Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
BAB 3 TINJAUAN KHUSUS PROYEK 3.1 Judul Proyek
Pada kasus perancangan
Apartemen dengan pusat perbelanjaan
ini,
konsep desain perancangan yang hendak diimplementasikan pada properti yaitu
hunian
apartemen
yang
dilengkapi
dengan
fasilitas
pusat
perbelanjaan dengan pendekatan Arsitektur Bioklimatik peruntukkannya untuk tingkat perekonomian menengah ke atas .adanya pusat perbelanjaan selain untuk penghuni juga
untuk masyarakat sekitar yang bisa
memanfaatkan fasilitas yang ada di kawasan tersebut..
3.2 Gambaran Umum Tema
Secara konseptual metode perencanaan proyek apartemen ini tema yang akan diambil adalah arsitektur “ Bioklimatik “. Perkembangan arsitektur bioklimatik berawal dari tahun 1960-an. Arsitektur bioklimatik merupakan arsitektur modern yang dipengaruhi oleh iklim.
Pendekatan
bioklimatik
pada
proses
desain
memepertimbangkan
hubungan antara iklim dan kehidupan terutama pengaruh akibat iklim setempat terhadap kesehatan dan aktivitas manusia.banyak elemen elemen iklim yang merupakan factor determinan dalam menghasilkan suatau
rancangan
udara,kelembaban,tekanan
bangunan udara,curah
antara
lain
hujan,intensitas
temperature dan
lama
penyinaran sinar matahari,arah kecepatan angina.pendekatan bioklimatik menekankan desain bangunan yang responsif terhadap kondisi iklim dan lingkungan sekitar.
Arsitektur Bioklimatik bukan mengerahkan teknik – teknik spesifik, tetapi kepada pemikiran – pemikiran yang berkelanjutan untuk digunakan dalam proses perancangan dengan difokuskan pada optimasi dan pemanfaatan
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
17
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
lingkungan. Pemikiran ini dapat dilakukan pada berbagai tingkatan dan skala dalam proyek dari kualitas lingkungan secara umum hingga pada perancangan elemen konstruksi.Kondisi kota dan ekonomi kadang – kadang merintangi pemecahan ideal, tetapi kita harus memasukkan kedalam proses, sebagai keistimewaan lingkungan dan permulaan dalam sebuah kondisi sosial. 13 (
13
. Consaigh, Enoin O, The Climatic Dwelling, James and James, 1996 )
3.3 Tinjauan Teoritis
3.3.1
Pengertian dasar Arsitektur :
Dalam
Ensiklopedia
Nasional
Indonesia,
“Arsitektur adalah ilmu dan seni merancang bangunan,kumpulan bangunan dan struktur lain yang fungsional,terstruktur dengan baik serta memiliki nilai-nilai estetika” (Ensiklopedia Nasional Indonesia, 1990). Ilmu atau seni dalam merancang bangunan dengan memperhatikan nilai-nilai estetika dan keindahan. Bio
: Suatu
kehidupan
didalamnya
yang
yang memiliki
berlangsung interaksi
dan
hubungan sekitarnya. Climatic
: Suatu enegi alam seperti halnya iklim, solar, matahari, angin, air dan cahaya yang memiliki daya
energi
lungkungan
yang
berhubungan
dengan
penggunaan
dengan energi
sebagai kekuatan hidup dalam kehidupan dengan didasari sifat teori alam dan
sistem
ekologis.
