku kegiatan pekerjaan pegawai di setiap unit kerja maupun perilaku pegawai di luar bidang kegiatan pekerjaan. Oleh karena itu, tujuan pengelolaan reputasi adalah untuk meminimalisir terjadinya kegiatan, tindakan, ataupun peristiwa yang dapat menimbulkan persepsi dan publikasi negatif yang dapat menimbulkan kerugian bagi kegiatan usaha Bank.
Reputation risk can occur, among others, due to the actions, events, or incidents that could lead to negative publicity and perception that can cause losses for the Bank. Source of reputation risk is inherent in all human resources and all products or activities of the Bank including the behavior of the work activities of employees in each working unit and employee behavior outside the field of activity employment. Therefore, the purpose of reputation management is to minimize the occurrence of activities, actions, or events that could lead to the negative perception and publicity that can result in losses for the business of the Bank.
Ruang lingkup risiko reputasi tidak dapat dipisahkan secara jelas dan tegas dengan jenis risiko lainnya seperti risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko stratejik, maupun risiko kepatuhan yang seringkali memiliki keterkaitan erat satu sama lain. Risiko reputasi dapat timbul karena telah terjadi terlebih dahulu risiko kepatuhan, misalnya ketidakpatuhan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan sehingga mengecewakan nasabah dan akhirnya menimbulkan risiko reputasi. Risiko reputasi dapat juga timbul akibat terjadinya risiko operasional terlebih dahulu, misalnya petugas Bank menggelapkan uang milik nasabah sehingga timbul persepsi negatif dan nasabah kemudian melakukan publikasi peristiwa tersebut. Risiko kredit juga bisa menimbulkan risiko reputasi, misalnya pemberian kredit untuk usaha yang melanggar norma kesusilaan yang dapat mengakibatkan munculnya publikasi dan persepsi negatif terhadap Bank.
The scope of reputation risk can not be separated clearly and forcefully with the types of other risks such as credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, strategy risk, and compliance risks that often have close correlation with each other. Reputation risk may incur because there has been prior compliance risks, such as non-compliance employees in performing the job causing a customer to be disappointed and eventually lead to reputation risk. Reputation risk can also incur due to operational risks beforehand, such as Bank officials embezzled customers' money causing a negative perception and the customer then publicizing these events. Credit risk can also lead to reputation risk, such as a credit for businesses that violate the moral norms that can lead to the emergence of negative publicity and perceptions for the Bank.
Bank telah melakukan pengelolaan risiko reputasi untuk meminimalkan terjadinya hal-hal yang berkaitan dengan risiko reputasi dengan cara :
The Bank has conducted a reputation risk management to minimize the occurrence of matters related to reputation risk by :
-
-
-
-
Mengoptimalkan unit pengaduan nasabah dimana setiap pengaduan harus segera ditindaklanjuti. Mengoptimalkan peran Public Relation/Humas untuk merancang dan mengorganisir strategi komunikasi yang efektif untuk menjaga reputasi dan meminimalisir risiko reputasi. Menjaga kualitas produk dan layanan serta prilaku seluruh pegawai Bank Sumut.
320 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
-
-
Optimizing customer complaints unit where every complaint must be followed up immediately Optimizing the role of Public Relations to design and organize the effective communication strategies to maintain the reputation and minimize the reputation risk. Maintaining the quality of products and services, and behavior of all employees of Bank Sumut.
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
37. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) h.
Pengelolaan risiko kepatuhan
37. RI SK M AN AGEM EN T I M P LEM EN TATI ON (Continued) h.
Compliance risk management
Timbulnya risiko kepatuhan bersumber dari ketidakpatuhan Bank terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, misalnya tidak terpenuhinya ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aktiva Produktif(KAP), Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP), Batas Minimum Pemberian Kredit (BMPK).
The emergence of compliance risk comes from noncompliance of the Bank to the legislation and other applicable laws and regulations, such as non-fulfillment of the provisions of capital adequacy (Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM)), Productive Asset Quality (Kualitas Aktiva Produktif(KAP)), Productive Asset Allowance (Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP)), Minimun Loan Limit
Ruang lingkup risiko kepatuhan tidak dapat dipisahkan dari risiko kredit, risiko pasar, risiko Stratejik dan risiko lainnya. Keterkaitan risiko kepatuhan dengan risiko kredit tercermin dalam hubungannya dengan ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aktiva Produktif (KAP), Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP), Batas Minimum Pemberian Kredit (BMPK). Keterkaitan risiko kepatuhan dengan risiko pasar antara lain tercermin dari timbulnya maturity mismatch. Keterkaitan risiko kepatuhan dengan risiko Stratejik tercermin dalam hubungannya terhadap penyusunan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Bank yang tidak berpedoman pada ketentuan yang berlaku. Selain itu risiko kepatuhan juga berhubungan erat dengan risiko operasional, risiko likuiditas, dan risiko hukum.
The scope of compliance risk can not be separated from credit risk, market risk, strategy and other risks. The correlation between compliance risk with credit risk is reflected in relation to the provision of capital adequacy (Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM)), Productive Asset Quality (Kualitas Aktiva Produktif(KAP)), Productive Asset Allowance (Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP)), Minimun Loan Limit (Batas Minimum Pemberian Kredit (BMPK)). The correlation between compliance risk with market risk, among others, is reflected in the emergence of maturity mismatch. The linkage of compliance with strategy risk is reflected in the relation to the preparation of Annual Work Plan Budget (Rencana Kerja Anggaran Tahunan) of Banks that are not based on applicable regulations. In addition, the compliance risk is also closely related to operational risk, liquidity risk and legal risk.
Bank telah melakukan Pengelolaan Risiko Kepatuhan dan telah memiliki bidang khusus menangani masalah kepatuhan Bank terhadap semua ketentuan yang berlaku. Selain itu dalam hal penegakan kepatuhan pada seluruh unit kerja serta untuk memitigasi risiko kepatuhan maka kepada seluruh risk taking unit diwajibkan melakukan due diligence terhadap penegakan kepatuhan yaitu :
The Bank has conducted the Compliance Risk Management and has established a special department to handle the Bank’s compliance with all applicable regulations. Moreover, in its effort to enforce compliance on all working units and to mitigate compliance risk, all risk taking units are required to conduct due diligence on the enforcement of compliance, namely :
-
-
Complying to the rules and regulations (SOP).
-
Implementing the policies well
-
Complying with commitments and agreements that have been agreed with Bank Indonesia and other parties. Complying with reporting obligations in accordance with applicable regulations.
-
-
Kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku (SOP). Mengimplementasikan kebijakan tersebut dengan sebaik-baiknya. Patuh terhadap komitmen maupun perjanjian yang telah disepakati baik kepada Bank Indonesia maupun pihak lainnya. Patuh terhadap kewajiban pelaporan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
-
Bank Sumut Annual Report 2010
321
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
38. PERJANJIAN PENTING a.
Penyelenggaraan layanan penerimaan pembayaran tagihan secara on-line
38. SI GN I FI CAN T AGREEM EN TS a.
Penerimaan pembayaran dan pemindahbukuan hasil penerimaan pajak bumi dan bangunan secara elektronik
b.
Pengelolaan program asuransi jiwa bagi debitur
c.
Penjaminan garansi bank PT Bank Sumut menandatangani perjanjian penjaminan kontra garansi bank Nomor 005/Dir/DKrKK/SPj/2009 tanggal 23 Januari 2009 dengan PT Berdikari Insurance. Berdasarkan perjanjian tersebut PT Bank Sumut menunjuk PT Berdikari Insurance sebagai penjamin garansi yang diterbitkan oleh PT Bank Sumut. Perjanjian kerjasama ini berakhir pada 23 Januari 2011.
