46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Data primer didapat dengan menyebar kuesioner kepada para pejabat di Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, dan Kantor Pusat Universitas Sebelas Maret. Pemilihan Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik berdasarkan jenis ilmu yang dianggap mewakili ilmu sosial dan ilmu alam dan Kantor Pusat Universitas Sebelas Maret mewakili sebagai pusat kegiatan universitas. Pengumpulan data kuesioner dengan cara dititipkan dan mendatangi langsung untuk responden. Penyebaran kuesioner memakan waktu satu hingga dua bulan. Dimulai dari tanggal 7 Juni 2012 sampai dengan 3 Agustus 2012 kuesioner disebar. Penyebaran kuesioner dilakukan di Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, dan Kantor pusat UNS. Dengan perincian untuk responden Fakultas Ekonomi sebanyak 45 responden, untuk responden Fakultas Teknik sebanyak 41 responden, dan untuk responden Kantor Pusat UNS sebanyak 26 responden. Total kuesioner yang disebar sebanyak 112 eksemplar, namun kuesioner tidak semua kembali. Terdapat 30 eksemplar (27%) yang tidak kembali dan 82 eksemplar (71%) kembali ke peneliti. Kesibukan para responden sebagai pejabat di tempat kerja membuat kuesioner ada yang tidak kembali dan tidak diisi sampai batas yang ditentukan. Kuesioner yang kembali sebanyak 41 kuesioner paling banyak berasal dari Fakultas Ekonomi dan paling sedikit berasal dari Fakultas Teknik. Kuesioner sebanyak 2 eksemplar (2%) rusak dan tidak bisa diolah berasal dari 1 kuesioner dari Fakultas Teknik dan 1 kuesioner dari Kantor Pusat dikarenakan pengisian data tidak commit to user lengkap, sehingga jumlah kuesioner yang akan digunakan dalam analisis data 46
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dalam penelitian ini sebanyak 80 kuesioner. Ringkasan distribusi kuesioner dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.1 Rekap Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner
No
1. 2. 3.
Wilayah Penyebaran F. Ekonomi F. Teknik Kantor Pusat Jumlah
Kuesioner Disebar
Kuesioner Kembali
Jml 45 41 26 112
Jml 41 20 21 82
% 40 37 23 100
% 50 24 26 100
Kuesioner Tidak Kembali Jml 4 21 5 30
% 3 70 17 100
Kuesioner Rusak Jml 0 1 1 2
% 0 50 50 100
Kuesioner Yang Dapat Diolah Jml % 41 51 19 24 20 25 80 100
Sumber: data primer yang diolah
4.2 Gambaran Umum Responden Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Jumlah Pria 57 Wanita 23 Jumlah 80 Sumber: data primer yang diolah
Persentase 71,25 % 28,75 % 100 %
Responden dalam penelitian ini adalah pejabat yang bekerja di Universitas Sebelas Maret. Deskripsi mengenai profil responden yang digunakan adalah jenis kelamin, umur, jabatan, lama bekerja, dan latar belakang pendidikan. Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jenis kelamin responden pria lebih banyak daripada wanita, yaitu 57 orang (71%) berjenis kelamin pria dan 23 orang (29%) berjenis kelamin wanita. Tabel 4.3 menunjukkan
responden dengan
latar pendidikan akuntansi
sebanyak 14 responden (18%), ekonomi non akuntansi sebanyak 29 responden (26%), dan lain – lain sebanyak 37 responden (46%). Latar belakang pendidikan commit to user inggris, dan administrasi negara. lain – lain adalah pendidikan teknik, sastra
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa latar belakang pendidikan responden dalam penelitian ini didominasi oleh lulusan non ekonomi. Tabel 4.3 Latar belakang pendidikan Latar belakang Pendidikan Akuntansi Ekonomi Non Akuntansi Lain – Lain Jumlah Sumber: data primer yang diolah
Jumlah 14 29 37 80
Persentase 18 % 36 % 46 % 100 %
Tabel 4.4 Jabatan Responden Jabatan Dekan Pembantu Dekan Ketua Jurusan Sekretaris Jurusan Sekretaris Program Non-Reguler Sekretaris Program D3 Direktur Program S2 dan S3 Sekretaris Program S2 dan S3 Kepala Biro Kepala Bagian Kepala Subbagian Penanggung Jawab Perpustakaan Total Sumber: data primer yang diolah
