BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Karakteristik Subjek 4.1.1 Deskripsi Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta Bab ini merupakan pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Penelitian dilakukan di lingkungan fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta. Fakultas Psikologi di Universitas Mercu Buana berdiri pada tahun 2006 dengan bekerjasama dengan fakultas Psikologi Universitas Indonesia untuk memberikan kualitas akademik yang baik. Dosen yang mengajar di Psikologi Universitas Mercu Buana merupakan dosen-dosen terbaik lulusan dari universitas ternama di Indonesia, di antaranya lulusan Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, dan Universitas Padjajaran. Salah satu dosen yang mengajar di Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta dan banyak dikenal oleh masyarakat adalah Tika Bisono M.Psi. Pada tanggal 7 oktober 2011 Psikologi Mercu Buana mendapatkan akreditasi B, hal ini juga membuat Psikologi Mercu Buana menjadi pilihan yang tepat untuk masyarakat yang ingin berkuliah mengambil jurusan psikologi. Jumlah mahasiswa di psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta pada awal berdirinya fakultas ini tidak terlalu banyak. Tahun 2006 mahasiswa yang terdaftar berjumlah 36 mahasiswa, kemudian di tahun 2007 jumlah mahasiswa menjadi 22 mahasiswa. Pada tahun 2008 mahasiswa berjumlah 46, tahun 2009 mahasiswa
32
berjumlah 56, tahun 2010 terjadi penurunan lagi menjadi 51 mahasiswa, dan terakhir tahun 2011 mahasiswa yang ada berjumlah 68 mahasiswa. Kebanyakan mahasiswa Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta bertempat tinggal di Tangerang. Waktu tempuh perjalanan mereka dari rumah menuju kampus sekitar 30 menit sampai 1 jam 30 menit. Di perjalanan menuju kampus itulah sering kali mahasiswa mengisi waktunya dengan mendengarkan musik, termasuk musik melankolis. Mahasiswa biasanya mendengarkan musik menggunakan telpon genggam, mp3 atau mp4 player. Semua itu membuat mahasiswa bisa mendengarkan musik kapan saja dan di mana saja. Selama di lingkungan kampus, saya juga sering melihat para mahasiswa psikologi mendengarkan musik hampir di setiap waktunya. Saat belajar di kelas juga banyak mahasiswa yang masih mendengarkan musik, termasuk musik melankolis seperti lagu Adele yang berjudul someone like you dan lagu dari band Vieera yang berjudul takut. Mereka tampak sangat menikmati lagu-lagu tersebut hingga terdiam dan sering kali mata mereka mengeluarkan air mata. Saya juga sering kali melihat status para mahasiswa psikologi di media sosial, status mereka sering kali mengatakan lemas, tidak bersemangat, nothing special, tidak nafsu makan, ingin tidur, sakit hati, kecewa banget, ingis menangis, dan masih banyak lagi. Semua itu sesuai dengan gejala depresi yang diungkapkan oleh Dadang Hawari, hal itu semakin menguatkan penelitian tentang hubungan musik melankolis dengan depresi pada mahasiswa Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta.
33
4.1.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah mahasiswa aktif Psikologi Universitas Mercu Buana dari angkatan 2008 sampai angkatan 2011 yang berjumlah 221 mahasiswa aktif. Total sampel yang diambil berjumlah 50 mahasiswa. Sampel dipilih secara acak dengan menuliskan semua nomor induk mahasiswa psikologi tersebut dalam kertas kecil yang dimasukkan ke dalam 4 gelas sesuai angkatannya, kemudian dikeluarkan sesuai jumlah yang telah ditentukan. Dengan jumlah sampel yang dibutuhkan itu maka jumlah sampel yang di ambil dari setiap angkatan sebagai berikut: Tabel 4.1. : Jumlah Sampel Angkatan Jumlah Mahasiswa
Sampel Perangkatan
Laki-Laki
Perempuan
2008
46
46/221 x 50 = 10
5
5
2009
56
56/221 x 50 = 13
4
9
2010
51
56/221 x 50 = 12
2
10
2011
68
68/221 x 50 = 15
5
10
Jumlah
221
16
34
50
34
4.2. Validasi Instrument 4.2.1 Uji Validitas Skala Depresi Pengujian validitas ini menggunakan program SPSS versi 17.0. Validitas Instrumen dinyatakan sah apabila faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas (Sugiyono, 2008). Dari 21 item di skala depresi, ada 2 item yang tidak valid dan 19 item yang valid. Melihat tabel validitas Item, item yang tidak valid adalah item no 19 yang bernilai 0,136 dan item no 21 bernilai 0,022. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kedua item tersebut tidak valid. Kemudian dari scale statistic memperoleh nilai rata-rata depresi adalah 51,8 dan Standar Deviasi dari skala depresi adalah 9,7.
