BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER HIZBUL WATHAN DALAM MEMBENTUK AKHLAK SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH PEKALONGAN
Analisis hasil dari penelitian ini didapat dari data bab II dan III yang telah dipaparkan sebelumnya. Adapun analisis pada penelitian ini yaitu Analisis Implementasi Kegiatan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan dalam Membentuk Akhlak Siswa di SMK Muhammadiyah Pekalongan yang meliputi analisis Implementasi Kegiatan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan dalam Membentuk Akhlak Siswa di SMK Muhammadiyah Pekalongan serta anlisis
faktor
pendukung
dan
penghambat
Implementasi
Kegiatan
Ekstrakurikuler Hizbul Wathan dalam Membentuk Akhlak Siswa di SMK Muhammadiyah Pekalongan. A. Analisis Implementasi Kegiatan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan dalam Membentuk Akhlak Siswa di SMK Muhammadiyah Pekalongan. Kepanduan merupakan salah satu kegiatan yang hampir di setiap sekolahan selalu diselenggarakan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini menitikberatkan pengembangan kepribadian bagi para anggotanya melalui sejumlah kegiatan yang menarik yang dilakukan di alam terbuka.
89
90
1. Analisis
Perencanaan
Kegiatan
Ekstrakurikuler
Hizbul
Wathandalam Membentuk Akhlak Siswa di SMK Muhammadiyah Pekalongan. Instruksi Kwartir Wilayah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan tentang Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Kepanduan Hizbul Wathan pada Sekolah Muhammadiyah dan dari menindaklanjuti hasil Keputusan Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Nomor:
08/KTN/I.4/F/2013
tentang
Pembinaan
Organisasi Otonom di Lembaga Pendidikan Muhammadiyah Bab II Pasal 3 ayat 2. Bahwa Hizbul Wathan adalah satu-satunya organisasi kepanduan di Lembaga Pendidikan Muhammadiyah merupakan dasar adanya ekstrakurikuler Hizbul Wathan yang dilaksanakan di setiap jenjang sekolah Muhammadiyah, termasuk di SMK Muhammadiyah Pekalongan. Pelaksanaan kegiatan Kepanduan Hizbul Wathan terutama sebagai
bentuk
implementasi
kegiatan
ekstrakurikuler
wajib
Kepramukaan di Sekolah Muhammadiyah adalah Kepanduan Hizbul Wathan sebagaimana pemberlakuan Kurikulum 2013. Selain itu adanya visi
misi
SMK
Muhammadiyah
Pekalongan
juga
memperkuat
dibentuknya program ekstrakurikuler Hizbul Wathan. Tujuan kegiatan merupakan target yang ingin dicapai dalam proses kegiatan. Dalam rangka mencapai target tersebut, seorang pembina pasti akan berusaha dengan baik dan maksimal untuk menciptakan kegiatan yang menarik dan menyenangkan bagi para
91
siswanya. Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan ialah untuk mewujudkan visi misi SMK Muhammadiyah Pekalongan yaitu Insan Mulia Berkompeten, Disiplin dan Relegius. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Agus Arifiyanto: “Tujuannya ya salah satunya membentuk karakter Islami karena kan salah satu visi misi sini adalah insan mulai berkompeten disiplin dan relegius...”.1Hal ini juga sejalan dengan tujuan dari Kepandun Hizbul Wathan yaitu menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda yang memiliki aqidah, mental dan fisik, berilmu dan berteknologi serta berakhlaq karimah dengan tujuan untuk terwujudnya pribadi muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader persyarikatan, umat, dan bangsa.2 Salah satu langkah dalam pembuatan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah adalah perencanaan program. Dan Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan di SMK Muhammadiyah Pekalongan telah dipersiapkan dengan matang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan di SMK Muhammadiyah Pekalongan pada awalnya kepala sekolah memilih salah satu guru untuk menjadi pembina ekstrakurikuler Hizbul Wathan. Kemudian pihak sekolah dan pembina Hizbul Wathan menyusun program perencanaan pelaksanaan Hizbul Wathan yaitu program tahunan seperti kegiatan kemah bakti atau jambore oleh daerah dan wilayah, 1
AgusArifiyanto, Pembina EkstrakurikulerHizbulWathan MuhammadiyahPekalongan, WawancaraPribadi, 27 Agustus 2015 2 AD-ART GerakanKepanduanHizbulWathan, hlm 23-24.
