Laporan Praktik Profesi Perancangan Arsitektur Rumah Tinggal Bpk. Handy Gunawan Jl. Ebony Golf-VII No.29, Pantai Indah Kapuk – Jakarta Utara
BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK
3.1. Latar Belakang Proyek
Proyek adalah suatu pekerjaan yang unik untuk membangun (konstruksi atau di luar konstruksi) dengan satu tujuan penting yang dibatasi oleh bidang, kualitas, waktu dan biaya (N, Hira Ahuja, 1994). Tujuan proyek tidak terlepas dari usaha pemenuhan adanya kebutuhan akan ruang atau adanya visi tertentu baik itu keinginan atau cita-cita dari pemilik proyek itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, rumah diartikan sebagai bangunan untuk tempat tinggal. Pengertian rumah tinggal dalam proyek ini adalah bangunan untuk tempat tinggal yang terdiri dari beberapa kamar,ruang belajar atau ruang kerja, ruang keluarga, ruang servis seperti dapur, dan teras atau ruang tamu. Makna yang terkandung didalam kebutuhan ruang-ruang tersebut mencerminkan bahwa rumah adalah tempat untuk
istirahat, tempat untuk mengaktualisasikan diri guna
meningkatkan mutu kehidupan, rumah sebagai tempat sosialisasi utamanya dengan keluarga, rumah sebagai tempat menyediakan kebutuhan jasmani dan rohani, serta rumah sebagai tempat bernaung.
Program Studi Arsitektur – Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 17
Laporan Praktik Profesi Perancangan Arsitektur Rumah Tinggal Bpk. Handy Gunawan Jl. Ebony Golf-VII No.29, Pantai Indah Kapuk – Jakarta Utara
3.2. Data Proyek
1. Nama Proyek
: Rumah Tinggal
2. Pemilik
: Bpk. Handy Gunawan
3. Lokasi
: JL.Ebony Golf-VII, No.29 Pantai Indah Kapuk - Jakarta Utara
4. Luas Lahan
: 906 m²
5. Jumlah Lantai
:3
6. KDB
: 50%
7. KLB
: 1,30
8. Luas Lantai Semi Basement
: 425 m²
9. Luas Lantai Dasar
: 358 m²
10. Luas Lantai Satu
: 390 m²
11. Total Luas Bangunan
: 1173 m²
12. Peruntukan
: Perumahan
Lokasi Site
Gambar 2 : Lokasi Site Sumber :Data Proyek G&G
Gambar Kadaster terlampir : lampiran 1.
Program Studi Arsitektur – Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 18
Laporan Praktik Profesi Perancangan Arsitektur Rumah Tinggal Bpk. Handy Gunawan Jl. Ebony Golf-VII No.29, Pantai Indah Kapuk – Jakarta Utara
3.3. Tahap Pekerjaan Konsultan Arsitektur Sebelum melaksanakan tahapan pekerjaan, perlu ada kejelasan mengenai kesepakatan hubungan kerja antara Arsitek dan
pemberi tugas (owner).
