BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
INSPEKTORAT
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2013
Nomor Tanggal
: 007/IN/2014 : 24 Januari 2014
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
INSPEKTORAT
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2013
Nomor Tanggal
: 007/IN/2014 : 24 Januari 2014
Kata Pengantar Dalam rangka melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan yang merupakan amanah dari seluruh stakeholders Inspektorat BPKP, sudah menjadi kewajiban dan kebutuhan untuk melaporkan amanah tersebut. Inspektorat BPKP yang merupakan bagian dari BPKP Pusat tetap tidak dapat melepaskan kewajiban untuk menunjukkan akuntabilitasnya. Dasar hukum penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat BPKP Tahun 2013 adalah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 dengan mengacu pada Rencana Kinerja Taunan (RKT) Inspektorat BPKP Tahun 2013. LAKIP sebagai bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan salah satu cara untuk mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (good governance), mendorong peningkatan pelayanan publik dan mencegah praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). LAKIP Inspektorat BPKP ini memiliki dua fungsi utama, yaitu: -
Pertama, sebagai sarana bagi Inspektorat BPKP dalam rangka kewajiban menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders.
-
Kedua, sebagai sarana evaluasi mandiri (selfevaluation) atas pencapaian kinerja Inspektorat sebagai upaya penyempurnaan kinerja di masa mendatang, terutama dalam hal dokumen perencanaan, pelaksanaan program dankegiatan, serta kebijakan.
i
LAKIP Inspektorat BPKP Tahun 2013 Dengan demikian kami berharap LAKIP ini menjadi media pertanggungjawaban kinerja yang dapat bermanfaat dalam pengambilan keputusan dan mendorong peningkatan kinerja Inspektorat BPKP di masa yang akan datang.
Jakarta, 24 Januari 2014 Inspektur,
Hari Setiadi NIP 19550625 197801 1 001
ii
LAKIP Inspektorat BPKP Tahun 2013
Daftar Isi Halaman KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
1. Tugas dan Fungsi
1
2. Struktur Organisasi
2
3. Lingkungan Strategis yang Berpengaruh
2
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
4
1. Rencana Strategis
4
2. Perencanaan dan Penetapan Kinerja
6
3. Sasaran
7
3. Program
9
AKUNTABILITAS KINERJA
17
1. Capaian Kinerja
17
2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
17
3. Aspek Keuangan dan Penunjang lainnya
64
PENUTUP
71
BAB II
BAB III
BAB IV
LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran I
: CapaianKinerjaTahun 2013
Lampiran II : PengukuranEfisiensiCpapaianKinerjaTahun 2013 Lampiran III : Perbandingan Data KeuanganTahun 2010-2013
iii
LAKIP Inspektorat BPKP Tahun 2013
Daftar Tabel Halaman
Tabel 2.1
Sasaran dan IKU Tahun 2013 Inspektorat BPKP
7
Tabel 2.2
Target Kegiatan Program Kesatu Tahun 2013 Inspektorat BPKP
11
Tabel 2.3
Target Kegiatan Program Kedua Tahun 2013 Inspektorat BPKP
14
Tabel 2.4
Target Kegiatan Program Ketiga Tahun 2013 Inspektorat BPKP
16
Tabel 3.1
Capaian Kinerja Tahun 2013 Inspektorat BPKP
18
Tabel 3.2
Anggaran Empat Tahunan Tahun 2010-2013 Inspektorat BPKP
66
Tabel 3.3
Kenaikan (Penurunan) Anggaran Empat Tahunan Tahun 2010-
67
2013 Inspektorat BPKP
iv
LAKIP Inspektorat BPKP Tahun 2013
Ringkasan Eksekutif Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Inspektorat BPKP menginformasikan
tugas dan fungsi serta hasil capaian
kinerja tahun 2013 Inspektorat BPKP yang merujuk pada Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 Inspektorat BPKP, Rencana Kinerja Tahun (RKT) tahun 2013, dan wujud pertanggungjawaban atas Penetapan Kinerja (Tapkin) yang telah dijanjikan oleh Inspektur BPKP. Inspektorat BPKP telah menetapkan visi dan misi dalam Renstra Tahun 20102014, yaitu dengan visi sebagai ”Auditor Intern BPKP Yang Profesional Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja BPKP” ”Mendorong
peningkatan
tata
yang didukung dengan misi
kelola pemerintahan
yang
baik
dan
terwujudnya iklim yang mencegah KKN di Lingkungan BPKP”. Dalam rangka mencapai visi dan misi tersebut Inspektorat BPKP telah menetapkan dan merealisasikan tujuan dan sasaran utama, dengan capaiankinerja pada tahun 2013 sebesar 100%, yaitu terdiri atas: Tujuan
Sasaran
Indikator Kinerja Utama
Capaian (%)
1
2
3
4
Terwujudnya 1. Meningkatnya 1) Persentase Jaminan Mutu dan efektifitas ditindaklanjutinya Kepatuhan perencanaan rekomendasi hasil terhadap pengawasan evaluasi, reviu, dan Standar/Ketentuan sebesar 90% audit yang berlaku dan kualitas 2) Persentase Jumlah dalam setiap pengelolaan Rencana Penugasan pelaksanaan keuangan Pengawasan yang kegiatan BPKP sebesar 100% Terealisasi 3) Persepsi Kepuasan terhadap Pelayanan Kepegawaian 4) Persepsi Kepuasan terhadap Pelayanan v
66,08
146,37
86,02
100,80
LAKIP Inspektorat BPKP Tahun 2013
Tujuan
Sasaran
Indikator Kinerja Utama
Capaian (%)
1
2
3
4
Keuangan 2. Terpenuhinya 5) Persepsi kepuasan kebutuhan terhadap Pelayanan sarana dan sarana dan prasarana prasarana aparatur-BPKP Capaian kinerja utama atau capaian sasaran
93,45
Inspektorat BPKP pada tahun
2013, dari lima IKU yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (Tapkin) tahun 2013 terdapat dua IKU yang mencapai target atau berhasil dan tiga IKU yang belum mencapai target. Hal ini menggambarkan peran Inspektorat BPKP dalam memberikan konstribusi kepada stakeholders masih perlu ditingkatkan. Di samping itu juga terdapat beberapa kegiatan yang dapat menjadi nilai tambahbagi peran Inspektorat BPKPdengan mengoptimalkan sumber daya dan dana yang ada, seperti penugasan-penugasan Non PKP2T. Dalam mencapai kinerja tersebut Inspektorat BPKP pada tahun 2013 didukung dengan dana atau anggaran sebesar Rp6.305.492.000,00 dengan realisasi sebesar Rp5.944.322.221,00 atau 94,27%, di samping itu juga terdapat dukungan sumber daya manusia (SDM) sebanyak 37 pegawai dan sarana prasarana senilai Rp1.752.015.547,00. Dibandingkan dengan tahun 2012, terdapat kenaikan anggaran sebesar Rp191.968.000,00 (anggaran tahun 2012 sebesar Rp6.113.524.000,00) dengan realisasi sebesar 94,07% atau lebih rendah dari realisasi tahun 2013. Demkian ringkasan eksekutif ini dibuat, untuk lebih jelasnya akan diurakan di dalam Bab III LAKIP tahun 2013 Inspektorat BPKP, dan hal ini menjadi pemicu bagi perbaikan kineja Inspektorat BPKP di masa yang akan datang, demi tercapainya Visi dan Misi BPKP “Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif dan Terpercaya,
untuk
Mewujudkan
Akuntabilitas
Berkualitas”.
vi
Keuangan
Negara
yang
BABI
S
PENDAHULUAN ebagai salah satu unit kerja eselon II di lingkungan BPKP, Inspektorat BPKP memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan unit kerja eselon II lainnya, yaitu Inspektorat BPKP merupakan unsur pengawasan fungsional terhadap unit kerja
yang berada di lingkungan BPKP dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPKP. 1. TUGAS DAN FUNGSI Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP.06.00.00-080/K/2001 tanggal 20 Februari 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Inspektorat BPKP mempunyai tugas:
Melaksanakan Pengawasan Fungsional terhadap Unit Kerja yang berada di Lingkungan BPKP
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, Inspektorat BPKP menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengawasan pada Inspektorat BPKP; b. Penyiapan bahan penyusunan prosedur dan pedoman kegiatan operasional Inspektorat BPKP; c. Pelaksanaan pemeriksaan ketaatan, efisiensi, dan efektivitas tugas dan kegiatan unit kerja di lingkungan BPKP; d. Pelaksanaan pemeriksaan khusus terhadap indikasi penyimpangan dan
1
penyalahgunaan wewenang unit kerja dan pegawai di lingkungan BPKP; e. Pelaksanaan evaluasi laporan akuntabilitas kinerja unit kerja di lingkungan BPKP; f. Pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan Inspektorat BPKP; g. Evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan pemeriksaan Inspektorat BPKP; h. Analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan hasil pengawasan Inspektorat BPKP. 2. STRUKTUR ORGANISASI Inspektorat BPKP dipimpin oleh seorang Inspektur yang membawahkan: a. Sub-Bagian Tata Usaha, yang mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, barang milik negara, dan tata usaha pengawasan di Inspektorat. b. Kelompok Jabatan Fungsional, yang mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Struktur Organisasi Inspektorat BPKP sebagai berikut:
Inspektur Sub-Bag.Tata Usaha
Kelompok JabatanFungsional
3. LINGKUNGAN STRATEGIS YANG BERPENGARUH Keberhasilan pelaksanaan tugas Inspektorat BPKP mencapai visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis sangat dipengaruhi oleh lingkungan strategis baik eksternal maupun internal. Lingkungan strategis eksternal dapat diidentifikasi berupa:
2
a. Komitmen pemerintah untuk menyelenggarakan Negara yang bersih, tertib,
dan
bertanggung
jawab
(good
governance
and
clean
government) Sesuai
dengan
Ketetapan
MPR
Nomor
XI/MPR/1998
tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN serta UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN, maka penyelenggaraan Negara yang bersih dan berwibawa menjadi komitmen pemerintah untuk mewujudkannya. Inspektorat BPKP sebagai aparat pengawasan intern pemerintah tentu tidak lepas dari kewajiban sebagaimana termaktub dalam ketentuan diatas. b. Birokrasi yang dituntut makin profesional dalam melayani publik Pada era reformasi sekarang ini, masyarakat menjadi semakin kritis dan menginginkan adanya pelayanan prima yang transparan dalam setiap kegiatan birokrasi. Hal ini mengharuskan para birokrat di pemerintahan untuk bekerja secara profesional dan memberikan pelayanan yang sebaikbaiknya untuk masyarakat. c. Nilai-nilai etis/kepantasan dan moral Dalam pelaksanaan setiap kegiatan, Inspektorat BPKP dituntut untuk tetap mengedepankan nilai-nilai etis/kepantasan dan moral, sehingga dapat mempertanggungjawabkan setiap kegiatan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan tidak menyimpang dari nilai-nilai etis/kepantasan yang ada dalam masyarakat Indonesia. Lingkungan strategis internal berupa: 1) Dukungan dan komitmen penuh dari Pimpinan BPKP; 2) Tugas dan fungsi yang jelas; 3) Kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memadai; 4) Ketersediaan Sarana dan prasarana yang memadai; 5) Pedoman-pedoman pelaksanaan tugas yang jelas dan terstruktur.
3
BABII
D
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
okumen perencanaan dan perjanjian (penetapan) kinerja merupakan suatu dokumen yang dimanfaatkan oleh setiap pimpinan
Instansi
Pemerintah
untuk
memantau
dan
mengendalikan pencapaian kinerja organisasi, melaporkan
capaian realisasi kinerja dalam Lakip serta menilai keberhasilan organisasi. Perencanaan dan penetapan kinerja tidak dapat dipisahkan dari Rencana Strategis karena sesungguhnya merupakan penjabaran tahunan dari Renstra itu sendiri. 1. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) Rencana Strategis meliputi pernyataan visi dan misi, penetapan tujuan, serta penentuan strategi/cara pencapaian tujuan (kebijakan, program, dan kegiatan). Perumusan Renstra Inspektorat mencakup visi, misi, tujuan, serta cara pencapaian tujuan, yang secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut: a. Visi Inspektorat BPKP:
Auditor Intern BPKP yang Profesional dalam Rangka Meningkatkan Kinerja BPKP
Pernyataan visi tersebut mengandung tiga kata-kata kunci yaitu “Auditor Intern, Profesional, dan Meningkatkan Kinerja BPKP”. Kata kunci pertama yaitu Auditor Intern mengandung makna bahwa Inspektorat BPKP adalah auditor intern dari unit organisasi BPKP yang taat pada standar dan etika profesi dan meyakini bahwa keberadaannya lebih pada upaya penciptaan proses tata kelola pemerintahan yang baik dan 4
bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)serta penerapan sistem pengendalian intern pemerintah, guna mendukung pencapaian visi dan misi BPKP. Kata kunci kedua yaitu Profesional mengandung makna bahwa dalam setiap pelaksanaan kegiatan/penugasan, Inspektorat BPKP senantiasa melakukannya dengan suatu landasan metodologi, sikap kerja yang berintegritas secara moral dan profesi, dan senantiasa berorientasi kepada penciptaan nilai tambah bagi unit kerja di lingkungan BPKP. Kata kunci ketiga yaitu Meningkatkan kinerja BPKP secara implisit tersirat bahwa Inspektorat BPKP memiliki kewajiban moral untuk mendukung terwujudnya visi BPKP sebagai “Auditor Presiden yang responsif, interaktif, dan terpercaya untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas”. Kewajiban moral tersebut diimplementasikan melalui pelaksanaan pengawasan fungsional
yang mampu mendorong
peningkatan kinerja BPKP. b. Misi Inspektorat BPKP:
Mendorong Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan Terwujudnya Iklim yang Mencegah KKN di Lingkungan BPKP
Di dalam misi Inspektorat BPKP tersebut, terkandung dua hal yaitu: (1) peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik, berupa penerapan praktek-praktek terbaik dalam penyelenggaraan pemerintahan; (2) mendorong terwujudnya iklim yang mencegah KKN, yang akan mendorong terciptanya aparatur yang bersih dan andal di lingkungan BPKP sehingga tercapai tata kelola pemerintahan yang baik.
5
c. Tujuan Tujuan dari misi adalah “Terwujudnya jaminan mutu dan kepatuhan terhadap standar/ketentuan yang berlaku dalam setiap pelaksanaan kegiatan BPKP”. 2. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Perencanaan dan penetapan kinerja tahun 2013 merupakan salah satu bentuk implementasi (pemanfaatan) Renstra dalam perencanaan tahunan Inspektorat BPKP. a. Perencanaan Kinerja Perencanaan kinerja tahun 2013 diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki. Setiap sasaran strategis yang telah ditetapkan dijabarkan lebih lanjut ke dalam sejumlah program. Di dalam setiap program terdapat sejumlah kegiatan yang
merupakan
tindakan
nyata
untuk
dilaksanakan
pada
tahun
bersangkutan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.Dalam lingkup Inspektorat BPKP yang merupakan unit kerja eselon II mandiri di lingkungan BPKP, perencanaan kinerja diwujudkan dalam bentuk Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) tahun 2013 yang memuat dua kelompok kegiatan yaitu Program Kerja Pengawasan dan Pembinaan Tahunan (PKP2T) tahun 2013 dan Program Kerja Administrasi Umum (PKAU) tahun 2013. RKT tersebut adalah salah satu bentuk implementasi (pemanfaatan) dokumen penetapan kinerja (Tapkin) dan Renstra dalam perencanaan kinerja tahunan. b. Penetapan Kinerja (Tapkin) Tapkin tahun 2013 Inspektorat BPKP merupakan dokumen tahunan yang berisi pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara Kepala BPKP dengan Inspektur BPKP untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan sasaran strategis, indikator kinerja utama (IKU) yang telah ditetapkan dalam Renstra, dan didukung sumber daya dan dana yang dimiliki oleh Inspektorat BPKP.
