BAB 4
KONSEP DESAIN
4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Promosi Pengertian Promosi Menurut KBBI : pro·mo·si n perkenalan ( dalam rangka memajukan usaha, dagang, dsb) dagang - kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume penjualan dengan pameran, periklanan, demonstrasi, dan usaha lain yang bersifat persuasive. Domestik – promosi untuk meningkatkan arus wisatawan dalam negeri. Mem·pro·mo·si·kan v mempropagandakan atau memperkenalkan (tt suatu usaha dsb): dalam rangka menunjang dan – produksi barang yang dihasilkan di dalam negeri perlu didirikan pusat-pusat pameran dagang. Tujuan Promosi 1. 2. 3. 4.
Modifikasi Tingkah-laku Memberitahu Membujuk Mengingatkan
Jenis promosi secara garis besar dapat dibagi dua, yaitu: 1. Above The Line Menjelaskan sebuah konsep atau ide. Tidak ada interaksi langsung dengan audiens. Contoh : TV, Radio, Majalah, Koran, billboard. 2. Below The Line Media atau kegiatanya memberikan audiens kesempatan untuk merasakan, menyentuh atau berinteraksi, bahkan langsung action membeli. Contoh : Event, Sponsorship, Sampling, Poin-of-Sale materials, Consumer promotion, Trade promotion, dll. (Amalia E. Maulana. (2008). The End of the Line: Mengakhiri Istilah ATL vs BTL, diakses 9 Maret 2013 dari http://amaliamaulana.com/) Dalam kaitannya dengan Festival Souw Beng Kong, promosi dilakukan untuk memperkenalkan dan menginformasikan acara ini semenarik mungkin dengan melakukan promosi above the line dan below the line yang sesuai dengan konsep acara dan sasaran masyarakat yang dituju.
14
15 4.1.2 Teori Promosi Event Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam mengadakan Event 1. Entertainment Masyarakat sekarang jenuh dengan pilihan hiburan rumah yang nyaman di televisi, CD dan DVD, komputer, dan video. Kunci keberhasilan pemasaran adalah kebutuhan untuk menyediakan hiburan yang akan membuat audiens meninggalkan rumah untuk mengalami sesuatu yang mereka tidak akan temukan, karena apa yang ditawarkan berbeda, unik, dan dirancang hanya untuk mereka. 2. Exicitement Kegembiraan mungkin tampak tidak berwujud, tapi itu nyata. Ini adalah kunci untuk membuat acara berkesan. Kegembiraan dapat dihasilkan oleh hiburan. 3. Enterprise “Kesiapan untuk mengambil risiko atau mencoba sesuatu yang belum teruji energi dan inisiatif.". Kemauan untuk meregangkan batas-batas rasionalitas, untuk berlayar ke perairan yang belum dipetakan, melajukan pemasaran ke dalam imajinasi dan hati nurani publik bahwa mereka tertarik. (Leonard H. Hoyle, 2002, 31) 4.1.3 Teori Desain Komunikasi Visual Desain Komunikasi Visual dalam terapannya sebagai ilmu komunikasi memiliki empat fungsi : 1. Untuk memberitahu atau memberi informasi, mencakup : menjelaskan, menerangkan dan mengenalkan. 2. Untuk memberi penerangan, mencakup : membuka pikiran dan menguraikan. 3. Untuk membujuk, mencakup : menganjurkan (umumnya dalam periklanan), komponen-komponennya termasuk kepercayaan, logika dan daya tarik. 4. Untuk melindungi, fungsi khusus untuk desain kemasan dan kantong belanja. (Yongky Safanayong, 2006, 3) 4.1.4 Teori Icon Representasi ikon adalah penggunaan bergambar untuk membuat tindakan, benda, dan konsep dalam ruang yang lebih mudah untuk menemukan, mengenal, mempelajari, dan mengingat. ada empat jenis representasi ikon: similar, example, symbolic, dan arbitrary. Representasi ikonik mengurangi visual berlebihan, memperbaiki ruang dan pemahaman, membuat tanda-tanda dan pemahaman yang lebih dimengerti lintas budaya. Pada umumnya, ikon harus diberi label dan motif visual yang umum (gaya dan warna) untuk visual yang optimal. (William Lidwell, 2003, 110)
16 4.1.5 Teori Layout Menurut Surianto Rustan, S.sn dalam bukunya “Layout dasar & penerapannya”, layout pada dasarnya dapat dijabarkan sebagai tataletak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/ pesan yang dibawanya. Me-layout adalah suatu proses atau tahapan kerja dalam desain. Dapat dikatakan bahwa desain merupakan arsiteknya, sedangkan layout adalah pekerjaannya. Namun definisi layout dalam perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan definisi desain itu sendiri, sehingga banyak yang mengatakan bahwa me-layout itu sama dengan mendesain. (Surianto Rustan, 2010:0) Prinsip – prinsip layout : • Emphasis / penekanan - Dapat diciptakan dengan memberi ukuran yang jauh lebih besarwarna yang berbeda, diletakan diposisi strategis. •
Balance / Keseimbangan - Ada 2 macam keseimbangan layout, yaitu : keseimbangan simestris dan tidak simetris.
