BORANG PROGRAM STUDI DAN ASPEK PENILAIAN INSTRUMEN AKREDITASI SPESIALIS KEDOKTERAN
(7 Standart)
Jakarta, 19-20 November 2016 Direktorat Akreditasi LAM-PTKes Office: Jalan Sekolah Duta 1 No. 62, RT 003, RW 014, Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12310 Phone: +62 21 769 0913; +62 21 2765 3495/96 Website: www.lamptkes.org E-mail:
[email protected]
AKREDITASI PERGURUAN TINGGI & PROGRAM STUDI DI INDONESIA SAAT INI Lembaga BAN-PT
Akreditasi Perguruan Tinggi
Proses Hardcopy (Tatap Muka)
Instrumen Borang PT ED PT
LAM/BANPT
LAMPTKes
Program Studi Hardcopy (Tatap Muka)
Program Studi Kesehatan
Softfile (Online)
Borang PS
Bobot 90% 10%
Peringkat
Penyelenggara an
A = 361~400 B = 301~360 C = 200~300
Mandiri Pemerintah
A = 361~400 B = 301~360 C = 200~300
Mandiri Pemerintah
A = 361~400 B = 301~360 C = 200~300
Mandiri Masyarakat
75%
Borang UPPS
15%
ED PS
10% 75%
Borang PS Borang UPPS
15%
ED PS
10%
AKREDITASI PERGURUAN TINGGI & PROGRAM STUDI DI INDONESIA MULAI RENCANA 2017 Lembaga BAN-PT
Akreditasi Perguruan Tinggi
Proses Hardcopy (Tatap Muka)
LAM/BAN- Program Studi Hardcopy PT (Tatap Muka)
LAMPTKes
Program Studi Kesehatan
Softfile (Online)
Instrumen Borang PT
Bobot
Peringkat
Penyelenggaraan
90%
BAIK BAIK SEKALI UNGGUL
Mandiri Pemerintah
BAIK BAIK SEKALI UNGGUL
Mandiri Pemerintah
BAIK BAIK SEKALI UNGGUL
Mandiri Masyarakat
ED PT
10%
Borang PS + UPPS
80%
ED PS
20%
Borang PS+ UPPS ED PS
80%
20%
INSTRUMENT AKREDITASI PROGRAM STUDI Saat ini Dokumen yang perlu disiapkan untuk proses akreditasi beserta persentase penilaian akreditasi adalah sbg:
1. 2. 3.
Borang Program Studi (75%) Laporan Evaluasi Diri Program Studi (10%) Borang Unit Pengelola Program Studi/Fakultas (15%)
Rencana 2017 Dokumen yang perlu disiapkan untuk proses akreditasi beserta persentase penilaian akreditasi adalah sbg:
1.
Borang Program Studi dan Borang Unit Pengelola Program Studi/Fakultas (80%)
2.