322 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
Electronic paym ent receipt and transfer of land and building tax
M anagem ent of life insurance program for debtors PT Bank Sumut has signed cooperative agreement Number 046/Dir/DKr-KK/SPj/2009 – 148.SJ.U1109 dated November 3, 2009 with PT Asuransi Jiwasraya (Persero). The cooperative agreement states that PT Bank Sumut manages life insurance collective loan program to secure repayment of house ownership, working capital and investments loan. The cooperative agreement ends on November 3, 2012.
PT Bank Sumut menandatangani perjanjian kerjasama Nomor 046/Dir/DKr-KK/SPj/2009 – 148.SJ.U1109 tanggal 3 Nopember 2009 dengan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Berdasarkan perjanjian tersebut PT Bank Sumut menyelenggarakan program asuransi jiwa kredit kumpulan untuk memperoleh jaminan atas pengembalian kredit kepemilikan rumah, kredit modal kerja dan atau kredit investasi yang diberikan kepada debitur. Perjanjian kerjasama ini berakhir pada 3 Nopember 2012. d.
services
PT Bank Sumut has signed cooperative agreement Number 032/Dir/DTs-PDJ/SPj/2009 dated August 12, 2009 with General tax directors of ministry of finance of Republic Indonesia. The cooperative agreement states that PT Bank Sumut receives payment of land and building tax in the regional area of north sumatera province and transferring the payment into the government’s cash. The cooperative agreement ended on August 12, 2012.
PT Bank Sumut menandatangani perjanjian kerjasama Nomor 032/Dir/DTs-PDJ/SPj/2009 tanggal 12 Agustus 2009 dengan Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan Republik Indonesia. Berdasarkan perjanjian kerjasama tersebut PT Bank Sumut menyelenggarakan layanan penerimaan pembayaran pajak bumi dan bangunan untuk wilayah propinsi Sumatera Utara dan memindahbukukan hasil penerimaan tersebut ke kas negara. Perjanjian kerjasama ini berakhir pada 12 Agustus 2012. c.
receipt
PT Bank Sumut has signed cooperative agreement Number 041/Dir/DTs-PDJ/SPj/2009 dated September 29, 2009 with PT Artajasa Pembayaran Elektronis. The cooperative agreement states that PT Bank Sumut receives on-line billing payment. The cooperative agreement ends on September 29, 2011.
PT Bank Sumut menandatangani perjanjian kerjasama Nomor 041/Dir/DTs-PDJ/SPj/2009 tanggal 29 September 2009 dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis. Berdasarkan perjanjian tersebut PT Bank Sumut menyelenggarakan layanan penerimaan pembayaran tagihan secara on-line. Perjanjian kerja sama ini berakhir pada 29 September 2011. b.
On-line billing paym ent im plem entation
d.
Securing bank guarantee PT Bank Sumut has signed cooperative agreement Number 005/Dir/DKr-KK/SPj/2009 dated January 23, 2009 with PT Berdikari Insurance. The cooperative agreement states that PT Bank Sumut appoints PT Berdikari Insurance as guarantor of bank guarantees issued. The cooperative agreement ends on January 23, 2011.
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
38. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) e.
Asuransi kredit kas dan non kas
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
38. SI GN I FI CAN T AGREEM EN TS (Continued) e.
PT Bank Sumut menandatangani perjanjian penjaminan kontra garansi bank Nomor 039/Dir/DKrKK/SPj/2009 tanggal 17 September 2009 dengan PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero). Berdasarkan perjanjian tersebut PT Bank Sumut menunjuk PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) sebagai penjamin atas pelunasan fasilitas yang diberikan kepada debitur. Perjanjian kerjasama ini berakhir pada 16 September 2012. f.
Pembayaran tabungan hari tua, tabungan hari tua multiguna dan pensiun
PT Bank Sumut has signed cooperative agreement Number 039/Dir/DKr-KK/SPj/2009 dated September 17, 2009 with PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero). The cooperative agreement states that PT Bank Sumut appoints PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) as the guarantor of laon facilities to debtors. The cooperative agreement ends on September 16, 2012.
f.
Pengelolaan BPD net online
g.
Penerimaan pembayaran jasa telekomunikasi dengan sistem host to host PT Bank Sumut menandatangani perjanjian kerjasama Nomor 012/Dir/DTs-PDJ/SJ/2009 tanggal 27 Maret 2009 dengan PT (Persero) Telekomunikasi Indonesia. Berdasarkan perjanjian kerjasama tersebut PT Bank Sumut melaksanakan transfer hasil penerimaan pembayaran jasa telekomunikasi dengan system host to host. Perjanjian kerjasama ini berakhir pada 17 Mei 2011.
M anaging BP D net online PT Bank Sumut has signed cooperative agreement Number 018/Dir/DTs-PDJ/SPj/2009 dated April 24, 2009 with PT Artajasa Pembayaran Elektronis. The cooperative agreement states that PT Bank Sumut receives facilities from PT Artajasa pembayaran elektron using BPD net online services. The cooperative agreement ends on April 24, 2012.
PT Bank Sumut menandatangani perjanjian kerjasama Nomor 018/Dir/DTs-PDJ/SPj/2009 tanggal 24 April 2009 dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis. Berdasarkan perjanjian kerjasama tersebut PT Bank Sumut mendapatkan fasilitas dari PT Artajasa untuk menggunakan layanan BPD net online. Perjanjian kerjasama ini berakhir pada 24 April 2012. h.
Paym ent for old age saving, old age savi ng m ulti purposes and pension PT Bank Sumut has signed cooperative agreement Number 045/Dir/DTs-PDJ/SPj/2009 dated November 3, 2009 with PT Taspen (Persero). The cooperative agreement states that PT Bank Sumut receives and pays old age saving, old age multi purposes saving and pension from PT Taspen (Persero) to customers. The cooperative agreement ends on November 3, 2012.
PT Bank Sumut menandatangani perjanjian penjaminan kerjasama Nomor 045/Dir/DTsPDJ/SPj/2009 tanggal 3 Nopember 2009 dengan PT Taspen (Persero). Berdasarkan perjanjian kerjasama tersebut PT Bank Sumut menerima dan membayarkan tabungan hari tua, tabungan hari tua multiguna dan pensiun dari PT Taspen (Persero) kepada masing-masing peserta. Perjanjian kerjasama ini berakhir pada 3 Nopember 2012. g.
I nsurance of cash and non cash loan
h.
P aym ent receipt of telecom m unication services by host to host system PT Bank Sumut has signed cooperative agreement Number 012/Dir/DTs-PDJ/SJ/2009 dated March 27, 2009 with PT (Persero) Telekomunikasi Indonesia. The cooperative agreement states that PT Bank Sumut excecutes transfer payment receipt on telecommunication services by host to host system. The cooperative agreement ends on May 17, 2011.
Bank Sumut Annual Report 2010
323
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
38. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) i.
Jasa pelayanan perbankan sebagai Bank Persepsi/Devisa persepsi dalam rangka pelaksanaan Treasury Single Account (TSA) penerimaan
38. SI GN I FI CAN T AGREEM EN TS (Continued) i.
PT Bank Sumut signed an agreement No. 050/Dir/DTs-PDJ/SPj/2009 December 29, 2009 with the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia. Based on the agreement both parties agree to make and implement the agreements as Bank Banking Services Perception / Foreign Exchange perception within the framework of implementing the Treasury Single Account (TSA) receipts. Agreement came into effect on July 1, 2009 until June 30, 2012 and can be evaluated every year by the first party.
