TANGGAL 01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15 16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
BULAN JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
2014 AGS
SEP
OKT NOV DES
Media Indonesia Jurnal Nasional
Overview:
Seputar Indonesia
Jumlah Media Meliput
: 7 Media
Kompas
Volume Pemberitaan
: 15 Artikel
Jakarta Globe
Leading Media
: Media Indonesia
Koran Tempo
Leading Isu
: Bencana Alam
Sentimen Isu
: Negatif
Investor Daily Republika The Jakarta Post
Pada pemberitaan hari ini tidak terdapat isu dengan sentiment negatif
Sinar Harapan
Positif :
Suara Pembaruan
Pada pemberitaan hari ini tidak terdapat isu dengan sentiment Positif
Harian Pelita
Netral :
Bisnis Indonesia Indopos Koran Jakarta Sriwijaya Post Pos Kota Rakyat Merdeka
Pemberitaan pada hari ini di dominasi oleh sentimen isu bertendensi netral Catatan : Pemberitaan pada hari ini di dominasi oleh sentimen isu bertendensi netral. Dengan pemberitaan salah satunya adalah Kasus Hutan Adat Diprediksi Meningkat seputar pemberitaan konflik disertai kekerasan seperti perampasan tanah, wilayah, dan sumber daya alam di wilayah adat diprediksi meningkat tiga kali lipat pada tahun ini. Tahun lalu, menurut catatan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), selama 2013 sedikitnya terjadi 143 kasus. Meningkatnya
Pikiran Rakyat
konflik itu, kata Sekretaris Jenderal AMAN Abdon Nababan, disebabkan pemerintah tidak serius menindaklanjuti putus an Mahkamah Konstitusi (MK) No 35/
Radar Banten
PUU-X/2012, yakni hutan adat bukan lagi sebagai hutan negara. Ia khawatir jika putusan itu tetap dianggap sepele, preseden buruk makin bermunculan.
Bali Post
Menurut Komisioner Komnas HAM Sandra Moniaga, putusan MK semestinya ditempatkan sebagai pintu masuk untuk memulihkan hak ulayat masyarakat
Majalah Gatra
adat. Di sisi lain, Direktur Eksekutif Noer Sajogyo Institute Fauzi Rachman meminta presiden membuat satuan tugas khusus untuk mendaftarkan klaim
Majalah Tempo Detik.com Vivanews
kepemilikan masyarakat adat atas wilayah adatnya. Satgas itu untuk mengarahkan Kemenhut, Badan Pertahanan Nasional, Badan Informasi Geospasial, Kemendagri, Kemensos, dan lembaga terkait lainnya
Tribun Timur
Berikut adalah kutipan pernyataan narasumber pada pemberitaan;
Jawa Post
Abdon Nababan, Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) “Ya tiga kali lipat, apalagi masih banyak yang tidak memberi laporan atau tidak terdokumentasi dengan baik.”
BIRO HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL RI Jl. Salemba Raya No.28, Telp. (021)3100470 – Jakarta Pusat http://www.kemsos.go.id/
Next
Persentase pembagian isu dominan di media pada hari ini: Bencana Alam
Persentase pembagian Media Cetak hari ini: 7 Media Seputar Indonesia 7% Republika 7%
9
8 7
Media Indonesia 27%
6 5
9
4 Harian Pelita 13%
3 2 1
1
1
1
1
1
1
0
Jurnal Nasional 13% Suara Pembaruan 20% Koran Tempo 13%
Prev
Next
Komunitas Adat Terpencil (KAT) No 1
Media, hal & jurnalis Media Indonesia, hal 21, YA/H-2
Prev
Judul / Topik
Isu
Kasus Hutan Adat Diprediksi Meningkat Konflik disertai kekerasan seperti perampasan tanah, wilayah, dan sumber daya alam di wilayah adat diprediksi meningkat tiga kali lipat pada tahun ini. Tahun lalu, menurut catatan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), selama 2013 sedikitnya terjadi 143 kasus. Meningkatnya konflik itu, kata Sekretaris Jenderal AMAN Abdon Nababan, disebabkan pemerintah tidak serius menindaklanjuti putus an Mahkamah Konstitusi (MK) No 35/PUU-X/2012, yakni hutan adat bukan lagi sebagai hutan negara. Ia khawatir jika putusan itu tetap dianggap sepele, preseden buruk makin bermunculan. Menurut Komisioner Komnas HAM Sandra Moniaga, putusan MK semestinya ditempatkan sebagai pintu masuk untuk memulihkan hak ulayat masyarakat adat. Di sisi lain, Direktur Eksekutif Noer Sajogyo Institute Fauzi Rachman meminta presiden membuat satuan tugas khusus untuk mendaftarkan klaim kepemilikan masyarakat adat atas wilayah adatnya. Satgas itu untuk mengarahkan Kemenhut, Badan Pertahanan Nasional, Badan Informasi Geospasial, Kemendagri, Kemensos, dan lembaga terkait lainnya. Abdon Nababan, Sekretaris Jenderal AMAN “Ya tiga kali lipat, apalagi masih banyak yang tidak memberi laporan atau tidak terdokumentasi dengan baik.”
