BAB III KEGIATAN PENGUJIAN DAN PERAWATAN
Untuk mengetahui hubungannya perawatan rutin dengan kajian emisi kendaraan berdasarkan pada Standart uji SNI 09-2766-1992, maka pengujian ini dilakukan dengan menggunakan alat ukur uji emisi di Auto 2000 Bintaro Tangerang. Sebagai pedoman untuk memperoleh data yang dialami kendaraan saat sebelum dilakukan perawatan dengan setelah dilakukan dan variasi setting air screw pada mesin motor 2 langkah. 3.1.
PROSEDUR PENGUJIAN Prosedur pengujian ini dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu : persiapan sebelum
pengujian, pelaksanaan pengujian, pelaksanaan pembongkaran dan pembersihan. 3.1.1. Persiapan Sebelum Pengujian a. Persiapan Alat Uji Emisi Hidupkan sistem alat uji emisi
(Gambar 3.1) beberapa menit sampai mencapai
kondisi siap.
Sumber referensi dari Emisi control system, PT. Toyota Astra Motor
Gambar 3.1 Gas meter 27
b. Persiapan Motor Uji -
Setiap kendaraan (benda uji) yang akan diuji lakukan pemeriksaan secara detail terhadap kendaraan yaitu sistem exhaust dan intake (tidak bocor).
-
Catat spesifikasi uji, jenis bahan bakar yang digunakan dan panaskan kendaraan sampai mencapai temperatur kerja.
-
Persiapan untuk melakukan uji pada kendaraan.
Gambar 3.2. Motor Uji Spesifikasi kedaraan Merk Kendaraan
: Yamaha
Model (type)
: RX King
Nomor Polisi
: B 3441 SX
Bahan Bakar
: Premium (Bensin)
Tahun Perakitan
: 1997
Tahun Pembuatan
: 1997
28
3.1.2. Pelaksanaan Pengujian Pengujian dilakukan sebanyak dua kali yakni sebelum perawatan dan setelah silinder head dibersihkan diikuti perubahan Air screw. Metode pengujian ini mengacu pada standar pengujian SNI 09-2766-1992 dan langkah-langkah kerjanya sebagai berikut : -
Hidupkan mesin sampai temperatur kerjanya.
-
Periksa kebocoran knalpot bila ada kebocaran tutup dengan alumunium foil.
-
Bila temperatur kerja mesin sudah tercapai, masukan probe gas meter kedalam lubang knalpot.
(a)
(b)
Gambar 3.3. Pemasangan Probe Meter dan Variasi Setelan Air Srew -
Putar setelan air srew dari setengah sampai satu putaran penuh.
-
Bila HC stabil lakukan pencatatan data.
-
Setelah pengukuran/pengujian selesai dilakukan, posisikan gas meter pada kondisi “stand-by” dan siap digunakan untuk pengukuran selanjutnya.
3.2.
Bila seluruh pengukuran selesai dilakukan maka matikan gas-meter dan rapikan. PROSEDUR PERAWATAN
3.2.1. Alat dan kunci yang digunakan -
Kunci sok 12 mm
-
Kunci busi
-
Obeng (-) dan (+)
-
Amplas
-
Kunci 14 ring
-
Tang spie
-
Palu karet 29
3.2.2. Pelaksanaan pembongkaran dan pembersihan Perawatan pertama meliputi pembersihan ruang bakar dari deposit. Ruang bakar terdiri dari komponen silider head, ring piston, dan piston. Langkah-langkah kegiatan pembongkaran sebagai berikut : -
Mesin dalam keadaan hangat/dingin.
-
Gunakan kunci sok 12 mm untuk melepaskan silinder head sebelumnya lepaskan kop busi sekaligus businya dengan meggunakan kunci busi.
-
Gunakan kunci ring 12 mm untuk melepaskan silinder dan knalpot.
-
Gunakan tang spie untuk membuka piston
-
Cuci dengan bensin gunakan kuas dan amplas halus pada bagian dalam ruang bakar maupun piston, lobang intake dan exhaust manifold pada silinder. Pastikan setiap celah bebas kotoran/kerak. Lalu keringkan dengan tiupan angin kompresor agar benar-benar tuntas.
(a) Sebelum
(b) Sesudah
Gambar 3.4. Kondisi Ruang Bakar Sebelum dan Sesudah Pembersihan
30
-
Gunakan obeng plus dan minus untuk membongkar karburator
-
Cuci dengan bensin spuyernya. Lalu keringkan dengan kompresor agar kotoran yang ada dicelah-celah hilang.
(c) Sebelum
(d) Sesudah
Gambar 3.5. Kondisi karburator sebelum dan sesudah dibersihkan
-
Gunakan obeng plus untuk membuka saringan udara
-
Cuci dengan bensin lalu keringkan.
-
Setelah selesai pasang kembali. Tinggal ikuti langkah kebalikan dari langkah pembongkaran seperti diatas
-
Pastikan pemasangannya dalam keadaan baik dan benar
-
Hidupkan mesin sampai mencapai temperatur kerjanya. Lakukan pengujian kembali.
31