Kesepakatan ini dituangkan secara tertulis dalam Surat Penugasan atau Surat Perintah Kerja (SPK). Dalam Surat Perintah Kerja (SPK) dijelaskan batasan-batasan pekerjaan yang diminta, harga jasa yang disepakati, waktu pelaksanaan pekerjaan, termin pembayaran jasa dan teknis perjanjian kerja yang lainnya. Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) memaparkan bahwa Layanan Utama Jasa Arsitek dalam pekerjaan perencanaan dan perancangan Arsitektur akan dilaksanakan dalam tahapan pekerjaan sebagai berikut : -
Pekerjaan Tahap ke 1 : Tahap Konsep Rancangan
-
Pekerjaan Tahap ke 2 : Tahap Pra Rancangan/ Skematik Desain
-
Pekerjaan Tahap ke 3 : Tahap Pengembangan Rancangan
-
Pekerjaan Tahap ke 4 : Tahap Pembuatan Gambar Kerja
-
Pekerjaan Tahap ke 5 : Tahap Proses Pengadaan Pelaksanaan Konstruksi
-
Pekerjaan Tahap ke 6 : Tahap pengawasan Berkala
Setiap tahapan pekerjaan perancangan dapat dilaksanakan jika tahap pekerjaan sebelumnya telah mendapat persetujuan dari pengguna jasa (IAI, Lingkup Pekerjaan Arsitektur (online), 2001). Pada pelaksanaannya di lapangan, tahapan pekerjaan bisa disesuaikan dengan permintaan dari owner atau pemberi tugas. Apakah pelaksanaannya sampai tahap pengawasan berkala, sampai tahap pembuatan Gambar Kerja atau hanya sampai tahap Konsep Perancangan, semuanya dituangkan dalam Surat Perintah Kerja (SPK). Untuk proyek bangunan rumahtinggal ini sendiri Grain & Green bertanggung jawab sebagai konsultan perencana yang melakukan pengawasan berkala. Setelah perjanjian kerja disepakati, maka dilanjutkan pada proses pekerjaan desain.
Program Studi Arsitektur – Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 19
Laporan Praktik Profesi Perancangan Arsitektur Rumah Tinggal Bpk. Handy Gunawan Jl. Ebony Golf-VII No.29, Pantai Indah Kapuk – Jakarta Utara
3.4. Skema Pekerjaan Konsultan Arsitek Grain & Green Secara garis besar, tahapan pekerjaan konsultan arsitek Grain & Green dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut : Potensial Proyek
Principal + Calon Klien
deal
-Legal
Kontrak
Legal, finance &
-finance
arsitek senior
Termin 1 (DP) 30%
Desain
-Data
-Owner
-Konsep
-Principal
-Presentasi
-Arsitek Senior
-Review
Termin 2 (30%)
-Principal
- Pra Rencana
-PIC
- ijin
-Drafter
Program Studi Arsitektur – Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 20
Laporan Praktik Profesi Perancangan Arsitektur Rumah Tinggal Bpk. Handy Gunawan Jl. Ebony Golf-VII No.29, Pantai Indah Kapuk – Jakarta Utara
-
Struktur
Sub Konsultan
-
ME & P
(Mulai info-info)
Desain Development
Presentasi Detail & Bahan
Construction Drawing (gambar kerja) -
Arsitektur
-
Struktur
-
M&E
-
Interior
Termin 3 (30%)
Tahap Desain Selesai
Kontraktor Mulai Membangun
Konsultan Mulai PengawasanBerkala
Selesai
Termin 4 (10%)
Gambar 3: Skema Pekerjaan Konsultan Arsitek G&G
Program Studi Arsitektur – Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 21
Laporan Praktik Profesi Perancangan Arsitektur Rumah Tinggal Bpk. Handy Gunawan Jl. Ebony Golf-VII No.29, Pantai Indah Kapuk – Jakarta Utara
Proyek diawali dengan Potensial klien melakukan pembicaraan dengan Principal Arsitek, bahwa ingin membangun sesuatu dan mengungkapkan visi dan misinya. Pada saat itu Principal Arsitek berkesempatan untuk memperoleh informasi mengenai segala yang berhubungan dengan proyek yang akan di bangun serta memberikan solusi desain secara garis besar. Solusi desain tersebut masih dalam bentuk gambar sketsa. Kemudian terjadi kesepakatan kerjasama antara potensial klien dengan Principal Architect yang dituangkan dalam bentuk kontrak kerja. Pada tahap ini bagian legal menyiapkan kontrak bekerjasama dengan arsitek senior untuk mengetahui scope pekerjaan dan menentukan termin pembayaran. Setelah berlangsung penandatanganan kontrak, maka berlanjut ke tahap konsep perancangan. Contoh Surat Perjanjian Kerja terlampir : lampiran 2.
