BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sekilas Tentang Universitas Mercu Buana Universitas Mercu Buana saat ini merupakan salah satu Universitas yang diperhitungkan di Indonesia. Sejarah dimulai pada tanggal 10 November 1981, pengusaha H. Probosutedjo yang mempunyai pengalaman sebagai guru di Perguanan Taman Siswa, Pematang Siantar, Sumatera Utara mendirikan AKademi Wiraswasta Dewantara ( AWD), dan peresmiannya dilakukan oleh almarhum Bapak H. Adam Malik, Wakir Presiden RI saat itu. Dewantara di ambil dari nama tokoh Pendidikan nasional, yaitu Ki Hajar Dewantara. Misi pendidikan akademi ini antara lain adalah mengembangkan model pendidikan untuk melahirkan pengusaha pancasilais, dan kader-kader pembangunan yang mandiri serta mampu menciptakan kesempatan kerja. Sebelum memiliki kampus sendiri, penyelanggara perkuliahan dilaksanakan di Gedng Yayasan Tenaga Kerja Indonesia ( YTKI) Jl. Gatot Soebroto. Tahun 1984, Yayasan Menara Bakti berhasil membangun sebuah kampus yang diberi nama Kampus Menara Bhakti. Pada tahun 1985, berbekal kemampuan dan pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan Akademi Wiraswasta Dewantara, timbul gagasan mendirikan lembaga pendidikan tingkat universitas. Dengan Surat Keputusan Ketua Yayasan enara Bhakti Nomor: 04/SKEP/KET/VI/1985 ϯϴ
ϯϵ
tanggal 12 Juni 1985, dibentuk Panitia Pendirian Universitas, dengan Ketua Dr. Sri-Edi Swasono dan dibantu oleh H. Abdul Madjid, Drs. Iman Santosa Sukarti ( almarhum), Drs. M. Enoch Markum, Ir. Suharyadi, Ms.S, Soekarno dan Prijo S. Parwoto ( almarhum). Setelah melalui persiapan pendirian dan studi kelayakan, dengan Nomor: 010/KET/YMB/VI/05 tanggal 12 Juni 1985, Yayasan mengajukan permohonan izin mendirikan Universitas Mercu Buana ( UMB ) kepada Kopertis Wilayah III. Berdasarkan surat Nomor : 15/KOP.III/S.VI/85 yang ditandatangani oleh Prof. DR. Boesjra Zahir ( almarhum), pada tanggal 18 Juni 1985, Kopertis Wilayah III menyetujui dan memberikan izin “Operasiona” kepada Universitas Mercu Buana. Pada tanggal 22 Oktober 1985 Universitas Mercu Buana secara resmi dinyatakan berdiri, dengna Fakultas dan Jurusan sebagai berikut : Fakultas Tehnik, Jurusan Teknik Arsitektur dan Jurusan Teknik Sipil. Fakultas Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian ( Agrobisnis) dan Jurusan Budidaya Pertanian ( Agronomi). Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen dan Jurusan Akuntasi. Jumlah Mahasiswa pada tahun pertama tersebut sebanyak 118 orang. Satu tahun kemudian, berdasarkan hasil evaluasi Kopertis Wilayah III Nomor : 12/Kop.II/S.VI/86 tanggal 5 Juni 1986, pada tahun akademik 1986/1987 Fakultas Teknik membuka jurusan Teknik Mesin dan Fakultas Pertanian membuka Jurusan Mekanisasi Pertanian.
ϰϬ
Selanjutnya pada tahun akademik 1987/1988, fakultas Teknik membuka Jurusan Teknik Elektro. Memasuki akademik 1988/1989 terjadi perkembangan baru di Universitas MErcu Buana. Berdasarkan ususan Ketua Yayasan Menara Bhakti dengna Persetujuan Kpertis Wilayah II, Akademi Wiraswasta Dewantara dinyatakan bergabung ke dalam Universitas Mercu Buana. Pendidikan akademi tersebut menjadi Program D3 Manajemen Perusahaan di bawah Fakultas Ekonomi dengan status “Terdaftar”. Tahun 1989, Jurusan Teknik Mesin memperoleh Status “Terdaftar”, berdasarkan Surat
Keputusan
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Nomor
:
0382/06/1989, demikian juga untuk Jurusan Mekanisasi Pertanian, tanggal 6 Agustus 1990 memperoleh Status “Terdaftar”, dengan Surat Keputusan Mendikbud Nomor: 0495/08/1990. 4.1.2 Visi dan Misi Universitas Mercu Buana Visi Menjadi Universitas Unggul dan terkemuka untuk menghasilkan tenaga professional yang memenuhi kebutuhan industry dan masyarakat dalam persaingan global. Misi 1.
Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan menciptakan serta menerapkan keunggulan akademik untuk menghasilkan tenaga professional dan lulusan yang memenuhi standar kualitas kerja yang disyaratkan.
2.
Menerapkan manajemen pendidkan tinggi yang efektif dan efisien dan mengembangkan jaringan kerjasama dengan industry dan kemitraan
ϰϭ
3.
yang berkelanjutan sebagai respon atas perubahan arus dan daya saing global.
4.
Mengembangkan
kompetensi
dan
menumbuhkembangkan
jiwa
kewirausahaan dan etika professional kepada para mahasiswa dan staf yang memberikan konstribusi positif terhadap peningkatan kualitas hidup.
4.1.3 Lambang Universitas Mercu Buana
Keterangan Gambar : Dasar Pemikiran Filosofi logo mengacu pada tekad dan komitmen para pendiri dan penerus Mercu Buana untuk memberikan danmenjadi yang terbaik.
