BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian Pemetaan dan perancangan jaringan komputer dibangun dengan tujuan membantu administrasi jaringan untuk melakukan perawatan ataupun menata ulang sebuah skema baru. Hasil dari penelitian ini diperoleh dari berbagai kriteria yang telah ditentukan. Antara lain mulai dari menggambar desain jaringan lama, menggambar desain jaringan yang telah dimodifikasi, melakukan pengujian simulasi dan membuat laporan blueprint. 4.1.1
Skema peta jaringan Berdasarkan Gambar 3.9. yang disebut dengan skema peta jaringan
baru menunjukkan, pusat jaringan internet terletak pada lantai 1 di ruang LAB.KOMPUTER yang melaui modem ADSL, untuk komputer yang berada dalam LAB.KOMPUTER dihubungkan dengan sebuah switch agar mudah terkordinasi dan dapat dijadikan sebuah workgroup, lalu disambungkanlah sebuah wireless router yang bertujuan menghubungkan komputer atau alat lain yang berbasis internet, untuk itu letak wireless router dirubah posisinya menjadi diluar ruangan agar sinyal yang terpancar lebih konstan dan digunakan untuk menghubungkan jaringan diruang front office, ruang kelas, dan ruang dosen. Diruang dosen sendiri sudah tidak memerlukan lagi adanya sebuah switch, dikarenakan disana telah menggunakan pc wireless. Menuju lantai 2, penulis
menambahkan sebuah switch agar nantinya jika akan menambahkan beberapa unit komputer baru akan mudah terkordinasi dan letak wireless accespoint dirubah menjadi diluar ruang guru besar agar sinyal yang dipancarkan akan lebih konstan. 4.1.2
Simulasi jaringan Proses berikutnya setelah melakukan rancangan desain adalah
melakukan pengujian simulasi jaringan. Simulasi disini bersifat visual dengan mengirimkan paket data antara satu komputer dengan komputer yang lain. Contoh pengujian akan dilakukan dengan ping dari komputer front office menuju komputer A1 diruang LAB.Komputer, hasilnya dapat dilihat pada Gambar 3.1.2. 4.1.3
Manajemen bandwidth Berguna untuk memberikan alokasi saluran yang digunakan untuk
proses upload maupun download agar kualitas layanan yang dijalankan berjalan dengan baik, disini manajemen bandwidth dibagi menjadi tiga pokok bagian, yaitu modem ADSL pada ruang LAB.KOMPUTER, wireless router pada lantai 1 dan wireless Accespoint pada lantai 2, dijelaskan pada Gambar 4.1. , Gambar 4.2. dan Gambar 4.3.
Gambar 4.1. Awal sebelum port disetting
Gambar 4.2. Menentukan port yang digunakan
Gambar 4.3. Membagi kapasitas bandwidth pada setiap port
4.1.4
Laporan blueprint Blueprint disini difungsikan sebagai data hasil laporan kepada pihak
STIE AL-ES’AF SURAKARTA. 4.1.4.1
Factor Conditions :
Berdasarkan komponen factor conditions yang tersedia maka akan dapat dianalisa detail materi yang ada. Berikut data detail yang dimiliki STIE AL-ES’AF SURAKARTA dalam hal syarat aspek factor conditions. 1. Manajerial
:
a. Administrator Terdapat satu orang administrator di STIE AL-ES’AF SURAKARTA, yang bertugas memantau dan memelihara komputer beserta jaringannya untuk dilaporkan kepada pemilik instansi terkait. 2. Tenaga Kerja
:
b. Teknisi Umum Terdapat satu orang teknisi umum di STIE AL-ES’AF SURAKARTA, bertugas menangani permasalahan umum yang memiliki fokus pada bidang komputerisasi dan dia bertanggung jawab kepada administrator sebagai induk jaringan kerja. c. Asisten Lab Terdapat tiga orang asisten lab di STIE AL-ES’AF SURAKARTA, bertugas mendampingi mahasiswa dalam hal mengoperasikan
komputer
laboratorium.
