BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan cara untuk menggambarkan dan menyajikan
informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah diubah menjadi informasi yang dapat menggambarkan dan menjelaskan karakteristik dari masing masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel independen maupun variabel dependen. Kemudian data setiap tahun dideskripsikan dan dibandingkan. Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran umum atas semua variabel yang digunakan dalam penelitian dengan cara melihat tabel statistik deskriptif yang menunjukkan hasil pengukuran. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dalam Tabel 4.1, akan disajikan karakteristik sampel yang digunakan di dalam penelitian ini yang meliputi : jumlah sampel (n), rata rata sample (mean), nilai maksimum, nilai minimum serta standar deviasi (σ) untuk masing masing variabel. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N PBV DER GROWTH SIZE ROE Valid N (listwise)
Minimum 69 69 69 69 69 69
.149 .198 -.912 25.793 .004
Maximum 3.659 1.933 82.211 31.262 .443
Sumber : Olah data SPSS v.21, 2016
42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Mean 1.18165 .86353 18.55587 29.13970 .13140
Std. Deviation .695187 .442783 15.753040 1.272156 .090265
43
Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah sampel data (n) yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 69 sample data. Data mengenai ke 69 sampel tersebut diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan sektor property & real estate yang tercatat di BEI periode 2012 hingga 2014 (3 tahun). Oleh karena itu banyaknya sampel perusahaan manufaktur sektor property & real estate yang diteliti adalah sebanyak 23 sampel perusahaan. Variabel-variabel independen yang diteliti adalah struktur modal dengan menggunakan proxy Debt Equity Ratio (DER), pertumbuhan perusahaan dengan menggunakan proxy perubahan total aktiva (Growth), ukuran perusahaan (Size) dengan menggunakan proxy nilai logaritma natural dari total asset dan proitabilitas dengan menggunakan proxy Return on Equity (ROE). Sedangkan variabel dependen yang diteliti adalah nilai perusahaan dengan menggunakan proxy Present Book Value (PBV). Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nilai perusahaan Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai perusahaan rata-rata sebesar 1,181, dengan nilai minimum sebesar 0,149 yang berarti bahwa PT. Mas Murni Indonesia Tbk memiliki nilai perusahaan paling kecil hal ini menunjukan masih ada perusahaan yang belum mampu memberikan keuntungan atau kekayaan maksimal terhadap investornya. Nilai maksimum sebesar 3,659 menunjukan bahwa PT. Summarecon Agung Tbk sebagai perusahaan yang memiliki nilai perusahaan tertinggi telah mampu memberikan persepsi positif terhadap investor dan mampu memberikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
kemakmuran terhadap pemegang sahamnya. Semakin tingginya persentase nilai perusahaan, maka nilai perusahaan akan semakin meningkat yang juga didorong dari harga saham perusahaan dan semakin kecil persentase nilai perusahaan maka semakin murah harga saham perusahaan tersebut. Deviasi standar variabel tersebut sebesar 0,695. Dari hasil statistik deskriptif diatas terlihat bahwa nilai perusahaan yang terjadi selama tahun 2012-2014 sangat bervariasi antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Nilai standar deviasi lebih kecil dari pada nilai rata-ratanya, hasil ini