Laporan Evaluasi Diri Program Studi (20%)
LANDASAN HUKUM AKREDITASI & INSTRUMEN AKREDITASI
• 1. UU No.20 th 2003 ttg Sistem Pendidikakan Nasional • 2. UU No.12 th 2012 ttg Pendidikan Tinggi • 4. UU No. 36 th 2014 ttg Tenaga Kesehatan • 5. UU No. 29 th 2004 ttg Praktik Kedokteran • 6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 44 th 2015 ttg Standar Nasional Pendidikan Tinggi
• 7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 32 th 2016 ttg Akreditasi Program Studi dan PT
PENGEMBANGAN INSTRUMEN AKREDITASI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN A. ACUAN MATERI
1. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI) 2. Standar Kompetensi PPDS 3. Standar Pendidikan Program studi 4. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) B. TIM PENGEMBANG
1. Organisasi Profesi/ MKKI 2. Asosiasi Institusi Pendidikan 3. Program Studi Terkait 4. Pakar Penjaminan Mutu PT
PROSES KERJA AKREDITASI PROGRAM STUDI LAM-PTKES 1. Bimbingan pemahaman pengisian instrumen arkeditasi PS (bimbingan) a. Online melalui interne dan dilakukan oleh program studi langsung
b. Tatap muka melalui sosialisasi kelompok regional 2. Asesmen Kecukupan
3. Asesmen Lapangan 4. Validasi (Majelis LAM-PTKes) 5. Keputusan Akreditasi (Majelis LAM-PTKes) 6. Penerbitan SK akreditasi 7. Banding (jika Program studi keberatan dan dinyatakan layak)
RENCANA MELAKUKAN AKREDITASI INSTERNASIONAL OLEH LAM-PTKES KE WFME
1. Persiapan dan rintisan dilakukan dengan membentuk tim task force pada th 2016 2. Pengajuan proses ke WFME pada th 2019
3. Asesmen lapangan dari WFME pada akhir 2019 4. Lembaga akreditasi yang meng-akreditasi PS profesi dokter harus sudah terakreditasi WFME paling lambat 2023
5. Bilamana LAM-PTKes sudah terakreditasi oleh WFME, maka pengakuan dokter lulusan prodi yang diakreditasi oleh LAM-PTKes sudah diakui secara Internasional
ASPEK PENILAIAN BORANG AKREDITASI PROGRAM STUDI
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No
Butir
Borang Standar
Aspek Penilaian
1
1.1.1
Kejelasan, kerealistikan, dan keterkaitan antar visi, misi, tujuan, sasaran program studi, dan pemangku kepentingan yang terlibat.
1. Kejelasan : - Mudah dipahami - Tidak multi tafsir 2. Realistik: - Dapat/ mampu dilakukan 3. Keterkaitan VMTS: - Terlihat benang merah antar aspek 4. Keterlibatan stakeholders: - Sasaran melibatkan pihak lain 5. Mekanisme penyusunan: - Proses dari awal Draft hingga keluar SK
0.78
Strategi pencapaian sasaran dengan rentang waktu yang jelas dan didukung oleh dokumen.
1.Rentang waktu: - Memiliki tahapan waktu: Renstra kapan Rencana jangka panjang Rencana operasional 2. Dukungan dokumen - Dokumen Rip, Renstra & Renop
0.78
2
1.1.2
Bobot
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No
Butir
Borang Standar
Aspek Penilaian
3
1.2
Tingkat pemahaman sivitas akademika (dosen dan mahasiswa) dan tenaga kependidikan terhadap visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi.
Bukti 1. 2. 3.
Uraian tentang tata pamong
1. Tata pamong untuk mewujudka VMTS secara: -Kredibel -Transparan - Akuntabel - Bertanggung Jawab - Adil
4
5
2.1
2.2.1
Kualifikasi Pendidikan Ketua PS
pemahaman oleh: Dosen Mahasiswa Tenaga Kependidikan
Bobot 1. Pendidikan/ Pembelajaran 2. Penelitian 3. PkM 4. Manajemen
0.78
0.78
Pendidikan spesialis konsultan dan S-3. 0.78
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No Butir
Borang Standar
Aspek Penilaian
6
2.2.2
Publikasi Jurnal
1. Internasional/ Nasional/ Lokal 2. Sebagai penulis utama atau anggota.
0.39
7
2.2.3
Karakteristik Kepemimpinan PS
1. Kepemimpinan Operasional - Bukti-bukti keberhasilan PS 2. Kepemimpinan Organisasi - Mengikuti mekanisme prosedur/ forum sesuai dengan struktur Organisasi 3. Kepemimpinan Publik - Berhasil membawa PS
0.39
A. Pengelolaan fungsional: 1.Pendidikan 2.Penelitian 3.PkM B. Pengelolaan operasional 1.SDM 2.Sarana & Prasarana 3.Keuangan
0.78
8
2.3
Sistem pengelolaan fungsional & operasional PS
Bobot
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No
Butir
Borang Standar
Aspek Penilaian
9
2.4
Uraikan penjaminan mutu PS
1. Sistem penjaminan mutu internal - Pedoman SPMI - Standar mutu - Manual mutu - Implementasi penjaminan mutu internal - Tindak lanjut terhadap laporan pelaksanaan 2. Penjaminan mutu external - Akreditasi - ISO - Audit
10
2.5
Umpan balik proses pembelajaran
1. Mekanisme kajian umpan balik - Dosen - Mahasiswa - Alumni - Pengguna Lulusan 2. Pelaksanaan penjaringan umpan balik (isi umpan balik > dari standar) 3. Tindak lanjut dari umpan balik
Bobot
0.78
0.39
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No
Butir
Borang Standar
Aspek Penilaian
11
2.6
Upaya keberlanjutan PS
1. 2. 3. 4. 5.
