BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Untuk mengetahui “ pengaruh pemakaian camshaft standar dan camshaft modifikasi terhadap konsumsi bahan bakar “ perlu melakukan pengujian mesin.. Oleh karena itu pengujian dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang telah di sediakan di laboratorium prestasi mesin Institut teknologi Indonesia. Dalam hal ini pengujian mesin
dilakukan pada kondisi putaran idle, putaran
menengah dan putaran tinggi. Dengan variasi putaran dan perubahan camshaft, dan menghasilkan
pemakaian
bahan
bakar
terhadap
waktu,
semakin
cepat
waktu
menghabiskan bahan bakar berarti pemakaian bahan bakar semakin boros sebaliknya apabila waktu menghabiskan bahan bakar semakin lama berarti bahan bakar semakin irit.
3.1 Persiapan Pengujian Sebelum melakukan pengujian perlu langkah – langkah persiapan, karena fasilitas pengujian yang ada membutuhkan peralatan tambahan agar dapat mengukur sesuai hasil yang diinginkan, diantaranya pembuatan tangki bahan bakar yang terdapat ukurannya, penggantian saluran bahan bakar dan camshaft.
( Gambar 3.1 Instalasi Pengujian )
3.2
Pembuatan Tangki Bahan Bakar
Tangki bahan bakar yang sebenarnya pada kendaraan, diganti dengan gelas ukur berukuran 500 ml, dengan cara melepas saluran bahan bakar dari tangki yang tehubung dengan saringan bahan bakar, yang selanjutnya saluran bahan bakar dihubungkan digelas ukur, fungsinya adalah agar bahan bakar bisa terlihat dan takarannya bisa diukur pada saat pengujian berlangsung. Adapun cara menentukan skala pada gelas ukur berikut metode pengkalibrasian dilakukan sebagai berikut : -
Tentukan batas bawah pada gelas ukur dengan menuangkan bahan bakar sampai gelas ukur terisi 500 ml, selanjutnya posisi bahan bakar di 100 ml dianggap sebagai angka nol (0), apabila pengukuran dimulai dari nol sebenarnya pada gelas ukur akan didapatkan pengukuran yang salah karena bahan bakar tidak akan terhisap habis dari gelas ukur.
-
Setelah gelas ukur terisi bahan bakar 500 ml barulah dilakukan pengukuran bahan bakar didalam pengujian ini penulis mengambil data bahan bakar dengan 100 ml.
-
Hidupkan mesin Yamaha Zupiter (gambar 3.2) beberapa menit sampai mencapai kondisi siap.
-
Siapkan peralatan yang dibutuhkan dan dan siapkan juga bahan bakar jenis premium.
( Gambar 3.2 Yamaha Zupiter )
3.3
Pemasangan Camshaft
3.3.1 Pengujian pada kondisi Cam Shaft Standar dilakukan sebanyak 3 kali, setelah mesin dihidupkan. dan langkah-langkahnya sebagai berikut : -
Buka tutup magnet spul menggunakan kunci ( T 8 )
-
Cari Top dengan memutar magnet spul searah jarum jam sampai katup isap dan buang dalam keadaan bebas
-
Kendorkan
tiga baut
pengunci rantai keteng pada gear yang terhubung
dengan cam shaft dengan menggunakan Kunci lepaskan gear rantai keteng.
( T 8 ), setelah kendor
-
in
ex
( Gambar 3.3 Cam Shaft Standar )
-
Kendorkan empat mur baut tanam pada mesin dengan menggunakan kunci sock ( 10 ) dan lepaskan kepala silinder mesin.
-
Lepaskan dua bosing menggunakan baut ( 12 ) dengan menarik baut bosing tertarik dan terlepas.
-
Lepaskan dua platuk cam shaft in dan out.
-
Lepaskan cam shaft pada rumah kepala silinder dengan menarik cam shaft
-
Dan pasang kembali dengan cara kebalikan dari pembongkaran.
-
Hidupkan mesin sampai siap pengujian.
-
Setelah terpasang lakukan pengujian pertama dengan putaran mesin 1000 rpm dengan bahan bakar 100 ml, dan waktu yang didapat.
-
Lakukan pengujian dengan putaran 1500 rpm dan 2000 rpm.
-
Catat data hasil pengujian.
3.3.2 Pengujian pada kondisi Cam Shaft modifikasi dilakukan sebanyak 3 kali, setelah mesin dihidupkan. dan langkah-langkahnya sebagai berikut : -
Buka tutup magnet spul menggunakan kunci ( T 8 )
-
Cari Top dengan memutar magnet spul searah jarum jam sampai katup isap dan buang dalam keadaan bebas
-
Kendorkan
tiga baut
pengunci rantai keteng pada gear yang terhubung
dengan cam shaft dengan menggunakan Kunci
( T 8 ), setelah kendor
lepaskan gear rantai keteng.
Hasil bubut
( Gambar 3.4 Cam Shaft modifikasi )
-
Kendorkan empat mur baut tanam pada mesin dengan menggunakan kunci sock ( 10 ) dan lepaskan kepala silinder mesin.
