Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Museum Batik Indonesia Taman Mini Indonesia Indah
BAB III: TINJAUAN KHUSUS
3.1. Pengertian Metafora
Dalam bidang arsitektur, metafora berarti mengumpamakan bangunan sebagai sesuatu yang lain. Cara menampilkan perumpamaan tersebut adalah dengan memindahkan sifat-sifat dari sesuatu yang lain ke dalam bangunan, sehingga akhirnya para pengamat dan pengguna arsitekturnya dapat mengadaikan arsitektur itu sebagai sesuatu yang lain. Menurut Anthony C. Antoniades, 1990 dalam ”Poethic of Architecture”, suatu cara memahami suatu hal, seolah hal tersebut sebagai suatu hal yang lain sehingga dapat mempelajari pemahaman yang lebih baik dari suatu topik dalam pembahasan. Dengan kata lain menerangkan suatu subyek dengan subyek lain, mencoba untuk melihat suatu subyek sebagai suatu yang lain. Ada tiga katagori metafora: 1.
Intangible Metaphors (metafora yang tidak diraba)yang termasuk dalam kategori ini misalnya suatu konsep, sebuah ide, kondisi manusia atau kualitas-kualitas khusus (individual, naturalistis, komunitas, tradisi dan budaya) .
2.
Tangible Metaphors (metafora yang dapat diraba)Dapat dirasakan dari suatu karakter visual atau material.
3.
Combined Metaphors (penggabungan antara keduanya)Secara konsep dan visual saling mengisi sebagai unsur-unsur awal dan visualisasi sebagai pernyataan untuk mendapatkan kebaikan kualitas dan dasar.
Metafora Gender dalam Arsitektur
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 42
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Museum Batik Indonesia Taman Mini Indonesia Indah
Arsitektur dapat menjadi suatu media komunikasi massal, pesan-pesan yang disampaikan ini juga banyak menyampaikan masalah sosial dalam kehidupan bermasyarakat.Salah satu masalah sosial yang diangkat dalam arsitektur yaitu gender. Selain makhluk hidup biasa, arsitektur juga terbagi atas dua gender, yaitu gender pria dan wanita . a.
Gender Pria Gender ini diwakili oleh bangunan berbentuk kotak-kotak, yang memiliki kesan solid, kuat, dan kaku. Gambar House X (Peter Eisenman) Mewakili Gender Pria
b.
Gender Wanita Gender ini diwakili oleh bangunan berbentuk kurva atau lengkung, yang memiliki kesan dinamis, indah, dan eksotis. Gambar Court For Madrid (Zaha Hadid) Mewakili Gender Wanita
3.2. Arsitektur Metafora Pada Museum Batik
Metafora diterapkan pada museum batik karena museum batik merupakan salah satu pengekspresian bentuk seni yang terkandung dalam sebuah karya maka akan semakin baik untuk dinikmati. Oleh karena itu metafora dijadikan sebagai jalan tempuh untuk mendesain museum batik. Karena metafora digunakan apabila : •
Berusaha memindahkan makna-makna dari makna yang umum ke arah yang lebih spesifik.
•
Berusaha untuk menjadikan bangunan agar dapat dirasakan memiliki makna yang lain.
•
Berusaha memiliki banyak makna arti kiasan atau perlambang atau perumpamaan
Rangkuman dari pengertian-pengertian metafora Metafora diterapkan dalam arsitektural dengan memilki beberapa tujuan diantaranya adalah : •
Memungkinkan untuk melihat suatu karya arsitektural dari sudut pandang
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 43
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Museum Batik Indonesia Taman Mini Indonesia Indah
yang lain. •
Mendorong timbulnya berbagai interpretasi.
•
Mempengeruhi pengertian terhadap suatu hal yang kemudian dianggap menjadi hal yang tak dapat dimengerti atau sama sekali belum ada pengertiannya.
•
Dapat menghasilkan arsitektur yang lebih ekspresif.
Melalui metafora, museum akan menjadi bangunan seni yang memiliki banyak interpretasi, sesuai dari rangkuman pengertian dan tujuan dari metafora yang telah penulis jelaskan diatas.
3.2.1
Ruang Lingkup Metafora Arsitektur Untuk memasukan metafora kedalam gaya bahasa arsitektur maka perlu
melihat arsitektur sebagai bentuk dari bahasa guna kemudahan komunikasi. Arsitektur.Dengan menjadikan arsitektur sebagai bentuk dari bahasa maka akan dapat memberikan kemudahan bagi metafora untuk berkomunikasi langsung dengan arsitektur salah satu contoh memetaforakan bentuk-bentuk arsitektur seperti konsep, analisa dan sebagainya. Metafora berkenaan dengan pendefinisian wujud bentuk arsitektur, yaitu bagaimana menjelaskan dan mencari hubungan logis antara kiasan tertentu dari arsitek kedalam bentuk ruang bangun rancangannya, sebagai makna kedua disamping pemenuhan fungsi bangunan. Sebagai contoh, bila mengamati sebuah bangunan dengan bentuk-bentuk yang menimbulkan banyak kesan, kadang menilainya melalui perbandingan dengan bangunan lain, suatu objek atau konsep yang memiliki kemiripan dan mewakili sifatsifat konsep tersebut3, Dengan penilaian seperti itu, jelas bangunan itu akan dilihat sebagai kiasan suatu objek atau konsep yang telah diterjemahkan kedalam bentuk bangunan sebagai bentuk ekspresi metaforik. Setelah menjadikan arsitektur sebagai bahasa untuk kemudahan komunikasi dengan metafora maka kini dituangkan kedalam ruang tiga dimensi guna membentuk suatu bangunan seni arsitektural Berikut adalah contoh konsep yang dipindahkan dalam karakteristik ruang Pemindahan makna sebuah konsep dapat melalui bentuk
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 44
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Museum Batik Indonesia Taman Mini Indonesia Indah
garis yang merangsang daya pemahaman manusia terhadap konsep.
