53
BAB V HASIL DAN ANALISA
5.1 Sistem yang dilakukan perusahaan Dari hasil pengumpulan data-data dan pengolahan data yang telah dibahas pada bab sebelumnya, didapatkan data-data berupa biaya yang dikeluarkan perusahaan serta biaya perawatan, kebersihan serta operasional yang dikeluarkan perusahaan untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan masih menggunakan sistem konvensional serta tidak melakukan penetapan harga sewa sehingga setiap pengeluarkan tidak terkontrol dan juga tidak adanya batasan dari suatu biaya. Adapun contoh perhitungan yang dilakukan perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Menghitung biaya sewa yang harus dikerluarkan perusahaaan dimana besarnya biaya tersebut dibagi secara proporsional seperti yang sudah dibahas pada bab sebelumnya kepada masing-masing divisi yang memiliki luasan area tersebut.
54
Berikut merupakan perhitungan kembali bagaimana perusahaan melakukan pembagian biaya sewa kepada masing-masing divisi yang memiliki area. a. Merubah besaran area yang dimiliki perusahaan untuk memperoleh persentasi
luasan
area, sehingga hasil
yang didapat
mendekati
proporsional dimana divisi yang memiliki besaran area yang besar maka besarnya biaya sewa akan besar juga begitu juga sebaliknya. Adapun contoh perhitungan dari metode ini adalah sebagai berikut : -
Divisi DSG Memiliki luasan area sebesar 356,2 m2, maka persentase dari total luasan adalah :
=
=
௨௦ ௬ ௗ ்௧ ௨௦
ଷହ.ଶ ଶ ଶଶଶ
x 100%
x 100 %
= 5.69%
Persentase tersebut merupakan persentasi dimana divisi DSG memiliki luasan sebesar 5.69% dari total area sebesar 6,262 m2. -
Divisi LF Product – Home Memiliki luasan area sebesar 2,370.88 m2, maka persentase dari total luasan yang dimiliki divisi tersebut adalah :
=
௨௦ ௬ ௗ ்௧ ௨௦
x 100%
55
=
ଶଷ,଼଼ ଶ ଶଶ ଶ
x 100%
b. Menjumlahkan hasil pengalian antara persentase luasan area yang dimiliki oleh masing-masing divisi dengan luasan area serta biaya sewa per m2=, sehingga sebaagai contoh akan diperoleh perhitungan serta hasil kalkulasi biaya yang harus ditanggung adalah sebagai berikut : -
Divisi DSG Persentasi luasan area yang sudah didapatkan kemudian dikalikan dengan luasan area yang dimiliki oleh perusahaan secara total serta biaya per-m2 yang harus dibayarkan
Rp. 41.728.830,00 -
Divisi LF Product – Home Persentase luasan area yang dimiliki oleh divisi LF Product – Home adalah sebesar 37,86%, maka besarnya biaya sewa tersebut adalah sebesar
56
Secara garis besar, besarnya biaya yang harusdibayarkan oleh masing-masing divisi setalah dilakukan kalkulasi dengan cara diatas, dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 5.1 Besarnya luasan serta biaya sewa per area
Divisi
Luasan Area (m2)
Biaya Sewa* (Rp. 117,150 / m2) – [ dalam Rupiah ]
DSG
356,2
41.728.830,00
LF Fashion-F2
64,18
7.518.687,00
LF Logistics-LF Freight
36,46
4.271.289,00
LF Products-Home
2370,88
277.748.592,00
LF Sourcing-CA
627,84
73.551.456,00
LF Sourcing-EA
53,08
6.218.322,00
LF Sourcing-GB
