BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis SWOT Produk SMESS Analisis data dari penelitian ini adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk memberikan deskriptif (penggambaran) mengenai subyek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti. Sedangkan Teknis analisis yang digunakan untuk mengetahui potret BMT Istiqlal dan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman produk SMESS di BMT Istiqlal digunakan matrik SWOT. Dengan demikian dapat diketahui langkah-langkah untuk menetapkan pengembangan produk SMESS dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang guna mengatasi kelemahan dan ancaman yang terjadi. Analisis SWOT produk SMESS adalah sebagai berikut: 1. Kekuatan (Strenght) Kekuatan adalah sumber daya, ketrampilan atau keunggulan-keunggulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan yang diharapkan dapat dilayani.
62
Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberi
keunggulan pada produk SMESS di pasaran. Kekuatan yang ada dalam produk SMESS meliputi hal-hal sebagai berikut:63
62
Freddy rangkuti, Analisis SWOT Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT.Gramedia Utama, 2006), hlm.42 63 Muhammad Khotib, Kabag Pemasaran, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 16 Maret 2015
66
67
a. Nyaman : Dana nasabah dikelola secara syariah, sehingga memberikan ketenangan batin pada masing-masing nasabah dalam menyimpan uangnya di BMT Istiqlal Pekalongan. Bukan hanya dari pihak BMT, hal ini juga didukung dari berbagai pendapat dari beberapa nasabah tentang produk simpanan SMESS. b. Menguntungkan Memperoleh bagi hasil atas pendapatan dana tersebut sesuai dengan waktu setoran tabungan tersebut, jika waktu pembayaran dilakukan di awal bulan maka bagi hasil untuk nasabah semakin besar dan berkesempatan masuk undian bulanan. c. Menarik Setiap nasabah berkesempatan mendapatkan undian tiap bulannya dan bagi
nasabah
yang
beruntung
mendapatkan
grandprize
utama
berkesempatan untuk menjalankan ibadah umroh yang akan diundi di akhir periode. Beberapa nasabah juga beranggapan demikian karena mereka melihat sendiri adanya hadiah yang disediakan BMT sehingga menarik minat nasabah. d. Terencana Nasabah dapat merencanakan kebutuhannya setelah jatuh tempo yaitu 30 bulan dengan mengikuti tabungan SMESS e. Bebas Biaya Administrasi Layanan Bulanan Nasabah peserta produk SMESS bebas dari administrasi layanan bulanan.
68
f. Bebas Biaya Administrasi Penutupan Rekening Nasabah peserta produk SMESS dibebaskan dari biaya administrasi penutupan rekening pada akhir periode. 2. Kelemahan (Weakness) Keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber daya, ketrampilan, dan kapabilitas yang secara efektif dapat menghambat perkembangan produk SMESS.Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuanga, ketrampilan manajemen dan ketrampilan marketer dalam mempromosikan produk SMESS. Adapun yang menjadi kelemahan dalam produk SMESS adalah sebagai berikut :64 a. Setoran per Bulan masih terlalu tinggi Produk SMESS ini ditujukan untuk kalangan menengah, sifatnya yang berjangka dan wajib tiap bulannya bagi nasabah yang ekonominya minimum akan merasa keberatan dengan jumlah angsuran simpanan SMESS yang tiap bulannya diwajibkan menyetorkan uang Rp. 100.000,karena kebutuhan tiap nasabah tidak menentu. b. Undian tiap bulan yang kurang bervariasi Sebagian dari nasabah produk SMESS masih merasa kurang dengan undian yang diberikan BMT Istiqlal.