Berikut ini merupakan definisi dari arsitektur Bioclomatic menurut Kenneth
Yeang,
“Arsitektur
Bio-Climatic
adalah
menerapkan dan memperhatikan unsur – unsur iklim.
arsitektur
yang
14
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
18
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana (
14
Majalah Laras, Edisi Februari 1997 Nomor 98, Hal 75 )
Jadi Pengertian Arsitektur Bioklimatik adalah Seni merancang bangunan dengan metode hemat energi yang memperhatikan iklim setempat dan memecahkan masalah iklim dengan menerapkannya pada elemen bangunan. Arsitektur “ Bioklimatik” menggambarkan suatu pendekatan desain bangunan yang diinspirasikan keadaan alam dan menggunakan logika yang berkelanjutan didalam setiap aspek suatu proyek, memfokuskan pada optimasi dan penggunaan lingkungan. Logika –logika tersebut meliputi kondisi peruntukan lahan, ekonomi, konstruksi, manajemen bangunan, serta kesehatan dan kesejahteraan manusia melalui keadaan fisik bangunan. 15 (
15
, Jones, Lioyd, Architecture and The Environment Bioclimatic Building Design 1965 )
Bangunan Bioklimatik : Bangunan yang bentuk bangunannya disusun oleh desain penggunaan tehnik hemat energi yang berhubungan dengan iklim setempat dan data meteorolgi, hasilnya adalah bangunan yang berinteraksi dengan lingkungan,dalam penjelmaan dan operasinya serta penampilan berkualitas tinggi . ( Yeang Kenneth tahun 1996). Ada beberapa faktor dalam merancang bangunan Bioclimatic : 16 (
16
, Ken Yeang, The Skyscraper Bioclimatically Considered Academi Group, London,1996 )
1. pengolahan konfigurasi bangunan 2. pengaturan orientasi bangunan 3. perancangan fasade bangunan 4. pemanfaatan proteksi matahari 5. penggunaan vegetasi dan lansekap vertical 6. penggunaan potensi angin dan ventilasi alamiah 7. penentuan warna dan tekstur bangunan.
Dalam desain Penampilan bentuk arsitektur dipengaruhi lingkungan setempat dan tapak,Meminimalkan ketergantungan pada sumber energi yang tidak dapat diperbaharui(Listrik),Penghematan energi dari segi bentuk bangunan seperti bentuk persegi panjang dengan orientasi bukaan ke arah utara dan selatan sehingga mendapat cahaya matahari dan udara atau ventilasi
yang banyak tanpa radiasi yang berlebihan,untuk proteksi
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
19
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
terhadap matahari bisa menerapkan vegetasi atau penghijauan dan penghalang atau sunshading baik vertika maupun horizontal.penempatan bangunan di lokasi tapak yang pencapaiannya mudah,dan pemilihan material dengan bahan yang berkualitas,tahan lama,dsb.
3.4 Tinjauan Terhadap Arsitektur “Bioklimatik” 3.4.1 Orientasi Bangunan & Perlindungan terhadap Matahari Langsung
Radiasi panas matahari terbesar berada disisi barat dan bangunan sebaiknya menghindari bukaan pada daerah yang terkena sinar matahari langsung.
Sumpath Menara Mesiniaga
MBf Tower Penang Malaysia
Gambar – 1a: Orientasi Bangunan (T.R Hamzah & Yeang,ecology of the sky)
Menara Mesiniaga yang berada di Subang Jaya Selangor Malaysia dan MBf Tower yang berada di Jalan Sultan iskandar syah Penang Malaysia orientasi dari bangunan ke arah utara untuk menghindari panas matahari dan silau,juga penempatan core di sisis timur untuk mengatasi panas yang di pancarkan matahari. Untuk Perlindungan terhadap Sinar Matahari Langsung : 1. Dengan Penyaringan Sinar Matahari Menggunakan
krei,
krepyak,
kisi-kisi
dan
tanaman
yang
ditempatkan diluar bukaan bangunan. Sinar yang masuk sudah mengalami pembelokan / pemantulan sehingga kekuatannya berkurang. 17 (
17
, YB Mangunwijaya, Pengantar Fisika Bangunan, Djambatan, Jakarta,1988,Hal 126 )
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
20
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
Casa Del Sol Gambar – 1b : Pemanfaatan Kanopy (T.R Hamzah & Yeang,ecology of the sky)
2. Pemanfaatan kanopy dan penghalang atau sunshade untuk mengurangi pemanasan pada dinding dan untuk
mengurangi
kelebihan sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan yang bisa mengakibatkan suhu ruangan meningkat. 3. Sinar matahari langsung dapat diserap dengan penempatan skycourts atau tanaman / penghijauan.