299,57
35.094.625,50
LF Sourcing-GM
95,79
11.221.798,50
LF Sourcing-KS
272,78
31.956.177,00
LF Sourcing-LFUSA Sourcing
53,57
6.275.725,50
LF Sourcing-PB
271,9
31.853.085,00
LF Sourcing-SF
486,62
57.007.533,00
IDS Medical
699,41
81.935.881,50
ITS
163,75
19.183.312,50
FNA
156,31
18.311.716,50
Vendor Compliance
58,51
6.854.446,50
Corp. Services
62,9
7.368.735,00
HR
80,13
9.387.229,50
Head Corporate
52,12
6.105.858,00
Total
6262
733.593.300,00
57
2. Mengakumulasi biaya-biaya variabel setiap bulannya kemudian membagikan kepada divisi-divisi yang ada berdasarkan luasan area sebagai dasar perhitungan. Cara pembagian biaya variabel metode perusahaan hampir sama dengan perhitungan dalam memperoleh biaya sewa yang ada yaitu membagikannya biaya terserbut kepada divisi yang ada secara persentase. Contoh : Pada bulan januari 2010 total biaya perusahaan yang dikeluarkan untuk pemakaian listrik sebesar : Rp. 64,848,600,- sedangkan total biaya perawatan listrik dan kebersihan pada bulan tersebut sebesar Rp. 2,176,538,- dan biaya tenaga kerja tidak tidak tetap sebesar Rp. 21,575,100,-. Maka secara akumulasi, total dari biaya-biaya yang diuraikan diatas adalah sebesar Rp, 88,600,238,-. Dari hasil total biaya diatas, kemudian perusahaan membagikan total biaya tersebut kedalam persentase luasan area sebagai patokan perhitungan guna memperoleh penetapan harga pokok biaya sewa pada
58
bulan tersebut. Berikut ini tabel hasil perhitungan dari luasan area dengan pengeluaran dari biaya variabel pada bulan Januari 2010. Tabel 5.2 Besarnya biaya variabel untuk periode Jan 2010
Luasan Area (m2)
Total Biaya Variabel (Jan 2010); Rupiah
DSG
356,2
5.039.828,29
LF Fashion-F2
64,18
908.074,62
LF Logistics-LF Freight
36,46
515.867,88
LF Products-Home
2370,88
33.545.278,23
LF Sourcing-CA
627,84
8.883.227,95
LF Sourcing-EA
53,08
751.022,14
LF Sourcing-GB
299,57
4.238.577,66
LF Sourcing-GM
95,79
1.355.320,47
LF Sourcing-KS
272,78
3.859.529,37
LF Sourcing-LFUSA Sourcing
53,57
757.955,09
LF Sourcing-PB
271,9
3.847.078,36
Divisi
59
Tabel 5.2 (Lanjutan)
Divisi
Luasan Area (m2)
Total Biaya Variabel (Jan 2010); Rupiah
LF Sourcing-SF
486,62
6.885.124,21
IDS Medical
699,41
9.895.862,74
ITS
163,75
2.316.877,83
FNA
156,31
2.211.610,22
Vendor Compliance
58,51
827.850,52
Corp. Services
62,9
889.964,06
HR
80,13
1.133.749,13
Head Corporate
52,12
737.439,22
Total
6262
88.600.238,00
Sehingga total biaya yang dibayarkan divisi-divisi yang ada di perusahaan tersebut antara biaya sewa area dengan biaya variabel operasional pada bulan Januari sebesar :
60
Tabel 5.3 Total biaya sewa periode Januari 2010 – Metode Perusahaan
Divisi DSG LF Fashion-F2 LF Logistics-LF Freight LF Products-Home LF Sourcing-CA LF Sourcing-EA LF Sourcing-GB LF Sourcing-GM LF Sourcing-KS LF Sourcing-LFUSA Sourcing LF Sourcing-PB LF Sourcing-SF IDS Medical ITS FNA Vendor Compliance Corp. Services HR Head Corporate Total
Luasan Area (m2) 356,2 64,18 36,46 2370,88 627,84 53,08 299,57 95,79 272,78
