perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori Kajian teori dalam penelitian, baik penelitian pustaka maupun penelitian lapangan mempunyai kedudukan yang sangat penting. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa kajian teori merupakan merupakan variabel yang menentukan dalam suatu penelitian karena akan menentukan cakrawala dari segi tujuan dan hasil penelitian. Di samping itu, kajian teori juga berfungsi memberikan landasan teoritis tentang mengapa penelitian tersebut perlu dilakukan dalam kaitannya dengan kerangka pengetahuan. Pengertian kajian teori pada umumnya dimaknai ringkasan atau rangkuman dan teori yang ditemukan dari sumber bacaan (literatur) yang ada kaitannya tema yang akan diangkat dalam penelitian. 1. Kajian Mengenai Faktor yang Mempengaruhi Siswa dalam Memilih Sekolah Lanjutan Sekolah lanjutan merupakan jenjang pendidikan yang akan di tempuh selanjutnya oleh siswa setelah mereka menyelesaikan studi sebelumnya. Salah satu jenjang sekolah lanjutan adalah jenjang sekolah menengah. Sekolah menengah merupakan salah satu jenis sekolah yang dapat dimasuki setelah selesai studi di SMP. Di Indonesia terdapat dua jenis sekolah lanjutan setelah sekolah menengah pertama yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sekolah menengah atas mengutamakan persiapan siswa melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan lebih tinggi yaitu menuju perguruan tinggi. Sedangkan sekolah menengah kejuruan merupakan jenjang pendidikan yang dipersiapkan untuk membentuk pribadi siswa menjadi manusia yang berkompeten untuk masuk dalam dunia kerja. Kedua sekolah lanjutan ini tentunya akan memberikan pembelajaran yang lebih luas kepada siswa dengan sistem pembelajaran yang sudah di tentukan guna mencapai tujuan yang sudah ditetapkan masing-masing sekolah lanjutan.
commit to user 6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7 Setelah menyelesaikan studi di sekolah menengah pertama (SMP) terkadang siswa merasa bingung untuk memilih sekolah lanjutan, meskipun tentunya beberapa pilihan sekolah lanjutan sudah ada dalam bayangan calon siswa. Dalam memilih sekolah lanjutan banyak hal yang menjadi pertimbangan siswa, mulai dari fasilitas sekolah, biaya, nilai siswa itu sendiri dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut yang akan menjadi faktor yang mempengaruhi siswa untuk memilih sekolah lanjutan. Dengan adanya faktorfaktor yang mempengaruhi siswa tersebut maka juga akan menjadi bahan pertimbangan sekolah lanjutan untuk mempersiapkan diri agar dipilih oleh calon siswa sebagai pilihan sekolah lanjutan. Berbagai macam faktor dapat mempengaruhi siswa untuk menentukan sekolah lanjutan.
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dominan
dalam menentukan pemilihan sekolah lanjutan bagi siswa. Pendidikan yang pernah dialami siswa pada jenjang sekolah menengah pertama membuat siswa berfikir untuk menentukan dan mengukur kemampuan dirinya, sehingga siswa akan menentukan tindakan yang menurutnya benar dalam mengambil keputusan menentukan pilihan sekolah lanjutan. Berdasarkan pengertian pendidikan, beberapa ahli mendefinisikan pengertian pendidikan. Menurut Millah (2011) pendidikan adalah aktivitas atau usaha manusia untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi untuk memperoleh hasil dan prestasi. Sehingga berbagai faktor yang mempengaruhi juga perlu diperhatikan seperti faktor-faktor pendidikan, faktor-faktor pendidikan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam perkembangan pendidikan siswa. a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendidikan Pendidikan merupakan suatu jalinan atau hubungan antar sesama manusia dengan tujuan tertentu, Menurut Muharjo yang dikutip oleh Hafid dkk (2013: 31) dalam melihat pertautan dan interaksi dalam proses pendidikan lebih menekankan pada faktor input, proses dan output sebagai bagian yang sangat penting dalam satuan pendidikan. Hasbulah (2009: 10) yang dikutip oleh Hafid dkk lebih ringkas menguraikan tentang faktor-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8 faktor pendidikan. Menurutnya faktor-faktor pendidikan dapat membentuk pola interaksi atau saling mempengaruhi satu sama lain. Kegiatan mendidik memuat faktor-faktor penentu yang saling mempengaruhi dan menentukan,