6
Pada tahun 2013, Inspektorat BPKP (berdasarkan Lampiran Keputusan Inspektur BPKP No.KEP-004/IN/2013 tentangperubahan KEP-137/IN/2011 tentang Renstra Inspektorat BPKP Tahun 2010-2014) telah menetapkan dua sasaran strategis dengan lima indikator kinerja utama dan didukung dengan anggaran setelah revisi sebesar Rp6.305.492.000,00 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 2.1 Sasaran dan IKU Tahun 2013 Inspektorat BPKP Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Target (%)
1
2
3
1) Persentase ditindaklanjutinya 1. Meningkatnya efektifitas rekomendasi hasil evaluasi, reviu, perencanaan dan audit pengawasan sebesar 90% dan kualitas 2) Persentase Jumlah Rencana pengelolaan Penugasan Pengawasan yang keuangan sebesar Terealisasi 100%
77,00
3) Persepsi Kepuasan terhadap Pelayanan Kepegawaian
85,00
4) Persepsi Kepuasan Pelayanan Keuangan
terhadap
85,00
5) Persepsi kepuasan terhadap 2. Terpenuhinya kebutuhan sarana Pelayanan sarana dan prasarana dan prasarana aparatur-BPKP
85,00
90,00
3. SASARAN Sebagai unit kerja eselon II mandiri, Inspektorat BPKP berkewajiban untuk melaporkan akuntabilitas pencapaian sasaran strategisnya sebagaimana telah ditargetkan dalam dokumen Tapkin. Di samping itu, karena di dalam Renstra juga telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai ukuran keberhasilan pencapaian program, maka dalam LAKIP ini juga disajikan
7
sejauh mana tingkat pencapaian atas IKU. Tingkat pencapaian sasaran dan program tersebut disajikan dalam formulir Pengukuran Kinerja (PK) yang disajikan secara lengkap dalam lampiran 1 dan 2. Penjelasan uraian lebih lanjut atas pengukuran capaian kinerja sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut: a. Persentase ditindaklanjutinya rekomendasi hasil evaluasi, reviu, dan audit IKU tersebut diukur dengan membandingkan jumlah rekomendasi yang telah ditindaklanjuti oleh satuan kerja yang dievaluasi/direviu/diaudit, dengan jumlah rekomendasi dari Inspektorat yang tertuang dalam Laporan Hasil Evaluasi/Reviu/Audit. b. Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi Sistem perencanaan pengawasan merupakan salah satu bagian dari sistem manajemen dukungan yang berperan penting dalam membantu keberhasilan pelaksanaan kegiatan teknis Inspektorat. IKU “Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi” diukur dengan membandingkan realisasi penugasan pengawasan terhadap rencana penugasan pengawasan yang ditetapkan. c. Persepsi kepuasan terhadap pelayanan kepegawaian Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para penerima layanan, dengan metode skala 1-5, kemudian dihitung persentasenya. Perhitungan persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelolaan kepegawaian dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner kepada para pegawai di Inspektorat. d. Persepsi kepuasan terhadap pelayanan keuangan Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima
8
layanan dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para penerima layanan, dengan metode skala 1-5, kemudian dihitung persentasenya. Perhitungan persepsi kepuasan
terhadap
pelayanan
pengelolaan
keuangan
dilaksanakan
dengan metode penyebaran kuesioner kepada para pegawai di Inspektorat. e. Persepsi kepuasan terhadap pelayanan sarana dan prasarana Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para penerima layanan, dengan metode skala 1-5, kemudian dihitung persentasenya. Perhitungan persepsi kepuasan terhadap pelayanan sarana dan prasarana dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner kepada para pegawai di Inspektorat. 4. PROGRAM Penyusunan program dan kegiatan pada Renstra Tahun 2010-2014 Inspektorat BPKP mengacu pada kebijakan restrukturisasi program dan kegiatan yang diterapkan dalam penyusunan Renstra tahun 2010-2014 BPKP. Program didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu/lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh BPKP sebagai K/L Non Kementerian untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, dan/atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh K/L tersebut. Terdapat dua jenis program, yaitu program generik dan program teknis. Program generik merupakan program-program yang digunakan oleh beberapa organisasi eselon I A yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi pemerintahan (pelayanan internal), sedangkan
program
teknis
merupakan
program
yang
menghasilkan
pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal), Dengan mempertimbangkan restrukturisasi program yang dirancang oleh Bappenas, Renstra Tahun 2010-2014 Inspektorat BPKP berisi tiga program
9
sebagai berikut: a. Program Teknis Program
Pengawasan
Intern
Akuntabilitas
Keuangan
Negara
dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) b. Program Generik 1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP. 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP. Penjelasan uraian lebih lanjut atas pengukuran capaian kinerja sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut: 1) Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan
Penyelenggaraan
Sistem
Pengendalian
Intern
Pemerintah (SPIP) Untuk mencapai keluaran agar sesuai dengan target yang akan dicapai, maka
kegiatan-kegiatan
dalam
pelaksanaan
pengawasan
intern
akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP oleh Inspektorat BPKP dilakukan melalui evaluasi, reviu, dan audit. Secara umum langkah-langkah untuk pelaksanaan tiap kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: a) Sosialisasi Pedoman Pelaksanaan melalui PKS: Memberikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan. Mengembangkan kemampuan seseorang untuk berlaku secara efektif dan efisien, serta mengembangkan kemampuannya b) Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melaksanakan langkahlangkah atau mengisi pernyataan yang tertuang dalam daftar simak.
10
c) Koordinasi dan Konsultasi Pelaksanaan koordinasi dan konsultasi dimaksudkan dalam rangka kejelasan atas penyelenggaraan evaluasi, reviu, maupun audit operasional. d) Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi dimaksudkan untuk mendorong serta memberikan penjaminan mutu atas pelaksanaan kegiatan pada program ini yang telah dilaksanakan, sedangkan tujuannya adalah meningkatnya
kuantitas
dan
kualitas
penyelenggaraan
dan
pelaksanaan kegiatan berdasarkan peraturan dan pedoman yang berlaku. Target pelaksanaan kegiatan atas program ini yang dilaksanakan oleh Inspektorat pada tahun 2013 sebanyak 10 kegiatan. Dari sepuluh kegiatan tersebut terdapat empat target kegiatan (butir 1, 3, 4,dan 5) yang berbeda antara Renstra dan Tapkin (lihat Tabel 2.2.). Tabel 2.2 Target Kegiatan Program Kesatu Tahun 2013 Inspektorat BPKP Uraian
Audit Khusus
5
Evaluasi Kegiatan
6
Monitoring Tindak Lanjut % Temuan Hasil Temuan Hasil Audit BPK Audit BPK yg di-TL Penyusunan Sistem % tersedia Sistem Pelaporan Gratifikasi Pelaporan Gratifikasi
7
2 29
2 37
Lap
12
6
Lap
29
30
%
100
N/A
%
100
N/A
Lap.Hasil Riviu Lap.Hasil Audit Operasional Lap.Hasil Audit Khusus Laporan Hasil Evaluasi
4
Kinerja/
Lap Lap
2 Lap.Hasil evaluasi SPIP
2 3
atas
3 Lap
Target Tapkin 5 29
Satuan
1 Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Reviu Laporan Keuangan Audit Operasional
1
Target Renstra 4 35
IK Output
11
3 %
Target Renstra 4 100
Target Tapkin 5 N/A
%
80
N/A
%
77
N/A
IK Output
Satuan
1 Penyusunan Sistem Pengaduan Masyarakat yg Efektif
2 % tersedia Sistem Pengaduan Masy.yg Efektif
9
Monitoring Penyelesaian Tindak Lanjut atas Pengaduan yang Disampaikan Masyarakat
10
Pemutakhiran Data Hasil Pengawasan dan Tindak Lanjut dengan Auditan
% Penyelesaian TL atas Pengaduan yg Disampaikan Masy. % ditindaklanjutinya rekomendasi hasil evaluasi, reviu, dan audit
Uraian 8
Sementara itu penerima manfaat kegiatan pada program ini adalah seluruh Perwakilan, Pusat-pusat,dan Deputi Rendal serta pihak-pihak lain yang berkepentingan. 2) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP Pelaksanaan pembayaran gaji dan tunjangan untuk para pegawai dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perbendaharaan yang berlaku, dengan tahapan dan waktu pelaksanaan sebagai berikut: (1)
Pembayaran Gaji dan Tunjangan Petugas Pengantar Surat Perintah Membayar (SPM) menyerahkan Arsip Data Komputer (ADK) aplikasi Gaji Pokok Pegawai (GPP) dan SPM-LS Gaji ke KPPN Jakarta IV selambat-lambatnya pada tanggal 15 bulan n untuk pembayaran gaji bulan n+1, kemudian pada tanggal 1 bulan pembayaran SP2D-LS yang telah diterima bank dicairkan/ditransfer ke rekening masing-masing pegawai. Apabila tanggal 1 merupakan hari libur, maka pembayaran dilakukan pada hari
kerja
berikutnya.
Pembayaran
gaji/tunjangan
merupakan
pengeluaran yang bersifat biaya utama.
12
(2)
Pembayaran Uang Makan dan Lembur Petugas
Pengelola
Administrasi
Belanja
Pegawai
setelah
berakhirnya bulan yang bersangkutan (n+1) membuat daftar uang makan dan daftar lembur untuk diajukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk dibuatkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)-nya, kemudian dibuatkan SPM-nya dan diajukan ke KPPN Jakarta IV. Selanjutnya uang makan dan uang lembur ditransfer dari Bank Operasional KPPN ke rekening masing-masing pegawai. (3)
Layanan Perkantoran Untuk pelaksanaan operasional perkantoran, beberapa kegiatan memerlukan jasa pihak ketiga seperti: pengadaan ATK operasional, konsumsi kegiatan rapat, pemeliharaan/pengadaan inventaris dan peralatan kantor, pemeliharaan kendaraan bermotor, serta jasa pos dan pengiriman, maka dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara kontraktual sesuai dengan aturan dalam Peraturan Presiden Nomor
54
Tahun
2010
tentang
Pokok-Pokok
Pelaksanaan
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah dan telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012. Kegiatan
pengadaan
pemeliharaan/pengadaan dilaksanakan
dengan
ATK inventaris
pengadaan
operasional, dan langsung
serta
peralatan atau
kantor
penunjukan
langsung sesuai dengan peraturan pengadaan barang dan jasa, waktu pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kontrak yang telah disepakati dengan pihak ketiga. Sedangkan untuk pengadaan konsumsi kegiatan rapat, pemeliharaan kendaraan bermotor, serta jasa pos dan pengiriman dilaksanakan dengan pengadaan langsung dan
pembayarannya
pada
saat
barang/jasa
diterima
(saat
pelaksanaan kegiatan tersebut) atau secara bulanan/3 bulanan.
13
Kegiatan, indikator dan target pelaksanaan atas program ini yang dilaksanakan oleh Inspektorat pada tahun 2013 sebanyak 19 kegiatan. Rincian target kegiatan atas program ini dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Target Kegiatan Program Kedua Tahun 2013 Inspektorat BPKP Uraian
3 Dok.
Target Renstra 4 5
Target Tapkin 5 5
Lap
4
4
Keg.
2
N/A
IK Output
Satuan
2 Pedoman Pengawasan LapTriwulanan SPIP Kegiatan Pemutakhiran data Website
2
1 Penyusunan /Pengembangan Pemutakhiran Pedoman Pengawasan di Lingkungan Inspektorat Penyelenggaraan SPIP
3
Pengelolaan Website
4
Mengikuti Rapat Kerja BPKP
Jumlah Kegiatan Raker BPKP
Keg.
2
N/A
5
Rapat Unit Kerja
Jumlah Kegiatan Raker Inspektorat
Keg.
1
1
6
Penyusunan Laporan Berkala Kinerja Penyusunan LAKIP Unit Kerja Penyusunan dan Revisi RKT
Lap.Tepat Waktu
Lap
21
21
LAKIP Dok.RKT dan Revisi
Lap Dok.
1 2
1 2
9
Memproses Kenaikan Pangkat Terpadu
Keg. Kenaikan Pangkat
Keg.
2
N/A
10
Administrasi Kepegawaian
Lap. Triwulnan Kepeg.
Lap
4
4
11 12 13
Pengembangan Budaya Kerja Penilaian Angka Kredit Unit Kerja Forum Komunikasi JFA
Keg. Keg. Keg.
2 4 1
2 4 N/A
14
Pengelolaan Kearsipan
Buah
2
N/A
15
Mengikuti Penyusunan Revisi RKA-KL/DIPA
Keg. Buka Keg. PAK Keg. Komunikasi JFA Daftar Pertelaan Arsip yg Dimutakhirkan dgn Tepat Waktu Jumlah dok. RKA
Dok.
2
2
1
7 8
dan
14
Uraian 16
1 Penyusunan Laporan Keuangan dan Pendukungnya
17
Pembayaran Gaji, Lembur, Honorarium, dan Vakasi
18
Operasional Pimpinan
19
Biaya Jasa-Jasa
Perkantoran
3 Lap
Target Renstra 4 14
Target Tapkin 5 14
Kej.
13
N/A
Kali/Bin
12
N/A
Kali/Bin
12
N/A
IK Output
Satuan
2 LapKeu & Lap.Forum
Frekuensi Pembayarn Gaiji, lembur, honor, vakasi tepat waktu dan Frekuensi Permintaan yg Dipenuhi sesuai Kebutuhan Frekuensi
3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP Untuk mencapai keluaran agar sesuai dengan target yang dicapai, kegiatan-kegiatan dalam Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana pada kantor Inspektorat
BPKP dilakukan dengan strategi
sebagai berikut: (1)
Metode pelaksanaan. Pelaksanaan kegiatan Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana – Modal Fisik Lainnya pada Inspektorat BPKP dilakukan dengan cara Pengadaan Langsung dengan
menerapkan
prinsip-prinsip
yaitu
Efisien,
Efektif,
Transparan, Terbuka, danAkuntabel. (2)
Tujuan pelaksanaan. Kegiatan Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana – Modal Fisik Lainnya pada Inspektorat BPKP bertujuan agar terlaksananya pelaksanaan penambahan sarana pendukung tugas dengan baik.
Kegiatan, indikator dan target pelaksanaan atas program ini yang dilaksanakan oleh Inspektorat pada tahun 2013 sebanyak 19 kegiatan. Target kegiatan tersebut masih dalam kondisi berbeda antara Renstra dan Tapkin (lihat Tabel 2.4).
15
Tabel 2.4 Target Kegiatan Program Ketiga Tahun 2013 Inspektorat BPKP Uraian 1
1 2
Pengadaan Peralatan dan Mesin Inventarisasi BMN
3
Perawatan Peralatan Kantor
4
Perawatan Kendaraan Bermotor
IK Output
Satuan
Target Renstra
Target Tapkin 5
2
3
4
Jumlah alat olah data Frekuensi Inv.BMN Jumlah alat kantor Kendaraan Bermotor
Unit
5
Keg.
2
Unit
70
Unit
6
1 Paket
Penerima manfaat kegiatan ini adalah kantor dan pegawai pada unit kerja Inspektorat BPKP.
16
AKUNTABILITAS KINERJA
BABIII
kuntabilitas kinerja merupakan media untuk menguraikan
A
hasil pengukuran kinerja serta evaluasi dan analisis akuntabilitas
kinerja.
Dalam bab
ini
akan
diuraikan
mengenai keberhasilan, kegagalan, hambatan/kendala dan
permasalahan yang dihadapi, serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil oleh Inspektorat BPKP untuk lebih meningkatkan kinerja Inspektorat BPKP dimasa yang akan datang. Bab ini dibagi menjadi dua bagian yaitu pengukuran capaian kinerja serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja. 1. CAPAIAN KINERJA Pengukuran capaian kinerja atas sasaran dan progam dilakukan dengan membandingkan antara rencana/target dengan realisasi dari setiap indikator kinerja yang ditetapkan. Pengukuran kinerja diuraikan melalui formulir Pengukuran Kinerja (PK) sebagaimana disajikan pada lampiran 1 dan 2. Indikator kinerja sasarandan program telah ditetapkan dalam Tapkin dan Renstra. Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran capaian kinerja sasaran telah
diuraikan
dalam Bab
II.
Sedangkan indikator
kinerja
programatau Indikator Kinerja Utama meliputi: persentase ditindaklanjutinya rekomendasi hasil evaluasi, reviu dan audit;persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi; persepsi kepuasan terhadap pelayanan kepegawaian; persepsi kepuasan terhadap pelayanan keuangan; dan persepsi kepuasan terhadap pelayanan sarana dan prasarana. 2. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA Pengukuran
capaian
kinerja
tahun
2013
merupakan
bagian
dari
penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Inspektorat BPKP.Pengukuran dilakukan
terhadap
kinerja
yang
diperjanjikan
tahun
2013
dan
17
membandingkannya dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen Tapkin tahun 2013. Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun
2010,
yang
menitikberatkan
pada
pengukuran
pencapaian
tujuan/sasaran strategis, BPKP menyempurnakan rumusan sasaran strategis dengan memilih IKU yang dominan. IKU dominan tersebut dinilai signifikan bagi Inspekorat BPKP dalam mempengaruhi pencapaian tujuan/sasaran strategis secara langsung. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi IKU dominan dan membandingkan dengan targetnya. Analisis lebih mendalam dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja pada tahun 2013 dan atau tahun-tahun selanjutnya (performance improvement). Capaian atas IKU Inspektorat BPKP yang menunjukkan capaian tujuan dan sasaran strategis secara ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1 Capaian Kinerja Tahun 2013 Inspektorat BPKP Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Target (%)
Real (%)
Capaian (%)
1
2
3
3
3
77,00
50,88
66,08
90,00
131,73
146,37
85,00
73,12
86,02
85,00
85,68
100,80
1) Persentase 1. Meningkatnya efektifitas ditindaklanjutinya perencanaan rekomendasi hasil evaluasi, pengawasan sebesar reviu, dan audit 90% dan kualitas 2) Persentase Jumlah Rencana pengelolaan keuangan Penugasan Pengawasan sebesar 100% yang Terealisasi 3) Persepsi Kepuasan terhadap Pelayanan Kepegawaian 4) Persepsi Kepuasan terhadap Pelayanan Keuangan
18
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
1
2
Target (%)
5) Persepsi kepuasan terhadap 2. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan Pelayanan sarana dan prasarana aparaturprasarana BPKP
Real (%)
Capaian (%)
3
3
3
85,00
78,50
93,45
Analisis atas capaian kinerja sasaran dikaitkan dengan indikator kinerjanya dapat diuraikan sebagai berikut:
Sasaran 1: Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100% Sasaran ini diukur dengan empat indikator kinerja utama (outcome), yang terdiri atas: Cap.2013 Target Real
Capaian Kinerja 2013 2012 2011 2010
No.
Indikator Kinerja Utama
Sat.
1
2 Persentase ditindaklanjutinya rekomendasi hasil evaluasi, reviu, dan audit
3
4
5
6
%
77
51
66,08
65,19 104,08
N/A
2) Persentase
%
90
132
146,37 118,28 116,45
N/A
3)
%
85
73
86,02
95,41
97,65
N/A
%
85
86
100,80 101,41 104,52
N/A
1)
jumlah rencana penugasan yang terealisasi Persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelola kepegawaian
4) Persepsi
kepuasan terhadap pelayanan pengelola keuangan
7
8
Sasaran ini juga didukung oleh Program “Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan
Negara
dan
Pembinaan
Penyelenggaraan
Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)”dengan pengukuran capaian kinerja sama dengan indikator kinerja tersebut di atas. Capaian atas program
19
9
pengawasan intern BPKP diukur dengan empat indikator kinerja yang sama dengan IKU sasaran, yaitu: IK Program
No. 1
Sat.
