26
BAB III PEMBAHASAN
A. Analisis Perbaikan 1. Perawatan dan Perbaikan Tujuan dilakukannya kegiatan perawatan (maintenance) adalah sebagai berikut: a. Memungkinkan tercapainya mutu produk dan kepuasan pelanggan melalui penyesuaian, pelayanan (service) dan pengoperasian peralatan secara tepat. b. Meminimalkan biaya total produksi yang secara langsung dapat dihubungkan dengan pelayanan dan perbaikan. c. Memperpanjang waktu pakai suatu mesin atau peralatan. d. Meminimumkan frekuensi dan kuatnya gangguan-gangguan terhadap proses operasi. e. Menjaga agar sistem aman dan mencegah berkembangnya gangguan keamanan. f. Meningkatkan kapasitas, produktivitas, dan efisiensi dari sistem yang ada. Perawatan yang dilakukan pada differential Articulated Dump Truck (ADT A 40 E) ini sangat sederhana, yaitu hanya penggantian oli saja berdasarkan hour meter pada manual book. Menurut manual book untuk penggantian oli tersebut dilakukan pada setiap 2000 jam kerja dengan menggunakan oli PERTAMINA RORED SAE 90 dimana unit telah beroprasi dan itu pun juga jika differential tidak mengalami masalah yang megharuskan untuk diperbaiki.
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
27
2. Komponen middle Articulated Dump Truck (ADT A 40 E).
Gambar 3.1 Konstruksi Sistem Middle Differential (Sumber: Service Information PROSIS VOLVO.CE ) Nama komponen middle differential: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Differential housing Screw Washer Part plate Nut Retaining ring Lock waser Companion flange Sealing ring Sealing ring
21. Neddle baering 22. Retaining ring 23. Cover 24. O-ring 25. Bolt 26. Nut 27. Waser 28. Bearing 29. Spacer 30. Gear 41. Srew
11. Cage 12. Screw 13. Shim 14. O-ring 15. Roller bearing 16. Shaft 17. Bearing 18. dog clut 19. Washer 20. Retaining ring 31. Spacer sleeve 32. Shim 33. Bearing 34. Drive gear set 35. Adjusting ring 36. Spit pin 37. Pin 38. Roller bearing 39. Roller bearing 40. Screw 51. Retairing ring
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
28
42. Differentian housing 43. Differentian housing 44. Thrust washer 45. Differential side gear 46. Thrus washer 47. Differential pinion set 48. Spider 49. Companion flange 50. washer
52. Screw 53. Lock nut 54. Dog cluth 55. Cluth 56. Induction sensor 57. O-ring 58. Braket 59. Flange screw 60. Plug 61. washer
3. Disassembling a. Meletakan differential pada stand. Lalu memutar final drive sehingga crown wheel menghadap ke atas.
Gambar 3.2 differential middle (Sumber: Dokumentasi pribadi Intraco Penta cab. Samarinda ) b. Melepas pin yang ada pada bearing cap dengan menggunakan palu plastik.
Gambar 3.3 Melepas pin pada bearing cap. (Sumber: Dokumentasi pribadi Intraco Penta cab. Samarinda ) c. Melepas lock ring, wahsher, dan drive flange dengan menggunakan snap ring.
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
29
Gambar 3.4 Melepas lock ring, wahsher, dan drive flange. (Sumber: Dokumentasi pribadi Intraco Penta cab. Samarinda) d. Melepas pin dengan menggunakan palu dan melelpas dog clutch pada shift fork dan melepas dog clutch. diff. Lock (6x6).
Gambar 3.5 Melepas pin dan dog clutch (inter wheel) (Sumber: Service Information PROSIS VOLVO.CE) e. Setelah itu membuka casing dengan menggunakan kunci 8 ring, lalu melepas piston dan rod.
Gambar 3.6 Membuka casing, lalu melepas piston dan rod (Sumber: Dokumentasi pribadi Intraco Penta cab. Samarinda ) f. Melepas shift fork dan spring bagian atas dengan menarik spring dengan menggunakan obeng(-).
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
30
Gambar 3.7 Melepas shift fork, dan spring. (Service Information PROSIS VOLVO.CE) g. Melepas adusting ring dengan mengunakan special tool.
Gambar 3.8 Melepas adjusting ring (Sumber: Dokumentasi pribadi Intraco Penta cab. Samarinda) h. Melepas baut pada bearing cap dengan menggunakan kunci socket 22.