Gambar – 1c : Penempatan penghalang dengan ventilasi dan vegetasi, untuk mengurangi radiasi matahari dan angin. (T.R Hamzah & Yeang,ecology of the sky)
3.4.2
Atap Bangunan
Penggunaan penyerapan
atap
radiasi
dua
matahari
lapis
untuk
dan
ruang
melindungi antara
/
mengurangi
keduanya
untuk
pembuangan panas. Atap beton yang mudah menyerap panas dipayungi dengan pembayang lain. Taman atap ( roof garden ) adalah ide yang baik untuk mengurangi penyerapan panas. 18
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
21
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana (
18
, YB Mangunwijaya, Pengantar Fisika Bangunan, Djambatan, Jakarta,1988,Hal 140 )
Shanghai Armouty Tower,China
Menara Mesiniaga.Malaysia
Gambar – 2 : Atap Bangunan (T.R Hamzah & Yeang,ecology of the sky)
Beban panas pada bagian atap dapat dikurangi dengan penempatan penyaring panas berupa taman atau penghijauan, dengan penempatan kolam atau dengan pemberian atap pelindung.
3.4.3 Ventilasi dan Pendinginan Bangunan
Ventilasi adalah usaha untuk memasukan udara luar kedalam ruangan, Jika ruangan tidak memiliki bukaan, secara teoritis ruangan tersebut tidak memiliki ventilasi. 19 (
19
.Ken Yeang, The Skyscraper Bioclimatically Considered, Academy Editions, London,1996 hal
113 )
Udara yang bergerak menghasilkan penyegaran terbaik karena dengan penyegaran tersebut terjadi proses penguapan yang menurunkan suhu pada kulit manusia. Dengan demikian juga dapat digunakan angin untuk mengatur udara didalam ruang.supaya mendapatkan ventilasi yang baik maka bukaan bangunan harus orientasinya ke arah utara dan selatan karena
radiasi
matahari
rendah
yang
berpengaruh
pada
suhu
ruangan,selain itu untuk mengatur besar kecilnya udara dan untuk menyejukan udara bisa dengan penghijauan atau tanaman pada area bukaan atau fasade bangunan.
Selain ventilasi secara alami ada juga ventilasi secara buatan yang mempunyai empat fungsi dari ventilasi udara sesuai dengan kebutuhan diantaranya :
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
22
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
-
Exhaust air berfungsi membuang udara dari dalam keruang ruangan
-
Kitchen exhaust berfungsi membuang asap dapur dari hood kitchen keluar ruangan.
-
Fresh air berfungsi mendistribusikan udara segar dari luar kedalam ruangan
-
Pressurizion air berfungsi menekan udara / asap pada jalur tangga darurat saat terjadi kebakaran.
Untuk pengudaraan yang dipakai adalah pengudaraan buatan dan alami Untuk pengudaraan buatan yang digunakan adalah dengan sistem AC Split
Gambar – 3a : Penggunaan Atrium & Coakan (T.R Hamzah & Yeang,ecology of the sky)
Shanghai Armoury Tower Menggunakan atrium dan lubang celah
dengan
penempatan teras untuk ventilasi silang dalam mengatasi kelembaban pada bangunan Keuntungan ventilasi alami adalah: 1. untuk menambah kenyamanan pada periode kelembaban tinggi. 2. Untuk alasan kesehatan, menyediakan oksigen yang cukup. 3. Untuk kenyamanan penglihatan yang lebih baik pada penghuni bangunan. Teknik VRV
pendinginan (Variable
bisa
refrigerant
dengan volume)yaitu
Penerapan suatu
sistem
AC
VRV
pengontrolan
kapasitas mesin AC dengan cara langsung mengatur laju aliran refrigerantnya, di dalam indoor unit, electronic expansion valve yang dikendalikan oleh komputer akan mengubah laju aliran refrigerant secara terus menerus sebagai reaksi atas terjadinya perubahan beban. Komponen dari VRV sama dengan AC split pengendaliannya saja yang berbeda
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
23
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
sehingga VRV lebih presisi dan efisien.AC VRV digunakan untuk di pusat perbelanjaan dan untuk di unit-unit apartemen menggunakan AC split.