mengindikasikan hasil yang baik. 2. Struktur Modal Struktur modal merupakan hasil dari rasio perbandingan antara total utang terhadap total modal. Dengan semakin membesarnya persentase struktur modal justru semakin memperburuk stabilitas perusahaan. Aset yang dimiliki dan operasional perusahaan didanai oleh utang, baik itu utang jangka panjang maupun utang dalam jangka pendek. Semakin kecil nilai persentase struktur modal maka perusahaan semakin memiliki keleluasaan untuk memaksimalkan aset yang dimiliki tanpa harus terbebani bunga pinjaman. Di dalam berinvestasi, tentu investor akan memilih emiten dengan prosentase struktur modal yang kecil. Angka DER menjadi salah satu pertimbangan yang penting bagi investor dalam berinvestasi untuk mengurangi kemungkinan kerugian apabila terdapat gejala ketidakmampuan perusahaan dalam melakukan pembayaran utang. Angka DER tertinggi sebesar 1,933 berasal dari PT.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
Summarecon Agung Tbk pada tahun 2013, sedangkan angka DER terendah sebesar 0,198 berasal dari PT. Mas Murni Indonesia Tbk pada tahun 2012. 3. Pertumbuhan Perusahaan Pertumbuhan perusahaan (Growth) menunjukan nilai rata-rata sebesar 18,55587. Hal ini berarti bahwa rata-rata perusahaan sampel memiliki aset sebesar 18,55587 kali lebih besar dari aset pada tahun sebelumnya yang dimiliki perusahaan. Nilai minimum dari growth adalah sebesar -0,912 yang berarti bahwa sampel terendah mengalami penurunan nilai asset sebesar 0,912 kali dibanding tahun sebelumnya. Nilai ini dimiliki oleh PT. Megapolitan Developments Tbk pada tahun 2012. Sedangkan nilai maksimum growth sebesar 82,211 hal ini berarti bahwa peningkatan nilai asset dimiliki PT. Alam Sutera Realty Tbk pada tahun 2012, atau meningkat sebesar 82,211 kali dibanding asset PT. Alam Sutera Realty Tbk di tahun 2011. Standar deviasi untuk variabel growth adalah 15,75304 4. Ukuran Perusahaan Size perusahaan (Log of Total Asset) biasanya mencerminkan ukuran perusahaan, dalam hal ini dapat diartikan pula besar kecilnya perusahaan. Sejalan dengan hukum kapitalis, semakin besar perusahaan maka semakin besar pula probabilitas perusahaan dalam menghasilkan laba. Nilai logaritma total aset tertinggi sebesar 31,262 (Rp 37.761.220.693.695) berasal dari PT. Lippo Karawaci Tbk
tahun 2014, dan nilai logaritma total aset terendah
sebesar 25,793 (Rp 159.093.151.873) berasal dari PT. Bekasi Asri Pemula Tbk tahun 2012.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
5. Profitabilitas Profitabilitas dengan proksi Return On Equity (ROE) perusahaan dengan minimum sebesar 0,004 dimiliki oleh PT. Mas Murni Indonesia Tbk tahun 2012. Hal ini menunjukan bahwa PT. Mas Murni Indonesia Tbk menghasilkan laba hanya 0,004 % dari total ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan disebabkan permintaan saham yang menurun sehingga mempengaruhi laba yang didapat perusahaan. Nilai maksimum sebesar 0,443 dimiliki oleh PT. Surya Semesta Internusa Tbk pada tahun 2012. Hal ini berarti pada tahun tersebut PT. Surya Semesta Internusa Tbk membukukan laba hanya 0,443% dari total ekuitas, hal ini dapat disebabkan karena permintaan saham meningkat, sehingga nilai perusahaan pun meningkat. Nilai standar deviasi sebesar 0,090265, dari data ini terlihat tingkat profitabilitas tiap perusahaan berbeda dengan tingkat rata-rata perusahaan mampu mendapatkan laba bersih sebesar 0,13140 % dari total ekuitas yang dimiliki perusahaan dalam satu periode. B.
