BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Perumusan kebijakan umum dan program pembangunan daerah bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan sasaran serta indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan program prioritas pembangunan jangka menengah daerah. Adapun program pembangunan daerah merupakan sekumpulan program prioritas yang secara khusus berhubungan dengan pencapaian sasaran pembangunan daerah. Terdapat enam bidang prioritas yang menjadi agenda terdepan pembangunan di Kota Bogor dalam periode 2015 – 2019. Keenam bidang prioritas tersebut adalah: 1. Penataan transportasi dan angkutan umum Terdapat stigma negatif yang melekat untuk Kota Bogor selama ini yaitu “kota sejuta angkot“. Stigma ini melekat bersamaan dengan berbagai permasalahan transportasi yang muncul lainnya seperti kemacetan dan isu lainnya seperti transportasi ramah lingkungan. Bidang prioritas ini akan memuat program-program untuk mengatasi segala permasalahan tersebut sekaligus membangun fondasi bagi pengembangan transportasi kota yang berkelanjutan di masa mendatang. Strategi-strategi yang digunakan diantaranya adalah rasionalisasi jumlah dan ukuran angkutan kota, memaknai transportasi sebagai “pergerakan, bukan perpindahan“ orang melalui jalur sepeda dan pedestrian, serta minimalisasi pergerakan kendaraan melalui penyediaan fasilitas parkir yang tersentralisasi. Penataan transportasi dan angkutan umum akan diwujudkan dengan lima program yang akan dilaksanakan pada kurun waktu RPJMD 2015-2019, sebagai berikut: 1. Peningkatan Pelayanan Angkutan; 2. Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Jasa Transportasi; 3. Peningkatan Keselamatan dan Keamanan Transportasi; 4. Peningkatan Kompetensi SDM Transportasi; 5. Pengembangan Transportasi Ramah Lingkungan. 2. Penataan pelayanan persampahan dan kebersihan kota Menjaga karakter Kota Bogor sebagai kota yang hijau dan penuh dengan taman menjadi tantangan tersendiri ketika menghadapi permasalahan soal sampah. Kompleksitas pengelolaan sampah selalu berkorelasi positif dengan jumlah penduduk, dan dengan jumlah penduduk yang sudah menembus angka satu juta jiwa (dan ini yang menjadi definisi kawasan metropolitan), maka kompleksitasnya membutuhkan penanganan yang tidak hanya sekadar business as usual. Bidang prioritas ini menyasar pengelolaan sampah secara holistik, mulai dari level bangkitan timbulan (penghasil sampah baik rumah tangga maupun non rumah tangga), pengangkutan, penampungan, pengolahan, hingga pembuangan. Pengelolaan ini dimulai dari level pertama, sekaligus menjadi tantangan terbesar, yaitu bagaimana timbulan sampah dikurangi sejak dari tingkat rumah tangga. Terwujudnya pelayanan persampahan dan kebersihan kota didukung oleh empat program yakni: 1. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan; 2. Perbaikan, Optimalisasi, Operasional dan Pemeliharaan Fungsi TPA; 3. Peningkatan Pengelolaan Sampah Berbasis 3R; 4. Pengembangan Lingkungan Sehat. 3. Penataan dan pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (PKL) Sejarah krisis moneter di Indonesia menunjukkan bahwa sektor non formal seperti pedagang kaki lima adalah sektor dengan daya tahan yang tangguh terhadap segala macam guncangan ekonomi. Sektor ini dapat bertahan dan mampu menjadi penyelamat bagi ratusan ribu, mungkin jutaan, orang yang 164
menggelutinya sebagai profesi dan jauh lebih banyak lagi dari sisi keluarga yang dihidupi. Di sisi lain, muncul banyak ekses negatif dari aktivitas Pedagang Kaki Lima yang tidak tertata seperti kemacetan, kekumuhan, terampasnya ruang publik, hingga premanisme. Oleh karenanya, penataan Pedagang Kaki Lima mutlak dilakukan sehingga sebagai aktivitas ekonomi, Pedagang Kaki Lima dapat dipertahankan namun dengan ekses negatif yang tetap diminimalkan. Beberapa strategi yang diambil adalah penyediaan lokasi pengganti (melalui relokasi berdasar zoning regulation dan revitalisasi pasar), menguatkan kelembagaan Pedagang Kaki Lima sehingga anggotanya yang berprofesi sebagai Pedagang Kaki Lima itu jelas dan terdata, kemudian kampanye hingga strategi terakhir adalah penindakan, baik oleh Satpol PP maupun dukungan bantuan dari TNI/Polri. Dua program yang mendukung penataan dan pemberdayaan Pedagang Kaki Lima antara lain: 1. Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima; 2. Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal. 4. Penataan ruang publik, pedestrian, taman dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Sebagaimana disampaikan sebelumnya, Bogor adalah kota dengan karakter hijau, sebuah kota di dalam taman. Penataan ruang publik, pedestrian, taman dan Ruang Terbuka Hijau lainnya menjadi penguat akan karakter tersebut, dan dapat menjadi pembeda dengan kota-kota lainnya. Ruang yang disasar khususnya adalah ruang sepanjang sungai (bantaran), sepanjang jalan, aset-aset (baik milik daerah maupun pihak lainnya) yang bisa dioptimalisasi menjadi Ruang Terbuka Hijau, dan ruang privat (pekarangan rumah). Selain itu, mekanisme insentif dan disinsentif juga perlu dikembangkan baik bagi individu maupun institusi yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pelaksanaan prioritas ini. Program yang mendukung terwujudnya penataan ruang publik, pedestrian, taman dan RTH adalah: 1. Pembangunan Prasarana Pedestrian dan Pesepeda; 2. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). 5. Transformasi budaya dan reformasi birokrasi Reformasi birokrasi telah menjadi agenda nasional untuk sekian lamanya namun tak kunjung juga memperlihatkan hasil nyatanya. Salah satu penyebab utama dari lambatnya reformasi birokrasi bergulir adalah bahwa segala permasalahan di dalam birokrasi yang hendak direformasi ini bukanlah sekadar permasalahan struktural semata, melainkan sudah menjadi permasalahan budaya/kultur. Soal struktural akan lebih mudah untuk ditangani karena cukup diselesaikan di level kebijakan saja, akan tetapi soal kultural, dengan praktek dan kebiasaan yang telah menurun selama puluhan tahun lamanya, menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, bidang prioritas kelima dari Walikota Kota Bogor adalah “Transformasi budaya dan reformasi birokrasi”, karena birokrasi yang berubah tidak dapat dipisahkan dengan budaya yang bertransformasi. Pada akhirnya, mengubah budaya ini harus diawali dengan menerapkan sistem yang baik dan mampu memaksa anggota sistemnya untuk berperilaku sebagaimana digariskan. Mengawali pembentukan kebiasaan baru adalah dengan pemaksaan, dan pemaksaan yang elegan (bukan arogan), adalah pemaksaan melalui sebuah sistem. Pada tataran sistem, pemerintah pusat telah menyiapkan berbagai instrumen kebijakan dengan sedemikian lengkapnya mencakup Grand Design, Road Map dan berbagai pedoman bagi daerah untuk melaksanakan reformasi birokrasi. Kota Bogor bertekad mendukung kebijakan nasional ini dengan tidak hanya melaksanakannya saja, tetapi juga melakukan percepatan.
