BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1
Visi dan Misi Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana sebuah organisasi akan
dibawa. Sehingga mampu tetap eksis, dan inovatif di dalam keberadaannya. Visi yang ditetapkan juga harus mampu untuk menjembatani keadaan sekarang dan keadaan masa depan, sehingga memungkinkan untuk dicapai, mudah disesuaikan dengan kondisi yang berkembang. Visi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai oleh Badan Pemberdayaan, Keluarga Berncana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang Visi dan misi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan harus jelas menunjukkan apa yang menjadi cita-cita layanan terbaik Badan pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun Baik dalam upaya mewujudkan visi dan misi kepala daerah maupun
dalam
upaya
mencapai
kinerja
pembangunan
daerah
pada
aspek
kesejahteraan, layanan dan peningkatan daya saing daerah dengan mempertimbangkan permasalahan dan isu strategis yang relevan. Perumusan visi dilakukan untuk menindaklanjuti hasil analisis isu-isu strategis dan masalah pembangunan daerah (PPD) untuk menemukan perwujudan visi. Perwujudan visi merupakan gambaran paling sederhana dan dengan bahasa yng mudah dikumunikasikan
tentang wujud nyata
kondisi
, keadaan
dan
impian
Badan
Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun dalam 5 (lima) tahun yang akan dicapai dimasa mendatang. Atas semua itu maka dirumuskan visi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun yaitu ”TERWUJUDNYA MASYARAKAT
SADAR
BERENCANA,
KETAHANAN
KEMASYARAKATAN
PERLINDUNGAN
MENUJU
PANGAN
PEREMPUAN/ANAK, DAN
MASYARAKAT
PENGUATAN
SEJAHTERA”
KELUARGA LEMBAGA yang
dapat
mencerminkan apa yang ingin dicapai, memberikan arah dan fokus yang jelas dan
Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun
IV - 1
mampu menjadi perekat seluruh komponen masyarakat yang menjadi subyek dan obyek pembangunan. Sehingga memiliki orientasi masa depan yang lebih baik. Dengan tidak lepas dari visi besar pembangunan di Kota Madiun yaitu ” TERWUJUDNYA KOTA MADIUN YANG LEBIH MAJU DAN SEJAHTERA” 4.1.1. Visi Visi tersebut diatas, memiliki makna yang sangat dalam dan mendasar serta strategis, sebagai landasan bagi seluruh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di Kota Madiun pada satu sisi. Disisi lain merupakan target capaian yang menjadi kainginan dan cita-cita serta impian yang akan diwujudkan oleh Walikota dan wakil Walikota Madiun dalam 5 (lima) tahun kedepan. 4.1.2.
Misi Misi merupakan penjabaran dari visi pembangunan yang dilaksanakan
dengan menyatukan langkah dan tindakan nyata serius, rinci, terpadu dan dilaksanakan secara sungguh-sungguh. Misi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merujuk kepada misi Kota Madiun. Adapun perumusan
Misi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga
Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun, adalah sebagai berikut : 1.
Mewujudkan Masyarakat Sadar Perlindungan Perempuan dan Anak.
2.
Mewujudkan Masyarakat Sadar Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera.
3.
Mewujudkan Penganekaragaman Konsumsi Pangan.
4.
Mewujudkan Lembaga Kemasyarakatan Sebagai Penggerak Pemberdayaan. Jika dimaknai apa yang tertuang dalam misi Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan maka didapat makna bahwa kualitas hidup masyarakat adalah merupakan cita-cita serta kebutuhan setiap masyarakat, serta dambaan masyarakat dalam mempertahankan hidup dan kehidupannya. Karena kualitas hidup merupakan dambaan setiap manusia, maka menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mewujudkannya. Kualitas hidup masyarakat dapat dipandang sebagai suatu kondisi masyarakat dimana dengan kemampuan dan kompetisinya mampu untuk memenuhi kebutuhan berupa sandang, pangan dan papan. Berdasarkan konsepsi sederhana tersebut maka strategi pembangunan yang harus dilakukan di dalam pencapaian peningkatan kualitas hidup masyarakat adalah melalui pendekatan “ PEMBERDAYAAN “ dan peningkatan
Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun
IV - 2
kemampuan masyarakat sehingga mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan taraf hidupnya. Untuk itu pemerintah dituntut harus mampu memberikan dan menciptakan standart pelayanan serta cakupan pelayanan secara menyeluruh kepada semua masyarakat. Dalam upaya mencapai visi dan misi tersebut maka diperlukan dasar-dasar nilai yang tertanam dalam setiap diri masing-masing pegawai Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berancana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun, Untuk lebih jelasnya gambaran visi dan misi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan serta uraian, tujuan sasaran dan cara mencapai tujuan sasaran dapat dilihat pada tabel terlampir.
