35
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN
Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah temuan hasil observasi, aktivitas guru dan siswa, hasil tes tertulis kemampuan siswa, sebelum dan sesudah tindakan dilakukan. Seluruh data disajikan dalam bentuk persentase, hasil persentase tersebut ditafsirkan dan dianalisis pada pembahasan. Berikut data hasil penelitian yang disajikan pada setiap siklus. Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pembahasan dan refleksi. A. Deskripsi Awal Penelitian Dalam kenyataan yang ditemui di lapangan bahwa guru dalam penyampaian pelajaran Bahasa Indonesia
cenderung
monoton, dengan
menggunakan metode klasik, yaitu ceramah. Keadaan
memang
seperti
ini
terus
berlangsung
selama
proses
pembelajaran. Sementara itu, dalam pelaksanaan pembelajaran kebahasaan seyogianya guru menerapkan model pembelajaran yang kreatif dan dapat menarik minat siswa. Dalam hal pembelajaran kebahasaan dengan materi karangan deskripsi, sekurang-kurangnya guru menampilkan pembelajaran diskusi kelompok dengan dibantu alat peraga yang representatif. Kondisi ini makin menggugah minat peneliti untuk meneliti lebih mendalam tentang bagaimana pross pembelajaran kebahasaan dengan materi penulisan karangan deskripsi dapat dilaksanakan secara efektif di kelas IV SDN
36
Cimurid. Peneliti menyiapkan seluruh perangkat penelitian Fakta awal menunjukkan nilai tugas siswa tentang penulisan karangan deskripsi ini berkisar 560/0-650/0. Hal ini membutuhkan kerja keras dan penelitian yang lebih mendalam agar angka/nilai yang diraih siswa bisa naik lagi secara signifikan. untuk menggali seluruh proses pembelajaran tersebut.
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I a. Rencana Tindakan Pembelajaran Siklus I Rencana tindakan pembelajaran siklus I disusun setelah peneliti melakukan observasi awal pada subjek penelitian. Pada saat melakukan observasi awal, diperoleh temuan bahwa pembelajaran yang dikembangkan oleh guru masih menggunakan metode ceramah (teacher centered) dan tanya jawab. Pembelajaran didominasi oleh guru sedangkan siswa hanya menyimak dan mencatat, tidak ada kegiatan dinamis atau diskusi sehingga pembelajaran kurang menarik minat siswa, cepat jenuh dan bosan. Rencana tindakan pembelajaran pada siklus I dituangkan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran dan skenario pembelajaran I yang dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dimaksudkan untuk membantu siswa pada tahap pengembangan karangan. Selain itu, dalam rangka pengumpulan data maka disusun soal pretes dan postes untuk menunjang pengembangan pembelajaran, terutama pemahaman lebih mendalam tentang materi penulisan karangan deskripsi.
37
b. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I yaitu pada minggu ketiga bulan September 2010. Materi yang dibahas yaitu menyusun karangan deskripsi tentang lingkungan sekitar sekolah dengan memperhatikan penggunaan ejaan. Selama pelaksanaan pembelajaran, diamati oleh seorang observer dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Adapun observer pada penelitian ini adalah Ibu N.Maslihah yang mengajar di sekolah tempat pelaksanaan penelitian ini. Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan pengecekan kehadiran siswa dan mencocokkan dengan daftar kelas. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 32 orang, terdiri atas 20 laki-laki dan 12 perempuan. Sebagai apersepsi, selanjutnya melakukan tanya jawab tentang letak suatu tempat. Pada kegiatan tanya jawab, banyak siswa yang memberikan respons tentang letak suatu tempat seperti sekolah, letak pasar, letak masjid, sawah, balai desa, dan letak rumah masingmasing siswa. Setelah itu, menyampaikan indikator yang akan dicapai yakni diharapkan siswa dapat menulis karangan deskripsi tentang lingkungan sekolah dengan memperhatikan penggunaan ejaan seperti huruf kapital, tanda titik dan tanda koma. Penyampaian indikator yang akan dicapai dengan tujuan sebagai arah pelaksanaan pembelajaran sehingga siswa konsentrasi terhadap materi yang dibahas. Langkah berikutnya adalah memberikan pengarahan kepada siswa untuk keluar kelas dengan tujuan mengamati lingkungan sekitar sekolah seperti letak
38
ruang belajar, kantor, perpustakaan, taman, dan pagar. Dengan bimbingan guru, siswa keluar kelas dan melakukan pengamatan terhadap lingkungan sekolah. Hasil pengamatan, selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk tulisan yakni berupa karangan deskripsi. Selama siswa mengadakan pengamatan dan pendeskrisian terhadap lingkungan sekolah, dilakukan bimbingan, arahan, dan petunjuk. Bahkan siswa diberi stimulus berupa pertanyaan-pertanyan yang berhubungan dengan syarat-syarat pendeskripsian suatu tempat. Dalam hal ini siswa diberi arahan tentang syarat-syarat penulisan karangan deskripsi di antara seolah-olah tulisan dapat dilihat, diraba, didengar, atau dirasakan sendiri. Setelah mendeskripsikan lingkungan sekolah, siswa masuk kembali ke dalam kelas dan melaporkan hasil kerja dengan cara membacakan karangan di depan kelas. Pelaksanaan laporan hasil kerja yaitu dilakukan oleh lima orang. Pada saat melaporkan hasil kerja, siswa yang lain menyimak kemudian memberikan tanggapan dan komentar tentang isi karangan terutama kesesuaian dengan keadaan suatu tempat yang diamati serta penggunaan ejaan. Di akhir pembelajaran, siswa dibimbing menyimpulkan materi pelajaran yang telah dibahas yakni berupa pendeskripsian suatu tempat, yakni lingkungan sekolah. Sebagai tindak lanjut, siswa diberi tugas untuk mendeskripsikan rumah masing-masing secara jelas.
39
Pada pertemuan berikutnya dilakukan tes akhir secara individu tentang kemampuan menulis karangan deskripsi tentang lingkungan sekolah. Aspek yang dinilai yaitu bahasa, isi, dan teknik penulisan. Hasilnya diketahui bahwa nilai ratarata kemampuan menulis karangan deskripsi yaitu 59 atau kategori sedang yakni berada pada interval 56% - 65 % c. Hasil Observasi Tindakan Pembelajaran Siklus I Observasi pada tindakan pembelajaran siklus I meliputi: 1) Observasi aktivitas guru dan siswa Berdasarkan hasil observasi tindakan pembelajaran siklus I aktivitas guru pada kategori cukup baik dengan IPK 72,33 artinya aktivitas guru tidak jauh menyimpang dari lembar observasi yang sudah disusun. Sedangkan untuk aktivitas siswa berada pada katergori sedang dengan IPK 59,00 ini artinya aktivitas siswa masih perlu diadakan perbaikan.