SMK
92
untuk program mingguan seperti pelatihan kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan yang dilaksanakan setiap 2 minggu sekali. Kepala SMK Muhammadiyah
Pekalongan,
Bapak
Ghazali
mengungkapkan:
“...Program mingguan kegiatan Hizbul Wathan meliputi pelatihan rutin 2 minggu sekali. Program setiap tahun ada kemah bakti atau jambore oleh daerah dan beberapa tahun sekali oleh wilayah.”3 Keterangan lain juga disampaikan oleh Bapak Agus: “Rencananya ada pelatihan hari Sabtu, Rabu, dan Jum’at dari pukul 14.00-16.00...”.4 Untuk perencanaan materi kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan tidak lepas dari kurikulum Kepanduan Hizbul Wathan dan juga buku ketrampilan kepanduan Hizbul Wathan. Di dalam kurikulum kepanduan Hizbul Wathan tidak hanya termuat materi mengenai kepanduan saja, tetapi juga termuat materi mengenai pendidikan agama Islam. Namun, untuk materi pendidikan agama Islam sudah disampaikan ketika KBM, jadi materi yang disampaikan ketika pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan hanya tentang kepanduan. Meskipun begitu, dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan tetap memasukkan nilai-nilai akhlak. Bapak Agus menuturkan: “Untuk materi
3
Ghazali, Kepala SMK MuhammadiyahPekalongan, WawancaraPribadi, 27 Agustus
2015. 4
AgusArifiyanto, Pembina EkstrakurikulerHizbulWathan MuhammadiyahPekalongan, WawancaraPribadi, 4 September 2015
SMK
93
kita mengambil dari kurikulum dan ketrampilan Hizbul Wathan. Namun untuk materi seperti agama atau ibadah, kita sampaikan dalam KBM.”5 SMK
Muhammadiyah
Pekalongan
telah
melaksanakan
perencanaan program ekstrakurikuler Hizbul Wathan dengan melibatkan banyak pihak. Pihak-pihak tersebut antara lain kepala sekolah, wakil kepala kesiswaan, pembina dan Brimob Kalibanger 407. Diharapkan dengan banyak pihak yang terlibat dalam proses perencanaan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan, maka dalam pelaksanaannya bisa berjalan dengan lancar. 2. Analisis Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan dalam Membentuk
Akhlak
Siswa
di
SMK
Muhammadiyah
Pekalongan. Implementasi
merupakan
pelaksanaan
atau
penerapan.6
Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler dapat diartikan sebagai kegiatan pendidikan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka.7 Hizbul Wathan adalah sebuah organisasi otonom Muhammadiyah yang bergerak dibidang kepanduan untuk menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda yang memiliki aqidah, mental dan fisik, berilmu dan berteknologi serta berakhlaq karimah dengan tujuan untuk terwujudnya
5
AgusArifiyanto, Pembina EkstrakurikulerHizbulWathan SMK MuhammadiyahPekalongan, WawancaraPribadi, 4 September 2015 6 DepartemenPendidikanNasional, KamusBesarBahasa Indonesia PusatBahasa,EdisiKeempat (Jakarta: PT. GramediaPustakaUtama, 2008), h. 529. 7 NovanArdyWiyani, MembumikanPendidikanKarakter di SD (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 108.