Visi BPM, KB dan KP Kota Madiun adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai BPM, KB dan KP Kota Madiun melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Visi dan misi BPm, KB dan KP Kota Madiun harus jelas menunjukkan apa yang menjadi cita-cita layanan terbaik BPM, KB dan KP Kota Madiun baik dalam upaya mewujudkan visi dan misi kepala daerah maupun dalam upaya mencapai kinerja pembangunan daerah pada aspek kesejahteraan, layanan, dan peningkatan daya saing daerah dengan mempertimbangkan permasalahan dan isu strategis yang relevan. Perumusan visi dilakukan untuk menindaklanjuti hasil analisis isu-isu strategis dan permasalahan pembangunan daerah (PPD) untuk menemukan perwujudan visi. Perwujudan visi merupakan gambaran paling sederhana dan dengan bahasa yang mudah dikomunikasikan tentang wujud nyata kondisi, keadaan dan impian SKPD dalam 5 (lima) tahun yang akan dicapai dimasa mendatang. Perwujudan visi dapat diuraikan dalam tabel berikut
Tabel 4.1 Perumusan Perwujudan Visi Belum Optimalnya Advokasi
Kualitas dan Kuantitas
Pendampingan Hukum
Sumber Daya Penanganan
Terhadap Perempuan
Kekerasan terhadap
yang Bermasalah
Perempuan dan Anak
Isu Strategis Permasalahan Pembangunan Daerah
Rendahnya Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan, Politik, Organisasi Bisnis dan Organisasi Masyarakat
dengan Hukum Terlayaninya Pendampingan SPM Perlindungan Perempuan dan Anak yang belum tercapai
Hukum Terhadap √
Perempuan yang
x
x
Bermasalah dengan Hukum
Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun
IV - 3
Belum Optimalnya Advokasi
Kualitas dan Kuantitas
Pendampingan Hukum
Sumber Daya Penanganan
Terhadap Perempuan
Kekerasan terhadap
yang Bermasalah
Perempuan dan Anak
Isu Strategis Permasalahan Pembangunan Daerah
Rendahnya Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan, Politik, Organisasi Bisnis dan Organisasi Masyarakat
dengan Hukum Terwujudnya peningkatan
Belum Tersedianya Sumber
pelayanan dan
Daya Penanganan Kekerasan
koordinasi
terhadap Perempuan dan Anak
√
x
yang terlatih
penanganan tindak
x
kekerasan tehadap perempuan dan anak Meningkatnya pemahaman
Pola Pikir yang belum Mengarah kepada Kesetaraan Gender
masyarakat tentang X
x
Rendahnya pencapaian
Isu Strategis
Target Metode Permasalahan
Kontrasepsi Jangka
Pembangunan Daerah Masih
Rendahnya
Kualitas data yang belum
kesadaran
Kontrasepsi
Jangka
Kesetaraan Gender
Adanya Dropping Alat dan Obat Kontrasepsi (Alokon) dari
akurat
Provinsi
Panjang (MKJP) Tercapainya
Masyarakat untuk menggunakan Metode
√
Keluarga √
Berencana
Panjang (MKJP)
x
x
dengan MKJP
Kualitas SDM pendata yang
Terwujudnya Data
masih rendah
√
x
Keluarga yang Akurat
x
Belum terpenuhinya SPM
Tercukupinya Alokon dari
tentang Ketersediaan Alokon 30 X
%
x
√
Anggaran APBD
Isu Strategis Alih Fungsi Lahan Pertanian menjadi Permasalahan
Kawasan Industri atau Perumahan
Rendahnya Capaian Pola Pangan Harapan (PPH)
Pembangunan Daerah Semakin
sempitnya
pertanian
lahan
Tercukupinya pasokan bahan √
pangan
x
Belum Terpenuhinya SPM Ketahanan Pangan
Terwujudnya Ketahanan Pangan x
Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun
√
Masyarakat
IV - 4
Isu Strategis
Kurang optimalnya peranan Lembaga
Permasalahan
Pemberdayaan
Pembangunan Daerah
Kelurahan
Masih
rendahnya
Lembaga
SDM
Pemberdayaan
Masyarakat
di
Fungsi dan peran KPM yang belum Optimal dalam Masyarakat
Meningkatnya kualitas lembaga √
Masyarakat Kelurahan
kemasyarakatan di kelurahan
x
Kurang Optimalnya Kader Pemberdayaan Masyarakat