3.2.2
Studi Terhadap Penerapan Metafora Dalam Karya Arsitektur Berikut contoh bangunan yang menerapkan konsep metafora dalam karya
arsitektur, akan dijadikan studi banding terhadap tema proyek museum batik Guggenheum Museum, Bilbao, Spanyol. Berdiri diatas lahan segitiga seluas 32.700 M2, selatan tepi sungai Nervion, Bilbao, Spanyol yang menjadi daerah komersil, industri perkapalan dan jalan kapal dagang.Didesain oleh arsitek Frank O.Gehry.
Gambar 3.7 Museum Guggenheum Bilbao
Pada desain Guggenheim Museum ini Frank O.Gehry menggunakan konsep metafora, beliau memetaforakan sebuah ekspresi yang mewakili latar belakang budayanya, dimana dunia semakin sibuk, waktu terasa semakin cepat dan memburu.Suasana hiruk pikuk seperti ini merupakan termasuk kedalam jenis kategori metafora abstrak (intangiblemetaphor), karena hiruk pikuk merupakan sebuahkualitas objek (alami, tradisi, budaya) yang tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba (abstrak).Dalam desainnya Gehry tidak hanya memetaforakan satu sifat melainkan ada penambahan lainnya, yaitu Gehry memetaforakan bentuk dan pergerakan ikan dalam air dan bekas yang ditinggalkannya dapat dijadikan ide rancangan, selain didasari dengan hal tersebut Gehry memang menyukai bentuk pergerakan ikan.Bila dilihat dari sudut pandang ini pergerakan ikan temasuk kedalam Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 45
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Museum Batik Indonesia Taman Mini Indonesia Indah
jenis kategori metafora konkrit (tangible metaphor).
Gambar 3.8 Ekspresi garis abstrak yang bisa ditemukan pada Guggenheim Museum
Gambar 3.9 Gubahan Museum Guggenheum
Dengandemikian Guggenheim Museum dapat disimpulkan menggunakan metafora
kombinasi
(combinedmetaphor)
karena
didalamnya
terdapat
dua
konsepmetafora yaitu penggabungan antara metafora abstrak (intangible metaphor) dengan metafora konkrit (tangible metaphor). Tetapi banyakpengamat memberikan tanggapan yang berbeda antara lain mengansumsikan bentuk Guggenheim merupakan metafora langsung dari bentuk- bentukseperti bunga mawar, bentuk kapal, dan ikan. Dengan demikian penulis menyimpulkan bangunan Guggenheim Museum merupakan bangunan yang berhasil dalam penggunaan metafora kombinasi.Dan sampai sekarang sudah terbukti karena Guggenheim museum telah menjadi landmarkkota Bilbao. Spanyol.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 46
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Museum Batik Indonesia Taman Mini Indonesia Indah
3.2.3
Kesimpulan Studi Banding Tema Dari studi banding yang berhubungan dengan tema metafora yang telah
dijelaskan penulis mengambil kesimpulan yaitu : •
Transformasi yang dilakukan untuk memberikan banyak kesan pada bangunan bukan hanya dari benda nyata tetapi dapat juga dari sesuatu yang tidak kelihatan dan tidak dapat diraba (abstrak). Penampilan bangunan pada akhirnya diharapkan akan mendapatkan tanggapan baik dari pengamat maupun pemakai, tergantung dari sisi mana mereka melihat bangunan tersebut.
•
Bentuk yang diambil tidak hanya satu bentuk malainkan bisa mengambil dari banyak bentuk yaitu dengan cara melakukan kombinasi.
•
Pengambilan sifat atau bentuk dapat dituangkan dari potensi lingkungan sekitar dan bentuk visual lainnya yang masih berhubungan dengan judul dan tema proyek.
3.2.4
Pendekatan Tema Arsitektur Metafora Tema yang diterapkan adalah metafora kombinasi (combined metaphor),
yang berarti mengacu kepada dua pemikiran yaitu berupa pemikiran yang tak dapat dilihat dan diraba (abstrak) dikombinasikan dengan pemikiran yang dapat dilihat dan diraba (konkrit) yang pada akhirnya akan menjadi kesatuan tema. Sedangkan metafora merupakan bukan berarti arti sebenarnya atau hanya sebagai makna kiasan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Disini penulis ingin mengkombinasikan motif-motif batik yang mempunyai filosofi
tersendiri
dan
dapat
di
terapkan
ke
dalam
museum
dengan
mengkombinasikan perubahan dan penyesuaian bentuk tapak bangunan itu sendiri.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 47