16 BAB IV KONSEP DESAIN
4.1
Landasan Teori 4.1.1 Teori Promosi dan Komunikasi Desain Komunikasi Visual dalam terapannya sebagai ilmu komunikasi yang memiliki fungsi dalam sebuah publikasi untuk : •
To identify
•
To Inform
•
To Persuade
Sebuah karya desain komunikasi Visual memiliki struktur yang sama dengan karya seni murni. Satu hal yang menjadi perbedaan mendasar adalah karena desain komunikasi visual memiliki tujuan dan fungsi yaitu; komunikasi, maka nilai yang juga penting adalah komunikatif. Suatu desain memiliki struktur dan kualitas estetis yang baik namun tidak terlihat komunikatif maka dapat disebut gagal.
4.1.2
Prinsip Psikologi Desain Sebuah teori lintas disiplin yang popular di kalangan senirupa dan desain
adalah Teori Psikologi Gestalt yang ditemukan oleh Max Wertheirmertahun 1912. Psikologi Gestalt merupakan teori psikologi persepsi yang menemukan mekanisme persepsi visual manusia. Prinsip dasar Gestalt adalah :
17 •
Semua persepsi manusia adalah menyeluruh (total gestalten) karena persepsi yang tidak lengkap hanya akan menyebabkan ketegangan, karena itu secara sadar atau tidak sadar akan dihindari.
•
Sewaktu memperhatikan suatu obyek, kita memancarkan persepsi kita sendiri dan akan dipantulkan kembali.
•
Keseluruhan bukanlah sekedar penjumlahan dari bagian-bagiannya. Hukum-hukum ini kemudian dikembangkan menjadi prinsip Gestalt
tentang organisasi visual dengan prinsip-prinsipnya; proximity, similarity, continuity, dan closure. Prinsip-prinsip ini perlu diterapkan untuk mencapai : “Suatu
kumpulan
dari
berbagai
jenis
bentuk
(elemen)
yang
diciptakan/diseleksi/diorganisir sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan pengalaman estetis yang menyatu, penuh makna dan menyenangkan. Apabila pengorganisasian
tersebut
tidak
stabil/seimbang,
maka
pengamat
akan
menambah informasi dari pantulan persepsi mereka sendiri untuk menutupi kekurangan tersebut sehingga dapat menimbulkan kesan ketidak-menyatuan, tidak bermakna dan tidak terdapatnya kesenangan estetis”. Dalam sebuah diktat mata kuliah Metodologi Desain, Desain Komunikasi Visual–Universitas Bina Nusantara, dalam mendesain khususnya yang bertujuan untuk mensosialisasi ada berbagai pendekatan: •
Filosofis Logis Argumentasi, validity, konsistensi. Epitemologi
18 Wawasan, teori pengetahuan, kebenaran, metode, analisa Ethics Baik – benar – dapat diterima – bermanfaat – ada perubahan; suatu tanggung jawab, pemikiran mendasar dan kritis. Estetis Standar apresiasi keindahan, menyangkut selera, wawasan tentang keindahan; bersifat subyektif-obyektif. •
Pragmatis Berkenaan dengan praktis dan teknis termasuk ketrampilan penerapan, penggunaan material, ukuran, warna, gambar; dengan segala pertimbangan yang telah melalui pendekatan filosofis.
4.1.3
Teori Publikasi Budiman Hakim, seorang praktisi periklanan, dalam bukunya yang
bertajuk Lanturan tapi Relevan menyebut teori mengenai sebuah publikasi bagus haruslah memiliki nilai : SUPER “A”. •
S for Simple, artinya tidak memiliki banyak elemen namun komunikatif.
•
U for Unexpected, ide yang unik dan tidak disangka-sangka akan jauh lebih diingat oleh konsumennya.
•
P for Persuasive, memiliki daya bujuk yang dapat mempengaruhi / menyihir orang untuk melakukan sesuatu.
•
E for Entertaining, berarti mampu mempermainkan emosi pembacanya. Tertawa, menyanyi, menari, menangis, terharu, pokoknya apapun yang
19 dapat dilakukan selama itu dapat mengangkat simpati terhadap brand yang dipublikasikan. •
R for Relevant, harus ada pertanggungjawaban, harus tetap ada rasionalitas dan harus ada korelasi dengan ide awal dari publikasi yang bersangkutan.
•
‘A’ for ‘Acceptable’, sengaja ditaruh diantara tanda kutip tunggal, karena point ini lebih ditujukan pada penerimaan masyarakat pada publikasi yang kita buat. Namun bila berbicara mengenai persepsi, publikasi merupakan sebuah
ilmu yang secara umum diartikan bagaimana cara kita berkomunikasi untuk mensosialisasi tujuan kita terhadap masyarakat akan sebuah produk, atau bagaimana estetis dalam memasarkan sebuah produk dalam bentuk media cetak dengan harapan orang mengetahui dan ingin memiliki / sadar akan produk, jasa, atau masalah sosial yang ada di masyarakat. Bagaimana sebuah publikasi dapat dikatakan bagus atau buruk : •
•
Baik, bila : •
Fokus dan single minded.