Jumlah 1 2 6 9 8 5 8 9 2 11 17 2 80
Persentase 1,3 % 2,5 % 7,5 % 11,3 % 10,0 % 6,3 % 10,0 % 11,3 % 2,5 % 13,8 % 21,3 % 2,5 % 100 %
Tabel 4.4 menunjukkan responden dengan jabatan dekan sebanyak 1 responden (1,3%), pembantu dekan sebanyak 2 responden (2,5%), ketua jurusan sebanyak 6 responden (7,5%), sekretaris jurusan 9 sebanyak responden (11,3%), sekretaris program non-reguler sebanyak 8 responden (10,0%), Sekretaris program D3 sebanyak 5 responden (6,3%), direktur program S2 dan S3 sebanyak 8 responden (10,0%), sekretaris program S2 dan S3 sebanyak 9 responden (11,3%), kepala biro sebanyak 2 responden (2,5%), kepala bagian sebanyak 11 responden commit to user
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(13,8%), kepala subbagian sebanyak 17 responden (21,3%), penanggung jawab perpustakaan sebanyak 2 responden (2,5%). Persentase tertinggi sebesar 21,3 % yang dimiliki oleh kepala subbagian mengindikasikan pada saat pengisian kuesioner kepala subbagian tidak memiliki kesibukan yang menyita waktu. Tabel 4.5 Lama Bekerja Responden Lama Bekerja Jumlah <10 tahun 12 10 – 20 tahun 32 >20 tahun 36 Total 80 Sumber: data primer yang diolah
Persentase 15 % 40 % 45 % 100 %
Tabel 4.5 menunjukkan responden yang telah bekerja antara satu hingga sepuluh tahun sebanyak 12 responden (15%), yang telah bekerja antara sepuluh hingga dua puluh tahun sebanyak 32 responden (40%), dan yang telah bekerja dua puluh tahun lebih sebanyak 36 responden (45%). Berdasarkan hitungan tersebut dapat diketahui bahwa pejabat – pejabat tersebut mempunyai loyalitas terhadap instansi kerja cukup tinggi. Tabel 4.6 Umur Responden Umur Responden Jumlah <40 tahun 16 40 – 50 tahun 32 >50 tahun 32 Total 80 Sumber: data primer yang diolah
Persentase 20 % 40 % 40 % 100 %
Tabel 4.6 menunjukkan distribusi umur responden yang menjawab kuesioner yang terendah pada level berusia kurang dari empat puluh tahun sebanyak 16 responden (20%). Persentase 40 % yang sama muncul pada level usia commit to user
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
antara empat puluh tahun hingga lima puluh tahun sebanyak 32 responden (40%) dan yang berusia lebih dari lima puluh tahun sebanyak 32 responden (40%).
4.3 Analisis Data Dan Pembahasan 4.3.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini didasarkan pada jawaban responden dengan tujuan untuk melihat gambaran umum dari data yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil perhitungan ini dapat dilihat sebagai berikut.
Variabel
N
Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Minimum Maksimum
Mean
Std.Deviasi
Kinerja Manajerial
80
20
42
31,48
4,625
Motivasi
80
10
42
31,25
4,602
Komitmen Organisasi
80
31
63
51,41
6,869
Pelimpahan Wewenang
80
18
34
28,38
4,364
Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dilihat bahwa responden yang digunakan sebanyak 80 responden, disimpulkan bahwa untuk pertanyaan mengenai variabel kinerja manajerial memiliki nilai minimum sebesar 20, nilai maksimum sebesar 42, dengan rata – rata sebesar 31,48 dan standar deviasi sebesar 4,625. Pertanyaan mengenai variabel motivasi memiliki nilai minimum sebesar 10, nilai maksimum sebesar 42, dengan rata – rata sebesar 31,25 dan standar deviasi sebesar 4,602. Pertanyaan mengenai variabel komitmen organisasi memiliki nilai minimum sebesar 31, nilai maksimum sebesar 63, dengan rata – rata sebesar 51,41 dan standar deviasi sebesar 6,869. Pertanyaan mengenai variabel kinerja manajerial memiliki nilai minimum sebesar 18, nilai maksimum sebesar 34, dengan rata – rata sebesar 28,38 dan standar deviasi sebesar 4,364. commit to user
