TANGGAL 01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15 16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
BULAN JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
2014 AGS
SEP
OKT NOV DES
Media Indonesia Jurnal Nasional
Overview:
Seputar Indonesia
Jumlah Media Meliput
: 6 Media
Kompas
Volume Pemberitaan
: 16 Artikel
Jakarta Globe
Leading Media
: Harian Pelita
Koran Tempo Investor Daily Republika
Leading Isu
: Bencana Alam
Sentimen Isu
: Negatif
The Jakarta Post
Pada pemberitaan hari ini tidak terdapat isu dengan sentiment negatif
Sinar Harapan
Positif :
Suara Pembaruan
Gelar Ekspedisi Kemanusiaan 2014, Road Show ke 16 Provinsi, Solidaritas Muncul di Tengah Bencana, Tak Ingat Lelah Bantu Korban Banjir
Harian Pelita Bisnis Indonesia Indopos
Netral : Pemberitaan pada hari ini di dominasi oleh sentimen isu bertendensi netral
Sriwijaya Post
Catatan : Pemberitaan pada hari ini di dominasi oleh sentimen isu bertendensi netral. Sementara untuk isu bertendensi positif terkait pemberitaan kemensos salah satunya adalah Gelar
Pos Kota
Ekspedisi Kemanusiaan 2014, Road Show ke 16 Provinsi seputar pemberitaan Didasari atas keprihatinan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Indonesia,
Rakyat Merdeka
Kementerian Sosial (Kemensos) akan meluncurkan Ekspedisi Kemanusiaan 2014 untuk Kelompok Marjinal pada 26 Januari-27 Februari 2014 di 16 provinsi se-Indonesia. Ekspedisi
Koran Jakarta
Pikiran Rakyat Radar Banten Bali Post
Kemananusiaan 2014 untuk Kelompol marjinal yang digelar Kementerian Sosial (Kemensos) memiliki arti besar dalam penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Indonesia yang selama ini ditangani satuan-satuan kerja (satker). Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al Jufri mengatakan, Ekspedisi Kemanusiaan 2014 ini dimaksudkan
Majalah Gatra
untuk meningkatkan keterpaduan dan keterjangkauan program antar satker terhadap PMKS. Di samping itu, lanjut Mensos, Ekspedisi ini untuk mengembangkan potensi dan
Majalah Tempo
penglibatan masyarakat, lalu pemetaan dan penjangkauan PMKS dalam situasi darurat.
Detik.com Vivanews Tribun Timur Jawa Post
Berikut adalah kutipan pernyataan narasumber pada pemberitaan; Salim Segaf Al Jufri, Menteri Sosial RI (Mensos RI) “Tujuan kegiatan akbar itu diantaranya dapat merevitalisasi panti sosial melalui pelayanan berbasis masyarakat dengan mengoptimalkan fungsi-fungsi panti di daerah. Kemudian, memposisikan panti sebagai pusat layanan kesejahteraan sosial, bukan hanya di dalam panti, tapi juga diluar panti seperti keluarga dan masyarakat.”
