APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
BAB 3 TINJAUAN KHUSUS 3.1. PENGERTIAN TEMA Tema yang dipilih dalam proyek ini adalah “Arsitektur Hijau”, untuk mendukung rancangan Apartemen. Pemilihan tema tersebut dikarenakan iklim di Jakarta yang panas disebabkan kurangnya penghijauan, tingkat polusi yang tinggi serta efek dari pemanasan Global yang kita rasakan dampaknya. Suatu lingkungan hijau sangat berfungsi untuk kebutuhan manusia yang tinggal didalamnya. Lingkungan hijau dapat memelihara kesehatan, meningkatkan kreatifitas dengan lingkungan yang selalu segar dan nyaman. Suatu bangunan hijau sering diuraikan sebagai komponen fungsional yang memperkecil dampak lingkungan negatif, disekitarnya dan memberikan pengertian kepada manusia untuk menjadikan energy yang tidak terkendali menjadi bahan yang tepat guna dan produk yang bermanfaat dalam suatu bangunan. Dalam sejarah tahun 1980 – 1990 pada masa itu terjadi pengungkapan tentang fenomena kerusakan pada planet bumi dan atmosfer yang akan terus berlanjut. Jurnal saintifik (1985) memberitahukan bahwa terjadi lobang yang sangat besar pada lapisan “Ozon” yang terletak diatas antartika yang popular disebut fenomena Ozone Depletion (Pelobangan Ozon). Fenomena ini terjadi akibat dari gas CFC ( Chloro Fluoro Carbon ) terletak di atmosfer yang dikawatirkan akan terus menerus akan terjadi, apabila tidak ada usaha dan langkah-langkah pencegahan yang serius. Pada tahun 1988 ahli-ahli klimatologi berpendapat dan sepakat bahwa suatu problem nyata telah terjadi. Dari pengukuran di volcano Hawai, dipastikan telah terjadi adanya peningkatan “suhu bumi” yang terus berlangsung, sehingga menimbulkan peningkatan temperatur global yang akan mempengaruhi pola iklim dan kerusakan yang serius pada bumi. Gejala yang dikenal dengan istilah Global warning Effect ini merupakan akibat dari peningkatan polusi udara yang berasal dari industry manifaktur, transportasi, bangunan yang menggunakan energy secara besar- besaran pada semua sektor untuk menunjang kehidupan modern umat manusia. Mengingat 50% konsumsi energy fosil dunia adalah berhubungan dengan kebutuhan energy bangunan, berarti 50% gas buang carbon dioksida yang menimbulkan kontaminasi udara, atau 25% dari seluruh gas green house berasal dari bangunan . Keprihatinan ini mendorong timbulnya pemikiran baru dalam perancangan arsitektur yang kemudian dikenal sebagai arsitektur hijau
SUHARDI – NIM.41205120010
12
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
Arsitektur hijau merupakaan konsep yang sangat diharapkan kepada mereka yang betul-betul percaya bahwa bumi adalah suatu tempat komunitas yang sangat berharga, gaya hidup yang ramah lingkungan, memusatkan perhatian untuk hidup menjadi sehat, memperbaiki kehidupan tempat tinggal manusia, dan menyelaraskan lingkungan. Penyatuan antara bangunan dan taman-taman (landscape) serta pepohonan yang rindang dalam konsep arsitektur” hijau” akan memiliki beberapa keuntungan bagi bangunan itu sendiri , lingkungan sekitar, dan skala kota secara keseluruhan. Dengan banyaknya ruang-ruang terbuka didalam suatu bangunan, maka setiap bangunan yang dibangun berdasarkan konsep arsitektur hijau, dipastikan dapat mengurangi krisis energy listrik, BBM dan krisis kualitas lingkungan sekitar. 3.1.1. Definisi Arsitektur Hijau4
Apakah “Arsitektur Hijau/Green Building”? -
Terintegrasi dengan alam
-
Memperhatikan ekosistem lokal dengan perencanaan jangka panjang
-
Produk dari tindakan manusia dengan mempertimbangkan kualitas lingkungan baik fisik maupun social
3.1.2
-
Memenuhi criteria benchmark
-
Menyelamatkan energi sekaligus memenuhi kebutuhan
Dasar-dasar Arsitektur Hijau 5
Menurut Brenda dan Robert Vale, Arsitektur Hijau menerapkan 6 prinsip dasar dalam perencanaan arsitektur hijau yaitu :
1. Conserving Energy (Konservasi Energi) Bangunan dibangun dengan meminimalkan kebutuhan bahan bakar untuk mendukung kinerjanya.
