BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan Dari hasil pengujian tentang Analisis Kelayakan Material Quarry Liquisa Sebagai Bahan
Campuran Lapis Aspal Beton (Laston) Dengan Metode Marshall yang di lakukan di Laboratorium Jalan Raya Pengujian dan Peralatan Dinas Kimpraswil Nusa Tenggara Timur, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : a.
Pemeriksaan sifat dan karakteristik material dari Quarry Liquisa yang berupa Agregat Kasar dan Abu Batu dapat memenuhi persyaratan spesifikasi yang di gunakan. 1.
Hasil pemeriksaan berat jenis agregat kasar batu pecah ¾”, batu pecah ½” dan abu batu diperoleh nilai berat jenis: Batu pecah ¾: Berat Jenis Bulk
= 2,556 > 2,5
Berat Jenis SSD
= 2,565 > 2,5
Berat jenis Apparent = 2,581 > 2,5 Batu Pecah ½: Berat Jenis Bulk
= 2,542 > 2,5
Berat Jenis SSD
= 2,550 > 2,5
Berat Jenis Apparent = 2,564 > 2,5 Abu Batu: Berat Jenis Bulk
= 2,606 > 2,5
Berat Jenis SSD
= 2,643 > 2,5
Berat Jenis Apparent = 2,706 > 2,5 2.
Hasil pemeriksaan penyerapan air agregat kasar batu pecah ¾”, batu pecah ½” dan abu batu. Hasil penyerapan air: Diperoleh nilai penyerapan air untuk batu pecah ¾” sebesar 0,375%, batu pecah ½” sebesar 0,348% dan abu batu 1,417%, sesuai dengan spesifikasi Bina Marga maksimum 3%.
3.
Pemeriksaan ketahanan material dari Quarry Liquisa dengan menggunakan alat abrasi (Los Angeles). Hasil pemeriksaan agregat kasar batu pecah ¾” dan batu pecah ½” dengan jumlah berat total 5000 gram dan jumlah tertahan saringan no. 12 sebesar 3580
gram diperoleh nilai keausan/abrasi sebesar 28,41%, sesuai dengan spesifikasi Bina Marga maksimum 40%. Dari, tiga hasil pengujian diatas yakni pengujian gradasi, penyerapan air dan abrasi dapat disimpulkan bahwa material Quarry Liquisa memenuhi syarat kelayakan yang sudah ditentukan oleh Spesifikasi Bina Marga, dan material Quarry Liquisa layak untuk digunakan pada campuran aspal beton (LASTON) AC-WC. b.
Kadar Aspal Optimum untuk Campuran Laston AC-WC dengan menggunakan material Quarry Liquisa, di peroleh nilai Kadar Aspal Optimum sebesar 5,75 %.
5.2 Saran Berdasarkan hasil pengujian yang telah di lakukan, maka ada pula beberapa saran yang ingin di sajikan guna untuk di pertimbangkan dan perlu di tindak lanjuti sebagai bahan informasi untuk penelitian maupun pekerjaan proyek jalan selanjutnya. Saran-saran tersebut antara lain : a.
Perlu dilakukan pengecekan alat terlebih dahulu untuk tidak terjadi kesalahan. Seperti pada saat timbang material, timbangan harus berada dalam ruangan yang tertutup supaya nilai yang didapatkan tidak berubah karena pengaruh angin.
b.
Pada pengujian berat dalam air abu batu perlu diperhatikan penambahan air kedalam pignometer, usahakan untuk material yang ada di pignometer semuanya bisa terkena air, dan pada saat disedot dengan pompa harus dilihat supaya material didalam pignometer tidak ikut di sedot.
c.
Dalam komposisi campuran aspal dengan agregat perlu dilihat pada hasil perhitungan dan ditambahkan secara komulatif.
d.
