BAB III METODOLOGI PENGUJIAN 3.1.Diagram Alir Penelitian
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian
Universitas Mercu Buana
35
Tugas Akhir | 2
1.2
Bahan dan Alat Berikut ini adalah bahan dan alat yang digunakan dalam proses pengujian
Rotor Blade Turbine Uap dengan menggunakan metode NDT (Non-Destructive Testing).
Bahan
Rotor Blade Turbine Uap power plant dengan spesifikasi dan data komposisi bahan : • Model : Single extraction condensing • Range Output : 20 MW • Main Steam Pressure : 130 Bar • Main Steam temperature : 540 °C • Kecepatan putaran : 3600 rpm Spesimen yang dilakukan pengujian seperti yang ditampilkan dalam gambar di bawah.
Gambar 3.2. Spesimen Uji
Universitas Mercu Buana
Tugas Akhir | 3
Data komposisi material rotor blade Turbine seperti dalam table berikut : Table 3.1. Komposisi kimia material Rotor Blade Turbine[6].
Alat
Magnetic Particle Testing (MPT), alatnya yaitu : − White light dan Black light − Yoke dengan arus AC/DC − Magnetic Field Indicator − Gauss Meter − Cairan WCP-2 (white contras paint) − Serbuk magnet / 7 HF dan 14 AM untuk Flouresent − Cairan Cleaner/Remover − Kain lap/majun − Penggaris
Liquid Penetrant Testing (LPT) − Penetrant Oil (Fluorescent/Visible) Type SKL-SP1 − Developer Type SKD-S2 − Cleaner/Remover Type SKC-S − penggaris − Kain Lap / Majun Putih
1.3
Prosedur Pengujian Magnetic Particle Testing (MT)
Universitas Mercu Buana
Tugas Akhir | 4
Dalam melakukan pengujian ini diperlukan alat-alat, bahan-bahan dan prosedur pengujian yang telah ditentukan. Metode yang digunakan yaitu dry visible, wet visible dan wet fluorescent.
Gambar 3.3. (a). Yoke dan (b) Black Light[3]
3.3.1 •
Prosedur Pengujian Dry Visible
Cleaning : Perhatikan kondisi permukaan, permukaan harus kering dan bersih dari segala macam kotoran yang dapat mengganggu proses inspeksi seperti korosi, oli, debu dan lain-lain
•
Apply AC/DC Yoke : Nyalakan AC/DC yoke, lalu benda kerja mulai demagnetisasi.
•
Aplikasi Serbuk Magnet : Sesuaikan dengan keadaan permukaan pada benda uji. Serbuk yang digunakan tipe serbuk kering.
•
Inspection : Teliti bentuk cacat yang terdapat pada benda uji.
•
Demagnetisasi
: Lakukan menggunakan arus AC atau DC untuk
meghilangkan sisa-sisa magnet yang berada pada benda uji, jika menggunakan arus AC, benda uji dimasukkan kedalam coil yang dialiri arus AC kemudian diturunkan perlahan-lahan. Jika menggunakan arus Dc step down bolak-balik secara berulang. •
Post Cleaning : Bersihkan benda uji dari sisa-sisa dari pemberian serbuk magnetik pada saat pengujian.
3.3.2 •
Prosedur Pengujian Wet Visible
Cleaning : Perhatikan kondisi permukaan, permukaan harus kering dan bersih dari segala macam kotoran yang dapat mengganggu proses inspeksi seperti karat, oli, debu dan lain-lain
Universitas Mercu Buana
Tugas Akhir | 5
•
Apply WCP-2 : Semprotkan WCP-2 (white contrast paint) secara merata setelah permukaan dipastikan bersih dan kering. Hal ini untuk memudahkan mendeteksi adanya cacat. Karena warna dari WCP-2 (white contrast paint) lebih kontras daripada serbuk ferromagnetik.
Gambar 3.4. white contrast paint (WCP) dan Serbuk Magnet[3] •
Apply AC/DC Yoke : Nyalakan AC/DC yoke, lalu benda kerja mulai demagnetisasi.
•
Aplikasi Serbuk Magnet : Sesuaikan dengan keadaan permukaan pada benda uji. Serbuk yang digunakan tipe serbuk basah.
•
Inspection : Teliti bentuk cacat yang terdapat pada benda uji.
•
Demagnetisasi : lakukan menggunakan arus AC atau DC untuk meghilangkan sisa-sisa magnet yang berada pada benda uji, jika menggunakan arus AC, benda uji dimasukkan kedalam coil yang dialiri arus AC kemudian diturunkan perlahan-lahan. Jika menggunakan arus Dc step down bolak-balik secara berulang.
•
Post Cleaning : Bersihkan benda uji dari sisa-sisa dari pemberian serbuk magnetik pada saat pengujian.