Uji Asumsi Klasik Analisis ini dapat juga disebut sebagai uji prasyarat dari model regresi
linear berganda yang akan diujikan. Model regresi yang baik harus menghasilkan estimator linear tidak bias yang terbaik (Best Linear Unbias Estimator / BLUE). Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi, yang disebut dengan asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
1. Uji Normalitas Data Uji normalitas dengan metode analisis statistik menggunakan uji OneSampel Kolmogorov-Smirnov Test (K-S). Uji ini dilakukan untuk memastikan apakah plotting data residual yang menyebar di sekitar garis diagonal berdistribusi normal atau tidak. Dasar untuk pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut : a. Apabila nilai asymptonic significance lebih besar dari 0,05 ( Asymp. Sig
> 0,05), maka data terdistribusi secara normal. b. Apabila nilai asymptonic significance lebih kecil dari 0,05 ( Asymp. Sig <
0,05), maka data terdistribusi secara tidak normal. Tabel 4.2 Uji Normalitas Model Regresi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
69
Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation
.0000000 .43974158
Absolute
.123
Positive
.106
Negative
-.123
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
1.025 .244
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Olah data SPSS v.21, 2016
Dari hasil pengolahan data tersebut, besar nilai Kolmogorov-Smirnov Z adalah sebesar 1,025 dan asymptonic significance sebesar 0,244. Maka dapat disimpulkan data terditrisbusi secara normal karena 0,244 > 0,05.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
2. Uji Multikolonieritas Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai variance inflation factor (VIF) yang terdapat pada masing masing variabel. Adapun hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients Model
a
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
DER
.668
1.496
GROWTH
.533
1.877
SIZE
.745
1.342
ROE
.553
1.809
1
a.
Dependent Variable: PBV
Sumber : Olah data SPSS v.21, 2016
Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas jika mempunya nilai Tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF dibawah 10. Dari tabel 4.3 diatas terlihat bahwa semua variabel bebas memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF jauh dibawah angka 10. Dengan demikian dalam model ini tidak ada masalah Multikolinearitas. 3. Uji Heteroskedatisitas Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat grafik scatterplot antara nilai residu variabel dependen SRESID dengan nilai prediksi
variabel
independen
ZPRED.
Deteksi
ada
tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Dimana Y adalah nilai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
residual dan X adalah nilai yang telah diprediksi. Adapun grafik scatterplot dalam uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas Sumber : Olah data SPSS v.21, 2016
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai. 4. Uji Autokorelasi Pada penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan dengan nilai Durbin Watson. Cara mendeteksi apakah model yang digunakan mengalami gejala autokorelasi adalah dengan melihat nilai statistik Durbin Watson. Hasil dari nilai Durbin Watson dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Tabel 4.4 Hasil Uji Durbin-Watson b
Model Summary Model
1
R
.775
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.600
.575
Durbin-Watson
.45328
1.916
a. Predictors: (Constant), ROE, SIZE, DER, GROWTH b. Dependent Variable: PBV
Sumber : Olah data SPSS v.21, 2016
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, hasil pengolahan data diperoleh nilai Durbin Watson (D-W) sebesar 1,916. Sedangkan besarnya nilai DW-tabel dengan n = 69 dan k = 4 didapat angka dl (batas luar) = 1,4899, du (batas dalam) = 1,7343. Karena pengambilan keputusan di hitung dengan rumus (du < dw < 4-du), dengan kata lain 1,7343 < 1,916 < 2,2657 (4-du), maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi linear tersebut tidak terdapat autokorelasi atau koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada autokorelasi.
C. Uji Kesesuaian Model 1. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen. Nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independennya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:97). Hasil perhitungan koefisien determinasi penelitian ini adalah sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
Tabel 4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) b
Model Summary Model
1
R
.775
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.600
.575
.45328
a. Predictors: (Constant), ROE, SIZE, DER, GROWTH b. Dependent Variable: PBV
Sumber : Olah data SPSS v.21, 2016
Berdasarkan hasil regresi, diproleh besarnya nilai Adjusted R Square adalah 0,575. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya persentase variasi nilai perusahaan yang bisa dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel bebas yaitu struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, dan profitabilitas hanya sebesar 57,5%, sedangkan sisanya sebesar 42,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model, seperti informasi keuangan lain, atau bisa juga karena kondisi perusahaan atau kondisi lingkungan yang terkait dengan perusahaan yang mempengaruhi nilai perusahaan di masa mendatang. 2. Uji F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Hasil perhitungan uji F dapat dilihat pada table berikut ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji F a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
19.714
4
4.929
Residual
13.149
64
.205
Total
32.863
68
F 23.988
Sig. .000
b
a. Dependent Variable: PBV b. Predictors: (Constant), ROE, SIZE, DER, Growth
Sumber : Olah data SPSS v.21, 2016
Dari hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F hitung sebesar 23,929 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 atau 5%, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan atau dapat dikatakan bahwa struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan profitabilitas secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan. D. Uji Hipotesis 1. Uji Koefisien Determinasi Uji Parsial (Uji t) Berdasarkan output SPSS, secara parsial pengaruh dari keempat variabel independen yaitu struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan adalah seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji t Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
a
Standardized
t
Sig.