Meningkatnya peran KPM dalam √
x
(KPM)
Masyarakat
Berdasarkan Perumusan Perwujudan Visi Diatas Diperoleh 10 Alternatif : 1. Terlayaninya Pendampingan Hukum Terhadap Perempuan yang Bermasalah dengan Hukum 2. Terwujudnya peningkatan pelayanan dan koordinasi penanganan tindak kekerasan tehadap perempuan dan anak 3. Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang Kesetaraan Gender 4. Tercapainya Keluarga Berencana dengan MKJP 5. Terwujudnya Data Keluarga yang Akurat 6. Tercukupinya Alokon dari Anggaran APBD 7. Tercukupinya pasokan bahan pangan 8. Terwujudnya Ketahanan Pangan Masyarakat 9. Meningkatnya kualitas lembaga kemasyarakatan di kelurahan 10. Meningkatnya peran KPM dalam Masyarakat Dari alternatif diatas perwujudan Visi nomor tujuh, BPM, KB dan Ketahanan Pangan tidak bisa sepenuhnya untuk mewujudkannya. Oleh karena itu hanya alternatif perwujudan visi satu sampai dengan enam dan delapan sampai dengan
sepuluh
dijadikan sebagai perwujudan visi pada BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun tahun 2014-2019 Tabel 4.2 Perumusan Visi No.
Perwujudan Visi
1.
Terlayaninya Pendampingan Hukum Terhadap Perempuan yang Bermasalah dengan Hukum
Pokok-pokok Visi
Pendampingan Hukum Terhadap Perempuan Bermasalah
Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun
Pernyataan Visi
Terwujudnya Masyarakat Sadar Perlindungan Perempuan dan Anak
IV - 5
No.
Perwujudan Visi
Pokok-pokok Visi
2.
Terwujudnya peningkatan pelayanan dan koordinasi penanganan tindak kekerasan tehadap perempuan dan anak
Pelayanan dan koordinasi penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak
3.
Meningkatnya Peningkatan pemahaman pemahaman masyarakat tentang masyarakat Kesetaraan Gender
4.
Tercapainya Keluarga Berencana
Keluarga Berencana dengan MKJP
Pernyataan Visi
Terwujudnya Keluarga Berencana
dengan MKJP 5.
Terwujudnya Keluarga Akurat
6.
Tercukupinya Tercukupinya Alokon dari Alokon Anggaran APBD
7.
Terwujudnya Ketahanan Pangan Ketahanan Pangan Masyarakat Masyarakat Kualitas Lembaga Meningkatnya kualitas lembaga kemasyarakatan
8.
Data Data Keluarga yang Akurat
kemasyarakatan
Ketahanan Pangan
Penguatan lembaga kemasyarakatan
di
kelurahan 9.
Meningkatnya peran Peran KPM yang KPM dalam meningkat Masyarakat
Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun
IV - 6
Tabel 4.3 Penyusunan penjelasan Visi Visi
Pokok-pokok Visi
Terwujudnya Masyarakat Sadar Perlindungan Perempuan/Anak, Keluarga Berencana, Ketahanan Pangan Dan Penguatan Lembaga Kemasyarakatan Menuju Masyarakat Sejahtera
Pendampingan Hukum Terhadap Perempuan Bermasalah Pelayanan dan koordinasi penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak Peningkatan pemahaman masyarakat
Penjelasan Visi Terwujudnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap perlindungan perempuan dan anak diperlukan koordinasi, sosialisasi dan advokasi dalam pelayanan penanganan tindak kekerasan
Keluarga Berencana dengan Terwujudnya keluarga MKJP berencana melalui MKJP yang Data Keluarga Akurat didukung dengan pembinaan, Tercukupinya Alokon sosialisasi terhadap kelompok
lini lapangan dan tercukupinya alokon.
Ketahanan Pangan Masyarakat
Terwujudnya ketahanan pangan masyarakat melalui penganekaragaman pangan.
Kualitas Lembaga kemasyarakatan Peran KPM yang meningkat
Terwujudnya penguatan kelembagaan masyarakat melalui peningkatan kualitas lembaga kemasyarakatan dan peran KPM.
Adapun Perumusan Misi adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Perumusan Misi No
Visi
1.