Chart
Komunitas Adat Terpencil (KAT)
Tone Netral
Refleksi Pemberitaan Prediksi ini seharusnya bisa diantisipasi agar tidak menambah permasalahan yang sudah ada dan belum terselesaikan.
Next
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) No 2
Media, hal & jurnalis Republika, hal 17, C54 ed: muhammad hafil
Prev
Judul / Topik
Isu
Pemkot Bogor dan Depok Belum BPJS-kan Warganya Sejak digulirkannya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) per 1 Januari 2014, banyak pemerintah daerah dilaporkan belum mendaftarkan warga miskin mereka, termasuk Pemkot Bogor. Akibatnya, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Utama Bogor selaku pengelola KJN setempat, terpaksa menolak warga miskin yang datang mendaftar. Kepala Kepesertaan dan Pelayanan Pelanggan BPJS Bogor Budi Santoso menjelaskan, dari tiga wilayah administrative yang dinaungi BPJS Bogor, yakni Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota Depok, baru Kabupaten Bogor saja yang mendaftarkan warga miskin mereka. Dijumpai terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Rubaeah membenarkan bahwa pihak Dinkes Kota Bogor, mewakili Pemkot Bogor, belum mendaftarkan warga miskinnya. Alasannya, mereka masih melakukan pendataan. Menurut Rubaeah, dari 50 ribu peserta yang akan didaftarkan, akan diutamakan tiga golongan masyarakat, yakni mereka yang berpenyakit kronis, terdaftar dalam PKH (Program Keluarga Harapan), serta kader posyandu. Budi Santoso, Kepala Kepesertaan dan Pelayanan Pelanggan BPJS Bogor “Kota Bogor dan Depok belum mendaftar. Alasannya, bisa karena dana, data, atau bisa jadi mau mengelola sendiri.” Rubaeah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor “Datanya masih belum valid, jadi masih kami rapikan.”
Chart
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Tone Netral
Refleksi Pemberitaan Program BPJS seharusnya sudah bisa membantu warga dan dapat dinikmati hak-hak layanannya, kesiapan data dalam hal ini harus segera dirampungkan.
Next
Beras Masyarakat Miskin (Raskin) No 12
Media, hal & jurnalis Suara Pembaruan, hal a15, 143 (29-012014)
Prev
Judul / Topik
Isu
Pemkab Mukomuko Tetap Tolak Raskin Pemkab Mukomuko, Provinsi Bengkulu tetap menolak beras raskin untuk tahun 2014, karena masyarakat kurang mampu masih bisa membeli beras untuk kebutuhan keluarga. Bupati Mukomuko, Ichwan Yunus mengatakan, penolakan Pemkab Mukomuko jatah raskin selain warga miskin di daerah ini masih mampu membeli beras untuk kebutuhan keluarga sesuai kebutuhan juga pemberian raskin diniali tidak mendidik masyarakat untuk bekerja keras. Sebaiknya program raskin, tambahnya, dialihkn ke program proyek padat karya, sehingga dapat memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat, termasuk warga miskin. Ichwan Yunus, Bupati Mukomuko “Kami tetap menalok raskin tahun 2014, karena masyarakat miskin di Mukomuko masih bisa membeli beras untuk kebutuhan keluarga.”