-
Lepaskan dua bosing menggunakan baut ( 12 ) dengan menarik baut bosing tertarik dan terlepas.
-
Lepaskan dua platuk cam shaft in dan out.
-
Lepaskan cam shaft pada rumah kepala silinder dengan menarik cam shaft
-
Dan pasang kembali dengan cara kebalikan dari pembongkaran.
-
Hidupkan mesin sampai siap pengujian.
-
Setelah terpasang lakukan pengujian pertama dengan putaran mesin 1000 rpm dengan bahan bakar 100 ml, dan waktu yang didapat.
-
Lakukan pengujian dengan putaran 1500 rpm dan 2000 rpm.
-
Catat data hasil pengujian.
3.3.3 Pengujian pada kondisi Waktu Buka tutup Klep ( Valve Timing )
Saat klep mulai membuka dan menutup klep pemasukan dan klep pengeluaran yang berhubungan dengan posisi piston disebut “ Valve Timing “, seperti yang telah dijelaskan untuk menambah efisiensi pemasukan dan pengeluaran , klep masuk sengaja dibuka sebelum piston mencapai TMA dan tertutup setelah piston piston bergerak keatas dan TMB, disisi lain klep pengeluaran membuka sebelum piston mencapai TMB dan menutup setelah piston mulai turun dari TMA. Valve overlap adalah
kedua klep pemasukan dan pengeluaran dalam
posisi sama – sama terbuka sebelum mencapai TMA, pada langkah pengeluaran disebut valve overlap dimana campuran gas murni mendorong keluar gas sisa pembakaran yang masih tertinggal sehingga menambah efisiensi pengeluaran dan pada waktu yang sama gaya enerisa gas buang menambah efisiensi pemasukan valve timing sangat bervariasi tergantung dari daya guna dan fungsi tiap tipe sepeda motor.
( Gambar 3.5 Angel Plate )
dilakukan sebanyak 4 kali, pada saat langkah hisap, langkah kompresi, langkah kerja. dan langkah buang sebagai berikut :
-
Buka tutup magnet spul menggunakan kunci ( T 8 )
-
Cari Top dengan memutar magnet spul searah jarum jam sampai katup isap dan buang dalam keadaan bebas.
-
Pasang alat ukur angel plate pada spul magnet untuk mengukur derajat waktu membuka dan menutup klep.
-
Kendorkan mur katup hisap dan buang pada kelapa silinder dengan menggunakan kunci ring pas ( 14 ) dan pasang alat ukur dial bore gauge pada ujung klep masuk dan buang.
-
Catat data hasil pengujian klep masuk dan buang.
( Gambar 3.6 Waktu buka tutup klep standar )
-
Setelah terpasang camshaft modifikasi lakukan pengujian seperti halaman 25.
-
Catat hasil data klep masuk dan buang.
( Gambar 3.7 Waktu buka tutup klep modikasi )
3.4
Data Hasil Pengujian Hasil pengujian diberikan pada tabel sebagai berikut :
Tabel. 3.1 kondisi Camshaft Standar
RPM
BAHAN
WAKTU
CELAH KATUP
BAKAR ( ml )
(Menit)
(mm) IN
OUT
1000
100
22;50
0,05
0,05
1500
100
16;04
0,05
0,05
2000
100
11;27
0,05
0,05
Tabel. 3.2 kondisi CamShaft modifikasi
RPM
BAHAN
WAKTU
CELAH KATUP
BAKAR ( ml )
(Menit)
(mm) IN
OUT
1000
100
23;14
0,05
0,05
1500
100
17;45
0,05
0,05
2000
100
12;01
0,05
0,05
Tabel. 3.3 kondisi tinggi angkat klep masuk dan buang
CAMSHAFT
TINGGI ANGKAT BUKAAN KATUP (mm) IN
OUT
STANDARD
4,2
4,2
MODIFIKASI
4,7
4,7
3.5 Pengolahan Data
Hasil diatas diketahui bahwa terjadi perbaikan penurunan konsumsi bahan bakar setelah pergantian camshaft modifikasi Sebagai mana ditunjukkan dengan grafik di bawah ini
( Gambar 3.1 Grafik Camshaft standard dan Camshaft modikasi )
3.6 Analisa pengujian Dari hasil pengujian yang dilakukan, dapat di analisa sebagai berikut: Pemakaian camshaft modifikasi pada mesin sepeda motor yamaha Jupiter yang yang di uji, pada dasarnya lebih hemat bahan bakar ketimbang mesin yang menggunakan camshaft standard, kita bisa lihat dari hasil pengujian yang di dapat dimana pada mesin yang menggunakan camshaft modifikasi pada rpm 1000, waktu yang di dapat untuk menghabiskan bahan bakar 100 ml adalah 23,14 menit, sedangkan mesin yang menggunakan camshaft standard, pada rpm yg sama waktu yang di habiskan untuk menghabiskan 100 ml adalah 22,50 menit, dan begitu juga di rpm 1500 mesin yang menggunakan camshaft modifikasi, untuk menghabiskan 100 ml bensin di perlukan waktu 17,45 menit, sedangkan di rpm yang sama yaitu 1500 rpm adalah waktu yang digunakan 16.04 menit.