40
Tabel 4.1 Hasil Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran (Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran) Siklus I Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Hasil
Hasil Ob1
Ob2
Ob3
15
16
17
Jumlah
22
Skor maksimal Rata-rata
0,72
0,77
68
72
77
Rata-rata IPK Kriteria
Ob2
Ob3
11
10
13
19
Skor maksimal
0,68
IPK
Jumlah
Ob1
72,33 Cukup Baik
Rata-rata IPK Rata-rata IPK Kriteria
0,58
0,53
0,68
58
53
68
59,00 Sedang
Dari tabel di atas dapat dilihat hasil observasi kegiatan guru dan siswa pada siklus kesatu digambarkan sebagai berikut: Dalam aktivitas guru, pada tahapan kegiatan obseravasi kesatu mendapat poin 15, observasi kedua 16, dan observasi ketiga 17. Dengan jumlah skor maksimal yang harus diraih 22 poin untuk masing-masing tahapan observasi, maka setelah dijumlahkan kumulatif, angka raihan kegiatan guru dalam proses belajar mengajar tersebut berada pada nilai indeks prestasi kegiatan (IPK) 72,33 (kriteria cukup baik). Sementara itu, kegiatan obseravasi siswa tahap satu mendapat poin 11, tahap dua 10, dan tahap tiga 13. Dengan jumlah skor maksimal yang harus diraih 19 poin untuk masing-masing tahapan observasi, maka setelah dijumlahkan kumulatif, angka raihan kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar tersebut berada pada nilai indeks prestasi kegiatan (IPK) 59,00 (kriteria sedang).
41
2) Observasi sikap siswa terhadap materi karangan deskripsi Selama proses pembelajran, siswa memiliki minat yang tinggi terhadap materi karangan deskripsi. Mereka cukup responsif memperhatikan penjelasan guru dan melaksanakan seluruh tugas yang diberikannya. 3). Hasil Pretes dan Postes Siswa pada Siklus I Dari pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I, diperoleh hasil pretes dan postes siswa seperti disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.2 Nilai Pretes Siswa pada Siklus I Jumlah Siswa 32
Skor
Skor
Tertinggi Terendah 60
49
Skor Mean
Kriteria
50
Kurang
Ideal 100
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan dari jumlah siswa sebanyak 32 orang nilai tertinggi 60 nilai terendah 49 sedangkan skor ideal 100, rata-ratanya 50 dengan kriteria kurang. Tabel 4.3 Nilai Postes Siswa pada Siklus I Jumlah Siswa 32
Skor
Skor
Tertinggi Terendah 70
52
Skor Mean
Kriteria
59
Sedang
Ideal 100
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan dari jumlah siswa sebanyak 32 orang nilai tertinggi 70 nilai terendah 52 sedangkan skor ideal 100, rata-ratanya
42
59 dengan kriteria sedang. Interval persentase tingkat penguasaan antara 56% – 65%. 2. Analisis Berdasarkan kegiatan pembelajaran siklus I, peneliti melakukan analisis untuk memperbaiki pembelajaran pada tindakan selanjutnya. Analisis dilakukan berdasarkan hasil observsi, jurnlah harian, dan hasil tes formatif I. Pembelajaran
menulis
karangan
deskripsi
dengan
menggunakan
pendekatan kontekstual pada siklus I belum mencapai hasil yang optimal. Hal tersebut disebabkan siswa belum terbiasa belajar dengan mengamati suatu objek di luar kelas. Pelaksanaan pembelajaran tidak kondusip karena konsentrasi belajarnya tidak terfokus pada materi yang disajikan. Siswa lebih banyak bermainmain, dari pada mengamati keadaan lingkungan sekolah. Hal-hal tersebut berdampak terhadap hasil evaluasi pembelajaran menulis karangan deskripsi. Kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi belum mencapai hasil yang baik sebab belum mencapai batas minimal kelulusan 65. Aspek-aspek yang dianalisis pada karangan masih banyak yang kurang tepat sehingga merusak terhadap kesleuruhan karangan. Agar lebih jelas, berikut disajikan contoh karangan deskripsi hasil karya siswa ditinjau dari penggunaan bahasa, isi, dan teknik penulisan. Data Siswa No. 01 Sekolah Ku Indah Di sekolah ku indah sekali banyak bunga dan tumbuhan yang lain. Di kelasku diberikan ajaran yang sangat sulit, aku dan teman ku mencintai kelasku pada saat bel berbunyi semua tiap kelas di siapkan oleh kaem. pada waktu pelajaran sudah beres aku dan teman ku membereskan kelas dan halaman sekolah
43
agar sekolah ku lebih indah kami bangga mempunyai sekolah yang indah dan bersih, sejuk agar dikelasku lebih bersih kami membersihkan kelas masingmasing. Bahasa pada karangan di atas sedang. Hal ini terlihat dari struktur kalimatnya banyak yang menggunakan kata yang tidak tepat. Kata-kata yang dimaksud yaitu diberikan ajaran yang sangat sulit. Harusnya pelajaran merupakan kata yang belum selesai Selain itu, terdapat penulisan kata kaem yang seharusnya dengan tulisan ketua kelas. Berdasarkan isi, karangan hasil karya siswa dianalisis berdasarkan keasalian gagasan, pengembangan gagasan, dan kesesuaian dengan ciri-ciri karangan deskripsi. Dilihat dari isi, karangan di atas belum mencapai hasil yang baik pula. Hal ini karena pengembangan gagasan berbelit-belit. Meskipun sudah sesuai dengan ciri-ciri karangan deskripsi, tetapi penyajiannya tidak jelas dan bertele-tele. Selanjutnya berdasarkan teknik penyajian, karangan dianalisis berdasarkan kesesuaian judul dengan isi, urutan gagasan, dan kerapian rupa karangan. Adapun berdasarkan teknik penyajian, judul yang disajikan hampir mendekati dengan isi karangan. Data Siswa No. 02 Lingkungan Sekolah Saya duduk dikelas IVB kelas IV itu di bagi menjadi dua yaitu kelas IVB dan IVA di sekolah saya terdapat bayak pepohonan ada pohon mangga, pohon nangka dan pohon jambu. Di sekolah saya yuga terdapat perpustakaan, saya juga sering baca-baca di perpustakaan itu. Perpustakaan itu sangat bersih dan Di sekolahku juga ada WC, kantor dan kelas lain. WC ada dua di sebelah barat dan di sebelah timur dan kantor ada di sebelah selatan sekolahku.
44
Bahasa pada karangan di atas ada sedikit peningkatan. Hal ini terlihat dari struktur kalimatnya hampir benar. Tapi masih ada kata-kata yang di ulang seperti kelas IV dan baca-baca.