3.4.1. Tahap Konsep Perancangan Konsep Rancangan merupakan proses pradesain yang berisi kesimpulan data yang menyataan masalah, kesimpulan perhitungan anggaran dasar, dan sebagai panduan desainer dalam perencanaan ruang (Karlen, Mark, 2007). Konsep Rancangan merupakan
dasar pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan semua
bidang terkait (baik struktur, mekanikal, elektrikal, dan atau bidang keahlian lain bila diperlukan) yang melandasi perwujudan gagasan yang menampung semua aspek, kebutuhan, tujuan, biaya, dan kendala proyek (IAI, Pedoman Hubungan Kerja Antara Arsitek Dengan Pengguna Jasa (online), 2001). Proses ini diawali dengan pemeriksaan seluruh data dan informasi dari pengguna jasa yang terkait tentang kebutuhan dan persyaratan pembangunan. Dilanjutkan membuat analisis dan pengolahan data yang menghasilkan program rancangan dan konsep rancangan (IAI, Pedoman Hubungan Kerja Antara Arsitek Dengan Pengguna Jasa (online), 2001). Menurut (Karlen, Mark, 2007), program desain adalah dokumen tertulis yang menilai kualitas dan kuantitas kebutuhan klien dalam proyek tersebut. Kebanyakan program mencantumkan diagram keterkaitan yang mengekspresikan keterkaitan dalam perencanaan fisik, dengan lebih baik daripada deskripsi verbal.
Program Studi Arsitektur – Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 22
Laporan Praktik Profesi Perancangan Arsitektur Rumah Tinggal Bpk. Handy Gunawan Jl. Ebony Golf-VII No.29, Pantai Indah Kapuk – Jakarta Utara
Di konsultan Grain & Green sendiri, tahap konsep perancangan merupakan tahapan lanjutan setelah Principal Architect dengan klien dan telah terjadi kesepakatan kerjasama. Pada tahap ini terjadi transfer informasi dan tanggung jawab dari Principal Architect kepada arsitek senior di studio. Untuk selanjutnya senior arsitek mengumpulkan informasi yang diperlukan berkaitan dengan proyek. Untuk proyek bangunan rumah tinggal data-data yang diperlukan diantaranya : •
Data teknis atau fisik kondisi existing site. Di sini berupa gambar site dari pengembang perumahan cluster Ebony Golf.
•
Informasi dan data dari pengembang kawasan dan Dinas Tata Kota antara lain: Ketentuan- ketentuan yang berlaku seperti Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan Koefisien Luas Bangunan (KLB), ketinggian bangunan, standar baku air dan resapan, limbah lingkungan. Sudah dijelaskan pada bab ini di bagian Data Proyek.
•
Kebutuhan ruang berdasarkan fungsi ruang dan kegiatannya. Kemudian arsitek senior menyiapkan gambar untuk presentasi desain yang
akan dibawa Principal Architect untuk dipresentasikan kepada klien.
3.4.2. Tahap Pra Rancangan (Preliminary Design) Ikatan Arsitektur Indonesia Jakarta, menjelaskan dalam “Lingkup pekerjaan arsitek” (www.iai-jakarta.org, diakses Mei 2016), bahwa sasaran tahap ini adalah untuk : 1. Membantu Pemilik Proyek dalam memperoleh pengertian yang tepat atas Program dan Konsep Rancangan yang telah dirumuskan Arsitek. 2. Mendapatkan pola dan gubahan bentuk rancangan yang tepat, waktu pembangunan yang paling singkat, serta biaya yang paling ekonomis. 3. Memperoleh kesesuaian pengertian yang lebih tepat atas konsepsi perencanaan
perancangan
serta
pengaruhnya
terhadap
kelayakan
lingkungan.
