BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN
4.1 Profil Perusahaan
Gambar 4.1 Logo Lazada Lazada Indonesia adalah pusat belanja online yang menawarkan berbagai macam jenis produk mulai dari elektronik, buku, mainan anak dan perlengkapan bayi, alat kesehatan dan produk kecantikan, peralatan rumah tangga, perlengkapan traveling dan olah raga. Lazada Indonesia didirikan pada tahun 2012 dan merupakan salah satu cabang dari jaringan retail online Lazada di Asia Tenggara. Grup Lazada Internasional di Asia Tenggara terdiri dari Lazada Indonesia, Lazada Malaysia, Lazada Vietnam, Lazada Thailand, Lazada Filipina. Jaringan Lazada Asia Tenggara merupakan cabang anak perusahaan jaringan perusahaan internet Jerman, Rocket Internet. Rocket Internet merupakan perusahaan online incubator yang sukses menciptakan perusahaan-perusahaan online inovatif di berbagai belahan dunia. Berkantor pusat di Berlin, Jerman, proyek yang dimiliki Rocket Internet di Indonesia antara lain Zalora, Food Panda, dan Officefab.
66
67
4.1.1 Layanan Lazada 1. Metode Pembayaran Lazada memberikan kemudahan kepada konsumen dalam bertransaksi dan berbelanja. Lazada menyediakan tiga metode pembayaran yaitu : •
Bayar di Tempat (Cash on Delivery) Bayar di Tempat merupakan layanan metode pembayaran di mana pelanggan dapat membayar barang yang dipesan kepada kurir saat mereka menerima barang pesanan mereka. Layanan Bayar di Tempat dapat dilakukan di kota- kota besar di Indonesia.
•
Bank Transfer Lazada menerima pembayaran melalui transfer uang tunai antarbank. Konsumen Lazada dapat melakukan transfer uang tunai melalui bank dan juga melalui ATM. Lazada menerima transfer uang tunai melalui dua rekening bank, yaitu bank BCA dan bank Mandiri.
•
Kartu kredit Lazada menawarkan sistem cicilan dengan bunga 0% untuk berbelanja produk-produknya. Sistem cicilan ini memiliki jangka waktu cicilan selama 3 bulan dan 6 bulan, untuk semua produk yang ada di Lazada dengan minimum pembelian sebesar Rp 1.000.000,-. Bank yang telah berkerja sama dengan Lazada adalah: BCA, Bank Danamon, BII, dan Standard Chartered Bank. Setiap pelanggan yang melakukan pembelian dengan menggunakan kartu kredit dari bank yang menjadi partner Lazada dapat mengikuti program angsuran ini.
68
2. Pengiriman Lazada mengirimkan barang pesanan ke seluruh Indonesia. Bekerja sama dengan Ningrat Muda Mandiri, First Logistics, JNE, dan RPX Logistic. Pengiriman dilakukan dalam waktu 2 hingga 6 hari kerja. 3. Pengembalian Barang dalam 14 Hari Lazada Indonesia memberikan waktu 14 hari kepada para pelanggan untuk melakukan penukaran barang atau pengembalian uang jika terdapat kerusakan atau ketidaksesuaian barang pesanan. Pengembalian barang dilakukan dengan cara mengisi formulir online di website Lazada kemudian pengembalian barang akan diproses lebih lanjut. 4. Gratis Ongkos Pengiriman Kini Lazada Indonesia memberikan gratis ongkos pengiriman di Indonesia bagian barat dan tengah, dengan minimum akumulasi pembelian sebesar Rp 200.000. 5. Pre-order Product Lazada menjual beberapa produk dengan permintaan yang tinggi bahkan sebelum produk tersebut dirilis dengan metode pre-order. Produk ini sudah terlebih dahulu populer dan ditunggu-tunggu oleh banyak pembeli di Indonesia, dan Lazada memberikan fasilitas pre-order sehingga pelanggan Lazada dapat memiliki produk ini pertama kali tanpa repot mengantri atau berebutan dengan pembeli lain. 6. Mastercard Monday Lazada memiliki program promosi mingguan bernama Mastercard Monday. Dalam program ini, setiap pelanggan yang memiliki kartu kredit MasterCard akan mendapatkan potongan harga 10% untuk setiap jenis barang di berbagai kategori.
69
Diskon ini hanya ada di hari Senin apabila melakukan transaksi dengan menggunakan kartu kredit MasterCard dengan minimal pembelanjaan Rp 800.000. Pembelanjaan di Lazada menggunakan kartu kredit MasterCard ini juga mendapatkan cicilan dengan bunga 0%. 7. Online Revolution 12.12.12 Lazada mengadakan event diskon yang diselenggarakan pada tanggal 12 Desember 2012 (12.12.12) dengan tajuk Online Revolution 12.12.12, Online Shopping Is The Future. Event promo yang diprakarsai oleh Lazada ini juga diikuti oleh beberapa raksasa-raksasa e-commerce tanah air, yaitu Zalora.co.id, Plasa.com, Fimelashop.com, Fazzione.com, Foodpanda.com, BerryBenka.com, PinkEmma.com, damniloveindonesia.com dan Bilna.com. Di tiap jamnya, Lazada memberikan penawaran diskon dan mengumumkan waktu kapan tepatnya melalui jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter sehingga konsumen disarankan untuk selalu memantau saluran media sosial milik Lazada untuk mengikuti produk mana yang tengah memiliki penawaran atau diskon. 8. Program Promosi Lainnya Lazada juga terus mengadakan program promosi tematik lainnya secara mingguan, pada hari raya, hari besar Nasional, atau peristiwa-peristiwa khusus seperti Christmas Sale, New Year New Look, Sale Imlek, Bersih-bersih Banjir, Flash Sale, dan Belanja Akhir Minggu (BAM!) 9. Jenis Produk Lazada Indonesia memiliki pilihan produk mulai dari elektronik, gadget IT, peralatan eletronik rumah tangga, alat kesehatan dan kecantikan, buku, CD musik,
70
mainan anak-anak, peralatan bayi, perlengkapan traveling, dan olahraga. Kini Lazada juga mulai merambah produk fashion seperti pakaian, tas, dan aksesoris. 4.1.2 Visi dan Misi Visi Lazada Menjadi tempat belanja online yang terpercaya dan memberikan kualitas terbaik dari segi mutu maupun pelayanan terhadap konsumen. Misi Lazada Melayani segala kebutuhan pembeli baik mulai dari pemesanan hingga pengiriman barang sampai di tempat pembeli. 4.1.3 Struktur Organisasi Lazada
Sumber : lazada Gambar 4.2 Struktur Organisasi
71
4.2 Profil Responden Profil responden ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui karakteristikkarakteristik para responden yang telah berpartisipasi dalam pengisian kuisioner yang disebar. Menyebarkan survey sebanyak 100 kuisioner ke 100 responden sebagai sampel. Penggolongan terhadap responden didasarkan pada jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan pendapatan / bulan. Dari penggolongan ini akan diperoleh suatu kesimpulan mengenai keadaan responden. Penggolongan tersebut disajikan dalam masing-masing tabel berikut ini : 4.2.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No
Jumlah
Karakteristik
Persentase
Responden 1 Jenis kelamin
Pria
40
57,97 %
Wanita
29
42,03 %
Jumlah
69
100 %
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, (2012)
72
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, (2012) Gambar 4.3 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 4.2.2 Profil Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia No
Jumlah
Karakteristik
Persentase
Responden 2
Usia
21 - 30
20
28,98%
31 - 40
15
21,73%
41 - 50
29
42,20%
>51
10
14,49%
Jumlah
69
100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, (2012)
73
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, (2012) Gambar 4.4 Profil Responden Berdasarkan Usia 4.2.3 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan No
Karakteristik
Jumlah
Persentase
Responden 3
Pekerjaan
Pelajar/Mahasiswa
10
14,49%
Pegawai/Karyawan
21
30,43%
Wiraswasta
33
47,82%
PNS/BUMN
5
7,24%
Jumlah
69
100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, (2012)
74
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, (2012) Gambar 4.5 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan 4.2.4 Profil Responden Berdasarkan Pendapatan / bulan Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Pendapatan / bulan No
Karakteristik
Jumlah
Persentase
Responden 4
Pendapatan / bulan
< Rp. 1.500.000
10
14,49%
Rp. 1.500.000 – Rp.