Satuan bahasa membaca merupakan kata yang tidak
hemat sebab artinya sama dengan membaca. Berdasarkan isi, karangan hasil karya siswa dianalisis berdasarkan keasalian gagasan, pengembangan gagasan, dan kesesuaian dengan ciri-ciri karangan deskripsi. Dilihat dari isi, karangan di atas belum mencapai hasil yang cukup baik. Hal ini karena pengembangan gagasan berbelit-belit. Meskipun sudah sesuai dengan ciri-ciri karangan deskripsi, tetapi penyajiannya tidak jelas dan bertele-tele. Selanjutnya berdasarkan teknik penyajian, karangan dianalisis berdasarkan kesesuaian judul dengan isi, urutan gagasan, dan kerapian rupa karangan. Adapun berdasarkan teknik penyajian, judul yang disajikan belum sesuai dengan isi karangan. Judul yang disajikan adalah lingkungan sekolah, sedangkan isi yang disajikan adalah letak suatu tempat, baik letak kelas, kantor, perpustakaan, WC Data Siswa No 03 Sekolahku Yang Teduh Aku sekolah di SD Negeri C cianjur. Sekolahku sangat bagus, sekali ruang kelasnya bersih tidak ada sampah yang dibuang oleh anak-anak sekolah kami. Di depannya di pagar dengan rapi menggunakan besi yang kuat. Ruang belajar saya berdekatan dengan ruang kelas IVA dan kelas V A yang dicat berwarna hijau. Halamannya sangat luas sekali sehingga dapat bermain dengan senang. Bahasa pada karangan di atas ada peningkatan dari sebelumnya. Hal ini terlihat dari struktur kalimatnya banyak yang menggunakan kata yang tidak hemat. Kata-kata yang dimaksud yaitu Sekolahku sangat bagus, sekali ruang
45
kelasnya bersih tidak ada sampah yang dibuang oleh anak-anak sekolah kami. Satuan bahasa sangat bagus sekali merupakan kata yang tidak hemat sebab kata sangat mempunyai makna yang sama dengan sekali. Selain itu, terdapat penggunaan superkordinat pada hiponimi kata yakni pada kata dicat berwarna hijau. Kata hijau tidak perlu dijelaskan oleh kata berwarna karena cat sudah tentu mempunyai warna. Berdasarkan isi, karangan hasil karya siswa dianalisis berdasarkan keasalian gagasan, pengembangan gagasan, dan kesesuaian dengan ciri-ciri karangan deskripsi. Dilihat dari isi, karangan di atas belum mencapai hasil yang baik pula. Hal ini karena pengembangan gagasan berbelit-belit. Meskipun sudah sesuai dengan ciri-ciri karangan deskripsi, tetapi penyajiannya tidak jelas dan bertele-tele. Selanjutnya berdasarkan teknik penyajian, karangan dianalisis berdasarkan kesesuaian judul dengan isi, urutan gagasan, dan kerapian rupa karangan. Adapun berdasarkan teknik penyajian, judul yang disajikan belum sesuai dengan isi karangan. Judul yang disajikan adalah Sekolahku yang Teduh, sedangkan isi yang disajikan adalah letak suatu tempat, baik letak kelas, kantor, perpustakaan, halaman, dan pagar.
3. Refleksi Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan sebagai acuan dalam perbaikan untuk pembelajaran berikutnya yaitu pengaturan waktu dalam mengamati suatu objek. Guru harus pandai mengatur waktu untuk setiap kegiatan sehingga dilaksanakan sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia. Dalam kegiatan
46
pengamatan, guru seharunya mengarahkan siswa dan memberikan bimbingan dengan tepat. Selain itu, memberikan arahan cara mengamati suatu objek yang akan dideskripsikan. Berdasarkan harian siswa, sebagian besar siswa menyatakan komentar positif terhadap pembelajaran siklus I. Selain itu, mengatakan senang dan semangat untuk belajar dengan cara mengamati langsung suatu objek yang akan dideskripsikan. Adapun sebagian kecil siswa berkomentar negatif terhadap kegiatan pembelajaran siklus I. Hal ini disebabkan mereka masih menginginkan penjelasan materi sebelum kegiatan dilaksanakan. Tabel 4.4 Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus I Kendala/Kesulitan Catatan Lapangan Guru 1. Mengkondisikan 1. Siswa mengajukan siswa mengamaati pertanyaan kepada suatu objek. guru yang 2. Suasana belajar seharusnya langsung ribut mengamati dan 3. Pengelolaan waktu mendeskripsikan tidak tepat suatu tempat. 2. Siswa kebingungan dalam mendeskripsikan suatu objek. 3. Antusias siswa dalam belajar sangat tinggi
Saran Perbaikan 1. Waktu hendaknya diatur dengan cara mengatur strategi yang tepat untuk mengamati dan mendeskripsikan suatu objek. 2. Pengkondisian kelas harus lebih baik 3. Penjelasan langkah kerja dalam pelaksanaan pembelajaran
47
C. Hasil Tindakan Pembelajaran Siklus II Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II a. Rencana Tindakan Pembelajaran Siklus II Rencana tindakan pembelajaran siklus II disusun setelah peneliti melakukan observasi pada pelaksanaan kegiatan pada siklus I.Pada siklus II ini sudah ada perkembangan cukup baik. Pada saat melakukan siklus kedua, diperoleh temuan bahwa pembelajaran yang dikembangkan oleh guru sudah mulai menggunakan metode yang representatif. Pembelajaran sudah mulai berjalan dinamis. Rencana tindakan pembelajaran pada siklus II dituangkan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran dan skenario pembelajaran II yang dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dimaksudkan untuk membantu siswa pada tahap pengembangan karangan. Selain itu, dalam rangka pengumpulan data maka disusun soal pretes dan postes untuk menunjang pengembangan pembelajaran, terutama pemahaman lebih mendalam tentang materi penulisan karangan deskripsi. b. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus II Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II yaitu pada minggu kesatu bulan Oktober 2010. Materi yang dibahas yaitu menyusun karangan deskripsi tentang lingkungan sekolah dengan memperhatikan penggunaan ejaan.