Dalam menentukan komposisi campuran material harus tetap dilakukan campuran dilaboratorium terlebih dahulu sebab gradasi material akan berubah sesuai kondisi material yang terjadi, dalam hal ini material tersebut tergantung proses dampak lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA Anonimous, 1998, Spesifikasi Campuran Beraspal Panas, Rancangan Standar SK, SNI, badan penerbit departemen PU, jakarta. Anonimous, 2010, spesifikasi bina marga, kementrian pekerjaan umum, jakarta. Departemen pekerjaan umum, 2010, badan penelitian dan pengembangan Sosialisasi Standar Pedoman Dan Manual ( SPM ), Spesifikasi bina marga, jakarta. Ballo, M.N, 2008, Analisa Kelayakan Pasir Laut Hitam dan Batu Bulat dari Quarry Nagapanda pada Campuran Lapis Aspal Beton (Laston) dengan Menggunakan Metode Kepadatan Mutlak, Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang. Manek, E. 2002, Analisa Pengggunaan Material Quarry Baumata Terhadap Campuran Lapis Aspal Beton (Laston) Dengan Pendekatan Kepadatan Mutlak, Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang. Klomang, M.M.M, 2002, Pemanfaatan Material Dari Quarry Baumata Sebagai Bahan Campuran
Lapis
Aspal
Beton (Laston)
Berdasarkan Metode
Marshall,
Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang. Sukirman, S. 1992, “Perkerasan Lentur Jalan Raya” Penerbit Nova Bandung. Sukirman, S. 2003, “Beton Aspal Campuran Panas” Penerbit Granit, Bandung. SNI – 03-3416-1994 “Agregat Lolos Saringan 75 Micron Dengan Cara Pencucian” (AASHTO) SNI – 03-1968-1990F “Analisis Saringan Agregat Halus Dan Kasar” (AASHTO T-27). SNI – 06-2456-1991 “Penetrasi Bahan-Bahan Aspal” (AASHTO T-49) SNI – 06-2432-1991 “Daktilitas Bahan-Bahan Aspal” (AASHTO T-51) SNI – 03-2417-1991 “Keausan Agregat Dengan Mesin Los Angeles” (AASHTO T-96) SNI – 03-3407-1994 “Pelapukan Agregat Menggunakan Sodium Sulfat Atau Magnesium Sulfat” (AASHTO T-104) SNI – 03-2488-1991 “Pelekatan Agregat Terhadap Aspal” (AASHTO T-182-1970) SNI – 06-2440-1991 “Kehilangan Berat Minyak Dan Aspal” Dengan Cara – (AASHTO T-17978) SNI – 03-2488-1991 “Destilasi Aspal Cair” (AASHTO T-178) SNI – 06-2489-1991 “Pengujian Campuran Beraspal Dengan Alat Marshall” (AASHTO T245-78) AASHTO T 166-88 “Bulk Specific Gravity of Compacted Bituminious Mixed”
AASHTO T 176-73 “Plastic Fines in Graded Aggregates and Soils by use of the sand Equivalent Test”.
LAMPIRAN GAMBAR QUARRY LIQUISA TIMOR LESTE (ex. Material Quarry Liquisa)
Basecamp
Alat Pemecah Batu ( Stone Cruser)
Persiapan Untuk Pengambil Material
Material Diisi Kedalam Karung
Material Siap Untuk dibawa
LAMPIRAN HASIL KERJA LABORATORIUM PENGUJIAN ASPAL BETON (LASTON) AC-WC (ex. Material Quarry Liquisa)
Rendam Benda Uji Di Dalam Air Selama 24 Jam
Oven Lengkp Dengan Pengaturan Suhu
Persiapan Material ex. Quarry Liquisa Untuk Oven Lengkap Dengan Pengaturan Suhu
Material Batu ½ ex. QUARRY Liquisa Lengkap Dengan Pan Siap Di Oven
Material Batu ¾ ex. Quarry Liquisa Lengkap Dengan Pan Siap Di Oven
Di
Material Abu Batu Ex. Quarry Liquisa Lengkap Dengan Pan Siap Di Oven
Tiga Benda Uji ex. Quarry Liquisa Lengkap Dengan Pan Siap Di Oven
Banda Uji Dimasukan Kedalam Oven
Oven Di Aktifkan
Benda Uji Di Keluarkan Dari Oven