Terwujudnya Masyarakat Sadar Perlindungan Perempuan/A
Pokok pokok Visi
1.Pendampingan Hukum Terhadap Perempuan Bermasalah
nak, Keluarga
Stakeholder Layanan SKPD lain
PPA Polresta, Kejaksaan ,Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama
Pengguna layanan
Perempuan bermasalah
Pelaku Ekonomi
-
Misi
Lain nya
Mewujudkan Masyarakat Sadar Perlindungan Perempuan dan anak.
Berencana, Ketahanan Pangan Dan
2.Pelayanan dan koordinasi penanganan
Dinkes,PPA Polresta, Bapas dan Dinsosnaker
Perempuan dan anak
Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun
Dunia Usaha dan
-
IV - 7
Penguatan Lembaga Kemasyarakat an Menuju Masyarakat Sejahtera
tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak 3.Peningkatan pemahaman masyarakat
masyarakat
Bappeda, BPKB Provinsi, Akademisi
Masyarakat dan SKPD terkait
Masyarakat
RSUD, Dinkes 4.Keluarga Berencana dengan MKJP 5.Data keluarga akurat.
Dukcapil, BPS,Dinsosn aker, Dikes,P dan K RSUD, Dinkes
6.Tercukupinya Alokon
7.Ketahanan Pangan Masyarakat.
Diperta,Disp erindagkopar ,Diskes,BPS, Periksos, P dan K
8.Kualitas Lembaga Kemasyarakatan.
Kecamatan,K elurahan
9.Peran KPM yang meningkat.
Kecamatan,K elurahan
Pasangan Usia Subur(PUS)
Masyarakat
Pendikan, Kesehatan, Keluarga Pra Sejahtera
UPPKS
Pasangan Usia Subur
Masyarakat
Tim penggerak PKK, Masyarakat,Se kolahan
Masyarakat
Masyarakat
Kawasan, Rumah Pangan Lestari (KRPL), Percepatan Penganekara gawam Konsumsi Pangan (P2KP), Kelompok Desa Mandiri Pangan. Masyarakat
Mewujudkan Masyarakat sadar Keluarga Kecil Bahagian dan Sejahtera.
Mewujudkan Penganekaragam an Konsumsi Pangan
Mewujudkan Lembaga Kemasyarakatan Sebagai Penggerak Pemberdayaan.
Masyarakat
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa yaitu masing-masing Visi mempunyai stakehoder ada yang sama dan ada juga yang berbeda.
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Pernyataan tujuan tersebut akan diterjemahkan kedalam sasaran-sasaran yang ingin dicapai. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam
Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun
IV - 8
jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi BPM, KB dan KP Kota Madiun atau kelompok sasaran yang dilayani serta profil pelayanan yang terkait dengan indikator kinerja. Untuk merealisasikan pelaksanaan misi, perlu ditetapkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun ke depan serta penetapan sasaran yang merupakan hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan Visi maka tujuan dan sasaran jangka menengah beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.5 sebagaimana berikut ini. Tabel 4.5 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD NO. (1) 1
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
(2) Mendorong dan
(3) (4) Meningkatn Prosentase
meningkatkan
ya
partisipasi
partisipasi
pemberday
perempuan di
seluruh
aan
lembaga
pemangku
perempuan
pemerintahan
kepentingan
dan
Prosentase
untuk terlibat
perlindunga partisipasi
aktif dalam
anak
pembangunan
perempuan di
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE2019 2015 2016 2017 2018 (10) (6) (7) (8) (9)
10,23
10,75
11,29
12
12,61
80,01
80,25
80,55
80,75
81,00
lembaga swasta Rasio kekerasan dalam rumah tangga(KDRT)
0,049
0,042
0,031
0,028
0,022
Partisipasi angkatan kerja
76,14
77,19
100
100
1,98
1,97
78,12
79,15
80,00
100
100
100
1,97
1,96
1,96
perempuan Persentase Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan 2
Meningkatkan
Meningkatny Rata-rata jumlah
penanganan
a
cakupan
penanganan keluarga
keluarga
cakupan
anak per
berencana
Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun
IV - 9
Rasio akseptor KB 11,5
11,6
73
74
18
17
11,7
11,7
74
75
75
16
16
15
11,6
Cakupan peserta KB aktif
Keluarga pra sejahtera dan keluarga Sejahtera
4.3 Strategi dan Kebijakan
Tabel 4.6 Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran: Meningkatnya pemberdayaan perempuan dan perlindunga anak Faktor Eksternal
Peluang:
Tantangan:
1. Adanya dukungan kebijakan
2. Kuranya
pemahaman
sebagian
besar
SKPD
tentang
dari pemerintah Kota Madiun. 1. Adanya dukungan program dari
SKPD
terkait
pemberdayaan Faktor Internal
untuk
pengarusatamaan Gender. 3. Pola Pikir masyarakat yang masih
perempuan
dan perlindungan anak..
tradisional . 1. Kurangnya pemahaman terhadap kesetaraan gender.