14
20,28%
20
28,98%
> Rp. 5.000.000
25
36,23%
Jumlah
69
100%
3.000.000 Rp. 3.000.000 – Rp. 5.000.000
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, (2012)
75
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, (2012) Gambar 4.6 Profil Responden Pendapatan / bulan 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Dalam penelitian uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada jumlah data sebanyak 100 responden dengan menggunakan SPSS 19.0. Uji validitas menggunakan tingkat kepercayaan 90%, dimana df = n-2. Nilai n dalam penelitian ini yaitu 100, sehingga nilai df = 98 Dengan begitu, diperoleh nilai ttabel = 1,664. Selanjutnya dengan menggunakan rumus rtabel, maka diperoleh nilai rtabel = 0,1997. Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut: 1) Jika rhitung ≥ 0,1997 , maka butir pertanyaan tersebut valid 2) Jika rhitung < 0,1997 , maka butir pertanyaan tersebut tidak valid Sedangkan, dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas adalah sebagai berikut: 1) Jika Cronbach Alpha ≥ 0,60, maka data reliabel 2) Jika Cronbach Alpha < 0,60, maka data tidak reliable
76
4.3.1 Uji Validitas Dan Reabilitas Variabel Iklan Variabel X1 diukur melalui butir pertanyaan 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 Dengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh hasil yang dapat dilihat dalam Tabel 4.5 : Tabel 4.5 ValiditasVariabel Iklan Butir Pertanyaan
r
hitung
Keterangan
1
0,273
Valid
2
0,255
Valid
3
0,259
Valid
4
0,425
Valid
5
0,352
Valid
6
0,400
Valid
7
0,280
Valid
Untuk menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai Cronbach Alpha = 0,603 > 0,60 maka data reliabel. Jadi untuk variabel X1, data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisis selanjutnya adalah data jawaban atas butir pertanyaan 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7.
77
4.3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Brand Trust Variabel X2 diukur melalui butir pertanyaan 8, 9, 10 , 11 dan 12. Dengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut dalam Tabel 4.6 : Tabel 4.6 Validitas Variabel Brand Trust Butir Pertanyaan
r
hitung
Keterangan
8
0,349
Valid
9
0,298
Valid
10
0,281
Valid
11
0,568
Valid
12
0,537
Valid
Untuk menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai Cronbach Alpha = 0,625 > 0,60, maka data reliabel. Jadi untuk variabel X2, data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisis selanjutnya adalah data jawaban atas butir pertanyaan 8, 9, 10, 11 dan 12.
78
4.3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Loyalitas Konsumen Variabel Y diukur melalui butir pertanyaan 13, 14, 15, 16 dan 17. Dengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut dalam Tabel 4.7: Tabel 4.7 Validitas Variabel Loyalitas Konsumen r
hitung
Keterangan
13
0,401
Valid
14
0,437
Valid
15
0,395
Valid
16
0,479
Valid
17
0.480
Valid
Butir Pertanyaan
Untuk menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai Cronbach Alpha = 0,683 > 0,60 maka data reliabel. Jadi untuk variabel Y, data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisis selanjutnya adalah data jawaban atas butir pertanyaan 13, 14, 15, 16 dan 17.
79
4.3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Minat Beli Konsumen Variabel Z diukur melalui butir pertanyaan 18, 19, 20, 21, 22 dan 23. Dengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut dalam tabel 4.8 : Tabel 4.8 Validitas Variabel Minat Beli Konsumen Butir Pertanyaan
r
hitung
Keterangan
18
0,468
Valid
19
0,359
Valid
20
0,421
Valid
21
0,427
Valid
22
0,472
Valid
23
0,473
Valid
Untuk mengetahui reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai Cronbach Alpha = 0,705> 0,60 maka data reliabel. Jadi untuk variabel Z, data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisis selanjutnya adalah jawaban atas butir pertanyaan 18, 19, 20, 21, 22 dan 23.
80
4.4
Uji Normalitas Uji normalitas
dilakukan untuk
mengetahui
apakah populasi
data
berdistribusi normal. Uji normalitas untuk tiap variabel dilakukan dengan melihat titik sebaran data pada gambar grafik Q-Q plot. Data dari variabel dapat dikatakan normal, jika sebaran data berada pada garis lurus sebaran titik plot. Menurut Sarjono & Julianita (2011, p64) menyatakan dalam uji normalitas bahwa jika peneliti memiliki responden diatas > 50, maka Sig. Kolmogorov-Smirnov yang dibandingkan dengan Alpha, sedangkan jika peneliti memiliki responden dibawah <50, maka Sig. Shapiro-Wilk yang dibandingkan dengan Alpha untuk menguji normalitas dari data yang diperoleh peneliti. Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai berikut : •
Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov – Smirnov ≥ 0,1 maka data berdistribusi normal
•
Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov – Smirnov < 0,1 maka data berdistribusi tidak normal
Angka Sig. atau signifikansi dapat diperoleh dengan perhitungan test of normality atau plot melalui alat bantu SPSS dengan tingkat kepercayaan 90% atau tingkat kesalahan 10%.
81
4.4.1 Uji Normalitas Variabel Iklan Dengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut: Dasar Pengambilan Keputusan Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,1 maka data berdistribusi normal Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0,1 maka data tidak berdistribusi normal Keputusan Variabel X1 memiliki sig = 0,200 (> 0,1) maka data berdistribusi normal, sehingga variable X1 dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya.
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Gambar 4.7 Grafik Normalitas Variabel Iklan
82
Jika dilihat pada gambar 4.6 terlihat sebaran data variabel iklan dapat dikatakan baik karena hasil normal Q-Q plot of iklan membuktikan bahwa sebaran titik-titik plot berada pada garis lurus.