2. Working with Climate (Bekerjasama dengan Iklim) Bangunan dirancang untuk sesuai dengan iklim dan energi alam. Dengan menyesuaikan iklim energi akan dapat dihemat.
4 5
Energy-Efficient Architecture “Paradigma dan Manifestasi Arsitektur Hijau”, Jimmy Priatman Brenda & Robert Vale, Green Architecture – Design for Sustainable Future, Thames & Hudson, London, 1991
SUHARDI – NIM.41205120010
13
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
3. Minimizing New Resources Suatu massa bangunan di desain sehingga meminimalkan kebutuhan sumber-sumber daya alam yang baru sehingga kelangsungan sumber-sumber daya alam tersebut dapat digunakan untuk generasi selanjutnya. Sebisa mungkin menggunakan bahan yang sudah ada dan tidak perlu menciptakan yang baru.
4. Respect for Site (Perduli terhadap Lingkungan) Suatu bangunan akan ‘ringan menyentuh bumi’, suatu bangunan yang memboroskan energi, membuat polusi, dan asing dengan penggunanya tidak ‘ringan menyentuh bumi’. Hal ini juga berhubungan dengan material untuk membangun.
5. Respect for User (Perduli terhadap Lingkungan) Suatu Green Architecture mengenali kebutuhan semua orang yang berhubungan dengannya.
6. Holism (Menyeluruh) Semua prinsip-prinsip perlu disatukan dengan pendekatan menyeluruh pada unsur liungkungan buatan, walaupun tidaklah mudah untuk menyatukannya. Suatu nilai penting dari bangunan bukanlah kemampuannya memecahkan semua masalah, tetapi menunjukkan suatu jalan dalam memecahkan suatu masalah.
3.1.3
Manfaat Arsitektur Hijau
Arsitektur hijau dapat menghemat penggunaan energi.
Dapat membantu dan menciptakan suasana tenang, nyaman dan sehat karena bangunan mempunyai kesan alami.
Menjaga kesehatan penghuni baik yang berada di dalam/luar bangunan sebab mereka berada dilingkungan yang hijau.
SUHARDI – NIM.41205120010
14
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
3.2. STUDI BANDING TERHADAP TEMA SEJENIS 3.2.1 Elephant & Castle Eco- Towers Nama Proyek
: Elephant & Castle Eco-Towers (Residential)
Arsitek
: Ken Yeang Areas Tower #1: Total gross area: 276,304 sq.ft. Total nett area: 232,095 sq.ft. Total area lansekap & sirkulasi:44,209 sq.ft.
Areas Tower #2&3: Total gross area: 95,765 sq.ft. Total nett area: 79,485 sq.ft. Total area lansekap & sirkulasi:16,280 sq.ft. Location: Elephant & Castle, London Jumalah Lantai : Tower #1 - 35 Lantai Tower #2&3 - 12 lantai
Date Start: 2000 (Design) Completion Date: -
Client: Southwark Land Regeneration Pl
Eco-Tower berada di pusat pengembangan Elephant & Castle di kota London. Perancangnya adalah Kenneth Yeang, seorang arsitek berwarga negara Malaysia yang selalu mengusung Arsitektur Berwawasan Lingkungan pada setiap desainnya. Walaupun secara implementasi sangat sulit untuk diwujudkan namun ide dasar Eco-Tower ini menjadi kajian yang sangat menarik dan telah dikembangkan pada desain yang lebih realistis untuk dibangun.