ϰϮ
Filosofi Nama Penamaan Mercu Buana didasari oleh tekad dan komitmen para pendiri Universitas Mercu Buana untuk memberikan yang terbaik demi meningkatkan mutu pendidikan dan kecerdasan Bangsa Indonesia. Penamaan Mercu Buana berasal dari kata Mercu yang berarti ‘menara’ dan buana yang berari ‘bumi’. Menara melambangkan kekokohan dan pedoman, sedangkan buana melambangkan masyarakat. Secara simbolis, penamaa Mercu Buana melambangkan tekad untuk menjadi perguruan tinggi panutan yang membawa manfaat bagi bangsa Indonesia di dalam mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Filosofi Visual Visual logo Mercu Buana disarikan dari nyala api yang berbagi menjadi tiga bagian. Ketiga bagian ini melambangkan Tridarma perguruan tinggi. Darma pendidikan dilambangkan dengna nyala api di tengah yang paling tinggi. Penunjangnya adalah dua nyala api yang mengapitnya yang melambangkan darma penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. •
Ketinggian api yang berbeda melambangkan visi yang dinamis, disamping arah tujuan yang jelas. Bentuk dasar logo UMB yang oval melangkan ketajaman pemikiran UMB
•
Nyala api, menyiratkan tekad dan komitmen para pendiri dan penerus untuk memberikan dan menjadikan sivitas akademika Mercu Buana sebagai pemberi manfaat bagi lingkungan.
ϰϯ
•
Api biru yang tenang, menyiratkan tekad untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan beretika
Filosofi Warna • Warna yang digunakan adalah biru tua, biru muda dan hijau , dengan makna: • Warna biru tua, melambangkan kematangan dan pelayanan • Warna biru muda, mencerminkan kecemerlangan, kualitas dan masa depan • Warna hijau, melambangkan kebijaksanaan dan kemakmuran
4.1.4 Struktur Organisasi Universitas Mercu Buana '(:$13(0%,1$<$<$6$10(1$5$%+$.7, .HWXD8PXP
+53URERVXWHGMR
:DNLO.HWXD
3URI'U+6XKDU\DGL
6HNUHWDULV
$ULPEL1LPSXQR 3URERVXWHGMR%)$
%HQGDKDUD
+M1RHN%UHVLQD6RHKDUGMR
$QJJRWD
'UD'LQLDUWL3HUWLZL 3URERVXWHGMRJL 'UV3RHUZDQWR
%$'$13(1*8586+$5,$1<$<$6$10(1$5$%+$.7,QR .HWXD
'UV+6RHKDUGMR6RHEDUGL
:DNLO.HWXD
'UV7UL:LGRGR
6HNUHWDULV
:DK\XGL+DUGMRZL\DWPR
%HQGDKDUD
'U'HZL$)DLVRO0($N
$QJJRWD
6HSWDQWR3URERVXWHGMR 5LQGDQJ6DUL.XUQLDZDWL 0$ 1XUDQL3XGMLDVWXWL:LGLDQWR 'LSO)0
3(1*$:$6<$<$6$10(1$5$%+$.7,
ϰϰ .HWXD
5LWD35HLG0$
$QJJRWD
%RE:LGLDQWR
3,03,1$181,9(56,7$60(5&8%8$1$ 5HNWRU
$ULVVHW\DQWR1XJURKR'U 00
:DNLO5HNWRU$NDGHPLN .HPDKDVLVZDDQ
'DQD6DQWRVR 0(QJ6F3K'
:DNLO5HNWRU3HUHQFDQDDQ 3HQJHPEDQJDQ 6XPEHUGD\D
3XUZDQWR6.'U06L
3(/$.6$1$$'0,1,675$7,) .HWXD630,'HZDQ0XWX
'HVLDQD9LGD\DQWL,U07
.D%LUR6HNUHWDULDW8QLYHUVLWDV +80$6
,UPXODQ6DWL76+06L
',5(.725$7.(5-$6$0$ 3M6'LUHNWXU3HQJHPEDQJDQGDQ.HUMDVDPD
$ULVVHW\DQWR1XJURKR'U 00
.HSDOD3XVDW3HQHOLWLDQ
$QLN+HUPLQLQJVLK'U06L
.HSDOD3XVDW3HQJHPEDQJDQ,QVWLWXVL
+HUL%XGL\DQWR66RV06L
.HSDOD3XVDW.HZLUDXVDKDDQ
5LNH,VNDQGDU6(00
.HSDOD3XVDW.HUMDVDPD +XE,QWHUQDVLRQDO
0RFKDPDG5L]NL6DGLNLQ 0%$
3M6.HSDOD3XVDW3HQJDEGLDQ0DV\DUDNDW
6XSUDSWR6306L
',5(.725$7$.$'(0,. 'LUHNWXU$NDGHPLN
'DQD6DQWRVR 0(QJ6F3K'
.HSDOD%LUR$GP$NDGHPLN
&DWXULGD0HLZDQWR'6( 0$N
.HSDOD3XVDW%DKDQ$MDUGDQ(OHDUQLQJ
3ULPL$UWLQLQJUXP,U0$UFK
.HSDOD8373HUSXVWDNDDQ
%XGLDQWRUR'UV0$
.HSDOD3XVDW2SHUDVLRQDO3HUNXOLDKDQ
0DJLWR6(00
',5(.725$73(5(1&$1$$1'$13(1*(0%$1*$1.(5-$6$0$ 'LUHNWXU.HXDQJDQGDQ3M6'LUHNWXU3HPDVDUDQ 5HJXOHU
3XUZDQWR6.'U06L
ϰϱ .HSDOD%LUR$GP.HXDQJDQ
:DUWR6(00
.D%LUR6HOHNVL 3HQHULPDDQ0KV%DUX
+HUU\$JXQJ3UDERZR,U 06F
',5(.725$7680%(5'$<$ 'LUHNWXU6XPEHU'D\D
<XOL+DUZDQL'UD00
.HSDOD%LUR6XPEHUGD\D0DQXVLD
-XQDHGL6(00
',5(.725$7.(0$+$6,6:$$1 'LUHNWXU.HPDKDVLVZDDQ
(QGL5HNDUWL6(0(
.DUR3HQJHQGDOLDQ.HJLDWDQ.HPDKDVLVZDDQGDQ 3URJUDP8QJJXODQ
=DLQDO$ULILQ,U07
.DUR3HPELQDQ.DUDNWHU 3HQDODUDQ0KV
6XU\DQLQJ+D\DWL6(00
',5(.725$73(0$6$5$13.. 'LUHNWXU3HPDVDUDQ3..
.DUR$GP8PXP3..
(GG\67XPHQJJXQJ,U00
.DEDJ.HXDQJDQ3..
.RRUG3HPDVDUDQ3..