165
Sebagai salah satu katalisator untuk percepatan ini, hendak digagas kerja sama antara Kota Bogor dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. Selain itu, kebijakan-kebijakan lainnya yang akan diambil adalah penempatan jabatan secara terbuka dengan kualifikasi yang terstandarisasi, pengembangan mekanisme insentif sebagai motivasi ekstra bagi aparatur sipil negara, meningkatkan transparansi pengelolaan keuangan daerah sehingga memungkinkan kontrol sosial, serta penerapan e-government untuk meningkatkan pelayanan publik, transparansi, dan kepastian. Sebagai bagian dari reformasi birokrasi ini, pengelolaan keuangan daerah dilakukan dengan senantiasa mengedepankan prinsip efisiensi dan realokasi anggaran. Efisiensi anggaran ialah penghematan anggaran pada pos-pos yang anggarannya masih memungkinkan untuk dikurangi tanpa mengorbankan output atau outcomes, dan dana hasil efisiensi itu kemudian direalokasikan untuk pos-pos lain yang dibutuhkan bagi peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat. Program-programnya adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik; 2. Penataan Tata Laksana; 3. Penataan dan Penguatan Organisasi; 4. Penguatan Akuntabilitas Kinerja; 5. Pengembangan Kapasitas Kecamatan dan Kelurahan; 6. Pembinaan dan Penataan Perangkat Kecamatan dan Kelurahan; 7. Pembinaan dan Pengembangan Aparatur; 8. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur; 9. Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa; 10. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH; 11. Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah; 12. Peningkatan Pengelolaan Aset Daerah; 13. Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat. 6. Penanggulangan Kemiskinan Kemiskinan merupakan masalah global yang dihadapi setiap daerah di negeri ini. Penanggulangan kemiskinan pun merupakan agenda penting yang selalu menjadi perhatian Kepala Negara dan Kepala Daerah dengan targetnya untuk terus diturunkan. Lahirnya Perpres Nomor 1 Tahun 2010 dan Permendagri Nomor 42 Tahun 2010 mengamanatkan daerah untuk menyusun dokumen Strategi Penananggulanan Kemiskinan Daerah sebagai komitmen pemerintah untuk menjadikan penanggulangan kemiskinan sebagai dasar pembangunan. Kemiskinan merupakan permasalahan lintas sektor yang dalam penanggulangannya memerlukan kerja keras dari berbagai pihak, sehingga strategi penanggulangan kemiskinan perlu dilakukan dengan dengan menyelaraskan berbagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, lembaga swadaya masyarakat, organisasi kemasyarakatan, pelaku usaha, dan para pihak yang peduli. Data yang dirilis oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pada 2011 menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan Kota Bogor pada tahun 2010 adalah sebesar 9,47%. Meskipun tingkat ini lebih baik daripada tingkat kemiskinan Provinsi Jawa Barat yang sebesar 11,27%, tetap upaya penanggulangan kemiskinan harus terus dilakukan dan ditingkatkan demi harkat, martabat, dan kesejahteraan masyarakat. Hal yang patut diperhatikan adalah bahwa permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan multidimensi. Permasalahan ini tidak hanya menyangkut soal pendapatan rumah tangga atau pekerjaan saja, tetapi juga mengenai akses terhadap layanan pendidikan, kesehatan, pangan, air bersih, hingga sanitasi. Oleh karena itu, kemiskinan bukan lagi kondisi kekurangan kebutuhan dasar saja, melainkan merupakan kondisi tidak tercapainya 166
suatu standar kehidupan yang dianggap layak oleh masyarakat (SMERU, TNP2K, dan SEADI-USAID 2013). Strategi penanggulangan kemiskinan kota Bogor difokuskan pada pemenuhan hak dasar dengan sasaran pada tiga kategori miskin (miskin, hampir miskin, dan rentan miskin). Terdapat 20 program pemerintah Kota Bogor dalam RPJMD yang mendukung pelaksanaan penanggulangan kemiskinan ini yaitu: 1. Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin; 2. Upaya Kesehatan Masyarakat; 3. Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya; 4. Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata; 5. Perbaikan Gizi Masyarakat; 6. Peningkatan Ketahanan Pangan; 7. Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak; 8. Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun; 9. Pendidikan Menengah; 10. Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; 11. Peningkatan Kesempatan Kerja; 12. Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan; 13. Lingkungan Sehat Perumahan; 14. Pengembangan Lingkungan Sehat; 15. Pemberdayaan Fakir Miskin, Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya; 16. Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial; 17. Pembinaan eks Penyandang Penyakit Sosial (eks narapidana, psk, narkoba dan penyakit sosial lainnya); 18. Pembinaan Anak Terlantar; 19. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial; 20. Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan. Program-program pembangunan daerah yang ditampilkan pada tabel berikut ini adalah program-program prioritas yang i) berhubungan dengan pencapaian sasaran pembangunan daerah dan ii) berhubungan dengan enam bidang prioritas Kota Bogor 2015-2019 sebagaimana diuraikan sebelumnya. Penyajian kebijakan umum dan program pembangunan daerah terdapat pada tabel berikut:
167
MISI I. MENJADIKAN BOGOR KOTA YANG CERDAS DAN BERWAWASAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Tujuan I. 1. Meningkatkan implementasi e-government CAPAIAN KINERJA BIDANG SASARAN SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI PROGRAM URUSAN AWAL AKHIR Terwujudnya sistem pemerintahan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Jumlah regulasi tentang implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (dokumen perwali) Jumlah unit kerja (OPD, UPTD, kelurahan, kecamatan, Puskesmas, BUMD) yang terkoneksi internet Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) terintegrasi antar OPD (%) Pembangunan Sistem Informasi Manajemen (SIM) OPD (unit) Penyediaan repository data warehouse sebagai basis decision support system
Meningkatnya Jumlah OPD yang kualitas memberikan pelayanan pelayanan publik berbasis internet publik
1
16
127
212
20
100
23
48
Tidak tersedia
Tersedia
3
9
Optimalisasi penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam mempermudah pertukaran data dan informasi serta proses komunikasi antar unit pemerintah. Untuk itu, dibutuhkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang terintegrasi antar OPD. Meningkatkan penggunaan Teknologi Informasi dan
168
OPD PJ
Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Kantor Media Massa Komunikasi Komunikasi Fasilitasi dan dan Peningkatan Informatika Informatika SDM Bidang Komunikasi dan Informasi
Pengembangan Sekretariat Komunikasi Komunikasi, Daerah dan Informasi dan (Bag. Informatika Media Massa Humas)
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
berbasis Pengadaan barang dan Teknologi jasa berbasis internet (%) Informasi dan Komunikasi (TIK)
Meningkatnya akses masyarakat terhadap sistem informasi dan
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR -
100
Tingkat pelayanan promosi dan investasi berbasis internet (%)
50
100
Jumlah lokasi ruang publik berfasilitas wifi (titik) Rasio instansi pemerintah berfasilitas wifi publik (%)
1
41
60
STRATEGI Komunikasi (TIK) dalam memberikan pelayanan publik sehingga pelayanan dapat diberikan secara online yang cepat, mudah dan transparan. OPD-OPD yang ada didorong mengembangkan pelayanan semacam ini melalui pembuatan dan operasionalisasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang terintegrasi. Meningkatkan akses terhadap internet dalam fungsi edukasi dan produktif di ruang publik,
100
169
PROGRAM
Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal
Pendidikan Menengah
BIDANG URUSAN
Otonomi Daerah
OPD PJ
Dinas Pendapatan Daerah
Penanaman Badan Modal Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal
Pendidikan
Dinas Pendidikan
VII. 170
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
komunikasi Jumlah sekolah yang memiliki akses terhadap layanan internet Jumlah kunjungan web Pemerintah Kota Bogor sebagai media komunikasi dan e-literacy warga Persentase Radio Komunitas yang aktif (%)
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR 367
16,8 juta Kunjunga n 60
523
STRATEGI
instansi pemerintah, dan lokasi strategis lainnya. Hal ini harus dibarengi dengan upaya e17 juta kunjungan literacy (melek internet) bagi masyarakat luas. 80
PROGRAM
170
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Kantor Komunika Pengembangan si dan Komunikasi, Informatik Informasi dan Komunikasi a Media Massa dan Informatika - Sekretariat Kerjasama Daerah (Bag. Informasi Humas) dengan Media Massa
Tujuan I. 2. Menciptakan lingkungan belajar dengan modal sosial yang kuat CAPAIAN KINERJA SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI SASARAN AWAL AKHIR Berkembangnya minat baca dan belajar di masyarakat
Jumlah Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Jumlah perpustakaan di satuan pendidikan -
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
-
Pendidikan Dasar
-
Pendidikan Menengah
Jumlah pengunjung perpustakaan umum daerah dan keliling Jumlah perpustakaan bertaraf internasional Berkembangnya Jumlah sarana kreativitas ruang kreasi, pemuda di ruang publik inovasi, dan
18
34
453
606
95
115
275
374
83
117
37.00 0
97.00 0
0
1
0
3
Menyusun dan mengembangka n beragam fasilitas baca dan perpustakaan serta lokasi khusus pasar buku murah untuk mempermudah akses masyarakat terhadap bahan bacaan
PROGRAM
Menyediaakan ruang dan aktivitas yang 171
Pendidikan Non Formal Pendidikan Anak Usia Dini Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Pendidikan Menengah Pengembanga n Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Perpustakaan
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Perpustakaan
Kantor Arsip dan Perpustakaa n Daerah
Pengelolaan Lingkungan Ruang Hidup Terbuka Hijau
Dinas Kebersihan dan
VII. 172
SASARAN berbagi untuk masyarakat
INDIKATOR SASARAN
Jumlah sarana dan prasarana olahraga
Jumlah penyelenggaraan event kreatif budaya
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR 379
384
4
7
STRATEGI dapat menumbuhkan aktivitas kreatif dan inovatif
PROGRAM
Jumlah kegiatan kepemudaan
12
0
Masterplan kompleks olahraga (GOR)
0
Pengelolaan Keragaman Budaya
272 - Peningkatan Kesempatan Kerja
1
172
OPD PJ Pertamanan
Kepemudaan dan Olah Raga
60
Jumlah pemuda yang mendapat pelatihan kewirausahaan
(RTH) Pengembanga n dan Keserasian Kebijakan Pemuda Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga
BIDANG URUSAN
Kebudayaan
Kantor Pemuda dan Olah Raga
Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Ketenagakerjaan Transmigrasi Kantor Pemuda dan Olah Raga
Tujuan I. 3. Mendorong proses pengambilan keputusan publik yang cerdas SASARAN Meningkatnya partisipasi masyarakat yang berkualitas dalam perencanaan pembangunan
Meningkatnya partisipasi masyarakat yang berkualitas dalam pelaksanaan pembangunan
INDIKATOR SASARAN Tingkat partisipasi Musrenbang Kelurahan (%) Tingkat partisipasi Musrenbang Kecamatan (%) Tingkat partisipasi Musrenbang Kota (%) Keswadayaan warga dalam Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) (%) Tingkat partisipasi dalam Pemilu Kota (%) Tingkat partisipasi dalam Pemilu Provinsi (%)
CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGI AWAL AKHIR 50 70 Mengembangkan sistem perencanaan dan monev pembangunan 80 90 yang meningkatkan kepedulian dan 90 95 partisipasi publik terutama dalam proses pembangunan NA 10 formal strategis. Perhatian perlu diberikan pada fenomena “kelelahan berpartisipasi” (participation 75 78 fatigue), dimana masyarakat jenuh untuk berpartisipasi 66 70 akibat implementasi yang tidak sesuai dengan yang 173
PROGRAM
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembanguna n
Badan Perencanaan Pembanguna n Daerah Kecamatan
Badan Perencanaan Pembanguna n Daerah
Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Kelurahan Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Kelurahan Pendidikan Politik Masyarakat
Pemberdayaa n Masyarakat dan Kelurahan
Kecamatan
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
VII. 174
SASARAN
INDIKATOR SASARAN Tingkat partisipasi dalam Pemilu Nasional (%)
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR 75
78
Meningkatnya Jumlah aduan yang pelayanan dan diselesaikan (%) penanganan pengaduan masyarakat dalam proses pembangunan
NA
100
Tersedianya Repository data baseline data warehouse yang kuat, akurat dan mutakhir Tingkat integrasi database mencakup data capaian SPM, IKU/IKK, Indikator Kinerja Daerah RPJM, Indikator Sasaran RPJM (%)
Tidak tersedia
Tidak tersedia
Tersedia
Tersedia
STRATEGI direncakanan. Fenomena ini dapat diminimalkan melalui sedikitnya dua cara yaitu (i) kejelasan anggaran yang disediakan, dan (ii) integrasi antara hasil Musrenbang Kelurahan, Kecamatan, dan Kota. Membangun sistem basis data antarinstansi secara akurat dan terintegrasi yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan kebijakan publik yang andal. Baseline data ini 174
PROGRAM
Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
BIDANG URUSAN
Otonomi Daerah
Komunikasi dan Informatika
OPD PJ
Sekretariat Daerah (Bag. Humas)
Kantor Komunikasi dan Informatika
Perencanaan Pengembangan Pembanguna Data dan Informasi n
Badan Perencanaan Pembanguna n Daerah
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
Jumlah OPD yang menerapkan sistem kearsipan berbasis TI
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR
Tidak Tersedi a
Tersedia
STRATEGI harus diperankan sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan (decision supporting system) sehingga harus dapat menyajikan berbagai indikator pembangunan seperti pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), pencapaian Indikator Kinerja Kunci (IKK), Indikator Kinerja Utama (IKU). Selain itu, perlu dikembangkan mekanisme untuk mengoptimalkan 175
PROGRAM
Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
Pengembangan Data/Informasi/St atistik Daerah
BIDANG URUSAN
Kearsipan
Statistik
OPD PJ
Badan Perencanaan Pembanguna n Daerah Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Badan Perencanaan Pembanguna n Daerah
VII. 176
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR
STRATEGI Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) sebagai bagian dari baseline data dan decision supporting system.