Chart
Beras Masyarakat Miskin (Raskin)
Tone Netral
Refleksi Pemberitaan Sikap Pemkab menentukan kebijakan sendiri dan berupaya keras memiliki solusi lain selain pemberian raskin.
Next
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) No 14
Media, hal & jurnalis Suara Pembaruan, hal a21, ANTARA / DODO KARUNDENG (29-01-2014) (Berita Foto)
Prev
Judul / Topik
Isu
Manusia Gerobak Seorang pemulung menarik gerobak yang ditumpangi putrinya berseragam sekolah, diikuti istri dan anak bungsunya, di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (28/1).
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Chart
Tone Netral
Refleksi Pemberitaan Serapan informasi ini harus merefleksikan solusi dan penanggulangannya terhadap PMKS.
Next
Kelompok Usaha Bersama (Kube) No 15
Media, hal & jurnalis Harian Pelita, hal 6, syahran rasuni
Prev
Judul / Topik
Isu
Dari Kube, Lahir Dua Sarjana Mendengar cerita EVi akan ada bantuan dari Dinas Sosial DKI Jakarta, I’im bersemangat. Dia bergerak cepat. Hanya sekitar sebulan dia menyosialisasikan Kube, dia berhasil merekrut 10 orang anggota. Dibantu Evi, I'im berhasil membentuk Kube menjelang akhir tahun 2007. Kube bentukan I’im diberi nama Mawar Putih. Dan benar apa yang dikatakan Evi, tahun 2008 I’im mendapat bantuan dari Dinas Sosial (bantuan bersumber dari APBD DKI Jakarta) sebesar Rp 20 juta. Kube Mawar Putih hanya merupakan salah satu Kube yang berhasil diantara ratusan Kube dengan ribuan anggota di seluruh wilayah DKI Jakarta. I’im, Ketua Kelompok Kube Mawar Putih “Karena usaha kami berkembang berkat bimbingan dan Dinas Sosial bantuan tadi, kami bisa menyekolahkan anak.” Susy Dwi Harini, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dari Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta “Diantara yang berhasil, jujur saja, ada juga yang gagal. Kami terus melakukan pembinaan dan pendampingan.”
Chart
Kelompok Usaha Bersama (Kube)
Tone Netral
Refleksi Pemberitaan Hasil nyata dari program KUBE berbuah hasil. Terus pertahankan dan ditingkatkan pengembangannya.
Next
Kemiskinan No 9
Media, hal & jurnalis Jurnal Nasional, hal 14, Steve Saputra
Prev
Judul / Topik
Isu
Seluruh Desa di Banjarnegara Berkategori Miskin Seluruh desa di wilayah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah masuk dalam berbagai kategori Desa Miskin. Tolok ukurnya, bukan hanya kekurangan infrastruktur, juga rendahnya pendidikan dan perekonomiannya. Sebagian desa-desa tersebut juga sulit diakses karena lokasinya yang terisolir. Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (KPMD) Banjarnegara, Imam Purwadi menjelaskan, jumlah keseluruhan desa kategori miskin, baik itu Sangat Miskin, Miskin Sedang hingga Miskin Ringan mencapai 266 desa. Imam Purwadi, Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (KPMD) Banjarnegara “Secara administratif, jumlah pemukiman di Banjarnegara terbagi menjadi 266 desa dan dan 12 kelurahan. Karena berbagai kendala inilah, jumlah desa Miskin bisa mencapai setinggi itu.”
Chart
Kemiskinan
Tone Netral
Refleksi Pemberitaan Serapan ini bisa menjadi ukuran cluster Kabupaten. Jika masih dikategorikan masuk dalam daerah maupun desa miskin seharusnya bisa ditopang secara khusus, bisa saja dimasukan dalam Kab. Daerah Tertinggal.