% Cap.Tahun Target Real
Capaian Kinerja 2013 2012 2011 2010
2
3
4
5
6
ditindaklanjutinya rekomendasi hasil evaluasi, reviu, dan audit
%
77
51
66,08
1) Persentase
7
8
9
65,19 104 N/A
Cara pengumpulan data kinerja outcome sasaran dan program antara lain dengan mendapatkan data dari SIM-HP yang dikelola oleh Inspektorat BPKP dan mendapatkan capaian mengenai jumlah temuan yang ditindaklanjuti. Risiko yang timbul atas ketidaktercapaian target outcome sasaran dan program ini adalah jaminan kualitas atas kegiatan yang dilaksanakan oleh BPKP tidak maksimal. Hambatan ketidaktercapaian kinerja output dan outcome, antara lain: Sumber daya yang tersedia; Adanya penugasan yang bersifat insidentil dari Kepala BPKP atau unit kerja lain yang sifatnya segera; Sikap audian/evaluatan yang belum menganggap Inspektorat BPKP sebagai mitra kerja; Auditan/evaluatan tidak mengirmkan dengan segera atas tindak lanjut temuan yang telah dilakukan oleh unit kerja BPKP; dan Auditan/evaluatan belum menindaklanjuti temuan. Penjelasan atas capaian enam indikator kinerja utama (outcome) untuk sasaran maupun program pada tahun 2013 adalah sebagai berikut: (1) Persentase Ditindaklanjutinya Rekomendasi Hasil Evaluasi, Reviu, dan Audit IKU atas persentase ditindaklanjutinya rekomendasi hasil evaluasi, reviu, dan audit, diukur dengan membandingkan jumlah rekomendasi yang telah
20
ditindaklanjuti oleh satuan kerja yang dievaluasi/direviu/diaudit, dengan jumlah rekomendasi dari Inspektorat yang tertuang dalam Laporan Hasil Evaluasi/Reviu/Audit. Cap.Tahun Capaian Kinerja No. IK Program Sat. 2013 Target Real 2013 2012 2011 2010 1 2 3 4 5 6 7 8 9 77 50,88 66,08 65 104 N/A 1) Persentase ditindaklanjutinya %
rekomendasi hasil reviu, dan audit
evaluasi,
Indikator kinerja Persentase ditindaklanjutinya rekomendasi hasil evaluasi, reviu, dan audit merupakan hasil dari perbandingan antara jumlah rekomendasi (kejadian) yang telah ditindaklanjuti dalam tahun 2013 oleh satuan kerja yang dievaluasi/direviu/diaudit dengan jumlah rekomendasi (kejadian) dari hasil pemeriksaan dan pengawasan Inspektorat yang tertuang dalam Laporan Hasil Evaluasi/Reviu/Audit sampai dengan tahun 2013.Jumlah rekomendasi dan tindak lanjut (kejadian) terinci sebagai berikut: No. 1. 2.
Uraian
Saldo TPB per 31/12/'12
Jumlah TL
Saldo TPB Per 31/12/'13
TP s.d Tahun 2012 TP Tahun 2013
112 114
71 44
41 70
226
115
111
Jumlah
Berdasarkan data tersebut capaian IKU adalah sebesar 51% masih belum mencapai target yang ditetapkan sebesar 77% atau capaian kinerja yang dicapai tahun 2013 hanya sebesar 66,08%. Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 65,19%, terdapat peningkatan sebesar 0,89%, sehingga terlhat adanya upaya perbaikan dalam mencapai target yang ditetapkan pada sasaran dan program ini. Ketidaktercapaian target tindak lanjut atas temuan inspektorat BPKP antara lain disebabkan:
21
- Tindak lanjut yang dilaksanakan oleh unit kerja masih dalam tahapan proses pelaksanaan pada tahun 2013, hal ini dikarenakan hasil audit operasional maupun khusus yang dilakukan Inspektorat BPKP dilaksanakan dan terbit laporannya menjelang akhir tahun 2013. - Saldo TPB tahun sebelumnyabelum seluruhnya ditindaklajuti oleh unit kerja yang bersangkutan. - Berkas TL temuan belum dilengkapi dengan bukti yang memadai, sehingga dianggap tidak lengkap dan belum di-TL. Untuk meningkatkan capaian Indikator Kinerja Utama ini perlu upaya terus-menerus untuk mempercepat penyelesaian tindak lanjut, dengan mengirimkan surat kepada semua unit kerja yang masih memiliki tunggakan tindak lanjut atas rekomendasi. Sasaran dan Program ini didukung dengan capaian kinerja atas 10 kegiatan, dengan penjelasan capaian kinerja setiap kegiatan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut: 1.1 Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Hasil pencapaian indikator ini adalah sebagai berikut: Cap.T ahun 2013 % Capaian T ahun T arget Real 2013 2012 2011 2010
Indikator Kinerja
Sat.
1
2
3
4
5
6
7
8
Laporan Hasil Ev. SPIP
Lap.
35
28
80,00
83
83
91
Dasar pemikian indikator kinerja output ini antara lain konsekuensi atas tugas dan fungsi Inspektorat BPKP sebagai penerima mandat dan masih terdapatnya sejumlah kelemahan dalam pelaksanaan kegiatan di lingkungan unit kerja BPKP yang mempengaruhi kualitas kegiatan. Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp266.713.000,00 dengan realisasi sebesar Rp228.677.150,00 atau 85,74%. Sumber data indikator kinerja output ini berasal dari laporan yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan oleh Inspektorat BPKP dan
22
laporan yang berasal dari unit kerja lain terkait dengan tindak lanjut BPKRI. Kegiatan ini ditargetkan menghasilkan laporan hasil evaluasi (LHE) sebanyak 35 laporan dengan rincian: LHE unit perwakilan sebanyak 30 laporan, LHE unit pusat sebanyak 4 laporan, LHE kompilasi Hasil Evaluasi SPIP sebanyak 1 laporan. Dari 29 penugasan atas kegiatan evaluasi SPIP yang terealisasi pada tahun 2013, output laporan yang terealisir sebanyak 28 laporan atau sebesar 80%. Dengan demikian ketidaktercapaian target atas kegiatan ini di samping laporan yang masih dalam proses, juga dalam menetapkan penugasan di bawah target Renstra 2010-2014, yaitu di bawah 35 penugasan
sehingga
terdapat
selisih
tujuh
penugasan.
Namun
berdasarkan target Tapkin Tahun 2013 Inspektorat BPKP sebesar 29 laporan, maka realisasi 28 laporan diperoleh capaian kinerja sebesar 96,55% atau selisih satu laporan di bawah target atau belum berhasil. Dilihat dari pengukuran capaian kinerja jangka menengah berdasarkan Renstra Inspektorat BPKP sampai dengan tahun 2010 - 2013, apabila diukur realisasi kumulatif sampai dengan tahun 2013 sebanyak 118 laporan dan jika dibandingkan target lima tahunan sampai dengan tahun 2014 sebesar 175 laporan maka diperoleh capaian sebesar 67,43%, sehingga pada tahun 2014 yang akan datang Inspektorat BPKP harus dapat mencapai minimal 57 laporan, untuk mencapai target lima tahunan tersebut. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa capaian kinerja Inspektorat BPKP atas kegiatan ini belum mencapai target yang diharapkan, dan hal ini harus menjadi dasar dan upaya perbaikan pada tahun 2014, sehingga capaian jangka menengah RenstraInspektorat BPKP tahun 2010 - 2014 dapat tercapai, mengingat tahun 2014 merupakan tahun terakhir atas Renstra tahun 2010-2014.
23
1.2 Reviu Laporan Keuangan Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: % Capaian T ahun Real 2013 2012 2011 2010
Cap.Tahun 2013
Indikator Kinerja
Sat.
1
2
3
4
5
6
7
8
Laporan Hasil Reviu
Lap.
2
2
100
100
200
233
T arget
Laporan hasil reviu adalah output dari penugasan Reviu Laporan Keuangan BPKP. Target sebesar dua laporan dirinci dalam RKT berupa Reviu Laporan Keuangan BPKP Bagian Anggaran (BA) 089 Tahun 2012 dan Semester I Tahun 2013. Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp100.930.000,00 dengan realisasi sebesar Rp95.255.000,00 atau 94,38%. Target atas kinerja tahun 2013 pada kegiatan ini sebanyak dua laporan, sedangkan realisasi sebanyak dua laporan atau telah mencapai sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja atas target telah berhasil dicapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012, capaian kinerja tahun 2013 sama ketercapaiannya atau berhasil mencapai target sebesar 100% dan terdapat konsistensi capaian kinerja. Dilihat dari pengukuran capaian kinerja jangka menengah secara kumulatif sampai dengan tahun 2013 sebanyak 36 laporan jika dibandingkan dengan target lima tahunan sampai dengan tahun 2014 sebesar 10 laporan, maka diperoleh capaian sebesar 360% atau jauh melebihi target yang ditetapkan sampai dengan tahun 2014. Berdasarkan hasil analisis tersebut di atas dapat dikatakan bahwa capaian kinerja Inspektorat BPKP atas kegiatan ini sudah dianggap berhasil, namun terkait dengan rentang yang cukup signifikan antara
24
target dan realisasi secara kumulatif, maka perlu adanya reviu atas target yang telah ditetapkan oleh Inspektorat BPKP, sehingga kualitas pengukuran kinerja Inspektorat BPKP diharapkan akan lebih realistis dan berkualitas. 1.3 Audit Operasional Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: C ap.Tahun 2013
% Capaian T ahun 2013 2012 2011 2010
Indikator Kinerja
Sat.
1
2
3
4
5
6
7
8
Lap.
29
31
106,90
93,10
100
112
Laporan Hasil Audit Operasional
T arget Real
Laporan hasil audit operasional disajikan dalam bentuk Bab, dimaksudkan untuk melaporkan hasil audit atas pelaksanaan tugas dan kegiatan secara menyeluruh meliputi aspek tugas pokok dan fungsi dan aspek-aspek pendukungnya, ditambah uraian singkat hasil audit/evaluasi lainnya (laporan audit operasional proyek, laporan audit khusus dan evaluasi atas Laporan
Akuntabilitas Kinerja).
LHA disampaikan
kepada
Kepala
/Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan dengan tembusan kepada Deputi Pembina Unit Kerja dan Laporan Kompilasi kepada Kepala BPKP. Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp780.793.000,00 dengan realisasi sebesar Rp777.479.350,00 atau 99,58%. Target atas obyek penugasan audit operasional masih sama dengan obyek penugasan tahun 2012 yaitu sebesar 29 laporan dirinci dalam RKT berupa 25 Perwakilan dan 4 Pusat-Pusat. Realisasi tahun 2013 sebanyak 31 laporan atau 106,90%. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh target berhasil dicapai di atas target. Dibandingkan dengan capaian tahun 2012 sebesar 93,10%, terjadi peningkatan capaian atas target sebesar 13,80%. Namun jika diukur berdasarkan target Tapkin Inspektorat BPKP Tahun 2013 sebanyak 37 laporan dibanding realisasi 31 laporan, diperoleh capaian kinerja hanya sebesar 83,78% atau selisih enam laporan dibawah target Tapkin atau belum berhasil, sehingga perlu
25
peningkatan kinerja dalam mencapai target lima tahunan. Dilihat dari pengukuran capaian kinerja jangka menengah, apabila diukur realisasi kumulatif dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 sebanyak 135 laporan dan dibandingkan dengan target lima tahunan sampai dengan tahun 2014 sebanyak 151 laporan, maka diperoleh capaian sebesar 89,40%. Namun jika target kumulatif tahun 2013 sebanyak 116 laporan dibandingkan dengan realisasi kumulatif tahun 2013 sebanyak 135 laporan, menunjukan keberhasilan capaian kinerja sebesar 116,38%. Berdasarkan anaisis tersebut dapat dikatakan bahwa capaian kinerja atas kegiatan ini dapat dikatakan optimis akanberhasil sampai dengan akhir jangka menengah lima tahunan yang masih harus mencapai minimal lima laporan pada tahun 2014. Hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja tahunan maupun kumulatif, target kinerja atas kegiatan ini telah mencapai target yang ditetapkan atau berhasil dicapai. Oleh sebab itu perlu ditingkatkan dan dipertahankan, terkait dengan mempertimbangkan risiko yang mungkin dijumpai dalam pelaksanaan audit operasional di masa mendatang, terutama keterkaitan anggaran dan sumber daya yang terbatas. 1.4 Audit Khusus Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja
Sat.
1
Laporan Hasil Audit Khusus
Cap.Tahun 2013
% Capaian T ahun 2013 2012 2011 2010
T arget
Real
2
3
4
5
6
7
8
Lap.
12
1
8,33
50
117
50
Laporan hasil audit khusus adalah output dari penugasan Audit Khusus dilakukan karena adanya informasi awal yang berasal dari: Surat pengaduan masyarakat melalui disposisi Kepala BPKP atau diterima langsung oleh Inspektur BPKP; Pengembangan dari temuan audit/evaluasi reguler yang sedang/telah dilakukan;
26
Permintaan tertulis dari unit kerja di lingkungan BPKP; Audit khusus dilaksanakan setelah ada disposisi Kepala BPKP. Penanganan informasi awal tersebut dibentuk oleh Tim Penelaahan Surat Pengaduan melalui Memo/ST Non Pemeriksaan dari Inspektur. Tim bertugas menelaah kecukupan informasi awal dalam rangka memberikan masukan kepada Inspektur berupa simpulan cukup/tidak cukup alasan dilakukan
audit
khusus,
dengan
mempertimbangkan
materi
dan
kelengkapan informasi, serta potensi kebenaran pengaduan. Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp145.265.000,00 dengan realisasi sebesar Rp125.765.400,00 atau 86,58%. Dari 12 target laporan hasil audit khusus dalam target Renstra tahun 2013, terealisasi sebanyak empat penugasan, dengan output sebanyak satu laporan, sementara tiga laporan masih dalam proses DL-1. Hal ini menunjukkan bahwa hasil capaian kinerja tahun 2013 hanya sebesar 8,33%. Namun jika diukur dari target Tapkin tahun 2013 sebanyak enam laporan dan dibandingkan dengan realisasi sebanyak satu laporan, maka diperoleh capaian kinerja sebesar 16,67% atau selisih lima laporan, hal ini jauh di bawah target. Dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 50% menunjukkan
bahwa
capaian
kinerja
tahun
2013
menunjukkan
penurunan.Dilihat dari pengukuran capaian kinerja jangka menengah, apabila diukur realisasi kumulatif tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 sebanyak 13 laporan, dibandingkan target lima tahunan (2010-2014) sebanyak 60 laporan, diperoleh capaian sebesar 21,67%. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut di atas dan sifat dan latar belakang penugasan audit khusus, maka keberhasilan atas capaian kinerja perlu dikaji lebih jauh.Sifat dan capaian realisasi yang diuraikan atas audit khusus sangat tergantung pada informasi awal (uncontrollable) dan telaahannya, sehingga apabila realisasinya rendah dapat diartikan bahwa secara umum pengelolaan kinerja BPKP dalam kondisi lebih baik
27
atau minimnya ketidakpuasan aparatur di BPKP atau pihak eksternal terhadap kinerja BPKP. Dan kondisi ini terbukti dengan tidak adanya kasus di BPKP yang menjadi perhatian publik secara luas, terutama terkait isu korupsi. 1.5 Evaluasi atas Kinerja Unit Kerja Eselon II Mandiri Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan unit kerja eselon II mandiri adalah sebagai berikut: Cap.Tahun 2013
Indikator Kinerja
Sat.
1
2
Target 3
Real 4
Lap.
29
58
Laporan Hasil Evaluasi
% Capaian T ahun 2013 5
2012 6
2011 7
2010 8
200,00 100,00 100 88,57
Dalam rangka meningkatkan kinerja BPKP melalui peningkatan kinerja unit-unit kerja eselon II mandiri, Inspektorat BPKP melakukan evaluasi atas kinerja unit kerja eselon II di lingkungan BPKP. Hasil evaluasi ini merupakan
gambaran
kinerja
secara
komprehensif
dan
dapat
diperbandingkan antar unit, sehingga dapat menjadi salah satu alat bagi pimpinan dalam pengambilan keputusan dan alat perbaikan sistem. Sedangkan bagi unit kerja yang bersangkutan dapat lebih meningkatkan kinerja dengan memperbaiki proses pertumbuhan dan pembelajaran, serta proses internalnya sehingga setiap karya BPKP dapat meningkatkan kinerja dan citranya di hadapan para stakeholders. Cakupan tata cara dan tata laksana pelaksanaan evaluasi kinerja mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pelaporan. Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp797.955.000,00 dengan realisasi sebesar Rp788.248.234,00 atau 98,78%. Berdasarkan Renstra tahun 2010-2014, target evaluasi kinerja unit kerja eselon II mandiri berupa laporan hasil evaluasi kinerja sebanyak 29 laporan dengan obyek evaluasinya sebanyak 25 Perwakilan dan empat Pusat-Pusat. Selain itu, Inspektorat BPKP juga melakukan evaluasi AKIP terhadap 29 unit kerja eselon II mandiri tersebut. Hal ini terealisasi dalam capaian kinerja sebesar 200%, yang merupakan laporan hasil evaluasi 28
kinerja dan AKIP. Di samping jumlah tersebut
juga terdapat evaluasi
AKIP unit kerja eselon I (kedeputian) sebanyak tiga deputi yang merupakan kegiatan Non PKPT. Jika diukur capaian kinerja berdasarkan target Tapkin tahun 2013 Inspektorat BPKP sebanyak 30 laporan dibanding realisasi 58 laporan, diperoleh capaian kinerja sebesar 200%. Capaian ini jauh di atas target Tapkin tahun 2013. Meskipun demikian selisih yang cukup signifikan ini perlu dikaji ulang terutama kemungkinan target yang ditetapkan sudah tidak sesuai dengan kondisi yang ada. Dibandingkan dengan capaian tahun 2012 sebesar 100%, maka terjadi peningkatan yang cukup siginifikan, karena perbedaan penggunaan target pada saat pengukuran capaian kinerja tahun 2012. Dilihat dari pengukuran capaian kinerja jangka menengah, apabila diukur realisasi kumulatif dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 sebanyak 146 laporan dan jika dibandingkan dengan target lima tahunan sampai dengan tahun 2014 sebanyak 151 laporan, maka diperoleh capaian sebesar 96,69%. Capaian hasil kinerja lima tahunan (tahun 2010-2014) berdasarkan analisis tersebut kemungkinan besar akan berhasil dicapai, karena jika target kumulatif tahun 2013 sebanyak 116 laporan dibandingkan dengan realisasi kumulatif tahun 2013 sebanyak 146 laporan, telah menunjukan keberhasilan capaian kinerja sebesar 125,86% atau masih melebihi target kumulatifnya. 1.6 Monitoring Tindak Lanjut Temuan Hasil Audit BPK Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Sat.