SUHARDI – NIM.41205120010
15
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
6rfds Prinsip Desain
Prinsip Desain : - Dirancang untuk memaksimalkan cahaya matahari - Mudah perawatan - Penerapan taman untuk sirkulasi udara yang ideal - Sistem keamanan berteknologi tinggi - Adanya ruang komunal di dalam bangunan maupun di luar bangunan untuk bersosialisasi - Penggunaan material yang hemat energi dan berasal dari bahan yang mampu didaur ulang Fasilitas : - Unit residential bersekuriti tinggi - Fasilitas kesehatan yang terintegrasi di dalam bangunan - Ruang-ruang terbuka hijau dan Taman - Retail - Pusat Hiburan - Ruang komunal - Taman di penthouse sebagai ruang public Pendekatan Desain : - Selaras dengan lingkungan - Ekonomis dengan pemanfaatan lahan untuk bangunan yang lebih sedikit daripada taman - Material yang dapat didaur ulang - Memaksimalkan energi alam - Lansekap vertikal - Penyimpanan energi panas untuk persiapan di musim dingin - Sistem pengolahan limbah serta sumber air bersih yang diolah dari air huja
SUHARDI – NIM.41205120010
16
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
3.2.2 Seg Apartement Tower, Austria
Nama
: SEG APARTMENT
Lokasi
: Wina, Austria
Luas lahan
: 3149 m2
Luas Bangunan : 13702 m2 Jumlah Lantai
: 25 lantai – 60 meter
Architect : COOP HIMMELB(L)AU - Wolf D. Prix, Helmut Swiczinsky & Michael Holzer
Sampai pergantian abad 21, bangunan pencakar langit sangatlah langka ditemukan di Wina, Austria. Hal ini dikarenakan
peraturan
lokal
yang
tidak
memperkenankan bangunan memiliki ketinggian lebih dari 20 meter.
Karenanya, ketika ide untuk membangun gedung pencakar langit ini muncul, menjadi perhatian yang luar biasa bagi berbagai kalangan di Wina. Apalagi warga setempat meyakini bahwa rumah haruslah dekat dengan tanah, bahkan memiliki kebun yang luas. Dari konteks tersebut, SEG Tower dirancang dengan konsep arsitektur hijau. Ide utamanya adalah dengan menyusun dua buah rumah secara vertikal sehingga terdapat ruangan besar pada pertemuannya. Ruangan besar inilah yang disebut sebagai ’sky lobby’ – lobby langit. ’Sky lobby’ ini digunakan sebagai ruang komunal, playground, cafe dan dek matahari.
Ide lainnya adalah yang disebut sebagai ’climate facade’ yang melengkapi bangunan ini dengan sistem kontrol ’passive solar climate’ yang efektif.
SUHARDI – NIM.41205120010
17
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
Ini merupakan facade yang canggih dan pintar terintegrasi dengan ’air box’ – box udara yang terdapat di bagian atap bangunan serta core sirkulasi yang dapat mendinginkan apartemen di musim panas dan menghangatkan suhu ruangan di musim dingin. Sistem yang terkalkulasi dengan baik ini menawarkan kenyamanan di segala musim serta meminimalisasi ’cost’ selama musim panas. Apartemen ini juga dilengkapi dengan penghijauan di dalam bangunan. Facade kaca yang digunakan juga memberi jarak pandang yang luas ke seluruh penjuru kota. Semua unit apartemen yang memiliki luasan 55m2 sampai 130m2 berkonsep loft dengan layout terbuka, tanpa dinding masif. Konsep tersebut memungkinkan layout yang fleksibel di setiap unitnya. Dari bentuk bangunannya, tergambar bahwa tidak ada yang tipikal dari setiap lantainya.