(pendidik dan peserta didik) yang melakukan pendidikan, (3) yang hidup bersama dalam lingkungan hidup tertentu dan (4) menggunakan alat-alat -faktor tersebut dalam praktek proses pendidikan harus dilihat sebagai suatu sistem, setiap komponen atau faktor tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi. Faktor pendidikan yang bisa menjadi alasan siswa memilih sekolah lanjutan secara rinci yaitu: 1) Tujuan Proses pendidikan merupakan upaya mendidik siswa dimana kegiatan tersebut memiliki tujuan tertentu. Tujuan adalah usaha pencapaian oleh peserta didik tentang hasil praktik pendidikan baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat secara luas. Menurut Karim yang dikutip Hafid dkk (2013: 32) kesalahan terbesar dalam pendidikan selama ini karena orientasi tujuan yang tidak jelas jauh dari konstektualisasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian tujuan yang ingin dicapai harus dinyatakan secara jelas, sehingga semua pelaksanaan sasaran pendidikan memehami atau mengetahui suatu proses kegiatan. Siswa dalam menentukan sekolah lanjutan juga mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapainya dengan mempertimbangkan tujuan dari masing-masing sekolah lanjutan yang menjadi sarana meraih cita citanya. Sehingga siswa akan menentukan apakah sekolah lanjutan tersebut bisa membuatnya meraih cita-cita atau tidak. 2) Pendidik Pendidik adalah seorang pembimbing, pelatih, dan pengajar yang mengajarkan ilmu serta memberikan nilai-nilai yang baik kepada anak didiknya. Masyarakat sering mengasumsikan pendidik seolah-olah hanya dilimpahkan kepada guru disekolah, sementara orang tua atau pihak lain yang sesungguhnya juga sangat menentukan bagi proses perkembangan anak (peserta didik). Masyarakat belum sepenuhnya sadar bahwa orang tua memiliki peran penting dalam proses pendidikan. Faktor pendidik merupakan salah satu faktor pendidikan yang bisa mempengaruhi siswa dalam memilih sekolah lanjutan. Kualitas dari pendidik akan sangat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9 mempengaruhi peserta didik karena semua ilmu yang diajarkan bersumber dari pendidik. 3) Peserta didik Peserta didik adalah orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Peserta didik sebagai manusia yang belum dewasa merasa tergantung kepada pendidikannya, peserta didik merasa bahwa dia memiliki kekurangankekurangan tertentu, ia menyadari bahwa kemampuan masih sangat terbatas dibandingkan dengan kemampuan pendidiknya. Peserta didik menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pemilihan sekolah lanjutan karena masyarakat akan memandang baik bila peserta didik yang berasal dari sebuah sekolah lanjutan mampu menjadi pribadi yang berkembang sukses. 4) Alat pendidikan Alat-alat pendidikan yang dimaksud adalah perbuatanperbutan atau tindakan-tindakan yang secara kongkrit dan tegas dilaksanakan, guna menjaga agar proses pendidikan bisa berjalan dengan lancar dan berhasil, misalnya metode, pendekatan, perangkat keras yang digunakan untuk tujuan pendidikan yang dilakukan. 5) Faktor lingkungan Anak sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Pandangan ini nampaknya melihat secara umum tentang faktor luar diri seorang anak. Artinya faktor pendidik dan sarana pendidikan merupakan bagian dan dipandang sebagai pengaruh luar terhadap perkembangan anak didik. Faktor
lingkungan
bukanlah
penentu
utama
dari
proses
pendewasaan anak, akan tetapi lingkungan juga menentukan dan berpengaruh pada perkembangan mental dan kematangan berfikir seorang anak. Kenyataannya anak atau peserta didik tidak bisa dipisahkan oleh lingkungannya karena secara kodrati sebagai manusia pasti akan selalu melakukan interaksi sosial dengan sesamanya. Secara umum, ada tiga pusat lingkungan pendidikan yaitu lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Faktor lingkungan yang dimaksud di luar dari lingkungan sekolah yaitu lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga diartikan secara sederhana dengan kesatuan hidup bersama yang pertama dikenal oleh anak sedangakan lingkungan masyarakat menetapkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10 lingkungan pergaulan yang merupakan bagian dari lingkungan seorang anak yang cukup berpengaruh bagi proses pendidikan anak karena pergaulan dan interaksi mereka biasanya pada kelompok atau organisasi. Faktor lingkungan merupakan faktor yang mampu membuat seseorang memiliki pandangan berbeda tentang pemilihan sekolah. Lingkungan keluarga biasanya memberikan masukan kepada seorang anak dalam menentukan sekolah lanjutan. Hal ini terkadang membuat pribadi seorang anak merasa bingung apabila keinginan keluarga tidak sejalan dengan keinginan sendiri dalam memutuskan sekolah lanjutan. Sama halnya dengan lingkungan masyarakat yang sangat mempengaruhi seseorang dalam
menentukan
pilihan.