176
PROGRAM
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Tujuan I. 4. Mengembangkan kualitas dan pemerataan akses pendidikan dalam dan berkompeten CAPAIAN KINERJA SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI SASARAN AWAL AKHIR Berkembangnya Persentase pendidik yang 31 41 Mengembangkan kegiatan mendapatkan pelatihan pola pendidikan pendidikan pembelajaran tematik yang yang dan pendidikan karakter berlandaskan mendukung Jumlah sekolah yang pada nilai dan 6 56 kompetensi dan mendapat pelatihan karakter karakter pendidikan karakter disamping muatan akademik dan keterampilan. Selain nilai dan karakter yang bersifat universal, nilai dan karakter Persentase Dinniyah NA 100 lokal juga perlu Takmiliyah yang dibantu diperkuat penyelenggaraannya oleh sebagai pemerintah daerah tercermin dalam budaya dan kearifan tradisional yang ada. Meningkatnya pemerataan akses dan
Pendidik non formal dan informal dengan kulaifikasi S1 (%)
72,14
75,62
Memetarakan akses pendidikan dan 177
upaya mencetak generasi muda yang tangguh
PROGRAM Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Pendidikan Menengah Pendidikan Non Formal Pemberdayaan Lembaga Sosial
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Otonomi Daerah
Sekretariat Daerah Bag. Kemasyarakatan
Pendidikan
Dinas Pendidikan
VII. 178
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR
kualitas pendidikan formal, non formal dan informal
Persentase satuan pendidikan formal yang terakreditasi A
Persentase satuan pendidikan non formal yang terakreditasi (%) Persentase satuan pendidikan yang menerima bantuan sarana dan prasarana pendidikan (%) Angka rata-rata lama sekolah Angka Partisipasi Murni (APM) - SD/MI/Paket A - SMP/MTs/Paket B - SMA/SMK/MA/Paket C
52
175
16
36
20
45
9,93
10,5
97,18 89,60 99,94
100 92 100
STRATEGI menetapkan standar kualifikasi pendidik dan lembaga pendidikan sehingga mampu mendorong lingkungan pendidikan yang lebih berkualitas.
178
PROGRAM
Kependidikan Pendidikan Non-Formal Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Pendidikan Menengah Manajemen Pelayanan Pendidikan
BIDANG URUSAN
OPD PJ
SASARAN Terciptanya generasi muda yang berprestasi
INDIKATOR SASARAN Jumlah medali yang diraih olahragawan pelajar tingkat wilayah dan provinsi Jumlah pemuda pelopor tingkat Jawa Barat dan Nasional
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR 52
175
1
1
STRATEGI Memberikan pembinaan dan insentif dalam peningkatan prestasi kualitas pemuda dalam beragam bidang.
PROGRAM
Jumlah siswa berprestasi tingkat propinsi
43
53
Jumlah siswa berprestasi tingkat nasional Jumlah siswa berprestasi tingkat internasional Jumlah tawuran antar pelajar
10
15
14
14
80
8
179
Pembinaan dan Pemasyarakat an Olahraga Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Manajemen Layanan Pendidikan Pendidikan Menengah
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Kepemudaan dan Olah Raga
Kantor Pemuda dan Olah Raga
Pendidikan
Dinas Pendidikan
VII. 180
MISI II. MENJADIKAN BOGOR KOTA YANG SEHAT DAN MAKMUR Tujuan II. 1. Meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk hidup dan berperilaku sehat
SASARAN Meningkatnya aksesibilitas masyarakat miskin terhadap layanan kesehatan
INDIKATOR SASARAN Persentase masyarakat yang memiliki jaminan kesehatan (%) Persentase masyarakat miskin terlayani di sarana kesehatan dasar dan rujukan (%) Bed occupacy rate (BOR) di RSUD (%)
Rasio puskesmas /pustu per kelurahan Sarana kesehatan pemerintah yang terakreditasi
CAPAIAN KINERJA STRATEGI SASARAN AWAL AKHIR 62 100 Mengembangan program untuk meningkatkan akses masyarakat 100 100 miskinterhadapfasilita s kesehatan. Berbagai program ini haruslah inheren dengan program nasional khususnya BPJS. 0 75
PROGRAM
0,78
1,00
12
25
180
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Upaya Kesehatan Masyarakat Pengadaan, Peningkatan dan Kesehatan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskes mas Pembantu dan Jaringannya Standarisasi Pelayanan Kesehatan Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Dinas Kesehatan
Rumah Sakit Umum Daerah
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR
STRATEGI
PROGRAM
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Keluarga Berencana dan
Badan Pemberdayaa n Masyarakat
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata Persentase sarana kesehatan swasta yang memenuhi standar (%)
Menurunnya kasus penyakit menular
68
73
Jumlah puskesmas rawat inap
3
6
Persentase kunjungan dokter pada keluarga pra sejahtera (%)
0
85
Prevalensi Tubercolosis BTA positif (per 100.000 penduduk) Angka kematian balita akibat diare
110
Prevalensi HIV AIDS
0,2
0,7
105 Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui perbaikan kualitas kesehatan keluarga 0,21 dan penurunan penyakit menular. <0,5
181
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS
VII. 182
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR
STRATEGI
PROGRAM Termasuk HIV/AIDS
Persentase angka kesembuhan TBC (%) Tingkat pengetahuan masyarakat tentang HIV/ AIDS secara komprehensif Jumlah pemuda yang mengetahui bahaya Narkoba dan HIV/ AIDS Meningkatnya kualitas kesehatan individu dan keluarga
Persentase balita gizi buruk (%) Persentase cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) (%) Rasio kematian Ibu per 100.000
84
86
68,40
95,00
70
370
0,47 81
0
13
0 Meningkatkan dan memperbaikikualitas 85 kesehatan individu dan keluarga dengan pengembangan program-program KB, 15 dan program-program yang mengarah pada perbaikan kesehatankelompok 10 perempuan, anak, remaja, dan lansia 182
Perbaikan Gizi Masyarakat Peningkatan Pelayanan Kesehatan anak Balita Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Keluarga Sejahtera Kepemudaa n dan Olah raga
dan Keluarga Berencana Kantor Pemuda dan Olah Raga
Kesehatan
Dinas Kesehatan
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR
STRATEGI
PROGRAM
BIDANG URUSAN
OPD PJ
kelahiran hidup Rasio kematian bayi per 1000 kelahiran hidup Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Persentase remaja yang mendapat pelayanan kesehatan Persentase posyandu berstrata mandiri (%) Persentase lansia yang mendapat pelayanan kesehatan Kesertaan ber-KB (Akseptor) Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja
62
49
100
100
39
50
58
68
30
100
111.18 3 24
156.18 3 29
15
90
Jumlah fasilitasi
183
Pengawasan Obat dan Makanan Upaya Kesehatan Masyarakat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
Keluarga Berencana Kesehatan Reproduksi Remaja Pembinaan dan Pemasyarakatan
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Badan Pemberdayaa n Masyarakat dan Keluarga Berencana
Kepemudaan Kantor dan Olah Pemuda dan
VII. 184
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR
STRATEGI
PROGRAM
penyelenggaraan event olahraga Kota Bogor Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai perilaku bersih dan sehat bagi diri sendiri dan lingkunganny a
Persentase masyarakatberPHBS (%) Persentase Keluarahan siaga aktif (%) persentase Kawasan yang mematuhi Perda KTR (%) Persentase RW yang mendapatkan sosialisasi mengenai perilaku bersih dan sehat (%) Persentase akses jamban keluarga (%)
