perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1.
Metode Image Streaming a. Pengertian Metode Image Streaming Menurut Wenger (2003) Metode Image Streaming adalah kegiatan membiarkan bayang-bayang hadir dan muncul di hadapan ‘mata pikiran’ Anda tetapi tidak memutuskan secara sadar isi bayangan tersebut. Dan sementara anda melihat bayang-bayang tersebut, deskripsikan dengan lantang kepada fokus eksternal (alat perekam atau pendengar) isi bayangbayang tersebut dengan detil inderawi bertekstur kaya. Silberman (2007: 183) mengatakan bahwa Imagine (khayalan visual) sangat penting karena melalui khayalan visual, peserta didik dapat menciptakan ide-idenya sendiri. Khayalan itu efektif sebagai suplemen kreatif pada belajar kolaboratif. Ia dapat juga berfungsi sebagai batu loncatan menuju penelitian independen yang mungkin pada awalnya nampak berlebihan bagi peseta didik. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode Image Streaming adalah kegiatan menghadirkan bayang-bayang atau khayalan visual di hadapan mata pikiran dengan memaksimalkan kepekaan panca indera kita untuk ditulis pada alat perekam berupa kertas. b. Langkah-langkah Metode Image Streaming Adapun langkah-langkah penggunaan metode image streaming menurut Wenger (2003: 317) mencakup tiga tahap, antara lain: 1) persiapan, 2) menerapkan konsep tuntunan pembayangan berupa pertanyaan, dan 3) mengubah sketsa bayangan menjadi rangkaian utuh dan berkesinambungan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8
Prosedur dalam melaksanakan pembelajaran Imagine, menurut Silberman (2007: 183) terdiri dari: 1) Perkenalkan topik yang akan dicakup. Jelaskan pada peserta didik bahwa pelajaran menuntut kreativitas dan penggunaan 7 khayalan visual bisa membantu usaha mereka. 2) Instruksikan kepada kelas untuk menutup mata mereka. Perkenalkan latihan relaksasi yang memperjelas pikiranpikiran sekarang dari pikiran peserta. Gunakan latar musik, lampu yang suram, dan pernafasan untuk mencapai hasil. 3) Lakukan latihan pemanasan untuk membuka mata pikiran. Mintalah peserta didik dengan matanya yang tertutup, untuk mencoba memvisualisasikan cahaya dan suara seperti kuntum bunga, kamar tidur mereka, lampu lalu lintas yang berubah, atau rintik hujan. 4) Ketika anggota kelas rileks, siapkan satu khayalan bagi mereka untuk dibangun. 5) Ketika khayalan dilukiskan, siapkan jarak sunyi regular sehingga peserta didik dapat membangun khayalan visual mereka sendiri. Susunlah pertanyaan-pertanyaan yang mendorong penggunaan panca indera. 6) Simpulkan panduan khayalan dan instruksikan kepada anggota kelas untuk mengingat khayalannya. Dengan perlahan akhiri latihan. 7) Mintalah peserta didik untuk membentuk kelompokkelompok
kecil
dan
saling
membagi
pengalaman
khayalannya. Mintalah mereka untuk melukiskan khayalan kepada yang lainnya dengan menggunakan panca indera sebanyak mungkin. Atau minta mereka untuk menulis tentang itu. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pelaksanaan
pembelajaran
metode
mengalirkan
commit to user
bayangan
Image
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9
Streaming dimulai dengan meminta peserta didik duduk santai sambil menutup mata, bantu mereka dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sebagai stimulus latihan berimajinasi agar kepekaan panca inderanya meningkat. Terakhir menuliskan imajinasimu tadi pada selembar kertas. c. Manfaat Metode Image Streaming Pengaliran bayangan menyebabkan beberapa bagian otak dan pikiran bekerja sama lebih erat. Integrasi ini membangun keseimbangan, memperkuat titik lemah, dan dengan cepat meningkatkan kekuatan intelektual (dan estetik), termasuk subjek-subjek akademis yang terkait. d. Kelebihan dan Kelemahan Metode Image Streaming Kelebihan dari metode Image Streaming adalah 1) memusatkan konsentrasi siswa, 2) merangsang siswa untuk melatih daya ingat dan mengembangkannya berdasarkan pengalaman/pengetahuannya, 3) guru dapat menguasai kelas, 4) mempertajam panca indra siswa, 5) melatih siswa belajar mandiri, 6) merangsang kreativitas untuk berpikir cepat dan obyektif dalam memecahkan masalah. Kelemahan Image Streaming adalah 1) siswa sukar berkonsentrasi bila kondisinya tidak mendukung, 2) sulit untuk mengarahkan/menuntun pikiran siswa karena perbedaan daya ingat/pengetahuan/pengalaman, 3) guru tidak mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan, 4) terkadang siswa tidak dapat membayangkan sehingga banyak waktu terbuang. e. Pengaplikasian Metode Image Streaming dalam Pembelajaran Mengarang yang peneliti lakukan. Contoh langkah-langkah pengaplikasian metode image streaming dalam pembelajaran mengarang, yaitu diawali dengan persiapan konsep tuntunan
pembayangan,
kemudian
menerapkan
konsep
tuntunan
pembayangan yang sudah disediakan, setelah selesai siswa disuruh membuat kerangka karangan berdasarkan hasil bayangan yang muncul
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
dalam pikiran mereka, dan yang terakhir menguraikan kerangka tersebut menjadi karangan yang utuh.
2.
Kemampuan Mengarang Kemampuan adalah kesanggupan seseorang untuk melakukan sesuatu. Mampu berarti sanggup untuk melakukan sesuatu pekerjaan atau menyelesaikan sesuatu hal (D’Angelo, dalam Damik, 2008: 4).Sehingga kemampuan menulis sering diidentikkan dengan ciri kecendekiaan seseorang. menulis bukanlah pekerjaan mudah. Di dalamnya mengandung makna kecerdasan, pengalaman, bakat, wawasan dan pengetahuan, serta alur penalaran seseorang. Menulis adalah proses menuangkan gagasan melalui bahasa dengan gaya
dan
cara
tertentu
(D’Angelo,
dalam
Damik,
2008:4).