Jika
mayoritas
masyarakat
merupakan lulusan salah satu sekolah lanjutan dan berhasil menjadi sukses, maka seorang siswa yang menentukan sekolah lanjutan akan terpengaruh dengan sendirinya. Sehingga faktor lingkungan menjadi sangat penting dalam mempengaruhi seseorang.
b. Faktor yang mempengaruhi pemilihan sekolah lanjutan Menurut Denso (2012) secara umum faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan sekolah lanjutan adalah sebagai berikut: 1)
Faktor internal: a) Nilai kehidupan Yaitu kaidah yang diyakini dan dapat mengarahkan kecenderungan seseorang untuk berharap sesuatu. Dapat disebut juga sebagai kondisi ideal yang menjadi harapan orang. Oleh karena itu nilai dapat menjadi pedoman dan pegangan hidup orang sampai tua dan sangat menentukan gaya hidup seseorang. b) Intelegensi Yaitu kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, mengadakan penyesuaian, dan menilai keadaan dalam rangka pencapaian tujuan itu secara objektif. c) Bakat Yaitu kemampuan khusus yang dapat menjadi bekal untuk melakukan pekerjaan tertentu dan mencapai tingkatan yang lebih tinggi dari sebelumnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11 d) Minat Yaitu kecenderungan rasa suka seseorang pada suatu bidang. Minat ini akan menentukan perencanaan masa depan seseorang sehubungan dengan kegiatan/pelajaran/pekerjaan yang ingin diraihnya. e) Kepribadian Yaitu sifat-sifat yang memberi corak khusus pada seseorang yang secara tidak langsung akan menentukan cocok tidaknya seseorang dalam bidang tertentu. 2) Faktor-faktor eksternal a) Masyarakat Yaitu lingkungan sosial budaya di mana remaja dibesarkan, semua ini akan berpengaruh pada pandangan cocok tidaknya individu dalam bidang pekerjaan tertentu. b) Keadaan sosial ekonomi Yaitu laju pertumbuhan ekonomi, stratifikasi masyarakat berdasarkan golongan ekonomi, diversifikasi masyarakat berdasarkan kelompok terbuka dan tertutup akan ikut mempengaruhi karir remaja. c) Teman Dalam memilih sekolah lanjutan baik itu SMA/SMK, anak cenderung mengikuti mayoritas temannya. Sedangkan menurut Suryabarata (1990: 160-161) yang dikutip oleh
1) Bakat Seseorang pada dasarnya memiliki bakat tersendiri setiap individu, sebuah pendapat tentang bakat dari dua pendapat, yaitu: 2) Minat Minat pada dasarnya adalah rasa ketertarikan individu pada suatu hal (aktivitas). Minat merupakan suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. Minat merupakan kekuatan dari dalam diri individu dan tampak dari luar sebagai suatu aktivitas. Dalam fungsinya minat ini merupakan perpaduan antara fikiran dan perasaan. 3) Faktor kemampuan Faktor kemampuan pada dasarnya secara garis besar dibagi 2 (dua) yaitu: a) Kemampuan internal : yaitu kemampuan yang berasal dari diri individu itu sendiri, yaitu kemampuan intelektual
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12 b) Kemampuan eksternal, yaitu suatu kemampuan yang berasal dari luar diri individu yang sangat mendukung terealisasinya cita-cita yaitu kemapuan ekonomi orang tua walaupun sifatnya tidak mutlak. 2. Kajian Mengenai Sekolah Menengah Kejuruan a. Pengertian Sekolah Sekolah merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Menurut UU No.2
mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan dan khusus. Sedangkan Pendidikan Menengah mencakup Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat. Jenjang Pendidikan Menengah ada yang berorientasi akademis dan ada yang berorientasi keterampilan. Namun dalam hal ini akan lebih jauh dijelaskan mengenai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai sekolah menengah yang berorientasi keterampilan.
b. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu contoh bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenis sekolah menengah yang dapat dimasuki setelah SMP. Sekolah menengah
kejuruan bertujuan untuk 1) Menyiapkan
siswa
untuk
memasuki
lapangan
mengembangkan sikap profesional. 2) Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir.
commit to user
kerja
serta
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13 3) Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah dan mengisi kebutuhan dunia usaha. Sekolah kejuruan mempunyai penekanan pada ilmu tertentu dan
dibekali dengan keterampilan bidang tertentu. Ada sekolah menengah kejuruan yang khusus mempelajari ilmu teknik, ada yang khusus mempelajari ilmu pertanian, ada yang khusus mempelajari ilmu yang berkaitan dengan kesejahteraan keluarga, ada yang khusus mempelajari
ilmu yang berkaitan kelautan, ada yang khu sus mempelajari ilmu yang berkaitan dengan farmasi, ada yang khusus mempelajari ilmu yang berkaitan dengan ekonomi/akuntansi, ada yang khusus mempelajari ilmu yang berkaitan dengan komputer dan masih banyak lagi yang semuanya
bertujuan untuk mempersiapkan calon tenaga kerja siap pakai sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing yang dibutuhkan dunia usaha. Sebagai contohnya Sekolah Analis Kimia, Sekolah farmasi, Sekolah Perikanan, sekolah perkapalan, Sekolah kelautan, Sekolah perawat
Kesehatan (SPK), Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga (SMKK), Sekolah Ekonomi/akuntasi, Sekolah Tata Boga dll. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk terampil dalam suatu bidang sehingga peserta didik lebih matang daripada peserta didik Pendidikan Sekolah Menengah non Kejuruan. Dikarenakan persaingan di era globalisasi yang membutuhkan tenaga terampil maka peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan lebih unggul dan siap. 1) Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) a) Tujuan Umum (1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan yang Maha Esa (2) Mengembangkan potensi peserta didik, agar menjadi warga negara yang berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14 (3) Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya Indonesia. (4) Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap
lingkungan
memelihara
dan
hidup,
dengan
melestarikan
secara
lingkungan
aktif
turut
hidup,
serta
memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien. b) Tujuan Khusus (1) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebaga tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya. (2) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet, dan gigih dalam berkompetensi, mampu beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap professional yang ada dalam bidang keahlian yang diminatinya. (3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi (4) Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.
Dalam jenjang sekolah menengah kejuruan terdapat berbagai bidang keahlian yang ditempuh, ada 6 jenis bidang keahlian yaitu : (1) Teknologi dan Rekayasa Bidang
keahlian
ini
berorientasi
programnya
mempersiapkan
lulusannya untuk dapat bekerja dan mengembangkan profesinya pada berbagai jenis pekerjaan di bidang teknologi dan rekayasa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15 (2) Teknologi komunikasi dan Informasi Bidang keahlian yang berorientasi programnya mempersiapkan lulusannya untuk dapat bekerja dan mengembangkan profesinya pada berbagai jenjang di bidang telekomunikasi, komputer dan jaringan maupun media, broadcasting. (3) Kesehatan Bidang keahlian yang berorientasi programnya mempersiapkan lulusannya untuk dapat bekerja dan mengembangkan profesinya pada berbagai jenjang di bidang keperawatan, farmasi atau perawatan sosial. (4) Seni, kerajinan dan Pariwisata Kehlian ini yang orientasi programnya mempersiapkan lulusannya untuk dapat berkerja dan mengembangkan profesinya pada berbagai jenis pekerjaan di bidang kerajinan seni rupa terapan, industri, kerajinan, seni pertunjukan di bidang pariwisata seperti perhotelan, boga, busana dan kecantikan. (5) Agribisnis dan Agroteknologi Bidang keahlian yang berorientasi mempersiapkan lulusannya untuk dapat bekerja dan mengembangkan profesinya pada berbagai jenis pekerjaan di bidang pertanian, perikanan, peternakan, pengelolaan hasil pertanian, mekanisasi pertanian dan kehutananan. (6) Bisnis dan Manajemen Bidang keahlian yang berorientasi mempersiapkan lulusannya untuk dapat bekerja dan mengembangkan profesi pada berbagai jenjang pekerjaan di bidang bisnis dan manajemen seperti administrasi perkantoran, perbankan dan pemasaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16 c. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat memilih Sekolah Menengah Kejuruan Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi pemilihan sekolah,