Kekuatan 1.
Adanya
.1 Kurangnya SDM baik kuantitas pelatihan
SDM
perlindungan anak. 2.
maupun kualitas. 2.Belum adanya tenaga advokasi
Adanya Relawan di pusat di pusat
pelayanan
perlindungan
1.
Rendahnya
tingkat
kesadaran
masyarakat 2. Kurangnya koordinasi antar instansi terkait
terpadu terhadap
perempuan dan anak.
Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun
IV - 10
Tabel 4.7 Penentuan Strategi Pencapaian Indikator Sasaran: Meningkatnya pemberdayaan perempuan dan perlindunga anak No.
Sasaran
Indikator Kinerja Sasaran
Strategi
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
Meningkatnya
Prosentase partisipasi
pemberdayaan
perempuan di lembaga
perempuan dan
pemerintahan
perlindunga anak
1. Meningkatkan pemahaman tentang kesetaraan gender. 2. Meningkatkan pengetahuan dan
Prosentase partisipasi
ketrampilan
melalui
pelatihan /diklat .
perempuan di lembaga
3. Merubah pola pikir atau
swasta
budaya patriaki. Rasio kekerasan dalam
4. Meningkatkan
rumah tangga(KDRT)
kwalitas
hidup perempuan
Partisipasi angkatan kerja perempuan Persentase Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
Perumusan strategi untuk pencapaian indikator sasaran “Meningkatnya Penangan Cakupan.”, adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran: Meningkatnya Penanganan Cakupan Peluang: Faktor Eksternal
1. Adanya
Tantangan: Regulasi
yang
mendukung capaian Faktor Internal
2. Sarana
prasarana
1. Rendahnya
kesadaran
masyarakat tentang MKJP. perkotaan
mudah dijangkau. 3. Merupakan Program Nasional.
1. Tersedianya anggaran
1. Adanya dukungan dari Propinsi
1.Kuranya tenaga administrasi.
2. Tersedianya SDM lapangan
1.Adanya Pelatian maupun bintek.
1. Tingginya beban kerja dari
2.Adanya Evaluasi/lomba
3. Tersedianya sarana pelayanan
1. Adanya pelayanan melalui mobil
beberapa sektor.
1.Terbatasnya tenaga profesional.
unit pelayanan (Muyan)
Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun
IV - 11
Dari tabel diatas dapat ditentukan strategi untuk pencapaian indikator sasaran ”Meningkatnya Penanganan Cakupan.”, sebagaimana tabel dibawah ini: Tabel 4.9 Penentuan Strategi (Pencapaian Indikator Sasaran: Meningkatnya Penanganan Cakupan) No.
Sasaran
Indikator Kinerja Sasaran
Strategi
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
Meningkatnya
1. Rata-rata jumlah anak
penanganan cakupan
per keluarga. 2. Rasio akseptor KB.
1. Meningkatkan koordinasi dan advokasi. 2. Mengingkatkan Pembinaan
3. Cakupan peserta KB aktif. 3. Meningkatkan Komunikasi 4. Keluarga pra sejahtera
,Informasi dan Edukasi (KIE)
dan keluarga Sejahtera.
Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Penentuan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun sebagaimana diuraikan dalam tabel berikut: Tabel 4.10 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
Tujuan
Sasaran
Mendorong
Meningkatnya
dan
Strategi
Kebijakan
1. Meningkatkan
1. Memberikan
Pelatihan
pemberdayaan
koordinai dan
/Ketrampilan
kepada
meningkatkan
perempuan dan
advokasi.
masyarakat
tentang
partisipasi
perlindunga anak
seluruh
2. Meningkatkan Pembinaan
pemberdayaan perempuan. 2. Memberikan
Sosialisasi
dan
pemangku
pelatihan penanganan tindak
kepentingan
kekerasan
untuk terlibat
perempuan dan anak.
aktif dalam
terhadap
3. Menyediakan tenaga advokasi
pembangunan
Meningkatkan
Meningkatnya
penanganan
penanganan
cakupan
cakupan
keluarga
1. Koordinai dan advokasi. 2. Meningkatkan pembinaan.
berencana
1. Memberikan Kompensasi kepada peserta KB MOP,MOW 2. Memberikan Jasa Medis kepada pelayanan KB MKJP. 3. Menyediakan Alokon
Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun
IV - 12