BIRO HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL RI Jl. Salemba Raya No.28, Telp. (021)3100470 – Jakarta Pusat http://www.kemsos.go.id/
Next
Persentase pembagian isu dominan di media pada hari ini: Bencana Alam
Persentase pembagian Media Cetak hari ini: 6 Media Suara Pembaruan 6% Indopos 6%
11 10 Seputar Indonesia 6%
9 8 7
Harian Pelita 44%
6
11
5 Kompas 19%
4 3 2 2
1
1
1
1
0 Bencana Alam
Prev
Kemiskinan
Ekspedisi Taruna Siaga Kemanusiaan 2014 Bencana (Tagana)
Bencana Sosial
Koran Tempo 19%
Next
Ekspedisi Kemanusiaan 2014 No 1
Media, hal & jurnalis Indopos, hal 1,7, rko/*
Prev
Judul / Topik
Isu
Gelar Ekspedisi Kemanusiaan 2014, Road Show ke 16 Provinsi Didasari atas keprihatinan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Indonesia, Kementerian Sosial (Kemensos) akan meluncurkan Ekspedisi Kemanusiaan 2014 untuk Kelompok Marjinal pada 26 Januari-27 Februari 2014 di 16 provinsi se-Indonesia. Ekspedisi Kemananusiaan 2014 untuk Kelompol marjinal yang digelar Kementerian Sosial (Kemensos) memiliki arti besar dalam penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Indonesia yang selama ini ditangani satuan-satuan kerja (satker). Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al Jufri mengatakan, Ekspedisi Kemanusiaan 2014 ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterpaduan dan keterjangkauan program antar satker terhadap PMKS. Di samping itu, lanjut Mensos, Ekspedisi ini untuk mengembangkan potensi dan penglibatan masyarakat, lalu pemetaan dan penjangkauan PMKS dalam situasi darurat. Salim Segaf Al Jufri, Menteri Sosial RI (Mensos RI) “Tujuan kegiatan akbar itu diantaranya dapat merevitalisasi panti sosial melalui pelayanan berbasis masyarakat dengan mengoptimalkan fungsi-fungsi panti di daerah. Kemudian, memposisikan panti sebagai pusat layanan kesejahteraan sosial, bukan hanya di dalam panti, tapi juga diluar panti seperti keluarga dan masyarakat.” Benny Setia Nugraha, Kepala Biro Humas Kemensos “Masalah sosial di daerah itu juga sangat serius. Kemensos tak hanya melihat PMKS itu di kota besar seperti Jakarta, Medan, Surabaya, dan lainnya.”
Ekspedisi Kemanusiaan 2014
Chart
Tone
Refleksi Pemberitaan
Positif
Next
Taruna Siaga Bencana (Tagana) No 3
Media, hal & jurnalis Harian Pelita, hal 15, ck-230
Prev
Judul / Topik
Isu
Tak Ingat Lelah Bantu Korban Banjir Menghadapi banjir yang melanda wilayah Jakarta Barat (Jakbar) sejak 12 Januari 2014 lalu, anggota Taruna Siang Bencana (Tagana) seeertinya tak pernah mengenal rasa lelah dalam membantu warga yang mengalami korban bencana banjir di ibu kota Jakarta. Meski mereka hanya sebatas tim relawan saja, dan yang tidak terikat dengan petugas PNS, namun bagi para relawan itu, membantu warga yang mengalami korban bencana menjadi panggilan tugas yang tidak bisa dikesampingkan. Mereka bahkan rela tidak berkumpul dengan keluarga untuk memberikan bantuan. Idris, Koordinator Tagana Jakarta Barat mengungkapkan, Tagana dibentuk pada tahun 2006 oleh Kementerian Sosial. Sebelum Tagana bergabung di Kementerian sosial masayrakat selalu menilai pemerintah lambat dalam menangani korban bencana. Pengurus Tagana kemudian membentuk tim untuk melatih masyarakat yang ada di lokasi bencana. Idris, Koordinator Tagana Jakarta Barat “Sebenarnya sejak dulu Tagana sudah ada, cuma belum teroganisir. Tapi setelah dibentuk kemudian kita melatih masyarakat yang ada di sekitar lokasi bencana untuk bergabung ke Tagana agar proses bantuan cepat langsung turun ke lokasi bencana.”
Taruna Siaga Bencana (Tagana)
Chart
Tone
Refleksi Pemberitaan
Positif
Aksi Tagana yang tak kenal lelah mendapat apresiasi dari masyarakat. Dalam bencana banjir Tagan lekat ditengah masyarakat.