Selama
pelaksanaan pembelajaran, diamati oleh seorang observer dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan
48
pendekatan kontekstual. Adapun observer pada penelitian ini adalah tetap Ibu N.Maslihah S.pdi yang mengajar di sekolah tempat pelaksanaan penelitian ini. Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan pengecekan kehadiran siswa dan mencocokkan dengan daftar kelas. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 32 orang, terdiri atas 20 laki-laki dan 12 perempuan. Dalam kegiatan apersepsi dilakukan tanya jawab mengulang kembali materi yang telah diajarkan. Pada kegiatan tanya jawab, banyak siswa yang memberikan respons positif dan dinamis. Setelah itu guru menyampaikan indikator yang akan dicapai yakni diharapkan siswa dapat menulis karangan deskripsi tentang lingkungan sekolah dengan memperhatikan penggunaan ejaan seperti huruf kapital, tanda titik dan tanda koma. Penyampaian indikator yang akan dicapai dengan tujuan sebagai arah pelaksanaan pembelajaran sehingga siswa konsentrasi terhadap materi yang dibahas. Langkah berikutnya adalah memberikan pengarahan kepada siswa untuk keluar kelas dengan tujuan mengamati lingkungan sekitar sekolah seperti letak ruang belajar, kantor, perpustakaan, taman, dan pagar. Dengan bimbingan guru, siswa keluar kelas dan melakukan pengamatan kembali terhadap lingkungan sekolah. Hasil pengamatan, selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk tulisan yakni berupa karangan deskripsi. Selama siswa mengadakan pengamatan dan pendeskrisian terhadap lingkungan sekolah, dilakukan bimbingan, arahan, dan petunjuk disertai alat-alat peraga yang memadai. Bahkan siswa diberi stimulus berupa
pertanyaan-pertanyan
yang
berhubungan
dengan
syarat-syarat
49
pendeskripsian suatu tempat. Dalam hal ini siswa diberi arahan tentang syaratsyarat penulisan karangan deskripsi di antara seolah-olah tulisan dapat dilihat, diraba, didengar, atau dirasakan sendiri. Semua arahan dan bimbingan senantiasa menggunakan alat peraga yang telah disiapkan. Setelah mendeskripsikan lingkungan sekolah, siswa masuk kembali ke dalam kelas dan melaporkan hasil kerja dengan cara membacakan karangan di depan kelas. Pelaksanaan laporan hasil kerja kali ini dilakukan oleh enam orang mewakili teman-temannya. Pada saat melaporkan hasil kerja, siswa yang lain menyimak kemudian memberikan tanggapan dan komentar tentang isi karangan terutama kesesuaian dengan keadaan suatu tempat yang diamati serta penggunaan ejaan. Di akhir pembelajaran, siswa dibimbing menyimpulkan materi pelajaran yang telah dibahas yakni berupa pendeskripsian suatu tempat, yakni lingkungan sekolah. Sebagai tindak lanjut, siswa diberi tugas untuk mendeskripsikan rumah masing-masing secara jelas. Pada pertemuan berikutnya dilakukan tes akhir secara individu tentang kemampuan menulis karangan deskripsi tentang lingkungan sekolah. Aspek yang dinilai yaitu bahasa, isi, dan teknik penulisan. Hasilnya diketahui bahwa nilai ratarata kemampuan menulis karangan deskripsi yaitu 69 atau kategori cukup baik.
50
c. Hasil Observasi Tindakan Pembelajaran Siklus II Observasi pada tindakan pembelajaran siklus II meliputi: 1) Observasi aktivitas guru dan siswa Berdasarkan hasil observasi tindakan pembelajaran siklus II aktivitas guru pada kategori cukup baik dengan IPK 73,33 artinya aktivitas guru tidak jauh menyimpang dari lembar observasi yang sudah disusun. Sedangkan untuk aktivitas siswa berada pada katergori cukup baik dengan IPK 69,00 ini artinya aktivitas siswa sudah ada perbaikan. Tabel 4.5 Hasil Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran (Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran) Siklus II Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Hasil
Jumlah
Hasil Ob1
Ob2
Ob3
17
20
21
22
Skor maksimal Rata-rata IPK
Jumlah
Ob1
Ob2
Ob3
15
16
19
19
Skor maksimal
0,68
0,73
0,77
68
73
77
Rata-rata IPK
Rata-rata IPK
73,33
Rata-rata IPK
Kriteria
Baik
Kriteria
0,68
0,69
0,70
68
69
70
69,00 Cukup Baik
Dari tabel di atas dapat dilihat hasil observasi kegiatan guru dan siswa pada siklus kedua digambarkan sebagai berikut: Dalam aktivitas guru, pada tahapan kegiatan obseravasi kesatu mendapat poin 17, observasi kedua 20, dan observasi ketiga 21. Dengan jumlah skor maksimal yang harus diraih 22 poin untuk masing-masing tahapan observasi,
51
maka setelah dijumlahkan kumulatif, angka raihan kegiatan guru dalam proses belajar mengajar tersebut berada pada nilai indeks prestasi kegiatan (IPK) 73,33 (kriteria cukup baik). Sementara itu, kegiatan obseravasi siswa tahap satu mendapat poin 15, tahap dua 16, dan tahap tiga 19. Dengan jumlah skor maksimal yang harus diraih 19 poin untuk masing-masing tahapan observasi, maka setelah dijumlahkan kumulatif, angka raihan kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar tersebut berada pada nilai indeks prestasi kegiatan (IPK) 69,00 (kriteria cukup baik). 2) Observasi sikap siswa terhadap materi karangan deskripsi Selama proses pembelajran, siswa memiliki minat yang tinggi terhadap materi karangan deskripsi. Mereka cukup responsif memperhatikan penjelasan guru dan melaksanakan seluruh tugas yang diberikannya. 3) . Hasil Pretes dan Postes Siswa pada Siklus II Dari pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II, diperoleh hasil pretes dan postes siswa seperti disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.6 Nilai Pretes Siswa pada Siklus II Jumlah Siswa 32
Skor
Skor
Tertinggi Terendah 70
55
Skor Mean
Kriteria
59
Sedang
Ideal 100
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan dari jumlah siswa sebanyak 32 orang nilai tertinggi 70 nilai terendah 55 sedangkan skor ideal 100, rata-ratanya 59 dengan kriteria sedang.
52
Tabel 4.7 Nilai Postes Siswa pada Siklus II Jumlah Siswa 32
Skor
Skor
Tertinggi Terendah 80
59
Skor Mean
Kriteria
69
Cukup baik
Ideal 100
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan dari jumlah siswa sebanyak 32 orang nilai tertinggi 80 nilai terendah 59 sedangkan skor ideal 100, rata-ratanya 69 dengan kriteria cukup baik. Interval persentase tingkat penguasaan antara 66% – 75%. 1. Deskripsi Siklus II dilaksanakan pada minggu peretama bulan Oktober 2010. Pelaksanaan pembelajaran masih mempelajari karangan deskripsi. Model pembelajaran yang diterapkan masih menggunakan pendekatan kontekstual. Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan pengecekan kehadiran siswa kemudian menyampaikan indikator yang akan dicapai. Penyampaian tujuan pembelajaran dilakukan dengan cara dituliskan di papan tulis agar siswa melihat langsung secara jelas. Penyampaian indikator dengan tujuan agar pelaksanaan pembelajaran berjalan lancar dan hal tersebut dijadikan sebagai acuan oleh siswa selama pelaksanaan pembelajaran. Selanjutnya mengkondisikan siswa ke dalam beberapa kelompok kecil untuk memudahkan dalam membimbing dan mengarahkan kegiatan pengamatan dan pendeskripsian. Selain itu, sebelum pelaksanaan pembelajaran, guru memberikan
penjelasan
langkah
kerja
pelaksanaan
pengamatan
dan
53
pendeskripsian. Selama kegiatan pembelajaran, siswa dibimbing agar berjalan lancar dan kondusif. Siswa dibimbing keluar kelas untuk mengamati lingkungan sekitar sekolah seperti letak kantor, letak ruang belajar, perpustakaan, halaman sekolah, dan tempat-tempat yang lainnya. Selama siswa mengamati suatu objek, dibimbing dan diarahkan serta distimulus dengan berbagai pertanyaan yang mengarah kepada pendeskripsian suatu tempat. Setelah mengamati suatu tempat, siswa diarahkan untuk mendeskripsikan dalam bentuk tulisan. Dalam pendeskrisian suatu tempat, siswa diarahkan untuk mengurutkan tempat yang harus dideskripsikan di bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. Selanjutnya masuk kembali ke dalam kelas kemudian melaporkan dengan cara membacakan di depan kelas. Selama pembacaan hasil karangan, siswa yang lain menyimak dan memberikan tanggapan terhadap penyajian isi, bahasa, dan teknik penulisan. Pada
bagian
akhir,
siswa
dibimbing
untuk
menyimpulkan materi pelajaran untuk kejelasan materi yang disajikan. Sebagai tindak lanjut, siswa diberi tugas untuk mendeskripsikan letak tempat yang ada di sekitar rumahnya. Pada pertemuan berikutnya diadakan tes formatif untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Aspek yang dianalisis yaitu isi, bahasa, dan teknik penulisan. Hasilnya menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi yaitu 69 atau kategori cukup baik.