0XKDPPDG,TEDO6(
',5(.725$73$6&$6$5-$1$ 'LUHNWXU3URJUDP3DVFDVDUMDQD
'LGLN-5DFKELQL3URI'U
:DNLO'LUHNWXU
1JDGLQR6XULS3URI'U06
.DSURGL0DJLVWHU0DQDMHPHQ
$XJXVWLQD.XUQLDVLK'U0(
6HNSURGL0DJLVWHU0DQDMHPHQ
'U6XKDUQR00
6HNSURGL0DJLVWHU0DQDMHPHQ
3UL\RQR6(00
.DSURGL0DJLVWHU,OPX.RPXQLNDVL
'U1XU.KROLVKRK06L
6HNSURGL0DJLVWHU,OPX.RPXQLNDVL
'U+HQQ\*XVID00
.DSURGL0DJLVWHU$NXQWDQVL
<XGKL+HUOLDQV\DK'U06L
6HNSURGL0DJLVWHU$NXQWDQVL
)LWUL,QGULDZDWL6(06L
.DSURGL0DJLVWHU7HNQLN(OHNWUR
0XGULN$OD\GUXV'U,QJ
3M66HNSURGL0DJLVWHU7HNQLN(OHNWUR
'LDQ:LGL$VWXWL6707
.DSURGL0DJLVWHU7HNQLN,QGXVWUL
/LHQ+HUOLDQL.XVXPDK'U 07
ϰϲ 6HNSURGL0DJLVWHU7HNQLN,QGXVWUL
+DUGLDQWR,ULGLDVWDGL,U3K'
.HSDOD3XVDW6WXGL3URJUDP3DVFD
+0+DULG]$LPD3URI'U
.DEDJ7DWD8VDKD3DVFDVDUMDQD
$QZDU,NKVDQ6(00
.DUR3HQJHOROD)DVLOLWDV.DPSXV0HQWHQJ
$VHS1RRUVDSWR,U06L
',5(.725$77(.12/2*,,1)250$6, 3M6'LUHNWXU7HNQRORJL,QIRUPDVL
0XMLRQR6707
.HSDOD3XVDW2SHUDVLRQDOGDQ6XSSRUW6\VWHP ,QIRUPDVL
0XKDPPDG5LITL6NRP 0.RP
3M6.HSDOD3XVDW3HQJNDMLDQ6ROXVL6LVWHP,QIRUPDVL
0XMLRQR6707
.HSDOD3XVDW3HQJHPEDQJDQ6ROXVL6LVWHP,QIRUPDVL
$ULHI5LIDL'ZLQDQWR6.RP
',5(.725$7&,%8%85 'LUHNWXU2WRULWDV&LEXEXU
+HQQ\*DPELUR,U06L
.DUR$GP8PXP
-XQDHGL6(00
.DUR$GP$NDGHPLN .HPDKDVLVZDDQ
6XSUD\LWQR66RV00
.HSDOD%DJLDQ.HXDQJDQ
(G\6XU\DGL6(
3HPELQD.HPDKDVLVZDDQ'LUHNWRUDW.HPDKDVLVZDDQ
'HQWD0DQGUD3UDGLSWD6'V 06L
3MV6HNSURGL3DVFDVDUMDQD.DPSXV'
$KPDG+LGD\DW6XWDZLMD\D '%$
3MV6HNSURGL)7.DPSXV'
$OID)LUGDXV6707
3MV6HNSURGL$NXQWDQVL.DPSXV'
1HQJ]LK6($N06L
3MV6HNSURGL0DQDMHPHQ.DPSXV'
+LUGLQLV6(00
3MV6HNSURGL3VLNRORJL.DPSXV'
/DLOD0HLOL\DQGUH,QGDK: 3K'
3MV6HNSURGL.RPXQLNDVL.DPSXV'
'LFN\$QGLND66RV06L
3MV6HNSURGL)DVLONRP.DPSXV'
<XVWLND(UOLDQL6NRP00
3MV6HNSURGL)73'.DPSXV'
6XQDUZDWL66Q06L
.DEDJ3HQJKXEXQJ
'LGLN.DU\DGL6+
'$)7$53(-$%$767$)$+/,5(.725 6WDI$KOL5HNWRU%LGDQJ3HPDVDUDQ
6WDI5HNWRU%LGDQJ.RPXQLNDVL
$WPDGML6XPDUNLGMR00
ϰϳ 6WDI5HNWRU%LGDQJ3HQHOLWLDQ
-DQ)ULH6LKLWH060
.HSDOD3XVDW6WXGL3HUXEDKDQ,NOLP
(OL\DQL'U,U
'$)7$53(-$%$780%&& .HSDOD3XVDW80%&DUHHUGDQ7UDLQLQJ&HQWHU
:DFK\X+DUL+DML6.RP 00
'$)7$53(-$%$7)$.8/7$6'(6$,1'$16(1,.5($7,) 'HNDQ
(GL0XODGL,U06L
:DNLO'HNDQ
7LQ%XGL8WDPL,U07
:DNLO'HNDQ
'DQWR6XNPDMDWL6706F
.HWXD3URJUDP6WXGL7HNQLN6LSLO
0DZDUGL$PLQ,U07
3M66HNUHWDULV3URJUDP6WXGL7HNQLN6LSLO
$FHS+LGD\DW6707
.HWXD3URJUDP6WXGL7HNQLN$UVLWHNWXU
-RQL+DUGL,U07
6HNUHWDULV3URJUDP6WXGL7HNQLN$UVLWHNWXU
$EUDKDP6HQR%DFKUXQ67 0$UVW
6HNUHWDULV3URJUDP6WXGL7HNQLN$UVLWHNWXU.DPSXV'
5DKLO0XKDPPDG+DVEL 0$UFK
3M6.HWXD3URJUDP6WXGL'HVDLQ3URGXN
+DG\6RHGDUZDQWR670'V
3MV6HNSURGL'HVDLQ3URGXN
=XOILNDU6\DEDQ63G0'V
3MV6HNSURGL'HVDLQ3URGXN
/XNPDQ$ULHI6'V06Q
'$)7$53(-$%$7)$.8/7$67(.1,. 3M6'HNDQ
3URI'U&KDQGUDVD6RHNDUGL
:DNLO'HNDQ
$QGL$GULDQV\DK'U0(QJ
3M6.HWXD3URJUDP6WXGL0HVLQ
3URI'U&KDQGUDVD6RHNDUGL
6HNUHWDULV3URJUDP6WXGL0HVLQ
,PDP+LGD\DW6707
.HWXD3URJUDP6WXGL(OHNWUR
<XGKL*XQDUGL,U07
3M66HNUHWDULV3URJUDP6WXGL(OHNWUR
)LQD66707
.HWXD3URJUDP6WXGL7HNQLN,QGXVWUL
0XKDPPDG.KROLO6707
3M66HNUHWDULV3URJUDP6WXGL7HNQLN,QGXVWUL
5H]D7DUXQD6XKDGD6707
'$)7$53(-$%$7)$.8/7$6,/08.20387(5 'HNDQ
%DPEDQJ+DUL\DQWR'U07
ϰϴ :DNLO'HNDQ
$FKPDG.RGDU'UV07
:DNLO'HNDQ
7UL'DU\DQWR6707
.HWXD3URJUDP6WXGL7HNQLN,QIRUPDWLND
6DEDU5XGL\DQWR6.RP 0.RP
6HNUHWDULV3URJUDP6WXGL7,QIRUPDWLND
8PPL\6DODPDK6.RP 006,
.HWXD3URJUDP6WXGL6LVWHP,QIRUPDVL
1XU$QL67006,
3M66HNUHWDULV3URJUDP6WXGL6LVWHP,QIRUPDVL
%DJXV3ULDPERGR6707,
6HNUHWDULV3URJUDP6WXGL6LVWHP,QIRUPDVL
6XOLV6DQGLZDUQR6.RP 0.RP
6HNUHWDULV3URJUDP6WXGL6LVWLP,QIRUPDVLGDQ7HNQLN $UGL\DQV\DK6707, ,QIRUPDWLND.DPSXV' '$)7$53(-$%$7)$.8/7$6(.2120, 'HNDQ
:LZLN8WDPL'U06
:DNLO'HNDQ6XPEHU'D\DGDQ.HXDQJDQ
'UV:DZDQ3XUZDQWR00
:DNLO'HNDQ,QRYDVLGDQ.HPDKDVLVZDDQ
'U<XGKL+HUOLDQV\DK06L
.HWXD3URGL6WUDWD0DQDMHPHQ
5LQD$VWLQL'U00
6HNUHWDULV3URGL6WUDWD0DQDMHPHQ
/XQD+DQLQJVLK6(0(
6HNUHWDULV3URGL6WUDWD0DQDMHPHQ
+HVWL0DKHVZDUL6(06L
.HWXD3URGL6WUDWD$NXQWDQVL
+DUQRYLQVDK'U06L
6HNUHWDULV3URGL6WUDWD$NXQWDQVL
1XUOLV'UD06L$N
6HNUHWDULV3URGL6WUDWD$NXQWDQVL
'LDK,VNDQGDU6(06L
.HWXD3URJUDP'LSORPD,,,0DQDM3HUXVDKDDQ
7UL:$K\RQR6(00
.HWXD3URJUDP'LSORPD,,,$NXQWDQVL
6UL5DKD\X6(06L
'$)7$53(-$%$7)$.8/7$6,/08.2081,.$6, 'HNDQ
$JXVWLQD'U06L
:DNLO'HNDQ
$5DFKPDQ+,'UV06L
:DNLO'HNDQ
