119
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Republik Perancis dan Republik Indonesia telah lama menjalin hubungan diplomasi. Kedua negara memiliki rekam jejak hubungan kerjasama yang baik sedari dulu. Salah satu hal yang dipandang sama oleh kedua negara adalah masalah pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi di Indonesia apabila dibandingkan dengan pendidikan tinggi di Perancis tentunya masih kalah jauh. Selain itu, masalah yang dihadapi Indonesia adalah mengenai kurangnya jumlah masyarakat Indonesia yang mendapatkan pendidikan tinggi dan juga jumlah dosen di perguruan tinggi Indonesia yang pendidikannya hanya sampai tahap S1 saja. Pendidikan tinggi merupakan salah satu hal yang dipandang memiliki peranan penting bagi pemerintah Indonesia dan pemerintah Perancis dalam suatu pembangunan dan kemajuan negara. Perancis sendiri berniat untuk membantu mengembangkan dan memajukan pendidikan tinggi di Indonesia.Dikarenakan oleh hal ± hal tersebut, maka kedua negara akhirnya sepakat untuk mengadakan kerjasama bilateral dalam bidang pendidikan tinggi. Kesepakatan dalam hal kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari beberapa kerjasama yang telah lebih dahulu dijalin oleh kedua negara dalam hal pendidikan tinggi. Penulis menulis tugas akhir skripsi mengenai kerjasama bilateral bidang pendidikan tinggi antara Perancis dengan Indonesia karena penulis tertarik untuk mengetahui tujuan dari dilaksanakannya kerjasama ini bagi
kedua negara dan juga penulis ingin lebih
mengetahui tentang bagaimana kerjasama bilateral dalam bidang pendidikan tinggi ini dilaksanakan beserta seluruh program-programnya. Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menggunakan teori liberal yang akan digunakan sebagai pedoman dalam penulisan tugas akhir skripsi ini. Konsep-konsep yang penulis gunakan yaitu beberapa
120 konsep yang sering digunakan dala hubungan internasional, antara lain tentang globalisasi, interaksi dalam hubungan internasional, kepentingan nasional, kebijakan luar negeri, kerjsasama bilateral, soft power, dan juga diplomasi pendidikan. Data ± data yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini diperoleh penulis melalui instansi ± instansi yang terkait dalam proses kerjasama bilateral dalam bidang pendidikan tinggi antara Perancis dan Indonesia ini. Selain itu, ada pula yang penulis peroleh melalui media, baik media cetak seperti koran, maupun media elektronik seperti jurnal elektronik, website - website berita, dan sebagainya. Setelah memperoleh data ± data yang diperlukan dalam penulisan tugas akhir skripsi ini, penulis lalu mengolahnya dan membuat analisis yang sesuai dengan data ± data yang telah berhasil diperoleh sehingga menghasilkan suatu tugas akhir skripsi. Melalui penelitan yang telah dilaksanakan mengenai kerjasama bilateral dalam bidang pendidikan tinggi antara Indonesia dan Perancis periode 2008-2012, maka dapat disimpulkan beberapa hal berkaitan dengan kerjasama tersebut, antara lain: 1. Kerjasama antara kedua pemerintah dalam bidang pendidikan ini merujuk kepada Persetudjuan mengenai Kebudajaan dan Kerdjasama Tehnik antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Perantjis, yang telah ditandatangani di Jakarta, pada tanggal 20 September 1969.150 2. Keinginan kedua negara untuk untuk meningkatkan kerja sama bilateral dan bergotong royong dalam pengembangan pendidikan tinggi masingmasing negara151 dan juga mempererat hubungan diplomasi antara dua negara salah satunya melalui kerjasama di dalam bidang pendidikan tinggi
150
Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Republik Perancis tentang Kerjasama di Bidang Pendidikan Tinggi 151 Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Republik Perancis tentang Kerjasama di Bidang Pendidikan Tinggi