54
2. Analisis Secara keseluruhan, tindakan pembelajaran siklus II cukup baik, tetapi masih ada kendala. Sebagian besar siswa sudah memahami karangan deskripsi, mampu mengamati, dalam mendeskripsikan suatu tempat. Akan tetapi, masih ada siswa yang cenderung mendominasi pembelajaran sehingga pelaksanaan pembelajaran tidak merata. Selain itu, masih ada siswa yang belum aktif dalam belajar. Kurang aktifnya siswa dalam belajar berdampak kurang memuaskan terhadap kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi yakni nilai rata-rata menulis karangan deskripsi masih rendah. Ditinjau dari bahasa, karangan hasil karya siswa pada umumnya cukup yakni keaslian gagasan pada umumnya sudah asli, pengembangan karangan tidak terlalu jelek dan tidak terlalu baik, serta kesesuaian dengan ciri-ciri karangan deskripsi. Penggunaan bahasa sudah meningkat dari data pada siklus II. Bahasa yang digunakan tercermin pada struktur bahasa yang digunakan. Struktur bahasa tidak terlalu baik dan tidak pula terlalu jelek. Selain itu, pemilihan kata sudah cukup. Adapun penggunaan ejaan masih ada kesalahan, meskipun tidak terlalu banyak. Adapun ditinjau dari teknik penyajian, masih ada kekurangan sebab urutan penyajian kurang baik. Kerapian karangan pada umumnya cukup. Begitu juga dengan kaitan judul dengan isi pada umumnya sudah cukup. Secara jelas, berikut ini disajikan contoh karangan hasil karya siswa pada siklus II.
55
Data Siswa No.01 Lingkungan Sekolahku Yang Sehat Saya duduk di kelas IV B, IV itu ada dua yaitu IV A dan IV B, di sekolahku terdapat bahyak sekali tumbuhan seperti pohon-pohonan ada pohon nagka, mangga dan sawo, di sekolah kami sangat sersih dan rapih selain perpus terdapat juga WC dan kantor, kantor di sekolah kami ada dua yaitu ruang guru dan kantor kepala sekolah dan WC juga ada dua yaitu WC timut dan WC barat dan di sekolah kami lingkungannya bersih dan sehat, selain WC dan kantor ada juga kolam ikan dan di setiap kelas selalu bersih karena ada jadwal piket setiap hari, setiaphari sabtu sering sekali mengepel di kelas dan laki-laki membersihkan di halaman selai murid di sekolah ada juga bapak penjaga sekolah dia selalu membersihkannya setiap hari Karangan tersebut di atas, ditinjau dari bahasa karangan sudah mencapai hasil yang cukup. Struktur kalimat masih bertele-tele dan pemilihan katanya masih berulang-ulang. Begitu juga penggunaan ejaannya masih ada yang salah. Adapun isi karangan menunjukkan bahwa gagasan yang dikembangkan asli, pengembangan gagasan cukup, serta sesuai dengan ciri-ciri karangan deskripsi. Adapun ditinjau dari teknik penulisan, urutan gagasan belum mencapai hasil yang baik sebab tidak teratur. Kerapian karangan sudah belum cukup. Kaitan judul dengan isi sudah cukup pula. Data Siswa No. 02 Sekolah yang Bersih Aku mempunyai sekolah yang bersih dari sampah. Sekolahku dipagar sangat rapi. Halamannya luas sekali, ditanami pohon yang rindang. Di depan kelas terdapat tong sampah sehingga semua siswa membuah sampah pada tempatnya. Di kelas ada daftar piket sehingga siswa melaksanakan piket dengan baik. Letak kelasku dekat dengan kelas yang lain. Guru-guru selalu memberikan pengarahan agar menjaga kebersihan sekolah supaya bersih.
Karangan tersebut di atas, ditinjau dari bahasa karangan sudah mencapai hasil yang cukup. Struktur kalimat tidak bertele-tele dan pemilihan katanya sudah
56
cukup. Begitu juga penggunaan ejaannya tidak ada yang salah. Adapun isi karangan menunjukkan bahwa gagasan yang dikembangkan asli, pengembangan gagasan cukup, serta sesuai dengan ciri-ciri karangan deskripsi. Adapun ditinjau dari teknik penulisan, urutan gagasan belum mencapai hasil yang baik sebab tidak teratur. Kerapian karangan sudah cukup. Kaitan judul dengan isi sudah cukup pula. Data Siswa No. 03 Sekolah Ku Yang Indah Setiap istirahat aku sering melihat taman-taman yang indah dan rapih semua taman di sekolahku dipagar dengan rapih, pagarnya berwarna hitam terbuat dari besi. Disebelah barat kelasku terdapat kantor yang bersih dan nyaman disitu tempat guru-guru rapat/ berkumpul. Dikantor terdapat banyak sekali piala contohnya catur, piala melukis dan sebagainya aku sangat senangsekali berada di sekolah ini.di sekolahku juga terdapat perpustakan ,WC, musola, ruang kesenian, dan masih banyak lagi. Perpustakan di sekolahku terdapat banyak sekali bukubuku mulai dari buku cerita bahasa inggris, buku ipa dan masih banyak lagi. Dan WC di sekolahku sangatlahbersih dan harum. Musolanya juga setiap pulang sekolah adzan selalu penuh. Apalagi ruang kesenian setiap hari istirahat selalu latihan misalnya latihan degungan, latihan kecapi dan latihan angklung. Karangan tersebut di atas, ditinjau dari bahasa karangan sudah mencapai hasil yang cukup. Struktur kalimat tidak bertele-tele dan pemilihan katanya sudah cukup. Begitu juga penggunaan ejaannya tidak ada yang salah. Adapun isi karangan menunjukkan bahwa gagasan yang dikembangkan asli, pengembangan gagasan cukup, serta sesuai dengan ciri-ciri karangan deskripsi. Adapun ditinjau dari teknik penulisan, urutan gagasan belum mencapai hasil yang baik sebab tidak teratur. Kerapian karangan sudah cukup. Kaitan judul dengan isi sudah cukup
57
3. Refleksi Setelah dilakukan analisis terhadap tindakan pembelajaran siklus II, maka dilakukan refeksi sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan pada tindakan berikutnya. Tabel 4.8 Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus II Kendala/Kesulitan Catatan Lapangan Memotivasi siswa yang 1. Siswa sudah terbiasa kurang aktif dalam mengamati suatu mengamati dan objek dan mendeskripsikan suatu mendeskripsikannya. objek. 2. Keributan siswa dalam mengamati suatu objek tidak terlihat lagi.
Saran Perbaikan Siswa hendaknya dibagi ke dalam beberapa kelompok yang lebih kecil agar pelaksanaan pembelajaran berjalan lancar dan kondusif
D. Hasil Tindakan Pembelajaran Siklus III Deskripsi Hasil Penelitian Siklus III a. Rencana Tindakan Pembelajaran Siklus III Rencana tindakan pembelajaran siklus III disusun setelah peneliti melakukan observasi pada pelaksanaan kegiatan pada siklus II.Pada siklus III ini sudah ada perkembangan cukup baik. Pada saat melakukan siklus III, diperoleh temuan bahwa pembelajaran yang dikembangkan oleh guru sudah mulai menggunakan metode yang representatif, variatif dan efektif. Pembelajaran berjalan sangat dinamis. Rencana tindakan pembelajaran pada siklus III dituangkan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran dan skenario pembelajaran III yang dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dimaksudkan untuk membantu siswa pada tahap
58
pengembangan karangan. Selain itu, dalam rangka pengumpulan data maka disusun soal pretes dan postes untuk menunjang pengembangan pembelajaran, terutama pemahaman lebih mendalam tentang materi penulisan karangan deskripsi. b. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus III Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III yaitu pada minggu kedua bulan Oktober 2010. Materi yang dibahas yaitu menyusun karangan deskripsi tentang keadaan lingkungan sekolah dengan memperhatikan penggunaan ejaan. Selama pelaksanaan pembelajaran, diamati oleh seorang observer dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Adapun observer pada penelitian ini adalah tetap Ibu N.Maslihah yang mengajar di sekolah tempat pelaksanaan penelitian ini. Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan pengecekan kehadiran siswa dan mencocokkan dengan daftar kelas. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 32 orang, terdiri atas 20 laki-laki dan 12 perempuan. Dalam kegiatan apersepsi dilakukan tanya jawab mengulang kembali materi yang telah diajarkan. Pada kegiatan tanya jawab, banyak siswa yang memberikan respons positif dan dinamis. Setelah itu guru menyampaikan indikator yang akan dicapai yakni diharapkan siswa dapat menulis karangan deskripsi tentang lingkungan sekolah dengan memperhatikan penggunaan ejaan seperti huruf kapital, tanda titik dan tanda koma. Penyampaian indikator yang akan dicapai dengan tujuan sebagai arah
59
pelaksanaan pembelajaran sehingga siswa konsentrasi terhadap materi yang dibahas. Langkah berikutnya adalah memberikan pengarahan kepada siswa untuk keluar kelas dengan tujuan mengamati lingkungan sekitar sekolah seperti letak ruang belajar, kantor, perpustakaan, taman, dan pagar. Dengan bimbingan guru, siswa keluar kelas dan melakukan pengamatan kembali terhadap lingkungan sekolah. Hasil pengamatan, selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk tulisan yakni berupa karangan deskripsi. Selama siswa mengadakan pengamatan dan pendeskrisian terhadap lingkungan sekolah, dilakukan bimbingan, arahan, dan petunjuk disertai alat-alat peraga yang memadai. Bahkan siswa diberi stimulus berupa
pertanyaan-pertanyan
yang
berhubungan
dengan
syarat-syarat
pendeskripsian suatu tempat. Dalam hal ini siswa diberi arahan tentang syaratsyarat penulisan karangan deskripsi di antara seolah-olah tulisan dapat dilihat, diraba, didengar, atau dirasakan sendiri. Semua arahan dan bimbingan senantiasa nmenggunakan alat peraga yang telah disiapkan. Setelah mendeskripsikan lingkungan sekolah, siswa masuk kembali ke dalam kelas dan melaporkan hasil kerja dengan cara membacakan karangan di depan kelas. Pelaksanaan laporan hasil kerja kali ini dilakukan oleh enam orang mewakili teman-temannya. Pada saat melaporkan hasil kerja, siswa yang lain menyimak kemudian memberikan tanggapan dan komentar tentang isi karangan terutama kesesuaian dengan keadaan suatu tempat yang diamati serta penggunaan ejaan.
60
Di akhir pembelajaran, siswa dibimbing menyimpulkan materi pelajaran yang telah dibahas yakni berupa pendeskripsian suatu tempat, yakni lingkungan sekolah. Sebagai tindak lanjut, siswa diberi tugas untuk mendeskripsikan rumah masing-masing secara jelas. Pada pertemuan berikutnya dilakukan tes akhir secara individu tentang kemampuan menulis karangan deskripsi tentang lingkungan sekolah. Aspek yang dinilai yaitu bahasa, isi, dan teknik penulisan. Hasilnya diketahui bahwa nilai ratarata kemampuan menulis karangan deskripsi yaitu 76 atau kategori baik. c. Hasil Observasi Tindakan Pembelajaran Siklus III Observasi pada tindakan pembelajaran siklus III meliputi: 1) Observasi aktivitas guru dan siswa Berdasarkan hasil observasi tindakan pembelajaran siklus III aktivitas guru pada kategori baik dengan IPK 74,33 artinya aktivitas guru tidak jauh menyimpang dari lembar observasi yang sudah disusun. Sedangkan untuk aktivitas siswa berada pada katergori baik dengan IPK 76,00 ini artinya aktivitas siswa menunjukkan perkembangan baik.
61
Tabel 4.9 Hasil Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran (Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran) Siklus III Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Hasil
Jumlah
Hasil Ob1
Ob2
Ob3
17
20
21
22
Skor maksimal Rata-rata IPK
Jumlah
Ob1
Ob2
Ob3
15
16
19
19
Skor maksimal
0,69
0,73
0,77
69
73
77
Rata-rata IPK
0,68
0,74
0,78
68
74
78
Rata-rata IPK
74,33
Rata-rata IPK
76,00
Kriteria
Baik
Kriteria
Baik
Dari tabel di atas dapat dilihat hasil observasi kegiatan guru dan siswa pada siklus ketiga digambarkan sebagai berikut: Dalam aktivitas guru, pada tahapan kegiatan obseravasi kesatu mendapat poin 17, observasi kedua 20, dan observasi ketiga 21. Dengan jumlah skor maksimal yang harus diraih 22 poin untuk masing-masing tahapan observasi, maka setelah dijumlahkan kumulatif, angka raihan kegiatan guru dalam proses belajar mengajar tersebut berada pada nilai indeks prestasi kegiatan (IPK) 74,33 (kriteria baik). Sementara itu, kegiatan obseravasi siswa tahap satu mendapat poin 15, tahap dua 16, dan tahap tiga 19. Dengan jumlah skor maksimal yang harus diraih 19 poin untuk masing-masing tahapan observasi, maka setelah dijumlahkan kumulatif, angka raihan kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar tersebut berada pada nilai indeks prestasi kegiatan (IPK) 76,00 (kriteria baik).