Kebijakan sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa
Peserta/ peminat seleksi - PS tersebuat menjadi Pilihan 1 atau 2
Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi : lulus seleksi
Rasio perserta terhadap daya tampung
Rasio peserta didik baru : total peserta didik.
1. Jika 0.18 ≤ RM ≤ 0.22, maka skor = 4. 2. Jika 0.08 < RM < 0.18, maka skor = (40 x RM) – (16/5). 3. Jika 0.22 < RM < 0.40, maka skor = [80 – (200 x RM)]/9. 4. Jika RM ≤0.08 atau RM ≥ 0.40, maka skor = 0.
12
13
14
3.1
3.2.1.1
3.2.1.2
Upaya Upaya Upaya Upaya Upaya
peningkatan animo untuk peningkatan mutu manajemen, peningkatan mutu lulusan hasil kerjasama kemitraan memperoleh sumber dana selain mahasiswa
Bobot 0.39
1.21
1.21
2.43
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No
Butir
Borang Standar
Aspek Penilaian
15
3.2.2
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan selama tiga tahun terakhir.
1. Jumlah mahasiswa baru transfer 2. Jumlah mahasiswa baru reguler 3. Rasio mahasiswa baru transfer terhadap mahasiswa reguler
16
17
3.2.3
3.2.4
Penghargaan atas 1. Ada bukti penghargaan juara lomba ilmiah, olah raga, prestasi peserta maupun seni tingkat internasional, nasional, wilayah, didik di bidang nalar, dan lokal PT. bakat dan minat diukur dari jenis kegiatan dan cakupannya.
Persentase kelulusan dokter spesialis tepat waktu (KTW).
1. Jika KTW ≥ 50%, maka skor = 4. 2. Jika 0%< KTW<50%, maka skor = 1 + (6 x KTW). 3. Jika KTW = 0%, maka skor = 0.
Bobot 1.21
0.61
2.43
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No
Butir
Borang Standar
Aspek Penilaian
18
3.2.5
Ujian Nasional dalam tiga tahun terakhir. Persentase kelulusan first-taker (PFT).
1. Jika PFT ≥ 90%, maka skor = 4. 2. Jika 70% < PFT< 90%, maka skor = (20 x PFT) – 14. 3. Jika PFT ≤ 70%, maka skor = 0.
Layanan program pendidikan kepada peserta didik untuk membina dan mengembangkanpenalaran, minat, bakat, seni, dan kesejahteraan, mencakup layanan: 1. Bimbingan dan konseling, 2. Pembinaan soft skills.
1. Ada dua jenis pelayanan peserta didik yang dapat diakses, dan keduanya bermutu baik.
Partisipasi alumni dalam mendukung pengembangan akademik dan non-akademik.
1. Semua bentuk partisipasi dilakukan oleh alumni.
19
20
3.3
3.4
Bobot
3.64
0.61
0.61
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No 21
22
23
Butir 4.1
4.2
4.3.1.1
Borang Standar
Aspek Penilaian
Keberadaan pedoman tertulis tentang sistem seleksi, perekrutan, penempatan, promosi, retensi, dan pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan, serta konsistensi pelaksanaannya.
Ada pedoman tertulis yang lengkap; dan ada bukti dilaksanakan secara konsisten.