baik dari dalam diri maupun dari luar. Faktor-faktor tersebut yaitu faktor bakat, minat dan motivasi yang termasuk pada faktor internal dan faktor
SMK bidang keahlian tertentu, faktor prospek lulu san SMK, faktor keluarga, faktor alumni SMP, faktor teman sebaya, faktor guru SMP dan faktor anggapan masyarakat terhadap lulusan SMK yang termasuk pada faktor ekternal. Semua faktor penentu pemilihan sekolah lanjut pastinya
bersumber dari pengaruh lingkungan karena lingkungan sekitar merupakan pemicu seseorang untuk melakukan sebuah tindakan. Pengaruh merupakan daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh tersebut
akan
menjadi
penentu
terhadap
minat
siswa
terhadap
keberlangsungan pendidikannya. Faktor terbesar yang menjadi dasar pemilihan sekolah lanjutan yaitu minat siswa Menurut Slameto (2010: 180) Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Menurut Djaali (2012: 126) minat kejuruan adalah kecenderungan seseorang untuk memiliki prospek pekerjaan atau jabatan tertentu yang sesuai dengan karakteristik kepribadiannya.Faktor minat kejuruan adalah penting untuk memlihat sejauh mana merencanakan seseorang dalam pendidikan untuk suatu pekerjaan tertentu sesuai dengan bidangnya.
suatu kerangka mental yang terdiri dari kombinasi gerak perpaduan dan campuran
dari
perasaan,
prasangka,
cemas
dan
kecenderungan-
kecenderungan, lain yang biasa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17 Minat menunjukkan adanya suatu ketertarikan terhadap sesuatu.
berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. (Djaali, 2007: 121) Minat ini dapat ditunjukkan dengan lebih menyukai sesuatu hal daripada yang lainnya ataupun dapat ditunjukkan dengan melakukan suatu aktivitas yang disenanginya. Menurut The Liang Gie (1995: 129) suatu minat dalam belajar merupakan suatu kewajiban yang menyertai seseorang ke kelas dan menemani seseorang selama tugas studi, dengan demikian memungkinkan seseorang berhasil dalam kegiatan studi. Menurut Doyles Fryer Minat adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau aktifitas yang menstimulir perasaan senang pada sesuatu. (Wayan Nurkancana dan Sumartana, 1986 : 229).
kecenderungan hati yang Menurut Slameto (2003: 57) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian karena perhatian bersifat sementara (tidak dalam waktu lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang. Sedangkan minat selalu diikuti perasaan senang dan disitu diperoleh kepuasan. Menurut Muhibin Syah (2009: 175) minat melanjutkan studi ke sekolah menengah kejuruan adalah ketertarikan siswa untuk melanjutkan studi ke sekolah lanjutan yang tumbuh secara sadar dalam diri siswa tersebut. Ketertarikan tersebut menyebabkan siswa memberikan perhatian yang lebih terhadap sekolah lanjutan yang akan mereka masuki. Dari beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa minat adalah suatu sikap yang membuat seorang senang, tertarik, mencurahkan perhatian terhadap obyek tertentu dan mempunyai keinginan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18 yang kuat untuk mencari atau terlibat langsung dengan obyek yang disenanginya tersebut. Siswa yang mempunyai ketertarikan pada sekolah menengah kejuruan akan cenderung berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai yang dicita-citakan. Sekolah menengah kejuruan merupakan salah satu lanjutan setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah menengah pertama. Ada beberapa faktor yang mendorong seseorang melanjutkan studi ke sekolah lmenengah kejuruan yaitu keinginan meningkatkan kemampuan diri secara akademik sehingga memperbesar peluang kerja, kebutuhan untuk memenuhi tuntutan dunia usaha demi kesejahteraan hidup dan perhatian dalam memperdalam ilmu agar lebih bisa mandiri melaui pendidikan yang lebih tinggi. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat memilih sekolah menengah kejuruan. Menurut Mulyanto (2010) sebagai berikut: 1) Kemauan Kemauan adalah suatu kegiatan yang menyebabkan seseorang manusia sanggup melakukan berbagai tindakan yang perlu untuk mencapai tujuan tertentu. Merupakan hal yang penting, karena dengan kemauan merupakan salah satu faktor penggerak untuk melakukan sesuatu seperti dalam hal memilih sekolah. 