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.3.2 Uji Kualitas Data 4.3.2.1 Uji Validitas a. Uji Validitas Motivasi Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Indikator Pearson Correlation Sig.(2-tailed) Pertanyaan (r hitung) MO_1 0,684 0,000 MO_2 0,647 0,000 MO_3 0,767 0,000 MO_4 0,727 0,000 MO_5 0,687 0,000 MO_6 0,688 0,000 Sumber: data primer yang diolah
r tabel
Status
0,219 0,219 0,219 0,219 0,219 0,219
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 4.8 menyajikan hasil uji validitas variabel motivasi. Berdasarkan tabel, korelasi antara indikator (MO_1 sampai MO_6) terhadap total skor konstruk (MO) menunjukkan hasil signifikan, yaitu < 0,05, berarti masing-masing indikator pertanyaan adalah valid. b. Uji Validitas Kinerja Manajerial Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial Indikator Pearson Correlation Sig.(2-tailed) r tabel Pertanyaan (r hitung) KM_1 0,826 0,000 0,219 KM_2 0,802 0,000 0,219 KM_3 0,818 0,000 0,219 KM_4 0,829 0,000 0,219 KM_5 0,737 0,000 0,219 KM_6 0,764 0,000 0,219 Sumber: data primer yang diolah
Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 4.9 menyajikan hasil uji validitas variabel kinerja manajerial. Berdasarkan tabel, korelasi antara indikator (KM_1 sampai KM_6) terhadap total commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
52 digilib.uns.ac.id
skor konstruk (KM) menunjukkan hasil signifikan, yaitu < 0,05, berarti masingmasing indikator pertanyaan adalah valid. c. Uji Validitas Komitmen Organisasi Tabel 4.10 menyajikan hasil uji validitas variabel komitmen organisasi. Berdasarkan tabel, korelasi antara indikator (KO_1 sampai KO_9) terhadap total skor konstruk (KO) menunjukkan hasil signifikan, yaitu < 0,05, berarti masingmasing indikator pertanyaan adalah valid. Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi Indikator Pearson Correlation Sig.(2-tailed) r tabel Pertanyaan (r hitung) KO_1 0,760 0,000 0,219 KO_2 0,800 0,000 0,219 KO_3 0,793 0,000 0,219 KO_4 0,720 0,000 0,219 KO_5 0,823 0,000 0,219 KO_6 0,771 0,000 0,219 KO_7 0,807 0,000 0,219 KO_8 0,806 0,000 0,219 KO_9 0,728 0,000 0,219 Sumber: data primer yang diolah
Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
d. Uji Validitas Pelimpahan Wewenang Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Pelimpahan Wewenang Indikator Pearson Sig.(2-tailed) r tabel Pertanyaan Correlation (r hitung) PW_1 0,463 0,000 0,219 PW_2 0,746 0,000 0,219 PW_3 0,802 0,000 0,219 PW_4 0,808 0,000 0,219 PW_5 0,816 0,000 0,219 PW_6 0,520 0,000 0,219 Sumber: data primer yang diolah
Status
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 4.11 menyajikan hasil uji validitas variabel pelimpahan wewenang. commit to user Berdasarkan tabel, korelasi antara indikator (PW_1 sampai PW_6) terhadap total
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
skor konstruk (PW) menunjukkan hasil signifikan, yaitu < 0,05, berarti masingmasing indikator pertanyaan adalah valid. 4.3.2.2 Uji Reliabilitas Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach’s Alpha Variabel Motivasi Kinerja Manajerial Komitmen Organisasi Pelimpahan Wewenang Sumber: data primer yang diolah
0,786 0,878 0,915 0,799
Kesimpulan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Hasil uji reliabilitas di atas menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha pada setiap variabel di atas 60% atau 0,60 sehingga dapat dikatakan bahwa semua variabel tersebut reliabel atau dapat diandalkan. Menurut Ghozali (2006: 46) instrumen yang dipakai dalam variabel dikatakan handal jika cronbach’s alpha lebih dari 0,60. 4.3.3 Uji Asumsi Klasik a. Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, nilai residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik memiliki residual yang berdistribusi normal. Normalitas dapat diketahui berdasarkan grafik normal probability plot atau dengan uji statistik non parametik one sample KolmogorovSmirnov test. Jika probabilitas atau signifikansi > 0,05, maka residual terdistribusi normal (Ghozali, 2006:152).