'U$KPDG0XO\DQD06L
3M6.HWXD%LGDQJ+XPDV
'U(OO\<XOLDZDWL06L
3M66HNUHWDULV%LGDQJ3XEOLF5HODWLRQ
1RYL(UOLWD66RV0$
3M66HNUHWDULV%LGDQJ3XEOLF5HODWLRQ
0DUZDQ0DKPXGL'UV06L
ϰϵ .HWXD%LGDQJ%URDG&DVWLQJ
)HQL)DVWD6(06L
3M66HNUHWDULV%LGDQJ%URDG&DVWLQJ
'LFN\$QGLND66RV06L
3M66HNUHWDULV%LGDQJ%URDG&DVWLQJ
$IGDO0DNNXUDJD3XWUD 66RV06L
.HWXD%LGDQJ0DUFRP $GYHUWLVLQJ
3M66HNUHWDULV%LGDQJ0DUFRP $GYHUWLVLQJ
,UD3XUZLWDVDUL0,NRP
.HWXD%LGDQJ&RPPXQLNDVL9LVXDO
$KPDG0XO\DQD'U06L
3M66HNUHWDULV%LGDQJ6WGL.RPXQLNDVL9LVXDO
6XQDUZDWL66Q06L
3(-$%$7)$.8/7$636,.2/2*, 'HNDQ
$$$QZDU3UDEX006L 'U
3M6:DNLO'HNDQ
66ODPHW6XOLVWL\RQR'UV 06L
3M6.HWXD3URJUDP6WXGL
0XKDPPDG,TEDO'U06L
6HNUHWDULV3URJUDP6WXGL3VLNRORJL.DPSXV'
5L]N\'DZDQWL66L03VL
4.1.5 Sekilas Tentang Paduan Suara Mahasiswa Universitas Mercu Buana Pada tahun 1989 Universitas Mercu Buana mewisuda sarjana untuk pertama kalinya, untuk mengisi acara tersebut perlu adanya lagu-lagu yang akan ditampilkan antara lain Indonesia Raya, Mars Universitas Mercu Buana, Hymne Universitas Mercu Buana dan lagu persembahan lainnya. Atas dasar tersebut maka pimpinan Universitas Mercu Buana menugaskan Pembantu Rektor Bidang III/Kemahasiswaan untuk menseleksi para mahasiswa yang mempunyai minat dan bakatnya dibidang menyanyi , maka pada tanggal 23 Oktober 1989 terbentuklah Unit Kegiatan Mahasiswa Kesenian yang didalamnya terdiri dari Bidang Paduan suara, Bidang Tari Dan Bidang Teater. Dalam perjalanannya, maka minat mahasiswa akan tari sangat berkurang sehingga Unit Kegiatan Mahasiswa Kesenian mengalami kevakuman, hanya
ϱϬ
Bidang Paduan Suara dan Teater yang masih berkembang dan mengalami perubahan status menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa dan Unit Kegiatan Teater. Unit Kegiatan Mahasiswa Paduan Suara Universitas Mercu Buana (PSM UMB) dalam perjalannya hingga tahun 2006 hanya berlatih menjelang akan diadakan Wisuda sehingga tidak ada prestasi-prestasi yang menonjol, baru mulai tahun 2007 PSM UMB dengan perlahan tapi pasti mulai mengadakan serangkaian kompetisi-kompetisi antara lain Juara 3 NFF UI Kedua ,tahun 2007 , juara 3 dan performance terbaik dalam NFF UI Ketiga tahun 2008 , juara 2 NFF UI keempat tahun 2009 dan Performance terbaik dalam Temkomsel Choir Competition tahun 2010. Dengan bekal , semangat yang tinggi dari para anggota, pengurus PSM UMB dan dukungan yang besar dari Bapak Dr. Arissetyanto Nugroho selaku Rektor Universitas Mercu Buana
serta bekal sebagai juara 1 dalam NFF UI
kelima tahun 2011, maka UKM PS UMB pada tahun 2012 mampu membuktikan dan bersaing di tingkat Nasional dengan memdapatkan predikat Juara Umum Kompetisi Nasional pada Lomba Paduan Suara Univeritas Semarang ke VII di Semarang tanggal 26-27 Juni 2012. Melihat prestasi yang dicapai oleh PSM UMB beberapa tahun yang lalu , maka Bapak Dr. Arissetyanto Nugroho selaku Rektor Universitas Mercu Buana melihat kemungkinan-kemungkinan PSM UMB mempu
bersaing di tingkat
Internasional. Untuk melakukan kompetisi keluar negeri membutuhkan dana yang sangat besar sedangkan keuangan dari pada PSM UMB tidak memcukupi, maka dengan bantuan Bapak Rektor untuk mencarikan sponsor – sponsor, sehingga pada
ϱϭ
bulan November Tahun 2012 berangkatlah PSM UMB ke Guangzhou China dengan meraih medali emas untuk kategori Mixed Choir dan Folklore pada Guangzhou Open Choir Championship, medali emas untuk kategori Mix Choir dan medali Platinum untuk kategori Folklore pada Xinghai Prize Inteernatioal Choir Championship . Sedangkan pada bulan Juli 2013 PSM berangkat ke bali untuk mengikti 2nd Bali Choir International Championship dan meraih peringkat pertama untuk kategori Female Choir serta meraih medali emas untuk Folklore.