Total Biaya 46.768.658,29 8.426.761,62 4.787.156,88 311.293.870,23 82.434.683,95 6.969.344,14 39.333.203,16 12.577.118,97 35.815.706,37
53,57 271,9 486,62 699,41 163,75 156,31 58,51 62,9 80,13 52,12 6262
7.033.680,59 35.700.163,36 63.892.657,21 91.831.744,24 21.500.190,33 20.523.326,72 7.682.297,02 8.258.699,06 10.520.978,63 6.843.297,22 822.193.538,00
Dari data diatas, maka diperoleh besarnya harga pokok sewa perusahaan untuk periode Januari 2010 adalah sebesar
61
Maka dari perhitungan tersebut, maka diperoleh harga pokok sewa untuk periode Januari 2010 sebesar Rp. 131,298.87 5.2. Sistem penetapan harga pokok sewa – Full Costing Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dimana dalam mendapatkan harga pokok sewa, dilakukan pendekatan dengan menggunakan metode full costing serta melakukan pendekatanpendektan menggunakan sistem biaya tafsiranserta rata-rata dimana data yang dikumpulkan di peroleh selama dalam kurun waktu 2 tahun sehingga diperoleh harga pokok sewa sebesar Rp. 133,322,-. Dari harga pokok sewa tersebut, maka besarnya biaya yang akan dikeluarkan oleh masing-masing divisi dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 5.3 Tabel biaya sewa masing-masing divisi – Full costing
Divisi
Luasan (m2)
Area
DSG
356,2
47.492.858
LF Fashion-F2
64,18
8.557.248
LF Logistics-LF Freight
36,46
4.861.285
LF Products-Home
2370,88
Biaya sewa (Rp)
316.114.172
62
Tabel 5.3 (Lanjutan)
Divisi
Luasan (m2)
Area
LF Sourcing-CA
627,84
LF Sourcing-EA
53,08
LF Sourcing-GB
299,57
39.942.267
LF Sourcing-GM
95,79
12.771.872
LF Sourcing-KS LF Sourcing-LFUSA Sourcing
272,78
36.370.303
53,57
7.142.595
LF Sourcing-PB
271,9
36.252.971
LF Sourcing-SF
486,62
64.882.018
IDS Medical
699,41
93.253.734
ITS
163,75
21.833.115
FNA
156,31
20.841.125
Vendor Compliance
58,51
7.801.255
Corp. Services
62,9
8.386.583
HR
80,13
10.683.893
Head Corporate
52,12
6.949.264
Total
6262
834.924.984
Biaya sewa (Rp) 83.711.163 7.077.263
5.3. Analisa mengurangi biaya pemakaian listrik. Pada bab sebelumnya dibahas mengenai penghematan biaya pemakaian listrik untuk mengurangi total biaya listrik yang dibayarkan dengan menganti sistem penerangan yang memiliki daya yang lebih kecil, jam nyala yang lebih besar serta harga yang kompetitif.
63
5.3.1 Perhitungan perubahan lampu halogen menjadi lampu LED Dari data diperoleh bahwa jumlah unit lampu Halogen yang ada di perusahaan berjumlah sebanyak 362 unit dengan detail unit masing-masing lantai sebagai berikut : 5.4 Tabel jumlah lampu halogen
GF 2F 17F 19F 22F Total
LED 24 158 58 67 55 362
Maka akan di peroleh perbandingan antara lampu halogen dengan lampu LED yang akan digunakan untuk menganti lampu halogen yang ada dengan detial daya, jam nyala serta biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan asumsi lamanya pemakaian lampu tersebut selama 1 hari dalam 8 jam Dihalaman selanjutkan akan diperlihatkan daya serta biaya yang bisa dilakukan penghematan selama kurun waktu 1 tahun.