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed
Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Kinerja Motivasi Komitmen Manajerial Organisasi 0,951 0,943 0,661
to user 0,314 commit0,336
0,774
Pelimpahan Wewenang 1,303 0,67
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sumber: data primer yang diolah
Pada pengujian statistik one sample kolmogorov-smirnov untuk variabel kinerja manajerial menghasilkan signifikansi sebesar 0,314, untuk motivasi menghasilkan signifikansi sebesar 0,336, untuk komitmen organisasi menghasilkan signifikansi sebesar 0,774, dan untuk pelimpahan wewenang menghasilkan signifikansi sebesar 0,67. Signifikansi pengujian statistik yang lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2006: 96).
Variabel
Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinieritas VIF Tolerance
Keterangan
Motivasi
0,931
1,074
Bebas multikolinieritas
Komitmen organisasi
0,931
1,075
Bebas multikolinieritas
Pelimpahan wewenang
0,998
1,002
Bebas multikolinieritas
Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.15 diketahui bahwa ketiga variabel independen memiliki nilai VIF > 10 dan nilai tolerance > 0,1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan tidak terjadi multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. commit to user
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas, untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya. Pada scatterplot di bawah terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah nilai 0 pada sumbu y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari hetoskedastisitas. Gambar 4.1 Grafik Scatterplot
Scatterplot
Dependent Variable: Kinerja Manajerial (Y)
Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2
-3 -3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada observasi t dengan kesalahan pada commit to user observasi t – 1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada masalah
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2006:100). Metode untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat digunakan uji Durbin-Watson (D-W test). Model regresi terbebas dari autokorelasi apabila memiliki nilai uji D-W yang terletak di antara DU dan 4 – DU. DU adalah batas atas kritis distribusi Durbin Watson. Model regresi terdiri atas 3 variabel independen dan sampel sebanyak 80 sehingga diperoleh nilai DU sebesar 1,715 dan 4 – DU sebesar 2,285. Perhitungan menghasilkan nilai D-W sebesar 2,215. Nilai DW terletak di antara DU dan 4 – DU (1,715 < 2,215 < 2,285) sehingga disimpulkan bahwa model regresi bebas dari autokorelasi. Tabel 4.15 Hasil Uji Autokorelasi Adjusted R Model Square 1 .533 .284 .256 Sumber: data primer yang diolah R
R Square
Std. Error of the Estimate 3.990
DurbinWatson 2.215
4.3.4 Uji Hipotesis 4.3.4.1 Uji Analisis Regresi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial dan apakah hubungan kedua variabel tersebut diintervensi oleh komitmen organisasi dan pelimpahan wewenang. Dengan demikian model analisis terdiri dari sebuah variabel independen (motivasi), sebuah variabel dependen (kinerja manajerial) dan dua variabel mediator (komitmen organisasi dan pelimpahan wewenang). commit to user
57 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Syarat adanya hubungan mediasi (intervening) adalah ada hubungan signifikan antar semua variabel (Ghozali, 2006: 210). Dengan demikian sebelum dianalisis ada tidaknya mediasi, peneliti harus melakukan pengujian regresi terhadap lima hipotesis. Hipotesa - hipotesa dalam penelititan ini menghasilkan persamaan regresi sederhana. Penjelasan hipotesis tersebut adalah sebagai berikut. a. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Manajerial
Variabel
Tabel 4.16 Hasil Analisis Regresi Hipotesis 1 Koefisien Std.Error t-statistik
Sig.
Constant
24,349
3,500
6,956
0,000*
Motivasi
0,228
0,111
2,057
0,043*
F statistik = 4,233
Adjusted R Square = 0,039
*= Signifikansi 5% Variabel dependen: Kinerja Manajerial
Persamaan regresi untuk pengujian hipotesis 1 yaitu sebagai berikut. KM = 24,349 + 0,228 MO Nilai konstanta sebesar 24,349 menunjukkan jika terjadi perubahan pada nilai independen dan dependen, nilai konstanta tersebut akan tetap sebesar 24,349 dan setiap kenaikan satu nilai pada
independen (motivasi) akan berdampak
kenaikan dependen (kinerja manajerial) sebesar 0,228. Hasil koefisien determinasi melalui besarnya Adjusted R Square sebesar 0,039 berarti 3,9 % variasi kinerja manajerial sebagai variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi motivasi sebagai variabel independen (100% - 3,9% = 96,1%) dan sisanya dijelaskan oleh sebab lain di luar model. Hipotesis pertama menyatakan bahwa “motivasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial.” Melalui hasil regresi persamaan 1 dapat diketahui bahwa motivasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Uji statistik terhadap koefisien commit user regresi menghasilkan nilai thitung >ttabelto sebesar 2,057 > 1,991 dan dengan
58 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
signifikansi sebesar 0,043. Nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh motivasi terhadap kinerja manajerial adalah signifikan. Dengan demikian H0 ditolak yang artinya motivasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial dan hipotesis pertama diterima. Hasil ini didukung dengan hasil penelitian Saputra (2012) yang menyatakan bahwa motivasi secara positif berpengaruh terhadap kinerja manajerial karena dengan peningkatan motivasi akan berdampak pada peningkatan kinerja pegawai dan nantinya akan meningkatkan kinerja manajerial secara keseluruhan. b. Pengaruh Motivasi terhadap Komitmen Organisasi
Variabel
Tabel 4.17 Hasil Analisis Regresi Hipotesis 2 Koefisien Std.Error t-statistik
Sig.