Program Studi Arsitektur – Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 23
Laporan Praktik Profesi Perancangan Arsitektur Rumah Tinggal Bpk. Handy Gunawan Jl. Ebony Golf-VII No.29, Pantai Indah Kapuk – Jakarta Utara
4. Menunjukkan
keselarasan
dan
keterpaduan
konsep
Perencanaan
Perancangan terhadap ketentuan Rencana Tata Kota dalam rangka perizinan. Pada tahap gambar pra rencana, terjadi perpindahan tanggung jawab dari arsitek senior kepada PIC yang ditunjuk untuk bertanggung jawab terhadap satu proyek. Pada tahap ini, arsitek meneruskan pola dan gubahan bentuk arsitektur yang diwujudkan dalam gambar-gambar. Sedangkan nilai fungsional diwujudkan dalam bentuk diagram-diagram. Aspek kualitatif lainnya serta aspek kuantitatif seperti perkiraan luas lantai, informasi penggunaan bahan, sistem konstruksi, biaya dan waktu pelaksanaan pembangunan disajikan dalam bentuk laporan tertulis maupun gambar-gambar. Setelah semua itu selesai kemudian dipresentasikan kepada klien untuk diperiksa dan mendapat persetujuan dari pemilik proyek. Setelah dipesentasikan, ada kemungkinan pemilik proyek meminta perubahan atau memberikan tambahan atas desain yang telah dibuat Arsitek. Maka Arsitek harus menanggapi dengan bijak sampai persepsi klien dan Arsitek sama dalam rancangan ini, baru kemudian Arsitek akan melanjutkan tahapan desain ke tahap selanjutnya. Pada tahap gambar pra rencana, konsultan arsitek sudah mulai menginfokan dan berkomunikasi dengan konsultan struktur dan M&E mengenai satu proyek. Di Grain & Green sendiri, untuk gambar struktur dan M&E dikerjakan oleh sub konsultan yang telah lama bekerjasama, tetapi masih didalam nama Grain & Green.
3.4.3. Tahap Pengembangan Desain (Design Development) Setelah pada tahap pra rencana desain telah disetujui oleh pemilik proyek, tahapan selanjutnya dari pekerjaan konsultan arsitek adalah tahap pengembangan desain. Pada tahap ini gambar yang disajikan lebih informatif dengan tujuan : •
Untuk memastikan dan menguraikan ukuran serta wujud karakter bangunan secara menyeluruh, pasti dan terpadu.
•
Untuk mematangkan konsep rancangan secara keseluruhan, terutama ditinjau dari keselarasan sistem-sistem yang terkandung di dalamnya baik Program Studi Arsitektur – Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 24
Laporan Praktik Profesi Perancangan Arsitektur Rumah Tinggal Bpk. Handy Gunawan Jl. Ebony Golf-VII No.29, Pantai Indah Kapuk – Jakarta Utara
dari segi kelayakan dan fungsi, waktu dan ekonomi bangunan (www.iaijakarta.org) Pada tahap ini gambar pra rencana dikembangkan lebih lanjut. Jika pada desain pra rencana gambar hanya secara umum atau garis besar, maka di tahap pengembangan rancangan gambar harus lebih detail baik mengenai ukuran, material dan sistem konstruksinya. Tampak bangunan pada tahap prarancang bisa disajikan dengan gambar perspektif dan potongan prinsip, sedangkan pada pengembangan rancangan tampak ditambah dengan penyajian dua dimensi dilengkapi notasi-notasi, dimensi dan skala yang jelas. Jika pada gambar pra rencana cukup dengan gambar denah, tampak dan dua potongan saja, pada gambar DD, sudah harus tergambar pola plafon, pola lantai, gambar toilet, tangga dan rencana kusen. Tetapi masih secara garis besar belum muncul detail-detail dan bahan yang digunakan. Pada tahap ini arsitek mulai memilih dan menyiapkan presentasi mengenai detail dan bahan yang akan diajukan kepada pemilik proyek atas persetujuan arsitek senior dan principal architect. Perubahan detail dan bahan yang dipilih berubah secara dinamis seiring permintaan dan keinginan pemilik proyek. Tetapi arsitek sangat berperan meyakinkan pemilik proyek akan pemilihan detail dan bahan yang berkualitas baik. Sampai pemilik proyek menyetujui, maka proses desain dilanjutkan ke tahap berikutnya. Tahap pengembangan desain menghasilkan desain yang final.