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara antara penulis dengan key informan yaitu Ibu Irmulan Sati selaku Kepala Biro Humas mengenai strategi publikasi yang dilakukan oleh Biro Humas Universitas Mercu Buana melalui unit kegiatan mahasiwa Paduan Suara, penulis mendapat gambaran dan informasi secara real dan lengkap sehubungan dengan kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan strategi publikasi serta indicator keberhasilan dari strategi yang dilakukan. Wawancara ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 16 Juli 2014 bertempat di ruang Biro Humas dan Customer Care Universitas Mercu Buana, Jalan Raya Meruya Selatan No. 01, Kembangan, Jakarta Barat. Selain itu, untuk mendukung informasi yang dibutuhkan sehubungan dengan kegiatan Paduan Suara Mahasiswa Universitas Mercu Buana, Penulis juga melakukan wawancara dengan Bapak Dr. Ir. Arissetyanto Nugroho, MM selaku Pembina Paduan Suara periode 2013 – 2017 sekaligus Rektor Universitas Mercu Buana. Beliau sangat mendukung Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan suara, karena beliau menilai bahwa dari Paduan suara akan tercipta harmonisasi
ϱϮ
antara koqnisi dan afeksi. Tidak hanya olah suara tetapi juga olah rasa sehingga dapat menumbuhkan rasa empati. Hal tersebut dinyatakan pada sesi wawancara tanggal 12 Juli 2014. Berikut adalah petikan wawancara tersebut : ”…Jadi ketika kompentesi afeksi, psikomotorik dan koqnitif itu terintegrasi. saya melihat kita harus melakukan strategi prioritas. Jadi dari 17 UKM yang ada, yang kita mau kembangkan itu apa. Bukan berarti kita ada anak emas atau anak tiri, tapi dimana – mana organisasi dengan berbagai sumber daya pasti ada prioritas. Jadi kita memberikan, memsupport UKM UKM yang memang berpotensi sebagai lokomotif dan yang lainnya menjadi gerbongnya…”
Artinya bahwa UKM Paduan Suara merupakan salah sarana dalam strategi publikasi yang dilakukan oleh Biro Humas Universitas Mercu Buana dalam mengupayakan strategi branding sebagai World Class Univerity.
4.2.1 Strategi Biro Humas dalam mempublikasikan UKM Paduan Suara
Pada hakikatnya, strategi dalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana perencanaan operasinya.
Strategi Biro Humas dan Customer Care Universitas Mercu Buana dalam mempublikasikan UKM Paduan suara dilakukan dengan menerbitkan dan menyebarluaskan media – media publikasi dan juga menjaga hubungan dengan media ( media relations). Media publikasi tidak hanya yang bersifat unpaid publicity namun juga paid publicity seperti advertorial. Hal ini didukung oleh pihak rektorat sehingga mempermudah Biro Humas untuk melakukan kegiatan publikasi.
ϱϯ
Strategi publikasi yang dilakukan Biro Humas Universitas Mercu Buana berdasarkan pada focus penelitian peneliti melalui langkah – langkah yaitu:
1. Mengidentifikasi Masalah Biro Humas Universitas Mercu Buana dalam melakukan strategi publikasi tentunya harus dapat melihat kebutuhan dari organisasi. Saat ini, Universitas Mercu Buana dalam misinya menuju World Class University tentunya sangat memerlukan pencitraan atau reputasi sebagai Perguruan Tinggi yang memenuhi standar sebagai World Class University. Biro Humas Universitas Mercu Buana menyadari bahwa Universitas Mercu Buana belum dapat dikategorikan sebagai Research University, sehingga pihak universitas akan mempublikasikan dari sisi kreatif. Hal ini dipertegas melalui pernyataan Ibu Irmulan Sati, beliau mengatakan bahwa : “Sebenarnya World Class Univeristy bukan lagi ambisi…tadi sudah menjadi…dibilang capaian sih belum, tapi kita sudah mengambil positioning itu…World Class University dari sisi prestasi seni, kreatif..kalo mungkin kampus – kampus lain..karena memang kita bukan research university ya…jadi harus dibedain. Kita bukan seperti UI yang sudah mengikuti…yang diambil adalah research – research nya ….journal – journalnya…saya kita tidak begitu. Karena memang dari awal Pak Probo sebagai pendiri Mercu Buana ini sudah menekankan bahwa Mercu Buana itu masuk di level yang sifat sosialnya lebih tinggi dibanding profitnya ya… maka kita banyak sekali support kepada calon – calon mahasiswa yang berprestasi tetapi tidak mampu. Nah untuk meng-create orang – orang yang potensinya seperti ini kan tidak bisa dilihat dari sudut akademisnya saja tapi dia punya potensi – potensi lain yang non akademis. Ternyata dari sisi seni, banyak sekali mahasiswa – mahasiswa yang bisa expose Mercu Buana dari sisi kreatifnya.”