64
Maret 2015
Muhammad Khotib, Kabag Pemasaran, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 16
69
c. Kurangnya Promosi Jika dilihat dari nasabah yang ada saat ini merupakan perolehan nasabah yang sudah tergolong bagus, 80% dari target yang ditentukan BMT. Namun juga bisa dikatakan belum maksimal dalam mempromosikan produk SMESS sehingga belum mencapai target yang diinginkan. 3. Peluang (Opprtunities) Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.65 Kecenderungan-kecenderungan penting merupakan salah satu peluang, sesuatu yang dilihat memiliki potensi besar dalam perkembangan produk SMESS untuk kedepannya. Berikut yang termasuk peluang produk SMESS antara lain: a. Mayoritas penduduk kalangan menengah Produk SMESS ini sebenarnya ditujukan untuk masyarakat kalangan menengah, bukan menengah ke atas ataupun menengah kebawah. Jadi dalam penciptaan produk SMESS ini berpeluang besar dalam menarik nasabah kalangan menengah, karena mereka akan berpikir setoran tabungan sebulan sekali tanpa terasa mereka akan memiliki sejumlah tabungan setelah jatuh tempo disertai bagi hasil dari pendapatan saldo mereka selama 2,5 tahun. b. Membaiknya Image masyarakat terhadap BMT Eksistensi lembaga keuangan syariah seperti BMT, jelas memiliki arti penting bagi pembangunan ekonomi berwawasan syariah terutama dalam
65
Freddy Rangkuti, Ibid, hal.44
70
memeberikan solusi bagi pemberdayaan usaha kecil dan menengah serta menjadi inti kekuatan ekonomi yang berbasis kerakyatan dan sekaligus menjadi penyangga utama sistem peekonomian nasional. c. Memiliki Undang-undang yang mendukung BMT BMT berazaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dan berlandaskan
syariah
Islam,
keimanan,
keterpaduan(kaffah),
kekeluargaan/koperasi, kebersamaan, kemandirian, & profesionalisme. Secara
hukum
BMT
berpayung
pada
koperasi
tetapi
sistem
operasionalnya tidak jauh berbeda dengan Bank Syariah sehingga produk-produk yang berkembang dalam BMT seperti apa yang ada di Bank Syariah. d. Promosi melalui media elektronik Pada era globalisasi ini media elektronik adalah adalah salah satu tempat pemasaran yang baik. Masyarakat sekarang lebih banyak mengakses media eletronik dibanding media cetak, selain lebih cepat, lebih mudah, juga mudah dicerna sekalipun untuk orang yang tidak bisa membaca dan menulis. 4. Ancaman (Threats) Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.66 Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang tidak diinginkan perusahaan. Ancaman merupakan kebalikan dari peluang yaitu sesuatu yang dapat mengancam
66
Ibid, hal.44
71
keeksistensian produk SMESS dalam berkembang. Yang menjadi ancaman dalam produk SMESS sebgai berikut:67 a. Kurangnya antusias masyarakat Pola pikir masyarakat yang menganggap bahwa produk SMESS yang ditawarkan BMT Istiqlal merupakan simpanan wajib setiap bulan yang setorannya masih tinggi, sedangkan tingkat kebutuhan nasabah tidak menentu dan tidak sama satu sama lainnya, sehingga mereka khawatir jika tidak bisa mengikuti secara rutin setoran simpanan tersebut. b. Banyaknya produk sejenis di BMT lain Pada Bank-bank Formal seperti Bank konvensional maupun Bank syariah serta lembaga keuangan syariah lainnya seperti koperasi dan BMT yang lain juga banyak menawarkan produk yang serupa dengan produk SMESS yang dimiliki BMT Istiqlal, dengan adanya produk sejenis itu di Bank-bank maupun BMT lain akan mengancam keeksistensian produk SMESS dalam perkembangannya. Oleh karena dibutuhkan kerja yang ekstra untuk mencapai hasil yang maksimal. c. Keadaan ekonomi dan politik yang buruk Dampak dari kenaikan harga BBM dunia yang sangat signifikan menyebabkan daya beli dari masyarakat semakin terpuruk, karena tidak diimbangi dengan membaiknya income perkapita dari penduduk Indonesia, sehingga terjadi aksi-aksi protes yang menyebabkan stabilitas politik Indonesia tidak berjalan dengan baik. Oleh sebab itu kedaan 67
Maret 2015
Muhammad Khotib, Kabag Pemasaran, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 16
72
ekonomi masyarakat
Indonesia
sangat
lemah dan tidak dapat
menyisihkan pendapatannya untuk ditabung.