94
pribadi muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader persyarikatan, umat, dan bangsa dengan metode yang menarik, menantang dan menyenangkan.8 Akhlak merupakan pranata perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan.9 Sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan adalah penerapan atau pelaksanaan kegiatan pendidikan kepanduan Hizbul Wathan sebagai kepanduan Islam yang bertujuan untuk membina anak untuk memiliki akhlak mulia. Tujuan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan SMK Muhammadiyah Pekalongan sudah sesuai dengan tujuan perencanaan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan yaitu membentuk karakter Islami dan tujuan tersebut sejalan dengan visi SMK Muhammadiyah Pekalongan “Insan Mulia Berkompeten, Disiplin dan Relegius”. Selain sesuai dengan tujuan kepanduan Hizbul Wathan itu sendiri, tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan SMK Muhammadiyah Pekalongan juga sesuai dengan tujuan Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah yaitu: Membentuk manusia muslim yang beriman, bertaqwa, dan berakhlaq mulia, cakap, percaya pada diri sendiri, berdisiplin, bertanggung jawab, cinta tanah air, memajukan dan memperkembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan, dan beramal menuju terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.10 8
Muhammad Dzikron, KetrampilanKepanduanHizbulWathan, (Klaten: Kwartir Daerah Klaten, 2014), hlm.9 Beni Ahmad Saebanidan Abdul Khamid, IlmuAkhlak (Bandung: PustakaSetia, 2010), hlm. 13-14. 10 Hamdan, ParadigmaBaruPendidikanMuhammadiyah, (Jogjakarta: R-Ruzz Media, 2009), hlm 86.
95
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara kepada beberapa pihak di SMK Muhammadiyah Pekalongan, ditemukan data bahwa kegiatan ekstrakurikuer Hizbul Wathan telah dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler wajib yang harus diikuti oleh seluruh siswa kelas
X.
Kegiatan
ekstrakurikuler
Hizbul
Wathan
yang
telah
dilaksanakan setiap minggunya berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan. Hal ini dapat dibuktikan dari pernyataan salah seorang pembina Hizbul Wathan yang mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan terbagi menjadi 4 gelombang yang dilaksanakan setiap hari Sabtu, Rabu, dan Jum’at mulai jam 14.00 sampai pukul 16.00, peserta yang mengikuti adalah semua siswa kelas X, dengan pembina 2 orang serta ada 84 siswa sebagai pengampu. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bapak Agus Arifiyanto: “...Gelombang pertama hari Rabu terdiri untuk 4 kelas, gelombang kedua hari Sabtu ke-1 terdiri 3 kelas, gelombang ketiga hari Sabtu ke-2 terdiri 3 kelas, gelombang keempat hari Jum’at terdiri 2 kelas...11 Keterangan lain juga diungkapkan oleh anggota Hizbul Wathan, Nur Af’idah mengatakan “Sangat baik dan lancar mbak. Kegiatannnya sendiri biasanya dilaksanakan tiap hari Rabu, Sabtu dan Jum’at.”12
11
AgusArifiyanto, Pembina EkstrakurikulerHizbulWathan SMK MuhammadiyahPekalongan, WawancaraPribadi, 27 Agustus 2015 12 NurAf’idah, AnggotaEkstrakurikulerHizbulWathan SMK MuhammadiyahPekalongan, WawancaraPribadi, 9 September 2015
96
Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan di SMK Muhammadiyah Pekalongan, pembina dan pengampu dalam mengajar juga menggunakan metode kepanduan Hizbul Wathan. Hal ini sesuai dengan metode kepanduan Hizbul Wathan yaitu: 1) Pemberdayaan anak didik lewat sistem beregu; 2) Kegiatan dilakukan di alam terbuka; 3) Pendidikan dengan metode yang menarik, menyenangkan, dan menantang; 4) Penggunaan sistem kenaikan tingkat dan tanda kecakapan; 5) Sistem satuan dan kegiatan terpisah antara pandu putera dan pandu puteri.13 Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sangat bermanfaat bagi peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan diharapkan mampu membentuk akhlak baik dan watak yang baik bagi siswa. bapak Agus
menguungkapkan