1
2
3
%
100
Persentase T emuan Hasil Audit BPK yang Ditindaklanjuti
% Capaian T ahun Real 2013 2012 2011 2010
Cap.Tahun 2013
Indikator Kinerja
T arget
4
5
6
7
8
86,33 86,33 78,31 78,31 100
Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar
29
Rp35.957.217,00
dengan
realisasi
sebesar
Rp78.325.800,00
atau
217,83%.Target output dari kegiatan ini adalah % Temuan Hasil Audit BPK-RI yang ditindaklanjuti sebesar 100 % dengan realisasi sebesar 86,33%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 86,33%. Hasil ini diperoleh dari perbandingan antara realisasi sampai dengan Triwulan IV Tahun 2013 sebesar 86,33 % dengan target yang ditetapkan tahun 2013 sebesar 100 %. Realisasi sebesar 86,33% merupakan hasil dari perbandingan antara jumlah rekomendasi (kejadian) yang telah ditindaklanjuti sampai dengan Triwulan IV Tahun 2013 sebanyak 120 kejadian dengan jumlah rekomendasi (kejadian) yang tertuang dalam LHA BPK-RI sampai dengan Semester II Tahun 2013 sebanyak 139 kejadian. Realisasi sebesar 86,33% menunjukkan bahwa target yang telah ditetapkan belum berhasil dicapai. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan monitoring tindak lanjut atas temuan pemeriksaan BPK-RI, Inspektorat BPKP merupakan bagian dari Tim BPKP Pusat. Di lingkup Inspektorat sendiri tidak terdapat temuan BPK-RI yang perlu ditindaklanjuti dalam tahun 2013. Dibandingkan dengan capaian tahun 2012 sebesar 78,31%, terdapat kenaikan pencapaian atas target sebesar 8,02%. Jika dilakukan pengukuran capaian kinerja jangka menengah, dengan realisasi kumulatif tahun 2010 sampai dengan tahun 2013, temuan hasil audit BPK-RI setiap tahun di targetkan untuk ditindaklanjuti sebesar 100%. Maka dibandingkan target lima tahunan (2010-2014) yang telah ditindaklanjuti hanya sebesar 68,59% atau masih terdapat 31,41% yang harus ditindaklanjuti pada tahun 2014. Berdasarkan analisis tersebut dapat dikatakan bahwa kinerja atas kegiatan ini belum dapat dikatakan berhasil, sehingga perlu kinerja lebih untuk mencapai hasil 34,08% pada tahun terakhir periode lima tahunan masa Renstra 2010-2014.
30
1.7 Penyusunan Sistem Pelaporan Gratifikasi Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja
Sat.
1 Persentase tersedia Sistem Pelaporan Gratifikasi
Sistem
pelaporan
gratifikasi
Cap.Tahun 2013
2
T arget 3
Real 4
%
100
80
adalah
proses
% Capaian T ahun 2013 2012 2011 2010 5 6 7 8 80,00 78,31 78,31
pelaporan
50
terhadap
penerimaan, penolakan, dan pemberian gratifikasi, penelaahan gratifikasi di lingkungan BPKP. Hal ini dimutakhirkan melalui Perka BPKP Nomor 33 tahun 2013 tentang Sistem Pengendalian Gratifikasi di lingkungan BPKP. Dana untuk kegiatan ini disediakan oleh unit kerja lain di lingkungan BPKP, sehingga tidak dianggarkan pada Inspektorat BPKP, namun tetap termonitor output-nya.Target output dari kegiatan ini adalah tersedianya sistem pelaporan gratifikasi sebesar 100% dengan realisasi 80 %, sehingga capaian kinerjanya sebesar 80 %. Belum tercapainya target output karena sampai dengan Triwulan IV Tahun 2013, output yang berupa Peraturan Kepala BPKP tentang sistem pelaporan gratifikasi belum didukung dengan Standar Operating Procedure (SOP) untuk melaksanakan Peraturan Kepala BPKP tersebut. Dibandingkan dengan capaian tahun 2012 sebesar 78,31%, capaian kinerja tahun 2013 terdapat peningkatan pencapaian atas target sebesar 1,69%. Dilihat dari pengukuran capaian kinerja jangka menengah, apabila diukur realisasi kumulatif tahun 2010 sampai dengan tahun 2013, setiap tahun di targetkan sistem pelaporan gratifikasi terdapat produk yang dihasilkan terkait dengan kelengkapan sistem tersebut, sehingga jika dibandingkan target
lima tahunan (2010-2014), ditargetkan tidak ada
sistem pelaporan gratifikasi yang belum diimplementasikan. Jika dilihat sampai dengan tahun 2013 kondisi sistem pelaporan gratifikasi yang
sudah
diimplementasikanbaru
sebesar
71,66%
atau
jika
31
dibandingkan secara kumulatif sampai dengan tahun 2014 capaian kinerja baru mencapai 57,32% atau pada tahun 2014 harus berupaya keras mencapai 42,68%. 1.8 Penyusunan Sistem Pengaduan Masyarakat yang Efektif Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja
Sat.
1 Persentase tersedia Sistem Pengaduan Masy.yg Efektif
Cap.Tahun 2013
T arget
Real
2
3
4
%
100
90
% Capaian T ahun 2013 2012 2011 2010 5
6
7
8
90,00 90,00 90,00
N/A
Ketersediaan sistem pengaduan masyarakat yang efektif telah dimulai pada tahun 2010 dengan adanya konsep prosedur baku sistem pengaduan masyarakat dan telah diselesaikan, kemudian dilanjutkan pada tahun 2011 dengan dibuatnya sistem pengaduan masyarakat dalam website BPKP. Dalam tahun 2012 dan 2013 sistem pengaduan tersebut belum dapat dijalankan secara sempurna mengingat prosedur bakunya belum disahkan dan belum seluruh unit kerja di lingkungan BPKP Pusat, termasuk
Inspektorat
BPKP,
dapat
mengakses
fasilitas
tersebut.
Pengaduan masyarakat melalui surat, baik langsung ditujukan kepada Inspektorat BPKP
maupun yang berasal dari disposisi kepala BPKP
sampai dengan tahun 2013 telah ditindaklanjuti oleh Inspektorat BPKP. Capaian sampai dengan tahun 2013 sebesar 90% menunjukkan bahwa telah disusunnya konsep prosedur baku sistem pengaduan masyarakat dan telah tersedianya sistem pengaduan masyarakat dalam website BPKP. Dana untuk kegiatan ini disediakan oleh unit kerja lain di lingkungan BPKP, sehingga tidak dianggarkan pada Inspektorat BPKP, namun tetap termonitor output-nya. Target output dari kegiatan ini adalah tersedianya sistem pengaduan masyarakat yang efektif sebesar 100% dengan realisasi 90 %, sehingga capaian kinerjanya sebesar 90 %. Belum tercapainya target output karena sampai dengan Triwulan IV Tahun 2013, 32
output yang berupa Peraturan Kepala BPKP tentang sistem pengaduan masyarakat belum didukung dengan Standar Operating Procedure (SOP) untuk
melaksanakan
Peraturan
Kepala
BPKP
tersebut
serta
keterkaitannya dengan Prosedur Baku (SOP) atas Pelaksanaan e – public services yang dikelola oleh Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pusat. Dibandingkan capaian tahun 2012 dengan capaian kinerja tahun 2013, kondisinya masih tetap sama, yaitu 90% dari target. Capaian kinerja sampai dengan tahun 2013 menunjukkan telah disusunnya konsep prosedur baku sistem pengaduan masyarakat yang efektif dengan capaian kinerja sebesar 80,00%, dan jika dibandingkan dengan kumulatif sampai dengan tahun 2014 sudah mencapai 64,00%. Sehingga pada tahun 2014, terdapat 36,00% capaian kinerja yang harus dicapai oleh Inspektorat BPKP untuk kegiatan ini. 1.9 Monitoring Penyelesaian Tindak Lanjut atas Pengaduan yang Diterima dari Masyarakat Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja
Sat.
1
2
Persentase Penyelesaian TL atas Pengaduan yang Diterima dari Masy.
%
Cap.Tahun 2013 Target Real 3 4 80
100
% Capaian Tahun 2013 2012 2011 2010 5 6 7 8 125,00
143
167
N/A
Pengaduan yang diterima dari masyarakat dikumpulkan melalui beberapa media, antara lain: surat, website, e-mail, dan Kotak Pengaduan. Pada tahun 2013, berdasarkan data yang diterima Inspektorat BPKP, telah masuk delapan pengaduan yang berasal dari masyarakat. Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp8.670.000,00. Realisasi atas kegiatan ini sudah terakomodir dalam kegiatan audit
khusus.
Setiap
pengaduan
masyarakat,
dilakukan
penelaahan awal oleh tim penelaah yang ditunjuk oleh Inspektur BPKP
33
terkait kualitas pengaduan yang substansial. Dalam tahun 2013, seluruh pengaduan telah dilaksanakan tindak lanjutnya sebanyak delapan pengaduan atau 125% dari enam target pengaduan. Berdasarkan hasil telaahan atas pengaduan yang diterima sampai dengan Triwulan IV Tahun 2013, sebanyak delapan surat pengaduan dan telah ditindaklanjuti dengan hasil telaahan sebagai berikut: - satu surat pengaduan telah diklarifikasi ke unit terkait, namun belum terbit laporannya. - satu buah surat dalam proses penelaahan; - enam surat telah ditelaah dan disimpulkan untuk tidak dilakukan proses lebih lanjut karena materi aduan yang tidak jelas (sumir). 1.10 Pemutakhiran Data Hasil Pengawasan dan Tindak Lanjut dengan Auditan Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja 1 Persentase ditindaklanjutinya rekomendasi hasil evaluasi, reviu, dan audit
Sat. 2 %
Cap.Tahun 2013 Target Real 3 4 77,00
50,88
% Capaian Tahun 2013 2012 2011 2010 5 6 7 8 66,08
65
104
N/A
Kegiatan ini merupakan kegiatan penting atas sasaran dan program yang telah ditetapkan, sehingga dapat dijadikan indikator penting bagi capaian kinerja sasaran maupun program yang pertama dari Inspektorat BPKP. Evaluasi dan analisis atas kegiatan ini sama dengan yang diuraikan pada penjelasan sasaran dan program ini. Berdasarkan data tersebut di atas dimana capaian IKU sebesar 50,88% masih belum mencapai target yang ditetapkan sebesar 77% atau capaian kinerja tahun 2013 hanya sebesar 66,08%. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 65,19%, maka terdapat peningkatan sebesar 0,89%, sehingga terlihat adanya upaya perbaikan dalam
34
mencapai target pada sasaran dan program. Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp62.156.783,00 dengan realisasi sebesar Rp62.156.783,00 atau 100%. Pengukuran, perbandingan dan monitoring capaian jangka menengah telah diuraikan pada capaian kinerja pada indikator sasaran dari kegiatan ini.
(2) Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan Yang Terealisasi Sistem perencanaan pengawasan merupakan salah satu bagian dari sistem manajemen dukungan yang berperan penting dalam membantu keberhasilan pelaksanaan kegiatan teknis Inspektorat dan didukung dengan Program “Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP”. Indikator pengukuran atas kinerja program ini yaitu: No.
IK Program
1 1)
2 Persentase jumlah rencana penugasan yang terealisasi
% Cap.Tahun 2013 Capaian Kinerja Target Real 2013 2012 2011 2010 3 4 5 6 7 8 9 % 90 131,73 146,37 118,28 116 N/A
Sat.
Dalam tahun 2013 Capaian kinerja sebesar 146,37% dan telah berhasil mencapai atau melebihi target yang ditetapkan. Hal ini terlihat dari realisasi penugasan sebesar 131,73% melebihi dari target Renstra 2013 sebesar 90%. Dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 118,28%, maka terdapat peningkatan yang signifikan sebesar 28,09%. Hal ini menunjukkan peningkatan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kegiatan, sehingga optimalisasi penugasan dapat ditingkatkan. Meskipun demikian terdapat penugasan yang tidak sesuai target, namun berdampak positif bagi kondisi dan kinerja BPKP, yaitu penugasan audit khusus yang
35
hanya 66,67% dilaksanakan sesuai dengan kondisi internal yang pengelolaannya semakin positif di BPKP. Sasaran dan Program ini didukung dengan capaian kinerja atas delapan kegiatan, dengan capaian kinerja setiap kegiatan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut: 2.1. Penyusunan/Pengembangan
Pemutakhiran
Pedoman
Pengawasan di Lingkungan Inspektorat Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja
Sat.
1
2
Cap.Tahun 2013 Target Real 3 4
Pedoman Pengawasan Dok.
5
3
% Capaian Tahun 2013 2012 2011 2010 5 6 7 8 60
N/A
N/A
60
Kegiatan ini ditargetkan menghasilkan pedoman Pengawasan untuk internal Inspektorat BPKP dengan tujuan agar dapat menjalankan tugas sebaik-baiknya. output dari pada pedoman pengawasan adalah sebanyak lima dokumen yaitu: Pedoman Evaluasi SPIP, Revisi Pedoman Evaluasi Kinerja Eselon II, Pedoman Audit Operasional, Pedoman Evaluasi AKIP, Pedoman Reviu Laporan Keuangan. Pedoman-pedoman tersebut mengatur tentang tata cara pelaksanaan dan pelaporan hasil evaluasi, audit dan reviu atas tugas dan kegiatan unit kerja BPKP, dimulai dari persiapan, pelaksanaan dan pelaporan, kompilasi
(terutama
ealuasi
dan
reviu)
serta
diakhiri
dengan
pemantauan/monitoring tindak lanjut. Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp97.990.000,00
dengan
realisasi
sebesar
Rp54.875.000,00
atau
56,00%. Realisasi atau capaian atas output kegiatan tahun 2013 ini sebanyak 3 (tiga) atau sebesar 60,00%. Artinya capaian kegiatan tahun
36
2013 belum dapat dikatakan berhasil, karena realisasinya masih di bawah target Renstra. Ketiga pedoman yang dibuat atau direvisi antara lain: Revisi Pedoman Evaluasi SPIP, Revisi Pedoman Evaluasi Kinerja Eselon II, Revisi Pedoman Evaluasi AKIP, Ketidaktercapaian target tahun 2013 disebabkan: Menjaga dan meningkatkan implementasi SPIP di BPKP; Masih relevan pedoman operasional dan laporan keuangan dengan kondisi tahun 2013; Prioritas dalam mendukung target nilai evaluasi AKIP oleh KemenPAN & RB dengan nilai “A”, sehingga perlu direviu dan direvisi pedoman evaluasi AKIP, di samping itu terdapat juklak evaluasi baru dari Permen PAN & RB Nomor 2 tahun 2013 tentang Juklak Evaluasi AKIP K/L. Jika dibandingkan dengan tahun 2010, maka capaian kinerja tahun 2013 relatif sama. Secara jangka menengah capaian kinerja realisasi kumulatif dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 (asumsi tahun 2011 dan 2012 dianggap sama dengan capaian 2010) sebanyak 12 pedoman/revisi juklak, dan jika dibandingkan dengan target tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sebanyak 25 pedoman, maka diperoleh capaian sebesar 48,00%. Hal ini menjadi dasar perbaikan capaian jangka menengah RenstraInspektorat BPKP tahun 2010-2014, mengingat tahun 2014 merupakan tahun terakhir atas Renstra tahun 2010-2014, dengan cara: Membuat program perencanaan dan evaluasi pedoman/juklak yang lebih terinci dan termonitor dengan baik; Meningkatkan koordinasi dengan unit kerja lain dalam upaya meningkatkan dan meminta masukan atas juklak yang telah ada; Tetap
memprioritaskan
kegiatan
dengan
mempertimbangkan
optimalisasi anggaran, SDM, dan jadwal kegiatan PKP2T yang telah
37
dilaksanakan. 2.2. Penyelenggaraan SPIP Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja
Sat.
1
2
Laptri SPIP yg tepat waktu
Lap.
Cap.Tahun 2013 % Capaian Tahun Target Real 2013 2012 2011 2010 3 4 5 6 7 8 4
1
25
N/A
N/A
75
Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp13.005.000,00 dengan realisasi atas kegiatan ini telah terakomodir dalam
kegiatan
lainnya
terkait
SPIP.
Kegiatan
ini
ditargetkan
menghasilkan empat laporan triwulanan SPIP yang terbit dan dikirimkan dengan tepat waktu. Ketepatan waktu pelaporan triwulanan SPIP ditetapkan setiap tanggal 15 bulan berikutnya dari tiap laporan triwulanan. Realisasi atas output kegiatan ini hanya sebanyak dua laporan, sedangkan yang dikirim secara tepat waktu hanya satu laporan atau sebesar 25%, yaitu laporan SPIP triwulan ke-1 (No.Lap-028/IN/2013, tanggal 9 April 2013). Hasil analisis dan evaluasi atas capaian kegiatan tahun 2013 belum dapat dikatakan berhasil, karena realisasinya masih dibawah target yang telah ditetapkan dalam Renstra, sehingga sangat perlu perbaikan dalam proses pembuatan dan pengirimannya. Apabila dibandingkan dengan tahun 2010, capaian kinerja tahun 2013 relatif lebih rendah, hal ini dikarenakan keterbatasan kuantitas dan kemampuan personil dalam pelaksanaannya. Pengukuran jangka menengah capaian kinerja dengan membandingkan antara realisasi kumulatif sampai dengan tahun 2013 dengan target tahun 2010-2014 sebesar 50% (diasumsikan target dan realisasi tahun 2011 dan 2012 sama dengan tahun 2010). Sementara itu jika dibandingkan antara capaian kinerja kumulatif antara target dan realisasi sampai dengan tahun 2013 (target kum.16 lap. dibandingkan real kum.10 lap.),
38
maka diperoleh capaian sebesar 62,50%. Hal ini menjadi dasar perbaikan capaian jangka menengah Renstra Inspektorat BPKP tahun 2010-2014, mengingat tahun 2014 merupakan tahun terakhir atas Renstra tahun 2010-2014. 2.3. Pengelolaan Website Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Cap.T ahun 2013 % Capaian T ahun T arget Real 2013 2012 2011 2010
Indikator Kinerja
Sat.
1
2
3
4
5
6
7
8
Keg.