3.4.4. Tahap Gambar Kerja (Construction Drawing) Gambar kerja adalah gambar-gambar rancangan dengan uraian-uraian teknis yang terinci sehingga secara tersendiri maupun secara keseluruhan dapat menjelaskan proses pelaksanaan dan pengawasan konstruksi (www.iai-jakarta.org). Setelah desain pada tahap DD disepakati pemilik proyek dan detail serta bahan telah ditentukan, selanjutnya dibuatkan gambar kerjanya. Gambar kerja merupakan acuan bagi pelaksana pembangunan untuk mewujudkan fisik bangunan dan juga untuk menghitung RAB oleh Estimator.
Program Studi Arsitektur – Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 25
Laporan Praktik Profesi Perancangan Arsitektur Rumah Tinggal Bpk. Handy Gunawan Jl. Ebony Golf-VII No.29, Pantai Indah Kapuk – Jakarta Utara
Menurut IAI (www.iai-jakarta.org) sasaran dari tahap pembuatan gambar kerja ini adalah : •
Untuk memperoleh kejelasan teknik pelaksanaan konstruksi, agar konsep rancangan yang tergambar dan dimaksud dalam Pengembangan Rancangan dapat diwujudkan secara fisik dengan mutu yang baik.
•
Untuk memperoleh kejelasan kuantitatif, agar biaya dan waktu pelaksanaan pembangunan dapat dihitung dengan seksama dan dapat dipertanggung jawabkan.
•
Untuk melengkapi kejelasan teknis dalam bidang administrasi pelaksanaan pembangunan dan memenuhi persyaratan yuridis yang terkandung dalam dokumen pelelangan dan dokumen perjanjian/kontrak kerja konstruksi.
Gambar pengembangan desain yang sudah final kemudian dilanjutkan untuk dibuatkan gambar kerjanya oleh studio gambar kerja dipimpin oleh kepala studio dibawah pengawasan arsitek. Dalam hal ini terjadi transfer informasi dan tanggung jawab gambar dari arsitek kepada drafter yang menggambar proyek yang bersangkutan. Di Grain & Green sendiri, untuk mempermudah dan mempercepat pemahaman drafter dalam penggambaran Gambar kerja sebuah proyek maka disertakan juga gambar 3d dalam bentuk program sketchup. Gambar kerja ini merupakan produk akhir dari pelaksanaan pekerjaan desain dalam proyek Bangunan Rumah Tinggal. Hasil akhir berupa dokumen gambar dan teknis lainnya dalam bentuk hardcopy atau softcopy (file).
Program Studi Arsitektur – Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 26
Laporan Praktik Profesi Perancangan Arsitektur Rumah Tinggal Bpk. Handy Gunawan Jl. Ebony Golf-VII No.29, Pantai Indah Kapuk – Jakarta Utara
Berikut adalah contoh daftar gambar proyek, pada tahap Gambar Kerja :
Program Studi Arsitektur – Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 27
Laporan Praktik Profesi Perancangan Arsitektur Rumah Tinggal Bpk. Handy Gunawan Jl. Ebony Golf-VII No.29, Pantai Indah Kapuk – Jakarta Utara
Program Studi Arsitektur – Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 28
Laporan Praktik Profesi Perancangan Arsitektur Rumah Tinggal Bpk. Handy Gunawan Jl. Ebony Golf-VII No.29, Pantai Indah Kapuk – Jakarta Utara
Program Studi Arsitektur – Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 29