121 yang dipandang merupakan salah satu elemen yang penting bagi kedua negara. 3. Kedua pemerintah, yaitu pemerintah Indonesia dan Perancis sepakat bahwa kerjasama dalam pendidikan tinggi ini penting karena keduanya menilai bahwa pendidikan merupakan salah satu indikator penting dalam pembangunan suatu negara. 4. Kerjasama ini mendatangkan manfaat bagi kedua negara, ada asas timbal balik di dalam perjanjian ini, yaitu dapat meningkatkan mutu SDM di Indonesia dan juga membuat perguruan tinggi di Perancis dikenal di Indonesia. 5. Kerjasama ini bukan berupa grant/bantuan yang diberikan secara cumacuma oleh pemerintah Perancis untuk mahasiswa dan dosen Indonesia. Kerjasama ini berbentuk co-funding antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Perancis. 6. Pemerintah Indonesia mendapatkan keuntungan dari kerjasama ini berupa kesempatan untuk mengirimkan pelajar-pelajar dan pendidik (dosen) Indonesia ke Perancis untuk menikmati pendidikan di negara maju dan juga kesempatan untuk mendapatkan double degree melalui program kerjasama yang diadakan antara pemerintan Indonesia dengan Perancis 7. Pemerintah Perancis diuntungkan dengan kerjasama ini karena pemerintah Perancis mendapatkan devisa dari pengeluaran mahasiswa dan dosen Indonesia selama menuntut ilmu di Perancis. Selain itu juga Perancis mendapatkan keuntungan dengan adanya mahasiswa Ph.D yang belajar di Perancis karena melalui itu, memunculkan penelitian yang masih
122 tergolong langka di Perancis. Selain itu, Perancis juga mendapatkan lahan penelitian di Indonesia. 8. Kerjasama ini akan berlaku dalam jangka waktu lima tahun sejak ditandatangani oleh kedua negara dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang sama atas kesepakatan dari kedua belah pihak. 9. Kerjasama bilateral antara Indonesia dan Perancis dapat dipahami menggunakan teori liberal dengan beberapa konsep di dalamnya seperti kerjasama bilateral, kepentingan nasional bersama (national interest), diplomasi pendidikan, kebijakan luar negeri. Bentuk adalah kerjasama bilateral karena melibatkan dua negara. Terjalinnya kerjasama Indonesia dan Perancis dalam hal ini di dorong oleh adanya kepentingan nasional (national interest) dari kedua belah pihak dalam bidang pendidikan tinggi. Kepentingan tersebut diimplementasikan melalui kebijakan luar negeri Perancis untuk mengadakan salah satunya adalah kerjasama co-funding dengan pemerintah Indonesia bagi para siswa Indonesia dan dosen Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi di Perancis, sedangkan kebijakan Indonesia dipahami dengan penerimaan kerjasama tersebut untuk kepentingan Indonesia, salah satunya adalah peningkatan mutu SDM Indonesia.
5.2 Saran Saran dari penulis dalam kerjasama bilateral antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Perancis melalui pendanaan bersama dalam pemberian beasiswa bagi mahasiswa maupun dosen Indonesia, sebaiknya pemerintah Indonesia dapat mendorong pemerintah Perancis untuk bisa membiayai pendidikan bahasa Perancis
123 seperti yang perjanjian yang telah ada sebelumnya. Komitmen pemerintah Perancis dalam perjanjian ini akan dipertanyakan apabila ditengah perjanjian ini pemerintah Perancis menyatakan mereka tidak dapat lagi membiayai pendidikan bahasa Perancis bagi para penerima beasiswa. Pemerintah juga sebaiknya lebih aktif dalam mempublikasikan program ini agar semakin banyak pelajar Indonesia dan dosen Indonesia yang tertarik untuk melanjutkan pendidikan tingginya di Perancis, sehingga kedepannya akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang memiliki latar belakang pendidikan di negara maju dan berkualitas bagus. Untuk pemerintah Perancis juga lebih aktif lagi mempublikasikan pendidikan tinggi yang ada di Perancis agar semakin banyak warga Indonesia yang memiliki minat untuk belajar di Perancis sehingga akhirnya kerjasama ini akan mencapai keberhasilan. Terjalinnya hubungan kerjasama ini salah satunya dipengaruhi oleh kepentingan Indonesia dan Perancis. Kerjasama ini juga di fasilitasi oleh beberapa Kementerian di Indonesia dan juga Kementerian di Perancis. Oleh karena itu, sebaiknya para pihak yang terlibat dalam kerjasama sebisa mungkin menekan kepentingannya masing-masing dan lebih mengutamakan hubungan kerjasama yang harmonis untuk menjaga hubungan diplomatik yang sudah terjalin dengan baik antara Indonesia dan Perancis yang mungkin kedepannya akan mendatangkan keuntungan bagi kedua negara.