2
3
150
N/A
N/A
100
Pemutakhiran data Website
Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp7.460.000,00 dengan realisasi sebesar Rp8.290.000,00 atau 111,13%. Kegiatan ini ditargetkan sebanyak dua kali kegiatan selama tahun 2013. Kegiatan pemutakhiran data website Inspektorat BPKP merupakan hal yang cukup penting, mengingat era transparansi dan akuntabilitas publik atas informasi penting terkait kinerja dan keuangan Inspektorat BPKP tahun 2013. Kegiatan pemutakhiran antara lain terkait data: Rencana dan Realisasi Keuangan; Rencana dan Realisasi Kerja; Kepegawaian; Sarana dan Prasarana; Pemutakhiran data ini perlu dilaksanakan, karena sering terjadi mutasi pegawai, pengadaan BMN, perubahan/revisi anggaran, dan perbaikan target kinerja. Realisasi atas output kegiatan ini sebanyak tiga atau sebesar 150%. Hasil analisis dan evaluasi atas capaian kegiatan tahun 2013 telah dapat dikatakan berhasil dicapai, karena realisasinya di atas target yang telah ditetapkan dalam Renstra. Apabila dibandingkan dengan tahun 2010,
39
capaian kinerja tahun 2013 relatif lebih tinggi atau mengalami kenaikan, yang disebabkan adanya tambahan kegiatan website terkait dengan pemutakhiran database. Secara jangka menengah capaian kinerja, apabila diukur realisasi kumulatif dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 sebesar 90% dan jika dibandingkan dengan target tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sebesar 100%, maka diperoleh capaian sebesar 90%. Hal ini menjadi dasar perbaikan capaian jangka menengah tahun 2014. 2.4. Mengikuti Rapat Kerja BPKP Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja
Sat.
1
2
Kegiatan Raker BPKP
Keg.
Cap.Tahun 2013 Target Real 3 4 2
2
% Capaian Tahun 2013 2012 2011 2010 5 6 7 8 100
N/A
N/A
100
Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp29.600.000,00
dengan
realisasi
sebesar
Rp29.716.384,00
atau
100,39%. Kegiatan ini ditargetkan sebanyak dua kali kegiatan selama tahun 2013, yaitu pada awal tahun 2013 di Denpasar, Bali dan pada pertengahan tahun 2013 di Yogyakarta. Kegiatan rapat kerja BPKP merupakan hal yang cukup penting, terkait dengan koordinasi dari seluruh Pimpinan Unit Kerja sebagai pihak yang berwenang dalam pengambilan kebijakan penting atas pelaksanaan tugas unit kerja di lingkungan BPKP. Hal-hal utama dalam Raker BPKP yang harus dirumuskan dalam action plan, dengan indikator/target yang jelas dan terukur, sesuai dengan kerangka waktu yang ditetapkan dan disepakati bersama untuk ditindaklanjuti, terkait dengan: Target Utama BPKP Predikat LAKIP “A” dan Laporan Keuangan “WTP”. Sinkronisasi agenda Kepala BPKP, Sesma, Deputi, Kepala Unit Kerja
40
di lingkungan BPKP; Percepatan penyelesaian dan peningkatan kualitas laporan berkala hasil pengawasan BPKP; Penyelesaian
Pedoman
Penjaminan
Mutu
Pengawasan
dan
Pembinaan di lingkungan BPKP; Pelaksanaan Raker Khusus “Optimalisasi peran ketatausahaan dalam Rangka Peningkatan Kualitas Ketatausahaan BPKP” Peningkatan pemahaman dan pelaksanaan Reward and Punishment; Pembuatan Individual Key Performance Indicator (KPI)/SKI; Right sizing; Memetakan permasalahan dan keandalan SPI setiap K/L Pemda Pengembangan Penyelenggaraan SPIP. Penggunaan DIPA BPKP sepanjang tahun dan yang akan terefleksi di disbursement plan; Sinergi PKPT dan Non PKPT. Realisasi atas output kegiatan ini sebanyak 2 (dua) kegiatan atau sebesar 100%. Hasil analisis dan evaluasi atas capaian kegiatan tahun 2013 telah dapat dikatakan berhasil dicapai, karena realisasinya sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Renstra.Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya capaian kinerja tahun 2013 relatif konsisten atau tercapai 100%, setiap tahunnya. Secara jangka menengah capaian kinerja, apabila diukur target kumulatif (8 kegiatan) dengan realisasi kumulatif dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 sebanyak empat kegiatan (atau 50%) dan jika dibandingkan dengan target tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sebesar 10 kegiatan, maka diperoleh capaian sebesar 40%. Hasil analisis tersebut di atas menjadi dasar perlu adanya perbaikan capaian jangka menengah Renstra Inspektorat BPKP tahun 2010-2014 yang tersisa 6 kegiatan. Hal ini mengingat tahun 2014 merupakan tahun terakhir atas Renstra tahun 2010-2014, dengan cara memonitoring hasil
41
raker
BPKP
sebelumnya
dan
membuat
pertanggungjawaban
pelaksanaannya, sehingga pada raker BPKP selanjutnya hambatanhambatan yang ada dapat diminimalisir. 2.5. Rapat Unit Kerja Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja
Sat.
1
2
Keg. Raker Inspektorat BPKP
Keg.
Cap.Tahun 2013 Target Real 3 4 1
% Capaian Tahun 2013 2012 2011 2010 5 6 7 8
1
100
N/A
N/A
100
Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp48.552.000,00
dengan
realisasi
sebesar
Rp95.785.000,00
atau
197,28%. Kegiatan ini ditargetkan sebanyak satu kali kegiatan pada tahun 2013. Kegiatan rapat kerja Inspektorat BPKP merupakan hal yang cukup penting bagi peningkatan kualitas dan kuantitas kinerja Inspektorat BPKP, di samping itu melakukan evaluasi atas kinerja yang dilaksanakan sebelumnya, sehingga pada pelaksanaan berikutnya tidak terdapat hambatan dan dapat segera diantisipasi segala risiko yang akan terjadi. Hal-hal utama yang dibahas antara lain mengenai: Sosialisasi Peraturan Kepala BPKP Nomor 32 Tahun 2013 tentang Sistem Pengendalian Pengaduan di Lingkungan BPKP (Whistleblower System); Sosialisasi Peraturan Kepala BPKP Nomor 33 Tahun 2013 tentang Sistem Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan BPKP; Sosialisasi Internal Audit Capability Model (IACM) Leveling APIP; Sosialisasi PP Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS dan akan mulai diterapkan di lingkungan BPKP mulai Tahun 2014; Realisasi atas output kegiatan ini pada tahun 2013 sebanyak satu kegiatan atau sebesar 100%. Hasil analisis dan evaluasi atas capaian kegiatan tahun 2013 telah dapat dikatakan berhasil dicapai, karena
42
realisasinya sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Renstra. Apabila dibandingkan dengan tahun 2010, capaian kinerja tahun 2013 relatif sama. Secara jangka menengah capaian kinerja, apabila diukur realisasi kumulatif dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 sebesar 100% atau empat kegiatan (dengan asumsi tahun 2011 dan 2012 target dan realisasinya masing-masing satu kegiatan). Jika dibandingkan dengan target tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sebesar 100% atau lima kali kegiatan, maka diperoleh capaian sebesar 80%. Kegiatan ini dirasakan oleh seluruh pegawai Inspektorat BPKP cukup bermanfaat, terutama dalam mengevaluasi kualitas pekerjaan sebelumnya, dan memperbaiki kualitas pekerjaan yang akan datang. 2.6. Penyusunan Laporan Berkala Kinerja Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja
Sat.
1
2
Lapkin. Tepat Waktu
Lap.
Cap.Tahun 2013 Target Real 3 4 21
21
% Capaian Tahun 2013 2012 2011 2010 5 6 7 8 100
N/A
N/A
38
Laporan kinerja adalah laporan yang dihasilkan dari sistem akuntabiitas kinerja instansi pemerintah yang berisi ringkasan atas keluaran (output) dari masing-masing kegiatan dan hasil yang dicapai dari masing-masing program sebagaimana ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan APBN yang dilaporkan secara berkala atau bulanan. Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp40.544.000,00 dengan realisasi sebesar Rp24.490.000 atau 60,40%. Kegiatan ini ditargetkan dapat menghasilkan output berupa laporan sebanyak 21 laporan selama tahun 2013. Kegiatan Penyusunan Laporan Berkala Kinerja merupakan salah satu bentuk pengendalian dan monitoring atas capaian kinerja yang dihasilkan
43
setiap bulan oleh Inspektorat BPKP. Di samping itu juga dalam rangka melakukan evaluasi atas capaian kegiatan yang telah dilakukan. Oleh karena itu laporan kinerja sangat dirasakan manfaatnya pada saat dilaporkan secara tepat waktu, yaitu paling lambat setiap tanggal 10 pada bulan berikutnya. Realisasi atas output kegiatan ini sebanyak 21 laporan atau sebesar 100%. Hasil analisis dan evaluasi atas capaian kegiatan tahun 2013 telah dapat dikatakan berhasil dicapai, karena realisasinya sesuai dengantarget yang telah ditetapkan dalam Renstra.Apabila dibandingkan dengan tahun 2010, capaian kinerja tahun 2013 relatif jauh lebih tinggi atau mengalami kenaikan yang signifikan, yang mengindikasikan terdapat perbaikan yang berhasil dilaksanakan. Secara jangka menengah capaian kinerja, apabila diukur realisasi kumulatif dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 sebesar 45 laporan dan jika dibandingkan dengan target tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sebesar 105 laporan, maka diperoleh capaian sebesar 42,86%. Capaian ini masih sangat jauh dari target kumulatf lima tahunan Renstra 2010-2014, sehingga sangat perlu perbaikan dan perhatian atas capaiannya, mengingat tahun 2014 merupakan tahun terakhir atas Renstra tahun 2010-2014. 2.7. Penyusunan LAKIP Unit Kerja Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja
Sat.
1
2
LAKIP tepat waktu
Lap.
Cap.Tahun 2013 Target Real 3 4 1
1
% Capaian Tahun 2013 2012 2011 2010 5 6 7 8 100
N/A
N/A
100
Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp9.100.000,00 dengan realisasi atas anggaran ini dialihkan untuk menutup kegiatan lain, tanpa mempengaruhi output-nya.Kegiatan ini ditargetkan menghasilkan sebanyak 1 (satu) laporan pada tahun 2013,
44
yaitu berupa LAKIP Inspektorat BPKP Tahun 2013.Kegiatan penyusunan LAKIP Inspektorat BPKP merupakan hal yang cukup penting, terkait dengan akuntabilitas kinerja Inspektorat BPKP kepada Kepala BPKP dalam rangka mendukung tercapainya target capaian kinerja BPKP dalam rangka mencapai visi, misi, dan sasaran BPKP. Hal-hal utama yang dibahas antara lain mengenai capaian Renstra, Renja dan Tapkin tahun 2013 Inspektorat BPKP. Realisasi atas output kegiatan ini sebanyak 1 (satu) laporan atau sebesar 100%. Hasil analisis dan evaluasi atas capaian kegiatan tahun 2013 telah dapat dikatakan berhasil dicapai, karena realisasinya sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Renstra. LAKIP Inspekorat BPKP telah disampaikan dengan tepat waktu atau sebelum tanggal 31 Januari 2013. Apabila dibandingkan dengan tahun 2012, capaian kinerja tahun 2013 relatif sama, demikian juga tahun 2010 dan 2011. Secara jangka menengah capaian kinerja, apabila diukur realisasi kumulatif dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 sebesar empat laporan atau 80%, dan dibandingkan dengan target tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sebesar lima laporan, maka diperoleh capaian sebesar 100%. 2.8. Penyusunan dan Revisi RKT Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja 1 Dokumen RKT & Revisi
Sat.
Cap.Tahun 2013
2
Target 3
Real 4
Dok
2
2
% Capaian Tahun 2013 2012 2011 2010 5 6 7 8 100
N/A
N/A
100
Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp63.779.000,00
dengan
realisasi
sebesar
Rp62.938.822,00
atau
98,68%. Meskipun demikian capaian nilai kinerja tahun 2013 terealisasi sebesar 100%. Kegiatan ini ditargetkan menghasilkan (ouput) sebanyak
45
dua dokumen pada tahun 2013, yaitu RKT dan revisinya. RKT merupakan dokumen rencana kerja tahunan Inspektorat BPKP yang menjadi PKP2T, di samping itu ada juga kegiatan non RKT atau Non PKP2T. Hasil analisis dan evaluasi atas capaian kegiatan tahun 2013 telah dapat dikatakan berhasil, karena realisasinya sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Renstra. Apabila dibandingkan dengan tahun 2010, capaian kinerja tahun 2013 relatif sama setiap tahunnya. Secara jangka menengah capaian kinerja, apabila diukur realisasi kumulatif dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 sebesar delapan dokumen dibandingkan dengan target tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sebesar 10 dokumen, maka diperoleh capaian kinerja kumulatif sampai dengan tahun 2013 sebesar 100%. Namun jika realisasi kumulatif tahun 2013 tersebut dibandingkan target sampai dengan tahun 2014, maka dicapai kinerja kumulatif sebesar 80%. Berdasarkan kedua data tersebut dapat dikatakan capaian kumulatif jangka menengah indikator ini telah berhasil dicapai.
(3) Persepsi Kepuasan Terhadap Pelayanan Kepegawaian Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para penerima layanan, dengan metode skala 1-5, kemudian dihitung persentasenya. Perhitungan persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelolaan kepegawaian dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner kepada para pegawai di Inspektorat. Indikator Kinerja Utama/Sasaran yang Ketiga ini juga didukung capaiannya oleh Program “Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP”atau masih sama dengan
46
program pada IKU kedua sebelumnya. Indikator kinerja atas program ini adalah: Cap.Tahun 2013
Capaian Kinerja
No.
IK Program
Sat.
Target
Real
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelola kepegawaian
%
85
73,12
86,02
95
98
N/A
2013 2012 2011 2010
Pengukuran indikator outcome ini dinilai dengan cara melakukan survey kepada pegawai Inspektorat BPKP melalui penyebaran kuesioner sebanyak 30 kuesioner untuk 30 orang pegawai (75%) dari 40 pegawai Inspektorat BPKP dan yang kembali sebanyak 17 kuesioner dari 17 pegawai atau sebanyak 56,67%. Hasil survey tersebut menunjukkan selama tahun 2013 tercapai kinerja sebesar 86,02%.Penilaian ini terdiri atas penilaian terhadap iklim kerja dan kepuasan pelayanan pegawai, dengan hasil penilaian survey masing-masing sebesar 71,06 dan 75,18 atau keduanya memiliki predikat cukup dengan rata-rata hasil survey sebesar 73,12%. Namun hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja masih belum optimal dalam pelayanan pengelolaan kepegawaian. Dibandingkan dengan persentase atas target yang ditetapkan tahun 2013 sebesar 85%, menunjukkan bahwa realisasi pelayanan masih dibawah target. Realisasi pengukuran lima tahunan atas capaian Renstra 20102014 secara kumulatif sampai dengan tahun 2013 sebesar 69,76%, sedangkan target kumulatif sampai dengan tahun 2013 adalah 66% atau masih di atas rata-rata target capaian kumuatif sampai dengan tahun 2013. Kelemahan yang perlu diperbaiki dalam hal pelayanan terutama pada kepuasan iklim kerja yang dirasakan oleh seluruh pegawai Inspektorat BPKP selama tahun 2013 adalah: Penertiban arsip secara berkala, terutama arsip surat keluar, draft laporan dan KKA;
47
Peningkatan kinerja Sekretaris Inspektur BPKP baik dari segi kualitas maupun tanggung jawabnya dan diatur keberadaannya di kantor sehingga tidak lowong sama sekali pada hari kerja; Peningkatan pengelolaan arsiparis berbasis Informasi dan Teknologi (IT), karena saat ni masih serba manual; Sasaran dan Program ini didukung dengan capaian kinerja atas enam kegiatan, dengan capaian kinerja setiap kegiatan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut: 3.1. Memproses Kenaikan Pangkat Terpadu Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Cap.T ahun 2013 % Capaian T ahun T arget Real 2013 2012 2011 2010
Indikator Kinerja
Sat.
1
2
3
4
5
6
7
8
Keg.
2
2
100
N/A
N/A
100
Kegiatan Kenaikan Pangkat
Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp166.148.000,00 dengan realisasi sebesar Rp124.059.905,00 atau sebesar 74,67%. Kegiatan ini ditargetkan sebanyak 2 kali kegiatan selama tahun 2013, realisasi atas output kegiatan ini sebanyak 2 kali kegiatan atau capaian kinerjanya 100%. Hasil analisis dan evaluasi atas capaian kegiatan tahun 2013 dapat dikatakan berhasil, karena realisasinya sama dengan target yang telah ditetapkan dalam Renstra. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada bulan Maret dan Agustus 2013 untuk kenaikan pangkat reguler bulan April dan Oktober 2013. Apabila dibandingkan dengan tahun 2012, capaian kinerja tahun 2013 diasumsikan relatif sama, begitu pula untuk tahun 2010, karena kegiatan ini merupakan kegiatan tetap dan rutin yang dilaksanakan sebanyak dua kali kegiatan dalam satu tahun. Secara jangka menengah capaian kinerja, apabila diasumsikan realisasi
48
kumulatif dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 sebesar 80% dan dibandingkan dengan target tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sebesar 100%, maka diperoleh capaian sebesar 80%. 3.2. Administrasi Kepegawaian Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Cap.T ahun 2013 T arget Real
% Capaian T ahun 2013 2012 2011 2010
Indikator Kinerja
Sat.
1
2
3
4
5
6
7
8
Lap.
4
9
225
N/A
N/A
100
Lapt. T riwulan Kepegawaian
Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp17.500.000,00 dengan realisasi sebesar Rp6.430.000,00 atau sebesar 36,74%. Kegiatan ini ditargetkan sebanyak empat kali kegiatan selama tahun 2013, realisasi atas output kegiatan ini sebanyak empat kali atau capaian kinerjanya100%. Hasil analisis dan evaluasi atas capaian kegiatan tahun 2013 telah dapat dikatakan berhasil, karena realisasinya melebihi target yang telah ditetapkan dalam Renstra. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan pengolahan data dan perekaman data pegawai. Apabila dibandingkan dengan tahun 2012, capaian kinerja tahun 2013 diasumsikan relatif sama, begitu pula apabila dibandingkan tahun 2010, karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan tetap dan rutin yang dilaksanakan dalam satu tahun sebanyak empat kali kegiatan. Secara jangka menengah capaian kinerja, apabila diasumsikan diukur realisasi kumulatif dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 sebesar 80% dan dibandingkan dengan target tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sebesar 100%, maka diperoleh capaian sebesar 80%. 3.3. Pengembangan Budaya Kerja Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut:
49
Cap.T ahun 2013 T arget Real
% Capaian T ahun 2013 2012 2011 2010
Indikator Kinerja
Sat.