4.4.2 Uji Normalitas Variabel Brand Trust Dengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut: Dasar Pengambilan Keputusan Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,1 maka data berdistribusi normal Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0,1 maka data tidak berdistribusi normal Keputusan Variabel X2 memiliki Sig = 0,106 ( > 0,1) maka data berdistribusi normal, sehingga variable X2 dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya
83
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Gambar 4.8 Grafik Normalitas Variabel Brand Trust Jika dilihat pada gambar 4.7 terlihat sebaran data variable brand trust dapat dikatakan baik karena hasil normal Q-Q plot of brand trust membuktikan bahwa sebaran titik-titik plot berada pada garis lurus.
84
4.4.3 Uji Normalitas Variabel Loyalitas Konsumen Dengan menggunakan bantuan SPSS di peroleh hasil sebagai berikut: Dasar Pengambilan Keputusan Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,1 maka data berdistribusi normal Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0,1 maka data tidak berdistribusi normal Keputusan Variabel Y memiliki Sig = 0,200 ( > 0,1) maka data berdistribusi normal, sehingga variable Y dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Gambar 4.9 Grafik Normalitas Variabel Loyalitas Konsumen
85
Jika dilihat pada Gambar 4.8 terlihat sebaran data variabel Loyalitas Konsumen dapat dikatakan baik karena hasil normal Q-Q plot of loyalitas konsumen membuktikan bahwa sebaran titik-titik plot berada pada garis lurus.
4.4.4 Uji Normalitas Variabel Minat Beli Konsumen Dengan menggunakan bantuan SPSS di peroleh hasil sebagai berikut: Dasar Pengambilan Keputusan Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,1 maka data berdistribusi normal Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0,1 maka data tidak berdistribusi normal Keputusan Variabel Z memiliki Sig = 0,200 ( > 0,1) maka data berdistribusi normal, sehingga variable Z dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya
86
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Gambar 4.10 Grafik Normalitas Variabel Minat Beli Konsumen Jika dilihat pada gambar 4.9 terlihat sebaran data variable Minat Beli Konsumen dapat dikatakan baik karena hasil normal Q-Q plot of minat beli konsumen membuktikan bahwa sebaran titik-titik plot berada pada garis lurus.
87
4.5
Transformasi Data Ordinal menjadi Interval Teknik transformasi data ordinal menjadi interval yang digunakan dalam
penelitian ini adalah MSI (Method of Successive Interval). Keterangan : Alternatif Jawaban 1= Sangat Tidak Setuju Alternatif Jawaban 2= Tidak Setuju Alternatif Jawaban 3= Ragu - Ragu Alternatif Jawaban 4= Setuju Alternatif Jawaban 5= Sangat Setuju Transformasi variabel Iklan (X1) ditunjukkan pada Tabel 4.9 berikut ini : Tabel 4.9 Transformasi Variabel Iklan Skala Ordinal
Berubah
Skala Interval
Nilai Alternative Jawaban 1
Menjadi
1,000
Nilai Alternative Jawaban 2
Menjadi
1,689
Nilai Alternative Jawaban 3
Menjadi
2,278
Nilai Alternative Jawaban 4
Menjadi
3,090
Nilai Alternative Jawaban 5
Menjadi
4,231
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
88
Transformasi variabel brand trust (X2) ditunjukkan pada Tabel 4.10 berikut ini : Tabel 4.10 Transformasi Variabel Brand Trust Skala Ordinal
Berubah
Skala Interval
Nilai Alternatif Jawaban 1
Menjadi
1,000
Nilai Alternatif Jawaban 2
Menjadi
1,820
Nilai Alternatif Jawaban 3
Menjadi
2,467
Nilai Alternatif Jawaban 4
Menjadi
3,246
Nilai Alternatif Jawaban 5
Menjadi
4,349
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Transformasi variabel Loyalitas Konsumen (Y) ditunjukkan pada Tabel 4.11 berikut ini : Tabel 4.11 Transformasi Variabel Loyalitas Konsumen Skala Ordinal
Berubah
Skala Interval
Nilai Alternatif Jawaban 1
Menjadi
1,000
Nilai Alternatif Jawaban 2
Menjadi
1,669
Nilai Alternatif Jawaban 3
Menjadi
2,250
Nilai Alternatif Jawaban 4
Menjadi
3,035
Nilai Alternatif Jawaban 5
Menjadi
4,165
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
89
Transformasi variabel Minat Beli Konsumen (Z) ditunjukkan pada Tabel 4.12 berikut ini : Tabel 4.12 Transformasi Variabel Minat Beli Konsumen Skala Ordinal
Berubah
Skala Interval
Nilai Alternatif Jawaban 1
Menjadi
1,000
Nilai Alternatif Jawaban 2
Menjadi
1,701
Nilai Alternatif Jawaban 3
Menjadi
2,226
Nilai Alternatif Jawaban 4
Menjadi
2,976
Nilai Alternatif Jawaban 5
Menjadi
4,098
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
90
4.6 Analisa Pengaruh Iklan, Brand Trust, Terhadap Loyalitas Konsumen dan Dampaknya Terhadap Minat Beli Konsumen pada Marketing Online Lazada.co.id Sebelum melakukan analisis, akan ditampilkan terlebih dahulu struktur hubungan kausal antara variabel Iklan (X1), Brand Trust (X2), Loyalitas Konsumen (Y), dan Minat Beli Konsumen (Z) dalam Gambar 4.11 berikut ini :
X1
ρ ΥΧ ΡΥΧ
ρΖ
ε1 ρ ΖΥ
ε2 Y
ρ ΖΧ
Z
X2
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Gambar 4.11 Struktur Hubungan X1,X2,Y, dan Z Untuk melakukan analisis jalur maka struktur hubunga pada Gambar 4.10 akan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu sub-struktur 1 dan sub-struktur 2, dimana substruktur 1 akan diuraikan dalam sub-bab ini, dan sub-struktur 2 akan diuraikan selanjutnya dalam sub-bab 4.7.
