BAB III METODOLOGI
BAB III METODOLOGI
3.1
HIPOTESIS Dugaan awal permasalahan yang akan timbul berkenaan dengan akan
dibangunnya Perumahan Banana Park Residence Desa Tebel Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo adalah mengenai kondisi lalu lintas yang ditimbulkan oleh bangkitan lalu lintas yang berdampak pada Level of Service jalan yang melayani kawasan tersebut. Didalam pergerakannya kendaraan mempunyai karakteristik yang berbeda antara kendaraan yang satu dengan kendaraan yang lain. Perbedaan tersebut dapat disebabkan beberapa faktor yang antara lain : faktor jalan, lingkungan, macam – macam kendaraan serta kondisi pengemudi, oleh karena itu perlu kajian Andalalin untuk memprediksi masalah – masalah yang akan timbul berkenaan dengan bangkitan lalu lintasnya. Bentuk – bentuk pemecahan masalah untuk mengatasi dampak akibat dari bangkitan lalu lintas yang timbul banyak alternatif yang bisa dilakukan yang dilihat dari tingkat Level of Service yang terjadi akibat bangkitan lalu lintas tersebut. Alternative pemecahan masalah yang dapat dilakukan antara lain : 1.
Memperbesar kapasitas jalan / simpangan, yang berarti meningkatkan level of service dari jalan tersebut.
2.
3.2
Manajemen lalu lintas.
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.2.1 PENGUMPULAN DATA SEKUNDER Tahap awal dari pekerjaan ini ialah mengumpulkan data sekunder berupa data resume usulan Pembangunan Perumahan, data jaringan jalan, data tata guna lahan sekitar, serta tingkat bangkitan perjalanan dari tata guna lahan serupa dengan yang di usulkan untuk tiap daerah Sidoarjo.
Analisa Kinerja Lalu lintas akibat dampak dari Proyek Pembangunan Perumahan 26
BAB III METODOLOGI
Data tersebut di pergunakan untuk menentukan wilayah kajian atau daerah dampak, membangun model jaringan jalan serta menentukan langkah kerja lebih lanjut dalam rangka survai-survai lalu lintas primer.
3.2.2 SURVEI PRIMER. Jenis survei yang di lakukan dalam rangka penyelesaian pekerjaan studi Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Perumahan Banana Park Residence Desa Tebel Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo ini meliputi kelompok survai Inventarisasi (Inventory Survey), kelompok survai pencacahan Lalu Lintas (Traffic Counting Survey), dan kelompok survai Tarikan Perjalanan (Trips Attraction Survey), serta kelompok survai Wawancara Asal Perjalanan (Origin Interview Survey). Sedangkan metode survai dilakukan dengan penghitungan, pengukuran (walking measures\whell-meter), pencatatan secara manual, dan wawancara kepada responden. Kelompok survai Inventarisasi meliputi survai-survai Inventarisasi jaringan jalan (Road and Trafic Control Devices Inventories), invetarisasi Geometrik Persimpangan (Junction Geometric Inventory), serta inventarisasi Pengaturan Sinyal (Signal Plan Inventory), Untuk Survai Pencacahan Lalu Lintas meliputi Survai Pencacahan Lalu Lintas Membelok (Classified Turning Movement Count), Sedangkan untuk kelompok survai Tarikan perjalanan di lakukan dengan menghitung jumlah keluar masuk pengunjung dalam satuan orang\jam. Dan untuk kelompok survai tarikan perjalanan di lakukan dengan menghitung jumlah masuk pengunjung dalam satuan orang\jam maupun kendaraan\jam.
3.2.3 PELAKSANAAN SURVEI 1.
Persiapan Survei Pelaksanaan survei lapangan di awali dengan persiapan yang meliputi penyiapan alat-alat survai, pelatihan tenaga surveyor, penetapan lokasi definitive titik-titik survei, dan alokasi waktu serta pembagian titik bagi surveyor.
Analisa Kinerja Lalu lintas akibat dampak dari Proyek Pembangunan Perumahan 27
BAB III METODOLOGI
2.
Survai Pendahuluan Sebelum survei sesungguhnya dilaksanakan, terlebih dahulu di lakukan peninjauan lapangan dan survei pendahuluan. Maksud dilaksanakannya survai pendahuluan ini ialah untuk:
3.
Metoda Survei : A. Survei Inventarisasi Jalan (Roadway Inventory). Survei ini di maksudkan untuk mendapatkan data inventarisasi tentang elemen penampang melintang jalan, pengaturan lalu lintasnya, dan tata guna lahan pinggir jalan. Dari data inventarisasi ini selanjutnya akan di taksir kapasitas ruas jalan serta pola pengaturan lalu lintasnya. Metoda yang di pergunakan di dalam survei ini ialah melakukan pengukuran pencatatan di dalam sketsa peta lokasi yang sudah di sediakan. Pengukuran elemen penampang melintang dilakukan tiap 25 meter.