PT Bank Sumut menandatangani perjanjian kerjasama No. 050/Dir/DTs-PDJ/SPj/2009 tanggal 29 Desember 2009 dengan Departemen Keuangan Republik Indonesia. Berdasarkan perjanjian tersebut kedua belah pihak sepakat untuk membuat dan melaksanakan perjanjian Jasa Pelayanan Perbankan sebagai Bank Persepsi/Devisa persepsi dalam rangka pelaksanaan Treasury Single Account (TSA) penerimaan. Perjanjian berlaku pada tanggal 1 Juli 2009 sampai dengan 30 Juni 2012 dan dapat dievaluasi setiap tahun oleh pihak pertama. j.
Pemanfaatan ATM Bersama untuk P rinciple M em ber
j.
PT Bank Sumut menandatangani perjanjian kerjasama Nomor 027/Dir/DTs-PDJ/SPj/2010 tanggal 2 Nopember 2010 dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis. Berdasarkan perjanjian tersebut maka bank menyelenggarakan layanan pemanfaatan ATM Bersama untuk Principle Member. Perjanjian kerjasama ini berakhir pada tanggal 2 November 2013. k.
Penyediaan Jasa Jaringan Mesin Layanan Publik Otomatis (MLPO) PT Bank Sumut menandatangani perjanjian kerjasama No. 013/Dir/DTs-PDJ/SPj/2010 tanggal 30 Juni 2010 dengan PT Sarana Yukti Bandhana. Berdasarkan perjanjian tersebut maka Bank menunjuk PT Sarana Yukti Bandhana untuk bertindak sebagai Penyedia Jasa Jaringan Mesin Layanan Publik Otomatis (MLPO). Perjanjian berakhir tanggal 3 Maret 2011.
324 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
I m plem entation of treasury national pooling on incom ing treasurer account and outgoing treasurer account
The utilization of A TM Bersam a for P rinciple M em ber PT Bank Sumut signed an agreement 027/Dir/DTs-PDJ/SPj/2010 No. 2 November 2010 with PT Artajasa Electronic Payments. Based on the agreement, the bank held a Joint ATM service utilization for Principle Member. The agreement expires on November 2, 2013.
k.
P roviding of Netw ork Services of Autom atic P ublic Service M achine (M LP O) PT Bank Sumut signed an agreement No. 013/Dir/DTs-PDJ/SPj/2010 June 30, 2010 by PT Sarana Yukti Bandhana. Based on the agreement, the Bank appointed PT Sarana Yukti Bandhana to act as the Provider of Network Service of Automatic Public Service Machines (MLPO). The agreement expired on March 3, 2011.
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
38. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) l.
Layanan Penerimaan Pembayaran tagihan Biller Secara Elektronik dengan sistem Host To Host.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
38. SI GN I FI CAN T AGREEM EN TS (Continued) l.
PT Bank Sumut signed an agreement No.012/Dir/DTs-PDJ/SPj/2010 dated June 29, 2010 with PT Finnet Indonesia, this agreement is a continuation of the transfer agreement on the mutual agreement between TELKOM and PT Bank Sumut No. 030/Dir/DTs-PDJ/SPj/2009. Based on the agreement No.012/Dir/DTs-PDJ/SPj/2010, PT Bank SMUT appointed PT Finnet Indonesia as the provider of services Aggregator Collecting Agent and Online Settlement for payment receipts telecommunication services with Host To Host system. The agreement is effective from May 18, 2010 until April 6, 2012.
PT Bank Sumut menandatangani perjanjian kerjasama No.012/Dir/DTs-PDJ/SPj/2010 tanggal 29 Juni 2010 dengan PT Finnet Indonesia, perjanjian ini merupakan kelanjutan dari perjanjian pengalihan atas perjanjian kerjasama antara TELKOM dengan PT Bank SUMUT No. 030/Dir/DTs-PDJ/SPj/2009. Berdasarkan perjanjian No.012/Dir/DTs-PDJ/SPj/2010 tersebut, PT Bank SUMUT menunjuk PT Finnet Indonesia dalam penyediaan layanan Aggregator Collecting Agent dan Online Settlement untuk penerimaan pembayaran jasa telekomunikasi dengan sistem Host To Host. Perjanjian berlaku terhitung sejak tanggal 18 Mei 2010 sampai dengan tanggal 6 April 2012. m. Jasa Pelayanan Perbankan
m . Bank ing Services PT Bank Sumut signed an agreement No. 051/Dir/DTs-Dn/SPj/2009 dated December 29, 2009 with the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia Directorate General of Treasury, the agreement came into force on January 1, 2010. Based on the agreement, PT Bank Sumut implements banking services as the first bank's operational partners of national treasury offices within the scope of province treasury office directorate general of North Sumatra Province, Year 2010, 2011, and 2012. The agreement expires on December 31, 2012.
PT Bank Sumut menandatangani perjanjian No. 051/Dir/DTs-Dn/SPj/2009 tanggal 29 Desember 2009 dengan Departemen keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perbendaharaan, perjanjian ini mulai berlaku sejak 1 Januari 2010. Berdasarkan perjanjian tersebut maka PT Bank Sumut melaksanakan jasa pelayanan perbankan sebagai Bank operasional I mitra kerja kantor pelayanan perbendaharaan negara lingkup kantor wilayah direktorat jenderal perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara TA 2010, 2011, dan 2012 . Perjanjian berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. n.
Penjaminan Kredit PT Bank Sumut menandatangani perjanjian kerjasama nomor 047/DIR/DKR-KR/SJ/2006 tanggal 8 September 2006 dengan PT Asuransi Kredit Indonesia. Berdasarkan perjanjian tersebut maka bank menunjuk PT Asuransi Kredit Indonesia sebagai penjamin atas kredit yang diberikan oleh PT Bank Sumut. Perjanjian kerjasama ini berakhir sampai salah satu pihak menghendaki untuk mengakhiri perjanjian ini.
Service of Electronic Biller Paym ent w ith Host To Host system .
n.
Loans Guarantee PT Bank Sumut signed an agreement no. 047/DIR/DKR-KR/SJ/2006 dated September 8, 2006 with PT Asuransi Kredit Indonesia. Based on the agreement, the bank has appointed PT Asuransi Kredit Indonesia as a guarantor for loans extended by PT Bank Sumut. The agreement ends when either party wishes to terminate this agreement.
Bank Sumut Annual Report 2010
325
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
38. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) o.
Program Asuransi “PA Kreasi”
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
38. SI GN I FI CAN T AGREEM EN TS (Continued) o.
PT Bank Sumut menandatangani perjanjian kerjasama nomor 036/DIR/DKR-KR/SJ/2007 tanggal 27 Desember 2007 dengan PT Asuransi Bangun Askrida dan addendum terakhir nomor 001.1/DIR/DKR-KRS/SPj/2011. Berdasarkan perjanjian tersebut maka Bank menunjuk PT Asuransi Bangun Askrida sebagai pelaksana program asuransi “PA Kreasi” yang menjamin debitur yang menerima fasilitas pinjaman dari bank apabila debitur yang bersangkutan meninggal dunia karena sakit atau kecelakaan atau terkena PHK (sesuai dengan ketentuan yang berlaku). Perjanjian kerjasama ini berakhir sampai salah satu pihak menghendaki untuk mengakhiri perjanjian ini. p.