Constant
39,220
5,152
7,612
0,000*
Motivasi
0,390
0,163
2,392
0,019*
F statistik = 5,720
Adjusted R Square = 0,056
*= Signifikansi 5% Variabel dependen: Komitmen Organisasi
Persamaan regresi untuk pengujian hipotesis 2 yaitu sebagai berikut. KO = 39,220 + 0,390 MO Nilai konstanta sebesar 39,220 menunjukkan jika terjadi perubahan pada nilai independen dan dependen, nilai konstanta tersebut akan tetap sebesar 39,220 dan setiap kenaikan satu nilai pada kenaikan dependen
independen (motivasi) akan berdampak
(komitmen organisasi) sebesar 0,390. Hasil Koefisien
determinasi melalui Adjusted R Square sebesar 0,056 berarti 5,6 % variasi komitmen organisasi sebagai variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi motivasi sebagai variabel independen (100% - 5,6% = 94,4%) dan sisanya dijelaskan oleh sebab lain di luar model. commit to user
59 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hipotesis kedua menyatakan bahwa “motivasi berpengaruh terhadap komitmen organisasi.” Uji statistik terhadap koefisien regresi menghasilkan nilai nilai thitung >ttabel sebesar 2,392 > 1,991 dengan signifikansi sebesar 0,019 sehingga H0 ditolak yang artinya motivasi berpengaruh terhadap komitmen organisasi. Nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh motivasi terhadap komitmen organisasi adalah signifikan. Dengan demikian H0 ditolak yang artinya motivasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial dan hipotesis kedua diterima. Hasil ini didukung dengan hasil penelitian Trang et al., (2013) yang menyatakan bahwa motivasi secara positif berpengaruh terhadap komitmen organisasi karena meningkatnya motivasi mampu meningkatkan pula karakteristik komitmen individu. c. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial
Variabel
Tabel 4.18 Hasil Analisis Regresi Hipotesis 3 Koefisien Std.Error t-statistik
p-value
Constant
13,319
3,367
3,956
0,000*
Komitmen Organisasi
0,353
0,65
5,440
0,000*
F statistik = 29,597
Adjusted R Square = 0,266
*= Signifikansi 5% Variabel dependen: Kinerja Manajerial
Persamaan regresi untuk pengujian hipotesis 3 yaitu sebagai berikut. KM = 13,319 + 0,353 KO Nilai konstanta sebesar 13,319 menunjukkan jika terjadi perubahan pada nilai independen dan dependen, nilai konstanta tersebut akan tetap sebesar 13,319 dan setiap kenaikan satu satuan pada independen (komitmen organisasi) akan berdampak kenaikan dependen (kinerja manajerial) sebesar 0,353. Hasil Koefisien determinasi melalui Adjusted R Square sebesar 0,266 berarti 26,6 % variasi kinerja commit to user
60 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
manajerial sebagai variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi komitmen organisasi sebagai variabel independen (100% - 26,6% = 75,4%) dan sisanya dijelaskan oleh sebab lain di luar model. Hipotesis ketiga menyatakan bahwa “komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial.” Uji statistik terhadap koefisien regresi menghasilkan nilai thitung >ttabel sebesar 5,440 > 1,991 dengan signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial adalah signifikan. Dengan demikian H0 ditolak yang artinya komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial dan hipotesis ketiga diterima. Hasil ini didukung dengan hasil penelitian Widyastuti (2010) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi secara positif berpengaruh terhadap kinerja manajerial. d. Pengaruh Motivasi terhadap Pelimpahan Wewenang
Variabel
Tabel 4.19 Hasil Analisis Regresi Hipotesis 4 Koefisien Std.Error t-statistik
Sig.