Karangan itu sendiri sebagaimana yang dikemukakan oleh Muslich (dalam Windoyo, 2008: 7) adalah mengungkapkan perasaan, isi pikiran, dan faktafakta yang jelas melalui tulisan kepada pembaca. Musaba (dalam Akhadiah,199: 48) mengatakan bahwa mengarang berarti menggunakan bahasa untuk menyatakan isi hati dan buah pikiran secara menarik dan mengenai kepada pembaca. Menulis atau mengarang bahasa Indonesia adalah suatu kegiatan seseorang untuk mencurahkan isi hatinya, pikiran, bercerita menyampaikan sesuatu kepada orang lain melalui atau menggunakan bahasa tulis dengan mentaati kaidah Bahasa Indonesia yang berlaku. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa karangan merupakan ungkapan perasaan, fakta-fakta, dan pikiran yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Karangan merupakan bentuk curahan isi hati seseorang yaitu penulis untuk disampaikan kepada pembaca dengan menggunakan bahasa tulis yang menarik dan mudah dipahami oleh pembaca. Menulis merupakan satu dari empat aspek kebahasaan yang saling berhubungan dan memerlukan pengalaman dan keterampilan dari masingmasing individu. Menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
mengarang, membuat surat, dan sebagainya) dengan tulisan (Team Yayasan Pendidikan Haster, 1997: 129). Menulis merupakan kegiatan yang sifatnya berkelanjutan sehingga pembelajarannya pun perlu dilakukan secara berkesinambungan sejak awal. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa kemampuan menulis merupakan kemampuan dasar sebagai bekal belajar menulis di jenjang berikutnya.Oleh karena itu, kemampuan menulis siswa perlu mendapat perhatian yang optimal sehingga dapat memenuhi target yang diharapkan. Target kemampuan menulis adalah siswa mampu membuat karangan/cerita berdasarkan pengalaman atau informasi dari bacaan. Hal ini sesuai dengan profil dan ciri tulisan siswa yang pada umumnya lebih berorientasi pada bentuk narasi daripada non-narasi. Siswa terutama lebih suka menulis cerita yang mengungkapkan pengalaman pribadinya. Menulis menurut D’Angelo dalam Damik (2008: 20) adalah suatu proses menuangkan gagasan melalui bahasa dengan gaya dan cara tertentu. Sedangkan mengarang adalah merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang mau tidak mau harus dipelajari oleh siswa. Ini disebabkan oleh tuntutan yang akan dihadapi oleh siswa apabila mereka sudah berada di tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, senang atau tidak senang siswa dituntut untuk memiliki kemampuan yang cukup dalam hal mengarang. Spodek (dalam Alwi: 106), mengatakan bahwa untuk dapat menulis cerita siswa harus memahami konsep Struktur Cerita (SC). Pemahaman ini tidak dapat siswa peroleh lewat pembelajaran yang verbalistik dan teoritis. Didasarkan pada hal tersebut, Pembelajaran Menulis Cerita (PMC) dilakukan dengan cara mengarahkan siswa pada pembelajaran yang nyata dengan teks bacaan. Melalui kegiatan membaca terjadi internalisasi yang baik. Dengan demikian, untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa menerapkan konsep SC dalam menulis cerita, guru harus memilih stategi pembelajaran yang optimal. Menulis merupakan kegiatan produktif yang dilakukan secara kontinyu dan rekursif. Siswa berusaha mengemukakan apa yang akan mereka tulis, memilih tema dan menentukan topik tulisan melalui kegiatan penjajagan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
ide, kegiatan lain yang dapat dilakukan adalah melakukan observasi, membaca buku dan sastra, serta menggunakan chart (panduan) dan gambar, saat siswa menuangkan ide dan menyusun konsep cerita yang ditulisnya. Pada tahap drafting, dilakukan pemberian SC sebagai media untuk memudahkan mereka menuangkan idenya secara tidak ragu-ragu karena pada tahap selanjutnya teks yang akan disusun akan diperbaiki, diubah, dan disusun ulang. Pada tahap revisings, siswa melihat kembali tulisannya untuk selanjutnya menambah, mengganti, atau menghilangkan sebagian ide berkaitan dengan pengerjaan struktur cerita yang telah disusunnya. Siswa bisa mengubah watak pelaku yang semula jahat menjadi baik atau menyelipkan peristiwa lain dalam rangkaian cerita yang disusunnya. Editing, merupakan tahap penyempurnaan tulisan cerita yang dilakukan sebelum publikasi, pada tahap ini siswa menyalin kembali hasil karangannya kedalam folio bergaris untuk mengubah draft cerita yang telah dibuatnya melalui pengerjaan chart (panduan) sehingga menjadi sebuah karangan yang utuh. Pada saat yang sama siswa juga melakukan perbaikan kesalahan yang bersifat mekanis yang berkaitan dengan ejaan dan tanda baca. Pada tahap Publishing, siswa mempublikasikan hasil tulisannya melalui kegiatan berbagi hasil tulisan cerita (sharing). Kegiatan sharing dapat dilakukan diantaranya melalui kegiatan penugasan siswa untuk membacakan hasil karangan di depan kelas. Proses menulis terdiri dari beberapa tahapan dan setiap tahapannya harus dilewati untuk mengarahkan siswa pada kemampuan menulis yang baik (Spodek dalam Alwi, 2000: 106). Dengan demikian, proses menulis harus dimulai dan diarahkan pada pemahaman bahwa gambar yang dirangkai melambangkan bunyi
bahasa
yang bermakna.
Rangkaian
kalimat bermakna
yang
mengekspresikan ide, gagasan, dan perasaan yang disusun dalam bentuk karangan ini merupakan hasil suatu proses berpikir. Dengan demikian, mengarang merupakan wahana bagi siswa untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan perasaannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
Dalam kegiatan menulisnya siswa dapat sekaligus melakukan kegiatan membaca untuk tujuan rewriting (menulis kembali) atau rereading (membaca kembali) karena membaca dan menulis memiliki keterkaitan yang esensial. Membaca merupakan proses merekonstruksi makna melalui bahasa tertulis, dan merupakan pengembangan atau bertemunya skemata isi yang dimiliki anak dengan informasi yang tertuang dalam teks. Membaca dapat diasumsikan sebagai proses menerjemahkan print-out sebagai sistem tanda hingga menghadirkan gambaran makna dan pengertian-pengertian tertentu melalui proses identifikasi tulisan, kata-kata, kalimat, sampai ke rekonstruksi makna dalam konteks dan teks. Saat membaca cerita, anak berpikir secara kritis dan kreatif melihat dan membandingkan realita dengan skemata dan realitas lain yang diamatinya sehingga melahirkan pengertian baru. Saat pembaca merespon dan menginterpretasi teks-teks baru sebagai hasil proses transaksi dengan teks. Pemberian skemata tentang SC melalui kegiatan membaca cerita sebelum kegiatan menulis akan melahirkan pemahaman siswa tentang struktur cerita. Hanya dengan mempelajari hasil tulisan orang lain (lewat kegiatan membaca), anak dapat belajar tentang teknik menulis. Hanya dari bahasa tulis orang lain anak dapat mengamati dan memahami konvensi serta gagasan secara bersama-sama. Untuk itu perlu dijabarkan ruang lingkup tentang berbagai komponen prasyarat belajar dan pembelajaran mengarang di Sekolah Dasar, antara lain: a. Hakikat dan Pengertian Mengarang Mengarang sama halnya dengan menulis yaitu suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya kepada pihak lain. Pesan adalah isi yang terkandung dalam suatu tulisan, adapun tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya. Empat unsur yang terlibat dalam komunikasi antara lain: penulis, isi tulisan, media berupa tulisan, dan pembaca. Contoh bentuk dan produk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
bahasa tulis antara lain: artikel, esai, laporan, resensi, karya sastra, buku, komik, dan cerita. b. Unsur-unsur dalam Karangan Unsur –unsur dalam karangan diantaranya adalah unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur Intrinsik antara lain: latar/setting, tema, amanat, watak tokoh. Sedangkan unsur ekstrinsik misalnya: biografi penulis, latar belakang penulis. c. Ruang Lingkup Pengajaran Mengarang/ Menulis dalam Kurikulum SD Agar tujuan mengarang dapat tercapai dengan baik, maka diperlukan latihan yang memadai dan secara terus menerus. Selain itu, anak pun harus dibekali dengan pengetahuan dan pengalaman yang akan ditulisnya, karena pada hakikatnya menulis adalah menuangkan sesuatu yang telah ada dalam pikirannnya. Namun demikian, hal yang tidak dapat diabaikan dalam pengajaran mengarang di SD adalah siswa harus mempunyai pengatahuan yang cukup tentang ejaan, kosa kata, dan pengetahuan tentang mengarang itu sendiri. Dalam kurikulum Sekolah Dasar hal yang dikemukakan di atas merupakan sasaran untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, diharapkan agar anak menguasai hal tersebut. Maka dalam pembelajaran menulis/ mengarang di Sekolah Dasar harus dimulai dari tahap yang paling sederhana atau hal yang biasa, hingga pada hal yang paling sukar dan kompleks. Tahapan tersebut tentunya harus disesuaikan dengan tingkat
pemikiran siswa. Oleh
karena itu, di Sekolah
Dasar
pembelajaran menulis/mengarang dibagi atas dua tahap, yaitu menulis permulaan dan menulis lanjut. Menulis permulaan ditujukan kepada siswa kelas rendah yakni kelas satu hingga kelas tiga, sedangkan pembelajaran menulis lanjutan diperuntukkan bagi kelas tinggi yaitu kelas empat hingga kelas enam. Tahapan dalam pembelajaran menulis/ mengarang di SD diuraikan berikut ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
1) Menulis Permulaan Dalam pembelajaran menulis permulaan tentu harus dimulai dari hal yang sangat sederhana yakni menulis beberapa kalimat sederhana, bukan suatu karangan yang utuh. Mengajarkan menulis permulaan tentu saja selalu dilakukan dengan pembelajaran terpimpin. Beberapa contoh pembelajaran menulis permulaan antara lain: (a) mengarang mengikuti pola, dengan cara siswa hanya diminta membuat karangan seperti contoh (pola) yang diberikan yang mana idenya harus lebih dekat dengan siswa. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapatmenuangkan ide/pikiran secara runtut dan logis. Contoh:
Jeruk Jeruk berbentuk bulat Isinya kuning Rasanya manis dan asam Jeruk dijual di pasar
Kalimat di atas dapat ditiru polanya oleh anak dengan memberi
topik
lain
misalnya:
bola,
kucing,
rumah,
dan
sebagainya. Karangan di atas bisa diajarkan pada kelas satu dan dua, setelah siswa lancar dalam menulis kalimat sederhana, (b) mengarang dengan melengkapi kalimat, yakni siswa diminta untuk melengkapi kalimat
dalam
karangan
dengan
kata
yang
telah
tersedia.