64
Tabel 5.5 Perbandingan pemakaian serta biaya antara lampu Halogen dengan LED
Deskripsi
Unit
Halogen
Master LED
Daya
Watt
50
4
362
362
Jam
8
8
KWh
144,80
11,58
KWh
36200
2896
Daya Pemakaian yang bisa dihemat KWh
33.304
Tarif (tahunan)
Rp
39.820.000
Tarif yang (Tahunan)
dihemat Rp
36.634.400
Tarif yang (bulan)
dihemat Rp
3.052.867
Jumlah lampu Durasi Pemakaian/hari (asumsi 8 jam) Konsumsi Daya Konsumsi (Tahunan)
Daya
3.185.600
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa lampu LED memiliki daya pemakaian yang lebih kecil yaitu hanya 4 watt dibandingkan dengan lampu halogen sebesar 50 watt sehingga hal tersebut akan membuat pemakaian daya yang lebih kecil serta biaya pemakaian listrik yang dikeluarkan perusahaan akan menjadi semakin menurun.
65
Dihalam selanjutnya akan dibahas mengenai biaya yang bisa di hemat, harga per unit dari masing-masing lampu halogen serta LED dan juga Return of Invesment untuk pengantian lampu halogen ke LED. Tabel 5.6 perhitungan biaya pengantian lampu halogen ke LED serta return of Imvestment (ROI) Deskripsi
Unit
Halogen
Master LED
362
362
Rp
39.820.000
3.185.600
Tarif yang dihemat (Tahunan) Rp
36.634.400
Tarif yang dihemat (bulan) Rp
3.052.867
Price Per Unit
Rp
10.500
157.000
Total Harga
Rp
3.801.000
56.834.000
ROI
Tahunan 2
Jumlah lampu Tarif (tahunan)
5.3.2 Perhitungan perubahan lampu TL-D T8 40 Watt menjadi TL-T5 Retrosave 24 Watt. Banyaknya unit dari yang saat ini dipakai untuk lampu TL dapat dilihat pada data berikut ini :
66
5.7 Tabel quantity dari lampu jenis TL
GF 2F 17F 19F 22F Total
TLD 248 216 396 498 524 1882
Adapun perbandingan data antara lampu TL-D T8 dengan lampu TL-D T5 Retrosave dapat dilihat pada tabel berikut ini : 5.3.3 Perbandingan pemakaian serta biaya antara lampu TL-D T8 dengan TL-T5 Retrosave
Deskripsi
Unit
TL-D T8
TL-T5 Retrosave
Daya
Watt
44
24
1882
1882
Jam
8
8
Konsumsi Daya
KWh
662,46
361,34
Konsumsi Daya (Tahunan)
KWh
165616
90336
Jumlah lampu Durasi Pemakaian/hari (asumsi 8 jam)
Daya Pemakaian yang bisa dihemat KWh
75280
Tarif (tahunan)
Rp
182,177,600
Rp
82,808,000
Rp
6,900,677
Tarif yang (Tahunan)
dihemat
Tarif yang dihemat (bulan)
99,369,900
67
Dilihat dari membandingkan data tarif serta daya yang dikeluarkan, pengantian lampu TL-D T8 dengan menggunakan TL-T5 Retrosave cukup besar dalam hal biaya yang dikeluarkan. Pada halaman selanjutnya akan terlihat besarnya pemakaian daya serta biaya pengantian antara lampu TL T8 dengan TL T5 Retrosave. Tabel 5.8 Perhitungan biaya pengantian lampu TL-D T8 40 Watt dengan lampu TL-T5 Retrosave 24 Watt serta return of Investment Deskripsi
Unit
Jumlah lampu Tarif (tahunan)
Rp
TL-D T8
TL - T5 Retrosave
1882
1882
182.177.600
99.369.600
Tarif yang dihemat (Tahunan) Rp
82.808.000
Tarif yang dihemat (bulan) Rp
6,900,677
Price Per Unit
Rp
22.000
66.500
Total Harga
Rp
41.404.000
125.153.000
ROI
Tahunan 2
68