Piutang Pihak Ketiga
"P A Kreasi" I nsurance P rogram PT Bank Sumut signed an agreement No. 036/DIR/DKR-KR/SJ/2007 dated December 27, 2007 with PT Asuransi Bangun Askrida with latest addendum no. 001.1/DIR/DKR-KRS/SPj/2011. Based on the agreement, the Bank appointed PT Asuransi Bangun Askrida as the executor of the insurance program of "PA Kreasi" to ensure the debtor who received loans from the bank facility in case the debtor died because of illness or accident or laid off by the employer (in accordance with applicable regulations). The agreement ends when either party wishes to terminate the agreement.
p.
Third P arties Receivable
Pada tanggal 4 Pebruari 2003, PT Bank Sumut (pihak pertama) menyetujui Nota Kesepakatan Bersama untuk mengalihkan saham milik PT Bank Sumut pada PT Victor Jaya Raya (VJR) termasuk seluruh aset dan kewajibannya, dalam kondisi apa adanya, serta penyelesaian kredit PT VJR, kepada pihak kedua dengan kompensasi sebesar Rp 190.000.000.000.
On February 4, 2003, PT Bank Sumut (‘first party’) has made a Memorandum of Understanding for transferring all of its shares in PT Victor Jaya Raya (hereafter, PT VJR) along with all the assets and liabilities, as they were, as well as PT VJR’s loans settlements, to the second party with a compensation of Rp 190,000,000,000.
Komposisi pihak kedua telah beberapa kali mengalami perubahan, yang terbaru, sesuai dengan Surat Pemegang Saham yang ditujukan kepada Direktur Utama PT Bank Sumut tanggal 9 Nopember 2004, adalah Sam Neung Construction Co. Ltd. (30%), Song Chon Duc (17,5%), PT Rekatama Estetika Intinusa (5%), Lee Joo Han (10%) dan Mr Lee Ho Duck (37,5%).
There were several changes on the composition of the second party, with the most current one, as stated in the Shareholders’ Letter directed to PT Bank Sumut’s President Director, dated November 9, 2004, being Sam Neung Construction Co. Ltd. (30%), Song Chon Duc (17.5%), PT Rekatama Estetika Intinusa (5%), Lee Joo Han (10%) and Mr Lee Ho Duck (37.5%).
Berdasarkan akta Notaris H. Marwansyah Nasution, S.H., No. 6 tanggal 4 Nopember 2003 di Medan, pelaksanaan pengalihan saham, aset, kewajiban, serta penyelesaian kredit, dan penandatanganan perjanjian pengalihan di hadapan pejabat yang berwenang dilakukan setelah adanya pengangkatan Sita Jaminan atas seluruh aset PT VJR (Berita Acara Sita Jaminan Nomor 368/Pdt.G/ 2003/PN.Mdn tanggal 24 Oktober 2003 dan Lanjutan Berita Acara Sita Jaminan tanggal 27 Oktober 2003) oleh Pengadilan Negeri Medan.
In accordance with the notarial deed of H. Marwansyah Nasution, S.H., No. 6 dated November 4, 2003 in Medan, the transfer of assets, shares, and loans settlement, along with the signing of the transfer agreement, witnessed by the authorities, would be executed after the Collateral Seizure status on PT VJR’s assets (The Minutes of Collateral Seizure Number 368/Pdt.G/2003/PN.Mdn dated October 24, 2003 and its Continuation dated October 27, 2003) by the Magistrates Court of Medan.
326 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
38. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) p.
Piutang Pihak Ketiga (Lanjutan)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
38. SI GN I FI CAN T AGREEM EN TS (Continued) p.
Third P arties Receivable (Continued)
Sita Jaminan tersebut telah diangkat/dicabut oleh Pengadilan Negeri Medan (PN Medan) sesuai penetapan Nomor 368/Pdt.G/2003/PN.Mdn tanggal 25 Maret 2004 dan Berita Acara Pengangkatan/ Pencabutan Sita Jaminan Nomor 368/ Pdt.G/ 2003/ PN.Mdn tanggal 26 Maret 2004 serta surat Kantor Pertanahan Kota Medan No. 600.343 tanggal 29 Maret 2004.
The Collateral Seizure mentioned above has been released by the Magistrates Court of Medan (PN Medan) based on the decree Number 368/Pdt.G/ 2003/PN.Mdn dated March 25, 2004 and The Minutes of the Collateral Seizure discharge/release Number 368/Pdt.G/ 2003/PN.Mdn dated March 26, 2004 as well as the Letter of the Office of Land Affairs Medan No. 600.343 dated March 29, 2004.
Berdasarkan akta No. 8 tanggal 7 Desember 2004 dari Notaris H. Marwansyah Nasution, S.H., di Medan pengalihan seluruh saham milik PT Bank Sumut yang ada pada PT VJR berikut aset dan kewajibannya dalam kondisi apa adanya serta penyelesaian kredit atas nama PT VJR pada PT Bank Sumut akan dilakukan dengan harga sebesar Rp 190.000.000.000 yang terdiri dari harga pembelian saham sebesar Rp 12.100.000.000 dan penyelesaian kredit PT VJR sebesar Rp.177.900.000.000.
Based on the notarial deed No. 8 dated December 7, 2004 of Notary H. Marwansyah Nasution, SH, in Medan the transfer of all shares owned by PT Bank Sumut in PT VJR along with assets and liabilities in any conditions and settlement of loans on behalf of PT VJR in PT Bank Sumut will be done at a price of Rp 190,000,000,000 which consisted of stock purchase price amounting Rp 12,100,000,000 and loan settlement of PT VJR amounting Rp.177,900,000,000.
Pembayaran akan dilakukan dalam beberapa tahap yaitu:
Payment will be made in several steps:
a.
a.
b.
Uang muka sebesar Rp 40.000.000.000 dibayar saat kontrak. Sisa sebesar Rp 150.000.000.000 dibayar setelah ada keputusan hukum tetap, dicicil selama 4 (empat) tahun sebesar Rp 37.500.000.000 tiap tahunnya.
b.
Down payment of Rp 40,000,000,000 to be paid at the signing of the agreement The remaining Rp 150,000,000,000 would be paid, after permanent decision on all legal cases has been made, in a-four-year installment of Rp 37,500,000,000 per annum.
Berdasarkan akta No. 11 - 15 tanggal 7 Desember 2004 dari Notaris H. Marwansyah Nasution, S.H., di Medan. Kedua belah pihak telah melaksanakan transaksi jual beli saham PT VJR, sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, sejumlah Rp 12.100.000.000 yang terbagi atas 24.200 lembar saham masing-masing bernilai nominal Rp 500.000.
In accordance with the Notarial deed No. 11-15 dated December 7, 2004 of H. Marwansyah Nasution S.H., in Medan. Both parties have executed the trade transaction of PT VJR’s shares, in accordance with the Minutes of Extraordinary General Shareholders Meeting amounting to Rp 12,100,000,000 comprising of 24,200 shares with a par value of Rp 500,000.
Pada 27 Desember 2004, investor telah melakukan pembayaran uang muka untuk cicilan pertama penyelesaian kredit sebesar Rp 12.900.000.000. Kemudian, pada 2005, investor melunasi uang muka penyelesaian kredit dalam dua kali pembayaran, yaitu pada tanggal 4 Pebruari 2005 dan 18 Pebruari masing-masing sebesar Rp 5.747.500.000 dan Rp 9.252.500.000.
On December 27, 2004, the investor paid the first installment of the down payment for the loan settlement amounting Rp 12,900,000,000. Furthermore, in 2005, the investor settled the down payment in two installments on February 4 and February 18, 2005 with the amounts of Rp 5,747,500,000 and Rp 9,252,500,00, respectively.
Bank Sumut Annual Report 2010
327
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
38. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) p.
