116
BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan Dari hasil analisis semiotika dengan unsur tanda, objek, dan interpretasi
terhadap video iklan pariwisata “Wonderful Indonesia” episode “East Java”, serta analisis pada tiga level representasi yaitu realitas, representasi dan ideologi peneliti menyimpulkan bahwa representasi akulturasi pada video iklan tersebut dapat dikomunikasikan melalui pesan visual maupun verbal yang terdapat pada program tersebut. Akulturasi sebagai proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Dalam hal ini terdapat perbedaan antara bagian kebudayaan yang sukar berubah dan terpengaruh oleh unsur-unsur kebudayaan asing (covert culture), dengan bagian kebudayaan yang mudah berubah dan terpengaruh oleh unsur-unsur kebudayaan asing (overt culture). Covert culture misalnya: 1) sistem nilai-nilai budaya, 2) keyakinan-keyakinan keagamaan yang dianggap keramat, 3) beberapa adat yang sudah dipelajari sangat dini dalam proses sosialisasi individu warga masyarakat, dan 4) beberapa adat yang mempunyai fungsi yang terjaring luas dalam masyarakat. Sedangkan overt culture misalnya kebudayaan fisik, seperti alat-alat dan benda-benda yang berguna, tetapi juga ilmu pengetahuan, tata cara, gaya hidup, dan rekreasi yang berguna dan memberi kenyamanan. Terlihat dalam video iklan pariwisata “Wonderful Indonesia” episode “East Java”, bagaimana tanda visual dan verbal dalam iklan yang merepresentasikan
117
akulturasi budaya yang ada di Jawa Timur. Banyak hal sudah terpengaruh budaya dari luar Indonesia. Seperti desain beberapa bangunan di Jawa Timur yang memiliki pengaruh dari unsur budaya Tionghoa, Belanda, Portugis, dan Jepang. Serta pada kesenian yang ada di Jawa Timur banyak mendapat pengaruh dari budaya daerah lain seperti Jawa Tengah, Bali, dan Lombok, yang semakin menambah keindahan dan makna filosofis dari kesenian tersebut. Selain terdapat pada situs-situs pra sejarah, desain bangunan kuno maupun baru, serta kesenian-kesenian tradisional, akulturasi budaya di Jawa Timur yang direpresentasikan pada iklan pariwisata ini terlihat pada beragamnya suku yang menghuni Jawa Timur dan sudah menjadi penduduk asli di Jawa Timur, seperti Suku Tengger dari daerah Gunung Bromo, Suku Madura dari daerah Pulau Madura, dan Suku Osing dari Banyuwangi. Karakter, kebiasaan, tradisi, adat-istiadat, kesenian, dan beberapa hal lain dari suku-suku tersebut tentu mempengaruhi dan dipengaruhi oleh Suku Jawa Timur asli. Beberapa
aktivitas
modern
yang
ditampilkan
pada
iklan
juga
merepresentasikan bentuk akulturasi, seperti aktivitas outdoor arung jeram dan permainan ATV dan motor trek. Beberapa kegiatan tersebut merupakan bentuk akulturasi budaya modern yang terdapat di luar Indonesia, lalu dibawa masuk ke Indonesia termasuk Jawa Timur, dan kini telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Selain aktivitas, bentuk akulturasi juga dapat dilihat pada kekayaan kuliner Jawa Timur yang juga ditampilkan di video iklan pariwisata “Wonderful Indonesia” episode “East Java” ini. Adanya kuliner tradisional asli Jawa Timur berpadu dengan kehadiran makanan-makanan dari luar Jawa Timur bahkan luar Indonesia menunjukkan bahwa unsur-unsur budaya dapat saling mempengaruhi dan diadaptasi dalam hal apapun, bahkan termasuk kuliner. Meski bentuk akulturasi di Jawa Timur sangat terlihat dlam iklan tersebut, namun masih terlihat budaya asli Jawa Timur yang sulit berubah karena pengaruh
118
