Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
BAB V AREA BERESIKO SANITASI
Resiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sector sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat. Sanitasi
penting bagi Kabupaten/Pokja untuk menetapkan prioritas wilayah
pengembangan sanitasi dan prioritas pengembangan sub sektor sanitasi yakni pengelolaan air limbah, persampahan, drainase serta komponen sanitasi lainnya terutama akses air bersih dan perilaku hidup bersih dan sehat. Urgensi pembahasan terletak pada intervensinya terhadap penentuan prioritas arah pengembangan pembangunan sanitasi pada masa mendatang. 5.1
Area Beresiko Sanitasi 2.1.1. Penentuan area beresiko berdasarkan Data Sekunder Penentuan area berisiko sanitasi berdasarkan data sekunder adalah kegiatan menilai dan memetakan tingka trisikosebuah area (kelurahan/desa) berdasarkan data yang telahtersedia di SKPD. Data sekunder yang dimaksud adalah data-data mengenai ketersediaan layanan fasilitas air bersih, sanitasi, data umum meliputi sambungan rumah dan hidran umum (PDAM/BPAM/HIPPAM), air limbah, jumlah populasi, luas wilayah, kepadatan penduduk, jumlah KK miskin, luas genangan, serta daerah yang dialiri sungai/saluran/irigasi. Berdasarkan kesepakatan Pokja scoring bobot untuk data sekunder 25%. 2.1.2.
Penentuan area beresiko berdasarksan Presepsi SKPD Penentuan area berisiko berdasarkan Persepsi SKPD diberikanber dasarkan pengamatan, pengetahuan praktis dan keahlian profesi yang dimiliki individu anggota pokja kabupaten/ kota yang mewakili SKPD terkaitsanitasi, dari Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Tata Ruang, Dinas Pemukiman dan Kebersihan dan Badan Lingkungan Hidup dan kesepakatan Pokja bobot scoring sebesar20%.
2.1.3. Penentuan area beresiko berdasarkan Study EHRA. Penentuan area berisiko berdasarkan hasil studi EHRA adalah kegiatan penilaian dan pemetaan tingkat resiko berdasarkan: kondisi sumber air; pencemaran karena air limbah domestik; pengelolaan persampahan di tingkat rumah tangga; kondisi drainase; aspek
133
Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
perilaku cuci tangan pakai sabun, hygienes jamban, penangan air minum, dan buang air besar sembarangan. Berdasarkan kesepakatan Pokja bobot scoring sebesar55%. Berdasarkan penggabungan data Sekunder , Persepsi SKPD dan data kajian EHRA untuk 10 Kecamatan
dengan
87
kelurahan/Desa
di
Kabupaten
Pangkajene
dan Kepulauan
yang
menjadiprioritas, diperoleh gambaran area berisiko sanitasi Kabupaten Pangkajene dan kepulauan diperoleh gambaran area berisiko sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. untuk pengelolaan
air limbah domestik, pengelolaan persampahan dan drainase perkotaan. (LihatPeta 5.1.Peta Ilustrasi Area Beresiko Sanitasi Air Limbah Domestik, Peta 5.2.Peta Ilustrasi Area Beresiko Sanitasi Persampahan, dan Peta 5.3.Peta Ilustrasi Area Beresiko Sanitasi Drainase Perkotaan)
134
Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Peta : 5.1 Area Berisiko Sanitasi Air Limbah Domestik
135
Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Peta : 5.2 Area Berisiko Sanitasi Persampahan
136
Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Peta : 5.3 Area Berisiko Sanitasi Drainase Perkotaan
137
Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Pada peta ilustrasi area beresiko sanitasi air limbah domestik terlihat 4 kelurahan/Desa merupakan area beresiko sangat tinggi yaitu Kelurahan Bonto perak, Kecamatan Pangkajene, Kelurahan Anrong Appaka Kecamatan Pangkajene, Desa Panaikang Kecamatan Minasate’ne, Desa Kalabirang kecamatan Minasate’ne, dan16 kelurahan/Desa merupakan kelurahan/Desa beresikotinggi. Dan Sedangkan kelurahan/Desa lainnya merupakan area beresiko rendah . Hal ini dikarenakan, prasarana air limbah domestik belum memadai yang memicu perilaku buang air besar sembarangan (BABs). (LihatTabel 5.1.Area Beresiko Sanitasi Air Limbah Domestik)