2. Menetapkan Tujuan Menurut Bapak Arissetyanto, dalam suatu organisasi harus memiliki lokomotif sehingga dapat menarik gerbong – gerbong dibelakangnya. Paduan
ϱϰ
Suara dipilih sebagai lokomotif untuk memimpin kegiatan kemahasiswaan sekaligus mewakili Universitas karena seni suara dapat dinikmati oleh berbagai kalangan atau bersifat lebih universal. Selain itu, jika kita lihat di berbagai Universitas terkenal contohnya seperti Harvard University, pastinya memiliki Paduan Suara yang terkenal dengan berbagai prestasi. Universitas sebagai lembaga pendidikan haruslah tampil berbeda dengan lembaga kursus, dimana tidak hanya otak yang pintar yang dibutuhkan namun juga badan yang sehat dan memiliki empati. Hal tersebut dapat dihasilkan dari kegiatan Paduan Suara. Lebih lanjut lagi Bapak Arissetyanto juga menjelaskan bahwa Paduan Suara juga dapat meningkatkan soft skill dimana harus mengikuti conductor dimana peserta paduan suara harus dapat membedakan dan mengetahui kapan harus memberikan suara tinggi dan suara rendah. Disampaikan juga oleh Bapak Arissetyanto bahwa “…dalam 25 tahun perjalanannya memang selama ini memang hanya berkiprah di level lokal dan paling wisuda. Tapi sejak saya mengabdi di UMB dan kemudian menjabat sebagai rektor pada tahun 2006, kita melakukan strategi branding. Dalam arti UMB ini mau dikenal sebagai apa? …”
3. Merumuskan Strategi dan Tindakan Dalam menyusun strategi dalam mempublikasikan Universitas Mercu Buana, tidak hanya focus terhadap strategi publikasi semata namun juga terhadap strategi reputasi dan personal, Ibu Irmulan sati mengatakan bahwa “Kalau bicara strategi, saya sebenarnya lebih focus terhadap berbagai strategi ya…kita ada strategi Publisitas, strategi untuk reputasi dan satu lagi untuk personal ya. Saya mengacu pada publisitasnya….strategi publisitas dan reputasi. Kenapa? Karena untuk grade reputasi lembaga kan harus dibentuk dari berbagai persepsi salah satunya itu eksplorasi dan publikasi dari prestasi – prestasi akademis dan non akademis dari mahasiswa.”
ϱϱ
Strategi Publikasi yang dilakukan oleh Biro Humas Universitas Mercu Buana ada kaitannya dengan misi Universitas sebagai World Class University. Pembentukan reputasi sebagai World Class University salah satunya adalah dengan banyak prestasi yang diraih dalam skala internasional. Hal ini juga sudah dibuktikan oleh UKM Paduan Suara, lebih lanjut Pak Arissetyanto menyatakan bahwa “Dengan masuknya UMB dalam rangking world class di Webo itu kan menambah motivasi kita untuk bisa berbuat yang lebih baik….” Hal ini juga disampaikan oleh Ibu Irmulan Sati bahwa “Sebenarnya World Class Univeristy bukan lagi ambisi… tapi kita sudah mengambil positioning itu…World Class University dari sisi prestasi seni, kreatif..”
4. Penetapan Khalayak dan Memilih Media Publikasi yang dilakukan oleh Biro Humas Universitas Mercu Buana, tentunya harus tepat sasaran. Karena jika tidak maka akan sia – sia semua publikasi yang dilakukan. Penetapan khalayak ini tidak hanya dinyatakan oleh ibu Irmulan Sati, beliau menyampaikan bahwa : “Untuk sasaran khusus ya….kita ke calon konsumen ya…remaja…usiausia SMA itu…SMP SMA lah…kalau secara umumnya stakeholder ya…masyarakat umum, pemerintah,media massa, orang tua, calon mahasiswa.” Setelah adanya penetapan khalayak, maka untuk mempublikasikan prestasi yang diraih oleh UKM Paduan Suara, maka Biro Humas harus memilih media yang tepat agar strategi publikasi dapat terlaksana sesuai dengan strategi yang ditetapkan.