Gambar 3.9 Melepas baut pada bearing cap (Sumber: Dokumentasi pribadi Intraco Penta cab. Samarinda ) i. Mengangkat diff. Housing dengan pipa dan belt dengan menggunakan crane dan meletakan pada stand. Lalu membuka baut pada diff. Housing dan lakukan pemeriksaan.
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
31
Gambar 3.10 Memasang pipa dan belt pada diff. housing. (Sumber: Dokumentasi pribadi Intraco Penta cab. Samarinda ) j. Melepas pin dengan menggunakan tank . dan melepas shift fork dan dog clutct inter axle longitudinal diff. Lock.
Gambar 3.11 Melepas pin dan dog clutct longitudinal (Sumber: Service Information PROSIS VOLVO.CE) k. Melepas cover diff. Lock longitudinal piston dan rod pada drive housing.
Gambar 3.12 Melepas cover diff. Lock longitudinal, piston dan rod (Sumber: Service Information PROSIS VOLVO.CE)
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
32
l. Melepas spring dan shift fork bagian bawah, menarik spring yang ada didalam untuk melepas shift fork.
. Gambar 3.13 Melepas spring dan shift fork (Sumber: Service Information PROSIS VOLVO.CE) m. Memutar final drive sehingga mengarah menghadap ke atas.
Gambar 3.14 Memutar final drive (Sumber: Service Information PROSIS VOLVO.CE) n. Melepas retainer ring, lock washer dan nut pada input shaft dengan menggunakan kunci socket 35.
Gambar 3.15 Melepas retainer ring, lock washer dan nut (Sumber: Service Information PROSIS VOLVO.CE) o. Melepas flange pada input shaft dengan menggunakan hidrolic jack pump.
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
33
Gambar 3.16 Melepas flange pada input shaft (Sumber: Service Information PROSIS VOLVO.CE) p. Setelah flange terbuka lalu, melepas cage dan shim pada final drive.
Gambar 3.17 Melepas cage dan shim (Sumber: Service Information PROSIS VOLVO.CE ) q. Memsang rantai atau belt pada flange untuk mengangkat input shaft. Mengangkat diri poros input dan letakkan di permukaan yang rata. Memeriksa poros input untuk kerusakan dan keausan.
Gambar 3.18 Mengangkat poros input shaft (Sumber: Service Information PROSIS VOLVO.CE) r. Melepas retainer ring, lock washer dan nut hidrolic jaick adapter.
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
34
Gambar 3.19 Melepas retainer ring, lock washer dan nut (Sumber: Service Information PROSIS VOLVO.CE) s. Melepas pinion gear dengan menggunakan hidrolic jaick adapter dan Remove inner spacer sleeve dan outer spacer sleeve.
Gambar 3.20 Melepas pinion gear (Sumber: Dokumentasi pribadi Intraco Penta cab. Samarinda ) t. Mengeluarkan gear pada casing.
Gambar 3.21 Melepas gear pada casing (Sumber: Service Information PROSIS VOLVO.CE ) Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
35
4. Perbaikan Langkah perbaikan yang dilakukan antara front, rear dan middle differential pada prinsip dasarnya sama, hanya untuk middle differential komponennya lebih komplek karena terdapat komponen tambahan yaitu input shaf. Input shaft ini berfungsi sebagai alat pemutus dan penyambung moment dari middle differential ke rear differential dengan putaran yang sama jika diperlukan 6x6 dari 6x4, pada saat unit mengangkut beban berat dan melewati medan yang berat. Mengapa hal ini perlu dilakukan, karena beban yang ada ketika unit sedang loading apalagi beroprasi dimedan yang berlumpur, beban tersebut beban tersebut tertumpu pada middle differential. Oleh arena itu untuk membantu mengurangi resiko beban, maka dibantu dengan rear differential. Rear differential tersebut bersifat idler, artinya kecepatan putaran dan momentnya mengikuti putaran middle differential. Pembongkaran dilakukan bertujuan untuk menganalisa ketika terjadi masalah pada komponen, pemeriksaan bila terpadat serbuk-serbuk besi (gram) akibat terjadinya keausan pada material komponen. Setelah melakukan pembongkaran, analisa terhadap komponen yang mengalami kerusakan pada middle differential adalah sebagai berikut: a. Terjadinya abnormal nois ketika unit sedang beroprasi, analasinya: 1) Bearing pinion gear rusak 2) Bearing input shaft rusak 3) Roller bearing differential housing rusak 4) Backlas clereance berubah. 5) Washer differential gear telah aus