“Salah
satunya
pembentukkan
karakter,
kedisiplinan, berakhlak mulia, dan yang terakhir adalah mempunyai tanggung jawab”.14 Bapak Sulistiono selaku wakil kepala kesiswaan juga menjelaskan manfaat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan bagi siswanya di SMK Muhammadiyah yaitu “bahwa manfaat dari mengikuti ekstrakurikuler Hizbul Wathan itu menanamkan karakter yang baik, intinya sesuai dengan tujuan dari Muhammadiyah...”15
13
Bidang DIKLAT KwartirPusatHizbulWathan, BahanPelatihan Jaya MelatiII, (Yogyakarta: PusatPengadaanPerlengkapan HW KwartirPusatHizbulWathan), Hlm. 30. 14 AgusArifiyanto, Pembina EkstrakurikulerHizbulWathan SMK MuhammadiyahPekalongan, WawancaraPribadi, 27 Agustus 2015. 15 Sulistiono, WaklKesiswaan SMK MuhammadiyahPekalongan, WawancaraPribadi, 4 Agustus 2015
97
Agar pelaksanaan kegiatan ekstrakrurikuler Hizbul Wathan mencapai target, maka setiap anggota kepanduan Hizbul Wathan perlu diberikan bekal ataupun materi dengan berbagai ketrampilan. Adapun materi yang disampaikan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Untuk materi kepanduan Hizbul Wathan di SMK Muhammadiyah Pekalongan, pembina dan pengampu mengacu kepada kurikulum kepanduan Hizbul Wathan sesuai dengan tingkatannya. Di dalam kurikulum kepanduan Hizbul Wathan terdapat 2 bagian materi kepanduan Hizbul Wathan yaitu tentang agama Islam dan ketrampilan kepanduan. Untuk pelaksanaannya kepanduan Hizbul Wathan materi tentang agama Islam sudah disampaikan pada saat KBM, jadi materi yang disampaikan pada pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan hanya materi tentang ketrampilan kepanduan saja. Sedangkan dalam pelaksanaannya kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan memasukkan nilai-nilai dari isi Undang-undang Hizbul Wathan dalam membentuk akhlak siswa.16 Hal tersebut sesuai dengan aspek materi dalam kepanduan Hizbul Wathan yang terbagi dalam 4 kelompok yaitu 1) Kelompok aqidah (spiritual), 2) Kelompok akhlak (emosional), 3) Kelompok jamiyah (manajerial), 4) Kelompok muamalah (fisik)17
16
AgusArifiyanto, Pembina EkstrakurikulerHizbulWathan SMK MuhammadiyahPekalongan, WawancaraPribadi, 27 Agustus 2015 17 Bidang DIKLAT KwartirPusatHizbulWathan, BahanPelatihan Jaya MelatiII, (Yogyakarta: PusatPengadaanPerlengkapan HW KwartirPusatHizbulWathan), hlm 49-50
98
Untuk mencapai pelaksanaan ekstarkurikuler Hizbul Wathan dalam membentuk akhlak siswa, maka diperlukan berbagai macam strategi. Adapun strategi yang digunakan di SMK Muhammadiyah Pekalongan terbagi dalam 2 kelompok yaitu: kegiatan formal dan kegiatan nonformal. Pada kegiatan formal, pembentukan akhlak melalui KBM dengan cara memasukkan atau mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai akhlak di dalam setiap mata pelajarannya, kemudian menyisipkan kegiatan-kegiatan di dalam waktu KBM yang meliputi ada kegiatan harian, kegiatan mingguan dan kegiatan tahunan. Pada kegiatan nonformal yaitu kegiatan yang terpisah dengan KBM, kegiatannya seperti LDK 1 dan LDK 2, Gladi Fisik Mental, lomba-lomba dan masih banyak kegiatan lain yang pastinya dengan tujuan membentuk akhlak siswanya. Dan semua strategi tersebut termasuk menjadi program pembinaan karakter di sekolah. Seprti yang diungkapkan oleh Bapak Sulistiono “Bapak Sulistiono menjelaskan: di SMK Muhammadiyah itu memiliki format dalam membentuk karakter itu dibagi dalam 2 kelompok besar yaitu Kegiatan formal dan kegiatan nonformal...”18Dan juga Bapak Ghazali mengungkapkan “kalau ini bukan Hizbul Wathan saja, tapi ini sudah terintegrasi menjadi program pembinaan karakter di sekolah...”19 Strategi tersebut sesuai dengan metode pembinaan akhlak, bahwa dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat dianalisis pada muatan akhlak
18
Sulistiono, WakaKesiswaan SMK MuhammadiyahPekalongan, WwancaraPribadi, 4 Agustus 2015 19 Ghazali, Kepala SMK MuhammadiyahPekalongan, WawancaraPribadi, 27 Agustus 2015.