Piutang Pihak Ketiga (Lanjutan)
38. SI GN I FI CAN T AGREEM EN TS (Continued) b.
Third P arties Receivable (Continued)
Pada tanggal 28 Juni 2005, berdasarkan hasil pertemuan PT Bank Sumut dengan Bank Indonesia Cabang Medan, PT Bank Sumut sepakat untuk merevisi komitmen pada tanggal 29 Oktober 2004 mengenai pembentukan cadangan atas agunan yang diambil alih – PT VJR sebesar Rp 22.500.000.000.
On June 28, 2005, in accordance with the result of PT Bank Sumut’s meeting with Bank Indonesia Medan, PT Bank Sumut agreed to revise the commitment on October 29, 2004 concerning the reserve establishment on foreclosed collateral – PT VJR, amounting to Rp 22,500,000,000.
Pada tahun 2007, Mahkamah Agung (MA) mengeluarkan keputusan final Nomor 1971 K/ PDT/2005 tanggal 14 Pebruari 2007. Dengan dikeluarkannya putusan tersebut, sesuai akta No. 8 tanggal 7 Desember 2004 dari Notaris H. Marwansyah Nasution, S.H., di Medan, PT Bank Sumut berhak atas pembayaran dan telah menerima pembayaran dari pihak kedua sebesar Rp 37.500.000.000 sebagai cicilan tahap I, pada tanggal 8 – 16 Januari 2008.
In 2007, the Supreme Court (MA) issued a final decree Number 1971 K/PDT/2005 dated February 14, 2007. Thus, based on the Notarial deed of H. Marwansyah Nasution, S.H., No. 8 dated December 7, 2004 in Medan, PT Bank Sumut has the right to receive further payment, and has received the first installment of Rp 37,500,000,000 on January 8 – 16, 2008.
Pembayaran tahap II (dua) dilakukan 1 (satu) tahun setelah terhitung sejak tanggal jatuh tempo pembayaran tahap pertama, sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 pembayaran tahap II (dua) sebesar Rp 26.500.000.000 dan kekurangannya sebesar Rp 11.000.000.000 telah dilunasi pada tahun 2010.
Payment of second installment is due in 1 (one) year starting from the due date of the first installment, until December 31, 2009 payment of second installment amounting Rp 26,500,000,000, and the shortfall amounting Rp 11,000,000,000 was made in 2010.
Pembayaran tahap III (tiga) dilakukan 1 (satu) tahun setelah terhitung sejak tanggal jatuh tempo pembayaran tahap kedua, sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 pembayaran tahap III (tiga) sebesar Rp 4.500.000.000 yang akan jatuh tempo pada bulan Agustus 2011 sehingga saldo per 31 Desember 2010 sebesar Rp 70.500.000.000.
Payment of third installment is due in 1 (one) year, starting after the due date of second installment, up to December 31, 2010 payment of third installment amounting Rp 4,500,000,000, will mature in August 2011, resulting the balance per December 31, 2010 to be Rp 70,500,000,000.
Untuk cicilan tahap IV (terakhir) akan dilakukan setelah jatuh tempo cicilan III (tiga) dengan jangka waktu 1 (satu) tahun.
The fourth installment is due one year after the third installment.
328 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
39. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA
39. SUBSEQUEN T EVEN TS
a.
Pada tanggal 24 Januari 2011 PT Bank Sumut menyampaikan Pelaporan dan permohonan izin atas penerbitan obligasi senior dan obligasi subordinasi untuk pelaksanaan emisi obligasi III PT Bank Sumut tahun 2011 sebesar Rp 1.000.000.000.000 (satu triliun rupiah). Sampai dengan tanggal laporan diterbitkan konfirmasi atas jawaban mengenai hal tersebut dari Bank Indonesia belum ada.
a.
On January 24, 2011 PT Bank Sumut submitted reporting and permit application for the issuance of senior bonds and subordinated bonds to the implementation of the third bond emission of PT Bank Sumut of 2011 amounting Rp 1,000,000,000,000 (one trillion rupiah). As of the date the report was published, there is no confirmation on the answers from Bank Indonesia.
b.
Pada tanggal 20 Januari 2011 Bank menerima Salinan Resmi Putusan Pengadilan Pajak No. Put.28348/PP/M.X/15/2010 yang diucapkan pada tanggal 10 Januari 2011 mengenai Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan tahun 2003 yang berisi mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon Banding terhadap keputusan Terba n di n g N o m o r : KEP246/WPJ.01/2008 tanggal 16 Juli 2008 mengenai keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan Tahun pajak 2003 Nomor : 00001/206/123/07 tanggal 3 Mei 2007, sehingga perhitungan Pajak Penghasilan Badan Tahun 2003 menjadi sebagai berikut :
b.
On January 20, 2011 the Bank received a copy of the Official Tax Court D ecisio n No. Put.28348/PP/M.X/15/2010 pronounced on January 10, 2011 regarding the objection to an assessment of Underpayment (underpayment) of income tax of 2003, which contains a petition granted in part an appeal against the decision nonpareil Appeal Number: KEP-246 / WPJ.01/2008 dated July 16, 2008 regarding the objection to an assessment of Underpayment of Corporate Income Tax of 2003 Number: 00001/206/123/07 dated May 3, 2007, thus calculation of Income Tax of 2003 is as follows:
Penghasilan Neto
143.141.162.605 (85.709.072.740)
Net Income Losses Compensation
Penghasilan Kena Pajak
57.432.089.865
Taxable Income
Pajak Terutang Kredit Pajak Pajak yang tidak/ kurang bayar
17.212.126.700 -17.212.126.700
Taxable Payable Prepaid Tax- Income Tax Article 25 Tax Underpayment Administrative Penalties Interest Article 13 (2) KUP Tax pa y a b le
Kompensasi Kerugian
Sanksi Administrasi Bunga Pasal 13 (2) KUP Jumlah yang masih harus dibayar
8.261.820.816 25.473.947.516
c.
Dari tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan 1 Maret 2011, Pemerintah Kabupaten Muko-Muko telah melunasi pinjaman sebesar Rp 3.515.625.000. Pinjaman tersebut merupakan pinjaman perpanjangan dari sindikasi sebelumnya dengan plafond sebesar Rp 20.000.000.000 (lihat Catatan 8).
c.
From January 1, 2011 to March 1, 2011, Muko-Muko district government has repaid the loan amounting Rp 3,515,625,000. The loan is an extension of the syndicated loan prior to the limit of Rp 20,000,000,000 (see Note 8).
d.
Bank telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di Indonesia mengenai perubahan anggaran dasar sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan No. AHUAH.01.10-04350 tanggal 10 Pebruari 2011 (lihat Catatan 1.a)
d.
The Bank has obtained approval from the Ministry of Justice and Human Rights in Indonesia on the amendment as stated in Decree No. AHU-AH.01.1004350 dated February 10, 2011 (see Note 1.a)
Bank Sumut Annual Report 2010
329
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
40. PENERAPAN PSAK NO 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO 55 (REVISI 2006)
40. I M P LEM EN TATI ON OF PSAK N O. 5 0 (REVI SI ON OF 2006) AN D P SAK NO. 55 (REVI SI ON OF 2006)
Sebagaimana dinyatakan pada catatan 2.b, Bank telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” secara prospektif sejak 1 Januari 2010.
As stated in the note 2.b, the Bank has adopted PSAK No. 50 (Revision of 2006) on "Financial Instruments: Presentation and Disclosure" and PSAK No. 55 (Revision of 2006) on "Financial Instruments: Recognition and Measurement" prospectively from 1 January 2010.