Olahraga
64,88 100 22,49
75 Mengembangan program yang secara kontinyu memberikan 100 perubahan kesadaran dan perilaku kesehatan 55 masyarakat.
0
50
79,3
82,5
184
BIDANG URUSAN Raga
Olah Raga
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Perumahan Rakyat
Dinas Kesehatan
Pengembangan Lingkungan Sehat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan Sehat Perumahan
OPD PJ
Tujuan II. 2. Meningkatkan kualitas permukiman CAPAIAN KINERJA INDIKATOR SASARAN SASARAN SASARAN AWAL AKHIR Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pengelolaan air limbah yang layak
cakupan rumah tangga yang terlayani sistem offsite
366
Cakupan rumah tangga dengan pengelolaan air limbah yang layak (%) Cakupan rumah tangga yang terlayani sistem intermediate (KK)
2,21
Berkurangnya kawasan permukiman kumuh
Jumlah kawasan kumuh (titik) Persentase Rumah Sehat (%)
43
Tersedianya pelayanan air minum yang memadai
Jumlah rumah tangga berakses air minum bersih (non PDAM) *intervensi per tahun)
1.020
79.5 840
STRATEGI
PROGRAM
600
Menciptakan standar dan mengembangan kualitas permukiman 6,17 yang sehat melalui perbaikan kualitas 12.200 sanitasi, redesign permukiman kumuh, dan akses terhadap 28 air minum yang layak. 82.5 2.500
185
Lingkungan Sehat Perumahan
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Dinas Perumahan Pengawasan Rakyat Bangunan dan Permukiman
Pengembangan Kinerja Pekerjaan Pengelolaan Umum Air Minum dan Air Limbah
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman
Pengembangan Lingkungan Kesehatan Sehat
Dinas Kesehatan
Pengembangan Kinerja Pekerjaan Pengelolaan Umum Air Minum dan Air Limbah
Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman
VII. 186
Tujuan II. 3. Merevitalisasi ruang perkotaan yang lebih sehat dan nyaman untuk semua elemen masyarakat perempuan, lansia dan difabel) CAPAIAN INDIKATOR KINERJA BIDANG SASARAN STRATEGI PROGRAM SASARAN SASARAN URUSAN AWAL AKHIR Meningkatnya Jumlah taman kota Merevitalisasi tamanjumlah dan yang dilengkapi taman kota dengan kualitas dengan fasilitas yang peremajaan dan Pengelola taman-taman ramah lansia pemeliharaan an Ruang kota sebagai Jumlah lapangan tanaman, dan Lingkungan Terbuka ruang publik bermain pengadaan fasilitas Hidup Hijau yang sehat, Jumlah taman kota yang ramah anak, (RTH) asri, aman yang dilengkapi lansia, dan difabel. dan ramah dengan fasilitas Selain itu, juga pengguna bermain anak diupayakan penambahan tamanTerpenuhinya Jumlah ruang publik taman baru sehingga kebutuhan yang memiliki taman sebagai ruang Pengelola kelompok fasilitas difabel publik dapat diakses an Ruang berkebutuhan Lingkungan secara lebih luas oleh Terbuka khusus di Hidup masyarakat. Hal ini Hijau ruang publik dilakukan demi (RTH) menguatkan karakter Kota Bogor.
186
(termasuk anak,
OPD PJ
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Tujuan II. 4. Meningkatkan ketahanan kelompok Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) CAPAIAN KINERJA BIDANG SASARAN INDIKATOR SASARAN SASARAN STRATEGI PROGRAM URUSAN AKHI AWAL R Tertangani Rumah Tangga 10.48 9744 Menertibkan Pemberdayaan dan Sangat 7 dan membina Kelembagaan terfasilitasin Miskin(RTSM)/KSM PMKS sehingga Kesejahteraan ya kelompok Eks Peserta Program menjadi warga Sosial penyandang Keluarga Harapan yang lebih Pembinaan Panti masalah (PKH) produktif dan Asuhan/Panti kesejahteraa mandiri melalui Jompo n sosial Jumlah Wanita beragam 75 562 Pelayanan dan (PMKS) Rawan Sosial lembaga sosial Rehabilitasi yang ada serta Ekonomi (WRSE) yang Kesejahteraan programditangani Sosial program jangka Pembinaan Eks Persentase korban 100 100 Sosial pendek yang bencana yang Penyandang menekankan mendapat bantuan Penyakit Sosial pada (%) (eks narapidana, pembentukan PSK, narkoba mental hidup. dan penyakit sosial lainnya) Jumlah jenis PMKS 19 24 Pembinaan Anak yang ditangani Terlantar Persentase PMKS 53 63 Pembinaan Para yang ditangani (%) Penyandang Cacat dan Trauma Peningkatan kualitas 50 900 Pemberdayaan 187
OPD PJ
Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi
VII. 188
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN KINERJA SASARAN AKHI AWAL R
STRATEGI
PROGRAM
hidup bagi lansia
Meningkatny a kesejahteraa n keluarga dan kualitas hidup warga miskin
Fakir Miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
Persentase KK miskin (%)
8,26
7,18
Jumlah perempuan kepala keluarga yang dibina
170
420
-
544
Jumlah perbaikan rumah tidak layak huni (unit)
BIDANG URUSAN
Melakukan pembinaan terhadap kelompok PMKS sehingga menjadi warga yang lebih produktif dan mandiri melalui beragam lembaga sosial yang ada serta programprogram jangka pendek yang
188
Peningkatan Partisipasi Masyarakat Peningkatan dalam Peran Membangun Perempuan di Kelurahan Kelurahan
OPD PJ
Kecamatan
Sosial
Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi
Peningkatan Kelembagaan Ekonomi Kelurahan
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
Peningkatan Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga
Perumahan Rakyat
Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN KINERJA SASARAN AKHI AWAL R
STRATEGI menekankan pada peningkatan taraf hidup warga miskin dan kelompok PMKS.
Terwujudnya perlindungan perempuan dan anak terhadap tindak kekerasan
Persentase kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan yang ditangani dan terselesaikan (%)
65
Persentase pendampingan kasus kekerasan terhadap anak tindak Jumlah pekerja anak kekerasan (%)
100
100
75
100
100
Menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak melalui pembinaan, pengembangan sarana pengaduan serta penindakan yang tegas terhadap pelaku kekerasan.
PROGRAM
OPD PJ
Lingkungan Sehat
189
BIDANG URUSAN
Perumahan
Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Peningkatan kelembagaan Ekonomi Kelurahan
Pemberday aan Perempuan dan Perlindung an Anak
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
Sosial
Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi
Ketenagake rjaan
Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi
Pemberday aan Badan Pemberdayaan Masyarakat Masyarakat dan dan Keluarga Berencana Kelurahan
VII. 190
Tujuan II. 5. Meningkatkan produktifitas dan akses masyarakat terhadap penghidupan yang layak CAPAIAN KINERJA INDIKATOR BIDANG SASARAN SASARAN STRATEGI PROGRAM SASARAN URUSAN AWAL AKHIR Meningkatnya Jumlah UMKM yang 10.823 11.002 Mengembangan Penciptaan Koperasi dan kegiatan produktif sistem Iklim Usaha Usaha Kecil perekonomian dan ketenagakerjaan Kecil dan aksesibilitas terpadu melalui Menengah Menengah masyarakat pengembangan yang Kondusif terhadap lapangan Jumlah IKM yang keterampilan 700 1075 Perencanaan Perencanaan pekerjaan yang dan mental produktif Pembangunan Pembanguna produktif wirausaha serta Ekonomi n sistem informasi kerja yang Jumlah SIUP 600 960 Pengembangan uptodate dan Industri Kecil Industri iklim bekerja. dan Menengah Jumlah TDP 600 960 Peningkatan Daya Saing Penanaman Penanaman Modal Modal Jumlah penyerapan tenaga kerja
1.308
1.514
Persentase optimalisasi fungsi BLK (%) Persen pencari kerja yang dilatih di BLK yang terserap di pasar kerja (%)
0
100
26
29
190
Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Peningkatan Kesempatan Kerja
OPD PJ Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dinas Perindustrian dan Perdagangan - Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal - Kecamatan Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi
Ketenagakerj aan
Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan,
INDIKATOR SASARAN
SASARAN
Jumlah wirausaha baru Meningkatnya jiwa kewirausahaan dan iklim yang kondusif untuk berkreasi dan berusaha di masyarakat
Jumlah sentra IKM
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR 128 944
0
STRATEGI
PROGRAM
12
5
37
Jumlah produk yang tersertifikasi yang dihasilkan UMKM - halal 590 1090 -
haki
200
OPD PJ Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Jumlah IKM yang menerapkan Teknologi
BIDANG URUSAN
450
Jumlah promosi yang dilakukan
191
Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif
Koperasi dan Pengembangan Usaha Kecil dan Sistem Menengah Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Peningkatan Kualitas Kelembagaan Pengembangan Koperasi Industri Kecil dan Menengah Peningkatan Kemampuan Pengembangan Teknologi Industri Kewirausahaa Industri n dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Sekretariat Daerah (Bag. Perekonomian)
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sekretariat Daerah (Bag. Perekonomian)
VII. 192
INDIKATOR SASARAN
SASARAN
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR
STRATEGI
PROGRAM
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Menengah -
ekonomi
10
20
-
perdagangan
21
41
-
perindustrian
15
35
28 10 3
69 50 13
- koperasi - pertanian Jumlah kemitraan dan kerjasama UMKM Jumlah koperasi aktif Jumlah Lembaga Keuangan Mikro yang menjadi Lembaga Keuangan Mikro berbadan hukum
726
136
0
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Sekretariat Daerah (Bag. Perekonomian) Dinas Pertanian
301
Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Peningkatan Efisiensi Perdagangan Perdagangan Dalam Negeri Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
192
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian, Peternakan dan Perikanan
Pertanian
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
SASARAN Berkembangnya agribisnis perkotaan
Terjaminya kualitas dan kebutuhan pangan masyarakat
INDIKATOR SASARAN Produksi Tanaman Hias (Tangkai/Pot) Produksi Ikan Hias (Ekor) Jumlah hewan yang dipotong di RPH (Ekor) Jumlah produk olahan pertanian binaan Produk hasil pertanian binaan yang dipasarkan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Stabilitas harga dan pasokan pangan (%) Persentase tingkat pemantauan dan pengendalian inflasi daerah
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR 556.000
STRATEGI
597.000
Mengembangkan pertanian 14.768.300 20.000.000 dengan memanfaatkan lahan pertanian 174.526 822.960 yang produktif untuk komoditas 24 84 tanaman hias, ikan hias, dan pengembangan 34 119 produk olahan.