4.3. Uji Reliabilitas Skala Depresi Nilai relibilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik (Azwar, 2011). Pengujian reliabilitas di penelitian ini ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17 for window. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada output Reliability Statistic. Didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.854. Karena nilai di atas 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur dalam penelitian ini reliabel. Skor depresi terendah yang bisa didapat adalah 30 dan skor tertingginya adalah 69. Melihat tabel tersebut, maka skor depresi terendah adalah 30 yang diperoleh oleh F.L angkatan 2010. Selanjutnya untuk skor tertinggi diperoleh R.T angkatan 2011 dan S.M angkatan 2009 dengan nilai 69. Skor ideal yang harusnya 35
diperoleh oleh mahasiswa dapat dihitung dengan cara menjumlah skor terendah dan skor tertinggi yang diperoleh, kemudian dibagi 2. Maka untuk mengetahui skor idealnya dihitung skor terendah yaitu 30 ditambah skor tertinggi 69, kemudian dibagi 2 hasilnya adalah 49,5. 4.3. Pengujian Hipotesis 4.3.1. Uji Prasyarat a). Uji Normalitas Data Dari hasil uji normalitas data dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk skala depresi adalah sebesar 0,200. Selanjutnya untuk nilai signifikansi angket musik melankolis juga memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,104. Karena signifikansi untuk skala lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data depresi dan musik melankolis berdistribusi normal. Tabel 4.2. Uji Normalitas data
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic Musikmelankolis Depresi
.231 .206
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
50
.200*
.895
50
.259
50
*
.955
50
.776
.200
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
36
b). Uji Linieritas Dari hasil uji linieritas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada Linearitas sebesar 0,029. Karena signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel musik melankolis dan depresi terdapat hubungan yang linear. Tabel 4.3. ANOVA Table Sum of Mean Squares df Square
F
Sig.
DEPRESI * Between Groups (Combin 2021.305 24 84.221 1.13 .379 MUSIKMELAN ed) 2 KOLIS Linearity 400.456 1 400.456 5.38 .029 4 Deviatio 1620.849 23 70.472 .947 .550 n from Linearity Within Groups
1859.575 25 74.383
Total
3880.880 49
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil penelitian tentang hubungan antara musik melankolis dan depresi pada mahasiswa psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta didapat melalui uji statistik dengan menggunakan program SPSS versi 17.0. Teknik statistik yang dipergunakan adalah Pearson Product Moment Correlation yaitu, Tehnik untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua kelompok atau lebih (Sarwono, 2006). 37
Setelah dilakukan uji statistik menggunakan program SPSS versi 17.0, maka hubungan yang didapat dari tabel correlations adalah sebesar 0,321 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara musik melankolis dan depresi pada mahasiswa Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta. Interval untuk menyatakan suatu hubungan dari 0,25 – 0,50 itu berarti mempunyai hubungan yang signifikan (Sarwono, 2006). Tabel 4.4
Correlations musikmelankolis musikmelankolis Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N depresi
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
depresi .321* .023
50
50
*
1
.321
.023 50
50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Ho : Tidak ada hubungan antara musik melankolis dengan depresi pada mahasiswa Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta H1 : Ada hubungan antara musik melankolis dengan depresi pada mahasiswa Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta
38
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka Ho ditolak dan H1 diterima karena terdapat hubungan antara musik melankolis dengan depresi pada mahasiswa Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta. Musik yang didengar memang mempengaruhi perasaan dan perilaku dari individu seperti musik sedih yang membuat orang yang mendengarkan terbawa oleh musik tersebut (Djohan, 2009). Musik yang sering didengarkan oleh mahasiswa Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta memang kebanyakan musik – musik melankolis. Beberapa lagu di antaranya seperti Latinka dengan lagu “Aku Bisa Mati”, Kerispatih dengan lagu “ Mengenangmu ” dan “ Tapi Bukan Aku “, Vierra dengan “ Kesepian ”, SetiaBand dengan “ Saat Terakhir ”, Last Child dengan lagu “ Pedih ” dan “ Diary Depresi ”. Semua lagu itu memang berlirik sedih, sehingga dapat membuat pendengarnya meneteskan air mata. Saat ini musik melankolis seperti itu memang sangat banyak diperdengarkan melalui acara - acara musik di televisi setiap hari, di radio, di kendaraan umum, di tempat makan atau tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan. Jadi musik melankolis itu bisa didengarkan oleh mahasiswa secara sendirinya, sehingga mahasiswa dapat semakin banyak mendengarkan musik melankolis walaupun tidak ada keinginan dari dirinya untuk mendengarkan musik melankolis.
39