Pedoman tertulis tentang sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan serta konsistensi pelaksanaannya.
1. Ada pedoman tertulis yang lengkap; dan ada bukti dilaksanakan secara konsisten.
Persentase dosen di RS Pendidikan (Utama, Afiliasi dan Satelit) berpendidikan Sp.K yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS.
1. Untuk PS yang Mempunyai Program Pendidikan Konsultan Jika PDSPK ≥ 75%, maka skor = 4. Jika PDSPK < 75%, maka skor = (16 x PDSPK)/3. 2. Untuk PS yang Tidak Mempunyai Program Pendidikan Konsultan Jika PDSPK ≥ 75%, maka skor = 4. Jika PDSPK < 75%, maka skor = (16 x PDSPK)/3.
Bobot
1.61
1.61
3.49
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No 24
25
26
Butir
Borang Standar
Aspek Penilaian
4.3.1.2 Dosen di RS Pendidikan (Utama, Afiliasi dan Satelit) yang memiliki jabatan akademik yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS.
1. 2. 3. 4. 5.
4.3.1.3
1. 2.
Dosen yang memiliki Sertifikat Pendidik(AA/Pekerti/Akta V/Certicate in Medical Education/Sertifikat Dosen). Persentase dosen yang memiliki Sertifikasi Pendidik.
Jika Jika Jika Jika Jika
jumlah guru besar ≥ 1, maka skor = 4. jumlah lektor kepala > 1, maka skor = 3. jumlah lektor kepala = 1, maka skor = 2. jumlah lektor ≥ 1, maka skor = 1 lektor tidak ada, maka skor = 0.
Bobot
2.33
Jika KD3 ≥ 40%, maka skor = 4. Jika KD3< 40%, maka skor = 10 x KD3
4.3.1.4 Rasio peserta didik terhadap 1.Jika RMD ≤ 3, maka skor = 4. dosen yang bidang 2.Jika 3 < RMD < 10, maka skor = [40 – (4 x RMD)]/7. keahliannya sesuai dengan 3.Jika RMD ≥ 10, maka skor = 0. bidang PS.
1.61
3.49
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No 27
Butir
Borang Standar
4.3.1.5 Dosen di RS Pendidikan (Utama, Afiliasi dan Satelit) berdasarkan jenjang pendidikan profesi, dan masa kerja.
Aspek Penilaian NA = Jumlah dosen di RS Pendidikan (Utama, Afiliasi dan Satelit) Sp (<5th) NB = Jumlah dosen di RS Pendidikan (Utama, Afiliasi dan Satelit) Sp (5 -10th) NC = Jumlah dosen di RS Pendidikan (Utama, Afiliasi dan Satelit) Sp(>10th) ND = Jumlah dosen di RS Pendidikan (Utama, Afiliasi dan Satelit) Sp.K N = Jumlah dosen di RS Pendidikan (Utama, Afiliasi dan Satelit) SPDT = [NA + 2xNB + 3xNC + 4xND) / N
Bobot
2.33
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No 28
29
30
Butir
Borang Standar
Aspek Penilaian
4.3.2 Rata-rata beban kerja dosen 1. Jika 1088 ≤ RBKDT ≤ 1216, maka skor = 4. di RS Pendidikan (Utama, 2. Jika 576 < RBKDT <1088, maka skor = (RBKDT– Afiliasi dan Satelit) per tahun 576)/128. (dalam jam). 3. Jika 1216 < RBKDT <1728, maka skor = 13.5 – (RBKDT/ 128). 4. Jika RBKDT ≤ 576 atau RBKDT ≥ 1728, maka skor = 0.
4.3.3 Persentase realisasi aktivitas dosen di RS Pendidikan (Utama, Afiliasi dan Satelit) dalam pendidikan terhadap jumlah aktivitas yang direncanakan.
