BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel 01 (skor tes awal) Kegiatan penelitan ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperiman semu, sebab penelitian ini diadakan Pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Data hasil tes awal ini diberi simbol 01 yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2 Skor tes komunikasi antarpribadi (01) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Pre-Test (01) 72 68 59 66 64 52 65 64 65 52 74 67 70 68 74
Dari tabel di atas untuk data variable 01, skor tertinggi 74 dan skor terendah 52
4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel 02 (skor tes akhir)
Skor data veriabel 02 adalah skor data yang diambil pada akhir pelaksanaan eksperimen. Data hasil tes akhir ini diberi symbol 02 yang dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3 Skor tes komunikasi antarpribadi (02) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Post Test (02) 79 76 70 67 70 60 70 69 72 74 81 73 78 71 81
Dari tabel di atas untuk data variabel 02, skor tertinggi 81 dan skor terendah 60
4.1.3 Pengujian Normalitas Data Sebelum menganalisis data pada penelitian, dilkukan pengujian normalitas data untuk mengetahui apakah data hasil penelitian benar – benar berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Untuk kepentingan pengujian normalitas data, digunakan rumus chi kuadrat sebagai berikut:( Arikunto, 2006: 290 ) x2 Dimana : F0 = frekuensi observasi Fh = frekuensi teoritik Dalam pengolahan data, dapat dinyatakan hipotesis berdistribusi normal apabila : X2 ≤ X2 ( 1 –α) ( k – 3) dengan
a.
taraf nyata α = 0,05. Untuk harga lainnya ditolak.
Menguji normalitas data variable 01
Adapun pengujiannya ditempuh dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menghitung rentang, yaitu: R
= Data terbesar – data terkecil = 74-52 = 22
2. Menghitung banyak kelas K
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 15 = 1 + 3,3 (1.2) = 1 + 4,95 = 3.96 (dibulatkan menjadi 4)
3. Menghitung panjang kelas P
=
= = 5,5 ( dibulatkan menjadi 6) Hasil daftar distribusi frekuensi pengamatan variable 01 dapat dilihat pada tabel 4 berikut: Tabel 4. distribusi frekuensi pengamatan variable 01 No 1 2 3 4 5 6
Kelas Interval 52 - 55 56 – 59 60 – 63 64 – 67 68 - 71 72 – 74
Frekuensi 3 2 2 3 2 3
Jumlah
15
Selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata dan standar deviasi menggunakan rumus: X
=
= = 63,6 Sandar deviasi dan varians (S2) yaitu: S2
=
=
=
=
=
S
49,68
=
= 7,04 Dari pengolahan data tersebut dapat ditetapkan bahwa nilai rata – rata nilai 01 = 63,6 dan standar deviasi = 7,04 Selanjutnya untuk menghitung frekuensi teoritik yang perlu dihitung adalah harga Z dengan menggunkan rumus: ( Arikunto, 2006: 318 ) Z score = Dimana : X
= data ke i dari suatu kelompok data
X
= rata – rata
SD
= standar deviasi
Untuk frekuensi teoritik dan pengamatan dapat dilihat pada tabel 5 berikut: Tabel 5. Frekuensi diharapkan dan pengamatan variable 01 Kelas Interval
Batas Nyata
Zscore
51,5
-1,71
Batas Luas Daerah 0,4564
55,5
-1,15
0,3749
59,5
-0,58
0,2190
63,5
-0,01
0,0040
67,5
0,55
0,2988
71,5
1,12
0,3686
74,5
1,54
0,4382
52 - 55 56 – 59 60 – 63 64 – 67 68 - 71 72 – 74
Luas Daerah
Fh
Fo
0,0815
1,2225
3
0,1559
2,3385
2
0,215
3,225
2
0,2948
4,422
3
0,0689
1,0335
2
0,0696
1,044
3
Dari tabel diatas dapat dihitung chi kuadrat dengan rumus sebagai berikut X2
=
=
+
–
+ =
(1,453) + (-0,3385,) + (-0,4653) + 0,457 + 0,9038 + 3,6646
= 5,67 (dibulatkan 5,7)
–
+
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh harga X2hitung sebesar 5,7 dengan criteria pengujian : terima hipotesis populasi berdistribusi normal, jika X2 ≤ X2 (1-α) ( k-3 ) dengan taraf nyata α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 3. Dari daftar distribusi chi kuadrat pada α = 0,05 diperoleh X2 (1-0,05) (4,3-3) =
0,95. Ternyata harga X2hitung lebih kecil dari X2daftar ( 5,7 ≤ 7,81). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa data variabel 01 dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Gambar 1 Daerah penerimaan dan penolakan hipoteis Dengan taraf nyata α = 0,05
f
daerah penerimaan 5,7 Daerah penolakan 0
7,81
b.