Constant
27,581
3,390
8,135
0,000*
Motivasi
0,025
0,107
0,237
0,814**
F statistik = 0,56
Adjusted R Square = -0,12
*= Signifikansi 5% **= Tidak Signifikan pada 5% Variabel dependen: Pelimpahan Wewenang
Persamaan regresi untuk pengujian hipotesis 4 yaitu sebagai berikut. PW = 27,581 + 0,025 MO Nilai konstanta sebesar 27,581 menunjukkan jika terjadi perubahan pada nilai independen dan dependen, nilai konstanta tersebut akan tetap sebesar 27,581 dan setiap kenaikan satu nilai pada independen (motivasi) akan berdampak kenaikan dependen
commit to user (pelimpahan wewenang) sebesar 0,025. Hasil koefisen
61 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
determinasi Adjusted R Square sebesar -0,12 berarti 12 % variasi pelimpahan wewenang sebagai variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi motivasi sebagai variabel independen (100% - 12% = 88%), dan sisanya dijelaskan oleh sebab lain di luar model. Hipotesis keempat menyatakan bahwa “motivasi berpengaruh terhadap pelimpahan wewenang.” Uji statistik terhadap koefisien regresi menghasilkan nilai thitung >ttabel sebesar 0,237 > 1,991 dengan signifikansi sebesar 0,814. Namun nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh motivasi terhadap pelimpahan wewenang adalah tidak signifikan. Dengan demikian H0 diterima yang artinya motivasi tidak berpengaruh terhadap pelimpahan wewenang dan hipotesis keempat ditolak. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Riyadi (2005) yang memperoleh hasil motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pelimpahan wewenang. e. Pengaruh Pelimpahan Wewenang terhadap Kinerja Manajerial Tabel 4.20 Hasil Analisis Regresi Hipotesis 5 Koefisien Std.Error t-statistik
Variabel
p-value
Constant
30,329
3,442
8,812
0,000*
Pelimpahan Wewenang
0,040
0,120
0,337
0,737**
F statistik = 0,113
Adjusted R Square = -0,11
*= Signifikansi 5% **= Tidak Signifikan pada 5% Variabel dependen: Kinerja Manajerial
Persamaan regresi untuk pengujian hipotesis 5 yaitu sebagai berikut. KM = 30,329 + 0,040 PW Nilai konstanta sebesar 30,329 menunjukkan jika terjadi perubahan pada nilai independen dan dependen, nilai konstanta tersebut akan tetap sebesar 30,329 commit to user dan setiap kenaikan satu satuan pada independen (motivasi) akan berdampak
62 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kenaikan dependen
(pelimpahan wewenang) sebesar 0,040. Hasil koefisien
determinasi melalui Adjusted R Square sebesar -0,11 berarti 11 % variasi kinerja manajerial sebagai variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi pelimpahan wewenang sebagai variabel independen (100% - 11% = 89%), dan sisanya dijelaskan oleh sebab lain di luar model. Hipotesis kelima menyatakan bahwa “pelimpahan wewenang berpengaruh terhadap kinerja manajerial.” Uji statistik terhadap koefisien regresi menghasilkan nilai thitung >ttabel sebesar 0,337 > 1,991 dengan signifikansi sebesar 0,737. Namun nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh motivasi terhadap pelimpahan wewenang adalah tidak signifikan. Dengan demikian H0 diterima yang artinya pelimpahan wewenang tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial dan hipotesis kelima ditolak. Hasil ini sesuai dengan penelitian Miah dan Mia (1996) yang menemukan bahwa pelimpahan wewenang tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan uraian di atas, untuk mengetahui komitmen organisasi mampu atau tidak mampu mengintervensi pengaruh langsung motivasi terhadap kinerja manajerial, kita dapat melihat adanya hubungan yang signifikan antara tiga hipotesis, yaitu hasil dari H1, H2, dan H3. Hasil dari hipotesis pertama berhasil membuktikan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial, hipotesis kedua berhasil membuktikan motivasi berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi, dan hipotesis ketiga berhasil membuktikan komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi mampu mengintervensi pengaruh motivasi terhadap kinerja manajerial. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
63 digilib.uns.ac.id