99
yang terdapat pada seluruh aspek ajaran Islam, Pembinaan akhlak dalam Islam juga terintegrasi dengan pelaksanaan rukun iman, Cara lain dalam pembinaan akhlak ini adalah pembiasaan yang dilakukan sejak kecil dan berlangsung secara kontinyu, Pembinaan akhlak melalui keteladanan, Pembinaan akhlak dengan cara senantiasa menganggap diri ini sebagai yang banyak kekurangan dari pada kelebihannya, Pembinaan akhlak dengan memperhatikan faktor kejiwaan sasaran yang akan dibina.20 3. Analisis Evaluasi Kegiatan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan dalam Membentuk Akhlak Siswa di SMK Muhammadiyah Pekalongan. Dalam setiap kegiatan tentunya tidak terlepas dengan adanya evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa, dan kemampuan siswa pada saat proses pembelajaran maupun kegiatan yang telah dilaksanakan. Aspek evaluasi yang digunakan pembina dan pengampu pada saat proses implementasi kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan dalam membentuk akhlak siswa terbagi dalam 4 aspek meliputi absensi, materi, praktek, dan sikap. Bapak Agus menuturkan: “...Aspek yang dinilai yang pertama adalah absensi, kedua materi, ketiga praktek, yang terakhir adalah sikap/akhlak.21 Evaluasi program pelaksanaan ekstrakurikuler Hizbul Wathan SMK Muhammadiyah Pekalongan dilakukan dengan evaluasi praktek ketika semua materi sudah tercapai disampaikan. Pelaksanaan evaluasi 20
Abuddin Nata, Op.cit., hlm. 1136-142 AgusArifiyanto, Pembina EkstrakurikulerHizbulWathan MuhammadiyahPekalongan, WawancaraPribadi, 27 Agustus 2015 21
SMK
100
dilaksanakan 2 kali di setiap akhir semesternya. Dengan demikian, siswa masih dapat berkonsentrasi pada evaluasi Hizbul Wathan. Sedangkan presensi atau abseni siswa direkapitulasi selama satu semester latihan rutin. Untuk penilaian sikap/akhlak akhlak dengan cara pengamatan yang dilakukan oleh pembina dan para pengampu. Dan hasil nilai tersebut akan dinyatakan ke dalam raport. SMK Muhammadiyah Pekalongan termasuk sekolah yang tegas dalam melaksanakan ekstrakurikuler Hizbul Wathan. Bagi siswa yang kurang aktif, nilai rapor akan dikosongi terlebih dahulu. SMK Muhammadiyah Pekalongan merupakan sekolah yang mewajibkan adanya ekstrakurikuler Hizbul Wathan pada siswa kelas X. Ada sanksi tegas yang diberlakukan pihak sekolah kepada semua siswa apabila tidak pernah mengikuti latihan rutin Hizbul Wathan. Hal tersebut bertujuan agar siswa dapat lebih aktif dalam mengikuti latihan rutin setiap minggunya. Dengan demikian proses evaluasi pada pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan guna mendapatkan gambaran secara utuh dan menyeluruh mengenai ketuntasan pada saat kegiatan oleh siswa. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan dalam membentuk akhlak siswa dapat disimpulkan bahwa semua kegiatan lingkungan di sekolah dilakukan untuk membina dan membentuk akhlak mulia dan bertujuan agar siswanya memiliki keterampilan yang berguna bagi pribadi dan masyarakata dalam
101
kehidupan kesehariannya dengan pengajaran yang ada di kelas maupun dengan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah.
B. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan Ekstrakurikuler Hizbul
Wathan
dalam
Membentuk
Akhlak
Siswa
di
SMK
Muhammadiyah Pekalongan. Dari hasil penelitian, didapat beberapa mengenai faktor pendukung dan penghambat implementasi kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan dalam membentuk akhlak siswa SMK Muhammadiyah Pekalongan. Penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Faktor Pendukung Peneliti menemukan beberapa faktor-faktor pendukung dalam implementasi kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan di SMK Muhammadiyah Pekalongan yaitu sebagai berikut: a. Dukungan dari pihak sekolah Faktor pendukung implementasi kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan dalam membentuk akhlak siswa di SMK Muhammadiyah Pekalongan berasal dari dukungan pihak sekolah itu sendiri. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan yang diselenggarakan di SMK Muhammadiyah Pekalongan merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka memberikan fasilitas kepada siswa untuk mengembangkan potensinya. Hal itu merupakan bukti dukungan yang diberikan dari
102
pihak sekolah demi suksesnya kegiatan tersebut. Seperti penuturan dari
Kepala
SMK
Muhammadiyah
Pekalongan
bahwa
kontribusinya sangat penuh oleh karna itu pelaksanaan kegiatan Hizbul Wathan sepenuhnya disupport menjadi tanggungan SMK Muhammadiyah Pekalongan baik itu materiil maupun non materiil. b. Di bawah Persyarikatan Muhammadiyah Pelaksanaan
kegiatan
Hizbul
Wathan
di
SMK
Muhammadiyah Pekalongan berjalan dengan lancar karena Hizbul Wathan
sendiri
adalah
kepanduan
yang
didirikan
oleh
Muhammadiyah. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Agus bahwa faktor pendukungnya karena kita berada di lembaga Muhammadiyah, sehingga mudah sekali menyelenggarakan disini dan tidak ada lembaga-lembaga lain yang menghalangi. c. Sarana prasarana yang memadai Pihak sekolah menyediakan sarana prasarana yang memadai guna mengoptimalkan kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan diantaranya adalah tenda, bendera, tali temali, tongkat dan peralatan P3K. Sarana prasarana yang telah disediakan tersebut sudah dimanfaatkan dengan baik dalam pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan. Jika pelatihan yang berlangsung materinya membutuhkan alat, siswa diminta menggunakan alat-
103
alat yang telah tersedia. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Agus bahwa untuk alat-alat kita termasuk yang lengkap. d. Tersistem dan terjadwal Bahwa
pelaksanaan
kegiatan
ekstrakurikuler
Hizbul
Wathan di SMK Muhammadiyah Pekalongan sudah tersistem dan terjadwal dengan baik, sehingga diharapkan dalam pelaksanaannya akan berjalan dengan baik. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Sulistiono bahwa faktor pendukungnya dalam ekstrakurikuler Hizbul Wathan kegiatan ini sudah tersistem dan terjadwal serta nilai ekstrakurikuler Hizbul Wathan sebagai penentu untuk kenaikan kelas. e. Pembina yang berkompeten Agar pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan berjalan dengan lancar, maka diperlukan seorang pembina yang berkompeten dalam bidangnya yaitu kepanduan. Seperti yang dinyatakan oleh Bapak Sulitiono bahwa dari segi pelatih sudah juga sudah baik. f. Dukungan dari orang tua Dukungan orang tua siswa juga memberikan pengaruh besar terhadap terlaksananya kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan di SMK Muhammadiyah Pekalongan. Dengan adanya dukungan yang besar terhadap siswa maka akan tercipta motivasi yang
tinggi
pada
anak
untuk
aktif
mengikuti
kegiatan
104
ekstrakurikuler Hizbul Wathan. Seperti yang diungkapkan oleh siswa yang bernama Dhia Asa bahwa faktor pendukungnya yang pertama dapat dukungan dari orang tua dan pihak sekolah. 2. Faktor Penghambat Faktor penghambat yang berhasil peneliti temukan dalam implementasi
kegiatan
ekstrakurikuler
Hizbul
Wathan
dalam
membentuk akhlak siswa SMK Muhammadiyah Pekalongan adalah sebagai berikut: a. Siswa memiliki anggapan yang tidak benar Bahwa siswa yang bersekolah di SMK Muhammadiyah Pekalongan tidak hanya dari persyarikatan Muhammadiyah saja, namun dari prsyarikatan atau organisasi agama lain. Jadi mereka yang bukan dari Muhammadiyah beranggapan bahwa tidak wajib mengikuti
ekstrakurikuler
Hizbul
Wathan.