91
Analisis Pengaruh Iklan (X1) dan brand trust (X2) terhadap Loyalitas Konsumen (Y) akan digambarkan dalam sebuah model yang selanjutnya akan disebut dengan sub-struktur 1. Adapun gambar dari sub-struktur tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.12 :
Iklan (X1)
ρ ΥΧ1
Loyalitas Konsumen (Y) Brand Trust (X2)
ρ ΥΧ2
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Gambar 4.12 Sub-Struktur 1 Selanjutnya, untuk melihat hubungan X1 dan X2 terhadap Y dibantu dengan menggunakan program SPSS yang menghasilkan output yang menggambarkan hubungan tersebut. Pertama-tama akan diinterpretasikan terlebih dahulu hasil output pada lampiran, untuk menginterpretasikan statistik deskriptif data, akan dibuat suatu kriteria mengenai arti nilai masing-masing variabel yang diteliti, yaitu variabel iklan (X1), brand trust (X2), loyalitas konsumen (Y), dan minat beli konsumen (Z). Untuk menentukan kriteria tersebut, maka digunakan rumus Sturges untuk menghitung jumlah kelas (k) dan lebar kelas (I), dimana jumlah kelas (k) telah ditentukan terlebih dahulu yaitu sebanyak 5 kelas, yaitu kelas pertama “sangat buruk”, kelas kedua
92
“buruk”, kelas ketiga “cukup”, kelas keempat “baik”, kelas kelima “sangat baik”. Adapun rumus Sturges untuk lebar kelas (1) yaitu : I = ( Xmax – Xmin )/k Untuk variabel X1, X2, Y, dan Z menggunakan nilai baru pada skala interval (bukan skala ordinal). Sehingga kriteria penilaian jawaban untuk variabel X1, X2, Y, dan Z adalah sebagai berikut dalam Tabel 4.13 : Tabel 4.13 Intepretasi Nilai Variabel X1, X2, Y, dan Z Interval Variabel X1
Kriteria
Interval Variabel Y
Kriteria
1,000 – 1,646
Sangat Buruk
1,000 – 1,633
Sangat Buruk
1,647– 2,293
Buruk
1,634 – 2,267
Buruk
2,294 – 2,940
Cukup
2,268 – 2,901
Cukup
2,941 – 3,587
Baik
2,902 – 3,535
Baik
3,588 – 4,234
Sangat Baik
3,536 – 4,169
Sangat Baik
Interval Variabel X2
Kriteria
Interval Variabel Z
Kriteria
1,000 – 1,670
Sangat Buruk
1,000 – 1,619
Sangat Buruk
1,671 – 2,338
Buruk
1,620 – 2,239
Buruk
2,339 – 3,006
Cukup
2,240 – 2,859
Cukup
3,007 – 3,674
Baik
2,860 – 3,479
Baik
3,675 – 4,342
Sangat Baik
3,480 – 4,099
Sangat Baik
Pada tabel Deskriptif Data X1, X2, dan Y, terlihat mean (rata-rata) dari variabel iklan (X1) = 3,079 yang mengacu pada Tabel 4.13, maka dapat dikatakan iklan pada lazada dapat dinilai baik. Untuk variabel brand trust (X2) dengan mean
93
(rata-rata) = 3.097 dapat dinilai baik. Sedangkan, untuk variabel loyalitas konsumen (Y) dengan mean = 3.079 maka dapat dikatakan termasuk dalam kategori baik. Dan, untuk variabel minat beli konsumen (Z) dengan mean = 2.939 maka dapat dikatakan termasuk dalam kategori baik. Berdasarkan Tabel Deskriptif Data X1, X2, dan Y, maka dapat terlihat Standard Deviation untuk variabel iklan (X1), brand trust (X2) , loyalitas konsumen (Y) dan minat beli cenderung kecil, sehingga dapat diketahui bahwa variansi jawaban responden cenderung seragam. Selanjutnya, akan dilihat hubungan bivarial antara variabel X1, X2, dan Y dengan menggunakan korelasi pearson yang melihat hubungan satu arah antara dua variabel saja tanpa memperhitungkan pengaruh dari faktor lain berdasarkan Tabel Correlations Pearson X1, X2, dan Y.
4.6.1 Korelasi Variabel Iklan (X1) dan Brand Trust (X2) Hipotesis Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel iklan (X1) dan Brand Trust (X2) pada lazada. Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel iklan (X1) dan Brand Trust (X2) pada lazada. Dasar Pengambilan Keputusan Sig > 0,1 maka Ha diterima Sig < 0,1 maka Ho ditolak
94
Hasil Sig = 0,000 < 0,1 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan Jadi melalui uji coba signifikansi diatas dapat diketahui bahwa iklan (X1) dan brand trust (X2) memiliki hubungan secara nyata, dimana hubungan tersebut bersifat cukup kuat dan searah. Hubungannya bersifat cukup kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,519. Dikatakan hubungannya searah karena korelsinya bersifat positif, jadi jika nilai variabel iklan (X1) naik, maka nilai variabel brand trust (X2) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel iklan (X1) menurun maka nilai variabel brand trust (X2) juga akan turun.
4.6.2 Korelasi Variabel Iklan (X1) dan Loyalitas Konsumen (Y) Hipotesis Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel iklan (X1) dan loyalitas konsumen (Y) pada lazada. Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel iklan (X1) dan loyalitas konsumen (Y) pada lazada. Dasar Pengambilan Keputusan Sig > 0,1 maka Ha diterima Sig < 0,1 maka Ho ditolak
95
Hasil Sig = 0,000 < 0,1 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan Jadi melalui uji signifikansi diatas maka dapat diketahui bahwa antara iklan (X1) dan loyalitas konsumen (Y) memiliki hubungan secara nyata, dimana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah. Hubungannya kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,632. Dan dikatakan searah karena hubungannya korelasinya bernilai positif.
4.6.3
Korelasi Variabel Brand Trust (X2) dan Loyalitas Konsumen (Y)
Hipotesis Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel brand trust (X2) dan loyalitas konsumen (Y) pada Lazada Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel brand trust (X2) dan loyalitas konsumen (Y) pada lazada. Dasar Pengambilan Keputusan Sig > 0,1 maka Ha diterima Sig < 0,1 maka Ho ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,1 maka Ho ditolak dan Ha diterima
96
Kesimpulan Jadi melalui uji coba signifikansi diatas dapat diketahui bahwa brand trust (X2) dan loyalitas konsumen (Y) memiliki hubungan secara nyata, dimana hubungan tersebut bersifat rendah dan searah. Hubungannya bersifat rendah karena nilai korelasinya sebesar 0,349. Dikatakan hubungannya searah karena korelsinya bersifat positif, jadi jika nilai variabel brand trust (X2) naik, maka nilai variabel loyalitas konsumen (Y) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel brand trust (X2) menurun maka nilai variabel loyalitas konsumen (Y) juga akan turun. Tabel 4.14 Sifat Hubungan Bivariat X1, X2, dan Y Hubungan antara
Korelasi
Sifat Hubungan
X1 dengan X2
0,519
Sangat Kuat
X1 dengan Y
0,632
Sangat Kuat
X2 dengan Y
0,349
Sangat Kuat
Sumber : hasil pengolahan data, 2012 Kemudian, sebelum melakukan analisis jalur pada variabel X1, X2 dan Y (sub-struktur 1), harus diuji linieritas hubungan antara ketiga variabel tersebut.