•
Sequence / urutan - Dengan adanya sequence akan membuat pembaca secara otomatis mengurutkan pandangan matanya sesuai dengan yang kita inginkan. (Surianto Rustan, 2010:74)
•
Unity / kesatuan - Dapat memberikan efek yang kuat pada pembacanya. Semua elemen harus saling berkaitan dan sisusun secara tepat.
4.1.6 Teori Tipografi Menurut Danton Sihombing (2001), MFA dalam bukunya “TIPOGRAFI dalam desain grafis” , pengetahuan mengenai huruf dapat dipelajari dalam sebuah disiplin seni yang disebut tipografi. Huruf merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen dasar untuk membangun sebuah kata atau kalimat. Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja dapat memberikan suatu makna yang mengacu kepada sebuh objek ataupun gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan suatu citra ataupun kesan secara visual. Huruf memiliki perpaduan nilai fungsional dan nilai estetik. Prinsip dasar dalam perancangan tipografi - Sintaksis Tipografi : Sebuah proses penataan elemen-elemen visual kedalam kesatuan bentuk yang kohesif - Persepsi Visual : Menciptakan sebuah kesatuan visual yang mudah dipahami oleh penglihat. (Similarity, Continuation, Proximity, Closure) - Focal Point : Menarik perhatian penglihat dengan menciptakan suatu pola rancangan visual yang secara tepat dapat menstimulasi penglihat lewat pokok penekanan.
-
-
17 Grid System : Sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemenelemen visual dalam sebuah ruang. Mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Alignment : Sebagai penunjang legibitility serta estetika dari rancangan.
Dalam komunikasi visual, aspek fisik dan non fisik yang terkandung di dalam typeface sebetulnya hanya alat untuk menyampaikan ide/konsep. Agar pesan dapat tersampaikan dan dimengerti secara efektif. Jadi pakailah typeface yang sesuai dengan isi pesannya. (Surianto Rustan, 2010:112) Tidak kalah pentingnya kepekaan dalam menganalisa hubungan antara bentuk huruf dan kepribadian yang dikandungnya,…(Surianto Rustan, 2010:108) 4.1.7 Teori Warna Warna digunakan dalam desain untuk menarik perhatian, elemen , menunjukkan makna, dan estetika . Estetika warna dapat membuat desain lebih menarik secara visual, serta dapat memperkuat keseluruhan dan makna dari elemen dalam desain. Cara menggunakan warna : - Gunakan warna secara sederhana, batasi palet warna agar mata dapat sekilas memprosesnya. Tidak menggunakan warna sebagai satusatunya sarana untuk menyampaikan informasi karena sebagian besar akan memiliki arti yang terbatas. - Hati-hati menggunakan warna yang disaturasi terang atau gelap. - Menganalisa arti warna dan kombinasi warna terlebih dahulu untuk target audiens tertentu sebelum digunakan. (William Lidwel, 2003, 38) Menurut psikologi warna dalam buku Color Harmony (Tina Sutton dan Bride M. Whelan) warna merah mengungkapkan kegembiraan, kekuatan, sukacita. Di Cina merupakan keberuntungan. Warna coklat mengesankan hangat, terkesan abadi dan maskulin. Dan warna hijau toska, santai, menenangkan, energy muda, dapat diandalkan dan murah hati.