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
36
b. Terjadinya stucking pada middle differential, analisanya: 1) Pinion gear rontok 2) Input shaft rontok 3) Gear rontok 4) Side gear differential rontok 5) Differential housing rusak/jebol c. Komponen lain yang sekaligus diganti ketika over houl differential: 1) Nut 2) Screw 3) Bolt 4) Retaining ring 5) Washer 6) Lock washer 7) Spacer 8) O-ring 9) Spilt pin No 1
2
3
4 5
Angel tightrning
Bolt joint between diiferent ial housing halves. Tightening sequence, see diagram below. Bolted joint between diiferential housing and crown wheel. Teghtening sequence, see diagram belo Bolted joint between bearing cap and bracket Cover for transvere differential lock Bolted joint between bearing carrier and final drive housing
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tightening torques
Tighteni ng angel
Nm
Lbf ft
Degrees (°)
100
74
110-120
100
74
80-90
730±80
590± 59
20±5 85±10
14,5±3.5 62,5±7.5
37
6
Nut for flange
1300±100
7 8 9 10
Cover for pinion shaft Nut for pinion shaft Cover longitudinal differential lock Stop bolt, longitudinal differential lock Stop bolt and lock nut threads, apply thread locker fluid loctite 243 or equivalent Lock nut for crown wheel’s support bolt support bolt, apply thread locker fluid, part no. 1161053 Tabel 3.1 Differential carrier (Sumber: Service Information
55±15 1628±407 20±5
959,5±73, 5 41±11 1201±301 14,5±3.5
65±
48±7
300±30
221±22
11
Pinion shaft, rolling resistance
for tightening torque PROSIS VOLVO.CE )
Reinstalled bearings New bearings
Bearing clearance, input shaft Gear flank (backlash), wheel/pinion
clearence Reinstalled gear kit crown New gear kit
Preload bearing, differential housing Clearance, gear tooth top-gear tooth bottom in dog clutch for differential lock, six wheel drive Max. Permittedpitch on crown wheel’s rear face Distance between crown wheel and support bolt
Nm 3.0-5.3 2.3-7.4 Mm 0.01-0.10 0.20-0.46 0.21-0.45
0.10
0.00830.0177 0.00590.0130 0.004
0.20
0.008
0.15-0.33
0.65-1.14 including pitch rear face Tabel 3.2 Differential carrier specification (Sumber:Service Information PROSIS VOLVO.CE )
5. Assembling a. Memasukan gear pada casing.
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Lb ft 26.55-46.9 20.35-65.5 In 0.00030.0039 0.008-0.018
0.025-0.045 including pitch rear face
38
Gambar 3.22 Memasang gear pada casing (Sumber: Service Information PROSIS VOLVO.CE) b. Menurunkan sapacer dan pinion ke dalam housing, memastikan bahwa pinion yang didorong menyeluruh atas. Memasang
pinion dan gear dengan
menggunakan hidrolic jaick adapter dan memasang inner spacer sleeve dan outer spacer sleeve. Lalu kencangkan baut ke bawah pada pegangan pinion sehingga aman dalam pengepresan ini. jangan melebihi 100 bar (1.450) psi
Gambar 3.23 Memasang pinion dan gear pada casing (Sumber: Service Information PROSIS VOLVO.CE) c. Memasang gear, washer dan nut. mengencangkan hidrolic jack adapter.
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
39
Gambar 3.24 Memasang retainer ring, lock washer dan nut (Sumber: Service Information PROSIS VOLVO.CE) d. Memasang rantai atau belt pada flange untuk mengangkat input shaft. Mengangkat diri poros input dan letakkan difinal drive.
Gambar 3.25 Memasang rantai atau belt pada flange (Sumber: Service Information PROSIS VOLVO.CE) e. Memasang cage dan shim pada final drive.
Gambar 3.26 Memasang cage dan shim (Sumber: Service Information PROSIS VOLVO.CE) f. Memasang drive flange pada input shaft dengan menggunakan hidrolic jack pump. Mengencangkan baut pada drive flange 85±10 nm
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
40
Gambar 3.27 Memasang drive flange (Sumber: Service Information PROSIS VOLVO.CE) g. Memsang retainer ring, lock washer dan nut pada input shaft, dan mengencangkan baut atau nut 1300±100 Nm
Gambar 3.28 Memasang retainer ring, lock washer dan nut (Sumber: Service Information PROSIS VOLVO.CE) h. Memutar final drive sehingga mengarah menghadap ke bawah.
