BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1
Analisis Teknik Lot Size MRP (Material Requirement Planning) Dalam perencanaan dan penegendalian persediaan bahan baku produk benang Cotton,
digunakan MRP sebagai teknik untuk merencanakan persediaan bahan baku Serat Cotton SJV Aacala dan Paper Cone yang merupakan bahan baku untuk produk benang Cotton di PT. Mercu Prima Sentosa Texyile Factory. Komposisi penggunaan bahan baku untuk 1 Bale benang membutuhkan 1,05 Bale Serat kapas dan 72 Pcs Paper Cone. Dalam penelitian ini digunakan beberapa metode lot size yang digunakan dalam menyusun MRP bahan baku produk Cotton, yaitu dengan menggunakan metode Lot For Lot (LFL), Economic Order Quantity (EOQ), Period Order Quantity (POQ), dan Algorithm Wagner Within (AWW). Adapun asumsi yang digunakan dalam menyusun MRP persediaan bahan baku produk benang Cotton yaitu tidak adanya persediaan ditangan (On Hand) pada peroode ke n-1 dan kebijakan tanpa persediaan pengaman (Safety Stock) untuk setiap metode MRP yang digunakan. Tujuan akhir dari MRP dengan metode lot size yang berbeda yaitu untuk menentukan teknik perhitungan lot size yang paling ekonomis untuk digunakan dalam merencanakan dan menjadwalkan kebutuhan bahan baku produk benang Cotton untuk
71
72
periode 2015. Berikut adalah penjabaran total biaya yang dihasilkan dari kelima metode lot size MRP sebagai berikut:
5.1.1 Biaya Persediaan Dengan Teknik Lot Size Lot For Lot (LFL) Dengan metode Lot For Lot pemesanan dilakukan sebanyak 12 kali di setiap periode untuk bahan baku serat Cotton SJV Acala dan Paper Cone dengan jumlah yang sama untuk kebutuhan bahan baku periode tersebut. Pemesanan dilakukan pada setiap periode untuk kebutuhan bahan baku periode selanjutnya yang disesuaikan dengan lead time yang aada sehingga metode ini tidak menghasilkan biaya simpan. Total biaya persediaan dengan menggunakan metode Lot For Lot adalah sebagai berikut: Tabel 5.1 Total Biaya Persediaan Dengan Teknik Lot Size (LFL) Jenis Bahan Baku Biaya Pesan (Rp.) Biaya Simpan (Rp.) Total Biaya (Rp.) Serat Cotton SJV Acala 38.400.000 0 38.400.000 Paper Cone 1.800.000 0 1.800.000 Total Biaya Persediaan Dengan Metode LFL 40.200.000
5.1.2 Biaya Persediaan Dengan Teknik Lot Size Economic Order Quantity (EOQ) Dengan metode EOQ pemesanan dilakukan sebanyak 7 kali selama periode 2015 dengan kuantitas pesanan EOQ sebanyak 4.085 Bale untuk bahan baku serat Cotton SJV Acala sedangkan untuk bahan baku Paper Cone pesanan dilakukan sebanyak 8 kali selama periode 2015 dengan kuantitas pesanan EOQ sebanyak 231.844 Pcs. Total biaya persediaan dengan menggunakan metode EOQ adalah sebagai berikut:
73
Tabel 5.2 Total Biaya Persediaan Dengan Teknik Lot Size (EOQ) Jenis Bahan Baku Biaya Pesan (Rp.) Biaya Simpan (Rp.) Total Biaya (Rp.) Serat Cotton SJV Acala 22.400.000 21.001.715 43.401.715 Paper Cone 1.200.000 1.436.889 2.636.889 Total Biaya Persediaan Dengan Metode EOQ 46.038.604
5.1.3
Biaya Persediaan Dengan Teknik Lot Size Period Order Quantity (POQ) Dengan metode POQ pemesanan dilakukan sebanyak 6 kali selama periode 2015
dengan kuantitas pesanan sama dengan kebutuhan 2 periode untuk bahan baku serat Cotton SJV Acala, sedangkan untuk bahan baku Paper Cone pesanan dilakukan sebanyak 12 kali selama periode 2015 dengan kuantitas pesanan sama dengan kebutuhan 1 periode. Total biaya persediaan dengan menggunakan metode POQ adalah sebagai berikut: Tabel 5.3 Total Biaya Persediaan Dengan Teknik Lot Size Period Order Quantity (POQ) Jenis Bahan Baku Biaya Pesan (Rp.) Biaya Simpan (Rp.) Total Biaya (Rp.) Serat Cotton SJV Acala 38.400.000 10.776.045 29.976.045 Paper Cone 1.800.000 0 1.800.000 Total Biaya Persediaan Dengan Metode POQ 32.100.150
5.1.4
Biaya Persediaan Dengan Teknik Lot Size Algorithm Wagner Whithin (AWW) Teknik Lot Size Algorithm Wagner Whithin (AWW) memberikan hasil dimana