1. Jika PADT ≥ 95%, maka skor = 4.Jika 576 < RBKDT <1088, maka skor = (RBKDT– 576)/128. 2. Jika 75%
4.5.1 Banyaknya tenaga ahli/pakar 1. JTA = Banyaknya tenaga ahli/pakar sebagai sebagai pembicara dalam pembicara dalam seminar/pelatihan, pembicara seminar/pelatihan, pembicara tamu, dsb, dari luar PT sendiri (tidak termasuk tamu, dsb, dari luar PT dosen di RS Pendidikan Utama, Afiliasi, dan Satelit). sendiri (tidak termasuk 2. Jika JTA ≥ 12, maka skor = 4. dosendi RS Pendidikan 3. Jika JTA< 12, maka skor = 1 + (JTA)/4. Afiliasi dan Satelit).
Bobot
1.16
1.16
1.16
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No 31
32
33
34
Butir 4.5.2
4.5.3
4.5.4
4.5.5
Borang Standar
Aspek Penilaian
Jumlah dosen yang mengikuti 1. Jika N3 ≥ 10% dari jumlah dosen, maka skor = 4. tugas belajar jenjang S2. Jika N3 < 10%, maka skor = 2 + (20 x N3). 3/Sp.K pada bidang keahlian yang sesuai dengan PS dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Kegiatan dosen PS dalam 1. SP = [4 NA + 3 NB + 3 NC + 2 ND + 2 NE + NF] pertemuan ilmiah. / NDT 2. Jika SP ≥ 9, maka skor = 4. 3. Jika SP < 9, maka skor = (4 x SP)/9. Media publikasi karya ilmiah dosen PS.
1. SP = [4 NA + 3 NB + 3 NC + 2 ND + NE + NF] / NDT 2. Jika SP ≥ 9, maka skor = 4. 3. Jika SP < 9, maka skor = (4 x SP)/9.
Persentase dosen yang 1. menjadi anggota organisasi keilmuan atau organisasi profesi tingkat internasional. 2. 3.
PDNI = Persentase dosen yang menjadi anggota organisasi keilmuan atau organisasi profesi tingkat internasional. Jika PDNI≥ 80% maka skor = 4. Jika PDNI< 80% maka skor = 5 x PDNI.
Bobot
1.16
1.16
1.16
1.16
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No 35
Butir 5.1.1
Borang Standar Kompetensi pendukung dan 1. kompetensi lainnya dalam mendukung terwujudnya visi dan terlaksananya misi PS. Deskripsi kompetensi lulusan sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Spesialis Bedah Orthopaedi dan Traumatologi sebagai dasar untuk penilaian proses dan ketercapaiannya.
Aspek Penilaian
Bobot
Kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya mendukung terwujudnya visi dan terlaksananya misi. 0.52
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No
Butir
36
5.1.2
37
38
Borang Standar Struktur Kurikulum: yang dinilai adalah urutan yang logis, proporsional, konsisten dari struktur kurikulum. Isi kurikulum meliputi prinsip-prinsip metode ilmiah, ilmu biomedik, ilmu kedokteran klinik, ilmu humaniora, ilmu kedokteran komunitas, dan ilmu kedokteran keluarga.
Aspek Penilaian Susunan kurikulum sudah runtut, proporsional, konsisten, dan logis serta sangat mendukung pencapaian kompetensi lulusan.
1.03
5.1.3.1 Kompetensi Umum (Etika, Komunikasi, patien safety, Kerjasama Tim dari catatan KPS dan panasehat akademik) PS.
Nilai Akhir = (Skor etika + Skor komunikasi + Skor kerjasama + Skor patient safety) / 4.
5.1.3.2 Kompetensi Dasar dari lulusan
Nilai akhir = (Jumlah skor 10 butir) / 10
PS. 39
5.1.3.3 Kompetensi Lanjut dari lulusan PS.
Bobot
Nilai akhir = (Skor kompetensi lanjut I + Skor kompetensi lanjut II + Skor kompetensi chief) / 3.
