BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Statistik Deskriptif Statistik deskriptif bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik sampel yang
digunakan dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independen selama periode 2009 – 2013. Statistik deskriptif secara ringkas disajikan dalam table berikut : Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
N
Maximum ,9
Mean ,608
Std. Deviation ,1636
ROI
150
Minimum ,3
DPR
150
,2
,9
,517
,1673
PER
150
,3
,9
,590
,1698
PBV
150
,1
,9
,541
,1619
Valid N (listwise)
150
Sumber
: Data sekunder yang diolah menggunakan SPSS 21
Dari Tabel di atas dapat diketahui : 1. Jumalah (N) ada 150 yang selama 5 tahun yang terdiri dari variabel ROI, DPR, PER, dan PBV. 2. ROI memiliki nilai terendah 0,3 dan nilai tertinggi 0,9. Niali rata – rata (mean) 0,608 dengan standar deviasi 0,1636.
44
3. DPR memiliki nilai terendah 0,2 dan nilai tertinggi 0,9. Niali rata – rata (mean) 0,517 dengan standar deviasi 0,1673. 4. PER memiliki nilai terendah 0,3 dan nilai tertinggi 0,9. Niali rata – rata (mean) 0,590 dengan standar deviasi 0,1698. 5. PBV memiliki nilai terendah 0,1 dan nilai tertinggi 0,9. Niali rata – rata (mean) 0,541 dengan standar deviasi 0,1619.
B.
Uji Asumsi Klasik 1. Uji Asumsi Klasik Normalitas Dalam penelitian ini uji normalitas merupakan uji asumsi klasik yang pertama dilakukan.Uji normalitas dapat dideteksi dengan Jb – Test (Jarque Bera – Test). Pengambilan keputusan untuk menentukan data terdistribusi normal atau tidak adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Uji Normalitas dengan Jb – Test N
ROI
Statistic 150
Skewness Std. Statistic Error -,158 ,198
Kurtosis Std. Statistic Error -,726 ,394
DPR
150
,256
,198
-,410
,394
PER
150
,025
,198
-,959
,394
PBV
150
-,107
,198
-,091
,394
Valid N (listwise)
150
Sumber Keterangan
Jb - Test 87,393 74,294 97,963 60,016
X2 Kritis * 175,198 175,198 175,198 175,198
Putusan ** NORMAL NORMAL NORMAL NORMAL
: Data Sekunder yang diolah dengan SPSS dan Jb – Test :*X2 Kritis pada α = 5%, dan df =146, ** TN = Tidak Normal
45
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa ROI, DPR, PER dan PBV berdistribusi normal, karena meimiliki nilai Jarque Bera –Tese (JB-Test) < 175,198 (X2 Kritis). Karena semua variabel sudah berdistribusi normal, jadi tidak perlu diolah kembali dengan Logaritma Natural (Ln) 2. Uji Asumsi Linieritas Uji asumsi linieritas yang digunakan untuk menunjukan ada – tidaknya hubungan linier antar variabel eksogen dan endogem dengan menggunakan Lagrange Multiplier (LM) Test hasilnya di tunjukan pada tabel 4.4. Tabel 4.3 Uji Asumsi Linieritas Variabel Eksogen
Variabel Endogen
R2
N
N.R2
X2 Kritis
Putusan
ROI ROI ROI, DPR, PER
DPR PER
0,089 0,125
150 150
13,35 18,75
175,198 175,198
LINIER LINIER
PBV
0,056
150
8,4
175,198
LINIER
No 1 2 3
Sumber
:Data sekunder yang diolah dengan SPSS 21
Berdasarkan pada tabel 4.4 diatas:ROI terhadap DPR memiliki hubungan linier, ROI terhadap PER memiliki hubungan linier, serta ROI, DPR dan PER terhadap PBV memiliki hubungan linier. Semua variabel eksogen memiliki hubungan linier dengan variabel endogen dikarenakan nilai n.R2< X2 kritis.
46
3. Uji Asumsi Autokorelasi Uji asumsi autokorelasi yang digunakan untuk menunjukan ada – tidaknya hubungan otomatis data “sekarang” (t) dengan data “sebelumnya” (t-1), menggunakan uji Durbin – Watson (DW) hasilnya ditunjukan pada tabel 4.5
Tabel 4.4 Uji Autokorelasi Variabel
Batas DW bebas Autokorelasi du 4 - du (Minimum) (Maksimum)
DW
n
DPR
1,9
150
1,7
2,2
ROI
PER
1,8
150
1,7
2,2
ROI, DPR, PER
PBV
2,1
150
1,7
2,2
No Eksogen
Endogen
1
ROI
2 3
Sumber Katerangan
Putusan BEBAS AUTOKORELASI BEBAS AUTOKORELASI BEBAS AUTOKORELASI
: Data Sekunder yang diolah dengan SPSS 21 :n = 30 dengan k = 3
Dari tabel 4.5 diketahui bahwa nilai DW harus berada di antara du sampai dengan 4-du (1,774 – 2,226) sebagai syarat bebas autokorelasi. ROI terhadap DPR memiliki DW 1,872 yang berarti 4-du < DW > du. ROI terhadap PER memiliki nilai DW 1,760 yang berarti lebih besar 4-du < DW > du.ROI, DPR, dan PER terhadap PBV memiliki nilai DW 2,086 yang berarti lebih besar 4-du < DW > du.Jadi, tabel tersebut diketahui bahwa data variabel – variabel penelitian ROI, DPR, PER dan PBV memenuhi asumsi bebas autokorelasi.