pemesanan dilakukan sebanyak 6 kali selama periode 2015 untuk bahan baku serat Cotton SJV Acala dan Paper Cone dengan kuantitas pesanan sama dengan jumlah kebutuhan pada periode yang dikombinasi bedasarkan teknik Algoritma Wagner Within (AWW). Total biaya persediaan dengan menggunakan Lot Size AWW adalah sebagai berikut:
74
Tabel 5.4 Total Biaya Persediaan Dengan Teknik Lot Size Algorithm Wagner Whithin (AWW) Jenis Bahan Baku Biaya Pesan (Rp.) Biaya Simpan (Rp.) Total Biaya (Rp.) Serat Cotton SJV Acala 19.200.000 10.776.045 29.976.045 Paper Cone 900.000 73.0236 1.630.236 Total Biaya Persediaan Dengan Metode AWW 31.606.281
5.2
Perbandingan Biaya Persediaan Masing-masing Teknik Lot Sizing Metode MRP terbaik ditentukan bedasarkan total biaya persediaan yang paling
ekonomis. Berikut adalah perbandingan biaya persediaan untuk masing-masing metode Lot Size MRP persediaan bahan baku produk benang Cotton di PT. Mercu Prima Sentosa Textile Factory. 5.2.1 Perbandingan Biaya Pesan Lot Sizing MRP Berikut adalah grafik yang akan menunjukkan perbandingan biaya pesan bahan baku dari masing-masing teknik lot size yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
45000000
40000000 35000000 30000000 25000000 20000000 15000000 10000000 5000000
0 Biaya Pesan (Rp.)
LFL
EOQ
POQ
AWW
40200000
23600000
21000000
20100000
Gambar 5.1 Grafik Perbandingan Biaya Pesan Bahan Baku
75
Bedasarkan grafik pada gaambar 5.1 yang menunjukkan biaya pesan teknik lot size Lot For Lot (LFL) memiliki biaya pesan paling tingga sebesar Rp. 40.200.000,- karena terjadi 12 kali pemesanan untuk semua jenis bahan baku selama periode 2015 sehingga menyebabkan biaya pesan teknik lot size LFL benjadi tinggi. Sedangkan biaya pemesanan yang paling ekonomis adalah teknik Algorithm Wagner Within (AWW) sebesar Rp. 20.100.1000,dengan frekuensi pemesanan 6 kali pemesanan untuk semua jenis bahan baku selama periode 2015.
5.2.2 Perbandingan Biaya Simpan Teknik Lot Sizing MRP Biaya simpan bahan baku Serat Cotton SJV Acala adalah Rp. 850/Bale/Bulan sedangkan untuk bahan baku Paper Cone adalah sebesar Rp.0,84/Pcd/Bulan. Berikut adalah perbandingan biaya simpan untuk masing-masing teknik Lot Sizing yang digunakan yang dapat dilihat pada grafik berikut:
25000000 20000000 15000000 10000000 5000000 0 Biaya Simpan (Rp.)
LFL
EOQ
POQ
AWW
0
22438604
10776045
11506281
Gambar 5.2 Grafik Perbandingan Biaya Simpan Bahan Baku
76
Bedasarkan hasil perhitungan biaya simpan yang ditunjukkan pada grafik dimana teknik Lot Sizing Lot For Lot (LFL) sama sekali tidak memiliki biaya simpan karena bahan baku dipesan di setiap periode dengan jumlah yang sama untuk periode yang bersangkutan. Sedangkan teknik lot size Economic Order Quantity (EOQ) menghasilkan biaya simpan paling tinggi dibandingkan dengan teknik lot size yang lain sebesar Rp. 22.438.604,- dan teknik lot size yang memiliki biaya simpan paling rendah adalah teknik lot size Period Order Quantity (POQ) sebesar Rp. 10.776.045,- dan teknik lot size Algorithm Wagner Within menghasilkan biaya simpan sebesar Rp. 11.506.281,-. 5.2.3 Perbandingan Total Biaya Persediaan Teknik Lot Sizing MRP Setelah membandingkan biaya pesan dan biaya simpan dari masing-masing teknik lot size yang digunakan dalam penelitian ini maka selanjutnya akan dibandingkan biaya total persediaan dari masing-masing teknik lot size yang dapat dilihat pada tabel 5.5 sebagai berikut: Tabel 5.5 Perbandingan Total Biaya Persediaan Masing-Masing Teknik Lot Sizing Metode Biaya Pesan (Rp.) 40.200.000 LFL 23.600.000 EOQ 21.000.000 POQ 20.100.000 AWW
Biaya Simpan (Rp.) Total Biaya (Rp.) 0 40.200.000 22.438.604 46.038.604 10.776.045 31.776.045 11.506.281 31.606.281
Untuk dapat melihat bagaimana perbandingan biaya persediaan dari masing-masing teknik lot size yang digunakan maka dapat dilihat pada grafik dihalaman selanjutnya.
77
50000000 45000000 40000000 35000000 30000000 25000000 20000000 15000000 10000000 5000000 0 Total Biaya (Rp.)