•
Simple
Buruk, bila : •
Tidak fokus.
•
Tidak jelas sebenarnya apa yang ingin publikasikan.
•
Membingungkan.
•
Tidak dieksekusi dengan baik.
20 Dalam sebuah produk yang siap dipublikasikan, sebaiknya : •
Memiliki stopping power.
•
Provocative.
•
Memorable.
•
Strong.
•
Unique.
4.1.4
Teori Layout Menurut Iwan Wirya (199,p35-36), Layout atau tata letak merupakan
ramuan dari semua unsur grafis yang ada, meliputi warna, bentuk, merek, ilustrasi dan tipografi menjadi satu kesatuan baru yang disusun dan ditempatkan secara utuh dan terpadu.
4.1.5
Teori Warna Menurut Johann Wolfgang von Gothe, warna berkaitan dengan perasaan
dan emosi. Warna berkaitan langsung dengan mata dalam keadaan wajar, karena itu warna dapat dipandang dari segi visual dan kejiwaan. Menurut buku Color Harmony 2, warna adalah gabungan dari kedua unsur yang sederhana dan kompleks. Warna adalah mutu cahaya yang dipantulkan dari suatu objek ke mata manusia.
21 4.1.6
Teori Tipografi Huruf merupakan esensi dari komunikasi visual. Ketika jenis huruf telah dipilih
secara
hati-hati
digunakan
secara
penuh,
hal
ini
dapat
mengkomunikasikan pesan secara efektif (Joyce Rutter Kaye, Basic Design, 2002, p5-6). Prinsip-prinsip tipografi: •
Visibility: Terfokus pada apakah jenis huruf tertentu dapat dilihat atau tidak.
•
Readibility: Kualitas dan jenis huruf, lebih kearah pemilihan huruf yang tepat untuk teks yang tepat.
•
Clearly: Kejelasan huruf mempunyai fungsi jelas dan mudah terbaca.
•
Legibility: Huruf yang dipilih mudah dibaca. Huruf pada street art juga lebih bersifat dekoratif yang lebih menekankan
pada segi bentuk, pewarnaan, dimensi serta pesan yang disampaikan.
4.1.7
Teori Street Art Street art yang mulai berkembang di negara Amerika dan Amerika latin
ini merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok yang menulis atau melukis sebuah kalimat yang isinya merupakan komunikasi sebuah jati diri atau suatu keadaan tertentu yang diaplikasikan pada media jalanan, khususnya pada publik space. Graffiti dan mural banyak mengalami perubahan dan penggabungan budaya antara emosi musik, kultur, kaligrafi, seni lukis serta kontemporer.
22 4.1.8 Teori Ilustrasi Menurut Lori Siebert dan Mry Croper dalam bukunya “Working with World an Pictures”, ilustrasi utama digunakan untuk menyajikan ide besar atau utama. Ilustrasi pendamping digunakan untuk memperjelas ide utama. Ilustrasi sering dirasa harus berpegang pada kenyataan dan lebih imajinatif daripada fotografi. Ilustrasi lebih tepat digunakan dalam komentar editorial, fisik atau intepretasi. Ilustrasi menawarkan sebuah strategi, hasil yang lebih kompetitif. Namun ilustrasi tersebut harus benar-benar unik, berani tampil beda dan pada hakikatnya merupakan ide kreatif.
4.2
Strategi Kreatif 4.2.1. Strategi Komunikasi : a) Fakta kunci: •
Belum adanya buku yang memuat mengenai keberadaan para seniman-seniman lokal pelaku street art.
•
Pemahaman orang yang menganggap seni jalanan merupakan karya-karya kacangan karena sifatnya yang vandalisme.
•
Buku berbahasa Indonesia dapat menjadi sebuah daya tarik tersendiri untuk konsumsi masyarakat Indonesia.
•
Bagaimana mensosialisasi sebuah bentuk kesenian baru dalam masyarakat seni di Indonesia.
23 b) Profil Target : 1. Demografi
:
Laki-laki/Perempuan
dengan
usia
diantara
17 tahun sampai dengan 35 tahun, perkotaan, SLTA, Mahasiswa dan umum, WNI atau WNA. 2. Geografi
:
Tinggal di perkotaan/urban society, di pusat
kota, pinggiran kota (perumahan, perkantoran, kompleks perumahan), tropis. 3. Psikografi
:
A-C, metropolitan, berkecukupan dan modern,
peka akan masalah seni dan budaya, khususnya pada seni jalanan dan instalasi. Mal / café / butik / distro sebagai tempat berkumpul atau hang out, suka bepergian, pecinta jenis-jenis kesenian yang memiliki kategori tertentu. c) Nama program Publikasi : •
“Street art; Sebuah Jerit Perjalanan”.