Gambar 3.29 Memutar final drive (Sumber: Service Information PROSIS VOLVO.CE) i. Memasang spring dan shift fork bagian bawah.
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
41
Gambar 3.30 Memasang spring dan shift fork (Sumber: Service Information PROSIS VOLVO.CE) j. Memasnga cover diff. Lock longitudinal, piston dan rod pada drive housing.
Gambar 3.31 Memasang cover diff. Lock (Sumber: Service Information PROSIS VOLVO.CE) k. Memasang dog clutch dan memasukan pin pada shift fork , diff. lock longitudinal.
Gambar 3.32 Memasang dog clutch (Sumber: Service Information PROSIS VOLVO.CE) l. Mengangkat diff. Housing dengan pipa dan belt dengan menggunakan crane dan meletakan pada final drive.
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
42
Gambar 3.33 Mengangkat diff. Housing (Sumber: Dokumentasi pribadi Intraco Penta cab. Samarinda) m. Memasang adjusting ring pada bearing cap.
Gambar 3.34 Memasang baut pada bearing cap (Sumber: Dokumentasi pribadi Intraco Penta cab. Samarinda ) n. Mengencangkan baut pada bearing cap, dan adjusting ring dengan menggunakan multi torque dan torque wrence 730±80 Nm.
Gambar 3.35 Mengencangkan baut bearing cap (Sumber: Dokumentasi pribadi Intraco Penta cab. Samarinda ) 1) Mengukur backlash cleareance
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
43
2) Menempatkan dial indikator disisi drive pada salah satu gigi pada crown wheel. 3) Mendorong dan menarik crown wheel, lalu membacakan posisi luar pada dial indikator, yaitu izin (backlash) perhatikan ukuran nilai dan perhatikan pembersihan gigi sayap di dua tempat lebih. menghitung nilai rata-rata. mencatat nilai rata-rata. 4) Spesifikasi backles pada middle differential adalah 0.20-0.46 mm. 5) Setelah hasil pengukuran nilai yang di dapat adalah 0.23-0.26mm.
Gambar 3.36 Mengukur backlas (Sumber: Dokumentasi pribadi Intraco Penta cab. Samarinda ) o. Mamsang lock ring, wahsher, dan drive flange dengan menggunakan snap ring.
Gambar 3.37 Mamsang lock ring, wahsher, dan drive flange (Sumber: Dokumentasi pribadi Intraco Penta cab. Samarinda) p. Memasang shift fork dan spring inter wheel.
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
44
Gambar 3.38 Mamsang shift fork dan spring (Sumber: Dokumentasi pribadi Intraco Penta cab. Samarinda ) q. Memasukan rod dan piston lalu memasang cover.
Gambar 3.39 Mamsang rod dan piston (Sumber: Dokumentasi pribadi Intraco Penta cab. Samarinda ) r. Memsang dog clutch inter wheel pada shift fork dan memasang pin untuk mengunci adjusting ring agar tidak berubah.
Gambar 3.40 Mamsang dog clutch dan pin. (Sumber: Dokumentasi pribadi Intraco Penta cab. Samarinda ) s. Middle differntial telah selesai di kerjakan, lalu siap dipacking.