86
100
100
100
100
100
Meningkatkan ketersediaan bahan pangan.
PROGRAM
193
Program Peningkatan Produksi Pertanian, Peternakan, dan Perikanan
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Pertanian
Dinas Pertanian
Ketahanan Pangan
Kantor Ketahanan Pangan
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian, Peternakan dan Perikanan Peningkatan Ketahanan Pangan
Perlindungan Konsumen dan Perdagangan Pengamanan Perdagangan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan - Kantor Ketahanan Pangan - Sekretariat Daerah (Bag. Perekonomia)
VII. 194
MISI III. MENJADIKAN BOGOR KOTA YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN Tujuan III. 1. Meningkatkan kualitas penataan ruang CAPAIAN KINERJA SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI SASARAN AWAL AKHIR Tersusunnya Peninjauan ulang 0 1 Mengimplementasikan kebijakan RTRW Kota Bogor penataan ruang penataan ruang 2011-2031 (dokumen) secara tegas dengan yang mengembalikan berwawasan kenyaman Kota Bogor Jumlah rencana 6 36 lingkungan melalui peran serta umum, rencana detil masyarakat dalam dan rencana pengendalian. pengembangan kawasan yangdisusun (RDTR/RTBL) Meningkatnya implementasi rencana tata ruang dan kendali terhadap pemanfaatan ruang
Frekuensi pembinaan kepada masyarakat (per tahun) Jumlah regulasi penataan ruang (perda/perwali) Persentase tindak lanjut atas pengaduan pelanggaran tata ruang (%) Tingkat konsistensi pemanfaatan ruang
1
11
10
20
100
100
0
90
PROGRAM
194
Perencanaan Tata Ruang
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang Pemanfaatan Ruang
BIDANG URUSAN
Penataan Ruang
OPD PJ Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penataan Ruang
SASARAN Meningkatnya luasan dan kualitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota
INDIKATOR SASARAN Luas Ruang Terbuka Hijau (ha) Persentase luas Ruang Terbuka Hijau Kota dalam kondisi terpelihara (%)
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR 39
100
43.15
100
STRATEGI Membebaskan sempadan sungai atau sumber air lainnya dan memanfaatan aset yang belum dioptimalkan serta mengoptimalisasikan fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) eksisting.
PROGRAM
Tertatanya Pedagang Kaki Lima serta pasar tradisional
Persentase Pedagang Kaki Lima yang mendapatkan pembinaan (%) Jumlah review zoning Pedagang Kaki Lima terhadap 14 zona
-
-
100
100
Menciptakan ruang ekonomi yang memfasilitasi ekonomi tradisional dan pentaan Pedagang Kaki Lima.
195
Pengelolaan Areal Pemakamam Pemanfaatan Ruang
BIDANG URUSAN
Perumahan Rakyat Penataan Ruang
Perlindungan Konservasi Sumber daya alam
Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan Peningkatan Efisiensi Perdagangan
Lingkungan Hidup
Perdagangan
OPD PJ Dinas Kebersihan dan Pertamanan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dinas Kebersihan dan Pertamanan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah PD Pasar
VII. 196
SASARAN
INDIKATOR SASARAN Pedagang Kaki Lima (%) Jumlah pasar tradisional yang ditata
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR
STRATEGI
PROGRAM
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Dalam Negri 2
7
Peningkatan Kantrantibma s dan Peningkatan Pencegahan Keselamatan Tindak dan Kriminal Keamanan Transportasi
196
Perencanaan Tata Ruang
Otonomi Daerah
Satuan Polisi Pamong Praja
Dinas Lalu Lintas dan Perhubungan Angkutan Jalan Penataan Ruang
Pengelolaan Lingkungan Ruang Hidup Terbuka Hijau
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kebersihan dan Pertamanan
Tujuan III. 2. Meningkatkan kualitas daya dukung dan daya tampung lingkungan kota CAPAIAN KINERJA INDIKATOR SASARAN STRATEGI PROGRAM SASARAN SASARAN AWAL AKHIR Menurunnya Tingkat pemenuhan 20 100 Mengimplementasika Pengendalian tingkat baku mutu kualitas n regulasi standar Pencemaran pencemaran limbah cair (%) kualitas pencemaran dan Perusakan Tingkat pemenuhan 20 100 Program akibat aktivitas baku mutu kualitas yang diiringi dengan Lingkungan Pengembangan perkotaan udara (%) perubahan sistem Hidup Transportasi Tingkat pemenuhan 20 100 Pengembangan kota yanglebih ramah Ramah baku kerusakan Kinerja lingkungan. Lingkungan tanah untuk Pengelolaan produksi biomassa Air Minum dan (%) Air Limbah
Meningkatnya Jumlah sumber upaya pemulihan mata airyang dan dilindungi (lokasi) konservasisumbe r daya alam Jumlah Situ/Danau/Kolam Panjang Saluran Retensi Berkondisi Irigasi Berkondisi Baik Baik (km) Terwujudnya Panjang penataan dan Sungai/Saluran
34
5
40
Memulihkan dan konservasi sumber daya alam dengan prioritas pada sumber air baku.
7
11
11
174,5 4
194,5 4
Mewujudkan kota riverfront melalui 197
Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Penguatan Kebijakan dan Pengembangan Regulasi SDA dan Pengelolaan Jaringan Pengembangan Irigasi, Rawa , Pengelolaan, dan Jaringan Pengairan Lainnya
BIDANG URUSAN Lingkungan Hidup Perhubungan Pekerjaan Umum
OPD PJ Badan Pengelolaan Lingkungan Dinas Lalu Hidup Lintas dan
Angkutan Dinas Jalan Pengawasan Bangunan dan Permukima n - Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Lingkungan Hidup
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pekerjaan Umum
Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air
Pekerjaan Umum
Dinas Bina Marga dan
VII. 198
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR
pelestarian Berkondisi Baik (km) Daerah Aliran Sungai (DAS)
STRATEGI sterilasi Daerah Aliran Sungai dari aktivitas budidaya yang mengganggu. Memperlakukan dua sungai utama yang melalui Kota Bogor yaitu Ciliwung dan Cisadane sebagai ecoregion sehingga pengelolaannya harus dilaksanakan secara lintas daerah
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pelestarian lingkungan
Jumlah sekolah yang dibina untuk menjadi sekolah Adiwiyata dan sekolah berbudaya lingkungan per tahun Jumlah sosialisasi lingkungan hidup (tema)
PROGRAM
50
1
100
3
Mewujudkan kota yang lebih ramah lingkungan dengan menekankan pada perubahan kesadaran dan perilaku masyarakat melalui pendidikan formal dan pembinaan secara kontinyu.
198
BIDANG URUSAN
dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
OPD PJ Sumber Daya Air
Perencanaan Pembanguna n
Badan Perencanaan Pembanguna n Daerah
Kemitraan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Perencanaan Sosial Budaya
Perencanaan Pembanguna n
Badan Perencanaan Pembanguna n Daerah
Perencanaan Sosial Budaya
Tujuan III. 3. Mengembangkan transportasi kota yang mengutamakan angkutan umum massal, pejalan kaki dan pesepeda CAPAIAN KINERJA INDIKATOR BIDANG SASARAN STRATEGI PROGRAM OPD PJ SASARAN SASARAN URUSAN AWAL AKHIR Terwujudny Jumlah angkutan 0 1000 Mewujudkan sistem Dinas Lalu Pengembangan a sistem umum berbahan pergerakan yang efisien Perhubunga Lintas dan Transportasi Ramah angkutan bakar alternatif dan ramah lingkungan n Angkutan Lingkungan umum kota yang berdasarkan pada Jalan yang sistem angkutan Badan nyaman dan massal yang memadai. Mitigasi dan Adaptasi Lingkungan Pengelolaan ramah Perubahan Iklim Hidup Lingkungan lingkungan Hidup Perencanaan Pembangunan Sarana Prasarana Jumlah Prasarana 4 72 Peningkatan Badan & Sarana Perencanaa Aksesibilitas Perencanaa Perhubungan n Pelayanan Jasa n Terbangun & Pembangun Transportasi Pembangun Terpelihara an an Daerah Operasional 3 7 Peningkatan Kualitas Jumlah Koridor Pelayanan Angkutan BTS Trans Pakuan Umum (koridor) Jumlah panjang 266.46 276.04 ruas jalan utama 8 8 Dinas Bina (Arteri, Kolektor & Pembangunan Jalan Pekerjaan Marga dan Lokal) terbangun dan Jembatan Umum Sumber sesuai arahan Daya Air RTRW 2011 - 2031 (km) 199
VII. 200
SASARAN
INDIKATOR SASARAN Persentase Panjang Jalan Berkondisi Mantap (Baik & Sedang) (%)
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR 86 89
STRATEGI
PROGRAM
Meningkatn ya kualitas sarana prasarana pejalan kaki dan pengguna sepeda
Panjang Prasarana Pedestrian yang meningkat kapasitasnya (km)
0,545
Panjang Prasarana Pedestrian Jalan Utama Terbangun (km) Jalur sepeda yang dikembangkan (koridor)
249.40 2 0
24,813 Peningkatan kenyamanan dalam berjalan kaki yang ramah bagi setiap kalangan. Model sarana 271.06 pedestrian ideal yang dikembangkan 2 bersama Program Sustainable Urban Transport Improvement 3 Project (SUTIP) GIZ akan menjadi percontohan untuk dikembangkan selanjutnya.Pengemban gan jalur pesepeda akan dimulai pada koridor jalan utama yang telah ada, kemudian dalam proses 200
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Rehabilitasi/pemeliha raan jalan dan jembatan Pembangunan saluran drainase/goronggorong Peningkatan sarana prasarana perkotaan Peningkatan Prasarana Pedestrian
Pekerjaan Umum
Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air
Perhubunga n
Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR
STRATEGI
PROGRAM
BIDANG URUSAN
OPD PJ
evaluasi akan dikembangkan jalur lain yang memadai. Berkurangn Rata-rata waktu ya tempuh di lokasi kemacetan rawan kemacetan (km/jam)
20,08
23
Menargetkan pengurangan jumlah kendaraan pribadi dengan meningkatkan pelayanan angkutan umum yang memadai disertai dengan evaluasi dan pengembangan kawasan parkir (park on ride). Pengadaan gedung parkir pada pusat kota akan memanfaatkan akuisisi lahan dan land banking. Upaya ini diiringi dengan peningkatan penggunaan nonmotorized transport.