Next
Bencana Sosial No 5
Media, hal & jurnalis Kompas, hal 21, FLO
Prev
Judul / Topik Perang Suku Kembali Terjadi di Timika Perang antara warga suku Damal dan Dani kembali terjadi di Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Rabu (22/1). Pertikaian itu diduga bermotifkan dendam, berawal dari penikaman yang dilakukan warga berinisial JA sehingga menewaskan Mathias Tabuni di wilayah Utikuni, Tembagapura, Timika Minggu lalu. Saat kejadian, keduanya diduga tengah mabuk. Dua hari kemudian, sekawanan orang dari kelompok Mathias melakukan aksi balasan dengan memanah warga bernama Ruben Alom di Kampung Mulia Kencana Mimika, Ruben pun tewas. Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Pudjo Sulistyo di Jayapura, Papua, Rabu, menjelaskan, pertikaian di Kuala Kencana itu bisa dihentikan kepolisian bersama TNI Angkatan Darat di Mimika.
Chart
Isu
Tone
Refleksi Pemberitaan
Bencana Sosial
Netral
Perlu upaya bersama dari seluruh pihak terkait dalam meredam konflik yang sudah memakan korban jiwa ini.
Next
Kemiskinan No 15
16
Media, hal & jurnalis Harian Pelita, hal 18, ck221/1
Harian Pelita, hal 15, sul
Prev
Judul / Topik
Isu
Data Kemiskinan KBB Belum Singkron Menyesuaikan tahun 2014, Pemerintah Kabupaten Bandug Barut (KBB), belum memiliki data singkron tentang jumlah angka kemiskinan di daerah setempat. Data versi Badan Pusat Statistik (BPS), melalui Program Pendataan Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011, jumlah kemiskinan masyarakat KBB sebanyak 586.599 jiwa. Sementara, versi Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) KBB, jumlah pra Keluarga Sejahtera (Pra KS) alasan ekonomi (alek) dan alasan non alek pada tahun 2013 mencapai 518,101 jiwa. Dadang Harisuddin, Kepala Bidang Perencanaa Ekonomi Bappeda “Memang ada perbedaan data antara angka kemiskinan yang ada di BPS, dengan data dari BP3AKB atau dari Dinkes (Dinas Kesehatan-Red). Untuk itu, kita mencoba memvalidasi data yang ada di mereka." Anggaran Masyakat Miskin Tangsel Rp80 Miliar Alokasi anggaran untuk masyarakat miskin di Kota Tangsel mengalami kenaikan dari Rp30 miliar menjadi Rp80 miliar. Dana APBD 2014 ini akan dinikmati sekitar 22.000 masyarakat miskin. Hal ini dikatakan Kepala Bappeda Kota Tangsel, Teddy Meiyadi kepada wartawan, Rabu (22/1). Dia menjelaskan bahwa pihaknya tetap melakukan agar jumlah masyarakat miskin menurun sekarang saja sekitar 22 jiwa. Namun anggaran tersebut akan digunakan oleh sejumlah SKPD seperti Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Koperasi dan UKM, Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPPKB) sampai ke Kecamatan. Karena setiap SKPD telah menyiapkan program pengentasan kemiskinan, seperti program bedah rumah dan program ekonomi kerakyatan. Selain itu, dana bantuan masyarakat miskin diperoleh dari pihak swasta melalui dana Corporate Social Responsibilty (CSR). Teddy Meiyadi, Kepala Bappeda Kota Tangsel “Hampir 10 persen dari total belanja langsung sebesar Rp1,6 triliun untuk membantu masyarakat misikin.”
Chart
Tone
Refleksi Pemberitaan
Kemiskinan
Netral
Perlu ada validasi data terbaru, sebab kesenjangan data menjadi permasalahan kedepan yang sangat menggagu berjalannya program-program terkait kemiskinan
Kemiskinan
Netral
Kenaikan anggaran masyarakat miskin miskin ini harus benar -benar dimaksimalkan penggunaannya dan tepat sasaran.