Tabel 5.1. Area BeresikoSanitasiAir Limbah Domestik Wilayah Prioritas Air Limbah
No
Area Beresiko
1
Resiko 4
Kel. Bonto Perak
2
Resiko 4
Kel. AnrongAppaka
3
Resiko 4
DesaPanaikang
4
Resiko4
DesaKalabirang
5
Resiko3
Kel. Pabundukang
6
Resiko3
Kel. Minasate'ne
7
Resiko3
Kel. Boto Kio
8
Resiko3
Kel. Biraeng
9
Resiko3
Ke. BowongCindea
10
Resiko3
DesaBiring Ere
11
Resiko3
Kel. Borimasunggu
12
Resiko3
DesaBatara
13
Resiko3
Kel. Sigeri
14
Resiko2
Kel. Tekolabbua
15
Resiko2
Kel. Tumampua
16
Resiko2
Kel. BontoLangkasa
17
Resiko2
Desamangilu
18
Resiko2
Kel. Mangallekana
138
Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
19
Resiko2
DesaTawareang
20
Resiko2
Desabarabatu
21
Resiko2
Desa Bone
Sumber :Penetapan Area Beresiko Sanitasi Tahun 2014
Wilayah prioritas area beresiko sanitasi untuk sub sektor persampahan dari 87 kelurahan/Desa yang masuk kategori beresiko sangat tinggisebanyak 5 kelurahan/Desa dan area beresiko tinggi sebanyak 12 kelurahan/lembang. Permasalahan utama yang ditemukan yakni belum teraturnya pengelolaan sampah rumah tangga danmasih ada masyarakat membuang sampah rumah tangga di lahan kosong, sungai, dan drainase.(LihatTabel 5.2.Area Beresiko Sanitasi Persampahan)
Tabel 5.2. Area BeresikoSanitasiPersampahan Wilayah Prioritas Persampahan
No
Area Beresiko
1
Resiko 4
Kel. Bonto Perak
2
Resiko 4
Kel. Tumampua
3
Resiko4
4
Resiko4
Kel. Samalewa
5
Resiko4
Kel. BontoMatene
6
Resiko3
Kel. Pabundukang
7
Resiko3
Kel. Mappasaile
8
Resiko3
Kel. Boto Kio
9
Resiko3
Kel. Sapanang
10
Resiko3
DesaBiring Ere
11
Resiko3
Kel. Labakkang
12
Resiko2
DesamattiroLabangeng
13
Resiko2
Kel. AnrongAppaka
14
Resiko2
Kel. PadoangDoangan
15
Resiko2
Kel. Boriappaka
DesaKalabirang
139
Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
16
Resiko2
Ke. BowongCindea
17
Resiko2
Desamangilu
18
Resiko2
Desabarabatu
19
Resiko2
Kel. Liang Kassi
20
Resiko2
Kel. Ma'rang
21
Resiko2
DesaParenreng
Sumber :PenetapanArea Beresiko Sanitasi Tahun 2014
Pada sub sektor drainase permasalahannya terletak pada dokumen-dokumen perencanaan yang menjadi pijakan dalam pengelolaan belum cukup tersedia dan partisipasi masyarakat serta pihak swasta belum terlibat secara optimal yang berakibat pada kesadaran terhadap pentingnya pengelolaan drainase masih sangat rendah. Dengan Kondisi topografi Kabupaten Pangkajene dan kepulauan yang relative bergelombang dan berbukit, sedangkan topografi datar relative sedikit, permasalahan genangan masih sangat kecil sehingga nampak area beresiko sanitasi drainase perkotaan sangat tinggi di 1 Kelurahan/Desa ,untuk daerah resiko tinggi terdapat 4 Kelurahan dan untuk resiko sedang terdapat 12 Kelurahan/Desa.(Lihat Tabel 5.3.Area Beresiko Sanitasi Drainase Perkotaan) Tabel 5.3. Area Beresiko Sanitasi Drainase Perkotaan Wilayah Prioritas Drainase Perkotaan
No
Area Beresiko
1
Resiko 4
Kel. Anrong Appaka
2
Resiko3
Kel. Biraeng
3
Resiko 3
Ke. BowongCindea
4
Resiko3
Kel. Borimasunggu
5
Resiko3
Kel. Sigeri
6
Resiko2
Kel. Bonto Perak
7
Resiko2
Kel. Tekolabbua
8
Resiko2
Kel. Tumampua
9
Resiko2
Kel. Pabundukang
10
Resiko2
Kel. Mappasaile
140
Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
11
Resiko2
Kel. BontoLangkasa
12
Resiko2
Kel. Boto Kio
13
Resiko2
Kel. Samalewa
14
Resiko2
Kel. Mangallekana
15
Resiko2
Kel. Labakkang
16
Resiko2
Kel. BontoMatene
17
Resiko2
Desa Bone
Sumber :Penetapan Area Beresiko Sanitasi Tahun 2014
141