d) Isu yang akan dikomunikasikan (The Big Idea) : - Hal yang melatarbelakangi pemilihan topik ini adalah karena pentingnya sebuah pengenalan tentang eksistensi keberadaan para seniman muda seni instalasi kontemporer, mengenai industri seni jalanan dalam masyarakat seni Indonesia. Selain itu juga ikut terlibat aktif dalam upaya-upaya mewujudkan seni jalanan Indonesia yang sehat kemudian ikut serta dalam upaya-upaya pengenalan dan pemahaman seni sebagai bentuk ekspresif kesenian, dan tidak lupa untuk ikut serta dalam upaya
24 mensosialisasikan seni jalanan sebagai media komunikasi yang demokratis dalam kehidupan multikultur Indonesia, dan terakhir ikut serta dalam upaya-upaya mengumpulkan, memelihara dan mempublikasikan berbagai data dan dokumentasi. e) Keyword : •
Street art
f) Positioning / Unique Selling Proposition : - Positioning menurut Al Ries dan Jack Trout dalam buku “positioning : “The Battle for Your Mind” (Penerbit Salemba Empat, 2002), bukanlah merupakan sesuatu yang dilakukan terhadap produk melainkan merupakan sesuatu yang dilakukan terhadap
konsumen.
Jadi
tentang
bagaimana
konsumen
menempatan image produk di otaknya, di alam khayalnya. Sehingga konsumen memiliki penilaian tertentu dan kemudian mengidentifikasikan dirinya dengan produk. Ini dapat menjadi sebuah referensi khusus kepada masyarakat seni mengenai pertumbuhan dan perkembangan street art di kota Jakarta, buku ini sekaligus merekam tonggak sejarah tentang berdirinya street art di Indonesia. Kemudian dengan kemasan dan content yang berbobot, buku ini dapat memiliki stopping power yang kuat, dapat manjadi runtutan periodisasi keberadaan suatu komunitas street art di kota Jakarta. Buku dengan bahasa Indonesia dapat menjadi sebuah daya tarik tersendiri untuk konsumsi masyarakat Indonesia.
25 g) Pendekatan : •
Rational Benefit : •
Karya seni yang datang dari kanvas jalanan menyajikan cerita-cerita yang tidak biasa. Disini terdapat gambargambar dari pelosok Jakarta lengkap dengan informasinya sehingga dengan mudah dapat diikuti.
•
Karya seni jalanan independen dapat dinikmati/dilihat dalam berbagai kesempatan karena letaknya yang hampir setiap orang lewati. Mungkin hampir setiap gambar dalam buku ini dapat dikenali karena gambar-gambarnya merupakan rekaman dari karya-karya yang ada di pelosok kota Jakarta.
•
Emotional Benefit : •
Dalam buku ini disajikan gambar-gambar para pelaku street art dalam melakukan pekerjaannya, disini akan terlihat bahwa buku ini dapat menarik respon dengan berbagai macam emosi di dalamnya. Apakah pembaca dapat tertawa, atau bahkan mencibir dengan sinis tergantung bagaimana cara penyampaiannya.
26 4.2.2. Strategi Desain : a) Tone and Manner Dalam berkomunikasi, nuansa yang akan ditampilkan adalah : •
Modern, agar terasa akrab dan disesuaikan dengan usia target komunikasi.
•
Urban, sesuai dengan kondisi karakter kehidupan tempat tinggal target.
•
Dynamic social community, maksudnya sesuai dengan karakter target komunikasi di daerah perkotaan yang gemar mencoba hal-hal baru.
b) Strategi Verbal •
Gaya penulisan dibuat secara eksposisi, ini dimaksudkan agar target komunikasi buku ini dapat menangkap informasi yang disajikan dengan jelas.
•
Kalimat-kalimat yang digunakan akan terasa bersifat persuasif
yang
mensosialisasi
bertujuan target
untuk
komunikasi
memperngaruhi
dan
untuk
dan
tertarik
kemudian tergugah untuk membeli dan membaca isi daripada buku ini.
27 c) Strategi Visual Unsur-unsur desain dipilih dengan mempertimbangkan pada karakter target komunikasi serta pendekatan yang dilakukan, yaitu: •
Skema warna vivid color, ini dimaksudkan karena target komunikasi yang dituju lebih menyukai sesuatu yang sifatnya dinamis. Maka skema warna vivid color akan banyak muncul.
•
Tipografi sans serif, karena dinilai dapat mewakili tema dengan nuansa modern/masa kini.
•
Tipografi dekoratif, lebih sebagai penunjang dari karakter daripada buku ini.
•
Ilustrasi dengan gaya street art, karena dapat mendukung karakter dari maksud dan tujuan buku ini.
•
Ilustrasi dengan gaya gothic pop art, karena dapat mewakili gaya desain yang sesuai dengan nuansa kegelapan street art di awal-awal kemunculannya.