Next
No 2
Media, hal & jurnalis Harian Pelita, hal 12, djo
4
Kompas, hal 25, REK/RON/HEI/ LAS
6
Koran Tempo, hal 2, EDI FAISOL
7
Seputar Indonesia, hal 10, ilham safutra/ dian ramdhani/ helmi syarif
Prev
Judul / Topik
Isu
Solidaritas Muncul di Tengah Bencana Masyarakat bergerak cepat menolong sesama warga dalam setiap kejadian bencana. Untuk kesiap-siagaan, Kemensos sudah membuat ratusan Kampung Siaga Bencana di daerah-daerah sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan kesiap -siagaan masarakat terhadap bencana. Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri meninjau lokasi pengungsi korban banjir di Manggarai dan Tebet Jakarta Selatan serta menyerahkan bantuan. Mensos menyerahkan bantuan berupa makanan, matras, peralatan evakuasi, sandang, kebutuhan anak, dan keluarga. Total bantuan yang diserahkan Mensos senilai Rp228 juta untuk Posko Manggarai. Mensos meagatakan, total anggaran Kementerian Sosial untuk penanganan bencana senilai Rp400 miliar dan sudah disalurkan ke daerah. Mensos juga menambahkan, “buffer stock” yang disiapkan Kemensos dan sudah disalurkan ke Dinas Sosial di daerah cukup untuk dua minggu. Salim Segaf Al Jufri, Menteri Sosial RI (Mensos RI) “Jadi masyarakat tidak lagi menunggu pemerintah membantu jika terjadi bencana, mereka bisa langsung turun menolong yang lain karena bagaimanapun bencana alam datang tiba-tiba.” Korban Banjir Minim Bantuan Korban banjir di Kabupaten Karawang dan Indramayu, Jawa Barat, minim bantuan. Padahal, sebagian di antaranya masih bertahan di tenda-tenda darurat karena banjir belum sepenuhnya surut dari kawasan permukiman. Mereka sudah lima sampai tujuh hari mengungsi. Menurut Wangsa (38) dan Danu (25), warga korban banjir di Desa Tambunsari, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, Rabu, (22/1), bantuan logistik yang diterima warga baru sebatas tiga bungkus mi instan dan 2 liter beras dari pemerintah daerah. Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Karawang Supriatna menyatakan, bantuan logistik dari pemerintah sifatnya hanya stimulus sehingga jumlahnya minim. Ini mengingat terbatasnya stok logistic. Di sisi lain pengungsi mencapai ribuan dan masa ungsi lebih lama dibandingkan tahun 2012. Wangsa, Pengungsi “Dari pemerintah baru itu. Tahun lalu banyak bantuan dari swasta, tetapi kali ini belum ada sama sekali.” Dirlam, Pengungsi “Kami sudah mengungsi sejak Kamis malam, tetapi belum sekali pun ada bantuan makanan bagi kami. Warga sudah bingung harus meminta kepada siapa. Selama ini kami mendapatkan bantuan dari keluarga dan berutang kepada pemilik warung.” 14 Orang Tertimbun Longsor di Kudus Sebanyak 14 orang tertimbun tanah longsor di Dukuh Kambangan, Desa Menawan, Kecamatan Gebok, Kudus, Jawa Tengah, Selasa malam. Sampai kemarin sore, dua korban, bisa dievakuasi. Karmuji, 45 tahun, ditemukan dalam keadaan selamat, sedangkan Sulasmi, 45 tahuh, ditemukan dalam keadaan meninggal. Bupati Kudus, Mustofa, yang memimpin upaya evakuasi, tim penyelamatan kesulitan karena tidak menggunakan alat berat. Dalam musibah itu terdapat 16 rumah tertimbun, tujuh di antaranya tertutup tanah beserta 12 penghuni dan dua orang tamu asal Tayu, Kabupaten Pati. Selain itu terdapat Sembilan rumah warga juga rusak akibat tertimpa material longsoran. Kepala Seksi Kesiap Siagaan, Badan penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah, Hevy Afrida Hanafiah, menyatakan telah mengirim logistik bantuan beserta tim evakuasi dari unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI). Mustofa, Bupati Kudus “Pemkab masih bisa menangani.” Permudah Distribusi Bantuan, Pengungsi Dipusatkan di Tiga Tempat Tempat pengungsian korban banjir akan dipusatkan di tiga titik yakni di Kompleks Bandara Halim Perdanakusuma, Perkemahan Cibubur, dan Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Langkah ini untuk memudahkan distribirsi bantuan. Selama ini korban banjir di Ibu Kota tersebar di beberapa tempat sehingga menyulitkan aparat Pemprov DKI Jakarta mengatur distribusi bantuan logistik. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, sejak musibah banjir besar menerjang Ibu Kota pada Senin (13/1) banyak sekali bantuan datang untuk para korban. Sayangnya, distribusi bantuan tidak merata. Padahal bantuan tidak hanya berasal dari Pemprov DKI Jakarta, tapi banyak juga dari relawan, donatur, dan masyarakat lain. Bambang Pangestu, Lurah Kampung Melayu “Hanya Kecamatan Duren Sawit dan Ciracas yang dilaporkan tidak terendam banjir.”