97
Pengujian tersebut dilakukan berdasarkan pada Tabel Anova Sub-Struktur 1 seperti berikut : Hipotesis Ho : Hubungan antara variabel bebas X1 dan X2 terhadap variabel terikat Y bersifat tidak linier Ha : Hubungan antara variabel bebas X1 dan X2 terhadap variabel terikat Y bersifat linier Dasar Pengambilan Keputusan Sig > 0,1 maka Ha diterima Sig < 0,1 maka Ho ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,1 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan Hubungan antara variabel bebas X1 dan X2 terhadap variabel terikat Y bersifat linier dengan tingkat kepercayaan 90%. Jadi, asumsi mengenai linieritas hubungan dalam analisis jalur terpenuhi. Kemudian dianalisis sub-struktur 1 dengan menggunakan analisis jalur, dengan persamaan struktural sebagai berikut : Rumus :
Υ = ρ ΥΧ1 Χ1 + ρ ΥΧ 2 Χ 2 + ρ Υ ε 1
98
4.6.4 Pengujian Secara Simultan antara Variabel bebas X1 dan X2 dengan Variabel terikat Y Dengan menggunakan hasil pada Tabel Correlations Pearson X1, X2, dan Y Hipotesis Ho : Variabel iklan (X1) dan brand trust (X2) tidak memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan terhadap variabel loyalitas konsumen (Y) pada lazada Ha : Variabel iklan (X1) dan brand trust (X2) memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan terhadap variabel loyalitas konsumen (Y) pada lazada. Dasar Pengambilan Keputusan Sig > 0,1 maka Ha diterima Sig < 0,1 maka Ho ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,1 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan Variabel iklan (X1) dan brand trust (X2) memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan terhadap variabel loyalitas konsumen (Y) pada lazada. Oleh sebab itu, pengujian secara individual dapat dilakukan atau dilanjutkan. Besarnya pengaruh variabel X1 dan X2 secara simultan terhadap variabel Y dapat diketahui dengan melihat nilai Rsquare pada Tabel Model Summary SubStruktural 1, dimana nilai R2 = 0,400 = 40%. Jadi, 40% nilai dari variabel Y dipengaruhi oleh variabel X1 dan X2, sedangkan sisanya sebesar 60% dipengaruhi
99
oleh variabel lain di luar penelitian ini. Sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain di luar penelitian yang mempengaruhi nilai variabel Y Masih mengacu pada Tabel Model Summary Sub-Struktural 1, nilai R (koefisien korelasi) diketahui sebesar 0,633. Hal ini berarti hubungan antara variabel bebas X1 dan X2 secara bersama-sama dengan variabel terikat Y bersifat rendah (karena nilai R lebih kecil dari 0,1) dan searah karena (nilai R positif)
4.6.5 Pengujian Secara Individual antara Variabel X1 dan X2 terhadap Variabel Y 4.6.5.1 Pengujian Secara Individual antara Variabel X1 terhadap Variabel Y Dengan menggunakan hasil pada Tabel Anova maka : Hipotesis Ho : Variabel iklan (X1) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel loyalitas konsumen (Y) pada lazada. Ha : Variabel iklan (X1) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Loyalitas konsumen (Y) pada lazada. Dasar Pengambilan Keputusan Sig > 0,1 maka Ha diterima Sig < 0,1 maka Ho ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,1 maka Ho ditolak dan Ha diterima
100
Kesimpulan Variabel iklan (X1) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel loyalitas konsumen (Y) pada lazada.
4.6.5.2 Pengujian Secara Individual antara X2 terhadap Variabel Y Dengan menggunakan hasil pada Tabel Coefficients Sub-Struktur 1 maka : Hipotesis Ho : Variabel brand trust (X2) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel loyalitas konsumen (Y) pada lazada. Ha : Variabel brand trust (X2) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel loyalitas konsumen (Y) pada lazada. Dasar Pengambilan Keputusan Sig > 0,1 maka Ha diterima Sig < 0,1 maka Ho ditolak Hasil Sig = 0,001 < 0,1 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan Variabel brand trust (X2) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel loyalitas konsumen (Y) pada lazada.
101
Kemudian rangkuman hasil koefisien jalur (beta) sub-struktur 1 dapat dilihat dalam Tabel 4.15 berikut : Tabel 4.15 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub-Struktur 1
Pengaruh antar
Koefisien Nilai Sig
Hasil
Koefisien
Koefisien
Pengujian
Determinasi
Variabel lain
Variabel
Jalur (beta)
X1 terhadap Y
0,618
0,000
Ho ditolak
X2 terhadap Y
0,228
0,41
Ho ditolak
(ρ Υ ε 1) 0,400 =
0,77
40%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Dengan demikian diperoleh sub-struktur 1 model 1 yang disajikan dengan nilai koefisien jalur yang telah didapat melalui analisis data yang telah dilakukan, seperti terlihat pada gambar : 0,77 X1
0,618
Y 0,519
0,228 X2
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Gambar 4.13 Sub-Struktur 1 Beserta Koefisien Jalur
102
Jadi dapat diperoleh persamaan struktural sub-struktur 1 : Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1 Y = 0,618 X1 + 0,288 X2 + 0,77 ε1 dimana R2 = 0,400 Dari persamaan struktural sub-struktur 1 dapat diartikan bahwa : •
Loyalitas konsumen (Y) dipengaruhi oleh iklan (X1) dan brand trust (X2) secara simultan sebesar 84,3% dan sisanya sebesar 15,7% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar penelitian ini
•
Setiap peningkatan nilai iklan (X1) sebesar satu, maka loyalitas konsumen (Y) juga naik sebesar 0,583. Bagitu juga sebaliknya, setiap iklan (X1) sebesar satu, maka loyalitas (Y) juga turun sebesar 0,583.
•
Setiap peningkatan nilai brand trust (X2) sebesar satu, maka loyalitas konsumen (Y) juga akan naik sebesar 0,360. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan brand trust (X2) sebesar satu, maka loyalitas (Y) juga akan turun sebesar 0,360.
103
4.7
Analisis Pengaruh Iklan (X1) Brand Trust (X2) Terhadap Loyalitas
Konsumen (Y) dan Dampaknya Terhadap Minat Beli Konsumen (Z) pada Marketing Online Lazada.co.id Selanjutnya analisis pengaruh iklan (X1) brand trust (X2) terhadap loyalitas konsumen (Y) dan dampaknya terhadap minat beli konsumen (Z) akan digambarkan dalam sebuah model yang selanjutnya akan disebut sub-struktur 2. Adapun substruktur 2 tersebut digambarkan pada Gambar 4.14 sebagai berikut :
ρ ΖΧ1
X1
ε2 Y
ρ ΖΥ
Z
ρ ΖΧ 2 X2
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Gambar 4.14 Sub-Struktur 2 Kemudian untuk melihat hubungan serta pengaruh X1, X2, dan Y terhadap Z dapat dibantu dengan menggunakan program SPSS. Pada tabel Deskriptif Data X1, X2, Y, dan Z terlihat mean dari Minat Beli Konsumen (Z) = 2,9396 yang apabila mengacu pada Tabel 4.13, maka dapat dikatakan bahwa minat beli konsumen pada Lazada dinilai cukup. Selain itu, dari Tabel Deskriptif Data X1, X2, Y, dan Z terlihat bahwa Standard Deviation untuk
104
variabel Z cenderung kecil sehingga diketahui variansi jawaban responden cenderung seragam. Selanjutnya akan dilihat hubungan bivariat antara variabel X1, X2, Y, dan Z dengan menggunakan Korelasi Pearson yang melihat hubungan satu arah antara dua variabel saja tanpa memperhitungkan pengaruh dari faktor lain. Berdasarkan Tabel Correlation Pearson X1, X2, Y, dan Z
4.7.1 Korelasi Variabel Iklan (X1) dan Minat Beli Konsumen (Z) Hipotesis Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel iklan (X1) dan minat beli konsumen (Z) pada lazada. Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel iklan (X1) dan minat beli konsumen (Z) pada lazada. Dasar Pengambilan Keputusan Sig > 0,1 maka Ha diterima Sig < 0,1 maka Ho ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,1 maka Ho ditolak dan Ha diterima
105
Kesimpulan Jadi melalui uji signifikansi di atas maka dapat diketahui bahwa antara iklan (X1) dan minat beli konsumen (Z) memiliki hubungan secara nyata, dimana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah. Hubungannya bersifat kuat karena memiliki nilai korelasi sebesar 0.712. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bersifat positif, jadi jika nilai variabel iklan (X1) naik, maka nilai variabel minat beli konsumen (Z) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel iklan (X1) turun, maka nilai variabel minat beli konsumen (Z) juga akan turun.