ϱϲ
Untuk mewujudkan perencanaan tersebut, Biro Humas melakukan kerjasama dengan media baik itu cetak maupun electronic, seperti yang dinyatakan oleh Ibu Irmulan sati bahwa “…Jadi kita sudah ada kerja sama dengan mass media…komplit ada TV, Radio, On line , Cetak ya…Regional…Nasional dan Internasional yang akan support kita setiap ada program – program yang berkaitan dengan kegiatan mahasiswa.” “Keluar negeri juga kita melibatkan wartawan juga, jadi kalau beberapa seperti kemarin ke Vietnam…ke China kita juga melibatkan beberapa media ….RRI… maaf…ada RCTI, ada jawapos, kemudian ada metro tv. Kemudian yang ke Singapore kemarin kita libatkan Antara.” Gambar 4.1 Liputan Konser Paduan Suara UMB di Media TV
Sumber : www.youtube.com 5. Menyusun Taktik Dalam mempublikasikan program – program yang dilakukan oleh Universitas Mercu Buana baik akademis maupun non akademis sudah memiliki plan ( perencanaan ) yang disusun untuk 1 tahun penuh. Hal tersebut merupakan pernyataan dari Ibu Irmulan Sati selaku Kepala Biro Humas Universitas Mercu
ϱϳ
Buana dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal 16 Juli 2014, beliau menyatakan : “Kita sudah punya plan, jadi selama setahun itu program – program apa saja yang bisa kita plan untuk publikasi ke luar.” Dalam melakukan publikasi dalam hal ini publikasi UKM Paduan Suara , Biro Humas Universitas Mercu Buana membagi menjadi 2 publikasi yaitu Free Publicity dan Paid Publicity sesuai dengan jenis – jenis publikasi yang dibahas di Bab II, informasi ini didapat melalui wawancara dengan Ibu Irmulan Sati, beliau menjabarkan bahwa “…jadi ada yang model free publicity ada yang paid publicity….kalo free publicity seperti tadi ya..ada tadi ya ada wartawan…Konferensi Press, doorstop…kemudian untuk yang paid publicity, kita pasang advertorial…advertorial, iklan kemudian publikasi – publikasi yang sifatnya free publicity itu biasanya kita undang mereka untuk liputan. “ Gambar 4.2 Gambar Advetorial UMB
Sumber : Arsip Biro Humas dan Customer Care Universitas Mercu Buana
6. Menyusun Anggaran Khusus bagi UKM berprestasi, Universitas Mercu Buana menyediakan dana khusus untuk mendukung kegiatan dan publikasi, Bapak Arissetyanto menyatakan bahwa
ϱϴ
“…ada pendanaan yang didapat dari berbagai hal, terutama pendanaan dari kampus sendiri itu otomatis ada. sejak tahun kemarin ada dana untuk program unggulan untuk masing – masing itu 100 juta.” Sebagai UKM yang menjadi trendsetter, Ketua dan anggota Paduan Suara menyadari bahwa mereka mengemban suatu amanat dari Universitas dalam setiap kegiatan dan kompetisi yang diikuti oleh PSM UMB, Reza Irfandi selaku Ketua Paduan Suara mengatakan bahwa “…support dari kampus yang sedemikian besar, itu pasti menandakan kalau kampus mensupport kita untuk…setidaknya adalah untuk kontribusi terhadap UMB…” 7. Menentukan Staff Seperti yang sudah dijabarkan pada latar belakang penelitian, bahwa dalam mempromosikan lembaga pendidikan tidak seperti mempromosikan product pada umumnya, dibutuhkan strategi khusus sehingga kepercayaan stakeholder dan juga calon mahasiswa dapat dibangun sesuai dengan prestasi yang dimiliki oleh lembaga pendidikan tersebut. Hal ini juga yang dilakukan oleh Universitas Mercu Buana dimana Unit Kegiatan Mahasiswa di jadikan salah satu sarana untuk publikasi, salah satunya melalui UKM Paduan Suara. Pernyataan tersebut dipertegas oleh ibu Irmulan, beliau mengatakan bahwa “…Paduan Suara ini sebagai salah satu UKM terbaik yang memang di alokasikan sebagai trendsetter. indikatornya adalah pertama UKM itu harus mempunyai prestasi nasional maupun internasional selama 5 tahun berturut – turut dan itu sudah dibuktikan oleh Paduan Suara.” Pemilihan UKM Paduan suara menjadi trendsetter atau role model mewakili nama Universitas Mercu Buana dilakukan melalui suatu proses, seperti dijelaskan oleh Ibu Irmulan bahwa
ϱϵ
“…..kita kan punya suatu proses pengambilan keputusan namanya memo koordinasi program. Memo koordinasi program itu kan implementasi dari visi misi dan strategi nya UMB.nah di situ sudah ditentukan bahwa kita punya sekitar 16 atau 18 UKM …plus UKK ( Unit Kegiatan Khusus). tidak semuanya bisa di ekspos sebagai UKM terbaik. Paduan Suara ini sebagai salah satu UKM terbaik yang memang di alokasikan sebagai trendsetter.” 8. Evaluasi Hasil Publikasi Setelah melakukan berbagai kegiatan publikasi baik melalui media cetak, elektronik maupun media on line, untuk mengetahui hasil dari publikasi tersebut Biro Humas Universitas Mercu Buana melakukan serangkaian evaluasi. Evaluasi yang dilakukan dengan berpatokan beberapa indicator. Ibu Irmulan Sati menjelaskan mengenai indicator tersebut, beliau mengatakan bahwa “….satu …dilihat dari advertising value equilavent. Jadi misalnya kalau saya mengundang wartawan trus di release sama mereka, berarti free publicity dong, saya ga perlu bayar advertorial. Nah tapi dimuat. Tinggal dilihat aja…dihitung berapa kolom kali berapa mm kolom,tapi itu memang yang paling sederhana. Yang kedua, liputan wartawan..meraka datang…kita undang…mereka mau datang… menurut saya itu sudah point. Yang ketiga, kalo paid publicity kan ga perlu saya hitung…karena toh…Cuma kalo paid publicity, saya menghitungnya terpaan ya…artinya leadershipnya dari media – media itu berapa ? kemudian yang berikutnya kalau di website dari fisik ya…like-nya mereka berapa, kan kita di sini setiap minggu ada info dari facebook berapa. Kenaikan…penurunan berapa….nah kalo info – info yang sifatnya nasional, internasional dan prestasi biasanya nilainya tinggi. Kita mulai tunjuk itu, sama tingkat kedatangan ya…terbacaan newsletter, buku – buku cetak kita yang kita publish di anak – anak SMA. Sekolah – sekolah itu.”
Evaluasi yang dilakukan oleh Biro Humas, merupakan suatu ukuran agar dalam melakukan perencanaan strategi publikasi pada program berikutnya, tujuan dari publikasi itu sendiri dapat tercapai. Selain itu, dari evaluasi juga dapat ukur, bagaimana pencitraan ( reputasi) yang terbentuk baik itu bagi stakeholder maupun calon mahasiswa. Dari
ϲϬ
pencitraan (reputasi) yang dibentuk maka akan timbul awareness, hal ini disampaikan oleh Ibu Irmulan Sati : “Kalau saya, humas itu kan publikasi itu tujuannya yang pasti mengcreate reputasi, setelah reputasi apa…yang pasti memunculkan partisipasi dari stakeholder. Perkara partisipasi kalau dari saya kan bukan dari segi mereka beli productnya Mercu Buana, karena itu kan marketing ya. Kalo PR kan yang penting awareness orang…awareness stakeholder terhadap brandnya UMB itu tinggi….”