Dalam menerapkan standar-standar baru diatas, Bank telah mengidentifikasi penyesuaian termasuk penyesuaian transisi berikut sesuai dengan Buletin Teknis No 4 tentang ketentuan transisi penerapan awal PSAK No 50 (Revisi 2006) dan PSAK No 55 (Revisi 2006) sebagaimana diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
In applying the new standards above, the Bank has identified the following transition adjustments, including adjustments in accordance with Technical Bulletin No. 4 of the transitional provisions of the initial adoption of PSAK No. 50 (Revision of 2006) and PSAK No. 55 (Revision of 2006) as published by the Association of Indonesian Accountants.
Dampak transisi ke PSAK No 50 (Revisi 2006) dan PSAK No 55 (Revisi 2006) untuk neraca Bank per tanggal 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut :
Impact of transition to PSAK No. 50 (Revision of 2006) and PSAK No. 55 (Revision of 2006) for the balance sheet as of January 1, 2010 is as follows :
01 Januari 2010 Sebelum Penyesuaian / before adjustm ent
Penyesuaian Sehubungan Dengan Penerapan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) / Adjustm ent related to im plementation of PSAK No.50 (Revision of 2006) and PSAK N o.55 / (Revsion of 2006)
Setelah Penyesuaian / After adjustm ent
Aset Giro Pada Bank Lain - Bersih Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain - Bersih Surat-surat Berharga - Bersih Kredit yang Diberikan - Bersih Penyertaan Saham - Bersih Ekuitas Saldo Laba*
15.088.203.790
152.406.099
15.240.609.889
574.413.362.256 490.610.547.182 8.233.037.894.028 742.500.000
4.440.000.000 900.000.000 534.003.968 7.500.000
578.853.362.256 491.510.547.182 8.233.571.897.996 750.000.000
Assets Current acount w ith others Bank - Net Placem ent w ith Bank Indonesia and Other Banks - Net M arketable securities - Net Loans - Net Investm ents - Net
314.717.155.674
6.033.910.067
320.751.065.741
Equity Retained earnings
* Disajikan kembali Penyesuaian di atas berasal dari penilaian ulang atas penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan sesuai dengan PSAK No.55 (Revisi 2006). Dasar untuk penilaian ulang atas kerugian penurunan nilai diungkapkan pada catatan 2.b dan 2.c.
330 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
* Restated The Adjustments above are derived from the re-assessment of the allowance for impairment losses of financial assets in accordance with PSAK No.55 (Revision of 2006). The basic for re-assessment of impairment losses is disclosed in note 2.b and 2.c.
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
41. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
41. FAI R VALUE OF FI N AN CI AL I N STRUM EN TS
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Bank yang tercatat dalam laporan keuangan.
The table below presents the comparison of the carrying value and fair value of financial instruments of bank recorded in the financial statements.
31 Desember 2010
Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Surat-surat Berharga - Bersih Kredit yang Diberikan - Bersih Penyertaan Saham - Bersih
Kewajiban keuangan Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima
Nilai tercatat / Carrying value
Nilai wajar / Fair value
610.039.724.525 958.959.833.101 23.979.120.322
610.039.724.525 958.959.833.101 23.979.120.322
931.755.481.029 372.451.725.659 9.384.254.409.691 750.000.000
936.137.022.697 377.788.800.659 9.384.254.409.691 750.000.000
12.282.190.294.327
12.291.908.910.995
10.512.783.521.699 227.851.751.157 26.043.534.094
10.512.783.521.699 227.851.751.157 25.358.361.743
10.766.678.806.950
10.765.993.634.599
Financial assets Cash Current account with bank indonesia Current account with others bank - net Placement with Bank Indonesia and other bank - net Marketable securities - net Loans - net Investment in shares of stock - net
Financial liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk perkiraan nilai wajar :
The following methods and assumptions are used to estimate fair value :
Nilai wajar aset dan kewajiban tertentu selain surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diterima mendekati nilai tercatat karena instrumen keuangan tersebut memiliki jangka waktu jatuh tempo yang singkat dan memiliki tingkat bunga sesuai pasar.
The fair value of certain assets and liabilities other than securities held to maturity and loans received is similar to their carrying values because such financial instruments have short maturities and interest rate in accordance with the market.
Nilai wajar dari surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan berdasarkan harga kuotasi pasar yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2010.
The fair value of securities held to maturity is determined based on quoted market prices prevailing on December 31, 2010.
Nilai wajar dari pinjaman yang diterima dihitung menggunakan arus kas yang didiskonto berdasarkan suku bunga pasar.
The fair value of borrowing is calculated using discounted cash flows based on market rates.
Bank Sumut Annual Report 2010
331
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
42. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
a.
b.
Jasa Produksi dan Dana Kesejahteraan
42. RESTATEM EN T OF FI N AN CI AL STATEM EN TS
a.
Production Services and Welfare Funds
Dari hasil penelaahan kembali oleh Bank pada tahun 2010 terhadap pencatatan atas jasa produksi dan dana kesejahteraan, Bank berpendapat bahwa diperlukan adanya penyesuaian secara retroaktif terhadap pencatatan dan pengakuan dana kesejahteraan dan jasa produksi.
From the review by Bank in 2010 against the records of production services and welfare funds, of Bank believes that it is necessary retroactive adjustments to the recording and recognition of the welfare funds and production services.
Berdasarkan PSAK N0. 24 (Revisi 2004) Imbalan Kerja, distribusi laba hanya diperuntukkan untuk pemegang saham. Untuk laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 jasa produksi dan dana kesejahteraan berupa dana pensiun diakui dan dicatat sebagai distribusi laba, seharusnya pengakuan dan pencatatan diakui sebagai beban pada periode berjalan dan diakrual pada tanggal neraca berdasarkan estimasi manajemen, disamping hal tersebut manajemen baru menerapkan untuk imbalan pasca kerja yang tidak didanai berupa penggantian imbalan yang berkaitan dengan penghargaan masa bakti, cuti tahunan dan sumbangan kematian. Oleh karena itu, laporan keuangan Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 telah disajikan kembali.
Based on the PSAK N0. 24 (Revision of 2004) Employee Benefits, income distribution is reserved for shareholders. For financial statements ended December 31, 2009 and 2008, production services and welfare fund in the form of pension funds are recognized and recorded as income distribution, recognition and recording should be recognized as an expense in the current period and accrued in balance sheet based on management estimates, in addition to these, management apply new post-employment benefits that are not funded in the form of replacement benefits associated with the appreciation period of service, annual leave and compassionate allowance. Therefore, the Bank's financial statements for the year ended December 31, 2009 and 2008 have been restated.
Perpajakan
b.
Taxable
Dari hasil penelaahan kembali oleh Bank pada tahun 2010 terhadap pencatatan dan perhitungan atas pajak badan dan pajak tangguhan, Bank berpendapat bahwa diperlukan adanya penyesuaian secara retroaktif untuk pajak tangguhan dan perbaikan pelaporan pajak badan untuk laporan keuangan yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
From the review by the Bank in 2010 to the recording and calculation of corporate tax and deferred tax, Bank believes that it is necessary to recognize a retroactive adjustment for deferred tax and revision to corporate income tax reporting for financial statements as of December 31, 2009 and 2008.
Penyesuaian terhadap pos pajak tangguhan dengan menghitung kembali antara perbedaan temporer dan fiskal, sehingga sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 Akuntansi Pajak Penghasilan.
Adjustments to deferred tax by calculating the temporary differences and tax to comply with the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 46, “Accounting for Income Taxes”.