B. Ancangan Strategi SWOT produk SMESS68 Berdasarkan Analisis matrik SWOT dapat dirumuskan berbagai kemungkinan alternatif strategi dalam pengembangan produk SMESS dan daya tarik nasabah terhadap produk SMESS di KJKS BMT Istiqlal Pekalongan. Kombinasi komponen-komponen SWOT merupakan strategi-strategi yang mendukung
pengembagan
produk
SMESS
seperti:
strategi
Strenght
Opportunity (SO), strategi Strenght Threats (ST), strategi Weakness Opportunity (WO), strategi Weakness Threaths (WT). 1. Strategi S-O Merupakan posisi yang sangat menguntungkan, dimana BMT memiliki kekuatan dan peluang
terhadap produk SMESS sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal. 2. Strategi S-T Meskipun menghadapi berbagai ancaman yang mengancam keeksistensian produk SMESS, namun juga memiliki kekuatan yang dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang.
68
Freddy Rangkuti, Business Plan Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus, (Jakarta: PT.Gramedia pustaka Utama,2001), hal.51
73
3. Strategi W-O Dalam hal ini BMT Istiqlal melihat peluang pasar yang besar, tetapi sumber dayanya lemah, karena itu tidak dapat memnfaatkan peluang yang ada secara optimal. 4. Strategi W-T Merupakan kondisi yang sangat tidak menguntungkan , BMT Istiqlal menghadapi ancaman-ancaman produk SMESS dari luar sementara sumber daya yang dimiliki mempunyai banyak kelemahan. Tabel 4.1 Tabel matrik SWOT produk SMESS : IFAS
STRENGHT
WEAKNESS
( KEKUATAN)
(KELEMAHAN)
1. Dikelola dengan sistem Syariah EFAS
tingginya
setoran
2. Memperoleh bagi hasil 3. Ada
1. Terlalu
undian
2. Kurangnya Promosi
dan
grandprize 4. Terencana 5. Bebas
biaya
administrasi OPPORTUNITIES S-O
W-O
(PELUANG) 1. Mayoritas
Penduduk
kalangan menengah
1. Meningkatkan pengembangan produk
1. Menjaga dengan
citra
BMT
menjaga
kepercayaan nasabah. 2. Membaiknya
image
2. Meningkatkat
2. Menambah
jaringan
74
masyarakat
terhadap
BMT
pelayanan
kepada
pemasaran
nasabah
3. Memiliki
Undang-
undang
yang
3. Membuat
kiat-kiat
3. BMT
pemasaran produk
mengoptimalkan
mendukung BMT 4. Promosi
harus
bagian
melalui
media elektronik
4. Melakukan
promosi
yang lebih gencar
humasnya
karena melalui promosi akan
meningkatkan
pendapatan. THREATS S-T
W-T
(ANCAMAN) 1. Kurangnya
antusias
masyarakat
2. Banyaknya
produk
sejenis di BMT lain
1. Melakukan
berbagai
1. Mencari kiat-kiat baru
macam kegiatan sosial
dalam mensosialisakan
di masyarakat.
produk SMESS.
2. Nilai
nominal
yang
2. Mengoptimalkan
lebih dikhususkan bagi
Sumber
tingkatan orang.
Pemasaran.
Daya
3. Keadaan ekonomi dan politik yang buruk
Sumber: Wawancara dengan Muhammad Khotib kabag Pemasaran tanggal 16 Maret 2015
Melalui
mekanisme
koleksi
data
akan
menghasilkan
beberapa
temuan/identifikasi yang berupa data panjang di tiap aspek SWOT yang ada, dengan kedalaman informasi yang berbeda-beda, maka daftar panjang tersebut perlu disusun persepsi yang sama diantara stakeholder, yakni dengan cara menyusun bobot tiap temuan di masig-masing aspek SWOT, seperti tabel berikut :
75
Tabel 4.2 Tabel bobot tiap aspek SWOT produk SMESS : Sumber:Data olahan dari hasil wawancara dengan Muhammad Khotib, Kabag Bobot