4.7.2 Korelasi Variabel Brand Trust (X2) dan Minat Beli Konsumen (Z) Hipotesis Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel brand trust (X2) dan minat beli konsumen (Z) pada Lazada Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel brand trust (X2) dan minat beli konsumen (Z) pada Lazada Dasar Pengambilan Keputusan Sig > 0,1 maka Ha diterima Sig < 0,1 maka Ho ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,1 maka Ho ditolak dan Ha diterima
106
Kesimpulan Jadi melalui uji signifikansi di atas maka dapat diketahui bahwa antara brand trust (X2) dan minat beli konsumen (Z) memiliki hubungan secara nyata, dimana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah. Hubungannya bersifat kuat karena memiliki nilai korelasi sebesar 0,501. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bersifat positif, jadi jika nilai variabel brand trust (X2) naik, maka nilai variabel kepuasan minat beli konsumen (Z) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel brand trust (X2) turun, maka nilai variabel minat beli konsumen (Z) juga akan turun.
4.7.3 Korelasi Variabel Loyalitas Konsumen (Y) dan Minat Beli Konsumen (Z) Hipotesis Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel loyalitas konsumen (Y) dan minat beli konsumen (Z) pada lazada. Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel loyalitas konsumen (Y) dan minat beli konsumen (Z) pada lazada. Dasar Pengambilan Keputusan Sig > 0,1 maka Ha diterima Sig < 0,1 maka Ho ditolak
107
Hasil Sig = 0,000 < 0,1 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan Jadi melalui uji signifikansi di atas maka dapat diketahui bahwa antara loyalitas konsumen (Y) dan minat beli konsumen (Z) memiliki hubungan secara nyata, dimana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah. Hubungannya bersifat kuat karena memiliki nilai korelasi sebesar 602. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bersifat positif, jadi jika nilai variabel loyalitas konsumen (Y) naik, maka nilai variabel minat beli konsumen (Z) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel loyalitas konsumen (Y) turun, maka nilai variabel minat beli konsumen (Z) juga akan turun. Hasil uji Korelasi Pearson antara variabel X1, X2, Y, dan Z di atas dapat dilihat dalam Tabel 4.16 Tabel 4.16 Sifat Hubungan Bivariat X1, X2, Y, dan Z Hubungan antara
Korelasi
Sifat Hubungan
X1 dengan Z
0,712
Kuat, Searah, dan Signifikan
X2 dengan Z
0,501
Kuat, Searah, dan Signifikan
Y dengan Z
0,602
Kuat, Searah, dan Signifikan
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
108
Kemudian, sebelum melakukan analisis jalur pada variabel X1, X2, Y, dan Z (SubStruktur 2), harus diuji linieritas hubungan antara keempat variabel tersebut. Pengujian tersebut dilakukan berdasarkan pada Tabel Anova Sub-Struktur 2 seperti berikut : Hipotesis Ho : Hubungan antara variabel bebas X1, X2, dan Y terhadap variabel terikat Z bersifat tidak linier Ha : Hubungan antara variabel bebas X1, X2, dan Y terhadap variabel terikat Z bersifat linier Dasar Pengambilan Keputusan Sig > 0,1 maka Ha diterima Sig < 0,1 maka Ho ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,1 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan Hubungan antara variabel bebas X1, X2, dan Y terhadap variabel terikat Z bersifat linier dengan tingkat kepercayaan sebesar 90%. Jadi, asumsi mengenai linieritas hubungan dalam analisis jalur terpenuhi.
109
Kemudian dianalisis sub-struktur 2 dengan menggunakan analisis jalur, dengan persamaan struktural sebagai berikut :
Ζ = ρ ΖΧ1 Χ1 + ρ ΖΧ 2 Χ 2 + ρ ΖΥ Υ + ρ Ζ ε 2
4.7.4 Pengujian Secara Simultan antara Variabel X1, X2, dan Y dengan Variabel terikat Z Uji secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh Tabel Anova Sub-Struktur 2 Hipotesis Ho : Variabel iklan (X1), brand trust (X2), serta loyalitas konsumen (Y) tidak memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan terhadap minat beli konsumen (Z) pada Lazada Ha : Variabel iklan (X1), brand trust (X2), serta loyalitas konsumen (Y) memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan terhadap minat beli konsumen (Z) pada Lazada Dasar Pengambilan Keputusan Sig > 0,1 maka Ha diterima Sig < 0,1 maka Ho ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,1 maka Ho ditolak dan Ha diterima
110
Kesimpulan Variabel iklan (X1), brand trust (X2), serta loyalitas konsumen (Y) memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan terhadap minat beli konsumen (Z) pada Lazada. Maka itu, pengujian secara individual dapat dilakukan dan dilanjutkan. Besarnya pengaruh variabel X1, X2, dan Y secara simultan terhadap variabel Z dapat diketahui dengan melihat nilai Rsquare pada Tabel Model Summary SubStruktur 2, dimana nilai R2 = 0,567 = 56,7%. Jadi, 56,7% nilai dari variabel Z dipengaruhi oleh variabel X1, X2, dan Y, sedangkan sisanya sebesar 43,3% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain di luar penelitian yang mempengaruhi nilai variabel
Υ (ρΥ ) = 1 − R 2 = 0,658 Masih mengacu pada Tabel Model Summary Sub-Struktur 2, nilai R (Koefisien Korelasi) diketahui sebesar 0,753. Hal ini berarti hubungan antara variabel bebas X1, X2, dan Y secara bersama-sama dengan variabel terikat Z bersifat kuat (karena nilai R lebih besar dari 0,1) dan searak (karena nilai R positif). 4.7.5 Pengujian Secara Individual antara Variabel X1, X2, dan Y terhadap Variabel Z
111
4.7.5
Pengujian Secara Individual antara Variabel X1 terhadap Variabel Z
4.7.5.1 Pengujian Secara Individual antara Variabel X1 terhadap Variabel Z Dengan menggunakan hasil pada Tabel Coefficients Sub-Struktur 2 Hipotesis Ho : Variabel iklan (X1) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel minat beli konsumen (Z) pada lazada. Ha : Variabel iklan (X1) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel minat beli konsumen (Z) pada lazada. Dasar Pengambilan Keputusan Sig > 0,1 maka Ha diterima Sig < 0,1 maka Ho ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,1 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan Variabel iklan (X1) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel minat beli konsumen (Z) pada lazada.