Chart
Tone
Refleksi Pemberitaan
Bencana Alam
Positif
Sinergi dan cekatan menghadapi bencana harus terbangun dari masyarakat sendiri dan semua memiliki rasa kebersamaan yang kuat dalam situasi bencana sekalipun.
Bencana Alam
Netral
Serapan informasi yang perlu ditindaklanjuti. Antisipasi dan penanggulangan bencana harus terus berjalan sesuai kondisi yang terjadi di lapangan, terutama penanganan korban.
Bencana Alam
Netral
Kewaspadaan dan siaga bencana harus ttetap terbangun, sebab segala bencana bisa datang dalam bentuk apapun dan tidak dapat di prediksi dikarenakan anomali cuaca yang sedang berlangsung.
Bencana Alam
Netral
Upaya positif Pemda DKI dalam menanggulangi dampak banjir dan pengungsi di Jakarta. Pemusatan lokasi pengungsian diharapkan mempermudah semua kebutuhan sesuai kondisi.
Next
No 8
Media, hal & jurnalis Koran Tempo, hal 23, Ali Anwar
9
Harian Pelita, hal 15, ck-230
10
Harian Pelita, hal 12, kim
11
Suara Pembaruan, hal a15, 141/143/142/14 9 (22-01-2014)
Prev
Judul / Topik Banjir di Pesisir Bekasi Kian Parah Sebanyak 300 pengungsi mendirikan tenda di bahu jalan tol Jakarta-Merak. Penggelontoran air dari Bendung Kali Bekasi pada Selasa lalu membuat genangan air wilayah pesisir Kabupaten Bekasi kian parah. Sebanyak tujuh kecamatan yang ketinggian banjirnya sempat menurun, meninggi kembali hingga kemarin. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi Sahat Banjar Nahor mengatakan, ketujuh kecamatan tersebut adalah Muaragembong, Cabangbungin, Babelan, Pebayuran, Cibitung, Sukawangi, dan Sukakarya. Sahat Banjar Nahor, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi “Paling parah Muaragembong.” Roni Jaya Putra, relawan Posko Peduli Korban Banjir Alumni SMAN l Bekasi “Sampai lokasi banjir, bantuan terpaksa kami kirim menggunakan perahu. Relawan yang belum berpengalaman untuk sementara tidak kami sertakan.” Halte Busway Jembatan Baru Diserobot Pengungsi Warga Cengkareng Timur, RT 01, 02/03, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar) memilih untuk menyerobot halte busway Jembatan Baru, di Jalan Daan Mogot sebagai tempat pengungsian mereka. Menurut pengakuan warga, Yasin, 28, warga RT02/RW03 terpaksa melakukan penyerobotan itu karena tidak ada pilihan lain. Sejak Jumat (17/1) warga sudah didera bencana banjir dan banyak warga memilih untuk tetap bertahan, tapi ketika air sudah semakin meninggi warga tidak bisa bertahan lagi, apalagi tidak ada perhatian dari pemerintah setempat memberikan lokasi pengungsian warga. Yasin, warga RT02/RW03 “Kami tidak punya plihan, karena pemerintah daerah kurang memperhatikan nasib kami.” Banjir