201
Peningkatan Kualitas Pelayanan Angkutan Umum Peningkatan Keselamatan dan Keamanan Transportasi Peningkatan Kompetensi SDM Transportasi
Perhubunga n
Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
VII. 202
Tujuan III. 4. Mendorong pembangunan kota yang tanggap risiko bencana dan dampak perubahan iklim CAPAIAN KINERJA BIDANG SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI PROGRAM SASARAN URUSAN AWAL AKHIR Meningkatnya Jumlah kejadian 295 286 Mewujudkan Pencegahan Kesatuan pencegahan dan bencana masyarakat dan dini dan Bangsa dan kesiapsiagaan pemerintah yang penanggulang Politik Dalam terhadap siap-tanggap an korban Negeri bencana dalam bencana alam menghadapi Persentase 10 100 Lingkungan bencana di ketersediaan sarpras sehat Perumahan beberapa daerah terhadap kebutuhan perumahan prioritas. Selain itu, menjadikan Perencanaan Kota Bogor Pembangunan Perencanaan sebagai bagian Daerah Rawan Pembangunan dari komunitas Bencana internasionalyang secara bersamaPekerjaan sama Umum mengurangi Pengendalian pemanasan Banjir global Sosial diantaranya melalui penghijauan Meningkatnya Tingkat penanganan 100 100 Tanggap kota, green tanggap darurat kejadian bencana (%) Pekerjaan Darurat building, dan saat bencana Umum Bencana partisipasinya
202
OPD PJ Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR
STRATEGI
PROGRAM
BIDANG URUSAN
dalam berbagai kampanye seperti Earth Hour.
Sosial Kesehatan
Meningkatnya pemulihan pasca bencana
Tingkat pemulihan pasca bencana (%)
100
100
203
Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran Penanganan Bencana Alam Pemulihan Pasca Bencana
Perumahan
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Sosial
OPD PJ Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Dinas Kesehatan Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kantor Kesatuan Badan Bangsa dan Penanggulangan Politik Dalam Bencana Negeri Daerah
VII. 204
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR
STRATEGI
PROGRAM
BIDANG URUSAN
Pekerjaan Umum
Meningkatnya pengelolaan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim
Jumlah kampung iklim
0
Perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial
Perumahan
5
204
Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
Lingkungan Hidup
OPD PJ Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Tujuan III. 5. Menerapkan pengelolaan sampah yang terpadu dan berkelanjutan CAPAIAN KINERJA SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI SASARAN AWAL AKHIR Meningkatnya Volume sampah 70,37 75,37 Meningkatan pelayanan terangkut pelayanan sampah persampahan melalui kerjasama Volume sampah yang 1.756 1.941 antardaerah untuk diolah di TPA Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang menerapkan sistem sanitary landfill serta pelayanan pengangkutan sampah. Meningkatnya Pengelolaan Sampah Berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
Internalisasi pengelolaan sampah sebagai bagian dari
Jumlah TPS 3R di tempat yang belum terlayani oleh angkutan (lokasi)
13
Jumlah Bank Sampah (lokasi)
10
18
85
Persentase Reduksi Sampah (%)
3,2
4,7
Persentase pengelolaan sampah
13
18
Mereduksi jumlah sampah yang diangkut melalui upaya 3R (Reuse Reduce Recycle) yang didasarkan pada penerapan teknologi dan perubahan kesadaran dan perilaku masyarakat khususnya di tingkat rumah tangga, RT, RW dan 205
PROGRAM Perbaikan, Optimalisasi, Operasional dan Pemeliharaan Fungsi TPA
BIDANG URUSAN
Lingkungan Hidup
OPD PJ
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kecamatan
Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Lingkungan Hidup
Peningkatan Pengelolaan Sampah Berbasis 3R
Lingkungan Hidup Dinas Perencanaan Kebersihan Pembangunan dan Pertamanan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Sarana Prasarana Kota Peningkatan Pengelolaan Sampah Berbasis 3R
Lingkungan Hidup
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
VII. 206
SASARAN budaya hidup masyarakat
INDIKATOR SASARAN di tingkat rumahtangga (%)
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR
STRATEGI kelurahan. Maka dalam penenerapan budaya di masyarakat, peran dan kewenangan kecamatan akan lebih ditingkatkan. Pengembangan bank sampah dapat dikerjasamakan dengan pihak pemulung dengan memulai pada wilayah percontohan yang ditentukan.
206
PROGRAM
BIDANG URUSAN
OPD PJ
MISI IV. MENJADIKAN BOGOR SEBAGAI KOTA JASA YANG BERORIENTASI PADA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF Tujuan IV. 1.Menjadikan warisan budaya sebagai aset kota CAPAIAN KINERJA BIDANG SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI PROGRAM SASARAN URUSAN AWAL AKHIR Meningkatnya peran Persentase grup kesenian 70 100 Mendorong serta masyarakat yang aktif memelihara keaktifan Pengembangan dalam pengelolaan dan mengembangkan seni beragam Nilai Budaya warisan budaya dan budaya (%) organisasi dan lembaga Jumlah lembaga yang 8 16 Pengembangan Kebudayaan dalam menangani bidang kerjasama kegiatan kesenian dan budaya pengelolaan pelestarian kekayaan budaya baik budaya yang bendawi Jumlah kelompok 51 62 maupun non pelestari warisan budaya bendawi Jumlah kegiatan 91 130 pelestarian warisan budaya yang melibatkan masyarakat Terpeliharanya kelestarian warisan budaya
Jumlah kemitraan dalam pelestarian warisan budaya
9
Jumlah Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
1
16
5
207
Memperkuat upaya pelestarian warisan budaya melalui pembuatan regulasi,
Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Kebudayaan Budaya Pengelolaan Kekayaan Budaya
OPD PJ
Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
VII. 208
SASARAN
INDIKATOR SASARAN Jumlah gelar seni dan budaya yang diselenggarakan jumlah kegiatan pengadaan sarana prasarana pendukung di kawasan Cagar budaya jumlah kegiatan pengadaan sarana prasarana kesenian budaya Gedung Kesenian
Jumlah kelompok/komunitas kesenian budaya di Kota Bogor yang dibina Jumlah sanggar kesenian budaya di Kota Bogor yang dibina Jumlah Cagar Budaya yang diinventarisir
CAPAIAN KINERJA STRATEGI SASARAN AWAL AKHIR 30 80 kemitraan antarpihak, dan sarpras pendukung 30 70 khususnya di kawasan cagar budaya. 68 145
PROGRAM
1
2
20
30
40
52
224
239
Jumlah peraturan daerah yang mengaturpelestarian
208
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Pengelolaan Keragaman Budaya Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Penataan Ruang
Perencanaan Tata Ruang
Penataan Ruang
Penataan dan Pengaturan Bangunan Gedung Peningkatan Utilitas Perkotaan Penataan dan Pemberdayaan
Perumahan Rakyat
Koperasi dan Usaha Kecil
Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman
Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kantor Koperasi Usaha
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR
STRATEGI
PROGRAM
budaya
Tersedianya kebijakan/peraturan daerah yang mengatur Warisan Budaya
Jumlah Cagar Budaya yang ditetapkan oleh Peraturan daerah
30
BIDANG URUSAN
Pedagang Kaki Lima
dan Menengah Pekerjaan Umum
Pembangunan Prasarana Pedestrian dan Pesepeda Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Jasa Transportasi Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Mitigasi dan Perubahan Iklim
Dinas Bina Marga dan Sumberdaya Air Perhubungan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
209
Pengelolaan Kekayaan Budaya
Kecil dan Menengah
Lingkungan Hidup
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BPLH
Kebudayaan
Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
40
OPD PJ
VII. 210
Tujuan IV. 2. Menguatkan identitas dan citra Kota Bogor (City Branding)
SASARAN Meningkatnya fungsi kawasan penyangga kebun raya secara fisik, visual dan ekologis
Diterapkannya konsep perancangan kota (urban design), termasuk street furniture yang meningkatkan citra kota
INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN KINERJA SASARAN AKHI AWAL R
Jumlah kebijakan/peraturan daerah yang menetapkan Kebun Raya Bogor sebagai benckmark pembangunan kota Rencana rinci Belum pengembangan ada kawasan penyangga Kebun Raya Bogor
Jumlah panduan rancang kota Dokumen konsep pengembangan city branding
Belum ada Belu m ada
ada
ada ada
STRATEGI Merencanakan kawasan penyangga Kebun Raya Bogor (KRB) sehingga pengembangan kawasan penyangga dapat kompatibel dengan keberadaan KRB. Membangun regulasi yang kokoh sehingga pengembangan kawasan penyangga sesuai dengan tema Garden Compatible Development Membangun beragam tapak di Kota Bogor melalui konsep dan rancangan kota yang jelas dan 210
PROGRAM
BIDANG URUSAN
Perencanaan Penataan Tata Ruang Ruang
OPD PJ
Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
Dijadikannya Bogor sebagai Pusat Pengetahuan dan Penelitian bidang pertanian dan botani
Jumlah kerjasama pemerintah daerah dengan lembaga penelitian dalam dan luar negeri
Tumbuh berkembangnya aktivitas MICE (Meeting, Incentives, Conferences/Convention, Exhibitions/Events)
Jumlah sarana dan prasaranan pendukung MICE
CAPAIAN KINERJA SASARAN AKHI AWAL R
10
15
6
14
STRATEGI mendukung imaji kota yang berdasarkan pada panduan rancang kota dan City Branding Mengaktifkan kembali potensi penelitian dan peningkatan pengetahuan pertanian dan botani Kota Bogor melalui kerjasama dalam negeri dan luar negeri. Memfasilitasi berkembangnya aktivitas MICE dengan membangun infrastruktur MICE berskala internasional, mendorong sertifikasi hotel, dan dengan 211
PROGRAM
Kerjasama Pembangu nan
BIDANG URUSAN
Perencanaan Pembanguna n
Pengemban Pariwisata gan Destinasi Pariwisata
OPD PJ
Badan Perencanaan Pembanguna n Daerah
Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
VII. 212
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN KINERJA SASARAN AKHI AWAL R
STRATEGI menerapkan regulasi yang tegas sehingga membuat Kota Bogor tetap nyaman. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur MICE (seperti convention centre, hotel) harus dalam batas-batas yang dikendalikan agar tidak kontraproduktif terhadap sisi kenyamanan kota.