Coefficients B
Std. Error
Beta
-3.248
1.410
.323
.152
-.004
SIZE ROE
(Constant) DER 1GROWTH
-2.304
.025
.206
2.130
.037
.005
-.080
-.739
.463
.125
.050
.228
2.489
.015
4.450
.819
.578
5.434
.000
a. Dependent Variable: PBV
Sumber : Olah data SPSS v.21, 2016
Dari hasil uji tersebut dapat kita lakukan uji hipotesis sebagai berikut : a. Pengujian Hipotesis 1 H1 : Struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel struktur modal memiliki nilai t sebesar 2,130 dengan signifikan 0,037 yaitu lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau (0,025 < 0,05). Hal ini berarti variabel struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. b. Pengujian Hipotesis 2 H2 : Persentase pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan memiliki nilai t sebesar -0,739 dengan signifikan 0,463 yaitu lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau (0,463 > 0,05). Hal ini berarti variabel pertumbuhan perusahaan tidak memiliki berpengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
c. Pengujian Hipotesis 3 H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan memiliki nilai t sebesar 2,489 dengan signifikan 0,015 yaitu lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau (0,015 < 0,05). Hal ini berarti variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. d. Pengujian Hipotesis 4 H4 : Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel profitabilitas memiliki nilai t sebesar 5,434 dengan signifikan 0,000 yaitu lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau (0,000 < 0,05). Hal ini berarti variabel profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
2. Uji Analisis Regresi Linear Berganda Dengan melihat tabel 4.7 diatas, dapat disusun persamaan regresi linear berganda sebaga berikut: Nilai Perusahaan = -3,248 + 0,323 Struktur Modal – 0,004 Pertumbuhan Perusahaan + 0,125 Ukuran Perusahaan + 4,450 Profitabilitas + Error Persamaan regresi tersebut mempunyai arti bahwa : 1. Konstanta sebesar -3,248 dapat diartikan bahwa setiap 1 satuan besarnya nilai perusahaan akan menurun sebesar 3,248 dengan asumsi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan profitabilitas tidak mengalami perubahan (konstan). 2. Struktur modal mempunyai koefisien regresi dengan arah positif terhadap nilai perusahaan + 0,323. Hal ini dapat diartikan bahwa pengaruh struktur modal adalah searah dengan nilai perusahaan, yaitu setiap adanya peningkatan struktur modal sebesar 1 satuan maka akan terjadi peningkatan pada nilai perusahaan sebesar 0,323. 3. Pertumbuhan perusahaan mempunyai koefisien regresi dengan arah negatif terhadap nilai perusahaan sebesar -0,004. Hal ini dapat diartikan bahwa pengaruh pertumbuhan perusahaan adalah berbanding terbalik dengan nilai perusahaan, apabila terjadi peningkatan pertumbuhan perusahaan sebesar 1 satuan maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan sebesar 0,004. 4. Ukuran perusahaan mempunyai koefisien regresi dengan arah positif terhadap nilai perusahaan sebesar + 0,125. Hal ini dapat diartikan bahwa pengaruh ukuran perusahaan adalah searah dengan nilai perusahaan, yaitu setiap adanya peningkatan ukuran perusahaan sebesar 1 satuan maka akan terjadi peningkatan pada nilai perusahaan sebesar 0,125. 5. Profitabilitas mempunyai koefisien regresi dengan arah positif terhadap nilai perusahaan sebesar + 4,450. Hal ini dapat diartikan bahwa pengaruh profitabilitas adalah searah dengan nilai perusahaan,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
yaitu setiap adanya peningkatan profitabilitas sebesar 1 satuan maka akan terjadi peningkatan pada nilai perusahaan sebesar 4,450. E. Pembahasan Hasil Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Terdapat 4 hipotesis yang diuji dalam penelitian ini. 1. Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan. Hasil analisis statistik untuk variabel struktur modal menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi struktur modal bernilai positif sebesar 0,323. Dari hasil uji t untuk variabel struktur modal diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,037. Oleh karena nilai koefisien positif dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka variabel struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Rosje dan Astuti (2003), yang dalam hasil penelitiannya mengemukakan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Bagi setiap perusahaan, keputusan dalam pemilihan sumber dana merupakan hal penting sebab hal tersebut akan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
mempengaruhi struktur keuangan perusahaan, yang akhirnya akan mempengaruhi
kinerja
perusahaan.