3.3. STUDI BANDING TERHADAP PROYEK SEJENIS (APARTEMEN) 3.3.1 Apartemen Darmawangsa “ Eminence Darmawangsa” Lokasi : Jl. Darmawangsa X Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Tinjauan lokasi : Tapak berada di jantung wilayah Kebayoran Baru yang merupakan pusat yang eksklusif dan daerah ini adalah tempat yang disediakan oleh negara untuk pejabat Kepolisian Republik Indonesia dan pejabat negara yang lain pada mulanya. Dilihat dari peruntukan wilayah, Jakarta Selatan merupakan daerah resapan air yang KDB nya rata-rata hanya 20% maka dengan pengamatan pada site plan dari pengembang, sudah sesuai dengan penetapan peruntukan yang dikeluarkan oleh pemerintah DKI Jakarta.
Apartemen Darmawangsa “ Eminence Darmawangsa” Lokasi : Jl. Darma wangsa X Kebayoran Baru Jakarta Selatan. KDB
: 20 %
KLB
:
6
Ketinggian : 24 Lantai
SUHARDI – NIM.41205120010
18
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
Unit-unit yang tersedia di apartemen ini antara lain : Type A - Unit 2 Kamar Tidur
Type A dengan luas lantai 58M2 terdiri dari satu kamar mandi untuk 2 kamar tidur, dapur, ruang makan menjadi satu dengan ruang keluarga dan terdapat teras dilengkapi tanaman hijau. Jalur instalasi pipa gas, air bersih, air panas, air buangan, dan air kotor WC melalui Shaft yang diletakkan diantara Kamar mandi dan dapur. Type A1 memiliki fasilitas yang sama dengan Type A hanya saja memiliki luas lantai 60M2 ( lebih besar 2 M2 )
Type B - Unit 3 Kamar Tidur + 1 kamar Pelayan Type B memiliki luas lantai 84M2 terdiri dari satu kamar tidur utama lengkap dengan kamar mandi tersendiri dan satu kamar mandi untuk 2 kamar tidur anak, kamar pembantu & kamar mandi, dapur, ruang makan menjadi
satu dengan
ruang keluarga, terdapat teras dilengkapi tanaman hijau disampingnya terdapat tempat outdoor unit AC. Jalur instalasi pipa gas, air bersih, air panas, air buangan, dan air kotor WC melalui Shaft yang diletakkan diantara Kamar mandi dan dapur.
Type B1 memiliki fasilitas yang sama dengan Type B hanya saja memiliki luas lantai 86M2 ( lebih besar 2 M2 ) Type B3 memiliki fasilitas yang sama dengan Type B1 hanya saja memiliki luas lantai 100M2 ( lebih besar 14M2 )
SUHARDI – NIM.41205120010
19
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
Type C - Unit 3 KamarTidur + 1 Kamar tidur Pelayan Type C memiliki luas lantai 115M2 terdiri dari satu kamar tidur utama lengkap dengan kamar mandi tersendiri dan satu kamar mandi untuk 2 kamar tidur anak, kamar pembantu & kamar mandi, dapur, pantry, ruang makan menjadi satu dengan ruang keluarga, terdapat teras dilengkapi tanaman hijau disampingnya terdapat tempat outdoor unit AC. Jalur instalasi pipa gas, air bersih, air panas, air buangan, dan air kotor WC melalui shaft yang diletakkan diantara kedua kamar mandi. Perletakan utility yang mengelompok dan satu areal yang lurus ini akan memberikan kemudahan baik pemasangan maupun maintenance dari Instalasinya.