212
PROGRAM
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Tujuan IV. 3. Mengembangkan Pariwisata Kota Bogor yang berkarakter SASARAN Berkembangnya destinasi wisata
INDIKATOR SASARAN Jumlah destinasi wisata yang dikembangkan
Jumlah Kunjungan Wiasatawan Nusantara Jumlah Kunjungan Wiasatawan Mancanegara Jumlah event/pameran yang diikuti per tahun Badan promosi pariwisata daerah yang terbentuk Meningkatnya Jumlah kompepar peran kelembagaan Jumlah kerjasama yang pariwisata dilakukan
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR 16 18
STRATEGI
Mengembangkan industri pariwisata yang 3.769.787 6.071.280 terintegrasi melalui 183.807 296.023 pengembangan paket, sarpras pariwisata (peta, petunjuk, 6 8 kawasan oleholeh), promosi 0 1 dan pemasaran. 1 1
6 1
213
PROGRAM
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Pengembangan Pariwisata Dinas Destinasi Kebudayaan Pariwisata Pariwisata dan Ekonomi Pengembangan Kreatif Pemasaran Pariwisata
Pengembangan Pariwisata Dinas Kemitraan Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
VII. 214
Tujuan IV. 4. Mengembangkan iklim ekonomi kreatif CAPAIAN KINERJA SASARAN INDIKATOR SASARAN SASARAN AWA AK L HIR Terciptanya iklim Jumlah Industri kreatif 172 342 industri kreatif
Terjalinnya kemitraan antar pelaku industri kreatif
Bogor Creative Forum
0
1
Saung Kreaftif
0
68
10
60
Jumlah komunitas kreatif
STRATEGI Menginisiasi penciptaan iklim yang kondusif bagi ekonomi kreatif melalui penciptaan ruang kreatif, pembinaan SDM kreatif, dan kemitraan sebagai sarana transfer pengetahuan dan praktikal. Melalui Tahapan berikut: 1) Creative-waves, yaitu menciptakan gelombang kreatifitas; 2) Creativenetwork, yaitu membangun jejaring sesama pelaku ekonomi kreatif; 3) Creativepreneur, yaitu 214
PROGRAM Pengembanga n Industri Kecil dan Menengah
BIDANG URUSAN Industri
OPD PJ -
-
Pengemban gan Kewirausah aan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Peningkata n Kreatifitas Masyarakat
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan
Dinas Perindustria n dan Perdaganga n Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sekretariat Daerah (Bag. Kemasyarakata n)
SASARAN
Terciptanya SDM yang kreatif dan wirausahawan kreatif
INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWA AK L HIR
Jumlah insan kreatif yang menerima penghargaan
1
3
Jumlah pelatihan kewirausahaan industri kreatif
4
9
19
29
Jumlah produk berkualitas ekspor
STRATEGI membangun orang-orang kreatif sebagai wirausahawan. Dibutuhkan model triple-helix dalam pengembangan ekonomi kreatif, ialah pelibatan tiga pihak utama meliputi pemerintah, pebisnis, dan kaum intelektual. Hanya saja, intervensi pemerintah perlu dilakukan secara hati-hati dan terukur mengingat kreatifitas justru bisa tenggelam oleh intervensi yang bersifat keproyekan
215
PROGRAM
Peningkata n Kemampua n Teknologi Industri Pengemban gan Industri Kecil dan Menengah
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Industri
Kantor Koperasi dan UMKM
VII. 216
MISI V. MEWUJUDKAN PEMERINTAH YANG BERSIH DAN TRANSPARAN Tujuan V. 1. Mempercepat pelaksanaan reformasi birokrasi CAPAIAN KINERJA SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI SASARAN AWAL AKHIR Terwujudnya Indeks integritas 7.29 7.51 Membangun pemerintahan daerah pemerintahan yang bersih yang dan bebas berintegritas korupsi, dengan kolusi, dan perbaikan nepotisme kinerja keuangan dan akuntabilitas melalui komitmen terhadap pemberantasa n korupsi dan standarisasi Penetapan zona 0 5 kompetensi integritas/wilayah (2014) jabatan. bebas korupsi (OPD) Opini BPK atas WDP WTP laporan keuangan
PROGRAM
216
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal Mengintensifka n Penanganan Pengaduan Masyarakat Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Seluruh Urusan
Seluruh OPD
Penanaman Modal
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Sekretariat Daerah (Bag. Humas) Inspektorat
Otonomi Daerah
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR
STRATEGI
PROGRAM
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Aset Daerah
Meningkatny a kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Aparatur yang memenuhi standar kompetensi jabatan
CC (2012)
B
60%
85%
Terbentuknya OPD yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing) (perda) Konsistensi antara
1
1 Perda
97
>97
217
Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pengembangan Kapasitas Kecamatan dan Kelurahan Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Sekretariat Daerah (Bag.Keuangan) Seluruh Urusan
Seluruh OPD Sekretariat Daerah (Bag. Perekonomian)
Otonomi Daerah,
Sekretariat Daerah (Bag.Pemerintahan)
Otonomi Daerah
Sekretariat Daerah (Bag.Organisasi)
VII. 218
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR
STRATEGI
rencana kegiatan OPD dan implementasinya (%) Pengisian jabatan melalui seleksi terbuka (%) 100
PROGRAM
Meningkatny a kualitas pelayanan
Indeks kepuasan masyarakat pada seluruh OPD yang
2,5.
3,25
Memperkuat relasi pemerintah 218
BIDANG URUSAN
Penataan dan Penguatan Organisasi Pengendalian Pembangunan Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Peningkatan Sarana dan Prasarana
Komunikasi dan Informatika
OPD PJ
Sekretariat Daerah (Bag Pengendalian Program) Sekretariat Daerah (Bag. Humas)
Otonomi Daerah
Sekretariat DPRD
Kepegawaian
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI
Seluruh Urusan
Seluruh OPD
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
publik kepada masyarakat
memberikan pelayanan publik Persentase OPD yang menetapkan SOP pelayanan publik (%)
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR 50
100
STRATEGI dan masyarakat melalui perbaikan kualitas pelayanan publik dan penyediaan informasi publik secara lebih mudah dan terbuka.