Berdasarkan uraian di atas, untuk mengetahui pelimpahan wewenang mampu atau tidak mampu mengintervensi pengaruh langsung motivasi terhadap kinerja manajerial, kita dapat melihat adanya hubungan yang signifikan antara tiga hipotesis, yaitu hasil dari H1, H4, dan H5. Hasil dari hipotesis pertama berhasil membuktikan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial, hipotesis kedua tidak berhasil membuktikan motivasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap pelimpahan wewenang, dan hipotesis ketiga juga tidak mampu membuktikan pelimpahan wewenang berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelimpahan wewenang tidak mampu mengintervensi pengaruh motivasi terhadap kinerja manajerial. 4.3.4.2 Uji Analisis Jalur Pengujian hipotesis juga dapat dilakukan dalam sudut pandang yang lain menggunakan analisis jalur (path analysis). Analisis jalur sebenarnya bertujuan untuk mengetahui besar keterikatan atau pengaruh antar variabel baik secara langsung atau tidak langsung berdasarkan angka koefisien jalur, yaitu koefisien regresi untuk data yang sudah distandarkan (rincian standardized coefficient terdapat pada lampiran 3). Pada aplikasinya perbandingan besar pengaruh langsung dan tidak langsung dapat digunakan sebagai dasar pengujian hipotesis peran variabel mediator. Penelitian ini menggunakan dua jalur. Pada jalur pertama menggunakan sub model 1, koefisien untuk motivasi, komitmen organisasi, dan kinerja manajerial akan memberikan nilai p1 untuk motivasi terhadap kinerja manajerial, p2 untuk motivasi terhadap komitmen organisasi, dan p3 untuk komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial. Jalur kedua menggunakan sub model 2, koefisien motivasi, pelimpahan wewenang, dan kinerja manajerial akan commit to user
64 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
memberikan nilai p1 untuk motivasi terhadap kinerja manajerial, p4 untuk motivasi terhadap pelimpahan wewenang, dan p5 untuk pelimpahan wewenang untuk kinerja manajerial. Gambar 4.2 Hasil Uji Analisis Jalur Sub Model 1
KOMITMEN ORGANISASI
p2 = 0,261
MOTIVASI
p3 = 0,524
p1 = 0,227 KINERJA MANAJERIAL
Sub Model 2
p1 = 0,227 KINERJA MANAJERIAL
MOTIVASI
p4 = 0,027
PELIMPAHAN WEWENANG
p5 = 0,038
Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilakukan analisis jalur sebagai berikut. a.
Jalur Sub model 1 (motivasi – komitmen organisasi – kinerja
manajerial) Pengaruh langsung motivasi terhadap kinerja manajerial adalah: p1 = 0,227. Pengaruh tidak langsung motivasi terhadap kinerja manajerial (dengan adanya intervensi komitmen organisasi) adalah sebagai berikut. p2 × p3= 0,261 x 0,524 = 0,136764. commit to user
65 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b.
Jalur Sub model 2 (motivasi – pelimpahan wewenang – kinerja
manajerial) Pengaruh langsung motivasi terhadap kinerja manajerial adalah: p1 = 0,227. Pengaruh tidak langsung motivasi terhadap kinerja manajerial (dengan adanya intervensi pelimpahan wewenang) adalah sebagai berikut. p4 × p5 = 0,027 × 0,038 = 0,001026. Berdasarkan uraian di atas, hubungan antara variabel independen yaitu motivasi dan variabel dependen yaitu kinerja manajerial akan meningkat melalui variabel intervening (komitmen organisasi). Jadi, komitmen organisasi dapat mengintervensi pengaruh motivasi terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan uraian di atas, hubungan antara variabel independen yaitu motivasi dan variabel dependen yaitu kinerja manajerial tidak akan meningkat melalui variabel intervening (pelimpahan wewenang) karena tidak berpengaruh signifikan. Jadi, pelimpahan wewenang tidak dapat mengintervensi pengaruh motivasi terhadap kinerja manajerial. Perhitungan terhadap besarnya pengaruh tidak langsung melalui variabel intervening, yaitu melalui komitmen organisasi ataupun melalui pelimpahan wewenang adalah (0,261 x 0,524) + (0,027 x 0,038) = 0,1367 + 0,0010 = 0,1377. Berdasarkan perhitungan tersebut, dengan adanya variabel intervening akan memberikan pengaruh yang lebih kecil apabila dibandingkan dengan pengaruh secara langsung yang hanya sebesar 0,227.
commit to user