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
45
Gambar 3.41 Differential middle (Sumber: Dokumentasi pribadi Intraco Penta cab. Samarinda ) B. Analisis Gangguan 1. Pinion gear Pinion gear berfungsi sebagai penerus gaya putar dari propeller shaft menuju ke bevel gear. Perkaitan gigi dari differential dan akan mempengaruhi besar kecilnya permukaan gesek, dimana permukaan gesek tersebut menentukan besar kecilnya luas bidang yang menjadi bidang kerja. Perkaitan gigi tidak baik atau telah terjadi keausan pada pinion gear, maka ketika kendaraan sedang berjalan akan menimbulkan abnormal nois dan suara tersebut akan terdengar keras ketika kendaraan berjalan lurus. Perkaitan anatara pinion gear dan bevel gear tidak boleh terlalu rapat dan tidak boleh terlalu renggang dan untuk mendapatkan jarak yang tepat, maka anatara pinion gear dan bevel gear harus di setting tepat. a. Penyetelan pinion gear dan bevel gear dengan menggunakan feeler guage: 1) Menggerkan pinion gear kedepan kearah pusat bevel gear. 2) Mengukur celah persinggunggan pinion gear dan bevel gear dengan menggunakan feeler guage sesuai dengan spesifikasi. 3) Back lash terlalu renggang atau terlalu rapat, maka setting adjusting ringnya. b. Penyetelan pinion gear dan bevel gear menurut hubungan tapak gigi:
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
46
1) Mengoleskan cat warna ke gigi-gigi bevel gear. 2) Menggerakan bevel gear sehingga pinion gear bersentuhan dengan bevel gear . 3) Memeriksa hubungan dari tapak gigi yang terlihat pada bevel gear, back lash terlalu renggang atau terlalu rapat. Maka setting adjuster ringnya. 4) Hubungan yang baik apabila tapak gigi terletak di tengah-tengah bidang bevel gear. 2. Bevel gear Bevel gear terletak pada differential housing, sedangkan bevel gear sendiri dapat diputar oleh pinion gear. Daya pemindah yang baik adalah apabila digearakan dari pinion gear dapat dipindahkan ke differential housing oleh bevel gear tanpa ada halangan dan juga tidak menimbulan hentakan atau suara. Apabila bevel gear mengalami kerusakan, giginya patah atau run outnya besar, maka akan menimbulakan abnormal noise pada bevel gear ketika daya mulai dipindahkan. Run out gear akan menyebabkan terjadinya gesekan yang tidak normal pada perkaitan gigi anatara bevel gear dan pinion gear. Gesekan yang tidak normal akan mengakibatkan keausan dan akan menyebabkan back lash terlalu besar dan akan menunimbulan abnormal noise ketika kendaraan berjalan. 3. Side gear Side gear akan menerima gaya yang relatif sama ketika kendaraan berjalan pada lintasan lurus, tetapi ketika kendaraan berbelok maka akan terdapat perbedaan putaran antara side gear kiri dan side gear kanan. Gangguan yang terjadi apabila terjadi keausan pada side gear disebabkan oleh bagian gigi yang aus atau celah dibentuk dengan differential gear pinion menjadi besar sehingga
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
47
apabila roda penggerak berputar maka akan menimbulkan abnormal noise. Suara akan semakin jelas terdengar apabila sedang berbelok dan makin keras ketika side gear berputar lebih cepat. C. Faktor Penyebab Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan atau kurang maksimal perfomance differential pada saat unit beroprasi adalah: a. Kurangnya terkontronya penggantian oli differential sesuai dengan hour meter yang sesuai dengan manual book. b. Adanya beban besar yang diangkut oleh unit. c. Medan operasi yang berat dan berlumpur. d. Kurang telitinya operator dalam mengoprsikan unit. e. Terjadinya kerusakan komponen. D. Analisis Perhitungan Analisis perhitungan ini dengan mengumpulkan hasil dari data observasi lapangan. Data tersebut diolah untuk dijadikan analisis perhitungan yang dimaksud kedalam formula yang tekah disajikan yang susuai dengan teori yang berhubungan pembahasan dan masalah dalam tugas akhir ini. Data yang diperoleh dari hasil observasi adalah sebagai berikut: 1. Momen input dari transmisi PT2509
= 25000 kg.m 1200 rpm
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
48
Tabel 3.3 Spesifikasi Volvo ADT A 40 E 2. Jumlah gigi pada pinion gear
= 11
3. Jumlah gigi pada bevel gear
= 34
4. Diameter poros pinion gear
= 6,17 cm
5. Panjang total poros pinion gear
= 27,32 cm
6. Panjang titik beban pinion gear
= 22 cm
7. Sudut kemiringan pinion gear
= 30°
8. Beban pinion gear
= 40000 kg
9. Tekanan udara differential lock
= 2 kg/cm²
10. Luas penampang piston differential lock = 19,625 cm² a. Perbandingan Gear GR = Bg / Ap Diketahui: GR = Bg / Ap
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
49
GR = 34/11 = 3,1 (Sularso dan Kikatsu Suga. 1980 : 211) b. Momen Puntir Output Bevel Gear Mpout = Mpin x GR = 25000 x 3,1 = 77500 Kg.cm
ⁿ
OUT
=
ⁿ
IN
x 1/GR
= 1200 x 1 / 3,1 = 387 rpm Technical Training Dept. PT. INTRACO PENTA Tbk. (2010) c. Gaya-gaya pada poros Pinion Gear Fr 90° α = 30°
W = 40000 kg Fa
22 cm
5 cm Gambar 3.42 Arah gaya poros pinion gear.