Lumpuhkan Penghidupan Warga Jakarta Banjir melanda di berbagai wilayah di lndonesia, seperti Bekasi, Subang, Karawang dan Indramayu. Demikian juga daerah lain, seperti Pekalongan, Kudus dan Manado. Namun banjir yang menyita perhatian masyarakat yakni banjir di Ibu Kota Jakarta. Pasalnya, dampak yang dirasakan, bukan hanya melumpuhkan penghidupan dan kehidupan puluhan ribu warga Jakarta. Namun berdampak juga pada roda perekonomian Jakarta. Kini ada puluhan ribu warga Jakarta mengungsi akibat banjir tersebut. Mereka tidak saja kehilangan barang-barang berharga akibat rumahnya terendam. Banyak korban banjir yang stress karena tak tahu harus mengadu kepada siapa, mereka hanya menunggu di pengungsian hingga banjir reda. Yetti warga mengatakan, anak-anak membutuhkan susu, minyak angin dan selimut. Yetti, Pengungsi “Kalau makanan mah cukup, tapi untuk anak-anak perlu mendapatkan perhatian, seperti susu. Kita mau beli kemana uang gak bawa, ya. Menunggu bantuan dari pemerintah.” Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana “Sedangkan jumlah pengungsi se-DKI tercatat sudah mencapai 62.819 jiwa yang tersebar di 253 titik. Kemudian jumlah korban jiwa dari banjir ini mencapai 12 jiwa. Mereka meninggal dunia baik terdampak langsung maupun tidak langsung.” Kawasan Muria Tergenang Banjir Hujan deras yang terus mengguyur membuat kawasan Muria, yakni Jepara, Kudus dan Pati dilanda banjir. Kepala BPBD Kabupaten Jepara, Lulus Suprayetno mengatakan, tujuh kecamatan di wilayah selatan Jepara dikepung banjir. Dua desa terendam total, yaitu Desa Batukali, Kecamatan Kalinyamatan dan Desa Ketilengsingolelo, Kecamatan Welahan. Ketinggian banjir di desa itu mencapai 3 meter. Banjir akibat curah hujan tinggi dan meluapnya Sungai Serang Welahan Drainase (SWD) I dan II. Tak hanya itu, ada juga titik tanggul di SWD yang jebol ditambah di Sungai Pecangaan-Gerdu. Lulus Suprayetno, Kepala BPBD Kabupaten Jepara “Total 900 warga mengungsi dan sekitar 323 hektare sawah terendam banjir.” Chart
Isu
Tone
Refleksi Pemberitaan
Bencana Alam
Netral
Bekasi, termasuk wilayah yang tak luput dari banjir. Kondisi ini menimpa di pesisir bekasi yang sangat perlu diberikan bantuan skala prioritas
Bencana Alam
Netral
Serapan informasi ini menjadi masukan yang perlu mendapat tindak lanjutnya. Penampungan sepertinya menjadi permasalahan yang perlu solusinya.
Bencana Alam
Netral
Bencana banjir yang melanda Jakarta secara otomatis mempengaruhi roda pergerakan seharihari. Ada banyak aktivitas yang juga menjadi bagian penghidupan warga terganggu terutama para korban banjir secara langsung yang tak memiliki uang.
Bencana Alam
Netral
Genangan banjir di kab. Jepara juga harus mendapat perhatian pihak Pemkab Jepara. Banjir ini juga menyebabkan 900 warga menjadi pengungsi Next
No 12
Media, hal & jurnalis Kompas, hal 1,15, MZW/ LAS/REK/ MHF/ZAL/ HEN/NIK/ ETA/VDL/ ADH/NAW
13
Harian Pelita, hal 11, rud
14
Koran Tempo, hal 11, Sahat Simatupang
Prev
Judul / Topik Pemerintah Gagap Menghadapi Bencana Rentetan bencana hidrometeorologi dan geologi di sejumlah daerah, menimbulkan gelombang pengungsi ratusan ribu orang. Bertahun-tahun bencana yang lebih kurang sama terjadi, tetapi penanganan dampak masih diwarnai kegagapan. Pengungsi menggugat peran pemerintah karena ditelantarkan hingga ada yang mengamuk. Akibat banjir di Kabupaten Karawang Jawa Barat yang melanda 173 desa dari total 309 desa, hingga Rabu (224), sebanyak 7.187 keluarga mengungsi. Bahkan, banyak yang mengungsi sejak Rabu pekan lalu tetapi masih mengeluhkan minimnya bantuan. Kemarin ratusan warga Desa Kiajaran Wetan, Lohbener, Indramayu, bahkan mengamuk dan memblokade jalur pantura selama 45 menit. Mereka kecewa karena tidak ada bantuan makanan dari pemerintah kabupaten. Banyak sorotan ketidaksiapan pemerintah merespons bencana. Kesiapan penanganan bencana, Khususnya dari faktor pencegahan (mitigasi) ataupun pengurangan risiko bencana banyak dipengaruhi peran pemimpin, selain persoalan dana. Keberadaan BPBD atau lembaga lain pemerintah yang menangani bencana, kata Eko, bukan jaminan kesiapan penanganan ketika bencana datang. Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana “Kapasitas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) masih terbatas, baik aspek pendanaan, personel, peralatan, maupun kemampuan manajerial.” Eko Teguh Paripurno, Direktur Pusat Studi Manajemen Bencana Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta “Kepemimpinan termasuk di daerah, sangat penting untuk menangani beacana.” Pemerintah Dinilai Tidak Serius Anggarkan Dana Bencana Anggota DPR RI Harry Azhar Azis menilai pemerintah tidak pernah serius mengangarkan dana penangulangan dan pencegahan bencana dalam APBN, sehinga banyak musibah yang tidak tertanggulangi dan tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah. Harry, di Batam, Rabu, mengatakan, UU No 24 tahun 2007 mengamanatkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus mengalokasikan dana untuk antisipasi dan penangulangan bencana. Namun, hal itu tidak tegas besaran yang harus dianggarkan. Pada APBN 2014, misalnya, pemerintah menganggarkan dana bencana melalui kantong seluuh kementerian, jumlahnya sekitar Rp13,5 triliun. Selain itu juga dianggarkan khusus melalui Badan Nasional Penanggunalangan Bencana sebesar Rp3 triliun. Padahal, biaya yang dikeluarkan untuk bencana relatif besar. Harry Azhar Azis, Anggota DPR RI “Tidak seperti dana pendidikan, diharuskan 20 persen. Dana kesehatan sebesar lima persen. Untuk bencana tidak disebutkan persentasenya.” Karo Usulkan Status Bencana Nasional Sinabung Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tengah mengkaji usul Pemerintah Kabupaten Karo yang meminta bencana erupsi Gunung Sinabung ditingkatkan statusnya menjadi bencana nasional. Gubenur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho mengaku telah menerima surat Bupati Karo Kena Ukur Surbakti mengenai usul itu. Penaikan status bencana juga didasarkan pada berbagai krteria sesuai dengan ketentuan. Berdasarkan catatan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, hingga kini cakupan wilayah bencana berada di empat kecamatan dari 17 kecamatan di Kabupaten Karo. Dari empat kecamatan tersebut, bencana menyebabkan warga di 23 desa dan dua dusun dalam radius 6 kilometer terpaksa mengungsi. Gatot Pujo Nugroho, Gubenur Sumatera Utara “Kami masih mengkaji secara akademis dan administratif.” Chart
Isu
Tone
Refleksi Pemberitaan
Bencana Alam
Netral
Perlu upaya dan kreasi di masing-masing pemimpin daerah dalam menghadapi setiap bencana yang datang.Tentunya hal ini juga sangat perlu didukung kesiapan dana dan infrastuktur.
Bencana Alam
Netral
Serapan informasi dari anggota DPR menjadi masukan dalam kesiapan menghadapi segala bencana, terutama masalah anggaran
Bencana Alam
Netral
Usulan ini perlu diperkuat dengan standar bencana nasional yang bisa dilihat dari aspek dampak.
Next