Type D - Unit 4 KamarTidur + 1 Kamar tidur Pelayan
Type D memiliki luas lantai 140,00 M2 terdiri dari satu kamar tidur utama, kamar tidur tamu lengkap dengan kamar mandi tersendiri dan satu kamar mandi untuk 2 kamar tidur anak, kamar pembantu & kamar mandi, dapur, pantry, ruang makan menjadi satu dengan ruang keluarga, terdapat teras dilengkapi tanaman hijau disampingnya terdapat tempat outdoor unit AC,dan mempuyai teras pembantu yang dapat berfungsi tempat jemur. Jalur instalasi pipa gas, air bersih, air panas, air buangan, dan air kotor wc melalui shaft yang diletakkan diantara kedua kamar mandi. Perletakan utility yang mengelompok dan satu areal yang lurus ini akan memberikan kemudahan baik pemasangan maupun maintenance dari Instalasinya
SUHARDI – NIM.41205120010
20
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
Tabel 1. Tabel Distribusi Unit Apartemen ”Eminence” - Dharmawangsa
3.3.2 FX SUDIRMAN PLACE - JAKARTA
Terletak disudut Jl.Jend. Sudirman dan Jl Pintu Gelora satu.Memiliki 42 lantai terdiri dari 9 lantai shopping center, 33 lantai apartmen dan 8 lantai perkantoran.Fasilitas basement 4 lantai menampung 1800 parkir mobil.Tampak bangunan
ditampilkan Modern pada
ini.Dengan
memperpadukan
antara aluminium, stainless
steel yang
memiliki kesan futuristik dan curtain wall glass
sebagai
cladding
Bangunan.Penghormatan
exterior
terhadap
sudut
jalan diwujudkan dalam bentuk silindris pada sudut bangunan yang menjadi Vokal point,dan
menjadi
main
entrance
dari
Shopping Center berada.
SUHARDI – NIM.41205120010
21
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
Untuk menghindari kemacetan Jl.Jend. Sudirman sirkulasi kendaraan untuk masuk ke bangunan Shopping center ini masuk melalui Jl.Pintu Gelora satu. Drop of berada di sudut kedua jalan ini.Pemanfaatan lahan maksimal dan tidak melupakan keberadaan Landscape yang berfungsi menetralisir polusi udara yang diakibatkan padatnya kendaraan dari kedua jalan ini. Lokasi menempati tanah Gelora Bung karno, dan seluruh bangunan dibangun bekerja sama antara pengembang dengan Badan Pengelola Gelora Bung Karno dan dikelola oleh Koni.
KONSEP DENAH APARTEMEN View keempat arah yaitu arah utara, timur, selatan, dan barat dimanfaatkan seluruhnya untuk ruangan ruangan unit apartemen dari Low zone, Middle zone dan High zone. Adapun fasilitas sirkulasi vertikal dan horisontal ditempatkan ditengah tengah agar pencapaian ke masing masing unit apartemen sangat mudah, daerah ini lazim disebut Core .
SUHARDI – NIM.41205120010
22
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
Core berfungsi sebagai pusat Utilitas terdiri dari tangga kebakaran, shaf mechanikal & elektrikal , shaft lift orang 2 buah dan lift barang/emergency lift berfungsi keadaan darurat/penghuni.khusus unit apartemen yang viewnya ke Jl.Jend.Sudirman yang mempunjai luasan besar tersedia lift kusus yang dapat dimanfaatkan 2 unit apartemen
Unit Type A luas 130m2 terdiri kamar tidur utama, 2 kamar tidur, masing2 mempunyai k.mandi, r.duduk, r.makan & pantry. Unit Type B luas 92m2 terdiri kamar tidur utama, 2 kamar tidur, masing2 mempunyai k.mandi, r.duduk, r.makan & pantry. Unit Type C luas 218m2 terdiri kamar tidur utama,2 kamar tidur, masing2 mempunyai k.mandi, r.duduk, r.makan & pantry, dan mempunyai lift sendiri. Unit Type G luas 68m2 terdiri 2 kamar tidur mempunyai 1 k.mandi, r.duduk, r.makan & pantry, dan mempunyai lift sendiri.