(c) Bimbingan dengan memasangkan kelompok kata, yakni siswa diminta untuk memasangkan kelompok kata dengan kalimat yang terpenggal atau kurang lengkap. Hal ini bertujuan agar siswa dapat membuat kalimat luas. (d) Bimbingan dengan mengurutkan kalimat, yaitu siswa dibimbing untuk mengurutkan kalimat sesuai dengan gambar seri. (e) Bimbingan dengan pertanyaan, hal ini diharapkan agar siswa dapat membuat karangan setelah dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan dalam pikirannnya. Karena sebuah karangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
jika ditarik kesimpulan sebenarnya merupakan ragkaian jawaban atas berbagai pertanyaan. Dalam hal ini guru hanya menyiapkan beberapa pertanyaan, misalanya: Kucingku, apa nama kucingmu, apa warnanya, apakah kamu menyukai, apa makanannnya, kapan memberi makan, lucukah, mengapa lucu, dan sebagainya. Demikian beberapa contoh mengarang permulaan, yang pada dasarnya merupakan upaya membentuk kebiasaan siswa mengarang secara sederhana sesuai tingkat perkembangan kemampuannya. 2) Menulis Lanjutan Syarat untuk dapat menulis lanjutan adalah siswa harus terampil dan menguasai menulis permulaan. Oleh karena itu, pada prinsipnya
menulis
lanjutan
adalah
permulaan. Adapun tujuannya adalah
pengembangan
menulis
agar siswa dapat membuat
karangan secara ajeg dan lengkap. Beberapa metode dalam menulis lanjutan antara lain: (a) Membuat paragraf dengan gambar, yakni siswa diminta untuk membuat paragraf berdasarkan gambar yang telah disediakan. Hal ini dapat diberi kata-kata kunci, sehingga tidak terlalu menyimpang dengan cerita, (b) Mengembangkan paragraf, yakni siswa dilatih untuk mengembangkan sebuah kalimat utama menjadi sebuah paragraf, (c) Menyusun paragraf dari kalimat yang tersedia, (d) Menghubungkan paragraf dengan paragraf lainnnya, (e) Membuat karangan dengan gambar seri, (f) Mengarang berdasarkan kerangka, dan mengarang secara bebas. Semua strategi di atas bukan harga mati melainkan sangat fleksibel. Hal ini disebabkan karena pembelajaran menulis di SD cakupannya cukup luas.
Adapun ruang lingkup pembelajaran
menulis/mengarang di SD berdasarkan kurikulum terutama kelas IV, V, dan VI antara lain sebagai berikut: karangan prosa narasi, menulis surat karangan prosa deskripsi, menulis surat ijin, menulis surat undangan, mengisi formulir, menyusun paragraf, mengembangkan judul dan topik, memilih judul, menyusun kerangka, menulis nonfiksi,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
mengubah puisi menjadi prosa, menyingkat cerita, menyusun laporan, menyusun berita keluarga, menyusun naskah telegram, menyusun naskah pengumuman, menyusun naskah poster dan iklan, menyusun laporan kegiatan, dan menyusun naskah pidato.
d. Macam-Macam Karangan di Sekolah Dasar Macam-macam karangan di SD, antara lain: (1) Narasi adalah karangan yang berisi tentang rangkaian peristiwa yang susulmenyusul sehingga membentuk alur cerita, (2) Deskripsi adalah karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengarkan hal tersebut, (3) Eksposisi adalah karangan yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan, (4) Argumentasi adalah karangan yang bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan data/fakta/konsep sebagai dasar/alasan/bukti, (5) Persuasi adalah karangan yang bertujuan mempengaruhi emosi pembaca untuk berbuat sesuatu sesuai keinginan penulis, atau karangan yang bersifat ajakan. e. Ciri-Ciri Karangan yang Baik 1) Berisi hal-hal yang bermanfaat Karangan yang bisa memenuhi kebutuhan pembaca akan dapat penghargaan dari masyarakat. Sangat mungkin karangan itu tidak begitu mendalam, tetapi memberikan manfaat langsung bagi pembaca. 2) Pengungkapan jelas Pengungkapan mudahnya
sebuah
yang
jelas
karangan
dapat
dicerna
ditandai pembaca.
dengan Dengan
pengungkapan yang semakin jelas, sebuah tulisan akan semakin mudah diikuti. 3) Penciptaan kesatuan dan pengorganisasian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
Karangan yang mampu menciptakan kesatuan dan sekaligus terorganisasi dengan baik ditandai oleh mudahnya pembaca memahami karangan. Sebaiknya karangan langsung menjelaskan inti permasalahan dan tidak berbelit-belit.
4) Efektif dan efisien Efektif dan efisien adalah pengungkapan suatu maksud dengan mengutamakan efisiensi dan efektifitas, yaitu dengan menggunakan kalimat dan kata-kata yang ringkas, namun dapat menjangkau makna yang luas. 5) Ketepataan penggunaan bahasa Karangan yang baik juga ditentukan oleh penggunaan bahasa. Penggunaan bahasa yang baik dan benar akan meningkatkan bobot karangan. Hal yang tercakup di dalamnya adalah kesanggupan pengarang untuk memenuhi berbagai kaidah berbahasa Indonesia secara tepat. Pembentukan kata, penyusunan kelompok kata, penyusunan kalimat, serta penguasaan ejaan dan tanda baca harus memadai. 6) Ada variasi kalimat Variasi yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam karangan adalah penyusunan kalimat panjang dan pendek secara berselang-seling sehingga pembaca tidak akan mudah bosan dalam membaca karangan tersebut. Untuk itu, perlu latihan berulang-ulang demi terciptanya keterampilan tersebut. 7) Vitalitas Karangan yang baik biasanya penuh tenaga dan kaya dengan potensi. Kandungan kekuatan dalam karangan itu menjadikan pembaca merasa bahwa si penulis hadir di dalam karangan yang ditulisnya. 8) Cermat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
Karangan yang baik memperhatikan masalah kecermatan. Hal-hal kecil, seperti titik dan koma tidak boleh diabaikan. Kecermatan juga sangat diperlukan ketika memilih kata maupun menyusun kalimat.
9) Objektif Mengarang adalah mengungkapkan sesuatu secara jujur, tidak dimuati emosi, dan realistis. Pengungkapan harus runtut dan teratur. Selain itu, uraian harus mencerminkan bahwa pengarang benar-benar menguasai dan menghayati permasalahan yang diuraikannya. f. Tujuan Mengarang Menurut pembelajaran
Raimes
menulis,
(1987) antara
(dalam lain:
1)
www.puskur.net) memberikan
tujuan
penguatan
(reinforcement), 2) memberikan pelatihan (training), 3) membimbing siswa melakukan peniruan atau imitasi (imitation), 4) melatih siswa berkomunikasi (communication), 5) membuat siswa lebih lancar dalam berbahasa (fluency), dan 6) menjadikan siswa lebih giat belajar (learning). g. Langkah-Langkah Mengarang Langkah-langkah
dalam
membuat
karangan
yang
perlu
diperhatikan: 1) Menentukan tema karangan, 2) Mengumpulkan ide atau bahan karangan, 3) Menyusun kerangka karangan, 4) Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang sebenarnya, 5) Memberi nama karangan atau judul karangan. Dalam membuat kerangka karangan, setelah topik atau tema kita tetapkan,mulailah menyusun ide atau pikiran utama yang akan menjelaskan topik. Ide karangan bisa kita peroleh dari hasil menyimak pembicaraan orang lain atau hasil melakukan wawancara dengan orang yang dianggap ahli atau diperoleh dari tayangan televise. Ide bisa juga didapat dengan cara membaca buku, koran, atau majalah. Kerangka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
karangan merupakan beberapa urutan kalimat kunci yang diurutkan secara runtut sehingga proses penulisannya menjadi lancar. h. Penilaian Kemampuan Mengarang di Sekolah Dasar Model penilaian mengarang di Sekolah Dasar antara lain: 1) penilaian analitik, untuk menilai kemampuan siswa dalam hal: tata bahasa, ejaan, struktur kalimat, dan keterampilan lainnya yang bersifat mekanis. 2) Model penilaian holistik, berfokus berdasarkan pendekatan komunikatif yang sangat berpengaruh terhadap pembelajaran jenis-jenis karangan bahasa Indonesia, yaitu dalam hal menentukan konteks (khalayak sasaran) yang terdiri dari tiga jenis sasaran (fokus penulisan) yaitu (a) karangan eksposisi berfokuskan pada informasi, (b) karangan narasi berfokuskan pada diri Si Penulis/Si Pencerita dan (c) karangan argumentasi berfokus pada khalayak pembaca. 3.