62
2) Observasi sikap siswa terhadap materi karangan deskripsi Selama proses pembelajaran, siswa memiliki minat yang tinggi terhadap materi karangan deskripsi. Mereka cukup responsif memperhatikan penjelasan guru dan melaksanakan seluruh tugas yang diberikan, sekaligus memberi apresiasi yang membanggakan. 3) Hasil Pretes dan Postes Siswa pada Siklus III Dari pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus III, diperoleh hasil pretes dan postes siswa seperti disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.10 Nilai Pretes Siswa pada Siklus III Jumlah Siswa 32
Skor
Skor
Tertinggi Terendah 80
60
Skor Mean
Kriteria
69
Cukup baik
Ideal 100
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan dari jumlah siswa sebanyak 32 orang nilai tertinggi 80 nilai terendah 60 sedangkan skor ideal 100, rata-ratanya 69 dengan kriteria cukup baik. Tabel 4.11 Nilai Postes Siswa pada Siklus III Jumlah Siswa 32
Skor
Skor
Tertinggi Terendah 90
60
Skor Mean
Kriteria
76
Baik
Ideal 100
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan dari jumlah siswa sebanyak 32 orang nilai tertinggi 90 nilai terendah 60 sedangkan skor ideal 100, rata-ratanya
63
76 dengan kriteria baik. Interval persentase tingkat penguasaan antara 76% – 85%. 1. Deskripsi Pembelajaran siklus III dilaksanakan pada minggu kedua bulan Oktober 2010. Pada siklus ini materi yang dibahas adalah menulis karangan deskripsi dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan mengadakan tanya jawab tentang letak rumah siswa. Setelah ittu menjelaskan indikator yang akan dicapai dan memotivasi serta mengkondisikan siswa dalam kelompok yang lebih kecil. Siswa diberi penjelasan langkah kerja yang akan dilaksanakan kemudian dibimbing untuk keluar kelas. Selama pelaksanaan pembelajaran dilakukan pengamatan oleh observer yang sama seperti pada siklus I dan II. Selama siswa mengamati suatu objek, guru memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa yang sudah mampu mengamati dan menemukan suatu objek yang akan dideskripsikan. Untuk mengaktifkan siswa, guru memberikan stimulus berupa pertanyaan sehingga aktif dan kreatif dalam belajar, baik dalam menemukan objek maupun dalam bertukar pendapat dengan teman satu kelompok. Hasil pengamatan selanjutnya disajikan dalam bentuk karangan deskripsi. Siswa masuk kembali ke dalam kelas kemudian setiap kelompok melaporkan karangan di depan kelas kemudian kelompok yang lain memberikan masukan. Hasil diskusi kelas selanjutnya dibahas dan disimpulkan. Pada pertemuan berikutnya dilakukan tes secara individu yang hasilnya menunjukkan nilai ratarata 76 atau kriteria baik.
64
2. Analisis Tindakan Berdasarkan deskripsi data di atas, pelaksanaan pembelajaran siklus III mencapai hasil yang lebih baik bila dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus I dan II. Pada siklus III, pada umumnya siswa tidak mengalami kesulitan dalam mengamati dan menemukan suatu objek untuk dideskripsikan. Waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan efektif karena pada saat siswa menemukan suatu konsep yang akan dideskripsikan berjalan lancar dan kondusif. Selain itu, siswa yang kurang aktif menjadi aktif karena diberi stimulus yang kontinyu sehingga memperoleh kemudahan dalam menemukan suatu konsep. Hasil harian siswa diperoleh data bahwa sebagian besar siswa menyatakan komentar positif terhadap pembelajaran dengan menggunakan mempelajari objek secara langsung. Pada umumnya siswa mengatakan bahwa pembelajaran dengan model ini dapat memotivasi untuk berpikir menemukan konsep kemudian mendeskripsikan dalam bentuk karangan. Data no.1 Sekolahku Yang Bersih Sekolakku cukup bersih, karena setiap hari selalu dibersihkan. Dari mulai pembagian regu kerja di masing-masing kelas dan setiap hari selau diadakan operasi semut, setiap siswa diwajibkan membuang sampah pada tempatnya, bangunandan lokasinya pun tertata rapih aku merasa bangga mempunyai sekolah yang bersih. Dari karangan di atas sudah ada perkembangan dari siklus ke II penggunaan tanda baca, susunan kata sudah terlihat rapih.
65
Data no.2 Lokasi Sekolahku Sekolahku bernama SDN Cimurid, di depan sekolahku ada taman dan pohon jambu, pohon sawo. Di depan kelas VB ada pohon nangka, di depan kelas IIA ada pohon buah, sedangkan perpustakaan berada di atas kelas III B, WC siswa berada dekat dengan musola, sementara kantor dan ruang guru berada di samping kelas IA WC guru berada di dalam kantor dan ruang guru. Dari karangan siswa di atas siswa sudah memahami karena dari tulisan dan penggunaan tanda baca,dan ejaan sudah tersusun rapih. Data no.3 Sekolahku Yang Sejuk Aku sekolah di SDN Cimurid, letak sekolahku tidak jauh dari rumahku kalau mau berangkat ke sekolah cukup dengan berjalan kaki saja, sedangkan lokasi kelasku berada dekat kelas IV A dan VA, warna kelasku bawahnya bercatkan hijau sedangkan atasnya berwarna kuning, di depan kelasku ada taman agar terlihat sejuk dan beberapa pepohonan, kantor dan ruang guru tidak jauh dari kelasku hanya terhalang oleh tiga kelas saja, perpustakaan berada di atas kelas III B yaitu di lantai kedua, musola dan WC siswa berada di samping kelas I B. Karangan siswa sudah tersusun dengan rapih, penggunaan kata, tanda baca, dan ejaan sudah sesuai. 3. Refleksi Pembelajaran siklus III merupakan siklus terakhir dari rencana penelitian tindakan kelas ini. Berdasarkan hasil analisis, hal-hal yang perlu dilakukan guru dalam pembelajaran ini adalah memberikan penghargaan kepada siswa yang mampu mendeskripsikan suatu tempat dengan baik. Selain itu, guru membatasi waktu pelaksanaan kegiatan diskusi sehingga tidak melampaui batas waktu yang telah ditentukan.
66
D. Analisis Hasil Data Penelitian 1. Rata-rata Skor Tes Formatif Berikut ini disajikan tentang analisis hasil tes formatif siklus I, II, dan III. Adapun gambaran mengenai nilai yang diperoleh siswa pada setiap siklus disajikan pada tabel. Setelah itu sajikan rekapitulasi nilai dan diagram sehingga peningkatan hasil belajar siswa terlihat jelas.