Menguji normalitas data variable 02
Untuk mengetahui normalitas data 02, maka langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menghirung rentang, yaitu: R
= Data terbesar – data terkecil = 81 - 60 = 21
2. Menghitung banyak kelas K
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 15 = 1 + 3,3 (1.2) = 1 + 3,96 = 3,96 (dibulatkan menjadi 4)
3. Menghitung panjang kelas P
=
= =7 Hasil daftar distribusi frekuensi pengamatan variable 01 dapat dilihat pada table 6 berikut:
No 1 2 3 4 5 6
Table 6. distribusi frekuensi pengamatan variable 01 Kelas Interval Frekuensi 60 – 63 1 64 – 67 1 68 – 71 5 72 – 75 3 76 – 79 3 80 – 83 2 Jumlah 15
Selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata dan standar deviasi menggunakan rumus:
X
=
= = 72,73 Sandar deviasi dan varians (S2) yaitu: S2
=
=
=
=
=
S
32,20
=
= 5,67
Dari pengolahan data tersebut dapat ditetapkan bahwa nilai rata – rata nilai 02 = 72,73 dan standar deviasi = 5,67 Selanjutnya untuk menghitung frekuensi teoritik yang perlu dihitung adalah harga Z dengan menggunkan rumus: ( Arikunto, 2006: 318 ) Z score = Dimana :
X
= data ke i dari suatu kelompok data
X
= rata – rata
SD
= standar deviasi
Untuk frekuensi teoritik dan pengamsatan dapat dilihat pada tabel 7 berikut: Tabel 7. Frekuensi dan pengamatan variable 01 Kelas ineterval
Batas Nyata
Zscore
59,5
-2,33
Batas Luas Daerah 0,4901
63,5
-,62
0,4474
67,5
-0,92
0,3212
71,5
-0,21
0,0832
60 – 63 64 – 67 68 – 71 72 – 75 75,5
0,48 2,95
Fo
0,0427
0,5955
1
0,1262
1,893
1
0,234
3,51
5
-1,843
-25,17
3
-0,314
-4,71
3
0,0172
0,258
2
0.4984
80 – 83 83,5
Fh
0,1844
76 – 79 79,5
Luas Daerah
2,07
0,4812
Dari tabel di atas dapat dihitung chi kuadrat dengan rumus sebagai berikut X2
=
–
+
=
–
+
–
+
–
= 0,20 + (-5,2) + 0,63 + 2,32+ 1,27 + 3,04
= 2,26 (dibulatkan 2,3) Dari hasil perhitungan diatas diperoleh harga X2hitung sebesar 2,3 dengan criteria pengujian : terima hipotesis populasi berdistribusi normal, jika X2 ≤ X2 (1-α) ( k-3 ) dengan taraf nyata α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 3. Dari daftar distribusi chi kuadrat pada α = 0,05 diperoleh X2 (1-0,05) (4,29-3)
= 0,95 Ternyata harga X2hitung lebih kecil dari X2daftar (2,3 ≤ 7,81). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa data variable 02 dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Gambar 2 Daerah penerimaan dan penolakan hipoteis Dengan taraf nyata α = 0,05
f
daerah penerimaan 2,3 Daerah penolakan 0
7,81
4.1.5. Pengujian Hipotesis Setelah data dinyatakan sebagai data yang berasal dari populasi berdistribusi normal, maka selanjutnya data hasil eksperimen tersebut dianalisis dengan menggunakan uji t. (Arikunto, 2006: 306) rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan : Md
= mean dari deviasi (d) antara post-test dan pre-test
xd
= deviasi masing – masing subjek
X2d
= jumlah kuadrat deviasi
N
= banyaknya subjek penelitian
df
= atau db adalah N-1
Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu ditetapkan hipotesis statistik yang akan diuji (Sugiyono, 2008: 97): H0 :
tidak terdapat perbedaan antara skor pre-test dan post-test
HA :
terdapat perbedaan antara skor pre-test dan post-test yang berarti ada pengaruh terhadap teknik bermain peran terhadap kemampuan berkomunikasi antarpribadi.
Kriteria pengujian : Terima H0 jika : - t (1- α) ≤ t ≤ t (1- α) dengan taraf nyata α = 0,05 dan dk = n – 1, dan H0 ditolak jika harga lain. Berdasarkan harga – harga yang telah ada dapat dihitung Md atau mean dari perbedaan pre-test dan post-test Md
=
7,4
= 7,30 Jadi t = 7,30 Dari hasil perhitungan diperoleh harga thitung sebesar 7,30 Sedang dari daftar distribusi t pada taraf nyata 0,05 dan 15 = 2,95. Ternyata harga thitung lebih besar dari tdaftar, atau harga thitung telah berada diluar daerah penerimaan H0 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan menerima HA . untuk jelasnya dapat dilihat dalam grafik sebagai berikut:
Gambar 3: Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ( 01 dan 02 ).
7,30
H0
HA
HA
-2,95
2,95
4.2 Pembahasan Dengan memperhatikan hasil pengujian hipotesis, baik perbedaan antara 01 dan 02 dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berkomunikasi antarpribadi sebelum pelaksanaan eksperimen dan setelah pelaksanaan eksperimen. Dengan demikian hipotesis penulis berbunyi “ Pelaksanaan teknik bermain peran berpengaruh terhadap kemampuan berkomunikasi antarpribadi siswa” dapat diterima. Komunikasi antarpribadi merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan diantara sekelompok kecil orang, dengan berbagai efek dan umpan balik (feed back). Bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Telaga yang menjadi sampel dalam penelitian ini, pada umumnya tidak mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan bermain peran. Hal ini terlihat pada saat pelaksanaan eksperimen yang menunjukkan adanya peningkatan. Dari hasil pelaksanaan eksperimen yang dilakukan adanya peningkatan komunikasi verbal. Dari hasil pelaksanaan eksperimen yang dilakukan, bahwa setiap siswa yang telah mengikuti kegiatan bermain peran pada umumnya telah meningkatkan cara berkomunikasi yang baik, ini terlihat pada siswa yang sudah berani dalam mengemukakan pendapat, dan cara berinteraksi sesama teman sudah mengalami peningkatan.
Kenyataan yang ditemui bahwa
teknik bemain peran yang dilaksanakan selama ini turut memerikan dampak terhadap komunikasi verbal siswa namun perlu ditunjang dengan kemauan dan kesadran dari siswa.