2.58
5.17
5.17
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No 40
41
42
43
Butir 5.1.4
5.2
5.3
5.4.1
Borang Standar
Aspek Penilaian
Bobot
Kegiatan belajar meliputi seperti Laporan jaga, presentasi kasus, ward rounds (visite),bedside teaching, skills lab, bimbingan operasi/tindakan, journal reading, kuliah tamu, telah dilakukan dengan sangat baik sesuai kurikulum.
1.03
Persentase banyaknya modul ditinjau tiga tahun terakhir. Kriteria morbiditas sesuai dengan ketentuan Kolegium masing-masing. Persentase morbiditas dan mortalitas dalam empat bulan terakhir.
1. PMK = Persentase banyaknya modul ditinjau tiga tahun terakhir. 2. Jika PMK ≥ 75%, maka skor = 4. 3. Jika 0
0.26
1. PMO = Persentase morbiditas dan mortalitas dalam satu tahun terakhir. 2. Jika PMO ≤ 20%, maka skor = 4 3. Jika 20% < PMO< 50%, maka skor = [20 – (40 x PMO)] / 3.
1.03
Ketersediaan panduan pembimbingan Karya Tulis Ilmiah, sosialisasi,dan konsistensi pelaksanaannya..
1. Ada panduan tertulis yang sudah disosialisasikan serta dilaksanakan dengan konsisten.
Proses pembelajaran.
0.52
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No 44
45
46
Butir
Borang Standar
Aspek Penilaian
5.4.2 Kualifikasi akademik dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah.
Dosen pembimbing utama berpendidikan minimal Sp Konsultan dan S-3.
5.4.3 Rata-rata peserta didik per dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah.
1. Jika 0 < RMTA ≤ 4, maka skor = 4. 2. Jika 4
5.5.1 Sistem monitoring dan evaluasi Ada proses monev dan tindak lanjut disertai (monev) kurikulum untuk menjamin dokumen pendukung yang lengkap. terlaksananya program pendidikan sehingga mampu mencapai kompetensi yang diharapkan. Jelaskan jumlah bimbingan operasi/tindakan per tahun, ketersediaan log book dan mutunya.
Bobot
0.78
0.52
1.03
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No
Butir
47
5.5.2
48
49
5.5.3
5.6.1
Borang Standar
Aspek Penilaian
Sistem supervisi pendidikan 1. Jika NB ≥ 140, maka skor = 4. untuk menjamin 2. Jika 80 < NB < 140, maka skor = (NB/20) – 3. terlaksananya program 3. Jika NB ≤ 80, maka skor = 1. pendidikan sehingga mampu mencapai kompetensi yang diharapkan. Rata-rata jumlah bimbingan per tahun per angkatan. Sistem evaluasi peserta didik Sistem evaluasi dan kriteria kelulusan telah mampu dan kriteria kelulusan untuk menilai ketiga kompetensi peserta didik dengan menilai kompetensi peserta baik. didik. Kebijakan tentang suasana akademik (otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik).
Bobot
0.52
1.03
Ada dokumen yang lengkap tentang suasana akademik, dan dilaksanakan dengan konsisten. 0.52
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No
Butir
50
5.6.2
51
5.6.3
Borang Standar Ketersediaan dan jenis prasarana, sarana dan dana yang memungkinkan terciptanya interaksi akademik antara sivitas akademika..
Aspek Penilaian
Bobot
Tersedia, milik sendiri, sangat lengkap dan dukungan dana sangat memadai.
Program dan kegiatan Upaya baik dan hasilnya suasana kondusif untuk akademik untuk menciptakan meningkatkan suasana akademik yang baik. suasana akademik (seminar, simposium, lokakarya, bedah buku, penelitian bersama dll).
0.52
0.52
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No
Butir
52
5.6.4
53
6.1.1
Borang Standar
Aspek Penilaian
Pengembangan sikap professional, mencakup aspek etika kedokteran, kemampuan kerjasama dalam tim, dan hubungan dokter pasien.
Ada panduan yang lengkap tentang ketiga aspek, dan dilaksanakan dengan konsisten.