67
Tabel 4.12 Analisis Hasil Tes Formatif No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Siswa Alya Mutiara Abdul Azis Muslim Ari Wibawa Ahmad Saripudin Arik Maulana M.Aslim Mukassath Moya Datira Damayanti M. Iksan Mutaqin Hana Nova Mariam Revi Fauzi Riska Amalia Halim Sifa Yusrina Awanis Setiawati Siti Fatimah Silvi Sri Utami Egi Saputra Rina Nur Cahyani Umar wildan Iyah Badriah Yadi Mulyadi Engki Pradana Risma Maryani Pudin Asep Aras Ai Warmi Ujang Soleh Nurwahid Rudi Gunawan Saeful Milah Idrajaya Nurdin Wawan Iskandar Gunawan Jaenudin Peri Ranggakusumah
Tes Formatif I II III 40 50 70 60 70 70 70 80 90 50 60 90 70 80 90 60 60 80 60 70 70 40 50 80 60 70 90 50 70 80 60 70 80 50 60 70 40 60 70 50 60 60 40 50 70 70 70 80 40 60 60 40 60 60 50 60 60 40 60 70 50 70 70 60 80 90 50 60 70 60 70 80 70 60 70 60 70 80 50 70 80 60 70 80 50 60 80 60 70 70 50 70 70 60 70 70
Keterangan : 40 = Nilai terendah yang didapat oleh siswa karena tidakmemeahami karangannya tidak memenuhi syarat atau tidak memenuhi kriteria dalam karangan 50 = Nilai rendah yang didapat oleh siswa karena karangannya belum mencapai
68
kriteria dalam karangan 60 = Nilai yang didapat siswa karena karangannya sudah ada peningkatan dan dalam penggunaan tanda bacanya kalimat ajaan belum benar 70 = Nilai yang didapat siswa karena karangannya sudah cukup baik dalam penggunaan tanda baca, penyusunan kalimat tersusun rapih 80 = Nilai yang didapat siswa sudah cukup baik dalam penggunaan tanda baca, penggunaan ejaan ditulis dengan benar penyusunan kalimat tersusun rapih dan sesuai dengan tema 90 = Nilai yang didapat siwa sudah baik dalam penggunaan tanda baca, penyusunan kalimat tersusun rapih dan sesuai dengan tema ditulis raih dan bersih Tabel 4.13 Rekapitulai Nilai Formatif I Nilai (N) Frekuensi (F) 70 4 60 11 50 10 40 7 Jumlah 32 Rata-rata
Persentase 22.4 19.2 16 12.8 100 -
Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui nilai rata-rata hasil belajar menulis karangan deskripsi siklus I yaitu 70 Nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 4 sebanyak empat orang (22.4%), sedangkan nilai terendah yaitu 4 sebanyak tujuh orang (12.8%), Nilai yang lainnya yaitu 50 sebanyak sepuluh orang (16%), nilai 60 sebanyak sebelas orang (19.2%).
69
Tabel 4.14 Rekapitulai Nilai Formatif II Nilai (N) Frekuensi (F) 80 3 70 14 60 12 50 3 Jumlah 32 Rata-rata
Persentase 52.6 22.4 19.2 16 100 -
Berdasarkan data pada tabel di atas, nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam menulis karangan deskripsi yaitu 69. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 80 berjumlah tiga orang (52.6%), sedangkan nilai terendah yaitu 50 berjumlah satu orang (16%). Nilai yang lainnya yaitu 60 sebanyak sembilan orang (19.2%), dan nilai 70 sebanyak lima orang (22.4%).
Tabel 4.15 Rekapitulai Nilai Formatif III Nilai (N) Frekuensi (F) 90 5 80 10 70 13 60 4 Jumlah 32 Rata-rata
Persentase 28.8 25.6 22.4 19.2 100 -
Berdasarkan data pada Tabel di atas, nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam menulis karangan deskripsi yaitu 76. Nilai yang tertinggi yaitu 90 berjumlah tujuh orang (28.8%), sedangkan nilai terendah yaitu 60 berjumlah tiga orang (19.2%). Nilai yang lainnya yaitu 70 sebanyak sembilan orang (22.4%) dan 80 sebanyak tiga orang (25.6%).
70
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas terlihat bahwa dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan hasil belajar. Begitu juga dari siklus II ke siklus III. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan pendekatan kontekstual efektif dilaksanakan. Peningkatan hasil belajar siswa terjadi tercermin pada kegiatan selama proses belajar berlangsung. Siswa aktif dan kreatif dalam berdiskusi maupun dalam menemukan suatu objek yang akan dideskripsikan.
71
Gambaran hasil tes siswa pada siklus I, II, dan III tentang materi karangan deskripsi lebih jelas diungkapkan lewat grapik dan tabel berikut ini:
MEAN SKOR
GRAFIK 4.1 HASIL AKHIR NILAI SISWA SIKLUS I, II, III 76
80 70 60 50 40 30 20 10 0
69 59
SIKLUS I
SIKLUS II
SIKLUS III
Keterangan : Rentang Nilai 0-20-40 40-60-80, 80, adalah raihan nilai akhir yang diraih untuk masingmasing masing siklus. Mean Skor adalah nilai rata-rata rata masing-masing masing siklus.
Tabel 4.16 Hasil Akhir Nilai Siswa Siklus I, II, dan III Setelah Pembelajaran Hasil
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Mean Skor
59
69
76
Kriteria
Sedang
Cukup Baik
Baik
72
E. Pembahasan Hasil Penelitian Pelaksanaan siklus I dengan penyajian materi menulis karangan deskripsi dengan menerapkan pendekatan kontekstual, belum diperoleh hasil yang optimal yakni hanya 59. Hal tersebut disebabkan siswa belum terbiasa mengamati dan menemukan suatu objek sehingga pelaksanaan pembelajaran tidak kondusif serta tidak bisa memanfaatkan waktu yang tersedia. Kendala-kendala tersebut selanjutnya direfleksi dan hasilnya diaplikasikan pada siklus II. Dengan berbagai perbaikan atas kekurangan pada siklus I, maka pelaksanaan pembelajaran pada siklus II menjadi meningkat dengan baik, pelaksanaan pembelajaran berjalan kondusif. Adapun kendala yang dihadapi pada siklus II yaitu siswa kurang motivasi dan kurang aktif dalam mengamati dan menemukan suatu objek yang dideskripsikan. Akan tetapi, siswa
terbiasa
mengamati dan menemukan suatu objek apabila disajikan dengan objek yang sederhana. Perbaikan dilaksanakan dengan cara membagi siswa dalam bentuk kelompok yang lebih kecil agar mudah memberikan bimbingan dan arahan serta berjalan kondusif. Hasil tes formatif siklus II menunjukkan terdapat kenaikan nilai rata-rata menjadi 69. Sehubungan masih ada siswa yang mendapat nilai 52, dilakukan tindakan berikutnya dengan penyajian materi menulis karangan deskripsi dan penggunaan pendekatan kontekstual. Pada siklus III kegiatan pembelajaran berjalan lancar dan kondusif walaupun masih ada sebagian kecil yang kurang aktif dalam belajar. Hasil yang dicapai pada siklus III yaitu 76 dan hal tersebut menunjukkan ada peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I dan II. Dengan demikian, penerapan
73
pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi.