BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
4.1
Deskriptif Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang
diperoleh dari responden. Data deskriptif menggambarkan keadaan atau kondisi responden sebagai informasi tambahan untuk memahami hasil penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah 60 orang karyawan yang diambil secara acak dari total 149 karyawan. Tabel 4.1 Demografi Responden Demografi Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Usia 21-25tahun 26-30 tahun 31-35 tahun 36-40 tahun Pendidikan SLTA Diploma S1 S2 Masa/Lama Bekerja < 4 tahun 4-8 tahun > 8 tahun
Jumlah
%
31 29
51,7 48,3
5 35 19 1
8,3 58,3 31,7 1,7
19 18 22 1
31,7 30 36,7 1,7
11 45 4
18,3 75 6,7
Sumber : Data primer diolah, 2014
39
40
4.2
Analisis Deskriptif Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui gambaran frekuensi
statistik yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. 4.2.1 Analisis Deskriptif Kepuasan Kerja (a) Analisis Tingkat Kepuasan Kerja pada Karyawan Pada kategorisasi tingkat kepuasan kerja berdasarkan norma harapan, terdapat 20 item pernyataan dengan 5 (lima) pilihan yaitu (SP, P, CP, TP, STP) sehingga memiliki skor norma harapan maksimal 100 dan skor minimal 20 dengan mean 60 dan standart deviasi sebesar 13,33. Sedangkan berdasarkan norma kenyataan, skor maksimal 85 dan skor minimal 46 dengan mean 65,5 dengan standart deviasi 6,5. Tabel 4.2 Kategorisasi Tingkat Kepuasan Kerja Kategori Rendah Sedang Tinggi Jumlah
Norma Harapan < 47 47 – 73 > 73
Norma Kenyataan < 59 59 – 72 > 72
Frekuensi 7 28 25 60
% 11,7 46,7 41,7 100
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa sebagian besar karyawan PT. KLink Indonesia berada pada kategori tingkat kepuasan kerja sedang sebanyak 28 orang dengan 46,7%. Sedangkan karyawan yang berada pada kategori tingkat kepuasan kerja rendah sebanyak 7 orang (11,7%) dan pada kategori tingkat kepuasan kerja tinggi sebanyak 25 orang (41,7%).
41
(b) Analisis Deskriptif Indikator Kepuasan Kerja Karyawan Analisis deskripsi pada setiap indikator kepuasan kerja dilakukan untuk melihat indikator yang paling tinggi dan paling rendah dari aspek kepuasan kerja pada karyawan PT. K-Link Indonesia dengan menggunakan SPSS 21 berdasarkan mean. Hasil yang didapat merupakan deskripsi dari 20 aspek indikator yang diukur pada karyawan. Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Aspek Kepuasan Kerja Aspek Ability Utilization Achievement Activity Advancement Authority Company Policies Compensation Co-Worker Creativity Independence Security Social Service Sosial Status Moral Values Recognition Responsibility Supervision – Human Relations Supervision – Technical Variety Working Conditions
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Mean 3,78 3,68 3,61 3,56 3,28 3,31 3,18 3,85 3,66 3,73 3,58 3,55 3,46 3,36 3,41 3,40 3,31 3,23 3,36 4,01
St. Deviation 0.738 0,873 0,715 0,830 0,715 0,770 0,791 0,659 0,795 0,606 0,696 0,622 0,724 0,735 0,829 0,785 1,065 0,945 0,780 0,770
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat dari 20 aspek yang diukur mendapatkan nilai mean tertinggi adalah working conditions dengan mean 4,01 dan co-worker dengan mean 3,85. Nilai mean terendah adalah Compensation dengan mean 3,18 dan Supervision – Technical dengan mean 3,23. Dengan hasil
42
tersebut dapat dikatakan bahwa sebagian besar karyawan merasa puas dengan kondisi lingkungan kerja, fasilitas yang disediakan oleh perusahaan dan juga merasa puas dengan adanya hubungan yang baik dengan rekan kerja. Sedangkan dengan nilai mean terendah adalah kompensasi yang diberikan perusahan pada karyawan dan bimbingan yang diberikan atasan pada bawahan secara teknis masih ada dititik terendah pada kepuasan kerja karyawan. 4.2.2 Analisis Deskriptif Gaya Kepemimpinan Pada kategorisasi gaya kepemimpinan terdapat 4 tipe gaya kepemimpinan, yaitu Direktif, Suportif, Partisipatif dan Berorientasi pada Prestasi. Terdapat 20 item pernyataan pada instrumen gaya kepemimpinan dan masing-masing tipe gaya kepemimpinan terdapat 5 item dengan 5 (lima) pilihan yaitu (ST, S, CS, TS, STS). Dalam kategorisai gaya kepemimpinan ini sudah di berikan batasan yang tertinggi dari masing-masing tipe gaya kepemimpinan, hasilnya sebagai berikut: Tabel 4.4 Kategorisasi Tipe Gaya Kepemimpinan Tipe Gaya Kepemimpinan Deskriptif Suportif Partisipatif Berorientasi Prestasi Jumlah
Frekuensi 16 18 8 18 60
% 26,7 30,0 13,3 30,0 100
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat gaya kepemimpinan suportif dan berorientasi pada prestasi lebih dominan dari 4 (empat) gaya kepemimpinan yang diukur sebanyak 18 orang sebesar 30% dan terendah adalah gaya kepemimpinan partisipatif dengan frekuensi sebanyak 8 orang sebesar 13,3%.
43
4.2.3
Analisis Deskriptif Berdasarkan Demografi Responden Tabel 4.5 Hasil Kategorisasi Kepuasan Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin
Kepuasan Kerja Rendah Sedang Tinggi Jumlah
Laki-laki 5 12 14 31
Perempuan 2 16 11 29
Jumlah 7 28 25 60
Berdasarkan jenis kelamin responden dengan kategorisasi kepuasan kerja pada tabel 4.5 dapat dilihat hasil kepuasan kerja dari jenis kelamin laki-laki dominan di kategori tinggi sebanyak 14 orang dan pada jenis kelamin perempuan dominan pada kategori sedang sebanyak 16 orang. Tabel 4.6 Hasil Kategorisasi Kepuasan Kerja Berdasarkan Usia Kepuasan Kerja Rendah Sedang Tinggi Jumlah
21-25 th 3 2 5
26-30 th 3 18 14 35
31-35 th 4 6 9 19
36-40 th 1 1
Jumlah 7 28 25 60
Berdasarkan usia responden dengan kategorisasi kepuasan kerja pada tabel 4.6 dapat dilihat kepuasan kerja berada di kategori sedang dengan jumlah 28 orang. Pada kategori sedang jumlah responden paling dominan berada di usia 2630 sebanyak 18 orang. Tabel 4.7 Hasil Kategorisasi Kepuasan Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kepuasan Kerja Rendah Sedang Tinggi Jumlah
SLTA 2 10 7 19
Diploma 3 7 8 18
S1 2 10 10 22
S2 1 1
Jumlah 7 28 25 60
44
Berdasarkan tingkat pendidikan responden dengan kepuasan kerja pada tabel 4.7 dapat dilihat berada di kategori sedang. Pada kategori sedang jumlah responden paling dominan berada ditingkat pendidikan S1 dan SLTA. Tabel 4.8 Hasil Kategorisasi Kepuasan Kerja Berdasarkan Masa Bekerja Kepuasan Kerja Rendah Sedang Tinggi Jumlah
<4 th 6 5 11
4-8 th 7 20 18 45
>8 th 2 2 4
Jumlah 7 28 25 60
Berdasarkan masa kerja responden dengan kategori tingkat kepuasan kerja pada tabel 4.8 dapat dilihat berada pada kategori sedang dengan jumlah 28 orang. Pada kategori sedang jumlah responden paling dominan berada di masa kerja 4-8 tahun sebanyak 20 orang.
4.3
Uji Asumsi Menurut Hastono (2007), agar persamaan garis yang digunakan untuk
memprediksi menghasilkan angka yang valid, maka persamaan yang dihasilkan harus memenuhi asumsi-asumsi yang dipersyaratkan uji regresi linear berganda 4.3.1 Uji Asumsi Eksistensi Asumsi ini berkaitan dengan teknik pengambilan sampel. Untuk memenuhi asumsi ini sampel yang diambil harus dilakukan secara random. Bila mean dari variabel residual mendekati nilai nol (0) dan ada sebaran (varian atau standar deviasi), maka asumsi eksistensi terpenuhi (Hastono, 2007).
45
Tabel 4.9 Asumsi Eksistensi
Predicted Value Residual Std. Predicted Value Std. Residual
Mean 70,37 ,000 ,000 ,000
Std. Deviasi 8,417 2,130 1,000 ,966
N 60 60 60 60
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai mean pada standar deviasi residual adalah 0,000 dan nilai standar deviasi pada std. residual adalah 0,966. Maka dari itu asumsi eksistensi terpenuhi. 4.3.2 Uji Asumsi Independensi Untuk mengetahui asumsi ini dilakukan pengujian Durbin Watson, bila nilai Durbin Watson diantara -2 sampai +2 maka asumsi independensi terpenuhi dan begitu sebaliknya (Hastono, 2007). Pada Hasil uji ini nilai Durbin Watson adalah 1,753 berada diantara -2 sampai +2, Maka asumsi independensi ini terpenuhi. 4.3.3 Uji Asumsi Linieritas Uji asumsi ini dilakukan untuk memastikan bahwa nilai mean dari variabel dependen untuk kombinasi X1, X2, X3 dan X4 terletak pada garis linier yang dibentuk dari garis persamaan regresi. Untuk mengetahuinya didapatkan dari nilai ANOVA (overall F test). Bila hasilnya signifikan (p value < alpha) berarti asumsi linieritas terpenuhi (Hastono, 2007). Dari hasil pengujian ini nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari nilai alpha (0,05), maka asumsi ini terpenuhi.
46
4.3.4 Uji Diagnostic Multicollinearity Dalam uji regresi linear tidak boleh terjadi sesama variabel independen berkorelasi secara kuat. Untuk mengetahuinya dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor). Bila nilai VIF lebih dari 10, maka telah terjadi collonearity (Hastono, 2007). Dari hasi uji ini VIF pada X1 = 2,134, X2 = 3,795, X3 = 3,032, X4 = 2,190 hasil tersebut dapat dikatakan tidak ada collonearity karena nilai VIF tidak ada yang lebih dari 10.
4.4
Analisis Regresi
4.4.1 Uji Korelasi Sebelum dilakukan analisis regresi, maka perlu dilakukan uji korelasi dengan menggunakan korelasi Product Momen Pearson untuk mengetahui adanya hubungan antara X, X1, X2, X3 dan X4 terhadap Y.
Tabel 4.10 Uji Korelasi Pearson Variabel
Y
X X1 X2 X3 X4
Validitas Korelasi (r) 0,964** 0,782** 0,879** 0,777** 0,843**
Keterangan : X : Gaya Kepemimpinan X1 : Direktif X2 : Suportif
Kesimpulan Sig. (p) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Y : Kepuasan Kerja X3 : Partisipatif X4 : Berorientasi Prestasi
Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
47
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai signifikasi (p-value) tiap variabel bernilai lebih kecil dari pada α (0,05). Hal ini menunjukan semua variabel dapat diproses lebih lanjut dengan menggunakan regresi berganda. 4.3.2 Uji Regresi Berdasarkan hasil pengujian, nilai signifikansi ANOVA 0,000 (p < 0,05), sehingga dapat dikatakan ada pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel X1, X2, X3 dan X4 terhadap Y. Tabel. 4.11 Analisis Regresi Variabel Konstanta Gaya Kepemimpinan Direktif (X1) Gaya Kepemimpinan Suportif (X2) Gaya Kepemimpinan Partisipatif (X3) Gaya Kepemimpinan Berorientasi Prestasi (X4) Fhitung = 214,804 R2 = 0,940
Koefisien Regresi 4,784 0,641 1,276 0,618 1,234
t 2,057 3,917 5,753 3,060 7,980
Sig 0,044 0,000 0,000 0,003 0,000
Mengikuti persamaan Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +b4X4 Keterangan : Y = Kepuasan Kerja (variabel dependen) X1 = Kepemimpinan Direktif X2 = Kepemimpinan Suportif X3 = Kepemimpinan Partisipatif X4 = Kepemimpinan Berorientasi Prestasi Mengacu pada tabel di atas, dapat diperoleh model regresi sebagai berikut : Y = 4,784 + 0,641X1 + 1,276 X2 + 0,618 X3 + 1,234 X4
48
Adapun interpretasi dari persamaan regresi linear berganda tersebut adalah: a = 4,784 menyatakan bahwa jika X1, X2, X3 dan X4 tetap (tidak mengalami perubahan) maka nilai konsistensi Y sebesar 4,784. b1 = 0,641 menyatakan bahwa jika X1 bertambah, maka Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,641 dengan asumsi tidak ada penambahan (konstanta) nilai X2, X3, X4. b2 = 1,276 menyatakan bahwa jika X2 bertambah, maka Y mengalami peningkatan sebesar 1,276, dengan asumsi tidak ada penambahan (konstan) nilai X1, X3, dan X4. b3 = 0,618 menyatakan bahwa jika X3 bertambah, maka Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,618 dengan asumsi tidak ada penambahan (konstanta) nilai X1, X2, dan X4 b4 = 1,234 menyatakan bahwa jika X4 bertambah, maka Y akan mengalami peningkatan sebesar 1,234 dengan asumsi tidak ada penambahan (konstanta) nilai X1, X2, dan X3. Begitupun sebaliknya jika X berkurang maka Y akan mengalami penurunan.
4.6
Uji Hipotesis Berdasarkan, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
Ha : Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja karyawan. H0 : Tidak terdapat pengaruh gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja karyawan
49
Dalam hasil penelitian ini, gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap kepuasan kerja karyawan PT. K-Link Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan hasil signifikasi ANOVA 0,000 < 0,05 Artinya, Ho ditolak dan Ha diterima. Pada penelitian ini gaya kepemimpinan suportif berdistribusi paling besar terlihat dari besarnya nilai konstanta, semakin besar jumlah kostanta untuk variabel tersebut, semakin besar pengaruh dan dominasi dari variabel tersebut.