Saring Benda Uji Dengan Saringan Terbesar
Dinginkan benda uji pada suhu
Nomor ¾ (19,0) Sampai Dengan
kamar selama 1-3 jam
Saringan Terkecil Nomor 200 (0,075)
Tibangan Yang Digunan Dengan Ketelitian 0,1 %
Timbang Benda Uji Yang Sudah Disaring Secara Kumulaitf
Masukan Material Kedalam Keranjang Lalu Timbang Berat Dalam Air Dalam Air Menggunakan Timabangan Di Atas
Siapkan benda uji (agregat halus) 500 gram, lalu masukan benda uji ke dalam piknometer; masukkan air suling sampai mencapai 90% isi piknometer, putar sambil di guncang sampai; dan sedot udara dengan menggunakan pergunakan pompa hampa udara, tetapi harus diperhatikan jangan sampai ada air yang ikut terhisap, dapat juga dilakukan dengan merebus piknometer
Persiapan Dan Timbang Material Untuk Di Goreng
Material di Pindahkan Dari Timbangan Ke
Aspal Dipanaskan Sampai
Pan Yang Kecil
Mencapai Tingkat Kekentalan
Timbang Wadah Dan Material Yang Akan
Tambahkan Aspal Yang Dipanaskan
Di Campur (Goreng)
Kedalam Wadah Yang Ada Material Sesuai Dengan perhitungan
Campur (Goreng) Material Sampai Aspal Menyelimuti Semua Material Yang Ada, Dengan Suhu 150° C
Masukan Campuran Kedalam Cetakan Benda Uji
Compac Material Dengan 2 x 75 Kali Tumbukan
12 Benda Uji Yang Sudah Di Compac, Dan Beri Tanda
Bersihkan Benda Uji Dengan Menggunakan Kuas Kawat
Timbang Berat Kering Benda Uji
Benda Uji Di Rendam Dalam Ember Selama 24 Jam
Timbang Berat Dalam Air Benda Uji
Benda Uji Di Masukan Kedalam Water Bath Selama 30 Menit
Persiapan alat marshall untuk pengujian marshall
Pengujian Benda Uji Dengan Menggunakan Alat Marshall
Persiapan Alat Los Angeles Untuk Pengujian Abrasi
Pengujian Keausan Material Dengan Mesin Los Angeles Jumlah Bola 11 Buah Dengan 500 Putaran (SNI 2417 : 2008)
LAMPIRAN BAHAN-BAHAN YANG DIPAKAI UNTUK PENGUJIAN ASPAL BETON (LASTON) AC-WC (ex. Material Quarry Liquisa)
Tiga Benda Uji ex. Quarry Liquisa Masing-Masing 1 Karung
Batu Pecah ¾ ex. Quarry Liquisa
Batu Pecah ½ ex. Quarry Liquisa
Abu Batu ex. Quarry Liquisa
Kantong Plasttik
Aspal Keras Penetrasi 60/70 Produksi Pertamina
LAMPIRAN ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGUJIAN ASPAL BETON (LASTON) AC-WC (ex. Material Quarry Liquisa)
Bak Perendam
Pan
Oven Yang Dilengkapi Dengan Pengatur Suhu
Timbangan Benda Serta Dengan Perlengkapan Timbangan
Timbangan Yang Digunakan Untuk
Timbangan Elektrik
Menimbang Campuran Aspal Dan Maretial
Timbangan Benda Uji Berat Dalam Air Dengan Perlengkapan Timbangan
Saringan Material (Keranjang Kawat)
Pompa Hampa Udara Atau Tungku Dengan Perlengkapan pompa hampa
Pignometer Dengan Kapasitas 500 ml
Tempat air
Panci Aspal Dan Komfor Gas
Spatula
Wadah Penampung Campuran
Pengukur Suhu (Temperatur)
Mesin Penumbuk, Penumbuk Yang Mempunyai Permukaan Tumbuk Rata dan cetakan benda uji
Pignometer Untuk Pengujian GMM
Bak Air Untuk Pengujian Berat Benda Uji Dalam Air
Alat Marshall Lengkap Dengan Tombol Power, Tombol Naik Dan Turun, Kepala Penekan Berbentuk Lengkung, Cicin Penguji Dilengkapi Dengan Arloji Tekan Dan Arloji Alir (Flow).
(SNI 06-2489-1991)
Kerucut Terpancung Dan Batang Penumbuk Yang Mempunyai Bidang Penumbuk Rata
Mesin Los Angeles (Abrasi)
Water Bath Yang Dilengkapi Dengan Tombol Power Dan Pengatur Temperatur
Buku Dan Alat Tulis