Aspek Hasil identifikasi SWOT
A
Kekuatan
Kelemahan
1. Dikelola dengan sistem syariah
V
2. Memperoleh bagi hasil
V
3. Ada undian dan grandprizenya
V
4. Terencana
V
5. Bebas biaya administrasi
V
1. Terlalu tingginya setoran
V
2. Kurangnya promosi Peluang
Ancaman
B
V
1. Mayoritas penduduk kalangan menengah
V
2. Membaiknya image masyarakat terhadap BMT
V
3. Memiliki undang-undang yang mendukung BMT
V
4. Promosi melalui media elektronik.
V
1. Kurangnya antusias masyarakat
V
2. Banyaknya produk sejenis di BMT lain
V
3. Keadaan ekonomi dan politik yang buruk.
V
Pemasaran tanggal 16 Maret 2015 Keterangan : Katagori bobot A adalah yang paling diutamakan/ signifikan nyata berpengaruh paling perlu diantisipasi segera, demikian selanjutnya sampai katagori C sebagai ukuran yang paling rendah.
C
76
Berdasarkan pendekatan tersebut, kita dapat menentukan berbagai kemungkinan yang dapat diambil oleh BMT Istiqlal Pekalongan dalam hal strategi-strategi yang dapat diambil dalam memasarkan produk SMESS :69 1. Meningkatkan pengembangan produk Meningkatkan pelayanan kepada calon nasabah dengan menciptakan suasana yang nyaman akan menjaga citra BMT sehingga nasabah tidak akan beralih ke BMT lain. 2. Promosi yang lebih gencar Dengan mempromosikan produk ini secara lebih luas lagi baik dengan cara menggunakan media elektronik, media cetak, ataupun dengan cara memanfaatkan SDM marketing lebih efektif. 3. Meningkatkan kualitas produk Kita harus menyadari bahwa keadaan ekonomi dan politik di negara ini sedang dalam keadaan yang tidak baik, oleh karena itu dengan menetapkan setoran per bulan yang rendah akan dapat terjangkau oleh masyarakat yang tergolong kalangan menengah kebawah. 4. Meningkatkan SDM Pemasaran Memberikan pelatihan motivasi kepada para marketer akan meningkatkan semangat dan menumbuhkan rasa juang untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam memasarkan produk tersebut. 5. Melakukan berbagai macam kegiatan sosial di masyarakat
69
Wawancara dengan Muhammad Khotib, Kabag Pemasaran, tanggal 16 maret 2015, pukul 10.00 WIB
77
Dengan pendekatan kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sosial baik itu yang bersifat apapun, itu dapat menarik simpatik masyarakat untuk beralih ke BMT Istiqlal sekaligus promosi dan sosialisasi tentang BMT.
C. Penerapan Analisis SWOT dalam Pengembangan Produk SMESS Pengembangan produk adalah penyempurnaan dan penambahan produk yang ditawarkan kepada nasabah. Usaha pengembangannya bisa dilakukan dengan melakukan riset mengenai produk atau kebutuhan dari konsumen yang dapat dikembangkan dan menjadi produk yang dibutuhkan nasabah di masa yang akan datang.70 Untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan BMT Istiqlal Pekalongan dalam menentukan kebijakan pengembangan produk SMESS perlu melihat matrik SWOT produk SMESS terlebih dahulu yang menunjukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman produk SMESS di BMT Istiqlal Pekalongan. Sehingga kemungkinan salah dalam mengambil keputusan dalam pengembangan bisa dihindari. Dari matrik SWOT yang sudah dibahas sebelumnya dapat dilihat bahwa faktor kekuatan lebih besar dibandingkan dengan faktor kelemahan yang dimiliki produk SMESS di BMT Istiqlal, dan faktor peluang juga lebih besar jika dibandingkan dengan faktor ancaman. Oleh sebab itu dengan kondisi seperti itu BMT Istiqlal dapat bersaing dengan lembaga keuangan lainnya dalam memasarkan produknya.