Asisten
lab
wajib
melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan komputerisasi kepada pihak administrator. 3. Infrastruktur
:
a. Gedung Gedung STIE AL-ES’AF SURAKARTA memliki enam ruang pokok, yaitu meliputi ruang front office, ruang dosen, ruang LAB.KOMPUTER, ruang kelas, ruang perpustakaan, dan ruang guru besar. b. Alat Komputerisasi Perangkat ini memliki beberapa komponen utama yaitu PC, kabel, switch, dan wireless router. Perangkat ini memiliki peran yang sangat vital dalam perancangan pembuatan peta skema jaringan yang nantinya akan dijadikan laporan blueprint. c. Kapasitas Bandwidth Untuk koneksi jaringan internet, pihak STIE AL-ES’AF SURAKARTA menggunakan ISP TELKOM SPEEDY sebagai sarana penunjang pembelajaran mahasiswanya, dengan paket speedy 2Mbps mahasiswa dapat memaksimalkan kegiatan belajar. d. Kapasitas Listrik Tegangan listrik yang digunakan di STIE AL-ES’AF SURAKARTA mencapai sekitar 12.000 Kwh guna memenuhi kebutuhan listrik sebagai sumber daya.
4.1.4.2 Faktor Pengumpulan Data Primer Pengumpulan data yang dimaksud dalam point ini adalah, mengenai perbandingan antara desain jaringan lama dengan desain jaringan baru, yaitu pada Gambar 3.6. mengenai desain gambar lama dan Gambar 3.9. mengenai gambar baru. Bahwa point kedua inilah yang merupakan langkah terciptanya sebuah blueprint untuk diserahkan pada pihak administrator IT STIE AL-ES’AF SURAKARTA guna untuk kebutuhan perawatan, pemasangan jaringan baru, serta kontrol jaringan dan akan dijadikan sebuah berkas laporan. Sedangkan pada point pertama, sebagai penunjang hasil berkas laporan yang disebut komponen factor condition. 4.2. Pembahasan Dalam segi efisiensi pada desain baru (Gambar 3.9.) nampak lebih baik, dimana telah digunakannya teknologi wireless untuk mencakup sebagian besar ruangan. Pengguna tidak perlu lagi mencari-cari dimana letak sambungan untuk terhubung kedalam jaringan internet, baik itu berbentuk notebook, handphone atau gadget lain. Perkabelan juga tampak lebih rapi, dengan hanya menempatkan ruangan tertentu untuk dibuat LAN kabel. Perbandingan latency antara desain jaringan lama (Gambar 3.6.) dengan desain jaringan baru (Gambar 3.9.) lebih stabil menggunakan desain jaringan lama, dikarenakan pada desain jaringan lama memakai LAN kabel. Akan tetapi dari segi fleksibelitas penggunaan jaringan internet, desain jaringan baru lebih dapat diandalkan karena posisi wireless router telah dirubah dan berpengaruh
pada kualitas sinyal yang lebih tinggi. Dengan standar kecepatan 54Mbps dimungkinkan pengguna wireless dirasa cukup dalam mengakses jaringan internet. Dengan melihat Gambar 3.6. dan Gambar 3.9. dapat disimpulkan bahwa kedua percobaan secara umum dapat digunakan, karena tidak terjadi RTO pada waktu melakukan pengujian simulasi. Penulis memanfaatkan teknologi wireless pada desain baru, agar permasalahan mengenai kabel yang terlihat berantakan bisa tampak lebih rapi dan terstruktur, selain masalah perkabelan manfaat lain dari dari rancangan desain baru adalah memudahkan para pengguna dalam menjangkau jaringan internet dan sudah terintegrasi ke dalam manajemen bandwidth dimana sistem ini berguna untuk memudahkan dalam mengontrol ataupun memantau setiap akses jaringan yang masuk. Tabel 2.2. Perbandingan Desain Jaringan Awal dan Desain Jaringan Baru NO 1
DESAIN AWAL
DESAIN BARU
Kabel LAN sebagai induk utama
Memanfaatkan teknologi wireless sebagai
jaringan komputer
jaringan komputer dan hanya memasang LAN pada ruangan tertentu
2
3
Belum memakai manajemen
Sudah menerapkan manajemen
bandwidth
bandwidth
Tata letak alat komputerisasi tidak
Merubah tata letak alat komputerisasi guna
terstruktur
mengoptimalkan kinerja alat