BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X1 (Sebelum Eksperimen) Pada kegiatan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen, karena itu diadakan pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Data hasil tes awal ini diberi simbol X1. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan untuk variabel X1 diperoleh skor tertinggi adalah 8,26 dan skor terrendah adalah 5,26. Setelah diadakan analisis diperoleh skor rata-rata diperoleh sebesar 6,68, standar deviasi 0.96, median 7,37 dan modus 5,26 (data terlampir). Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa skor rata-rata lebih dekat pada kelas ke delapan belas sekaligus merupakan kelas tertinggi. Hal ini berarti bahwa pada umumnya responden atau siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini memperoleh skor yang jauh berberbeda dengan skor rata-rata, atau pada umumnya kemampuan melempar cakram memperoleh skor yang mendekati skor rata-rata yang dicapai sebelum eksperimen. 2. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X2 (Setelah Eksperimen) Pada akhir pelaksanaan eksperimen dilakukan evaluasi akhir terhadap kemampuan siswa melempar cakram. Hasil evaluasi menunjukkan skor tertinggi 12,20 dan skor terendah 7,87. Dari hasil analisis diperoleh skor rata-rata 9,99, standar deviasi 1,9518 median 8,77 dan modus 11,0 (data terlampir). B. Pengujian Persyaratan Analisis
29
Hipotesis yang menjadi sasaran uji dalam penelitian ini adalah untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan siswa melempar cakram skor antara sebelum pelaksanaan eksperimen (X1) dengan skor setelah pelaksanaan eksperimen (X2) melalui latihan beban. Dengan demikian pengujian persyaratan analisis yang dilakukan adalah uji homogenitas varians populasi. Berdasarkan
hasil analisis diperoleh nilai χ 2 hitung sebesar 2.3177.
Sedangkan nilai χ 2 tabel pada tingkat signfikansi 5% dan derajat bebas 1 adalah sebesar 3.84. Jika dibandingkan nilai χ
2
hitung yang diperoleh masih lebih kecil
dari χ 2 tabel sehingga dapat disimpulkan varians antar nilai tes awal dan nilai tes akhir tersebut homogen. C. Pengujian Hipotesis Berdasarkan data hasil penelitian di atas yang memiliki varians populasi homogen, maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata untuk uji dua pihak. Dalam pengujian ini dilakukan komparasi antara skor sebelum pelaksanaan eksperimen (X1) dengan setelah pelaksanaan eksperimen (X2).
Dari
hasil
Kriteria
pengujian
:
terima
Ho
jika
nilai
− tα / 2;n1 + n2 − 2 < thit < tα / 2;n1 + n2 − 2 , terima dalam hal lainnya. Nilai t-tabel pada tingkat signifikansi 5% dan dk=38 adalah sebesar 2.02, sedangkan nilai t-hitung adalah
sebesar
-8.2368.
Nilai
t
hitung
ini
berada
diluar
interval
− tα / 2;n1 + n2 − 2 < thit < tα / 2;n1 + n2 − 2 sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kemampuan siswa dalam
30
melakukan lempar cakram sebelum melakukan latihan kelentukan badan dan setelah melakukan latihan kelentukan badan.
Daerah Penolakan Ho
-8.2368
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
-2.02
2.02
Perbedaan ini didukung dengan kenyataan bahwa rata-rata jarak lemparan sebelum melakukan latihan (6.6865) lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata lemparan setelah melakukan latihan yang mencapai 9.9950 meter. Dengan kata lain pemberian latihan kelentukan badan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan lempar cakram. D. Pembahasan Latihan kelentukan sangat penting dikembangkan mengingat kelentukan adalah salah satu komponen kebugaran jasmani selain daya tahan, kelincahan, kecepatan
dan
keseimbangan.
Fleksibilitas
dapat
didefinisikan
sebagai
kemampuan dari sebuah sendi dan otot, serta tali sendi di sekitarnya untuk bergerak dengan leluasa dan nyaman dalam ruang gerak maksimal yang diharapkan. Fleksibilitas optimal memungkinkan sekelompok atau satu sendi untuk bergerak dengan efisien. Kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam sendi. Selain itu, kelentukan ditentukan juga oleh keelastisan otot-
31
otot tendon dan ligament. Jika terbentuk latihan yang baik dan teratur, maka akan memberikan sumbangan terhadap kemampuan melakukan lempar cakram hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukan adanya pengaruh antara latihan kelentukan badan dengan kemampuan melakukan lempar cakram pada siswa SMA Negeri 2 Kota Gorontalo. Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai t-tabel pada tingkat signifikansi 5% dan dk=38 adalah sebesar 2.02, sedangkan nilai t-hitung adalah sebesar -8.2368. Nilai t hitung ini berada diluar interval − tα
/ 2;n1 + n2 − 2
< thit < tα / 2;n1 + n2 − 2
sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kemampuan siswa dalam melakukan lempar cakram sebelum melakukan latihan kelentukan badan dan setelah melakukan latihan kelentukan badan.
Hal ini didukung dengan kenyataan bahwa rata-rata jarak lemparan
sebelum melakukan latihan (6.6865) lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata lemparan setelah melakukan latihan yang mencapai 9.9950 meter. Dengan kata lain pemberian latihan kelentukan badan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan lempar cakram. Selanjutnya banyak hal yang mempengaruhi hasil penelitian antara lain adalah : 1. Kesungguhan hati Hal ini memang sangat sukar untuk dicegah, karena. semua ini berasal dari dalam diri individu, sehingga hasil tes akan berpengaruh. 2. Faktor kondisi fisik Bila dicermati dengan teliti masalah kondisi fisik individu, dimana pada pagi hari masih melakukan kegiatan proses belajar mengajar yang banyak menyita
32
fikiran dan tenaga yang mengakibatkan energi banyak terkuras dan berakhir pada kelelahan. 3. Pengambil data Kesalahan dan kekhilafan pengambil data dapat saja terjadi walaupun telah diusahakan untuk mencatat data yang diperoleh hasil tes dan pengukuran secara cermat dan benar. Namun hal tersebut tidak dapat dihindari karena terjadi dalam situasi yang cepat sekali.
33