Universitas Mercu Buana
Tugas Akhir | 6
3.3.3 •
Prosedur Pengujian Wet Fluorescent
Cleaning : Perhatikan kondisi permukaan, permukaan harus kering dan bersih dari segala macam kotoran yang dapat mengganggu proses inspeksi seperti karat, oli, debu dan lain-lain.
•
Nyalakan Black Light
•
Setting Penerangan : Atur intensitas uv light (20 lux) dan black light (1000lux)
•
Apply AC/DC Yoke : Nyalakan AC/DC yoke, lalu benda kerja mulai Demagnetisasi
•
Aplikasi Serbuk Magnet : Sesuaikan dengan keadaan permukaan pada benda uji. Serbuk yang digunakan tipe serbuk basah.
•
Inspection : Teliti bentuk cacat yang terdapat pada benda uji.
•
Demagnetisasi : lakukan menggunakan arus AC atau DC untuk meghilangkan sisa-sisa magnet yang berada pada benda uji, jika menggunakan arus AC, benda uji dimasukkan kedalam coil yang dialiri arus AC kemudian diturunkan perlahan-lahan. Jika menggunakan arus Dc step down bolak-balik secara berulang.
•
Post Cleaning : Bersihkan benda uji dari sisa-sisa dari pemberian serbuk magnetik pada saat pengujian.
3.4
Prosedur Pengujian Liquid Penetrant Testing (PT) Untuk melaksanakan pemeriksaan rotor blade pada turbin dengan
memakai Penetrant Inspection dibutuhkan bahan-bahan sebagai berikut : •
Penetrant Oil (Fluorescent/Visible) SKL-SP1
•
Developer SKD-S2
•
Cleaner/Remover SKC-S
•
Kain Lap / Majun Putih
3.4.1 •
Prosedur Kerja Inspeksi Water Washable Fluorescent
Bersihkan terlebih dahulu permukaan benda yang akan diperiksa dan segala kotoran (cat dan lain-lain).
Universitas Mercu Buana
Tugas Akhir | 7
•
Selanjutnya diberi cairan penetrant dengan cara dicelupkan, disemprotkan atau dioleskan dengan kuas
•
Barang yang telah diberi cairan penetrant kemudian ditiriskan (drainer) selama kurang lebih 10 menit agar meresap kedalam pori-pori (dwell time).
•
Setelah dwell time dilalui kemudian benda tersebut dicuci dengan air bersih.
•
Selanjutnya dimasukan kedalam tangki developer.
Universitas Mercu Buana
Tugas Akhir | 8
•
Setelah diangkat dan dikeringkan kemudian diperiksa diruang gelap untuk memperjelas pemeriksaan.
3.4.2 Prosedur Kerja Inspeksi Post Emulsifable Fluorescent •
•
•
Bersihkan permukaan benda dan segala kotoran
Diberi cairan penetrant.
Lakukan Dwell Time selama 10 - 30 menit
Universitas Mercu Buana
Tugas Akhir | 9
•
Celupkan kedalam tangki emulsifier.
•
Kemudian cuci dengan air bersih, selanjutnya setelah dikeringkan disemprot dengan developer.
•
Akhirnya diperiksa dikamar gelap dan dibersihkan untuk mencegah korosi.
3.4.3 Prosedur Kerja Inspeksi Solvent Removable Fluorescent
Universitas Mercu Buana
Tugas Akhir | 10
•
Barang yang akan diperiksa dibersihkan terlebih dahulu.
•
Kemudian diberi penetrant dengan cara disemprot atau dioleskan memakai kuas.
•
Tunggu selama 10 - 30 menit (dwell time).
•
Bersihkan dengan pembersih khusus (cleaner/removal)
•
Semprot dengan developer khusus (cepat kering).
•
Diperiksa didalam kamar gelap dan lampu ultraviolet ( Black Light ).
•
Bersikan kembali untuk mencegah korosi. Cara kerja untuk pelaksanaan pemeriksaan penetrant inspection pada
dasarnya hampir sama untuk masing-masing metode hanya perbedaanya pada saat diperiksa tidak perlu menggunakan lampu ultraviolet (black light)
Universitas Mercu Buana
Tugas Akhir | 11
3.5 Diagram Alir Pengujian Magnetic Particle Testing (MT) dan Liquid Penetrant Testing (PT)
Gambar 3.5. Flow Chart Pengujian MT dan PT[4]
Universitas Mercu Buana
Tugas Akhir | 12
3.6 Format Data Yang Didapat Tabel 3.2 Format data hasil keretakan
No
Pengujian Panjang Retak (m) Liquid Magnetic Selisih Ukuran Penetrant Particle Panjang Retak (B-A) (A) (B) (%)
Universitas Mercu Buana