Hanya dengan waktu yang relatif singkat yaitu dalam waktu 2 tahun investasi dalam pengantian lampu TL-D T8 dengan TL-T5 Retrosafe sudah mencapai return of invenstment 5.3.4 Perbandingan pemakaian serta biaya antara lampu TL-D T8 dengan TL-LED 16 Watt Berikut ini tabel perhitungan pemakain daya serta tarif yang bisa di hemat Tabel 5.9 Perbandingan pemakaian serta biaya lampu TL-D T8 dengan TL-D LED Deskripsi
Unit
TL-D T8
TL-LED
Daya
Watt
44
16
1882
1882
Jam
8
8
Konsumsi Daya
KWh
662,46
240,90
Konsumsi Daya (Tahunan)
KWh
165616
60224
Daya Pemakaian yang bisa dihemat KWh
105.392
Tarif (tahunan)
Rp
182.177.600
Rp
115.931.200
Rp
9.660.933
Jumlah lampu
Durasi Pemakaian/hari
(asumsi 8 jam)
Tarif yang (Tahunan)
dihemat
Tarif yang dihemat (bulan)
66.246.400
69
Sedangkan tabel perbandingan besarnya biaya serta return of investement dapat dilakukan analisa pada halaman berikutnya Tabel 5.10 Perhitungan biaya pengantian lampu TL-D T8 40 Watt dengan lampu TL-LED 16 Watt serta return of Investment Deskripsi
Unit
TL-D T8
TL - T5 Retrosave
1882
1882
Rp
182.177.600
66.246.400
Tarif yang dihemat (Tahunan) Rp
115.931.200
Tarif yang dihemat (bulan) Rp
9.660.933
Price Per Unit
Rp
22.000
66.500
Total Harga
Rp
41.404.000
125.153.000
ROI
Tahunan 1
Jumlah lampu Tarif (tahunan)
Dari perhitungan estimasi diatas pada rencana pengantian lampu yang memiliki daya yang lenbih kecil sehingga pemakaian serta biaya menurun, diperoleh hasil perhitungan berupa pengurangan biaya pemakaian listirk sehingga hal tersebut akan mengurangi harga sewa itu sendiri. Oleh karena hal tersebut, maka dapat diestimasikan jika perusahaan melakukan pengantian jenis lampu halogen dengan LED serta lampu TLD T8 40 Watt dengan TL T5 Retrosave 24 Watt serta atau dengan lampu TLD T8 40 Watt dengan TLD LED 16 Watt akan terlihat biaya
70
pemakaian listrik yang digunakan dalam penyusunan harga pokok sewa akan berkurang. Adapun estimasi dari berkurangnya biaya pemakaian listrik tersebut akan terlihat pada detail dibawah ini Tabel 5.11 Perbandingan penurunan Harga Pokok Sewa dengan perubahan lampu
Variabel Biaya Listrik Penurunan tarif / bulan Variabel Biaya Listrik
TLD T8 ke TLD T5 Halogen ke LED Retrosave TLD T8 ke TLD LED Rp Rp Rp 78.975.996 78.975.996 78.975.996 Rp. 3.052.867 Rp. 6.900.677 Rp.9.660.933 Rp Rp Rp 75.923.129 72.075.319 69.315.063 Rp 733.593.300
Rp 733.593.300
Rp 733.593.300
Total Biaya
Rp 21.515.189 Rp 75.923.129 Rp 358.563 Rp 418.115 Rp 831.808.296
Rp 21.515.189 Rp 72.075.319 Rp 358.563 Rp 418.115 Rp 827.960.486
Rp 21.515.189 Rp 69.315.063 Rp 358.563 Rp 418.115 Rp 825.200.230
Harga Pokok Sewa
Rp 132.834
Rp 132.220
Rp 131.779
Biaya Tetap Biaya Variabel Tenaga Kerja Listrik Perawatan Kebersihan
Dari data diatas terlihat bahwa dengn melakukan perubahan jenis lampu atau penerangan yang memiliki jenis yang lebih efesien akan mengurangi biaya sewa per area itu sendiri.