Hubungan Antara Imajinasi dan Kreativitas a. Pengertian Imajinasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, imajinasi ialah daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambargambar (lukisan, karangan, dan sebagainya) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang. Imajinasi juga merupakan kekuatan atau proses menghasilkan ide. Jadi imajinasi hanya terdapat dalam pikiran manusia yang membayangkan gambar-gambar atau kata-kata. Imajinasi bersifat khayal dan hanya terdapat dalam angan-angan, bukan yang sebenarnya. Sedangkan hal atau sesuatu yang dibayangkan dalam pikiran disebut dengan imaji. Imajinasi terkadang muncul tiba-tiba, tanpa disengaja terlintas di pikiran manusia. Namun tak jarang pula imajinasi dengan sengaja dimunculkan dengan memikirkan suatu hal atau masalah, sehingga imajinasi pun dapat digunakan untuk menemukan pemecahan suatu masalah. Terkadang jika tidak terkontrol, imajinasi bisa berubah menjadi liar dan tidak terkendali. Oleh karena itu, dibutuhkan media penyaluran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
yang tepat agar imajinasi lebih terarah dan menghasilkan hal-hal yang positif dan berguna serta tidak merugikan pihak lain. b. Jenis-jenis Imajinasi Imajinasi terbagi menjadi dua, yaitu imajinasi verbal dan imajinasi visual. Imajinasi verbal adalah imajinasi yang terbentuk oleh kata-kata dalam pikiran manusia dan diproses di dalam otak kiri. Sedangkan imajinasi visual adalah imajinasi yang berbentuk gambar-gambar dalam mata pikiran manusia dan diproses oleh otak kanan. Orang dewasa yang telah mengetahui banyak kosa kata cenderung lebih menggunakan katakata dalam berimajinasi, sehingga banyak orang dewasa yang justru mengalami ketumpulan dalam berimajinasi dengan gambar. Namun tak sedikit pula yang imajinasi visualnya tetap tajam dan berkembang baik. Sedangkan pada anak-anak yang belum banyak mengenal kosa kata akan memvisualisasikan apa yang ia lihat dan pikirkan dalam bentuk gambar dalam pikiran mereka. “Anak-anak adalah makhluk yang terbiasa berpikir dengan menggunakan imaji. Mereka melakukan hal tersebut jauh sebelum mereka memiliki kemampuan bahasa” (I.Robertson,2009:20). Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan imajinasi visual kita sedikit demi sedikit menurun ketika kita semakin beranjak dewasa. Hal ini disebabkan oleh pengaruh bahasa, semakin banyak kita mengetahui kosa kata semakin menurun kemampuan kita dalam berimajinasi secara visual. Seperti yang dialami oleh ilmuwan terkenal, Albert Einstein. Einstein diajarkan untuk berpikir dengan imaji visual saat ia masih duduk di bangku sekolah. Pada usia 16 tahun, ia menggunakan imaji visual untuk melakukan terobosan eksperimen otak yang mendasari ilmu pemecahan atom. Ucapannya yang terkenal yaitu, “Kata-kata atau bahasa tidak berperan penting dalam mekanisme pikiran saya... elemen pikiran saya adalah imajinasi.” c. Manfaat Imajinasi Imajinasi ternyata memiliki manfaat-manfaat yang berguna dalam kehidupan manusia. Dengan mengasah kemampuan pikiran kita untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
bebas berimajinasi, kita dapat membayangkan dan membuat sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Dimulai dari hal-hal kecil yang terkesan remeh seperti membuat mainan dari barang-barang bekas dibutuhkan kreativitas, imajinasi, pikiran, dan pertimbangan untuk menciptakan sesuatu menggunakan bahan-bahan yang tidak terpakai (Prof. Dr. Joan Freeman dan Prof. Dr. Utami Munandar, 1996:265-266). Untuk membuat hal-hal kecil saja dibutuhkan imajinasi, apalagi dengan hal-hal besar yang dapat mengubah dunia seperti Wright bersaudara yang pertama kali menciptakan pesawat terbang. Keinginan mereka agar manusia dapat terbang di angkasa membuat mereka berpikir untuk menciptakan alat yang dapat menerbangkan manusia. Mereka melakukan berbagai percobaan hingga dapat menciptakan alat yang dapat membawa mereka terbang. Walau belum secanggih pesawat terbang di masa sekarang, namun penemuan mereka dapat mengubah dunia menjadi lebih baik. Selain itu, imajinasi juga dapat membantu menyelesaikan permasalahan.
Ketika
seseorang
memiliki
suatu
masalah
dan
membutuhkan penyelesaian yang tepat, imajinasi dapat membantu menemukan penyelesaian dengan membiarkan mata pikiran mengolah masalah yang dihadapi tersebut untuk menemukan penyelesaian yang tepat. Penyelesaian yang didapat tergantung dari bagaimana orang tersebut berpikir. Jika seseorang berpikir secara cerdas, pemecahan yang didapatkan bisa lebih dari satu pemecahan melalui pemikiran divergen. Sayangnya dalam sistem pendidikan kita, siswa biasanya hanya dididik untuk menemukan satu pemecahan saja dengan pemikiran konvergen dan harus patuh pada aturan yang menyebabkan kreativitasnya justru dibatasi. Dengan menemukan pemecahan yang tepat, permasalahan yang sedang dihadapi dapat segera teratasi, karena cara terbaik untuk melarikan diri dari masalah adalah dengan menyelesaikannya. Imajinasi ternyata dapat pula digunakan sebagai alat untuk memerangi penyakit. Kekebalan dan penyakit kita ternyata sangat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
dipengaruhi oleh faktor-faktor kejiwaan. Keadaan pikiran kita dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh kita dengan memerangi virus, bakteri, serta sel-sel berbahaya yang menggerogoti sistem kekebalan tubuh kita. Seperti kisah berikut ini, tentang seseorang yang menderita herpes genital selama 10 tahun dan mengakibatkan sistem kekebalan tubuhnya menurun. Selama 10 tahun tersebut ia harus minum obat-obat antivirus yang hanya menyembuhkan penyakitnya sementara saja, karena jika ia berhenti meminum obat-obat tersebut, penyakit itu datang lagi. Kemudian ia dilatih oleh seseorang untuk menciptakan imaji dalam mata pikirannya untuk memerangi penyakit tersebut. Ia dilatih untuk memvisualisasikan paus dan lumba-lumba yang memburu virus-virus herpes yang ada di dalam tubuhnya. Setelah beberapa minggu, dokter mengukur sistem kekebalan tubuhnya. Sistem kekebalan tubuhnya kembali membaik dan penyakitnya tak lagi sering muncul, bahkan saat ia tidak meminum obat. Imajinasi juga dapat kita manfaatkan ketika menghadapi operasi. Dengan imajinasi ini kita tidak hanya dapat memvisualisasikan pemandangan yang menyenangkan untuk relaksasi dan mengurangi kepanikan menjelang operasi, tetapi kita bahkan dapat mengimajinasikan respon-respon terhadap rasa sakit dan tertekan tersebut dan berpikir kita dapat mengatasinya dengan bersikap tenang dan rileks. Manfaat imajinasi lainnya yaitu dalam hal menghafalkan dan menirukan rangkaian gerakan seperti yang dilakukan oleh para atlet senam. Semakin baik kemampuan imajinasi mereka, semakin baik pula kemampuan mereka untuk menirukan sebuah gerakan setelah pengamatan yang singkat. Sehingga, biasanya para atlet terbaik tidak hanya mahir dalam dunia fisik, melainkan juga juara dalam simulasi mata pikiran. Imajinasi ternyata bermanfaat juga untuk meningkatkan daya ingat. Orang yang mempunyai daya imajinasi tinggi, biasanya dapat mengingat peristiwa yang telah terjadi bertahun-tahun lalu dengan lebih jelas. Seperti Presiden Amerika Serikat saat ini, Barrack Obama, yang mampu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