18 4.1.8 Teori Logo Menurut Surianto Rustan dalam bukunya Mendesain Logo (2009). Fungsi Logo adalah 1. Identitas diri. Untuk membedakan dengan identitas milik orang lain 2. Tanda kepemilikan. Untuk membedakan miliknya dengan milik orang lain 3. Tanda jaminan kualitas 4. Mencegah peniruan/pembajakan Berdasarkan fungsi awal logo, maka kriteria utama yang tidak dapat dipungkiri adalah : 1. Harus unik. Mencerminkan dan mengangkat citra entitasnya sekaligus membedakannya dengan yang lain. 2. Harus dapat mengakomodasi dinamika yang dialami entitasnya dalam jangka waktu selama mungkin. Artinya logo harus fleksibel sekaligus tahan lama Diluar kriteria dasar itu, ada beberapa kriteria umum yang bersifat fisik yang dilihat dari factor bentuk, warna dan ukuran. 4.1.9 Teori Illustrasi Menurut Lawrence Seegen dalam buku The Fundamentals of Illustration (2005). Cara mengkomunikasikan gambar adalah Gambar dapat digunakan untuk merekam. mewakili dan memvisualkan. Dapat observasional atau interpretatif, dapat mencerminkan suasana hati atau momen, atau digunakan untuk murni menyampaikan informasi. menggambar adalah disiplin yang sangat luas dan dalam konteks ilustrasi, di tangan illustrator dapat menjadi hal yang tidak terbatas. Akurasi sejarah mungkin menjadi faktor dalam sebagian besar ilustrasi, adalah bijaksana untuk melakukan beberapa penelitian mendalam. Sedikit seperti alat peraga dan kostum asisten di teater, ilustrator harus memastikan bahwa setiap aspek dari gambar telah mengalami pertimbangan hati-hati dan benar untuk waktu dan tempat. Penggunaan warna-warna halus dapat menyoroti area fokus dalam gambar. mengetahui kapan dan di mana ia menempatkan untuk menggunakan sedikit warna dapat dicapai dengan praktek dan pengalaman – terkadang simple itu terlihat lebih bermakna.
19 4.2 Strategi Kreatif Strategi kreatif yang akan digunakan adalah sebagai berikut : 4.2.1 Fakta Kunci - SBK - History - Batavia - Cina 4.2.2 Positioning Festival Souw Beng Kong adalah event untuk memperkenalkan seorang kapitan Cina pertama di jaman Batavia dan menghargai jasa-jasa yang sudah beliau rintis untuk Batavia yang telah menjadi kota tua Jakarta. 4.2.3 Masalah Desain Bagaimana menampilkan komunikasi dengan target audience, kesan yang akan ditonjolkan dari promosi ini adalah klasik , vintage dan historical. 4.2.4 Tujuan Desain Memberikan komunikasi yang baik kepada masyarakat, khususnya penyuka sejarah dan hiburan sebagai sarana ilmu pengetahuan mengenai kisah SBK. Proses komunikasi yang ingin dituju adalah AIDA : Attention, Interest, Desire, Action. 1. Attention Menarik perhatian masyarakat untuk datang ke Festival Souw Beng Kong. 2. Interest Menarik minat pengunjung untuk mengenal kisah Kapitan Souw Beng Kong. 3. Desire Membangkitkan emosi pengunjung untuk merasakan semangat juang, semangat pembauran dan nasionalisme dari seorang Kapitan Souw Beng Kong. 4. Action Membangkitkan hasrat pengunjung untuk terlibat secara langsung dalam festival Souw Beng kong dan mengajak rekan-rekannya.
20 4.2.5 Tone and Manner - Vintage - Historical 4.2.6 Pemilihan Item Pemilihan item-item yang akan digunakan sebagai bentuk promosi event ini adalah : -
Flyer Poster Print ad dikoran Umbul-umbul Baliho Leaflet acara Gantungan kunci Tas Tshirt Notes Kartu Pos Nametag Pembatas buku + tiket Topi Kipas Flag Chain Facebook Twitter CD