70
Muhammad, Lembaga Ekonomi Syariah, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007, hal. 38
78
BMT Istiqlal Pekalongan tidak mau kalah dari lembaga keuangan syariah lain dalam hal pengembangan produk-produknya. Ketatnya persaingan saat ini membuat BMT Istiqlal Pekalongan harus mampu meciptakan podukproduk yang tepat dengan ukuran sederhana (mudah dalam pemasaran, pengelolaan, maupun penerapannya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah).71 Pengembangan produk-produk BMT dimulai dengan langkah awal identifikasi masalah kebutuhan dan keinginan nasabah terhadap pelayanan. Ketika langkah tersebut sudah mewujudkan output maka penciptaan pengembangan produk pun dilakukan. Dalam mencapai tujuannya tersebut BMT Istiqlal harus mampu menciptakan strategi pengembangan produk yang cukup baik dan mampu bersaing dengan lembaga keuangan lainnya. Salah satu cara yang dilakukan BMT Istiqlal dalam pengembangan produk-produk yang dimilikinya adalah dengan cara mengembangkan produk yang sudah ada, seperti pada produk Simpanan Menuju Sejahtera Pluss (SMESS) yaitu salah satu produk simpanan berjangka yang ada di BMT Istiqlal Pekalongan. Tujuan dari pengembangan produk SMESS yaitu : 1. Memenuhi keinginan konsumen yang belum puas akan kualitas produk SMESS 2. Untuk menambah jumlah nasabah sebelumnya 3. Untuk memenangkan persaingan bisnis yang sejenis dengan produk SMESS Kita pasti pernah mendengar product life cycle (PLC). PLC atau siklus hidup produk menggambarkan siklushidup untuk setiap produk yang 71
Maret 2015
Muhammad Khotib, Kabag Pemasaran, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 16
79
dilemparkan ke pasaran yang dimulai dari fase atau tahap perkenalan, kemudian fase pertumbuhan dimana pertumbuhan permintaan terhadap produk oleh pasar tinggi dan memasuki tahap kematangan dimana permintaan terhadap produk relatif stabil dan akhirnya tahap penurunan dimana tahap permintaan terhadap sebuah produk cenderung mengalami penurunan dan ujung-ujungnya ketika permintaan menjadi sangat sedikit atau secara matematis mendekati angka nol maka biasanya produk tersebut tidak diproduksi lagi. 72 Perusahaan tentu saja menginginkan untuk berada dalam fase kematangan produk selama mungkin untuk mengeruk keinginan sebanyakbanyaknya. Oleh karena itu perusahaan harus dengan benar menjalankan perubahan-perubahan tersebut serta melakukan perbaikan-perbaikan yang juga sangat dinamis untuk menyiasatinya. Kalau tidak maka dia akan tertinggal atau ditinggalkan, apalagi perubahan-perubahan yang terjadi tersebut berlangsung secara terus menerus dengan kecepatan yang sangat tinggi. Produk SMESS dimulai sejak tahun 2005, produk ini termasuk produk simpanan berjangka yang unggul dalam BMT Istiqlal karena sejak tahun 2005 dalam perkembangannya terus mengalami peningkatan. Untuk SMESS 1 jumlah nasabah 452 dengan angsuran Rp.50.000,- dan grandprize sepeda motor serta undian perbulan free satu kali angsuran bagi yang beruntung mendapat undian. Kemudian untuk SMESS 2 jumlah 100 nasabah, disini terjadi penurunan karena grandprize yang ditawarkan BMT kurang menarik minat nasabah, untuk SMESS 3 jumlah nasabah 480, disini mengalami peningkatan, 72
Crown Dirgantoro, Keunggulan Bersaing Melalui Proses Bisnis, ( Jakarta: PT. Grasindo, 2001), hal.56
80