47
C.
Uji Path Uji Path merupakan uji untuk memgukur pengaruh antar variabel.Berikut adalah
analisis lajur (Path Analysis) untuk menguji hubungan antara ROI, DPR, dan PER terhadap PBV. Hasilnya ditunjukan pada Diagram 4.1.
Gambar 4.1 Analysis Path
DPR -1,436
4,194
3,636
ROI
PBV
1,162
PER Sumber Keterangan
2,709
: Data diolah dengan SPSS 21 : Data Terlampir
Berdasarkan pada diagram 4.1 di jelaskan: ROI terhadap DPR memiliki pengaruh, karena memiliki nilai 4,194 > 0,05. ROI terhadap PER memiliki pengaruh, karena memiliki 1,162 > 0,05. ROI terhadap PBV memiliki pengaruh sebesar 3,636.
DPRterhadap PBV tidak memiliki hubungan
pengaruh secara langsung karena memiliki nilai -1,436 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Sedangkan yang terakhir pengaruh antara PER terhadap PBV sebesar 2,709.
48
D.
Hipotesis Berdasarkan hasil pengolahan yang telah dilakukan dan berdasarkan Path
Analysis (Gambar 4.1), maka untuk mengukur besarnya pengaruh dan menguji hipotesis disusun pada table dibawah ini:
1.
Pengujian Hipotesis 1 Tabel 4.5 Pengaruh ROI terhadap DPR Hipotesis 1
Sumber
Variabel Eksogen ROI
Variabel Endogen DPR
Path 4,194
: data diolah dengan SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, ROI memiliki pengaruh 4,194 terhadap DPR.Jadi, pada hipotesis pertama ROI memang memiliki pengaruh terhadap DPR.
2.
Pengujian Hipotesis 2 Tabel 4.6 Pengaruh ROI terhadap PER Hipotesis 2
Sumber
Variabel Eksogen ROI
Variabel Endogen PER
Path 1,162
: data diolah dengan SPSS 21
49
Berdasarkan table 4.6diatas, ROI memiliki pengaruh 1,162 terhadap PER. Jadi, pada hipotesis kedua ROI memang memiliki pengaruh terhadap PER. 3.
Pengujian Hipotesis 3 Tabel 4.7 Pengaruh ROI terhadap PBV Hipotesis 3a
Sumber
Variabel Eksogen ROI
Variabel Endogen PBV
Path 3,636
: data diolah dengan SPSS 21
Berdasarkan table 4.7 diatas, ROI memiliki pengaruh 3,636 terhadap PBV. Jadi, pada hipotesis ketiga ROI memang memiliki pengaruh terhadap PBV. Tabel 4.8 Pengaruh DPR terhadap PBV Hipotesis 3b
Sumber
Variabel Eksogen DPR
Variabel Endogen PBV
Path -1,436
: data diolah dengan SPSS 21
Berdasarkan table 4.8 diatas, DPR tidak memiliki pengaruh terhadap PBV karena memiliki nilai -1,436. Jadi, pada hipotesis ketiga DPR memang tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap PBV.
50
Tabel 4.9 Pengaruh PER terhadap PBV Hipotesis 3c
Sumber
Variabel Eksogen PER
Variabel Endogen PBV
Path 2,709
: data diolah dengan SPSS 21
Berdasarkan table 4.9 diatas, PER memiliki pengaruh terhadap PBV karena memiliki nilai 2,709. Jadi, pada hipotesis ketiga PER memang memiliki pengaruh secara langsung terhadap PBV.
E.
Pembahasan 1.
Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen Bersadarkan penelitian yang telah peneliti lakukan menggunakan SPSS
21, dapat di ambil kesimpulan bahwa profitabilitas memang memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen. 2.
Pengaruh Profitabilitas terhadap Kesempatan Investasi Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan SPSS 21,
dapat diambil kesimpulan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesempatan investasi. 3.
Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen dan Kesempatan Investasi terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan SPSS 21 dapat
dilakukan kesimpulan bahwa :
51
a.
Profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.
b.
Kebijakan dividen tidak memiliki pengaruh terhadap nilain perusahaan.
c.
Nilai perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.
52