dari budaya lain. Misalnya saja sistem nilai-nilai budaya, keyakinan-keyakinan keagamaan yang dianggap keramat, beberapa adat yang sudah dipelajari sangat dini dalam proses sosialisasi individu warga masyarakat, dan beberapa adat yang mempunyai fungsi yang terjaring luas dalam masyarakat. Masyarakat Jawa Timur memiliki karakter dan ciri tersendiri yang tidak akan bisa mudah berubah karena pengaruh dari budaya luar. Akan tetapi, bentuk akulturasi budaya yang ditampilkan dalam iklan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Timur merupakan masyarakat plural atau masyarakat yang majemuk, yang terbuka pemikiran mereka untuk beradaptasi, untuk bertoleransi, untuk mau menerima perubahan, hal-hal baru dari luar Jawa Timur, sehingga masyarakat Jawa Timur sebagai kaum mayoritas dapat menerima dengan baik unsur-unsur minoritas yang masuk ke Jawa Timur. Sehingga masyarakat di Jawa Timur dapat hidup selaras dan harmonis dengan mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai historis dan tradisional, namun juga menerima, menjalankan hal-hal baru seiring dengan era globalisasi yang semakin berkembang ini. Konsep utama akulturasi adalah memahami sepenuhnya fenomena-fenomena yang terjadi ketika kelompok-kelompok individu memiliki perbedaan-perbedaan budaya untuk melakukan kontak pertama kalinya secara kontinyu, dengan melakukan perubahan-perubahan berikutnya dalam bentuk-bentuk suatu budaya asli atau keduanya. Dan ketika bangsa asing dapat berbaur dengan bangsa asing lain dengan baik, maka proses akulturasi bisa terjadi dengan baik hingga tercipta kerukunan. Media massa memiliki peran penting dalam menyebarkan nlai-nilai sosial yang memiliki pesan baik untuk masyarakat. Salah satunya adalah melalui iklan pariwisata seperti ini dimana selain memberi informasi juga harus dapat memberi inspirasi dan pesan moral yang dapat diambil. Video iklan pariwisata “Wonderful Indonesia” episode “East Java” ini sangat patut untuk diapresiasi. Karena iklan seperti ini selain untuk menginformasikan dan
119
mempromosikan kepada khalayak luas di seluruh dunia mengenai potensi wisata yang ada di suatu daerah di Indonesia, juga untuk memberi informasi mengenai warisan-warisan budaya yang ada di daerah tersebut, sehingga khalayak yang menonton iklan tersebut juga dapat ikut mengapresiasi budaya yang dimiliki bangsanya. Ikut mencari tahu mengenai asal-usul budaya bangsanya, dan turut andil melestarikan bahkan melanjutkan perkembangan budaya yang dimiliki agar selalu eksis dan tak terkikis seiring berkembangnya zaman. Tak hanya keindahan panorama alam Indonesia saja yang diinformasikan dalam iklan ini dalam bentuk tampilan visual, audio dan narasi yang menarik, namun juga nilai-nilai sosial budaya ditonjolkan dalam iklan pariwisata ini. Sebagai pribumi harus melestarikan budaya yang ada di Indonesia agar tidak terkikis dengan budaya-budaya baru dari luar. Iklan pariwisata “Wonderful Indonesia” episode “East Java” ini juga menunjukkan kepada khalayak luas bahwa di Jawa Timur tidak hanya kaya potensi wisata alam saja, seperti Gunung Bromo, Semeru, Kawah Ijen, dan lain sebagainya. Namun Jawa Timur juga merupakan daerah dengan masyarakat yang memiliki keterbukaan untuk beradaptasi, berinteraksi, saling menerima dan bertukar ide dengan budaya yang masuk dari luar Jawa Timur. Sehingga masyarakat Jawa Timur mudah untuk membaur, mencoba hal-hal baru, namun tetap tidak keindahan identitas dan budaya asli Jawa Timurnya. Hal-hal tersebut merupakan bentuk dari akulturasi budaya dan direpresentasikan pada iklan pariwisata “Wonderful Indonesia” episode “East Java” ini. 5.2
Saran 1. Bagi para pengkaji media dan budaya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan referensi tentang akulturasi budaya dan seni bangsa kita yang mungkin ditampilkan dalam iklan atau program lainnya di media massa.
120
2. Bagi pembuatan penelitian semua baik dari bidang komunikasi agar lebih memilih untuk mengangkat tentang seni dan budaya milik kita sendiri. 3. Agar budaya, seni, yang kita miliki dapat diketahui, dicintai dan dikembangkan agar tetap menjadi milik kita. 4. Semoga makin banyak iklan yang mengangkat tema budaya, kebangsaan, dan nasionalisme agar dapat memberi inspirasi bagi bangsa Indonesia dan bangsa lain.