mengingat masa kecilnya ketika ia masih tinggal di Indonesia dengan sangat jelas, seolah-olah baru kemarin saja terjadi. Manfaat-manfaat imajinasi tersebut dapat digunakan oleh orang yang benar-benar mengasah kemampuan imajinasinya. Sehingga diharapkan setiap orang dapat mengambil manfaat-manfaat tersebut dengan terus belajar meningkatkan daya imajinasi mereka menjadi semakin baik dari waktu ke waktu. d. Cara Otak Menciptakan Imaji Hal pertama yang kita lakukan untuk menciptakan imaji dalam pikiran kita adalah dengan melihat. Ketika melihat suatu obyek tertentu, otak kita secara otomatis akan mengolah informasi tersebut. Dengan begitu, otak akan memvisualisasikan obyek yang kita lihat tersebut dalam mata pikiran kita. Saat kita menciptakan imaji visual dalam pikiran kita, kita tidak hanya sekadar menciptakan gambar mental yang statis dalam pikiran kita, tetapi kita juga memindahkan imaji secara mental dalam mata pikiran kita (I.Robertson, 2009:64). Setelah otak mencerna dan mengolah obyek yang kita lihat tadi, pikiran kita akan mulai bertanya-tanya tentang obyek yang kita lihat tersebut. Kemudian, setelah pikiran kita dapat menyimpulkan obyek tersebut, maka saat itulah imajinasi mulai bekerja. Kita akan mulai memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan obyek yang kita lihat tersebut. Dan pikiran-pikiran tersebut hanya terdapat dalam angan-angan kita saja dan tidak sungguh-sungguh terjadi pada obyek tersebut. Begitulah cara otak kita menciptakan imaji dalam pikiran kita. e. Cara Berimajinasi yang Baik dan Benar Dalam berimajinasi yang perlu kita perhatikan antara lain: 1) Memilih tempat yang sesuai untuk berimajinasi karena berimajinasi sama halnya dengan belajar, yakni membutuhkan tempat yang tepat agar tidak terjadi kegagalan yang serius dalam berimajinasi; 2) Posisi Tubuh Nyaman, berbagai posisi yang dapat dipilih seperti berdiri, duduk, jongkok, dan lain-lain karena setiap orang mempunyai gayanya sendiri yang membedakan satu dengan yang lain; 3) Awali dengan do’a dan niat agar imajinasi kita tetap bermuatan positif; 4) Berimajinasilah hal-hal yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
positif dan bermanfaat bagi umat manusia; 5) Bersyukurlah karena Tuhan masih memberikan kita nikmat berimajinasi yang harus kita syukuri. f. Cara Berimajinasi dan Berfikir Secara Optimal Kekuatan imajinasi otak manusia sangat luar biasa. Hal ini menunjukkan betapa manusia mempunyai daya pikir yang sangat luas bahkan untuk segala sesuatu yang dianggap sederhana dan mungkin dilihat sebagai hal kecil sehingga dipandang sebelah mata. Sesuatu hal yang dipersepsikan berbeda, baik benar atau pun salah, telah menunjukkan bahwa kita semua sebenarnya memiliki good imagination, tetapi mungkin belum diasah secara optimal dan diwujudkannya dalam bentuk nyata. Orang yang sukses berawal dari imajinasi yang jauh di atas nalar otak manusia dan akhirnya apa yang diraih juga diatas rata-rata orang pada umumnya. Tes uji kekuatan imajinasi otak manusia terhadap gambar benda simpel sederhana berikut ini:
Gambar 2.1 Tes Uji Kekuatan Imajinasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
Gambar 2.2 Tes Uji Kekuatan Imajinasi
Gambar 2.3 Tes Uji Kekuatan Imajinasi
Gambar 2.4 Tes Uji Kekuatan Imajinasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
g. Membangun Kemampuan Berimajinasi dengan Bercerita Kenyataan yang ada di sekeliling kita itu tercerai-berai. Imajinasi telah
menyatukannya.
Semakin
imajinatif
seseorang,
semakin
terhubunglah berbagai hal. Melalui kegiatan bercerita, banyak hal itu lebih mudah terhubung. Dalam berimajinasi, diperlukan rangsangan sebagai modalnya. Kenyataan di sekitar kita adalah perangsang yang baik bagi tumbuhnya imajinasi. Berimajinasi adalah kemampuan melihat realita dengan cara yang berbeda. Kenyataan tidak hanya benda-benda konkrit. Keadilan, cinta, bahagia dan sebagainya juga bagian dari kenyataan. Mereka juga menjadi modal untuk kita berimajinasi. Melihat kenyataan yang konkrit dan abstrak secara berbeda membuat kita mempunyai kemampuan berbeda dalam melihat keterkaitannya. Dengan berimajinasi, berbagai hal yang tampaknya tidak berkaitan ternyata dapat dikaitkan. Imajinasi membuat kenyataan seolah berbicara. Pikiran kita berinteraksi dengan lingkungan melalui imajinasi. Semakin imajinatif seseorang, semakin terhubung pula dirinya dengan kenyataan, yakni sebuah hubungan atau keterkaitan yang tak biasa yang disebut hubungan yang imajinatif. Berbagai hal di sekitar kita ini adanya seperti berantakan dan berserakan. Mereka hanya benda biasa, hanya kenyataan yang tak berdaya, jika kita tidak mengenali pola keberadaan mereka, kita tak akan tahu bahwa sebenarnya mereka mempunyai keteraturan yang tidak terlihat, kecuali oleh orang yang imajinatif. Kemampuan melihat keteraturan inilah yang disebut dengan daya kreatif. Dengan kata lain, imajinasi membuat orang menjadi kreatif. Imajinasi dibutuhkan dalam proses berpikir atau menciptakan gagasan. Imajinasi membuat anak dapat berkomunikasi dengan baik. Imajinasi hebat dalam membuat konsep di pikiran kita (kreatif) sekaligus membuat kita pandai dalam mengekspresikannya (komunikatif). Yoshima Hori: 2003) berpendapat bahwa kemampuan imajinasi pada dunia nyata sangat penting untuk berpikir kreatif dalam merencanakan sesuatu dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
berkomunikasi dengan baik. Kemampuan imajinasi berkembang secara optimal pada usia balita sampai delapan tahun. Menurut Yoshima Hori (dalam female.kompas.com), salah satu cara untuk merangsang daya imajinasi anak adalah dengan mendongeng, namun sungguh disayangkan karena banyak orang tua saat ini tidak memiliki keterampilan mendongeng. Dalam proses belajar, cara yang paling sederhana sekaligus paling primitif adalah dengan mengamati. Mengamati atau mengobservasi adalah cara dasar kita semua dalam belajar, terlebih lagi anak-anak. Anak-anak mulai dari usia 2 atau 3 bulan sudah mampu mengenali alam sekelilingnya. Bahkan di usia 3 bulan anak sudah dapat membedakan orang dekat dan orang baru. Pada saat itulah belajar dengan mengamati dimulai. Realita sebagai modal yang merangsang
anak
berimajinasi.