Next
Bencana Alam
No
Media, hal & jurnalis
3
Media Indonesia, hal 6, SELAMAT SARAGIH
4
Media Indonesia, hal 10, AKHMAD SAFUAN
5
Koran Tempo, hal 11, Ika Ningtyas
6
Seputar Indonesia, hal 11, denny irawan/r ratna purnama/Abdullah m surjaya
Prev
Judul / Topik
Isu
Tone
Refleksi Pemberitaan
9.985 Warga Mengungsi Lagi Sejumlah wilayah di Jakarta terendam banjir lagi, termasuk di kawasan yang beberapa hari sebelumnya telah surut. Warga pun harus mengungsi kembali. Jakarta kembali dilanda banjir setelah hujan deras mengguyur sejak Selasa (28/1) malam sampai dini hari kemarin. Sedikitnya 21 wilayah kelurahan di Ibu Kota terendam dan memaksa 9.985 warga mengungsi. Menurut Kepala Bidang (Kabid) Informatika Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Edy Junaedi Harahap, 21 kelurahan yang terkena banjir berada di 11 kecamatan. Adapun 9.985 pengungsi ditampung di 34 lokasi. Sejumlah wilayah yang dilanda banjir pekan lalu dan sempat surut beberapa hari lalu kembali terendam. Edy Junaedi Harahap, Kepala Bidang (Kabid) Informatika Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta “Sebanyak 9.985 warga di 21 kelurahan terpaksa mengungsi karena permukiman mereka terendam banjir.” Hafids, warga “Banjir karena hujan deras semalam, ditambah lagi air di got meluap.” Banjir di Pantura Jawa Tengah Meluas Hingga kemarin, banjir masih merendam sejumlah wilayah Jawa Tengah bagian utara. Sementara itu, di wilayah selatan sudah surut. Wilayah pantura terdampak semakin luas. Apabila sebelumnya wilayah Kudus, Pati, dan Grobogan terendam banjir serta membuat akses jalan penghubung antarkota terputus, kini jumlah wilayah banjir bertambah. Yakni Pekalongan, Pemalang, Kendal, Semarang, Jepara, dan Rembang. Banjir telah melumpuhkan jalur pantura. Ketinggian air di jalur pantura masih sekitar 50 cm-100 cm sehingga terjadi antrean panjang kendaraan. Wilayah terparah dilanda banjir ialah di Kudus. Saat ini ada 14 ribu pengungsi dan sebanyak 44 rumah di Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, terseret banjir, dan 10 rumah di antaranya roboh. Setyo Budi, Kepala Desa Wonosoco “Banjir berlangsung 15 menit, tapi mengakibatkan puluhan rumah rusak dan roboh. Tidak ada korban jiwa.” Puting Beliung Merusak Puluhan Rumah Sedikitnya 87 rumah di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur, rusak setelah diterjang angin puting beliung, kemarin sore. Selain merusak rumah, puting beliung juga menyebabkan empat orang mengalami luka-luka. Puting beliung menerjang desa tersebut pada pukul 16.00 WIB. Ada tiga dusun yang terkena musibah itu, yakni Dusun Sidomukti, Dusun Sidorejo Wetan, dan Dusun Sidorejo Kulon. Hingga pukul 19.00 WIB tercatat 87 rumah rusak berat dan ringan. Selain itu, sebuah peternakan ayam beromzet Rp 300 juta, vihara, dan SDN 2 Yosomulyo juga rusak. Kerugian ditaksir mencapai Rp 837,5 juta. Didik Kartika, Kepala Desa Yosomulyo “Rumah rusak ringan akan kami perbaiki besok.”
Bencana Alam
Netral
Selama musim hujan masih berlangsung, banjir harus tetap diwaspadai kedatangannya. kedepan persiapan menghadapi banjir harus diperkuat dengan kesiapan infrastuktur yang memadai.
Bencana Alam
Netral
Jawa Tengah menjadi salah satu propinsi yang mengalami banjir skala besar. Perlu persiapan yang matang ditahun mendatang guna kesiapan menghadapi bencana.