Keterlibatan program pendidikan dalam perencanaan target kinerja, perencanaan kegiatan kerja dan perencanaan alokasi dan pengelolaan dana. Keterlibatan aktif program pendidikan harus tercerminkan dengan bukti tertulis tentang proses perencanaan, pengelolaan dan pelaporan serta pertanggungjawaban penggunaan dana kepada pemangku kepentingan melalui mekanisme yang transparan dan akuntabel.
Program studi secara otonom melaksanakan perencanaan anggaran (perencanaan alokasi dan pembelanjaan dana). Anggaran yang diajukan diterima seutuhnya.
Bobot
0.52
1.06
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No
Butir
54
6.1.2.1
55
6.1.2.2
Borang Standar
Aspek Penilaian
Persentase perolehan dana dari peserta didik dibandingkan dengan total penerimaan dana.
1. Jika PDM ≤ 30%, maka skor = 4. 2. Jika 30%
Penggunaan dana untuk operasional (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat). Satuan: juta rupiah per mahasiswa per tahun.
1. Jika 20 ≤ DOP ≤ 40 atau jika DOP> 40 dan PDM ≤ 33%, maka skor = 4. 2. Jika DOP< 20, maka skor = DOP / 5. Jika 40
Bobot 0.53
1.06
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No
Butir
56
6.1.2.3
57
58
6.1.2.4
6.2.1.1
Borang Standar
Aspek Penilaian
Rata-rata dana penelitian per dosen 1. DPNL = Rata-rata dana penelitian per di RS Pendidikan (Utama, Afiliasi dan dosen di RS Pendidikan (Utama, Afiliasi Satelit) per tahun (dalam juta dan Satelit) per tahun (dalam juta rupiah). rupiah). 2. Jika DPNL ≥ 10 , maka skor = 4. 3. Jika 0 < DPNL< 10, maka skor = 1 + (3 x DPNL)/10. Rata-rata dana pengabdian kepada masyarakat per dosen di RS Pendidikan (Utama, Afiliasi dan Satelit) per tahun (dalam juta rupiah).
1. DPKM = Rata-rata dana pengabdian kepada masyarakat per dosen di RS Pendidikan (Utama, Afiliasi dan Satelit) per tahun (dalam juta rupiah). 2. Jika DPKM ≥ 5, maka skor = 4 3. Jika 0 < DPKM< 5, maka skor = 1 + (3 x DPKM)/5.
Ruang dan sarana akademik yang tersedia untuk proses pendidikan (Skills Lab)
Tersedia tempat kerja (ruang khusus atau di laboratorium) di mana tersedia meja bersama dengan akses internet.
Bobot
0.53
0.53
2.11
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No
Butir
59
6.2.1.2
Fasilitas komputer dan akses ke jaringan internet di perpustakaan.
Fasilitas komputer memadai, memiliki elibrary.
1.06
60
6.2.1.3
Jumlah buku teks yang relevan.
1. Jika JBT 20, maka skor = 4. 2. Jika JBT < 20, maka skor = (JBT)/5.
1.06
Jumlah judul majalah profesi internasional.
1. Jika JMPI ≥ 3, maka skor = 4. 2. Jika JMPI < 3, maka skor = 1 + JMPI.
1.06
Jumlah judul majalah profesi nasional.
1. Jika JMPN ≥ 3, maka skor = 4. 2. Jika JMPN < 3, maka skor = 1 + JMPN.
1.06
Jumlah judul video/interactive materials.
1. Jika JVIM ≥ 30, maka skor = 4. 2. Jika JVIM < 30, maka skor = 1 + JVIM/10.
0.53
Kelengkapan rumah sakit pendidikan.
Kelengkapan dan mutu sarana pada Unit Rawat Inap sangat baik.