112
4.7.5.2 Pengujian Secara Individual antara Variabel X2 Terhadap Z Dengan menggunakan hasil pada Tabel Coefficients Sub-Struktur 2 Hipotesis Ho : Variabel brand trust (X2) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel minat beli konsumen (Z) pada lazada. Ha : Variabel brand trust (X2) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel minat beli konsumen (Z) pada lazada. Dasar Pengambilan Keputusan Sig > 0,1 maka Ha diterima Sig < 0,1 maka Ho ditolak Hasil Sig = 0,013 < 0,1 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan Variabel brand trust (X2) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel minat beli konsumen (Z) pada lazada.
113
4.7.5.3 Pengujian Secara Individual antara Variabel Y terhadap Z Dengan menggunakan Coefficients Sub-Struktur 2 Hipotesis Ho : Variabel loyalitas konsumen (Y) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel minat beli konsumen (Z) pada lazada. Ha : Variabel loyalitas konsumen (Y) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel minat beli konsumen (Z) pada lazada. Dasar Pengambilan Keputusan Sig > 0,1 maka Ha diterima Sig < 0,1 maka Ho ditolak Hasil Sig = 0,000 < 0,1 maka Ho diterima dan Ha ditolak Kesimpulan Variabel loyalitas konsumen (Y) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel minat beli konsumen (Z) pada lazada.
114
Kemudian rangkuman nilai koefisien jalur (beta) dapat dilihat dalam Tabel 4.17 berikut : Tabel 4.17 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub-Struktur 2 Pengaruh antar
Koefisien
Nilai
Hasil
Koefisien
Koefisien
Variabel
Jalur (beta)
Sig
Pengujian
Determinasi
Variabel lain
(ρyε 1 ) X1 terhadap Z
0.467
0,000
Ho ditolak
X2 terhadap Z
0.172
0,031
Ho ditolak
0,567 = 0,658 56,7% Y terhadap Z
0.246
0,005
Ho ditolak
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Dengan demikian didapat diagram jalu sub-struktur 2, yaitu menjadi seperti pada Gambar 4.15 berikut :
X1 0,467
Y
Z 0,246
X2 0,172
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Gambar 4.15 Sub-Struktur 2 Beserta Koefisien Jalur
115
Jadi dapat diperoleh persamaan struktural dari Model 2 sub-struktur 2 :
Ζ = ρ ΖΧ1 X 1 + ρ ΖΧ 2 Χ 2 + ρ ΖΥ Υ + ρ Ζ ε 2 Ζ = 0,467 Χ 1 + 0,172 Χ 2 + 0, 246Υ + 0,658 dimana R2 = 0,567
Dari persamaan struktural sub-struktur 2 dapat diartikan bahwa : •
Minat beli konsumen (Z) dipengaruhi oleh iklan (X1), brand trust (X2), dan loyalitas konsumen (Y) secara simultan sebesar 56,7 % dan sisanya sebesar 43,3% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar penelitian ini
•
Setiap peningkatan nilai iklan (X1) sebesar satu, maka minat beli konsumen (Z) akan naik sebesar 0,467. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan iklan (X1) sebesar satu maka minat beli konsumen (Z) juga akan turun sebesar 0,467
•
Setiap peningkatan nilai brand trust (X2) sebesar satu, maka minat beli konsumen (Z) akan naik sebesar 0,172. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan brand trust (X2) sebesar satu maka minat beli konsumen (Z) juga akan turun sebesar 0,172
•
Setiap peningkatan nilai loyalitas konsumen (Y) sebesar satu, maka minat beli konsumen (Z) akan naik sebesar 0,246. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan loyalitas konsumen (Y) sebesar satu maka minat beli konsumen (Z) juga akan turun sebesar 0,246
116
Jadi secara keseluruhan pengaruh kausal variabel iklan (X1) dan brand trust (X2) terhadap loyalitas konsumen (Y) dan dampaknya terhadap minat beli konsumen (Z) dapat digambarkan dalam model struktur lengkap sebagai berikut (Gambar 4.16) :
X1
0,467
0,658
0,618
Y 0,519
Z 0,246
0,228
0,172
X2
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Gambar 4.16 Hubungan Kausal Empiris Variabel X1, X2, dan Y terhadap Z Kemudian seluruh koefisien jalur dari hubungan kausal dapat diketahui pengaruh kausal langsung, pengaruh kausal tidak langsung, serta pengaruh kausal total dari tiap-tiap variabel. Hasilnya dirangkum dalam Tabel 4.19 berikut ini :
117
Tabel 4.18 Rangkuman Hubungan Kausal Empiris Variabel X1, X2, dan Y terhadap Z Variabel
Pengaruh Kausal
Koefisien Jalur Langsung
Tidak Langsung
Total
X1 terhadap Y
0,618
0,618
-
0,618
X2 terhadap Y
0,228
0,228
-
0,228
X1 terhadap Z
0,467
0,467
0,618 X 0,246 =
0,619
0,152 X2 terhadap Z
0,172
0,172
0,228 X 0,246 =
0,228
0,056 Y terhadap Z
0,246
0,246
0,246 X 0,246 =
0,246
0,06
ε1
0,77
-
0,77
ε2
0,658
-
0,658
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Berdasarkan Tabel 4.18, maka dapat ditarik kesimpulan sehingga memberikan informasi sebagai berikut : 1. Iklan (X1) dan Brand Trust (X2) memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan dan parsial terhadap Loyalitas Konsumen (Y) Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa iklan dan brand trust berkontribusi yang signifikan secara simultan terhadap iklan pada lazada.
118
Besarnya pengaruh iklan (X1) dan brand trust (X2) secara simultan terhadap loyalitas konsumen (Y) adalah sebesar 56,7%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 43,3% dijelaskan oleh aspek-aspek lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Demikian pula, secara individual menunjukkan bahwa iklan (X1) memiliki pengaruh langsung yang positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen (Y) pada lazada. Dimana besarnya pengaruh iklan terhadap loyalitas konsumen adalah 0,6182 x 100 = 38,19 %. Begitu juga dengan variabel brand trust (X2) memiliki pengaruh langsung yang positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen (Y) pada lazada. Dimana pengaruhnya sebesar 0,2282 x 100 = 5,2 %. 2. Iklan (X1) dan Brand Trust (X2) serta Loyalitas Konsumen (Y) memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan dan parsial terhadap Minat Beli Konsumen (Z) Hipotesis kedua yaitu iklan (X1), brand trust (X2), serta loyalitas konosumen (Y) memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan terhadap minat beli (Z) pada lazada, bahwa secara keseluruhan menyatakan signifikan. Demikian pula, secara individual semua sub-variabel diterima, karena berdasarkan pengujian koefisien jalur sub-struktur 2, koefisien jalur variabel X1, X2, dan Y secara statistik adalah signifikan. Dengan demikian, dapat diperoleh informasi bahwa iklan (X1), brand trust (X2), dan loyalitas konsumen (Y) berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap minat beli konsumen (Z). Besarnya kontribusi iklan (X1) terhadap minat beli konsumen (Z), sebesar 0,4672 x 100 = 21,81%, kontribusi brand trust terhadap minat beli konsumen 0,1722 x 100 = 2,96%, dan kontribusi brand trust terhadap minat beli konsumen sebesar 0,2462 x 100 = 6,05 % Sedangkan besarnya kontribusi
119
iklan, brand trust, dan loyalitas konsumen berpengaruh secara simultan yang mempengaruhi minat beli konsumen adalah sebesar 56,7% dan sisanya 43,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian ini.