2) Ketertarikan Ketertarikan adalah perasaan senang, terpikat, menaruh minat terhadap sesuatu. Pada saat ada ketertarikan akan timbul minat dalam diri seseorang maka ada daya juang dalam mencapai atau meraih yang ingin dicapai. Dengan adanya ketertarikan dari siswa untuk sekolah di sekolah menengah kejuruan maka siswa tersebut mempunyai minat untuk masuk sekolah menengah kejuruan. 3) Lingkungan Keluarga Berkaitan dengan pendidikan di lingkungan keluarga, bahwa keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Bahwa proses pendidikan di lingkungan keluarga dapat mempengaruhi kepribadian anak sebagai anak didik di dalam anggota keluarga. Karena orang tua adalah sebagai orang dewasa yang mendidik anak-anak di lingkungan keluarga di rumah, maka menjadi faktor penting bagi orang tua terhadap perkembangan kedewasaan anak untuk mamahami tentang pribadi anak sebagai pribadi yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19 tumbuh dan berkembang, melalui perhatian orang tua terhadap masa depan anak, dengan pemberian wawasan terutama tentang pendidikan, sehingga adanya harapan orangtua terhadap anak untuk diarahkan sesuai kebutuhan dan keberadaan sosial yang sedang berlangsung. Orang tua merupakan pendidik pertama dan sebagai tumpuan dalam bimbingan kasih sayang yang utama. Maka orang tualah yang banyak memberikan pengaruh dan warna kepribadian terhadap seorang anak. Dengan demikian mengingat pentingnya pendidikan di lingkungan keluarga, maka pengaruh di lingkungan keluarga terhadap anak dapat mempengaruhi apa yang diminati oleh anak. 5) Lingkungan Sekolah Proses pendidikan terhadap siswa di sekolah menjadi tanggung jawab guru. Pendidikan di sekolah berperan membantu orang tua di lingkungan keluarga dalam melakukan pembinaan kepada peserta didik yang dibawa dari keluarganya. Jadi pada dasarnya yang berpengaruh terhadap perkembangan siswa yaitu proses pendidikan di sekolah yang digunakan sebagai bekal untuk diterapkan dalam kehidupan di lingkungan masyarakat. Seorang guru dalam proses pendidikan juga dapat memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa dalam menumbuhkan minatnya. Sebagai pendidik dalam lembaga pendidikan formal di sekolah maka secara langsung seorang guru telah menerima kepercayaan dari masyarakat untuk memangku jabatan dan tanggung jawab pendidikan. Jabatan seorang pendidik adalah suatu tugas yang mulia, karena guru merupakan panutan semua orang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, apalagi yang dibutuhkan orang padadasarnya adalah kearah pengembangan kualitas SDM yang berguna. Oleh karena itu peran seorang guru dalam kehidupan sehari-hari sangat menentukan bagi kelangsungan hidup anak didik (siswa) dalam proses pendidikan. 5) Kondisi Sekolah Kondisi sekolah juga dapat mempengaruhi minat siswa dalam memilih sekolah. Faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam memilih sekolah kejuruan dipengaruhi oleh motivasi yang dimiliki oleh siswa itu sendiri mengapa siswa tersebut memilih sekolah menengah kejuruan, karena motivasi merupakan dorongan terhadap individu untuk melakukan sesuatu atau pengambilan keputusan. Menurut Djamarah yang dikutip oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20 Danarjati dkk (2014: 34) motivasi dibagi 2 (dua) yaitu motivasi intinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang atau pengaruh dari orang lain sehingga seseorang berbuat sesuatu. Kedua jenis motivasi tersebut yang menjadikan faktor yang berasal dari dalam diri dan luar diri siswa sehingga dapat mempengaruhi siswa memilih sekolah menengah kejuruan: Menurut Taufik yang dikutip oleh Danarjanti (2014: 35) faktorfaktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik adalah: (a) Kebutuhan Seseorang melakukan aktivitas atau kegiatan karena adanya faktorfaktor kebutuhan yang bersifat biologis maupun psikologi (b) Harapan Seseorang dimotivasi oleh karena keberhasilan dan adanya harapan keberhasilan bersifat pemuasan diri seseorang, keberhasilan dan harga diri meningkat dan menggerakan seseorang ke arah pencapaian tujuan. (c) Minat Faktor-faktor tersebut mempengaruhi besarnya minat yang timbul dari diri seseorang terhadap suatu objek sehingga masing-masing faktor tersebut memiliki peran yang berbeda sesuai dengan kondisi masingmasing. Ada kalanya salah satu faktor sangat dominan di dalam meningkatkan minat seseorang, sedangkan faktor yang lain tidak terlalu dominan. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi masing-masing individu yang tentunya antara individu yang satu dengan yang lain berbeda. Pada umumnya minat
seseorang terhadap
sesuatu akan
diekspresikan melului kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan
minatnya. Sehingga untuk mengetahui indikat or minat dapat dilihat dengan cara menganalisa kegiatan-kegiatan yang dilakukan individu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21 atau objek yang disenanginya, karena minat merupakan motif yang
dipelajari yang mendorong individu untuk aktif dalam kegiatan tertentu. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik adalah: (a) Dorongan keluarga Dukungan dan dorongan dari anggota keluarga semakin menguatkan motivasi untuk melakukan sesuatu. (b) Lingkungan Lingkungan adalah tempat dimana seseorang tinggal.
Lingkungan
dapat mempengaruhi seseorang sehingga dapat termotivasi untuk melakukan sesuatu. (c) Imbalan Seseorang dapat termotivasi karena adanya suatu imbalan sehingga orang tersebut ingin melakukan sesuatu.
Dari teori-teori yang telah dijabarkan di atas, mengenai faktor yang mempengaruhi siswa untuk memilih Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), maka untuk penelitian ini dapat difokuskan menjadi dua faktor yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. 1. Faktor Intriksik, terdiri dari 3 (tiga) yaitu: a. Minat Minat diartikan sebagai keinginan dari diri siswa untuk memilih Sekolah Menengah Kejuruan dikarenakan adanya ketertarikan. b. Harapan setelah lulus dari SMK Siswa mengharapkan setelah lulus SMK adalah dapat langsung memasuki dunia kerja, serta di SMK terdapat BKK (Bursa Kerja Khusus) yang dapat memberikan informasi, melakukan seleksi dan menyalurkan siswa SMK agar dapat langsung mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan pendidikannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22 c. Kebutuhan Kebutuhan yang dimaksud berkaitan dengan kebutuhan akan pendidikan serta berkaitan juga dengan kondisi ekonomi siswa. 2. Faktor Ekstrinsik a. Kondisi dari Sekolah Kondisi sekolah menjadikan faktor ekstrinsik dikarenakan pada saat siswa memilih SMK, siswa akan melihat bagaimana kesiapan misalnya sarana dan prasarana sekolah tersebut untuk memberikan pembelajaran b. Dukungan dari Orang tua dan lingkungan Dukungan dari orang tua dan lingkungan sangat berpengaruh terhadap keputusan siswa untuk memilih SMK
B. Penelitian yang Relevan
1. Tarewe and Ghafar. International Journal of Vocational and Techincal Education. job satisfactions in industrial training. Volume 5(1) pp 1-7 Juli 2013. Penelitian tersebut merupakan penelitian kuantitatif bertujuan untuk mengkaji hubungan keterlibatan pada kepuasan kerja dalam pelatihan Industri yang dilakukan siswa SMK. Dari hasil penelitian tersebut menunjukan hubungan yang signifikan antara keterlibatan dan kepuasan kerja. Penelitian juga menunjukan bahwa hubungan keterlibatan siswa dan kepuasan kerja dalam pelatihan industri tinggi, tidak ada perbedaan kepuasan terhadap kurun waktu yang telah ditentukan. Program pelatihan industri dilakukan untuk meningkatkan kemampuaan siswa untuk menjadi sumber daya manusia yang handal, yang mampu mendukung pembangunan ekonomi. 2. Siswo Wiratno dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 073 Tahun ke
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23 tersebut
merupakan penelitian kualitatif bertujuan untuk meningkatkan
proporsi sekolah menengah kejuruan agar dapat menyediakan tenaga kerja yang terampil yang siap terjun langsung ke dunia kerja. Hasil Penelitian menunjukan bahwa dalam era globalisasi menuntut kesesuaian antara kompetensi lulusan pendidikan menengah, khususnya pendidikan kejuruan dengan kompetensi yang dipersyaratkan untuk masing-masing lapangan usaha atau sektor/jenis industri. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja menengah, pemerintah akan dan sedang meningkatkan jumlah peserta didik SMK, yang diproyeksikan dapat meningkat secara signifikan sampai tahun 2009. Terobosan yang telah dan sedang dilakukan Depdiknas antara lain menambah jumlah SMK yang diikuti dengan penambahan jumlah keterampilan pada sekolah umum serta mengembangkan berbagai bentuk alternatif SMA-SMK. 3. Prayitno dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Volume 15, Edisi Khusus
kualitatif yang bertujuan mengkaji Renstra Depdiknas mengenai rasio pendidikan menengah kejuruan dan pendidikan menengah umum sebesar 70:30 apakah secara realistik dapat tercapai atau tidak. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa, besarnya angka perimbangan tersebut sangat bergantung pada karakteristik Negara yang bersangkutan, selain itu tinggi rendahnya
presentase
siswa
pendidikan
menengah
kejuruan
hanya
memberikan sumbangan kecil terhadap tinggi rendahnya penganggur usia muda. 4.
r-Faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Masyarakat dalam Memilih Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di
tersebut merupakan penelitian kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukan
faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam pemilihan sekolah diketahui bahwa faktor kondisi sekolah mempunyai pengaruh paling besar, kemudian diikuti oleh faktor lokasi dan yang paling kecil adalah faktor ekonomi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24 5. Lisyo Budiarto. Dalam Artikel Faktor yang Berpengaruh Terhadap Minat Siswa SMP di Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul untuk Melanjutkan ke SMK. Penelitian tersebut merupakan penelitian kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi siswa untuk melanjutkan ke SMK terdiri faktor pemahaman diri, faktor keluarga dan faktor sekolah. Perbedaan dalam penelitian yang sudah ada dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah kalau penelitian yang sudah ada menggunakan analisis faktor yang menggunakan metode kuantitatif, sedangkan penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian kualitatif sehingga dalam mengalisis masalah lebih mendalam dan lebih detail. Penelitian yang relevan juga memberikan kontribusi berupa acuan dalam hal peneliti melakukan penelitian serta memberikan kontribusi dalam pengembangan teori.
C. Kerangka Berfikir Kerangka berfikir merupakan alur untuk peneliti menemukan jawaban atas masalah yang telah dirumuskan. Dengan adanya kerangka berfikir akan memberikan gambaran yang cukup jelas bagaimana peneliti mencari jawaban. Kerangka berfikir merupakan alur yang sesuai dengan kajian teori yang telah dijelaskan. Siswa sekolah lanjutan dapat dibedakan berdasarkan cara mereka untuk memilih sekolah lanjutan (SMA,SMK,MA,MAK). Dalam merencanakan kelanjutan pendidikan tentu siswa akan mempertimbangkan berbagai macam faktor sebelum menentukan akan memilih sekolah terutama untuk melanjutkan tingkat sekolah menengah, karena tingkat sekolah menengah merupakan penentu dalam rencana lanjutan yang akan dipilih siswa, apakah akan melanjutkan pendidikan atau akan memilih memasuki dunia kerja. Sekolah menengah dibagi menjadi dua yaitu sekolah menengah umum atau yang biasa disebut SMA dan Sekolah Menengah Kejuruan. Berdasarkan teori yang telah dijabarkan sebelumnya diketahui terdapat dua garis besaryang menjadi faktor siswa akan memilih SMK sebagai sekolah lanjutan, faktor tersebut dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25 Sekolah Menengah Kejuruan terkadang bukan menjadi prioritas beberapa kalangan siswa, hal tersebut menjadikan hambatan tersendiri bagi sekolah menengah kejuruan untuk mengembangkan potensi sekolah yang mereka miliki. Tetapi sebagai sekolah yang ingin memberikan pendidikan yang berdaya saing maka Sekolah Menengah Kejuruan terutama SMK Negeri 1 Cilacap melakukan berbagai upaya agar SMK menjadi sekolah pilihan. Dari uraian tersebut dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran sebagai berikut:
Faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam memilih SMK
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Hambatan
Solusi
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
commit to user