Unit Type F luas 92m2 terdiri 2 kamar tidur mempunya 1k.mandi, r.duduk, r.makan & pantry. Unit Type E luas 92m2 terdiri kamar tidur utama, 2 kamar tidur, masing2 mempunyai k.mandi, r.duduk, r.makan & pantry.
SUHARDI – NIM.41205120010
23
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
Unit Type H luas 70m2 terdiri, 2 kamar tidur, mempunyai 1 k.mandi, r.duduk, r.makan & pantry. Unit Type D luas 218m2 terdiri kamar tidur utama, 2 kamar tidur, masing2 mempunyai k.mandi, r.duduk, r.makan & pantry, dan mempunyai lift sendiri.
SUHARDI – NIM.41205120010
24
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
3.4. KESIMPULAN STUDI BANDING
3.4.1. Kesimpulan Studi Banding terhadap Judul Dari studi banding kami dapat menyimpulkan bahwa : -
Lokasi proyek sangat menentukan nilai harga per unit, dan calon penghuni.
-
Sekat –sekat ruang yang simpel, menjadikan kesan ruang menjadi luas.
-
Penempatan fungsi ruang dan utilitas yang baik, mempermudah perawatan.
-
Bukaan jendela kamar yang lebar, agar energi alam seperti sinar matahari, udara segar dapat masuk ke ruangan, dengan optimal sehingga penggunaan energi buatan dapat dikurangi, terutama pemakaian energi AC.
-
Pemilihan type fixtures kamar mandi yang hemat air.
3.4.2. Kesimpulan Studi Banding terhadap Tema Dari studi banding yang berkaitan dengan tema arsitektur hijau yang telah dijelaskan tersebut, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Bentuk fasade atau selubung bangunan hanya diupayakan fungsional, dengan memperhatikan cara-cara dalam memecahkan permasalahan terhadap iklim luar.
Penghijauan atau taman didalam bangunan dibutuhkan untuk menurunkan suhu setempat dan mengurangi kelembaban udara.
Didalam arsitektur hijau, bentuk bangunan tidak terlalu berpengaruh, namun lebih ditekankan pada penghematan energi buatan, dapat memanfaatkan energi yang ada pada lingkungan ( seperti aliran angin untuk pengudaraan dan sinar matahari untuk penerangan ) seoptimal mungkin untuk bangunan.
Untuk membentuk identitas arsitektur hijau, ruang-ruang dalam diusahakan terdapat bukaan-bukaan yang cukup, selain memberikan kesan luas, juga dituntut mampu mengolah ruang luar dapat terintegrasi antara tema bangunan tersebut.
Penggunaan bahan material yang ramah lingkungan atau dengan mengeksposnya sebagai langkah awal memasukan unsur alam kedalam bangunan.
SUHARDI – NIM.41205120010
25
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
3.5.
KAITAN TEMA ”ARSITEKTUR HIJAU” DENGAN JUDUL Pencarian bentuk harus sesuai dengan fungsi hunian. pemanfaatan energi alam
semaksimal mungkin diterapkan, tanpa banyak menggunakan energi buatan (listrik), tetapi mengutamakan terjadi ”cross ventilation” pada setiap ruangan.
Alasan memilih tema Arsitektur Hijau adalah : -
Memberikan suasana yang nyaman, sejuk dan aman untuk penghuni, dengan mengoptimalkan alam sekitar bangunan yang tidak dipunyai apartemen lain.
-
Memelihara / menjadikan lingkungan disekitar bangunan udara menjadi lebih baik dari sebelumnya, sehingga bermanfaat untuk kesehatan masyarakat.
-
Membantu mengurangi krisis energi akibat pemanasan global yang mengakibatkan udara sangat panas sehingga kenyamanan menjadi mahal.
- Bangunan apartemen di Jakarta belum ada yang ber tema Arsitektur Hijau.
SUHARDI – NIM.41205120010
26