Ada tiga hal utama yang membuat sistem VRV hemat energi : - Energi penyerapan panas yang lebih rendah - Mencegah kapasitas yang berlebihan - Efiensi tinggi pada beban sebagian. Kelebihan VRV dibanding AC yang Lain yaitu: - Hemat energi - Kontrol kapasitas yang linear dan presisi - Perencanaan/pemasangan/perawatan mudah dan hemat - Kontrol individu dan atau terpusat - Hemat energi - Hemat biaya operasional - Kontrol temperatur presisi
Gambar – 3b : Penerapan AC VRV (Tri Endangsih,ST,Penerapan Hemat Energi Pada Kenyamanan Bangunanan)
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
24
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
Pencahayaan Alami
Penggunaan ventilasi alami atau pencahayaan alami akan diperoleh penghematan biaya energi yang harus kita keluarkan.
Mbf Tower
Menara UmnoGeorge Town, Malaysia
Dinding keseluruhan bangunan dilindungi Olehpenghalang (sunshade) atau kanopi dan penghijauan .
Dinding utara dilindungi curtain wall glazing, dinding timur dan barat dilindungi Sunshade dan pada dinding selatan sebagai area service core
Gambar – 4 : Penerapan Sunshide & Kanopy (T.R Hamzah & Yeang,ecology of the sky)
Orientasi bukaan bangunan yang baik untuk mendapatkan pencahayaan alami mengarah ke utara dan selatan karena radiasi matahari rendah dan untuk mengatur cahaya matahari dengan radiasinya yang menimbulkan panas pada ruangan bisa menggunakan penahan panas / shading yang berfungsi sebagai sirip penahan panas. Sinar yang masuk kedalam ruang lebih sedikit , yang dapat disesuaikan dengan standar minimal kebutuhan kekuatan cahaya untuk ruang yang bersangkutan,selain dengan shading bias dengan penghijauan atau tanaman yang bias menahan atau menghalau silau sinar matahari dan untuk mengatur aliran udara.
Penghijauan Vertikal
Penghijauan vertikal adalah usaha penghijauan pada bangunan tinggi. Hal tersebut berhubungan dengan penanaman dan vegetasi, serta komponen-komponen ekosistem utama lainnya dalam bangunan tinggi. Hal ini menghadirkan iklim mikro pada fasade bangunan,digunakan sebagai pemecah angin pada skycourts, penyerap polusi karbondioksida dan
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
25
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
karbonmonoksida untuk menggantinya dengan oksigen melalui fotosintesa. 20
(
20
.Ken Yeang, The Skyscraper Bioclimatically Considered,Academy Editions,London,1996 hal 99 )
MBf Tower
Elephant and Castle Eco-Tower
Dinding sekeliling bangunan dilindungi
dinding atau fasade bangunan ini di
Oleh penghalang (sunshide) dan penghijauan
kelilingi penghijauna diantaranya
Setiap Lantai
skycourt,balkon yang merupakan
Gambar – 5 : Penerapan Sunshide & Penghijauan
taman unit apartemen di bagian atap
(T.R Hamzah & Yeang,ecology of the sky)
Penghijauan atau pertamanan didalam bangunan dibutuhkan untuk menurunkan suhu setempat dan mengurangi kelembaban udara. Selain itu penghijauan dalam bangunan juga bisa menambah daya tarik bangunan juga
menggambarkan
bangunan
tersebut
menyatu
dengan
alam.Penghijauan tersebut dapat pula dimanfaatkan untuk mengurangi atau menghalangi aliran udara yang besar juga sebagai buffer pada dinding yang memiliki tingkat kebisingan yang tinggi. Keuntungan dari penghijauan pada fasade bangunan :
mempunyai nilai estetika untuk pengguna bangunan dan menghasilkan produktifitas kerja yang tinggi.