Laporan keuangan komparatif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 sebelum dan setelah disajikan kembali adalah sebagai berikut :
The comparative financial statements for the years ended December 31, 2009 and 2008 before and after restatement are as follows:
332 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
42. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
42. RESTATEM EN T (Continued)
OF
FI N AN CI AL
STATEM EN TS
31 Desem ber 2009 Sebelum penyajian kem bali/ Before restatement of financial statem ents
Penyesuaian penyajian kem bali/ Adjustm ent of restatement of financial statements
Setelah penyajian kem bali/ After restatement of financial statem ents
Neraca Aset pajak tangguhan Hutang pajak Kew ajiban lain-lain Ekuitas Saldo laba belum ditentukan penggunaanya
-37.207.248.199 153.054.978.282
49.792.838.295 485.493.280 155.393.248.019
49.792.838.295 37.692.741.479 308.448.226.301
420.803.058.678
(106.085.903.004)
314.717.155.674
Laporan laba rugi Beban tenaga kerja Pendapatan operasional - bersih Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak kini M anfaat pajak tangguhan Laba bersih Laba bersih per saham dasar
238.952.214.990 576.533.955.641 584.660.255.118 163.857.196.440 -420.803.058.678 8.219
111.729.779.364 (111.729.779.364) (111.729.779.364) 29.748.880 21.931.133.228 (89.828.395.016)
350.681.994.354 464.804.176.277 472.930.475.754 163.886.945.320 21.931.133.228 330.974.663.662 6.465
Balance Sheets Deferred tax asset Tax payable O thers liabilities Equity Unappropriated retained earnings Income Statement Em ployee expenses O perational incom e-net Incom e before tax Current tax Deferred tax incom e Net incom e Earning per shares
31 Desem ber 2008 Sebelum penyajian kem bali/ Before restatement of financial statem ents
Neraca Aset pajak tangguhan Hutang pajak Kew ajiban lain-lain Ekuitas Saldo laba belum ditentukan penggunaanya Laporan laba rugi Beban tenaga kerja Pendapatan operasional - bersih Laba sebelum pajak Penghasilan Beban pajak kini M anfaat pajak tangguhan Laba bersih Laba bersih per saham dasar
Penyesuaian penyajian kem bali/ Adjustm ent of restatement of financial statements
Setelah penyajian kem bali/ After restatement of financial statem ents
-51.493.844.742 135.352.985.959
27.861.705.067 455.744.400 98.682.637.202
27.861.705.067 51.949.589.142 234.035.623.161
Balance Sheets Deferred tax asset Tax payable O thers liabilities Equity
236.950.590.562
(71.276.676.535)
165.673.914.027
Unappropriated retained earnings
214.754.710.881 372.025.925.675
98.682.637.202 (98.682.637.202)
313.437.348.083 273.343.288.473
Income Statement Em ployee expenses O perational incom e-net
375.616.978.962 138.666.388.400 -236.950.590.562 4.868
(98.682.637.202) 455.744.400 27.861.705.067 (71.276.676.535)
276.934.341.760 139.122.132.800 27.861.705.067 165.673.914.027 3.403
Incom e before tax Current tax Deferred tax incom e Net incom e Earning per shares
Bank Sumut Annual Report 2010
333
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
42. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) c.
42. RESTATEM EN T (Continued)
Laporan arus kas
c.
Dengan berlaku efektifnya PSAK No.50 (revisi 2006) tentang instrumen keuangan: penyajian dan pengungkapan dan PSAK No. 55 (revisi 2006) tentang instrumen keuangan : pengakuan dan pengukuran tanggal 1 Januari 2010 dan pencabutan PSAK No. 31 tentang Akuntansi Perbankan berpengaruh terhadap penyajian laporan arus kas. Perubahan kebijakan akuntansi tersebut diberlakukan seolah-olah bank menerapkannya untuk laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Penyajian kembali laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
OF
FI N AN CI AL
STATEM EN TS
Statement of Cash Flow With the implementation of PSAK No.50 (revision of 2006) on financial instruments: presentation and disclosure and PSAK No. 55 (revision of 2006) on financial instruments: recognition and measurement on January 1, 2010 and the revocation of PSAK No. 31 on Accounting Banking affect the cash flow statement presentation. Changes in accounting policy is applied as though the banks applying for financial statements ending on December 31, 2009 and 2008. The restatement of cash flows for year ended December 31, 2009 and 2008 are as follows:
31 Desember 2009 Sebelum penyajian kembali/ Before restatement of financial statements Keterangan
Penyesuaian penyajian kembali/ Adjustment of restatement of financial statements
Setelah penyajian kembali/ After restatement of financial statements Explanations
Kas
551.009.070.750
--
551.009.070.750
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Sertifikat Bank Indonesia
500.006.268.576 15.240.609.889 ---
--615.653.362.256 250.000.000.000
500.006.268.576 15.240.609.889 615.653.362.256 250.000.000.000
Cash Current account with Bank Indonesia Current account with other banks Placement with other banks Certificate of Bank Indonesia
1.066.255.949.215
865.653.362.256
1.931.909.311.471
Total cash and cash equivalent
Jumlah kas dan setara kas
31 Desember 2009 Sebelum penyajian kembali/ Before restatement of financial statements Keterangan Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas investasi
Penyesuaian penyajian kembali/ Adjustment of restatement of financial statements
Setelah penyajian kembali/ After restatement of financial statements Explanations
(105.348.725.149)
239.525.588.960
134.176.863.811
Cash flow provided by (used in) operating activities
271.197.055.196
(272.719.000.000)
(1.521.944.804)
Cash flow provided by (used in) investing activities
(157.126.948.830)
--
(157.126.948.830)
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan Kenaikan (penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas pada awal tahun
8.721.381.217
(33.193.411.040)
(24.472.029.823)
1.057.534.567.998
898.846.773.296
1.956.381.341.294
Cash flow provided by (used in) financing activities Net increase (decrease) of cash and cash equivalent Cash and cash equivalent at beginning of the years
Kas dan setara kas pada akhir tahun
1.066.255.949.215
865.653.362.256
1.931.909.311.471
Cash and cash equivalent at end of the years
334 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
42. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
42. RESTATEM EN T (Continued)
OF
FI N AN CI AL
STATEM EN TS
31 Desember 2008 Sebelum penyajian kembali/ Before restatement of financial statements Keterangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Sertifikat Bank Indonesia Jumlah kas dan setara kas
Penyesuaian penyajian kembali/ Adjustment of restatement of financial statements
Setelah penyajian kembali/ After restatement of financial statements Explanations
482.971.527.425 481.597.473.294 92.965.567.279 ---
---339.327.773.296 559.519.000.000
482.971.527.425 481.597.473.294 92.965.567.279 339.327.773.296 559.519.000.000
Cash Current account with Bank Indonesia Current account with other banks Placement with other banks Certificated of Bank Indonesia
1.057.534.567.998
898.846.773.296
1.956.381.341.294
Total cash and cash equivalent
31 Desember 2008 Sebelum penyajian kembali/ Before restatement of financial statements Keterangan Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas investasi
Penyesuaian penyajian kembali/ Adjustment of restatement of financial statements
Setelah penyajian kembali/ After restatement of financial statements Explanations
(1.628.404.497.299)
339.327.773.296
(1.289.076.724.003)
Cash flow provided by (used in) operating activities
1.432.769.507.383
(980.481.000.000)
452.288.507.383
Cash flow provided by (used in) investing activities
(158.708.320.159)
--
(158.708.320.159)
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan Kenaikan (penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas pada awal tahun
(354.343.310.075)
(641.153.226.704)
(995.496.536.779)
1.411.877.878.073
1.540.000.000.000
2.951.877.878.073
Cash flow provided by (used in) financing activities Net increase (decrease) of cash and cash equivalent Cash and cash equivalent at beginning of the years
Kas dan setara kas pada akhir tahun
1.057.534.567.998
898.846.773.296
1.956.381.341.294
Cash and cash equivalent at end of the years
43. INFORMASI PENTING LAINNYA
43. OTHER I M P ORTAN T I N FORM ATI ON 2010
2009
2008
%
%
%
Rasio Kecukupan Modal (CA R) Kredit berm asalah terhadap total kredit (NPL) Rasio laba sebelum pajak terhadap asset (RO A)
13,06 3,02 4,55
10,77 2,47
15,34 0,99
Capital adequacy ratio (CAR) Nonperform ing loans to total loans (NPL)
Rasio laba setelah pajak terhadap m odal (RO E) Rasio pendapatan bunga bersih terhadap aset produktif (NIM ) Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BO PO) Rasio kredit terhadap DPK (LDR)
39,03
4,42 38,09
3,03 20,57
11,47
11,24
10,69
68,65 91,04
69,86 97,87
80,91 84,13
Return on asset (ROA) Return on equity (RO E) Ratio of net interest incom e to productive assets (NIM ) Ratio of operating expenses to operating incom e (BO PO ) Loan to deposit ratio (LDR)
Bank Sumut Annual Report 2010
335
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
44. OPINI DEWAN PENGAWAS SYARIAH Berdasarkan Opini Dewan Pengawas Syariah PT Bank Sumut tanggal 17 Januari 2011, menjelaskan bahwa pelaksanaan operasional serta produk dan jasa unit usaha Syariah PT Bank Sumut yang meliputi penghimpunan dan penyaluran dana secara umum telah sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia namun beberapa hal yang bukan prinsipil masih memerlukan penyempurnaan. 45. PERKEMBANGAN TERAKHIR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
44. OPINION OF SHARIA SUPERVISORY BOARD Based on the Statement of Opinion of PT Bank Sumut’s Sharia Supervisory Board dated January 17, 2011, it is confirmed that the operational activities, as well as the products and services of the Sharia business unit, which include funds collections and distributions, have complied with the Decree of the National Board of Sharia although there are non-principles issues to be Revision of.