Dengan
mengamati,
anak
dapat
memikirkan dan merasakannya. Hebatnya, kita tidak hanya mampu mengamati apa yang tampak oleh mata. Demikian juga dengan anak-anak, apalagi anak-anak dengan usia balita sampai delapan tahun. Mereka dapat melihat apa yang ia pikirkan, bahkan dalam membuat gambaran apa yang sedang dirasakan. Ini juga bagian dari kemampuan mengimajinasikan (Hori: 2003). Melihat apa yang ada di pikiran, berarti memvisualkannya. Dengan demikian, apa yang didengar, dicium, dicicipi, dan semua kerja indera, bisa digambarkan dengan berbagai bentuk dan warna di benak anak-anak. Rangsangan yang mempunyai kekuatan dalam membangkitkan imajinasi adalah dengan cerita. Bercerita yang bervariasi dapat memberikan stimulus atau rangsangan berimajinasi. Melalui cerita, sebuah kejadian bisa diimajinasikan oleh anak di dalam benaknya. Ia dapat membayangkan setting sebuah tempat di sebuah waktu tertentu. Anakanak juga bisa seperti melihat film sebuah kejadian, bahkan bisa terlibat di dalam adegannya. Itulah kekuatan cerita. h. Proses Berimajinasi dan Berkreatifitas Terkadang seseorang dapat merasa bosan dengan segala aktivitas kegiatan
yang
dilakukan
sehari-hari.
commit to user
Oleh
karena
itu,
untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
menghilangkan rasa kejenuhan yang ada di dalam diri seseorang, kita dapat melakukan dengan cara bermain games, melihat suatu acara di televisi, menonton film atau dengan mengobrol bersama teman, jalanjalan, bermain komputer, atau hal-hal yang lain yang dapat menghilangkan rasa kejenuhan itu. Cara yang paling mudah, selain untuk menghilangkan rasa kejenuhan, tetapi juga dapat melatih gaya berimajinsi dan berkreativitas seseorang, kita dapat mencoba sebuah trik yaitu trik modelling. Bandingkan dengan seseorang yang menghilangkan rasa kejenuhan dengan mengisi TTS, yang lebih rumit dan sulit taraf berpikirnya, modelling merangsang agar seseorang mau berimajinasi, berkreativitas, mau mencoba atau mempunyai rasa keingintahuan, serta memahami suatu masalah. Maka trik ini akan mudah di lakukan. Trik modelling ini biasanya di gunakan oleh seorang arsitek. Untuk memulai proses modelling ini, terlebih dahulu seseorang harus berimajinasi, memunculkan bentuk atau gambaran yang bagaimana dan kemudian dapat di kembangkan hingga menghasilkan suatu karya yang bagus dan unik. Terkadang seseorang juga merasa sulit untuk berimajinasi, tetapi dengan melakukan latihan-latihan yang dilakukan secara bertahap untuk mencoba berimajinasi, otak kita akan menjadi lebih terbiasa. Gaya berimajinasi dari setiap orang pun berbeda-beda. Dari sanalah cara berpikir sesorang untuk menciptakan sebuah ide yang memberikan kesan yang unik. Semakin aneh atau rumit imaji seseorang, bahkan yang tidak dapat dipahami oleh orang lain, maka imajinasi itu semakin baik. Seperti contohnya gambar abstrak. Mungkin ada beberapa orang yang tidak tahu maksud yang ingin disampaikan dari sebuah gambar abstrak, tetapi bila seseorang dapat berpikir dan berimajinasi maka gambaran tersebut akan dapat memberikan maksud dan kesan tersendiri. Berimajinasi dapat melatih cara kerja otak agar tidak selalu berpikir mengenai ilmu-ilmu pengetahuan, atau hal-hal yang lain mengenai pembelajaran di bidang pengetahuan, tetapi dapat pula melatih otak seseorang agar lebih menyukai warna, garis, bentuk, gambar dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30
sebagainya. Bila seseorang dapat menemukan ide dari proses berimajinasi, maka ia dapat dikatakan telah siap bahan untuk dapat membentuk sebuah karya. Misalnya kita ingin membuat model bentuk baju, maka bahan yang dibutuhkan adalah sebuah kertas dan sebuah pensil untuk membuat rancangn terlebih dahulu.Atau hal yang lainnya misalnya ingin membuat sebuah rangkaian bunga mawar dari kertas, yang disebut origami, maka dapat disiapkan bahannya berupa kertas lipat yang berwarna merah.
Gambar 2.5 Kerajinan Origami Bila bahannya sudah lengkap, maka dapat kita bentuk sesuai dengan keinginan kita. Misalnya, bila kita ingin membentuk rangkaian bunga mawar, maka dapat dibuat bentuk lipatan berupa bunga mawar dari kertas origami, bila tidak tahu bagaimana cara membuatnya, maka kita dapat berlatih kepada pakar, atau pun media cetak bagaimana cara membuatnya.
Gambar 2.6 Kerajinan Origami
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
Setelah
menjadi
sebuah
bentuk,
maka
seseorang
dapat
berkreatifitas dengan cara menambahkan aplikasi-aplikasi atau penghias agar hasil karya tersebut semakin menarik. Misalnya bila sudah menjadi bentuk bunga mawar dari kertas origami, maka dapat ditambahkan kertas warna hijau untuk daunnya dan manik-manik dengan warna putih atau halhal lainnya untuk dapat menciptakan suatu karya bunga mawar yang bagus dan unik. Trik modelling dapat mengembangkan potensi individual dan psikologi. Potensi individual, karena trik ini di pakai oleh seseorang untuk membuat atau memahami suatu karya dan pekerjaannya, bukan untuk sebuah kelompok atau grup. Kemudian trik modelling ini juga mengarah kepada psikologi karena tujuan dari trik modelliing ini untuk dapat menghilangkan rasa kejenuhan atau kebosanan yang ada pada diri seseorang. Selain itu juga bermanfaat untuk menambah imajinasi dan kreativitas seseorang. Dengan demikian, trik modelling ini membutuhkan proses berimajinasi terlebih dahulu agar dapat berkembang menjadi sebuah bentuk karya yang dapat menarik dan memberikan ciri khas tersendiri. melalui kreativitas yang dimiliki oleh setiap orang. i. Pengertian Kreatifitas Kreatifitas adalah kemampuan mencipta atau daya cipta. Banyak orang beranggapan bahwa kreativitas tidak dapat dipelajari dan merupakan sifat bawaan yang tidak dapat diasah. Hanya ada dua kemungkinan yakni anda termasuk orang kreatif atau tidak. Sangat sedikit orang yang mengerti bahwa mereka bisa belajar agar menjadi kreatif. Orang sering frustasi ketika menemui jalan buntu dan tidak mampu menyelesaikan masalah yang mendesak. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan diri dan semangat kerja. Bahkan, jika mendapat ide cemerlang sekalipun, orang lebih cemas akan kritikan orang lain, bukannya terus maju untuk mewujudkannya. Kini, banyak orang yang mulai menyadari bahwa kreatifitas berperan dalam meraih kebahagiaan pribadi dan keunggulan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32
