BAB V ANALISA HASIL
5.1 Analis Peramalan Berdasarkan data permintaan penjualan minuman serbuk merk A6 dari bulan Jan – Dec 2012 dapat dibuat grafik untuk mengetahui pola permintaan tersebut. Dari hasil grafik, dapat di lihat bahwa pola permintaan tidak beraturan sbb :
450.000 400.000
PERMINTAAN
350.000 300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
BULAN
Gambar 5.1 Pola Permintaan Minuman Serbuk Merk A6
136
12
137
Dari pola grafik terlihat bahwa permintaan cenderung naik turun oleh karena itu pola yang terbentuk mendekati dengan pola trend, maka metode peramalan yang sesuai dengan pola tersebut adalah: -
Metode Linier
-
Metode Eksponensial Smothing dengan alpha 0,1 , 0,2 dan 0,3
-
Moving Average dengan n = 2 dan n = 3
Dari peramalan dengan menggunakan metode tersebut diatas diperoleh hasil sbb: Tabel 5.1 Data Perbandingan Nilai Akurasi
NO
METODE PERAMALAN YANG DIGUNAKAN
MAD
MSE
SEE
MAPE
1
LINIER (LAST SQUARE)
51.112,81
3.830.360.430,93
67.796,99
22,59
2
EKSPONENSIAL SMOTHING a = 0,1
64.361,71
7.656.177.596,79
96.734,43
23,37
3
EKPONENSIAL SMOTHING a = 0,2
53.816,84
4.957.078.565,26
77.837,34
20,15
4
EKPONENSIAL SMOTHING a = 0,3
46.882,04
3.483.115.760,73
65.246,77
18,22
5
MOVING AVERAGE n=2
83.619,75
10.055.345.960,68
112.112,37
34,69
6
MOVING AVERAGE n=3
71.965,63
7.889.302.047,46
100.714,39
27,56
Terlihat jelas pada data di atas bahwa pada metode Eksponensial Smothing dengan alpha 0,3 mempunyai simpangan error terkecil. Dengan demikian hasil
138
peramalan pada metode ini yang akan di gunakan dalam membuat jadwal induk produksi. Pada pengujian Moving Range yang di plot dalam sebuah grafik , terlihat bahwa semua data berada dalam kendali atas dan bawah, hal ini berarti data dapat di terima / di gunakan dalam membuat jadwal induk produksi.
GRAFIK PETA MR 400000,00 300000,00
200000,00 100000,00
BKA
0,00 -100000,00
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12
BKB
-200000,00 -300000,00 -400000,00
SELISIH
PERIODE
Gambar 5.2 Grafik Peta Moving Range
139
5.2 Analis Material Requirement Planning Dalam penelitian ini menggunakan 4 Metode yaitu : -
Lot For Lot
-
Fixed Periode Requirement
-
Economic Order Quantity
-
Fixed Order Quantity
Tujuan dalam memilih empat metode tersebut adalah agar dapat membandingkan biaya pemesanan barang yang paling murah dan efisien. Dari data perhitungan di peroleh data sbb : Tabel 5.2 Komponen Biaya MRP Metode Lot For Lot KOMPONEN BIAYA METODE LOT FOR LOT BIAYA MATERIAL SIMPAN PESAN A-03 Rp Rp 4,800 Rp R-02 Rp Rp 12,000 Rp R-04 Rp Rp 9,000 Rp C-01 Rp Rp 90,000 Rp I-02 Rp Rp 120,000 Rp KEMASAN Rp Rp 360,000 Rp Isolatif 24 mmx 100 yard Rp 257,850 Rp 1,650 Rp Plastik Uk. 28x 35x0,04 Rp 5,119,200 Rp 8,800 Rp mic Plakban 100 yard Rp Rp 4,400 Rp Box Rp Rp 1,800 Rp Rp TOTAL BIAYA METODE LOT FOR LOT
JUMLAH 4,800 12,000 9,000 90,000 120,000 360,000 259,500 5,128,000 4,400 1,800 5,989,500
140
Tabel 5.3 Komponen Biaya MRP Metode EOQ KOMPONEN BIAYA METODE EOQ BIAYA MATERIAL SIMPAN PESAN A-03 Rp 11.534.696.360 Rp 4.800 R-02 Rp 1.168.541.074 Rp 12.000 R-04 Rp 1.016.008.561 Rp 9.000 C-01 Rp 307.573.594 Rp 90.000 I-02 Rp 1.173.891.939 Rp 120.000 KEMASAN Rp 1.222.295.908 Rp 360.000 Isolatif 24 mmx 100 yard Rp 4.667.209 Rp 1.800 Plastik Uk. 28x 35x0,04 Rp 89.516.692 Rp 8.800 mic Plakban 100 yard Rp 12.502.293 Rp 4.800 Box Rp 30.548.015 Rp 1.800 TOTAL BIAYA METODE FOQ
JUMLAH Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
11.534.701.160 1.168.553.074 1.016.017.561 307.663.594 1.174.011.939 1.222.655.908 4.669.009
Rp
89.525.492
Rp Rp Rp
12.507.093 30.549.815 16.560.854.645
Tabel 5.4 Komponen Biaya MRP Metode FRP KOMPONEN BIAYA METODE FPR BIAYA MATERIAL SIMPAN PESAN A-03 Rp 226,872,000,000 Rp 2,400 R-02 Rp 56,718,000,000 Rp 6,000 R-04 Rp 141,795,000,000 Rp 4,500 C-01 Rp 1,417,950,000 Rp 45,000 I-02 Rp 113,436,000,000 Rp 60,000 KEMASAN Rp 56,718,000,000 Rp 180,000 Isolatif 24 mmx 100 yard Rp 14,484,150 Rp 900 Plastik Uk. 28x 35x0,04 mic Rp 80,992,800 Rp 4,800 Plakban 100 yard Rp 120,998,400 Rp 2,400 Box Rp 567,180,000 Rp 900 TOTAL BIAYA METODE FPR