untuk SMESS 4 jumlah nasabah 500 nasabah dengan setoran Rp.100.000,disini juga kembali mengalami peningkatan karena undian akhir tahun yang menarik minat nasabah juga jumlah undian bulanan yang menarik. Dan untuk yang sedang berjalan saat ini yaitu SMESS 5 jumlah nasabah 842 dari target 1000 nasabah, ini menunjukan BMT sudah mencapai 80% dari target BMT Istiqlal. Dilihat dari perkembangan produk SMESS tersebut BMT akan selalu meningkatkan pengembangan produk SMESS agar kedepannya semakin bagus dan lebih maksimal dalam memberikan pelayanan kepada nasabah produk SMESS sehingga kemungkinan nasabah untuk beralih ke lembaga lain sangat kecil. Berikut ini grafik perkembangan produk SMESS selama 5 periode: Grafik 4.1 Perkembangan produk SMESS di BMT Istiqlal: 900 800 700 600
500 400 300 200 100 0 SMESS 1 2007
SMESS 2 2010
SMESS 3 2010
SMESS 4 2012
SMESS 5 2014
Sumber: Data dari KJKS BMT Istiqlal Pekalongan
Berdasarkan pendekatan analisis SWOT produk SMESS yang sudah dijelaskan sebelumnya, BMT Istiqlal mengambil keputusan memasarkan
81
produk SMESS dengan cara meningkatkan pengembangan produk SMESS. Berikut ini langkah-langkah penerapan analisis SWOT produk SMESS yang diterapkan terhadap pengembangan produk tersebut: 1. Menambah atau mengurai setoran tiap bulannya BMT Istiqlal akan melakukan pengurangan atau penambahan setoran produk SMESS melihat pangsa pasar selama satu periode terakhir. 2. Selalu memonitoring tiap bulannya Para marketer harus selalu memonitoring setoran tiap bulannya agar fungsi peningkatan pengawasan setoran nasabah bisa terkontrol dengan baik sehingga target dan harapan dari BMT Istiqlal bisa tercapai dengan baik. 3. Meningkatkan service excellent Produk SMESS yang ditawarkan oleh BMT Istiqlal adalah produk jasa yang tidak bisa dilihat kualitasnya oleh orang yang menggunakan. Sehingga untuk mendorong terjualnya produk SMESS tersebut, BMT Istiqlal harus lebih meningkatkan service yang prima, cepat, tepat sesuai apa yang menjadi keinginan nasabah. Hal inilah yang dilakukan BMT Istiqlal Pekalongan dalam melayani nasabahnya, meskipun pernah juga BMT Istiqlal mendapat nasabah yang protes yang tidak puas dengan undian produk SMESS. Service excellent ini merupakan salah satu nilai lebih yang ditonjolkan agar kepuasan dan kepercayaan nasabah akan produk SMESS semakin meningkat.
82
4. Menambah undian setiap bulannya BMT Istiqlal menambah undian tiap bulannya yang semula hanya berjumlah 5 kini sudah bertambah menjadi 7, sehingga menambah kesempatan nasabah untuk mendapatkan undian setiap bulannya. 5. Meningkatkan loyalitas nasabah Peran nasabah baik nasabah di pasar maupun nasabah pembiayaan sangat berpengaruh terhadap kemajuan BMT Istiqlal Pekalongan. Rasionalnya tidak ada nasabah maka tidak ada Bank/ lembaga keuangan. BMT Istiqlal perlu memupuk dan memelihara rasa kekeluargaan dan kepercayaan dengan memberikan pelayanan yang prima dan memfasilitasi produk-produk yang ada baik pembiayaan maupun simpanan, terlebih produk simpanan SMESS sehingga nasabah lebih tertarik terhadap produk SMESS di BMT Istiqlal dibandingkan dengan produk sejenis di BMT lain. Pola pengembangan produk SMESS yang dilakukan oleh BMT Istiqlal yaitu dengan menggunakan sistem Analisis SWOT. 73 Dalam menghadapi persaingan usaha yang begitu keras
BMT Istiqlal selalu berupaya
menerapkan strategi baru dan baik guna terus dapat bersaing dengan para pesaingnya.
73
Wawancara dengan Wahyu Hidayat, bagian Pemasaran, tanggal 16 Maret 2015, pukul 11.00 WIB