45. L A TE S T D EV EL OP M EN T ACCOUNTI N G STANDARDS
IN
FI N AN CI AL
Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan relevan untuk Bank, yang belum berlaku efektif pada tanggal penyelesaian laporan keuangan.
Below is the summary of the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) issued by the Financial Accounting Standards Board (DSAK) and relevant to the Bank, which has not been effective on the date of completion of the financial statements.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
Effective on or after January 1, 2011:
a.
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statement) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lainnya.
a.
PSAK No. 1 (Revision of 2009), "Presentation of Financial Statements ". Setting the foundations for the presentation of general purpose financial statements (general purpose financial statements) in order to compare well with the financial statements of previous period and with other entities' financial statements.
b.
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
b.
PSAK No. 2 (Revision of 2009), "Statement of Cash Flows”. Provides information about the arrangement of historical changes in cash and cash equivalents which classifies cash flows into operating, investing, and financing (financing) during a period.
c.
PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”. Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
c.
PSAK No. 4 (Revision of 2009), "Consolidated Financial Statements and the Parent Financial Statements”. Will be applied in the preparation and presentation of financial statements for the group of entities that are in control of a parent entity and the entity's accounting for investments in subsidiaries, joint control entities, and associates as a separate financial report is presented as additional information.
d.
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
d.
PSAK No. 5 (Revision of 2009), "Operating Segments". Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial impact of business activity in which the entity involved and the economic environment in which the entity operates.
336 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
45. PERKEMBANGAN TERAKHIR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Lanjutan)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
45. L A T E S T D EV ELOP M EN T IN FI N AN CI AL ACCOUN TI N G STAN DAR DS (Continued)
e.
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”. Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak - pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.
e.
PSAK No. 7 (Revision of 2010), "Disclosure of related parties”. Require disclosure of relationships, transactions and balances of related parties, including commitment, in the consolidated financial statements and separate financial statements of the parent entity, and also applied to the financial statements individually. Early adoption is permitted.
f.
PSAK No. 19 (Revisi 2010), “ Aset Tidak Berwujud”. Menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tidak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset tidak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tidak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan.
f.
PSAK No. 19 (Revision of 2010), "Intangible Assets". Determine the accounting treatment for intangible assets that are not specifically stipulated in other PSAK. Requires to recognize an intangible asset if, and only if, certain criteria are met, and also set way of measuring the carrying amount of intangible assets and related disclosures.
g.
PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”. Diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
g.
PSAK No. 22 (Revision of 2010), "Business Combinations". Applied to transactions or other events that meet the definition of a business combination to enhance the relevance, reliability and comparability of information submitted by the reporting entity in its financial statements on business combinations and effects.
h.
PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. Mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai perlakuan pendapatan.
h.
PSAK No. 23 (Revision of 2010), "Revenue". Identifying the current state of the revenue recognition criteria will be met, so the revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain transactions and events. Provide practical guidance in applying the criteria on the treatment of income.
i.
PSAK No.48 (Revisi 2009), “ Penurunan Nilai Aset”. Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
i.
PSAK 48, (Revision of 2009), "Impairment of Assets". Establish procedures that is apply to make sure that asset recorded does not exceed the recoverable amount, and if these assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
j.
PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas, dan Aset Kontinjensi”. Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran dan pengakuan provisi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
j.
PSAK No. 57 (Revision of 2009), "Fees, Liabilities, and Contingent Assets”. Aiming to regulate the recognition and measurement and recognition provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that adequate information has been disclosed in the note to the financial statements to enable users to understand the nature, timing, and amount associated with that information.
Bank Sumut Annual Report 2010
337
The original financial statem ents included herein are in Indonesian language.
PT BANK SUMUT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
45 . P ERK EM BAN GAN TERAKHIR STANDAR AKUNTANSI K EUAN GAN (Lanjutan)
P T BAN K SUM UT NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Full Amount of Rupiah, unless otherwise stated)
45. L A T E S T D EV ELOP M EN T IN FI N AN CI AL ACCOUN TI N G STAN DAR DS (Continued)
k.
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No.14, “Aset Tidak Berwujud - Biaya Situs”. Situs web muncul dari pengembangan dan digunakan untuk akses internal maupun eksternal merupakan aset tidak berwujud yang dihasilkan secara internal, dan setiap pengeluaran internal atas pengembangan dan pengoperasian situs web akan tercatat dengan PSAK No. 19 (Revisi 2010).
k.
Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) No.14, "Intangible Assets - Website Costs". The website comes from development and used for internal and external access is an intangible asset internally generated, and each internal expenditure on the development and operation of the website will be recorded under PSAK No. 19 (Revision of 2010).
l.
ISAK No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan”. Menjelaskan mengenai perlakuan akuntansi oleh entitas yang memberikan poin penghargaan kepada pelanggannya.
l.
No. ISAK. 10, "Customer Loyalty Program”. Stating the accounting treatment by an entity that provides award points to customers.
Bank sedang mengevaluasi dampak dari Standar yang direvisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangannya.
46. P EN YELESAI AN LAPORAN KEUAN GAN Manajemen PT Bank Sumut bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan PT Bank Sumut yang telah diselesaikan pada tanggal 4 Maret 2011.
338 Laporan Tahunan Bank Sumut 2010
The Bank is currently evaluating the impact of the Revision of Standards and has not determined the impact on its financial statements.
46. THE COM PLETI ON STATEM EN TS
OF
THE
FI N AN CI AL
PT Bank Sumut’s management is responsible for the financial statements presented above, which was completed on March 4, 2011.