profesional. “Orang-orang kreatif menjadi pemimpin dalam bisnis dan masyarakat, mengerti cara memecahkan masalah atau pun mengilhami orang lain untuk meningkatkan peran dalam kehidupan” (Jordan E. Ayan, 2002:26). Perlu diketahui pula bahwa tidak ada kepribadian tertentu yang menjadi prasyarat kreatifitas. Seperti apapun kepribadian kita, kita memiliki kapasitas kreatif yang sama dengan orang lain. Para manusia kreatif terdiri dari berbagai ukuran dan bentuk, serta dapat ditemukan pada profesi manapun. Sehingga kita tidak boleh berkecil hati serta rendah diri dan menganggap diri kita tidak memiliki kreatifitas seperti yang dimiliki orang lain. j. Cara Mengembangkan dan Meningkatkan Kreatifitas Ada berbagai macam cara yang dapat kita tempuh untuk belajar menjadi orang kreatif. Yang pertama adalah menyatu dengan masyarakat luas. Dengan berkomunikasi dengan orang lain, kita bisa mendapatkan informasi apa pun yang mungkin dapat bermanfaat bagi kita. Sehingga kemungkinan kita bisa mendapatkan ide-ide kreatif ketika kita sedang berkomunikasi dengan orang lain. Strategi kedua untuk memupuk kreativitas adalah mendapatkan ruangan dan lingkungan yang mampu menjadikan pikiran dan energi mengalir deras. Pengaruh lingkungan terhadap kreativitas ternyata lebih besar daripada yang diketahui orang. Lingkungan mempengaruhi suasana hati dan keseluruhan cara memandang hidup. Lingkungan juga memberi rangsangan kuat pada perasaan, ide, dan wawasan terhadap orang yang kita temui atau kejadian yang kita alami. Oleh karena itu, kenalilah lingkungan kita untuk membangkitkan ide-ide cemerlang dalam pikiran kita. Cara ketiga adalah dengan bepergian. Bepergian selain bisa menyegarkan kembali pikiran yang suntuk, juga dapat memberi kita inspirasi dan memunculkan ide-ide yang sama sekali belum pernah terpikirkan oleh kita karena terbelenggu oleh rutinitas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
Yang keempat yaitu melalui permainan. Kreativitas tidak hanya berurusan dengan hal-hal yang bersifat serius. Bermain mencakup semua bentuk hal-hal yang bersifat bersenang-senang, namun bermain juga merupakan komponen penting dalam proses mengembangkan kreativitas. “Lewat permainan, jiwa kreatif berhubungan dengan proses mental penuh daya khayal sehingga kita mampu membuat kaitan baru, melihat gambaran baru, dan mendapat wawasan baru” (Jordan E. Ayan, 2002: 145). Strategi kelima adalah melalui imajinasi. Dengan membiarkan pikiran kita berkelana mencari hal-hal baru, kita bisa menemukan hal-hal yang sama sekali belum pernah terpikirkan oleh siapa pun. Dengan begitu kita dapat mengasah kreativitas kita yang semula tumpul agar dapat menciptakan ide dan gagasan cemerlang. Dan masih ada banyak cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan kreatifitas kita. Namun demikian, tergantung dari kita lebih merasa nyaman memilih metode yang mana dalam menghidupkan ide-ide kreatif. Dengan terus menggali potensi kreatif kita, kita bisa membangun dunia yang jauh lebih baik lagi. k. Jenis-jenis Kecerdasan yang Berhubungan dengan Kreatifitas Menurut Dr. Howard Gardner dari Universitas Harvard dalam bukunya Erames of Mind, dan dipopulerkan oleh Thomas Amstrong dalam bukunya Seven Kinds of Smart, kita tidak hanya diberkahi satu jenis kecerdasan, namun tujuh, antara lain: 1) Verbal/linguistik: kemampuan memanipulasi kata secara lisan atau tertulis; 2) Matematis/logis: kemampuan memanipulasi sistem nomor dan konsep logis; 3) Spasial: kemampuan melihat dan memanipulasi pola dan desain; 4) Musikal: kemampuan mengerti dan memanipulasi konsep musik, seperti: nada, irama, dan keselarasan; 5) Kinestetis-tubuh: kemampuan memanfaatkan tubuh dan gerakan, seperti dalam olahraga atau tari; 6) Interpersonal: kemampuan memahami perasaan diri sendiri, gemar merenung serta berfilsafat; 7) Intrapersonal: kemampuan memahami orang lain, pikiran, serta perasaan mereka.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34
Dengan tujuh jenis kecerdasan tersebut, setiap orang jelas mempunyai potensi kreatif masing-masing yang bisa dikembangkan. Jadi, tidak ada lagi alasan untuk menganggap bahwa kreativitas sejati adalah hak khusus orang-orang yang dikaruniai bakat, karena setiap orang mempunyai bakat sendiri-sendiri yang sedang menunggu untuk diolah lebih lanjut. l. Hubungan Daya Imajinasi dan Kreatifitas Imajinasi dapat memunculkan ide-ide kreatif yang mungkin selama ini hanya terpendam dalam, tanpa ada upaya lebih lanjut untuk menggalinya. Sehingga kita dapat melihat jelas bahwa daya imajinasi seseorang akan mempengaruhi kreatifitas yang ia miliki. Seperti kutipan kata-kata seorang ilmuwan jenius terkemuka, Albert Einstein, “Untuk mengajukan berbagai pertanyaan baru, kemungkinan baru, untuk menilai masalah lama dari sudut pandang baru, dibutuhkan daya khayal kreatif. Daya khayal kreatif menjadikan ilmu pengetahuan maju pesat”. Oleh sebab itu, untuk mensyukuri karunia yang telah diberikan oleh Tuhan, sudah semestinya kita memanfaatkan karunia itu sebaik-baiknya dengan cara berkarya. Dengan berkarya dari hasil imajinasi dan kreativitas kita, kita dapat memajukan dunia. Kita tidak perlu malu mendengar olokolok dan cercaan dari orang lain, karena siapa tahu suatu saat ide kreatif kita justru akan membuat orang lain terkagum-kagum. Jangan takut untuk melangkah lebih maju dengan potensi kreatif kita, walaupun orang-orang yang memiliki imajinasi dan kreativitas tinggi sering dianggap remeh bahkan sinting oleh orang lain. Jadi, sudah seharusnya pula kita menghargai karya orang lain seperti kita menghargai karya kita sendiri. Karena setiap manusia pasti akan merasa senang apabila hasil karyanya dihargai oleh orang lain (Syamsuri, 2006: 124). m. Berimajinasi Ala Ilmuwan Dunia Para jenius memiliki gaya berpikir tertentu, dengan cara menggunakan strategi-strategi khusus yang dapat mendorong cara berpikir lebih produktif untuk memecahkan berbagai masalah. Para jenius
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
memanfaatkan kreatifitas berpikir untuk mengembangkan berbagai bidang ilmu pengetahuan, kesenian, dan industri. Albert Einstein, seorang fisikawan abad 20 yang mempunyai hasil pemikiran yang sangat fenomenal yang disebut relativitas berpendapat “imajinasi
lebih
penting
daripada
pengetahuan”.
Einstein
ketika
memikirkan suatu masalah, ia selalu menemukan bahwa untuk merumuskan persoalan perlu berbagai cara yang berbeda-beda dan masuk akal untuk menemukan solusinya, termasuk menggunakan diagramdiagram. Dia yakin bahwa kata-kata dan angka-angka tidak memegang peran penting dalam proses berpikirnya. Leonardo da Vinci melihat persoalan dengan berbagai cara berbeda dan mencari perspektif baru yang belum pernah dipakai oleh orang lain. Dia percaya bahwa untuk menambah pengetahuan tentang suatu masalah dimulai dengan mempelajari cara menyusun ulang masalah tersebut dengan berbagai cara yang berbeda, karena seringkali masalah itu dapat disusun ulang menjadi suatu masalah yang baru. Da Vinci juga membuat hubungan di antara dua hal atau persoalan yang berbeda. Dia menemukan hubungan antara suara bel dengan sebuah batu yang jatuh ke dalam air. Hal ini memungkinkan da Vinci membuat hubungan bahwa suara mengalir melalui gelombang-gelombang. Samuel Morse, menciptakan stasiunstasiun penghubung untuk tanda-tanda telegraf ketika dia memperhatikan stasiun-stasiun penghubung untuk kuda-kuda. Thomas Alva Edison memegang 1.093 hak paten untuk karyakaryanya. Dia memberikan jaminan produktifitas dengan memberikan ideide pada diri sendiri dan asistennya. Dalam studi dari 2.036 ilmuwan sepanjang sejarah, Dean Keith Simonton, dari University of California di Davis, menemukan bahwa ilmuwan-ilmuwan yang dihormati tidak hanya menciptakan karya-karya terkenal, tetapi juga karya yang gagal. Mereka tidak takut gagal atau membuat kesalahan besar demi meraih hasil yang hebat. Dengan demikian kreativitas merupakan karakteristik anak jenius.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
Gregor Johann Mendel, Pendeta dari Austria berhasil menemukan turunan hukum-hukum yang menjadi dasar bagi ilmu genetika modern. Dia mengkombinasikan matematika dan biologi untuk menciptakan ilmu pengetahuan
baru.