Seperti
yang
diungkapkan oleh bapak Agus bahwa untuk halangan menghambat karna salah satu yang belajar di SMK Muhammadiyah Pekalongan bukan semua anak warga Muhammadiyah sehingga seakan akan bahwasanya kepanduan Hizbul Wathan itu mencorakkan dia harus dari warga Muhammadiyah, b. Malasnya siswa Siswa cenderung mudah terpengaruh dengan siswa lain ketika satu tidak berangkat, yang lain ikut-ikutan tidak mau berangkat. Ini menjadi salah satu faktor atau kendala bagi guru
105
pembimbing kegiatan untuk mengajak mereka latihan.Bapak Agus menjelaskan anak-anak yang tidak suka dengan kepnduan itu cenderung untuk bolos atau pura-pura sakit atau tidak berangkat pada harinya padahal kita sudah mengumumkan 2 sampai 3 ksli pengumuman sebelum hari H. c. Jumlah pengampu terbatas dan jumlah siswa banyak Hambatan juga datang dari ketidakseimbangan jumlah pembina
dengan
ekstrakurikuler
jumlah
Hizbul
siswa
Wathan.
yang Di
mengikuti
SMK
kegiatan
Muhammadiyah
Pekalongan hanya terdapat dua pembina. Meskipun SMK Muhammadiyah Pekalongan telah memiliki pasukan khusus Aqobah, namun mereka tidak semuanya terjun ikut membantu pada saat kegiatan karena kesibukan. Jumlah pembina ini sangat kurang jika dibandingkan dengan jumlah siswa peserta ekstrakurikuler Hizbul Wathan. minimnya tenaga pembina Hizbul Wathan ini membuat jalannya kegiatan kurang maksimal. Hal ini membuat kegiatan latihan kurang kondusif karena tidak maksimal dalam pendampingannya.
Seperti
yang
diungkapkan
oleh
Bapak
Sulistiono bahwa faktor penghambatnya yaitu karena jumlah siswanya itu banyak, sementara tenaga pendidik relatif masih terbatas sehingga tidak bisa setiap anak itu terjangkau atau maksimal pendampingannya.
106
d. Tidak tepat waktu Selanjutnya dari molornya jadwal pelaksanaan kegiatan yang seharusnya dilaksanakan pukul 14.00-16.00 tetapi kegiatan kadang dilaksanakan terlambat itu merupakan suatu masalah. Hal ini menyebabkan kurang maksimalnya waktu latihan. Seperti yang diungkapkan oleh siswa yang bernama Wafa bahwa faktor penghambatnya itu kadang bosan dengan materinya, tidak tepat waktu. Selain beberapa faktor penghambat di atas yang telah disebutkan, masih ada beberapa faktor yang menjadi penghambat seperti materi yang disampaikan monoton jadi membuat para siswa yang mengikuti merasa bosan, terdapat ketidakseriusan dan disiplin oleh siswa, dan kurang tegasnya ketua dalam mengambil sikap atau keputusan.