PROGRAM
OPD yang menyediakan informasi publik sesuai UU KIP (%) Persentase permintaan akan informasi publik yang terlayani oleh PPID dan PPID pembantu (%)
10
Pembinaan dan Penataan Perangkat Kecamatan dan Kelurahan Penataan Tata Laksana Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Otonomi Daerah
Penataan Administrasi Kependudukan
Dinas Kependudukan Kependudukan dan Catatan dan Pencatatan Sipil Sipil
Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Komunikasi dan Informastika
Kecamatan Sekretariat Daerah (Bag. Organisasi) Sekretariat Daerah (Ba. Organisasi)
100
20
OPD PJ
Aparatur
Meningkatny a pemenuhan hak masyarakat akan informasi publik
BIDANG URUSAN
100
219
Sekretariat Daerah (Bag. Humas)
VII. 220
Tujuan V. 2. Meningkatkan koordinasi dan kerja sama antar daerah dan internasional CAPAIAN KINERJA SASARAN SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI PROGRAM AWAL AKHIR Terbangunnya Jumlah bidang 5 18 Memperkuat Kerja Sama kesepahaman kesepakatan bersama antar kerjasama Pembangunan bersama antar daerah (bidang) antardaerah dalam daerah pembangunan mengenai isudalam bidangisu lintas bidang prioritas. wilayah dalam Selain itu, kerja bidang sama ini juga ekonomi dan dilakukan dalam pengembangan rangka wilayah, menguatkan posisi pelayanan Kota Bogor dalam publik, serta konstelasi lingkungan Jabodetabekpunjur hidup Menguatnya Kelembagaan kerja sama 2 2 kelembagaan regional yang berjalan kerja sama Jumlah forum internasional 2 3 antar daerah yang digiati dan Jumlah kerja sama dengan 6 6 internasional pihak ketiga internasional Jumlah kerja sama dengan 2 kota-kota luar negeri Jumlah perusahaan 9 14 swasta, BUMD yang berkontribusi terhadap pembangunan Kota Bogor. 220
BIDANG URUSAN
OPD PJ - Sekretariat Daerah (Bag. Pemerintahan) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Otonomi Daerah
Tujuan V. 3. Meningkatkan sinergitas antara pemerintah kota dengan elemen masyarakat SASARAN
INDIKATOR SASARAN
Meningkatnya event-event yang memunculkan ikatan dan kecintaan antara warga dan kotanya Terfasilitasinya organisasi, komunitas dan sejenisnya yang memiliki fokus terhadap pembangunan kota
Jumlah event yang memunculkan ikatan dan kecintaan antara warga dan kotanya Jumlah warga yang berpartisipasi dalam event-event dimaksud
Optimalisasi keberadaan dan peran serta berbagai perguruan
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR 10 15
250
500
Jumlah organisasi, komunitas, dan sejenisnya yang difasilitasi Jumlah kegiatan bersama yang diadakan oleh pemerintah daerah dan organisasi/komunitas dimaksud
78
78
4
29
Persentase perguruan tinggi dan LSM setempat yang bekerjasama dengan pemerintah kota (%)
3
6
STRATEGI Memfasilitasi interaksi antara kota dengan masyarakat dan komunitas melalui beragam kegiatan yang melibatkan pemerintah dan masyarakat didalamnya. Sebagai contoh diantaranya adalah Lomba Mulung di Ciliwung Antar Kelurahan yang dilakukan setiap Hari Jadi Kota Bogor. Menggunakan kajian dan kepakaran IPTEK dan inovasi
221
PROGRAM
Pengelolaan Keragaman Budaya
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Kebudayaan
Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Peningkata n Peran Serta Kepemudaa n
Kepemudaan dan Olahraga
Kantor Pemuda dan Olahraga
Kerjasama Pembangun an
Perencanaan Sekretariat Pembangunan Daerah (Bag. Pemerintahan)
Pengelolaan Keragaman Budaya
VII. 222
SASARAN tinggi dan lembaga swadaya masyarakat setempat dalam pembangunan kota Bogor Tersedianya ruang bagi elemen warga untuk turut memberi pertimbangan dalam segala pengambilan kebijakan mengenai pembangunan kota
INDIKATOR SASARAN Jumlah ormas yang bekerjasama dengan pemerintah kota
Dewan kota atau nama lain yang menjadi ruang bagi elemen warga untuk turut memberi pertimbangan dalam segala pengambilan kebijakan mengenai pembangunan kota
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR 34 40
Belum ada
STRATEGI perguruan tinggi dan LSM kompeten dalam pengambilan kebijakan pembangunan
Terbentuk Memfasilitasi dan terbentuknya berjalan Dewan Kota atau nama lain sebagai sarana peningkatan proses partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik strategis.
222
PROGRAM
Pemberdaya an Lembaga Sosial
BIDANG URUSAN Otonomi Daerah
OPD PJ Sekretariat Daerah (Bag. Kemasyarakatan )
Tujuan V. 4. Menguatkan perundangan daerah CAPAIAN KINERJA SASARAN SASARAN INDIKATOR SASARAN AWAL AKHIR Tersusunnya perundangan daerah yang sinkron dan sinergis
Harmonisnya perundangan daerah Tegaknya perundangan daerah
Perundangan daerah yang penyusunan/perubahannya dikonsultasikan dengan seluruh pemangku kepentingan (%)
100
100
Perundangan daerah yang harmonis (%)
100
100
Penindakan tindak pidana ringan (%)
60
80
Jumlah gugatan perkara hukum tata usaha negara dan perdata Konsistensi rencana tata ruang (WP)
20 perkara
<20 perkara
5
5
223
STRATEGI Menyusun peraturan perundangan yang tidak tumpang tindih melalui harmonisasi perundangan daerah. Menegakkan peraturan perundangan daerah, terutama untuk menjaga ketertiban dan keamanan, kenyaman, dan konsistensi tata ruang.
PROGRAM
Penataan Peraturan Perundangundangan Perencanaan Tata Ruang Pemanfaatan Ruang Pengendalian Pemanfaatan Ruang
BIDA NG URUS AN
OPD PJ
Otono mi Daera h
Sekretariat Daerah (Bag.Hukum)
Badan Penat Perencanaan aan Pembanguna Ruang n Daerah
Penataan Peraturan Perundangundangan Penegakan Hukum dan Penerapan HAM
Otono mi Daera h
Sekretariat Daerah (Bag.Hukum)
Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Peningkatan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
Kesat uan Bangs a dan Politik Dalam Negeri
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Satuan Polisi Pamong Praja
VII. 224
MISI VI. MENGOKOHKAN PERAN MORAL AGAMA DAN KEMANUSIAAN UNTUK MEWUJUDKAN MASYARAKAT MADANI Tujuan VI. 1 Meningkatkan integrasi nilai dan norma agama dalam implementasi kehidupan SASARAN
INDIKATOR SASARAN
Digunakannya Angka nilai-nilai kriminalitas agama dan kemanusiaan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari Jumlah Korban Narkotika dan HIV/AIDS/WTS yang dibina
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR 0,142 < 0,142 (2012)
50
1.550
STRATEGI Mengimplementasikan nilai agama dan kemanusiaan untuk meningkatkan kualitas nilai kehidupan. Hal ini terekspresikan diantaranya dari penurunan angka kriminalitas dan penyakit masyarakat.
PROGRAM
224
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Pemberdayaan Otonomi Lembaga Daerah Sosial
Sekretariat Daerah (Bag. Kemasyarakatan)
Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial
Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi
Peningkatan Kantrantibma s dan Pencegahan Tindak Kriminal
Sosial
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Satuan Polisi Pamong Praja Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kecamatan
Tujuan VI. 2. Mendorong harmonisasi dan kerukunan antar umat beragama CAPAIAN KINERJA INDIKATOR SASARAN SASARAN STRATEGI SASARAN AWAL AKHIR Terselenggaranya Jumlah dialog 7 35 Mewujudkan pemahaman aktivitas lintas rutin lintas antar umat beragama agama agama melalui dialog dan aktivitas (kali/tahun) rutin antar agama untuk menurunkan potensi konflik horizontal.
Terdeteksi dan tertanganinya potensi permasalahan antar umat beragama
Persentase deteksi dini permasalahan antar umat beragama (%) Persentase Deteksi dini permasalahan antar umat beragama yang dapat tertangani (%) Konflik SARA
100
100
100
100
0
0
Mengembangkan deteksi dini dalam potensi konflik dengan melakukan intermediasi dan pencerdasan publik melalui media.
225
PROGRAM
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
VII. 226
Tujuan VI. 3. Mendorong peran lembaga-lembaga agama dan organisasi kemasyarakatan dalam meningkatkan kualitas kehidupan umat CAPAIAN KINERJA INDIKATOR SASARAN SASARAN STRATEGI PROGRAM SASARAN AWAL AKHIR Meningkatnya Jumlah Memfasilitasi lembaga Pemberday peran lembaga lembaga keagamaan dan aan agama dan keagamaan kemasyarakatan untuk Kelembaga organisasi yang dibina berkontribusi dalam an kemasyarakatan pembangunan Kesejahtera dalam aktivitas khususnya an Sosial pembangunan Jumlah pemberantasan 34 40 Pembinaan masyarakat organisasi kemiskinan dan Panti pemberdayaan ekonomi kemasyarakatan Asuhan/Pa rakyat, diantaranya yang dibina nti Jompo melalui pemanfaatan Jumlah Pemberday zakat atau bentukkegiatan sosial aan bentuk dana umat pemberdayaan Lembaga lainnya. Termasuk ekonomi Sosial didalam lembaga Jumlah Wahana 16 68 Pemberday keagamaan tersebut Kesejahteraan aan Umat adalah lembaga Sosial Berbasis Islam dan penyelenggara Masyarakat Umat pendidikan seperti (WKSBM)yang Beragama Diniyah Takmiliyah terbentuk Lainnya dengan kontribusinya Jumlah panti 72 84 Pengemban pada pembangunan asuhan yang gan sumber daya manusia dibina Wawasan dan karakter. Kebangsaa Jumlah panti 0 1 n asuhan milik Kemitraan Pemda Pengemban 226
BIDANG URUSAN Sosial
OPD PJ Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi
Sekretariat Daerah (Bag. Kemasyarakatan) Otonomi Daerah
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
Jumlah masyarakat yang mengikuti sosialisasi tentang wawasan kebangsaan (orang per tahun) Jumlah penyuluhan kepada ormas dan LSM (kali/tahun) Jumlah lembaga sosial yang berpartisipasi aktif dalam penanganan PMKS
CAPAIAN KINERJA SASARAN AWAL AKHIR
STRATEGI
PROGRAM
600
600
2
3
65
90
227
gan Wawasan Kebangsaa n Pengemban gan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Pemberday aan Fakir Miskin,dan Penyandan g Masalah Kesejahtera an Sosial (PMKS) Lainnya
BIDANG URUSAN
OPD PJ
Koperasi Dinas Koperasi dan dan Usaha Kecil Usaha Menengah Kecil dan Menengah
Sosial
Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kecamatan