LFL
EOQ
POQ
AWW
40200000
46038604
31776045
31606281
Gambar 5.3 Grafik Perbandingan Biaya Persediaan Masing-masing Teknik Lot Size
Bedasarkan tabel perbandingan total biaya persediaan dan grafik diatas, metode yang menghasilkan biaya persediaan yang paling ekonomis adalah metode Algorithm Wagner Whithin (AWW) dimana metode tersebut menghasilkan total biaya persediaan yang sama yaitu sebesar Rp. 31.606.281,- dengan biaya pesan sebesar Rp.20.100.000 dan biaya simpan sebesar Rp. 11.852.340, sedangkan untuk metode Lot For Lot (LFL) total biaya persediaan yang dihasilkan adalah sebesar Rp. 40.200.000 dimana biaya tersebut merupakan jumlah keseluruhan dari biaya pesan karena metode LFL tidak menghasilkan biaya simpan. Walaupun metode ini tidak memiliki biaya simpan, frekuesi pemesanan yang tinggi yaitu sebanyak 12 kali dalam setahun menyebabkan biaya pesan metode LFL lebih besar dari pada metode yang lainnya yaitu sebesar Rp. 40.200.000. Metode EOQ menghasilkan total biaya yang lebih besar dibandingkan metode LFL yaitu sebesar Rp. 46.038.604 dengan biya pesan sebesar Rp. 23.600.000 lebih rendah lebih rendah dibandingkan dengan
78
metode LFL tetapi metode EOQ menghasilkan biaya simpan paling besar dibandingkan dengan semua metode lot size yang digunakan yaitu sebesar Rp.22.438.604. Untuk metode POQ total biaya yang dihasilkan adalah sebesar Rp. 31.776.045 lebih rendah dibandingkan dengan metode LFL dan EOQ namun belum dapat meberikan hasil yang lebih ekonomis dibandingkan dengan metode LUC dan AWW. Metode Algorithm Wagner Withih (AWW) mampu mengkombinasikan beberapa alternatif gabungan dari beberapa periode sehingga biaya pesan menjadi lebih rendah dibandingkan dengan metode yang lainnya sehingga metode tersebut dapat menghasilkan total biaya paling ekonomis dabandingkan dengan metode yang lainnya. Dengan demikian metode Metode Algorithm Wagner Withih (AWW) dapat dijadikan pertimbangan dalam perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku produk benang Cotton di PT. Mercu Prima Sentosa Textile Factory.
5.3
Anasila Meterial Requirement Planning (MRP) Bedasarkan hasil perbandingan total biaya persediaan maka penyusunan MRP
dilakukan denngan menggunakan teknik Lot Sizing Algorithm Wagner Within (AWW) karena teknik lot size tersebut memberikan hasil paling optimal dan ekonomis. MRP dengan metode AWW mengkombinasikan beberapa periode menjadi pesanan tunggal dengan frekuensi pemesanan sebanyak 6 kali pemesanan untuk bahan baku Serat Cotton dan Paper Cone selama periode 2015. Untuk bahan baku Serat Cotton SJV Acala pemesanan pertama dilakukan pada periode Oktober 2014 sebnyak 4.662 Bale untuk untuk kebutuhan periode Januari-Febuarai 2015, pemesanan kedua dilakukan pada periode Desember 2014 sebanyak 4.352 Bale untuk
79
kebutuhan periode Maret-April 2015, pemesanan ketiga dilakukan pada periode Febuari 2015 sebanyak 4.442 Bale untuk periode Mei-Juni 2015, pemesanan keempat dilakukan pada periode April 2015 sebanyak 4.411 Bale untuk kebutuhan periode Juli-Agustus 2015, pemesanan kelima dilakukan pada periode Juni 2015 sebanyak 4.620 Bale untuk kebutuhan periode Semptember-Oktober 2015 dan pemesanan keenam dilakukan pada periode Agustus 2015 sebanyak 40.95 Bale untuk kebutuhan periode Novenber-Desember 2015. Untuk bahan baku Paper Cone pemesanan pertama dilakukan pada periode Desember 2014 sebnyak 319.680 Pcs untuk untuk kebutuhan periode Januari-Febuarai 2015, pemesanan kedua dilakukan pada periode Febuari 2015 sebanyak 298.440 Pcs untuk kebutuhan periode Maret-April 2015, pemesanan ketiga dilakukan pada periode April 2015 sebanyak 304.560 Pcs untuk kebutuhan periode Mei-Juni 2015, pemesanan keempat dilakukan pada periode Juni 2015 sebanyak 302.472 Pcs untuk kebutuhan periode JuliAgustus 2015, pemesanan kelima dilakukan pada periode Agustus 2015 sebanyak 316.800 Pcs untuk kebutuhan periode Semptember-Oktober 2015 dan pemesanan keenam dilakukan pada periode Oktober 2015 sebanyak 280.800 Pcs untuk kebutuhan periode NovenberDesember 2015.