JUMLAH Rp 226,872,002,400 Rp 56,718,006,000 Rp 141,795,004,500 Rp 1,417,995,000 Rp 113,436,060,000 Rp 56,718,180,000 Rp 14,485,050 Rp 80,997,600 Rp 121,000,800 Rp 567,180,900 Rp 597,740,912,250
141
Tabel 5.5 Komponen Biaya MRP Metode FOQ KOMPONEN BIAYA METODE FOQ BIAYA MATERIAL SIMPAN PESAN A-03 Rp 264,912,000,000 Rp 3,600 R-02 Rp 64,608,000,000 Rp 9,000 R-04 Rp 207,900,000,000 Rp 6,750 C-01 Rp 1,888,200,000 Rp 75,000 I-02 Rp 103,626,000,000 Rp 100,000 KEMASAN Rp 91,818,000,000 Rp 300,000 Isolatif 24 mmx 100 yard Rp 18,734,400 Rp 1,500 Plastik Uk. 28x 35x0,04 Rp 149,644,800 Rp 4,800 mic Plakban 100 yard Rp 172,262,400 Rp 3,600 Box Rp 854,280,000 Rp 1,350 TOTAL BIAYA METODE EOQ
JUMLAH Rp 264,912,003,600 Rp 64,608,009,000 Rp 207,900,006,750 Rp 1,888,275,000 Rp 103,626,100,000 Rp 91,818,300,000 Rp 18,735,900 Rp
149,649,600
Rp Rp Rp
172,266,000 854,281,350 735,947,627,200
Dari data diatas terlihat bahwa metode yang paling efisien dan mempunyai biaya yang paling efisien adalah menggunakan Metode Lot For Lot ( lfl ) yang mana memberikan nilai biaya pemesanan paling rendah yaitu Rp 5.989.500.
Akan tetapi dalam hal ini penulis juga membandingkan dengan data yang diperoleh dari perusahaan dalam melakukan pemesanan barang, dalam hal ini Perusahaan belum menerapkan sistem MRP, dalam melakukan pemesanan hanya didasarkan atas pengalaman dan melihat angka kebutuhan 1 bulan di
142
muka untuk bahan baku lokal dan 3 bulan untuk bahan baku import dan memperhatikan leadtime pemesanan barang saja. Tabel 5.6 Komponen Biaya Perusahaan KOMPONEN BIAYA METODE PERUSAHAAN BIAYA MATERIAL SIMPAN PESAN A-03 Rp 11.520.000.000 Rp 4.800 Rp R-02 Rp 1.080.000.000 Rp 12.000 Rp R-04 Rp 1.080.000.000 Rp 9.000 Rp C-01 Rp 270.000.000 Rp 90.000 Rp I-02 Rp 720.000.000 Rp 120.000 Rp KEMASAN Rp 540.000.000 Rp 360.000 Rp Isolatif 24 mmx 100 yard Rp 7.776.000 Rp 1.800 Rp Plastik Uk. 28x 35x0,04 Rp 84.319.200 Rp 8.800 Rp mic Plakban 100 yard Rp 20.736.000 Rp 4.800 Rp Box Rp 32.400.000 Rp 1.800 Rp TOTAL BIAYA METODE PERUSAHAAN
Rp
JUMLAH 11.520.004.800 1.080.012.000 1.080.009.000 270.090.000 720.120.000 540.360.000 7.777.800 84.328.000 20.740.800 32.401.800 15.355.844.200
Dari data terlihat, jika di bandingkan antara pemesanan dengan metode Lot For Lot dan dengan metode perusahaan hasilnya sangat sangat jauh. Jika Melihat realita yang terjadi di Perusahaan metode Lot For Lot tidak dapat diterapkan pada PT. FNP dikarenakan trend permintaan yang fluktuatif naik turun. Dikhawatirkan jika menggunakan metode Lot Fot Lot jika ada lonjakan permintaan tidak bisa cover dikarenakan minimnya stock bahan baku dan penolong. Oleh karena itu melihat kondisi yang terjadi di Perusahaan diambil kesimpulan bahwa metode MRP yang bisa
143
di terapkan di PT.FNP adalah metode Economic Order Quantity dikarenakan hasil perhitungan mendekati dengan keadaan real di perusahaan. Pada penelitian ini dalam menentukan metode peramalan didasarkan atas pola permintaan yang diperoleh. Pada metode peramalan eksponensial smothing dalam menentukan alpha bisa di lihat dari hasil plot pola, Misalkan untuk alpha kecil di gunakan untuk plot yang mempunyai pola cukup kasar dan jika semakin besar nilai alpha maka pola yang terbentuk akan semakin halus. Sedangkan pada metode Moving Average dalam menentukan nilai n didasarkan pada bahwa semakin besar nilai n maka peramalan yang akan dihasilkan akan semakin menjauhi dari polanya. Begitu juga dalam memilih metode Lot For Lot , FRP , FOQ dan FOQ karena metode tersebut lebih umum di gunakan dalam industri manufaktur karena relatif lebih mudah jika di terapkan. Keempat metode tersebut dapat di gunakan untuk mewakili dalam membandingkan antara metode yang bersifat intuisi dengan metode yang berdasarkan hitungan matematis.