Alat
bantu
ukur
yang
dipergunakan
adalah
walking
measures\wheel meter. a) Survei inventarisasi Geometrik Persimpangan (Junction Inventory). Survei ini di maksudkan untuk mendapatkan data inventarisasi tentang property geometric persimpangan dan pengaturan lalu lintasnya serta tata guna lahan di sekitar lokasi persimpangan. Berdasarkan data inventarisasi ini selanjutnya dapat di taksir arus jenuh dari tiap pendekat (lengan simpang) serta pola pengaturan lalu lintasnya. Metoda yang di pergunakan dalam survei ini ialah dengan melakukan pengukuran dan pencatatan di dalam sketsa peta lokasi yang sudah di sediakan. Alat Bantu ukur yang di pergunakan adalah Theodolit. b) Survai Pencatatan Lalu Lintas Persimpangan (Clasifed Turning Movement Counting). Survai pencacahan lalu lintas persimpangan di lakukan untuk mendapatkan data volume gerakan membelok, distribusi gerakan lalu lintas, dan volume (membelok) jam perencanaan.
Analisa Kinerja Lalu lintas akibat dampak dari Proyek Pembangunan Perumahan 28
BAB III METODOLOGI
c) Pencacahan lalu lintas persimpanan dilakukan terpisah untuk masing-masing lengan dan arah lalu lintas. Untuk mendapatkan variasi volume dalam sehari telah di laksanakan survai pada hari jam kerja (di antara selasa - kamis) selama 8 jam. Di dalam surva ini kendaraan di kelompokan ke dalam 4 kelas sebagai berikut : Kendaraan penumpang (LV) Light Vehicle. Angkutan kota, sedan, station wagon, jeep, carry, pick up, dan mobil penumpang umum lainnya. Atau kendaraan bermotor roda empat yang bu8kan truck byang di pakai untuk angkutan barang dengan berat total maksimum 2.5 ton. Kendaraan Berat (HV) Heavy Vehicle : Bus, yaitu kendaraan bermotor untuk angkutan orang dengan jumlah tempat duduk lebih dari 9 orang termasuk pengemudi. Truck, yaitu kendaraan bermotor beroda empat yang di pakai untuk angkutan barang dengan tonase minimum 2.5 ton. Sepeda motor (MC) Motor Cycle : Kendaraan bermotor beroda dua. Kendaraan tidak bermotor (UM) Unmotor Cycle : Kendaraan yang tidak di gerakan oleh peralatan mekanik.
3.2.4 Penentuan Waktu Perhitungan Periode waktu dan jadwal perhitungan kendaraan dilokasi studi disesuaikan dengan tujuan pengambilan data. Periode penghitungan kendaraan harus menghindari hal – hal sebagai berikut : 1.
Kondisi waktu khusus, seperti : hari libur kalender selain hari minggu, pemogokan, pawai, demonstrasi, dan lain – lain.
2.
Cuaca tidak normal, seperti : hujan, banjir, dan lain – lain.
3.
Halangan atau adanya perbaikan jalan dilokasi studi.
Adapun waktu pengamatan dilakukan pada jam – jam sibuk hari senin – minggu, (peak hour) sebagai berikut :
Analisa Kinerja Lalu lintas akibat dampak dari Proyek Pembangunan Perumahan 29
BAB III METODOLOGI
Dari jam 06.00 WIB sampai dengan jam 09.00 WIB. Dari jam 11.00 WIB sampai dengan jam 14.00 WIB. Dari jam 16.00 WIB sampai dengan jam 19.00 WIB.
Analisa Kinerja Lalu lintas akibat dampak dari Proyek Pembangunan Perumahan 30
BAB III METODOLOGI
3.3
Gambar Diagram Alir Mulai
Identifikasi Masalah Survei Pendahuluan : 1. Lokasi Persimpangan 2. Arus Pergerakan Kendaraan
Data Primer
Data Primer
1. Kondisi Heometrik Ruas Jalan dan Persimpangan 2. Kondisi Geometrik Pada Pendekat / Lengan Persimpangan 3. Volume Lalu Lintas
1. Kondisi Heometrik Ruas Jalan dan Persimpangan 2. Kondisi Geometrik Pada Pendekat / Lengan Persimpangan 3. Volume Lalu Lintas
Analisa Tanpa Pengembangan : 1. Volume Jam Puncak (V) 2. Kapasitas Jalan / Persimpangan (C) 3. Derajat Kejenuhan (DS) 4. Tingkat Pelayanan / Level of Service (LOS)
Analisa Dengan Pengembangan : 5. Jumlah Bangkitan 6. Volume Jam Puncak Setelah Bangkitan (V) 7. Kapasitas Jalan / Persimpangan (C) 8. Derajat Kejenuhan (DS) 9. Tingkat Pelayanan / Level of Service (LOS)
Manajemen Rekayasa Lalu :intas : 1. Perencanaan Lalu Lintas 2. Pengaturan Lalu Lintas 3. Rekayasa Lalu Lintas dan 4. Pengendalian Lalu Lintas
Analisa Setelah MRLL : 1. Derajat Kejenuhan (DS) 2. Tingkat Pelayanan / Level of Service (LOS)
Kinerja Setelah MRLL 1. DS < 0,8 ; dan 2. LOS A – LOS C
Rekomendasi
Gambar 3.1 Diagram Alir Analisa Kinerja Lalu lintas akibat dampak dari Proyek Pembangunan Perumahan 31