4.8
Batasan Masalah Dari identifikasi masalah yang terpapar di atas diperoleh gambaran dimensi
permasalahan yang begitu luas. Namun menyadari adanya keterbatasan waktu dan kemampuan, maka penulis memandang perlu memberi batasan masalah secara jelas dan terfokus. Selanjutnya masalah yang menjadi obyek penelitian dibatasi hanya pada pengaruh iklan, brand trust, terhadap loyalitas lonsumen dan dampaknya terhadap minat beli konsumen pada marketing online lazada.co.id. Pembatasan masalah ini mengandung konsep pemahaman sebagai berikut : 1. Iklan diciptakan untuk meningkatkan penjualan dan sebagai ajang promosi untuk memperkenalkan lazada agar di kenal luas di kalangan masyarakat. 2. Brand trust merupakan alat ukur kepercayaan konsumen terhadap produkproduk yang di tawarkan Lazada. 3. Loyalitas konsumen yang ada di lazada dilihat dari seberapa sering para konsumen melakukan transaksi pembelian di lazada. 4. Minat beli konsumen yang di alami setiap orang berbeda-beda karena di pengaruhi beberapa faktor seperti daya tarik iklan, kompetitif harga, dan brand produk yang di tawarkan.
120
4.9
Implikasi Hasil Penelitian Setelah semua data telah dikumpulkan dan hasil analisis selesai dilakukan,
pertama-tama diperoleh kesimpulan bahwa iklan lazada termasuk kurang berhasil. Brand trust konsumen terhadap lazada termasuk kurang berhasil. Begitu juga loyalitas konsumen juga termasuk kurang, menunjukkan tingkatan yang kurang dan jawaban juga cenderung seragam. Hal ini sejalan dengan minat beli konsumen Lazada juga termasuk kurang, yang berarti secara umum konsumen kurang puas akan pelayanan yang di berikan lazada, dan jawaban mereka juga cenderung seragam. Selanjutnya setelah hasil kuesioner selesai dianalisis dengan analisis jalur kesimpulan bahwa : a) Iklan (X1) berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen (Y). Dari penelitian ini menunjukkan bahwa iklan memiliki kontribusi positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen pada lazada dengan pengaruh yang kuat, walaupun iklan memiliki pengaruh yang kuat namun bagi konsumen belum cukup puas dikarenakan iklan pada media sosial yang kurang menarik sehingga menimbulkan kurangnya kepedulian konsumen untuk melihat iklan tersebut. Maka untuk itu lazada perlu memberikan variasi iklan pada setiap media sosial agar konsumen tertarik untuk melihat iklan tersebut. b) Brand Trust (X2) berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen (Y). Dari penelitian ini menunjukkan bahwa brand trust memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen, dengan pengaruh cukup
121
kuat. Hal ini berarti jika brand trust naik maka tingkat loyalitas konsumen dalam bertransaksi akan menaik, untuk meningkatkan loyalitas konsumen diperlukan adanya jaminan untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen dalam bertransaksi di lazada. c) Iklan (X1) berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen (Z) Dari penelitian ini menunjukkan bahwa memiliki kontribusi positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen pada Lazada, dengan sifat pengaruh kuat. Dengan kondisi tersebut berarti minat beli konsumen akan meningkat apabila dapat merubah tampilan iklan di media sosial menjadi lebih menarik. Sebaliknya minat beli akan tetap atau menurun apabila lazada tetap menampilkan iklan yang monoton. d) Brand Trust (X2) berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen (Z). Dari penelitian ini menunjukkan bahwa brand trust memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen pada Lazada, dengan sifat pengaruh yang cukup kuat, sehingga brand trust yang dialami konsumen secara langsung mempengaruhi minat beli konsumen cukup. Diperlukan pengaruh lain secara bersama-sama untuk meningkatkan kontribusi brand trust agar minat beli konsumen bisa tercapai sesuai tuntutan lazada. Ini dapat dilakukan lazada dengan memperhatikan saran-saran konsumen demi meningkatkan mutu pelayanan lazada. e) Loyalitas konsumen (Y) berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen (Z).
122
Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa loyalitas konsumen memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen pada Lazada, dengan sifat pengaruh kuat. Hal ini berarti jika loyalitas konsumen semakin tinggi maka minat beli konsumen akan meningkat. Sebenarnya loyalitas konsumen terhadap minat beli konsumen bisa lebih baik lagi jika pihak lazada lebih memahami apa yang diharapkan konsumen, disamping itu loyalitas konsumen yang dialami konsumen dapat menurun apabila brand trust dan minat beli konsumen tidak tercapai dengan baik. f) Iklan (X1) dan Brand Trust (X2) memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan dan parsial terhadap Loyalitas Konsumen (Y) Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa iklan dan brand trust berkontribusi yang signifikan secara simultan terhadap iklan pada lazada. Besarnya pengaruh iklan (X1) dan brand trust (X2) secara simultan terhadap loyalitas konsumen (Y) adalah sebesar 56,7%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 43,3% dijelaskan oleh aspek-aspek lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Demikian pula, secara individual menunjukkan bahwa iklan (X1) memiliki pengaruh langsung yang positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen (Y) pada lazada. Dimana besarnya pengaruh iklan terhadap loyalitas konsumen adalah 0,6182 x 100 = 38,19 %. Begitu juga dengan variabel brand trust (X2) memiliki pengaruh langsung yang positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen (Y) pada lazada. Dimana pengaruhnya sebesar 0,2282 x 100 = 5,2 %. g) Iklan (X1) dan Brand Trust (X2) serta Loyalitas Konsumen (Y) memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan dan parsial terhadap Minat Beli Konsumen (Z)
123
Iklan (X1), brand trust (X2), serta loyalitas konosumen (Y) memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan terhadap minat beli (Z) pada lazada, bahwa secara keseluruhan menyatakan signifikan. Demikian pula, secara individual semua sub-variabel diterima, karena berdasarkan pengujian koefisien jalur sub-struktur 2, koefisien jalur variabel X1, X2, dan Y secara statistik adalah signifikan. Dengan demikian, dapat diperoleh informasi bahwa iklan (X1), brand trust (X2), dan loyalitas konsumen (Y) berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap minat beli konsumen (Z). Besarnya kontribusi iklan (X1) terhadap minat beli konsumen (Z), sebesar 0,4672 x 100 = 21,81%, kontribusi brand trust terhadap minat beli konsumen 0,1722 x 100 = 2,96%, dan kontribusi brand trust terhadap minat beli konsumen sebesar 0,2462 x 100 = 6,05 % Sedangkan besarnya kontribusi iklan, brand trust, dan loyalitas konsumen berpengaruh secara simultan yang mempengaruhi minat beli konsumen adalah sebesar 56,7% dan sisanya 43,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian ini.