Sumber
dana
perusahaan
dicerminkan oleh modal asing dan modal sendiri yang diukur dengan debt to equity ratio (DER). Semakin tinggi hutang untuk membiayai operasional perusahaan maka akan meningkatkan nilai perusahaan, karena dengan tingkat hutang yang tinggi maka beban yang akan ditanggung perusahaan juga besar. 2. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. Hasil analisis statistik untuk variabel pertumbuhan perusahaan menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi pertumbuhan perusahaan bernilai negatif
sebesar -0,004. Hal ini dapat diartikan bahwa
pengaruh pertumbuhan perusahaan adalah berbanding terbalik dengan nilai perusahaan, apabila terjadi peningkatan pertumbuhan perusahaan maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan. Dari hasil uji t untuk variabel pertumbuhan perusahaan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,463 oleh karena nilai koefisien negatif dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka variabel pertumbuhan perusahan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Subekti (2001) yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Pertumbuhan yang tinggi menyebabkan kebutuhan dana meningkat. Semakin besar tingkat pertumbuhan perusahaan, maka semakin tinggi biaya yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
diperlukan untuk investasi. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan maka semakin sedikit dana yang tersedia untuk dibagikan kepada pemegang saham. Para Investor lebih percaya kepada perusahaan yang sudah mapan dan tidak sedang bertumbuh. Oleh karena itu walaupun tingkat pertumbuhan perusahaan tinggi, tidak akan memengaruhi kepercayaan investor sehingga tidak akan pula memengaruhi tingkat PBV perusahaan. 3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. Hasil analisis statistik untuk variabel ukuran perusahaan menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi ukuran perusahaan bernilai positif sebesar 0,125. Dari hasil uji t untuk variabel ukuran perusahaan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,015. Oleh karena nilai koefisien positif dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka variabel ukuran perusahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Mahatma Dewi AS dan Wirajaya A (2014) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan salah satu indikasi mengukur kinerja suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dillihat dari total aktivanya, perusahaan dengan total aktiva yang besar dengan komponen dominan pada piutang dan persediaan belum tentu dapat membayar dividen (laba ditahan) dikarenakan asset yang menumpuk pada piutang dan persediaan. Perusahaan lebih mempertahankan laba dibandingkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
membagikannya sebagai dividen, yang dapat mempengaruhi harga saham dan nilai perusahaan. 4. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. Hasil analisis statistik untuk variabel profitabilitas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi profitabilitas bernilai positif sebesar 5,434. Dari hasil uji t untuk variabel profitabilitas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena nilai koefisien positif dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan Mardiyati dkk (2012) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti semakin tinggi nilai profit yang didapat maka akan semakin tinggi nilai perusahaan. Karena profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Permintaan saham yang meningkat akan perusahaan yang meningkat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menyebabkan nilai