2.11
61
62
63
64
6.2.1.4
6.2.1.5
6.2.1.6
6.2.2.1
Borang Standar
Aspek Penilaian
Bobot
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No
Butir
65
6.2.2.2
66
67
68
6.2.2.3
6.2.2.4
6.3
Borang Standar
Aspek Penilaian
Bobot
Kelengkapan dan mutu sarana pada Kelengkapan dan mutu sarana pada Unit Unit Rawat Jalan. Jumlah kunjungan, Rawat Jalan sangat baik. variasi kasus, sarana rawat jalan.
3.17
Kelengkapan dan mutu sarana pada kamar bedah.
Kelengkapan dan mutu sarana pada kamar bedah sangat baik.
2.11
Prasarana pendidikan pelengkap RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit.
Prasarana pendidikan pelengkap RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit sangat baik.
Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan PS dalam proses pembelajaran (hardware, software, elearning).
Proses pembelajaran menggunakan komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet. Software yang digunakan di laboratorium jenis dan jumlahnya memadai.
3.17
2.11
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No
Butir
69
7.1
70
7.2.1
Borang Standar
Aspek Penilaian
Persentase dosen yang memiliki agenda penelitian sesuai dengan bidang pendidikan dan semua penelitian sesuai dengan agenda.
1. Jika PDSA ≥ 75%, maka skor = 4. 2. Jika 0 < PDSA < 75%, maka skor = (4 x PDSA) + 1. 3. Jika PDSA = 0, maka skor = 0.
Artikel ilmiah/karya ilmiah/buku yang dihasilkan selama tiga tahun terakhir oleh dosen di RS Pendidikan (Utama, Afiliasi dan Satelit) PS.
1. Na = Jumlah keterlibatan dosen di RS Pendidikan (Utama, Afiliasi dan Satelit) dalam publikasi tingkat internasional. 2. Nb = Jumlah keterlibatan dosen di RS Pendidikan (Utama, Afiliasi dan Satelit) dalam publikasi tingkat nasional. 3. Nc = Jumlah keterlibatan dosen di RS Pendidikan (Utama, Afiliasi dan Satelit) dalam publikasi tingkat lokal/universitas. 4. f = Banyaknya dosen di RS Pendidikan (Utama, Afiliasi dan Satelit). 5. NK = (4 x Na + 3 x Nb + Nc) / f. Jika NK ≥ 9, maka skor = 4. Jika 0 < NK < 9, maka skor = 1 + (NK/3).
Bobot
1.33
1.33
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No
Butir
71
7.2.2
72
7.2.3
Borang Standar
Aspek Penilaian
Persentase peserta didik 1. Jika PDM ≥ 30%, maka skor = 4. yang karya ilmiahnya adalah 2. Jika 0
Bobot
1.33
1.33
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No
Butir
Borang Standar
73
7.3
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang sesuai dengan bidang keilmuan PS selama tiga tahun terakhir yang dilakukan oleh dosen di RS Pendidikan (Utama, Afiliasi dan Satelit) PS.
74
7.4.1
Aspek Penilaian N = Banyaknya keterlibatan dosen dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. f = Jumlah dosen di RS Pendidikan (Utama, Afiliasi dan Satelit). NK = N/f.
Bobot
1.33
Jika NK ≥ 3, maka skor = 4. Jika 0 < NK < 3, maka skor = 1 + NK.
Jumlah dan relevansi Ada kerjasama dengan institusi akademik atau kerjasama dengan instansi di profesional di dalam negeri, cukup dalam jumlah. dalam negeri dalam tiga Semuanya relevan dengan bidang keahlian PS. tahun terakhir.
1.33
INSTRUMEN AKREDITASI PS SPESIALIS KEDOKTERAN No
Butir
Borang Standar
75
7.4.2
Jumlah dan relevansi kerjasama dengan instansi di luar negeri dalam tiga tahun terakhir.
Aspek Penilaian Ada kerjasama dengan institusi akademik atau profesional di luar negeri, cukup dalam jumlah. Semuanya relevan dengan bidang keahlian PS.
Bobot
1.33
End Of Document Presentation “always provide correction in private, and praise in public”