Jika α (sudut pinion gear) = 30° dan dianggap bahwa arah beban membentuk sudut siku-siku terhadap sudut pinion gear maka: β = 90° - α = 60° Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
50
1) Gaya tangensial Ft
= 2 Mp / d = 2 x 25000 6,17 = 33714 kg
2) Gaya radial Fr = w/ cos α = w/ 90° - β = α = w/ 90° - 60° = 30° = 40000 / cos 30° = 40000 / 0,8660 = 34640 Kg 3) Gaya axial Fa = w. sin β = w. (90° - α = β) = w. (90° - 30° = 60°) = 40000 x 60° = 40000 x 0,8660 = 34640 Kg (Ferdinan L.Singer dan Andrew Pytel. 1980 : 11) Reaksi gaya dititik A dan B. Fr = 46189,2 Kg
A
Ft
C
22 cm
B
5 cm Gambar 3.43 Arah Gaya
∑ MB = 0
= A x 27 - Fr x 5 = 0
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Fa
51
= A x 27 - 46189,2 x 5 = 0 = A x 27 - 230946 = 0 A = 230946 = 8553,55 Kg 27 ∑ MA = 0
= B x 27 – Fr x 22 = 0 = B x 27 – 46189,2 x 22 = 0 = B x 27 – 1016162 = 0 B Ft = 1106162 = 37635,6 Kg 27 4) Momen bending maksimum MA = A x 0 MC = A x 22 = 8553,55 x 22 = 188178 Kg.cm MB = A x 27 – Fr x 5 = 8553,55 x 27 – 46189,2 x 5 = 230946 – 230946 =0
(Ferdinan L.Singer dan Andrew Pytel. 1980 :11) B
B
0
188178 Kg.cm
0
Gambar 3.34 Diagram momen maksimum poros pinion gear. 4. Putaran Ketika Berbelok
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
52
ⁿ
2
= =
𝑛𝑠1+𝑛𝑠2 2 387+ 387 2
= 387 rpm
Ketika berbelok Putaran side gear yang dipercepat = 2 x n2 Misalan berbelok kekiri, maka ns1 dalam posisi ditahan Diketahui:
ns1 = 387 rpm n2 = 387 rpm
Ditanyakan : ns2? ns2
= 2 x n2 = 2 x 387 =774 rpm
(Sumber: Tecnichal Training Dept. PT. INTRACO PENTA Tbk. 2010) d. Gaya yang bekaerja pada differential lock P=F/A Diketahui: P = 2 Kg/ cm² A = 19,62 cm² Ditanyakan: F? P = F/A F=PxA = 2 x 19,62 = 39,25 Kg (Sumber: http://www.deprin.go.id.ind.teknologi/mekanikafluida/indag/log.htm)
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
53
E. Alanisis Pembahasan Perawatan dan Perbaikan bertujuan untuk mengembalikan komponen pada keadaan standar sebagai spesifikasi standar dari pabrik dengan syarat ada sebagian komponen yang diganti atau mempertahankan komponen selama masih dalam batas aman dan dapat direvisi berdasarkan kualifikasi standar pabrik. Analisis diatas diketahui apa beberapa analisa ada beberapa yang dihitung yaitu perbandingan gear, moment puntir pada bevel gear, gaya-gaya pada yang terjadi pada poros pinion gear, putaran ketika berbelok, dan gaya pada differential lock. Analisa tersebut berfungsi sebagai acuan perhitungan untuk menguatkan data performance dari middle differential pada unit Articulated Dump Truck A 40 E, dimana life time merupakan penunjang terhadap efesiensi produksi ketika unit sedang beroprasi. Contoh pada middle differential yaitu hanya dilakukan penggantian komponen untuk bearing, differential gear, side gear, washer, nut, bolt, spacer, oring, piston differential lock, dan shim. Sedangkan jika middle differential sudah dikatakan tidak produktif lagi yaitu terjadinya kerusakan pada poros pinion gear, bevel gear, dan input shaft. Jika hal tersebut terjadi, maka langkah yang dilakaukan untuk mengembalikan ke kondisi awal yaitu dengan remanufacture.
Yoka Ismujiarto, 2012 Analisis Middle Differential Articulated Dump Truck Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu