BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT Multi Kontrol Nusantara PT Multi Kontrol Nusantara adalah anak perusahaan yang dimiliki oleh Grup Bakrie & Brothers yang bergerak dibidang telekomunikasi. Multi Kontrol Nusantara didirikan pada tahun 1984. Bersama dengan operator CDMA terkemuka Bakrie Telecom (“BTEL”), Multi kontrol Nusantara adalah proxy dari Bakrie di sektor telekomunikasi. Sementara BTEL fokus sebagai operator telekomunikasi, Multi Kontrol Nusantara menempatkan jejak sebagai pemain infrastruktur ICT (Information Communication Technology) meliputi bisnis di bidang utama: sistem integrator, layanan jaringan dan layanan multimedia. Perusahaan telah menunjukkan kinerja yang baik sebagai peran penting dalam penyediaan layanan end to end ICT. Untuk menjalankan operasi, MKN didukung oleh kepala perusahaan/ mitra, dan terus menerus unggul dalam memberikan solusi ICT yang efisien ke lebih dari seratus perusahaan di Indonesia. Dimulai dengan bisnis sistem integrator yang dikategorikan dan didasari sebagai proyek, MKN telah melakukan diversifikasi portofolio bisnis yang didorong oleh pendapatan yang berulang. MKN memiliki dan mengoperasikan serta mengembangkan jaringan infrastruktur transmisi utama serat optik dan radio (microwave) yang berlokasi strategis di Indonesia. Jaringan infrastruktur transmisi utama serat optik dan radio ini kemudian disinergikan dengan konten yang sangat
57
58
menguntungkan dan transaksi bisnis berbasis yang disebut layanan quadruple play yang terdiri dari telepon, TV Data, dan mobilitas. Dalam 2 tahun terakhir, MKN menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa dengan pembentukan unit bisnis strategis dan saat ini menjalankan unit operasi 4: MKN Telco, Layanan Jaringan, Zum* dan Starbit. Untuk memastikan kontrol secara ketat serta menerapkan tata kelola perusahaan yang baik di seluruh organisasi dan menempatkan keprihatinan yang tinggi terhadap keselamatan kerja, pada tahun 2009 MKN memperoleh ISO 9001:2008 dan OHSAS 18001:2007.
4.1.2 Visi dan Misi PT Multi Kontrol Nusantara Visi dari PT Multi Kontrol Nusantara adalah: To be the chosen & the leader of profitable Telco – IT solution & service company. Untuk menjadi pemimpin dalam bidang telekomunikasi serta dapat menguntungkan yaitu solusi dalam permasalahan IT dan menjalankan perusahaan dalam bidang jasa. Misi dari PT Multi Kontrol Nusantara adalah: Untuk memberikan nilai tertinggi untuk para Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, dan Mitra perusahaan melalui standar yang tinggi, yaitu dalam hal: •
Keselamatan,
•
Customer Service,
•
Efektif & Efisien Dalam Praktek Bisnis.
Pada era persaingan yang tinggi dan kecepatan inovasi di mana kebutuhan komunikasi paling penting. MKN fokus dalam memberikan hal-hal yang terbaik bagi pelanggan dan peningkatan telekomunikasi melalui suara, data, atau video.
59
MKN berkomitmen untuk keunggulan dalam segala sesuatu yang dilakukan sesuai prioritas kita dalam keselamatan, Customer Service, dan Efektif & Efisien dalam Praktek Bisnis. MKN memastikan bahwa kami akan selalu memberikan yang terbaik untuk kebutuhan bisnis Anda. MKN dapat meningkatkan dan akan menyelamatkan bisnis Anda dengan solusi telekomunikasi & layanan yang tepat.
4.1.3 Struktur Organisasi 4.1.3.1 PT Multi Kontrol Nusantara Struktur Organisasi dari PT Multi Kontrol Nusantara dapat digambarkan dalam Gambar 4.1 sebagai berikut ini :
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Multi Kontrol Nusantara Sumber : PT Multi Kontrol Nusantara
60
4.2 Profil Responden Dalam penelitian ini, peneliti meneliti populasi dari karyawan PT Multi Kontrol Nusantara yang berjumlah 40 orang. Populasi yang berjumlah 40 orang adalah karyawan yang menempati posisi CEO (Chief Executive Officer), CCO (Chief Commercial Officer), COO Cchief Operational Officer), dan CFO (Chief Financial officer), Division Head (Senior Vice President, dan Vice President), Department Head (Senior Manager dan Manager). Karyawan yang berada pada posisi tersebut saja yang diambil menjadi populasi karena hanya pada posisi ini yang mengikuti performance appraisal serta penerapan metode penilaian 360° feedback. Berikut profil responden yang dibagi berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, serta lamanya bekerja. 4.2.1 Jenis Kelamin Responden Dari penelitian ini, data responden yang diperoleh berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah Responden
Persentase
Pria
30
75%
Wanita
10
25%
Jumlah
40
100%
Sumber : Data Primer, 2012
61
Gambar 4.2 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber : Data Primer, 2012
4.2.2 Usia Responden Dari penelitian ini, data responden yang diperoleh berdasarkan kelompok usia adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia Usia
Jumlah Responden
Persentase
20-30 tahun
3
7,5%
31-40 tahun
21
52,5%
41-50 tahun
15
37,5%
>50 tahun
1
2,5%
Jumlah
40
100%
Sumber : Data Primer, 2012
62
Gambar 4.3 Profil Responden Berdasarkan Usia Sumber : Data Primer, 2012
4.2.3 Tingkat Pendidikan Responden Dari penelitian ini, data responden yang diperoleh berdasarkan kelompol tingkat pendidikan adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan
Jumlah Responden
Persentase
D3
0
0%
S1
32
80%
S2
8
20%
Jumlah
40
100%
Sumber : Data Primer, 2012
63
Gambar 4.4 Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Sumber : Data Primer, 2012 4.2.4 Profil Responden Berdasarkan Lamanya Kerja Dari penelitian ini, data responden yang diperoleh berdasarkan kelompok lamanya bekerja adalah sebagai berikut : Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Lamanya Kerja Lamanya Kerja
Jumlah Responden
Persentase
>1 tahun
10
25%
2-5 tahun
20
50%
6-10 tahun
10
25%
>11 tahun
0
0%
Jumlah
40
100%
Sumber : Data Primer, 2012
64
Gambar 4.5 Profil Responden Berdasarkan Lamanya Kerja Sumber : Data Primer, 2012
4.3 Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval Teknik transformasi data ordinal menjadi interval yang digunakan dalam penelitian ini adalah MSI (Method of Successive Interval). Keterangan : Alternatif Jawaban 1 = Sangat Tidak Setuju Alternatif Jawaban 2 = Tidak Setuju Alternatif Jawaban 3 = Kurang Setuju Alternatif Jawaban 4 = Setuju Alternatif Jawaban 5 = Sangat Setuju a. Transformasi variabel Performance appraisal (X1) ditunjukkan pada tabel 4.5 berikut ini :
65
Tabel 4.5 Transformasi Variabel PerformanceAappraisal Skala Ordinal
Berubah
Skala Interval
Nilai Alaternatif Jawaban 1
Menjadi
1
Nilai Alaternatif Jawaban 2
Menjadi
2,25
Nilai Alaternatif Jawaban 3
Menjadi
2,81
Nilai Alaternatif Jawaban 4
Menjadi
3,74
Nilai Alaternatif Jawaban 5
Menjadi
5,10
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 b. Transformasi variabel Metode Penilaian 360⁰ Feedback (X2) ditunjukkan pada tabel 4.6 berikut ini : Tabel 4.6 Transformasi Variabel Metode Penilaian Personal Feedback Skala Ordinal Nilai
Berubah
Skala Interval
Alaternatif Menjadi
1
Alaternatif Menjadi
1,75
Alaternatif Menjadi
2,66
Alaternatif Menjadi
3,90
Alaternatif Menjadi
5,27
Jawaban 1 Nilai Jawaban 2 Nilai Jawaban 3 Nilai Jawaban 4 Nilai Jawaban 5 Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
66
c. Transformasi variabel Kepuasan Kerja Karyawan (Y) ditunjukkan pada tabel 4.7 berikut ini : Tabel 4.7 Transformasi Variabel Kepuasan Kerja Karyawan Skala Ordinal Nilai
Berubah
Skala Interval
Alaternatif Menjadi
1
Alaternatif Menjadi
1,72
Alaternatif Menjadi
2,47
Alaternatif Menjadi
3,47
Alaternatif Menjadi
4,83
Jawaban 1 Nilai Jawaban 2 Nilai Jawaban 3 Nilai Jawaban 4 Nilai Jawaban 5 Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan pada jumlah data sebanyak 40 responden dengan menggunakan software SPSS 16.0, caranya yaitu dengan membandingkan antara tingkat nilai kepercayaan 95%, dimana df = n-2. Nilai n dalam penelitian ini adalah 40, sehingga nilai df = 38. Dengan begitu, diperoleh
67
nilai ttabel =1,69. Selanjutnya dengan menggunakan rumus rtabel, maka diperoleh nilai rtabel = 0,26. Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas adalah sebagai berikut : •
Jika rhitung > 0,26 maka butir pertanyaan tersebut valid
•
Jika rhitung < 0,26 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid
Sedangkan, dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas adalah sebagai berikut : •
Jika Cronbach Alpha > 0,26 maka data reliabel
•
Jika Cronbach Alpha < 0,26 maka data tidak reliabel
Pada penyebaran kuesioner uji coba terhadap 40 populasi, diperoleh hasil bahwa semua butir pertanyaan valid. Sehingga semua butir tersebut akan terus digunakan dalam penelitian selanjutnya terhadap 40 responden. 4.4.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Performance Appraisal Variabel X1 diukur melalu butir pertanyaan 1,2,3,4,5,6,7,8,9. Dengan menggunakan bantuan program SPSS 16 diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.8 Validitas Variabel Performance Appraisal Butir Pertanyaan
Item – Total
rtabel
Keterangan
Correlation 1
0,538
0,26
Valid
2
0,538
0,26
Valid
3
0,801
0,26
Valid
68
4
0,375
0,26
Valid
5
0,375
0,26
Valid
6
0,801
0,26
Valid
7
0,548
0,26
Valid
8
0,801
0,26
Valid
9
0,577
0,26
Valid
Sumber : Hasil Output SPSS Tabel 4.9 Reliabilitas Variabel Performance Appraisal Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,862
9
Sumber : Hasil Output SPSS Untuk menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai Cronbach Alpha = 0,862 > 0,26 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut reliabel. Jadi untuk X1, data dari hasil kuesioner yang dapat dieprgunakan untuk proses analisa selanjutnya adalah semua butir pertanyaan yaitu butir pertanyaan 1,2,3,4,5,6,7,8,9.
69
4.4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Metode Penilaian Personal Feedback Variabel
X2
diukur
melalui
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18.
Dengan
butir
pertanyaan
menggunakan
bantuan
program SPSS 16 maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.10 Validitas Variabel Metode Penilaian personalFeedback Butir Pertanyaan
Item – Total
rtabel
Keterangan
Correlation 1
0,385
0,26
Valid
2
0,827
0,26
Valid
3
0,637
0,26
Valid
4
0,652
0,26
Valid
5
0,824
0,26
Valid
6
0,716
0,26
Valid
7
0,643
0,26
Valid
8
0,607
0,26
Valid
9
0,721
0,26
Valid
10
0,583
0,26
Valid
11
0,721
0,26
Valid
12
0,825
0,26
Valid
13
0,633
0,26
Valid
14
0,824
0,26
Valid
70
15
0,825
0,26
Valid
16
0,825
0,26
Valid
17
0,303
0,26
Valid
18
0,637
0,26
Valid
Sumber : Hasil Ouput SPSS Tabel 4.11 Reliabilitas Variabel Metode Penilaian Personal Feedback Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,937
18
Sumber : Hasil Ouput SPSS Untuk menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai Cronbach Alpha = 0,937 > 0,26 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut reliabel. Jadi untuk variabel X2, data dari hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisa selanjutnya adalah semua butir pertanyaan yaitu buitir pertanyaan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18. 4.4.3 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Kerja Karyawan Variabel Y diukur melalui butir pertanyaan 1,2,3,4,5,6. Dengan menggunakan bantuan program SPSS 16 diperoleh hasil sebagai berikut :
71
Tabel 4.12 Validitas Variabel Kepuasan Kerja Karyawan Butir Pertanyaan
Item – Total
rtabel
Keterangan
Correlation 1
0,528
0,26
Valid
2
0,719
0,26
Valid
3
0,567
0,26
Valid
4
0,807
0,26
Valid
5
0,556
0,26
Valid
6
0,867
0,26
Valid
Sumber : Hasil Output SPSS Tabel 4.13 Reliabilitas Variabel Kepuasan Kerja Karyawan Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,866
6
Sumber : Hasil Output SPSS Untuk menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai Cronbach Alpha = 0,866 > 0,26 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut reliabel. Jadi untuk variabel Y, data dari hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisa selanjutnya adalah semua butir pertanyaan yaitu buitir pertanyaan 1,2,3,4,5,6.
72
4.5 Uji Normalitas 4.5.1 Uji Normalitas Variabel Performance Appraisal Dengan menggunakan bantuan program SPSS 16 diperoleh hasil sebagai berikut dalam tabel 4.14 dan Gambar 4.7 : Tabel 4.14 Test of Normality Variabel Performance Appraisal
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic Performance appraisal
df
,082
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Hasil Output SPSS
Shapiro-Wilk Sig.
40
,200*
Statistic ,964
df
Sig. 40
,237
73
Gambar 4.6 Grafik Normalitas Variabel Performance Appraisal Sumber : Hasil Output SPSS Dasar Pengambilan Keputusan Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0.05 maka data berdistribusi normal Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal Keputusan Variabel X1 memiliki Sig = 0,200
≥ 0.05 maka data berdistribusi normal,
sehingga variabel X1 dapat digunakan dalam analisis selanjutnya.
74
4.5.2 Uji Normalitas Variabel Metode Penilaian Personal Feedback Dengan menggunakan bantuan program SPSS 16 diperoleh hasil sebagai berikut dalam tabel 4.15 dan Gambar 4.8 : Tabel 4.15 Test of Normality Variabel Metode Penilaian Personal Feedback
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic Penerapan metode
,113
df
Sig. 40
penilaian personal feedback a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Hasil Output SPSS
,200*
Shapiro-Wilk Statistic ,942
Df
Sig. 40
,041
75
Gambar 4.7 Grafik Normalitas Variabel Metode Penilaian Personal Feedback Sumber : Hasil Output SPSS Dasar Pengambilan Keputusan Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0.05 maka data berdistribusi normal Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal Keputusan Variabel X2 memiliki Sig = 0,200≥ 0.05 maka data berdistribusi normal, sehingga variabel X2 dapat digunakan dalam analisis selanjutnya.
76
4.5.3 Uji Normalitas Variabel Kepuasan Kerja Karyawan Dengan menggunakan bantuan program SPSS 16 diperoleh hasil sebagai berikut dalam tabel 4.16 dan Gambar 4.9 : Tabel 4.16 Test of Normality Variabel Kepuasan Kerja Karyawan Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic Kepuasan kerja karyawan a. Lilliefors Significance Correction
Sumber : Hasil Output SPSS
,135
df
Shapiro-Wilk
Sig. 40
,065
Statistic ,933
df
Sig. 40
,020
77
Gambar 4.8 Grafik Normalitas Variabel Kepuasan Kerja Karyawan Sumber : Hasil Output SPSS Dasar Pengambilan Keputusan Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0.05 maka data berdistribusi normal Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal Keputusan Variabel Y memiliki Sig = 0,065 ≥ 0.05 maka data berdistribusi normal, sehingga variabel Y dapat digunakan dalam analisis selanjutnya.
4.6 Analisis Statistik Deskriptif Untuk mengintepretasikan statistik deskriptif data, akan dibuat suatu kriteria mengenai arti nilai masing-masing variabel yang diteliti, yaitu variabel Performance Appraisal (X1), Metode Penilaian PersonalFeedback (X2), dan Kepuasan Kerja Karyawan (Y). Untuk menentukan kriteria tersebut, digunakan rumus Sturges untuk menghitung jumlah kelas (k) dan lebar kelas (l), dimana jumlah kelas (k) telah ditentukan terlebih dahulu yaitu sebanyak 5 kelas, yaitu kelas pertama “sangat buruk”, kelas kedua “buruk”, kelas ketiga “cukup”, kelas keempat “baik”, kelas kelima “sangat baik”. Adapun rumus Sturges untuk lebar kelas (l) yaitu: l = (Xmax-Xmin)/k
78
Untuk variabel X1, X2, dan Y menggunakan nilai baru pada skala interval, sehingga kriteria penilaian jawaban untuk variabel X1, X2, dan Y adalah sebagai berikut dalam tabel 4.17 : Tabel 4.17 Intepretasi Nilai Variabel X1, X2, dan Y Performance Appraisal (X1)
Metode Penilaian
Kepuasan Kerja Karyawan
PersonalFeedback (X2)
(Y)
Interval
Kriteria
Interval
Kriteria
Interval
Kriteria
1,000-1,082
Sangat tidak
1,000-1,854
Sangat tidak
1-1,766
Sangat tidak
setuju
setuju
setuju
1,083-1,903
Tidak setuju
1,855-2,709
Tidak setuju
1,767-2,533
Tidak setuju
1,904 -2,724
Ragu – ragu
2,710-3,564
Ragu – ragu
2,534-3,3
Ragu – ragu
2,725-3,545
Setuju
3,565-4,419
Setuju
3,4-4,166
Setuju
3,546 -4,366
Sangat setuju
4,420-5,274
Sangat setuju
4,167-4,933
Sangat setuju
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Rata - rata variabel X1, X2, dan Y dapat diketahui dengan menggunakan bantuan SPSS yaitu sebagai berikut, dilihat pada tabel 4.18 : Tabel 4.18 Descriptive Statistics Descriptive Statistics N Performance appraisal
Mean
Std. Deviation
40
3.8585
.63208
40
4.0729
.63880
Kepuasan Kerja Karyawan
40
3.4059
.72600
Valid N (listwise)
40
MetodePenilaian PersonalFeedback
Sumber : Hasil Output SPSS
79
Pada tabel 4.18, terlihat mean (rata-rata) dari variabel Performance Appraisal (X1) adalah 3,8585 yang mengacu pada tabel 4.17 maka dapat disimpulkan bahwa tingkat Performance Appraisal pada PT Multi Kontrol Nusantara adalah Sangat setuju. Metode Penialain Personal Feedback (X2) memiliki mean (rata-rata) sebesar 4,0729 dengan mengacu pada tabel 4.17 maka dapat disimpulkan bahwa tingkat Metode Penilaian Personal Feedback pada PT Multi Kntrol Nusantara adalah Setuju. Sedangkan tingkat Kepuasan Kerja Karyawan (Y) dengan mean 3,4059 termasuk kriteria Stuju. Berdasarkan tabel 4.18, juga dapat dilihat bahwa Standart Deviation untuk variabel X1, X2, dan Y cenderung seragam.
4.7 Analisis Korelasi Sebelum melakukan analisis regresi, penulis terlebih dahulu melakukan analisis korelasi untuk mengetahui sifat hubungan antara setiap variabel yang diteliti. Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Keeratan korelasi dapat dikelompokan sebagai berikut Riduwan (2005, p136) : 1. 0.00 sampai dengan 0.199 berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah. 2.
0.20 sampai dengan 0.399 berarti korelasi memiliki keeratan lemah.
3. 0.40 samppai dengan 0.599 berarti korelasi memiliki keeratan cukup kuat. 4. 0.60 sampai dengan 0.799 berarti korelasi memiliki keeratan kuat. 5. 0.80 sampai dengan 1.000 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat.
80
4.7.1 Analisis Korelasi Antara Performance Appraisal (X1) dan Kepuasan Kerja Karyawan (Y) Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui apakah variabel Performance appraisal
(X1) memiliki hubungan dengan Kepuasan Kerja Karyawan (Y).
Penghitungan dilakukan menggunakan program SPSS 16 dan diperoleh hasil berikut : Tabel 4.19 Korelasi Performance Appraisal dan Kepuasan Kerja Karyawan
Correlations
Pearson Correlation
Kepuasan kerja karyawan Performance appraisal
Sig. (1-tailed)
Kepuasan kerja karyawan Performance appraisal
N
Kepuasan kerja
Performance
karyawan
appraisal
1,000
,673
,673
1,000
.
,000 ,000 .
Kepuasan kerja karyawan
40
40
Performance appraisal
40
40
Sumber : Hasil Ouput SPSS, 2012
Berdasarkan tabel 4.19 correlations, akan dilihat hubungan antara variabel X1 dan Y dengan menggunakan korelasi Pearson yang melihat hubungan satu arah antara dua variabel saja tanpa memperhitungkan pengaruh dari faktor lain. Hipotesis
81
H0: Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Performance Appraisal (X1) dengan Kepuasan Kerja Karyawan (Y) pada PT Multi Kontrol Nusantara H1: Ada hubungan yang signifikan antara variabel Performance Appraisal (X1) dengan Kepuasan Kerja Karyawan (Y) pada PT Multi Kontrol Nusantara Dasar Pengambilan Keputusan Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak
Kesimpulan: Jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa antara Performance Appraisal (X1) dengan Kepuasan Kerja Karyawan (Y) memiliki hubungan secara signifikan, dimana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah. Hubungannya bersifat kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,673 berada dalam range 0,60 – 0,799. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika nilai variabel Performance appraisal (X1) naik, maka nilai variabel Kepuasan Kerja Karyawan (Y) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Performance appraisal (X1) turun, maka nilai variabel Kepuasan Kerja Karyawan (Y) juga akan turun.
82
4.7.2 Analisis Korelasi Antara Metode Penilaian Personal Feedback (X2) dan Kepuasan Kerja Karyawan (Y) Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui apakah variabel Metode Penilaian Personal Feedback (X2) memiliki hubungan dengan Kepuasan KerjaKaryawan (Y). Penghitungan dilakukan menggunakan program SPSS 16 dan diperoleh hasil berikut : Tabel 4.20 Korelasi Metode Penilaian 360⁰⁰ Feedback dan Kepuasan Kerja Karyawan Correlations Penerapan metode penilaian
Pearson Correlation
Kepuasan kerja karyawan Penerapan metode penilaian
Kepuasan kerja
Personal
karyawan
feedback
1,000
,695
,695
1,000
360⁰ feedback Sig. (1-tailed)
Kepuasan kerja karyawan Penerapan metode penilaian
.
,000 ,000 .
personal feedback N
Kepuasan kerja karyawan
40
40
Penerapan metode penilaian
40
40
personal feedback
Sumber : Hasil Output SPSS, 2012 Berdasarkan tabel 4.20 correlations, akan dilihat hubungan antara variabel X2 dan Y dengan menggunakan korelasi Pearson yang melihat hubungan satu
83
arah antara dua variabel saja tanpa memperhitungkan pengaruh dari faktor lain. Hipotesis Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Metode Penilaian Personal Feedback (X2) dengan Kepuasan Kerja Karyawan (Y) pada PT Multi Kontrol Nusantara Ha: Ada hubungan yang signifikan antara variabel Metode Penilaian Personal Feedback (X2) dengan Kepuasan Kerja Karyawan (Y) pada PT Multi Kontrol Nusantara
Dasar Pengambilan Keputusan Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak Kesimpulan: Jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa antara Metode Penilaian Personal Feedback (X2) dengan Kepuasan Kerja Karyawan (Y) memiliki hubungan secara signifikan, dimana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah. Hubungannya bersifat kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,695 berada dalam range 0,60 – 0,799. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika nilai variabel Metode Penilaian Personal Feedback (X2) naik, maka nilai variabel Kepuasan Kerja Karyawan (Y) juga akan naik. Begitu juga
84
sebaliknya, jika nilai variabel Metode Penilaian Personal Feedback (X2) turun, maka nilai variabel Kepuasan Kerja Karyawan (Y) juga akan turun. 4.7.3 Analisis Korelasi Antara Performance Appraisal (X1) dan Metode Penilaian Personal Feedback (X2) Analisis
korelasi
dilakukan
untuk
mengetahui
apakah
variabel
Performance appraisal (X1) dengan Metode Penilaian Personal Feedback (X2). Penghitungan dilakukan menggunakan program SPSS v.16 dan diperoleh hasil berikut : Tabel 4.21 Korelasi Performance Appraisal (X1) dan Metode Penilaian Personal Feedback (X2) Correlations Penerapan metode penilaian
Pearson Correlation
Kepuasan kerja karyawan
Kepuasan kerja
Performance
personal
karyawan
appraisal
feedback
1,000
,673
,695
Performance appraisal
,673
1,000
,604
Penerapan metode penilaian
,695
,604
1,000
,000
,000
personal feedback Sig. (1-tailed)
Kepuasan kerja karyawan
.
Performance appraisal
,000 .
Penerapan metode penilaian
,000
,000 ,000 .
personal feedback N
Kepuasan kerja karyawan
40
40
40
Performance appraisal
40
40
40
85
Correlations Penerapan metode penilaian
Pearson Correlation
Kepuasan kerja karyawan
Kepuasan kerja
Performance
personal
karyawan
appraisal
feedback
1,000
,673
,695
Performance appraisal
,673
1,000
,604
Penerapan metode penilaian
,695
,604
1,000
,000
,000
personal feedback Sig. (1-tailed)
Kepuasan kerja karyawan
.
Performance appraisal
,000 .
Penerapan metode penilaian
,000
,000 ,000 .
personal feedback N
Kepuasan kerja karyawan
40
40
40
Performance appraisal
40
40
40
Penerapan metode penilaian
40
40
40
personal feedback
Sumber : Hasil Output SPSS, 2012
Berdasarkan tabel 4.21 correlations, akan dilihat hubungan antara variabel X1 dan X2 dengan menggunakan korelasi Pearson yang melihat hubungan satu arah antara dua variabel saja tanpa memperhitungkan pengaruh dari faktor lain. Hipotesis Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara Performance appraisal (X1) dengan variabel Metode Penilaian Personal Feedback (X2) pada PT Multi Kontrol Nusantara
86
Ha: Ada hubungan yang signifikan antara variabel Performance appraisal (X1) dengan Metode Penilaian Personal Feedback (X2) pada PT Multi Kontrol Nusantara Dasar Pengambilan Keputusan Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak Kesimpulan: Jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa antara Performance appraisal (X1) dengan Metode Penilaian Personal Feedback (X2) memiliki hubungan secara signifikan, dimana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah. Hubungannya bersifat kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,604 berada dalam range 0,60 – 0,799. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika nilai variabel Performance appraisal (X1) naik, Metode Penilaian Personal Feedback (X2) naik, maka nilai variabel Kepuasan Kerja Karyawan (Y) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Metode Penilaian Personal Feedback (X2) turun, maka nilai variabel Kinerja Karyawan (Y) juga akan turun. 4.8 Analisis Regresi 4.8.1 Analisis Pengaruh Performance Appraisal (X1) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y) Tabel 4.22 sampai 4.25 menunjukan pengaruh Performance Appraisal (X1) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y) SPSS 16 :
87
Tabel 4.22 Variables Entered/Removed X1 Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
Performance
b
.
Method Enter
appraisal a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kepuasan kerja karyawan
Sumber : Hasil Output SPSS, 2012
Pada tabel 4.22 variables entered / removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan, dengan kata lain variabel bebas dimasukan dalam perhitungan regresi.
Tabel 4.23 Model Summary X1 Model Summary
Model 1
R
R Square a
,673
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,453
a. Predictors: (Constant), Performance appraisal
Sumber : Hasil Output SPSS, 2012
,439
,54375
88
1) Angka R square pada tabel 4.23 model summary adalah 0,453. Hal ini berarti kepuasan kerja karyawan dapat dipengaruhi oleh performance appraisal sebesar 45,3% Sedangkan sisanya sebesar 54,7% dipengaruhi oleh faktor lain. 2) Angka R pada tabel 4.23 model summary menunjukkan bahwa perfromance appraisal (X1) dengan kepuasan kerja karyawan (Y) adalah 0,673. Angka 0,673 menunjukkan hubungan yang kuat karena berada dalam range 0,60 – 0,799. Tabel 4.24 Anova ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
9,321
1
9,321
Residual
11,235
38
,296
Total
20,556
39
F 31,525
Sig. ,000a
a. Predictors: (Constant), Performance appraisal b. Dependent Variable: Kepuasan kerja karyawan
Sumber : Hasil Output SPSS, 2012 Kemudian, variabel X1 dan Y, harus dilakukan pengujian signifikan pengaruh antara Performance appraisal (X1) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y). Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat tabel 4.24 anova, yaitu: Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Performance appraisal (X1) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y) pada PT Multi Kontrol Nusantara
89
Ha: Ada pengaruh yang signifikan antara Performance appraisal (X1) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y) pada PT Multi Kontrol Nusantara Dasar Pengambilan Keputusan Sig ≥ 0,05 Ho diterima Sig < 0,05 Ho ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak Kesimpulan Ada pengaruh yang signifikan antara Performance appraisal (X1) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y) pada PT Multi Kontrol Nusantara. Tabel 4.25 Coefficients a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Coefficients
Std. Error
(Constant)
,422
,538
Performance appraisal
,773
,138
Beta
t
,673
a. Dependent Variable: Kepuasan kerja karyawan
Sumber : Hasil Output SPSS, 2012 Pada tabel 4.25 coefficients menggambarkan persamaan regresi : Y = 0,422 + 0,773X1 Dimana Y = Kepuasan Kerja Karyawan dan X1 = Performance Appraisal Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan:
Sig. ,783
,438
5,615
,000
90
1) Konstanta sebesar 0,422 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel Performance Appraisal (X1), maka nilai Kepuasan Kerja Karyawan (Y) adalah 0,422. 2) Nilai Performance Appraisal (X1) adalah 0,773, menyatakan bahwa semakin
tinggi
Performance
Appraisal
yang
diberlakukan
akan
meningkatkan Kepuasan Kerja Karyawan (Y) pada PT Multi Kontrol Nusantara. 4.8.2 Analisis Metode Penilaian Personal Feedback (X2) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y) Tabel 4.26 sampai 4.29 menunjukan pengaruh antara Metode Penilaian Personal Feedback terhadap Kepuasan Kerja Karyawan dengan menggunakan program SPSS 16. Pada tabel 4.26 variables entered / removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan, dengan kata lain variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi. Tabel 4.26 Variables Entered/Removed X2 Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
Penerapan
b
.
metode penilaian personal feedback a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kepuasan kerja karyawan
Sumber : Hasil Output SPSS, 2012
Method Enter
91
Tabel 4.27 Model Summary X2 Model Summary
Model 1
R
R Square a
,695
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,483
,469
,52896
a. Predictors: (Constant), Penerapan metode penilaian personal feedback
Sumber : Hasil Output SPSS, 2012
1) Angka R square pada tabel 4.27 model summary adalah 0,483. Hal ini berarti Kepuasan Kerja Karyawan dapat dipengaruhi oleh Metode Penilaian Personal Feedback sebesar 48,3%. Sedangkan sisanya sebesar 51,7% dipengaruhi oleh faktor lain. 2) Angka R pada tabel 4.27 model summary menunjukkan bahwa korelasi Metode Penilaian Personal Feedback (X2) dengan Kepuasan Kerja Karyawan (Y) adalah 0,695. Angka 0,695 menunjukkan hubungan yang kuat karena berada dalam range 0,60 – 0,799.
92
Tabel 4.28 Anova X2 b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
9,924
1
9,924
Residual
10,632
38
,280
Total
20,556
39
F
Sig.
35,467
a. Predictors: (Constant), Penerapan metode penilaian personal feedback b. Dependent Variable: Kepuasan kerja karyawan
Sumber : Hasil Output SPSS, 2012
Kemudian variabel X2 dan Y, harus dilakukan pengujian signifikan pengaruh antara Metode Penilaian Personal Feedback (X2) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y). Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat tabel 4.28 anova, yaitu: Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Metode Penilaian Personal Feedback (X2) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y) pada PT Multi Kontrol Nusantara Ha: Ada pengaruh yang signifikan antara Metode Penilaian Personal Feedback (X2) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y) pada PT Multi Kontrol Nusantara Dasar Pengambilan Keputusan Sig ≥ 0,05 Ho diterima
a
,000
93
Sig < 0,05 Ho ditolak
Hasil Sig = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak Kesimpulan Ada pengaruh yang signifikan antara Metode Penilaian Personal Feedback (X2) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y) pada PT Multi Kontrol Nusantara
Tabel 4.29 Coefficients X2 Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Coefficients
Std. Error
(Constant)
,190
,546
Penerapan metode
,790
,133
Beta
t
,695
Sig. ,347
,730
5,955
,000
penilaian personal feedback a. Dependent Variable: Kepuasan kerja karyawan
Sumber : Hasil Output SPSS, 2012 Pada tabel 4.22 coefficients menggambarkan persamaan regresi: Y = 0,190 + 0,790 X2 Dimana Y = Kepuasan Kerja Karyawan dan X2 = Metode Penilaian Personal Feedback Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan:
94
1) Konstanta sebesar 0,190 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel Metode Penilaian Personal Feedback (X2), maka nilai Kepuasan Kerja Karyawan (Y) adalah 0,190. 2) Nilai metode penilaian personal feedback adalah 0,790, menyatakan bahwa semakin tinggi penerapan metode penilaian yang diberlakukan perusahaan akan meningkatkan kepuasan kerja pada PT Multi Kontrol Nusantara.
4.8.3 Analisis Pengaruh Performance Appraisal (X1) dan Metode Penilaian Personal Feedback (X2) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y) Tabel 4.30 sampai 4.33 menunjukan pengaruh Performance Appraisal (X1) dan Metode Penilaian Personal Feedback (X2)
terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan (Y). Tabel tersebut ditunjukan dalam perhitungan SPSS 16. Pada tabel 4.30 variables entered / removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan, dengan kata lain variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi.
95
Tabel 4.30 Variables Entered/Removed X1 dan X2 Variables Entered/Removed Variables
Variables
Entered
Removed
Model 1
Penerapan
b
.
Method Enter
metode penilaian personal feedback, Performance appraisal a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kepuasan kerja karyawan
Sumber : Hasil Output SPSS, 2012
Tabel 4.31 Model Summary X1 dan X2 Model Summary
Model 1
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
,764
,584
,562
,48070
a. Predictors: (Constant), Penerapan metode penilaian personal feedback, Performance appraisal
Sumber : Hasil Output SPSS, 2012 1) Angka R square pada tabel 4.31 model summary adalah 0,584. Hal ini berarti
Kepuasan
Kerja
Karyawan
(Y)
dapat
dipengaruhi
oleh
Performance Appraisal (X1) dan Metode Penilaian Personal Feedback
96
(X2) sebesar 58,4%. Sedangkan sisanya sebesar 41,6% dipengaruhi oleh faktor lain. 2) Angka R pada tabel 4.31 model summary menunjukkan bahwa korelasi antara performance Appraisal (X1) dan metode penilaian Personal feedback (X2) dengan kepuasan kerja karyawan (Y) adalah 0,764. Angka 0,764 menunjukkan hubungan yang kuat karena berada dalam range 0,60 – 0,799 Tabel 4.32 Anova X1 dan X2 b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
12,006
2
6,003
8,550
37
,231
20,556
39
F 25,980
Sig.