4.3 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian, strategi publikasi yang akan dilakukan oleh suatu organisasi sangat menunjang suatu pencitraan atau reputasi bagi organisasi tersebut. Terlebih lagi jika hal itu dilakukan oleh lembaga atau organisasi pendidikan. Dimana organisasi pendidikan, dalam hal ini Universitas pasti di lihat dari prestasi yang sudah diraih oleh lembaga pendidikan tersebut. Baik itu secara akademis maupun non akademis. Dalam strategi publikasi, Public Relation harus berpegang pada langkah – langkah seperti mengidentifikasi masalah, menetapkan tujuan, merumuskan strategi,
pelaksanaan
publikasi,
menyusun
taktik,
menyusun
anggaran,
menentukan staff, dan evaluasi. Hal ini sudah dijabarkan pada hasil penelitian, dimana seluruh tahapan – tahapan tersebut sudah dilakukan oleh Biro Humas Universitas Mercu Buana. Sehingga dalam pencapaian tujuan dari publikasi dapat tercapai. Karena jika Biro Humas tidak melakukan langkah – langkah melalui tahapan – tahapan yang benar, maka dapat dipastikan tidak adanya planning yang baik dan tidak terorganisasinya kegiatan publikasi itu sendiri. Strategi Publikasi yang dilakukan oleh Biro Humas Universitas Mercu Buana dalam membentuk reputasi ( citra ), salah satunya adalah dengan
ϲϭ
mengekpos UKM Paduan Suara. Dimana UKM Paduan Suara merupakan UKM berprestasi baik di Regional, Nasional maupun Internasional.
. Citra adalah
kesan, perasaan, gambaran diri public terhadap perusahaan; kesan yang hanya dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek, seseorang atau organisasi.33 Dalam teori Soleh Sumirat dan Elvinaro Ardiyanto,dengan jenis-jenis citra yang ada, Citra Perusahaan (Corporate Image)adalah citra yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya, bagaimana menciptakan citra perusahaan
(corporate
image)
yang positif,
kualitas
pelayanan
prima,
keberhasilan dalam bidang marketing, hingga berkaitan dengan tanggung jawab social. Menurut teori dari Frank Jefkins dan Daniel Yadin, suatu perusahaan memiliki citra yang negative atau positif melalui kesan yang benar berdasarkan pengalaman, pengetahuan serta pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya. Dalam hal ini,citra yang dihasilkan strategi publikasi adalah Universitas Mercu Buana sebagai Universitas Swasta merupakan salah satu Universitas berkelas World Class University. Proses menganalisa data merupakan hasil penelitian yang yang dilakukan, adalah untuk mencari hubungan antara teori atau konsep yang yang ada dengan penelitian yang telah diperoleh. Dalam analisa data ini peneliti akan menguraikan isi penelitian yang diperoleh dari wawancara yang mendalam dan data-data lain,
33
Soleh Sumirat & Elvinaro Ardiyanto, Dasar-Dasar Public relations.(Jakarta, Remaja Rosadakarya, 2002). Hal 111
ϲϮ
sehingga dapat memberikan gambaran mengenai tahapan strategi publikasi yang dilakukan oleh Biro Humas Universitas Mercu Buana. Biro Humas (Public relations) Universitas Mercu Buana sudah melakukan salah satu fungsinya yaitu berperan sebagai penyampai arus informasi mengenai organisasi kepada khalayak. Setiap fungsi dan tugas public relations adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan infomasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh publik.34 Dalam struktur organisasi, biro humas universitas Mercu Buana memiliki posisi yang strategi, dimana biro humas langsung di monitoring oleh rektorat. Hal ini sangat mendukung kegiatan publikasi yang dilakukan karena dengan begitu dapat mempercepat pengambilan keputusan. Strategi publikasi yang dilakukan oleh biro humas universitas mercu buana memiliki tujuan yaitu membentuk reputasi, branding dan awareness dari stakeholder maupun khalayak luar seperti calon mahasiswa, orang tua calon mahasiswa maupun masyarakat umum. Pembentukan reputasi juga dilihat dari prestasi internasional yang diraih oleh UKM Paduan suara, diantaranya Juara 1 pada kompetisi “Ghuanzhou International Open Competition 2013”, Juara 1 “ Xinghai Prize International Choir Championship 2013”. Prestasi yang akhirnya diliput oleh berbagai media tersebut semakin mengukuhkan Universitas Mercu Buana sebagai World Class University.
34
Rosady Ruslan, Manajemen Relations dan Media Komunikasi, PT. Jaya Grafindo Persada, Hal13
ϲϯ
Peraihan status World Class University tentunya didukung oleh berbagai hal, selain penilaian secara akademik tapi juga juga prestasi non akademik. Strategi publikasi yang dilakukan oleh biro humas dalam rangka mengukuhkan Universitas Mercu Buana dilakukan secara continue. Artinya bahwa publikasi yang dilakukan secara berkala dan berkelanjutan mendukung pembentukan reputasi itu sendiri. Karena pada dasarnya masyarakat akan aware terdapat sesuatu hal jika informasi yang diterima berulang – ulang. Pemilihan objek publikasi juga merupakan salah satu faktor penting. Dalam hal ini, salah satu objek utama yang dipilih adalah UKM Paduan Suara dimana UKM ini sudah banyak mengukir prestasi baik nasional maupun internasional, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Evaluasi dari strategi publikasi yang dilakukan oleh Biro Humas Universitas Mercu Buana salah satunya yaitu dapat dibuktikan dari respon masyarakat dalam penanyangan liputan pada program tv Wide Shot di Metro TV. tanggapan dan saran dari para penonton merupakan suatu indicator bahwa adaya awareness dari masyarakat. Lebih lanjut lagi, dalam evaluasi terdapat juga indicator keberhasilan seperti advertising value equivalent, dimana hal ini dapat dilihat dari kehadiran wartawan yang diundang untuk meliput dan dimuatnya berita pada media tersebut. Penghitungan juga dilakukan dengan banyaknya kolom dikali berapa panjang (mm) dari berita yang dimuat.
Yang kedua,
kehadiran wartawan untuk meliput suatu acara, dan yang ketiga dari leadership media – media yang meliput.