1
2
3
4
5
6
7
8
Keg.
2
2
100
N/A
N/A
150
Kegiatan BUKA
Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp34.074.000,00 dengan realisasi sebesar Rp8.400.000,00 atau sebesar 24,65%. Kegiatan ini ditargetkan sebanyak dua kali kegiatan selama tahun 2013. Realisasi atas output kegiatan ini sebanyak dua kali atau capaian nilai kinerjanya 100%. Hasil analisis dan evaluasi atas capaian kegiatan tahun 2013 telah dapat dikatakan berhasil, karena realisasinya sama dengan target yang telah ditetapkan dalam Renstra. Kegiatan tersebut berupa laporan budaya kerja semester I dan II bulan Juli dan Januari tahun berikutnya. Apabila dibandingkan dengan tahun 2012, capaian kinerja tahun 2013 diasumsikan relatif sama, begitu pula tahun 2010, karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan tetap dan rutin yang harus dibuat laporannya dalam dua semester. Secara jangka menengah capaian kinerja, apabila diasumsikan diukur realisasi kumulatif dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 sebesar 80% dan dibandingkan dengan target tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sebesar 100%, maka diperoleh capaian sebesar 80%. 3.4. Penilaian Angka Kredit Unit Kerja Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja 1
Kegiatan.PAK
Sat.
Cap.Tahun 2013 Target Real
% Capaian Tahun 2013 2012 2011 2010
2
3
4
5
6
7
8
Keg.
4
3
75
N/A
N/A
100
Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp15.895.000,00
dengan
realisasi
sebesar
Rp15.600.000,00
atau
50
sebesar 98,14%. Kegiatan ini ditargetkan dapat dilaksanakan sebanyak empat kali kegiatan selama tahun 2013, realisasi atas output kegiatan ini sebanyak tiga kegiatan atau mencapai 75%. Apabila dibandingkan dengan tahun 2012, capaian kinerja tahun 2013 diasumsikan relatif sama, begitu pula tahun 2010, karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan tetap dan rutin yang harus dibuat laporannya dalam dua semester. Pengukuran jangka menengah, target tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 sebanyak 16 kegiatan dibandingkan realisasi kumulatif sampai dengan tahun 2013 sebanyak tujuh kegiatan dicapai kinerja sebesar 43,75%, namun jika dibandingkan dengan target tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sebanyak 20 kegiatan, maka baru diperoleh capaian sebesar 35%. Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi tersebut menunjukkan bahwa atas capaian kegiatan tahun 2013 dapat dikatakan belum berhasil, karena realisasinya turun dari target yang telah ditetapkan dalam Renstra. Kegiatan ini berupa penilaian angka kredit golongan II dan III sebanyak dua kali dan evaluasi atas PAK bagi Auditor Madya atau golongan IV. 3.5. Forum Komunikasi JFA Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja
Sat.
1
2
Keg. Komunikasi JFA Keg.
Cap.Tahun 2013 Target Real
% Capaian Tahun 2013 2012 2011 2010
3
4
5
6
7
8
1
0
0
N/A
N/A
100
Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp11.336.000,00, namun kegiatan ini tidak teralisir atau capaian nilai kinerja tahun 2013 sebesar 0%. Kegiatan ini ditargetkan sebanyak satu kali kegiatan selama tahun 2013 atau tidak terealisir disebabkan unit terkait tidak menyelenggarakannya.
51
Apabila dibandingkan dengan tahun 2012, capaian kinerja tahun 2013 diasumsikan relatif sama, begitu pula tahun 2010, karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan tetap dan rutin yang diagendakan setiap tahunnya. Secara jangka menengah capaian kinerja, apabila diasumsikan diukur realisasi kumulatif dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 sebesar 80% dan dibandingkan dengan target tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sebesar 100%, maka diperoleh capaian sebesar 80%. 3.6. Pengelolaan Kearsipan Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Cap.Tahun 2013 Target Real
% Capaian Tahun 2013 2012 2011 2010
Indikator Kinerja
Sat.
1
2
3
4
5
6
7
8
buah
2
2
100
N/A
N/A
100
Daftar Pertelaan Arsip yg Dimutakhirkan dgn Tepat Waktu
Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp88.655.000,00
dengan
realisasi
sebesar
Rp78.233.500,00
atau
sebesar 88,24%. Kegiatan ini ditargetkan sebanyak dua kali kegiatan selama tahun 2013, realisasi atas output kegiatan ini sebanyak dua kali atau capaian nilai kinerjanya 100%. Hasil analisis dan evaluasi atas capaian kegiatan tahun 2013 telah dapat dikatakan berhasil, karena realisasinya sama dengan target yang telah ditetapkan dalam Renstra. Kegiatan ini berupa forum komunikasi Arsiparis dan pembenahan arsip. Apabila dibandingkan dengan tahun 2012, capaian kinerja tahun 2013 diasumsikan relatif sama, begitu pula apabila tahun 2010, karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan tetap dan rutin yang dilaksanakan dalam satu tahun sebanyak dua kali kegiatan. Pengukuran atas capaian kinerja jangka menengah, dengan asumsi pengukuran realisasi kumulatif dari tahun 2010 sampai dengan tahun
52
2013 sebesar 80% dan jika dibandingkan dengan target tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sebesar 100%, maka diperoleh capaian sebesar 80%.
(4) Persepsi Kepuasan Terhadap Pelayanan Keuangan Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para penerima layanan, dengan metode skala 1-5, kemudian dihitung persentasenya. Perhitungan persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelolaan keuangan dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner kepada para pegawai Inspektorat. Indikator kinerja utama atau sasaran ini didukung dengan Program “Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis LainnyaBPKP” dengan indikator pengukuran atas kinerja program yang sama dengan indikator kinerja utama atau sasaran, yaitu: Cap.Tahun 2013
Capaian Kinerja
No.
IK Program
Sat.
Target
Real
2013
1
2
3
4
5
6
Persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelola keuangan
%
85
2012 2011 2010 7
85,68 100,80 101
8
9
105
N/A
Pengukuran indikator outcome ini dengan melakukan survey kepada pegawai Inspektorat BPKP melalui penyebaran kuesioner kepada 30 kuesioner setiap pegawai (75%) dari 40 pegawai Inspektorat BPKP pada tahun 2013 dan yang kembali sebanyak 17 kuesioner dari 17 pegawai atau sebanyak 56,67%. Hasil survey tersebut menunjukkan selama tahun 2013 tercapai kinerja sebesar 100,80%. Penilaian ini terdiri atas penilaian terhadap kepuasan pelayanan tunjangan kinerja dan kepuasan pelayanan gaji dan honor, dengan hasil penilaian survey masing-masing sebesar 84,00 dan 87,35 atau keduanya memiliki predikat baik dengan rata-rata
53
hasil survey sebesar 85,68% atau di atas target tahun 2013 sebesar 85%. Hal
ini
menunjukkan
dipertahankan
capaian
dalam
kinerja
sudah
melaksanakan
optimal
pelayanan
dan
perlu
pengelolaan
keuangannya, apabila memungkinkan dilakukan pengembangan. Dibandingkan dengan persentase atas capaian kinerja tahun sebelumnya atau tahun 2012 sebesar 101%, menunjukkan bahwa capaian kinerja pelayanan keuangan memiliki pelayanan yang konsisten dan kontinyu, sehingga capaian kinerja yang dicapai sama. Realisasi pengukuran kinerja lima tahunan atas Renstra 2010-2014 didapatkan kumulatif sampai dengan tahun 2013 sebesar 76,70% atau di atas rata-rata target capaian kumuatif sampai dengan tahun 2013 yaitu 66,00%. Hal ini menjadi indikasi bahwa capaian lima tahunan 2010-2014 sebesar 83% akan dapat dicapai pada kegiatan pelayanan pengelola keuangan. Sasaran dan Program ini didukung dengan capaian kinerja atas lima kegiatan, dengan capaian kinerja setiap kegiatan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut: (lihat butir 4.1. sampai dengan 4.4.) 4.1. Mengikuti Penyusunan dan Revisi RKA-KL/DIPA Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja
Sat.
1
2
Dok. RKA-KL/DIPA Dok.
Cap.Tahun 2013
% Capaian Tahun 2012 2011 2010
Target
Real
2013
3
4
5
6
7
8
2
2
100
N/A
N/A
100
Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp 62.310.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 62.310.000,00. Kegiatan ini ditargetkan sebanyak 2 (dua) dokumen dengan realisasi 2 dokumen atau dengan capaian kinerja sebesar 100%. Hasil analisis dan evaluasi atas kegiatan ini berdasarkan data tersebut, maka capaian kegiatan tahun 2013 telah dapat dikatakan berhasil dicapai, karena realisasinya sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam
54
Renstra. 4.2. Penyusunan Laporan Keuangan dan Pendukungnya Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja 1 Lap.Keuangan
Sat.
Cap.Tahun 2013
Target 2 3 Lap. 14
Real 4 14
% Capaian Tahun 2013 2012 2011 2010 5 6 7 8 100 N/A N/A 21
Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp 59.761.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 112.955.896,00. Target dan realisasi atas output kegiatan ini sebanyak 14 laporan atau 100%, yang terdiri dari: -
12 Laporan Bulanan Realisasi Keuangan
-
1 Laporan Semester I Tahun 2013
-
1 Laporan Keuangan Akhir Tahun 2013.
Hasil analisis dan evaluasi atas kegiatan ini berdasarkan data tersebut, maka capaian kegiatan tahun 2013 telah dapat dikatakan berhasil dicapai, karena realisasinya sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Renstra. 4.3. Pembayaran Gaji, Lembur, Honorarium dan Vakasi Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja
Sat.
1
2
Frekuensi Pembayaran Pembayaran Gaiji, lembur, Kali honor, vakasi tepat waktu
Cap.Tahun 2013
Target
% Capaian Tahun Real 2013 2012 2011 2010
3
4
5
6
7
8
13
13
100
N/A
N/A
100
Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp2.667.800.000,00 dengan realisasi sebesar Rp2.584.262.511,00. Target dan realisasi atas output kegiatan ini sebanyak 13 kali atau
55
mencapai kinerja tahun 2013 sebesar 100%. Hasil analisis dan evaluasi atas kegiatan tahun 2013 telah dapat dikatakan berhasil, karena realisasinya sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Renstra. 4.4. Operasional Perkantoran dan Pimpinan Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Cap.Tahun 2013
% Capaian Tahun Real 2013 2012 2011 2010
Indikator Kinerja
Sat.
1
2
3
4
5
6
7
8
Kali/ Bln
12
12
100
N/A
N/A
100
Frekuensi Permintaan yg Dipenuhi sesuai Kebutuhan
Target
Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp139.910.000,00 dengan realisasi sebesar Rp107.759.289,00 atau 77,02% Target dan realisasi atas output kegiatan ini sebanyak 12 kali atau capaian kinerja tahun 2013 sebesar 100%. Hasil analisis dan evaluasi atas capaian kegiatan tahun 2013 telah dapat dikatakan berhasil, karena realisasinya sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Renstra. 4.5. Biaya Jasa-jasa Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Cap.Tahun 2013
% Capaian Tahun Target Real 2013 2012 2011 2010
Indikator Kinerja
Sat.
1
2
3
4
5
6
7
8
Kali/ Bln
12
12
100
N/A
N/A
100
Frekuensi Pelaksanaan
Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp 4.800.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 1.450.000,00. Target dan realisasi atas output kegiatan ini sebanyak 12 kali atau capaian kinerja tahun 2013 sebesar 100%. Hasil analisis dan evaluasi atas capaian
56
kegiatan tahun 2013 telah dapat dikatakan berhasil, karena realisasinya sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Renstra.
Sasaran 2: Terpenuhinya Prasarana
Kebutuhan
Sarana
dan
Sasaran ini diukur dengan satu indikator kinerja utama (outcome), yaitu: Sat.
Indikator Kinerja Utama
1
2
3
4
kepuasan terhadap pelayanan sarana dan prasarana
%
84
1) Persepsi
Capaian Kinerja
% Cap.Tahun 2013
No.
Target
Real 5
2013 2012 2011 2010 6
7
8
9
78,5 93,45 96,40 101,93 N/A
Latar belakang sasaran dan program ini terkait perlunya dukungan fasilitas perkantoran Inspektorat BPKP dalam menjalankan tugas rutinnya dengan kualitas dan kuantitas yang baik, sehingga diperlukan dukungan berupa sarana dan prasarana dalam peningkatan kualitas dan
serta pelayanan
prima. Pengelolaan dukungan pelayanan, diperlukan agar pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat BPKP dapat dilaksanakan lebih efektif, tepat waktu dan memenuhi standar kualitas audit yang ditetapkan dan mengacu pada kebijakan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan,
sasaran, dan output yang direncanakan. Pelaksanaan kegiatan Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana – Modal Fisik Lainnya pada Inspektorat BPKP dilakukan dengan cara Pengadaan Langsung
dengan menerapkan prinsip-prinsip yaitu Efisien,
Efektif, Transparan, Terbuka, danAkuntabel. Kegiatan Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana – Modal Fisik Lainnya pada Inspektorat BPKP bertujuan agar terlaksananya pelaksanaan penambahan sarana pendukung tugas dengan baik.
57
Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan dapat terpenuhi.Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para penerima layanan, dengan metode skala 1-5, kemudian dihitung persentasenya.Perhitungan persepsi kepuasan terhadap pelayanan sarana dan prasarana dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner kepada para pegawai Inspektorat BPKP. Sasaran ini memiliki Program “Peningkatan
Sarana
dan
Prasarana
Aparatur
Negara”
dengan
pengukuran capaian kinerja sama dengan indikator kinerja tersebut di atas. Capaian kinerja program tahun 2013, yaitu: No.
IK Program
1 2 1) Persepsi kepuasan terhadap pelayanan sarana dan prasarana
Sat. 3 %
Cap.Tahun 2013 Capaian Kinerja Target Real 2013 2012 2011 2010 4 5 6 7 8 9 84 78,5 93,45 96,40 102 N/A
Dibandingkan dengan persentase atas capaian kinerja tahun sebelumnya atau tahun 2012 sebesar 96,40%, menunjukkan bahwa capaian kinerja pelayanan sarana dan prasarana belum optimal, masih perlu sedikit perbaikan atas pelayanan yang telah dilakukan. Demikian juga bila dibandingkan realisasi pengukuran kinerja lima tahunan atas Renstra 2010-2014, secara kumulatif sampai dengan tahun 2013 sebesar 72,95% atau di atas rata-rata target capaian kumuatif sampai dengan tahun 2013 yaitu 66,00%. Hal ini menjadi indikasi bahwa capaian lima tahunan 2010-2014 sebesar 83% akan dapat dicapai pada kegiatan pelayanan pengelola keuangan.Sasaran dan Program ini didukung dengan capaian kinerja atas empat kegiatan, dengan capaian kinerja setiap kegiatan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut: (lihat butir 1 sampai dengan 4.) 1) Pengadaan Peralatan dan Mesin Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut:
58
Cap.Tahun 2013 Target Real
% Capaian Tahun 2013 2012 2011 2010
Indikator Kinerja
Sat.
1
2
3
4
5
6
7
8
unit
5
23
460
240
N/A
100
Alat Olah Data
Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp150.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp149.215.000 atau 99,48%. Capaian nilai kinerja kegiatan ini pada tahun 2013 sebesar 460% atau berhasil di atas target yang ditetapkan. Kegiatan ini ditargetkan lima unit peralatan pengolah data selama tahun 2013. Realisasi atas output kegiatan ini sebanyak 23 unit atau sebesar 460%. Jenis peralatan dan mesin (alat olah data) yang menjadi kinerja output tahun 2013 terdiri atas: Jenis Peralatan All In One HP Pavilion Personal Computer Notebook Toshiba Satellite L 840 Tablet PC Samsung Galaxy Note 10.1.16 Printer HP Deskjet D 1000s External Harddisk Seagate Jumlah
Qty 6 unit 5 unit 5 unit 3 unit 4 unit 23 unit
Nilai (Rp) 52.140.000 46.750.000 36.575.000 1.320.000 3.080.000 139.865.000
Saldo Komputer dan Peralatan Komputer pada Inspektorat BPKP per 31 Desember 2013 sebanyak 74 unit komputer dengan nilai sebesar Rp170.542.628,00 dan 34 unit peralatan komputer dengan nilai sebesar Rp3.387.312,00. Nilai akhir peralatan dan mesin, yaitu: Saldo Akhir (Rp) Saldo Awal Mutasi Mutasi (Rp) Tambah Kurang Nilai Kotor Ak.Penyusutan Nilai Bersih 1 2 3 4=1+2-3 5 6=5-4 508.898.245 135.465.000 0 644.363.245 473.820.617 170.542.628 29.890.064 4.400.000 0 34.290.064 30.902.752 3.387.312 Hasil analisis dan evaluasi atas capaian kegiatan tahun 2013 telah dapat dikatakan berhasil, karena realisasinya sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Renstra. Apabila dibandingkan dengan tahun 2012, maka capaian kinerja tahun 2013 relatif lebih tinggi atau mengalami kenaikan, namun dibandingkan tahun 2010, tahun 2013 mengalami …..
59
Secara jangka menengah capaian kinerja, dengan realisasi kumulatif dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 sebanyak 41 unit dibandingkan dengan target tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sebanyak 32 unit adalah 128,13%. Apabila dibandingkan dengan target kumulatif tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 sebanyak 27 unit maka capaian kinerja kumuatifnya adalah sebesar 151,85%. 2) Inventarisasi BMN Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja
Sat.
1
Frekuensi Inv. BMN
Cap.Tahun 2013
% Capaian Tahun 2013 2012 2011 2010
Target
Real
2
3
4
5
6
7
8
Keg.
2
2
100
N/A
N/A
100
Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp5.780.000,00, namun karena kegiatannya dilaksanakan di dalam kantor maka anggarannya tidak terealisasi. Kegiatan ini ditargetkan sebanyak dua kali kegiatan selama tahun 2013. Kegiatan inventarisasi BMN dilakukan secara periodik atau semesteran, yaitu setiap akhir Juni 2013 dan Desember 2013 atas seluruh BMN Inspektorat BPKP. Realisasi atas output kegiatan ini sebanyak 2 (dua) kegiatan atau sebesar 100%. Hasil inventarisasi BMN telah meyakinkan kesesuaian antara laporan BMN dengan fisiknya. Di samping itu kegiatan inventarisasi BMN telah mendukung kelancaran pembuatan laporan keuangan, sebagai syarat pertanggungjawaban (akuntabilitas) keuangan Inspekorat BPKP. Secara jangka menengah capaian kinerja, apabila diukur realisasi kumulatif dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 sebesar 80% dan jika dibandingkan dengan target tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sebesar 100%, maka diperoleh capaian kinerja jangka menengah sebesar 80%. Hal ini menjadi dasar perbaikan capaian jangka menengah Renstra Inspektorat BPKP tahun 2010-2014, mengingat tahun 2014 merupakan
60
tahun terakhir atas Renstra tahun 2010-2014. 3) Perawatan Paralatan Kantor Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Cap.Tahun % Capaian Tahun 2013 Target Real 2013 2012 2011 2010
Indikator Kinerja
Sat.
1
2
3
4
5
6
7
8
Unit
70
70
100
N/A
N/A
100
Alat Kantor
Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp30.001.000,00
dengan
realisasi
sebesar
Rp13.745.000,00
atau
45,82%. Kegiatan ini ditargetkan selama tahun 2013 sebanyak 70 peralatan kantor yang dimilki oleh Inspektorat BPKP. Saldo Alat Kantor dan Rumah Tangga pada Inspektorat BPKP per 31 Desember 2013 sebanyak 70 unit. Nilai buku alat kantor Inspektorat BPKP per 31 Desember 2013 adalah Rp4.554.000,00 terdiri atas 166 unit alat rumah tangga dengan nilai sebesar Rp0,00, yang terdiri atas: Saldo Awal (Rp) 1
Mutasi Tambah 2
Mutasi Kurang 3
Saldo Akhir (Rp) Nilai Kotor Ak.Penyusutan Nilai Bersih 4=1+2-3 5 6=5-4
218.806.022
0
0 218.806.022
214.252.022
4.554.000
292.320.772
0
0 292.320.772
292.320.772
0
Hasil analisis dan evaluasi atas capaian kegiatan tahun 2013 telah dapat dikatakan berhasil, karena realisasinya sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Renstra. Apabila dibandingkan dengan tahun 2012, capaian kinerja tahun 2013 relatif sama dengan tahun-tahun sebelumnya atau tidak ada perbedaan yang signifikan. Secara jangka menengah capaian kinerja, apabila realisasi kumulatif dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 sebesar 117 unit, di236 unit, jika dibandingkan dengan target tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
61
sebesar 311 unit, maka diperoleh capaian sebesar 37,62%. 4) Perawatan Kendaraan Bermotor Hasil pencapaian kinerja atas kegiatan ini adalah sebagai berikut: Cap.Tahun % Capaian Tahun 2013 Target Real 2013 2012 2011 2010
Indikator Kinerja
Sat.
1
2
3
4
5
6
7
8
Unit
6
7
117
N/A
N/A
100
Kendaraan Bermotor
Dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp93.312.000,00
dengan
realisasi
sebesar
Rp49.650.786,00
atau
53,21%. Dalam tahun 2013 kegiatan ini ditargetkan untuk perawatan enam unit kendaraan bermotor. Realisasi atas kegiatan perawatan kendaraan bermotor Inspektorat BPKP dilakukan terhadap tujuh unit kendaraan yang dimilki oleh Inspektorat BPKP. Saldo alat angkutan darat bermotor pada Inspektorat BPKP per 31 Desember 2013 sebanyak tiga unit kendaraan roda empat dengan nilai sebesar Rp46.045.715,00 dan empat unit kendaraan roda dua dengan nilai sebesar Rp3.872.857,00, dengan total Rp49.918.572,00. Seluruh kendaraan bermotor telah dilakukan perawatan, sehingga dalam kondisi baik dan layak jalan. Hal yang menjadi perawatan penting adalah pengembangan fungsi stir mobil minibus berupa power steering senilai Rp9.350.000,00 demi menambah kenyamanan pengguna kendaraan dalam melaksanakan pelayanan kantor. Rincian mutasi dan nilai akhir peralatan kendaraan bermotor, terdiri atas: Mutasi Tambah 1 2 388.700.000 9.350.000 49.038.800 0 Saldo Awal
Saldo Akhir Mutasi Kurang Nilai Kotor Ak.Penyusutan Nilai Bersih 3 4=1+2-3 5 6=5-4 0 398.050.000 352.004.285 46.045.715 0 49.038.800 45.165.943 3.872.857
62
Hasil analisis dan evaluasi atas capaian kegiatan tahun 2013 telah dapat dikatakan berhasil, karena realisasinya sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Renstra. Apabila dibandingkan dengan tahun 2010, capaian kinerja tahun 2013 relatif lebih tinggi atau mengalami kenaikan, yang dipengaruhi oleh umur dan pemakaian kendaraan tersebut. Secara jangka menengah capaian kinerja, apabila diukur realisasi kumulatif dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 sebanyak 29 unit kendaraan, jika dibandingkan dengan target tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sebanyak 35 unit kendaraan, maka diperoleh capaian sebesar 82,86%. Seluruh kendaraan Inspektorat BPKP sampai dengan tahun 2013 dalam kondisi laik pakai.
3. ASPEK KEUANGAN DAN PENUNJANG LAINNYA
1) Keuangan Dalam melaksanakan seluruh kegiatan
untuk
sasaran
yang
mencapai ditetapkan,
Inspektorat
BPKP
telah
menyusun
anggaran
yang
diperlukan
sesuai
target
kinerja
yang
dengan telah
disepakati bersama. Inspektorat BPKP memperolah dana yang bersumber dari APBN dan telah ditetapkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor 089.01.1.651994/2013 tanggal 05 Desember 2012, sebesar Rp6.524.087.000,00. Dalam tahun 2013, terdapat delapan kali revisi sehingga
anggaran
setelah
revisi
ke-8
menjadi
sebesar
Rp6.305.492.000,00. Realisasi anggaran belanja sampai dengan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp5.944.703.313,00 atau sebesar 94,28% dari anggaran.
63
Secara rinci, alokasi dan realisasi anggaran tahun 2013 dapat diuraikan sebagai berikut:
No. I.
Anggaran 2013 (Rp)
Jenis MAK
DIPA
Belanja Lembur Sub jumlah
%
2.337.474.000,00
2.532.176.000,00
2.475.379.419,00
97,76%
36.864.000,00
36.864.000,00
14.102.000,00
38,25%
2.374.338.000,00
2.569.040.000,00
2.489.481.419,00
96,90%
Belanja Barang Operasional
238.670.000,00
292.425.000,00
238.371.326,00
81,52%
Non Operasional
825.405.000,00
212.767.000,00
208.058.979,00
97,79%
Pemeliharaan
123.313.000,00
123.313.000,00
63.395.786,00
51,41%
Perjalanan Dinas
2.812.361.000,00
2.957.947.000,00
2.795.799.711,00
94,52%
3.999.749.000,00
3.586.452.000,00
3.305.625.802,00
92,17%
Peralatan dan Mesin
150.000.000,00
150.000.000,00
149.215.000,00
99,48%
Sub jumlah
150.000.000,00
150.000.000,00
149.215.000,00
99,48%
Sub jumlah III.
(Rp)
Belanja Pegaw ai Belanja Gaji
II.
Realisasi
Setelah Revisi
Belanja Modal
Jumlah tahun 2013
6.524.087.000,00
Jumlah tahun 2012
6.305.492.000,00
5.944.322.221,00
94,27%
6.113.524.000,00
5.750.772.889,00
94,07%
191.968.000,00
193.549.332,00
100,82%
naik (turun)
Belanja pegawai dialokasikan untuk pembayaran gaji dan tunjangan, gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan beras, honorarium, dan lembur pegawai dengan realisasi sebesar Rp2.489.481.419,00 atau 96,90% dari anggaran.
Belanja
barang
disediakan
untuk
memenuhi
kebutuhan
perlengkapan kantor, pemeliharaan sarana dan prasarana kantor, serta perjalanan
dinas
dalam
negeri
dengan
realisasi
sebesar
Rp3.305.625.802,00 atau 92,17% dari anggaran. Kelompok belanja lainnya adalah belanja modal yang realisasinya sebesar Rp149.215.000,00 atau 99,48%. Sehingga total realisasi seluruh anggaran tahun 2013 sebesar Rp5.944.322.221,00
atau
94,27%
dari
total
anggaran
sebesar
Rp6.305.492.000,00. Dibandingkan dengan anggaran dan realisasi tahun 2012
terdapat
peningkatan
anggaran
tahun
2013
sebesar
Rp191.968.000,00 dan peningkatan realisasi sebesar Rp193.549.332,00. Komponen anggaran belanja yang paling besar adalah belanja perjalanan dalam
negeri
yang
berjumlah
Rp2.957.947.000,00
(meningkat
64
dibandingkan anggaran tahun 2012 sebesar Rp2.912.441.000,00) dan direalisasikan
sebesar
Rp2.795.799.711,00
(menurun
dibandingkan
realisasi tahun 2012 sebesar Rp2.866.826.431,00) atau sebesar 94,52%. Penyerapan anggaran perjalanan dinas menurun dibandingkan penyerapan tahun 2012 sebesar 98,43%. Belanja perjalanan dinas ini merupakan komponen terbesar karena untuk melaksanakan tugas dan kegiatan Inspektorat BPKP diperlukan perjalanan dinas ke unit kerja Perwakilan di seluruh Indonesia. Tabel 3.2 Anggaran Empat Tahunan Tahun 2010-2013 Inspektorat BPKP No.
Jenis MAK
1 I.
2 Belanja Pegawai Belanja Gaji Belanja Lembur Sub jumlah Belanja Barang Operasional Non Operasional Pemeliharaan Perjalanan Dinas Sub jumlah Belanja Modal Peralatan dan Mesin Sub jumlah Jumlah
II.
III.
DIPA 2013 3
Anggaran (Rp) DIPA 2012 DIPA 2011 4 5
DIPA 2010 6
2.532.176.000,00 36.864.000,00 2.569.040.000,00
1.976.911.000,00 36.864.000,00 2.013.775.000,00
2.032.282.000,00 39.300.000,00 2.071.582.000,00
1.799.513.000,00 50.895.000,00 1.850.408.000,00
292.425.000,00 212.767.000,00 123.313.000,00 2.957.947.000,00 3.586.452.000,00
197.463.000,00 794.015.000,00 95.830.000,00 2.912.441.000,00 3.999.749.000,00
204.327.000,00 14.520.000,00 79.840.000,00 2.505.106.000,00 2.803.793.000,00
180.247.000,00 10.800.000,00 93.965.000,00 3.029.762.000,00 3.314.774.000,00
150.000.000,00 150.000.000,00 6.305.492.000,00
100.000.000,00 100.000.000,00 6.113.524.000,00
100.000.000,00 100.000.000,00 4.975.375.000,00
50.000.000,00 50.000.000,00 5.215.182.000,00
Berdasarkan data keuangan empat tahunan (2010-2013), terlihat bahwa perbandingan komponen biaya tahun 2010-2013 secara total cenderung mengalami kenaikan mulai sejak tahun 2011. Namun jika dilihat per jenis komponen belanja, ternyata terdapat penurunan anggaran yang sangat signifikan pada tahun 2012 dan 2013 pada komponen belanja barang non operasional dengan total penurunan Rp581.248.000,00. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap capaian
kinerja
Inspektorat
BPKP.Apabila
dibandingkan
dengan
65
perbandingan tahun 2012 dengan 2011, sangat berbeda. Sedangkan bila dibandingkan tahun 2011 dengan 2010 terdapat penurunan secara total dan per jenis komponennya. Rincian anggaran dan realisasi mulai tahun 2010 sampai dengan 2013 dapat dilihat pada tabel 3.2. dan tabel 3.3. Tabel 3.3 Kenaikan (Penurunan) Anggaran Empat Tahunan Tahun 2010-2013 Inspektorat BPKP
No.
Jenis MAK
1
2
I.
II.
III.
Belanja Pegawai Belanja Gaji Belanja Lembur Sub jumlah Belanja Barang Operasional Non Operasional Pemeliharaan Perjalanan Dinas Sub jumlah Belanja Modal Peralatan dan Mesin Sub jumlah Jumlah
Naik (Turun) dibanding Anggaran Sebelumnya 2013-2012 2012-2011 2011-2010 3
4
5
555.265.000 555.265.000
(55.371.000) (2.436.000) (57.807.000)
232.769.000 (11.595.000) 221.174.000
94.962.000 (6.864.000) (581.248.000) 779.495.000 27.483.000 15.990.000 45.506.000 407.335.000 (413.297.000) 1.195.956.000
24.080.000 3.720.000 (14.125.000) (524.656.000) (510.981.000)
50.000.000
50.000.000
50.000.000 191.968.000
-
50.000.000 1.138.149.000 (239.807.000)
Apabia dilihat dari data keuangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Inspektorat BPKP telah mengelola anggaran dengan sangat ketat melalui berbagai penghematan diluar standar yang ditentukan oleh Menteri Keuangan, untuk mencapai target kinerja dengan kuantitas yang tetap dan meningkat. Dalam hal ini Inspektorat BPKP perlu mendapat perhatian yang lebih terhadap anggaran agar operasional Inspektorat BPKP tidak terkendala biaya dalam mengawal BPKP mencapai visi dan misi, dan terimplementasinya dengan baik ANGGARAN BERBASIS KINERJA., yang selama ini belum diterapkan di Inspektorat BPKP khususnya.
66
2) Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia Inspektorat BPKP per 31 Desember 2013 sebanyak 37 pegawai, dengan klasifikasi berdasarkan golongan, jabatan, serta pendidikan sebagai berikut: Berdasarkan Golongan Golongan IV Golongan III Golongan II Jumlah sebelum Koreksi Koreksi: Golongan III Jumlah setelah Koreksi
Berdasarkan Jabatan Struktural - Eselon II - Eselon IV Fungsional Auditor Fungsional Arsiparis Fungsional Pranata Komputer Bendahara Pengeluaran Pengelolan BMN Pengelolan SAI Staf TU Calon Auditor Jumlah sebelum Koreksi Koreksi: Pengelola BMN Jumlah setelah Koreksi Berdasarkan Pendidikan S-2 S-1/DIV D-3 SLTA Jumlah sebelum Koreksi Koreksi: D-3 Jumlah setelah Koreksi
Per 31-12-2012 6 31 2 39
Tambah
Kurang
0 0 1 1
0 3 1 4
Per 31/12/2013 6 28 2 36
1 40
0 1
0 4
1 37
Per 31-12-2012
Tambah
Kurang
Per 31/12/2013
1 1 30 2 1 1 0 0 2 1 39
0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 3
0 0 4 0 0 0 1 0 0 1 6
1 1 28 2 1 1 -1 1 2 0 36
1 40
0 3
0 6
1 37
Tambah
Kurang
0 0 1 0 1
0 3 1 0 4
Per 31/12/2013 4 22 8 2 36
0 1
0 4
1 37
Per 31-12-2012 4 25 8 2 39 1 40
67
3) Sarana Penunjang Sarana penunjang yang dimiliki oleh Inspektorat BPKP per 31 Desember 2013 berdasarkan Laporan Barang Milik Negara (BMN) adalah senilai Rp1.612.150.547,00
terdiri
atas
Peralatan
dan
Mesin
senilai
Rp1.580.107.622,00 dan Aset Tetap Lainnya senilai Rp22.692.925,00. Dibandingkan dengan saldo per 31 Desember 2011, sarana penunjang mengalami penambahan sebesar Rp93.482.960,00.Rincian mutasi sarana dan prasarana adalah sebagai berikut: No.
Kelompok Barang
1) 2) 3)
T anah Peralatan & Mesin Gedung & Bangunan
4)
Jalan, Irigasi, & Jaringan
5)
Aset T etap Lainnya Jumlah
Saldo Awal 01/01/2013
Mutasi Tambah
Mutasi Kurang
Saldo Akhir 31/12/2013
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
0 0 1.580.107.622,00 149.215.000,00 0 0
0 0 0
0,00 1.729.322.622,00 0,00
0
0
0
0,00
22.692.925,00 0,00 1.602.800.547,00 149.215.000,00
0 0,00
22.692.925,00 1.752.015.547,00
Peralatan dan mesin yang menjadi kinerja output tahun 2013 senilai Rp149.215.000,00terdiri atas: Alat pengolahan data computer senilai Rp139.865.000,00 Pengembangan BMN, Pemasangan Power Steering pada Minibus B 1053 PQ
senilai Rp9.350.000,00.
Berdasarkan nilai ekualisasi antara Neraca SAI dengan Neraca BMN dengan mempertimbangkan akumulasi penyusutan maka nilai sarana dan prasarana tersebut adalah: 1) Saldo Aset Tetap menurut Neraca SAI per 31 Desember 2013 Tanah Peralatan dan Mesin Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan Aset Tetap Lainnya Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
0,00 1.729.322.622,00 (1.488.748.811,00) 0,00 22.692.925,00 263.266.736,00
68
2) Saldo Aset Tetap menurut Neraca BMN per 31 Desember 2013 : Tanah Rp Peralatan dan Mesin Rp Akumulasi Penyusutan Rp Gedung dan Bangunan Rp Aset Tetap Lainnya Rp Rp Jumlah Perbedaan Rp
0,00 1.729.322.622,00 (1.488.748.811,00) 0,00 22.692.925,00 263.266.736,00 0,00
69
BAB IV
S
PENUTUP
elama tahun 2013, Inspektorat BPKP telah melaksanakan tugas dan fungsinya semaksimal mungkin, terutama dalam merealisasikan target yang telah ditetapkan dengan kondisi
anggaran atau pembiayaan yang sangat terbatas dan di bawah standar yang berlaku. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Inspektorat BPKP, karena seluruh tupoksi yang dilaksanakan, hampir sebagan besar memerlukan dana untuk perjalanan dinas dalam negeri. Ketercapaian target yang terealisasi tidak terlepas dari adanya dukungan manajemen Inspektorat BPKP (terutama PFA dan PFU) yang selalu ikhlas dan menerima, serta melaksanakan seluruh tugas dan fungsi yang diembannya dengan penuh tanggung jawab meskipun dalam kondisi yang terbatas. Tingkat keberhasilan atas lima indikator kinerja utama (sasaran)sebagaimana dimuat dalam Renstra dan Tapkin Tahun 2013 Inspektorat BPKP, dapat disimpulkan dalam empat kategori hasil penilaian, yaitu: 1. Indikator Capaian Kinerja di atas target yang ditetapkan, sebanyak tujuh IK (21,21%); 2. Indikator Capaian Kinerja sesuai target yang ditetapkan, sebanyak 16 IK (48,48%); 3. Indikator Capaian Kinerja di bawah target yang ditetapkan, sebanyak sembilan IK (27,27%); 4. Indikator Capaian Kinerja tidak terlaksana, sebanyak satu IK, yaitu forum komunikasi JFA, karena keterbatasan anggaran (3,03%) Secara umum capaian kinerja tahun 2013 Inspektorat BPKP, telah berhasil, hal ini didukung dengan keberhasilan atas 23 indikator kinerja kegiatan atau 69,70%
70
yang capaian kinerja kegiatannya mencapai target yang ditetapkan dalam Renstra atau Tapkin tahun 2013. Meskipun demikian masih terdapat delapan indikator kinerja kegiatan yang mendukung sasaran tersebut masih belum mencapai hasil yang optimal atau masih di bawah target yang ditetapkan tahun 2013. Hal ini menjadi tantangan dan bahan perbaikan terkait kegiatan yang akan dilakukan pada tahun yang akan datang.
71
LAMPIRAN I / 1 - 1
INSPEKTORAT BPKP CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013 VISI : Auditor Intern BPKP yang Profesional dalam Rangka Meningkatkan Kinerja BPKP MISI : Mendorong Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan Terwujudnya Iklim yang Mencegah KKN di Lingkungan BPKP TUJUAN : Terwujudnya jaminan mutu dan kepatuhan terhadap standar/ketentuan yang berlaku dalam setiap pelaksanaan kegiatan BPKP SASARAN
KEGIATAN
PROGRAM
Uraian
Indikator Kinerja
Sat
Target
Realisas i
1
2
3
4
5
1 Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%
Persentase ditindaklanjutinya rekomendasi hasil evaluasi, reviu, dan audit
%
77
50,9
% Capkin 6
66,08
Uraian
Indikator Kinerja
Sat
Target
7
8
9
10
Realisa % Capkin si 11 12
%
77
50,88
Intern Persentase 1. 1. Pengawasan Akuntabilitas Keuangan ditindaklanjutinya Negara dan Pembinaan rekomendasi hasil Penyelenggaraan Sistem evaluasi, reviu, dan Pengendalian Intern audit Pemerintah (SPIP)
66,08
Uraian
IK Output
Satuan
13
15
Target Renstra 16
Target Tapkin 17
Lap
35
Lap Lap
2 29
4 Audit Khusus
14 Lap.Hasil evaluasi SPIP Lap.Hasil Riviu Lap.Hasil Audit Operasional Lap.Hasil Audit Khusus
Lap
12
6
1,00
8,33
5 Evaluasi atas Kinerja/ Kegiatan
Laporan Hasil Evaluasi
Lap
29
30
58,00
200,00 86,33
1 Evaluasi Sistem Pengendalian Intern 2 Reviu Laporan Keuangan 3 Audit Operasional
6 Monitoring Tindak Lanjut Temuan Hasil % Temuan Hasil Audit BPK yg di-TL Audit BPK 7 Penyusunan Sistem Pelaporan Gratifikasi % tersedia Sistem
90
132
146,37 1. 2. Dukungan Manajemen dan Persentase jumlah Pelaksanaan Tugas Teknis rencana penugasan Lainnya-BPKP yang terealisasi
%
90
131,7
146,37
%
Persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelola keuangan
%
85
85
73,1
85,7
86,02
100,80
Persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelola kepegawaian
%
Persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelola keuangan
%
85
73,12
86,02
85,68
100,80
Persepsi kepuasan % terhadap pelayanan sarana dan prasarana
85
78,5
92,35
2. 1. Peningkatan Sarana dan Persepsi kepuasan % Prasarana Aparatur Negara terhadap pelayanan sarana dan prasarana
78,5
92,35
2,00 31,00
100 106,90
86,33
80
%
100
90
90
% Penyelesaian TL atas Pengaduan yang Disampaikan Masy.
%
80
100
125,00
% ditindaklanjutinya rekomendasi hasil evaluasi, reviu, dan audit Pedoman Pengawasan
%
77
50,88
66,08
Dok.
5
5
3
60
LapTriwulanan SPIP Kegiatan Pemutakhiran data Website
Lap Keg.
4 2
4
1 3
25 150,00
14 Mengikuti Rapat Kerja BPKP
2
2
100,00
Keg.
1
1
1
100
16 17 18 19
Jumlah Kegiatan Raker BPKP Jumlah Kegiatan Raker Inspektorat Lap.Tepat Waktu Penyusunan Laporan Berkala Kinerja LAKIP Penyusunan LAKIP Unit Kerja Dok.RKT dan Revisi Penyusunan dan Revisi RKT Memproses Kenaikan Pangkat Terpadu Keg. Kenaikan Pangkat
Keg.
15 Rapat Unit Kerja
Lap Lap Dok. Keg.
21 1 2 2
21 1 2
21 1 2 2
100 100 100 100
Lap Keg. Keg. Keg. Buah
4 2 4 1 2
4 2 4
9 2 3 0 2
225,00 100 75,00 0 100 100
11 Penyusunan /Pengembangan Pemutakhiran Pedoman Pengawasan di Lingkungan Inspektorat
Pelaporan Gratifikasi % tersedia Sistem Pengaduan Masy.yg Efektif
Lap. Triwulnan Kepeg. Keg. Buka Keg. PAK Keg. Komunikasi JFA Daftar Pertelaan Arsip yg Dimutakhirkan dgn Tepat Waktu Jumlah dok. RKA 25 Mengikuti Penyusunan dan Revisi RKA-
Administrasi Kepegawaian Pengembangan Budaya Kerja Penilaian Angka Kredit Unit Kerja Forum Komunikasi JFA Pengelolaan Kearsipan
KL/DIPA 26 Penyusunan Laporan Keuangan dan LapKeu & Lap.Forum Pendukungnya 27 Pembayaran Gaji, Lembur, Honorarium, Frekuensi Pembayarn Gaiji, lembur, honor, dan Vakasi
85
2 37
80,00
Dok.
2
2
2
Lap
14
14
14
100
Kej.
13
13
100
Kali/Bin
12
12
100
Kali/Bin
12
12
100
29 Biaya Jasa-Jasa
vakasi tepat waktu Frekuensi Permintaan yg Dipenuhi sesuai Kebutuhan Frekuensi
1 Pengadaan Peralatan dan Mesin
Jumlah alat olah data
Unit
5
5
23
460
2 Inventarisasi BMN 3 Perawatan Peralatan Kantor 4 Perawatan Kendaraan Bermotor
Frekuensi Inv.BMN Jumlah alat kantor Kendaraan Bermotor
Keg. Unit Unit
2 70 6
2 70 6
2 70 7
100 100,00 116,67
28 Operasional Perkantoran dan Pimpinan
2 Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana aparatur-BPKP
80
100
20 21 22 23 24
85
28,00
100
12 Penyelenggaraan SPIP 13 Pengelolaan Website
Persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelola kepegawaian
19
29
%
9 Monitoring Penyelesaian Tindaklanjut atas Pengaduan yang Disampaikan Masyarakat 10 Pemutakhiran Data Hasil Pengawasan dan Tindak Lanjut dengan Auditan %
% Cap.
18
%
8 Penyusunan Sistem Pengaduan Masyarakat yang Efektif
Persentase jumlah rencana penugasan yang terealisasi
Realisasi
LAMPIRAN II / 1 - 2
INSPEKTORAT BPKP PENGUKURAN EFISIENSI CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013 SASARAN
KEGIATAN Input (Dana Rp)
Uraian
Indikator Kinerja
Sat
Target
Realisas i
1
2
3
4
5
A. PKP2T efektifitas 1 Meningkatnya perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%
Persentase ditindaklanjutinya rekomendasi hasil evaluasi, reviu, dan audit
%
77
50,9
% Capkin 6
66,08
DIPA Revisi
Realisasi
% Cap.
IK Output
Sat
7
8
9
10
11
12
Target Renstra 13
90
132
% Cap.
14
15
266.713.000
228.677.150
85,74
Lap.Hasil evaluasi SPIP
Lap
35
28,00
80,00
2 Reviu Laporan Keuangan 3 Audit Operasional
100.930.000 780.793.000
95.255.000 777.479.350
94,38 99,58
Lap Lap
2 29
2,00 31,00
100,00 106,90
4 Audit Khusus
166.940.000
125.765.400
75,34
Lap.Hasil Riviu Lap.Hasil Audit Operasional Lap.Hasil Audit Khusus
Lap
12
1,00
8,33
5 Evaluasi atas Kinerja/ Kegiatan
797.955.000
788.248.234
98,78
Laporan Hasil Evaluasi
Lap
29
58,00
200,00
35.957.217
78.325.800
217,83
% Temuan Hasil Audit BPK yg di-TL
%
100
86,33
86,33
%
100
80,00
80,00
9 Monitoring Penyelesaian Tindaklanjut atas Pengaduan yang Disampaikan Masyarakat 10 Pemutakhiran Data Hasil Pengawasan dan Tindak Lanjut dengan Auditan %
Realisasi
1 Evaluasi Sistem Pengendalian Intern
6 Monitoring Tindak Lanjut Temuan Hasil Audit BPK 7 Penyusunan Sistem Pelaporan Gratifikasi 8 Penyusunan Sistem Pengaduan Masyarakat yang Efektif
Persentase jumlah rencana penugasan yang terealisasi
Output
Uraian
146,37 11 Penyusunan /Pengembangan Pemutakhiran Pedoman Pengawasan di Lingkungan Inspektorat 12 Penyelenggaraan SPIP 13 Pengelolaan Website
-
-
0,00
% tersedia Sistem Pelaporan Gratifikasi
-
-
0,00
% tersedia Sistem Pengaduan Masy.yg Efektif
%
100
90
90,00
8.670.000
-
0,00
% Penyelesaian TL atas Pengaduan yang Disampaikan Masy.
%
80
100
125,00
62.156.783
62.156.783
100,00
%
77
50,885
66,08
97.990.000
54.875.000
56,00
% ditindaklanjutinya rekomendasi hasil evaluasi, reviu, dan audit Pedoman Pengawasan
Dok.
5
3
60,00
13.005.000 7.460.000
8.290.000
LapTriwulanan SPIP 0,00 111,13 Kegiatan Pemutakhiran
Lap Keg.
4 2
1 3
25,00 150,00
data Website
14 Mengikuti Rapat Kerja BPKP
29.600.000
29.716.384
100,39 Jumlah Kegiatan Raker
Keg.
2
2
100,00
15 Rapat Unit Kerja
48.552.000
95.785.000
197,28 Jumlah Kegiatan Raker
Keg.
1
1
100,00
40.544.000 9.100.000 63.779.000 166.148.000
24.490.000 62.938.822 124.059.905
60,40 0,00 98,68 74,67
Inspektorat Lap.Tepat Waktu LAKIP Dok.RKT dan Revisi Keg. Kenaikan Pangkat
Lap Lap Dok. Keg.
21 1 2 2
21 1 2 2
100,00 100,00 100,00 100,00
17.500.000 34.074.000 15.895.000 11.336.000 88.655.000
6.430.000 8.400.000 15.600.000 78.233.500
36,74 24,65 98,14 0,00 88,24
Lap Keg. Keg. Keg. Buah
4 2 4 1 2
9 2 3 0 2
225,00 100,00 75,00 0,00 100,00
62.310.000
62.310.000
100,00
Lap. Triwulnan Kepeg. Keg. Buka Keg. PAK Keg. Komunikasi JFA Daftar Pertelaan Arsip yg Dimutakhirkan dgn Tepat Waktu Jumlah dok. RKA
Dok.
2
2
100,00
59.761.000
112.955.896
189,01
LapKeu & Lap.Forum
Lap
14
14
100,00
2.667.800.000
2.584.262.511
96,87
Frekuensi Pembayarn Gaiji, lembur, honor, vakasi tepat waktu
Kej.
13
13
100,00
BPKP
Persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelola kepegawaian
%
Persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelola keuangan
%
85
85
73,1
85,7
86,02
16 17 18 19
Penyusunan Laporan Berkala Kinerja Penyusunan LAKIP Unit Kerja Penyusunan dan Revisi RKT Memproses Kenaikan Pangkat Terpadu
20 21 22 23 24
Administrasi Kepegawaian Pengembangan Budaya Kerja Penilaian Angka Kredit Unit Kerja Forum Komunikasi JFA Pengelolaan Kearsipan
100,80 25 Mengikuti Penyusunan dan Revisi RKAKL/DIPA 26 Penyusunan Laporan Keuangan dan Pendukungnya 27 Pembayaran Gaji, Lembur, Honorarium, dan Vakasi
LAMPIRAN II / 2 - 2
SASARAN
KEGIATAN Input (Dana Rp)
Uraian
Indikator Kinerja
Sat
Target
Realisas i
1
2
3
4
5
% Capkin 6
DIPA Revisi
Realisasi
% Cap.
IK Output
Sat
7
8
9
10
12
Target Renstra 13
Kali/Bin
Persepsi kepuasan % terhadap pelayanan sarana dan prasarana
85
78,5
92,35
% Cap.
139.910.000
107.759.289
77,02
4.800.000
1.450.500
30,22
1 Pengadaan Peralatan dan Mesin
150.000.000
149.215.000
99,48
Jumlah alat olah data
Unit
5
23
460,00
2 Inventarisasi BMN 3 Perawatan Peralatan Kantor 4 Perawatan Kendaraan Bermotor
5.780.000 30.001.000 93.312.000
13.745.000 49.650.786
0,00 45,82 53,21
Frekuensi Inv.BMN Jumlah alat kantor Kendaraan Bermotor
Keg. Unit Unit
2 70 6
2 70 7
100,00 100,00 116,67
198.515.000 29.550.000
189.627.779 9.000.000
95,52 30,46
29 Biaya Jasa-Jasa Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana aparatur-BPKP
Realisasi
11 Frekuensi Permintaan yg Dipenuhi sesuai Kebutuhan Frekuensi
28 Operasional Perkantoran dan Pimpinan
2
Output
Uraian
B. NON PKP2T 1 PMPRB 2 Strakom PBAK
14
15
12
12
100,00
Kali/Bin
12
12
100,00
LAMPIRAN III / 1 - 1 PERBANDINGAN DATA KEUANGAN TAHUN 2010-2013 No. I.
II.
III.
Jenis MAK Belanja Pegawai Belanja Gaji Belanja Lembur Sub jumlah Belanja Barang Operasional Non Operasional Pemeliharaan Perjalanan Dinas Sub jumlah Belanja Modal Peralatan dan Mesin Sub jumlah Jumlah
DIPA 2013
Anggaran (Rp) DIPA 2012 DIPA 2011
DIPA 2010
DIPA 2013
Realisasi (Rp) DIPA 2012 DIPA 2011
DIPA 2010
2013
Capaian % 2012 2011
2010
2.532.176.000,00 1.976.911.000,00 2.032.282.000,00 1.799.513.000,00 2.475.760.511,00 2.061.134.727,00 1.785.755.255,00 1.771.387.439,00 97,77 104,26 36.864.000,00 36.864.000,00 39.300.000,00 50.895.000,00 14.102.000,00 8.925.000,00 0,00 696.000,00 38,25 24,21 2.569.040.000,00 2.013.775.000,00 2.071.582.000,00 1.850.408.000,00 2.489.862.511,00 2.070.059.727,00 1.785.755.255,00 1.772.083.439,00 96,92 102,79
87,87 98,44 0,00 1,37 86,20 95,77
292.425.000,00 197.463.000,00 204.327.000,00 180.247.000,00 238.371.326,00 137.907.993,00 174.077.812,00 114.126.295,00 81,52 212.767.000,00 794.015.000,00 14.520.000,00 10.800.000,00 208.058.979,00 529.440.647,00 7.040.000,00 10.600.000,00 97,79 123.313.000,00 95.830.000,00 79.840.000,00 93.965.000,00 63.395.786,00 53.055.027,00 71.788.606,00 61.576.479,00 51,41 2.957.947.000,00 2.912.441.000,00 2.505.106.000,00 3.029.762.000,00 2.795.799.711,00 2.866.826.535,00 2.396.265.624,00 2.826.159.853,00 94,52 3.586.452.000,00 3.999.749.000,00 2.803.793.000,00 3.314.774.000,00 3.305.625.802,00 3.587.230.202,00 2.649.172.042,00 3.012.462.627,00 92,17
69,84 66,68 55,36 98,43 89,69
85,20 48,48 89,92 95,66 94,49
150.000.000,00 100.000.000,00 100.000.000,00 50.000.000,00 149.215.000,00 93.482.960,00 97.094.965,00 49.731.000,00 99,48 150.000.000,00 100.000.000,00 100.000.000,00 50.000.000,00 149.215.000,00 93.482.960,00 97.094.965,00 49.731.000,00 99,48 6.305.492.000,00 6.113.524.000,00 4.975.375.000,00 5.215.182.000,00 5.944.703.313,00 5.750.772.889,00 4.532.022.262,00 4.834.277.066,00 94,28
93,48 93,48 94,07
97,09 99,46 97,09 99,46 91,09 92,70
63,32 98,15 65,53 93,28 90,88