a. Predictors: (Constant), Penerapan metode penilaian personal feedback, Performance appraisal b. Dependent Variable: Kepuasan kerja karyawan
Sumber : Hasil Output SPSS, 2012 Kemudian, variabel bebas (X1,X2) dan variabel terikat (Y), harus dilakukan pengujian signifikan pengaruh antara Performance Appraisal (X1) dan Metode Penilaian Personal Feedback (X2) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y). Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat tabel 4.32 anova, yaitu: Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Performance Appraisal (X1) dan Metode Penilaian Personal Feedback (X2) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y) pada PT Multi Kontrol Nusantara.
a
,000
97
Ha: Ada pengaruh yang signifikan antara Performance Appraisal (X1) dan Metode Penilaian Personal Feedback (X2) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y) pada PT Multi Kontrol Nusantara. Dasar Pengambilan Keputusan Sig ≥ 0,05 Ho diterima Sig < 0,05 Ho ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak Kesimpulan Ada pengaruh yang signifikan antara Performance Appraisal (X1) dan Metode Penilaian Personal Feedback (X2) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y) pada PT Multi Kontrol Nusantara. Tabel 4.33 Coefficients X1 dan X2 Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B 1
(Constant) Performance
Std. Error
-,464
,542
,459
,153
,515
,151
t
Sig.
Beta -,855
,398
,399
3,002
,005
,454
3,409
,002
appraisal Penerapan metode penilaian personal feedback a. Dependent Variable: Kepuasan kerja karyawan
Sumber : Hasil Output SPSS, 2012
98
Pada tabel 4.33 coefficients menggambarkan persamaan regresi : Y = -0,464+ 0,459 X1 + 0,515 X2 Dimana Y = Kinerja Karyawan, X1 = Performance appraisal, X2 = Metode Penilaian Personal Feedback Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan: 1) Konstanta sebesar -0,464 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel Performance Appraisal (X1) dan Metode Penilaian Personal Feedback (X2), maka nilai kepuasan kerja karyawan (Y) akan menurun. 2) Nilai performance Appraisal adalah 0,459, menyatakan bahwa semakin tinggi performance Appraisal (X1) yang diberlakukan akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan (X2) pada PT Multi Kontrol Nusantara. 3) Nilai metode penilaian personal feedback adalah 0,515, semakin tinggi penerapan
metode
penilaian
yang
diberlakukan
perusahaan
akan
meningkatkan kepuasan kerja pada PT Multi Kontrol Nusantara.
4.9 Pembahasan Penelitian Dari hasil pengolahan data, maka dapat diringkas sebagai berikut pada tabel 4.34 di bawah ini :
99
Tabel 4.34 Ringkasan Hasil Olah Data Uji
Hubungan Korelasi
Pengaruh
Persamaan Regresi Signifikan
Variabel X1
Y
0,673
45,3%
Y = 0,422 + 0,773X1
Signifikan
48,3%
Y = 0,190 + 0,790 X2
Signifikan
58,4%
Y = -0,464+ 0,459 X1 +
Signifikan
(kuat) X2
Y
0,695 (kuat)
X1,X2
0,764
Y
(kuat)
0,515 X2
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Hasil analisis dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16 yaitu regresi sederhana dan regresi berganda. Dimana hasilnya dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut :
100
Performance Appraisal (X1)
0,453 = 45,3%
Kepuasan Kerja (Y)
0,483 = 48,3%
Metode Penilaian 360⁰ Feedback
0,584 = 58,4%
(X2)
Gambar 4.9 Bagan Pengaruh X1 dan X2 Terhadap Y Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Keterangan: 1) Pengaruh performance appraisal (X1) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) adalah berpengaruh secara signifikan sebesar 45,3% pada PT Multi Kontrol Nusantara. Dimana jika performance appraisal diberlakukan dengan baik, maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat, begitu juga sebaliknya. 2) Pengaruh metode penilaian personal feedback (X2) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) adalah berpengaruh secara signifikan sebesar 48,3% pada PT Multi Kontrol Nusantara. Dimana jika perusahaan dapat menerapkan metode penilaian personal feedback dengan baik, maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat, begitu juga sebaliknya.
101
3) Pengaruh performance appraisal (X1) dan metode penilaian personal feedback (X2) secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) adalah berpengaruh secara signifikan sebesar 58,4% pada PT Multi Kontrol Nusantara.
4.10 Implikasi Hasil Penelitian Dalam penelitian ini dibahas mengenai “Pengaruh Performance Appraisal dan Metode Penilaian Personal Feedback Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Multi Kontrol Nusantara”. Performance appraisal dapat diukur melalui tiga dimensi, yaitu hasil kerja individu, perilaku, traits (karakteristik individu). Metode Penilaian Personal Feedback dapat diukur melalui 9 dimensi, yaitu berorientasi pada tindakan, naluri bisnis, Kemampuan memberikan perintah, mengelola visi dan tujuan, memberikan motivasi dan inspirasi bagi orang lain, berfokus pada organisasi, pemecahan masalah dan kualitas keputusan, berorientasi pada hasil, dan berpikir strategis. Kepuasan Kerja Karyawan dapat diukur melalui lima dimensi, yaitu ciri-ciri intrinsik pekerjaan, equittable reward, penyeliaan, rekanrekan sejawat yang menunjang, dan kondisi kerja yang menunjang. Hasil penilaian tersebut adalah sebagai berikut: 1. T-1 = untuk mengetahui pengaruh antara Performance Appraisal (X1) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y) pada PT Multi Kontrol Nusantara. a. Nilai probabilitas 0,05 lebih besar dari nilai probabilitas Sig, yaitu 0,05 > 0,000 maka Ho ditolak dan Ha diterima, Artinya terdapat
pengaruh
yang
signifikan
antara
performance
102
Appraisal terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT Multi Kontrol Nusantara. b. Hasil regresi sederhana: Y = 0,422 + 0,773X1 c. Besarnya pengaruh Performance Appraisal terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT Multi Kontrol Nusantara adalah sebesar 45,3%. Sedangkan sisanya sebesar 54,7% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya diluar penelitian. d. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa Perfromance Appraisal memiliki hubungan yang kuat terhadap Kepuasan Kerja Karyawan karena angka korelasinya sebesar 0,673 yang termasuk dalam kategori kuat. Hal ini menunjukan bahwa semakin baik atau semakin tinggi tingkat Performance Appraisal yang diberlakukan perusahaan maka semakin tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan. e. Dari hasil kuesioner yang telah diberikan kepada karyawan PT Multi Kontrol Nusantara diperoleh hasil rata-rata variabel Performance Appraisal (X1) sebesar 3,85, dari keseluruhan butir pertanyaan yang ada di kuesioner nilai rata-rata terkecil ada didalam dimensi hasil kerja individu yaitu pada butir 1 sebesar 3,48 dimana pernyataan adalah “Pemimpin menuntut
103
saya untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan mutu standart pelayanan perusahaan yaitu service level agreement”. f. Oleh karena itu, perusahaan harus meningkatkan performance appraisal agar kepuasan kerja karyawan dapat meningkat, terutama dalam hal hasil kerja individu yang ditimbulkan oleh pemimpin
yang
kurang
memberi
pengarahan
terhadap
penyelesaian pekerjaan sesuai dengan standart mutu pelayanan yaitu service level agreement. Pemimpin seharusnya dapat meningkatkan gaya kepemimpinan yang telah dimiliki serta melakukan pendekatan kepada para karyawannya. Konsep service level agreement seharusnya juga dikembangkan dan diperbaiki lagi sehingga hasil kerja individu dapat lebih meningkat.
2. T-2 = Untuk mengetahui pengaruh antara variabel penerapan Metode Penilaian Personal Feedback (X2) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y) pada PT Multi Kontrol Nusantara. a.
Nilai probabilitas 0,05 lebih besar dari nilai probabilitas Sig, yaitu 0,05 > 0,000 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Metode Penilaian Personal Feedback terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT Multi Kontrol Nusantara.
b.
Hasil regresi sederhana: Y = 0,190 + 0,790X2
104
c.
Besarnya pengaruh Metode Penilaian Personal Feedback terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT Multi Kontrol Nusantara adalah sebesar 48,3%. Sedangkan sisanya sebesar 51,7% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan pada penelitian ini, karena dipengaruhi oleh faktorfaktor lainnya diluar penelitian.
d.
Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa Metode Penilaian Personal Feedback memiliki hubungan yang kuat dengan Kepuasan Kerja Karyawan karena angka korelasinya sebesar 0,695 yang termasuk dalam kategori kuat. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat Metode Penilaian Personal Feedback yang diberlakukan perusahaan maka tingkat Kepuasan Kerja Karyawan juga meningkat.
e.
Dari hasil kuesioner yang telah diberikan kepada karyawan PT Multi Kontrol Nusantara diperoleh hasil rata-rata variabel Metode Penilaian Personal Feedback (X2) sebesar 4,07. Dari keseluruhan butir pertanyaan yang ada di kuesioner rata-rata skor terkecil ada didalam dimensi berpikir strategis yaitu pada butir 17 sebesar 3,72 dimana pernyataannya adalah “Saya mampu
menyediakan
pilihan
alternatif
untuk
mengimplementasikan strategi perusahaan”. f.
Oleh karena itu, perusahaan harus meningkatkan metode penilaian Personal feedback agar kepuasan kerja karyawan dapat meningkat, terutama dalam hal berpikir strategis yang
105
ditimbulkan kurangnya pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir strategis bagi para karyawan. Seharusnya perusahaan melakukan pelatihan kepada para karyawannya agar kemampuan berpikir strategis dapat meningkat.
3. T-3 = Untuk mengetahui pengaruh antara Performance Appraisal (X1) dan Metode Penilaian Personal Feedback (X2) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y) pada PT Multi Kontrol Nusantara. a.
Nilai probabilitas 0,05 lebih besar dari nilai probabilitas Sig, yaitu 0,05 > 0,000 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Performance Appraisal dan Metode Penilaian Personal Feedback terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT Multi Kontrol Nusantara.
b.
Hasil regresi sederhana: Y = -0,464 + 0,459X1 + 0,515X2
c.
Besarnya pengaruh Performance Appraisal dan Metode Penilaian Personal Feedback terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT Multi Kontrol Nusantara adalah sebesar 58,4%. Sedangkan sisanya sebesar 41,6% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan pada penelitian ini, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya diluar penelitian.
d.
Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa Performance Appraisal dan Metode Penilaian Personal Feedback memiliki
106
hubungan yang kuat dengan Kepuasan Kerja Karyawan karena angka korelasinya sebesar 0,764 yang termasuk dalam kategori kuat. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat Performance Appraisal dan Metode Penilaian Personal Feedback yang diberlakukan perusahaan maka tingkat Kepuasan Kerja Karyawan juga semakin baik. e.
Dari hasil kuesioner yang telah diberikan kepada karyawan PT Multi Kontrol Nusantara diperoleh hasil rata-rata variabel Kepuasan Kerja Karyawan (Y) sebesar 3,40, dari keseluruhan butir pertanyaan yang ada di kuesioner nilai rata-rata terkecil ada didalam dimensi equittable reward yaitu pada butir 2 sebesar 2,97 dimana pernyatannya adalah “Saya puas dengan gaji yang diberikan perusahaan”.
f.
Oleh karena itu, perusahaan harus meningkatkan performance appraisal serta meningkatkan metode penilaian Personal feedback
agar
kepuasan
kerja
karyawan
meningkat.
Seharusnya perusahaan membuat kebijakan baru mengenai sistem
penggajian.
Dengan
pemberian
reward
kepada
karyawan yang berprestasi serta kenaikan gaji secara berkala akan mampu meningkatkan kepuasan karyawan terhadap equitable reward. Equitable reward adalah gaji, penghasilan serta imbalan yang dirasakan adil.