Bencana Alam
Netral
Daerah Penyangga Juga Banjir Tidak hanya di Jakarta, di sejumlah daerah penyangga, hujan deras yang mengguyur sejak malam hingga siang hari kemarin juga menyebabkan banjir di berbagai wilayah. Sedikitnya 1.270 kepala keluarga (KK) diempat perumahan di Kota Tangerang terendam banjir dengan ketinggian paling parah mencapai 2,5 meter. Di Perumahan Ciledug Indah 1 terdapat 500 KK. Air yang menggenangi wilayah tersebut berketinggian berkisar 5-10 sentimeter (cm). Sementara di DDN terdapat 200 KK dengan ketinggian genangan antara 50-70cm. Penyebab banjir yaitu hujan deras yang terjadi sejak Selasa (28/1) malam. Iksan Bhakti, Ketua Tagana Kota Tangerang “Total banjir hari ini (kemarin) di empat perumahan, yakni Perumahan Ciledug Indah, Kompleks DDN, Puri Cipondoh Asri, dan Perumahan Total Persada.” Mumu, warga Perumahan Total Persada Periuk “Ketinggian air sudah mencapai dua meter dan hampir merendam seluruh bagian rumah warga.”
Bencana Alam
Netral
Puting Beliung kembali menimbulkan dampak dan kerugian. Kali ini menimpa Banyuwangi Jawa Timur. Masa rehabilitasi dan pemulihan bagi korban yang terkena dampak langsung. Kondisi ini sungguh memprihatinkan, karena daerah penyangga Jakarta tak lepas dari banjir. Artinya Jakarta dalam kepungan banjir dan ini memerlukan solusi secepatnya.
Chart
Next
No
Media, hal & jurnalis
7
Koran Tempo, hal 26, Juli Hantoro
8
Jurnal Nasional, hal 11, Steve Saputra
10
Harian Pelita, hal 15, ant/zis
11
Media Indonesia, hal 10, FL/ ES/RZ/ST/ TS/N-3
13
Suara Pembaruan, hal a12, 143/ARS/136/ JDL (29-01-2014)
Prev
Judul / Topik
Isu
Banjir Isolasi Warga di Tangerang dan Bekasi Warga Muaragembong, Bekasi, kehabisan bahan makanan. Hujan deras yang mengguyur kawasan tangerang dan sekitarnya membuat Jalan Jambu yang merupakan akses utama ke Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, putus. Jalan itu terendam banjir setinggi 1,5 meter. Akibatnya, warga yang ada di Desa Cisereh terisolasi. Warga kemarin dievakuasi menggunakan perahu karet ke lokasi yang tidak jauh dari desa tersebut. Kepala Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Tangerang, Teteng Jumara, mengatakan banjir yang merendam desa itu berasal dari luapan Sungai Cimanceri. Selain Desa Cisereh, akibat hujan deras semalaman, banjir merendam 21 desa dan kelurahan di Kecamatan Pasar Kemis, Tigaraksa, Rajeg, dan Gunung Kaler. Teteng Jumara, Kepala Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Tangerang “Di Gunung Kaler banjir merendam 200 rumah di empat kampung.” Runci, Warga “Dari pernerintah daerah belum ada bantuan apa pun.” Darurat Banjir Di Tenggara Jateng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menyatakan, lebih dari 1.103 rumah dan bangunan umum di Kecamatan Sidareja dan Kedungreja terendam akibat banjir. Luasnya cakupan genangan air ini pun diprediksikan sulit surut mengingat intensitas hujan di kawasan tersebut justru cenderung meningkat. Sampai saat ini, banjir telah menggenangi hingga 6 desa di Kecamatan Sidareja yakni Sidamulya, Sudagaran, Gunungreja, Tegalsari, Sidareja dan Tinggarjaya. Sedangkan di Kecamatan Kedungreja, banjir melanda di Desa Ciklapa, Rejamulya dan Bangunreja. Supriyanto, Kepala BPBD Cilacap “Sementara yang telah kami data, 45 Kepala Keluarga (KK) mengungsi di Koramil Sidareja dan beberapa gedung lainnya. Sebagian besar warga memang masih bertahan di rumah meski dalam kondisi tergenang.” BPBD Dirikan Posko Kesehatan Korban Longsor Sukamakmur Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor mendirikan posko kesehatan bagi pengungsi tanah longsor di Kampung Gonggong Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur. Kepala Sub Seksi Logistik BPBD Kabupaten Bogor Budi Aksomo mengatakan, hingga saat ini situasi di lokasi masih terjadi pergerakan tanah, beberapa rumah yang tadinya berstatus terancam sudah ada yang ambruk. Berdasarkan catatan BPBD sebanyak 590 jiwa dari 156 kepala keluarga diungsikan dari kampungnya dan menempati tempattempat pengungsian yang tersebar di sejumlah rumah penduduk. Tercatat sebanyak 55 unit bangunan rumah rusak berat rata dengan tanah, 41 unit rusak berat dan 43 unit berstatus terancam tidak bisa ditempati. Budi Aksomo, Kepala Sub Seksi Logistik BPBD Kabupaten Bogor “Selain merusak rumah, longsor juga menyebabkan ruas jalan berjarak 400 meter dari lokasi terbelah dan retakan mencapai 7 meter.” Lima Kecamatan Masuk Darurat Bencana Pemerintah Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim), menetapkan status darurat bencana untuk lima kecamatan di wilayah itu. Salah satunya ialah Kecamatan Bareng, tempat terjadinya tanah longsor yang menewaskan tujuh orang. Adapun lima kecamatan yang berstatus darurat bencana ialah Bareng, Wonosalam, Mojoagung, Sumobito, dan Planggaan. Dengan dikeluarkan status itu, lanjut Nyono, penanganan dilakukan secara kontinu dengan melibatkan semua instansi dan lembaga, termasuk proses evakuasi dan rehabilitasi pascabencana. Pemprov Jatim dan Pemkab Jombang merencanakan relokasi 20 kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal. Nyono Suherli, Bupati Jombang “Kita keluarkan darurat bencana karena hujan deras yang melanda Jombang berdampak luas terhadap lima kecamatan tersebut.” 29 Korban Banjir Sitaro Belum Ditemukan Pencarian dan evakuasi 29 korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut), mengalami kendala sulitnya medan di lokasi kejadian di Desa Nameng, Kecamatan Siau Barat Timur, Sitaro, berlokasi sekitar 200 kilometer dari Manado, Ibukota Sulut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut, pada Rabu (29/1) ini, akan mengirim lagi tambahan tim penyelamat dari personel SAR, TNI, dan Polri untuk mencari para korban yang diduga tertimbun batu dan lumpur di Sungai Solui, sejak Sabtu (25/1) lalu. Dari Jawa Timur (Jatim) dilaporkan, sedikitnya 450 rumah penduduk di empat dusun di Desa Jabon Tegal, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, terendam banjir, hingga Selasa. Sekitar 1.525 warga yang rumahnya terendam, terpaksa tak bisa beraktivitas dengan baik. Kegiatan perekonomian juga tersendat, kantor-kantor pemerintah/swasta banyak tutup. Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Mojokerto, Saefi mengatakan, banjir akibat meluapnya Sungai Kali Sadar yang bertemu Sungai Kali Gembolo di Desa Jabon Tegal. Saefi, Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Mojokerto “Sampai Selasa petang ini, ketiggian air masih belum surut. Mudah-mudahan di bagian hulu tidak turun hujan lagi agar air tidak naik lagi dan menggenangi kawasan pemukiman penduduk lebih luas lagi.”
Chart
Tone
Refleksi Pemberitaan
Bencana Alam
Netral
Serapan informasi ini menjadi masukan dalam pendistribusian bantuan maupun skala prioritas.
Bencana Alam
Netral
Banjir sudah mengharuskan Pemrop Jateng bekerja keras untuk menanggulanginya, Kab. Cilacap menajdi Kabupaten yang dilanda banjir signigikan setelah Pati.
Bencana Alam
Netral
Langkah reaktif dan bersifat positif diambil oleh BPBD. Setidaknya sampai masa rehabiltasi dan pemulihan korban yang terkena dampak dianggap selesai.
Bencana Alam
Netral
Langkah serius meghadapi bencana ditunjukan oleh Pemkab Jombang dengan menetapkan 5 kecamatan potensi bencana.
Bencana Alam
Netral
Sangat disayangkan, Banjir menelan korban Jiwa yang tak terhindarkan. Hal ini sungguh menjadi pembelajaran yang kuat dalam menghadapi dan menanggulangi bencana banjir.
Next