mengkombinasikan
Dia dan
membuat
dikombinasikan
kombinasi-kombinasi ulang
ide-ide,
baru,
bayangan-
bayangan, dan pikiran-pikiran ke dalam kombinasi yang berbeda, tidak peduli akan keanehan dan ketidakwajaran. Niels Bohr, Fisikawan terkenal, mencoba berpikir secara berlawanan. Dia percaya bahwa jika anda memegang pertentangan secara bersamaan, kemudian anda menyingkirkan pikiran anda maka akal anda akan bergerak menuju tingkatan yang baru. Kemampuannya untuk membayangkan secara bersamaan mengenai suatu partikel dan suatu gelombang mengarah pada konsepsinya tentang prinsip saling melengkapi. Dengan menyingkirkan pikiran (logis) dapat memungkinkan akal kita untuk menciptakan sesuatu yang baru. Aristoteles menganggap bahwa berpikir secara metafora adalah tanda kejeniusan. Dia percaya bahwa setiap individu memiliki kapasitas untuk menerima persamaan antara dua keberadaan yang berbeda dan yang menghubungkannya adalah individu yang mempunyai bakat khusus. n. Kekuatan Imajinasi ( The Power of Imagination ) Manusia tidak bisa lepas dari imajinasi, mulai dari masih kecil hingga dewasa, kita masih suka berimajinasi. Walaupun ketika telah dewasa hal ini tidak dirasakan secara penuh. Tidak jarang pula orang suka menghina ketika ada orang yang berimajinasi menjadi seperti apa yang diinginkannya dan ditertawakan setelah ia menceritakannya kepada orang lain. Bahkan mungkin di cemo’oh, bermacam-macam umpatan dan hinaan diterimanya. Banyak orang berpikir bahwa imajinasi itu tidak baik atau kurang bagus. Itu adalah anggapan yang kurang tepat. Imajinasi merupakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
langkah awal menuju suatu realita dalam kehidupan anda. Apapun rencana anda, bisa dipastikan sukses diawali dari imajinasi.
“Imagination more then knowledge”(Albert Einstein). Dari katakata tersebut, kita bisa melihat seorang tokoh besar berpendapat bahwa imajinasi melebihi sebuah ilmu pengetahuan.Karena Albert Enstein memahami bahwa imajinasi merupakan langkah awal menjadi sebuah kenyataan. Bahkan mungkin ketika dia menemukan rumus E=MC hanya dengan imajinasinya, dan setelah melakukan uji coba, ternyata hal tersebut terbukti benar.
B. Hasil Penelitian yang Relevan Ade Nuroni (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Penggunaan Metode Mengalirkan Bayangan (Image Streaming) Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SDN Narimbang Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang”. Menyimpulkan bahwa berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, ternyata hipotesis yang dirumuskan telah terbukti kebenarannya dan memperoleh target keberhasilan. Penggunaan metode Image Streaming dalam pembelajaran mengarang pada siswa kelas IV SDN Narimbang tahun pelajaran 2009/2010. Hal ini terbukti pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan nilai rata-rata siswa 62,25 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 50%, Siklus I nilai rata-rata kelas 72 dengan persentase ketuntasan klasikal 65% dan siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 74 dengan prosentase ketuntasan klasikal 85%. Hal ini membuktikan bahwa metode Image Streaming dapat dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan mengarang siswa kelas IV. Penelitian diatas tidak memaparkan bahwa imajinasi pun jika tidak terkontrol dapat berubah menjadi liar dan tidak terkendali. Oleh karena itu,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
dibutuhkan media penyaluran yang tepat agar imajinasi menjadi lebih terarah dan menghasilkan hal-hal yang positif dan berguna. Kemudian imajinasi anak cenderung sebagai imajinasi visual, yaitu imajinasi yang berbentuk gambargambar dalam mata pikiran, dengan demikian, guru harus menuntun siswa agar bayang-bayang imaji tersebut dapat diubah kedalam bentuk tulisan berupa karangan. Dalam penelitian diatas tidak dijelaskan bahwa pada anak-anak, belum banyak mengenal kosakata bahasa Indonesia, sehingga anak akan mengalami kesulitan dalam menuangkan ide/gagasan dalam bentuk tertulis. Berdasarkan penelitian dan pendapat penelitian tersebut, dapat saya simpulkan bahwa metode pembelajaran Image Streaming sesuai dan cocok untuk meningkatkan keberhasilan belajar dalam mengarang bagi peserta didik. Sehubungan dengan hal itu, saya merasa perlu adanya sebuah inovasi metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan mengarang siswa. Dengan menerapkan metode pembelajaran baru yang lebih asyik dan menyenangkan. Maka dari itu, penulis menekankan pada penerapan metode pembelajaran mengalirkan bayangan (Image Streaming) untuk meningkatkan kemampuan mengarang bahasa Indonesia pada siswa kelas V SD 1 Kalirejo Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014. C. Kerangka Berpikir Pembelajaran mengarang bahasa Indonesia dikatakan berhasil apabila sebagian besar siswa telah mendapat nilai di atas KKM yang telah ditetapkan. SD 1 Kalirejo menetapkan KKM mata pelajaran bahasa Indonesia pada materi mengarang yakni 67. Tetapi pada kenyataannya kemampuan mengarang siswa kelas V SD 1 Kalirejo masih rendah. Terbukti siswa yang nilainya di atas KKM hanya 3 siswa atau 10% sedangkan 27 atau 90% siswa masih memperoleh nilai di bawah KKM. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya guru hanya menggunakan metode pembelajaran yang konvensional. Guru selalu mendominasi kegiatan pembelajaran. Selain itu guru kurang memberi kesempatan siswa untuk bertanya, menyampaikan pendapat ataupun berdiskusi dengan temannya. Sehingga siswa tidak termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
Beberapa upaya agar siswa terdorong untuk belajar, di antaranya adalah penyajian materi yang menarik perhatian siswa sehingga menumbuhkan semangat, minat dan motivasi untuk belajar. Hal itu dapat dilakukan dengan mengubah metode pembelajaran. Metode Image Streaming dapat diterapkan untuk mengaktifkan siswa, menumbuhkan semangat siswa dan motivasi untuk belajar. Dengan penerapan Metode Image Streaming pada siklus I, siklus II, dan Siklus III yang melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi kemampuan siswa pada materi mengarang bahasa Indonesia kelas V SD 1 Kalirejo dapat meningkat. Hal tersebut berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa, keaktifan siswa, serta rasa tanggungjawab belajar pada dirinya sendiri dan orang lain. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap pokok-pokok masalah yang diteliti, berikut ini penulis menjelaskan secara operasional beberapa istilah yang dipandang perlu untuk diketahui kejelasannya. 1. Penerapanyaitu cara,proses, perbuatan menerapkan (Depdiknas: KBBI) 2. Metode adalah cara teratur yang digunakan secara sistematis untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. 3. Image Streaming adalah kegiatan berkhayal, berimajinasi, atau mengalirkan bayangan yang ada dalam pikiran manusia ke dalam kertas sebagai alat perekam yang berbentuk tulisan. 4. Meningkatkan adalah menaikkan atau mempertinggi. 5. Mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami. 6. Kemampuan Mengarang adalah kemampuan untuk menuangkan gagasannya dalam menulis karangan. Maka, perlu digambarkan dalam bagan bagaimana kerangka berpikir dalam melaksanakan pembelajaran mengarang dengan menerapkan metode mengalirkan bayangan (Image Streaming) berikut ini:
KONDISI AWAL
Guru mengajar materi mengarang secara commit to user konvensional
Kemampuan mengarang rendah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
SIKLUS 1 TINDAKAN
Guru menerapkan metode Image Streaming dalam pembelajaran mengarang
SIKLUS 2 SIKLUS ke-n
KONDISI AKHIR
Diduga dengan menerapkan metode Image Streaming dapat meningkatkan kemampuan mengarang siswa
Gambar 2.7 Kerangka Berpikir D. Hipotesis Tindakan Dalam penelitian ini, diperoleh hipotesis bahwa Penerapan Metode Pembelajaran
Mengalirkan
Bayangan
(Image
Streaming)
diduga
dapat
Meningkatkan Kemampuan Mengarang pada Siswa Kelas V SD 1 Kalirejo Kudus Tahun Pelajaran 2013/ 2014.
commit to user