Memperlunak fasade bangunan.
Melindungi ruang dalam dan dinding luar bangunan
Meminimalkan radiasi panas pantulan sinar matahari dan kaca ke dalam bangunan.
Menyerap CO2 dan CO dari polusi udara dan memberikan O2 melalui fotosintesis.
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
26
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
Menghalangi
pandangan
dan
menyerap
suara
terutama pada skycourt. 3.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi perancangan Bio-Climatic Berikut ini Faktor-faktor yang mempengaruhi perancangan BioClimatic : 21 (
21
.BangunanTropis,Dr.Ing.George Lippsmeir,Erlangga.Jakarta.1994.hal 101 )
a. Orientasi bangunan, untuk fasade utara dan selatan menerima lebih sedikit panas dibanding fasade barat dan timur. Maka bukaanbukaan lebar harus lah pada sisi utara dan selatan. Salah satu prinsip desain Bioclimatic adalah bahwa orientasi bukaan pada bangunan seyogyanya berada pada akses utara-selatan. 22 (
22
.The Green Skycrapper.Ken Yeang.New York.1999 )
Gambar – 1 : Tabel : Faktor Radiasi Matahari ( SF, W/M2 ) Orientasi
U
TL
T
Te
S
BD
B
BL
130
113
112
97
87
176
243
211
Ada tiga faktor utama yang menentukan bagi perletakan bangunan yang tepat : - Radiasi matahari dan tindakan perlindungan - Arah dan kekuatan angin - Topografi b. Vegetasi, vegetasi dapat menghasilkan pengaruh yang berbeda terhadap iklim pada daerah kering dan daerah lembab. Vegetasi / pertamanan yang terencana dapat mempengaruhi, arah dan kekuatan angin,
menyimpan
air,
menurunkan
temperatur,
menyamakan
perbedaan temperatur, meredam kebisingan dan panas matahari. 23 (
23
.BangunanTropis,Dr.Ing.George Lippsmeir,Erlangga.Jakarta.1994.hal 116 )
c. Perlindungan matahari, Umumnya elemen bangunan diperlukan untuk pelindung dari matahari. Elemen horizontal yang menonjol sangat efektif untuk fasade utara dan selatan, sedangkan
elemen vertikal
efektif
untuk matahari rendah yaitu untuk fasade timur dan barat. Pemasangan pelindung matahari harus ditempatkan diluar bangunan / didepan kaca . d. Ventilasi silang, untuk daerak tropis-basah, posisi bangunan yang Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
27
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
melintang terhadap arah angin utama lebih penting dibandingkan dengan perlindungan
terhadap radiasi matahari. Orientasi terbaik
adalah posisi yang memungkinkan terjadinya ventilasi silang e. Pemilihan material sebagai kulit bangunan, biasanya untuk bahanbahan yang memiliki massa jenis yang berat. Ketika angin menerpa kulit bangunan, sebagian darinya akan masuk melalui pori-pori kulit bangunan, karena kulit bangunan memiliki massa jenis yang berat maka udara dingin yang masuk
akan semakin lama keluar karena pori-
porinya kecil, sehingga udara dingin akan semakin lama tersimpan dalam kulit bangunan. Terutama udara dingin malam hari yang diserap dan disimpan yang kemudian akan dikeluarkan pada siang hari, seperti batu granit dan marmer.
Gambar – 6 : Pengarug Radiasi Matahari Terhadap Bahan Bangunan (Puslitbangkum 2005)
Aturan desain penutup luar bangunan. a. Efesiensi energi maksudnya adalah kulit bangunan harus dapat mengurangi pemakaian energi. b. Penyediaan of sentral daylight untuk mengurangi radiasi matahari langsung. c. Meminimalkan penembusan udara dan kondensasi. d. Penyediaan pemilihan warna,tekstur dan finising. e. Dilengkapi dengan peralatan pembersih jendela otomatis. f. Dapat mengakomodasikan pergerakan bangunan. g. Meminimalkan beban pada rangka struktur. h. Meminimalkan perlengkapan maintenance
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
28
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
3.6 Studi Banding 3.6.1 Apartemen Royal Mediterania Garden Besaran/ Fasilitas Unit Apartemen
Uraian
Type Studio = luas 27 m2 Fasilitas : 1 unit Kamar Tidur/Studio Pantry, Toilet dan Kamar Mandi Balkon
Type 1BR = luas 38 m2 Fasilitas : 1 unit Kamar Tidur Ruang Keluarga Ruang Makan Pantry, Toilet dan Kamar Mandi Balkon
Type 2BR = luas 62 m2 Fasilitas : 2 unit Kamar Tidur Ruang Keluarga Ruang Makan Pantry, Toilet dan Kamar Mandi Kamar pembantu dan toilet 2 Balkon
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
29
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
Type 3BR = luas 130 m2 Fasilitas : 3 unit Kamar Tidur Ruang Keluarga Ruang Makan Pantry, Toilet dan Kamar Mandi Kamar pembantu dan toilet 2 Balkon
Gambar – 7a : Keyplan site (Standar Proyek RMG3)
Gambar – 7b : Tampak Bangunan (Standar Proyek RMG3)
Lokasi apartemen yang strategis, berada di kawasan Super Blok Agung PodoMoro Group yang letaknya di Jalan S.Parman berada di jantungnya kota Jakarta Barat,fasilitas fasilitas pendukung yang beraada di kawasan ini di antaranya : 1. Kawan pusat perbelanjaan seperti Mall Taman Anggrek,Central Park.Mall Citra Land,Dll 2. Pusat
pendidikan
atau
sekolah/universitas
seperti
Tri
Sakti,Ukrida,Untar,BPK Penabur,Dll 3. Pusat kesehatan seperti :Rumah sakit Darmais,Harapan Kita,Siloam,Dll
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
30
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
Untuk
fasilitas yang tersedia di bangunan ini diantaranya ruko,mini
market,sekolah,ruang kantor ,tempat bermain anak,dll.untuk unit unit hunian memiliki ± 30 lantai dengan berbagai type.
Denah Lantai Dasar
Denah Tipikal s/d 32
Denah Roof/Atap
Gambar – 7c : Denah Lantai (Standar Proyek RMG3)
Sitem pemasangan kulit bangunan atau fasade memakai sistem free case dimana dinding dindingnya sudah di pabrikasi di pabrik dan tinggal pasang dan untuk Sistem struktur yang digunakan pada bangunan ini menggunakan sistem plat and slab dengan memiliki core inti yang terdiri dari Sirkulasi Lift, Shaft Mekanikal Elektrikal, Tangga Kebakaran, Ruang AHU. Main Lobby
Club House
Gambar – 7d : Fasilitas Penunjang (Standar Proyek RMG3)
Apartemen dan Mal Taman Anggrek
Konsep yang coba ditawarkan dari gambar tersebut berupa fasilitas pusat perbelanjaan ‘’ Mal Taman Anggrek ‘’ dengan metode mixed used dengan apartemen, pengaturan zona peralihan pada lantai podium sebagai pembatas dari area private dan area komersial.
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
31
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
Gambar – 8 : Denah Bangunanan (Upload Internet)
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
32